laptah bukit darmo 2013 - idx.co.id fileLaporan Tahunan 2012 4 PT Bukit Darmo Property Tbk.
Laptah 2013
description
Transcript of Laptah 2013
Laporan Tahunan 2013
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan
Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika Tel +62 21 348 33640 Fax +62 21 348 33640
Gedung B Lantai 4 Medan Merdeka Barat 9 Jakarta, 10110
http://balitbang.kominfo.go.id [email protected]
Daftar Isi
Daftar Isi
Pendahuluan ________________________________________________________________ 2
Ikhtisar Kegiatan 2013 _______________________________________________________ 12
Penutup ___________________________________________________________________ 34
Lampiran-Lampiran __________________________________________________________ 35
Personil ___________________________________________________________________ 43
Kontak ____________________________________________________________________ 45
Daftar Tabel
Tabel 1 Rencana Strategis Puslitbang SDPPI 2010 – 2014 ..................................................... 4
Tabel 2 SDM Berdasarkan Pangkat dan Golongan ................................................................. 6
Tabel 3 SDM Berdasarkan Jabatan Fungsional ....................................................................... 6
Tabel 4 SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Spesifikasi Jurusan ................................. 7
Tabel 5 Diklat Teknis dan Bimbingan Teknis ........................................................................... 7
Tabel 6 Diklat Penjenjangan ................................................................................................... 7
Tabel 7 Jenjang Pendidikan .................................................................................................... 8
Tabel 8 Sarana Prasarana Puslitbang SDPPI.......................................................................... 9
Tabel 9 Program dan Anggaran Puslitbang SDPPI .................................................................12
Tabel 10 Kegiatan Penelitian Puslitbang SDPPI .....................................................................14
Tabel 11 Buletin Pos dan Telekomunikasi Volume 11 No.1 Maret 2013..................................25
Tabel 12 Buletin Pos dan Telekomunikasi Volume 11 No.2 Juni 2013 ....................................26
Tabel 13 Buletin Pos dan Telekomunikasi Volume 11 No.3 September 2013 .........................26
Tabel 14 Buletin Pos dan Telekomunikasi Volume 11 No.4 Desember 2013 ..........................27
Tabel 15 Permasalahan dan Tindak Lanjut Puslitbang SDPPI ................................................33
Daftar Isi
Daftar Gambar
Bagan 1 Struktur Organisasi Puslitbang SDPPI _____________________________________ 8
Bagan 2 Tampilan Website Puslitbang SDPPI _____________________________________ 28
Bagan 3 Ikhtisar Anggaran dan Realisasi _________________________________________ 32
Hal. 01 Pendahuluan
Sambutan Kepala Puslitbang SDPPI
Laporan Akhir Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan
Informatika (Puslitbang SDPPI) tahun 2013 ini disusun sebagai wujud ikhtisar
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kami dalam berbagai kegiatan yang telah disusun
dan ditetapkan, maupun kendala terhadap program yang dihadapi di tahun 2013. Laporan ini
juga sebagai wujud transparansi yang kami sampaikan dengan menunjukkan kinerja Puslitbang
SDPPI yang dapat dicapai selama tahun anggaran 2013.
Dalam Laporan Tahunan 2013 ini, disampaikan runtun kegiatan dalam 4 bagian yaitu Bagian
pertama Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang Kami yang terdiri dari kesejarahan,
tugas dan fungsi, struktur organisasi, lingkup kegiatan penelitian dan pengembangan, sumber
daya manusia, anggaran serta sarana dan prasarana. Pada bagian kedua berisi tentang rencana
strategis di tahun 2013. Bagian ketiga merupakan inti kegiatan yang kami lakukan selama tahun
2013 yaitu berisi tentang ikhtisar atau highlight kegiatan kami di 2013 yaitu Penelitian, Publikasi
Penelitian, Bimbingan Teknis, Akreditasi Puslitbang SDPPI dan Pemanfaatan Riset; selain itu
kami juga menyertakan ikhtisar anggaran dan realisasinya serta permasalahan yang terjadi di
tahun 2013. Pada bagian terakhir berisi penutup yang merupakan kesimpulan dan rangkuman
keseluruhan laporan tahunan ini.
Dengan dihadirkannya Laporan Tahunan 2013 ini kami berharap dapat memberikan gambaran
kinerja yang transparansi, serta menjadi panduan dalam meningkatkan kinerja setiap pegawai,
karena kemudahan dalam memahami visi, misi, sasaran dan kebijakan Puslitbang SDPPI.
Akhirnya, selaku Kepala Puslitbang SDPPI, Saya menyampaikan terimakasih kepada para
stakeholders dan seluruh pejabat, staf, peneliti dan litkayasa di lingkungan Puslitbang SDPPI
yang dapat mewujudkan kinerja sangat baik selama 2013 sebagai dedikasi membawa kemajuan
pada tahun 2013. Saya berharap selanjutnya mampu berkarya lebih jauh ditahun tahun
berikutnya.
Jakarta, 31 Desember 2013
Kepala Puslitbang SDPPI
Drs. Sunarno, M.M
Hal. 02 Pendahuluan
Pendahuluan
Kesejarahan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika atau
disingkat Puslitbang SDPPI sebelumnya memiliki nama Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pos dan Telekomunikasi atau disingkat Puslitbang Postel yang berada di bawah Badan
Penelitian dan Pengembangan, Departemen Perhubungan. Dengan adanya perubahan struktur
Kementerian, pada tahun 2005 Puslitbang Postel berada di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Komunikasi dan Informatika. Dengan
adanya restrukturisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2011 yang
dituangkan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
17/PER/M.Kominfo/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Komunikasi dan
Informatika, Puslitbang Postel berubah tugas dan fungsi menjadi Puslitbang SDPPI dengan
seluruh personel dan Sumber Daya diberdayagunakan di bawah Puslitbang SDPPI.
Tugas dan Fungsi
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 17/PER/M.Kominfo/10/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Komunikasi dan Informatika yang diterbitkan pada
tanggal 28 Oktober 2010 memuat antara lain susunan organisasi Badan Litbang SDM (pasal
628) yang terdiri dari Sekretariat Badan; Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
dan Perangkat Pos dan Infomatika (Puslitbang SDPPI); Pusat Penelitian dan Pengembangan
Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Puslitbang PPI); Pusat Penelitian dan Pengembangan
Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik (Puslitbang Aptika dan IKP); dan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Komunikasi dan Informatika
(Puslitbang Literasi dan Profesi). Tugas Badan Litbang SDM sebagaimana dalam pasal 626,
adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia di bidang
komunikasi dan informatika; sedangkan fungsinya adalah
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan sumber
daya manusia di bidang komunikasi dan infomatika;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumber daya manusa di bidang komunikasi dan
informatika;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanan, penelitian dan pengembangan sumber
daya manusia di bidang komunikasi dan informatika; dan
4. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
“Puslitbang
SDPPI
merupakan unit
kerja Badan
Litbang SDM
yang dibentuk
berdasarkan
pasal 648
Peraturan Menteri
Komunikasi dan
Informatika
Nomor:
17/PER/M.Kominf
o/10/2010 tentang
Organisasi dan
Tata Kerja
Kementrian
Komunikasi dan
Informatika”
Hal. 03 Pendahuluan
Puslitbang SDPPI sebagai salah satu unit kerja Badan Litbang SDM mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Sumber Daya Perangkat Pos dan
Informatika yang dituangkan pada pasal 648 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor: 17/PER/M.Kominfo/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Komunikasi
dan Informatika. Fiungsi Puslitbang SDPPI lebih lanjut diatur dalam peraturan menteri tersebut
pada pasal 649 sebagai berikut :
1. Penyusunan rencana program dan kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang
Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan penelitian di Sumber Daya dan Perangkat Pos
dan Informatika;
3. Pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan dokumentasi.
Visi
• Visi Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah “Terwujudnya Indonesia Informatif
menuju masyarakat sejahtera melalui pembangunan kominfo berkelanjutan, yang
merakyat dan ramah lingkungan, dalam kerangka NKRI”
Misi
Visi Kementerian Komunikasi dan Informatika dirumuskan dalam misi Kementerian Komunikasi
dan Informatika sebagai berikut:
• Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik komunikasi lancar
dan informasi benar menuju terbentuknya Indonesia informatif dalam kerangka NKRI;
• Mewujudkan birokrasi layanan komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki
integritas moral yang tinggi ;
• Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk mendukung
pembangunan karakter bangsa ;
• Mengembangkan sistem kominfo yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing
tinggi dan ramah lingkungan ;
• Memperjuangkan kepentingan nasional kominfo dalam sistem pasar global
Untuk mewujudkan misi Kementerian Komunikasi da Informatika, khusunya pada misi
“Mengembangkan sistem kominfo yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi
dan ramah lingkungan”, Puslitbang SDPPI sebagai bagian dari Badan Litbang SDM
menguraikan misi tersebut dalam misi Puslitbang SDPPI sebagai berikut:
Hal. 04 Pendahuluan
• Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penelitian dan pengembangan bidang sumber
daya dan perangkat pos dan informatika
• Membangun dan mengembangkan jaringan penelitian dan pengembangan bidang
sumber daya dan perangkat pos dan informatika
• Meningkatkan penyebarluasan hasil penelitian dan pengembangan bidang sumber daya
dan perangkat pos dan informatika
Rencana Strategis
Perencanaan Strategis menggambarkan hasil dari suatu proses sistematis yang berkelanjutan
dari pembuatan keputusan mengenai arah Strategis organisasi dengan memanfaatkan
sebanyak-banyaknya bahan masukan melalui umpan balik yang terorganisir. Dalam sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban
sekaligus instrumen manajemen kinerja, rencana Strategis merupakan langkah awal untuk
melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dalam Inpres No. 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa perencanaan Strategis merupakan
proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai 5 tahun
dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Perencanaan Strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian sasaran.
Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan SDPPI 2010-2014 disusun
berdasarkan RPJM Nasional Tahun 2010-2014 dan Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor : 17/PER/M.KOMINFO/10/2010 Organisasi dan Tata Kerja Kementrian
Komunikasi dan Informatika. Pusat Penelitian dan Pengembangan SDPPI sebagai bagian dari
Badan Litbang SDM merupakan institusi penunjang Kementerian Komunikasi dan Informatika
telah menyusun perencanaan Strategis. Dalam perencanaan Strategis dimaksud telah
ditetapkan visi dan misi Pusat Penelitian dan Pengembangan SDPPI yang dijabarkan ke dalam
sasaran, strategi pencapaian sasaran Pusat Penelitian dan Pengembangan SDPPI.
Tabel 1 Rencana Strategis Puslitbang SDPPI 2010 – 2014
NO PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan)
MISI INDIKATOR TARGET
2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
1 Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Hasil Penelitian dan pengembangan sumber daya dan standardisasi informatika
Prosentase kebijakan/regulasi bidang pengelolaan sumber daya dan standardisasi pos dan informatika yang berbasis pada rekomendasi hasil litbang
- 20% 75% 35% 40% 170%
Hal. 05 Pendahuluan
Sasaran Strategis
Sebagai upaya perwujudan instansi pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab, Puslibang
SDPPI sebagai bagian dari Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika
mengemban tugas memenuhi sasaran strategis Badan Litbang SDM. Adapun sasaran strategis
Badan Litbang adalah sebagai berikut:
1. Mendorong tumbuhnya iklim penelitian dan pengembangan di bidang komunikasi dan
informatika;
2. Mendorong penciptaan sumber daya manusia unggul di bidang komunikasi dan
informatika.
Sasaran Strategis Badan Litbang SDM yang wajib dipenuhi oleh Puslitbang SDPPI adalah
“mendorong tumbuhnya iklim penelitian di bidang komunikasi dan informatika”, khususnya
sumber daya dan perangkat pos dan informatika.
Lingkup Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Puslitbang SDPPI memiliki ruang lingkup kajian penelitian dan pengembangan yang menjadi
konsentrasi kegiatan yaitu bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika meliputi
klasifikasi berdasarkan kepakaran sebagai berikut:
• 06.00.00 Other Information, Computing and Communication Science (Penomoran
Informatika (Internet Protocol, Nama Domain, dan Sumber Daya Penomoran Pos,
Sumber Daya Penomoran Informatika)
• 07.03.00Others Standard, quality assurance and manufacturing engineering (Standar
Pos, Standar Perangkat Informatika, Standar Perangkat Telekomunikasi, Standar
Penomoran Informatika, Standar Penomoran Telekomunikasi)
• 07.00.00 Other engineering not elsewhere classified (Frekuensi, Penomoran
Telekomunikasi, Satelit)
• 13.00.00 Business and management not elsewhere classified (Manajemen Perposan,
Manajemen Rantai Suplai, Manajemen Logistik, Manajemen Sumber Daya Informatika,
Manajemen Frekuensi, Manajemen Orbit Satelit, Kualitas Layanan Pos, Kualitas Layanan
Informatika, dan Kualitas Layanan Telekomunikasi)
• 14.02.00 Policy and administration not elsewhere classified (Kebijakan Pos, Kebijakan
Sumber Daya Informatika dan Kebijakan Sumber Daya Telekomunikasi)
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) merupan unsur utama dalam pelaksanaan tugas dan fungsi suatu
organisasi. Kondisi SDM pada Puslitbang SDPPI saat ini adalah sebagai berikut:
Hal. 06 Pendahuluan
Tabel 2 SDM Berdasarkan Pangkat dan Golongan
Pangkat/Golongan 2012 2013 Keterangan
Pengatur (II/c) 1 1 orang pindah dari instansi lain
Pengatur (II/d)
Penata Muda (III/a) 6 5
Penata Muda Tk.I (III/b) 7 7 1 orang naik pangkat
2 orang pindah dari instansi lain
2 orang pindah ke instansi lain
Penata (III/c) 1 1 orang naik pangkat
Penata Tk.I (III/d) 4
Pembina (IV/a) 3 3 1 orang naik pangkat
1 orang pindah dari instansi lain
2 orang pindah ke instansi lain
Pembina Tk.1 (IV/b) 4 3 1 orang pindah ke instansi lain
Pembina Utama Muda(IV/c) 1
Pembina Utama Madya (IV/d) 1 1 orang naik pangkat
Jumlah 25 21
Tabel 3 SDM Berdasarkan Jabatan Fungsional
Jabatan Golongan Jumlah
Litkayasa III/a 1
Peneliti Pertama III/a 3
III/b 1
Peneliti Muda III/c 1
Peneliti Madya IV/a 2
IV/b 2
Pengelola Data Anggaran III/b 1
Fungsional Umum II/c 1
III/a 1
III/b 2
Jumlah 21
Hal. 07 Pendahuluan
Tabel 4 SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Spesifikasi Jurusan
Jenjang Pendidikan Jumlah Jurusan
SMU 4
Diploma 1
Strata 1 6 Administrasi Negara (1)
Ekonomi (3)
Teknik Elektro (2)
Strata 2 10 Manajemen (3)
Manajemen Pemasaran (1)
Ilmu Administrasi (1)
Teknik Elektro (1)
Teknik Informatika (2)
Ilmu Komputer (1)
Teknik Mesin (1)
Strata 3 0
Jumlah 21
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tabel 5 Diklat Teknis dan Bimbingan Teknis
Nama Jumlah peserta
Bimtek Cost-Benefit Analysis 21 orang
Bimtek RF Planning 21 orang
Diklat Kearsipan 2 Orang
Tabel 6 Diklat Penjenjangan
Nama Jumlah Peserta
Diklat Pim III 1 Orang
Diklat Pim IV 1 Orang
Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama 2 Orang
Hal. 08 Pendahuluan
Tabel 7 Jenjang Pendidikan
Nama Jenjang dan Jurusan
Pendidikan
Tempat Pendidikan
Keterangan
Diah Yuniarti Magister Teknik Mesin
UGM Dengan biaya pendidikan ditanggung oleh peserta didik
Struktur Organisasi
Bagan 1 Struktur Organisasi Puslitbang SDPPI
Anggaran
Pagu awal untuk anggaran tahun 2013 untuk Puslitbang SDPPI sebesar Rp. 5.020.000.000 (lima
milyar dua puluh juta rupiah), sedangkan di tahun 2012 sebesar Rp. 5.094.488.000 (Lima milyar
sembilan puluh empat juta empat ratus delapan puluh delapan ribu rupiah). Jika dibandingkan
dengan pagu anggaran tahun 2012 mengalami penurunan anggaran sebesar Rp. 74.488.000,-
atau -1,48 % pada tahun anggaran 2013. Terdapat beberapa revisi anggaran, dikarenakan
beberapa pertimbangan yaitu:
Kepala Puslitbang
SDPPI
Kepala Bidang Rencana dan
Kerjasama
Kepala Sub Bidang
Rencana dan Program
Kepala Sub Bidang
Kerjasama
Kelompok Jabatan
Fungsional
Kepala Bidang Evaluasi dan
Pelaporan
Kepala Sub Bidang
Evaluasi
Kepala Sub Bidang
Pelaporan
Hal. 09 Pendahuluan
1. Pertimbangan kondisi pelaksanaan kegiatan
2. Pertimbangan kebijakan pemerintah dalam rangka alokasi anggaran untuk subsidi BBM
sebesar Rp. 59.1700.000,- atau sebesar 1,18% sehingga pagu anggaran setelah revisi
kedua menjadi Rp. 4,960,830,000
3. Peruntukan alokasi Tunjangan Kinerja sebesar Rp. 220.050.000 serta Tunjangan Kinerja
dari optimalisasi anggaran Kajian Kontraktual sebesar Rp. 78.360.000 sehingga total alokasi
tunjangan kinerja sejumlah Rp. 298.410.000. Dengan demikian alokasi anggaran Puslitbang
SDPPI setelah revisi ketiga yang dapat dipergunakan sebesar Rp4.662.420.000
Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Perangkat Pos
dan Informatika sampai dengan tahun 2013 mempunyai inventarisasi kekayaan negara,
sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8 Sarana Prasarana Puslitbang SDPPI
# Nama Barang 2012 Penambahan Penghapusan Posisi 2013
1 Station Wagon (Kendaraan roda 4)
4 Unit - 2 Unit 2 Unit
2 Minibus (Kendaraan roda 4)
- 1 Unit - 1 Unit
3 Sepeda Motor (Kendaraan roda 2)
3 Unit - - 3 Unit
4 Mesin Ketik Elektronik 1 Buah - - 1 Buah
5 Mesin Fotocopy Folio 1 Buah - - 1 Buah
6 Lemari Besi 10 Buah - - 10 Buah
7 Lemari Kayu 5 Buah - - 5 Buah
8 Rak Kayu 2 Buah - - 2 Buah
9 Filling Cabinet Besi 10 Buah - - 10 Buah
10 Brandkas 2 Buah - - 2 Buah
11 Tabung Pemadam Api
1 Buah - - 1 Buah
12 Whiteboard 3 Buah - - 3 Buah
13 Alat penghancur kertas
1 Buah - - 1 Buah
14 Overhead Projector 3 Buah - - 3 Buah
15 Whiteboard Electronic 1 Buah - - 1 Buah
Hal. 10 Pendahuluan
# Nama Barang 2012 Penambahan Penghapusan Posisi 2013
16 LCD projector/ Infocus 3 Buah - - 3 Buah
17 Alat Perekam Suara 10 Buah - - 10 Buah
18 Meja Kerja Besi 28 Buah - - 28 Buah
19 Meja Kerja Kayu 10 Buah - - 10 Buah
20 Kursi Besi 53 Buah 1 Buah - 54 Buah
21 Kursi Kayu 4 Buah - - 4 Buah
22 Sice 6 Buah - - 6 Buah
23 Meja Rapat 2 Buah - - 2 Buah
24 Meja Komputer 4 Buah - - 4 Buah
25 Meja Telepon 1 Buah - - 1 Buah
26 Meja Resepsionis 1 Buah - - 1 Buah
27 Lemari es 3 Buah - - 3 Buah
28 AC Split 13 Buah - 13 Buah -
29 Exhause Fan 1 Buah - - 1 Buah
30 Televisi 6 Buah 1 Buah - 7 Buah
31 Tape Recorder 2 buah - - 2 buah
32 Laudspeaker 1 Buah - - 1 Buah
33 Sound System 2 Buah - - 2 Buah
34 Wireless 1 Buah - - 1 Buah
35 Unit Power Supply 1 Buah - - 1 Buah
36 Camera Video 1 Buah - - 1 Buah
37 Dispenser 2 Buah - - 2 Buah
38 Handycam 2 Buah - - 2 Buah
39 Uninterruptible Power Supply (UPS)
- 4 Buah - 4 Buah
40 Voice Recorder - 2 Buah - 2 Buah
41 Tripod Camera 1 Buah - - 1 Buah
42 Layar Film/projector 2 Buah - - 2 Buah
43 Kamera Digital 3 Buah 1 Buah - 4 Buah
44 Pesawat telepon 3 Buah - 3 Buah
45 Faximile 3 Buah - 3 Buah
Hal. 11 Pendahuluan
# Nama Barang 2012 Penambahan Penghapusan Posisi 2013
46 PC unit 34 Buah 4 Buah - 38 Buah
47 Laptop 16 Buah 3 Buah - 19 Buah
48 Note Book 4 Buah - - 4 Buah
49 Net Book 3 Buah - - 3 Buah
50 Printer 34 Buah 2 Buah - 36 Buah
51 Scanner - 1 Buah - 1 Buah
52 Buku Perpustakaan 743 Buah 149 Buah - 892 Buah
Hal. 12 Ikhtisar Kegiatan 2013
Ikhtisar Kegiatan 2013
Program Kegiatan dan Rencana Kerja Tahun 2013
Program Badan Litbang SDM sebagaimana dalam Rencana Strategis Kementerian Komunikasi
dan Informatika adalah program penelitian dan pengembangan SDM. Dalam pelaksanaan
program tersebut dilaksanakan beberapa kegiatan, salah satu kegiatan Badan Litbang SDM
yang dilaksanakan oleh Puslitbang SDPPI adalah kegiatan “penelitian dan pengembangan
sumber daya dan perangkat pos dan informatika”. Rencana kerja Puslitbang SDPPI tahun 2013.
Tabel 9 Program dan Anggaran Puslitbang SDPPI
Kode Program/Kegiatan/Sub kegiatan Anggaran
3041.001 Dokumen Penyusunan Karya Riset Bidang Sumber Daya Perangkat Pos dan informatika
Rp2.783.340.000
.011 Penelitian dan Pengembangan di Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
a. Kajian Mandiri Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika yang terdiri dari 11 judul kajian:
i. Studi Pengelolaan Sampah Antariksa Indonesia
ii. Evaluasi Penyelenggaraan Radio Trunking Teresterial di Indonesia
iii. Studi Perencanaan Migrasi Sistem Radio Trunking Digital
iv. Studi pengembangan Internet yang Didukung Kualitas Kebijakan Publik
v. Analisis Kualitas Layanan Perizinan Spektrum Frekuensi Radio Siaran Dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA)
vi. Pengaturan Kualitas Layanan (Quality Of Services) Jasa Akses Internet Di Indonesia Berdasarkan Regulatory Impact Analysis
vii. Evaluasi Kepuasan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Pada Smartphone di Wilayah DkI Jakarta
viii. Studi Pengukuran Digital Divide Indonesia
ix. Pengukuran Tingkat Kualitas Pelayanan Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi
x. Studi Potensi Penggunaan Frekuensi Sistem Radio Trunking pada Migrasi Sistem Radio Trunking Digital
xi. Analisis SDM Dan Evaluasi Pemanfaatan Infrastruktur Sistem Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Wilayah 4 Kota Besar Di Sumatera
b. Studi Evaluasi Pelayanan Ditjen SDPPI
Rp2.783.340.000
Rp785.405.000
Rp642.100.000
Penyusunan Karya Riset Bidang Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatikamenghasilkan 5 laporan penelitian, 15 jurnal yang terbit di jurnal terakreditasi dan 4 buku publikasi.
Hal. 13 Ikhtisar Kegiatan 2013
Kode Program/Kegiatan/Sub kegiatan Anggaran
c. Studi Pemanfaatan Digital Devidend untuk Layanan Long Term Evolution (LTE)
d. Studi Kesiapan Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika dalam Menerapkan ISO/IEC Guide 17065
e. Studi Potensi Pasar Sekunder Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Rp625.011.000
Rp409.184.000
Rp321.640.000
3041.002 Dokumen Pemanfaatan Karya Riset Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika untuk Penyusunan Kebijakan/Regulasi di Bidang Kominfo
Rp411.899.000
.011 Publikasi Karya Tulis Ilmiah
a. Penerbitan Bulletin
b. Publikasi Naskah Hasil Penelitian Sebelumnya
c. Penerbitan Jurnal Ilmiah Penelitian Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
d. Pengelolaan Website
Rp411.899.000
Rp192.000.000
Rp124.100.000
Rp79.850.000
Rp15.949.000
3041.993 Layanan Administrasi dan Dukungan Teknis Lainnya Rp786.978.000
.011 Pelayanan Publik dan Birokrasi
a. Pelayanan Publik dan Birokrasi
b. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
c. Penyusunan Program Kegiatan
d. Persiapan Akreditasi Puslitbang SDPPI
e. Bimbingan Teknis Substansi Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
f. Penyusunan LAKIP
g. Penyusunan Laporan Tahunan
Rp733.793.000
Rp299.337.000
Rp77.085.000
Rp198.641.000
Rp137.140.000
Rp7.550.000
Rp14.040.000
.012 Administrasi Pengadaan Jasa Konsultansi
a. Pengadaan Jasa Konsultansi
Rp43.185.000
Rp43.185.000
.013 Pengadaan Sarana dan Prasarana
a. Pengadaan Buku-buku Perpustakaan
Rp10.000.000
Rp10.000.000
3041.994 b. Layanan Perkantoran Rp680.203.000
.002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
a. Pengadaan Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh
b. Jamuan Rapat Delegasi/Tamu
c. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
d. Pemeliharaan Kendaraan Bermotor
e. Operasional Perkantoran dan Pimpinan
Rp680.203.000
Rp63.800.000
Rp12.784.000
Rp34.492.000
Rp83.170.000
Rp485.957.000
Jumlah Rp4.662.420.000
Hal. 14 Ikhtisar Kegiatan 2013
Program Kerja
Program kerja Puslitbang Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika pada tahun 2013 terbagi
menjadi 4 (empat) bagian meliputi, Dokumen Penyusunan Karya Riset Bidang Sumber Daya
Perangkat Pos dan Informatika, Dokumen Pemanfaatan Karya Riset Bidang Sumber Daya
Perangkat Pos dan Informatika untuk Penyusunan Kebijakan/Regulasi di Bidang Kominfo,
Layanan Administrasi dan Dukungan Teknis Lainnya dan Layanan Perkantoran namun kegiatan
utama sesuai dengan Sasaran Strategis Puslitbang SDPPI yaitu Terwujudnya Hasil Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya dan Standarisasi Informatika maka program kegiatan
difokuskan menjadi 2 yaitu:
1. Terwujudnya jumlah dokumen makalah kebijakan/kajian kebijakan bidang komunikasi dan
informatika yang masuk kedalam kegiatan Dokumen Pemanfaatan Karya Riset Bidang
Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika untuk Penyusunan Kebijakan/Regulasi di
Bidang Kominfo
2. Terwujudnya jumlah dokumen karya litbang bidang sumber daya dan perangkat pos dan
informatika yang masuk kedalam kegiatan Dokumen Penyusunan Karya Riset Bidang
Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika
Penelitian
Tabel 10 Kegiatan Penelitian Puslitbang SDPPI
Kegiatan Anggaran Keluaran Capaian Anggaran
Kajian Mandiri Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Rp785.405.000 • 11 Laporan Penelitian
• 11 Karya Tulis Ilmiah terbit di
Jurnal terakreditasi
99,77%
Studi Evaluasi Pelayanan Ditjen SDPPI
Rp642.100.000 • 1 Laporan Penelitian
• 1 Karya Tulis Ilmiah terbit di
Jurnal terakreditasi
• 1 Buku Publikasi
98,71%
Studi Pemanfaatan Digital Devidend untuk Layanan Long Term Evolution (LTE)
Rp625.011.000 • 1 Laporan Penelitian
• 1 Karya Tulis Ilmiah terbit di
Jurnal terakreditasi
• 1 Buku Publikasi
97,27%
Studi Kesiapan Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika dalam Menerapkan ISO/IEC Guide 17065
Rp409.184.000 • 1 Laporan Penelitian
• 1 Karya Tulis Ilmiah terbit di
Jurnal terakreditasi
• 1 Buku Publikasi
99,03%
Studi Potensi Pasar Sekunder Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Rp321.640.000 • 1 Laporan Penelitian
• 1 Karya Tulis Ilmiah terbit di
Jurnal terakreditasi
• 1 Buku Publikasi
100,00%
Hal. 15 Ikhtisar Kegiatan 2013
Dokumen Penyusunan Karya Riset Bidang Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika
memiliki pagu awal sebesar Rp2.953.616.000 dan pagu revisi menjadi Rp2.783.340.000.
Kegiatan ini terdiri dari 5 dokumen kegiatan dengan pencapaian fisik sebesar
Rp2.752.248.400dan menghasilkan 15 laporan penelitian, 15 jurnal yang terbit di jurnal
terakreditasi dan 4 buku publikasi dengan capaian anggaran sebesar 98,88%.
Adapun judul-judul kajian secara keseluruhan yaitu:
1. Studi Pengelolaan Sampah Satelit Indonesia
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk mengetahui pengelolaan sampah satelit oleh
penyelenggara satelit Indonesia dan merumuskan kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan sampah satelit
• Hasil penelitian yang didapat bahwa secara umum, saat ini penanganan satelit yang
habis masa operasinya atau yang sudah tidak berfungsi yang dilakukan oleh
penyelenggara satelit adalah dengan melakukan deorbit satelit tersebut. Pemerintah
sudah mengadopsi ketentuan internasional (ITU) mengenai deorbit satelit ke dalam
Permenkominfo No.13/P/M.Kominfo/8/2005 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi
yang Menggunakan Satelit sebagaimana diubah dengan Permenkominfo
No.37/P/M.Kominfo/12/2006. Namun, pasal deorbit terkait belum menjelaskan secara
detail mengenai kriteria satelit yang wajib deorbit sehingga masih bias. Selain itu,
Meskipun ketentuan deorbit bersifat wajib, namun pada pelaksanaannya pemerintah
(Kemkominfo) tidak bisa memberikan sanksi terhadap pelanggaran ketentuan ini dan
tidak memiliki instrumen untuk mengawasi mekanisme deorbit apakah sudah sesuai
dengan ketentuan atau belum.
2. Evaluasi Penyelenggaraan Radio Trunking Teresterial di Indonesia
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi
penyelenggaraan jasa trunking dilihat dari efisiensi pengguaan frekuensinya dan juga
untuk mendapat gambaran mengenai kecenderungan pertumbuhan pelanggan radio
trunking di Indonesia
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1)Mayoritas penyelenggara radio trunking
memiliki nilai GOS di bawah 5 %. Dengan demikian tingkat ketersediaan kanal suara
cukup baik. (2) Tujuan dari sistem trunking adalah untuk efisiensi frekuensi, tapi
kenyataan di lapangan banyak sistem trunking yang penggunaan frekuensinya
berlebihan, terlihat dari nilai GOS yang sangat kecil. Selain disebabkan oleh kesalahan
desain jaringan, juga karena beberapa klien meminta kanal frekuensi khusus. (3) Secara
keseluruhan potensi pertumbuhan pelanggan radio trunking cukup bagus, rata-rata
sebesar 17.75% per tahun. (4) Secara moderat dan optimistik, hasil proyeksi sampai lima
tahun memperlihatkan bahwa pertumbuhan jumlah pelanggan cenderung positif
(mengalami peningkatan). (5) Ijin telekomunikasi khusus masih dikeluarkan tanpa
Hal. 16 Ikhtisar Kegiatan 2013
memperhatikan keberadaan penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi di wilayah
yang bersangkutan.
3. Studi Perencanaan Migrasi Sistem Radio Trunking Digital
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk mengetahui perencanaan dalam migrasi sistem radio
trunking digital.
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) tingkat prosentase kesiapan operator radio
trunking di Indonesia berada dikisaran 38,60 % sampai dengan 50,88 % (2) langkah
termudah dalam langkah perencanaan adalah proses define dimana sebagian besar
perusahaan penyelenggara radio trunking telah menentukan gambaran bagaimana
kondisi perusahaan terhadap permintaan pasar dan ekosistem bisnis trunking.
4. Studi pengembangan Internet yang Didukung Kualitas Kebijakan Publik
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi
pengembangan internet yang didukung kualitas layanan publik dalam menunjang
meningkatnya pengguna internet dan perkembangannya, meliputi: (1) Tingkat manfaat
penggunaan internet (2) Tingkat kesesuaian antara kinerja kualitas pelayanan publik yang
dirasakan dengan yang diharapkan oleh pengguna internet (3) Membangun efektivitas
kinerja dinas kominfo di daerah; (4) Kebijakan publik yang mendukung perkembangan
pengguna internet yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) Peran stakeholders bidang internet dalam
kerangka yang terkoordinasi akan dapat membangun pemerataan pembangunan jaringan
internet yang terjangkau oleh seluruh warga masyarakat dan optimisme meningkatnya
pengguna internet dan berkembangnya bisnis online diharapkan dapat mempercepat
peningkatan jumlah pengguna internet; (2) Peran APJII dalam penyelenggaraan internet
dan dalam menangani ISP masih ada kelemahan dengan terindikasinya bahwa masih
ada ISP illegal yang dipandang merugikan pihak pengguna internet maupun ISP yang
legal; (3) Pembangunan masyarakat dalam usaha internet online mulai berkembang
terus, kondisi pengguna internet untuk bermain game online semakin meningkat;
5. Analisis Kualitas Layanan Perizinan Spektrum Frekuensi Radio Siaran Dengan Metode
Importance Performance Analysis (IPA)
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk mendapatkan data dan informasi melalui persepsi
penyelenggara radio siaran, berkaitan dengan perijinan radio siaran (ISR) yang dapat
menggambarkan angka indeks dari kinerja layanan Izin Stasiun Radio (ISR) untuk radio
siaran.
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) Berdasarkan pembahasan terhadap hasil IPA
dari setiap dimensi dan hasil wawancara, pemenuhan proses perijinan untuk Izin Stasiun
Radio (ISR) khususnya untuk Radio Siaran disimpulkan bahwa, secara keseluruhan,
proses perijinan Izin Radio Siaran (ISR) untuk radio siaran sudah baik, namun ada yang
perlu untuk ditingkatkan yaitu atribut pada kadran I. (2) Ada 3 (tiga) faktor yang menurut
persepsi pengguna frekuensi radio sangat penting dan harus mendapat prioritas
penanganan dan perhatiannya, yaitu: pelayanan perizinan dilakukan dengan cepat,
Hal. 17 Ikhtisar Kegiatan 2013
mempermudah dan tidak berbelit; proses perizinan tepat waktu; kemudahan
penyampaian permohonan ISR. (3) Dimensi Tangible (kasat mata) mendapatkan skor
rata-rata tertinggi yaitu 4,34 artinya penilaian pengguna frekuensi radio siaran pada
penampilan fisik, peralatan, (4) karyawan serta sarana komunikasi pada proses layanan
perijinan penggunaan frekuensi radio siaran mendapat penilaian tertinggi, yang terdiri
dari: Kemudahan pengisian dan penggunaan formulir aplikasi perizinan, Kemudahan
pembayaran BHP Frekuensi Radio, dan Kualitas cetakan ISR yang diterima. (5) Dimensi
Responsiveness (daya tanggap), untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada
pengguna dengan cepat. Mendapat skor terendah yaitu 4,05. pada peringkat kelima,
terdiri dari: Kemampuan petugas untuk cepat tanggap terhadap keluhan pengguna,
Kemampuan petugas dalam memberikan informasi dengan jelas dan mudah dimengerti,
Kompetensi dan kecakapan petugas loket dalam melayani pengguna
6. Pengaturan Kualitas Layanan (Quality of Services) Jasa Akses Internet Di Indonesia
Berdasarkan Regulatory Impact Analysis
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk endapatkan gambaran tentang sejauh mana kualitas
layanan jasa akses internet yang telah tersedia di Indonesia, serta menganalisis
pengaturan kualitas layanan (Quality of Service) jasa akses internet yang berlaku di
Indonesia.
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) terindikasi bahwa level kualitas layanan jasa
akses internet yang disediakan oleh penyelenggara jasa masih beragam atau belum
standar. Dalam hal kinerja layanan, para penyelenggara jasa tampaknya dapat memenuhi
kriteria standar. Kelemahan terbesar terletak pada rata-rata waktu aktivasi pelanggan
baru. Sementara dalam hal kinerja jaringan, reliabilitas yang terlihat dari ketersediaan
jaringan serta utilisasi bandwidth menjadi kendala utama. (2) Kualitas layanan (quality of
service) jasa akses internet di Indonesia dapat ditingkatkan melalui pengaturan standar
kualitas layanan penyelenggaraan jasa akses internet. Hal ini sangat diperlukan oleh
melindungi kepentingan masyarakat, dan didukung oleh pihak penyelenggara jasa. Dari
hasil analisa terhadap regulasi pengaturan penyelenggaraan jasa akses internet
didapatkan bahwa regulasi pengaturan tersebut memiliki cost dan benefit yang beriringan
dan hal tersebut menjadikan tantangan tersendiri bagi semua stakeholder. Disisi lain,
sangat penting pula menjaga kelangsungan jasa internet. Eksistensi ISP menjaga
jembatan akses manusia ke dunia maya, sehingga dibutuhkan regulasi yang business
friendly.
7. Evaluasi Kepuasan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Pada Smartphone di
Wilayah DKI Jakarta
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap kenyataan
tingkat kinerja beserta harapan kepentingan layanan data pada smartphone di wilayah
DKI Jakarta
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) Analisa gap servqual terbesar operator
Telkomsel adalah jaminan kualitas, untuk operator Indosat adalah kehandalan, untuk
Hal. 18 Ikhtisar Kegiatan 2013
operator Xl Axiata adalah reward dan bonus untuk pengguna, untuk operator Hutchinson
adalah konsistensi, dan untuk operator Smart Telecom adalah ketepatan perbaikan
masalah. (2) Fleksibilitas merupakan indikator dengan analisa gap servqual paling kecil
untuk 4 operator, kecuali untuk operator Smart Telecom adalah indikator perhatian pada
pengguna. (3) Kehandalan dan jaminan kualitas adalah indikator dengan gap servqual
terbesar untuk keseluruhan operator. (4) Tangibles adalah dimensi dengan tingkat
kesesuaian kinerja-kepentingan paling tinggi baik untuk masing-masing operator maupun
secara keseluruhan, namun 2 dari 4 indikator dimensi tangibles yaitu tampilan paket dan
fleksibilitas layanan data dinilai memiliki nilai indeks kinerja berlebihan. (5) Reliability
merupakan dimensi dengan tingkat kesesuaian paling rendah, terutama pada indikator
kesesuaian paket layanan, kehandalan, konsistensi dan akurasi kecepatan kualitas
layanan data. (6) Emphaty adalah dimensi dengan kinerja yang paling baik dibandingkan
dengan dimensi lain khususnya pada indikator perhatian pada pengguna, mengutamakan
pengguna, dan ruang interaksi pada pengguna. (7) Responsiveness adalah dimensi
dengan prioritas rendah, terutama pada indikator proaktifitas respon, kesediaan respon,
dan kecepatan respon teknologi. (8) Analisa tingkat kesesuaian kinerja-kepentingan untuk
tiap operator seluler, nilai tertinggi dimiliki operator Smart Telecom (72%), disusul secara
berurutan Xl Axiata (71%), Hutchinson (70%), Telkomsel (68%), dan Indosat (67%). (9)
Secara keseluruhan, analisa tingkat kesesuaian kinerja-kepentingan kualitas layanan
data pada smartphone di wilayah DKI Jakarta berada pada tahap kesesuaian
sedangdengan nilai kesesuaian 69%. (10) Tingkat kinerja mempengaruhi pengguna
dalam memberikan harapan pada kualitas layanan data, semakin tinggi kinerja maka
harapan pengguna juga akan lebih baik.
8. Studi Pengukuran Digital Divide Indonesia
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk (1) mengetahui besarnya nilai index digital divide di tiap
propinsi di Indonesia, (2) mengetahui tingkat kesenjangan pembangunan TIK di 33
propinsi di Indonesia dan (3) menentukan prioritas pembangunan yang menitikberatkan
pada peningkatan TIK di masing-masing propinsi
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) Nilai indeks digital divide di propinsi di
Indonesia paling besar dimiliki oleh propinsi Papua, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi
Tengah. Hal ini disebabkan masih rendahnya pembangunan infrastruktur TIK terutama
infrastruktur wireless yaitu Base Transceiver Station (BTS) 2G, BTS 3G atau node B dan
BTS Fixed Wireless Access (FWA). Selain itu kemampuan/skill penduduk di propinsi
tersebut sangat rendah sehingga tingkat penggunaan TIK nya sangat rendah dibanding
dengan propinsi lainnya. (2) Nilai kesenjangan digital paling rendah terhadap propinsi DKI
Jakarta adalah propinsi D.I Yogyakarta karena infrastruktur TIK baik jaringan maupun
fasilitas TIK di propinsi D.I Yogyakarta paling banyak setelah DKI Jakarta. Selain itu
kemampuan/skill mengakses TIK penduduk di propinsi D.I Yogyakarta sangat tinggi
sehingga penggunaan TIK juga cukup besar. (3) DKI Jakarta sebagai propinsi dengan
nilai infostate paling tinggi karena infrastruktur TIK, kemampuan penduduk untuk
mengakses/skill TIK sangat besar sehingga tingkat penggunaannya TIK nya paling tinggi
Hal. 19 Ikhtisar Kegiatan 2013
dibanding propinsi lainnya. (4) Prioritas pembangunan ICT di daerah sebaiknya dari
propinsi dengan nilai indeks infostate paling kecil yaitu propinsi Papua, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Papua Barat dan Aceh. (5) Pembangunan
infrastruktur ICT di Indonesia sebaiknya di prioritaskan di daerah Papua, Maluku Utara,
Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. (6) Peningkatan
skill maupun pendidikan di Indonesia sebaiknya diprioritaskan di propinsi Banten,
Kepulauan Bangka Belitung dan Papua. (7) Literasi pengoperasian internet di Papua,
Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur perlu diprioritaskan karena nilai indeks
pengoperasiannya berada pada urutan tiga paling bawah.
9. Pengukuran Tingkat Kualitas Pelayanan Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Balai Besar
Pengujian Perangkat Telekomunikasi
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci mengenai tingkat
kualitas pelayanan pengujian perangkat telekomunikasi.
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) Tingkat kualitas layanan di Balai Besar
Pengujian Perangkat Telekomunikasi secara umum diperhatikan dari sisi kinerja dan
kepentingan/harapan pengguna diperoleh tingkat kesesuaian pada tahap memuaskan
baik pada aspek tangibility/berwujud, reliability/kehandalan, responsiveness/ Daya
Tanggap, assurance/keyakinan dan emphaty/empati. (2) Empat faktor yang menjadi
prioritas utama Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi dalam pelaksanaannya
dan dinilai sangat penting bagi pengguna, yaitu : pelayanan yang tidak berbelit-belit,
pegawai cepat melayani pemohon, pelayanan kepada pemohon secara menyeluruh dan
tuntas dan memberikan rasa kepastian terhadap pelayanan. (3) Sebagian besar faktor-
faktor layanan yang diberikan oleh Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi
sesuai harapan pengguna, yaitu ada sembilan layanan : peralatan dan perlengkapan
pelayanan memadai dan baik; prosedur pemerimaan pemohon pengujian yang cepat dan
tepat; pelayanan pemeriksaan dokumen yang cepat dan tepat; pelayanan yang ramah
serta selalu siap menolong; kemampuan pegawai untuk cepat tanggap menyelesaikan
keluhan pemohon; pegawai memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti;
pegawai tanggap terhadap masalah yang dihadapi pemohon; pengetahuan dan
kemampuan para pegawai yang profesional; dan jaminan keamanan pelayanan dan
kepercayaan terhadap pelayanan. (4) Faktor-faktor yang kurang penting atau tidak terlalu
penting bagi pengguna, ada tujuh faktor yaitu penataan eksterior dan interior ruang tempat
pelayanan pengujian, ketrampilan para pegawai dalam bekerja, memberikan pehatian
secara khusus kepada setiap pemohon dan perhatian terhadap keluhan pemohon;
kebersihan dan kerapihan ruang tempat pelayanan pengujian, tersedia tempat duduk
yang nyaman dan sejuk dan pelayanan yang sopan dan ramah.
10. Studi Potensi Penggunaan Frekuensi Sistem Radio Trunking pada Migrasi Sistem Radio
Trunking Digital
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk melihat potensi frekuensi penggunaan pada radio
trunking digital.
Hal. 20 Ikhtisar Kegiatan 2013
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) Dengan melihat analisis Cost-Benefit secara
keseluruhan, secara umum migrasi dapat dilakukan pada tahun kapan pun dan imbal hasil
proyek masih di atas asumsi OCC (diatas 7%), namun dengan konsekuensi mundurnya
BEP selama 5 tahun baik jika dilakukan di tahun pertama proyek maupun tahun ke 5
proyek, dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi utama berikut: a. Jangka waktu
proyek adalah 25 tahun; b. Jumlah pelanggan per-site adalah 150; c. Tarif air-time
termasuk sewa handset Rp500.000 d. 1 kanal dipakai untuk 50 pengguna, dengan
mempertimbangkan thumb rue dari Grade of Service percakapan trunking (2) Ada
beberapa alternatif migrasi trunking analog ke digital yaitu: a. Jika pemerintah ingin
melakukan migrasi tanpa ada subsidi, langkah yang merupakan jalan tengah adalah
migrasi pada tahun ke-5 proyek atau migrasi saat lisensi ISR habis dan digantikan dengan
lisensi baru yaitu lisensi ke digital, sehingga pada skenario ini, pemerintah menghentikan
izin trunking analog untuk izin selanjutnya; b. Jika pemerintah ingin melakukan migrasi
dengan cepat, maka skenario yang mungkin adalah dengan melakukan subsidi pada
tahun pertama. Subsidi ini dapat dilakukan dengan Administrative Incentive Pricing atau
hasil pelelangan kanal untuk digunakan untuk teknologi lainnya, diberikan kepada
operator yang tersingkirkan. (3) Dari data Laporan Kinerja Operas (LKO)i, terdapat
beberapa operator yang belum memenuhi kinerja Modern Licensing, sehingga perlunya
jalan tengah untuk penegakan aturan terutama komitmen pembangunan serta
penggunaan frekuensi yang tidak sesuai dengan Modern Licensing. Selain itu, dari LKO
dapat dilihat bahwa sebagian operator tidak sehat secara finansial yang dapat dilihat dari
jumlah pendapatan pertahun.
11. Analisis SDM dan Evaluasi Pemanfaatan Infrastruktur Sistem Monitoring Spektrum
Frekuensi Radio Wilayah 4 Kota Besar Di Sumatera
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk mendeskripsikan pemanfaatan perangkat monitor
spektrum frekuensi Radio berfungsi secara keseluruhan sesuai dengan harapan,sejalan
dengan karakteristik Trend perkembangan pemanfaatan TIK oleh operator maupun
masyarakat.
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) Balai kelas II Medan, Loka padang, Balai Klas
II Pekanbaru dan Balai Monitor Batam telah memadai dari aspek kualifikasi, proporsi dan
pengembangan SDM telah memberikan arti yang besar dalam memenuhi kewajibannya
dalam meningkatkan kepatuhan dari pengguna frekuensi radio. Kesiapan SDM
dihadapkan pemanfaatan perangkat sistem monitor yang yang cepat berubah sesuai
dengan perkembangan teknologi. (2) Pelatihan SDM dapat memfungsikan secara
keseluruhan elemen-elemen yang ada , sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas
secara kontinue. (3) Mendesaknya interaksi dan atau integrasi antara sistem Monitoring
dengan sistem Manajemen Sumber daya Frekuensi .. dalam pemanfaatan perangkat
Monitor , sumber daya manusia rata-rata masing Fungsi fisik Pemanfaatan perangkat
yang berbasis IC lebih panjang umurnya dibandingkan dengan sistem digital, tetapi
fiturnya sedikit. (4) Perangkat yang berbasis modul dengan sistem digital masih dalam
tahap implementasi.Fungsi fisik Dapat dimanfaat bersama-sama dengan perangkat yang
Hal. 21 Ikhtisar Kegiatan 2013
sebelumnya, Fungsi proses pengolahan masih tetap dapat terjaga. Fungsi pelaporan
dapat dilakukan sesuai tepat waktunya Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II
Pekanbaru telah melaksanakan Program Kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sebagaimana yang tertuang dalam DIPA T.A. 2012, dengan realisasipenyerapan
anggaran 83.05 %. Untuk meningkatkan kinerja tugas pokok dan fungsi dalam
pengawasan dan pengendalian, Balmon Kelas II Pekanbaru masih membutuhkan
penambahan SDM yang sesuai dengan kompetensinya.
12. Studi Evaluasi Pelayanan Ditjen SDPPI
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai kualitas,
kekuatan serta kelemahan pelayanan internal Ditjen SDPPI dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan publik menuju pelayanan publik yang prima.
• Hasil penelitian yang didapat bahwa (1) Secara keseluruhan indeks kepuasan pegawai
di lingkungan Direktorat Jenderal berada pada pada kisaran 0,51 – 0,65. Indeks
kepuasan pegawai yang berada pada kisaran tersebut masuk dalam kategori cukup puas.
Dengan demikian kualitas pelayanan Direktorat Jenderal SDPPI masuk dalam kategori
cukup baik. (2) Secara umum terdapat beberapa dimensi pelayanan internal yang
kinerjanya sudah baik dan perlu dipertahankan, yaitu: Kepemimpinan, Pemberian
Pendidikan dan Pelatihan bagi pegawai, Lingkungan Kerja, Komunikasi antar pegawai,
antara pegawai dengan atasan dan antar unit kerja dan Peralatan dan Perlengkapan
Kerja (3) Secara umum terdapat tiga indikator yang perlu mendapat perhatian khusus
dalam rangka meningkatkan kepuasan pegawai, yaitu: Pendekatan interpersonal
pimpinan kepada pegawai yang memiliki masalah yang mengganggu kinerja,
Pengkomunikasian dan sosialisasi perubahan kebijakan dan indikator kinerja dan
Administrasi kepegawaian yang tertib
13. Studi Pemanfaatan Digital Devidend untuk Layanan Long Term Evolution (LTE)
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk melihat pemanfaatan digital dividend spektrum frekuensi
radio untuk layanan LTE serta model bisnis multiplexer TV digital secara nasional
• Hasil penelitian yang didapat bahwa berdasarkan hasil perhitungan link budget
diketahui bahwa jangkauan paling besar yaitu daerah rural kemudian disusul berturut-
turut daerah sub urban, dense urban dan urban. Daerah rural memiliki jangkauan paling
besar karena Wilayah tersebut memiliki gedung-gedung dengan ketinggian rendah dan
kerapatan kurang, serta memiliki banyak pepohonan. Sehingga path loss (redaman)
paling kecil dibanding daerah lainnya. Kapasitas user per site dalam 1 Km2 dari urutan
terbesar ke kecil berturut-turut yaitu daerah rural, sub urban, urban dan dense urban.
Daerah rural memiliki kapasitas terbesar karena aktifitas user di daerah rural paling sedikit
dibanding dengan daerah lainnya. Estimasi jumlah pelanggan LTE di Indonesia paling
besar yaitu di daerah dense-urban yaitu mencapai 500 user/Km2 pada tahun ke 8. Jumlah
operator LTE-700 MHz paling optimum sebanyak 3 operator dengan pembagian
bandwidth yaitu: Telkomsel sebesar 20 MHz, Indosat sebesar 15 MHz dan XL Axiata
sebesar 10 MHz. Kombinasi frekuensi Low Band dan High Band untuk LTE sebagai solusi
Hal. 22 Ikhtisar Kegiatan 2013
coverage dan capacity. Dari hasil perhitungan analisis untung-rugi (Cost-Benefit Analysis),
model FL-LRAIC+ dengan metode Bottom Up yang diatur dalam Permenkominfo 18 tahun
2012 tidak layak digunakan karena tidak memperhitungkan valuasi konten dimana konten
ber-rating tinggi atau ber-rating rendah yang menyangkut kepada pendapatan iklan.
Usulan model bisnis LP3M kedepannya berbasis share revenue dimana Mux Operator
hanya berperan sebagai content aggregator yang menjadi jembatan antara Content
Operator, Advertiser dengan Network Operator.
14. Studi Kesiapan Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika dalam Menerapkan
ISO/IEC Guide 17065
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk merekomendasikan langkah yang dapat dilakukan oleh
Direktorat Standardisasi dalam menerapkan ISO/IEC Guide 17065.
• Hasil penelitian yang didapat bahwa ddari hasil self assessment yang diberikan kepada
Direktorat Standardisasi didapatkan bahwa tingkat kinerja Direktorat Standardisasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan pemenuhan dokumen ISO hal ini menunjukkan bahwa
69,75% pelaksanaan tugas dan fungsi dari Direktorat Standardisasi telah sesuai dengan
persyaratan dalam dokumen ISO/IEC 17065, dengan tingkat kesenjangaan
operaasionalisasi. Sedangkan untuk dapat menerapkan ISO/IEC 17065 secara
sepenuhnya, Direktorat Standardisasi masih dalam kondisi 54,88%, dengan tingkat
kesenjangan dokumentasi. Hal ini terkait dengan pemenuhan dokumentasi pelaksanaan
tugas dan fungsi atau SOP yang sesuai dengan persyaratan dokumen ISO/IEC 17065. 3.
Sebagian besar kinerja Direktorat Standardisasi apabila dilihat dari masing-masing sub
kategori telah sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam dokumen ISO/IEC 17065,
kecuali untuk beberapa hal yang secara proses memang menjadi kendala bag Direktorat
Standardisasi untuk melaksanakannya, seperti dalam kegiatan survailen yang
membutuhkan sumber daya yang sangat besar. Hampir seluruh sub kategori persyaratan
ISO belum memiliki dokumen langkah kerja atau SOP dan masih dalam tahap
penyusunan, kecuali untuk dokumen yang bersifat kelembagaan dan skema sertifikasi.
Bila dilihat dari persyaratan ISO yang menegaskan tentang struktur manajemen dan hal
lain yang terkait, struktur organisasi yang dimiliki oleh Direktorat Standardisasi saat ini
memiliki kendala untuk mendapatkan ISO/IEC 17065. Kendala tersebut berada dalam
manajemen ketidakberpihakan dimana badan yang menyusun standar dan regulasi
merupakan badan yang memberikan sertifikasi. Hal ini dapat menyebabkan keputusan
hasil sertifikasi tidak bersifat mutlak dari lembaga atau unit yang melakukan teknis proses
sertifikasi dan dapat di interferensi oleh kewenangan diatas lembaga sertifikasi produk
atau unit kerja yang melaksanakan fungsi tersebut.
15. Studi Potensi Pasar Sekunder Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
• Tujuan dari Studi ini yaitu untuk melihat gambaran kedepan pengaturan pasar sekunder
frekuensi radio di Indonesia dan sebagai masukan dalam perancangan revisi Undang-
Undang Telekomunikasi.
Hal. 23 Ikhtisar Kegiatan 2013
• Hasil penelitian yang didapat bahwa: (1) jenis pasar sekunder yang dibahas dalam
penelitian ini adalah mulai dari yang telah terjadi saat ini yaitu merger/akuisisi/ konsolidasi,
dan MVNO serta jenis yang belum berlaku saat ini yaitu: transfer lisensi spektrum
frekuensi (spectrum trading/transfer) dan penyewaan lisensi (spectrum leasing).
Berdasarkan ITU-R SM.1046-1, yaitu: Jumlah pelanggan/MHz, dan Besar trafik/MHz/km2
terdapat disparitas efisiensi penggunaan spektrum frekuensi (dalam jumlah
pelanggan/MHz) antar operator seluler di Indonesia, dari yang terkecil 200 ribu
pelanggan/MHz hingga yang terbesar adalah 1,6 juta pelanggan/MHz. Demikian pula
efisiensi pada operator FWA, yang terkecil adalah 35 ribu pelanggan/MHz serta yang
terbesar mencapai 2,4 juta/MHz. Efisiensi rata-rata trafik voice dalam Erl/MHz/km2/tahun
mencapai 10,83. Terdapat disparitas efisiensi antar operator seluler. Yang tertinggi
mencapai 17,8 sedangkan yang terendah adalah 0,6. Disparitas ini terjadi pula pada
operator FWA. Efisiensi rata-rata trafik data dalam Byte/Hz/Km2/tahun adalah 166,8.
Dalam trafik data pun terjadi disparitas efisiensi antar operator. Yang terbesar adalah
300,4 sedangkan yang terkecil adalah 4,5. Efisiensi penggunaan spektrum frekuensi di
Indonesia secara ekonomi, dinyatakan bentuk pendapatan atau profit atau nilai tambah
maksimum yang dapat dihasilkan dari sebuah sumber daya frekuensi yang terbatas.
Dengan melihat perbandingan revenue/expense/MHz dan EBITDA, tingkat efisiensi antar
operator besar di Indonesia hampi sama, tetapi bila dibandingkan dengan operator
dengan basis pelanggan yang kecil terdapat disparitas yang cukup besar. Pemberlakuan
BHP berdasar pita frekuensi yang dikuasai yang menggantikan BHP berdasarkan ISR
memberikan tekanan kepada operator untuk memanfaatkan spektrum lebih efisien.(2)
Terdapat beberapa negara yang telah memberlakukan pasar sekunder spektrum
frekuensi, diantaranya: Australia, New Zealand, USA, dan Guatemala. Masing-masing
negara memberlakukan sistem pasar sekunder masing-masing. Australia memberlakukan
spectrum trading terhadap seluruh frekuensi yang dikemas dalam bentuk STU (Standard
Trading Unit). Zealand menggabungkan antara pasar sekunder dengan desentralisasi
manajemen spektrum, sedangkan USA memberlakukan spectrum leasing. Pendekatan
yang lebih terbuka dilakukan oleh Guatemala. Keseluruhan negara yang memberlakukan
pasar sekunder mendapatkan hasil yang positif dalam industri dan tidak tercatat adanya
dampak negatif seperti penimbunan frekuensi. (3) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
potensi pasar sekunder spektrum frekuensi radio di Indonesia adalah faktor regulasi dan
teknologi. Faktor regulasi yang paling berpengaruh adalah regulasi pemindahtanganan
spektrum frekuensi dan jenis lisensi yang dapat dipindahtangankan. Sedangkan faktor
teknologi adalah ekosistem teknologi dan implementasi teknologi netral. Di Indonesia,
regulasi tidak membolehkan terjadinya pemindahtanganan spektrum frekuensi kecuali
dengan izin menteri dan lisensi spektrum melekat pada ijin penyelenggaraan jaringan
serta sebagian besar spektrum belum netral teknologi. Hal ini merupakan faktor
penghambat utama diberlakukannya pasar sekunder berupa transfer lisensi spektrum dan
penyewaan lisensi spektrum. Ekosistem bisnis pada sebuah spektrum dipengaruhi oleh
teknologi yang digunakan untuk menyediakan layanan pada spektrum tersebut. Spektrum
akan mempunyai nilai yang tinggi jika ekosistem bisnis tumbuh dengan pesat. Pada
Hal. 24 Ikhtisar Kegiatan 2013
spektrum dengan ekosistem bisnis yang stagnan akan menjadi faktor penghambat
keberhasilan pemberlakuan pasar sekunder. Potensi pasar sekunder spektrum frekuensi
radio, terutama spektrum seluler, di Indonesia sangat besar karena terdapatnya disparitas
efisiensi penggunaan spektrum frekuensi dan pertumbuhan demand terhadap layanan
yang tinggi. Apabila hambatan utama pasar sekunder dari sisi regulasi dan teknologi
dapat diatasi, maka potensi pasar sekunder spektrum frekuensi menjadi jauh lebih besar.
Dampak positif diberlakukannya pasar sekunder spektrum frekuensi radio di Indonesia
adalah meningkatnya efisiensi penggunaan spektrum yang ditandai dengan
meningkatnya jumlah pelanggan yang dilayani oleh setiap kanal frekuensi dan
meningkatnya trafik informasi yang ditransmisikan dalam sejumlah spektrum frekuensi.
Dampak berantai yang diharapkan dari meningkatnya efisiensi penggunaan frekuensi
adalah pengurangan harga untuk layanan yang sama atau peningkatan kualitas untuk
layanan dengan harga yang sama serta peningkatan kesejahteraan masyarakat akibat
peningkatan pemanfaatan telekomunikasi. Dampak negatif yang dapat terjadi akibat
pemberlakuan pasar sekunder adalah: Kemungkinan terjadinya peningkatan biaya
transfer hak penggunaan spektrum frekuensi yang akan berakibat tidak tercapainya
efisiensi penggunaan spektrum. Kemungkinan terjadinya konsentrasi kepemilikan hak
penggunaan spektrum frekuensi pada satu atau dua pemain dengan tujuan spekulasi. (4)
Dalam kasus dimana netral teknologi diberlakukan bersamaan dengan pemberlakuan
pasar sekunder, resiko yang muncul adalah adanya cost untuk koordinasi interferensi.
Pemberlakuan pasar sekunder dapat menghambat regulator dalam upaya penataan
spektrum terkait perubahan kebijakan untuk publik. (5) Pemberlakuan pasar sekunder di
Indonesia, terutama spectrum trading dan spectrum leasing memerlukan waktu yang
cukup panjang dalam mempersiapkan kerangka regulasinya agar peningkatan efisiensi
penggunaan frekuensi yang menjadi tujuan dapat tercapai dan meminimalisir dampak
negatif.
Publikasi Penelitian
Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk menerbitkan dan mempublikasikan hasil karya tulis
ilmiah dibidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika terutama dari hasil peneltian
Puslitbang SDPPI. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
1. Buletin Pos dan Telekomunikasi
Buletin Pos dan Telekomunikasi bertujuan untuk memasyarakatkan hasil
penelitian/kajian/telaahan yang dilaksanakan tenaga fungsional peneliti, pemerhati SDPPI,
pengelola dan penyelenggara SDPPI. Selain itu juga untuk meningkatkan kinerja dalm
rangka memacu upaya peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian di lingkungan
Puslitbang SDPPI. Publikasi hasil penelitian merupakan suatu sarana untuk
menyebarluaskan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Puslitbang SDPPI, sehingga
Hal. 25 Ikhtisar Kegiatan 2013
dapat diketahui oleh seluruh pemangku kepentingan terkait, seperti lembaga penelitian,
universitas/perguruan tinggi, perpustakaan nasional, maupun masyarakat lain yang
membutuhkan, sehingga hasil-hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh pemangku
kepentingan dalam mengambil suatu kebijakan atau sebagai bahan ilmu pengetahuan bagi
pembaca. Selain itu, buletin adalah sebagai wadah pembinaan bagi pejabat fungsional
peneliti untuk meningkatkan angka kredit. Buletin ini juga dapat diakses melalui
http://www.bpostel.com/.
Buletin Pos dan Telekomunikasi telah terakreditasi dari LIPI dengan nomor akreditasi
410/AU/P2MI-LIPI/04/2012 dengan masa berlaku Mei 2012 - Mei 2015 yang memiliki ISSN
1693-0995 sehingga karya tulis ilmiah yang dimuat dalam Buletin ini akan mendapatkan
angka kredit 25 poin bagi para peneliti dan merupakan salah satu indikator outcome hasil
penelitian baik penelitian secara tim maupun secara mandiri. Perlu dilakukan konsultasi dan
koordinasi dengan LIPI secara intensif sehingga terbitan Jurnal Ilmiah Penelitian (Buletin
Pos dan Telekomunikasi) dapat tepat waktu sesuai ketentuan. Buletin ini selain di isi oleh
peneliti Puslibang SDPPI diisi pula oleh peneliti di luar Puslitbang SDPPI. Penerbitan buletin
ini memiliki indikator kinerja Tersedianya bahan publikasi hasil penelitian bidang SDPPI
dengan target 4 (empat) terbitan dan pencapaian target 100%. Judul artikel yang terbit di
tahun 2013 sebanyak 24 artikel yaitu:
Tabel 11 Buletin Pos dan Telekomunikasi Volume 11 No.1 Maret 2013
Judul Penelitian / Artikel Peneliti / Penulis
Implementasi SIP Based VoIP Server pada Wireless LAN
Mohammad Shoffa Al Arofat, Nurdin Bahtiar, dan Ragil Saputra
Analisis SWOT Sampah Antariksa Indonesia
Diah Yuniarti
Do Productive Uses of ICT Connect to Income Benefits: A Case Study on Teleuse@BOP4 Survey in Indonesia
Ibrahim Kholilul Rohman
Analisis Kinerja Penggunaan Modulasi QPSK, 8PSK, 16QAM pada Satelit Telkom-1
Sri Ariyanti dan Budi Agus Purwanto
Disain Sistem SCADA Jarak Jauh Menggunakan Layanan VPN 3G Untuk Penggerak Pompa Pada Sistem Pengolahan Air
Asep Insani dan Sutrisno Salomo H
Proyeksi pertumbuhan jumlah pelanggan radio trunking terrestrial dengan analisis runtun waktu
Kasmad Ariansyah
Hal. 26 Ikhtisar Kegiatan 2013
Tabel 12 Buletin Pos dan Telekomunikasi Volume 11 No.2 Juni 2013
Judul Penelitian / Artikel Peneliti /Penulis
Analisis Persepsi dan Harapan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Pada Smartphone di Jakarta
Fahrizal Lukman Budiono
Pengukuran kualitas pelayanan pengujian perangkat di balai besar pengujian perangkat telekomunikasi
Azwar Aziz
Studi Perencanaan Migrasi Sistem Digital Oleh Penyelenggara Radio Trunking di Indonesia
Awangga Febian
Analisis Perkembangan dan Kondisi Satelit Indonesia
Diah Yuniarti
Deskripsi Kualitas Layanan (Qos) Jasa Akses Internet Di Indonesia Dari Sudut Pandang Penyelenggara
Emyana Ruth Sirait
Studi Pengembangan Internet yang Didukung Kualitas Kebijakan Publik
Tatiek Mariyati
Tabel 13 Buletin Pos dan Telekomunikasi Volume 11 No.3 September 2013
Judul Penelitian / Artikel Peneliti /Penulis
Analisis Quality of Experience Layanan Telekomunikasi Seluler Masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe
Riva’atul Adaniah Wahab
Analisis Biaya dan Manfaat Migrasi Trunking Analog ke Trunking Digital di Indonesia
Riza Azmi
Studi Pemanfaatan Digital Dividend untuk Layanan Long-Term Evolution (LTE)
Sri Ariyanti
Studi Pelayanan Internal Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Kasmad Ariansyah
Studi Kesiapan Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika dalam menerapkan SNI ISO/IEC Guide 17065
Awangga Febian
Analisis Kepuasan Pelanggan Perizinan Spektrum Frekuensi Radio dengan Menggunakan Imporance Performance Analysis (IPA)
Sri Wahyuningsih
Hal. 27 Ikhtisar Kegiatan 2013
Tabel 14 Buletin Pos dan Telekomunikasi Volume 11 No.4 Desember 2013
Judul Penelitian / Artikel Peneliti /Penulis
Analisis Model Bisnis Televisi Digital Free-to-Air di Indonesia
Riza Azmi
Analisis Pemanfaatan Sistem Monitoring Frekuensi Radio
Yourdan
Studi Pengaruh Tarif terhadap Tingkat Kepuasan Kualitas Layanan Data
Fahrizal Lukman
Analisis Model Bisnis Pos dalam Menghadapi Era Globalisasi
Sri Wahyuningsih
Studi Pengukuran Digital Divide di Indonesia
Sri Ariyanti
Analisis Potensi Pasar Sekunder Spektrum Frekuensi Radio
Aldhino Anggorosesar
2. Publikasi Hasil Naskah Sebelumnya
Pada tahun anggaran 2013 terdapat kegiatan penerbitan 5 (lima) naskah buku terhadap
hasil penelitian baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun kontraktual pada tahun
2012. Indikator kinerja dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan publikasi hasil penelitian
bidang SDPPI di lingkungan Kementrian Kominfo yang diperuntukkan bagi unit kerja eselon
1 (satu), eselon 2 (dua), UPT Kominfo, Dinas Kominfo dan Lembaga Perguruan Tinggi
terkait. Pencapaian target dari kegiatan ini adalah sebesar 100%. Judul buku yg dicetak
yaitu:
a. Basis Data Penelitian Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
b. Penyusunan Indeks Konektivitas TIK pada Koridor Ekonomi MP3EI
c. Himpunan Kajian Mandiri Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
d. Evaluasi Penggunaan Spektrum Frekuensi untuk Penerbangan di Indonesia
e. Himpunan Executive Summary Hasil Penelitian Puslitbang SDPPI Tahun 2012
3. Pembinaan Akreditasi Buletin
Pembinaan akreditasi buletin ini memiliki indikator kinerja meningkatnya pemeliharaan dan
status akreditasi Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Puslitbang SDPPI. Adapun kegiatan
persiapan akreditasi meliputi:
a. Pembinaan Akreditasi Buletin
b. Pengelolaan Jurnal Online
Hal. 28 Ikhtisar Kegiatan 2013
c. Penulisan Karya Tulis Ilmiah
d. Peningkatan Kompetensi Peneliti
4. Pengelolaan Website Puslitbang SDPPI
Website Puslitbang SDPPI memiliki alamat di http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/sdppi
Website ini memuat kegiatan, berita dan profil peneliti Puslitbang SDPPI.
Bagan 2 Tampilan Website Puslitbang SDPPI
Hal. 29 Ikhtisar Kegiatan 2013
Bimbingan Teknis Substansi Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan
Informatika
Bimbingan Teknis Substansi Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
dilaksanakan di Hotel Grand Cemara 19-20 Maret 2013 dan 27-28 Maret 2013. Bimbingan
Teknis memiliki tema “Terwujudnya peneliti yang profesional melalui penguasaan dan
pemahaman pengolahan data penelitian untuk menunjang penelitian bidang sumber daya dan
perangkat pos dan informatika” dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan
bagi peneliti di lingkungan kementerian komunikasi dan informatika khusunya Puslitbang SDPPI
agar dapat mengolah data dan menganalisis data yang benar. Adapun metode analisis yang
dipilih dalam pelatihan ini mengenai Cost-Benefit Analysis dan Traffic Demand, Network
Capacity and Spectrum Value. Bimbingan teknis yang dilangsungkan dalam waktu masing-
masing 2 hari mengundang 30 orang peserta yang dihadiri oleh calon peneliti dan peneliti pada
pusat-pusat penelitian di lingkungan Badan Litbang SDM Kominfo maupun di Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Jakarta.
Kegiatan bimbingan teknis dibagi menjadi 2 kegiatan utama yaitu:
1. Bimbingan Teknis tentang “Cost-Benefit Analysis” dengan narasumber Ayudha D. Prayoga,
M.A
2. Bimbingan Teknis tentang “Traffic Demand, Network Capacity and Spectrum Value”
dengan narasumber Dr. Gunawan Wibisono
Profil Narasumber
1. Ayudha D. Prayoga adalah salah satu pengajar FEUI memiliki keahlian di banyak bidang.
Keahlian tersebut antara lain dalam bidang ekonomi moneter, makroekonomi, cost and
benefit analysis, dan proyek evaluasi. Ayudha D. Prayoga meraih gelar sarjana ekonomi dari
FEUI pada tahun 1991. Setelah itu, beliau langsung melanjutkan pendidikannya ke jenjang
master di University of Bradford, UK. Saat itu, konsentrasi yang beliau ambil adalah
kebijakan makroekonomi dan perencanaan untuk negara berkembang. Beliau memperoleh
gelar masternya pada tahun 1993. Pengalaman kerja beliau pertama kali adalah sebagai
asisten lab komputasi FEUI pada November 1989 hingga Desember 1990. Saat itu beliau
juga tercatat sebagai asisten pengajar FEUI dalam mata kuliah pengantar Mikroekonomi
dan Makroekonomi. Kemudian, beliau akhirnya menjadi pengajar untuk mata kuliah
pengantar Mikroekonomi dan Makroekonomi hingga saat ini. Selain mengajar, beliau juga
aktif sebagai peneliti di LPEM FEUI. Salah satu penelitiannya yaitu MTN in the framework
of Formulation of Indonesia Strategy to Encounter GATT Regulations Especially Uruguay
Round, Indonesia of Commerce, pada tahun 1990.
2. Gunawan Wibisono adalah salah satu pengajar FTUI. Gunawan Wibisono menyelesaikan
pendidikan S1 di Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia (DTE-UI) pada tahun
1990, sedangkan pendidikan Master dan Doktor di bidang telekomunikasi diselesaikan di
Hal. 30 Ikhtisar Kegiatan 2013
Keio University, Yokohama, Jepang masing-masing pada tahun 1995 dan 1998. Sejak tahun
1991 ia bergabung sebagai dosen S1 dan S2 di DTE-UI, dengan mata kuliah yang diajarkan
meliputi Komunikasi Modern (S2), Komunikasi Selular (S1), Komunikasi Broadband dan
Multimedia (S2), serta Probabilitas, Statistika dan Proses Acak. Riset yang ditekuni oleh
Gunawan Wibisono adalah teknologi wireless (3G dan WiMAX), regulasi telekomunikasi,
dan jaringan telekomunikasi.
Kegiatan bimbingan teknis dialksanakan dalam 2 tahap yaitu:
1. Bimbingan Teknis tentang “Cost-Benefit Analysis” dengan narasumber Ayudha D. Prayoga,
M.A
Dalam melakukan penelitian kebijakan tersebut, seringkali dalam penelitian terlihat bahwa
pengambilan kebijakan memperkirakan dampak dari suatu regulasi atau Regulatory Impact
Assesment (RIA). Di dalam melakukan RIA tersebut, pengambil keputusan seringkali
menggunakan analisis untung-rugi (cost-benefit analysis). Terkait dengan hal tersebut, maka
salah satu fokus dalam penelitian ini yaitu Bimbingan teknis tentang cost-benefit analysis.
Dimana dalam pelatihan ini adalah untuk mempelajari sistematika pendekatan untuk
mengidentifikasi dan mendukung keputusan yang efektif dengan menilai dan
membandingkan semua factor-faktor relevan yang dibutuhkan antara biaya (cost) dan
keuntungan yang diperoleh (benefit). Dalam bimbingan teknis ini peserta mendalami dasar-
dasar dari cost benefit analysis, mempelajari net benefit dan bagaimana menghitungnya.
Pelatihan Cost Benefit Analysis ini mencakup teori (30%) dan praktek langsung (70%)
tentang:
• Fundamentals of cost-benefit analysis
• Net benefits and how to calculate them
• Benefit-cost ratio
• Constraints on the choice of alternatives
• Discounting
• Sensitivity analysis
• Types of costs
• Measuring benefits
• Present value analysis
2. Bimbingan Teknis tentang “Traffic Demand, Network Capacity and Spectrum Value” dengan
narasumber Dr. Gunawan Wibisono
Bimbingan teknis ini dibagi menjadi 3 sesi yaitu Traffic Demand, Network Capacity and
Spectrum Value Mobile Broadband, Trend Technology and Business Telecommunication
Hal. 31 Ikhtisar Kegiatan 2013
dan Network Simulation. Dalam Bimtek ini dibahas tentang Long Term Evolution
Technology, Traffic Demand, Network Capacity, infrastructure sharing, cloud computing,
dan Machines do Machines. Selain itu, peserta mendapatkan pengetahuan tentang
bagaimana caranya mensimulasi jaringan melalui software ATOLL, dengan memasukkan
beberapa konfigurasi seperti jenis antena, teknologi yang digunakan, kontur wilayah, arah
antena, dan power.
Penyusunan Dokumen Akreditasi
Puslitbang SDPPI pada tahun 2013 telah melakukan penyusunan dokumen akreditasi
kelembagaan sesuai dengan standar Pranata Penelitian Penelitian dan Pengembangan yang
terdapat dalam Pedoman KNAPPP 02:2007 diterbitkan oleh Komisi Nasional Akreditasi Pranata
Penelitian dan Pengembangan. Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan
Pengembangan atau KNAPPP merupakan Tim Kerja dalam lingkungan Kementerian Negara
Riset dan Teknologi yang diketuai secara ex - officio oleh Deputi Menteri Negara Riset dan
Teknologi. Keberadaannya ditetapkan melalui keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi
No. 91/M/Kp/XII/2001. Dalam misinya, KNAPP yaitu membantu Pranata Penelitian dan
Pengembangan berperan dalam Sistem Inovasi Nasional. Akreditasi ini dilakukan bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan Puslitbang SDPPI dalam melaksanakan penelitian dan
pengembangan sesuai dengan tugas pokok & fungsi visi dan misinya, peningkatan mutu
keluaran hasil penelitian dan pengembangan serta untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja
Puslitbang SDPPI. Adapun dokumen yang telah disusun yaitu:
1. Level 1: Dokumen Panduan Mutu
2. Level 2: Prosedur yang terdiri dari 41 dokumen
3. Level 3: Instruksi Kerja yang terdiri dari 18 dokumen
4. Level 4: Form yang terdiri dari 31 dokumen
Pemanfaatan Karya Riset Kelitbangan
Pada tahun 2013, 2 hasil kajian perorangan Puslitbang SDPPI mendapatkan apresiasi yaitu:
1. Pada kegiatan Temu Ilmiah Peneliti Tahun 2013, Puslitbang SDPPI Mendapatkan Juara
Pertama untuk Kategori bidang Penelitian dan Pengembangan Informatika dengan judul
makalah Studi Potensi Pemanfaatan Near Filed Communication (NFC) di Indonesia dengan
penulis Kasmad Ariansyah.
2. Studi tahun 2012 yaitu “Studi Penataan Logical Channel Number (LCN) untuk Siaran Digital
Free-To-Air (FTA) di Indonesia” dengan penulis Riza Azmi digunakan sebagai bahan
pertimbangan pembuatan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika mengenai alokasi
Service Information untuk penyelenggaraan televisi digital di Indonesia. LCN sendiri
merupakan sumber daya penomoran terbatas yang merupakan nomor identitas Lembaga
Siaran pada remote control yang merupakan salah satu fitur DVB-T2. Adapun dari hasil
Hal. 32 Ikhtisar Kegiatan 2013
kajian tersebut disebutkan beberapa opsi dalam pengaturan Service Information terutama
Logical Channel Number (LCN) yaitu opsi diatur berdasarkan genre, opsi diatur berdasarkan
pengelompokan peneyelenggara, opsi first-come first-serve dan opsi berdasarkan
penetapan alokasi. Pada rancangan Keputusan Menteri tersebut, disepakati bahwa
Indonesia mengambil opsi pengaturan LCN berdasarkan alokasi digit sesuai dengan urutan
pemenang seleksi Muxer, sementara untuk alokasi tambahan menggunakan mekanisme
first-come first-serve dan alokasi untuk nomor remote 1 – 9 akan dilakukan ditentukan
kemudian seperti lelang.
Ikhtisar Anggaran dan Realisasi
Bagan 3 Ikhtisar Anggaran dan Realisasi
Secara umum, penyerapan anggaran Puslitbang SDPPI secara keseluruhan sebesar 98,09%
dengan realisasi fisik sebesar 100% Pada gambar dapat dilihat progres realisasi fisik yang
secara umum linier atau sejalan dengan alokasi anggaran yang ada.
Ikhtisar Realisasi Fisik
Kinerja kegiatan bila dilihat dari realisasi fisik pada ketiga kegiatan yaitu dokumen penyusunan
karya riset bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika, dokumen pemanfaatan
karya riset bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika, layanan administrasi dan
dukungan teknis lainnya mencapai target 100% atau semua kegiatan telah terselesaikan.
Adapun kendala terbitan Jurnal Pos dan Telekomunikasi diganti dengan persiapan akreditasi.
Januari
Februari
Maret April May Juni JuliAgustu
sSeptember
Oktober
Nopember
Desember
Anggaran 0,00% 0,33% 4,43% 11,53% 18,56% 27,81% 36,09% 44,04% 52,62% 67,24% 79,70% 98,09%
Realisasi Fisik 1,04% 5,08% 11,13% 17,17% 22,21% 39,13% 54,79% 55,83% 68,13% 74,17% 95,83% 100,00%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
PR
OS
EN
TA
SE
ANGGARAN DAN REALISASI
Hal. 33 Ikhtisar Kegiatan 2013
Ikhtisar Realisasi Keuangan
Secara umum total pagu anggaran Puslitbang SDPPI sebesar Rp.4,960,830,000 dengan
peruntukan untuk alokasi Tunjangan Kinerja sebesar Rp220.050.000 serta Tunjangan Kinerja
dari optimalisasi anggaran Kajian Kontraktual sebesar Rp78.360.000. Dari hal tersebut, total
alokasi tunjangan kinerja sebesar Rp298.410.000 dengan alokasi anggaran yang dapat
dipergunakan sebesar Rp4.364.010.000. adapun realisasi anggaran Puslitbang SDPPI selama
tahun 2013 sebesar 98,09% atau sangat baik.
Permasalahan dan Tindak Lanjut
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk tindak lanjut perbaikan pelaksanaan
kegiatan di masa mendatang baik secara administrasi, teknis maupun pembiayaan diantaranya:
Tabel 15 Permasalahan dan Tindak Lanjut Puslitbang SDPPI
Permasalahan 2013 Tindak Lanjut 2014
Sumber Daya Manusia
• Kurangnya kuantitas SDM di lingkungan
Puslitbang SDPPI
• Penyusunan Bezzeting dan Beban Kerja untuk
pengajuan pegawai baru untuk tahun 2014
kepada Biro Kepegawaian
Publikasi Buletin Pos dan Telekomunikasi
• Belum optimalnya waktu terbit dan proses
naskah
• Membuat timeline kegiatan penerbitan dan
optimalisasi publikasi online
Publikasi Jurnal Pos dan Informatika
• Gagal terbitnya Jurnal Pos dan Informatika
dikarenakan kurangnya naskah publikasi
dan bersaing dengan Buletin Pos dan
Telekomunikasi yang sudah terakreditasi
• Meniadakan penerbitan Jurnal Pos dan
Telekomuniaksi dan fokus pada publikasi
Buletin Pos dan Telekomunikasi yang sudah
terakreditasi
Sarana dan Prasarana
• Kurang nyamannya fasilitas ruangan
perkantoran dikarenakan ruangan yang
terpisah
• Koordinasi dengan pihak terkait untuk
penataan kembali ruangan
Hal. 34 Penutup
Penutup Secara umum, kinerja baik yang ditunjukkan dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran
Puslitbang SDPPI sangat bagus dengan tingkat penyerapan anggaran sebesar 98,09% dan
realisasi fisik sebesar 100%. Adapun kegiatan yang telah Puslitbang SDPPI hasilkan selama
tahun 2013 dengan jumlah personil yang sangat terbatas (21 orang) yaitu:
1. Menghasilkan 15 judul penelitian bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
2. Menghasilkan 15 judul karya tulis ilmiah yang terbit di Jurnal Terakreditasi
3. Menerbitkan jurnal terakreditasi Buletin Pos dan Telekomunikasi sebanyak 24 judul karya
tulis ilmiah
4. Mendapatkan Juara Pertama untuk Kategori bidang Penelitian dan Pengembangan
Informatika sekaligus mempertahankan juara untuk Temu Ilmiah Peneliti selama 3 tahun
berturut-turut
5. Digunakannya salah satu hasil penelitian sebagai rekomendasi dalam pembuatan
Keputusan Menteri tentang penetapan alokasi Service Information
6. Dipertahankannya status akreditasi Buletin Pos dan Telekomunikasi
7. Tersusunnya 4 level dokumen akreditasi sesuai dengan pedoman KNAPP 02:2007
8. Terselenggaranya Bimbingan Teknis tentang “Cost-Benefit Analysis” dan “Traffic Demand,
Network Capacity and Spectrum Value”
Adapun beberapa kendala di tahun 2013 yaitu masalah Sumber Daya Manusia, Publikasi Buletin
Pos dan Telekomunikasi, Publikasi Jurnal Pos dan Informatika dan Sarana dan Prasarana akan
dimasukkan ke dalam rencana perbaikan di tahun 2014.
Hal. 35 Lampiran-Lampiran
Lampiran-Lampiran
Akuntabilitas Keuangan
Kode Output Kegiatan (Setelah Revisi) PAGU REVISI Capaian
Anggaran % % Fisik
3041.001 Dokumen Penyusunan Karya Riset Bidang Sumber Daya Perangkat Pos Dan Informatika
Rp2.915.326.000 Rp2.752.248.400 94,41% 100,00%
011
Penelitian dan Pengembangan di Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Rp2.915.326.000 Rp2.752.248.400 94,41%
A. Kajian Mandiri Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Rp818.177.000 Rp783.625.000 95,78%
B. Studi Evaluasi Pelayanan Ditjen SDPPI Rp648.254.000 Rp633.827.200 97,77%
C. Studi Pemanfaatan Digital Dividend untuk Layanan 4G
Rp630.441.000 Rp607.935.200 96,43%
D. Studi Kesiapan Operator Radio Trunking Analog untuk Migrasi ke Trunking Digital
Rp418.454.000 Rp405.221.000 96,84%
E. Studi Potensi Pasar Sekunder Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Rp400.000.000 Rp321.640.000 80,41%
3041.002 Dokumen Pemanfaatan Karya Riset Bidang Sumber Daya Perangkat Pos Dan Informatika
Untuk Penyusunan Kebijakan/Regulasi Di Bidang Kominfo
Rp414.634.000 Rp364.474.500 87,90% 100,00%
011
Publikasi Karya Tulis Ilmiah Rp414.634.000 Rp364.474.500 87,90%
A. Penerbitan Buletin Rp193.350.000 Rp162.877.000 84,24%
B. Publikasi Naskah Hasil Penelitian Sebelumnya Rp125.450.000 Rp111.037.500 88,51%
C. Pembinaan Akreditasi Buletin Rp79.850.000 Rp77.037.000 96,48%
D. Pengelolaan Website Rp15.984.000 Rp13.523.000 84,60%
3041.003 Layanan Administrasi Dan Dukungan Teknis Lainnya
Rp917.033.000 Rp813.624.650 88,72% 12 Bulan
011
Pelayanan Publik atau Birokrasi Rp863.848.000 Rp762.048.400 88,22%
A. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Rp299.337.000 Rp294.563.400 98,41%
B. Penyusunan Program Kegiatan 2014 Rp77.085.000 Rp76.885.000 99,74%
C. Persiapan Akreditasi Puslitbang SDPPI Rp242.596.000 Rp194.826.000 80,31%
D. Bimbingan Teknis Substansi Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Rp137.140.000 Rp136.540.000 99,56%
E. Penyusunan LAKIP Rp53.050.000 Rp51.094.000 96,31%
F. Penyusunan Laporan Tahunan Rp54.640.000 Rp8.140.000 14,90%
012 Administrasi Pengadaan Jasa Konsultasi Rp43.185.000 Rp41.576.250 96,27%
A. Pengadaan Barang dan Jasa Rp43.185.000 Rp41.576.250 96,27%
013 Pengadaan Sarana dan Prasarana Rp10.000.000 Rp10.000.000 100,00%
A. Pengadaan Buku-Buku Perpustakaan Rp10.000.000 Rp10.000.000 100,00%
3041.994 Layanan Perkantoran Rp713.837.000 Rp687.775.000 96,35% 12 Bulan
002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Rp713.837.000 Rp687.775.000 96,35%
Hal. 36 Lampiran-Lampiran
Kode Output Kegiatan (Setelah Revisi) PAGU REVISI Capaian
Anggaran % % Fisik
A. Pengadaan Bahan Minuman/Makanan
Penambah Daya Tahan Tubuh Rp63.897.000 Rp63.723.000 99,73%
B. Jamuan Rapat Delegasi/Tamu Rp12.784.000 Rp12.720.000 99,50%
C. Pemeliharaan/Perbaikan Peralatan Kantor Rp34.492.000 Rp33.968.000 98,48%
D. Pemeliharaan Kendaraan Bermotor Rp108.470.000 Rp83.170.000 76,68%
E. Operasional Perkantoran dan Pimpinan Rp494.194.000 Rp466.571.783 94,41%
Total Anggaran Rp4.960.830.000 Rp4.573.177.833 98,09%
Hal. 37 Lampiran-Lampiran
Foto-Foto Kegiatan
Focus Group Discussion Studi Pemanfaatan Digital Devidend untuk Layanan Long Term Evolution (LTE)
Focus Group Discussion Studi Pemanfaatan Digital Devidend untuk Layanan Long Term Evolution (LTE)
Hal. 38 Lampiran-Lampiran
Konsinyeering Studi Studi Kesiapan Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika dalam Menerapkan
ISO/IEC Guide 17065
Sosialisasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Puslitbang SDPPI (Denpasar, Bali)
Hal. 39 Lampiran-Lampiran
Konsinyeering Persiapan Akreditasi Puslitbang SDPPI
Konsinyeering Kegiatan Penyusunan Kajian Mandiri
Hal. 40 Lampiran-Lampiran
Seminar Kajian Kontraktual: Studi Potensi Pasar Sekunder Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Seminar Akhir Kajian Mandiri
Hal. 41 Lampiran-Lampiran
Seminar Akhir Studi Pemanfaatan Digital Devidend untuk Layanan Long Term Evolution (LTE)
Seminar Akhir Studi Evaluasi Pelayanan Ditjen SDPPI
Hal. 42 Lampiran-Lampiran
Seminar Akhir Studi Kesiapan Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika dalam Menerapkan ISO/IEC
Guide 17065
Kegiatan Temu Ilmiah Peneliti Tahun 2013 (Puslitbang SDPPI Mendapatkan Juara Pertama untuk Kategori bidang
Penelitian dan Pengembangan Informatika)
Hal. 43 Personil
Personil
Pejabat Struktural
Sunarno
Kepala Puslitbang SDPPI
Edi Suryadi
Kepala Bidang Perencanaan dan Kerjsama
Harjani Retno Sekar H
Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Aldhino Anggorosesar
Kepala Sub Bidang Rencana dan Program
Ilhamy Julwendy
Kepala Sub Bidang Evaluasi
Eyla Alivia Marrany
Kepala Sub Bidang Kerjasama
Riza Azmi
Kepala Sub Bidang Pelaporan
Hal. 44 Personil
Peneliti
Yourdan
Peneliti Madya
Tatiek Mariyati
Peneliti Madya
Azwar Aziz
Peneliti MAdya
Sri Wahyuningsih
Peneliti MAdya
Sri Ariyanti
Peneliti Muda
Kasmad Ariansyah
Peneliti Pertama
Diah Yuniarti
Peneliti Pertama
Awangga Febian
Peneliti Pertama
Hal. 45 Kontak
Kontak Kementerian Komunikasi dan Informatika
Gedung B Lantai 4 Medan Merdeka Barat 9 Jakarta, 10110
Tel +62 21 348 33640
Fax +62 21 348 33640
http://balitbang.kominfo.go.id