LAPORAN Uji Alat Indra

40
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Praktikum Praktikum Uji Alat Indera Manusia B. Latar Belakang Alat indra adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Anda mungkin telah mempelajari bahwa manusia memiliki lima indra yang berhubungan dengan penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan. Semua indra kita berkembang untuk membantu kita bertahan hidup. Bahkan rasa sakit yang menyebabkan banyak penderitaan manusia adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari warisan evolusi kita, karena rasa sakit dapat memperingatkan kita akan penyakit dan cidera. Orang yang lahir dengan kondisi cacat indra yang membuat mereka tidak mampu merasakan sakit dan luka akan sangat rentang terhadap luka bakar, memar, dan patah tulang, dan sering kali mereka meninggal dalam usia muda karena mereka tidak dapat mengambl keuntungan dari sinyal peringatan rasa sakit. Semua organisme telah dilengkapi dengan beberapa reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam atau dari luar. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsangan yang diterimanya, seperti kemoreseptor (penerima rangsang zat kimia), fotoreseptor (penerima rangsang cahaya), audioreseptor (penerima rangsang suara),dan 1 | Page

Transcript of LAPORAN Uji Alat Indra

Page 1: LAPORAN Uji Alat Indra

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul PraktikumPraktikum Uji Alat Indera Manusia

B. Latar Belakang

Alat indra adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu.

Anda mungkin telah mempelajari bahwa manusia memiliki lima indra yang

berhubungan dengan penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan

pembauan. Semua indra kita berkembang untuk membantu kita bertahan hidup.

Bahkan rasa sakit yang menyebabkan banyak penderitaan manusia adalah bagian

yang tidak dapat dipisahkan dari warisan evolusi kita, karena rasa sakit dapat

memperingatkan kita akan penyakit dan cidera. Orang yang lahir dengan kondisi cacat

indra yang membuat mereka tidak mampu merasakan sakit dan luka akan sangat

rentang terhadap luka bakar, memar, dan patah tulang, dan sering kali mereka

meninggal dalam usia muda karena mereka tidak dapat mengambl keuntungan dari

sinyal peringatan rasa sakit. Semua organisme telah dilengkapi dengan beberapa

reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam

atau dari luar. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsangan yang diterimanya,

seperti kemoreseptor (penerima rangsang zat kimia), fotoreseptor (penerima rangsang

cahaya), audioreseptor (penerima rangsang suara),dan mekanoreseptor (penerima

rangsang fisik seperti tekanan sentuhan dan getaran). Selain itu dikenal pula beberapa

reseptor yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan luar yang dikelompokkan

sebagai eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi untuk mengenali

lingkungan dalam tubuh disebut interoreseptor.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, kami dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut.

a. Apa yang dimaksud dengan panca indra?

b. Apa dan bagaimana hubungan indra pengecap/perasa dan pembau/pencium?

c. Bagaimana proses gerak reflex?

1 | P a g e

Page 2: LAPORAN Uji Alat Indra

d. Apakah mata memiliki titik buta?

e. Sepeka apakah indra peraba dan indra penglihat manusia?

D. Tujuan Praktikum

Dari paparan rumusan masalah di atas, dapat kami tarik beberapa tujuan sebagai

berikut.

a. Mengetahui dan membuktikan hubungan indra pengecap dan pembau.

b. Mengetahui dan membuktikan gerak reflex.

c. Mengetahui dan membuktikan titik buta.

d. Mengetahui dan membuktikan indra peraba tidak setara.

e. Mengetahui dan membuktikan penglihatan dan pendengaran mempengaruhi

keseimbangan.

E. Manfaat Praktikum

a. Untuk Siswa

i. Siswa dapat memperoleh beberapa informasi tentang alat indera pada

manusia dan hubungannya dengan system saraf.

ii. Siswa dapat mengamati dan mengetahui hubungan-hubungan yang

terdapat antar alat indera manusia.

iii. Siswa dapat mengetahui pengaruh alat indera terhadap kesehatan dan

keseimbangan tubuh.

b. Untuk Guru

i. Guru bisa menerapkan materi dan mengajari langsung cara uji alat-alat

indera manusia yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

2 | P a g e

Page 3: LAPORAN Uji Alat Indra

BAB II

LANDASAN TEORI

Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra

manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat

(mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap

(lidah), dan indra peraba (kulit) (Chambell, 2004).

A. Indra Penglihat (Mata)

Mata adalah alat indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya

dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yag ada di

sekitarnya dengan cepat. Mata merupakan indera penglihat yang menerima

rangsang berupa cahaya (fotooreseptor).

Bentuk bola mata bulat seperti bola bekel atau bola pingpong. Diamternya

lebih kurang 2 cm. Sebagian besar terletak didalam rongga tengkorak. Mata terdiri

atas bagian-bagian terperan penting dalam proses penglihatan. Selain itu, mata

disertai bagian-bagian yang melindungi mata.

a. Bagian-Bagian Mata

Bagian yang melindungi mata adalah alis mata, kelopak mata, dan bulu

mata. Alis mata merupakan  rambut ( bulu) yang terletak diatas  mata

bemata. Kelopak mata terdiri dari kelopak atas dan kelopak bawah.

Kelopak mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda

asing, misalnya debu, asap, dan keringat. Bulu mata merupakan rambut

yang terletak di kelopak mata. Bulu mat juga berguna melindungi mata

dari benda asing.

            Mata juga dilengkapi dengan kelenjar air mata dan otot mata.

Kelenjar air mata menghasilkan air mata. Air mata berfungsi untuk

membasahi kornea mata agar tidak kering.air mata juga berfungsi

sebagai pelumas agar mata mudah digerakkan . kelenjar air mata

mengeluarkan air mata pada saat kita mengedipkan mata. Otot mata

berguna untuk menggerakkan bola mata sehinga dapat bergerak ke

kanan-kiri dan ke atas- bawah.

3 | P a g e

Page 4: LAPORAN Uji Alat Indra

Gambar: Mata bagian dalam

           

Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi

penglihatan, yaitu :

1)  Kornea (selaput bening)

            Kornea sangat penting bagi ketajaman penglihatan kita. Fungsi

utama kornea mata adalah menerima cahaya yang masuk ke mata.

Cahaya tersebut diteruskan ke bagian mata yang lebih dalam dan

berakhir di retina. Kerena fungsinya itu, maka kornea memiliki 

beberapa sifat yaitu tidak berwarna ( bening) dan tidak mempunyai

pembuluh darah. Kerusakan pada kornea dapat menyebabkan

kebutaan. Kornea mata orang yang sudah meninggal dapat

disumbangkan untuk menyembuhkan orang lain dari kebutaan.

2) Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak mata)

            Iris adalah selembar otot yang terletak di belakang kornea. Iris

suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. Warna iris

memberikan warna pada mata. Iris bekerja sama dengan pupil untuk

mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata sehin gga sesuai

dengan kebutuhan. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang ada di

tengah-tengah iris. Dalam cahaya terang, otot iris mengerut dan

menyebabkan iris mengecil. Mengecilnya pupil akan menghentikan

cahaya agar tidak terlalu banyak masuk ke mata. Dalam cahaya redup,

otot-otot iris akan menjadi relaks sehingga pupil melebar. Melebarnya

4 | P a g e

Page 5: LAPORAN Uji Alat Indra

pupil memungkinkan cahaya semakin banyak masuk ke mata. Fungsi

pupil sama dengan fungsi diafragma pada alat potret atau kamera.

3) Lensa

            Lensa terletak di belakang anak mata ( pupil) dan selaput

pelangi ( iris). Fungsi lensa adalah memfokuskan dan meneruskan

cahaya yang masuk ke mata agar tepat jatuh ke retina. Dengan

demikian mata dapat melihat dengan jelas. Lensa mata mempunyai 

kemampuan untuk mencembung dan memipih untuk memfokuskan

jatuhnya cahaya. Kemampuan lensa untuk mengubah kecembungannya

disebut daya akomodasi. Apabila kita mengamati benda yang letaknya

dekat, maka mata berakomodasi dengan kuat. Akibatnya, lensa mata

menjadi lebih cembungdan bayangan dapat jatuh tepat di retina.

Apabila kita mengamati benda yang letaknya jauh, maka mata tidak

berakomodasi. Akibatnya, lensa berbentuk pipih. Pada orang berusia di

atas 50 tahun, daya akomodasi lensa mata mulai menurun. Akibatnya,

orang tua menjadi sulit melihat dengan jelas.

4) Badan Bening

            Badan bening ini terletak di belakang lensa. Bentuknya seperti

agar-agar. Fungsi badan bening ialah meneruskan cahaya yang telah

melewati lensa. Cahaya itu selanjutnya disampaikan ke selaput jala.

5) Retina (selaput jala)

            Selaput jala merupakan selaput yang terletak paling belakan .

Selaput jala menerima cahaya yang diteruskan oleh bagian-bagian

mata didepannya. Pada selaput jala terdapat ujung-ujung saraf

penerima.

6) Saraf mata

            Saraf mata terutama berfungsi untuk meneruskan rangsang

cahaya yang diterima. Rangsang tersebut diteruskan ke sususnan saraf

pusat yang berada di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat suatu

benda.

5 | P a g e

Page 6: LAPORAN Uji Alat Indra

b. Cara Kerja Mata

Mata bekerja saat melihat objek. Tanpa cahaya, mata tidak dapat

menjalankan fungsinya. Cahaya memasuki cahaya melalui pupil. Lensa

mata mengarahkan cahaya sehingga benda jatuh pada retina. Kemudian,

ujung-ujung saraf penerima yang ada di retina emnyampaikan bayangan

itu ke otak.setelah diproses di otak, kita dapat melihat benda itu.

c. Memelihara Kesehatan Mata

Kelainan dan  penyakit yang dapat menyerang mata adalah sebagai

berikut:

1) Miopi (rabun jauh) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda

yang jauh dengan jelas. Kelainan ini dapat diatasi dengan menggunakan

kacamata berlensa minus (lensa cekung).

2) Hipermiopi (rabun dekat) adalah ketidakmampuan mata melihat

benda dekat dengan jelas. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan

menggunakan kacamata berlensa plus (lensa cekung).

3) Presbiopi (mata tua) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat

benda yang dekat dan jauh dengan jelas. Kelaianan ini dapat diatasi

dengan kacamata berlensa ganda, yaitu minus dan plus.

4) Rabun senja adalah kelainan mata barupa ketidakmampuan mata untuk

melihat pada senja hari. Rabun senja disebabkan oleh kekurangan vitamin

A. biasanya, rabun senja bersifat sementara. Di siang hari, mata mampu

melihat lebih baik.

5) Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk melihat warna-warna

tertentu. Misalnya, buta warna merah tidak dapat melihat mata merah.

Kelainan pada mata dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut :

1. Makan makanan yang mengandung vitamin A

2. Menjaga kebersihan mata agar mata tidak kemasukan kotoran.

6 | P a g e

Page 7: LAPORAN Uji Alat Indra

3. Membiasakan membaca buku dengan jarak 30 cm dengan

penerangan yang cukup.

4. Segera memeriksakan diri ke dokter mata apabila mata tidak

mampu melihat dengan baik.

B. Indra Pendengar (Telinga)

Telinga adalah alat indera yang memiliki fungsi mendengar suara yang ada di

sekitar kita. Telinga merupakan alat indera pendengaran yang menerima rangsang

berupa suara (fonooreseptor). Selain berfungsi sebagai indra pendengaran, telinga

juga berfungsi sebagai ala keseimbangan.

Telinga meupakan indera pendengar. Telinga sebagai indera pendengar peka

terhadap bunyi.

Gambar:  bagian-bagian telinga

a. Bagian-bagian Telinga

Telinga sebagaj reseptor pendengaran bunyi terdir atas 3 bagian, yaitu:

1. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan

saluran telinga luar.

2. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang

telinga), tulang-tulang pendengaran ( tulang marti, landasan,

sanggurdi, dan saluran Eustachius).

3. Telinga dalam terdiri dari tiga setengah lingkaran, rumah siput,

sakulus dan utrikulus, dan saraf pendengar.

7 | P a g e

Page 8: LAPORAN Uji Alat Indra

Ketiga saluran setengah lingkaran, sakulus dan utrikulus merupakan

alat keseimbangan tubuh. Sakulus dam utrikulus terletak di bawah

ketiga saluran setengah lingkaran. Alat keseimbangan iniakan

memberikan tanggapan terhadap perubahan posisi tubuh. Oleh karena

itu, jika telinga sakit, maka keseimbangan tubuh juga terganggu.

b. Cara Kerja Telinga

Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getar bunyi.

Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Apabila

getaran bunyi mencapai gendang telinga, maka gendang telinga ikut

bergetar. Getaran gendang telinga menggetarkan tulang-tulang

pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah siput ikut bergetar.

Demikian juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput. Cairan limfa

merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan

rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian. Kita mendengar

bunyi. Getaran bunyi yang terlalu keras dapat merobek gendang telinga

sehingga pendengaran dapat terganggu.

c. Memelihara Kesehatan Telinga

Kelainan dan penyakit yang menyerang telinga, yaitu :

1. Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak lahir dan

dapat juga setelah dewasa. Pada umumnya, tuli tidak dapat

disembuhkan. Akan tetapi, penderita tuli yang tidak parah

dapat ditolong dengan menggunakan alat bantu dengar

( hearing aid).

2. Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat terjadi

radang pada telinga bagian dalam.

3. Bisul atau luka dapat terjadi di dalam telinga akibat infeksi.

Agar terhindar dari berbagai kelainan atau penyakit telinga, hal-hal

yang harusdiperhatikan antara lain :

1. Kebersihan telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak

tersumbat.

2. Sebaiknya, hindari bunyi yang terlalu keras.

8 | P a g e

Page 9: LAPORAN Uji Alat Indra

3. Jika telinga sering berdenging, segeralah pergi ke dokter THT.

C. Indra Pembau/Pencium (Hidung)

Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau

sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Serabut-serabut saraf penciuman terdapay

pada bahian atas selaput lender hidung. Serabut-serabut olfaktori berfungsi

mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).

a. Bagian-bagian Hidung

Berfungsi sebagai indera pembau dan sebagai jalan pernapasan.

Bagian hidung yang sangat sesitif tergadap bau terdapat pada bagian

atas (di dalam)  rongga hidung. Hidung   juga merupakan pintu masuk

udara pernapasan ke dalam tubuh. Di dalam pintu rongga hidung

(bagian depan) terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berguna

untuk menyaring udara yang dihirup.

Bagian - bagian pada Hidung Manusia

b. Cara Kerja Hidung

Bau dapat tercium jika bau tersebut sampai di rongga hidung. Bagan baiu

menimbulkan rangsangan yang kemudian diterima oleh ujung-ujung saraf

pembau yang ada di hidung. Rangsangan bau tersebut diteruskan ke otak.

Dengan demikian, kita dapat mencium bau.

9 | P a g e

Page 10: LAPORAN Uji Alat Indra

c. Memelihara Kesehatan Hidung

Ketidakmampuan hidung untuk mencium bau

disebut anosmia. Anosmia diakibatkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan

pembengkakan kelenjar polip.

2. Gangguan pada urat saraf indera pembau.

Agar hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat

dengan baik. Setiap hari, hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi

kotor karena udara yang kita cium mengandung butiran debu.

Segeralah ke dokter jika kamu menderita pilek lebih dari seminggu

agar pilekmu tidak semakin parah. Pilek yang lama dapat merusak

indera pembau.

D. Indra Pengecap (Lidah)

Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari

makanan yang masuk ke dalam mulut kita. Bagian lidah yang berbintil-bintil

disebut papilla adalah ujung saraf pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap

tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada

lidah. Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, tepi lidah mengecap rasa asin dan

asam, serta ujung lidah dapat mengecap rasa manis.

a. Bagian-bagian Lidah

Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena penuh

bitil-bintil yang disebut papila. Pada binti-bintil lidah terdapat saraf

pengecap. Lidah merupakan otot yang tebal. Pada pangkal lidah

terdapat kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir.

10 | P a g e

Page 11: LAPORAN Uji Alat Indra

Fungsi Bagian Pada Lidah

b. Cara Kerja Lidah

Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan

ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makana tersebut

kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat mengecap

(merasakan) makanan atau minuman tersebut.Selain sebagai indera

pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan pengatu letal

makanan. Perpaduan gerakan lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi

menghasilkan berbagai macam bunyi. Lidah mengatur letak makanan pada

saat sedabg dikunyah . setelah itu, lidah akan mendorong makanan masuk

ke kerongkongan.

c. Memelihara Kesehatan Lidah

Penyakit yang sering menyerang lidah adalah sariawan. Sariawan

mengakibatkan lidah memerah dan tampak luka. Penyakit ini cukup

mengganggu karena menimbulkan rasa sakit pada saat kita

menggerakkan lidah untu mengunyah dan berbicara. Penyakit ini dapat

dicegah dan disembuhkan dengan mengonsumsi vitamin.

            Cara merawat kesehatan lidah antara lain :

1)      Menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin.

2)      Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.

3)      Rajin mengunsumsi makanan yang mengandung vitamin C.

11 | P a g e

Page 12: LAPORAN Uji Alat Indra

E. Indra Peraba (Kulit)

Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperature suhu,

sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat

reseptor yang peka terhadap rangsang fisik (mekanoreseptor). Kulit berfungsi

sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba

dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan;

sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.

a. Bagian-bagian Kulit

            Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar dan lapisan

dalam. Lapisan luar tdisebut juga epidermis. Lapisan dalam disebut

juga dermis. Lapisan luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan

lapisan malpighi. Kulit ari tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit

ari berfungsi mencegah masuknya bakteri dan menguapnya air dari

tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas sel-sel yang aktif membelah

diri. Sel terluar lapisan malpighi mati dan kemudian menggantikan sel

kulit ari yang menggelupas. Lapisan dalam tersussun dari jaringan

lemak, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar minyak, pembuluh

darah, dan saraf penerima rangsang yang disebut reseptor.

b. Cara Kerja Kulit

Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan rangsang.

Rangsang itu diterima oleh reseptor kulit. Kemudian, rangsang itu

diteruskan oleh reseptor ke otak. Dengan demikian, kita dapat meraba

suatu benda. Otak juga memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang

itu. Karena informasi yang cepat, tubuh kita dapat terhidar dari bahaya

12 | P a g e

Page 13: LAPORAN Uji Alat Indra

luar, misalnya saat kita menyentuh benda yang panas. Jika tubuh tidak

tahan panas itu, maka secara refleks tubuh akan menghindari panas

tersebut. Dengen demikian, tubuh terhindar dari kerusakan yang lebih

fatal.

c. Memelihara Kesehatan Kulit

Kulit adalah bagian tubuh terluar. Jadi, kulit paling mudah

berhubungan langsung dengan lingkungan. Akibatnya, kulit paling

cepat kotor dan mudah diserang penyakit. Beberapa penyakit kulit

tersebut, yaitu :

1. Jerawat mudah menyerang klit wajah, leher, punggung, dan

dada. Jerawat dapat timbul akibat ketidakseimbangan hormon

dan kulit yang kotor.

2. Panu disebabkan oleh jamur yang hinggap di kulit. Panu timbul

karena penderita tidak menjaga kebersihan.

3. Kadas tampak sebagai bulatan putih bersisik. Kadas

menimbulkan rasa gatal yang ditimbulkan oleh jamur.

Kulit merupakan bagian tubuh yang mudah dihinggapi jamur dan

kotoran lain. Oleh karena itu, jagalah selalu kebersihan kulitmu.

Mandilah dua kali sehari, serta cucilah kaki dan tangan sebelum tidur,

makanlah makanan yang mengandung vitamin E serta sayuran dan

buah-buahan.

13 | P a g e

Page 14: LAPORAN Uji Alat Indra

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum

a. Waktu : Sabtu, 12 April 2014

b. Tempat : Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Makassar

B. Alat dan Bahan

a. Bawang putih

b. Apel

c. Kendtang

d. Penggaris

e. Spidol

f. Kertas kosong

C. Langkah Kerja

Semua uji ini dilakukan secara berpasangan.

a. Uji Pembau dan Perasa

i. Siapkan satu potong bawang, apel dan kentang

ii. Tutup kedua mata memakai penutup mata

iii. Tutup hidung

iv. Julurkan lidah

v. Jilatkan bawang kentang dan apel bergantian secara cepat

vi. Lalu tuliskan kesesuaian terhadap makanan yang dirasakan dengan

makanan yang dijilatkan.

b. Uji Peraba

i. Gambar kotak-kotak pada punggung lengan menggunakan spidol

ii. Gambar 5x5 kotak atau sesuai keinginan

iii. Tusuk menggunakan jarum atau ujung pulpen disetiap kotak

dengan lembut dan halus.

14 | P a g e

Page 15: LAPORAN Uji Alat Indra

iv. Tandai kotak mana yang terasa dan mana yang tidak

v. Tulis hasilnya

c. Titik Buta

i. Siapkan kertas polos dan beri titik kecil ditengahnya

ii. Simpan kertas ditembok ataupun dipapan tulis

iii. Tandai tempat awal kertas

iv. Geser kertasnya secara perlahan hingga titiknya hilang

v. Jika telah hilang tandai tempatnya

vi. Hitung berapa jarak dari tanda awal ke tanda akhir

d. Gerak Reflex

i. Duduk di sebuah kursi

ii. Pasangan memukul lututnya menggunakan penggaris

iii. Tulis hasilnya apakah terjadi reflex menendang atau tidak

e. Indera Pendengaran

i. Pegang telinga / tutup telinga

ii. Lalu tutup mata

iii. Putar badan sebanyak 10 putaran atau sesuai keinginan

iv. Tulis hasil yang member informasi di mana tubuh dapat seimbang

atau tidak setelah berputar

15 | P a g e

Page 16: LAPORAN Uji Alat Indra

BAB IV

HASIL EKSPERIMEN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

a. Uji Pembau dan Perasa

Nama Bawang Putih Apel Kentang

Amaliah Fahrani Salah Salah Benar

Andi Ahmad Nur Agsa Benar Benar Benar

Aufa Fairuz Benar Benar Benar

Elvira Hafid Benar Benar Benar

Novia Regina Muslim Benar Benar Benar

Nur Wahidah Benar Benar Benar

Ulzana Ramadhanty Benar Benar Benar

Haura Ainun Sulaeman

Salah Salah Salah

b. Uji Peraba

i. Uji 1

1. Penguji : Andi Ahmad Nur Agsa

2. Yang Diuji : Aufa Fairuz

3. Hasil :

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

16 | P a g e

Page 17: LAPORAN Uji Alat Indra

ii. Uji 2

1. Penguji : Aufa Fairuz

2. Yang Diuji : Andi Ahmad Nur Agsa

3. Hasil :

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

iii. Uji 3

1. Penguji : Nur Wahidah

2. Yang Diuji : Ulzana Ramadhanty

3. Hasil :

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

iv. Uji 4

1. Penguji : Ulzana Ramadhanty

2. Yang Diuji : Nur Wahidah

3. Hasil :

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

17 | P a g e

Page 18: LAPORAN Uji Alat Indra

v. Uji 5

1. Penguji : Amaliah Fahrani

2. Yang Diuji : Haura Ainun Sulaeman

3. Hasil :

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

vi. Uji 6

1. Penguji : Haura Ainun Sulaeman

2. Yang Diuji : Amaliah Fahrani

3. Hasil :

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

vii. Uji 7

1. Penguji : Elvira Hafid

2. Yang Diuji : Novia Regina Muslim

3. Hasil :

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

18 | P a g e

Page 19: LAPORAN Uji Alat Indra

viii. Uji 8

1. Penguji : Novia Regina Muslim

2. Yang Diuji : Elvira Hafid

3. Hasil :

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

Ada Ada Ada Ada Ada

c. Titik Buta

Pada uji ini, mata kiri ditutup, sedangkan mata kanan melihat.

i. Uji 1

1. Penguji : Andi Ahmad Nur Agsa

2. Yang Diuji : Aufa Fairuz

3. Hasil Titik Buta : 40 cm

ii. Uji 2

1. Penguji : Aufa Fairuz

2. Yang Diuji : Andi Ahmad Nur Agsa

3. Hasil Titik Buta : 40 cm

iii. Uji 3

1. Penguji : Nur Wahidah

2. Yang Diuji : Ulzana Ramadhanty

3. Hasil Titik Buta : 48,5 cm

iv. Uji 4

19 | P a g e

Page 20: LAPORAN Uji Alat Indra

1. Penguji : Ulzana Ramadhanty

2. Yang Diuji : Nur Wahidah

3. Hasil Titik Buta : 22 cm

v. Uji 5

1. Penguji : Amaliah Fahrani

2. Yang Diuji : Haura Ainun Sulaeman

3. Hasil Titik Buta : 38 cm

vi. Uji 6

1. Penguji : Haura Ainun Sulaeman

2. Yang Diuji : Amaliah Fahrani

3. Hasil Titik Buta : 53,5 cm

vii. Uji 7

1. Penguji : Elvira Hafid

2. Yang Diuji : Novia Regina Muslim

3. Hasil Titik Buta : 29 cm

viii. Uji 8

1. Penguji : Novia Regina Muslim

2. Yang Diuji : Elvira Hafid

3. Hasil Titik Buta : 29 cm

d. Gerak Reflex

Pada uji ini, lutut diuji menggunakan penggaris.

i. Uji 1

1. Penguji : Andi Ahmad Nur Agsa

2. Yang Diuji : Aufa Fairuz

3. Hasil : Menendang

20 | P a g e

Page 21: LAPORAN Uji Alat Indra

ii. Uji 2

1. Penguji : Aufa Fairuz

2. Yang Diuji : Andi Ahmad Nur Agsa

3. Hasil : Menendang

iii. Uji 3

1. Penguji : Nur Wahidah

2. Yang Diuji : Ulzana Ramadhanty

3. Hasil : Menendang

iv. Uji 4

1. Penguji : Ulzana Ramadhanty

2. Yang Diuji : Nur Wahidah

3. Hasil : Menendang

v. Uji 5

1. Penguji : Amaliah Fahrani

2. Yang Diuji : Haura Ainun Sulaeman

3. Hasil : Menendang

vi. Uji 6

1. Penguji : Haura Ainun Sulaeman

2. Yang Diuji : Amaliah Fahrani

3. Hasil : Menendang

vii. Uji 7

1. Penguji : Elvira Hafid

2. Yang Diuji : Novia Regina Muslim

3. Hasil : Menendang

viii. Uji 8

1. Penguji : Novia Regina Muslim

2. Yang Diuji : Elvira Hafid

3. Hasil : Menendang

21 | P a g e

Page 22: LAPORAN Uji Alat Indra

e. Indera Pendengaran

Pada uji ini, kami menutup mata dan telinga lalu berputar sebanyak 10 putaran.

i. Uji 1

1. Penguji : Andi Ahmad Nur Agsa

2. Yang Diuji : Aufa Fairuz

3. Hasil : Tidak seimbang

ii. Uji 2

1. Penguji : Aufa Fairuz

2. Yang Diuji : Andi Ahmad Nur Agsa

3. Hasil : Tidak seimbang

iii. Uji 3

1. Penguji : Nur Wahidah

2. Yang Diuji : Ulzana Ramadhanty

3. Hasil : Tidak seimbang

iv. Uji 4

1. Penguji : Ulzana Ramadhanty

2. Yang Diuji : Nur Wahidah

3. Hasil : Tidak seimbang

v. Uji 5

1. Penguji : Amaliah Fahrani

2. Yang Diuji : Haura Ainun Sulaeman

3. Hasil : Tidak seimbang

vi. Uji 6

1. Penguji : Haura Ainun Sulaeman

22 | P a g e

Page 23: LAPORAN Uji Alat Indra

2. Yang Diuji : Amaliah Fahrani

3. Hasil : Tidak seimbang

vii. Uji 7

1. Penguji : Elvira Hafid

2. Yang Diuji : Novia Regina Muslim

3. Hasil : Tidak seimbang

viii. Uji 8

1. Penguji : Novia Regina Muslim

2. Yang Diuji : Elvira Hafid

3. Hasil : Tidak seimbang

B. Pembahasan

a. Percobaan 1 ; (Membuktikan hubungan indera pembau dan perasa)

Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya

dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara

organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan

yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf

di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda

dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau. Di dalam rongga

hidung terdapat selaput lendir yang mengandung selsel pembau. Pada sel-sel

pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus

alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut

saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus alfaktorius).

b. Percobaan 2 ; (Membuktikan kepekaan indera peraba)

i. Korpus Meissner

1. Terletak di dekat permukaan kulit. 

2. Berfungsi untuk menerima rangsang sentuhan/ rabaan. 

3. Reseptor ini tersebar tidak merata di permukaan kulit. 

23 | P a g e

Page 24: LAPORAN Uji Alat Indra

4. Memiliki paling banyak di ujung jari

ii. Korpus Pacini

1. Berfungsi menerima rangsang tekanan. 

2. Letaknya di bawah lapisan dermis.

iii. Korpus Ruffini

1. Berfungsi untuk menerima rangsang panas. Letaknya di

lapisan dermis.

iv. Korpus Kraus

1. Berfungsi untuk menerima rangsang dingin.

2. Letaknya di lapisan dermis.

v. Ujung saraf tanpa selaput

1. Peka terhadap rasa sakit/nyeri.

2. Letaknya di lapisan epidermis.

3. Penting untuk keselamatan tubuh.

vi. Merkel Cells

1. Berbentuk oval,

2. Berfungsi mendeteksi sensasi berbagai sentuhan ringan

untuk membedakan bentuk dan tekstur.

c. Percobaan 3 ; (Membuktikan mata mempunyai titik buta)

Titik buta dalam berkendara adalah bagian dari sekeliling kita yang tidak bisa

kelihatan pada saat mengemudikan kendaraan, karena beberapa alasan seperti

jangkauan pandangan yang terbatas cermin, terhalang oleh muatan yang

dibawa. Titik buta mobil penumpang adalah di sebelah kiri dan kanan

pengemudi seperti ditunjukkan dalam gambar. Untuk kendaraan box, truk dan

truk peti kemas, pandangan melalui cermin tengah tidak ada jadi mereka

24 | P a g e

Page 25: LAPORAN Uji Alat Indra

tergantung kepada cermin pintu. Kendaraan yang tinggi seperti bus, truk tidak

bisa melihat di sekitar mereka yang rendah.

d. Percobaan 4 ; (Membuktikan gerak refleks)

Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan

respon segera setelah adanya rangsang[1]. Pada manusia gerak refleks terjadi

melalui reflex arc, namun refleks-refleks ini sangat penting artinya di dalam

mendiagnosis dan melokalisasi lesi neurologi.

Gerak refleks dapat digunakan pada pemeriksaan neurologis untuk

mengetahui kerusakan atau pemfungsian dari sistem saraf pusat dan sistem

saraf tepi.

Gerak refleks dapat dilatih misalnya pengulangan dari gerakan motorik

pada latihan olah raga atau pengaitan dari rangsang oleh reaksi otomatis

selama pengkondisian klasikal.

Refleks-refleks yang penting bagi neurologi klinis dapat di bagi menjadi 4

kelompok, yaitu: 1. Refleks Superfisial (kulit dan lendir), 2. Refleks Tendon

Dalam (miotatik), 3. Refleks Viseral (organik), 4. Refleks Patologik

(abnormal)

e. Percobaan 5 ; (Membuktikan hubungan pendengaran dan pengelihatan terhadap keseimbangan)

Pada sistem penglihatan apabila ada rangsang cahaya masuk ke mata

maka rangsang tersebut akan diteruskan mulai dari kornea, aqueous humor,

pupil, lensa, vitreous humor dan terakhir retina. Kemudian akan diteruskan ke

bagian saraf penglihat atau saraf optik yang berlanjut dengan lobus

osipital sebagai pusat penglihatan pada otak besar. Bagian lobus osipital kanan

akan menerima rangsang dari mata kiri dan sebaliknya lobus osipital kiri akan

menerima rangsang mata kanan. Di dalam lobus osipital ini rangsang akan

diolah kemudian diinterpretasikan.

Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda

jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya

yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang

25 | P a g e

Page 26: LAPORAN Uji Alat Indra

meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak

sehingga terjadi kesan melihat.

Pada sistem pendengaran apabila ada getaran suara ditangkap oleh

daun telinga maka akan diteruskan ke liang telinga dan mengenai membran

timpani sehingga membran timpani bergetar. Getaran ini diteruskan ke tulang-

tulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain.  Selanjutnya stapes

menggerakkan foramen ovale yang juga menggerakkan perilimfe dalam skala

vestibuli. Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang mendorong

endolimfe dan membran basalis ke arah bawah dan perilimfe dalam skala

timpani akan bergerak sehingga foramen rotundum terdorong ke arah luar.

Pada waktu istirahat, ujung sel rambut Corti berkelok, dan dengan

terdorongnya  membran basal, ujung sel rambut itu menjadi lurus. Rangsangan

fisik  ini berubah menjadi rangsangan listrik akibat adanya perbedaan ion

Natrium dan Kalium yang  diteruskan ke cabang-cabang N. VIII, kemudian

meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik pendengaran di otak melalui

saraf pusat yang ada di lobus temporalis.

26 | P a g e

Page 27: LAPORAN Uji Alat Indra

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Percobaan 1 ; (Membuktikan hubungan indera pembau dan perasa)

Indera pembau dan perasa mempunyai hubungan yang sanagt kuat, tidak bias

bekerja masing, mereka saling berkaitan dan saling membutuhkan.

b. Percobaan 2 ; (Membuktikan kepekaan indra peraba)

Kulit terdiri dari beberapa saraf yang berbeda bentuk dan berbeda fungsi. Itu

membuktikan bahwa struktur kulit disetiap tubuh kita tidak selalu sama.

c. Percobaan 3 ; (Membuktikan mata mempunyai titik buta)

Mata mempunyai titik buta itu adalah suatu keadaan ketika mata kita tidak

bias meihat focus kita, dan itu dimiliki setiap orang.

d. Percobaan 4 ; (Membuktikan gerak refleks)

Setiap orang yang dipukul dan dia memberikan respon berarti sarafnya tidak

bermaslah, jika tidak berarti ada kelainan pada sarafnya.

e. Percobaan 5 ; (Membuktikan hubungan pendengaran dan pengelihatan

terhadap keseimbangan)

Pendengaran dan penglihatan terhadap keseimbangan sangat berhubungan

erat terbukti jika kita duduk atau diam terlalu lama jika tiba-tiba berdiri akan

terasa pusing. Apalagi jika mempunyai penyakit seperti anemia atau vertigo

B. Saran

a. Sebaiknya teliti dan jujur dalam menulis hasil laporan

b. Sebaiknya dalam melakukan penelitian, tidak terburu-terburu agar hasil

yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan.

27 | P a g e

Page 28: LAPORAN Uji Alat Indra

c. Pada saat melakukan praktikum sebaiknya siswa lebih peka dan

memperhatikan hasil dari praktikum.

d. Sebaiknya siswa mempersiapkan peralatan dan bahan praktek dengan

lengkap agar kegiatan dapat berlangsung dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/HimalaAP/tugas-biologi-alat-indera

http://www.pusatbiologi.com/2013/01/bagian-bagian-dan-fungsi-alat-

indera.html

http://belajarilmupengetahuanipa.blogspot.com/

http://asfarinda.blogspot.com/2013/05/uji-panca-indera-hunbungan-

indera.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Indera

28 | P a g e

Page 29: LAPORAN Uji Alat Indra

LAMPIRAN

29 | P a g e