laporan TPP3marmalade
-
Upload
cinthya-marbella -
Category
Documents
-
view
38 -
download
2
description
Transcript of laporan TPP3marmalade
![Page 1: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUMTEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYURMARMALADE(Cucumis Melo)
Oleh
Nama : Cinthya MarbellaNRP : 123020221No. Meja : 4 (empat)Kelompok : HTanggal Praktikum : 09 April 2015Asisten : Ratu Julia Harni
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGANPROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG2015
![Page 2: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/2.jpg)
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2)
Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.
1.1. Latar Belakang
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah
apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan),
namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek,
daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya.
(Potter, 2007).
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel
berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama
ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya
adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom
dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Buah apel memiliki kandungan pektin 2 gram per 100 gram sehingga dapat
dijadikan bahan untuk pembuatan marmalade (Hastomo, 2012).
Marmalade adalah olahan buah yang terbuat dari jus dan kulit buah jeruk
direbus dengan gula dan air. Hal ini dapat dihasilkan dari kumquat, lemon, limau,
jeruk bali, jeruk, jeruk manis, bergamots dan buah jeruk lainnya, atau berbagai
kombinasinya. Buah jeruk patokan untuk produksi selai di Inggris adalah Spanyol
Seville orange, Citrus aurantium varian aurantium, dapat juga dilakukan untuk
buah yang memiliki kandungan pektin tinggi, pada pembuatan marmalade, kulit
![Page 3: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/3.jpg)
diikut sertakan dalam pengolahan agar mendapatkan cita rasa pahit. Marmalade
umumnya dibedakan dari selai oleh kulit buahnya (Maguelonne, 2009)
1.2.Tujuan Percobaan
Tujuan pembuatan marmalade adalah untuk diversifikasi produk olahan
buah, untuk mengetahui proses pembuatan marmalade dan untuk menambah nilai
ekonomis.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip pembuatan marmalade adalah berdasarkan ekstraksi sari buah dan
dilakukan pencampuran dan pemasakan sehingga terjati gelatinisasi lalu ditambah
potongan buah.
![Page 4: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/4.jpg)
Buah Melon Sortasi Reduksi Ukuran Perebusan
Penambahan Pencampuran Air rebusan PenyaringanPotongan buah & pemasakan
Marmalade
II BAHAN, ALAT DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan Percobaan yang
Digunakan, (2) Alat Percobaan yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.
2.1. Bahan-bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan pembuatan marmalade
diantaranya adalah bubur buah apel, air, gula pasir, pektin dan potongan buah.
2.2. Alat-alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan marmalade diantaranya adalah
pisau stainless, timbangan, penghancur, wadah, panci, kompor dan jar kaca.
2.3 Metode Percobaan
Gambar 1. Proses Pembuatan Marmalade
![Page 5: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/5.jpg)
Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Marmalade
![Page 6: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/6.jpg)
III HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai : (1) Hasil Percobaan Pembuatan
marmalade, (2) Pembahasan
3.1. Hasil Percobaan
Berdasarkan pengamatan terhadap percobaan teknologi pengolahan buah
dan sayur produk marmalade apel yang telah dilakukan maka diperoleh hasil
pengamatan yang dapat dilihat pada Tabel 1. Berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Marmalade Apel
No AnalisaHasil Pengamatan
1. Nama Produk Marmalade apel2. Basis 200 g3. Bahan Utama Ekstrak buah apel 57,8% 115,6 g
Pektin 1,36% 2,72 g4. Bahan Tambahan Potongan buah apel 8% 16 g
Gula pasir 32,84% 65,68 g5. Berat Produk 116,4 g6. %Produk 58,2%7. Organoleptik
a. Warnab. Rasac. Aromad. Kenampakane. Tekstur
KekuninganManis
Khas apelMenarikKental
8. GambarProduk
(Sumber: Kelompok H, Meja 4, 2015).
![Page 7: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/7.jpg)
3.2. Pembahasan
Berdasarkan percobaan pembuatan marmalade apel dapat diketahui bahwa
produk yang dihasilkan memiliki berat 116,4 gram atau 58,2 % dari berat basis
awal. Produk memiliki warna kekuningan, rasa manis khas apel, aroma apel,
tekstur kental dan kenampakan yang menarik.
Proses pertama dalam pembuatan marmalade adalah sortasi. Sortasi
dilakukan untuk memisahkan antara buah apel yang dapat digunakan dan tidak
dapat digunakan. Selanjutnya yaitu proses pencucian, hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan bahan pengotor yang masih menempel pada apel. Buah apel yang
telah bersih kemudian dihancurkan dengan blender untuk memperluas permukaan
dan agar pektin yang terkandung keluar semua.
Proses selanjutnya adalah pemasakan dan pencampuran dengan bahan
tambahan lain. Fungsinya adalah untuk mencampurkan bahan sehingga homogen
dan menghilangkan sebagian kadar air sehingga campuran bahan menjadi lebih
pekat.
Campuran bahan yang telah dimasak lalu ditambahkan potongan buah.
Selanjutnya dilakukan penimbangan agar mengetahui berapa bobot akhir produk.
Produk yang telah jadi dikemas dalam jar kaca yang telah disterilisasi agar tidak
ada kontaminan yang terkandung dalam jar kaca.
Gula merupakan pengental dan pengawet alami. Gula mengeraskan buah
dan memberi rasa manis. Sebelum gula dibubuhkan, buah harus dimasak sampai
lunak dalam air yang banyaknya telah ditentukan. Bila gula terlalu cepat
dibubuhkan, buah akan segera mengeras. (Shakti, 2008).
![Page 8: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/8.jpg)
Pektin adalan zat yang mengentalkan selai dan jam. Pektin terdapat dalam
semua buah dalam berbagai bentuk dan ukuran. Kadar pektin makin berkurang
pada buah yang makin masak. Gunakan kombinasi buah masak dan buah belum
masak agar didapat cukup pectin. (Shakti, 2008)
Fungsi air adalah sebagai bahan pelarut dan menghomogenkan bahan
tambahan pada bubur buah.
Marmalade yang kami buat termasuk kedalam Jam, yaitu bubur buah yang
dimasak hingga kental menggunakan gula. Jam (jem) adalah buah awetan yang
dibuat dengan merebus buah bersama gulanya sampai kental. Salah satu arti kata
jam dalam bahasa Inggris adalah menghancurkan sesuatu dengan tekanan. Jam
dibuat dengan menghancurkan buah utuh atau irisan selagi dimasak agar cairan
sarinya mengalir. Hasilnya berupa cairan manis, kental dan penuh buah.
Marmalade menggunakan potongan buah di dalam produknya. (Shakti, 2008).
Sedangkan selai hanya memakai sari buah saja. Untuk membuat selai
diperlukan kain penyaring. Cara membuat kain penyaring yaitu lapisi tapisan
beberapa lembar kain katun tipis atau kain kasa yang sudah dimasukkan dalam air
mendidih, didinginkan dan diperas sampai kering. Pasang tapisan di atas mangkuk
besar, tuangkan buah yang sudah direbus,dan ikat kain untuk membuat kantung.
Gantungkan kantung di atas mangkuk dengan mengikatkannya ke pegangan
lemari dapur. Biarkan air buah menetes selama semalaman. Kalau memeras
kantung ketika penuh bubur buah, selai akan keruh. (Shakti, 2008).
Biasanya buah yang digunakan untuk bahan baku adalah buah jeruk dan
kulitnya agar pektin yang dihasilkan menjadi tinggi. Namun, pada praktikum kali
![Page 9: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/9.jpg)
ini digunakan buah apel untuk bahan baku. Hal tersebut diperbolehkan karena
syarat buah yang diolah menjadi marmalade adalah buah yang asam dan memiliki
kadar pektin cukup tinggi. (Maguelonne, 2009).
Bahan yang digunakan selain buah yang dijadikan bahan utama dalam
pembuatan marmalade adalah sukrosa, pektin, potongan buah dan air. Buah yang
digunakan harus asam karena gel tidak akan terbentuk jika suasana tidak asam.
Gelasi atau pembentukan gel merupakan fenomena yang menarik dan sangat
kompleks, namun sampai saat ini masih banyak hal-hal yang belum diketahui
tentang mekanismenya. Pada prinsipnya pembentukan gel hidrokoloid terjadi
karena adanya pembentukan jala atau jaringan tiga dimensi oleh molekul primer
yang terentang pada seluruh volume gel yang terbentuk dengan memerangkap
sejumlah air di dalamnya. (Yisluth, 2012)
Terjadi ikatan silang pada polimer-polimer yang terdiri dari molekul rantai
panjang dalam jumlah yang cukup maka akan terbentuk bangunan tiga dimensi
yang kontinyu sehingga molekul pelarut akan terjebak diantaranya, terjadi
immobilisasi molekul pelarut dan terbentuk struktur yang kaku dan tegar yang
tahan terhadap gaya maupun tekanan tertentu. Gelasi merupakan fenomena yang
melibatkan penggabungan, atau terjadinya ikatan silang antar rantai-rantai
polimer. (Yisluth, 2012)
Gel pektin dapat membentuk gel dengan gula bila lebih dari 50% gugus
karboksil telah termetilasi. Pembentukkan gel dari pektik dipengaruhi oleh
konsentrasi pektin, presentasi gula dan pH. Maka dari itu tiga komponen
pembentukkan gel antara lain pektin, gula dan asam. Tetapi pH yang terlalu
![Page 10: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/10.jpg)
rendah dalam pembentukkan gel akan menimbulkan sineresis, yaitu air gel akan
keluar pada suhu kamar. Sedangkan pH tinggi akan menimbuklkan gel menjadi
pecah. (Winarno, 1997).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan gel hidrokoloid, faktor-
faktor ini dapat berdiri sendiri atau berhubungan satu sama lain sehingga
memberikan pengaruh yang sangat kompleks. Diantara faktor-faktor tersebut yang
paling menonjol adalah konsentrasi, suhu, pH, dan adanya ion atau komponen
aktif lainnya. (Yisluth, 2012).
- Pengaruh konsentrasi
Konsentrasi hidrokoloid sangat berpengaruh terhadap kekentalan
larutannya. Pada konsentrasi yang rendah larutan hidrokoloid biasanya akan
bersifat sebagai aliran Newtonian dengan meningkatnya kosentrasi maka sifat
alirannya akan berubah menjadi non Newtonian. Hampir semua hidrokoloid
memiliki kekentalan yang tinggi pada konsentrasi yang sangat rendah antara 1-5%
kecuali pada gum arab yang sifat Newtoniannya tetap dipertahankan sampai
dengan onsentrasi 40%. (Yisluth, 2012).
- Pengaruh suhu
Pada beberapa hidrokoloid suhu akan menyebabkan penurunan
kekentalan, karena itu kenaikan suhu dapat mengubah sifat aliran yang semula
non Newtonian menjadi Newtonian. (Yisluth, 2012).
- Pengaruh pH
Hidrokoloid pada umumnya akan membentuk gel dengan baik pada
kisaran pH tertentu. Hal ini ditunjukkan oleh terjadinya peningkatan kekentalan
![Page 11: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/11.jpg)
dengan meningkatnya pH hingga mencapai titik tertentu dan kemudian akan
makin menurun bila pH terus ditingkatkan. (Yisluth, 2012).
- Pengaruh ion
Beberapa jenis hidrokoloid membutuhkan ion-ion logam tertentu untuk
membentuk gelnya, karena pembentukan gel tersebut melibatkan pembentukan
jembatan melalui ion-ion selektif. (Yisluth, 2012).
- Pengaruh komponen aktif lainnya
Sifat fungsional beberapa jenis hidrokoloid dapat dipengaruhi oleh adanya
hidrokoloid lain. Pengaruh ini dapat bersifat negatif dalam arti sifat fungsional
makin berkurang dengan adanya hidrokoloid lain ataupun bersifat positif karena
adanya pengaruh sinergis antara hidrokoloid-hidrokoloid yang bergabung.
(Yisluth, 2012)
Menurut SNI 01-4467-1998 marmalade yang baik memiliki bau dan rasa
normal khas jeruk. Sedangkan marmalade yang kami buat memiliki rasa manis
dan bau khas apel. Hal tersebut dikarenakan bahan baku utnuk pembuatan
marmalade tersebut bukan dari jeruk melainkan dari apel.
Critical control point pada pembuatan marmalade adalah saat proses
pencampuran dan pemasakan. Pencampuran bahan yang tidak sesuai atau
pemasakan yang tidak sesuai akan membuat gel marmalade tidak terbentuk. Maka
dari itu cara untuk menanggulanginya adalah dengan cara mengatur suhu dan
waktu pemasakan serta mencampur bahan hingga homogen.
![Page 12: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/12.jpg)
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan membahas mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan pembuatan marmalade apel dapat diketahui bahwa
produk yang dihasilkan memiliki berat 116,4 gram atau 58,2 % dari berat basis
awal. Produk memiliki warna kekuningan, rasa manis khas apel, aroma apel,
tekstur kental dan kenampakan yang menarik.
4.2. Saran
Praktikan lebih teliti dalam menimbang bahan. Praktikan harus benar-
benar bersih dalam melakukan setiap percobaan agar kehigienisan produk tetap
terjaga. Praktikan lebih tertib di dalam laboratorium.
![Page 13: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/13.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Hastomo, (2012), Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Apel Bagi Kesehatan,
http://hastomo.net/kesehatan/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-apel-
bagi-kesehatan/ Diakses: 11 April 2015
Maguelonne, (2009), The Book of Marmalade: its Antecedents, Its History, and
Its Role in the World Today, revised ed.
Potter, D.; Eriksson. (2007), Plant Systematics and Evolution. CRC press,
London.
Shakti, (2008), Selai dan Jam Buatan Sendiri,
http://yellashakti.wordpress.com/2008/04/13/selai-dan-jam-jem-buatan-
sendiri/ Diakses: 11 April 2015
Yisluth, (2011), Mekanisme pembentukkan Gel Hidrokoloid dalam Ilmu
Pangan, http:// yisluth.wordpress.com / 2011 / 01 / 03 / mekanisme-
pembentukan – gel – hidrokoloid – dalam – ilmu – pangan /
Diakses: 11 April 2015
![Page 14: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/14.jpg)
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Basis = 200 gram
Ekstrak buah apel = 57,8100
x200=115,6 gram
Pektin = 1,36100
x 200=2,72 gram
Potongan buah apel =8
100x200=16 gram
Gula Pasir =32,84100
x 200=65,68 gram
% produk =116,4200
x100=58,2 %
![Page 15: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/15.jpg)
LAMPIRAN DISKUSI
1. Jelaskan perbedaan antara marmalade dengan selai?
Selai dapat dibuat dari buah atau olahan perkebunan atau kacang-
kacangan. Sedangkan marmalade adalah olahan dari buah dan yang biasa
digunakan adalah jeruk. Selai hanya bubur buahnya yang dipakai sedangkan
marmalade yaitu olahan sari buah yang diberi potongan buah.
2. Jelaskan pengaruh sifat bahan yang digunakan pada kualitas produk!
Sifat buah harus asam karena hal tersebut dapat mempengaruhi
pembentukan gel. Selain itu sukrosa dan pektin harus ditambahkan agar terbentuk
gel.
3. Jelaskan cara penilaian mutu dari produk yang saudara buat!
Cara penilaian mutu yang penulis lakukan adalah secara organoleptik yaitu
dinilai warna, rasa, aroma, kenampakan dan teksturnya. Kemudian hasil dari
pengujian tersebut dibandingkan dengan hasil yyang terdapat dalam SNI
![Page 16: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/16.jpg)
LAMPIRAN KUIS
1. Sebutkan tujuan, prinsip, beserta diagram alir pembuatan Marmalade!
2. Sebutkan tujuan dan prinsip pembuatan sorbet!
3. Apa pengertian sinersis pada pembuatan candy?
4. Diketahui : Basis 550 gram
Buah : air (1:3) 87.34 %
Agar-agar 0.49 %
Gula 12.17 %
Ditanyakan : berat masing-masing bahan!
5. Jelaskan pengertian homogenisasi!
Jawaban :
1. Tujuan : untuk mengawetkan dan mengolah buah sesuai dengan kebutuhan
agar buah-buahan akan selalu terjamin setiap saat dalam keadaan segar
ataupun sudah diolah.
Prinsip : berdasarkan pemanasan buah dengan penambahan air, pektin, dan
potongan buah sehingga konsistensinya kental dan stabil selama
penyimpanan.
![Page 17: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/17.jpg)
![Page 18: laporan TPP3marmalade](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082321/55cf8ee6550346703b96c240/html5/thumbnails/18.jpg)
2. Tujuan : untuk mengetahui cara pembuatan sorbet sebagai diversifikasi
pengolahan buah-buahan dan meningkatkan nilai ekonomis serta
memperpanjang umur simpan.
Prinsip : berdasarkan penghancuran sehingga menjadi bubur buah dengan
penambahan gula dan air yang terlebih dahulu dimasak kemudian
dilakukan proses pembekuan.
3. Sineresis adalah meleleh kembalinya permen yang sudah beku yang
disebabkan oleh asam yang berlebihan.
4. Agar-agar 0.49 % ¿0.49100
x550 gram=66.935 gram
Gula 12.17 % ¿12.17100
x550 gram=2.695 gram
Buah : air (1:3)
Buah ¿14
x87,34 % x550 gram=120,0925 gram
Air ¿34
x87.34 % x550 gram=360,2775 gram
5. Homogenisasi adalah proses atau beberapa proses yang digunakan untuk
membuat campuran menjadi seragam.