Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

13
TUGAS TEMPERATUR, TEKANAN DAN ILUMINASI Lighting Measurement dengan Lux meter pada Ruangan Unit Kerja Rumah Tangga Gedung G 101, FKM UI Disusun Oleh Apriastuti Puspitasari, 0706272585 Devani Ersa Siregar, 0706272805 Karina Larasati, 0706273291 Nilam Winanda, 0706273543 Putri Wulandari, 0706273745 Swastika Ayu H., 0706165785 Yunita Karmilasari, 0706274363 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, 2009

description

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

Transcript of Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Page 1: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

TUGAS TEMPERATUR, TEKANAN DAN ILUMINASI

Lighting Measurement dengan Lux meter pada Ruangan Unit Kerja Rumah Tangga Gedung G 101, FKM UI

Disusun Oleh

Apriastuti Puspitasari, 0706272585

Devani Ersa Siregar, 0706272805

Karina Larasati, 0706273291

Nilam Winanda, 0706273543

Putri Wulandari, 0706273745

Swastika Ayu H., 0706165785

Yunita Karmilasari, 0706274363

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, 2009

Page 2: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

1

I. Gambaran lingkungan pekerjaan

1.1 Karakteristik ruangan

Ruang unit rumah tangga terletak di Gedung G Lantai 1, dengan jam kerja

dari pukul 07.30 hingga pukul 15.30. Di dalam ruangan, terdapat beberapa

perlengkapan yang diperuntukkan untuk mempersiapkan ruang perkuliahan,

seperti botol air mineral untuk dosen dan juga kunci ruangan kuliah. Selain itu,

di unit rumah tangga juga tersedia perlengkapan-perlengkapan seperti microfon,

baterai, dan juga speaker yang dapat dipinjam jika mahasiswa memiliki kegiatan

yang membutuhkan peralatan-peralatan tersebut. Selain sebagai tempat

perlengkapan-perlengkapan untuk kegiatan kuliah dan mahasiswa, unit rumah

tangga juga berfungsi sebagai tempat administrasi pinjam meminjam

perlengkapan dan juga izin pemakaian ruangan.

Ruangan ini memiliki luas 22,5 m2 dengan ketinggian langit-langit lebih

kurang 3 meter. Ruangan, furniture, dinding serta langit-langit unit rumah

tangga berwarna putih semenrata langitnya berwarna krem. Temperatur di

ruangan ini, ketika dilakukan pengukuran adalah kurang lebih 250 C.

1.2 Sumber cahaya di ruangan

Penerangan di ruang unit rumah tangga merupakan penerangan umum.

Pada ruang unit rumah tangga dilengkapi dengan empat buah lampu flourescent,

dengan daya masing-masing sebesar 20 watt. Penggunaan lampu flourescent ini

kurang maksimal, karena baru dinyalakan saat hujan dan cuaca menjadi gelap.

Saat cuaca mendung dan tidak hujan, lampu-lampu ini tidak dinyalakan, dan

sumber pencahayaan utama ruangan hanya didapat dari cahaya matahari,

mengingat letak ruang tersebut di ujung gedung G, sehingga cahaya matahari

dapat menembus jendela-jendela yang terdapat di ruangan ini.

Pada saat dilakukan pengukuran, lampu di ruangan tersebut tidak

dinyalakan. Pengukuran dilakukan pada pukul 10.00 sehingga cahaya yang

Page 3: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

2

terukur didapatkan dari sinar matahari yang menembus kaca-kaca jendela di

sekitar ruangan. Cahaya matahari tersebut menjadi sumber penerangan semi

indirect, karena cahaya matahari yang sumbernya dari luar ruangan masuk ke

ruangan dengan cara difusi melalui kaca jendela. Sementara itu, lampu

fluorescent yang berada di langit-langit ruangan merupakan jenis semi direct

lighting.

II. Gambaran Pekerjaan Visual dan Tingkat Pencahayaan

Berdasarkan fungsi ruangan, terdapat beberapa kegiatan dalam ruangan

yang menggunakan indera penglihatan (pekerjaan visual) secara maksimal

sehingga dibutuhkan tingkat pencahayaan yang cukup. Kegiatan-kegiatan

tersebut antara lain adalah peletakkan arsip-arsip administrasi surat

peminjaman ruangan ataupun perlengkapan lainnya, peletakkan kunci-kunci

ruangan, daftar nomor-nomor darurat, jadwal rumah tangga, serta absen kelas.

Pekerja di ruang unit rumah tangga ini adalah pria berusia sekitar 44

tahun.selama melakukan pekerjaannya, pekerja tidak menetap dalam satu sudut

ruangan, melainkan mobile dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Sementara

itu, tingkat cahaya hasil pengukuran yang didapat di titik-titik tempat

dilakukannya visual task kurang memadai. Hasil pengukuran tersebut adalah :

1. Wilayah sekitar papan tulis yang berisi daftar nomor darurat, jadwal

kelas serta catatan penting lain 111; 115; 112 lux.

2. Meja yang digunakan sebagai tempat perlengkapan perkuliahan (botol air

mineral untuk dosen, dll) 113; 112; 113 lux.

3. Wilayah tempat kunci-kunci ruangan beserta penandanya 61; 62; 65

lux.

4. Meja yang digunakan sebagai tempat peletakkan arsip-arsip 61; 60; 59

lux.

Tempat digantungnya pengumuman penting 90; 92; 90 lux.

Page 4: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

3

III. Prosedur Pengukuran

1. Deskripsikan area ruangan. Yang harus dideskripsikan meliputi:

a. Dimensi ruang

b. Warna (lantai, dinding, plafon, furniture, dan lain-lain)

c. Refleksi permukaan ruangan dan benda-benda lainnya

d. Tata letak atau layout ruangan

e. Jenis pekerjaan yang dilakukan

f. Temperatur

2. Deskripsikan disain pencahayaan yang ada.

a. Jumlah lampu yang digunakan

b. Jenis lampu (incandescent, fluorescent, mercury, metal halide, dan lain-

lain)

c. Kekuatan lumen (wattages)

d. Distribusi lumen (cahaya)

e. Spacing (luminaire height, ceiling height, dan lain-lain)

3. Siapkan alat ukur dan pastikan alat ukur berfungsi dengan baik.

a. Pasang tombol “OFF/ON” pada posisi “ON”.

b. Tentukan “LUX” atau “Foot Candle (FC)” pada tombol “LUX/FC”.

Dalam pengukuran ini, satuan luas ruangan yang digunakan berupa

meter persegi, oleh karena itu digunakan satuan LUX untuk hasil

pengukuran pencahayaan.

c. Pilih jangkauan maksimal pada tombol ”Range Switch”.

Range A 0-1999 LUX atau 0-199,9 FC

d. Pegang “Light Sensor” dengan menggunakan telapak tangan dan

sensor tersebut dihadapkan pada sumber cahaya secara langsung.

Dengan jarak lux meter dengan lantai 1 meter.

4. Perhatikan metode pengukuran yang harus digunakan. Sesuai standar

pengukuran (SNI) berdasarkan penentuan titik pengukuran,

pencahayaan dapat diukur dengan metode:

Page 5: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

4

a. Penerangan setempat (untuk mengukur pencahayaan pada objek

kerja, baik berupa meja kerja maupun peralatan).

b. Penerangan umum (untuk mengukur pencahayaa pada seluru area

tempat kerja)

5. Tentukan titik sampling dengan tepat.

6. Lakukan pengukuran sesuai dengan kondisi kerja normal.

7. Analisis dan Interpretasi data pengukuran.

IV. Gambar

4.1 Layout ruangan dan titik lampu

5 m

ete

r

3 meter

2 m

ete

r

2,5 meter

3 m

ete

r

5,5 meter

H

Page 6: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

5

= Lemari Penyimpanan

H = Smoke detector

= AC

= Tempat Kunci

= Jendela

= Dispenser

= Meja kerja

= Pintu 2 arah

= Lampu

= Meja

= Papan tulis

4.2 Titik pengukuran

5 m

ete

r

3 meter

2 m

ete

r

2,5 meter

3 m

ete

r

5,5 meter

A B

C D

E F G H

I J K L

1 meter

Keterangan :

Page 7: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

6

Penjelasan :

Menurut SNI, “Jika luas ruangan antara 10-100 m2, titik potong garis horizontal

panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 3 meter”

Pada lighting measurement yang kami lakukan, ruangan mempunyai luas

keseluruhan 22,5 m2, jika mengacu pada SNI seharusnya titik pengukuran

terletak pada garis potong horizontal panjang dan lebar yaitu setiap 3 meter.

Akan tetapi, kami mengambil titik pengukuran 1 meter setiap titik potong

horizontal panjang dan lebar ruangan dengan pertimbangan bentuk ruangan

yang berbentuk L sehingga menyulitkan kami dalam menentukan titik

pengukuran dengan konsep SNI. Selain alasan bentuk ruangan, kami juga

menginginkan data yang lebih detail.

4.3 Hasil Pengukuran

Titik Hasil (lux) Rata-rata Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3

A 172 173 174 173,0

B 255 256 252 254,3

C 105 108 104 105,7

D 122 120 116 119,3

E 74 75 74 74,3

F 83 80 81 81,3

G 112 116 117 115,0

H 144 143 145 144,0

I 55 62 64 60,3

J 78 80 80 79,3

K 121 122 122 121,7

L 274 271 272 272,3

Page 8: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

7

V. Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan kegunaan ruangan dan jumlah lampu yang digunakan, ruangan

unit rumah tangga dimana tempat melakukan pengukuran merupakan ruangan

dengan aktivitas kategori C, yaitu ruangan dengan aktivitas pekerjaan yang

jarang secara visual. Kategori ini menggunakan sumber penerangan umum.

Menurut standar IES-IESNA, kategori C memberikan batas range 100-150-200

lux. Dilihat dari perhitungan dengan menggunakan tabel reflektan ceiling, wall

didapatkan reflektan ruangan sekitar 60%. Kemudian usia pekerja rata-rata 44

tahun. Lalu hasil ini dibandingkan dengan IESNA Lighting Handbook, maka

range yang disarankan untuk ruangan ini adalah 150 lux.

Titik A :

Hasil pengukuran pada titik A adalah 173 lux. Bila dibandingkan dengan standar

pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat pencahayaan

pada titik A dikategorikan sedikit berlebih.

Titik B :

Hasil pengukuran pada titik B adalah 254,3 lux. Bila dibandingkan dengan

standar pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat

pencahayaan pada titik B dikategorikan sangat berlebih.

Titik C :

Hasil pengukuran pada titik C adalah 105,7 lux. Bila dibandingkan dengan

standar pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat

pencahayaan pada titik C dikategorikan sedikit kurang.

Titik D :

Hasil pengukuran pada titik D adalah 119,3 lux. Bila dibandingkan dengan

standar pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat

pencahayaan pada titik D dikategorikan sedikit kurang.

Page 9: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

8

Titik E :

Hasil pengukuran pada titik E adalah 74,3 lux. Bila dibandingkan dengan standar

pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat pencahayaan

pada titik B dikategorikan sangat kurang sekali.

Titik F :

Hasil pengukuran pada titik F adalah 81,3 lux. Bila dibandingkan dengan standar

pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat pencahayaan

pada titik F dikategorikan sangat kurang.

Titik G :

Hasil pengukuran pada titik G adalah 115 lux. Bila dibandingkan dengan standar

pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat pencahayaan

pada titik G dikategorikan sedikit kurang.

Titik H :

Hasil pengukuran pada titik H adalah 144 lux. Bila dibandingkan dengan standar

pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat pencahayaan

pada titik H dikategorikan cukup baik.

Titik I :

Hasil pengukuran pada titik I adalah 60,3 lux. Bila dibandingkan dengan standar

pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat pencahayaan

pada titik I dikategorikan sangat sangat kurang.

Titik J :

Hasil pengukuran pada titik J adalah 79,3 lux. Bila dibandingkan dengan standar

pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat pencahayaan

pada titik J dikategorikan sangat kurang.

Page 10: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

9

Titik K :

Hasil pengukuran pada titik K adalah 121,7 lux. Bila dibandingkan dengan

standar pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat

pencahayaan pada titik K dikategorikan sedikit kurang.

Titik L :

Hasil pengukuran pada titik L adalah 272,3 lux. Bila dibandingkan dengan

standar pada IES-IESNA Lighting Handbook (range 150 lux), maka tingkat

pencahayaan pada titik L dikategorikan sangat berlebih.

Selain itu, karakteristik fisik ruangan dan penggunaan lampu yang tidak

optimal dapat mempengaruhi penerangan umum. Karakteristik fisik yang

mempengaruhi penerangan pada ruangan ini adalah :

Page 11: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

10

1. Jendela yang dilapisi oleh kaca film. Hal ini mempengaruhi

penyerapan cahaya dari luar ruangan (sinar matahari) dan besarnya

refleksi cahaya.

2. Pemilihan warna dinding dan langit-langit yang berwarna putih dan

lantai yang berwarna krem mendukung penerangan pada ruangan

tersebut meskipun tidak menggunakan lampu pada siang hari.

VI. Kesimpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada tanggal 26 November

2009, pukul 10.00 WIB di ruangan unit rumah tangga FKM UI, tingkat

pencahayaan pada ruangan tersebut tergolong tidak baik. Hal ini dikarenakan

distribusi cahaya yang tidak merata dan tidak sesuai standar IES-IESNA, yaitu

150 lux. Dari hasil pengukuran, terdapat titik-titik pengukuran yang

pencahayaannya sangat kurang dari 150 lux, yaitu titik-titik C, D, E, F, G, I, J, dan

K. Sedangkan titik-titik yang pencahayaannya jauh lebih besar dari 150 lux,

yaitu titik-titik A, B, dan L. Titik yang pencahayaannya yang tergolong dalam

kriteria standar adalah titik H, yaitu 144 lux. Oleh karena itu, pencahayaan yang

terdapat pada ruangan unit rumah tangga FKM UI tergolong tidak baik karena

penerangan umum di ruangan tersebut tidak merata.

Rekomendasinya :

Penggunaan lampu semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan

karena biasanya pekerja pada unit rumah tangga tidak pernah

menyalakan lampu.

Pemberian lampu tambahan (addition lamp) pada tempat yang sering

dilakukan visual task

Pembersihan lampu florecent secara berkala sehingga cahaya yang

dihasilkan seefesien mungkin

Page 12: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

11

Gambar 1

(a) dan (b) Pengukuran

dilakukan pada titik-titik yang

berbeda disesuaikan dengan

layout ruangan yang akan

dilakukan lighting

measurement

Gambar 2

(a) dan (b) Layout ruangan

Unit Rumah Tangga Gedung

G101, FKM UI tempat

dilaksanakannya lighting

measurement

Gambar 1 (a)

Gambar 2 (a)

Gambar 1 (b)

Gambar 2

(b)

Page 13: Lighting Measurement- Matkul TTI K3 FKM UI

Created by: Apriastuti P, Devani Ersa, Karina Larasati, Nilam Winanda, Putri Wulandari,

Swastika Harini, dan Yunita Karmilasari (K3 FKM UI)

12

Gambar 3

Foto tempat biasanya dilakuan

visual task oleh pekerja

(a)Papan tulis (b)meja kerja

(c)Loker kunci

Gambar 4

Lux meter yang digunakan

dalam lighting measurement

Gambar 3 (a)

Gambar 3 (c)

Gambar 4

Gambar 3 (b)