latar belakang
-
Upload
harisukayasa -
Category
Documents
-
view
217 -
download
2
description
Transcript of latar belakang
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan faktor terpenting untuk semua kalangan.
Pendidikan di Indonesia belakangan ini banyak berganti system seperti
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 (K-13) memiliki tiga aspek penilaian yaitu
aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.
Didalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat
materi yang ditambahkan yaitu materi Matematika.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies
Baswedan, nomor 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, maka
pelaksanaan Kurikulum 2013 dihentikan dan sekolah-sekolah untuk
sementara kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang sudah
melaksanakannya selama 3 semester. Kurikulum 2013 dihentikan karena
dinilai terlalu menekan para pelajar dengan banyaknya materi tambahan
serta tugas-tugas. Dampaknya para pelajar sering menggunakan teknologi
untuk membuat tugas mereka karena pendidikan sekarang ini lebih banyak
didukung oleh perkembangan teknologi, akan tetapi perkembangan teknologi
tersebut membuat semua orang enggan belajar secara langsung. Dan
dampak buruknya para pelajar lebih banyak belajar melalui dunia maya
ketimbang belajar di dunia nyata.
Pendidikan formal saat ini memberikan ketegangan kepada siswa, maka
dari itu perlu direncanakan tempat belajar yang santai. Rencana ini sudah
dilaksanakan dibeberapa kota besar, salah satunya yang ada di Bali yaitu
Green School. Sayangnya fasilitas ini hanya bias dinikmati oleh kalangan
menengah keatas. Karena itu direncanakan Pondok pintar untuk semua
kalangan di daerah Denpasar timur.
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 1
B. TINJAUAN TEORI DAN KEBIJAKAN
B.1 TEORI
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang
berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan
umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada
tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun
pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk
pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil
orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang
serupa untuk anak-anak mereka.
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi
kepentingan masyarakat. Melestarikan kebudayaan. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat.
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 2
Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
Transmisi (pemindahan) kebudayaan. Memilih dan mengajarkan peranan sosial. Menjamin integrasi sosial. Sekolah mengajarkan corak kepribadian. Sumber inovasi sosial.
B.2 KEBIJAKAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk dapat mencapai
kemakmuran suatu negara, sebagaimana diatur secara tegas dalam pasal 31 :
ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang menyatakan
bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Ayat (2) menegaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Ayat (3) menetapkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.
Ayat (4) menugaskan negara untuk memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari anggaran pendapatan
dan belanja negara (APBN) serta dari anggaran pendapatan daerah
(APBD) untuk mememenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 3
C. DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN
GEOGRAFIS
1. Letak Desa Dangin Puri Kangin
Desa Dangin Puri Kangin merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Denpasar Utara.
Batas-batas desa Dangin Puri Kangin :
Batas Utara : Desa Tonja
Batas Timur : Desa Sumerta Kelod
Batas Selatan : Desa Dangin Puri Kelod
Batas Barat : Desa Dangin Puri Kaja
2. Jumlah banjar dinas
Desa Dangin Puri Kangin memiliki luas wilayah 5,13 Km2 , yang terdiri dari 7 Banjar DinasNama – nama Banjar Dinas yaitu :
Br. Kerta Buana Br. Kerta Buana Kaja
Br. Kreneng Br. Kreneng Kaja
Br. Merta Rauh Br. Merta Rauh Kaja
Br. Mertanadhi
3. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang dimiliki suatu desa sangat tergantung dari letak
geografis desa, melihat dari letak wilayah desa Dangin Puri Kangin di dataran
rendah sehingga sumber daya alam yang ada adalah berupa mata air yang
sudah dimanfaatkan dan dikelola oleh warga dari beberapa tahun terakhir
sebagai sumur bor.
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 4
4. Potensi wilayah
Desa Dangin Puri Kangin merupakan salah satu desa yang ada di Denpasar,
potensi yang ada pada daerah ini tentu saja sebagai pusat perekonomian
provinsi. Selain itu, daerah ini juga menjadi sector pendidikan yang kompleks,
serta beriringan dengan kemajuan teknologi.
Oleh karena itu daerah ini sangat cocok untuk Pondok Pintar yang nantinya
akan menjadi sarana/fasilitas seluruh warga untuk menambah wawasan.
D. ANALISIS KEBUTUHAN
PROGRAM FUNGSIONAL
Penjabaran fungsi – fungsi yang akan diwadahi pada Perencanaan dan
Perancangan Pondok Pintar di Jl. Kamboja, Desa Dangin Puri Kangin. Secara
umum program fungsi dapat dibedakan menjadi fungsi utama, penunjang dan
servis
Fungsi Utama
Fungsi utama yaitu sebagai sarana menambah ilmu bagi pengunjung
yang datang.
Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang yaitu sebagai sarana pendukung dan menunjang
kegiatan utama. Berupa fasilitas akomodasi yang memberikan kenyamanan
dalam melakukan aktifitas utama.
Fungsi Servis
Sebagai sarana pelengkap yang memberikan pelayanan yang
memuaskan
PROGRAM KEGIATAN
PELAKU KEGIATAN
Pelaku kegiatan dalam Perencanaan dan Perancangan Pondok Pintar adalah:
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 5
A. Pelaku Utama
Pengunjung:
1. Wisatawan Asing
2. Wisatawan Domestik
Berdasarkan jenis kelamin:
1. Laki – laki
2. Perempuan
Berdasarkan Jumlah Kunjungan:
1. Sendiri
2. Berpasangan
3. Keluarga
4. Kelompok
Karakter kegiatan berdasarkan klasifikasi umur:
1. Anak – anak (5-12 tahun)
Sifat serba ingin tahu, maka diperlukan banyak informasi
Menyukai hal yang bersifat permainan
Penuh gerak dalam ruang relative kecil
2. Remaja (13 – 20 tahun)
Lingkup kegiatan meluas, suka bersaing
Kegiatan bersifat olahraga dan atau berpetualang
Menyukai hal yang romantic
3. Dewasa (21-55 tahun)
Kegiatan yang lebih tenang
Istirahat sambil menikmati pemandangan
4. Orang Tua (55 tahun keatas)
Cnderung melakukan kegiatan yang tidak menggunakan tenaga
B. Pelaku Kegiatan Penunjang dan Servis
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 6
Pengelola adalah sekelompok orang atau badan organisasi yang
bertanggung jawab dalam pengoprasian dan pengatur kelancaran
jalannya Pondok Pintar.
JENIS KEGIATAN
A. Kegiatan Utama
Bekeliling menikmati estetika bangunan
Bersantai sambil membaca
Melihat koleksi patung, lukisan, dll.
B. Kegiatan Pengelola
Menerima pengunjung
Melayani pengunjung di loket
Menyampaikan informasi yang diperlukan
Pengawasan kegiatan
Kegiatan penyelamtan dan P3K
Kegiatan pengaturan parkir
Merawat dan menyervis seluruh fasilitas
PROSES KEGIATAN
Proses kegiatan ini dilakukan oleh pengunjung dan pengelola yaitu:
1. Datang
2. Parkir kendaraan bagi yang membawa kendaraan
3. Melakukan kegiatan
Pengunjung – aktifitas dalam bangunan, makan, minum, BAB, dll
Pengelola – aktiftas mengontrol dan melayani pengunjung, makan,
minum, BAB, dll
4. Mengambil kendaraan bagi yang membawa kendaraan
5. Pulang
Beberapa jenis ruang yang dibutuhkan yaitu Tempat parkir, Lobby, Ruang baca,
Taman, Toilet, Loket, Museum, dll
E. GAGASAN ARSITEKTURAL
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 7
KONSEP DASAR
Konsep Dasar adalah gagasan yang menyatukan berbagai unsur – unsur
yang ada ke dalam suatu keseluruahan.
Konsep Dasar adalah idea tau gagasan yang paling mendasar yang
mengandung berbagai unsur atau teori yang melandasi atau menjiwai
perencanaan yang nantinya tercermin dalam perwujudan arsitekturnya.
Pendekatan Konsep Dasar
Pendekatan konsep dasar melalui beberapa pemahaman yaitu dalam
segi:
1. Pengertian
Penataan dan pengembangan pantai kedungu agar menciptakan
tempat rekreasi yang indah dan nyaman.
2. Fungsi dan jenis kegiatan
Fungsi dan jenis kegiatan adalah sebagai sarana atau tempat
rekreasi.
3. Tujuan dan sasaran
Untuk melakuka kegiatan rekreasi aktif dan pasif dengan maksud
memenuhi kebutuhan rohani dan fisik secara tidak langsung.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan, konsep dasar yang digunakan
adalah “REKREATIF.”
Rekreatif mengandung arti menarik, dinamis, menyenangkan, santai dan
dinamis. Serta menciptakan tempat rekreasi yang memberi kenyamanan dan
keunikan bagi wisatawan
TEMA RANCANGAN
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 8
Tema Rancangan adalah gambaran dari wadah yang akan diwujudkan atau
secara umum, tema merupakan luar terhadap karakter arsitektur yang berkaitan
dengan bentuk, teknologi, lingkungan budaya, dan prilaku.
Penentuan Tema Rancangan pada proyek ini melalui beberapa dasar
pertimbangan yaitu:
1. Fungsi dan jenis kegiatan
Fungsi dan jenis kegiatan adalah sebagai sarana atau tempat
rekreasi.
2. Tujuan dan sasaran
Untuk melakuka kegiatan rekreasi aktif dan pasif dengan maksud
memenuhi kebutuhan rohani dan fisik secara tidak langsung. Agarpotensi
alam sekitar dapat digunakan secra optimal
3. Iklim dan lingkungan
Daerah yang memimliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi
sehingga bangunan dirancanakan dapat beradaptasi dengan lingkungan.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan tema rancangan yang akan
digunakan adalah “Vernakular”
Vernakular adalah tema arsitektur yang menggunakan bahan local yang
sesuai dengan iklim tropis sealin itu tema ini berwawasan lingkungan dengan
bangunannya memperlihatkan keselarasan dan keserasian dengan alam
sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 9
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3647
http://www.denpasarkota.go.id/assets/peta/PETA-NAMA-JALAN.gif
http://denpasarkota.go.id/assets/images/tataruang-denpasar.png
http://www.denpasarkota.go.id/index.php/profil/1/Peta-Denpasar
http://jendela.denpasarkota.go.id/
https://petatematikindo.wordpress.com/2013/03/10/administrasi-kota-denpasar/
LAMPIRAN
PERENCANAAN & PERANCANGAN PONDOK PINTAR DI DENPASAR 10