Laporan tSS

12
1 A. JUDUL PERCOBAAN Penentuan Zat Padat Tersuspensi (TSS) B. HARI/TANGGAL PERCOBAAN Jum;at / 4 April 2014; 13:00 WIB C. SELESAI PERCOBAAN Jum;at / 4 April 2014; 15:30 WIB D. JENIS SMPEL DAN ASALNYA Air sumur dekat pantai Kenjeran E. TUJUAN PERCOBAAN Untuk mengetahui kadar zat tersuspensi F. TINJAUAN PUSTAKA Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu- satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar. Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “ Cyclus Hydrologie”. Laut merupakan tempat penampungan air  terbesar di  bumi. Sinar matahari yang dipancarkan ke b umi memanaskan suhu air d i permukaan laut, danau, atau yang terikat pada permukaan tanah. Kenaikan suhu memacu perubahan wujud air dari cair menjadi gas, peristiwa ini dikenal sebagai proses evaporasi (evaporation). Sedangkan air yang terperangkap di permukaan tanaman yang juga  berubah wujud menjadi gas dikenal sebagai proses transpirasi ( transpiration). Air yang menguap melalui proses evaporasi dan transpirasi selanjutnya naik ke atmosfer membentuk uap air.

Transcript of Laporan tSS

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    1/11

    1

    A. JUDUL PERCOBAANPenentuan Zat Padat Tersuspensi (TSS)

    B. HARI/TANGGAL PERCOBAANJum;at / 4 April 2014; 13:00 WIB

    C. SELESAI PERCOBAANJum;at / 4 April 2014; 15:30 WIB

    D. JENIS SMPEL DAN ASALNYAAir sumur dekat pantai Kenjeran

    E. TUJUAN PERCOBAANUntuk mengetahui kadar zat tersuspensi

    F. TINJAUAN PUSTAKAAir dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-

    satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya

    tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air tersusunatas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat

    tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar.

    Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang

    dinamakan Cyclus Hydrologie. Laut merupakan tempat penampungan air terbesar di

    bumi. Sinar matahari yang dipancarkan ke bumi memanaskan suhu air di permukaan laut,

    danau, atau yang terikat pada permukaan tanah. Kenaikan suhu memacu perubahan

    wujud air dari cair menjadi gas, peristiwa ini dikenal sebagai proses evaporasi

    (evaporation). Sedangkan air yang terperangkap di permukaan tanaman yang juga

    berubah wujud menjadi gas dikenal sebagai proses transpirasi (transpiration). Air yang

    menguap melalui proses evaporasi dan transpirasi selanjutnya naik ke atmosfer

    membentuk uap air.

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    2/11

    2

    Air Tanah

    Sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi akan menyerap kedalam tanah

    dan akan menjadi air tanah. Air tanah adalah air yang tersimpan /tertangkap di dalam

    lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam

    (Harmayani. K. D dan Konsukartha. I. G. M, 2007 dalam Suryana, 2013). Air tanah

    terbagi atas 3 yaitu :

    a. Air Tanah DangkalTerjadi karena daya proses peresapan air permukaan tanah, lumpur akan tertahan

    demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih. Air tanah

    dangkal akan terdapat pada kedalaman 15 meter. Air tanah ini bisa dimanfaatkan

    sebagai sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. Dari segi kualitas agak baik

    sedangkan kuantitasnya kurang cukup dan tergantung pada musim.

    b. Air Tanah DalamTerdapat pada lapisan rapat air pertama dan kedalaman 100-300 meter. Ditinjau dari

    segi kualitas pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal, sedangkan

    kuantitasnya mencukupi tergantung pada keadaan tanah dan sedikit dipengaruhi oleh

    perubahan musim.

    c. Mata AirMata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mataair yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan

    kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam.Selain itu gaya gravitasi juga

    mempengaruhi aliran air tanah menuju ke laut. Tetapi dalam perjalanannya air tanah

    juga mengikuti lapisan geologi yang berkelok sesuai jalur aquifer dimana air tanah

    tersebut berada.

    Sarana Air Bersih

    a Sumur Gali (Sumur Dangkal)Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas

    dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah- rumah

    perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah.

    Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relative dekat dari

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    3/11

    3

    permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi melalui

    rembesan. Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia

    kakus/jamban dan hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya

    maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi dan cara

    pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi, misalnya sumur

    dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan timba.

    b Sumur Bor (Sumur Dalam)Dengan cara pengeboran, lapisan air tanah yang lebih dalam ataupun lapisan

    tanah yang jauh dari tanah permukaan dapat dicapai sehingga sedikit dipengaruhi

    kontaminasi. Umumnya air ini bebas dari pengotoran mikrobiologi dan secara

    langsung dapat dipergunakan sebagai air minum. Air tanah ini dapat diambil dengan

    pompa tangan maupun pompa mesin.

    Total Suspended Solid (TSS)

    Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid) adalah semua zat padat (pasir,

    lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa

    komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun

    komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel anorganik. Zat padat

    tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, danberfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi

    kemampuan produksi zat organik di suatu perairan. Sehingga nilai kekeruhan tidak dapat

    dikonversi ke nilai TSS. Kekeruhan adalah kecenderungan ukuran sampel untuk

    menyebarkan cahaya. Sementara hamburan diproduksi oleh adanya partikel tersuspensi

    dalam sampel.

    Kekeruhan adalah murni sebuah sifat optik. Pola dan intensitas sebaran akan

    berbeda akibat perubahan dengan ukuran dan bentuk partikel serta materi. Sebuah sampel

    yang mengandung 1.000 mg/L dari fine talcum powder akan memberikan pembacaan

    yang berbeda kekeruhan dari sampel yang mengandung 1.000 mg/L coarsely ground talc.

    Kedua sampel juga akan memiliki pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel

    mengandung 1.000 mg/L ground pepper. Meskipun tiga sampel tersebut mengandung

    nilai TSS yang sama.

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    4/11

    4

    Prinsip analisa TSS

    Contoh uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang telah ditimbang.

    Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai mencapai berat konstan pada

    suhu 103C sampai dengan 105C. Kenaikan berat saringan mewakili padatan tersuspensi

    total (TSS). Jika padatan tersuspensi menghambat saringan dan memperlama

    penyaringan, diameter pori-pori saringan perlu diperbesar atau mengurangi volume

    contoh uji. Untuk memperoleh estimasi TSS, dihitung perbedaan antara padatan terlarut

    total dan padatan total.

    ( )

    Dimana:a = berat kertas saring + residu kering (mg)

    b = berat kertas saring kosong (mg)

    c = volume contoh air (mL)

    G. Alat dan Bahana. Alat-alat

    Corong 1 buah Oven untuk pemanasan pada suhu Kaca arloji 2 buah Desikator Neraca analitik Pipet Gelas ukur 2 buah Gelas kimia 2 buah

    b. Bahan Kertas saring whatman 0,45m Aquades Sampel air yang mau dianalisis (air sumur)

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    5/11

    5

    H. Cara Kerjaa Penimbangan kertas saring

    Kertas saring

    - Ditaruh ditempat alat penyaring- Dilewatkan 40 ml air suling- Disaring

    Filtrat Residu

    - Diletakkan pada aluminium plate- Dikeringkan dalam oven selama 1

    jam pada suhu

    - Dikeluarkan dan didinginkandalam eksikator

    - Ditimban kertas sarinBerat kertas

    saring

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    6/11

    6

    b Pengujian pada sampelsampel

    -

    Dikocok terlebih dahulu- Diambil 50 ml- Disaring- Ditunggu sampai larutan tersaring

    Filtrat Residu

    - Diletakkan pada aluminium plate- Dikeringkan dalam oven selama 1

    jam pada suhu - Dikeluarkan dan didinginkandalam eksikator

    - Ditimban kertas sarinBerat kertas

    saring

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    7/11

    7

    I. Hasil PengamatanNo. Alur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/reaksi Kesimpulan

    1. Sebelum :-Air suling, Cairan jernih

    tidak berwarna

    -Berat kertas saring awal0,3328 gram

    Sesudah :-Berat kertas saring

    kosong 0,3364 gram

    Berat kertas saringdengan sampel lebih

    besar daripada berat

    kertas saring kosong

    Zat padat tersuspepada sampel yaitu

    264 ppmKertas saring

    - Ditaruh ditempat alatpenyaring

    - Dilewatkan 40 ml air suling

    Filtrat Residu

    - Diletakkan pada aluminiumplate

    - Dikeringkan dalam ovenselama 1 jam pada suhu

    - Dikeluarkan dan

    didinginkan dalam eksikator

    - Ditimbang kertas saringBerat kertas saring

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    8/11

    8

    2. Sebelum :

    -sampel, Cairan jernihkekuningan

    -Berat kertas saring awal0,3328 gram

    Sesudah :-Berat kertas saring

    dengan sampel 0,3396gram

    Berat kertas saring

    dengan sampel lebih

    besar daripada beratkertas saring kosong

    Zat padat tersuspe

    pada sampel yaitu

    264 ppm

    sampel

    - Dikocok terlebih dahulu- Diambil 50 ml- Disaring- Ditunggu sampai larutan

    tersarin

    Filtrat Residu

    - Diletakkan padaaluminium plate

    - Dikeringkandalam oven

    selama 1 jam

    pada suhu

    - Dikeluarkan dan

    didinginkan

    dalam eksikator

    Berat kertas saring

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    9/11

    9

    J. PembahasanPada percobaan TSS (Total Suspended Solid) dengan tujuan yaitu untuk

    mengetahui kadar zat tersuspensi pada sampel air laut yang diambil dari daerah Kenjeran

    Surabaya. Prosedur yang dilakukan meliputi tiga tahap, dimana tahap pertama yaitu

    preparasi sampel, tahap kedua yaitu preparasi kertas saring dan tahap ketiga yaitu

    penentuan zat padat tersuspensi pada sampel. Analisis yang digunakan adalah cara

    gravimetri.

    Tahap preparasi sampel. Pada tahap ini bahan yang dilakukan adalah, penyaringan

    sampel. Alat yang digunakan untuk melakukan penyaringan adalah botol bekas air

    mineral 600 ml, dengan komposisi isi dari botol tersebut adalah karbon, kerikil, kertas

    saring, serabut, dan filter. Semua disusunn dengan komposisi tertentu. Dilakukan

    penyaringan dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran yang ada pada sampel. Hal ini

    penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan metode yang digunakan adalah

    penyaringan dan pengendapan, jika ada kotoran dari sampel maka akan menambah berat

    pada kertas saring. Sehingga data yang diperoleh akan tidak valid.

    Tahap preparasi kertas saring. Pada tahap ini kertas saring di lewatkan air suling

    sebanyak 50 ml. Selanjutnya yaitu diletakkan pada wadah berupa kaca arloji dan

    dilakukan pemanasan di dalam oven dengan suhu 120C selama 50 menit bertujuan

    untuk menghilangkan kadar air yang terdapat pada kertas saring maupun endapansehingga akan diperoleh berat padatan tersuspensi yang akurat. Saat dilakukan

    penimbangan dari berat kertas saring awal yaitu 0,3328 gram menjadi 0,3364 gram.

    Tahap penentuan zat padat tersuspensi. Metode gravimetri dengan cara

    mengendapkan padatan tersuspensi yang terkandung di dalam sampel air yang dianalisa.

    Sampel terlebih dahulu dilewatkan pada kertas saring dengan tujuan antara padatan

    tersuspensi dengan padatan terlarut dapat terpisah. Sehingga yang tertinggal hanya

    padatan tersuspensi. Banyak sampel yang digunakan adlaah 50 ml. Padatan tersuspensi

    memiliki ukuran molekul yang lebih besar dari pada padatan terlarut sehingga padatan

    tersuspensi ini akan tertinggal pada kertas saring saat penyaringan dilakukan. Sebelum

    disaring, sampel air terlebih dahulu dikocok agar zat-zat yang terkandung di dalamnya

    tersebar merata dan homogeny. Setelah sampel dilakukan penyaringan dengam kertas

    saring, dan endapan yang tertinggal pada kertas saring sebagai padatan tersuspensi ini

  • 5/27/2018 Laporan tSS

    10/11

    10

    kemudian diletakkan pada wadah berupa kaca arloji kemudian dilakukan pemanasan di

    dalam oven dengan suhu 120C selama 50 menit bertujuan untuk menghilangkan kadar

    air yang terdapat pada kertas saring maupun endapan sehingga akan diperoleh berat

    padatan tersuspensi yang akurat. Setelah dilakukan pemanasan maka kertas saring beserta

    wadahnya didinginkan di dalam desikator selama 1 menit selanjutnya ditimbang hingga

    diperoleh berat yang konstan yaitu 0,3396 gram. Adapun Hasil yang diperoleh pada

    sampel melalui perhitungan yaitu 264 mg/L atau 264 ppm.

    Berdasarkan standar kualitas air minum yang telah ditentukan oleh Amerika

    Serikat dan PERMENKES RI 2010 untuk Total Dissolved Solid adalah sebesar 500

    mg/L atau 500 ppm. Jadi dapat disimpulkan bahwa air yang digunakan untuk sampel

    tersebut layak dikonsumsi.

    K. KesimpulanBerdasarkan pada percobaan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwasannya

    kadar zat tersuspensi pada air laut daerah Kenjeran Surabaya yaitu sebesar 264 mg/L atau

    264 ppm dan bahwa air tersebut layak dikonsumsi.

    L. Daftar PustakaAmaria, Suyono, dan Rusmini. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Lingkungan. Surabaya :

    Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

    Negeri Surabaya.

    Darwis, Hijrah. 2012. Laporan Praktikum TSS dan TDS. http://hijrah-

    darwis.blogspot.com/. http://hijrah-darwis.blogspot.com/ diakses pada 10-04-2014

    pukul 20.46

    Suryana, Rifda. 2013.Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal di Kecamatan Biringkanayya

    Kota Makassar. Makassar : Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas

    Hasanuddin.

    Tarigan, M.S., dan Edward. Kandungan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended

    Solid) di Perairan Raha, Sulawesi Tenggara.Makara Sains. 7 (3) : 109-119.

    http://hijrah-darwis.blogspot.com/http://hijrah-darwis.blogspot.com/http://hijrah-darwis.blogspot.com/http://hijrah-darwis.blogspot.com/http://hijrah-darwis.blogspot.com/
  • 5/27/2018 Laporan tSS

    11/11

    11

    M.Lampiran

    Kertas saring kosong yang

    siap di oven

    Kertas saring sampel yang

    siap di oven

    Berat kertas saring kosong

    setelah di eksikator

    Berat kertas saring sampel

    setelah di eksikator

    Berat kertas daring awal

    sebelum diberi perlakuan