Legal Etik Keperawatan Gadar

15
LEGAL ETIK KEPERAWATAN GADAR OLEH : KELOMPOK 4 JANNATUL HASANAH (14142010320) KARNIVELIA KRISMAWATI (14142010321) KHAIRUN NISA’ (14142010322) KHAIRUS FEBRI BINTORO (14142010323) KHOLISOTUL MABRUROH (14142010324)

description

Legal Etik

Transcript of Legal Etik Keperawatan Gadar

Page 1: Legal Etik Keperawatan Gadar

LEGAL ETIK KEPERAWATAN GADAR

OLEH :

KELOMPOK 4

JANNATUL HASANAH (14142010320)

KARNIVELIA KRISMAWATI (14142010321)

KHAIRUN NISA’ (14142010322)

KHAIRUS FEBRI BINTORO (14142010323)

KHOLISOTUL MABRUROH (14142010324)

Page 2: Legal Etik Keperawatan Gadar

LATAR BELAKANG Dalam pelayanan kesehatan baik di rumah sakit

maupun di luar rumah sakit tidak tertutup kemungkinan timbul konflik. Konflik tersebut dapat terjadi antara tenaga kesehatan dengan pasien dan antara sesama tenaga kesehatan (baik satu profesi maupun antar profesi). Hal yang lebih khusus adalah dalam penanganan gawat darurat fase pra-rumah sakit terlibat pula unsur-unsur masyarakat non-tenaga kesehatan. Untuk mencegah dan mengatasi konflik biasanya digunakan etika dan norma hukum yang mempunyai tolok ukur masing-masing. Oleh karena itu dalam praktik harus diterapkan dalam dimensi yang berbeda. Artinya pada saat kita berbicara masalah hukum, tolok ukur norma hukumlah yang diberlakukan.

Page 3: Legal Etik Keperawatan Gadar

DEFINISI DAN KONSEP MAYOR

Dilema etik dalam keperawatan kritis merupakan suatu tindakan yang harus diputuskan oleh perawat dalam menangani kasus pasien perawatan kritis dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai yang dipegang oleh keluarga. Dilema Etik tersebut biasanya melibatkan masalah dua atau lebih landasan moral atau tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya.

Page 4: Legal Etik Keperawatan Gadar

KERANGKA PROSES PEMECAHAN MASALAH DILEMA ETIK

Langkah penyelesaian dilema etik adalah : PengkajianPerencanaan ImplementasiEvaluasi

Page 5: Legal Etik Keperawatan Gadar

PRINSIP-PRINSIP MORAL YANG HARUS DITERAPKAN OLEH PERAWAT DALAM PENYELESAIAN MASALAH DILEMA ETIS.

1.  Otonomi (Autonomy) 2.  Berbuat baik (Beneficience) 3.  Keadilan (Justice) 4.  Tidak merugikan (Nonmaleficience) 5.  Kejujuran (Veracity) 6.  Menepati janji (Fidelity) 7.  Karahasiaan (Confidentiality) 8.  Akuntabilitas (Accountability)

Page 6: Legal Etik Keperawatan Gadar

TANGGUNG JAWAB LEGAL ETIK DALAM KEPERAWATAN KRITIS

1. Lisensi Perawat yang terlibat dalam keperawatn kritis harus memiliki lisensi sebagai standar bahwa perawat tersebut dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap pasien yang ditangani. 

2. Tuntutan perkara Perawat dalam melaksanakan perawatan kritis harus memperhatikan segala prosedur yang ada.  Ketika perawat tidak dapat melaksanakan tugas dengan benar maka akan terjadi tuntutan atau masalah-masalah hukum.

Page 7: Legal Etik Keperawatan Gadar

MASALAH ETIKA DAN LEGAL KEPERAWATAN GADAR

1. Keputusan mengenai tindakan mempertahankan hidup

2. Transplantasi Organ dan jaringan

Page 8: Legal Etik Keperawatan Gadar

KASUS

Ny. N berusia 30 tahun dalam keadaan sehat, merasa tersentuh hatinya untuk dapat menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan, jika harus menunggu pendonor lain maka akan memerlukan waktu yang lama sedangkan pasien membutuhkan tranplantasi ginjal secepatnya. Keptusan Ny. N tersebut juga sudah mendapat izin dari keluarga Ny. N. Kemudian karena keadaan itulah mau mendonorkan ginjalnya pada Tn. S seorang pasien yang sedang kritis, pasien tersebut mengalami kerusakan kedua ginjalnya dan keadaannya sekarang sedang koma, jadi dibutuhkan tindakan segera untuk tranplantasi ginjal yang baru. Namun keluarga pasien menolak untuk melakukan hal tersebut dengan alasan tranplantasi organ yang diberikan oleh orang yang masih hidup bertentangan dengan kaidah islam.

Page 9: Legal Etik Keperawatan Gadar

Analisis masalah:Mengidentifikasi dan mengembangkan data

dasarNy. N berusia 30 tahun dalam keadaan sehat, merasa tersentuh hatinya untuk dapat menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan, jika harus menunggu pendonor lain maka akan memerlukan waktu yang lama sedangkan pasien membutuhkan tranplantasi ginjal secepatnya. Sedangkan si resipien Tn. S sangat membutuhkan donor ginjal dengan cepat untuk dapat bertahan hidup.

Page 10: Legal Etik Keperawatan Gadar

Mengidentifikasi munculnya konflik Konflik yang terjadi adalah pertama, tranplantasi

ginjal yang dilakukan oleh pendonor yang masih hidup akan bertentangan dari sudut agama, menurut pengamat agama Islam tidak membenarkan (melarang), karena : Kaidah hukum Islam menghindari kerusakan / risiko didahulukan atas menarik kemaslahatan. Misalnya, menolong orang dengan cara mengorbankan dirinya sendiri yang bisa berakibat fatal bagi dirinya, tidak diperbolehkan oleh Islam.

kedua apabila tidak memenuhi keinginan Ny.N maka akan melanggar hak-hak klien dalam memperpanjang kelangsungan hidup Tn.S yang menjadi tugas dari para medis.

Page 11: Legal Etik Keperawatan Gadar

Menentukan tindakan alternatif yang direncanakan

Setuju dengan permintaan dari Ny.N dan hal tersebut jelas bertentangan jika dipandang dari segi agama namun disisi lain nyawa pasien Tn. S dapat tertolong.

Tidak melakukan tranplantasi ginjal sesuai dengan permintaan keluarga pasien yang tidak mau bertentangan dengan kaidah islam namun dengan resiko nyawa pasien Tn.S sedikit harapan untuk diselamatkan.

Page 12: Legal Etik Keperawatan Gadar

Menjelaskan kewajiban perawat Kewajiban perawat seperti yang dialami oleh

Tn. S adalah tetap menerapkan asuhan keperawatan sebagai berikut: memenuhi kebutuhan dasar klien sesuai harkat dan martabatnya sebagai manusia, mengupayakan suport sistem yang optimal bagi klien seperti keluarga, teman terdekat, dan peer group. Selain itu perawat tetap harus menginformasikan setiap perkembangan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan kewenangan perawat. Perawat tetap mengkomunikasikan kondisi klien dengan tim kesehatan yang terlibat dalam perawatan klien Tn.S

Page 13: Legal Etik Keperawatan Gadar

Mengambil keputusan yang tepat Dalam hal ini dapat diambil sebuah penyelesaian bahwa akan tetap dilakukan tranplantasi organ ginjal pada Tn. S dengan mengacu pada peraturan tranplantasi organ pasal 34 ayat 2 : Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan kesehatan donor yang bersangkutan dan ada persetujuan ahli waris atau keluarganya. Bila sudah tidak ada alternatif lain

Page 14: Legal Etik Keperawatan Gadar

Aspek Hukum Transplantasi Organ Dari segi hukum, transplantasi

organ,jaringan dan sel tubuh dipandang sebagai suatu hal yang mulia dalam upaya menyehatkan dan mensejahterakan manusia,walaupun ini adalah suatu perbuatan yang melawan hukum pidana yaitu tindak pidana penganiayaan, tetapi mendapat pengecualian hukuman, maka perbuatan tersebut tidak lagi diancam pidana, dan dapat dibenarkan.

Page 15: Legal Etik Keperawatan Gadar

TERIMAKASIH