Lbm 1 Modul Respirasi Indah

11
SESAK NAFAS DISERTAI MENGI STEP 7 Masalah : Sesak Nafas 1. Anatomi dan fisiologis saluran nafas 2. Faktor-faktor (etiologi) yg mempengaruhi sesak nafas a. Kongenital b. Trauma c. Gangguan Metabolisme dan Koagulasi d. Keganasan e. Peradangan 3. Tanda dan gejala sesak nafas Gejala : - nyeri dada Tanda : - gelisah - Takicardi - nafas disertai suara “mengi” - takipneu (nafas cepat) - nafas dalam (adanya tarikan otot saat inspirasi dan ekspirasi) Inspirasi (dibantu oleh otot leher) Ekspirasi (dibantu oleh otot perut) 4. Patogenesis terjadinya sesak nafas

Transcript of Lbm 1 Modul Respirasi Indah

Page 1: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

SESAK NAFAS DISERTAI MENGI

STEP 7

Masalah : Sesak Nafas

1. Anatomi dan fisiologis saluran nafas2. Faktor-faktor (etiologi) yg mempengaruhi sesak nafas

a. Kongenitalb. Traumac. Gangguan Metabolisme dan Koagulasid. Keganasane. Peradangan

3. Tanda dan gejala sesak nafasGejala :- nyeri dada Tanda :- gelisah- Takicardi- nafas disertai suara “mengi”- takipneu (nafas cepat)- nafas dalam (adanya tarikan otot saat inspirasi dan ekspirasi)Inspirasi (dibantu oleh otot leher)Ekspirasi (dibantu oleh otot perut)

4. Patogenesis terjadinya sesak nafas

Page 2: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

Kattan M. Epidemiologic evidence of increased airway reactivity in children with ahistory of bronchiolitis. J Pediatr 1999; 135: S8-13. traumaTrauma menyebabkan gangguan dari membran sel yg nantinya tubuh akan mengeluarkan fosfolipid sehingga untuk mrngubah fosfolipid mjd asam arakhidonat membutuhkan enzim lipooksigenase dan siklooksigenase. Dari enzim siklooksigenasi akan menjadi PGG 2 atau PGH 2 yg akan menghasilkan PGE 2 (yg akan menyebabkan bronkokontriksi)

Penyempitan lumen (faktor intrinsik) bisa karena - Kontraksi otot bronchus - Hipersekresi- Edema- Benda asing

Penyempitan lumen (dari luar)

- Desakan dari luar (keganasan : tumor)

5. Hubungan sesak nafas dengan batuk pilek

Page 3: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

Pada pilek (definisi, patogenesis)Hipersekresi lumen menyempit Hipersekresi edem pada mukus

Batuk (definisi, patogenesis, mekanisme)Karena ada masuk benda asing merangsang bronkus untuk mengeluarkan benda tsb batuk

6. Macam-macam sesak nafas

Skala sesak napasAmerican Thoracic Society (ATS)

Dispneu de effort : sesak saat aktifitas, hilang saat istirahatOrthopneu : sesak nafas saat berbaringHiperpneu : kedalaman nafas meningkatApneu : berhenti bernapas saat inspirasi dan ekspirasiPND : sesak saat malam hari

7. Penatalaksanaan sesak nafas

Farmakologi

Minum obat bronkodilator

Non-farmako

Hindari alergen

Page 4: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

Mengurangi aktivitas

Senam asma

8. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Pem.fisik :InspeksiLihat pernafasannya cepat atau tidakBentuk dada saat inspirasiPernafasan lewat mulut atau hidungPernafasan dalam atau tidakPalpasi Nyeri tekanBagian thorax simetris/asimetrisPerkusiNormalnya : sonorAuskultasiNormalnya : bedanya nafas vasikuler (inspirasi lebih panjang ekspirasi pendek) dan bronkhial (ekspirasi inspirasi sama panjang)

Sesak nafas karena alergen : tes alergen

Masalah Asma

1. Definisi

Penyakit inflamasi kronik yg menyebabkan peningkatan hiper responsif jalan nafas yg menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi ataupun nafas yg berbunyi “ngik”

2. Etiologi

Page 5: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

(Tanjung, 2003)3. Klasifikasi

berdasarkan derajat serangan asma yaitu:

a.Serangan asma ringan dengan aktivitas masih dapat berjalan, bicara satu kalimat,bisa berbaring, tidak ada sianosis dan mengi kadang hanya pada akhir ekspirasi,

b.Serangan asma sedang dengan pengurangan aktivitas, bicara memenggal kalimat,lebih suka duduk, tidak ada sianosis, mengi nyaring sepanjang ekspirasi dan kadang -kadang terdengar pada saat inspirasi,

c.Serangan asma berat dengan aktivitas hanya istirahat dengan posisi dudukbertopang lengan, bicara kata demi kata, mulai ada sianosis dan mengi sangatnyaring terdengar tanpa stetoskop,d. Serangan asma dengan ancaman henti nafas, tampak kebingunan, sudah tidakterdengar mengi dan timbul bradikardi.

Page 6: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

GINA (Global Initiative for Asthma); Pocket Guide for Asthma Management and Prevension In Children. www. Ginaasthma.org.2006.

Berdasar etiologi :Ektrinsik (lingkungan)Intrinsik (genetik)

Berdasar serangan :Asma intermitten = terjadi kadang2Asma persisten = bisa terjadi siang atau malamAsma britel = asma semakin hari semakin parah

4. Patogenesis5. Pemeriksaan penunjang6. Penatalaksanaan

STEP 1 :

Wheezing : seperti bunyi “ngik” yang terjadi saat kita ekspirasi maupun inspirasi akibat saluran nafas yg menyempit bisa karena bronkus yg berkontriksi dan sekresi mukus yg berlebihan

Page 7: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

Salbutamol : golongan beta androgenik antagonis yg fungsinya untuk bronkodilator

STEP 2 :

Masalah : Sesak Nafas

1. Anatomi dan fisiologis saluran nafas2. Faktor-faktor (etiologi) yg mempengaruhi sesak nafas 3. Tanda dan gejala sesak nafas4. Patogenesis terjadinya sesak nafas 5. Hubungan sesak nafas dengan batuk pilek6. Macam-macam sesak nafas7. Penatalaksanaan sesak nafas8. Mekanisme dari batuk 9. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Masalah Asma

1. Definisi2. Etiologi3. klasifikasi4. Patogenesis5. Pemeriksaan penunjang6. Penatalaksanaan

STEP 3

Masalah : Sesak Nafas

9. Anatomi dan fisiologis saluran nafas10. Faktor-faktor (etiologi) yg mempengaruhi sesak nafas

f. Kongenitalg. Traumah. Gangguan Metabolisme dan Koagulasii. Keganasanj. Peradangan

11. Tanda dan gejala sesak nafas

Gejala :- nyeri dada

Page 8: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

Tanda :- gelisah- Takicardi- nafas disertai suara “mengi”- takipneu (nafas cepat)- nafas dalam (adanya tarikan otot saat inspirasi dan ekspirasi)Inspirasi (dibantu oleh otot leher)Ekspirasi (dibantu oleh otot perut)

12. Patogenesis terjadinya sesak nafas

traumaTrauma menyebabkan gangguan dari membran sel yg nantinya tubuh akan mengeluarkan fosfolipid sehingga untuk mrngubah fosfolipid mjd asam arakhidonat membutuhkan enzim lipooksigenase dan siklooksigenase. Dari enzim siklooksigenasi akan menjadi PGG 2 atau PGH 2 yg akan menghasilkan PGE 2 (yg akan menyebabkan bronkokontriksi)

Penyempitan lumen (faktor intrinsik) bisa karena - Kontraksi otot bronchus - Hipersekresi- Edema- Benda asing

Penyempitan lumen (dari luar)

- Desakan dari luar (keganasan : tumor)

13. Hubungan sesak nafas dengan batuk pilek

Pada pilek (definisi, patogenesis)Hipersekresi lumen menyempit Hipersekresi edem pada mukus

Batuk (definisi, patogenesis, mekanisme)Karena ada masuk benda asing merangsang bronkus untuk mengeluarkan benda tsb batuk

14. Macam-macam sesak nafas

Dispneu de effort : sesak saat aktifitas, hilang saat istirahatOrthopneu : sesak nafas saat berbaringHiperpneu : kedalaman nafas meningkat

Page 9: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

Apneu : berhenti bernapas saat inspirasi dan ekspirasiPND : sesak saat malam hari

15. Penatalaksanaan sesak nafas

Farmakologi

Minum obat bronkodilator

Non-farmako

Hindari alergen

Mengurangi aktivitas

Senam asma

16. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Pem.fisik :InspeksiLihat pernafasannya cepat atau tidakBentuk dada saat inspirasiPernafasan lewat mulut atau hidungPernafasan dalam atau tidakPalpasi Nyeri tekanBagian thorax simetris/asimetrisPerkusiNormalnya : sonorAuskultasiNormalnya : bedanya nafas vasikuler (inspirasi lebih panjang ekspirasi pendek) dan bronkhial (ekspirasi inspirasi sama panjang)

Sesak nafas karena alergen : tes alergen

Masalah Asma

7. Definisi

Penyakit inflamasi kronik yg menyebabkan peningkatan hiper responsif jalan nafas yg menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi ataupun nafas yg berbunyi “ngik”

Page 10: Lbm 1 Modul Respirasi Indah

8. Etiologia. Genetikb. Lingkungan

Faktor resiko

- Udara dingin- Polusi udara- Asap rokok

9. Klasifikasi

Berdasar etiologi :Ektrinsik (lingkungan)Intrinsik (genetik)

Berdasar serangan :Asma intermitten = terjadi kadang2Asma persisten = bisa terjadi siang atau malamAsma britel = asma semakin hari semakin parah

10. Patogenesis11. Pemeriksaan penunjang12. Penatalaksanaan

STEP 4

Sesak nafas

Gang.metabolik

Trauma

anatomi

keganasan

patogenesisetiologi

fisiologi

Gang.membran sel

kongenital

peradangan