lib.unnes.ac.id › 20591 › 1 › 1401411446-s.pdf · KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW)...
Transcript of lib.unnes.ac.id › 20591 › 1 › 1401411446-s.pdf · KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW)...
KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW)
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
PADA SISWA KELAS V SDN PESURUNGAN LOR 1
KOTA TEGAL
SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Mubarokah Khasanah
1401411446
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1. Allah bersama orang-orang yang sabar. (Opik)
2. Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan, namun bagaimana
bertanding dengan baik. (Baron Pierre De Coubertin)
3. Doa adalah lagu hati yang membimbing ke arah singgasana Tuhan. (Kahlil
Gibran)
4. Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan
beberapa orang, namun informasi di tangan orang banyak. (John Naisbitt)
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Wahyudi dan Maemunah, kedua orang
tua yang luar biasa.
Kakak-kakak yang kucintai, Mas Eko,
Mas Dwi, Mbak Nawa, Mbak Ari, Mas
Tono
PRAKATA
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan ridho dan rakhmat-Nya, sehingga skripsi berjudul “Keefektifan
Model Think Talk Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa
Kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal” dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri
Semarang.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, oleh
karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk belajar di Unnes.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk menempuh pendidikan di PGSD
UNNES.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal FIP UNNES
yang telah memberikan motivasi kepada peneliti
5. Drs. H. Y. Poniyo, M.Pd., pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi.
6. Makmuri, S.Pd., Kepala SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Catur Handoko, S.Pd., guru kelas VA SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada peneliti selama proses
penelitian.
8. Susiyati, S.Pd., SD., guru kelas VB SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada peneliti selama proses
penelitian.
9. Seluruh dosen jurusan PGSD UPP Tegal yang telah membekali peneliti
dengan ilmu dan pengetahuan.
10. Staf dan karyawan jurusan PGSD UPP Tegal yang telah memberikan layanan
informasi seputar pelaksanaan penelitian.
11. Rekan-rekan mahasiswa PGSD UPP Tegal yang telah memberikan masukan
dan informasi mengenai pelaksanaan penelitian.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda
atas bantuan dan amal baiknya. Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca di masa datang.
Tegal, Mei 2015
Peneliti
viii
viii
ABSTRAK
Khasanah, Mubarokah. 2015. Keefektifan Model Think Talk Write (TTW) dalam
Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas V SDN Pesurungan Lor 1
Kota Tegal. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. H. Y.
Poniyo, M. Pd.
Kata Kunci: Model Think Talk Write (TTW), hasil belajar, menulis puisi
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di jenjang
pendidikan dasar. Bahasa Indonesia meliputi empat keterampilan dasar berbahasa,
yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan menulis. Menulis merupakan
keterampilan dasar berbahasa yang sulit untuk dikuasai siswa. Salah satu
penyebab sulitnya keterampilan menulis bagi siswa yaitu pembelajaran yang
monoton. Hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh
karena itu dibutuhkan inovasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, salah
satunya yaitu dengan menerapkan model Think Talk Write (TTW) untuk
mengetahui keefektifan model TTW pada pembelajaran bahasa Indonesia materi
menulis puisi.
Peneliti melaksanakan penelitian pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor
1 Kecamatan Margadana Kota Tegal. Kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kecamatan
Margadana Kota Tegal merupakan kelas paralel yang terdiri dari dua kelas, yaitu
kelas VA dan VB. Kelas VA dipilih sebagai kelas kontrol dan kelas VB sebagai
kelas eksperimen. Kelas VA terdiri dari 34 siswa, dipilih 30 siswa sebagai sampel
dalam penelitian. Kelas VB terdiri dari 32 siswa, dipilih 28 siswa sebagai sampel
dalam penelitian. Pemilihan sampel menggunakan teknik proportionate stratified
random sampling. Pengambilan sampel pada teknik proportionate stratified
random sampling dilakukan secara acak (random). Jumlah sampel ditentukan
menggunakan tabel Krecjie, dengan taraf kesalahan 5%.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan one sample t test juga dilakukan
pada nilai hasil belajar siswa. Nilai thitung yang diperoleh dari uji hipotesis dengan
one sample t test adalah 3,566. Nilai thitung tersebut dibandingkan dengan ttabel.
Nilai ttabel diperoleh dengan penghitungan melalui microsoft excel dengan formula
=tinv(0,005;27). Nilai ttabel yang diperoleh dari penghitungan tersebut adalah
2,003. Nilai signifikansi pada kolom sig 2 tailed menunjukkan angka 0,001.
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa bahwa thitung > ttabel (3,566 > 2,364) dan
nilai signifikansi 0,017 < 0,05. Berdasarkan analisis tersebut, diketahui bahawa
hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi pada siswa kelas V SDN
Pesurungan Lor 1 Kota Tegal yang menggunakan pembelajaran model Think Talk
Write (TTW) lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. Jadi,
dapat disimpulkan jika model Think Talk Write (TTW) efektif untuk diterapkan
dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1
Kota Tegal.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB
1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 7
1.3 Paradigma Penelitian ........................................................................ 9
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................. 9
1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
1.5.1 Tujuan Umum ................................................................................... 10
1.5.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 10
1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................... 11
1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................ 11
1.6.2 Manfaat Praktis ................................................................................ 11
2. LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA ........................ 13
2.1 Landasan Teori .................................................................................. 13
2.1.1 Hakikat Belajar ................................................................................. 13
2.1.2 Hakikat Pembelajaran ....................................................................... 17
2.1.3 Hasil Belajar ...................................................................................... 20
2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ................................................... 21
2.1.5 Pembelajaran Bahasa Indonesia ........................................................ 24
2.1.6 Menulis ............................................................................................. 26
2.1.7 Puisi ................................................................................................... 27
2.1.8 Menulis Puisi .................................................................................... 32
2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 33
x
2.1.10 Model Think Talk Write (TTW) ........................................................ 36
2.1.11 Penerapan Model Think Talk Write (TTW) ...................................... 39
2.2 Kajian Empiris .................................................................................. 40
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 43
2.4 Hipotesis ........................................................................................... 46
3. METODE PENELITIAN ............................................................... 47
3.1 Populasi dan Sampel ......................................................................... 47
3.1.1 Populasi ............................................................................................. 47
3.1.2 Sampel ............................................................................................... 47
3.2 Desain Penelitian .............................................................................. 48
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................ 50
3.3.1 Variabel Bebas .................................................................................. 50
3.3.2 Variabel Terikat ................................................................................ 50
3.4 Data Penelitian .................................................................................. 50
3.4.1 Jenis Data .......................................................................................... 51
3.4.2 Sumber Data ...................................................................................... 51
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 52
3.5.1 Observasi ........................................................................................... 52
3.5.2 Dokumentasi ..................................................................................... 52
3.5.3 Wawancara ........................................................................................ 53
3.5.4 Tes ..................................................................................................... 53
3.6 Instrumen Penelitian ......................................................................... 54
3.6.1 Instrumen Observasi ......................................................................... 54
3.6.2 Instrumen Dokumentasi .................................................................... 54
3.6.3 Instrumen Wawancara ...................................................................... 55
3.6.4 Instrumen Tes .................................................................................... 55
3.6.4.1 Uji Validitas ...................................................................................... 56
3.6.4.2 Uji Reliabilitas .................................................................................. 59
3.6.4.3 Indeks Tingkat Kesukaran ................................................................ 61
3.6.4.4 Analisis Daya Beda ........................................................................... 62
3.6.5 Pedoman Penilaian Menulis Puisi ..................................................... 64
xi
3.7 Analisis Data ..................................................................................... 64
3.7.1 Deskripsi Data ................................................................................... 65
3.7.2 Uji Prasyarat Analisis ....................................................................... 65
3.7.2.1 Uji Kesamaan Rata-rata .................................................................... 65
3.7.2.2 Uji Normalitas ................................................................................... 65
3.7.2.3 Uji Homogenitas ............................................................................... 66
3.7.3 Analisis Akhir ................................................................................... 66
3.7.3.1 Uji Hipotesis Pertama ....................................................................... 66
3.7.3.2 Uji Hipotesis Kedua .......................................................................... 67
3.7.3.3 Uji U Mann Whitney ........................................................................ 68
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 69
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 69
4.1.1 Kelas Eksperimen ............................................................................. 71
4.1.1.1 Pertemuan Pertama ........................................................................... 71
4.1.1.2 Pertemuan Kedua .............................................................................. 73
4.1.2 Kelas Kontrol ................................................................................... 75
4.1.2.1 Pertemuan Pertama ........................................................................... 76
4.1.2.2 Pertemuan Kedua .............................................................................. 77
4.2 Deskripsi Data Penelitian .................................................................. 79
4.2.1 Deskripsi Data Variabel Bebas ......................................................... 79
4.2.2 Deskripsi Data Variabel Terikat ....................................................... 81
4.2.2.1 Tes Awal ........................................................................................... 81
4.2.2.2 Tes Akhir .......................................................................................... 82
4.3 Uji Prasyarat Analisis ....................................................................... 84
4.3.1 Uji Normalitas Data .......................................................................... 84
4.3.2 Uji Homogenitas Data Tes Awal ...................................................... 85
4.3.3 Uji Kesamaan Rata-rata .................................................................... 86
4.4 Analisis Akhir .................................................................................. 87
4.4.1 Uji Normalitas Data Nilai Tes Akhir ................................................ 87
4.4.2 Uji Homogenitas Data Nilai Tes Akhir ........................................... 88
4.4.3 Uji Hipotesis ..................................................................................... 89
xii
4.4.3.1 Hipotesis Pertama ............................................................................. 90
4.4.3.2 Hipotesis Kedua ................................................................................ 91
4.5 Pembahasan ....................................................................................... 94
5. PENUTUP ........................................................................................ 101
5.1 Simpulan ........................................................................................... 101
5.2 Saran ................................................................................................ 102
5.2.1 Bagi Guru .......................................................................................... 102
5.2.2 Bagi Sekolah ..................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 104
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 108
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Uji Validitas Soal Menulis Puisi Tema “Ibu” ......................................... 57
3.2. Uji Validitas Soal Menulis Puisi Tema “Lingkungan” ............................ 58
3.3. Uji Validitas Soal Menulis Puisi Tema “Cita-cita” ................................. 59
3.4. Uji Reliabilitas Soal Menulis Puisi Tema “Ibu” ...................................... 60
3.5. Uji Reliabilitas Soal Menulis Puisi Tema “Lingkungan” ......................... 60
3.6. Kategori Tingkat Kesulitan ...................................................................... 62
3.7. Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Soal ..................................................... 62
3.8. Kategori Indeks Daya Beda ..................................................................... 63
3.9. Hasil Analisis Indeks Daya Beda ............................................................. 64
4.1. Deskripsi Data Nilai Tes Awal Siswa ...................................................... 81
4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ......................... 82
4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ................................ 82
4.4. Deskripsi Data Tes Akhir Siswa .............................................................. 83
4.5. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ......................... 83
4.6. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ............................... 83
4.7. Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data Tes Awal ................................ 84
4.8. Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Nilai Tes Awal ............................ 85
4.9. Hasil Penghitungan Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Tes Awal ................. 86
4.10. Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data Tes Akhir ............................. 88
4.11. Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Nilai Tes Akhir ......................... 89
4.12. Hasil Penghitungan Uji Hipotesis Pertama ............................................ 91
4.13. Hasil Penghitungan Uji Pihak Kanan .................................................... 93
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1.1 Paradigma Penelitian .............................................................................. 9
2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................. 45
3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group .................................. 49
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas VA SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal
Tahun Pelajaran 2014/2015 ...................................................................... 108
2. Daftar Nama Siswa Kelas VB SDN Pesurungan Lor 1 Kota
Tegal Tahun Pelajaran 2014/2015 ............................................................ 109
3. Daftar Nama Siswa Kelas V SDN Pesurungan Kidul 1 Kota
Tegal Tahun Pelajaran 2014/2015 ............................................................ 110
4. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur .................................................... 111
5. Daftar Nilai UAS Siswa Kelas VA .......................................................... 112
6. Daftar Nilai UAS Siswa Kelas VB .......................................................... 113
7. Uji Kesamaan Rata-rata ........................................................................... 114
8. Daftar Sampel Kelas Kontrol . .................................................................. 115
9. Daftar Sampel Kelas Eksperimen ........................... ............................... .. 116
10. Silabus .................................................................................................. 117
11. Pengembangan Silabus Kelas Ekperimen ................................................. 119
12. Pengembangan Silabus Kelas Kontrol ..................................................... 123
13. Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................ 126
14. Penelaahan Soal Bentuk Uraian ............................................................... 127
15. Soal Uji Coba Menulis Puisi “Ibu” .......................................................... 131
16. Soal Uji Coba Menulis Puisi “Lingkungan” ............................................ 132
17. Soal Uji Coba Menulis Puisi “Cita-cita” ................................................... 133
18. Pedoman Penilaian Menulis Puisi ............................................................. 134
19. Nilai Hasil Uji Coba Intrumen Menulis Puisi Tema “Ibu” ...................... 136
20. Nilai Hasil Uji Coba Intrumen Menulis Puisi Tema “Lingkungan” ......... 137
21. Nilai Hasil Uji Coba Intrumen Menulis Puisi Tema “Cita-cita” .............. 138
22. Uji Validitas Soal Uji Coba Menulis Puisi Tema “Ibu” .......................... 139
23. Uji Validitas Soal Uji Coba Menulis Puisi Tema “Lingkungan” ............ 140
24. Uji Validitas Soal Uji Coba Menulis Puisi Tema “Cita-cita” ................... 141
25. Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Menulis Puisi Tema “Ibu” ...................... 142
xvi
26. Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Menulis Puisi Tema “Lingkungan” ........ 143
27. Pembagian Kelompok Atas dan Kelompok Bawah ................................. 144
28. Analisis Tingkat Kesulitan Soal ............................................................... 145
29. Analisis Daya Beda Soal ........................................................................... 146
30. Soal Tes Awal dan Tes Akhir .......... ........................................................ 147
31. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan I ........................................................ 148
32. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan II ....................................................... 158
33. RPP Kelas Eksperimen Kontrol I .............................................................. 167
34. RPP Kelas Eksperimen Kontrol II ........................................................... 174
35. Daftar Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ....................................................... 181
36. Daftar Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ................................................. 182
37. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ....................................................... 183
38. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ............................................... 184
39. Uji Normalitas Data Tes Awal .................................................................. 185
40. Uji Homogenitas Data Tes Awal ............................................................. 187
41. Uji Kesamaan Rata-rata Tes Awal ........................................................... 189
42. Uji Normalitas Data Tes Akhir ................................................................ 190
43. Uji Homogenitas Data Tes Akhir ............................................................. 192
44. Uji Hipotesis (Uji Pihak Kanan) .............................................................. 193
45. Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Kelas Eksperimen Pertemuan I ..... 194
46. Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Kelas Eksperimen Pertemuan II .... 196
47. Deskriptor Pengamatan Kegiatan Guru Kelas Eksperimen ..................... 198
48. Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Kelas Kontrol Pertemuan I ............ 205
49. Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Kelas Kontrol Pertemuan II ........... 207
50. Deskriptor Pengamatan Kegiatan Guru Kelas Kontrol ............................ 209
51. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I .... 214
52. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II ... 215
53. Deskriptor Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen ..................... 216
54. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan I ........... 219
55. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II ... 220
56. Deskriptor Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen .................... 221
xvii
57. Dokumentasi Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 223
58. Hasil Karya Siswa .................................................................................... 227
59. Surat Penelitian ......................................................................................... 230
1
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan: (1) latar belakang masalah, (2) identifikasi
masalah, (3) paradigma penelitian, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, (6)
manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen penting untuk kemajuan bangsa.
Pendidikan bahkan tercantum dalam dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), yaitu UUD 1945. Pada UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dinyatakan, “Setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan.” Sebagai upaya menjalankan amanah
pasal tersebut, pemerintah senantiasa melakukan pembangunan pendidikan.
Pembangunan pendidikan dilakukan melalui sistem pendidikan. Sistem
pendidikan terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan. Sistem
pendidikan perlu dikelola dengan baik agar hasil proses pendidikan lebih optimal.
Pengelolaan sistem pendidikan diatur dalam undang-undang. Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I ayat 1
menyebutkan,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara
2
2
Pendidikan di Indonesia memiliki tujuan. Tujuan pendidikan menurut
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II
pasal 3 yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pedoman pelaksanaan
pendidikan berupa kurikulum. Kurikulum disusun sesuai jenjang pendidikan.
Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar ditetapkan oleh
pemerintah. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar
dikembangkan sesuai relevansinya oleh setiap satuan pendidikan. Pengembangan
kerangka dasar dan struktur kurikulum tersebut berada di bawah koordinasi dan
pengawasan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (Cahyani 2009: 6). Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB X Pasal 37
ayat 1 menyebutkan bahwa,
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan
agama, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni
dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/ kejuruan,
dan muatan lokal.
Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib di jenjang pendidikan
dasar. Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual,
sosial, dan emosional siswa (Cahyani 2009: 27). Bahasa Indonesia, selain sebagai
mata pelajaran juga berperan sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari
mata pelajaran lain. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam
3
3
pembelajaran. Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Bahasa Indonesia juga
diarahkan untuk menumbuhkan apresiasi dan kecintaan siswa terhadap karya
sastra Indonesia. Cahyani (2009: 27) mengungkapkan,
pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk membekali siswa
dengan kemampuan-kemampuan berikut: (1) Berkomunikasi secara
efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku; (2) Menghargai
dan bangga menggunakan bahasa Indonesia; (3) Memahami dan
menggunakan bahasa Indonesia dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan; (4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional
dan sosial; (5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa; dan (6) Menghargai dan
membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat keterampilan dasar
berbahasa yaitu keterampilan membaca, menyimak, berbicara, dan menulis
(Cahyani 2009: 153). Penguasaan salah satu keterampilan berpengaruh terhadap
penguasaan keterampilan lain. Keterampilan dasar berbahasa memiliki materi
pokok yang harus dikuasai siswa. Sebagai contoh, materi pokok keterampilan
menulis meliputi menulis paragraf, cerita, drama, pidato, pantun, pengumuman,
laporan, surat, dan puisi.
Materi pokok dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki kompetensi
dasar. Kompetensi dasar merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
minimal yang harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan pembelajaran.
Kompetensi dasar bahasa Indonesia bukanlah hal yang mudah untuk dicapai.
Cahyani (2009: 74) menjelaskan bahwa banyak kendala bagi siswa sekolah dasar
(SD) dalam mempelajari bahasa dan sastra Indonesia.
4
Kendala tersebut diantaranya, sarana dan prasarana penunjang pembelajaran
yang terbatas. Kendala lainnya yaitu keterbatasan kemampuan sekolah dalam
mengelola potensi dan sumber daya yang tersedia. Motivasi dan kreativitas guru
yang rendah juga menjadi kendala pembelajaran. Guru yang tidak kreatif tidak
dapat menyelenggarakan pembelajaran bahasa yang menyenangkan. Hal ini
menyebabkan siswa menjadi bosan dan kehilangan semangat belajar. Siswa yang
kehilangan semangat belajar tentu tidak akan memperhatikan penjelasan yang
disampaikan oleh guru. Penjelasan guru yang tidak diperhatikan, akan
menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar dan tujuan pembelajaran sulit
tercapai.
Keterbatasan kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan dasar pun
menjadi salah satu kendala pembelajaran. Keterbatasan kemampuan siswa
misalnya dalam hal menulis. Keterbatasan siswa menulis antara lain sulit
menentukan tema, menyusun kalimat, menerapkan ejaan, memilih kata yang
tepat, menulis huruf tertentu, dan cepat putus asa. Kendala siswa dalam
mempelajari bahasa dan sastra Indonesia, berasal dari komponen pembelajaran.
Komponen pembelajaran terdiri dari tujuan pembelajaran, materi, metode dan
media, evaluasi, siswa, dan guru (Riyana 2009: 3).
Kendala pembelajaran di atas juga terjadi dalam pembelajaran menulis
puisi. Sari (2010), telah melakukan penelitian tentang kemampuan menulis puisi
siswa kelas V SDN Kepuh 2 Sukoharjo. Penelitian tersebut mengungkapkan
bahwa pembelajaran menulis puisi di SD belum mencapai standar kompetensi
yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari rendahnya kemampuan siswa dalam
5
menulis puisi. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan menulis puisi siswa
adalah pembelajaran yang kurang efektif. Ketidakefektifan itu disebabkan oleh
kurang tepatnya strategi yang diterapkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
diketahui masih banyak guru beranggapan proses pembelajaran efektif adalah
pembelajaran yang tercipta dengan suasana kelas yang tenang. Siswa hanya
mendengarkan penjelasan guru dengan tertib di tempat duduknya masing-masing.
Padahal, kondisi ini menyebabkan siswa pasif dan tidak dapat mengembangkan
kreativitas dalam menulis puisi. Pembelajaran tersebut hanya mengutamakan
adanya transfer ilmu. Siswa menerima transfer ilmu dari guru tanpa ada
kesempatan membangun dan mengembangkan pengetahuannya.
Demikian pula yang terjadi di SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal dalam
proses pembelajaran menulis puisi di kelas V. Pembelajaran masih berpusat pada
guru dan siswa belum aktif membangun pengetahuannya sendiri. Berdasarkan
wawancara yang peneliti lakukan kepada guru kelas V, pembelajaran menulis
puisi di SDN Pesurungan Lor 1 tidak bersifat apresiatif produktif, namun
cenderung teoritis informatif. Pembelajaran yang bersifat apresiatif produktif
maksudnya adalah pembelajaran yang menekankan pada pengapresiasian dan
pembuatan karya sesuai materi pembelajaran. Pembelajaran yang bersifat teoritis
informatif maksudnya adalah proses belajar yang hanya sebatas pemberian
informasi tentang puisi dengan metode ceramah oleh guru. Guru membacakan
contoh puisi, kemudian siswa diminta mengamati puisi tersebut. Siswa
selanjutnya ditugaskan membuat puisi dan membacakannya di depan kelas. Proses
pembelajaran seperti ini kurang mendapat perhatian siswa.
6
Metode ceramah menuntut konsentrasi penuh siswa. Konsentrasi penuh
mungkin saja didapat dari siswa, namun itu hanya di awal pembelajaran saja.
Siswa semakin lama akan kehilangan daya konsentrasi dan merasa jenuh. Metode
seperti itu menyebabkan siswa sulit menemukan ide penulisan.
Menulis puisi merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai
siswa. Hal ini dikarenakan menulis puisi merupakan salah satu standar
kompetensi lulusan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Standar Kompetensi
Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai
pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik (Cahyani 2009: 6).
Kotten (2005) dalam Khafid (2008: 48) berpendapat bahwa guru merupakan
satu-satunya komponen pembelajaran yang dapat mengubah kondisi komponen
lainnya. Guru bertugas mendorong, membimbing, dan menyediakan fasilitas
belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Iskandarwassid dan
Sunendar 2013: 158). Oleh karena itu, guru harus memilih strategi dan model
pembelajaran yang tepat. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat
menumbuhkan rasa senang siswa terhadap pembelajaran. Siswa akan termotivasi
untuk aktif mengerjakan tugas dan memahami materi sehingga tujuan
pembelajaran tercapai (Aunurrahman 2012: 142). Pencapaian tujuan pembelajaran
pada materi menulis puisi memerlukan model pembelajaran yang menyenangkan,
berpusat pada siswa, dan sesuai karakteristik siswa.
Salah satu model yang sesuai yaitu model Think Talk Write (TTW). Model
Think Talk Write (TTW) merupakan model pembelajaran yang dikembangkan
oleh Huinker dan Laughlin (1996). Think Talk Write (TTW) didasarkan pada
7
pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial (Huda 2014: 218).
Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk berpikir, berbicara dan kemudian
menuliskannya. Model Think Talk Write (TTW) memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Proses pembelajaran
diawali dengan tahapan berpikir secara individu tentang suatu masalah. Siswa
kemudian melakukan diskusi dengan teman satu kelompok. Siswa berdiskusi
tentang pemecahan permasalahan yang diberikan hingga mendapatkan
kesepakatan bersama. Siswa selanjutnya menuliskan penyelesaian masalah
tersebut secara individu. Karakter model pembelajaran seperti itu, sesuai untuk
menyampaikan materi menulis puisi pada siswa. Guru, dalam penerapan Think
Talk Write (TTW), memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan
masukan ide menulis puisi dari temannya
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian berjudul
“Keefektifan Model Think Talk Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Puisi
pada Siswa Kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal”. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti menemukan beberapa
kendala dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan
Lor 1 Kota Tegal. Kendala tersebut diantaranya adalah adanya anggapan bahwa
bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang mudah sehingga tidak perlu
dipelajari. Anggapan bahwa bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran mudah
8
dan tidak perlu dipelajari menyebabkan siswa malas belajar bahasa Indonesia.
Rasa malas belajar siswa menyebabkan penguasaan kosa kata siswa menjadi
rendah. Sebagian besar siswa di SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal kurang
menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal, menulis puisi
memerlukan kekayaan kosa kata siswa.
Keterbatasan kosa kata menyebabkan siswa kesulitan dan membutuhkan
waktu yang lama dalam menulis puisi. Pengembangan kosa kata dapat dilakukan
dengan cara menyediakan sumber belajar yang beraneka ragam. Masalah
keterbatasan kosa kata siswa dapat diatasi dengan melaksanakan proses
pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk saling bertukar pikiran, baik
dengan guru maupun dengan siswa lain. Proses pembelajaran tersebut dapat
dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran berkelompok. Proses
pembelajaran secara berkelompok belum terlaksana di SDN Pesurungan Lor 1
Kota Tegal. Pembelajaran bahasa Indonesia di SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal
cenderung didominasi oleh kegiatan ceramah dan penugasan secara individu.
Suasana pembelajaran pun menjadi monoton.
Pembelajaran bahasa Indonesia yang monoton cenderung membuat siswa
bosan. Ketika merasa bosan, siswa akan mencari kegiatan yang mampu
menghilangkan rasa jenuhnya, misalnya dengan mengganggu teman yang lain
atau mengajak teman berbicara. Tindakan siswa tersebut akan membuat suasana
kelas menjadi gaduh. Suasana kelas yang gaduh dan tidak kondusif akan membuat
pembelajaran tidak efektif. Siswa tidak menerima penjelasan guru dengan baik,
sehingga tidak memahami materi yang disampaikan guru. Proses pembelajaran
yang tidak efektif menyebabkan tujuan pembelajaran sulit tercapai.
9
1.3 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian diperlukan untuk memfokuskan penelitian
dan menjelaskan hubungan antarvariabel. Penelitian ini mempunyai dua variabel
yaitu model Think Talk Write (TTW) sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar
menulis puisi sebagai variabel terikat (Y). Variabel X akan memberikan pengaruh
terhadap variabel Y. Berdasarkan pendapat Sugiyono (2013: 68), paradigma
penelitian yang dapat diterapkan yakni paradigma sederhana, karena terdiri atas
satu variabel bebas dan terikat. Hubungan antarvariabel tersebut dapat dilihat pada
bagan berikut.
Bagan 1.1. Paradigma Penelitian Sederhana
Keterangan:
X = model Think Talk Write (TTW)
Y = Hasil belajar menulis puisi
(Sugiyono 2013: 68)
1.4 Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah berdasarkan identifikasi masalah. Rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
(1) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V
SDN Pesurungan Lor 1, antara yang mendapat pembelajaran dengan model
X Y
10
Think Talk Write (TTW) dan yang mendapat pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional?
(2) Apakah hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor
1 Kota Tegal yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran
konvensional?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai dari penelitian. Tujuan
penelitian dapat dijadikan ukuran keberhasilan penelitian yang dilakukan.
Penelitian dapat dikatakan berhasil apabila tujuan penelitian telah tercapai. Tujuan
penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Di bawah ini akan
diuraikan tentang tujuan umum dan khusus penelitian.
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang bersifat umum. Tujuan umum dalam
penelitian ini yaitu mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) pada pembelajaran.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat khusus atau yang menjadi fokus
tujuan dalam penelitian. Tujuan khusus penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan
hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal
antara yang menerapkan model Think Talk Write (TTW) dengan yang
menerapkan model pembelajaran konvensional.
11
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.
Manfaat teoritis berarti bahwa penelitian yang telah dilakukan dapat memberikan
sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam menulis puisi. Manfaat praktis
berarti penelitian dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah.
1.6.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori-teori pendidikan
dan pembelajaran, sehingga dapat memajukan pendidikan di Indonesia. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pemecahan masalah
pembelajaran yang terjadi, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia materi
menulis puisi.
1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang bersifat praktik dari sebuah penelitian.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan
sekolah.
Siswa merupakan objek penelitian. Manfaat yang dapat diambil dari
penelitian ini bagi siswa yaitu: (1) Siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kota
Tegal termotivasi untuk belajar menulis puisi sehingga hasil belajar menjadi lebih
optimal; (2) Siswa menjadi lebih terampil menulis puisi.
Guru berperan sebagai pengamat pelaksanaan pembelajaran dalam
penelitian. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini bagi guru yaitu dapat
menambah pengetahuan tentang model-model pembelajaran yang dapat
diterapkan dan variasi model pembelajaran yang inovatif.
12
Sekolah, sebagai tempat dilaksanakan penelitian juga mendapatkan manfaat
hasil penelitian. Hasil penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi, terutama dalam
melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi di SDN
Pesurungan Lor 1 Kota Tegal sehingga dapat mencapai hasil pembelajaran yang
lebih optimal.
13
13
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori dan kajian pustaka berisi uraian mengenai landasan teori,
kajian empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Penjelasan lebih rinci
landasan teori, landasan empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis sebagai berikut.
2.1 Landasan Teori
Landasan teori menguraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini.
Landasan teori digunakan sebagai dasar penelitian. Kajian teori menguraikan
teori-teori yang relevan dengan penelitian ini. Kajian teori digunakan sebagai
dasar penelitian. Teori-teori yang akan diuraikan dalam kajian teori meliputi: (1)
hakikat belajar, (2) hakikat pembelajaran, (3) hasil belajar, (4) karakteristik siswa
sekolah dasar, (5) pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, (6)
keterampilan menulis, (7) puisi, (8) keterampilan menulis puisi, (9) model
pembelajaran kooperatif, (10) model pembelajaran Think Talk Write (TTW), dan
(11) penerapan model Think Talk Write (TTW). Teori-teori tersebut diuraikan
sebagai berikut.
2.1.1 Hakikat Belajar
Burton (1984) dalam Aunurrahman (2012: 35) menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi
antara individu tersebut dengan lingkungan sehingga mampu berinteraksi dengan
lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud merupakan lingkungan sosial. Hal ini
14
14
berkaitan dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup
tanpa adanya orang lain. Slavin (1994) dalam Rifa’i dan Anni (2011: 82),
menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh
pengalaman.
Slameto (2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar merupakan suatu proses
usaha seseorang untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman atas interaksinya dengan lingkungan
sekitar. Jadi, perubahan yang didapat dalam belajar terjadi secara sadar.
Perubahan sebagai hasil belajar tidak bersifat sementara. Hal ini dikarenakan
perubahan tersebut berasal dari pengalaman langsung seseorang. Pengalaman
langsung lebih bermakna dibandingkan dengan pengalaman yang berasal dari
orang lain.
Berdasarkan pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses usaha seseorang yang berlangsung secara sadar dalam
berinteraksi dengan lingkungan sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku.
Interaksi sebagai sarana memperoleh pengalaman dan perubahan tingkah laku
menyebabkan proses belajar terjadi sepanjang waktu. Hal ini dikarenakan manusia
berinteraksi dengan lingkungan setiap saat. Perubahan tingkah laku dalam proses
belajar merupakan perubahan yang positif.
Belajar bukanlah suatu hal yang berdiri sendiri, namun belajar merupakan
kumpulan beberapa unsur yang saling berkaitan. Oleh karena itu, belajar disebut
sebagai suatu sistem. Gagne (1977) dalam Rifa’i dan Anni (2011: 84) menyatakan
bahwa unsur-unsur pembentuk proses belajar terdiri dari siswa, rangsangan
(stimulus), memori, dan respon. Siswa merupakan subjek dan objek belajar yang
15
dalam proses tersebut menerima stimulus melalui penginderaannya. Rangsangan
yang diterima oleh siswa kemudian disimpan di dalam memori. Memori berisi
pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang merupakan hasil kegiatan belajar
sebelumnya. Rangsangan yang masuk ke dalam memori tersebut selanjutnya
menimbulkan respon. Respon yang muncul dapat diamati, berupa perubahan
tingkah laku.
Respon yang dihasilkan oleh orang yang satu dengan yang lain dalam
belajar tentunya tidak sama. Demikian pula yang terjadi dalam pembelajaran di
kelas. Ada siswa yang dengan mudah merespon rangsangan dari guru dengan
tepat, namun ada pula yang cepat merespon tetapi salah. Ada pula siswa yang
lamban dalam merespon rangsangan guru. Hal ini dikarenakan adanya faktor-
faktor yang mempengaruhi proses belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Slameto 2010: 54). Faktor internal
berasal dari diri siswa itu sendiri. Faktor internal mencakup kondisi fisik, kondisi
psikologis, dan kondisi sosial. Kondisi fisik misalnya kesehatan dan cacat tubuh.
Kondisi psikologis misalnya, kemampuan intelektual, emosi, bakat, minat,
kematangan, dan kesiapan. Kondisi sosial misalnya, kemampuan siswa dalam
bersosialisasi dengan pihak lain.
Faktor eksternal terdiri dari keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Wirowidjojo (1995) dalam Slameto (2010: 61) menjelaskan bahwa keluarga
merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama. Cara orang tua mendidik
anak, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan
ekonomi keluarga merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan
16
hasil belajar siswa.
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa meliputi metode mengajar,
kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa,
kedisiplinan sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan
gedung, dan metode belajar. Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga
berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Masyarakat berpengaruh terhadap
proses belajar karena siswa berada dalam lingkungan masyarakat. Untuk dapat
menghadapi faktor-faktor kegagalan belajar tersebut, guru harus melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan prinsip belajar. Slameto (2010: 27) menyatakan
bahwa, belajar harus sesuai dengan prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip belajar
tersebut yaitu: (1) Prasyarat yang diperlukan untuk belajar; (2) Hakikat belajar;
(3) Materi yang harus dipelajari; dan (4) Syarat hasil belajar.
Prinsip prasyarat yang diperlukan untuk belajar, menuntut proses belajar
yang dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan
lingkungan dan mengembangkan diri secara optimal. Prinsip sesuai hakikat
belajar, memberikan pedoman bahwa belajar merupakan proses yang
berkesinambungan sehingga perlu dilakukan tahap demi tahap. Prinsip sesuai
materi yang harus dipelajari, menyatakan bahwa dalam belajar, materi harus
diberikan dengan cara-cara yang mudah dipahami siswa dan memiliki tujuan.
Prinsip syarat keberhasilan belajar, memberikan pemahaman bahwa belajar
memerlukan sarana dan prasarana yang mendukung. Untuk mencapai hasil belajar
yang diinginkan, perlu adanya pengulangan berkali-kali sehingga pemahaman
terhadap apa yang dipelajari menjadi lebih dalam.
17
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan kata instruction (Sugandi 2007: 9).
Instruction dapat berupa self instruction (dari internal) dan external instruction
(dari eksternal). Self instruction maksudnya adalah belajar dengan diri sendiri.
External instruction maksudnya adalah belajar dengan melibatkan pihak lain,
misalnya guru. Jadi, dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan proses
belajar yang didukung oleh adanya guru sebagai pemberi informasi atau
pengetahuan.
Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai pembimbing, pendidik,
pelatih, dan juga fasilitator (Slameto 2010: 97). Aunurrahman (2012: 13)
menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus dapat membimbing
dan memfasilitasi siswa agar dapat memahami kelebihan dan kemampuan yang
mereka miliki. Selain itu guru juga harus dapat memotivasi siswa untuk belajar
sebaik mungkin, sehingga dapat mewujudkan keberhasilan berdasarkan minat dan
kemampuan yang mereka miliki.
Pembelajaran memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan,
sehingga pembelajaran dapat disebut sebagai suatu sistem (Sugandi, 2007: 28).
Komponen pembelajaran terdiri dari tujuan, siswa, materi, strategi, media, dan
penunjang pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan hal yang ingin dicapai
oleh siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tujuan dalam
pembelajaran biasanya terdiri dari tujuan pembelajaran umum dan tujuan
pembelajar khusus. Tujuan pembelajaran khusus (TPK) merupakan efek
pembelajaran berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. TPK yang disusun
secara spesifik akan mempermudah guru dalam menentukan rencana kegiatan
pembelajaran.
18
Siswa merupakan komponen utama pembelajaran karena berperan sebagai
subjek dan objek belajar (Sugandi 2007: 29). Siswa sebagai subjek maksudnya,
siswa adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar. Siswa sebagai
obyek maksudnya, siswalah yang akan mengalami perubahan perilaku setelah
melaksanakan pembelajaran.
Materi pelajaran akan memberikan warna dan bentuk kegiatan pembelajaran
(Slameto 2010: 28). Materi pembelajaran harus memiliki struktur yang
komperhensif dan disajikan secara sederhana agar mudah dipahami siswa. Materi
pembelajaran yang komperhensif, terorganisasi secara sistematis, dan
dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh terhadap intensitas proses
pembelajaran. Materi pembelajaran yang satu tidak dapat disamakan dengan
materi pembelajaran yang lainnya, sehingga penyampaiannya pun membutuhkan
strategi yang berbeda.
Gerlach dan Ely (1980) dalam Kasmadi dan Sunariah (2013: 31),
menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pembelajaran dalam suatu lingkungan belajar. Guru
menentukan strategi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,
karakteristik siswa, materi pelajaran, kondisi guru dan siswa, serta fasilitas yang
ada. Dengan demikian guru dapat memilih model, metode dan teknik
pembelajaran yang tepat. Pelaksanaan suatu strategi pembelajaran akan lebih baik,
bila guru dapat menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan sebagai pendukung
kegiatan pembelajaran. Media membantu penyampaian pesan pembelajaran.
19
Media pembelajaran memudahkan guru menyampaikan pengetahuan yang bersifat
abstrak, atau yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa. Proses
pembelajaran, selain membutuhkan media juga membutuhkan penunjang lain.
Komponen penunjang terdiri dari fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran,
dan bahan pelajaran. Komponen pembelajaran yang tersedia dengan baik akan
mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif.
Keefektivan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah proses
pelaksanaan pembelajaran (Tabani 2014: 21). Lince (2001) dalam Tabani (2014:
22) menyatakan bahwa keefektivan mengajar dalam interaksi pembelajaran yang
baik merupakan upaya guru untuk membantu siswa belajar dengan benar.
Efektivitas pembelajaran dapat diketahui melalui tes. Hasil tes dapat digunakan
untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pembelajaran. Salah satu aspek
pembelajaran adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan cara
yang digunakan oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran tercapai, termasuk pemilihan model pembelajaran. Jadi, secara tidak
langsung hasil tes dapat digunakan untuk mengetahui keefektivan suatu model
pembelajaran. Soemosasmito (1988) dalam Tabani (2014: 22) menjelaskan syarat
pembelajaran dikatakan efektif sebagai berikut.
ada empat syarat utama suatu pembelajaran dikatakan efektif. Syarat-
syarat tersebut yaitu: (1) persentase waktu belajar siswa yang tinggi;
(2) rata-rata pengerjaan tugas yang tinggi; (3) berorientasi pada
keberhasilan belajar; serta (4) suasana belajar yang positif.
Guru harus memahami syarat-syarat pembelajaran efektif. Pemahaman
terhadap syarat-syarat tersebut dapat menjadi pedoman bagi guru untuk
menciptakan pembelajaran yang efektif.
20
2.1.3 Hasil Belajar
Suprijono (2011: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan
keterampilan. Menurut Susanto (2013: 5), “Hasil belajar adalah perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.”
Kingsley (1998) dalam Sudjana (2012: 22) mengelompokkan hasil belajar
menjadi tiga, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,
serta sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne (1998) dalam Sudjana (2012: 22)
mengelompokkan lima kategori hasil belajar, yakni informasi verbal,
keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris.
Sementara menurut Lindgren (1968) dalam Suprijono (2011: 7), menyatakan
bahwa hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.
Bloom (1956) dalam Sudjana (2012: 22-3) menyatakan bahwa,
Belajar mencakup kemampuan yang secara garis besar terbagi
menjadi tiga ranah, yakni: (1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil
belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan
atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi; (2)
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi; dan (3) Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil
belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami kegiatan belajar (Rifa’i dan Anni 2011: 85). Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pembelajaran, dilakukan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar
adalah upaya mengumpulkan informasi untuk mengetahui seberapa jauh
pengetahuan dan kemampuan yang telah dicapai oleh siswa pada akhir semester,
21
akhir tahun ajaran, atau akhir pendidikan (Hernawan, dkk. 2007: 8.14). Grounlund
(1975) dalam Sugandi (2007: 111) mendefinisikan evaluasi hasil belajar sebagai
suatu proses yang sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran
dicapai oleh para siswa.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi (Nasution 2011: 93).
Hasil evaluasi yang tepat membutuhkan alat evaluasi yang baik. Alat evaluasi
dikatakan baik apabila memenuhi syarat-syarat berikut: (1) Syarat kesahihan
(validitas); (2) Syarat keterandalan (reliabilitas); dan (3) Syarat kepraktisan. Alat
evaluasi dikatakan sahih atau valid bila alat evaluasi tersebut tepat sesuai dengan
tujuan evaluasi (Sugandi 2007: 112). Kesahihan evaluasi pembelajaran dapat
diupayakan melalui penerapan konsep-konsep validitas seperti content validity
dan curricular validity. Upaya meningkatkan kesahihan evaluasi belajar dengan
content validity dilakukan melalui penyusunan soal tes hasil belajar yang sesuai
dengan program pembelajaran. Keterandalan alat evaluasi pembelajaran terletak
pada kestabilan alat evaluasi atau alat ukur dalam melaporkan hasil evaluasinya.
Alat evaluasi yang handal akan memberikan hasil laporan yang sama meskipun
dilakukan dalam situasi yang berbeda.
2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Proses pembelajaran yang berdaya dan berhasil guna bukan merupakan
kegiatan yang berdiri sendiri, akan tetapi berkaitan dengan berbagai faktor yang
saling berhubungan. Salah satu faktor tersebut adalah kemampuan guru dalam
memahami siswa dari berbagai dimensinya. Salah satu dimensi penting yang
berkaitan dengan siswa adalah tahap-tahap perkembangan anak (Aunurrahman
2012: 80).
22
Pemahaman terhadap tahap-tahap perkembangan anak sangat penting
karena akan membantu guru dalam memahami karakteristik siswa. Seperti
diketahui, proses pendidikan di kelas yang berlangsung secara klasikal
sesungguhnya dibangun atas asumsi mengenai adanya kesamaan (Iskandarwassid
dan Sunendar 2013: 128). Perlakuan klasikal dalam pembelajaran tidak boleh
mengabaikan kenyataan bahwa pada dasarnya siswa secara alamiah memiliki
karakteristik berbeda yang perlu diperhatikan oleh pengajar.
Masa sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh pengetahuan dasar yang
dipandang sangat penting bagi persiapan dan penyesuaian diri terhadap kehidupan
di masa dewasa. Anak diharapkan mempelajari keterampilan-keterampilan
tertentu (Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 140). Keterampilan-keterampilan itu
meliputi: (1) Keterampilan membantu diri sendiri; (2) Keterampilan sosial; (3)
Keterampilan sekolah; (4) Keterampilan bermain.
Masa sekolah dasar, anak-anak mampu membantu dirinya sendiri untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak-anak mulai dapat memecahkan
masalah sendiri hingga dapat mengintegrasikan diri dengan lingkungan. Anak-
anak juga mulai mampu bersosialisasi, baik dengan teman seusianya ataupun
dengan orang yang lebih dewasa.
Anak-anak pada usia sekolah dasar mampu untuk bersekolah, mengikuti
pelajaran, dan menyerap pelajaran. Masa usia sekolah dasar disebut juga masa
intelektual. Anak yang berada pada masa intelektual mulai memiliki keterbukaan
dan keinginan untuk mendapat pengetahuan dan pengalaman. Munandar (1986)
dalam Mikarsa, dkk. (2007: 3.45) menyatakan bahwa kecerdasan intelektual dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk berpikir abstrak dan menyesuaikan diri.
Cahyani (2009: 57) menyatakan,
23
pada masa sekolah dasar, anak-anak memiliki sifat yang khas. Sifat
khas tersebut antara lain: (1) Keadaan jasmani tumbuh sejalan dengan
prestasi sekolah; (2) Sikap tunduk kepada peraturan permainan
tradisional; (3) Ada kecenderungan memuji diri sendiri; (4) Suka
membandingkan dirinya dengan anak lain; (5) Menganggap apa yang
tidak bisa ia selesaikan merupakan hal yang tidak penting; (6)
Menghendaki nilai yang baik tanpa mengingat apakah dirinya
memang pantas diberi nilai baik atau tidak; (7) Minat pada kehidupan
praktis sehari-hari; (8) Realistis dan ingin tahu; (9) Ada minat kepada
hal-hal tertentu seperti mata pelajaran khusus; (10) Sebelum umur 11
tahun membutuhkan pengajar atau orang-orang dewasa lainnya untuk
menyelesaikan tugasnya; (11) setelah umur 11 tahun umumnya anak-
anak berusaha menyelesaikan tugasnya sendiri.
Piaget (1950) dalam Susanto (2013: 77) menyatakan bahwa secara garis
besar tahapan perkembangan kognitif anak dikelompokkan menjadi empat tahap
yaitu: (1) Tahap sensori motorik (usia 0–2 tahun); (2) Tahap praoperasional (usia
2–7 tahun); (3) Tahap operasional konkret (usia 7–11 tahun); (4) Tahap
operasional formal (usia 11–15 tahun). Tahap-tahap perkembangan kognitif
memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Pada tahap sensori motorik anak belum memasuki usia sekolah. Sementara
pada tahap praoperasional akhir, anak sudah memasuki usia sekolah, tetapi
kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Pada tahap ini anak suka meniru
perilaku orang lain (khususnya orang tua dan guru) yang pernah ia lihat ketika
orang lain itu merespon perilaku orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada
masa lampau.
Pada tahap operasional konkret siswa sudah mulai memahami aspek-aspek
kumulatif materi. Selain itu, siswa sudah mampu berpikir sistematis mengenai
benda-benda dan peristiwa-peristiwa konkret. Pada tahap operasional formal
siswa sudah menginjak usia remaja, perkembangan kognitif siswa pada tahap ini
24
telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif
baik secara simultan (serentak) maupun berurutan.
Karakteristik siswa pada penelitian ini sama seperti karakteristik siswa pada
umumnya. Siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1 masih senang bermain,
bergerak, bekerja dalam kelompok, dan melakukan sesuatu secara langsung.
Tahapan berpikirnya termasuk pada tahap operasional konkret. Siswa sudah
mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa
konkret.
2.1.5 Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia dan dipakai untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri
(Cahyani 2009: 135). Kemampuan berbahasa manusia terus berkembang seiring
berjalannya waktu. Gardner (1983) dalam Maksum (2014: 27) mengemukakan,
pada dasarnya ada delapan kecerdasan manusia, yaitu kecerdasan
matematika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan
visual, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Setiap anak memiliki
kecerdasan di bidangnya masing-masing, tidak ada seorang anak yang
menonjol di semua bidang kecerdasan tersebut.
Kecerdasan bahasa merupakan kecerdasan yang memuat kemampuan
seorang anak untuk menggunakan bahasa secara lisan maupun tulisan untuk
mengekspresikan gagasannya. Selain itu, kecerdasan bahasa juga meliputi
kemampuan memanipulasi struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, semantik
atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis bahasa,
menemonik atau hafalan, eksplanasi dan metabahasa (Maksum 2014: 29).
25
Struktur bahasa merupakan susunan unsur-unsur bahasa menjadi kesatuan
bahasa yang berpola (Faisal 2008: 4-13). Bahasa Indonesia memiliki struktur
fonologi dan struktur morfologi. Fonologi merupakan ilmu bahasa yang
membahas tentang bunyi-bunyi bahasa dan bagaimana bunyi itu diucapkan oleh
alat ucap manusia (Santosa 2007: 4.9). Fonologi membahas dua hal, yaitu
fonemik dan fonetik. Fonemik merupakan ilmu bahasa yang membahas tentang
bunyi sebagai pembeda makna. Fonetik merupakan ilmu bahasa yang membahas
tentang bagaimana bunyi dihasilkan oleh alat ucap manusia. Morfologi
merupakan ilmu bahasa yang membahas tentang bentuk-bentuk kata.
Semantik merupakan ilmu bahasa yang mengkaji makna suatu kata dan
perubahan atau pengembangan makna. Bahan kajian dalam semantik meliputi
diksi, jenis makna, dan perubahan makna. Diksi meliputi kata baku dan tidak
baku, kata konkret dan abstrak, sinonim, antonim, homofon, homograf, dan
homonim. Jenis makna meliputi makna leksikal dan gramatikal, makna lugas dan
kias, serta makna denotatif dan konotatif. Perubahan makna meliputi penyempitan
makna, perluasan makna, sinestesia, dan asosiasi.
Pragmatik merupakan penggunaan ilmu bahasa dalam kehidupan nyata.
Menemonik merupakan teknik pemanfaatan memori untuk menghafal suatu
pengetahuan (Subijakto, 2013). Menemonik memanfaatkan hubungan kata, teknik
potong, asosiasi (cerita), serta penggunaan akronim dan akrostik untuk mengingat.
Eksplanasi merupakan pemaparan bahasa yang bertujuan untuk menjelaskan
proses terjadinya suatu fenomena. Eksplanasi berisi jawaban dari pertanyaan
bagaimana dan mengapa, sehingga dalam struktur eksplanasi terdapat banyak
26
pernyataan sebab akibat (Ridwan 2014). Depdiknas (2008) menyatakan bahwa
metabahasa merupakan bahasa atau perangkat lambang yang dipakai untuk
menguraikan bahasa. Maksum (2014: 29) menjelaskan,
beberapa ciri-ciri siswa yang memiliki kecerdasan bahasa, yaitu: (1)
Suka menulis kreatif; (2) Suka mengarang kisah khayal atau lelucon;
(3) Sangat hafal nama, tempat, tanggal atau hal-hal kecil, (4)
Membaca di waktu senggang; (5) Mengeja kata dengan tepat dan
mudah; (6) Menyukai pantun lucu dan permainan kata; (7) Suka
mengisi teka-teki silang; (8) Menikmati dengan cara mendengarkan;
(9) Memiliki kosakata yang luas; dan (10) Unggul dalam mata
pelajaran bahasa.
Kecerdasan dasar yang dimiliki siswa harus dikembangkan. Kecerdasan
bahasa berkaitan dengan keterampilan berbahasa. Bahasa mencakup segala bentuk
komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Perkembangan bahasa siswa selalu
meningkat seiring bertambahnya usia siswa (Sumantri dan Syaodih 2006: 2.30).
2.1.6 Menulis
Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara
tertulis kelada pihak lain (Suparno dan Yunus 2006: 1.29). Aktivitas menulis
melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, media
tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Iskandarwassid dan Sunendar
(2013: 248) mendefinisikan aktivitas menulis sebagai manivestasi kemampuan
dan keterampilan berbahasa yang dapat dikuasai paling akhir oleh siswa. Siswa
terlebih dahulu menguasai keterampilan membaca, menyimak, dan berbicara.
Setelah penguasaan ketiga keterampilan itu, barulah siswa menguasai
keterampilan menulis. Keterampilan menulis dapat dikuasai oleh siswa setelah
ketiga keterampilan berbahasa lainnya karena menulis memiliki tingkat kesulitan
yang lebih tinggi dibanding ketiganya (Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 248).
27
Tingkat kesulitan menulis yang tinggi menuntut guru untuk memilih
kegiatan pembelajaran yang tepat dan menyenangkan. Santosa dkk. (2007: 6.14),
menyatakan bahwa pembelajaran menulis tidak hanya dapat dilakukan di dalam
kelas ketika jam pembelajaran, namun bisa juga di luar jam pembelajaran. Guru
dapat memasukkan kegiatan yang disukai siswa agar siswa tidak bosan. Kegiatan
tersebut di antaranya: (1) Bermain-main dengan bahasa dan tulisan; (2) Kuis; (3)
Memberi atau mengganti akhir cerita; dan (4) Menulis meniru model.
Selain pada jam pembelajaran, menulis dapat dilakukan di luar jam
pembelajaran. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat siswa belajar
menulis, misanya dengan pemberian tugas menulis buku harian. Ketika menulis
buku harian, siswa dilatih untuk mengungkapkan pikirannya dengan bebas. Hal
ini akan membuat siswa senang menulis. Pembuatan mading pun dapat menjadi
sarana bagi siswa belajar menulis. Banyaknya jenis tulisan di mading akan
membuat siswa berkarya sesuai bakat dan minatnya. Contoh, siswa yang berbakat
dan senang menulis puisi akan menulis puisi. Contoh lain, siswa yang senang
sepak bola, akan menulis pengalamannya ketika menonton pertandingan sepak
bola. Selain tugas menulis buku harian dan mading, tugas membuat kliping pun
dapat menjadi sarana belajar menulis siswa. Hal tersebut menunjukkan banyak
cara yang dapat dilakukan guru untuk melatih siswa menulis.
2.1.7 Puisi
Suyuti (2002) dalam Rahmawati (2015: 19) menyatakan bahwa puisi adalah
pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek-aspek bunyi di
dalamnya, yang mengungkapkan aspek imajinatif. Wahyuni (2014: 12)
28
mengartikan puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra yang diwujudkan dengan
kata-kata indah dan bermakna dalam. Kosasih (2012: 97) menyatakan bahwa kata
yang bermakna mendalam merupakan bentuk kekayaan makna yang terkandung
dalam puisi. Hal ini disebabkan adanya pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa
yang digunakan dalam puisi berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam
komunikasi sehari-hari. Bahasa yang digunakan dalam puisi merupakan bahasa
yang ringkas, namun bermakna. Kata-kata yang digunakan dalam puisi adalah
kata-kata konotatif yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian. Kata –
kata yang digunakan pada puisi merupakan kata-kata yang indah.
Puisi terdiri dari beberapa unsur. Kosasih (2012: 97) mengelompokkan
unsur puisi menjadi unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik puisi meliputi: (1)
Diksi (pemilihan kata); (2) Pengimajinasian; (3) Kata konkret; (4) Bahasa figuratif
(majas); (5) Rima; dan (6) Tata wajah (tipografi).
Pemilihan kata dalam menulis puisi memiliki kedudukan yang sangat
penting. Kata-kata dalam puisi bersifat konotatif dan ada pula kata-kata yang
berlambang. Kata berlambang yaitu kata di dalam puisi berupa lambang atau
simbol yang menyatakan maksud tertentu (Kosasih 2012: 100). Kata konotasi
adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya karena kata tersebut telah mengalami
penambahan-penambahan, baik berdasarkan pengalaman, kesan, imajinasi dan
sebagainya. Pemaknaan kata konotasi seringkali berbeda satu orang dengan
lainnya. Kosasih (2012: 99) menyatakan,
penyebab perbedaan pemaknaan kata konotasi antara satu orang
dengan yang lain yaitu: (1) adanya perbedaan tingkat pemahaman
29
terhadap setiap kata yang ada dalam puisi tersebut, (2) intensitas
pergaulan seseorang dengan puisi, (3) pengalaman pribadi, serta (4)
penguasaan terhadap teori sastra.
Pengimajinasian adalah kata- kata yang dapat menimbulkan khayalan atau
imajinasi (Rahmawati 2015: 19). Daya imajinasi membantu pembaca seolah-olah
merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penulis.
Pengimajinasian dalam puisi membuat pembaca seolah-olah mendengar suara
(imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), serta meraba dan
menyentuh benda-benda (imajinasi taktil). Kata konkret maksudnya kata yang
diperjelas agar mudah membangkitkan imajinasi pembaca. Jika penulis mampu
memperkonkret kata-kata maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau
merasakan apa yang dilukiskan penulis.
Bahasa figuratif (majas) merupakan bahasa yang digunakan penulis puisi
untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkannya dengan benda atau
kata lain. Majas ada banyak macamnya, seperti personifikasi, ironi, metafora, dan
lain sebagainya. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Dengan adanya
rima, suatu puisi menjadi indah. Makna yang ditimbulkan pun menjadi lebih kuat.
Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan drama.
Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraf melainkan berbentuk bait.
Selain unsur-unsur fisik di atas, menurut Kosasih (2012: 105), ada empat
unsur batin puisi yaitu: (1) Tema (sense); (2) Perasaan penyair (feeling); (3) Sikap
penyair terhadap pembaca (tone); dan (4) Amanat. Tema (sense) merupakan
gagasan pokok yang diungkapkan penyair dalam puisinya (Kosasih 2012: 105).
Sebagai gagasan pokok, tema berperan sebagai landasan utama seorang penulis
30
dalam menulis puisinya. Untuk selanjutnya dibuat kerangka pengembangan puisi.
Secara umum, tema-tema dalam puisi dikelompokkan menjadi tema ketuhanan,
tema kemanusiaan, tema patriotisme (kebangsaan), tema kedaulatan rakyat, dan
tema keadilan sosial.
Perasaan penyair (feeling) sebagai unsur puisi maksudnya adalah puisi
merupakan karya sastra yang mewakili ekspresi perasaan penulis. Suasana hati
dan pemikiran seorang penulis puisi ketika berkarya dapat terbaca dari hasil
karyanya. Nada (tone) dan suasana merupakan sikap penulis puisi terhadap suatu
hal. Seorang penulis puisi mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca. Apakah
penulis ingin bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atau
bersikap lugas saat menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap penulis puisi
terhadap pembaca disebut nada puisi.
Amanat yang hendak disampaikan oleh penulis puisi dapat ditelaah setelah
pembaca memahami tema, rasa, dan nada puisi. Amanat merupakan hal yang
mendorong penulis untuk menciptakan puisinya. Amanat tersirat di balik kata-
kata yang disusun, dan juga berada di balik tema yang diungkapkan.
Pada dasarnya, puisi memiliki ciri-ciri yang berbeda menurut perkembangan
zamannya. Akan tetapi, ada kesamaan yang dapat dikategorikan sebagai ciri-ciri
umum puisi. Wahyuni menyatakan bahwa,
Ciri-ciri puisi yakni sebagai berikut: (1) Menggunakan bahasa yang konsentrif dan
indah; (2) Menggunakan dua macam bahasa, yakni bahasa denotasi (bahasa yang
bersifat sebenarnya) dan konotasi (bahasa yang bersifat bukan sebenarnya atau
yang berarti kiasan); (3) Memiliki rima yang dapat memberikan efek musikalisasi
sehingga mudah diingat dan dihafal; (4) Menggunakan diksi (pilihan kata) yang
tepat; serta (5) Setiap bait dapat menyentuh perasaan atau membangkitkan rasa
emosional dalam bentuk kegembiraan/kebahagiaan, kepuasan, kesedihan,
penyesalan, dan sebagainya.
31
Setiap penulis puisi memiliki cara yang berbeda dalam mengungkapkan
perasaanya. Perbedaan cara penyampaian ini menyebabkan jenis puisi yang ada
tidak hanya sejenis. Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi yang hendak
disampaikan, puisi terbagi ke dalam jenis puisi naratif, puisi lirik, puisi deskriptif,
dan puisi kontemporer (Kosasih 2012: 109).
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penulis tentang suatu
hal. Puisi naratif terbagi menjadi dua macam, yaitu balada dan romansa. Balada
adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.
Contohnya adalah “Balada Orang-orang Tercinta” dan “Blues untuk Bonnie”
karya W.S. Rendra. Romansa adalah puisi naratif tentang kisah percintaan
berbahasa romantis namun diselingi perkelahian dan petualangan.
Puisi lirik terbagi ke dalam beberapa macam, seperti elegi, ode, dan
serenada. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Serenada
adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Ode adalah puisi yang berisi
pujaan terhadap seseorang, suatu hal, atau keadaan.
Penulis puisi deskriptif, mengungkapkan kesan terhadap peristiwa, benda,
atau suasana yang menarik perhatiannya. Puisi yang termasuk jenis deskriptif
yaitu satire, puisi yang bersifat kritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik. Satire
adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penulis terhadap suatu
keadaan, namun diutarakan dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan
sebaliknya. Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan
penyair terhadap keadaan atau seseorang, namun diungkapkan dengan
membeberkan kejelekan dari keadaan atau seseorang itu secara langsung. Penulis
tidak lagi menggunakan sindiran seperti satire.
32
Puisi kontemporer yaitu puisi yang menonjolkan bentuk grafis dan kekuatan
bunyi daripada makna. Namun demikian, bentuk grafis puisi akan membentuk
makna sendiri sehingga pembaca dapat mengerti makna puisi. Puisi kontemporer
belum diperkenalkan pada pembelajaran puisi di sekolah dasar.
Puisi yang diajarkan di SD merupakan puisi anak. Huck (1987) dalam
Cahyani (2009: 292) menyebutkan bahwa ada tujuh jenis puisi anak yaitu: (1)
Balada; (2) Puisi naratif; (3) Liris (lyrican); (4) Limerik; (5) Puisi bebas; (6)
Haiku; dan (7) Puisi konkret. Balada merupakan puisi naratif yang telah
diadaptasi untuk dinyanyikan. Puisi naratif merupakan puisi yang bercerita
tentang suatu kejadian. Liris merupakan puisi yang bersifat deskriptif tanpa
ditetapkan panjang dan strukturnya, namun memiliki unsur melodi.
Lumerik merupakan puisi lima baris. Baris pertama dan kedua berima, baris
ketiga dan keempat bersifat persetujuan, serta baris kelima berisi pengakhiran.
Puisi bebas merupakan puisi yang tidak memiliki rima. Haiku merupakan puisi
yang terdiri dari tujuh belas suku kata. Baris pertama dan ketiga berisi lima suku
kata dan baris kedua terdiri dari tujuh suku kata. Puisi konkret yaitu puisi yang
mengutamakan bentuk grafis atau tata wajah yang disusun menyerupai sebuah
gambar.
Jenis puisi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah puisi bebas.
Menulis puisi bebas merupakan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas V semester 2 materi menulis puisi.
2.1.8 Menulis Puisi
Kosasih (2012: 124) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menulis puisi, yaitu: (1) Puisi diciptakan dalam suasana
33
perasaan intens yang menuntut pengucapan jiwa yang spontan dan padat; (2) Puisi
mendasarkan masalah atau berbagai hal yang menyentuh kesadaran manusia; dan
(3) Penulis puisi harus memikirkan cara penyampaiannya.
Menulis puisi lama tidak sama dengan menulis puisi baru. Puisi lama terikat
oleh berbagai ketentuan, seperti banyak bait, suku kata tiap larik, dan pola rima
(Kosasih (2012: 125). Menulis puisi baru tidak terikat pada ketentuan-ketentuan
tertentu seperti halnya menulis puisi lama. Penulis puisi baru tidak perlu
memperhatikan jumlah baris tiap bait, banyaknya suku kata pada setiap larik
maupun pola rimanya.
Meskipun memiliki kebebasan dalam kepenulisan namun puisi baru tetap
memiliki ciri yang membedakannya dari jenis karangan lain. Ciri puisi baru
tersebut yaitu: (1) Puisi merupakan karangan yang padat makna; (2) Banyak
menggunakan kata-kata konotasi; (3) Mengutamakan keindahan kata-kata; (4)
Disajikan dalam bentuk monolog; (4) Dibentuk dalam bait-bait, bukan paragraf.
2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif
Hernawan, dkk. (2007: 6.14) mengartikan pembelajaran kooperatif sebagai
pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil untuk menumbuhkan kerja
sama yang maksimal. Kerja sama tersebut berupa penyelesaian tugas bersama dan
saling belajar satu dengan yang lainnya. Sementara itu Roger (1992) dalam Huda
(2014: 29) menyatakan,
Cooperative learning is group learning activity organized in such a
way that learning is based on the socially structured change of
information between learners in group in which each learner is held
accountable for his or her own learning and is motivated to increase
the learning of others.
Maksud pernyataan di atas ialah bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
34
aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa
pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara
kelompok-kelompok pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajar
bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk
meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.
Huda (2014: 46) berpendapat bahwa ada beberapa elemen dasar yang
membuat pembelajaran kooperatif menjadi produktif. Elemen-elemen tersebut
antara lain: (1) Interpedensi positif (positive interpedence; (2) Interaksi promotif
(promotive interaction); (3) Akuntabilitas individu (individual accountability); (4)
Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil (interpersonal and small group
skill); dan (5) Pemrosesan kelompok (group processing).
Interpedensi positif merupakan bentuk ketergantungan antar anggota
kelompok. Ketergantungan tersebut mendorong siswa untuk bertanggung jawab
terhadap teman satu kelompoknya. Siswa harus bertanggung jawab pada dua hal,
yakni mempelajari materi yang ditugaskan dan memastikan bahwa semua anggota
kelompoknya juga mempelajari materi tersebut. Interpedensi positif muncul
ketika siswa merasa bahwa mereka terhubung dengan semua anggota kelompok
dan tidak akan berhasil mencapai tujuan belajar bila ada anggota lain yang tidak
mengerjakan tugas pembelajaran.
Interaksi promotif merupakan suatu interaksi dalam kelompok. Interaksi
tersebut mengarahkan setiap anggota kelompok saling mendukung untuk dapat
mencapai tujuan bersama (Huda 2014: 51). Tujuan bersama kelompok dalam
pembelajaran ialah penyelesaian tugas. Interaksi promotif hanya terjadi bila
35
semua anggota kelompok berperan aktif dan saling bertukar pikiran serta timbal
balik.
Akuntabilitas individu atau tanggung jawab individu merupakan tujuan lain
dari pembelajaran kooperatif, selain melatih kerja sama. Semua anggota
kelompok harus bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi di kelompoknya.
Untuk menilai tanggung jawab siswa terhadap tugas yang telah diberikan, guru
perlu melakukan penilaian. Nilai seorang siswa dalam pembelajaran kooperatif
sama dengan nilai kelompoknya (Sanjaya 2006: 249).
Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil merupakan elemen
keempat dari pembelajaran kooperatif. Keterampilan interpersonal dan kelompok
kecil tidak tercipta secara instan, namun butuh proses. Siswa harus belajar
keterampilan sosial untuk dapat berinteraksi dengan anggota kelompoknya.
Elemen kelima dari pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan kelompok.
Keefektifan suatu kerja sama dalam kelompok tergantung bagaimana anggota
kelompok merefleksikan proses kerja sama tersebut. Pemrosesan kelompok
biasanya berlangsung dalam dua level, yaitu level kelompok kecil dan level
seluruh kelas. Hernawan, dkk. (2007: 6.14) menyatakan,
ada empat hal yang harus ditunjukkan dalam pembelajaran kooperatif
yaitu: (1) Cooperative behavior (perilaku kerja sama antar anggota
kelompok); (2) Incentive structure (memberikan suatu insentif kepada
semua orang dalam kelompoknya); (3) Cooperative task structure
(saling membantu dan bekerja sama antara yang berkemampuan tinggi
dan yang berkemampuan rendah dalam satu kelompok); dan (4)
Cooperative motives (mengembangkan motif atau budaya kerja sama
yang baik).
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk bekerja sama dengan siswa
36
lain. Guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator dalam kegiatan
berkelompok. Roger dan Johnson (1981) dalam Lie (2008: 31) mengutarakan,
hasil yang maksimal dalam pembelajaran kooperatif memerlukan
adanya lima hal yang harus diterapkan, yaitu: (1) Saling
ketergantungan positif antar anggota kelompok; (2) Tanggung jawab
perseorangan; (3) Tatap muka; (4) Komunikasi antar anggota; dan (5)
Evaluasi proses kelompok.
Guru yang menerapkan pembelajaran kooperatif harus memahami kelima
hal di atas. Pemahaman yang baik akan membantu guru dalam menerapkan
kelima hal tersebut. Penerapan rasa saling ketergantungan positif, tanggung
jawab, tatap muka, komunikasi, dan evaluasi proses akan mempermudah
tercapainya tujuan pembelajaran kooperatif.
2.1.10 Model Think Talk Write (TTW)
Think Talk Write (TTW) merupakan tipe model pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh Huinker dan Laughlin (1996). Model Think Talk Write
(TTW) didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial.
Dalam model pembelajaran ini, siswa didorong untuk berpikir, berbicara,
kemudian menulis tentang suatu topik permasalahan. Think Talk Write dapat
melatih keterampilan menulis siswa. Pembelajaran model Think Talk Write
dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan
alternatif solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi,
dan kemudian membuat laporan hasil presentasi (Suyatno 2009: 66). Huinker dan
Laughlin (1996) dalam Apripudin (2012) menyatakan,
“The think-talk-write strategy builds in time for thought and
reflection and for the organization of ideas and the testing of those
ideas before students are expected to write. The flow of communication
progresses from student engaging in thought or reflective dialogue
37
with them selves, to talking and sharing ideas with one another, to
writing”.
Pernyataan di atas mengandung arti bahwa model Think Talk Write (TTW)
membangun pemikiran, merefleksi, dan mengorganisasikan ide, kemudian
menguji ide tersebut sebelum siswa diharapkan untuk menulis. Alur model Think
Talk Write (TTW) dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog
reflektif dengan dirinya sendiri, selanjutnya berbicara dan berbagi ide dengan
temannya, sebelum siswa menulis. Shoimin (2014: 215) menyatakan,
model Think Talk Write (TTW) memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya yaitu: (1) Mengembangkan pemecahan masalah yang
bermakna dalam memahami materi pembelajaran; (2) Mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, karena permasalahan
yang diberikan dalam pembelajaran biasanya bersifat open ended;
(3) Mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran karena adanya
diskusi kelompok; dan (4) Membiasakan siswa untuk berpikir
dan berkomunikasi dengan teman, guru, dan diri mereka sendiri.
Selain memiliki kelebihan-kelebihan di atas, model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) juga memiliki beberapa kelemahan. Aqib, dkk. (2009: 40)
menyatakan bahwa ada beberapa kelemahan dari model Think Talk Write (TTW).
Kelemahan model Think Talk Write terdapat pada kegiatan bekerja secara
berkelompok yang dapat menimbulkan dominasi siswa berkemampuan tinggi.
Dominasi tersebut dapat menyebabkan siswa berkemampuan rendah semakin
kehilangan kemampuan dan kepercayaan diri. Selain itu, penerapan model Think
Talk Write (TTW) membutuhkan persiapan yang matang dari guru sehingga saat
kegiatan pembelajaran tidak mengalami kendala.
Model Think Talk Write (TTW) memiliki tiga tahap pelaksanaan, yaitu
tahap berpikir (think), berbicara (talk), dan menulis (write). Langkah think-talk-
write telah disusun dengan tepat untuk membantu siswa menemukan dan
38
membangun pengetahuannya sendiri. Dengan demikian, hasil pembelajaran yang
didapat siswa akan lebih bermakna.
Siswa secara individu memikirkan kemungkinan jawaban atau metode
penyelesaian dalam tahap berpikir (think). Siswa membuat catatan-catatan kecil
tentang ide-ide yang terdapat pada bacaan, dan hal-hal yang tidak dipahaminya.
Catatan yang dibuat menggunakan bahasa siswa sendiri. Mencatat merupakan
bagian penting dalam tahap ini. Sebagaimana dijelaskan oleh Iskandarwassid dan
Sunendar (2013: 162), bahwa untuk menjadi siswa yang baik dan mencapai tujuan
pembelajaran, seorang siswa melakukan tugas tertentu yaitu membaca dan
membuat catatan.
Tahap talk (berbicara) memberi kesempatan kepada siswa untuk
merefleksi, menyusun, dan menguji ide-ide dalam kegiatan diskusi kelompok.
Tahap talk (berbicara) memungkinkan siswa untuk terampil berbicara. Pada tahap
ini siswa akan berlatih komunikasi dengan anggota kelompoknya secara lisan.
Siswa saling bertukar pikiran menggunakan bahasa mereka sendiri. Masalah yang
didiskusikan adalah permasalahan yang telah dipikirkan pada tahap think
(berpikir). Peran guru dalam tahap ini hanyalah sebagai pemandu dan fasilitator
agar siswa benar-benar mendapatkan manfaat dari proses diskusi.
Pada tahap menulis siswa belajar berkomunikasi secara tertulis.
Berdasarkan hasil diskusi, siswa diminta untuk menuliskan penyelesaian dan
kesimpulan dari masalah yang telah diberikan. Apa yang siswa tuliskan pada
tahap ini mungkin berbeda dengan apa yang siswa tuliskan pada catatan individual
(tahap think). Hal ini terjadi karena setelah siswa berdiskusi ia akan memperoleh
ide baru untuk menyelesaikan masalah yang telah diberikan. Pemecahan yang
39
ditulis siswa pada tahap ini diharapkan lebih kaya makna karena telah mendapat
gagasan baru.
2.1.11 Penerapan Model Think Talk Write (TTW)
Model Think Talk Write (TTW) memiliki tiga tahap pokok, yaitu tahap think
(berpikir), tahap talk (berbicara), serta tahap write (menulis). Pelaksanaan ketiga
tahap pokok tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi pembelajaran.
Huda (2014: 220), menyatakan bahwa,
Langkah-langkah pembelajaran dengan model Think Talk Write terdiri
dari empat kegiatan pokok, yaitu:
(1) Siswa membaca teks (permasalahan) dan membuat catatan dari
hasil bacaan secara individual (think). Catatan kecil tersebut berisi
hal-hal yang siswa ketahui dan yang tidak siswa ketahui. Siswa
selanjutnya mencoba memecahkan permasalahan tersebut secara
individu.
(2) Siswa mendiskusikan catatan kecil mereka secara berkelompok
(talk). Dalam diskusi tersebut siswa menggunakan bahasa dan
kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-idenya.
Diskusi yang dilakukan siswa bertujuan untuk membantu siswa
menemukan solusi dari persoalan yang diberikan.
(3) Siswa membangun pengetahuan dalam bentuk tulisan secara
individu (write), dengan bahasa mereka sendiri. Tulisan tersebut
berisi kesimpulan dari ide-ide yang muncul ketika diskusi
dilaksanakan.
(4) Secara bergantian, masing-masing kelompok menyajikan jawaban
dari persoalan yang diberikan dan kelompok lain menanggapi.
Selanjutnya siswa membuat refleksi dan kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari.
Pembelajaran menulis puisi yang menerapkan model Think Talk Write
(TTW) mengembangkan langkah-langkah pembelajaran di atas menjadi sebagai
berikut:
(1) Guru membagikan gambar kepada siswa.
(2) Siswa mengamati gambar dan membuat catatan kecil. Siswa menuliskan hal-
hal yang diketahui dan yang tidak tentang informasi dari gambar.
40
(3) Siswa membuat puisi berdasarkan gambar secara individu.
(4) Siswa berkelompok dan berdiskusi tentang catatan kecil dan puisi yang telah
dibuat.
(5) Siswa membuat puisi secara berkelompok.
(6) Siswa mewakili kelompok membacakan puisi di depan kelas.
(7) Siswa menanggapi hasil karya kelompok lain.
2.2 Kajian Empiris
Kajian empiris merupakan kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan penelitian yang hendak dilakukan. Ada beberapa penelitian yang relevan
dengan penelitian ini. Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai kajian empiris
pada penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ambari, Zulkarnaeni,
Asmoro, Juliasih, dan Maulidah.
Ambari (2012) melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Think Talk Write Berbantuan Media Gambar terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas IV Gugus 1 Kecamatan Tegallalang”. Berdasarkan analisis data,
diketahui bahwa hasil belajar IPA siswa kelompok eksperimen dengan M = 51,13
tergolong pada kategori tinggi dan hasil belajar IPA siswa kelompok kontrol
dengan M =39,54 tergolong pada kategori sedang. Adanya perbedaan yang
signifikan ditunjukkan dengan nilai uji-t = 12,46 ini menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran Think Talk Write lebih berpengaruh positif
terhadap hasil belajar IPA siswa dibandingkan dengan model pembelajaran
konvensional.
41
Zulkarnaeni (2011) melakukan penelitian berjudul “Model Kooperatif Tipe
Think Talk Write (TTW) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan
Deskripsi dan Berpikir Kritis”. Pengujian rata-rata nila tes akhir menunjukkan jika
kemampuan berpikir kritis kedua kelas memperoleh nilai signifikan 0,001. Nilai
tersebut lebih kecil dari nilai signifikan alpha (α) =0,05. Berdasarkan analisis hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe Think Talk Write
sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dalam mengorganisasikan isi secara sistematis pada keterampilan menulis
karangan deskripsi.
Asmoro (2014) melakukan penelitian berjudul “Peningkatan Keterampilan
Membaca Pemahaman Melalui Penerapan Strategi Think Talk Write (TTW)”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca
pemahaman melalui penggunaan strategi Think Talk Write (TTW). Hasil analisis
data yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan
belajar sebesar 35,72% dari tahap prasiklus sebesar 35,71% menjadi 71,43% pada
siklus I. Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian tersebut, disimpilkan
bahwa penerapan Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan keterampilan
membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Palur 5 Mojolaban Sukoharjo
tahun ajaran 2013/2014.
Juliasih (2012) melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Berbantuan Media Konkret terhadap Hasi
Belajar IPA Siswa Kelas IV SD”. Penelitian tersebut bertujuan mengetahui
perbedaan hasil belajar antara siswa yang menerapkan model Think Talk Write
42
(TTW) berbantuan media konkrit dan yang menerapkan model konvensional.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SD di Gugus V Kecamatan Tegallalang
Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan
perbedaan hasil belajar antara siswa yang menerapkan model Think Talk Write
(TTW) berbantuan media konkret dan yang menerapkan model konvensional.
Kesimpulan penelitian tersebut yaitu, model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) berbantuan media konkret berpengaruh terhadap hasil belajar IPA pada
siswa kelas IV di Gugus V Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar tahun
pelajaran 2012/2013.
Maulidah (2013) melakukan penelitian berjudul “Think Talk Write untuk
Mengajar Menulis Deskripsi”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
keefektifan strategi Think Talk Write (TTW) terhadap pengajaran menulis dalam
menyusun karangan deskriptif pada siswa kelas dua Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh
dari pengamatan dan penggambaran kondisi kelas yang terjadi secara alami.
Untuk memperoleh data digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Instrumen
yang digunakan meliputi lembar pengamatan aktivitas siswa dan keterlaksanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar respon siswa, dan karangan
deskriptif siswa. Data dianalisa menggunakan rumus matematika sederhana.
Penggunaan data yang berbentuk angka hanya untuk mendukung data utama.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Think Talk Write (TTW)
efektif untuk digunakan sebagai strategi alternatif dalam pengajaran menulis
deskripsi.
43
Penelitian yang dilakukan peneliti memiliki kesamaan dan perbedaan
dengan beberapa penelitian di atas. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ambari (2012), Zulkarnaeni (2011), Asmoro (2014), Juliasih
(2012), dan Maulidah (2013) yaitu kelimanya menerapkan model pembelajaran
yang sama dengan peneliti berupa model pembelajaran Think Talk Write (TTW).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ambari (2012)
yaitu mata pelajaran yang diteliti. Peneliti menggunakan mata pelajaran bahasa
Indonesia, sedangkan Ambari (2012) menggunakan mata pelajaran IPA.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Zulkarnaeni (2011) yaitu pada materi
ajarnya. Materi ajar dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menulis
puisi, sedangkan dalam penelitian Zulkarnaeni (2011) yaitu menulis deskriptif.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Asmoro (2014)
yaitu pada penelitian ini materi ajar yang digunakan adalah menulis puisi
sedangkan pada penelitian Asmoro adalah membaca pemahaman. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian Juliasih (2012) yaitu pada mata pelajaran yang
diteliti. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia, sedangkan
Juliasih melakukan penelitian pada mata pelajaran IPA. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian Maulidah (2013) yaitu pada materi pembelajarannya. Materi
pembelajaran pada penelitian ini yaitu menulis puisi, sedangkan pada penelitian
yang dilakukan Maulidah yaitu menulis deskriptif.
2.3 Kerangka Berpikir
Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang mencakup
44
empat keterampilan dasar berbahasa yaitu membaca, menyimak, berbicara dan
menulis. Keempat keterampilan tersebut harus dapat dikuasai siswa dengan baik.
Menulis merupakan salah satu keterampilan dasar yang memiliki peran penting.
Seseorang dapat mengungkapkan gagasan melalui tulisan. Salah satu materi
menulis di sekolah dasar adalah menulis puisi. Siswa membutuhkan latihan dan
proses pembelajaran yang baik agar memiliki kemampuan menulis puisi. Proses
pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan
oleh guru.
Model Think Talk Write (TTW) merupakan salah satu model pembelajaran
yang memberikan ruang kepada siswa untuk dapat berkreativitas dan
mengembangkan potensi dirinya. Penerapan model ini melatih siswa untuk
bekerja sama dengan teman-temannya serta saling mengungkapkan gagasan
dalam diskusi kelompok. Siswa diharapkan dapat bertukar pikiran dan berbagi
kosa kata yang mereka miliki, sehingga siswa dapat menambah kosa kata yang
dimilikinya. Diskusi dengan teman satu kelompok akan membuat siswa
mendapatkan gagasan-gagasan baru. Gagasan baru tersebut dapat memperkaya ide
ketika mereka menulis puisi. Guru, dalam pembelajaran, hanya berperan sebagai
fasilitator. Guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber informasi. Guru
mengarahkan pembelajaran agar berpusat pada siswa dan efektif.
Pembelajaran yang efektif ditampakkan dari hasil belajar yang dicapai.
Untuk mengetahui keefektifan penerapan model Think Talk Write (TTW),
dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa antara yang menerapkan
model Think Talk Write (TTW) dan yang menerapkan model konvensional.
Model Think Talk Write diterapkan di kelas eksperimen, sedangkan model
45
konvensional diterapkan di kelas kontrol. Kedua kelas tersebut harus memiliki
kondisi yang relatif sama. Kondisi yang relatif sama tersebut meliputi kemampuan
awal siswa, sarana dan prasarana belajar, dan suasana belajar. Jumlah siswa dalam
kelas tersebut pun tidak boleh jauh berbeda. Selain itu, kualifikasi guru yang
mengajar kedua kelas tersebut juga harus relatif sama. Kemampuan awal siswa
diketahui dari tes awal. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dibaca pada
bagan 2.1.
Bagan 2.1. Kerangka Berpikir
Populasi
Sampel
Pembelajaran dengan model
Think Talk Write (TTW)
Pembelajaran dengan model
konvensional
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Tes Awal Tes Awal
Tes Akhir Tes Akhir
Membandingkan hasil tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol
kontrol
Ada perbedaan hasil belajar atau tidak antara siswa yang
menerapkan model Think Talk Write (TTW) dan yang menerapkan
model konvensional
46
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara rumusan masalah. Berdasarkan
kerangka berpikir di atas, hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
Ho1 : Tidak terdapat perbedaan pada hasil belajar menulis puisi pada siswa
kelas V SDN Pesurungan Lor 1 antara yang mendapat model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan yang mendapat model
pembelajaran konvensional. (µ1 = µ2)
Ha1 : Terdapat perbedaan pada hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V
SDN Pesurungan Lor 1 antara yang mendapat model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) dan yang mendapat model pembelajaran
konvensional. (µ1 ≠ µ2)
Ho2 : Hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1
Kota Tegal yang menerapkan model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) tidak lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang
menerapkan model pembelajaran konvensional. (µ1 ≤ µ2)
Ha2 : Hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1
Kota Tegal yang menerapkan model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menerapkan
model pembelajaran konvensional. (µ1 ≥ µ2)
47
47
BAB 3
METODE PENELITIAN
Bab tiga akan menguraikan metode penelitian. Prosedur dalam metodologi
penelitian terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Pada
metodologi penelitian akan diuraikan: (1) populasi dan sampel, (2) desain
penelitian, (3) variabel penelitian, (4) data penelitian, (5) teknik pengumpulan
data, (6) instrumen penelitian, dan (7) analisis data.
3.8 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dengan kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulan (Sugiyono 2013: 119 ). Sampel menurut Sugiyono (2013: 81)
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut.
3.1.3 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Pesurungan
Lor 1 Kota Tegal. Anggota populasi terdiri dari dua kelas, yaitu kelas V A dan
kelas V B. Kelas V A memiliki 34 siswa, sedangkan kelas V B memiliki 32 siswa.
Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu 66 siswa.
3.1.4 Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
probability sampling, khususnya teknik proportionate stratified random sampling.
48
48
Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
(Sugiyono 2013: 122). Pengambilan sampel pada teknik proportionate stratified
random sampling dilakukan secara acak (random). Jumlah sampel ditentukan
dengan tabel Krecjie, dengan taraf kesalahan 5%. Jumlah sampel dihitung
menggunakan rumus berikut.
Jumlah populasi penelitian 66 siswa. Sampel pada tabel krecjie untuk
populasi sejumlah 66 adalah 58. Penghitungan sampel dengan rumus di atas
memperoleh jumlah sampel dari masing-masing kelas. Sampel yang di ambil dari
kelas VA sebanyak 30 siswa dan sampel dari kelas VB sebanyak 28 siswa.
Peneliti melakukan pengundian pada kedua kelas untuk menentukan kelas kontrol
dan eksperimen. Kelas VA terpilih sebagai kelas kontrol, dan VB sebagai kelas
eksperimen. Daftar nama siswa yang dijadikan sampel penelitian dapat dibaca
pada lampiran 5 dan 6.
3.9 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental, yang
merupakan pengembangan dari true experimental design. Menurut Sugiyono
(2013: 116), desain quasi experimental memiliki kelas kontrol meskipun tidak
dapat sepenuhnya berfungsi sebagai pengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi penelitian. Jenis penelitian ini dipilih karena peneliti tidak akan
sepenuhnya mampu mengontrol hal-hal yang mempengaruhi variabel penelitian.
Sampel tiap kelas = siswa dalam kelas
populasi × sampel dalam tabel Krecjie
49
Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nonequivalent control
design. Desain nonequivalent control group design memiliki dua kelompok kelas,
yaitu kelas kontrol dan eksperimen. Kelas kontrol dan eksperimen pada desain
nonequivalent control group design diberi tes awal terlebih dahulu, untuk
mengetahui perbedaan kemampuan kedua kelas. Menurut Sugiyono (2013: 114),
kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen, sedangkan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Quasi
experimental design jenis nonequivalent control group design dapat digambarkan
sebagaimana pada bagan 3.1.
Bagan 3.1. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group
Keterangan:
E : Kelas eksperimen
K : Kelas kontrol
O1 : tes awal kelas eksperimen
O2 : tes akhir kelas eksperimen
X : perlakuan yang diberikan berupa penerapan model Think Talk Write
(TTW).
O3 : tes awal kelas kontrol
O4 : tes akhir kelas kontrol
(Sugiyono 2013: 118)
E O1 X O2
................................................
K O3 O4
50
3.10 Variabel Penelitian
Setiap masalah dalam penelitian mempunyai variabel. Variabel dalam
penelitian akan memberikan informasi tentang masalah dalam penelitian. Variabel
penelitian juga memberikan informasi tentang bagaimana pemecahan masalah
yang tepat pada penelitian. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas
dan terikat. Variabel bebas dan terikat pada penelitian ini diuraikan sebagai
berikut.
3.3.3 Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab berubah atau
timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2013: 64). Variabel bebas dapat
dilambangkan dengan X. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pembelajaran
materi menulis puisi dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write
(TTW).
3.3.4 Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2013: 64). Variabel terikat dapat
dilambangkan dengan Y. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa kelas V SDN Pesurungan Lor I pada pembelajaran bahasa Indonesia materi
menulis puisi.
3.11 Data Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 187) salah satu hal yang mempengaruhi kualitas
data hasil penelitian adalah kualitas pengumpulan data. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
51
3.4.3 Jenis Data
Data yang didapat dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kualitatif tidak berupa angka, sedangkan data kuantitatif berupa
angka. Data kuantitatif berupa nilai siswa, sedangkan data kualitatif berupa
informasi tentang proses pembelajaran. Data kuantitatif dalam penelitian ini
didapat dengan teknik dokumentasi dan tes. Data kuantitatif yang diperoleh dari
teknik dokumentasi dan tes berupa nilai hasil belajar siswa. Data kualitatif didapat
dengan teknik wawancara dan observasi.
3.4.4 Sumber Data
Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari beberapa sumber. Data
diperoleh dari siswa, guru dan dokumen sekolah. Siswa yang dijadikan sumber
data adalah siswa kelas V SDN Pesurungan Kidul 1 Kota Tegal dan SDN
Pesurungan Lor 1 Kota Tegal. Siswa kelas V SDN Pesurungan Kidul berjumlah
40 siswa, dijadikan objek uji coba instrumen tes. Siswa kelas V SDN Pesurungan
Lor 1 Kota Tegal berjumlah 66 siswa, dijadikan subjek penelitian.
Data yang didapat dari guru berupa informasi tentang kondisi pembelajaran
di kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal. Guru yang menjadi sumber
informasi dalam penelitian ini guru kelas VA dan VB SDN Pesurungan Lor 1
Kota Tegal. Informasi diperoleh dari guru dengan wawancara. Selain dari siswa
dan guru, data juga diperoleh dari beberapa dokumen. Data dokumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumen nilai hasil belajar siswa. Dokumen
yang digunakan berupa daftar nilai ulangan harian bahasa Indonesia siswa kelas V
SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal.
52
3.12 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013: 187) salah satu hal yang mempengaruhi kualitas
data hasil penelitian adalah kualitas pengumpulan data. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
3.5.5 Observasi
Observasi adalah cara menghimpun data yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan (Sudijono 2007: 76).
Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada saat proses pembelajaran menulis
puisi. Objek observasi dalam penelitian ini adalah aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran. Observasi aktivitas guru dan siswa bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang proses pelaksanaan pembelajaran. Observasi
dilakukan oleh guru kelas menggunakan lembar observasi. Hasil observasi akan
menunjukkan apakah pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti sudah sesuai
dengan langkah-langkah model pembelajaran yang diterapkan atau belum.
3.5.6 Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan pada dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan penelitian. Dokumen yang digunakan sebagai sumber data pada penelitian
ini berupa daftar nama dan daftar nilai ulangan akhir semester gasal siswa kelas V
SDN Pesurungan Lor I Kota Tegal. Dokumen yang digunakan sebagai sumber
dtaa adalah daftar nilai ulangan akhir semester (UAS) 1 siswa kelas V SDN
Pesurungan Lor 1. Daftar nilai siswa tersebut digunakan untuk mengetahui
kesamaan rata-rata kelas V A dan kelas V B. Daftar nilai UAS 1 siswa kelas V
SDN Pesurungan Lor 1 dapat dibaca pada lampiran 5 dan 6.
53
3.5.7 Wawancara
Creswell (2012) dalam Sugiyono (2013: 188) mengatakan bahwa,
Interview survey, are form on which the researcher records answers
supplied by the participant in the study. The researcher asks a
question from an interview guide, listens for answers or observes
behavior, and records responses on the survey.
Pernyataan di atas artinya, wawancara pada penelitian survei dilakukan oleh
peneliti dengan cara merekam jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepada
responden. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada responden dengan pedoman
wawancara, mendengarkan jawaban, mengamati perilaku, dan merekam semua
respon dari yang disurvei.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
tidak terstruktur. Peneliti, pada teknik wawancara tidak terstruktur, membawa
pedoman yang merupakan garis besar tentang hal-hal yang ingin ditanyakan
kepada narasumber (Riduwan 2014: 74). Wawancara ini dilakukan pada saat studi
pendahuluan. Melalui wawancara tidak terstruktur, peneliti mendapatkan berbagai
informasi tentang pembelajaran menulis puisi di kelas V yang selama ini
berlangsung di SDN Pesurungan Lor 1, sehingga dapat menentukan permasalahan
atau variabel yang harus diteliti.
3.5.8 Tes
Teknik tes adalah suatu cara untuk memperoleh data dengan melakukan
penilaian. Penilaian tersebut berisi tugas yang harus dikerjakan oleh anak secara
individu maupun kelompok sehingga menghasilkan suatu nilai atau prestasi
tertentu (Aunurrahman 2008: 8). Teknik tes pada penelitian ini ditujukan untuk
mengukur kemampuan menulis puisi yang diperoleh siswa setelah kegiatan
54
pembelajaran. Tes yang diberikan merupakan tes tertulis. Soal tes tertulis yang
digunakan dapat dibaca pada lampiran 30.
3.13 Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data/informasi yang dibutuhkan untuk mengambil kesimpulan penelitian.
Instrumen penelitian disusun berdasarkan teknik pengumpulan data yang
digunakan. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari instrumen observasi,
instrumen dokumentasi, instrumen wawancara, dan instrumen tes. Penjabaran dari
instrumen penelitian diuraikan sebagai berikut.
3.6.6 Instrumen Observasi
Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar
observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran di kelas
eksperimen dan kontrol. Setiap lembar observasi memiliki deskriptor yang
dijadikan pedoman observasi. Observasi dilakukan oleh guru kelas V SDN
Pesurungan Lor 1 Kota Tegal.
3.6.7 Instrumen Dokumentasi
Dokumen yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini berupa daftar
nama dan nilai siswa. Daftar nama dan nilai siswa didapat dari arsip yang dimiliki
oleh guru kelas. Daftar nama siswa memberikan informasi jumlah siswa yang ada
di dalam kedua kelas yang akan diteliti. Selain daftar nama dan daftar nilai siswa,
pendokumentasian juga dilakukan selama proses pembelajaran. Daftar nama
siswa dapat dibaca pada lampiran 1 dan 2.
55
3.6.8 Instrumen Wawancara
Instrumen wawancara dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara.
Pedoman wawancara terdiri dari sepuluh pertanyaan pokok. Peneliti dapat
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lain selama proses wawancara. Pedoman
wawancara tidak terstruktur dapat dibaca pada lampiran 4.
3.6.9 Instrumen Tes
Sugiyono (2013: 147) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang berkaitan
dengan hasil belajar siswa, berupa tes evaluasi hasil belajar. Instrumen tes yang
digunakan berbentuk tes uraian sejumlah satu soal. Tuckman (1975) dalam
Nurgiyantoro (2010: 117) menyatakan bahwa bentuk tes uraian memberikan
kebebasan kepada siswa untuk menyusun jawaban sendiri dalam lingkup yang
relatif dibatasi.
Soal yang digunakan dalam penellitian ini disusun berdasarkan kompetensi
dasar. Peneliti menyusun tiga soal untuk kepentingan uji coba instrumen,
meskipun yang dibutuhkan untuk penelitian hanya satu soal. Soal tersebut dibuat
berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang telah dijabarkan terlebih dahulu
dalam bentuk kisi-kisi soal. Kisi-kisi yang digunakan dalam tes uraian menulis
puisi selengkapnya dapat dibaca di lampiran 13.
Pemilihan soal yang akan digunakan sebagai intrumen tes dilakukan
setelah ketiga soal tersebut diujicobakan. Sebelum digunakan dalam penelitian,
instrumen tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu sehingga
menghasilkan data penelitian yang valid dan reliabel. Selain itu, instrumen tes
juga harus dihitung tingkat kesukaran dan daya beda soal.
56
3.6.4.5 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu
instrumen (Arikunto 2010: 211). Sudijono (2007: 163) menjelaskan bahwa
pengujian terhadap validitas instrumen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan pengujian validitas secara logis atau rasional dan pengujian validitas
secara empiris.
Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran
(Sudijono 2007: 164). Validitas rasional dari sebuah instrumen dapat dilakukan
dari dua segi, yaitu segi validitas isi dan susunan atau konstruksinya. Validitas isi
dari suatu instrumen adalah validitas yang diperoleh setelah melakukan
penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi dari instrumen. Instrumen
akan dikatakan memiliki validitas isi apabila isi instrumen tersebut dapat
mewakili secara representatif terhadap variabel yang akan dinilai. Validitas
konstruksi suatu instrumen diperoleh dari pengujian terhadap susunan atau
kerangkanya. Instrumen dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila
instrumen tersebut, ditinjau dari segi susunan atau kerangka telah mencerminkan
aspek-aspek konstruksi dalam teori psikologis secara tepat.
Proses pengujian validitas rasional, dapat dilakukan dengan menggunakan
pendapat ahli. Dalam hal ini, validitas instrumen diuji oleh dua ahli, yaitu Drs.
H.Y. Poniyo, M. Pd. (pembimbing) dan Susiati, S. Pd. (guru kelas V SDN
Pesurungan Lor I Kota Tegal) dengan menggunakan lembar penilaian validitas
logis. Hasil uji validitas rasional dapat dibaca pada lampiran 14 dan 15.
Validitas empiris adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil
analisis yang bersifat empirik (Sudijono 2007: 167). Validitas empiris dihitung
57
menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Validitas
empiris ditunjukkan oleh nilai rhitung. Hasil penghitungan rhitung selanjutnya
dibandingkan dengan harga r product moment pada tabel (rtabel), dengan terlebih
dulu menetapkan taraf signifikansi 5%. Jika rhitung > rtabel, maka instrumen
dinyatakan valid. Jumlah siswa pada uji coba sebanyak 40, dengan taraf
signifikansi 5%, maka rtabel 0,312. Rekapitulasi uji validitas instrumen tes menulis
puisi bertema “Ibu” dapat dibaca pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Uji Validitas Soal Menulis Puisi Tema “Ibu”
Aspek 1
Aspek2
Aspek3
Aspek4
Aspek5
Total Skor
Aspek1
Pearson Correlation
1 ,690**
-,186 -,107 ,756**
,592**
Sig. (2-tailed) ,000 ,251 ,511 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
Aspek2
Pearson Correlation
,690**
1 -,228 -,187 ,890**
,456**
Sig. (2-tailed) ,000 ,157 ,248 ,000 ,003 N 40 40 40 40 40 40
Aspek3
Pearson Correlation
-,186 -,228 1 ,912**
-,143 ,557**
Sig. (2-tailed) ,251 ,157 ,000 ,379 ,000 N 40 40 40 40 40 40
Aspek4
Pearson Correlation
-,107 -,187 ,912**
1 -,101 ,613**
Sig. (2-tailed) ,511 ,248 ,000 ,534 ,000 N 40 40 40 40 40 40
Aspek5
Pearson Correlation
,756**
,890**
-,143 -,101 1 ,495**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,379 ,534 ,001 N 40 40 40 40 40 40
Total Skor
Pearson Correlation
,592**
,456**
,557**
,613**
,495**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,000 ,001
N 40 40 40 40 40 40
Uji validitas empiris menggunakan SPSS versi 20 pada tabel 3.1.
menunjukkan bahwa rhitung kelima aspek penilaian lebih besar dari rtabel. Hasil rtabel
lebih besar dari rhitung berarti kelima aspek tersebut valid. Rekapitulasi uji validitas
58
soal menulis puisi tema “Ibu” dapat dibaca selengkapnya pada lampiran 22.
Rekapitulasi uji validitas instrumen tes menulis puisi bertema “Lingkungan” dapat
dibaca pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Uji Validitas Soal Menulis Puisi Tema “Lingkungan”
Aspek
1
Aspek
2
Aspek
3
Aspek
4
Aspek
5
Total
Skor
Aspek
1
Pearson
Correlation 1 ,142 -,131 -,212 -,165 ,319
*
Sig. (2-tailed) ,382 ,422 ,189 ,308 ,045
N 40 40 40 40 40 40
Aspek
2
Pearson
Correlation ,142 1 -,002 -,113 -,234 ,415
**
Sig. (2-tailed) ,382 ,988 ,489 ,145 ,008
N 40 40 40 40 40 40
Aspek
3
Pearson
Correlation -,131 -,002 1 -,054 -,122 ,355
*
Sig. (2-tailed) ,422 ,988 ,741 ,455 ,025
N 40 40 40 40 40 40
Aspek
4
Pearson
Correlation -,212 -,113 -,054 1 ,036 ,368
*
Sig. (2-tailed) ,189 ,489 ,741 ,826 ,019
N 40 40 40 40 40 40
Aspek
5
Pearson
Correlation -,165 -,234 -,122 ,036 1 ,351
*
Sig. (2-tailed) ,308 ,145 ,455 ,826 ,026
N 40 40 40 40 40 40
Total
Skor
Pearson
Correlation ,319
* ,415
** ,355
* ,368
* ,351
* 1
Sig. (2-tailed) ,045 ,008 ,025 ,019 ,026
N 40 40 40 40 40 40
Uji validitas empiris menggunakan SPSS versi 20 pada tabel 3.2.
menunjukkan bahwa rhitung kelima aspek penilaian lebih besar dari rtabel. Hasil rtabel
lebih besar dari rhitung berarti kelima aspek tersebut valid. Rekapitulasi uji validitas
soal menulis puisi tema “Lingkungan” dapat dibaca selengkapnya pada lampiran
23. Rekapitulasi uji validitas instrumen tes menulis puisi bertema “Cita-cita”
dapat dibaca pada tabel 3.3.
59
Tabel 3.3. Uji Validitas Soal Menulis Puisi Tema “Cita-cita”
Aspek
1
Aspek
2
Aspek
3
Aspek
4
Aspek
5
Total
Skor
Aspek
1
Pearson
Correlation 1 -,248 ,082 -,303 ,166 ,462
**
Sig. (2-tailed) ,122 ,617 ,057 ,305 ,003
N 40 40 40 40 40 40
Aspek
2
Pearson
Correlation -,248 1 -,073 -,066 -,131 ,279
Sig. (2-tailed) ,122 ,656 ,686 ,419 ,081
N 40 40 40 40 40 40
Aspek
3
Pearson
Correlation ,082 -,073 1 -,198 -,217 ,351
*
Sig. (2-tailed) ,617 ,656 ,220 ,179 ,026
N 40 40 40 40 40 40
Aspek
4
Pearson
Correlation -,303 -,066 -,198 1 -,105 ,225
Sig. (2-tailed) ,057 ,686 ,220 ,519 ,163
N 40 40 40 40 40 40
Aspek
5
Pearson
Correlation ,166 -,131 -,217 -,105 1 ,351
*
Sig. (2-tailed) ,305 ,419 ,179 ,519 ,026
N 40 40 40 40 40 40
Total
Skor
Pearson
Correlation ,462
** ,279 ,351
* ,225 ,351
* 1
Sig. (2-tailed) ,003 ,081 ,026 ,163 ,026
N 40 40 40 40 40 40
Uji validitas empiris menggunakan SPSS versi 20 pada tabel 3.3.
menunjukkan bahwa rhitung aspek penilaian 1,3, dan 5 lebih besar dari rtabel. Nilai
rhitung aspek penilaian 2 dan 4 kurang dari rtabel. Dengan demikian, maka soal
menulis puisi tema “Cita-cita” tidak valid karena memiliki 2 aspek yang tidak bisa
memenuhi syarat validitas. Hasil uji validitas soal menulis puisi tema “Cita-cita”
selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 24.
3.6.4.6 Uji Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya, sehingga dapat diandalkan. Menurut
Arikunto (2010: 221), reliabilitas instrumen mengacu pada seberapa handalkah
instrumen sehingga dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas
60
instrumen penelitian ini diukur dengan rumus Cronbach Alpha menggunakan
SPSS versi 20. Cronbach Alpha merupakan rumus yang digunakan untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya berupa rentangan antara beberapa nilai
(misalnya 0–10) atau yang berbentuk skala (misalnya 1–3 dan 1–4). Data hasil
belajar menulis puisi dalam penelitian ini berbentuk skala, sehingga Cronbach
Alpha tepat untuk digunakan mengitung reliabilitasnya.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 20. Data
yang diuji reliabilitasnya merupakan data yang valid. Kriteria yang diambil
menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (2006) dalam Priyatno (2010: 30–2),
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan
diatas 0,8 adalah baik. Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel, namun apabila kurang dari
0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Rekapitulasi uji reliabilitas intrumen
soal menulis puisi tema “Ibu” dapat dibaca pada tabel 3.4.
Tabel 3.4. Uji Reliabilitas Soal Menulis Puisi Tema “Ibu”
Cronbach's Alpha N of Items
,739 6
Uji reliabilitas soal menulis puisi tema “Ibu” mendapatkan nilai Cronbach’s
Alpha lebih besar dari 0,6, sehingga soal tersebut reliabel. Uji reliabilitas soal
menulis puisi tema “Ibu” selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 26. Uji
reliabilitas soal menulis puisi tema “Lingkungan” dapat dibaca pada tabel 3.5.
Tabel 3.5. Uji Reliabilitas Soal Menulis Puisi Tema “Lingkungan”
Cronbach's Alpha N of Items
,440 6
61
Berdasarkan 3.5., nampak bahwa hasil penghitungan Cronbach’s Alpha soal
menulis puisi tema “Lingkungan” kurang dari 0,6 sehingga soal tersebut tidak
reliabel. Soal yang tidak reliabel tidak dappat digunakan sebagai instrumen
penelitian. Uji reliabilitas soal menulis puisi tema lingkungan selengkapnya dapat
dibaca pada lampiran 27.
3.6.4.7 Indeks Tingkat Kesukaran
Penghitungan tingkat kesulitan dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesulitan setiap aspek penilaian menulis puisi dalam bentuk soal uraian. Tingkat
kesulitan tes uraian dapat dihitung menggunakan rumus:
ndeks in kat Kesulitan × kormin
× kormaks kormin
Keterangan:
: jumlah skor betul kelompok tinggi
: jumlah skor betul kelompok rendah
: skor maksimal suatu butir soal
: skor minimal suatu butir soal
: jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah
(Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 197)
Kategori tingkat kesulitan butir soal dibagi menjadi tiga. Tiga kategori
tingkat kesulitan, yaitu : (1) sukar, (2) sedang, dan (3) mudah. Kategori tingkat
kesulitan soal didasarkan pada kriteria indeks tingkat kesulitas soal. Kategori
tingkat kesulitan menurut Nurgiyantoro (1995) dalam Iskandarwassid dan
Sunendar (2013: 197) dapat digambarkan dalam tabel 3.6.
62
Tabel 3.6. Kategori Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesulitan Kategori
0,00 – 0,14 Sukar
0,15 – 0,85 Sedang
0,86 – 1,00 Mudah
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa setiap aspek penilaian menulis
puisi mempunyai kategori sukar, sedang, dan mudah. Aspek penilaian menulis
puisi dikatakan sukar apabila hasil penghitungan tingkat kesulitan antara 0,00–
0,14. Aspek soal dikatakan sedang apabila hasil penghitungan antara 0,15–0,85.
Aspek soal dikatakan mudah apabila hasil hitung tingkat kesulitan antara 0,86–
1,00. Rekapitulasi analisis tingkat kesulitan soal dapat dibaca pada tabel 3.7.
Tabel 3.7. Hasil Analisis Tingkat Kesulitas Soal
No. Aspek Indeks Tingkat Kesulitan Kategori Kesulitan
1. Bait 0,590 Sedang
2. Judul 0,606 Sedang 3. Tema 0,606 Sedang 4. Diksi 0,621 Sedang 5. Kesinambungan 0,560 Sedang
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, seluruh aspek pada soal menulis
puisi bertema “Ibu” memiliki kategori tingkat kesulitan soal sedang. Hasil analisis
tingkat kesulitan soal dapat dibaca pada lampiran 28.
3.6.4.8 Analisis Daya Beda
Penghitungan daya pembeda dilakukan untuk mengetahui daya beda setiap
aspek penilaian menulis puisi. Daya beda tes uraian dapat diketahui dengan
menggunakan rumus:
ndeks a a eda ×
kormaks kormin
63
Keterangan:
: jumlah skor betul kelompok tinggi
: jumlah skor betul kelompok rendah
: skor maksimal suatu butir soal
: skor minimal suatu butir soal
: jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah
(Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 197)
Setiap butir aspek soal mempunyai daya beda. Penghitungan daya beda
digunakan untuk mengetahui perbedaan antara kelas tinggi dan kelas rendah.
Pembagian kelas tinggi dan kelas rendah dilakukan dengan mengurutkan data
nilai siswa dari yang tertinggi. Kelas tinggi merupakan 27,5% jumlah siswa
keseluruhan yang berada di urutan atas. Kelas rendah merupakan 27,5% jumlah
siswa seluruhnya, yang berada di urutan bawah. Empat kategori daya beda, yaitu :
(1) baik sekali; (2) baik; (3) sedang; dan (4) buruk. Kategori daya beda menurut
Nurgiyantoro (1995) dalam Iskandarwassid dan Sunendar (2013: 197) diuraikan
pada tabel 3.8.
Tabel 3.8. Kategori Indeks Daya Beda
Indeks Daya Beda Kategori
0,40-1,00 Baik sekali
0,30-0,39 Baik
0,20-0,29 Sedang
0,00-0,19 Buruk
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui kategori daya beda setiap aspek
penilaian. Aspek penilaian menulis puisi dikatakan baik sekali apabila hasil
penghitungannya antara 0,40–1,00. Dikatakan baik apabila hasil penghitungan
64
daya beda antara 0,30–0,39. Dikatakan sedang apabila penghitungan daya beda
antara 0,20–0,29, sedangkan hasil penghitungan 0,00–0,19 berarti aspek penilaian
menulis puisi buruk. Rekapitulasi analisis daya beda soal menulis puisi bertema
“Ibu” dapat dibaca pada tabel 3.9.
Tabel 3.9. Hasil Analisis Indeks Daya Beda Soal
No. Aspek Indeks Daya Beda Kategori Daya Beda
1. Bait 0,515 Baik sekali
2. Judul 0,424 Baik sekali 3. Tema 0,242 Sedang 4. Diksi 0,272 Sedang 5. Kesinambungan 0,515 Baik sekali
Hasil analisis indeks daya beda soal menunjukkan bahwa ada tiga aspek
penilaian menulis puisi yang memiliki kategori daya beda baik sekali. Dua aspek
penilaian menulis puisi memiliki kategori daya beda sedang. Hasil analisis daya
beda soal menulis puisi tema “Ibu” dapat dibaca selengkapnya pada lampiran 29.
3.6.10 Pedoman Penilaian Menulis Puisi
Pedoman penilaian menulis puisi merupakan kriteria untuk memberikan
skor dan nilai untuk setiap aspek penilaian menulis puisi. Pedoman penilaian
menulis puisi disusun berdasarkan unsur-unsur karangan puisi. Penilaian puisi
menggunakan rubrik penilaian. Pedoman penilaian menulis puisi dapat dibaca
selengkapnya pada lampiran 13.
3.14 Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1)
deskripsi data, (2) uji prasyarat analisis, dan (3) analisis akhir. Metode analisis
data di atas diuraikan sebagai berikut.
65
3.7.4 Deskripsi Data
Penelitian ini menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan/scoring
(Sugiyono 2013: 5), sedangkan data kualitatif merupakan data yang berbentuk
kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, gambar, atau pun foto. Data kuantitatif
yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa nilai hasil belajar. Sementara itu, data
kualitatif yang dihasilkan penelitian ini berupa data aktivitas guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.
3.7.5 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan sebelum menguji hipotesis. Uji prasyarat
analisis meliputi uji kesamaan rata-rata, uji normalitas, dan uji homogenitas. Uji
kesamaan rata-rata, uji normalitas, dan uji homogenitas diuraikan sebagai berikut.
3.7.2.4 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar
siswa kelas eksperimen dan kontrol pada tes awal. Jika terdapat perbedaan rata-
rata hasil belajar siswa yang terlampau jauh pada kedua kelas, penelitian tidak
dapat dilakukan. Perbedaan rata-rata hasil belajar yang terlampau jauh
menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut tidak relatif sama. Penelitian dapat
dilakukan jika perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kedua kelas sama atau
tidak terlampau jauh berbeda.
3.7.2.5 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data
penelitian yang dihasilkan merupakan data yang berdistribusi normal atau bukan
(Kasmadi 2013: 92). Pengujian normalitas menunjukkan bahwa sampel yang
66
digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi secara normal. Ada beberapa
teknik uji normalitas data, namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Lilliefors dengan taraf signifikan 5%. Penghitungan uji normalitas dengan rumus
uji Liliefors menggunakan SPSS versi 20. Pengelolaan data dilakukan dengan
melihat kolom nilai pada Kolmogorof-Smirnov. Data yang telah diolah dikatakan
berdistribusi normal apabila nilai pada Kolmogorf-Smirnov menunjukkan nilai
lebih besar dari 0,05. Data yang telah diolah dikatakan normal apabila nilai pada
Kolmogorf-Smirnov menunjukkan nilai kurang dari 0,05.
3.7.2.6 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan varians populasi yang
berdistribusi normal (Kasmadi 2013: 92). Uji homogenitas dilakukan dengan uji F
menggunakan SPSS versi 20. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan
terhadap uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 5%. Apabila signifikansinya
lebih dari 0,05, maka variannya sama (homogen), sedangkan apabila nilai
signifikansinya kurang dari 0,05 maka variannya berbeda (tidak homogen).
3.7.6 Analisis Akhir
Analisis akhir data digunakan untuk menguji hipotesis atau menyimpulkan
hasil penelitian. Analisis diperlukan untuk menguji hasil belajar menulis puisi dari
kedua kelompok setelah masing-masing memperoleh perlakuan.
3.7.3.4 Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yaitu, apakah terdapat perbedaan hasil belajar menulis
puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1 antara yang mendapat model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan yang mendapat model pembelajaran
67
konvensional. Uji perbedaan dilakukan menggunakan independent sample t test,
yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok
data/sampel yang independen/tidak berhubungan. Pengujian hipotesis dilakukan
menggunakan program SPSS versi 20 dengan menu analyze-compare means-
independent sample t test. Untuk mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau
ditolak adalah dengan melihat nilai t dalam kolom t test for equality of means.
Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel. Jika didapatkan nilai thitung lebih besar
daripada ttabel, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Pengambilan keputusan bisa juga dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai
signifikansinya lebih dari 0.05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai
signifikansinya kurang dari 0.05 maka Ho ditolak (Priyatno, 2010: 35).
3.7.3.5 Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua yaitu apakah hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V
SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal yang menerapkan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menerapkan
model pembelajaran konvensional. Analisis hipotesis kedua menggunakan
statistik parametris menerapkan rumus independent sample t-test, yang
penghitungannya dilakukan dengan program SPSS versi 20. Menu yang
digunakan yaitu Analyze – Compare Means – Independent Samples T Test. Untuk
mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau di tolak, yaitu dengan melihat nilai t
dalam kolom T-Test for Equality of Means. Nilai t hitung dibandingkan dengan
nilai t tabel. Jika didapatkan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Pengambilan keputusan
68
bisa juga dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari
0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05
maka Ho ditolak (Priyatno 2010: 35). Ketentuan di atas digunakan untuk menguji
hipotesis dengan uji pihak kanan.
3.7.3.6 Uji U Mann Whitney
Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal maka analisis akhir
cukup menggunakan uji nonparametris yaitu dengan uji U Mann Whitney. Uji U
Mann Whitney menggunakan menu Analyze – Nonparametrics Tests – 2
Independent Samples pada SPSS. Digunakan untuk mengetahui apakah Ha atau Ho
diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai pada kolom Asymp. Sig. (2-
tailed). Ketentuan dalam uji U Mann Whitney yaitu apabila Uhitung kurang dari
Utabel atau nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sebaliknya, apabila Uhitung lebih dari atau sama dengan Utabel atau nilai signifikansi
lebih dari atau sama dengan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
101
101
BAB 5
PENUTUP
Bab lima berisi uraian simpulan dan saran. Simpulan merupakan ringkasan
uraian hasil penelitian. Saran merupakan anjuran yang diberikan peneliti kepada
pihak-pihak terkait berdasarkan hasil penelitian. Simpulan dan saran dapat dibaca
selengkapnya sebagai berikut.
5.3 Simpulan
Analisis data dan pembahasan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor I
Kota Tegal, antara yang menerapkan model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) dan yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Rata-rata nilai
hasil belajar menulis puisi kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas
kontrol. Pembelajaran menulis puisi yang menerapkan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang
menerapkan model pembelajaran konvensional. Keefektifan model pembelajaran
Think Talk Write (TTW) pada pembelajaran menulis puisi dapat diketahui dari
rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi dibanding
kelas kontrol.
Rata-rata nilai siswa kelas eksperimen adalah 82,68 sedangkan kelas kontrol
71,30. Keefektifan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) diuji secara
102
statistik menggunakan one sample t test (uji pihak kanan) pada program SPSS
versi 20. Nilai thitung yang diperoleh dari uji hipotesis dengan one sample t test
adalah 3,566. Nilai thitung tersebut dibandingkan dengan ttabel. Nilai ttabel diperoleh
dengan penghitungan melalui microsoft excel dengan formula =tinv(0,005;27).
Nilai ttabel yang diperoleh dari penghitungan tersebut adalah 2,003. Nilai
signifikansi pada kolom sig 2 tailed menunjukkan angka 0,001. Berdasarkan hasil
uji t diketahui bahwa bahwa thitung > ttabel (3,566 > 2,003) dan nilai signifikansi
0,001 < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia materi
menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal yang
menggunakan pembelajaran model pembelajaran Think Talk Write (TTW) lebih
baik daripada yang menggunakan model konvensional. Dengan demikian, model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) efektif untuk diterapkan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi.
5.4 Saran
Saran yang diberikan peneliti pada penerapan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) ditujukan bagi berbagai pihak. Saran yang dianjurkan peneliti
didasarkan pada hasil penelitian. Saran ini ditujukan bagi guru, dan sekolah.
Uraian selengkapnya sebagai berikut.
5.4.1 Bagi Guru
Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran pembelajaran Think Talk
Write (TTW) pada proses pembelajaran karena lebih efektif dibandingkan model
konvensional. Guru dapat mengolaborasikan model pembelajaran Think Talk
103
Write (TTW) dengan model atau metode pembelajaran yang mendukung, serta
disesuaikan dengan karakteristik materi dan kondisi siswa. Namun, sebelum
menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) hendaknya guru
memahami langkah-langkah model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan
merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga proses
pembelajaran optimal dan sesuai dengan harapan.
5.4.2 Bagi Sekolah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) efektif meningkatkan hasil belajar materi menulis puisi pada
siswa kelas V SDN Pesurungan Lor I Kota Tegal. Oleh karena itu, sekolah
disarankan untuk menyosialisasikan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
kepada guru agar dapat menerapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
dalam pembelajaran. Di samping itu, agar penerapan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) dapat berjalan lancar, sekolah perlu menyediakan fasilitas
penunjang pelaksanaan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) baik bagi
guru maupun bagi siswa.
104
DAFTAR PUSTAKA
Ambari, Ni Luh Putu Desi. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk
Write Berbantuan Media Gambar terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas
IV Gugus 1 Kecamatan Tegallalang. Jurnal Universitas Pendidikan
Ganesha.
Apripudin. (n.d). Model Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Online.
www.slideshare.net [diakses 12/4/2014].
Aqib, Zaenal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK.
Bandung: CV Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
_______. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asmoro, Tika Sari. 2013. Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman
Melalui Penerapan Strategi Think Talk Write (TTW). Jurnal Universitas
Sebelas Maret.
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Cahyani, Isah. 2009. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia.Jakarta: Dirjen
Pendidikan Islam Kemenag RI.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Faisal, Muh. 2008. Kajian Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikti.
Hernawan, Asep Herry. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Huda, Miftahul. 2014a. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan
Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
__________. 2014b. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
105
Juliasih, Ni Wyn. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Berbantuan Media Konkret terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
SD. Jurnal Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha.
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta.
Khafid, Muhammad. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan
Belajar Akuntansi: Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Lembaran Ilmu Pendidikan. 37/1. 46 – 54.
Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.
Maksum, Muhammad. 2014. Menjadi Guru Idola. Klaten: Cable Book.
Maulidah, Nova. 2013. Strategi Think Talk Write untuk Mengajar Menulis
Deskripsi. Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Sidoarjo.
Mikarsa, Hera Lestari dkk. 2007. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Nasution. 2011. Teknologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Jakarta:
Mediakom.
Rahmawati, Fitri. 2015. Jurus Kilat Menguasai Sastra Indonesia. Jakarta: Laskar
Aksara.
Raihani. 2012. Education Reforms in Indonesia in The Twenty First Century.
International Education Journal Education of Macrothink Institute.
Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Ridwan. (2014). Belajar Teks Eksplanasi. Available at http://www.smansax1-
edu.com [diakses 5/2/2015].
106
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Unnes Press.
Riyana, Cepi. 2004. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Santosa, Puji. 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sari, Mila Kartika. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Kancing Gemerincing untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi.
Skripsi Universitas Sebelas Maret.
Shin, Minsun. 2012. “Whole” Teacher” Crisis: Examining Pre-service Student
Teacher’s Perception of Profesionalism. International Education Journal
Education of Macrothink Institute.
Shoimin, Aris. 2013. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Subijakto, Fajar. (2012). Menghafal dengan Teknik Menemonik. Online. Available
at http://www.fajarsubijakto.wordpress.com [diakses 5/2/2015].
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
remaja Rosdakarya.
Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: Unnes Press.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2006. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Suparno dan Mohamad Yunus. 2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
107
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.
Tabani, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenada Media Group.
Undang-undang Repuplik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2009. Jakarta: Diperbanyak oleh CV Novindo
Pustaka Mandiri.
Wahyuni, Ristri. 2014. Kitab Lengkap Puisi, Prosa, dan Pantun Lama.
Yogyakarta: Yaufa.
Zulkarnaeni. 2011. Model Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dan Berpikir
Kritis. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. 2. 144-53
108
Lampiran 1
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN UPPD KECAMATAN MARGADANA
SEKOLAH DASAR NEGERI PESURUNGAN LOR 1 Jalan Kapten Samadikun No.55 Tegal Telp (0283) 320026 52116
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VA
Tahun Ajaran 2014/2015
No. Nama Siswa No Nama Siswa
1. Gilang Kristanto 18. Faizal Armansyah
2. Aria Aditia 19. Haniatun Wahyuni
3. Ardi Wibowo 20. Kelvin Adi Purnomo
4. M. Ikmal Aditya 21. Mely Triana
5. Riki Indriawan 22. Mohammad Riswanto
6. Rudi Hartono 23. Nur Aqyidatun Nikmah
7. Salman Dio Usmana 24. Nur Hikmah
8. Sri Wulan Agustina 25. Poundry Ika Dianar
9. Ade Irawan 26. Rafi Okan Z
10. Ahmad Ramadhan Azizi 27. Ririn Dwi Aryani
11. Ainun Azkia Fitriati 28. Rizqi Muthi Azizah
12. Abdul Aji Indrawan 29. Satria Dwi Pangga
13. Adi Kurianto 30. Serlin Febiyanti Putri
14. Asmir Surahmat 31. Susnanda Dwi Rahardian
15. Aulia Annisa 32. Syahrul Miftahul Alim
16. Diki Rama Saputra 33. Salsabila Audi Putri S
17. Dwiki Citra Arfianti 34. Tri Diah Ayu Saputri
Mengetahui,
. .
109
Lampiran 2
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN UPPD KECAMATAN MARGADANA
SEKOLAH DASAR NEGERI PESURUNGAN LOR 1 Jalan Kapten Samadikun No.55 Tegal Telp (0283) 320026 52116
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VB
Tahun Ajaran 2014/2015
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Ade Makmur 17. Febrian Nur Rizqi
2. M. rendy Irmanto N 18. M. Hendrik Febi Setiawan
3. Syafa’atun Nisa 19. M. Faisal Saputra
4. Wahyu Nur Iskandar 20. M. taufiq Romadhon
5. Yuyun Vermatasari 21. M. Kamaludin Safiq
6. Zeldyan Nur Albany 22. M. Faris Inzhagi
7. Andrian Fransetyo 23. Nisya Tri Oktavia
8. Ahmad Erlangga 24. Nur Annafidatul K
9. Fahril Saputra 25. Nita Putri Apriliyani
10. Ahmad Husein Al Qomari 26. Putri Indri Agustin
11. Asih Nur Alifah 27. Sherly Aprillia W
12. Afif Nidhomul Ilmi 28. Shiroth Agil S
13. Bella Ratti Amanda 29. Refani Inadiah Ascuci
14. Cika Sri Azizah 30. M. Untung Sugito
15. Diyah Tri Ayusari 31. Puji Wiarno
16. Fitri Nur Azizah 32. Annisa Amelya Z
Mengetahui,
. .
110
Lampiran 3
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN UPPD KECAMATAN MARGADANA
SEKOLAH DASAR NEGERI PESURUNGAN KIDUL I Jalan H. Abdul Ghani No. 53 Telp (0283) 323663 Tegal 52116
DAFTAR NAMA SISWA KELAS V (KELAS UJI COBA)
No. Nama Siswa No. Nama Siswa 1 Anata Dwi Wulandari 21 Muhammad Syafiq R
2 M. Zacky Ramadhani H. 22 Mukhammad Hisyam P
3 Mukhyidin 23 M Dimas Alfarezi
4 Sony Hendrawan 24 Marshella Ferdiani
5 Syabil Malik Mustofa 25 Nadia Lutfiani
6 Ayu Khusnia Lestari 26 Nandita Nova Safitri
7 Achmad Multazam 27 Rizki Devie Utami
8 Aura Ladi Asyifa 28 Raya Raditya Damaris
9 Ajeng Nasya Alfiani 29 Reno Ardiansyah
10 Bunga Puspitasari 30 Sukma Siti Rahayu
11 Chandra Sulistya Anggara 31 Salsa Aura Febian
12 Devan Ramadhon 32 Septianingrum
13 Dian Juli Setiawati 33 Tri Ayu Amalia
14 Dea Putri Aprilia 34 Yugi Sabrina Juniarti
15 Eggi Pangestu 35 Doni Irawan
16 Eka Amanda Praticia 36 Audy Dwi Septianti
17 Febi Nur Ofa 37 Muhammad Riyan D F
18 Istiani Amanda Lestari 38 Fracisca Dwi Afriany
19 Moh Yudistira Permana P 39 Diva Awafi Aulia
20 Muhammad Fajar S 40 Masriya
111
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR
Hari, tanggal :
Narasumber :
Guru Kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal
Tempat :
SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal
Pertanyaan :
1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar di SDN Pesurungan Lor 1?
3. Apa pendidikan terakhir yang Bapak/Ibu tempuh?
4. Berapa jumlah siswa kelas V di SDN Pesurungan Lor 1?
5. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu temui pada saat pembelajaran Bahasa
Indonesia?
6. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu temui pada saat mengajar materi menulis
puisi?
7. Berapa batas KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN
Pesurungan Lor 1?
8. Apa saja model pembelajaran Bahasa Indonesia yang sudah pernah Bapak/Ibu
diterapkan?
9. Apa saja model yang pernah Bapak/Ibu terapkan dalam pembelajaran menulis
puisi?
10. Apakah Bapak/Ibu pernah menerapkan model kooperatif tipe Think Talk
Write (TTW) pada pembelajaran Bahasa Indonesia?
112
Lampiran 5
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN UPPD KECAMATAN MARGADANA
SEKOLAH DASAR NEGERI PESURUNGAN LOR 1 Jalan Kapten Samadikun No.55 Tegal Telp (0283) 320026 52116
DAFTAR NILAI UAS SISWA KELAS VA (KELAS KONTROL)
Semester I, Tahun Ajaran 2014/2015
No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1. Gilang Kristanto 73 18. Faizal Armansyah 75
2. Aria Aditia 72 19. Haniatun Wahyuni 73
3. Ardi Wibowo 73 20. Kelvin Adi Purnomo 71
4. M. Ikmal Aditya 65 21. Mely Triana 72
5. Riki Indriawan 70 22. Mohammad Riswanto 72
6. Rudi Hartono 68 23. Nur Aqyidatun Nikmah 67
7. Salman Dio Usmana 72 24. Nur Hikmah 68
8. Sri Wulan Agustina 72 25. Poundry Ika Dianar 70
9. Ade Irawan 65 26. Rafi Okan Z 71
10. Ahmad Ramadhan A 73 27. Ririn Dwi Aryani 70
11. Ainun Azkia Fitriati 75 28. Rizqi Muthi Azizah 75
12. Abdul Aji Indrawan 75 29. Satria Dwi Pangga 65
13. Adi Kurianto 72 30. Serlin Febiyanti Putri 70
14. Asmir Surahmat 73 31. Susnanda Dwi Rahardian 60
15. Aulia Annisa 72 32. Syahrul Miftahul Alim 72
16. Diki Rama Saputra 68 33. Salsabila Audi Putri S 70
17. Dwiki Citra Arfianti 73 34. Tri Diah Ayu Saputri 65
Mengetahui,
. .
113
Lampiran 6
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN UPPD KECAMATAN MARGADANA
SEKOLAH DASAR NEGERI PESURUNGAN LOR 1 Jalan Kapten Samadikun No.55 Tegal Telp (0283) 320026 52116
DAFTAR NILAI UAS SISWA KELAS V B
Semester I, Tahun Ajaran 2014/2015
No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1. Ade Makmur 71 17 Febrian Nur Rizqi 72
2. M. rendy Irmanto N 70 18. M. Hendrik Febi Setiawan 75
3. Syafa’atun Nisa 75 19. M. Faisal Saputra 72
4. Wahyu Nur Iskandar 68 20. M. taufiq Romadhon 70
5. Yuyun Vermatasari 73 21. M. Kamaludin Safiq 65
6. Zeldyan Nur Albany 75 22. M. Faris Inzhagi 73
7. Andrian Fransetyo 70 23. Nisya Tri Oktavia 75
8. Ahmad Erlangga 73 24. Nur Annafidatul K 69
9. Fahril Saputra 77 25. Nita Putri Apriliyani 73
10. Ahmad Husein Al Qomari 72 26. Putri Indri Agustin 70
11. Asih Nur Alifah 70 27. Sherly Aprillia W 70
12. Afif Nidhomul Ilmi 69 28. Shiroth Agil S 73
13. Bella Ratti Amanda 73 29. Refani Inadiah Ascuci 72
14. Cika Sri Azizah 72 30. M. Untung Sugito 70
15. Diyah Tri Ayusari 70 31. Puji Wiarno 76
16. Fitri Nur Azizah 73 32. Annisa Amelya Z 70
Mengetahui,
. .
114
Lampiran 7
UJI KESAMAAN RATA-RATA NILAI KELAS V A dan V B
1. Penghitungan Uji Kesamaan Rata-rata secara Empiris
Tabel Rata-rata Nilai UAS Kelas VA dan VB
Kelas Rata-rata Nilai UAS
VA 71
VB 72
2. Penghitungan Uji Kesamaan Rata-rata secara Statistik
T-TEST
/TESTVAL=71.5
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=Kelas_VA
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test [DataSet0]
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kelas_VA 34 70,50 3,484 ,597
One-Sample Test
Test Value = 71.5
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Kelas_VA -1,674 33 ,104 -1,000 -2,22 ,22
115
Lampiran 8
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN UPPD KECAMATAN MARGADANA
SEKOLAH DASAR NEGERI PESURUNGAN LOR 1 Jalan Kapten Samadikun No.55 Tegal Telp (0283) 320026 52116
DAFTAR SAMPEL KELAS KONTROL (KELAS V A)
No. Nama Siswa No Nama Siswa
1. Gilang Kristanto 16. Faizal Armansyah
2. Aria Aditia 17. Haniatun Wahyuni
3. Ardi Wibowo 18. Kelvin Adi Purnomo
4. M. Ikmal Aditya 19. Mely Triana
5. Riki Indriawan 20. Mohammad Riswanto
6. Rudi Hartono 21. Nur Aqyidatun Nikmah
7. Salman Dio Usmana 22. Nur Hikmah
8. Sri Wulan Agustina 23. Rafi Okan Z
9. Ahmad Ramadhan Azizi 24. Ririn Dwi Aryani
10. Abdul Aji Indrawan 25. Satria Dwi Pangga
11. Adi Kurianto 26. Serlin Febiyanti Putri
12. Asmir Surahmat 27. Susnanda Dwi Rahardian
13. Aulia Annisa 28. Syahrul Miftahul Alim
14. Diki Rama Saputra 29. Salsabila Audi Putri S
15. Dwiki Citra Arfianti 30. Tri Diah Ayu Saputri
Mengetahui,
. .
116
Lampiran 9
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN UPPD KECAMATAN MARGADANA
SEKOLAH DASAR NEGERI PESURUNGAN LOR 1 Jalan Kapten Samadikun No.55 Tegal Telp (0283) 320026 52116
DAFTAR SAMPEL KELAS EKSPERIMEN (KELAS V B)
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Ade Makmur 15. Febrian Nur Rizqi
2. M. rendy Irmanto N 16. M. Hendrik Febi Setiawan
3. Syafa’atun Nisa 17. M. taufiq Romadhon
4. Wahyu Nur Iskandar 18. M. Kamaludin Safiq
5. Yuyun Vermatasari 19. M. Faris Inzhagi
6. Zeldyan Nur Albany 20. Nisya Tri Oktavia
7. Andrian Fransetyo 21. Nita Putri Apriliyani
8. Ahmad Erlangga 22. Putri Indri Agustin
9. Ahmad Husein Al Qomari 23. Sherly Aprillia W
10. Asih Nur Alifah 24. Shiroth Agil S
11. Afif Nidhomul Ilmi 25. Refani Inadiah Ascuci
12. Bella Ratti Amanda 26. M. Untung Sugito
13. Cika Sri Azizah 27. Puji Wiarno
14. Fitri Nur Azizah 28. Annisa Amelya Z
Mengetahui,
. .
117
SILABUS
Nama Sekolah : SDN Pesurungan Lor 1
Kelas/ Semester : V/II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan
puisi bebas.
Kompetensi Dasar : 8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajar
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Menulis
Puisi
8.3.1 Siswa dapat
menentukan
topik/tema puisi
8.3.2 Siswa dapat
memilih kata
untuk menulis
puisi
8.3.3 Siswa dapat
menulis puisi
dengan tepat
Menuliskan puisi sesuai
tema yang telah
ditentukan
Tes Uraian 4 jp
(4x35 menit)
1. Buku Indahnya
Bahasa dan Sastra
Indonesia untuk
SD/MI Kelas V,
karangan H.
Suyatno dkk.,
halaman 137-143.
2. Buku Bahasa
Indonesia untuk
SD/MI Kelas V,
Lam
pira
n 1
0
117
118
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajar
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
karangan Sri Murni
dan Ambar
Widianingtyas,
halaman 106-108
Mengetahui,
.
118
119
PENGEMBANGAN SILABUS KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SDN Pesurungan Lor 1
Kelas/ Semester : V/II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan
puisi bebas.
Kompetensi Dasar : 8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajar
Media Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Menulis
Puisi
8.3.1 Siswa dapat
menentukan
topik/tema puisi
8.3.2 Siswa dapat
memilih kata
untuk menulis
puisi
8.3.3 Siswa dapat
menulis puisi
1. Guru melakukan apersepsi
pembelajaran yang
berkaitan dengan materi
menulis puisi.
2. Guru dan siswa melakukan
tanya jawab tentang puisi.
3. Guru memberikan
penjelasan tentang puisi.
4. Guru memberi contoh
Gambar Tes Uraian 4 jp
1. Buku
Indahnya
Bahasa dan
Sastra
Indonesia
untuk SD/MI
Kelas V,
karangan H.
Suyatno dkk.,
Lam
pira
n 1
1
119
120
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajar
Media Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
dengan tepat
membaca puisi.
5. Guru memberikan Lembar
Kegiatan Siswa yang berisi
suatu permasalahan disertai
gambar.
6. Siswa menyelesaikan
permasalahan dari guru
dengan tahapan:
a. Thinking
Siswa membaca
permasalahan yang ada
di LKS dan membuat
catatan tentang apa yang
ia ketahui dan yang
tidak. Siswa membuat
penyelesaian
permasalahan secara
individu.
b. Talking
Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan catatan
kecil dan penyelesaian
masalah yang telah
dikerjakan secara
halaman 137-
143.
2. Buku Bahasa
Indonesia
untuk SD/MI
Kelas V,
karangan Sri
Murni dan
Ambar
Widianingtyas
, halaman 106-
108
120
121
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajar
Media Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
individu pada tahap
think.
c. Writing
Siswa menuliskan
pemecahan masalah.
Pemecahan masalah
tersebut merupakan
kumpulan ide yang
diperoleh dari hasil
diskusi kelompok,
berupa puisi.
7. Perwakilan kelompok
secara bergantian
membacakan puisi hasil
diskusi kelompok, dan
kelompok lain menanggapi.
8. Guru memberikan
penguatan kepada siswa dan
memberikan penjelasan
tambahan tentang puisi.
9. Guru dan siswa melakukan
tanya jawab tentang hal-hal
yang belum dipahami
siswa.
10. Siswa dengan bimbingan
121
122
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajar
Media Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
guru melakukan refleksi
pembelajaran.
11. Siswa dengan bimbingan
guru membuat kesimpulan.
12. Guru melakukan evaluasi
terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan
menggunakan tes formatif.
13. Guru melakukan tindak
lanjut.
Mengetahui,
. .
122
123
PENGEMBANGAN SILABUS KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SDN Pesurungan Lor 1
Kelas/ Semester : V/II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan
puisi bebas.
Kompetensi Dasar : 8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajar
Media Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Menulis
Puisi
8.3.1 Siswa dapat
menentukan
topik/tema puisi
8.3.2 Siswa dapat
memilih kata untuk
menulis puisi
8.3.3 Siswa dapat
menulis puisi
dengan tepat
1. Guru melakukan
apersepsi pembelajaran
yang berkaitan dengan
materi menulis puisi.
2. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab
tentang puisi.
3. Guru memberikan
penjelasan tentang puisi.
Gambar Tes Uraian 4 jp
1. Buku
Indahnya
Bahasa dan
Sastra
Indonesia
untuk SD/MI
Kelas V,
karangan H.
Suyatno dkk.,
Lam
pira
n 1
2
123
124
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajar
Media Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
4. Guru memberi contoh
membaca puisi.
5. Guru memberikan tugas
menulis puisi kepada
siswa
6. Perwakilan siswa
membacakan puisi
ciptaannya.
7. Guru memberikan
penguatan kepada siswa
dan memberikan
penjelasan tambahan
tentang puisi.
8. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab
tentang hal-hal yang
belum dipahami siswa.
9. Siswa dengan bimbingan
guru melakukan refleksi
pembelajaran.
10. Siswa dengan bimbingan
guru membuat
kesimpulan.
11. Guru melakukan
evaluasi terhadap
halaman 137-
143.
2. Buku Bahasa
Indonesia
untuk SD/MI
Kelas V,
karangan Sri
Murni dan
Ambar
Widianingtyas
, halaman 106-
108
124
125
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajar
Media Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
kegiatan yang sudah
dilaksanakan
menggunakan tes
formatif.
12. Guru melakukan tindak
lanjut.
Mengetahui,
. .
125
126
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Satuan Pendidikan : SDN Pesurungan Lor 1
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Menulis puisi
Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi
bebas.
Kompetensi
Dasar Indikator Soal
Jenis
Soal Ranah Nomor Soal
Jumlah Soal
Menulis puisi
dengan pilihan
kata yang tepat
Siswa mampu menulis puisi
bertema “Ibu” dengan
menggunakan langkah-langkah
menulis puisi yang tepat dan
mengandung unsur-unsur
puisi.
Uraian
C3
1 1
Lam
pira
n 1
3
126
127
PENELAAHAN SOAL BENTUK URAIAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Penelaah
: Drs. H. Y. Poniyo, M. Pd.
PETUNJUK
1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!
2. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” bila soal yang ditelaah sudah sesuai dengan kriteria!
3. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Tidak” bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria, kemudian tuliskan alasan pada
ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.
No. Aspek yang Ditelaah
Nomor Kriteria
1 2 3 4 5
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
A. Materi √ √ √ √ √
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis
untuk bentuk uraian) √ √ √ √ √
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan
sudah sesuai √ √ √ √ √
3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi
(urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian
sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √
4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang
jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √
Lam
pira
n 1
4
127
128
No. Aspek yang Ditelaah
Nomor Kriteria
1 2 3 4 5
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
B. Konstruksi
5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban uraian √ √ √ √ √
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan
soal √ √ √ √ √
7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √
8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya
disajikan dengan jelas dan terbaca √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
9. Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang
baku √ √ √ √ √
11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian
√ √ √ √ √
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu √ √ √ √ √
13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan
yang dapat menyinggung perasaan siswa √ √ √ √ √
Keterangan:
Kriteria 1 : Jumlah bait
Kriteria 2 : Kesesuaian isi dengan judul
Kriteria 3 : Kesesuaian isi dengan tema
Kriteria 4 : Diksi
Tegal, 13 Maret 2015
Penelaah
Drs. H. Y. Poniyo, M. Pd.
NIP 19510412 198102 1 001
128
129
Kriteria 5 : Keterkaitan antar bait
PENELAAHAN SOAL BENTUK URAIAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IV/II
Penelaah : Susiyati, S. Pd. Sd
PETUNJUK
1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!
2. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” bila soal yang ditelaah sudah sesuai dengan kriteria!
3. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Tidak” bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria, kemudian tuliskan alasan pada
ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.
No. Aspek yang Ditelaah
Nomor Kriteria
1 2 3 4 5
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
A. Materi √ √ √ √ √
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis
untuk bentuk uraian) √ √ √ √ √
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan
sudah sesuai √ √ √ √ √
3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi
(urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian
sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √
4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang
jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √
B. Konstruksi
5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut √ √ √ √ √
129
130
No. Aspek yang Ditelaah
Nomor Kriteria
1 2 3 4 5
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
jawaban uraian
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan
soal √ √ √ √ √
7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √
8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya
disajikan dengan jelas dan terbaca √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
9. Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang
baku √ √ √ √ √
11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian
√ √ √ √ √
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu √ √ √ √ √
13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan
yang dapat menyinggung perasaan siswa √ √ √ √ √
Keterangan:
Kriteria 1 : Jumlah bait
Kriteria 2 : Kesesuaian isi dengan judul
Kriteria 3 : Kesesuaian isi dengan tema
Kriteria 4 : Diksi
Kriteria 5 : Keterkaitan antar bait
Tegal, 16 Maret 2015
Penelaah
Susiyati, S. Pd., Sd.
NIP 19690202 200212 2 005
130
131
Lampiran 15
Soal Uji Coba Menulis Puisi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 35 menit
Petunjuk Pelaksanaan:
1. Sediakan alat tulis yang dibutuhkan!
2. Tulislah identitas pada lembar jawab yang telah disediakan!
3. Kerjakan secara individu soal berikut dan tulis jawaban pada lembar jawab
yang telah disediakan!
Soal
1. Tulislah puisi dengan tema “Ibu”
2. Puisi terdiri dari 4 bait
3. Buatlah puisi dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Kesesuaian isi dengan tema.
b. Kesesuaian judul dengan isi puisi
c. Pilihan kata (diksi)
d. Keterkaitan antar bait
132
Lampiran 16
Soal Uji Coba Menulis Puisi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 35 menit
Petunjuk Pelaksanaan:
1. Sediakan alat tulis yang dibutuhkan!
2. Tulislah identitas pada lembar jawab yang telah disediakan!
3. Kerjakan secara individu soal berikut dan tulis jawaban pada lembar jawab
yang telah disediakan!
Soal
1. Tulislah puisi dengan tema “Lingkungan”
2. Puisi terdiri dari 4 bait
3. Buatlah puisi dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Kesesuaian isi dengan tema.
b. Kesesuaian judul dengan isi puisi
c. Pilihan kata (diksi)
d. Keterkaitan antar bait
133
Lampiran 17
Soal Uji Coba Menulis Puisi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 35 menit
Petunjuk Pelaksanaan:
1. Sediakan alat tulis yang dibutuhkan!
2. Tulislah identitas pada lembar jawab yang telah disediakan!
3. Kerjakan secara individu soal berikut dan tulis jawaban pada lembar jawab
yang telah disediakan!
Soal
1. Buatlah puisi dengan tema “Cita-citaku”
2. Puisi terdiri dari 4 bait
3. Buatlah puisi dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Kesesuaian isi dengan tema.
b. Kesesuaian judul dengan isi puisi
c. Pilihan kata (diksi)
d. Keterkaitan antar bait
134
Lampiran 18
PEDOMAN PENILAIAN MENULIS PUISI
No Aspek
Penilaian Skala Nilai Patokan Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Jumlah Bait Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Empat bait
Tiga Bait
Dua Bait
Satu Bait
4
3
2
1
2. Kesesuaian
judul dengan
isi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Judul puisi sesuai dengan isi
Judul puisi cukup sesuai
dengan isi
Judul puisi kurang sesuai
dengan isi
Judul puisi tidak sesuai
dengan isi
4
3
2
1
3. Kesesuaian
isi dengan
tema
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Isi menerangkan keseluruhan
tema
Isi menerangkan sebagian
besar tema
Isi cukup menerangkan
sebagian besar tema
Isi kurang menerangkan
tema
4
3
2
1
4. Diksi Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Diksi yang dipilih sangat
tepat, indah dan konotatif
untuk mendukung makna
puisi
Diksi yang dipilih tepat,
indah dan konotatif untuk
mendukung makna puisi
Diksi yang dipilih cukup
tepat, indah dan konotatif
untuk mendukung makna
puisi
Diksi yang dipilih kurang
tepat, indah dan konotatif
untuk mendukung makna
puisi
4
3
2
1
5 Keterkaitan
antar bait
Sangat Baik
Baik
Cukup
Bait sangat saling berkaitan
Bait cukup saling berkaitan
Bait kurang berkaitan
4
3
2
135
No Aspek
Penilaian Skala Nilai Patokan Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
Kurang Bait tidak berkaitan 1
×
136
Lampiran 19
NILAI HASIL UJI COBA INSTRUMEN
MENULIS PUISI TEMA “IBU”
No. Nama Aspek Skor
Total
Nilai
Akhir 1 2 3 4 5
1. Marshella Ferdiani 3 3 3 4 3 16 80
2. Reno Ardiansyah 3 3 3 3 3 15 75
3. Yugi Sabrina Juniarti 4 4 3 4 4 19 95
4. Aura Ladi Asyifa 3 3 2 2 3 13 65
5. Rizki Devie Utami 3 3 3 3 3 15 75
6. Audy Dwi Septianti 3 3 3 3 3 15 75
7. Istiani Amanda Lestari 4 4 2 2 4 16 80
8. Muhammad Syafiq R 3 3 4 4 3 17 85
9. Mukhammad Hisyam P 3 3 3 3 3 15 75
10. Sukma Siti Rahayu 4 4 1 1 4 14 70
11. Ajeng Nasya Alfiani 3 3 3 3 3 15 75
12. Nandita Nova Safitri 3 3 4 4 3 17 85
13. Tri Ayu Amalia 4 4 2 2 4 16 80
14. Sony Hendrawan 3 3 4 4 3 17 85
15. Chandra Sulistya Anggara 4 4 2 2 4 16 80
16. Dea Putri Aprilia 3 3 1 2 3 12 60
17. Moh Yudistira Permana P 4 4 4 4 4 20 100
18. Nadia Lutfiani 3 2 2 1 2 10 50
19. Raya Raditya Damaris 4 4 1 1 4 14 70
20. Muhammad Riyan D F 2 4 1 1 2 10 50
21. Anata Dwi Wulandari 2 2 2 2 2 10 50
22. Bunga Puspitasari 3 2 2 2 3 12 60
23. Dian Juli Setiawati 4 4 4 4 4 20 100
24. Salsa Aura Febian 4 4 2 2 4 16 80
25. Ayu Khusnia Lestari 2 2 2 2 2 10 50
26. Mukhyidin 3 3 4 4 3 17 85
27. Eka Amanda Praticia 2 2 3 3 2 12 60
28. Febi Nur Ofa 2 2 3 3 2 12 60
29. Septianingrum 2 2 3 3 2 12 60
30. M. Zacky Ramadhani H. 2 3 2 2 3 12 60
31. Achmad Multazam 2 2 3 3 2 12 60
32. Muhammad Fajar S 2 2 3 3 2 12 60
33. Masriya 2 2 2 3 2 11 55
34. Syabil Malik Mustofa 3 3 3 3 3 15 75
35. Devan Ramadhon 3 3 2 2 3 13 65
36. Eggi Pangestu 2 4 2 2 4 14 70
37. Diva Awafi Aulia 1 1 4 4 1 11 55
38. Fracisca Dwi Afriany 1 3 3 3 3 13 65
39. M Dimas Alfarezi 1 3 4 3 3 14 70
40. Doni Irawan 2 2 3 3 1 11 55
Jumlah 111 118 107 109 116 561 561
Rata-rata 2,7 2,9 2,6 2,7 2,9 14,0 14,0
137
Lampiran 20
NILAI HASIL UJI COBA INSTRUMEN
MENULIS PUISI TEMA “LINGKUNGAN”
No. Nama Aspek Skor
Total
Nilai
Akhir 1 2 3 4 5
1. Marshella Ferdiani 4 4 4 4 3 19 95
2. Reno Ardiansyah 4 3 4 4 1 16 80
3. Yugi Sabrina Juniarti 1 4 4 3 4 16 80
4. Aura Ladi Asyifa 4 4 2 4 4 18 90
5. Rizki Devie Utami 4 4 4 3 3 18 90
6. Audy Dwi Septianti 4 4 4 2 3 17 85
7. Istiani Amanda Lestari 4 4 4 2 2 16 80
8. Muhammad Syafiq R 4 1 4 3 4 16 80
9. Mukhammad Hisyam P 4 4 4 2 2 16 80
10. Sukma Siti Rahayu 3 2 3 4 4 16 80
11. Ajeng Nasya Alfiani 3 4 2 3 3 15 75
12. Nandita Nova Safitri 2 3 3 3 4 15 75
13. Tri Ayu Amalia 1 3 3 4 4 15 75
14. Sony Hendrawan 3 4 2 2 3 14 70
15. Chandra Sulistya Anggara 3 3 2 3 3 14 70
16. Dea Putri Aprilia 3 1 2 4 4 14 70
17. Moh Yudistira Permana P 4 4 3 2 1 14 70
18. Nadia Lutfiani 4 4 3 1 2 14 70
19. Raya Raditya Damaris 2 2 4 4 2 14 70
20. Muhammad Riyan D F 2 2 4 4 2 14 70
21. Anata Dwi Wulandari 4 3 1 1 4 13 65
22. Bunga Puspitasari 3 2 3 3 2 13 65
23. Dian Juli Setiawati 3 2 2 4 1 12 60
24. Salsa Aura Febian 2 3 1 3 3 12 60
25. Ayu Khusnia Lestari 3 4 2 3 2 14 70
26. Mukhyidin 1 3 3 2 3 12 60
27. Eka Amanda Praticia 2 3 4 2 1 12 60
28. Febi Nur Ofa 3 2 3 4 2 14 70
29. Septianingrum 3 3 4 1 1 12 60
30. M. Zacky Ramadhani H. 3 2 4 2 2 13 65
31. Achmad Multazam 3 2 3 3 1 12 60
32. Muhammad Fajar S 2 3 3 4 2 14 70
33. Masriya 4 2 2 3 1 12 60
34. Syabil Malik Mustofa 2 4 3 2 1 12 60
35. Devan Ramadhon 2 1 4 2 4 13 65
36. Eggi Pangestu 1 2 3 4 4 14 70
37. Diva Awafi Aulia 3 2 4 1 3 13 65
38. Fracisca Dwi Afriany 2 4 3 3 1 13 65
39. M Dimas Alfarezi 4 4 1 4 1 14 70
40. Doni Irawan 4 1 1 1 4 11 55
Jumlah 111 117 116 119 113 101 566
Rata-rata 3 3 3 3 3 3 14
138
Lampiran 21
NILAI HASIL UJI COBA INSTRUMEN
MENULIS PUISI TEMA “CITA-CITA”
No. Nama Aspek Skor
Total
Nilai
Akhir 1 2 3 4 5
1. Marshella Ferdiani 3 2 4 2 2 13 65
2. Reno Ardiansyah 3 4 2 1 3 13 65
3. Yugi Sabrina Juniarti 4 3 3 2 2 14 70
4. Aura Ladi Asyifa 2 4 4 2 3 15 75
5. Rizki Devie Utami 2 4 2 2 4 14 70
6. Audy Dwi Septianti 3 4 3 3 2 15 75
7. Istiani Amanda Lestari 3 2 3 2 2 12 60
8. Muhammad Syafiq R 3 3 2 3 3 14 70
9. Mukhammad Hisyam P 3 4 2 4 4 17 85
10. Sukma Siti Rahayu 1 3 2 4 3 13 65
11. Ajeng Nasya Alfiani 3 2 2 2 4 13 65
12. Nandita Nova Safitri 2 2 3 3 3 13 65
13. Tri Ayu Amalia 3 3 2 2 3 13 65
14. Sony Hendrawan 3 3 3 2 2 13 65
15. Chandra Sulistya Anggara 1 3 2 4 2 12 60
16. Dea Putri Aprilia 4 3 3 2 3 15 75
17. Moh Yudistira Permana P 3 2 2 2 3 12 60
18. Nadia Lutfiani 2 4 4 2 2 14 70
19. Raya Raditya Damaris 3 2 3 3 3 14 70
20. Muhammad Riyan D F 4 2 2 2 2 12 60
21. Anata Dwi Wulandari 4 4 4 1 3 16 80
22. Bunga Puspitasari 4 2 3 2 3 14 70
23. Dian Juli Setiawati 2 4 3 3 2 14 70
24. Salsa Aura Febian 1 4 3 1 3 12 60
25. Ayu Khusnia Lestari 2 3 4 2 2 13 65
26. Mukhyidin 3 1 4 4 4 16 80
27. Eka Amanda Praticia 2 4 4 2 2 14 70
28. Febi Nur Ofa 3 3 1 4 3 14 70
29. Septianingrum 4 4 3 4 2 17 85
30. M. Zacky Ramadhani H. 3 3 3 3 4 16 80
31. Achmad Multazam 4 2 4 2 3 15 75
32. Muhammad Fajar S 4 3 4 1 4 16 80
33. Masriya 4 2 4 3 3 16 80
34. Syabil Malik Mustofa 1 3 2 3 3 12 60
35. Devan Ramadhon 1 2 4 3 2 12 60
36. Eggi Pangestu 3 4 2 2 3 14 70
37. Diva Awafi Aulia 3 2 3 2 4 14 70
38. Fracisca Dwi Afriany 4 2 3 2 2 13 65
39. M Dimas Alfarezi 4 3 3 1 4 15 75
40. Doni Irawan 2 4 4 4 2 16 80
Jumlah 113 118 118 98 113 560 2800
Rata-rata 3 3 3 2 3 14 70
139
Lampiran 22
UJI VALIDITAS SOAL UJI COBA
MENULIS PUISI TEMA “IBU”
CORRELATIONS
/VARIABLES=Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4 Aspek5 TotalSkor
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet0]
Correlations
Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4 Aspek5 TotalSkor
Aspek1
Pearson Correlation 1 ,690** -,186 -,107 ,756** ,592**
Sig. (2-tailed) ,000 ,251 ,511 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
Aspek2
Pearson Correlation ,690** 1 -,228 -,187 ,890** ,456**
Sig. (2-tailed) ,000 ,157 ,248 ,000 ,003
N 40 40 40 40 40 40
Aspek3
Pearson Correlation -,186 -,228 1 ,912** -,143 ,557**
Sig. (2-tailed) ,251 ,157 ,000 ,379 ,000
N 40 40 40 40 40 40
Aspek4
Pearson Correlation -,107 -,187 ,912** 1 -,101 ,613**
Sig. (2-tailed) ,511 ,248 ,000 ,534 ,000
N 40 40 40 40 40 40
Aspek5
Pearson Correlation ,756** ,890** -,143 -,101 1 ,495**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,379 ,534 ,001
N 40 40 40 40 40 40
TotalSkor
Pearson Correlation ,592** ,456** ,557** ,613** ,495** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,000 ,001 N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
140
Lampiran 23
UJI VALIDITAS SOAL UJI COBA
MENULIS PUISI TEMA “LINGKUNGAN”
CORRELATIONS /VARIABLES=Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4 Aspek5 TotalSkor
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet0]
Correlations
Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4 Aspek5 TotalSkor
Aspek1
Pearson Correlation 1 ,142 -,131 -,212 -,165 ,319*
Sig. (2-tailed) ,382 ,422 ,189 ,308 ,045
N 40 40 40 40 40 40
Aspek2
Pearson Correlation ,142 1 -,002 -,113 -,234 ,415**
Sig. (2-tailed) ,382 ,988 ,489 ,145 ,008
N 40 40 40 40 40 40
Aspek3
Pearson Correlation -,131 -,002 1 -,054 -,122 ,355*
Sig. (2-tailed) ,422 ,988 ,741 ,455 ,025
N 40 40 40 40 40 40
Aspek4
Pearson Correlation -,212 -,113 -,054 1 ,036 ,368*
Sig. (2-tailed) ,189 ,489 ,741 ,826 ,019
N 40 40 40 40 40 40
Aspek5
Pearson Correlation -,165 -,234 -,122 ,036 1 ,351*
Sig. (2-tailed) ,308 ,145 ,455 ,826 ,026
N 40 40 40 40 40 40
TotalSkor
Pearson Correlation ,319* ,415** ,355* ,368* ,351* 1
Sig. (2-tailed) ,045 ,008 ,025 ,019 ,026 N 40 40 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
141
Lampiran 24
UJI VALIDITAS SOAL UJI COBA
MENULIS PUISI TEMA “CITA-CITA”
CORRELATIONS /VARIABLES=Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4 Aspek5 TotalSkor
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet0]
Correlations
Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4 Aspek5 TotalSkor
Aspek1
Pearson
Correlation 1 -,248 ,082 -,303 ,166 ,462**
Sig. (2-tailed) ,122 ,617 ,057 ,305 ,003
N 40 40 40 40 40 40
Aspek2
Pearson
Correlation -,248 1 -,073 -,066 -,131 ,279
Sig. (2-tailed) ,122 ,656 ,686 ,419 ,081
N 40 40 40 40 40 40
Aspek3
Pearson
Correlation ,082 -,073 1 -,198 -,217 ,351*
Sig. (2-tailed) ,617 ,656 ,220 ,179 ,026
N 40 40 40 40 40 40
Aspek4
Pearson
Correlation -,303 -,066 -,198 1 -,105 ,225
Sig. (2-tailed) ,057 ,686 ,220 ,519 ,163
N 40 40 40 40 40 40
Aspek5
Pearson
Correlation ,166 -,131 -,217 -,105 1 ,351*
Sig. (2-tailed) ,305 ,419 ,179 ,519 ,026
N 40 40 40 40 40 40
TotalSkor
Pearson
Correlation ,462** ,279 ,351* ,225 ,351* 1
Sig. (2-tailed) ,003 ,081 ,026 ,163 ,026
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
142
Lampiran 25
UJI RELIABILITAS SOAL UJI COBA
MENULIS PUISI TEMA “IBU”
RELIABILITY
/VARIABLES=Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4 Aspek5 TotalSkor
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,718 6
143
Lampiran 26
UJI RELIABILITAS SOAL UJI COBA
MENULIS PUISI TEMA “LINGKUNGAN”
RELIABILITY
/VARIABLES=Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4 Aspek5 TotalSkor
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,440 6
144
Lampiran 27
PEMBAGIAN KELOMPOK ATAS DAN KELOMPOK BAWAH
Kelompok Tinggi
No. Nama Aspek Skor
Total
Nilai
Akhir 1 2 3 4 5
1. Moh Yudistira Permana P 4 4 3 4 4 19 95
2. Yugi Sabrina Juniarti 4 4 4 3 3 18 90
3. Nandita Nova Safitri 3 3 4 4 3 17 85
4. Sony Hendrawan 3 3 4 4 3 17 85
5. Dian Juli Setiawati 3 3 4 4 3 17 85
6. Muhammad Syafiq R 4 3 3 3 4 17 85
7. Audy Dwi Septianti 3 3 4 4 3 17 85
8. Mukhammad Hisyam P 3 3 3 4 3 16 80
9. Chandra Sulistya Anggara 4 4 2 2 4 16 80
10. Mukhyidin 4 4 2 2 4 16 80
11. Marshella Ferdiani 4 4 2 2 4 16 80
Jumlah 39 38 35 36 38
Kelompok Rendah
No. Nama Aspek Skor
Total
Nilai
Akhir 1 2 3 4 5
1. Ayu Khusnia Lestari 2 2 3 3 2 12 60
2. Febi Nur Ofa 2 3 2 2 3 12 60
3. M. Zacky Ramadhani H. 2 2 3 3 2 12 60
4. Muhammad Fajar S 2 2 3 3 2 12 60
5. Masriya 2 2 2 3 2 11 55
6. Devan Ramadhon 1 1 4 4 1 11 55
7. Eggi Pangestu 2 2 3 3 1 11 55
8. Diva Awafi Aulia 3 2 2 1 2 10 50
9. Fracisca Dwi Afriany 2 4 1 1 2 10 50
10. M Dimas Alfarezi 2 2 2 2 2 10 50
11. Doni Irawan 2 2 2 2 2 10 50
Jumlah 22 24 27 27 21
145
Lampiran 28
ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL
ndeks in kat Kesulitan × kormin
× kormaks kormin
Indeks Tingkat Kesulitan Kategori
0,00 – 0,14 Sukar
0,15 – 0,85 Sedang
0,86 – 1,00 Mudah
Aspek 1
ndeks in kat Kesulitan ×
×
= 0,590 (kategori sedang)
Aspek 2
ndeks in kat Kesulitan ×
×
= 0,606 (kategori sedang)
Aspek 3
ndeks in kat Kesulitan ×
×
= 0,606 (kategori sedang)
Aspek 4
ndeks in kat Kesulitan ×
×
= 0,621 (kategori sedang)
Aspek 5
ndeks in kat Kesulitan ×
×
= 0,560 (kategori sedang)
146
Lampiran 29
ANALISIS DAYA BEDA SOAL
ndeks a a eda
kormaks kormin
Indeks Daya Beda Kategori
0,40-1,00 Baik sekali
0,30-0,39 Baik
0,20-0,29 Sedang
0,00-0,19 Buruk
Aspek 1
ndeks a a eda
= 0,515 (kategori baik sekali)
Aspek 2
ndeks a a eda
= 0,424 (kategori baik sekali)
Aspek 3
ndeks a a eda
= 0,242 (kategori sedang)
Aspek 4
ndeks a a eda
= 0,272 (kategori sedang)
Aspek 5
ndeks a a eda
= 0,515 (kategori baik sekali)
147
Lampiran 30
SOAL TES AWAL DAN TES AKHIR
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 35 menit
Petunjuk Pelaksanaan:
1. Sediakan alat tulis yang dibutuhkan!
2. Tulislah identitas pada lembar jawab yang telah disediakan!
3. Kerjakan secara individu soal berikut dan tulis jawaban pada lembar jawab
yang telah disediakan!
Soal
1. Tulislah puisi dengan tema “Ibu”
2. Puisi terdiri dari 4 bait
3. Buatlah puisi dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Kesesuaian isi dengan tema.
b. Kesesuaian judul dengan isi puisi
c. Pilihan kata (diksi)
d. Keterkaitan antar bait
148
Lampiran 31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Pembelajaran Model Kooperatif tipe Think Talk Write (TTW)
Kelas Eksperimen, Pertemuan Ke-1
oleh
Mubarokah Khasanah
1401411446
PGSD UPP TEGAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
149
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SDN Pesurungan Lor 1
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 jp (2 x 35 menit)
Pertemuan ke : 1
A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam
bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.
B. Kompetensi Dasar
8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
C. Indikator
8.3.1 Menjelaskan unsur-unsur puisi
8.3.2 Merumuskan langkah-langkah menulis puisi
8.3.3 Menulis puisi menggunakan model think talk write dengan pilihan
kata yang sesuai dengan memperhatikan pemilhan judul, kesesuaian
isi dengan tema, dan diksi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan
unsur-unsur puisi.
2. Setelah melakukan tanya jawab siswa dapat merumuskan langkah-
langkah menulis puisi
3. Setelah melakukan diskusi kelompok siswa dapat menulis puisi
menggunakan model think talk write dengan pilihan kata yang sesuai
150
dengan memperhatikan pemilhan judul, kesesuaian isi dengan tema,
diksi, rima, dan tipografi.
Karakter siswa yang diharapkan: jujur, disiplin, kerja sama, dan
menghargai pendapat orang lain.
E. Materi Ajar
1. Unsur Pembangun Puisi
2. Langkah-langkah Menulis Puisi
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Think Talk Write
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengawali kegiatan pembelajaran) sambil
mengamati cara siswa berdoa (sikap, posisi
tubuh, gerakan tubuh, maupun cara
melafalkan).
2. Guru menegur dan menasehati siswa yang
kurang benar dan kurang sempurna dalam
berdo’a, agar besok apabila berdoa lebih
disempurnakan.
7 menit
151
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
3. Guru mengecek kehadiran siswa (presensi)
4. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi yang lalu sebagai
kemampuan prasyarat siswa (memastikan
bahwa siswa menguasai kemampuan
prasyarat)
5. Guru memberikan apersepsi kepada siswa
tentang materi yang akan diajarkan, yaitu
“Puisi”.
6. Guru menyampaikan pokok materi, tujuan,
dan manfaat dari kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Inti 1. Eksplorasi
a. Guru menampilkan gambar.
b. Guru mengajak siswa bertanya jawab
tentang apa yang siswa tangkap dari
gambar tersebut.
c. Guru menunjuk puisi yang sesuai dengan
gambar
d. Guru membacakan contoh puisi
e. Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang puisi, unsur-unsur puisi, dan
langkah-langkah dalam menulis puisi.
f. Guru membentuk kelompok siswa yang
terdiri atas 4 anggota tiap kelompok.
2. Elaborasi
Tahap Think:
a. Siswa secara berkelompok mendengarkan
penjelasan guru mengenai tugas yang harus
50 menit
152
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
dikerjakan.
b. Siswa menerima sebuah gambar tentang
suatu objek.
c. Peserta didik mengamati gambar yang
dibagikan secara berkelompok.
d. Peserta didik mencatat hal-hal menarik
yang bersifat pokok dari gambar.
e. Siswa secara individu membuat puisi
berdasarkan gambar dalam 1-3 bait.
Tahap Talk:
f. Siswa berinteraksi dengan teman satu
kelompok untuk membahas catatan mereka
masing-masing.
Tahap Write:
g. Siswa bersama-sama dalam satu kelompok
menggabungkan, menyusun dan menulis
ide-ide yang sudah disusun masing-masing.
h. Perwakilan kelompok membacakan hasil
karya kelompoknya secara bergantian.
3. Konfirmasi
a. Siswa dari kelompok lain memberikan
apresiasi kepada teman yang membacakan
puisinya di depan.
b. Guru memberikan umpan balik
c. Siswa mengerjakan evaluasi
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru membuat
refleksi kegiatan pembelajaran.
2. Siswa dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan pembelajaran.
13 menit
153
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
3. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
memperbaiki puisi yang telah mereka buat
sebagai PR.
4. Guru memotivasi siswa untuk rajin belajar.
H. Media dan Sumber Belajar
1. Gambar
2. Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI
Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Dediknas. Halaman 137-143
I. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Tegal, April 2015
Peneliti
Mubarokah Khasanah
NIM 1401411446
154
Lampiran 1
Materi Ajar
Puisi adalah salah satu bentuk curahan hati penulisnya, biasanya
menggunakan kata-kata yang indah. Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat
oleh aturan-aturan tertentu. Aturan yang dimaksud misalnya jumlah kata, jumlah
baris, jumlah bait. Dalam menulis puisi harus memperhatikah langkahlangkah
menulis puisi.
Perhatikan langkah-langkah menulis puisi berikut ini:
1. Pilihlah tema yang menarik.
2. Carilah sumber tema yang sesuai dengan pilihan.
3. Cermati objek kemudian datalah objek-objek yang dijadikan bahan
4. penulisan puisi.
5. Deskripsikan objek-objek yang diamati menjadi larik-larik puisi yang sesuai
bentuknya.
6. Gunakan diksi atau pilihan kata, rima yang tepat.
7. Tulislah puisi secara runtut.
8. Suntinglah puisi yang kamu tulis agar menjadi lebih sempurna.
Unsur intrinsik sebuah puisi meliputi :
a. Irama dan rima.
b. Diksi atau pilihan kata yang tepat.
c. Baris dan bait.
d. Tema.
155
Lampiran 2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
PERTEMUAN 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 20 menit
Perhatikan petunjuk pengerjaan soal berikut!
1. Sediakan alat tulis yang diperlukan!
2. Perhatikan dengan kelompokmu tentang gambar yang ditampilkan guru.
3. Catat hal-hal penting dari gambar tersebut.
4. Diskusikan catatan yang telah kamu buat dengan temanmu.
5. Buatlah puisi berdasarkan gambar.
Soal
1. Buatlah puisi berdasarkan gambar, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Puisi terdiri dari 4 bait
b. Kesesuaian isi dengan tema.
c. Kesesuaian judul dengan isi puisi
d. Pilihan kata (diksi)
e. Keterkaitan antar bait
156
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA
PERTEMUAN 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 20 menit
Petunjuk:
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara menghubungkan tanda panah
dengan kata yang memiliki persamaan arti!
Sepi
Bagaikan
Engkau
Kau Hendak
Letih
Seperti Lesu
Kalian
Lelah Sinar
Kilau
Cahaya Sunyi
157
Lampiran 4
Kunci Jawaban Tugas Individu
Sepi : Sunyi
Kau : Engkau
Seperti : Bagaikan
Lelah : Letih
Cahaya : Sinar
Nilai : Jumlah soal benar x 20
158
Lampiran 32
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Pembelajaran Model Kooperatif tipe Think Talk Write (TTW)
Kelas Eksperimen, Pertemuan Ke-2
oleh
Mubarokah Khasanah
1401411446
PGSD UPP TEGAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
159
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SDN Pesurungan Lor 1
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 jp (2 x 35 menit)
Pertemuan ke : 2
A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam
bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.
B. Kompetensi Dasar
8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
C. Indikator
8.3.4 Menjelaskan unsur-unsur puisi
8.3.5 Merumuskan langkah-langkah menulis puisi
8.3.6 Menulis puisi menggunakan model think talk write dengan pilihan
kata yang sesuai dengan memperhatikan pemilhan judul, kesesuaian
isi dengan tema, dan diksi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan
unsur-unsur puisi.
2. Setelah melakukan tanya jawab siswa dapat merumuskan langkah-
langkah menulis puisi
3. Setelah melakukan diskusi kelompok siswa dapat menulis puisi
menggunakan model think talk write dengan pilihan kata yang sesuai
160
dengan memperhatikan pemilhan judul, kesesuaian isi dengan tema, dan
diksi.
Karakter siswa yang diharapkan: teliti, jujur, kersa sama, dan saling
menghormati.
E. Materi Ajar
1. Jenis Puisi
2. Menulis Puisi
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Think Talk Write
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengawali kegiatan pembelajaran) sambil
mengamati cara siswa berdoa (sikap, posisi
tubuh, gerakan tubuh, maupun cara
melafalkan).
2. Menegur dan menasehati siswa yang kurang
benar dan kurang sempurna dalam berdo’a,
agar besok apabila berdoa lebih
disempurnakan.
3. Mengecek kehadiran siswa (presensi)
4. Memberikan pertanyaan kepada siswa
7 menit
161
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
berkaitan dengan puisi.
5. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
tentang materi pada pertemuan sebelumnya.
Inti 1. Eksplorasi
a. Guru menunjukkan kekurangan pada
pertemuan pertama dan menjelaskan
kesalahan-kesalahan yang terjadi.
b. Siswa duduk berkelompok dengan anggota
yang sama dengan kelompok pada
pertemuan pertama.
2. Elaborasi
Tahap Think:
a. Siswa secara berkelompok mendengarkan
penjelasan guru mengenai tugas yang harus
dikerjakan.
b. Siswa menerima sebuah gambar tentang
suatu objek.
c. Peserta didik mengamati gambar yang
dibagikan secara berkelompok.
d. Peserta didik mencatat hal-hal menarik
yang bersifat pokok dari gambar.
e. Siswa secara individu membuat puisi
berdasarkan gambar dalam 1-3 bait.
Tahap Talk:
f. Siswa berinteraksi dengan teman satu
kelompok untuk membahas catatan mereka
masing-masing.
Tahap Write:
50 menit
162
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
g. Siswa bersama-sama dalam satu kelompok
menggabungkan, menyusun dan menulis
ide-ide yang sudah disusun masing-masing.
h. Perwakilan kelompok membacakan hasil
karya kelompoknya secara bergantian.
3. Konfirmasi
a. Siswa dari kelompok lain memberikan
apresiasi kepada teman yang membacakan
puisinya di depan.
b. Guru memberikan umpan balik
c. Guru membagikan lembar kerja.
d. Siswa menulis puisi secara individu sesuai
tema yang telah ditentukan pada lembar
kerja.
e. Siswa mengumpulkan hasil karyanya.
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru membuat
refleksi kegiatan pembelajaran.
2. Siswa dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan pembelajaran.
3. Guru memotivasi siswa untuk rajin belajar.
13 menit
H. Media dan Sumber Belajar
1. Gambar
2. Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI
Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Dediknas. Halaman 145-146
163
I. Penilaian
1. Teknik : Tes dan Non tes
2. Bentuk Instrumen : Uraian
Tegal, Maret 2015
Peneliti
Mubarokah Khasanah
NIM 1401411446
164
Lampiran 1
Materi Ajar
Jenis-jenis puisi anak:
1. Balada
2. Puisi naratif
3. Liris (lyrican)
4. Limerik
5. Puisi bebas
6. Haiku
7. Puisi konkret
Balada merupakan puisi naratif yang telah diadaptasi untuk nyanyian. Puisi
naratif merupakan puisi yang bercerita tentang suatu kejadian. Liris merupakan
puisi yang bersifat deskriptif tanpa ditetapkan panjang dan strukturnya, namun
memiliki unsur melodi. Lumerik merupakan puisi lima baris. Baris pertama dan
kedua berima, baris ketiga dan keempat bersifat persetujuan, serta baris kelima
berisi pengakhiran. Puisi bebas merupakan puisi yang tidak memiliki rima. Haiku
merupakan puisi yang terdiri dari tujuh belas suku kata. Baris pertama dan ketiga
berisi lima suku kata dan baris kedua terdiri dari tujuh suku kata. Puisi konkret
yaitu puisi yang mengutamakan bentuk grafis atau tata wajah yang disusun
menyerupai sebuah gambar.
165
Lampiran 2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
PERTEMUAN 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 20 menit
Perhatikan petunjuk pengerjaan soal berikut!
1. Sediakan alat tulis yang diperlukan!
2. Perhatikan dengan kelompokmu tentang gambar yang ditampilkan guru.
3. Catat hal-hal penting dari gambar tersebut.
4. Diskusikan catatan yang telah kamu buat dengan temanmu.
5. Buatlah puisi berdasarkan gambar.
Soal
1. Buatlah puisi sesuai gambar, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Puisi terdiri dari 4 bait
b. Kesesuaian isi dengan tema.
c. Kesesuaian judul dengan isi puisi
d. Pilihan kata (diksi)
e. Keterkaitan antar bait
166
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA
PERTEMUAN 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 20 menit
Perhatikan petunjuk pengerjaan soal berikut!
1. Sediakan alat tulis yang diperlukan untuk menulis puisi.
2. Kerjakan soal di bawah ini secara individu.
Soal
1. Buatlah puisi dengan bertema “Keindahan Alam”, dengan memperhatikan
hal-hal berikut:
a. Puisi terdiri dari 4 bait
b. Kesesuaian isi dengan tema.
c. Kesesuaian judul dengan isi puisi
d. Pilihan kata (diksi)
e. Keterkaitan antar bait
167
Lampiran 33
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas Kontrol, Pertemuan Ke-1
oleh
Mubarokah Khasanah
1401411446
PGSD UPP TEGAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
168
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SDN Pesurungan Lor 1
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 jp (2 x 35 menit)
Pertemuan ke : 1
A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam
bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.
B. Kompetensi Dasar
8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
C. Indikator
8.3.1 Menjelaskan unsur-unsur puisi
8.3.2 Merumuskan langkah-langkah menulis puisi
8.3.3 Menulis puisi menggunakan model think talk write dengan pilihan
kata yang sesuai dengan memperhatikan pemilhan judul, kesesuaian
isi dengan tema, diksi, rima, dan tipografi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan
unsur-unsur puisi.
2. Setelah melakukan tanya jawab siswa dapat merumuskan langkah-
langkah menulis puisi
3. Setelah melakukan diskusi kelompok siswa dapat menulis puisi
menggunakan model think talk write dengan pilihan kata yang sesuai
dengan memperhatikan pemilhan judul, kesesuaian isi dengan tema,
diksi, rima, dan tipografi.
169
E. Materi Ajar
1. Unsur Pembangun Puisi
2. Langkah-langkah Menulis Puisi
F. Metode Pembelajaran
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengawali kegiatan pembelajaran) sambil
mengamati cara siswa berdoa (sikap, posisi
tubuh, gerakan tubuh, maupun cara
melafalkan).
2. Guru menegur dan menasehati siswa yang
kurang benar dan kurang sempurna dalam
berdo’a, agar besok apabila berdoa lebih
disempurnakan.
3. Guru mengecek kehadiran siswa (presensi)
4. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi yang lalu sebagai
kemampuan prasyarat siswa (memastikan
bahwa siswa menguasai kemampuan
prasyarat)
5. Guru memberikan apersepsi kepada siswa
tentang materi yang akan diajarkan, yaitu
7 menit
170
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
“Puisi”.
6. Guru menyampaikan pokok materi, tujuan,
dan manfaat dari kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Inti 1. Eksplorasi
a. Guru membacakan sebuah puisi
b. Siswa dan guru bertanya jawab tentang
puisi
c. Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang puisi, unsur-unsur puisi, dan
langkah-langkah dalam menulis puisi.
2. Elaborasi
a. Siswa mengamati sebuah gambar tentang
suatu objek yang dipasang di papan tulis.
b. Siswa dengan bimbingan guru membuat
puisi berdasarkan gambar secara bersama-
sama.
c. Beberapa siswa maju untuk membacakan
puisi karya bersama.
3. Konfirmasi
d. Siswa lain memberikan apresiasi kepada
teman yang membacakan puisi di depan.
e. Guru memberikan umpan balik
f. Siswa mengerjakan evaluasi
50 menit
Penutup 5. Siswa dengan bimbingan guru membuat
refleksi kegiatan pembelajaran.
6. Siswa dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan pembelajaran.
7. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
13 menit
171
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
memperbaiki puisi yang telah mereka buat
sebagai PR.
8. Guru memotivasi siswa untuk rajin belajar.
H. Media dan Sumber Belajar
1. Gambar
2. Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI
Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Dediknas. Halaman 137-143
I. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Bentuk Instrumen : Uraian
Mengetahui,
Kepala SDN Pesurungan Lor 1
Makmuri, S. Pd
NIP 19610630 198201 1 004
Tegal, Maret 2015
Peneliti
Mubarokah Khasanah
NIM 1401411446
172
Lampiran 1
Materi Ajar
Puisi adalah salah satu bentuk curahan hati penulisnya, biasanya
menggunakan kata-kata yang indah. Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat
oleh aturan-aturan tertentu. Aturan yang dimaksud misalnya jumlah kata, jumlah
baris, jumlah bait. Dalam menulis puisi harus memperhatikah langkahlangkah
menulis puisi.
Perhatikan langkah-langkah menulis puisi berikut ini:
1. Pilihlah tema yang menarik.
2. Carilah sumber tema yang sesuai dengan pilihan.
3. Cermati objek kemudian datalah objek-objek yang dijadikan bahan
4. penulisan puisi.
5. Deskripsikan objek-objek yang diamati menjadi larik-larik puisi yang sesuai
bentuknya.
6. Gunakan diksi atau pilihan kata, rima yang tepat.
7. Tulislah puisi secara runtut.
8. Suntinglah puisi yang kamu tulis agar menjadi lebih sempurna.
Unsur intrinsik sebuah puisi meliputi :
a. Irama dan rima.
b. Diksi atau pilihan kata yang tepat.
c. Baris dan bait.
d. Tema.
173
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA
PERTEMUAN 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 20 menit
Petunjuk:
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara menghubungkan tanda panah
dengan kata yang memiliki persamaan arti!
Sepi
Bagaikan
Engkau
Kau Hendak
Letih
Seperti Lesu
Kalian
Lelah Sinar
Kilau
Cahaya Sunyi
174
Lampiran 34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas Kontrol, Pertemuan Ke-2
oleh
Mubarokah Khasanah
1401411446
PGSD UPP TEGAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
175
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SDN Pesurungan Lor 1
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 jp (2 x 35 menit)
Pertemuan ke : 2
A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam
bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.
B. Kompetensi Dasar
8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
C. Indikator
8.3.4 Menjelaskan unsur-unsur puisi
8.3.5 Merumuskan langkah-langkah menulis puisi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan
unsur-unsur puisi.
2. Setelah melakukan tanya jawab siswa dapat merumuskan langkah-
langkah menulis puisi
E. Materi Ajar
1. Jenis-jenis Puisi
2. Menulis Puisi
176
F. Metode Pembelajaran
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengawali kegiatan pembelajaran) sambil
mengamati cara siswa berdoa (sikap, posisi
tubuh, gerakan tubuh, maupun cara
melafalkan).
2. Guru menegur dan menasehati siswa yang
kurang benar dan kurang sempurna dalam
berdo’a, agar besok apabila berdoa lebih
disempurnakan.
3. Guru mengecek kehadiran siswa (presensi)
4. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi yang lalu sebagai
kemampuan prasyarat siswa (memastikan
bahwa siswa menguasai kemampuan
prasyarat)
5. Guru memberikan apersepsi kepada siswa
tentang materi yang akan diajarkan, yaitu
“Puisi”.
6. Guru menyampaikan pokok materi, tujuan,
dan manfaat dari kegiatan pembelajaran yang
7 menit
177
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
akan dilaksanakan.
Inti 1. Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang kekurangan pembelajaran
sebelumnya.
b. Siswa dan guru bertanya jawab tentang
puisi
2. Elaborasi
a. Siswa mengamati sebuah gambar tentang
suatu objek yang dipasang di papan tulis.
b. Siswa dengan bimbingan guru membuat
puisi berdasarkan gambar secara bersama-
sama.
c. Beberapa siswa maju untuk membacakan
puisi karya bersama.
3. Konfirmasi
a. Siswa lain memberikan apresiasi kepada
teman yang membacakan puisi di depan.
b. Guru memberikan umpan balik
c. Siswa mengerjakan evaluasi
50 menit
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru membuat
refleksi kegiatan pembelajaran.
2. Siswa dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan pembelajaran.
3. Guru memotivasi siswa untuk rajin belajar.
13 menit
178
H. Media dan Sumber Belajar
1. Gambar
2. Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI
Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Dediknas. Halaman 145-146
I. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Tegal, Maret 2015
Peneliti
Mubarokah Khasanah
NIM 1401411446
179
Lampiran 1
Materi Ajar
Jenis-jenis puisi anak:
1. Balada
2. Puisi naratif
3. Liris (lyrican)
4. Limerik
5. Puisi bebas
6. Haiku
7. Puisi konkret
Balada merupakan puisi naratif yang telah diadaptasi untuk nyanyian. Puisi
naratif merupakan puisi yang bercerita tentang suatu kejadian. Liris merupakan
puisi yang bersifat deskriptif tanpa ditetapkan panjang dan strukturnya, namun
memiliki unsur melodi. Lumerik merupakan puisi lima baris. Baris pertama dan
kedua berima, baris ketiga dan keempat bersifat persetujuan, serta baris kelima
berisi pengakhiran. Puisi bebas merupakan puisi yang tidak memiliki rima. Haiku
merupakan puisi yang terdiri dari tujuh belas suku kata. Baris pertama dan ketiga
berisi lima suku kata dan baris kedua terdiri dari tujuh suku kata. Puisi konkret
yaitu puisi yang mengutamakan bentuk grafis atau tata wajah yang disusun
menyerupai sebuah gambar.
180
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA
PERTEMUAN 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 20 menit
Perhatikan petunjuk pengerjaan soal berikut!
1. Sediakan alat tulis yang diperlukan untuk menulis puisi.
2. Kerjakan soal di bawah ini secara individu.
Soal
1. Buatlah puisi dengan bertema Keindahan Alam, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Puisi terdiri dari 4 bait
b. Kesesuaian isi dengan tema.
c. Kesesuaian judul dengan isi puisi
d. Pilihan kata (diksi)
e. Keterkaitan antar bait
181
Lampiran 35
DAFTAR NILAI TES AWAL KELAS KONTROL
No. Nama Aspek Skor
Total
Nilai
Akhir 1 2 3 4 5
1. Gilang Kristanto 4 3 2 2 3 14 70
2. Aria Aditia 4 3 3 2 2 14 70
3. Ardi Wibowo 3 3 2 2 3 13 65
4. M. Ikmal Aditya 4 3 3 2 3 15 75
5. Riki Indriawan 4 3 2 2 2 13 65
6. Rudi Hartono 3 3 3 3 3 15 75
7. Salman Dio Usmana 3 3 3 3 2 14 70
8. Sri Wulan Agustina 3 3 4 3 2 15 75
9. Ahmad Ramadhan Azizi 4 3 3 3 2 15 75
10. Abdul Aji Indrawan 4 3 2 2 2 13 65
11. Adi Kurianto 4 3 3 2 3 15 75
12. Asmir Surahmat 4 2 2 2 2 12 60
13. Aulia Annisa 4 2 3 3 3 15 75
14. Diki Rama Saputra 4 2 3 2 2 13 65
15. Dwiki Citra Arfianti 4 3 3 3 3 16 80
16. Faizal Armansyah 3 3 4 2 3 15 75
17. Haniatun Wahyuni 3 2 2 2 2 11 55
18. Kelvin Adi Purnomo 4 3 2 2 3 14 70
19. Mely Triana 4 3 3 3 3 16 80
20. Mohammad Riswanto 4 2 3 3 3 15 75
21. Nur Aqyidatun Nikmah 3 3 2 2 2 12 60
22. Nur Hikmah 4 3 2 2 3 14 70
23. Rafi Okan Z 4 3 3 3 4 17 85
24. Ririn Dwi Aryani 3 3 2 2 3 13 65
25. Satria Dwi Pangga 4 3 2 2 2 13 65
26. Serlin Febiyanti Putri 4 3 2 2 2 13 65
27. Susnanda Dwi Rahardian 4 4 3 3 3 17 85
28. Syahrul Miftahul Alim 4 3 2 2 2 13 65
29. Salsabila Audi Putri S 4 3 3 2 2 14 70
30. Tri Diah Ayu Saputri 3 3 2 3 3 14 70
182
Lampiran 36
DAFTAR NILAI TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
No. Nama Aspek Skor
Total
Nilai
Akhir 1 2 3 4 5
1. Ade Makmur 4 3 4 3 3 17 60
2. M. rendy Irmanto N 4 4 4 3 3 18 75
3. Syafa’atun Nisa 4 3 4 2 2 15 75
4. Wahyu Nur Iskandar 4 3 3 2 2 14 65
5. Yuyun Vermatasari 4 3 3 3 2 15 85
6. Zeldyan Nur Albany 4 2 2 3 3 14 70
7. Andrian Fransetyo 4 3 3 2 3 15 75
8. Ahmad Erlangga 3 3 4 2 3 15 85
9. Ahmad Husein Al Qomari 4 3 3 3 2 15 70
10. Asih Nur Alifah 4 3 4 2 2 15 65
11. Afif Nidhomul Ilmi 4 3 4 3 3 17 85
12. Bella Ratti Amanda 4 4 3 2 3 16 70
13. Cika Sri Azizah 4 3 3 2 3 15 75
14. Fitri Nur Azizah 3 2 3 3 3 14 80
15. Febrian Nur Rizqi 4 3 4 2 3 16 70
16. M. Hendrik Febi Setiawan 4 3 4 3 3 17 75
17. M. taufiq Romadhon 4 3 3 3 3 16 80
18. M. Kamaludin Safiq 4 3 3 2 3 15 60
19. M. Faris Inzhagi 4 3 3 3 2 15 75
20. Nisya Tri Oktavia 4 3 2 2 2 13 70
21. Nita Putri Apriliyani 4 3 1 2 1 11 80
22. Putri Indri Agustin 4 3 3 3 3 16 60
23. Sherly Aprillia W 4 3 3 3 3 16 75
24. Shiroth Agil S 4 3 1 3 1 12 70
25. Refani Inadiah Ascuci 4 3 4 2 1 14 70
26. M. Untung Sugito 4 3 3 3 3 16 70
27. Puji Wiarno 4 3 4 2 3 16 70
28. Annisa Amelya Z 4 3 3 3 3 16 75
183
Lampiran 37
DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL
No. Nama Aspek Skor
Total
Nilai
Akhir 1 2 3 4 5
1. Gilang Kristanto 4 3 2 3 3 15 75
2. Aria Aditia 4 3 3 3 3 16 80
3. Ardi Wibowo 3 3 3 3 2 14 70
4. M. Ikmal Aditya 4 3 3 3 3 16 80
5. Riki Indriawan 4 3 2 3 2 14 70
6. Rudi Hartono 4 3 3 4 3 17 85
7. Salman Dio Usmana 3 3 3 3 3 15 75
8. Sri Wulan Agustina 3 3 4 3 3 16 80
9. Ahmad Ramadhan Azizi 4 3 3 3 3 16 80
10. Abdul Aji Indrawan 4 3 2 3 2 14 70
11. Adi Kurianto 4 3 3 3 3 16 80
12. Asmir Surahmat 4 3 2 3 2 14 70
13. Aulia Annisa 4 3 3 3 3 16 80
14. Diki Rama Saputra 3 3 3 3 3 15 75
15. Dwiki Citra Arfianti 4 3 3 2 3 15 75
16. Faizal Armansyah 4 3 4 3 3 17 85
17. Haniatun Wahyuni 4 2 2 3 2 13 65
18. Kelvin Adi Purnomo 4 3 3 3 2 15 75
19. Mely Triana 4 3 4 3 3 17 85
20. Mohammad Riswanto 4 3 3 3 3 16 80
21. Nur Aqyidatun Nikmah 4 3 2 3 2 14 70
22. Nur Hikmah 4 3 2 3 3 15 75
23. Rafi Okan Z 4 3 4 3 4 18 90
24. Ririn Dwi Aryani 3 3 3 3 2 14 70
25. Satria Dwi Pangga 3 3 3 3 2 14 70
26. Serlin Febiyanti Putri 4 3 4 3 3 17 85
27. Susnanda Dwi Rahardian 4 3 3 4 3 17 85
28. Syahrul Miftahul Alim 4 3 2 3 2 14 70
29. Salsabila Audi Putri S 4 3 3 3 2 15 75
30. Tri Diah Ayu Saputri 4 4 2 3 2 15 75
184
Lampiran 38
DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
No. Nama Aspek Skor
Total
Nilai
Akhir 1 2 3 4 5
1. Ade Makmur 3 2 3 3 3 14 70
2. M. rendy Irmanto N 4 3 4 3 2 16 80
3. Syafa’atun Nisa 4 3 4 4 2 17 85
4. Wahyu Nur Iskandar 4 3 3 3 2 15 75
5. Yuyun Vermatasari 4 3 4 4 3 18 90
6. Zeldyan Nur Albany 3 3 3 3 3 15 75
7. Andrian Fransetyo 4 3 3 4 3 17 85
8. Ahmad Erlangga 3 4 4 4 3 18 90
9. Ahmad Husein Al Qomari 4 4 3 3 2 16 80
10. Asih Nur Alifah 4 3 4 3 2 16 80
11. Afif Nidhomul Ilmi 4 3 4 4 4 19 95
12. Bella Ratti Amanda 4 3 3 3 2 15 75
13. Cika Sri Azizah 4 3 3 4 4 18 90
14. Fitri Nur Azizah 3 3 4 4 3 17 85
15. Febrian Nur Rizqi 4 3 3 3 3 16 80
16. M. Hendrik Febi Setiawan 4 3 3 4 2 16 80
17. M. taufiq Romadhon 4 3 4 4 3 18 90
18. M. Kamaludin Safiq 3 3 3 3 3 15 75
19. M. Faris Inzhagi 4 3 3 4 3 17 85
20. Nisya Tri Oktavia 4 3 3 3 3 16 80
21. Nita Putri Apriliyani 4 4 3 3 3 17 85
22. Putri Indri Agustin 4 3 3 3 3 16 80
23. Sherly Aprillia W 4 3 3 4 3 17 85
24. Shiroth Agil S 4 3 2 3 3 15 75
25. Refani Inadiah Ascuci 4 3 4 3 3 17 85
26. M. Untung Sugito 4 3 3 3 3 16 80
27. Puji Wiarno 4 3 3 3 3 16 80
28. Annisa Amelya Z 4 3 3 4 3 17 85
185
Lampiran 39
UJI NORMALITAS DATA HASIL TES AWAL
EXAMINE VARIABLES=TesAwal BY Kelas
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore [DataSet0]
Kelas Case Processing Summary
Kelas Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TesAwal Eksperimen 28 100,0% 0 0,0% 28 100,0%
Kontrol 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
TesAwal
Eksperimen
Mean 72,86 1,419
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 69,95
Upper Bound 75,77
5% Trimmed Mean 72,90
Median 75,00
Variance 56,349
Std. Deviation 7,507
Minimum 60
Maximum 85
Range 25
Interquartile Range 14
Skewness -,113 ,441
Kurtosis -,800 ,858
Kontrol
Mean 70,50 1,299
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 67,84
Upper Bound 73,16
5% Trimmed Mean 70,46
Median 70,00
Variance 50,603
Std. Deviation 7,114
Minimum 55
Maximum 85
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness ,120 ,427
Kurtosis -,068 ,833
186
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TesAwal Eksperimen ,148 28 ,119 ,939 28 ,103
Kontrol ,147 30 ,097 ,950 30 ,172
a. Lilliefors Significance Correction
187
Lampiran 40
UJI HOMOGENITAS DATA HASIL TES AWAL
EXAMINE VARIABLES=TesAwal BY Kelas
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore [DataSet0]
Kelas
Case Processing Summary
Kelas Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TesAwal eksperimen 28 100,0% 0 0,0% 28 100,0%
kontrol 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
TesAwal
eksperimen
Mean 72,86 1,419
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 69,95
Upper Bound 75,77
5% Trimmed Mean 72,90
Median 75,00
Variance 56,349
Std. Deviation 7,507
Minimum 60
Maximum 85
Range 25
Interquartile Range 14
Skewness -,113 ,441
Kurtosis -,800 ,858
kontrol
Mean 70,50 1,299
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 67,84
Upper Bound 73,16
5% Trimmed Mean 70,46
Median 70,00
Variance 50,603
Std. Deviation 7,114
Minimum 55
Maximum 85
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness ,120 ,427
Kurtosis -,068 ,833
188
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
TesAwal
Based on Mean ,328 1 56 ,569
Based on Median ,223 1 56 ,638
Based on Median and with
adjusted df ,223 1 55,659 ,638
Based on trimmed mean ,332 1 56 ,567
189
Lampiran 41
UJI KESAMAAN RATA-RATA DATA HASIL TES AWAL
T-TEST GROUPS=Kelas(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=NilaiAwal
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test
[DataSet0]
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NilaiAwal Eksperimen 28 72,86 7,507 1,419
Kontrol 30 70,50 7,114 1,299
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
NilaiAwal Equal variances assumed ,328 ,569
Equal variances not assumed
190
Lampiran 42
UJI NORMALITAS DATA TES AKHIR
EXAMINE VARIABLES=NilaiAkhir BY Kelas
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore [DataSet0]
Kelas
Case Processing Summary
Kelas Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
NilaiAkhir Eksperimen 28 100,0% 0 0,0% 28 100,0%
Kontrol 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
NilaiAkhir
Eksperimen
Mean 82,14 1,104
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 79,88
Upper Bound 84,41
5% Trimmed Mean 82,10
Median 80,00
Variance 34,127
Std. Deviation 5,842
Minimum 70
Maximum 95
Range 25
Interquartile Range 5
Skewness ,110 ,441
Kurtosis -,264 ,858
Kontrol
Mean 77,00 1,165
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 74,62
Upper Bound 79,38
5% Trimmed Mean 76,94
Median 75,00
Variance 40,690
Std. Deviation 6,379
Minimum 65
Maximum 90
Range 25
Interquartile Range 11
Skewness ,132 ,427
Kurtosis -,935 ,833
191
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
NilaiAkhir Eksperimen ,179 28 ,022 ,942 28 ,121
Kontrol ,164 30 ,039 ,923 30 ,032
a. Lilliefors Significance Correction
192
Lampiran 43
UJI HOMOGENITAS DATA TES AKHIR
T-TEST GROUPS=Kelas(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=NilaiAkhir
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test
[DataSet0]
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NilaiAkhir Eksperimen 28 82,14 5,842 1,104
Kontrol 30 77,00 6,379 1,165
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
NilaiAkhir Equal variances assumed ,651 ,423
Equal variances not assumed
193
Lampiran 44
UJI HIPOTESIS (UJI PIHAK KANAN)
T-TEST
/TESTVAL=78.33
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=NilaiAwal
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test
[DataSet0]
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NilaiAkhir 28 82,68 6,452 1,219
One-Sample Test
Test Value = 78.33
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
NilaiAkhirl 3,566 27 ,001 4,349 1,85 6,85
194
Lampiran 45
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN GURU
DALAM PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TTW
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS EKSPERIMEN
Nama Praktikan : Mubarokah Khasanah
Nama Pengamat : Susiyati, S. Pd., SD.
Hari/ Tanggal : Selasa/ 31 Maret 2015
Pertemuan ke- : 1
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran Menulis Puisi dengan menggunakan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW)! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom
tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator observasi!
No Aspek yang damati Skala penilaian
4 3 2 1
1. Guru melaksanakan kegiatan pra pembelajaran √
2. Guru melakukan apersepsi pembelajaran √
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang materi puisi
√
5. Guru menjelaskan materi menulis puisi √
6. Guru membentuk kelompok diskusi siswa √
7. Guru memberikan lembar kerja siswa √
8. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir
dan membuat catatan kecil (think)
√
9. Guru memberi kesempatan dan membimbing siswa
untuk melakukan diskusi kelompok (talk)
√
10. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menulis
hasil pikirannya (write)
√
11. Guru membetulkan jawaban siswa yang kurang
tepat
√
195
No Aspek yang damati Skala penilaian
4 3 2 1
12. Guru memberi kesempatan siswa untuk
berpendapat √
13. Guru memberikan penguatan kepada siswa √
14. Ketepatan guru dalam mengelola waktu √
15. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √
16. Guru melakukan evaluasi √
17. Guru memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai √
18. Guru menutup pembelajaran √
Skor maksimal = 72
Tegal, 31 Maret 2015
Pengamat
Susiyati, S.Pd,. SD.
NIP 19690202 200212 2 005
196
Lampiran 46
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN GURU
DALAM PELAKSANAAN MODEL TTW
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS EKSPERIMEN
Nama Praktikan : Mubarokah Khasanah
Nama Pengamat : Susiyati, S. Pd., SD.
Hari/ Tanggal : Rabu/ 1 April 2015
Pertemuan ke- : 2
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran Menulis Puisi dengan menggunakan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW)! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom
tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator observasi!
No Aspek yang damati Skala penilaian
4 3 2 1
1. Guru melaksanakan kegiatan pra pembelajaran √
2. Guru melakukan apersepsi pembelajaran √
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang materi puisi
√
5. Guru menjelaskan materi menulis puisi √
6. Guru membentuk kelompok diskusi siswa √
7. Guru memberikan lembar kerja siswa √
8. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir
dan membuat catatan kecil (think)
√
9. Guru memberi kesempatan dan membimbing siswa
untuk melakukan diskusi kelompok (talk)
√
10. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menulis
hasil pikirannya (write)
√
11. Guru membetulkan jawaban siswa yang kurang
tepat
√
197
No Aspek yang damati Skala penilaian
4 3 2 1
12. Guru memberi kesempatan siswa untuk
berpendapat √
13. Guru memberikan penguatan kepada siswa √
14. Ketepatan guru dalam mengelola waktu √
15. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √
16. Guru melakukan evaluasi √
17. Guru memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai √
18. Guru menutup pembelajaran √
Skor maksimal = 72
Tegal, 1 April 2015
Pengamat
Susiyati, S.Pd,. SD.
NIP 19690202 200212 2 005
198
Lampiran 47
DESKRIPTOR PENGAMATAN KEGIATAN GURU
DALAM PELAKSANAAN MODEL TTW
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS EKSPERIMEN
1. Guru melaksanakan kegiatan pra pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru mempersiapkan kondisi ruangan.
b. Guru mempersiapkan media yang akan digunakan.
c. Guru mempersiapkan sumber belajar.
d. Guru mengecek kehadiran siswa.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
2. Guru melakukan apersepsi pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang materi yang telah lalu
b. Apersepsi menarik bagi siswa
c. Apersepsi merangsang daya pikir siswa
d. Apersepsi mengandung unsur motivasi siswa untuk belajar
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas
b. Penjelasan mengenai tujuan pembelajaran sistematis/runtut
199
c. Penjelasan tujuan pembelajaran lengkap
d. Penyampaian tujuan pembelajaran dilakukan secara efisien
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi puisi.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru bertanya jawab tentang materi dengan jelas.
b. Guru melibatkan semua siswa saat kegiatan tanya jawab.
c. Guru melakukan tanya jawab secara runtut sesuai dengan topik.
d. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami
siswa.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
5. Guru menjelaskan materi menulis puisi.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Menyampaikan materi sesuai dengan topik
b. Menyampaikan materi pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami
siswa.
c. Menyampaikan materi dengan runtut
d. Menyampaikan materi dengan jelas
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
200
6. Guru membentuk kelompok diskusi siswa.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru membagi kelompok secara heterogen sesuai dengan tingkat
kecerdasan siswa.
b. Pembentukkan kelompok dilakukan secara jelas.
c. Pembentukkan kelompok secara efisien.
d. Guru memberikan penjelasan tujuan pembentukkan kelompok.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
7. Guru memberikan lembar kerja siswa.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Pembagian lembar kerja siswa dilakukan secara efisien
b. Pembagian lembar kerja disertai dengan penjelasan yang jelas tentang cara
kerja siswa
c. Lembar kerja siswa yang disediakan cukup untuk seluruh siswa
d. Permasalahan yang ada di lembar kerja jelas dan mudah dipahami siswa
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
8. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir dan membuat catatan kecil
(think).
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru membimbing siswa untuk membuat catatan kecil
b. Guru membimbing siswa untuk menemukan hal-hal yang diketahui siswa
c. Guru membimbing siswa untuk menentukan hal-hal yang belum diketahui
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat pemecahan
masalah berdasarkan pemikirannya sendiri
201
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
9. Guru memberi kesempatan dan membimbing siswa untuk melakukan diskusi
kelompok (talk).
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat
b. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi kelompok
c. Guru membimbing siswa untuk menjalin kekompakan dan saling
menghormati dalam kelompok
d. Guru memperhatikan diskusi tiap kelompok
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
10. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menulis hasil pikirannya (write).
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan
penyelesaian masalah secara berkelompok
b. Guru membimbing siswa untuk menuliskan penyelesaian masalah
c. Guru memberikan jangka waktu kepada siswa untuk menuliskan
penyelesaian masalah
d. Guru memperhatikan proses menulis semua kelompok
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
11. Guru membetulkan jawaban siswa yang kurang tepat.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
202
a. Guru membetulkan jawaban siswa dengan bahasa yang mudah dipahami
siswa
b. Guru membetulkan jawaban siswa menggunakan bahasa yang tidak
menyinggung dan merendahkan siswa
c. Guru membetulkan jawaban siswa disertai penguatan
d. Guru melakukan pembetulan jawaban secara langsung, setelah terjadi
kesalahan
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
12. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru menjelaskan tata cara berpendapat
b. Guru memberikan kesempatan berpendapat secara merata
c. Guru memberikan tanggapan atas pendapat siswa
d. Kegiatan mengutarakan pendapat berlangsung secara efektif
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
13. Guru memberikan penguatan kepada siswa.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru memberikan peguatan positif kepada siswa yang berhasil melakukan
suatu tugas
b. Guru memberikan penguatan negatif kepada siswa yang melakukan
kesalahan
c. Penguatan diberikan segera setelah siswa melakukan suatu tindakan
d. Penguatan diberikan secara proporsional
203
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
14. Ketepatan guru dalam mengelola waktu.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Waktu yang digunakan guru tidak melebihi ketentuan
b. Waktu yang digunakan guru tidak kurang dari ketentuan
c. Seluruh materi tersampaikan dalam pembelajaran
d. Guru dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi siswa tentang materi
pembelajaran
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
15. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang hal-hal yang belum
dipahami siswa
b. Guru langsung memberikan jawaban kepada siswa
c. Guru memberikan jawaban disertai contoh
d. Jawaban guru mudah dipahami siswa
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
16. Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru melakukan penilaian terhadap aktivitas belajar siswa selama
pembelajaran
b. Guru melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok
204
c. Guru melakukan penilain hasil belajar siswa secara individu
d. Guru melakukan penilaian sebelum pembelajaran dimulai
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
17. Guru memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR)
b. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai tujuan
pembelajaran
c. Guru memberikan remidial bagi siswa yang belum mencapai tujuan
pembelajaran
d. Umpan balik dilakukan guru dengan segera
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
18. Guru menutup pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami.
c. Guru memberikan evaluasi.
d. Guru memberikan penugasan kepada siswa.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
205
Lampiran 48
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN GURU
DALAM PELAKSANAAN MODEL KONVENSIONAL
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS KONTROL
Nama Praktikan : Mubarokah Khasanah
Nama Pengamat : Catur Handoko, S. Pd.
Hari/ Tanggal :
Pertemuan ke- : 1
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran Menulis Puisi dengan menggunakan model
konvensional! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom tingkat kemampuan yang
sesuai dengan indikator observasi!
No Aspek yang damati Skala penilaian
4 3 2 1
1. Guru melaksanakan kegiatan pra pembelajaran √
2. Guru melakukan apersepsi pembelajaran √
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
materi puisi
√
5. Guru menjelaskan materi menulis puisi √
6. Guru membetulkan jawaban siswa yang kurang
tepat √
7. Guru memberi kesempatan siswa untuk
berpendapat
√
8. Guru memberikan penguatan kepada siswa √
9. Ketepatan guru dalam mengelola waktu √
10. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
√
11. Guru melakukan evaluasi √
206
12. Guru memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai
√
13. Guru menutup pembelajaran √
Skor maksimal = 52
Tegal, 31 Maret 2015
Pengamat
Catur Handoko, S. Pd.
NIP 19860212 200903 1 004
207
Lampiran 49
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN GURU
DALAM PELAKSANAAN MODEL KONVENSIONAL
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS KONTROL
Nama Praktikan : Mubarokah Khasanah
Nama Pengamat : Catur Handoko, S. Pd.
Hari/ Tanggal :
Pertemuan ke- : 2
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran Menulis Puisi dengan menggunakan model
konvensional! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom tingkat kemampuan yang
sesuai dengan indikator observasi!
No Aspek yang damati Skala penilaian
4 3 2 1
1. Guru melaksanakan kegiatan pra pembelajaran √
2. Guru melakukan apersepsi pembelajaran √
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
materi puisi √
5. Guru menjelaskan materi menulis puisi √
6. Guru membetulkan jawaban siswa yang kurang
tepat √
7. Guru memberi kesempatan siswa untuk
berpendapat
√
8. Guru memberikan penguatan kepada siswa √
9. Ketepatan guru dalam mengelola waktu √
10. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
√
11. Guru melakukan evaluasi √
208
12. Guru memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai
√
13. Guru menutup pembelajaran √
Skor maksimal = 52
Tegal, 1 April 2015
Pengamat
Catur Handoko, S. Pd.
NIP 19860212 200903 1 004
209
Lampiran 50
DESKRIPTOR PENGAMATAN GURU
DALAM PELAKSANAAN MODEL KONVENSIONAL
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS KONTROL
1. Guru melaksanakan kegiatan pra pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru mempersiapkan kondisi ruangan.
b. Guru mempersiapkan media yang akan digunakan.
c. Guru mempersiapkan sumber belajar.
d. Guru mengecek kehadiran siswa.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
2. Guru melakukan apersepsi pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang materi yang telah lalu
b. Apersepsi menarik bagi siswa
c. Apersepsi merangsang daya pikir siswa
d. Apersepsi mengandung unsur motivasi siswa untuk belajar
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas
b. Penjelasan mengenai tujuan pembelajaran sistematis/runtut
c. Penjelasan tujuan pembelajaran lengkap
210
d. Penyampaian tujuan pembelajaran dilakukan secara efisien
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi puisi.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru bertanya jawab tentang materi dengan jelas.
b. Guru melibatkan semua siswa saat kegiatan tanya jawab.
c. Guru melakukan tanya jawab secara runtut sesuai dengan topik.
d. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami
siswa.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
5. Guru menjelaskan materi menulis puisi.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Menyampaikan materi sesuai dengan topik
b. Menyampaikan materi pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami
siswa.
c. Menyampaikan materi dengan runtut
d. Menyampaikan materi dengan jelas
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
6. Guru membetulkan jawaban siswa yang kurang tepat.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru membetulkan jawaban siswa dengan bahasa yang mudah dipahami
siswa
211
b. Guru membetulkan jawaban siswa menggunakan bahasa yang tidak
menyinggung dan merendahkan siswa
c. Guru membetulkan jawaban siswa disertai penguatan
d. Guru melakukan pembetulan jawaban secara langsung, setelah terjadi
kesalahan
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
7. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru menjelaskan tata cara berpendapat
b. Guru memberikan kesempatan berpendapat secara merata
c. Guru memberikan tanggapan atas pendapat siswa
d. Kegiatan mengutarakan pendapat berlangsung secara efektif
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
8. Guru memberikan penguatan kepada.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru memberikan peguatan positif kepada siswa yang berhasil melakukan
suatu tugas
b. Guru memberikan penguatan negatif kepada siswa yang melakukan
kesalahan
c. Penguatan diberikan segera setelah siswa melakukan suatu tindakan
d. Penguatan diberikan secara proporsional
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
212
9. Ketepatan guru dalam mengelola waktu.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Waktu yang digunakan guru tidak melebihi ketentuan
b. Waktu yang digunakan guru tidak kurang dari ketentuan
c. Seluruh materi tersampaikan dalam pembelajaran
d. Guru dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi siswa tentang materi
pembelajaran
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
10. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang hal-hal yang belum
dipahami siswa
b. Guru langsung memberikan jawaban kepada siswa
c. Guru memberikan jawaban disertai contoh
d. Jawaban guru mudah dipahami siswa
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
11. Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru melakukan penilaian terhadap aktivitas belajar siswa selama
pembelajaran
b. Guru melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok
c. Guru melakukan penilain hasil belajar siswa secara individu
d. Guru melakukan penilaian sebelum pembelajaran dimulai
213
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
12. Guru memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR)
b. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai tujuan
pembelajaran
c. Guru memberikan remidial bagi siswa yang belum mencapai tujuan
pembelajaran
d. Umpan balik dilakukan guru dengan segera
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
13. Guru menutup pembelajaran.
Deskriptor untuk menilai butir ini yaitu:
a. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami.
c. Guru memberikan evaluasi.
d. Guru memberikan penugasan kepada siswa.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
214
Lampiran 51
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
DALAM PELAKSANAAN MODEL TTW
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke-1
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran Menulis Puisi dengan menggunakan model
kooperatif tipe Think Talk Write (TTW)! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom
tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator observasi!
No. Aspek yang Diamati Ada Skor
1 2 3 4
1. Siswa mempersiapkan diri menerima
pelajaran.
√ √
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru saat
pemberian permasalahan realistik.
√ √
3. Siswa bertanya jawab dengan guru. √ √
4. Siswa mengamati benda-benda konkrit yang
ditunjukkan guru
√ √
5. Siswa mengikuti langkah-langkah
pembelajaran dengan baik sesuai dengan
model TTW
√ √
6. Siswa berkompetisi dengan tertib dan sportif. √ √
7. Siswa mengerjakan soal evaluasi √ √
8. Siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran
dengan tetib dan tenang
√ √
Skor Total
Skor Maksimal : 32
Nilai Akhir
:
x 100%
Tegal, 31 Maret 2015
Pengamat
Susiyati, S.Pd. SD.
NIP. 19690202 200212 2 005
215
Lampiran 52
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
DALAM PELAKSANAAN MODEL TTW
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke-2
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran Menulis Puisi dengan menggunakan model
kooperatif tipe Think Talk Write (TTW)! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom
tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator observasi!
No. Aspek yang Diamati Ada Skor
1 2 3 4
1. Siswa mempersiapkan diri menerima
pelajaran. √ √
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru saat
pemberian permasalahan realistik. √ √
3. Siswa bertanya jawab dengan guru. √ √
4. Siswa mengamati benda-benda konkrit yang
ditunjukkan guru √ √
5. Siswa mengikuti langkah-langkah
pembelajaran dengan baik sesuai dengan
model TTW
√ √
6. Siswa berkompetisi dengan tertib dan sportif. √ √
7. Siswa mengerjakan soal evaluasi √ √
8. Siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran
dengan tetib dan tenang √ √
Skor Total
Skor Maksimal : 32
Nilai Akhir
:
x 100%
Tegal, 1 April 2015
Pengamat
216
Susiyati, S.Pd. SD.
NIP. 19690202 200212 2 005
Lampiran 53
DESKRIPTOR PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
DALAM PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TTW
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS EKSPERIMEN
1. Siswa mempersiapkan diri menerima pelajaran.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa tidak terlambat memasuki kelas
b. Siswa duduk dengan tenang
c. Siswa menyiapkan alat tulis
d. Siswa tertib dan rapi
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru saat pemberian permasalahan realistik.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan antusias.
b. Siswa memperhatikan guru.
c. Siswa mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru.
d. Siswa tidak melakukan kegiatan lain selain mendengarkan penjelasan.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
3. Siswa bertanya jawab dengan guru.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
b. Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan.
c. Siswa menyampaikan pendapat atau jawaban dengan bahasa yang santun.
217
d. Siswa mengikuti kegiatan tanya jawab dengan antusias.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
4. Siswa mengamati benda-benda konkrit yang ditunjukkan guru
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa memahami benda konkrit yang ditunjukkan oleh guru.
b. Siswa tidak bermain sendiri saat mengamati benda-benda konkrit yang
ditunjukkan dari guru.
c. Siswa mampu mengkaitkan benda konkrit dengan materi
d. Siswa lebih aktif dengan alat peraga yang ditunjukkan oleh guru.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
5. Siswa mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan baik sesuai dengan model
TTW.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa melakukan diskusi sesuai dengan arahan guru.
b. Siswa memikirkan jawaban dari permasalahan yang diberikan guru (thinking).
c. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya (talking) .
d. Siswa menuliskan jawaban yang diperoleh (writing).
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
6. Siswa berkompetisi dengan tertib dan sportif.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa tidak gaduh saat temannya menyampaikan jawaban atas tugas yang
didapat.
218
b. Siswa tidak berbuat curang.
c. Siswa bersikap sportif.
d. Siswa bekerjasama dengan baik dalam kelompok.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
7. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa mengerjakan soal sesuai dengan instruksi
b. Siswa mengerjakan soal dengan tenang
c. Siswa tidak mencontek
d. Siswa menyelesaikan soal dengan tepat waktu
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
8. Siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran dengan tetib dan tenang
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa dapat menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Siswa bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
c. Siswa mengikuti evaluasi pembelajaran dengan tenang.
d. Siswa tidak gaduh ketika akhir pembelajaran.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
219
Lampiran 54
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
DALAM PELAKSANAAN MODEL KONVENSIONAL
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS KONTROL
Pertemuan ke-1
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran Menulis Puisi dengan menggunakan model
konvensional! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom tingkat kemampuan yang
sesuai dengan indikator observasi!
No. Aspek yang Diamati Ada Skor
1 2 3 4
1. Siswa mempersiapkan diri menerima
pelajaran.
√ √
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru √ √
3. Siswa bertanya jawab dengan guru. √ √
4. Siswa berkompetisi dengan tertib dan sportif. √ √
5. Siswa mengerjakan soal evaluasi √ √
6. Siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran
dengan tetib dan tenang
√ √
Skor Total
Skor Maksimal : 32
Nilai Akhir
:
x 100%
Tegal, 31 Maret 2015
Pengamat
Catur Handoko, S. Pd.
NIP 19860212 200903 1 004
220
Lampiran 55
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
DALAM PELAKSANAAN MODEL KONVENSIONAL
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS KONTROL
Pertemuan ke-2
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran Menulis Puisi dengan menggunakan model
konvensional! Berilah tanda ceklis (√) pada kolom tingkat kemampuan yang
sesuai dengan indikator observasi!
No. Aspek yang Diamati Ada Skor
1 2 3 4
1. Siswa mempersiapkan diri menerima
pelajaran.
√ √
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru √ √
3. Siswa bertanya jawab dengan guru. √ √
4. Siswa berkompetisi dengan tertib dan sportif. √ √
5. Siswa mengerjakan soal evaluasi √ √
6. Siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran
dengan tetib dan tenang
√ √
Skor Total
Skor Maksimal : 32
Nilai Akhir
:
x 100%
Tegal, 1 April 2015
Pengamat
Catur Handoko, S. Pd.
NIP 19860212 200903 1 004
221
Lampiran 56
DESKRIPTOR PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
DALAM PELAKSANAAN MODEL KONVENSIONAL
PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS KONTROL
1. Siswa mempersiapkan diri menerima pelajaran.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa tidak terlambat memasuki kelas
b. Siswa duduk dengan tenang
c. Siswa menyiapkan alat tulis
d. Siswa tertib dan rapi
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan antusias.
b. Siswa memperhatikan guru.
c. Siswa mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru.
d. Siswa tidak melakukan kegiatan lain selain mendengarkan penjelasan.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
3. Siswa bertanya jawab dengan guru.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
b. Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan.
c. Siswa menyampaikan pendapat atau jawaban dengan bahasa yang santun.
d. Siswa mengikuti kegiatan tanya jawab dengan antusias.
222
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
4. Siswa mengamati gambar bangun ruang yang ditunjukkan guru
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa memahami gambar bangun ruang yang ditunjukkan oleh guru.
b. Siswa tidak bermain sendiri saat mengamati gambar bangun ruang.
c. Siswa mampu mengkaitkan gambar bangun ruang dengan materi.
d. Siswa lebih aktif dengan gambar yang ditunjukkan oleh guru.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
5. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa mengerjakan soal sesuai dengan instruksi
b. Siswa mengerjakan soal dengan tenang
c. Siswa tidak mencontek
d. Siswa menyelesaikan soal dengan tepat waktu
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
6. Siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran dengan tetib dan tenang
Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut:
a. Siswa dapat menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Siswa bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
c. Siswa mengikuti evaluasi pembelajaran dengan tenang.
d. Siswa tidak gaduh ketika akhir pembelajaran.
Skor Penilaian Deskriptor
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
223
Lampiran 57
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Gambar 1. Siswa membuat catatan kecil (Think)
Gambar 2. Siswa berdiskusi (Talk dan write)
224
Gambar 3. Guru membimbing diskusi kelompok
Gambar 4. Perwakilan siswa membacakan puisi kelompoknya
225
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Gambar 1. Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan metode ceramah
Gambar 2. Siswa mengerjakan tugas membuat puisi
226
Gambar 3. Siswa membacakan puisi hasil karyanya
227
Lampiran 58
Hasil Karya Siswa
228
229
230
Lampiran 59
SURAT-SURAT PENELITIAN
231