Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

48
Laporan Kasus STROKE HEMORAGIK Pembimbing Dr. Lily R, Sp. S Oleh Afdal Rosihan Hasbi I1A004082 Aqua Rosalinda Br. Sinaga I1A004036 Hendy Fahlevi Diputra I1A003058 Yurna Afriyana I1A004027

Transcript of Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Page 1: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Laporan Kasus

STROKE HEMORAGIK

Pembimbing

Dr. Lily R, Sp. S

Oleh

Afdal Rosihan Hasbi I1A004082

Aqua Rosalinda Br. Sinaga I1A004036

Hendy Fahlevi Diputra I1A003058

Yurna Afriyana I1A004027

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT SARAF

FKU NLAM-RSUD PENDIDIKAN ULIN

BANJARMASIN

Mei, 2011

Page 2: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

STATUS PENDERITA

I. DATA PRIBADI

Nama : Ny. Y

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 41 tahun

Bangsa : Indonesia

Suku : Banjar

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Status : Sudah Menikah

Alamat : Jl. Yos Sudarso RT.24 No.28 Banjarmasin

MRS : 19 Mei 2011

No RMK : 76 70 95

II. ANAMNESIS

Keluhan Utama : Kelemahan anggota gerak kanan

Keluhan yang berhubungan dengan keluhan utama : -

Page 3: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Perjalanan Penyakit :

Pagi SMRS saat pasien bangun tidur tiba-tiba kepala os pusing disertai

kelemahan anggota gerak sebelah kanan. Os merasa tangan dan kaki kanan

terasa berat. Sejak bebarapa tahun yang lalu os mulai merasa kesemutan. Os

mengaku mulai darah tinggi saat hamil 9 bulan. Setelah elahirkan tekanan

darah os naik turun.os rutin cek tekanan darah tiap minggu di Puskesmas dan

konsul tia bulan. Os juga rutin minum obat darah tinggi ( amdixal 5 mg ).

Mual (+). Os juga merasa tebal dimuka, awalnya sebelah kanan lalu menjalar

ke kiri.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Menurut pihak keluarga, pasien mempunyai riwayat hipertensi, tidak ada

riwayat penyakit lain seperti asma dan kencing manis.

Intoksikasi :

Menurut pihak keluarga, pasien tidak ada ditemukan riwayat keracunan

obat, zat kimia, makanan dan minuman.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Ada riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga. Sedangkan penyakit

lain seperti asma dan kencing manis tidak ditemukan.

Page 4: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Keadaan Psikososial :

Pasien tinggal bersama anaknya dalam satu rumah.

III. STATUS INTERNE SINGKAT

Keadaan Umum : Tensi : 140/90 mmHg

Nadi : 82 kali /menit

Respirasi : 18 kali/menit

Suhu : 36,4 oC

Kepala/Leher :

- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, katarak

(-/-)

- Mulut : Mukosa bibir kering

- Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar

Thoraks

- Pulmo : Bentuk dan pergerakan simetris, suara napas vesikuler,

wheezing tidak ada, ronkhi tidak ada.

- Cor : BJ I/II tunggal, tidak ada bising

Abdomen : Tampak datar, hepar dan lien tidak teraba, perkusi

timpani, bising usus normal

Page 5: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Ekstremitas : akral hangat pada ekstremitas bawah, parese (+) di

ekstremitas sebelah kanan, edema (-) dan atropi (-) pada

semua ekstremitas.

IV. STATUS PSIKIATRI SINGKAT

Emosi dan Afek : normothym

Proses Berfikir : tidak dilakukan

Kecerdasan : tidak dilakukan

Penyerapan : tidak dilakukan

Kemauan : tidak dilakukan

Psikomotor : dbn

NEUROLOGISA. Kesan Umum:

Page 6: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Kesadaran : komposmentis

GCS : 4-5-6

Pembicaraan : Disartri : negatif

Monoton : negatif

Scanning : negatif

Afasia Motorik : negatif

Sensorik : negatif

Anomik : negatif

Kepala:

Besar : Normal

Asimetri : tidak ada

Sikap paksa : tidak ada

Tortikolis : tidak ada

Muka:

Mask/topeng : tidak ada

Miophatik : tidak ada

Fullmoon : tidak ada

B. Pemeriksaan Khusus

1. Rangsangan Selaput Otak

Kaku Tengkuk : negative

Kernig : Negatif/Negatif

Page 7: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Laseque : Negatif/Negatif

Bruzinski I : Negatif

Bruzinski II : Negatif/Negatif

2. Saraf Otak

N. Olfaktorius

Hyposmia : tidak dilakukan

Parosmia : tidak dilakukan

Halusinasi : tidak dilakukan

N. Optikus

Visus : tidak dilakukan

Yojana Penglihatan : tidak dilakukan

Funduskopi : tidak dilakukan

N. Occulomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens

Kanan Kiri

Kedudukan bola mata tengah tengah

Pergerakan bola mata ke

Nasal : Negatif

Temporal : Negatif

Atas : Negatif

Page 8: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Bawah : Negatif

Temporal bawah: Negatif

Eksopthalmus : Negatif Negatif

Celah mata (Ptosis) : Negatif Negatif

Pupil Kanan Kiri

Bentuk : bulat bulat

Lebar : 3 mm 3 mm

Perbedaan lebar : isokor isokor

Reaksi cahaya langsung Positif Positif

Reaksi cahaya konsensuil Positif Positif

Reaksi akomodasi Positif Positif

Reaksi konvergensi Positif Positif

N. Trigeminus

Cabang Motorik

Otot Maseter dbn

Otot Temporal dbn

Otot Pterygoideus Int/Ext dbn

Cabang Sensorik

I. N. Oftalmicus dbn

II. N. Maxillaris dbn

III. N. Mandibularis dbn

Page 9: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Refleks kornea langsung Normal Normal

Refleks kornea konsensuil Normal Normal

N. Facialis

Kanan Kiri

Waktu Diam

Kerutan dahi Normal Normal

Tinggi alis Normal Normal

Sudut mata Normal Normal

Lipatan nasolabial Normal Normal

Waktu Gerak

Mengerutkan dahi dbn

Menutup mata dbn

Bersiul dbn

Memperlihatkan gigi dbn

Pengecapan 2/3 depan lidah sulit dievaluasi

Sekresi air mata Positif

Hyperakusis dbn

N. Vestibulocochlearis

Vestibuler

Vertigo : Negatif

Nystagmus : Negatif

Page 10: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Tinitus aureum : Kanan: Negatif Kiri : Negatif

Cochlearis : tidak dilakukan

N. Glossopharyngeus dan N. Vagus

Bagian Motorik:

Suara : dbn

Menelan : dbn

Kedudukan arcus pharynx : dbn

Kedudukan uvula : dbn

Pergerakan arcus pharynx : sulit dievaluasi

Detak jantung : Normal

Bising usus : Positif Normal

Bagian Sensorik : tidak dilakukan

Pengecapan 1/3 belakakang lidah : tidak dilakukan

Refleks muntah : tidak dilakukan

Refleks palatum mole : tidak dilakukan

N. Accesorius

Mengangkat bahu : dbn

Memalingkan kepala : dbn

N. Hypoglossus

Kedudukan lidah waktu istirahat : dbn

Kedudukan lidah waktu bergerak : dbn

Atrofi : tidak ada

Page 11: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Kekuatan lidah menekan pada bagian

dalam pipi : tidak dilakukan

Fasikulasi/Tremor pipi (kanan/kiri) : Negatif/negatif

3.Sistem Motorik

Kekuatan Otot

Tubuh : Otot perut : tidak dilakukan

Otot pinggang : tidak dilakukan

Kedudukan diafragma : Gerak : normal

Istirahat : normal

Lengan (Kanan/Kiri)

M. Deltoid : +/+

M. Biceps : +/+

M. Triceps : +/+

Fleksi sendi pergelangan tangan : +↓/+

Ekstensi sendi pergelangan tangan : +↓/+

Membuka jari-jari tangan : +↓/+

Menutup jari-jari tangan : +↓/+

Tungkai (Kanan/Kiri)

Page 12: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Fleksi artikulasio coxae : +/+

Ekstensi artikulatio coxae : +/+

Fleksi sendi lutut : +↓/+

Ekstensi sendi lutut : +↓/+

Fleksi plantar kaki : +↓/+

Ekstensi dorsal kaki : +↓/+

Gerakan jari-jari kaki : +↓/+

Besar Otot :

Atrofi : Negatif

Pseudohypertrofi : Negatif

Respon terhadap perkusi : Normal

Palpasi Otot :

Nyeri : Negatif

Kontraktur : Negatif

Konsistensi : Normal

Tonus Otot :

Lengan Tungkai

Kanan Kiri Kanan Kiri

Hipotoni Negatif Negatif Negatif Negatif

Spastik Negatif Negatif Negatif Negatif

Page 13: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Rigid Negatif Negatif Negatif Negatif

Rebound Negatif Negatif Negatif Negatifphenomen

Gerakan Involunter

Tremor : Waktu Istirahat : Negatif/ Negatif

Waktu bergerak : Negatif/ Negatif

Chorea : Negatif/ Negatif

Athetose : Negatif/ Negatif

Balismus : Negatif/ Negatif

Torsion spasme : Negatif/ Negatif

Fasikulasi : Negatif/ Negatif

Myokimia : Negatif/ Negatif

Koordinasi : tidak dilakukan

Gait dan station : tidak dilakukan

4.Sistem Sensorik

Kanan/kiri

Rasa Eksteroseptik

Rasa nyeri superfisial : tidak dilakukan

Rasa suhu : tidak dilakukan

Rasa raba ringanRasa Proprioseptik

Rasa getar : tidak dilakukan

Rasa tekan : dbn

Page 14: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Rasa nyeri tekan : dbn

Rasa gerak posisi : dbn

Rasa Enteroseptik

Refered pain : dbn

Rasa Kombinasi

Streognosis : tidak dilakukan

Barognosis : tidak dilakukan

Grapestesia : tidak dilakukan

Two point tactil discrimination : tidak dilakukan

Sensory extimination : tidak dilakukan

Loose of Body Image : tidak dilakukan

Fungsi luhur

Apraxia : negatif

Alexia : negatif

Agraphia : negatif

Fingerognosis : tidak dilakukan

Membedakan kanan-kiri : dbn

Acalculia : tidak dilakukan

5. Refleks-refleks

Reflek kulit

Refleks kulit dinding perut : normal

Refleks cremaster : Tidak dilakukan

Page 15: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Refleks gluteal : Tidak dilakukan

Refleks anal : Tidak dilakukan

Refleks Tendon/Periosteum (Kanan/Kiri):

Refleks Biceps : Normal/Normal

Refleks Triceps : Normal/Normal

Refleks Patella : Normal/Normal

Refleks Achiles : Normal/Normal

Refleks Patologis :

Tungkai

Babinski : Negatif/negatif

Chaddock : Negatif/negatif

Oppenheim : Negatif/negatif

Rossolimo : Negatif/negatif

Gordon : Negatif/negatif

Schaffer : Negatif/negatif

Lengan

Page 16: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Hoffmann-Tromner : Negatif/negatif

Reflek Primitif : Grasp : Negatif

Snout : Negatif

Sucking : Negatif

Palmomental: Negatif

6. Susunan Saraf Otonom

Miksi : Positif

Defekasi : Positif

Sekresi keringat : Positif

Salivasi : Positif

Ggn tropik : Kulit, rambut, kuku : Negatif7. Columna Vertebralis

Kelainan Lokal

Skoliosis : tidak ada

Khypose : tidak ada

Khyposkloliosis : tidak ada

Gibbus : tidak ada

Nyeri tekan/ketuk : tidak ada

Gerakan Servikal Vertebra

Fleksi : normal

Ekstensi : normal

Lateral deviation : normal

Page 17: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Rotasi : normal

Gerak Tubuh : tidak dilakukan

8. Pemeriksaan Tambahan CT-scan : Gambaran hiperdens pada thalamus yang menggambarkan

perdarahan intra serebral ( 2 slices)

Hasil laboratorium 19/5/2011

Hasil Pemeriksaan Normal

Hb : 14 gr %

Leukosit: 9,5 ribu/ μl

Eritrosit : 4,94 juta/μl

Hematokrit : 40 vol%

Trombosit : 276 ribu/μl

RDW-CV : 11,1 %

MCV : 80,9 fl

MCH : 28,3 pg

MCHC : 35 %

SGOT : 21 U/L

SGPT : 19 U/L

Ureum : 15 mg/dl

Kreatin : 0,5mg/dl

GDS : 85 mg/dl

11 – 15 gr %

4.0-10.5 ribu/μl

3,9 – 5,5 juta/μl

35 – 45 vol%

150 – 350 ribu/μl

11,5 – 14,7 %

80 -97 fl

27 – 32 pg

32 – 38 %

16 – 40 U/L

8 – 45 U/L

10-45 mg/dl

0,5 – 1,7 mg/dl

< 200 mg/dl

RESUME

1. ANAMNESIS

Page 18: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Lemah lengan dan tungkai bagian kanan (+), kurang dari 24 jam, saat

aktivitas, muntah (+), kejang (-), nyeri kepala (+), gangguan bicara (-),

inkontinentia urine (-), Inkontinentia alvi (-), riwayat hipertensi (+).

2. PEMERIKSAAN

Interna

Kesadaran : composmentis

GCS : 4-5-6

Tekanan darah : 140/90 mmHg

Nadi : 82 kali/menit

Respirasi : 18 kali/menit

Suhu : 36,9oC

Kepala/Leher : tidak ada kelainan

Thorax : tidak ada kelainan

Abdomen : tidak ada kelainan

Ekstremitas : tidak ada kelainan

Status psikiatri :

Page 19: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Status Neurologis

Kesadaran : Composmentis

GCS : 4-5-6

Pupil isokor, diameter 3/3mm refleks cahaya +/+, gerak mata normal

Rangsang selaput otak: KK (+), kernig (-/-),Br I (-/-), Br II (-/-)

Motorik : hemiparese dextra

Tonus : Lengan : hipotoni/normal, Tungkai : hipotoni/normal

Sensorik : Lengan : sulit dievaluasi, Tungkai : sulit dievaluasi

Reflek fisiologis BPR : normal/normal, TPR: normal/normal,

KPR: normal/normal, APR : normal/normal

Refleks patologis tidak ada

Susunan saraf cranialis : dalam batas normal

Columna Vertebralis tidak ada kelainan

SSO : BAB (+), BAK (+), Salivasi (+), keringat (+)

Pemeriksaan Diagnostik :

CT-Scan : Perdarahan intraserebral a.r thalamus (2 slices),

Hasil laboratorium 19/5/2011

Hasil Pemeriksaan Normal

Hb : 14 gr %

Leukosit: 9,5 ribu/ μl

11 – 15 gr %

4.0-10.5 ribu/μl

Page 20: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Eritrosit : 4,94 juta/μl

Hematokrit : 40 vol%

Trombosit : 276 ribu/μl

RDW-CV : 11,1 %

MCV : 80,9 fl

MCH : 28,3 pg

MCHC : 35 %

SGOT : 21 U/L

SGPT : 19 U/L

Ureum : 15 mg/dl

Kreatin : 0,5mg/dl

GDS : 85 mg/dl

3,9 – 5,5 juta/μl

35 – 45 vol%

150 – 350 ribu/μl

11,5 – 14,7 %

80 -97 fl

27 – 32 pg

32 – 38 %

16 – 40 U/L

8 – 45 U/L

10-45 mg/dl

0,5 – 1,7 mg/dl

< 200 mg/dl

DIAGNOSIS

Dx klinis : hemiparese dextra

Dx Etiologis : Stroke hemoragik

Dx Topis : Perdarahan intraserebral thalamus

4. PENATALAKSANAAN

1. Pengobatan Umum : 5 B (Brain, Breath, Blood, Bowel, Bladder)

2. Pengobatan Medikamentosa :

IVFD RL 20 tetes/menit

Farmadol 3 x1 flash

Inj ondansentron 3 x 8 mg

Page 21: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Inj ranitidine 3x 1 amp

Brain act 2 x 50 mg

Coten 3 x 1 tab

Blopress 8 mg ½-0-0

Follow Up :

20 mei 2011

Hari perawatan 2

S/ pusing (+), mual (+)

O/ Status Internus

TD = 140/90 mmHg RR = 22 x/menit

N = 88 x/menit T = 36,6oC

K/L : Konjungtiva anemis (-/-)

Sklera ikterik (-/-)

Peningkatan JVP (-)

Pembesaran KGB (-)

Thorax : Cor : S1 & S2 tunggal, bisisng (-), murmur (-)

Pulmo : Sn. Vesikuler, wheezing (-/-), rhonki (+/+)

Abdomen : Bising usus (+) normal, H/L/M tidak teraba

Ekstremitas : edem parese akral hangat

Page 22: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Status Neurologis :

Kesadaran : CM, GCS : 4-5-6

Pupil : Bulat, isokor, Ө 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+)

MS : KK (-), L (-), K (-), Br I (-), Br II (-)

NC : -

Motorik : Hemiparese dextra

RF : BPR (+/+) TPR (+/+), KPR (+/+), APR (+/+), BHR (-/-)

RP : Babs (-/-), chad (-/-), hoffman (-/-) tromner (-/-)

SSO : BAB (+) BAK (+) salivasi (+) keringat (+)

A/ Dx klinis : Hemiparese dextra

Dx Etiologis : ICH

Dx Topis : Thalamus

P/ IVFD RL 20 tetes/menit

Inj ondansentron 3 x 8 mg

Inj ranitidine 3x 1 amp

Brain act 2 x 250 mg

PO Coten 3 x 1 tab

Blopress 8 mg ½-0-0

- -

--

-

-

-

-

+

+

+

+

Page 23: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Zaldiar 3 x 1 Alfrazolam 1x ½ tab ( malam)

21 mei 2011

Hari perawatan 3

S/ pusing (+), mual (+), susah tidur (<)

O/ Status Internus

TD = 140/90 mmHg RR = 20 x/menit

N = 96 x/menit T = 36,6oC

K/L : Konjungtiva anemis (-/-)

Sklera ikterik (-/-)

Peningkatan JVP (-)

Pembesaran KGB (-)

Thorax : Cor : S1 & S2 tunggal, bisisng (-), murmur (-)

Pulmo : Sn. Vesikuler, wheezing (-/-), rhonki (+/+)

Abdomen : Bising usus (+) normal, H/L/M tidak teraba

Ekstremitas : edem parese akral hangat

Status Neurologis :

Kesadaran : CM, GCS : 4-5-6

- -

--

-

-

-

-

+

+

+

+

Page 24: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Pupil : Bulat, isokor, Ө 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+)

MS : KK (-), L (-), K (-), Br I (-), Br II (-)

NC : -

Motorik : Hemiparese dextra

RF : BPR (+/+) TPR (+/+), KPR (+/+), APR (+/+), BHR (-/-)

RP : Babs (-/-), chad (-/-), hoffman (-/-) tromner (-/-)

SSO : BAB (+) BAK (+) salivasi (+) keringat (+)

A/ Dx klinis : Hemiparese dextra

Dx Etiologis : ICH

Dx Topis : Thalamus

P/ IVFD RL 20 tetes/menit

Inj ondansentron 3 x 8 mg

Inj ranitidine 3x 1 amp

Brain act 2 x 250 mg

PO Coten 3 x 1 tab

Blopress 8 mg ½-0-0

Zaldiar 3 x 1

22 mei 2011

Hari perawatan 4

S/ pusing (+), mual (+), susah tidur (+)

O/ Status Internus

TD = 140/90 mmHg RR = 20 x/menit

Page 25: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

N = 96 x/menit T = 36,6oC

K/L : Konjungtiva anemis (-/-)

Sklera ikterik (-/-)

Peningkatan JVP (-)

Pembesaran KGB (-)

Thorax : Cor : S1 & S2 tunggal, bisisng (-), murmur (-)

Pulmo : Sn. Vesikuler, wheezing (-/-), rhonki (+/+)

Abdomen : Bising usus (+) normal, H/L/M tidak teraba

Ekstremitas : edem parese akral hangat

Status Neurologis :

Kesadaran : CM, GCS : 4-5-6

Pupil : Bulat, isokor, Ө 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+)

MS : KK (-), L (-), K (-), Br I (-), Br II (-)

NC : -

Motorik : Hemiparese dextra

RF : BPR (+/+) TPR (+/+), KPR (+/+), APR (+/+), BHR (-/-)

RP : Babs (-/-), chad (-/-), hoffman (-/-) tromner (-/-)

- -

--

-

-

-

-

+

+

+

+

Page 26: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

SSO : BAB (+) BAK (+) salivasi (+) keringat (+)

A/ Dx klinis : Hemiparese dextra

Dx Etiologis : ICH

Dx Topis : Thalamus

P/

IVFD RL 20 tetes/menit

Inj ondansentron 3 x 8 mg

Inj ranitidine 3x 1 amp

Brain act 2 x 250 mg

PO Coten 3 x 1 tab

Blopress 8 mg ½-0-0

Zaldiar 3 x 1

23 mei 2011

Hari perawatan 5

S/ pusing (+), nyeri dari kepala sampai leher, kepala terasa panas

O/ Status Internus

TD = 140/90 mmHg RR = 20 x/menit

N = 88 x/menit T = 36,5oC

K/L : Konjungtiva anemis (-/-)

Sklera ikterik (-/-)

Peningkatan JVP (-)

Pembesaran KGB (-)

Page 27: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Thorax : Cor : S1 & S2 tunggal, bisisng (-), murmur (-)

Pulmo : Sn. Vesikuler, wheezing (-/-), rhonki (+/+)

Abdomen : Bising usus (+) normal, H/L/M tidak teraba

Ekstremitas : edem parese akral hangat

Status Neurologis :

Kesadaran : CM, GCS : 4-5-6

Pupil : Bulat, isokor, Ө 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+)

MS : KK (-), L (-), K (-), Br I (-), Br II (-)

NC : -

Motorik : Hemiparese dextra

RF : BPR (+/+) TPR (+/+), KPR (+/+), APR (+/+), BHR (-/-)

RP : Babs (-/-), chad (-/-), hoffman (-/-) tromner (-/-)

SSO : BAB (+) BAK (+) salivasi (+) keringat (+)

A/ Dx klinis : Hemiparese dextra + cephalgia

Dx Etiologis : ICH

Dx Topis : Thalamus

P/

- -

--

-

-

-

-

+

+

+

+

Page 28: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

IVFD RL 20 tetes/menit

Inj ondansentron 3 x 8 mg

Inj ranitidine 3x 1 amp

Brain act 2 x 250 mg

PO Coten 3 x 1 tab

Blopress 8 mg ½-0-0

Zaldiar 3 x 1

24 mei 2011

Hari perawatan 6

S/ pusing (+), nyeri dari kepala sampai leher, kepala terasa panas

O/ Status Internus

TD = 140/90 mmHg RR = 20 x/menit

N = 84 x/menit T = 36,5oC

K/L : Konjungtiva anemis (-/-)

Sklera ikterik (-/-)

Peningkatan JVP (-)

Pembesaran KGB (-)

Thorax : Cor : S1 & S2 tunggal, bisisng (-), murmur (-)

Pulmo : Sn. Vesikuler, wheezing (-/-), rhonki (+/+)

Abdomen : Bising usus (+) normal, H/L/M tidak teraba

Ekstremitas : edem parese akral hangat

- -

- +-

+-

+-

+-

-

Page 29: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Status Neurologis :

Kesadaran : CM, GCS : 4-5-6

Pupil : Bulat, isokor, Ө 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+)

MS : KK (-), L (-), K (-), Br I (-), Br II (-)

NC : -

Motorik : Hemiparese dextra

RF : BPR (+/+) TPR (+/+), KPR (+/+), APR (+/+), BHR (-/-)

RP : Babs (-/-), chad (-/-), hoffman (-/-) tromner (-/-)

SSO : BAB (+) BAK (+) salivasi (+) keringat (+)

A/ Dx klinis : Hemiparese dextra + cephalgia

Dx Etiologis : ICH

Dx Topis : Thalamus

P/

IVFD RL 20 tetes/menit

Inj ondansentron 3 x 8 mg

Inj ranitidine 3x 1 amp

Brain act 2 x 250 mg

PO Coten 3 x 1 tab

Blopress 8 mg ½-0-0

Zaldiar 3 x 1

Page 30: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

DISKUSI

Pasien datang dengan keluhan utama kelemahan pada bagian kanan. Dari

anamnesa pasien ditemukan adanya kelemahan lengan dan tungkai bagian kanan,

onset kurang dari 24 jam, mual ada, kejang tidak ada, inkontinentia urine tidak ada,

inkontinentia alvi tidak ada, nyeri kepala ada, gangguan bicara tidak ada, ada riwayat

hipertensi. Menurut WHO, Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi

serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat,

berlangsung lebih 24 jam atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab

selain daripada gangguan vaskular(1,2). Dari anamnesis bisa disimpulkan pasien

mengalami serangan stroke.

Pasien memiliki riwayat hipertensi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan

darah 140/90 mmHg dan pemeriksaan diagnostik ditemukan gambaran CT Scan

perdarahan thalamus sebanyak 2 slices. Hipertensi secara umum merupakan faktor

resiko terbanyak dari stroke selain aterosklerosis, obesitas, DM, merokok

penyalahgunaan alkohol, kontrasepsi oral, hematokrit meningkat, hiperurisemia dan

dislipidemia(3,4).

Stroke hemoragik, menurut WHO dalam International Statistical Classification of

Diseases and Related Health Problem 10th Revision dibagi atas :perdarahan

intraserebral (PIS) dan perdarahan subaraknoid (PSA). Stroke akibat PIS mempunyai

gejala prodromal yang tidak jelas, kecuali nyeri kepala karena hipertensi. Serangan

Page 31: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

seringkali siang hari saat aktivitas atau emosi atau marah. Sifat nyeri kepalanya hebat

sekali. Mual dan muntah sering terdapat pada permulaan serangan.

Hemiparesis/hemiplegi biasa terjadi pada permulaan serangan dan biasanya

kesadaran bisa menurun 2.

Diagnosis banding antara Perdarahan intraserebral (PIS), Perdarahan

subarachnoid (PSA) dan Stroke non hemoragik (SNH).

No. Gejala Klinis PIS PSA SNH

Page 32: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Gejala defisit fokal

SIS sebelumnya

Onset

Nyeri kepala

Muntah pd awalnya

Hipertensi

Kesadaran

Kaku kuduk

Hemiparese

Deviasi mata

Gangguan bicara

Likuor

Perdarahn subhialoid

Paresis/Gangguan N.III

Berat

Amat jarang

Menit/jam

Hebat

Sering

Hampir selalu

Biasa hilang

Jarang

Sering sejak awal

Bisa ada

Sering

Sering

berdarah

Tidak ada

Ringan

-

1-2 menit

Sangat hebat

Sering

Biasanya tidak

Bisa hilang sebentar

Biasa ada

Permulaan

Tidak ada

Tidak ada

Jarang

Selalu

Darah bisa ada

Mungkin (+)

Berat/ringan

+ (biasa)

Pelan (jam/hari)

Ringan/tdk ada

Tidak ada kcl lesi MO

Sering kali

Dpt hilang

Tidak ada

Sering dr awal

Mungkin ada

Sering

Jernih

Tidak ada

Tidak ada

Page 33: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Gambar 1. Stroke hemoragik intra serebral dan ekstra serebral (subarachnoid).

Perdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurisma

(Berry aneurysm) akibat hipertensi maligna. Hal ini paling sering terjadi di daerah

subkortikal, serebelum, dan batang otak. Hipertensi kronik menyebabkan pembuluh

arteriola berdiameter 100 – 400 mikrometer mengalami perubahan patologi pada

dinding pembuluh darah tersebut berupa lipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta

timbulnya aneurisma tipe Bouchard. Pada kebanyakan pasien, peningkatan tekanan

darah yang tiba-tiba menyebabkan rupturnya penetrating arteri yang kecil. Keluarnya

darah dari pembuluh darah kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan

pembuluh kapiler yang akhirnya membuat pembuluh ini pecah juga. Hal ini

mengakibatkan volume perdarahan semakin besar 5.

Pada perdarahan intraserebral (ICH), perdarahan terjadi secara langsung ke

dalam parenkim otak. Mekanisme yang biasa terjadi dianggap sebagai kebocoran dari

arteri intraserebral kecil yang rusak oleh hipertensi kronis. Mekanisme lainnya

termasuk diatesis pendarahan, antikoagulasi iatrogenik, amiloidosis otak, dan

penyalahgunaan kokain. Perdarahan intraserebral terjadi di beberapa lokasi dalam

Page 34: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

otak, termasuk talamus, putamen, otak kecil, dan batang otak. Selain daerah otak

yang terluka oleh pendarahan, daerah sekitar otak dapat rusak oleh tekanan yang

dihasilkan oleh efek gumpalan hematoma. Kenaikan umum dalam tekanan

intrakranial dapat terjadi5.

Prognosa pasien stroke dipengaruhi oleh tingkat kesadaran yaitu sadar 16%

meninggal, somnolen 39% meninggal, stupor 71% meninggal, dan koma 100%

meninggal. Prognosa juga dipengaruhi oleh faktor usia diatas 70 tahun, jenis kelamin,

adanya riwayat hipertensi serta kecepatan dan ketepatan penanganan (1). Pada pasien

ini prognosisnya dubia ad bonam karena pasien ini kesadarannya composmentis ,

umur pasien (41 tahun) lebih muda dari usia 70 tahun (prognosis baik), ada riwayat

hipertensi (prognosis jelek), jenis kelamin wanita (angka kematian lebih banyak pada

laki-laki), pasien cepat dibawa ke Rumah sakit dan mendapatkan penanganan

maksimal (prognosis baik).

Brainact mengandung citicholin 500 mg merupakan asam nukleat yang

merupakan prekursor fosfatidilkolin, yaitu suatu zat gizi penting untuk integritas dan

fluiditas membran sel otak. Senyawa ini juga dapat berubah menjadi asetilkolin, suatu

neurotransmiter penting untuk komunikasi antar sel sehat serta untuk menyimpan

memori dan mengeluarkannya. Untuk membantu menangani penurunan kemampuan

kognitif 6.

Coten mengandung Ubidecarenone merupakan suplemen antioksidan.

Ubidecarenone sebagai electron transport pada beta-oksidasi dalam

matriks mitokondria.7

Page 35: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

Blopress merupakan obat hipertensi candesartan cilexetil 8 mg antagonis reseptor

angiotensin II, yang selektif terhadap reseptor AT1. ikatannya sangat kuat dan

terlepas dari reseptor secara periahan-lahan. Candesartan tidak menghambat ACE

yang mengubah angiotensin I menjad angiotensin II dan mengubah bradikinin. Tidak

mempengaruhi ACE dan tidak ada efek potensiasi terhadap bradikinin atau substansi

P. Pada percobaan klinis terkontrol yang membandingkan Blopress dengan ACE-

inhibitors, frekuensi batuk lebih rendah pada pasien yang menerima Blopress.

Candesartan tidak berikatan atau menghambat reseptor hormon lain atau saluran ion

yang diketahui penting dalam pengaturan kardiovaskular8.

Daftar pustaka

1. Aliah A, Kuswara FF, Limoa RA, Wuysang G. Gambaran Umum Tentang Gangguan Peredaran Darah Otak dalam : Harsono ed Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: UGM Press, 2000; 84-89

2. Mansjoer A, Soprohaita, Wardhani WI, Setowulan W. Stroke dalam Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FK UI, 2000; 17-26

3. Chandra, B. Stroke dalam Neurologi klinik. Surabaya : FK Unair, 1994; 28-32

4. Mardjono M dan Sidharta P. stroke dalam Neurologi Klinis Dalam Praktek umum Edisi 8. Jakarta : Dian Rakyat, 2000; 290

Page 36: Lapsus Saraf Stroke Hemoragik

5. Caplan LR. 2000. Stroke a Clinical Approach. 3rd ed. Boston: Butterworth-Heinemann

6. Anonim. 2009. Brainact. http://www.drugbank.ca/drugs/DB00742.

7. Anonim. 2009. Coten. http://www.drugbank.ca/drugs/DB00742.

8. Anonim. 2009. Blopress . http://www.drugbank.ca/drugs/DB00742