LATAR BELAKANG

7
LATAR BELAKANG Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tenaga kefarmasian mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kesehatan di Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah No. 889 tahun 2011 Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Pada tahun 2009 Peraturan Pemerintah No. 51 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan bahwa Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker, dimana Apoteker bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kebutuhan pasien. Apotek menurut Permenkes No.1332 th 2002 merupakan suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Apotek menjadi salah satu tempat utama dimana pekerjaan kefarmasian dilaksanakan oleh apoteker. Adanya apotek yang ditunjang apoteker yang berkompeten akan mampu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Apoteker merupakan profesi yang diberi wewenang untuk mengatur, mengawasi dan melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan kefarmasian. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang pelayanan kefarmasian menyatakan perubahan pola

description

latar

Transcript of LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tenaga kefarmasian mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kesehatan di Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah No. 889 tahun 2011 Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Pada tahun 2009 Peraturan Pemerintah No. 51 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan bahwa Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker, dimana Apoteker bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kebutuhan pasien.Apotek menurut Permenkes No.1332 th 2002 merupakan suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Apotek menjadi salah satu tempat utama dimana pekerjaan kefarmasian dilaksanakan oleh apoteker. Adanya apotek yang ditunjang apoteker yang berkompeten akan mampu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.Apoteker merupakan profesi yang diberi wewenang untuk mengatur, mengawasi dan melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan kefarmasian. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang pelayanan kefarmasian menyatakan perubahan pola pelayanaan dari drug oriented menjadi patient oriented. Kegiatan pelayanan kefarmasian semula tidak hanya memfokuskan pada obat sebagai suatu komoditas tetapi juga pada kesehatan dan kesejahteraan pasien. Maka semakin lengkaplah peran Apoteker di masyarakatApoteker harus bisa melakukan komunikasi kepada pasien untuk dapat memberikan informasi obat yang meliputi penggunaan obat dan indikasinya, serta mampu memberikan edukasi terkait penggunaan obat dan promosi kesehatan bagi masyarakat. Selain kepada pasien, seorang apoteker dituntut mampu berkomunikasi kepada tenaga kesehatan yang terkait terutama adalah dokter. Apoteker harus kritis membaca dan mengetahui adanya kesalahan dalam proses pengobatan dan mengkomunikasikannya kepada dokter dengan baik demi kepentingan pasien dalam menciptakan pengobatan yang rasional. Sebagai calon Apoteker, diperlukan suatu Praktek Kerja Profesi Apoteker agar diperoleh pengetahuan mengenai pekerjaan kefarmasian secara langsung di lingkungan kerja. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek diperlukan agar calon apoteker dapat memahami fungsi dan perannya di Apotek sebagai bekal kelak ketika akan bekerja atau mendirikan apotek sehingga dapat menjalankan tugas pengabdian profesinya dengan baik dan benar dimasa depan. Selain itu melalui Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek, calon apoteker akan lebih memahami manajemen apotek dan bagaimana pelaksanaan pelayanan kefarmasian secara nyata sebagai pengalaman yang berharga di masa mendatang.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian ApotekApotek merupakan suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat yang di muat dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332 Tahun 2002 yang merupakan dari perubahan Permenkes No. 922 Tahun 1993 (Anonim,2002). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, pengertian apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker.Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika (Anonim, 2014). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tentang pekerjaan kefarmasian, apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker(Anonim,2009a). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 menyebutkan bahwa tugas dan fungsi apotek adalah sebagai berikut : 1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker. 2. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian. 3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi, antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional dan kosmetika. 4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obatm bahan obat dan obat tradisional.Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia, dan kosmetika (Anonim,2009a). Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan (Anonim,2009b).

4. Struktur OrganisasiStruktur organisasi apotek yang baik yaitu memiliki garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan disertai dengan job description yang jelas dan tegas, merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung keberhasilan suatu apotek. Suatu apotek membutuhkan pengelolaan apotek yang baik agar tujuan yang ditetapkan bisa tercapai.Pengelolaan dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh organisasi yang mapan.Struktur organisasi sangat diperlukan untuk menegaskan peran, tugas, kewajiban dan wewenang tiap personel agar apotek dapat berjalan dengan baik dan efisien. Dengan adanya struktur organisasi yang baik, akan memperlancar roda kegiatan yang telah digariskan dengan tegas sehingga tidak ada tumpang tindih tanggung jawab. Struktur organisasi harus menggambarkan secara jelas pembagian dan hubungan pekerjaan, fungsi dan kewajiban, wewenang, tanggung jawab dan hak, sehingga tujuan Apotek dapat tercapai secara efektif dan efisien. Secara umum tenaga yang diperlukan di dalam suatu apotek adalah: a. Tenaga ahli di bidang farmasi (profesional) yang mampu bertanggung jawab dalam aspek asuhan kefarmasian maupun aspek manajerial. b. Tenaga administrasi yang bertanggung jawab dalam pembukuan baik secara umum maupun khusus mengenai kegiatan di apotek. c. Tenaga pembantu yang membantu apoteker secara umum dalam menjalankan tugasnya (Anief, 2005).

PSAAPA

Apoteker Pendamping

Pembantu umumAdministrasi dan keuangan PenjualanAsisten Apoteker

Gambar 2. Struktur Organisasi Apotek Secara UmumApotek Farmarin memiliki beberapa karyawan yang membantu pelayanan kefarmasian di apotek. Adapun kriteria karyawan yang bekerja di Apotek Farmarin ditekankan harus memiliki kejujuran, loyalitas dan kecakapan yang tinggi. Karyawan tiap bagian adalah sebagai berikut :1. Apoteker Pengelola Apotek (APA): 1 orang2. Apoteker Pendamping: 1 orang3. Asisten Apoteker: 3 orang4. Administrasi Umum dan Keuangan : 1 orang5. Pembantu Umum: 1 orangJam kerja di Apotek Farmarin dilaksanakan setiap hari mulai jam 08.00-22.00 WIB, kecuali pada hari sabtu dan minggu tutup sampai jam 21.00. Pembagian jam kerja terdiri dari 2 shift setiap harinya yaitu pagi dan sore. Pembagian shift kerja karyawan berdasarkan kesepakatan bersama. Pembagian shift tersebut adalah sebagai berikut :1. Pagi:08.00 - 15.00 WIB2. Sore:15.00 22.00 WIB