Lapsus Non Psikotik

20
LAPORAN KASUS NON PSIKOTIK GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI Nama : Ny. S Umur : 47 Tahun Suku/Agama : Bugis/Islam Status Perkawinan : Kawin Warga Negara : Indonesia Pekerjaan : IRT Alamat : Jalan Sahabat III no. 142 Makassar Tanggal kunjungan : 22 Januari 2015 RIWAYAT PSIKIATRI I. RIWAYAT PENYAKIT A. Keluhan Utama Susah Tidur B. Riwayat Gangguan Sekarang Keluhan dan Gejala: Keluhan susah tidur sudah dirasakan oleh pasien sejak ± 2 bulan yang lalu. Hal ini dirasakan hampir setiap hari, namun keluhan

description

laporan kasus jiwa

Transcript of Lapsus Non Psikotik

LAPORAN KASUS NON PSIKOTIKGANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI

Nama: Ny. SUmur: 47 TahunSuku/Agama: Bugis/IslamStatus Perkawinan: KawinWarga Negara: IndonesiaPekerjaan: IRTAlamat: Jalan Sahabat III no. 142 MakassarTanggal kunjungan: 22 Januari 2015RIWAYAT PSIKIATRII. RIWAYAT PENYAKITA. Keluhan UtamaSusah TidurB. Riwayat Gangguan Sekarang Keluhan dan Gejala:Keluhan susah tidur sudah dirasakan oleh pasien sejak 2 bulan yang lalu. Hal ini dirasakan hampir setiap hari, namun keluhan memberat sejak beberapa minggu terakhir. Pasien mudah terbangun secara tiba-tiba dan setelah terbangun pasien sulit untuk tidur kembali. Biasanya pasien tidur hanya 2 jam dalam semalam. Pasien juga mengeluhkan kram-kram di badan,sakit tenggorokan, jantung berdebar-debar, tangan gemetar, dan keringat dingin. Pasien merasakan keluhan tersebut jika pasien sedang memikirkan penyakitnya. Sejak 12 tahun yang lalu pasien menderita diabetes dan 3 bulan terakhir pasien mengalami gagal ginjal. Saat ini pasien rutin hemodialisa 1 x seminggu.Pasien selalu merasa cemas akan hal buruk yang mungkin menimpa diri maupun keluarganya. Pasien mengaku dirinya cukup tertutup sehingga sulit untuk mengutarakan perasaannya pada orang lain. Pasien baru pertama kali berobat ke dokter dan pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan apapun untuk mengurangi keluhan yang dialaminya. Hendaya/Disfungsi: Hendaya Sosial (-) Hendaya Pekerjaan (-) Hendaya Waktu Senggang (+) Faktor Stressor PsikososialKekhawatiran pasien akan penyakitnya yaitu diabetes dan gagal ginjal. Hubungan gangguan sekarang dengan penyakit fisik dan psikis sebelumnyaTidak didapatkan adanya hubungan penyakit fisik maupun psikis sebelumnya terhadap keluhan yang dirasakan oleh pasien.C. Riwayat Gangguan Sebelumnya: Trauma (-) Infeksi (-) Kejang (-) NAPZA (-) Alkohol (-)D. Riwayat Kehidupan Pribadi Masa Prenatal dan Perinatal (0-1 Tahun)Ibu pasien tidak mengalami masalah kesehatan selama pasien dalam kandungan.Pasien lahir normal dirumah ditolong oleh dukun beranak di kampungnya. Sepengatahuan pasien, dirinya tidak menderita penyakit apapun pada bulan-bulan awal kelahirannya. Masa Kanak Awal (1-3 Tahun)Pertumbuhan dan perkembangan pasien baik dan sesuai dengan anak seusianya. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)Pertumbuhan dan perkembangan pasien normal sesuai anak seusianya. Masa Kanak Akhir (12-18 Tahun)Pertumbuhan dan perkembangan pasien normal sesuai anak seusianya. Riwayat Masa Dewasa Riwayat Pendidikan : SMA Riwayat Pernikahan: Kawin Riwayat Kehidupan Sosial Sebelum Sakit : Pasien memiliki kehidupan sosial yang cukup baik dengan orang-orang disekitarnya. Pasien mengaku tidak memiliki musuh. Kehidupan rumah tangganya juga hampir tidak bermasalah. Riwayat Kehidupan Beragama : Pasien beragama islam dan taat dalam beragama.E. Riwayat Kehidupan Keluarga:Pasien merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara (P, P, L, P). Hubungan pasien dengan keluarga dan saudara-saudaranya baik. Tidak ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga pasien.F. Situasi Sekarang:Saat ini pasien tinggal berdua bersama suaminya sejak 3 bulan yang lalu. Anak-anak pasien saat ini ada yang bekerja dan ada yang melanjutkan kuliah. Tetapi hubungan dalam keluarga cukup baik. G. Persepsi pasien tentang diri sendiri dan keluarganya:Pasien merasa tidak nyaman dengan keadaan yang dialaminya sejak 3 bulan terakhir, pasien ingin sembuh dari rasa takut dan cemas yang dirasakan selama ini dan pasien juga ingin dapat mengurus keluarganya dengan baik.

AUTOANAMNESIS ( 21 OKTOBER 2014)Tampak seorang pasien perempuan, memakai bau panjang warna hijau dengan corak jingga lengan panjang, celana panjang warna hitam, dan sandal jepit warna merah dengan rambut ikal sebahu. Perawakan tubuh sedang, wajah tampak sesuai umur, perawatan diri baik.DM: Selamat pagi, bu?P: Pagi, dokDM: Perkenalkan nama saya Aril, saya dokter muda yang tugas disiniP: Oh iye, dokDM: Tabe, bu. Siapa namata bu?P: Namaku S dokDM: Tanggal berapa lahirnya, bu?P: 24 April 1967, dok.DM: Kerja apa ki sekarang, bu ?P: tidak bekerja, dok. Cuma ibu rumah tangga.DM: Di mana ki tinggal, bu?P: Jalan Sahabat 3 no. 142, dokDM: oh iya, bu, kenapa ki, bu. Ada yang bisa saya bantuki?P: Ini dok,sering sekalika susah tidur kalo malam.DM: Sejak kapan itu susah tidur ta, bu ?P: Ada mi 3 bulan kayaknya, dok.DM: Awalnya itu 3 bulan, bu ? atau dari dulu kita alami tapi baru ini memberat ??P: Tidak, dok. Baru ini 3 bulan begini. DM: Biasanya jam berapa ki tidur, buP: jam 11, dok. Tapi bangun biasanya jam 2 dan tidak bisa ma tidur lagiDM: apa yang kasi bangun ki ?P: tidak ada ji, dok. Tiba-tiba ji.DM: Setiap malam ki susah tidur, bu ?P: iya, dokDM: Biasaki mimpi buruk kalo tidurki?P: Tidakji dokDM: Ada lagi keluhanta yang lain selain susah tidur bu?P: Iye dok sering berdebar-debar jantungku, terus keringat dinginka, samakram-kram badan kuDM: Sejak kapan itu kita rasakan?P:Adami juga 3 bulan, dok.DM: Terus-terus kita rasakan atau kadang- kadang saja?P: Kadangji dok, ituji kalo lagi ada ku pikir.DM: Apa biasanya kita pikir, ibu?P: Ini, dok. penyakitku.DM: Sakit apa ki, bu ?P: Ada gulaku sama gagal ginjalku, dok.DM: Sejak kapan itu, bu ?P: lama sekali mi kalau gula ku, dok. gagal ginjalku ji ini baru 3 bulan.DM: bengkak tanganta, bu? Sudah ki cuci darah, bu ?P: iye, dok. besok lagi dok cuci darah.DM: jadi kalau kita pikir ini penyakit ta bu langsung mki keringat dingin, jantung berdebar-debar, kram-kram badan ? begitu, bu ?P: iye dok, takut ka kalau ku pikir DM: Oh begitu bu, memang selama ini bagaimana kedekatanta dengan keluarga? Seringki cerita masalahta sama keluargata?P: Saya dekat sama semua keluargaku dok, cuma saya jarang cerita masalah pribadi ke kelurga dok, tidak tau ka cerita bagaimanaDM: sering-sering ki cerita bu sama keluargata. Supaya tidak kita pendam ki sendiri, pasti mau ji keluargata dengarki, apalagi suami. Kalau cerita ki, na dengar terus jki toh, bu?P: iya, dok.DM: Ada lagi keluhanta yang lain bu?P: Ituji dok.DM: Ada obat yang pernah kita minum? Atau mungkin pernahki ke dokter sebelumnya?P: Tidak adaji dok, ini baru pertama kaliku ke dokter, sebelumnya saya ndak pedulikanji sakitku, tapi belakangan makin sering datang susah tidur sama ketakutanku dok jadi saya mau tau sakit apaka sebenarnya dok?DM: Oh iye ibu, nanti ada pemeriksaannya lanjut untuk tau sakitta, jadi kita kesininya terutama karna susah tidur sama sering takutnya itu ya bu?P: Iye dokDM: Ibu maaf saya mau tanyaki perhitungan bisaji?P: Iye bisaji dokDM: 100 dikurang 7 berapa bu?P: 93 dokDM: Kalo 93 dikurang 7 berapa buP:86 dokDM: Oke bu, untuk sekarang cukup dulu pertanyaannya bu. Semoga cepat sembuh. Terima kasih bu.P: iye dok sama-sama.

II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL:

A. Deskripsi Umum Penampilan: Tampak seorang pasien perempuan, memakai bau panjang warna hijau dengan corak jingga lengan panjang, celana panjang warna hitam, dan sandal jepit warna merah dengan rambut ikal sebahu. Perawakan tubuh sedang, wajah tampak sesuai umur, perawatan diri baik. Kesadaran: Baik Perilaku dan aktivitas motorik : Tenang Verbalisasi : Lancar, spontan, sesuai, intonasi biasa Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

B. Kesadaran Afektif Mood : Cemas Afek: Normotimia Keserasian: Serasi Empati : Dapat diraba rasakan

C. Fungsi Intelektual Taraf pendidikan, pengetahuan, dan kecerdasan : Sesuai taraf pendidikan Daya konsentrasi : Baik Daya Ingat : Daya ingat jangka panjang : Baik Daya ingat jangka pendek : Baik Daya ingat segera : Baik Orientasi (waktu, tempat, orang) : Baik Pikiran Abstrak : Baik Bakat Kreatif : Tidak ada Kemampuan enolong diri sendiri : Baik

D. Gangguan Persepsi Halusinasi : Tidak ada Ilusi : Tidak ada Depersonalisasi : Tidak ada Derealisasi : Tidak ada

E. Proses Berpikir Arus Pikiran Produktivitas : Cukup Kontinuitas: Relevan dan Koheren Hendaya Berbahasa : Tidak Ada Isi Pikiran Preokupasi: tentang penyakitnya

F. Pengendalian Impuls: Baik

G. Daya Nilai: Norma Sosial : Baik Uji Daya Nilai : Baik Penilaian Realitas : Baik

H. Persepsi (Tanggapan) Tentang Diri dan Kehidupannya : Merasa sakit dan mencoba mencari pengobatan.

I. Tilikan (Insight): Tilikan VI (pasien sadar dirinya sakit dan perlu mendapatkan pengobatan.

J. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya

III. PEMERIKSAAN LEBIH LANJUT:Pemeriksaan Fisik:A. Status Internus: Tekanan Darah: 120/80 mmHg Nadi: 80 kali permenit Suhu: 36,7 C Pernapasan: 18 kali permenit BB: 44 Kg TB: 157 Cm IMT: 17,8 Kg/M2B. Status Neurologis GCS: 15 Tanda Rangsang Meningeal: Tidak ada, kaku kuduk dan Kernigs sign negatif Pupil: Bulat, Isokor Fungsi Motorik dan Sensorik: Dalam batas normal Kesimpulan: Tidak ditemukan hasil yang bermakna dari pemeriksaan neurologis terhadap pasien.

IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNASulit tidur dirasakan sejak 3 bulan terahir. Keluhan ini dirasakan tidak tiap hari namun pasien tidak dapat manentukan waktu khusus gejala ini biasanya terjadi. Pasien juga mudah terbangun tiba-tiba sekitar jam 2 dini hari, dan setelah terbangun pasien akan sulit tidur kembali.Sebelumnya pasien tidak pernah berobat ataupun minum obat untuk keluhan yang ia rasakan.Pasien juga mengeluh jantungnya sering berdebar-debar, kram-kram badan, tangan gemetar dan keringat dingin. Keluhan ini terjadi saat pasien merasa takut ataupun cemas. Menurut pengakuan pasien sejak 3 bulan yang lalu, iamulai merasa gelisah dan susah tidur. Hal ini mulanya dirasakan ketika memikirkan penyakitnya yang semakin memberat. Karna sifatnya yang tertutup pasien sering kesulitan untuk menceritakan keadaan yang dialami pada orang-orang disekitarnya termasuk keluarganya.

V. DIAGNOSIS MULTI AKSIALAksis I:Berdasarkan autoanamnesis dan pemeriksaan stetus mental, ditemukan adanya keluhan sulit tidur, merasa jantung berdebar-debar, kram-kram di badan, tangan gemetar,dan keringat dingin. Gejala yang terutama dikeluhkan pasien adalah sulit tidur, saat tengah tertidur dan secara tiba-tiba mudah terbangun dan sulit untuk tidur kembali setelahnya. Hal ini sudah dialami selama 3 bulan dan terjadi cukup sering, hampir tiap hari sehingga mengakibatkan penderitaan (distress) pada diri pasien serta cukup mengganggu pasien dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari (dissabilitas), karna adanya ciri tersebut maka dapat disimpulkan pasien menderita gangguan jiwa.Dari pemeriksaan status mental hanya didapatkan hendaya dalam penggunaan waktu senggang sehingga digolongkan sebagai gangguan jiwa non-psikotik.Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak didapatkan kelainan yang bermakna yang dapat mengindikasikan adanya penyakit tertentu yang menyebabkan gejala yang dialami oleh pasien, sehingga gangguan fungsi organic dapat disingkirkan.Dari hasil autoanamnesis didapatkan pasein merasa cemas tentang keadaan keluarga dan dirinya, pasien juga sering merasa jantungnya berdebar, kram-kram di badan, tangan gemetar, dan keringat, yang merujuk pada suatu gejala anxietas. Selain itu pada pasien didapati pula tanda depresi berupa kesulitan untuk tidur. Walaupun demikian keduanya tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis sendiri, sehingga berdasarkan PPDGJ III dapat didiagnosis sebagai Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)Aksis II:Pasien tidak memenuhi ciri-ciri gangguan kepribadian yang tercantum dalam PPDGJ III. Pasien memiliki hubungan interpersonal yang cukup baik dengan orang disekitarnya, walaupun pasien mengaku memiliki kepribadian yang cukup tertutup.Aksis III:Tidak jelasAksis IV: Kekhawatiran terhadap penyakitnya yang membuat pasien merasa takut terjadi sesuatu dengannya.Aksis V: GAF = 80-71, gejala sementara dan dapat diatasi, disabilotas ringan dalam sosial, pekerjaan, dll.

VI. DAFTAR MASALAHA. Organo Biologik:Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, namun diduga terdapat ketidak seimbangan neurotransmitter, maka dari itu pasien memerlukan farmakoterapiB. Psikologi:Ditemukan adanya hendaya ringan sehingga pasein memerlukan psikoterapi untuk menghilangkan gangguan anxietas dan depresi ringanC. Sosiologi:Ditemukan adanya hendaya sosial ringan (+) sehingga memerlukan sosioterapi.

VII. PROGNOSISBonam (baik)A. Faktor Pendukung: Faktor stressor jelas Kemauan diri untuk sembuh dari penyakit yang diderita RPM ( Riwayat Pre Morbid) baik Kemampuan finasial untuk berobatB. Faktor Penghambat:

VIII. PEMBSHASAN / TINJAUAN PUSTAKAGangguan jiwa adalah sindrom atau pola prilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability) dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. Disfungsi itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu denga masyarakat.Gangguan non-psikotik adalah salah satu jenis gangguan jiwa yang tidak memenuhi kriteria sebagai gangguan jiwa psikotok yaitu adanya hendaya dalam pekerjaan, hendaya dalam sosial, dan hendaya dalam waktu senggang.Gangguan Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objekyang jelas ( dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadiaan tidak membahayakan. Selain itu, dapat juga oleh sebab lain (dari diri individu itu sendiri) seperti perasaan akan adanya penyakit, dan ketakutan akan perubahan bantuk badan.Untuk mendiagnosis Gangguan Anxietas, pasien biasanya menghadapi objek atau situasi yang merupakan penyebab munculnya anxietas dengan rasa terancam atau bahkan menghindarinya. Dan biasanya pasien memberikan gejala-gejala peningkatan aktifitas saraf simpatis seperti berkeringat, tegang belakang leher, berdebar-debar, tremor, dan napas menjadi cepat.

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F42.2)Pedoman DiagnostikA. Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, diamana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala cukup berat untuk menegakkan diagnose tersendiri. Untuk anxietas beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau khawatir berlebihan.B. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobikC. Bila ditemukan sindroma depresi dan anxietas cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena suatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan.D. Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan streass kehidupan yangjelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.

IX. RENCANA TERAPIA. Farmakoterpi Alprazolam 0,5mg 0 (obat anti anxietas) Courage 20 mg 1/0/0 (Isinya Fluoksetin berfungsi sebagai anti depresanB. Psikoterapi Suportif VentilasiMemberi kesempatan kepada pasienuntuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega. KonselingMemberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya, agar pasien memahami cara menghadapinya, sarta memotivasi pasien agar tetap rutin minum obat. SosioterpiMemberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat pasien tentang ganggua yang dialami pasien, sehingga tercipta dukungan sosial dalam lungkungan yang kondusif sehingga membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.

X. FOLLOW UPMemantau keadaan umum dan perkembangan penyakit serta menilai efektifitas obat yang diberikan.