Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

24
LARANGAN PERKAWINAN DALAM ISLAM OLEH WIRDYANINGSIH

Transcript of Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

Page 1: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

LARANGAN PERKAWINAN DALAM

ISLAMOLEH

WIRDYANINGSIH

Page 2: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

DASAR HUKUM LARANGAN

PERKAWINAN DALAM ISLAM• Al Qur’an

– Al-Baqarah: 221 (larangan mengawini orang musyrik)

– Al-Baqarah: 228 dan 234 (laki-laki dilarang menikahi perempuan yang sedang berada pada masa iddah)

– An-Nisa:22 (larangan mengawini ibu tiri);– An-Nisa:23 (larangan mengawini karena

hubungan darah, sepersusuan, anak tiri yang ba’da dukhul dengan ibunya, poligami 2 perempuan bersaudara kandung/seayah/ seibu

Page 3: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

Dasar Hukum ..– An-Nisa:24 (larangan POLIANDRI);– Al-Maidah: 5 (mengawini wanita

ahlul-kitab) lihat pula Al Mumtahanah: 10

• Hadits Rasul• UU No.1/1974 ttg Perkawinan Pasal 8• Kompilasi Hukum Islam Pasal 39-44

dan 54

Page 4: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

1. LARANGAN PERKAWINAN KARENA

PERBEDAAN AGAMA• Q.S al Baqarah (2) ayat (221):

a. Jangan kamu kawini perempuan musyrik hingga dia beriman

b. Jangan kamu kawinkan laki-laki musyrik hingga dia beriman

c. Orang musyrik itu membawa kepada neraka sedangkan Tuhan membawa kamu kepada kebaikan keampunan.

• Dihubungkan dengan Q.S al Maidah(5) ayat (5) khusus terhadap orang yang beragama Yahudi dan Nasrani.

– “…Wanita muslim itu halal kamu kawini… Wanita ahli kitab itu halal kamu kawini ….

Page 5: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

1. LARANGAN PERKAWINAN KARENA

PERBEDAAN AGAMA• Ahlul kitab: golongan para

pengikut/penganut ajaran yang dibawa oleh nabi Musa a.s dan Isa a.s dengan kitab sucinya masing-masing (Taurat dan Injil)

• Mazhab Syafi’i dan Hambali: boleh asalkan orang tua wanita tersebut ahlul kitab juga.

• Mazhab Hanafi dan Maliki tidak mensyaratkan.

• Golongan Syi’ah Imamiyah mengharamkan.

Page 6: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

1. LARANGAN PERKAWINAN KARENA PERBEDAAN AGAMA

• KHI Pasal 40 huruf c wanita non-muslim dilarang dinikahi oleh laki-laki muslim

• KHI Pasal 44: Wanita Muslim dilarang melangsungkan perkawinan dgn pria yang tidak beragama Islam.

• Umar bin Khattab melarang (membenci) laki-laki muslim yang menikahi perempuan non-muslim, meskipun tidak dilarang dalam al Qur’an. Alasannya adalah:– Anak-anak yang lahir dalam rumah tangga

tersebut akan dirusak akidahnya dari Islam– Komunitas perempuan muslim yang belum

menikah dapat meningkat– Perempuan non-muslim dapat menginformasikan

kepada kaum non-muslim tentang umat Islam

Page 7: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

2. Larangan Perkawinan Karena Hubungan Darah

• An Nisa ayat 23. Laki-laki dilarang menikahi:– Ibu kandung– Anak perempuan– Saudara perempuan– Saudara bapak yang perempuan– Saudara ibu yang perempuan– Anak perempuan dari saudara laki-laki– Anak perempuan dari saudara perempuan

• KHI Pasal 39 ayat (1)

Page 8: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

3. Larangan Perkawinan Karena Hubungan

Sesusuan• An Nisa ayat 23. Laki-laki dilarang menikah

dengan:– Ibu yang menyusukan kamu– Saudara perempuan sesusuan

• KHI Pasal 39 ayat (3)• Syarat saudara sesusuan:

– Umur anak kurang dari 2 tahun– Ukuran menyusui:

• 5 kali menyusui penuh sampai kenyang (HR Muslim) (Syafi’i & Hanbali)

• Sedikit atau banyak sama akibatnya (Mazhab Hanafi & Maliki)

Page 9: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

4. Larangan Perkawinan Karena Hubungan

Semenda• Hubungan semenda artinya hubungan kekeluargaan yang timbul karena perkawinan yang telah terjadi terlebih dahulu.

• An Nisa ayat 23. Laki-laki dilarang menikah dengan:j.Ibu isteri (mertua perempuan)k.Anak isteri dari isteri yang telah dicampuri (jika isteri

belum dicampuri dan telah bercerai, anak isteri boleh dinikahi)

l.Isteri anak kandungm.Menikahi 2 orang perempuan bersaudara sekaligus

• An Nisa ayat 22. Laki-laki dilarang menikah dengan:– Ibu tiri

• KHI Pasal 39 ayat (2)

Page 10: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

Larangan & Kebolehan Perkawinan Karena Hubungan

Semenda• Ibnu Taimiyah:

– Boleh menikah dengan ANAK PEREMPUAN dari IBU TIRI (SAUDARA TIRI); ANAK PEREMPUAN dari ISTERI ANAK (CUCU TIRI)

– Dilarang menikah dengan: isteri-isteri AYAH ke atas; isteri-isteri Anak Kandung ke bawah; ibunya isteri ke atas, Anak Tiri ke bawah.

Page 11: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

5.Larangan Khusus dalam Poligami

• Larangan poligami dengan wanita yang mempunyai pertalian nasab atau sesusuan dengan isterinya (KHI Pasal 41 (1)):a. saudara kandung, seayah, atau seibu serta

keturunannya lihat An Nisa: 23b. bibinya atau kemenakannya lihat HR Jamaah

• HR Jamaah dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Nabi saw. melarang seorang perempuan dinikah (secara poligami) bersama bibinya dari pihak ayah atau bibinya dari pihak ibu

• HR Jamaah kecuali Ibnu Majah dan Tirmidzi dan dalam riwayat lain: Nabi saw. melarang dimadu (dihimpun) antara seorang perempuan dengan bibinya dari pihak ayah dan antara seorang perempuan dengan bibinya dari pihak ibu

Page 12: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

5. Larangan Khusus dalam Poligami

• Larangan tersebut tetap berlaku meskipun isteri ditalak raj’i tapi masih ‘iddah (KHI Pasal 41 ayat (2))

• Perkawinan poligami dibatasi hanya boleh memiliki maksimal 4 isteri (Pasal 42 jo Pasal 55 KHI)

• Dilarang poligami bila tidak mampu berlaku adil terhadap isteri dan anak-anaknya (Pasal 55 KHI)

Page 13: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

Menghimpun Anak Tiri dan Ibu Tiri

• Dari Ibnu Abbas, bahwa sesungguhnya ia pernah memadu (menghimpun) antara janda seorang laki-laki dengan anak perempuan laki-laki itu dari isteri yang lain setelah isteri (yang pertama) ditalak dua kali dan sekali talak khul’i

• Sahabat Rasulullah, Jabalah, memadu (menghimpun) antara janda seorang laki-laki dan anak perempuan laki-laki itu dari isterinya yang lain

Page 14: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

6. Larangan Menikahi Perempuan Karena

Kondisinya• Q.S.an Nisa ayat (24) dan KHI Pasal 40

huruf a.Laki-laki dilarang menikahi perempuan yang sedang bersuami (poliandri)

• Q.S. al Baqarah ayat (228) dan 234 dan KHI Pasal 40 huruf b. Laki-laki dilarang menikahi perempuan yang sedang berada pada masa iddah

Page 15: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

7. Laki-laki Dilarang Menikah Karena

Kondisinya• KHI Pasal 42: Telah memiliki 4 isteri,

baik keempat-empatnya masih terikat dalam perkawinan atau salah seorang masih dalam iddah talak raj’i

• KHI Pasal 44: Tidak beragama Islam apabila ingin menikahi perempuan muslimah. Wanita Muslim dilarang melangsungkan perkawinan dgn pria yang tidak beragama Islam.

Page 16: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

8. Larangan Perkawinan Terkait dengan Putusnya

Perkawinan• Q.S. al Baqarah (2) ayat (230) dan KHI

Pasal 43 ayat (1) dan (2)• Talak ba’in kubra (talak yang terjadi untuk

ke3 kalinya). Laki-laki dilarang menikahi bekas isterinya apabila telah melakukan talak bai’in kubra, kecuali ada muhallil

• Li’an. Suami atau isteri yang menuduh pasangannya berbuat zina mengajukan alat buktinya dengan sumpah li’an. Bandingkan dengan ketentuan dalam Pasal 126 KHI bahwa li’an terjadi apabila ada penolakan dari tertuduh

Page 17: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

9. Larangan Mengawini Pezina

• Q.S. An Nur (24): ayat 3:orang-orang mukmin dilarang menikah dengan orang yang berzina

• KHI Pasal 53: wanita hamil di luar nikah dapat dikawinkan dengan pria yang menghamilinya tanpa menunggu kelahiran anaknya dan tidak perlu melakukan perkawinan ulang setelah anaknya lahir.

Page 18: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

9. Larangan Mengawini Pezina• HR Ahmad dan Abu Daud

Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda “Pezina laki-laki yang pernah didera hendaklah tidak kawin melainkan kepada perempuan sepertinya”

• HR Abu Daud, Nasai, dan Tirmidzi– Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari datuknya,

sesungguhnya Martsad bin Abi Martsad al-Ghunawi pernah membawa beberapa tawanan ke Makkah, sedang di Makkah (pada waktu itu) ada seorang pelacur bernama ‘Anaq dan ‘Anaq ini adalah teman Martsad. Martsad berkata: Kemudian aku menghadap Nabi saw, lalu aku bertanya, Ya Rasulullah, bagaimana kalau aku mengawini ‘Anaq? Martsad berkata; Maka Nabi pun diam; Lalu turunlah ayat “Dan perempuan pezina itu tidak (pantas) dikawini melainkan oleh laki-laki pezina atau laki-laki musyrik” (QS 24: 3). Kemudian Nabi saw memanggilku, lalu ia membaca ayat tersebut kepadaku dan bersabda, “Janganlah engkau mengawininya”

Page 19: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

Pernikahan antara Zani dan Zaniyah

• Ibnu Taimiyyah dan mazhab Imam Ahmad berpendapat bahwa seorang perempuan pezina dilarang untuk dinikahi kecuali ia telah bertobat dan habis masa iddahnya

• Umar bin Khattab dalam ijtihadnya membolehkan laki-laki menikahi perempuan pezina yang telah bertobat

Page 20: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

10. Larangan Perkawinan Dalam Masa Ihram

• KHI Pasal 54 (1): Selama masih dalam keadaan ihram, tidak boleh melangsungkan perkawinan dan juga tidak boleh bertindak sebagai wali nikah.

• (2) Apabila terjadi perkawinan dalam keadaan ihram, atau wali nikahnya masih berada dalam ihram, maka perkawinannya tidak sah.

Page 21: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

11. Larangan Kawin Mut’ah• Kawin mut’ah:perkawinan yang sejak semula telah

direncanakan hanya dilakukan untuk sementara waktu• Kebolehan melakukan Kawin Mut’ah:

– HR Muslim dari Saburah Al Juhani: “Bahwa ia ikut berperang bersama Rasulullah saw pada saat penaklukan kota Mekah. Nabi saw memberi izin kepada mereka (yang ikut berperang) melakukan nikah mut’ah”

• Larangan melakukan Kawin Mut’ah:– HR Ibnu Majah: “Bahwa Rasulullah saw

mengharamkan mut’ah.” Lalu Rasulullah bersabda: “Wahai sekalian manusia, aku telah membolehkan kalian melakukan nikah mut’ah; ketahuilah! Sekarang Allah swt telah mengharamkannya sampai hari kiamat nanti.”

Page 22: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

11. Larangan Kawin Mut’ah

– Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu Umar ra ia berkata: Ketika Umar ra menjadi khalifah, beliau berpidato di depan khalayak “Sesungguhnya Rasulullah saw mengizinkan kita tiga macam mut’ah, kemudian setelah itu beliau mengharamkannya. Demi Allah, kalau ada seseorang melakukan kawin mut’ah, sedangkan ia telah beristeri, pasti ia akan saya hukum rajam dengan batu, kecuali kalau ia bisa mendatangkan 4 orang saksi kepadaku yang semuanya menyatakan bahwa Rasulullah saw telah menghalalkannya lagi setelah beliau mengharamkannya.

– Golongan syi’ah masih membolehkan perkawinan mut’ah

Page 23: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

Pasal 8 UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Perkawinan dilarang antara dua orang yang :a. Berhubungan darah dalam garus keturunan lurus kebawah

ataupun ke atasb. Berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping

yaitu – antara saudara, antara seorang dengan saudara orang

tua dan – antara seorang dengan saudara neneknya

c. Berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri, menantu ibu/bapak tiri.

d. Berhubungan susuan, yaitu orang tua susuan, anak susuan, saudara susuan dan bibi/paman susuan;

e. Berhubungan saudara dengan istri atau sebagai bibi atau kemenakan dari istri, dalam hal seorang suami beristri lebih dari seorang.

f. Mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan lain yang berlaku dilarang kawin.

Page 24: Larangan Perkawinan Dalam Islam Edit

Terima KasihWassalam