Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN...

119

Click here to load reader

Transcript of Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN...

Page 1: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian
Page 2: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia i

KATA PENGANTAR

Sebagai salah satu unit kerja Eselon II di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, Direktorat Budidaya Serealia sesuai Tupoksinya pada tahun 2015 telah

melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung tercapainya sasaran program dan

kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Laporan Tahunan ini berisi laporan

pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Budidaya

Serealia maupun yang merupakan hasil koordinasi dengan seluruh stake holders

baik pusat maupun daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) selama tahun 2015.

Dengan tersusunnya laporan tahunan ini diharapkan dapat memberikan informasi

tentang perkembangan di bidang Budidaya Serealia, diharapkan laporan ini dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perencanaan pengembangan

Budidaya Serealia pada masa yang akan datang.

Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan Tupoksi

Kegiatan Direktorat Budidaya Serealia selama Tahun 2015 disampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Jakarta, Januari 2016

Direktur Budidaya Serealia,

Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP 196809071994031002

Page 3: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i DAFTAR ISI …………………………………………………………. ii DAFTAR TABEL …………………………………………………………. iv DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………. v DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. vi DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. vii I. PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1 II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) DIREKTORAT BUDIDAYA

SEREALIA……………………………………………………………………....... 3

III. PELAKSANAAN PROGRAM

1. Padi ................................................................................ 20

2. Jagung ………………………………………………………….. 21

3. Kegiatan GP-PTT Pendukung Produksi Padi dan Jagung

Tahun 2015 ………………………………………………………….. 23

4. Serealia Lainnya ………………………………………………………….. 29

5. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut ………………………………….. 33

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Dialog Pimpinan dan FGD Serealia ………………..…………………… 38

2. Gerakan Panen dan Tanam ……………………………………………… 40

a. Gerakan Panen Padi ………………………………………………….. 40

b. Gerakan Tanam Padi …………………………………………………… 56

3. Pertemuan-pertemuan

a. Konsolidasi GP-PTT Padi, Jagung, dan Kedelai ……………………. 62

b. Workshop Konsolidasi GP-PTT Padi dan Jagung serta

APBN-Jagung Hibrida ……………………………………………… 64

c. Koordinasi Pemantapan Peningkatan Produksi PJK dan

Pemantapan Kegiatan Produksi Serealia Tahun 2016 …………….. 66

Page 4: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

iii Direktorat Budidaya Serealia

4. Monitoring Budidaya Padi Lahan Kering ..……………………………….. 69

5. Monitoring Optimalisasi Jagung ………………………………………….. 70

6. Bimbingan Budidaya Padi Tadah Hujan …………………………………. 74

7. Monitoring Budidaya Padi Tadah Hujan ……….…………………………. 77

8. Bimbingan Pengembangan Serealia Lain .. …………………………….. 78

9. Bimbingan Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering Mendukung GP-PTT.. 80

10. Monitoring Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering Menukung GP-PTT … 81

11. Monitoring Peningkatan Produksi Padi Rawa Mendukung GP-PTT

Padi …………………………………………………………………………… 82

12. Pengembangan Karakter SDM …………………………….………………. 83

V. KEGIATAN KETATAUSAHAAN

1. Urusan Kepegawaian …………………………………………………… 87

2. Urusan Persuratan ………………………………………………… 90

3. Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan ………………………………… 91

4. Urusan Pelaporan ………………………………………………….. 92

5. Pelaksanaan DIPA Pusat TA 2015 ………………………………………. 92

IV. PENUTUP …………………………………………………………. 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia iv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi

Tahun 2015 …………………………………………………………………….. 20

2. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2011 – 2015 ................................. 21

3. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung

Tahun 2015 .............................................................................................. 22

4. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011 – 2015 ............................... 22

5. Realisasi Bansos GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015 ........................ 24

6. Capaian Tanam GP-PTT Padi dan Jagung terhadap

Realisasi Bansos Tahun 2015 .................................................................. 25

7. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015 .................... 26

8. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015

terhadap Produktivitas Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) dan

Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015) .................................................. 27

9. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi terhadap Target Penetapan

Kinerja Direktorat Budidaya Serealia ........................................................ 28

10. Capaian Produktivitas GP-PTT Jagung terhadap Target Penetapan

Kinerja Direktorat Budidaya Serealia ....................................................... 29

11. Pengembangan Komoditi Serealia Lain Tahun 2015 ………………………. 31

12. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi

Komoditas Serealia Lain Tahun 2015 ………………………………………. 32

13. Pelaksanaan Pengembangan Serealia Lain Melalui Swadaya

Petani dan APBN I dan II Tahun 2015 ………………………………………… 32

14. Realisasi Tanam Optimasi Lahan Tahun 2015 …………….……………….. 73

15. Luas Sawah di Provinsi Jambi (2010-2013) ..............……………….. 75

16. Potensi Lahan untuk Pengembangan Sorgum di Indonesia........................ 79

17. Distribusi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan ……………………. 87

18. Pembayaran Gaji Pegawai Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015 … 90

19. Realisasi Anggaran Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

Sampai dengan 31 Desember 20145....................................................... 93

Page 6: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

v Direktorat Budidaya Serealia

DAFTAR GRAFIK

Halaman

1. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2011 – 2015 .................................... 19

2. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011 – 2015 ................................ 23

Page 7: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Hamparan dan Areal Panen Pertanaman GP-PTT Padi ………………… 49

2. Panen raya oleh Direktur Budidaya Serealia (Mewakili Menteri Pertanian RI)

dihadiri Bupati Bolang Mongondow Utara, Kadis Pertanian Provinsi

Sulawesi Utara, Kepala BPTP Sulawesi Utara,BPS, Karantina,

Danramil dan Kepala SKPD Bolaang Mongondow Utara …………………. 53

3. Panen Raya GP-PTT Padi 2015 menggunakan varietas Ciherang

dengan sistem Jajar Legowo …………………………………………………. 53

4. Pengembangan Karakter SDM Tahun 2015 …………………………. 86

Page 8: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

vii Direktorat Budidaya Serealia

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

2. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi

Tahun 2015

3. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung

Tahun 2015

4. Lampiran Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015

5. Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

6. Rerata Produksi Padi LimaTahun Terakhir (Tahun 2011-2015)

7. Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015)

8. Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-

2015)

9. Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-

2015)

10. Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-

2015)

11. Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-

2015)

12. Realisasi Bansos, Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas GP-PTT Padi

Tahun 2015

13. Realisasi Bansos Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas GP-PTT Jagung

Tahun 2015

14. Realisasi Anggaran Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

15. Realisasi Pembayaran Gaji Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

Page 9: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 1

I. PENDAHULUAN

Direktorat Budidaya Serealia, merupakan salah satu Direktorat di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, yang secara tupoksi membidangi komoditas padi, jagung dan serealia lain, utamanya gandum dan sorgum. Masing-masing komoditas memegang peranan yang sangat strategis dalam mendukung upaya melanjutkan swasembada pangan menuju ke kemandirian secara nasional.

Padi/beras merupakan komoditas strategis yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional, karena beras merupakan makanan pokok bangsa Indonesia dan menopang kehidupan lebih dari 60% petani di Indonesia. Berdasarkan data BPS, beras merupakan komoditas penyumbang inflasi yang cukup besar dalam tahun 2015. Selain itu komoditas beras telah menjadi komoditas politis yang ketersediaanya selalu menjadi sorotan publik, dijadikan indikator kinerja pemerintah dalam penyediaan pangan.

Produksi beras pada tahun 2015 berdasarkan data dan perhitungan yang ada sampai saat ini, secara nasional masih menyukupi kebutuhan dalam negeri dan bahkan surplus sebesar 4,608 juta ton setara beras.

Jagung merupakan komoditas strategis kedua setelah padi yang diharapkan akan terus berswasembada pada tahun 2015 sebagaimana padi/beras. Jagung merupakan bahan baku utama (52%) dalam pembuatan pakan ternak khususnya ayam ras. Di beberapa wilayah di Indonesia (Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, NTT), jagung (jagung putih) merupakan bahan makanan pokok setelah beras. Selain itu jagung digunakan untuk bahan baku industri lain seperti, minyak jagung, tepung jagung (maizena), digunakan langsung untuk pakan ternak (ayam, bebek, burung dara) serta industri makanan lainnya (bihun, emping jagung, campuran kopi, marning, dll). Sebagaimana beras, berdasarkan data dan perhitungan yang ada kebutuhan jagung untuk bahan baku pakan ternak yang +7 juta ton dalam setahun mampu dipenuhi, namun sampai akhir Desember 2015 diperkirakan impor jagung telah mencapai 3,2 juta ton. Banyak hal yang mengakibatkan kondisi tersebut terjadi antara lain mulai dari sebaran panen yang tidak merata sepanjang tahun, mutu yang belum sesuai standart yang diminta pabrik pakan, sampai harga yang juga cukup tinggi selama tahun 2015.

Gandum dan sorgum, merupakan komoditas yang diharapkan mampu dipacu pengembangannya dalam rangka mensubtitusi gandum impor, dimana volume impor terus meningkat. Dalam pengembangan gandum dan sorgum pada tahun 2015 banyak terkendala oleh faktor teknis yang lain seperti langkanya benih yang bermutu.

Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian sasaran produksi tahun 2015 tersebut adalah : a) Swasembada pangan berkelanjutan secara Nasional bukan wilayah (pulau/prop/kab/kota); b) Pemberian Subsidi sarana produksi (benih dan Pupuk); c) Perlindungan terhadap harga melalui penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk padi ; d) Fasilitasi pembiayaan, bantuan benih, pupuk dan peralatan pra dan pasca panen; e) Meningkatkan

Page 10: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

2 Direktorat Budidaya Serealia

pembinaan dan pendampingan petani/lelompoktani dalam rangka peningkatan produktivitas dan produksi serealia; f) untuk sorgum dan gandum dilakukan demfarm di lokasi yang cocok.

Sejalan dengan kebijakan tersebut serta dengan mempertimbangkan potensi dan kendala serta peluang yang ada, strategi dalam peningkatan produksi tanaman pangan ditempuh melalui: a) Upaya ekstensifikasi dan sosialisasi pada daerah baru, b) pembinaan dan pengembangan daerah sentra (PAT), c)pengembangan pola kemitraan di daerah sentra produksi, d) penguatan kelembagaan dan pembiayaan.

Operasionalisasi dari strategi tersebut dilaksanakan melalui 2 fokus kegiatan yaitu a) Pembinaan umum terhadap areal pertanaman yang ada melalui kegiatan gerakan, dem-plot/dem-area, penyuluhan, dengan materi optimalisasi penerapan teknologi, pengendalian OPT, banjir & kekeringan, penguatan kelembagaan kelompok tani, peningkatan IP dan teknologi budidaya lainnya; b) Fokus pembinaan budidaya melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) untuk peningkatan produktivitas komoditas padi, jagung di wilayah tertentu. Dengan pola ini diharapkan terbina kawasan-kawasan andalan untuk komoditas tanaman pangan padi, dan jagung.

Upaya pencapaian produksi padi dan jagung tahun 2015 melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) difokuskan pada peningkatan produktivitas dengan peningkatan kualitas GP-PTT berbasis pola pola kawasan dan non kawasan. Pada tahun 2015 luas GP-PTT Padi adalah 350.000 ha, yang di alokasikan pada Padi inbrida Kawasan seluas seluas 75.000 ha ha, Padi inbrida non kawasan seluas 225.000 ha dan Padi hibrida non kawasan seluas 50.000 ha. Sedangkan GP-PTT Jagung seluas 102.000 ha di alokasikan pada Jagung kawasan seluas 10.500 ha dan Jagung non kawasan seluas 91.500 ha.

Untuk mendukung pencapaian sasaran program dilakukan berbagai kegiatan lain selama tahun 2015 sesuai dengan Tugas dan Fungsi. Kegiatan-kegiatan tersebut baik yang didanai melalui APBN, APBD maupun dari berbagai sumber lain di luar Kementerian Pertanian.

Page 11: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 3

II. TUGAS DAN FUNGSI

DIREKTORAT BUDIDAYA SEREALIA

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Direktorat Budidaya Serealia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya serealia. Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Budidaya Serealia menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lainnya.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lainnya.

c. Penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia lainnya.

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia lainnya.

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Petanian, Direktorat Budidaya Serealia terdiri dari :

1. Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa

2. Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering

3. Subdirektorat Jagung

4. Subdirektorat Serealia Lainnya

5. Subbagian Tata Usaha

Uraian tugas masing-masing Subdirektorat adalah sebagai berikut:

1. Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa

Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi irigasi dan rawa. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa, menyelenggarakan fungsi :

Page 12: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

4 Direktorat Budidaya Serealia

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang budidaya padi irigasi dan rawa;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya padi irigasi dan rawa;

c. Penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang budidaya padi irigasi dan rawa;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi irigasi dan rawa.

Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa terdiri dari :

- Seksi Padi irigasi

- Seksi Padi Rawa

1) Seksi Padi Irigasi

Seksi Padi Irigasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi irigasi.

Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :

a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang padi irigasi, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkandata dan informasi bahan penyusunan kebijakan budidaya padi irigasi;

- menganalisis data dan informasi bahan penyusunan kebijakan di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan-bahan koordinasi dengan instansi terkait;

- menyajikan konsep koordinasi dengan instansi terkait.

b. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi bahan pelaksanaan kebijakan budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan budidaya padi irigasi;

- menyusun bahan pelaksanaan kebijakan budidaya padi irigasi.

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur di bidang budidaya padi irigasi;

Page 13: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 5

- menyiapkan bahan penyusunan peningkatan mutu di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan penyusunan data base di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan penyusunan pengembangan di bidang budidaya padi irigasi berdaya saing dan jenis unggul.

d. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang budidaya padi irigasi, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan pemberian bimbingan teknis di bidang budidaya padi irigasi.

- menyiapkan bahan penyusunan peningkatan mutu di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan penyusunan data base di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan penyusunan pengembangan di bidang budidaya padi irigasi berdaya saing dan penguatan kelembagaan.

e. Melakukan penyiapan bahan pemberian evaluasi teknis, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan evaluasi di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan penyusunan teknis di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan penyusunan peningkatan mutu di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan penyusunan data base di bidang budidaya padi irigasi;

- menyiapkan bahan penyusunan pengembangan di bidang budidaya padi irigasi berdaya saing dan penguatan kelembagaan.

2) Seksi Padi Rawa

Seksi Padi Rawa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi rawa.

Rincian tugas pekerjan tersebut adalah :

a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang budidaya padi rawa, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi bahan penyusunan kebijakan budidaya padi rawa;

Page 14: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

6 Direktorat Budidaya Serealia

- menganalisis data dan informasi bahan penyusunan kebijakan di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan-bahan koordinasi dengan instansi terkait;

- menyajikan konsep koordinasi dengan instansi terkait.

b. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi bahan pelaksanaan kebijakan budidaya padi rawa;

- mengolah, menganalisis data dan informasi pelaksanaan kebijakan budidaya padi rawa;

- menyajikan konsep pelaksanaan kebijakan budidaya padi rawa.

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang budidaya padi rawa yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis dibidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan identifikasi usaha tani lahan pasang surut di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan teknologi spesifikasi di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan kerangka acuan pengamatan pola produksi di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan peningkatan indeks pertanaman pada berbagai tipe lahan dan perluasan areal baru;

- menyiapkan bahan penyusunan pendayagunaan lahan untuk mendukung produksi padi rawa;

d. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan pemberian bimbingan teknis, di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan uji coba teknologi baru yang meningkatkan produksi secara kualitas dan kuantitas di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan teknologi spesifik lahan yang berhubungan dengan peningkatan di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan pola pertanaman melalui demontrasi di bidang budidaya padi rawa.

Page 15: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 7

e. Melakukan penyiapan bahan pemberian evaluasi, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan evaluasi di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan teknis dibidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan peningkatan penerapan teknologi baru pada petani dalam rangka penyusunan pola pertanaman dan peningkatan indeks pertanaman di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan spesifikasi lokasi untuk peningkatan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas di bidang budidaya padi rawa;

- menyiapkan bahan penyusunan pola pertanaman sesuai dengan hasil teknologi baru di bidang budidaya padi rawa berdaya saing dan penguatan kelembagaan.

2. Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering

Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi tadah hujan dan lahan kering. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang budidaya padi tadah hujan dan lahan kering.

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya padi tadah hujan dan lahan kering.

c. Penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang budidaya padi tadah hujan dan lahan kering.

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya tadah hujan dan lahan kering.

Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering teridiri dari :

- Seksi Padi Tadah Hujan

- Seksi Padi Lahan Kering

1) Seksi Padi Tadah Hujan

Seksi Padi Tadah Hujan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi tadah hujan.

Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :

Page 16: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

8 Direktorat Budidaya Serealia

a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang budidaya padi tadah hujan, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data informai bahan penyusunan kebijakan budidaya padi tadah hujan;

- menganalisis data dan informasi bahan penyusunan kebijakan di bidang budidaya padi tadah hujan;

- melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan stake holders;

- menyajikan konsep kebijakan budidaya padi tadah hujan.

b. Melakukan penyiapan bahan kebijakan, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi bahan kebijakan budidaya padi tadah hujan;

- mengolah dan menganalisa data dan informasi kebijakan budidaya padi tadah hujan;

- menyajikan konsep kebijakan budidaya padi tadah hujan.

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman kriteria, dan prosedur yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis dibidang budidaya padi tadah hujan;

- menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur di bidang budidaya padi tadah hujan;

- menyiapkan bahan penyusunan penerapan teknologi di bidang budidaya padi tadah hujan;

- penyiapkan bahan penyususunan pengelelolaan dibidang budidaya padi tadah hujan;

- penyiapkan bahan penyusunan pengembangan di bidang padi tadah hujan.

d. Melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan bimbingan teknis di bidang budidaya padi tadah hujan;

- menyiapkan bahan peningkatan mutu di bidang budidaya padi tadah hujan;

- menyusun data base di bidang budidaya padi tadah hujan;

- menyiapkan bahan pengembangan di bidang budidaya padi tadah hujan berdaya saing dan penguatan kelembagaan.

e. Melakukan penyiapan bahan evaluasi, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan evaluasi di bidang budidaya padi tadah hujan;

- menyiapkan bahan teknis di bidang budidaya padi tadah hujan;

Page 17: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 9

- menyiapkan bahan peningkatan mutu di bidang budidaya padi tadah hujan;

- menyiapkan bahan inventarisasi dan identifikasi di bidang budidaya padi tadah hujan;

- menyiapkan bahan penyusunan analisis pelaporan di bidang budidaya padi tadah hujan.

2) Seksi Padi Lahan Kering

Seksi Padi Lahan Kering mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi lahan kering.

Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :

a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dibidang budidaya padi lahan kering yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi bahan penyusunan kebijakan budidaya padi lahan kering;

- menganalisis data dan informasi bahan penyusunan kebijakan di bidang budidaya padi lahan kering;

- melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan stake holders untuk menyusun kebijakan;

- menyajikan konsep kebijakan budidaya padi lahan kering.

b. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi bahan pelaksanaan kebijakan budidaya padi lahan kering;

- mengolah dan menganalisis data dan informasi pelaksanaan kebijakan budidaya padi lahan kering;

- menyajikan konsep pelaksanaan kebijakan budidaya padi lahan kering.

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan kebijakan teknis di bidang budidaya padi lahan kering;

- menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, di bidang budidaya padi lahan kering;

- menyiapkan bahan teknologi spesifikasi di bidang budidaya padi lahan kering;

- menyiapkan bahan penerapan teknologi di bidang budidaya padi lahan kering;

Page 18: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

10 Direktorat Budidaya Serealia

- menyiapkan bahan pengelolaan di bidang budidaya padi lahan kering.

d. Melakukan penyiapkan bahan bimbingan teknis, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan bimbingan teknis di bidang budidaya padi lahan kering;

- menyiapkan bahan penyusunan uji coba teknologi baru yang meningkatkan produksi secara kualitas dan kuantitas di bidang budidaya padi lahan kering;

- menyiapkan bahan monitoring terhadap perkembangan teknologi di bidang budidaya padi lahan kering;

- menyiapkan bahan konsultasi pola tanam di bidang budidaya padi lahan kering.

e. Melakukan penyiapan bahan evaluasi, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan evaluasi di bidang budidaya padi lahan kering;

- menyiapkan bahan teknis di bidang budidaya pada lahan kering;

- menyiapkan bahan penyusunan inventarisasi dan identifikasi di bidang budidaya pada lahan kering;

- menyiapkan bahan penyusunan analisis terhadap di bidang budidaya padi lahan kering;

- menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil pola tanam di bidang budidaya padi lahan kering.

3. Subdirektorat Jagung

Subdirektorat Jagung mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya jagung. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Jagung, menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi dan

pengembangan budidaya jagung.

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya jagung.

c. Penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya jagung.

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya jagung.

Subdirektorat Jagung terdiri dari :

- Seksi Intensifikasi Jagung

- Seksi Pengembangan Jagung

Page 19: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 11

1) Seksi Intensifikasi Jagung

Seksi Intensifikasi Jagung mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang intensifikasi budidaya jagung.

Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :

a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi budidaya jagung , kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi intensifikasi budidaya jagung;

- menganalisis data dan informasi bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi budidaya jagung;

- menyajikan konsep rancangan kebijakan di bidang intensifikasi budidaya jagung.

b. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi bahan pelaksanaan kebijakan intensifikasi budidaya jagung;

- menganalisisdata dan informasi bahan pelaksanaan kebijakan intensifikasi budidaya agung;

- menyajikan konsep pelaksanaan kebijakan intensifikasi budidaya jagung.

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang intensifikasi budidaya jagung, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi pelaksanaan di bidang intensifikasi budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang intensifikasi budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dibidang intensifikasi budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan kerjasama dengan pihak terkait dalam penerapan di bidang intensifikasi budidaya jagung;

- konsultasi dan koordinasi kelembagaan teknis dengan intansi terkait untuk pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan pengelolaan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan manajemen produksi usaha tani di bidang intensifikasi budidaya jagung.

Page 20: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

12 Direktorat Budidaya Serealia

d. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan pemberian bimbingan teknis di bidang intensifikasi budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan peningkatan mutu di bidang intensifikasi budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan monitoring dan konsultasi pelaksanaan kegiatan di bidang intensifikasi budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan pembinaan dan pemantauan penerapan teknologi di bidang intensifikasi budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan pengelolaan intensifikasi budidaya jagung serta bimbingan penguatan kelembagaan.

e. Melakukan penyiapan bahan evaluasi, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan di bidang intensifikasi budidaya jagung;

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan pengembangan intensifikasi budidaya jagung;

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan peningkatan mutu di bidang intensifikasi budidaya jagung.

2) Seksi Pengembangan Jagung

Seksi Pengembangan Jagung mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan budidaya jagung.

Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :

a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang pengembangan budidaya jagung yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi rencana pengembangan budidaya jagung;

- menganalisis data dan informasi bahan penyusunan kebijakan di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyajikan konsep rancangan kebijakan pengembangan budidaya jagung.

Page 21: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 13

b. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi bahan pelaksanaan kebijakan pengembangan budidaya jagung;

- mengolah dan menganalisis data dan informasi pelaksanaan kebijakan pengembangan budidaya jagung;

- menyajikan konsep pelaksanaan kebijakan pengembangan budidaya jagung.

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang pengembangan budidaya jagung, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkanbahan penyusunan identifikasi dan pengumpulan data serta spesifikasi di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan penerapan teknologi di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan pengelolaan daerah/ lokasi di bidang pengembangan budidaya jagung;

- konsultasi teknis anjuran di bidang pengembangan budidaya jagung.

d. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan pemberian bimbingan teknis di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan identifikasi teknologi pola tanam di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan uji coba teknologi baru untuk meningkatkan produksi secara kualitas dan kuantitas di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan teknologi spesifikasi lokasi yang berhubungan dengan peningkatan pola tanam di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan penyusunan sosialisasi teknologi peningkatan produksi secara kualitas dan kuantitas di bidang pengembangan budidaya jagung.

Page 22: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

14 Direktorat Budidaya Serealia

e. Melakukan penyiapan bahan evaluasi teknis yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan teknis di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan penerapan teknologi baru dan peningkatan indeks pertanaman di bidang pengembangan budidaya jagung;

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan anjuran teknologi yang sesuai dengan daerah / lokasi yang dapat meningkatkan produksi di bidang pengembangan budidaya jagung.

4. Subdirektorat Serealia Lainnya.

Subdirektorat Serealia Lainnya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya serealia lainnya. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Serealia lainnya, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya serealia lainnya.

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya serealia lainnya.

c. Penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya serealia lainnya.

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya serealia lainnya.

Subdirektorat Serealia Lainnya terdiri dari :

- Seksi Intensifikasi Serealia Lainnya

- Seksi Pengembangan Serealia Lainnya

1) Seksi Intensifikasi Serealia Lainnya

Seksi Intensifikasi Serealia Lainnya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya.

Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :

a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya, yang kegiatannya meliputi :

Page 23: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 15

- mengumpulkan data dan informasi intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menganalisis data dan informasi bahan penyusunan kebijakan di intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyajikan konsep pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya;

b. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan, yang kegiatannya meliputi :

- pengumpulan data dan informasi bahan pelaksanaan kebijakan intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menganalisis data dan informasi bahan pelaksanaan kebijakan intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyajikankonsep pelaksanaan kebijakan intensifikasi budidaya serealia lainnya.

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan peningkatan mutu di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan data base di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan pengembangan di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya.

d. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbangan teknis, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan pemberian bimbingan teknis di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan peningkatan mutu di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan penyebarluasan teknologi di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan pembinaan dan pemantauan penerapan teknologi di bidang intensifikasi budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan pengelolaan budidaya serealia lainnya serta bimbingan penguatan kelembagaan.

Page 24: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

16 Direktorat Budidaya Serealia

e. Melakukan penyiapan bahan evaluasi yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan di bidang budidya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan teknis di bidang intensifikasi serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan peningkatan mutu di bidang intensifikasi serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan data base di bidang intensifikasi serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan pengembangan komoditi tanaman serealia lainnya berdaya saing dan jenis unggul.

2) Seksi Pengembangan Serealia Lainnya

Seksi Pengembangan Serealia Lainnya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosdur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya.

Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :

a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebjakan di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkan data dan informasi rencana pengembangan budidaya serealia lainnya;

- menganalisis data dan informasi bahan penyusunan kebijakan di bidang budidaya serealia lainnya;

- menyajikan konsep rancangan kebijakan pengembangan budidaya serealia lainnya.

b. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan, yang kegiatannya meliputi :

- mengumpulkandata dan informasi bahan pelaksanaan kebijakan pengembangan budidaya serealia lainnya;

- mengolah dan menganalisis data dan informasi pelaksanaan kebijakan pengembangan budidaya serealia lainnya;

- menyajikan konsep pelaksanaan kebijakan pengembangan budidaya serealia lainnya.

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya;

Page 25: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 17

- menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan identifikasi dan pengumpulan data serta spesifikasi di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan penerapan teknologi di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan pengelolaan daerah/lokasi di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya.

d. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan penyusunan pemberian bimbingan teknis di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan penyebarluasan teknologi di bidang budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan penyusunan monitoring dibidang pengembangan budidaya serealia lainnya;

- konsultasi pola tanam di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya.

e. Melakukan penyiapan bahan evaluasi, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan teknis di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan inventarisasi dan identifikasi di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya;

- menyiapkan bahan evaluasi penyusunan analisa di bidang pengembangan budidaya serealia lainnya.

5. Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan direktorat.

Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah :

a. Melakukan urusan kepegawaian, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi, pensiun dan kesejahteraan pegawai;

- menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat dan gaji berkala;

Page 26: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

18 Direktorat Budidaya Serealia

- menyiapkan bahan usulan pengurusan Kartu Taspen, ASKES, KARPEG, KARIS/KARSU;

- menyiapkanbahan dan mengevaluasi daftar hadir;

- menyiapkan bahan dan memproses daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3);

- memprosespemberian cuti pegawai dan ijin yang berkaitan dengan kepegawaian;

- menyiapkan bahan penyusunan rencana pengembangan pegawai yang meliputi usulan peserta diklat, ujian dinas, penerimaan penghargaan, tanda jasa dan peningkatan kemampuan dan keterampilan pegawai;

- menyiapkan bahan usulan penyelesaian kasus kepegawaian;

- menyiapkan bahan penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK);

- menyiapkan bahan perubahan status pegawai yang meliputi perkawinan, kelahiran, perceraian dan kematian;

- mengumpulkan data dan mengolah Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

b. Melakukan urusan keuangan direktorat, yang kegiatannya meliputi :

- menyiapkan bahan usulan anggaran;

- menyiapkan bahan daftar gaji dan lembur pegawai;

- menyiapkan bahan laporan tentang kerugian Negara.

c. Melakukan urusan perlengkapan direktorat, yang kegiatannya meluputi :

- menyiapkan bahan rencana kebutuhan barang dan jasa;

- mengelola barang milik/kekayaan negara;

- menyiapkan bahan usulan penghapusan barang-barang dan inventaris milik/kekayaan negara;

- menyiapkan laporan barang triwulan dan tahunan, inventaris barang pada Unit Pemakai Barang (UPB);

- menghimpun, mengolah dan menyajikan data perlengkapan dalam data base Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan (SIMPAP).

d. Melakukan urusan rumah tangga direktorat, yang kegiatannya meliputi :

- melakukan pengaturan penggunaan, dan pembiayaan pemeliharaan kendaraan dinas;

- menyiapkan usulan pemeliharaan gedung kantor, dan halaman/ kebun/taman;

- menyiapkan rencana kebutuhan peralatan kantor dan ATK;

- melakukan pengaturan tata ruang, kebersihan, ketertiban dan keamanan kantor;

Page 27: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 19

- melakukan penyelenggaraan rapat-rapat, penerimaan tamu dan pelayanan tata usaha pimpinan;

- melakukan urusan pengaturan pemakaian listrik, air, telepon dan sarana komunikasi lainnya.

e. Melakukan urusan surat menyurat dan kearsipan direktorat, yang kegiatannya meliputi :

- melakukan urusan surat masuk yang meliputi pengambilan, penerimaan, penyortiran, pengagendaan dan penyampaian surat ke unit kerja yang berwenang;

- melakukan urusan surat keluar baik langsung maupun melalui pos yang meliputi pengagendaan dan pengiriman ke alamat yang dituju;

- melakukan pengiriman dan penerimaan berita melalui email, e-form, telekomunikasi dan faximile;

- melakukan urusan pengetikan dan penggandaan surat, naskah dan dokumen;

- melakukan pengarsipan surat-surat, dokumen dan laporan;

- menyiapkan bahan laporan bidang ketatausahaan.

f. Melaksanakan penyusunan laporan direktorat, yang kegiatannya meliputi:

- mengumpulkan bahan laporan bulanan, tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (LAKIP);

- menyajikan konsep laporan bulanan, tahunan, dan LAKIP.

Page 28: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

20 Direktorat Budidaya Serealia

III. PELAKSANAAN PROGRAM

1. Padi

a. Produksi Padi Tahun 2015

Produksi padi tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 74,99 juta ton GKG atau 102,11% dari target 73,44 juta ton GKG (melampaui target sebesar 1,55 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 4,14 juta ton GKG (5,84%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 4,60 juta ton GKG (6,54%).

Tabel 1. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun 2015

Ket : Tahun 2015 adalah ARAM II

Kenaikan produksi padi tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014

relatif besar, hal ini terjadi karena adanya kenaikan produktivitas sebesar

1,54 ku/ha (3,00%) dan luas panen seluas 380 ribu ha (2,75%).

Terjadinya kenaikan produksi padi tahun 2015 dibandingkan dengan

rerata 5 tahun terakhir dikarenakan adanya peningkatan luas panen

seluas 490 ribu ha (3,58%) dan kenaikan produktivitas sebesar 1,47 ku/ha

(2,86%).

Namun demikian, luas panen padi tahun 2015 belum mencapai target, hal

ini dikarenakan adanya kekeringan pada tahun 2015 akibat pengaruh el-

nino sehingga terjadi mundur tanam dan carry over panen ke tahun 2016.

Peningkatan produksi padi tahun 2015 diperkirakan terjadi di Provinsi

Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Aceh dan Lampung.

Sementara itu ada juga beberapa daerah yang mengalami penurunan

produksi padi tahun 2015 yang relatif besar, yakni di provinsi Jawa Barat

(468 ribu ton GKG), Jambi (103 ribu ton GKG) dan Bali (7 ribu ton GKG).

% Selisih % Selisih % Selisih

Produksi

(000 Ton) 70.39 70.85 73.44 74.99 6.54 4.60 5.84 4.14 102.11 1.55

Luas Panen

(000 Ha) 13.69 13.80 14.29 14.18 3.58 0.49 2.75 0.38 99.23 (0.11)

Produktivitas

(Ku/Ha) 51.42 51.35 51.40 52.89 2.86 1.47 3.00 1.54 102.90 1.49

Target

2015

Realisasi

* 2015Uraian

% Capaian 2015 Thd.

Rerata

2011-2015

ATAP

2014

Target

2015

Rerata

2011 -2015

ATAP

2014

Page 29: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 21

b. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2011-2015

Perkembangan produksi padi selama periode tahun 2011-2015

menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 65,741 juta

ton GKG pada tahun 2011 menjadi 73,445 juta ton GKG tahun 2015 atau

rata-rata tumbuh 3,38% per tahun. Pertumbuhan tersebut disebabkan

oleh kenaikan produktivitas dari 49,80 ku/ha tahun 2011 menjadi 52,89

ku/ha tahun 2015, serta luas panen 13,204 juta ha tahun 2011 menjadi

14,178 juta ha tahun 2015.

Tabel 2. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2011-2015

Grafik 1. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2011-2015

Keterangan: *) Produksi padi tahun 2015 = ARAM II BPS-RI

2. Jagung

a. Produksi Jagung Tahun 2015

Produksi jagung tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI)

mencapai 19,83 juta ton PK atau 97,64% dari target 20,31 juta ton PK

(terdapat kekurangan 0,48 juta ton PK). Apabila dibandingkan dengan

produksi jagung tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,83 juta ton PK

(4,37%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi

kenaikan sebanyak 0,95 juta ton PK (5,03%).

2011 2012 2013 2014 2015*)

1. Target (000 ton) 65,741 67,825 72,064 72,340 73,445

2 Realisasi (000 ton) 65,757 69,056 71,280 70,607 74,992

3. % Capaian 100.02 101.82 98.91 97.60 102.11

No UraianTahun

Page 30: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

22 Direktorat Budidaya Serealia

Tabel 3. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun

2015

% Selisih % Selisih % Selisih

Produksi (000

Ton) 18.88 19.00 20.31 19.83 5.03 0.95 4.37 0.83 97.64 (0.48)

Luas Panen

(000 Ha) 3.87 3.84 4.02 3.86 (0.26) (0.01) 0.52 0.02 96.02 (0.16)

Produktivitas

(Ku/Ha)

48.79 49.54 50.54 51.39 5.34 2.60 3.73 1.85 101.68 0.85

Target

2011-2015 2014 2015Uraian

Rerata 2011

-2015

ATAP

2014

Target

2015

Realisasi*

2015

% Capaian 2015 Thd.

Rerata ATAP

Terjadinya kenaikan produksi jagung tahun 2015 dibandingkan dengan

tahun 2014 dikarenakan adanya kenaikan produktivitas sebesar 1,85

ku/ha (3,73%) dan luas panen seluas 20 ribu ha (0,52%).

Produksi jagung tahun 2015 dibandingkan dengan rerata 5 tahun terakhir

terjadi kenaikan karena adanya kenaikan produktivitas sebesar 2,60 ku/ha

(5,34%). Begitu juga apabila dibandingkan dengan target, terjadi kenaikan

produktivitas sebesar 0,85 ku/ha (101,68%).

b. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011-2015

Perkembangan produksi jagung selama periode tahun 2011-2015

menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 17,64 juta

ton pipilan kering pada tahun 2011 menjadi 19,83 juta ton pipilan kering

tahun 2015 atau rata-rata pertumbuhan 3,10% per tahun. Pertumbuhan

tersebut disebabkan oleh kenaikan produktivitas dari 45,65 ku/ha tahun

2011 menjadi 51,39 ku/ha tahun 2015.

Tabel 4. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011-2015

Ket : *) ARAM II BPS-RI

2011 2012 2013 2014 2015*)

1. Target (000 ton) 22,000 18,862 19,831 19,000 20,314

2 Realisasi (000 ton) 17,643 19,387 18,512 19,127 19,833

3. % Capaian 80.20 102.78 93.35 100.67 97.63

No UraianTahun

Page 31: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 23

Grafik 2. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011-2015

Keterangan: *) Produksi jagung tahun 2015 = ARAM II BPS-RI

3. Kegiatan GP-PTT Pendukung Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015

a. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi Tahun 2015

Fokus utama pencapaian sasaran produksi padi tahun 2015 adalah

peningkatan produktivitas melalui GP-PTT berbasis kawasan dan non

kawasan. Cakupan areal GP-PTT padi seluas 350 ribu ha, terdiri dari:

- GP-PTT padi inbrida kawasan seluas 75.000 ha

- GP-PTT padi inbrida non Kawasan seluas 225.000 ha

- GP-PTT padi hibrida non kawasan seluas 50.000 ha

b. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Jagung Tahun 2015

Fokus utama pencapaian sasaran produksi jagung tahun 2015 adalah

peningkatan produktivitas melalui GP-PTT berbasis kawasan dan non

kawasan. Cakupan GP-PTT jagung seluas 102 ribu ha, terdiri dari:

- GP-PTT jagung kawasan seluas 10.500 ha

- GP-PTT jagung non kawasan seluas 91.500 ha

c. Strategi Pencapaian Sasaran

Strategi pencapaian sasaran produktivitas padi dan jagung tahun 2015

dilakukan melalui: peningkatan penggunaan benih varietas unggul spesifik

lokasi dengan produktivitas tinggi termasuk benih padi hibrida,

peningkatan jumlah populasi tanaman dengan sistem tanam jajar legowo

untuk padi, pemupukan sesuai rekomendasi spesifik lokasi serta

berimbang dengan pemakaian pupuk organik serta pupuk bio-hayati,

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

2011 2012 2013 2014 2015*)

Tahun

Target (000 ton)

Realisasi (000 ton)

Page 32: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

24 Direktorat Budidaya Serealia

pengelolaan pengairan dan perbaikan budidaya lainnya disertai dengan

peningkatan pengawalan, pendampingan, pemantauan dan koordinasi.

d. Sasaran Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015

Pencapaian sasaran produksi padi dan jagung tahun 2015 didukung oleh

kegiatan utama melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman

Terpadu (GP-PTT) berbasis pola kawasan dan non kawasan.

Tabel 5. Realisasi Bansos GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015

Diserap Tidak DiserapDikembalikan

ke Kas Negara

Yang

Dimanfaatkan

Serapan

Bansos

Pemanfaatan

Bansos

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)-(6) (8)=(4):(3) (9)=(7):(3) (10)

1 GP-PTT Padi 350.000 346.834 3.166 528 346.306 99,10 98,94 Berhasil

2 GP-PTT Jagung 102.000 101.500 500 375 101.125 99,51 99,14 Berhasil

No. Kegiatan Sasaran (ha)

Bansos (ha) Persentase (%)Kategori

Realisasi thd

Sasaran

Keterangan: Data dukung berdasarkan laporan daerah

Realisasi bansos GP-PTT padi menunjukan capaian sebesar 346.834 ha

atau mencapai 99,10% dari sasaran dengan realisasi bansos yang

dimanfaatkan sebesar 346.306 ha (98,94%) dari sasaran. Hal ini

dikarenakan ada 528 ha bansos yang sudah diserap dikembalikan lagi ke

kas Negara. Bansos GP-PTT padi yang dikembalikan lagi ke kas negara

terdiri dari :

1) Provinsi Aceh yakni di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 80 ha.

2) Provinsi Sumatera Selatan yakni di Kabupaten Ogan Komering Ilir

besarannya setara dengan luas areal 400 ha.

3) Provinsi Nusa Tenggara Barat yakni di Kabupaten Lombok Barat

sebesar 43 ha.

4) Provinsi Gorontalo yakni di Kabupaten Bone Bolango sebesar 5 ha.

Ada juga bansos GP-PTT padi yang tidak diserap. Bansos GP-PTT padi

yang tidak diserap sebesar 3.166 ha, terdapat di daerah :

1) Provinsi Riau di Kabupaten Pelelawan, besarannya setara dengan

luas areal 224 ha.

2) Provinsi Jambi di Kabupaten Merangin sebesar 100 ha.

3) Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Ogan Ilir besarannya setara

dengan luas areal 252 ha.

4) Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bekasi sebesar 1.000 ha.

5) Provinsi Kalimanatan Barat di Kabupaten Bengkayang sebesar 25 ha.

Page 33: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 25

6) Provinsi Sulawesi Utara di Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar

75 ha.

7) Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Konawe sebesar 25 ha.

8) Provinsi Maluku di Kabuapten Seram Bagian Barat sebesar 314 ha.

9) Provinsi Maluku Utara di Kabupaten Halmahera Timur sebesar 876 ha.

10) Provinsi Papua Barat di Kabupaten Sorong sebesar 275 ha.

Realisasi bansos GP-PTT jagung menunjukan capaian sebesar 101.500

ha atau mencapai 99,51% dari sasaran dengan realisasi bansos yang

dimanfaatkan sebesar 101.125 ha (99,14%) dari sasaran. Hal ini

dikarenakan ada 375 ha bansos yang sudah diserap dikembalikan lagi ke

kas Negara. Bansos GP-PTT jagung yang dikembalikan lagi ke kas

negara terdiri dari :

1) Provinsi Sumatera Selatan, di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar

330 ha

2) Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Kabupaten Lombok Barat sebesar

45 ha.

Ada juga bansos GP-PTT jagung yang tidak diserap. Bansos GP-PTT

jagung yang tidak diserap sebesar 500 ha terdapat di Provinsi Sulawesi

Utara di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Tabel 6. Capaian Tanam GP-PTT Padi dan jagung terhadap Realisasi

Bansos Tahun 2015

DiserapYang

DimanfaatkanSasaran

Bansos

yang

Diserap

Bansos Yang

Dimanfaatkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(5)-(6) (8)=(6):(3) (9)=(6):(4) (10)=(6):(5) (11)=(7):(5) (12)

1 GP-PTT Padi 350,000 346,834 346,306 325,588 20,718 93.03 93.87 94.02 5.98 Berhasil

2 GP-PTT Jagung 102,000 101,500 101,125 97,299 3,826 95.39 95.86 96.22 3.78 Berhasil

Sisa Bansos

Yang Belum

Ditanam (ha)

Kategori

Realisasi

Tanam thd

Sasaran

Realisasi

Tanam

(ha)

% Capaian Tanam terhadap% Bansos

yang Belum

Ditanam

Sasaran

(ha)

Realisasi Bansos (ha)

No. Kegiatan

Keterangan: Data dukung berdasarkan laporan daerah

Realisasi tanam GP-PTT padi mencapai 325.588 ha (93,03%) dari

sasaran, namun bila dibandingkan dengan realisasi bansos yang

dimanfaatkan maka realisasi tanam GP-PTT padi mencapai 94,02%.

Dengan demikian masih ada sisa bansos sebesar 20.718 ha (5,98%)

yang belum ditanam pada tahun 2015. Sisa bansos yang belum ditanam

pada tahun 2015 direncanakan tanam pada awal tahun 2016.

Page 34: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

26 Direktorat Budidaya Serealia

Realisasi tanam GP-PTT jagung mencapai 97.299 ha (95,39%) dari

sasaran, namun bila dibandingkan dengan realisasi bansos yang jagung

mencapai 96,22%. Dengan demikian masih ada sisa bansos sebesar

3.826 ha (3,78%) yang belum ditanam pada tahun 2015. Sisa bansos

yang belum ditanam pada tahun 2015 direncanakan tanam pada awal

tahun 2016.

Belum optimalnya pelaksanaan GP-PTT padi dan jagung tahun 2015

diantaranya disebabkan oleh:

- Adanya calon petani dan calon lokasi pelaksana kegiatan GP-PTT

yang mengalami perubahan karena adanya overlaping dengan

kegiatan lain sehingga terjadi perubahan jadwal tanam.

- Adanya musim kering yang berkepanjangan akibat pengaruh El-Nino

sehingga jadwal tanam GP-PTT mengalami mundur tanam, bahkan

ada yang mundur tanam ke tahun 2016 untuk mengurangi resiko

kegagalan.

Capaian produktivitas GP-PTT padi tahun 2015 sebesar 64,53 ku/ha,

apabila dibandingkan dengan target Penetapan Kinerja Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi

mencapai 125,54%, GP-PTT jagung mencapai 125,88%. Apabila

dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 122,36%, dan

produktivitas GP-PTT jagung mencapai 123,12%. Apabila dibandingkan

dengan target 65,00 ku/ha, produktivitas GP-PTT padi mencapai 99,28%,

produktivitas GP-PTT jagung mencapai 106,03% dari target 60,00 ku/ha.

Tabel 7. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015

PK Renstra*) GP-PTTRealisasi

thd PK

Realisasi

thd

Renstra

Realisasi

thd

Target

GP-PTT

GP-PTT Padi: 64.53 125.54 122.36 99.28 Berhasil

- Padi Inbrida Kawasan 63.11 122.78 119.66 97.09 Berhasil

- Padi Inbrida Non Kawasan 61.62 119.88 116.84 94.81 Berhasil

- Padi Hibrida Non Kawasan 77.60 150.97 147.14 119.39 Sangat Berhasil

GP-PTT Jagung: 63.62 125.88 123.12 106.03 Sangat Berhasil

- Jagung Hibrida Kawasan 70.87 140.22 137.15 118.11 Sangat Berhasil

- Jagung Hibrida Non Kawasan 62.70 124.06 121.35 104.50 Sangat Berhasil

Kategori

Realisasi thd

Target GP-PTT

Capaian (%)Target (ku/ha)

52.74 65.00

Sasaran Program Indikator Kinerja Kegiatan

50.54 51.67 60.00

Realisasi

(ku/ha)

Meningkatkan

produksi tanaman

pangan

Tercapainya

Produktivitas

Padi

(GKG)

Jagung

(PK)

51.40

Keterangan: *) Target Renstra Ditjen Tanaman Pangan, Tahun 2015. **) Data dukung berdasarkan laporan daerah

Page 35: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 27

Apabila dirinci menurut kawasan dan komoditi, capaian produktivitas GP-

PTT padi inbrida kawasan bila dibandingkan dengan target Penetapan

Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 mencapai

122,78%, padi inbrida non kawasan mencapai 119,88%, dan padi hibrida

non kawasan mencapai 150,97%. Apabila dibandingkan dengan Rencana

Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas

padi inbrida kawasan mencapai 119,66%, padi inbrida non kawasan

mencapai 116,84%, dan padi hibrida non kawasan mencapai 147,14%.

Apabila dibandingkan dengan target maka produktivitas GP-PTT padi

inbrida kawasan mencapai 97,09%, padi inbrida non kawasan mencapai

94,81%, dan padi hibrida non kawasan mencapai 119,39%.

Sementara untuk jagung, capaian produktivitas GP-PTT jagung kawasan

bila dibandingkan dengan target Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan tahun 2015 mencapai 140,22%, dan jagung non

kawasan mencapai 124,06%. Apabila dibandingkan dengan Rencana

Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas

jagung kawasan mencapai 137,15%, dan jagung non kawasan mencapai

121,35%. Apabila dibandingkan dengan target maka produktivitas GP-

PTT jagung kawasan mencapai 118,11%, dan jagung non kawasan

mencapai 104,50%.

Tabel 8. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015

terhadap Produktivitas Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) dan Lima

Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015)

ku/ha

GKG(%)

ku/ha

GKG(%)

Padi (GKG) 51,35 51,38 64,53 13,18 25,67 13,15 25,59

Jagung (PK) 49,54 48,80 63,62 14,08 28,42 14,82 30,36

Sasaran Program Indikator Kinerja

Meningkatkan produksi

tanaman pangan

Tercapainya

Produktivitas

Produktivitas (ku/ha) Peningkatan Produktivitas Terhadap

Tahun Sebelumnya

(ATAP 2014)

Rerata 5 Tahun

TerakhirTahun

Sebelumnya

(ATAP 2014)

Rerata 5

Tahun

Terakhir

Realisasi GP-

PTT

Produktivitas GP-PTT padi tahun 2015 jika dibandingkan dengan

produktivitas padi tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 13,18 ku/ha

(25,67%), sedangkan GP-PTT jagung mengalami peningkatan sebesar 14,08

ku/ha (28,42%). Bila dibandingkan dengan rerata produktivitas padi lima

tahun terakhir (tahun 2011-2015), produktivitas GP-PTT padi tahun 2015

mengalami peningkatan sebesar 13,15 ku/ha (25,59%), sedangkan GP-PTT

jagung mengalami peningkatan sebesar 14,82 ku/ha (30,36%). Dengan

Page 36: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

28 Direktorat Budidaya Serealia

demikian, apabila mengacu pada kriteria ukuran keberhasilan sasaran

kinerja, capaian produktivitas GP-PTT padi dan jagung tahun 2015.

Tabel 9. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi terhadap Target Penetapan

Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

Padi Inbrida

Non Kawasan

Produktivitas Sasaran GP-PTT Padi (PK Direktorat Serealia) > 10.00 5.00 > 7.50

Produktivitas Padi ATAP 2014 51.35 51.35 51.35

Produktivitas Realisasi GP-PTT Padi 63.11 61.62 77.60

Selisih Capaian Produktivitas Realisasi GP-PTT thd ATAP 2014 11.76 10.27 26.25

Selisih Capaian Produktivitas Realisasi terhadap Sasaran GP-PTT (PK Direktorat Serealia) 1.76 5.27 18.75

Uraian

Produktivitas (ku/ha)

Padi Inbrida

Kawasan

Hibrida Non

Kawasan

Apabila dibandingkan dengan produktivitas padi nasional tahun sebelumnya

yakni tahun 2014 (ATAP 2014, BPS) maka produktivitas GP-PTT padi inbrida

kawasan meningkat 11,76 ku/ha, padi inbrida non kawasan meningkat 10,27

ku/ha dan padi hibrida non kawasan meningkat 26,25 ku/ha. Apabila capaian

produktivitas GP-PTT padi tersebut dibandingkan dengan Target Penetapan

Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015 maka GP-PTT padi inbrida baik

kawasan maupaun non kawasan serta GP-PTT padi hibrida kawasan

produktivitasnya melebihi sasaran dengan angka kelebihan produktivitas

masing-masing sebesar 1,76 ku/ha, 5,27 ku/ha dan 18,75 ku/ha.

Sementara untuk jagung, apabila dibandingkan dengan produktivitas jagung

nasional tahun sebelumnya yakni tahun 2014 (ATAP 2014, BPS) maka

produktivitas GP-PTT jagung kawasan meningkat 21,33 ku/ha dan jagung

non kawasan meningkat 13,16 ku/ha. Apabila capaian produktivitas GP-PTT

jagung tersebut dibandingkan dengan Target Penetapan Kinerja Direktorat

Serealia Tahun 2015 maka GP-PTT jagung kawasan maupaun non kawasan

produktivitasnya melebihi sasaran dengan angka kelebihan produktivitas

masing-masing sebesar 11,33 ku/ha dan 8,16 ku/ha.

Page 37: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 29

Tabel 10. Capaian Produktivitas GP-PTT Jagung terhadap Target Penetapan

Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015

Jagung Non

Kawasan

Produktivitas Sasaran GP-PTT Jagung (PK Direktorat Serealia) > 10,00 5,00

Produktivitas Jagung ATAP 2014 49,54 49,54

Produktivitas Realisasi GP-PTT Jagung 70,87 62,70

Selisih Capaian Produktivitas Realisasi GP-PTT thd ATAP 2014 21,33 13,16

Selisih Capaian Produktivitas Realisasi terhadap Sasaran GP-PTT (PK Direktorat Serealia) 11,33 8,16

Uraian Jagung

Kawasan

Produktivitas (ku/ha)

4. Serealia Lainnya

Tanaman serealia lain khususnya sorgum mempunyai keunggulan komparatif

yaitu tahan kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi sumber

air terbatas, selain itu juga kaya akan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dan

dikonsumsi dalam bentuk nasi atau bubur maupun diolah menjadi tepung

sebagai bahan baku pembuatan aneka makanan. Tanaman sorgum

mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia terutama dalam

memanfaatkan lahan kering maupun lahan marginal yang potensi lahannya

masih cukup luas. Diharapkan melalui dukungan APBN tahun 2015 .

Pelaksanaan kegiatan Serealia lain tahun 2015, difokuskan melalui

pengembangan Pengusaha Swasta, swadaya petani dan pengusaha lokal

untuk kegiatan dem farm diharapkan melalui dana APBD I maupun APBD II.

Program pengembangan serealia lain (sorgum, gandum, jewawut dan hotong)

tahun 2015 dilaksanakan dalam rangka mendukung diversifikasi pangan,

didalam upaya pengembangan konsumsi beras 5% selama 5 tahun sehingga

diharapkan dapat mengurangi tekanan permintaan akan beras sebagai

makanan pokok serta memanfaatkan lahan-lahan yang belum diusahakan

(lahan marginal) dan lahan yang diusahakan tetapi tanaman lain tidak dapat

tumbuh dengan baik karena terbatasnya air.

Untuk mendukung keberhasilan pengembangan komoditas serealia lain

diperlukan dukungan seluruh instansi terkait baik pusat maupun daerah

mengingat komoditas ini masih belum berkembang secara maksimal di

lapangan.

Dalam upaya pengembangan komoditas serealia lain, pada tahun 2015 telah

dilakukan upaya – upaya antara lain:

Page 38: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

30 Direktorat Budidaya Serealia

a. Upaya Ekstensifikasi dan sosialisasi pada daerah baru

Peluang pengembangan komoditas serealia lain diupayakan pada

daerah–daerah bukaan baru, lahan kering maupun lahan marginal yang

dilakukan oleh pemerintah, pengusaha swasta, maupun petani lokal.

b. Pembinaan dan Pengembangan Daerah Sentra

Pembinaan dan Pengembangan daerah sentra dilakukan di lahan milik

petani, yang sudah terbiasa melakukan budidaya komoditas serealia lain

secara baik. Upaya pengembangan ini dilakukan dengan meningkatkan

perluasan areal tanam menuju usahatani yang memenuhi skala

ekonomi.Selain Khusus untuk daerah sentra seperti provinsi Nusa

Tenggara Timur, provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, provinsi

Sulawesi Selatan, provinsi Nusa Tenggara Barat adalah merupakan salah

satu daerah sumber penangkaran benih yang perlu ditingkatkan.

Kegiatan yang dikembangkan dalam subsistem budidaya dalam sentra

produksi perlu dipadukan dengan subsistem lainnya seperti penyediaan

benih oleh Balitser Maros pengelolaan kelompok tani di pedesaan,

pemasaran oleh Bogasari dan lain–lain sehingga tercipta keterpaduan dan

keharmonisan pengembangan agribisnis secara utuh di tingkat petani.

c. Penguatan kelembagaan

Strategi pengembangan komoditas serealia lain melalui penguatan

kelembagaan yang meliputi kegiatan fasilitasi pertemuan kemitraan

dengan:

- Kelompok tani / Gapoktan

- Penangkar benih (BPSB), diupayakan dilakukan oleh pengusaha swasta

untuk mendukung salah satu usaha dalam pengembangan komoditas

serealia lain yaitu penyediaan benih yang terbatas sehingga perlu

adanya pemberdayaan penangkar benih melalui dukungan dana APBD

dan kemitraan usaha untuk penyiapan kebutuhan benih

- Peran Asosiasi pengguna tepung seperti PT. Bogasari, pengusaha lokal

dan pemerhati sorgum perlu ditingkatkan untuk mendukung

pengembangan serealia lain dan terwujudnya diversifikasi pangan

- Peningkatan pengembangan Budidaya, pengolahan dan pemasaran

seperti PT. Batan Teknologi (Persero) dan PT. I – Pasar.

- Pembiayaan usaha tani melalui KKPE serta kemitraan dengan

stakeholder dilakukan seoptimal mungkin untuk mendukung

keberhasilan pengembangan komoditas serealia lain.

Adapun skenario pengembangan komoditas serealia lain tahun 2015 dapat

dilihat dalam tabel berikut :

Page 39: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 31

Tabel 11. Pengembangan Komoditas Serealia Lain Tahun 2015

No Komoditas Pengembangan

(Ha)

Kemitraan

(Ha)

Swadaya

Masyarakat

(Ha)

Revolving

APBN (Ha)

Total

(Ha)

1 Gandum 200 - - 15 215

2 Sorgum 1.050 - 1.565 - 2,615

3 Hotong 30 - 20 - 50

4 Jewawut 30 - 30 - 60

Catatan :*BUMN

Upaya pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :

a. Areal Pengembangan

Areal pengembangan merupakan upaya pengembangan usahatani yang

memenuhi skala ekonomi sehingga memungkinkan tumbuh dan

berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berkelanjutan.Areal

pengembangan ini dikembangkan dalam subsistem usahatani on-farm

yang dipadukan dengan subsistem lainnya, terutama subsistem hilir yakni

pasca panen, pemasaran dan kemitraan. Sejak tahun 2013 melalui Dem

Area dana sumber APBN sudah ditiadakan diharapkan dana dari APBD I

maupun APBD II, Swadaya dan swastauntuk tahun 2015 diharapkan dapat

melaksanakan penanaman komoditas serealia lain kembali sehingga dapat

menjadi areal pengembangan, sehingga pertanaman tidak terputus

(berkelanjutan)

b. Swadaya Petani

Peningkatan produksi komoditas serealia lain gandum dan sorgum terus

meningkat sejalan dengan meningkatnya permintaan khususnya dengan

adanya perubahan iklim global mengakibatkan sistim pola tanam gandum

di Amerika dan Eropa menurun, sehingga harga gandum di pasaran dunia

meningkat. Oleh karena itu peran petani Indonesia berpeluang besar untuk

meningkatkan produksinya. Dengan demikian akan meningkatkan daya

tarik petani untuk menanam secara swadaya. Demikian juga komoditas

hotong dan jewawut telah dibudidayakan secara intensif dibeberapa daerah

dan sudah menjadi konsumsi pangan lokal dan meningkat dari tahun

ketahun seperti komoditas hotong sudah lama dikenal dan dibudidayakan

di Pulau Buru, Maluku dan menjadi sumber karbohidrat alternatif. Jewawut

di provinsi Sulawesi Barat merupakan komoditas strategis kawasan lahan

kering beriklim kering untuk mendukung ketahanan pangan lokal.

Page 40: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

32 Direktorat Budidaya Serealia

Tabel 12. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi

Komoditas Serealia Lain Tahun 2015

No Komoditas

L.Tanam L. Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton)

1 Sorgum 2.615 2.600 30.00 7.800

2 Gandum 215 200 20,00 400

3 Hotong 50 50 10.00 50

4 Jewawut 60 60 10.00 60

Tabel 13. Pelaksanaan Pengembangan Serealia Lain Melalui Swadaya Petani dan APBN I dan II Tahun 2015

GANDUM SORGUM HOTONG

1 Jabar Bandung Bojongsari Pamempeuk 50 APBD, Swadaya

Subang 60 Swadaya

Sukabumi 20 Swadaya

Garut 10 Swadaya

2 Jateng Semarang Getasan 10 Swadaya

Salatiga 20 UKSW

Wonogiri Eromoko Mojopuro 60 APBD, Swadaya

Purbalingga Kaligondang Arenan 10 Swadaya

Banjarnegara Batur Sumber Rejo 20 APBD, Swadaya

Wanayasa Sibebek 20 APBD, Swadaya

Kalibening 10

Demak 10 APBD I

3 Jatim Lamongan Babat Keongan 510 APBD, Swadaya

Pasuruan Tosari Ngadiwono 20 100 APBD, Swadaya

Probolinggo Sukapuro Wonokerto 5 10 APBD, Swadaya

Sampang Sresek 50 APBD, Swadaya

Banyuwangi 200 BUMN

4 DI. Yogya Bantul 210 APBD, Swasta

Gn. Kidul Wonosari 310 APBD, Swadaya

5 Sulsel Maros 5 20 APBD

Gowa 20 20 APBD

Bone 10 APBD

Sidrap 10 APBD

Enrekang 50 APBD, Swasta

Pangkep 10 APBD

Tn. Toraja 20 Swasta

5 DI.Yogya Bantul 40 APBN+APBD

Gn. Kidul 215 APBD, Swadaya

50 Kemen BUMN

6 Kalteng Bariito Timur 20 APBD

7 NTB Bima 65 APBD, Swadaya

Dompu 110 APBD, Swasta

Sumbawa 250 APBD

8 NTT TTS 5 APBD II

Belu 100 Swasa

Rotendao 10 APBD

Swasta

APBD II

12 Maluku Buru 50 APBD II

13 Sulbar Mamuju 60 Kemen BUMN

215 2,615 110 JUMLAH

NO PROVINSI KABUPATEN SUMBER DANADEM FARM (Ha)

KECAMATANDESA /

NAGARI

Page 41: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 33

5. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut 1) Permasalah Utama Dalam Peningkatan Produksi Tahun 2015

a. Padi

- Kelangkaan pupuk bersubsidi di Lini IV

- Musim Kemarau (April-Agustus 2015) di beberapa wilayah terjadi

serangan OPT, banjir, dan Kekeringan;

- Musim Hujan 2014/2015 (Oktober Maret) di beberapa wilayah terjadi

serangan OPT, banjir, dan Kekeringan seluas 40.627 ha (0,50% dari

luas tanam 8.186.545 ha;

- Keterlambatan olah tanah dan tanam akibat kekurangan tenaga

kerja;

- Adanya kerusakan jaringan irigasi di beberapa provinsi,

- Penyaluran pupuk bersubsidi cenderung kurang di beberapa provinsi

karena terjadi peningkatan luas tanam pada bulan Mei

- Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan subsidi benih antara lain

: 1) pelaksana PSO subsidi benih (PT SHS) kurang mampu

menyediakan benih sesuai dengan kebutuhan petani baik dari segi

waktu maupun varietas, 2) varietas benih yang disediakan kurang

diminati oleh petani khususnya jagung hibrida, 3) sebagian petani

kurang berminat membeli benih bersubsidi karena sudah terbiasa

bantuan benih gratis.

- Alih fungsi lahan pangan di beberapa wilayah

- Lemahnya SDM (Sumber Daya Manusia) pertanian ditingkat

Kabupaten/Kota

b. Jagung

- Penurunan luas panen dibeberapa provinsi sentra Jagung

- Adanya panen muda jagung, terutama di Provinsi Jawa Barat dan

Kalimantan Barat

- Terjadinya alih komoditas

- Kesulitan mendapatkan pupuk

- Terjadinya pergeseran jadwal tanam

c. GP-PTT Padi dan Jagung

- Adanya musim kering yang berkepanjangan akibat pengaruh El-Nino

sehingga jadwal tanam GP-PTT mengalami mundur tanam, bahkan

ada yang mundur tanam ke tahun 2016 untuk mengurangi resiko

kegagalan.

- Adanya calon petani dan calon lokasi pelaksana kegiatan GP-PTT

yang mengalami perubahan karena adanya overlaping dengan

kegiatan lain sehingga terjadi perubahan jadwal tanam.

Page 42: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

34 Direktorat Budidaya Serealia

- Adanya daerah yang tidak dapat melaksanakan GP-PTT sehingga

bansos tidak diserap.

d. Gandum, Sorgum, Hotong dan Jewawut

- Terbatasnya ketersediaan benih gandum bermutul

- Kalah bersaing dari segi ekonomis apabila dibandingkan dengan

komoditas sayuran.

- Teknik penyimpanan benih belum memadai.

- Masyarakat / petani banyak masih belum mengenal tanaman sorgum

mulai dari teknologi Budidaya sampai dengan pengelolahan hasil.

- Usaha budidaya sorgum masih dianggap tidak menguntungkan

karena masih kalah bersaing dengan komiditi pertanian lainnya

(jagung, kacang2an, sayuran dan ubi kayu).

- Masih terbatasnya benih yang berkualitas / bersertifikat.

- Pemasaran hasil panen sorgum masih sangat terbatas.

- Kurangnya minat petani untuk menanam gandum, ini terlihat dari bila

ada bantuan benih, saprodi, dan lain-lain petani baru menanam

gandum.

- Tidak ada jaminan pasar seperti komoditi lain yang langsung dapat

diuangkan dan harga jual rendah sekali hanya Rp. 2.500,- /kg,

- Pengetahuan tentang budidaya gandum masih kurang, dan

pengawalan teknologi oleh petugas di lapangan masih terfokus pada

PJK (padi, jagung, kedelai).

- Benih unggul tidak tersedia, petani biasanya menggunakan benih

turunan harganya Rp 15.000/kg, kebutuhan 75 kg/ha (Rp

1.125.000/ha)

- Alat atau mesin pengolahan/pengolahan jasa alsintan hasil belum

tersedia.

2) Upaya Dalam Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Serealia

Lainnya Tahun 2015

a. Padi

- Pengamanan pertanaman dari kekeringan dan serangan OPT,

- Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait serta melakukan

monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap perkembangan luas

serangan OPT, banjir dan kekeringan,

- Penyerahan Cadangan Benih Nasional (CBN)

- Percepatan panen, olah tanah dan tanam terutama di daerah irigasi

teknis dengan mengoptimalkan alsin yang ada, dan bekerjasama

dengan TNI,

Page 43: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 35

- Penanaman padi varietas genjah, toleran kekeringan (kurang air),

untuk wilayah yang kurang terjamin air irigasinya (rawan kekeringan)

pada musim kemarau,

- Penerapan teknologi irigasi berselang (intermiten),

- Mobilisasi pompa air untuk pemanfaatan air tanah di daerah yang

memungkinkan untuk peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan

daerah rawan kekeringan,

- Perluasan areal tanam dengan memanfaatkan lahan sawah hasil

cetak baru, lahan rawa/lebak dengan varietas unggul baru

produktivitas tinggi (terutama di Kalimantan Selatan dan Sumatera

Selatan).

b. Jagung

- Pemanfaatan/Optimalisasi lahan sawah setelah tanam padi

- Perluasan areal tanam di wilayah lahan rawa/lebak dan pasang surut

dengan varietas unggul baru produktivitas tinggi (terutama di

Sumatera dan Kalimantan).

- Percepatan pelaksanaan perluasan areal tanam dan intensifikasi

terutama di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi

Tengah, Jawa Timur (Madura), Aceh, NTT dan NTB.

a) Melalui kerjasama dengan pemerintah daerah (APBD)

b) Mendorong investasi Swasta

- Pengamanan pertanaman dari kekeringan dan serangan OPT.

c. GP-PTT Padi dan Jagung

- Menjadwal ulang kegiatan GP-PTT padi dan jagung untuk

menguranmanfgi dampak dari kekeringan, namun tetap

mengoptimalkan pertanaman GP-PTT pada tahun 2015 dengan

berpedoman pada surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No.

1155/RC.230/C/11/2015 tanggal 30 November 2015 tentang

Pemanfaatan Anggaran Bansos Transfer Uang dan Transfer Barang

Tahun anggaran 2015 yang ditujukan kepada Kepala Dinas

Pertanian seluruh Indonesia.

- Bila masih memungkinkan maka mencari CPCL pengganti dan

melakukan revisi CPCL bilamana CPCL overlaping dengan kegiatan

lain sebagaimana surat Direktur Budidaya Serealia No.

293/RC.210/C3.6/09/2015 tanggal 9 September 2015 tentang

Optimalisasi Anggaran Kegiatan GP-PTT 2015 yang ditujukan

kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Pelaksana Kegiatan GP-

PTT Padi dan Jagung tahun 2015.

Page 44: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

36 Direktorat Budidaya Serealia

- Melakukan percepatan tanam pada musim tanam MH 2015/2016

untuk mengoptimalkan pertanaman pada tahun 2015 yang tertunda

karena dampak kemarau sebagaimana arahan Menteri Pertanian RI

melalui surat Menteri Pertanian RI No. 4895/TP.010/A/12/2015

tanggal 10 Desember 2015 yang ditujukan kepada Bupati/Walikota

Wilayah UPSUS Padi Jagung dan Kedelai serta kepada Kepala

Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten dan Kota se Indonesia tentang

gerakan percepatan tanam serentak seluruh Indonesia dan surat

Menteri Pertanian RI No. 4896/TP.010/A/12/2015 tanggal 10

Desember 2015 yang ditujukan kepada Kepala Badan Pelaksana

Penyuluhan (Bapeluh) tentang gerakan penyuluh mendukung

percepatan tanam serentak seluruh Indonesia.

d. Gandum, Sorgum, Hotong dan Jewawut

- Upaya ekstensifikasi (sosialisasi pada daerah baru)

Peluang pengembangan komoditas serealia lain diupayakan pada

daerah-daerah bukaan baru yang dilakukan melalui kegiatan

identifikasi wilayah, dan sosialisasi pemasyarakatan komoditas

serealia lain.

- Pengembangan daerah binaan dilakukan di lahan milik petani, yang

sudah terbiasa melakukan budidaya komoditas serealia lain secara

baik. Upaya pengembangan ini dilakukan dengan meningkatkan

perluasan areal tanam menuju usahatani yang memenuhi skala

ekonomi. Selain itu perlu adanya pengawalan areal tanam seluas

30%, sebagai upaya mempersiapkan produksi benih untuk

pertanaman tahun berikutnya oleh BPSB, BPTP, BALITSEREAL dan

Perguruan Tinggi setempat, atau penyiapan benih melalui dukungan

APBD Provinsi dan Kabupaten.

- Pengembangan sentra produksi merupakan upaya pengembangan

usahatani yang memenuhi skala ekonomi sehingga memungkinkan

tumbuh dan berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang

berkelanjutan. Pengembangan sentra produksi ini dilakukan dengan

pendekatan :

a) Pengembangan sentra produksi berskala ekonomis berbasis

Kabupaten andalan.

b) Pemantapan peran kelembagaan dalam rangka penguatan modal

usaha.

c) Kegiatan yang dikembangkan dalam Subsistem Budidaya dalam

sentra produksi perlu dipadukan dengan Subsistem lainnya

Page 45: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 37

seperti penyediaan infrastruktur, pengelolaan industri pedesaan,

pemasaran dan lain–lain sehingga tercipta keterpaduan dan

keharmonisan pengembangan Agribisnis secara utuh

d) Penguatan kelembagaan

- Strategi Pengembangan Komoditas Serealia lain melalui Penguatan

Kelembagaan yang meliputi :

a) Kelompok tani / Gapoktan

b) Penangkar Benih, salah satu kendala dalam pengembangan komoditas serealia lain yaitu penyediaan benih yang terbatas sehingga perlu adanya pemberdayaan Penangkar Benih melalui dukungan dana APBD dan Kemitraan usaha untuk penyiapan kebutuhan benih

c) Asosiasi Pengguna Tepung

d) Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran

e) Pembiayaan Usaha Tani melalui KUR serta Kemitraan dengan stakeholder dilakukan seoptimal mungkin untuk mendukung keberhasilan Pengembangan Komoditas Serealia Lain.

Page 46: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

38 Direktorat Budidaya Serealia

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Dialog Pimpinan dan FGD Serealia

Dialog antara Menteri Pertanian dengan 101 Bupati dalam rangka

pengembangan jagung mendukung pencapaian swasembada jagung

dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2015 di Gedung-F Kantor Kementerian

Pertanian. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPR-RI, TNI,

perwakilan dari Dewan Jagung Nasional, Gabungan Pengusaha Makanan

Ternak (GPMT), Direksi PT. Perhutani dan Inhutani serta Instansi terkait

lainnya yang terkait dalam pengembangan jagung di Indonesia. Beberapa

kesimpulan dari hasil dialog yang dapat dilaporkan adalah sebagi berikut :

a. Komitmen Bupati

Para Bupati berkomitmen akan mendukung program pemerintah pusat

dalam hal pengembangan jagung nasional dan optimis dapat

melaksanakan kegiatan pengembangan jagung tahun 2015 melalui dana

APBN yang telah dialokasikan ke setiap kabupaten.

b. Permasalahan Pengembangan Jagung di Daerah

Sejumlah Bupati telah menyampaikan sejumlah kendala dan

permasalahan yang perlu mendapat perhatian yaitu antara lain:

- Pemasaran Hasil. Bagi sejumlah daerah, masih terbuka luas potensi

untuk penanaman jagung. Masyarakat juga relatif mudah digerakkan

untuk penanaman jagung secara luas. Namun, ketiadaan jaminan

pemasaran menjadi kendala pengembangan. Bupati menginginkan

Menteri Pertanian dapat memberikan jaminan pemasaran hasil panen

jagung pada tingkat harga yang menguntungkan petani sehingga

petani termotivasi untuk melakukan perluasan tanaman jagung.

- Ketersediaan Pupuk. Sampai saat ini sejumlah daerah masih

mengalami kendala mendapatkan pupuk bersubsidi tepat waktu, tepat

jumlah dan tepat jenis. Sehingga, sebagian pertanaman mengalami

keterlambatan pemupukan sehingga pertumbuhan tanaman kurang

optimal. Terkait dengan hal ini Bupati mengusulkan dilakukan

pembenahan rantai pasok sistem distribusi pupuk bersubsidi termasuk

penyediaan gudang di kabupaten.

- Mekanisasi Agribisnis Jagung. Sejumlah Bupati menyampaikan

bahwa potensi pengembangan jagung di daerahnya masih terbuka

luas. Antara lain, masih terdapat lahan yang belum ditanami serta

curah hujan yang cukup memadai untuk mendukung perluasan areal

tanam jagung maupun peningkatan intensitas pertanaman. Namun,

upaya pengembangan areal tanam jagung terkendala oleh

Page 47: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 39

keterbatasan tenaga kerja khususnya pada waktu olah tanah, tanam

dan panen. Bupati mengusulkan agar Menteri Pertanian dapat

melakukan percepatan mekanisasi pertanian untuk mendukung

pengembangan luas tanam jagung.

- Potensi perluasan areal tanam jagung. Sejumlah Bupati

menyampaikan bahwa di wilayahnya masih memiliki potensi untuk

pengembangan areal tanam jagung, khususnya melalui pemanfaatan

lahan-lahan tidur (belum dimanfaatkan) serta lahan di kawasan hutan

dan perkebunan. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi lahan

tersebut Bupati mengusulkan Kementerian Pertanian melanjutkan

program bantuan sarana produksi (benih dan pupuk).

- Pengendalian impor dikaitkan dengan jadwal panen. Sejumlah

Bupati mengusulkan agar dapat dilakukan pengendalian impor jagung

oleh pemerintah yaitu pada musim panen industri tidak diberikan ijin

pemasukan barang (impor) tetapi didorong untuk mengoptimalkan

pembelian dari produksi dalam negeri.

- Sistem Informasi Harga jagung. Sejumlah Bupati mengusulkan agar

industri pakan ternak mengumumkan harga pembelian jagung secara

transparan dan terbuka. Misalnya, industri bisa memasang infomasi

harga pembelian harian/mingguan di pintu gerbang pabrik sehingga

petani, dan/atau pedagang perantara bisa memperkirakan harga

pembelian yang layak.

c. Komitmen Menteri Pertanian

Dalam pertemuan ini, Menteri Pertanian menyampaikan terima kasih

kepada para Bupati dan pemangku kepentingan lain yang mendukung

program swasembada jagung. Menteri Pertanian akan memberikan

dukungan antara lain :

- Dukungan program dan anggaran. Alokasi anggaran pengembangan

jagung akan ditingkatkan dengan menitikberatkan pada upaya

perluasan areal tanam, peningkatan produktivitas dan pasca panen.

Terkait hal ini, pemerintah akan menyediakan bantuan benih dan

bantuan peralatan pasca panen

- Jaminan Harga dan Pasar. Untuk menjaga gairah petani menanam

jagung, Menteri Pertanian mengusulkan kepada Presiden agar Perum

Bulog ditugasi untuk menyerap jagung hasil petani dan pemerintah

menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung.

- Pengendalian Impor. Untuk menjaga stabilitas harga jagung

khususnya pada saat musim panen, pemerintah akan mengatur dan

mengendalikan impor jagung. Impor jagung akan dikelola sehingga

tidak mengganggu pasar dalam negeri namun tidak merugikan industri

peternakan unggas.

Page 48: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

40 Direktorat Budidaya Serealia

d. Komitmen Pemangku Kepentingan Lain

- Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) menyatakan

komitmen bahwa pabrik pakan lebih memilih jagung produk lokal

dibandingkan jagung impor karena jagung lokal lebih segar dari pada

jagung impor. GPMT berkomitmen akan menyerap semua produksi

petani. Jika ada kesulitan menjual jagung, ketua GPMT siap dihubungi

untuk menyelesaikan masalah pemasaran. Saat ini GPMT justru

kesulitan mendapatkan jagung dalam negeri dan baru mampu

menyerap 20 – 22% dari produksi jagung nasional.

- Ketua Komisi IV DPR RI sangat mendukung kebijakan Menteri

Pertanian dan menyarankan agar menggunakan dana talangan dalam

pengembangan jagung nasional apabila APBN tidak dapat membiayai

program pengembangan jagung.

2. Gerakan Panen dan Tanam

a. Gerakan Panen

1) Kabupaten Indramayu

Gerakan panen dengan Menteri Pertanian pada 11 Maret 2015 di

Desa Sukamelang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu Provinsi

Jawa Barat. Acara panen dihadiri oleh Menteri Pertanian, Gubernur

Jawa Barat, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA),

Winarno Tohir; beberapa anggota DPR RI; dan Kepala Badan

Karantina Pertanian Kementan Banun Harpini selaku penanggung

jawab program Upaya Khusus (Upsus) Swasembada Pangan wilayah

Jawa Barat serta perwakilan dari eselon I lingkup Kementerian

Pertanian beserta Muspida Kabupaten Indramayu. Hasil gerakan

panen dapat dilaporkan sebagai berikut :

- Jawa Barat memiliki luas baku lahan sawah seluas 925.565 haDari

luas tersebut tiap tahun baru bisa ditanami padi antara 1,9-2 juta

ha, dengan indeks pertanaman (IP) di Jawa Barat rata-rata baru

mencapai dua kali. Namun dengan program yang tengah

digalakkan oleh pemerintah, baik provinsi maupun pusat mengenai

perbaikan dan pembuatan saluran irigasi, maka produksi padi bisa

semakin meningkat dan indeks pertanaman (IP) dapat mencapai

tiga kali.

- Terpilihnya Indramayu sebagai tuan rumah panen perdana, tidak

hanya dilatari berdasarkan daerah yang pertama kali panen.

Namun Indramayu termasuk tiga sentra produksi padi di Jawa

Barat. Dua daerah lainnya adalah Subang dan Karawang.

Sedangkan kontribusi padi dari Indramayu sendiri mencapai 12%

dari seluruh produksi Jawa Barat. Dan dari hasil ubinan di desa

Page 49: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 41

Sukamelang Kecamatan Kroya, yang diambil dari 3 lokasi

kelompok tani berbeda di satu hamparan lahan menghasilkan

9,792 ton GKP setara dengan 8,4 ton GKG.

- Dalam arahannya Menteri Pertanian mempunyai pendapat yang

sama dengan Gubernur Jawa Barat tentang penghentian impor

beras, dengan ada panen raya padi di berbagai daerah, khususnya

di Jawa Barat yang mencapai 500.000 ha pada bulan Maret 2015

ini, bisa menutupi kebutuhan beras nasional. Sehingga import

beras tidak lagi diperlukan. Jawa Barat merupakan provinsi ketujuh

yang melangsungkan panen raya padi. Dari luasan areal sawah di

Jawa Barat sekitar 500 ribu ha saja, produksi padi bulan Maret ini

bisa menembus 4 juta ton gabah kering. Jumlah ini, bisa untuk

menutupi kebutuhan beras selama 2 bulan di seluruh Indonesia,

karena Jawa Timur pun panen raya bulan Maret ini dengan luasan

sawah sekitar 527 ribu ha. Jadi baru dua provinsi bisa

menghasilkan 8 juta ton.

- Sambutan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang

meminta Menteri Pertanian segera menghentikan impor hasil

pertanian, terutama beras. Aher mengatakan, untuk kebutuhan

beras dalam negeri, sejatinya masih bisa terpenuhi oleh produksi

padi nasional. Selain itu, untuk subsidi pertanian dilakukan di

sektor hilir atau saat pembelian hasil panen. “Kinerja negara luar

yang memproteksi pertanian itu ternyata subsidinya bukan di awal

tetapi di akhir. Karena bila subsidi dilakukan di hulu khawatir terjadi

banyak penyimpangan. Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ahmad

Heryawan juga meminta pemerintah untuk memberikan subsidi

harga beras maupun gabah terhadap petani sebagai upaya

mengamankan harga produksi mereka saat panen raya. Kebijakan

subsidi pupuk dan benih yang diterapkan saat ini, menurutnya juga

lebih banyak menguntungkan konglomerat dari pada membantu

petani, bahkan sering menimbulkan penyelewengan. "Oleh karena

itu lebih bagus dengan memberikan subsidi harga gabah dan beras

petani yakni pemerintah melalui Bulog membeli produksi petani

dengan harga tinggi kemudian menjual beras ke konsumen dengan

harga murah," katanya lagi.

- Kementerian Pertanian mengalokasikan Rp 1,4 triliun yang diambil

dari pemotongan dana perjalanan dinas sebagai usaha untuk

mengatasi kesulitan para petani di berbagai daerah pada musim

tanam 2015. Pemanfaatan anggaran sebesar Rp. 4,1 triliun dengan

sistem penunjukkan ini juga sudah dikoordinasikan dengan KPK

dan Polri. Lebih jelasnya Menteri pertanian menegaskan bahwa,

Page 50: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

42 Direktorat Budidaya Serealia

“Alokasi anggaran Rp 4,1 triliun antara lain, untuk pengadaan

berbagai peralatan pertanian, selain untuk pengadaan bibit dan

perbaikan jaringan irigasi. Prinsipnya diarahkan di „kunci-kunci‟

produksi“. Kementerian Pertanian juga telah memberikan bantuan

pada Provinsi Jawa Barat berupa perbaikan jaringan irigasi seluas

135 ribu ha, dana alokasi khusus (DAK) sebesar 280 miliar untuk

jalan usaha tani, dan hand traktor sebanyak 1.099 unit dan bantuan

alsintan akan ditambah sebanyak 5.563 unit, apabila bantuan

irigasi seluas 135 ribu ha selesai dikerjakan pada bulan April ini.

- Selain melakukan panen perdana padi Menteri Pertanian juga

meninjau Bendungan Pedati. Menteri Pertanian berharap,

bendungan yang sudah lama mengalami pendangkalan dapat

segera ditangani dengan cepat agar dapat menampung air irigasi

dan dapat segera terlaksana kerja sama, antara Kementerian

Pertanian dengan Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga

saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier dapat segera

diperbaiki.

2) Kabupaten Cianjur

Panen Metode Harzton dan Uji Alsin (Combine Harvester) Lacandu

pada 24 Maret 2015 di Desa Sukamulya, Kecamatan Warung

Kondang, Kabupaten Cianjur. Dalam acara panen dihadiri oleh Staf

Khusus Menteri Pertanian, Bupati Cianjur yang dalam hal ini diwakili

oleh Asisten II Pemda Kabupaten Cianjur, Kepala Badan Karantina

Kementan, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Barat yang diwakili oleh Kabid Tanaman Pangan, Kepala Dinas

Pertanian Kabupaten Cianjur, Komandan Kodim 0608 Kabupaten

Cianjur, Kepala BPS Kabupaten Cianjur, Kepala BPTP Provinsi Jawa

Barat dan Plh. Direktur Budidaya Serealia, Kepala BP4K Kabupaten

Cianjur, Camat Warung Kondang, dan Kelompok Tani serta undangan

lainnya. Hasil Panen yang dapat dilaporkan sebagi berikut :

- Metode Hazton pertama kali diuji coba pada 2012. Jika umumnya

padi yang ditanam dengan metode biasa dipanen dalam waktu 115

hari, dengan metode ini waktu panen padi bisa dipercepat menjadi

15 hari.

- Metode Hazton menggunakan benih tua yang berumur 25-35 hari,

dengan penanaman sebanyak 20-30 rumpun perlubang tanam.

Dengan cara ini maka seluruh rumpun tanaman adalah merupakan

tanaman induk. Diharapkan, secara keseluruhan akan menjadi

indukan produktif, karena bibit berada di posisi tengah dan terjepit

sehingga bibit akan cenderung tidak menghasilkan anakan,

sehingga lebih produktif.

Page 51: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 43

- Keunggulan dengan metode ini tentu saja hasil produksi yang

meningkat. Namun, ada beberapa keuntungan lain, yaitu

penanamannya mudah, tanaman cepat beradaptasi dan tidak

stress. Karena bibit yang digunakan bibit tua, maka tanaman ini

lebih tahan terhadap hama keong dan orong-orong, ketahanan bibit

ini akan meminimalisir penyulaman, selain itu juga menimlalisir

untuk penyiangan. Jadi, karena rumpun padi Hazton ini sangat

rapat sehingga tidak memberi kesempatan pada gulma untuk ikut

tumbuh diantara tanaman padi. Karena penyulaman dan

penyiangan ini dapat di minimalisir maka otomatis metode ini juga

menghemat biaya tenaga kerja juga.

- Selain itu teknologi ini dapat mempercepat masa panen (+ 15 hari

lebih cepat dibanding usia normal), mutu gabah tinggi (persentase

hampa rendah), serta menghasilkan beras yang berkualitas tinggi

(rendemen beras kepala tinggi, persentase beras pecah rendah).

Secara konsep pengolahan tanah Metode hazton tidak banyak

berbeda dengan metode yang lain. Namun, disarankan untuk tidak

membakar jerami sisa panen, karena jerami tersebut jika

terdekomposisi dengan baik maka akan sangat membantu dalam

memberikan tambahan asupan nutrisi untuk tanaman padi.

- Demo Plot dengan Metode Hazton dilaksanakan oleh beberapa

kelompok tani yaitu ; Kelompok Tani Mulya Tani I, II, III, IV,

Sukatani dan Mawar dengan jumlah anggota sebanyak 274 orang

pada luas lahan 5.600 M2 yang ditanam pada bulan Januari 2015

dengan menggunakan varietas IR 64. Dari demo plot ini dilakukan

ubinan oleh BPS Kabupaten Cianjur, ubinan dilakukan 2 kali ubin

dengan hasil sebagai berikut :

a) Ubinan I menghasilkan 50,40 Kg GKP atau setara dengan 5,40 ton GKP per ha.

b) Ubinan II menghasilkan 63,36 Kg GKP atau setara dengan 6,34 ton GKP per ha.

c) Dari ke dua Ubinan diperoleh rata-rata hasil ubinan yaitu sebesar 56,89 Ku/Ha GKP atau setara dengan 48,93 Ku/Ha GKP.

Selain dilakukan ubinan juga kita ambil sampel tiga lubang

tanaman kemudian kita hitung batang normal dan batang tidak

normal dengan hasil sebagai berikut :

a) Sampel I :Jumlah batang normal sebanyak 20 batang, dan

batang tidak normal sebanyak 15 batang.

b) Sampel II :Jumlah batang normal sebanyak 12 batang, dan

batang tidak normal sebanyak 12 batang.

Page 52: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

44 Direktorat Budidaya Serealia

c) Sampel III :Jumlah batang normal sebanyak 20 batang, dan

batang tidak normal sebanyak 22 batang.

- Melihat dari hasil ubinan dan sampel jumlah batang normal dan

tidak normal, bahwa metode Hazton yang dilakukan di desa

Sukamulya, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur

belum menunjukkan hasil yang memuaskan atau bahkan

Provitasnya dibawah teknoloagi konvensiaonal sebagaimana

kebiasaan petani setempat serta dilihat dari jumlah batang yang

tidak normal masih cukup banyak.

- Dengan demikian metode Hazton masil perlu dilakukan uji multi

lokasi dan uji kecocokan varietas pada metode ini. Selain kegiatan

panen juga dilakukan uji alsin pasca panen yaitu Combine

Harvester jenis lacandu produksi PT. Sarandi Karya Nugraha yang

berada di Cisaat Sukabumi, dari hasil uji alsin terlihat bahwa alat

tersebut masih harus dilakukan penyempurnaan yaitu ; handel gas

masih menggunakan plastik rapia, hasil pemotongan masih

bercampur dengan batang padi yang terpotong selain itu kami

belum melihat hasil test report dan spesifikasi dari alsin tersebut.

3) Kabupaten Sumbawa

Gerakan Panen Perdana Padi di Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir

Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB pada tanggal 2 April 2015.

Dilaksanakan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat DR. TGH. M.

ZAINUL MAJDI, MA bersama dengan Pangdam IX Udayana Mayjen

Tori Johar BT, Bupati Sumbawa, Direktur Jenderal Tanaman Pangan

yang diwakili oleh Kepala Balai Besar Peningkatan Mutu Benih

Tanaman Pangan, Penanggung jawab Upsus Peningkatan Produksi

Padi, Jagung dan Kedelai Dr. Mei dari Badan Ketahanan Pangan,

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Nusa Tenggara

Barat, BPTP NTB, Komandan Korem 162 Wira Bhakti, DPRD

Kabupaten Sumbawa, Komandan KODIM 1607 Kab. Sumbawa dan

dihadiri Kapolres Sumbawa, Kepala Kejaksaan Negeri, Divisi Regional

BULOG NTB, Kepala SKPD lingkup Pemkab Sumbawa, Camat,

Kapolsek dan Danramil, Para Petugas Pertanian, Aparat Tingkat

Kecamatan, Para Produsen dan Distributor Sarana Produksi Pertanian

serta Ketua dan pengurus Gapoktan seKab Sumbawa. Hasil yang

dapat dilaporkan adalah sebagai berikut :

- Gerakan panen ini dimaksudkan sebagai upaya bersama

percepatan tanam memasuki MK 2015 dalam rangka perbaikan

teknologi PTT di Nusa Tenggara Barat, dan mengingat

produktivitas padi di Nusa Tenggara Barat masih di bawah

Page 53: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 45

produktivitas rata-rata nasional yaitu 48,80 ku/ha, produktivitas

rata-rata nasional telah mencapai 49,80 ku/ha, kepada

petugas/penyuluh diharapkan melakukan upaya-upaya pendekatan

yang lebih intensif kepada petani dan kelompok tani melalui

penyuluhan.

- Gerakan panen perdana padi tahun 2015 dilaksanakan di

Kelompok Tani Sepayal, Desa Poto, Kecamatan Moyohilir -

Kabupaten Sumbawa - Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kabupaten

sumbawa merupakan kabupaten yang dinobatkan sebagai

kawasan padi di Nusa Tenggara Barat, dan Kawasan Moyo telah

terpilih sebagai pelaksana yang mendapatkan alokasi seluas 2.500

ha tersebut. Disamping upaya peningkatan produksi tanaman

pangan dengan memperbaiki sistem hulu, on farm, juga dilakukan

dengan menekan tingkat kehilangan hasil melalui perbaikan cara

panen dan pasca panen (off farm). Kabupaten Sumbawa satu-

satunya kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang

mendapat alokasi kawasan padi dan jagung sekaligus. kawasan

padi di Kecamatan Moyo seluas 2.500 ha dan jagung di

Kecamatan Uthan seluas 1.500 ha.

- Rata-rata hasil ubinan padi di Desa Poto Kecamatan Moyohilir

adalah sebagai berikut : luas areal yang akan di panen seluas 1500

ha, varietas Cigeulis, rata-rata berat ubinan 6,65 kg, konversi GKP

10,64 ton/ha, konversi GKG 9,15 ton/ha. Lokasi panen ini

merupakan lokasi kegiatan GP-PTT padi tahun 2015 kawasan

2.500 ha, yang akan tanam pada bulan Mei 2015.

- Dalam rangka Upaya Khusus peningkatan produksi padi jagung

dan kedelai sebesar 20 – 30% seperti yang telah diamanatkan oleh

bapak Presiden RI maka NTB sebagai salah satu provinsi

penyangga pangan nasional ditargetkan untuk bisa mencapai

produksi padi sebesar 2.29 juta ton gabah kering giling, jagung

1,00 juta ton pipilan kering, dan kedelai 122 ribu ton biji kering.

- Di bidang pertanian khususnya beras, Kabupaten Sumbawa

merupakan salah satu kabupaten yang surplus, dalam artian

produksi beras lebih besar dibandingkan kebutuhan beras untuk

konsumsi masyarakatnya sehingga dapat mensuplai kebutuhan

beras untuk daerah-daerah lain.

- Kondisi perkembangan pertanian di Nusa Tenggara Barat saat ini,

berdasarkan laporan Dinas Pertanian untuk realisasi tanam MT.

2014/2015 sampai dengan bulan Februari 2015 Padi seluas

308.024 ha (68,83%) dari total sasaran 447.489 ha, Jagung

119.794 ha (88,74%) dari sasaran 135.000 ha. Sedangkan kedelai

Page 54: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

46 Direktorat Budidaya Serealia

sampai bulan Februari baru mencapai 18.336 ha (19,69%) dari

sasaran 93.144 ha. Tingginya realisasi tanam padi dan jagung

karena curah hujan di awal tahun relatif tinggi sehingga petani

dapat memanfaatkan air tersedia terutama petani di lahan kering.

- Produksi padi tahun 2014 di NTB berdasarkan Angka Sementara

BPS mencapai 2.116.637 Ton GKG, yang berarti 3,51% dari

produksi tahun 2013 2.193.698 Ton GKG. Turunnya produksi ini

dikarenakan luas areal panen berkurang dari 438.057 ha menjadi

433.712 ha yang berarti berkurang 4.345 ha (0,99%) dari tahun

2013 dari tahun 2013. Hal ini karena terjadinya puso yang melanda

Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2014 lalu sebagai dampak dari

peristiwa El-Nino.

- Pada tahun 2015, bantuan pemerintah Pusat dalam mendukung

Upsus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai di Kabupaten

Sumbawa sedang dan akan dilaksanakan sesuai jadwal. Bantuan

tersebut meliputi :

a) Kegiatan Upsus melalui refocusing 2015 :

GPPTT padi inbrida kawasan seluas 2.500 ha, jagung hibrida kawasan 1500 ha dan non kawasan 500 ha, kedelai 6.000 ha, PAT (PIP) Kedelai 2000 ha

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier 8.000 ha,

Optimasi lahan 8.500 ha,

Alat mesin pertanian berupa traktor roda 2 sebanyak 39 unit dan pompa air 19 unit.

b) Kegiatan Upsus melalui APBN-P,

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier 20.000 ha,

Optimasi Lahan seluas 7.200 ha,

Pengembangan SRI 4.320 ha,

Perluasan Areal Tanam Jagung 21.000 ha,

5 Desa Mandiri Benih,

Alat mesin pertanian berupa traktor roda dua 63 unit dan pompa air 10 unit.

- Bupati Sumbawa atas nama Pemerintah dan masyarakat

Kabupaten Sumbawa mengucapkan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pertanian atas alokasi

kegiatan dan anggaran tahun 2015 untuk pembangunan pertanian

di Kabupaten Sumbawa. Bupati berpesan bahwa anggaran yang

cukup besar ini, harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk

mendukung Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung

dan Kedelai sehingga sasaran produksi yang telah ditetapkan

dapat tercapai. Keberhasilan program upsus ini tidak hanya

ditentukan oleh para petani, melainkan ditentukan juga oleh

Page 55: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 47

seluruh petugas dan aparat Pembina mulai dari tingkat desa,

kecamatan dan kabupaten.

- Saat ini daya dukung sumber daya alam terutama sumber air

terhadap sektor pertanian semakin menurun. hal ini ditandai

dengan makin berkurangnya sumber mata air yang ada, semula

berjumlah 711 titik mata air pada tahun 2000 menjadi hanya 217

titik mata air, dan saat ini dengan berbagai upaya rehabilitasi

hutan, sudah meningkat menjadi 278 mata air. untuk itu pada

kesempatan tersebut Bupati menghimbau kepada para petani

untuk lebih efisien memanfaatkan air irigasi, melaksanakan pola

tanam dengan sebaik-baiknya, dengan mengoptimalkan fungsi

kelompok tani dan kelompok pemakai air (p3a).

- Apabila dibidang produksi sudah banyak upaya yang dilakukan,

namun dalam pemasaran perlu lebih banyak dilakukan

pemecahannya terutama harga padi yang jatuh pada saat panen.

Upaya Pemerintah Daerah kabupaten untuk menyiapkan dana

pembelian gabah saat panen raya tidak cukup untuk menaikkan

harga yang jatuh pada saat panen karena dana yang tersedia kecil,

upaya lainnya yaitu melalui “tunda jual“ juga syaratnya cukup berat

yaitu petani harus menyiapkan agunan sehingga kegiatan ini sulit

dilakukan untuk itu mohon bantuan Kementerian Pertanian untuk

menyelesaikan masalah ini. Hal ini akan ditindaklanjuti oleh

Penanggungjawab Upsus Dr. Mei dari Badan Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian.

- Pangdam IX Udayana sangat mendukung apa yang sudah

diprogramkan oleh Kementerian Pertanian dan sebagai

pendamping pelaksanaan program, aparat TNI dari Babinsa

sampai Komandan Korem akan menggerakkan aparat TNI di

wilayahnya untuk membantu dan membina petani serta dan

bersama-sama mewujudkan kedaulatan pangan dan sangat

berharap di tingkat desa terjalin kerjasama yang harmonis dan

sinergis antara Petugas Lapangan, Babinsa dan petani.

- Berkaitan dengan hal tersebut diatas dalam rangka pencapaian

sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi

khususnya mendukung program upaya khusus peningkatan

produksi padi, jagung, dan kedelai nasional di tahun 2015, maka

Kabupaten Sumbawa telah melakukan hal-hal sebagai berikut :

mendorong peningkatan penggunaan benih unggul yang memiliki

potensi produksi tinggi; perluasan areal dan perbaikan teknologi

PTT; mendorong penggunaan pupuk berimbang tunggal maupun

Page 56: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

48 Direktorat Budidaya Serealia

majemuk guna menghindari terjadinya kekurangan pupuk karena

penggunaan yang berlebihan di tingkat petani; serta melakukan

gerakan sosialisasi, penyuluhan, pendampingan dan sebagainya

sebagai wujud dukungan dari program yang diberikan pemerintah.

4) Kabupaten Klaten Kegiatan panen GP-PTT padi dilaksanakan pada Kelompok Tani

Dadi Mulyo, Desa Tumpukan, Kecamatan Karang Dowo, Kabupaten

Klaten pada tanggal 27 Juli 2015 seluas 25 ha. Panen GP-PTT padi

di Kabupaten Klaten dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Direktur

Jenderal Tanaman Pangan, Kepala Badan PPSDMP Kementan, Staf

Ahli Menteri Pertanian, Kepala BPTP Provinsi Jawa Tengah, Bupati

Klaten, Aster Kasdam IV Dipenogoro, Dandim 0723, Kepala Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Tengah dan jajarannya, Direktur Bulog,

perwakilan Pejabat Eselon III dan IV Ditjen Tanaman Pangan,

Kapolres Kabupaten Klaten, Muspida Kabupaten Klaten, Kepala

Dinas Pertanian Kabupaten Klaten dan jajarannya, Camat Karang

Dowo, Muspika Kecamatan Karang Dowo, Kepala Desa Tumpukan,

Perangkat Desa Tumpukan, penyuluh pertanian, kelompok tani,

tokoh masyarakat dan masyarakat tani Desa Tumpukan.

Pertanaman GP-PTT padi ditanam pada tanggal 1 Mei 2015 dengan

varietas Mekongga. Padi ditanam dengan cara jajar legowo 2:1 dan

4:1. Pertumbuhan tanaman di areal GP-PTT padi keragaannya

sangat baik. Hasil ubinan sementara menunjukan produktivitas GP-

PTT padi sawah Kelompok Tani Dadi Mulyo di areal bagian selatan

sebesar 82,40 ku/ha GKP (71,30 ku/ha GKG) dan produktivitas GP-

PTT padi sawah di areal bagian utara sebesar 94,08 ku/ha GKP

(81,04 ku/ha GKG). Bila dibandingkan dengan produktivitas padi

sebelumnya sekitar 60-68 ku/ha GKG, produktivitas padi di areal GP-

PTT mengalami kenaikan pada kisaran 3,30-11,30 ku/ha GKG untuk

areal GP-PTT padi bagian selatan dan pada areal GP-PTT padi

bagian utara mengalami kenaikan pada kisaran 13,04-21,04 ku/ha

GKG. Bila dibandingkan dengan sasaran produktivitas GP-PTT padi

non kawasan sebesar 5-7,5 ku/ha GKG maka produktivitas GP-PTT

padi sawah telah mencapai target bahkan melebihi target. Adapun

data kenaikan produktivitas secara rinci tertera pada tabel berikut :

Page 57: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 49

Tabel 14. Analisis Produktivitas GP-PTT Padi Kelompok Tani Dadi

Mulyo

Provitas Terendah

sebelum GP-PTT

Provitas Tertinggi

sebelum GP-PTT

(ku/ha GKP) (ku/ha GKG) (ku/ha GKG) (ku/ha GKG) (ku/ha GKG)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(2) (7)=(5)-(3) (8) (9)

Selatan 60,00 68,00 82,40 71,30 11,30 3,30 5-7,5 Tercapai

Utara 60,00 68,00 94,08 81,04 21,04 13,04 5-7,5 Tercapai

(ku/ha GKG)

Setelah GP-PTT

Produktivitas

Areal GP-PTT

Padi Keltan

Dadi Mulyo

Kategori Capaian

Provitas GP-PTT

terhadap Target

Peningkatan

Provitas GP-PTT

Padi Non Kawasan

Sebelum GP-PTT

Kenaikan Provitas Dibanding Rata-Rata Target Peningkatan

Produktivitas GP-PTT

Padi Non Kawasan

Gambar 1. Hamparan dan Areal Panen Pertanaman GP-PTT Padi

Areal Panen Pertanaman GP-PTT Padi pada

Kelompok Tani Dadi Mulyo, Desa Tumpukan,

Kecamatan Karang Dowo, Kabupaten Klaten,

Provinsi Jawa Tengah

Hamparan Areal Panen Pertanaman GP-PTT

Padi pada Kelompok Tani Dadi Mulyo,

Desa Tumpukan, Kecamatan Karang Dowo,

Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah

Page 58: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

50 Direktorat Budidaya Serealia

5) Kabupaten Kuningan

Kegiatan Panen Padi Hibrida dilaksanakan pada 4-5 Agustus di

Kabupaten Kuningan-Jawa Barat. Teknologi padi hibrida merupakan

salah solusi peningkatan produktivitas padi. Dukungan pemerintah

daerah mutlak diperlukan (gerakan tanam/panen). Pemerintah

bertindak selaku “Technology Endorser” berupa mensinergikan

semua teknologi terapan padi, khususnya padi hibrida. Dalam

pengembangannya maka proses adopsi teknologi padi hibrida harus

dilakukan secara bertahap, terpadu serta pendampingan dalam

proses alih teknologinya.

Pelaksanaan kegiatan panen padi hibrida MAPAN P-05

dilaksanakan di dusun Cijambu desa Garajati Kecamatan Ciwaru

Kabupaten Kuningan merupakan tempat yang potensial untuk

menanam padi hibrida. Kelompoktani yang melaksanakan panen

tersebut Kelompoktani Jatinunggal III (10 ha) dan Kelompoktani

Karya Mandiri (10 ha) dengan total luas lahan sawah 20 ha dan

terdapat kurang lebih 20 ha lainnya yang menyebar di desa Garajati

tersebut yang juga menanam padi hibrida menggunakan MAPAN P-

05. Hasil yang dapat dilaporkan sebagai berikut :

- Pertanaman padi MAPAN P-05 merupakan salahsatu kegiatan

APBD Provinsi Jawa Barat dengan nama SL-PTT Padi Hibrida

Tahun 2015. Teknologi yang digunakan pada pertanaman ini

menggunakan Sistem pertanaman Jajar Legowo 2:1, Penanaman

1 – 2 bibit per lubang, Menggunakan pupuk organik.

- Panen Perdana Varietas Padi Hibrida Mapan P-05 Padi Program

SL-PTT Padi Hibrida Provinsi Jawa Barat Di Kabupaten Kuningan

dihadiri oleh Bupati Kuningan, Komandan Kodim (Dandim) 0615

Kabupaten Kuningan, Kapolres Kabupaten Kuningan, Biro

Perencanaan Setda Provinsi Jawa Barat, Kepala Seksi Padi

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat,

Kepala BPTP Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan, Camat Kecamatan

Ciwaru, Muspida dan Muspika serta masyarakat, petani, PPL,

dan kontak tani lingkup Kabupaten Kuningan.

- Panen padi di Dusun Cijambu Desa Garajati Kecamatan Ciwaru

Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat merupakan tolak ukur

dari ketahanan pangan dan ketahanan pangan merupakan tolak

ukur dari ketahanan nasional. Kekurangan pangan akan

menyebabkan permasalahan sosial dan harus dicukupi oleh

pemerintah. Dengan adanya panen di Ciwaru dengan

produktivitas yang tinggi menunjukkan bahwa kecukupan pangan

Page 59: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 51

dapat terkendali. Areal panen di Dusun Cijambu Desa Garajati

Kecamatan Ciwaru berada dalam satu hamparan seluas 20 ha

dan 100% menerapkan tanam jajar legowo (jarwo). Dan masih

terdapat kurang lebih 20 ha tanaman padi hibrida tersebar di

desa Garajati tersebut.

- Ubinan pada kegiatan panen perdana rata-rata mencapai 7,9

ton/ha. meningkat pada musim tanam sebelumnya (7,2 ton/ha),

sementara jika dilihat dari performance tanaman yg sekarang

lebih bagus dan bulir padinya lebih bernas dibanding musim yang

lalu.

- Bupati dan Kodim mengapresiasi setinggi tingginya atas

keberhasilan panen raya, walaupun ditengah musim kemarau,

tetapi hasil panen cukup baik. Hal ini merupakan kebanggaan

tersendiri dan dapat dijadikan motivasi dan contoh oleh wilayah-

wilayah lainnya. Dari luas lahan yang ada, setiap hektar rata-rata

menghasilkan 7 ton padi per hektar, sehingga apa yang

ditargetkan oleh Pemerintah dapat dikatakan bisa tercapai.

Dandim mengatakan bahwa TNI selalu siap untuk membantu

mengsukseskan program pemerintah dalam ketahanan pangan,

karena ketahanan pangan merupakan tolak ukur ketahanan

suatu negara, apabila ketahanan pangan suatu negara tidak siap,

maka akan banyak timbul masalah sosial di negara itu. Sebagai

implementasi kepada jajaran Kodim 0615/Kuningan, terutama

kepada para Babinsa untuk selalu membantu, melakukan

pengawasan dan pendampingan kepada petugas atau kelompok

petani agar terus dapat meningkatkan hasil pertanian, seperti apa

yang telah terlaksana di Desa Garajati Kec. Ciwaru Kab.

Kuningan ini.

- Keunggulan Varietas MAPAN P-05 adalah Peningkatan produksi

antara 1,5 – 2 ton GKP per hektar, tolerant terhadap hama

penyakit, penghematan pupuk Urea, pembelian gabah yang lebih

mahal dari pada jenis padi lainnya, nasi pulen makin

meningkatkan gairah petani untuk menanam varietas MAPAN

P.05. Varietas ini sudah di di lepas dengan Surat keputusan

Menteri Pertanian Nomor : 132/Kpts/SR.120/3/2006.

- MAPAN P-05, cocok untuk daerah irigasi tehnis dan semi-tehnis,

umur antara 115 – 120 HSS, jumlah bulir 180 – 250 butir per

malai, produksi tinggi, nasi pulen dan wangi, adaptasi cukup luas

mulai dataran rendah (50 m dpl) s/d dataran tinggi (700 m dpl).

Makin tinggi wilayah penanamannya maka bau harum nasinya

Page 60: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

52 Direktorat Budidaya Serealia

akan makin kuat. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan

menanam lagi turunannya (F-2) karena produksi akan menurun

disebabkan adanya segregasi.

- Karakteristik benih Mapan P-05 yang dikeluarkan oleh PT.

Primasid Andalan Utama adalah :

a) Umur Panen antara 110-115 hari setelah semai

b) Jumlah anakan antara 20 – 30 anakan

c) Tinggi tanaman 110-115 cm, tahan rebah

d) Perakaran panjang dan kuat, daun bendera tegak dan

panjang

e) Jumlah gabah per malai antara 180 – 250 bulir/malai

f) Potensi hasil 8 – 11 ton GKP per hektar

g) Bentuk gabah panjang

h) Rendemen 65% - 68%

i) Beras tidak mengandung bulir kapur (kualitas super)

j) Beras putih bening dan rasa nasi pulen, putih dan aromatik

k) Adaptasi luas (dapat ditanam di ketinggian 0 – 700 mdpl)

6) Kabupaten Bolaang Mongodow Utara

Kunjungan kerja Direktur Budidaya Serealia mewakili Menteri

Pertanian RI di Desa Tontu, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten

Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara untuk

melakukan Panen Raya Padi kegiatan GP-PTT 2015. Varietas padi

yang ditanam adalah varietas Ciherang dengan rata-rata

produktivitas 7 ton GKP, yang mana sebelum GP-PTT produktivitas

hanya 5,5 ton GKP. Panen raya dihadiri oleh: Bupati Bolaang

Mongondow Utara, Kadis Pertanian Provinsi Sulawesi Utara, BPTP

Sulawesi Utara, BPS, Karantina, Danramil dan Kepala SKPD

Bolaang Mongondow Utara.

Panen Raya Padi GP-PTT 2015 oleh Direktur Budidaya Serealia

mewakili Menteri Pertanian di Desa Tontu, Kecamatan Pinogaluman,

Kabupaten Bolang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara

menggunakan varietas Ciherang dengan rata-rata produktivitas 7

ton/ha GKP (sebelumnya hanya 5,5 ton/ha GKP), panen

dilakasanakan pada tanggal 25 Agustus 2015.

Page 61: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 53

Gambar 2. Panen raya oleh Direktur Budidaya Serealia (Mewakili Menteri Pertanian

RI) dihadiri Bupati Bolang Mongondow Utara, Kadis Pertanian Provinsi Sulawesi Utara, Kepala BPTP Sulawesi Utara, BPS, Karantina, Danramil dan Kepala SKPD Bolaang Mongondow Utara.

Hamparan padi GP-PTT 2015 di Kecamatan Pinogaluman dengan

sistem jajar legowo seluas 621 ha (Total GP-PTT Kabupaten Bolang

Moggodow Utara seluas 2.500 ha)

Gambar 3. Panen Raya GP-PTT Padi 2015 menggunakan varietas Ciherang dengan

sistem Jajar Legowo

Page 62: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

54 Direktorat Budidaya Serealia

7) Kabupaten Banyumas

Panen Raya Padi Uji Coba Metode Hazton di Kelompoktani Marga

Jaya Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas

Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 27 Agustus 2015 dan

Kunjungan ke Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Hasil

kegiatan panen raya padi dapat dilaporkan sebagai berikut :

- Pengembangan Padi Metode Hazton di Kelompoktani Marga

Jaya Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten

Banyumas Provinsi Jawa Tengah merupakan kegiatan Bank

Indonesia Perwakilan Kabupaten Banyumas dalam rangka

pengendalian inflasi bahan pangan khususnya komoditas beras

bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten

Banyumas.

- Panen Perdana Padi Metode Hazton di Kelompoktani Marga

Jaya Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten

Banyumas Provinsi Jawa Tengah dihadiri oleh Bupati Banyumas,

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Purwokerto, Kepala

Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas, Dandim 0705 Wijaya

Kusuma Kabupaten Banyumas, Kepala Badan Pelaksana

Penyuluhan Kabupaten banyumas, Perwakilan dari BPS

Kabupaten Banyumas, Muspida dan Muspika, serta masyarakat,

petani, PPL, dan kontak tani lingkup Kabupaten Banyumas.

- Panen Raya Padi Uji Coba Metode Hazton di Kelompoktani

Marga Jaya Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten

Banyumas Provinsi Jawa Tengah memberikan salah satu

alternatif pilihan teknologi peningkatan produtivitas dan produksi

padi bagi petani yang spesifik lokasi.

- Areal panen padi di Kelompoktani Marga Jaya Desa Pegalongan

Kecamatan Patikraja berada dalam satu hamparan seluas 116

ha, tipologi sawah irigasi dan 10 ha menerapkan metode Hazton

dengan menanam padi varietas Kristal 01 dan 04 pada jarak

tanam (20 x 25) cm jajar legowo 2:1. Ubinan rata-rata yang

diperoleh untuk uji coba metode Hazton sebesar 9 ton/ha GKP

sedangkan hasil di luar uji coba metode Hazton sekitar 5 – 6

ton/ha GKP di musim rendengan dan sekitar 4 – 5 ton/ha di

musim gadu.

- Diharapkan dengan adanya bantuan dari Bank Indonesia akan

dapat menumbuhkan jiwa wirausahatani. Dari produksi yang

dihasilkan, 50% diberikan kepada petani, 30% untuk modal

usahatani berikutnya, 10% disimpan untuk cadangan

Page 63: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 55

pangan/lumbung pangan, dan 10% untuk biaya penyuluhan dan

pertemuan sehingga petani belajar untuk mandiri.

- Produktivitas yang kurang memuaskan di Kabupaten Banyumas

khususnya di Kecamatan Patikraja disebabkan daerah ini

merupakan endemik OPT tikus. Serangan Tikus dapat

menyebabkan penurunan produksi sekitar 30%.

- Solusi dalam mengatasi permasalahan tikus di Kabupaten

Banyumas dikembangkan penangkaran burung hantu dan

pemagaran petak sawah dengan terpal/plastik.

- Pemda Kabupaten Banyumas berencana akan membangun

pembangkit listrik tenaga sampah untuk mengatasi permasalahan

banyaknya sampah-sampah terutama bahan plastik yang

menyumbat saluran-saluran air termasuk di bendungan dan

waduk irigasi sehingga debit air yang mengalir menjadi terhalang.

Pemda Kabupaten Banyumas juga akan bekerjasama dengan

Bank Indonesia Cabang Purwokerto membantu petani dalam

kredit pengadaan terpal/plastik mengatasi serangan tikus karena

biayanya yang relatif mahal.

- Kunjungan ke Kabupaten Cilacap di Gapoktan Sri Martini Desa

Tambaksari Kecamatan Kedungreja. Uji coba pertanaman padi

metode Hazton dilakukan di lahan petani seluas 8 ha. Ubinan

yang diperoleh (7 ha sudah panen) berkisar 6 – 7 ton/ha GKP.

- Varietas yang biasa ditanam petani di Desa Tambaksari

Kecamatan Kedungreja adalah Legawa dengan produktivitas

mencapai 9 – 10 ton/ha GKP (pada musim rendengan) dan

sekitar 7 ton/ha GKP (pada musim gadu).

- Hasil padi dengan metode Hazton ini dirasakan petani belum

sesuai dengan harapan disebabkan:

a) Varietas benih yang ditanam (Kristal 01 dan 04) merupakan

varietas baru yang ternyata varietas genjah (kurang dari 90

hari) dan menurut petani tidak cocok ditanam dengan metode

Hazton karena umur benih yang tua.

b) Aplikasi pupuk yang kurang

c) Daerah endemik wereng dan tikus

- Lahan 1 ha yang lain ditanam dengan varietas Kalina yang bukan

varietas genjah (sekitar 100 hari). Prediksi petani akan dapat

menghasilkan di atas 7 – 8 ton/ha GKP dengan perhitungan

jumlah rumpun 54 – 64 rumpun/lubang, bulir/malai yang bernas

dibandingkan dengan pertanaman sekitarnya.

Page 64: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

56 Direktorat Budidaya Serealia

- Diperlukan informasi yang sejelas-jelasnya mengenai

pengembangan padi dengan metode Hazton agar petani dapat

memilih sesuai keyakinan petani dan spesifik lokasi yang ada.

b. Gerakan Tanam

1) Kabupaten Sukabumi

Pencanangan tanam perdana GP-PTT padi di Desa Pangumbahan

Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada tanggal

15 April 2015. Dilaksanakan oleh Bupati Sukabumi bersama dengan

Direktur Budidaya Serealia Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, BPTP Jawa Barat, Komandan

Korem 061 Surya Kencana, DPRD Kabupaten Sukabumi, Komandan

KODIM 0622/Kab. Sukabumi dan dihadiri Kapolres Sukabumi, Kepala

Kejaksaan Negeri Cibadak, Divisi Regional BULOG Jawa Barat,

Kepala OPD lingkup Pemkab Sukabumi, Camat, Kapolsek dan

Danramil Ciracap, Para Petugas Pertanian, Aparat Tingkat

Kecamatan, Para Produsen dan Distributor Sarana Produksi Pertanian

serta Ketua dan pengurus Gapoktan se Kecamatan Ciracap. Hasil

yang dapat dilaporkan adalah sebagai berikut :

- Di bidang pertanian khususnya beras, Kabupaten Sukabumi

merupakan salah satu kabupaten yang surplus, dalam artian

produksi beras lebih besar dibandingkan kebutuhan beras untuk

konsumsi masyarakatnya sehingga dapat mensuplai kebutuhan

beras untuk daerah-daerah lain. Terpilihnya Sukabumi sebagai

tuan rumah tanam perdana GP-PTT Padi tingkat Provinsi Jawa

Barat, dikarenakan Kabupaten Sukabumi telah mempersiapkan

gerakan percepatan tanam memanfaatkan sisa musim hujan,

disamping itu Kabupaten Sukabumi merupakan satu-satunya

Kabupaten yang direkomendasikan oleh Provinsi Jawa Barat

sebagai pelaksana kegiatan GP-PTT Padi Pola Kawasan.

Percepatan tanam ini bertujuan agar kegiatan GP-PTT 2015

sebagai salah satu kegiatan pendukung UPSUS dapat

berkontribusi terhadap capaian produksi padi 2015.

- Pencanangan Tanam Perdana GP-PTT Padi Tahun 2015, tepatnya

dilaksanakan di Gapoktan Sabillungan, Kampung Ciburial Desa

Pangumbahan Kecamatan Ciracap. Kecamatan Ciracap memiliki

luas 16.056 ha yang terdiri dari delapan desa 72 RW dan 352 RT,

sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ciemas dan

Waluran, sebelah selatan dan Barat dengan Samudera Hindia

sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Surade dan

Jampangkulon. Topografi relatif datar dengan kemiringan rata-rata

Page 65: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 57

3-8% dengan ketinggian berkisar antara 0 s.d 155 m diatas

permukaan laut. Luas lahan sawah se Kecamatan Ciracap 4.082

ha yang meliputi sawah irigasi dan tadah hujan, dari luasan

tersebut 2.500 ha merupakan lahan kegiatan GP-PTT Padi. Jumlah

kelompoktani yang mendukung Program ini sebanyak 67 Poktan di

8 Gapoktan yang tersebar se Kecamatan Ciracap, yang diharapkan

dapat menjadi motivator dalam menyebarluaskan program ke

wilayah lainnya.

- Pada tahun 2015, bantuan pemerintah Pusat dalam mendukung

Upsus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai di Kabupaten

Sukabumi sedang dan akan dilaksanakan sesuai jadwal. Bantuan

tersebut meliputi :

b) Kegiatan Upsus melalui refocusing 2015 :

GPPTT padi inbrida kawasan seluas 2.500 ha dan jagung hibrida non kawasan 500 ha, kedelai 4.000 ha,

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier 10.000 ha,

Optimasi lahan 3.700 ha,

Alat mesin pertanian berupa traktor roda 2 sebanyak 41 unit dan pompa air 25 unit.

c) Kegiatan Upsus melalui APBN-P,

Rehabitlitasi Jaringan Irigasi Tersiaer 4.800 ha,

Optimasi Lahan seluas 6.000 ha,

Pengembangan SRI 4.320 ha,

Perluasan Areal Tanam Jagung 7.000 ha,

3 Desa Mandiri Benih,

Alat mesin pertanian berupa combine harvester 12 unit, vertical drier padi 1 unit, corn Sheller 10 unit, power thresher multiguna 15 unit, taktor roda 2 74 unit dan pompa air 10 unit.

- Bupati Sukabumi atas nama Pemerintah dan masyarakat

Kabupaten Sukabumi mengucapkan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pertanian atas alokasi

kegiatan dan anggaran tahun 2015 untuk pembangunan pertanian

di Kabupaten Sukabumi. Bupati berpesan bahwa anggaran yang

cukup besar ini, harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk

mendukung Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung

dan Kedelai sehingga sasaran produksi yang telah ditetapkan

dapat tercapai. Keberhasilan program upsus ini tidak hanya

ditentukan oleh para petani, melainkan ditentukan juga oleh

seluruh petugas dan aparat Pembina mulai dari tingkat desa,

kecamatan dan kabupaten.

Page 66: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

58 Direktorat Budidaya Serealia

- Dalam arahan Bupati menekankan kepada :

a) para pengurus dan anggota kelompok tani bahwa kunci

keberhasilannya program terletak pada penerima manfaat

kegiatan yang sekaligus sebagai pelaku usahatani untuk

manfaatkan dana bantuan sosial sesuai dengan Rencana

Usaha Kebutuhan Kelompok yang telah disusun.

Mendistribusikan sarana produksi ke anggota, tertib

administrasi dan menerapkan paket teknologi yang dianjurkan.

b) para petugas dan aparat di tingkat desa (Kepala Desa,

Penyuluh dan Babinsa) dan tingkat kecamatan (Camat, UPTD

Pertanian, BP3K, POPT, Petugas Pengawas Benih dan Mantri

Statistik): 1) mengintensifkan koordinasi dan konsolidasi

terutama dalam pelaksanaan kegiatan di tingkat lapangan, 2)

melakukan pembinaan teknis, pengawalan dan pendampingan

kepada para petani. 3) menggerakkan dan memotivasi petani

untuk melaksanakan tanam serentak, perbaikan dan

pemeliharaan jaringan irigasi, pemupukan, gerakan

pengendalian OPT dan panen, 4) melakukan pengawalan dan

pengawasan dalam penyaluran benih, pupuk dan alsintan serta

pengadministrasiannya.

c) BPTP Jawa Barat memberikan dukungan dalam pengawalan

dan pendampingan program pertanian serta transfer teknologi

yang inovatif dan spesifik lokasi kepada petugas pertanian dan

petani di Kabupaten Sukabumi.

d) kepada semua pihak yang terkait dalam penyediaan sarana

produksi agar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya (tepat

waktu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat sasaran

dan lain-lain) sehingga tidak mengecewakan para petani.

e) kepada pihak yang terkait dengan jaminan harga dan

pemasaran khususnya BULOG, Bupati juga minta untuk dapat

memberikan jaminan harga dan pasar sehingga tidak

menimbulkan kekhawatiran petani akan rendahnya harga pada

saat panen raya. Namun, dalam hal ini petani juga harus

berusaha maksimal agar hasil gabah atau beras mereka

memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan.

- Harapan petani agar Bendungan Ciletuh diperbaiki dimana

bendungan tersebut merupakan sumber air dan sangat berdampak

terhadap keberlanjutan pertanian di wilayah Kecamatan Ciracap

direspon sangat baik oleh Bapak Bupati dan akan ditindaklanjuti

bersama jajaran pemerintah Kabupaten dan Provinsi dan akan

diusulkan perbaikannya pada tahun anggaran 2016.

Page 67: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 59

- Komandan Korem 041 Surya Kencana sangat mendukung apa

yang sudah diprogramkan oleh Kementerian Pertanian dan akan

menggerakkan aparat TNI di wilayahnya untuk membantu dan

bersama-sama petani mewujudkan kedaulatan pangan dan sangat

berharap di tingkat desa terjalin kerjasama yang harmonis dan

sinergis antara Petugas Lapangan, Babinsa dan petani.

2) Provinsi Banten

Gerakan Tanam Padi Serempak pada tanggal 7 Desember 2015 di

seluruh Indonesia, maka di Provinsi Banten juga telah dilaksanakan

kegiatan ”Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu melalui

Penyuluhan Pendidikan Pelatihan” di Kelompok Tani Gardu, Desa

Rawa Kidang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang yang

dilakukan oleh Menteri Pertanian.

Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Direktur Jenderal Tanaman

Pangan, Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber

Daya Manusia Pertanian, Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Kepala

Dinas Pertanian Provinsi Banten, dan Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten Tangerang. Selain itu kegiatan yang dihadiri kurang lebih

1.200 orang peserta tersebut terdiri dari Kelompok Tani, Danrem

052, Kasrem 064, Dandim 0506/Tangerang, Dandim 0602/ Serang,

Babinsa Pertanian Kodim 0506/Tangerang, Babinsa Pertanian

Kodim 0602/Serang dan perwakilan Petugas Penyuluh Pertanian

(PPL dan THL TBPP) se Pulau Jawa (Provinsi Banten, Jawa Barat,

D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur), POPT, SKPD

Rumpun Hijau dan BPP Sepatan.

Sambutan Menteri Pertanian pada acara tersebut adalah sebagai

berikut :

- Gerakan Tanam Serempak Seluruh Indonesia yang dilaksanakan

pada tanggal 7 Desember 2015 dilakukan karena hujan mulai turun di

sebagian besar wilayah Indonesia yang diharapkan dapat panen

secara serentak pada bulan Februari 2016.

- Pada tahun 2015 Indonesia mengalami fenomena El Nino yang terkuat

sepanjang sejarah, tetapi pada saat kondisi demikian justru terjadi

peningkatan produksi padi yaitu tercapainya target sebesar 74 juta ton.

Hikmah yang dapat diambil dari peristiwa tersebut adalah akan lebih

kuat menghadapi tantangan ke depan. Pada kondisi El Nino tersebut

justru membawa beberapa keuntungan dalam pertanian yang

diakibatka efek fisiologis tanaman saat terjadi kekeringan, diantaranya

yaitu : a) berkurangnya hama dan penyakit tanaman; b) produktivitas

tanaman meningkat karena fotosintesis optimal; dan c) dosis pupuk

berkurang.

Page 68: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

60 Direktorat Budidaya Serealia

- Melalui konsolidasi secara internal dan eksternal yang dilakukan oleh

PPL, Babinsa, KTNA, dosen dan mahasiswa bahwa setelah satu

tahun kepempimpinan Kabinet Kerja pada tanggal 20 Oktober 2015

kemarin, Indonesia khususnya Kementerian Pertanian tidak

melakukan impor beras. Selain itu selama 1 tahun dalam Kabinet

Kerja, Menteri Pertanian telah melakukan kunjungan kerja ke 300

kabupaten/kota untuk mewujudkan swasembada kedaulatan pangan

melalui program Upsus Pajale. Sebagai perbandingan fenomena El

Nino yang pernah dialami Indonesia pada tahun 1998 dengan

intensitas 1,90% Indonesia mengimpor beras sebesar 7,1 juta ton,

sedangkan intensitas El Nino pada tahun 2015 lebih kuat yaitu

sebesar 2,44% dengan perkiraan impor beras pada kondisi darurat

tersebut sebesar 9,1 juta ton. Tetapi kenyataan yang ada tahun 2015

ini justru pada saat El Nino lebih kuat, Indonesia tidak ada impor sama

sekali.

- Gerakan Tanam Serempak yang dilakukan pada tanggal 7 Desember

2015 merupakan salah satu upaya agar tercapai target luas tanam

sebesar 3 juta ha pada bulan Desember 2015 di seluruh Indonesia.

Pulau Jawa menyumbang produksi beras nasional sebesar 59%, dan

sisanya disumbang oleh Pulau-pulau di luar Pulau Jawa. Di Pulau

Sumatera (utara katulistiwa) hujan sudah terjadi terlebih dahulu

sedangkan di selatan katulistiwa fenomena El Nino lebih kuat.

Sehingga terdapat hikmah dibalik fenomena El Nino tahun 2015 yaitu

terdapat tambah tanam seluas 283 ribu ha di Aceh yang merupakan

daerah di utara katulistiwa. Seluruh komponen di Upaya Khusus

Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) harus

berkoordinasi secara internal dan eksternal.

- Saat ini terdapat 20 ribu PPL THL TBPP yang belum diangkat menjadi

Pegawai Negeri Sipil. Penilaian pengangkatan Calon Pegawai Negeri

Sipil untuk THL TBPP tersebut 70% berdasarkan penilaian di tingkat

lapang yang termasuk juga tambah tanam yang dihasilkan.

Diharapkan pada Oktober 2015 – Maret 2016 terdapat tambah tanam

seluas 9 juta ha. Penilaian untuk pengangkatan THL TBPP tersebut

dilaksanakan pada bulan April 2016 berdasarkan dari luasan areal

tambah tanam yang dihasilkan.

- Pada tahun 2015 Kementerian Pertanian juga telah menyerahkan

bantuan sebanyak 80 ribu unit alsintan dan 2 juta irigasi tersier dengan

nilai Rp 4,4 Triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 bantuan

alsintan hanya sebanyak 4 ribu unit.

- Pada tahun 2015 ini bisa juga dikatakan terjadi surplus beras yang

dibuktikan dengan stok di beras di Bulog kondisi sampai dengan bulan

Page 69: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 61

Desember 2015 sebesar 1,7 juta ton beras, selain itu masih terdapat

pertanaman di lapang (standing crop) yang belum dipanen sebesar 3,7

juta ton. Komitmen Kementerian Pertanian adalah tidak adanya impor.

- Sehubungan dengan berita yang berkembang di masyarakat

mengenai daging sapi, Menteri Pertanian juga menjelaskan bahwa

diharapkan terjadi perubahan mindset Swasembada Daging Sapi

menjadi Swasembada Protein yang bisa disubstitusi dari daging ayam

dan ikan. Pada minggu sebelumnya Menteri Pertanian telah

mendatangkan sumber sapi hidup dari Provinsi Nusa Tenggara Timur

sebanyak 300 ekor sapi dengan harga di tingkat peternak Rp 27.000,-

s/d Rp 30.000,- per kg. Pada saat dalam perjalanan ke Jakarta, sapi-

sapi tersebut mengalami pengurusan (kehilangan bobot) dengan nilai

penyusutan sebesar Rp 6.000,- per ekor sapi (20% dari karkas).

Diharapkan pada tanggal 11 Desember sudah tiba di Pelabuhan

Tanjung Priok, Jakarta dengan harga saat tiba di Jakarta Rp 62.000,-

per kg. Sehingga harga daging sapi di tingkat konsumen sekitar Rp

70.000,- s/d Rp 80.000,- per kg daging sapi. Selama ini harga daging

sapi di tingkat konsumen berkisar antara Rp 90.000,- s/d Rp 100.000,-

per kg. Target yang diharapkan dari ketersediaan daging sapi nasional

adalah menaikkan harga di tingkat petani dan menurunkan harga di

tingkat konsumen.

- Selama ini permasalahan penyediaan daging sapi yang dihadapi

adalah lamanya proses perjalanan sapi hidup (± 2 bulan) dari Kupang,

Nusa Tenggara Timur menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Terdapa 13 pos yang dilewati ditambah dengan pemeriksaan di

karantina selama 2 minggu. Saat ini permasalahan tersebut sudah

dapat diatasi melalui percepatan pemeriksaan di karantina (menjadi 2

hari), proses perijinan kabupaten dan provinsi (menjadi 1 hari) dan

memperkecil biaya pungutan di tiap pos yang dilewati (Rp 100.000,-

per pos).

- Di Indonesia sebenarnya terdapat sekitar 300 ribu ekor sumber sapi

hidup yang tersebar di beberapa wilayah, yaitu : Nusa Tenggara Timur

(50 ribu ekor), Nusa Tenggara Barat (50 ribu ekor), Sulawesi Selatan

(70 ribu ekor) serta di Lampung dan Jawa Timur (130 ribu ekor).

Pasokan yang diharapkan tiba di Jakarta tiap bulannya sekitar 3 ribu

ekor. Untuk stock daging sapi selama satu tahun hanya perlu

ditambah impor sapi hidup sebanyak 500 – 600 ekor. Tujuan dari

semua upaya tersebut adalah mengubah struktur pasar dan harga

daging sapi.

- Pada tahun 2015 ini Kementerian Pertanian sudah berhasil menekan

keran impor dan justru sudah berhasil mengekspor beberapa

Page 70: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

62 Direktorat Budidaya Serealia

komoditas yaitu ekspor jagung sebanyak 400 ribu ton, ekspor kedelai

sebanyak 60 ribu ton, ekspor ayam negeri, ekspor bunga krisan, dan

ekspor bawang merah yang seharusnya impor sebanyak 5.000 ton.

3. Pertemuan - Pertemuan

a. Konsolidasi GP-PTT Padi, Jagung dan Kedelai

Dalam rangka mensukseskan upaya khusus peningkatan produksi padi,

jagung dan kedelai melalui dukungan kegiatan GP-PTT dan PAT-PIP,

pemerintah pusat mensinergikan dan mengkonsolidasikan pelaksanaan

kegiatan dimaksud agar dapat berjalan dengan baik melalui Pertemuan

Konsolidasi GP-PTT Padi, Jagung dan Kedelai 2015 di Bandung pada

tanggal 24-25 Maret 2015. Hasil konsolidasi dapat dilaporkan sebagai

berikut :

- Pertemuan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Tanaman

Pangan didahului ucapan selamat datang oleh Kadis Pertanian

Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Produksi.

Peserta yang hadir sebanyak 417 orang dari target 400 undangan.

Pertemuan ini dihadiri oleh para nara sumber, kepala bidang/kepala

seksi yang menangani tanaman pangan dari 31 dinas pertanian

provinsi dan 326 dinas pertanian kabupaten pelaksana GP-PTT dan

PAT-PIP padi, jagung dan kedelai

- Pada pertemuan tersebut diperoleh pokok-pokok rumusan sebagai

berikut :

1) Komoditas padi, jagung dan kedelai merupakan komoditas utama

dalam mendukung pencapaian kemandirian pangan. Oleh karena

itu, upaya khusus dalam mencapai peningkatan produksi padi,

jagung dan kedelai memiliki arti penting dan strategis untuk

mencapainya.

2) Pertanaman kegiatan GP-PTT dan PAT-PIP padi, jagung dan

kedelai diharapkan di tanam paling lambat akhir bulan September

agar berkontribusi dalam pencapaian target dan mendukung

produksi tahun 2015. Namun apabila kondisi di lapangan tidak

memungkinkan diperbolehkan untuk tanam bulan Oktober-

Desember 2015 dimana produksinya akan berkontribusi pada

tahun 2016

3) Diusulkan agar kelompok tani yang sama diperbolehkan

meneriman bantuan lebih dari satu dengan persyaratan: a. tidak

mengganggu sasaran/program kegiatan untuk masing-masing

komoditas; b. musim yang berbeda, namun saling mendukung

(bersinergi) antara kegiatan.

Page 71: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 63

4) Kriteria kegiatan yang bisa masuk dalam sampling ubinan BPS

adalah: a. Waktu panen sejalan dengan pelaksanaan ubinan. b.

master file desa yang digunakan tidak boleh diubah, c. dirinci

sesuai komoditas, d. pengisian data sesuai format yang telah

ditetapkan BPS (Modifikasi BPS)

5) Kendala dalam adopsi inovasi teknologi padi, jagung, kedelai

antara lain petani masih kurang mengenal VUB/teknologi yang

dihasilkan, ketersediaan benih VUB belum memenuhi preferensi

petani, jumlah, waktu & kualitas yg dibutuhkan oleh petani

(khususnya VUB spesifik lokasi & VUB yg baru dilepas) dan

teknologi budidaya yang baru belum diketahui secara luas

sehingga terjadi keterlambatan proses transformasi teknologi di

masyarakat, sehingga perlu pengawalan dalam menerapkan

teknologi VUB di tingkat petani dengan akselerasi diseminasi

secara masif.

6) Target peningkatan produktivitas pada GP-PTT padi dan jagung

minimal sebesar 1 ton, untuk PAT Jagung diharapkan terjadi

penambahan produksi jagung sebesar 4-5 ton/ha (lahan baru) serta

GP-PTT kedelai sebesar 0,2 ton dan penambahan Indeks

Pertanaman sebesar 0,5 ton/ha, diperlukan peran penyuluh di

tingkat lapang dalam upaya antara lain: a) LAKUSUSI, b)

Penerapan/pengawalan 6 tepat benih, pupuk dan sarana produksi

lainnya dan c) menjadikan BP3K sebagai pos simpul koordinasi.

7) Guna mengantisipasi terjadinya kegagalan rencana/sasaran

program GP-PTT padi, PAT-PIP jagung dan kedelai disarankan

agar pelaksana program memperhatikan dan menganalisa

Kalender Tanam (KATAM) spesifik lokasi, walaupun KATAM masih

perlu disempurnakan dengan menampilkan data/informasi yang

detail.

8) Perlu dilakukan peningkatan koordinasi dan konsolidasi antara

BP3K dengan petugas KCD/UPTD untuk penyampaian percepatan

data Statistik Pertanian (SP).

9) Pelaksanaan program pasca panen merupakan sebuah upaya

dalam meningkatkan mutu/kualitas hasil sekaligus mengamankan

kuantitas serta penurunan susut hasil produksi sebesar 0,06% dari

sasaran 73,40 juta ton (44.000 Ton), Jagung 0,31% dari sasaran

produksi 20,31 juta ton (62,973 ton), Kedelei sebesar 0,43% dari

sasaran 1,5 juta ton ( 6.450 ton).

10) Strategi stabilisasi harga kedelai dilakukan dari aspek hulu sampai

dengan hilir. Aspek hulu antara lain pengamanan harga produsen

dengan HPP oleh BULOG, kewajiban pembelian hasil pengadaan

Page 72: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

64 Direktorat Budidaya Serealia

DN BULOG oleh calon importer, Permendag No: 23/M-

DAG/Per/5/2013 tentang program stabilisasi harga kedelai dengan

persyaratan yang telah ditetapkan.

11) Program Direktorat Perbenihan dalam mendukung pencapaian

produksi padi, jagung dan kedelei melalui peningkatan produktivitas

dan dapat berkontribusi dengan baik apabila varietas sesuai

agroekologi dan ketersediaan benih yang terjamin mutu dan

kualtasnya.

12) Untuk menjamin ketersediaan dan mutu benih di lapangan, maka

Direktorat Perbenihan melakukan program pemberdayaan

penangkar benih dengan tujuan meningkatkan kemampuan

penangkar/kelompok penangkar benih dalam pengelolaan produksi

dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat serta menumbuh

kembangkan penangkar/kelompok penangkar benih di daerah yang

selama ini belum berkembang.

b. Workshop Konsolidasi GP-PTT Padi dan Jagung serta APBN-Jagung

Hibrida

Dalam rangka evaluasi pelaksanaan GP-PTT MT.2015 dan percepatan

pelaksanaan GP-PTT MT.2015/2016 serta evaluasi APBN-P jagung

hibrida 2015 maka dilakukan workshop yang mengundang

kabupaten/kota dan provinsi pelaksana GP-PTT padi dan jagung 2015

serta APBN-P jagung hibrida 2015 di Hotel IBIS Trans Studio Bandung

pada tanggal 19-20 November 2015. Hasil kegiatan konsolidasi tersebut

dapat dilaporkan sebagai berikut :

- Pertemuan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Tanaman

Pangan yang diwakili oleh Direktur Serealia dan didahului oleh ucapan

selamat datang dari Kepala Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Produksi. Acara dihadiri oleh

Kepala Bidang Tanaman Pangan dari 31 provinsi dan 383

kabupaten/kota pelaksana GP-PTT Padi, Jagung dan APBN-P Jagung

2015 dengan nara sumber dari Inspektorat Jenderal Kementerian

Pertanian dan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah)

- Berdasarkan hasil workshop evaluasi kegiatan GP-PTT padi dan

jagung serta APBN-P jagung hibrida 2015 dihimpun data sebagai

berikut :

1) Realisasi bansos GP-PTT padi sebesar Rp 1.037.818.040,-

(98,45%) dari sasaran bansos sebesar Rp 1.054.149.300,- dengan

realisasi tanam 307.652 ha (87,90%) dari sasaran areal sebesar

350.000 ha. Realisasi panen menunjukan angka sementara

Page 73: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 65

sebesar 201.840 ha (65,61%) dari realisasi tanam dengan produksi

dan produktivitas menunujukan angka sementara berturut-turut

sebesar 1.280.861 ton GKG dan 63,46 ku/ha.

2) Realisasi bansos GP-PTT jagung sebesar Rp 213.151.470,-

(97,42%) dari sasaran bansos sebesar Rp 222.156.000,- dengan

realisasi tanam 87.562 ha (85,85%) dari sasaran areal sebesar

102.000 ha. Realisasi panen menunjukan angka sementara

sebesar 44.037 ha (50,29%) dari realisasi tanam dengan produksi

dan produktivitas menunujukan angka sementara berturut-turut

sebesar 255.762 ton PK dan 58,08 ku/ha.

3) Realisasi tanam kegiatan optimasi lahan mendukung peningkatan

produktivitas jagung (APBN-P jagung hibrida) sebesar 245.993 ha

(26,36%) dari sasaran hasil revisi Ditjen PSP di Solo sebesar

933.243 ha. Realisasi panen menunjukan angka sementara

sebesar 25.635 ha (10,42%) dari realisasi tanam dengan produksi

dan produktivitas menunujukan angka sementara berturut-turut

sebesar 131.856 ton PK dan 51,44 ku/ha.

4) Terdapat GP-PTT padi yang kemungkinan tidak dapat

dilaksanakan dengan data sementara sebesar 2.030 ha dengan

rincian sebagai berikut: 90 ha di Provinsi Aceh yakni di Kabupaten

Aceh Tengah, 423 ha di Provinsi Jambi yakni di Kabupaten

Merangin, 25 ha di Provinsi Kalimantan Barat yakni di Kabupaten

Bengkayang, 314 ha di Provinsi Maluku yakni di Kabupaten Seram

Bagian Barat, 1.078 ha di Provinsi Maluku Utara yakni di

Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Timur serta 100 ha

di Provinsi Papua Barat yakni di Kabupaten Sorong. Tidak dapat

dilaksanakannya kegiatan GP-PTT padi pada daerah tersebut

diantaranya disebabkan adanya overlaping dengan kegiatan Ditjen

PSP.

- Berdasarkan hasil workshop untuk persiapan kegiatan serealia 2016

dihimpun data sebagai berikut :

1) CPCL gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo dari

sasaran 328 kabupaten pelaksana (847.650 ha) terhimpun CPCL

sebanyak 230 kabupaten (593.355 ha) atau 70% dari sasaran

kabupaten pelaksana (70% dari sasaran areal)

2) CPCL pengembangan desa pertanian organik untuk padi dari

sasaran 168 kabupaten pelaksana (4.000 ha) terhimpun CPCL

sebanyak 60 kabupaten (1540 ha) atau 35,71% dari sasaran

kabupaten pelaksana (38,50 % dari sasaran areal)

3) CPCL pengembangan padi dengan teknologi budidaya hazton dari

sasaran 70 kabupaten pelaksana (7.350 ha) terhimpun CPCL

Page 74: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

66 Direktorat Budidaya Serealia

sebanyak 12 kabupaten (1061 ha) atau 17,14% dari sasaran

kabupaten pelaksana (14,43% dari sasaran areal)

4) CPCL jagung dari sasaran 307 kabupaten pelaksana (1 juta ha)

terhimpun CPCL sebanyak 63 kabupaten (217.226 ha) atau

21,72% dari sasaran kabupaten pelaksana (20,52% dari sasaran

areal)

5) Masih perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan kabupaten

pelaksana kegiatan serealia 2016 guna diperoleh data CPCL yang

lebih lengkap dan sesuai dengan alokasi.

c. Koordinasi Pemantapan Peningkatan Produksi PJK dan Pemantapan

Kegiatan Produksi Serealia Tahun 2016

Rapat Koordinasi Pemantapan Peningkatan Produksi Padi, Jagung,

Kedelai dan Pemantapan Kegiatan Produksi Serealia Tahun 2016 di

Bandung, Tanggal 3-5 Desember 2015 yang dihadiri Kepala Dinas

Pertanian Provinsi, Bakorluh dan Kepala BPTP serta Kabid Produksi

Pertanian Seluruh Indonesia dengan naarasumber dari: Inspektorat

jenderal Kementan, Dirjen TP, Badan Litbang, Badan PSDM, Dirjen

Perbendaharaan Kemenkeu, Kementerian PU, Direktur Serealia, Direktur

P2HP. Beberapa hal yang dapat dilaporkan sebagai berikut :

- Kebijakan dan kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2015

diantaranya: revisi perpres tender menjadi PL/e-katalog, refocusing

pada tujuh komoditas, bantuan saprodi/benih tidak di lokasi existing,

sistem reward and punishment, pengawalan & pendampingan Upsus,

pengendalian impor untuk insentif petani, evaluasi serapan

harian/mingguan dan antisipasi dini banjir, kekeringan & OPT,

penyaluran benih/pupuk/alsin, telah signifikan hasilnya melalui luas

tambah tanam, luas panen dan produksi yang meningkat melalui

ARAM II tahun 2015 sebagai berikut :

1) Produksi padi Nasional Tahun 2015 berdasarkan ARAM II sebesar

74,99 juta ton meningkat 4,14 juta ton (5,85%) dibanding ATAP

Tahun 2014 sebesar 70,85 juta ton.

2) Produksi jagung Nasional Tahun 2015 berdasarkan ARAM II

sebesar 19,83 juta ton meningkat 825 ribu ton (4,34%) dibanding

ATAP Tahun 2014 sebesar 19,00 juta ton.

3) Sedangkan produksi kedelai Nasional Tahun 2015 berdasarkan

ARAM II sebesar 983 ribu ton meningkat 28 ribu ton (2,93%)

dibanding ATAP Tahun 2014 sebesar 955 ribu ton

- Realisasi penyerapan anggaran Tahun 2015 s/d 27 November 2015 di

Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp 2,49T (86,28%) dari pagu Rp

2,88T, sedangkan penyerapan anggaran Ditjen Tanaman Pangan

Page 75: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 67

yang berada di Ditjen PSP sebesar Rp1,54T (55,13%) dari pagu Rp

2,79T. Sehingga diharapkan percepatan penyerapan anggaran hingga

31 Desember 2015, minimal 95% dari Pagu.

- Kinerja kegiatan Tahun 2015 (on-farm dan pasca panen) meliputi: GP-

PTT Padi 350.000 ha, Jagung 102.000 ha kedelai 343.469 ha, PAT

jagung 1 juta ha, PAT kedelai131.500 ha, subsidi pupuk alokasi 9,55

juta ton, subsidi benih alokasi 116.500 ton, usahatani pola jajar

legowo, 1000 desa mandiri benih, 1000 desa organik, combine

harvester 2.790 unit, power thresher 1.500 unit, RMU 666 unit, telah

menghasilkan luas tambah tanam seluas 630 ribu ha, produktivitas

5,29 ton/ha, dan losses turun dari 10% menjadi 2%.

- Dalam rangka pelaksanaan kegiatan 2016 telah dilakukan evaluasi

terhadap kinerja kegiatan Tahun 2015. Bagi 10 Kabupaten/Kota

terendah yang pelaksanaan kegiatannya tidak memenuhi target maka

akan diberikan punishment pada Tahun Anggaran 2016.

- Untuk mendukung program 2016, Kementan akan melakukan

pengangkatan PPL-THL 2016 sebanyak 10.000 orang melalui sistem

baru dengan mempertimbangkan kemampuan kinerja dalam

peningkatan luas tambah tanam, luas tambah panen, provitas dan

produksi padi, jagung dan kedelai.

- Kementan pada tahun 2016 telah menetapkan target sasaran padi,

jagung dan kedelai Tahun 2016 meliputi :

1) Sasaran produksi padi berdasarkan hasil penajaman sebesar

80,29 juta ton GKG, dengan luas tanam 15,03 juta ha, luas panen

14,27 juta ha, dan produktivitas 53,40 ku/ha.

2) Sasaran produksi jagung berdasarkan hasil penajaman sebesar 24

juta ton PK, luas tanam 4,37 juta ha, luas panen 4,15 juta ha, dan

produktivitas 51,41 ku/ha.

3) Sasaran produksi kedelai berdasarkan hasil penajaman sebesar

1,5 juta ton, luas tanam 1 juta ha, luas panen 953 ribu ha, dan

produktivitas 15,74 ku/ha.

- Berdasarkan sasaran padi, jagung kedelai yang telah disepakati

antara pusat dan provinsi sebagaimana tersebut diatas, diharapkan

penjabaran sampai dengan tingkat desa, sehingga sasaran produksi

secara linear terjadi mulai dari pusat sampai desa. Dengan demikian,

setiap desa memiliki target dan skenario peningkatan produksi PJK.

- Dalam rangka mendukung pencapaian produksi tanaman pangan

Tahun 2016 dan optimalaisasi pemanfaatan anggaran bansos transfer

uang dan barang TA 2015 untuk kegiatan yang mendukung

peningkatan produksi padi jagung dan kedelai, kebijakan yang dapat

dilakukan diantaranya:

Page 76: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

68 Direktorat Budidaya Serealia

1) Mengacu surat Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian No

B.2154/PW 170/H/11/2015 Tanggal 30 November 2015 tentang

Kegiatan Pemanfaatan Anggaran Bansos TA 2015 bahwa:

Penyaluran bansos transfer uang harus segera ditindaklanjuti

dengan pembelanjaan oleh poktan sesuai RUK paling lambat

tanggal 31 Desember 2015.

Penyaluran Bansos transfer barang dilaksanakan paling lambat

tanggal 31 Desember 2015.

2) Untuk pelaksanaan kegiatan yang saat ini tidak tersedia areal

tanam maka penanaman dapat dilaksanakan setelah tanggal 31

Desember 2015

3) Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota agar

melakukan pengawalan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan

yang penanamannya dilaksanakan setelah tanggal 31 Desember

2015 sehingga tujuan dan sasaran kegiatan tercapai.

- Bantuan sarana produksi di Ditjen Tanaman Pangan dapat meliputi 3

jenis diantaranya: bantuan uang, jasa dan barang. Bantuan transfer

uang merupakan pengadaan sendiri oleh penerima manfaat, dalam hal

ini jumlah uang tidak dibatasi dan pembayaran melalui 2 tahap (70%

dan 30%) disertai BAST. Transfer barang jika dibawah 50 juta dapat

dilakukan sendiri oleh penerima manfaat.

- Berdasarkan data dari Kementerian PU, kondisi pengembangan dan

pengelolaan irigasi saat ini masih belum maksimal diantaranya:

1) Ketersediaan air irigasi hanya 10,7% dari 7,1 juta ha luas irigasi,

sedangkan sisanya mendapat air dari river run off. Kondisi dan

fungsi prasarana belum optimal, 46% prasarana irigasi dalam

kondisi rusak. Oleh karena itu diperlukan dukungan dari berbagai

program yang terintegrasi antara Kementerian PU dan

Kementerian Pertanian.

2) Belum efisiennya penggunaan air irigasi (kebutuhan air per hektar

per musim tanam masih tinggi sebesar 15.000 m3, sehingga perlu

upaya meningkatkan efisiensi menjadi 10.000 m3).

3) Belum terjaminnya keberlanjutan areal sawah irigasi, baru 3 juta ha

sawah dari 7,1 juta ha yang sudah ditetapkan Perda LP2B (Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan).

- Target pembangunan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan dari

Kementerian Pu dari Tahun 2015 s/d 2019 sebagai berikut :

1) Pembangunan waduk sebanyak 49 buah

2) Pembangunan irigasi seluas 1 juta ha

3) Rehabilitasi irigasi 3 juta ha

Page 77: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 69

4) Mou dengan Pemda dalam rangka menjamin tidak terjadinya alih fungsi lahan pertanian (Perda IP2B dalam RTRW)

- Dukungan Litbang dalam rangka peningkatan produksi PJK melalui pendampingan teknologi meliputi : 1) Pendampingan kawasan bertujuan agar inovasi menyebar secara

spesifik lokasi, Pendampingan GP-PTT melalui anjuran 12

teknologi untuk padi, 11 teknologi anjuran untuk jagung, sosialisasi

Katam dan display varietas baru melalui demplot, dll.

2) Badan Litbang melalui BB Padi telah menghasilkan 23 varietas

benih padi unggul baru, 25 jagung dan 8 kedelai, teknologi

budidaya PTT, light Trapp, standing crop, jarwo transplanter,

penurunan loosis dan teknologi benih sumber.

- Arahan Irjen Kementan : 1) Untuk kelancaran kegiatan Tahun 2016, Pedoman Umum agar

dibuat sederhana dan tidak mengikat sehingga memudahkan

dalam pelaksanaan di daerah. Apabila terdapat permasalahan

secara spesifik lokasi maka diharapkan Dinas Pertanian Provinsi

menyusun juklak dan juknis oleh kabupaten.

2) Melakukan review perencanaan Tahun 2016.

3) Masih banyak produk Litbang yang belum dimanfaatkan oleh Ditjen

Tanaman Pangan

4) Perlunya peningkatan peran penyuluh dan bibit unggul

5) Perlunya pemantauan dan pengawalan kegiatan

4. Monitoring Budidaya Padi Lahan Kering

Dalam upaya pengembangan padi gogo di lahan kering diperlukan adanya

bimbingan, pengawalan dan pendampingan dalam rangka menyelaraskan

kelembagaan-kelembagaan usahatani padi yang menunjang

implementasinya di lapangan. Kelembagaan penyuluhan sangat diperlukan

dalam proses alih teknologi dari lembaga penelitian kepada petani. Di tingkat

usahatani kelembagaan kelompoktani-kelompoktani dan keberadaan Kontak

Tani juga sangat menfasilitasi proses alih teknologi. Paradigma baru dalam

proses alih teknologi yang dikembangkan secara partisipatoris dimana

petani, penyuluh, dan peneliti bekerjasama dalam pengembangan teknologi

yang diimplementasikan di lapangan.

Kelembagaan dalam pendistribusian saprodi dari produsen, ke pedagang,

pengecer hingga sampai ke petani harus berjalan lancar setiap musim

tanam. Hal ini untuk menjamin tersedianya saprodi dalam jenis, jumlah,

harga, mutu, dan waktu yang tepat.

Pengembangan padi gogo di lahan kering dengan kelembagaan penunjang

akan menciptakan suasana kondusif bagi petani untuk pengembangan padi

gogo di lahan kering. Dukungan kelembagaan usahatani diharapkan akan

Page 78: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

70 Direktorat Budidaya Serealia

berpengaruh terhadap peningkatan produksi padi. Peningkatan pendapatan

dan kesejahteraan petani.

Walaupun produktivitas padi lahan kering masih rendah dibandingkan padi

sawah, pengembangan padi lahan kering tetap mempunyai posisi strategis.

Dalam lima tahun terakhir, padi lahan kering di Indonesia telah menunjukkan

peningkatan produktivitas 33,22 ku/ha pada tahun 2012 menjadi 33,42 Ku/ha

tahun 2013, Sementara untuk ARAM II 2015 mengalami penurunan menjadi

33,16 ku/ha. Fenomena ini tentunya perlu di kaji lebih lanjut agar dapat

dihasilkan terobosan-terobosan dalam pengembangan padi lahan kering.

Selanjutnya, keberhasilan pemanfaatan lahan kering sebagai buffer

penyediaan pangan sangat tergantung dari teknologi padi lahan kering yang

ada. Demikian halnya dalam optimasi pemanfaatan lahan-lahan perkebunan,

lahan pengembangan sentra buah-buahan, lahan HTI, lahan transmigrasi

melalui pertanaman sela padi lahan kering.

Peningkatan produksi padi lahan kering mempunyai peluang yang sangat

besar untuk dilaksanakan mengingat hal-hal sebagai berikut :

- Potensi lahan kering yang cukup besar dan pemanfaatannya yang relatif

masih rendah.

- Adanya perolehan hasil yang masih jauh berbeda antara hasil penelitian

yang dilakukan di balai-balai peneltian Badan Litbang Pertanian dengan

hasil produksi di lapangan yang dilakukan petani sehingga peluang

peningkatan produksi masih dapat ditingkatkan dengan teknologi tepat

guna dan spesifik lokasi.

- Pertumbuhan produktivitas padi di lahan kering bernilai positif, yang

berarti terjadinya peningkatan produktivitas untuk padi di lahan kering.

- Tersedianya teknologi baru untuk menjawab permasalahan yang terjadi di

lahan sawah tadah hujan dan lahan kering, seperti varietas-varietas

unggul tipe baru, pemupukan berimbang, PTT dan konservasi lahan.

5. Monitoring Optimalisasi Jagung

Komoditas jagung mempunyai peran yang sangat strategis, baik dalam

sistem ketahanan pangan maupun perannya sebagai penggerak roda

ekonomi nasional. Selain perannya sebagai pangan bagi sebagian

masyarakat Indonesia, jagung juga berkontribusi terhadap ketersediaan

protein karena jagung menjadi bahan baku pakan baik ternak maupun

perikanan. Jagung menjadi penarik bagi pertumbuhan industri hulu dan

pendorong pertumbuhan industri hilir yang berkontribusi cukup besar pada

pertumbuhan ekonomi nasional.

Sekarang ini jagung tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan dan

pakan saja, tetapi juga digunakan sebagai bahan baku industri lainnya,

seperti bahan bakar alternatif (biofuel), polymer dan lain-lain. Permintaan

Page 79: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 71

jagung baik untuk industri pangan, pakan, dan kebutuhan industri lainnya

dalam lima tahun ke depan diproyeksikan akan terus meningkat seiring

dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan juga peningkatan

pendapatan dan daya beli masyarakat.

Indonesia mempunyai potensi sangat besar dalam meningkatkan produksi

maupun produktivitas jagung. Lahan yang tersedia untuk budidaya jagung

sangat luas, persyaratan agroklimat sederhana, teknologi sudah tersedia,

sehingga prospek keuntungan bagi pembudidayanya cukup besar.

Peningkatan produksi jagung dalam rangka memenuhi kebutuhan jagung

dalam negeri telah dilakukan dengan berbagai upaya antara lain melalui: (1)

Peningkatan produktivitas (penerapan teknologi tepat guna spesifik lokasi);

(2) Penggunaan varietas unggul bermutu; (3) Pengembangan Optimasi

Lahan Mendukung Produksi; (4) Penerapan PTT; (5) Pengamanan produksi

dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Dampak

Perubahan Iklim (DPI); (6) Penanganan pasca panen; (7) Dukungan

penelitian dan penyuluhan, dan (8) Menjalin kemitraan dengan stakeholders

untuk penguatan modal, bantuan sarana produksi, penanganan pasca

panen, dan pemasaran hasil.

Untuk memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri yang terus meningkat,

pemerintah telah menetapkan sasaran produksi jagung tahun 2015 sebesar

20.313.731 ton pipilan kering (PK). Sasaran tersebut lebih tinggi jika

dibandingkan dengan pencapaian produksi jagung tahun 2014, dimana

berdasarkan Angka Sementara (ASEM) BPS 2014 yaitu sebesar 19.032.677

ton pipilan kering (PK).

Menyikapi hal ini, pemerintah bermaksud untuk meningkatkan luas areal

pertanaman jagung yang menggunakan benih unggul bermutu di sejumlah

daerah yang potensial. Upaya peningkatan produksi dan produktivitas ini

dituangkan dalam kegiatan Pengembangan Optimasi Lahan Mendukung

Produksi Jagung Tahun 2015.

Pengembangan Optimasi Lahan Mendukung Produksi Jagung didefinisikan

sebagai upaya untuk perluasan areal tanam jagung pada lahan-lahan yang

sebelumnya tidak pernah ditanami jagung atau sebelumnya pernah ditanami

jagung tetapi kemudian tidak ditanami lagi (peningkatan IP) pada lahan

sawah beririgasi, sawah tadah hujan, lahan rawa pasang surut dan rawa

lebak, lahan kering, lahan Perhutani dan lain-lain. Upaya Pengembangan

Optimasi Lahan Mendukung Produksi Jagung dapat dilakukan melalui

langkah sebagai berikut :

Page 80: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

72 Direktorat Budidaya Serealia

a. Peningkatan indeks pertanaman pada daerah yang biasanya tidak ada

pertanaman jagung menjadi satu kali tanam jagung, dari satu kali

pertanaman jagung menjadi dua kali pertanaman jagung, dari dua kali

pertanaman jagung menjadi tiga kali pertanaman jagung, pada lahan

kering maupun lahan sawah atau lahan lainnya.

b. Pertanaman jagung dengan pola tumpang sari dengan komoditas

palawija lainnya.

c. Pembukaan daerah/lahan pertanian baru. Upaya ini dapat dilakukan

pada daerah-daerah yang sebelumnya bukan daerah pertanian yang

selanjutnya menjadi areal/kawasan pertanian. Misalnya:

- Pembukaan kawasan HPK menjadi kawasan pertanian baru.

- Kawasan Hutan milik Perum Perhutani atau PT. Inhutani yang sedang

dilakukan panen atau peremajaan tanaman sehingga bisa dilakukan

penanaman dengan sistem tumpang sari dan diserahkan

pemanfaatannya kepada petani.

- Kawasan perkebunan (BUMN/Swasta) yang sedang dilakukan

peremajaan tanaman sehingga bisa dilakukan penanaman dengan

sistem tumpang sari dan diserahkan pemanfaatannya kepada petani.

- Kawasan UPT Transmigrasi yang belum diserahkan kepada petani.

- Tanah Adat/tanah ulayat dan sejenisnya yang sedang tidak

dimanfaatkan untuk pertanaman dan diserahkan pemanfaatannya

kepada petani.

- Kawasan HGU yang belum dimanfaatkan untuk pertanaman

komoditas utama dan diserahkan pemanfaatannya kepada petani.

Lokasi Pelaksanaan Optimasi Lahan mendukung produksi Jagung melalui

APBN-P tahun 2015 seluas 1.000.000 ha dilaksanakan di 27 propinsi

masing-masing yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumamtera Barat,

Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa

Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat,

Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan

Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat dan Maluku,

mencakupi 303 kabupaten/kota.

Dari sasaran awal alokasi Optimasi Lahan seluas 1.000.000 ha menjadi

seluas 933.101 ha (sasaran revisi hasil solo).

Sampai dengan minggu ke dua Januari 2015 dari sasaran seluas 935.101 ha,

telah tertanam seluas 648.322 ha (69,48%). Data realisasi tanam kegiatan

optimasi lahan per bulan per provinsi seperti pada tabel berikut.

Page 81: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 73

Tabel 14. Realisasi Tanam Optimasi lahan Tahun 2015

Kendala dalam pelaksanaan kegiatan optimalisasi lahan di lapangan yang

terjadi antara lain yaitu :

- Lambatnya penyelesaian penyusunan CPCL sehingga berpengaruh pada

proses pengadaan benih;

Page 82: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

74 Direktorat Budidaya Serealia

- Perbedaan pemahaman konsep pengembangan optimasi lahan

mendukung produksi jagung dengan perluasan areal tanam (PAT) jagung;

- Sebagian ULP di daerah belum memahami sistem pengadaan

penunjukan langsung;

- Ditemukan adanya potensi bahwa kegiatan optimasi lahan mendukung

produksi jagung tidak akan terserap 100% disebagian daerah seperti

Provinsi D.I Yogyakarta, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera

Selatan, Aceh, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat dikarenakan

terbatasnya sumber daya lahan dan tidak memungkinkan lagi untuk

peningkatan IP;

- Disejumlah daerah terjadi mundur tanam dikarenakan lambatnya proses

pengadaan benih dan sejumlah daerah mengalami musim kering yang

berkepanjangan akibat dampak el nino, bahkan ada yang mundur tanam

ke tahun 2016 untuk mengurangi resiko kegagalan.

- Faktor lain yang menghambat pelaksanaan kegiatan yaitu adanya

pemisahan anggaran bantuan yaitu pengadaan benih berada di provinsi

sementara pengadaan pupuk berada dikabupaten.

6. Bimbingan Budidaya Padi Tadah Hujan

Kebutuhan beras sebagai sumber pangan utama penduduk Indonesia terus

meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk. Disisi lain, laju konversi

lahan pun terus meningkat akibat persaingan penggunaan lahan sawah dari

lahan pertanian ke non pertanian maupaun persaingan penggunaan lahan

untuk komoditi tanaman pangan ke komoditi tanaman non pangan. Hal ini

mendorong perlunya pengoptimalan lahan-lahan marginal seperti lahan

tadah hujan untuk budidaya padi agar dapat memberikan sumbangan

terhadap produksi padi nasional.

Budidaya padi di lahan sawah tadah hujan tidak semudah dengan budidaya

padi di lahan sawah irigasi. Hal ini dikarenakan air sebagai sumber utama

bagi budidaya tanaman padi sering menjadi penghambat. Selain itu, pada

lahan sawah tadah hujan faktor kesuburan tanah juga kerap menjadi

masalah.

Untuk itu kegiatan bimbingan budidaya padi tadah hujan menjadi penting

sebagai upaya dalam pemanfaatan lahan sawah tadah hujan untuk memberi

sumbangsih terhadap produksi padi nasional bagi kecukupan pangan utama

masyarakat Indonesia, yakni beras. Bimbingan budidaya padi tadah hujan

pada tahun 2015 dilakukan dengan cara uji petik ke beberapa lokasi

diantaranya: Provinsi Jambi, Jawa Barat dan Sulawesi Tengah serta

Provinsi Jawa Tengah yakni pada Kabupaten Klaten. Hasil dari uji petik

terhadap empat lokasi tesebut di dapatkan:

Page 83: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 75

b. Jambi

Selama 4 tahun terakhir (2010-2013), total luas lahan sawah Provinsi

Jambi cenderung mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan

sebesar 0,25%. Luas lahan sawah irigasi mengalami peningkatan dengan

rata-rata pertumbuhan sebesar 4,98% sedangkan luas lahan sawah non

irigasi mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan 1,98%. Lahan

sawah irigasi selama 4 tahun terakhir (2010-2013), menempati rata-rata

33,44% dari total luas sawah di Provinsi Jambi, sedangkan lahan sawah

non irigasi menempati rata-rata 66,56% dari total luas sawah di Provinsi

Jambi. Adapun luas sawah Provinsi Jambi selama 4 tahun terakhir (2010-

2013) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 15. Luas Sawah di Provinsi Jambi (2010-2013)

Sawah

Irigasi

Sawah

Non

Irigasi

Sawah

Total

Sawah

Irigasi

Sawah

Non

Irigasi

Sawah

Total

Sawah

Irigasi

Sawah Non

Irigasi

1 2010 34.040 78.394 112.434 - - - 30,28 69,72

2 2011 36.295 77.462 113.757 6,62 (1,19) 1,18 31,91 68,09

3 2012 39.987 73.392 113.379 10,17 (5,25) (0,33) 35,27 64,73

4 2013*) 41.232 72.314 113.546 3,11 (1,47) 0,15 36,31 63,69

37.889 75.391 113.279 4,98 (1,98) 0,25 33,44 66,56Rata-rata

Pertumbuhan (%)Luas (ha)

TahunNo.

Perbandingan terhadap

Luas Sawah Total (%)

*) ASEM BPS

Pada luas sawah non irigasi tersebut, terdapat sawah tadah hujan dan

pasang surut. Meski pertumbuhan luas lahan sawah non irigasi di Provinsi

Jambi cenderung mengalami penurunan selama 4 tahun terkahir (2010-

2013), luas lahan sawah non irigasi menempati luasan terbesar rerata

luas sawah di Provinsi Jambi. Dengan demikian, potensi lahan sawah non

irigasi masih cukup tinggi untuk dapat ditingkatkan dalam upaya

penambahan produksi padi di Provinsi Jambi.

Rata-rata indeks pertanaman padi sawah di Provinsi Jambi masih

tergolong IP 1, artinya dalam satu tahun rata-rata ditanami padi sebanyak

1 kali. Selebihnya petani menanam palawija. Upaya yang dapat dilakukan

dalam peningkatan produksi padi di Provinsi Jambi dengan potensi luas

lahan sawah non irigasi yang cukup luas dapat dilakukan dengan

peningkatan indeks pertanaman. Untuk mendorong peningkatan IP padi

sawah, baik di lahan sawah irigasi maupun non irigasi, dalam hal ini

sawah tadah hujan termasuk di dalamnya maka Provinsi Jambi

melakukan berbagai langkah diantaranya :

Page 84: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

76 Direktorat Budidaya Serealia

- Melakukan perbaikan jaringan irigasi pada lahan-lahan yang

mengalami masalah sumber air dan memungkinkan ditingkatkan

indeks pertanamannya

- Melakukan percepatan tanam

- Melakukan gerakan panen dan tanam kembali sehingga tidak

menunggu lama masa bera tanah

c. Jawa Barat

Luas lahan sawah di Provinsi Jawa Barat berdasarkan data lahan BPS,

2013 sebesar 925.042 ha yang terdiri atas lahan sawah irigasi seluas

744.090 ha, lahan sawah non irigasi seluas 180.952 ha, yang mana di

dalamnya terdapat lahan sawah tadah hujan. Luas ladang sebesar

217.655 ha, tegal 556.658 ha, dan yang tidak diusahakan sebesar 9.024

ha.

Target produksi padi Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 sebesar 11,91

juta ton GKG. Upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pertanaman

padi dalam rangka pencapaian target tersebut diantaranya: Kegiatan

GPPTTT padi, perbaikan jaringan irigasi tersier, optimasi lahan, bantuan

benih dan penangkaran serta pembinaan. Untuk mendorong pencapaian

produksi padi di Jawa Barat, baik di lahan sawah maupun di lahan tadah

hujan diantaranya dilakukan dengan peningkatan indeks pertanaman padi

dan penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).

d. Kabupaten Klaten

Luas lahan sawah Kabupaten Klaten sebesar 33.435 ha, terdiri atas:

- Irigasi Teknis : 19.942 ha

- Irigasi ½ Teknis : 9.816 ha

- Irigasi Sederhana : 2.565 ha

- Tadah Hujan : 1.112 ha

Luas lahan Kering Kabupaten Klaten sebesar 32.121 ha, terdiri atas:

- Lahan tegal : 6.287 ha

- Lainnya : 25.834 ha

Pada tahun 2015, sasaran produksi padi Kabupaten Klaten sebesar

394.160 ton GKG dengan sasaran produktivitas sebesar 62,87 ku/ha,

sasaran luas panen sebesar 62.688 ha dan sasaran luas tanam sebesar

62.885 ha.

Indeks pertanaman padi di Kabupaten Klaten rata-rata 3 (tiga), artinya

dalam satu tahun dapat menanam padi sebanyak tiga kali, namun indeks

pertanaman padi di lahan sawah tadah hujan hanya 1, artinya dalam satu

tahun hanya ditanami padi satu kali. Upaya yang dilakukan Kabupaten

Klaten untuk pencapaian produksi padi tahun 2015 diantaranya: pelatihan

Page 85: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 77

petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani,

pelatihan SLPHT, pengadaan alsintan, pengembangan intensifikasi

tanaman padi palawija, pengembangan perbenihan/perbibitan, dana

Alokasi Khusus (DAK) bidang pertanian, pengembangan agribisnis

tanaman pangan & horti, pengembangan pertanian terpadu, GPPTT

(APBN).

e. Sulawesi Tengah

Luas lahan sawah di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 146.721, terdiri

atas 133.839 ha lahan sawah irigasi dan 12.882 ha lahan sawah non

irigasi, sementara luas ladang/huma tercatat sebesar 153.293 ha. Rata-

rata indeks pertanaman padi di Provinsi Sulawesi Tengah masih sebesar

1, artinya dalam satu tahun Provinsi Sulawesi Tengah rata-rata hanya

dapat menanam padi satu kali.

Target produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2015 sebesar

1,326 juta ton GKG dan sasaran produktivitas padi diharapkan dapat

mencapai 52,01 ku/ha. Upaya yang dilakukan untuk pencapaian target

produksi padi tersebut didukung oleh kegiatan yang berasal dari dana

APBN dan APBD. Kegiatan APBN diantaranya: Kegiatan GPPTT padi,

perbaikan jaringan irigasi tersier, optimasi lahan, bantuan benih dan

penangkaran serta pembinaan. Kegiatan dukungan APBD diantaranya

BLBU padi inbrida kegiatan PTT dan BLBU padi ladang.

Untuk mendorong pencapaian produksi padi baik di lahan sawah irigasi

maupun di lahan sawah tadah hujan diantaranya dilakukan dengan

peningkatan indeks pertanaman padi, penerapan Pengelolaan Tanaman

Terpadu (PTT), pemberian bantuan benih dan pupuk. Dukungan APBD

tingkai I berupa BLBU padi inbrida untuk penerapan PTT seluas 1.300 ha

yang dialokasikan di Kabupaten Morowali seluas 500 ha dan Kabupaten

Poso seluas 800 ha. Sementara itu ada juga bantuan BLBU padi ladang

seluas 100 ha yang dialokasikan di Kabupaten Poso.

7. Monitoring Budidaya Padi Tadah Hujan

Kegiatan monitoring budidaya padi tadah hujan dilakukan sebagai upaya

dalam memonitor pemanfaatan lahan sawah tadah hujan untuk memberi

sumbangsih terhadap produksi padi nasional bagi kecukupan pangan utama

masyarakat Indonesia, yakni beras. monitoring budidaya padi tadah hujan

pada tahun 2015 dilakukan dengan cara uji petik ke beberapa lokasi

diantaranya: Provinsi Jawa Barat mencakup Kabupaten Bekasi, Karawang,

Bandung Barat dan Bogor serta Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil terhadap

uji petik ke daerah-daerah tersebut didapatkan :

Page 86: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

78 Direktorat Budidaya Serealia

a. Provinsi Jawa Barat

Lahan sawah di Provinsi Jawa Barat seluas 924.307 ha, mencakup lahan

sawah irigasi seluas 742.658 ha dan lahan sawah non irigasi seluas

181.649 ha (BPS, 2014). Sementara itu luas lahan sawah tadah hujan

sendiri menempati luasan sebesar 187.086 ha. Indeks rata-rata

pertanaman padi di Provinsi Jawa Barat adalah 2, dengan demikian masih

bisa diupayakan pertanaman padi di Provinsi Jawa Barat menjadi 3 kali.

Hal ini tentunya bisa juga diupayakan di Kabupaten Bekasi, Karawang,

Bandung Barat dan Bogor yang mana masing-masing memiliki luas lahan

sawah 51.887 ha, 97.529 ha, 20.857 ha dan 44.074 ha dengan indeks

pertanaman padi untuk Kabupaten Bekasi mencapai 1,82, Karawang

1,94, Bandung Barat 1,80 dan Bogor 1,87. Dengan demikian masih dapat

diupayakan penambahan luas tanam padi melalui peningkatan indeks

pertanaman termasuk pada lahan sawah tadah hujan.

b. Provinsi Sulawesi Tengah

Baku lahan sawah Provinsi Sulawesi Tengah yang dapat ditanami padi

seluas 141.405 ha, terdiri atas lahan sawah yang dapat ditanami padi satu

kali seluas 20.528 ha, ditanami padi dua kali seluas 109.815 ha dan yang

dapat ditanami tiga kali seluas 11.062 ha. Lahan sawah yang dapat

ditanami padi satu kali menempati porsi 14,52% dari total baku lahan

sawah yang dapat ditanami padi, sedangkan yang dapat ditanami padi

dua kali menempati porsi 77,66% dan yang ditanami tiga kali menempati

porsi 7,82%. Dengan demikian lahan sawah yang dapat ditanami padi

sekali masih dapat ditingkatkan menjadi dua kali atau tiga kali sehingga

porsi luas lahan sawah yang dapat ditanami padi dua kali dan tiga kali

menjadi lebih tinggi. Sementara itu, ada 4,10 juta ha lahan pertanian

bukan sawah di Provinsi Sulawesi Tengah. Rincian penggunaan lahan

tersebut adalah: 356.461 ha digunakan untuk tegal, 153.293 ha

digunakan untuk ladang, 748.049 ha digunakan untuk perkebunan,

223.656 ha ditanami hutan rakyat, 97.391 ha ditanami padang

penggembalaan dan tidak diusahakan 2,18 ha untuk penggunaan lain.

8. Bimbingan Pengembangan Serealia Lain

Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengembangan Serealia Lain tahun 2015,

dengan melakukan kunjungan ke Daerah Pelaksana Pengembangan

sorgum dan daerah yang mempunyai potensi dan peluang Pengembangan.

Adapun metode pelaksanaannya meliputi :

- Inventarisasi Potensi lahan dan Peluang Pengembangan Sorgum.

Page 87: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 79

- Melakukan sosialisasi Pengembangan tanaman Serealia Lain ditingkat

Provinsi/Kabupaten, Petugas dan Petani, serta masyarakat di Lokasi

Pengembangan Sorgum, Gandum, Jewawut dan Hotong.

- Melakukan Bimbingan Teknis, Pengawalan, Pendampingan serta

Gerakan Pengembangan Sorgum ditingkat Provinsi, Kabupaten dan

Kecamatan.

- Melakukan Pembinaan secara intensif dalam upaya pelaksanaan

pengembangan tanaman serealia lain serta mengidentifikasi

permasalahan yang dihadapi di areal pertanaman.

- Melakukan konsultasi dan diskusi ke Instansi terkait dan lembaga

penelitian serta Perguruan Tinggi dalam upaya peningkatan produksi

tanaman Serealia Lain.

- Pertemuan koordinasi dan Pertemuan Fasilitasi Kemitraan

Pengembangan Serealia Lain dengan Petugas yang ada di Provinsi,

Kabupaten, PPL, Mantri Tani/KCD serta kelompok tani pelaksana

kegiatan untuk mendapatkan masukan mengenai permasalahan dan

solusi yang dihadapi di Lapangan.

- Publikasi Buku Pintar, Buku Teknologi Produksi dan Banner Teknologi

Budidaya tanaman Sorgum, Gandum, Hotong dan Jewawut.

Pengembangan Tanaman Serealia Lain tahun 2015 dilaksanakan di 9

Propvinsi 14 Kabupaten yaitu ; Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta

Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat,

Sulawesi Selatan, dan Maluku.

Peluang Pengembangan tanaman Serealia Lain di Indonesia cukup besar

karena di beberapa sentra produksi tanaman serealia lain petani sudah

biasa menanam dan sudah dimanfaatkan sebagai pangan lokal. Potensi

lahan untuk pengembangan tanaman serealia lain berdasarkan agroklimat

seluas 5.324.282 ha. Apabila potensi tersebut dapat dimanfaatkan setelah

tanam Palawija, maka peluang dalam penyediaan bahan pangan dalam

mendukung diversifikasi pangan akan terbuka lebar.

Tabel 16. Potensi Lahan untuk Pengembangan Sorgum di Indonesia

No. Wilayah Luas ( Ha )

1. Sumatera 1.559.524

2. Jawa, Bali 355.483

3. Nusa Tenggara Timur 370.000

4. Kalimantan 812.260

5. Sulawesi 643.586

6. M a l u k u 366.525

7. P a p u a 1.216.699

J u m l a h 5.324.282 Keterangan : Sumber dari BSLDLP 2015

Page 88: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

80 Direktorat Budidaya Serealia

Dari Pendataan dan Informasi yang telah kami peroleh di lapangan, maka kami akan menindak lanjuti dengan baik untuk pelaksanaan Kemitraan dengan baik untuk pelaksanaan Kemitraan dengan pihak swasta di setiap pertemuan. Pengembangan Serealia Lain sangat berpeluang besar untuk mendukung pencapaian diversifikasi pangan Nasional yang telah ditargetkan menurunkan 5% Import terigu selama 5 tahun. Dukungan APBD I dan APBD II baik Provinsi maupun Kabupaten sangta memberikan gambaran bagi Provinsi Beberapa permasalah yang dihadapi antara lain : - Keterbatasan pengetahuan petani dan rendahnya kemampuan di bidang

permodalan. - Belum ada tersedianya jaminan Pasar - Keterbatasan ketersediaan Benih bermutu - Masih kurangnya dukungan Pemerintah Pusat, Daerah dan Instansi

terkait. - Kemampuan teknologi pengelolahan hasil juga masih kurang hanya saja

ada Alat Penepung Pengadaan tahun 2009 dari P2HP sudah rusak. Upaya pemecahan permasalahan di atas antara lain : - Petugas harus memberikan motivasi agar petani tertarik untuk

menanam Gandum, Sorgum, Jewawut dan Hotong secara swadaya, tidak mengharapkan bantuan, dan menjelaskan tanaman serealia lain adalah tanaman ditanam pada waktu lahan tidak dapat dimanfaatkan untuk tanaman utama.

- Agar dibangun Kemitraan dengan Swasta atau pengusaha Tepung yang berskala kecil, sebab Sorgum, Gandum, Jewawut dan Hotong yang dihasilkan Petani kita nilai gizinya tinggi.

- Harus dibentuk Koordinasi tingkat bawah/Lapangan antar petugas, Dinas Pertanian dan BPTP untuk mengupayakan teknologi Budidaya Sorgum, Gandum, Jewawut dan Hotong sampai tingkat ke petani dan aplikasi dalam bentuk Pelatihan, Demontrasi dan Teknologi dllnya.

- Diupayakan agar Penangkar Benih Gandum, Sorgum, Jewawut dan Hotong berkoordinasi dengan Balai Penelitian Serelia Maros, yang sekrang lagi menguji varietas Gandum yang cocok dengan iklim tropis.

- Pelatihan bagi Petani untuk menjadikan Gandum sebagai bahan baku bermacam Kue Olahan dengan gizi tinggi, serta peranan P2HP untuk membantu petani dalam hal pengelolahan dan pemasaran hasil.

9. Bimbangan Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering Mendukung GP-PTT

Bimbingan/pembinaan GP-PTT padi dilakukan secara periodik dan

dilakukan secara berjenjang mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota.

Bimbingan dilakukan agar kegiatan GP-PTT dapat berjalan sesuai Pedoman

Teknis GP-PTT Padi Tahun 2015. Selain itu, bimbingan, pembinaan dan

pendampingan dilakukan untuk memperluas sosialisasi pola PTT pada

petani pelaksana GP-PTT di lapangan. Sasaran GP-PTT padi tahun 2015

seluas 350.000 ha yang terdiri dari:

Page 89: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 81

- GP-PTT Padi Inbrida Kawasan seluas :75.000 ha

- GP-PTT Padi Inbrida Non Kawasan seluas :225.000 ha

- GP-PTT Padi Hibrida Non Kawasan seluas : 50.000 ha

Hasil dari pendampingan yang dapat dilaporkan adalah sebagai berikut :

Realisasi bansos GP-PTT padi menunjukan capaian sebesar 346.834 ha

atau mencapai 99,10% dari sasaran dengan realisasi bansos yang

dimanfaatkan sebesar 346.306 ha (98,94%) dari sasaran. Realisasi tanam

GP-PTT padi mencapai 325.588 ha (93,03%) dari sasaran, bila

dibandingkan dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan maka realisasi

tanam GP-PTT padi mencapai 94,02%. Dengan demikian masih ada sisa

bansos sebesar 20.718 ha (5,98%) yang belum ditanam pada tahun 2015.

Sisa bansos yang belum ditanam pada tahun 2015 direncanakan tanam

pada awal tahun 2016. Dari realisasi tanam GP-PTT padi tersebut ada

51.512 ha yang ditanam di lahan sawah tadah hujan. Dengan demikian ada

15,82% kontribusi luas tanam padi lahan tadah hujan terhadap luas tanam

GP-PTT padi yang telah ditanam.

10. Monitoring Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering Mendukung GP-PTT

Kegiatan monitoring GP-PTT padi dimaksudkan untuk meningkatkan

efektivitas pengawalan program dan kegiatan GP-PTT padi. Kegiatan ini

dilakukan secara kontinyu, dilakukan baik melalui media telekomunikasi

maupun dengan uji petik ke lokasi pelaksana kegiatan GP-PTT. Monitoring

mencakup komponen kegiatan pelaksanaan GP-PTT, tingkat pencapaian,

penerapan komponen teknologi PTT dan masalah serta solusi yang terjadi.

Hasil monitoring menunjukan capaian angka sementara untuk produktivitas

GP-PTT padi sebesar 64,53 ku/ha. Apabila dibandingkan dengan target

Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015

mencapai 125,54%. Jika dibandingkan dengan produktivitas padi tahun

2014, produktivitas GP-PTT padi mengalami peningkatan sebesar 13,18

ku/ha (25,67%). Bila dibandingkan dengan rerata produktivitas padi lima

tahun terakhir (tahun 2011-2015), produktivitas GP-PTT padi tahun 2015

mengalami peningkatan sebesar 13,15 ku/ha (25,59%).

Permasalahan dalam pelaksanaan GP-PTT padi 2015, diantaranya: adanya

musim kering yang berkepanjangan akibat pengaruh El-Nino sehingga

jadwal tanam GP-PTT padi mengalami mundur tanam untuk mengurangi

resiko kegagalan, adanya calon petani dan calon lokasi pelaksana kegiatan

GP-PTT padi yang mengalami perubahan karena adanya overlaping dengan

kegiatan lain sehingga terjadi perubahan jadwal tanam dan adanya daerah

yang tidak dapat melaksanakan GP-PTT sehingga bansos tidak diserap.

Upaya dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala

Page 90: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

82 Direktorat Budidaya Serealia

pelaksanaan GP-PTT padi adalah: menjadwal ulang kegiatan GP-PTT padi,

bila masih memungkinkan maka mencari CPCL pengganti dan melakukan

revisi CPCL bilamana CPCL overlaping dengan kegiatan lain dan melakukan

percepatan tanam pada musim tanam MH 2015/2016.

11. Monitoring Peningkatan Produksi Padi Rawa Mendukung GP-PTT Padi

Kementerian Pertanian telah menetapkan upaya khusus pencapaian

Swasembada berkelanjutan padi melalui antara lain : pengembangan

jaringan irigasi, optimasi lahan, pengembangan Sysem of Rice

Intensification (SRI), Gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu

(GP-PTT), penyediaan sarana dan prasarana pertanian (benih, pupuk,

pestisida, alat dan mesin pertanian), serta pengawalan/ perdampingan.

Fokus Utama pencapaian sasaran produksi padi tahun 2015 adalah

peningkatan produktivitas padi melalui GP-PTT berbasis kawasan dan non

kawasan, dengan bantuan sebagai instrument stimulan dan dukungan

pendampingan dan pengawalan pada areal seluas 350 ribu ha. Sedangkan

diluar fokus utama melalui upaya peningkatan produksi pada areal tanam

seluas 14,299 juta ha, terdiri atas: Carry over SL-PTT Tahun 2014: 570 ribu

ha, Percepatan Optimasi Lahan (OPL): 170 ribu ha, Perluasan areal

tanam/pemanfaatan cetak sawah 2014: 40 ribu ha, Bantuan benih

(rehabilitasi jaringan irigasi PSP): 1 juta ha, Bantuan benih (optimasi lahan

PSP): 500 ribu ha dan Swadaya petani seluas: 11.948 ribu ha (Sumber:

Pedoman Teknis GPPTT Padi 2015)

Sejalan dengan hal tersebut diatas, maka pada tahun 2015 upaya

peningkatan produksi padi difokuskan pada kawasan tanaman pangan,

melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT)

dengan fasilitasi bantuan sarana produksi (saprodi), tanam jajar legowo dan

pertemuan kelompok pada seluruh areal program GP-PTT sebagai

instrument stimulan disertai dengan dukungan pembinaan, pengawalan dan

pemantauan oleh berbagai pihak.

Lokasi GPPTT dapat berupa persawahan yang beririgasi, sawah tadah

hujan, lahan kering, pasang surut dan lebak yang produktivitas dan/atau

indeks pertanamannya masih dapat ditingkatkan ditingkatkan dan petaninya

responsif terhadap teknologi.

Luas lahan rawa di Indonesia diperkirakan mencapai 33.393.570 hektar

yang terdiri dari 20.096.800 hektar (60,20%) lahan pasang surut dan

13.296.770 hektar (39,80%) lahan rawa lebak. Dari luasan tersebut, total

lahan rawa yang dikembangkan pemerintah adalah 1.8 juta hektar yang

terdiri dari 1.452.569 hektar lahan pasang surut dan 347.431 hektar lahan

rawa non-pasang surut. Sampai dengan tahun 2012 terjadi peningkatan

pemanfaatan lahan rawa (reklamasi) yaitu sekitar 5,4 juta ha, terdiri dari 4,1

Page 91: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 83

juta ha lahan pasang surut dan 1,3 juta ha lahan lebak (Balittra, 2013).

Monitoring peningkatan produksi padi rawa mendukung GP-PTT dilakukan

di provinsi-provinsi yang melakukan pertanaman GP-PTT padi di lahan rawa

lebak dan/atau lahan pasang surut. Dari 31 provinsi yang mendapat alokasi

GP-PTT padi 2015, diantaranya 8 provinsi yang melakukan pertanaman GP-

PTT di lahan rawa lebak dan/atau lahan pasang surut yaitu Provinsi Riau,

Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.

12. Pengembangan Karakter SDM

Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources Development)

secara makro, adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan

manusia dalam rangka mencapai tujuan pembangunan bangsa. Proses

peningkatan di sini mencakup perencanaan pengembangan dan

pengelolaan sumber daya manusia. Secara mikro, dalam arti lingkungan

suatu unit kerja Direktorat Budidaya Serealia, maka sumber daya manusia

adalah tenaga kerja atau pegawai didalam suatu organisasi, yang

mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan swasembada padi,

keberlanjutan swasembada jagung serta pengembangan komoditas

potensial seperti sorgum dan gandum, yang merupakan salah satu tugas

pokok terpenting dalam Kementerian Pertanian.

Dari statement diatas, jelaslah betapa pentingnya peranan dan kedudukan

pegawai Direktorat Budidaya Serealia sebagai unsur pelaksana kegiatan

pemerintah khususnya pada pencapaian kinerja bagi Kementerian

Pertanian. Sehingga diperlukan sumber pegawai yang handal dalam

mengantisipasi berbagai persoalan, tantangan – tantangan yang semakin

berat dan komplek.

Sehubungan hal tersebut guna meningkatkan kualitas pegawai Direktorat

Budidaya Serealia dipandang perlu dilaksanakan kegiatan Pengembangan

Karakter Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu tempat diluar lingkungan

kantor yang memiliki fasilitas memadai untuk kegiatan pengembangan

karakter yang dapat mengakomodir suluruh pegawai Direktorat Budidaya

Serealia.

Pelaksanaan kegiatan pengembangan karakter Sumber Daya Manusia

(SDM adalah seluruh pegawai Direktorat Budidaya Serealia yang telah

dilaksanakan pada tanggal 10 – 12 April 2015 di Balai Besar Pelatihan

Pertanian Lembang, Bandung, Jawa Barat. Peserta kegiatan

pengembangan karakter Sumber Daya Manusia (SDM) adalah pegawai

Direktorat Budidaya Serealia sebanyak 80 (delapan puluh) orang.

Narasumber kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia terdiri dari

pejabat Esselon I, II, III, IV lingkup Direktorat Budidaya Serealia dan

Page 92: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

84 Direktorat Budidaya Serealia

Narasumber dari BPTP Jawa Barat DR. Ir. Nandang Sunandar, MP dengan

materi Tanam Padi Jajar Legowo serta motivator pengembangan karakter

Sumber Daya manusia (SDM) oleh Bapak Aris Setiawan.

Acara kegiatan Pengembangan Karakter Sumber Daya Manusia (SDM)

Direktorat Budidaya Serealia dibagi dalam 3 (tiga) sesi sebagai berikut :

1) Acara Konsolidasi dipandu oleh para pejabat Eselon III (para Kasubdit)

dan Eselon IV (Kepala Seksi), Kepala Subbag Tata Usaha, pada

kesempatan konsolidasi semua staf diberi kesempatan untuk

menyampaikan uneg-uneg, saran, dan kritik untuk perbaikan kinerja

Direktorat Budidaya Serealia kedepan. Semua pertanyaan dan

permasalahan yang ada sehari – hari langsung ditanggapi dengan baik

dan di carikan solusinya baik itu masalah koordinasi maupun sinkronisasi

antar unit kerja lingkup Direktorat Budidaya Serealia akan terus

ditingkatkan dan diperbaiki ,secara umum semua staf dalam pelaksanaan

tugas sehari – hari tidak ada kendala yang berarti.

2) Materi Padi Jajar Legowo oleh BPTP Jawa Barat DR. Ir. Nandang

Sunandar, MP

Banyak hal yang mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi,

mulai dari penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat sasaran,

pengairan yang tepat, pengendalian hama penyakit, dan lain sebagainya.

Pada saat ini ada cara yang bisa di tempuh oleh petani dalam proses

meningkatkan produksi padi salah satu yang bisa di pilih yaitu dengan

Cara Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo

“Legowo” di ambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang

berarti Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Tujuan utama dari Tanam

Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman

dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman

yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau

seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir. Tipe- tipe sistem

jajar legowo antara lain :

- Jajar Legowo 2:1 – Setiap dua baris diselingi satu baris yang kosong

dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam baris

yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam

barisannya.

- Jajar Legowo 3:1 – Setiap tiga baris tanaman padi di selingi dengan

satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak

tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam

dalam barisannya

- Jajar Legowo 4:1 – setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan

satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak

Page 93: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 85

tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam

dalam barisannya

Manfaat yang dirasakan ketika tanam padi dengan sistem jajar legowo

antara lain :

- Menambahnya jumlah tanaman padi

- Akan meningkatkan produksi tanaman padi secara signifikan

- Memperbaiki kualitas gabah karena akan semakin banyaknya

tanaman pinggir

- Dapat mengurangi serangan penyakit pada tanaman padi

- Dapat mengurangi tingkat serangan hama tanaman padi

- Akan mempermudah dalam perawatan tanaman padi baik dalam

proses pemupukan maupun penyemprotan pestisida

- Dapat menghemat pupuk, karena yang dipupuk hanya di bagian dalam

baris tanaman saja

3) Pengembangan Karakter Sumber Daya Manusia (SDM) oleh motivator

Bapak Aris Setiawan menyampaikan tentang :

a) Paradigma dalam bekerja

- Kerja bukan sekedar itung – itungan keduniawian, tapi juga

perhitungan yang lebih hakiki, yaitu ibadah kepada Allah SWT

- Selalu berfikir positif kita hendaknya dalam hidup selalu berfikir

positif/positive thingking dalam menyikapi permasalahan yang kita

hadapi dalam menjalani kehidupan

- Motifasi bekerja jangan selalu berorientasi ke uang/materi tetapi

semata – mata ibadah

i. Semangat dalam bekerja yang diistilahkan dengan moto: GREAT

(Goal, Realistis, Empati, Antusias, dan Totalitas).

- Goal (tujuan)

Dalam bekerja kita harus mempunyai tujuan bekerja untuk

mencapai tujuan bersama, tujuan merupakan hasil akhir yang ingin

dicapai individu ataupun kelompok, baik itu tujuan jangka pendek

(short–range goals) sebagai batu loncatan untuk tujuan jangka

panjang (long-range goals), tujuan merupakan pedoman dalam

pencapain program kerja

- Realistis

Seorang yang bekerja harus mempunyai cara berpikir yang realistis

jangan hanya sebuah angan – angan tetapi tidak dilaksanakan,

realistis cara berpikir yang penuh perhitungan dan sesuai dengan

kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan hanya

angan – angan atau mimpi belaka tetapi adalah sebuah kenyataan.

- Empati

Page 94: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

86 Direktorat Budidaya Serealia

Dilingkungan kerja kita harus mempuyai perasaan empati dimana

kita ikut merasakan dan memahami perasaan orang lain

- Antusias

Sebagai pegawai (karyawan – karyawati) kita harus mempunyai

semangat dan bergairah dalam bekerja/menjalankan tugas sehari –

hari

- Totalitas

Dalam menjalankan pekerjaan sebagai pegawai kita harus

bersungguh-sungguh, tertata, yang didasari dengan perencanaan

(planning) dan mempunyai tujuan akhir (result, target) dan

konsisten tidak mudah menyerah.

Gambar 4. Pengembangan Karakter SDM Tahun 2015

Page 95: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 87

V. KEGIATAN KETATAUSAHAAN

1. Urusan Kepegawaian

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai

di lingkungan Direktorat Budidaya Serealia adalah memberikan pelayanan

administrasi kepegawaian yang cepat dan akurat. Pelayanan tersebut

meliputi: kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga,

pensiun, Taspen, Karpeg, Askes dan lain-lain.

a. Jumlah pegawai Tahun 2015

Jumlah pegawai Direktorat Budidaya Serealia keadaan sampai dengan

Desember 2015 sebanyak 76 orang, terdiri dari : Pegawai Negeri Sipil

(PNS) 64 orang, dan tenaga Honorer 12 orang, dengan rincian

berdasarkan golongan sebagai berikut:

- Golongan IV : 10

- Golongan III : 40

- Golongan II : 14

- Golongan I : -

- Tenaga Honorer : 12

Jumlah : 76

Distribusi pegawai pada masing-masing unit kerja (Subdirektorat dan

Subbag Tata Usaha) sebagai berikut :

Tabel 17. Distribusi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan

Honorer

IV III II I

1 Direktur 1 - - - - 1

2 Subdit IRA 3 9 1 - - 13

3 Subdit THLK 2 4 2 - - 8

4 Subdit Jagung 1 9 1 - 11

5 Subdit Serla 3 4 - - 7

6 Subbag TU 14 10 - 12 36

Total 10 40 14 - 12 76

GolonganNo. Unit Kerja Jumlah

b. Kenaikan Pangkat

Kenaikan pangkat pegawai dilaksanakan dua kali setiap tahun yaitu pada

bulan April dan Oktober. Pada tahun 2015 jumlah pegawai yang mengalami

Page 96: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

88 Direktorat Budidaya Serealia

kenaikan pangkat sebanyak 11 orang dan seluruhnya pada periode April –

Oktober 2015, yaitu:

Periode April 2015 sebanyak 9 orang:

1) Yuliarmi, SP, M.Si Gol. III/c ke Gol. III/d

2) Frans Bumarda B Damanik, SP Gol. III/c ke Gol. III/d

3) Indra Rochmadi, M.Si Gol. III/b ke Gol. III/c

4) Agus Gunawan, SP Gol. III/a ke Gol. III/b

5) R. Bambang Sajogyo Gol. II/d ke Gol. III/a

6) Agung Sugihartono Gol. II/c ke Gol. II/d

7) Abdul Wahid Gol. II/b ke Gol. II/c

8) Walujo Gol. II/a ke Gol. II/b

9) Ade Kartiman Gol. I/d ke Gol. II/a

Periode Oktober 2014 :

1) Imron Wahyudi, SP Gol. III/a ke Gol. III/b

2) Syamsul Bahri Gol. II/c ke Gol. II/d

c. Kenaikan gaji berkala

Kenaikan gaji berkala diusulkan setiap bulan sepanjang tahun mengacu

pada kenaikan gaji berkala terakhir. Pada tahun 2015 telah selesai

kenaikan gaji berkala yang telah diusulkan sebanyak 37 orang terdiri dari

Gol. IV 5 orang, Gol. III 21 orang, dan Gol. II 11 orang, dengan rincian per

bulan sebagai berikut:

Periode Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des Jml

8 3 5 5 3 0 0 1 2 2 0 8 37

d. Pensiun

Jumlah pegawai yang telah mencapai purna tugas pada tahun

2013sebanyak 2orang yaitu :

1) Puji Irianti ( Meninggal Dunia) TMT 26-09-2015

e. Mutasi Pegawai Tahun 2013

Mutasi pegawai adalah hal yang biasa dilakukan dilingkungan PNS baik

yang menyangkut penggantian pejabat maupun rotasi pegawai. Pada tahun

2015 mutasi di lingkungan Direktorat Budidaya Serelia terdiri dari :

Page 97: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 89

- Mutasi Kurang Sebanyak 1 Orang, atas nama :

Warsan Staf Sub Bagian Tata Usaha

Mutasi pindah ke Direktorat

Pascapanen Tanaman Pangan

f. Pengadaan Pegawai

Pada tahun 2015 Direktorat Budidaya Serealia Tenaga Kontrak sebanyak

12 orang, yaitu atas nama :

1) Liana Dwi Septiningrum, SE,

2) Lady Intan Melvinasari, SP

3) Deddy Zulkarnaen

4) Krisna Saraswati

5) Retno Handayani

6) Harry Wicaksono

7) Zulkarnaen

8) Mahyudin

9) Hasmawi

10) Lentera Birawa, SP

11) Mardapot Parulis, S. S.kom

12) Edy Suwanto

g. Pembuatan Kartu KARPEG dan TASPEN

Kartu Pegawai (KARPEG) merupakan identitas harus dimiliki oleh masing-masing PNS sedangkan TASPEN adalah sebagai asuransi pensiun tabungan hari tua bagi pegawai yang diberikan apabila pegawai telah di angkat sebagai PNS (100%). Pada tahun 2015 dari Direktorat Budidaya Serealia mengusulkan pembuatan KARPEG dan TASPEN.

h. Permasalahan

Permasalahan dibidang Kepegawaian adalah Up dating data pegawai ke dalam Program Sistim Managemen Kepegawaian (SIMPEG) khususnya bagi pegawai yang mengikuti Seminar/Lokakarya dan tidak melaporkan hasilnya ke Subbagian Tata Usaha, Kedepan kepada pegawai yang mengikuti Diklat Seminar/Lokakarya hasilnya segera disampaikan ke Subbagian Tata Usaha. Selain itu dipandang perlu adanya pegawai yang pensiun pada tahun 2015 dan 2016 yang akan datang.

i. Pengurusan Gaji

Selama tahun 2015 telah diselesaikan pengurusan gaji pegawai periode Januari–Desember sebesar Rp. 3.024.399.200,- (Tiga Milyar Dua Puluh Empat Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Dua Ratus Rupiah), dengan rincian per bulan sebagai berikut:

Page 98: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

90 Direktorat Budidaya Serealia

Tabel 18. Pembayaran Gaji Pegawai Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

No. Bulan Jumlah PNS Jumlah Gaji

1 Januari 65 235,591,600

2 Februari 65 236,247,100

3 Maret 64 227,859,600

4 April 64 228,746,800

5 Mei 63 226,071,000

6 Juni 63 226,071,000

7 Gaji ke 13 63 226,071,000

8 Juli 62 223,615,400

9 Agustus 62 235,685,700

10 September 62 235,220,600

11 Oktober 63 243,627,300

12 November 62 239,762,200

13 Desember 62 239,829,900

TOTAL 3,024,399,200

2. Urusan Persuratan

Tugas Urusan Persuratan meliputi regristasi surat-surat masuk, surat-surat keluar, pengiriman dan penerimaan berita serta perpustakaan. Pada tahun 2015 kegiatan Urusan Persuratan adalah sebagai berikut:

- Surat yang masuk pada tahun 2015 adalah 2.486 eksemplar terdiri dari surat biasa, undangan, laporan, SK, notulen rapat dan proposal.

- Laporan dan majalah yang diterima tahun 2015 adalah 1.699 buku, terdiri dari laporan, majalah sinar tani, buletin, tabloid dan majalah lainnya.

- Surat keluar sebanyak 429 nomor, pengiriman surat keluar melalui pos, titipan kilat, faximile dan diantar langsung.

- Perpustakaan menerima buku, majalah dan leaflet yang diterima dari instansi lain. Peminjam buku-buku di perpustakaan belum banyak walaupun telah diinformasikan koleksi buku-buku baru di perpustakaan secara berkala.

- Publikasi yang diterbitkan oleh Direktorat Budidaya Serealia berupa buku, booklet, leaflet brosur dan poster.

Page 99: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 91

3. Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan

Kegiatan Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan pada umumnya melaksanakan tugas-tugas meliputi perencanaan dan pelayanan penggunaan sarana dan prasarana kantor, melaksanakan kebersihan kantor, keamanan, pemeliharaan barang-barang inventaris kantor, pemeliharaan/perawatan kendaraan dinas. Pada tahun 2015 kegiatan Urusan Rumah Tangga dan Perlengkapan sebagai berikut :

- Pelaksanaan renovasi kamar mandi Lt bawah berkordinasi dengan

Sekertariat

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

- Perbaikan instalasi listrik gedung Direktorat Budidaya Serealia.

- Pemeliharaan/perbaikan sarana penunjang kantor berupa

komputer,printer,dan

Telepon.

- Rekstrukturisasi jaringan internet dari kabel UTP Cat 5 ke Cat 6 Serta

penambahan switch gigabyte 8 port sebanyak 4 buah dan membuat V-LAN

Jaringan.

- Perbaikan pompa air dan instalasinya

- Pengamanan kantor dilaksanakan oleh 1 orang satpam pada pagi hari.

- Kebersihan kantor Direktorat Budidaya serealia untuk area luar ruang dan

kamar mandi menggunakan jasa cleaning service, sedangkan petugas

pramuutus yang dimiliki Direktorat Budidaya Serealia sebanyak 3 orang,

dirasa masih kurang untuk membersihkan 19 ruangan, 1 ruang rapat,

karena petugas kebersihan tersebut terkadang membantu tenaga

administrasi pada unit kerja yang bersangkutan.

- Pemeliharaan kendaraan dinas roda 2 sebanyak 20 unit berupa service

berkala, penggantian sparepart serta pengadaan bahan bakar.

- Pemeliharaan kendaraan dinas roda 4 sebanyak 8 unit berupa service

berkala, penggantian sparepart serta pengadaan bahan bakar.

- Pengadaan perlengkapan dan inventaris kantor pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Alat Pengolah data

Desktop : 10 unit

Notebook : 11 unit

Printer Color : 5 unit

Printer Portable : 2 unit

Voice Recorder : 3 unit

Monitor LED 48 Inch + Braket : 2 unit

Page 100: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

92 Direktorat Budidaya Serealia

Peralatan dan Mesin

Screen projector threpod : 1 unit

Ac 2 PK : 4 unit

Mesin pompa jet pump : 1 unit

Vacum cleaner : 1 unit

White board : 1 unit

Lemari Es : 1 unit

Bingkai akrilik : 10 buah

Penghancur Kertas : 4 unit

Perangkat sistem informasi berjalan : 1 unit

Paket CCTV : 1 paket Meubelair

Lemari arsip : 10 unit

Meja Rapat kecil : 2 unit

Meja ½ biro : 12 unit

Kursi Kerja : 12 unit

4. Urusan Pelaporan

Urusan Pelaporan merupakan Sekretariat Tim Pelaporan Direktorat

Budidaya Serealia bertugas memproses (finalisasi, penggandaan, penjilidan)

dan pengiriman laporan-laporan baik yang bersifat reguler maupun insidentil

yang disusun oleh Tim Pelaporan Direktorat Budidaya Serealia. Pada tahun

2015 kegiatan Urusan Pelaporan adalah:

- Laporan Bulanan Direktorat Budidaya Serealia (Januari-Desember 2015)

- Laporan Bahan Rapim Departemen Pertanian dari Direktorat Budidaya

Serealia.

- Laporan Bulanan Kegiatan Menteri Pertanian yang berkaitan dengan

Direktorat Budidaya Serealia.

- Laporan Tahunan 2015 Direktorat Budidaya Serealia.

- Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

(LAKIP)

5. Pelaksanaan DIPA Pusat TA 2015

Direktorat Budidaya Serealia pada tahun anggaran 2015 mendapat alokasi anggaran melalui Program Ketahanan Pangan sebesar Rp. 11.331.787.000,-. Karena adanya (revisi ke-3 April 2015) anggaran menjadi sebesar Rp 19.028.305.000-,. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 7.266.911.418,- atau 38,19%, sisa anggaran sebesar Rp 11.761.393.582,- atau 61,81%. Realisasi anggaran Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015 per unit kerja sampai dengan 31 Desember 2015 seperti pada tabel berikut :

Page 101: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 93

Tabel 19. Realisasi Anggaran Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015 Sampai dengan 31 Desember 2015

Rp % Rp %

1 Subdit Padi IRA 1,400,354,000 660,504,521 47.17 739,849,479 52.83

2 Subdit THLK 915,631,000 286,609,123 31.30 629,021,877 68.70

3 Subdit Jagung 1,094,776,000 559,390,337 51.10 535,385,663 48.90

4 Subdit Serla 166,046,000 154,827,588 93.24 11,218,412 6.76

5 Subbag TU 2,570,031,000 1,693,510,991 65.89 876,520,009 34.11

6 Koorpro 3,645,561,000 1,698,676,765 46.60 1,946,884,235 53.40

7 Korlap 582,790,000 95,889,545 16.45 486,900,455 83.55

8 Pokja GPPTT 8,653,116,000 2,117,502,548 24.47 6,535,613,452 75.53

Total 19,028,305,000 7,266,911,418 38.19 11,761,393,582 61.81

No Anggaran

(Rp)

Realisasi SisaUnit Kerja

Data secara rinci per mata anggaran dan per kegiatan Tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran.

Page 102: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

94 Direktorat Budidaya Serealia

IV. PENUTUP

Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap akuntabilitas

kinerja Direktorat Budidaya Serealia tahun 2015, realisasi pelaksanaan kegiatan

GP-PTT padi 2015 yaitu realisasi tanam mencapai 325.588 ha atau 93,03%, luas

panen mencapai 227.547 ha, produktivitas sebesar 64,53 ku/ha dan produksi

mencapai 1.468.426 ton GKG.

Pelaksanaan kegiatan GP-PTT Jagung 2015 yaitu realisasi tanam mencapai

97.299 ha atau 95,39%, luas panen mencapai 43.447 ha, produktivitas mencapai

sebesar 63,24 ku/ha dan produksi mencapai 274.770 ton PK.

Realisasi bansos GP-PTT padi menunjukan capaian angka sementara sebesar

346.784 ha atau mencapai 99,08% dari sasaran (berhasil). Realisasi bansos GP-

PTT jagung menunjukan capaian angka sementara sebesar 101.500 ha atau

mencapai 99,51% dari sasaran (berhasil). Realisasi tanam GP-PTT padi

mencapai 325.588 ha (93,03%) dari sasaran (berhasil). Realisasi tanam GP-PTT

jagung mencapai 97.299 ha (95,39%) dari sasaran (berhasil).

Produksi padi tahun 2015 berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II Badan Pusat

Statistik (BPS) diperkirakan mencapai 74,991.788 ton Gabah Kering Giling

(GKG). Meningkat sebesar 4.145.323 ton GKG (5,84%) bila dibandingkan

dengan pencapaian produksi tahun 2014 sebesar 70,846 juta ton GKG.

dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 4,60

juta ton GKG (6,54%)

Produksi jagung tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai

19.833.289 ton PK atau 97,64% dari target 20,31 juta ton PK (terdapat

kekurangan 0,48 juta ton PK). Apabila dibandingkan dengan produksi jagung

tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,83 juta ton PK (4,37%). Apabila

dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebanyak 0,95

juta ton PK (5,03%).

Program pengembangan serealia lainnya (gandum dan sorgum) tahun 2015

dilaksanakan dalam rangka mendukung diversifikasi pangan, dan mengurangi

konsumsi beras sebagai makanan pokok serta memanfaatkan lahan-lahan yang

belum diusahakan (lahan marginal) dan lahan yang diusahakan tetapi tanaman

lain tidak bisa tumbuh dengan baik karena kurangnya air, sehingga lahan dapat

dimanfaatkan secara optimal. Tujuan dari pengembangan serealia lainnya untuk

jangka panjang adalah mewujudkan desa mandiri pangan dan energi.

Page 103: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 95

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 104: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

96 Direktorat Budidaya Serealia

Lampiran 1

Struktur Organisasi Direktorat Budidaya Serealia

Page 105: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 97

Lampiran 2

1 Aceh 421.327 407.236 49,84 2.029.503

2 Sumatera Utara 759.485 734.085 51,70 3.794.985

3 Sumatera Barat 533.800 515.948 50,16 2.588.013

4 R i a u 115.571 111.706 38,70 432.320

5 Kepulauan Riau 400 387 36,49 1.411

6 J a m b i 171.065 165.344 46,07 761.666

7 Sumatera Selatan 871.843 842.686 45,65 3.846.479

8 Kep. Babel 11.348 10.968 31,99 35.090

9 Bengkulu 168.502 162.867 42,25 688.140

10 Lampung 678.017 655.342 51,22 3.356.775

11 DKI Jakarta 1.705 1.648 56,21 9.262

12 Jawa Barat 2.087.492 2.017.680 59,02 11.908.316

13 Banten 406.843 393.237 53,07 2.086.911

14 Jawa Tengah 2.011.537 1.944.265 52,21 10.150.952

15 DI Yogyakarta 165.635 160.096 57,12 914.484

16 Jawa Timur 2.158.511 2.086.324 59,76 12.467.264

17 B a l i 151.177 146.121 60,36 882.000

18 NTB 473.016 457.197 50,23 2.296.703

19 NTT 256.895 248.303 33,52 832.228

20 Kalimantan Barat 509.516 492.476 31,78 1.564.967

21 Kalimantan Tengah 258.636 249.986 34,70 867.541

22 Kalimantan Selatan 528.539 510.863 42,77 2.184.969

23 Kalimantan Timur 114.399 110.573 43,18 477.406

24 Kalimantan Utara 36.284 35.070 36,81 129.100

25 Sulawesi Utara 137.419 132.823 49,03 651.204

26 Gorontalo 66.989 64.749 49,21 318.614

27 Sulawesi Tengah 253.405 244.931 47,23 1.156.704

28 Sulawesi Selatan 1.081.990 1.045.805 52,04 5.442.327

29 Sulawesi Barat 99.179 95.862 50,49 484.000

30 Sulawesi Tenggara 146.163 141.275 46,63 658.780

31 Maluku 28.237 27.293 43,36 118.345

32 Maluku Utara 23.005 22.236 34,72 77.199

33 Papua 47.113 45.538 44,30 201.728

34 Papua Barat 7.257 7.014 42,27 29.648

I n d o n e s i a 14.782.297 14.287.934 51,40 73.445.034

Tahun 2015

Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi

No. ProvinsiLuas Tanam

(Ha)Luas Panen (Ha)

Provitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

Sumber Data: Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015-2019

Page 106: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

98 Direktorat Budidaya Serealia

Lampiran 3

1 Aceh 47.501 44.977 42,23 189.921

2 Sumatera Utara 219.481 207.816 57,83 1.201.700

3 Sumatera Barat 105.602 99.989 65,24 652.310

4 Riau 14.774 13.989 24,85 34.761

5 Jambi 9.024 8.544 53,00 45.287

6 Sumatera Selatan 38.687 36.631 55,45 203.130

7 Bengkulu 19.923 18.864 51,52 97.184

8 Lampung 388.955 368.282 52,68 1.940.033

9 Kep. Bangka Belitung 326 309 32,24 995

10 Kepulauan Riau 360 341 24,57 838

11 D K I Jakarta - - -

12 Jawa Barat 165.703 156.896 73,73 1.156.781

13 Jawa Tengah 581.057 550.174 57,55 3.166.504

14 D I Yogyakarta 73.472 69.567 46,43 323.031

15 Jawa Timur 1.292.831 1.224.119 49,45 6.052.830

16 Banten 3.896 3.689 35,16 12.972

17 B a l i 24.906 23.582 25,42 59.946

18 Nusa Tenggara Barat 137.732 130.412 62,32 812.726

19 Nusa Tenggara Timur 273.694 259.148 28,08 727.790

20 Kalimantan Barat 44.352 41.995 40,30 169.222

21 Kalimantan Tengah 2.581 2.444 30,58 7.473

22 Kalimantan Selatan 22.654 21.450 57,96 124.332

23 Kalimantan Timur 3.403 3.222 25,30 8.150

24 Kalimantan Utara 606 574 17,71 1.016

25 Sulawesi Utara 134.507 127.358 41,35 526.664

26 Sulawesi Tengah 47.388 44.869 40,60 182.165

27 Sulawesi Selatan 347.408 328.944 47,69 1.568.679

28 Sulawesi Tenggara 26.130 24.741 28,10 69.511

29 Gorontalo 170.993 161.905 48,67 787.941

30 Sulawesi Barat 28.239 26.738 49,47 132.267

31 Maluku 4.136 3.916 38,13 14.930

32 Maluku Utara 9.791 9.271 35,27 32.701

33 Papua Barat 1.630 1.543 16,18 2.497

34 Papua 3.236 3.064 24,30 7.444

4.244.976 4.019.360 50,54 20.313.731

Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung

Tahun 2015

No. Provinsi Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Provitas (Ku/Ha)Produksi

(Ton)

Indonesia

Sumber Data: Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015-2019

Page 107: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 99

Lampiran 4

Lampiran Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun

2015

Page 108: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

100 Direktorat Budidaya Serealia

Lampiran 5

Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

Page 109: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 101

Lampiran 6

Rerata Produksi Padi LimaTahun Terakhir (Tahun 2011-2015)

2011 2012 2013 2014 2015*Rearata

2011-2015*

2015* thd

2014

1 Aceh 1.772.962 1.788.738 1.956.940 1.820.062 2.327.871 7,80 27,90

2 Sumatera Utara 3.607.403 3.715.514 3.727.249 3.631.039 3.866.492 1,80 6,48

3 Sumatera Barat 2.279.602 2.368.390 2.430.384 2.519.020 2.604.785 3,39 3,40

4 Riau 535.788 512.152 434.144 385.475 410.268 (6,11) 6,43

5 Jambi 646.641 625.164 664.535 664.720 561.541 (3,13) (15,52)

6 Sumatera Selatan 3.384.670 3.295.247 3.676.723 3.670.435 4.259.104 6,20 16,04

7 Bengkulu 502.552 581.910 622.832 593.194 605.634 5,04 2,10

8 Lampung 2.940.795 3.101.455 3.207.002 3.320.064 3.641.767 5,52 9,69

9 Bangka Belitung 15.211 22.395 28.480 23.481 28.103 19,13 19,68

10 Kepulauan Riau 1.223 1.323 1.370 1.403 1.214 0,17 (13,47)

11 DKI Jakarta 9.516 11.044 10.268 7.541 6.749 (7,01) (10,50)

12 Jawa Barat 11.633.891 11.271.861 12.083.162 11.644.899 11.176.917 (0,89) (4,02)

13 Jawa Tengah 9.391.959 10.232.934 10.344.816 9.648.104 11.045.494 4,45 14,48

14 DI Yogyakarta 842.934 946.224 921.824 919.573 923.343 2,46 0,41

15 Jawa Timur 10.576.543 12.198.707 12.049.342 12.397.049 13.054.511 5,58 5,30

16 Banten 1.949.714 1.865.893 2.083.608 2.045.883 2.172.879 2,94 6,21

17 Bali 858.316 865.553 882.092 857.944 850.965 (0,20) (0,81)

18 Nusa Tenggara Barat 2.067.137 2.114.231 2.193.698 2.116.637 2.330.865 3,16 10,12

19 Nusa Tenggara Timur 591.371 698.566 729.666 825.728 943.020 12,49 14,20

20 Kalimantan Barat 1.372.988 1.300.100 1.441.876 1.372.695 1.394.882 0,60 1,62

21 Kalimantan Tengah 610.236 755.507 812.652 838.207 918.658 11,03 9,60

22 Kalimantan Selatan 2.038.309 2.086.221 2.031.029 2.094.590 2.154.683 1,43 2,87

23 Kalimantan Timur 552.616 561.959 439.439 426.567 429.079 (5,61) 0,59

24 Kalimantan Utara 124.724 115.620 119.180 3,08

24 Sulawesi Utara 596.223 615.062 638.373 637.927 673.712 3,12 5,61

25 Sulawesi Tengah 1.041.789 1.024.316 1.031.364 1.022.054 1.048.242 0,17 2,56

26 Sulawesi Selatan 4.511.705 5.003.011 5.035.830 5.426.097 5.534.379 5,32 2,00

27 Sulawesi Tenggara 491.567 516.291 561.361 657.617 657.734 7,73 0,02

28 Gorontalo 273.921 245.786 295.913 314.704 344.078 6,45 9,33

29 Sulawesi barat 365.683 412.338 445.030 449.621 482.121 7,24 7,23

30 Maluku 87.468 84.271 101.835 102.761 107.961 5,79 5,06

31 Maluku Utara 61.430 65.686 72.445 72.074 77.102 5,92 6,98

32 Papua Barat 29.304 30.245 29.912 27.665 33.564 3,98 21,32

33 Papua 115.437 138.032 169.791 196.015 204.891 15,64 4,53

34.404.557 36.526.663 37.493.020 36.663.049 38.379.893 2,82 4,68

31.352.347 32.529.463 70.905.726 34.183.416 36.611.895 3,97 7,10

65.756.904 69.056.126 108.398.746 70.846.465 74.991.788 3,37 5,85 INDONESIA

JUMLAH JAWA

JUMLAH LUAR JAWA

N0. PROVINSI

Tahun % Pertumbuhan

Sumber: BPS-RI (diolah)

*) Tahun 2015 merupakan ARAM-II

Page 110: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

102 Direktorat Budidaya Serealia

Lampiran 7

Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2011-2015)

Rerata

2011-2015*

1 Aceh 168.861 167.285 177.842 202.318 204 003 184 062 4,99 0,83

2 Sumatera Utara 1.294.645 1.347.124 1.183.011 1.159.795 1 478 584 1 292 632 4,35 27,49

3 Sumatera Barat 471.849 495.497 547.417 605.352 618 833 547 790 7,08 2,23

4 Riau 33.197 31.433 28.052 28.651 25 896 29 446 (5,89) (9,62)

5 Jambi 25.521 25.571 25.690 43.617 50 589 34 198 21,61 15,98

6 Sumatera Selatan 125.688 112.917 167.457 191.974 314 605 182 528 29,16 63,88

7 Bengkulu 87.362 103.771 93.988 72.756 49 607 81 497 (11,26) (31,82)

8 Lampung 1.817.906 1.760.275 1.760.278 1.719.386 1 646 662 1 740 901 (2,43) (4,23)

9 Kep. Bangka Belitung 850 967 783 721 731 810 (2,95) 1,39

10 Kep. Riau 923 849 790 703 672 787 (7,60) (4,41)

11 DKI Jakarta 23 6 0 0 0 6 (43,48) -

12 Jawa Barat 945.104 1.028.653 1.101.998 1.047.077 976 989 1 019 964 1,07 (6,69)

13 Jawa Tengah 2.772.575 3.041.630 2.930.911 3.051.516 3 251 870 3 009 700 4,19 6,57

14 D.I. Yogyakarta 291.596 336.608 289.580 312.236 293 606 304 725 0,83 (5,97)

15 Jawa Timur 5.443.705 6.295.301 5.760.959 5.737.382 6 038 433 5 855 156 3,00 5,25

16 Banten 13.863 9.819 12.038 10.514 13 826 12 012 3,07 31,50

17 Bali 64.606 61.873 57.573 40.613 36 124 52 158 (12,92) (11,05)

18 Nusa Teng. Barat 456.915 642.674 633.773 785.864 944 892 692 824 20,88 20,24

19 Nusa Teng. Timur 524.638 629.386 707.642 647.108 690 710 639 897 7,65 6,74

20 Kalimantan Barat 160.819 170.123 159.973 135.461 127 868 150 849 (5,28) (5,61)

21 Kalimantan Tengah 9.208 7.947 6.217 8.138 9 172 8 136 2,04 12,71

22 Kalimantan Selatan 99.779 112.066 107.043 117.986 129 175 113 210 6,88 9,48

23 Kalimantan Timur 7.341 9.940 4.864 7.567 9 794 7 901 17,33 29,43

24 Kalimantan Utara 973 1.235 1 205 1 138 6,12 (2,43)

25 Sulawesi Utara 438.504 440.308 448.002 488.362 331 005 429 236 (5,26) (32,22)

26 Sulawesi Tengah 161.810 141.649 139.266 170.203 137 540 150 094 (2,78) (19,19)

27 Sulawesi Selatan 1.420.154 1.515.329 1.250.202 1.490.991 1 559 047 1 447 145 3,26 4,56

28 Sulawesi Tenggara 67.997 78.447 67.578 60.600 65 790 68 082 (0,06) 8,56

29 Gorontalo 605.782 644.754 669.094 719.780 677 403 663 363 2,97 (5,89)

30 Sulawesi Barat 82.995 122.554 128.327 110.665 111 918 111 292 9,94 1,13

31 Maluku 13.875 18.281 11.940 10.568 14 108 13 754 4,77 33,50

32 Maluku Utara 26.149 25.543 29.421 19.555 13 109 22 755 (13,41) (32,96)

33 Papua 6.885 6.393 7.034 7.282 7 079 6 935 0,90 (2,79)

34 Papua Barat 2.125 2.049 2.137 2.450 2 444 2 241 3,78 (0,24)

9.466.866 10.712.017 10.095.486 10.158.725 10.574.724 10 201 564 3,03 4,09

8.176.384 8.675.005 8.416.367 8.849.701 9.258.565 8 675 204 3,22 4,62

17.643.250 19.387.022 18.511.853 19.008.426 19.833.289 18 876 768 3,10 4,34

% Pertumbuhan

2015* thd

2014

Rerata

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

JUMLAH JAWA

JUMLAH LUAR JAWA

INDONESIA

No PROVINSI

Sumber: BPS-RI (diolah) *) Tahun 2015 merupakan ARAM-II

Page 111: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 103

Lampiran 8

Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun Terakhir

(Tahun 2011-2015)

2011 2012 2013 2014 2015*Rerata 2011-

2015*)

2015*) thd

2014

1 Aceh 380.686 387.803 419.183 376.137 467.398 5,99 24,26

2 Sumatera Utara 757.547 765.099 742.968 717.318 753.996 (0,06) 5,11

3 Sumatera Barat 461.709 476.422 487.820 503.198 513.022 2,67 1,95

4 Riau 145.242 144.015 118.518 106.037 112.331 (5,79) 5,94

5 Jambi 157.441 149.369 153.243 145.990 125.668 (5,30) (13,92)

6 Sumatera Selatan 784.820 769.725 800.036 810.900 871.815 2,72 7,51

7 Bengkulu 127.934 144.448 147.680 147.572 131.954 1,12 (10,58)

8 Lampung 606.973 641.876 638.090 648.731 708.046 3,99 9,14

9 Bangka Belitung 5.299 7.995 10.232 9.943 12.540 25,54 26,12

10 Kepulauan Riau 387 382 379 385 333 (3,50) (13,51)

11 DKI Jakarta 1.723 1.897 1.744 1.400 1.211 (7,80) (13,50)

12 Jawa Barat 1.964.466 1.918.799 2.029.891 1.979.799 1.851.716 (1,37) (6,47)

13 Jawa Tengah 1.724.246 1.773.558 1.845.447 1.800.908 1.869.310 2,07 3,80

14 DI Yogyakarta 150.827 152.912 159.266 158.903 154.807 0,68 (2,58)

15 Jawa Timur 1.926.796 1.975.719 2.037.021 2.072.630 2.136.872 2,62 3,10

16 Banten 397.021 362.636 393.704 386.398 387.302 (0,43) 0,23

17 Bali 152.585 149.000 150.380 142.697 140.039 (2,10) (1,86)

18 Nusa Tenggara Barat 418.062 425.448 438.057 433.712 456.395 2,24 5,23

19 Nusa Tenggara Timur 195.201 200.094 222.469 246.750 268.880 8,39 8,97

20 Kalimantan Barat 444.353 427.798 464.898 452.242 464.031 1,21 2,61

21 Kalimantan Tengah 214.161 251.787 247.473 242.488 262.252 5,50 8,15

22 Kalimantan Selatan 489.134 496.082 479.721 498.133 519.256 1,55 4,24

23 Kalimantan Timur 140.215 142.573 102.912 100.262 102.960 (6,51) 2,69

24 Kalimantan Utara 35.926 32.072 42.680 - 33,08

24 Sulawesi Utara 122.108 126.931 127.413 130.428 138.298 3,18 6,03

25 Sulawesi Selatan 221.846 229.080 224.326 219.613 216.945 (0,53) (1,21)

26 Sulawesi Selatan 889.232 981.394 983.107 1.040.024 1.056.229 4,47 1,56

27 Sulawesi Tenggara 118.916 124.511 132.945 140.408 153.564 6,62 9,37

28 Gorontalo 52.811 51.193 56.894 62.690 63.017 4,70 0,52

29 Sulawesi Barat 76.347 83.796 91.195 94.351 98.195 6,53 4,07

30 Maluku 21.227 20.489 24.399 21.623 20.367 (0,39) (5,81)

31 Maluku Utara 16.783 17.794 19.281 21.192 22.078 7,12 4,18

32 Papua Barat 8.283 7.750 7.523 6.880 7.909 (0,74) 14,96

33 Papua 29.262 37.149 41.111 45.493 46.756 12,76 2,78

6.165.079 6.185.521 6.467.073 6.400.038 6.401.218 0,97 0,02

7.038.564 7.260.003 7.368.179 7.397.269 7.776.954 2,54 5,13

13.203.643 13.445.524 13.835.252 13.797.307 14.178.172 1,80 2,76

% Pertumbuhan

LUAR JAWA

INDONESIA

JAWA

No Provinsi

Tahun

Sumber: BPS-RI (diolah) *) Tahun 2015 merupakan ARAM-II

Page 112: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

104 Direktorat Budidaya Serealia

Lampiran 9

Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir

(Tahun 2011-2015)

Rerata

2011-2015*

1 Aceh 41.853 43.675 44.099 47.357 47.699 3,36 0,72

2 Sumatera Utara 255.291 243.098 211.750 200.603 242.208 (0,55) 20,74

3 Sumatera Barat 71.116 75.657 81.665 93.097 89.560 6,13 (3,80)

4 Riau 14.139 13.284 11.748 12.057 10.441 (7,10) (13,40)

5 Jambi 6.706 6.587 6.504 7.937 8.680 7,09 9,36

6 Sumatera Selatan 32.965 28.617 32.558 31.939 50.710 14,36 58,77

7 Bengkulu 22.215 22.653 18.257 15.643 10.124 (16,76) (35,28)

8 Lampung 380.917 360.264 346.315 338.885 322.137 (4,10) (4,94)

9 Kep. Bangka Belitung 277 268 234 214 193 (8,57) (9,81)

10 Kep. Riau 434 390 339 301 288 (9,69) (4,32)

11 DKI Jakarta 12 3 - - - (43,75) -

12 Jawa Barat 147.152 148.601 152.923 142.964 129.067 (3,08) (9,72)

13 Jawa Tengah 520.149 553.372 532.061 538.102 553.780 1,65 2,91

14 D.I. Yogyakarta 69.768 73.766 70.772 67.657 65.465 (1,49) (3,24)

15 Jawa Timur 1.204.063 1.232.523 1.199.544 1.202.300 1.215.354 0,25 1,09

16 Banten 4.600 3.074 3.583 3.152 4.113 0,46 30,49

17 Bali 22.739 21.008 18.223 16.685 14.857 (10,07) (10,96)

18 Nusa Teng. Barat 89.307 117.030 110.273 126.577 142.331 13,12 12,45

19 Nusa Teng. Timur 246.893 245.323 270.394 257.025 274.380 2,85 6,75

20 Kalimantan Barat 45.593 44.642 42.621 36.823 33.403 (7,38) (9,29)

21 Kalimantan Tengah 3.195 2.752 2.062 2.594 2.814 (1,16) 8,48

22 Kalimantan Selatan 19.487 21.723 20.629 20.862 21.779 2,99 4,40

23 Kalimantan Timur 2.965 4.104 1.858 2.873 2.870 9,55 (0,10)

24 Kalimantan Utara - - 445 581 562 6,82 (3,27)

25 Sulawesi Utara 119.850 120.272 122.237 127.475 89.321 (5,91) (29,93)

26 Sulawesi Tengah 41.218 37.418 34.174 41.647 34.074 (3,55) (18,18)

27 Sulawesi Selatan 297.126 325.329 274.046 289.736 298.476 0,62 3,02

28 Sulawesi Tenggara 28.892 30.884 27.133 24.022 24.225 (3,97) 0,85

29 Gorontalo 135.754 135.543 140.423 148.816 134.374 (0,07) (9,70)

30 Sulawesi Barat 17.372 25.141 26.781 24.341 24.311 10,50 (0,12)

31 Maluku 4.808 4.768 3.203 3.795 3.307 (7,01) (12,86)

32 Maluku Utara 12.733 11.074 10.395 6.462 4.418 (22,16) (31,63)

33 Papua 1.278 1.199 1.250 1.421 1.409 2,73 (0,84)

34 Papua Barat 3.825 3.553 3.005 3.076 2.900 (6,47) (5,72)

1.945.744 2.011.339 1.958.883 1.954.175 1.967.779 0,30 0,70

1.918.948 1.946.256 1.862.621 1.882.844 1.891.851 (0,33) 0,48

3.864.692 3.957.595 3.821.504 3.837.019 3.859.630 (0,01) 0,59

JAWA

LUAR JAWA

INDONESIA

No. Provinsi

Tahun % Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 20152015* thd

2014

Sumber: BPS-RI (diolah) *) Tahun 2015 merupakan ARAM-II

Page 113: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 105

Lampiran 10

Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir

(Tahun 2011-2015)

2011 2012 2013 2014 2015*Rerata 2011-

2015*)

2015*) thd

2014

1 Aceh 46,57 46,12 46,68 48,39 49,80 1,71 2,91

2 Sumatera Utara 47,62 48,56 50,17 50,62 51,28 1,87 1,30

3 Sumatera Barat 49,37 49,71 49,82 50,06 50,77 0,70 1,42

4 Riau 36,89 35,56 36,63 36,35 36,52 (0,22) 0,47

5 Jambi 41,07 41,85 43,36 45,53 44,68 2,16 (1,87)

6 Sumatera Selatan 43,13 42,81 45,96 45,26 48,85 3,26 7,93

7 Bengkulu 39,28 40,29 42,17 40,20 45,90 4,19 14,18

8 Lampung 48,45 48,32 50,26 51,18 51,43 1,52 0,49

9 Bangka Belitung 28,71 28,01 27,83 23,62 22,41 (5,83) (5,12)

10 Kepulauan Riau 31,60 34,63 36,15 36,44 36,46 3,71 0,05

11 DKI Jakarta 55,23 58,22 58,88 53,86 55,73 0,37 3,47

12 Jawa Barat 59,22 58,74 59,53 58,82 60,36 0,49 2,62

13 Jawa Tengah 54,47 57,70 56,06 53,57 59,09 2,24 10,30

14 DI Yogyakarta 55,89 61,88 57,88 57,87 59,64 1,82 3,06

15 Jawa Timur 54,89 61,74 59,15 59,81 61,09 2,89 2,14

16 Banten 49,11 51,45 52,92 52,95 56,10 3,41 5,95

17 Bali 56,25 58,09 58,66 60,12 60,77 1,96 1,08

18 Nusa Tenggara Barat 49,45 49,69 50,08 48,80 51,07 0,84 4,65

19 Nusa Tenggara Timur 30,30 34,91 32,80 33,46 35,07 4,00 4,81

20 Kalimantan Barat 30,90 30,39 31,01 30,35 30,06 (0,67) (0,96)

21 Kalimantan Tengah 28,49 30,01 32,84 34,57 35,03 5,34 1,33

22 Kalimantan Selatan 41,67 42,05 42,34 42,05 41,50 (0,10) (1,31)

23 Kalimantan Timur 39,41 39,42 42,70 42,55 41,67 1,48 (2,07)

24 Kalimantan Utara 34,72 36,05 27,92 - (22,55)

24 Sulawesi Utara 48,83 48,46 50,10 48,91 48,71 (0,04) (0,41)

25 Sulawesi Selatan 46,96 44,71 45,98 46,54 48,32 0,77 3,82

26 Sulawesi Selatan 50,74 50,98 51,22 52,17 52,40 0,81 0,44

27 Sulawesi Tenggara 41,34 41,47 42,23 46,84 42,83 1,13 (8,56)

28 Gorontalo 51,87 48,01 52,01 50,20 54,60 1,54 8,76

29 Sulawesi Barat 47,90 49,21 48,80 47,65 49,10 0,65 3,04

30 Maluku 41,21 41,13 41,74 47,52 53,01 6,67 11,55

31 Maluku Utara 36,60 36,91 37,57 34,01 34,92 (1,04) 2,68

32 Papua Barat 35,38 39,03 39,76 40,21 42,44 4,72 5,55

33 Papua 39,45 37,16 41,30 43,09 43,82 2,84 1,69

55,81 59,05 57,98 57,29 59,96 1,87 4,66

44,54 44,81 45,85 46,21 47,08 1,40 1,88

49,80 51,36 51,52 51,35 52,89 1,53 3,01

% Pertumbuhan

LUAR JAWA

Tahun

INDONESIA

JAWA

No Provinsi

Sumber: BPS-RI (diolah) *) Tahun 2015 merupakan ARAM-II

Page 114: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

106 Direktorat Budidaya Serealia

Lampiran 11

Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun Terakhir

(Tahun 2011-2015)

Rerata

2011-2015*

1 Aceh 40,35 38,30 40,33 42,72 42,77 1,57 0,11

2 Sumatera Utara 50,71 55,41 55,87 57,82 61,05 4,79 5,59

3 Sumatera Barat 66,35 65,49 67,03 65,02 69,10 1,08 6,26

4 Riau 23,48 23,66 23,88 23,76 24,80 1,40 4,37

5 Jambi 38,06 38,82 39,50 54,95 58,28 12,23 6,06

6 Sumatera Selatan 38,13 39,46 51,43 60,11 62,04 13,48 3,22

7 Bengkulu 39,33 45,81 51,48 46,51 49,00 6,14 5,35

8 Lampung 47,72 48,86 50,83 50,74 51,12 1,74 0,75

9 Bangka Belitung 30,69 36,08 33,46 33,69 37,88 5,86 12,42

10 Kepulauan Riau 21,27 21,77 23,30 23,36 23,33 2,38 (0,09)

11 DKI Jakarta 19,17 20,00 - - - (23,91) -

12 Jawa Barat 64,23 69,22 72,06 73,24 75,70 4,22 3,35

13 Jawa Tengah 53,30 54,97 55,09 56,71 58,72 2,46 3,55

14 DI Yogyakarta 41,80 45,63 40,92 46,15 44,85 2,20 (2,82)

15 Jawa Timur 45,21 51,08 48,03 47,72 49,68 2,62 4,12

16 Banten 30,14 31,94 33,60 33,36 33,62 2,81 0,78

17 Bali 28,41 29,45 31,59 24,34 24,31 (3,03) (0,11)

18 Nusa Tenggara Barat 51,16 54,92 57,47 62,09 66,39 6,74 6,93

19 Nusa Tenggara Timur 21,25 25,66 26,17 25,18 25,17 4,73 (0,01)

20 Kalimantan Barat 35,27 38,11 37,53 36,79 38,28 2,15 4,06

21 Kalimantan Tengah 28,82 28,88 30,15 31,37 32,59 3,14 3,89

22 Kalimantan Selatan 51,20 51,59 51,89 56,56 59,31 3,80 4,87

23 Kalimantan Timur 24,76 24,22 26,18 26,34 34,13 9,02 29,57

24 Kalimantan Utara - - 21,87 21,26 21,44 (0,48) 0,87

25 Sulawesi Utara 36,59 36,61 36,65 38,31 37,06 0,36 (3,27)

26 Sulawesi Tengah 39,26 37,86 40,75 40,87 40,37 0,78 (1,23)

27 Sulawesi Selatan 47,80 46,58 45,62 51,46 52,23 2,42 1,50

28 Sulawesi Tenggara 23,53 25,40 24,91 25,23 27,16 3,73 7,65

29 Gorontalo 44,62 47,57 47,65 48,37 50,41 3,13 4,23

30 Sulawesi Barat 47,78 48,75 47,92 45,46 46,04 (0,88) 1,26

31 Maluku 28,86 38,34 37,28 27,85 42,66 14,50 53,20

32 Maluku Utara 20,54 23,07 28,30 30,26 29,67 10,00 (1,95)

33 Papua 16,63 17,09 17,10 17,24 17,35 1,07 0,60

34 Papua Barat 18,00 17,99 23,41 23,67 24,41 8,58 3,11

48,65 53,26 51,54 51,98 53,74 2,62 3,38

42,61 44,57 45,19 47,00 48,94 3,53 4,12

45,65 48,99 48,44 49,54 51,39 3,05 3,73

JAWA

LUAR JAWA

INDONESIA

No. Provinsi

TAHUN % Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 20152015* thd

2014

Sumber: BPS-RI (diolah) *) Tahun 2015 merupakan ARAM-II

Page 115: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 107

Lampiran 12

Realisasi Bansos, Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas

GP-PTT Padi Tahun 2015

Sasaran

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (%) Luas (Ha)Provitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

350.000 346.834 99,10 325.588 93,03 227.547 64,53 1.468.426

1 Aceh 21.000 21.000 100,00 20.165 96,02 11.173 64,00 71.502

2 Sumatera Utara 15.000 15.000 100,00 14.967 99,78 9.259 71,14 65.871

3 Sumatera Barat 10.000 10.000 100,00 10.000 100,00 9.200 64,36 59.209

4 Riau 7.500 7.276 97,01 7.418 98,90 2.954 56,59 16.717

5 Jambi 7.500 7.400 98,67 6.900 92,00 4.029 52,83 21.281

6 Sumatera Selatan 21.500 21.248 98,83 19.992 92,98 19.430 62,57 121.573

7 Bengkulu 10.000 10.000 100,00 7.444 74,44 5.747 57,14 32.838

8 Lampung 17.000 17.000 100,00 17.000 100,00 15.140 66,99 101.426

9 Jawa Barat 17.500 16.500 94,29 16.175 92,43 14.570 73,84 107.582

10 Jawa Tengah 21.000 21.000 100,00 20.090 95,67 13.635 74,41 101.463

11 DI Yogyakarta 5.000 5.000 100,00 5.000 100,00 2.500 72,60 18.151

12 Jawa Timur 17.500 17.500 100,00 16.875 96,43 11.200 82,26 92.128

13 Kalimantan Barat 15.500 15.475 99,84 15.475 99,84 8.204 37,63 30.870

14 Kalimantan Tengah 17.000 17.000 100,00 15.070 88,65 7.660 47,78 36.600

15 Kalimantan Selatan 12.500 12.500 100,00 12.500 100,00 5.384 55,88 30.088

16 Kalimantan Timur 7.500 7.500 100,00 5.477 73,03 2.900 53,63 15.553

17 Sulawesi Utara 11.500 11.425 99,35 11.050 96,08 7.805 62,67 48.914

18 Sulawesi Tengah 5.000 5.000 100,00 5.000 100,00 3.977 62,38 24.805

19 Sulawesi Selatan 25.500 25.500 100,00 25.192 98,79 23.566 71,19 167.770

20 Sulawesi Tenggara 7.500 7.475 99,67 7.475 99,67 5.430 56,53 30.693

21 Bali 7.500 7.500 100,00 6.991 93,21 4.275 75,00 32.061

22 Nusa Tenggara Barat 11.500 11.500 100,00 10.807 93,97 10.745 76,02 81.682

23 Nusa Tenggara Timur 16.500 16.500 100,00 11.600 70,30 3.053 90,09 27.508

24 Maluku 6.000 5.686 94,77 5.532 92,20 4.645 54,13 25.140

25 Papua 5.000 5.000 100,00 4.060 81,20 2.179 33,11 7.215

26 Maluku Utara 7.500 6.624 88,32 5.253 70,04 2.651 45,79 12.140

27 Banten 5.000 5.000 100,00 4.902 98,04 4.080 62,48 25.490

28 Gorontalo 8.500 8.500 100,00 8.300 97,65 8.051 57,34 46.167

29 Papua Barat 5.000 4.725 94,50 3.923 78,46 3.174 43,50 13.807

30 Sulawesi Barat 2.500 2.500 100,00 2.500 100,00 175 15,00 263

31 Kalimantan Utara 2.500 2.500 100,00 2.458 98,31 758 25,34 1.920

Nasional

Provinsi

Realisasi Bansos

(SP2D)Realisasi Tanam Realisasi Panen

No.

Sumber: Data laporan daerah keadaan s.d minggu II Januari 2016

Page 116: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

108 Direktorat Budidaya Serealia

Lampiran 13

Realisasi Bansos Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas

GP-PTT Jagung Tahun 2015

Sasaran

(Ha) (Ha) (%) (Ha) (%) Luas (Ha)Provitas

(Ku/Ha)

Produksi

(Ton)

102.000 101.500 99,51 97.299 95,39 43.447 63,24 274.770

1 Aceh 5.500 5.500 100,00 5.425 98,64 3.307 66,16 21.878

2 Sumatera Utara 5.000 5.000 100,00 5.000 100,00 2.433 51,38 12.501

3 Sumatera Barat 4.000 4.000 100,00 3.817 95,43 3.261 80,93 26.390

4 Riau 1.000 1.000 100,00 940 94,00 - - -

5 Jambi 3.000 3.000 100,00 2.436 81,20 1.546 77,21 11.937

6 Sumatera Selatan 6.500 6.500 100,00 6.170 94,92 3.937 57,99 22.832

7 Bengkulu 1.500 1.500 100,00 1.500 100,00 140 68,29 956

8 Lampung 5.500 5.500 100,00 5.500 100,00 5.500 63,42 34.881

9 Babel - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - -

12 Jawa Barat 5.500 5.500 100,00 5.500 100,00 3.274 70,21 22.986

13 Jawa Tengah 7.000 7.000 100,00 7.000 100,00 2.755 63,59 17.518

14 DI Yogyakarta 1.500 1.500 100,00 1.500 100,00 147 87,92 1.292

15 Jawa Timur 8.000 8.000 100,00 8.000 100,00 1.775 79,99 14.199

16 Banten - - - - - - - -

17 Bali 1.000 1.000 100,00 1.000 100,00 254 80,04 2.029

18 Nusa Tengara Barat 6.500 6.500 100,00 5.955 91,62 1.000 64,90 6.490

19 Nusa Tengara Timur 6.500 6.500 100,00 5.800 89,23 - - -

20 Kalimantan Barat 2.500 2.500 100,00 2.500 100,00 34 17,35 59

21 Kalimantan Tengah 2.000 2.000 100,00 2.000 100,00 732 47,75 3.495

22 Kalimantan Selatan 1.000 1.000 100,00 1.000 100,00 - - -

23 Kalimantan Timur 500 500 100,00 500 100,00 - - -

24 Kalimantan Utara - - - - - - - -

25 Sulawesi Utara 6.000 5.500 91,67 5.500 91,67 3.123 44,37 13.853

26 Sulawesi Tengah 5.000 5.000 100,00 4.501 90,02 680 57,50 3.910

27 Sulawesi Selatan 7.500 7.500 100,00 7.347 97,96 5.839 68,30 39.879

28 Sulawesi Tenggara 3.000 3.000 100,00 2.700 90,00 1.082 46,03 4.980

29 Gorontalo 3.500 3.500 100,00 3.500 100,00 2.629 48,32 12.704

30 Sulawesi Barat 1.500 1.500 100,00 1.500 100,00 - - -

31 Maluku 1.500 1.500 100,00 708 47,20 - - -

32 Maluku Utara - - - - - - - -

33 Papua Barat - - - - - - - -

34 Papua - - - - - - - -

No. Provinsi

Realisasi Bansos

(SP2D)Realisasi Tanam Realisasi Panen

Nasional

Sumber: Data laporan daerah keadaan s.d minggu II Januari 2016

Page 117: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

Direktorat Budidaya Serealia 109

Lampiran 14

Realisasi Anggaran Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

KEGIATANPAGU ANGGARAN

(Rp. 000)REALISASI (Rp. 000)

CAPAIAN

(%)

Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 1.344.064.929.000 1.317.499.305.747 98,02

- Pusat 19.028.305.000 9.913.109.581 52,10

- Dana Dekonsentrasi Provinsi 24.027.094.000 19.742.233.832 82,17

- Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Kabupaten 1.301.009.530.000 1.287.843.962.334 98,99

Page 118: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian

Laporan Tahunan 2015

110 Direktorat Budidaya Serealia

Lampiran 15

Realisasi Pembayaran Gaji Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015

NO BULAN Jumlah Jumlah Gaji

Pegawai (Rp)

1 Januari 65 235,591,600

2 Februari 65 236,247,100

3 Maret 64 227,859,600

4 April 64 228,746,800

5 Mei 63 226,071,000

6 Juni 63 226,071,000

7 Ke - 13 63 226,071,000

8 Juli 62 223,615,400

9 Agustus 62 235,685,700

10 September 62 235,220,600

11 Oktober 63 243,627,300

12 Nopember 62 239,762,200

13 Desember 62 239,829,900

JUMLAH TOTAL 3,024,399,200

Page 119: Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN DIREKTORA… · Kebijakan umum yang ditempuh untuk mendukung pencapaian