LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat...

84
LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA PESERTA DIDIK DI SMPN-14 PALANGKA RAYA SKRIPSI OLEH RITA MANDARI NPM. 10.21.11919 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

Transcript of LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat...

Page 1: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN MINATMEMBACA PESERTA DIDIK DI SMPN-14 PALANGKA RAYA

SKRIPSI

OLEH

RITA MANDARI

NPM. 10.21.11919

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

TAHUN 2015

Page 2: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RITA MANDARI

NIM : 10.21.11919

Program Studi : Bimbingan Konseling (BK)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya

sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi, dari sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Palangka Raya,2015

Yang membuatpernyataan

RITA MANDARINIM.10.21.11919

Page 3: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

ABSTRAK

RITA MANDARI, 2015, Tentang Layanan Konseling Individual untukMengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik di SMP Negeri 14 Palangka Raya.Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Palangka Raya. Pembimbing (1) Drs. M.Fatchurahman, M.Pd, M.Psi. (2) Dina Fariza TS, M.Psi.

Kata Kunci : Konseling individu, kesulitan belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui faktor-faktorpenyebab kesulitan belajar membaca dalam hal membaca mengeja, (2) Untukmengetahui pelaksanaan layanan konseling individu dalam mengatasi kesulitanbelajar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus kualitatif,dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dandokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru bimbingankonseling, peserta didik, guru mata pelajaran, dan orang tua.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan layanan bimbingandan konseling di sekolah khususnya pelaksanaan konseling individu di SMPN 14Palangkaraya sudah dilaksanakan oleh guru BK meskipun tidak terjadwal, (2)Faktor penyebab yang mempengaruhi dalam mengatasi kesulitan belajar membacakarena faktor kelelahan, faktor lingkungan seperti kurang perhatian didalamkeluarga, dan merasa malu sehingga tidak ada minat dan motivasi untukbelajar.(3) Upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan minat membaca dapatdilakukan dengan teknik atau metode pengajaran yang baru agar dalam prosespembelajaran membaca anak tidak bosan dan menyenangkan karena dapatmenumbuhkan minat dan motivasi anak untuk belajar.

Page 4: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

ABSTRACT

RITA MANDARI, 2015, Individual Counseling Service to overcome TheStudents’ Learning Difficulties at SMP Negeri 14 Palangka Raya, Guidance andCounseling Study Program Faculty of Teacher Training and Education ofMuhammadiyah University of palangka Raya, Advisers (1) Drs. M.Fatchurahman, M.Pd, M.Psi. (2) Dina Fariza TS, M.Psi.

Key words : Individual Counseling, Learning difficulties.

This research aims to : (1) To know the Causative factors of readinglearning difficulties in spelling, (2) To know the implementation of individualcounseling service in learning difficulties.

The method used is qualitative case studies with data collection techniqueby observation, interview, and documentation. Subject is the principal, teachercounseling, students, subject teacher, and parents.

The results showed that : (1) Guidance and counseling service at schoolalready implemented by the teacher, especially individual counseling at SMPN 14Palangka Raya although not scheduled, (2) Causal factors that influenced inovercoming reading learning difficulties because of fatigue, environmental factorssuch as lack of attention in the family, and feel ashamed that there is no interestand motivation to learn, (3) Efforts are being made to foster interest in readinglearning difficulties can be done with techniques or new teaching methods instudents’ reading learning process is not bored and fun that can foster students’interest and motivation to learn.

Page 5: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

LEMBAR PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Yang atas Qudrat sertaIradat saya yang saat inio telah menjadi bagian dari mahasiswa UM-Palangkarayayang telah memberikan tempat dan kesempatan kepada penulis untuk menambahilmu.

Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada nabi dan utusan termulia,Baginda Muhammad SAW serta ahlulbait ( keluarga ) Nya yang mulia dan sucidimana atas ketauladanan Beliau umat islam berupaya menjadi insan terbaik di mukabumi melalui bergabai macam cara termasuk melalui pendidikan, tuntunlah ilmu daribuaian hingga liang lahat ( hadist )

Segala sesuatu yang telah diraih saat ini tidak akan diraih tanpa dukungan,harapan, dan kasih sayang sebagai pembangkit semangat disaat lentera perjuanganmulai meredup dan hampir padam. Yang karena mereka saya selalu yakin bahwa jalanhidup yang salah pilih adalah benar dan tak ada alasan untuk mundur, tersisih, jatuhdan terinjak.

Dari dalam hati yang paling dalam saya merasa pencapaian yang telah sayanikmati ini tidak terlepas dari orang-orang terdekat, untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada :

A. Keluarga Tercinta1. Ayahanda tercinta Herman2. Ibunda tercinta Siti Amanah3. Ayah mertua Rusman Salam4. Suami terkasih Ahmadi

B. Guru-guru dan Dosen yang tidak dapat disebutkan satu persatuC. Almamaterku, UMP yang kubanggakanD. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Bimbingan dan Konseling

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Page 6: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Rita Mandari

NPM : 10.21.11919

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Palangka Raya, Januari 2015

Pembimbing I

Drs. M. Fatchurahman M.Pd, M.Psi

Palangka Raya, Januari 2015

Pembimbing II

Dina Fariza TS. M.Psi

Page 7: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

LEMBAR PENGESAHAN

LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN MINATMEMBACA PESERTA DIDIK DISMPN-14 PALANGKA RAYA

RITA MANDARINPM : 10.21.11919

Dipertahankan di depan Tim Penguji SkripsiFakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Bimbingan KonselingTanggal 23 Januari 2015

Tim Penguji :

Nama Jabatan Tanda Tangan

Drs. H. Sunaryo Al, M.Pd Ketua ........................................

Drs. M. Fatchurahman, M.Pd, M.Psi Sekretaris ........................................

Dina Fariza TS, M.Psi Anggota ........................................

Drs. H. Supardi, M.Pd Anggota ........................................

Karyanti, M.Pd Anggota ........................................

Palangka Raya, Januari 2015Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Palangka Raya

Drs. M. Fatchurahman M.Pd, M.PsiNIP. 19660805 199412 1 001

Page 8: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atau Tuhan Yang MahaEsa, atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga skripsi ini dapatterselesaikan dengan baik.

Skripsi ini mengungkapkan Layanan Konseling Individu untuk MengatasiKesulitan Belajar Peserta Didik di SMP Negeri 14 Kota Palangkaraya, ProvinsiKalimantan Tengah.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasihsedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupaarahan dan dorongan selama peneliti studi. Oleh karena itu penelitimenyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. H. Bulkani, M.Pd selaku Rektor Universitas MuhammadiyahPalangkaraya

2. Bapak Drs. M. Fatchurahman, M.Pd, M.Psi selaku Dekan Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan

3. Alm. Achmad Sabur Karim, M.Pd selaku ketua Program Studi BimbinganKonseling

4. Bapak Drs. M. Fatchurahman, M.Pd, M.Psi selaku dosen pembimbing I danDina Fariza Tryani Syarif, M.Psi selaku dosen pembimbing II, yang telahmembantu mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsiini terwujud,

5. Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Kepala Sekolah SMPN-14Palangkaraya, Guru-guru disekolah dan Peserta Didik di SMPN-14 yang telahmembantu kelancaran selama penelitian.

6. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi Program Studi Bimbingan KonselingUniversitas Muhammadiyah Palangkaraya dan berbagai pihak yang tidakdapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan morilsehingga peneliti selesai studi.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yangberlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagisiapa saja yang membacanya.

Amiin

Palangkaraya, 2015

RITA MANDARI

Page 9: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

DAFTAR ISIHalaman

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iABSTRAK ...................................................................................................... iiABSTRACT .................................................................................................... iiiLEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................ ivLEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... vLEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... viKATA PENGANTAR .................................................................................... viiDAFTAR ISI................................................................................................... viiiDAFTAR TABEL .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1B. Fokus Penelitian........................................................................................ 5C. kegunaan Penelitian .................................................................................. 5D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6E. Definisi Operasional ................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Konseptual dan Sub Fokus Penelitian ...................................... 81. Belajar .................................................................................................. 8

a. Pengertian Belajar............................................................................ 8b. Tujuan Belajar ................................................................................. 9c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ...................................... 11d. Prinsip-prinsip belajar ..................................................................... 14e. Cara Belajar yang efektif ................................................................. 15

2. Kesulitan Belajar .................................................................................. 17a. Pengertian kesulitan belajar............................................................. 17b. Cara mengenal anak didik yang mengalami kesulitan

belajar .............................................................................................. 17c. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar...................................... 19d. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar ................................................... 21

3. Membaca .............................................................................................. 24a. Pengertian Membaca ....................................................................... 24b. Faktor-Faktor yang dapat Menyebabkan Anak Mengalami

Kesulitan Membaca ............................................................. 25c. Ciri-ciri anak berkesulitan dalam membaca .................................... 27d. Cara mengatasi anak dalam berkesulitan membaca ........................ 27

4. Minat Baca ........................................................................................... 28a. Pengertian Minat ............................................................................. 28b. Minat Membaca............................................................................... 29c. Cara Meningkatkan Minat Membaca .............................................. 30

Page 10: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

5. Konseling Individual ............................................................................ 31a. Pengertian Konseling....................................................................... 31b. Pengertian Konseling Individual ..................................................... 32c. Tujuan Konseling Individual ........................................................... 33d. Pendekatan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar ........... 33

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................................. 39B. Alur Penelitian .......................................................................................... 39C. Metode dan Prosedur Penelitian ............................................................... 40

1. Metode ............................................................................................... 402. Prosedur Penelitian ............................................................................ 40

D. Data Dan Sumber Data ............................................................................. 40E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data.................................................. 41F. Prosedur Analisis Data.............................................................................. 42

1. Observasi............................................................................................ 422. Wawancara......................................................................................... 433. Dokumentasi ...................................................................................... 43

G. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................................... 431. Uji Kredibilitas................................................................................... 432. Uji Transferability.............................................................................. 453. Pengujian Defendability..................................................................... 454. Pengujian Konfirmability................................................................... 45

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum...................................................................................... 47B. Temuan Penelitian .................................................................................... 50C. Pembahasan............................................................................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 72B. Saran ......................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan suatu

bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu

dapat menunjang pembangunan disegala bidang. Oleh sebab itu perlu adanya

pemahaman arti pendidikan secara mendalam. Apabila kita telah

memahaminya, peneliti yakin bahwa kita bisa memajukan pendidikan secara

baik.

Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina

kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau pendagogie

berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang

dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai

usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi

dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi

dalam arti mental.

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 (dalam buku Hasbullah,

2003:4), mengatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Page 12: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Pendidikan yang bermutu salah satunya didukung oleh pengembangan

kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan

mengambil keputusan demi mencapai cita-citanya. Sekolah merupakan

lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk pribadi

peserta didik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Sekolah merupakan suatu sistem yang komponen-komponen di

dalamnya terintegrasi dengan baik. Bimbingan dan konseling adalah salah

satu komponen sekolah yang bertugas membantu menyelesaikan masalah

yang dihadapi. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk

peserta didik baik secara individu maupun kelompok, agar mampu mandiri

dan berkembang secara optimal dalam pengembangan kehidupan pribadi,

sosial, dan kemampuan belajar, melalui berbagai jenis layanan, salah satunya

layanan belajar

Kegiatan belajar mengajar memerlukan adanya suatu keterampilan yang

menunjang proses belajar mengajar salah satunya adalah keterampilan

membaca dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar sangat

tergantung pada kemampuan membaca. Oleh karena itu minat baca yang

dimiliki peserta didik harus dimotivasi secara terus menerus dan ditumbuhkan

sejak dini. Peserta didik yang memiliki minat membaca yang rendah pada

masa-masa sekarang ini dipengaruhi faktor internal dan eksternal.

Page 13: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Hal yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri dapat berupa alat

penglihatan dan pendengaran peserta didik kurang berfungsi dengan baik

peserta didik kurang menguasai cara-cara membaca dan belajar yang baik

sedangkan yang berasal dari luar yang bersumber dari lingkungan keluarga

dan bersumber dari lingkungan sekolah. Dari kedua hal inilah yang

mempengaruhi minat membaca peserta didik.

Minat membaca juga berpengaruh terhadap bahan bacaan atau tulisan

yang dibaca dengan sepenuh hati dan perasaan karena adanya daya tarik dari

bahan bacaan tersebut. Membuat peserta didik tidak mudah bosan dan

terdorong untuk selalu ingin membaca dan memperoleh informasi yang

menjadi kebutuhan mereka dalam belajar.

Menurut Herman Wahadaniah ( dalam buku Sareb, 2008:16)

mengatakan bahwa :

Minat membaca adalah suatu perhatian yang buat dan mendalamdisertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehinggadapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannyasendiri atau dorongan dari luar. Minat membaca juga merupakanperasaan senang seseorang terhadap bacaan karena adanya penilaianbahwa dengan membaca itu dapat kemanfaatan bagi dirinya.

Fenomena kesulitan belajar peserta didik biasanya tampak jelas dengan

menurunnya kinerja akademik atau belajarnya. Kriteria kesulitan belajar

seperti sulitnya mengeja secara benar, mengenal kelompok huruf, merangka

kata atau menghubungkan huruf dengan bunyi, dalam melafalkan huruf

sering terbalik dan masih saja sering menghindar dari tugas-tugas membaca

Menurut Mercer ( dalam Mulyadi, 2010:154) mengatakan bahwa

kesulitan belajar seperti: a) kekeliruan mengenal kata; b) Sulit mengeja secara

Page 14: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

benar; c) Sulit menyuarakan fonem ( satuan bunyi) dan memadukannya

menjadi sebuah kata; d) Kesulitan dalam memahami apa yang dibaca; e)

Sering terbalik dalam mengucapkan kata

Berdasarkan pengamatan peneliti di SMPN-14 Palangka Raya dan hasil

wawancara dengan guru BK dan guru mata pelajaran terdapat peserta didik

yang mengalami kesulitan belajar membaca karena tidak ada minat untuk

belajar membaca dengan alasan malas, diam saat peserta didik disuruh

membaca dalam kelas, dan dampaknya apabila tidak ditangani akan terjadi

seperti malu ketika disekolah karena sering di ejek, rendahnya percaya diri,

dan akhirnya berpengaruh dengan nilai raportnya ada yang tidak mencapai

KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal).

Hal ini mengindikasikan perlu adanya upaya pendekatan selain proses

pembelajaran guna memecahkan berbagai masalah belajar membaca. Upaya

tersebut adalah melalui pendekatan bimbingan dan konseling yang dilakukan

diluar situasi proses pembelajaran yaitu dengan layanan konseling individu.

Menurut Wardati dan Jauhar (2011:104) mengatakan bahwa “Konseling

individu adalah layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan

masalah pribadinya”.

Konseling dapat memberikan perubahan terhadap semua permasalahan yang

dihadapi peserta didik.dan layanan konseling individu dapat dengan mudah

mengadakan pendekatan dengan peserta didik. Dalam hal ini peserta didik dibantu

memahami dirinya sendiri, keadaan sekarang, dan kemungkinan keadaan masa

Page 15: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

depan dengan menggunakan potensi yang dimiliknya serta dapat belajar bagaimana

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “layanan konseling individu untuk menumbuhkan minat membaca

peserta didik di SMPN 14 Palangkaraya”.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah bagaimana layanan konseling individu untuk

menumbuhkan minat membaca peserta didik di SMPN-14 Palangka Raya

C. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Bagi pengembangan pengetahuan, penelitian ini memberikan

sumbangan teoretis untuk dapat mengetahui penyebab kesulitan

belajar peserta didik yang tidak ada minat membaca, maka dapat

dipakai sebagai bahan dalam mengembangkan pengetahuan.

b. Bagi pengembangan keilmuan, penelitian ini dapat memberikan

sumbangan teoretis dalam mengatasi kesulitan belajar pada peserta

didik yang tidak ada minat membaca.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

membantu guru mata pelajaran, dan guru bimbingan dan konseling

dalam menumbuhkan minat membaca peserta didik

Page 16: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

b. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan

layanan konseling individu untuk memberikan dorongan atau motivasi

kepada peserta didik pentingnya menumbuhkan minat membaca dan

sebagai bahan evaluasi pelaksanaan layanan konseling, sehingga

pelaksanaan konseling kedepannya lebih baik dalam meningkatkan

pelayanan bimbingan dan konseling khususnya konseling individu

terhadap peserta didik.

c. Bagi Guru Mata Pelajaran

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan

kerjasamanya dengan guru BK guna menumbuhkan minat membaca

peserta didik.

d. Bagi Peserta didik

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar dapat

menumbuhkan minat membaca

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk

mengetahui pelaksanaan layanan konseling individu untuk menumbuhkan

minat membaca peserta didik.

E. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini,

dapat peneliti uraikan sebagai berikut :

Page 17: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

1. Layanan Konseling Individual

Layanan Konseling individual merupakan salah satu pemberian bantuan

secara perseorangan dan secara langsung. Dalam cara ini pemberian

bantuan dilakukan secara face to face ( hubungan muka ke muka) antara

konselor dan konseli.

2. Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan dimana peserta didik

tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.

3. Minat membaca

Minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai

perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat

mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri.

Page 18: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Konseptual dan Sub Fokus Penelitian

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Aktivitas kehidupan manusia sehari-hari tidak terlepas dari

kegiatan belajar baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,

maupun di dalam suatu kelompok tertentu dan sebagian besar aktivitas

di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar.

Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu

dimana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan

itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat

maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas

belajar itu juga tidak pernah berhenti.

Menurut Djamarah (2008:13), mengatakan bahwa: “belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif,

dan psikomotor”.

Menurut Hamalik (2010 : 27), mengatakan bahwa : “belajar

adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”.

Page 19: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2008 : 127), mengatakan

bahwa : “belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas)

ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

pengertian belajar adalah proses dimana perubahan tingkah laku

individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi

dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

b. Tujuan Belajar

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan

berkaitan dengan mengajar.

Mengenai tujuan-tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak

dan bervariasi. Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk

mencapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan dengan

instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan

keterampilan.

Menurut pendapat Sardiman (2001:25-28), maka tujuan belajar

itu ada tiga jenis yaitu :

1. Untuk mendapatkan pengetahuanHal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikanpengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapatdipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkankemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknyakemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.

Page 20: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

2. Penanaman konsep dan keterampilanPenanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukansuatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmanimaupun rohani.

3. Pembentukan sikapDalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anakdidik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi danberpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendirisebagai contoh atau model.

Menurut pendapat Dalyono (2009:49-50), tujuan belajar adalah

sebagai berikut :

1. Mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku2. Mengubah kebiasaan, dari yang buruk menjadi baik3. Untuk mengubah sikap, dari negatif menjadi positif4. Dengan belajar dapat mengubah keterampilan5. Menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu misalnya

tidak membaca, menulis dan berhitung.

Menurut Hanafiah dan Suhana (2012:20-22), Tujuan belajar ada

tiga aspek yaitu :

1. Aspek kognitifa. Ingatan atau pengetahuan, yaitu kemampuan mengingat bahan

yang dipelajarib. Pemahaman, yaitu kemampuan menangkap pengertian, dan

menerjemahkanc. Penerapan, yaitu kemampuan menggunakan bahan yang telah

dipelajari dalam situasi baru dan nyata.d. Analisis ,yaitu kemampuan menguraikane. Sintesis, yaitu kemampuan menyimpulkanf. Penilaian, yaitu kemampuan mengkaji nilai atau harga sesuatu.

2. Aspek Afektifa. Penerimaan, yaitu kesediaan untuk menghadirkan dirinya untuk

menerima atau memperhatikan pada suatu perangsang.b. Penanggapan, yaitu keturutsertaan, memberi reaksi,

menunjukkan kesenangan memberi tanggapan secara sukarela.c. Penghargaan, yaitu kepekatanggapan terhadap nilai atas suatu

rangsangan, tanggung jawab, konsisten, dan komitmen.d. Pengorganisasian, yaitu mengintegrasikan berbagai nilai yang

berbeda, memecahkan konflik antar nilai dan membangunsistem nilai, serta pengkonseptualisasikan suatu nilai.

Page 21: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

e. Pengkarakterisasian, yaitu proses afeksi di mana individumemiliki suatu sistem nilai sendiri yang mengendalikanperilakunya dalam waktu yang lama yang membentuk gayahidupnya, hasil belajar ini berkaitan dengan pola umumpenyesuaian diri secara personal, sosial, dan emosional.

3. Aspek Psikomotora. Persepsi, yaitu pemakaian alat-alat perasa untuk membimbing

efektifitas gerak.b. Kesiapan, yaitu kesediaan untuk mengambil tindakan.c. Respon terbimbing, yaitu tahap awal belajar keterampilan lebik

kompleks, meliputi peniruan gerak yang dipertunjukkand. Mekanisme, yaitu gerakan penampilan yang melukiskan proses

dimana gerak yang telah dipelajari, kemudian diterima ataudiadopsi menjadi kebiasaan sehingga dapat ditampilkan denganpenuh percaya diri dan mahir.

e. Respons nyata komplek, yaitu penampilan gerakan secara mahirdan cermat dalam bentuk gerakan yang rumit, aktivitas motorikberkadar tinggi.

f. Penyesuaian, yaitu keterampilan yang telah dikembangkansecara lebih baik sehingga tampak dapat mengolah gerakan danmenyesuaikannya dengan tuntutan dan kondisi yang khususdalam suasana yang lebih problematis.

g. Penciptaan, yaitu penciptaan pola gerakan baru yang sesuaidengan situasi dan masalah tertentu sebagai kreativitas.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

tujuan belajar untuk menambah pengetahuan dan perubahan yang ada

dalam diri peserta didik kearah yang positif.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Belajar merupakan kebutuhan setiap manusia. Belajar juga

merupakan hasil dari pengalaman dan latihan yang berkelanjutan.

Belajar harus terarah untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan

itu, haruslah terlebih dahulu menentukan program belajar. Dengan

program belajar yang telah ditentukan, peserta didik akan memiliki

berbagai pilihan atau alternatif tindakan atau cara untuk mencapai

tujuan.

Page 22: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Menurut Syah (2011:129) Secara global faktor-faktor yang

mempengaruhi proses belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu :

1. Faktor internal ( Faktor dari dalam diri peserta didik), yaknikeadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik.

2. Faktor eksternal ( Faktor dari luar peserta didik), yakni kondisilingkungan di sekitar peserta didik.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenisupaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yangdigunakan peserta didik untuk melakukan kegiataan pembelajaranmateri-materi pelajaran.

Menurut Sukmadinata (2011:162-163) faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor dari dalam diri individuBanyak faktor yang ada dalam diri individu atau si pelejar yangmempengaruhi usaha dan keberhasilan belajarnya. Faktor-faktortersebut menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah dariindividu.

2. Faktor-faktor lingkunganKeberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar diri peserta didik, baik faktor fisik maupun sosial/psikologisyang berada pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Menurut Dalyono (2009:55-60), faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut :

1. Faktor internal ( yang berasal dari dalam diri )a. Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnyaterhadap kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat,sakit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya, dapatmengakibatkan tidak bergairah untuk belajar.

b. Inteligensi dan bakatSeseorang yang memiliki inteligansi baik umumnya mudahbelajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya orang yanginteligensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalambelajar. Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukankeberhasilan belajar

Page 23: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

c. Minat dan motifasiMinat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datangdari hati sanubari. Motifasi adalah daya penggerak ataupendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan.

d. Cara belajarCara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasilbelajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktorfisiologis, pisikologis dan ilmu kesehatan akan memperolehhasil yang kurang memuaskan.

2. Faktor eksternal ( yang berasal dari luar diri )a. Keluarga

Keluarga adalah ayah, ibu dan anak-anak serta famili yangmenjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besarpengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar.

b. SekolahKeadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkatkeberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya,kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaanfasilitas atau perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlahpesrta didik per kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah dansebagainya.

c. MasyarakatKeadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Biladisekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dariorang-orang yang berpendidikan, teruatama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akanmendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabilatinggal di lingkungan banyak anak-anak yang nakal, tidakbersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangisemangat belajar atau dapat dikatakan tidak menunjang sehinggamotivasi belajar berkurang.

d. Lingkungan sekitarKeadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalammempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunanrumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dansebagainya.

Berdasarkan paparan tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang

mempengaruhi belajar yaitu faktor internal (dari dalam diri peserta

didik) yakni kondisi jasmani dan rohani individu dan faktor ekternal

(dari luar diri peserta didik) yang berada pada lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat.

Page 24: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

d. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Slameto (2013:27-28), Prinsip-prinsip belajar itu

Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar, sebagai berikut :

1. Dalam belajar setiap peserta didik harus diusahakan partisipasiaktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuaninstruksional

2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yangkuat pada peserta didik untuk mencapai tujuan instruksional

3. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapatmengembangkan kemampuannya bereksporasi dan belajar belajardengan efektif

4. Belajar perlu ada interaksi peserta didik dengan lingkungannya.

Menurut Dalyono (2009:51-54), prinsip-prinsip belajar adalah

sebagai berikut :

1. Kematangan jasmani dan rohaniKematang jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umurserta kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan kegiatanbelajar. Kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuansecara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar.

2. Memiliki kesiapanSetiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harusmemiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baikfisik, mental maupun perlengkapan belajar.

3. Memahami tujuanSetiap orang yang belajar harus memahami apa tujuannya, kemanaarah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya.

4. Memiliki kesungguhanOrang yang belajar harus memiliki kesungguhan untukmelaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperolehhasil yang kurang memuaskan

5. Ulangan dan latihanPrinsip yang tak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan.Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak,sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan. Sebaliknyabelajar tanpa diulang hasilnya akan kurang memuaskan.

Page 25: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Menurut Uno (2008:184-185), ada lima prinsip belajar yaitu :

1. Mengenali betul apa yang menarik untuk kitaJika kita mengetahui betul apa sesungguhnya yang menarik bagikita, tentu akan lebih mudah mencari ragam informasi penting yangakan kita pelajari.

2. Kenalilah kepribadian diri sendiriJika kita tahu betul siapa kita dan apa yang kita inginkan, makamempelajari sesuatu yang sesuai dengan keinginan dan kepribadiankita menjadi lebih mudah dilakukan. Sebab, apapun yang akan kitapelajari dan pahami, sering kali menjadi sia-sia jika ternyata taksesuai dengan kepribadian kita.

3. Rekam informasi dalam kataLangkah yang paling mudah untuk memahami, mengingat danmempelajari sesuatu adalah dengan kata.

4. Belajar bersama orang lainCara termudah untuk belajar sesungguhnya adalah apabila kitamelakukannya secara bersama-sama.

5. Hargai diri sendiriBelajar memahami dan menyerap informasi akan menjadi lebihterasa bermanfaat dan berarti apabila kita menghargainya.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

peserta didik harus mengenali kepribadiannya terlebih dahulu agar

memiliki kesiapan dalam melakukan kegiatan belajar sehingga

diusahakan partisipasi aktif agar dapat meningkatkan minat dan

motivasi pada peserta didik.

e. Cara Belajar yang efektif

Menurut Slameto (2013:73), cara belajar yang efektif adalah

sebagai berikut :

1. Perlunya bimbinganSelain memberi petunjuk-petunjuk tentang cara-cara belajar, baikpula peserta didik diawasi dan dibimbing sewaktu mereka belajar.

2. Kondisi dan strategi belajarBelajar yang efektif dapat membantu peserta didik untukmeningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuanyang ingin dicapai.

Page 26: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

3. Metode belajarMetode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapaisuatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkanpengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yangdipakai itu akan menjadi kebiasaan.

Menurut Hanafiah dan Suhana (2012:57), cara belajar yang

efektif sangat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal peserta

didik

1. Faktor InternalFaktor internal yang mempengaruhi belajar efektif, di antaranya :a. Kecerdasanb. Bakatc. Minatd. Motivasie. Rasa percaya dirif. Stabilits Emosig. Komitmenh. Kesehatan fisik

2. Faktor EksternalFaktor Ekternal yang mempengaruhi belajar efektif, di antaranya :a. Kompetensi gurub. Kualifikasi guruc. Sarana pendukungd. Kualitas teman sejawate. Atmosfir belajarf. Kepemimpinan kelasg. Biaya

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

dalam belajar peserta didik perlu adanya pengawasan ketika belajar,

dan kompetensi guru dalam memberikan strategi belajar, metode

belajar serta sarana pendukung di sekolah, sehingga sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai.

Page 27: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

2. Kesulitan Belajar

a. Pengertian Kesulitan Belajar

Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar, yakni

peserta didik yang menunjukkan pola-pola perilaku dan sikap yang

menyimpang. Menurut Dalyono (2005: 229), mengatakan bahwa:

“kesulitan belajar adalah keadaan dimana anak didik atau peserta

didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya”.

Menurut Djamarah (2008:235), mengatakan bahwa: “kesulitan

belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar

secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun

gangguan dalam belajar”.

Menurut Dalyono (2010 : 229), mengatakan bahwa : “kesulitan

belajar adalah aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya

dapat berlangsung secara wajar, kadang-kadang dapat cepat

menangkap apa yang dipelajari kadang-kadang terasa amat sulit”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai

hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.

b. Cara-cara mengenal anak didik yang mengalami kesulitan belajar

Menurut Djamarah (2008: 246-247), Beberapa gejala sebagai

indikator adanya kesulitan belajar peserta didik yaitu:

1. Menunjukkan prestasi belajar yang rendah, di bawah rata-rata nilaiyang dicapai oleh kelompok anak didik di kelas

2. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yangdilakukan

Page 28: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

3. Anak didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar4. Anak didik menunjukkan sikap yang kurang wajar5. Anak didik menunjukkan tingkah laku yang tidak seperti biasanya

ditunjukkan kepada orang lain6. Anak didik yang tergolong memiliki IQ tinggi, yang secara

potensial mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang tinggi,tetapi kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar yangrendah

7. Anak didik yang selalu menujukkan prestasi belajar yang tinggiuntuk sebagian besar mata pelajaran, tetapi di lain waktu prestasibelajarnya menurun drastis.

Menurut Syah (2011:172), banyak langkah diagnostik yang

dapat ditempuh guru dalam mengenal anak didik yang mengalami

kesulitan belajar antara lain :

1. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpangpeserta didik ketika mengikuti pelajaran

2. Memeriksa penglihatan dan pendengaran peserta didik khususnyayang diduga mengalami kesulitan belajar

3. Mewawancarai orang tua atau wali peserta didik untuk mengetahuihal ihwal keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar

4. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untukmengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

5. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepadapeserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar

Menurut Dalyono ( 2009:247-248), beberapa gejala sebagai

pertanda adanya kesulitan belajar, misalnya :

1. Menunjukkan prestasi yang rendah atau dibawah rata-rata yangdicapai oleh kelompok kelas

2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh,

berpura-pura, dusta dan lain-lain5. Menunjukkan tingkah laku yang belainan seperti mudah

tersinggung, pemarah, murung, kurang gembira dan selalu sedih.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

peserta didik yang mengalami kesulitan belajar yaitu menunjukkan

Page 29: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

prestasi belajar rendah meskipun hasil yang dicapai tidak sesuai

dengan usaha yang dilakukan dan selalu lambat dalam mengerjakan

tugas.

c. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar

Menurut Yusuf (2011:223), Faktor faktor penyebab kesulitan

belajar dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Faktor InternalAda beberapa faktor yang harus dipenuhi agar belajarnya berhasil.Syarat-syarat itu meliputi fisik dan psikis. Yang termasuk faktorfisik, diantaranya nutrisi (gizi makanan), kesehatan dankeberfungsian fisik (terutama panca indera). Sementara yangmasuk faktor psikis diantaranya adalah kecerdasan, motivasi,minat, sikap, dan kebiasaan belajar, dan suasana emosi.Faktor-faktor internal yang mengakibatkan kesulitan belajar adalahsebagai berikut :a. Ketidakseimbangan mental atau gangguan fungsi mental seperti

kurang perhatian, adanya kelainan, lemah dalam berusaha,kurang enerji untuk bekerja dan belajar karena kekuranganmakanan yang bergizi, kurangnya penguasaan terhadapkebiasaan belajar dan hal-hal fundamental serta kesiapan dirikurang matang.

b. Gangguan fisik seperti kurang berfungsinya organ-organperasaan, alat-alat bicara, dan gangguan kesehatan (sakit-sakitan)

c. Gangguan emosi, seperti merasa tidak aman, kurang bisamenyesuaikan diri, baik dengan orang, situasi maupunkebutuhan. Adanya perasaan yang kompleks, perasaan takutyang berlebihan,perasaan ingin melarikan diri atau menghindardari masalah yang dialami dan ketidakmatangan emosi.

2. Faktor EksternalFaktor ini meliputi aspek-aspek sosial dan non sosial. Yangdimaksudkan dengan faktor sosial adalah faktor manusia, baik yanghadir secara langsung (bertatap muka atau berkomunikasilangsung), maupun kehadirannya secara tidak langsung sepertiberupa foto, suara dalam radio, TV, dan tape recorder. Sedangkanfaktor non sosial adalah keadaan suhu udara (panas,dingin), waktu(pagi, siang, malam), suasana lingkungan (sepi, bising, ramai)keadaan tempat (kualitas gedung, luas ruangan, kebersihan,ventilasi, dan kelengkapan mebeler), kelengkapan alat-alat atau

Page 30: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

fasilitas belajar (ATK, alat peraga, buku-buku sumber, dan mediakomunikasi lainnya).

Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar ini banyak masalah-

masalah yang timbul terutama yang dirasakan oleh peserta didik

sendiri. Sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam

membantu peserta didik agar berhasil dalam hal belajar. Untuk itu

hendaknya sekolah memberikan bantuan kepada peserta didik dalam

mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar. Di

sinilah penting dan perlunya program bimbingan dan konseling untuk

membantu agar mereka berhasil dalam belajar.

Menurut Dalyono (2009:78-79), faktor-faktor penyebab

kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu

berikut ini

1. Faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yangmeliputi :a. Faktor Fisiologisb. Faktor Psikologi

2. Faktor ekstern (faktor dari luar manusia) meliputi :a. Faktor-faktor non-sosialb. Faktor-faktor sosial

Menurut Syah (2011:170), secara garis besar, faktor-faktor

penyebab kesulitan belajar terdiri atas dua macam yaitu :

1. Faktor Intern peserta didik, yakni hal-hal atau keadaan-keadaanyang datang dari dalam peserta didik sendiri.

2. Faktor Ekstern peserta didik, yakni hal-hal atau keadaan-keadaanyang datang dari luar peserta didik.

Page 31: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor

penyebab kesulitan belajar yaitu faktor internal meliputi fisiologis dan

psikologis dan faktor ekternal meliputi sosial dan non-sosial.

d. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar

Dalam rangka mengatasi kesulitan belajar tidak dapat

dipisahkan dari faktor kesulitan belajar, karena itu mencari sumber

penyebab utama dan penyebab peserta lainnya adalah menjadi mutlak

dilakukan secara akurat, afektif, dan efisien.

Menurut Djamarah (2008:250-254), langkah-langkah yang perlu

ditempuh dalam rangka usaha mengatasi kesulitan belajar anak didik,

dapat dilakukan enam tahap, yaitu :

1. Pengumpulan DataUntuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar diperlukanbanyak informasi. Untuk memperoleh informasi perlu diadakanpengamatan langsung terhadap objek yang bermasalah. Teknikinterviu (wawancara) dan teknik dokumentasi dapat dipakai untukmengumpulkan data.Usaha lain yang dapat dilakukan dalam usaha pengumpulan databisa melalui kegiatan sebagai berikuta. Kunjungan rumahb. Studi Kasusc. Sejarah Kasusd. Daftar Pribadie. Meneliti Pekerjaan Anakf. Meneliti Tugas Kelompokg. Melaksanakan tes

2. Pengolahan DataData yang telah terkumpul tidak akan ada artinya jika tidak diolahsecara cermat. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar anak didikjelas tidak dapat diketahui, karena data yang terkumpul itu masihmentah, belum dianalisis dengan seksama. Langkah-langkah yangdapat ditempuh dalam rangka pengolahan data adalah sebagaiberikut :a. Identifikasi Kasusb. Membandingkan Antar Kasus

Page 32: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

c. Membandingkan dengan Hasil Tesd. Menarik Kesimpulan

3. DiagnosisDiagnosis adalah keputusan (penentuan) mengenal hasil daripengolahan data. Tentu saja keputusan yang diambil itu setelahdilakukan analisis terhadap data yang diolah itu.

4. PrognosisKeputusan yang diambil berdasarkan hasil diagnosis menjadi dasarpijakan dalam kegiatan prognosis. Dalam prognosis dilakukankegiatan penyusunan program dan penetapan ramalan mengenaibantuan yang harus diberikan kepada anak untuk membantunyakeluar dari kesulitan belajar.

5. TreatmentTreatment adalah perlakuan. perlakuan di sini dimaksudkan adalahpemberian bantuan kepada anak didik yang mengalami kesulitanbelajar sesuai dengan program yang telah disusun pada tahapprognosis.

6. EvaluasiEvaluasi di sini dimaksudkan untuk mengetahui apakah treatmentyang telah diberikan berhasil dengan baik. Artinya ada kemajuan,yaitu anak dapat dibantu keluar dari lingkaran masalah kesulitanbelajar, atau gagal sama sekali.

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:96-100) ada enam tahap

cara mengatasi kesulitan belajar yaitu:

1. Pengumpulan dataUntuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar, diperlukanbanyak informasi. Untuk memoperoleh informasi tersebut, makaperlu diadakan suatu pengamatan langsung yang disebut denganpengumpulan data.Dalam pengumpulan data dapat dipergunakan berbagai metodediantaranya :1. Observasi2. Kunjungan rumah3. Studi Kasus4. Sejarah Kasus5. Daftar Pribadi6. Meneliti Pekerjaan Anak7. Tugas Kelompok8. Melaksanakan tes (baik tes IQ maupun tes prestasi).

2. Pengolahan dataData yang telah terkumpul dari kegiatan tahap pertama tersebut,tidak ada artinya jika tidak ada pengolahan secara cermat. Semua

Page 33: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

data harus diolah dan dikaji untuk mengetahui secara pasti sebab-sebab kesulitan belajar yang dialami oleh anak.Dalam pengolahan data, langkah yang dapat antara lain adalah :a. Identifikasi Kasusb. Membandingkan Antar Kasusc. Membandingkan dengan Hasil Tesd. Menarik Kesimpulan

3. DiagnosisDiagnosis adalah keputusan (penentuan) mengenai hasil daripengolahan data.

4. prognosisprognosis artinya “ramalan” apa yang telah ditetapkan dalam tahapdiagnosis, akan menjadi dasar utama dalam menyusun danmenetapkan ramalan mengenai bantuan apa yang harus diberikankepadanya untuk membantu mengatasi masalahnya.

5. Treatment (perlakuan)Perlakuan disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepadaanak yang bersangkutan (yang mengalami kesulitan belajar) sesuaidengan program yang telah disusun pada tahap prognosis tersebut.

6. EvaluasiEvaluasi disini dimaksudkan untuk mengetahui, apakah treatmentyang telah diberikan tersebut berhasil dengan baik, artinya adakemajuan atau bahkan gagal sama sekali.

Menurut Dalyono (2009:251-255), Ada enam langkah mengatasi

kesulitan belajar yaitu :

1. Pengumpulan dataUntuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar, diperlukanbanyak informasi. Untuk memperoleh informasi tersebut, makaperlu diadakan suatu pengamatan langsung yang disebut denganpengumpulan data.Dalam pengumpulan data dapat dipergunakan berbagai metode, diantaranya adalah :a. Observasib. Kunjungan rumahc. Studi Kasusd. Sejarah Kasuse. Daftar pribadif. Meneliti pekerjaan anakg. Tugas kelompokh. Melaksanakan tes (baik tes IQ maupun tes prestasi)

2. Pengolahan dataData yang telah terkumpul dari kegiatan tahap pertama tersebut,tidak ada artinya jika tidak diadakan pengolahan secara cermat.

Page 34: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Semua data harus diolah dan dikaji untuk mengetahui secara pastisebab-sebab kesulitan belajar yang dialami oleh anak.Dalam pengolahan data, langkah yang dapat antara lain adalah :a. Identifikasi Kasusb. Membandingkan Antar Kasusc. Membandingkan dengan Hasil Tesd. Menarik Kesimpulan

3. DiagnosisDiagnosis adalah keputusan penentuan mengenai hasil daripengolahan data.

4. Prognosisprognosis artinya “ramalan” apa yang telah ditetapkan dalam tahapdiagnosis, akan menjadi dasar utama dalam menyusun danmenetapkan ramalan mengenai bantuan apa yang harus diberikankepadanya untuk membantu mengatasi masalahnya.

5. Treatment (perlakuan)Perlakuan disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepadaanak yang bersangkutan (yang mengalami kesulitan belajar) sesuaidengan program yang telah disusun pada tahap prognosis tersebut.

6. EvaluasiEvaluasi disini dimaksudkan untuk mengetahui, apakah treatmentyang telah diberikan tersebut berhasil dengan baik, artinya adakemajuan atau bahkan gagal sama sekali.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

mengatasi kesulitan belajar peserta didik, dapat dilakukan enam tahap,

yaitu Pengumpulan data, pengolahan data, diagnosis, prognosis,

treatment (perlakuan), dan evaluasi.

3. Membaca

a. Pengertian Membaca

Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan

sehari-hari, karena membaca tidak hanya untuk memperoleh

informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas

pengetahuan bahasa seseorang.

Page 35: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Menurut Anwar (2003:265), mengatakan bahwa: “ membaca

adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan

melaksanakan atau hanya dalam hati”. Menurut Rahim (2008:2),

mengatakan bahwa: “ membaca pada hakikatnya adalah suatu yang

rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan

tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir,

psikolinguistik, dan metakognitif”.

Menurut Tarigan (2008 :7), mengatakan bahwa: “ membaca

adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca

untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis

melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

membaca adalah kegiatan dari pembaca dalam menerapkan suatu

keterampilan mengolah tuturan tulisan atau bacaan yang dibacanya

dalam rangka memahami isi dari apa yang ditulis.

b. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami

kesulitan membaca

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami

kesulitan membaca menurut Sidiarto (2007:96) yaitu :

1. Anak yang lahir prematur dengan berat lahir rendah dapat

mengalami kerusakkan otak sehingga mengalami kesulitan belajar

atau gangguan pemusatan perhatian.

Page 36: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

2. Anak kurang memahami perintah karena lingkungan di rumah atau

di sekolah menggunakan beberapa bahasa

3. Anak yang sering pindah sekolah karena tugas orang tuanya yang

pindah-pindah kota dengan sistem mengajar membaca yang

berbeda.

4. Anak yang sering absen karena sakit atau ada masalah dalam

keluarga.

5. Anak yang pandai dan berbakat tidak jarang merasa bosan atau

tidak tertarik dengan pembelajaran bahasa sehingga kurang

konsentrasi dan banyak membuat kesalahan.

Menurut Tampubolon (1993:91), faktor-faktor yang

menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar membaca yaitu :

1. Faktor endogenYang dimaksud dengan faktor endogen adalah faktor-faktorperkembangan, baik yang bersifat biologis maupun psikologis danlinguistik (bahasa) yang timbul dalam diri anak.

2. Faktor eksogenYang dimaksud dengan faktor-faktor eksogen ialah hal-hal ataukeadaan diluar diri anak yang dapat berpengaruh negatif padaperkembangan anak, khususnya perkembangan pikiran dankepribadiannya. Secara umum faktor-faktor yang dimaksud dapatdibagi atas tiga bagian (1). Keluarga, (2). Sekolah, (3) Lingkungan.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

anak yang mengalami kesulitan membaca karena kurangnya

memahami perintah yang diberikan karena menggunakan perbedaan

bahasa dan penggunaan sistem pembelajaran membaca yang berbeda-

beda serta penyesuaian diri dengan keluarga, sekolah dan lingkungan.

Page 37: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

c. Ciri-ciri anak berkesulitan dalam membaca.

Menurut Holt (2012:152), ciri-ciri anak berkesulitan dalam

membaca adalah :

1. Kurang terbiasa dengan bentuk-bentuk huruf dan kata2. Kesulitan mengurutkan huruf-huruf dalam kata.3. Sulit menyuarakan fonem dan memadukannya menjadi sebuah

kata.4. Sulit mengeja secara benar.

Menurut Aziz (2006:16), ciri khusus anak berkesulitan

membaca di antaranya:

1. memori visual (penglihatan) dan auditorial (pendengaran) yangmiskin,

2. kelemahan memori jangka pendek dan jangka panjang,3. kesulitan mengingat hari dalam satu minggu dan waktu,4. kesulitan membedakan kiri dan kanan,5. kurang koordinasi dan keseimbangan,6. sulit mengeja kata dan huruf,7. kurang bisa membaca simbol bunyi, dan8. lemahnya kemampuan berpikir konseptual

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

ciri-ciri kesulitan membaca adalah kesulitan mengeja huruf atau kata

secara benar karena kurang biasa dengan bentuk huruf dan kurang bisa

membaca simbol bunyi disebabkan karena lemahnya kemampuan

berpikir.

d. Cara mengatasi anak kesulitan dalam membaca.

Menurut Nuttal ( dalam Abidin 2012), anak yang mengalami

kesulitan membaca dapat dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :

1. Memberanikan anak membaca2. Mendorong anak membaca3. Menjajaki kemampuan baca anak agar mengetahui kelemahan anak

dalam membaca

Page 38: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

4. Modeling membaca: mendemontrasikan cara-cara yang dibutuhkananak dalam membaca

5. Klarifikasi: memberikan contoh baca, menjelaskan strategimembaca dan memberikan pembelajaran secara eksplisit jikadiperlukan.

Menurut Widiatmoko (2011: 43-45), cara mengatasi kesulitan

dalam membaca adalah sebagai berikut :

1. Agar lebih berkonsentrasi2. Meningkatkan motivasi dalam membaca3. Menghilangkan rasa kekhawatiran dalam menghadapi bacaan4. Menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca seperti

vokalisasi, gerakan bibir, gerakan kepala, dan sub vokalisasi.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

cara mengatasi kesulitan dalam membaca harus memberanikan anak

membaca agar dapat menghilangkan kekhawatiran dalam menghadapi

bacaan dan meningkatkan motivasi dalam membaca.

4. Minat Baca

a. Pengertian Minat

Minat adalah keinginan yang ada dalam diri seoramg dalam

melakukan sesuatu, sehingga tujuan yang ingin dilakukan seseorang

tersebut akan terlaksana karena adanya keinginan tersebut.

Menurut Hamalik (2010:174), mengatakan bahwa:”minat yaitu

kebutuhan atau kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang

menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan untuk mencapai

tujuan”.

Page 39: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Menurut Slameto (2003:180), yaitu :

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu halatau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalahpenerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatudiluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakinbesar minat.

Menurut Arikunto (2010:217), mengatakan bahwa : “minat

adalah kesadaran peserta didik adalah kesadaran seseorang, bahwa

suatu objek, suatu soal atau suatu situasi yang mengandung sangkut

paut dengan dirinya”.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

minat adalah kebutuhan seseorang dalam diri untuk mencapai tujuan

sebab pada dasarnya semakin kuat hubungan antara diri dan diluar diri

semakin besar minat.

b. Minat Membaca

Minat membaca merupakan kemauan atau hasrat dari seseorang

untuk mempelajari suatu sumber bacaan yang ada kaitan dengan

kepentingan pribadinya.

Menurut Sutarno (2006:27), mengatakan bahwa:”minat baca

seseorang dapat diartikan sbagai kecenderungan hati yang tinggi orang

tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu”.

Menurut Rahim (2008:28), mengatakan bahwa:” minat baca

adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk

membaca”.

Page 40: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

minat membaca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh

ketekunan dan cenderung menetap serta dilakukan dengan penuh

kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira.

c. Cara meningkatkan minat membaca

Menurut rubin (dalam Rahim, 2008:130) yang dapat dilakukan

dalam menumbuhkan mnat membaca adalah :

1. Setiap siswa harus membaca2. Guru juga harus membaca ketika siswa membaca3. Siswa tidak perlu membuat laporan apapun tentang apa yang telah

mereka baca4. Siswa membaca untuk periode waktu tertentu5. Siswa memilih bahan bacaan yang mereka sukai

Menurut Wardani (dalam Rahim, 2008:131) menumbuhkan

minat membaca adalah :

1. Guru menganjurkan siswa untuk membaca buku2. Guru menceritakan satu kejadian yang dibaca dari berbagai sumber

(misalnya buku, koran, majalah) sebagai titik tolak pembelajaran3. Guru meminta siswa menceritakan peristiwa yang pernah mereka

baca4. Memberi siswa tugas membaca secara berkesinambungan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

menumbuhkan minat membaca yaitu guru sebagai contoh dalam

membaca dan dalam memilih bahan bacaan yang disukai peserta

didik.

Page 41: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

5. Konseling Individual

a. Pengertian Konseling

Suasana hubungan konseling ini meliputi penggunaan

wawancara untuk memperoleh dan memberikan berbagai informasi,

melatih atau mengajar, meningkatkan kematangan, memberikan

bantuan melalui pengambilan keputusan dan usaha-usaha

penyembuhan (terapi).

Menurut American School Counselor Association ( dalam Yusuf

2010:8), mengatakan bahwa

Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasiapenuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan darikonselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuandan keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasimasalah-masalahnya”.

Menurut Walgito ( 2010 : 8), mengatakan bahwa : “

Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu untukmemecahkan masalah kehidupannya dengan cara wawancaradan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapiindividu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

Menurut Willis (2013:18), mengatakan bahwa :

Konseling adalah upaya bantuan yang diberikan seorangpembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadapindividu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebutberkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasimasalahnya, dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkunganyang selalu berubah.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

Konseling adalah hubungan tatap muka yang diberikan oleh

Page 42: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

pembimbing yang berpengalaman kepada klien dalam mengentaskan

permasalahannya secara optimal.

b. Pengertian Konseling Individual

Layanan konseling individual merupakan layanan langsung

yang dilakukan secara tatap muka dengan guru BK bertujuan untuk

membahas dan mengentaskan permasalahan yang dialami peserta

didik.

Menurut Hallen (2002:128), menyatakan bahwa :

Layanan konseling individual yaitu layanan bimbingan dankonseling yang memungkinkan peserta didik mendapat layanankonseling tatap muka (secara perorangan) dengan gurupembimbing dalam rangka pengentasan permasalahan pribadiyang dideritanya.

Menurut Tohirin (2007:163) menyatakan bahwa : ”Konseling

individual adalah layanan konseling yang diselenggarakan oleh

seorang pembimbing (konselor) terhadap seorang klien dalam rangka

pengentasan masalah pribadi”.

Menurut Willis (2013:159), mengatakan bahwa :

Konseling individual adalah mempunyai makna spesifik dalamarti pertemuan konselor dengan klien secara individual, dimanaterjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport, dankonselor berupaya memberikan bantuan untuk pengembanganpribadi klien serta klien dapat mengantisipasi masalah-masalahyang dihadapinya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

layanan konseling individual adalah layanan yang diberikan secara

langsung secara tatap muka dalam rangka pengentasan permasalahan

yang dihadapi klien.

Page 43: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

c. Tujuan Konseling Individual

Menurut Tohirin (2009:164), mengatakan bahwa: “Tujuan

layanan konseling individual adalah agar klien memahami kondisi

dirinya, lingkungannya, permasalahan yang dialaminya, kekuatan dan

kelemahan dirinya sehingga klien mampu mengatasinya”.

Menurut Suhesti (2012), mengatakan bahwa: “Layanan

konseling Individual bertujuan untuk membantu mengatasi

permasalahan yang sedang dihadapi klien”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

layanan konseling individual adalah membantu mengentaskan

masalah yang dialami klien, sehingga individu tersebut dapat

mengembangkan persepsinya kearah positif.

d. Pendekatan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Terapi kognitif bekerja dengan sangat baik pada klien-klien

yang dapat memfokuskan pikiran otomatisnya dan bertanggung jawab

untuk membantu dirinya. Kognitif termasuk proses-proses yang

melibatkan mengidentifikasi dan memprediksi berbagai hubungan

komplek di antara berbagai kejadian untuk tujuan adaptasi.

Teknik merupakan suatu cara yang dapat dilakukan konselor

untuk membantu konseli dalam pemberian layanan bimbingan dan

konseling

Page 44: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

a. Cara atau teknik Pelaksanaan Pendekatan Layanan Konseling

Individual dalam Mengatasi kesulitan belajar membaca dapat

menggunakan teori terapi kognitif adalah sebagai berikut:

1) Terapis membantu mengidentifikasi permasalahan klien

2) Memasang batas-batas dan menyusun situasi terapi

3) Terapis memfasilitasi klien mengembangkan keterampilan

dalam membantu dirinya

4) Klien lebih ditekankan mengubah pola pikir

5) Sesi-sesi terapi kognitif pada umumnya berlangsung selama 45

menit.dalam 16 sesi

b. Tujuan Terapi

Terapi kognitif memiliki tujuan eksplisit mengisi kembali

energi reality testing system (sistem pengujian realitas) klien.

Menurut Richard Nelson (2006 :573) tujuan terapi adalah

sebagai berikut :

1) Memonitor pikiran otomatik negatifnya

2) Mengenali hubungan antara kognitif, afek dan perilaku

3) Memeriksa dan menguji realitas bukti-bukti yang mendukung

dan berlawanan dengan pikiran otomatik yang terdistorsi

4) Mengganti kognitif-kognitif terbias dengan interprestasi-

interprestasi yang realitas

5) Belajar mengidentifikasi dan mengubah keyakinan yang

mempredisposisikannya untuk mendistorsi pengalamannya

Page 45: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

c. Prosedur Pelaksanaan Konseling Individu Untuk Mengatasi

Kesulitan Belajar Peserta Didik

1) Membantu mengidentifikasi permasalahan klien

a) Klien menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: “Apa saja

bagian dari keseluruhan permasalahan?”, “Bagaimana

perasaan klien dengan masalahan itu?”, “Dalam situasi apa

saja permasalahan itu terjadi?”, “Dalam menghadapi

permsalahan diberikan jangka waktu seberapa lama yang

diberikan?”, Seberapa sering menggunakan layanan

bimbingan konseling di sekolah?”, dan “Apa saja akibat

yang akan terjadi?”.

b) Mengidentifikasi pikiran-pikiran dan bayangan-bayangan

klien ketika sebuah emosi dipicu: “Seberapa jauh klien

merasa mampu mengontrol pikiran dan bayangannya?”, dan

“Prediksi tentang seberapa jauh kemungkinan masalahnya

untuk timbul dan apa yang akan terjadi?”.

2) Memasang batas-batas dan menyusun situasi terapi

a) Memberikan dasar pemikiran untuk terapi

b) Menghilangkan gejala

c) Memunculkan informasi penting

d) Proses terapi dibatasi waktu

3) Memfasilitasi klien mengembangkan keterampilan membantu

dirinya

Page 46: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

a) Cobalah belajar menganalisis masalah yang sudah terjadi

pada anda atau orang lain, dari sini anda akan menemukan

suatu kesimpulan

b) Membuat tugas-tugas PR yang cocok

4) Klien lebih ditekankan mengubah pola pikir

a) Pikiran: berusaha menunjukkan permasalahan yang klien

hadapi berhubungan dengan pola pikir yang negatif,

menunjukkan bagaimana klien harus bepikir positif,

mampu memisahkan pola pikir negatif dengan positif.

Setelah klien menyadari permasalahan yang dihadapi

bersumber dari pikiran negatif, maka konselor menunjukkan

pemikiran yang positif, dan klien berusaha mengubah pola

pikir menjadi positif.

b) Perasaan: menyusun situasi yang menimbulkan kecemasan

dari yang kurang hingga yang paling mencemaskan klien,

memberi latihan relaksasi otot-otot yang dimulai dari lengan

hingga otot kaki, dan klien diminta membayangkan situasi

yang menyenangkan seperti di pantai, di tengah taman yang

hijau, dan lain-lain.

c) Perilaku: menciptakan kondisi yang sedemikian rupa seperti

suasana yang tenang dan nyaman pada saat dalam proses

konseling sehingga konseli dapat mengubah perilakunya

serta memecahkan masalahnya

Page 47: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian yang peneliti

lakukan adalah sebagai berikut :

Pada tahun 2014 Jumani melakukan penelitian tentang peran konselor

dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik kelas III SDIT Sahabat alam

Palangka Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran yang

dilakukan konselor dalam mengatasi kesulitan belajar membaca terhadap

peserta didik kelas III SDIT Sahabat Alam Palangka Raya Tahun Pelajaran

2013/2014

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai peneliti akan menggunakan

bentuk penelitian pendekatan kualitatif hasil penelitian ini adalah berdasarkan

hasil perpanjangan pengamatan tersebut, maka peran konselor dalam

mengatasi kesulitan belajar sudah cukup karena data yang peneliti dapat dari

beberapa sumber sudah cukup kuat bahwa peran konselor dalam mengatasi

kesulitan belajar sangat penting dengan demikian peserta didik merasa

diperhatikan dan dapat mandiri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh guru pada saat pembelajaran di ruang kelas.

Pada tahun 2010 Meny Kusworo melakukan penelitian tentang faktor-

faktor penyebab kesulitan membaca peserta didik pada pelajaran bahasa

indonesia di SDN 1 kalampangan tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan membaca

peserta didik pada pelajaran bahasa indonesia di SDN 1 kalampangan tahun

pelajaran 2009/2010

Page 48: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai peneliti akan menggunakan

bentuk penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk

mendapatkan suatu gambaran mengenai suatu kenyataan. Hasil penelitian ini

adalah berdasarkan hasil tes membaca yang diberikan terhadap 32 peserta

didik dapat diketahui bahwa 18 (56,2%) peserta didik yang membaca kata

demi kata, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka faktor membaca

kata demi kata dikategorikan “sedang”, sebagai faktor penyebab kurangnya

kemampuan membaca peserta didik kelas 3 SDN 1 Kalampangan kemudian

sebanyak 8(25%) peserta didik yang melakukan penghubungan huruf atau

kata sehingga dikategorikan “sangat kurang” dominan sebagai faktor

penyebab kurangnya kemampuan membaca peserta didik kelas 3 di SDn1

Kalampangan. Selanjutnya dapat diketahui sebanyak 13(40,6%) peserta didik

yang melakukan pengulangan kata dalam membaca. Berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan maka faktor pengulangan kata dikategorikan “kurang”

dominan sebagai faktor penyebab kurangnya kemampuan membaca peserta

didik kelas 3 SDN 1 Kalampangan.

Sedangkan penelitian ini berjudul tentang layanan konseling individual

untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMPN 14 Palangka Raya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian

layanan konseling individu untuk mengatasi kesulitan belajar dan untuk

mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dalam hal membaca dan

mengeja di SMPN 14 Palangka Raya

Page 49: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

BAB III

METODOLOGI PENELITAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN-14 Palangka Raya pada

peserta didik kelas VII-B tahun pelajaran 2013/2014.

Adapun penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan pengamatan

hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa ada peserta didik yang

mengalami kesulitan belajar membaca di kelas VII-B SMPN-14

Palangka Raya,

2. Waktu Penelitian

Jadwal terlampir dilampiran

B. Alur Penelitan

Penelitian ini dimulai dari mengantarkan Surat Penelitian dari Dinas

Pendidikan kepada Kepala SMP Negeri 14 Palangkaraya. Di hari berikutnya

peneliti memulai untuk penelitian dengan kegiatan observasi di lingkungan

sekolah dan memulai mengambil foto lingkungan SMP Negeri 14

Palangkaraya, kegiatan Guru BK saat memberikan konseling individu.

Setelah didapatkan hasil dari observasi maka peneliti melakukan kegiatan

pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah,

Guru BK, guru mata pelajaran, peserta didik dan orang tua.

Setelah hasil dari wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru BK , guru

mata pelajaran dan orang tua didapatkan oleh peneliti maka peneliti

Page 50: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

melanjutkan dengan memberikan konseling individu kepada peserta didik

tersebut. Setelah semua data selesai didapatkan oleh peneliti maka

selanjutnya peneliti memulai penyusunan laporan.

C. Metode dan Prosedur Penelitan

1. Metode

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif yang dipakai dalam

penelitian ini yaitu studi kasus.

2. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yaitu ; pertama, dengan membuat surat

permohonan ijin penelitian ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dengan melampirkan proposal

penelitian yang telah diseminarkan. Kedua, membuat surat ijin penelitian

ke Dinas Pendidikan dan akan ditandatangani oleh Dosen Pembimbing.

Ketiga, menyerahkan ijin penelitian kepada Kepala SMPN 14 Palangka

Raya.

D. Data dan Sumber Data

Data yang ingin dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian ini dengan

melakukan observasi tentang lingkungan SMP Negeri 14 Palangkaraya,

kegiatan peserta didik di sekolah kemudian melakukan wawancara dan

pengambilan gambar atau dokumentasi.

Sumber data yang dikumpulkan berasal dari wawancara dengan Kepala

Sekolah, Guru BK, guru mata pelajaran, orang tua dan Peserta Didik, serta

Page 51: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

dokumentasi tentang lingkungan sekolah, dan dokumentasi hasil wawancara

dengan Kepala Sekolah, Guru BK, guru mata pelajaran, orang tua dan Peserta

Didik.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi

keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara

mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah

data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari

sumber tidak langsung (data sekunder).

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan

untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat

diperlihatkan penggunaannya melalui wawancara, observasi, dokumentasi

dan sebagainya.

Sedangkan instrument pengumpul data merupakan alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrument dapat

berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

Page 52: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

orang, maka observasi tidak berbatas pada orang, tetapi juga obyek –

obyek yang lain.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data

maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Peneliti

melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru BK, guru mata

pelajaran, orang tua dan peserta didik

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur

:

a. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti

apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar

pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat

menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material

lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.

b. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang

akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting

masalah yang ingin digali dari responden.

F. Prosedur Analisis Data

Prosedur analisis data dalam penelitian ini terdiri atas :

1. Observasi

Peneliti dalam melakukan observasi mengamati tentang lingkungan

SMP Negeri 14 Palangkaraya seperti jumlah kelas, perpustakaan, tempat

Page 53: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

parkir. Selain mengamati lingkungan SMP Negeri 14 Palangkaraya dan

sekitarnya peneliti juga mengamati tentang peserta didik dan kegiatannya

seperti saat berada didalam kelas dan diluar kelas. Selain peserta didik

peneliti juga mengamati guru BK saat memberikan konseling individu

kepada peserta didik, pada saat itu guru BK dalam pelaksanaan konseling

individu melakukan wawancara konseling dan memberikan nasehat.

2. Wawancara

Peneliti melakukan tanya jawab dengan guru BK, dan Kepala

Sekolah, guru mata pelajaran, peserta didik, dan orang tua tentang proses

kegiatan pemberian konseling individu dalam mengatasi kesulitan belajar

membaca dan tentang tempat saat pemberian konseling individu di

sekolah.

3. Dokumentasi

Peneliti mengambil dokumentasi tentang lingkungan SMP Negeri

14 Palangkaraya, guru BK saat memberikan konseling individu kepada

peserta didik.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

1. Uji Kredibilitas

a. Perpanjangan pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan ulang seperti melakukan

observasi dan wawancara dengan sumber data ataupun data yang baru.

Dengan melakukan pengamatan ini maka hubungan peneliti dengan

peserta didik, guru BK (narasumber) narasumber akan semakin akrab

dan saling terbuka sehingga tidak ada rahasia lagi.

Page 54: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

b. Meningkatkan ketekunan

Peneliti melakukan pemeriksaan kembali apakah data yang

ditemukan tentang pemberian konseling individu kepada peserta didik

sudah sesuai atau tidak dalam kegiatan pengumpulan data baik seperti

wawancara.

c. Triangulasi

Peneliti melakukan pengecekan data dari berbagai sumber

seperti Kepala Sekolah, Guru BK, guru mata pelajaran, orang tua dan

peserta didik tentang kesulitan belajar membaca dan pemberian

konseling individu. Apakah data yang diperoleh sudah sesuai atau

tidak.

d. Analisis Kasus Negatif

Peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bisa

bertentangan dengan data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti.

Misalnya data tentang kesulitan belajar membaca dan pemberian

konseling individu. Apabila tidak ada lagi data yang tidak sesuai atau

bertentangan dengan data yang sudah didapatkan peneliti maka data

yang sudah dikumpulkan tentang kesulitan belajar membaca dan

pemberian konseling individu sudah dapat dipercaya.

e. Menggunakan Bahan Referensi

Page 55: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Peneliti mengumpulkan data dengan observasi dan wawancara.

Agar hasil penelitian dari peneliti dapat dipercaya maka peneliti

memberikan bukti autentik seperti foto – foto tentang pemberian

konseling individu oleh guru BK, foto wawancara dengan Kepala

Sekolah, Guru BK, guru mata pelajaran, orang tua dan Peserta Didik.

f. Mengadakan Member Check

Peneliti mengecek data yang sudah diperoleh dengan apa yang

diberikan oleh narasumber seperti Peserta Didik, Kepala Sekolah, dan

Guru BK, guru mata pelajaran, dan orang tua.

2. Uji Transferability

Penelitian kualitatif peneliti membuat laporannya harus

memberikan uaraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

Dengan demikian, pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut,

sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan

hasil penelitian tersebut di tempat lain. Bila pembaca laporan penelitian

memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya suatu hasil penelitian

dapat diberlakukan transferability, maka laporan tersebut memenuhi

standar transferabilitas.(Sanafiah, dalam Sugiyono 2008).

3. Pengujian Defendability

Penelitian kualitatif, uji defendability dilakukan dengan melakukan

audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh

auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan

aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

4. Pengujian Konfirmability

Page 56: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Penelitian kualitatif mirip dengan uji dependability sehingga

pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability

berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan.

Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang

dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar

konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi

hasilnya ada.

Page 57: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Profil Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Palangka Raya yang

beralamat jalan tingang ujung palangkaraya adapun profil SMP Negeri

14 Palangka Raya yaitu :

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 14 Palangkaraya

b. Alamat Sekolah : JalanTingang Ujung Palangkaraya

Nomor Telepon : (0536) 338809 - 3384098

c. Nama Kepala Sekolah : ARIMATEA SANDHER, S.Pd

1. No Telp/ Hp : 081349019627

2. KategoriSekolah : SBI/ SSN/ Rintisan SSN/ REGULER

3. NSS / NIS / NDS : 20. 1. 14. 60. 01. 014/ 200300

d. Tahun didirikan : 2005

e. Tahun beroperasi : 2005/ 2006

f. Kepemilikan Tanah : Pemerintah Daerah

1. Status tanah : SuratKeterangan Tanah (S. K. T)

2. Luas tanah : 8.000 meter Persegi (100 x 80 m)

3. Status bangunan : Milik Pemerintah

4. Luas bangunan : 1575 Meter

Page 58: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

2. Visi dan Misi SMP Negeri 14 Palangka Raya

Adapun Visi dan Misi SMP Negeri 14 Palangkaraya adalah sebagai

berikut :

a. Visi :

Menjadi sekolah yang memiliki keunggulan sehingga dipercaya oleh

masyarakat dan menjadi sekolah favorit.

b. Misi :

1. Menegakkan disiplin sekolah

2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk mencapai

prestasi akademis maupun non akademis yang tinggi.

3. Secara bertahap mencukupi sarana dan prasarana pendidikan.

4. Secara bertahap meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan.

3. Lokasi dan Sarana Prasarana

a. Lokasi

Sekolah Menengah Pertama Negeri-14 Palangka Raya, berlokasi

di jalan Tingang Ujung (Lingkar Luar) Palangka Raya

b. Sarana Prasarana

1. Gedung

Gedung SMPN-14 Palangka Raya terdiri dari 6 kelas, kondisi

gedung sekolah yang cukup terawat membuat suasana

pembelajaran sebenarnya dapat belangsung dengan nyaman. Secara

rinci jumlah ruangan dan penunjang kegiatan di SMPN-14

Palangka Raya adalah sebagai beikut :

Page 59: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Tabel 1Gedung dan Ruang Penunjang

No Ruang Jumlah

1 Ruang Kelas 6

2 Ruang Kepsek 1

3 Ruang Guru 1

4 Perpustakaan 1

5 Toilet Guru 1

6 Toilet Peserta Didik 1

Sumber data : tata usaha (TU) SMPN-14 Palangka Raya

2. Fasilitas Sekolah

Fasilitas yang dimiliki oleh SMPN-14 Palangka Raya saat ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 2Daftar fasilitas sekolah

No Nama Fasilitas Jumlah Keadaan

1 Lapangan Volly 1 Baik

2 Lapangan Sepakbola 1 Baik

3 Parkir 1 Baik

Sumber data : tata usaha (TU) SMPN-14 Palangka Raya

c. Data Kepegawaian

Jumlah tenaga pengajar yang berada di SMPN-14 Palangka Raya

berjumlah sebanyak 31 orang, yang terbagi

1. 1 orang kepala sekolah

Page 60: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

2. 27 orang guru tenaga pengajar (PNS)

3. 5 orang tenaga honor

B. Temuan Penelitian

Temuan atau hasil dalam penelitian ini didapat berdasarkan hasil

observasi dan wawancara yang diberikan oleh pihak sekolah diantaranya

Kepala Sekolah, guru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, orang

tua, dan peserta didik yang berkaitan dengan pelaksanaan layanan konseling

individu di SMPN-14 Palangka Raya, dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Hasil Observasi ( pengamatan )

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu observasi

ke sekolah pada tanggal 21 April 2014 bertemu dengan kepala sekolah

dan guru BK meminta ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah

tersebut. Setelah itu peneliti bertemu dengan kepala sekolah untuk

memberikan ijin penelitian pada tanggal 28 April 2014. Peneliti kembali

dan bertemu guru BK meminta arahan untuk melakukan penelitian yang

berhubungan dengan layanan konseling individu, dalam melaksanakan

penelitian di SMPN-14 Palangka Raya baru diijinkan dimulai sejak

tanggal 29 April 2014.

Berdasarkan arahan dari guru BK, peneliti diperbolehkan

melakukan penelitian dan pendekatan kepada peserta didik yang

mengalami kesulitan belajar membaca yaitu yang berada dikelas VII-B

SMPN-14 Palangka Raya, selama melaksanakan penelitian tentang

pelaksanaan konseling individu untuk mengatasi kesulitan belajar

Page 61: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

membaca di SMPN-14 Palangka Raya, peneliti mewawancarai peserta

didik yang mengalami kesulitan belajar membaca, guru BK, Kepala

Sekolah, guru mata pelajaran dan orang tua untuk memperkuat data

dalam penelitian.

Selama penelitian, tidak ada kendala yang peneliti jumpai karena

peneliti dapat melakukan observasi dan dokumentasi di ruang kelas

maupun di ruang guru. Selama melaksanakan penelitian peneliti

melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara di sekolah, peneliti

melihat keadaan sekolah cukup kondusif dan nyaman bagi peserta didik

dalam proses belajar mengajar, serta prasarana yang memadai dalam

melaksanakan belajar mengajar di sekolah. Peneliti juga melakukan

dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data tentang sekolah dan

foto-foto sebagai bukti telah melakukan penelitian di sekolah dalam

melaksanakan wawancara, peneliti juga melakukan foto bersama dengan

nara sumber dan merekam pembicaraan yang dilakukan.

Adapun hasil observasi terhadap peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar membaca adalah sebagai berikut :

a. Peserta didik

Peneliti melihat ke dalam kelas proses belajar mengajar yang

sedang berlangsung. Selama pembelajaran berlangsung suasana

ruangan berjalan dengan kondusif. Peserta didik yang menjadi subjek

penelitian duduk sendirian, Selanjutnya dalam pembelajaran peserta

didik tersebut termasuk anak yang pendiam dan memperhatikan guru

Page 62: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

ketika menjelaskan di depan kelas meskipun sering menunduk, pada

saat itu peserta didik tersebut disuruh menjawab pertanyaan oleh guru

disaat itu peserta didik tidak dapat menjawab dan ada temannya yang

mengejek dan peserta didik tersebut langsung marah dengan wajah

cemberut. Pada hari selanjutnya peserta didik sedang meminjam

catatan temannya, jadi pada saat guru menjelaskan di depan kelas

peserta didik tersebut sedang menulis sendiri di mejanya. Di luar kelas

peserta didik tersebut sangat baik bergaul dengan teman sebayanya,

mereka bemain dan bercanda dengan teman-temannya di teras depan

kelas.

b. Guru Bimbingan dan Konseling

Pada saat peneliti melakukan observasi guru BK menceritakan

ada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar membaca, awal

diketahui pada saat pembelajaran bahasa indonesia, peserta didik

disuruh membaca satu persatu ke depan kelas setelah dites disuruh

membaca ternyata benar peserta didik tersebut mengalami kesulitan

belajar membaca. Pada hari berikutnya guru BK memanggil peserta

didik untuk melaksanakan konseling individu, konseling individu

dilakukan di ruang guru karena tidak adanya ruang BK. Guru BK juga

berperan aktif mengontrol semua peserta didik dengan berkeliling

disekitar sekolahan untuk mengetahui apakah ada peserta didik yang

berkeliaran karena keadaan sekolah yang tidak memiliki pagar jadi

dengan mudah peserta didik bermain ketika pembelajaran

Page 63: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

berlangsung. Pada saat istirahat guru BK sering jalan-jalan disekitar

kelas dan pada saat itu sesekali guru BK menegur peserta didik untuk

memasukkan baju, karena ada ditemukan peserta didik yang sering

mengeluarkan bajunya ( berpakaian kurang rapi ).

2. Hasil Wawancara

a. Peserta didik

Berdasarkan wawancara dengan peserta didik berkaitan dalam

permasalahan kesulitan belajar yang dilakukan oleh peneliti kepada

peserta didik kelas VII-B SMPN-14 Palangka Raya, Sebagaimana

peneliti dapatkan dari fris,10 mei 2014 sebagai berikut :

“ Ya kesulitan belajar membaca ”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa peserta didik tersebut

mengalami kesulitan belajar membaca

Terkait dengan permasalahan kesulitan belajar membaca guru

bimbingan dan konseling memberikan konseling individu.

Sebagaimana peneliti dapatkan dari fris,10 mei 2014 sebagai berikut :

“ Ya bu saya pernah dipanggil guru BK, masalah kesulitanbelajar membaca, guru BK menyuruh giat belajar ja dirumah ”.

Dari paparan tersebut di atas, peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar membaca yang dilakukan guru BK menyuruh lebih

giat belajar

Page 64: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Berdasarkan wawancara berkaitan dengan faktor penghambat

peserta didik yang mengalami kesulitan belajar membaca.

Sebagaimana peneliti dapatkan dari fris,13 mei 2014 sebagai berikut :

“ Saya sering malas belajar karena kecapean setiap subuhngantarin kakak belanja jadi banyak waktu untuk tidurkalau di rumah apalagi kalau belajar sering dimarah-marahin dan malu juga sama adik yang sudah lancarmembaca. Saya masih kesulitan belajar membaca mengejadan saya kesulitan melafalkan huruf M dan N karena seringterbalik. apalagi kalau disuruh membaca maju satu persatukedepan kelas saya sering merasa gugup-gugup dan kalaudidikte saya tidak bisa jadi pinjam catatan teman “.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa berbagai macam faktor

yang mempengaruhi kesulitan belajar membaca seperti kelelahan,

dalam melafalkan huruf sering salah, kurang konsentrasi dan tidak ada

minat untuk belajar.

Berdasarkan wawancara dengan peserta didik yang berkaitan

dalam mengatasi kesulitan belajar membaca. Sebagaimana peneliti

dapatkan dari PD,13 mei 2014 sebagai berikut :

“ Dalam belajar membaca saya harus mempunyai keinginanuntuk belajar setidaknya mempunyai minat agar tidakmalas lagi dan dapat mengatur waktu untuk belajar, sayaakan mencoba memulai membaca buku yang diberikan olehibu, saya akan membacanya dengan mengeja terlebihdahulu sampai lancar setelah itu merangkainya menjadisebuah kalimat ”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa peserta didik berusaha

mengatasi kesulitan belajar membaca dengan cara memotivasi dirinya

agar dapat membaca.

Page 65: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Dari paparan tersebut di atas, kesimpulannya adalah peserta

didik yang mengalami kesulitan belajar membaca disebabkan oleh

berbagai macam faktor baik fisiologis maupun psikologis tetapi

setidaknya peserta didik tersebut berusaha mengatasi kesulitan

belajarnya dengan cara memotivasi dirinya.

b. Guru Bimbingan dan Konseling

Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling, konselor dalam

pelaksanaan layanan konseling individu diberikan kepada peserta

didik dalam mencapai tujuan konseling secara baik. Sebagaimana

peneliti dapatkan dari GBK.6 mei 2014 sebagai berikut :

“ Layanan konseling individu kalau memang anaknya maudatang sendiri kapan saja tapi kalau untuk yang dipanggilbiasanya kalau ada anak yang bermasalah, karena untukkonseling individu tidak terjadwal ”.

Dari paparan tersebut di atas, dalam melaksanakan layanan

konseling individu tidak ada jadwal kegiatan yang khusus.

Penggunaan teknik dalam memberikan layanan konseling

individu yang datang atas kesadaran dirinya sendiri Sebagaimana

peneliti dapatkan dari GBK.6 mei 2014 sebagai berikut :

“ Kalau memang masalah anak yang datang sendiri teknikyang kita gunakan kita biarkan anak itu bicaramengeluarkan apa yang ingin disampaikan ”.

Dari paparan tersebut di atas, pelaksanaan konseling individu

atas dasar kesadarannya sendiri itu dibiarkan mengungkapkan

permasalahannya.

Page 66: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Teknik dalam memberikan layanan konseling individu yang

datang karena dipanggil dalam pelaksanaan konseling. Sebagaimana

peneliti dapatkan dari GBK.6 mei 2014 sebagai berikut :

“ Kalau yang dipanggil tekniknya menanya dulu, kemudiandinasehati, kemudian ditanya lagi apa maunya, apa diasanggup mengikuti peraturan. Oleh yang dipanggil itu yangbermasalah kalau konseling individu yang datang sendiri ituyang mudah tetapi jarang ”.

Dari paparan tersebut di atas, peserta didik yang dipanggil untuk

melaksanakan konseling individu adalah peserta didik yang

bermasalah untuk diberikan arahan

Respon atau tanggapan peserta didik dalam pelaksanakan

konseling individu. Sebagaimana peneliti dapatkan dari GBK.6 mei

2014 sebagai berikut :

“ Tanggapannya bagus aja karena kebanyakkan tidak maumengungkapkan masalahnya dengan dipanggil ada masalahkecil jadi kita langsung tanyakan masalah pribadi, masalahkeluarga. Mereka senang karena bisa cerita, awalnyamereka tidak datang sendiri karena malu, tetapi kalaudipanggil mereka bisa cerita panjang lebar “.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa respon peserta didik

terhadap pelaksanaan konseling sudah baik, meskipun peserta didik

dalam mengungkapkan permasalahan itu harus dipanggil terlebih

dahulu karena jarang yang datang atas kesadaran dirinya sendiri.

Kendala pelaksanaan konseling individu, Sebagaimana peneliti

dapatkan dari GBK.6 mei 2014 sebagai berikut :

“ Kalau kendalanya tidak ada karena kalau untuk dipanggildatang aja terus, kalau kendala umumnya tidak mau datangsendiri aja, misalnya kalau diadakan konseling individu

Page 67: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

siapa yang punya masalah, sapa yang mau cerita sendiri itutidak ada yang mau ”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa kendala pada umumnya

peserta didik tidak ada yang datang atas kesadarannya sendiri untuk

melaksanakan konseling individu

Cara mengatasi kendala pelaksanaan konseling individu,

Sebagaimana peneliti dapatkan dari GBK.6 mei 2014 sebagai berikut :

“ Biasa saya panggil saya tunggu beberapa kali, tapi sayamengadakan tidak di depan guru-guru yang lain karenamereka malu dengan masalahnya dan ada yang ngga maudatang didengar guru yang lain karena biasanya konselingdi ruang tersendiri, makanya dipanggil ditunggu dandipanggil ditunggu mencari tempat yang memang saya dansiswa ”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa guru Bk mengupayakan

agar dalam pelaksanakan konseling individu berjalan dengan baik

dengan mencari tempat untuk melaksanakan konseling individu

karena tidak adanya ruang BK khusus untuk melaksanakan konseling

Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar membaca,

Sebagaimana peneliti dapatkan dari GBK.6 mei 2014 sebagai berikut :

“ Iya memang ada karena ada yang ngga bisa membaca, adayang tidak mengenal huruf dan ada yang hanya mengenalhuruf kalau diselidiki memang kurang belajarnya di rumah,kurang perhatian dari orang tua untuk membimbinganaknya di rumah ”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa peserta didik yang

mengalami kesulitan membaca karena tidak mempunyai keinginan

atau minat untuk belajar dan kurang perhatian dari orang tuanya.

Page 68: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Upaya yang dilakukan guru Bk dalam mengatasi kesulitan

belajar membaca, Sebagaimana peneliti dapatkan dari GBK.6 mei

2014 sebagai berikut :

“ Kalau yang pernah ada, waktu anak itu tau ngga bisamembaca saya adakan kunjungan rumah ternyata di rumahanak itu dibiarkan belajar sendiri kemudian disekolah sayacoba untuk mengasih tau dia agar dia mau belajar karenangga mungkin kita membelajari anak lagi dari A , itupelajaran anak SD, bahkan sekarang TK sudah ada, jadidiberikan dorongan dan motivasi untuk anak itu sendirisupaya dia semangat agar ia mau untuk belajar membacatapi ada juga untuk tindakannya misalnya dua bulankemudian ditanya lagi disuruh membaca bagaimanakemajuannya ”.

Dari paparan tersebut di atas, guru BK mengadakan kunjungan

rumah untuk mengetahui penyebab permasalahannya dan guru BK

juga memonitoring perkembangan peserta didik agar dapat

mengetahui perubahan permasalahan dalam hal kesulitan belajar

membaca.

Dari paparan tersebut di atas, kesimpulannya adalah

pelaksanaan bimbingan dan konseling tidak ada jadwal yang khusus.

Dalam teknik pelaksanakan konseling peserta didik yang datang atas

kesadarannya sendiri dibiarkan mengungkapkan permasalahannya

sedangkan yang dipanggil adalah peserta didik yang bermasalah itu

diberikan arahan tetapi kendala pada umumnya jarang sekali peserta

didik memanfaatkan layanan konseling individu atas kesadarannya

sendiri. Pelaksanaan konseling individu untuk mengatasi kesulitan

belajar membaca diketahui bahwa peserta didik tersebut tidak ada

Page 69: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

motivasi belajar dan kurangnya perhatian, dengan hal ini guru BK

mengadakan kunjungan rumah untuk mengetahui penyebabnya dan

selalu memonitoring perkembangannya untuk mengetahui

perubahannya.

c. Kepala Sekolah

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada

kepala sekolah SMPN-14 Palangka Raya dapat dipaparkan hasilnya

yang berkaitan tentang layanan bimbingan dan konseling diberikan.

Sebagaimana peneliti dapatkan dari KS, 7 Mei 2014 sebagai berikut :

“ Ya, tentu tau karena mereka setiap kegiatannya itukantentunya lewat petunjuk kepala sekolah, biasanya layanankonseling dan kunjungan rumah tentunya anak yangbermasalah itu diintrogasi diberikan petunjuk oleh gurunya”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa layanan yang diberikan itu

adalah layanan konseling dan kunjungan rumah untuk peserta didik

yang bermasalah.

Pelaksanaan konseling individu itu diberikan kepada peserta

didik Sebagaimana peneliti dapatkan dari KS, 7 Mei 2014 sebagai

berikut :

“ Kalau ada masalah ja, tidak terus menerus misalnyakesulitan belajar tentu mereka diberi arahan ”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa pelaksanaan konseling

individu dilakukan kalau ada permasalahan jadi tidak dilakukan secara

terus menerus

Page 70: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Respon atau tanggapan peserta didik dalam pelaksanakan

konseling individu. Sebagaimana peneliti dapatkan dari KS, 7 Mei

2014 sebagai berikut :

“ Kalau penerimaan secara pribadi tidak ngerti juga Cumayang pasti bahwa untuk tidak mengulang yang sudahterjadi, tetapi biasanya kalau orang tidak menerima bisamarah bisa berbuat aneh-aneh, tapi sementara ini tidak adayang komplain”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa respon peserta didik dalam

pelaksanaan konseling individu sudah cukup baik karena selama ini

tidak ada yang.menyampaikan keluhannya.

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah berkaitan

dengan kendala pelaksanaan konseling individu dalam mengatasi

kesulitan belajar. Sebagaimana peneliti dapatkan dari KS, 7 Mei 2014

sebagai berikut :

“ Kalau soal prakteknya saya tidak tau Cuma yang pastipelaksanaannya sudah kita arahkan dengan guru BK,senantiasa melakukan bimbingan kepada anak yangbermasalah kalau kesulitan atau kendalanya saya kurangngerti karena bukan bidang saya, Cuma setiap anak yangbermasalah itu diberi bimbingan agar tidak mengulangkembali kesalahan-kesalahan apa yang mereka telahlakukan”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa kepala sekolah sepenuhnya

mengarahkan kepada guru BK untuk memberikan bimbingan kepada

anak yang mempunyai permasalahan agar tidak mengulang

perbuatannya.

Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar membaca.

Sebagaimana peneliti dapatkan dari KS, 7 Mei 2014 sebagai berikut :

Page 71: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

“ Ya itu ada salah satu siswanya kelas satu yang kemarenwaktu kita ulangan, terutama salah satu guru bahasaindonesia komplain karena menerima siswa yang ngga bisamembaca itu”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa ada peserta didik yang

mengalami kesulitan belajar membaca.

Hanya saja faktor penghambat yang biasa terjadi dalam

mengatasi kesulitan belajar membaca . Sebagaimana peneliti dapatkan

dari KS, 7 Mei 2014 sebagai berikut :

“ Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar membacayaitu tidak adanya minat untuk belajar jadi kita harus tahujuga permasalahan yang terjadi di rumah misalnyakurangnya perhatian orang tua karena faktor lingkunganitu sangat mempengaruhi kesulitan belajar membaca padapeserta didik.”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa faktor lingkungan sangat

mempengaruhi permasalahan peserta didik yang mengalami kesulitan

belajar membaca

Berdasarkan wawancara yang berkaitan dengan tindakan yang

dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar membaca KS, 7 mei

2014, sebagai berikut :

“ Kemaren kami sudah meminta guru Bknya untuk bisamenghubungi orang tuannya apa permasalahannyasehingga dia itu tidak ada minat untuk belajar”.

Dari paparan tersebut di atas, dalam menangani permasalahan

peserta didik yang mengalami kesulitan belajar membaca harus ada

kerjasama antara orang tua dan guru BK.

Page 72: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Dari paparan tersebut di atas, kesimpulannya adalah layanan

bimbingan dan konseling yang sering dilaksanakan adalah layanan

konseling dan kunjungan rumah. Dalam pelaksanaan konseling

individu tidak dilakukan secara terus menerus dan selama ini berjalan

dengan baik, tidak adanya keluhan dari peserta didik. Peserta didik

yang mengalami kesulitan belajar dapat dipengaruhi oleh faktor

linghkungannya sehingga dalam mengatasinya perlu adanya

kunjungan rumah agar dapat mengetahui faktor penyebabnya dan

kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah.

d. Guru mata pelajaran

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada

guru mata pelajaran bahasa indonesia dapat dipaparkan hasilnya yang

berkaitan tentang permasalahan kesulitan belajar membaca peserta

didik dalam pembelajaran bahasa indonesia. Sebagaimana peneliti

dapatkan dari GMP, 13 mei 2014 sebagai berikut :

“ Kalau kesulitan atau permasalahan pada dalam pelajaranmembaca khususnya bahasa indonesia (1) anak kurangpunya kemampuan atau minat mengembangkan dirinyamembaca, (2). Dari awal anak ini memang tidak lancarmembaca, (3) dari anak itu sendiri kurang termotivasiuntuk belajar khususnya membaca atau jarang sekali baikmenambah referensi buku supaya dia berminat membaca,kurang berminat melatih diri untuk membaca”.

Dari paparan tersebuat di atas, bahwa peserta didik yang tidak

dapat membaca karena kurangnya motivasi sehingga tidak mampu

untuk mengembangkan dirinya dalam membaca.

Page 73: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Metode atau strategi yang digunakan dalam pembelajaran

bahasa indonesia untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

Sebagaimana peneliti dapatkan dari GMP, 13 mei 2014 sebagai

berikut :

“ Kalau soal metode itu biasanya dalam satu kali pertemuanatau setiap pertemuan kita bisa menggunakan berbagaimetode yang kadang-kadang satu metode itu adakekurangan dan kelebihannya jadi kalau satu metode sajayang diterapkan itu agak sulit jadi kita variasikan metodesatu dengan yang lainnya, sehingga pada saat diterapkanmetode yang punya kekurangan bisa dilengkapi denganmetode lainnya, sehingga kita begitu menyampaikan materikekurangan-kekurangan itu bisa kita atasi. Metode itumisalnya kalau tanya jawab kita selingi dengan penugasanatau bisa dengan demonstrasi atau bisa juga dengan diskusijadi metode itu kita padukan supaya kegiatan pembelajaranitu bisa berjalan dengan baik”.

Dari paparan tersebut di atas, guru mata pelajaran dalam

pembelajaran bahasa indonesia menggunakan berbagai macam metode

agar peserta didik dapat mengikuti pelajaran tersebut sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa indonesia, ada

berbagai macam respon peserta didik. Sebagaimana peneliti dapatkan

dari GMP, 13 mei 2014 sebagai berikut :

“ Kalau soal respon anak didik ini ada berbagai tipe, (1) adayang antusias, (2) kadang biasa saja atau menganggap tidakterlalu penting, kemudian ada juga yang pertengahanantusiasnya ada dan yang cueknya juga ada, kalaumengatasi permasalahan seperti ini, ya pandai-pandaigurunya misalnya kalau ada ada anak yang cuek mungkindirangsang supaya bagaimana dia tertarik dengan materiyang kita sampaikan misalnya pada saat dia tidak terlalufokus kita beri pertanyaan barangkali kita tambahkan juga

Page 74: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

tugas-tugas sehingga nanti mereka ikut terlibat dalamproses belajar itu sendiri”.

Dari paparan tersebut di atas, dalam pelaksanaan pembelajaran

bahasa indonesia guru harus bisa membaca situasi di kelas agar

peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

Adapun faktor-faktor penghambat dalam proses pembelajaran

bahasa indonesia berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

berkaitan dengan kesulitan belajar membaca. Sebagaimana peneliti

dapatkan dari GMP, 13 mei 2014 sebagai berikut :

“ Yang paling pertama ini, ada anak yang memang tidakbisa membaca, artinya boleh saya katakan buta huruf jugatidak tetapi memang tidak bisa merangkai kata dalam halmengeja jadi itu kesulitannya, kedua, ada anak yang tidaklancar, anak yang tidak lancar membaca kemungkinan anakini kurang kosakata, jarang membaca otomatis kalau anakitu kurang membaca kosakatanya minim jadi kurangperkembangan dalam masalah kosakata, kemudian yangpasti terakhir itu kurang latihan dalam membaca jadikendala anak ini kalau sudah jarang membaca kemudianjarang melatih diri jadi kelihatan sekali kesehariannya itupada saat kegiatan belajar khususnya membaca ini padasaat mengeja atau menyebutkan kata yang ada di teks itusudah kadang tidak tepat pengucapannya”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa peserta didik yang

mengalami kesulitan membaca itu tidak dapat merangkai kata dalam

hal mengeja, kurang latihan membaca dan jarang melatih diri

membaca, sehingga dalam membaca mengeja bisa tidak tepat

pengucapannya.

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran dengan

peserta didik yang berkaitan dalam mengatasi kesulitan belajar

Page 75: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

membaca. Sebagaimana peneliti dapatkan dari GMP,15 mei 2014

sebagai berikut :

“ Cara mengatasinya pertama anak tersebut kalaudiruangan dianggap paling sering disuruh membacakemudian yang kedua anak tersebut saya suruh jugamembaca kamus dan membuka kamus untuk melihatkosakata yang ada di dalam kamus dan kadang-kadangsekarang inikan alat informasi itukan lebih canggih,kadang-kadang kita suruh juga dia buka-buka internet atausmsan dengan demikian diharapkan anak tersebut bisalancar lagi membaca dan bisa lebih banyak lagi mengenalkosakata meskipun mungkin kosakata yang didapatmungkin kata-kata yang tidak baku”.

Dari paparan tersebut di atas, guru mata pelajaran memberikan

bimbingan dalam hal membaca agar peserta didik tersebut banyak

mempunyai kosakata.

Dari paparan tersebut diatas, kesimpulannya adalah peserta

didik yang mengalami kesulitan belajar membaca karena kurannya

motivasi sehingga tidak mampu mengembangkan dirinya. Dalam

proses belajar mengajar guru menggunakan berbagai macam metode

agar peserta didik dapat mengikuti pelajaran, oleh karena itu guru

harus dapat membaca situasi di dalam kelas. Kendala yang dihadapi

untuk mengatasi kesulitan belajar membaca karena tidak dapat

merangkai kata dalam hal mengeja itu disebabkan karena kurangnya

latihan dan jarang melatih diri membaca sehingga tidak tepat

pengucapannya. Dengan hal demikian guru memberikan bimbingan

agar peserta didik tersebut banyak mempunyai kosakata.

Page 76: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

e. Orang Tua

Berdasarkan wawancara dengan orang tua peserta didik dapat

dipaparkan hasilnya yang berkaitan permasalahan kesulitan belajar

membaca. Sebagaimana peneliti dapatkan dari OT, 11 mei 2014

sebagai berikut :

“ Ya mengetahui, kesulitan membaca ”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa orang tua mengetahui

anaknya mengalami kesulitan belajar membaca

Peserta didik perlu diperhatikan dan didampingi ketika belajar di

rumah untuk mengetahui bahwa sebenarnya tugas utama mereka

adalah belajar. Sebagaimana peneliti dapatkan dari OT, 11 mei 2014

sebagai berikut :

“ Ya saudaranya nomor tiga yang sering mendampingibelajar, kadang harus dimarah-marahi dahulu biar maubelajar”.

Dari paparan tersebut di atas, saudaranya yang mendampingi

ketika belajar meskipun harus dimarah-marahi terlebih dahulu biar

mau belajar

Dalam kondisi demikian, orang tua dan guru menjalin

komunikasi untuk mengatasi kesulitan belajar membaca. Sebagaimana

peneliti dapatkan dari OT, 11 mei 2014 sebagai berikut :

“ Ada datang kesini gurunya menyampaikan disekolahanseringnya agak diam, ngga bisa membaca kalau disuruh”.

Page 77: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Dari paparan tersebut di atas, bahwa guru ada menjalin

komunikasi kepada orang tua peserta didik yang mengalami kesulitan

membaca.

Berdasarkan wawancara berkaitan dengan faktor penghambat

peserta didik yang mengalami kesulitan belajar membaca.

Sebagaimana peneliti dapatkan dari OT,11 mei 2014 sebagai berikut :

“ Sangat sulit kalau diajari, harus di marah-marahin dahulukarena kadada keinginan untuk belajar padahal saudaranyamau ja mendampingi belajar ”

Dari paparan tersebut di atas, tidak adanya motivasi dalam diri

peserta didik tersebut untuk belajar membaca

Berdasarkan wawancara dengan orang tua yang berkaitan dalam

mengatasi kesulitan belajar membaca Sebagaimana peneliti dapatkan

dari OT,11 mei 2014 sebagai berikut :

“ Di tegur, diberi nasehat kalau kamu harus rajin belajarmembaca dan menulis karena kalau kamu ngga bisa, kamungga naik kelas”.

Dari paparan tersebut di atas, bahwa orang tua memberikan arah

agar anaknya mau belajar membaca.

Dari paparan tersebut di atas, kesimpulannya adalah orang tua

mengetahu anaknya mengalami kesulitan belajar membaca. Dalam

belajar didampingi saudarannya meskipun harus dimarahi terlebih

dahulu karena peserta didik tersebut tidak ada motivasi untuk belajar

membaca, dan untuk mengatasi permasalahan tersebut orang tuanya

memberikan arahan dan nasehat agar anaknya mau belajar membaca.

Page 78: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

C. Pembahasan

Pelaksanaan layanan konseling individu dalam mengatasi kesulitan

belajar membaca di SMP Negeri 14 Palangka Raya sudah dilaksanakan

dengan baik dengan permasalahan yang dihadapi peserta didik guru BK

melaksanakan konseling individu meskipun peserta didik itu harus dipanggil

terlebih dahulu.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti

pada saat penelitian, ada hal yang peneliti temukan yakni sebagai berikut :

Kesulitan belajar membaca dapat dibuktikan dengan munculnya

kelainan perilaku peserta didik seperti mudah tersinggung, cepat marah dan

kalau dalam proses pembelajaran lebih banyak diam dan pemurung. Untuk

mengatasi kesulitan belajar membaca sangatlah penting menjalin kerjasama

antara orang tua dan pihak sekolah terutama untuk memotivasi peserta didik

agar dapat mempunyai minat untuk belajar.

Seperti halnya pada pelayanan konseling individu, konselor dalam hal

ini guru bimbingan dan konseling berperan dalam upaya pemberian bantuan

terhadap peserta didik agar bisa berkembang secara mandiri dan dapat

menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan adanya

pelayanan konseling individu peserta didik dapat memperoleh keuntungan

dan manfaatnya dalam pengentasan masalah yang dihadapi meskipun tidak

terjadwal tetapi kita bisa kapan saja untuk memanfaatkannya.

Page 79: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

Berdasarkan uraian sebelumnya terlihat dalam pelaksanaan konseling

individu untuk mengatasi kesulitan belajar membaca peserta didik tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

Tugas atau peran kepala sekolah dalam hal ini :

a. Mengkoordinir setiap pelaksanaan konseling individu agar dapat

mengetahui permasalahan yang dihadapi peserta didik.

b. Menyediakan fasilitas ruangan BK untuk melaksanakan kegiatan

konseling individu agar dapat terjaga kerahasiaannya sehingga tidak

perlu takut atau malu menggunakan layanan konseling individu dalam

pengentasan masalahnya.

c. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan konseling individu di

sekolah.

d. Memberikan bimbingan/mengarahkan guru BK untuk melaksanakan

konseling individu.

2. Guru BK

Konselor dalam menumbuhkan minat membaca harus berperan aktif

sesuai dengan situasi kondisi yang ada di sekolah. Dalam pelaksanaan

konsaeling iindividu konselor harus mempunyai strategi agar peserta

didik mau menggunakan layanan konseling individu atas kesadarannya

sendiri, meskipun tidak ada jadwal khusus untuk pelaksanaan konseling

individu, mengadakan hubungan dengan orang tua peserta didik, guru

Page 80: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

atau pihak lain ( ahli ) dalam rangka membantu peserta didik menangani

masalahnya.

3. Guru Mata Pelajaran

Dalam proses belajar mengajar guru juga berperan aktif untuk

menumbuhkan minat membaca dengan cara disuruh sering membaca

agar mempunyai kemampuan mengembangkan dirinya untuk membaca

karena diketahui peserta didik tersebut kurang termotivasi untuk belajar.

4. Orang Tua

Untuk menumbuhkan minat membaca peran orang tua sangatlah penting

karena ketika anak belajar dirumah harus selalu didampingi dalam hal

belajar membaca. Setiap anak berbeda-beda, jadi orang tua harus lebih

sabar dalam memberikan nasehat/ arahan agar mau belajar.

5. Peserta Didik

Dengan permasalahan yang dihadapi yaitu kurangnya minat membaca

maka peserta didik dapat menumbuhkan minat belajar dengan cara

mencari bahan bacaan yang disukai atau menyenangkan

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti juga memberikan informasi

mengenai faktor penghambat dalam proses pelaksanaan konseling individu

untuk mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut :

1. Minimnya minat dan niat untuk memanfaatkan layanan konseling

individu di sekolah

Minat dan niat merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai hal.

Tanpa adanya minat dan dalam melaksanakan sesuatu, tentu akan sulit

Page 81: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

untuk mengembangkan hal tersebut misalnya saja dalam hal belajar

membaca kalau tidak ada minat dan niat dari dalam diri sendiri, maka

tidak adanya pengembangan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

2. Faktor internal dan eksternal

Faktor internal adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri peserta

didik, sedangkan faktor eksternal adalah faktor penyebab yang berasal dari

luar diri peserta didik.

Faktor internal yang dapat mempengaruhi untuk mengatasi kesulitan

belajar membaca adalah sebagai berikut :

a. Apabila peserta didik mengalami kelelahan maka tidak menguntungkan

peserta didik untuk belajar khususnya belajar membaca

b. Tidaknya adanya minat atau motivasi untuk belajar.

Faktor internal yang dapat mempengaruhi untuk mengatasi kesulitan

belajar membaca adalah sebagai berikut :

a. Faktor lingkungan seperti kurangnya perhatian dari orang tua

b. Ketika belajar sering dimarah-marahi

Upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan minat membaca yaitu :

1. Menciptakan suasana yang menyenangkan

2. Sering latihan dalam membaca

3. Apabila diperlukan adakan kunjungan rumah untuk mengetahui penyebab

permasalahan yang dialami peserta didik

4. Diberikan nasehat atau arahan agar mau belajar membaca tanpa harus

memaksanya, ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.

Page 82: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

BAB V

PENUTUP

Berikut ini akan disampaikan beberapa kesimpulan dan saran saran

sesuai dengan hasil penelitian :

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan hasil penelitian ini :

1. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah

khususnya pelaksanaan konseling individu di SMPN 14

Palangkaraya sudah dilaksanakan oleh guru BK meskipun tidak

terjadwal.

2. Faktor penyebab yang mempengaruhi dalam mengatasi kesulitan

belajar membaca karena faktor kelelahan, faktor lingkungan

seperti kurang perhatian didalam keluarga, dan merasa malu

sehingga tidak ada minat dan motivasi untuk belajar.

3. Upaya yang dilakukan dalam menumbuhkan minat membaca

dapat dilakukan dengan teknik atau metode pengajaran yang baru

agar dalam proses pembelajaran membaca anak tidak bosan dan

menyenangkan karena dapat menumbuhkan minat dan motivasi

anak untuk belajar.

Page 83: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

B. SARAN

Adapun beberapa saran yang disimpulkan terkait dengan layanan

konseling individu dalam mengatasi kesulitan belajar membaca

1. Bagi Sekolah

a. Diharapkan kepada kepala sekolah menekankan kepada guru

bimbingan dan konseling untuk meningkatkan layanan

konseling individu pada proses kegiatan bimbingan dan

konseling juga menyediakan ruangan BK agar tetap terjaga

kerahasiaan dan dukungan dalam kepengawasan saat terjadi

bimbingan konseling

b. Bagi guru BK dalam pelaksanaan konseling individu

menggunakan teknik-teknik konseling.

c. Bagi guru diharapkan dapat mengetahui dan mengidentifikasi

kesulitan belajar dalam menumbuhkan minat membaca yang

dialami peserta didik, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai

secara maksimal.

d. Bagi peserta didik hendaknya memanfaatkan konseling

individu dengan kesadaran sendiri agar dapat dengan mudah

diselesaikan apabila menghadapi suatu permasalahan

Page 84: LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENUMBUHKAN … file... Bimbingan Konseling (B K) ... atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang ... di sekolah khususnya pelaksanaan

2. Bagi Orang Tua

a. Dapat mengerti bahwa anak itu mempunyai kemampuan yang

berbeda-beda jadi orang tua harus memahami kemampuan

yang dimiliki anak.

b. Orang tua dapat lebih kooperatif dengan pihak sekolah

khususnya dengan guru kelas sehingga informasi dan guru

dapat digunakan sebagai dasar dalam pembentukkan

psikologi anak pada saat dirumah.