LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis
Transcript of LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis
LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI
Azis Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam
STAI Masjid Syuhada Yogyakarta [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep lingkaran kecerdasan Qurâni. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bercorak kepustakaan, dengan pendekatan psikoantropologis yaitu studi tentang manusia dari sisi kejiwaan. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi yaitu menelaah data-data yang terkait. Teknik analisis data menggunakan metode tafsir maudhu’i dan tahapan metode maudhu’i yaitu menentukan topik kajian, menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan topik, menjelaskan maksud ayat-ayat berdasarkan berbagai tafsir dan menyimpulkan maksud topik kajiannya. Hasil penelitian menunjukkan konsep lingkaran kecerdasan yang Qurâni bersumber dari Lubb yaitu lingkaran hati terdalam, yang berarti inti, fuad adalah lingkaran lebih dalam yang bermakna pancaran serta perbatasan qalb dan dunia, serta qalb adalah lingkaran luar yang mewadahi ma’rifah dan perjalanan manusia. Sedangkan Lingkaran kecerdasan Qurâni terdiri, pertama kata yang mengandung makna kesempurnaan manusia dalam akal رشدdan jiwa, kemampuan bersikap dan bertindak dengan tepat dan benar. Kedua Kata مرة yang berarti kecerdasan manusia yang dikembangkan menjadi keteguhan dan kekuatan untuk melaksanakan kekhalifahan di bumi. Ketiga kata عقل berarti kemampuan mempertimbangkan dan memilih jalan yang benar dan salah, untuk keselamatan hidup manusia. Keempat kata فقھ berarti kemampuan memahami dan mendalami sesuatu dengan benar, baik secara lahir maupun batin. Kelima kata بصر mengandung makna kemampuan melihat secara lahir dan batin terhadap fenomena di dunia dan akherat. Kata kunci: Kecerdasan, Lingkaran, Manusia Cerdas, Pribadi Qur’ani
Abstract This study aims to examine the concept of the Qurâni intelligence circle. This research is a qualitative research with a literature style, with a psychoanthropological approach, namely the study of
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 1
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
humans from the psychological side. Data collection by the documentation method that is examining the data related. The data analysis technique uses the maudhu'i interpretation method and the stages of the maudhu’i method namely determining the topic of study, gathering verses related to the topic, explaining the meaning of the verses based on various interpretations and concluding the purpose of the study topic. The results showed the concept of the intelligence circle that Qurâni originated from Lubb, which is the inner circle of the heart, which means the core, fuad is a deeper circle which means the radiance and the boundaries of qalb and the world, and qalb is the outer circle which accommodates human's ma'rifah and journey. While the Qur'Ani intelligence circle consists, firstly, the word رشد which implies the perfection of man in mind and soul, the ability to behave and act appropriately and correctly. The second word مرة which means human intelligence developed into determination and strength to carry out the caliphate on earth. The third word عقل means the ability to consider and choose right and wrong, for the safety of human life. The four words فقھ mean the ability to understand and explore things properly, both physically and mentally. The five words بصر contain the ability to see physically and mentally about phenomena in the world and the hereafter. Keywords: Intelligence, Circle, Intelligent Human, Personal Qur’ani
A. PENDAHULUAN
Kecerdasan dapat dikembangkan melalui proses
pendidikan dan diarahkan pada kegiatan untuk melatih,
mengelola pembelajaran, berpartsisipasi, memimpin dan
mengarahkan siswa tanpa ada perbedaasn suku, ras, agama,
bahasa, status sosial, gender, kemampuan dan letak geografis.1
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
(Q.S. at-Tĩn: 5), memiliki struktur tubuh yang sempurna,
dengan pemberian akal yang berbeda-beda dan dapat
dikembangkan serta dibumikan dalam setiap insan. Potensi-
potensi manusia dapat berkembang menjadi berbagai
1Yaumi, Muhammad dan Nurdin Ibrahim, 2016. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) Mengindentifikasikan dan Mengembangkan Multitalenta Anak, Jakarta: Prenadamedia Group, 5.
2 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
kecerdasan majemuk. Melalui pengenalan jenis-jenis kecerdasan
yang dimiliki anak, remaja, bahkan orang dewasa, maka
pendidik, orang tua atau wali dapat berdampak besar atas
kehidupan pada setiap yang diasuh atau anak didiknya.2
Seseorang yang memiliki kecerdasan majemuk selalu
terbimbing perilakunya3 melalui proses pembelajaran4 untuk
menghasilkan kesuksesan.5 Oleh karena itu manusia harus
belajar, sebab dengan belajar manusia akan menjadi lebih baik,
cerdas, bijaksana, adil, taat kepada Tuhan dan sejuta kebaikan
lain dengan berbagai kecerdasan.6 Oleh karena itu manusia
dituntut menemukan potensi-potensi dirinya dan
mengaktualisasikannya.7 Konsep Kecerdasan yang menjadi
fokus kajian, yang terdapat dalam al-Qurân, peneliti mengkaji
dari tiga tafsir, yaitu tafsir al-Azhar, tafsir al-Misbâh dan tafsir
At-Tahrir wa At-Tanwir, temuannya akan menjadi konsep aktual
tentang kecerdasan dan bermanfaat praktis dalam kehidupan
nyata.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian kualitatif untuk mendiskripsikan dan
menganalisis fenomena, serta proses penyelidikan untuk
2Ibid., hlm.32. 3David A., Mcgee Bryce Hantla, tt. An Intelligence Critique of Multiple
Intelligence, a Christian Review for Leaders, Journal of Biblical Perspectives in Leadership 4, No. 1, 3-16.
4Bas, Gokhan, Integrating Multiple Intelligence in ESL/EFL Classrooms, The Internet Test Journal gokhan 51 bas (at) gmail.com Boruktolu Secondary School Konya Turkey.
5Hanafin, Joan, 2014. Multiple Intelligence Theory, Action Research and Teacher Professional, Australian Journal of Teacher Education Vol. 39, April, [email protected]
6Rachman, Arief, tt. Mengembangkan Kecerdasan Emosi dan Spriritual, Created With Nitro pdf. Profesional Download The Free Trial on Kine at nitro pdf.co,/profesional.
7Kamil, Musthofa, 2004. Membuka Hati Membuka Jendela Langit: Zikir untuk Identifikasi dan Aktualisasi Potensi Diri, Solo: C-Harde, 7.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 3
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
memahami dan menafsirkan makna suatu teks.8 Jenis
penelitian ini bercorak library research, dengan menelaah dan
menelusuri berbagai literature. Disebut juga penelitian konsep,
untuk menguraikan secara logis dan sistematis sebuah konsep,
sehingga dapat dipahami dengan pandangan yang sama.9
Pendekatan yang digunakan adalah psikoantropologis yaitu
studi tentang manusia dari sisi kejiwaan manusia10 yang
berkaitan dengan konsep kecerdasan dalam al-Qurân, yakni sisi
ilmiah dasar-dasar kejiwaan manusia dan fungsi-fungsinya,
dengan pendekatan berbagai tafsir al-Qurân.
Alasan peneliti menggunakan analisis tematik dalam
penelitian ini adalah karena al-Qurân mampu menetapkan dan
menampilkan hukum-hukum yang berkaitan dengan kehidupan
dan permasalahan manusia, dapat menghasilkan satu kesatuan
tema yang saling melengkapi dan dibutuhkan dalam proses
penelaahan tema-tema al-Qurân.11 Melalui tafsir tematik dapat
menyelesaikan permasalahan secara tuntas dan dapat dijadikan
sebagai pegangan di abad modern oleh para ulama.12
Secara kongkrit tahapan metode tafsir maudhu’i menurut
Rosihan Anwar adalah menetapkan topik yang akan diteliti,
menghimpun ayat-ayat berkaitan dengan topiknya, menyusun
8Sugiyono, 2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi, Bandung : Alfabeta, 22. Terdapat dalam buku Akif Khilmiyah. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Samudra Biru, 182. Juga terdapat dalam buku Husaini Usman & Purnomo S, Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2001. 81.
9Khilmiyah, Akif. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Samudra Biru, 141.
10S. Reber, Arthur dan Emily, 2010. The Penguin Dictionary Of Psychology, penerjemah Yudi Santoso, Kamus Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 53, 767.
11Anwar, Rosihan, 2012. Pengantar Ulumul Quran, Bandung: Pustaka Setia, 163-164.
12Baidan, Nashruddin, 2011, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 382-383.
4 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
runtutan ayat sesuai turun dan sebab-sebab turunnya,
memahami korelasi ayat-ayat yang terkait dengan topik,
menyusun kerangka atau out line, melengkapi dengan hadits-
hadits yang relevan dengan topik dan mengkaji ayat-ayat secara
keseluruhan.13 Teknik pengumpulan data dengan metode
dokumentasi adalah cara untuk memperoleh informasi dari
data-data yang ada dalam bentuk tulisan, catatan, dan benda-
benda lainnya.14 Suharsimi Arikunto menegaskan metode
dokumentasi adalah cara mencari data yang berupa catatan,
prestasi, agenda dan sebagainya.15 Dokumen yang peneliti kaji
adalah tafsir al-Azhar, tafsir al-Misbâh, dan tafsir At-Tahrir wa
At-Tanwir.
C. KAJIAN TEORI
1. Teori Tentang Manusia
Secara historis penciptaan manusia pertama,
manusia selalu disandingkan dengan pasangannya,
membutuhkan orang lain dan selalu menampilkan perilaku
sosial dalam kehidupannya. Istilah berikutnya manusia
berarti basyar (al- Mukminûn: 33) yang menunjukkan aspek
biologis dan sifat-sifat fisiknya. Istilah lain yaitu insan (ar-
Rahmân: 3-4) dan al-Ins (al-Anâm: 128 dan 130) yang
menunjukkan kecerdasan manusia yaitu manusia terbaik
yang dikarunia akal, sehingga mampu menggali ilmu
pengetahuan.16 Manusia dilihat dari aspek filsafat, manusia
13Anwar, Rosihan, 2012. Pengantar Ulumul Quran, ...165. 14Koentjaraningrat, 1983. Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta:
Gramedia, 63. 15Arikunto. Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 236. 16Yusuf, Ali Anwar, 2006. Islam dan Sains Modern Sentuhan Islam
Terhadap Berbagai Disiplin Ilmu, Bandung: Pustaka Setia, 51-52.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 5
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
penuh dengan berbagai persoalan, dan mempunyai
kemampuan bertanya tentang diri, eksistensi dan
dunianya.17 Manusia diciptakan untuk memberikan
kesetiaan, mengabdi dan menyembah hanya kepada
penciptanya.18 Pertanyaan yang mendalam yakni menyadari
ada masalah, meragukan dan menguji secara rasional,
memeriksa dan mempertimbangkan masalahnya, menarik
hipotesa dan kesimpulan secara rasional yang dapat
dipertanggungjawabkan.19
Manusia sebagai makhluk sosial, tidak jauh berbeda
dengan makhluk biotik lainnya. Struktur organnya berbeda,
struktur organ manusia lebih sempurna bila dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Manusia sebagai makhluk psikis
(al-Insân) mempunyai potensi seperti fitrah, qalb, akal dan
potensi-potensi lainnya. Kemudian manusia sebagai
makhluk sosial mempunyai tugas dan tanggungjawab sosial
terhadap alam semesta. Juga sebagai hamba Allah dan
khalifatullah untuk mewujudkan kemakmuran, kebahagiaan
di dunia dan akherat.20
Manusia dari segi fisik, kelengkapan dan
keseimbangan anggota badan, persendian, berbagai indra,
otot, susunan syaraf, memberikan keleluasaan untuk
melakukan aktivitas kehidupan. Dari sisi nafsunya,
merupakan instrumen yang memberi dorongan bertingkah
17Sihotang, Kasdin. 2009. Filsafat Manusia Upaya Membangkitkan Humanisme, Yogyakarta: Kanisius, 15.
18Khasinah, Siti, 2013. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam dan Barat, Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. Xiii, No. 2, Februari, 296-317.
19Kutipan ini dikutip oleh Kasdi Sihotang dalam bukunya Filsafat Manusia Upaya Membangkitkan Humanisme, yang dikutip dari Bdk. Louis O Kattsoff, Pengantar Filsafat, alih bahasa Soejono Soemargono, Yogyakarta: Tiara Wacana, 16.
20Maksudin, 2013. Paradigma Agama dan Sains Nondikotomik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 138.
6 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
laku untuk memenuhi kebutuhan manusia, agar mampu
bertahan hidup dan berproduksi melanjutkan generasi umat
manusia. Kata nafs dalam al-Qurân terdapat sekitar 300
ayat yang mempunyai beberapa makna. Nafs dimaknai
sebagai spesies manusia (totalitas diri pribadinya) QS. Al-
Anâm ayat 98. nafs dimaknai sebagai hati terdapat dalam
QS. Al-Isrâ ayat 25. Nafs dimaknai sebagai jiwa (roh) atau
yang bernyawa, misal dalam Surah Ali Imran ayat 145. Nafs
dimaknai sebagai Zat Allah Yang Maha Suci dalam QS. Al-
Anâm ayat 12. Nafs dimknai sebagai kecenderungan (nafsu)
dalam Surah Yusuf ayat 53. Terakhir keajaiban dalam qalbu
yang bermakna membalik, karena seringkali berbolak balik,
suatu saat senang dan di saat lain susah, suatu saat setuju
di saat lain menolak. Kata qalb ditemukan dalam al-Qurân
tidak kurang dari 168 tempat.
Manusia sebagai makhluk Allah yang penuh misteri
tentang hakekat dan eksistensinya, dapat mengembangkan
dirinya melalui tiga tahapan: Pertama, tahap estetis adalah
tahap orientasi hidup manusia untuk mendapatkan
kesenangan yang fana. Kedua, tahap etis yaitu mengubah
pola hidup estetis menjadi etis, terdapat aspek pertaubatan
dan mengikat dirinya kepada-Nya. Tahap Ketiga, tahap
religius yang meleburkan diri dalam realitas Tuhan. Hidup
dalam Tuhan adalah hidup dalam transenden, tanpa
rasionalisasi dan tanpa ikatan pada sesuatu yang bersifat
duniawi.21
Esensi manusia dalam tugas khalifah di bumi
merupakan perjalanan hidup menuju kesempurnaan,
21Abidin, Zainal, 2014. Filsafat Manusia: Memahami Manusia ....... 148-151.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 7
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
dengan cara melaksanakan perintah Allah.22 Khalifah yang
diangkat harus memenuhi persyaratan yaitu laki-laki,
merdeka, dewasa, berakal, muslim, adil, mujtahid,
waspada, sehat badan, berpengalaman dan
berpenghasilan.23 Alasan manusia sebagai petugas di bumi,
karena memiliki kecerdasan, berbagai ilmu dan dapat
mengelola bumi ini, sehingga dapat memberi manfaat dan
memenuhi kebutuhan hidup manusia.24 Hikmah diciptakan
sebagai khalifah di muka bumi,25yaitu untuk melaksanakan
tugas sebagai khalifah dan beribadah kepada Allah. Artinya
amanah yang dibebankan kepada manusia dan ibadah
dilaksanakan sesuai aturan Allah, seperti ada perintah dan
larangan serta hikmah di balik sesuatu yang diperintahkan
Allah dan juga pertanggungjawaban dalam melaksanakan
tugas di bumi.26
Tugas pokok khalifah di bumi untuk mengelola bumi
secara bertanggungjawab dengan menggunakan akalnya,
untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akherat.27 Oleh
karena itu manusia dengan kedewasaannya, mampu
memikul tanggungjawab sebagai khalifah. Persoalan
mendasar dengan memahami nilai-nilai filosofis dari
diciptakannya manusia sebagai khalifah fi al-ard (pemimpin
di muka bumi), seperti diilustrasikan dalam surah al-
Baqarah ayat 30-32, melalui makna yang tersingkap
22Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 1 .... 130. 23Katsir, Ibnu, 2004. مختصر تفسیر ابن كثیر Jilid 1.....91. 24Ash-Shiddieqy, Muhammad Hasbi, 2016. Tafsir Al-Qurânul Majĩd An-Nûr
Jilid 1 ......, 44. 25Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 1 Diperkaya dengan Pendekatan
Sejarah, Sosiologi, Tasawuf, Ilmu Kalam, sastra dan Psikologi, Jakarta: Gema Insani, 129.
26Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 67.
27 Ibid., hlm. 364.
8 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
didalamnya. Dalam menafsirkan ini Mustafa al-Maragi,
mengatakan bahwa khalifah adalah wakil Allah di muka
bumi.28 Menurut al-Shabuni, khalifah adalah Adam dan
kaum-kaum sesudahnya yang sebagian menggantikan
sebagian lainnya di kurun waktu dan generasi yang
berbeda. 29
2. Teori Tentang Kecerdasan
Arti kecerdasan secara bahasa (lughawi) adalah adz-
dzakâ yang berarti cerdas, cerdik, cepat faham,30 al-
hadzaqah yang berarti mahir dalam pekerjaan, an-nubl dan
an-najabah yang berarti cerdas, serta al-kayyis/al-akyâs
yang berarti cerdas.31 Kecerdasan disebut intelligence dalam
bahasa Inggris. Kecerdasan juga terkait dengan
pemahaman, kecepatan dan kesempurnaan sesuatu. Oleh
karena itu dalam kecerdasan terkandung arti kemampuan,
yakni kemampuan untuk memahami sesuatu secara cepat
dan sempurna.32
Arti kecerdasan secara istilah dikemukakan oleh
beberapa ahli seperti Roger Walsh mendefinisikan
kecerdasan adalah kemampuan belajar, memahami dan
berpikir dengan jelas dan logis.33 Hal yang senada
28Ahmad Mustafa al-Maraqi, 1992.Tafsir al-Maragi, terj. Anshari Umar Sitanggal, et. Al, cet. Ke-2, Semarang: Toha Putra, 1.
29Muhammad Ali al-Shabuni, 1999. Safwah al-Tafasir: Tafsir li al-Quran al-Karim, Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 48.
30Munawwir, Ahmad Warson, 1984. Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Unit Pengadaan buku-buku Ilmiah Keagamaan PP. Al-Munawwir, 484&1143.
31Ad-Damsyiqi, Ibnu Hamzah Al Hanafi. 2003. البیان والتعریف في اسباب ورود الحدیث diterjemahkan oleh: M. Suwarta Wijaya&Zafrullah, Asbabul Wurud Latar ,الشریف Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul, Jakarta: Kalam Mulia, 279.
32Mujib, Abdul, 2002. Nuansa-nuansa Psikologi Islami, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 127.
33Walsh, Roger. 2004. Essential Spirituality, Penerjemah Edi Setya, Yogyakarta: Pohon Sukma, 260.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 9
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
ditegaskan Gardner, kecerdasan yaitu An intelligence is the
ability to solusi problems, or to create produks, that are
valued within one or more cultural settings,34 artinya,
kecerdasan adalah kemampuan memecahkan masalah-
masalah atau menciptakan produk-produk yang bernilai
tinggi dalam satu atau lebih keadaan atau latar belakang
kebudayaan.35 Gardner menyatakan people are born with
certain amount of intelligences, 36 bahwa seorang anak
manusia lahir ke dunia memiliki lebih dari satu potensi
kecerdasan yang mungkin bisa berkembang, walaupun
perkembangan tersebut berbeda dari satu orang dengan
orang lain. Sementara Robert Stemberg mengemukakan
kecerdasan terdiri dari campuran kemampuan analisis,
kreatif dan praktis.37 Jack Davis mendefinisikan kecerdasan
adalah proses penilaian dan penarikan kesimpulan.38
D. PEMBAHASAN
1. Temuan Penelitian
Lingkaran kecerdasan qurâni digambarkan di bawah
ini:
34Gardner, Howard. 1993. Frames of Mind: The Theory of Multiple Intellegence (tenth-anniver- edition), New York Usa, Basic Books, x.
35Rahmah, Siti. 2008. Teori Kecerdasan Majemuk Howard Ggardner dan Pengembangannya pada Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Anak Usia Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. V, No. 1.
36Gardner, Howard. 2006. Changing Minds, New York: Hardvard Business Schoool Press, 29.
37Salkind, Neil J., 2008. Encyclopedia of Educational Psychology, United States of America: Sage Publications, 12.
38Davis, Jack. 1999. Improving Intelligence Analysis at CIA: Disk Heuer’s Contribution to Intelligence Analysis, Center for the Study of Intelligence Central Intelligence Agency, xiii.
10 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
2. Sumber Kecerdasan Qurăni
Sumber kecerdasan Qurâni sebagai berikut:
a. Sumber Kecerdasan dalam Al-Qurân
Sumber kecerdasan dalam al-Qurân seperti gambar di
bawah ini:
1) Lubb adalah adalah lingkaran lubuk hati terdalam yang
berarti inti dan pemahaman batiniah, serta telah
membuka ke dalam lubuk hati terdalam.39 Lebih tegas
lagi lubb adalah sesuatu yang suci dari dosa dan setiap
39Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân…111.
LUBB
FUAD
QALB
LUBB
FUAD
QALB
KECERDASAN QURANI
رشد
مرة
عقل
فقھ
بص
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 11
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
lubb mengandung hikmah.40 Pemahaman ini didasarkan
pada al-Qurân surah al-Baqarah: 269 artinya Dia
menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia
dikehendaki. Barang siapa yang dianugerahi hikmah itu,
ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak.
Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran.
2) Fuad adalah hati selalu mempertimbangkan niat dan
usaha manusia41 serta mewadahi cahaya iman dan
perbatasan kalbu dan dunia. Salah satu obat hati yang
mengeras adalah dengan shalat dan dzikir serta
mengabaikan hal-hal yang negatif.42
Ayat-ayat yang berkaitan dengan makna fuad
terdapat dalam lima surah al-Qurân yaitu:
a) Al-Qurân surah an-Najm ayat 11, ayat ini merupakan
bantahan kepada kaum musyrikin yang meragukan
peristiwa Nabi Muhammad saw telah melihat Jibril.
Kaitan dengan Fuad dalam ayat di atas berarti proses
integrasi pandangan mata dan hati.43 Jika hati
sebagai pelaku yang keliru dalam memahami, bukan
hati yang keliru tapi pandangan matanya yang salah.
b) Al-Qurân surah al-Isra ayat 36, ayat ini diawali dengan
prinsip seorang muslim tidak boleh mengikuti sesutau
tanpa ada dasar pengetahuan (menyelidiki sebab dan
musabab). Oleh karena itu Allah memberikan potensi
pendengaran, penglihatan dan hati. Pendengaran dan
40 ,H – 2009 M ۱٤۳۰الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: 733.
41 الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: ..... 646. 42Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân…110. 43Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan
Keserasian al-Qurân Volume 13 … 178.
12 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
penglihatan merupakan penghubung dengan hati. Hati
akan memperhatikan dan mempertimbangkan
mudarat atau manfaat serta baik dan buruknya.44
c) Al-Qurân surah Ibrahim ayat 43, hati yang dimaksud
dalam ayat ini, hati yang kosong disebabkan karena
kedzaliman. Mengambarkan kaum musyrikin yang
panik, karena Nabi Muhammad SAW dengan 12.000
tentara masuk ke negari Mekah, sehingga tunduk dan
menyerah serta hati menjadi kosong.45
d) Al-Qurân surah al-Mulk ayat 23, ayat ini
mengingatkan manusia untuk selalu menggunakan
potensi yang Allah telah anugerahkan kepada manusia
secara baik sebagai tanda kesyukuran Allah swt, yaitu
berupa pendengaran, penglihatan dan hati.46 Hamka
menegaskan bahwa pendengaran dan penglihatan
merupakan penghubung antara manusia dengan alam,
kemudian hasil pendengaran dan penglihatan akan
masuk dalam pertimbangan hati atau akal. Maka
dengan kerja sama kedua indera yang membawanya ke
dalam perbendaraan hati, sehingga hidup manusia
menjadi berarti.47
e) Al-Qurân surah al-Humazah ayat 6-7, hati akan
hangus oleh api neraka, karena hati telah dipenuhi
kebusukan, merugikan dan menginjak-injak orang
lain.48 Artinya pancaran hati selalu digunakan dalam
kedhaliman. Diperkuat dengan pendapat lain karena
44Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 5 … 288. 45Ibid., hlm. 115-116. 46Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan
Keserasian al-Qurân Volume 14 … 225. 47Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 9 … 254-255. 48Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 9 … 660.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 13
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
hatinya telah menjadi wadah kemusyrikan dan
kedurhakaan.49
3) Qalb adalah berada dalam dataran luar yang merupakan
inti perjalanan hati manusia.50 Qalb juga yang mewadahi
ma’rifah atau pengetahuan kebenaran spiritual. Melalui
proses tahapan ini keyakinan manusia semakin kuat. 51
Arti qalb dalam al-Quran terdapat dalam berbagai
surah dengan rincian sebagai berikut:
a) Qalb berarti الانقلاب (berbalik/kembali) dalam surah al-
‘Ankabut ayat 21, Ali Imran ayat 144 dan as-Syu’ara
ayat 227.
Qalb menurut Hamka dalam surah al-‘Ankabût
ayat 21 adalah potensi akal untuk memilih di antara
dua jalan, yakni jalan petunjuk dan tersesat.
Dilanjutkan bahwa manusia dalam menempuh hidup,
harus diarahkan kepada tujuan perjuangan hidup,
tidak digantungkan kepada kepribadian seseorang.
Akhirnya manusia akan mengetahui arah kembali,
yaitu akhir jalan kebenaran dan kedzaliman.52
b) Qalb berarti قلب الانسان (hati manusia) terdalam dalam
surah al-Mutaffifin ayat 31. Gambaran hati manusia
seperti sikap para pendurhaka dan mukmin yang
berbeda di dunia dan akherat. Sikap yang tidak boleh
yaitu memberi penilaian dan komentar yang tidak
49Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qurân Volume 10 … 608.
50 ,H – 2009 M ۱٤۳۰الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: 681.
51Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân…110. 52Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 6 … 662, jilid 2, 82 dan Jilid 6, 491.
14 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
pada tempatnya terhadap qalb manusia, seperti orang
beriman itu orang picik dan sesat akalnya.53
c) Qalb berarti ارواح (ruh) terdapat dalam surah al-Ahzâb
ayat 10.
Makna qalb dalam ayat ini menggambarkan
kepanikan, kecemasan dan kekacauan pikiran.54
Semua merupakan ujian mental dan ketabahan orang-
orang mukmin serta keguncangan hati, akibat banyak
musuh dan beragam fitnah.55
d) Qalb berarti علم و فھم (ilmu dan pemahaman)terdapat
dalam surah al-An’am ayat 25 dan al-Taubah ayat 87.
Maksud qalb dalam surah al-An’âm ayat 25 yaitu hati
yang tertutup, karena taqlid kepada nenek moyang
dan tersumbat oleh hawa nafsu dan kebencian.P55F
56P Hal
tersebut karena manusia yang lebih dulu menutup
hatinya, sehingga bukti dan alasan kebenaran akan
ditolak. Sedangkan dalam surah at-Taubah ayat 87,
maksud qalb yaitu pengetahuan yang mendalam dan
tersembunyi.P56F
57P Dapat diartikan manusia yang tidak
menggunakan qalb dengan baik, akan menjadi sumber
kesesatan dan kecelakaan.
e) Qalb berarti تثبت بھ سجاعة (teguh dalam keberanian)
terdapat dalam surah al-Anfâl ayat 10 dan al-Hasyr
ayat 2. Qalb yang dimaksud dalam surah al-Anfâl ayat
10 adalah keteguhan hati dan keyakinanP57F
58P dalam
perang Badr dengan kekuatan 300 orang. Ditegaskan
53Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 1 … 153. 54Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 7 … 156. 55Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 10 … 427. 56Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 3 … 126. 57Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 5 … 197. 58Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 3 … 671.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 15
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
juga dalam surah a-Hasyr ayat 2 adalah pandangan
mata dan hati jernih59 dalam membela kebenaran.
f) Qalb berarti اجلب للعفة (kesucian) terdapat dalam surah
al-Fath ayat 4. Qalb dalam ayat di atas mengandung
arti menumbuhkan ketentraman dalam hati dan
menambah iman.P59F
60P Hal ini berkaitan dengan peristiwa
perjanjian antara Nabi Muhammad dengan orang
Quraisy, dan orang Quraisy yang menyalahi
perjanjiannya.
g) Qalb berarti مفرقة (terpecah) terdapat dalam surah al-
Hasyr ayat 14. Qalb dalan ayat di atas bermakna
terpecah belah,P60F
61P hal ini karena mengikuti hawa nafsu
dan mementingkan kehidupan materi, sehingga
disebut manusia yang tidak berakal.
h) Qalb berarti الغقل او الروح (akal atau ruh) terdapat dalam
surah al-Haj ayat 46. Maksud qalb di atas adalah akal
sehat dan hati suci,P61F
62P sehingga dapat memahami apa
yang dilihat walaupun matanya buta. Potensi lain
yaitu pendengaran, yang dengannya dapat
mendengarkan ayat-ayat Allah. Sebaliknya ketika hati
dalam dada yang buta, walaupun mata dapat melihat
dan telinga dapat mendengar, tidak dapat menemukan
kebenaran dan pelajaran.
i) Qalb berarti تقلیب الشئ -الانھار (sungai) terdapat dalam
surah al-Baqarah ayat 25. Karunia surga yang
digambarkan seperti sungai yang mengalir merupakan
kenikmatan dan kelezatan yang tidak ada bandingnya.
59Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 13 … 525. 60Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 8 … 374-375. 61Ibid. hlm. 546. 62Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 8 … 236.
16 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
Hamka menegaskan bahwa syarat masuk surga adalah
iman dan amal saleh. Maksudnya kepercayaan hati
kepada Allah, lalu dibuktikan dengan amal. Sikap
tersebut dinamakan mukmin sejati.63
j) Qalb berarti تقلیب الامور (membalik keadaan/perkara)
terdapat dalam surah al-Ahzâb ayat 66. Qalb yang
dimaksud adalah membalik, yang mengandung makna
pembalikan yang berulang dan keras, sebagai
gambaran siksa.P63F
64P Hal tersebut dikarena kedurhakaan
manusia di dunia dan ketidak taatan kepada Allah dan
Rasul-Nya.
k) Qalb berarti لبصا ئرتقلیب الله القلوب وا (Allah yang membalikan
hati dan pandangan) terdapat dalam surah al-Taubah
ayat 48. Maksud qalb ayat di atas, kaum munafiq telah
berupaya menimbulkan kekacauan dan membolak
balik pikiran dan beragam hal serta cara, yakni tipu
daya menjerumuskan kaum muslimin.P64F
65P
l) Qalb berarti تقلیب الید (membalik tangan) terdapat dalam
surah al-An’âm ayat 110. Maksud memalingkan hati
dan penglihatan, disebabkan jauh dan berpaling dari
kebenaran. Hal ini mengisyaratkan kekufuran dan
ketiadaan iman, karena berpaling hati dan pandangan
dari kebenaran.P65F
66P Sebaliknya hati yang selalu tertuju
kepada kebenaran, menjadi potensi untuk memahami
ayat-ayat al-Qurân, sehingga hati akan disinari dengan
kebenaran.
63Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 1 … 120-121. 64Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 10 … 544. 65Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 5 … 124. 66Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 3 … 613.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 17
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
m) Qalb berarti یصفق الندامة (penyesalan) terdapat dalam
surah al-Kahfi ayat 42. Makna qalb dalam ayat di atas
yaitu penyesalan yang luar biasaP66F
67P terhadap hasil
usahanya di dunia yang didewa-dewakan menjadi
hancur, dikarenakan hati telah dipenuhi benih-benih
mempersekutukan Tuhan dengan lainnya.
b. Kecerdasan Qurâni
1) Kecerdasan dalam Kata رشد
Kata رشد adalah berkaitan dengan kecerdasan,
sebagaimana terdapat dalam al-Qurân surah an-Nisâ
ayat 5-6. Hamka mengartikan رشد dengan kecerdikan,
artinya bukan tergantung pada umur, tetapi tergantung
kepada kedewasaan pikiran, Kecerdasan selalu dikaitkan
usia baligh dan dapat berdiri sendiri.68 Kasus dalam ayat
ini berkaitan dengan harta anak yatim, harta dapat
diserahkan kepada seseorang ketika sudah mencapai
syarat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan dapat
67Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 7 … 298. 68Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 2 …… 203-206.
KECERDASAN QURANI
رشد
مرة
عقل
فقھ
بصر
18 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
dipercaya dalam menangani amanah harta yang
diserahkan. Untuk menentramkan hati dalam
menyelesaikan masalah, seperti penyerahan harta anak
yatim, tidak ada larangan bahkan dianjurkan ada saksi
dan dilakukan dihadapan notaris.69
Makna dasar kata rusyd artinya ketepatan dan
kelurusan jalan. Maksudnya adalah kesempurnaan akal
dan jiwa, sehingga mampu bersikap dan bertindak yang
tepat. Sebagaimana Ibnu Asyur dalam tafsirnya, rusyd
bernakna kesempurnaan akal dan ilmu.70 Dikaitkan
dengan ayat 6 tidak mensifati anak sebagai seorang yang
rasyid tetapi memiliki rusyd. Berdasarkan itu,
kecerdasan dan kestabilan mental yang dimaksud adalah
sesuai dengan usianya, usia seorang anak yang sedang
memasuki gerbang kedewasaan.
2) Kecerdasan dalam Kata مرة
Kata dalam bahasa Arab مرة adalah berkaitan
dengan kecerdasan, sebagaimana terdapat dalam al-
Qurân surah an-Najm ayat 1-6. Kata mirrah terambil dari
kalimat amrartu al-habla artinya melilitkan tali guna
menguatkan sesuatu. Kata dzu mirrah digunakan untuk
menggambarkan kekuatan nalar dan tingginya
kemampuan seseorang. Al-Baqa’i mengartikan ketegasan
dan kekuatan yang luar biasa untuk melaksanakan tugas
yang disertai penuh keikhlasan. Ada juga yang
mengartikan kekuatan fisik, akal dan nalar. Pendapat
lain, bahwa yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw,
adalah seorang tokoh yang kuat kepribadiannya, matang
69Ibid., hlm. 207. 70 .237 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر,
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 19
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
pikiran dan akalnya serta tegas dalam membela agama
Allah.71 Dikuatkan dengan pendapat Ibnu Asyur mirrah
adalah kekuatan fisik dan akal.72
Hamka menjelaskan bahwa kecerdasan diartikan
dengan keteguhan, sebagaimana Mujahid al-Hasan dan
Ibnu Zaid memberi arti yang mempunyai keteguhan.
Latar belakang ayat ini berkaitan dengan proses
penyampaian wahyu kepada Nabi Muhammad oleh
makhluk yaitu Jibril yang mempunyai kekuatan dengan
ditandai enam ratus sayap dan setiap sayap memenuhi
ufuk, artinya kecerdasan adalah mempunyai
kemampuam yang luas seperti luasnya langit dan
seisinya.73 Artinya kecerdasan adalah keteguhan yang
diiringi dengan kemampuan yang luas dan diringi dengan
kata istawaa yang merupakan sifat Allah. Penyebutan
kata istawaa di dalam al-Qur’an yang berkaitan dengan
sifat Tuhan muncul sebanyak 9 kali, yaitu dalam QS. Al-
Baqarah: 29, QS. Al-'Arâf: 54, QS. Yunus: 3, QS. Al-Ra'd:
2, QS. Taha: 5, QS. Al-Furqân: 59, QS.Al-Sajdah: 4, QS.
Fussilat: 11 dan QS. Al-Hadîd: 4.
3) Kecerdasan dalam Kata عقل
Istilah kecerdasan dalam kata aql tersurat di kamus
mengandung arti kekuatan menemukan مفردات الفا ظ القران
ilmu dan memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan.74
Sedang istilah kecerdasan dalam kata عقل terdapat dalam
al-Qurân, tidak dalam kata benda tapi kata kerja. Istilah
kecerdasan terdapat dalam Yûnus ayat 100. Hamka
71Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 13 ….. 175. 72 .95 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر, 73Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 8 …… 536-537. 74 الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: ..... 577.
20 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
menjelaskan bahwa Allah telah memberikan akal kepada
manusia untuk menimbang di antara baik dan buruk.
Dan Allah juga yang memberikan iman, sehingga iman
menjadi sinar hidup manusia. Sehingga dengan akal
manusia dapat memilih baik dan buruk,
mempertimbangkan antara yang manfaat dan mudharat,
serta akal menjadi pokok utama dalam menumbuhkan
iman.75 Karena akal dapat mempertimbangkan
kebenaran dengan bukti yang kuat.76
Hal senada dikemukakan oleh M Quraish Shihab,
Allah telah menciptakan manusia memiliki potensi
berbuat baik dan buruk, serta menganugerahkan akal
untuk memilih jalan yang benar dan kebebasan memilih
apa yang dikehendakinya. Maka bagi yang menggunakan
akal dengan baik, telah mendapat iman dengan izin-Nya.
Sedang yang tidak menggunakannya, jiwanya dalam
keguncangan dan kebimbangan, kesesatan dan
kekufuran yang dapat menghantarkan kemurka-Nya.77
Sayyid Qutb menambahkan proses menggunakan akal
melalui pengamatan ayat-ayat alam dan keterangan-
keterangan para rasul, akan mengarahkan kepada iman
dan keselamatan. Sebaliknya yang mengabaikan potensi
akal, dapat menutup akal dan keras hatinya dari
keimanan.78
Isyarat kecerdasan dalam kata عقل terdapat juga
dalam surah al-‘Ankabût ayat 43. Hamka menjelaskan
75Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 4 .… 501-502. 76 .295 , ۱۹۸٤دار الثونسیة للنشر, محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: ال77Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 5..… 513-514. 78Quthb, Sayyid, 2016. تفسیر في ظلال القران, Jilid 6 Dibawah Naungan al-Quran,
Jakarta: Gema Insani, 165.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 21
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
orang yang berpengetahuan akan selalu memikirkan ke-
Maha Besaran dan ke-Maha Agungan-Nya dalam
memberi insting atau naluri kepada yang diberi hak
hidup.79 Ditegaskan bahwa orang dengan kedalaman
ilmunya dan kemampuan ilmiahnya dapat memahami
dan mengambil hikmah dari perumpamaan-
perumpamaan dalam al-Qurân
4) Kecerdasan dalam Kata فقھ
Kecerdasan dalam kata 80فقھ tersurat di kamus مفردات
: mengandung arti الفاظ القران
a) Kemampuan Memahami Pembicaraan.
Kecerdasan dalam kemampuan memahami
pembicaraan terdapat dalam surah an-Nisâ ayat 78.
Ayat ini memberi peringatan kepada orang yang lemah
iman dan enggan berperang, karena cinta dunia dan
takut mati. Kata لا یكا دون یفقھون artinya mereka tidak
mendekati pemahaman pembicaraan, karena
permasalahan yang ada tidak dipahami dengan benar.
Hanya orang yang memiliki kecerdasan yang dapat
memahami sesuatu dengan benar81, bahwa setiap
sesuatu ada yang menjadikannya, ada sebab-sebabnya
dan juga tanda-tanda serta dampak-dampaknya. Juga
terdapat dalam surah al-Munâfiqûn ayat 7, asbabun
Nuzul ayat ini ialah hasutan Abdullah bin Ubay kepada
kaum Anshor dan Muhajirin yang berhijrah ke
Madinah. Tegasnya kaum Anshar supaya
menghentikan bantuan kepada kaum Muhajirin,
sehingga akan bercerai berai karena tidak sumber
79Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 6 ..… 678. 80 الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: ..... 642. 81Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 2 …. 630.
22 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
kehidupan. Sangkaan orang munafik dan kafir, bahwa
orang yang memperjuangkan agama dengan
keyakinan, sangat bergantung pada bantuan orang
lain, sehingga akan kelaparan dan berhenti
gerakannya dan bahkan kocar-kacir.82
b) Memahami Pengetahuan
Kecerdasan dalam arti memahami pengetahuan
terdapat dalam surah at-Taubah ayat 122. Awal
perintahnya bahwa semua orang yang beriman, ketika
ada seruan berperang, untuk bersiap siaga. Tidak
boleh berpangku tangan tidak ikut bersama
Rasulullah. Berkaitan dengan ayat 122 Allah telah
menganjurkan pembagian tugas yaitu berperang ke
medan perang dan jihad memperdalam ilmu dan
agama.
Hamka menegaskan فقھ dalam ayat tersebut
bermakna kemampuan memdalami ilmu pengetahuan
dan memperdalam ilmu agama.83P Oleh karena itu
tugas yang harus diembannya adalah setelah memiliki
kemampuan dan kedalaman ilmu, harus memberi
peringatan dan ancaman kepada kaum muslimin
hingga sekarang ini.
5) Kecerdasan dalam Kata بصر
Kecerdasan dalam kata بصر mengandung makna
kemampuan melihat secara lahir dan batin terhadap
bukti-bukti dan fenomena yang Allah telah ciptakan baik
di dunia dan akherat. Oleh karena pertalian antara
penglihatan mata lahir dan mata batin harus dilakukan
82Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 9 ..… 156-157. 83Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 4 ..… 318.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 23
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
dengan benar. Istilah kecerdasan dalam kata84 بصر
tersurat di kamus مفردات الفاظ القران mengandung arti :
a) Kemampuan dalam Kecepatan Pandangan.
Kata بصر yang berarti kemampuan dalam
kecepatan terdapat dalam surah an-Nahl ayat 77. Ayat
ini membahas tentang kehadiran kiamat dan bukti-
bukti kekuasaan Allah, yang dapat menghantarkan
manusia dapat membuka mata hati dan pikirannya
tentang hari kiamat. Kaitannya dengan lamh al-bashar
yang diartikan kejapan mata. Segi bahasa berarti
pandangan yang tergantung dari lama dan arah
pergerakan mata, seperti melihat, memandang,
mengamati dan lain-lain. Kecepatan pandangan
manusia masih memerlukan alat, syarat, gerak dan
waktu, untuk mewujudkan penglihatan.85 Berbeda
dengan Allah, yang tidak terikat syarat, alat dan
waktu. Hal ini diperkuat surah Yâsin ayat 82 yang
artinya: Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia
menghendaki sesuatu hanya berfirman, jadilah, maka
jadilah.
b) Melihat dengan Nyata.
Arti kecerdasan yang berkaitan dengan kekuatan
hati terdapat dalam surah Qâf ayat 22, an-Najm ayat
17, al-Ahqâf ayat 26, Maryam ayat 42, as-Sajadah ayat
12, Yûnus ayat 43, ash-Shâfât ayat 179, Yûsuf ayat
108 dan al-Qiyâmah ayat 14.
Ditegaskan arti بصر dalam surah an-Najm ayat 17,
bahwa Nabi Muhammad melihat yang sebenarnya
84 الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: .....127-128. 85Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 6… 670.
24 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
Malaikat Jibril dengan nyata tanpa alat perantara.86
Sebagaimana terdapat dalam surah Qâf ayat 22
artinya dapat melihat dengan nyata tentang terjadinya
hari kiamat, kebangkitan dan pembalasan,87 yang
semua telah diingkari di dunia oleh orang-orang kafir.
Orang kafir menutup mata mereka di dunia, dan di
akherat mata yang tertutup disingkapkan dengan jelas
kepada orang kafir. Diperkuat dengan surah al-Ahqâf
ayat 26, yang intinya bahwa kaum kafir tidak
mempergunakan penglihatannya, karena mengingkari
ayat-ayat Allah.88 Hal di atas digambarkan seperti
pertalian antara mati lahir dan mata batin,89 artinya
mata lahir melihat ajaran Nabi Muhammad saw tapi
mata batin tidak dapat melihat. Sebagaimana
dicontohkan kasus Ayah Nabi Ibrahim menyembah
kepada sesuatu yang tidak dapat mendengar dan
melihat, padahal tidak dapat memberi nasehat dan
pertolongan ketika diminta.90 Contoh lain Rasulullah
saw telah meletakan garis pemisah yang nyata antara
tauhid dengan syirik yang dipertahankan kaum kafir,91
sebagai bukti kebenaran.
Peristiwa pengingkaran dan penolakan di dunia
dapat dilihat dengan jelas di akherat, sebagaimana
dijelaskan dalam surah as-Sajdah ayat 12, kaum kafir
melihat dengan nyata dan merasakan siksaan
86 .juz 27, 101 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر, 87 .juz 26, 309 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر, 88Ibid., hlm. 53. Dapat juga dilihat dalam surah ash-Shaffat ayat 179 dan
al-Qiyamah ayat 14. 89Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 4, ..… 420. 90Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 7 ..… 126. 91Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 5 ..… 39.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 25
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
neraka,92 sehinga mereka memohon untuk diulang
kehidupan dunia untuk melakukan amal shaleh dan
semua upayanya sia-sia belaka.
c) Penglihatan yang Halus.
Kata بصر dengan arti penglihatan yang halus
terdapat pada surah al-An’âm ayat 103. Pandangan
mata manusia yang lemah tidak dapat untuk melihat
Allah. Sesuatu yang dapat dilihat hanya sedikit dari
fenomena alam ini. Halusnya penglihatan manusia
hanya Allah yang menciptakannya. Allah swt
mengkaruniakan kekuatan penglihatan manusia
dengan berjuta-juta urat syaraf yang sangat halus di
kepala manusia, sehingga dapat membedakan
berbagai warna, dapat mengukur jarak jauh dan
dekat, tinggi, rendah dan luas, cantik, indah, buruk
dan jelak. 93
d) Melihat Bukti dengan Jelas.
Kata بصر yang berarti melihat kenyataan terdapat
dalam surah an-Naml ayat 13, al-Isrâ ayat 59, as-
shâfât ayat 179 dan al-‘ankabût ayat 38. مبصرة dalam
surah an-Naml ayat 13 berarti melihat
bukti/mu’zijat.94 Ayat ini menceritakan riwayat Nabi
Musa yang menunjukkan mu’zijat ke pada Fir’aun dan
kaumnya. Penolakan Fir’aun dan kaumnya,
disebabkan kedhaliman dan kesombongan. Dipertegas
dalam surah al-Isrâ ayat 59, bahwa arti مبصرة dapat
melihat bukti/mu’zijat indrawi dengan jelas,95P bahkan
92Ibid., hlm. 475. 93Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 3 ..… 228-229. 94Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 9….. 409. 95Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 7….. 129.
26 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
dapat meraba dan meminum susu untanya. Melihat
yang sifat indrawi, hanya dapat dilakukan oleh orang
yang sudah mencapai kedewasaan dan orang yang
berakal.
Arti yang senada kecerdasan dalam surat al-
‘Ankabût ayat 38 adalah berubahnya pandanga hidup
manusia,96 seperti kaum ‘Ad, Tsamud dan Quraisy.
Padahal mu’zijat telah diperlihatkan kepada mereka,
tetap saja dalam kebodohan dan kemerosotan.
Dikuatkan dalam surah as-Shâfât ayat 179, arti مبصرة
adalah melihat dan memandang hanya sesaat,P96F
97P tidak
berpandangan luas ke masa depan dan juga tidak
berpikiran ada kehidupan yang kekal.
e) Penilaian yang Benar
Kata بصر dengan arti penilaian yang benar
terdapat dalam surah Qâf ayat 7-8. Ibnu Asyur
menjelaskan bahwa Kata بصر mengandung arti bahwa
fenomena alam yang telah Allah ciptakan, hanya dapat
dilihat oleh orang yang mempunyai kebenaran.98
Hikmahnya untuk memuliakan orang-orang mukmin
yang selalu berpandangan dengan benar dan
mengungkap kelalaian orang-orang kafir.
f) Melihat dengan nyata
Kata بصر dalam arti melihat dengan nyata
terdapat pada surah al-Ma’ârij ayat 10-11. Ayat
tersebut menggambarkan sangat berat siksaan bagi
orang-orang kafir, sehingga masing-masing orang
hanya memikirkan dirinya sendiri. Mereka saling
96Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 6….. 673. 97Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 7 ..… 525. 98 .291 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر,
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 27
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
melihat di antara mereka di neraka, dengan
siksaannya masing-masing dan ingin menebus dosa
dengan yang lain. Orang-orang kafir hanya dapat
melihat penolakan dan sia-sia saja serta tetap di
neraka dengan api yang bergejolak.99
E. KESIMPULAN
Lingkaran kecerdasan qurâni bersumber, pertama Lubb
yaitu lingkaran hati terdalam, yang berarti inti, hikmah dan
pemahaman batiniah, kedua fuad yaitu hati yang selalu
mempertimbangkan niat dan bermakna pancaran dan
perbatasan qalb dan dunia, dan ketiga qalb adalah lingkaran
luar yang mewadahi ma’rifah secara fenomena saja. Sedang
kecerdasan Qurâni terdapat dalam lima kata yang menunjukkan
arti kecerdasan. Pertama kata رشد yang mengandung makna
kecerdasan akal dan jiwa, kemampuan bersikap dan bertindak
dengan tepat dan benar dalam kehidupan manusia, yang
berkaitan dengan kecerdasan menyelesaikan masalah. Kedua
kata مرة yang berarti kecerdasan manusia yang dikembangkan
menjadi keteguhan dan kekuatan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan di bumi. Kata mirrah yang disandingkan dengan kata
istawaa yang mengandung arti kecerdasan yang berkaitan
dengan menciptakan produk yang diilhami sifat-sifat Allah.
Ketiga kata عقل adalah kemampuan mempertimbangkan dan
memilih jalan yang benar dan salah, untuk menuju keselamatan
hidup manusia. Keempat kecerdasan dalam kata فقھ berarti
kemampuan memahami dan mendalami sesuatu dengan benar,
baik secara lahir maupun batin. Kelima kecerdasan dalam kata
berarti mengandung makna kemampuan melihat secara بصر
99 .juz 29, 159 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر,
28 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
lahir dan batin terhadap bukti-bukti dan fenomena yang Allah di
dunia dan akherat.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 29
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
DAFTAR PUSTAKA
Ad-Damsyiqi, Ibnu Hamzah Al Hanafi. 2003. البیان والتعریف في اسباب ورود ,diterjemahkan oleh: M. Suwarta Wijaya&Zafrullah ,الحدیث الشریف Asbabul Wurud Latar Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul, Jakarta: Kalam Mulia.
Ahmad Mustafa al-Maraqi, 1992.Tafsir al-Maragi, terj. Anshari Umar
Sitanggal, et. Al, cet. Ke-2, Semarang: Toha Putra. Anwar, Rosihan, 2012. Pengantar Ulumul Quran, Bandung: Pustaka
Setia. Arikunto. Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Baidan, Nashruddin, 2011, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Bas, Gokhan, Integrating Multiple Intelligence in ESL/EFL
Classrooms, The Internet Test Journal gokhan 51 bas (at) gmail.com Boruktolu Secondary School Konya Turkey
David A., Mcgee Bryce Hantla, tt. An Intelligence Critique of Multiple
Intelligence, a Christian Review for Leaders, Journal of Biblical Perspectives in Leadership 4, No. 1.
Davis, Jack. 1999. Improving Intelligence Analysis at CIA: Disk
Heuer’s Contribution to Intelligence Analysis, Center for the Study of Intelligence Central Intelligence Agency.
Gardner, Howard. 1993. Frames of Mind: The Theory of Multiple
Intellegence (tenth-anniver- edition), New York Usa, Basic Books. Gardner, Howard. 2006. Changing Minds, New York: Hardvard
Business Schoool Press. Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 1 – 9, Diperkaya dengan
Pendekatan Sejarah, Sosiologi, Tasawuf, Ilmu Kalam, sastra dan Psikologi, Jakarta: Gema Insani.
Hanafin, Joan, 2014. Multiple Intelligence Theory, Action Research
and Teacher Professional, Australian Journal of Teacher Education Vol. 39, April, [email protected]
30 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
Kamil, Musthofa, 2004. Membuka Hati Membuka Jendela Langit: Zikir untuk Identifikasi dan Aktualisasi Potensi Diri, Solo: C-Harde
Khasinah, Siti, 2013. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam
dan Barat, Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. Xiii, No. 2, Februari. Khilmiyah, Akif. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta:
Samudra Biru Koentjaraningrat, 1983. Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta:
Gramedia. Maksudin, 2013. Paradigma Agama dan Sains Nondikotomik,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad Ali al-Shabuni, 1999. Safwah al-Tafasir: Tafsir li al-
Quran al-Karim, Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyyah. Mujib, Abdul, 2002. Nuansa-nuansa Psikologi Islami, Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Munawwir, Ahmad Warson, 1984. Al Munawwir Kamus Arab-
Indonesia, Yogyakarta: Unit Pengadaan buku-buku Ilmiah Keagamaan PP. Al-Munawwir.
Rahmah, Siti. 2008. Teori Kecerdasan Majemuk Howard Ggardner
dan Pengembangannya pada Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Anak Usia Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. V, No. 1.
Rachman, Arief, tt. Mengembangkan Kecerdasan Emosi dan
Spriritual, Created With Nitro pdf. Profesional Download The Free Trial on Kine at nitro pdf.co,/profesional
Salkind, Neil J., 2008. Encyclopedia of Educational Psychology,
United States of America: Sage Publications. Sugiyono, 2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi,
Bandung : Alfabeta, 22. Terdapat dalam buku Akif Khilmiyah. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Samudra Biru, 182. Juga terdapat dalam buku Husaini Usman & Purnomo S, Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 31
Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani
S. Reber, Arthur dan Emily, 2010. The Penguin Dictionary Of Psychology, penerjemah Yudi Santoso, Kamus Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shihab, M. Quraisy, 2011. Tafsir Al-Misbâh Pesan, Kesan dan
Keserasian al-Qurân, Volume 1-15, Jakarta: Lentera Hati. Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Walsh, Roger. 2004. Essential Spirituality, Penerjemah Edi Setya,
Yogyakarta: Pohon Sukma,. Quthb, Sayyid, 2016. تفسیر في ظلال القران, Jilid 6 Dibawah Naungan al-
Quran, Jakarta: Gema Insani. Yusuf, Ali Anwar, 2006. Islam dan Sains Modern Sentuhan Islam
Terhadap Berbagai Disiplin Ilmu, Bandung: Pustaka Setia. Yaumi, Muhammad dan Nurdin Ibrahim, 2016. Pembelajaran
Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) Mengindentifikasikan dan Mengembangkan Multitalenta Anak, Jakarta: Prenadamedia Group.
32 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020