Lapsus Pasien TB Tarakan

download Lapsus Pasien TB Tarakan

of 56

Transcript of Lapsus Pasien TB Tarakan

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    1/56

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kumanMycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit ini melalui perantaraan ludahatau dahak penderita yang mengandung basil tuberkulosis yang kemudianmenyerang seluruh tubuh terutama paru-paru.Mycobacterium tuberculosis telahmenginfeksi hampir 2 miliar orang atau sepertiga dari total penduduk dunia. Tidak

    berhenti sampai di situ, WHO memperkirakan hingga tahun 2020 jumlah orang

    yang terinfeksi T paru akan bertambah ! miliar orang lagi. "engan kata lain,terjadi pertambahan jumlah infeksi lebih dari #$ juta orang setiap tahunnya.%ngka ini sangat memprihatinkan karena berarti ada 2-& orang yang terinfeksi

    M.tuberculosissetiap detik dan hampir & orang meninggal setiap menit karena Tparu.'!(

    Tuberkulosis di )ndonesia menduduki peringkat ke-& di dunia. *enurutWHO dalam +lobal T eport 20!2, prealensi T di )ndonesia pada tahun20!! adalah 2&&!00.000 penduduk. /umlah pasien T di )ndonesia merupakan

    jumlah terbanyak keempat di dunia yakni #,1 setelah )ndia 2!,!1, ina !&,31serta %frika 4elatan. 4e5ara regional prealensi T T% positif di )ndonesiadikelompokkan dalam 3 6ilayah, yaitu7 !( 6ilayah 4umatera dengan angka

    prealensi T adalah !$0 per !00.000 penduduk8 2( 6ilayah ali dan /a6adengan angka prealensi T tertinggi yaitu !!0 per !00.000 penduduk8 3( 6ilayah)ndonesia Timur dengan angka prealensi tertinggi yaitu 2!0 per !00.000

    penduduk '"epartemen 9esehatan ), 200(.'!(

    Hasil iset 9esehatan "asar 'iskesdas( 20!0 didapatkan data bah6aprealensi Tuberkulosis paru klinis yang tersebar di seluruh )ndonesia adalah!,01. Tujuh belas proinsi diantaranya mempunyai angka prealensi di atasangka nasional, yaitu proinsi :%", 4umatera arat, iau, "9) /akarta, /a6a

    Tengah, ") ;ogyakarta, anten, :T, :TT, 9alimantan 4elatan, 9alimantanTimur, 4ula6esi Tengah, 4ula6esi 4elatan, 4ula6esi Tenggara, +orontalo, Papuaarat dan Papua. 4e5ara umum prealensi yang tertinggi di Papua arat yaitu2.#1 dan terendah di proinsi .>3 kasus.9abupaten Takalar menduduki peringkat pertama dalam jumlah kasus dengan

    pertumbuhan penderita T di atas !0= 1, menyusul Pare-pare >=1,Pinrang >#

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    2/56

    1,disusul *akassar >01 dan terendah 9abupaten

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    3/56

    Tujuan umum dari penulisan laporan kasus ini yaitu penulismampu memahami konsep penatalaksanaan penyakit T dengan metode

    pendekatan kedokteran keluarga

    2. Tujuan 9husus%dapun tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini yaitu

    penulis mampu menggambarkan, mengetahui, menentukan, memahami,menjelaskan, dan mendiskripsikan 7

    a. Pengkajian pada pasien dengan Tuberkulosis.b. Penentuan diagnosa atau masalah yang mun5ul pada pasien dengan

    Tuberkulosis.

    5. Penyusunan penatalaksanaan se5ara tepat pada pasien Tuberkulosisdengan metode pendekatan kedokteran keluarga.d. )mplementasi penatalaksanaan pasien Tuberkulosis dengan metode

    pendekatan kedokteran keluarga.e. Baluasi tindakan yang telah dilakukan pada pasien dengan

    Tuberkulosis.

    D. Manfaat La!ran "asus

    !. *anfaat Teoritis

    *eningkatkan pengetahuan bagi penulis dan pemba5a agar dapatmelakukan pen5egahan untuk diri sendiri dan orang disekitarnya agartidak terkena T. Penulisan laporan kasus ini juga berfungsi untukmengetahui antara teori dan kasus nyata yang terjadi dilapangan sesuaiatau tidak, karena dalam teori yang sudah ada, kadang-kadang ada halyang tidak sesuai dengan kasus yang terjadi, sehingga disusunlah laporankasus ini.

    2. *anfaat Praktisi agi Teman 4eja6at

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    4/56

    *anfaat praktis bagi instansi akademik yaitu dapat digunakansebagai referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu

    pengetahuan tentang pentalaksanaan pasien Tuberkulosis denganmetode pendekatan kedokteran keluarga.

    agi Pasien dan 9eluarga

    *anfaat laporan kasus ini bagi pasien dan keluarga yaitu agarpasien dan keluarga mengetahui tentang penyakit Tuberkulosis sertapenatalaksanaan yang benar dan tepat agar pasien mendapat pera6atanyang tepat.

    agi Pemba5a

    *anfaat penulisan laporan kasus ini yaitu menjadi sumber

    referensi dan informasi bagi orang yang memba5a laporan kasus iniserta menjadi lebih mengetahui dan memahami bagaimana 5ara

    penatalaksanaan yang benar dan tepat pada pasien Tuberkulosis.

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    5/56

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TA"A

    A. Definisi Dia%etes Mellitus

    Tuber5ulosis 'T( adalah penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium

    tuberculosisdengan gejala sangat berariasi. Penyebab tuber5ulosis adalah kuman

    Mycobacterium tuberculosa, yang merupakan kuman tahan asam. Penyebab

    tuber5ulosis adalah kuman *y5oba5terium tuber5ulosa, yang merupakan kuman

    tahan asam. "ikenal ada 2 type kuman *y5oba5terium tuber5ulosa, yaitu type

    humanus dan type boinus. Hampir semua kasus tuberkulosis disebabkan olehtype humanus, 6alaupun type boinus dapat juga menyebabkan terjadinya

    tuberkulosis paru, namun hal itu sangat jarang sekali terjadi. 9uman tersebut

    biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan ke dalam paru.

    9emudian kuman tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lain, melalui

    sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, melalui saluran nafas atau

    penyebaran langsung kebagian tubuh lainnya dan tuberkulosis paru merupakan

    bentuk yang paling banyak serta penting.

    '!('&(

    B.Pat!fisi!l!gi Pen&akit Tu%er'ul!sis

    (am%ar )* Pat!genesis Tu%erkul!sa

    +ag!sit!sis !leh makr!fag+ag!sit!sis !lehAl,e!lusInhalasi %aksil TB

    Baksil TB %erkem%ang Destruksi %aksil

    Destruksi makr!fag

    Pem%entukan

    tu%erkelRes!lusi

    "elenjar limfe

    Pen&e%aran hemat!genPerkijuan"alsifikasi

    "!mleks

    (h!nPe'ah

    Lesi -i hear

    lienginjaltulang

    !tak -llLesi sekun-er aru

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    6/56

    Paru merupakan tempat masuk lebih dari =1 kasus infeksi tuberkulosis,

    karena ukurannya sangat ke5il, kuman T dalam per5ik renik yang terhirup dapat

    men5apai aleolus. TempatMycobacterium tuberculosisyang terhirup dan masuk

    ke paru akan ditelan oleh makrofag aleolar, selanjutnya makrofag akan

    melakukan 3 fungsi penting, yaitu 7'#('$(

    !. *enghasilkan enCim proteolitik dan metabolit lain yang mempunyai efek

    mikobakterisidal82. *enghasilkan mediator terlarut 'sitokin( sebagai respon terhadap *. tuber5ulosis

    berupa )

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    7/56

    tidak sesempurna fokus primer di jaringan paru. 9uman dapat tetap hidup dan

    menetap selama bertahun-tahun dalam kelenjar ini. Proses infeksi tuberkulosis

    tidak langsung memberikan gejala. Paru merupakan lokasi tersering 'G=#1(

    masuknya kuman tuberkulosis pada manusia. Oleh karena itu patogenesis

    tuberkulosis primer di paru merupakan model utama dalam kajian patogenesis

    tuberkulosis.'!(

    9elainan patologi yang terjadi 7'!('3('&('>(

    !. Tipe Bksudatif

    Terdiri dari inflamasi yang akut dengan edema, sel-sel leukosit P*: dan

    menyusul kemudian sel-sel monosit yang mengelilingi tuber5ulosis. 9elainan

    ini terutama terlihat pada jaringan paru dan mirip Pneumonia bakteri. "alam

    masa eksudatif ini tuber5ulin adalah positif.

    2. Tipe Produktif

    %pabila sudah matang prosesnya lesi ini berbentuk granuloma yang

    kronik, terdiri dari 3 Cona.7

    a( ona 4entral dengan sel raksasa yang berinti banyak dan mengandung

    tuber5ulosis.

    b( ona Tengah yang terdiri dari sel-sel epitel yang tersusun radial

    5( ona yang terdiri dari fibroblast, limfosit, dan monosit.

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    8/56

    i. Eti!l!gi

    (am%ar /*Mycobacterium tuberculosis

    Penyebab penyakit T adalah kuman Mycobacterium tuberculosis, yang

    berbentuk batang lurus atau agak bengkok, berukuran panjang ! sampai #I dan lebar 0.2 sampai 0. I. dapat ditemukan bentuk sendiri maupun

    berkelompok. 9uman ini merupakan bakteri tahan asam 'T%( yang

    bersifat tidak bergerak, tidak berspora, dan tidak bersimpai.

    Micobacterium tuberculosis yang merupakan basil tahan asam dan dapat

    dilihat dengan pe6arnaan iehl - :eelsen 'karbol fuksin(. Pada

    pe6arnaannya *. tuber5ulosis tampak seperti manik-manik atau tidak

    ter6arnai se5ara merata. *y5oba5terium tuber5ulosis pertama kalidideskripsikan pada tanggal 2& *aret !2 oleh obert 9o5h. akteri ini

    juga disebut basilus Koch.'(

    ii. Ei-emi!l!gi

    )ndonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan beban

    T tertinggi di dunia. Bstimasi prealensi T semua kasus adalah sebesar

    $$0,000 'WHO, 20!0( dan estimasi insidensi berjumlah &30,000 kasusbaru per tahun. /umlah kematian akibat T diperkirakan $!,000 kematian

    per tahunnya. )ndonesia merupakan negara dengan per5epatan peningkatan

    epidemi H)@ yang tertinggi di antara negara-negara di %sia. H)@

    dinyatakan sebagai epidemik erkonsentrasi 'a concentrated epidemic(,

    dengan perke5ualian di proinsi Papua yang prealensi H)@nya sudah

    men5apai 2,#1 'generalized epidemic(. 4e5ara nasional, angka estimasi

    prealensi H)@ pada populasi de6asa adalah 0,21.'2('3('>(

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    9/56

    %ngka *"-T diperkirakan sebesar 21 dari seluruh kasus T

    baru 'lebih rendah dari estimasi di tingkat regional sebesar &1( dan 201

    dari kasus T dengan pengobatan ulang. "iperkirakan terdapat sekitar

    $.300 kasus *" T setiap tahunnya. *eskipun memiliki beban penyakit

    T yang tinggi, )ndonesia merupakan negar pertama diantaraigh !urden

    "ountry 'H( di 6ilayah #$ %outh&'ast (sian yang mampu men5apai

    target global T untuk deteksi kasus dan keberhasilan pengobatan pada

    tahun 200$. Pada tahun 200=, ter5atat sejumlah sejumlah 2=&.>32 kasus

    T telah ditemukan dan diobati 'data a6al *ei 20!0( dan lebih dari

    !$=.2!3 diantaranya terdeteksi T%?. "engan demikian, "ase

    Notification )ate untuk T T%? adalah >3 per !00.000 '"ase *etection

    )ate >31(. erata pen5apaian angka keberhasilan pengobatan selama &

    tahun terakhir adalah sekitar =01 dan pada kohort tahun 200 men5apai

    =!1. Pen5apaian target global tersebut merupakan tonggak pen5apaian

    program pengendalian T nasional yang utama.'2('=(

    4ebanyak 2 proinsi di )ndonesia belum dapat men5apai angka

    penemuan kasus '"( >01 dan hanya # proinsi menunjukkan

    pen5apaian >01 " dan #1 kesembuhan.

    Ta%el ). Pen'aaian target engen-alian TB er r!,insi /001R J

    2"engan angka nasional proporsi kasus relaps dan gagal pengobatan di ba6ah

    21, maka angka resistensi obat T pada pasien yang diobati di pelayanan

    kesehatan pada umumnya masih rendah. :amun demikian, sebagian besar data

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    10/56

    berasal dari Puskesmas yang telah menerapkan strategi "OT4 dengan baik selama

    lebih dari # tahun terakhir. Probabilitas terjadinya resistensi obat T lebih tinggi

    di rumah sakit dan sektor s6asta yang belum terlibat dalam program pengendalian

    T nasional sebagai akibat dari tingginya ketidakpatuhan dan tingkat drop out

    pengobatan karena tidak diterapkannya strategi "OT4 yang tinggi. "ata dari

    penyedia pelayanan s6asta belum termasuk dalam data di program pengendalian

    T nasional. 4edangkan untuk rumah sakit, data yang tersedia baru berasal dari

    sekitar 301 rumah sakit yang telah melaksanakan strategi "OT4. Proporsi kasus

    T dengan T% negatif sedikit meningkat dari #$1 pada tahun 200 menjadi

    #=1 pada tahun 200=. Peningkatan jumlah kasus T T% negatif yang terjadi

    selama beberapa tahun terakhir sangat mungkin disebabkan oleh karena

    meningkatnya pelaporan kasus T dari rumah sakit yang telah terlibat dalam

    program T nasional. /umlah kasus T anak pada tahun 200= men5apai 30.0$

    termasuk !,$# kasus T% positif. Proposi kasus T anak dari semua kasus T

    men5apai !0..'&('=(

    %ngka-angka ini merupakan gambaran parsial dari keseluruhan kasus T anak

    yang sesungguhnya mengingat tingginya kasus oerdiagnosis di fasilitas

    pelayanan kesehatan yang diiringi dengan rendahnya pelaporan dari fasilitas

    pelayanan kesehatan.'!(

    iii. Cara Penularan

    Penularan *ikobakteruim tuberkulosis adalah dari orang ke orang,

    droplet lendir berinti yang diba6a udara. Penularan jarang terjadi dengan

    kontak langsung dengan kotoran 5air terinfeksi atau barang-barang yangterkontaminasi. Peluang penularan bertambah bila penderita mempunyai

    ludah dengan basil pe6arnaan tahan asam, infiltrat dan kaerna lobus atas

    yang luas, produksi sputum en5er banyak sekali, dan batuk berat serta

    kuat. Daktor lingkungan terutama sirkulasi udara yang buruk,

    memperbesar penularan. 9ebanyakan orang de6asa tidak menularkan

    organisme dalam beberapa hari sampai 2 minggu sesudah kemoterapi yang

    5ukup, tetapi beberapa penderita tetap infeksius selama beberapa minggu.

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    11/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    12/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    13/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    14/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    15/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    16/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    17/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    18/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    19/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    20/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    21/56

    )bu dan bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus

    disusui. Pengobatan pen5egahan dengan ):H diberikan kepada

    bayi tersebut sesuai dengan berat badannya.'$8 !!(

    3. Pasien T pengguna kontrasepsi

    ifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal 'pil 9,

    suntikan 9, susuk 9(, sehingga dapat menurunkan efektifitas

    kontrasepsi tersebut. 4eorang pasien T sebaiknya mengggunakan

    kontrasepsi non-hormonal, atau kontrasepsi yang mengandung

    estrogen dosis tinggi '#0 m5g(.'$8 !!(

    &. Pasien T dengan infeksi H)@%)"4

    Tatalaksanan pengobatan T pada pasien dengan infeksi

    H)@%)"4 adalah sama seperti pasien T lainnya. Obat T pada

    pasien H)@%)"4 sama efektifnya dengan pasien T yang tidak

    disertai H)@%)"4.'$(

    Prinsip pengobatan pasien T-H)@ adalah dengan

    mendahulukan pengobatan T.Pengobatan %@'antiretro3iral(

    dimulai berdasarkan stadium klinis H)@ sesuai dengan standar

    WHO.Penggunaan suntikan 4treptomisin harus memperhatikan

    prinsip 4ni3ersal +recaution '9e6aspadaan 9eamanan Aniersal(

    Pengobatan pasien T-H)@ sebaiknya diberikan se5ara terintegrasi

    dalam satu sarana pelayanan kesehatan untuk menjaga kepatuhan

    pengobatan se5ara teratur. Pasien T yang berisiko tinggi terhadap

    infeksi H)@ perlu dirujuk ke pelayanan @T '5oluntary

    "ounceling and Testing 9onsul sukarela dengan test H)@(.'$(

    #. Pasien T dengan hepatitis akut

    Pemberian O%T pada pasien T dengan hepatitis akut dan atau

    klinis ikterik, ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami

    penyembuhan. Pada keadaan dimana pengobatan Tb sangat

    diperlukan dapat diberikan streptomisin '4( dan Btambutol 'B(

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    22/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    23/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    24/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    25/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    26/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    27/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    28/56

    ))). %spek )nternal 7 9epribadian seseorang akan mempengaruhi perilaku.

    9arakteristik pribadi amat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,

    pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, kultur, etnis, dan lingkungan.)@. %spek Bksternal 7 Psikososial dan ekonomi keluarga.@. "erajat Dungsi 4osial 7

    o "erajat !7 Tidak ada kesulitan, dimana pasien dapat hidup mandirio "erajat 27 Pasien mengalami sedikit kesulitan.o "erajat 37 %da beberapa kesulitan, pera6atan diri masih bisa

    dilakukan, hanya dapat melakukan kerja ringan.o "erajat &7 anyak kesulitan. Tak melakukan aktifitas kerja,

    tergantung pada keluarga.o "erajat #7 Tak dapat melakukan kegiatan

    "asar-dasar dalam pengembangan pelayananpendekatan kedokteran

    keluarga di layanan primer antara lain 7

    !. Pelayanan kesehatan menyeluruh 'holistik( yang mengutamakan

    upaya promosi kesehatan dan pen5egahan penyakit2. Pelayanan kesehatan perorangan yang memandang seseorang sebagai

    bagian dari keluarga dan lingkungan komunitasnya

    3. Pelayanan yang mempertimbangkan keadaan dan upaya kesehatanse5ara terpadu dan paripurna 'komprehensif(.

    &. Pelayanan medis yang bersinambung#. Pelayanan medis yang terpadu'!#(

    Pelayanan komprehensif yaitu pelayanan yang memasukkan

    pemeliharaan dan peningkatan kesehatan 'promoti3e(, pen5egahan

    penyakit dan proteksi khusus 'pre3enti3e : spesific protection(, pemulihan

    kesehatan 'curati3e(, pen5egahan ke5a5atan 'disability limitation( dan

    rehabilitasi setelah sakit 'rehabilitation( dengan memperhatikan

    kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran.'!#(

    Pelayanan medis yang bersinambung merupakan pelayanan yang

    disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung, yang

    melaksanakan pelayanan kedokteran se5ara efisien, proaktif dan terus

    menerus demi kesehatan pasien.'!#(

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    29/56

    Pelayanan medis yang terpadu artinya pelayanan yang disediakan

    dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara dokter

    dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan

    kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang

    pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal.'!#(

    (am%ar 4.Hu%ungan Pela&anan "e-!kteran H!listik -an "e-!kteran

    "eluarga

    BAB III

    PR5+IL PU$"E$MA$

    A. KEADAAN GEOGRAFIS

    Puskesmas Tarakan terletak disebelah barat Kota Makassar tepatnya di

    Kecamatan Wajo di Kelurahan Mampu. Luas wilayah Puskesmas Tarakan yaitu 1,7

    km!yan" meliputi # Kelurahan, yaitu $

    Kelurahan %utun" terdiri dari # &W ' 17 &T den"an luas (,!7 km !

    Kelurahan Mampu terdiri dari ) &W ' !! &T den"an luas (,#( km !

    Kelurahan Malimon"an terdiri dari ) &W ' !) &T den"an luas wilayah (,#1km!

    Kelurahan Malimon"an Tua yan" terdiri ) &W ' !# &T den"an luas (,#1 km !

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    30/56

    *ambar 1 $ Peta wilayah kerja Puskesmas Tarakan

    +dapun batas batas wilayah kerja Puskesmas Tarakan adalah seba"ai berikut $

    ebelah -tara berbatasan den"an Kecamatan -jun" Tanah

    ebelah Timur berbatasan den"an Kecamatan %ontoala

    ebelah elatan berbatasan den"an Kecamatan -jun" Pandan".

    ebelah %arat berbatasan den"an Kecamatan elat Makassar.

    B. Keadaan Demografi

    umlah Penduduk di wilayah Kerja Puskesmas tarakan sebanyak 1#.71 jiwa

    di # kelurahan. %erikut rincian data penduduk menurut Kelurahan ' enis Kelamin.

    Tabel. II.a

    Distribusi pendudu menurut Kelura!an " #enis Kelamin

    $ila%a! Ker&a 'usesmas taraan Ta!un ()*+

    /o Kelurahan Laki 0 Laki Perempuan Total

    1 Malimon"an Tua 1## !1( #2#

    ! Malimon"an 172 !)3) #3#

    3 %utun" (# 13) !!)1

    # Mampu 1!2! 1!# 3!()

    #umla! +,,, ,,-( */*+

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    31/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    32/56

    Lin"kun"an

    osial %udaya

    2. Sarana Kese!atan 3 Fasilitas Kese!atan

    Luas *edun" Puskesmas Tarakan 3)(m!. den"an jumlah ruan"an sebanyak 13

    ruan"an 3 buah Kamar mandi. arana kesehatan di Puskesmas Tarakan terlihat pada

    denah Puskesmas Tarakan dan tertera pada tabel berikut $

    Tabel II.d

    #umla! Sarana 3 Fasilitas 4ang Ada Di 'usesmas Taraan

    Ta!un ()*+

    /o arana 5 9asilitas Kesehatan umlah

    1 &uan" Kepala Puskesmas 1

    ! +ula 1

    3 &uan" Tata -saha 1

    # &uan" Pro"ram 1

    &uan" Kartu Loket8 1) Kamar :bat 1

    7 &uan" *udan" :bat !

    2 &uan" Laboratorium 1

    &uan" -*4 1

    1( &uan" Poli -mum 1

    11 &uan" Poli *i"i 1

    1! &uan" K6+ 56munisasi 1

    13 &uan" K% 1

    1# &uan" Telemedicine 1

    1 4apur 11) W; 3

    DENAH GEDUNG PUSKESMAS

    LANTAI I

    444

    R.TUN((U P( PU R.TUN((U LAB TINDA"AN

    R.T5NGG5 'ASIEN 'G6 '5

    HALAMAN DEPAN

    PAR"IR

    2A7A8AN DE'AN

    $0'sn

    $0STAF

    DA'5R

    R.7AB "'(8

    R.'5R.'.Gg

    G5DANG 2A7A8AN BE7AKANG

    POJ.

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    33/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    34/56

    /o arana

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    35/56

    (. 8isi

    Menin"katkan Partisipasi Masyarakat 4alam Mencapai 4erajat Kesehatan

    Masyarakat

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    36/56

    18 -paya Kesehatan ekolah

    !8 -paya Perawatan Kesehatan Masyarakat

    38 -paya Kesehatan *i"i dan Mulut

    #8 -paya Kesehatan -sia Lanjut

    8 -paya Kesehatan iwa

    )8 -paya Kesehatan :lah &a"a

    78 -paya Kesehatan Kerja

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    37/56

    BAB I>

    PRE$ENTA$I "A$U$

    4.). HA$IL $TUDI "A$U$

    A. PA$IEN

    Pasien laki-laki berusia 2= tahun dengan keluhan batuk yang disertai

    darah ber6arna hitam,darah keluar melalui mulut dan hidung pasien.hal

    yang sama belum pernah dialami sebelumnya, ri6ayat demam ada. nafsu

    makan berkurang sehingga dirasakan terjadi penurunan berat badan,

    sebelumnya berat badan pasien &> kg turun menjadi &3 kg.keringat malam

    tidak ada.pasien pertama kali berobat di 4 Pelamonia."ari anamnesis dan

    pemeriksaan fisik yang didapatkan dari pasien serta pemeriksaan foto

    thoraR dokter men5urigai pasien menderita penyakit T paru.tapi pada

    pasien belum dilakukan pemeriksaan dahak. "okter menjelaskan dan

    menganjurkan pasien untuk mendapat pengobatan selama $ bulan dan

    harus kontrol setiap bulan untuk melihat perkembangan pengobatannya.

    i6ayat Penyakit "ahulu 7

    - Pasien mengaku belum pernah mengalami penyakit seperti ini

    sebelumnya- i6ayat asma disangkal

    - i6ayat "* dan Hipertensi disangkal

    i6ayat Penyakit 9eluarga 7

    - Tidak ada keluarga yang memiliki ri6ayat menderita batuk lama

    - Tidak ada keluarga yang mempunyai ri6ayat penyakit asma

    i6ayat 4osial Bkonomi 7

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    38/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    39/56

    %uskultasi 7 bunyi pernapasan esikuler pada paru

    kanan dan kiri, rhonki basah '?-(,6heeCing

    '--(

    - /antung

    )nspeksi 7 iktus kordis tidak terlihat

    Palpasi 7 iktus kordis teraba di )4 @ linea

    midklaikula sinistra

    Perkusi 7 batas jantung kanan )4 )@ linea sternalis

    deRtra batas jantung kiri )4 @ lineamidklaikula sinistra

    %uskultasi 7 bunyi jantung ) dan )) normal, murmur'-(

    - %bdomen

    )nspeksi 7 simetris, datar, kelainan kulit '-(,

    pelebaran ena '-(

    %uskultasi 7 bising usus normal

    Palpasi 7 nyeri lepas '-(, nyeri ketuk

    '-(,hepatomegali'-(, spleenomegali '-(

    Perkusi 7 timpani di semua lapang abdomen, nyeri

    ketuk '-(

    - Bkstremitas 7 akral hangat, edema

    & 4tatus

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    40/56

    N

    o

    Nam

    a

    Kedudukan

    dalamkeluarga

    Gend

    er Umur

    Penddk

    an

    Peker!aa

    n

    1. Tn. MKepala

    KeluargaL 29 th

    SLTA/Sede

    rajat

    Buruh

    Harian

    Lepas

    2. Ny.H Istri 2! thSLTA/Sede

    rajat

    I"u #u$ah

    Tangga

    %. Tn.M Ana& &e 1 L ' thBelu$

    Ta$at S(

    elajar

    !. Tn. M Ana& &e 2 L 2 thBelu$

    Se&)lah*

    / Penilaian $tatus $!sial -an "esejahteraan Hi-u

    a

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    41/56

    Tempat pembuangan sampah 7 ada

    b 9epemilikan barang K barang berharga

    Tn.* memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain

    yaitu, satu buah teleisi ber6arna,satu kipas angin, satu buah kompor

    gas yang terletak di dapur.

    3 Penilaian Perilaku "esehatan "eluarga

    a Tempat berobat

    %pabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, Tn.* selalu

    berobat ke puskesmas untuk mendapatkan terapi yang lebih baik untuk

    kesembuhan penyakit mereka.

    b %suransi /aminan9esehatan

    9eluarga Tn.* tergolong keluarga dengan status ekonomi

    menengah ke ba6ah, namun keluarga ini sudah memiliki asuransijaminan kesehatan

    4 $arana Pela&anan "esehatan 8Puskesmas;

    Ta%el < Pela&anan "esehatan

    +akt!r "eterangan "esimulan

    ara men5apai pusatpelayanan kesehatan

    4epeda motor

    Tn.* berobat ke

    Puskesmas denganmengendarai sepeda

    motor. *enurutnya

    kualitas pelayanannya

    dinilai memuaskan

    sehingga pasien mau

    datang kembali untuk

    berobat.

    Tarif pelayanan

    kesehatan

    *urah

    9ualitas pelayanan *emuaskan

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    42/56

    kesehatan

    7 P!la "!nsumsi Makanan "eluarga

    a 9ebiasaan makan 7

    9eluarga Tn.* makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. *enu

    makanan yang diterapkan dalam 6aktu makan mereka tidak pernah

    menentu. *enu makanan mereka paling sering makan nasi dengan

    lauk tahu atau tempe, ikan beserta sayuran, dan kadang-kadang makan

    ayam dan daging. %dapun makanan yang dimakan oleh keluarga Tn.*dimasak sendiri. 9eluarga Tn.* selalu membiasakan diri untuk

    men5u5i tangan sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan

    membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.

    b *enerapkan pola giCi seimbang 7

    9eluarga Tn.* sudah menerapkan pola giCi seimbang kepada

    seluruh anggota keluarga.

    : P!la Dukungan "eluarga

    ! Daktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga

    *ayoritas anggota keluarga Tn.* sudah 5ukup peduli terhadap

    kesehatan. Antuk Tn.* sendiri selama mengalami keluhan kesehatan

    dan telah didiagnosis terjangkit penyakit T, se5ara rutin selalu

    kontrol di Puskesmas Tarakan.

    4eluruh anggota keluarga senantiasa memberikan dukungan

    kepada Tn.* agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan 5ara

    selalu mengingatkan pasien untuk minum obat se5ara rutin agar tidak

    terjadi putus obat dan kontrol untuk mengambil obat di Puskesmas

    Tarakan tiap bulan. Tn.* memiliki kesadaran yang besar akan

    penyakitnya, sehingga Tn.* membatasi diri dengan anggota keluarga

    yang sehat karena Tn.* kha6atir anggota keluarganya atau teman-

    teman di tempat kerjanya tertular. Oleh karena itu, Tn.* selalu

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    43/56

    menggunakan masker saat di luar rumah, ataupun kadang di dalam

    rumah dan tidak membuang dahak sembarangan.

    2 Daktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga

    %dapun faktor-faktor yang menghambat dalam kesembuhan Tn.*

    antara lain, jumlah entilasi dan jumlah jendela yang tidak sesuai

    dengan ketentuan rumah sehat sehingga siklus udara di dalam rumah

    yang sangat minim, dan kondisi lingkungan sekitar rumah yang berada

    dalam pemukiman padat penduduk.

    (en!gram

    ! entuk keluarga 7

    entuk keluarga ini merupakan keluarga inti.

    (am%ar EN$I DIA(N5$TI" H5LI$TI" DAN

    PENATALA"$ANAAN $ELAN#UTN@A

    Tn.*

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    44/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    45/56

    erdasarkan hasil anamnesa yang didapatkan pasien datang dengan

    keluhan batuk yang dirasakan sudah kurang lebih sekitar ! bulan, dan

    dari pemeriksaan fisis didapatkan adanya ronkhi pada apeR paru kanan.

    erdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

    penunjang, pasien di diagnosis T Paru sejak beberapa hari terakhir

    dan sementara dalam terapi "OT4.

    3 %spek risiko internal

    Penyakit T Paru dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor internal

    antara lain jenis kelamin, usia, kebiasaan pasien, dan keadaan sosial

    ekonomi.

    Pada faktor jenis kelamin T paru memang lebih sering dialami

    oleh pria dibandingkan 6anita. Hal ini dikarenakan laki-laki sebagian

    besar mempunyai kebiasaan merokok sehingga memudahkan

    terjangkitnya T Paru, begitu pula dengan kebiasaan pasien. "i

    tambah lagi, T paru lebih sering ditemukan pada usia muda atau usia

    produktif.

    "ilihat dari tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan

    terhadap seseorang diantaranya mengenai rumah yang memenuhi

    syarat kesehatan.

    & %spek psikososial keluarga

    "i dalam keluarga terdapat faktor-faktor yang dapat menghambat

    dan mendukung kesembuhan pasien. "i antara faktor-faktor yang

    dapat menghambat kesembuhan pasien yaitu, kurangnya pengetahuan

    keluarga tentang penyakit yang diderita pasien, serta kurangnyakesadaran keluarga untuk hidup sehat. 4edangkan faktor yang dapat

    mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya dukungan dan motiasi

    dari anggota keluarga baik se5ara moral dan materi untuk Tn.*.

    Antuk rumah Tn.* disini termasuk rumah yang kurang sehat

    dimana jumlah entilasi kurang baik sehingga siklus udara di dalam

    rumah yang sangat minim dan rumah tidak mendapat pen5ahayaan

    sinar matahari yang 5ukup.

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    46/56

    # %spek fungsional

    4e5ara aspek fungsional, pasien tidak ada kesulitan dan masihmerasa mampu dalam hal fisik dan mental untuk melakukan aktifitas

    di dalam maupun di luar rumah.

    "iagnosa klinis 7 T paru

    "iagnosis psikososial 7 pasien merasa kha6atir terhadap penyakitnya,

    lingkungan rumah yang kurang tera6at.

    Nilai Agar "eluarga.

    %pgar keluarga adalah suatu penentu sehat tidaknya keluargadikembangkan oleh osen, +eymon, dan

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    47/56

    T!tal sk!r

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    48/56

    - Hubungan antara pasien dengan ipar 7 baik

    - Hubungan antara pasien dengan kemenakan 7 baik

    *eskipun sering berbeda pendapat.

    3. +ungsi $!sial -an Bu-a&a

    9edudukan pasien di lingkungan tempat tinggalnya biasa saja, pasien

    ramah dan selalu menyapa bila bertemu dengan tetangga, dan respon

    tetanggapun sangat baik. Pasien tidak sungkan-sungkan untuk berbin5ang-

    bin5ang dengan tetangga. Pasien tidak per5aya terhadap mitos yang ada di

    masyarakat.

    4. +ungsi Pen-i-ikan

    Pendidikan terakhir pasien adalah 4

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    49/56

    o Higiene dan sanitasi lingkungan

    - Halaman rumah dan jalan 5ukup bersih karena sering disapu-

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    50/56

    )3 9eluarga terbiasa memba5a label padamakanan yang dikemas

    Tidak

    9esimpulan!. :ilai PA+4 keluarga $012. 9eluarga tidak menerapkan pedoman umum giCi seimbang

    4./.3. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan se5ara holistik pada pasien ini meliputi

    pen5egahan primer, pen5egahan sekunder ' terapi untuk pasien dan

    keluarga pasien (.

    %. Pen5egahan primer diperlukan agar orang sehat tidak terinfeksi

    penyakit T melalui 2 5ara yaitu 7! Tindakan dari orang yang sehat dengan menghindari kontak

    bi5ara dari jarak dekat dengan penderita T, ada baiknya

    penderita sehat memakai masker

    %da baiknya orang sehat di sekitar pasien menjaga daya tahan

    tubuh dengan pola hidup sehat serta diberi penyuluhan oleh

    tenaga kesehatan.

    2 Pada penderita T diusahakan untuk tidak membuang ludah

    atau batuk di sembarang tempat.

    . Pen5egahan sekunder! Terapi farmakologis 7

    Pada pasien ini diketahui menderita T paru kasus baru

    sehingga terapi yang diberikan adalah D" 6Fi2&*ose

    "ombination7pada fase intensif berupa ):H ># mg, ifampi5in

    !#0 mg, PiraCinamid &00 mg, dan Btambutol 2># mg. Tablet inidigunakan untuk pengobatan setiap hari dalam fase intensif.

    9arena pemberian O%T kategori ) diberikan berdasarkan berat

    badan maka pasien diberikan 3 tablet &D" selama #$ hari.

    2 Terapi non-farmakologis 7

    Penderita T diharapkan untuk menjaga asupan makanan

    yang bergiCi dan sehat serta pola hidup teratur serta menghindari

    stress yang berlebihan.

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    51/56

    Terapi untuk keluarga

    Terapi untuk keluarga hanya berupa terapi non - farmakologi

    terutama yang berkaitan dengan emosi, psikis dan proses pengobatan

    pasien. "imana anggota keluarga diberikan pemahaman agar bisa

    memberikan dukungan dan motiasi kepada pasien untuk berobat

    se5ara teratur dan membantu memantau terapi pasien serta

    men5iptakan suasana yang sehat terhadap emosi dan psikis pasien.

    "ikarenakan penyakit dari pasien menular sehingga dibutuhkan

    perlindungan terhadap keluarga pasien berupa pemakaian masker serta

    menjaga pola hidup sehat agar tidak mudah terinfeksi.

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    52/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    53/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    54/56

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    55/56

    DA+TAR PU$TA"A

    !. $u-!&! Aru.!uku (9ar ;lmu +enyakit *alam. &th. /akarta 7 P%P")

    Publisher, 200>. pp. =-==#. @ol. 2.

    2. A-hitama Chan-ra @!ga.+edoman Nasional +enanggulangan

    Tuberculosis. 2nd. /akarta 7 "epartemen 9esehatan epublik )ndonesia, 200$.

    3. M. @usuf i%is!n!.!uku (9ar ;lmu +enyakit +aru. 4urabaya 7 D9-

    A:%), 20!!.

    &. Danusant!s! Halim.!uku %aku ;lmu +enyakit +aru. Ued.V a5hma

    . Alsagaff H!!- an- Mukt& A%-ul e-..*asar&dasar ;lmu +enyakit

    +aru. 4urabaya 7 %irlangga Aniersity Press, 20!0. @ol. >th.

    . ar- #erem& P.T ar- #ane an- Lea'h Ri'har-.(t ( Glance%istem )espirasi. /akarta 7 Brlangga *edi5al 4eries, 200.

    =. (u&t!n Arthur C.Fisiologi Kedokteran. !!st. /akarta 7 B+, 200.

    !0. Bu-iman Chan-ra.+engantar +rinsip dan Metode 'pidemiologi. /akarta

    7 B+, 20!0.

    !!. $her=!!- Laura.Fisiologi Manusia. /akarta 7 B+, 20!#

  • 7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan

    56/56