LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT PT Angkasa Pura II …
Transcript of LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT PT Angkasa Pura II …
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)2
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 3
2015annualreportLaporan Tahunan
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)2
innovatingbeyondexcellenceDalam menghadapi persaingan di era kompetisi global saat ini, setiap
perusahaan diharapkan memiliki keunggulan kompetitif, dari berbagai
aspek. Keunggulan kompetitif akan membuat perusahaan memenangkan
persaingan. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, PT Angkasa
Pura II (Persero) mempunyai visi menjadi Perusahaan pengelola
bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional dengan
mengutamakan keselamatan, keamanan, kenyamanan pelanggan serta
mengoptimalkan pertumbuhan bisnis. Angkasa Pura II diharapkan
untuk terus tumbuh berkembang, sebagai upaya perusahaan menjadi
perusahaan kelas dunia yang terkemuka dan profesional.
In the face of this ever intense global competition today, every company
is expected to have a competitive advantage, from various aspects.
Competitive advantage will bring the company on top of the competition.
As one of the State-owned Enterprise, PT Angkasa Pura II (Persero)
has a vision To become leading and professional world-class airport
management company with priority towards safety, security and comfort
of the customers and to optimize business growth. Angkasa Pura II is
expected to continuously growing, as the Company’s effort to become
leading and professional world-class company.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 3
ikhtisar kinerjaPerformance Highlights
2 | Makna Tema
Theme Explanation
3 | Daftar Isi
Table of Contents
6 | Keunggulan Kami
Our Excellence
7 | Kesinambungan Tema dan Pencapaian
Dalam Annual Report Award (ARA)
Sustainability of Theme and Achievement
in Annual Report Award (ARA)
10 | Tentang Laporan Tahunan PT Angkasa Pura II
(Persero) Tahun 2015
2015 Annual Report of PT Angkasa Pura II (Persero)
11 | Referensi Kriteria Annual Report Award 2015
Criteria Reference for the 2015 Annual Report Award
40 | Rekomendasi Annual Report Award 2014
Recommendation of the 2014 Annual Report Award
41 | Kilas Kinerja 2015
The 2015 Performance Review
42 | Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
48 | Ikhtisar Operasional
Operational Highlights
49 | Ikhtisar Saham
Stock Highlights
50 | Peristiwa Penting 2015
The 2015 Significant Achievements
laporan dewan komisaris dan direksiBoard of Commissioners’ andBoard of Directors’ Report
56 | Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
60 | Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profiles
70 | Laporan Direksi
Board of Directors Report
80 | Profil Direksi
Board of Directors Profiles
88 | Surat Pernyataan Tanggung Jawab
Laporan Tahunan 2015
Responsibility Statement Letter of 2015 Annual Report
profil perusahaanCompany Profile
92 | Identitas Perusahaan
Company Identity
94 | Riwayat Singkat Perusahaan
Company in Brief
96 | Angkasa Pura II Dari Waktu ke Waktu
Angkasa Pura II Over Time
98 | Makna Logo
Logo Meaning
99 | Transformasi Logo
Logo Transformation
100 | Bidang Usaha
Business Lines
108 | Wilayah Kerja dan Lokasi Bandara
Work Area and Airport Locations
110 | Pengembangan Bandara Tahun 2015
2015 Airport Development
111 | Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah Perusahaan
Vision, Mission, Values and Philosophy of the
Company
115 | Tujuan, Sasaran dan Strategi Perusahaan
Objectives,Targets and Strategies of the Company
118 | Struktur Organisasi
Organization Structure
120 | Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profile
120 | Profil Direksi
Board of Directors Profile
121 | Profil Pejabat Satu Level di Bawah Direksi
Profile of Officials One Level Below the Board of
Directors
128 | Profil Sumber Daya Manusia
Human Resources Profile
129 | Struktur Grup
Group Structure
130 | Komposisi Pemegang Saham
Shareholder Composition
131 | Daftar Entitas Anak/Entitas Asosiasi
List of Subsidiaries/Associates
132 | Kronologis Pencatatan Saham
Share Listing Chronology
133 | Lembaga/Profesi Penunjang Perusahaan
Supporting Professionals
daftarisiTable of Contents
55
2 91
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)4
134 | Penghargaan dan Sertifikasi
Awards and Certifications
136 | Alamat Kantor Pusat, Kantor Cabang & Entitas
Anak
Address of Head Office, Branch Offices &
Subsidiaries
137 | Informasi Pada Website Perusahaan
Information on Company Website
laporan sumber daya manusiaHuman Resources Report
141 | Roadmap Sumber Daya Manusia Angkasa Pura II
Angkasa Pura II Human Resources Roadmap
142 | Jumlah dan Komposisi Sumber Daya Manusia
Number and Composition of Human Resources
146 | Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
150 | Hubungan Industrial dan Kebebasan Berserikat
Industrial Relations and Freedom of Association
152 | Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
159 | Rencana Pelatihan Tahun 2016
2016 Training Plans
161 | Rekrutmen dan Turnover Karyawan
Employee Recruitment and Turnover
162 | Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
Human Resources Welfare
165 | Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja Karyawan
Employee Occupational Health and Safety
analisis dan pembahasan manajemenManagement Analysis and Discussion
168 | Tinjauan Industri
Industrial Review
197 | Tinjauan Operasi per Segmen Usaha
Operational Review Based on Business Segment
214 | Tinjauan Keuangan
Financial Review
239 | Tinjauan Keuangan Lainnya
Other Financial Information Review
tata kelola perusahaanGood Corporate Governance
266 | Landasan Penerapan dan Prinsip GCG
GCG Basis and Principles
270 | Apresiasi GCG
GCG Appreciation
167
265
271 | Penilaian Penerapan GCG
GCG Assessment
277 | Struktur dan Mekanisme GCG
Structure and Mechanism of GCG
279 | Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
281 | Dewan Komisaris
Board of Commissioners
303 | Direksi
Board of Directors
321 | Komite Audit
Audit Committee
333 | Komite Manajemen Risiko & SDM
Risk Management & HR Committee
342 | Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
342 | Komite-Komite Lain di Bawah Dewan Komisaris
Others Committee Under Board
of Commissioners
343 | Sekretaris Dewan Komisaris
Secretary to the Board of Commissioners
344 | Corporate Secretary & Legal
Corporate Secretary & Legal
348 | Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
350 | Internal Auditor
Internal Audit Unit
352 | Head of Internal Auditor
Head of Internal Audit Unit
358 | Auditor Eksternal
External Auditor
359 | Risk Management & Compliance
Risk Management
361 | Profil Head of Risk Management & Compliance
Profile of Head of Risk Management &
Compliance
376 | Teknologi Informasi dan Komunikasi
Information & Communication Technology
403 | Pengembangan Enterprise Resource Planning
Enterprise Resource Planning (ERP) Development
405 | Akses dan Transparansi Informasi
Information Access and Transparency
406 | Perkara Hukum
Legal Proceedings
412 | Penyimpangan Internal
Internal Violation
139
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 5
412 | Benturan Kepentingan
Conflict of Interest
413 | Pedoman Perilaku dan Budaya Perusahaan
Code of Conduct and Corporate Culture
417 | Pengendalian Gratifikasi
Gratuities Control
418 | Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing System
421 | Praktik Bad Corporate Governance
Bad Corporate Governance Practices
tanggung jawab sosial dan lingkunganCorporate Social Responsibility
424 | Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
426 | Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap
Lingkungan Hidup
Corporate Social Responsibility Towards
Environment
430 | Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap
Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
Corporate Social Responsibility Towards
Employment, Occupational Health and Sefety
433 | Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap
Masyarakat
Corporate Social Responsibility Towards
Community
460 | Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap
Pelanggan
Corporate Social Responsibility Towards Customer
laporan keuangan konsolidasianConsolidated Financial Statement
423
472
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)6
keunggulankamiOur Excellence
Pengalaman teruji dalam pengelolaan bandar udara sesuai dengan standar internasional
Reputasi dan image perusahaan yang baik
Kondisi finansial dan aset perusahaan yang cukup kuat
Tingkat kesehatan perusahaan memperoleh nilai AAA dan masuk dalam kategori sehat
Komitmen kuat dalam implementasi GCG
Proven experience in airport management in accordance with international standards
Good corporate image and reputation
Strong Company’s asset and financial condition
Company’s soundness level classified as rated AAA (HEALTHY)
Strong commitment in GCG implementation
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 7
Kesinambungan tema Laporan Tahunan menjadi penting untuk menunjukkan konsistensi Laporan Tahunan. Berikut akan
disajikan kesinambungan tema dan pencapaian Angkasa Pura II dalam Annual Report Award (ARA) selama 3 (tiga) tahun terakhir
(periode 2012-2014).
Theme sustainability of Annual Report becomes important to demonstrate the consistency of the Annual Report. The following
is presented the sustainability of theme and achievement of Angkasa Pura II in Annual Report Award (ARA) for the last 3 (three)
years (period of 2012-2014).
kesinambungan tema dan pencapaian dalam annual report award (ARA)Sustainability of Theme And Achievement in The Annual Report Award (ARA)
Laporan Tahunan 2014
2014 Annual Report
“Leading”
Angkasa Pura II memperoleh Juara II dalam Annual Report Award 2014
untuk kategori BUMN Non Keuangan Non Listed dengan perolehan skor
sebesar 81,05
Angkasa Pura II obtained Second Place in the 2014 Annual Report Award
for the category of Non-Financial, Non-Listed SOEs with a score of 81.05.
Laporan Tahunan 2013
2013 Annual Report
“Growing”
Angkasa Pura II memperoleh Juara II dalam Annual Report Award 2013
untuk kategori BUMN Non Keuangan Non Listed dengan perolehan skor
sebesar 83,22
Angkasa Pura II obtained Second Place in the 2013 Annual Report Award
for the category of Non-Financial, Non-Listed SOEs with a score of 83.22.
Laporan Tahunan 2012
2012 Annual Report
“Aligning”
Angkasa Pura II memperoleh Juara II dari 39 peserta dalam Annual Report
Award 2012 untuk kategori BUMN Non Keuangan Non Listed dengan
perolehan skor sebesar 82,13.
Angkasa Pura II obtained Second Place in the 2012 Annual Report Award for
the category of Non-Financial, Non-Listed SOEs with a score of 82.13.
Laporan Tahunan 2014 Annual ReportPT ANGKASAPURA II (Persero)
Overcome Challenges to be a Leading Airport Company
2013LAPORAN TAHUNANAnnual Report
PT Angkasa Pura II (Persero)
S T R A T E G I CGROWTH
Laporan Tahunan2012
2012Laporan TahunanA n n u a l R e p o r t
Aligning the Excellences for Excellent Future
Menyelaraskan Keunggulan untuk Masa Depan Terbaik
2012Laporan TahunanA n n u a l R e p o r t
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)8
penghargaan annual report award (ARA) 2012-2014Annual Report Award (ARA) 2012-2014
Annual Report Award (ARA 2012)
Annual Report Award (ARA 2013)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 9
Annual Report Award (ARA 2014)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)10
tentang laporan tahunanPT Angkasa Pura II (Persero) tahun 20152015 Annual Report of PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Angkasa Pura II (Persero) atau disebut “Angkasa Pura II” dan
“Perusahaan”, menyajikan Laporan Tahunan yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku.
Laporan Tahunan Angkasa Pura II ini memuat informasi
kinerja keuangan dan hasil usaha berdasarkan hasil audit
Laporan Keuangan Kantor Akuntan Publik. Laporan tahunan
ini juga memuat informasi-informasi yang mengandung
proyeksi, rencana, strategi, dan tujuan yang bukan merupakan
pernyataan data historis, dan dapat dikategorikan sebagai
pernyataan yang dapat bersifat pandangan ke depan (forward
looking statement) sesuai definisi pada ketentuan yang
berlaku.
Pernyataan yang mengandung pandangan ke depan memuat
risiko dan ketidakpastian atas hasil dan kejadian yang mungkin
berbeda secara material dari apa yang diperkirakan dan
disebutkan dalam pernyataan tersebut. Penyebutan satuan
mata uang “Rupiah” atau Rp” merujuk pada mata uang resmi
Indonesia, sedangkan “Dollar AS” atau USD merujuk pada
mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan
disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar
Akuntasi Keuangan Indonesia.
Laporan Tahunan 2015 Angkasa Pura II disajikan dalam
format Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang dibuat
berdampingan (bilingual) dan menggunakan kaidah bahasa
yang baik dan benar.
Laporan Tahunan 2015 Angkasa Pura II dicetak dengan
kualitas yang baik dan disajikan dengan menggunakan jenis
dan ukuran huruf yang mudah dibaca. Laporan Tahunan
2015 Angkasa Pura II (dan tahun-tahun sebelumnya) juga
dapat dilihat dan diunduh di website Angkasa Pura II (www.
angkasapura2.co.id). Laporan Tahunan 2015 Angkasa Pura II
telah mengacu pada kriteria Annual Report Award 2015.
PT Angkasa Pura II (Persero) or called “Angkasa Pura II” and “the
Company”, presents the Annual Report ended on December
31st, 2015 in accordance with the applicable provisions.
Annual Report of Angkasa Pura II contains information of
financial performance and business results based on the audit
results of the Financial Statements by the Public Accounting
Firm. This Annual Report also contains information about
projections, plans, strategies, and objectives that are not
historical data statements, and can be categorized as forward
looking statements as defined in the applicable provisions.
Forward-looking statements contain risk and uncertainty
over the results and events that may differ materially from
what is expected and mentioned in the statement. Citation
of currency “Rupiah” or “Rp” refers to the official currency
of Indonesia, while “US Dollar” or “USD” refers to the official
currency of the United of America. All financial information
presented in Rupiah in accordance with the Indonesia
Financial Accounting Standards.
2015 Annual Report of Angkasa Pura II is presented in
Indonesian and English languages that is made side by side
(bilingual) and using good and correct language norm.
2015 Annual Report of Angkasa Pura II is printed with good
quality and presented by using the type and size of font that
is easy to read. 2015 Annual Report of Angkasa Pura II (and
previous years) can also be viewed and downloaded at the
website of Angkasa Pura II (www.angkasapura2.co.id). 2015
Annual Report of Angkasa Pura II has referred to the 2015
Annual Report Award.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 11
referensi kriteria annual report award(ARA) 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)Criteria Reference for the 2015 Annual Report Award (ARA)of PT Angkasa Pura II (Persero)
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
I Umum | General
1
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar dan
dianjurkan menyajikan juga dalam
bahasa Inggris.
Annual Report is presented
in proper and correct Bahasa Indonesia
and it is recommended to also present the
report in English.
√
2
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas
yang baik dan menggunakan jenis dan
ukuran huruf yang mudah dibaca
Annual Report is printed on with good
quality and use font that is easy to read.
√
3
Laporan tahunan mencantumkan identitas
perusahaan dengan jelas
Annual Report should state clearly the
identity of the company.
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman
Name of company and year of the annual report is
placed on:
1. The front cover;
2. Sides;
3. Back;
4. Each page.
√
4
Laporan tahunan ditampilkan di website
perusahaan
The Annual Report is presented in the
company’s website.
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun
sebelumnya.
Includes this year’s report and previous year reports√
II Ikhtisar Data Keuangan Penting | Summary of Material Financial Data
1
Informasi hasil usaha perusahaan dalam
bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun
buku atau sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Information in comparative form over a
period of 3 (three) financial years or since
the commencement of business if the
company has been running its business
activities for less than 3 (three) years.
Informasi memuat antara lain:
1. Penjualan/pendapatan usaha;
2. Laba (rugi);
3. Total laba (rugi) komprehensif; dan
4. Laba (rugi) per saham.
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak,
perusahaan menyajikan laba (rugi) serta laba (rugi) dan
penghasilan komprehensif lain secara total.
The information contained includes:
1. Sales/income from business.
2. Profit (loss).
3. Comprehensive total profit (loss).
4. Net profit (loss) per share.
Note: If the Company does not have any subsidiaries, the
Company presents profit (loss) and the profit (loss) and
other comprehensive income in total.
42-43
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)12
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
2
Informasi posisi keuangan perusahaan
dalam bentuk perbandingan
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak
memulai usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Information on the Company’s financial
position in the comparative period of 3
(three) financial years or since the starting
of business if less than 3 (three) years
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
2. Jumlah aset;
3. Jumlah liabilitas; dan
4. Jumlah ekuitas.
Information includes among others:
1. Total Investment in Associate Company;
2. Total Assets;
3. Total Liabilities; and
4. Total Equity;
44-45
3
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas
yang baik dan menggunakan jenis dan
ukuran huruf yang mudah dibaca
Annual Report is printed on with good
quality and use font that is easy to read.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum
dan relevan dengan industri perusahaan.
Information includes 5 (five) financial ratios that are
general and relevant with the industry of the Company.
46-47
4
Informasi harga saham dalam bentuk tabel
dan grafik*
Shares price information in tables and
graphs*
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Jumlah saham yang beredar;
b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan;
d. Volume perdagangan.
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling
kurang harga penutupan dan volume perdagangan
saham. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun
buku terakhir.
1. Information in table form which includes:
a. Total outstanding shares;
b. Market capitalization;
c. Highest, lowest, and closing shares price; and
d. Trade Volume
2. Information in graphic form includes at least closing price
and trade volume of shares. for every quarter in the last 2
(two) financial years.
49
5
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau
obligasi konversi yang masih
beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir*
Information on outstanding bonds, sukuk
or convertible bonds in the last 2 (two)
financial years*
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun
sebelumnya.
Includes this year’s report and previous year reports
49
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 13
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
III Laporan Dewan Komisaris dan Direksi | Management Report
1Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
1. Memuat hal-hal sebagai berikut:
2. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan
perusahaan dan dasar penilaiannya;
3. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang
disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya;
4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di
bawah Dewan Komisaris; dan
5. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan
alasan perubahannya.
Includes matters as follows:
1. Assessment on the Board of Directors performance
regarding the management of the Company and the
assessment basis;
2. Outlooks on the Company’s business prospects
prepared by the Board of Directors and the
considerations;
3. Assessmnt on the performance of committees under
the Board of Commissioners; and
4. Changes in the composition of the Board of
Commissioners (if any) and the reasons of the change.
43
2Laporan Direksi
Board of Directors Report
1. Memuat hal-hal sebagai berikut:
2. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara
lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala
yang dihadapi perusahaan;
3. Analisis tentang prospek usaha;
4. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
5. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di
bawah Direksi (jika ada); dan
6. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan
alasan perubahannya.
Includes matters as follows:
1. Analysis on the Company’s performance, which
includes, strategic policy, a comparison between the
results achieved with targeted, and the constraints
faced by the Company;
2. Analysis on business prospects;
3. Corporate governance implementation; and
4. Assessment on the performance of the committees
under the Board of Directors (if any); and
5. Changes in the composition of the Board of Directors
members (if any) and the reasons for the change.
70
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)14
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
3
Tanda tangan anggota Dewan Komisaris
dan anggota Direksi
Signatures of the members of the Board of
Commissioners and Board of Directors
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan
tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris
dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan
jabatannya; dan
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari
yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota
Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak
menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan
tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain
dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang
bersangkutan.
Includes matters as follows:
1. Signatures are outlined in a separate sheet;
2. Statement that the Board of Commissioners and Board
of Directors are fully responsible for the correctness of
the Annual Report’s contents;
3. Signed by all members of the Board of Commissioners
and Board of Directors by mentioning the name and
position; and
4. Written explanation in a separate letter from the
concerned in the event of a member of the Board of
Commissioners or Board of Directors who did not sign
the annual report, or a written explanation in a separate
letter from other members in the absence of an
appropriate written explanation from the concerned.
88-89
IV Profil Perusahaan | Company Profile
1
Nama dan alamat lengkap perusahaan
Name and complete address of the
Company
Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode
pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website.
Information includes name and address, postal code,
telephone number, facsimile number, email and website.
93
2Riwayat singkat perusahaan
Brief History of the Company
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama,
dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan
perubahan nama, agar diungkapkan.
Includes date/year of establishment, name, and company
name change (if any).
Note: if the Company never changes its name, should be
disclosed
94-95
3Bidang usaha
Business Line
Uraian mengenai antara lain:
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar
terakhir;
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan
Descriptions regarding:
1. Business activities of the Company according to the
last Articles of Association;
2. Business activities that are carried out; and
3. Products and/or services produced.
94-95
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 15
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
4Struktur Organisasi
Organization Structure
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling
kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah
direksi.
In chart form, includes name and position at least until
one structure level below the Board of Directors.
118-119
5Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan
Vision, Mission, and Corporate Culture
Mencakup:
1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan;
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui
oleh Direksi/Dewan Komisaris; dan
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate
culture) yang dimiliki perusahaan.
Includes:
1. The Company’s Vision;
2. The Company’s Mission;
3. Description that the vision and mission have been
approved by the Board of Directors/Board of
Commissioners; and
4. Statement on corporate culture of the Company.
111-114
6
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota
Dewan Komisaris
Identity and brief biography of the Board of
Commissioners
Informasi memuat antara lain:
1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau
lembaga lain);
3. Umur;
4. Domisili;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6.Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode
Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan
Komisaris di Perusahaan.
Information includes:
1. Name;
2. Position (including position in other companies or
institutions);
3. Age;
4. Domicile;
5. Education (Field Studies and Educational Institutions);
6. Work Experience (Position, Institutions, and Serving
Period); and
7. Appointment history as the Board of Commissioners
member in the Company.
62-69
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)16
7
Identitas dan riwayat hidup singkat
anggota Direksi
Identity and brief biography of the Board of
Directors
Informasi memuat antara lain:
1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau
lembaga lain);
3. Umur;
4. Domisili;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode
Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di
Perusahaan.
Information includes:
1. Name;
2. Position (including position in other companies or
institutions);
3. Age;
4. Domicile;
5. Education (Field Studies and Educational Institutions);
6. Work Experience (Position, Institutions, and Serving
Period); and
7. Appointment history as the Board of Directors member
in the Company.
75
80-87
8
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan
deskripsi pengembangan kompetensinya
(misal: aspek pendidikan dan pelatihan
karyawan)
Total employees (comparative of 2
years) and description of competence
development (e.g. aspects of education
and training of employees)
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level
organisasi;
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat
pendidikan;
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi
karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan
adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing
level organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dikeluarkan.
Information includes:
1. Total employees for each organization level;
2. Total employees for each educational level;
3. Total employees based on employment status;
4. Description and data of employees competence
development that has been conducted to reflect the
equality of opportunity for each organization level; and
5. The employee’s competence development cost that
have been issued.
75
140-160
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 17
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
9Komposisi Pemegang saham
Shareholders Composition
Mencakup antara lain:
1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi
20 pemegang saham terbesar dan persentase
kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase
kepemilikannya meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau
lebih saham;
b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham;
dan
c. Kelompok pemegang saham publik yang memiliki
saham kurang dari 5%.
Includes among others:
1. Details of Shareholders name that includes 20 largest
shareholders and percentage of ownership;
2. Details of Shareholder and percentage of ownership
include:
a. Shareholders name who own 5% or more shares;
b. Name of the Board of Commissioners and Board of
Directors who own shares; and
c. Public shareholders group with respective shares
ownerships of less than 5%.
130
10
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi
List of Subsidiaries/Associate Entities/Joint
Venture Company/Special Purpose Vehicle
Informasi memuat antara lain:
1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
2. Persentase kepemilikan saham;
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/
atau entitas asosiasi; dan
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas
asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
Information includes among others:
1. Name of the subsidiaries and/or associates;
2. Shares ownership percentage;
3. Description of the business line of subsidiaries and/or
associate entities; and
4. Description of the operational status of subsidiaries
and/or associate entities (have been operating or not
yet operating).
131
11Struktur grup perusahaan
Group structure
Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang
menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint
venture, dan special purpose vehicle (SPV).
Group structure of the company in chart form that
describes its subsidiaries, associate entities, joint venture,
and special purpose vehicle (SPV).
129
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)18
12Kronologis pencatatan saham*
Chronology of shares listing*
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan saham;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang
menyebabkan perubahan jumlah saham;
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai
dengan akhir tahun buku; dan
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Includes among others:
1. Chronology of shares listing;
2. Type of corporate actions which led to changes in
total shares;
3. Changes in total shares from the start of listing until
the end of the financial year; and
4. Name of the exchanges on which the Company’s
shares is listed.
132
13Kronologis pencatatan efek lainnya*
Chronology of other securities*
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan efek lainnya;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang
menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya;
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan
sampai dengan akhir tahun buku;
4. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan
5. Peringkat efek.
Includes among others:
1. Chronology of other securities;
2. Type of corporate actions which led to changes in
total other securities;
3. Changes in total other securities from the start of
listing until the end of the financial year; and
4. Name of the exchanges on which the Company’s
other securities is listed.
5. Securities Ratings.
132
14
Nama dan alamat lembaga dan/atau
profesi penunjang pasar modal*
Name and address of supporting
professionals*
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang
mengadministrasikan saham perusahaan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
Information includes among others:
1. Name and address of Share Registrar/parties who
administer the Company’s shares;
2. Name and address of Public Accounting Firm; and
3. Name and address of securities rating company.
133
15
Penghargaan yang diterima dalam tahun
buku terakhir dan/atau
sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun
buku terakhir baik yang berskala nasional
maupun internasional
Awards received in the last financial year
and/or certifications that are still valid in
the last financial year both national and
international.
Informasi memuat antara lain:
1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat;
2. Tahun perolehan;
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
Information includes among others:
1. Awards and/or certifications name;
2. Year of the awards
3. Appreciator and/or certifier; and
4. Validity period (for certifications).
134
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 19
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
16
Nama dan alamat entitas anak dan/atau
kantor cabang atau kantor perwakilan (jika
ada)
Name and address of subsidiaries and/or
branch offices or representative offices (if
any)
Memuat informasi antara lain:
1. Nama dan alamat entitas anak; dan
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/
cabang/perwakilan, agar diungkapkan.
Contains information among others:
1. Name and address of subsidiaries; and
2. Name and address of branch/representative offices.
Note: if the Company does not have any subsidiaries/
branches/representatives, should be disclosed.
136
17Informasi pada Website Perusahaan
Information on the Company’s Website
Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik
akhir individu;
2. Struktur grup perusahaan (jika ada);
3. Analisis kinerja keuangan;
4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi.
Includes at least:
1. Information of shareholders until the end individual
owners;
2. Group structure of the company (if any);
3. Financial performance analysis;
4. Annual financial statements (last 5 years); and
5. Profile of the Board of Commissioners and Board of
Directors.
137
VAnalisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan | Management Discussion and Analysis
on the Company’s Performance
1Tinjauan operasi per segmen usaha
Operational overview by business segment
Memuat uraian mengenai:
1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a. Produksi;
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan
d. Profitabilitas.
Contains description of:
1. Explanation of each business segment.
2. Performance by business segment, among others:
a. Production;
b. Increase/decrease in production capacity;
c. Sales/revenues; and
d. Profitability.
197-213
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)20
3
Bahasan dan analisis tentang kemampuan
membayar utang dan tingkat kolektibilitas
piutang perusahaan, dengan menyajikan
perhitungan rasio yang relevan sesuai
dengan jenis industri perusahaan
Discussion and analysis of the ability to
pay debt and receivable collectibility level
of the Company, by presenting relevant
ratio calculation in accordance with the
industrial types of the Company.
Penjelasan tentang :
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek
maupun jangka panjang; dan
2. Tingkat kolektibilitas piutang.
Explanation about:
1. Ability to pay debt, both short-term and long-term;
and
2. Receivable collectibility level.
240-241
4
Bahasan tentang struktur modal (capital
structure) dan kebijakan manajemen atas
struktur modal (capital structure policy)
Discussion on capital structure and
management policy on capital structure.
Penjelasan atas:
1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri
dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital
structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan
tersebut.
Explanation about:
1. Details of capital structure consisting of interest-based
debt and equity; and
2. Management policy on the capital structure policy and
election basis for such policy.
241-242
2
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan
Description on the Company’s financial
performance
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan
antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan
dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/
penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain
mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan
total liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi),
penghasilan komprehensif lain, dan total laba (rugi) dan
penghasilan komprehensif lain; dan
5. Arus kas.
Financial performance analysis that includes comparison
between the financial performance for the year with to
the prevous year and the cause of the increase/decrease
(in the form of narrative and tables), among others:
1. Current assets, noncurrent assets, and total assets;
2. Current liabilities, noncurrent liabilities, and total
liabilities;
3. Equity;
4. Sales/revenues, expenses and income (loss), other
comprehensive income, and total profit (loss) and
other comprehensive income; and
5. Cash flow.
214-239
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 21
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
5
Bahasan mengenai ikatan yang material
untuk investasi barang modal pada tahun
buku terakhir
Discussion on material commitments
for capital goods investment in the last
financial year.
Penjelasan tentang:
1. Tujuan dari ikatan tersebut;
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi
ikatan-ikatan tersebut;
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang
terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan
terkait investasi barang modal pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan.
Explanation about:
1. Purpose of such commitments;
2. Sources of funds that are expected to fulfill such
commitments;
3. Currency that becomes denominated; and
4. Measures planned by the Company to protect the risk
of related foreign currency.
Note: if the Company does not have any
commitments related to capital goods investment in
the last financial year, should be disclosed.
242
6
Bahasan mengenai investasi barang modal
yang direalisasikan pada tahun buku
terakhir
Discussion on capital goods investments
realized in the last financial year.
Penjelasan tentang:
1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada
tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat
realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan.
Explanation about:
1. Type of capital goods investment;
2. Objective of capital goods investment; and
3. Value of capital goods investment issued in the last
financial year. Note: if there are no realization of capital
goods investment, should be disclosed.
243
7
Informasi perbandingan antara target pada
awal tahun buku dengan hasil yang dicapai
(realisasi), dan target atau proyeksi yang
ingin dicapai untuk satu tahun mendatang
mengenai pendapatan, laba, dan lainnya
yang dianggap penting bagi perusahaan
Information on comparison between the
targets at the beginning of the financial
year with the results achieved (realization),
and targets or projections to be achieved
for the next year regarding revenues,
profits, and others that are considered
important for the Company.
Informasi memuat antara lain:
1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku
dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu)
tahun mendatang.
Information includes among others:
1. Comparison between the targets at the beginning of
the financial year with the results achieved (realization).
2. Targets and projections to be achieved within 1 (one)
year ahead.
247-249
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)22
8
Informasi dan fakta material yang terjadi
setelah tanggal laporan akuntan
Information and material fact that occur
after the date of acccountant report
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan
termasuk dampaknya
terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah
tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.
Description of significant events after the date
of accountant report including its impact on the
performance and risk of business in the future.
Note: if there are no significant events after the date of
accountants report, should be disclosed.
246-247
9
Uraian tentang prospek usaha perusahaan
Description on the Company’s business
prospects
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan
dengan industri dan ekonomi secara umum disertai
data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak
dipercaya.
Description on the Company’s prospects associated
with the industry and economy in general added with
quantitative supporting data from trusted data sources.
182-183
10Uraian tentang aspek pemasaran
Description on marketing aspect
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau
jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan
pangsa pasar.
Description on marketing aspect for products and/
or services of the Company, among others, marketing
strategy and market share.
192-196
11
Uraian mengenai kebijakan dividen dan
jumlah dividen kas per saham dan jumlah
dividen per tahun yang diumumkan atau
dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Description on dividend policy and the
amount of cash dividends per share and
the amount of dividend per year declared
or paid during the last 2 (two) financial
years.
Memuat uraian mengenai:
1. Kebijakan pembagian dividen;
2. Total dividen yang dibagikan;
3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas.
untuk masing-masing tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar
diungkapkan alasannya.
Includes description about:
1. Dividend distribution policy;
2. Total dividend distributed;
3. Amount of cash dividend per share;
4. Payout ratio; and
5. Date of the announcement and payment of cash
dividends, for each year.
Note: if there are no dividend distributions, should be
disclosed the reasons.
249-250
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 23
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
13
Realisasi penggunaan dana hasil
penawaran umum (dalam hal perusahaan
masih diwajibkan menyampaikan laporan
realisasi penggunaan dana)*
Realization use of proceeds from public
offering (in terms where the Company
is still obliged to submit the realization
report on the use of proceeds from public
offering)*
Memuat uraian mengenai:
1. Total perolehan dana;
2. Rencana penggunaan dana;
3. Rincian penggunaan dana;
4. Saldo dana; dan
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan
penggunaan dana (jika ada).
Includes descriptions about:
1. Total proceeds;
2. Plan for the use of proceeds;
3. Details of the use of proceeds;
4. Proceeds balances; and
5. Approval date of GMS/General Meeting of
Bondholders on changes in the use of proceeds (if
any).
250
14
Informasi transaksi material yang
mengandung benturan kepentingandan/
atau transaksi dengan pihak afiliasi*
Information on material transactions
contain conflict of interest and/or
transactions with affiliated party.
Memuat uraian mengenai:
1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan
afiliasi;
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme
review atas transaksi; dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud,
agar diungkapkan.
Includes descriptions about:
1. Name of the parties who performed transaction and
the nature of affiliate relationship;
2. Explanation on the transaction fairness;
3. Reasons for the transaction;
4. Realization of transaction during the last financial year
period;
5. The Company’s policy related with review
mechanisms on the transaction; and
6. Compliance to the related regulations and provisions.
Note: if there are no intended transactions, should be
disclosed.
250-251
12
Program kepemilikan saham oleh
karyawan dan/atau manajemen yang
dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP)
Employee and/or Management Stock
Option Program (ESOP/MSOP) conducted
by the Company
Memuat uraian mengenai:
1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang
berhak; dan
4. Harga exercise.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar
diungkapkan.
Includes descriptions about:
1. Total ESOP/MSOP shares and the realization;
2. Time period;
3. Requirements of eligible employees and/or
management; and
4. Exercise price.
Note: if there are no intended programs, should be
disclosed.
250
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)24
16
Uraian mengenai perubahan kebijakan
akuntansi yang diterapkan perusahaan
pada tahun buku terakhir
Description on changes in accounting
policies applied by the Company in the last
financial year.
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan
akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan
keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan
kebijakan akuntansi, agar diungkapkan.
Description includes among others: changes in
accounting policies, reasons and impacts on the financial
statements.
Note: if there no changes in accounting policies, should
be disclosed.
252-259
17Informasi kelangsungan usaha
Information on business continuity
Pengungkapan informasi mengenai:
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan
terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun
buku terakhir;
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan
assessment.
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang
berpotensi berpengaruh signifikan terhadap
kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari
manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-
hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap
kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku.
Disclosures of information about:
1. Matters that potentially have significant effects on the
Company’s business continuity in the last financial
year;
2. Management assessment on matters in figures 1; and
3. Assumptions used by the management in conducting
assessment.
Note: if there are no matters that potentially have
significant effects on the Company’s business
continuity in the last financial year, should be disclosed
the assumptions underlying the management to
believe that there are no matters that potentially
have significant effects on the Company’s business
continuity in the financial year.
259-262
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
15
Uraian mengenai perubahan peraturan
perundang-undangan yang berpengaruh
signifikan terhadap perusahaan
Description on legislation amendment
affecting significantly to the Company
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan
perundang-undangan dan dampaknya terhadap
perusahaan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan
perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar
diungkapkan.
Description includes among others: legislation
amendment and impacts on the Company.
252
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 25
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
VI Good Corporate Governance | Good Corporate Governance
1
Uraian Dewan Komisaris
Description on the Board of
Commissioners
Uraian Dewan Komisaris.Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi
bagi Komisaris baru; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman
dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).
Description includes among others:
1. Scope of work and responsibilities of each member of
the Board of Commissioners;
2. Training program in order to improve the competence
of the Board of Commissioners and orientation
program for new members of the Board of
Commissioners; and
3. Disclosures on Board Charter (guidelines and work
rules of the Board of Commissioners).
281-302
2Informasi mengenai Komisaris Independen
Information on Independent Commissioner
Meliputi antara lain:
1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2. Pernyataan tentang independensi masing-masing
Komisaris Independen.
Includes among others:
1. Determination criteria of Independent Commissioner;
and
2. Statement on independence of each
283
3Uraian Direksi
Description on the Board of Directors
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-
masing anggota Direksi;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi
baru; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman
dan tata tertib kerja Direksi).
Description includes among others:
1. Scope of work and responsibilities of each member of
the Board of Directors;
2. Training program in order to improve the competence
of the Board of Directors and orientation program for
new members of the Board of Directors; and
3. Disclosures on Board Charter (guidelines and work rules
of the Board of Directors).
303-320
4
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan
Direksi
Assessment of the Board of Commissioners
and Board of Directors
Mencakup antara lain:
1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi;
2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment
atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan
3. Pihak yang melakukan assessment.
Includes among others:
1. Assessment procedures on the performance of the
Board of Commissioners and Board of Directors:
2. Criteria used in the assessment on the performance of
the Board of Commissioners and Board of Directors;
and
3. Assessors.
299-316
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)26
5
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi
Dewan Komisaris dan Direksi
Description on remuneration policy for
the Board of Commissioners and Board of
Directors.
Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
Dewan Komisaris;
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
Direksi;
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan
jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau
jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan
Komisaris;
4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan
jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau
jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi;
dan
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi
Direksi.
Includes among others:
1. Disclosures of remuneration determinations procedure
of the Board of Commissioners;
2. Disclosures of remuneration determinations procedure
of the Board of Directors;
3. Remuneration structure that indicates the type and
amount of short-term benefits, post-employment,
and/or other long-term benefits for each member of
the Board of Commissioners;
4. Remuneration structure that indicates the type and
amount of short-term benefits, post-employment,
and/or other long-term benefits for each member of
the Board of Directors;
5. Disclosures of remuneration determinations indicator
of the Board of Directors.
300-317
6
Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat
Dewan Komisaris, rapat Direksi,
dan rapat gabungan Dewan Komisaris
dengan Direksi
Frequency and attendance level of meetings
of the Board of Commissioners, meetings
of the Board of Directors and joint meetings
of the Board of Commissioners and Board
of Directors.
Informasi memuat antara lain:
1. Tanggal Rapat;
2. Peserta Rapat; dan
3. Agenda Rapat.
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi,
dan rapat gabungan.
Information includes among others:
1. Meetings Date;
2. Meetings Participants; and
3. Meetings Agenda.
For each meeting of the Board Commissioners, Board of
Directors, and joint meetings
296-297,
314
7
Informasi mengenai pemegang saham
utama dan pengendali, baik
langsung maupun tidak langsung, sampai
kepada pemilik individu
Information on the main and controlling
shareholders, both directly and indirectly,
until the individual owners.
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN
yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.
In the form of scheme or diagram, except for SOEs that
are entirely owned by the government.
279
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 27
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
8
Pengungkapan hubungan afiliasi antara
anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan
Pemegang Saham Utama dan/atau
pengendali
Disclosures of affiliate relationships between
members of the Board of Directors, Board
of Commissioners, and Main and/or
controlling Shareholders.
Mencakup antara lain:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan
anggota Direksi lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris;
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan
Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali;
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris
dengan anggota Komisaris lainnya; dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris
dengan Pemegang Saham Utama dan/atau
pengendali.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi
dimaksud, agar diungkapkan.
Includes among others:
1. Affiliate relationship between members of the Board of
Directors with fellow Board of Directors members;
2. Affiliate relationship between members of the
Board of Directors and members of the Board of
Commissioners;
3. Affiliate relationship between members of the Board of
Directors with Main and/or controlling Shareholders;
4. Affiliate relationship between members of the Board of
Commissioners with fellow members of the Board of
Commissioners; and
5. Affiliate relationship between members of the Board
of Commissioners with Main and/or controlling
Shareholders.
Note: if there are no intended affiliate relationship, should
be disclosed.
283-284
9Komite Audit
Audit Committee
Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota komite audit;
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota
komite audit;
3. Independensi anggota komite audit;
4. Uraian tugas dan tanggung jawab;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit;
dan
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite
audit.
Includes among others:
1. Name and position of audit committee members;
2. Qualifications of education and work experience of
audit committee members;
3. Independence of audit committee members;
4. Description of duties and responsibilities;
5. Brief report of audit committee activities; and
6. Meetings frequency and attendance level of audit
committee.
321-332
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)28
10
Komite/Fungsi Nominasi dan/atau
Remunerasi
Nomination and/or Remuneration
Committee
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota
komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau
remunerasi;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi
dan/atau remunerasi;
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/
fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
6. Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi
dan/atau remunerasi; dan
7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.
Includes among others:
1. Name, position, and brief biography of nomination
and/or remuneration committee members;
2, Independence of nomination and/or remuneration
committee;
3. Description of duties and responsibilities;
4. Description of the nomination and/or remuneration
committee activities;
5. Meetings frequency and attendance level of the
nomination and remuneration committee;
6. Statement on on the nomination and/or remuneration
guidelines; and
7. Succession policy of the Board of Directors.
342
11
Komite-komite lain di bawah Dewan
Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
Other committees under the Board of
Commissioners owned by the Company
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota
komite lain;
2. Independensi komite lain;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite
lain.
Includes among others:
1. Name, position, and brief biography of other
committees members;
2. Independence of other committees;
3. Description of duties and responsibilities;
4. Description on other committees activities; and
5. Meetings frequency and attendance level of other
committees.
333-341,
342
12
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris
Perusahaan
Description on duties and functions of
Corporate Secretary
Mencakup antara lain:
1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris
perusahaan;
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan
kompetensi sekretaris perusahaan.
Includes among others:
1. Name, domicile, and brief position history of the
corporate secretary;
2. Description of corporate secretary duties; and
3. Training programs in order to develop the competence
of corporate secretary,
344-345
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 29
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
13
Informasi mengenai Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) tahun
sebelumnya
Information on General Meeting of
Shareholders (GMS) in the previous year
Dalam bentuk tabel mencakup antara lain:
1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun
buku; dan
3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum
direalisasikan.
In table form includes among others:
1. GMS resolutions in the previous year;
2. Realization of GMS results in the previous year in the
financial year; and
3. Reasons for any GMS resolutions that have yet to be
realized.
278-280
14Uraian mengenai unit audit internal
Information on internal audit unit
Mencakup antara lain:
1. Nama ketua unit audit internal;
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit
internal;
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal;
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur
perusahaan;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit
internal; dan
6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit
audit internal.
Includes among others:
1. Name of the head of internal audit unit;
2. Total employees (internal auditors) in the internal audit
unit;
3. Certifications as internal audit professionals;
4. Position of internal audit unit within the corporate
structure;
5. Brief report of the internal audit unit activity; and
6. Parties who appoint/dismiss the head of internal audit
unit.
350-355
15Akuntan Publik
Public Accountant
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit
laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang
melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5
tahun terakhir;
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang
diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku
terakhir; dan
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit
laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar
diungkapkan.
Information includes among others:
1. Name and year of public accountant who audits the
annual financial statements for the last 5 years;
2. Name and year of Public Accounting Firm who audits
the annual financial statements for the last 5 years;
3. Amount of fee of each type of service provided by a
public accountant in the last financial year; and
4. Other services provided by the accountant other than
audit services of the annual financial statements in the
last financial year.
Note: if there are no other services intended, should be
disclosed.
358
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)30
16
Uraian mengenai manajemen risiko
perusahaan
Description on the Company’s risk
management
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang
diterapkan perusahaan;
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas
efektivitas sistem manajemen risiko;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi
perusahaan; dan
Includes among others:
1. Explanation on risk management system applied by the
Company;
2. Explanation on evaluation conducted on the
effectiveness of the risk management system;
3. Explanation on risks faced by the Company; and
4. Efforts to manage these risks.
359-375
17
Uraian mengenai sistem pengendalian
intern
Description on internal control system
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian
intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan
dan operasional;
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern
dengan kerangka yang diakui secara internasional
(COSO – internal control framework); dan
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas
efektivitas sistem pengendalian intern.
Includes among others:
1. Brief explanation on the internal control system,
among others, include both financial and operational
control;
2. Explanation of suitability of the internal control system
with the internationally recognized framework (COSO
- internal control framework); and
3. Explanation of the evaluation conducted on the
effectiveness of internal control systems.
348-349
18
Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
lingkungan hidup
Description on corporate social
responsibility related with environment
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan; dan terkait program
lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan
operasional perusahaan, seperti penggunaan material
dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur
ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan,
pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian
kredit kepada nasabah, dan lain-lain.
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
Includes information about:
1. Policies established by the management; and
2. Activities performed. related to environmental
programs associated with the Company’s operations,
such as the use of materials and energy that are
environmentally friendly and can be recycled, waste
treatment systems, consideration of environmental
aspects in the provision of credit to customers, and
others.
3. Certifications in environmental field owned.
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
Tercantum
dalam
Sustainability
Report
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 31
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
19
Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
ketenagakerjaan, kesehatan, dan
keselamatan kerja
Description on corporate social
responsibility related with s Employment,
Occupational Health and Safety
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan. terkait praktik
ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja,
seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja,
sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover
karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
Includes information about:
1. Policies established by the management; and
2. Activities performed. related to employment practices,
occupational health and safety, such as gender equality
and employment opportunities, occupational facilities
and safety, employee turnover rates, occupational
accidents level, and others.
20
Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Description on corporate social
responsibility related with social and
community development
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. Biaya yang dikeluarkan. terkait pengembangan sosial
dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja
lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan,
perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi
lainnya, dan lain-lain.
Includes information about:
1. Policies established by the management; and
2. Activities performed.
3. Cost incurred. related to social and community
development, such as the use of local labor,
community empowerment, refinement of social
facilities and infrastructures, other donation forms, and
others.
21
Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
tanggung jawab kepada konsumen
Description on corporate social
responsibility related with responsibility to
the customers
Mencakup antara lain:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan. terkait tanggung jawab
produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen,
informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan
atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
Includes among others:
1. Policies established by the management; and
2. Activities performed. related to product responsibility,
such as the health and safety of consumers, product
information, facilities, amount and countermeasures
on consumer complaints, and others.
Tercantum
dalam
Sustainability
Report
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)32
22
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh
perusahaan, entitas anak, serta anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang
menjabat pada periode laporan tahunan
Legal proceedings faced by the Company,
subsidiaries, and members of the Board
of Commissioners and Board of Directors
who serve at the annual report period.
Mencakup antara lain:
1. Pokok perkara/gugatan;
2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas
terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada
tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa
tidak dikenakan sanksi administrasi).
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.
Includes among others:
1. principal litigation/accusation;
2. Settlement status of litigation/accusation;
3. Effect on the Company’s conditions; and
4. Administrative sanctions imposed on the Company,
members of the Board of Commissioners and Board
of Directors, by the relevant authorities (capital
markets, banking and others) in the last financial
year (or contained a statement of not imposed on
administrative sanctions).
Note: in the absence of litigation, should be disclosed.
406-409
23
Akses informasi dan data perusahaan
Access of information and data of the
Company
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data
perusahaan kepada publik, misalnya melalui website
(dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media
massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan
sebagainya.
Description on the availability of access to information
and data of the Company to the public, for example
through the website (in Indonesian and English), mass
media, mailing lists, newsletters, analyst meetings, and
others.
405
24Bahasan mengenai kode etik
Discussion on the Code of Conduct
Memuat uraian antara lain:
1. Isi kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh
level organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik;
4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang
diberikan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik
pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan
Includes a description, among others:
1. Code of Conduct contents;
2. Disclosures that the code of conduct applies to all
levels of the organization;
3. Dissemination of the code of conduct;
4. Type of sanctions for any violations of the code of
conduct; and
5. Total violations of the code of conduct and sanctions
given in the last financial year.
Note: if there are no violations of the code of conduct
in the last financial year, should be disclosed.
412-416
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 33
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
25
Pengungkapan mengenai whistleblowing
system
Disclosures of whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing
system antara lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi whistleblower;
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada
tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk
pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan
Contains a description of the whistleblowing system
mechanisms, among others:
1. Submission of violations report;
2. Protection for whistleblower;
3. Handling of complaints;
4. Parties which manages the complaint; and
5. Total complaints received and processed in the last
financial year and the follow-ups.
Note: if there are no complaints received in the last
financial year, should be disclosed.
418-420
26
Kebijakan mengenai keberagaman
komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
Policy on diversity of the composition of
the Board of Commissioners and Board of
Directors.
Uraian kebijakan Perusahaan mengenai
keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia,
dan jenis kelamin.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar
diungkapkan alasan dan pertimbangannya
Description of the Company’s policy on diversity of
the composition of the Board of Commissioners and
Board of Directors in education (field of study), work
experience, age, and gender.
Note: if there is no such policy, should be disclosed the
reasons and considerations.
281
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)34
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
VII Informasi Keuangan | General
1
Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan
Komisaris tentang Tanggung Jawab atas
Laporan Keuangan*
Statement Letter of the Board of Directors
and/or Board of Commissioners on
Responsibility for Financial Statements*
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung
Jawab atas Laporan
Keuangan.
Compliance with the relevant regulations on the
Responsibility for Financial Statements.
2
Opini auditor independen atas laporan
keuangan
Independent auditors’ opinion on the
financial statements
3
Deskripsi Auditor Indepen
den di Opini Independent Auditors’
description in Opinion
Deskripsi memuat tentang:
1. Nama & tanda tangan
2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
Description contains about:
1. Name & signature;
2. Date of Audit Report; and
3. License numbers of Public Accounting Firm and
Public Accountant.
4
Laporan keuangan yang lengkap
The Annual Report is presented in the
company’s website.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan;
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
5. Catatan atas laporan keuangan;
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode
sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau
ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangannya (jika relevan).
Contains a complete financial statements elements:
1. Statements of financial position;
2. Statements of profit or loss and other comprehensive
income;
3. Statements of changes in equity;
4. Statements of cash flows;
5. Notes to financial statements
6. Comparative information concerning the previous
period; and
7. Statements of financial position at the beginning
of the previous period when an entity applies
an accounting policy retrospectively or makes
restatement of financial statement items, or when
the entity reclassifies its financial statement items (if
relevant).
Tercantumdalam
LaporanKeuangan
Tercantumdalam
LaporanKeuangan
Tercantumdalam
LaporanKeuangan
Tercantumdalam
LaporanKeuangan
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 35
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
5Perbandingan tingkat profitabilitas
Profitability level comparison
Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan
tahun sebelumnya.
Comparison of performance/profit (loss) for the year with
the previous year.
6
Laporan Arus Kas
Cash Flow Statements
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas:
operasi, investasi, dan pendanaan;
2. Penggunaan metode langsung (direct method)
untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan
atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus
Fulfill the following provisions:
1. Grouping into three categories of activity: operating,
investing, and financing;
2. Use of direct method to report cash flows from
operating activities;
3. Separation between cash receipts or cash
disbursements for the year on activites of operating,
investing and financing; and
4. Disclosure of non-cash transactions should be
included in the notes to the financial statements.
7
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Annual Report is printed on with good
quality and use font that is easy to read.
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan
keuangan;
3. Pajak penghasilan;
4. Imbalan kerja; dan
5. Instrumen Keuangan.
Includes at least:
1. Compliance statement against Financial Accounting
Standards (SAK);
2. Basis of measurement and preparation of financial
statements;
3. Income tax;
4. Employee benefits; and
5. Financial Instruments.
8
Pengungkapan transaksi pihak berelasi
Shares price information in tables and
graphs*
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan
dengan pihak berelasi;
2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total
pendapatan dan beban terkait; dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total
aset atau liabilitas.
Matters disclosed among others:
1. Name of related parties, and the nature and
relationships with related parties;
2. Transaction value and percentage against total
related income and expense; and
3. Total balances and percentage against total assets or
liabilities.
Tercantumdalam
LaporanKeuangan
Tercantumdalam
LaporanKeuangan
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)36
9
Pengungkapan yang berhubungan dengan
perpajakan
Disclosures related to taxation
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan)
pajak dan laba akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil
rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT
Tahunan PPh Badan;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang
diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap
periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan)
pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi
apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah
aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Matters to be disclosed:
1. Fiscal reconciliation and current income tax expense
calculations;
2. Explanation of the relationship between expense
(income) of tax and accounting profit;
3. Statement that Taxable Income (LKP) of
reconciliation results used as basis for filling the
Annual Notification Letter of Annual Income Tax of
Agency;
4. Details of assets and liabilities of deferred tax
acknowledged in the financial position statements
for each periods presented, and total expense
(income) of deferred tax acknowledged in the
income statement if the amount is not visible
from the total assets or liabilities of deferred tax
acknowledged in the financial position statements;
and
5. Disclosure of presence or absence of a tax dispute
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 37
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
10
Pengungkapan yang berhubungan dengan
aset tetap
Disclosures related to Fixed Assets
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Metode penyusutan yang digunakan;
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih
antara model revaluasi dan model biaya;
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam
mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model
revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap
(untuk model biaya); dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi
penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode
dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan
dan reklasifikasi.
Matters to be disclosed:
1. Depreciation method used;
2. Description on accounting policies selected
between the revaluation model and the cost model;
3. Significant method and assumptions used in
estimating the fair value of fixed assets (for
revaluation model) or disclosure of the fair value of
fixed assets (for cost model); and
4. Reconciliation of the gross carrying amount and
accumulated depreciation of fixed assets at the
beginning and end of the period by showing:
additions, substraction and reclassification.
11
Pengungkapan yang berhubungan dengan
segmen operasi*
Disclosures related to operating segments*
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang
digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang
dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas
segmen yang dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi
segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas
segmen, dan unsur material segmen lainnya
terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi
informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah
geografis dan pelanggan utama.
Matters to be disclosed:
1. General information including factors used to
identify reportable segment;
2. Information on income, assets, and liabilities of
reportable segment;
3. Reconciliation of total revenues, income of
reportable segment, assets, liabilities, and other
material elements against relevant amount in the
entity; and
4. Disclosures on the entity level, which includes
information about products and/or services,
geographical areas and major customers.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)38
12
Pengungkapan yang berhubungan dengan
Instrumen Keuangan
Disclosures related to Financial Instruments
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup
antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara
hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan
kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
2. Analisis tentang prospek usaha;
3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di
bawah Direksi (jika ada); dan
5. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan
alasan perubahannya.
Matters to be disclosed:
1. Details of financial instruments owned based on its
classification;
2. Fair value and the hierarchy for each class of
financial instruments;
3. Risk management policy;
4. Explanation of risks related to financial instruments:
market risk, credit risk and liquidity risk; and
5. Analysis of risks related to financial instruments
quantitatively.
13Penerbitan laporan keuangan
Issuance of financial statements
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi
Matters disclosed:
1. Date of the financial statements authorized for issue;
and
2. Party responsible to authorize the financial
statements.
No KriteriaCriteria
PenjelasanExplanation
HalamanPage
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 39
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page intentionally left blank
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)40
rekomendasiannual report award 2014The 2014 Annual Report Award Recommendations
Angkasa Pura II pada Annual Report Award 2014 memperoleh
skor 81,05 dan meraih peringkat II pada kategori BUMN Non
Keuangan Non Listed.
Terdapat 9 (sembilan) rekomendasi dari Panitia ARA yang
telah ditindaklanjuti oleh Angkasa Pura II pada penyusunan
Laporan Tahunan 2015 ini. Kesembilan rekomendasi yang
telah ditindaklanjuti tersebut sebagai berikut:
Angkasa Pura II in the 2014 Annual Report Award obtained
a score of 81.05 and ranked second in the category of Non-
Financial, Non-Listed SOEs.
There were 9 (nine) recommendations from the ARA
Committee that have been followed up by Angkasa Pura
II in the preparation of this 2015 Annual Report. The nine
recommendations which have been followed up are as follows:
No Rekomendasi Annual Report Award 2014Recommendation of the 2014 Annual Report Award
HalamanPage
1 Agar diungkapkan struktur grup Perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint
venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan bahwa perusahaan tidak memiliki grup
To be disclosed the Company’s group structures that describe subsidiaries, associates, joint ventures, and
special purpose vehicle (SPV), or a statement that the Company has no group.
129
2 Agar diungkapkan struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital
structure policy), dan dasar pemilihan kebijakan tersebut
To be disclosed the capital structure, management policy on capital structure (capital structure policy),
and the basis of such policy selection.
240
3 Agar diungkapkan informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan secara lengkap
atau pengungkapan bahwa tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan
To be disclosed information and material fact that occurred after the date of accountants report in full or
disclosure of no significant events after the date of accountants report.
246
4 Agar diungkapkan prospek usaha perusahaan dikaitkan dengan kondisi ekonomi secara umum dan kondisi
industri, disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
To be disclosed the Company’s business prospects associated with general economic conditions and
industry conditions, with supporting quantitative data from trustworthy data sources.
259
5 Agar diungkapkan perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
secara lengkap
To be disclosed changes in accounting policies, reasons and impacts on the financial statements in full.
252
6 Agar diungkapkan secara lengkap mengenai kriteria penentuan Komisaris Independen dan pernyataan
tentang independensi masing-masing Komisaris Independen
To be fully disclosed regarding the criteria for Independent Commissioner determinations and statement
about the independence of each Independent Commissioner.
261
7 Agar diungkapkan nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Nominas dan/atau
Remunerasi, independensi, uraian tugas dan tanggung jawab, uraian pelaksanaan kegiatan, frekuensi
pertemuan dan tingkat kehadiran dalam pertemuan, serta kebijakan mengenai suksesi Direksi
To be disclosed name, position, and brief biography of members of the Nomination and/or Remuneration
Committee, independence, job descriptions and responsibilities, description of activities, meeting frequency
and attendance level at the meeting, as well as policies regarding the succession of the Board of Directors.
335
344
8 Agar diungkapkan penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup
pengendalian keuangan dan operasional, kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang
diakui secara internasional (COSO – internal control framework) dan evaluasi atas efektivitas sistem
pengendalian intern tersebut
To be disclosed brief explanation on the internal control system, among others are financial and
operational controls, compliance to the internal control system with internationally recognized framework
(COSO - internal control framework) and evaluation of the effectiveness of the internal control system.
350
9 Pengungkapan yang berhubungan dengan transaksi pihak berelasi agar disesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku
Disclosures in connection with related party transactions in order to comply with the applicable provisions.
Laporan
Keuangan
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 41
kilaskinerja 20152015 Performance Review
1. Skor Assessment GCG Tahun 2015 mencapai 85,14%, masuk kategori SANGAT BAIK.
GCG Assessment Score 2015 has reached 85,14%, categorized as EXCELLENT.
2. Pendapatan Usaha Tahun 2015 mencapai Rp 5,64 triliun meningkat 16,13% dari tahun 2014.
Revenue in 2015 has reached IDR 5,64 trilion, increasing 16,13% from 2014.
3. Laba Bersih Tahun 2015 Rp 1,68 triliun meningkat 49,82% dari tahun 2014.
Nett profit in 2015 was Rp 1,68 trilion, increasing 49,82% from 2014.
4. Jumlah mitra binaan yang mendapat penyaluran dana Program Kemitraan pada tahun 2015
adalah 1.104 mitra binaan.
Total of assisted partners who have received partnership program in 2015 were 1.104 participants.
5. Jumlah karyawan tahun 2015 sejumlah 5.546 orang.
Total of employees in 2015 were 5.546 employees.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)42
URAIANDescriptions
2011 2012 2013 2014 2015
LApoRAN LAbA RUgI KoNsoLIdAsIANConsolidated statements of Income
Pendapatan Usaha
Operating Revenues 3.495,41 3.997,06 4.153,80 4.860,51 5.644,15
Beban Usaha
Operating Expenses 2.183,31 2.528,74 2.982,53 3.609,72 3.577,53
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Other Income (Expenses) 167,74 173,87 213,96 249,95 268,37
Laba Sebelum Pajak
Profit Before Tax 1.479,84 1.642,18 1.364,81 1.474,50 2.266,19
Beban Pajak
Tax Expenses (389,65) (422,92) 518,54 347,73 578,87
Laba (Rugi) Bersih
Net Income (Loss) 1.090,19 1.219,27 846,28 1.126,77 1.687,32
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Profit Attributable to:
1.090,19 1.219,27 846,28 1.126,77 1.687,32
- Pemilik entitas induk
Owners of the Parent 1.090,19 1.219,27 846,28 1.126,77 1.687,32
- Kepentingan non pengendali
Non-controlling Interests0,000225138 0,000044942 0,000154037 0,000163564 0,000344488
Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain
Tahun Berjalan
Other Comprehensive Income (Loss)
For The Year
6,73 7,84 16,18 11,64 (52,64)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Comprehensive Income For The Year 1.096,92 1.227,10 862,46 1.138,41 1.634,68
Laba komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada:
Comprehensive Income Attributable to:
1.096,92 1.227,10 862,46 1.138,41 1.634,68
- Pemilik entitas induk
Owners of the Parent 1.096,92 1.227,10 862,46 1.138,41 1.634,68
- Kepentingan non pengendali
Non-controlling Interests0,000154037 0,000163564 0,000344488
Laba Per Saham (dalam rupiah penuh)
Basic Earnings Per Share
(in full Rupiah amount)
573.786 243.854 169.255 225.354 337.465
ikhtisarkeuanganFinancial Highlights
(Miliar Rupiah) (Billion IDR)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 43
2011 2012 2013 2014 2015
573.
786
243.
854
169
.255
225.
354
337.
465
laba per-sahamEarnings per-share
Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
337.465laba komprehensifComprehensive profitDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
2011 2012 2013 2014 2015
1.09
6,9
2
1.227
,10
86
2,46
1.138
,41
1.634
,68
1.634,68
laba bersihNet ProfitDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
1,687.32
2011 2012 2013 2014 20151,0
90
.19
1,219
.27
846
.28
1,126
.77
1,68
7.32
pendapatan usahaOperating RevenuesDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
2011 2012 2013 2014 2015
3,9
97.
06
4,15
3.8
0
4,8
60
.51
5,6
44.15
5,644.15
3,49
5,41
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)44
URAIANDescriptions
2011 2012 2013 2014 2015
LApoRAN posIsI KeUANgAN KoNsoLIdAsIAN peR 31 desembeR (dALAm Rp mILIAR)Consolidated Financial Statements
Investasi pada Entitas AsosiasiInvestment in Associate Entities
364,25 370,18 236,67 240,29 250,01
AsetAssets
9.937,53 10.769,89 13.341,92 15.932,52 20.270,76
LiabilitasLiability
872,07 970,22 1.698,04 3.173,09 4.034,99
EkuitasEquity
9.056,46 9.799,67 11.643,87 12.759,42 16.235,77
Liabilitas dan EkuitasLiability and Equity
9.928,53 10.769,89 13.341,92 15.932,52 20.270,76
Modal Kerja BersihNet Working Capital
2.443,73 2.492,08 1.336,32 (322,63) 1.736,09
LApoRAN ARUs KAs KoNsoLIdAsIAN peR 31 desembeR (dALAm Rp mILIAR)Consolidated Flow Cash Statements
Arus Kas dari Aktivitas OperasiCash Flows from Operating Activities
1.196,32 1.568,08 1.571,81 2.437,35 2.231,67
Arus Kas dari Aktivitas InvestasiCash Flows from Investing Activity
(1.024,95) (1.024,26) (1.840,83) (2.555,35) (2.112,13)
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas PendanaanCash Flows from (for) Financing Activities
(269,81) (467,45) (446,74) (361,46) 1.780,39
Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara KasIncrease (Decrease) in Cash and Cash Equivalents
(98,44) 76,37 (715,76) (479,46) 1.899,93
Kas dan Setara Kas Awal TahunCash and Cash Equivalents at the Beginning of Year
2.247,86 2.149,41 2.225,79 1.510,03 1.030,57
Kas dan Setara Kas Akhir TahunCash and Cash Equivalent at the End of Year
2.149,41 2.225,79 1.510,03 1.030,57 2.930,50
(Miliar Rupiah) (Billion IDR)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 45
asetAssetDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
investasi pada entitas asosiasiinvestment in associates Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
2011 2012 2013 2014 20159
.937
,53
10.7
69
,89
13.3
41,9
2
15.9
32,5
2
20.2
70,7
6
2011 2012 2013 2014 2015
364,
25
370
,18
236
,67
240
,29
250
,01
250,01 20.270,76
ekuitasEquityDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
liabilitasLiabilityDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
2011 2012 2013 2014 2015
9.0
65,
46
9.7
99
,67
11.6
43,8
7
12.7
59,4
2
16.2
35,7
7
2011 2012 2013 2014 2015
872
,07
970
,22
1.69
8,0
4
3.17
3,0
9
4.0
34,9
9
4.034,99 16.235,77
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)46
URAIANDescriptions
2011 2012 2013 2014 2015
RAsIo-RAsIo KeUANgAN peNTINgImportant Financial Ratios
Rasio KasCash Ratio
389,56% 332,88% 142,96% 47,01% 128,09%
Rasio LancarCurrent Ratio
542,90% 472,71% 226,51% 85,28% 175,88%
Rasio Liabilitas Terhadap AsetLiability to Assets Ratio
8,78% 9,01% 12,73% 19,92% 19,91%
Rasio Liabilitas Terhadap EkuitasLiability to Equity Ratio
9,62% 9,90% 14,58% 24,87% 24,85%
Marjin Laba BersihNet Profit Margin
31,19% 30,50% 20,37% 23,18% 29,90%
Rasio Laba Bersih Terhadap Aset (ROA)Return on Assets Ratio (ROA)
10,97% 11,32% 6,34% 7,07% 8,32%
Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas (ROE)
Return on Equity Ratio (ROE)12,03% 18,93% 15,72% 20,93% 22,85%
Rasio Laba Bersih Terhadap Investasi (ROI)Return on Investment Ratio (ROI)
17,82% 18,37% 17,39% 16,92% 19,96%
Periode Kolektibilitas (dalam satuan hari)Collectibility Period (in day)
- - 57 34 32
Perputaran Persediaan (dalam satuan hari)Supply Turnover Ratio (in days)
- - 1 1 1
(Miliar Rupiah) (Billion IDR)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 47
rasio laba bersihterhadap aset (ROA)Return on Assets (ROA)Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
rasio liabilitas terhadap ekuitasEquity Liability RatioDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
2011 2012 2013 2014 2015
11,3
2%
7,72
%
7,0
7%
8,3
2%
2011 2012 2013 2014 2015
9,6
2%
9,9
0%
10,3
2%
24,8
7%
24,8
5%
24,85% 8,32%
2011
rasio laba bersihterhadap ekuitas (ROE)Return on Equity (ROE)Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
2012 2013 2014 2015
12,0
3%
18,9
3%
18,0
4%
20,3
0%
22,8
5%
22,85%
rasio laba bersihterhadap investasi (ROI)Return on Investment (ROI)
Dalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
17,8
2%
18,3
7%
18,5
8%
19,19
%
19,9
6%
19,96%
2011 2012 2013 2014 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)48
ikhtisar operasional(non keuangan)Operational Highlights (Non Financial)
UraianDescription
2011 2012 2013 2014 2015
Kinerja Operasional
Operational Highlights
Pergerakan Pesawat (dalam satuan rute)
Aircraft Movement (in Route)559.183 612.850 648.561 630.584 632.418
Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax)
Passenger Movement (in thousand Pax)72.315 82.021 86.354 85.131 84.292
Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg)
Cargo Movement (in thousand Kg)695.313 746.835 771.049 763.507 726.809
pergerakan kargoCargo MovementDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
726.809
2011 2012 2013 2014 2015
764.
835
771.0
49
763.
507
726
.80
9
69
5.31
3
pergerakan penumpangPassenger MovementDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
pergerakan pesawatAircraft MovementDalam miliar Rupiah / In billion Rupiah
2011 2012 2013 2014 2015
559
.183
612
.850
648
.56
1
630
.58
4
632
.418
632.418 84.292
2011 2012 2013 2014 2015
72.3
15
82.
021
86
.354
85.
131
84.
292
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 49
ikhtisarsahamShares Highlights
ikhtisar obligasi,sukuk atau obligasi konversiBonds, Sukuk Or Convertible Bonds Highlights
Sampai dengan akhir tahun 2015, PT Angkasa Pura II (Persero)
belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat
tentang: (1) Jumlah saham yang beredar; (2) Kapitalisasi
pasar; (3) Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan;
dan (4) Volume perdagangan.
Sampai dengan akhir tahun 2015, PT Angkasa Pura II (Persero)
belum melakukan aktivitas penerbitan obligasi, sukuk atau
obligasi konversi. Sehingga tidak ada informasi yang memuat
tentang: (1) Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang
beredar (outstanding); (2) Tingkat bunga/imbalan; (3) Tanggal
jatuh tempo; dan (4) Peringkat obligasi/sukuk.
Until the end of 2015, PT Angkasa Pura II (Persero) has not
performed any shares trading activity in the Indonesia Stock
Exchange, so there is no information that includes: (1) Number
of outstanding shares; (2) Market Capitalization; (3) Highest,
lowest and closing of shares prices; and (4) Trade volume.
Until the end of 2015, PT Angkasa Pura II (Persero) has not
performed any activities regarding to the issuance of bonds,
sukuk or convertible bonds. So there is no information that
includes: (1) Number of outstanding bonds/sukuk/convertible
bonds; (2) Interest rates/yield; (3) Maturity date; and (4)
Bonds/sukuk ratings.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)50
peristiwapenting 20152015 Significant Events
19 Januari 2015
January 19th, 2015
Pengangkatan Direksi Baru PT Angkasa Pura II (Persero) di Kementerian
BUMN
Appointment of new members of the Board of Directors of PT Angkasa
Pura II (Persero) in the Ministry of SOEs.
22 Februari 2015
February 22nd, 2015
Penjelasan PT Angkasa Pura II tentang dana talangan untuk mengatasi
situasi krisis di Bandara Soekarno-Hatta
Explanation of PT Angkasa Pura II about bailout to overcome the crisis
situation at Soekarno-Hatta Airport.
01 maret 2015
march 1st, 2015
Penutupan Loket Tiket di Bandara Internasional Soekarno – Hatta dan
Bandara Internasional Kualanamu
Closure of Ticket Counters at the Soekarno-Hatta International Airport
and the Kualanamu International Airport.
31 maret 2015
march 31st, 2015
Penandatanganan Kesepakatan Bersama Jaksa Agung Muda bidang
perdata & tata usaha negara Kejaksaan Republik Indonesia
Signing of the Joint Agreement with Junior Attorney General for civil &
state administration of the Indonesian Republic Attorney.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 51
01 April 2015
April 1st, 2015
Perjanjian kredit PT Angkasa Pura II dengan Indonesia Eximbank tentang
pembiayaan korporasi pengembangan Bandara di lingkungan PT
Angkasa Pura II
Credit agreement of PT Angkasa Pura II with Indonesia Eximbank on
corporate financing for the Airport development in the environment of
PT Angkasa Pura II.
22 mei 2015
may 22nd, 2015
Penghargaan Indonesia Service Quality Award 2015
2015 Indonesia Service Quality Award
04 Juni 2015
June 4th, 2015
PT Angkasa Pura II meraih the best contact center 2015
PT Angkasa Pura II achieved the best contact center 2015
06 Juli 2015
July 6th, 2015
Penandatanganan kesepakatan bersama PT Angkasa Pura II dengan
Kepolisian Daerah Metro Jaya tentang Peningkatan Keamanan Hukum di
Area Publik Bandara Soekarno – Hatta
Signing of the joint agreement of PT Angkasa Pura II with the Metro
Jaya Police on Improvement the Legal Security in the Public Areas of
Soekarno-Hatta Airport.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)52
15 Juli 2015
July 15th, 2015
Penandatangan Akta Perjanjian Kredit antara PT Angkasa Pura II dengan
PT Indonesia Infrastructure Finance
Signing of Credit Agreement Deed between PT Angkasa Pura II with PT
Indonesia Infrastructure Finance.
04 september 2015
september 4th, 2015
Launching Customer Service Center (CSC) di Terminal 1, 2, dan 3 Bandara
Soekarno – Hatta Cengkareng.
Launching of Customer Service Center (CSC) in Terminal 1, 2, and 3 at
the Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng.
15 september 2015
september 15th, 2015
Penghargaan Annual Report Award 2014
2014 Annual Report Award
8 oktober 2015
october 8th, 2015
Penghargaan Sapta Pesona Toilet Bersih Kementrian Pariwisata Republik
Indonesia
Sapta Pesona Award from Ministry of Tourism of Indonesian Republic.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 53
17 November 2015
November 17th, 2015
Penghargaan Bandara Award 2015
2015 Bandara Award.
30 November 2015
November 30th, 2015
Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara PT Angkasa Pura II
dengan Kejaksaan Tinggi Banten tentang Penanganan Masalah Hukum
Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Signing of Joint Agreement between PT Angkasa Pura II with the High
Court of Banten on legal issues handling for Civil and State Administration.
14 desember 2015
december 14th, 2015
Kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke proyek
pembangunan Kereta Api Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
The Visit of President Joko Widodo to the Airport Railway Construction
Project.
15 desember 2015
december 15th, 2015
Penandatanganan Perjanjian Konsesi Bandara antara PT Angkasa Pura II
(Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Kementrian Perhubungan.
Signing of Airport Concession Agreement between PT Angkasa Pura II
(Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) and Ministry of Transportation of
Indonesian Republic.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
5454
55
beyondmeasurelaporan dewankomisaris dan direksiBoard of Commissioner’s andBoard of Director’s Report
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)56
laporandewan komisarisBoard of Commissioners Report
“Sepanjang tahun 2015 Direksi telah menunjukkan komitmen dan inisiatif untuk dapat memberikan kinerja terbaik.”
Rhenald KasaliKomisaris Utama
President Commissioner
“Throughout 2015, the Board of Directors has
demonstrated commitment and initiative in order to
provide the best performance”
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 57
Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang kami
hormati,
Dalam kesempatan yang baik ini, perkenan kami selaku Dewan
Komisaris menyampaikan laporan aktivitas pengawasan
sepanjang tahun 2015. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas kekuatan dan rahmat yang diberikan Nya,
Angkasa Pura II dapat melalui perjalanan dan dinamika tahun
2015 dengan capaian kinerja yang baik dan memuaskan
ditengah iklim perekonomian global yang masih mengalami
ketidakpastian serta atmosfir ekonomi nasional yang terus
menapaki berbagai fase perbaikan dan pertumbuhan yang
mulai menunjukkan harapan.
penilaian Kinerja direksi
Menurut pengamatan kami, sepanjang tahun 2015 Direksi
telah menunjukkan komitmen dan inisiatif untuk dapat
memberikan kinerja terbaik. Direksi telah menunjukkan
pencapaian positif sebagai basis bagi peningkatan kinerja ke
depan. Beberapa indikator penting yang menggambarkan hal
tersebut antara lain: pendapatan usaha yang mencapai Rp
5,64 triliun meningkat 16,13% dari tahun 2014 yaitu Rp 4,86
triliun. Laba sebelum pajak sebesar Rp 2,27 triliun meningkat
53,73% dari tahun 2014 yaitu Rp 1,47 triliun. Untuk tahun 2015
AP II mampu meraih laba bersih Rp 1,68 triliun meningkat
49,82% dari tahun 2014 yaitu Rp 1,12 triliun. Pencapaian
dan pertumbuhan ketiga indikator keuangan tersebut
kiranya menggambarkan kerja keras dan disiplin Direksi
untuk memberikan yang terbaik bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan.
Aset perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 27,23%
dari Rp 15,93 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 20,27 triliun
pada tahun 2015. Ekuitas mengalami pertumbuhan sebesar
27,24% dari Rp 12,76 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 16,24
triliun pada tahun 2015.
Indikator lain adalah Tingkat Kesehatan Perusahaan yang
memperoleh nilai AAA dan masuk dalam kategori perusahaan
SEHAT, serta skor assessment GCG untuk praktek tahun 2015
menunjukkan hasil dengan predikat “Sangat Baik” dengan
capaian skor sebesar 85.14%.
pandangan atas prospek Usaha
Secara umum, kami memandang bahwa Direksi memiliki
kemampuan pemetaan yang baik atas perkembangan,
dinamika, dan perubahan lingkungan bisnis jasa
penerbangan. Dengan demikian, kami juga meyakini bahwa
Direksi mampu beradaptasi terhadap perubahan yang
terjadi serta memiliki perangkat strategi yang relevan dan
memadai untuk mengarungi ombak persaingan jasa industri
Estemeed Shareholders and Stakeholders,
In this great opportunity, please allow us, the Board of
Commissioners, to deliver the Company’s management
activity report throughout 2015. We offer our praise to the
God Almighty, because of His strength and grace, Angkasa
Pura II can pass through the dynamics in 2015 with the
achievement of good and satisfactory performance amid the
global economic climate that is still experiencing uncertainty
as well as national economic atmosphere that continues
to experience various phrases of improvement and growth
which began to show expectations.
board of directors performance Assessment
According to our supervisions, throughout 2015, the Board
of Directors has demonstrated commitment and initiative
in order to provide the best performance. The Board of
Directors has shown positive achievement as a base for future
performance improvement. Some of the important indicators
that describe it are: operating revenues that reached Rp5.64
trillion, increased by 16.13% from 2014 with Rp4.86 trillion.
Profit Before Tax amounted to Rp2.27 trillion, increased by
53.73% from 2014 with Rp1.47 trillion. For 2015, AP II is able
to achieve Net Income of Rp1.68 trillion, increased by 49.82%
from 2014 with Rp1.12 trillion. Achievement and growth of
these three financial indicators would illustrate the hard work
and discipline of the Board of Directors to provide the best for
the shareholders and stakeholders.
The Company’s assets grew by 27.23% from Rp15.93 trillion
in 2014 to Rp20.27 trillion in 2015. Equity experienced an
increase of 27.24% from Rp12.76 trillion in 2014 to Rp16.24
trillion in 2015.
Other indicator is the Company’s Health Level that obtained
a score of AAA and entered the category of SEHAT company,
as well as GCG assessment scores in 2015 produced results
in the category of “Very Good” with achievement of score
amounted 85.14%.
Views on business prospects
In general, we believe that the Board of Directors have good
mapping capabilities for the development, dynamics, and
changes in the business environment of airlines services.
Accordingly, we also believe that the Board of Directors is
able to adapt to the changes and has the relevant strategies
and adequate to wade through the competition waves
of the airlines industry that is getting more integrated.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)58
penerbangan yang semakin terintegrasi. Prospek usaha
industri penerbangan tergambar dari kinerja pergerakan
pesawat udara, jumlah penumpang, dan jumlah kargo yang
terus meningkat. Pertumbuhan jumlah penumpang untuk
penerbangan nasional Indonesia bahkan masuk dalam
kategori 10 besar di kawasan Asia Pasifik.
Secara khusus, prospek usaha jasa penerbangan yang pada
gilirannya akan berdampak prosepektif terhadap kinerja
Angkasa Pura II, antara lain: (1) Pertumbuhan angkutan
udara setiap tahun berpotensi meningkatkan pendapatan
aeronautika dan pendapatan non-aeronautika, (2)
Perkembangan LCC yang mendukung peningkatan jumlah
penumpang setiap tahunnya, (3) Potensi pertumbuhan bisnis
dan ekonomi di sekitar bandara memberikan hubungan
timbal balik dengan bandara, (4) Potensi Pengembangan
Pariwisata di seluruh Wilayah Indonesia, (5) Hubungan Baik
Dengan Pemerintah, (6) Otonomi Daerah yang berpotensi
bertambahnya jumlah bandara. (7) Open Sky Policy yang akan
berdampak terhadap derajat kebebasan yang lebih besar bagi
maskapai penerbangan untuk terbang di wilayah Indonesia.
Kami meyakini program kerja dan berbagai inisiatif strategis
yang dilaksanakan Direksi akan berdampak positif bagi
keunggulan daya saing perusahaan secara berkelanjutan
sehingga mampu memperkuat posisi bersaing Angkasa Pura
II dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah disepakati.
penilaian Kinerja Komite
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ
pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung
jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris
dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat
kepada Direksi. Komite pendukung Dewan Komisaris Angkasa
Pura II meliputi Komite Audit, dan Komite Manajemen Risiko
dan SDM.
Menurut penilaian kami, kedua komite tersebut telah
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan
rencana kerja yang telah dibuat. Komite juga Audit telah
menjalankan penugasan yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Business prospects of the airlines industry reflected from the
performance of aircraft movement, the number of passengers
and amount of cargo that continue to increase. Growth in
the number of passengers on Indonesian national flights even
enters the top 10 category in the Asia Pacific region.
In particular, the business prospects for airlines services
which in turn will affect prospectively on the performance
of Angkasa Pura II, among others: (1) Growth of air transport
each year has the potential to increase aeronautical revenues
and non-aeronautical revenues, (2) Development of LCC
supports the increase in the amount of passengers each
year, (3) Potential business and economic growth around
the airport provides a mutual relationship with the airport, (4)
tourism development potential in all areas of Indonesia, (5)
Good Relationship with Government, (6) Regional Autonomy
which could potentially increase the number of airports, (7)
Open Sky Policy which will have an impact on the greater
degree of freedom for airlines to fly in the area of Indonesia.
We believe in the work program and various strategic initiatives
performed by the Board of Directors will positively impact the
Company’s competitive advantage in a sustainable manner so
as to strengthen the competitive position of Angkasa Pura II in
order to achieve the vision and mission that have been agreed.
Committee performance Assessment
Committees under the Board of Commissioners are
supporting organs of the Board of Commissioners that are
collectively in charge and responsible to assist the Board of
Commissioners in performing the duties of supervision and
provision of advices to the Board of Directors. Supporting
committees of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
II include the Audit Committee, and the Risk Management
and HR Committee.
According to our assessment, both committees have been
performing their duties and functions well in accordance with
the work plans that have been made. The Audit Committee has
run the assignments given by the Board of Commissioners.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 59
perubahan Komposisi dewan Komisaris
Pada tahun 2015, terdapat perubahan komposisi pada Dewan
Komisaris Angkasa Pura II. Adapun susunan Dewan Komisaris
per 31 Desember 2015 beserta SK pengangkatan adalah
sebagai berikut:
Rhenald Kasali
Komisaris Utama
President Commissioner
Changes in the board of directors Composition
In 2015, there were changes in the Board of Commissioners
composition of Angkasa Pura II. As of December 31st, 2015,
composition of the Board of Commissioners with its Decree
of appointment is as follows:
1 Rhenald KasaliKomisaris Utama
President CommissionerSK-86/MBU/06/2015
2 Santoso Eddy WibowoKomisaris
CommissionerSK-86/MBU/06/2015
3 W. Budi SantosoKomisaris
CommissionerSK-335/MBU/2012
4 Wahyu KuncoroKomisaris
CommissionerSK-243/MBU/2013
5 Iswan ElmiKomisaris
CommissionerSK-25/MBU/S/11/2014
6 Harpin OndehKomisaris
CommissionerSK-86/MBU/06/2015
penutup
Sebagai penutup laporan ini, perkenankanlah kami
menghaturkan terima kasih kepada pemegang saham yang
telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Direksi
dan Dewan Komisaris sehingga Angkasa Pura II mampu
menorehkan pencapaian baik pada tahun 2015 ini.
Kami juga menghaturkan terima kasih kepada seluruh
karyawan yang telah memberikan dedikasi, kerja keras,
dan disiplin yang ketat sedemikian sehingga perusahaan
mampu menorehkan pencapaian operasional yang efisien
dan diikuti pencapaian kinerja keuangan yang mampu
memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan. Semoga
semua pencapaian ini mampu memberikan keyakinan kepada
pemangku kepentingan dan pengguna jasa untuk terus
berinteraksi dan menggunakan jasa perusahaan.
Semoga dukungan dan kepercayaan seluruh pemangku
kepentingan akan menjadikan Angkasa Pura II sebagai
pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka
dan profesional.
Closing
In closing of this report, please allow us to thank the
shareholders who have given their trust and support to the
Board of Directors and Board of Commissioners so that
Angkasa Pura II is able to achieve good performance in 2015.
We also like to thank all employees who have given their
dedication, hard work and strict discipline so that the
Company is able to achieve efficient operational and financial
performance that are able to meet the expectations of
stakeholders. Hopefully all this achievement is able to provide
assurances to stakeholders and service users to continue to
interact and use the services of the company.
Hopefully the support and trust of all stakeholders will make
Angkasa Pura II as the leading and professional world-class
airport management company.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)60
profildewan komisarisBoard of Commissioners’ Profile
1
2
3
4
5
6
Rhenald KasaliKomisaris UtamaPresident Commissioner
santoso eddy WibowoKomisarisCommissioner
W. budi santosoKomisarisCommissioner
Wahyu KuncoroKomisarisCommissioner
Iswan elmiKomisarisCommissioner
Harpin ondehKomisarisCommissioner
6 4
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 61
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
1
3 5 2
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)62
profildewan komisarisBoard of Commissioners’ Profile
Warga Negara Indonesia, usia 55 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Indonesia pada tahun 1985, MS in Business Administration dari
University of Illinois at Urbana & Campaign, Amerika Serikat pada tahun 1993,
dan meraih gelar Philosophy Doctoral dari University of Illinois at Urbana &
Campaign, Amerika Serikat pada tahun 1998.
Training yang diikuti, antara lain:
Mengikuti kegiatan Training diantaranya adalah “Asian Productivity Center, Japan
Productivity Center – Tokyo, 1990; Harvard Business School (Microeconomics of
Competitiveness: Firm, Cluster & Economic Development), serial 2000 – 2005;
Cluster & Competitiveness; Yale School of Management (Yale Global Network
on Advanced Management), serial 2011 – 2013: Advanced Management; Babson
College, USA, 2014.
perjalanan Karir:
Memulai sebagai Wartawan pada Majalah Jakarta, PT Gramedia – Kompas
(1984-1986), Direktur PT Djemat, Samhani & Partners (1986-1988), Kepala
Bagian Publikasi & Data, Lembaga Manajemen FEUI (1988-1992), Staf Pengajar
Tetap di Universitas Indonesia (1988 – sekarang), Ketua Program Studi Ilmu
Manajemen Pascasarjana FEUI (Program Doktoral dan Magister Sain dalam Ilmu
Manajemen) (1998 – Oktober 2005), Komisaris PT Kemenangan Jaya (2000-
2007), Komisaris PT Radio Smart FM (2002-2009), Komisaris Independen tPT
Indomobil Finance Indonesia (2004 – Sekarang), Komisaris Independen PT
Indofarma, Tbk (2003-2006), Komisaris PT Dirgantara Indonesia (2003-2006),
PLH Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (2005-2006), Ketua Program
Studi Magister Manajemen FEUI (November 2005 – Juli 2013), Pendiri Rumah
Yayasan Perubahan (2007 – Sekarang), Dewan Penasihat Pertamina University
(April 2013 – Sekarang), Tenaga Ahli Pertamina Foundation (November 2013 –
Sekarang).
dasar pengangkatan: sK-86/mbU/06/2015
Indonesian Citizen, 55 years old. Obtained his Bachelor of Economics from the
University of Indonesia in 1985, Master of Science in Business Administration
from the University of Illinois at Urbana & Campaign, United States of America
in 1993, and Doctorate in Philosophy from the University of Illinois at Urbana &
Campaign, United States of America in 1998.
Trainings followed, among others:
Followed trainings such as “Asian Productivity Center, Japan Productivity Center
– Tokyo, 1990; Harvard Business School (Microeconomics of Competitiveness:
Firm, Cluster & Economic Development), serial 2000 – 2005; Cluster &
Competitiveness; Yale School of Management (Yale Global Network on
Advanced Management), serial 2011 – 2013: Advanced Management; Babson
College, USA, 2014.
Career Journey:
Began as a Journalist for Jakarta Magazine, PT Gramedia - Kompas (1984-
1986), Director of PT Djemat, Samhani & Partners (1986-1988), Head of
Publications & Data, FEUI Management Institute (1988-1992), Permanent
Rhenald KasaliKomisaris Utama
President Commissioner
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 63
santoso eddy WibowoKomisaris
Commissioner
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Lecturer at the University of Indonesia (1988 – present), Chairman of the Master
of Management Study Program of FEUI (Doctoral Program and the Master
of Science in Management Science) (1998 – October 2005), Commissioner
of PT Kemenangan Jaya (2000-2007), Commissioner of PT Radio Smart FM
(2002-2009), Independent Commissioner of PT Indomobil Finance Indonesia
(2004 – Present), Independent Commissioner of PT Indofarma, Tbk (2003-
2006), Commissioner of PT Dirgantara Indonesia (2003-2006), Acting Head of
National Agency for Export Development (2005-2006), Chairman of the Master
of Management Study Program of FEUI (November 2005 – July 2013), Founder
of Rumah Yayasan Perubahan (2007 – Present), Advisory Board of Pertamina
University (April 2013 – Present), Experts in Pertamina Foundation (November
2013 – Present).
Appointment basis: sK-86/mbU/06/2015
Warga Negara Indonesia, umur 60 tahun. Menyandang gelar Sarjana Teknik
Geodesi dari Institut Teknologi Bandung tahun 1980 dan Sarjana S2 bidang
Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia tahun 2001.
Training yang diikuti, antara lain:
Mengikuti berbagai training antara lain Airport Master Planning di Amerika
Serikat; Asset Management di Jakarta; National ATC Masterplan, Jakarta, Airport
Management Course di Belanda serta Airport Engineering Training di Prancis
dan Belgia.
perjalanan Karir:
Sebelumnya menjabat di berbagai posisi pada Kementerian Perhubungan
sebagai Staf Dit Pelud (1981–1985), Kasi Hak Lahan (1985-1992), Kasi Penyiapan
Lahan (1992–1995), Kepala Bagian Perencanaan (1995–2002), Direktur Angkutan
Udara (2002-2007), Kepala Pusat Kajian Strategis (2007-2008), Kepala Pusat
Kajian Kemitraan & PJT (2008–2009), Kepala Biro Perencanaan (2009-2012),
Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Teknologi dan Energi (2012-2013), Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (2013-2014) serta
Sekretaris Jenderal (2014-sekarang) serta sebagai Komisaris Utama Angkasa
Pura II (2014-2015).
dasar pengangkatan: sK-86/mbU/06/2015.
Indonesian Citizen, 60 years old. Obtained his Bachelor of Geodetic Engineering
from Bandung Institute of Technology in 1980 and Master Degree in Public
Policy from the University of Indonesia in 2001.
Trainings followed, among others:
Followed various trainings, among others: Airport Master Planning in the United
States of America; Assets Management in Jakarta; National ATC Masterplan,
Jakarta, Airport Management Course in Netherlands, as well as Airport
Engineering Training in France and Belgium.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)64
Career Journey:
Previously served in various position at the Ministry of Transportation as Staff
of Pelud Directorate (1981-1985), Sub-Section Head of Land Rights (1985-
1992), Sub-Section Head of Land Preparation (1992-1995), Head of Planning
Department (1995-2002), Director of Air Transport (2002 -2007), Head of
Center for Strategic Studies (2007-2008), Head of Partnership & PJT (2008-
2009), Head of Planning Bureau (2009-2012), Energy and Technology Advisor
to the Minister of Transportation (2012-2013), Head of Human Resources
Transportation Development (2013-2014) and Secretary General (2014-present)
and President Commissioner Angkasa Pura II (2014-2015).
Appointment basis: sK-86/mbU/06/2015
W. budi santosoKomisaris
Commissioner
Warga Negara Indonesia, usia 62 tahun. Menyandang gelar Sarjana Teknik Sipil
dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1977 dan meraih gelar Strata Dua
bidang Hydraulic Structure di IHE Delft, Belanda pada tahun 1980.
Training yang diikuti, antara lain:
Refresher Seminar on Water for Food, Second World Water Forum, 17th ICID World
Congress, Irrigation Planning and Programming, Water Resources Development
Planning, Diklat Kepemimpinan Tingkat I (SPATI), Diklat Kepemimpinan Tingkat
II (SPAMEN), Penataran Pengawasan Melekat, Diklat SPAMA, SEPALA Angkatan
XVI, serta Seminar Pengkajian Kebijaksanaan Strategi Pengelolaan Sumber Daya
Air Jangka Panjang.
perjalanan Karir:
Sebelumnya menjabat sebagai Kasi Evaluasi Sosial & Ekonomi Direktur Bina
Program Pengairan Departemen PU (1990-1991), Kasi PWS Wilayah II Ekonomi
Direktur Bina Program Pengairan Departemen PU (1991-1993), Pemimpin Proyek
Perencanaan Pembangunan Waduk Muara dan Pengamanan Pantai Pusat Ditjen
Pengairan Departemen PU (1993-1994), Kabag Pengembangan Sumber Daya
Air Biro Pengairan dan Iriagasi BAPPENAS (1994-2000), Kasubdit Program dan
Anggaran Direktur PE, Ditjen Pengembangan Pedesaan DepKimbangwil (2000-
2001), Kasubdit Penyiapan Kebijakan dan Strategi Direktur Bintek Ditjen Sumber
Daya Air Dep. Kimpraswil (2001), Asisten Deputi Urusan Pengairan dan Irigasi
Deputi Bidang Koordinasi Desentralisasi Fiskal, Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah Menko Perekonomian (2001-2005) serta Asisten Deputi Urusan
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Sumatera Deputi Bidang Infrastruktur
dan Pengembangan Wilayah (2005).
dasar pengangkatan: sK-335/mbU/2012
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 65
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Indonesian Citizen, 62 years old. Obtained his Bachelor of Civil Engineering
from Bandung Institute of Technology in 1977 and his Master Degree in the
field of Hydraulic Structure at IHE Delft, Netherlands in 1980.
Trainings followed, among others:
Refresher Seminar on Water for Food, Second World Water Forum, 17th ICID
World Congress, Irrigation Planning and Programming, Water Resources
Development Planning, Leadership Education and Training Level I (SPATI),
Leadership Education and Training Level II (SPAMEN), Embedded Supervision
Training, SPAMA Education and Training, SEPALA Batch XVI, as well as Seminar
on Long Term Water Resources Management Strategy Policy Assessment.
Career Journey:
Previously served as Sub-Section Head of Social & Economy Evaluation
under the Director of Irrigation Development Program of the Public Works
Department (1990-1991), Sub-Section Head PWS Area Economy II under the
Director of Irrigation Development Program of the Public Works Department
(1991-1993), Project Leader of Construction Planning Estuary Reservoir and
Central Beach Pacification Directorate General Irrigation of the Public Works
Department (1993-1994), Section Head of Water Resources Development
Bureau of Water and Irrigation BAPPENAS (National Development Planning
Agency) (1994-2000), Sub-Directorate Head of Program and Budgeting
under Director of PE, Directorate General Rural Development Department
of Settlement and Regional Development (Kimbangwil) (2000-2001),
Head of Sub-Directorate Policy and Strategy Preparation under Director
of Engineering Development Directorate General of Water Resources
Department of Settlement and Regional Infrastructure (Kimpraswil) (2001),
Assistant Deputy of Water and Irrigation Deputy of Fiscal Decentralization
Coordination, Infrastructure and Regional Development Coordinating
Minister for Economic Affairs (2001-2005) and as Assistant Deputy of
Infrastructure and Regional Development Sumatra under the Deputy of
Infrastructure and Regional Development (2005).
Appointment basis: sK-335/mbU/2012
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)66
Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun. Menyelesaikan Sarjana Pertanian
Universitas Sebelas Maret tahun 1993, Sarjana Ekonomi Universitas Persada
Indonesia tahun 2003 dan program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Gadjah Mada, tahun 2005.
Training yang diikuti Antara Lain:
Mengikuti Diklat Pra Jabatan BPLK tahun 1996, Diklat Pim IV ADUM tahun 2001
dan Diklat Pimpinan Tingkat III (SPAMA) di Jakarta tahun 2007.
perjalanan Karir:
Pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pendanaan dan Sumber Daya, Subit
Perusahaan Perkebunan III dan Pertanian, Direktorat Persero Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan, Ditjen Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan
(2001-2002), Kepala Sub Bidang Perencanaan Usaha Produksi Pertanian,
Kementerian BUMN (2002-2006), Kepala Bidang Usaha Perkebunan IIB,
Kementerian Negara BUMN (2006-2012), Kepala Bidang Usaha Infrastruktur dan
Logistik IA, Kementerian BUMN (2012-2013), serta Asisten Deputi Bidang Usaha
Jasa III, Kementerian BUMN (2013-sekarang). Selain jabatan di Kementerian
BUMN, pernah menjabat sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI
(Persero) (2008-2012), Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) (2012-
2013) .
dasar pengangkatan: sK-243/mbU/2013
Indonesian Citizen, 45 years old. Obtained his Bachelor of Agriculture from
the University of Sebelas Maret in 1993, Bachelor of Economics from Persada
Indonesia University in 2003 and Master of Management from Gadjah Mada
University in 2005.
Trainings followed, among others:
Followed the Education and Training of BPLK Pre-Positioning in 1996, Education
and training of ADUM IV Pim in 2001 and the Leadership Education and Training
Level III (SPAMA) in Jakarta in 2007.
Career Journey:
Held a position as the Section Head of Financing and Resources, Sub Directorate
of Plantation Company III and Agriculture, Directorate of Agriculture, Plantation
and Forestry Companies, Directorate General of SOE Training, Ministry of
Finance (2001-2002), Head of Sub Division of Agriculture Production Planning,
Ministry of SOE (2002-2006), Head of IIB Plantation Business Division, State
Ministry of SOE (2006 – 2012), Head of Infrastructure and Logistics IA Business
Division, Ministry of SOE (2012-2013), as well as Deputy Assistant of Service III
Business Division, Ministry of SOE (2013-present). Aside from positions in the
Ministry of SOE, he has held a position as the Commissioner of PT Perkebunan
Nusantara XI (Persero) (2008-2012), Commissioner of PT Perkebunan Nusantara
XIII (Persero) (2012-2013).
Appointment basis: sK-243/mbU/2013
Wahyu KuncoroKomisaris
Commissioner
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 67
Warga Negara Indonesia, umur 55 tahun. Menyandang gelar Akuntan (Diploma
IV) dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1987 dan Master, spesialisasi
Accounting Science dari University of Missouri, Kansas City USA tahun 1991.
Training yang diikuti Antara Lain:
Mengikuti berbagai training antara lain Inhouse Training Bedah Pasal Tindak
Pidana Korupsi, Inhouse Training Computer Forensic, Pelatihan Safety Driving
Course Batch IV, Pelatihan Complex Financial Investigation Techniques, Round
Table Discussion – Experience and Sharing dengan Tema “Penerapan Pidana
Korupsi dalam Permasalahan Perpajakan”, Inhouse Training Tentang Fotografi
untuk Investigas, Inhouse Training Tentang Tindak Pidana Korupsi Terhadap
Dunia Pasar Modal, Inhouse Training Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang,
Pelatihan Matrikulasi Hukum Angkatan V, Pelatihan Pajak Komprehensif Brevet
AB dan Inhouse Training “Kejahatan Keuangan & BLBI”.
perjalanan Karir:
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Pengawasan Lembaga-lembaga
Keuangan I pada BPKP Perwakilan Jawa Timur (1992-1994), Kepala Sub
Direktorat Investigasi Instansi Pemerintah Daerah Deputi Bidang Investigasi
BPKP (2000- 2004), Manager Komponen Anti Korupsi BPKP (2002-2004),
Direktur Penyelidikan KPK (2005-2011), Plh Deputi Penindakan (2011), Deputi
Bidang Pencegahan dan Plt Deputi Bidang Informasi dan Data KPK (2012-2014),
serta Deputi Bidang Investigasi BPKP (2014-sekarang).
dasar pengangkatan: sK-25/mbU/s/11/2014
Indonesian Citizen, 55 years old. Obtained his degree in Accounting (Diploma
IV) from the State College of Accountancy in 1987 and Master in Accounting
Science from the University of Missouri, Kansas City USA in 1991.
Trainings followed, among others:
Followed various training among others: In-house Training of Deep-dive on
Criminal Code Article on Corruption, In-house Training on Computer Forensic,
Training of Safety Driving Course Batch IV, Training of Complex Financial
Investigation Techniques, Round Table Discussion – Experience and Sharing
with the theme of “Penerapan Pidana Korupsi dalam Permasalahan Perpajakan”,
In-house Training on Photography for Investigation, In-house Training on
Corruption in Capital Market, In-house Training on Money Laundering, Law
Matriculation Training Batch V, Comprehensive Brevet AB Tax Training and In-
house Training on “Kejahatan Keuangan & BLBI”.
Iswan elmiKomisaris
Commissioner
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)68
Harpin ondehKomisaris
Commissioner
Career Journey:
Served as Section Head of Financial Institutions Supervisory I in BPKP (Financial
and Development Supervisory Agency) of East Java Representative (1992-1994),
Head of Sub Directorate of Investigation of Local Government Institution of
BPKP Investigation Department (2000-2004), Manager of BPKP Anti-Corruption
Component (2002-2004), Director of Investigation Corruption Eradication
Commission (2005-2011), Acting Deputy of Enforcement (2011), Deputy of
Prevention and Acting Deputy of Information and Data Corruption Eradication
Commission (2012-2014), and Deputy of BPKP Investigation (2014-present).
Appointment basis: sK-25/mbU/s/11/2014
Warga Negara Indonesia, usia 59 tahun, menyelesaikan pendidikan di Akademi
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Udara pada tahun
1981, SESKO AU pada tahun 1995, SESKO TNI pada tahun 2005, dan LEMHANAS
PPRA 41 pada tahun 2008.
Training yang diikuti, antara lain:
Lemhannas PPRA (Program Pendidikan Reguler Angkatan) XLI Tahun 2008.
The 6th Airport Construction Summit 2016 di Shanghai, China.
perjalanan Karir:
Perwira Teknik Helikopter SKAD 7 (1981-1984), Perwira PUSPAKHAS AU (1985-
1989), Komandan Flight PASKHAS 462 (1989-1990), KADISOP SKADRON
PASKHAS 462 (1990-1995), DANSKADRON PASKHAS 463 (1996-1997),
DANSATPAMWAL MABES TNI (1998-1999), DAN GRUP B PASPAMPRES (1999-
2002), DAN GRUP A PASPAMPRES (2002-2004), WADANPUSPOMAU (2004-
2005), DANWING DIKLAT PASKHAS (2006-2007), DANWING I PASKHAS (2007-
2008), WADANKORPASKHAS (2009-2011), BANDEP UR LINGSTRANAS DEWAN
KETAHANAN NASIONAL (2011-2012), DIRDIK KODIKLAT TNI (2012-2012),
DANPUSLAT KODIKLAT TNI (2012-2013), KOMANDAN KORPASKHAS (2013-
2014), Vice President Security & Risk Management PT FREEPORT INDONESIA
(Maret-Juni 2015).
dasar pengangkatan: sK-86/mbU/06/2015
Indonesian Citizen, 59 years old, he completed his miltary education from the
Indonesian Armed Forces Academy (AKABRI) Air Force in 1981, SESKOAU in
1995, SESKO TNI in 2005, and LEMHANAS PPRA 41 in 2008.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 69
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Trainings followed, among others:
Lemhannas PPRA Program Class of XLI in 2008.
The 6th Airport Construction Summit 2016 at Shanghai, China.
Career Journey:
Helicopter Engineering Officer of SKAD 7 (1981-1984), Officer of PUSPAKHAS
AU (1985-1989), Flight Commander of PASKHAS 462 (1989-1990), KADISOP
SKADRON PASKHAS 462 (1990-1995), DANSKADRON PASKHAS 463 (1996-
1997), DANSATPAMWAL MABES TNI (1998-1999), DAN GRUP B PASPAMPRES
(1999-2002), DAN GRUP A PASPAMPRES (2002-2004), WADANPUSPOMAU
(2004-2005), DANWING DIKLAT PASKHAS (2006-2007), DANWING I PASKHAS
(2007-2008), WADANKORPASKHAS (2009-2011), BANDEP UR LINGSTRANAS
OF THE NATIONAL SECURITY COUNCIL (2011-2012), DIRDIK KODIKLAT TNI
(2012-2012), DANPUSLAT KODIKLAT TNI (2012-2013), COMMANDER OF
KORPASKHAS (2013-2014), Vice President of Security & Risk Management of PT
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)70
laporandireksiBoard of Directors Report
Semua segmen usaha mengalami peningkatan pendapatan di tahun 2015 dimana peningkatan terbesar adalah dari pendapatan non-aeronautika.
“All business segments experienced an increase of revenues in 2015
where the largest increase was from non-aeronautical revenues.”
Budi Karya SumadiDirektur Utama
President Director
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 71
Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang kami
hormati,
Dalam kesempatan yang baik ini, perkenan kami selaku Direksi
menyampaikan laporan aktivitas pengurusan perseroan
sepanjang tahun 2015. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas kekuatan dan rahmat yang diberikan Nya,
Angkasa Pura II dapat melalui perjalanan dan dinamika tahun
2015 dengan capaian kinerja yang baik dan memuaskan
ditengah iklim perekonomian global yang masih mengalami
ketidakpastian serta atmosfir ekonomi nasional yang terus
menapaki berbagai fase perbaikan dan pertumbuhan yang
mulai menunjukkan harapan.
Di tengah berbagai tantangan eksternal dan domestik,
perekonomian Indonesia 2015 mencatat kinerja yang
positif. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan
terjaga sementara momentum pertumbuhan ekonomi mulai
bergulir. Terjaganya stabilitas makroekonomi tercermin pada
inflasi yang kembali pada kisaran sasarannya 4±1%, defisit
transaksi berjalan yang menurun ke sekitar 2% dari PDB, nilai
tukar rupiah yang terkendali terutama sejak triwulan IV 2015,
dan sistem keuangan yang resilien didukung oleh kecukupan
modal yang kuat.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang berada pada tren
melemah mulai menemukan momentum pembalikan pada
semester II 2015. Pencapaian kinerja ekonomi tersebut tidak
terlepas dari sinergi kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia
dan Pemerintah untuk mengawal stabilitas makroekonomi
dan sistem keuangan serta mendorong proses pemulihan
perekonomian.
Analisis Kinerja Tahun 2015
Ketidakpastian global telah membuat manajemen ekonomi
makro di Indonesia semakin sulit dan risiko perlambatan
pada proyeksi jangka pendek semakin besar. Pemerintah
memahami perlunya meningkatkan tingkat kepercayaan dunia
usaha serta iklim investasi untuk meningkatkan pertumbuhan
dan telah mengambil beberapa langkah penting. Pada bulan
September dan Oktober 2015, pemerintah mengumumkan
serangkaian paket yang difokuskan pada mengurangi beban
regulasi dan menurunkan biaya usaha. Investasi tetap masih
menjadi penyebab utama perlambatan ekonomi meski
konsumsi masyarakat juga tumbuh secara moderat, yang
berkontribusi pada pertumbuhan PDB.
Dalam kondisi perekonomian tersebut diatas, kinerja keuangan
Angkasa Pura II menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini terlihat
dari adanya peningkatan kinerja baik dari sisi laporan posisi
keuangan maupun laporan laba rugi perusahaan.
Respected Shareholders and Stakeholders,
In this great opportunity, please allow us, the Board of
Directors, to deliver the Company’s management activity
report throughout 2015. We offer our praise to the God
Almighty, because of His strength and grace, Angkasa Pura II
can pass through the dynamics in 2015 with the achievement
of good and satisfactory performance amid the global
economic climate that is still experiencing uncertainty as
well as national economic atmosphere that continues to
experience various phrases of improvement and growth
which began to show expectations.
In the midst of various external and domestic challenges,
the Indonesian economy in 2015 recorded a positive
performance. Macroeconomic stability and financial system
is maintained while the economic growth momentum started
to roll. The maintained macroeconomic stability is reflected
in the inflation that returns to the targeted range of 4±1%, the
current account deficit that decreased to approximately 2%
of GDP, rupiah exchange rate is controlled mainly since the
fourth quarter of 2015, and financial systems that is resilient
supported by strong capital adequacy.
Meanwhile, economic growth which is on a weakening
trend began to find momentum of reversal in the second
half of 2015. The achievement of economic performance
cannot be separated from the synergies of policies pursued
by the Bank of Indonesia and the Government to safeguard
macroeconomic stability and financial system as well as to
boost the economic recovery process.
2015 performance Analysis
The global uncertainty has made macroeconomic
management in Indonesia is getting harder and the risk of a
slowdown in the short-term projection is getting bigger. The
government recognizes the need of improving the level of
business confidence and investment climate to boost growth
and has taken some important measures. In September
and October 2015, the Government announced a series of
packages that are focused on reducing the regulatory burden
and lowering business costs. Fixed investment is still a major
cause of economic slowdown although consumer spending
also grew moderately, contributing to GDP growth.
In the above mentioned economic conditions, the financial
performance of Angkasa Pura II showed good performance.
This is seen from an increase in performances both in terms
of balance sheet and profit or loss of the Company.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)72
Dari sisi laporan posisi keuangan, aset perusahaan meningkat
sebesar 27,23% menjadi Rp20.270,76 miliar, sedangkan
ekuitas perusahaan meningkat sebesar 27,25% menjadi
Rp16.235,77 miliar.
Angkasa Pura II berhasil meningkatkan kinerja keuangan
di tahun 2015 dimana Perseroan mencatat kenaikan Laba
Bersih menjadi Rp1.687,32 miliar dari sebelumnya di tahun
2014 yaitu Rp1.126,77 miliar atau naik sebesar 49,75%. Karena
kenaikan laba bersih tersebut, nilai Laba Per Saham di tahun
2015 juga meningkat sebesar 49,75% dimana sebelumnya di
tahun 2014 nilai Laba Per Saham adalah sebesar Rp225.354
menjadi Rp337.465 di tahun 2015.
Semua segmen usaha mengalami peningkatan pendapatan
di tahun 2015 dimana peningkatan terbesar adalah dari
pendapatan non-aeronautika meningkat sebesar 32,71%
menjadi Rp2.185,08 miliar dibandingkan tahun 2014. Di tahun
2015, pendapatan aeronautika meningkat sebesar 6,97%
menjadi Rp3.310,23 miliar dan pendapatan kargo meningkat
sebesar 24,48% menjadi Rp148,83 miliar dibandingkan tahun
2014.
Pada tahun 2015, pendapatan aeronautika Perseroan
berdasarkan segmen usaha mengalami peningkatan sebesar
Rp215,80 miliar atau sebesar 6,97% dibandingkan tahun 2014.
Pendapatan semua segmen usaha jasa aeronautika mencapai
sebesar Rp3,31 triliun pada tahun 2015, dengan pendapatan
jasa aeronautika pada tahun 2014 sebesar Rp3,09 triliun.
Peningkatan pendapatan diantaranya berasal dari Jasa
pelayanan penumpang, pemakaian counter, jasa parking
surcharge, pemakaian Aviobridge, dan jasa penempatan.
Jasa pelayanan penumpang merupakan jasa pelayanan
yang berkontribusi terbesar terhadap total pendapatan jasa
aeronautika. Pendapatan jasa pelayanan penumpang tahun
2015 mencapai Rp2,26 triliun, meningkat sebesar Rp123,70
miliar atau 5,79% dibandingkan pendapatan jasa pelayanan
penumpang tahun 2014 sebesar Rp2,14 triliun. Sedangkan
jasa pelayanan aeronautika yang lain yang memberikan
peningkatan pendapatan secara signifikan antara lain:
pemakaian counter dan jasa parking surcharge. Secara
peningkatan pendapatan, masing-masing tumbuh sebesar
Rp52,09 miliar (36,03%) dan Rp31,39 miliar (193,46%).
Pada tahun 2015, pendapatan non aeronautika Perseroan
berdasarkan segmen usaha mengalami peningkatan sebesar
Rp535,56 miliar atau sebesar 32,71% dibandingkan tahun
2014. pendapatan jasa non aeronautika mencapai Rp2,18
triliun, dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp1,65 triliun.
Secara umum, peningkatan ini sejalan dengan peningkatan
pelayanan jasa non aeronautika di tiap segmen usaha.
Peningkatan pendapatan jasa non aeronautika menjadi
sumber pendapatan dengan pertumbuhan terbesar mencapai
From the statements of financial position, the Company’s
assets increased by 27.23% to Rp20,270.76 billion, while the
Company’s equity increased by 27.25% to Rp16,235.77 billion.
Angkasa Pura II succeeded in improving its financial
performance in 2015 where the Company recorded an
increase in Net Income to Rp1,687.32 billion from earlier in
2014 with Rp1,126.77 billion or rose by 49.75%. Due to the
increase in Net Income, the value of Earnings Per Share in
2015 also increased by 49.75% whereas previously in 2014
was Rp225,354 to Rp337,465 in 2015.
All business segments experienced an increase of revenues in
2015 where the largest increase was from non-aeronautical
revenues that increased by 32.71% to Rp2,185.08 billion
compared to 2014. In 2015, aeronautical revenues increased
by 6.97% to Rp3,310.23 billion and cargo revenues increased
by 24.48% to Rp148.83 billion compared to 2014.
In 2015, the Company’s aeronautical revenues based on
business segments increased by Rp215.80 billion or 6.97%
compared to 2014. Revenues for all business segments of
aeronautical services reached Rp3.31 trillion in 2015, with
the revenues of aeronautical services in 2014 amounted to
Rp3.09 trillion. Increased revenues among others came from
passenger service charges, counter usage, surcharge parking
services, Aviobridge usage, and placement services. Passenger
service charges contributes the most to total aeronautical
revenues. In 2015, passenger service charges reached Rp2.26
trillion, increased by Rp123.70 billion or 5.79% compared
to 2014 with Rp2.14 trillion. While the other aeronautical
services that provide significant growth of revenues, among
others: counter usage and surcharge parking services. In
terms of revenues growth, respectively grew by Rp52.09
billion (36.03%) and Rp31.39 billion (193.46%).
In 2015, the Company’s non-aeronautical revenues based
on business segments increased by Rp535.56 billion or
32.71% compared to 2014. The non-aeronautical revenues
reached Rp2.18 trillion, compared to 2014 with Rp1.65
trillion. In general, the increase is in line with the increase
in non-aeronautical services in each business segment.
The increase in non-aeronautical services becomes the
largest source of revenues growth amounted to Rp538.56
billion (32.71%). The increase in non-aeronautical revenues
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 73
Rp538,56 miliar (32,71%). Peningkatan pendapatan non
aeronautika diantaranya terutama berasal dari konsesi, parkir
kendaraan dan sewa tanah.
Dalam mengarungi persaingan usaha, perusahaan mengalami
beberapa tantangan dan kendala seiring dengan perubahan
lingkungan bisnis. Perubahan dinamika lingkungan industri
transportasi khususnya angkutan udara, menuntut adanya
pemenuhan kebutuhan dan harapan pelanggan selaku
pengguna jasa kebandarudaraan. Kualitas layanan dan
pengembangan fasilitas kebandarudaraan menjadi prioritas
yang penting bagi Perseroan untuk ditingkatkan guna
memenuhi harapan dan tuntutan kebutuhan pelanggan.
Seiring dengan perubahan regulasi terkait dengan adanya
pemisahan ATS Provider yang sebelumnya dikelola oleh
Angkasa Pura II beralih menjadi Perum LPPNPI, memberikan
pengaruh terhadap pendapatan sektor aeronautika. Hal
ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus terhadap
kegiatan pengembangan usaha jasa non aeronautika.
Strategi pengembangan usaha tersebut antara lain: Strategi
Pengembangan Usaha Eksisting, Strategi Pengembangan
Usaha Baru seperti market penetration, market development,
service development, dan diversification.
Analisis prospek Usaha
Pertumbuhan penumpang angkutan udara di Indonesia
pasca deregulasi industri penerbangan tahun 1999 sangat
menakjubkan. Berdasarkan data pertumbuhan industri
penerbangan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang dilihat
dari kinerja pergerakan pesawat udara, jumlah penumpang,
dan jumlah kargo yang terus meningkat. Pertumbuhan jumlah
penumpang untuk penerbangan nasional Indonesia bahkan
masuk dalam kategori 10 besar di kawasan Asia Pasifik.
Peluang pertumbuhan tersebut ditunjang oleh adanya:
pertama, jumlah penduduk Indonesia yang semakin
bertambah. Berdasarkan Data Biro Sensus AS, Indonesia
menempati urutan ke 4 (empat) dunia dalam hal banyaknya
jumlah penduduk, setelah China, India dan Amerika Serikat.
Kedua, luas wilayah Indonesia terbentang di antara Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik dan terletak di posisi silang
yang sangat strategis yaitu pada koordinat 6°LU - 11°08’LS
dan dari 97°’ - 141°45’BT. Secara geografis Indonesia terletak
pada posisi yang sangat strategis, menjadi hub perdagangan
internasional yang menghubungkan utara ke selatan (Jepang
dan Australia) dan barat ke timur (Eropa, Asia, Australia).
Memiliki 17.508 pulau yang terletak disepanjang garis
katulistiwa. Indonesia adalah negara yang sangat luas yang
terbentang sejauh 5.120 km timur dan ke barat 1.760 km.
Perkembangan industri pariwisata dalam negeri juga
memberikan peluang peningkatan jumlah wisatawan yang
primarily derived from concessions, vehicle parking and land
lease.
In going through the business competition, the Company
experienced several challenges and obstacles in line
with changes in the business environment. Changes in
environmental dynamics of the transportation industry,
especially air transport, requires the fulfillment of needs and
expectations of customers as airport services users. The quality
of service and development of airport facilities become an
important priority for the Company to be improved in order
to meet the expectations and demands of customer needs.
Along with changes in regulations related to the separation
of ATS Provider which previously managed by Angkasa Pura
II turned into Perum LPPNPI, give effect to the aeronautical
sector revenues. This prompted the Company to be more
focus against the business development of non-aeronautical
services. The business development strategies among others
are: Existing Business Development Strategy, New Business
Development Strategy such as market penetration, market
development, service development and diversification.
business prospects Analysis
The growth of airline passengers in Indonesia after the
deregulation of airlines industry in 1999 was impressive. Based
on the aviation industry growth data in the past 5 years as
seen from the performance of aircraft movements, number
of passengers and amount of cargo will continue to increase.
The growth of total passengers for Indonesian domestic flight
even amongst the top 10 category in Asia Pacific Region.
This growth opportunities was supported by, firstly, the
increasing population of Indonesia. Based on US Census
Bureau Data, Indonesia ranks at 4th place in the world‘s largest
population, after China, India and the United States. Secondly,
the area of Indonesia lies between the Indian Ocean and the
Pacific Ocean and is located in a very strategic cross position,
at the coordinate of 6 ° N - 11 ° 08’ S and from 97 ° ‘- 141
° 45’ E. Thus, geographically, Indonesia is located in a very
strategic position, an international trade hub linking the north
to the south (Japan and Australia) and west to east (Europe,
Asia, Australia). The country has 17,508 islands spreading
along the equator. Indonesia is a vast country that stretches
as far as 5,120 km to the east and 1,760 km west.
Development of the tourism industry in the country also
provides improvement opportunity in the number of tourists
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)74
menggunakan jasa penerbangan. Lebih lanjut, maskapai
penerbangan asing masuk ke dalam negeri, menambah
ramainya pasar penerbangan Indonesia. Persaingan maskapai
penerbangan baik maskapai penerbangan asing maupun
domestik menciptakan persaingan harga yang mendorong
pemberlakuan konsep Low Cost Carrier (LCC). Pemberlakuan
konsep tersebut akan semakin mendorong pertumbuhan
penumpang dan maskapai penerbangan yang kemudian
menjadikan industri penerbangan udara sebagai pilihan
sarana transportasi antarwilayah yang lebih diminati.
Perkembangan industri penerbangan Indonesia juga akan
semakin cerah dengan ikut sertanya Indonesia dalam World
Route Airlines. Acara pertemuan global bagi pihak-pihak
yang berkecimpung dalam industri penerbangan yang
diadakan beberapa tahun sekali ini diikuti oleh lebih dari 110
negara. Dengan ikut sertanya Indonesia dalam acara tersebut,
diharapkan lebih banyak maskapai penerbangan asing yang
bekerjasama dan membuka rute penerbangan dari dan ke
Indonesia.
Beberapa peluang yang menciptakan prospek usaha yang
cemerlang bagi Angkasa Pura II sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Angkutan Udara Setiap Tahunnya
Adanya pertumbuhan angkutan udara setiap tahun
berpotensi meningkatkan pendapatan aeronautika dan
pendapatan non-aeronautika.
2. Berkembangnya Low Cost Carrier (LCC)
Perkembangan LCC mendukung peningkatan jumlah
penumpang setiap tahunnya.
3. Potensi Pertumbuhan Bisnis dan Ekonomi di Sekitar
Bandara
Adanya potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di
sekitar bandara memberikan hubungan timbal balik
dengan bandara.
4. Potensi Pengembangan Pariwisata di Wilayah Indonesia
Barat
Banyaknya tempat pariwisata yang sedang dikembangkan
dengan promosi yang tepat mendorong lalu lintas ke
dan menuju ke daerah di Indonesia dapat ditingkatkan.
5. Hubungan Baik Dengan Pemerintah
Hubungan baik dengan pemerintah pusat dan daerah
dapat memberikan kemudahan dalam pengembangan
bandara.
6. Adanya Otonomi Daerah
Adanya otonomi daerah menyebabkan setiap daerah
berlomba-lomba untuk mendirikan bandara di daerah
masing-masing.
7. Open Sky Policy
Open sky policy akan memberikan derajat kebebasan
yang lebih besar bagi maskapai penerbangan untuk
terbang di wilayah Indonesia.
who use flight services. Furthermore, foreign airlines entering
the country, increase the traffic of Indonesian aviation market.
Airlines competition both foreign and domestic airlines
creates price competition that encourages the enforcement
of Low Cost Carrier (LCC) concept. Enforcement of such
concept will further encourage the growth of passengers
and airlines which then makes air travel industry as a more
desirable transportation choices.
Development of Indonesian aviation industry will also be
brighter with the participation of Indonesia in World Route
Airlines. The global meeting event for parties involved in the
aviation industry which is held every few years attended by
more than 110 countries. With the participation of Indonesia
in the event, it is expected more foreign airlines will cooperate
and open up routes from and to Indonesia.
Several opportunities that create brilliant business prospects
for Angkasa Pura II as follows.
1. Air Transport Annual Growth
Growth of air transport each year has the potential to
increase aeronautical revenues and non-aeronautical
revenues.
2. Development of Low Cost Carrier (LCC)
Development of LCC supports the increase in the
amount of passengers each year.
3. Business and Economic Growth Potential Around the
Airport
Potential business and economic growth around the
airport provides a mutual relationship with the airport.
4. Tourism Development Potential in Western Indonesia
Region
The number of tourism sites that are being developed
with the right promotion drive the traffic to and headed
to areas in Indonesia can be improved.
5. Good Relationship with Government
Good relationship with central and local government
can provide ease in airport development.
6. Regional Autonomy
Regional autonomy causes each region to compete in
setting up airports in their respective areas.
7. Open Sky Policy
Open sky policy will provide a greater degree of freedom
for airlines to fly in the area of Indonesia.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 75
Untuk merespon prospek dan potensi tersebut diatas,
Angkasa Pura II telah menyusun winning strategies, yaitu
AP2WAY, dalam rangka mewujudkan visi menjadi World Class
Company dan menjawab tantangan dan peluang. Penetapan
strategi AP2WAY bertujuan untuk memudahkan pemahaman
terhadap strategi perusahaan sehingga implementasi strategi
dapat berjalan secara efektif.
Strategi AP2WAY mencakup 6 elemen penting sebagai
berikut:
1. Airport Best Practices
Pencapaian visi menjadi World Class Company perlu
dilakukan dengan menerapkan praktik-praktik terbaik
dalam pengelolaan bisnis bandara.
2. People
Peningkatan kapabilitas dan kapasitas SDM secara
efektif dan berkesinambungan sangat diperlukan untuk
menerapkan praktik-praktik terbaik dan mewujudkan visi
perusahaan secara efektif.
3. Process
Penerapan bisnis proses dan SOP yang efektif dan efisien
dengan perbaikan secara terus menerus merupakan
syarat penting pencapaian visi.
4. World Class System
Pengembangan dan penerapan sistem kelas dunia secara
holistik dan terintegrasi adalah mutlak diperlukan untuk
meningkatkan kinerja dan mewujudkan visi perusahaan
secara efektif.
5. Asset
Optimalisasi tingkat efektivitas dan utilitasi aset
perusahaan secara menyeluruh berperan sangat penting
dalam peningkatan pelayanan yang mengedepankan
keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi seluruh
pengguna jasa, serta peningkatan ROA (return on asset).
6. Yield
Pada akhirnya, strategi yang telah disusun diharapkan
dapat memberikan hasil nyata bagi peningkatan kinerja
perusahaan terutama kinerja keuangan dan pertumbuhan
yang menguntungkan secara berkesinambungan.
penerapan Tata Kelola perusahaan
Manajemen Angkasa Pura II menyadari sepenuhnya bahwa
keunggulan daya saing berkelanjutan dapat dicapai melalui
penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG). Untuk
itu, Direksi berkomitmen kuat untuk menerapkan GCG secara
terencana, sistemik, dan berkesinambungan.
Beberapa inisiatif yang telah dijalankan antara lain: penunjukan
salah satu anggota Direksi yang bertanggung jawab atas
penerapan dan pengendalian penerapan GCG, perumusan
Road Map penerapan GCG, penyusunan dan pemutakhiran
In order to respond the prospects and potential of the above,
Angkasa Pura II has prepared winning strategies, namely
AP2WAY, in order to realize the vision to be a World Class
Company and to answer challenges and opportunities.
Determination of AP2WAY strategies aim to facilitate the
understanding of corporate strategy so that implementation
of the strategy can be run effectively.
AP2WAY strategies include 6 essential elements as follows:
1. Airport Best Practices
Achievement of vision to become a World Class
Company needs to be conducted by implementing best
practices in the management of airport business.
2. People
Improvement of HR capabilities and capacities effectively
and sustainably is necessary to implement best practices
and realize the Company’s vision effectively.
3. Process
Implementation of effective and efficient business
process and SOP with continuous improvement is an
essential requirement to achieve vision.
4. World Class System
Development and implementation of world-class system
holistically and integratedly is absolutely necessary to
improve performance and realize the Company’s vision
effectively.
5. Assets
Optimization of the level of effectiveness and utilization
of the Company’s assets in overall plays a very important
role in the improvement of services that prioritize safety,
security and comfort for all services users, as well as
increase in ROA (Return on Assets).
6. Yield
In the end, strategy that has been prepared is expected
to deliver real results for improving the Company’s
performance, especially financial performance and
sustainable profitable growth.
Corporate governance Implementation
Management of Angkasa Pura II is fully aware that sustainable
competitive advantage can be achieved through the
implementation of Good Corporate Governance (GCG).
To that end, the Board of Directors is strongly committed
to implement GCG in a planned, systemic and sustainable
manner.
Some of the initiatives that have been implemented include:
the appointment of one member of the Board of Directors
who is responsible for the implementation and control of
GCG, the formulation of GCG Road Map, preparation and
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)76
manual-manual GCG seperti Code of GCG, Code of Conduct
dan Biard Manual. Selain itu, manajemen telah menetapkan
berbagai kebijakan yang melengkapi infrastruktur GCG
Angkasa Pura II.
Untuk mendapatkan feed back bagi peningkatan penerapan
GCG, pada tahun 2015 telah dilakukan GCG Assessment
oleh penilai independen dimana diperoleh skor 85,14 dan
masuk dalam kategori “SANGAT BAIK”. Berdasarkan asesmen
tersebut dapat terlihat bahwa kelengkapan infrastruktur
GCG perusahaan telah memenuhi ekspektasi pemangku
kepentingan. Ke depan, manajemen berkomitmen untuk
terus meningkatkan kualitas penerapan GCG perusahaan
melalui upaya untuk menerapkan praktik-praktik terbaik
(beyond compliance).
perubahan Komposisi direksi
Pada tahun 2015, terdapat perubahan menyeluruh pada
komposisi Direksi Angkasa Pura II. Adapun susunan Direksi
per 31 Desember 2015 beserta SK pengangkatan adalah
sebagai berikut:
updates on GCG manuals such as the Code of GCG, Code
of Conduct and Board Manual. In addition, the management
has set policies that complement the GCG infrastructure of
Angkasa Pura II.
To obtain feedback for improvement of GCG implementation,
in 2015 was conducted a GCG Assessment by an independent
appraiser which obtained a score of 85.14 and into the category
of “VERY GOOD”. Based on such assessment, it can be seen
that the completeness of the Company’s GCG infrastructure
has met the expectations of stakeholders. Going forward, the
management is committed to continuously improved the
quality of GCG implementation through efforts in applying
the best practices (beyond compliance).
Changes in the board of directors Composition
In 2015, there were major changes to the composition of the
Board of Directors of Angkasa Pura II. As of December 31st,
2015, composition of the Board of Directors and its Decree of
appointment is as follows:
1 Budi Karya SumadiDirektur Utama
President DirectorSK-08/MBU/01/2015
2 Djoko MurjatmodjoDirektur
DirectorSK-08/MBU/01/2015
3. Daan AchmadDirektur
DirectorSK-08/MBU/01/2015
4. Andra Y AgussalamDirektur
DirectorSK-08/MBU/01/2015
5 Faik FahmiDirektur
DirectorSK-08/MBU/01/2015
6 Ituk HerarindriDirektur
DirectorSK-08/MBU/01/2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 77
budi Karya sumadi
Direktur Utama
President Director
Apresiasi
Sebagai penutup laporan ini, perkenankanlah kami
menghaturkan terima kasih kepada pemegang saham yang
telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kami
sehingga mampu memompa semangat dan motivasi kami
memberikan yang terbaik bagi Angkasa Pura II.
Secara khusus, kami menyampaikan apresiasi seluruh
karyawan yang telah memberikan dedikasi, kerja keras,
dan disiplin yang ketat sedemikian sehingga perusahaan
mampu menorehkan pencapaian operasional yang efisien
dan diikuti pencapaian kinerja keuangan yang mampu
memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan. Semoga
semua pencapaian ini mampu memberikan keyakinan kepada
pemangku kepentingan dan pengguna jasa untuk terus
berinteraksi dan menggunakan jasa perusahaan.
Semoga dukungan dan kepercayaan seluruh pemangku
kepentingan akan menjadikan Angkasa Pura II sebagai
pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan
profesional.
Atas nama Direksi,
Appreciation
In closing of this report, please allow us to thank the
shareholders who have given us the confidence and support
to us which able to pump up our enthusiasm and motivation
to provide the best for Angkasa Pura II.
In particular, we express our appreciation for all employees
who have given their dedication, hard work and strict
discipline so that the Company is able to achieve efficient
operational and financial performance that are able to
meet the expectations of stakeholders. Hopefully all this
achievement is able to provide assurances to stakeholders
and service users to continue to interact and use the services
of the company.
Hopefully the support and trust of all stakeholders will make
Angkasa Pura II as the leading and professional world-class
airport management company.
On behalf of the Board of Directors,
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)78
direksiBoard of Directors
1
634
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 79
1
2
3
4
5
6
budi Karya sumadiDirektur UtamaPresident Director
djoko murjatmodjoDirektur Operasi dan TeknikDirector of Operation and Engineering
daan AchmadDirektur SDM, Umum, dan ITDirector of Human Capital, General Affairs & IT
Andra Y. AgussalamDirektur KeuanganDirector of Finance
Faik FahmiDirektur Komersial dan Pengembangan UsahaDirector of Commercial and Business Dev.
Ituk HerarindriDirektur Pelayanan Bandara dan FasilitasDirector of Airport Service and Facility
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
2 5
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)80
budi Karya sumadi
President Director
profildireksiBoard of Directors’ Profile
Warga Negara Indonesia, usia 59 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Arsitektur dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1981.
Training yang diikuti, antara lain:
Telah Mengikuti berbagai kursus tentang keuangan, Manajemen, & teknik di
dalam & luar negeri; Melakukan studi ekskursi & seminar di dalam & luar negeri.
perjalanan Karir:
Asisten Dosen Jurusan Arsitek di FT UGM (1979-1980), Asisten Perencana
PT Pualam TMR Yogya (1980-1981), Staff Dept. Real Estate pada Business
Development Pembangunan & Property Management (1982-1991), Manager
Marketing Property PT Pembangunan Jaya Ancol (1989-1991), General Manager
PT Semarang Bukit Jaya Metro (1991-1992), Wakil Direktur PT Jaya Land (1992-
1994), Direktur Keuangan PT Jaya Land (1994-2001), Direktur Keuangan (1994-
2001) PT Jaya Land, Direktur Pengembangan PT Jaya Garden Polis (1994-
2001), Presiden Direktur PT Wisma Jaya Artek (1996-2001), Direktur Keuangan
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2001-2004), Direktur Keuangan PT Taman
Impian Jaya Ancol (2001-2004), Komisaris PT Philindo (2001-2013), Direktur
Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2004-2013), Direktur Utama Taman
Impian Jaya Ancol (2004-2013), Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (2013-
2015), Komisaris Utama PT Angkasa Pura Solusi (2015-Sekarang).
dasar pengangkatan: sK-08/mbU/01/2015
Indonesian Citizen, 59 years old. Obtained his Bachelor of Architecture from the
Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1981.
Trainings followed, among others:
Has followed various courses on finance, Management & Engineering inside & outside
the country; Conducted excursion study & seminar inside & outside the country.
Career Journey:
Assistant Lecturer for Architects Major in the Faculty of Engineering at Gadjah
Mada University (1979-1980), Assistant Planner of PT Pualam TMR Yogya (1980-
1981), Real Estate Department Staff in the Construction Business Development
& Property Management (1982-1991), Manager of Property Marketing of PT
Pembangunan Jaya Ancol (1989-1991), General Manager of PT Semarang
Bukit Jaya Metro (1991-1992), Vice President Director of PT Jaya Land (1992-
1994), Director of Finance of PT Jaya Land (1994-2001), Director of Finance
(1994-2001) of PT Jaya Land, Director of Development of PT Jaya Garden Polis
(1994-2001), President Director of PT Wisma Jaya Artek (1996-2001), Director of
Finance of PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2001-2004), Director of Finance
of PT Taman Impian Jaya Ancol (2001-2004), Commissioner of PT Philindo
(2001-2013), President Director of PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2004-
2013), President Director of Taman Impian Jaya Ancol (2004-2013), President
Director of PT Jakarta Propertindo (2013-2015), President Commissioner of PT
Angkasa Pura Solusi (2015-Present).
Appointment basis: sK-08/mbU/01/2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 81
djoko murjatmodjo
Director of Operation &Engineering
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Warga Negara Indonesia, usia 59 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik dari
Universitas Gadjah Mada pada tahun 1983.
Training yang diikuti antara lain:
Telah mengikuti beberapa kegiatan training, diantaranya “Advance Course on
the CNS/ATM” di Perancis, Airport Equipment di Perancis, Aerodrome di Jepang.
Selain itu juga sebagai Pembicara di seminar-seminar skala Nasional maupun
Internasional.
perjalanan Karir:
Djoko memulai karirnya sebagai teknisi pada Direktorat Kebandarudaraan (1983-
1992), Kepala Analisa dan Evaluasi Direktorat Kebandarudaraan (1992-1999),
Kepala Pengumpulan dan Proses Data Direktorat Kebandarudaraan (1999-
2002), Deputi Direktur Pengembangan dan Bisnis Bandar Udara (2002-2007),
Deputi Direktur Pengembangan dan Bisnis Transportasi Udara pada Direktorat
Trasnportasi Udara (2007-2012), selain itu juga menjabat sebagai Anggota
Dewan Komisaris PT Garuda Maintenance Facility sejak September 2013.
dasar pengangkatan: sK-08/mbU/01/2015
Indonesian Citizen, 59 years old. Obtained his Bachelor of Engineering from
Gadjah Mada University in 1983.
Trainings followed, among others:
Has followed several trainings, among others: “Advance Course on the CNS/
ATM” in France, Airport Equipment in France, Aerodrome in Japan. In addition,
he is also a Speaker at national and international scale seminars.
Career Journey:
Djoko began his career as an engineer in the Directorate of Airport Affairs (1992-
1999), Head of Data Collection and Process in the Directorate of Airport Affairs
(1999-2002), Deputy Director of Airport Business and Development (2002-2007),
Deputy Director of Air Transport Business and Development in the Directorate
of Air Transport (2007-2012), but he also served as a Member of the Board of
Commissioners of PT Garuda Maintenance Facility since September 2013.
Appointment basis: sK-08/mbU/01/2015
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)82
daan Achmad
Director of Human Capital, General Affairs & IT
Warga Negara Indonesia, usia 57 tahun. Menamatkan pendidikan Sarjana
Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia tahun 1983 dan meraih gelar
Magistrate Management bidang Manajemen Transportasi Udara dari Joint
Program Universitas Indonesia dan Massachusetts Institute of Technology (MIT)
tahun 1995.
Training yang diikuti, antara lain:
IMS/VS and DL/1 Advance Programming, Metrodata and Genesis, Singapore
(November 1998), Data Base Administration, Institute of Information
Technology, University of New South Wales, Sidney, Australia (September
1989), IMS/DC Structure and Flow, Candle, New York, USA (Agustus 1990),
General Ledger System and Technical Concepts, Dun & Bradstreet, Boston,
USA (Desember 1990), Data Base 2, User Conference, Dun & Bradstreet, Hong
Kong (September 1992), Revenue First, British Airways, London, England (Januari
1996), Top Executive Leadership, BPIS (Badan Pusat Industri Strategis), Indonesia
(September 1996), Initial Public Offering, BAPEPAM Government Auditor for
Capital Market and Capital Market Society of Indonesia (Maret 1997), Workshop
on Strengthening Integrity through Public – Private Partnership di Medan,
Indonesia (Juni 2013), Workshop “Tatanan Benefit Kesehatan untuk BUMN di
Era BPJS” di Yogyakarta, Indonesia (Februari 2014), dan Workshop Formulating
Holding Company Management di Jakarta (Maret 2014).
perjalanan Karir:
Memulai karir sebagai IT Programmer for Financial Systems, PT Garuda Indonesia
Tbk (1986-1988), Financial Systems Supervisor PT Garuda Indonesia Tbk (1988-
1990), System Analyst PT Garuda Indonesia Tbk (1990-1991), Electronic Data
Processing Coordinator, General Ledger Project PT Garuda Indonesia Tbk (1992-
1993), Manager Accounting System/Procedures and Computer Applications SAP
PT Garuda Indonesia Tbk (1994-1995), Financial System Expert, OAA (Orient
Airlines Association), Manila, Philippines (1995-1996), Vice President Financial
System and Procedures PT Garuda Indonesia Tbk (1996-1998), Chairman
Refinancing Team PT Garuda Indonesia Tbk (1997-1998), Vice President Budget
and Management Information System PT Garuda Indonesia Tbk (1998-2000),
Vice President Information Technology (2000-2002), Vice President Human
Resources and Development PT Garuda Indonesia (2003-2005), Corporate
Expert PT Garuda Indonesia (2005-2013), Vice Chairman The President Airplane
Team of The Republic of Indonesia (2010-sekarang), Human Capital and General
Affairs Director PT Angkasa Pura I (2013-2015).
dasar pengangkatan: sK-08/mbU/01/2015
Indonesian Citizen, 57 years old. Obtained his Bachelor of Economics from the
Islamic University of Indonesia in 1983 and Master of Management in the field of
Air Transport Management from the Joint Program of the University of Indonesia
and the Massachusetts Institute of Technology (MIT) in 1995.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 83
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Trainings followed, among others:
IMS/VS and DL/1 Advance Programming, Metrodata and Genesis, Singapore
(November 1998), Data Base Administration, Institute of Information Technology,
University of New South Wales, Sydney, Australia (September 1989), IMS/DC
Structure and Flow, Candle, New York, USA (August 1990), General Ledger System
and Technical Concepts, Dun & Bradstreet, Boston, USA (December 1990), Data
Base 2, User Conference, Dun & Bradstreet, Hong Kong (September 1992), Revenue
First, British Airways, London, England (January 1996), Top Executive Leadership,
BPIS (Central Bureau of Strategic Industries), Indonesia (September 1996), Initial
Public Offering, BAPEPAM Government Auditor for Capital Market and Capital Market
Society of Indonesia (March 1997), Workshop on Strengthening Integrity through
Public – Private Partnership in Medan, Indonesia (June 2013), Workshop “Tatanan
Benefit Kesehatan untuk BUMN di Era BPJS” in Yogyakarta, Indonesia (February 2014),
and Workshop on Formulating Holding Company Management in Jakarta (March
2014).
Career Journey:
Began his career as an IT Programmer for Financial Systems, PT Garuda
Indonesia Tbk (1986-1988), Financial Systems Supervisor of PT Garuda
Indonesia Tbk (1998-1990), System Analyst of PT Garuda Indonesia Tbk (1990-
1991), Electronic Data Processing Coordinator, General Ledger Project of PT
Garuda Indonesia Tbk (1992-1993), Manager Accounting System/Procedures
and Computer Applications SAP of PT Garuda Indonesia Tbk (1994-1995),
Financial System Expert, OAA (Orient Airlines Association), Manila, Philippines
(1995-1996), Vice President of Financial System and Procedures of PT Garuda
Indonesia Tbk (1996-1998), Chairman of the Refinancing Team of PT Garuda
Indonesia Tbk (1997-1998), Vice President of Budget and Management
Information System of PT Garuda Indonesia Tbk (1998-2000), Vice President
of Information Technology (2000-2002), Vice President of Human Resources
and Development of PT Garuda Indonesia (2003-2005), Corporate Expert of PT
Garuda Indonesia (2005-2013), Vice Chairman of The President Airplane Team
of The Republic of Indonesia (2010-present), Human Capital and General Affairs
Director of PT Angkasa Pura I (2013-2015).
Appointment basis: sK-08/mbU/01/2015
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)84
Andra Y. Agussalam
Director of Finance
Warga Negara Indonesia, usia 52 tahun. Meraih gelar Doktorandus Akuntansi
dari Universitas Brawijaya tahun 1987 dan meraih Gelar Master Business
Administration dari School of Business, Southern New Hampshire University,
Manchester, USA tahun 1990.
Training yang diikuti, antara lain:
Menghadiri 5th Annual CFO Forum: Driving Finance Transformation, Manila,
Philippines; Strategic Business Performance Excellence Management, Jakarta;
Credit & International Trade, BRI New York Agency – Bank of New York Program;
Corporate Finance Seminar, Euromoney, Singapore; Advanced Executive
Development Program, Centris Group; Airfinance Management Seminar, San
Fransisco, USA.
perjalanan Karir:
Memulai karir pada Bank Rakyat Indonesia cabang New York, Amerika Serikat
(1990-1991), Manager di PT Muij Asta Consult (1991-1993), Vice President Public
Equity Advisory PT Sigma Batara Securities (1993-1995), President Director PT
Centris Multipersada Pratama TBk (CMPP) (1995-2001), Komisaris PT Centris
Multipersada Pratama Tbk (2001-2008), Head of Finance (Director Level) &
Operation Departement Badan Pengelola Transjakarta (2004-July 2008), Director
of Administration and Finance PT LEN Industri (Persero) (July 2008-2015).
dasar pengangkatan: sK-08/mbU/01/2015
Indonesian Citizen, 52 years old. Obtained his Doctorate in Accounting from
Brawijaya University in 1987 and Master of Business Administration from the School
of Business, Southern New Hampshire University, Manchester, USA in 1990.
Trainings followed, among others:
Attend the 5th Annual CFO Forum: Driving Finance Transformation, Manila,
Philippines; Strategic Business Performance Excellence Management, Jakarta;
Credit & International Trade, BRI New York Agency - Bank of New York Program;
Corporate Finance Seminar, Euromoney, Singapore; Advanced Executive
Development Program, Centris Group; Airfinance Management Seminar, San
Fransisco, USA.
Career Journey:
Began his career at Bank Rakyat Indonesia, branch of New York, United States
of America (1990-1991), Manager at PT Muij Asta Consult (1991-1993), Vice
President of Public Equity Advisory of PT Sigma Batara Securities (1993-1995),
President Director of PT Centris Multipersada Pratama Tbk (CMPP) (1995-2001),
Commissioner of PT Centris Multipersada Pratama Tbk (2001-2008), Head of
Finance (Director Level) & Operations Department of Transjakarta Management
Agency (2004-July 2008), Director of Administration and Finance of PT LEN
Industri (Persero) (July 2008-2015).
Appointment basis: sK-08/mbU/01/2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 85
Warga Negara Indonesia, usia 49 tahun. Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Manajemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1993.
Training yang diikuti, antara lain:
Telah mengikuti beberapa traianing di dalam negeri maupun di luar negeri
diantaranya: Business Etiquette Workshop di Jakarta (2002), SAP Route
Profitability di Jakarta (2005), Business Presentation and Negotiation Skill di
Jakarta (2005), Leadership Forum “How to be an Effective Leader” di Jakarta
(2005), Management Enrichment Program” di Jakarta (2007), Garuda Indonesia
Strategic Management (MDP) di Jakarta (2007) serta training di luar negeri
diantaranya: “Garuda Indonesia E-Office Training – AMECO” di Beijing, RRT
(2007), Balance Scorecard Asia Pacific Summit di Tokyo, Jepang (2007), Global
Customer Summit - General Electric Crotonville di New York, USA (2011).
perjalanan Karir:
Memulai karirnya sebagai Staff Marketing System di PT Garuda Indonesia Tbk
tahun 1995, Manager of Procurement, Commercial Directorate (2000-2001),
Manager of Corporate Service Line Replenishment PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk (2001-2002), General Manager for Pekanbaru, Riau (2002-
2005), General Manager for Osaka, Jepang (Juni 2005 – Juli 2008), President
Director of Garuda Orient Holidays Japan, Co., Ltd (Januari 2010-April 2012),
Vice President for Region Japan, Korea, China & USA (Juli 2008 – April 2012),
President Commissioner PT Abacus Indonesia (November 2013 – sekarang),
President Commissioner PT Garuda Indonesia Holiday (Mei 2014 – sekarang),
Commissioner PT Aerofood Indonesia (Juni 2014 – sekarang), Director & EVP
Services/Direktur Layanan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (April 2012 –
Desember 2014).
dasar pengangkatan: sK-08/mbU/01/2015
Indonesian Citizen, 49 years old. Obtained his Bachelor of Economics and
Management from Gadjah Mada University in 1993.
Trainings followed, among others:
Has followed several trainings both nationally and internationally, among others:
Business Etiquette Workshop in Jakarta (2002), Route Profitability SAP in Jakarta
(2005), Business Presentation and Negotiation Skill in Jakarta (2005), Leadership
Forum “How to be an Effective Leader” in Jakarta (2005), Management
Enrichment Program” in Jakarta (2007), Garuda Indonesia Strategic Management
(MDP) in Jakarta (2007) as well as trainings in foreign countries among others:
“Garuda Indonesia E-Office Training – AMECO” in Beijing, RRT (2007), Balance
Scorecard Asia Pacific Summit in Tokyo, Japan (2007), Global Customer Summit
- General Electric Crotonville in New York, USA (2011).
Career Journey:
Began his career as Marketing System Staff in PT Garuda Indonesia Tbk in 1995,
Manager of Procurement, Commercial Directorate (2000-2001), Manager of
Corporate Service Line Replenishment of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Faik Fahmi
Director of Commercial &Business Development
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)86
Ituk Herarindri
Director of Airport Service& Facility
(2001-2002), General Manager for Pekanbaru, Riau (2002-2005), General
Manager for Osaka, Japan (June 2005 – July 2008), President Director of
Garuda Orient Holidays Japan, Co., Ltd (January 2010 - April 2012), Vice
President for the Regions of Japan, Korea, China & USA (July 2008 – April 2012),
President Commissioner of PT Abacus Indonesia (November 2013 – present),
President Commissioner of PT Garuda Indonesia Holiday (May 2014 – present),
Commissioner of PT Aerofood Indonesia (June 2014 – present), Director & EVP
Services/Director of Services of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (April 2012
– December 2014).
Appointment basis: sK-08/mbU/01/2015
Warga Negara Indonesia, usia 50 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Surabaya.
Training yang diikuti, antara lain:
Telah mengikuti beberapa kegiatan training baik nasional maupun internasional,
antara lain: Hospitality Training for Railway, SNCF-Paris,France, The New
Strategic Service Management, Mark Plus, Certification of Menjadi Trainer
Andalan, by Proaktif Schoolen, Certification Professional Human Resources
(CPHR) by QQI, Certification of Training Designer & Delivery Professional by
Lutan Edukasi Consultant, Certification of Service Excellence by Service Quality
Center, Certification of Managerial II by Prasetya Mulya.
perjalanan Karir:
Ituk Herarindri memulai karirnya sebagai Assistant Account Officer ( AAO ) Bank
Niaga (1991-1994), Vice Chairman ORCA Diving School (1994-1996), Supervisor
of Walk in Services/ Galeri PT. SATELIT PALAPA INDONESIA (SATELINDO)
(1996-1998), Manager Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty
Customers of Jabodetabek PT. SATELIT PALAPA INDONESIA (SATELINDO)
(2002-2005), Branch Manager of Area Jakarta Barat, Jakarta Pusat & Tangerang
PT. INDOSAT Tbk (2005-2007), Manager Training Operation – Group Human
Capital Management (2007-2009), Head of Internal Communication – Group
Corporate Communication PT. INDOSAT Tbk, (2009-2011), Managing Director
PT. INASTI Mitra Solusi Consultant (2011-2014), Advisor of Commercial Director
for Contact Center & Customer Services PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (2012-
2013), Vice President of Customer Care PT. Kereta Api Indonesia (2013-2014).
dasar pengangkatan: sK-08/mbU/01/2015
Indonesian Citizen, 50 years old. Obtained her Bachelor of Economics from the
University of Surabaya.
Trainings followed, among others:
Has followed several trainings both nationally and internationally, among
others: Hospitality Training for Railway, SNCF-Paris, France, The New Strategic
Service Management, Mark Plus, Certification of Menjadi Trainer Andalan by
Proaktif Schoolen, Certification of Professional Human Resources (CPHR) by
QQI, Certification of Training Designer & Delivery Professional by Lutan Edukasi
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 87
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Consultant, Certification of Service Excellence by Service Quality Center,
Certification of Managerial II by Prasetya Mulya.
Career Journey:
Ituk Herarindri began her career as an Assistant Account Officer (AAO) in
Bank Niaga (1991-1994), Vice Chairman of ORCA Diving School (1994-1995),
Supervisor of Walk In Services/ Gallery of PT. SATELIT PALAPA INDONESIA
(SATELINDO) (1996-1998), Manager of Revenue Assurance, Customer Service
& Loyalty Customers of Jabodetabek of PT. SATELIT PALAPA INDONESIA (
SATELINDO ) (2002-2005), Branch Manager of the areas of West Jakarta, Central
Jakarta and Tangerang of PT. INDOSAT Tbk (2005-2007), Manager of Training
Operations - Human Capital Management Group (2007-2009), Head of Internal
Communication - Corporate Communication Group of PT. INDOSAT Tbk (2009-
2011), Managing Director of PT. INASTI Mitra Solusi Consulant (2011-2014),
Advisor of the Commercial Director for Contact Center & Customer Services of
PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (2012-2013), Vice President of Customer Care of
PT. Kereta Api Indonesia (2013-2014).
Appointment basis: sK-08/mbU/01/2015
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)88
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2015
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN TAHUN 2015 PT ANGKASA PURA II (PERSERO).
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi
dalam Laporan Tahunan PT Angkasa Pura II (Persero) tahun 2015 telah dimuat
secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Angkasa Pura II (Persero).
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 15 Juni 2016
Dewan Komisaris,
Board of Commissioners,
Rhenald KasaliKomisaris Utama
President Commissioner
Iswan elmiKomisaris
Commissioner
Harpin ondehKomisaris
Commissioner
W. budi santosoKomisaris
Commissioner
Wahyu KuncoroKomisaris
Commissioner
santoso eddy WibowoKomisaris
Commissioner
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 89
Management Responsibility To 2015 Annual Report and
Consolidated Financial Statements
STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
CONCERNING RESPONSIBILITY TO 2015 ANNUAL REPORT AND CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
We the undersigned hereby declare on the completeness of information in 2015
Annual Report of PT Angkasa Pura II (Persero) and shall be fully responsible on the
accuracy of contents stated in 2015 Annual Report and Consolidated Financial
Statements of PT Angkasa Pura II (Persero).
Thus this statement is duly executed and can be used deemed fit.
Jakarta, June 15, 2016
Direksi,
Board of Directors,
budi Karya sumadiDirektur Utama
President Director
Faik FahmiDirekturDirector
Ituk HerarindriDirekturDirector
daan AchmadDirekturDirector
Andra Y. AgussalamDirekturDirector
djoko murjatmodjoDirekturDirector
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
90
91
beyondlimitationprofil perusahaanCompany’s Profile
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)92
identitasperusahaanCompany Identity
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 93
NAmA
NAME
PT Angkasa Pura II (Persero)
bIdANg UsAHA
BUSINESS LINE
1. Pelayanan Jasa Kebandarudaraan
2. Pelayanan Jasa Terkait Bandar Udara
1. Airport Services
2. Related Airport Services
sTATUs peRUsAHAAN
COMPANY STATUS
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
State-Owned Company
KepemILIKAN
OWNERSHIP
100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
100% owned by the Republic of Indonesia
TANggAL peNdIRIAN
DATE OF ESTABLISHMENT
3 Oktober 1995
October 3, 1995
dAsAR HUKUm peNdIRIAN
LEGAL BASIS
18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris
Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38
November 18, 2008 based on Notarial Deed
of Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN, Number 38
modAL dAsAR
AUTHORIZED CAPITAL
Rp 7.600.000.000.000
IDR 7,600,000,000,000
modAL dITempATKAN dAN dIseToR peNUH
ISSUED AND PAID-UP CAPITAL
Rp 1.900.000.000.000 (1.900.000 lembar saham)
IDR 1,900,000,000,000 (1,900,000 shares)
KANToR pUsAT
HEAD OFFICE
Building 600, Soekarno-Hatta International Airport
PO BOX 1001/ BUSH
Jakarta 19120, Indonesia
JUmLAH KARYAWAN
TOTAL EMPLOYEE
5.546 orang
5,546 people
WebsITe
www.angkasapura2.co.id
LAYANAN INFoRmAsI
INFORMATION SERVICE
Building 600, Soekarno-Hatta International Airport
PO BOX 1001/ BUSH
Jakarta 19120, Indonesia
(62-21) 550 5079, 550 5074
CoNTACT CeNTeR
1500 138
1500 138
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi situs
For more information please visit
www.angkasapura2.co.idDalam situs tersebut tersedia berbagai informasi
yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan.
The website provides a wide range of information
required by stakeholders.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)94
PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan
yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa
kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di
wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan
kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk
mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan
Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi
Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta Bandara Halim
Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari perusahaan
Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta
Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20
tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum
Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan
perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta
Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi
berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan
pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa
kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan
PT Angkasa Pura II (Persero) is one of the State-Owned
Enterprises in the Ministry of Transportation environment
engaged in airport services and airport related services in
Western part of Indonesia. Angkasa Pura II has earned the
trust of the Republic of Indonesia Government to manage
and develop the business of Jakarta Cengkareng Airport that
has changed its name to Soekarno-Hatta International Airport
and Halim Perdanakusuma Airport since August 13th, 1984.
Angkasa Pura II is originated from a public company under the
name of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng through
Government Regulation No. 20 year 1984, subsequently on
May 19th, 1986 through Government Regulation No. 26 year
1986 was amended to Perum Angkasa Pura II. Thereafter, on
March 17th, 1992 through Government Regulation No.14 year
1992, it became a limited liability state-owned enterprise or
Persero. In line with its evolution, on November 18th, 2008,
pursuant to the Notarial Deed of Silvia Abbas Sudrajat, SH,
SpN No. 38, the Company officially named Angkasa Pura II.
The establishment of Angkasa Pura II is to carry out the
management and business of airport and airport-related
services by optimizing the utilization of potential resources
riwayat singkatperusahaanCompany in Brief
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 95
mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya
yang dimiliki perusahaan dan penerapan praktik tata kelola
perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat
menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi
dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan dan kepercayaan masyarakat.
Kiprah Angkasa Pura II selama 30 tahun, telah menunjukkan
kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis
jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana
prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara
yang dikelolanya.
Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu
Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma
(Jakarta), Kuala Namu (Medan), Supadio (Pontianak),
Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II
(Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein
Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh),
Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi),
Depati Amir (Pangkalpinang) dan Bandara Silangit (Tapanuli
Utara).
Selama kurun waktu beberapa tahun terakhir, Angkasa Pura
II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari
berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan
bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance
perusahaan dalam memberikan pelayanan.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu
melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada
negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga
senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa
bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang
baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat
umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program
Corporate Social Responsibility (CSR).
owned by the Company and implement good corporate
governance practices. This is expected to yield high-quality
products and services that are highly competitive in order to
increase the value of the Company as well as the trust of its
stakeholders and the general public.
The track records of Angkasa Pura II over 30 years have
shown incredible business progress and enhancements in
the airport services business through the addition of various
facilities and infrastructure as well as improvement of service
quality in the airports under its management.
Angkasa Pura II has operated 13 airports, namely Soekarno-
Hatta Airport (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta),
Kuala Namu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau
(Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan
Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung),
Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah
(Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi) , Depati Amir
(Pangkalpinang) and Silangit (Tapanuli Utara).
Over the past several years, Angkasa Pura II has earned
numerous awards from various institutions. These awards
represent the trust and appreciation of the public, in
recognition of the Company’s performance in providing its
services.
As a State-owned Enterprise, Angkasa Pura II has consistently
met its obligation to pay dividends to the state as shareholders.
Angkasa Pura II is also constantly committed to provide the
best services and consumer protection to airport services
users, implement good corporate governance practices,
improve the welfare of employees and their families, and
increase social care to the surrounding communities and
environment through Corporate Social Responsibility (CSR)
programs.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)96
Angkasa Pura IIdari waktu ke waktuAngkasa Pura II Over Time
TahunYear
PeristiwaEvents
1984Pendirian Perum Pelabuhan Udara Cengkareng
Establishment of the Public Company (Perum) Cengkareng Airport
1985
Pemindahan operasi penerbangan berjadwal dari Kemayoran dan Halim Perdanakusuma ke Bandara
Internasional Soekarno-Hatta
Transfer of scheduled flight operations from Kemayoran and Halim Perdanakusuma to Soekarno-Hatta
International Airport
1986Perubahan nama Perum Pelabuhan Udara Cengkareng menjadi Perum Angkasa Pura II
Renaming Perum Cengkareng Airport into Perum Angkasa Pura II.
1991
Serah terima pemilikan dan pengoperasian Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dari Ditjen
Perhubungan Udara ke Perum Angkasa Pura II
Handover of ownership and operations of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport - Palembang from the
Directorate General of Air Transporation to Perum Angkasa Pura II.
1993
Pendirian PT (Persero) Angkasa Pura II berdasarkan akte Notaris Muhani Salim, SH, No.3 tanggal 2 Januari 1993
Establishment of PT (Persero) Angkasa Pura II based on the Notarial Deed of Muhani Salim, SH, No. 3 dated
January 2nd, 1993
1994
Perusahaan mendapat tugas mengelola Bandara Polonia Medan, Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang
The Company is tasked to manage Airports of Polonia Medan, Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein
Sastranegara Bandung, and Blang Bintang Banda Aceh, and Senopen Pekanbaru
1998Manajemen Kantor Cabang Utama PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Soekarno-Hatta terbentuk
Management of the Main Branch Office of PT (Persero) Angkasa Pura II at Soekarno-Hatta Airport was formed.
1999Dilkaukan perubahan nama Bandara Simpang Tiga menjadi Bandara Sultan Syarif Kasim II
Renaming Simpang Tiga Airport into Sultan Syarif Kasim II Airport
2000
Serah terima opersi Bandara Kijang Tanjung Pinang dari Ditjen Perhubungan Udara ke Angkasa Pura II
Handover of Kijang Tanjung Pinang Airport operations from the Directorate General of Air Transportation to
Angkasa Pura II
2004
Peresmian penggunaan Terminal Khusus Haji Bandara Soekarno-Hatta oleh Menteri Agama dan Menteri
Perhubungan
Inauguration of Pilgrims Special Terminal at Soekarno-Hatta Airport by the Minister of Religious Affairs and
Minister of Transportation
2005
Peresmian penggunaan Bandara Internasional Minangkabau, Ketaping, Sumatera Barat, oleh Presiden RI
Inauguration of Minangkabau International Airport, Ketaping, West Sumatra, by President of the Republic of
Indonesia
2006
• Peletakkan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Kualanamu oleh Wapres RI
• Peresmian TKI Lounge di Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden RI
• Penandatanganan akta pendirian PT Railink antara Angkasa Pura II dengan PT Kereta Api Indonesia
• Groundbreaking of Kualanamu International Airport by The Vice President of Republic of Indonesia
• Official Ceremoy of Indonesian Workers Lounge at Soekarno-Hatta International Airport by The President of
Republic Indonesia
• Signing of PT Railink’s Deed of Incorporation between PT Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api
Indonesia
2007
Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, dan Sultan Thaha resmi dikelola perusahaan
PT Angkasa Pura II (Persero) officially manage Depati Amir Airport in Pangkalpinang and Sultan Thaha Airport
in Jambi
2008
Perencanaan Program Bersih Bandara “Clean Airport Action” dan peresmian fasilitas umum di Bandara
Declaration of “Clean Airport Action” and inauguration of public facilities at Soekarno-Hatta Airport by the
Minister of Transportation, Minister of Culture and Tourism, and Governor of Banten.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 97
2009Peresmian Eco & Modern Terminal, yakni Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Inauguration of Eco & Modern Terminal, namely the Terminal 3 of Soekarno-Hatta Airport
2010
• Sosialisasi rencana pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sebagai Indonesia gateway
• Peresmian kembali Terminal 1C di Bandara Soekarno-Hatta
• Socialization of Soekarno-Hatta development plan as Indonesia gateway
• Inauguration of the reopening of Terminal 1C at Soekarno-Hatta Airport
2011
• Ground breaking pembangunan Terminal Bandara Depati Amir
• Ground breaking pembangunan Terminal Bandara Supadio
• Ground breaking of Depati Amir Airport Terminal construction
• Ground breaking of Supadio Airport Terminal construction
2012
• Penandatanganan nota kesepahaman mengenai sister airport dengan Incheon International Airport
Corporation
• Peresmian pengoperasian terminal baru Bandara Sultan Syarif Kasim II
• Signing of the Memorandum of Understanding with Incheon International Airport Corporation on Sister
Airport
• Inauguration of new terminal of Sultan Syarif Kasim II Airport
2013
• Serah terima dan peresmian pengalihan operasional Bandara Silangit dari Kementrian Perhubungan kepada
Angkasa Pura II
• Bandara Internasional Kualanamu mulai beroperasi
• Terminal baru Bandara Raja Haji Fisabilillah mulai beroperasi
• Handover and inauguration of Silangit Airport operational transfer from the Ministry of Transportation to
Angkasa Pura II
• Kualanamu International Airport commenced operations
• New terminal of Raja Haji Fisabilillah Airport commenced operations
2014Peluncuran logo baru “Sky City”
Launching of new “Sky City” logo
2015Pengangkatan Direksi Baru PT Angkasa Pura II (Persero) di Kementerian BUMN.
Appointment of The New PT Angkasa Pura II (Persero) Board of Director at Ministry of SOEs.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)98
Angkasa Pura II logo is referred to as sky city or a world
without borders, consisting of Angkasa Pura II globe symbol,
which symbolizes the readiness of all aspect in Angkasa Pura
II to compete in the era of globalization with determination
to welcomes its customers with perfect service supported
with first class work system with dynamic and international
standard. Angkasa Pura II marks displays a strong and
responsible personality, supported by the readiness and
commitment of the management and entire staff of
Angkasa Pura II.
meaning of Colors
BLUE : Logistic
A symbol of stable logistic flow and continues to grow and
thrive, including in procurement, maintenance, supply and
workforce.
RED : Action and Effort
A symbol of effort based on high morale and commitment
of Angkasa Pura II to generate action and performance
excellence for the customer’s safety and comfort.
YELLOW : Prosperity
A symbol of Angkasa Pura II prosperity generated from hard
work and commitment to Angkasa Pura II performance
excellence to provide maximum results for our shareholders,
management, staff and for Indonesia.
GREEN : Leadership and Growth
A symbol firm, stable and purposeful leadership towards
healthy growth and development.
maknalogoLogo Meaning
Logo Angkasa Pura II disebut sebagai sky city atau dunia tanpa
batas, terdiri dari simbol bola dunia Angkasa Pura II yang
melambangkan kesiapan seluruh jajaran Angkasa Pura II untuk
bersaing di era globalisasi dengan tekad bulat menyambut
pelanggannya dengan layanan sempurna ditunjang dengan
sistem kerja kelas satu yang dinamis berstandar internasional.
Marka Angkasa Pura II menampilkan kepribadian yang
kokoh dan bertanggung jawab, didukung oleh kesiapan dan
komitmen dari manajemen dan seluruh staff Angkasa Pura II.
Arti dari Warna
BIRU : Logistik
Merupakan simbol pergerakan logistic yang stabil dan
terus tumbuh dan berkembang pesat, termasuk dalam segi
pengadaan, perawatan, penyediaan dan ketenagaan.
MERAH : Tindakan dan aksi
Merupakan simbol akan tindakan yang dilandasi dengan
semangat kerja yang tinggi dan komitmen dari Angkasa
Pura II demi menghasilkan aksi dan performa berkelas demi
kenyamanan dan keselamatan pelanggan.
KUNING : Kemakmuran
Merupakan simbol kemakmuran dari Angkasa Pura II hasil dari
kerja keras dan komitmen tinggi akan kinerja Angkasa Pura
II demi memberikan hasil yang maksimal bagi pemegang
saham, manajemen, staf dan Negara Indonesia.
HIJAU : Kepemimpinan dan Pertumbuhan
Merupakan simbol akan kepemimpinan yang tegas, stabil
dan terarah demi menuju pertumbuhan yang sehat dan
berkembang.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 99
transformasilogoLogo Transformation
perubahan Nama perusahaan
Per 31 Desember 2015, Angkasa Pura II tidak melakukan
perubahan nama. Nama yang digunakan sampai saat ini
adalah PT Angkasa Pura II (Persero).
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II melakukan perubahan logo
perusahaan.
Change of Company Name
As of December 31st, 2015, Angkasa Pura II does not change
its name. The name used to date is PT Angkasa Pura II
(Persero).
In 2015, Angkasa Pura II changes its company logo.
Previous Transform Current
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)100
bidangusahaBusiness Lines
bidang Usaha Utama sesuai Anggaran dasar
1. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas,
parkir dan penyimpanan pesawat udara;
2. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
terminal untuk pengangkutan penumpang;
3. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
elektronika, listrik, air dan instalasi limbah buangan;
4. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan
kawasan industri serta gedung/bangunan yang
berhubungan dengan kelancaran angkutan udara;
5. Penyediaan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan
yang berkaitan dengan kebandarudaraan;
6. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung
menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi
penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan
pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara,
jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi,
jasa penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa load
control, komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan
jasa pengamatan, pelayanan jasa pemeliharaan dan
perbaikan pesawat udara, pelayanan penyediaan dan
pendistribusian bahan bakar pesawat udara;
7. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau
tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara yang
meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel, penyediaan
restoran dan cafe, jasa penempatan kendaraan bermotor/
parkir, jasa perawatan pada umumnya (kegiatan yang
melayani pembersihan dan pemeliharaan gedung dan
kantor di bandar udara, jasa pelayanan otomatisasi
pelaporan keberangkatan penerbangan;
8. Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi
penjualan bahan bakar dan pelumas kendaraan
bermotor di bandar udara, jasa pelayanan pengangkutan
barang, penumpang di terminal kedatangan dan
pemberangkatan, jasa pelayanan pos, jasa pelayanan
telekomunikasi, jasa tempat bermain dan rekreasi, jasa
aluan wisata, agen perjalanan, bank untuk pelayanan
jasa perbankan di bandar udara, penukaran uang,
jasa pelayanan angkutan darat, penitipan barang, jasa
advertensi, first class lounge, business class lounge
dan VIP room, wellness and beauty salon, agrobusiness
service, nursery, asuransi, jasa penyediaan ruangan,
vending machine, jasa pengolahan limbah buang, jasa
pelayanan kesehatan, jasa penyediaan kawasan industri,
jasa lainnya yang secara langsung atau tidak langsung
menunjang kegiatan usaha bandar udara.
main business Lines According to Articles of Association
1. Provision, exploitation and development of facilities
for activities of landing services, taking off, parking and
storage of aircraft;
2. Provision, exploitation and development of terminal
facilities for passenger transport;
3. Provision, exploitation and development of electronic,
power, water and waste disposal installations facilities;
4. Provision of land for buildings, fields and industrial
areas, as well as buildings related to air transportation
smoothness;
5. Provision of consulting, education and training services
related to airport affairs;
6. The provision of services that directly support flight
activities that include the provision of aircraft hangars,
aircraft overhaul, warehousing, aircraft catering, ramp
services, passenger and baggage services, cargo and
mail handling services, load control services, flight
communication and operations, surveillance services,
aircraft maintenance and overhaul services, provision
and distribution of aircraft fuel services;
7. Provision of services that directly or indirectly
support airport activities which include the provision
of accommodation/hotels, restaurants and cafe,
motor vehicles placement/parking services, general
maintenance services (activities to support cleaning and
maintenance of airport buildings and offices, automated
services for flight departure reporting;
8. Other airport supporting services, including sales of
vehicle fuel and lubricant at the airport, transportation
service for baggages, passengers at departure and arrival
terminal, postal services, communication services,
playground and recreational services, tourism services,
travel agents, airport banking services, money changer,
land transportation services, deposit counters, advertising
services, first class lounge, business class lounge and VIP
room, wellness and beauty salon, agribusiness services,
nursery, insurance, room/space for rent, vending
machines, waste management services, health services,
industrial areas services, other services that directly or
indirectly support airport business activities.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 101
bidang Usaha penunjang
Bidang usaha penunjang dilakukan dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Angkasa Pura II yang
berada di luar daerah lingkungan kerja bandar udara meliputi
usaha properti, pergudangan, perkantoran, perhotelan,
perumahan, apartemen, bursa mobil, bengkel, restoran, SPBU,
pusat perbelanjaan dan bisnis pariwisata, resort, olahraga dan
rekreasi, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana
telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan dan
pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki Angkasa
Pura II serta optimalisasi pemanfaatan dana Angkasa Pura II
melalui pasar modal dan pasar uang.
bidang Usaha Angkasa pura II yang saat ini dijalankan
sebagai berikut:
Jasa Kebandarudaraan
“Untuk menuju bandara bertaraf dunia, Angkasa Pura II
senantiasa memastikan terpenuhinya aspek keamanan dan
keselamatan penerbangan melalui kepatuhan terhadap
prosedur serta mengedepankan aspek kepuasan pelanggan
melalui pelayanan terbaik dan perlindungan konsumen”.
Angkasa Pura II merupakan salah satu BUMN yang menjalankan
bisnis pelayanan jasa kebandarudaraan. Perusahaan sangat
memahami betul pentingnya menjaga kualitas performance
perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Peningkatan
kualitas pelayanan yang diberikan oleh Angkasa Pura II melalui
berbagai penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana atau
fasilitas umum di lingkungan bandara berdampak terhadap
tingkat kenyamanan yang dirasakan masyarakat sebagai
pengguna jasa bandara.
Sejalan dengan hal tersebut, Angkasa Pura II juga memberikan
perlindungan konsumen atas pelayanan yang merugikan
pelanggan melalui saluran-saluran pengaduan yang tersedia
sehingga mampu merespon dengan cepat setiap aduan
dan memberikan penyelesaian secara bijaksana. Pada
aspek operasional penerbangan, Angkasa Pura II senantiasa
mengutamakan keselamatan penerbangan dengan
memastikan seluruh sektor operasional kebandarudaraan
mengikuti dan mematuhi prosedur yang berlaku. Sehingga,
semua aspek yang menjadi perhatian/tumpuan perusahaan,
dapat memenuhi ekspektasi harapan semua pihak dan
mampu meningkatkan citra perusahaan.
supporting business Lines
Supporting business lines conducted in order to optimize
the utilization of resources owned by Angkasa Pura II that
are outside the airport work environment include the
businesses of property, warehousing, offices, hotels, houses,
apartments, car market, garages, restaurants, gas stations,
shopping centers and tourism business, resorts, sports and
recreation, hospitals, education and research, infrastructure
of telecommunications and energy resources, rental services
and exploitation of facilities and infrastructure owned by
Angkasa Pura II as well as optimization of funds utilization of
Angkasa Pura II through capital market and money market.
Angkasa pura II Current business Lines:
Airport services
“To become a world-class airport, Angkasa Pura II always
ensure the fulfillment of the aspects of flight security and
safety through compliance with procedures and prioritize
customer satisfaction aspect through best service and
consumer protection”.
Angkasa Pura II is one of the SOEs that runs airport services
business. The Company understands well the importance of
maintaining the performance quality of the Company and
the public trust. Improvement of service quality conducted
by Angkasa Pura II through the provision of completeness of
public facilities and infrastructure in the airport environment
affects the level of comfort perceived by the public as airport
services users.
Therefore, Angkasa Pura II also provides consumer protection
for detrimental services to customers through channels of
complaint provided so as to respond quickly to any complaints
and provide closure wisely. In the aspect of flight operations,
Angkasa Pura II always prioritize flight safety by ensuring
that all airport operational sectors follow and comply with
the applicable procedures. Thus, all aspects of concern/
foundation of the Company, can fulfill the expectations of all
parties and able to enhance the corporate image.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)102
Angkasa Pura II melakukan pengembangan usaha dalam
bidang jasa kebandarudaraan dan peningkatan pelayanan
yang optimal kepada pengguna jasa bandara melalui
penyelenggaraan pelayanan-pelayanan yang menunjang jasa
kebandarudaraan. Pelayanan-pelayanan tersebut antara lain:
pelayanan jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan
pesawat udara (PJP4U), pelayanan jasa penumpang pesawat
udara (PJP2U), pelayanan jasa penerbangan (PJP), pelayanan
jasa Garbarata dan Pelayanan jasa konter.
Dalam menjalankan usahanya, Angkasa Pura II selalu
mematuhi dan mengikuti berbagai regulasi maupun standar
yang mengikat terkait dengan pelayanan lalu lintas udara,
baik yang berlaku secara internasional (International Civil
Aviation Organization / ICAO) maupun nasional (Departemen
Perhubungan - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara).
Semua regulasi maupun standar tersebut diberlakukan, agar
aspek keselamatan penerbangan terpenuhi sehingga semua
pihak dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan selama
penerbangan.
Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi dalam
mengelola jasa pelayanan lalu lintas udara dengan
mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan
pelanggan/pengguna jasa bandara. Untuk mewujudkan hal
tersebut, Angkasa Pura II terus mengupayakan peningkatan
kualitas pelayanan baik dari aspek pemberdayaan kompetensi
SDM yang dimiliki, penyempurnaan dan pengawasan
kepatuhan atas prosedur kerja maupun penambahan serta
perbaikan fasilitas dan sistem bandar udara.
Jasa Terkait bandar Udara
Memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan
beragam pelayanan jasa penunjang Bandar udara yang
modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi adalah
komitmen Angkasa Pura II untuk mewujudkan kenyamanan
bagi pengguna jasa selama berada di lingkungan bandara.
Angkasa Pura II mengusahakan pelayanan-pelayanan jasa
yang menunjang bisnis jasa kebandarudaraan. Pelayanan
jasa terkait bandara udara disediakan oleh Angkasa Pura II
bertujuan untuk mendukung terciptanya aspek keamanan,
keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara
selama berada di kawasan Bandara. Pelayanan jasa terkait
bandar udara tersebut diantaranya: penyewaan ruangan,
gudang, lahan dan fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner,
parkir kendaraan, Pas Bandara dan penyediaan lahan untuk
bangunan, lapangan dan industri serta bangunan yang
berhubungan dengan kelancaraan angkutan udara.
Angkasa Pura II performs business development in the airport
services field and improvement of optimal service to airport
services users through services that support airport services.
Such services include: landing services, placement and
storage of aircraft (PJP4U), air passenger services (PJP2U),
flight services (PJP), Jet Bridge services and counter services.
In running its business, Angkasa Pura II always obey and follow
various regulations and standards that bind related to air
traffic services, both that apply internationally (International
Civil Aviation Organization/ICAO) and nationally (Ministry of
Transportation - Directorate General of Air Transportation).
All the regulations and standards are in force, so the flight
safety aspects are fulfilled in order for all parties is able to feel
the comfort and tranquility during the flight.
Angkasa Pura II has a strong commitment in managing
air traffic services by prioritizing on aviation safety and
satisfaction of customers/airport services users. To realize it,
Angkasa Pura II continues to work on improving the service
quality both from the aspect of competence empowerment
of existing HR, improvement and monitoring of compliance
with the working procedures as well as additions and
improvement of airport facilities and systems.
Airport Related services
Maximizing the best service by providing various airport
supporting services that are modern and supported with
high-tech facilities is the commitment of Angkasa Pura II to
realize the convenience for services users while in the airport
environment.
Angkasa Pura II provides services that support the airport
services business. Airport related services provided by
Angkasa Pura II aim to support the creation of aspects of
security, safety and comfort for airport services users while
in the Airport environment. Airport related services include:
space for rent, warehouses, land and other facilities, activities
of concessionaires, vehicles parking, Airport Pass and the
provision of land for buidling, fields and industry as well as
buildings related with the smoothness of air transport.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 103
Pelayanan penunjang lainnya yang juga diupayakan oleh
Angkasa Pura II antara lain: pelayanan operasi bandara,
pelayanan penerbangan haji, pelayanan tenaga kerja
Indonesia, pelayanan kargo, pelayanan keamanan dan
keselamatan bandara, pelayanan pertolongan kecelakaan
penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) serta
pelayanan penanggulangan gawat darurat.
Other supporting services that also strived by Angkasa Pura
II, among others: airport operations services, pilgrims flight
services, Indonesian workers services, cargo services, airport
security and safety services, rescue and fire fighting services
(PKP-PK) as well as emergency response services.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
pelayanan bandara
Seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa
angkutan udara yang semakin meningkat, berdampak pada
lalu lintas para pengguna jasa bandara yang menjadi begitu
padat baik pada saat sebelum penerbangan (keberangkatan)
maupun saat setelah penerbangan (kedatangan). Hal ini
menuntut perlunya pengelolaan yang serius dan memadai.
Angkasa Pura II berupaya penuh untuk memberikan
pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandara dengan
penambahan berbagai fasilitas di lingkungan bandara dan
perluasan kawasan terminal termasuk pembangunan gedung
atau bangunan terminal baru. Upaya yang dilakukan ini
bertujuan supaya dapat menampung jumlah penumpang
yang bertambah serta dapat menghadirkan kenyamanan bagi
pengguna jasa bandara.
Penambahan dan perbaikan fasilitas bandara yang dilakukan
oleh perusahaan diantaranya adalah penambahan dan
perbaikan kursi tunggu penumpang, garbarata, toilet, troli
bagasi, konter check-in, konter pemeriksaan, fasilitas tempat
ibadah seperti mushola dan sejumlah fasilitas pendukung
lainnya. Terkait dengan pengembangan kawasan terminal,
Angkasa Pura II melakukan penambahan kapasitas bandara
diantaranya penambahan ruang yang mampu menampung
peningkatan jumlah penumpang serta penataan ruangan
yang memperlancar proses pemeriksaan dan memudahkan
pengurusan administrasi penumpang. Melalui kerjasama
dengan mitra binaan perusahaan, Angkasa Pura II juga
menambah konter-konter jualan yang menyediakan berbagai
kebutuhan para pengguna jasa bandara. Dalam rangka
menjaga kenyamanan dan keindahan di lingkungan bandara,
Angkasa Pura II senantiasa memantau kebersihan kawasan
bandara dan melakukan program kebersihan bandara.
Airport services
Along with the increased public demand against air transport
services, it impacts on the traffic of airport services users
that become so congested both at the time before the flight
(departure) or after the flight (arrival). This requires the needs
for a serious and adequate management. Angkasa Pura II
seeks to grant the best service through airport operations
services with the addition of various facilities in the airport
environment and expansion of terminal area including the
construction of new buildings or terminal buildings. These
efforts aim to be able to accommodate the growing number
of passengers and to bring comfort for the airport services
users.
Additions and improvement of airport facilities performed
by the Company include the addition and improvement
of passengers seats in the waiting areas, jet bridge, toilets,
luggage trolleys, check-in counters, security check counters,
places of worships and a number of other supporting
facilities. Related to terminal area development, Angkasa Pura
II made additional airport capacity including additional space
that can accommodate increase in the number of passengers
as well as room arrangement that facilitate the administrative
management of passengers. Through the cooperation
with the Company’s assisted partners, Angkasa Pura II also
adds sales counters which provide various needs of airport
services users. In order to preserve the comfort and beauty
of the airport environment, Angkasa Pura II is continuously
monitor the cleanliness of the airport and conduct aiport
hygiene programs.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)104
pelayanan penerbangan Haji
Pelayanan angkutan Jama’ah Haji tahun 2015 berada di 5
(lima) Bandara Embarkasi/Dembarkasi yang dikelola oleh PT
Angkasa Pura II (Persero) yakni: Aceh, Jakarta, Medan, Padang
dan Palembang. Secara umum pelayanan penerbangan haji
berjalan normal, tertib, aman dan lancar berkat adanya
koordinasi dan kerja sama yang baik antar instansi terkait antara
lain : PPIH Departemen Agama, Airlines, Ground Handling
Agent, TNI AU dan CIQ (Custom, Imigration, Quarantine).
Pelayanan angkutan udara Jama’ah Haji Indonesia tahun 2014
terbagi menjadi 2 Phase. Phase I Keberangkatan (embarkasi)
dimulai pada tanggal 21 Agustus 2015 sampai dengan
17 September 2015, sementara itu Phase II Kedatangan
(debarkasi) dimulai pada tanggal 28 September 2015 dan
berakhir pada tanggal 26 Oktober 2015.
pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Indonesia mempunyai jumlah tenaga kerja yang relatif banyak
yang tersebar di berbagai negara, di mana sebagian besar
memanfaatkan pelayanan jasa angkutan udara. Lalu lintas
tenaga kerja Indonesia yang melalui pintu keberangkatan
maupun pintu ke kedatangan bandara yang dikelola oleh
Angkasa Pura II menunjukkan peningkatan seiring dengan
meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ada di luar negeri.
Besarnya kontribusi para tenaga kerja Indonesia dalam
menggunakan pelayanan jasa bandar udara, Angkasa Pura II
berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan
fasilitas kemudahan bagi TKI diantaranya adalah penyediaan
jalur khusus keberangkatan dan kedatangan TKI, pusat layanan
informasi TKI dan layanan angkutan darat bagi TKI yang pulang
ke kampung. Angkasa Pura II juga memeberikan perhatian
khusus dan perlindungan bagi para TKI dari aksi-aksi penipuan
oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab di lingkungan
bandara. Dengan demikian, diharapkan para TKI merasa
nyaman dan aman selama berada di bandara.
pelayanan Kargo
Bisnis pengiriman atau pengangkutan barang memiliki
prospek usaha yang sangat strategis termasuk bisnis
pengiriman barang melalui angkutan udara (kargo). Peluang
bisnis yang strategis ini, dimanfaatkan oleh Angkasa Pura II
dengan mengoperasikan terminal kargo yang dimulai sejak
tahun 2007. Angkasa Pura II membentuk unit bisnis strategis
yang mengelola pelayanan kargo di setiap bandara yang
dikelola.
Dalam rangka memastikan terpenuhinya aspek kelancaran,
keamanan dan keselamatan operasional pengiriman
barang dari mulai proses penggudangan sampai dengan
pilgrims Flight services
Pilgrims freight services in 2015 was in 5 (five) Embarkation/
Debarkation Airports managed by PT Angkasa Pura II (Persero),
namely: Aceh, Jakarta, Medan, Padang and Palembang. In
general, pilgrims flight services is running normally, orderly,
safely and smoothly thanks to the good coordination and
cooperation between relevant agencies, among others: PPIH
of the Ministry of Religious Affairs, Airlines, Ground Handling
Agent, Air Force and CIQ (Custom, Immigration, Quarantine).
Air freight service of the Indonesian Pilgrims in 2014 was
divided into 2 Phase. 1st Phase of Departure (embarkation)
began on August 21st, 2015 until September 17th, 2015,
meanwhile the 2nd Phase of Arrival (debarkation) began on
September 28th, 2015 and ended on October 26th, 2015.
Indonesian Workers services (TKI)
Indonesia has a relatively large amount of workers spreading
across various countries, where mostly take advantage of
air transport services. Indonesian workers traffics that went
through the departure gate or the arrival gate managed by
Angkasa Pura II showed an increase with increasing number
of workers outside the country.
The amount of contributions of Indonesian workers in using
the airport services, Angkasa Pura II is committed to provide
superior service and convenience facilities for TKI including
the provision of special line for departure and arrival of TKI, TKI
information service center and land transportation services
for TKI who return home. Angkasa Pura II also provide special
attention and protection for TKI from the acts of fraud by
irresponsible people in the airport environment. It is expected
that the TKI feel comfortable and secure while in the airport.
Cargo services
Business of delivery or transport of baggage has a very
strategic business prospects, including the delivery of
baggage business through air freight (cargo). This strategic
business opportunity is exploited by Angkasa Pura II by
operating the cargo terminal which began in 2007. Angkasa
Pura II forms a strategic business unit that manages cargo
services in all airports managed.
In order to ensure the fulfillment of the aspects of smoothness,
security and safety of baggage shipping operational, starting
from the warehouse process to air shipment, Angkasa Pura
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 105
penerbangan, Angkasa Pura II melakukan pengawasan
kepatuhan terhadap prosedur dan standar yang berlaku.
Angkasa Pura II melakukan upaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kargo di bandara-bandara yang dikelola
seperti peningkatan kapasitas pergudangan kargo yang dapat
menampung peningkatan volume transaksi.
II supervises the compliance with applicable procedures and
standards.
Angkasa Pura II performs efforts to improve cargo services
quality at airports managed as the improvement of cargo
stowage capacity to accommodate the increased transaction
volume.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Keamanan dan Keselamatan bandara
Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi atas terpenuhinya
aspek keamanan dan keselamatan bandara dari segala bentuk
ancaman dan gangguan yang dapat merugikan penumpang,
pengguna jasa bandara maupun perusahaan sendiri. Komitmen
perusahaan tersebut diwujudkan dengan adanya penyediaan
pelayanan keamanan dan keselamatan bandara.
Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang
dikelolanya dengan fasilitas pengamanan yang modern
dan berteknologi tinggi mulai dari peralatan X-Ray untuk
pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through dan handheld
metal detector, sistem CCTV, pagar perimeter dan lain-
lain. Pada aspek kualitas sumber daya manusia yang
bertanggungjawab atas keamanan dan keselamatan di kawasan
bandara, perusahaan telah memberikan berbagai pelatihan
baik yang bersifat pengetahuan sampai pada ketrampilan
teknis di lapangan. Hal ini bertujuan untuk membentuk personil
keamanan yang handal dan profesional dalam menjalankan
tugas-tugas operasional pengamanan bandara.
Airport security and safety
Angkasa Pura II has a strong commitment on the fulfillment
of airport security and safety from all forms of threats and
disturbances that can harm the passengers, airport service users
and the Company itself. The Company’s commitment is realized
with the provision of airport security and safety services.
Angkasa Pura II has equipped all airports under its
management with modern security facilities and high-tech
equipments ranging from X-Ray for baggage and cargo
inspection, walk-through and handheld metal detectors,
CCTV systems, perimeter fencing and others. In the aspect
of human resources quality that is responsible for the
security and safety at the airport area, the Company has
provided various trainings both knowledge to the technical
skills in the field. This aims to establish security personnels
that are reliable and professional to carry out airport security
operational duties.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)106
Sedangkan pada aspek kuantitas personil pengamanan
bandara, Angkasa Pura II juga melakukan penambahan
sesuai dengan kebutuhan dan standar pengamanan berlaku.
Terkait dengan keamanan dan keselamatan bandara, Angkasa
Pura II juga selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan
instansi Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) untuk memberikan pelatihan kepada personil
pengamanan bandara maupun untuk menciptakan suasana
bandara yang aman dan nyaman.
pelayanan pertolongan Kecelakaan penerbangan dan
pemadam Kebakaran (pKp-pK)
Angkasa Pura II sangat menyadari dalam pengelolaan bisnis
jasa kebandarudaraan yang berhubungan dengan jasa lalu
lintas penerbangan memiliki tingkat risiko yang tinggi. Oleh
karena itu, perusahaan mempunyai program pelayanan yang
bertujuan untuk meminimalisir dan mengantisipasi munculnya
risiko tersebut yaitu melalui program pelayanan pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK).
Angkasa Pura II berupaya memastikan bahwa semua
infrastruktur/fasilitas yang terkait dengan program PKP-
PK dalam kondisi yang siap siaga dan berfungsi secara
optimal. Upaya yang dilakukan Perusahaan perbaikan dan
peningkatan kelengkapan fasilitas maupun penggantian atau
peremajaan kendaraan operasional PKP-PK antara lain foam
tender, rescue invention vehicle (rapid car), ambulance dan
commando car, sesuai dengan ketentuan dan standar yang
berlaku bagi masing-masing bandara.
While the quantity aspect of airport security personnel,
Angkasa Pura II also added according to the applicable
safety requirements and standards. Related to airport safety
and security, Angkasa Pura II constantly coordinates and
cooperates with the Indonesian National Police and the
Indonesian Military (TNI) to provide training for airport
security personnel as well as to create airport atmosphere
that is safe and convenient.
Rescue and Fire Fighting services (pKp-pK)
Angkasa Pura II is very aware in the management of airport
services business related to the air traffic services have a high
level of risk. Therefore, the Company has a service program
that aims to minimize and anticipate the emergence of these
risks through the program of rescue and fire fighting services.
Angkasa Pura II strives to ensure that all infrastructure/facilities
related to PKP-PK program is in a state of alert and function
optimally. Efforts made by the Company are repair and
improvement of facility completeness as well as replace and
regenerate PKP-PK operational vehicles among others foam
tenders, rescue invention vehicle (rapid car), ambulance and
commando car, in accordance with the applicable provisions
and standards to the respective airports.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 107
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Di samping peningkatan kualitas infra struktur PKP-PK,
Angkasa Pura II juga meningkatkan kapabilitas pelayanan
PKP-PK melalui pemenuhan kualitas maupun kuantitas
personil PKP-PK. Dalam rangka pemenuhan kualitas personil
PKP-PK, Angkasa Pura II bekerjasama dengan instansi
pemerintah seperti Dinas Pemadam Kebakaran dengan
memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan
kompetensi personil PKP-PK. Pada aspek kepatuhan terhadap
prosedur, perusahaan melakukan kajian maupun penilaian
untuk mengukur kualitas pelayanan PKP-PK dalam merespon
setiap kecelakan yang terjadi.
Layanan penanggulangan gawat darurat
Kesiapan bandara menghadapi kemungkinan terjadinya
kecelakaan pesawat udara, memiliki dampak yang sangat
signifikan dalam mencegah atau meminimalkan timbulnya
kerugian jiwa maupun material. Kesiapan ini bergantung pada
kondisi bandara atas ketersediaan fasilitas yang memadai,
yang didukung oleh personil handal dan terlatih dalam
melakukan penanggulangan gawat darurat.
Angkasa Pura II melalui layanan penanggulangan gawat
darurat berupaya untuk memberikan respon yang cepat atas
terjadinya kecelakan pesawat udara. Untuk itu, Angkasa Pura
II memastikan bahwa seluruh bandara yang dikelolanya telah
melakukan pelatihan-pelatihan tentang penanggulangan
gawat darurat serta melengkapi berbagai fasilitas dan unsur-
unsur penunjangnya.
Dalam rangka penanggulangan gawat darurat, Angkasa Pura
II bekerjasama dan berkoordinasi dengan berbagai unsur dan
instansi yang tergabung dalam Airport Emergency Committee
(AEC) sesuai prosedur atau standar dalam Airport Emergency
Plan (AEP).
In addition to improve the quality of PKP-PK infrastructure,
Angkasa Pura II also improves the service capabilities of PKP-
PK through the fulfillment of quality and quantity of PKP-PK
personnel. In order to meet the quality of PKP-PK personnel,
Angkasa Pura II in collaboration with government agencies
such as the Fire Department to provide training to improve
the competence of PKP-PK personnel. in the compliance
aspect towards procedures, the Company conducts a study
and assessment to measure the service quality of PKP-PK in
response to any accidents that occur.
emergency Response services
Airport readiness to face the possibility of airplane accident
has a very significant impact in preventing or minimizing the
loss of life and material. This readiness depends on the airport
conditions on the availability of adequate facilities, supported
with reliable and trained personnel to perform emergency
response.
Angkasa Pura II through emergency response services seeks
to provide rapid response on airplane accident. To that end,
Angkasa Pura II ensures that all the managed airports have
conducted training on emergency response and complement
various facilities and supporting elements.
In the framework of emergency response, Angkasa Pura
II cooperates and coordinates with various elements and
institutions joined in the Airport Emergency Committee
(AEC) in accordance with procedures or standards in Airport
Emergency Plan (AEP).
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)108
wilayah kerjadan lokasi bandaraWorking Areas And Airport Locations
1 2 8
7
3
4
5
6
bTJSultan Iskandar Muda AirportBanda Aceh
KNoKualanamu International AirportMedan
TNJRaja Haji Fisabilillah AirportTanjung Pinang
pKUSultan Syarif II International AirportPekanbaru
sQTSilangit AirportTapanuli Utara
pdgMinangkabau International AirportPadang
dJbSultan Thaha AirportJambi
pLmSultan Mahmud Badaruddin II AirportPalembang
1
2 3 4
5 6 7
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 109
13bdoHusein Sastranegara AirportBandung
10 9pNKSupadio AirportPontianak
pgKDepati Amir AirportPangkal Pinang
12HLpHalim Perdanakusumah AirportPangkal Pinang
11CgKSoekarno-Hatta International AirportTangerang
8 9 10
11 12 13
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)110
pengembangan bandaratahun 20152015 Airport Development
Angkasa Pura II berkomitmen untuk memberikan pelayanan di setiap bandara yang dimiliki untuk memenuhi harapan
stakeholders. Untuk tahun 2015, pengembangan bandara yang telah dilakukan sebagai berikut:
Angkasa Pura II is committed to provide services in every airport owned to fulfill the expectations of stakeholders.
For 2015, airport development which has been performed as follows:
Pembangunan dan Pengoperasian Bandara baru : Supadio - Pontianak
Construction and Operations of new Airport: Supadio - Pontianak
Pembangunan dan Pengoperasian Bandara baru : Sultan Thaha - Jambi
Construction and Operations of new Airport: Sultan Thaha - Jambi
Pembangunan Bandara baru : Bandara Husein Sastranegara - Bandung
Construction of new Airport: Husein Sastranegara - Bandung
Bandara Supadio Pontianak
Bandara Sultan Thaha Jambi
Bandara Husein Sastranegara Bandung
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 111
Tahapan Penyusunan Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah
Perusahaan:
1. Direksi melakukan evaluasi terhadap pencapaian kinerja
dan kekuatan internal Angkasa Pura II.
2. Direksi melakukan evaluasi terhadap perubahan
strategis lingkungan eksternal Perusahaan dan
mempertimbangkan peluang bisnis di masa akan datang.
3. Direksi melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap
harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan.
4. Dengan mempertimbangkan Kekuatan Internal dan
Peluang Eksternal serta harapan para pemangku
kepentingan, Direksi merumuskan Visi, Misi, Tata Nilai
dan Falsafah Perusahaan.
5. Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah tersebut kemudian
disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris
yang kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh
Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Direksi menetapkan Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah
Perusahaan di dalam Rencana Jangka Panjang
Perusahaan.
Visi dan misi perusahaan
VIsI
Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka
dan profesional Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa
Pura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh
dan bertahap selama lima tahun pertama.
Stages in defining the Company’s Vision, Mission, Values,
and Philosophy:
1. Board of Directors conducts evaluation on the
performance and internal capability of Angkasa Pura II
2. Board of Directors conducts evaluation on strategic
changes of the Company’s external environment and
considers future business opportunities.
3. Board of Directors conducts evaluation and identification
on the expectations and needs of the stakeholders.
4. By taking into account the Company’s internal capability
and external opportunities as well as the needs of
stakeholders, Board of Directors formulates the
Company’s Vision, Mission, Values and Philosophy.
5. The Company’s Vision, Mission, Values and Philosophy is
presented to and evaluated by Board of Commissioners
in which jointly established and agreed by Board of
Commissioners and Directors.
6. Board of Directors establishes the Company’s Vision,
Mission, Values and Philosophy in the Company’s Long
Term Plan.
Company’s Vision and mission
VIsIoN
To become leading and professional word class airport
management company. To achieve its vision, Angkasa
Pura II is committed to implement a holistic and gradual
transformation for the first 5 years.
visi, misi, tata nilai dan falsafah perusahaanCompany’s Vision, Mission, Values and Philosophy
2012 2013 2014 2015 2016
Aligning Growing Leading Excelling World Class
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)112
mIsI
• Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan
mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan
kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan;
• Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang
berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen
kelas dunia;
• Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara
menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang
saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
pemangku kepentingan lainnya;
• Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan
mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan
secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara;
• Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat
dan lingkungan;
persetujuan Visi misi oleh dewan Komisaris dan direksi
Visi dan Misi Angkasa Pura II telah ditetapkan dalam Rencana
Jangka Panjang Perusahaan 2011-2015.
mIssIoN
• Managing world class airport services by prioritizing
the safety, security, and comfort to improve customer
satisfaction;
• Developing human resources and high-performing
company culture by applying world-class management
system;
• Optimizing profitable business growth strategy to
increase shareholders value and improve the welfare of
employees and other stakeholders;
• Having mutual cooperation with business and working
partners and in synergy developing airport services
management;
• Generating optimal added value for the community and
environment;
Vision and mission Approval by board of Commissioners
and board of directors
Angkasa Pura II Vision and Mission has been stipulated in
the Company’s Long Term Plan 2011-2015 that has been
approved by the Board of Commissioners and Board of
Directors.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 113
pernyataan budaya perusahaan
Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni THE BEST
yang terdiri dari 7 elemen penting, yakni Team Work, Hospitality,
Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction,
Trustworthy. Penjabaran dari nilai-nilai perusahaan tersebut
adalah sebagai berikut:
Culture statement
Angkasa Pura II has corporate values namely THE BEST consists
of 7 essential elements, Team Work, Hospitality, Excellence,
Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction, Trustworthy.
Elaboration of these corporate values are as follows:
Nilai DasarBasic Value
Perilaku yang DiinginkanDesired Behavior
TTeam
Work
• Kooperatifdanmampubekerjasamasecaraefektif
• Salingmenghargaidandapatmenerima
perbedaan pendapat
• Proaktifdalammemberikanmasukankonstruktif
• Cooperativeandabletoworktogethereffectively
• Appreciateeachotherandabletoaccept
dissenting opinions.
• Proactiveinprovidingconstructiveinputs.
HHospitality
• Ramahdalammemberikanpelayananterbaik
terhadap pelanggan internal dan eksternal
• Harmonisdalammembinahubungansinergetik
dengan semua pemangku kepentingan
• Peduli(care)terhadaplingkungansekitar
• Friendlyinprovidingthebestservicetointernal
and external customers.
• Harmonyinmaintainingsynergeticrelationship
with all stakeholders.
• Caretothesurroundingenvironment.
eExcellence
• Selalubersikapdanbertindakyangterbaik
• Persistenmelakukanperbaikanberkesinambungan
• ZeroTolerancetoErrorsandZeroComplaints
• Excellenceinattitudeandactionatalltime
• Persistentinsustainableimprovement.
• ZeroTolerancetoErrorsandZeroComplaints
bBalance
• Seimbangdalampencapaiantujuan(jangka
pendek dan jangka panjang)
• Adildalamtindakandanpengambilankeputusan
• Seimbangdalampemenuhankebutuhan
pemangku kepentingan internal dan eksternal
• Balanceinachievingobjectives(shorttermand
long term)
• Fairinactionanddecisionmaking
• Balanceinfulfillingtheneedsofinternaland
external stakeholders.
eEffectiveness
& Efficiency
• Efektifdalampengambilankeputusandan
pencapaian tujuan
• Efisiendalampemakaiansumberdayasertasadar
akan biaya dan profitabilitas (cost and profitability
concern)
• Efektifdalambekerja(3AS:KerjaKerAS,Kerja
IkhlAS, Kerja CerdAS)
• Effectiveindecisionmakingandachievementof
objectives.
• Efficientintheuseofresourcesaswellasaware
of the costs and profitability (cost and profitability
concern)
• Effectiveinworking(3AS:KerjaKerAS(workhard),
Kerja IkhlAS (work sincerely), Kerja CerdAS (work
smart))
sSatisfaction
• Fokuspadakepuasan,kepentingandankebutuhan
pelanggan
• Komitmenpenuhuntuksenantiasameningkatkan
kepuasan pelanggan internal dan eksternal
• TeguhmenerapkanprinsipPEDULI(Pelayanan
Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul,
Lingkungan dan Internasional)
• Focusonthesatisfaction,interestsand
requirements of customers
• Fullcommitmenttocontinuouslyimproveinternal
and exxternal customers satisfaction
• PersistentinimplementingtheprincipleofPEDULI
(Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi,
Unggul, Lingkungan dan Internasional (Excellent
Service, Effective & Efficient, High Dedication,
Excel, Environment and International)
TTrustworthy
• Patuhterhadapkebijakan,peraturan,hukumdan
undang-undang yang berlaku
• Selarasantarakatadanperbuatan
• Konsistendalampenerapanjiwa/karakter
Keteladanan, Keberanian, Ketelitian, Kerahasiaan,
Keadilan, Husnuzon (tidak berburuk sangka),
Loyalitas dan Tidak Pendendam (K5HLT)
• Complytotheapplicablepolicies,regulations,
laws and legislation
• Harmonybetweenwordsandaction
• Consistentinimplementingspirit/characterof
Exemplary, Courage, Precision, Secrecy, Justice,
No Prejudice, Loyalty and Not Vengeful (K5HLT)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)114
THE BEST dibangun dari nilai-nilai dasar sebelumnya yang
telah tertanam dengan kokoh di Angkasa Pura II (Persero),
yakniPEDULI,3As,ZeroTolerancetoErrors,ZeroComplaints,
dan K5HLT.
Falsafah perusahaan
pelayanan prima
Pelayanan cepat dan efektif yang dijalankan denga penuh
kepedulian dan keramahan yang ditujukan bagi seluruh
pengguna jasa bandar udara dan jasa pelayanan lalu lintas
udara.
efisien dan efektif
Membuat prioritas dalam penyelesaian hal-hal mendesak
(urgent) yang harus ditangani terlebih dahulu agar efektif dan
tepat guna dalam hal pembiayaan.
dedikasi Tinggi
• Memahami dan menerapkan peraturan dan standar
yang ditetapkan atas dasar keyakinan manfaat dari
penerapannya
• Mampu mewujudkan komitmen ke dalam tindakan nyata
dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika, konsisten,
terukur, dan terpercaya
• Mewujudkan sikap mental yang tetap memegang teguh
kesetiaan baik kepada perusahaan, atasan, maupun rekan
sekerja tanpa mengabaikan nilai-nilai kebenaran
• Berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya
• Selalu berupaya mengemukakan ide, metodologi, atau
perubahan sesuatu yang baru dan original yang bertujuan
untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Unggul
Menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan
usaha
Lingkungan
Mengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang saat
ini maupun yang akan datang untuk dapat tumbuh dan
berkembang.
Internasional
Mewujudkan komitmen untuk menerapkan standar pelayanan
penerbangan sipil tertinggi dan bertaraf internasional.
THE BEST is developed on previous base values that have
been embedded firmly in Angkasa Pura II (Persero), namey
PEDULI,3As,ZeroTolerancetoErrors,ZeroComplaints,and
K5HLT.
philosophy
excellent service
Fast and effective service that is run by caring and hospitality
that is intended for all users of airport services and air traffic
services.
efficient and effective
Make a priority in resolving issues of urgency (urgent) that
should be addressed first in order to be effective and
appropriate in terms of financing.
High dedication
• Understand and apply regulations and standards set on
the basis of belief in the benefits of its application.
• Able to turn commitments into concrete actions by
upholding the principles of ethic, consistent, scalable,
and reliable.
• Realize a mental attitude that hold good loyalty to the
Company, superior, or co-workers without neglecting
the values of truth.
• Strive to provide the best in carrying out duties according
to their competence.
• Always strive to put forward ideas, methodologies, or
changes of something new and original that aims to
provide added value to the Company.
excel
Perform the very best in all business management aspects.
environment
Anticipate current and future development of business
environment to enable the Company to grow and develop.
International
Realize a commitment to apply the highest and international
standards of civil aviation services.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 115
Tujuan
Dalam rangka mewujudkan Visi Misi Perusahaan, Angkasa
Pura II telah menetapkan Tujuan Perusahaan. Tujuan
Perusahaan tersebut antara lain:
• Menjalankan dan mendukung kebijakan dan program
perusahaan dalam segmen ekonomi dan pembangunan;
• Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan
menjalankan bisnis kebandarudaraan yang sesuai
dengan asas-asas perusahaan.
sasaran perusahaan
Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam
rangka mensukseskan Tujuan Perusahaan sebagai berikut:
• Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi
fokus Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas
kegiatan usaha Angkasa Pura II;
• Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan
prima yang didukung dengan jaminan Service Level
Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta
ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
pengguna jasa;
• TerseIenggaranya perbaikan berkeIanjutan dalam proses
bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan
harapan pengguna jasa;
• Terciptanya pengembangan leadership system untuk
mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role
model;
• Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi
pengelolaan bisnis bandara dan didukung oleh SDM
yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis
Angkasa Pura II;
• TerjaIinnya integrasi jaringan/networking antar instansi
dan bandara lainnya.
objectives
In order to realize the Company’s Vision and Mission, Angkasa
Pura II has set the Company’s Objectives, among others:
• Run and support the Company’s policies and programs
in the segment of economy and development;
• Collect profits for the Company by running airport affairs
business in accordance with the Company’s principles.
Targets
Angkasa Pura II has set the Company’s targets in order to
succeed the Company’s Objectives as follows:
• The achievement of business activities development that
becomes the focus of Angkasa Pura II and increased
business activities productivity of Angkasa Pura II;
• The achievement of service user satisfaction through
excellent service which is supported by the guarantee
of Service Level Agreement (SLA) and Service Level
Guarantee (SLG) as well as the availability of facilities and
infrastructure needed by the service users;
• Implementation of sustainable improvement in business
processes based on quality and in line with expectations
of service users;
• Creation of leadership system development to realize
the effectiveness of leadership as a role model;
• Realization of organization in accordance with the
airport business management function and supported
by high-performance and competent HR in line with the
business focus of Angkasa Pura II;
• Establishment of network integration/networking
between other institutions and airports.
tujuan, sasarandan strategi perusahaanObjectives, Targets and Strategies of The Company
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)116
strategi perusahaan
Dalam rangka menunjang tercapainya sasaran perusahaan,
Angkasa Pura II telah menetapkan strategi pengembangan
bisnis perusahaan yang mencakup antara lain:
Corporate strategy
In order to support the achievement of corporate strategy,
Angkasa Pura II has set the Company’s business development
strategy which includes, among others:
Business Focus, yaitu:
• Memacu peningkatan pendapatan;
• Mengendalikan biaya dan meningkatkan daya serap
investasi;
• Melakukan intensifikasi bidang usaha;
• Mewujudkan segmentasi dan optimalisasi usaha.
Customer service & Care, yaitu:
• Memenuhi standar Level of Service (safety, security &
services);
• Menerapkan Service Level Agreement dan Service Level
Guarantee;
• Memenuhi ketersediaan kapasitas pelayanan.
Business Focus, i.e:
• Drive growth in revenues;
• Control cost and improve the investment absorption
rate;
• Itensify business lines;
• Achieve business segmentation and optimization.
Customer service & Care, i.e.:
• Fulfill the Level of Service standards (safety, security &
services);
• Implement Service Level Agreement and Service Level
Guarantee;
• Fulfill the availability of service capacity.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 117
operations excellence, yaitu:
• Regulatory compliance;
• Mengembangkan Total Airport Management System;
• Mengembangkan sistem dan prosedur.
Leadership effectiveness, yaitu:
• Melakukan penyelarasan Visi, Misi, dan sasaran jangka
panjang;
• Menerapkan performance excellence criteria.
HR effectiveness, yaitu:
• Melakukan evaluasi dan perbaikan sistem manajemen
Sumber Daya Manusia;
• Mengembangkan HR Plan & Roadmap Sumber Daya
Manusia;
• Pendidikan dan pelatihan;
• Memperbaiki sistem penilaian kinerja karyawan.
Total Logistic Network, yaitu:
• Membangun aliansi strategis dengan mitra kerja dan
mitra usaha dalam rangka mewujudkan biaya transportasi
yang kompetitif dan efisien;
• Membangun kerjasama dalam penyediaan jaringan
komunikasi, duty free, fuel supply, power supply.
operations excellence, i.e.:
• Regulatory compliance;
• Develop Total Airport Management System;
• Develop systems and procedures.
Leadership effectiveness, i.e.:
• Perform a synchronization of Vision, Mission, and long
term targets;
• Implement performance excellence criteria.
HR effectiveness, i.e.:
• Perform evaluation and improvement of Human
Resources management system;
• Develop HR Plans & HR Roadmap;
• Education & training;
• Improve employee performance appraisal system.
Total Logistic Network, i.e.:
• Establish strategic alliances with partners and business
partners in order to realize competitive and efficient
transportation cost;
• Develop cooperation in the provision of communication
networks, duty free, fuel supply, power supply.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)118
Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor:
PD.01.01/07/2015/0026 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Direksi Nomor PD.01.01/04/2015/0012 tentang organisasi
dan tata kerja PT Angkasa Pura II (Persero) maka struktur
organisasi PT Angkasa Pura II (Persero) adalah sebagaimana
bagan di bawah ini :
In accordance with the Decree No:
PD.01.01/07/2015/0026 on Amendment of the Board
of Directors Regulation No: PD.01/01/04/2015/0012 on
organization and work procedures of PT Angkasa Pura II
(Persero), then the organization structure of PT Angkasa Pura
II (Persero) is as the chart below:
strukturorganisasiOrganization Structure
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 119
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)120
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2015 sebagai berikut:
As of December 31st, 2015, the Board of Commissioners composition is as follows:
Susunan Direksi per 31 Desember 2015 sebagai berikut:
As of December 31st, 2015, the Board of Directors composition is as follows:
Informasi detail mengenai Profil Dewan Komisaris Angkasa Pura II dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang
terdapat dalam Bab Laporan Dewan Komisaris dan Direksi.
Detail information on the Board of Commissioners Profile of Angkasa Pura II can be found in the Board of
Commissioners Profile Section contained in the Management Report Chapter
Informasi detail mengenai Profil Direksi Angkasa Pura II dapat dilihat di Bagian Profil Direksi yang terdapat dalam Bab
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi.
Detail information on the Board of Directors Profile of Angkasa Pura II can be found in the Board of Directors Profile
Section contained in the Management Report Chapter.
profildewan komisarisBoard of Commissioners Profile
profildireksiBoard of Directors Profile
NamaName
JabatanPosition
Rhenald Kasali Komisaris Utama President Commissioner
Santoso Eddy Wibowo Komisaris Commissioner
W. Budi Santoso Komisaris Commissioner
Wahyu Kuncoro Komisaris Commissioner
Iswan Elmi Komisaris Commissioner
Harpin Ondeh Komisaris Commissioner
NamaName
JabatanPosition
Budi Karya Sumadi President Director
Djoko Murjatmodjo Director of Operations & Engineering
Daan Achmad Director of Human Capital, General Affairs & IT
Andra Y Agussalam Director of Finance
Faik Fahmi Director of Commercial & Business Development
Ituk Herarindri Director of Airport Service & Facility
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 121
profil pejabatsatu level di bawah direksiProfile of Officials One Level Below the Board of Directors
NoNamaName
ProfilProfile
1 Zulfahmi
Lahir di Belawan pada tanggal 15 November 1962. Menamatkan S1 Ekonomi Manajemen
dari Universitas Islam Syekh Yusuf. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 29 tahun 7
bulan.
Born in Belawan on November 15th, 1962. Completed Bachelor degree from Universitas
Islam Syekh Yusuf. With tenure in Angkasa Pura II for 29 years and 7 months. Served since
April 2015-December 2015.
• General Manager Sultan Mahmud Badaruddin II (Agustus 2014 – Maret 2015).
• Senior General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta (April 2015 – Desember 2015).
2Iwan
Khrishadianto
Lahir di Bandung pada tanggal 13 Mei 1961. Menamatkan pendidikan dari SESKOAU. Memiliki
masa kerja di Angkasa Pura II selama 2 tahun 9 bulan.
Born in Bandung on May 13th, 1961. Completed education from SESKOAU With tenure in
Angkasa Pura II for 2 years and 9 months. Served since August 2012-December 2015.
• General Manager Bandara Halim Perdanakusuma (Agustus 2012 – Desember 2015).
3 Yayan Hendrayani
Lahir di Tangerang pada tanggal 22 Januari 1968. Menamatkan Magister Administrasi Bisnis
dari ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 25 tahun 3 bulan.
Born in Tangerang on January 22nd, 1968. Completed Master degree Business
Administration from ITB Bandung. With tenure in Angkasa Pura II for 25 years and 3 months.
Served since May 2012-June 2015.
• General Manager Bandara Internasional Husein Sastranegara (Mei 2012 – Juni 2015).
• General Manager Bandara Internasional Minangkabau (Juni 2015 – Desember 2015).
4 Dorma Manalu
Lahir di Dolok Sanggul pada tanggal 16 April 1965. Menamatkan pendidikan S1 Publisistik dari
IISIP – Jakarta Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 29 tahun 7 bulan.
Born in Dolok Sanggul on April 16th, 1965. Completed Bachelor degree from IISI Jakarta.
With tenure in Angkasa Pura II for 29 years and 7 months. Served since June 2015 -
December 2015.
• General Manager Bandara Internasional Husein Sastranegara (Juni 2015 – Desember
2015).
5 Slamet Samiaji
Lahir di Semarang pada tanggal 5 Juni 1961. Menamatkan S1 Teknik Informatika dari STMIK –
Jakarta. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 34 tahun 2 bulan.
Born in Semarang on June 5th, 1961. Completed Bachelor degree from STMIK Jakarta. With
tenure in Angkasa Pura II for 34 years and 2 months. Served since June 2014-March 2015.
• General Manager Bandara Depati Amir (Juni 2014 – Maret 2015).
• General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (April 2015).
6 Eko Prihadi
Lahir di Surabaya pada tanggal 3 September 1969. Menamatkan S2 Manajemen -
Enterpreneurship dari ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 17 tahun
10 bulan.
Born in Surabaya on September 3rd, 1969. Completed Master’s degree from ITB
Bandung. With tenure in Angkasa Pura II for 17 years and 10 months. Served since April
2015-December 2015.
• General Manager Bandara Depati Amir (April 2015 – Desember 2015).
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)122
7 Dani Indra Iriawan
Lahir di Jayapura pada tanggal 4 september 1969. Menamatkan S1 Hukum dari UNIS –
Tangerang. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 23 tahun 11 bulan.
Born in Jayapura on September 4th, 1969. Completed Bachelor degree from UNIS
Tangerang. With tenure in Angkasa Pura II for 23 years and 11 months. Served since April
2015-October 2015.
• General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (April 2015 – Oktober 2015).
• General Manager Bandara Internasional Kualanamu (Oktober 2015 – Desember 2015).
8Jaya Tahoma
Sirait
Lahir di Lumban Julu pada tanggal 10 Agustus 1964. Menamatkan S2 Magister Manajemen
dari Universitas Gajah Mada. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 30 tahun 9 bulan.
Born in Lumban Julu on August 10th, 1964. Completed Master’s degree from Universitas
Gadjah Mada. With tenure in Angkasa Pura II for 30 years and 9 months. Served since
November 2015-December 2015.
• General Manager Bandara Internasional Kualanamu (Januari 2015 – Oktober 2015).
• General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (November 2015 –
Desember 2015).
9 Iskandar
Lahir di Palembang pada tanggal 30 Januari 1962. Menamatkan D IV Pemanduan Lalu Lintas
Udara dari STPI. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 21 tahun 9 bulan.
Born in Palembang on January 30th, 1962. Completed Diploma IV degree from STPI. With
tenure in Angkasa Pura II for 21 years and 9 months. Served since April 2014-December
2015.
• General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (April 2014 – Desember 2015).
10 Tamzil
Lahir di Palembang pada tanggal 13 November 1962. Menamatkan pendidikan S1 Teknik
Listrik dari Universitas Tridinanti. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 24 tahun 9
bulan.
Born in Palembang on November 13th, 1962. Completed Bachelor degree from Universitas
Tridinanti. With tenure in Angkasa Pura II for 24 years and 9 months. Served since April
2014-November 2015.
• General Manager Bandara Sultan Thaha (April 2014 – November 2015).
11 Achmad Syahir
Lahir di Ambon pada tanggal 10 November 1976. Menamatkan pendidikan S1 Hukum dari
Universitas Islam Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 8 tahun 3 bulan.
Born in Ambon on November 10th, 1976. Completed Bachelor degree from Universitas Islam
Bandung. With tenure in Angkasa Pura II for 8 years and 3 months. Served since November
2015-December 2015.
• General Manager Bandara Sultan Thaha (November 2015 – Desember 2015).
12 Asep Supriatna
Lahir di Bandung pada tanggal 24 Februari 1961. Menamatkan S1 Ekonomi dari. Memiliki
masa kerja di Angkasa Pura II selama 21 tahun 9 bulan.
Born in Bandung on February 24th, 1961. Completed Bachelor degree. With tenure in
Angkasa Pura II for 21 years and 9 months. Served since August 2014-June 2015.
• General Manager Bandara Internasional Minangkabau (Agustus 2014 – Juni 2015)
13 Joko Sudarmanto
Lahir di Cimahi pada tanggal 17 November 1961. Menamatkan D IV Pemanduan Lalu Lintas
Udara dari STPI. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 21 tahun 9 bulan.
Born in Cimahi on November 17th, 1961. Completed Diploma IV degree from STPI. With
tenure in Angkasa Pura II for 21 years and 9 months. Served since June 2014.
• General Manager Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (Juni 2014).
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 123
14Muh. Suriawan
Wakan
Lahir di Jakarta pada tanggal 21 April 1970. Menamatkan S1 Teknik Elektro dari Universitas
Mercu Buana. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 21 tahun 2 bulan.
Born in Jakarta on April 21st, 1970. Completed Bachelor degree from Universitas Mercu
Buana. With tenure in Angkasa Pura II for 21 years and 2 months. Served since June
2013-January 2015.
• General Manager Bandara Raja Haji Fisabilillah (Juni 2013 – Januari 2015).
15 Surahmat
Lahir di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 1965. Menamatkan pendidikan S1 Hukum dari UNIS
– Tangerang. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 30 tahun 2 bulan.
Born in Jakarta on October 10th, 1965. Completed Bachelor degree from UNIS
Tangerang. With tenure in Angkasa Pura II for 30 years and 2 months. Served since July
2015-December 2015.
• General Manager Bandara Raja Haji Fisabilillah (Juli 2015 – Desember 2015).
16Chandra Dista
Wiradi
Lahir di Langsa pada tanggal 21 Agustus 1970. Menamatkan pendidikan S2 Magister Administrasi
Bisnis dari ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 16 tahun 1 bulan.
Born in Langsa on August 21st, 1970. Completed Master’s degree from ITB Bandung. With
tenure in Angkasa Pura II for 16 years and 1 month. Served since November 2012-July 2015.
• General Manager Bandara Internasional Supadio (November 2012 – Juli 2015).
17 Bayuh Iswantoro
Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Juli 1969. Menamatkan S1 Ekonomi Manajemen dari
Universitas Surapati. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 2 tahun 3 bulan.
Born in Jakarta on July 25th, 1969. Completed Bachelor degree from Universitas Surapati. With
tenure in Angkasa Pura II for 2 years and 3 months. Served since July 2015-December 2015.
• General Manager Bandara Internasional Supadio (Juli 2015 – Desember 2015).
18 Daryanto
Lahir di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1962. Menamatkan pendidikan S1 Ekonomi Manajemen
dari Universitas Terbuka. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 30 tahun 9 bulan.
Born in Jakarta on March 14th, 1962. Completed Bachelor degree from Universitas
Terbuka. With tenure in Angkasa Pura II for 30 years and 9 months. Served since June
2015-December 2015.
• Head of Internal Auditor (Juni 2015 – Desember 2015).
19 Agus Haryadi
Lahir di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1962. Menamatkan S2 Magister Administrasi Bisnis dari
ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 23 tahun 11 bulan.
Born in Jakarta on March 14th, 1962. Completed Master degree from ITB Bandung. With
tenure in Angkasa Pura II for 23 years and 11 months. Served since June 2015-December 2015.
• Head of Corporate Secretary & Legal (Menjabat sejak Juni 2015 – Desember 2015).
20 Muhamad Wasid
Lahir di Lebak pada tanggal 14 April 1970. Menamatkan S2 Magister Administrasi Bisnis dari
ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 2 tahun 3 bulan.
Born in Lebak on April 14th, 1970. Completed Master degree from ITB Bandung. With tenure
in Angkasa Pura II for 2 years and 3 months. Served since June 2015-December 2015.
• Head of Risk Management & Compliance (Juni 2015 – Desember 2015).
21 Arif Darmawan
Lahir di Jakarta pada tanggal 10 Februari 1964. Menamatkan S2 Magister Manajemen dari
Universitas Gajah Mada. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 30 tahun 9 bulan.
Born in Jakarta on February 10th, 1964. Completed Master degree from Universitas
Gadjah Mada. With tenure in Angkasa Pura II for 30 years and 9 months. Served since June
2015-December 2015.
• General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (April 2014 – Maret 2015).
• Head of Corporate Strategic Planning & Performance Management (Juni 2015 –
Desember 2015).
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)124
22 Agus Herlambang
Lahir di Jakarta pada tanggal 7 Agustus 1964. Menamatkan S2 Magister Hukum dari
Universitas Gajah Mada. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 29 tahun 7 bulan.
Born in Jakarta on August 7th, 1964. Completed Master degree from Universitas Gadjah
Mada. With tenure in Angkasa Pura II for 29 years and 7 months. Served since June
2015-December 2015.
• Head of Procurement (Juni 2015 – Desember 2015).
23 Ruchyana
Lahir di Tangerang pada tanggal 7 Juni 1963. Menamatkan D III POBU dari STPI. Memiliki
masa kerja di Angkasa Pura II selama 30 tahun 9 bulan.
Born in Tangerang on June 7th, 1963. Completed Diploma degree from STPI. With tenure in
Angkasa Pura II for 30 years and 9 months. Served since June 2015-December 2015.
• VP of Airport Operation (Juni 2015 – Desember 2015).
24 Agus Wialdi
Lahir di Bukittinggi pada tanggal 11 Juni 1968. Menamatkan S2 Magister Administrasi Bisnis
dari ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 16 tahun 1 bulan.
Born in Bukittinggi on June 11th, 1968. Completed Master degree from ITB Bandung. With
tenure in Angkasa Pura II for 16 years and 1 month. Served since June 2015-December 2015.
• VP of Civil Engineering (Juni 2015 – Desember 2015).
25Muhammad Putra
Pariadi
Lahir di Mataram pada tanggal 2 November 1967. Menamatkan S2 Manajemen SDM dari
Universitas Riau. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 24 tahun 8 bulan.
Born in Mataram on November 2nd, 1967. Completed Master degree from Universitas
Riau. With tenure in Angkasa Pura II for 24 years and 8 months. Served since June
2015-December 2015.
• VP of Electronical & Mechanical Engineering (Juni 2015 – Desember 2015).
26 Achmad Rifai
Lahir di Tanjung Uban pada tanggal 2 April 1969. Menamatkan S1 Ekonomi Manajemen dari
Universitas Al Azhar Medan. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 1 tahun 3 bulan.
Born in Tanjung Uban on April 2nd, 1969. Completed Bachelor degree from Universitas Al
Azhar Medan. With tenure in Angkasa Pura II for 1 year and 3 months. Served since June
2015-December 2015.
• VP of Airport Safety (Juni 2015 – Desember 2015).
27Eka Maria
Karmawaty
Lahir di Tangerang pada tanggal 9 September 1962. Menamatkan S1 Teknik Elektro dari
Universitas Mercubuana. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 30 tahun 9 bulan.
Born in Tangerang on September 9th, 1962. Completed Bachelor degree from Universitas
Mercu Buana With tenure in Angkasa Pura II for 30 years and 9 months. Served since June
2015-December 2015.
• VP of Airport Services (Juni 2015 – Desember 2015).
28 Rachmady D
Lahir di Banjarmasin pada tanggal 14 November 1960. Menamatkan S1 Manajemen dari
Universitas Syekh Yusuf. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 30 tahun 9 bulan.
Born in Banjarmasin on November 14th, 1960. Completed Bachelor degree from Universitas
Syekh Yusuf. With tenure in Angkasa Pura II for 30 years and 9 months. Served since June
2015-December 2015.
• VP of Services Assurance (Juni 2015 – Desember 2015).
29 Marzuki Batung
Lahir di Ujung Pandang pada tanggal 5 Maret 1968. Menamatkan S2 Manajemen Operasi dari
ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 16 tahun 1 bulan.
Born in Ujung Pandang on March 5th, 1968. Completed Master degree from ITB Bandung. With
tenure in Angkasa Pura II for 16 years and 1 month. Served since June 2015-December 2015.
• VP of Infrastructure & Facility Maintenance (Juni 2015 – Desember 2015).
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 125
30Tommy
Ariesdianto
Lahir di Ujung Pandang pada tanggal 5 Maret 1968. Menamatkan S1 Manajemen Transportasi
Udara dari Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti. Memiliki masa kerja di Angkasa
Pura II selama 16 tahun 1 bulan.
Born in Ujung Pandang on March 5th, 1968. Completed Bachelor degree from Sekolah
Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti. With tenure in Angkasa Pura II for 16 years and 1
month. Served since June 2015-December 2015.
• VP of Aeronautical Business (Juni 2015 – Desember 2015).
31Deni
Krisnowibowo
Lahir di Jakarta pada tanggal 10 April 1970. Menamatkan S2 Magister Manajemen dari
Universitas Gajah Mada. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 24tahun 7 bulan.
Born in Jakarta on April 10th, 1970. Completed Master degree from Universitas Gadjah
Mada With tenure in Angkasa Pura II for 24 years and 7 months. Served since June
2015-December 2015.
• VP of Non Aeronautical Business (Juni 2015 – Desember 2015).
32 Gautsil Madani
Lahir di Jakarta pada tanggal 14 Mei 1974. Menamatkan S2 Magister Manajemen dari
Universitas Indonesia. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 16 tahun 0 bulan.
Born in Jakarta on May 14th, 1974. Completed Master degree from Universitas Indonesia.
With tenure in Angkasa Pura II for 16 years. Served since June 2015-November 2015.
• VP of Marketing & Business Development (Juni 2015 – November 2015).
33 Haris
Lahir di Jakarta pada tanggal 24 Januari 1978. Menamatkan S2 Magister Admnistrasi Bisnis
dari ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 13 tahun 11 bulan.
Born in Jakarta on January 24th, 1978. Completed Master degree from ITB Bandung.
With tenure in Angkasa Pura II for 13 years and 11 month. Served since November
2015-December 2015.
• VP of Marketing & Business Development (November 2015 – Desember 2015).
34 Siswanto
Lahir di Jakarta pada tanggal 21 September 1971. Menamatkan S2 Magister Manajemen dari
Universitas Mercubuana. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 23 tahun 10 bulan.
Born in Jakarta on September 21st, 1971. Completed Master degree from Universitas
Mercubuana. With tenure in Angkasa Pura II for 23 years and 10 month. Served since June
2015-December 2015.
• VP of Cargo Business (Juni 2015 – Desember 2015).
35 Sudarto
Lahir di Jakarta pada tanggal 30 April 1970. Menamatkan S2 Magister Administrasi Bisnis dari
ITB Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 23 tahun 10 bulan.
Born in Jakarta on April 30th, 1970. Completed Master degree from ITB Bandung. With
tenure in Angkasa Pura II for 23 years and 10 month. Served since June 2015-August 2015.
• VP of Accounting & Budgeting (Juni 2015 – Agustus 2015).
36Yaya Surya
Sukirman
Lahir di Ciamis pada tanggal 5 Desember 1961. Menamatkan D III Akuntansi dari Akademi
Akuntansi Bandung. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 21 tahun 8 bulan.
Born in Ciamis on December 5th, 1961. Completed Diploma degree from Akademi Akuntansi
Bandung. With tenure in Angkasa Pura II for 21 years and 8 month. Served since September
2015-December 2015.
• VP of Accounting & Budgeting (September 2015 – Desember 2015).
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)126
37 Sri Eviyanti
Lahir di Jakarta pada tanggal 14 November 1959. Menamatkan S1 Manajemen dari Universitas
Nasional Jakarta. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 23 tahun 4 bulan.
Born in Jakarta on November 14th, 1959. Completed Bachelor degree from Universitas
Nasional Jakarta. With tenure in Angkasa Pura II for 23 years and 4 month. Served since June
2015-September 2015.
• VP of Treasury (Juni 2015 – September 2015).
38 Ahmad Tavid
Lahir di Tarutung pada tanggal 17 November 1965. Menamatkan S1 Akuntansi dari Universitas
Ekasakti. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 21 tahun 8 bulan.
Born in Tarutung on November 17th, 1970. Completed Bachelor degree from Universitas
Ekasakti. With tenure in Angkasa Pura II for 21 years and 8 month. Served since June
2015-September 2015.
• VP of Assets Management & Inventory (Juni 2015 – September 2015).
• VP of Treasury (September 2015 – Desember 2015).
39 Supriadi
Lahir di Jakarta pada tanggal 8 April 1965. Menamatkan S1 Ekonomi Keuangan / Perbankan
dari Universitas Borobudur. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 24 tahun 6 bulan.
Born in Jakarta on April 8th, 1965. Completed Bachelor degree from Universitas Borobudur. With
tenure in Angkasa Pura II for 24 years and 6 month. Served since June 2015-September 2015.
• VP of Assets Management & Inventory (September 2015 – Desember 2015).
• VP of Corporate Social Responsibility (Juni 2015 – September 2015).
40 Wandi Anhar
Lahir di Takengon pada tanggal 10 Juli 1963. Menamatkan SMEA dari SMEA Negeri Takengon.
Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 24 tahun 10 bulan.
Born in Takengon on July 10th, 1963. Completed High School from SMEA Negeri Takengon.
With tenure in Angkasa Pura II for 24 years and 10 month. Served since September
2015-December 2015.
• VP of Corporate Social Responsibility (September 2015 – Desember 2015).
41 R. Suhartono
Lahir di Kulon Progo pada tanggal 11 November 1964. Menamatkan D III Administrasi dari
STPI. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 24 tahun 6 bulan.
Born in Kulon Progo on November 11th, 1964. Completed Diploma degree from STPI. With
tenure in Angkasa Pura II for 24 years and 6 month. Served since June 2015-December 2015.
• VP of Human Capital (Juni 2015 – Desember 2015).
42Kistamadji
Meiputra
Lahir di Klaten pada tanggal 29 Mei 1963. Menamatkan S1 Manajemen dari STIE Kusuma
Negara. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 24 tahun 6 bulan.
Born in Klaten on May 29th, 1963. Completed Bachelor degree from STIE Kusuma Negara. With
tenure in Angkasa Pura II for 24 years and 6 month. Served since June 2015-December 2015.
• VP of Training & Development (Juni 2015 – Desember 2015).
43 Rini Indrawati
Lahir di Malang pada tanggal 2 Juli 1968. Menamatkan S1 Hukum dari Universitas Merdeka
Malang. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 24 tahun 6 bulan.
Born in Malang on July 2nd, 1968. Completed Bachelor degree from Universitas Merdeka
Malang. With tenure in Angkasa Pura II for 24 years and 6 month. Served since June
2015-December 2015.
• VP of General Affairs & Administration (Juni 2015 – Desember 2015).
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 127
44 Didi Kristianto
Lahir di Jakarta pada tanggal 8 Maret 1971. Menamatkan S1 Manajemen dari Universitas Islam
As-Syafiiyah.Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 23 tahun 10 bulan.
Born in Jakarta on March 8th, 1971. Completed Bachelor degree from Universitas Islam
As-Syafiiyah. With tenure in Angkasa Pura II for 23 years and 10 month. Served since June
2015-December 2015.
• VP of Information Technology (Juni 2015 – Desember 2015).
45 Slamet Priyanto
Lahir di Jakarta pada tanggal 12 April 1972. Menamatkan S1 Manajemen Informatika dari
Universitas Gunadarma. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 23 tahun 10 bulan.
Born in Jakarta on April 12th, 1972. Completed Bachelor degree from Universitas
Gunadarma. With tenure in Angkasa Pura II for 23years and 10 month. Served since Novmber
2012-December 2015.
• Kepala Manajemen Proyek ERP (November 2012 – Desember 2015).
46 Wisnu Rahardjo
Lahir di Blora pada tanggal 19 Agustus 1976. Menamatkan S2 Magister Administrasi Bisnis dari
ITB. Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 16 tahun 0 bulan.
Born in Blora on August 19th, 1976. Completed Master’s degree from ITB. With tenure in
Angkasa Pura II for 16 years. Served since April 2015-December 2015.
• Kepala Project Management Unit Pengembangan bandara PT AP II (April 2015 –
Desember 2015).
47 Agung Sedayu
Lahir di Jakarta pada tanggal 22 Mei 1971. Menamatkan S2 Teknik dari Universite De Nantes.
Memiliki masa kerja di Angkasa Pura II selama 23 tahun 10 bulan.
Born in Jakarta on May 22nd, 1971. Completed Master’s degree from Universite De Nantes. With
tenure in Angkasa Pura II for 23 years and 10 month. Served since April 2015-December 2015.
• Kepala Project Management Unit Pengembangan BSH (April 2015 – Desember 2015).
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)128
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang
berkelanjutan, saat ini Angkasa Pura II berusaha
mengoptimalisasi pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah
karyawan tetap pada tahun 2015 mencapai 5546 orang.
Informasi mengenai Sumber Daya Manusia terkait dengan:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat
pendidikan
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian
4. Deskripsi dan pengembangan kompetensi karyawan
yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya
persamaan kesempatan untuk masing-masing level
organisasi
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dikeluarkan
Informasi tersebut dapat dilihat di Bagian Sumber Daya
Manusia.
Kebijakan dalam Kesempatan Kerja
Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan
karyawan maupun pengembangan karir karyawan
dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Angkasa
Pura II melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan
karir secara selektif dan terbuka tanpa diskriminasi (gender,
ras, suku, agama), dengan memprioritaskan sumber dari
dalam Perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja,
kemampuan dan kompetensi Karyawan
To support the Company’s sustainable growth, currently,
Angkasa Pura II strives to optimize the utilization of its existing
HR. The number of permanent employees in 2015 amounted
to 5,546 people.
Information on Human Resources related with:
1. Number of employees for each organization level.
2. Number of employees for each education level.
3. Number of employees based on employment status
4. Descriptions and competence development of
employees which have been carried out by reflecting the
equal opportunity for each organization level.
5. Cost of employee competence development that have
been issued.
Such information can be found in the Human Resources
Section.
policies in employment opportunities
Policies in terms of employment opportunities, both
employee placement and career development are set forth
in the Collective Labor Agreement (CLA). Angkasa Pura II
implements filling of information and career development
selectively and openly without discrimination (gender,
race, ethnicity, religion), by prioritizing sources within the
Company with due regard to job performance, abilities and
competence of employees.
profilsumber daya manusiaHuman Resources Profile
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 129
strukturgrupGroup Structure
99%
40%
31,25%
0,134%
Terkait dengan Struktur Grup Perusahaan, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
• Angkasa Pura II memiliki 1 (satu) Entitas Anak, yakni PT
Angkasa Pura Solusi dengan kepemilikan saham 99,99%.
• Angkasa Pura II memiliki 3 (tiga) Entitas Asosiasi yakni
PT Railink (40%), PT Gapura Angkasa (31,25%) dan PT
Purantara Mitra Angkasa (0,134%).
• Angkasa Pura II tidak memiliki joint venture company.
• Angkasa Pura II tidak memiliki special purpose vehicle
(SPV).
The Company’s Group Structure can be explained as follows:
• Angkasa Pura II has 1 (one) Subsidiary, namely PT
Angkasa Pura Solusi with 99,99% shares ownership.
• Angkasa Pura II has 3 (three) Associates, namely PT
Railink (40%), PT Gapura Angkasa (31,25%) and PT
Purantara Mitra Angkasa (0,134%).
• Angkasa Pura II does not have any joint venture company.
• Angkasa Pura II does not have any special purpose
vehicle (SPV).
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)130
Komposisi Kepemilikan Saham Angkasa Pura II 100% dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia.
Rincian 20 pemegang saham Terbesar
Pemegang Saham Angkasa Pura II hanya 1 (satu) entitas saja,
yakni Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, Negara
Republik Indonesia menjadi Pemegang Saham Terbesar
Angkasa Pura II.
Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% Atau Lebih
Per 31 Desember 2015
Kepemilikan saham dewan Komisaris dan direksi
Per 31 Desember 2015 tidak terdapat kepemilikan saham
Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II di Perusahaan.
Shareholders composition of Angkasa Pura II is wholly owned
by the Republic of Indonesia.
details of 20 Largest shareholders
Angkasa Pura II only has 1 (one) shareholders, the Republic of
Indonesia. Therefore, the Republic of Indonesia is the largest
shareholders of Angkasa Pura II.
Shareholders with 5% Ownership or More
As of December 31st, 2015
shares ownership by the board of Commissioners and
board of directors
As of December 31st, 2015, the Board of Commissioners and
Board of Directors of Angkasa Pura II do not have any shares
ownership in the Company.
NamaName
Status PemilikShareholders
Status
Persentase (%)Percentage (%)
Negara Republik
Indonesia
Republic of
Indonesia
Negara Republik
Indonesia
Republic of
Indonesia
100
komposisipemegang sahamShareholders Composition
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 131
PerusahaanCompany
Bidang UsahaBusiness Lines
StatusStatus
Komposisi SahamShares Composition
Status OperasiOperating Status
PT Angkasa Pura
Solusi
Airport Consultancy,
Media, Supproting & IT
Entitas
Anak
Subsidiary
• Angkasa Pura II (99,999%)
• Luthfy Edrus (0,0001%)Telah Beroperasi
Has Operated
PT Gapura AngkasaGround Handling &
Warehouse Operator
Entitas
Asosiasi
Associates
• Garuda Indonesia (37,5%)
• Angkasa Pura I (31,25%)
• Angkasa Pura II (31,25%)
Telah Beroperasi
Has Operated
PT Railink Kereta Api Bandara
Entitas
Asosiasi
Associates
• Kereta Api Indonesia (60%)
• Angkasa Pura II (40%)Telah Beroperasi
Has Operated
PT Purantara Mitra
Angkasa DuaInflight Catering
Entitas
Asosiasi
Associates
• Purantara Mitra Angkasa (0,949%)
• Angkasa Pura II (0,134%)
• Cardig International (0,267%)
• Cardig Aero Services Tbk (98,65%)
• Devro Group Limited (0,00%)
Telah Beroperasi
Has Operated
daftar entitas anak/entitas asosiasiList of Subsidiaries/Associates
Per 31 Desember 2015, Angkasa Pura II memiliki 1 (satu)
Entitas Anak dan 3 (tiga) Entitas Asosiasi sebagai berikut:
As of December 31st, 2015, Angkasa Pura II has 1 (one)
Subsidiary and 3 (three) Associates as follows:
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)132
kronologispencatatan sahamChronology of Share Listing
kronologispencatatan efek lainnyaChronology of Other Securities
Angkasa Pura II per 31 Desember 2015 merupakan salah
satu BUMN non listed atau belum mencatatkan saham di
Bursa Efek Indonesia sehingga tidak terdapat informasi
mengenai kronologis pencatatan saham, corporate action,
perubahan jumlah saham dan nama bursa dimana saham
perusahaan dicatatkan
Angkasa Pura II per 31 Desember 2015 tidak menerbitkan
efek dalam bentuk apapun sehingga tidak terdapat
informasi mengenai kronologis pencatatan efek lainnya,
corporate action, perubahan jumlah efek lainnya, nama
Bursa dimana efek lainnya dicatatkan, serta peringkat efek.
As of December 31st, 2015, Angkasa Pura II is one of the
non-listed SOEs or has not listed its shares on the Indonesia
Stock Exchange so there is no information about the
chronology of shares listing, corporate action, changes in
the number of shares and name of the exchange where the
company shares listed.
As of December 31st, 2015, Angkasa Pura II does not issue
securities in any form so there is no information about the
chronology of other securities, corporate action, changes in
the number of other securities, name of the Exchange where
the other securities were listed, as well as securities rating.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 133
lembaga dan profesi penunjang perusahaanSupporting Professionals
biro Administrasi efek
Angkasa Pura II tidak memiliki Biro Administrasi Efek
dikarenakan Angkasa Pura II tidak menerbitkan saham di
Bursa Efek manapun.
perusahaan pemeringkat efek
Angkasa Pura II tidak memiliki Perusahaan Pemeringkat Efek
dikarenakan Angkasa Pura II tidak menerbitkan saham/efek di
Bursa Efek manapun.
Kantor Akuntan publik
Kantor Akuntan publik purwanto, sungkoro & surja
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 2 Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190
Notaris
Kantor Notaris maya Veronica, sH.,m.Kn.
Jl. Kelapa Puan Raya Blok AD 14 No.6
Gading Serpong, Kab. Tangerang
Telp (021) 99480479/Fax.5476693
Konsultan Hukum
LQQ media Law offices
Citylofts Sudirman Suite 10.21 Jl. KH. Mas Mansyur No.121
Jakarta Pusat
Telp: (021) 25556717
sIp Law Firm
No. 7 Building, Jl. Buncit Raya No 7, Jakarta Selatan 12760
Telp: (021) 7997973
bahar & partners
Menara Prima, 18th Floor Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung
Blok 6.2 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Telp: (021) 5794788
share Registrar
Angkasa Pura II does not have a Share Registrar because
Angkasa Pura II does not issue any shares in any Stock
Exchange.
securities Rating Company
Angkasa Pura II does not have Securities Rating Company
because Angkasa Pura II does not issue shares/securities in
any stock exchange.
public Accounting Firm
Kantor Akuntan publik purwanto, sungkoro & surja
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 2 Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190
Notary
Notary office maya Veronica, sH.,m.Kn.
Jl. Kelapa Puan Raya Blok AD 14 No.6
Gading Serpong, Kab. Tangerang
Telp (021) 99480479/Fax.5476693
Legal Consultant
LQQ media Law offices
Citylofts Sudirman Suite 10.21 Jl. KH. Mas Mansyur No.121
Jakarta Pusat
Telp: (021) 25556717
sIp Law Firm
No. 7 Building, Jl. Buncit Raya No 7, Jakarta Selatan 12760
Telp: (021) 7997973
bahar & partners
Menara Prima, 18th Floor Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung
Blok 6.2 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Telp: (021) 57947880
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)134
22 mei 2015 | may 22nd, 2015
Juara services Quality
services Quality Award Winner
Bandara Internasional Soekarno Hatta mendapatkan Juara
Service Quality Award untuk kategori Domestic Airport. Bandara
Internasional Kualanamu Juara Service Quality Award untuk
kategori Internasional dan Domestic Airport.
Soekarno-Hatta International Airport won the Service Quality
Award for the category of Domestic Airport. Kualanamu
International Airport won the Service Quality Award for the
category of International and Domestic Airport.
30 Juni 2015 | June 30th, 2015
sertifikasi Lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan
Certification of Approved Training Institution
Sertifikasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian
Perhubungan tentang Lembaga Penyelenggara Pendidikan &
Pelatihan Personel PKPPK & Salvage.
Approved Training Institution Certificate of RFFS and Salvage
Personnel from Ministry of Transportation Directorate General of
Civil Aviation.
22 september 2015 | september 22nd, 2015
Juara II Annual Report Award 2014
2nd place Category of soe Non Listed Non Finance, Annual
Report Award
Angkasa Pura II mendapatkan peringkat ke 2 kategori BUMN Non
Keuangan - Non Listed dalam Kegiatan Penghargaan Laporan
Tahunan 2014 yang diselenggarakan di Jakarta, 22 September
2015 oleh Otoritas Jasa Keuangan. Peserta yang mengikuti
kegiatan tersebut berjumlah 34 Perserta. Adapun kategori
peringkat umum yang diduduki oleh PT Angkasa Pura II (Persero)
yaitu pada peringkat ke-20 dari 276 peserta.
Angkasa Pura II awarded 2nd place in the category of Non-Financial,
Non-Listed SOEs in the Event of 2014 Annual Report Award held in
Jakarta, September 22nd, 2015 by the Financial Services Authority.
Participants who followed these activities amounted to 34
Participants. Categories of general rankings occupied by PT
Angkasa Pura II (Persero) is the 20th place of 276 participants.
penghargaandan sertifikasiAward and Certification
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 135
08 oktober 2015 | october 8th, 2015
Juara Toilet bersih: sapta pesona
sapta pesona Clean Toilet Award from ministry of Tourism
Angkasa Pura II mendapat 9 gelar juara dalam acara Sapta Pesona
yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI.
Angkasa Pura II received 9 titles in Sapta Pesona event organized
by the Ministry of Tourism of Indonesia.
Juara 1 / 1st Place : Soekarno - Hatta
Juara 3 / 3rd Place : Kualanamu
Juara 4 / 4th Place : Raja Haji Fisabilillah
Juara 5 / 5th Place : Sultan Syarif Kasim II
Juara 6 / 6th Place : Sultan Mahmud Badaruddin II
Juara 8 / 8th Place : Sultan Iskandar Muda
Juara 9 / 9th Place : Halim Perdana Kusuma Juara
Juara 13 / 13th Place : Supadio
Juara 14 / 14th Place : Minangkabau
22 oktober 2015 | october 22nd, 2015
Juara social media Award
social media Award Winner
Bandara Soekarno-Hatta mendapatkan penghargaan Social Media
Award 2015 untuk kategori “Airport”.
Soekarno-Hatta Airport was awarded in the 2015 Social Media
Award for the category of “Airport”.
17 November 2015 | November 17th, 2015
bandara Award 2015
Merupakan ajang penghargaan yang diadakan oleh majalah
bandara, diberikan kepada :
• Bandara Terbaik (Best Airport), Bandara Sultan Syarif Kasim II -
Pekan Baru;
• Runner Up I, Bandara Raja Haji Fisabillilah - Tanjung Pinang;
• Runner Up II, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II –
Palembang
An award event Held by airport magazine were given to:
• Best Airport, Sultan Syarif Kasim II - Pekan Baru;
• Runner Up, Raja Haji Fisabillilah - Tanjung Pinang;
• Runner Up II, Sultan Mahmud Badaruddin II Airport -
Palembang
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)136
alamat kantor pusat,kantor cabang & entitas anakAddress of Head Office, Branch Offices & Subsidiaries
KANToR pUsAT
Head office
soekarno-Hatta International Airport
Building 600, PO BOX 1001/BUSH
Jakarta 19120
Tel : (62-21) 550 5079, 550 5021
Fax : (62-21) 550 2141
www.angkasapura2.co.id
CAbANg
branch
Jakarta International Airport soekarno-Hatta
Building 601, PO Box 1001/BUSH
Jakarta 19120
Tel : (62-21) 550 7300
Fax : (62-21) 550 6823
E-mail : [email protected]
Halim perdanakusuma Airport
Terminal Building, 2nd Floor Jakarta 13610
Tel : (62-21) 809 1108
Fax : (62-21) 809 3351
E-mail : [email protected]
Husein sastranegara Airport
Husein Sastranegara Airport
Bandung 40001
Tel : (62-22) 604 1222
Fax : (62-22) 603 3971
E-mail : [email protected]
sultan Iskandar muda Airport
Sultan Iskandar Muda Airport
Banda Aceh 23372
Tel : (62-651) 213 41
Fax : (62-651) 635 352
E-mail : [email protected]
sultan mahmud badaruddin II Airport
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport
Palembang 30761
Tel : (62-711) 411 778
Fax : (62-711) 411 840
E-mail : ap2_plm@angkasapura2. co.id
supadio Airport
Supadio Airport
Pontianak 78381
Tel : (62-561) 721 560
Fax : (62-561) 721 212
E-mail : [email protected]
sultan Thaha Airport
Sultan Thaha Airport, Jambi
Tel : (62-741) 572 344
Fax : (62-741) 572 244
silangit Airport
Jl. Raya Muara No.01, Siborong-borong
Kabupaten Tapanuli Utara – Sumatera Utara 22747
Tel : (62-633) 41920
Fax : (62-633) 41920
eNTITAs ANAK
subsidiaries
pT gapura Angkasa
Gedung Sarana Penjaminan Lt. 3 & 3A
Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. 6 Kota Baru,
Bandar Kemayoran Jakarta-10720
Tel : (62-21) 6545410
Fax : (62-21) 654 5408
pT Railink
Gedung Kereta Api Lt.1
Jl. Juanda 1B Jakarta Pusat
Tel : (62-21) 350 2963
Fax : (62-21) 350 3235
pT Angkasa pura solusi
Terminal F. Arrival Hall, Room F9P67
Soekarno-Hatta Airport Jakarta 19120
Tel : (62-21) 550 5117
Fax : (62-21) 550 3093
pT purantara mitra Angkasa dua
Purantara Building
Bandar Udara Soekarno-Hatta
Tangerang 15000
Tel : (62-21) 5591 5001
Fax : (62-21) 550 0826
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 137
informasi padawebsite perusahaanInformation on Company’s Website
Perusahaan menyediakan informasi pada website Perusahaan
di www.angkasapura2.co.id Menu yang terdapat dalam
website Perusahaan mencakup:
Perusahaan memperbarui secara berkala informasi yang
terdapat dalam website www.angkasapura2.co.id
The Company periodically update the information contained
in its website: www.angkasapura2.co.id.
Tentang KamiAbout Us
Bisnis KamiOur Business
ManajemenManagement
InformasiInformation
Menu yang terdapat pada
Tentang Kami mencakup:
Menu contained in About Us
Include:
• Sejarah
History
• VisidanMisi
Vision and Mission
• DewanDireksi
Board of Directors
• DewanKomisaris
Board of Commissioners
• StrukturOrganisasi
Structure Organization
• TataKelolaPerusahaan
Corporate Governance
• CSR
• PKBL
Partnership and
Community Development
Program
• JejakLangkah
Milestones
• Penghargaan
Awards
Menu yang terdapat pada
Bisnis Kami mencakup:
Menu contained in Our
Business include:
• Pelelangan
Procurement
• PeluangUsaha
Business Opportunity
• JasaKebandarudaraan
Aviation Business
• Kargo
Cargo
• BandaraKami
Our Airports
Menu yang terdapat pada
Manajemen mencakup:
Menu contained in
Management include:
• LaporanTahunan
Annual Report
• LaporanPKBL
PKBL Report
• PerjanjianKerjaBersama
Collective Agreement
• DokumendanRegulasi
Documents and
Regulations
Menu yang terdapat pada
Informasi mencakup:
Menu contained in
Information include:
• SiaranPers
Press Release
Annoucements
• Pengumuman
Annoucement
• Berita
News
• Kontak
Contact
• BukuTamu
Guest Book
• AplikasiMobile
Mobile Application
• Karir
Career
• InformasiLaluLintas
Traffic Information
The Company provides information on its website: www.
angkasapura2.co.id Menu contained in the Company’s
website include:
138
139
beyondchallengepengembangansumber daya manusiaHuman Resources Development
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)140
laporansumber daya manusiaHuman Resources Report
Angkasa Pura II memandang Sumber Daya Manusia (SDM)
adalah salah satu pemangku kepentingan yang memiliki peran
kunci bagi kesuksesan dan keberlanjutan Perusahaan dan
memandang SDM sebagai mitra strategis dalam menjalankan
usaha. Oleh karenanya Angkasa Pura II senantiasa berupaya
mengelola dan meningkatkan kompetensi serta menciptakan
lingkungan kerja kondusif untuk memastikan kinerja SDM
yang optimal, efisien dan produktif
Angkasa Pura II memandang Sumber daya manusia (SDM)
atau Insan Angkasa Pura II merupakan salah satu pemangku
kepentingan dengan kedudukan sentral sebagai ujung tombak
dan penentu keberhasilan Perusahaan dalam mewujudkan visi
dan melaksanakan misinya. Angkasa Pura II juga memandang
SDM sebagai partner usaha yang strategis dalam menjalankan
bisnis Perusahaan. Kehadiran karyawan yang profesional,
berkompeten, berdedikasi dan berintegritas akan membuat
Perusahaan memiliki dasar yang kuat untuk terus tumbuh
dan berkembang mencapai tujuannya. Dengan memahami
kedua kepentingan tersebut, Angkasa Pura II mengelola
SDM dengan fokus pada peningkatan kompetensi sekaligus
berupaya keras memenuhi seluruh harapan karyawan.
Angkasa Pura II acknowledges Human Resources (HR) as one
of the stakeholders who has a key role to the success and
sustainability of the Company and acknowledges HR as a
strategic partner in running the business. Therefore, Angkasa
Pura II strives to manage and improve the competence
and create a conducive working environment to ensure HR
performance that is optimal, efficient and productive.
Angkasa Pura II acknowledges Human Resources (HR) or
Personnel of Angkasa Pura II as one of the stakeholders
with a central position as the cutting edge and determinant
of the success of the Company in realizing the vision and
implementing the mission. Angkasa Pura II also acknowledges
HR as a strategic business partner in running the Company’s
business. The presence of employees who are professional,
competent, dedicated and integrated will make the Company
to have a solid foundation to continue to grow and develop
to achieve its objectives. By understanding the two interests,
Angkasa Pura II manages HR with a focus on developing
competence at the same time striving to meet all expectations
of employees.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 141
2012 2013 2014 2015 2016
Aligning growing Leading excelling World Class
Stengthening HC
Foundation
Developing HC Capacity &
Capabilities
Boosting HC
Performance
Unlocking HC Full
Potential
High Performing
Organization
• PenyusunanHR
Strategy dan
Blueprint yang
terintegrasi
Preparation of
an integrated
HR Strategy and
Blueprint
• Job Analysis dan
Grading yang
komprehensif
Comprehensive
Job Analysis and
Grading
• Penyusunan
Struktur Organisasi
yang efektif dan
dinamis
Preparation of
an effective
and dynamic
Organization
Structure
• EvaluasiManpower
Planning
Manpower Planning
evaluation
• Optimalisasisistem
dan prosedur
rekrutmen
Optimization of
recruitment systems
and procedures
• Optimalisasi
penerapan sistem
kompetensi SDM
Optimization of
HR competence
systems
• PengembanganKapabilitas
SDM Direktorat P&GA secara
Holistik
Capabilities development of
HR in the Directorate of P &
GA holistically.
• Peningkatanefektivitas
dan efisiensi Benefits and
Allowances karyawan
Improved effectiveness and
efficiency of employees
Benefits and Allowances
• PenerapanSuccession
Planning yang efektif
Implementation of an
effective Succession Planning
• OptimalisasiSistem
Performance Appraisal
Optimization of Performance
Appraisal Systems
• Optimalisasiproses
administrasi SDM berbasis IT
Optimization of IT-based HR
administration
• Peningkatankemampuan
bahasa Inggris karyawan
Improved English language
skills of employees
• Penyusunanrencanajenjang
karir (Career Path Planning)
Preparation of Career Path
Planning
• Penyesuaianpendidikan
formal SDM dengan
persyaratan jabatan
Adjustment of HR formal
educations with job
requirements
• Pembangunansistem
pengembangan SDM berbasis
IT
Development of IT-based HR
development
• Peningkatanefektivitas
dan efisiensi kebijakan
dan sistem Reward &
Punishment berbasis
meritocratic policy
Improved effectiveness
and efficiency of policies
and systems of Reward &
Punishment based with
meritocratic policy
• PengembanganTalent
Management System
Talent Management
System development
• Optimalisasiprogram
engagement karyawan
Optimization of
employee engagement
program
• Pengembangan
kerjasama strategis untuk
pengembangan SDM
Development of strategic
cooperation for HR
development
• PenyusunanIndividual
Development Plan yang
efektif
Preparation of an
effective Individual
Development Plan
• Pengembangan
sistem “Knowledge
Management” yang
efektif
Development of an
effective “Knowledge
Management” system
• RestrukturisasiSDM
HR restructuring
• Transfer knowledge
praktik terbaik
pengelolaan SDM
antar cabang
Knowledge transfer of
HR management best
practices between
branch offices
• Transfer knowledge
dari partner strategis
Knowledge transfer
from strategic partner
• Pemenuhanstandar/
kualifikasi SDM bandar
udara kelas dunia
• Pengoptimalan
sistem Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan
(K3L) sesuai standar
internasional
Compliance of
HR standards/
qualifications of
world-class airports
• Program-program
optimalisasi kinerja
SDM lainnya
Optimization of
Occupational Health
and Safety and
Environmental systems
(K3L) according to
international standards
other HR performance
optimization programs
• Provider training
Training provider
• Organisasi
berkinerja tinggi
High-
performing
organization
• SDM
berkinerja dan
berkualifikasi
kelas dunia
HR with
world-class
performance
and qualification
• Sistem
manajemen
SDM yang
menjadi
benchmark/
acuan bagi
perusahaan lain
HR
management
system that
becomes a
benchmark/
reference
for other
companies
Roadmap sumber daya manusia Angkasa pura II Angkasa pura II Human Resources Roadmap
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)142
Jumlah karyawan Angkasa Pura II hingga akhir tahun 2015
tercatat sejumlah 5546 orang, jumlah tersebut meningkat
24% dibandingkan tahun 2014 yaitu sebanyak 4457 orang.
Jumlah dan Komposisi Karyawan berdasarkan Lokasi Kerja
Pada tahun 2015, jumlah karyawan terbanyak berada di
Bandara Internasional Soekarno Hatta, Hal ini dikarenakan
Bandara tersebut merupakan Bandara terbesar yang dikelola
oleh PT Angkasa Pura II dan adanya proses pengembangan
Terminal 3 Ultimate.
Number of Angkasa Pura II employees until the end of 2015
amounted to 5,546 people, the number increased by 24%
compared to 2014 with 4,457 people.
Number and Composition of employees by Job Location
In 2015, the largest number of employees is located in
Soekarno-Hatta International Airport. This is due to its size,
the largest Airport managed by PT Angkasa Pura II added with
the development process of Terminal 3 Ultimate.
jumlah dan komposisisumber daya manusiaNumber and Compisition of Human Resources
NoLokasi Kerja
(Bandara)Job Location (Airport)
Jumlah KaryawanNumber of Employees
2013 2014 2015
1 PST 513 571 694
2 CGK 1958 1923 2185
3 HLP 158 162 222
4 PLM 205 196 227
5 PNK 172 166 209
6 KNO 377 405 768
7 PKU 222 223 257
8 PDG 203 198 216
9 BDO 126 123 147
10 BIJ 167 169 176
11 TNJ 84 91 116
12 DJB 117 120 158
13 PGK 110 99 134
14 SQT 8 11 120
Total 4420 4457 5546
Jumlah dan Komposisi Karyawan berdasarkan Jenis
Kelamin
Pada prinsipnya, Angkasa Pura II tidak melakukan diskriminasi
gender dalam hal manajemen sumber daya manusia. Hal ini
berlaku dari proses rekrutmen dan pengembangan hingga
berakhirnya masa jabatan seseorang. Meski demikian, jumlah
karyawan laki-laki di Angkasa Pura II jauh lebih besar dari jumlah
karyawan perempuan. Pada tahun 2015, jumlah karyawan
laki-laki mencapai 4483 orang dan karyawan perempuan
mencapai 1063 orang karyawan perempuan. Dengan jumlah
tersebut, maka komposisi karyawan perempuan tahun 2015
hanya 19% dari total karyawan.
Number and Composition of employees by gender
In principle, Angkasa Pura II does not conduct gender
discrimination in terms of human resources management.
This applies from the process of recruitment and development
until the end of someone’s tenure. However, the number
of male employees in Angkasa pura II is much larger than
the number of female employees. In 2015, the number
of male employees reached 4,483 people and women
employees amounted to 1,063 people. With this amount, the
composition of female employees in 2015 is only 19% of the
total employees.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 143
NoJenis Kelamin
Gender
Jumlah KaryawanNumber of Employees
2013 2014 2015
1 Laki-laki Male 3671 3635 4483
2 Perempuan Female 749 822 1063
Total 4420 4457 5546
NoStatus KepegawaianEmployment Status
Jumlah KaryawanNumber of Employees
2013 2014 2015
1 Tetap Permanent 4420 4457 5546
2 Tidak Tetap Non-Permanent 3318 3877 2776
Total 7738 8334 8322
NoPendidikan
Education Level
Jumlah KaryawanNumber of Employees
2013 2014 2015
1SD, SLTP, SLTA
Elementary School, JHS, SHS2688 2486 3034
2 Diploma Diploma 1207 1337 1738
3 Sarjana Bachelor 475 590 729
4 Pasca Sarjana Master 50 44 45
5 Doktor Doctor - - -
Total 4420 4457 5546
Jumlah dan Komposisi Karyawan berdasarkan status
Kepegawaian
Jumlah karyawan tetap pada tahun 2015 mencapai 5546
orang, jumlah tersebut meningkat 24% dari tahun 2014 yang
mencapai 4457 orang, Sedangkan jumlah karyawan tidak
tetap pada tahun 2015 mencapai 2776 orang. jumlah tersebut
menurun 28% dari tahun 2014 yang mencapai 3877 orang.
Number and Composition of employees by employment
status
The number of permanent employees in 2015 reached 5,546
people, that number increased by 24% from 2014 with 4,457
people. While for the non-permanent employees in 2015
amounted to 2,776 people. That number decreased by 28%
from 2014 with 3,877 people.
Jumlah dan Komposisi Karyawan berdasarkan Jenjang
pendidikan
Dibandingkan dengan periode 2013-2015, kualitas karyawan
Angkasa Pura II pada tahun ini ‘lebih baik’, karena proporsi
karyawan dengan tingkat pendidikan sarjana semakin
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Angkasa Pura II terus
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan
dengan menetapkan standar pendidikan yang disesuaikan
dengan tantangan bisnis Perusahaan.
Number and Composition of employees by education Level
Compared with the period of 2013-2015, the quality of
Angkasa Pura II employees in this year is “better”, since the
employees proportion with undergraduate education level
has increased. This shows that Angkasa Pura II is committed
to improve the work quality of employees by setting the
standard of education that is adapted to the challenges of the
Company’s business.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)144
Jumlah Karyawan berdasarkan Usia
Berdasarkan penggolongan usia, pada tahun 2015 komposisi
jumlah tertinggi adalah karyawan dengan usia dibawah 30
tahun, sejumlah 3183 orang atau 57%. Sedangkan komposisi
jumlah terendah adalah karyawan pada golongan usia diatas
55 tahun yaitu sebanyak 234 orang atau 4%.
Number of employees by Age
Based on age classification, in 2015, composition with the
highest number is employees with age under 30 years old,
amounted to 3,183 people or 57%. While the lowest numbver
composition is employees with age group above 55 years old
as many as 234 people or 4%.
NoUsia (tahun)
Age (years old)
Jumlah KaryawanNumber of Employees
2013 2014 2015
1 ≤30 1833 2023 3183
2 31-40 569 697 908
3 41-50 904 784 653
4 51-54 822 702 568
5 ≥55 292 251 234
Total 4420 4457 5546
NoJabatanPosition
Jumlah KaryawanNumber of Employees
2013 2014 2015
1 Manajerial Managerial 601 649 627
2 Operasional Operational 2841 2794 3882
3 Administrasi Administration 978 1014 1037
Total 4420 4457 5546
Jumlah Karyawan berdasarkan Kelompok Jabatan
Pada tahun 2015, komposisi karyawan pada jabatan manajerial
sebanyak 627 orang atau 11%, pada jabatan operasional 3882
orang atau 70 %, dan pada jabatan administrasi sebanyak
1037 orang atau 19%.
Number of employees by position group
In 2015, the composition of employees in managerial
positions amounted to 627 people or 11%, operational
positions as many as 3,882 people or 70% and administrative
positions with the amount of 1,037 people or 19%.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 145
Jumlah Karyawan berdasarkan Kelas Jabatan
Pada tahun 2015, terdapat perubahan Kelas Jabatan
Number of employees by grade Level
In 2015, there are changes in Grade Level as follows:
NoKelas JabatanGrade Level
Jumlah karyawanTotal Employees
Kelas JabatanGrade Level
Jumlah KaryawanTotal Employees
2013 2014 2015
1Kelas 1
Grade 12 2
Kelas 21
Grade 213
2Kelas 2
Grade 24 6
Kelas 20
Grade 206
3Kelas 3
Grade 332 43
Kelas 19
Grade 1940
4Kelas 4
Grade 422 19
Kelas 18
Grade 1821
5Kelas 5
Grade 56 1
Kelas 17
Grade 1714
6Kelas 6
Grade 6187 236
Kelas 16
Grade 16196
7Kelas 7
Grade 729 9
Kelas 15
Grade 1537
8Kelas 8
Grade 8355 13
Kelas 14
Grade 14342
9Kelas 9
Grade 916 8
Kelas 13
Grade 133
10Kelas 10
Grade 10201 186
Kelas 12
Grade 12241
11Kelas 11
Grade 11537 518
Kelas 11
Grade 11778
12Kelas 12
Grade 12682 1041
Kelas 10
Grade 101325
13Kelas 13
Grade 131037 820
Kelas 09
Grade 09859
14Kelas 14
Grade 14767 1032
Kelas 08
Grade 081021
15Kelas 15
Grade 15531 158
Kelas 07
Grade 07646
16Kelas 16
Grade 1612 8
Kelas 06
Grade 0614
Total 4420 4457 Total 5546
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)146
pengelolaansumber daya manusiaHuman Resources Management
Angkasa Pura II mengelola sumber daya manusia berbasis
pada strategi dan rencana bisnis Perusahaan serta budaya
kerja yang diinginkan. Strategi, rencana bisnis dan budaya
kerja Angkasa Pura II tersebut diformulasikan ke dalam Key
Performance Indicator (KPI) dan target kinerja sebagai dasar
untuk pengukuran kinerja karyawan dan sistem rewards &
punishment. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya
manusia di Angkasa Pura II sejalan dengan visi Perusahaan ke
depan.
struktur organisasi pengelola sdm
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam pengelolaan
SDM, Angkasa Pura II membentuk pengelola SDM secara
khusus dalam Struktur Organisasi Perusahaan. Secara fokus,
unit kerja yang telah dibentuk bertujuan untuk menciptakan
SDM tangguh, kompeten, profesional, dan berintegritas
tinggi guna mendukung keberlanjutan bisnis Perusahaan.
Pengelolaan SDM di Angkasa Pura II dilakukan oleh Unit
Human Capital. Unit ini berada dibawah Human Capital,
General Affairs & IT Directorate.
Saat ini Director of Human Capital, General Affairs & IT dijabat
oleh Daan Achmad. Profil Director of Human Capital, General
Affairs & IT dapat dilihat pada Bagian Profil Direksi. Sesuai
dengan Surat Keputusan Nomor: PD.01.01/04/2015/0012
tanggal 23 April 2015, maka struktur organisasi Pengelola
SDM adalah sebagai berikut:
struktur pengelola sdm Angkasa pura II
Angkasa Pura II manages human resources based on
the Company’s business strategies and plans as well as
the desired work culture. Strategies, business plans and
work culture of Angkasa Pura II is formulated into a Key
Performance Indicator (KPI) and performance targets as a
basis for measuring employees performance and the rewards
& punishment systems. Thus, human resources management
in Angkasa Pura II is in line with the Company’s vision forward.
HR management organization structure
As a commitment of the Company in human resources
management, Angkasa Pura II forms HR management
specifically in the Company’s Organization Structure. In
focus, work units which have been formed aim to create
HR that is tough, competent, professional, and have a high
integrity to support the Company’s business sustainability.
HR management in Angkasa Pura II is conducted by Human
Capital Unit. This unit is under the Human Capital, General
Affairs & IT Directorate.
Currently, position of the Director of Human Capital, General
Affairs & IT is held by Daan Achmad. Profile of the Director
of Human Capital, General Affairs & IT can be seen in the
Board of Directors Profile Section. In accordance with the
Decree No: PD.01.01/04/2015/0012 dated April 23rd, 2015,
the organization structure of HR Management is as follows:
HR management structure of Angkasa pura II
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 147
Tugas pokok Unit Human Capital
Secara garis besar, tugas pokok Unit Pengembangan SDM
adalah mengelola dan membina kegiatan yang terkait
karyawan sebagai partner usaha yang strategis dalam
menjalankan bisnis Perusahaan, antara lain:
1. Human Capital System & Policy
Peraturan-peraturan yang dirancang oleh Angkasa
Pura melalui Unit Human Capital merupakan panduan
untuk mempermudah kinerja karyawan Angkasa Pura
II sebagai komponen terpenting penggerak roda bisnis
Perusahaan. Kebijakan-kebijakan yang disusun meliputi
sistem pola karir, sistem kompensasi & benefit, sistem
penilaian kinerja, sistem talent management, dan
program strategis lainnya.
2. Organization Planning & Development
Komposisi struktur organisasi dihitung menggunakan
metode analisa beban kerja. Hasil dari analisis beban kerja
adalah formasi yang merupakan gambaran kebutuhan
karyawan yang dipenuhi dengan pola rekrutmen.
Struktur organisasi akan berjalan sesuai fungsinya dan
efektif ketika memiliki panduan kerja atau yang sering
disebut dengan job description. Selain menyusun
organisasi, Unit Pengembangan SDM juga menyusun
job description sebagai benang merah setiap unit dalam
menjalankan fungsinya. Analisa jabatan adalah metode
yang digunakan dalam penyusunan job description.
3. People Management
Pengelolaan kegiatan administrasi personalia,
pengelolaan database karyawan melalui sistem berbasis
SAP, serta pembinaan karyawan perbantuan dan
diperbantukan.
4. Manajemen kinerja individu dan talent
Kinerja karyawan Angkasa Pura II dinilai dengan Key
Performance Indicator, yang hasilnya berhubungan
dengan indeks prestasi. Saat ini penilaian kinerja
menggunakan sistem online, sehingga efisien dalam
waktu dan biaya. Unit Human Capital memfasilitasi
penyelesaian masalah terkait penilaian kinerja dan
membina karyawan melalui konseling, mentoring, dan
evaluasi.
Selain tugas-tugas tersebut, Unit Human Capital juga
mengelola kegiatan manajemen reward and punishment serta
mengelola manajemen karir karyawan melalui assessment,
pemetaan kompetensi, serta pemenuhan dengan mekanisme
mutasi, magang, dan penugasan. Unit Human Capital juga
memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah
hubungan industrial antara Manajemen dengan karyawan.
main duties of Human Capital Unit
In outline, the main duties of HR Development Unit is
to manage and develop activities related to employees
as strategic business partners in running the Company’s
business, among others:
1. Human Capital System & Policy
Regulations designed by Angkasa Pura through Human
Capital Unit is a guideline to facilitate the performance
of Angkasa Pura II employees as the most important
component of the Company’s business wheel drive. The
established policies consist of career patterns system,
compensation & benefits system, performance appraisal
system, talent management system, and other strategic
programs.
2. Organization Planning & Development
Organization structure composition is calculated
using the method of workload analysis. Results of the
workload analysis is a formation that describes the
needs of employees which fulfilled with the recruitment
pattern. Organization structure will run according to its
function and effectively when it has a work guidelines
or often called job descriptions. In addition to prepare
organization, HR Development Unit also prepares job
descriptions as a common thread of each unit in carrying
out its functions. Job analysis is a method used in the
preparation of job description.
3. People Management
Activities management of personnel administration,
employees database management through SAP-based
system, as well as the coaching of seconded and
attached employees.
4. Individual and talent performance management
Performance of Angkasa Pura II employees is assessed
by Key Performance Indicator, which result is associated
with performance index. Currently, performance
appraisal is using the online system which is efficient
in time and cost. Human Capital Unit facilitates the
settlement of issues related to performance appraisal
and develop employees through counseling, mentoring,
and evaluation.
In addition to these duties, Human Capital Unit also manages
the management of rewards and punishment as well as
manages employees career management through assessment,
competency mapping, as well as compliance with the
mechanism of mutation, internships, and assignments. Human
Capital Unit also has the responsibility to solve industrial
relations issues between the Management and employees.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)148
program Unit Human Capital
a. Golden Shake Hand
Golden Shake hand adalah program pensiun dini yang
ditawarkan oleh perusahaan secara sukarela kepada
karyawan yang memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dengan imbalan memperoleh
kompensasi sesuai kemampuan perusahaan dan didasari
atas kebutuhan organisasi dan disepakati oleh para
pihak ( Perusahaan & Karyawan), untuk mempercepat
usia pensiun karyawan dan optimalisasi sumber daya
manusia.
Untuk mendukung program tersebut maka telah
dilakukan wawancara terhadap 52 (lima puluh dua)
calon peserta golden shake hand yang memenuhi
persyaratan dari Kantor Pusat, KCU Bandara Soekarno-
Hatta, KC Bandara Halim Perdanakusuma, KC Bandara
Sultan Syarif Kasim II, KC Bandara Supadio, dan KC
Bandara Husein Sastranegara pada tanggal 21 s.d. 28
Agustus 2015, sehingga diperoleh 31 ( tiga puluh satu )
orang yang menerima program Golden Shake Hand.
Total anggaran yang terserap sepanjang tahun 2015 ini
sebesar Rp. 17.940.179.052 dari rancangan anggaran
Rp29.024.048.275.
b. Evaluasi Sistem Manajemen SDM
Angkasa Pura II melalui Unit Pengembangan SDM
memiliki program kerja untuk mengevaluasi Sistem
Manajemen SDM agar dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas bagi Perusahaan. Evaluasi Sistem SDM pada
tahun 2015 merupakan program lanjutan Evaluasi Sistem
SDM tahap I. Adapun pada awal tahun ini melanjutkan
beberapa pekerjaan dalam rangka penyempurnaan
antara lain adalah disahkannya SK Direksi tentang Model
Kompetensi dan SK Direksi tentang Perubahan Nama &
Kelas Jabatan serta telah dilakukan evaluasi implementasi
Sistem Remunerasi.
Setelah beberapa evaluasi dan penyusunan sistem baru
di tahun sebelumnya, pada tahun 2015 Unit Human
Capital dibantu dengan konsultan menilai ada beberapa
aspek yang perlu dilakukan evaluasi kembali pada sistem
SDM yang saat ini berlaku, yaitu:
a. Penyusunan Accountability Matrix;
b. Job Profilling;
c. Performance Management System (PMS); dan
d. Variable Incentive Design.
Dalam mendukung kerjasama ini perusahaan telah
menganggarkan biaya sebesar Rp. 2.715.595.000 untuk
Human Capital Unit programs
a. Golden Shake Hand
Golden Shake Hand is an early pension program offered
by the Company voluntarily to employees who meet
the requirements set by the Company in return for
compensation according to the Company’s ability and
based on the organization’s needs and agreed by the
parties (the Company & Employees), to accelerate the
retirement age of employees and optimization of human
resources.
To support the program, an interview is conducted
against 52 (fifty two) candidates of Golden Shake Hand
participants that meet the requirements, from the Head
Office, Soekarno-Hatta Airport Main Branch Offices,
Halim Perdanakusuma Airport Branch Office, Sultan
Syarif Kasim II Airport Branch Office, Supadio Airport
Branch Office, and Husein Sastranegara Airport Branch
Office on August 21st - 28th, 2015, in order to get 31
(thirty one) people who received the Golden Shake Hand
program.
Total budget absorbed throughout 2015 was
Rp 17,940,179,052 from the budget plan of Rp
29,024,048,275.
b. HR Management System Evaluation
Angkasa Pura II through HR Development Unit has a
work program to evaluate HR Management System in
order to improve efficiency and effectiveness. The HR
System evaluation in 2015 is a continuation program
from the 1st phase of HR System Evaluation. As at
the beginning of this year, continuing some work for
enhancement, among others, the enactment of the
Board of Directors Decree on Competency Model and
the Board of Directors Decree on Changes of Name
& Grade Level and also evaluations on Remuneration
System implementation.
After several evaluation and preparation of new systems
in the previous year, in 2015, the Human Capital Unit
assisted with the consultant considered that there are
several aspects that need to be re-evaluated in the HR
system that is currently in force, namely:
a. Preparation of Accountability Matrix;
b. Job Profilling;
c. Performance Management System (PMS); and
d. Variable Incentive Design.
In supporting this cooperation, the Company has
budgeted cost amounted to Rp2,715,595,000 to be
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 149
menginvestasikannya ke dalam pembangunan sistem
SDM yang efektif dan efisien, sejauh ini sudah terserap
sebanyak 854.000.000
c. Rekrutmen Korporasi
Rekrutmen korporasi merupakan kegiatan rekrutmen
untuk pemenuhan personil di seluruh kantor cabang
maupun kantor pusat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
rangka memperoleh sumber daya manusia yang
memenuhi kualifikasi pada bidang tugasnya yaitu para
tenaga kerja yang memiliki etos kerja baik, terampil,
berpengetahuan luas, cerdas, tekun, bersungguh-sungguh
dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
Pada tahun 2015, anggaran yang digunakan untuk
rekrutmen korporasi ini sebesar Rp. 1.985.949.000
dan biaya yang terserap sebesar Rp. 5.530.552.000.
Diharapkan program ini dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan unit Pengembangan SDM, agar formasi
yang membutuhkan personil segera terisi dan kinerja
perusahaan dapat berjalan secara optimal.
d. Kerjasama Strategis dengan PTN (Beasiswa)
Program kerja 2015 Unit Human Capital bekerjasama
dengan Universitas Padjajaran dalam bentuk memberikan
program beasiswa dan ikatan dinas terhadap 10
mahasiswa yang telah lulus mengikuti tes psikotes,
wawancara dan medical checkup untuk mengikuti
program tersebut. Program kerjasama ini dianggarkan
sebesar Rp. 2.112.300.000.
e. Talent Management System (TMS)
Bulan Januari hingga Maret 2015 telah dilakukan
Perekrutan calon talent setingkat Manajer berdasarkan
data KPI, kompetensi, sisa masa kerja, hukuman disiplin,
jabatan lowong dan jabatan kunci dan Penyusunan
kuesioner penilaian terhadap para Talent atas hasil
program pengembangan TMS yang telah di ikuti.
Hingga Bulan Desember telah dilakukan rapat Komite
Talent dalam rangka pembahasan hasil program
pengembangan para Talent dan telah dilakukan
pemetaan 9 Box pada awal rekrut calon talent dan
pada saat talent telah selesai mengikuti program
pengembangan (berdasarkan performance/KPI Individu
dan hasil assessment) dengan tujuan untuk melihat
posisi talent dalam talent pool berdasarkan hasil program
pengembangan oleh konsultan DIBTA.
invested in the HR system development that is effective
and efficient, which so far has been absorbed as much as
Rp854,000,000.
c. Corporate Recruitment
Corporate recruitment is a recruiting activity for the
fulfillment of personnel in all branch offices and head
office. This activity is performed in order to acquire
human resources that are qualified in their respective
fields namely workforce that have a good work ethic,
skilled, knowledgeable, intelligent, diligent, conscientious
and responsible in carrying out their duties.
In 2015, the budget used for this corporate recruitment
was Rp1,985,949,000 and the absorbed cost amounted
to Rp5,530,552,000. This program is expected to run in
accordance with the planning of HR Development unit,
so that the formation that requires personnel is quickly
filled and the Company’s performance can be optimized.
d. Strategic cooperation with PTN (Scholarship)
The 2015 work program, the Human Capital Unit in
cooperation with Padjajaran University in the from of
providing scholarship programs and official bond against
10 students who have passed psychological test, interview
and medical checkup to follow the program. This
cooperation program is budgeted at Rp 2,112,300,000.
e. Talent Management System (TMS)
From January to March 2015 has been carried out
recruitment of prospective talents equivalent to
Manager based on KPI data, competence, remaining
work period, disciplinary punishment, vacant positions
and key positions as well as preparation of assessment
questionnaires to the Talents on the results of TMS
development program that has been followed.
Until December, has been carried out Talent Committee
meeting in the context of discussion of the development
program results of the Talents and have been performed
9 Box mapping at the beginning of recruitment of
prospective talents and at the time when the talents
have completed the development program (based on
performance/Individual KPI and assessment results)
with the aim to see the talent position in the talent pool
based on the development program results by DIBTA
consultant.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)150
hubungan industrialdan kebebasan berserikatIndustrial Relations and Freedom of Association
Hubungan Industrial
Angkasa Pura II senantiasa berupaya memastikan terjalinnya
hubungan yang saling menghormati dan mampu menciptakan
keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan
kewajiban, melalui komunikasi intensif dan keterlibatan
dua pihak yang saling mendukung dalam mencapai target
Perusahaan. Kedua pihak yang dimaksud yakni Manajemen
Perusahaan dan wadah perwakilan karyawan yaitu Serikat
Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura II). Oleh karenanya,
Angkasa Pura II mendukung aktivitas Sekarpura II dan
memastikan adanya komunikasi reguler antara Manajemen
dan Sekarpura II.
Hubungan yang saling mendukung ini dimanifestasikan dalam
bentuk butir-butir kesepakatan dan aturan sebagaimana
tercantum pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditinjau
dan diperbaharui secara berkala serta ditandatangani oleh
Manajemen dan Sekarpura II.
Butir-butir kesepakatan dalam PKB merupakan hasil
perundingan antara Sekarpura II dengan Manajemen.
Beberapa ketentuan dalam PKB yang mengatur terjaminnya
hak-hak karyawan, mencakup:
a. Penghasilan sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilakukan;
b. Pembayaran upah kerja lembur untuk kelebihan jam kerja
dari waktu kerja yang telah disetujui oleh Perusahaan;
c. Cuti, dengan ketentuan cuti tersebut telah mendapat
persetujuan sebelumnya dari Perusahaan;
d. Jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. Keikutsertaan dalam kegiatan organisasi karyawan
yang tidak bertentangan dengan ketentuan Pemerintah
dan dengan memperhatikan kelancaran operasional
Perusahaan;
f. Ganti rugi atas gangguan/cacat badan akibat kecelakaan
kerja;
g. Kesempatan mengemukakan pendapat, usul, dan saran-
saran kepada atasannya pada waktu melakukan tugas
Perusahaan;
h. Manfaat pensiun sesuai ketentuan yang berlaku;
i. Pengajuan permohonan pemutusan hubungan kerja;
j. Hak-haknya untuk diserahkan kepada ahli waris karyawan,
dalam hal karyawan yang bersangkutan meninggal dunia
pada waktu melakukan tugas Perusahaan.
PKB yang kini berlaku adalah untuk periode tahun 2014 –
2015 yang disepakati bersama dan ditandatangani pada
tanggal 10 April 2014, SEKARPURA bersama-sama dengan
perwakilan Manajemen akan mulai melakukan perundingan
kembali sebelum habisnya masa berlaku PKB tersebut.
Industrial Relations
Angkasa Pura II strives to ensure the establishment of mutually
respectful relationship and able to create a balance between
the fulfillment of rights and obligations, through intensive
communication and involvement of two parties who support
each other in achieving the Company’s targets. Both parties
meant are the Company’s Management and employee
representative medium namely the Labor Union of Angkasa
Pura II (Sekarpura II). Therefore, Angkasa Pura II supports the
activities of Sekarpura II and ensures regular communication
between the Management and Sekarpura II.
Mutually supportive relationships is manifested in the form
of points of agreement and rules as stated in the Collective
Labor Agreement (PKB), which is reviewed and updated on a
regular basis and signed by the Management and Sekarpura II.
Points of agreement in CLA is the results of negotiations
between Sekarpura II with the Management. Some provisions
in the CLA that regulates the employee rights, include:
a. Income as a reward for the work that has been carried
out;
b. Payment for overtime wages for excess hours of work
time that has been approved by the Company;
c. Leave, with provision that the leave has been approved in
advance by the Company;
d. Health insurance for employees and their families in
accordance with applicable provisions;
e. Participation in employee organizational activities that
do not conflict with the Government provisions and with
due regard to the smooth operations of the Company;
f. Compensation for disturbance/disability due to
accidents;
g. Opportunities to express opinions, suggestions, and
advices to superiors at the time of carrying out the
Company’s duties;
h. Pension benefits according to applicable regulations;
i. Application for termination of employment;
j. Their rights to be handed over to the heirs of the
employees, in terms of the employees concerned died
during performing the Company’s duties.
The current effective CLA is for the period of 2014-2015
which agreed together and signed on April 10th, 2014,
SEKARPURA together with the Management representatives
will begin to renegotiate before the expiration of such CLA.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 151
Angkasa Pura II mendayagunakan hubungan konstruktif
dengan Sekarpura II dengan menyelenggarakan pertemuan
berkala guna mensosialisasikan kebijakan dan program
Manajemen serta untuk penyelesaian permasalahan
hubungan industrial maupun penyelesaian keluhan karyawan.
Kebebasan berserikat
Angkasa Pura II memberikan kebebasan bagi karyawannya
untuk bergabung dengan Sekarpura II. Sampai saat ini, jumlah
karyawan yang termasuk anggota Sekarpura II sebanyak
74% karyawan. Kebebasan berserikat bagi karyawan ini
merefleksikan kepatuhan Perusahaan atas Undang-undang
Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan ILO
Convention 87 yang menjamin kebebasan semua pekerja
untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola secara
profesional sebagai sarana penghubung antar pekerja dan
perusahaan untuk menciptakan hubungan harmonis yang
saling menguntungkan semua pihak.
Angkasa Pura II utilizes constructive relationships with
Sekarpura II by holding regular meetings in order to socialize
policies and programs of the Management as well as to the
settlement of industrial relations issues and completion of
employee complaints.
Freedom of Association
Angkasa Pura II provides freedom for employees to join
with Sekarpura II. Until now, the number of employees
who become members of Sekarpura II amounted to 74% of
employees. Freedom of association for employees reflects
the Company’s compliance to Act No. 13 year 2003 on
Employment and ILO Convention 87 which guarantees
the freedom of all workers to enter the labor organization
managed professionally as a means of liaison between
workers and company to establish harmonious relationship
that mutually benefit all parties.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)152
pengembangansumber daya manusiaHuman Resources Development
Mengingat sumber daya manusia sebagai salah satu
pemangku kepentingan sentral sebagai ujung tombak dan
penentu keberhasilan dalam mewujudkan visi Perusahaan,
Angkasa Pura II senantiasa berkomitmen memberikan
perhatian khusus dan terpadu sehingga tercipta SDM yang
kompeten, professional, berdaya saing, serta mampu
beradaptasi pada dinamika bisnis yang cepat. Komitmen
tersebut diimplementasikan melalui program pengembangan
kompetensi karyawan yang intensif dan terarah.
Dasar pelaksanaan kegiatan Pengembangan SDM didasarkan
pada berbagai kebijakan sebagai berikut:
1. Visi, Misi & RJPP 2012-2016;
2. Roadmap SDM 2012-2016;
3. Kontrak Manajemen Tahun 2015;
4. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor:
KEP.10.01/04/2010 Peraturan Perusahaan Nomor 22
Tahun 2010 Tentang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Di
Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero);
5. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero)
Nomor KEP.06.02/00/05/2012/519 tentang Peraturan
Perusahaan Nomor 20 tentang Pengadaan Barang
dan/atau Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura II
(Persero) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
PD.06.02/12/2015/0055.
pelatihan dan pengembangan Kompetensi Karyawan
Sebagai bagian dari komitmen Angkasa Pura II untuk
peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan, Angkasa
Pura II mengikutkan karyawannya dalam berbagai program
pelatihan dan pendidikan (Diklat). Lebih lanjut, Angkasa Pura II
melalui Direktorat SDM dan Umum mendedikasikan program
Diktat guna meningkatkan dan mengembangkan kompetensi,
keterampilan dan sikap karyawan untuk tercapainya sasaran
strategis Angkasa Pura II. Adapun maksud dan tujuan
penyelenggaraan Diklat, yaitu untuk:
1. Membentuk karyawan menjadi manusia yang profesional
dan berkepribadian sesuai nilai-nilai perusahaan dengan
wawasan / cara pandang yang luas dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya untuk mendukung pencapaian visi
dan misi Perusahaan;
2. Mengembangkan kompetensi, inovasi, kreativitas,
kerjasama dan disiplin karyawan sehingga mampu
mendayagunakan potensi diri secara optimal untuk
kepentingan Perusahaan;
3. Menumbuhkan dan mengembangkan suasana, metode
kerja serta koordinasi antar unit secara lebih baik.
Considering human resources as one of the central
stakeholders as spearhead and determinant of the success
in realizing the Company’s vision, Angkasa Pura II is always
committed to provide special and integrated attention so as
to create HR that are competent, professional, competitive,
and able to adapt with the fast business dynamics. Such
commitment is implemented through employee competence
development that is intensive and purposeful.
Implementation basis of HR Development activities is based
on various policies as follows:
1. Vision, Mission & RJPP 2012-2016;
2. HR Roadmap 2012-2016;
3. Management Contract 2015;
4. Board of Directors Decree of PT Angkasa Pura II (Persero)
No: KEP.10.01/04/2010 Company Regulation No. 22
Year 2010 on Education and Training in PT Angkasa Pura
II (Persero);
5. Board of Directors Decree of PT Angkasa Pura II (Persero)
No: KEP.06.02/00/05/2012/519 Company Regulation
No. 20 on the Procurement of Goods and/or Services
in PT Angkasa Pura II (Persero) as last amended with
PD.06.02/12/2015/0055.
employee Training and Competence development
As part of Angkasa Pura II’s commitment to improve HR
quality in a sustainable manner, Angkasa Pura II involved
its employees in various education and training programs.
Furthermore, Angkasa Pura II through the Directorate of HR
and General Affairs dedicates Education and Training Program
in order to improve and develop competencies, skills and
attitudes of employees to the achievement of strategic
objectives of Angkasa Pura II. The purpose and objectives of
the education and training, namely to:
1. Form its employees to become a human being that is
professional and with personality in accordance to the
corporate values with insights/broad perspectives in
carrying out their duties to support the achievement of
the Company’s vision and mission;
2. Develop competencies, innovation, creativity,
cooperation and discipline of employees so as to
optimally utilize their potential for the benefit of the
Company;
3. Grow and develop an atmosphere, work methods and
better coordination between units.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 153
Angkasa Pura II merealisasikan program pengembangan
kompetensi karyawan berdasarkan Model Kompetensi
(Competency Model) dan kesempatannya terbuka bagi
setiap karyawan. Setiap karyawan berhak mengajukan diri
menjadi peserta pelatihan dengan mengajukan persyaratan
administrasi tertentu, dan mendapatkan persetujuan dari
atasannya. Pengajuan jenis pelatihan dan pengembangan yang
hendak diikuti harus selaras dengan kebutuhan tugas, rencana
pengembangan kompetensi dan pengembangan usaha.
Adapun kegiatan program Diklat yang telah dilakukan
sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Kegiatan Pengembangan SDM di Angkasa Pura II dilaksanakan
dalam bentuk sejumlah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat). Adapun Kegiatan Diklat pada Tahun 2015 yaitu:
1. Diklat Pre-Service
Diklat Pre- Service yang dilaksanakan dalam bentuk Diklat
Orientasi. Diklat Orientasi merupakan kegiatan yang
dilaksanakan secara internal kepada pelamar yang telah
lolos seleksi Calon Karyawan dalam rangka memberikan
pengetahuan awal mengenai perusahaan kepada peserta
diklat, sebelum yang bersangkutan melakukan tugas
pekerjaannya pada unit kerja Perusahaan. Materi pokok
diklat orientasi yaitu pengetahuan tentang perusahaan
secara umum, nilai- nilai Perusahaan, pengetahuan
kebandarudaraan, materi umum seluruh fungsi kerja di
perusahaan, service excellence, dan pelatihan kelompok
(team building), pembinaan mental dan disiplin. Pada
Tahun 2015 Diklat Orientasi diselenggarakan di daerah
Jakarta (untuk lokasi rekrut JKT, PNK, PLM dan DJB) dan
Pekanbaru (untuk lokasi rekrut PKU) dengan total jumlah
peserta 155 orang. Pada Tahun 2015 Diklat Orientasi
menyerap biaya sebesar Rp 2.131.351.000 dari alokasi
biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp
3.238.813.000.
2. Diklat Pengembangan
Diklat pengembangan diselenggarakan dalam rangka
peningkatan pengetahuan/ketrampilan sesuai prasyarat
jabatan, penyegaran dan/atau untuk persiapan kaderisasi.
Adapun Diklat Pengembangan terbagi menjadi beberapa
jenis Diklat sebagai berikut:
a. Diklat Teknis
Diklat Teknis dilaksanakan untuk mengembangkan
kompetensi softskill dan hardskill, serta terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu Mandatory dan Non-
Mandatory. Diklat teknis Mandatory diberikan
khusus untuk karyawan pada jalur profesi yang
mensyaratkan surat tanda kecakapan personil
(STKP), sesuai tingkatan STKP yang diperlukan.
Angkasa Pura II realize employee competence development
program based on the Competency Model and the
opportunities are open to every employee. Every employee
is entitled to apply themselves to be a trainee by proposing
certain administrative requirements, and get the approval
from their superiors. The types of training and development
to be followed should be in line with the needs of duties,
competence development plan and business development.
Education and training program activities that have been
carried out throughout 2015 are as follows:
HR Development activities in Angkasa Pura II are implemented
in the form of a number of Education and Training activities.
Education and Training activities in 2015 among others:
1. Pre-Service Education and Training
Pre-Service Education and Training that is carried out
is in the form of Orientation Education and Training.
Orientation Education and Training is an activity that is
implemented internally to applicants who have passed
the selection of Prospective Employees in order to
provide early knowledge of the Company to the trainee
before performing their duties at the Company’s working
unit. Main material of orientation education and training
is knowledge of the Company in general, Corporate
values, airport knowledge, general material of all work
functions in the Company, service excellence, and team
building, mental coaching and discipline.
2. Development Education and Training
Development education and training is held to improve
knowledge/skills corresponding to the position prerequisites,
refreshment and/or in preparation for regeneration. The
Development Education and Training is divided into several
types of education and training as follows:
a. Technical Education and Training
Technical education and training is implemented to
develop both softskill and hardskill competencies, and
divided into 2 groups: Mandatory and Non-Mandatory.
Mandatory technical education and training is specifically
given to employees on the profession path which
requires Personnel Competence Certificate (STKP),
according to the required STKP levels. Meanwhile,
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)154
Sedangkan, Diklat Teknis Non-Mandatory diberikan
bagi karyawan yang memerlukan kompetensi dasar
atau pengembangan kompetensi yang sudah ada
untuk menjalankan fungsi dan tugas pekerjaannya.
Pada tahun 2015 Diklat Teknis telah menyerap
biaya sebesar Rp 30.850.029.000 dari alokasi biaya
yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp
58.681.169.000.
b. Diklat Formal
Diklat formal diikuti oleh karyawan yang
mendapatkan surat perintah penugasan dari Direksi
untuk mengikuti pendidikan strata berjenjang/ilmu
terapan pada lembaga pendidikan/perguruan tinggi
di dalam maupun di luar negeri yang ditunjuk oleh
Perusahaan.
Pada tahun 2015 Diklat Formal yang dilaksanakan adalah
program lanjutan dari tahun 2013. Biaya yang terserap selama
tahun 2015 sebesar Rp 429.624.000 dari alokasi biaya yang
sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 1.000.000.000.
Adapun Karyawan yang mengikuti Diklat Formal sebagai
berikut:
Non-Mandatory Technical Education dn Training is
given to employees who require basic competencies
and development of existing competencies to carry
out their functions and duties. In 2015, Technical
Education and Training has absorbed cost amounted
to Rp 30,850,029,000 from the budgeted cost
allocation of Rp58,681,169,000.
b. Formal Education and Training
Formal education and training is followed by
employees who obtain assignment warrant
from the Board of Directors to follow a tiered
strata education/applied science in educational
institutions/universities inside and outside the
country designated by the Company.
In 2015, Formal Education and Training performed was
a continuation of the program in 2013. During 2015, the
absorbed cost amounted to Rp429,624,000 from the
budgeted cost allocation of Rp1,000,000,000.
Employees who followed Formal Education and Training are
as follows:
NoNamaName
UnitUnits
UniversitasUniversity
Jenjang dan JurusanLevel and Major
Semester
1Radityo Ari
Purwoko
Prasarana
Infrastructure
Indonesia S2 Teknik Manajemen Proyek
Master of project management
engineering
Lulus
Graduated
2Robby
Saputra
Bisnis Terminal dan
Sisi Darat
Business Terminal
and Landside
Indonesia S2 Teknologi Informasi
Master of Information Technology Lulus
Graduated
3Supri
Handoyo
Keuangan
- Bandara
Kualanamu
Finance -
Kualanamu Airport
Sumatera Utara S2 Manajemen
Master of Management Lulus
Graduated
4 Haris
Pendidikan dan
Pelatihan
Education and
Training
School of Business and
Management (SBM) ITB
School of Business and
Management (SBM), Bandung
Institute of Technology
S2 Konsentrasi Manajemen
Operasi-Kelas Eksekutif
Master of Management
Concentration Operations -
Executive Class
Lulus
Graduated
5 Adi Wiyana
Pemasaran
Marketing
School of Business and
School of Business and
Management (SBM), Bandung
Institute of Technology
S2 Konsentrasi Manajemen
Operasi-Kelas Eksekutif
Master of Management
Concentration Operations -
Executive Class
Lulus
Graduated
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 155
c. Diklat Manajerial
Diklat Manajerial bertujuan menciptakan pemimpin
yang memiliki komitmen, jiwa kepemimpinan, service
excellence, dan untuk memberikan prioritas kepada
kepentingan organisasi dalam rangka untuk memimpin
jajarannya secara efektif demi tercapainya sasaran
strategis perusahaan.
Diklat manajerial diikuti oleh karyawan yang menduduki
jabatan pada jalur karir manajerial dengan jenis diklat
yang terbagi 3 (tiga) yaitu Pembekalan Manajerial,
Manajemen Bandara, dan Eksekutif Manajemen Bandara.
Pada Tahun 2015 Diklat Manajerial telah menyerap biaya
sebesar Rp 292.067.000 dari alokasi biaya yang sudah
dianggarkan perusahaan sebesar Rp 1.958.139.000.
Perlu disampaikan bahwa Diklat Ekskutif Manajemen
Bandara untuk Tahun 2015 belum dilaksanakan.
Adapun Rincian Realiasasi peserta Diklat Manajerial pada
tahun 2015 sebagai berikut:
c. Managerial Education and Training
Managerial Education and Training aims to create leaders
who have commitment, leadership, service excellence,
and to give priority to the interests of the organization
in order to lead his employees effectively to achieve the
Company’s strategic objectives.
Managerial Education and Training was followed by
employees who hold the position at the managerial
career path with type of education and training that is
divided into 3 (three) namely Managerial Debriefing,
Airport Management and Airport Management Executive.
In 2015, Managerial Education and training has absorbed
cost amounted to Rp292,067,000 from the budgeted
cost allocation of Rp 1,958,139,000.
Worth mentioning that the Education and Training for
the Airport Management Executive for 2015 has not
been conducted.
Actual details of Managerial Education and Training
participants as follows:
6Muhamad
Wasid
Manajemen Risiko
dan Kepatuhan
Risk and
Compliance
Management
School of Business and
Management (SBM) ITB
School of Business and
Management (SBM), Bandung
Institute of Technology
S2 Konsentrasi Manajemen
Operasi - Kelas Eksekutif
Master of Management
Concentration Operations -
Executive Class
Lulus
Graduated
7Anton
Marthalius
Manajemen Risiko
dan Kepatuhan
Risk and
Complliance
Management
School of Business and
Management (SBM) ITB
School of Business and
Management (SBM), Bandung
Institute of Technology
S2 Konsentrasi Manajemen
Operasi - Kelas Eksekutif
Master of Management
Concentration Operations -
Executive Class
Lulus
Graduated
8Bandang
Dwisasono
Teknik - Bandara
Sultan Thaha Jambi
Sultan Thaha
Jambi Airport -
Engineering
Universitas Indonesia
University of Indonesia
S2 Manajemen Proyek
Master of Project ManagementLulus
Graduated
9Yado
Yarismano
Pemasaran
Marketing
Universitas Indonesia
University of Indonesia
S2 Manajemen
Master of Management
Lulus
Graduated
Uraian Descriptions
KP BSH KNO PKU HLP PGK BTJ BDO DJB PNK
Pembekalan Manajerial
Managerial Debriefing11 5 3 - - - - - - -
Manajemen Bandara
Airport Management16 9 7 1 1 1 1 1 1 2
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)156
d. Diklat Substantif
Diklat substantif diselenggarakan dalam waktu singkat
baik secara internal maupun eksternal, di dalam
maupun di luar negeri berupa seminar, lokakarya,
pelatihan kerja/workshop, ataupun kursus-kursus lain.
Tujuan Diklat Substantif adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi karyawan sesuai dengan
fungsi kerja dan jabatan, kebutuhan unit kerja serta
kebutuhan dan lingkup bisnis perusahaan.
Pada Tahun 2015 Diklat Substantif telah menyerap biaya
sebesar Rp 731.712.000 dari alokasi biaya yang sudah
dianggarkan perusahaan sebesar Rp 2.000.000.000.
e. Diklat Pre-service (Reorientasi)
Diklat Re-orientasi diselenggarakan dalam rangka
memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan dan
pengetahuan lainnya yang diperlukan untuk menghadapi
masa persiapan pensiun. Materi yang diberikan berupa
persiapan dari aspek psikologis, kesehatan, perencanaan
kegiatan serta kegiatan outing. Diklat tersebut juga
menjadi salah satu apresiasi perusahaan terhadap
karyawan yang akan memasuki masa purna bakti.
Adapun pelaksanaan diklat Re-Orientasi sebagai berikut :
• Bali
Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Pusat, Kantor
Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta,
Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta dan Bandara
Husein Sastranegara, Bandung.
• Bandung
Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Cabang dari
bandara di daerah Deli Serdang, Palembang, Tanjung
Pinang, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Banda
Aceh, Jambi, dan Pontianak.
Pada Tahun 2015 Diklat Re-orientasi telah menyerap biaya
sebesar Rp 3.009.935.000 dari alokasi biaya yang sudah
dianggarkan perusahaan sebesar Rp 4.000.000.000.
Sebaran peserta Diklat Re-orientasi sebagai berikut:
d. Substantive Education and Training
Substantive education and training was organized in a
short time both internally and externally, domestically
and abroad in the form of seminars, workshops, job
training/workshop, or other courses. Objectives of
the Substantive Education and Training is to improve
the knowledge and competence of employees in
accordance with the functions of occupational and
position, as well as the needs of the work unit and also
the needs and business scope of the Company.
In 2015, Substantive Education and Training has absorbed
cost amounted to Rp731,712,000 from budgeted cost
allocation of Rp2,000,000,000.
e. Pre-service (Re-orientation) Education and Training
Re-orientation Education and Training was organized
to provide sufficient knowledge of entrepreneurial and
the other knowledges required to face the pension
preparation period. Materials provided in the form of
preparation for the aspects of psychological, health,
activities planning and outing. The education and training
also become one of the Company’s appreciation to the
employees who will enter the retirement period.
Implementation of the Re-Orientation education and training
as follows:
• Bali
For Employees originating from the Head Office, Main
Branch Office of Soekarno-Hatta International Airport,
Halim Perdana Kusuma Airport, Jakarta and the Husein
Sastranegara Airport, Bandung.
• Bandung
For Employees originating from Branch Offices of
airports in the area of Deli Serdang, Palembang, Tanjung
Pinang, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Banda
Aceh, Jambi, and Pontianak.
In 2015, the Re-orientation Education and Training has
absorbed cost amounted to Rp3,009,935,000 from the
budgeted cost allocation of Rp4,000,000,000.
Distribution of participants of the Re-orientation Education
and Training as follows:
KP BSH KNO PKU PLM PDG PGK TNJ BTJ BDO DJB PNK HLP
15 52 19 9 9 11 6 7 9 7 5 5 7
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 157
3. Program Strategis
a. Provider Training & Development Center
- Approval Diklat PKP-PK & Salvage
Sertifikasi Approval Diklat PKP-PK telah diterbitkan
DJU bulan Juli 2015. PT AP II telah melaksanakan
Diklat PKP-PK batch 1 secara Mandiri dengan
pengajar yang berasal dari internal PT AP II serta
fasilitas dan peralatan yang menggunakan milik
PT AP II pada bulan Oktober s.d Desember 2015
sejumlah 20 orang peserta bertempat di Wisma AP
II – Cimacan.
- Approval Diklat AVSEC
Approval Diklat AVSEC bertujuan untuk
meningkatkan kualitas Diklat AVSEC di lingkungan
PT Angkasa Pura II (Persero). Manfaat program
tersebut adalah agar PT AP II dapat melaksanakan
Diklat AVSEC secara mandiri serta optimalisasi
personil pengajar, fasilitas dan peralatan Diklat. Hasil
akhir dari Approval Diklat AVSEC adalah Penerbitan
Sertifikasi Approval Diklat AVSEC dari DJU.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Approval
Diklat AVSEC yaitu:
• PenyusunanTimPerumusDiklat;
• PenyusunanTrainingProsedurManualdanQuality
Control;
• PenyusunanKurikulumdanSIlabusDiklatAVSEC;
• Menyiapkan kelengkapan persyaratan substansi
pengajuan approval ke DJU
b. Existing Training & Development Centre
- Pembentukan Training Centre
Tersedia fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan serta untuk menjawab kebutuhan serta
untuk menjawab tantangan efisiensi biaya.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka
pembentukan Training Centre yaitu:
• PenyiapanAdministrasidanPerijinan;
• PembangunanDormitory dilengkapi ruang kelas;
• PenyiapanLearning Technology
- Sertifikasi Internasional Training Centre (ICAO-Train
AirPlus). Pengakuan secara internasional terhadap
lembaga training PT Angkasa Pura II serta berpotensi
sebagai revenue center.
3. Strategic Program
a. Training Provider & Development Center
- Approval of PKP-PK & Salvage Education & Training
Approval certification of PKP-PK Education &
Training has been published by DJU in July 2015. PT
AP II has conducted PKP-PK Education & Training
for the 1st batch independently with educators who
come from the internal of PT AP II as well as facilities
and equipments owned by PT AP II in October until
December 2015 amounted to 20 participants at
Wisma AP II - Cimacan.
- Approval of AVSEC Education & Treaining
Approval of AVSEC Education & training aims to
improve the quality of AVSEC Education & training in
PT Angkasa Pura II (Persero). Benefits of the program
is that PT AP II can execute the AVSEC Education &
Training independently and optimization of educator
personnel, facilities and equipment of Education
& Training. The end result of AVSEC Education &
Training is the Issuance of Approval Certification of
AVSEC Education & Training from DJU.
Activities that have been carried out in the framework of
the Approval of AVSEC Education & Training namely:
• Preparation of Education & Training Formulation
Team;
• Preparation of manual procedures training and
Quality Control;
• Preparation of Curriculum and Syllabus of AVSEC
Education & Training;
• Preparingthecompletenessofrequirementsofthe
approval submission substance to DJU.
b. Existing Training & Development Centre
- Establishment of Training Centre
Learning facilities in accordance with the needs and
addressing the needs as well as answering the cost
efficiency challenges.
Activities that have been carried out in the framework of
the Establishment of Training Centre, namely:
• PreparationofAdministration&Licensing
• ConstructionofaDormitoryequippedwithaclassroom;
• PreparationofLearningTechnology.
- International Training Centre Certification (ICAO-
Train Airplus). International recognition towards the
training institutions of PT Angkasa Pura II and the
potential as revenue center.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)158
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Sertifikasi
Internasional Training Centre (ICAO-Train AirPlus) yaitu:
• Readiness Assesment (Selesai);
• PenyusunanTrainingProsedurManualdanQuality
Manual;
• ICAO-TrainingInstructureCourse;
• ICAO-TrainingDeveloperCourse;
• PenyiapanStandardTrainingPackage(STP);
c. Knowledge Management (Sharing Session)
Knowledge Management yang terintegrasi bertujuan
mencegah hilangnya Critical Knowledge sehingga
Meningkatkan kecepatan belajar SDM dalam
meningkatkan kapasitas dan kemampuan beradaptasi
dalam perubahan di Perusahaan.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Knowledge
Management yaitu:
• Pembuatan Dokumen Knowledge Sharing yang
tertuang dalam Peraturan Direksi Tentang Diklat
Teknisa dan Diklat Substantif Dalam dan Luar Negeri
nomor : PD.10.01/12/2015/0058;
• Pelaksanaan Knowledge Sharing Petugas PKP-PK
Changi Airport di Gedung PKP-PK BSH;
Activities that have been carried out in the framework of
International Training Centre Certification (ICAO0Train
AirPlus) namely.
• ReadinessAssesment(Completed);
• Preparation of Manual Procedures and Quality
Manual Training;
• ICAO-InstructureCourseTraining;
• ICAO-DeveloperCourseTraining;
• PreparationofStandardTrainingPackage(STP);
c. Knowledge Management (Sharing Session)
Integrated Knowledge Management aims to prevent the
loss of Critical Knowledge so as to improve the learning
pace of HR in improving the capacity and capability to
adapt to changes in the Company.
Activities that have been carried out in the framework of
Knowledge Management, namely:
• PreparationofKnowledgeSharingDocumentscontained
in the Board of Directors Regulation on the Education
and Training for Technical and Substantive in Domestic
and Abroad No: PD.10.01/12/2015/0058;
• Implementation of Knowledge Sharing for PKP-PK
Officer of Changi Airport at the Building of PKP-PK BSH;
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 159
rencana pelatihantahun 20162016 Training Plans
NoJenis DiklatTraining Types
DirektoratDirectorate
1Manajerial
Managerial
Seluruh Direkorat
All Directorate
2 Formal (S.2)Seluruh Direkorat
All Directorate
3Teknis Mandatory
Mandatory Technical
Operations 7 Engineering
Airport Services & Facility
Human Capital, GA & IT
Commercial & Business Development
Non-Directorate
4Teknis Non Mandatory
Non-Mandatory Technical
Non-Directorate
Operations & Engineering
Airport Services & Facility
Human Capital, GA & IT
Finance
Commercial & Business Development
5 Sarasehan Operations & Engineering
6 Jambore Operations & Engineering
7Orientasi
Orientation
Seluruh Direkorat
All Directorate
8 Talent Development Program (TDP)Seluruh Direkorat
All Directorate
9 Individual Development Program (Idp)Seluruh Direkorat
All Directorate
10Re-Orientasi
Re-Orientation
Seluruh Direkorat
All Directorate
11 AmepSeluruh Direkorat
All Directorate
12Sertifikasi Instruktur
Instructor Certification
Seluruh Direkorat
All Directorate
13 Approval Avsec & DG Operations & Engineering
14Implementasi Corpu
Corpu Implementation
Seluruh Direkorat
All Directorate
15Sertifikasi Train Airplus
Train Airplus Certification
Seluruh Direkorat
All Directorate
16 Knowledge Management ImplementationSeluruh Direkorat
All Directorate
17Diklat T3 Ultimate
Education & Training Of T3 Ultimate
Seluruh Direkorat
All Directorate
18Program Sertifikasi Internasional
International Certification Program
Seluruh Direkorat
All Directorate
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)160
pengembangan Karir Karyawan
Angkasa Pura II memberikan kesempatan yang sama
bagi setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan
menunjukkan potensi terbaiknya bagi organisasi tanpa
membedakan gender, suku, agama, ras dan golongan.
Penerapan pengembangan karir karyawan dilakukan secara
fair berdasarkan hasil penilaian kinerja setiap karyawan secara
periodik. Pengembangan karir karyawan dituangkan dalam
bentuk proyeksi jabatan, dimana kondisi dan kesempatan
pengembangan karir setiap karyawan disesuaikan dengan
kompetensi dan kebutuhan Perusahaan.
Sebagai salah satu bentuk perhatian kepada jenjang karir
karyawan, pada tahun 2015 Angkasa Pura II melaksanakan
promosi karyawan diantaranya adalah:
1. Promosi untuk jabatan Manajerial sebanyak 92 orang
2. Promosi untuk jabatan Pelaksana sebanyak 1134 orang
employee Career development
Angkasa Pura II provides equal opportunity for all employees
to develop themselves and show their best potential for the
organization regardless of gender, ethnicity, religion, race
and class. Implementation of employee career development
is made fairly based on the performance assessment results
of each employees on a periodic basis. Employee career
development is stipulated in the form of position projections,
where the conditions and opportunities of career development
for each employee is tailored to the competencies and needs
of the Company.
As one form of attention to the career path of employees,
in 2015, Angkasa Pura II performed employee promotion
among others:
1. Promotion for Managerial position amounted to 92
people
2. Promotion for Executive position amounted to 1,134
people
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 161
Angkasa Pura II menerapkan asas kesamaan kesempatan
dalam proses rekrutmen tanpa adanya unsur diskriminasi.
Oleh karenanya rekrutmen karyawan Angkasa Pura II pada
dasarnya dilakukan secara terbuka bagi siapapun. Untuk
mendapatkan calon karyawan yang berkualitas serta
bertalenta terbaik untuk mengisi posisi tertentu, Angkasa Pura
II menerapkan beberapa pola rekrutmen, sebagai berikut:
a. Rekrutmen internal
Rekrutmen internal dilakukan dengan mengoptimalkan
sumber daya yang telah dimiliki sebagai bentuk
percepatan pergerakan karir karyawan;
b. Rekrutmen eksternal
Rekrutmen eksternal difokuskan pada perekrutan
karyawan berpendidikan yang lebih tinggi dan karyawan
dengan kompetensi yang belum dimiliki Angkasa Pura II.
Sebelum diangkat menjadi karyawan tetap, karyawan baru
tersebut terlebih dahulu mengikuti program pelatihan dasar,
diikuti dengan pelaksanaan program pengembangan bagi
karyawan baru yang lolos proses seleksi, sesuai dengan
bidang pekerjaan masing-masing.
Pada tahun 2015, jumlah karyawan baru Angkasa Pura II
sebanyak 1465 orang, yang terdiri dari 1172 laki-laki dan 254
perempuan. Lebih banyaknya karyawan laki-laki bukan karena
praktik diskriminasi, namun jenis kegiatan bisnis Perusahaan
lebih banyak diminati oleh laki-laki dibandingkan perempuan.
Lebih lanjut, jumlah turnover karyawan Angkasa Pura II 1074
yang disebabkan oleh 284 karyawan yang memasuki masa
pensiun, 64 karyawan yang mengundurkan diri, 4 pegawai
yang diberhentikan (karena pelanggaran disiplin).
Jumlah Karyawan dan Tingkat Turnover Karyawan Angkasa
pura II Tahun 2015
Angkasa Pura II applies the principle of equality in the
recruitment process without any element of discrimination.
Therefore, the recruitment of employees of Angkasa Pura II
are basically open to anyone. To get qualified candidates as
well as the best talent to fill certain positions, Angkasa Pura II
applies several recruitment patterns, as follows:
a. Internal Recruitment
Internal recruitment is performed by optimizing resources
that have been owned as a form of accelerating the
employees’ career movement;
b. External Recruitment
External recruitment is focused on recruiting higher
educated employees and employees with competencies
that have not owned by Angkasa Pura II.
Before appointed as permanent employees, new employees
should first follow the basic training program, followed by the
implementation of development programs for new employees
who Graduated the selection process, in accordance with the
respective field of work.
In 2015, the number of new employees of Angkasa Pura II
amounted to 1,465 people, consists of 1,172 male and 254
female. More amount of male employees is not because
of discriminatory practices, but the type of the Company’s
business activities that is more attractive to male than
female. Moreover, the number of turnover of Angkasa
Pura II employees amounted to 1,074 people caused by
284 employees who retire, 64 employees who resigned, 4
employees who were dismissed (due to breach of discipline).
Number and Turnover Rate of Angkasa pura II employees
in 2015
rekrutmen danturnover karyawanEmployee Recruitment and Turnover
DeskripsiDescription
2015
Penambahan Karyawan
Addition of Employees
Pengangkatan PKWT/KMPG menjadi karyawan perusahaan
Appointment of Contract Workers as the Company’s employees1426
Pengurangan Karyawan
Reduction of Employees
Pensiun
Pension284
Pengunduran Diri
Resignation64
Diberhentikan karena Pelanggaran Disiplin
Dismissals for Breach of Discipline4
Jumlah Turnover Total Turnover 1074
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)162
Angkasa Pura II terus berkomitmen dalam meningkatkan
kesejahteraan karyawan guna meningkatkan motivasi
kinerja dan loyalitas karyawan terhadap Perusahaan. Jumlah
kesejahteraan karyawan Angkasa Pura II selama tiga tahun
terakhir adalah sebagai berikut:
Angkasa Pura II is committed to continuously improved the
welfare of employees in order to motivate the performance
and loyalty of employees to the Company. The total
employees’ welfare of Angkasa Pura II during the last three
years are as follows:
kesejahteraansumber daya manusiaHuman Resources Welfare
No.Uraian
Description2013 2014 2015
1Gaji dan Upah
Salaries and Wages140.719.709 156.396.660 170.597.987
2Tunjangan Prestasi
Achievement Allowance157.366.574 169.986.204 217.869.540
3 Tunjangan Jabatan
Position Allowance23.610.556 27.271.636 145.834.337
4Uang Transport
Transport Money69.295.811 102.256.984 28.157.644
5Bantuan Sewa Rumah
Rent Allowance26.543.153 56.884.098 58.681.212
6Permakanan
Permakanan29.658.936 35.664.920 57.032.668
7Tunjangan Khusus
Special Allowance34.631.940 34.414.476 55.811.938
8Tunjangan Profesi
Professional Allowance11.525.053 13.159.565 15.601.691
9Tunjangan Cuti
Leave Allowance22.972.382 27.855.418 33.569.902
10Uang Kelebihan Jam Kerja
Overtime Money21.830.477 20.984.583 26.308.810
11Jasa Produksi/Bonus
Production/Bonus Services113.461.394 149.746.314 164.948.200
12
Sumbangan Kematian/Perkawinan/
Kelahiran
Death/Marriage/Birth Donations
1.822.667 2.480.684 2.993.075
13PPh 21 Pegawai
Employees’ Income Tax 2137.476.030 65.695.292 91.109.125
14Pakaian Dinas
Office Clothing19.463.214 12.202.279 29.144.536
15Pengobatan/Perawatan
Treatment /Nursing26.004.136 46.783.692 22.429.211
16Obat-obatan
Drugs13.391.107 7.763.503 22.550
TOTAL 749.773.140 929.546.309 1.120.112.427
(in thousands)(Dalam Ribuan)
*) Dinilai dalam ekuivalen rupiah
*) Assessed in Rupiah equivalent
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 163
Karyawan dengan status tidak tetap tidak mendapatkan
seluruh komponen kesejahteraan tersebut, namun Angkasa
Pura II memastikan bahwa hak-hak normatifnya senantiasa
berada di atas ketentuan yang berlaku, meskipun tanggung
jawab pembinaan berada di tangan perusahaan penyedia
tenaga kerja.
paket Remunerasi
Angkasa Pura II menerapkan standar penggajian yang
kompetitif sesuai kemampuan keuangan Perusahaan.
Untuk memastikan besaran paket kesejahteraan yang
bersaing dengan perusahaan sejenis, Angkasa Pura II selalu
berpartisipasi dalam survei remunerasi yang dilakukan oleh
konsultan remunerasi terkemuka. Dari hasil survei tersebut,
Angkasa Pura II dapat melakukan standarisasi sistem
remunerasi yang mampu mempertahankan karyawan yang
potensial serta memotivasi karyawan dalam meningkatkan
kompetensi dan kinerjanya namun tetap seimbang dengan
kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan.
Sistem remunerasi karyawan yang telah dilakukan Angkasa
Pura II pada tahun 2015 adalah dengan melakukan
penyesuaian gaji pokok karyawan yang dilakukan dengan
model peningkatan umum (general increase) kemudian
dikaitkan dengan inflasi & peningkatan prestasi (merit
increase) kinerja karyawan.
Adapun komponen paket remunerasi karyawan Angkasa Pura
II terdiri dari gaji dasar pensiun, Penunjang gaji dasar serta
berbagai tunjangan dan fasilitas, antara lainnya:
- Tunjangan dan Fasilitas Bulanan
Tunjangan transportasi/BBM, tunjangan uang makan,
tunjangan uang lembur, tunjangan license dan rating,
tunjangan jabatan, tunjangan telepon, dan tunjangan
operasional.
- Tunjangan dan Fasilitas Tahunan
Bantuan sewa rumah, tunjangan cuti (cuti tahunan
dan cuti panjang), tunjangan kesejahteraan keluarga,
tunjangan khusus dan insentif produksi.
Selain itu, Perusahaan menetapkan bonus yang didasarkan
pada estimasi manajemen Perusahaan dan disahkan oleh
Rapat Umum Pemegang saham (“RUPS”), dibukukan sebagai
beban (expense) tahun berjalan.
program pensiun
Angkasa Pura II menyelenggarakan program pensiun manfaat
pasti untuk seluruh karyawan tetapnya, agar karyawan dapat
melanjutkan kehidupan dengan tingkat kesejahteraan yang
terjamin pada saat memasuki usia pensiun, dengan batasan
usia 56 tahun. Program ini dilaksanakan melalui Dana Pensiun
Non-permanent employees do not get all of the welfare
components, but Angkasa Pura II ensures that their normative
rights are always above the applicable regulations, although
the coaching responsibility is in the hands of labor provider.
Remuneration packages
Angkasa Pura II applies competitive remuneration standards
in accordance with the Company’s financial capabilities. To
ensure the amount of welfare packages that compete with
similar companies, Angkasa Pura II is always participated in
remuneration survey conducted by the leading remuneration
consultants. From the survey results, Angkasa Pura II can
standardize a remuneration system that is able to maintain
potential employees and motivate employees to improve their
competence and performance while maintaining the balance
with the Company’s financial condition and capabilities.
Employee’s remuneration system which has been performed
by Angkasa Pura II in 2015 is to make adjustments to the basic
salary of its employees conducted with the general increase
model then linked to inflation & increase in achievement
(merit increase) of employee’s performance.
Components of employee remuneration packages of Angkasa
Pura II consist of pension basic salary, supporting basic salary
as well as various allowances and facilities, among others:
- Monthly Allowances and Facilities
Transporation/ fuel allowance, meal allowance, overtime
allowance, license and rating allowance, position
allowance, telephone allowance, and operational
allowance.
- Annual Allowances and Facilities
Rent allowance, leave allowance (annual leave and
long service leave), family welfare allowance, special
allowance and production incentives.
In addition, the Company establishes bonuses based on the
estimation of the Company’s management and approved by
the General Meeting of Shareholders (“GMS”), recorded as
expenses for the year.
pension plans
Angkasa Pura II held a defined benefit pension plans for
all of its permanent employees, so that employees can
continue to live with a guaranteed level of welfare at the
time of retirement, with age limit of 56 years. The program
is implemented through the Pension Fund of Angkasa Pura
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)164
Angkasa Pura II (DAPENDA) dengan Surat Keputusan Direksi
Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/Angkasa Pura II-98
tanggal 06 Oktober 1998 serta telah diperbaharuidengan
SK No.KEP.695/KP.308/ Angkasa Pura II-2003 tanggal 31
Desember 2003.
Dapenda mengelola dana kepesertaan karyawan hingga
karyawan yang diangkat tahun 2008 dengan pola Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Dan untuk pengelolaan dana
pensiun karyawan yang diangkat sejak tahun 2009 dikelola
oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank
Negara Indonesia Tbk (BNI) dalam Program Pensiun Iuran
Pasti (PPIP).
Hal ini dilakukan atas arahan/instruksi dari Menteri Negara
BUMN tentang penyelenggaraan Pengelolaan Dana Pensiun
melalui Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Kerjasama
tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerjasama tentang
penyediaan layanan program pensiun antara Angkasa Pura II
dengan DPLK BNI nomor PJJ.03.10.01/00/01/2013/089 atau
005/DLK/1/2013 tanggal 26 Januari 2013.
Selain program manfaat pensiun, Perusahaan juga
mengadakan kesepakatan bersama dengan Serikat Karyawan
Angkasa Pura II untuk menyelenggarakan program manfaat
pensiun tambahan melalui DPLK BNI, Tunjangan Hari
Tua (THT) yang saat ini dikelola oleh PT. Jiwasraya dan PT
Bumiputera, Tunjangan Perumahan Akhir Masa Tugas dan
Jaminan Hari Tua (BPJS Ketenagakerjaan).
program pemeliharaan Kesehatan
Perusahaan memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan
baik rawat jalan maupun rawat inap. Untuk jaminan kesehatan
tersebut perusahaan memiliki ketetapan dan kebijakan
untuk karyawan dan keluarganya yang meliputi suami/istri
dan dua anak dengan usia maksimum 21 tahun dan dapat
diperpanjang sampai dengan 25 tahun sepanjang belum
menikah dan masih dalam pendidikan formal. Dengan adanya
jaminan kesehatan diharapkan karyawan dapat tenang dalam
bekerja sehingga meningkatkan produktivitasnya.
program Asuransi Jiwa dan Jaminan Ketenagakerjaan
Angkasa Pura II membiayai program asuransi jiwa bagi
karyawan yang bekerja sama dengan dengan beberapa
Perusahaan asuransi untuk mendukung program tersebut.
Perusahaan juga mengikutsertakan seluruh karyawannya
dalam program jaminan ketenagakerjaan di BPJS
Ketenagakerjaan.
II (DAPENDA) with the Board of Directors Decree of Angkasa
Pura II No. KEP.549/KP.308/Angkasa Pura II-98 dated October
06th, 1998 and ammended with Decree No. KEP.695/KP.308/
Angkasa Pura II-2003 dated December 31st, 2003.
Dapenda manages employee participation funds up to
employees who were appointed in 2008 with the pattern
of the Defined Benefit Pension Plans (PPMP). While for
the management of employee pension funds who were
appointed since 2009 is managed by the Financial Institution
Pension Fund (DPLK) of PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
in the Defined Contribution Pension Plans (PPIP).
This is performed under the direction/instruction of the
State Minister of SOEs on the implementation of Pension
Fund Management through the Defined Contribution
Pension Plans (PPIP). The cooperation is stipulated in
the Cooperation Agreement on the provision of pension
plans service between Angkasa Pura II with DPLK BNI No.
PJJ.03.10.01/00/01/2013/089 or 005/DLK/1/2013 dated
January 26th, 2013.
In addition to pension benefit plans, the Company also
entered a joint agreement with the Labor Union of Angkasa
Pura II to held additional pension benefit plans through
DPLK BNI, Annuities (THT) which is currently managed by
PT. Jiwasraya and PT Bumiputera, Housing Allowances for
Retirees and the Retirement Security (Employment BPJS).
Health Care program
The Company provides health care insurance either outpatient
or inpatient. For such health insurance, the Company has
statutes and policies for employees and their families which
includes husband/wife and two children with a maximum
age of 21 years old and can be extended up to 25 years old
as long as unmarried and still in formal education. With the
health insurance, the employees are expected to work calmly
thereby increasing their productivity.
Life Insurance program and employment guarantee
Angkasa Pura II financed the life insurance program
for employees in collaboration with several insurance
Companies to support such program. The Company also
involve all employees in the employment guarantee program
in Employment BPJS.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 165
kesejahteraan dankeselamatan kerja karyawanEmployees Occupational Health and Safety
Angkasa Pura II menyediakan fasilitas layanan kesehatan
yang dikelola secara swakelola oleh unit yang membidangi
yaitu Medical Service Management dan diikutsertakan pada
program BPJS Kesehatan. Besarnya fasilitas kesehatan yang
diterima oleh karyawan tergantung pada jabatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2015, jumlah
karyawan beserta keluarga inti yang menjadi peserta layanan
kesehatan Angkasa Pura II mencapai 13.747 orang. Jumlah
tersebut meningkat 11% dari tahun 2014 yang mencapai
12.427 orang.
Angkasa Pura II berkomitmen untuk melakukan pengelolaan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang difokuskan
untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam kebijakan Perusahaan
terkait K3 yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/
KP.204/APII-2002. Pengelolaan K3 yang dilakukan Angkasa
Pura II didasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan
K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai
setiap tahun.
Sedangkan untuk meminimalisir risiko dan mencegah
terjadinya insiden kecelakaan kerja, Angkasa Pura II
mengupayakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman
bagi karyawan dengan memastikan seluruh unit operasi
memiliki sarana dan prasarana terkait aspek keamanan dan
keselamatan kerja. Angkasa Pura II juga terus melakukan
sosialisasi dan tindakan tegas dalam rangka membudayakan
sikap patuh karyawan terhadap peraturan perundangan
tentang keselamatan kerja.
Angkasa Pura II provides health care facility which is self-
managed by the unit in charge, namely the Medical Service
Management and are included in the BPJS Health program.
The amount of health facility received by employees depend
on positions in accordance with applicable provisions. During
2015, the number of employees and their core families who
participated in the health services of Angkasa Pura II reached
13,747 people. The number increased by 11% from 2014 with
12,427 people.
Angkasa Pura II is committed to the management of
occupational health and safety (K3) which is focused to
achieve zero accident rate or zero accident. The commitment
is embodied in the Company’s policy related to K3 stipulated
in the Board of Directors Decree No. KEP. 088/KP.204/APII-
2002. K3 management conducted by Angkasa Pura II is based
on the employment regulations and K3 rules of the local
Department of Labor as well as evaluated and assessed every
year.
Meanwhile, to minimize the risk and prevent occupational
incidents, Angkasa Pura II seeks to create a comfortable
and safe work environment for employees to ensure that
all operating units have the facilities and infrastructure
related to occupational security and safety. Angkasa Pura II
continuously conducts socialization and decisive action in
order to cultivate the attitude of obedient of the employees
against the laws and regulations on occupational safety.
166
167
beyondchallengeanalisis danpembahasanmanajemenManagement Analysis and Discussion
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)168
tinjauanindustriIndustry Review
1. perekonomian global
Pemulihan perekonomian global pada 2015 berjalan
lebih lambat dari perkiraan. Ekonomi dunia pada 2015
hanya tumbuh 3,1%, lebih rendah dari perkiraan di awal
tahun sebesar 3,5% dan pertumbuhan 2014 sebesar 3,4%.
Realisasi pertumbuhan ekonomi di beberapa negara
maju lebih rendah dari perkiraan semula, sehingga
pertumbuhan ekonomi negara maju, secara keseluruhan,
belum mampu menjadi motor pemulihan ekonomi global.
Upaya yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi belum optimal, karena pelonggaran kebijakan
moneter (quantitative easing, QE) di negara maju
belum sepenuhnya didukung oleh stimulus fiskal dan
implementasi reformasi struktural. Di samping itu,
kecepatan pemulihan pertumbuhan ekonomi yang
berbeda-beda telah memicu terjadinya divergensi
kebijakan moneter diantara negara maju.
Pemulihan perekonomian global pada 2015 juga diwarnai
perubahan lanskap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi negara berkembang (emerging markets)
melambat, sedangkan pertumbuhan ekonomi negara
maju menunjukkan tren pemulihan secara gradual.
Meskipun tumbuh lebih rendah dari perkiraan awal,
pertumbuhan ekonomi negara-negara maju mengalami
peningkatan dari 1,8% pada 2014 menjadi 1,9% pada 2015.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi negara berkembang
turun dari 4,6% pada 2014 menjadi 4,0% pada 2015.
Walaupun mengalami perlambatan yang cukup signifikan,
kontribusi pertumbuhan negara berkembang masih
dominan dan mencapai 58%. Sementara, pertumbuhan
negara maju memberikan kontribusi sebesar 42% terhadap
pertumbuhan ekonomi global.
1. global economy
Global economic recovery in 2015 is running slower than
expected. The world’s economy in 2015 only grew 3.1%,
lower than forecast at the beginning of the year by 3.5%
and growth in 2014 amounted to 3.4%. Realization of
economic growth in some developed countries is lower
than expected, so that economic growth in developed
countries, as a whole, has not been able to become the
motor of global economic recovery. Efforts made to
boost economic growth is yet optimal, because of the
easing of monetary policy (quantitative easing, QE) in
developing countries has not yet fully supported by the
fiscal stimulus and structural reformation. In addition,
the different pace of economic growth recovery have
triggered divergence of monetary policy between
developed countries.
Global economic recovery in 2015 also marked by the
changes of economic growth landscape. Economic
growth in developing countries (emerging markets) is
slowing down, while economic growth in developed
countries show a gradual recovery trend. Despite the
lower growth than initial estimates, economic growth
in developed countries has increased from 1.8% in 2014
to 1.9% in 2015. On the other hand, economic growth
in developing countries fell from 4.6% in 2014 to 4.0%
in 2015. Despite the significant slowdown, the growth
contribution of developing countries is still dominant and
reached 58%. Meanwhile, growth in developed countries
contributed 42% to global economic growth.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 169
Perlambatan ekonomi global pada 2015 dipengaruhi
oleh faktor siklikal maupun struktural. Faktor siklikal
terutama bersumber dari perlambatan ekonomi
Tiongkok, berlanjutnya penurunan harga komoditas,
dan ketidakpastian normalisasi kebijakan moneter AS.
Sementara itu, faktor struktural terutama terjadi di
negara maju, yang bersumber dari menurunnya potential
output akibat faktor demografi (ageing population) dan
penurunan tingkat investasi pascakrisis keuangan global.
Penurunan potential output dan respons kebijakan yang
ditempuh negara maju memberikan dampak yang cukup
signifikan pada negara berkembang, baik melalui jalur
perdagangan maupun keuangan.
Ekonomi Tiongkok masih mengalami perlambatan,
sejalan dengan kebijakan rebalancing ekonomi yang
belum berhasil mendorong konsumsi. Ekonomi Tiongkok
pada 2015 hanya tumbuh sebesar 6,9%, melambat
dibandingkan dengan pertumbuhan 2014 sebesar 7,3%.
Kondisi ini berdampak pada penurunan permintaan impor
Tiongkok, yang memberikan dampak rambatan kepada
negara berkembang melalui jalur perdagangan.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global, khususnya
Tiongkok, mendorong berlanjutnya penurunan harga
komoditas pada 2015. Negara-negara pengekspor
komoditas, termasuk Indonesia, terkena dampak ganda
yang bersumber dari penurunan volume permintaan
maupun harga komoditas sehingga menekan kinerja
ekspor. Indeks Harga Komoditas Ekspor Indonesia (IHKEI)
pada 2015 terkontraksi sebesar 14,9%, lebih besar dari
kontraksi indeks harga 2014 sebesar 4,2%. Penurunan
harga komoditas, sebagai dampak melambatnya ekonomi
Tiongkok, diperberat oleh menurunnya harga minyak
dunia, yang memiliki hubungan cukup kuat dengan harga
komoditas tertentu. Pelemahan harga minyak dunia
dipengaruhi oleh tingginya suplai, baik dari negara anggota
OPEC maupun non-OPEC, di tengah menurunnya
permintaan akibat perlambatan ekonomi global.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan menurunnya
harga komoditas berdampak pada penurunan laju inflasi
global. Laju inflasi global pada 2015 tercatat sebesar 3,3%,
turun dari tahun sebelumnya sebesar 3,5%. Sebaliknya,
laju inflasi negara- negara berkembang pada 2015 justru
meningkat menjadi 5,6% dari tahun sebelumnya sebesar
5,1%. Peningkatan inflasi tersebut terutama dipengaruhi
oleh dampak pass-through pelemahan nilai tukar.
Sebagai respons atas dinamika ekonomi dan keuangan
global, beberapa negara berkembang menempuh bauran
kebijakan yang memadukan kebijakan moneter, fiskal, dan
reformasi struktural. Belajar dari pengalaman negara maju
Global economic slowdown in 2015 was affected by
cyclical and structural factors. Cyclical factors mainly
from the economic slowdown in Cina, the continued
decline in commodity prices, and the uncertainty of
the normalization of US monetary policy. Meanwhile,
structural factors, especially in developed countries, which
was sourced from the decline in potential output due to
demographic factors (ageing population) and a decrease
in the level of investment after the global financial crisis.
The decline in potential out and response of policies
pursued by developed countries provide significant impact
on developing countries, either through trade or financial.
China’s economy still experienced a slowdown, in line with
the economy rebalancing policy that has not managed to
push consumption. China’s economy in 2015 only grew
6.9%, slowing down compared to 2014 with 7.3%. These
conditions impact on the demand for Chinese imports,
that provide propagation impacts to developing countries
through trade.
Slowdown in global economic growth, especially China,
pushes the continued decline in commodity prices in 2015.
Commodity-exporting countries, including Indonesia, hit
by the double impact that comes from a decrease in the
volume of demand and commodity prices weighing on
export performance. Indonesia Export Commodity Price
Index (IHKEI) in 2015 contracted by 14.9%, greater than the
contraction in the price index of 2014 by 4.2%. The decline
in commodity prices, as the impact of China’s economic
slowdown, exacerbated by the decline in world oil prices,
which have a strong enough relationship with the price
of a particular commodity. The weakening of world oil
prices affected by high supply, both from OPEC member
countries and non-OPEC, amid lower demand due to the
global economic slowdown.
Slowdown in economic growth and falling commodity
prices have an impact on the decline in global inflation.
Global inflation in 2015 was amounted to 3.3%, down from
the previous year of 3.5%. In contrast, the inflation rate of
developing countries in 2015 was increased to 5.6% from
the previous year of 5.1%. Increase in inflation was mainly
influenced by the impact of the pass-through of exchange
rate depreciation.
In response to the global economic and financial
dynamics, several developing countries take the policy
mix that combines monetary policy, fiscal, and structural
reformation. Learning from the experience of developed
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)170
yang terlalu mengandalkan kebijakan moneter dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi, beberapa negara
berkembang memilih menerapkan bauran kebijakan
untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Bauran kebijakan tersebut memadukan pelonggaran
kebijakan moneter dengan kebijakan makroprudensial,
kebijakan fiskal, dan reformasi struktural. Tiongkok, India,
dan Indonesia merupakan contoh negara berkembang
yang secara konsisten menerapkan bauran kebijakan
pengelolaan makroekonomi yang sehat dan menyertakan
agenda reformasi struktural. Reformasi struktural sangat
dibutuhkan oleh negara berkembang untuk meningkatkan
efisiensi dan daya saing sehingga perekonomian dapat
tumbuh secara berkelanjutan.
Perbaikan ekonomi negara maju yang terus berlangsung
dan mulai terlihatnya dampak implementasi bauran
kebijakan, khususnya reformasi struktural, di negara
berkembang akan mendorong pertumbuhan ekonomi
global lebih tinggi pada tahun 2016 hingga mencapai
3,4%. Namun, peningkatan pertumbuhan ekonomi
global tersebut diperkirakan belum mampu mendorong
perbaikan harga komoditas, sehingga masih akan sedikit
terkoreksi. Kondisi ini menjadi tantangan bagi negara
pengekspor komoditas, termasuk Indonesia, untuk secara
konsisten mengimplementasikan reformasi struktural
guna menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di
luar komoditas, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi
lebih berkelanjutan dan resilien terhadap gejolak global.
countries that rely too much on monetary policy
instimulating economic growth, several developing
countries choose to implement the policy mix to
sustain the slowdown in economic growth. The policy
mix combines the easing of monetary policy with
macroprudential policy, fiscal policy and structural
reformation. China, India, and Indonesia are examples of
developing countries that consistently apply the policy
mix of sound macroeconomic management and include
structural reformation agenda. Structural reformation
is very needed by developing countries to improve the
efficiency and competitiveness so that the economy can
grow in a sustainable manner.
Continued economic improvement in developed
countries and began sightings of the impact of policy mix
implementation, in particular the structural reformation, in
developing countries will drive global economic growth
higher in 2016 to reach 3.4%. However, the increase in
global economic growth is estimated not yet able to drive
improvement in commodity prices, so it will still be slightly
corrected. This condition is a challenge for commodity-
exporting countries, including Indonesia, to consistently
implement structural reformation in order to create new
sources of economic growth outside the commodity, so
that economic growth is becoming more sustainable and
resilient to global turmoil.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 171
2. perekonomian Nasional
Di tengah berbagai tantangan eksternal dan domestik,
perekonomian Indonesia 2015 mencatat kinerja yang
positif. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan
terjaga sementara momentum pertumbuhan ekonomi
mulai bergulir. Terjaganya stabilitas makroekonomi
tercermin pada inflasi yang kembali pada kisaran
sasarannya 4±1%, defisit transaksi berjalan yang menurun
ke sekitar 2% dari PDB, nilai tukar rupiah yang terkendali
terutama sejak triwulan IV 2015, dan sistem keuangan
yang resilien didukung oleh kecukupan modal yang kuat.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang berada
pada tren melemah mulai menemukan momentum
pembalikan pada semester II 2015. Pencapaian kinerja
ekonomi tersebut tidak terlepas dari sinergi kebijakan
yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk
mengawal stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan
serta mendorong proses pemulihan perekonomian.
Ketidakpastian pasar keuangan global berdampak pada
meningkatnya tekanan depresiasi nilai tukar rupiah
pada 2015. Dari sisi domestik, berkurangnya tekanan
terhadap rupiah terutama ditopang oleh langkah-langkah
kebijakan stabilisasi nilai tukar yang ditempuh Bank
Indonesia, persepsi positif investor atas prospek ekonomi
domestik akibat rangkaian paket kebijakan ekonomi yang
diluncurkan Pemerintah, dan imbal hasil aset domestik
yang tinggi. Berbagai faktor positif domestik ini mendorong
apresiasi rupiah yang lebih besar dibandingkan apresiasi
mata uang negara lain. Untuk keseluruhan 2015, rupiah
mencatat depresiasi 10,2% (yoy) menjadi Rp13.785 per
dolar AS, lebih rendah dibandingkan depresiasi beberapa
mata uang negara peers.
Neraca Pembayaran Indonesia pada 2015 mencatat
defisit, walaupun defisit transaksi berjalan mengalami
perbaikan yang cukup signifikan. Defisit transaksi berjalan
pada 2015 mengalami penurunan dari 3,1% dari PDB pada
2014 menjadi 2,1% dari PDB. Perbaikan defisit transaksi
berjalan terutama terjadi di sisi neraca perdagangan migas
dan neraca perdagangan nonmigas. Namun demikian,
pada triwulan IV 2015 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI)
mencatat surplus yang cukup tinggi. Untuk keseluruhan
tahun 2015, NPI tercatat defisit sekitar 1,1 miliar dolar AS.
2. National economy
In the midst of various external and domestic
challenges, the Indonesian economy in 2015 recorded
a positive performance. Macroeconomic stability and
financial system is maintained while the economic
growth momentum started to roll. The maintained
macroeconomic stability is reflected in inflation that return
to the targeted range of 4±1%, the current account deficit
decreased to approximately 2% of GDP, the exchange
rate is controlled mainly since the fourth quarter of 2015,
and resilient financial system that is supported by strong
capital adequacy.
Meanwhile, economic growth that is on a weakening
trend began to find reversal momentum in the second half
of 2015. The achievement of economic performance can
not be separated from the synergies of policies pursued by
the Bank of Indonesia and the Government to safeguard
the stability of macroeconomic and financial system as
well as to boost economic recovery process.
Global financial market uncertainty resulted in increased
pressure on the rupiah depreciation in 2015. On the
domestic front, the reduced pressure on the Rupiah was
mainly supported by measures of exchange stabilization
policy adopted by the Bank of Indonesia, the positive
perception of investors over the outlook for the domestic
economy as a result of a series of economic policy
package which launched by the government, and yields on
domestic assets is high. Various domestic positive factors
are pushing greater rupiah appreciation compared to the
currencies of other countries. For the whole of 2015, the
rupiah recorded a depreciation of 10.2% (yoy) to Rp13,785
per US dollar, lower than the depreciation of currency of
several peers countries.
Indonesia’s balance of payments in 2015 recorded a
deficit, although the current account deficit has improved
significantly. The current account deficit in 2015 decreased
from 3.1% of GDP in 2014 to 2.1% of GDP. Improvement in
the current account deficit mainly occured in the trade
balance of oil and gas and non-oil trade balance. However,
in the fourth quarter of 2015, Indonesia’s balance of
payments recorded a high enough surplus. For the whole
of 2015, the balance of payments recorded a deficit of
about 1.1 billion US dollars.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)172
Meski rupiah terdepresiasi, inflasi pada 2015 tercatat
sebesar 3,35% (yoy) dan berada dalam kisaran sasaran
inflasi 2015, yaitu 4±1%. Terkendalinya inflasi pada 2015
dipengaruhi oleh faktor global dan domestik.
Perekonomian Indonesia telah menemukan kembali
momentum perbaikan sejak semester II 2015.
Pertumbuhan ekonomi domestik terus melambat sampai
semester I 2015, sejalan dengan pelemahan ekonomi
global, penurunan harga komoditas, dan tersendatnya
belanja pemerintah akibat permasalahan nomenklatur.
Namun, pertumbuhan ekonomi mulai berbalik arah pada
semester II 2015, didorong oleh perbaikan permintaan
domestik. Belanja pemerintah meningkat signifikan,
ditopang oleh peningkatan belanja modal pemerintah
terutama terkait pembangunan infrastruktur. Stimulus
fiskal pemerintah tersebut juga telah direspons oleh sektor
swasta. Hal ini tercermin pada membaiknya pertumbuhan
investasi di beberapa sektor, seperti sektor konstruksi.
Dinamika ekonomi global yang ditandai dengan
berlanjutnya pelemahan ekonomi dunia dan berkurangnya
aliran modal ke emerging markets memberikan tekanan
terhadap pertumbuhan ekonomi domestik pada
tahun 2015. Perlambatan pertumbuhan ekonomi telah
memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi
pengangguran dan kesejahteraan. Merespons kondisi
tersebut, BI dan Pemerintah menempuh berbagai kebijakan
dalam rangka menjaga stabilitas makro dan mendorong
Although the rupiah was depreciated, inflation in 2015
was recorded at 3.35% (yoy) and within the range of the
inflation target in 2015, which is 4±1%. Controlled inflation
in 2015 was influenced by global and domestic factors.
The Indonesian economy has rediscovered momentum of
improvement since the second half of 2015. The growth
of domestic economy continued to slow in the first half of
2015, in line with the global economic slowdown, falling
commodity prices and delays in government spending
over the issue of nomenclature. However, economic
growth began to turn in the second half of 2015, driven
by an improvement in domestic demand. Government
spending increased significantly, supported by an increase
in government capital expenditures primarily related to
infrastructure development. The government’s fiscal
stimulus has also been responded by the private sector.
This is reflected in the improvement in investment growth
in several sectors, such as the construction sector.
The dynamics of global economy marked with the
continuation of world’s economic weakening and a drop
in capital flow to emerging markets put pressure on the
domestic economic growth in 2015. The slowdown
in economic growth has impacted less favorable for
unemployment and welfare. Responding to these
conditions, the Bank of Indonesia and the Government
undertake various policies in order to maintain
macroeconomic stability and boost further economic
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 173
pemulihan ekonomi lebih lanjut. Sejalan dengan respons
kebijakan tersebut, risiko perekonomian mulai terjaga dan
keyakinan pelaku ekonomi mulai membaik. Hal tersebut
ditandai dengan mulai terlihatnya momentum pemulihan
ekonomi pada paruh kedua 2015.
3. Industri penerbangan Indonesia
Ketidakpastian global telah membuat manajemen
ekonomi makro di Indonesia semakin sulit dan risiko
perlambatan pada proyeksi jangka pendek semakin
besar. Pemerintah memahami perlunya meningkatkan
tingkat kepercayaan dunia usaha serta iklim investasi
untuk meningkatkan pertumbuhan dan telah mengambil
beberapa langkah penting. Pada bulan September dan
Oktober 2015, pemerintah mengumumkan serangkaian
paket yang difokuskan pada mengurangi beban regulasi
dan menurunkan biaya usaha. Investasi tetap masih
menjadi penyebab utama perlambatan ekonomi meski
konsumsi masyarakat juga tumbuh secara moderat, yang
berkontribusi pada pertumbuhan PDB.
Kondisi perekonomian tersebut, sedikit banyak
mempengaruhi industri penerbangan di Indonesia
khususnya dalam hal jumlah pergerakan pesawat,
penumpang dan kargo di bandara-bandara yang dikelola
di wilayah Angkasa Pura II. Namun demikian, optimisme
terhadap potensi bisnis dalam industri penerbangan dan
kebandarudaraan masih terbuka lebar. Hal ini, karena
pertumbuhan penumpang angkutan udara di Indonesia
ditunjang oleh jumlah penduduk Indonesia yang semakin
bertambah. Disamping itu, luas wilayah Indonesia yang
terbentang di antara Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik, dimana secara geografis posisi ini merupakan
posisi yang sangat strategis.
Sejalan dengan hal tersebut, terbitnya Undang – undang
Nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan tentunya
diharapkan membawa dampak positif terhadap dunia
penerbangan nasional. Peningkatan standar pengelolaan
bandara selalu diupayakan selaras dengan pertumbuhan
arus penumpang, kargo dan pergerakan pesawat setiap
tahunnya.
Menurut Airport Council International (ACI), salah
satu bandara di wilayah Angkasa Pura II, yaitu Bandara
Internasional Soekarno Hatta, merupakan satu dari 20
Bandara Tersibuk Di Dunia sejak tahun 2011 sampai tahun
2015. Pada tahun 2015, Bandara Internasional Soekarno
Hatta berada di peringkat 12 dari 20 Bandara Tersibuk
Di Dunia melebihi aktifitas kebandarudaraan di Bandara
recovery. In line with such policy response, the risk of
economy began to maintained and the confidence of
economic players began to improve. This is marked by
the sighting of the economic recovery momentum in the
second half of 2015.
3. Indonesia’s Aviation Industry
Global uncertainty has made macroeconomic
management in Indonesia is getting harder and the risk
of a slowdown in the short-term projection is getting
larger. The Government recognizes the need to improve
the business confidence and investment climate to boost
growth and has taken some important steps. In September
and October 2015, the Government announced a series
of packages that are focused on reducing the regulatory
burden and lowering business costs. Investment is still
a major cause of economic slowdown although public
consumption also grew moderately, contributing to GDP
growth.
Such economic conditions, more and less affect aviation
industry in Indonesia, especially in terms of the number
of movement of aircraft, passenger and cargo at airports
managed in Angkasa Pura II areas. However, optimism
about the business potential in the aviation and airport
industry is still wide open. This is due to the growth of
air transportation passenger in Indonesia supported by
a number of Indonesian population that increased. In
addition, the area of Indonesia that lies between the Indian
Ocean and the Pacific Ocean, where geographically,
Indonesia’s position is very strategic.
In line with this, the issuance of Law No. 1 Year 2009 on
aviation is certainly expected to bring a positive impact on
the national aviation world. Improved airport management
standards has always been pursued in line with the traffic
growth of passenger, cargo and aircraft each year.
According to Airport Council International (ACI), one of the
airports in the areas of Angkasa Pura II, namely Soekarno-
Hatta International Airport, is one of the 20 Busiest Airports
in the World since 2011 until 2015. In 2015, Soekarno-
Hatta International Airport is ranked 12th out of 20 Busiest
Airports in the World, beyond the airport activities at
Schiphol Airport, Amsterdam (ranked 14th), Changi Airport,
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)174
Schiphol Amsterdam (peringkat 14), Bandara Changi
Singapura (peringkat 16) dan Bandara JFK New York
(peringkat 18) . Oleh karena itu, pengelolaan bandara-
bandara secara profesional terus ditingkatkan oleh
Angkasa Pura II sebagai bagian dari peningkatan layanan
bandara berkelas internasional.
4. pergerakan pesawat, penumpang dan Kargo Tahun
2015
Kondisi geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan
yang luas mendorong peningkatan aktivitas moda
transportasi udara sebagai alternatif pilihan jenis
transprotasi yang efektif dan efisien waktu. Hal ini
menjadi salah satu faktor yang diyakini, bahwa industri
penerbangan di Indonesia memiliki prospek yang cukup
baik. Secara umum, selama 5 tahun terakhir, pergerakan
armada dan rute penerbangan yang dilakukan sejumlah
maskapai penerbangan domestik dan internasional,
serta arus penumpang masih menunjukkan tren positif.
Sebagaimana data pergerakan pesawat, penumpang, dan
kargo di bandara wilayah Angkasa Pura II selama 5 tahun
terakhir pada tabel dan grafik di bawah ini:
Tabel Pergerakan Pesawat, Penumpang, dan Kargo
Singapore (ranked 16th) and JFK Airport, New York (ranked
18th). Therefore, the professional management of airports
is continuously improved by Angkasa Pura II as part of the
improvement of international class airport services.
4. 2015 Aircraft, passenger And Cargo movement
The geographical condition of Indonesia as a vast
archipelago encourages increased air transportation
mode activities as an alternative type of transportation
with effective and efficiency of time. This is one factor that
is believed, that the flight industry in Indonesia has good
prospects. In general, over the last 5 years, movement
of fleets and flight routes conducted by a number of
domestic and international airlines, as well as passenger
movement still showed a positive trend. As the movement
data of aircraft, passenger, and cargo in the airport areas
of Angkasa Pura II during the last 5 years is shown in the
table and graph below:
Table of Aircraft, Passenger, and Cargo Movement of
Bandara Angkasa Pura II
Pergerakan pesawat pada tahun 2015 sedikit meningkat
dibandingkan pergerakan pesawat pada tahun 2014.
Jumlah pergerakan penumpang yang menggunakan
jasa penerbangan di bandara-bandara Angkasa Pura
II mencapai sebanyak 84.291.588 pax. Sedangkan
pergerakan kargo tahun 2015, tercatat sebanyak
726.808.953 kg. Pergerakan arus penumpang dan kargo
pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan
tahun sebelumnya. Namun, secara umum dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir masih menunjukkan tren positif.
Angkasa Pura II Airport
Aircraft movement in 2015 had a slight increased
compared to 2014. The number of passenger movement
that uses flight services in the airports of Angkasa Pura II
reached 84,291,588 pax. While in 2015, cargo movement
amounted to 726,808,953 kg. In 2015, a decrease was
experienced by the passenger movement and cargo
movement when compared to the previous year. But,
in general, within the last 5 years still showed a positive
trend.
UraianDescription
2011 2012 2013 2014 2015
Pergerakan Pesawat (dalam satuan rute)
Aircraft Movement (in Route)559.183 612.850 648.561 630.584 632.418
Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax)
Passenger Movement (in thousand Pax)72.315 82.021 86.354 85.131 84.292
Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg)
Cargo Movement (in thousand Kg)695.313 746.835 771.049 763.507 726.809
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 175
a. Pergerakan Pesawat
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, pergerakan pesawat
secara konsisten menunjukkan peningkatan baik untuk
rute domestik maupun rute internasional. Secara
korporasi, jumlah pesawat yang datang dan berangkat
dari bandara-bandara di wilayah Angkasa Pura II terus
mengalami pertumbuhan dengan rata-rata pertumbuhan
adalah sebesar 16.215 rute (4,99%).
Tabel Jumlah Pergerakan Pesawat Tahun 2011-2015
(dalam satuan rute)
a. Aircraft Movement
Within the last 5 years, aircraft movement consistently
showed an increase both for domestic and international
routes. In terms of corporate, the number of aircraft
arriving and departing from airports in Angkasa Pura II
areas continues to experience growth with an average
growth amounted to 16,215 routes (4.99%).
Table of 2011-2015 Aircraft Movement (in routes)
BandaraAirport
2011 2012 2013 2014 2015% Growth
Tahun 2014-2015
CGK 345.508 381.120 399.430 390.984 386.615 -1,12%
KNO 61.753 65.970 70.461 63.937 63.607 -0,52%
PKU 23.460 25.244 30.022 25.439 19.268 -24,26%
PNK 20.039 21.198 22.779 23.626 25.184 6,59%
PLM 20.104 20.797 22.293 23.335 26.617 14,06%
PDG 14.732 16.476 18.675 18.643 21.945 17,71%
BDO 10.469 21.294 20.220 22.354 25.902 15,87%
HLP 30.952 30.110 33.306 32.237 30.255 -6,15%
DJB 7.857 7.425 7.653 9.706 9.486 -2,27%
PGK 14.480 12.471 11.862 10.717 13988 30,52%
TNJ 3.009 3.850 3.236 2.670 2544 -4,72%
BTJ 5.984 5.975 7.406 5.654 6052 7,04%
DTB 836 920 1.218 1.282 955 -25,51%
Total 559.183 612.850 648.561 630.584 632.418 0,29%
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)176
Pergerakan pesawat secara konsisten menunjukkan
peningkatan, terutama untuk rute penerbangan domestik.
Tahun 2015, pergerakan pesawat untuk penerbangan
domestik tercatat sebanyak 518.290 rute, meningkat
sebanyak 6.522 rute atau 1,27% dibandingkan pergerakan
pesawat untuk penerbangan domestik tahun 2014
sebanyak 511.768 rute. Sedangkan pergerakan pesawat
untuk penerbangan internasional tercatat sebanyak
114.128 rute, menurun 3,95% pergerakan pesawat untuk
penerbangan internasional tahun 2014 sebanyak 118.816
rute.
Aircraft movement consistently showed an increase, mainly
for domestic flight routes. In 2015, aircraft movement for
domestic flights amounted to 518,290 routes, increased
by 6,522 routes or 1.27% compared to 2014 with 511,768
routes. While for the aircraft movement for international
flights amounted to 114,128 routes, decreased by 3.95%
compared to 2014 with 118,816 routes.
Secara komposisi, pergerakan pesawat untuk
penerbangan domistik masih dominan baik pada tahun
2015 maupun 2014 dibandingkan pergerakan pesawat
untuk penerbangan internasional. Tahun 2015, komposisi
pergerakan pesawat untuk penerbangan domestik
sebanyak 518.290 rute (81,95%), sedangkan pergerakan
pesawat untuk penerbangan internasional sebanyak
114.128 rute (18,05%).
In terms of composition, aircraft movement for domestic
flights is still dominant both in 2015 and 2014 compared
to international flights. In 2015, composition of aircraft
movement for domestic flights amounted to 518,290
routes (81.95%), while the aircraft movement for
international flights amounted to 114,128 routes (18.05%)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 177
Pada tahun 2015, secara korporasi dari 13 bandara yang
dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang memiliki
jumlah pergerakan pesawat 3 (tiga) terbesar adalah
Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 386.615 rute (61,13%),
Bandara Kualanamu sebanyak 63.607 rute (10,06%) dan
Bandara Halim Perdanakusuma sebanyak 30.255 rute
(4,78%).
b. Pergerakan Penumpang
Pergerakan penumpang meningkat sejalan dengan
peningkatan pergerakan pesawat dimana tren pergerakan
untuk rute domestik menunjukkan peningkatan yang lebih
besar dari rute internasional. Dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir, pertumbuhan pergerakan penumpang secara
rata-rata adalah sebanyak 1.987.074 pax (4,48%).
In 2015, in terms of corporate of the 13 airports managed
by PT Angkasa Pura II (Persero) which has top 3 (three)
largest number of aircraft movement, namely Soekarno-
Hatta Airport amounted to 386,615 routes (61.13%),
Kualanamu Airport with 63,607 routes (10.06%) and Halim
Perdanakusuma Airport amounted to 30,255 routes
(4.78%).
b. Passenger Movement
Increase in passenger movement is in line with the
increase of aricraft movement where the movement trend
for domestic routes showed greater improvement than
international routes. Within the last 5 years, the growth of
passenger movement on average amounted to 1,987,074
pax (4.48%).
No Bandara AP II Domestik Internasional Total
1 CGK 301.696 84.919 386.615
2 KNO 49.416 14.191 63.607
3 PKU 17.303 1.965 19.268
4 PNK 23.922 1.262 25.184
5 PLM 25.607 1.010 26.617
6 PDG 20.304 1.641 21.945
7 BDO 20.563 5.339 25.902
8 HLP 27.767 2.488 30.255
9 DJB 9.486 - 9.486
10 PGK 13.988 - 13.988
11 TNJ 2.544 - 2.544
12 BTJ 4.739 1.313 6.052
13 DTB 955 - 955
Total 518.290 114.128 632.418
Tabel Jumlah Pergerakan Pesawat Tahun 2015
(dalam satuan rute)
Tabel Jumlah Pergerakan Pesawat Tahun 2015
(dalam satuan rute)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)178
Tabel Jumlah Pergerakan Penumpang Tahun 2015
(dalam satuan pax)
Table of 2015 Total Passenger Movement (in pax)
Tahun 2015, pergerakan penumpang untuk penerbangan
domestik tercatat sebanyak 68.789.336 pax, menurun
sebanyak 436.417 pax atau -0,63% dibandingkan
pergerakan penumpang untuk penerbangan domestik
tahun 2014 sebanyak 69.225.753 pax. Sedangkan
pergerakan penumpang untuk penerbangan internasional
tercatat sebanyak 15.502.252 pax, menurun -2,53%
terhadap pergerakan penumpang untuk penerbangan
internasional tahun 2014 sebanyak 15.905.280 pax.
In 2015, passenger movement for domestic flights
amounted to 68,789,336 pax, decreased by 436,417 pax
atau -0.63% compared to 2014 with 69,225,753 pax.
While for the passenger movement for international
flights amounted to 15,502,252 pax, decreased by -2.53%
compared to 2014 with 15,905,380 pax.
BandaraAirport
2011 2012 2013 2014 2015% Growth
Tahun 2014-2015
CGK 51.178.188 57.772.864 60.137.347 57.221.169 54.291.366 -5,12%
KNO 7.170.107 7.991.914 8.358.705 8.059.796 8.004.791 -0,68%
PKU 2.541.431 2.772.254 3.257.547 2.993.872 2.670.046 -10,82%
PNK 2.133.545 2.291.470 2.307.322 2.502.957 2.713.259 8,40%
PLM 2.598.274 2.902.129 3.032.629 3.258.834 3.384.464 3,86%
PDG 2.270.354 2.643.719 2.789.597 2.791.411 3.169.122 13,53%
BDO 937.849 1.872.985 2.533.887 2.927.304 3.146.807 7,50%
HLP 201.348 199.425 210.814 1.646.864 3.059.153 85,76%
DJB 1.014.963 1.117.909 1.282.244 1.316.379 1.168.219 -11,26%
PGK 1.325.522 1.484.357 1.467.118 1.401.308 1.658.920 18,38%
TNJ 231.386 291.384 252.501 265.407 258.936 -2,44%
BTJ 705.719 672.695 711.796 721.727 748.721 3,74%
DTB 6.434 7.486 12.556 24.005 17.784 -25,92%
Total 72.315.120 82.020.591 86.354.063 85.131.033 84.291.588 -0,99%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 179
Secara komposisi, pergerakan penumpang untuk
penerbangan domistik masih dominan baik pada tahun
2015 maupun 2014 dibandingkan pergerakan penumpang
untuk penerbangan internasional. Tahun 2015, komposisi
pergerakan penumpang untuk penerbangan domestik
sebanyak 68.789.336 pax (81,61%), sedangkan pergerakan
penumpang untuk penerbangan internasional sebanyak
15.502.252 pax (18,39%).
Pada tahun 2015, secara korporasi dari 13 bandara yang
dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang memiliki
jumlah pergerakan penumpang 3 (tiga) terbesar adalah
Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 54.291.366 pax
(64,41%), Bandara Kualanamu sebanyak 8.004.791 pax
(9,50%) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
sebanyak 3.384.464 pax (4,02%).
Tabel Jumlah Pergerakan Penumpang Tahun 2015
(dalam satuan pax)
In terms of composition, passenger movement for
domestic flights is still dominant both in 2015 and 2014
compared to international flights. In 2015, composition of
passenger movement for domestic flights amounted to
68,789,336 pax (81.61%), while the passenger movement
for international flights amounted to 15,502,252 pax
(18.39%).
In 2015, in terms of corporate of the 13 airports managed by
PT Angkasa Pura II (Persero) which has top 3 (three) largest
number of passenger movement, namely Soekarno-Hatta
Airport amounted to 54,291,366 pax (64.41%), Kualanamu
Airport with 8,004,791 pax (9.50%) and Sultan Mahmud
Badaruddin II Airport amounted to 3,384,464 pax (4.02%).
Table of 2015 Total Passenger Movement (in pax)
No Bandara AP II Domestik Internasional Total
1 CGK 41.889.868 12.401.498 54.291.366
2 KNO 6.374.897 1.629.894 8.004.791
3 PKU 2.504.666 165.380 2.670.046
4 PNK 2.639.563 73.696 2.713.259
5 PLM 3.275.592 108.872 3.384.464
6 PDG 2.937.690 231.432 3.169.122
7 BDO 2.493.761 653.046 3.146.807
8 HLP 2.955.351 103.802 3.059.153
9 DJB 1.168.219 - 1.168.219
10 PGK 1.658.920 - 1.658.920
11 TNJ 258.936 - 258.936
12 BTJ 614.089 134.632 748.721
13 DTB 17.784 - 17.784
Total 68.789.336 15.502.252 84.291.588
c. Pergerakan Kargo
Perkembangan bisnis kargo yang semakin kompetitif
terlihat dari semakin banyaknya perusahan yang bergerak
dalam jasa pengiriman barang. Hal ini sejalan dengan
berkembangnya dunia industri, baik manufaktur maupun
jasa yang terus berkembang pesat. Persaingan tersebut
semakin diramaikan dengan pemberian jasa pengiriman
barang melalui kargo oleh maskapai-maskapai
penerbangan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir,
pertumbuhan pergerakan kargo secara rata-rata adalah
sebanyak 20.875.882 kg (3,97%).
c. Cargo Movement
Development of an increasingly competitive cargo
business is seen from the number of companies engaged
in the goods delivery services. This is in line with the
development of industrial world, both manufacturing
and services that are growing rapidly. The competition is
getting more crowded with the provision of goods delivery
through cargo by airlines. Within the last 5 years, growth in
cargo movement on average amounted to 20,875,882 kg
(3.97%).
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)180
Tabel Pergerakan Kargo Tahun 2011 – 2015 (dalam satuan
kg)
Table of 2011-2015 Cargo Movement (in kg)
In 2015, cargo movement for domestic flights amounted
BandaraAirport
2011 2012 2013 2014 2015% Growth
Tahun 2014-2015
CGK 572.610.215 629.705.705 645.297.948 626.045.944 614.821.858 -1,79%
KNO 47.258.462 42.794.334 44.273.506 42.370.719 41.629.184 -1,75%
PKU 14.159.687 14.397.033 13.034.432 11.399.027 9.319.435 -18,24%
PNK 9.740.631 8.479.359 12.965.797 17.304.614 2.488.108 -85,62%
PLM 11.965.452 13.584.404 14.297.549 15.067.043 14.407.858 -4,38%
PDG 15.103.046 10.128.280 11.359.222 11.567.012 9.518.317 -17,71%
BDO 1.038.446 2.928.328 4.647.240 5.854.658 7.270.102 24,18%
HLP 327.834 6.193.862 7.233.209 12.775.391 8.434.496 -33,98%
DJB 6.115.943 5.529.326 6.546.528 7.261.213 6.088.310 -16,15%
PGK 10.243.493 8.350.455 6.074.548 7.466.243 6.671.244 -10,65%
TNJ 1.596.113 1.957.768 2.377.062 2.742.776 2.400.725 -12,47%
BTJ 5.154.010 2.786.041 2.942.194 3.652.495 3.759.315 2,92%
DTB 0 0 0 0 0
Total 695.313.331 746.834.895 771.049.235 763.507.135 726.808.953 -4,81%
Tahun 2015, pergerakan kargo untuk penerbangan
domestik tercatat sebanyak 390.740.907 kg, menurun
sebanyak 43.007.496 kg atau -9,92% dibandingkan
pergerakan kargo untuk penerbangan domestik tahun
2014 sebanyak 433.748.403 kg. Sedangkan pergerakan
kargo untuk penerbangan internasional tercatat
sebanyak 336.068.046 kg, meningkat 6.309.314 kg atau
1,91% terhadap pergerakan kargo untuk penerbangan
internasional tahun 2014 sebanyak 329.758.732 kg.
to 390,740,907 kg, decreased by 43,007,496 kg atau
-9.92% compared to 2014 with 433,748,403 kg. While for
the cargo movement for international flights amounted
to 336,068,046 kg, increased by 6,309,314 kg atau 1.91%
compared to 2014 with 329,758,732 kg.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 181
Secara komposisi, pergerakan kargo untuk penerbangan
domistik masih dominan baik pada tahun 2015 maupun
2014 dibandingkan pergerakan kargo untuk penerbangan
internasional. Tahun 2015, komposisi pergerakan kargo
untuk penerbangan domestik sebanyak 390.740.907 kg
(53,76%), sedangkan pergerakan kargo untuk penerbangan
internasional sebanyak 336.068.046 kg (46,24%).
Pada tahun 2015, secara korporasi dari 13 bandara yang
dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang memiliki
jumlah pergerakan kargo 3 (tiga) terbesar adalah Bandara
Soekarno-Hatta sebanyak 614.821.858 kg (84,59%),
Bandara Kualanamu sebanyak 41.629.184 kg (5,73%)
dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sebanyak
14.407.858 kg (1,98%).
Tabel Jumlah Pergerakan Kargo Tahun 2015 (dalam satuan kg)
In terms of composition, cargo movement for domestic
flights is still dominant both in 2015 and 2014 compared
to international flights. In 2015, composition of cargo
movement for domestic flights amounted to 390,740,907
kg (53.76%), while the cargo movement for international
flights amounted to 336,068,046 kg (46.24%).
In 2015, in terms of corporate of the 13 airports managed
by PT Angkasa Pura II (Persero) which has top 3 (three)
largest number of cargo movement, namely Soekarno-
Hatta Airport amounted to 614,821,858 kg (84.59%),
Kualanamu Airport with 41,629,184 kg (5.73%) and Sultan
Mahmud Badaruddin II Airport amounted to 14,407,858 kg
(1.98%).
Table of 2015 Total Cargo Movement (in kg)
No Bandara AP II Domestik Internasional Total
1 CGK 288.410.185 326.411.673 614.821.858
2 KNO 37.413.257 4.215.927 41.629.184
3 PKU 9.308.472 10.963 9.319.435
4 PNK 2.487.839 269 2.488.108
5 PLM 14.170.927 236.931 14.407.858
6 PDG 9.372.979 145.338 9.518.317
7 BDO 6.401.393 868.709 7.270.102
8 HLP 4.275.208 4.159.288 8.434.496
9 DJB 6.088.310 - 6.088.310
10 PGK 6.671.244 - 6.671.244
11 TNJ 2.400.725 - 2.400.725
12 BTJ 3.740.367 18.948 3.759.315
13 DTB - - -
Total 390.740.907 336.068.046 726.808.953
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)182
5. prospek Usaha
Pertumbuhan penumpang angkutan udara di Indonesia
pasca deregulasi industri penerbangan tahun 1999 sangat
menakjubkan. Berdasarkan data pertumbuhan industri
penerbangan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang
dilihat dari kinerja pergerakan pesawat udara, jumlah
penumpang, dan jumlah kargo yang terus meningkat.
Pertumbuhan jumlah penumpang untuk penerbangan
nasional Indonesia bahkan masuk dalam kategori 10 besar
di kawasan Asia Pasifik.
Peluang pertumbuhan tersebut ditunjang oleh adanya:
pertama, jumlah pendudukIndonesia yang semakin
bertambah. Berdasarkan Data Biro Sensus AS, Indonesia
menempati urutan ke 4 (empat) dunia dalam hal
banyaknya jumlah penduduk, setelah China, India dan
Amerika Serikat. Kedua, luas wilayah Indonesia terbentang
di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan
terletak di posisi silang yang sangat strategis yaitu pada
koordinat 6°LU - 11°08′LS dan dari 97°’ - 141°45′BT.
Secara geografis Indonesia terletak pada posisi yang
sangat strategis, menjadi hub perdagangan internasional
yang menghubungkan utara ke selatan (Jepang dan
Australia) dan barat ke timur (Eropa, Asia, Australia).
Memiliki 17.508 pulau yang terletak disepanjang garis
katulistiwa. Indonesia adalah negara yang sangat luas yang
terbentang sejauh 5.120 km timur dan ke barat 1.760 km.
Perkembangan industri pariwisata dalam negeri juga
memberikan peluang peningkatan jumlah wisatawan yang
menggunakan jasa penerbangan. Lebih lanjut, maskapai
penerbangan asing masuk ke dalam negeri, menambah
ramainya pasar penerbangan Indonesia. Persaingan
maskapai penerbangan baik maskapai penerbangan asing
maupun domestik menciptakan persaingan harga yang
mendorong pemberlakuan konsep Low Cost Carrier (LCC).
Pemberlakuan konsep tersebut akan semakin mendorong
pertumbuhan penumpang dan maskapai penerbangan
yang kemudian menjadikan industri penerbangan udara
sebagai pilihan sarana transportasi antarwilayah yang
lebih diminati.
Perkembangan industri penerbangan Indonesia juga akan
semakin cerah dengan ikut sertanya Indonesia dalam
World Route Airlines. Acara pertemuan global bagi pihak-
pihak yang berkecimpung dalam industri penerbangan
yang diadakan beberapa tahun sekali ini diikuti oleh
lebih dari 110 negara. Dengan ikut sertanya Indonesia
dalam acara tersebut, diharapkan lebih banyak maskapai
penerbangan asing yang bekerjasama dan membuka rute
penerbangan dari dan ke Indonesia.
5. business prospects (RKAp 2014 and RKAp 2015)
The growth of airline passengers in Indonesia after the
deregulation of airlines industry in 1999 was impressive.
Based on the aviation industry growth data in the past 5
years as seen from the performance of aircraft movements,
number of passengers and amount of cargo will continue
to increase. The growth of total passengers for Indonesian
domestic flight even amongst the top 10 category in Asia
Pacific Region.
This growth opportunities was supported by, firstly, the
increasing population of Indonesia. Based on US Census
Bureau Data, Indonesia ranks at 4th place in the world‘s
largest population, after China, India and the United
States. Secondly, the area of Indonesia lies between the
Indian Ocean and the Pacific Ocean and is located in a
very strategic cross position, at the coordinate of 6 ° N - 11
° 08’ S and from 97 ° ‘- 141 ° 45’ E. Thus, geographically,
Indonesia is located in a very strategic position, an
international trade hub linking the north to the south
(Japan and Australia) and west to east (Europe, Asia,
Australia). The country has 17,508 islands spreading along
the equator. Indonesia is a vast country that stretches as
far as 5,120 km to the east and 1,760 km west.
Development of the tourism industry in the country
also provides improvement opportunity in the number
of tourists who use flight services. Furthermore, foreign
airlines entering the country, increase the traffic of
Indonesian aviation market. Airlines competition both
foreign and domestic airlines creates price competition
that encourages the enforcement of Low Cost Carrier
(LCC) concept. Enforcement of such concept will
further encourage the growth of passengers and airlines
which then makes air travel industry as a more desirable
transportation choices.
Development of Indonesian aviation industry will also be
brighter with the participation of Indonesia in World Route
Airlines. The global meeting event for parties involved in
the aviation industry which is held every few years attended
by more than 110 countries. With the participation of
Indonesia in the event, it is expected more foreign airlines
will cooperate and open up routes from and to Indonesia.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 183
Beberapa peluang yang menciptakan prospek usaha yang
cemerlang bagi Angkasa Pura II sebagai berikut.
a. Pertumbuhan Angkutan Udara Setiap Tahunnya
Adanya pertumbuhan angkutan udara setiap tahun
berpotensi meningkatkan pendapatan aeronautika dan
pendapatan non-aeronautika.
b. Berkembangnya Low Cost Carrier (LCC)
Perkembangan LCC mendukung peningkatan jumlah
penumpang setiap tahunnya.
c. Potensi Pertumbuhan Bisnis dan Ekonomi di Sekitar
Bandara
Adanya potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di
sekitar bandara memberikan hubungan timbal balik
dengan bandara.
d. Potensi Pengembangan Pariwisata di Wilayah Indonesia
Barat
Banyaknya tempat pariwisata yang sedang dikembangkan
dengan promosi yang tepat mendorong lalu lintas ke dan
menuju ke daerah di Indonesia dapat ditingkatkan.
e. Hubungan Baik Dengan Pemerintah
Hubungan baik dengan pemerintah pusat dan daerah
dapat memberikan kemudahan dalam pengembangan
bandara.
f. Adanya Otonomi Daerah
Adanya otonomi daerah menyebabkan setiap daerah
berlomba-lomba untuk mendirikan bandara di daerah
masing-masing.
g. Open Sky Policy
Open sky policy akan memberikan derajat kebebasan yang
lebih besar bagi maskapai penerbangan untuk terbang di
wilayah Indonesia.
Several opportunities that create brilliant business
prospects for Angkasa Pura II as follows.
a. Air Transport Annual Growth
Growth of air transport each year has the potential to
increase aeronautical revenues and non-aeronautical
revenues.
b. Development of Low Cost Carrier (LCC)
Development of LCC supports the increase in the amount
of passengers each year.
c. Business and Economic Growth Potential Around the
Airport
Potential business and economic growth around the
airport provides a mutual relationship with the airport.
d. Tourism Development Potential in Western Indonesia
Region
The number of tourism sites that are being developed
with the right promotion drive the traffic to and headed to
areas in Indonesia can be improved.
e. Good Relationship with Government
Good relationship with central and local government can
provide ease in airport development.
f. Regional Autonomy
Regional autonomy causes each region to compete in
setting up airports in their respective areas.
g. Open Sky Policy
Open sky policy will provide a greater degree of freedom
for airlines to fly in the area of Indonesia.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)184
6. strategi dan pengembangan Usaha
Strategi Perusahaan
Angkasa Pura II telah menyusun winning strategies,
yaitu AP2WAY, dalam rangka mewujudkan visi menjadi
World Class Company dan menjawab tantangan dan
peluang. Penetapan strategi AP2WAY bertujuan untuk
memudahkan pemahaman terhadap strategi perusahaan
sehingga implementasi strategi dapat berjalan secara
efektif. Strategi AP2WAY mencakup 6 elemen penting
sebagai berikut.
a. Airport Best Practices
Pencapaian visi menjadi World Class Company perlu
dilakukan dengan menerapkan praktik-praktik terbaik
dalam pengelolaan bisnis bandara.
b. People
Peningkatan kapabilitas dan kapasitas SDM secara
efektif dan berkesinambungan sangat diperlukan untuk
menerapkan praktik-praktik terbaik dan mewujudkan visi
perusahaan secara efektif.
c. Process
Penerapan bisnis proses dan SOP yang efektif dan efisien
dengan perbaikan secara terus menerus merupakan syarat
penting pencapaian visi.
d. World Class System
Pengembangan dan penerapan sistem kelas dunia secara
holistik dan terintegrasi adalah mutlak diperlukan untuk
meningkatkan kinerja dan mewujudkan visi perusahaan
secara efektif.
e. Asset
Optimalisasi tingkat efektivitas dan utilitasi aset
perusahaan secara menyeluruh berperan sangat penting
dalam peningkatan pelayanan yang mengedepankan
keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi seluruh
pengguna jasa, serta peningkatan ROA (return on asset).
f. Yield
Pada akhirnya, strategi yang telah disusun diharapkan
dapat memberikan hasil nyata bagi peningkatan kinerja
perusahaan terutama kinerja keuangan dan pertumbuhan
yang menguntungkan secara berkesinambungan.
Pelaksanaan Winning Strategies “AP2WAY” selaras dengan
Imperatif Strategis perseroan yang telah ditetapkan dan
diimplementasikan melalui inisiatif perbaikan yang akan
dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab unit terkait.
6. business strategy And development
Corporate Strategy
Angkasa Pura II has prepared winning strategies, namely
AP2WAY, in order to realize its vision to become a
World Class Company and to answer challenges and
opportunities. Determination of AP2WAY strategy aims to
facilitate the understanding of corporate strategy so that
implementation of the strategy can be run effectively.
AP2WAY strategy includes 6 essential elements as follows:
a. Airport Best Practices
Achievement of vision to become a World Class Company
needs to be conducted by implementing best practices in
the management of airport business.
b. People
Improvement of HR capabilities and capacities effectively
and sustainably is necessary to implement best practices
and realize the Company’s vision effectively.
c. Process
Implementation of effective and efficient business process
and SOP with continuous improvement is an essential
requirement to achieve vision.
d. World Class System
Development and implementation of world-class system
holistically and integratedly is absolutely necessary to
improve performance and realize the Company’s vision
effectively.
e. Assets
Optimization of the level of effectiveness and utilization
of the Company’s assets in overall plays a very important
role in the improvement of services that prioritize safety,
security and comfort for all services users, as well as
increase in ROA (Return on Assets).
f. Yield
In the end, strategy that has been prepared is expected
to deliver real results for improving the Company’s
performance, especially financial performance and
sustainable profitable growth.
Implementation of Winning Strategies “AP2WAY” is in line
with the Company’s Strategic Imperative which has been
set and implemented through improvement initiatives
that will be conducted and become the responsibility of
related units.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 185
Pemetaan Strategi AP2WAY Terhadap Imperatif Strategis Mapping of AP2WAY Strategy Towards Strategic Imperative
StrategiStrategy
ElemenElement
UraianDescription
Inisiatif PerbaikanImporvement Initiavies
1. Mengembangkan budaya organisasi
yang profesional, inovatif dan berkinerja
tinggi secara efektif
Develop organization culture that is
professional, innovative and high-
performing effectively
Airport Best
Practices
Mengembangkan dan
menerapkan praktik-praktik
terbaik dalam bisnis
kebandarudaraan (contoh :
operation excellence)
Develop and implement best
practices in airport business
(example : operation excellence)
Pengembangan dan
penerapan Operations
Excellence (DOA)
Development and
implementation of
Operations Excellence
(DOA)
2. Menyusun, menerapkan dan
mengembangkan strategi SDM yang
berbasis kompetensi
Prepare, implement and develop
competence-based HR strategyPeople
Meningkatkan kapabilitas
dan kapasitas sumber
daya manusia secara
berkesinambungan
Prepare and implement effective
and efficient business process
and SOP with continuous
improvement
Peningkatan efektifitas
program pelatihan &
pengembangan SDM
(DPP)
Improvement in
effectiveness of HR training
& development programs
(DPP)
3. Menerapkan efisiensi proses, struktur
organisasi dan sistem manajemen
terpadu secara menyeluruh sesuai
praktik terbaik kelas dunia
Implement efficiency of process,
organization structure and integrated
management system thoroughly in
accordance with world class best practices
Process
Menyusun dan
mengimplementasikan bisnis
proses dan SOP yang efektif dan
efisien dengan perbaikan secara
terus menerus
Prepare and implement effective
and efficient business process and
SOP with continuous improvement
Penyusunan proses bisnis
dan Standard Operating
Procedures (SOP) yang
efektif (IA).
Preparation of an effective
business process and
Standard Operating
Procedures (SOP)
4. Mengembangkan program marketing
melalui penerapan SLA & SLG dalam
hubungan kerjasama dengan instansi
terkait untuk pengelolaan dan
pengembangan bandar udara
Develop marketing program throughthe
implementation of SLA & SLG in
cooperation relationship with related
institutions for airports management
and development
World Class
System
Mengembangkan dan
mengimplementasi sistem
kelas dunia secara holistik
dan terintegrasi
Develop and implement world-
class system holistically and
integratedly
Penyusunan struktur
organisasi “Customercentric”
(DPP)
Preparation of organization
structure “Customercentric”
(DPP)
5. Mengembangkan fasilitas utama dan
sarana penunjang dengan teknologi
modern yang tepat guna
Develop main facilities and supporting
infrastructure with appropriate modern
technology
Assets
Mengoptimalkan tingkat
efektivitas dan utilitasi
aset perusahaan secara
menyeluruh
Optimize the level of
effectiveness and utilization of
the Company’s assets in overall
Optimalisasi penggunaan
Asset dan fasilitas
perusahaan (DPU)
Optimization of the use of
Assets and facilities of the
Company (DPU)
6. Mengembangkan produk unggulan
dan menerapkan standar mutu
pelayanan terhadap pelanggan
Develop excellent product and
implement services quality standards for
customers
Yield
Meningkatkan kinerja
perusahaan dan
pertumbuhan yang
menguntungkan secara
berkesinambungan
Improve the Company’s
performance and sustainable
profitable growth
Penerapan Strategi
Diversifikasi (DNN)
Implementation of
Diversification Strategy
(DNN)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)186
Strategi Pengembangan Usaha
Perubahan dinamika lingkungan industri transportasi
khususnya angkutan udara, menuntut adanya pemenuhan
kebutuhan dan harapan pelanggan selaku pengguna jasa
kebandarudaraan. Kualitas layanan dan pengembangan
fasilitas kebandarudaraan menjadi prioritas yang penting
bagi Perseroan untuk ditingkatkan guna memenuhi
harapan dan tuntutan kebutuhan pelanggan. Seiring
dengan perubahan regulasi terkait dengan adanya
pemisahan ATS Provider yang sebelumnya dikelola
oleh Angkasa Pura II beralih menjadi Perum LPPNPI,
memberikan pengaruh terhadap pendapatan sektor
aeronautika. Hal ini mendorong Perseroan untuk lebih
fokus terhadap kegiatan pengembangan usaha jasa non
aeronautika. Strategi pengembangan usaha tersebut
antara lain:
a. Strategi Pengembangan Usaha Eksisting
Strategi pengembangan usaha eksisting dapat
digambarkan bahwa secara umum sumber-sumber
pendapatan Angkasa Pura II diperoleh dari beberapa
kegiatan pelayanan bandara seperti bagan berikut.
Tabel Karakteristik Tailored Business Stream
Business Development Strategy
Changes in transportation industry environment dynamics
especially air transport, requires the fulfillment of needs
and expectations of customers as airport services users.
Quality of service and airport facilities development
become an important priority for the Company to be
improved in order to fulfill the expectations and demands
of customers. Along with changes in regulations related
to the separation of ATS Provider which previously
managed by Angkasa Pura II into Perum LPPNPI, affect
the aeronautical revenues. This prompted the Company
to be more focus on the business development of non-
aeronautical services. Business development strategy as
follows:
a. Existing Business Development Strategy
Existing business development strategy can be described
that in general, the revenues sources of Angkasa Pura II is
obtained from several airport services activities shown in
the following chart.
Table of Tailored Business Stream Characteristics
TBS(Tailored Business
Stream)
KonsumenConsumer
KompetisiCompetition
ProfitabilitasProfitability
Proses OperasiOperational Process
Aeronautika non
ATS
Non-ATS
Aeronautical
•Konsumenlangsung:
Airlines
Direct consumer:
Airlines
•Konsumen
tidak langsung:
Penumpang
Indirect consumer:
Passengers
•Sifatkompetisi:
Monopolistik
Competition
nature: Monopoly
•Pesaing:Bandar
udara lain di
wilayah Indonesia
dan sekitarnya
Competitor:
Other airports in
Indonesia and
surrounding areas
•Tarifdibatasiregulasi
Tariff is limited by
regulation
•Peningkatanprofit
dapat diupayakan
melalui peningkatan
volume tetapi sangat
dipengaruhi oleh
kapasitas bandar udara
Increase in profit can
be pursued through
volume increase but
strongly influenced by
the airport capacity
•Mengutamakanproses
operasi yang efektif dan
cepat tanpa mengurangi
kenyamanan penumpang
Prioritize effective and
fast operations without
reducing the comfort of
passengers
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 187
Non
Aero
Airport
•Konsumenlangsung:
Mitra usaha
Direct consumer:
business partners
•Konsumen
tidak langsung:
Pengunjung bandar
udara
Indirect consumer:
airport visitors
•Sifatkompetisi:
Monopolistik
Competition
nature: Monopoly
•Pesaing:Relatif
tidak ada pesaing
Competitor:
relatively no
competitor
•Profitabilitasrelatiftinggi
karena tarif ditentukan
oleh PT. Angkasa Pura
II (Persero), namun
pengembangan dibatasi
oleh luas area komersil
Profitability is relatively
high because tariff
is set by PT Angkasa
Pura II (Persero), but
development is limited
by the commercial area
width
•Mengutamakanpelayanan
prima dalam menciptakan
kenyamanan pengguna
bandar udara
Prioritize service
excellence to create
comfort for airport users
Property
•Konsumenlangsung:
Mitra usaha
Direct consumer:
business partners
•Konsumentidak
langsung: Pengguna
jasa properti
Indirect consumer:
property services
users
•Sifatkompetisi:
Bebas
Competition
nature: Free
•Pesaing:
Pengusaha
properti sejenis
di sekitar bandar
udara
Competitor:
similar property
businesses
around airport
area
•Tarifditentukanoleh
harga pasar
Tariff is set by market
price
•Peningkatanvolume
tidak terbatas pada
kapasitas bandar udara
Increase in volume is
not limited to airport
capacity
•Mengutamakan
kelengkapan fasilitas
yang sesuai kebutuhan
pengguna jasa serta
kerjasama yang optimal
dengan pihak terkait
Prioritize the
completeness of facilities
in accordance with the
requirements of services
users as well as optimum
cooperation with related
party.
Cargo
•Konsumenlangsung:
Cargo operator
Direct consumer:
cargo operator
•Konsumentidak
langsung: Pengguna
jasa kargo
Indirect consumer:
cargo services users
•Sifatkompetisi:
Monopolistik
Competition
nature: Monopoly
•Pesaing:Relatif
tidak ada pesaing
Competitor:
relatively no
competitor
•Profitabilitasrelatif
tinggi karena penentuan
tarif dilakukan oleh PT.
Angkasa Pura II (Persero)
Profitability is relatively
high because tariff is set
by PT Angkasa Pura II
(Persero)
•Peningkatanvolume
tidak terbatas pada
kapasitas banda udara
Increase in volume is
not limited to airport
capacity
•Mengutamakanproses
yang cepat, akurat,
penanganan kargo yang
handal
Prioritize fast and
accurate process, reliable
cargo handling
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)188
Strategi bisnis yang tepat untuk masing-masing TBS perlu
dikembangkan secara efektif dengan memperhatikan 5
elemen penting yaitu Service, People, Process, System
dan Asset. Perusahaan telah menyusun strategi bisnis
untuk masing-masing TBS seperti tertuang dalam tabel di
bawah ini:
Tabel Strategi Bisnis TBS
Business strategy that is right for each TBS needs to be
developed effectively by taking into account 5 essential
elements namely Service, People, Process, System and
Assets. The Company has prepared business strategy for
each TBS as set out in the table below:
Table of TBS Business Strategy
Strategic Element
Aero Non ATS Non Aero Airport Non Aero Property Cargo
Service
• Pelayanan yang
mengutamakan
kecepatan dan
keamanan tanpa
mengorbankan
kenyamanan
pengguna jasa
• Services that
prioritize speed
and safety without
reducing the
comfort of services
users
• Jenis pelayanan
yang bervariasi
menjangkau semua
segmen pengguna
bandar udara
untuk menciptakan
kenyamanan
pengguna jasa
• Multiple type of
services that reach
all segments of
airport users to
create comfort for
services users.
• Pelayanan yang
mengutamakan
kenyamanan pengguna
jasa didukung
kelengkapan fasilitas
• Services that prioritize
services users comfort
supported with
completeness of
facilities.
• Pelayanan yang
mengutamakan
kecepatan, akurasi, dan
tingkat/realibility yang
tinggi
• Services that prioritize
speed, accuracy and high
level of reliability
People
• Kapabilitas SDM
sesuai dengan
bidang aeronautika
(misal: sertifikasi
yang sesuai, dll)
• HR capabilities
in accordance
with aeronautical
field (example:
appropriate
certification, etc.)
• Kapabilitas
SDM yang
mengutamakan
hospitality
• HR capabilities that
prioritize hospitality
• Kapabilitas SDM
yang mengutamakan
kemampuan
manajemen dan
business judgement
yang baik
• HR capabilities that
prioritize management
skill and good business
judgement
• Kapabilitas SDM yang
sesuai dengan industri
kargo
• HR capabilities in
accordance with cargo
industry
Process
• Proses bisnis yang
efisien, sederhana,
tidak berbelit-belit
serta cepat
• Business process
that is efficient,
simple, and
straightforward and
fast.
• Proses bisnis yang
mengutamakan
kenyamanan
pengguna jasa
• Business process
that prioritizes the
comfort for services
users.
• Proses bisnis yang
transparan dalam
menjalin kerjasama
dengan pihak lain
• Transparent business
process in establishing
cooperation with other
parties.
• Proses bisnis yang
mengutamakan
operation excellence
• Business process that
prioritizes operational
excellence
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 189
System
• Penekanan pada
sistem keamanan
dalam kegiatan
operasional
• Emphasis on
security system in
operational activities
• Sistem yang
efektif dan efisien
ditunjang oleh IT
untuk meningkatkan
kenyamanan
pengguna jasa
• Effective and
efficient system
supported by IT to
improve comfort for
services users
• Penekanan pada
sistem kerjasama yang
optimal dan saling
menguntungkan
• Emphasize on optimum
and mutual cooperation
system
• Penekanan pada
optimalisasi IT untuk
meningkatkan kecepatan
proses operasi serta
sistem monitoring yang
efektif
• Emphasize on IT
optimization to increase
the speed of operational
process and effective
monitoring system
Asset
• Fasilitas dan
infrastruktur yang
sesuai dengan
standar keamanan
nasional
• Facilities and
infrastructure
that meet the
international security
standards
• Fasilitas dan
infrastruktur yang
lengkap sesuai
dengan standar
kelas dunia untuk
meningkatkan
kenyamanan
pengguna jasa
• Comprehensive
facilities and
infrastructure
with world class
standards to
improve the comfort
for services users.
• Fasilitas dan
infrastruktur yang
lengkap sesuai dengan
standar kelas dunia
untuk mengingkatkan
kenyamanan pengguna
jasa
• Comprehensive
facilities and
infrastructure with
world class standards
to improve the comfort
for services users.
• Fasilitas dan infrastruktur
yang mendukung proses
operasional yang efektif
dan handal
• Facilities and
infrastructure that
support effective and
reliable operational
process.
b. Strategi Pengembangan Usaha Baru
Untuk mencapai cita-cita menjadi World Class Company
dan mewujudkan pelayanan berdasarkan standar World
Class Airport, Perusahaan akan melakukan strategi
pertumbuhan secara bertahap dengan fokus yang jelas
pada setiap tahapan. Perusahaan menetapkan strategi
pertumbuhan usaha dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
1) Market Penetration
Meningkatkan pendapatan melalui peningkatan pelayanan
terhadap pasar yang telah dilayani oleh PT Angkasa Pura II
(Persero) selama ini;
2) Market Development
Mengembangkan pasarbaru (new market) dengan layanan
yang telah dimiliki oleh PT Angkasa Pura II (Persero)
selama ini;
3) Service Development
Mengembangkan layanan baru dengan teknologi terkait
layanan PT Angkasa Pura II (Persero) saat ini, untuk
melayani pasar yang telah ada;
4) Diversification
Pertumbuhan yang selektif pada bidang aeronautika
maupun non aeronautika.
b. New Business Development Strategy
To achieve the ambition of becoming a World Class
Company and realize services based on the World Class
Airport standards, the Company will gradually conduct
growth strategy with a clear focus at each stage. The
Company sets the business growth strategy carried out in
stages as follows:
1) Market Penetration
Increase revenues through improved services to the
market which has been served by PT Angkasa Pura II
(Persero) during this time;
2) Market Development
Develop new market with services that have been owned
by PT Angkasa Pura II (Persero) during this time.
3) Service Development
Develop new services with technology related to the
existing services of PT Angkasa Pura II (Persero) to serve
existing market.
4) Diversification
Selective growth in the fields of aeronautical and non-
aeronautical.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)190
Inisiatif pertumbuhan usaha di tiap tahap dijabarkan dalam
tabel berikut:
Tabel Inisiatif Pertumbuhan Usaha
Business growth initiatives in each stage is described in the
following table:
Table of Business Growth Initiatives
Market Development Diversification
Penambahan airline dan freighter baru - nasional/internasionalAddition of new airlines and freighters - national/international
Penambahan tenant dan partner strategis lainnyaAddition of other strategic tenants and partners
Pengelolaan bandar udara yang belum dikelola PT Angkasa Pura II (persero) (Bandar Udara Lampung, Batam, dll)Management of airports that have not been managed by PT.Angkasa Pura II (Persero) (Lampung Airport, Batam, etc.)
Pengembangan airport training centreDevelopment of airport training centre
Pengembangan aerospace park (logistic)Development of aerospace park (Logistic)
Pengembangan fasilitas olahraga (golf, futsal, dll)Development of sports facility (golf, indoor soccer, etc.)
Pengembangan bisnis property/real estate pada aset-aset tanah di luar kawasan bandar udaraDevelopment of property/real estate business in land assets outside the airport areas
Pengembangan pusat perbelanjaan & rekreasiDevelopment of shopping centre & recreation
Pengembangan airport convention centre (meeting, convention, exhibition, wedding, dll)Development of airport convention centre (meeting, convention, exhibition, wedding, etc.
Market Penetration Service Development
Peningkatan kapasitas terminal penumpang, apron & runwayImprovement of passenger terminal capacity, apron & runway
Optimalisasi proses operasional/frekuensi penerbanganOptimization of operational process/flight frequency
Revenue assurance management (otomatisasi, perbaikan metode collection, dan proses pelayanan penumpang) - termasuk bagi penumpang transit, PSC, dllRevenue assurance management (automation, improvement of collection method, and passenger services process) - including for transit passengers, PSC, etc.
Optimalisasi pelayanan garbarata (contoh: kerjasama dengan ground handling/airline)Optimization of jet bridge services (example: cooperation with ground handling/airline)
Penataan & modernisasi area komersial bandar udara (tenant mixing, digital media, parking, hotel, dll)Restructuring & modernization of the airport commercial areas (tenant mixing, digital media, parking, hotel, etc.)
Penataan & modernisasi pergudangan kargoRestructuring & modernization of cargo warehousing
Penambahan area komersial di setiap bandar udaraAddition of commercial areas in every airport.
Optimalisasi strategi pola kerja sama (contoh: revenue sharing, profit sharing, dll)Optimization of cooperation pattern strategy (example: revenue sharing, profit sharing, etc.
Pengembangan terminal kargo modern (bonded zone)Development of modern cargo terminal (bonded zone)
Pengembangan integrated offices buildingDevelopment of integrated offices building
Pengembangan Check-in Lounge/CIP Lounge & pengembangan e-kioskDevelopment of Check-in Lounge/CIP Lounge & development of e-kiosk
Komersialisasi ICT/Information Communication Technology (airport backbone, jaringan data, single antenna, common use check-in, Flight Information System, call centre, dll)Commercialization of ICT/Information Communication Technology (airport backbone, data network, single antenna, common use check-in, Flight Information System, call centre, etc.)
Pengembangan e-payment dan e-commercee-payment and e-commerce development
Pengembangan HUB airport (Soekarno-Hatta dan Kualanamu) (atas masukan dari airline)HUB airport development (Soekarno-Hatta and Kualanamu) (according to airlines suggestion)
New
mar
ket
Cu
rren
t m
arke
t
Current service New service
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 191
program strategis 2015
1. Kajian Improvement Runway Capacity (IRC) 86 Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang;
2. Tenant Mexing Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-
Hatta, Tangerang;
3. Pendirian Anak Perusahaan Angkasa Pura Kargo dan
Angkasa Pura Property;
4. Pengembangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta,
Tangerang;
5. Peningkatan Kapasitas Pergerakan Pesawat di Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang;
• PerluasanApronTerminal1,Terminal2danNSA(Night
Stop Apron)
• PenambahanRapidExitTaxiway
• PerpanjanganTaxiwayNP1danSP1
6. Perluasan Apron di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-
Hatta, Tangerang;
7. Pembangunan Terminal Baru Bandara Supadio, Pontianak
(Fase 2);
8. Pembangunan Terminal Baru Bandara Husein Sastranegara,
Bandung;
9. Pembangunan Terminal Baru Bandara Depati Amir, Pangkal
Pinang;
10.Pengoperasian Terminal Baru Bandara Sultan Thaha,
Jambi;
11. Pembebasan Lahan untuk Runway 3 Bandara Soekarno-
Hatta;
12. Peningkatan Aksesbilitas di Bandara Soekarno-Hatta:
• Pembangunan Stasiun Kereta Api Bandara Soekarno-
Hatta, Tangerang;
• PelebaranJalanP1danP2;
• PelebaranJalanM1danM2;
• PembangunanFlyoverU-TurnJalanM1;
• PembangunanFlyoverMenujuTerminal3Ultimate;
• PerubahanFlowLaluLintasdiBandaraSoekarno-Hatta,
Tangerang;
13. Overlay Runway Sisi Utara Bandara Soekarno-Hatta,
Tangerang;
14. Lanjutan Perluasan Apron Bandara Sultan Mahmud
Badaruddin II, Palembang;
15. Peningkatan Layanan Penumpang :
• PenghapusanTicketSalesCounterdiTerminal;
• Penyediaan Pusat Informasi dan Contact Center di
Terminal;
• PenambahanJumlahCheck-inCounter;
• Perluasanruanguntukareapublik,dll.
16.Feasibility Study Aerotropolis Bandara Kualanamu, Deli
Serdang;
17. Perluasan Apron dan Perpanjangan Runway Bandara
Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru;
18.Perluasan Apron Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung
Pinang;
19. Perluasan Apron Bandara Sultan Thaha, Jambi.
2015 strategic programs
1. Assessment of Improvement Runway Capacity (IRC) 86 of
Soekarno-Hatta Airport, Tangerang;
2. Tenant Mexing of Terminal 3 Ultimate of Soekarno-Hatta
Airport, Tangerang;
3. Establishment of Subsidiaries of Angkasa Pura Cargo and
Angkasa Pura Property;
4. Development of Terminal 3 of Soekarno-Hatta Airport,
Tangerang;
5. Increased Aircraft Movements Capacity at Soekarno-Hatta
Airport, Tangerang;
• Apron expansion of Terminal 1, Terminal 2 and NSA
(Night Stop Apron)
• Addition of Rapid Exit Taxiway
• Taxiway extension of NP1 and SP1.
6. Apron Expansion in Terminal 3 Ultimate of Soekarno-Hatta
Airport, Tangerangl;
7. Construction of New Terminal in Supadio Airport,
Pontianak (Phase 2);
8. Construction of New Terminal in Husein Sastranegara
Airport, Bandung;
9. Construction of New Terminal in Depati Amir Airport,
Pangkal Pinang;
10. Operation of the New Teriminal in Sultan Thaha Airport,
Jambi;
11. Land Acquisition for Runway 3 of Soekarno-Hatta Airport;
12. Improved Accessibility at Soekarno-Hatta Airport;
• Construction of Railway Station of Soekarno-Hatta,
Tangerang;
• Road Widening of P1 and P2;
• Road Widening of M1 and M2
• Construction of U-Turn Flyover, M1 road;
• Construction of Flyover towards the terminal 3
Ultimate;
• Changes in the North Side Runway of Soekarno-Hatta,
Tangerang;
13. Overlay of the North Side Runway of Soekarno-Hatta,
Tangerang;
14. Continuation of Apron Expansion of the Sultan Mahmud
Badarrudin II Airport, Palembang;
15. Improved Passenger Services:
• Elimination of Ticket Sales Counter in Terminal;
• Provision of Information Center and Contact Center in
Terminal;
• Addition in the Number of Check-in Counters;
• Space expansion for public areas, etc.
16. Feasibility Study of Aerotropolis of Kualanamu Airport, Deli
Serdang;
17. Apron Expansion and Runway Extension of Sultan Syarif
Kasim II Airport, Pekanbaru;
18. Apron Expansion of Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung
Pinang;
19. Apron Expansion of Sultan Thaha Airport, Jambi.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)192
7. Aspek pemasaran
Pangsa Pasar
Secara umum, industri bandara di Indonesia masih
menunjukkan perkembangan dan peluang bisnis yang
menggembirakan dibandingkan industri lainnya, akibat
tidak adanya persaingan secara langsung. Hal ini juga
didukung oleh meningkat kesadaran masyarakat akan
kemudahaan akses layanan angkutan udara dan kebutuhan
akan efisiensi waktu jarak tempuh perjalanan dengan
kondisi geografis kepulauan berbanding perjalanan
menggunakan angkutan darat atau laut. Menjawab
peluang tersebut, tentu kemampuan Perusahaan perlu
terus ditingkatkan untuk dapat bertumbuh berkelanjutan.
Berdasarkan analisa posisi perusahaan, Perseroan berada
pada posisi Grow/Invest.
Kesimpulan hasil analisa tersebut diperoleh dengan
menilai daya tarik industri berdasarkan profitabilitas,
pertumbuhan bisnis dan tingkat kompetisi industri bandar
udara dibandingkan dengan industri lain di Indonesia.
Sementara kemampuan Perusahaan dinilai berdasarkan
kinerja keuangan dan keunggulan kompetitif Perusahaan.
7. Marketing Aspect (Rkap 2014 And Rkap 2015)
Market Share
In general, the airport industry in Indonesia still shows
exciting business growth and opportunities compared to
other industries due to the absence of direct competition.
This is also supported by increased public awareness of
the ease of access of air transport services and the need
for travel time efficiency with geographical conditions of
the archipelago versus to travel by land or sea transport.
Answering these opportunities, the Company’s ability has
to be improved continuously in order to grow sustainably.
Based on the analysis of company position, the Company
is in the position of Grow/Invest.
Conclusion of the analysis results is obtained by assessing
the industry attractiveness based on profitability, business
growth and the level of competition of airport industry
compared to other industries in Indonesia. While
the Company’s ability is assessed based on financial
performance and its competitive advantage.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 193
Dibandingkan dengan perusahaan sejenis di dunia, PT
Angkasa Pura II (Persero) memiliki kinerja keuangan yang
cukup baik, dengan nilai ROA 8.32% dan ROE 22.85%,
berada pada posisi moderat dibandingkan dengan
perusahaan sejenis (Changi, Incheon, Memphis, Kuala
Lumpur, dan Beijing).
Compared with similar companies in the world, PT
Angkasa Pura II (Persero) has a pretty good financial
performance, with ROA of 8.32% and ROE of 22.85%, the
Company is in a moderate position compared to its peers
(Changi, Incheon, Memphis, Kuala Lumpur, and Beijing).
Sedangkan terhadap pencapaian nilai CSI (Customer
Satisfaction Index), PT Angkasa Pura II (Persero)
mendapatkan skor penilaian sebesar 3,73 (Korporat) dan
3,64 (BSH) dibandingkan dengan perusahaan/bandara
kelas dunia. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi
menjadi perusahaan kelas dunia, PT Angkasa Pura II
(Persero) menetapkan target CSI 4.0 (Korporat) dan 4.5
(BSH) pada 2016.
Perusahaan juga perlu meningkatkan pertumbuhan
bisnis yang menguntungkan secara berkesinambungan
untuk memaksimalkan shareholder value. Pendapatan
aeronautika bersifat “regulated” dan “less controllable”
sehingga pendapatan non aeronautikanautika perlu
dioptimalkan. PT Angkasa Pura II (Persero) mencapai
pendapatan non aeronautikanautika 35,10% pada 2015
dan menargetkan 36,32% pada 2016.
While for the achievement of CSI (Customer Satisfaction
Index), PT Angkasa Pura II (Persero) obtained a score of
3.73 (Corporate) and 3.64 (BSH) as compared with the
world class company/airport. Therefore, to realize its
vision of becoming a world class company, PT Angkasa
Pura II (Persero) sets the CSI target of 4.0 (Corporate) and
4.5 (BSH) in 2016.
The Company also need to improve profitable business
growth on an ongoing basis to maximize shareholders
value. Aeronautical revenues are “regulated” and “less
controllable” so that the non-aeronautical revenues need
to be optimized. The non-aeronautical revenues of PT
Angkasa Pura II (Persero) reached 35.10% in 2015 and
targeted 36.32% in 2016.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)194
Untuk menuju World Class Airport (WCA), Perusahaan akan
mengusahakan peningkatan kategori di setiap bandara
secara berkesinambungan, sehingga pada akhirnya
semua bandar udara yang berada di bawah pengelolaan
PT Angkasa Pura II (Persero) dapat menjadi World Class
Airport (WCA).
Strategi Pemasaran
Untuk meningkatkan pendapatan usaha, telah dilakukan
beberapa strategi sebagai berikut.
a. Business Optimization
1) Menerapkan tenant mixing untuk 12 kantor cabang;
2) Media Placement dengan PT Angkasa Pura Solusi;
3) Aktivitas promosi berupa publikasi pendayagunaan
aset tanah milik Angkasa Pura II melalui media
website dan media cetak;
4) Melakukan inovasi dalam aplikasi informasi
teknologi terkait:
• PSCOnTicket(aplikasiMcSys);
• Sisteme-PosBandaraKualanamudanBandara
Sultan Syarif Kasim II;
• Sistem e-Kiosk Bandara Kualanamu, Bandara
Sultan Syarif Kasim II, dan Bandara Sultan
Mahmud Badaruddin II.
b. New Business Venture
Pembangunan commercial center dan sarana parkir
tingkat di di Bandara Soekarno-Hatta.
c. Appropriate Pricing
Peninjauan tarif sewa dan konsesi, pemanfaatan IT
melalui sistem SMART dan CROL/e-Pos untuk seluruh
kantor cabang, serta pembuatan website komersial.
d. Effective Partnership
1) Anniversary vaganza;
2) Customer appreciation;
3) Pelaksanaan kegiatan airport bazaar ramadhan di
Bandara Soekarno-Hatta;
4) Persiapan dokumen seleksi untuk calon mitra
pengoperasian, serta pengelolaan CUCCS
(common use self service) dan e-PSC di Bandara
Kualanamu.
e. Effective Customer Service
1) Peluncuran marketing directory
To get to World Class Airport (WCA), the Company will seek
to improve category at each airport on an ongoing basis,
so that eventually all airports under the management of
PT Angkasa Pura II (Persero) can be a World Class Airport
(WCA).
Marketing Strategy (RKAP 2015 and RKAP 2015)
To increase operating revenues, has been performed
some of the following strategies:
a. Business Optimization
1) Implement tenant mixing for 12 branch offices;
2) Media Placement with PT Angkasa Pura Solusi;
3) Promotional activities in the form of publications of
the utilization of land assets owned by Angkasa Pura II
through websites and print media;
4) Conduct innovation in information technology
applications related to:
• PSCOnTicket(McSysapplication);
• e-Pos system of Kualanamu Airport and Sultan
Syarif Kasim II Airport;
• e-KiosksystemofKualanamuAirport,SultanSyarif
Kasim II Airport, and Sultan Mahmud Badaruddin II
Airport.
b. New Business Venture
Construction of commercial center and multilevel parking
facilities at Soekarno-Hatta Airport.
c. Appropriate Pricing
A review of rental tariff and concessions, the use of IT
through SMART system and CROL/e-Pos for all branch
offices, as well as the making of commercial website.
d. Effective Partnership
1) Anniversary vaganza;
2) Customer appreciation;
3) Airport Ramadan Bazaar at Soekarno-Hatta Airport;
4) Preparation of documents for the selection of potential
operational partners, and management of CUCCS
(common use self service) and e-PSC at Kualanamu
Airport.
e. Effective Customer Service
1) Launching of marketing directory
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 195
Program Pemasaran 2015
Pada 2015, Perseroan melaksanakan beberapa kegiatan
besar dalam rangka program pemasaran, antara lain:
Welcoming Ceremonial kepada beberapa maskapai
penerbangan baru yang beroperasi di Bandara Soekarno-
Hatta, seperti Oman Air dan JetAsia Air, serta berlangganan
jasa layanan OAG (Official Airport Guide) guna mendukung
upaya dan program Pemasaran di masa mendatang.
a. Welcoming Ceremonial kepada Maskapai Baru
Welcoming Ceremonial dimaksud dilaksanakan sebagai
bentuk apresiasi kepada mitra kerja. Dengan adanya
kegiatan ini diharapkan terjalin kerjasama yang baik
antara PT Angkasa Pura II (Persero) dan Maskapai, serta
diharapkan dengan kegiatan ini dapat meningkatkan CSI
dalam rangka mensukseskan World Class Airport.
Program tersebut dijalankan di Bandara Soekarno-Hatta
berupa penyambutan penerbangan perdana Oman Air
pada tanggal 14 Desember 2015 bertempat di Terminal
2D. Selanjutnya pada tanggal 24 Desember 2015 dilakukan
kegiatan penyambutan serupa kepada penerbangan
JetAsia Air. Kegiatan penyambutan penerbangan perdana
dimaksud pada dasarnya terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu
di Airside dan di Terminal, dan bekerjasama dengan pihak
groundhandling.
b. Langganan Kerjasama Layanan OAG (Official Airport
Guide)
Perseroan telah memulai kerjasama dengan Official
Airport Guide (OAG) Aviation Worlwide Pte Ltd, dimana
OAG merupakan penyedia database jadwal penerbangan
hampir seluruh maskapai penerbangan di dunia dan telah
bekerjasama dengan sebagian besar airport dan airlines di
seluruh dunia.
Perseroan menyediakan “marketing tools” dalam
melakukan upaya-upaya pemasaran yang aktif kepada
pihak airlines guna optimalisasi rute-rute Penerbangan ke
seluruh bandara yang dikelola AP II. Diharapkan dengan
berlangganan jasa OAG, dapat memudahkan AP II dalam
melakukan “market research” tentang rute-rute yang
potensial bagi pihak airlines.
Data yang dihasilkan oleh OAG bersifat real time, online
dan komprehensif, sehingga diharapkan data yang
diperoleh akan lebih akurat dan meminimalisir resiko
studi-nya dan juga resiko bagi AP II.
2015 Marketing Program
In 2015, the Company carried out several major activities
in the framework of marketing programs, among others:
Welcoming Ceremonial to several new airlines that
operate at the Soekarno-Hatta Airport, such as Oman Air
and JetAsia Air, as well as subscription of OAG services
(Official Airport Guide) to support Marketing efforts and
programs in the future.
a. Welcoming Ceremonial to New Airlines
Welcoming Ceremonial is implemented as a form of
appreciation to working partners. This activity is expected
to establish a good cooperation between PT Angkasa
Pura II (Persero) and Airlines, as well as to improve CSI in
order to succeed World Class Airport.
The program was conducted at Soekarno-Hatta Airport
in the form of welcoming ceremonial the maiden
flight of Oman Air on December 14th, 2015 in Terminal
2D. Furthermore, on December 24th, 2015, a similar
welcoming ceremonial was conducted for JetAsia Air
flight. The welcoming ceremonial activity for maiden
flights is essentially consists of 2 (two) activites, namely
in Airside and Terminal, and in cooperation with the
groundhandling.
b. Cooperation Subscription of OAG Services (Official Airport
Guide)
The Company has started its cooperation with the Official
Airport Guide (OAG) Aviation Worldwide Pte Ltd, in which
OAG is a database provider of flight schedules almost for
all airlines in the world and has worked with most airports
and airlines around the world.
The Company provides “marketing tools” in performing
active marketing efforts to airline parties in order to
optimize flight routes to all airports managed by AP II. It is
expected by subscribing to OAG services, it could facilitate
AP II in conducting “market research” on potential routes
for airline parties.
Data generated by OAG is real-time, online and
comprehensive, so it is expected that the data obtained
will be more accurate and minimize the risk of studies and
also the risk to AP II.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)196
Aplikasi ini juga dapat membantu Perseroan, khususnya
untuk menghasilkan perencanaan bisnis yang lebih baik
karena selain dapat meramalkan trend yang terjadi di dunia
penerbangan, aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai
alat penganggaran dan perkiraan pendapatan perusahaan.
This application can also assist the Company, in particular
to produce a better business plan since it is not only able
to predict the trend that occurred in the aviation world,
this application can also be used as a tool for budgeting
and estimation of corporate earnings.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 197
tinjauan operasiper segmen usahaOperational Review Based on Business Segment
1. Tinjauan Operasional
Penggunaan transportasi udara yang dinilai lebih efektif
dan efisien dari segi waktu tempuh, mengingat kondisi
geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang
luas. Hal ini tentu berpengaruh terhadap percepatan
pertumbuhan ekonomi masyarakat yang lebih dinamis
dan memberikan dampak terhadap penguatan daya beli
masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, Angkasa Pura II hadir untuk
melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan
dalam menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan
dan usaha-usaha lain yang terkait sesuai anggaran dasar
Perseroan. Dalam rangka memenuhi amanat Pemerintah
dan sebagai usaha mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional, Angkasa Pura II melakukan berbagai upaya
sebagai berikut:
a. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir
dan penyimpanan pesawat udara;
b. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo
dan pos;
c. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah
buangan;
d. Penyediaan jasa pelayanan penerbangan;
e. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan, dan
kawasan industri, serta gedung-gedung bangunan yang
berhubungan dengan kelancaran angkutan udara;
f. Penyediaan jasa konsultasi pendidikan dan pelatihan yang
berkaitan dengan kebandarudaraan;
g. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung
menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi
penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan
pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara,
jasa pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat,
jasa pelayanan penumpang dan bagasi, jasa penanganan
kargo dan jasa penunjang lainnya yang secara langsung
menunjang kegiatan penerbangan;
h. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau
tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara
yang meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel,
jasa penyediaan toko dan restoran, jasa penempatan
kendaraan bermotor, jasa penyediaan tempat rekreasi
yang berhubungan dengan penerbangan, pameran
dirgantara keudaraan, jasa perawatan pada umumnya
dan jasa lainnya yang secara langsung atau tidak langsung
menunjang kegiatan bandar udara.
1. Operational Review
The use of air transport is considered more effective and
efficient in terms of travel time, given the geographical
condition of Indonesia as a vast archipelago. This would
affect the acceleration of community economic growth
that is more dynamic and affect the strengthening of
purchasing power.
In line with this, Angkasa Pura II is present to implement
and support the Government policies and programs in
the fields of economy and development in the running
of airport services business and other businesses related
to the Company’s articles of association. In order to fulfill
the mandate of the Government and as an effort to boost
national economic growth, Angkasa Pura II performs
various efforts as follows:
a. Provision, procurement and development of facilities for
service activities of landing, takeoff, parking and storage
of aircraft;
b. Provision, procurement and development of terminal
facilities for passenger transport services, cargo
and postal;
c. Provision, procurement and development of electronic
facilities, navigation, electricity, water and waste
disposal installations;
d. Provision of flight services;
e. Provision of land for building, ground, and industrial
areas, as well as buildings associated with air transport
smoothness;
f. Provision of consultancy services of education and
training related to airport affairs;
g. Provision of services that directly support the flight
activities including the provision of aircraft hangar, aircraft
overhaul, warehousing, aircraft catering, aircraft ground
handling technical services, passengers and baggage
services, cargo handling services and other supporting
services that directly support the flight activities;
h. Provision of services which are directly and indirectly
support airport activities that include the provision of
accommodation/hotel services, provision of shops and
restaurants services, motor vehicle placement services,
provision of recreational areas related to flight services,
aerial aerospace exhibition, maintenance services in
general and other services that are directly and indirectly
support the aiport activities.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)198
Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang, provinsi Banten. Perseroan
hingga tahun 2015 mempunyai 13 kantor cabang yang
masing-masing berkedudukan di bandar udara (bandara)
yang dikelola. Perseroan sebagai berikut:
1) Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta,
Tangerang;
2) Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta;
3) Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II,
Palembang;
4) Bandar Udara Supadio, Pontianak;
5) Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang;
6) Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru;
7) Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang
Pariaman;
8) Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda,
Banda Aceh;
9) Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara,
Bandung;
10) Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang;
11) Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi;
12) Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang;
13) Bandar Udara Silangit, Siborong-Borong.
Sejak 16 Januari 2014, jasa pelayanan penerbangan
(ATS) tidak lagi dikelola oleh Angkasa Pura II berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2013 Tentang
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan
Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) berdasarkan Nota
Kesepahaman Nomor: HK.201/1/10/DRJU-2014;KEP.15/
OM.02.03/2014; MOU.04.07.01/00/02/2014/001; 032/
DU/II/2014 tanggal 12 Februari 2014.
The Company is domiciled and having its head office at
Soekarno-Hatta Airport, Tangerang, Banten province. Until
2015, the Company has 13 branch offices, each located in
the airports managed by the Company as follows:
1) Soekarno-Hatta International Airport, Tangerang;
2) Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta;
3) Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang;
4) Supadio Airport, Pontianak;
5) Kualanamu International Airport, Deli Serdang;
6) Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru;
7) Minangkabau International Airport, Padang Pariaman;
8) Sultan Iskandar Muda International Airport, Banda
Aceh;
9) Husein Sastranegara International Airport, Bandung;
10) Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang;
11) Sultan Thaha Airport, Jambi;
12) Depati Amir Airport, Pangkal Pinang;
13) Silangit Airport, Siborong-Borong.
Since January 16th, 2014, Air Traffic Services (ATS) is no
longer managed by Angkasa Pura II based on Government
Regulation No. 77 Year 2013 on Air Navigation Indonesia
(LPPNPI/AirNavIndonesia) based on the Memorandum
of Understanding No.HK.201/1/10/DRJU-2014;KEP.15/
OM.02.03/2014; MOU.04.07.01/00/02/2014/001; 032/
DU/II/2014 dated February 12th, 2014.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 199
2. Kinerja Operasi Per Segmen Usaha
Angkasa Pura II telah melaporkan segmen-segmen usaha
sesuai Penerapan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK)
5 (revisi 2010). Usaha Angkasa Pura II dikelompokkan
berdasarkan divisi-divisi operasi yaitu aeronautika, non-
aeronautika, kargo dan lainnya dan kantor cabang. Namun
demikian, secara umum produksi utama Angkasa Pura II
ditopang oleh produksi segmen usaha jasa aeronautika
dan segmen usaha jasa non aeronautika. Segmen Usaha
Perseroan digambarkan dalam grafik berikut:
2. Operational Review By Business Segment
Angkasa Pura II has reported its business segments in
accordance with the Statement of Financial Accounting
Standards (PSAK) 5 (revised 2010). Angkasa Pura II
businesses are grouped by operational divisions namely
aeronautical, non-aeronautical, cargo and others and
branch offices. However, in general, the main production
of Angkasa Pura II is supported by the production of
aeronautical services and non-aeronautical services. The
Company’s Business Segments are illustrated in the graph
below:
Angkasa Pura II
Segmen Usaha AeronautikaAeronautical Business Segment
Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)Landing Services, Placement and Storage of Aircraft Services (PJP4U).
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)Aircraft Passenger Services (PJP2U)
Pelayanan Jasa Pemakaian Aviobridge danUsage Aviobridge Services, and
Pelayanan Jasa KonterCounter Usage Services
Sewa Ruang, Sewa Tanah, Sewa Reklame, Konsesi, Throughput Free, Parkir Kendaraan, Pemakaian Listrik, Pemakaian Air, Pemakaian Telepon dan Jasa Non Aeronautika Lainnya
Space Lease, Land Lease, Advertising, Concessions, Throughput Free, Vehicle Parking, Electricity Usage, Water Usage, Phone Usage and Other Non-Aeronautical Services
Segmen Usaha Non AeronautikaNon-Aeronautical Business Segment
Segmen Usaha KargoCargo Business Segment
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)200
Segmen Usaha Jasa Aeronautika
Penjelasan Segmen Usaha Jasa Aeronautika
Usaha Aeronautika merupakan bidang usaha
kebandarudaraan yang menyediakan pelayanan jasa antara
lain: pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U),
pelayanan jasa pendaratan, pelayanan jasa penempatan,
pelayanan jasa parking surcharge, pelayanan jasa pemakaian
aviobridge dan Pelayanan jasa konter.
Kinerja Segmen Usaha Jasa Aeronautika
produksi Jasa Aeronautika
Secara umum, realisasi kinerja produksi jasa aeronautika
tahun 2015 mencapai lebih tinggi baik terhadap realisasi
kinerja produksi jasa aeronautika tahun 2014 maupun
terhadap target yang ditetapkan pada tahun berjalan. Secara
komposisi, pencapaian kinerja jasa aeronautika dikontribusi
oleh pertumbuhan kinerja pelayanan pendaratan sebesar
32 %, pertumbuhan kinerja pelayanan penumpang sebesar
4 %, pertumbuhan kinerja pelayanan pemakaian aviobridge
sebesar 5 % dan pertumbuhan kinerja pelayanan pemakaian
konter sebesar 4 %.
Tabel produksi segmen Usaha Jasa Aeronautika
Aeronautical services
Aeronautical services explanation
Aeronautical business is a business field of airport services
that provides services such as: aircraft passenger services
(PJP2U), landing services, placement services, surcharge
parking services, aviobridge usage services and counter
usage services.
Aeronautical services performance
Aeronautical services production
In general, realization of aeronautical services production
performance in 2015 reached higher both against 2014
as well as the set target in the current year. In terms of
composition, aeronautical services performance achievement
is contributed by the growth of landing services performance
amounted to 32%, growth of passenger services performance
amounted to 4%, growth of aviobridge usage services
performance amounted to 5% and growth of counter usage
services performance amounted to 4%.
Table of Aeronautical services production
UraianDescription
SatuanUnit
2014 2015
PertumbuhanGrowth
Nominal %
Pelayanan
Pendaratan
Landing Services
Domestik
DomesticTon 18.948.200 26.003.573 7.055.373 37%
Internasional
InternationalTon 8.543.777 10.217.040 1.673.263 20%
Jumlah
TotalTon 27.491.977 36.220.613 8.728.636 32%
Pelayanan
Penumpang
Passenger Services
Domestik
DomesticPax 31.173.539 33.027.630 1.854.091 6%
Internasional
InternationalPax 8.132.114 7.850.017 (282.097) -3%
Jumlah
TotalPax 39.305.653 40.877.647 1.571.994 4%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 201
1. pelayanan pendaratan
Kinerja pelayanan Pendaratan tahun 2015 mencapai
36.220.613 ton, atau 32 % terhadap kinerja pelayanan
pendaratan tahun 2014 sebesar 27.491.977 ton. Secara
komposisi, kinerja tersebut didukung oleh pencapaian
pelayanan pendaratan domestik sebesar 26.003.573 ton
(37 %) dan pelayanan pendaratan internasional sebesar
10.217.040 ton (20 %). Terkait dengan pencapaian kinerja
tersebut, Perseroan telah melakukan upaya-upaya
strategis, antara lain:
• Penambahan penerbangan dan penambahan
produksi penempatan TMT Oktober 2015 serta
peningkatan produksi parking surcharge di Bandara
CGK, KNO dan HLP.
1. Landing services
Landing services performance in 2015 reached 36,220,613
ton, or 32% compared to 2014 with 27,491,977 ton. In
terms of composition, the performance is supported with
the achievement of domestic landing services amounted
to 26,003,573ton (37%) and international landing services
with 10,217,040 ton (20%). Related to such achievement,
the Company has performed strategic efforts, among
others:
• Additional flights and additional of TMT placement
production in October 2015 as well as increased
production in surcharge parking at the Airports of CGK,
KNO and HLP.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Pemakaian
Aviobridge
Aviobridge Usage
Domestik
DomesticPes 196.982 206.777 9.795 5%
Internasional
InternationalPes 75.899 79.378 3.479 5%
Jumlah
TotalPes 272.881 286.155 13.274 5%
Pemakaian Konter
Counter
Domestik
DomesticPax 34.740.077 36.483.697 1.743.620 5%
Internasional
InternationalPax 8.266.544 8.097.529 (169.015) -2%
Jumlah
TotalPax 43.006.621 44.581.226 1.574.605 4%
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)202
2. Pelayanan Penumpang
Kinerja pelayanan penumpang tahun 2015 mencapai
40.877.647 pax, atau 4 % terhadap kinerja pelayanan
penumpang tahun 2014 sebesar 39.305.653 pax. Secara
komposisi, kinerja tersebut didukung oleh pencapaian
pelayanan penumpang domestik sebesar 33.027.630 pax
(6 %) dan pelayanan penumpang internasional sebesar
7.850.017 pax (-3 %). Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian kinerja tersebut baik faktor
alam maupun kondisi dalam negeri antara lain:
• Terjadinya bencana alam kabut asap di beberapa
wilayah cabang PT. Angkasa Pura II (Persero)
2. Passenger Services
Passenger Services performance in 2015 reached
40,877,647 pax, or 4% compared to 2014 with 39,305,653
pax. In terms of composition, the performance is
supported with the achievement of domestic passenger
services amounted to 33,027,630 pax (6%) and
international passenger services with 7,850,017 pax (-3%).
There are several factors that affect the achievement
of the performance both natural factors and domestic
conditions, among others:
• The occurence of haze natural disasters in the several
branch office areas of PT. Angkasa Pura II (Persero).
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 203
3. Pemakaian Aviobridge
Kinerja pemakaian aviobridge tahun 2015 mencapai
286.155 pes, atau 5 % terhadap kinerja pemakaian
aviobridge tahun 2014 sebesar 272.881 pes. Secara
komposisi, kinerja tersebut didukung oleh pencapaian
pemakaian aviobridge domestik sebesar 206.777 pes (5
%) dan pelayanan pemakaian aviobridge sebesar 79.378
pes (5 %). Terkait dengan pencapaian kinerja tersebut,
Perseroan telah melakukan upaya-upaya strategis, antara
lain:
• Tidak tercapainya kinerja pemakaian aviobridge ini
dikarenakan adanya optimalisasi parking stand.
3. Aviobridge usage
Aviobridge usage performance in 2015 reached
286,155pes, or 5% compared to 2014 with 272,881 pes.
In terms of composition, the performance is supported
with the achievement of domestic aviobridge usage
amounted to 206,777pes (5%) and international aviobridge
usage services with 79,378pes (5%). Related to such
achievements, the Company has performed strategic
efforts, among others:
• Not achieving the aviobridge usage performance was
due to the optimization of the parking stand.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)204
4. Pemakaian Konter
Kinerja pemakaian konter tahun 2015 mencapai
44.581.226 pax, atau 4 % terhadap kinerja pemakaian
konter tahun 2014 sebesar 43.006.621 pax. Secara
komposisi, kinerja tersebut didukung oleh pencapaian
pemakaian konter domestik sebesar 36.483.697 pax (5 %)
dan pemakaian konter internasional sebesar 8.097.529
pax (-2 %).
4. Counter usage
Counter usage performance in 2015 reached 44.581.226
pax, or 4% compared to 2014 with 43,006,621 pax. In
terms of composition, the performance is supported with
the achievement of domestic counter usage amounted to
36.483.697 pax (5%) and international counter usage with
8.097.529 pax (-2%).
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 205
pendapatan Usaha Jasa Aeronautika
Pendapatan usaha segmen jasa aeronautika tahun 2015
mencapai Rp3,31 triliun, Rp215,80 miliar atau sebesar 6,97%
terhadap pendapatan usaha segmen jasa aeronautika tahun
2014 sebesar Rp3,09 triliun. Pendapatan usaha segmen
jasa aeronautika memberikan kontribusi terhadap total
pendapatan usaha Perseroan sebesar 58,65%.
Pendapatan Aeronautika Per Bandara (dalam miliar rupiah)
Aeronautical services Revenues
Net income (profit for the year) of aeronautical services in
2015 reached Rp3.31 trillion, increased by Rp215.80 billion or
6.97% compared to 2014 with Rp3.09 trillion. Contribution
from aeronautical services net income against the Company’s
net income amounted to 58.65%.
Aeronautical Services Revenues by Airport (in billion rupiah)
Peningkatan pendapatan paling signifikan terdapat di Bandara
Kualanamu (Deli Serdang) sebesar Rp168,42 miliar (45,03%),
Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) sebesar Rp39,03
miliar (71,14%), dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
sebesar Rp6,70 miliar (9,55%).
Secara komposisi, pendapatan usaha jasa aeronautika 3
terbesar dikontribusi oleh Bandara Soekarno-Hatta sebesar
Rp2,28 triliun (68,86%), Bandara Kualanamu sebesar Rp542,41
miliar (16,39%) dan Bandara Halim Perdanakusuma sebesar
Rp93,89 miliar (2,84%).
The most significant increase in aeronautical revenues
found in Kualanamu Airport (Deli Serdang) with Rp168.42
billion (45.03%), Halim Perdanakusuma Airport (Jakarta)
with Rp39.03 billion (71.14%), Sultan Mahmud Badaruddin II
amounted to Rp6.70 billion (9.55%)
In terms of composition, aeronautical revenues is contributed
by the following top three largest namely Soekarno-
Hatta Airport with Rp2.28 trillion (68.86%), Kualanamu
Airport amounted to Rp542.41 billion (16.39%) and Halim
Perdanakusuma Airport amounted to Rp93.89 billion (2.84%).
Kantor Pusat/Cabang 2014 2015Pertumbuhan
Nominal %
Soekarno-Hatta 2.287,49 2.279,46 (8,02) -0,35%
Kualanamu 374,00 542,41 168,42 45,03%
Halim Perdanakusuma 54,86 93,89 39,03 71,14%
Kantor pusat 0,09 - (0,09) -100,00%
Sultan Mahmud
Badaruddin II 70,16 76,86 6,70 9,55%
Sultan Syarif Kasim II 77,58 80,86 3,28 4,22%
Minangkabau 67,04 67,37 0,33 0,50%
Husein Sastranegara 61,97 64,03 2,06 3,33%
Supadio 45,80 46,67 0,87 1,90%
Depati Amir 18,09 20,49 2,40 13,27%
Sultan Thaha 16,72 14,94 (1,78) -10,65%
Sultan Iskandar Muda 16,26 17,64 1,37 8,45%
Raja Haji Fisabilillah 4,22 5,49 1,27 30,17%
Silangit 0,16 0,11 (0,06) 0,00%
Total 3.094,43 3.310,23 215,80 6,97%
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)206
profitabilitas Jasa Aeronautika
Laba bersih (laba tahun berjalan) segmen jasa aeronautika
tahun 2015 mencapai Rp583,91 miliar, meningkat sebesar
Rp211,08 miliar atau 56,62% terhadap laba bersih segmen
jasa aeronautika tahun 2014 sebesar Rp372,83 miliar.
Kontribusi laba bersih dari segmen jasa aeronautika terhadap
laba bersih Perseroan tahun 2015 sebesar 34,61%, lebih
tinggi dibandingkan Kontribusi laba bersih dari segmen jasa
aeronautika tahun 2014 sebesar 33,09%.
Profitabilitas segmen jasa aeronautika berdasarkan net profit
margin (margin laba bersih) tahun 2015 sebesar 17,64%, lebih
tinggi dibandingkan net profit margin tahun 2014 sebesar
12,05%.
Aeronautical services profitability
Net income (profit for the year) of aeronautical services
in 2015 reached Rp583.91 billion, increased by Rp211.08
billion or 56.62% compared to 2014 with Rp372.83 billion.
Contribution from aeronautical services net income against
the Company’s net income in 2015 amounted to 34.61%,
higher compared to 2014 with 33.09%.
Aeronautical services profitability based on net profit margin
in 2015 amounted to 17.64%, higher than 2014 with 12.05%.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 207
segmen Usaha Jasa Non-Aeronautika
penjelasan segmen Usaha Jasa Non-Aeronautika
Usaha Aeronautika merupakan bidang usaha kebandarudaraan
yang menyediakan pelayanan jasa penunjang penerbangan
antara lain: jasa sewa ruang, sewa tanah, reklame, konsesi,
throughput fee, parkir kendaraan, sewa listrik, sewa air, sewa
telepon dan non aeronautika lainnya.
Kinerja segmen Usaha Jasa Non-Aeronautika
produksi Jasa Non Aeronautika
Secara umum, realisasi kinerja produksi jasa non aeronautika
tahun 2015 menunjukkan peningkatan terhadap realisasi
kinerja produksi jasa aeronautika tahun 2014. Secara
komposisi, pencapaian kinerja jasa non aeronautika
berdasarkan tingkat pertumbuhan positif dikontribusi oleh
kinerja jasa sewa ruang dengan pertumbuhan sebesar 6%,
kinerja sewa tanah dengan pertumbuhan sebesar 8%, kinerja
jasa reklame dengan pertumbuhan sebesar 36%, kinerja
jasa konsesi dengan pertumbuhan sebesar 42%, kinerja jasa
throughput fee dengan pertumbuhan sebesar 397%, kinerja
jasa parkir mobil dengan pertumbuhan sebesar 11%, dan
kinerja jasa sewa listrik dengan pertumbuhan sebesar 15%.
Tabel Produksi Segmen Usaha Jasa Non Aeronautika
Non-Aeronautical services
Non-Aeronautical services explanation
Non-Aeronautical business is a business field of airport
services that provides flight support services among others:
space lease, land lease, advertising, concessions, throughput
fee, vehicle parking, electricity usage, water usage, phone
usage and other non-aeronautical services.
Non-Aeronautical services performance
Non-Aeronautical services production
In general, realization of non-aeronautical services production
in 2015 showed an increase against in 2014. In terms of
composition, achievement of non-aeronautical services
performance based on positive growth level contributed by
space rent with a growth of 6%, land space rent with a growth
of 8%, billboard rent with a growth of 36%, consession rent
with a growth of 42%, throuhput fee with a growth of 397%,
car parking service with a growth of 11% and electricity rent
service with a growth of 15%.
Table of Non-Aeronautical Services Production
Uraian Satuan 2014 2015Pertumbuhan
Nominal %
Sewa-sewa
Sewa Ruang m2 2.190.547 2.314.152 123.605 6%
Sewa Tanah m2 38.040.626 40.925.514 2.884.888 8%
Reklame m2 32.143 43.858 11.715 36%
Konsesi Juta Rp 7.141.747 10.134.397 2.992.650 42%
Throughput Fee Rb Ltr 722.543 3.592.439 2.869.896 397%
Parkir Kendaraan
Parkir Mobil Rb Ltr 21.778 24.243 2.465 11%
Parkir Motor Rb Ltr 9.031 8.966 (65) -1%
Utilitas
Sewa Listrik Rb kwh 64.710 9.395 9.395 15%
Sewa Air m3 1.977.896 (339.656) (339.656) -17%
Sewa Telepon Pes 9.058 (2.301) (2.301) -25%
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)208
Pencapaian produksi non aeronautika selama Tahun 2015
adalah sebagai berikut:
1. Realisasi produksi sewa ruang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
Realisasi sewa ruang tahun 2015 mengalami penurunan
5% dari target dalam RKAP hal ini disebabkan karena :
• Pembongkaran mitra usaha di Terminal 2 Bandara
Internasional Soekarno-Hatta terkait peningkatan
pelayanan pengguna jasa, belum beroperasinya
ruangan hangar ex Batavia (dalam tahap renovasi);
• Terdapat beberapa mitra usaha yangmengundurkan
diri dan tidak memperpanjang kerjasamanya;
• Banyaknya ruangan sebagai komersial area yang
belum terjual karena belum adanya penambahan
traffic penumpang;
• Terdapat beberapa mitra usaha yang habis jangka
waktunya mengajukan permohonan untuk
menurunkan besaran tariff;
• Adanya kerjasama yang masih dalam proses
perpanjangan dan bersifat temporary sampai dengan
beroperasinya terminal pengembangan.
2. Realisasi produksi sewa gudang dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
• Terjadipenurunanrealisasisebesar4%dibawahRKAP,
dikarenkan terjadi pengembalian ruangan ± 96m2
di KC KNO dan perubahan pola kerjasama menjadi
revenue sharing.
3. Realisasi produksi sewa tanah dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
• Realisasi produksi sewa tanah tercapai sebesar 18%
diatas RKAP, karena adanya pemanfaatan tanah untuk
kegiatan di area terminal.
4. Realisasi reklame dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
Realisasi reklame tercapai 23% di bawah RKAP, ini
disebabkan karena:
• Berakhirnya perjanjian reklame trolley sebanyak 80
unit dan 2 unit neon box di PGK.
5. Realisasi konsesi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
Realisasi konsesi tercapai 14% di atas RKAP, ini disebabkan
karena adanya kekurangan penagihan konsesi periode
tahun 2012-2014 yang ditagihkan.
Achievement of non-aeronautical production during 2015 is
as follows:
1. Rent space realization is affected by several factors,
among others:
Rent space realization in 2015 had a decrease of 5%
from the target in RKAP, this was due to:
• Demolition of business partners at the Terminal 2
of Soekarno-Hatta International Airport related to
the increase in services of service users, and the ex
Batavia hangar space was not yet operational (under
renovation).
• There are several business partners who withdraws
and does not extend their cooperation;
• The number of space as a commercial area that has
not sold due to the lack of addition of passengers
traffic;
• There are several business partners whose time
period are expired who propose to lower the tariff
amount;
• Cooperations that are still in the process of renewal
and are temporary until the operation of the
development terminal.
2. Warehouse rental realization is affected by several
factors, among others:
• There was a decrease in realization by 4% under the
RKAP, due to the returns a space of ± 96m2 in KC
KNO and changes in the cooperation pattern into a
revenue sharing.
3. Ground rent realization is affected by several factors,
among others:
• Realization of ground rent production reached 18%
above the RKAP, due to the utilization of ground for
activities in the terminal area.
4. Advertising realization is affected by several factors,
among others:
Advertising realization reached 23% under the RKAP, this
was due to:
• The amount of trolley advertising agreements that
ends amounted to 80 units and 2 neon box units in
PGK.
5. Concessions realization is affected by several factors,
among others:
Concessions realization reached 14% above the RKAP,
this was due to the deficiency of concession billing for
the period of 2012-2014 that were billed.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 209
pendapatan Usaha Jasa Non Aeronautika
Pendapatan usaha segmen jasa non aeronautika tahun
2015 mencapai Rp2,34 triliun, meningkat Rp608,68 miliar
atau 35,10% terhadap pendapatan usaha segmen jasa non
aeronautika tahun 2014 sebesar Rp1,73 triliun. Pendapatan
usaha segmen jasa non aeronautika memberikan kontribusi
terhadap total pendapatan usaha Perseroan sebesar 38,71%.
Pendapatan Non Aeronautika Per Bandara (dalam miliar
rupiah)
Non-Aeronautical Revenues
Net income (profit for the year) of non-aeronautical services
in 2015 reached Rp2.34 trillion, increased by Rp608.68 billion
or 35.10% compared to 2014 with Rp1.73 trillion. Contribution
from non-aeronautical services net income against the
Company’s net income amounted to 38.71%.
Non-Aeronautical Revenues by Airport (in billion rupiah)
Kantor Pusat/Cabang 2014 2015Pertumbuhan
Nominal %
Soekarno-Hatta 1.304,81 1.820,60 515,79 39,53%
Kualanamu 128,17 156,99 28,82 22,49%
Halim Perdanakusuma 64,86 82,44 17,58 27,11%
Kantor pusat 63,46 121,02 57,56 100,00%
Sultan Mahmud Badaruddin II 40,24 42,47 2,24 5,56%
Sultan Syarif Kasim II 40,37 33,28 (7,09) -17,56%
Minangkabau 21,25 17,60 (3,65) -17,18%
Husein Sastranegara 13,01 12,08 (0,93) -7,15%
Supadio 21,92 20,30 (1,63) -7,42%
Depati Amir 10,00 9,24 (0,76) -7,59%
Sultan Thaha 14,51 14,39 (0,12) -0,83%
Sultan Iskandar Muda 8,06 8,05 (0,01) -0,07%
Raja Haji Fisabilillah 3,27 4,06 0,78 23,89%
Silangit 0,08 0,16 0,09 0,00%
Total 1.733,99 2.342,67 608,68 35,10%
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)210
Peningkatan pendapatan paling signifikan terdapat di Bandara
Halim Perdanakusuma (Jakarta) sebesar Rp515,79 miliar
(39,53%), Bandara Kualanamu (Deli Serdang) sebesar Rp28,82
miliar (22,49%), Bandara Halim Perdanakusuma sebesar
Rp17,58 miliar (27,11%) dan kantor pusat sebesar Rp57,56
miliar (90,71%).
Secara komposisi, pendapatan usaha jasa non aeronautika 3
terbesar dikontribusi oleh Bandara Soekarno-Hatta sebesar
Rp1,82 triliun (77,71%), Bandara Kualanamu sebesar Rp156,99
miliar (6,70%) dan Kantor Pusat sebesar Rp121,02 miliar
(5,17%).
profitabilitas Jasa Non Aeronautika
Laba bersih (laba tahun berjalan) segmen jasa non aeronautika
tahun 2015 mencapai Rp1,39 triliun, meningkat sebesar
Rp549,78 miliar atau 65,59% terhadap laba bersih segmen
jasa non aeronautika tahun 2014 sebesar Rp836,16 miliar.
Kontribusi laba bersih dari segmen jasa non aeronautika
terhadap laba bersih Perseroan tahun 2015 sebesar 82,26%,
lebih tinggi dibandingkan Kontribusi laba bersih dari segmen
jasa non aeronautika tahun 2014 sebesar 74,39%
Profitabilitas segmen jasa non aeronautika berdasarkan net
profit margin (margin laba bersih) tahun 2015 sebesar 59,25%,
lebih tinggi dibandingkan net profit margin tahun 2014
sebesar 48,34%.
The most significant increase in non-aeronautical revenues
found in Halim Perdanakusuma Airport (Jakarta) with
Rp515.79 billion (39.53%), Kualanamu Airport (Deli Serdang)
with Rp28.82 billion (22.49%), Halim Perdanakusuma Airport
amounted to Rp17.58 billion (27.11%) and head office with
Rp57.56 billion (90.71%).
In terms of composition, non-aeronautical revenues is
contributed by the following top three largest namely
Soekarno-Hatta Airport with Rp1.82 trillion (77.71%),
Kualanamu Airport amounted to Rp156.99 billion (6.70%) and
Head Office amounted to Rp121.02 billion (5.17%).
Non-Aeronautical services profitability
Net income (profit for the year) of non-aeronautical services
in 2015 reached Rp1.39 trillion, increased by Rp549.78
billion or 65.59% compared to 2014 with Rp836.16 billion.
Contribution from non-aeronautical services net income
against the Company’s net income in 2015 amounted to
82.26%, higher compared to 2014 with 74.39%.
Non-aeronautical services profitability based on net profit
margin in 2015 amounted to 59.25%, higher than 2014 with
48.34%.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 211
segmen Usaha Jasa Kargo
penjelasan segmen Usaha Jasa Kargo
Usaha Kargo merupakan bidang usaha kebandarudaraan yang
menyediakan pelayanan jasa fasilitas pengiriman barang.
Kinerja segmen Usaha Jasa Kargo
produksi pelayanan Jasa Kargo
Kinerja produksi pelayanan kargo tahun 2015 mencapai
726.808.953 ton, turun sebanyak 36.698.182 ton atau -4,81%
terhadap kinerja pelayanan kargo tahun 2014 sebanyak
763.507.135 ton. Secara komposisi, realisasi kinerja pelayanan
jasa kargo yang memberi kontribusi 3 (tiga) terbesar antara
lain: Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 614.821.858 ton
(84,59%), Bandara Kualanamu sebanyak 41.629.184 ton
(5,73%) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sebanyak
14.407.858 ton (1,98%).
Tabel Produksi Segmen Usaha Jasa Kargo (dalam satuan Ton)
Pendapatan Usaha Jasa Kargo
CARgo seRVICes
Cargo services explanation
Cargo business is a business field of airport services that
provides goods delivery facility services.
Cargo services performance
Cargo services production
Performance of cargo services production in 2015 reached
726,808,953 ton, down as much as 36,698,182 ton or
-4.81% compared to 2014 with 763,507,135 ton. In terms
of composition, realization of cargo services performance
is contributed by the following top three largest, namely:
Soekarno-Hatta Airport with 614,821,858 ton (84.59%),
Kualanamu Airport amounted to 41,620,184 ton (5.73%) and
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport with 14,407,858 ton
(1.98%).
Table of Cargo Services Production (in Ton)
Cargo Revenues
Kantor Pusat/Cabang 2014 2015Pertumbuhan
Nominal %
Soekarno-Hatta 626.045.944 614.821.858 -11.224.086 -1,79%
Kualanamu 42.370.719 41.629.184 -741.535 -1,75%
Kantor pusat 11.399.027 9.319.435 -2.079.592 -18,24%
Sultan Mahmud Badaruddin II 17.304.614 2.488.108 -14.816.506 -85,62%
Sultan Syarif Kasim II 15.067.043 14.407.858 -659.185 -4,38%
Minangkabau 11.567.012 9.518.317 -2.048.695 -17,71%
Husein Sastranegara 5.854.658 7.270.102 1.415.444 24,18%
Supadio 12.775.391 8.434.496 -4.340.895 -33,98%
Depati Amir 7.261.213 6.088.310 -1.172.903 -16,15%
Sultan Thaha 7.466.243 6.671.244 -794.999 -10,65%
Sultan Iskandar Muda 2.742.776 2.400.725 -342.051 -12,47%
Raja Haji Fisabilillah 3.652.495 3.759.315 106.820 2,92%
Silangit - - - -
Total 763.507.135 726.808.953 -36.698.182 -4,81%
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)212
Pendapatan usaha segmen jasa kargo tahun 2015 mencapai
Rp148,83 miliar, meningkat Rp29,27 miliar atau 24,48%
terhadap pendapatan usaha segmen jasa kargo tahun 2014
sebesar Rp119,56 miliar. Pendapatan usaha segmen jasa
kargo memberikan kontribusi terhadap total pendapatan
usaha Perseroan sebesar 2,64%.
Pendapatan Jasa Kargo Per Bandara (dalam miliar rupiah)
In 2015, cargo revenues reached Rp148.83 billion, increased
by Rp29.27 billion or 24.48% compared to 2014 with Rp119.56
billion. Cargo revenues contributes 2.64% to the total
operating revenues.
Cargo Revenues by Airport (in billion rupiah)
Peningkatan pendapatan kargo paling signifikan terdapat
di Bandara Depati Amir sebesar Rp2,73 miliar (159,52%),
Bandara Supadio sebesar Rp2,72 miliar (32,62%), Bandara
Sultan Mahmud Badaruddin II sebesar Rp2,29 miliar (29,95%),
Bandara Minangkabau sebesar Rp2,11 miliar (32,31%) dan
kantor pusat sebesar Rp29,96 miliar (100,00%).
Secara komposisi, pendapatan usaha jasa kargo 3 terbesar
dikontribusi oleh Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp34,76
miliar (23,36%), Bandara Kualanamu sebesar Rp30,90 miliar
(20,76%) dan Kantor Pusat sebesar Rp29,96 miliar (20,13%).
The most significant increase in cargo revenues found in
Depati Amir Airport with Rp2.73 billion (159.52%), Supadio
Airport with Rp2.72 billion (32.62%), Sultan Mahmud
Badaruddin II Airport amounted to Rp2.29 billion (29.95%),
Minangkabau Airport amounted to Rp2.11 billion (32.31%) and
the head office with Rp29.96 billion (100.00%).
In terms of composition, cargo revenues is contributed by the
following top three largest namely Soekarno-Hatta Airport
with Rp34.76 billion (23.36%), Kualanamu Airport amounted
to Rp30.90 billion (20.76%) and Head Office amounted to
Rp29.96 billion (20.13%).
Kantor Pusat/Cabang2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal %
Soekarno-Hatta 47,56 34,76 (12,79) -26,90%
Kualanamu 32,88 30,90 (1,97) -6,00%
Halim Perdanakusuma 1,00 1,37 0,37 36,70%
Kantor pusat - 29,96 29,96 100,00%
Sultan Mahmud Badaruddin II 7,66 9,95 2,29 29,95%
Sultan Syarif Kasim II 7,44 8,75 1,31 17,59%
Minangkabau 6,52 8,62 2,11 32,31%
Husein Sastranegara 1,29 1,66 0,37 28,53%
Supadio 8,32 11,04 2,72 32,62%
Depati Amir 1,71 4,44 2,73 159,52%
Sultan Thaha 2,89 3,54 0,65 22,52%
Sultan Iskandar Muda 0,98 1,47 0,49 50,38%
Raja Haji Fisabilillah 1,32 2,36 1,05 79,44%
Silangit - - - 0,00%
Total 119,56 148,83 29,27 24,48%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 213
profitabilitas Jasa Kargo
Laba bersih (laba tahun berjalan) segmen jasa kargo tahun
2015 mencapai Rp101,24 miliar, meningkat sebesar Rp59,24
miliar atau 141,02% terhadap laba bersih segmen jasa kargo
tahun 2014 sebesar Rp42,00 miliar. Kontribusi laba bersih
dari segmen jasa kargo terhadap laba bersih Perseroan tahun
2015 sebesar 6,00%, lebih tinggi dibandingkan Kontribusi laba
bersih dari segmen jasa kargo tahun 2014 sebesar 3,73%.
Cargo services profitability
Net income (profit for the year) of cargo services in 2015
reached Rp101.24 billion, increased by Rp59.24 billion or
141.02% compared to 2014 with Rp42.00 billion. Contribution
from cargo services net income against the Company’s net
income in 2015 amounted to 6.00%, higher compared to
2014 with 3.73%.
Profitabilitas segmen jasa kargo berdasarkan net profit margin
(margin laba bersih) tahun 2015 sebesar 68,02%, lebih tinggi
dibandingkan net profit margin tahun 2014 sebesar 35,13%.
Cargo services profitability based on net profit margin in 2015
amounted to 68.02%, higher than 2014 with 35.13%.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)214
tinjauankeuanganFinancial Review
Uraian mengenai kinerja keuangan ini disusun berdasarkan
Laporan Keuangan Perusahaan yang disajikan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum di
Indonesia (PSAK) untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015. Laporan keuangan tersebut telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Sungkoro & Surja (A
member firm of Erest & Young Global Limited) dan Akuntan
Publik: E. Batara Manurung, CPA. dengan opini bahwa laporan
keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam segala
hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Angkasa
Pura II (Persero) dan entitas anaknya tanggal 31 Desember
2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Sedangkan untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh
oleh Kantor Akuntan Publik: Djoko, Sidik & Indra dan Akuntan
Publik: Indra Soesetiawan, Ak., CPA., CA. dengan opini bahwa
laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam
segala hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT
Angkasa Pura II (Persero) dan entitas anaknya tanggal 31
Desember 2014 dan 2013, serta kinerja keuangan dan arus
kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia.
Bahasan kinerja keuangan Angkasa Pura II, disampaikan
dengan memperhatikan penjelasan pada catatan Laporan
Keuangan Konsolidasi dari pihak eksternal auditor tersebut
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan tahunan
ini.
Bahasan serta analisis tentang kondisi keuangan ini disajikan
dalam empat bagian sebagai berikut:
1. Kinerja Posisi Keuangan
2. Kinerja Laba Rugi Komprehensif
3. Kinerja Arus Kas
4. Kinerja Rasio Keuangan
Tahun 2015, Kinerja keuangan Angkasa Pura II telah
menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini terlihat dari adanya
peningkatan kinerja baik dari sisi laporan posisi keuangan
maupun laporan laba rugi perusahaan. Dari sisi laporan
posisi keuangan, aset perusahaan meningkat sebesar 27,23%
menjadi Rp20.270,76 miliar, sedangkan ekuitas perusahaan
meningkat sebesar 27,25% menjadi Rp16.235,77 miliar.
Description of the financial performance is based on the
Company’s Financial Statements prepared in accordance
with accounting principles that are generally accepted
in Indonesia (PSAK) for the year ended on December 31st,
2015. This financial statements has been audited by Public
Accounting Firm of Purwantono, Sungkoro & Surja (A
member firm of Ernst & Young Global Limited) and Public
Accountant: E. Batara Manurung, CPA. with opinion that the
accompanying financial statements enclosed present fairly, in
all material respects, the consolidated financial position of PT
Angkasa Pura II (Persero) and its subsidiaries as of December
31st, 2015, and the consolidated financial performance and
cash flows for the years that ended, in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards.
As for the financial statements ended on December 31st, 2014
and 2013 has been audited by the Public Accounting Firm of
Djoko, Sidik & Indra and Public Accountant: Indra Soesetiawan,
Ak, CPA., CA. with opinion that the accompanying financial
statements enclosed present fairly, in all material respects,
the consolidated financial position of PT Angkasa Pura II
(Persero) and its subsidiaries as of December 31st, 2014 and
2013, and the consolidated financial performance and cash
flows for the years that ended, in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards.
Discussion of the financial performance of Angkasa
Pura II, is delivered with due regard to the explanation in
the accompanying notes to the Consolidated Financial
Statements from the external auditor as an integral part of
this Annual Report.
Discussion and analysis on financial condition is presented in
four sections as follows:
1. Financial Position Performance
2. Comprehensive Income Performance
3. Cash Flows Performance
4. Financial Ratios Performance
In 2015, the financial performance of Angkasa Pura II has
shown good performance. This is seen from the increase in
performance both in terms of consolidated statements of
financial position and the consolidated statements of income.
From the consolidated statements of financial position,
the Company’s assets increased by 27.23% to Rp20,270.76
billion, while the Company’s equity increased by 27.25% to
Rp16,235.77 billion.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 215
Pada sisi laporan laba (rugi) Perusahaan, pendapatan usaha
meningkat sebesar 16,12% menjadi Rp5.644,15 miliar,
sedangkan laba komprehensif mengalami peningkatan
sebesar 43,59% menjadi Rp1.634,68 miliar.
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Angkasa Pura II berhasil meningkatkan kinerja keuangan
di tahun 2015 dimana Perseroan mencatat kenaikan Laba
Bersih menjadi Rp1.687,32 miliar dari sebelumnya di tahun
2014 yaitu Rp1.126,77 miliar atau naik sebesar 49,75%. Karena
kenaikan laba bersih tersebut, nilai Laba Per Saham di tahun
2015 juga meningkat sebesar 49,75% dimana sebelumnya di
tahun 2014 nilai Laba Per Saham adalah sebesar Rp225.354
menjadi Rp337.465 di tahun 2015.
Laporan Laba Rugi Konsolidasian (dalam miliar rupiah)
On the Company’s consolidated statements of income,
operating revenues increased by 16.12% to Rp5,644.15
billion, while the comprehensive income grew by 43.59% to
Rp1,634.68 billion.
Consolidated statements of Income
Angkasa Pura II successfully increased its financial
performance in 2015 in which the Company recorded an
increase of Net Income to Rp1,687.32 billion compared to
2014 with Rp1,126.77 billion or rose by 49.75%. Subsequently,
the Basic Earnings per Share in 2015 also increased by 49.75%
from Rp225,354 in 2014 to Rp337,465 in 2015.
Consolidated Statements of Income (in billion rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Pendapatan Usaha
Operating revenues 4,860.51 5,644.15 783.63 16.12%
Beban Usaha
Operating expenses 3,609.72 3,577.53 (32.19) -0.89%
Laba Usaha
Operating profit 1,250.79 2,066.61 815.82 65.22%
Penghasilan Lain-Lain
Other income 249.95 268.37 18.42 7.37%
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Badan
Profit before corporate income tax 1,474.50 2,266.19 791.69 53.69%
Beban Pajak Penghasilan Badan
Corporate income tax expense 347.73 578.87 231.14 66.47%
Laba Tahun Berjalan
Profit for the year 1,126.77 1,687.32 560.55 49.75%
Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Profit attributable to:
Pemilik Entitas Induk
Owners of the parent 1,126.77 1,687.32 560.55 49.75%
Kepentingan Nonpengendali
Non-controlling interests 163,564 344,488 180,924.00 110.61%
Total Laba Tahun Berjalan
Total profit for the year 1,126.77 1,687.32 560.55 49.75%
Penghasilan Komprehensif Tahun
Berjalan
Comprehensive income for the year
1,138.41 1,634.68 496.27 43.59%
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)216
pendapatan Usaha
Angkasa Pura II berhasil meningkatkan perolehan pendapatan
usaha. Tahun 2015 pendapatan usaha mencapai Rp5.644,15
miliar atau meningkat sebesar 16,12% dibandingkan tahun
2014.
Semua segmen usaha mengalami peningkatan pendapatan
di tahun 2015 dimana peningkatan terbesar adalah dari
pendapatan non-aeronautika meningkat sebesar 32,71%
menjadi Rp2.185,08 miliar dibandingkan tahun 2014. Di tahun
2015, pendapatan aeronautika meningkat sebesar 6,97%
menjadi Rp3.310,23 miliar dan pendapatan kargo meningkat
sebesar 24,48% menjadi Rp148,83 miliar dibandingkan tahun
2014.
operating Revenues
Angkasa Pura II successfully increased its operating revenues.
In 2015, the Company’s operating revenues reached
Rp5,644.15 billion or rose by 16.12% compared to 2014.
All business segments had an increase of revenues
in 2015 in which the largest increase came from non-
aeronautical revenues that grew by 32.71% to Rp2,185.08
billion compared to 2014. In 2015, aeronautical revenues
increased by 6.97% to Rp3,310.23 billion and cargo
revenues rose by 24.48% to Rp148.83 billion compared
to 2014.
Laba Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Comprehensive income attributable
to:
Pemilik Entitas Induk
Owners of the parent 1,138.41 1,634.68 496.27 43.59%
Kepentingan Nonpengendali
Non-controlling interests 163,564 344,488 180,924.00 110.61%
Total Laba Komprehensif
Total comprehensive income 1,138.41 1,634.68 496.27 43.59%
Laba Per Saham Dasar
Basic earnings per share 225,354 337,465 112,111.00 49.75%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 217
UraianDescription
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Pendapatan Aeronautika
Aeronautical Revenues 3,094.43 3,310.23 215.80 6.97%
Pendapatan Non Aeronautika
Non-Aeronautical Revenues 1,646.52 2,185.08 538.56 32.71%
Pendapatan Kargo
Cargo Revenues 119.56 148.83 29.27 24.48%
Jumlah
Total 4,860.51 5,644.15 783.63 16.12%
a. Pendapatan Aeronautika
Pada tahun 2015, pendapatan aeronautika Perseroan
berdasarkan segmen usaha mengalami peningkatan
sebesar Rp215,80 miliar atau sebesar 6,97% dibandingkan
tahun 2014. Pendapatan semua segmen usaha jasa
aeronautika mencapai sebesar Rp3,31 triliun pada tahun
2015, dengan pendapatan jasa aeronautika pada tahun
2014 sebesar Rp3,09 triliun.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
a. Aeronautical Revenues
In 2015, the Company’s aeronautical revenues based on
business segments increased by Rp215.80 billion or 6.97%
compared to 2014. Revenues of all business segments
of aeronautical services reached Rp3.31 trillion in 2015
compared to 2014 with Rp3.09 trillion.
Operating Revenues (in billion rupiah)Pendapatan Usaha (dalam miliar rupiah)
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)218
Peningkatan pendapatan diantaranya berasal dari Jasa
pelayanan penumpang, pemakaian counter, jasa parking
surcharge, pemakaian Aviobridge, dan jasa penempatan.
Jasa pelayanan penumpang merupakan jasa pelayanan
yang berkontribusi terbesar terhadap total pendapatan jasa
aeronautika. Pendapatan jasa pelayanan penumpang tahun
2015 mencapai Rp2,26 triliun, meningkat sebesar Rp123,70
miliar atau 5,79% dibandingkan pendapatan jasa pelayanan
penumpang tahun 2014 sebesar Rp2,14 triliun. Sedangkan
jasa pelayanan aeronautika yang lain yang memberikan
peningkatan pendapatan secara signifikan antara lain:
pemakaian counter dan jasa parking surcharge. Secara
peningkatan pendapatan, masing-masing tumbuh sebesar
Rp52,09 miliar (36,03%) dan Rp31,39 miliar (193,46%).
Pendapatan Aeronautika (dalam miliar rupiah)
Increased revenues among others came from passenger
service charges, counter usage, surcharge parking services,
aviobridge usage, and placement services. Passenger service
charges contributes the most to total aeronautical revenues.
In 2015, passenger service charges reached Rp2.26 trillion,
increased by Rp123.70 billion or 5.79% compared to 2014
with Rp2.14 trillion. While the other aeronautical services
that provide significant growth of revenues, among others:
counter usage and surcharge parking services. In terms
of revenues growth, respectively grew by Rp52.09 billion
(36.03%) and Rp31.39 billion (193.46%).
Aeronautical Revenues (in billion rupiah)
Pada tahun 2015, hampir seluruh bandara mengalami
peningkatan pendapatan dari segmen jasa aeronautika.
Peningkatan paling signifikan terdapat di Bandara Kualanamu
(Deli Serdang) sebesar Rp168,42 miliar (45,03%), Bandara
Halim Perdanakusuma (Jakarta) sebesar Rp39,03 miliar
(71,14%), dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sebesar
Rp6,70 miliar (9,55%).
In 2015, almost all airports experienced an increase of revenues
from the aeronautical services segment. The most significant
increase found in Kualanamu Airport (Deli Serdang) amounted
to Rp168.42 billion (45.03%), Halim Perdanakusuma (Jakarta)
amounted to Rp39.03 billion (71.14%) and Sultan Mahmud
Badaruddin II amounted to Rp6.70 billion (9.55%).
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Jasa pelayanan penumpang
Passenger service charges 2,136.05 2,259.76 123.70 5.79%
Jasa pendaratan
Landing services 640.10 620.49 (19.61) -3.06%
Pemakaian counter
Counter usage 144.58 196.67 52.09 36.03%
Pemakaian aviobridge
Aviobridge usage 115.11 130.14 15.03 13.06%
Jasa penempatan
Placement services 37.16 48.10 10.95 29.47%
Jasa parking surcharge
Surcharge parking services 16.22 47.61 31.39 193.48%
Lainnya
Others 5.22 7.46 2.25 43.10%
Jumlah Pendapatan Aeronautika
Total Aeronautical Revenues 3,094.43 3,310.23 215.80 6.97%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 219
Pendapatan Aeronautika Per Bandara (dalam miliar rupiah) Aeronautical Revenues By Airport (in billion rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Soekarno-Hatta 2,287.49 2,279.46 (8.02) -0.35%
Kualanamu 374.00 542.41 168.42 45.03%
Halim Perdanakusuma 54.86 93.89 39.03 71.14%
Kantor pusat 0.09 - (0.09) -100.00%
Sultan Mahmud Badaruddin II 70.16 76.86 6.70 9.55%
Sultan Syarif Kasim II 77.58 80.86 3.28 4.22%
Minangkabau 67.04 67.37 0.33 0.50%
Husein Sastranegara 61.97 64.03 2.06 3.33%
Supadio 45.80 46.67 0.87 1.90%
Depati Amir 18.09 20.49 2.40 13.27%
Sultan Thaha 16.72 14.94 (1.78) -10.65%
Sultan Iskandar Muda 16.26 17.64 1.37 8.45%
Raja Haji Fisabilillah 4.22 5.49 1.27 30.17%
Silangit 0.16 0.11 (0.06) -34.51%
Total
Total 3,094.43 3,310.23 215.80 6.97%
b. Pendapatan Non Aeronautika
Pada tahun 2015, pendapatan non aeronautika Perseroan
berdasarkan segmen usaha mengalami peningkatan
sebesar Rp535,56 miliar atau sebesar 32,71% dibandingkan
tahun 2014. pendapatan jasa non aeronautika mencapai
Rp2,18 triliun, dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp1,65
triliun.
Secara umum, peningkatan ini sejalan dengan peningkatan
pelayanan jasa non aeronautika di tiap segmen usaha.
Peningkatan pendapatan jasa non aeronautika menjadi
sumber pendapatan dengan pertumbuhan terbesar
mencapai Rp538,56 miliar (32,71%). Peningkatan
pendapatan non aeronautika diantaranya terutama berasal
dari konsesi, parkir kendaraan dan sewa tanah.
b. Non-Aeronautical Revenues
In 2015, the Company’s non-aeronautical revenues by
business segments increased by Rp535.56 billion or
32.71% compared to 2014. Non-aeronautical revenues
reached Rp2.18 trillion compared to 2014 with Rp1.65
trillion.
In general, the increase was in line with the increase of
non-aeronautical services in every business segment.
Increase in non-aeronautical revenues becomes the
largest source of revenue growth amounted to Rp538.56
billion (32.71%). The increase was primarily derived from
concessions, parking and ground rent.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)220
Peningkatan paling signifikan terdapat di Bandara Halim
Perdanakusuma (Jakarta) sebesar Rp515,79 miliar (39,53%),
Bandara Kualanamu (Deli Serdang) sebesar Rp28,82 miliar
(22,49%), Bandara Halim Perdanakusuma sebesar Rp17,58
miliar (27,11%) dan kantor pusat sebesar Rp57,56 miliar
(90,71%).
The most significant increase found in Halim
Perdanakusuma Airport (Jakarta) with Rp515.79 billion
(39.53%), Kualanamu Airport (Deli Serdang) with Rp28.82
billion (22.49%), Halim Perdanakusuma Airport amounted
to Rp17.58 billion (27.11%) and head office with Rp57.56
billion (90.71%).
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Konsesi
Concessions747,97 1.000,39 252,42 33,75%
Sewa ruangan
Room rent336,96 375,03 38,07 11,30%
Utilitas
Utilities131,89 167,30 35,41 26,85%
Pemasangan reklame
Advertising installation108,89 149,69 40,80 37,47%
Parkir kendaraan
Parking89,43 180,94 91,51 102,32%
Sewa tanah
Ground rent83,12 139,73 56,61 68,11%
Pas pelabuhan
Pas Ports 11,98 9,38 (2,59) -21,64%
Lainnya
Others136,29 162,61 26,32 19,31%
Jumlah
Total1.646,52 2.158,08 538,56 32,71%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 221
Pendapatan Non Aeronautika Per Bandara (dalam miliar
rupiah)
Non-Aeronautical Revenues by Airport (in billion rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Soekarno-Hatta 1.304,81 1.820,60 515,79 39,53%
Kualanamu 128,71 156,99 28,82 22,49%
Halim Perdanakusuma 64,86 82,44 17,58 27,11%
Kantor pusat 63,46 121,02 57,56 90,71%
Sultan Mahmud Badaruddin II 40,24 42,47 2,24 5,56%
Sultan Syarif Kasim II 40,37 33,28 (7,09) -17,56%
Minangkabau 21,25 17,60 (3,65) -17,18%
Husein Sastranegara 13,01 12,08 (0,93) -7,15%
Supadio 21,92 20,30 (1,63) -7,42%
Depati Amir 10,00 9,24 (0,76) -7,59%
Sultan Thaha 14,51 14,39 (0,12) -0,83%
Sultan Iskandar Muda 8,06 8,05 (0,01) -0,07%
Raja Haji Fisabilillah 3,27 4,06 0,78 23,89%
Silangit 0,08 0,16 0,09 112,76%
Total
Total1.733,99 2.342,67 688,68 35,10%
c. Pendapatan Kargo
Pendapatan jasa pelayanan kargo meningkat sebesar
Rp29,27 miliar atau tumbuh sebesar 24,48% dari tahun
2014. Pendapatan jasa pelayanan kargo tahun 2015
mencapai Rp148,83 miliar, dibandingkan pendapatan
jasa pelayanan kargo tahun 2014 sebesar Rp119,56 miliar.
Peningkatan ini sejalan dengan pencapaian produksinya
di tahun 2015.
c. Cargo Revenues
Cargo revenues of the Company increased by Rp29.27
billion or rose by 24.48% from 2014. Cargo revenues
in 2015 reached Rp148.83 billion compared to 2014
with Rp119.56 billion. The increase was in line with the
achievement of its production in 2015.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)222
Peningkatan paling signifikan terdapat di kantor pusat sebesar
Rp29,96 miliar (100,00%), Bandara Depati Amir sebesar
Rp2,73 miliar (159,52%), Bandara Supadio sebesar Rp2,72
miliar (32,62%) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
sebesar Rp2,29 miliar (29,95%).
Pendapatan Kargo Bandara (dalam milyar rupiah)
The most significant increase found in the head office of
Rp29.96 billion (100.00%), Depati Amir Airport amounted to
Rp2.73 billion (159.52%), Supadio Airport amounted to Rp2,72
billion (32,62%) and Sultan Mahmud Badaruddin II Airport
amounted to Rp2,29 billion (29,95%).
Cargo Revenues by Airport (in billion rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Soekarno-Hatta 47,56 34,76 (12,79) -26,90%
Kualanamu 32,88 30,90 (1,97) -6,00%
Halim Perdanakusuma 1,00 1,37 0,37 36,70%
Kantor pusat - 29,96 29,96 100,00%
Sultan Mahmud Badaruddin II 7,66 9,95 2,29 29,95%
Sultan Syarif Kasim II 7,44 8,75 1,31 17,59%
Minangkabau 6,52 8,62 2,11 32,31%
Husein Sastranegara 1,29 1,66 0,37 28,52%
Supadio 8,32 11,04 2,72 32,62%
Depati Amir 1,71 4,44 2,73 159,52%
Sultan Thaha 2,89 3,54 0,65 22,52%
Sultan Iskandar Muda 0,98 1,47 0,49 50,38%
Raja Haji Fisabilillah 1,32 2,36 1,05 79,44%
Silangit - - - 0,00%
Total
Total119,56 148,83 29,27 24,48%
beban Usaha
Pada tahun 2015, beban usaha mencapai Rp3,58 triliun,
turun dibandingkan dengan beban usaha tahun 2014 Rp3,61
triliun. Beban usaha tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp32,19 miliar atau sebesar 0,89%. Penurunan ini khususnya
berasal dari efisiensi pada beban umum dan administrasi
sebesar Rp260,14 miliar atau (-27,39%) dibandingkan tahun
sebelumnya.
operating expenses
In 2015, the operating expenses reached Rp3.58 trillion,
decreased compared to 2014 with Rp3.61 trillion. The
decrease amounted to Rp32.19 billion or 0.89% was primarily
due to efficiency in general and administrative expenses
amounted to Rp260.14 billion (-27.39%) compared to the
previous year.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 223
Namun demikian, terdapat peningkatan pada beban usaha
yang lain dibandingkan tahun sebelumnya yaitu beban
pegawai naik sebesar Rp196,57 miliar (20,44%), beban
operasioanl bandara naik sebesar Rp27,11 miliar (1,60%), dan
beban pemasaran naik sebesar Rp4,28 miliar (194,30%).
Beban Usaha (dalam miliar rupiah)
However, there is an increase in other operating expenses
compared to the previous year namely the increase in
employee expenses amounted to Rp196.57 billion (20.44%),
airport operation expenses increased by Rp27.11 billion
(1.60%), and marketing expenses increased by Rp4.28 billion
(194.30%).
Operating Expenses (in billion rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Beban Pegawai
Employee Expenses 961.78 1,158.35 196.57 20.44%
Beban Operasional Bandara
Airport Operation Expenses 1,695.83 1,722.94 27.11 1.60%
Beban Umum dan Administrasi
General and Administrative Expenses 949.91 689.77 (260.14) -27.39%
Beban Pemasaran
Marketing Expenses 2.20 6.48 4.28 194.30%
Jumlah
Total 3,609.72 3,577.53 (32.19) -0.89%
penghasilan (beban) Lain-Lain
Pada tahun 2015, penghasilan lain-lain mencapai Rp268,37
miliar. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar Rp18,42
miliar atau 7,37 miliar dibandingkan penghasilan lain-lain
tahun 2014 sebesar Rp249,95 miliar. Secara umum, faktor
yang mempengaruhi peningkatan penghasilan lain-lain yaitu
adanya Laba (rugi) selisih kurs, bersih terutama berasal dari
aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan perbedaan nilai
tukar transaksi dari kegiatan usaha dalam mata uang asing.
other Income (expenses)
In 2015, the Company’s other income reached Rp268.37
billion. This shows an increase of Rp18.42 billion or 7.37%
compared to 2014 with Rp249.95 billion. In general, factors
affecting the increase in other income namely profit (loss)
on foreign exchange, net primarily derived from assets and
liabilities in foreign currency and differences in transaction
exchange rate from business activities in foreign currency.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)224
Penghasilan (Beban) Lain-lain Other Income (Expenses)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Penghasilan keuangan, bersih
Financial income, net 99.59 62.44 (37.15) -37.30%
Pajak final atas penghasilan keuangan
Final income tax (20.51) (13.65) 6.86 -33.43%
Bagian laba entitas asosiasi
Share in net income of associates 8.31 9.72 1.41 16.96%
Penghasilan lain-lain
Other income 282.81 336.45 53.63 18.96%
Beban lain-lain
Other expenses (119.33) (125.14) (5.81) 4.87%
Beban pendanaan
Financing expenses (0.92) (1.44) (0.52) 57.01%
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain
Total other income (expenses) 249.95 268.37 18.42 7.37%
Laba sebelum pajak penghasilan badan
Angkasa Pura II mencatatkan peningkatan laba sebelum pajak
pengahasilan badan pada tahun 2015 dibandingkan tahun
2014. Laba sebelum pajak pengahasilan badan tahun 2015
sebesar Rp2,27 triliun, meningkat sebesar Rp791,69 miliar
atau 53,69% dibanding 2014 yang tercatat sebesar Rp1,47
triliun. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan
usaha dan efisiensi pada beban usaha.
profit before Corporate Income Tax
Angkasa Pura II recorded an increase in profit before corporate
income tax in 2015 compared to 2014. In 2015, profit before
corporate income tax amounted to Rp2.27 trillion, an increase
of Rp791.69 billion or 53.69% compared to 2014 with Rp1.47
trillion. The increase was in line with the increase in operating
revenues and efficiency in operating expenses.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 225
beban (manfaat) pajak penghasilan badan
Beban pajak penghasilan badan tahun 2015 sebesar Rp578,87
miliar, meningkat sebesar Rp231,14 miliar atau 66,47%
dibandingkan beban pajak penghasilan badan tahun 2014
sebesar Rp347,73 miliar. Peningkatan beban pajak penghasilan
badan terutama karena peningkatan pajak kini sebesar
Rp174,95 miliar dan pajak tangguhan sebesar Rp56,19 miliar.
Corporate Income Tax expenses (benefits)
Corporate income tax benefits in 2015 amounted to Rp578.87
billion, increased by Rp231.14 billion or 66.47% compared to
2014 with Rp347.73 billion. The increase was primarily due to
the increase in current tax of Rp174.95 billion and deferred tax
amounted to Rp56.19 billion.
Laba Tahun berjalan
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II berhasil membukukan laba
bersih sebesar Rp1,69 triliun. Laba bersih tersebut meningkat
sebesar Rp560,55 miliar atau 49,75% dibandingkan tahun
2014 yang tercatat sebesar Rp1,13 triliun. Peningkatan pada
Laba Sebelum Pajak dan Laba Usaha yang paling utama
meningkatkan Laba Bersih Perseroan di tahun 2015.
profit For The Year
In 2015, Angkasa Pura II successfully recorded a net profit of
Rp1.69 trillion. The net profit increased by Rp560.55 billion or
49.75% compared to 2014 with Rp1.13 trillion. The increase
was primarily due to the increase in Profit Before Tax and Net
Income.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)226
LAbA YANg dApAT dIATRIbUsIKAN
Seiring dengan meningkatnya laba tahun berjalan pada tahun
2015, maka Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk juga mengalami peningkatan sebesar Rp560,55
miliar atau 49,75%. Laba yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk mencapai Rp1,69 triliun dibandingkan
laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
tahun 2014 sebesar Rp1,13 triliun. sedangkan, besarnya laba
yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali
mengalami peningkatan sebesar 110,61%, dibandingkan pada
tahun 2014.
Laba Yang Dapat Diatribusikan (dalam miliar rupiah)
ATTRIbUTAbLe pRoFIT
In line with the increase of profit for the year in 2015, the
profit attributable to owners of the parent also increased by
Rp560.55 billion or 49.75%. Profit attributable to owners of the
parent reached Rp1.69 trillion compared to 2014 with Rp1.13
trillion. While for the profit attributable to non-controlling
interests had an increase of 110.61% compared to 2014.
Attributable Profit (in billion rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk
Profit Attributable to Owners of the
Parent
1,126.77 1,687.32 560.55 49.75%
Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada
Kepentingan Non Pengendali (dalam
rupiah penuh)
Profit Attributable to Non-controlling
Interests (in full Rupiah amount)
0.00016 0.00034 0.00018 110.61%
Jumlah
Total 1,126.77 1,687.32 560.55 49.75%
Total penghasilan Komprehensif Tahun berjalan
Angkasa Pura II juga mencatatkan total penghasilan
komprehensif tahun berjalan tahun 2015 sebesar Rp1,63
triliun, meningkat sebesar Rp496,27 miliar atau 43,59%
dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp1,14 triliun.
Peningkatan total penghasilan komprehensif tahun berjalan
disebabkan meningkatnya laba tahun berjalan.
Total Comprehensive Income For The Year
In 2015, Angkasa Pura II also recorded a total comprehensive
income for the year amounted to Rp1.63 trillion, an increase
of Rp496.27 billion or 43.59% compared to 2014 with Rp1.14
trillion. The increase was due to the increased profit for the
year.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 227
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Laba Komprehensif yang Dapat
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas
Induk
Comprehensive Income Attributable to
Owners of the Parent
1,138.41 1,634.68 496.27 43.59%
Laba Komprehensif yang Dapat
Diatribusikan Kepada Kepentingan Non
Pengendali (dalam rupiah penuh)
Comprehensive Income Attributable to
Non-controlling Interests
0.00016 0.00034 0.00018 110.61%
Jumlah Total 1,138.41 1,634.68 496.27 43.59%
penghasilan Komprehensif Yang dapat diatribusikan
Peningkatan penghasilan komprehensif memberi dampak
pada meningkatnya penghasilan komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Penghasilan
komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk tahun 2015 sebesar Rp1,63 triliun, meningkat Rp496,27
miliar atau 43,5% dibandingkan penghasilan komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
tahun 2014 sebesar Rp1,14 triliun. Sedangkan penghasilan
komprehensif yang dapat diatribusikan kepada kepentingan
non pengendali meningkat sebesar 110,61%, dari tahun 2014.
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan (dalam miliar
rupiah)
Attributable Comprehensive Income
Increase in comprehensive income have an impact on the
increase of comprehensive income attributable to owners of
the parent. In 2015, comprehensive income attributable to
owners of the parent amounted to Rp1.63 trillion, increased
by Rp496.27 billion or 43.5% compared to 2014 with Rp1.14
trillion. While the comprehensive income attributable to non-
controlling interests increased by 110.61% from 2014.
Attributable Comprehensive Income (in billion Rupiah)
Laba per saham dasar
Di tahun 2015, laba per saham dasar tercatat lebih tinggi
nilainya dibandingkan tahun 2014. Laba per saham di tahun
2015 adalah sebesar Rp337.465, sedangkan di tahun 2014
adalah sebesar Rp225.354. Peningkatan laba per saham
sejalan dengan meningkatnya laba tahun berjalan yang
dihasilkan oleh Angkasa Pura II di tahun 2015.
basic earnings per share
In 2015, basic earnings per share is higher in value compared
to 2014. Basic earnings per share in 2015 amounted to
Rp337,465 while in 2014 amounted to Rp225,354. Increase in
the basic earnings per share is in line with the increased profit
for the year generated by Angkasa Pura II in 2015.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)228
Laporan posisi Keuangan Konsolidasian
Kinerja keuangan Angkasa Pura II tahun 2015 menunjukkan
peningkatan. Hal ini terlihat dari instrumen posisi keuangan
Perusahaan mengalami pertumbuhan dibandingkan
tahun sebelumnya. Posisi aset meningkat sebesar 21,40%
dibandingkan posisi aset pada tahun sebelumnya. Sedangkan
posisi ekuitas meningkat sebesar 27,25% dibandingkan
dengan posisi ekuitas tahun 2014.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam miliar Rupiah)
Consolidated statements of Financial position
Financial performance of Angkasa Pura II in 2015 showed
an increase which reflected in the growth of the Company’s
financial position instruments compared to the previous
year. Assets position increased by 21.40% compared to the
previous year followed by an increase in the equity position
with 27.25% compared to 2014.
Consolidated Statements of Financial Position (in billion
Rupiah)
UraianDescription
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
ASET ASSETS 15,932.52 20,270.76 4,338.25 21.40%
Aset Lancar Current Assets 1,869.57 4,023.89 2,154.32 115.23%
Aset Tidak Lancar Non Current Assets 14,062.95 16,246.87 2,183.93 15.53%
LIABILITAS LIABILITIES 3,173.09 4,034.99 861.90 21.36%
Liabilitas Jangka Pendek
Short-Term Liabilities 2,192.19 2,287.80 95.61 4.36%
Liabilitas Jangka Panjang
Long-Term Liabilities 980.90 1,747.19 766.29 78.12%
EKUITAS EQUITY 12,759.42 16,235.77 3,476.35 27.25%
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY 15,932.52 20,270.76 4,338.25 21.40%
Aset
Total aset Angkasa Pura II pada tahun 2015 mencapai Rp20,27
triliun, meningkat sebesar Rp4,34 triliun dibandingkan
total aset pada tahun 2014 sebesar Rp15,93 triliun. Secara
komposisi, aset Perseroan terdiri dari aset lancar sebesar
19,85% dan aset tidak lancar sebesar 80,15%.
Assets
Total assets of Angkasa Pura II in 2015 reached Rp20.27
trillion, increased by Rp4.34 trillion compared to 2014 with
Rp15.93 trillion. In terms of composition, the Company’s
assets consist of 19.85% current assets and 80.15% non
current assets.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 229
UraianDescription
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Kas dan setara kas
Cash and cash equivalents 1,030.57 2,930.50 1,899.93 184.36%
Piutang usaha, bersih
Trade receivables, net 456.11 494.01 37.90 8.31%
Piutang lain-lain Other receivables 64.50 49.80 (14.70) -22.79%
Persediaan Inventories 14.30 11.19 (3.11) -21.74%
Pajak dibayar di muka Prepaid taxes 27.60 55.31 27.71 100.41%
Uang muka Cash advance 46.09 28.65 (17.44) -37.83%
Pendapatan yang masih harus diterima
Accrued income 230.40 454.43 224.03 97.23%
TOTAL ASET LANCAR
TOTAL CURRENT ASSETS 1,869.57 4,023.89 2,154.32 115.23%
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Klaim pengembalian pajak
Claims for tax refunds 30.51 0.00 (30.51) -100.00%
Aset keuangan yang tersedia untuk
dijual
Financial assets-available for sale
102.22 106.44 4.22 4.13%
Penyertaan saham Investments 240.29 250.01 9.72 4.04%
Properti investasi, netto
Investment Property, net 78.97 78.29 (0.68) -0.86%
Aset tetap, netto Fixed Assets, net 13,577.82 15,775.56 2,197.74 16.19%
Goodwill Goodwill 0.20 0.20 - 0.00%
Aset tidak lancar lain-lain
Other non current assets 32.94 36.37 3.43 10.42%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
TOTAL NON CURRENT ASSETS 14,062.95 16,246.87 2,183.93 15.53%
a. Aset Lancar
Aset Lancar Perseroan tahun 2015 mencapai Rp4,02
triliun, meningkat sebesar Rp2,15 triliun atau 115,23%
dibandingkan jumlah aset lancar tahun 2014 sebesar
Rp1,87 triliun. Peningkatan aset lancar terbesar berasal dari
kas dan setara kas, pajak dibayar dimuka dan pendapatan
yang masih harus diterima.
Aset Lancar (dalam miliar rupiah)
a. Current Assets
The Company’s current assets in 2015 reached Rp4.02
trillion, increased by Rp2.15 trillion or 115.23% compared
to 2014 with Rp1.87 trillion. The largest increase came
from cash and cash equivalents, prepaid tax and accrued
income.
Current Assets (in billion rupiah)
b. Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar di tahun 2015 mencapai Rp16,25 triliun,
meningkat Rp2,18 triliun atau 15,53% dibandingkan
aset tidak lancar tahun 2014 sebesar Rp14,06 triliun.
Peningkatan ini didominasi oleh peningkatan aset tetap
sebesar Rp2,20 triliun atau 16,19%. Penambahan aset
tetap khususnya terjadi pada aset bangunan gedung dan
bangunan lapangan dalam pembangunan.
Aset Tidak Lancar (dalam miliar rupiah)
b. Non Current Assets
Non current assets in 2015 reached Rp16.25 trillion,
increased by Rp2.18 trillion or 15.53% compared to 2014
with Rp14.06 trillion. The increase was dominated by the
increase of fixed assets with Rp2.20 trillion or 16.19%.
Additions of fixed assets is particularly occur in time of the
construction of building and field assets.
Non Current Assets (in billion Rupiah)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)230
Liabilitas
Total liabilitas Angkasa Pura II pada tahun 2015 mencapai
Rp20,27 triliun, meningkat sebesar Rp861,90 miliar atau
27,16% dibandingkan total liabilitas pada tahun 2014 sebesar
Rp3,17 triliun. Secara komposisi, liabilitas Perseroan terdiri
dari liabilitas jangka pendek sebesar 56,70% dan liabilitas
jangka panjang sebesar 43,30%.
Liabilities
Total liabilities of Angkasa Pura II in 2015 reached Rp20.27
trillion, increased by Rp861.90 billion or 27.16% compared
to 2014 with Rp3.17 trillion. In terms of composition, the
Company’s liabilities consist of 56.70% short-term liabilities
and 43.30% long-term liabilities.
a. Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka pendek Perseroan mencapai Rp2,29
triliun, meningkat sebesar Rp95,61 miliar atau 4,36%
dibandingkan liabilitas jangka pendek tahun 2014 sebesar
Rp2,19 triliun. Peningkatan liabilitas jangka pendek
terutama berasal dari meningkatnya beban akrual sebesar
Rp87,13 miliar atau 6,04%, utang pajak sebesar Rp67,01
miliar atau 90,99%, liabilitas dana pensiun sebesar Rp12,38
miliar atau 13,50% dan liabilitas imbalan kerja jangka
pendek sebesar Rp13,40 miliar atau sebesar 10,15%.
Liabilitas Jangka Pendek (dalam miliar rupiah)
a. Short-Term Liabilities
The Company’s short-term liabilities reached Rp2.29
trillion, increased by Rp95.61 billion or 4.36% compared
to 2014 with Rp2.19 trillion. The increase was due to
the increase of accrued expenses with Rp87.13 billion
or 6.04%, tax payable amounted to Rp67.01 billion or
90.99%, pension fund liabilities with Rp12.38 billion or
13.50% and post-employment benefits liabilities-short
term amounted to Rp13.40 billion or 10.15%.
Short-Term Liabilities (in billion Rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Utang usaha Trade Payable 24.32 18.38 (5.95) -24.44%
Utang lain-lain Other Accounts Payable 318.17 232.23 (85.94) -27.01%
Beban akrual Accrued Expenses 1,443.08 1,530.21 87.13 6.04%
Utang pajak Tax Payable 73.65 140.66 67.01 90.99%
Liabilitas dana pensiun
Pension Fund Liabilities 91.71 104.09 12.38 13.50%
Pendapatan yang diterima di muka
Revenue Received in Advanced 109.20 116.78 7.57 6.94%
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Post-employment benefits liabilities-
short term
132.05 145.45 13.40 10.15%
Total Liabilitas Jangka Pendek
Total Short-Term Liabilities 2,192.19 2,287.80 95.61 4.36%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 231
b. Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang Perseroan mencapai Rp1,75
triliun, meningkat sebesar Rp766,29 miliar atau 78,12%
dibandingkan liabilitas jangka panjang tahun 2014 sebesar
Rp980,90 miliar. Peningkatan liabilitas jangka panjang
terutama berasal dari pinjaman jangka panjang sebesar
Rp774,64 miliar (183,13%), utang jaminan pelanggan
sebesar Rp5,59 miliar (32,59%) dan dana program
tunjangan hari tua sebesar Rp2,39 miliar (40,77%).
Liabilitas Jangka Panjang (dalam miliar rupiah)
b. Long-Term Liabilities
The Company’s long-term liabilities reached Rp1.75
trillion, increased by Rp766.29 billion or 78.12% compared
to 2014 with Rp980.90 billion. The increase was primarily
due to a third party debt with Rp774.64 billion (183.13%),
customer security deposits amounted to Rp5.59 billion
(32.59%) and THT program safekeeping funds of Rp2.39
billion (40.77%).
Long-Term Liabilities (in billion Rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Pinjaman jangka panjang A third party debt 423,00 1.197,64 774,64 183,13%
Utang lain-lain Other Accounts Payable 11,65 6,22 (5,43) -46,58%
Utang jaminan pelanggan Customer security deposits 17,15 22,73 5,59 32,59%
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities 346,37 341,31 (5,07) -1,46%
Liabilitas imbalan kerja
Post-employment benefits liabilities-long term170,98 165,75 (5,23) -3,06%
Dana program tunjangan hari tua
THT program safekeeping funds5,87 8,26 2,39 40,77%
Dana program BUMN Peduli Beasiswa
BUMN Cares Scholarshop-program safekeeping funds5,88 5,28 (0,61) -10,31%
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Long-Term Liabilities980,90 1.747,19 766,29 78,12%
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)232
ekuitas
Perseroan Ekuitas Angkasa Pura II tahun 2015 mencapai
Rp16,26 triliun, meningkat sebesar Rp3,48 triliun atau 27,25%
dibandingkan jumlah ekuitas tahun 2014 sebesar Rp12,76
triliun. Peningkatan ekuitas terutama disebabkan oleh
penambahan modal disetor, sesuai Peraturan Pemerintah
(“PP”) No. 130 Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015 dan
Surat Keputusan Menteri BUMN No. S-17/MBU/01/2016
tanggal 8 Januari 2016, Menteri BUMN menetapkan
penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia
sebesar Rp2,00 triliun dalam rangka pembebasan lahan
untuk pembangunan landasan pacu (runway) 3 Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta.
Ekuitas (dalam miliar rupiah)
equity
In 2015, Equity of Angkasa Pura II reached Rp16.26 trillion,
increased by Rp3.48 trillion or 27.25% compared to 2014 with
Rp12.76 trillion. The increase in equity was mainly driven by
addional paid-in capital, in accordance with Government
Regulation No. 130 Year 2015 dated December 28th, 2015
and Decree of the Minister of SOEs No. S-17/MBU/01/2016
dated January 8th, 2016, the Minister of SOEs sets additional
State equity participation in the amount of Rp2.00 trillion for
land acquisition to be used for the construction of runway 3
of Soekarno-Hatta International Airport.
Equity (in billion Rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Equity attributable to owners of the parent
Modal Saham Capital Stock 5,000.00 5,000.00 - 0.00%
Modal Disetor Lainnya Other Paid-in Capital 384.50 2,384.50 2,000.00 520.16%
Komponen ekuitas lainnya Other Equity Components 2,099.74 2,182.98 83.24 3.96%
Rugi komprehensif lain Other comprehensive loss (42.74) (95.38) (52.64) 123.16%
Selisih ekuitas entitas anak
Difference in Equity of Subsidiaries (26.32) -26.32 - 0.00%
Saldo laba Retained Earnings
- Dicadangkan Appropriated 4,713.03 5,569.53 856.50 18.17%
- Belum dicadangkan Unappropriated 631.21 1,220.46 589.25 93.35%
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to
- Kepada pemilik entitas induk Owners of the parent 12,759.42 16,235.77 3,476.35 27.25%
- Kepentingan nonpengendali Non-controlling interests 0.00 0.00 0.00 58.28%
Total Ekuitas Total Equity 12,759.42 16,235.77 3,476.35 27.25%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 233
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Angkasa Pura II mencatatkan kas dan setara kas akhir tahun
pada 2015 sebesar Rp2,93 triliun, meningkat sebesar Rp1,90
triliun atau 184,36% dibandingkan dengan kas dan setara kas
akhir tahun 2014 yang sebesar Rp Rp1,03 triliun. Peningkatan
ini terutama disebabkan oleh meningkatnya arus kas dari
aktivitas pendanaan pada 2015 dari tahun sebelumnya.
Laporan Arus Kas Konsolidasian (dalam miliar Rupiah)
Consolidated statements of Cash Flow
At the end of 2015, Angkasa Pura II recorded Rp2.93 trillion
Cash and Cash Equivalents, increased by Rp1.90 trillion or
184.36% compared to the end of 2014 with Rp1.03 trillion.
The increase was primarily due to the increase in cash flows
from financing activities in 2015 compared to the previous
year.
Consolidated Statements of Cash Flow (in billion Rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015
PertumbuhanGrowth
Nominal %
Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas
Operasi
Net Cash Flows From (For) Operating
Activities
2,437.35 2,231.67 (205.67) -8.44%
Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas
Investasi
Net Cash Flows From (For) Investing
Activities
(2,555.35) (2,112.13) 443.22 -17.34%
Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas
Pendanaan
Net Cash Flows From (For) Financing
Activities
(361.46) 1,780.39 2,141.85 -592.55%
Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara
Kas
Increase (Decrease) in Cash & Cash
Equivalents
(479.46) 1,899.93 2,379.39 -496.26%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Cash & Cash Equivalents at Beginning
of Year
1,510.03 1,030.57 (479.46) -31.75%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Cash & Cash Equivalents at End of Year 1,030.57 2,930.50 1,899.93 184.36%
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)234
Arus Kas dari Aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas operasi tahun 2015 tercatat sebesar
Rp2,23 triliun, turun sebesar Rp205,67 miliar dibandingkan
arus kas dari aktivitas operasi tahun 2014 sebesar Rp2,44
triliun. Hal ini disebabkan karena meningkatnya arus kas
untuk pembayaran pemasok dan pembayaran-pembayaran
yang lainnya.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (dalam miliar Rupiah)
Cash Flows From operating Activities
Cash flows from operating activities in 2015 amounted to
Rp2.23 trillion, decreased by Rp205.67 billion compared
to 2014 with Rp2.44 trillion. The decrease was due to the
increased cash flows for supplier payments and other
payments.
Cash Flows from Operating Activities (in billion Rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015
PertumbuhanGrowth
Nominal %
Peneriman dari pelanggan
Receipts from customers 4.569,42 5.644,15 1.074,73 23,52%
Pembayaran kepada pemasok,
kontraktor dan pihak ketiga lainnya
Supplier payments & other third parties
(748,30) (1.940,73) (1.192,43) 159,35%
Pembayaran pada karyawan
Employees payments(1.007,18) (1.158,35) (151,17) 15,01%
Pembayaran beban bunga
Interest payments(0,92) (1,44) (0,52) 57,01%
Penerimaan penghasilan bunga
Interest income receipts99,59 62,44 (37,15) -37,30%
Penerimaan lainnya
Other receipts208,49 336,45 127,95 61,37%
Pembayaran lainnya
Other payments(59,33) (125,14) (65,81) 110,92%
Pembayaran pajak
Tax payments(624,43) (585,70) 38,73 -6,20%
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas
operasi
Net cash flow from operating activities
2.437,35 2.231,67 (205,67) -8,44%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 235
Arus Kas Untuk Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi tahun 2015 tercatat sebesar
Rp2,11 triliun, lebih rendah sebesar Rp443,22 miliar
dibandingkan arus kas dari aktivitas investasi tahun 2014
sebesar Rp2,55 triliun. Hal ini, disebabkan adanya pengeluaran
untuk pembelian aset tetap dan aset lain tahun 2015 lebih
rendah dibandingkan dengan pengeluaran untuk pembelian
aset tetap dan aset lain tahun 2014.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (dalam miliar Rupiah)
Cash Flows For Investing Activities
Cash flows from investing activities in 2015 amounted to
Rp2.11 trillion, decreased by Rp443.22 billion compared to
2014 with Rp2.55 trillion. The decrease was due to the lower
expenditures for purchase of fixed assets and other assets in
2015 compared to 2014.
Cash Flows from Investing Activities (in billion Rupiah)
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Pembelian aset tetap dan aset lain
Purchase of fixed assets and other assets(2.706,53) (2.107,91) 598,62 -22,12%
Penerimaan dari pihak berelasi
Proceeds from related parties125,59 9,72 (115,87) -92,26%
Penarikan (penyertaan) investasi
Investment25,59 (13,94) (39,53) -154,47%
Kas Neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
Net cash flow for investing activities(2.555,35) (2.112,13) 443,22 -17,34%
UraianDescriptions
2014 2015Pertumbuhan Growth
Nominal %
Pembayaran dividen kas
Payment of cash dividend(361,46) (219,61) 141,85 -39,24%
Penambahan modal disetor lainnya
Additional other paid-in capital- 2.000,00 2.000,00 100,00%
Kas Neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Net cash flow from (for) funding activities(361,46) 1.780,39 2.141,85 592,55%
Arus Kas Untuk Aktivitas pendanaan
Arus kas untuk aktivitas pendanaan tahun 2015 tercatat
sebesar Rp1,78 triliun, meningkat sebesar Rp2,14 triliun.
Sementara pada 2014, Angkasa Pura II mencatatkan arus
kas untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp367,46 miliar.
Peningkatan arus kas untuk aktivitas pendanaan disebabkan
oleh penambahan modal disetor.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (dalam miliar Rupiah)
Cash Flows For Financing Activities
Cash flows for financing activities in 2015 amounted to
Rp1.78 trillion, increased by Rp2.14 trillion. While in 2014,
Angkasa Pura II recorded cash flows for financing activities
of Rp367.46 billion. The increase was due to the additional
paid-in capital.
Cash Flows from Financing Activities (in billion Rupiah)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)236
Kenaikan (penurunan) bersih Kas dan setara Kas
Secara keseluruhan tahun 2015, terjadi peningkatan atas
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas jika
dibandingkan dengan tahun 2014. Pada 2015, Perseroan
mencatatkan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas sebesar
Rp1,90 triliun, terjadi peningkatan sebesar Rp2,38 triliun
dibandingkan dengan tahun 2014.
Kas dan setara Kas Akhir Tahun
Besarnya Kas dan Setara Kas Akhir Tahun pada 2015 tercatat
sebesar Rp2,93 triliun, meningkat Rp1,90 triliun atau 184,36%
dibanding Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 2014 sebesar
Rp1,03 triliun.
Net Increase (decrease) In Cash And Cash equivalents
Overall in 2015, Net Cash and Cash Equivalents experienced
an increase compared to 2014. In 2015, the Company
recorded a Net Increase in Cash and Cash Equivalents at
Rp1.90 trillion, an increase in Net Cash and Cash Equivalents
by Rp2.38 trillion compared to 2014.
Cash And Cash equivalents At end of Year
The amount of Cash and Cash Equivalents at end of 2015
stood at Rp2.93 trillion, an increase of Rp1.90 trillion or
184.36% compared to 2014, which amounted to Rp1.03
trillion.
Rasio Keuangan penting
Berikut uraian mengenai rasio keuangan konsolidasian
penting yang menggambarkan pencapaian kinerja keuangan
dan operasional Perseroan untuk tahun 2015 dan 2014.
Rasio Keuangan Konsolidasian Penting
Rasio Likuiditas
Adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat
kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka
pendeknya. Adapun tingkat kemampuan Angkasa Pura II dan
entitas anak (Persero) tahun 2015 dalam memenuhi liabilitas
jangka pendeknya ditunjukkan dengan:
• Rasio Lancar mencapai sebanyak 1.76 kali.
• Rasio Cepat mencapai sebanyak 1.75 kali.
• Rasio Kas mencapai sebanyak sebesar 1.28 kali.
essential Financial Ratios
The following describes the essential consolidated financial
ratios that represent the achievement of financial and
operational performance of the Company in 2015 and 2014.
Essential Consolidated Financial Ratios
Liquidity Ratios
Liquidity Ratios are used to measure a company’s ability to
meet its short-term liabilities. The liquidity level of Angkasa
Pura II and its subsidiaries (Persero) in 2015 to meet its short-
term liabilities is shown by:
• Current Ratio reached as much as 1.76 times
• Quick Ratio reached as much as 1.75 times.
• Cash Ratio reached as much as 1.28 times.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 237
Dibanding dengan tahun 2014, rasio lancar, rasio likuiditas
lainnya tahun 2015 mengalami penurunan. Namun demikian,
secara umum likuiditas Perseroan dan entitas anak di
tahun 2015 masih sangat baik dalam memenuhi kebutuhan
likuditasnya.
Rasio Leverage
Adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung
tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala
liabilitasnya apabila saat ini perusahaan dan entitas anak
dilikuidasi. Adapun tingkat kemampuan Angkasa Pura II tahun
2015 dalam memenuhi liabilitas apabila dilakukan likuidasi
pada saat ini ditunjukkan dengan:
• Rasio Liabilitas atas Aset sebesar 19.91 %.
• Rasio Liabilitas atas Ekuitas sebesar 24.85 %.
Dibandingkan dengan tahun 2014, terjadi kenaikan dalam
rasio leverage perusahaan tahun 2015, sehingga menunjukkan
semakin mampu dalam memenuhi kebutuhan solvabilitasnya.
Rasio Aktivitas
Adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat
efektivitas perusahaan dan entitas anak dalam memanfaatkan
semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya.
Adapun tingkat efektivitas Angkasa Pura II dan entitas anak
tahun 2015 dalam mengendalikan sumber daya yang dimiliki
ditunjukkan dengan:
• Rasio Perputaran Persediaan sebanyak 1 kali.
• Rasio Perputaran Aset sebanyak 0.43 kali.
• Rasio Liabilitas atas Aset sebesar 73 hari.
Dibandingkan dengan tahun 2014, Rasio Perputaran Aset
dan Rasio Penagihan tahun 2015 terjadi kenaikan, sedangkan
Rasio Perputaran Persediaan tahun 2015 terjadi penurunan
jumlah hari perputaran penagihan dari tahun lalu. Dengan
demikian, secara umum aktivitas perusahaan dan entitas
anak tahun 2015 dalam kondisi yang sangat baik dan terjadi
peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Rasio Profitabilitas (Rasio Kemampuan Laba)
Adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung
hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan
manajemen yang akan memberikan jawaban akhir tentang
efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaan. Adapun
tingkat profitabilitas Angkasa Pura II dan entitas anak tahun
2015 ditunjukkan dengan:
• RasioImbalanEkuitassebesar22,85%.
• RasioImbalanInvestasisebesar13,81%.
• RasioMarginLabaatasPenjualansebesar29,90%.
• RasioEBITDAatasPenjualansebesar49,59%.
Compared to 2014, Current Ratio, other Liquidity Ratios in
2015 experienced a decrease. However, in general, the ability
of the Company and its subsidiaries in 2015 is still very good
in meeting its liquidity requirements.
Leverage Ratio
Leverage Ratio is used to measure a company’s ability to
meet all of its liabilities if the company and its subsidiaries
are liquidated. The liquidity level of Angkasa Pura II in 2015
to meet its liabilities if it is liquidated at this point of time
isindicated by:
• Liabilities to Assets Ratio is 19.91%;
• Liabilities to Equity Ratio is 24.85%.
Compared to 2014, there was an increase in the leverage ratio
of the company in 2015, thus demonstrating its increasing
ability to meet its solvency requirements.
Activity Ratio
Activity Ratio is used to measure the effectiveness level of a
company and its subsidiaries in utilizing all available resources
at its control.
As for the effectiveness level of Angkasa Pura II and its
subsidiaries in 2015 in controlling its resources is indicated
by:
• Inventory Turnover Ratio as much as 1 time;
• Assets Turnover Ratio as much as 0,43 times;
• Liabilities to Assets Ratio as much as 73 days.
Compared to 2014, there was an increase of Assets Turnover
Ratio and Receivables Turnover Ratio in 2015, while the
Inventory Turnover ratio in 2015 decreased in number of
collection days from last year. Thus, in general, activity of
the company and its subsidiaries in 2015 is in a very good
condition with improvement over the previous year.
Profitability Ratio (Earning Capability Ratio)
Profitability Ratio is used to measure the net end results
of various policies and management decisions that will
provide the final answer on the management effectiveness
in managing the company. As for the profitability level of
Angkasa Pura II and its subsidiaries in 2015 is shown by:
•ReturnonEquityRatiois22,85%;
•ReturnonInvestmentRatiois13,81%;
•ProfitMarginonSalesRatiois29,90%;
•EBITDAtoSalesRatiois49,59%.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)238
Dibandingkan dengan tahun 2014, rasio Imbalan Ekuitas,
Rasio imbalan Investasi, mengalami kenaikan tidak signifikan
pada tahun 2015, sedangkan Rasio Margin Laba atas Penjualan
dan Rasio EBITDA atas Penjualan mengalami penurunan pada
tahun 2014. Dengan demikian, secara umum ditinjau dari
aspek profitabilitas Angkasa Pura II dan entitas anak tahun
2015 adalah cukup baik.
Rasio Z-score model
Berdasarkan hasil analisis indikator menggunakan Z- score
model atau suatu ukuran yang dipergunakan untuk menilai
kelangsungan usaha (going concern) perusahaan yang
menggunakan kombinasi beberapa formula analisis rasio
keuangan konsolidasian yang dikembangkan oleh Edwards
Altman yang dikenal dengan Z - score model dengan
mengacu beberapa indikator diantaranya:
• Jika hasilnya Z < 1,23 mengindikasikan kelangsungan
usaha dalam prediksi Pailit.
• Jika hasilnya 1,23 > Z < 2,90 mengindikasikan
kelangsungan usaha dalam prediksi Gray Area.
• Jika hasilnya Z > 2,90 mengindikasikan kelangsungan
usaha dalam prediksi Tidak Pailit.
Dari hasil perhitungan Z-score model tahun 2015 dan
2014 masing-masing sebesar 28,81 dan 28,07 maka sesuai
hipotesisbahwa,perolehanangkaZ<1,23yangmemprediksi
bahwa perusahaan dan entitas anak tidak dalam kondisi pailit,
tetapiperhitunganZ-score tahun2015menunjukkanangka
28.81telahterjadipeningkatandibandingkandenganZ-score
tahun 2014 sebesar 28.07 Dengan demikian, Angkasa Pura
II dan entitas anak “masih aman” dalam mempertahankan
kelangsungan usahanya (going concern).
Compared to 2014, Return on Equity Ratio, Return on
Investment Ratio, experienced insignificant increase in 2015,
while the Profit Margin on Sales Ratio and EBITDA to Sales
Ratio decreased in 2014. Thus, in general, Angkasa Pura II
and its subsidiaries in 2015 are pretty good, viewed from the
profitability aspect.
Z-score model Ratio
BasedontheindicatorsanalysisresultsusingZ-scoremodel
or a measure employed to assess the business continuity
(going concern) of a company that uses a combination of
several formulas of consolidated financial ratio analysis
developed by Edwards Altman, known as Z -Score model
with reference to several indicators including:
• IftheresultisZ<1.23,indicatesthebusinesscontinuity
is in Bankruptcy prediction.
• If the result is 1.23 > Z < 2.90, indicates the business
continuity is in the prediction of Grey Area.
• IftheresultisZ>2.90,indicatesthebusinesscontinuity
is in the prediction of not insolvent.
FromthecalculationofZ-scoremodelin2015and2014by
28,81 and 28,07 respectively, the corresponding hypothesis
saysthat,scoringofZ<1.23predictsthatthecompanyand
its subsidiaries are not in a condition of bankruptcy, but the
Z- Score calculation in 2015 showed a score of 28.81, an
increasecomparedwiththeZ-Scorein2014of28.07Thus,
Angkasa Pura II and its subsidiaries are “still safe” in a going
concern.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 239
tinjauankeuangan lainnyaOther Financial Information Review
1. Kemampuan membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas
piutang perusahaan
Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang atas
pinjaman dapat dijelaskan melalui tingkat rasio likuiditas
dan rasio solvabilitas Perseroan pada tahun 2015.
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka
pendek. Tingkat likuiditas dapat ditunjukkan dengan Rasio
Kas, Rasio Cepat dan Rasio Lancar. Rasio Kas menjelaskan
kemampuan Perseroan untuk melunasi liabilitas jangka
pendeknya melalui kas dan setara kas (aset yang paling
likuid) yang dimiliki. Rasio Lancar merupakan rasio yang
digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang dengan menggunakan aktiva lancar.
Dibanding dengan tahun 2014, Rasio Kas, Rasio Cepat
dan Rasio Lancar tahun 2015 meningkat secara signifikan.
Likuiditas berdasarkan rasio kas dan rasio lancar tahun
2015 sebesar 128,09% dan 175,88%, meningkat (membaik)
dibandingkan rasio kas dan rasio lancar tahun 2014 sebesar
47,01% dan 85,28%..
Rasio Likuiditas dalam Satuan Kali
1. Ability To pay debt And Receivables Collectibility of The
Company
The Company’s ability to pay debt on loans can be
explained by the level of liquidity ratio and solvency ratio of
the Company in 2015.
Liquidity Ratio
Liquidity ratio is used to measure the Company’s ability to
meet short-term liabilities. Liquidity level can be shown by
the Cash Ratio, Quick Ratio and Current Ratio. Cash Ratio.
Cash Ratio describes the Company’s ability to pay off its
short-term liabilities with cash and cash equivalents (the
most liquid assets) owned. Current Ratio is a ratio used to
see the Company’s ability to pay debt by using its current
assets.
Compared to 2014, Cash Ratio, Quick Ratio and Current
ratio in 2015 increased significantly. Liqudity based on cash
ratio and current ratio in 2015 amounted to 128.09% and
175.88%, increased (improved) compared to the cash ratio
and current ratio in 2014 amounted to 47.01% and 85.28%
Liquidity Ratio in times unit.
UraianDescription
2014 2015 PerubahanChanges
Rasio Kas
Cash Ratio
47,01% 128,09% 81,08%
Rasio Cepat
Quick Ratio
86,63% 175.40% 90.76%
Rasio Lancar
Current Ratio
85,28% 175,88% 90,60%
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala
liabilitasnya. Dalam hal ini, rasio solvabilitas adalah ukuran
yang dipergunakan untuk menghitung tingkat kemampuan
perusahaan dalam memenuhi segala liabilitasnya apabila
saat ini perusahaan dan entitas anak dilikuidasi.
Tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas
apabila dilakukan likuidasi pada saat ini ditunjukkan dengan
Rasio Liabilitas atas Aset dan Rasio Liabilitas atas Ekuitas.
Kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban
hutangnya berdasarkan rasio liabilitas terhadal aset dan
ekuitas tahun 2015 sebesar 19,91% dan 24,85%.
Solvency Ratio
Solvency Ratio is used to measure the Company’s ability
to meet all of its liabilities. In this case, solvency ratio is a
measure used to calculate the Company’s ability level to
meet all of its liabilities if the Company and its subsidiaries
are currently liquidated.
The Company’s ability level to meet its liabilities when
currently is being liquidated is shown by the Liability to
Assets Ratio and the Liability to Equity Ratio. The Company’s
ability to meet its loans liability based on the liability ratio to
assets and equity in 2015 amounted to 19.91% and 24.85%.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)240
Rasio Solvabilitas dalam Satuan Kali
UraianDescription
2015 2014 PerubahanChanges
Rasio Liabilitas atas Aset
Liability to Assets Ratio
19,92% 19,91% -0,01%
Rasio Liabilitas atas Ekuitas
Liability to Equity Ratio
24,87% 24,85% -0,02%
Kolektibilitas Piutang
Tingkat kolektibilitas piutang Angkasa Pura II menunjukkan
peningkatan kinerja dalam periode perputaran piutang dari
tahun sebelumnya. Kolektibilitas piutang di tahun 2015
adalah sebesar 32 hari, sedangkan di tahun 2014 adalah
sebesar 34 hari. Namun demikian, rasio ini masih lebih
baik dari tingkat rasio yang telah ditetapkan Kementerian
BUMN, yaitu maksimal 60 hari.
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas piutang usaha
pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa
cadangan penurunan nilai piutang usaha adalah cukup.
2. struktur modal dan Kebijakan manajemen Atas struktur
modal
Struktur Modal
Tujuan utama pengelolaan modal perusahaan adalah
untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan
imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, perusahaan
dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas
efektif tanggal 16 Agustus 2008 untuk mengkontribusikan
sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan
disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh
didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut
dipertimbangkan oleh perusahaan pada Rapat Umum
Pemegang Saham (“RUPS”).
Komposisi struktur modal tahun 2015 yang dimiliki oleh
Perseroan adalah 13,80% berasal dari Liabilitas dan 86,20%
berupa Ekuitas, komposisi ini mengalami perubahan jika
dibandingkan dengan tahun 2014. Komposisi struktur
modal yang berasal dari Liabilitas mengalami peningkatan
sebesar 68,73% sedangkan modal dari Ekuitas meningkat
sebesar 8,82%. Sehingga, secara keseluruhan total modal
yang diinvestasikan Perseroan meningkat sebesar 14,43%.
Solvency Ratio in times unit
Receivables Collectibility
The receivables collectibility level of Angkasa Pura II shows
a performance improvement in accounts receivable
turnover period from the previous year. Receivables
collectibility in 2015 amounted to 32 days, while in 2014
amounted to 34 days. However, this ratio is still better
than the predetermined ratio level by the Ministry of SOEs,
namely a maximum of 60 days.
Based on the review of the collectibility of accounts
receivable at the end of the year, the management believes
that the impairment reserves of accounts receivable is
enough.
2. Capital structure And management policy on Capital
structure
Capital Structure
The main objective of capital management of the
company is to ensure the maintenance of a healthy ratio
of capital to support the business and maximize return for
shareholders. In addition, the company is required by the
Limited Liability Company Law effective date of August
16th, 2008 to contribute up to 20% of the share capital
issued and fully paid into a reserve fund that should not be
distributed. External capital requirements are considered
by the company at the General Meeting of Shareholders
(“GMS”).
The capital structure composition in 2015 that is owned
by the Company was 13.80% derived from Liabilities
and 86.20% in the form of Equity, this composition was
changed when compared to 2014. The capital structure
composition derived from Liabilities increased by 68.73%
while the capital from equity increased by 8.82%. Therefore,
in overall, the total invested capital by the Company
increased by 14.43%.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 241
UraianDescription
2014 2015
Nominal Share Nominal Share
Liabilitas
Liabilities
3.173,09 19,92% 4.034,99 19,91%
Liabilitas Jangka Pendek
Short Term Liabilities
2.192,19 69,09% 2.287,80 56,70%
Liabilitas Jangka Panjang
Long Term Liabilities
980,90 30,91% 1.747,19 43,30%
Ekuitas
Equity
12.759,42 80,08% 16.235,77 80,09%
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Total Liabilities and Equity
15.932,52 100,00% 20.270,76 100,00%
Struktur Modal (dalam Rp miliar)
Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk merupakan modal yang dikelola oleh Perusahaan.
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah
untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat
untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai
pemegang saham.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi
ekonomi. Selain itu, Undang-undang Perseroan Terbatas
Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan pada
Maret 1995 dan telah diubah dengan Undang-undang No.
40/2007 yang diterbitkan Agustus 2007, mensyaratkan
pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah
minimal 20% dari modal ditempatkan dan disetor
perusahaan. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk
cadangan tersebut.
Melalui Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 130 Tahun
2015 tanggal 28 Desember 2015 dan Surat Keputusan
Menteri BUMN No. S-17/MBU/01/2016 tanggal 8
Januari 2016, Menteri BUMN menetapkan penambahan
penyertaan modal Negara Republik Indonesia sebesar
Rp2.000.000.000.000 dalam rangka pembebasan lahan
untuk pembangunan landasan pacu (runway) 3 Bandar
Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Kebijakan perusahaan adalah mempertahankan struktur
permodalan yang sehat untuk mengamankan akses
terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Perubahan
kebijakan struktur modal Perseroan dapat dilihat
berdasarkan perbandingan nominal liabilitas dengan
ekuitas pada tahun 2015 sebesar 1:4,02, sedangkan pada
tahun 2014 sebesar 1:4,02.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Capital Structure (in Rp billion)
Management Policy On Capital Structure
Equity attributable to owners of the parent entity is a capital
that is managed by the Company. The main objective of
the Company’s capital management is to ensure the
maintenance of healthy capital ratios to support the
business and maximize shareholders value.
The Company manages its capital structure and make
adjustments, based on changes in economic conditions.
In addition, the Limited Liability Company Law of the
Republic of Indonesia No. 1/1995 issued in March 1995
and amended by Law No. 40/2007, issued in August 2007,
requires the establishment of a general reserve from net
income amounting to at least 20% of the issued and paid up
capital of the Company. There is no time limit for forming
these reserves.
Through the Government Regulation (“PP”) No. 130 Year
2015 dated December 28th, 2015 and the Decree of the
Minister of SOEs No. S-17/MBU/01/2016 dated January
8th, 2016, the Minister of SOEs determines the addition of
State capital Investment of the Republic of Indonesia in the
amount of Rp2,000,000,000,000 in the framework of land
acquisition for the construction of runway 3 for Soekarno-
Hatta International Airport.
The company’s policy is to maintain a healthy capital
structure to secure of access to financing at a reasonable
cost. Changes in the Company’s capital structure policy
can be seen by comparison of the nominal of liabilities
with equity in 2015 amounted to 1: 4.02, whereas in 2014
amounted to 1: 4.02.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)242
3. Investasi barang modal Yang direalisasikan pada Tahun
buku Terakhir
Investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun
2015 berupa pembelian aset tetap. Jenis aset tetap yang
dimaksud mencakup antara lain: Bangunan lapangan,
Bangunan gedung, Peralatan terminal dan gedung,
Instalasi dan jaringan, Peralatan (Alat bantu navigasi,
Pengangkutan, Kantor, Lain-lain) dan Instalasi pompa
bensin.
Rincian penambahan aset dalam konstruksi berdasarkan
jenisnya per 31 Desember 2015 sebagai berikut:
1. Bangunan Gedung dalam Pembangunan sebesar Rp
1.180.604.116.951,-
2. Bangunan Lapangan dalam Pembangunan sebesar Rp
781.779.075,-
3. Intalasi dan Jaringan dalam Pembangunan sebesar Rp
139.567.971,-
4. Alat Terminal & Gedung dalam Pembangunan sebesar
Rp 900.207.500,-
Penambahan aset dalam konstruksi meliputi
kantor pusat, kantor cabang (bandara) dan project
pengembangan cabang (Project Management Unit/
PMU dan Project Implementation Unit/PIU).
Penjelasan mengenai aset dalam konstruksi pada
project pengembangan unit salah satunya difokuskan
di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang
merupakan pintu gerbang utama untuk angkutan
udara di Indonesia yang berdiri di atas lahan seluas
1.840 Ha. Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat
ini memiliki fasilitas pokok yang terdiri dari 2 (dua) buah
landas pacu paralel dan 3 (tiga) unit bangunan terminal.
Oleh karenanya kesiapan fasilitas selalu dituntut untuk
berada dalam kondisi yang prima sehingga mampu
memenuhi standar pelayanan operasi bandara dan
keselamatan operasi penerbangan.
Terkait dengan konstruksi runway Bandara Internasional
Soekarno-Hatta yang telah berumur 28 tahun PT
Angkasa Pura II (Persero) telah melakukan program
penyehatan runway utara Bandara Internasional
Soekarno-Hatta sampai pada tahap injeksi dan
grouting sehingga telah jauh menurunkan frekuensi
kerusakan yang terjadi dan juga masih diperlukan
evaluasi menyeluruh terhadap hasil perbaikan tersebut
termasuk pada lokasi runway selatan.
Guna menjamin kesiapan dan daya dukung fasilitas sisi
udara khususnya infrastruktur landasan yaitu runway,
taxiway dan apron, PT Angkasa Pura II (Persero)
3. Capital goods Investment Realized In The Last Financial
Year
Capital goods investment realized in 2015 in the form of
purchases of fixed assets. Type of fixed assets intended
include: building and fields, building property, terminal and
building equipment, installation and network equipment
(Navigation Tools, Transportation, Office, Others) and the
installation of petrol stations.
Details of the addition of assets under construction by type
as of December 31st, 2015 as follows:
1. Building and Fields in development amounted to
Rp1,180,604,116,951.
2. Building Property in development amounted to
Rp781,779,075.
3. Installation and Network in development amounted
to Rp139,567,971.
4. Terminal and Building Equipment in development
amounted to Rp900,207,500.
The addition of assets under construction include the
head office, branch offices (airport) and branch office
development project (Project Management Unit/PMU and
Project Implementation Unit/PIU).
Explanation of assets under construction in the unit
development project, one of them is focused in Soekarno-
Hatta International Aiport which is the main gateway for
air transport in Indonesia which established on an area of
1,840 Ha. Currently, Soekarno-Hatta International Airport
has basic facilities which conists of 2 (two) pieces of paralel
runway and 3 (three) units of terminal building. Therefore,
the readiness of the facilities are always required to be in
prime condition so as to meet the standards of service and
safety of airport operations.
Related with the runway construction of Soekarno-Hatta
International Airport which has been aged 28 years,
PT Angkasa Pura II (Persero) has conducted a recovery
program of north runway of Soekarno-Hatta International
Airport until the stage of injection and grouting so it
has much lower the frequency of the damage and also
still needed thorough evaluation of the results of these
improvements including in the south runway location.
To ensure the readiness and the carrying capacity of
airside facilities particularly the airstrip infrastructure
namely runway, taxiway and paron, PT Angkasa Pura
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 243
melakukan program peningkatkan nilai PCN Runway
menjadi 131/R/D/W/T baik di area runway, taxiway, dan
apron. Hal ini ditujukan agar nantinya runway Bandara
Internasional Soekarno-Hatta dapat melayani critical
aircraft yaitu Boeing 777-300ER dalam kondisi MTOW
sebesar 351.535 kg sebanyak 105.000 coverages.
Disamping itu, dengan pergerakan pesawat di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta sudah mencapai 390.984
per-tahun, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan
optimalisasi terhadap runway eksisting dengan estimasi
dapat melayani hingga 437.943 Pergerakan pesawat/
tahun yang akan dicapai pada tahun 2018.
4. Ikatan material Untuk Investasi barang modal
Ikatan material untuk investasi barang modal yang
digunakan dalam pembelian aset tahun 2015 dapat
dijelaskan dalam rincian utang pembelian aset yang
melibatkan pihak berelasi dan pihak ketiga. Data rincian
utang pembelian aset disajikan sebagai berikut:
Rincian utang pembelian aset per 31 Desember 2015
(dalam Rp penuh)
Nama Perusahaan Company Name Status Nominal Amount Perikatan
KAWAHAPEJAYA INDONESIA KSO BUMN 4,702,500,000 Loan
PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk BUMN 1,230,131,834 Loan
KSO NINDYA-ARIA JO BUMN 822,600,000 Loan
PT HUTAMA KARYA (PERSERO) BUMN 624,990,000 Loan
WIKA - WASKITA, KSO BUMN 569,042,300 Loan
1. PT PP (PERSERO)
2. PT HK (PERSERO)
3. PT BIRO INSINYUR
BUMN 341,311,188 Non Loan
PP - ENCONA, KSO BUMN 332,532,000 Loan
WASKITA - PENTA KSO BUMN 172,716,374 Loan
PT WASKITA - WIKA JO BUMN 147,717,800 Non Loan
PT WASKITA KARYA
PT YODYA KARYABUMN 139,900,032 Non Loan
PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk BUMN 139688000.00 Loan
PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO) BUMN 109,962,000 Non Loan
PT NINDYA KARYA (PERSERO) BUMN 90,699,991 Non Loan
PT ABYOR INTERNATIONAL Swasta 88,952,000 Non Loan
PT PP BUMN 83,180,979 Non Loan
PT ADHI KARYA BUMN 82,078,290 Non Loan
PT WIJAYA KARYA (PERSERO) BUMN 66,559,000 Non Loan
PT NINDYA KARYA (PERSERO) BUMN 58,000,000 Non Loan
PT WASKITA KARYA (Persero) BUMN 51,457,000 Loan
PT Adhi Karya
DIGRATIA AVIABUMN 46,819,262 Non Loan
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
II (Persero) conducted improvement program of PCN
Runway value into 131/R/D/W/T both in the area of the
runway, taxiway, and apron. It is intended that later the
runway of Soekarno-Hatta International Airport will be
able to serve critical aircraft namely Boeing 777-300ER in
MTOW conditions amounted to 351,535 kg with 105,000
coverages. In addition, the aircraft movement in Soekarno-
Hatta International Airport has reached 390,984 per year,
PT Angkasa Pura II (Persero) conducted an optimization to
the existing runway with estimation to serve up to 437,943
aircraft movement/year that will be achieved in 2018.
4. material Commitments For Capital goods Investment
Material commitments for capital goods investment used
in the purchase of assets in 2015 can be explained in details
of the asset purchases debt that involve related parties
and third parties. Details data of asset purchases debt are
presented as follows:
Details of asset purchases debt as of December 31st, 2015
(in Rp full)
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)244
5. Informasi material mengenai Investasi, ekspansi,
divestasi, dan Restrukturisasi modal dan Utang
Investasi
Perseroan melaksanakan kegiatan investasi yang
mencakup pada investasi pada entitas asosiasi dan
properti investasi. Penjelasan mengenai aktivitas investasi
Perseroan disajikan sebagai berikut:
A. Investasi pada entitas Asosiasi
Investasi pada entitas asosiasi merupakan penyertaan
kepada perusahaan asosiasi dan penyertaan kepada
pihak lain dengan rincian sebagai berikut:
1. PT Gapura Angkasa
Berdasarkan akta pendirian Gapura yang dibuat
oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 32 tanggal 26
Januari 1998, nilai penyertaan Perusahaan di Gapura
adalah sebesar Rp67.200.000.000 atau 31,25%.
2. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (“PMAD”)
Kepemilikan Perusahaan di PMAD sebesar 0,13%
merupakan kompensasi sewa tanah selama periode
11 (sebelas) tahun 3 (tiga) bulan sesuai dengan
perjanjian sewa tanah No.SPSW.02.1.A/TU.308/
APII-2000 tanggal 1 Mei 2000. Nilai investasi di
PMAD pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan
2013 adalah sebesar Rp5.253.280.125
3. PT Railink (“Railink”)
PT Railink merupakan perusahaan joint venture
antara Perusahaan dengan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) (“KAI”) yang bertugas untuk mengelola
kegiatan usaha kereta api bandara. Railink
dibentuk berdasarkan Perjanjian Usaha Kerjasama
antara Perusahaan dengan KAI No.SPKS.023.1/
KS.006/2006-APII dan No.98/HK/UM/2006 tanggal
14 Agustus 2006.
Berdasarkan akta perubahan anggaran dasar Railink
yang dibuat oleh Notaris Yulkhaizar Panuh, S.H., No. 13
tanggal 15 Agustus 2008, nilai penyertaan Perusahaan
di Railink adalah sebesar Rp40.000.000.000 atau 40%.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No.
S447/MBU/2013 tanggal 5 Juli 2013, telah disetujui
untuk melakukan penambahan setoran modal
Perusahaan kepada Railink sebesar Rp59.600.000.000
sehingga total setoran modal Perusahaan menjadi
Rp99.600.000.000 dengan persentase kepemilikan
5. material Information on Investment, expansion,
divestment, And Restructuring of Capital And debt
Investment
The Company conducts investment activities which
include investment in associate entities and investment
property
A. Investment In Associate entities
Investment in associate entities is an investment to
associated companies and investment to other parties
with details as follows:
1. PT Gapura Angkasa
Based on the deed of establishment of Gapura made
by Notary Imas Fatimah, S.H., No. 32 dated January
26th, 1998, the Company’s investment value in
Gapura amounted to Rp67,200,000,000 or 31.25%.
2. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (“PMAD”)
The Company’s ownership in PMAD amounted
to 0.13% is a compensation of ground rent for a
period of 11 (eleven) years and 3 (three) months
in accordance with the ground rent agreements
No. SPSW.02.1.A/TU.308/APII-2000 dated May
1st, 2000. The investment value in PMAD on
December 31st, 2015, 2014 and 2013 amounted to
Rp5,253,280,125.
3. PT Railink (“Railink”)
PT Railink is a joint venture company between the
Company and PT Kereta Api Indonesia (Persero)
(“KAI”) whose task is to manage the business
activities of the airport train. Railink was established
based on the Cooperation Business Agreement
between the Company and KAI No. SPKS.023.1/
KS/006/2006-APII and No.98/HK/UM/2006 dated
August 14th, 2006.
Based on the deed of amendment of the articles
of association of Railink made by Notary Yulkhaizar
Panuh, S.H., No. 13 dated August 15th, 2008, the
Company’s investment value in Railink amounted to
R40,000,000,000 or 40%.
Based on the Decree of the Minister of SOEs No.S447/
MBU/2013 dated July 5th, 2013, has been approved the
capital injection of the Company to Railink amounted
to Rp59,600,000,000 bringing the Company’s total
capital investments into Rp99,600,000,000 with a
fixed ownership percentage. Changes in total capital
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 245
tetap. Perubahan total setoran modal telah diaktakan
dalam akta notaris Hadijah, S.H., No. 25 tanggal 18
November 2013.
b. properti Investasi
Definisi Properti Investasi sesuai PSAK No.13 (Revisi
2012) paragraf (5) adalah properti tanah atau bangunan
atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya
yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee/penyewa
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental
atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak
untuk :
a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
dan jasa atau untuk tujuan administratif;
b. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti
yang digunakan sendiri adalah properti yang dikuasai
(oleh pemilik atau lesse melalui sewa pembiayaan)
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa untuk tujuan administratif.
Properti investasi merupakan investasi pada:
• Tanah ex-PPD yang berada di Jalan Kramat Raya
No.9 DKI Jakarta seluas 16.164 m2 dan jumlah
tercatat sebesar Rp56.088.006.560. Pada tanggal 31
Desember 2015, tanah belum dapat dikembangkan
dikarenakan belum adanya izin dari Pemerintah
Daerah setempat.
• Tanah ex-PPD yang berada di Jalan Batas Kebagusan
Pasar Minggu Jakarta Selatan seluas 14.303 m2
dan jumlah tercatat sebesar Rp55.456.000. Pada
tanggal 31 Desember 2015, tanah belum dapat
dikembangkan dikarenakan belum adanya izin dari
Pemerintah Daerah setempat.
• Tanah yang berada di Desa Saentis, Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang seluas
40.000 m2 dan jumlah tercatat Rp19.000.000.
• Tanah dan bangunan merupakan tanah, bangunan
dan ruang yang dimanfaatkan oleh pihak lain untuk
ruang tunggu di bandara, pergudangan, hotel dan
perkantoran.
Nilai wajar dari properti investasi tanah ex-PPD, tanah
di Pasar Minggu dan tanah di Deli Serdang pada
tanggal 31 Desember 2015 adalah masing- masing
sebesar Rp354.592.905.000, Rp41.836.275.000 dan
Rp5.216.600.000 yang ditentukan berdasarkan Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP) atas properti investasi.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian
atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya
penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31
Desember 2015, 2014 dan 2013.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
injection has been covered in the notarial deed of
Hadijah,S.H., No. 25 dated November 18th, 2013.
b. Investment property
Definition of Investment Property in accordance with
PSAK No. 13 (Revised 2012) paragraph (5) is the property
of land or building or part of a building or both which
controlled (by the owner or lessee/tenant through
finance lease) to generate rentals or to increase value
or both, and not to:
a. used in the production or supply of goods and
services or for administrative purposes;
b. sold in everyday business activities. Owner-occupied
property is a property which is controlled (by the
owner or lesse through finance lease) to be used in
the production or supply of goods or services for
administrative purposes.
Property investment is an investment in:
• ex-PPD ground which located in Jalan Kramat Raya
No. 9 DKI Jakarta measuring 16,164 m2 and the
carrying amount of Rp56,088,006,560. In December
31st, 2015, the ground was yet able to be developed
due to the absence of permission from the local
government.
• ex-PPD ground which located in Jalan Batas
Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan measuring
14,303 m2 and the carrying amount of Rp55,456,000.
In December 31st, 2015, the ground was yet able to
be developed due to the absence of permission from
the local government.
• Ground located in Saentis Village, District of Percut
Sei Tuan, Deli Serdang Regency measuring 40,000
m2 and the carrying amount of Rp19,000,000
• Ground and building is a ground, building and space
used by other parties for waiting room at the airport,
warehouse, hotel and offices.
The fair value of investment property of ex-PPD
ground, ground in Pasar Minggu and ground in Deli
Serdang on December 31st, 2015 are respectively
amounted to Rp354,592,905,000, Rp41,836,275,000
and Rp5,216,600,000 determined by the Tax Object
Sales Value (NJOP) on the investment property.
Management believes that there were no events or
changes in circumstances that indicate a decline in the
investment property value as of December 31st, 2015,
2014 and 2013.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)246
Divestasi
Pada tahun 2015, Tidak terdapat kegiatan atau aktifitas
divestasi usaha yang dilakukan oleh Perseroan.
Ekspansi
Pada tahun 2015, Tidak terdapat kegiatan atau aktifitas
ekspansi usaha yang dilakukan oleh Perseroan.
Restrukturisasi Modal
Pada tahun 2015, Tidak terdapat kegiatan atau aktifitas
restrukturisasi modal usaha yang dilakukan oleh Perseroan.
6. Informasi dan Fakta material Yang Terjadi setelah
Tanggal Laporan Akuntan
Pada tahun 2015, terdapat peristiwa/kejadian penting
setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian
yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian antara lain:
a. Melalui PP No. 130 Tahun 2015 tanggal 28 Desember
2015 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. S-17/
MBU/01/2016 tanggal 8 Januari 2016, Menteri BUMN
menetapkan penambahan modal ditempatkan dan
disetor penuh sebesar Rp2.000.000.000.000 sehingga
nilai penyertaan modal Negara Republik Indonesia pada
Perusahaan bertambah menjadi Rp7.000.000.000.000.
b. Pada tanggal 7 Januari 2016, diadakan rapat umum
pemegang saham Perusahaan yang hasil keputusannya
diaktakan dalam akta No. 4 oleh Notaris Sri Ismiyati,
SH. MKn. Hasil keputusan rapat tersebut ialah
mencakup antara lain:
• Rencana kerja dan anggaran Perusahaan tahun
2016.
• Persetujuan indikator aspek operasional untuk
penilaian tingkat kesehatan Perusahaan.
• Persetujuan pendanaan eksternal tahun 2016
sebesar Rp5.000.000.000.000 untuk program
investasi pengembangan.
• Persetujuan pendirian 2 anak perusahaan di
tahun 2016 terdiri dari perusahaan property
dan retail dengan penyertaan modal sebesar
Rp150.000.000.000 dan perusahaan kargo
dan logistik dengan penyertaan sebesar
Rp200.000.000.000.
- Persetujuan penyertaan modal tahun 2016
kepada perusahaan afiliasi PT Railink sebesar
Rp124.800.000.000.
Divestment
In 2015, there were no business divestment activities
performed by the Company.
Expansion
In 2015, there were no business expansion activities
performed by the Company.
Capital Restructuring
In 2015, there were no business capital restructuring
activities performed by the Company.
6. Information And material Fact That occur After The date
of Accountants Report
In 2015, there were significant events after the date of
the consolidated statements of financial position that
significantly affect the consolidated financial statements
among others:
a. Through Government Regulation No. 130 Year
2015 dated December 28th, 2015 and Decree of
the Minister of SOEs No. S-17/MBU/01/2016 dated
January 8th, 2016, the Minister of SOEs determines
the additional issued and paid up capital amounted to
Rp2,000,000,000,000 so that the capital investment
value of the Republic of Indonesia in the Company
increased to Rp7,000,000,000,000.
b. On January 7th, 2016, was held a general meeting of
shareholders of the Company which resolutions are
covered in the deed No. 4 by Notary Sri Ismiyati, SH.
MKn. The resolutions of the meeting include among
others:
• The Company’s work plan and budget in 2016.
• Approval of the operational aspects indicator for
the assessment of the Company’s health level.
• Approval of external funding in 2016 amounted
to Rp5,000,000,000,000 for the development
invesment program.
• Approval of the establishment of 2 subsidiaries
in 2016, consist of property and retail company
with capital investment of Rp150,000,000,000
and cargo and logistics company with capital
investment of Rp200,000,000,000.
- Approval of capital investment in 2016 to affiliated
company, PT Railink, amounted to Rp124,800,000,000.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 247
UraianDescription
2015 Pencapaian (%)Achievement (%)RKAP Realisasi
Pendapatan Usaha:
Operating Revenues:
Pendapatan Usaha Aeronautika Aeronautical Revenues 3.517.539 3.310.233 94,11%
Pendapatan Usaha Non Aeronautika Non-Aeronautical Revenues 2.079.794 2.185.082 105,06%
Pendapatan Usaha Jasa Pelayanan Kargo Cargo Revenues 145.724 148.831 102,13%
Jumlah Pendapatan Usaha Total Operating Revenues 5.743.057 5.644.146 98,28%
Beban Usaha:
Operating Expenses:
Beban Pegawai Employee Expenses 1.140.846 1.158.352 101,53%
Beban Operasional Bandara Airport Operation Expenses 1.794.390 1.722.938 96,02%
Beban Umum & Administrasi General And Administrative 1.054.202 689.766 65,43%
Beban Pemasaran Marketing Expenses 6.883 6.477 94,11%
Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses 3.996.321 3.577.533 89,52%
Laba/Rugi Usaha Operating Income/Loss 1.746.736 2.066.613 118,31%
Laba/Rugi Sebelum Pajak Profit/Loss Before Tax 1.780.858 2.266.195 127,25%
Pajak Badan Corporate Income Tax 445.214 578.872 130,02%
Laba/Rugi Setelah Pajak Profit/Loss After Income Tax 1.335.643 1.687.323 126,33%
c. Pada tanggal 24 Februari 2016, Perusahaan
menandatangani Komitmen Bersama Sinergi BUMN
dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk sehubungan dengan pembiayaan
pembangunan bandar udara di lingkungan Perusahaan
melalui pemberian fasilitas kredit investasi sebesar
Rp2.100.000.000.000.
7. perbandingan Rkap 2015 dengan Realisasi 2015 dan
proyeksi 2015
Perbandingan Rkap 2015 Dengan Realisasi 2015
Secara umum, kinerja Angkasa Pura II pada tahun 2015
masih cukup baik. Dari kinerja laba rugi, Angkasa Pura II
di tahun 2015 mampu realisasi pendapatan usaha sebesar
98,28% terhadap RKAP 2015, dan laba tahun berjalan
mencapai 126,33% terhadap RKAP 2015. Perbandingan
realisasi laba rugi terhadap RKAP Tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Perbandingan Laba Rugi 2015 Dengan Realisasi 2015
(dalam juta rupiah)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
c. On February 24th, 2016, the Company signed a Mutual
Commitment of SOEs Synergy with PT bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in
connection with financing the airports construction
in the Company’s environment through the
provision of investment loan facility amounted to
Rp2,100,000,000,000.
7. Comparison of Rkap 2015 With Realization 2015 And
projections 2015
Comparison Of Rkap 2015 With Realization 2015
In general, the performance of Angkasa Pura II in 2015 was
still pretty good. From the income performance, Angkasa
Pura II in 2015 was able to realize Operating Revenues
of 98.28% against RKAP 2015, and profit for the year
reached 126.33% against RKAP 2015. Comparison of the
income realization against RKAP in 2015 can be seen in
the following table.
Comparison of Income 2015 with Realization 2015 (in
million Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)248
Uraian Description
Realisasi 2015 RKAP 2016 Target Pencapaian (%)
LABA RUGI Profit And Loss
Pendapatan Usaha: Operating Revenues:
Pendapatan Usaha Aeronautika Aeronautical Revenues 3.310.233 4.388.349 132,57%
Pendapatan Usaha Non Aeronautika Non-Aeronautical Revenues 2.185.082 2.978.607 136,32%
Pendapatan Usaha Jasa Pelayanan Kargo Cargo Revenues 148.831 230.000 154,54%
JUMLAH PENDAPATAN USAHA Total Operating Revenues 5.644.146 7.596.955 134,60%
Beban Usaha: Operating Expenses:
Beban Pegawai Employee Expenses 1.158.352 1.296.437 111,92%
Beban Operasional Bandara Airport Operation Expenses 1.722.938 2.650.461 153,83%
Beban Umum & Administrasi General And Administrative Expenses 689.766 1.412.684 204,81%
Beban Pemasaran Marketing Expenses 6.477 27.288 421,28%
JUMLAH BEBAN USAHA Total Operating Expenses 3.577.533 5.386.870 150,57%
Dari kinerja posisi keuangan, Angkasa Pura II pada tahun
2015 mampu realisasi aset sebesar 92,92% terhadap RKAP
2015, realisasi liabilitas mencapai 73,33% terhadap RKAP
2015 dan realisasi ekuitas mencapai 99,53% terhadap RKAP
2015. Perbandingan realisasi posisi keuangan terhadap
RKAP Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.
Perbandingan Posisi Keuangan RKAP 2015 Dengan
Realisasi 2015 (dalam juta rupiah)
Perbandingan Realisasi 2015 Dengan Proyeksi 2016
RUPS PT Angkasa Pura II (Persero) telah memberikan
persetujuan mengenai Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) 2016, sekaligus menjadi rancangan
proyeksi pencapaian kinerja perusahaan pada tahun 2016.
Proyeksi pencapaian kinerja tersebut adalah:
Perbandingan Posisi Keuangan Realisasi 2015 dan Proyeksi
2016 (dalam juta rupiah)
UraianDescription
2015 Pencapaian (%)Achievement (%)RKAP Realisasi
ASET
Aset Lancar Current Assets 4.199.120 4.023.890 104,35%
Aset Tidak Lancar Non Current Assets 17.616.533 16.246.873 108,43%
TOTAL ASET TOTAL ASSETS 21.815.653 20.270.763 107,62%
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas Jk. Pendek Short Term Liabilities 1.585.043 2.287.803 69,28%
Liabilitas Jk. Panjang Long Term Liabilities 3.917.792 1.747.191 224,23%
TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES 5.502.835 4.034.994 136,38%
Ekuitas Equity 16.312.818 16.235.769 100,47%
TOTAL LIABILITAS & EKUITAS TOTAL LIABILITIES & EQUITY 21.815.653 20.270.763 107,62%
From the financial position performance, Angkasa Pura II
in 2015 was able to realize assets amounted to 92.92%
against RKAP 2015, realization of liabilities reached 73.33%
against RKAP 2015 and the realization of equity reached
99.53% against RKAP 2015. Comparison of the realization
of financial position against RKAP 2015 can be seen in the
following table:
Comparison of RKAP Financial Position 2015 with
Realization 2015 (in million Rupiah)
Comparison Of Realization 2015 With Projections 2016
GMS of PT Angkasa Pura II (Persero) has granted approval
on the Company’s Work Plan and Budget (RKAP) in
2016, at once became a projection of the Company’s
performance achievement in 2016. The projections of
such performance achievement are:
Comparison of Financial Position Realization 2015 and
Projections 2016 (in million Rupiah)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 249
LABA/RUGI USAHA Operating Income/Loss 2.066.613 2.210.085 106,94%
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK Profit/Loss Before Tax 2.266.195 2.138.654 94,37%
Pajak Badan Corporate Income Tax 578.872 532.663 92,02%
LABA/RUGI SETELAH PAJAK Profit/Loss After Income Tax 1.687.323 1.605.990 95,18%
POSISI KEUANGAN Financial Position
ASET Assets
Aset Lancar Current Assets 4.023.890 2.003.484 49,79%
Aset Tidak Lancar Non Current Assets 16.246.873 25.494.987 156,92%
TOTAL ASET Total Assets 20.270.763 27.498.471 135,66%
LIABILITAS Liabilities
Liabilitas Jk. Pendek Short Term Liabilities 2.287.803 674.610 29,49%
Liabilitas Jk. Panjang Long Term Liabilities 1.747.191 10.023.142 573,67%
TOTAL LIABILITAS Total Liabilities 4.034.994 10.697.752 265,12%
Ekuitas Equity 16.235.769 16.800.719 103,48%
TOTAL LIABILITAS & EKUITAS Total Liabilities & Equity 20.270.763 27.498.471 135,66%
8. Kebijakan dividen
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS)
untuk Tahun Buku 2012 yang diselenggarakan pada tanggal
26 April 2013, telah disetujui pembagian dividen tunai
sebesar Rp426.743.770.446. Dividen ini dibayarkan pada
tanggal 24 Mei 2013. Cadangan wajib yang disetujui oleh
RUPS adalah sebesar Rp792.524.145.117 dari laba tahun
berjalan konsolidasian 2012. Berdasarkan Surat dari Menteri
BUMN No. S-758/MBU/12/2013 tanggal 20 Desember
2013, Perusahaan diharuskan untuk menyetorkan dividen
tambahan sebesar Rp20.000.000.000 dari Tahun Buku
2012 ke Kas Negara. Dividen ini telah dibayarkan pada
tanggal 27 Desember 2013.
Dalam RUPS untuk Tahun Buku 2013 yang diselenggarakan
pada tanggal 24 Maret 2014, telah disetujui pembagian
dividen tunai sebesar Rp309.824.555.423. Dividen ini
dibayarkan pada tanggal 24 April 2014. Cadangan wajib
juga disetujui oleh RUPS, sebesar Rp722.923.962.650
dari laba tahun berjalan konsolidasian 2013. Berdasarkan
Surat dari Menteri BUMN No. S- 788/MBU/12/2014
tanggal 23 Desember 2014, Perusahaan diharuskan untuk
menyetorkan dividen tambahan sebesar Rp51.637.000.000
dari Tahun Buku 2013 ke Kas Negara. Dividen ini telah
dibayarkan pada tanggal 29 Desember 2014.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
8. dividend policy
In the Annual General Meeting of Shareholders (GMS) for
the Financial year of 2012 which was held on April 26th,
2013, has been approved the distribution of cash dividends
amounted to Rp426,743,770,446. This dividend was
payable on May 24th, 2013. The mandatory reserve which
was approved by the GMS amounted to Rp792,524,145,117
from the consolidated net income for the year 2012.
Based on the Letter from the Minister of SOEs No. S-758/
MBU/12/2013 dated December 20th, 2013, the Company
is required to deposit an additional dividend amounted to
Rp20,000,000,000 from the Financial Year of 2012 to the
State Treasury. This dividend was paid on December 27th,
2013.
In the GMS for the Financial Year of 2013 which was held
on March 24th, 2014, has been approved the distribution
of cash dividend amounted to Rp309,824,555,423. This
dividend was payable on April 24th, 2014. Mandatory
reserve was also approved by the GMS, amounted to
Rp722,923,962,650 from the consolidated net income
for the year 2013. Based on the Letter from the Minister
of SOEs No. S-788/MBU/12/2014 dated December 23rd,
2014, the Company is required to deposit an additional
dividend amounted to Rp51,637,000,000 from the
Financial Year of 2013 to the State Treasury. This dividend
was paid on December 29th, 2014.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)250
9. program Kepemilikan saham oleh manajemen dan/Atau
Karyawan
Sampai tahun 2015, Angkasa Pura II belum menjadi
perusahaan publik sehingga Perseroan tidak melaksanakan
program kepemilikan saham oleh manajemen dan/atau
karyawan (ESOP/MSOP).
10. Realisasi penggunaan dana Hasil penawaran Umum
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II tidak memiliki catatan
mengenai realisasi penggunaan dana hasil penawaran
umum dikarenakan Perseroan belum menjadi perusahaan
publik.
11. Informasi Transaksi material dengan pihak berelasi/
Afiliasi
Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-
pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No.
7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Kebijakan Dividen Tahun Buku
2015 2014 2013 2012
Penghasilan Komprehensif
Tahun Berjalan (dalam Rupiah)
Comprehensive Income For
The Year (in Rupiah)
1.634.682.717.027 1.138.411.756.037 862.457.160.050 1.219,27
Dividen kas yang dibagikan
(dalam Rupiah)
Cash Dividend Distributed (in
Rupiah)
337.464.537.557 219.614.503.465 dan 309.824.555.423 dan
51.637.000.000
426.743.770.446 dan
20.000.000.000
Dividen per lembar saham
Dividend per share
67.493 49.923 72.292 89.349
Rasio Pembagian Dividen
(Payout Ratio)
Dividend Payout Ratio
20% 19,29% 41,91% 36,64%
Keputusan RUPS
GMS Resolutions
Berita Acara RUPS
2015 AP II No. 11
08.03/ 00.1/ 05/
2015/ 0420
08.0301/ 00/ 03/
2014/ 006
RIS-40/ D3. MBU/ 2013
Tanggal RUPS
GMS Date
17 Mei 2016 12 Mei 2015 24 Maret 2014 26 April 2013
Tanggal Pengumuman
Announcement Date
17 Mei 2016 12 Mei 2015 24 Maret 2014 26 April 2013
Dalam RUPS untuk Tahun Buku 2014 yang diselenggarakan
pada tanggal 12 Mei 2015, telah disetujui pembagian
dividen tunai sebesar Rp219.614.503.465. Dividen ini
dibayarkan pada tanggal 9 Juni 2015. Cadangan wajib juga
disetujui oleh RUPS, sebesar Rp856.496.563.515 dari laba
tahun berjalan konsolidasian tahun 2014.
In the GMS for the Financial Year of 2014 which was held
on May 12th, 2015, has been approved the distribution
of cash dividends amounted to Rp219,614,503,465. This
dividend was payable on June 9th, 2015. Mandatory
reserve was also approved by the GMS, amounted to
Rp856,496,563,515 from the consolidated net income for
the year 2014.
Table of Dividend Distribution by Financial YearTabel Distribusi Dividen Tahun Buku
9. management And/or employee stock option program
Until 2015, Angkasa Pura II has not become a public
company so that the Company did not implement the
management and/or employee stock option program
(ESOP/MSOP)
10.Realization Use of proceeds From public offering
In 2015, Angkasa Pura II has no record on the realization
use of proceeds from public offeering because the
Company has not become a public company.
11. Information of material Transactions With Related/
Affiliated party
Group conduct a transaction with related parties as
defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party
Disclosures”.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 251
Pihak BerelasiRelated Parties
Sifat BerelasiNature of Relationships
TransaksiTransactions
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia
Penempatan kas dan setara kas
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia
Penempatan kas dan setara kas
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia
Penempatan kas dan setara kas/
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia
Penempatan kas dan setara kas
Perum Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan
Indonesia
Dikendalikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia
Piutang lain-lain
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia
Piutang usaha pihak berelasi
PT Pertamina (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia
Jasa pengisian bahan bakar
pesawat udara
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia
Fasilitas pinjaman berjangka
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia
Fasilitas pinjaman berjangka
PT Angkasa Pura Solusi Entitas anak Pemberian pinjaman tanpa bunga
PT Gapura Angkasa Entitas asosiasi Penyertaan saham
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan
tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Saldo dan transaksi yang material antara Kelompok
Usaha dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia
dan entitas berelasi dengan Pemerintah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang
relevan. Kelompok Usaha memilih untuk mengungkapkan
transaksi dengan entitas berelasi dengan Pemerintah
dengan menggunakan pengecualian dari persyaratan
pengungkapan pihak berelasi.
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha
melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang
terafiliasi dengan Kelompok Usaha melalui kepemilikan
langsung dan tidak langsung, dan/atau di bawah kendali
pihak yang sama.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
This transaction is based on the terms agreed by both
parties, where these requirements may not be the same
as other transactions conducted with parties who are not
related.
Balances and material transactions between Group with
the Government of the Republic of Indonesia and related
entities with the Government are disclosed in the notes to
the relevant consolidated financial statements. The Group
chose to disclose transactions with related entities with
the Government by using the exception of the related
party disclosure requirements.
In the normal course of business, the Group conducts a
transaction with related parties, which are affiliated with
the Group through direct and indirect ownership, and/or
under the control of the same party.
Nature of Relationships and Transaction TypesSifat Berelasi dan Jenis Transaksi
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)252
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan
dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
12. perubahan peraturan perundang-Undangan Yang
berpengaruh signifikan
Tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan
perundang-undangan yang berpengaruh signifikan
terhadap perusahaan. sehingga tidak terdapat informasi
mengenai perubahan peraturan perundang-undangan
dan dampaknya terhadap perusahaan.
13. perubahan Kebijakan Akuntansi
Pada tahun 2015, Perusahaan dan Entitas Anak telah
menerapkan semua standar akuntansi revisi serta
interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang
relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode
akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi
tidak berdampak signifikan terhadap perubahan
kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang
mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan
konsolidasi untuk periode berjalan:
A. psAK yang berlaku efektif untuk periode Tahun buku
yang dimulai pada atau setelah Tanggal 1 Januari
2015
Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan untuk
pertama kali, beberapa standar baru dan revisi standar
yang mengakibatkan penyajian kembali laporan
keuangan konsolidasian tahun sebelumnya. Penerapan
tersebut mencakup PSAK No. 65, “Laporan Keuangan
Konsolidasian”, PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”,
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” dan revisi atas
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”
dan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan
Keuangan”. PSAK ini mengubah penyajian kelompok
pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-
pos yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian disajikan
terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Details of the nature of the relationship and the type of
significant transactions with related parties are as follows:
12. Legislation Amendment That Affect significantly
In 2015, there were no amendment in legislation that
have a significant effect on the Company. So there is
no information on the amendment of legislation and its
impact on the Company.
13. Changes In Accounting policy
In 2015, the Company and it Subsidiaries have adopted
all of the new and revised accounting standards and
interpretations issued by the Financial Accounting Standard
Board of the Indonesian Institute of Accountants that are
relevant to their operations and effective for accounting
periods beginning on January 1st, 2015. The adoption
of these new and revised standards and interpretations
has no significant result in changes to the accounting
policies of the Company and its Subsidiaries affected the
comparative consolidated financial statement disclosures
for the current period:
A. psAK which effective for Financial Year beginning on
or after January 1st, 2015
Effective as of January 1st, 2015, the Company adopted
for the first time, several new and revised standards
which resulted in the restatement of the consolidated
financial statements of the previous year. This adoption
includes PSAK No. 65, “Consolidated Financial
Statements”, PSAK No. 66, “Joint Arrangement”, PSAK
No. 68, “Fair Value Measurement” and a revision on
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial
Statements” and PSAK No. 24 (revised 2013), “Employee
Benefits”.
PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial
Statements”.
Effective as of January 1st, 2015, the Company adopted
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial
Statements”. This PSAK changes the presentation of
items group of Other Comprehensive Income. Items
that will be reclassified to the income statement
and the consolidated other comprehensive income
is presented separately from items that will not be
reclassified to income statement and consolidated
other comprehensive income.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 253
PSAK revisi ini juga menjelaskan bahwa laporan posisi
keuangan ketiga pada awal periode komparatif, yang
disajikan sebagai akibat penyajian retrospektif atau
reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan tidak
perlu disertai dengan penyajian catatan yang terkait
dengan laporan posisi keuangan awal periode tersebut.
Laporan keuangan konsolidasian ini disusun
berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan
konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun
tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing- masing akun tersebut.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional
Perusahaan. Setiap entitas di dalam Perusahaan
menetapkan mata uang fungsional sendiri dan
transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari
setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional
tersebut.
Dampaknya terhadap laporan keuangan
Penerapan PSAK ini hanya mempengaruhi penyajian
dan tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan dan
kinerja keuangan Perusahaan.
PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian” dan
PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam
Entitas Lain”
Penerapan PSAK No. 65, “Laporan Keuangan
Konsolidasian” dan PSAK No. 67, “Pengungkapan
Kepentingan Dalam Entitas Lain” menambahkan
pengungkapan yang disyaratkan pada laporan
keuangan konsolidasian. Beberapa revisi standar lain
diterapkan pertama kali pada tahun 2015 namun
tidak berdampak terhadap laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan. PSAK No. 67 mensyaratkan
entitas untuk mengungkapkan kepentingan dalam
entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi
dan entitas terstruktur.
Dampaknya terhadap laporan keuangan
Penerapan PSAK No. 65 dan PSAK No.67 tidak
berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian
Perusahaan.
PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-
akun Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya
disebut “Kelompok Usaha”). Penerapan PSAK No. 66,
“Pengaturan Bersama” menghendaki Laporan
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
This revised PSAK also explained that the third
financial position statements at the beginning of the
comparative period, which was presented as a result
of the retrospective presentation or reclassification of
items in the financial statements does not need to be
accompanied by the presentation of the notes related
to the statement of financial position at the beginning
of the period. This consolidated financial statements
have been prepared based on the accrual basis using
the historical cost basis, except for certain accounts
which are measured by the measurement as described
in the accounting policies of each account.
The reporting currency used in the presentation of the
consolidated financial statements is the Indonesian
Rupiah, which is also the functional currency of the
Company. Each entity within the Company determines
its own functional currency and transactions in the
financial statements of each entity are measured based
on the functional currency.
Impact on the financial statements
The adoption of this PSAK only affects the presentation
and had no impact on the financial position and
financial performance of the Company.
PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements” and
PSAK No. 67, “Disclosure of Interests in Other Entities”
The adoption of PSAK No. 65, “Consolidated Financial
Statements” and PSAK No. 67, “Disclosure of Interests
in Other Entities” adds the disclosures required in
the consolidated financial statements. Several other
standard revision was first implemented in 2015 but had
no impact on the Company’s consolidated financial
statements. PSAK No. 67 requires an entity to disclose
interests in subsidiaries, joint arrangements, associate
entities and structured entities.
Impact on the financial statements
Adoption of PSAK No. 65 and PSAK No. 67 had no
impact on the Company’s consolidated financial
statements.
PSAK No. 66, “Joint Arrangements”
Consolidated financial statements consists of accounts
of the Company and its Subsidiaries (hereinafter “the
Group”). Adoption of PSAK No. 66, “Joint Arrangements”
requires the Financial Statements of
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)254
keuangan Entitas Anak mencakup akun-akun Entitas Anak
dan Kerjasama Operasi dibawah ini sesuai dengan
PSAK No. 66 (selanjutnya disebut “KSO”), dimana Entitas
Anak mengakui proporsi hak atas aset dan kewajiban
atas liabilitas berdasarkan pengaturan bersama sebagai
berikut:
KSO Jenis UsahaBusiness Types
DomisiliDomicilei
Keemilikan (%)Ownership (%)
Total Aset sebelum EliminasiTotal Assets before Elimination
2015 2014 2013 2015 2014 2013
KSO AP
Solusi
Premair
Menyediakan
jasa pelayanan
penumpang di
bandara (ruang
tunggu)
Provide passenger
services at the
airport (waiting
room).
Halim,
Jakarta51 51 - 5.128.936.029 3.045.013.278 -
KSO AP
Solusi
Mandai
Prima
Menyediakan
jasa pelayanan
penumpang di
bandara (ruang
tunggu).
Provide passenger
services at the
airport (waiting
room).
Tangerang 60 60 - 4.178.029.238 3.633.085.915 -
Solusi
Blue
Sky
Menyediakan jasa
pelayanan
penumpang di
bandara (ruang
tunggu).
Provide passenger
services at the
airport (waiting
room).
Medan 51 51 - 22.053.852.408 18.841.332.361 -
KSO AP
Solusi - TB
Menyediakan jasa
pelayanan
penumpang di
bandara (ruang
tunggu).
Provide passenger
services at the
airport (waiting
room).
Medan 60 60 - 13.082.905.220 3.822.359.602 -
Subsidiaries to include the accounts of the Subsidiaries
and Joint Operations below in accordance with
PSAK No. 66 (hereinafter referred to “KSO”), whereby
the Subsidiaries recognizes the proportion of rights
on assets and liabilities on liabilities based on joint
arrangements as follows:
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 255
Dampaknya terhadap laporan keuangan
Penerapan PSAK ini hanya mempengaruhi penyajian
dan tidak berdampak terhadap laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan.
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nlai Wajar”.
PSAK ini, antara lain, memberikan panduan tentang
bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar
disyaratkan atau diizinkan. Penerapan PSAK ini tidak
berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian. Kelompok Usaha mengukur instrumen
keuangan pada nilai wajar setiap tanggal pelaporan.
Pengungkapan nilai wajar instrumen keuangan
disajikan dalam Catatan 47.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara oelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa
transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas
terjadi di:
• Pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut,
atau
• jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang
paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas
tersebut.
• Kelompok Usaha harus memiliki akses ke pasar
utama atau pasar yang paling menguntungkan.
Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur menggunakan
asumsi yang akan digunakan oleh pelaku pasar pada
saat melakukan penilaian aset atau liabilitas, dengan
asumsi bahwa pelaku pasar akan bertindak atas
kepentingan ekonomi terbaik mereka.
Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian
yang sesuai dengan kondisi Perusahaan dan dimana
terdapat ketersediaan data yang cukup untuk
mengukur nilai wajar, memaksimalisasi penggunaan
data masukan yang dapat diobservasi yang relevan dan
meminimalisasi penggunakan data masukan yang tidak
dapat diobservasi.
Semua aset dan liabilitas yang diukur dengan nilai
wajar atau diungkapkan dalam laporan keuangan
dikategorikan dalam hirarki nilai wajar berdasarkan
tingkat masukan paling rendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar secara keseluruhan :
• Tingkat 1 - harga kuotasian (tidak disesuaikan) di
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
• Tingkat 2 - teknik-teknik lain atas semua masukan
yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Impact on the financial statements
Adoption of this PSAK only affects the presentation
and had no impact on the Company’s consolidated
financial statements.
PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”
Effective as of January 1st, 2015, the Group adopted
PSAK No. 68 “Fair Value Measurement”. This PSAK,
among others, provides guidance on how to measure
fair value when the fair value is required or permitted.
Adoption of this PSAK has no significant effect on
the consolidated financial statements. The Group
measures the financial instruments at fair value each
reporting date. Disclosure of the fair value of financial
instruments are presented in Note 47.
Fair value is the price that would be received to sell
an asset or the price that would be paid to transfer a
liability in an orderly transaction between the market
participants at the measurement date. Fair value
measurement is based on the assumption that the
transaction to sell the assets or transfer the liabilities
occurs in:
• The main markets for these assets and liabilities, or
• if there are no major market, in the most
advantageous market for these assets and
liabilities.
• The Group must have access to the main markets
or the most advantageous market.
The fair value of the assets or liabilities is measured
using the assumptions that market participants would
use when assessing the assets or liabilities, assuming
that market participants would act on their best
economic interests.
The Group uses assessment techniques that are
appropriate to the condition of the Company and
where there is sufficient data available to measure fair
value, maximize the use of observable input data that
are relevant and minimize the use of input data that can
not be observed.
All assets and liabilities measured at fair value or
disclosed in the financial statements are categorized
within the fair value hierarchy based on the lowest
input level that is significant to the overall fair value
measurement:
• Level 1 - Quoted price (not adjusted) in active
markets for identical assets or liabilities.;
• Level 2 - Other techniques for all input that has a
significant impact on the recorded fair value are
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)256
• yang tercatat dapat diobservasi, baik secara
langsung maupun tidak langsung;
• Tingkat 3 - teknik yang menggunakan masukan
yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
nilai wajar yang tercatat yang tidak berdasarkan
data pasar yang dapat diobservasi.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui dalam laporan
keuangan dalam basis yang berulang, Kelompok
Usaha menentukan apakah transfer telah terjadi antara
tingkat dalam hirarki dengan menilai ulang kategori
(berdasarkan tingkat masukan paling rendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara
keseluruhan) pada setiap akhir periode pelaporan.
Dampaknya terhadap laporan keuangan
Penerapan PSAK ini hanya mempengaruhi penyajian
dan tidak berdampak terhadap laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
Perusahaan menerapkan dini dan membukukan
imbalan pasca kerja sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2013),
“Imbalan Kerja”.
Dampaknya terhadap laporan keuangan
Penerapan PSAK ini hanya mempengaruhi penyajian
dan tidak berdampak terhadap laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan.
b. standar akuntansi yang telah disahkan namun belum
berlaku efektif
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum
berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian
tahun berjalan diungkapan dibawah ini. Perusahaan
bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika
dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
1. Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan
tentang Prakarsa Pengungkapan”. Amandemen ini
mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan,
persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklasifikasi
mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis
catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian
kebijakan akuntansi signifikan.
2. Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap” tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip
yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19,
• observable, either directly or indirectly through
other techniques for all input that has a significant
effect on the recorded fair value are observable,
both directly or indirectly;
• Level 3 - Techniques which use inputs that have
a significant effect on the recorded fair value that
are not based on observable market data.
For assets and liabilities that are recognized in the
financial statements on the repetitive basis, the Group
determines whether a transfer has occurred between
levels in the hierarchy with reassessing categories
(based on the lowest input levels that are significant to
the fair value measurement as a whole) at the end of
each reporting period.
Impact on the financial statements
Adoption of this PSAK only affects the presentation
and had no impact on the Company’s consolidated
financial statements.
PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”
The Company adopted early and recorded a post-
retirement benefits in accordance with PSAK No. 24
(Revised 2013), “Employee Benefits”.
Impact on the financial statements
Adoption of this PSAK only affects the presentation
and had no impact on the Company’s consolidated
financial statements.
b. Accounting standards that have been ratified but not
yet effective
Accounting standards and interpretations which have
been ratified by the Financial Accounting Standards
Board (DSAK), but not yet effective for the current year
consolidated financial statements are disclosed below.
The Company intends to adopt such standards, if
deemed relevant, once they become effective.
1. Amendment of PSAK No. 1, “Presentation of
Financial Statements on Disclosure Initiatives”. This
amendment clarifies, not significantly changes
the requirements of PSAK No. 1, among others, to
classify the materiality, the flexibility of systematic
sequence of notes on the financial statements and
identification of significant accounting policies.
2. Amendment of PSAK No. 16, “Fixed Assets”.
Clarification of Acceptable Methods for Depreciation
and Amortization. This amendment clarifies the
principle contained in PSAK No. 16 and PSAK No. 19,
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 257
“Aset tak berwujud” bahwa pendapatan mencerminkan
suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari
pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah
bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian
melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa
penggunaan metode penyusutan aset tetap yang
berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
3. Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang
Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”. PSAK No. 24
meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari
pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan
program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut
sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan
pada periode jasa sebagai imbalan negatif.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah
iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas
diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai
pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa
terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada
periode jasa.
4. Amandemen PSAK No. 15, “Investasi Pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasian.
Amandemen ini memberikan klarifikasi pada paragraf
36A tentang pengecualian konsolidasian untuk entitas
investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
5. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi.
Penyesuaian ini mengklarifikasi:
• Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat
manajemen dalam penerapan kriteria agregasi
PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat
segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik
ekonomi.
• Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap
total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional, demikian juga
untuk pengungkapan liabilitas segmen.
6. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-
pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa
entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa
personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang
dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas
yang memakai entitas manajemen mengungkapkan
biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
7. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi.
Penyesuaian ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
“Intangible Assets” that income reflects a pattern of
economic benefits resulting from the operations of
the business (in which the assets is part of it) from
the economic benefits of a usage through the use of
the assets. As a conclusion that the use of methods
of depreciation of fixed assets based on income is
not correct.
3. Amendment of PSAK No. 24, “Employee Benefits
on the Defined Beneft Plan: Workers Contribution”.
PSAK No. 24 requests the entity to consider the
contribution of workers or third parties while taking
into account the defined benefit plan. When such
contribution is related with services, should be
attributed to the period of service as a negative
reward. This amendment clarifies that, if the
amount of contributions does not depend on the
number of years of services, the entity is allowed
to recognize the contribution as a deduction of
the cost of services in the period when the related
service is provided, rather than the allocation of the
contribution in the services period.
4. Amendment of PSAK No. 15, “Investment in
Associates and Joint Ventures” on Investment
Entities: Adoption of Consolidated Exemption. This
amendment provides clarification in paragraph
36A on the consolidated exemption for investment
entities when certain criteria are met.
5. PSAK No. 5 (Adjustments 2015): Operating
Segments. This adjustments clarify:
• An entity shall disclose the management
judgements in the adoption of aggregation
criteria of PSAK No. 5 paragraph 12 including a
brief explanation of the aggregated operating
segments and economic characteristics.
• Disclosure of segment assets reconciliation
against total assets if reconciliation is report to
the operating decision maker, as well as for the
disclosure of segment liabilities.
6. PSAK No.7 (Adjustments 2015): Related Party
Disclosures. This adjustment clarifies that the
management entity (entity that provides services
of key management personnels) is a related party
that is subject to disclosure of related parties. And
entities that use management entity disclose the
cost incurred for its management services.
7. PSAK No. 13 (Adjustments 2015): Investment
Property. This adjustment clarifies that PSAK No. 13
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)258
13 dan PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas
dalat mengacu pada PSAK No. 13 untuk membedakan
antara properti investasi dan properti yang digunakan
sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK No.
22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi
merupakan kombinasi bisnis.
8. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK
No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan
mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi
terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai
tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi
adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan
jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset
tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
9. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK
No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan
mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi
terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai
tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi
adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan
jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset
tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
10. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis.
Penyesuaian ini memberikan klarifikasi ruang lingkup
dan kewajiban membayar imbalan kontijensi yang
memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai
liabilitas keuangan atau ekuitas.
11. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada
PSAK No. 25 paragraf 27.
12. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran
Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa
pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat
diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan
liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak
lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
13. ISAK 31: Interprestasi atas ruang lingkup PSAK No. 13:
Properti Investasi. ISAK 13 ini memberikan interprestasi
atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai
bagian dari definisi property investasi dalam PSAK No. 13.
and PSAK No. 22 affect each other. Entity can refer to
PSAK No. 13 to differentiate between investment
property and owner-occupied property. Entity may
also refer to PSAK No. 22 as a guidelines whether the
acquisition of an investment property is a business
combination.
8. PSAK No. 16 (Adjustments 2015): Fixed Assets. This
adjustment clarifies that under PSAK No. 16 and
PSAK No. 19, assets can be revaluated by reference
to observable market data against the gross or net
carrying amount. In addition, the accumulated
depreciation or amortization is the difference
between the gross carrying amount and the assets
carrying amount. Such assets carrying amount are
restated on its revaluation amount.
9. PSAK No. 19 (Adjustments 2015): Intangible Assets.
This adjustment clarifies that under PSAK No. 16 and
PSAK No. 19, assets can be revaluated by reference
to observable market data against the gross or net
carrying amount. In addition, the accumulated
depreciation or amortization is the difference
between the gross carrying amount and the assets
carrying amount. Such assets carrying amount are
restated on its revaluation amount.
10.PSAK No. 22 (Adjustments 2015): Business
Combination. This adjustment provides clarification
of the scope and obligation to pay contingent
rewards that meet the definition of financial
instruments recognized as financial liabilities or
equity.
11. PSAK No. 25 (Adjustments 2015): Accounting Policy.
Changes in Accounting Estimates and Errors. This
adjustment provides editorial corrections in PSAK
No. 25 paragraph 27.
12. PSAK No. 68 (Adjustments 2015): Fair Value
Measurement. This adjustment clarifies that porfolio
exemptions in PSAK No. 68 can be adopted not
just for the group of financial assets and financial
liabilities, but also adopted to other contracts within
the scope of PSAK No. 55.
13. ISAK 31: Interpretation on the scope of PSAK No. 13:
Investment Property. ISAK 13 provides interpretation
on the building characteristics used as part of the
definition of investment property under PSAK No.
13.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 259
Dampaknya terhadap laporan keuangan
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar
akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
14. Informasi Kelangsungan Usaha
Hal-Hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan terhadap
Kelangsungan Usaha
Sampai dengan tahun 2015, Angkasa Pura II tidak
memiliki hal-hal yang berpengaruh signifikan terhadap
kelangsungan usaha.
Asumsi Dasar Kelangsungan Usaha
Asumsi tersebut berlandaskan pada posisi Angkasa Pura II,
jika dilihat dari analisis kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities) dan hambatan
(threatment), serta identifikasi.
Kekuatan Angkasa Pura II
• KeunggulanKompetitifPerseroan
Pengalaman di bidang pengelolaan bandar udara sejak
berdiri tahun 1995, Perseroan telah menunjukkan
kemajuan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis
jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai
sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan
pada bandara yang dikelolanya. Perseroan telah
mengelola 13 Bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta
(Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta),Kuala Namu
(Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang),
Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), SultanSyarif
Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung),
SultanIskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah
(Tanjungpinang),Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir
(Pangkalpinang) dan BandaraSilangit (Tapanuli Utara)
serta potensi peluang bandara baru seperti Kertajati,
Batam dan Karawang.
• ReputasidancitraPerseroanyangbaik
Reputasi dan citra Perseroan menjadi modal yang cukup
untuk melakukan pengembangan usaha diantaranya
penghargaan Internasional pada tahun 2014 yaitu The
#4 World’s Most Improved Airport 2014 dari SKYTRAX
untuk Bandara Soekarno Hatta, Mapping Certificate
Airport Carbon Accreditation for Soekarno-Hatta
International Airport dari Airport Council International
(ACI) dan Kualanamu International Airport, Medan
Official 4-Star Skytrax Airport pada tahun 2015.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
Impact on the financial statemens
The Company is currently evaluating the impact
of these accounting standards and has not yet
determined the impact on the consolidated financial
statements.
14. business Continuity Information
Matters Potentially Impact Significantly Against the
Business Continuity
Until 2015, Angkasa Pura II did not have any matters that
significantly impact the business continuity.
Basic Assumptions of Business Continuity
That assumption is based on the position of Angkasa Pura
II, if seen from the analysis of strengths and weaknesses,
opportunities and threats, as well as identification.
Strengths of Angkasa Pura II
• TheCompany’sCompetitiveAdvantage
Experience in the field of airports management since
its establishment in 1995, the Company has shown
rapid progress in business improvement of airport
services business through the addition of a variety
of infrastructure and improvement of service quality
at the airports it manages. The Company has been
managing 13 Airports, namely Soekarno-Hatta Airport
(Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kuala Namu
(Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang),
Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandar Muda
(Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang),
Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang)
and Silangit Airport (Tapanuli Utara) as well as potential
opportunities of the new airports such as Kertajati,
Batam and Karawang.
• TheCompany’sgoodreputationandimage
The Company’s reputation and image become an
adequate capital for business development including
the International award in 2014 namely The #4
World’s Most Improved Airport 2014 from SKYTRAX for
Soekarno-Hatta Airport, Mapping Certificate Airport
Carbon Accreditation for Soekarno-Hatta International
Airport from Airport Council International (ACI) and
Kualanamu International Airport, Medan with Official
4-Star Skytrax Airport in 2015.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)260
• KekuatanfinansialdanasetPerusahaan
Perseroan menunjukkan kinerja keuangan yang sehat
serta memiliki aset Perusahaan yang signifikan dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Pada tahun
2014 Perseroan mendapatkan laba bersih Rp1,13 triliun
Rp1,69 triliun dan meningkat sebesar Rp560,55 miliar
pada tahun 2015 sebesar Rp1,69 triliun dengan CAGR
6.9%. Kekuatan Aset perusahaan pada tahun 2015
sebesar Rp20,27 triliun, meningkat sebesar Rp4,34
triliun dibandingkan total aset pada tahun 2014 sebesar
Rp15,93 triliun dengan CAGR 16.4%. Angka-angka ini
menunjukkan secara finansial dan aset Perseroan
memiliki kapabilitas untuk bersaing dan berkembang
lebih pesat lagi di pasar modal.
• Perseroan mengelola beberapa bandar udara yang
potensial
Beberapa bandar udara seperti Bandar Udara Soekarno-
Hatta, Bandar Udara Kualanamu, serta beberapa
bandar udara lainnya yang terletak di ibukota propinsi
berpotensi besar untuk terus berkembang. Posisi
Bandara Soekarno Hatta sangat memungkinkan untuk
dikembangkan menjadi main international country hub
di Indonesia dengan fokus Asia, Eropa, Australia dan
NewZealanddansebagai regionalhubyangberfokus
pada Australia/NZ dengan tujuan koridor Asia/Eropa.
Hal ini dapat dilakukan dengan mulai meningkatkan lalu
lintas penerbangan menuju Indonesia melalui CGK dari
30% saat ini menjadi 50%.
Potensi Bandara Kualanamu juga tidak kalah penting,
sebagai secondary international country hub di
Indonesia yang berfokus pada Asia Tenggara, Timur
Tengah dan India. Hal ini sejalan dengan Rencana
Jangka Panjang Kementerian Perhubungan untuk
menjadikan Kualanamu sebagai Pintu Gerbang Wilayah
Barat Negara. Posisi Kualanamu sebagai secondary
Hub dapat segera dilakukan dengan memperkuat
konektivitas domestik dimulai dengan membuka
jalur penerbangan langsung ke Denpasar, Bali dan
Balikpapan.
Sedangkan pengembangan bandara-bandara selain
CGK dan KNO dilakukan dengan mengembangkan
kerjasama dengan Airlines dan pemerintah Lokal
dengan meningkatkan konektivitas melalui peningkatan
jumlah penerbangan langsung pada daerah tujuan
utama di berbagai wilayah Indonesia.
• Potensipemanfaatanlahandisekitarbandarudara
Pada beberapa bandar udara yang dikelola oleh
Perseroan masih terdapat lahan di sekitarnya yang dapat
• TheCompany’sfinancialandassetspower
The Company demonstrated a healthy financial
performance and have significant assets of the
Company in conducting its operational activities. In
2014, the Company obtained a net income of Rp1.13
trillion and increased in 2015 to Rp1.69 trillion with a
CAGR of 6.9%. The Company’s assets power in 2015
amounted to Rp20.27 trillion, increased by Rp4.34
trillion compared to the total assets in 2014 amounted
to Rp15.93 trillion with CAGR of 16.4%. These figures
show the Company’s financial and assets have the
capability to compete and grow more rapidly in the
capital market.show the Company’s financial and
assets have the capability to compete and grow more
rapidly in the capital market.
• TheCompanymanagesseveralpotentialairports
Several airports such as Soekarno-Hatta Airport,
Kualanamu Airport, as well as several other airports
located in the provincial capital has great potential
to continue to grow. The position of Soekarno-Hatta
Airport is very possible to be developed into the main
international country hub in Indonesia with a focus
on Asia, Europe, Australia and New Zealand and as
regional hub focusing on Australia/NZ with the aim
of Asia/Europe corridors. This can be implemented
by starting to increase flight traffic towards Indonesia
through CGk from 30% currently to 50%.
The potential of Kualanamu Airport is also important, as
a secondary international country hub in Indonesia that
focuses on Southeast Asia, the Middle East and India.
This is in line with the Long-Term Plan of the Ministry
of Transportation to make Kualanamu as the Gateway
of the western region of the country. Kualanamu
position as a secondary Hub can soon be implemented
by strengthening the domestic connectivity starting
with the opening of direct flights to Denpasar, Bali and
Balikpapan.
While the development of airports other than CGK and
KNO is conducted by developing partnerships with local
airlines and government by improving connectivity
through an increased number of direct flights to main
destinations in various parts of Indonesia.
• Landusagepotentialaroundairports
In several airports managed by the Company, there are
still land available in the surrounding that can be used
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 261
dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis, diantaranya
KNO dengan luas lahan 140Ha sangat cocok untuk
dikembangkan menjadi Kawasan bisnis dan perhotelan
serta bandara-bandara Perseroan lainnya seperti PKU,
PDG, PLM serta PNK.
peluang Angkasa pura II
• Pertumbuhanangkutanudarasetiaptahunnya
Adanya pertumbuhan angkutan udara setiap tahun
berpotensi meningkatkan pendapatan aeronautika
dan pendapatan non aeronautika. Potensi yang cukup
besar bagi Indonesia jika melihat pertumbuhan pasar
angkutan udara di Timur Tengah 1,5%, Asia 8,3%, dan
China 7,8% (sumber: Boeing CMO forecast 2014).
• BerkembangnyaLowCostCarrier(LCC)
Perkembangan Low Cost Carrier (LCC) mendukung
peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya.
Adanya penerbangan murah seperti Lion Air, Citilink
dan Air Asia meningkatkan minat masyarakat untuk
melakukan perjalanan dengan pesawat udara sehingga
berpengaruh pada pendapatan Perseroan sebagai
pengelola bandar udara.
• Potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di sekitar
bandar udara
Adanya potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di
sekitar bandar udara yang memberikan hubungan
timbal balik dengan bandar udara sebagaimana analisis
berikut: Sejalan dengan perkembangan bisnis aviation
secara global, bandar udara tidak hanya fokus pada
jasa pelayanan bandara namun juga harus memperjelas
posisi strategisnya sebagai bandar udara asal/tujuan,
transit, dan domestik atau internasional hub. Hal ini
yang sedang dijalankan di Perseroan dalam pengelolaan
13 Bandara nya dengan menentukan cluster bandara
menjadi sehingga menjadi jelas arah pengembangan
bisnis masing-masing bandara.
Untuk peningkatan pendapatan Perseroan juga lebih
agresif pada bisnis non-aero seperti retail, logistik dan
Airport city dengan membentuk anak perusahaan yang
khusus pada bidang usaha retail, properti dan kargo
pada tahun 2016. Pengembangan potensi bisnis juga
tidak terlepas dari teknologi dan kapabilitas bandara
dalam memberikan efesiensi dan pelayanan kepada
pelanggan. Hal ini dilakukan perseroan dengan
menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan
kenyamanan penumpang di Bandara KNO melalui
pemeriksaan bagasi dengen menggunakan teknologi
Integrated Baggage Handling System untuk mengurangi
antrian penumpang pada saat pemeriksaan. Secara
korporasi penggunaan media sosial dan aplikasi
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
for business development, including KNO with area of
140Ha is very suitable to be developed into a business
district and hospitality as well as the other Company’s
airports such as PKU, PDG, PLM and PNK.
opportunities of Angkasa pura II
• Airtransportannualgrowth
The annual growth of air transport has the potential to
increase aeronautical income and non-aeronautical
income. A considerable potential for Indonesia if seen
from the air transport market growth in the Middle East
by 1.5%, Asia 8.3%, and China 7.8% (source: Boeing
CMO forecast 2014).
• DevelopmentofLowCostCarrier(LCC)
The development of Low Cost Carrier (LCC) supports
an increase in the number of passengers annually. The
existence of low cost carrier such as Lion Air, Citilink
and Air Asia increased the community interest to travel
by air so it affects th Company’s revenue with the aiport
management.
• Businessandeconomicsgrowthpotentialaroundthe
airports
The potential for business and economics growth
around the airports that provide a reciprocal relationship
with the airports as the following analysis: In line with
the global aviation business development, airports are
not only focusing on airport services but should also
clarify its strategic position as the airport of origin/
destination, transit, and domestic or international hub.
This is being carried out in the Company in managing
its 13 Airports by specifying airport clusters so it
became clear the business development direction for
each airport.
To increase its revenues, the Company is also more
aggressive on non-aero businesses such as retail,
logistics and Airport city by establishing a subsidiary
specialized in the business fields of retail, property
and cargo in 2016. The development of business
potential can not be separated from technologies
and capabilities of airports in providing efficiency
and service to customers. This is conducted by the
Company using the latest technology to improve the
comfort of passengers at KNO Airport through the
baggage check by using the technologgy of Integrated
Baggage Handling System to reduce the queues of
passengers at the time of inspection. In the corporate
manner, the use of social media and applications of
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)262
masing-masing bandara yang dikelola perseroan
untuk memudahkan penumpang dalam mendapatkan
informasi penerbangan dan menyampaikan komplain.
• Potensi pengembangan pariwisata di wilayah
Indonesia Barat
Banyaknya tempat pariwisata yang sedang
dikembangkan sehingga dengan promosi yang tepat,
traffic ke dan menuju ke daerah di Indonesia bisa
ditingkatkan. Pengembangan pulau Bintan dan Sumatra
Barat, sebagai kawasan wisata meningkatkan potensi
bandara TNJ dan BIM untuk meningkatkan traffic
penerbangan langsung internasional di kawasan Asia.
each airport managed by the Company to facilitate
passengers to get flight information and submit a
complaint.
• Tourism development Potential inWestern Indonesia
region
The number of tourism sites that are being developed
so that with the right promotion, the traffic to and
headed to areas in Indonesia can be improved.
Development of Bintan Island and West Sumatra, as
a tourism site increases the potential of TNJ and BIM
airports to increase the traffic of international direct
flight in Asia region.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 263
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page intentionally left blank
264264
265265
beyondchallengetata kelolaperusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)266
landasan penerapandan prinsip GCGGCG Basis and Principles
Angkasa Pura II memahami bahwa tata kelola perusahaan
yang baik (good corporate governance/GCG) merupakan
acuan standar yang wajib diterapkan oleh BUMN sebagai
landasan operasional kegiatan usaha perusahaan
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara
BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada BUMN. Dalam jangka panjang, Angkasa Pura II percaya
penerapan prinsip-prinsip GCG yang dilakukan Perusahaan
akan meningkatkan kinerja (high performance) serta citra
Perusahaan yang baik (good corporate image).
Landasan penerapan gCg
Komitmen penerapan GCG dalam organisasi Angkasa
Pura II mencerminkan keyakinan bahwa GCG merupakan
kunci sukses pencapaian kinerja usaha yang efektif,
efisien dan berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam
pengelolaan perusahaan sehingga Angkasa Pura II dapat
memenuhi kewajibannya secara baik kepada Pemegang
Saham, pelanggan, karyawan, mitra bisnis, masyarakat serta
pemangku kepentingan lainnya.
Sejumlah acuan peraturan yang melandasi penerapan GCG di
lingkungan Angkasa Pura II sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN
(Pasal 5 ayat 3).
2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Nomor PER-01/
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan
Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/MBU/2012
tanggal 06 Juli 2012.
3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik
Negara Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012
tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas yang diperbaharui oleh Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007.
5. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi
Nomor KEP.448/UM.004/X/AP II – 2007 dan Nomor
KEP.02.03.01/00/10/2007 461 tentang Pedoman
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di Lingkungan PT
Angkasa Pura II (Persero).
Angkasa Pura II understand that good corporate governance
(GCG) is a standard reference that must be applied by the
SOEs as an operational basis for the business activities of the
Company as stipulated in the Regulation of the State Minister
of SOEs No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation
of Good Corporate Governance in SOEs. In the long term,
Angkasa Pura II believes that the implementation of GCG
conducted by the Company will improve the performance
(high performance) as well as good corporate image.
gCg Implementation basis
Commitment to GCG implementation in the organization
of Angkasa Pura II reflects the belief that GCG is the key to
success in achieving business performance that is effective,
efficient and sustainable that is indispensable in the
Company’s management so that Angkasa Pura II can fulfill
its obligations either to Shareholders, customers, employees,
business partners, community and other stakeholders.
A number of regulations references that underlie the
implementation of GCG in Angkasa Pura II as follows:
1. Law No. 19 year 2003 on SOEs (Article 5, paragraph 3).
2. Regulation of the State Minister of SOEs No. PER-01/
MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate
Governance in State-Owned Enterprises and its
amendment to Regulation of the State Minister of SOEs
No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.
3. Decree of the Secretary to the Ministry of State-Owned
Enterprises No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 06th,
2012 about Indicators/Parameters of Assessment and
Evaluation on the Implementation of Good Corporate
Governance on State-Owned Enterprises.
4. Law No. 1 Year 1995 on Limited Liability Companies
that is amended by Law No. 40 Year 2007 dated August
16th, 2007.
5. Joint Decree of the Board of Commissioners and Board
of Directors No. KEP.448/UM.004/X/AP II – 2007 and
No. KEP.02.03.01/00/10/2007 461 on the Guidelines of
Good Corporate Governance (GCG) and the Code of
Conduct at PT Angkasa Pura II (Persero).
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 267
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
prinsip gCg
Angkasa Pura II menerapkan prinsip-prinsip GCG sesuai
dengan PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, yang meliputi:
1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material
dan relevan mengenai perusahaan;
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;
3. Tanggung Jawab (responsibility), yaitu kesesuaian di
dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat;
4. Independensi (independency), yaitu keadaan di mana
perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di
dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan
(stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan.
Angkasa Pura II menerapkan prinsip-prinsip GCG kepada
semua organ dan jenjang secara terencana, terarah dan
terukur. Hal ini bertujuan agar penerapan GCG berlangsung
konsisten sesuai praktik-praktik terbaik penerapan GCG. Bukti
kesungguhan penerapan GCG ialah dengan
gCg principles
Angkasa Pura II implements GCG principles in accordance
with PER-01/MBU/2011 dated August 1st, 2011 on the
Implementation of Good Corporate Governance in State-
Owned Enterprises, consists of:
1. Transparency, namely transparency in the decision
making process and transparency in disclosing material
information and relevant about the company;
2. Accountability, namely clarity of function, implementation
and responsibility of Organs so that the management of
the company implemented effectively;
3. Responsibility, namely the suitability in the management
of the company against the laws and principles of
healthy corporation;
4. Independency, namely the state in which a company
is managed professionally without any conflict of
interest and influence/pressure from any party that
does not comply with the laws and principles of healthy
corporation;
5. Fairness, namely justice and equality in fulfilling the rights
of stakeholders arising under laws and regulations.
Angkasa Pura II implements GCG principles to all organs
and levels in a planned, targeted and measurable manner.
It is intended that the implementation of GCG is running
consistently according to the best practice of corporate
governance. Evidence of the seriousness of GCG
TransparansiTransparency
AkuntabilitasAccountability
Tanggung JawabResponsibility
IndepedensiIndependency
KewajaranFairness
Prinsip GCGGCG Principles
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)268
ditandatanganinnya pernyataan Pakta Integritas oleh seluruh
Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II.
Tujuan penerapan gCg
Angkasa Pura II berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip
GCG secara konsisten dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara
Organ Perusahaan (Pemegang Saham Dewan Komisaris,
Direksi), karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta
masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan
kepentingan semua pihak terpenuhi.
2. Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa
Pura II.
3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah.
4. Mengelola risiko secara lebih baik.
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada pemangku
kepentingan.
6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan
Angkasa Pura II.
7. Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II.
8. Meningkatkan citra (image) Angkasa Pura II menjadi
semakin baik.
Roadmap gCg
Angkasa Pura II telah memiliki Roadmap GCG yang didasarkan
pada Roadmap GCG yang disusun oleh Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG). Mengacu pada Roadmap
GCG tersebut, sasaran akhir Roadmap GCG Angkasa Pura
II adalah terwujudnya Perusahaan sebagai good corporate
citizen sehingga Angkasa Pura II tumbuh berkelanjutan.
penguatan penerapan gCg
Angkasa Pura II terus berupaya memperkuat penerapan
GCG untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan dan
kelangsungan usaha Perusahaan. Selama tahun 2015, Angkasa
Pura II melakukan berbagai upaya dalam memperkuat
implementasi GCG, di antara lain:
1. Revisi Pedoman GCG (Code of Corporate Governance/
COCG)
2. Revisi Pedoman Perilaku (Code of Conduct/COC)
3. Pembuatan Board Manual
4. Penerapan Program Pengendalian Gratifikasi
5. Pelaksanaan Assessment GCG
6. Sosialisasi GCG ke Karyawan dan Stakeholders
7. Penandatanganan Pakta Integritas
8. Pengisian Daftar Khusus tentang Kepemilikan Saham
Pribadi dan Keluarga yang diperbaharui setiap tahun
9. Penandatanganan Pernyataan Komitmen Karyawan dan
implementation is through the signing of Integrity Pact by
all members of the Board of Commissioners and Board of
Directors of Angkasa Pura II.
gCg objectives
Angkasa Pura II is committed to implement GCG principles
consistently with objectives as follows:
1. Control and direct relationship between the Company’s
Organs (Shareholders, Board of Commissioners, Board
of Directors), employees, customers, business partners,
as well as community and environment to run well and
the interests of all parties are fulfilled.
2. Encourage and support the development of Angkasa
Pura II.
3. Manage resources more trustful.
4. Manage the risks better.
5. Increase accountability to stakeholders.
6. Prevent the occurrence of irregularities in the
management of Angkasa Pura II.
7. Improve the work culture of Angkasa Pura II.
8. Improve the image of Angkasa Pura II to be better.
gCg Roadmap
Angkasa Pura II has had a GCG Roadmap based on the GCG
Roadmap prepared by the National Committee of Governance
Policy (KNKG). Referring to these GCG Roadmap, the ultimate
target of Angkasa Pura II GCG Roadmap is the realization of
the Company as a good corporate citizen for Angkasa Pura II
to grow sustainably.
gCg strengthening
Angkasa Pura II continues to strengthen the implementation
of GCG to support the realization of the Company’s growth
and business continuity. During 2015, Angkasa Pura II made
various efforts to strengthen the implementation of GCG,
among others:
1. Revised the Code of Corporate Governance (COCG)
2. Revised the Code of Conduct (COC)
3. Creation of a Board Manual
4. Implementation of Gratuities Control Program
5. Implementation of GCG Assessment
6. GCG socialization to Employees and Stakeholders
7. Signing of Integrity Pact
8. Filling the Special Registration on Personal and Family
Shareholdings which updated every year.
9. Signing of the Commitment Statement of Employees
and Stakeholders
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 269
Stakeholders
10. Ikut serta dalam ToT (Training of Trainers) Tunas Integritas
KPK
11. Ikut serta dalam Integrity Expo di Pekan Antikorupsi 2014
12. Ikut serta dalam CGPI (Corporate Governance Perception
Index) Award
13. Ikut serta dalam Annual Report Award
10. Participate in ToT (Training of Trainers) of the CEC
Integrity Pioneers
11. Participate in Integrity Expo in Anti-Corruption Week
2014
12. Participate in CGPI (Corporate Governance Perception
Index) Award
13. Participate in Annual Report Award
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)270
PenghargaanAwards
Instansi Penyelenggara PenghargaanAward Organizer Institutions
Aspek yang DiniliaiAspects Assessed
Peringkat 2 Kategori BUMN Non
Keuangan Non Listed dalam Annual
Report Award 2014
2nd Place in the Category of Non-
Financial, Non-Listed SOEs in the 2014
Annual Report Award
Otoritas Jasa Keuangan dengan
Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian
BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek
Indonesia, Komite Nasional Kebijakan
Governance, dan Ikatan Akuntan
Indonesia
Financial Services Authority with the
Director General of Taxation, Ministry
of SOEs, Bank of Indonesia, the
Indonesia Stock Exchange, National
Committee of Governance Policy, and
the Indonesian Institute of Accountants.
Keterbukaan informasi yang
disampaikan dalam Laporan Tahunan
2014 Angkasa Pura II
Disclosure of information presented
in the 2014 Annual Report of Angkasa
Pura II
Perusahaan Sangat Terpercaya
berdasarkan Corporate Governance
Perception Index
The Most Trusted Company based on
Corporate Governance Perception Index
Indonesian Institute for Corporate
Governance dan Majalah Swa
Indonesian Institute for Corporate
Governance and Swa Magazine
Penerapan GCG di Angkasa Pura II
GCG implementation in Angkasa Pura II
Berbagai apresiasi yang diperoleh selama 2015 sebagai bentuk
pengakuan dari banyak pihak eksternal, atas konsistensi
dalam menerapkan prinsip GCG. Selama 2015, Angkasa Pura
II telah berhasil meraih beberapa penghargaan:
Various appreciations acquired during 2015 as a form of
recognition from many external parties, for consistency in
implementing GCG principles. During 2015, Angkasa Pura II
has won several awards.
apresiasiGCGGCG Appreciation
Berbagai apresiasi tersebut membuktikan bahwa stakeholders
mengakui keberhasilan implementasi GCG yang dijalankan
oleh Angkasa Pura II.
Various appreciations proved that stakeholders recognize the
successful implementation of GCG run by Angkasa Pura II.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 271
Untuk mengetahui tingkat penerapan GCG yang telah
dilakukan, Angkasa Pura II melakukan penilaian penerapan
GCG secara rutin setiap dua tahun sekali yang dilakukan oleh
pihak independen dan berkomitmen untuk menindaklanjuti
setiap rekomendasi perbaikan yang dihasilkan. Hasil penilaian
tersebut diungkapkan kepada publik melalui situs Perusahaan
serta dicantumkan dalam laporan tahunan. Direksi dan Dewan
Komisaris juga melaporkan status perkembangan penerapan
GCG kepada Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan.
dasar pelaksanaan Assessment
Landasan yuridis pengukuran implementasi GCG di Angkasa
Pura II mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-
01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara. Indikator parameter
yang digunakan adalah Company Corporate Governance
Scorecard (CCGS) yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN
berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK-16/S. MBU/2012 Tentang Indikator Parameter
Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha
Milik Negara yang diterbitkan pada tanggal 6 Juni 2012 yang
meliputi 6 (enam) aspek, 43 Indikator, 153 Parameter dan 568
Faktor Uji.
skor Assessment gCg
Pada tahun 2015 Angkasa Pura melaksanakan self assessment
yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) berdasarkan Keputusan Sekretaris
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 Tentang
Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara yang diterbitkan
pada tanggal 6 Juni 2012 mencakup 6 (enam) aspek yang
diukur yaitu:
1. Komitmen terhadap penerapan GCG secara
berkelanjutan
2. Pemegang Saham dan RUPS/pemilik modal
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
4. Direksi
5. Pengungkapan informasi dan transparansi
6. Aspek lainnya
Hasil skor assessment GCG untuk praktek tahun 2015
menunjukkan hasil dengan predikat “Sangat Baik” dengan
capaian skor sebesar 85.14%.
To determine the level of GCG implementation that has
been conducted, Angkasa Pura II conducts GCG assessment
regularly every two years which conducted by independent
parties and committed to follow up on any recommendations
for improvement generated. The results of these assessments
is disclosed to the public through the Company’s website and
included in the annual report. Board of Directors and Board
of Commissioners also report the development status of
GCG implementation to the Shareholders in the Annual GMS.
Assessment Implementation basis
Juridical basis of GCG assessment at Angkasa Pura II refers
to the Regulation of the Minister of SOEs No. PER-01/
MBU/2011 dated August 1st, 2011 on the Implementation of
Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises.
Parameter indicators used are the Company Corporate
Governance Scorecard (CCGS) issued by the Ministry of
SOEs based on the Decree of Secretary to the Ministry of
SOEs No. SK-16/S.MBU/2012 on Parameter Indicators of
Assessment and Evaluation on Good Corporate Governance
Implementation in State-Owned Enterprises issued on June
6th, 2012 which includes 6 (six) aspects, 43 Indicators, 153
Parameters and 568 Test Factors.
gCg Assessment score
In 2015, Angkasa Pura II carried out a self-assessment
performed by the Financial and Development Supervisory
Agency (BPKP) based on the Decree of Secretary to the Ministry
of SOEs No. SK-16/S.MBU/2012 on Parameter Indicators of
Assessment and Evaluation on Good Corporate Governance
Implementation in State-Owned Enterprises issued on June
6th, 2012, consists of 6 (six) measured aspects, namely::
1. Commitment to sustainable GCG implementation
2. Shareholders and GMS/capital owners
3. Board of Commissioners/Board of Supervisors
4. Board of Directors
5. Disclosure of information and transparency
6. Other aspects
GCG assessment score results for the practice in 2015 showed
results in the category of “Very Good” with performance
score of 85.14%.
penilaianpenerapan GCGGCG Assessment
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)272
Aspek Pengujian/Indikator/ParameterAspects of Testing/Indicators/Parameters
BobotWeights
Capaian Tahun 2015Achievements in 2015 Penjelasan
ExplanationSkorScore
% Capaian% Achievement
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
Commitment to Sustainable GCG Implementation
7,000 6,291 89,87 Sangat Baik
Very Good
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal
Shareholders and GMS/Capital Owners
9,000 7,464 82,93 Baik
Good
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
Board of Commissioners/Board of Supervisor
35,000 31,838 90,97 Sangat Baik
Very Good
Direksi
Board of Directors
35,000 31,202 89,15 Sangat Baik
Very Good
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
Disclosure of Information and Transparency
9,000 8,345 92,72 Sangat Baik
Very Good
Aspek Lainnya
Other aspects
5,000 0,000
Skor Keseluruhan
Overall Scores
85,140 85,140 Sangat Baik
Very Good
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 273
Berikut skor Assessment GCG Angkasa Pura II selama tahun
2009-2015 adalah sebagai berikut:
The following is the GCG Assessment score of Angkasa Pura
II during 2009-2015 as follows:
TahunYear
Skor Assessment GCG
GCG Assessment
Score
Company Corporate Governance Scorecard(CCGS) yang digunakan
Company Corporate Governance Scorecard
(CCGS) used
PelaksanaExecutors
2009 80,63 Menggunakan indikator parameter assessment
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using the parameter indicators of assessment based
on the Decree of Secretary to the Ministry of SOEs No.
SK16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012.
Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)
Financial and Development
Supervisory Agency (BPKP)
2010 86,42 Menggunakan indikator parameter assessment
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using the parameter indicators of assessment based
on the Decree of Secretary to the Ministry of SOEs No.
SK16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012.
Self Assessment (internal)
Self-Assessment (internal)
2011 83,95 Menggunakan indikator parameter assessment
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using the parameter indicators of assessment based
on the Decree of Secretary to the Ministry of SOEs No.
SK16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012.
Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Provinsi Banten
Financial and Development
Supervisory Agency (BPKP)
Banten Province Representatives
2012 82,08 Menggunakan indikator parameter assessment
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using the parameter indicators of assessment based
on the Decree of Secretary to the Ministry of SOEs No.
SK16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012.
Self Assessment (internal)
Self-Assessment (internal)
2013 82,30 Menggunakan indikator parameter assessment
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using the parameter indicators of assessment based
on the Decree of Secretary to the Ministry of SOEs No.
SK16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012.
Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Provinsi Banten
Financial and Development
Supervisory Agency (BPKP)
Banten Province Representatives
2014 84,63 Menggunakan indikator parameter assessment
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using the parameter indicators of assessment based
on the Decree of Secretary to the Ministry of SOEs No.
SK16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012.
Self Assessment (internal)
Self-Assessment (internal)
2015 85,14 Menggunakan indikator parameter assessment
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using the parameter indicators of assessment based
on the Decree of Secretary to the Ministry of SOEs No.
SK16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012.
Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Provinsi Banten
Financial and Development
Supervisory Agency (BPKP)
Banten Province Representatives
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)274
Rekomendasi Hasil Assessment gCg
Terdapat 27 rekomendasi dari hasil assessment GCG di tahun
2015, yaitu sebagai berikut:
Recommendations of gCg Assessment Results
There were 27 recommendations from the GCG assessment
in 2015, as follows:
No RekomendasiRecommendations
PelaksanaExecutors
1 Menyimpan dan mengelola dokumen-dokumen terkait proses seleksi dan penilaian calon
anggota direksi
Store and manage documents related to the process of selection and assessment of
candidates for the Board of Directors members.
Pemegang Saham
Shareholders
2 Menetapkan sistem penilaian kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon
anggota Dewan Komisaris dan melaksanakan secara transparan.
Determine the fit and proper assessment system for candidates of the Board of
Commissioners members and in a transparent manner.
Pemegang Saham
Shareholders
3 Melakukan pengesahan/ persetujuan RKAP dan RKA-PKBL secara tepat waktu yaitu paling
lambat akhir tahun sebelum tahun anggaran berjalan.
Conduct a ratification/approval of RKAP and RKA-PKBL in a timely manner that is no later
than the end of the year before the current budget year.
Pemegang Saham
Shareholders
4 Merencanakan dan melaksanakan telaah atas kesesuaian visi dan misi perusahaan dengan
perubahan lingkungan bisnis.
Plan and carry out a review of the suitability of the Company’s vision and mission to the
changing business environment.
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
5 Merencanakan dan melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan/
rancangan sistem pengendalian intern dan pelaksanaannya.
Plan and conduct monitoring and provision of advices on policies/designs of internal
control system and its implementation.
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
6 Membuat kebijakan terkait pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan
perusahaan (whistle blowing) yang diterima oleh Dekom.
Create policies related to the implementation of a review on complaints related to the
Company (whistleblowing) received by the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
7 Menyusun Recana Kerja Anggaran (RKA) Dewan Komisaris yang memuat kegiatan untuk
melakukan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dekom.
Prepare the Work Plan & Budget (RKA) of the Board of Commissioners that includes
activities to conduct a review on complaints related to SOEs received by the Board of
Commissioners.
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
8 Menyusun dan menetapkan board policy manual, yang antara lain memuat sistem penilaian
kinerja secara self assessment serta melakukan penilaian kinerja secara self assessment dan
melaporkannya kepada Pemegang Saham.
Prepare and establish a board policy manual, which shall include a performance appraisal
system by self-assessment as well as conduct performance appraisal by self-assessment
and report it to the Shareholders.
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
9 Menyampaikan hasil penilaian kinerja Direksi, baik secara kolegial maupun individual kepada
RUPS dalam laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris secara berkala dan tahunan.
Deliver the Board of Directors performance assessment results, both collegially and
individually to the GMS in the supervisory report of the Board of Commissioners regularly
and annually.
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
10 Komite audit mengevaluasi pencapaian kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris
dan dituangkan dalam risalah rapat berikutnya.
The audit committee evaluates the performance achievement of each member of the Board
of Commissioners and outlined in the minutes of the next meeting.
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 275
11 Melakukan pemantauan/evaluasi progress pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya
beserta tindak lanjutnya dan dituangkan dalam risalah rapat berikutnya.
Conduct a monitoring/evaluation of the implementation progress of the previous meeting
results decision as well as its follow-up and outlined in the minutes of the next meeting.
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
12 Menyusun rincian anggaran pelatihan dan rencana kegiatan pelatihan serta membuat
laporan hasil evaluasi diklat direksi.
Prepare details of the training budget and the training activities plans as well as to make an
evaluation results report of education and training of the Board of Directors.
Direksi
Board of Directors
13 Menetapkan kebijakan/pedoman penyusunan SOP perusahaan, melakukan up dating atas
SOP yang ada, menyusun SOP (unit yang belum ada SOP nya) dan work instruction sebagai
turunan SOP.
Establish policies/guidelines for the preparation of the Company’s SOP, conduct updating
on the existing SOP, prepare SOP (unit that does not have SOP) and work instruction as SOP
derivatives.
Direksi
Board of Directors
14 Menyusun mekanisme untuk merespon usulan peluang bisnis dari manajemen di bawah
Direksi/Dewan Komisaris dan mekanisme untuk membahas isu-isu terkini mengenai
perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang berdampak besar pada usaha dan
kinerja perusahaan.
Prepare mechanism to respond the proposal of business opportunities from management
under the Board of Directors/Board of Commissioners and mechanism for discussing
current issues regarding the changing business environment and issues that have a major
impact on the business and performance of the Company.
Direksi
Board of Directors
15 Melengkapi kajian risiko dari Risk Management & Compliance pada dokumen penilaian
semua proyek (strategis) dan menyusun kebijakan mekanisme perlunya kajian dan kriteria
strategis.
Complete the risk assessment from the Bureau of Risk and Compliance Management on
appraisal document of all projects (strategic) and prepare policies and mechanisms of the
need of strategic assessment and criteria.
Direksi
Board of Directors
16 Melakukan up dating IT Master Plan sesuai dengan realisasi capaian RKAP dan melakukan
survey kepuasan user terhadap service level agreement TI.
Conduct updating of IT Master Plan in accordance with the realization of the RKAP
achievement and conduct a user satisfaction survey on the service level of IT agreement.
Direksi
Board of Directors
17 Melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan pelayanan dan menerapkan kebijakan
pemberian kompensasi kepada pelanggan dalam hal SPM dan mutu tidak terpenuhi.
Implement a quality improvement system for products and services and implement policies
to provide compensation to the customer in terms of SPM and unfulfilled quality.
Direksi
Board of Directors
18 Melaksanakan proses tata kelola perusahaan yang baik kepada anak perusahaan antara
yaitu (1) melakukan penjaringan dan fit and proper test untuk pengangkatan seluruh Direksi
dan Komisaris; (2) menetapkan target dan kinerja yang disesuaikan dengan target kinerja
perusahaan.
Implement good corporate governance process to the subsidiaries among others: (1)
conduct networking and the fit and proper test for the appointment of the entire Board
of Directors and Board of Commissioners; (2) set targets and performance tailored to the
Company’s performance targets.
Direksi
Board of Directors
19 Membuat aturan kebijakan reward and punishment.
Develop rules of reward and punishment policy.
Direksi
Board of Directors
20 Menetapkan rancangan sistem pengendalian intern yang mengatur kerangka (framework)
pengendalian intern, melakukan evaluasi serta menerbitkan internal control report
Establish design of the internal control system that regulates internal control framework,
conduct evaluation and publish internal control report.
Direksi
Board of Directors
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)276
21 Secara berkala melakukan assessment pemasok berdasarkan pencapaian QCDS (quality,
cost, delivey, service).
Periodically perform a supplier assessment based on the achievement of QCDS (quality,
cost, delivery, service).
Direksi
Board of Directors
22 Memberikan rekomendasi (masukan atas sistem dan prosedur) yang meningkatkan proses
tata kelola (governance) dan tentang upaya pencapaian strategi bisnis perusahaan.
Provide recommendations (feedback on the systems and procedures) that improve the
governance process and on the achievement of the Company’s business strategy.
Internal Auditor
SPI
23 Memberikan kontribusi terhadap terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan kerangka
(framework) pengendalian intern perusahaan.
Contribute to the improvement of risk management and internal control framework of the
Company.
Internal Auditor
SPI
24 Melakukan evaluasi keselarasan antara strategi, sasaran dan tujuan program serta kegiatan
operasi.
Evaluate the suitability between strategies, targets and objectives of the program and
operating activities.
Internal Auditor
SPI
25 Memberi masukan atas konsistensi hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan dan program
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Provide feedback on the results consistency obtained from activities and programs with the
objectives and targets set by the management.
Internal Auditor
SPI
26 Memonitoring tindak lanjut temuan, melakukan audit tematik (special) serta memberikan
konsultasi dan pendampingan terhadap unit satuan teknis.
Monitor the follow-up of findings, conduct thematic (special) audit as well as provide
consultation and assistance towards technical individual unit.
Internal Auditor
SPI
27 Melengkapi persyaratan yang diperlukan agar dapat berpartisipasi dalam SRA (Sustainability
Reporting Award), dan juga di bidang publikasi dan keterbukaan informasi
Complete the necessary requirements in order to participate in the SRA (Sustainability
Reporting Award), and also in the fields of publication and disclosure of information.
Corporate Secretary
& Legal
Corporate Secretary
Angkasa Pura II berkomitmen untuk menindaklanjuti
rekomendasi hasil assessment tersebut pada tahun 2016.
Angkasa Pura II is committed to follow up on
recommendations of assessment results in 2016.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 277
struktur gCg
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Bab
I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan
Angkasa Pura II terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham,
Direksi dan Dewan Komisaris. Sebagaimana dimaksud dalam
Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, masing-masing organ mempunyai
peran penting dalam penerapan GCG dan menjalankan fungsi,
tugas, dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perusahaan.
RUPS merupakan wadah para pemegang saham yang
memiliki wewenang yang tidak dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris dan Direksi. Direksi bertanggung jawab penuh
atas pengelolaan Perusahaan sesuai amanah yang diberikan,
sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang
memadai terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh Direksi
serta melakukan penasihatan agar kinerja Perusahaan lebih
baik. Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan
oleh RUPS.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan memiliki kesamaan
persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai Perusahaan yang
menunjukkan keseimbangan hubungan kedua organ tersebut
untuk memelihara keberlanjutan usaha Perusahaan dalam
jangka panjang.
Dalam menjalankan tugas pengurusan Perusahaan, Direksi
dibantu oleh Head of Corporate Secretary & Legal dan
Internal Auditor serta satuan kerja lain yang menjalankan
fungsi kepengurusan Perusahaan. Dalam menjalankan tugas
pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite
yang berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris, yaitu
Komite Audit dan Manajemen Risiko.
gCg structure
In accordance with Law No. 40 year 2007 Chapter I on General
Provisions of Article 1, the Company’s Organs of Angkasa
Pura II consist of the General Meeting of Shareholders, Board
of Directors and Board of Commissioners. As mentioned in
the Company’s Articles of Association and the applicable
laws and regulations, each organ has an important role in the
implementation of GCG and carry out the functions, duties,
and responsibilities for the Company’s interests.
GMS is a means for shareholders who have authority that
is not delegated to the Board of Commissioners and Board
of Directors. The Board of Directors is fully responsible for
the Company’s management in accordance to the mandate
given, while the Board of Commissioners performs adequate
supervision to the management conducted by the Board of
Directors and provide advisory for the Company to perform
better. Board of Commissioners and Board of Directors are
appointed and dismissed by the GMS.
Board of Commissioners and Board of Directors of the
Company have a common perception of the vision, mission,
and values of the Company that represent the balance of
the relationship between the two organs to maintain the
Company’s business sustainability in the long term.
In carrying out the management task of the Company, the
Board of Directors is assisted by the Corporate Secretary
and Internal Audit as well as other work units that perform
the Company’s management function. In carrying out its
supervisory duties, the Board of Commissioners is assisted
by committees under the coordination of the Board of
Commissioners, namely the Audit Committee and Risk
Management Committee.
strukturdan mekanisme GCGGCG Structure and Mechanism
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)278
struktur gCg Angkasa pura II gCg Angkasa pura II structure
DireksiBoard of Directors
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Komite AuditAudit Committee
Satuan PengawasInternal
Internal Auditor
Sekretaris Perusahaan dan Legal
Corporate Secretary and Legal
Komite ManajemenRisiko & SDM
Risk Management& HR Committee
Rapat Umum pemegangsaham (RUps)
General Meeting of Shareholders (GMS)
mekanisme gCg
Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi
GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat.Hal ini menjadi
penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya
dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan
dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk
mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai
aturan main, kebijakan, prosedur dan hubungan yang jelas
antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang
melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
Angkasa Pura II memiliki kebijakan dan prosedur (soft-
structure GCG) yang dimaksudkan untuk mendorong
Perusahaan mampu melakukan check and balance pada
setiap aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang
berlaku, diantaranya Pedoman Good Corporate Governance
yang disahkan melalui Keputusan Bersama Dewan Komisaris
dan Direksi Nomor DKOM.390.1/HK.201/AP II-2014 dan
KEP.02.03.01/08/2014.3 tanggal 5 Agustus 2014. Selain
pedoman GCG, Angkasa Pura II telah menyusun Code of
Conduct, Board Manual, Pedoman Pengendalian Gratifikasi,
Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing
System), Charter Komite Audit, Charter Internal Audit
dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam mendukung
terlaksananya tata kelola yang baik. Berbagai kebijakan dan
prosedur tersebut selalu di-review secara berkala untuk
disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan bisnis
Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
gCg mechanism
Governance Mechanism is GCG implementation mechanism
that is reflected in a powerful system. This is important,
because GCG implementation is not enough just to rely
on the pillars of the governance structure, it is necessary
to have clear rules in the form of mechanism. Governance
mechanism can be defined as rules, policies, procedures and
a clear relationship between the parties who took decisions
with parties who conduct control (supervision) against the
decisions.
Angkasa Pura II has policies and procedures (GCG soft-
structure) which is intended to encourage the Company to
able to carry out a check and balance on any business activities
based on the applicable GCG principles, among others the
Code of Good Corporate Governance which was ratified
through the Joint Decree of the Board of Commissioners
and Board of Directors No: DKOM.390.1/HK.201/AP II-2014
and KEP.02.03.01/08/2014.3 dated August 5th, 2014. In
addition to GCG Code, Angkasa Pura II has developed a Code
of Conduct, Board Manual, Gratuities Control Guidelines,
Whistleblowing System Guidelines, Audit Committee Charter,
Internal Audit Charter and various policies and procedures to
support the implementation of good corporate governance.
Various policies and procedures are always reviewed
periodically to suit the conditions and development of the
Company’s business and the applicable laws and regulations.
Unit Kerja LainnyaOther Working Unit
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 279
rapat umumpemegang sahamGeneral Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi
tertinggi dalam Angkasa Pura II, mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi
dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang
tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan
Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Angkasa
Pura II, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan
memberhentikan Direktur dan anggota Dewan Komisaris,
serta memutuskan pembagian tugas dan wewenang
pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.
Dalam RUPS, Pemegang Saham dapat menggunakan hak yang
dimilikinya untuk mengemukakan pendapat dan memperoleh
keterangan yang berkaitan dengan Perusahaan dari Dewan
Komisaris dan/atau Direksi sepanjang berhubungan dengan
acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan
Perusahaan.
pemegang saham
Pemegang saham adalah individu atau badan hukum yang
secara sah memiliki saham perusahaan. Pemegang saham
tidak melakukan intervensi terhadap fungsi, tugas, dan
wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. Pemegang saham
utama dan pengendali Angkasa Pura II adalah Negara Republik
Indonesia yang memegang 100% saham Perusahaan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang
BUMN, Menteri BUMN bertindak selaku (RUPS) dalam seluruh
saham Persero dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
General Meeting of Shareholders (GMS) as the highest
authority in Angkasa Pura II, has the authority which does not
granted to the Board of Commissioners and Board of Directors
within the limits prescribed in the Articles of Association and
applicable laws and regulations. The authority includes the
request of responsibility of the Board of Commissioners and
Board of Directors related to the management of Angkasa
Pura II, amendment of the Articles of Association, appoint
and dismiss members of the Board of Directors and Board of
Commissioners, as well as decide the division of duties and
authorities of management between the Board of Directors
and others.
In the GMS, Shareholders may use its rights to express
opinions and obtain information related to the Company
from the Board of Commissioners and/or Board of Directors
as far as related to the meeting agenda and does not conflict
with the Company’s interests.
shareholders
Shareholders is an individual or legal entity that legally
owned the Company’s shares. Shareholders do not intervene
in the functions, duties, and authorities of the Board of
Commissioners and Board of Directors. The majority and
controlling shareholders of Angkasa Pura II is the Republic of
Indonesia with 100% ownership of shares. Based on Law No.
19 year 2003 on SOEs, the Minister of SOEs acts as (GMS) in all
shares of the Company owned by the Republic of Indonesia.
PT Angkasa Pura II(Persero)
Negara RepublikIndonesia
Republic of Indonesia
100 %
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)280
penyelenggaraan RUps
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan terdapat
2 (dua) jenis RUPS, yaitu:
1. RUPS Tahunan, yang diselenggarakan setiap tahun,
selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.
2. RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan setiap kali apabila
dianggap perlu oleh Direksi atas permintaan tertulis dari
Dewan Komisaris atau dari Pemegang Saham.
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II menyelenggarakan 2 kali
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa (apabila diperlukan).
RUps Tahunan
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II menyelenggarakan RUPS
RKAP 2015, yang diselenggarakan pada tanggal 22 Januari
2015 bertempat di Kementerian BUMN.
Adapun agenda dan keputusan atas penyelenggaraan RUPS
Tahunan pada tahun 2015, yaitu sebagai berikut:
gms Implementation
Based on the provisions of the Company’s Articles of
Association, there are 2 (two) types of GMS, namely:
1. Annual GMS, held every year, no later than 6 (six) months
after the fiscal year ends.
2. Extraordinary GMS, held whenever deemed necessary by
the Board of Directors based on the written request by
the Board of Commissioners or Shareholders.
In 2015, Angkasa Pura II held 2 Annual GMS and Extraordinary
GMS (if necessary).
Annual gms
In 2015, Angkasa Pura II held Annual Plan & Budget GMS,
held on January 22, 2015 at Ministry of State Own Enterprise
Office.
Agenda and Resolutions of the Annual GMS in 2015 are as
follows:
No Agenda KeputusanPelaksana Keputusan
1 Persetujuan/pengesahan Rencana kerja dan Anggaran peusahaan Tahun
2015 serta Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan Tahun 2015
Terlampir di dalam Risalah RUPS Nomor:
08.03/00.1/01/2015/1003
2 Penetapan Key performance Indicator (KPI) Direksi dan Dewan Komisaris
Tahun 2015
3 Penetapan Indikator Operasional sesuai surat Dewan Komisaris
DKOM.583.1/OM.104.1/APII-2014 tanggal 07 November 2014
4 Persetujuan pelimpahan kewenangan atas perubahan alokasi anggaran
sebesar 10% dari plafon anggaran investasi RKAP 2015 kepada Dewan
Komisaris
5 Persetujuan pelepasan tanah untuk pembangunan jalan tol pendukung
Bandara Internasional Soekarno-Hatta
RUps Luar biasa
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II tidak menyelenggarakan
RUPS Luar Biasa.
extraordinary gms
In 2015, Angkasa Pura II did not held an Extraordinary GMS.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 281
dewankomisarisBoard of Commissioners
Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta
memastikan bahwa Angkasa Pura II melaksanakan GCG
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu
oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko & SDM.
Referensi peraturan
Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas mengharuskan seluruh perusahaan yang bernaung
di bawah hukum Indonesia untuk memiliki Dewan Komisaris
yang bertugas mengawasi kebijakan manajemen, proses
manajemen di dalam perusahaan, sekaligus mengawasi dan
memberikan saran/nasihat kepada Direksi.
Komposisi dewan Komisaris
Sampai dengan 31 Desember 2015, Dewan Komisaris Angkasa
Pura II terdiri dari 6 (enam) orang anggota dengan komposisi
keanggotaan Dewan Komisaris terdiri atas 1 (satu) orang
Komisaris Utama dan 5 orang Anggota Komisaris.
Komposisi Dewan Komisaris Angkasa Pura II adalah sebagai
berikut:
Board of Commissioners is organ of the Company that is
collectively responsible for supervision and provision of
advices to the Board of Directors and to ensure that Angkasa
Pura II implements GCG at all organization levels. In order
to support the implementation of its duties, the Board of
Commissioners is assisted by the Audit Committee and the
Risk Management & HR Committee.
Regulations Reference
Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies,
requires all companies under the auspices of the Indonesian
law to have a Board of Commissioners tasked to supervise
the management policy, management process within the
Company, as well as to supervises and provides advices to
the Board of Directors.
board of Commissioners Composition
Until December 31st, 2015, the Board of Commissioners
of Angkasa Pura II consists of 6 (six) members with the
composition of 1 (one) President Commissioner and 5
Commissioners.
Composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
II is as follows:
NamaName
JabatanPosition
Dasar Pengangkatan/PemberhentianBasis of Appointment/Dismissal
Rhenald KasaliKomisaris Utama
President CommissionerSK-86/MBU/06/2015
Santoso Eddy WibowoKomisaris
CommissionerSK-86/MBU/06/2015
W. Budi SantosoKomisaris
CommissionerSK-335/MBU/2012
Wahyu KuncoroKomisaris
CommissionerSK-243/MBU/2013
Iswan ElmiKomisaris
CommissionerSK-25/MBU/S/11/2014
Harpin OndehKomisaris
CommissionerSK-86/MBU/06/2015
Kebijakan Keberagaman Komposisi dewan Komisaris
Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris diatur
dalam Board Manual Bab III: Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris Angkasa Pura II memiliki komposisi yang
beragam, baik dari pendidikan (bidang studi), pengalaman
kerja, usia, dan jenis kelamin. Kebijakan mengenai
keberagaman komposisi Dewan Komisaris telah diatur dalam
Board Manual.
Composition diversity of the board of Commissioners
Composition Diversity Policy of the Board of Commissioners is
set in the Board Manual Chapter III: Board of Commissioners.
Board of Commissioners of Angkasa Pura II has a diverse
composition, both educations (field of study), work
experience, age, and gender. Policy on the composition
diversity of the Board of Commissioners has been set in the
Board Manual.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)282
program orientasi Anggota dewan Komisaris baru
Bagi anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II yang baru
diangkat, akan diberikan Program Orientasi. Penanggung
jawab Program Orientasi berada pada Head of Corporate
Secretary & Legal. Pada tahun 2015 terdapat 2 (dua) orang
anggota Dewan Komisaris baru yakni Rhenald Kasali dan
Harpin Ondeh
Materi Program Orientasi mencakup:
1. Memperkenalkan semua aspek Perusahaan mulai dari:
• AnggaranDasarPerusahaan;
• Peraturanperundang-undanganterkaitPerusahaan;
• LaporanTahunanPerusahaan;
• RencanaJangkaPanjangPerusahaan;
• RencanaKerjadanAnggaranPerusahaan;
• ProgramKerjaDewanKomisaris;
• GoodCorporateGovernance.
2. Struktur Organisasi Perusahaan, dan Entitas Anak
Memperkenalkan profil organisasi Perusahaan,
Sekretariat Dewan Komisaris, Komite-komite di bawah
Dewan Komisaris, dan Entitas Anak.
Kedua orang Anggota Dewan Komisaris yang baru telah
mengikuti Program Orientasi yang diselenggarakan oleh
Angkasa Pura II.
pengangkatan dan pemberhentian dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II diangkat dan
diberhentikan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Pengangkatan Dewan Komisaris harus memenuhi
persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam Board
Manual.
Kemampuan dan Kepatutan dewan Komisaris (Fit & Proper Test)
Semua anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II memiliki
integritas, kompetensi, reputasi dan pengalaman serta
keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing. Mekanisme penjaringan atau
nominasi calon anggota Dewan Komisaris diatur dalam
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-06/MBU/2012
tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham melaksanakan fit &
proper test dengan menggunakan jasa pihak independen.
Hasil dari pihak independen ini kemudian diajukan kepada
RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.
orientation program for New members of the board of
Commissioners
For members of the Board of Commissioners of Angkasa
Pura II who recently appointed, will be given an Orientation
Program. Corporate Secretary is responsible for the running
of Orientation Program. In 2015, there were 2 (two) new
members of the Board of Commissioners namely Rhenald
Kasali and Harpin Ondeh.
Orientation Program materials include:
1. Introducing all aspects of the Company, starting from:
• ArticlesofAssociationoftheCompany;
• LawsandRegulationsrelatedtotheCompany;
• AnnualReport;
• Long-TermPlanoftheCompany;
• WorkPlanandBudgetoftheCompany;
• BoardofCommissionersWorkPlan;
• GoodCorporateGovernance.
2. Organization Structure of the Company and
Subsidiaries
Introducing the Company’s organization profile, the
Secretariat to Board of Commissioners, Committees
under the Board of Commissioners, and Subsidiaries.
Both new members of the Board of Commissioners have
followed the Orientation Program organized by Angkasa Pura II.
Appointment and dismissal of the board of Commissioners
Members of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II
are appointed and dismissed by GMS in accordance to laws
and regulations. Appointment of the Board of Commissioners
must meet the general and specific requirements stated in
the Board Manual.
Fit & proper Test of the board of Commissioners
All members of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
II has the integrity, competence, reputation and experience
as well as expertise needed to carry out each functions
and duties. Mechanism of networking and nomination of
potential members of the Board of Commissioners is set in
the Regulation of the State Minister of SOEs No: PER-06/
MBU/2012 dated May 21st, 2012. Shareholders carry out fit
& proper test by using the service of independent parties.
Results from these independent parties is then submitted to
the GMS for further processing.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 283
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan
dan kepatutan Dewan Komisaris Angkasa Pura II yang
menjabat pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Based on such regulation, the status table of the fit & proper
test of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II who
served in 2015 is as follows:
NamaName
Lulus Fit & Proper TestPass the Fit & Proper Test
Rhenald Kasali √
Santoso Eddy Wibowo √
W. Budi Santoso √
Wahyu Kuncoro √
Iswan Elmi √
Harpin Ondeh √
Independensi dewan Komisaris dan Komisaris Independen
Seluruh anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II bertindak
independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Sampai
dengan akhir tahun 2015, Angkasa Pura II belum menunjuk
Komisaris Independen.
Hubungan Afiliasi antara dewan Komisaris dengan direksi
dan pemegang saham
Selama tahun 2015, tidak terdapat hubungan afiliasi,
mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta
kepengurusan dan kepemilikan saham di perusahaan lain
antara tiap anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya, atau antara anggota Dewan Komisaris
dengan anggota Direksi. Hal yang sama juga untuk hubungan,
antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham.
Independence of the board of Commissioners &
Independent Commissioner
All members of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
II acts independently and free from intervention from any
party. As of the end of 2015, Angkasa Pura II has yet to appoint
an independent commissioner.
Affiliate Relationship between the board of Commissioners,
board of directors and shareholders
During 2015, there were no affiliate relationship, including
family relationship, financial relationship, as well as
management and shares ownership in other companies
between each member of the Board of Commissioners with
fellow members of the Board of Commissioners, or between
members of the Board of Commissioners with members of
the Board of Directors. The same thing for the relationship
between members of the Board of Commissioners with the
Shareholders.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)284
Nama
Name
Hubungan Keluarga Dengan
Family Relationship With
Hubungan Keuangan Dengan
Financial Relationship With
Kepengurusan dan Kepemilikan Saham
Pada Perusahaan Lain
Management and Shares Ownership in
Other Companies
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
Pemegang
Saham
Shareholders
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
Pemegang
Saham
Shareholders
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
Pemegang
Saham
Shareholders
Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No
Rhenald
Kasali√ √ √ √ √ √ √ √ √
Santoso
Eddy
Wibowo
√ √ √ √ √ √ √ √ √
W. Budi
Santoso√ √ √ √ √ √ √ √ √
Wahyu
Kuncoro√ √ √ √ √ √ √ √ √
Iswan
Elmi√ √ √ √ √ √ √ √ √
Harpin
Ondeh√ √ √ √ √ √ √ √ √
Hal ini ditunjukkan dalam tabel berikut: It is shown in the following table:
Rangkap Jabatan dan benturan Kepentingan
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, anggota Dewan
Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha
milik swasta.
2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif.
4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
Disamping ketentuan tersebut di atas, berdasarkan surat
Wakil Menteri Negara BUMN atas nama Menteri Negara
BUMN Nomor S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember
2011 dinyatakan bahwa anggota Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas BUMN hanya diperkenankan menjabat sebagai
anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada 1 (satu)
BUMN.
Selama tahun 2015, tidak ada anggota Dewan Komisaris
Angkasa Pura II yang merangkap jabatan sebagaimana
disebutkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap
anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat
Concurrent positions and Conflict of Interest
Based on the provisions of the Articles of Association,
members of the Board of Commissioners are prohibited to
have concurrent positions as:
1. Members of the Board of Directors in SOEs, ROEs, and
Private Owned Enterprises.
2. Other positions in accordance with the applicable laws
and regulations.
3. Management of political parties and or candidates/
members of the legislative.
4. Other positions that may pose a conflict of interest.
In addition to the above provisions, based on the letter of the
Deputy State Minister of SOEs on behalf of the State Minister
of SOEs No. S-375/MBU.Wk/2011 dated December 5th, 2011
stated that members of the Board of Commissioners/Board
of Supervisors of SOEs is only allowed to serve as members of
the Board of Commissioners/Board of Supervisors at 1 (one)
SOEs.
During 2015, no member of the Board of Commissioners of
Angkasa Pura II has concurrent position as stipulated in the
Articles of Association of the Company.
To minimize conflict of interest, each member of the Board
of Commissioners is required to make Special Register which
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 285
Daftar Khusus yang berisikan keterangan kepemilikan saham
anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada
Perusahaan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan
dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
pedoman Kerja dewan Komisaris
Dalam hubungannya dengan organ perusahaan lainnya
terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Angkasa
Pura II telah menyelesaikan penyusunan pedoman kerja
bagi Dewan Komisaris (Board Manual), yakni pedoman
kerja Dewan Komisaris yang berisi panduan bagi Dewan
Komisaris yang menjelaskan hubungan, komunikasi, dan
aktivitas antara organ Perusahaan tersebut secara terstruktur,
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan
misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar
kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham
serta praktik-praktik terbaik (best practices) GCG.
Isi dari Board Manual sebagai berikut:
contains the descriptions of shares ownership of members
of the Board of Commissioners and/or their family on the
Company or other companies. Special Register is stored and
administered by the Secretary to Board of Commissioners.
Work guidelines of the board of Commissioners
In conjunction with the other organs of the Company related
to the implementation of duties and responsibilities, Angkasa
Pura II has completed the preparation of work guidelines
for the Board of Commissioners (Board Manual), namely
the working guidelines of the Board of Commissioners
which contains guidelines for the Board of Commissioners
that describe relationships, communication, and activities
between organs of the Company in a structured, systematic,
easy to understand and can be run with a consistency, can be
a reference for the Board of Commissioners in carrying out
their respective duties to achieve the Company’s vision and
mission, which is expected to achieve a high standard of work
that is in harmony with the GCG principles.
Board Manual is prepared based on the principles of corporate
laws, provisions of the Articles of Association, applicable laws
and regulations, direction of the Shareholders and GCG best
practices.
Contents of the Board Manual as follows:
Bab I Chapter I Pendahuluan Introduction
Bab II Chapter IIHubungan Dewan Komisaris dan Direksi
Relationship of the Board of Commissioners and Board of Directors
Bab III Chapter III Dewan Komisaris Board of Commissioners
Bab VI Chapter VI Direksi Board of Directors
Bab V Chapter V Penutup Closing
Tugas dan Tanggung Jawab dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab melakukan
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya baik mengenai Perusahaan
maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta
memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,
untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan.
duties and Responsibilities of the board of Commissioners
Board of Commissioners is tasked and responsible for
supervision on the management policies, the running of
management in general, both related to the Company
and its business conducted by the Board of Directors as
well as the provision of advices to the Board of Directors
including the supervision against the implementation of the
Company’s Long-Term Plan, Work Plan and Budget of the
Company as well as provisions of the Articles of Association
and Resolutions of the General Meeting of Shareholders, as
well as the applicable laws and regulations, for the interests
of the Company and in accordance with the purposes and
objectives of the Company.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)286
Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung
Jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris
kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas
pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6
(enam) bidang tugas dengan rincian sebagai berikut:
In performing its duties, the Board of Commissioners
is responsible to the GMS. Responsibility of the Board
of Commissioners to the GMS is a manifestation of
accountability of supervision on the Company’s management
in the implementation of GCG principles.
Field of duties of members of the Board of Commissioners is
divided into 6 (six) field of duties with details as follows:
NamaName
JabatanPosition
Bidang TugasField of Duty
Uraian TugasJob Description
Rhenald
Kasali
Komisaris
Utama
President
Commissioner
Koordinasi seluruh
kegiatan Dewan Komisaris
Coordination of all
activities of the Board of
Commissioners
Mengkoordinir semua pelaksanaan tugas dan kegiatan
pengawasan Dewan Komisaris serta memberikan arahan kepada
Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan
Coordinate all implementation of duties and activities of
supervision of the Board of Commissioners as well as provide
direction to the Board of Directors on the business management
of the Company.
Iswan
Elmi
Komisaris
Commissioner
Pengembangan
Usaha, Komersial,
Pengembangan
Kebandarudaraan dan
Manajemen Risiko
Development of
Business, Commercial,
Development of Airport
and Risk Management
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan
kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan
Bidang Pengembangan Usaha, Komersial, Pengembangan
Kebandarudaraan dan Kebijakan Manajemen Risiko
Implement the duties of monitoring and provision of direction
to the Board of Directors on the business management of the
Company in the fields of Development of Business, Commercial,
Development of Airports and Risk Management Policy.
Santoso
Eddy
Wibowo
Komisaris
Commissioner
Pemberdayaan SDM,
Nominasi Remunerasi dan
GCG
HR empowerment,
Nomination &
Remuneration and GCG
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan
kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Kebijakan Nominasi &
Remunerasi dan Good Corporate Governance (GCG)
Implement the duties of monitoring and provision of direction
to the Board of Directors on the business management of the
Company in the fields of HR empowerpent, Nomination &
Remuneration Policy and Good Corporate Governance (GCG)
Harpin
Ondeh
Komisaris
Commissioner
Hukum, Keamanan
Bandara dan Aset
Perusahaan
Law, Security of Airports
and Company Assets
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada
Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Hukum,
Keamanan Bandara dan Aset Perusahaan
Implement the duties of monitoring and provision of direction
to the Board of Directors on the business management of the
Company in the fields of Law, Security of Airports and Company
Assets
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 287
W. Budi
Santoso
Komisaris
Commissioner
Operasi, Teknologi
Informasi dan Strategi
Pengembangan Usaha
Makro
Operations, Information
Technology and Macro-
Business Development
Strategy
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada
Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Operasi,
Teknologi Informasi dan Strategi Pengembangan Usaha Makro
Implement the duties of monitoring and provision of direction
to the Board of Directors on the business management of the
Company in the fields of Operations, Information Technology and
Macro-Business Development Strategy
Wahyu
Kuncoro
Komisaris
Commissioner
Keuangan, Akuntansi dan
Audit
Finance, Accounting and
Audit
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada
Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Keuangan,
Akuntansi dan Audit
Implement the duties of monitoring and provision of direction
to the Board of Directors on the business management of the
Company in the fields of Finance, Accounting and Audit
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)288
NoRencana KerjaWork Programs
RealisasiRealization
A Evaluasi Kinerja
Perusahaan Tahun
2014
Corporate
Performance
Evaluation 2014
1) Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi melakukan pembahasan pada tanggal 6
Februari 2015 tentang Pembahasan Laporan Manajemen tahun 2014 (Unaudited)
2) Selanjutnya Dewan Komisaris memberikan tanggapan atas Laporan Manajemen Audited
Tahun Buku 2014 melalui surat Nomor DKOM.161/KU.101/APII-2015 tanggal 17 April 2015.
1) Board of Commissioners together with the Board of Directors conducted a discussion on
February 6th, 2015 on the Discussion of Management Report 2014 (Unaudited)
2) Then the Board of Commissioners provides a feedback on the Audited Management
Report 2014 through a letter no. DKOM.161/KU.101/APII-2015 dated April 17th, 2015.
B Pengawasan
terhadap
Pelaksanaan RKAP
Tahun 2015
Supervision
against RKAP
Implementation
2015
1) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 20 Januari 2015 tentang Pembahasan
Persiapan RUPS RKAP PT AP II;
2) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 6 Februari 2015 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen Tahun 2014 (Unaudited);
3) Risalah rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 25 Februari 2015 tentang
Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Januari Tahun 2015;
4) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 31 Maret 2015 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen Bulan Februari Tahun 2015;
5) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 29 Mei 2015 tentang Pembahasan Laporan
Manajemen Bulan April Tahun 2015;
6) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 22 Juni 2015 tentang Pembahasan Laporan
Manajemen Bulan Mei 2015;
7) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 31 Juli 2015 tentang Laporan Manajemen
Triwulan II tahun 2015;
8) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 26 Agustus 2015 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen bulan Juli tahun 2015;
9) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 22 September 2015 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen bulan Agustus tahun 2015;
10) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 19 Oktober 2015 tentang Laporan
Manajemen Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero) Triwulan III tahun 2015;
11) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen bulan November tahun 2015.
program Kerja dan pelaksanaan Tugas dewan Komisaris
Tahun 2015
Dewan Komisaris telah menyusun program kerja sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)
Tahun 2015, rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
Work program and Implementation of duties of the board
of Commissioners in 2015
Board of Commissioners has prepared a work program as
stipulated in the Company’s Work Plan & Budget (RKAP) 2015,
details of these activities are as follows:
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 289
1) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on January 20th, 2015
about the Discussion of GMS preparation on RKAP of PT AP II;
2) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Direcctors on February 6th,
2015 about the Discussion of Management Report 2014 (Unaudited);
3) Minutes of Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on
February 25th, 2015 about the Discussion of Management Report of January 2015;
4) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on March 31st, 2015
about the Discussion of Management Report of February 2015;
5) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on May 29th, 2015
about the Discussion of Management Report of April 2015;
6) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on June 22nd, 2015
about the Discussion of Management Report of May 2015;
7) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on July 31st, 2015
about the Management Report of the Second Quarter of 2015;
8) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on August 26th, 2015
about the Discussion of Management Report of July 2015
9) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on September 22nd,
2015 about the Discussion of Management Report of August 2015;
10) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on October 19th,
2015 about the Corporate Management Report of PT Angkasa Pura II (Persero) of the Third
Quarter of 2015 2015;
11) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on December 23rd,
2015 about the Discussion of Management Report of November 2015.
C Pengawasan
Terhadap Efektifitas
Audit Eksternal dan
Audit Internal serta
Efektifitas Tata
Kelola Perusahaan
Yang Baik
Supervision Against
the Effectiveness
of External Audit
and Internal Audit
as well as the
Effectiveness of
Good Corporate
Governance
1) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.007/PG.30/APII-2015 tanggal 9 Januari 2015 perihal
Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI pada PT AP II;
2) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.217/KU.101/II/APII-2015 tanggal 7 Mei 2015 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Manajemen Triwulan I tahun 2015;
3) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.248/PG.30/APII-2015 tanggal 31 Mei 2015 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris atas Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pemeriksaan BPK pada PT AP II;
4) Surat Dewan Komisaris Nomor CO.524/KU.101/II/APII-2015 tanggal 31 Juli 2015 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Manajemen Triwulan II tahun 2015;
5) Surat Dewan Komisaris Nomor CO/723/KU.101/II/APII-2015 tanggal 31 Oktober 2015
perihal Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2015;
6) Exit Meeting dengan Direksi tanggal 22 Juni 2015 tentang Program Pengenalan
Perusahaan;
7) Exit Meeting dengan Direksi tanggal 31 Juli 2015 tentang Pembahasan Rencana Anak
Perusahaan & Rencana Kerjasama Fasilitas Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara pada T3
BSH.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)290
1) Board of Commissioners Letter No. DKOM.007/PG.30/APII-2015 dated January 9th, 2015
on Follow-up of BPK Inspection Results on PT AP II;
2) Board of Commissioners Letter No. DKOM.217/KU.101/II/APII-2015 dated May 7th, 2015 on
Feedback of the Board of Commissioners on the Management Report of the first quarter
of 2015;
3) Board of Commissioners Letter No. DKOM.248/PG.30/APII-2015 dated May 31st, 2015
on Feedback of the Board of Commissioners on the Supervision of Recommendations
Follow-up of BPK Inspection Results on PT AP II;
4) Board of Commissioners Letter No. CO.524/KU.101/II/APII-2015 dated July 31st, 2015
on Feedback of the Board of Commissioners on the Management Report of the Second
Quarter of 2015;
5) Board of Commissioners Letter No. CO/723/KU.101/II/APII-2015 dated October 31st, 2015
on Feedback of the Board of Commissioners on the Management Report of the Third
Quarter of 2015;
6) Exit Meeting with the Board of Directors on June 22nd, 2015 on the Company’s Induction
Training;
7) Exit Meeting with the Board of Directors on July 31st, 2015 on the Discussion of
Subsidiaries plans & Cooperation Plan of Aircraft Refueling Facilities at T3 BSH.
D Pengawasan
terhadap
Pengelolaan Risiko
Perusahaan
Supervision against
the Company’s Risk
Management
1) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.127.1/PR.805/APII-2015 tanggal 31 Maret 2015 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Risk Profil tahun 2014;
2) Surat Dewana Komisaris No. CO.778/PR.805/APII-2015 tanggal 17 November 2015 perihal
Piagam dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan.
1) Board of Commissioners Letter No. DKOM.127.1/PR.805/APII-2015 dated March 31st, 2015
on the Feedback of the Board of Commissioners on Risk Profile Report 2014;
2) Board of Commissioners Letter No. CO.778/PR.805/APII-2015 dated November 17th, 2015
on Charter and Guidelines of the Company’s Risk Management Policy
E Pengawasan
Program-
Program Strategis
Perusahaan
Supervision against
the Company’s
Strategic Programs
1) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 22 Juni 2015 tentang Persetujuan
Pemanfaatan Lahan di Bandar Udara Internasional Kualanamu;
2) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.435/KS.008/APII tanggal 26 Juni 2015 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris atas Rencana Pemanfaatan Lahan;
3) Surat Dewan Komisaris No. CO.542/PL.602/APII-2015 tanggal 7 Agustus 2015 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris atas Usulan Penghapusbukuan Rumah Dinas PT AP II dalam
Rangka Pembangungan Jalur Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta;
4) Surat Dewan Komisaris No. DKOM.526.2/KM.60/APII/2015 tanggal 31 Juli 2015 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris atas Usulan Pendirian/Pembentukan Anak Perusahaan
Property & Retail dan Anak Perusahaan Kargo & Logistik.
1) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on June 22nd, 2015
on the Approval of Land Use at Kualanamu International Airport;
2) Board of Commissioners Letter No. DKOM.435/KS.008/APII dated June 26th, 2015 on
Feedback of the Board of Commissioners on Land Use Plans;
3) Board of Commissioners Letter No. CO.542/PL.602/APII-2015 dated August 7th, 2015 on
Feeback of the Board of Commissioners on the write-off proposal of the service housing
of PT AP II in the context of Railways Development of Soekarno-Hatta Airport;
4) Board of Commissioners Letter No. DKOM.526.2/KM.60/APII/2015 dated July 31st, 2015
on Feedback of the Board of Commissioners on the Proposal for the Establishment/
Formation of Property & Retail Subsidiaries as well as Cargo & Logistics Subsidiaries.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 291
F Rapat Dewan
Komisaris
Board of
Commissioners
Meetings
1) Rapat Internal Dewan Komisaris
a) Rapat Internal Dewan Komisaris No. UND.DKOM.063/UM.202/APII-2015 perihal
Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Januari Tahun 2015;
b) Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 23 Maret 2015 perihal Reposisi Jabatan;
c) Rapat Internal Dewan Komisaris No. UND.DKOM.672/UM.202/APII-2015 tanggal 30
Maret 2015 perihal Usulan Penghapusan Kendaraan Dinas & Surat-Surat Direksi;
d) Rapat Internal Dewan Komisaris No.UND.DKOM.143.1/UM.202/APII-2015 tanggal 9
April 2015 perihal Pembahasan Usulan Remunerasi Dewan Komisaris, Pembahasan
Usulan KAP untuk Audit & Laporan Manajemen Tutup Buku 2015;
e) Rapat Internal Dewan Komisaris No. UND.DKOM.330/UM.202/APII-2015 tanggal 12
Juni 2015 perihal Pembahasan Surat-Surat Direksi;
f) Rapat Internal Dewan Komisaris No. UND.SC.583/00/UM.202/APII-2015 tanggal 26
Agustus 2015 perihal Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Juli Tahun 2015;
g) Rapat internal Dewan Komisaris tanggal 22 September 2015 perihal Pembahasan
Laporan Manajemen Bulan Agustus Tahun 2015, Pengadaan KAP tahun 2015 & RKA
Dewan Komisaris tahun 2015;
h) Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 29 Oktober 2015 perihal Pembahasan Laporan
KAP Purwantono, Sungkoro & Surja;
i) Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 17 November 2015 perihal Lapmen bulan
Oktober 2015, Usulan Revisi Investasi, Kerjasama Pengelolaan BIJB & Permohonan
Persetujuan Pemanfaatan Lahan di KNO;
j) Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 30 November 2015 perihal Pembahasan
Usulan KPI Dewan Komisaris tahun 2016
k) Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 15 Desember 2015 perihal Perjanjian Konsesi,
Pelimpahan Kewenangan, dll.
2) Rapat Dewan Komisaris-Direksi
a) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 20 Januari 2015
b) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 6 Februari 2015
c) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 25 Februari 2015
d) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 31 Maret 2015
e) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 29 Mei 2015
f) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 22 Juni 2015
g) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 31 Juli 2015
h) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 26 Agustus 2015
i) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 22 September 2015
j) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 19 Oktober 2015
k) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 23 Desember 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)292
1) Board of Commissioners Internal Meetings
a) Board of Commissioners Internal Meeting No. UND.DKOM.063/UM.202/APII-2015 on
the Discussion of Management Report of January 2015;
b) Board of Commissioners Internal Meeting on March 23rd, 2015 on the Repositioning of
Position;
c) Board of Commissioners Internal Meeting No. UND.DKOM.672/UM.202/APII-2015
dated March 30th, 2015 on the Elimination of Service Vehicles & Board of Directors
Letters;
d) Board of Commissioners Internal Meeting No.UND.DKOM.143.1/UM.202/APII-2015
dated April 9th, 2015 on the Discussion of Proposal the Board of Commissioners
Remuneration, Discussion of the Proposal of KAP to Audit & Closing of Management
Report 2015;
e) Board of Commissioners Internal Meeting No. UND.DKOM.330/UM.202/APII-2015
dated June 12th, 2015 on the Discussion of the Board of Directors Letters;
f) Board of Commissioners Internal Meeting No. UND.SC.583/00/UM.202/APII-2015
dated August 26th, 2015 on the Management Report of July 2015;
g) Board of Commissioners Internal Meeting on September 22nd, 2015 on the Discussion
of Management Report of August 2015, Procurement of KAP 2015 & RKA of the Board
of Commissioners 2015;
h) Board of Commissioners Internal Meeting on the Discussion of Report from KAP
Purwantono, Sungkoro & Surja;
i) Board of Commissioners Internal Meeting on November 17th, 2015 on the Management
Report of October 2015, Revised Investment Proposals, BIJB Management Cooperation
& Application for Approval of Land Use in KNO;
j) Board of Commissioners Internal Meeting on November 30th, 2015 on the Discussion
of KPI Proposals of the Board of Commissioners 2016
k) Board of Commissioners Internal Meeting on December 15th, 2015 on Concessions
Agreement, Delegation of Authority, etc.
2) Meetings of the Board of Commissioners-Board of Directors
a) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on January 20th,
2015
b) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on February 6th,
2015
c) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on February 25th,
2015
d) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on March 31st,
2015
e) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on May 29th, 2015
f) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on June 22nd,
2015
g) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on July 31st, 2015
h) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on August 26th,
2015
i) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on September
22nd, 2015
j) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on October 19th,
2015
k) Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on December 23rd,
2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 293
G Kunjungan Kerja
Work Visit
1) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru,
tanggal 18 Februari 2015;
2) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II –
Palembang, tanggal 24 Februari 2015;
3) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Internasional - Kualanamu, tanggal 3
Maret 2015;
4) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Depati Amir – Pangkal Pinang, tanggal
27 Maret 2015;
5) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Internasional Minangkabau – Padang,
tanggal 30 Maret 2015;
6) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Husein Sastranegara, tanggal 6 April
2015;
7) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Supadio, tanggal 15 April 2015;
8) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Thaha - Jambi, tanggal 27 Mei
2015;
9) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma, tanggal 3 Juli
2015;
10) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II –
Palembang, tanggal 24 Februari 2015;
11) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah – Tanjung Pinang,
tanggal 29 September 2015;
12) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Bandar Udara Silangit – Siborong-borong;
13) Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke Terminal 3 Ultimate Bandar Udara Soekarno-Hatta.
1) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Sultan Syarif Kasim II –
Pekanbaru, on February 18th, 2015;
2) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Sultan Mahmud Badaruddin II –
Palembang, on February 24th, 2015;
3) Work Visit of the Board of Commissioners to Kualanamu International Airport, March 3rd,
2015;
4) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Depati Amir – Pangkal Pinang,
March 27th, 2015;
5) Work Visit of the Board of Commissioners to the International Airport of Minangkabau –
Padang, on March 30th, 2015;
6) Work Visit of the Board of Commissioners to Husein Sastranegara Airport, on April 6th,
2015;
7) Work Visit of the Board of Commissioners to Sultan Supadio Airport, on April 15th, 2015;
8) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Sultan Thaha - Jambi, May
27th, 2015;
9) Work Visit of the Board of Commissioners to Halim Perdanakusuma Airport, on July 3rd,
2015;
10) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Sultan Mahmud Badaruddin II –
Palembang, on February 24th, 2015;
11) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Raja Haji Fisabilillah – Tanjung
Pinang, on September 29th, 2015;
12) Work Visit of the Board of Commissioners to the Airport of Silangit – Siborong-borong;
13) Work Visit of the Board of Coommissioners to Terminal 3 Ultimate of Soekarno-Hatta
Airport.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)294
H Peningkatan
Pengetahuan dan
Informasi Mutakhir
Improved
Kpresentledge
and Advanced
Information
Luar Negeri
1) Program Best Practices Internal Auditing and Risk Management & Visit tanggal 24 s.d 31
Mei2015diAuckland,NewZealand;
2) Seminar Leading from the Chair tanggal 30 November s.d 2 Desember 2015 di
Fontainebleau, Prancis;
3) Program Inaugural Airport Innovation Forum tanggal 12 s.d 13 November 2015 di San
Fransisco, Amerika Serikat.
Dalam Negeri
1) Seminar sehari tentang Optimalisasi Implementasi Indikator/Parameter Penilaian dan
Evaluasi Atas Penerapan Good Corporate Governance tanggal 25 April 2015 di Kuta
Paradiso Hotel, Bali;
2) Seminar sehari tentang Manajemen Risiko tanggal 3 Oktober 2015 di New Kuta Hotel, Bali.
Abroad
1) Best Practices Internal Auditing and Risk Management & Visit Program on May 24th-31st,
2015atAuckland,NewZealand;
2) Seminar of Leading from the Chair on November 30th-December 2nd, 2015 at
Fontainebleau, France;
3) Inaugural Airport Innovation Forum Program on November 12th-13th, 2015 at San
Fransisco, United States of America.
Domestic
1) One Day Seminar on the Optimization of Indicators/Parameters of Assessment and
Evaluation on Good Corporate Governance Implementation on April 25th, 2015 at Kuta
Paradiso Hotel, Bali;
2) One Day Seminar sehari on Risk Management on October 3rd, 2015 at New Kuta Hotel,
Bali.
I Usulan Kantor
Akuntan Publik
Proposal of Public
Accounting Firm
Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.216/PG.30/APII-2015 tanggal 7 Mei 2015 perihal
Pengadaan Kantor Akuntan Publik (KAP).
Board of Commissioners Letter No. DKOM.216/PG.30/APII-2015 dated May 7th, 2015 on the
Procurement of Public Accounting Firm.
J Penyusunan RKAP
Angkasa Pura II
Tahun 2016
RKAP Preparation
of Angkasa Pura II
2016
1. Rapat Komite tanggal 28 Oktober 2015 perihal Pembahasan Reviu RKAP Perusahaan Tahun
2016;
2. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 29 Oktober 2015 perihal Pembahasan RKA
Perusahaan Tahun 2016;
3. Surat Dewan Komisaris No. CO.871/KU.101/APII-2015 tanggal 23 Desember 2015 perihal
Tanggapan dan Saran Dewan Komisaris atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) PT AP II Tahun 2016.
1. Committee Meeting on October 28th, 2015 on the Review Discussion of the Company’s
RKAP 2016.
2. Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors on October 29th,
2015 on the Discussion of the Company’s RKA 2016.
3. Board of Commissioners Letter No. CO.871/KU.101/APII-2015 dated December 23rd, 2015
on Feedback and Advices of the Board of Commissioners on the Company’s Work Plan
and Budget (RKAP) of PT AP II 2016.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 295
K Penyusunan
Rencana Kerja
Dewan Komisaris
Tahun 2016
Work Plan
Preparation of
the Board of
Commissioners
2016
Surat Dewan Komisaris Nomor CO.734/OM.104.6/APII-2015 tanggal 2 November 2015 perihal
Usulan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan Dewan Komisaris Tahun 2016.
Board of Commissioners Letter No. CO.734/OM.104.6/APII-2015 dated November 2nd, 2015
on Proposal of the Company’s Work Plan & Budget of the Board of Commissioners 2016.
L Penyusunan KPI
Dewan Komisaris
Tahun 2016
KPI Preparation
of the Board of
Commissioners
2016
1. Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 30 November 2015 perihal Pembahasan Usulan
KPI Dewan Komisaris Tahun 2016.
2. Surat Dewan Komisaris ke Menteri BUMN Nomor CO.895/OM.104.6/APII-2015 tanggal 31
Desember 2015 perihal usulan Kontrak Manajemen Dewan Komisaris Tahun 2016.
1. Internal meeting of the Board of Commissioners on November 30th, 2015 on the
Discussion of KPI Proposals of the Board of Commissioners 2016.
2. Board of Commissioners Letter to the Minister of SOEs No. CO.895/OM.104.6/APII-
2015 dated December 31st, 2015 on Management Contract proposals of the Board of
Commissioners 2016.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)296
Nama
Name
Rapat Internal
Internal Meetings
Rapat Gabungan Bersama Direksi
Joint Meetings with Board of Directors
Total
Rapat Total
Meetings
Kehadiran
Attendance
Presentase
Kehadiran
Attendance
Percentage
Total
Rapat Total
Meetings
Kehadiran
Attendance
Presentase
Kehadiran
Attendance
Percentage
Rhenald Kasali 6 6 100% 11 11 100%
Santoso Eddy Wibowo 6 3 50% 11 7 63,63%
W. Budi Santoso 6 6 100% 11 10 90,90%
Wahyu Kuncoro 6 5 83,33% 11 7 63,63%
Iswan Elmi 6 3 50% 11 7 63,63%
Harpin Ondeh 6 6 100% 11 11 100%
Rapat dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat
dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai
aspek operasional dan pengelolaan finansial Angkasa Pura
II. Keputusan rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil
berdasarkan pemungutan suara terbanyak.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan
22 kali rapat Dewan Komisaris, terdiri dari 11 kali rapat internal
dan 11 kali rapat gabungan bersama Direksi. Adapun tingkat
kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat adalah sebagai
berikut:
board of Commissioners meetings
Board of Commissioners meetings consists of internal
meetings and joint meetings with the Board of Directors
to discuss various aspects of operational and financial
management of Angkasa Pura II. Meeting decision of the
Board of Commissioners is taken based on deliberation and
consensus. In the event that deliberation and consensus is
not reached then decisions are taken by majority vote.
During 2015, the Board of Commissioners has held 22
meetings, consist of 11 internal meetings and 11 joint
meetings with the Board of Directors. The attendance level
of the Board of Commissioners in the meeting is as follows:
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris
Angkasa Pura II telah dicatat dan didokumentasikan dengan
baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah rapat
ditandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang
hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan
Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan
pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai
perbedaan pendapat.
Decisions taken in the meetings of the Board of
Commissioners of Angkasa Pura II have been recorded and
documented well in the minutes of the meetings of the Board
of Commissioners. Minutes of the meeting is signed by the
chairman of the meeting and all participants and distributed
to all members of the Board of Commissioners who attended
the meeting or not. Dissenting opinions that occur in the
meeting will be included in the minutes of the meeting along
with the reasons.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 297
Agenda Rapat dewan Komisaris
Agenda Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan
meliputi:
board of Commissioners meeting Agenda
Meetings Agenda of the Board of Commissioners include:
Tanggal RapatDate of Meetings
Agenda RapatMeetings Agenda
11 Januari 2015
January 11th, 2015
Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Januari Tahun 2015
Discussion of Management Report of January 2015
23 Maret 2015
March 23rd, 2015
Reposisi Jabatan
Repositioning of Positions
30 Maret 2015
March 30th, 2015
Usulan Penghapusan Kendaraan Dinas & Surat-Surat Direksi
Discussion of Management Report of January 2015
9 April 2015
April 9th, 2015
Pembahasan Usulan Remunerasi Dewan Komisaris, Pembahasan Usulan KAP untuk Audit &
Laporan Manajemen Tutup Buku 2015
Discussion of proposed remuneration of the Board of Commissioners, Discussion of Proposed
KAP for Audit & Closing of Management Report 2015
12 Juni 2015
June 12th, 2015
Pembahasan Surat-Surat Direksi
Discussion of Board of Directors Letters
26 Agustus 2015
August 26th, 2015
Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Juli Tahun 2015
Discussion of Management Report of July 2015
22 September 2015
September 22nd, 2015
Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Agustus Tahun 2015, Pengadaan KAP tahun 2015 &
RKA Dewan Komisaris tahun 2015
Discussion of Management Report of August 2015, Procurement of KAP 2015 & RKA of the
Board of Commissioners 2015
29 Oktober 2015
October 29th, 2015
Pembahasan Laporan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja
Discussion of Report of KAP Purwantono, Sungkoro & Surja
17 November 2015
November 17th, 2015
Lapmen bulan Oktober 2015, Usulan Revisi Investasi, Kerjasama Pengelolaan BIJB &
Permohonan Persetujuan Pemanfaatan Lahan di KNO
Management Report of October 2015, Proposed revised investment, Management Cooperation
of BIJB & Application for Approval of Land Use in KNO
30 November 2015
November 30th, 2015
Pembahasan Usulan KPI Dewan Komisaris tahun 2016
Discussion of Proposed KPI of the Board of Commissioners 2016
15 Desember 2015
December 15th, 2015
Perjanjian Konsesi, Pelimpahan Kewenangan
Concessions Agreement, Delegation of Authority
pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang anggota Dewan Komisaris kepada
anggota Dewan Komisaris lainnya dinyatakan dengan surat
kuasa tertulis. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat
mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang
berhalangan. Pendelegasian wewenang Dewan Komisaris
kepada Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit.
delegation of Authority
Delegation of authority of members of the Board of
Commissioners to the other members of the Board of
Commissioners is expressed with written authorization
letter. A member of the Board of Commissioners can only
represent one other member of the Board of Commissioners
who was absent. Delegation of authority of the Board of
Commissioners to the Audit Committee is set out in the Audit
Committee Charter.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)298
program pelatihan/pengembangan Kompetensi dewan
Komisaris
Dalam rangka meningkatkan kapabilitas pelaksanaan tugas
pengawasan serta pemberian nasehat dan rekomendasinya
terutama dalam kaitannya dengan peningkatan penerapan
GCG Perusahaan, selama tahun 2015 anggota Dewan
Komisaris telah mengikuti pelatihan, seminar ataupun
workshop sebagai berikut:
board of Commissioners Competence Training/
development
In order to improve the capabilities of the implementation
of duties of supervisory and provision of advices and
recommendations especially in relation with the increase of
the Company’s GCG implementation, during 2015, members
of the Board of Commissioners have participated in trainings,
seminars or workshops as follows:
NoTanggal Kegiatan Date of Activities
Anggota Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Members
Pelatihan/Seminar/WorkshopTrainings/Seminars/Workshops
125 April 2015
April 25th, 2015Rubani Pranoto
Seminar sehari tentang Optimalisasi Implementasi
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas
Penerapan Good Corporate Governance tanggal 25
April 2015 di Kuta Paradiso Hotel, Bali.
One day seminar on the Optimization of the
Implementation of Indicators/Parameters of
Assessment and Evaluation on the Good Corporate
Governance Implementation on April 25th, 2015, at
Kuta Paradiso Hotel, Bali.
224 s.d 31 Mei 2015
May 24th - 31st, 2015
Rubani Pranoto & Santoso
Eddy Wibowo
Program Best Practices Internal Auditing and Risk
Management & Visit tanggal 24 s.d 31 Mei 2015 di
Auckland,NewZealand.
Program of the Best Practices of Internal Auditing
and Risk Management & Visit on May 24th-31st, 2015,
inAuckland,NewZealand.
33 Oktober 2015
October 3rd, 2015Rubani Pranoto
Seminar sehari tentang Manajemen Risiko tanggal 3
Oktober 2015 di New Kuta Hotel, Bali.
One day seminar on Risk Management on October
3rd, 2015, at New Kuta Hotel, Bali.
412 s.d 13 November 2015
November 12th - 13th, 2015Santoso Eddy Wibowo
Program Inaugural Airport Innovation Forum tanggal
12 s.d 13 November 2015 di San Fransisco, Amerika
Serikat.
Inaugural Airport Innovation Forum Program on
November 12th-13th, 2015, in San Fransisco, United
States of America.
5
30 November s.d 2
Desember 2015
November 30th - December
2nd, 2015
Rhenald Kasali
Seminar Leading from the Chair tanggal 30
November s.d 2 Desember 2015 di Fontainebleau,
Prancis.
Seminar of Leading from the Chair on November
30th - December 2nd, 2015, in Fontainebleau,
France.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 299
Rekomendasi dewan Komisaris
Seluruh keputusan hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor tindak
lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya. Dewan
Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya dalam pemberian
nasihat, antara lain melalui pemberian rekomendasi, nasihat
dan arahan Dewan Komisaris kepada Direksi.
Realisasi Anggaran dewan Komisaris
Realisasi anggaran untuk kegiatan pengawasan Dewan
Komisaris sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar Rp
12.113.726.513 atau sebesar 97% Jika dibandingkan selama 3
(tiga) tahun terakhir, realisasi anggaran pengawasan Dewan
Komisaris sebagai berikut:
board of Commissioners Recommendations
All decisions of the Joint Meetings of the Board of
Commissioners and Board of Directors that is set out in the
Minutes of the Meeting is monitored the completion follow-
up at each subsequent meeting. Board of Commissioners
performs its duties and functions in the provision of advices,
among others through the provision of recommendation,
advices and directions of the Board of Commissioners to the
Board of Directors.
board of Commissioners budget Realization
Budget realization for the supervisory activities of the Board
of Commissioners until the end of 2015 amounted to Rp
12,113,726,513 or 97% if compared for the last 3 (three)
years, the supervisory budget realization of the Board of
Commissioners is as follows:
Jumlah Anggaran (Rp)Total Budget (Rp)
2013 2014 2015
Realisasi Anggaran Dewan Komisaris
Board of Commissioners Budget Realization
11.176.588.602 10.104.592.000 12.113.726.513
Assessment Terhadap Kinerja dewan Komisaris
Pemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan
assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris berdasarkan
Key Performance Indicator (KPI) yang ditandatangani pada
tahun 2014.
Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris mencakup:
1. Aspek Pengawasan dan Pengarahan, terdiri dari
6 Indikator
2. Aspek Laporan, terdiri dari 3 indikator
3. Aspek Dinamis, terdiri dari 3 indikator
Assessment gCg dewan Komisaris
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II juga telah dilakukan self
assessment implementasi GCG untuk Dewan Komisaris yang
dilaksanakan sesuai kerangka acuan pelaksanaan assessment
GCG yang dikembangkan oleh Kementerian Negara BUMN
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK-16/S. MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012. Dari hasil
assessment tersebut, Dewan Komisaris memperoleh nilai
98.04 %, masuk dalam kategori “Sangat Baik”
board of Commissioners performance Assessment
Shareholders through GMS mechanism conduct an
assessment against the Board of Commissioners performance
based on the Key Performance Indicator (KPI) which signed
in 2014.
Performance Assessment criteria of the Board of
Commissioners includes:
1. Supervisory and Directions Aspects, consists of
6 Indicators
2. Report Aspects, consists of 3 Indicators
3. Dynamic Aspects, consists of 3 Indicators
gCg Assessment of the board of Commissioners
In 2015, Angkasa Pura II has also performed a self-assessment
of GCG implementation for the Board of Commissioners
which conducted pursuant to the terms of reference of GCG
assessment implementation developed by the State Ministry
of SOEs based on the Decree of Secretary to the Ministry of
SOEs No. SK-16/S. MBU/2012 dated June 06th, 2012. From
the results of the assessment, the Board of Commissioners
obtained a score of 98.04%, in the category of “Very Good”.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)300
Adapun self assessment GCG Dewan Komisaris secara garis
besar meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta
menetapkan faktorfaktor yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/
perusahaan patungan.
4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota
Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan
mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan
yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi
benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.
6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa
praktik GCG telah diterapkan secara efektif dan
berkelanjutan.
7. Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan
Komisaris yang efektif dan menghadiri rapat Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris
untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan
Komisaris.
9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris
yang efektif.
Remunerasi dewan Komisaris
Pemberian remunerasi Dewan Komisaris mengacu
kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana
ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan
memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perusahaan.
Kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan
aspek seperti:
1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance
Indicator (KPI) Perusahaan.
2. Prestasi kerja individu.
3. Kewajaran dengan per perusahaan lainnya.
4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
Perusahaan.
Bentuk tunjangan dan fasilitas, serta komponen lain yang
termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji)
mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-07/MBU/2010
tanggal 27 Desember 2010 tanggal tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas BUMN dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-
Self-assessment of GCG of the Board of Commissioners in
outline includes the following assessment aspects:
1. Board of Commissioners conducts sustainable training/
learning program.
2. Board of Commissioners conducts the division of
duties, authorities and responsibilities clearly as well as
determine the factors that are needed to support the
implementation of the Board of Commissioners duties.
3. Board of Commissioners supervises the implementation
of management policy of subsidiaries/joint ventures.
4. Board of Commissioners plays a role in the nomination
of members of the Board of Directors, assesses the Board
of Directors performance (individually and collegially)
and proposes tantiem/incentive of performance in
accordance with the applicable regulations and take into
account the performance of the Board of Directors.
5. Board of Commissioners conducts actions against the
potential conflict of interest related to itself.
6. Board of Commissioners monitors and ensures that the
GCG practices have been implemented effectively and
sustainably.
7. Board of Commissioners held an effective Board of
Commissioners meetings and attend the Board of
Commissioners meetings in accordance with the laws
and regulations.
8. Board of Commissioners has a Secretary to Board of
Commissioners to support the secretarial duties of the
Board of Commissioners.
9. Board of Commissioners has an effective committees of
the Board of Commissioners.
board of Commissioners Remuneration
Remuneration of the Board of Commissioners refers to the
decision of the Shareholders as stipulated in the General
Meeting of Shareholders by paying attention into the
assessment results conducted by the Company. Assessment
in the determination of remuneration considers aspects such
as::
1. Financial performance and achievement of Key
Performance Indicator (KPI) of the Company.
2. Individual work achievement.
3. Fairness with other peer companies.
4. Consideration of long-term targets and strategies of the
Company.
The form of allowances and facilities, as well as other
components included in the component of income (other
than salary) refers to the provisions as contained in the
Regulation of the State Minister of SOEs No. Per-07/
MBU/2010 dated December 27th, 2010 on the Guidelines
of Income Determination of the Board of Directors, Board
of Commissioners and Board of Supervisors of SOEs and
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 301
04/MBU/2013 tanggal 19 April 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/MBU/2010.
Remunerasi Dewan Komisaris Angkasa Pura II telah mengikuti
ketentuan tersebut.
Komponen remunerasi Dewan Komisaris dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Regulation of the Minister of SOEs No. PER-04/MBU/2013
dated April 19th, 2013 on the Amendment to Regulation of the
State Minister of SOEs No. PER-7/MBU/2010. Remuneration
of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II has
followed such provisions.
Remuneration components of the Board of Commissioners
can be described as follows:
NoJenis RemunerasiRemuneration Type
Besaran Maksimum Sesuai RUPS dan Peraturan Menteri BUMNMaximum Amount According to GMS and Regulation of Minister of SOE
1
Honorarium
45% dari gaji President Director untuk Komisaris Utama dan 90% untuk
Anggota Dewan Komisaris dari Komisaris Utama
45% of the President Director’s salary for President Commissioner and 90% for
Members of the Board of Commissioners from President Commissioner.
2 Tunjangan Allowances
a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan
Religious Holiday Allowance
1 (satu) kali gaji/honorarium. Jika terdapat alasan khusus serta mendapat
persetujuan RUPS/Menteri dapat diberikan maksimal 2 (dua) kali gaji/
honorarium
1 (one) time salary/honorarium. If there are special reasons and approved
by the GMS/Minister, may be given a maximum of 2 (two) times of salary/
honorarium
b. Tunjangan Komunikasi
Communication Allowance
Paling banyak 5% dari honorarium
At most 5% of honorarium.
c. Santunan Purna Jabatan
Post-Employment Allowance
Premi Asuransi paling banyak 25% dari gaji
Insurance premium with maximum of 25% of salary
d. Tunjangan Pakaian
Wardrobe Allowance
Kebijakan internal Perusahaan
Corporate internal policy
e. Tunjangan Transportasi
Transportation Allowance
20% dari honorarium anggota Dewan Komisaris
20% of the honorarium of the Board of Commissioners members.
3 Fasilitas Facilities
a. Fasilitas Kendaraan Dinas
Service Vehicle Facility
1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional
1 (one) unit along with maintenance and operational costs
b. Fasilitas Kesehatan
Health Facility
Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian pengobatan
In the form of health insurance or reimbursement of treatment
c. Fasilitas Perkumpulan Profesi
Professional Association Facility
Paling banyak 2 (dua) perkumpulan
At most 2 (two) associations
d. Fasilitas Bantuan Hukum
Legal Aid Facility
Sebesar kebutuhan
As required
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)302
Adapun jumlah dan rincian remunerasi Dewan Komisaris per
bulan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Number and details of remuneration of the Board of
Commissioners per month can be described as follows:
Komite di bawah dewan Komisaris
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ
pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung
jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris
dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat
kepada Direksi.
Komite pendukung Dewan Komisaris Angkasa Pura II meliputi
Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko dan SDM.
Penjelasan mengenai Komite Audit dan Komite Manajemen
Risiko & SDM akan dituangkan dalam bagian tersendiri.
Committees Under the board of Commissioners
Committees under the Board of Commissioners is the
supporting organs of the Board of Commissioners that are
collectively in charge and responsible to assist the Board of
Commissioners in performing the duties of supervision and
provision of advices to the Board of Directors.
Supporting committees of the Board of Commissioners of
Angkasa Pura II consist of Audit Committee as well as the
Risk Management & HR Committee. Explanation on the Audit
Committee and the Risk Management & HR Committee will
be set forth in a separate section.
NamaName
JabatanPosition
GajiSalary
Tunjangan/FasilitasAllowances/Facilities
Take Home Pay
Rhenald KasaliKomisaris Utama
President CommissionerRp44.775.000,- Rp8.406.000,- Rp53.181.000,-
Santoso Eddy WibowoKomisaris
CommissionerRp40.297.500,- Rp7.565.400,- Rp47.862.900,-
W. Budi SantosoKomisaris
CommissionerRp40.297.500,- - Rp40.297.500,-
Wahyu KuncoroKomisaris
CommissionerRp40.297.500,- - Rp40.297.500,-
Iswan ElmiKomisaris
CommissionerRp40.297.500,- Rp7.565.400,- Rp47.862.900,-
Harpin OndehKomisaris
CommissionerRp40.297.500,- Rp7.565.400,- Rp47.862.900,-
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 303
direksiBoard of Directors
Direksi merupakan Organ Perusahaan yang bertugas
dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengelolaan Angkasa Pura II serta melaksanakan GCG
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam
melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada
RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan
perwujudan akuntabilitas pengelolaan Perusahaan sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG.
Komposisi direksi
Sampai dengan 31 Desember 2015, Direksi terdiri dari 6 (enam)
orang anggota dengan komposisi keanggotaan Direksi terdiri
atas 1 (satu) orang Direksi Utama dan 5 (lima) orang Direktur.
Komposisi Direktur Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:
Board of Directors is organ of the Company that is collectively
tasked and responsible to conduct the management of
Angkasa Pura II and implement GCG at all levels of the
organization. In performing its duties, the Board of Directors
is responsible to the GMS. Accountability of the Board of
Directors to the GMS is a manifestation of the Company’s
management accountability in accordance with the principles
of GCG.
board of directors Composition
Until December 31st, 2015, the Board of Directors consists
of 6 (six) members with the composition of 1 (one) President
Director and 5 (five) Directors.
Composition of the Board of Directors of Angkasa Pura II is
as follows:
NamaName
JabatanPosition
Dasar Pengangkatan/PemberhentianBasis of Appointment/Dismissal
Budi Karya Sumadi President Director SK-08/MBU/01/2015
Djoko MurjatmodjoDirector of Operations &
EngineeringSK-08/MBU/01/2015
Daan Achmad
Director of Human
Capital, General Affairs
& IT
SK-08/MBU/01/2015
Andra Y Agussalam Director of Finance SK-08/MBU/01/2015
Faik FahmiDirector of Commercial &
Business DevelopmentSK-08/MBU/01/2015
Ituk HerarindriDirector of Airport Service
& FacilitySK-08/MBU/01/2015
Keberagaman Komposisi direksi
Direksi Angkasa Pura II memiliki komposisi yang beragam, baik
dari pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan
jenis kelamin. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi
Direksi telah diatur dalam Board Manual.
pengangkatan dan pemberhentian direksi
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Pengangkatan
Direksi harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang
ditetapkan dalam Board Manual.
Composition diversity of the board of directors
Board of Directors of Angkasa Pura II has a diverse composition,
both educations (field of study), work experience, age, and
gender. Policy on the composition diversity of the Board of
Directors has been set in the Board Manual.
Appointment and dismissal of the board of directors
Members of the Board of Directors of Angkasa Pura II are
appointed and dismissed by GMS in accordance to laws and
regulations. Appointment of the Board of Directors must
meet the general and specific requirements stated in the
Board Manual.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)304
NamaName
Lulus Fit & Proper TestPass the Fit & Proper Test
Budi Karya Sumadi √
Djoko Murjatmodjo √
Daan Achmad √
Andra Y Agussalam √
Faik Fahmi √
Ituk Herarindri √
Kemampuan dan Kepatutan direksi (Fit & Proper Test)
Semua anggota Direksi Angkasa Pura II memiliki integritas,
kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian yang
dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-
masing. Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota
Direksi diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor
PER-06/MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham
melaksanakan fit & proper test dengan menggunakan jasa
pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian
diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan
dan kepatutan Direksi yang menjabat pada tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
Fit & proper Test of the board of directors
All members of the Board of Directors of Angkasa Pura II has
the integrity, competence, reputation and experience as well
as expertise needed to carry out each functions and duties.
Mechanism of networking and nomination of potential
members of the Board of Directors is set in the Regulation
of the State Minister of SOEs No: PER-06/MBU/2012 dated
May 21st, 2012. Shareholders carry out fit & proper test by
using the service of independent parties. Results from these
independent parties is then submitted to the GMS for further
processing.
Based on such regulation, the status table of the fit & proper
test of the Board of Directors of Angkasa Pura II who served
in 2015 is as follows:
Independensi direksi
Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan
pengurusan Perusahaan atau hubungan dengan pihak lain
secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
dan Anggaran Dasar Perusahaan yang secara material dapat
mengganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi
yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perusahaan.
Independence of the board of directors
Board of Directors is set to perform all acts of management
of the Company or relationships with other parties
independently without interference from other parties or
contrary to the laws and regulations and the Company’s
Articles of Association which materially can interfere with the
objectivity and independence of the Board of Directors duties
which is run solely for the Company’s interests.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 305
Hubungan Afiliasi antara direksi dengan dewan Komisaris
dan pemegang saham
Selama tahun 2015, tidak terdapat hubungan afiliasi,
mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta
kepengurusan dan kepemilikan saham di Perusahaan lain
antara tiap anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya,
atau antara anggota Direksi dengan anggota Direksi. Hal yang
sama juga untuk hubungan, antara anggota Direksi dengan
Pemegang Saham. Hal ini ditunjukkan dalam tabel berikut:
Affiliate Relationship between the board of directors, board
of Commissioners and shareholders
During 2015, there were no affiliate relationship, including
family relationship, financial relationship, as well as
management and shares ownership in other companies
between each member of the Board of Directors with fellow
members of the Board of Directors, or between members
of the Board of Directors with members of the Board of
Commissioners. The same thing for the relationship between
members of the Board of Directors with the Shareholders. It
is shown in the following table:
Nama
Name
Hubungan Keluarga Dengan
Family Relationship With
Hubungan Keuangan Dengan
Financial Relationship With
Kepengurusan dan Kepemilikan
Saham Pada Perusahaan Lain
Management and Shares Ownership
in Other Companies
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
Pemegang
Saham
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
Pemegang
Saham
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
Pemegang
Saham
Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No
Budi Karya
Sumadi√ √ √ √ √ √ √ √ √
Djoko
Murjatmodjo√ √ √ √ √ √ √ √ √
Daan
Achmad√ √ √ √ √ √ √ √ √
Andra Y.
Agussalam√ √ √ √ √ √ √ √ √
Faik Fahmi √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ituk
Herarindri√ √ √ √ √ √ √ √ √
Rangkap Jabatan dan benturan Kepentingan
Berdasarkan ketentuan dalam Board Manual, anggota Direksi
dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan
Usaha Milik Daerah. Badan Usaha Milik Swasta;
2. Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada
Badan Usaha Milik Negara;
3. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/
lembaga pemerintah pusat dan atau daerah;
4. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan, pengurus partai politik
dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah; dan atau
5. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
Selama tahun 2015, Direksi Angkasa Pura II tidak ada yang
merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Board
Manual tersebut.
Concurrent positions and Conflict of Interest
Based on the provisions of the Board Manual, members of
the Board of Directors are prohibited to have concurrent
positions as:
1. Members of the Board of Directors in SOEs, ROEs, and
Private Owned Enterprises.
2. Members of the Board of Commissioners/Board of
Supervisors in State-Owned Enterprises;
3. Other structural and functional positions in central or
local government agencies/institutions;
4. Other positions in accordance with the provisions of
laws and regulations, political party management and/or
candidate/member of the legislative and/or the potential
of Regional Head/Deputy Head of Region; and or
5. Other positions that may pose a conflict of interest.
During 2015, the Board of Directors of Angkasa Pura II has no
concurrent positions as defined in the Board Manual.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)306
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN NomorPER-01/
MBU/2011 Pasal 19, Direksi harus menyampaikan informasi
mengenai jabatan Dewan Komisaris di anak perusahaan/
perusahaan patungan dan/atau perusahaan lain.
Selama tahun 2015, terdapat beberapa anggota Direksi yang
memiliki saham dan hubungan kepengurusan di perusahaan
lain sebagai berikut:
Based on the Regulation of the State Minister of SOEs No.
PER-01/MBU/2011 Article 19, the Board of Directors must
submit information regarding the position of the Board of
Commissioners in subsidiaries/joint ventures and/or other
companies.
During 2015, there were several members of the Board of
Directors who own shares as follows:
Budi Karya Sumadi -
Djoko Murjatmodjo -
Daan AchmadKepemilikan Saham di CPRO
Shares Ownership in CPRO
Andra Y. Agussalam -
Faik FahmiKepemilikan Saham di PT Garuda Indonesia
Shares Ownership in PT Garuda Indonesia
Ituk Herarindri PT KOPINDOSAT (Koperasi Indosat)
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap
Direktur juga diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang
berisikan keterangan kepemilikan saham setiap Direktur dan/
atau keluarganya pada Angkasa Pura II maupun perusahaan
lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh Head
of Corporate Secretary & Legal.
pedoman Kerja direksi
Dalam hubungannya dengan organ perusahaan lainnya
terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Angkasaa
Pura II telah menyelesaikan penyusunan pedoman kerja bagi
Direksi (Board Manual), yakni pedoman kerja Direksi yang
berisi panduan bagi Direksi yang menjelaskan hubungan,
komunikasi, dan aktivitas antara organ Perusahaan tersebut
secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat
dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Direksi
dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai
visi dan misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai
standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices)
GCG.
To minimize conflicts of interest, each member of the Board
of Directors is also required to make Special Register, which
contains a description of shares ownership of each member
of the Board of Directors and/or their families at Angkasa
Pura II as well as other companies. The Special Register is
store and administered by the Corporate Secretary.
Work guidelines of the board of directors
In conjunction with the other organs of the Company related
to the implementation of duties and responsibilities, Angkasa
Pura II has completed the preparation of work guidelines for
the Board of Directors (Board Manual), namely the working
guidelines of the Board of Directors which contains guidelines
for the Board of Directors that describe relationships,
communication, and activities between organs of the
Company in a structured, systematic, easy to understand
and can be run with a consistency, can be a reference for the
Board of Directors in carrying out their respective duties to
achieve the Company’s vision and mission, which is expected
to achieve a high standard of work that is in harmony with the
GCG principles.
Board Manual is prepared based on the principles of corporate
laws, provisions of the Articles of Association, applicable laws
and regulations, direction of the Shareholders and GCG best
practices.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 307
Isi dari Board Manual sebagai berikut: Contents of the Board Manual as follows:
Bab I Chapter I Pendahuluan Introduction
Bab II Chapter IIHubungan Dewan Komisaris dan Direksi
Relationship of the Board of Commissioners and Board of Directors
Bab III Chapter III Dewan Komisaris Board of Commissioners
Bab VI Chapter VI Direksi Board of Directors
Bab V Chapter V Penutup Closing
Tugas dan Tanggung Jawab direksi
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran
Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah:
• Memimpin dan mengurus Angkasa Pura II sesuai dengan
maksud dan tujuan Angkasa Pura II dan senantiasa
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Angkasa
Pura II.
• Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan
Angkasa Pura II.
Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan Angkasa
Pura II untuk kepentingan dan tujuan Angkasa Pura II serta
mewakili Angkasa Pura II baik di dalam maupun di luar
pengadilan sebagai amanat dari Pemegang Saham yang
ditetapkan dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui
RUPS. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi hasil pemerikaan Internal Auditor maupun
auditor eksternal. Para anggota Direksi diangkat dan
diberhentikan oleh RUPS.
duties and Responsibilities of the board of directors
In carrying out its duties and responsibilities, the Board
of Directors always hold and guided by the Articles of
Association as well as internal provisions and applicable laws
and regulations. The main duties of the Board of Directors
are:
• Lead and manage Angkasa Pura II in accordance with
the purposes and objectives of Angkasa Pura II and
constantly trying to improve efficiency and effectiveness
of Angkasa Pura II.
• Master, maintain and manage the wealth of Angkasa
Pura II.
Board of Directors performs its management duties of
Angkasa Pura II for the interests and objectives of Angkasa
Pura II as well as represents Angkasa Pura II both inside
and outside the court as the mandate of the Shareholders
set out in the GMS. Board of Directors is responsible for the
implementation of its duties to the shareholders through
GMS. Board of Directors continues to follow up on audit
findings and recommendations of the inspection results
of Internal Audit Unit and external auditor. Members of the
Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)308
NamaName
JabatanPosition
Uraian TugasJob Description
Budi Karya Sumadi President Director
1. Memberikan arahan strategis dan mengendalikan Kebijakan, Visi, Misi,
dan Strategi Perseroan untuk kepentingan perusahaan;
2. Memimpin para anggota Board of Director dalam melaksanakan
keputusan Board of Director;
3. Memberikan arahan strategis dan mengendalikan kinerja seluruh
cabang;
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Non-Direktorat (Internal
Auditor, Corporate Secretary & Legal, Corporate Strategic Planning
& Performance Management, Risk Management & Compliance,
Procurement, dan seluruh kantor cabang;
5. Mengangkat dan memberhentikan karyawan kunci berdasarkan aturan
internal perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
6. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan
dan jalannya perusahaan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta
oleh RUPS;
7. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran
Dasar dan ketetapan RUPS.
1. Provide strategic direction and control the Policy, Vision, Mission, and
Strategy of the Company for the benefit of the Company;
2. Lead members of the Board of Directors to implement decision of the
Board of Directors;
3. Provide strategic direction and control the performance of all branch
offices;
4. Coordinate the implementation of Non-Directorate duties (Internal
Auditor, Corporate Secretary & Legal, Corporate Strategic Planning
& Performance Management, Risk Management & Compliance,
Procurement, and all branch offices;
5. Appoint and dismiss key employees based on the Company’s internal
regulations and the applicable laws and regulations;
6. Provide responsibility and any information about the conditions and the
running of the Company in the form of other reports if requested by the
GMS;
7. Implement other duties and responsibilities in accordance with the
provisions of the Articles of Association and statutes of the GMS.
Untuk lebih menyelaraskan dengan visi dan misi Angkasa Pura
II, berdasarkan Keputusan Direksi KEP.01.01/11/2012.2 tanggal
28 November 2012, tugas dan tanggung jawab masing-
masing anggota Direksi adalah sebagai berikut:
To further harmonize with the vision and mission of Angkasa
Pura II, based on the Decree of the Board of Directors No.
KEP.01.01/11/2012.2 dated November 28th, 2012, duties and
responsibilities of each member of the Board of Directors are
as follows:
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 309
Faik FahmiDirector of Commercial &
Business Develepoment
1. Membina dan mengoptimalkan bisnis aeronautika, non-aeronautika
dan kargo untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian
kinerja tujuan korporasi;
2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk
penentuan target bisnis aeronautika, non-aeronautika dan kargo;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan komersial dan pengembangan
usaha sesuai perencanaan strategis korporasi;
4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandar
udara yang berada dalam kewenangannya dalam lingkup kegiatan
komersial kebandarudaraan dan pengembangan usaha;
5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Subdirektorat Aeronautical Business,
Non-Aeronaurtical Business, Marketing & Business Development dan
Cargo Business;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan
Board of Director dalam kegiatan komersial kebandarudaraan dan
pengembangan usaha;
7. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang
keadaan dan jalannya kegiatan komersial kebandarudaraan, kargo, dan
pengembangan usaha dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh
RUPS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran
Dasar dan ketetapan RUPS.
1. Develop and optimize the businesses of aeronautical, non-
aeronautical and cargo to support the implementation of strategies
and achievement of corporate performance goals;
2. Provide inputs for the preparation of RJPP and RKAP, including the
determination of business targets of aeronautical, non-aeronautical
and cargo;
3. Lead and direct the activities of commercial and business development
according to corporate strategic planning.
4. Provide inputs to all airport development projects that are in his/
her authority within the scope of airport commercial activities and
business development;
5. Coordinate the implementation of duties of the Sub-Directorates of
Aeronautical Business, Non-Aeronautical Business, Marketing & Business
Development and Cargo Business;
6. Lead and supervise the implementation of policies and decisions of the
Board of Directors in the activities of airport commercial and business
developmen;
7. Provide responsibility and any information about the conditions and
the running of activities of airport commercial, cargo, and business
development in the form of other reports if requested by the GMS;
8. Implement other duties and responsibilities in accordance with the
provisions of the Articles of Association and statutes of the GMS.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)310
Djoko MurjatmodjoDirector of Operations &
Engineering
1. Melakukan pembinaan/pemberdayaan baik secara individu maupun
kelompok (unit kerja) di kantor pusat dan di seluruh kantor cabang
terkait dengan bidang operasi dan teknik secara professional sehingga
mampu mewujudkan tujuan perusahaan;
2. Memberikan masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk
penentuan target kinerja Direktorat Operations & Engineering;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan kegiatan operasi
dan teknik sesuai perencanaan strategis korporasi;
4. Memberi masukan terhadap semua pekerjaan yang berada dalam
kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan kegiatan operasi dan
teknik;
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subdirektorat Airport Operation,
Civil Engineering, Electronical & Mechanical Engineering dan Airport
Safety;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan
Board of Director dalam pengelolaan kegiatan operasi dan teknik
lainnya;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan
dan jalannya kegiatan pengelolaan operasi dan teknik dalam bentuk
laporan lainnya jika diminta oleh RUPS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai terentuan Anggaran
Dasar dan ketetapan RUPS.
1. Conduct training/empowerment either individually or in groups (work
units) at the head office and all branch offices related with fields of
operations and engineering in a professional manner so as to realize
the Company’s objectives;
2. Provide inputs for the preparation of RJPP and RKAP, including the
determination of performance targets of the Directorate of Operations
& Engineering;
3. Lead and direct the management activities of operations and
engineering in accordance with corporate strategic planning;
4. Provide inputs to all the jobs that are within the scope of his/her
authority in the scope of management activities of operations and
engineering;
5. Coordinate the implementation of duties of the Sub-Directorates
of Airport Operations, Civil Engineering, Electronical & Mechanical
Engineering and Airport Safety;
6. Lead and supervise the implementation of policy and decision of
the Board of Directors in the management of other operation and
engineering activities;
7. Provide responsibility and any information about the conditions and
the running of activities of operations and engineering management
in the form of other reports if requested by the GMS;
8. Implement other duties and responsibilities in accordance with the
provisions of the Articles of Association and statutes of the GMS.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 311
Andra Y. Agussalam Director of Finance
1. Membina kegiatan pengelolaan keuangan secara optimal untuk
menunjang kegiatan unit-unit dalam implementasi strategi dan
pencapaian tujuan korporasi serta mengoptimalkan profitabilitas untuk
meningkatkan kinerja keuangan perseroan;
2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk
penentuan target profitabilitas perseroan;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan keuangan dan
CSR (Corporate Social Responsibility) sesuai perencanaan strategis
korporasi;
4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara
yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan
keuangan;
5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Subdirektorat Accounting &
Budgeting, Treasury, Assets Management & Inventory dan CSR;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan
Board of Director dalam pengelolaan keuangan;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan
dan jalannya kegiatan pengelolaan keuangan dalam bentuk laporan
lainnya jika diminta oleh RUPS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran
Dasar dan ketetapan RUPS.
1. Developing financial management activities optimally to support the
activities of the units in the implementation of strategy and achievement
of corporate objectives as well as to optimize profitability to improve the
Company’s financial performance.
2. Provide inputs for the preparation of RJPP and RKAP, including the
determination of the Company’s profitability targets.
3. Lead and direct activities of financial management and CSR (Corporate
Social Responsibility) according with the corporate strategic planning.
4. Provide feedback to all airport development projects that are within
his/her authority in the scope of financial management activities;
5. Coordinate the implementation of duties of the Sub-Directorate of
Accounting & Budgeting, Treasury, Assets Management & Invetory and
CSR;
6. Lead and supervise the implementation of policy and decision of the
Board of Directors in financial management;
7. Provide responsibility and any information about the conditions and
the running of activities of financial management in the form of other
reports if requested by the GMS;
8. Implement other duties and responsibilities in accordance with the
provisions of the Articles of Association and statutes of the GMS.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)312
Daan AchmadDirector of Human
Capital, General Affairs &
Information Technology
1. Membina kegiatan Human Capital, General Affairs & Information
Technology serta mengoptimalkan standar kualitas karyawan untuk
menunjang kegiatan unit-unit dalam implementasi strategi dan
pencapaian kinerja korporasi;
2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk
penentuan target kinerja Human Capital, General Affairs & Information
Technology;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan kegiatanyang
berkaitan dengan Human Capital, General Affairs & Information
Technology sesuai perencanaan strategis korporasi;
4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara
yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan
sumber daya manusia & umum serta teknologi informasi;
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subdirektorat Human Capital,
Training & Development, General Affairs & Administration dan
Information Technology;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan
Board of Director dalam pengelolaan kegiatan Human Capital, General
Affairs & Information Technology;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan
dan jalannya kegiatan pengelolaan Human Capital, General Affairs &
Information Technology dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh
RUPS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran
Dasar dan ketetapan RUPS.
1. Develop the activities of Human Capital, General Affairs & Information
Technology as well as optimizing the quality standards of employees
to support the units activities in the implementation of strategy and the
achievement of corporate performance;
2. Provide inputs for the preparation of RJPP and RKAP, including the
determination of performance targets of Human Capital, General Affairs &
Information Technology;
3. Lead and direct the management activities related to Human Capital,
General Affairs & Information Technology according to corporate
strategic planning;
4. Provide inputs to all airport development projects that are in his/
her authority within the scope of the human capital & general affairs
management as well as information technology;
5. Coordinate the implementation of duties of the Sub-Directorate of
Human Capital, Training & Development, General Affairs & Administration
and Information Technology;
6. Lead and supervise the implementation of policy and decision of the
Board of Directors in the management of Human Capital, General Affairs
& Information Technology;
7. Provide responsibility and any information about the conditions and the
running of activities of Human Capital, General Affairs & Information
Technology management in the form of other reports if requested by the
GMS;
8. Implement other duties and responsibilities in accordance with the
provisions of the Articles of Association and statutes of the GMS.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 313
Ituk HerarindriDirector of Airport
Services & Facility
1. Membina kegiatan pelayanan dan kesiapan fasilitas kebandarudaraan
serta menentukan standar kualitas karyawan maupun fasilitas untuk
menunjang kegiatan pelayanan kebandarudaraan;
2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk
penentuan target kinerka Direktorat Airport Services & Facility;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan pelayanan
kebandarudaraan dan kesiapan fasilitas sesuai perencanaan strategis
korporasi;
4. Memberi masukan terhadap semua fungsi di perusahaan untuk
mendukung kegiatan pelayanan kebandarudaraan;
5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Subdirektorat Airport Services,
Service Assurance dan Infrastructure & Facility Maintenance;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan Wdan keputusan
Board of Director dalam pengelolaan kegiatan pelayanan
kebandarudaraan dan kesiapan fasilitas;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan
dan jalannya kegiatan pengelolaan pelayanan kebandarudaraan dan
kesiapan fasilitas dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran
Dasar dan ketetapan RUPS.
1. Develop the activities of services and readiness of airport facilities and
determine the quality standards of employees and facilities to support
airport services.
2. Provide inputs for the preparation of RJPP and RKAP, including the
determination of performance targets of the Directorate of Airport
Services & Facility;
3. Lead and direct the activities of airport services and the readiness of
facilities according with the corporate strategic planning.
4. Provide inputs to all functions in the Company to support airport
services activities.
5. Coordinate the implementation of duties of the Sub-Directorate
of Airport Services, Service Assurance and Infrastructure & Facility
Maintenance;
6. Lead and supervise the implementation of policy and decision of the
Board of Directors in the management of airport services management
and the readiness of facilities;
7. Provide responsibility and any information about the conditions and
the running of activities of airport services management and the
readiness of facilities in the form of other reports if requested by the
GMS;
8. Implement other duties and responsibilities in accordance with the
provisions of the Articles of Association and statutes of the GMS.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)314
Rapat direksi
Selama tahun 2015, Direksi telah menyelenggarakan 45 kali
Rapat, terdiri dari 28 kali rapat internal, 6 kali rapat koordinasi
terbatas dan 11 kali rapat gabungan bersama Dewan Komisaris.
Adapun tingkat kehadiran Direksi dalam rapat adalah sebagai
berikut:
board of directors meetings
During 2015, the Board of Directors has held 45 meetings,
consist of 26 internal meetings and 6 coordination meeting
and 11 joint meetings with the Board of Commissioners.
The attendance level of the Board of Directors in the meeting
is as follows:
Nama
Name
Rapat Internal
Internal Meetings
Rapat Gabungan Bersama Direksi
Joint Meetings with Board of Directors
Total
Rapat Total
Meetings
Kehadiran
Attendance
Presentase
Kehadiran
Attendance
Percentage
Total
Rapat Total
Meetings
Kehadiran
Attendance
Presentase
Kehadiran
Attendance
Percentage
Budi Karya Sumadi 34 34 100% 13 10 77%
Djoko Murjatmodjo 34 19 56% 13 10 77%
Daan Achmad 34 10 29% 13 10 77%
Andra Y. Agussalam 34 8 24% 13 10 77%
Faik Fahmi 34 12 35% 13 11 85%
Ituk Herarindri 34 14 41% 13 11 85%
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 315
pendelegasian Wewenang
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 Tentang Perusahaan Terbatas dan ketentuan
dalam Anggaran Dasar, Direksi bertindak mewakili
Angkasa Pura II di dalam dan di luar pengadilan. Dalam
pelaksanaannya, Direksi dapat mendelegasikan kewenangan
kepada anggota Direksi lainnya dan pejabat setingkat di
bawah Direksi. Pendelegasian wewenang meliputi tugas,
tanggung jawab serta kewenangan, dan dibuat secara tertulis.
Setiap pendelegasian wewenang dilakukan melalui analisis
terhadap pekerjaan yang akan didelegasikan dan kompetensi
orang yang akan menerima pendelegasian wewenang.
program pelatihan/pengembangan Kompetensi direksi
Sesuai dengan tuntutan fungsional yang semakin meningkat,
Perusahaan memfasilitasi tersedianya paket-paket khusus
pelatihan Direksi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian
dan profesionalisme. Selama tahun 2015, Direksi mengikuti
program peningkatan kompetensi sebagai berikut:
delegation of Authority
Under the provisions of Law No. 40 year 2007 on Limited
Liability Companies and the provisions of the Articles of
Association, the Board of Directors acts on behalf of Angkasa
Pura II inside and outside the court. In the implementation,
Board of Directors may delegate the authority to other
members of the Board of Directors and lower-level officials
of the Board of Directors. Delegation of authority includes the
duties, responsibilities and authorities, and made in writing.
Each delegation of authority is conducted through an analysis
against the work that will be delegated and the competence of
people who will receive the delegation of authority.
board of directors Competence Training/development
In accordance with the increased functional demands, the
Company facilitates the availability of special package of the
Board of Directors trainings to improve kpresentledge, expertise
and professionalism. During 2015, the Board of Directors
follows the competence development program as follows:
NoTanggal Date
Anggota DireksiBoard of Directors Members
Pelatihan/Seminar/WorkshopTrainings/Seminars/Workshops
1 April 18th-26th, 2015 Faik FahmiAirport Visit Bagage Handling System & 24th Airport
Commercial and Retail Conference & Exhibition 2015
2 June 17th-19th, 2015 Faik fahmi Airport Community Platform Indonesia & ASEAN
3 November 17th-19th, 2015 Ituk Herarindri IICD Seminar
4 December 10th, 2015 Ituk Herarindri Markplus Conference 2016
5 December 8th-10th, 2015 Daan Achmad Airport Exchange Conferences and Summits
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)316
Realisasi Anggaran direksi board of directors budget Realization
Jumlah Anggaran (Rp)Total Budget (Rp)
2013 2014 2015
Jumlah Anggaran
Budget Total
61.499.209.471 64.950.607.406 61.118.198.106
Assessment Terhadap Kinerja direksi
Pemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan
assessment terhadap kinerja Direksi berdasarkan Key
Performance Indicator (KPI) yang ditandatangani pada tahun
2014. Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:
1. Aspek Keuangan, terdiri dari 8 indikator
2. Aspek Operasional, terdiri dari 2 indikator
3. Aspek Administrasi terdiri dari 4 indikator
Assessment gCg direksi
Pada tahun 2015, Angkasa Pura II juga telah dilakukan
assessment implementasi GCG untuk Direksi yang
dilaksanakan sesuai kerangka acuan pelaksanaan assessment
GCG yang dikembangkan oleh Kementerian Negara BUMN
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK-16/S. MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012. Dari hasil
assessment tersebut, Direksi memperoleh nilai 31,20 atau
89,15% dan masuk dalam kategori Sangat Baik.
Adapun self assessment GCG Direksi secara garis besar
meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut:
1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran
serta melaksanakan program tersebut secara
berkelanjutan.
2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional
dan keuangan terhadap implementasi rencana dan
kebijakan Perusahaan.
3. Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan Anggaran Dasar.
4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi
Perusahaan dan Stakeholders.
5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan
kepentingan anggota Direksi dan manajemen di
bawah Direksi.
6. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan
keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian
informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang
Saham tepat waktu.
7. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri
rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan
Perundang-undangan.
board of directors performance Assessment
Shareholders through GMS mechanism conduct an
assessment against the Board of Directors performance
based on the Key Performance Indicator (KPI) which signed
in 2014. Performance Assessment criteria of the Board of
Directors includes:
1. Financial Aspect, consists of 8 Indicators
2. Operational Aspect, consists of 2 Indicators
3. Administrative Aspect, consists of 4 Indicators
gCg Assessment of the board of directors
In 2015, Angkasa Pura II has also performed an assessment
of GCG implementation for the Board of Directors which
conducted pursuant to the terms of reference of GCG
assessment implementation developed by the State Ministry
of SOEs based on the Decree of Secretary to the Ministry of
SOEs No. SK-16/S. MBU/2012 dated June 06th, 2012. From
the results of the assessment, the Board of Directors obtained
a score of 31,20 or 89.15%, in the category of “Very Good”.
Self-assessment of GCG of the Board of Directors in outline
includes the following assessment aspects:
1. Board of Directors has an introduction and training/
learning as well as implementing such program
sustainably.
2. Board of Directors implements operational and financial
control against the implementation of the Company’s
plans and policies.
3. Board of Directors implements the Company’s
management in accordance with the applicable laws
and regulations and the Articles of Association.
4. Board of Directors conducts value-added relationships
for the Company and Stakeholders.
5. Board of Directors monitors and manages potential
conflicts of interest of members of the Board of Directors
and management under the Board of Directors.
6. Board of DIrectors ensures the Company to implement
disclosure of information and communication in
accordance with the applicable laws and regulations
and the delivery of information to the Board of
Commissioners and Shareholders in a timely manner.
7. Board of Directors held meetings of the Board of
Directors and attend Board of Commissioners meetings
in accordance with the provisions of legislation.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 317
8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan internal
yang berkualitas dan efektif.
9. Direksi menyelenggarakan fungsi Corporate Secretary &
Legal yang berkualitas dan efektif.
10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS
lainnya sesuai Peraturan Perundang-undangan.
Remunerasi direksi
Pemberian remunerasi Direksi mengacu kepada keputusan
dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan hasil kajian
yang dilakukan oleh Perusahaan. Kajian dalam penetapan
remunerasi mempertimbangkan aspek seperti:
1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance
Indicator (KPI) Perusahaan.
2. Prestasi kerja individu.
3. Kewajaran dengan per perusahaan lainnya.
4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
Perusahaan.
Hasil kajian tersebut sebagai bahan usulan Dewan Komisaris
untuk disampaikan kepada Pemegang Saham.
Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang-Undang Perusahaan
Terbatas Nomor 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya
gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan
RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2)
dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Bentuk tunjangan dan fasilitas, serta komponen lain yang
termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji)
mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-07/MBU/2010
tanggal 27 Desember 2010 tanggal tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas BUMN dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-
04/MBU/2013 tanggal 19 April 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/MBU/2010.
Remunerasi Direksi Angkasa Pura II telah mengikuti ketentuan
tersebut.
8. Board of Directors should implement qualified and
effective internal supervisions.
9. Board of Directors implements qualified and effective
Corporate Secretary functions.
10. Board of Directors held Annual GMS and other GMS in
accordance with the laws and regulations.
board of directors Remuneration
Remuneration of the Board of Directors refers to the decision
of the Shareholders as stipulated in the General Meeting of
Shareholders by paying attention into the assessment results
conducted by the Company. Assessment in the determination
of remuneration considers aspects such as:
1. Financial performance and achievement of Key
Performance Indicator (KPI) of the Company.
2. Individual work achievement.
3. Fairness with other peer companies.
4. Consideration of long-term targets and strategies of the
Company.
The assessment results act as a proposal of the Board of
Commissioners to be submitted to the Shareholders.
Pursuant to Article 96 paragraph (1) Law of the Limited
Liability Companies No. 40 Year 2007 that regulates the
amount of salaries and allowances of the Board of Directors
is determined based on the GMS decision. Such authorization
based on Article 96 paragraph (2) may be delegated to the
Board of Commissioners.
The form of allowances and facilities, as well as other
components included in the component of income (other
than salary) refers to the provisions as contained in the
Regulation of the State Minister of SOEs No. Per-07/
MBU/2010 dated December 27th, 2010 on the Guidelines
of Income Determination of the Board of Directors, Board
of Commissioners and Board of Supervisors of SOEs and
Regulation of the Minister of SOEs No. PER-04/MBU/2013
dated April 19th, 2013 on the Amendment to Regulation of the
State Minister of SOEs No. PER-7/MBU/2010. Remuneration
of the Board of Directors of Angkasa Pura II has followed such
provisions.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)318
Komponen remunerasi Direksi dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Remuneration components of the Board of Directors can be
described as follows:
No Jenis Remunerasi Besaran Maksimum Sesuai RUPS dan Peraturan Menteri BUMN
1 Gaji SalaryPresident Director: 100%
Director: 90%
2
Tunjangan Allowances
a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan
Religious Holiday Allowance
1 (satu) kali gaji/honorarium.
1 (one) time salary/honorarium.
b. Tunjangan Komunikasi
Communication Allowance
Sebesar pemakaian
At most 5% of honorarium.
c. Santunan Purna Jabatan
Post-Employment Allowance
Premi Asuransi paling banyak 25% dari gaji
Insurance premium with maximum of 25% of salary
d. Tunjangan Perumahan
Wardrobe AllowanceRp. 22.500.000,-
3
Fasilitas Facilities
a. Fasilitas Kendaraan Dinas
Service Vehicle Facility
1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional
1 (one) unit along with maintenance and operational costs
b. Fasilitas Kesehatan
Health Facility
Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian pengobatan
In the form of health insurance or reimbursement of treatment
c. Fasilitas Bantuan Hukum
Legal Aid Facility
Sebesar kebutuhan
As required
4Tantiem/Insentif Kerja
Tantiem/Work Incentive
Diberikan sesuai dengan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) dan
Tingkat Kesehatan Perusahaan
Granted in accordance with the achievement of Key Performance Indicator
(KPI) and the Health Level of the Company
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 319
Adapun jumlah dan rincian remunerasi Direksi per bulan
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Number and details of remuneration of the Board of Directors
per month can be described as follows:
NamaName
JabatanPosition
GajiSalary
Tunjangan/FasilitasAllowances/Facilities
Take Home Pay
Budi Karya Sumadi President Director Rp 99.500.000,- Rp 22.500.000,- Rp 120.900.000,-
Djoko MurjatmodjoDirector of Operations &
EngineeringRp 89.550.000,- Rp 22.500.000,- Rp 111.560.000,-
Daan Achmad
Director of Human
Capital, General Affairs
& IT
Rp 89.550.000,- Rp 22.500.000,- Rp 111.560.000,-
Andra Y Agussalam Director of Finance Rp 89.550.000,- Rp 22.500.000,- Rp 111.560.000,-
Faik FahmiDirector of Commercial &
Business DevelopmentRp 89.550.000,- Rp 22.500.000,- Rp 111.560.000,-
Ituk HerarindriDirector of Airport
Service & FacilityRp 89.550.000,- Rp 22.500.000,- Rp 111.560.000,-
Hubungan dewan Komisaris dan direksi
Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas, tanggung
jawab dan wewenang masing-masing sesuai dengan fungsinya
seperti yang diamanahkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kepengurusan dan pengelolaan Perusahaan dilakukan oleh
Direksi, sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap tindakan yang dilakukan
Direksi. Keduanya secara bersama-sama memiliki tanggung
jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Perusahaan
dalam jangka panjang.
Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan
Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board Manual.
Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung jawab,
kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan
Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja
antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing-
masing anggota Dewan Komisaris dan Direktur, namun tidak
mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui
mekanisme yang sah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan Anggaran Dasar. Dalam beberapa hal-hal
tertentu yang strategis menyangkut aktiva, pinjaman, ekuitas,
struktur organisasi serta penetapan direksi dan komisaris
Anak Perusahaan, Direksi memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris secara formal.
Relationship of The board of Commissioners And board of
directors
Board of Commissioners and Board of Directors have their
own duties, responsibilities and authorities in accordance
with its functions as mandated in the Company’s Articles
of Association and the applicable laws and regulations.
Leadership and management of the Company is performed
by the Board of Directors, while the Board of Commissioners
supervises and gives advices on the actions performed by
the Board of Directors. Both together have a responsibility
to maintain the continuity of the Company’s business in the
long term.
The whole ordinances, work guidelines and relationship
between the Board of Commissioners and the Board of
Directors have been established in the Board Manual. These
guidelines are binding on every member of the Board of
Commissioners and the Board of Directors and include
among others responsibilities, obligations, authorities, rights,
ethics of the Board of Commissioners and Board of Directors,
as well as meeting arrangements and ordinances for the
working relationship between the Board of Commissioners
and Board of Directors.
Informal relationship can be performed by each member
of the Board of Commissioners and Board of Directors,
but do not have legal power before it was decided through
a legitimate mechanism in accordance with the laws
and regulations as well as the Articles of Association. In
several strategic matters concerning assets, loans, equity,
organization structure and determination of the Board of
Directors and Board of Commissioners of Subsidiaries, the
Board of Directors requires the approval of the Board of
Commissioners formally.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)320
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan satu
persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan
operasional Angkasa Pura II, Dewan Komisaris dan Direksi
mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat
Gabungan Dewan Komisaris-Direksi. Penyelenggara rapat
berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas berbagai
agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang
usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan
Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk koordinasi
dalam rangka membahas laporan-laporan periodik Direksi
dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang
dituangkan dalam risalah rapat.
Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk
mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta
mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya.
To unify the views and decide the important issues regarding
the business sustainability and operations of Angkasa Pura II,
the Board of Commissioners and Board of Directors regularly
scheduled meetings in the forum of Joint Meetings of the
Board of Commissioners-Board of Directors. Organizer of
these regular meetings is the Board of Commissioners to
discuss various agenda regarding work plans, operations,
business opportunities, as well as strategic issues that require
the approval of the Board of Commissioners. This meeting
is a form of coordination in order to discuss periodic reports
of the Board of Directors and provide feedback, notes and
advices outlined in the minutes of meeting.
Meeting decisions are made based on the principle of
deliberation and consensus or taken by a majority vote as
well as bonding to be implemented the follow-up.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 321
Nama Name Jabatan Position
Wahyu Kuncoro Ketua Chairman
Iswan Elmi Wakil Ketua Vice Chairman
Eddy Subagdja Anggota Member
Khasan Anwari Anggota Member
Komite Audit merupakan organ dari Dewan Komisaris
yang dibentuk oleh Dewan Komisaris sesuai dengan yang
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara. Komite Audit berfungsi
untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan
tugas pengawasannya. Komite Audit bersifat independen dan
mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam
pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan
Komisaris.
Komite Audit diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan selama
2 (dua) tahun. Seluruh anggota komite Angkasa Pura II telah
memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di
bidang akuntansi atau keuangan, dan memahami industri/
bisnis Perusahaan.
Komposisi Keanggotaan Komite Audit
Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II periode
tahun 2015 berjumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari seorang
ketua yang merupakan anggota Dewan Komisaris Angkasa
Pura II, seorang wakil ketua dan 2 (dua) orang anggota komite
yang berasal pihak profesional yang independen.
Audit Committee is an organ of the Board of Commissioners
established by the Board of Commissioners as mandated by
Law No. 19 Year 2003 on State-Owned Enterprises. The Audit
Committee serves to assist the Board of Commissioners
in performing its supervisory duties. Audit Committee is
independent and self-sufficient both in the implementation
of its duties and reporting, and directly responsible to the
Board of Commissioners.
Audit Committee is appointed and dismissed based on the
Decree of the Board of Commissioners with tenure of 2
(two) years. All members of the committee of Angkasa Pura
II has educational background or expertise in accounting or
finance, and understands the Company’s industry/business.
Audit Committee members Composition
Composition of the Audit Committee members of Angkasa
Pura II for the period of 2015 consists of 4 (four) people,
namely a chairman which is a member of the Board of
Commissioners of Angkasa Pura II, a vice chairman and 2
(two) members of committee which came from independent
professional parties.
Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II
ditetapkan berdasarkan:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012.
2. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.343/
KP.1013.3/APII-2015 tanggal 15 Juni 2015 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan ketua dan Wakil
Ketua Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero).
3. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.193/
KP.1013.3/APII-2015 tanggal 30 April 2015 tentang
Penunjukan Ketua, Wakil Ketua dan Pengangkatan
Anggota Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero).
Composition of the Audit Committee members of Angkasa
Pura II is defined by:
1. Regulation of the State Minister of SOEs No. PER-12/
MBU/2012 dated August 24th, 2012.
2. Decree of the Board of Commissioners No. KEP.343/
KP.1013.3/APII-2015 dated June 15th, 2015 on the
Dismissal and Appointment of Chairman and Vice
Chairman of the Audit Committee of PT Angkasa Pura
II (Persero).
3. Decree of the Board of Commissioners No. KEP.193/
KP.1013.3/APII-2015 dated April 30th, 2015 on the
Appointment of Chairman, Vice Chairman and the
Appointment of Audit Committee Members of PT
Angkasa Pura II (Persero).
komiteauditAudit Committee
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)322
profil Anggota Komite Audit Audit Committee members profile
Wahyu Kuncoro
Ketua
Chairman
Profil dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris
Profile can be seen at the Board of Commissioners Profile
Iswan ElmiWakil Ketua
Vice Chairman
Profil dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris
Profile can be seen at the Board of Commissioners Profile
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 323
Eddy SubagdjaAnggota
Member
Warga Negara Indonesia, umur 68 tahun. Menyelesaikan S2 pada Universitas Sriwijaya Jurusan
Manajemen Keuangan, kemudian sebagai Dosen merangkap sebagai Ketua Jurusan Manajemen
Pada STIE Sultan Mahmud Badaruddin di Palembang (1994-1996), Dosen Luar Biasa selama 8
tahun di AKABA dan Universitas Pendidikan Nasional di Denpasar (1977-1985), pernah menjabat
Esselon IV menjadi Kepala Seksi Pengawas Pengeluaran Pusat II BPKP Propinsi Jawa Timur
dan Kepala Seksi Pengawasan Khusus BUMN dan BUMD BPKP Provinsi Bali, menjabat Esselon
III sebagai Kepala Bidang Pengawasan BUMN dan BUMD II BPKP Propinsi Sumatera Utara dan
Kepala Bidang Pengawasan Pengeluaran Pusat I BPKP Propinsi Sumatera Selatan, menjabat
Esselon II sebagai Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tenggara, Kepala Perwakilan BPKP
Propinsi Bengkulu, Koordinator Teknis Pengawasan Perwakilan BPKP DKI Jakarta, Direktur
Investigasi BUMN dan BUMD BPKP Pusat, Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Barat, Direktur
Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah I BPKP Pusat, Menjabat sebagai
Anggota Komite Audit pada September 2013.
Indonesian citizen, 68 years old. Obtained his Master Degree at Sriwijaya University Majoring in
Financial Management, and then as Lecturer concurrent as Head of Management Department
at STIE Sultan Mahmud Badaruddin in Palembang (1994-1996), Temporary Lecturer for 8 years
at AKABA and Pendidikan Nasional University in Denpasar (1977-1985), served as Echelon IV as
East Java Province BPKP Section Head of Central Expenditure Supervision II, and Bali Province
BPKP SOEs and Regional SOEs Section Head of Special Supervision, served as Echelon III as
North Sumatera Province BPKP Section Head of Supervision II and South Sumatera Province
BPKP Head of Central Expenditure Supervision I, served as Echelon II as South East Sulawesi
Province Head of BPKP respresentative, Bengkulu Province Head of BPKP respresentative,
Coordinator of Technical Supervision DKI Jakarta BPKP Representative, Director of SOEs and
Regional SOEs Investigation Central BPKP, Head of BPKP West Java Province Representative
(2004-2007), served as member of the Audit Committee on September 2013.
Khasan AnwariAnggota
Member
Warga Negara Indonesia, umur 31 tahun. Menyelesaikan S1 pada Universitas Indonesia pada tahun
2010. Saat ini menjabat sebagai Kepala Subbidang Perencanaan Strategis Bisnis di Kementerian
BUMN. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2015.
Indonesian citizen, 31 years old. Obtained his bachelor degree from the University of Indonesia
in 2010. He currently serves as Head of Business Strategic Planning Sub-Department in the
Ministry of SOEs. He has served as a Member of the Audit Committee since 2015.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)324
pedoman Kerja Komite Audit
Komite Audit Angkasa Pura II telah mempunyai Pedoman
Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah ditetapkan
oleh Dewan Komisaris yang berfungsi sebagai acuan umum
bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-12/MBU/2012 tanggal
24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN, fungsi utama Komite Audit adalah
membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi
pengawasannya yaitu agar pengelolaan Angkasa Pura II dapat
berjalan efektif dan efisien. Komite Audit bersifat mandiri
dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan
bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Pertanggungjawaban Komite Audit kepada Dewan Komisaris
merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas
pengelolaan Perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana yang
tertuang dalam Piagam Komite Audit (Committee Audit
Charter) terdiri atas:
1. Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan
tugasnya membantu Dewan Komisaris.
2. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
keefektifan sistem pengendalian intern dan memberikan
rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian
manajemen serta pelaksanaannya;
3. Membantu Dewan Komisaris untuk menilai pelaksanaan
tugas Eksternal Auditor yang meliputi perencanaan audit,
keefektifan pelaksanaan audit, kecukupan jumlah auditor
dan hasil audit;
4. Membantu Dewan Komisaris untuk mengkaji kecukupan
fungsi Internal Auditor dan menilai pelaksanaan tugas
Internal Auditor yang meliputi rencana kerja tahunan,
keefektifan pelaksanaan audit, kecukupan jumlah auditor
dan hasil audit;
5. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai
Perusahaan serta Rencana Jangka Panjang, Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan, laporan manajemen
dan informasi lainnya;
6. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan telah
terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap
berbagai informasi keuangan Perusahaan;
Work guidelines of Audit Committee
The Audit Committee of Angkasa Pura II has had an Audit
Committee Charter which has been determined by the Board
of Commissioners that serves as a general reference for the
Audit Committee in carrying out its duties and functions.
duties and Responsibilities of Audit Committee
In accordance to the provisions in Regulation of the State
Minister of SOEs No. PER-12/MBU/2012 dated August 24th,
2012 on Supporting Organs of the Board of Commissioners/
Board of Supervisors of SOEs, the main fuction of Audit
Committee is to assist the Board of Commissioners in
meeting its supervisory function so that Angkasa Pura II
management may run effectively an efficiently. The Audit
Committee is independent in the implementation of its
duties and reporting, and directly responsible to the Board
of Commissioners.
Accountability of the Audit Committee to the Board
of Commissioners is a manifestation of supervisory
accountability on the Company’s management in order to
implement GCG principles.
Duties and responsibilities of the Audit Committee as set out
in the Audit Comittee Charter consist of:
1. Audit Committee work collectively in carrying out its
duties to assist the Board of Commissioners.
2. Assist the Board of Commissioners to ensure the
effectiveness of internal control system and provides
recommendations of improvement of management
control system and its implementation.
3. Assist the Board of Commissioners to assess the
implementation of External Auditor duties which includes
audit planning, effectiveness of the audit, adequacy of
the number of auditors and audit results.
4. Assist the Board of Commissioners to review the
adequacy of Internal Auditor functions and assess the
implementation of Internal Auditor duties that include
annual work plan, effectiveness of the audit, adequacy
of the number of auditors and audit results.
5. Review on informations regarding the Company as well
as the Long Term Plan, the Company’s Work Plan and
Budget, management reports and other information;
6. Assist the Board of Commissioners to ensure that there
has been a satisfactory evaluation procedures against
various financial information of the Company;
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 325
7. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan
dengan Perusahaan yang disampaikan kepada Dewan
Komisaris;
8. Membantu Dewan Komisaris dalam rangka monitoring
penerapan GCG secara konsisten dan berkelanjutan.
Independensi Komite Audit
Komite Audit Angkasa Pura II terdiri dari seorang ketua yang
berasal dari anggota Dewan Komisaris, seorang wakil ketua
yang berasal dari anggota Dewan Komisaris serta 2 (dua)
orang anggota yang berasal dari pihak independen. Seluruh
anggota Komite Audit tersebut tidak memiliki afiliasi dengan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris lainnya maupun
pemegang saham pengendali Perusahaan.
7. Review on complaints related to the Company submitted
to the Board of Commissioners;
8. Assist the Board of Commissioners in the framework of
monitoring the GCG implementation consistently and
continuously.
Audit Committee Independence
Audit Committee of Angkasa Pura II consists of a chairman
who comes from members of the Board of Commissioners, a
vice chairman which also comes from members of the Board
of Commissioners and 2 (two) members from independent
parties. All members of the Audit Committee has no affiliation
with other members of the Board of Directors and Board of
Commissioners as well as the controlling shareholders of the
Company.
Aspek IndependensiIndependence Aspect
Wahyu Kuncoro
Iswan Elmi Eddy Subagdja Khasan Anwari
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan
Dewan Komisaris dan Direksi
Has no financial relationship with the Board of
Commissioners and Board of Directors
√ √ √ √
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di
Angkasa Pura II
Has no management relationship in Angkasa
Pura II
√ √ √ √
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di
Angkasa Pura II
Has no shares ownership in Angkasa Pura II
√ √ √ √
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)326
Laporan Kerja Komite Audit
Sepanjang tahun 2015, kegiatan Komite Audit sebagai berikut:
Audit Committee Report
Throughout 2015, the Audit Committee activities are as follows:
No Rencana KerjaWork Plans
Realisasi Rencana Kerja Tahun 2015Realization of Work Plans 2015
1 Mendukung upaya peningkatan
keefektifan pengendalian intern.
a. Melakukan penelaahan/pembahasan
awal rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan;
b. Melakukan review Laporan
Manajemen bulanan / triwulan /
tahunan.
Support efforts to improve the
effectiveness of internal control.
a. Conduct a review/discussion of the
initial plan of the Company’s Work
Plan and Budget;
b. Conduct a review of Management
Reports of Monthly/Quarterly/
Annually
a. Reviu Laporan Manajemen tahun 2014 (Un audited) tanggal 5
Februari 2015 ;
b. Reviu Laporan Manajemen bulan Januari tahun 2015 tanggal 25
Februari 2014 ;
c. Reviu Laporan Manajement tahun 2014 (Audited) , tanggal 13 Maret
2015;
d. Melakukan Reviu atas Laporan Manajemen Bulan Ferbruari tahun
2015, tanggal 31 Maret 2015;
e. Reviu Laporan Manajemen TW I tahun 2015 tanggal 28 April 2015 ;
f. Reviu Laporan Manajemen bulan April 2015 ;
g. Reviu Laporan Manajemen bulan Mei 2015.
h. Reviu Laporan Manajemen TW II tahun 2015 tanggal 27 Juli 2015 ;
i. Reviu Laporan Manajemen bulan Juli 2015 tanggal 26 Agustus 2015;
j. Reviu Laporan Manajemen bulan Agustus 2015 tanggal 21 September
2015 .
k. Reviu Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2015, tanggal 13
Oktober 2015;
l. Reviu RKAP tahun 2016, tanggal 28 Oktober 2015;
m. Reviu Lapmen Bulan Oktober 2015, tanggal 16 November 2015 ;
n. Reviu revisi investasi tahun 2015, tanggal 21 Desember 2015 ;
o. Pembahasan perubahan revisi RKAP tahun 2016, tanggal 21
Desember 2015.
a. Review the Management Report 2014 (Unaudited) on February 5th,
2015 ;
b. Review the Management Report of January 2015 on February 25th,
2014;
c. Review the Management Report 2014 (Audited) on March 13th, 2015;
d. Review the Management Report of February 2015 on March 31st,
2015;
e. Review the Management Report of the 1st Quarter of 2015 on April
28th, 2015;
f. Review the Management Report of April 2015 ;
g. Review the Management Report of May 2015.
h. Review the Management Report of the 2nd Quarter of 2015 on July
27th, 2015;
i. Review the Management Report of July 2015 on August 26th, 2015;
j. Review the Management Report of August 2015 on September 21st,
2015.
k. Review the Management Report of the Third Quarter of 2015 on
October 13th, 2015;
l. Review the RKAP 2016 on October 28th, 2015;
m. Review the Management Report of October 2015 on November 16th,
2015;
n. Review the revised investments 2015 on December 21st, 2015 ;
o. Discussion on changes of revised RKAP 2016 on December 21st, 2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 327
2 Monitoring dan evaluasi kegiatan Kantor
Akuntan Publik (KAP) agar berjalan secara
profesional.
a. Memberikan pengarahan dalam
proses seleksi Kantor Akuntan Publik
(selaku Tim Pengarah);
b. Melakukan pemantauan/supervisi dan
mengevaluasi atas pelaksanaan audit
oleh Kantor Akuntan Publik;
c. Melakukan pemantauan tindaklanjut
atas temuan Kantor Akuntan Publik
(KAP).
Monitoring and evaluating activities
of Public Accounting Firm to be run
professionally.
a. Provide guidance in the selection
process of Public Accounting Firm (as
the Steering Committee);
b. Monitor/supervise and evaluate on
the audit implementation by the
Public Accounting Firm;
c. Monitor the follow-up on the findings
of Public Accounting Firm (KAP).
a. Bersama sama dengan Dewan Komisaris Melakukan rapat
koordinasi dengan KAP Djoko, Sidik & Indra membahas progres
pelaksanaan Audit tahun buku 2014;
b. Melakukan pemantauan tindal lanjut temuan KAP yang disampaikan
dalam Laporan Manajemen bulan tahun 2014 Audited, bulan januari
dan Februari tahun 2015 ;
c. Memberikan arahan (selaku pengarah) dalam melakukan persiapan
Seleksi Kantor Akuntan publik (KAP) untuk pelaksanaan audit tahun
buku 2015
d. Melakukan arahan (Selaku Pengarah) kepada Tim pendamping KAP
dalam rangka progress pelaksanaan Audit PT AP II TB 2015 oleh
KAP EY
e. Melakukan pemantauan tindal lanjut temuan KAP yang disampaikan
dalam Laporan Manajemen bulanan, triwulanan tahun 2015 (bulan
januari sampai dengan bulan November 2015);
a. Together with the Board of Commissioners conduct a coordination
meeting with Public Accounting Firm Djoko, Sidik & Indra to discuss
the audit progress of 2014.
b. Monitor the follow-up on findings of KAP presented in the
Management Report of 2014 Audited, January and February 2015.
c. Provide direction (as steering) in the selection preparation of Public
Accounting Firm (KAP) to audit the financial year 2015.
d. Provide direction (as steering) to KAP assistance team in the
framework of audit progress of PT AP II TB 2015 by KAP EY
e. Monitor the follow-up on findings of KAP presented in the
Management Report of monthly, quarterly of 2015 (January until
November 2015)
3 Mendukung Upaya Peningkatan Kinerja
Internal Auditor.
a. Melakukan review atas laporan hasil
Internal Auditor;
b. Melakukan evaluasi atas kinerja
Internal Auditor (program kerja ini
dapat dilakukan dengan bekerja sama
dengan pihak lain);
c. Melakukan pembahasan program
kerja Internal Auditor tahun 2015;
d. Melakukan pemantauan terhadap
tindaklanjut atas temuan Internal
Auditor.
Support efforts to improve the Internal
Auditor Performance.
a. Conduct a review on audit results
report of Internal Auditor;
b. Conduct evaluation on Internal
Auditor performance (These work
programs can be conducted by
working together with other parties);
c. Conduct a discussion on SPI work
program 2015;
d. Conduct monitoring against the
follow-up on Internal Auditor findings.
a. Melakukan evaluasi atas kinerja Internal Auditor di tahun 2014 dan
program Kerja Internal Auditor tahun 2015, tanggal 19 Maret 2015;
b. Mela kukan evaluasi atas kinerja Internal Auditor dalam melakukan
audit di Bandara Kualanamu – Medan pada tanggal 2 April 2015
c. Melakukan pemantauan atas kinerja Internal Auditor terhadap
tindaklanjut temuan audit Internal Auditor yang disampaikan dalam
laporan manajemen tahun 2014, bulan Januari dan Februari tahun
2015;
d. Melakukan evaluasi atas kinerja Internal Auditor dalam melakukan
audit di SSK II – PKU pada tanggal 13 Mei 2015
e. Melakukan pemantauan atas kinerja Internal Auditor terhadap
tindaklanjut temuan audit Internal Auditor yang disampaikan dalam
laporan manajemen TW I tahun 2015, bulan April 2015 dan bulan
Mei 2015.
f. Pada tanggal 24 Juni 2015 Komite melakukan kegiatan antara lain ;
1. Melakukan pembahasan program kerja Internal Auditor tahun
2015;
2. Melakukan evaluasi kegiatan Internal Auditor TW IItahun 2015;
3. Melakukan pemantauan/Monitoring terhadap tindaklanjut
temuan Internal dan Eksternal (KAP, BPK dan BPKP) ;
g. Melakukan pemantauan atas kinerja Internal Auditor terhadap
tindaklanjut temuan audit Internal Auditor yang disampaikan dalam
Laporan Manajemen bulanan dan triwulanan tahun 2015 (lapmen
bulan Januari sampai dengan bulan Nopemver tahun 2015)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)328
a. Evaluate the performance of Internal Auditor Unit 2014 and SPI Work
program 2015 on March 19th, 2015;
b. Evaluate the performance of SPI in conducting audits at Kualanamu
Airport - Medan on April 2nd, 2015
c. Monitor the SPI performance against the follow-up on SPI audit
findings presented in the management report 2014, January and
February 2015;
d. Evaluate the performance of SPI in conducting audits at SSK II - PKU
on May 13th, 2015
e. Monitor the SPI performance against the follow-up on SPI audit
findings presented in the management report of the first quarter of
2015, April 2015 and May 2015.
f. On June 24th, 2015, the Audit Committee conducted activities
among others;
1. Discussion of SPI work program 2015;
2. Evaluate SPI activities of the Second Quarter of 2015;
3. Monitor the follow-up on internal and external findings (KAP, BPK
and BPKP) ;
g. Monitor the SPI performance against the follow-up on SPI audit
findings presented in the Management Report of monthly and
quarterly of 2015 (management report of January until November
2015)
4 Menyusun Laporan dan melakukan
evaluasi kegiatan Komite Audit
a. Menyusun laporan kegiatan
triwulanan ;
b. Menyusun laporan kegiatan tahun
2014 ;
c. Evaluasi kegiatan tahun 2014;
d. Menyusun dan menyampaikan
program kerja tahun 2015;
e. Melakukan evaluasi atas Piagam
Komie Audit (Committee Audit
Charter).
Prepare Reports and evaluate Audit
Commitee activities
a. Prepare quarterly reports;
b. Prepare activities report 2014;
c. Evaluate activities in 2014;
d. Prepare and submit work program
2015;
e. Evaluate Audit Committee Charter.
a. Menyusun Laporan kegiatan Komite Audit tahun 2014;
b. Menyusun Laporan kegiatan Komite Audit Triwulan I tahun 2015 ;
c. Menyusun Laporan kegiatan Komite Audit Triwulan II tahun 2015 ;
d. Menyusun Laporan kegiatan Komite Audit Triwulan III tahun 2015 ;
e. Menyusun dan menyampaikan program kerja Komite Audit tahun
2016 ;
f. Melakukan Evaluasi atas Piagam Komite Audit. (Committee Audit
Charter).
a. Prepare Audit Committee Report 2014;
b. Prepare Audit Committee Report of Q1-2015;
c. Prepare Audit Committee Report of Q2-2015;
d. Prepare Audit Committee Report of Q3-2015;
e. Prepare and submit Audit Committee work program 2016;
f. Evaluate Audit Committee Charter.
5 Mendukung penerapan prinsip-prinsip
penerapan Good Corporate Governance
(GCG) Perusahaan.
a. Melakukan pemantauan atas
penerapan Good Corporate
Governance (GCG) di PT Angkasa
pura II (Persero);
a. Rapat Koordinasi dengan Tim GCG untuk mengetahui penerapan
GCG di lingkungan PT AP II dan hasil self assesment tahun 2014,
tanggal 24 Juni 2015.
b. Rapat Koordinasi Dekom dan Komite dalam rangka entry Meeting
dengan Tim Assesment Penerapan GCG PT AP II dan Assesor GCG
dari BPKP pada tanggal 27 Oktober 2015.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 329
Support the implementation of Good
Corporate Governance (GCG) principles
of the Company.
a. Monitor the implementation of Good
Corporate Governance (GCG) in PT
Angkasa pura II (Persero);
a. Coordination Meeting with GCG team to determine GCG
implementation in PT AP II and results of self-assessment in 2014 on
June 24th, 2015.
b. Coordination meeting with the Board of Commissioners and
Committee in the framework of entry meeting with the Assessment
Team of GCG Implementation of PT AP II and GCG Assessor from
BPKP on October 27th, 2015.
6 Peningkatan kompetensi Komite Audit
a. Mengikuti workshop/seminar;
b. Melakukan Benchmark.
Improved competence of the Audit
Committee
a. Participate in workshops/seminars;
b. Conduct Benchmark.
a. Seminar Optimalisasi Implementasi Indikator/Parameter Penilaian
Dan Evaluasi Atas Penerapan Good Corporate Governance,
diselenggarakan oleh Pusat Studi Investasi dan Keuangan (Center of
Finance and invesment studies) di Kuta Paradiso Hotel – Denpasar
Bali. tanggal 25 april 2015;
b. Seminar Indonesia Spiritual Capital Development “Enrich The
Transforming Human Capital, Accelerate Corporate Performance”
dilaksanakan di Ritz Carlton Mega Kuningan, 6 – 7 Mei 2015
penyelenggara Indonesia Spiritual Capital Development
c. Workshop & Visit dengan tema Best Practices Internal Auditing
And Risk Management Di Auckland, Tanggal 24 – 31 Mei 2015
dilaksanakan oleh The Association of Indonesian Internal Auditors (
Perhimpunan Auditor Internal )
a. Seminar of Optimizing the Implementation of Indicatos/Parameters
of Assessment and Evaluation on GCG implementation, organized by
the Center of Finance and Investment studies at Kuta Paradiso Hotel -
Denpasar, Bali, on April 25th, 2015;
b. Seminar of Indonesia Spiritual Capital Development “Enrich The
Transforming Human Capital, Accelerate Corporate Performance”
held at Ritz Carlton Mega Kuningan, May 6th-7th, 2015, organized by
Indonesia Spiritual Capital Development
c. Workshops & Visits with the theme of Best Practices of Internal
Auditing And Risk Management in Auckland, May 24th-31st, 2015,
organized by The Association of Indonesian Internal Auditors
(Association of Internal Auditors)
7 Monitoring atas permasalahan-
permasalahan strategis
a. Pelaksanaan tugas khusus yang
diberikan oleh Dewan Komisaris.
b. Melakukan kunjungan ke cabang-
cabang dalam rangka pelaksanaan
tugas Komite Audit.
Monitoring on strategic issues
a. Implementation of special duties
given by the Board of Commissioners.
b. Conduct a visit to the branch offices
in the context of Audit Committee
duties implementation.
a. Kunjungan Kerja Komite ke Kantor Cabang Kualanamu – Medan tgl 3
Maret 2015 dalam rangka monitoring tindaklanjut temuan BPK RI di
Bandara KNO;
b. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas Kebutuhan pendanaan
tahun 2014 bersama Manajemen terkait (DKB,KBH dan MRK). Tanggal
14 Januari 2015 dan tanggal 27 Januari 2015;
c. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas rencana kerjasama
kawasan terpadu sky city -1 bersama Manajemen terkait (DPP, KBH
dan MRK).
d. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas revisi struktur organisasi
kantor Pusat tanggal 19 Januari 2015 .
e. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas Penghapusan Kendaraan
Dinas bersama Manajemen terkait (KBR, KBH dan DKL). Tanggal 13
April 2015;
f. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas Usulan Remunerasi,
pada tanggal 13 April 2015;
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)330
g. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas Perjanjian kerjasama
dengan PT KAI dan Reviu penghapusan Persedian barang mati serta
reviu tentang pembiayaan proyek Kereta Api, pada tanggal 5 Juni
2015;
h. Melakukan reviu atas revisi investasi tahun 2015. Tanggal 29 Juni 2015
i. Menjadi Tim Pengadaan Jasa KAP Tahun Buku 2015 Sebagai
pengarah;
j. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas Penghapusan Kendaraan
Dinas Dewan Komisaris Tanggal 27 Juli 2015;
k. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas Usulan Revisi RKAP
tahun 2015, pada tanggal 31 Agustus 2015;
l. Menjadi Tim Pendamping KAP Tahun Buku 2015 Sebagai pengarah.
m. Melakukan Reviu atas penyertaan Modal PT Railink, tanggal 29
Oktober 2015;
n. Melakukan Reviu atas Perubahan bisnis PT Adhilenka menjadi
Penyedia Jaringan Listrik;
o. Pembahasan tentang usulan penambahan fasilitas pendanaan baru
tahun 2016, tanggal 19 November 2015;
p. Pembahasan Surat Direksi atas pelimpahan keweangan kerjasama
Komersail di BSH kepada Direksi , tanggal 1 Deember 2015;
q. Permbahasan perrjanjian Konsesi atas kegiatan pengusahaan Bandara
oleh Usaha Bandar Udara, tanggal 1 Desember 2015
a. Committee Work Visit to the Branch Office of Kualanamu - Medan on
March 3rd, 2015 in the framework of monitoring on the follow-up of
BPK RI findings in KNO Airport;
b. Review the proposals of the Board of Directors on financing
requirements 2014 with related Management (DKB, KBH and MRK) on
January 14th, 2015 and January 27th, 2015;
c. Review the proposals of the Board of Directors on the cooperation
plan of Sky city-1 integrated area with related Management (DPP, KBH
and MRK).
d. Review the proposals of the Board of Directors on the revised
organization structure of Head Office on January 19th, 2015.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 331
e. Review the proposals of the Board of Directors on the Removal of
Service Vehicle with related Management (KBR, KBH and DKL) on April
13th, 2015;
f. Review the proposals of the Board of Directors on the Proposed
Remuneration on April 13th, 2015;
g. Review the proposals of the Board of Directors on the cooperation
agreement with PT KAI and review the removal of dead goods
inventory as well as review the financing of railways project on June
5th, 2015;
h. Review on the revised investments in 2015, on June 29th, 2015.
i. Become a Procurement Team of KAP Services for the Financial Year
2015 as steering;
j. Review the proposals of the Board of Directors on the Removal of
Service Vehicle of the Board of Commissioners, on July 27th, 2015;
k. Review the proposals of the Board of Directors on the proposal of
revised RKAP in 2015, on August 31st, 2015;
l. Become KAP Assistance Team for Financial Year 2015 as steering.
m. Review the equity injection of PT Railink on October 29th, 2015;
n. Review the Changes of Business of PT Adhilenka into Electricity
Network Provider;
o. Discussion on the proposed addition of a new financing facility in
2016, on November 19th, 2015;
p. Discussion of the Board of Directors Letter on the delegation of
authority of commercial cooperation at BSH to the Board of Directors
on December 1st, 2015;
q. Discussion of the concession agreement on Airport business activities
on December 1st, 2015;
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)332
Rapat Komite Audit
Dalam melaksanakan kegiatan rapat, Komite Audit telah
melakukan rapat-rapat baik rapat rutin maupun tidak rutin.
Rapat rutin adalah rapat yang dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan sedangkan rapat tidak rutin adalah rapat yang
dilakukan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan tugas
Komite Audit. Adapun kegiatan rapat Komite Audit di tahun
2015 adalah sebanyak 41 (empat puluh dua) kali, terdiri dari
rapat internal Komite Audit sebanyak 8 (delapan) kali, rapat
komite Audit dengan Komite Manajemen Risiko sebanyak 15
(lima belas) kali, Komite dengan Dewan Komisaris sebanyak
3 (tiga) kali, Komite Audit dengan Manajemen sebanyak 10
(sepuluh) kali, Komite Audit dengan Internal Auditor sebanyak
2 (dua) kali, Komite Audit dengan Kantor Akuntan Publik
sebanyak 2 (dua) kali, Komite Audit dengan Tim Persiapan
Pengadaan KAP Tahun buku 2015 sebanyak 3 (tiga) kali.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Angkasa
Pura II telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik
dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah rapat ditandatangani
oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota
Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan
pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai
perbedaan pendapat. Selama tahun 2015, tidak terdapat
dissenting opinion.
Remunerasi Komite Audit
Remunerasi bagi anggota Komite Audit yang bukan berasal
dari Dewan Komisaris sebesar Rp19.700.000,-.
Audit Committee meetings
In conducting meetings, the Audit Committee has conducted
meetings both routine and non-routine meetings. Routine
meetings are meetings held periodically and sustainably
while non-routine meetings are meetings held based on the
needs in accordance with the duties of the Audit Committee.
Audit Committee meetings in 2015 amounted to 43 (forty-
three) meetings, consist of 8 (eight) internal meetings, 15
(fifteen) meetings with the Risk Management Committee, 3
(three) meetings with the Board of Commissioners, 10 (ten)
meetings with the Management, 2 (two) meetings with SPI,
2 (two) meetings with the Public Accounting Firm, 3 (three)
meetings with the Preparation Team of KAP Procurement for
the Financial Year 2015.
Decisions taken in the meeting of the Audit Committee of
Angkasa Pura II have been recorded and documented in
the minutes of meetings of the Audit Committee. Minutes
of meeting is signed by the chairman of the meeting and
distributed to all members of the Audit Committee who
attended the meeting or not. Dissenting opinions that occur
in the meeting will be included in the minutes of the meeting
along with the reasons. During 2015, there were no dissenting
opinions.
Audit Committee Remuneration
Remuneration for members of the Audit Committee who are
not members of the Board of Commissioners amounted to
Rp19,700,000.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 333
Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Angkasa Pura II
juga membentuk Komite Manajemen Risiko & SDM yang
bertugas membantu Dewan Komisaris. Tujuan dibentuknya
Komite Manajemen Risiko & SDM adalah untuk membantu
Dewan Komisaris memenuhi tanggung jawabnya dalam
melaksanakan kewajiban Dewan Komisaris melakukan
pemantauan, pengawasan dan penilaian atas efektifitas
manajemen risiko.
Komite Manajemen Risiko & SDM diangkat dan diberhentikan
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa
jabatan selama 2 (dua) tahun.
Komposisi Keanggotaan Komite manajemen Risiko & sdm
Komposisi keanggotaan Komite Manajemen Risiko & SDM
Angkasa Pura II periode tahun 2015 berjumlah 4 (empat)
orang yang terdiri dari seorang ketua yang merupakan
anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II, seorang wakil
ketua dan 2 (dua) orang anggota komite yang berasal pihak
profesional yang independen.
To support the implementation of GCG, Angkasa Pura II also
established a Risk Management & HR Committee tasked
to assist the Board of Commissioners. Objective of the
establishment of Risk Management & HR Committee is to assist
the Board of Commissioners to meet its responsibilities in
implementing the obligations of the Board of Commissioners
in conducting monitoring, supervision and assessment on the
effectiveness of risk management.
The Risk Management & HR Committee is appointed and
dismissed based on the Decree of the Board of Commissioners
with tenure of 2 (two) years.
Risk management & HR Committee members Composition
Composition of the Risk Management & HR Committee of
Angkasa Pura II for the period of 2015 consists of 4 (four)
members consisting of a chairman who is a member of the
Board of Commissioners of Angkasa Pura II, a vice chairman
and 2 (two) members of committee which came from
independent professional parties.
komitemanajemen risiko & sdmRisk Management & HR Committee
Nama Name Jabatan Position
W. Budi Santoso Ketua Chairman
M. Harpin Ondeh Wakil Ketua Vice Chairman
Soesilo Hadi Anggota Member
Hasnil Djamin Anggota Member
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)334
profil Anggota Komite managemen Risiko & sdm Risk management & HR Committee members profile
W. Budi SantosoKetua
Chairman
Profil dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris
Profile can be seen at the Board of Commissioners Profile
M. Harpin OndehWakil Ketua
Vice Chairman
Profil dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris
Profile can be seen at the Board of Commissioners Profile
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 335
Soesilo Hadi Anggota
Member
Warga Negara Indonesia, umur 64 tahun. Menyelesaikan Sarjana Sospol di Universitas Gajah
Mada (1977), Sespanas (1995), Lemhanas (KRA 36/2003). Mengawali karir sebagai CPNS Dephub
(1977), Kepala Biro Umum (1995-1998), Kepala Pusat Kajian Strategis (2001-2006), Kepala Pusat
Komunikasi Publik (2006-2007), Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi (2007-Pensiun), dan
menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum DAMRI (1995-2005), Ketua Korpri Setjen
Kemhub (2004-2011), Ketua Bapor Korpri Kemenhub (2004- 2011), Anggota Komisi Nasional
Lanjut Usia (2004-2011) Bergabung sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko dan SDM pada
tahun 2011 hingga sekarang.
Indonesian citizen, 64 years old. Obtained his Bachelor of Sociopolitical from the University
of Gadjah Mada (1977), National Administrative Leadership Staff Training/Sespanas (1995),
Indonesia’s National Resilience Institute/Lemhanas (KRA36/2003). Began his career as civil
servant at the Department of Transportation (1977), Head of General Affairs Bureau (1995-1998),
Head of Center for Strategic Review (2001-2006), Head of Center for Public Communication
(2006-2007), Head of Organization and Personnel Bureau (2007-Retired), and served as
Member of the Supervisory Board of Perum DAMRI (1995-2005), Head of Indonesian Civil
Service Corps (KORPRI), General Secretary of the Ministry of Transportation (2004-2011), Head
of Sport Development Board (Bapor) KORPRI of the Ministry of Transportation (2004-2011),
Member of the National Commission of Senior Citizen (2004-2011). Joined as member of the
Risk Management Committee since 2011 until present.
Hasnil Djamin
Anggota
Member
Warga Negara Indonesa, umur 50 tahun. Lulus sebagai Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara tahun 1993 dan memperoleh gelar Magister Manajemen tahun 2009 dari Universitas
Widyatama Bandung. Auditor pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Riau (1987-1990), Tax Auditor pada Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Barat (1994-1996), Auditor pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Jawa Barat (1996-2001), Konsultan dan trainer pada Satuan Tugas Good Corporate
Governance Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat
(2001-2013), Konsultan dan trainer pada PT Daya Inovasi Indonesia (2010-2011), Instruktur pada
Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPAK) (2010-sekarang), Expert panel pada PT
JavaSoft Global Solusi (2011 sekarang), Co-owner konsultan dan trainer pada PT i-Con Kirana
Solusi (2011-sekarang), bergabung sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko dan SDM pada
Tahun 2014 hingga sekarang.
Indonesian citizen, 50 years old. Graduated as Accountant from Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (State College of Accounting) in 1993 and obtained his Master of Management in
2009 from Widyatama University, Bandung. As an Auditor at the Financial and Development
Supervisory Agency of Riau Province (1987-1990), Tax Auditor at the Regional Office VII of
the Directorate General of Taxation in West Java (1994-1996), Auditor at the Financial and
Development Supervisory Agency of West Java Province (1996-2001), Consultant and trainer
on Good Corporate Governance Task Force Representatives of the Financial and Development
Supervisory Agency of West Java province (2001-2013), Consultant and trainer at PT Daya
Inovasi Indonesia (2010-2011), Instructor at Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan/
PPAK (Center for Development of Accounting and Finance) (2010-present), Expert panelist at
PT JavaSoft Global Solusi (2011-present), Co-owner consultant and trainer at PT i-Con Kirana
Solusi (2011-present), joined as a Member of the Risk Management & HR Committee in 2014
until present.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)336
Tugas dan Tanggung Jawab Komite manajemen Risiko &
sdm
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-12/MBU/2012 tanggal
24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN, fungsi utama Komite Manajemen
Risiko & SDM adalah membantu Dewan Komisaris memenuhi
tanggung jawabnya dalam melaksanakan kewajiban Dewan
Komisaris melakukan pemantauan, pengawasan dan penilaian
atas efektifitas manajemen risiko.
Pertanggungjawaban Komite Manajemen Risiko &
SDM kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan
akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Perusahaan
dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko & SDM
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam
penyusunan dan perbaikan kebijakan Manajemen Risiko
yang berkaitan dengan pengendalian risiko di bidang
pengelolaan asset dan liability, financial, investasi, teknik
dan operasional perusahaan, pengelolaan sumber daya
manusia.
2. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan validitas
data yang digunakan untuk mengukur risiko.
3. Melakukan evaluasi terhadap usulan calon pejabat 1
(satu) tingkat di bawah Direksi sesuai permintaan Dewan
Komisaris.
4. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan pengembangan SDM sesuai permintaan
Dewan Komisaris.
5. Melakukan monitoring dan mengevaluasi konsep
struktur organisasi sesuai permintaan Dewan Komisaris.
6. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan remunerasi sesuai permintaan Dewan
Komisaris.
7. Melakukan diskusi/koordinasi dengan unit terkait.
8. Memberikan masukan terhadap pelaksanaan tugas pada
rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat gabungan
antara Dewan Komisaris dengan Direksi.
duties and Responsibilities of the Risk management & HR
Committee
In accordance to the provisions in Regulation of the State
Minister of SOEs No. PER-12/MBU/2012 dated August 24th,
2012 on Supporting Organs of the Board of Commissioners/
Board of Supervisors of SOEs, the main fuction of the Risk
Management & HR Committee is to assist the Board of
Commissioners in meeting its responsibilities to implement
the Board of Commissioners obligations to conduct
monitoring, supervision and assessment on the effectiveness
of risk management.
Accountability of the Risk Management & HR Committee to
the Board of Commissioners is a manifestation of supervisory
accountability on the Company’s management in order to
implement GCG principles.
Duties and responsibilities of the Risk Management & HR
Committee are as follows:
1. Provide input to the Board of Commissioners in the
preparation and improvement of Risk Management
policy related to the control of risks in the fields of
assets and liabilities management, financial, investments,
engineering and operations of the Company, human
resources management.
2. Evaluate the accuracy of model and data validity used to
measure risks.
3. Evaluate the proposal of lower-level candidates of
the Board of Directors as requested by the Board of
Commissioners.
4. Monitor and evaluate the implementation of HR
development policy as requested by the Board of
Commissioners.
5. Monitor and evaluate the organization structure concept
as requested by the Board of Commissioners.
6. Monitor and evaluate the implementation of
remuneration policy as requested by the Board of
Commissioners.
7. Conduct a discussion/coordination with related units.
8. Provide input against the implementation of duties in the
internal meetings of the Board of Commissioners and
the joint meetings between the Board of Commissioners
and Board of Directors.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 337
Independensi Komite manajemen Risiko & sdm
Komite Manajemen Risiko & SDM Angkasa Pura II terdiri dari
seorang ketua yang berasal dari anggota Dewan Komisaris,
seorang wakil ketua yang berasal dari anggota Dewan
Komisaris serta 2 (dua) orang anggota yang berasal dari pihak
independen. Seluruh anggota Komite Manajemen Risiko &
SDM tersebut tidak memiliki afiliasi dengan anggota Direksi
dan Dewan Komisaris lainnya maupun pemegang saham
pengendali Perusahaan.
Risk management & HR Committee Independence
Risk Management & HR Committee of Angkasa Pura II
consists of a chairman who comes from members of the
Board of Commissioners, a vice chairman which also comes
from members of the Board of Commissioners and 2 (two)
members from independent parties. All members of the
Risk Management & HR Committee has no affiliation with
other members of the Board of Directors and Board of
Commissioners as well as the controlling shareholders of the
Company.
Aspek IndependensiIndependence Aspect
W. Budi Santoso
M. Harpin Ondeh
Soesilo Hadi Hasnil Djamin
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan
Dewan Komisaris dan Direksi
Has no financial relationship with the Board of
Commissioners and Board of Directors
√ √ √ √
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di
Angkasa Pura II
Has no management relationship in Angkasa
Pura II
√ √ √ √
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di
Angkasa Pura II
Has no shares ownership in Angkasa Pura II
√ √ √ √
Laporan Kerja Komite manajemen Risiko & sdm
Sepanjang tahun 2015, kegiatan Komite Manajemen Risiko &
SDM sebagai berikut:
Risk management & HR Committee
Throughout 2015, the Risk Management & HR Committee
activities are as follows:
NoRencana KerjaWork Plans
Realisasi Rencana Kerja Tahun 2015Realization Of Work Plans 2015
1 Melakukan reviu atas Laporan
Manajemen Triwulanan.
Review the Quarterly Management
Report
a. Mereviu Laporan Manajemen Tahun 2014 Unaudited.
b. Mereviu Laporan Manajemen Tahun 2014 Audited.
c. Mereviu Laporan Manajemen Triwulan I Tahun 2015.
d. Mereviu Laporan Manajemen Triwulan II Tahun 2015.
e. Mereviu Laporan Manajemen Triwulan III Tahun 2015.
a. Review the Management Report 2014 Unaudited.
b. Review the Management Report 2014 Audited.
c. Review the Management Report of the 1st Quarter of 2015.
d. Review the Management Report of the 2nd Quarter of 2015.
e. Review the Management Report of the 3rd Quarter of 2015.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)338
2 Melakukan reviu atas rencana aksi
perusahaan yang memerlukan
tanggapan Dewan Komisaris.
Review on corporate action plan the
requires feedback from the Board of
Commissioners
a. Kebutuhan Pendanaan Tahun 2014.
b. Rencana Kerjasama Pengembangan Kawasan Komersial Terpadu
SkyCity-1 di BSH.
c. Restrukturisasi organisasi Kantor Pusat.
d. Permohonan Persetujuan Loan Provider dari Lembaga Keuangan Non
Bank Kebutuhan Pendanaan Tahun 2014.
e. Pemberian Dana Talangan oleh Pihak PT APII Kepada Penumpang Lion
Air.
f. Usulan Konsep Struktur Organisasi Kantor Pusat.
g. Mereviu Laporan Risk Manurity Level dan laporan Profil Risiko Korporat
Tahun 2014.
h. Usulan Pendirian/Pembentukan Anak Perusahaan Property & Retail dan
Anak Perusahaan Kargo & Logistik.
i. Usulan Penghapusan kendaraan Dinas.
j. Usulan Permohonan Remunerasi BOC dan BOD.
k. Tambahan Dokumen Sebagai Pelengkap Proses Penarikan Kredit
pembiayaan Proyek Kereta Api.
l. Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan kererta Api Bandara Soekarno-
Hatta.
m. Usulan Penghapusan Barang Pesediaan Mati.
n. Permohonan Persetujuan Pemanfaatan Lahan PT APII Untuk
Pembangunan Gedung kantor Pelayanan Balai Karantina Pertanian
kelas II Medan dan Balai Karantina Ikan Kelas I Medan I di Bandara
Kualanamu.
o. Kajian Bersama penambahan Penyertaan Modal Negara Pada PT APII.
p. Permohonan Revisi Anggaran Investasi (Percepatan) Tahun 2015.
q. Usulan Pendirian Anak Perusahaan.
r. Penghapusan Kendaraan Dinas Dewan Komisaris.
s. Revisi Investasi Percepatan.
t. Kajian Risiko proses Bisnis Perusahaan.
u. Revisi RKAP Tahun 2015.
v. Reviu Penghapusan kendaraan Dinas VP Setingkat.
w. Reviu RKAP Tahun 2016.
x. Reviu Usulan Penyertaan Modal PT Railink.
y. Melakukan Reviu atas Perubahan bisnis PT Adhilenka menjadi Penyedia
Jaringan Listrik.
z. Reviu Permohonan Persetujuan Pemanfaatan Lahan PT APII Untuk
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Balai Karantina Pertanian
Kelas II Medan dan Balai Karantina Ikan Kelas I Medan I di Kualanamu.
aa. Reviu Rencana Kerjasama Pembangunan, Pengelolaan dan
Pengembangan Bandar Udara Internasional Jawa Barat.
bb. Reviu Revisi Investasi Tahun 2015.
cc. Reviu Penambahan Fasilitas Pendanaan Baru Tahun 2016 dalam rangka
Memperoles Persetujuan RUPS.
dd. Reviu Perjanjian Konsesi atas Kegiatan Pengusahaan Bandara
oleh Badan Usaha Bandar Udara.
ee. Reviu Pelimpahan Kewenangan Perjanjian Kerjasama Komersil di BSH.
ff. Reviu Usulan Susunan Pengurus di Anak Perusahaan Property & Retail
dan Anak Perusahaan Kargo & Logistisk.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 339
a. Financing Needs 2014.
b. Cooperation Plan for Integrated Commercial Area Development of
SkyCity-1 at BSH.
c. Organization restructuring of Head Office
d. Application for Approval of Loan Provider from the Non-Bank Financial
Institutions for Financing Needs 2014
e. Provision of Bailout by PT AP II to the passengers of Lion Air.
f. Proposal of Organization Structure Concepts of Head Office
g. Review reports of Risk Manurity Level and Corporate Risk Profile 2014.
h. Proposal of the Establishment/Formation of Property & Retail
Subsidiaries and Cargo & Logistics Subsidiaries.
i. Proposal of the Removal of Service Vehicle
j. Proposal of the Application of Remuneration of the Board of
Commissioners and Board of Directors
k. Addition of document as supplementary of the credit withdrawal
process of Railways Project financing.
l. Cooperation Agreement for railways at Soekarno-Hatta Airport.
m. Proposal of removal of Dead Inventory Goods
n. Application for approval of land use of PT AP II for the Development
of Service Office Building of the Institute for Agriculture Quarantine
class II, Medan and the Institute for Fish Quarantine Class I Medan I at
Kualanamu Airport.
o. Joint Assessment of the Addition of the State Equity Injection in PT AP
II.
p. Application of Revised Investments Budget (Acceleration) 2015.
q. Proposal of the establishment of Subsidiaries
r. Removal of Service Vehicle of the Board of Commissioners.
s. Revised Acceleration Investments.
t. Risk Assessment on the Company’s business process
u. Revised RKAP 2015
v. Review the removal of service vehicle of the Vice President level.
w. Review RKAP 2016.
x. Review the proposal of equity injection of PT Railink.
y. Review the changes of business of PT Adhilenka into Electricity
Network Provider.
z. Application for approval of land use of PT AP II for the Development
of Service Office Building of the Institute for Agriculture Quarantine
class II, Medan and the Institute for Fish Quarantine Class I Medan I at
Kualanamu Airport.
aa. Review on Cooperation Plan of the Construction, Management and
Development of West Java International Airport.
bb. Review the revised investments 2015
cc. Review on the Addition of New Financing 2016 in order to obtain the
approval of GMS
dd. Review the concession agreement on airport business activities
by Airport Business Entity.
ee. Review the delegation of authority of commercial cooperation
agreement at BSH.
ff. Review the proposal of management in the Property & Retail
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)340
3 Melakukan reviu dan monitoring
pengelolaan risiko pada Kantor Pusat
dan Cabang-Cabang.
Conduct a review and monitoring of
risk management at the Head Office
and Branch Offices
a. Tindak Lanjut Hasil Temuan BPK RI.
b. Mereviu Proses Bisnis Komersial dan Kajian Risikonya.
c. Bandara Sultan Thaha - Jambi.
d. Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh.
e. Bandara Internasional Kualanamu – Medan.
f. Bandara internasioal Husein Sastranegara – Bandung.
g. Kajian Risiko Proses Bisnis Perusahaan.
h. Progres Hasil Risk Assessment Tahun 2015 serta tindaklanjutnya.
i. Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 Ultimate.
a. Follow-up of BPK RI Findings Results.
b. Review the Commercial Business Process and its Risk Assessment.
c. Sultan Thaha Airport - Jambi.
d. Sultan Iskandar Muda International Airport – Banda Aceh.
e. Kualanamu International Airport – Medan.
f. Husein Sastranegara International Airport – Bandung.
g. Risk Assessment of the Company’s Business Process.
h. Progress of the Risk Assessment Results in 2015 and its follow-up.
i. Soekarno-Hatta Airport Terminal 3 Ultimate.
4 Melakukan reviu atas Struktur
Organisasi perusahaan
Conduct a review on the Company’s
Organization Structure
a. Restrukturisasi organisasi Kantor Pusat.
b. Usulan Konsep Struktur Organisasi Kantor Pusat.
a. Ogranization restructuring of Head Office.
b. Proposed Concept of the Organization Structure of Head Office
5 Mengikuti Workshop/Seminar terkait
dengan Manajemen Risiko dan
Pengelolaan SDM.
Participate in Workshop/Seminar
related to Risk Management and HR
Management.
a. Seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Investasi dan Keuangan
(PSIK) di Hotel Kuta Paradiso – Bali dengan tema Optimalisasi
Implementasi Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas
Penerapan GCG.
b. Seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Investasi dan Keuangan
(PSIK) di Hotel New Kuta – Bali dengan tema Manajemen Risiko.
a. Seminar held by the Learning Center of Investments and Finance
(PSIK) at Kuta Paradiso Hotel - Bali with the theme of Optimizing
the Impelementation of Indicators/Parameters of Assessment and
Evaluation on GCG Implementation.
b. Seminar held by the Learning Center of Investments and Finance (PSIK)
at New Kuta Hotel - Bali with the theme of Risk Management.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 341
Rapat Komite manajemen Risiko & sdm
Komite Manajemen Risiko & SDM mengadakan rapat secara
berkala. Selama tahun 2015 Komite Manajemen Risiko & SDM
mengadakan rapat 38 kali rapat.
Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM terdiri dari:
1. Rapat Internal Komite Manajemen Risiko & SDM
2. Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Komite
Audit
3. Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Dewan
Komisaris, Komite Audit
4. Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Unit
Corporate Risk Management
5. Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Unit
HRD, HRA dan unit kerja lain
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Manajemen Risiko
& SDM Angkasa Pura II telah dicatat dan didokumentasikan
dengan baik dalam risalah rapat Komite Manajemen Risiko
& SDM. Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan
didistribusikan kepada semua anggota Komite Manajemen
Risiko & SDM yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan
pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai
perbedaan pendapat. Selama tahun 2015, tidak terdapat
dissenting opinion.
Remunerasi Komite manajemen Risiko & sdm
Remunerasi bagi anggota Komite Manajemen Risiko &
SDM yang bukan berasal dari Dewan Komisaris sebesar Rp
19.700.000.
Risk management & HR Committee meetings
Risk Management & HR Committee held regular meetings.
During 2015, the Risk Management & HRS Committee held
38 meetings.
Risk Management & HR Committee meetings consist of:
1. Internal meeting of the Risk Management & HR
Committee
2. Meeting of the Risk Management & HR Committee with
the Audit Committee
3. Meeting of the Risk Management & HR Committee with
the Board of Commissioners, Audit Committee
4. Meeting of the Risk Management & HR Committee with
the Corporate Risk Management Unit
5. Meeting of the Risk Management & HR Committee with
the units of HRD, HRA, and other work units.
Decisions taken in the meeting of the Risk Management
& HR Committee of Angkasa Pura II have been recorded
and documented in the minutes of meetings of the Risk
Management & HR Committee. Minutes of meeting is signed
by the chairman of the meeting and distributed to all members
of the Risk Management & HR Committee who attended the
meeting or not. Dissenting opinions that occur in the meeting
will be included in the minutes of the meeting along with the
reasons. During 2015, there were no dissenting opinions.
Risk management & HR Committee Remuneration
Remuneration for members of the Risk Management & HR
Committee that are not from the Board of Commissioners
amounted to Rp19.700.000.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)342
komitenominasi dan remunerasiNomination and Remuneration Committee
komite-komite laindi bawah dewan komisarisOther Committees Under The Board of Commissioners
Sampai dengan 31 Desember 2015, Angkasa Pura II tidak
memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Fungsi dari
Komite Nominasi dan Remunerasi dijalankan oleh Komite
Manajemen Risiko & SDM.
Sampai dengan 31 Desember 2015, selain Komite Audit dan
Komite Manajemen Risiko & SDM, tidak terdapat komite-
komite lain di bawah Dewan Komisaris.
Until December 31st, 2015, Angkasa Pura II does not have a
nomination and remuneration committee. The functions of
nomination and remuneration committee is run by the Risk
Management & HR Committee.
Until December 31st, 2015, there were no other committees
under the Board of Commissioners besides the Audit
Committee and the Risk Management & HR Committee.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 343
Sekretaris Dewan Komisaris bertugas membantu kelancaran
pelaksanaan fungsi dan aktivitas kerja Dewan Komisaris,
termasuk antara lain mengatur jadwal pertemuan, menangani
korespondensi dengan pihak internal maupun eksternal
Perusahaan, serta kegiatan kesekretariatan lainnya. Pada
tahun 2015, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Edy
Widyaya.
profil sekretaris dewan Komisaris
Secretary to Board of Commissioners is tasked to assist
the implementation smoothness of the functions and work
activities of the Board of Commissioners, including, among
others, to arrange meeting schedules, handle correspondence
with the Company’s internal and external parties, as well as
other secretarial activities. In 2015, the Secretary to Board of
Commissioners is held by Edy Widyaya.
secretary to board of Commissioners profile
sekretarisdewan komisarisSecretary to The Board of Commissioners
Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Indonesia
pada tahun 1997. Memiliki pengalaman menjabat sebagai
Kepala Sub Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN
(2012-sekarang), Kepala Sub Bidang dan Mutasi Kekayaan
BUMN II Kementerian BUMN (2010-2012), Kepala Sub Bidang
Evaluasi Pendayagunaan Aset I (2007-2010). Selain itu pernah
menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara VIII (2011-2012) dan Sekretaris Dewan Komisaris
PT Perkebunan Nusantara XI (2009-2011). Menjabat sebagai
Sekretaris Dewan Komisaris sejak 2013.
Fungsi dan penugasan Sekretaris Dewan Komisaris meliputi:
1. Mengadministrasikan undangan rapat Dewan Komisaris;
2. Sebagai penghubung Dewan Komisaris dan Direksi;
3. Membuat surat-surat keluar dan mendokumentasikan
surat-surat Dewan Komisaris;
4. Menyiapkan bahan rapat dan menyusun risalah rapat
Dewan Komisaris;
5. Melakukan tugas kesekretariatan lainnya;
6. Memberikan bantuan ringkasan laporan manajemen;
7. Mengumpulkan bahan dan informasi yang relevan
dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;
8. Melakukan koordinasi dengan Corporate Secretary &
Legal tentang hal-hal yang berkaitan dengan Dewan
Komisaris dan Direksi.
Indonesian citizen, 43 years old. Obtained his Bachelor of
Economics from the Indonesian Christian University in 1997.
Has experiences serving as the Head of Primary Industry Sub-
Department of the Ministry of SOEs (2012-present), Head of
the State Transfer Sub-Department of SOEs II of the Ministry
of SOEs (2010-2012), Head of Assets I Utilization Evaluation
Sub-Department (2007-2010). In addition, once served as
Secretary to Board of Commissioners of PT Perkebunan
Nusantara VIII (2011-2012) and Secretary to Board of
Commissioners of PT Perkebunan Nusantara XI (2009-2011).
Served as Secretary to Board of Commissioners since 2013.
Functions and assignments of Secretary to Board of
Commissioners include:
1. Administer invitations of the Board of Commissioners
meetings;
2. As a liaison of the Board of Commissioners and Board
of Directors;
3. Make outgoing letters and documenting letters of the
Board of Commissioners;
4. Prepare the meeting materials and prepare the minutes
of the Board of Commissioners meetings;
5. Perform other secretarial duties;
6. Provide assistance in making management report
summary;
7. Collect materials and information relevant to the
implementation of the Board of Commissioners duties;
8. Coordinate with the Corporate Secretary on matters
related to the Board of Commissioners and Board of
Directors.
Edy WidyayaSekretaris Dewan Komisaris
Secretary to Board of Commissioners
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)344
Corporate Secretary & Legal Angkasa Pura II mengemban misi
untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik
secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan
program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku
kepentingan. Corporate Secretary & Legal memiliki fungsi
utama dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai
public relation/corporate communication, institution
relations, GCG implementation, monitoring pencapaian Key
Performance Indicator (KPI), administrasi dokumen kebijakan
dan notulensi rapat Direksi dan rapat Dewan Komisaris,
menyusun peraturan, perjanjian non komersial, kerja sama,
dan dokumentasi hukum, serta melaksanakan advokasi
dan penyelesaian/tindak lanjut permasalahan hukum. Pada
periode tahun 2015, Head of Corporate Secretary & Legal
dijabat oleh Agus Haryadi.
profil Head of Corporate secretary & Legal
Corporate Secretary & Legal of Angkasa Pura II has a
mission to support the creation of a good corporate image
consistently and continuously through the management
of effective communication program to all stakeholders.
Corporate Secretary & Legal has a major function in order to
help the duties of the Board of Directors, namely as a public
relations/corporate communication, institutional relations,
GCG implementation, monitoring the achivement of Key
Performance Indicator (KPI), monitoring the implementation
of Corporate Social Responsibility (CSR) activities and
document administration of policies and minutes of meetings
of the Board of Directors. In the period of 2015, Head of
Corporate Secretary & Legal position is held by Agus Haryadi.
Head of Corporate secretary & Legal profile
corporatesecretary & legalCorporate Secretary & Legal
Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun. Menyelesaikan
pendidikan Master of Business Administration pada School
of Business and Management ITB. Memiliki pengalaman
menjabat sebagai Legal Contract Manager (2008-2009),
Chief of Auction (2009-2012), Kepala Biro Pelelangan (2012-
2015), Kepala Biro Hukum (2015). Menjabat sebagai Head of
Corporate Secretary and Legal sejak 17 Juni 2015.
Indonesian citizen, 45 years old. Obtained his Master of
Business Administration at the School of Business and
Management, ITB. Has experiences serving as the Legal
Contract Manager (2008-2009), Chief of Auction (2009-
2012), Head of Auction Bureau (2012-2015), Head of Legal
Bureau (2015). Served as the Head of Corporate Secretary
and Legal since June 17th, 2015.
Agus HaryadiHead of Corporate Secretary & Legal
Corporate Secretary
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 345
Jenis DiklatType of Education &
Training
Tempat DiklatEducation & Training Place
Nama DiklatEducation & Training Name
T : Manajerial Badan Kemitraan Ventura UI Manajer Muda Angkatan XIX
T : Manajerial PT Angkasa Pura II (Persero) dan SBM ITB Eksekutif Manajemen Bandara Angkatan V
T : Kursus Jayakarta Diklat Garbarata
T : Kursus Mitra Soft Computer Diklat Garbarata
T : Kursus PLP Curug Apron Movement Control
T : Kursus LPP-UI Penyusunan Peraturan & Kontrak
T : Kursus UPT Pusat Bahasa-ITB TOEFL Test
T : Diklat Substantif
Dalam Negeri
Lembaga Pendidikan Hukum Jakarta Study
Center
Pendidikan Khusus Profesi Advocad
T : Diklat Substantif
Dalam Negeri
PT Angkasa Pura II (Persero) Pelatihan Kepemimpinan Sinergistik
T : Diklat Substantif
Dalam Negeri
Institut Teknologi Bandung Pelatihan & Ujian Ahli Pengadaan Barang/Jasa
T : Teknis PT Angkasa Pura II (Persero) & PPAK-STAN Diklat Audit
T : Teknis PT AP II Executive Workshop Senior Management & Eco
Airport
Riwayat pelatihan
Riwayat Pelatihan Head of Corporate Secretary & Legal yang
diikuti dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir sebagai berikut:
Training History
Training History of Corporate Secretary followed within the
last 10 (ten) years as follows:
Riwayat Jabatan Head of Corporate secretary & Legal
Riwayat Jabatan Head of Corporate Secretary & Legal adalah
sebagai berikut:
position History of Corporate secretary
Position History of Corporate Secretary is as follows:
No Nama JabatanPosition Name
Terhitung Mulai TanggalStart Date
1 Head of Corporate Secretary and Legal 17 Juni 2015 sampai dengan sekarang
June 17th, 2015 until present
2 Kepala Biro Hukum
Head of Legal Bureau
12 Januari 2015 sampai dengan sekarang
Januari 12th, 2015 until present
3 Kepala Biro Pelelangan
Head of Auction Bureau
29 November 2012 – 12 Januari 2015
November 29th, 2012 –January 12th, 2015
4 Chief of Auction 1 Juli 2009 – 29 November 2012
July 1st, 2009 – 29 November 29th, 2012
5 Legal Contract Manager 2 Januari 2008 – 1 Juli 2009
January 2nd, 2008 – July 1st, 2009
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)346
struktur organisasi dan Jumlah personil Corporate
secretary & Legal
organizatimon structure and Total personnel of
Corporate secretary & Legal
Corporate Secretary& Legal
Bagian Hubungan Kelembagaan dan Tata Kelola Perusahaan
Institutional Relations Manager
Bagian Sekretariat DireksiBOC Secretariate Manager
Bagian Hubungan MasyarakatPublic Relations Manager
Corporate Secretary & Legal terdiri dari unit kerja sebagai
berikut:
• Public Relations
• Institutional Relations
• BOC Secretariate
• Contract & Agreement
• Legal Aid
• Regulation
Head of Corporate Secretary & Legal didukung oleh 50
(lima puluh) personil dengan kualitas dan kompetensi yang
telah memenuhi persyaratan dalam Job Profile Corporate
Secretary & Legal.
Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi dalam
penyediaan dan pemenuhan SDM yang berkualitas di Unit
Corporate Secretary & Legal. Hal ini mengingat begitu
pentingnya fungsi dan peran Corporate Secretary & Legal
dalam membantu pengelolaan Perusahaan, sehingga
penyediaan SDM yang memenuhi kualifikasi dan standar
kompetensi menjadi sebuah keharusan. Maka unit Corporate
Secretary & Legal terus berupaya mengembangkan
kualitas SDM di unit Corporate Secretary & Legal dengan
mengikutsertakan personel Corporate Secretary & Legal
dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan (Diklat).
pelaksanaan Tugas Corporate secretary & Legal
Tugas Corporate Secretary & Legal Angkasa Pura II adalah:
1. Memberi arahan melalui formulasi kebijakan fungsional
atas kegiatan fungsi sekretariat perusahaan dan hukum
serta memastikan kesesuaian kebijakan dengan arahan
strategis perusahaan;
Corporate Secretary and Legal consists of the following work
units:
• Public Relations Division
• Institutional Relations Division
• Secretariat to the Board of Commissioners Division
• Agreement & Contract Division
• Legal Aid Division
• Regulation
Corporate Secretary & Legal is supported by 50 (fifty)
personnels with the quality and competence that have met
the requirements in the Job Profile of Corporate Secretary
& Legal.
Angkasa Pura II has a strong commitment in the provision and
fulfillment of qualified HR in the unit of Corporate Secretary
& Legal. Considering the importance of the functions and
role of Corporate Secretary & Legal to assist the Company’s
management, so that the provision of HR that fulfills the
qualifications & competence standards became a necessity.
The unit of Corporate Secretary & Legal continues to develop
the quality of human resources by involving personnel of
Corporate Secretary & Legal in various education and training
programs.
Corporate secretary & Legal duties
Corporate Secretary & Legal duties of Angkasa Pura II are:
1. Giving directives through the functional policy formulation
the activities of the secretariat functions of the corporate
secretary & legal as well as ensure compliance with the
policy directives strategic company;
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 347
2. Menyusun strategi untuk optimalisasi kegiatan fungsi
sekretariat perusahaan dan hukum pada wilayah kerja
Perusahaan;
3. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program,
sistem, dan prosedur serta penggunaan anggaran
Subdirektorat Corporate Secretary & Legal;
4. Memastikan pelaksanaan pembinaan hubungan dengan
pihak luar, lembaga pemerintah dan non-pemerintah,
institusi lain, serta pemegang saham;
5. Memastikan pelaksanaan penyiapan, perumusan, dan
penyelesaian peraturan, perjanjian dan kerja sama
perusahaan dan inventarisasi dokumentasi hukum serta
konsultasi dan bantuan hukum untuk kepentingan
perusahaan dan karyawan di dalam maupun di luar
pengadilan;
6. Mengawasi kegiatan corporate branding di dalam maupun
luar lingkungan kerja Perusahaan;
7. Memastikan pelaksanaan kegiatan resmi perusahaan serta
analisa dan evaluasi bahan materi acara resmi perusahaan;
8. Berkoordinasi dengan Subdirektorat Corporate Social
Responsibility (CSR) untuk pelaksanaan kegiatan CSR
Perusahaan;
9. Memberi arahan dan bertanggung jawab penuh atas
pemenuhan kebutuhan SDM dan peningkatan kompetensi
organisasi dalam lingkup kerja fungsi sekretariat
perusahaan dan hukum;
10. Memberi arahan dan memastikan asesmen dan mitigasi
risiko telah dilakukan pada Subdirektorat Corporate
Secretary & Legal;
11. Memberi arahan dan memastikan kegiatan Subdirektorat
Corporate Secretary & Legal sesuai dengan kebijakan dan
ketentuan K3;
12. Memberi arahan dan memastikan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) diterapkan didalam seluruh
aktifitas Subdirektorat Corporate Secretary & Legal;
13. Memberi arahan dan bertanggung jawab atas pengelolaan
penilaian kinerja bawahan dan KPI unit kerjanya;
14. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal
sesuai kebutuhan perusahaan;
15. Tugas lainnya dari Corporate Secretary & Legal adalah
sebagai juru bicara korporat, memantau pelaksanaan
Board Manual dan memantau kepatuhan korporat
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku.
2. Develop a strategy for optimizing the function activities
of corporate secretary & legal on the company working
area;
3. Supervise and control the execution of the program,
systems, and procedures and the use of budget Sub
Corporate Secretary & Legal;
4. Ensure the implementation of building relationships
with external parties, government institutions and non-
governmental, other institutions, as well as shareholders;
5. Ensure the implementation of the preparation,
formulation, and settlement rules, agreements and
cooperation of the Companies and inventory as well as
the legal documentation consulting and legal assistance
for the benefit Companies and employees both inside and
outside court;
6. Oversee the activities of corporate branding in and
outside the work environment of the Company;
7. Ensuring the implementation of activities as well as the
company’s official analysis and evaluation of resource
materials company official event;
8. Coordinate with Sub Corporate Social Responsibility
(CSR) for the implementation of CSR activities Company;
9. Provide direction and take full responsibility for the
fulfillment of human needs and improving the
competence organizations within the scope of the
functions of corporate secretary & legal;
10. Provide guidance and ensure the assessment and
mitigation the risk has been done on the Corporate Sub
Secretary & Legal;
11. Provide guidance and ensure activities Sub Corporate
Secretary & Legal in accordance with the policies and K3
provisions;
12. Provide direction and ensure the principles of Good
Corporate Governance (GCG) is applied in the whole Sub
activities Corporate Secretary & Legal;
13. Provide direction and is responsible for managing KPI
performance assessment of subordinates and work unit;
14. Being a member of the working team of internal and
external according to the needs of the company;
15. Other tasks of the Corporate Secretary & Legal is as a
corporate spokesperson, monitor the implementation
Board Manual and monitor corporate compliance
regarding the pertinent laws and regulation.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)348
Pengendalian internal adalah proses yang dirancang dan
dijalankan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan anggota
manajemen lainnya serta seluruh personil Perusahaan, yang
ditujukan untuk memberikan keyakinan yang memadai
atas tercapainya efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan
pelaporan keuangan serta kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh
Angkasa Pura II mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 Tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 26.
Kebijakan sistem pengendalian Internal
Angkasa Pura II telah memiliki Kebijakan Sistem Pengendalian
Internal yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola
Perusahaan. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu
proses yang terintegrasi pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan terus menerus oleh pimpinan dan seluruh Insan
Angkasa Pura II untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan Perusahaan melalui:
- Kegiatan yang efektif dan efisien;
- Keandalan pelaporan keuangan;
- Pengamanan aset Perusahaan;
- Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Implementasi sistem pengendalian Internal
Penerapan pengendalian internal yang dilakukan oleh
Dewan Komisaris adalah dengan melakukan pengawasan
dan penasehatan terkait proses kecukupan dan kewajaran
dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang dibantu
oleh Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha.
Sedangkan Direksi menerapkan sistem pengendalian internal
melalui penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara
konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang
berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha perusahaan
dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas,
pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang
memadai.
Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian internal yang
efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan.
Lingkungan pengendalian internal dalam perusahaan
dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, integritas yang
tinggi, nilai etika serta kompetensi karyawan.
Internal control is a process designed and implemented by
the Board of Commissioners, Board of Directors and other
management members as well as the entire personnel of the
Company, that is intended to provide reasonable assurance
on the achievement of the effectiveness and efficiency of
operations, financial reporting reliability and compliance with
applicable laws ang regulations.
Implementation of internal control system conducted by
Angkasa Pura II refers to the Regulation of the State Minister
of State-Owned Enterprises No: PER-01/MBU/2011 on
Implementation of Good Corporate Governance in State-
Owned Enterprises Article 26.
Internal Control system policy
Angkasa Pura II has had Internal Control System Policy
contained in the Company’s Code of Corporate Governance.
Internal Control system is an integrated process on actions
and activities conducted continuously by the leaders and the
entire personnel of Angkasa Pura II to provide reasonable
assurance on the achievement of the Company’s objectives
through:
- Effective and efficient activities;
- Financial reporting reliability;
- Security of Company assets;
- Compliance with the laws and regulations.
Internal Control system Implementation
Implementation of internal control conducted by the Board
of Commissioners is to conduct supervision and advisory
related to the adequacy and fairness in the process of
financial statement preparation, risk management by taking
into account the precautionary principle which is assisted
by the Audit Committee and Business Investment and Risk
Committee. While the Board of Directors implements
internal control system through the implementation of the
Company’s policies and procedures consistently and fulfills
the compliance with the applicable regulations, among
others related to the Company’s business activities and risk
management, strategic planning, division of duties, delegation
of authority and adequate accounting policies.
The Board of Directors establishes an effective internal control
system to safeguard the Company’s investments and assets.
Internal control environment in the Company is conducted
with discipline and structured, high integrity, ethical values as
well as employees competence.
sistempengendalian internalInternal Control System
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 349
evaluasi efektivitas sistem pengendalian Internal
Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian
internal, Angkasa Pursa II telah membentuk Unit Internal
Auditor. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian
internal menjadi salah satu dasar evaluasi Manajemen
terhadap efektifitas sistem pengendalian internal untuk
menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun
kebijakan yang memungkinkan Manajemen dapat secara
lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Perusahaan.
Internal Auditor merupakan bagian dari Sistem Pengendalian
Internal Angkasa Pura II yang dibentuk untuk membantu
President Director dalam memenuhi kewajibannya kepada
Pemegang Saham yang bertanggung jawab didalam
melaksanakan Audit Internal di Perusahaan. Internal Auditor
melakukan upaya peningkatan pengendalian internal (internal
control) dalam berbagai kegiatan operasional Perusahaan.
Pengendalian internal di lingkungan Angkasa Pura II
senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan
usaha Perusahaan.
evaluation of Internal Control system effectiveness
To evaluate the internal control system, Angkasa Pura II
has established an Internal Audit Unit. Evaluation results on
the implementation of internal control system becomes
one of the evaluation basis of the Management towards
the effectiveness of internal control system to determine
improvement and enhancement of system or policies that
allow the Management to be more effective in running the
Company’s operating activities.
Internal Audit is part of the Internal Control System of Angkasa
Pura II, which was formed to assist the President Director in
fulfilling its obligations to Shareholders who is responsible in
implementing Internal Audit in the Company. Internal Audit
makes efforts of internal control improvement in various
operating activities of the Company. Internal control in
Angkasa Pura II is always evaluated to be able to follow the
Company’s business development.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)350
Angkasa Pura II telah memiliki Fungsi Audit Internal yang
dijalankan oleh Internal Auditor. Didalam melaksanakan
fungsinya, Internal Auditor selalu diposisikan sebagai mitra
stratejik bagi manajemen yang dipercaya, profesional,
obyektif, dan independen yang dapat memberikan nilai
tambah bagi pencapaian tujuan Angkasa Pura II dengan
meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian
dan proses tata kelola perusahaan yang baik.
struktur organisasi Internal Auditor
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor
KEP.01.01/11/2012.2 tanggal 28 November 2012 tentang
Peraturan Perusahaan Nomor 40 tentang Organisasi dan
Tata Kerja PT Angkasa Pura II (Persero), telah ditetapkan
Struktur Organisasi Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero),
termasuk didalamnya struktur organisasi, fungsi, tugas dan
wewenang Inetrnal Auditor.
Berikut struktur organisasi Internal Auditor Angkasa Pura II:
Angkasa Pura II has had Internal Audit Function which is run
by the Internal Audit Unit. In carrying out its functions, SPI has
always positioned as a strategic partner for the management
that is trustworthy, professional, objective, and independent
that can provide added value for the achievement of Angkasa
Pura II by improving the effectiveness of risk management,
control and process of good corporate governance.
Internal Audit Unit organization structure
Based on the Decree of the Board of Directors No.
KEP.01.01/11/2012.2 dated November 28th, 2012 on the
Company’s Regulation No. 40 on the Organization and Work
Procedures of PT Angkasa Pura II (Persero), has been set the
Organization Structure of the Head Office of PT Angkasa Pura
II (Persero), including the organization, functions, duties and
authorities of SPI.
The following is the organization structure of the Internal
Audit Unit of Angkasa Pura II:
internalauditorInternal Audit Unit
Head Of Internal Auditor
Deputi Pengawas Bidang Komersial
Deputy Head Of Commercial & Business Audit
Deputi Pengawas Bidang Operasi & Teknik
Deputy Head of Operation & Engineering Audit
Deputi Pengawas Bidang Keuangan & PKPI
Deputy Head of Finance& CSR Audit
Deputi Pengawas Bidang Sumber Daya Manusia & UmumDeputy Head Of Human Capital,
GA & IT
Deputi Pengawas Bidang Proyek
Deputy Head of Project Audit
Deputi Pengawas Bidang Konsultasi & PembinaanDeputy Head Consulting
Deputi Pengawas Bandara Soekarno-Hatta
Deputy Head of SHIA Audit
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 351
Komposisi Internal Auditor
Per 31 Desember 2015, Unit Internal Auditor didukung oleh
32 (tiga puluh dua) personil dengan kualitas dan kompetensi
sesuai yang dipersyaratkan dalam uraian tugasnya dengan
komposisi sebagai berikut:
Internal Audit Unit Composition
As of December 31st, 2015, the SPI Unit is supported by 32
(thirty two) personnel with quality and competence as required
in the job description with the following composition:
NoJabatanPosition
Total
1 Head of Internal Auditor 1
2 Deputy Supervisor 7
3 Senior Supervisor 19
4 Junior Supervisor 4
5 Special Staff to Head of Internal Audit Unit 1
Total 32
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)352
Internal Auditor dipimpin oleh seorang Head of Internal
Auditor yang diangkat dan diberhentikan oleh President
Director atas persetujuan Dewan Komisaris. Pada tahun 2015
Head of Internal Auditor dijabat oleh Daryanto.
profil Head of Internal Auditor
The Internal Audit Unit is led by a Head of Internal Audit Unit,
appointed and dismissed by the President Director with the
approval of the Board of Commissioners. In 2015, the Head of
Internal Audit Unit (KSPI) is held by Erwin Syahputra.
profile of Head of Internal Audit Unit
head ofinternal auditorHead of Internal Audit Unit
Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun. Menyelesaikan
pendidikan S1 pada Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas
Terbuka, Jakarta. Memiliki pengalaman menduduki jabatan
penting antara lain: Vice President of Airport Services (2008),
Head of Corporate Performance Management (2011),
Sekretaris Perusahaan (2013) dan menjabat sebagai Head of
Internal Auditor pada tahun 2015 sampai dengan Desember
2016.
sertifikasi profesi Audit Internal
Angkasa Pura II telah mewajibkan semua auditor internal
untuk mengikuti berbagai pelatihan professional dalam
rangka sertifikasi guna memenuhi standar yang dibutuhkan
Perusahaan. Head of Internal Auditor, Deputy Head of Internal
Auditor dan para pengawas auditor telah mendapatkan
pelatihan di bidang manajerial dan profesi yang memadai
untuk dapat mengelola Unit Kerja Internal Auditor dengan
baik. Saat ini jumlah auditor yang telah memiliki sertifikasi
sebanyak 7 (tujuh) orang , dengan rincian sebagai berikut:
Indonesian citizen, 54 years old. Obtained his Bachelor
Degree from the Faculty of Economics of the University
of Pancasila, Jakarta in 1991 and obtained his Master of
Engineering from Bandung Institute of Technology in 1999.
Has experiences in important positions among others: Head
of Strategic Planning & Development (2012), Vice President
of Budgeting (2009), General Manager of Depati Amir Airport
Branch Office - Pangkal Pinang in 2008, Supervisor of
Operations & Engineering Auditors in 2006 and Masterplan
& Corporate Plan Manager in 2002. Served as the Head of
Internal Audit Unit since November 2012.
Certifications of Internal Audit profession
Angkasa Pura II has requested all internal auditors to
participate various professional trainings in order to meet
the certification standards required by the Company. Head
of SPI, Deputy Supervisor of SPI and Auditor Supervisor have
been trained in the field of managerial and professional that
is adequate to be able to manage the SPI Work Unit well.
Currently, the number of auditors who have been certified
amounted to 7 (seven) people, with details as follows:
DaryantoHead of Internal Auditor
No Nama Personil Personnel Name Jabatan Position Sertifikat Certifications
1 Setyo Budi Deputy Head of Project Audit Sertifikasi PIA PIA Certification
2 Kartono Deputy Head of Commercial & Business Sertifikasi PIA PIA Certification
3 Abdur Rachman Deputy Head of Consulting Sertifikasi PIA PIA Certification
4 Joko Nugroho Edi Senior Auditor Sertifikasi PIA PIA Certification
5 ImamZaenalEhwan Senior Auditor Sertifikasi PIA PIA Certification
6 Dwi Warasto Senior Auditor Sertifikasi PIA PIA Certification
7 Sudarmin Senior Auditor Sertifikasi PIA PIA Certification
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 353
peran Internal Auditor
Peran Internal Auditor dalam mewujudkan GCG adalah:
a. Sebagai pengawas independen yang melakukan audit,
evaluasi dan menilai operasional dan aktivitas Perusahaan,
b. Sebagai katalisator dan konsultan dalam hal-hal tertentu
bagi Direksi dan manajemen yang berkaitan dengan
praktisi manajemen risiko, sistem pengendalian internal
dan praktik GCG serta dalam upaya meningkatkan kinerja
dan nilai Perusahaan secara berkelanjutan.
Tugas dan Tanggung Jawab Internal Auditor
Unit Internal Auditor Angkasa Pura II merupakan aparat
pengawas (auditor) internal Perusahaan yang dipimpin oleh
seorang kepala dan bertanggung jawab langsung kepada
President Director.
Internal Auditor Angkasa Pura II memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk:
a. Membantu Direksi dalam memenuhi tanggung jawab
pengelolaan Perusahaan, dengan cara audit atas ketaatan,
operasional, dan kinerja seluruh kegiatan unit kerja
Perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikan
mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan pada masing-masing unit kerja Perusahaan;
b. Membantu Direksi dalam upaya meningkatkan
terwujudnya good corporate governance, mendorong
efektivitas sistem pengendalian internal Perusahaan,
peningkatan pengelolaan risiko dan kinerja Perusahaan
serta penerapan etika bisnis;
c. Membantu Direksi untuk memberikan perhatian atas
terjadinya perubahan lingkungan industri, risiko bisnis yang
mungkin timbul, peluang upaya peningkatan efisiensi dan
efektivitas dan hal-hal lain yang mempengaruhi kinerja
Perusahaan;
d. Mendorong unit-unit kerja di lingkungan Perusahaan
dalam meningkatkan efektivitas sistem pengendalian
internal dan pencapaian target kinerja unit kerja dalam
rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran Perusahaan;
e. Memberikan penilaian tentang kecukupan dan efektivitas
sistem pengendalian internal Perusahaan dan pengelolaan
risiko atas kegiatan Perusahaan;
f. Melaporkan hal-hal yang penting yang berkaitan dengan
kelemahan dan peluang perbaikan proses pengendalian
keuangan dan operasional kegiatan Perusahaan;
g. Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang akan diaudit,
mengevaluasi serta menilai tingkat risiko kegiatankegiatan
tersebut dalam kaitannya dengan perencanaan audit;
h. Memberikan laporan berkala atas hasil-hasil pelaksanaan
audit triwulanan, semester, current audit, post audit, dan
audit lanjutan (audit khusus) serta kecukupan sumber
daya audit;
Role of Internal Audit Unit
SPI roles to realize GCG as follows:
a. As an independent supervisor who conducts audit,
evaluation and assess the Company’s operations and
activities,
b. As a catalyst and consultants in certain matters for
the Board of Directors and management related to
practitioners of risk management, internal control system
and GCG practices as well as in efforts to improve the
performance and value of the Company sustainably.
duties and Responsibilities of Internal Audit Unit
SPI Unit of Angkasa Pura II is a internal supervisory (auditor)
unit of the Company which led by a head and directly
responsible to the President Director.
SPI of Angkasa Pura II has duties and responsibilities to:
bahasa inggrisnya ganti semua sbb:
a. Assist the Board of Directors in fulfilling the responsibility
of the Company’s management, by way of an audit
of obedience, operational, and performance of the
entire work unit activities of the Company and provide
suggestions for improvement towards achieving the
objectives and targets which have been set on each work
unit of the Company;
b. Assist the Board of Directors in order to improve the
realization of good corporate governance, encourage the
effectiveness of the Company’s internal control system,
improve the risk management and performance of the
Company and the implementation of business ethics;
c. Assist the Board of Directors to give attention to changes
in the industrial environment, business risks that may
arise, opportunities of efforts to improve efficiency and
effectiveness and other matters that affect the Company’s
performance;
d. Encourage work units within the Company to improve
the effectiveness of internal control system and the
achievement of business units performance targets in
order to achieve vision, mission, objectives, and targets of
the Company;
e. Provide an assessment of the adequacy and effectiveness
of the Company’s internal control system and risk
management on the Company’s activities;
f. Report important matters related to weaknesses
and opportunities for improvement of the financial
and operational control process of the Company’s
activities;Identify activities to be audited, evaluate and
assess the risk level of such activities in relation to the
audit planning;
g. Identify activities need tobe audited, evaluate and rate
activities risk in term of audit plan
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)354
i. Memberikan rekomendasi perbaikan atas proses bisnis
dan pengendalian internal Perusahaan;
j. Memantau pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan tindak
lanjut atas laporan hasil audit (LHA).
Adapun ruang lingkup tugas Internal Auditor meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Mereviu dan menilai untuk memastikan bahwa sistem
pengendalian internal Perusahaan telah memadai, serta
berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan
sasaran Perusahaan secara efisien dan ekonomis dan
menjamin kehandalan informasi keuangan dan informasi
operasional Perusahaan serta menjaga dan melindungi
aset Perusahaan;
b. Melaksanakan audit operasional dan ketaaan atas
kegiatan manajemen yang bertujuan untuk menilai
efisiensi dan efektivitas operasi Perusahaan, kehandalan
informasi dan pelaporan Perusahaan, ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan serta pengamanan aset
Perusahaan;
c. Melaksanakan audit lanjutan (audit khusus) terhadap kasus
yang memiliki indikasi terjadinya kecurangan (fraud);
d. Melaksanakan audit kinerja atas perencanaan dan
program kerja masing-masing unit kerja dan penilaian
kesesuaiannya dengan tujuan Perusahaan serta penilaian
terhadap manajemen risiko;
e. Melaksanakan penugasan khusus/tambahan yang relevan
dengan ruang lingkup tugas Internal Auditor.
pengembangan Kompetensi Internal Auditor
Angkasa Pura II senantiasa melakukan program peningkatan
kompetensi personil Internal Auditor dengan melakukan
program pengembangan kompetensi auditor secara sistematis
dan berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan
kompetensi pada tahun 2015 ditempuh dengan 2 cara, yaitu
pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dan
pengembangan kompetensi secara internal.
h. Provide regular reports on the results of audit by quarter,
semester, current audit, post audit, and advanced audit
(special audits) as well as the adequacy of audit resources;
i. Provide recommendations for improvement on business
processes and internal control of the Company;
j. Monitor the implementation and accuracy of follow-up
on the audit results report (LHA).
SPI scope of duties include the following:
a. Review and assess to ensure that the Company’s internal
control system is adequate and functioning effectively in
achieving the Company’s objectives and targets efficiently
and economically and to ensure the reliability of financial
information and operational information of the Company
as well as to maintain and protect the Company’s assets;
b. Implement operational and compliance audits on the
management activities that aim to assess the efficiency
and effectiveness the Company’s operations, the reliability
of information and reporting of the Company, compliance
with the laws and regulations as well as the security of the
Company’s assets;
c. Implement advanced audit (special audits) on cases that
have indications of fraud (fraud);
d. Implement performance audits on the planning and work
program of each work unit and conformity assessment
with the company’s objectives as well as assessment
towards risk management;
e. Carry out special/additional assignments relevant to the
scope of duties of SPI.
spI Competence development
Angkasa Pura II is constantly improving the competence
of SPI personnel by conducting the auditor competence
development program in a systematic and tiered manner.
In general, competence development policy in 2015 was a
2 way, namely the development of competence in external
institutions and internal competence development.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 355
Selama tahun 2015, personil Internal Auditor telah mengikuti
pelatihan audit sebagai berikut:
I. Diklat Wajib
During 2015, the SPI personnel has participated in audit
training as follows:
I. Mandatory Education and Training
NoNamaName
BiayaCost
WaktuTime
PenyelenggaraOrganizer
I Pelatihan WBS dan Fraud Audit | WBS and Fraud Audit Training
1 Wandi Anhar Rp 7.500.000
09 – 15 Apr 2015
April 9th - 15th, 2015
Pusat Pengembangan Akuntansi dan
Keuangan (PPAK)
Center for Development of Accounting
and Finance (PPAK)
2 R. Suhartono Rp 7.500.000
3 Prio Ambardi Rp 7.500.000
4 Heru Karyadi Rp 7.500.000
5 Mulyana Rp 7.500.000
II Pengelolaan Tugas-tugas Audit | Audit Duties Management
1 Tarsono Rp 8.250.00004 – 14 Mei 2015
May 4th - 14th, 2015
Pusat Pengembangan Akuntansi dan
Keuangan (PPAK)
Center for Development of Accounting
and Finance (PPAK)
III Audit Operasional | Operational Audit
1 Prio Ambardi Rp 8.000.00010 – 19 Agus 2015
August 10th - 19th,
2015
Pusat Pengembangan Akuntansi dan
Keuangan (PPAK)
Center for Development of Accounting
and Finance (PPAK)
2 Iwan Winaya Rp 8.000.000
3 Dony Wardono Rp 8.000.000
4 Nicolas Prima Rp 8.000.000
IV Audit Kecurangan | Fraud Audit
1 Tarsono Rp. 7.500.000
13 – 19 Agus 2015
August 13th - 19th,
2015
Pusat Pengembangan Akuntansi dan
Keuangan (PPAK)
Center for Development of Accounting
and Finance (PPAK)
V Dasar-dasar Audit | Audit Basics
1 Andang Santoso Rp 7.750.000
07 – 17 Sep 2015
September 7th - 17th,
2015
Pusat Pengembangan Akuntansi dan
Keuangan (PPAK)
Center for Development of Accounting
and Finance (PPAK)
2 Dwi Aries Darmawan Rp 7.750.000
3 Eddy AE Rp 7.750.000
4 Indah Wijayanti Rp 7.750.000
5 Dalisnia Rp 7.750.000
VI Audit Dasar II | Audit Basics II
1 Prayoedi Herlebeng Rp. 7.000.000 19 – 30 Okt 2015
October 19th - 30th,
2015
Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA)
Internal Audit Education Foundation
(YPIA)2 Elfin Rp. 7.000.000
TOTAL Rp 138.000.000
II. Diklat Substantif & Workshop II. Substantitial & Workshop
NoNamaName
BiayaCost
WaktuTime
PenyelenggaraOrganizer
I Training of Assessor (TOA) GCG Self Assessment | Training of Assessor (TOA) GCG Self Assessment
1 Prio Ambardi Rp 4.500.000 22 - 23 Jan 2015JSM Management Consultant
2 Indra Kamil Rp 4.500.000 Jan 22nd - 23rd, 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)356
pelaksanaan Kegiatan Internal Auditor Tahun 2015
Pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2015
difokuskan pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Program
kerja Internal Auditor pada tahun 2015 meliputi antara lain
audit operasional/kinerja bandara, kegiatan reviu pengadaan
barang dan jasa atas proyek pengembangan bandara, dan
kegiatan pemeriksaan khusus/audit investigasi, dengan
realisasi sebagai berikut:
Implementation of spI Activities 2015
Implementation of the Annual Audit Work Program (PKAT)
in 2015 focused on the Head Office and Branch Offices.
SPI work program in 2015 consists of the audit of airport
operations/performance , review of the procurement of
goods and services on the airport development project,
special inspection/investigation audit and consultations &
coaching, with the realization as follows:
No Obyek AuditAudit Objects
Waktu PelaksanaanExecution Time
Jangka WaktuTime Period
1 KC Bandara Kualanamu – Medan (Tahap I)
Kualanamu Airport Branch Office – Medan (Phase I)
23 Mar s.d 03 Apr’ 2015
March 23rd - April 3rd, 2015
09 hari kerja
09 work days
2 KC Bandara Silangit – Siborong-borong
Silangit Airport Branch Office – Siborong-borong
30 Mar s.d 02 Apr’ 2015
March 30th - April 2nd, 2015
03 hari kerja
03 work days
3 KC Bandara Sultan Thaha - Jambi
Sultan Thaha Airport Branch Office - Jambi
13 s.d. 24 April 2015
April 13th - 24th, 2015
10 hari kerja
10 work days
4 KCU Bandara Soekarno Hatta (Tahap I)
Sultan Thaha Airport Branch Office - Jambi
12 Februari s.d. 20 Maret 2015
Feb 12th - March 20th, 2015
27 hari kerja
27 work days
A. Realisasi Rencana Audit Tahunan A. Realization of Annual Audit Plan
II Diklat Khusus Head of Internal Auditor | Special Education and Training of the Head of Internal Auditor
1 Daryanto Rp 7.500.00012 – 18 Feb 2015
Feb 12th - 18th, 2015
Pusat Pengembangan Akuntansi dan
Keuangan (PPAK)
Center for Development of Accounting
and Finance (PPAK)
III Manajemen Risiko | Risk Management
1 Ambar Raharjo Rp 7.500.00012 – 18 Feb 2015
Feb 12th - 18th, 2015Pusat Pengembangan Akuntansi dan
Keuangan (PPAK)
Center for Development of Accounting
and Finance (PPAK)2 Dony Wardono Rp 7.500.000
12 – 18 Feb 2015
Feb 12th - 18th, 2015
IV Pelatihan Manajemen Risiko Proyek | Project Risk Management Training
1 Jon Mukhtar Rita Rp 5.750.00004 – 06 Mar 2015
March 4th - 6th, 2015CRMS Indonesia
V Sertifikasi CISA | CISA Certification
1 M. Saktioko US$ 1.400 13 Jun 2015
June 13th, 2015Certified Information System (CISA)
2 Nicolas Prima US$ 1.400
VIWorkshop Nasional Dua Hari Tentang Prosedur dan Teknik Audit SDM
Two-Day National Workshop on Procedures and Audit Techniques of Human Resources
1 Evi Heltysiana Rp. 3.750.00009 – 10 Jul 2015
July 9th - 10th, 2015IPPENAS
VII Audit Forensik Dasar | Basic Forensic Audit
1 Dwi Warasto Rp. 7.500.00013 – 19 Agus 2015
Aug 13th - 19th, 2015
Pusat Pengembangan Akuntansi dan
Keuangan (PPAK)
Center for Development of Accounting
and Finance (PPAK)
TOTAL Rp 84.900.000
GRAND TOTAL Rp 222.900.000
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 357
B. Reviu Proyek Pengembangan Bandara B. Review of Airport Development Project
No Obyek AuditAudit Objects
Waktu PelaksanaanExecution Time
Jangka WaktuTime Period
1 Bandara Supadio - Pontianak
Airport Branch Office - Pontianak
10 Agustus s.d. 04 September 2015
August 10th - September 4th, 2015
09 hari kerja
09 work days
2 Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang
Depati Amir Airport Branch Office – Pangkal Pinang
11 s.d. 23 September 2015
September 11th - 23rd, 2015
08 hari kerja
08 work days
3 Bandara Raja Haji Fisabilillah - Tanjungpinang
Raja Haji Fisabilillah Airport Branch Office - Tanjungpinang
23 November s.d. 08 Desember 2015
November 23rd - December 8th, 2015
12 hari kerja
12 work days
C. Reviu Proyek Pengembangan Bandara
Sampai dengan Bulan Desember 2016 telah dilakukan
sebanyak 07 (tujuh) pemeriksaan khusus terhadap
penyimpangan maupun fraud yang terjadi didalam
lingkungan perusahaan. Pemberian sanksi pada Pelaksanaan
Riksus yang telah dilakukan sampai dengan saat ini dapat
digolongkan menjadi 4 (empat) macam yakni:
1. Pemberhentian;
2. Penurunan Kelas Jabatan untuk periode waktu tertetu;
3. Pemberian Surat Peringatan;
4. Pemotongan Insentif.
C. Review of Airport Development Project
Until December 2015, has been conducted 07 (seven) special
inspection against irregularities and fraud that occurred in
the Company. Imposing sanctions on the Implementation
of Special Inspection that has been conducted up to now
can be classified into 4 (four) types, namely:
1. Dismissal;
2. Decrease Position Grades for a certain period of time;
3. Issuance of Warning Letter;
4. Cutting of Incentives.
5 KC Bandara Supadio - Pontianak
Supadio Airport Branch Office - Pontianak
13 s.d 24 April 2015
April 13th - 24th, 2015
10 hari kerja
10 work days
6 KC Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru
Sultan Syarif Kasim II Airport Branch Office – Pekanbaru
04 Mei s.d 13 Mei 2015
May 4th - 13th, 2015
08 hari kerja
08 work days
7 KC Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang
Depati Amir Airport Branch Office – Pangkal Pinang
04 s.d 13 Mei 2015
May 4th - 13th, 2015
08 hari kerja
08 work days
8 KC Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Branch Office -
Palembang
19 s.d 28 Mei 2015
May 19th - 28th, 2015
08 hari kerja
08 work days
9 KC Bandara Sultan Iskandar Muda – Aceh
Sultan Iskandar Muda Airport Branch Office – Aceh
08 s.d. 17 Juni 2015
June 8th - 17th, 2015
08 hari kerja
08 work days
10 KC Bandara Halim Perdanakusumah – Jakarta
Halim Perdanakusumah Airport Branch Office – Jakarta
24 Juni s.d. 03 Juli 2015
June 24th - July 3rd, 2015
10 hari kerja
10 work days
11 KC. Bandara Int’l Minangkabau – Padang
Minangkabau International Airport Branch Office – Padang
08 s.d. 17 Juni 2015
June 8th - 17th, 2015
08 hari kerja
08 work days
12 KC. Bandara Raja Haji Fisabilillah – Tanjung Pinang
Raja Haji Fisabilillah Airport Branch Office – Tanjung
Pinang
24 Juni s.d. 03 Juli 2015
June 24th - July 3rd, 2015
10 hari kerja
10 work days
13 KC. Bandara Husein Sastranegara
Husein Sastranegara Airport Branch Office
03 s.d. 12 Agustus 2015
Aug 3rd - 12th, 2015
08 hari kerja
08 work days
14 KCU Bandara Soekarno Hatta (Tahap II)
Soekarno Hatta Airport Branch Office (Phase II)
20 Agust s.d. 18 Sept 2015
Aug 20th - Sept 18th, 2015
21 hari kerja
21 work days
15 Kantor Pusat
Head Office
21 Okt 2015 s.d. 04 Des 2015
Oct 21st - Dec 4th, 2015
31 hari kerja
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)358
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan
Angkasa Pura II dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan
Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik.
Penunjukan Auditor Eksternal dilakukan berdasarkan Risalah
RUPS Angkasa Pura II tentang Persetujuan Laporan Tahunan
dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014
berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris.
Berikut data Auditor Eksternal Angkasa Pura II selama 7 (tujuh)
tahun terakhir, yaitu sebagai berikut:
Independent supervision function against the financial aspect
of Angkasa Pura II is conducted by carrying out External
Auditor inspection performed by the Public Accounting Firm.
Appointment of External Auditor is based on the Minutes
of the GMS of Angkasa Pura II on the Approval of Annual
Report and Ratification of Financial Statements for the Fiscal
Year 2014 based on the recommendations of the Board of
Commissioners.
The following is the External Auditors data of Angkasa Pura II
for the last 7 (seven) years, as follows:
auditoreksternalExternal Auditor
TahunYear
Kantor Akuntan PublikPublic Accounting Firm
Biaya (Rp)Costs (Rp)
Partner PelaksanaImplementing Partner
2009 Pieter, Uways & Rekan Rp725.205.000 Pieter Solang, CPA
2010 Pieter, Uways & Rekan Rp855.000.000 Pieter Solang, CPA
2011 Hertanto, Sidik & Rekan Rp1.005.473.875 Indra Soesetiawan, CPA
2012 Hertanto, Sidik & Rekan Rp1.002.761.000 Indra Soesetiawan, CPA
2013 Hertanto, Sidik & Rekan Rp1.052.782.500 Indra Soesetiawan, CPA
2014 Hertanto, Sidik & Rekan Rp1.052.782.500 Indra Soesetiawan, CPA
2015 Ernst & Young Rp1.190.000.000 Purwantoro, Sungkoro & Surja
In the audit of the Company’s Financial Statements for Fiscal
Year 2015,Angkasa Pura II has appointed the Public Accounting
Firm (KAP) Ernst & Young. The audit scope conducted by the
Public Accounting Firm (KAP) Ernst & Young also includes the
audit of Management Report, Compliance Report, Internal
Control and Report of the Partnership and Community
Development Program (PKBL) for Fiscal Year 2015. The total
costs incurred to audit the Consolidated Financial Statements
in 2015 amounted to Rp 1.190.000.000 (including VAT) and
excluding the Out of Pocket Expenses (OPE).
KAP Ernst & Young which appointed has completed its duties
independently in accordance to the professional standards of
public accountant and work agreements as well as the scope
of audit which has been determined.
Dalam pelaksanaan audit Laporan Keuangan Perusahaan
Tahun Buku 2015, Angkasa Pura II telah menunjuk Kantor
Akuntan Publik (KAP) Ernst & Young. Lingkup Audit yang
dilakukan KAP Ernst & Young juga mencakup audit Laporan
Manajemen, Laporan Kepatuhan, Pengendalian Internal dan
Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Tahun Buku 2015. Adapun total biaya yang dikeluarkan untuk
audit Laporan Keuangan Konsolidasi pada tahun 2015 adalah
sebesar Rp1.190.000.000 (sudah termasuk PPN) dan tidak
termasuk Out of Pocket Expenses (OPE).
KAP Ernst & Young yang ditunjuk telah menyelesaikan
tugasnya secara independen sesuai standar profesional
akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit
yang telah ditetapkan.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 359
Angkasa Pura II secara berkelanjutan terus mengembangkan
dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko
dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan
komprehensif, yang bertujuan untuk melindungi Perusahaan
dari risiko yang berdampak negatif terhadap pencapaian
tujuan dan mengeksplorasi peluang untuk meningkatkan
benefit. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam
kebijakan, prosedur, kewenangan dan ketentuan lain serta
berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh
lingkup aktivitas usaha.
Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang
sesuai dengan standar bandara internasional, manajemen
Angkasa Pura II telah menyusun profil risiko korporasi, untuk
fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis
Perusahaan antara lain: Safety, Security, Services through
Compliance (3S+1C) yang merupakan compulsory dalam
pengelolaan risiko, serta di lingkungan Administrasi, Keuangan
dan Komersial yang mengarah pada risiko tinggi.
pengelola manajemen Risiko
Dalam pengelolaan manajemen risiko, Angkasa Pura II
telah membentuk unit Risk Management & Compliance
sebagai penanggung jawab dalam memfasilitasi pelaksanaan
Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko oleh setiap Risk
Owner dan jajarannya. Lingkup kerja Risk Management &
Compliance meliputi Kantor Pusat dan 13 (tiga belas) Kantor
Cabang Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II continuously develop and improve the
framework of risk management systems and internal control
structure to become integrated and comprehensive, aiming
to protect the Company from risks that negatively affect
the achievement of objectives and to explore opportunities
for increased benefits. The risk management framework is
outlined in policies, procedures, powers and other provisions
as well as a variety of risk management tools in all aspects of
business activity.
In order to develop risk management in accordance with
the standards of the international airport, the management
of Angkasa Pura II has drawn up a risk profile corporations,
to the functions of Operations and Techniques that focus on
business processes, among others: Safety, Security, Services
through Compliance (3S + 1C), which is compulsory in risk
management, as well as in the Administration, Finance and
Commercial which leads to a high risk.
Risk management Administrator
In risk management, Angkasa Pura II has established a Risk
Management & Compliance unit in charge of facilitating the
implementation of the Risk Management Policy Guidelines
by each Risk Owner and staff. The scope of work includes
the Risk Management & Compliance Office and 13 (thirteen)
Branch Angkasa Pura II.
riskmanagement & complianceRisk Management & Compliance
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)360
Head Of Risk Management& Complicance
Risk Management& Complicance Officer
Complicance Manager
Complicance Junior Officer
Complicance Staff
Complicance Senior Officer
Complicance Senior Officer
Risk Management Manager
Risk Management Staff
Risk Management Staff
Risk Management Senior Officer
Risk Management Senior Officer
struktur Unit Risk management & Compliance structure of Risk management & Compliance Unit
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 361
profil head ofrisk management & complianceProfile of Head of Risk Management & Compliance
Warga Negara Indonesia, umur 48 tahun. Menyelesaikan
pendidikan S1 pada Fakultas Hukum Universitas Islam Syekh
Yusuf, Tangerang. Memiliki pengalaman menduduki jabatan
penting antara lain: PENGAWAS SENIOR BIDANG OPERASI
DAN TEKNIK (2013), DEPUTI PENGAWAS BIDANG OPERASI
DAN TEKNIK (2014) dan menjabat sebagai HEAD OF RISK
MANAGEMENT & COMPLIANCE tahun 2016 sampai dengan
saat ini.
Tugas dan Tanggung Jawab Risk management & Compliance
Tugas dan tanggung jawab Risk Management & Compliance,
adalah sebagai berikut:
• Mengkoordinasikan upaya-upaya pengembangan dan
pemeliharaan sistem manajemen risiko yang efektif dan
efisien sesuai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
Perusahaan;
• MemfasilitasipelaksanaanPedomanKebijakanManajemen
Risiko oleh setiap Risk Owner dan jajarannya;
• Mengumpulkan laporan Profil Risiko unit kerja dari
setiap Risk Owner, mengagregasikannya menjadi Profil
Risiko korporat dan melaporkan Profil Risiko korporat
kepada Direksi secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai
permintaan Direksi;
• MelaksanakanRiskAsssessment;
• Membuat kajian risiko untuk pengambilan keputusan
strategis Direksi, terutama yang memiliki potensi nilai
dampak kerugian yang signifikan.
Indonesian citizen, 48 years old. Obtained his Bachelor’s
Degree at the Faculty of Law at the University of Islam
Syekh Yusuf, Tangerang. Has experiences serving as SENIOR
AUDITOR OF OPERATIONS AND ENGINEERING (2013),
DEPUTY AUDITOR OF OPERATIONS AND ENGINEERING
(2014) and served as the HEAD OF RISK MANAGEMENT &
COMPLIANCE 2016 until present.
duties and Responsibilities of the Risk management &
Compliance bureau
Duties and responsibilities of the Risk Management &
Compliance Bureau are as follows:
• Coordinatetheeffortsofdvelopmentandmaintenanceof
risk management system that is effective and efficient in
accordance with the requirements and availability of the
Company’s resources;
• FacilitatetheimplementationofRiskManagementPolicy
Guidelines by each Risk Owner and its ranks;
• Collect the Risk Profile report of work units from each
Risk Owner, aggregating it into corporate risk profile and
report it to the Board of Directors regularly or any time by
the request of the Board of Directors;
• ImplementRiskAssessment;
• Makeariskassessmentforthestrategicdecisionmaking
of the Board of Directors, especially the one with high
potential value impact of significant losses.
Joko Nugroho EdiHead of Risk Management & Compliance
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)362
Risk management policy
In conducting the supervision and management of material
business risks, Angkasa Pura II has a Risk Management
Policy based on the Decree No: C0.793/HK.201/APII-2015
PD.01.02/11/2015/0057 dated November 24th, 2015 that
refers to ISO 31000:2009, Risk Management - Principles and
Guidelines, which has been adopted as a national standard of
SNI ISO 31000:2011.
The policy aims to provide guidance to all personnel of
Angkasa Pura II to effectively conduct risk management
processes and activities, so in accordance with applicable
regulations. In addition, risk management policy also aims
to ensure that the Management and all employees have the
same perception and understanding of the concept of risk
management, and raise the awareness about the importance
of sustainable risk management in the Company.
Risk management objectives
1. Raise the awareness that all efforts to achieve the goals
and targets of the Company involve risks and therefore
each individual, work units (Directorate, Sub-Directorate,
Bureau, Branch Offices, etc.), should be able to manage
risks according the each position and responsibilities as
part of an integrated corporate risk management.
2. Increase the certainty of achievement of the goals and
targets of the Company by:
a. Lowering the possibility level of events that may
hamper the business processes;
b. Minimize losses as the potential impact caused by
these events.
Risk management Components
Risk Management System of Angkasa Pura II consists of 3
(three) related components, namely:
1. Risk management principles;
2. Framework to manage risks; and
3. Risk management processes.
Risk management principles is the foundation (basic rules)
for the development of a framework of risk management
that becomes the cornerstones for the implementation of
the risk management processes. While the risk management
processes are descriptions from the risk management
framework in order to facilitate the application of risk
management principles, both at the corporate level, at the
unit level, as well as individual level.
Kebijakan manajemen Risiko
Dalam melakukan pengawasan dan pengelolaan risiko bisnis
yang material, Angkasa Pura II memiliki Kebijakan Manajemen
Risiko berdasarkan Surat Keputusan Nomor : C0.793/HK.201/
APII-2015 PD.01.02/11/2015/0057 Tanggal 24 November
2015 yang mengacu pada ISO 31000:2009 Risk Management
- Principles and Guidelines, yang telah diadopsi menjadi
standar nasional SNI ISO 31000:2011.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk memberikan pedoman
kepada seluruh Insan Angkasa Pura II untuk secara efektif
melakukan proses dan kegiatan manajemen risiko, sehingga
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, kebijakan
manajemen risiko tersebut juga bertujuan untuk memastikan
bahwa Manajemen dan seluruh pegawai memiliki persepsi
serta pemahaman yang sama mengenai konsep manajemen
risiko, dan menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya
manajemen risiko yang berkelanjutan di Perusahaan.
Tujuan manajemen Risiko
1. Meningkatkan kesadaran bahwa semua upaya pencapaian
sasaran dan target-target Perusahaan mengandung risiko
dan karenanya setiap individu, unit kerja (Direktorat,
Sub Direktorat, Biro, Kantor Cabang dst.), harus dapat
mengelola risiko sesuai kedudukan dan tanggung
jawabnya masing-masing sebagai bagian dari pengelolaan
risiko korporat terintegrasi.
2. Meningkatkan kepastian pencapaian sasaran dan target-
target Perusahaan dengan cara:
a. Menurunkan tingkat kemungkinan terjadinya peristiwa-
peristiwa yang dapat menghambat kelancaran proses
bisnis;
b. Meminimalkan kerugian sebagai potensi dampak yang
ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa tersebut.
Komponen pengelolaan Risiko
Sistem Manajemen Risiko Angkasa Pura II terdiri dari 3 (tiga)
komponen yang saling berhubungan, yaitu:
1. Prinsip-prinsip manajemen risiko;
2. Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan
3. Proses pengelolaan risiko.
Prinsip-prinsip manajemen risiko merupakan pondasi (aturan
dasar) bagi pengembangan kerangka kerja pengelolaan
risiko yang merupakan pilar-pilar bagi penerapan proses
manajemen risiko. Sementara proses manajemen risiko
adalah penjabaran dari kerangka kerja pengelolaan risiko
dalam rangka mempermudah penerapan prinsip-prinsip
pengelolaan risiko, baik di tingkat korporat, di tingkat unit
kerja, maupun individu.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 363
Relationship of 3 Risk Management System Components
Hubungan 3 Komponen sistem manajemen Risiko
proses manajemen Risiko
Proses Manajemen Risiko Angkasa Pura II meliputi dua
kelompok kegiatan utama, yaitu:
a. Tahapan kegiatan utama meliputi:
- Tahap 1: Penetapan konteks bisnis
- Tahap 2: Assessment risiko
- Tahap 3: Perlakuan risiko
b. Tahapan kegiatan penunjang meliputi:
- Tahap 4: Komunikasi & konsultasi
- Tahap 5: Pemantauan & kaji ulang
Risk management process
Risk Management Process of Angkasa Pura II consists of two
main groups of activities, namely:
a. Tahapan kegiatan utama meliputi:
- Stage 1: Business context determination
- Stage 2: Risk Assessment
- Stage 3: Risk Treatment
b. Supporting activities stages include:
- Stage 4: Communications & Consultations
- Stage 5: Monitoring & review
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)364
skema proses manajemen Risiko Risk management process schemes
1. Tahap 1: Penetapan Konteks
(1) Penetapan konteks bertujuan untuk mempersiapkan
data dan informasi yang jelas, andal, dan mencukupi
demi kelancaran dan akurasi proses assessment risiko.
(2) Penetapan konteks merupakan tahap yang mendasar
dan menjadi prasyarat dalam fase identifikasi risiko
pada tahap assessment risiko. Tahap penetapan
konteks mencakup fase penetapan konteks eskternal;
(b) penetapan konteks internal; (c) penetapan konteks
proses manajemen risiko, dan (d) penetapan kriteria
risiko.
(3) Pedoman ini hanya memuat peta konteks bisnis pada
tingkat korporat sebagai panduan bagi para Risk
Owner untuk menetapkan konteks bisnis pada unit
kerja masing-masing.
2. Tahap 2: Assessment Risiko
(1) Tujuan assessment risiko adalah menemukenali risiko,
mengukur nilai risiko, dan menentukan prioritas
perlakuan risiko.
(2) Assessment dilakukan oleh setiap Risk Owner dan
jajarannya dengan bantuan tim penilai yang ditunjuk
1. Stage 1: Context Determination
(1) Determination of context aims to prepare data and
information that is clear, reliable, and sufficient for
the smoothness and accuracy of risk assessment
process.
(2) Determination of context is a fundamental stage and
become a prerequisite in the risk identification phase
in the risk assessment stage. Context determination
stage includes external context determination
phase; (b) internal context determination; (c)
context determination of risk management process;
and (d) risk criteria determination.
(3) These guidelines only contain business context map
at the corporate level as a guide for the Risk Owner
to establish the business context on each work unit.
2. Stage 2: Risk Assessment
(1) Risk assessment objectives is to identify risk,
measures risk value, and prioritize risk treatment.
(2) Assessment conducted by each Risk Owner and its
staff with the help of the assessment team appointed
by the Board of Directors and competent enough in
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 365
oleh Direksi serta memiliki kompetensi cukup dalam
pengalaman mengelola bisnis Perusahaan dan
memiliki keterampilan menggunakan metode dan
teknik assessment risiko.
(3) Proses assessment terdiri dari fase identifikasi risiko,
analisa risiko dan evaluasi risiko yang harus menjadi
bagian integral dari seluruh proses bisnis Perusahaan,
seperti proses penyusunan RKAP, Studi Kelayakan
Pengembangan Bisnis, prosedur pengambilan
keputusan dan lain-lain. Hasil assessment risiko dicatat
dalam dokumen atau format risk register.
3. Tahap 3: Perlakuan Risiko (Risk Treatment)
(1) Proses perlakuan risiko atau dikenal juga dengan istilah
mitigasi, mencakup (i) identifikasi berbagai metode/
teknik yang dapat digunakan, termasuk mitra kerja
untuk berbagi risiko (risk sharing); (ii) seleksi metode/
teknik dan mitra kerja berbagi risiko yang paling sesuai
kebutuhan; (iii) penyusunan rencana perlakuan risiko,
termasuk alokasi sumber daya yang dibutuhkan; dan
(iv) implementasinya.
(2) Pemilihan metode mitigasi dan/atau mitra kerja
untuk berbagi risiko, harus didasarkan atas hasil
analisis manfaatbiaya (cost-benefit analysis) dengan
menggunakan data dan informasi yang mutakhir dan
andal.
(3) Risiko dengan nilai dampak yang besar sekali, tetapi
sangat jarang terjadi seperti bencana alam, tetap harus
dipersiapkan metode perlakuannya (peringatan dini
dan tanggap darurat).
(4) Langkah mitigasi risiko dapat berupa satu metode
tindakan atau kombinasi beberapa metode tindakan,
termasuk alat manajemen (management tools/
technique) tertentu guna mengendalikan satu jenis
risiko atau lebih.
(5) Untuk efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya bagi perlakuan risiko, maka harus dibuat urutan
prioritas perlakuan risiko.
(6) Satu metode mitigasi dan/atau berbagi risiko dapat
menimbulkan risiko baru yang harus diperhitungkan
pada saat penyusunan rencana perlakuan risiko.
4. Tahap 4: Komunikasi dan Konsultasi
(1) Komunikasi dan konsultasi dilakukan oleh setiap Risk
Owner terhadap para pemangku kepentingan, baik
internal maupun eksternal pada setiap tahap proses
manajemen risiko, dengan tujuan agar pemangku
kepentingan dapat memahami keterkaitan rencana
strategis Perusahaan dan peran mereka dalam
pengelolaan risiko Perusahaan.
(2) Komunikasi dan konsultasi harus direncanakan dan
dilaksanakan sejak awal pengelolaan risiko dan
mencakup kebijakan pengelolaan risiko, sumber risiko,
managing the Company’s business and skill using
methods and techniques of risk assessment.
(3) Assessment process consists of risk identification
phase, risk analysis and risk evaluation should be
an integral part of the Company’s business process,
such as the preparation process of RKAP, Feasibility
Study of Business Development, decision making
procedures and others. Risk assessment results
is recorded in a document or the format of risk
register.
3. Stage 3: Risk Treatment
(1) Risk treatment process or also kpresentn as
mitigation, includes (i) identification of various
methods/techniques that can be used, including
business partners for risk sharing; (ii) selection of
methods/techniques and the most appropriate
business partners of risk sharing; (iii) preparation
of risk treatment plan, including the allocation of
required resources; and (iv) implementation.
(2) Selection of mitigation methods and/or business
partners for risk sharing, should be based on the
results of cost-benefit analysis by using up to date
and reliable data and information.
(3) Risk with a tremendous impact value, but is very
rare to occur such as natural disaster, still have to
be prepared the method of treatment (early warning
and emergency response).
(4) Risk mitigation measures may include the methods
of action or combination of several methods of
action, including particular management tools/
technique in order to control one type of risk or
more.
(5) For the efficiency and effectiveness usage of
resources for risk treatment, should be made a
priority order of risk treatment.
(6) One method of mitigation and/or sharing of risk
can pose new risks that must be taken into account
when preparing risk treatment plan.
4. Stage 4: Communications and Consultations
(1) Communications and consultations are conducted
by every Risk Owner against the stakeholders,
both internally and externally at any stage of
the risk management process, with the aim for
stakeholders to understand the interrelatedness of
the Company’s strategic plan and their role in the
Company’s risk management.
(2) Communications and consultations should be
planned and implemented from the beginning of risk
management and include risk management policy,
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)366
kemungkinan terjadi dan dampaknya serta ukuran-ukuran
yang digunakan dalam mengelola risiko.
(3) Komunikasi dan konsultasi harus dilakukan
secara efektif guna memastikan setiap pihak yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko. Dalam
hal ini Risk Owner, Frontline Risk Owner dan pemangku
kepentingan telah memahami latar belakang dan
alasan pengambilan keputusan serta tindakan yang
mengandung risiko.
5. Tahap 5: Pemantauan dan Kaji Ulang
(1) Pemantauan adalah pengamatan rutin terhadap
pelaksanaan proses manajemen risiko dibandingkan
dengan kerangka kerja atau perencanaan manajemen
risiko yang ditetapkan.
(2) Kaji ulang adalah peninjauan berkala terhadap
efektivitas sistem manajemen risiko dan efektifitas
RPR.
(3) Risk Management & Compliance memastikan bahwa
pemantauan dan kaji ulang secara reguler dilaksanakan
terhadap: a. Efektifitas proses manajemen risiko; b.
Risiko dan peluang yang dihadapi Perusahaan serta
prioritas penanganannya; c. Efektifitas dan kecukupan
pengendalian risiko saat ini (existing control); d.
Implementasi dan efektifitas RPR; e. Apakah proses
manajemen risiko telah diaplikasikan secara sistematis
terhadap target Perusahaan pada tingkat korporat, unit
kerja dan proyek investasi yang ada.
(4) Perusahaan menjamin adanya mekanisme
pengawasan dari independen atau pihak eksternal
secara periodik terhadap efektifitas unit kerja yang
bertugas memantau dan mengawasi pengelolaan
risiko yaitu unit Risk Management & Compliance dan
Internal Auditor.
Integrasi proses manajemen Risiko ke dalam proses bisnis
perusahaan
a. Setiap pengambilan keputusan Perusahaan di tingkat
strategis dan operasional harus menjadikan assessment
risiko sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses
dan prosedur pengambilan keputusan.
b. Dalam hal investasi bisnis maka assessment risiko,
termasuk rencana perlakuan risikonya (risk treatment plan),
merupakan satu kesatuan dengan proses analisis kelayakan
bisnis sehingga pada saat pengambilan keputusan sudah
mempertimbangkan risiko yang berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran investasi tersebut.
c. Setiap unit kerja wajib melengkapi rancangan program
RKAP dengan daftar risiko yang melekat, strategi
penanganan risiko, estimasi biaya perlakuan risiko
(mitigasi) yang akan digunakan dan dilengkapi informasi
tentang CBA ratio (Cost Benefit Analysis ratio) pada setiap
risk sources, possibility of occurrence and its impact as
well as measurements used in managing risk.
(3) Communications and consultations should
be carried out effectively to ensure each party
is responsible for the management of risk. In
this matter, Risk owner, Frontline Risk Owner
and stakeholders have already understand the
background and rationale of decision making and
actions that involve risk.
5. Stage 5: Monitoring and Review
(1) Monitoring is the regular observation to the
implementation of risk management process
compared to the framework or specified risk
management planning.
(2) Review is a periodic review of the effectiveness of risk
management system and the effectiveness of RPR.
(3) Bureau of Risk Management & Compliance ensures
that monitoring and review are regularly carried out
on: a. Effectiveness of risk management process;
b. Risks and opportunities face by the Company
as well as its handling priority; c. Effectiveness
and adequacy of current risks (existing control);
d. Implementation and effectiveness of RPR; e. Is
the risk management process has been applied
systematically to the Company’s targets at the level
of corporate, work unit and existing investment
projects.
(4) The Company guarantees the existence of
a supervisory mechanism from independent
or external parties periodically against the
effectiveness of work unit tasked to monitor and
supervise risk management namely the Bureau of
Risk Management & Compliance and the SPI.
Integration of Risk management process into business
process of the Company
a. Any decision-making in the strategic and operational
levels should make risk assessment as an integral part of
the processes and procedures in decision making.
b. In terms of business investment, the risk assessment
including the risk treatment plan, is an integral part of
the business feasibility analysis process so that in the
decision making, has also been considered the risks that
affect the achievement of such investment targets.
c. Each work unit is required to complete the RKAP program
design with a list of inherent risks, risk handling strategy,
estimated cost of risk treatment (mitigation) that will be
used and also included information on CBA ratio (Cost
Benefit Analysis ratio) at each of the proposed program.
d. Prior to legalization of RKAP by the GMS, every risk owner
shall prepare Risk Treatment Plan (RPR) as part of the
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 367
program yang diusulkan.
d. Sebelum RKAP di sahkan oleh RUPS, maka setiap rial
owner, wajib menyusun Rencana Perlakuan Risiko
(RPR) sebagai bagian dari rencana operasional/kontrak
manajemen yang menjadi tanggung jawabnya.
e. Pemantauan implementasi RPR menjadi bagian dari
pemantauan realisasi rencana operasional/kontrak
manajemen dengan melakukan pemantauan secara
berkala oleh Frontline Risk Owner dan Risk Owner melalui
rapat koordinasi.
f. Berdasarkan laporan Frontline Risk Owner, maka
Risk Owner menyusun dan menyampaikan laporan
pemantauan pengelolaan risiko kepada pimpinan satu
tingkat di atasnya, bersamaan dengan pelaporan realisasi
rencana operasional/kontrak manajemen terkait. Risk
Management & Compliance memantau kebijakan proses
manajemen risiko telah terintegrasi dengan proses bisnis
Perusahaan terkait dengan proses penyusunan dan
pelaksanaan RKAP.
pelaksanaan Risk Assessment
Risk Assessment merupakan tahapan proses manajemen
risiko yang terdiri dari fase identifikasi risiko, analisa risiko
dan evaluasi risiko. Angkasa Pura II menggunakan ISO
31000:2009 sebagai pedoman dalam melaksanakan Risk
Assessment. Pelaksanaan Risk Assessment dilakukan oleh
Risk Management & Compliance di 13 Kantor Cabang dan
Kantor Pusat Angkasa Pura II.
Berikut jadwal Risk Assessment yang dilaksanakan pada tahun
2015:
management operational/contract plan that becomes
their responsibility.
e. Monitoring of RPR implementation becomes part of the
monitoring of management operational/contract plan
realization by conducting regular monitoring by the
frontline risk owner and risk owner through coordination
meeting.
f. Based on the report of frontline risk owner, the risk owner
prepares and delivers risk management monitoring
report to the superior one level above, along with
the report of management operational/contract plan
realization. Risk Management & Compliance monitoring
the policy process risk management has been integrated
with business processes Companies associated with the
process of drafting and RKAP implementation.
Risk Assessment
Risk Assessment is a risk management process stage that
consists of the stages of risk identification, risk analysis
and risk evaluation. PT Angkasa Pura II (Persero) uses ISO
31000:2009 as guidelines in implementing Risk Assessment.
Risk Management & Compliance unit is a unit with duties
and responsibilities to conduct Risk Assessment at 13 Branch
Offices and Head Office of PT Angkasa Pura II (Persero).
The following is schedule of Risk Assessment in 2015:
No Tempat/Kantor Cabang Place / Branch Offices Waktu Time
1 Halim Perdanakusuma, Jakarta 16 s/d 20 Februari 2015
2 Int’l Minangkabau, Padang 02 s/d 05 Maret 2015
3 Depati Amir, Pangkal Pinang 02 s/d 05 Maret 2015
4 Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru 17 s/d 20 Maret 2015
5 Sultan Thaha, Jambi 30 Maret s/d 02 April 2015
6 Silangit, Siborong-borong 06 s/d 09 April 2015
7 Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh 13 s/d 16 April 2015
8 Supadio, Pontianak 20 s/d 23 April 2015
9 Kualanamu, Deli Serdang 18 s/d 22 Mei 2015
10 Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang 08 s/d 11 Juni 2015
11 Husein Sastranegara, Bandung 16 s/d 19 Juni 2015
12 Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang 29 Juni s/d 02 Juli 2015
13 Soekarno-Hatta, Tangerang 14 September s/d 13 Oktober 2015
14 Kantor Pusat 15 s/d 28 Oktober 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)368
Kegiatan Kerja Risk management & Compliance Tahun 2015 Work Activities of Risk management & Compliance 2015
NoKegiatan Kerja Manajemen Risiko
Risk Management Work Activities
1
Melaksanakan kegiatan Risk Assessment 2015 di 13 (dua belas) Kantor Cabang dan Kantor Pusat PT Angkasa Pura II
untuk mengidentifikasi, menganalisa dan mengevaluasi potensi risiko disetiap unit kerja dan dituangkan ke dalam
bentuk Profil Risiko Korporat Tahun 2015
Conduct Risk Assessment 2015 in 13 (thirteen) Branch Offices and the Head Office of PT Angkasa Pura II to identify,
analyze and evaluate risks potential of each work unit and poured into the form of Corporate Risk Profile 2015.
2Melaksanakan kegiatan Pengelolaan Asuransi Perusahaan, yang meliputi Asuransi PJP2U dan Asuransi Airport Liability.
Conduct Corporate Insurance Management, which includes PJP2U Insurance and Airport Liability Insurance.
3
Membuat kajian risiko perusahaan yang terdiri dari Kajian Penyertaan Modal Negara (PMN), Kajian penanggulangan Massive
Delay di Bandara Soekarno-Hatta, Kajian risiko pengadaan dan pemasangan peralatan Foreign Object Debris (FOD)
Detection, Kajian Penyediaan AVTUR di Terminal 3 Ultimate, Kajian Risiko Pola kerjasama Kereta Api dan Kajian Bandara Rugi.
Make corporate risk assessment consisting of the Assessment of State Capital Investment (PMP), Assessment
of Massive Delay response at Soekarno-Hatta Airport, Risk Assessment of the procurement and installation of
the Foreign Object Debris (FOD) Detection tools, Assessment of AVTUR provision at Terminal 3 Ultimate, Risk
Assessment of Railway cooperation pattern and Assessment of Airport Losses.
4
Melaksanakan sosialisasi dan workshop asuransi tanggung jawab hukum bandara (Liability) tahun 2015 yang
dilaksanakandi3(tiga)Zona:
• ZonaI,KotaMedan-SumateraUtara.DiikutiolehperwakilanKantorCabangBandaraSultanSyarifKasimII,
Bandara Internasional Minangkabau, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Bandara Sultan Iskandar Muda,
Bandara Kualanamu dan Bandara Silangit.
• ZonaII,KantorPusatgedung600.DiikutiolehperwakilanKantorPusat,KantorCabangUtamaBandaraSoekarno-
Hatta dan Kantor Cabang Halim Perdanakusuma.
• ZonaIII,Bandung-Jawabarat.DiikutiolehperwakilanBandaraHuseinSastranegara,BandaraDepatiAmir,Sultan
Thaha dan Bandara Supadio.
Conductsocializationandworkshopofairportlegalliabilityinsurance(Liability)2015conductedin3(three)Zones:
• ZoneI,CityofMedan-NorthSumatra.FollowedbyrepresentativesofSultanSyarifKasimIIAirportBranch
Office, Minangkabau International Airport, Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Sultan Iskandar Muda Airport,
Kualanamu Airport and Silangit Airport.
• ZoneII,HeadOfficebuilding600.FollowedbyrepresentativesoftheHeadOffice,Soekarno-HattaMainBranch
Office and Halim Perdanakusuma Branch Office.
• ZoneIII,Bandung-WestJava.FollowedbyrepresentativesofHuseinSastranegaraAirport,DepatiAmirAirport,
Sultan Thaha Airport and Supadio Airport.
5Melaksanakan Training Basic Risk Management untuk para calon risk champions di setiap unit kerja Kantor Pusat
Implement Training of Risk Management Basics for prospective risk champions in each work unit of the Head Office.
6Melakukan kerjasama dengan Konsultan untuk pembuatan Key Risk Indicators (KRI) PT Angkasa Pura II (Persero)
Cooperate with Consultants for the preparation of Key Risk Indicators (KRI) of PT Angkasa Pura II (Persero).
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 369
Hasil Risk Assessment dan Upaya penanganan Risiko
Berikut hasil Risk Assessment yang telah dilaksanakan pada
tahun 2015 beserta upaya penanganan risiko:
Risk Assessment Results and Risk management efforts
Here are the Risk Assessment results which has been
performed in 2015 and its risk management efforts:
FungsiFunction
Risiko yang DihadapiRisks Faced
Upaya Penanganan RisikoRisk Management Efforts
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Keterlambatan Penanganan
Kondisi Emergency
Risk of Delay in Emergency Conditions
Handling
1. Melakukan monitoring secara berkala
terhadap jalur evakuasi (access road)
yang dilalui kendaraan Foam Tender;
2. Melakukan preventive
maintenance secara berkala untuk
mempertahankan performansi
kendaraan Foam Tender dan
peralatan pendukung lainnya;
3. Membuat safety plan terkait
pergerakan kendaraan di area
main station ketika terjadi keadaan
emergency.
1. Conduct periodic monitoring of the
evacuation path (access road) used
by Foam Tender vehicle;
2. Conduct preventive maintenance
regularly to maintain the
performance of Foam Tender
vehicle and other supporting
equipments;
3. Make a safety plan related to
the movement of vehicles in the
main station area when a state of
emergency.
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Menurunnya Fasilitas Listrik Dan
Mekanikal Di Bandara
Risk of Decreasing Electrical and
Mechanical Facilities at Airports
1. Melakukan preventive
maintenance secara berkala untuk
mempertahankan performansi
fasilitas listrik dan mekanikal di
bandara;
2. Melakukan corrective maintenance
terhadap fasilitas listrik dan
mekanikal di bandara yang
mengalami penurunan performansi.
1. Conduct preventive maintenance
regularly to maintain the
performance of electrical and
mechanical facilities at Airports;
2. Conduct corrective maintenance on
electrical and mechanical facilities
at airports which experienced a
decrease of performance.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)370
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Terganggunya Operasional
Pelayanan Bandar Udara
Risk of the Impaired Airport Service
Operations
1. Melakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala terhadap fasilitas
operasional pelayanan bandara;
2. Melakukan preventive
maintenance secara berkala untuk
mempertahankan performansi
fasilitas operasional pelayanan
bandar udara.
1. Conduct periodic monitoring
and evaluation of the operational
facilities of airport services;
2. Conduct preventive maintenance
on a regular basis to maintain the
performance of facilities of airport
service operations.
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Gangguan Keamanan Bandara
Risk of the Impaired Airport Security
1. Meningkatkan pengawasan dan
patroli secara berkala;
2. Memasang CCTV pada seluruh titik
pengamanan, serta memasang pagar
perimeter untuk mencegah orang
yang tidak berkepentingan masuk ke
area airside.
1. Improve supervisions and patrols on
a regular basis;
2. Install CCTV at all security points,
and install perimeter fencing to
prevent unauthorized persons enter
the airside area.
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Kecelakaan Pesawat Udara Di
Runway
Risk of Aircraft Accident on the Runway
1. Melakukan inspeksi fasilitas sisi
udara secara rutin untuk mencegah
timbulnya FOD (Foreign Object
Damage);
2. Melakukan perbaikan secara parsial
bila ada titik yang kritis di Runway
dan melakukan pengukuran
kekesatan runway secara rutin
dengan menggunakan Mu Meter dan
sand patch sesuai kebutuhan.
1. Conduct inspections of the airside
facilities regularly to prevent FOD
(Foreign Object Damage);
2. Conduct a partial improvement if
there is a critical point in the Runway
and conduct runway roughness
measurement routinely by using the
Mu Meter and sand patch as needed.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 371
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Terlambatnya Penyelesaian
Proyek Strategis Pengembangan
Bandar Udara
Risk of Delay in the Completion of
Airport Strategic Development Projects
1. Melakukan kajian yang mendalam
terhadap proyek yang akan
dilaksanakan;
2. Melakukan koordinasi secara proaktif
dengan pihak-pihak terkait serta
melakukan tahapan pekerjaan mulai
dari perencanaan sampai dengan
tahap akhir dengan baik.
1. Conduct in-depth study against the
projects which will be implemented;
2. Conduct proactive coordination with
related parties as well as to conduct
work stages starting from planning
to the final stage well..
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Kecelakaan Pesawat Udara Di
Apron
Risk of Aircraft Accident on the Apron
1. Melakukan inspeksi pembersihan
permukaan Apron secara berkala;
2. Melaksanakan perbaikan permukaan
apron secara komprehensif dan
pengecatan ulang marka di apron.
1. Conduct inspections of Apron
surface cleaning periodically;
2. Conduct apron surface
improvement comprehensively and
repaint markings on the apron.
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Ketersediaan Catu Daya Listrik
Risk of Power Supplies Availability
1. Melakukan pengawasan terhadap
jaringan listrik yang mensupply listrik
ke bandara;
2. Melakukan preventive maintenance
untuk mempertahankan performasi
jaringan/peralatan listrik;
3. Melakukan corrective maintenance
terhadap jaringan/peralatan listrik
yang mengalami kerusakan.
1. Conduct supervision against the
power grid that supply electricity to
the airport;
2. Conduct preventive maintenance
to maintain the performance of
electrical network/equipment;
3. Conduct corrective maintenance
against the damaged electrical
network/equipment.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)372
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Tidak Terpenuhinya Level Of
Service (LOS)
Risk of the Unfulfilled Level of Service
(LOS)
1. Meningkatkan pelayanan terhadap
pelanggan dengan melakukan
penandatangan kesepakatan
bersama para stake holder untuk
mewujudkan smile airport;
2. Memberikan fasilitas pelayanan satu
atap dengan membuka fasilitas
customer service center disetiap
kantor cabang;
3. Membuka layanan Contact Center
yang dapat diakses melalui media
sosial;
4. Menindaklanjuti keluhan pelanggan
melalui sistem ASIS.
1. Improve services to the customer
through the signing collective
agreement with the stakeholders to
realize a smile airport;
2. Provide one-stop service facility by
opening customer service center
facilities in each branch office;
3. Open the Contact Center service
that can be accessed through social
media;
4. Follow up on customer complaints
through the ASIS system.
Fungsi Operasi dan Teknik
Functions of Operations and
Engineering
Risiko Proses Pemeriksaan Security
Risk of Security Inspection Processes
1. Melakukan pemeriksaan sesuai
dengan prosedur keamanan untuk
mendukung program keamanan
penerbangan nasional;
2. Melakukan preventive maintenance
dan corrective maintenance untuk
mempertahankan performansi
peralatan pendukung pemeriksaaan
keamanan.
1. Conduct inspection in accordance
with security procedures to support
the national aviation security
program;
2. Conduct preventive maintenance
and corrective maintenance to
maintain the performance of
supporting equipment for safety
inspection.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 373
Fungsi Administrasi, Keuangan dan
Komersial
Functions of Administration, Finance
and Commercial
Risiko Piutang Macet/Terlambat Dibayar
Risk of Bad Debt/ Late Payment
1. Mengoptimalkan sistem auto debet
rekening mitra usaha (escrow
account);
2. Melakukan monitoring secara intensif
terhadap tenant/mitra usaha;
3. Melakukan rekonsiliasi dengan
tennant/mitra usaha untuk melihat
kesesuaian data;
4. Memberikan sanksi/teguran terhadap
tenant/mitra usaha yang lalai dalam
memenuhi kewajibannya.
1. Optimize auto debit system of
business partners accounts (escrow
account);
2. Conduct intensive monitoring to
tenants/business partners;
3. Conduct reconciliation with tenants/
business partners to look at the
suitability of data.
4. Provide sanctions/warnings to
tenants/business partners who
are negligent in fulfilling their
obligations.
Fungsi Administrasi, Keuangan dan
Komersial
Functions of Administration, Finance
and Commercial
Risiko Kehilangan Aset Perusahaan
Risk of the Company’s Assets Loss
1. Melakukan pengawasan secara
intensif terhadap aset-aset
perusahaan;
2. Menginventarisir seluruh aset yang
dimiliki perusahaan secara berkala
dan dengan menggunakan sistem
penomoran;
3. Melakukan koordinasi dengan
bagian legal Kantor Pusat terkait
permasalahan hukum yang
berhubungan dengan aset
perusahaan.
1. Conduct intensive monitoring of the
Company’s assets;
2. Inventory of all assets owned by the
Company on a regular basis and
using a numbering system;
3. Coordinate with the legal
department of the Head Office
regarding the legal issues related to
the Company’s assets.
Fungsi Administrasi, Keuangan dan
Komersial
Functions of Administration, Finance
and Commercial
Risiko Terhambatnya Pengembangan
Kompetensi Karyawan
Risk of the Inhibition of Employee
Competence Development.
Memberikan diklat (training) kepada
setiap karyawan secara berkala
untuk meningkatkan keahlian dan
performansi karyawan.
Provide education and training
(training) to each employee on a
regular basis to improve the skills and
performance of employees.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)374
Fungsi Administrasi, Keuangan dan
Komersial
Functions of Administration, Finance
and Commercial
Risiko Pendapatan Konsesi Kurang
Optimal
Risk of the Less Optimal Concessions
Revenues
Melakukan kajian serta berkoordinasi
dengan unit terkait dalam hal
penentuan tenant mixing agar selaras
dengan flow penumpang.
Assess and coordinate with related
units in terms of determining tenant
mixing in order to align with ther flow
of operations.
Fungsi Administrasi, Keuangan dan
Komersial
Functions of Administration, Finance
and Commercial
Risiko Kolektibilitas Penyaluran Dana
Kemitraan
Risk of Distribution Collectibility of
Partnership Funds
1. Melakukan monitoring secara berkala
terhadap mitra binaan;
2. Lebih selektif dalam memilih mitra
binaan agar penyaluran dana
kemitraan lebih optimal.
1. Conduct periodic monitoring to
assisted partners;
2. More selective in choosing assisted
partners so that the distribution
of partnership funds will be more
optimal.
Fungsi Administrasi, Keuangan dan
Komersial
Functions of Administration, Finance
and Commercial
Risiko Permasalahan Hukum
Risk of Legal Issues
1. Melaksanakan setiap pekerjaan sesuai
dengan prosedur dan pedoman
Good Corporate Governance (GCG);
2. Melakukan koordinasi dengan unit
Corporate Secretary & Legal agar
dapat memberikan bantuan secara
litigasi dan non litigasi jika terjadi
permasalahan hukum.
1. Carry out any work in accordance
with the procedures and guidelines of
Good Corporate Governance (GCG);
2. Coordinate with the unit of
Corporate Secretary & Legal in order
to provide assistance in litigation and
non-litigation in the event of legal
issues.
Fungsi Administrasi, Keuangan dan
Komersial
Functions of Administration, Finance
and Commercial
Risiko Hilangnya Pendapatan Jasa
Parkir Kendaraan
Risk of Vehicle Parking Revenues Loss
1. Melakukan monitoring dan
rekonsiliasi pendapatan parkir
kendaraan secara berkala;
2. Melakukan koordinasi dengan
pengelola parkir kendaraan untuk
menyediakan sistem yang dapat
mengontrol jumlah parkir kendaraan
secara aktual.
1. Conduct monitoring and
reconciliation of vehicle parking
revenues on a regular basis;
2. Coordinate with the vehicle parking
management to provide a system
that can control the amount of
vehicle parking in actual.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 375
Fungsi Administrasi, Keuangan dan
Komersial
Functions of Administration, Finance
and Commercial
Risiko Kekosongan Jabatan
Risk of Vacant position
1. Melakukan Job Tender yang
mengikutsertakan semua karyawan
yang telah memenuhi kualifikasi
untuk mengisi formasi yang kosong;
2. Mengisi kekosongan jabatan
sementara dengan menetapkan
Pelaksana Tugas (PT) yang dipilih
berdasarkan performansi karyawan.
1. Conduct Job Tender that involves all
employees who have qualified to fill
the empty formations;
2. Fill the vacant position temporarily by
setting the selected Acting (PT) based
on the performance of employees;
Fungsi Administrasi, Keuangan dan
Komersial
Functions of Administration, Finance
and Commercial
Risiko Perencanaan Strategis
Perusahaan Tidak Terpetakan
Risk of Unmapped corporate strategic
planning
1. Membuat tahapan pekerjaan mulai
dari perencanaan sampai dengan
tahap akhir dengan baik;
2. Melakukan pemetaan dan
optimalisasi program perencanaan;
3. Melakukan koordinasi dengan unit-
unit terkait.
1. Prepare work stages from the planning
stage up to the final stage well;
2. Prepare mapping and optimization
of planning program;
3. Coordinate with related units.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)376
Seiring dengan visi Angkasa Pura II untuk menjadi Perusahaan
pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan
profesional, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
yang handal sangatlah dibutuhkan untuk mendukung
pengambilan keputusan yang efektif, efisien, dan optimal.
Untuk itu Angkasa Pura II senantiasa berkomitmen untuk
melaksanakan implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi
dan Komunikasi sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Adapun
penyusunan strategi pengembangan TIK di Angkasa Pura
II mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-
02/MBU/2013 tentang panduan penyusunan pengelolaan
teknologi informasi BUMN.
pengelola Teknologi Informasi & Komunikasi
Pengelolaan Teknologi Informasi & Komunikasi di Angkasa
Pura II dijalankan oleh Unit Information Technology Angkasa
Pura II sebagai unit pendukung kegiatan bisnis Perusahaan.
struktur Unit Information Technology
Sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor 03.05.05/04/2013.12
tanggal 29 April 2013 struktur organisasi Unit Information
Technology berkembang menjadi 3 (tiga) Kepala Bagian,
yaitu:
1. Kepala Bagian Analisis & Desain;
2. Kepala Bagian Aplikasi & Pengembangan;
3. Kepala Bagian Infrastruktur & Jaringan.
Untuk struktur organisasi fungsi TIK di Kantor Cabang kecuali
bandara Kualanamu dan Soekarno Hatta terbentuk berdasarkan
Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.03.05.05/06/2013.14
tanggal 26 Juni 2013 dengan susunan, formasi dan kelas
jabatan yang sesuai dengan kondisi masing-masing Kantor
Cabang.
In line with the vision of Angkasa Pura II to become a leading and
professional world-class airport management company, the
use of reliable information and communications technology
is required to support decision making that is effective,
efficient and optimal. To that end, Angkasa Pura II is always
committed to carry out Information & Communications
Technology Governance in accordance with the GCG
principles. As for the preparation of ICT development strategy
in Angkasa Pura II refers to Regulation of the Minister of SOEs
No. PER-02/MBU/2013 on guidelines of the preparation of
SOEs’ information technology management.
Information & Communications Technology management
Management of Informtaion & Communications Technology
in Angkasa Pura II is run by the Bureau of Information
& Communications Technology of Angkasa Pura II as a
supporting bureau of the Company’s business.
Information & Communications Technology bureau
structure
In accordance with the Decree of the Board of Directors No.
03.05.05/04/2013.12 dated April 29th, 2013, the organization
structure of the Information & Communications Technology
Bureau is developed into 3 (three) Section Heads, namely:
1. Section Head of Analysis & Design
2. Section Head of Applications & Development
3. Section Head of Infrastructure & Network
ICT function in the organization structure at Branch Offices
except for Kualanamu Airport and Soekarno-Hatta Airport
was formed by the Decree of the Board of Directors
No. KEP.03.05/06/2013.14 dated June 26th, 2013 with
composition, formation and position class in accordance
with the conditions of each Branch Office.
teknologiinformasi dan komunikasiInformation & Communications Technology
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 377
profil Vice president of Information Technology profile of the Head of Information & Communications
Technology bureau
Didi KristiantoVice President of Information Technology
Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun. Menyelesaikan
pendidikan S1 pada Fakultas Manajemen Universitas As-
Syafi-Iyah, Jakarta. Memiliki pengalaman menduduki jabatan
penting antara lain: Head Of Information Technology (2011),
Kepala Biro Teknologi Informasi Dan Komunikasi (2012),
Sekretaris It Steering Committee (2014) dan menjabat sebagai
Vice President Of Information Technology tahun 2015 sampai
dengan saat ini.
Tugas pokok Unit Information Technology
Adapun tugas pokok unit Information Technology, yaitu:
1. Analisis dan desain penerapan sistem teknologi informasi;
2. Pembuatan aplikasi dan pengembangan sistem pendukung
kegiatan administrasi, operasional dan bisnis Perusahaan;
3. Pembangunan infrastruktur dan jaringan Teknologi
Informasi & Komunikasi serta pendukung kegiatan
administrasi, operasional dan bisnis Perusahaan.
Indonesian citizen, 45 years old. Obtained his Bachelor
Degree from the Faculty of Management of the University of
As-Syafi-Iyah, Jakarta. Has experiences in important positions
among others: Head of Information Technology (2011), Head
of Information and Communications Technology Bureau
(2012), Secretary to IT Steering Committee (2014) and served
as the Vice President of Information Technology in 2015 until
today.
main duties of the Information & Communications
Technology bureau
Main duties of the Information & Communications Technology
Bureau, namely:
1. Analysis and design of information technology system
implementation;
2. Making of application and development of support system
of administration, operations and business activities of the
Company;
3. Development of infrastructure and network of Information
& Communications Technology and supporter of
administration, operations and business of the Company.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)378
Kebijakan dan Ruang Lingkup Tata Kelola TIK
Tata Kelola Teknologi Informasi yang pada awalnya diatur
dalam Peraturan Perusahaan nomor 21 tahun 2010,
telah dirubah menjadi Peraturan Perusahaan nomor
KEP.11.02/12/2014 tanggal 19 Desember 2014.
Penyusunan Tata Kelola TI mengacu kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan menggunakan
pendekatan terhadap beberapa framework yang menjadi
standar Tata Kelola TI Internasional dengan beberapa
penyesuaian yang diperlukan, diantaranya:
1. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-
02/MBU/2013 tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan
Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara
2. Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 05/SE/M.
KOMINFO/07/2011 tentang Panduan Penerapan Tata
Kelola Keamanan Informasi Bagi Penyelenggara Pelayanan
Publik
ICT governance policy and scope
Information Technology Governance that was originally
set in the Company’s Regulation number 21 year 2010,
has been amended into the Company’s Regulation No.
KEP.11.02/12/2014 dated December 19th, 2014.
Preparation of IT Governance refers to the applicable laws
and regulations and using the approach to several frameworks
which became International IT Governance standards with
several required adjustments, among others:
1. Regulation of the Minister of SOEs No. PER-02/MBU/2013
on the Guidelines of Information Technology Management
of State-Owned Enterprises
2. Circular Letter of the Minister of Communications and
Information Technology No. 05/SE/M.KOMINFO/07/2011
on the Guidelines of Information Security Governance For
Public Services Administrator
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 379
Kebijakan sistem manajemen Keamanan Informasi (smKI)
Dalam menjalankan Tata Kelola TI, faktor Keamanan Informasi
yang meliputi kerahasiaan (confidentiality), keutuhan
(integrity), dan ketersediaan (availability) merupakan aspek
yang sangat penting, karena informasi merupakan asset yang
berharga bagi perusahaan, oleh karena itu pemanfaatan
informasi harus dikelola sedemikian rupa, sehingga berdaya
guna maksimal bagi perusahaan dengan meminimalisir
kemungkinan terjadinya resiko keamanan informasi.
Kebijakan SMKI ini telah ditetapkan menjadi Peraturan Direksi
nomor PD.11.01/06/2015/0025 tanggal 05 Juni 2015 dan
terdiri dari:
- Kebijakan Pengendalian Hak Akses.
- Kebijakan Penggunaan Sumber Daya Informasi
- Kebijakan Klasifikasi Informasi
Sosialisasi SMKI dilaksanakan pada tanggal 5-6 Agustus 2015
dan dihadiri oleh perwakilan TI seluruh Kantor Cabang PT
Angkasa Pura II (Persero) dan dihadiri juga oleh Kementrian
Komunikasi dan Informatika yang diwakili oleh ibu Intan
Rahayu yang menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Budaya
Keamanan Informasi Kementrian Komunikasi dan Informatika
.
policy Information security management system (smKI)
In running IT Governance, Information Security factor which
include confidentiality (confidentiality), integrity (Integrity),
and availability (availability) is an aspect which is very
important, because that information is an asset valuable to
the company, therefore the utilization information must be
managed in such a way, so helpless maximum efficiency for
the company to minimize possibility of the risk of information
security.
SMKI policy is set to be the Board of Directors Regulations
number PD.11.01 / 06/2015/0025 dated June 5, 2015 and
consists of:
- Right of Access Control Policies.
- Information Resources Usage Policy
- Information Classification Policy
Socialization of SMKI held on 5-6 August 2015 and attended
by representatives of the entire Branch Office IT PT Angkasa
Pura II (Persero) and was attended also by the Ministry
Communications and Information Technology, represented
by Mrs. Intan Rahayu, who served as Deputy Director of
Culture Information Security Ministry of Communications
and Information Technology.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)380
sistem dan prosedur TIK
Angkasa Pura II telah memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) sesuai keputusan Direksi Nomor KEP.01.02/12/2013.1
tentang SOP Pengelolaan Teknologi Informasi di lingkungan
Angkasa Pura II yang disahkan tanggal 18 Desember
2013 dan sebagian sudah diedarkan melalui surat Nomor
01.02/00/12/2013/001 perihal Penyampaian Surat Keputusan
Direksi Nomor KEP. 01.02/12/2013.1. Prosedur Standar
Operasional Pengelolaan TIK memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Menyediakan panduan bagi pelaksanaan kegiatan terkait
manajemen teknologi informasi mencakup proses yang
melibatkan seluruh bagian terkait seperti komite teknologi
informasi dan divisi yang dibawahinya.
b. Memastikan adanya konsistensi operasional dan
mendorong terjadinya peningkatan kepemimpinan yang
lebih efektif, efisien dan mengedepankan penciptaan nilai.
c. Sebagai bagian dari peningkatan kinerja seluruh anggota
organisasi yang mendukung terjadinya regenerasi
kepemimpinan.
Didalam pengelolaan TI, perusahaan telah memiliki 5 (lima)
Standard Operating Procedure (SOP) sejak 2012 sampai
dengan 2014. Dan di tahun 2015 unit TI menyusun 3 (tiga)
SOP.
IICT system and procedures
Angkasa Pura II has had a Standard Operating Procedures
(SOP) in accordance to the Decree of the Board of Directors
No: KEP.01.02/12/2013.1 on the SOP of Information
Technology Management in Angkasa Pura II which was ratified
on December 18th, 2013 and some have been circulated
through a letter no: 01.02/00/12/2013/001 on the Submission
of the Board of Directors Decree No. KEP.01.02/12/2013.1.
The SOP of ICT Management has the following objectives.
a. Provide a guideline for the implementation of activities
related to information technology management including
the process that involve all relevant sections such as the
information technology committee and its subordinate
divisions.
b. Ensure the operational consistency and encourage the
improvement of leadership that is more effective, efficient
and uphold the value creation.
c. As part of improving the performance of the entire
organization members that supports the regeneration of
leadership.
In IT management, the Company has 5 (five) Standard
Operating Procedures (SOP) since 2012 until 2014. In 2015,
the IT unit develops 3 (three) SOP.
SOP of Email & Portal UsageKEP.11.02/12/2012
SOP of External Party Accessto the IT System of
PD.11.01/08/2015/0049
SOP of Licensed SoftwareInstallation of
PD.11.01/08/2015/0048
SOP of Internet ServicesPD.11.01/08/2015/0047
SOP of IT Resources Management
KEP.11.01/08/2014
SOP of Legal & Open SourceSoftware Usage ofKEP.11.02/12/2014
SOP of Helpdesk UsageKEP.11.02/12/2012.1
SOP ofVideo Conference Usage
2014
2012
2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 381
pengembangan Aplikasi dan Infrastruktur TIK
Sebagai pendukung kegiatan bisnis Perusahaan maka kegiatan
pengembangan aplikasi dan infrastruktur menjadi hal yang
penting. Proses pengembangan aplikasi dan infrastruktur
harus disesuaikan dengan teknologi yang sedang berkembang
saat ini sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penggunaan software dan hardware.
Beberapa pengembangan aplikasi dan infrastruktur bidang
TIK pada tahun 2015, adalah sebagai berikut:
pengembangan Aplikasi
development of Application and Infrastructure of
Information and Communications Technology
As a supporter of the Company’s business activities, the
development of applications and infrastructure becomes an
important factor. Application and infrastructure development
process must be adapted to the current emerging technology
so as to improve the efficiency and effectiveness of software
and hardware usages.
Several development of application and infrastructure in ICT
field in 2015, as follows:
Application development
NoPekerjaanJob
Output yang DihasilkanGenerated Outputs
Target ProgressKeteranganDescriptions
IT BACK OFFICE
Aplikasi Transaksi Keuangan Financial Transaction Application
1 Aplikasi PKBL v.2.0
PKBL Application v.2.0
Sistem informasi
yang mengelola
program kemitraan
dan bina lingkungan
PT Angkasa Pura II
(Persero)
Information system
that manages
the Partnership
and Community
Development
Program of PT
Angkasa Pura II
(Persero)
Juni 2015
June 2015
100% - Pada Juni 2015 dilakukan
pengembangan terkait adanya
perubahan bisnis proses dan
format report dari Kementrian
BUMN, sudah diuji untuk 3
(tiga) Kantor Cabang yaitu:
Aceh, Tanjung Pinang dan
Halim.
- Selesai Juni 2015
- In June 2015, a development
was conducted in relation to
changes of business process
and report format from the
Ministry of SOEs, has been
tested for 3 (three) Branch
Offices namely: Aceh, Tanjung
Pinang and Halim.
- Completed in June 2015
2 Pengembangan Modul
Pelaporan SAP (e-Faktur)
SAP Reporting
Module Development
(e-Invoicing)
Sistem pelaporan SAP
untuk mengakomodir
kebutuhan aplikasi
e-Faktur dari Dirjen
Pajak
SAP reporting system
to accommodate
the requirements
of e-Invoicing
application from the
Director General of
Taxation
Juni 2015
June 2015
100% Selesai Juni 2015
Completed in June 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)382
3 Customizing Aplikasi SAP
sub modul perpajakan
(PPH 22 & 23) dan
Pengembangan Aplikasi
QR-Code Reader
e-Faktur
Customizing of
SAP Applications of
taxation sub module
(Income Tax 22 & 23)
and Development of
OR-CODE Reader
Application of
e-Invoicing
Sistem pelaporan SAP
untuk mengakomodir
kebutuhan aplikasi
e-Faktur dari Dirjen
Pajak (PPH 22 & 23)
dan Sistem yang
dapat membaca
QR-Code dari faktur
pajak
SAP reporting system
to accommodate
the requirements of
e-Invoicing from the
Director General of
Taxation (Income
Tax 22 & 23) and a
system that can read
QR-Code from tax
invoice.
Desember
2015
December
2015
100% Selesai Desember 2015
Completed in December 2015
Aplikasi Personal Personnel Application
4 Pengembangan Aplikasi
SIMPERS
SIMPERS Application
Development
Sistem informasi
yang mengelola
administrasi
pengelolaan
data karyawan,
penggajian, cuti,
perjalanan dinas,
training/diklat,
dan lain-lain yang
berhubungan dengan
karyawan PT Angkasa
Pura II (Persero).
Information system
that manages the
administration of
employee data
management, payroll,
leave, business travel,
training/ education
and training, and
others related to
the employees of
PT Angkasa Pura II
(Persero).
Januari 2015
January 2015
100% - Perubahan menu tunjangan
cuti terkait remunerasi
penghasilan
- SelesaiJanuari 2015
- Menu changes of leave
allowance related to income
remuneration
- Completed in January 2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 383
5 KPI Online
Online KPI
Sistem informasi
yang mengelola data
penilaian kinerja
karyawan
Information
system that
manages employee
performance
appraisal data
01/03/2015 100% - Perubahan modul standard
score
- Selesai Maret 2015
- Changes in standard score
module
- Completed in March 2015
6 Counterpart SIMPERS-
SAP
Pendampingan
integrasi Aplikasi
SIMPERS dengan SAP
Integration
accompaniment of
SIMPERS Application
with SAP
01/04/2015 100% - Mapping data master
karyawan, status karyawan,
jenis kelamin dan kantor
cabang terkait dengan
pengimplementasian sistem
remunerasi penghasilan dan
perubahan struktur organisasi
- SelesaiApril 2015
- Mapping of the master data of
employees, employee status,
gender and branch offices
related to the implementation
of the remuneration system
of income and changes in
the organization structure.
- Completed in April 2015
7 Counterpart SIKAP-SAP Pendampingan
integrasi Aplikasi
SIKAP dengan SAP
Integration
accompaniment of
SIKAP Application
with SAP
01/04/2015 100% - Pembenahan rekapitulasi
kehadiran karyawan
- SelesaiApril 2015
- Revamping of employee
attendance recapitulations
- Completed in April 2015
8 Support SAP- HCM Pengembangan SAP
modul HCM
SAP development of
HCM module
01/05/2015 100% - Pengembangan program
Riwayat Kerja Karyawan (CV)
versi 2
- Penambahan Length Remarks
pada Additional Fields ( IT
0395).
- Perubahan design layout pada
IT0395
- Development of Employee
Curriculum Vitae (CV)
program version 2
- Addition of Length Remarks
on Additional Fields (IT 0395)
- Layout design changes in IT
0395
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)384
Aplikasi Umum General Application
9 Meeting Assistant v.2.0 Sistem informasi
yang mengelola
ruang rapat dan
menampilkan jadwal
rapat di PT Angkasa
Pura II (Persero)
khususnya Kantor
Pusat
Information system
that manages
meeting rooms and
display meeting
schedules at PT
Angkasa Pura II
(Persero) especially in
Head Office
01/06/2015 100% - Telah dilakukan training
aplikasi pada bulan Juni 2015
- Selesai Juni 2015
- Has been conducted a
training of application in June
2015
- Completed in June 2015
10 General Display
Information
Menampilkan
informasi korporat
pada layar yang
berada di depan lift
gedung 600
Showing about
corporate
information on
elevator screen in
Building 600
01/10/2015 100% Selesai Oktober 2015
Completed in October 2015
Aplikasi Transaksi Komersial Commercial Transaction Aplication
11 Pengembangan
dashboard Aplikasi SIGO
SIGO Application
Dashboard Development
Menampilkan
data produksi dan
pendapatan kargo
untuk Kantor Cabang
CGK, BTJ, KNO, PKU,
TNJ, PDG, PLM, PNK,
DJB, PGK dan DTB
Display the data
of production and
cargo revenues for
Branch Offices of
CGK, BTJ, KNO, PKU,
TNJ, PDG, PLM, PNK,
DJB, PGK and DTB
01/01/2015 100% Selesai Januari 2015
Completed in January 2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 385
12 Penyedia Jasa
Pengelolaan Perangkat
e-POS Bandara
Soekarno-Hatta
e-POS
Tools Management
Services Provider of
Soekarno-Hatta Airport
Implementasi sistem
monitoring, reporting
dan analisa transaksi
tenant-tenant di
Bandara Soekarno
Hatta
Implementation
of systems of
monitoring, reporting
and transaction
analysis of tenants at
the Soekarno-Hatta
Airport
01/02/2016 Proses
pelelangan
batal
Procurement
process
cancelled
- PT Angkasa Pura Solusi
selaku Provider ICT yang
awalnya diserahkan untuk
mengimplementasikan
e-POS, menyampaikan
Surat pengunduran diri/tidak
sanggup untuk mengikuti
proses penunjukan langsung
dengan nomor Surat 2327/
APS/DIR/XII/2015 tanggal
15 Desember 2015 perihal
Pengadaan Perangkat e-POS
di Bandara Soekarno-Hatta
- Berdasarkan Surat dari PT
Angkasa Pura Solusi, Head of
Procurement mengeluarkan
Surat Pembatalan Pelelangan
dengan nomor Nota Dinas
ND.1614/00.05/12/2015
- PT Angkasa Pura Solusi as
ICT Provider which initially
handed over to implement
e-POS, submit a resignation/
inability letter to participate in
direct appointment process
with a Letter no: 2327/
APS/DIR/XII/2015 dated
December 15th, 2015 on the
Procurement of e-POS Tools
at Soekarno-Hatta Airport.
- Based on the Letter from
PT Angkasa Pura Solusi, the
Head of Procurement issued
a Procurement Cancellation
Letter with Official Memo no:
ND.1614/00.05/12/2015.
13 Pengembangan Aplikasi
Billing
Sistem informasi
yang mengelola
tagihan aeronautical
PT Angkasa Pura II
(Persero) berbasis
web
Web-based
information system
that manages
aeronautical bill of
PT Angkasa Pura II
(Persero)
01/04/2015 100% - Penambahan modul
OIC untuk penerbangan
unschedule, modul kurs
dollar dan pembuatan format
laporan produksi, pendapatan
dan RKA
- Selesai April 2015
- Addition of OIC module for
the unscheduled flights,
dollar exchange rate module
and the making of report
format of production,
revenues and RKA.
- Completed in April 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)386
14 Pengembangan Aplikasi
SMART
SMART Application
Development
Sistem informasi
yang mengelola
data sewa ruang,
konsesi dan tanah
serta menghasilkan
faktur tagihan dan
pelaporannya
Information system
that manages data
of space rent,
concessions and land
as well as generates
invoices and
reporting
01/04/2015 100% - Pengembangan dilakukan
terkait perubahan struktur
organisasi Account Officer di
KCU BSH
- Selesai April 2015
- Development conducted
related to changes of
organization structure of
Account Officer at BSH Main
Branch Office.
- Completed in April 2015
15 Pengembangan Aplikasi
SIGO (Kantor Cabang
TNJ)
SIGO Application
Development (TNJ
Branch Office)
Sistem informasi
yang mengelola
produksi dan
pendapatan kargo
Information system
that manages
production and
cargo revenues
01/04/2015 100% - Instalasi dan pendampingan
uji coba aplikasi kargo &
Cargo Information Display
System (CIDS) untuk Kantor
Cabang Raja Haji Fisabilillah
(TNJ) telah dilakukan pada
tanggal 25 Maret 2015
- Selesai April 2015
- Installation and
accompaniment of
applications testing of Cargo
& Cargo Information Display
System (CIDS) for Raja Haji
Fisabilillah (TNJ) Branch
Office has been conducted
on March 25th, 2015
- Completed in April 2015
16 Pengembangan Aplikasi
MCSys v.4.0
MCSys Application v.4.0
Development
Menampilkan data
jumlah manifest dari
airline non IATA yang
beroperasi di bandara
PT Angkasa Pura II
(Persero) dan jumlah
tagihan PSC untuk
masing-masing
airline tersebut
Display the total
manifest data from
non-IATA airline
that operates at the
airport of PT Angkasa
Pura II (Persero) and
total PSC bill for each
of these airline.
01/04/2015 100% - Aplikasi MCSys versi 3.0
di upgrade menjadi versi
4.0 untuk implementasi
PSC On Ticket seluruh
airline domestik maupun
internasional selain IATA
- Selesai April 2015
- MICSys Application
3.0 version upgraded
to 4.0 version for the
implementation of PSC On
Ticket of the entire domestic
and international airline other
than IATA.
- Completed in April 2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 387
17 Pengembangan Aplikasi
SMART v.4.0
SMART Application v.4.0
Development
Sistem informasi
yang mengelola
data sewa ruang,
konsesi dan tanah
serta menghasilkan
faktur tagihan dan
pelaporannya
Information system
that manages data
of space rent,
concessions and land
as well as generates
invoices and
reporting
01/06/2015 100% - Penambahan modul sewa
antena dan GSE
- Selesai Juni 2015
- Addition of antena and GSE
lease modules
- Completed in June 2015
18 Pengembangan Aplikasi
SIGO v.4.0 (Kantor
Cabang KNO)
SIGO Application v.4.0
Development (KNO
Branch)
Sistem informasi
yang mengelola
produksi dan
pendapatan kargo
Information system
that manages
production and
cargo revenues
01/07/2015 100% - Pengembangan modul
checker incoming dan
outgoing
- Selesai Juli 2015
- Incoming and outgoing
checker module
development
- Completed in July 2015
19 Pembangunan Aplikasi
Management Aset v.1.0
Assets Management
Application v.1.0
Construction
Sistem informasi
yang mengelola aset
tanah komersialPT
Angkasa Pura II
(Persero)
Information system
that manages the
assets of commercial
land of PT Angkasa
Pura II (Persero)
01/07/2015 100% Selesai Juli 2015
Completed in July 2015
20 Pengembangan
Aeronautical Data
System v.4.0
Aeronautical
Data System v.4.0
Development
Sistem informasi
yang mengelola
tagihan aeronautical
PT Angkasa Pura II
(Persero) berbasis
web
Web-based
information system
that manages
aeronautical bill of
PT Angkasa Pura II
(Persero)
01/08/2015 100% - Perubahan transaksi dari dolar
ke rupiah
- Selesai Agustus 2015
- Changes of transactions from
dollar to rupiah
- Completed in August 2015
21 Pengembangan Aplikasi
SIGO v.4.4
SIGO Application v.4.4
Development
Sistem informasi
yang mengelola
produksi dan
pendapatan kargo
Information system
that manages
production and
cargo revenues
01/10/2015 100 % - Migrasi Server Database
dari Windows Server 2003
menjadi Windows Server
2008
- Selesai Oktober2015
- Database Server Migration
from Windows Server 2003
to Windows Server 2008.
- Completed in October 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)388
22 Pengembangan Aplikasi
MCSys (Manifest
Collection System) v.4.1
MCSys (Manifest
Collection System)
Application v.4.1
Development
Menampilkan data
jumlah manifest dari
airline non IATA yang
beroperasi di bandara
PT Angkasa Pura II
(Persero) dan jumlah
tagihan PSC untuk
masing-masing
airline tersebut
Display the total
manifest data from
non-IATA airline
that operates at the
airport of PT Angkasa
Pura II (Persero) and
total PSC bill for each
of these airline.
Oktober 2015 100% - Integrasi pembayaran host to
host dengan BANK BRI untuk
airline AIR ASIA EXTRA
- Selesai Oktober 2015
- Host to host payment
integration with Bank BRI for
Air Asia EXTRA airline
- Completed in October 2015
23 Pengembangan Aplikasi
SMART v.4.2
SMART Application v.4.2
Development
Sistem informasi
yang mengelola
data sewa ruang,
konsesi dan tanah
serta menghasilkan
faktur tagihan dan
pelaporannya
Information system
that manages data
of space rent,
concessions and land
as well as generates
invoices and
reporting
01/11/2015 100% - Penyesuaian semua fitur
dengan sistem operasi server
linux dan diimplementasi
formulasi MBO proporsional
untuk faktur konsesi
- Selesai November 2015
- Adjustment of all features
with Linux server operating
system and implementation
of proportional MBO
formulation for concession
invoice.
- Completed in November
2015
24 Dashboard System
Legacy DC
Menampilkan data
pendapatan dan
produksi untuk
jajaran Directorate
of Commercial
& Bussiness
Development
Display the data
of revenues and
production for
the Directorate
of Commercial
& Business
Development
01/12/2015 100% Dashboard sudah bisa diakses
pada tanggal 11 November
2015
Dashboard can be accessed on
November 11th, 2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 389
25 Pembangunan Website
Marketing v.1.0
Marketing Website v.1.0
Development
Sistem informasi
yang digunakan oleh
unit Marketing untuk
menginformasikan
peluang usaha yang
ada di PT Angkasa
Pura II (Persero)
Pembangunan
Website Marketing
v.1.0
Information
system used by
the Marketing
unit to inform the
existing business
opportunities in
PT Angkasa Pura II
(Persero)
Marketing Website
v.1.0 Development
01/12/2015 100% Selesai Oktober 2015
Completed in October 2015
Aplikasi Project Management
26 Corporate Performance
Monitoring
Sistem informasi
yang mencatat
semua instruksi/
arahan jajaran direksi
PT Angkasa Pura
II (Persero) yang
dikelola DCP beserta
progress dan tindak
lanjutnya
Information system
that records all
instructions/
directions of the
Board of Directors
of PT Angkasa Pura
II (Persero) managed
by DCP as well as its
progress and follow-
up
01/07/2015 100% Selesai Juli 2015
Completed in July 2015
Aplikasi Airport Operation
27 Web-service pengiriman
data untuk Aplikasi Slot
Time DJU
Web-service of data
delivery for Slot Time
DJU Application
Pengiriman data
flight schedule untuk
Aplikasi Slot Time
DJU
Flight schedule data
delivery for Slot Time
DJU Application
01/03/2015 100% - Selesai Maret 2015
- Data sudah otomatis dikirim
kesistem DJU setiap 3 menit
- Completed in March 2015
- Data is automatically sent
to the DJU system every 3
minutes.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)390
28 Pengembangan Aplikasi
Idea Innovation
Idea Innovation
Application
Development
Sistem informasi
yang menampung
ide-ide atau inspirasi
karyawan.
Information system
that accommodate
ideas or inspiration of
employees.
01/04/2015 100% Sudah dilakukan sosialisasi pada
tanggal 16 Februari 2015
Has been conducted a
socialization on February 16th,
2015
29 Pengembangan Aplikasi
ASIS (Airport Services
Information System)
v.2.0
ASIS (Airport Services
Information System)
Application v.2.0
Development
Sistem informasi
yang digunakan
untuk melakukan
monitoring dan
pelaporan kondisi
fasilitas di bandara
serta tindak lanjutnya
Implementation of
information system
used to monitor and
report the condition
of facilities at the
airport and the
follow-up.
01/06/2015 100% - Penambahan modul
kodefikasi fasilitas & item,
modul inspeksi dengan
menggunakan QR-Code
serta modul report (laporan)
- Selesai Mei 2015
- Addition of facilities & items
codefication module,
inspection module by using
the QR-Code and report
module.
- Completed in May 2015
30 Pengembangan Aplikasi
ASIS (Airport Services
Information System)
v.2.1.4
ASIS (Airport Services
Information System)
Application v.2.1.4
Development
Sistem informasi
yang digunakan
untuk melakukan
monitoring dan
pelaporan kondisi
fasilitas di bandara
serta tindak lanjutnya
Implementation of
information system
used to monitor and
report the condition
of facilities at the
airport and the
follow-up.
01/09/2015 100% - Penambahan modul issue
information display
- Selesai September 2015
- Addition of information
display issue module
- Completed in September
2015
31 Pengembangan Aplikasi
ASIS (Airport Services
Information System)
v.2.1.5
ASIS (Airport Services
Information System)
Application v.2.1.5
Development
Sistem informasi
yang digunakan
untuk melakukan
monitoring dan
pelaporan kondisi
fasilitas di bandara
serta tindak lanjutnya
Implementation of
information system
used to monitor and
report the condition
of facilities at the
airport and the
follow-up.
Oktober 2015
October 2015
100% - Penambahan modul
dashboard issue dengan
menggunakan tableau
- Selesai Oktober 2015
- Addition of dashboard issue
module by using tableau
- Completed in October 2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 391
32 Pengembangan Aplikasi
ASIS (Airport Services
Information System)
v.2.2.2
ASIS (Airport Services
Information System)
Application v.2.2.2
Development
Sistem informasi
yang digunakan
untuk melakukan
monitoring dan
pelaporan kondisi
fasilitas di bandara
serta tindak lanjutnya
Implementation of
information system
used to monitor and
report the condition
of facilities at the
airport and the
follow-up.
01/11/2015 100% - Penambahan history log di
semua activity issue
- Selesai November 2015
- Addition of history log in all
activity issue
- Completed in November
2015
33 Pengembangan Aplikasi
ASIS (Airport Services
Information System)
v.2.2.3
ASIS (Airport Services
Information System)
Application v.2.2.3
Development
Sistem informasi
yang digunakan
untuk melakukan
monitoring dan
pelaporan kondisi
fasilitas di bandara
serta tindak lanjutnya
Implementation of
information system
used to monitor and
report the condition
of facilities at the
airport and the
follow-up.
01/12/2015 100% - Melakukan compress image
ke semua fungsi upload
image di controller issue
- Selesai Desember 2015
- Conduct image compression
to all image upload functions
in controller issue
- Completed in December
2015
34 Implementasi Aplikasi
ASIS (Airport Services
Information System)
v.2.2.3
Implementation of
ASIS (Airport Services
Information System)
v.2.2.3 Application
Implementasi
sistem informasi
yang digunakan
untuk melakukan
monitoring dan
pelaporan kondisi
fasilitas di bandara
serta tindak lanjutnya
Implementation of
information system
used to monitor and
report the condition
of facilities at the
airport and the
follow-up.
01/12/2015 95% Proses persiapan sosialisasi
untuk Kantor Cabang Silangit
(DTB)
Socialization preparation
process for Silangit Branch
Office (DTB)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)392
35 Implementasi APPS ke
seluruh bandara AP2
APPS implementation to
all AP2 airports
Integrated Check In
System yang dapat
digunakan sebagai
pencatatan data
manifest, common
check in counter
serta layanan
kepada penumpang
dan airline untuk
proses embarkasi/
keberangkatan
Integrated Check-
In System which
can be used as
a manifest data
recording, common
check-in counters
as well as services
to passengers
and airlines for
the process of
embarkation/
departure.
Desember
2015/ Multi-
year
50% Telah diimplementasikan di
Kantor Cabang PDG, PLM,
BDO, PKU dan PNK
Has been implemented at the
Branch Offices of PDG, PLM,
BDO, PKU and PNK
IT Corporate Support
36 Pengembangan Website
Kantor Cabang
Branch Offices Website
Development
Media informasi
kepada
pengguna jasa
kebandarudaraan,
mitra, dan
masyarakat umum
dalam rangka untuk
mempermudah
pencarian informasi
terkait bandara yang
dikelolaPT Angkasa
Pura II (Persero)
Information media to
airport services users,
partners, and the
general community
in order to facilitate
the search of
information related
to airports managed
by PT Angkasa Pura II
(Persero).
01/01/2015 100% - Penambahan informasi
terminal di flight schedule
dan halaman airline pada
Website KCU BSH.
- Selesai Januari 2015
- Addition of terminal
information on flight
schedules and airline pages
on the Website of BSH Main
Branch Office.
- Completed in January 2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 393
37 Pengembangan Aplikasi
Forum berbasis iOS
iOS-based Forum
Application
Development
Forum komunikasi
yang dapat diakses
oleh seluruh
karyawan PT
Angkasa Pura II
(Persero) untuk
bertukar informasi
terkait bandara atau
informasi lainnya
Communication
forum which can
be accessed by
all employees
of PT Angkasa
Pura II (Persero)
to exchange
information related
to airports or other
information.
01/01/2015 100% - Update aplikasi agar support
pada iPad
- Penambahan tombol back/
forward dan refersh untuk
kemudahan navigasi
- Selesai Januari 2015
- Update application to be
compatible with iPad
- Addition of back/forward
and refresh buttons for
convenience
- Completed in January 2015
38 Pengembangan Website
Korporat
Corporate Website
Development
Media informasi
kepada
pengguna jasa
kebandarudaraan,
mitra, dan
masyarakat umum
dalam rangka untuk
mempermudah
pencarian informasi
terkait perusahaan
Information media to
airport services users,
partners, and the
general community
in order to facilitate
the search of
information related
to the Company.
01/02/2015 100% - Menambahkan informasi
mata uang pada konten
daftar harga
- Integrasi guest book dengan
email contact center
- Penambahan menu aktif dan
non aktif pada banner
- Format rata kiri dan kanan
pada konten pengisian artikel
- Selesai Februari 2015
- Add currency information on
the price list content
- Integration of guest book
with contact center email
- Addition of active and non-
active menus on the banner
- Justify formats on articles
writing content.
- Completed in February 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)394
39 Pengembangan Aplikasi
Whistle Blowing System
(WBS)
Whistleblowing System
(WBS) Application
Development
Sistem informasi
yang menampung
laporan tindakan
fraud dari seluruh
karyawan PT Angkasa
Pura II (Persero)
di lingkungan
perusahaan
Information system
that accommodates
fraud actions reports
from all employees
of PT Angkasa Pura
II (Persero) in the
Company.
01/04/2015 100% - Aplikasi sudah resmi live pada
bulan April 2015
- Selesai April 2015
- Application has officially live
in April 2015
- Completed in April 2015
40 Addendum Sewa
Layanan Call Center
Addendum of the Call
Center Services Lease
Penerbitan kontrak
perpanjangan sewa
layanan call center
oleh PT Telkom
Issuance of lease
extension contract of
call center services
by PT Telkom
01/04/2015 100% Selesai April 2015
Completed in April 2015
41 Penyediaan Layanan
Aplikasi e-Auction
Provision of e-Auction
Application Services
Penerbitan Kontrak
Layanan
Contract Issuance
Services
01/04/2015 100% Selesai April 2015
Completed in April 2015
42 Layanan e-Procurement
e-Procurement Services
Penyediaan Vendor
Management System
(VMS), e-Catalogue
dan e-Tender di
PT Angkasa Pura II
(Persero)
Provision of Vendor
Management System
(VMS), e-Catalogue
and e-Tender at
PT Angkasa Pura II
(Persero).
September
- Desember
2015
September
- December
2015
100% Bekerja sama dengan PT.
Inamart dengan No. Kontrak:
PJJ.04.04/ 00.02/08/2015
/0048 (Biaya Rutin)
Cooperate with PT.
Inamart with Contract
No: PJJ.04.04/ 00.02/08/
2015 /0048 (Routine Cost)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 395
43 Pengembangan Aplikasi
SIMA v.2.0
SIMA Application v.2.0
Development
Sistem informasi
yang digunakan
oleh Unit Internal
Auditors untuk
pengelolaan, tindak
lanjut dan pelaporan
data temuan audit
di lingkungan PT
Angkasa Pura II
(Persero)
Information system
used by the Internal
Auditors Unit for
the management,
follow-up and
reporting of audit
findings within PT
Angkasa Pura II
(Persero).
01/12/2015 100% Masa maintenance
Maintenance period
44 DMS BSH / Notadinas
Online
Online DMS BSH/Official
Letter
Sistem informasi
yang mengelola
dokumen secara
digital yang meliputi
surat dinas, dan
kegiatan surat
menyurat lainnya
Information system
that manages digital
documents that
include official
letter, and other
correspondence
activities.
01/12/2015 DROP - Pekerjaan telah dilimpahkan
kepada KCU BSH pada bulan
Februari 2015
- Pekerjaan saat ini telah di
drop oleh KCU BSH sesuai
dengan Surat Dinas No:
11.01/00.11/05/2015/0448
perihal Penghapusan
Investasi Pekerjaan
“Pengadaan dan Pemasangan
Aplikasi Document
Management System
Kantor Cabang BSH serta
Penambahan Lisensi
Document Management
System Kantor Pusat” tanggal
18 Mei 2015
- Arsip Nasional Republik
Indonesia (ANRI) akan
memberikan secara gratis
dan mengimplementasikan
Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis (SIKD) di seluruh
lembaga pemerintahan dan
BUMN dengan surat nomor :
B-PK.03.08/729/2015 tanggal
16 April 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)396
- Job has been delegated to
BSH Main Branch Office in
February 2015.
- The current job has been
dropped by BSH Main
Branch Office in accordance
with Official Letter No:
11.01/00.11/05/2015/0448
on the Elimination of Job
Investments “Procurement
and Installation of Document
Management System
Application of BSH Branch
Office as well as Addition
of Document Management
System License of Head
Office” on May 18th, 2015.
- National Archives of the
Republic of Indonesia
(ANRI) will give away for free
and implement Dynamic
Archival Information System
(SIKD) in all government
institutions and SOEs
with a letter number:
B-PK.03.08/729/2015 on
April 16th, 2015.
45 Pengembangan Aplikasi
POSKO v.2.0
POSKO Application v.2.0
Development
Sistem informasi
monitoring
penumpang &
penerbangan di
bandara PT Angkasa
Pura II (Persero)
Information system
for passengers &
flights monitoring
at the airport
of PT Angkasa
Pura II (Persero)
01/06/2015 100% Selesai Juni 2015
Completed in June 2015
46 Pembangunan FIDS
berbasis WEB v.2.0
Web-based FIDS v.20
development
Sistem informasi
yang menyediakan
data penerbangan
(keberangkatan
dan kedatangan di
bandara) secara real
time berbasis web
Information system
that provides flights
data (departures and
arrivals at the airport)
in real-time web
based.
01/12/2015 100% - Perubahan dari desktop-
based ke web-based
- Sudah diinstalasi di Kantor
Cabang PNK, HLP, KNO,
TNJ,DJB
- Selesai Desember 2015
- Changes from desktop-based
to web-based
- Has been installed at Branch
Offices of PNK, HLP, KNO,
TNJ, DJB
- Completed in December
2015
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 397
47 Pembangunan Aplikasi
Online Safety Report
System v.1.0
Construction of Online
Safety Report System
Application v.1.0
Sistem informasi
yang mengelola
pelaporan hazard di
bandara PT Angkasa
Pura II (Persero) dan
tindak lanjutnya
Information system
that manages hazard
report at the airport
of PT Angkasa Pura
II (Persero) and its
follow-up
Desember
2015/Multi-
year
December
2015 / Multi-
year
100% Selesai November 2015
Completed in November 2015
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)398
48 Pembangunan dan
pengembangan Mobile
Apps iOS Kantor Cabang
Construction and
development of iOS
Mobile Apps of Branch
Offices
Sistem informasi
bandara-bandara
yang dikelolaPT
Angkasa Pura II
(Persero) berbasis iOS
Mobile Application
dengan fitur-fitur
antara lain : informasi
jadwal penerbangan,
informasi toko dan
resto, informasi
transportasi,
informasi hotel,
informasi fasilitas
bandara, informasi
nomor penting,
informasi lalu lintas
dan informasi
kedatangan kargo
(untuk bandara yang
sudah menggunakan
aplikasi kargo)
Information system
of airports managed
by PT Angkasa Pura
II (Persero) based
iOS Mobile Apps
with features such
as: flight schedules
information, shops
and restaurants
information,
transportation
information, airport
facilities information,
important numbers
information,
traffic information
and cargo arrival
information (for
airports that has used
cargo apps).
01/12/2015 95% - Rilis v.1.0 untuk :
Kantor Cabang PLM dan PKU
pada tanggal 21 Januari 2015
Kantor Cabang PNK, BDO,
dan HLP pada tanggal 18 Juni
2015
Kantor Cabang PDG pada
tanggal 28 Juli 2015
Kantor Cabang DJB dan PGK
pada tanggal 25 Agustus
2015
Kantor Cabang BTJ pada
tanggal 21 September 2015
- Proses pengumpulan konten
data aplikasi untuk Kantor
Cabang Silangit (DTB)
- Release v.1.0 for:
Branch Offices of PLM and
PKU on January 21st, 2015
Branch Offices of PNK, BDO,
and HLP on June 18th, 2015
PDG Branch Office on July
28th, 2015
Branch Offices of DJB and
PGK on August 25th, 2015
BTJ Branch Office on
September 21st, 2015
- Collection process of
application data content for
Silangit Branch Office (DTB)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 399
49 Pembangunan dan
pengembangan Mobile
Apps Android Kantor
Cabang
Construction and
development of Android
Mobile Apps of Branch
Offices
Sistem informasi
bandara-bandara
yang dikelola PT
Angkasa Pura II
(Persero)berbasis
Android Mobile
Application dengan
fitur-fitur antara lain:
informasi jadwal
penerbangan,
informasi toko dan
resto,
informasi
transportasi,
informasi hotel,
informasi fasilitas
bandara, informasi
nomor penting,
informasi lalu lintas
dan informasi
kedatangan kargo
(untuk bandara yang
sudah menggunakan
aplikasi kargo)
Information system
of airports managed
by PT Angkasa Pura
II (Persero) based
Android Mobile Apps
with features such
as: flight schedules
information, shops
and restaurants
information,
transportation
information, airport
facilities information,
important numbers
information,
traffic information
and cargo arrival
information (for
airports that has used
cargo apps).
01/12/2015 95% - Rilis v.1.0 untuk :
Kantor Cabang PKU pada
tanggal 17 April 2015
Kantor Cabang PNK, BDO,
dan HLP pada tanggal 9 Juni
2015
Kantor Cabang PDG pada
tanggal 8 Juli 2015
Kantor Cabang BTJ dan PGK
pada tanggal 30 Desember
2015
Kantor Cabang DJB pada
tanggal 31 Desember 2015
- Rilis v.1.0.1untuk :
Kantor Cabang PKU pada
tanggal9 Juni 2015
- Rilis v.1.0.2untuk :
KCU BSH pada tanggal 27
Maret 2015
- Rilis v.1.0.3untuk :
Kantor Cabang PKU dan PLM
pada tanggal 9 Juni 2015
Kantor Cabang TNJ pada
tanggal 27 Maret 2015
- Rilis v.1.0.6untuk :
Kantor Cabang KNO pada
tanggal27 Maret2015
- Proses pengumpulan konten
data aplikasi untuk Kantor
Cabang Silangit (DTB)
- Release v.1.0 for:
Branch Offices of PLM and
PKU on January 21st, 2015
Branch Offices of PNK, BDO,
and HLP on June 18th, 2015
PDG Branch Office on July
28th, 2015
Branch Offices of DJB and
PGK on August 25th, 2015
BTJ Branch Office on
September 21st, 2015
- Collection process of
application data content for
Silangit Branch Office (DTB)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)400
IT Infrastruktur and Networking
50 Evaluasi ERP Tahap I
ERP Phase I evaluation
Penyeragaman
nama komputer
(hostname) dan
konfigurasi jaringan
di lingkungan PT
AngkasaPura II
(Persero)
Standardization
of computer
naming (hostname)
and network
configuration in
PT Angkasa Pura II
(Persero)
01/02/2015 100% Standarisasi penamaan
komputer (hostname),
jaringan dan ToT (Transfer of
Technology) SAP
Standardization of computer
naming (hostname), SAP
network and ToT (Transfer of
Technology)
51 Pengadaan Server untuk
Seluruh Cabang kecuali
BSH dan DTB
Procurement of Server
for all Branch Offices
except BSH and DTB
Pemenuhan
kebutuhan server
untuk Kantor Cabang
BTJ, KNO, PKU, TNJ,
PDG, PLM, BDO,
PNK, HLP, DJB, PGK
Fulfillment of server
requirements for
Branch Offices of
BTJ, KNO, PKU, TNJ,
PDG, PLM, BDO,
PNK, HLP, DJB, PGK
Juni 2015
(SP3)
June 2015
(SP3)
DROP April
2015
Pekerjaan dihapus dari RKA
2015 berdasarkan hasil verifikasi
data pekerjaan PMU ICT
(Usulan penghapusan sesuai
dengan nota dinas nomor :
ND.1451/00.11/04/2015)
Job is eliminated from the 2015
RKA based on the verification
results of the PMU ICT job
data (Elimination proposal
in accordance with the
memorandum of services no:
ND.1451/00.11/04/2015)
52 Pengadaan Juniper
Distribution Switch
untuk Seluruh Kantor
Cabang
Procurement of Juniper
Distribution Switch for
All Branch Offices
Pemenuhan
kebutuhan juniper
distribution switch
untuk seluruh Kantor
Cabang
Fulfillment of juniper
distribution switch
requirements for all
Branch Offices
Juni 2015
(SP3)
June 2015
(SP3)
DROP April
2015
Pekerjaan dihapus dari RKA
2015 berdasarkan hasil verifikasi
data pekerjaan PMU ICT
(Usulan penghapusan sesuai
dengan nota dinas nomor :
ND.1451/00.11/04/2015)
Job is eliminated from the 2015
RKA based on the verification
results of the PMU ICT job
data (Elimination proposal
in accordance with the
memorandum of services no:
ND.1451/00.11/04/2015)
53 Pengadaan dan
Pemasangan Multi Media
Projector
Procurement and
installation of Projector
Multimedia
Pemenuhan
kebutuhan Multi
Media Projector
sebagai fasilitas
ruang rapat
Fulfillment of
Projector Multimedia
requirements as
meeting rooms
facility
01/11/2015 100% - No. kontrak: PJJ.04.04/ 00.02
/09 /2015/ 0002
- Selesai November 2015
- Proses pembayaran
- Contract No: PJJ.04.04/
00.02/09/2015 /0002
- Completed in November
2015
- Payment process
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 401
54 Pengadaan Interactive
Board untuk Kantor
Pusat dan Kantor
Cabang Utama BSH
Procurement of
Interactive Board for
BSH Head Office and
Main Branch Office
Pemenuhan
kebutuhan interactive
board untuk Kantor
Pusat dan Kantor
Cabang Utama BSH
Fulfillment of
interactive board
requirements for
BSH Head Office and
Main Branch Office
Desember
2015
December
2015
100% - No. kontrak: PJJ.04.04/
00.02/ 09/ 2015/ 0019
- Selesai Oktober 2015
- Proses pembayaran
- Contract No: PJJ.11.02/
00.02/12/ 2015/0016 dated
December 7th, 2015
- Goods delivery process
55 Pengadaan Handkey
II Untuk Kantor Pusat
Dan Kantor Cabang PT
Angkasa Pura II (Persero)
Procurement of
Handkey II for Head
Office and Branch
Offices of PT Angkasa
Pura II (Persero)
Pemenuhan backup
perangkat Handkey
untuk Kantor
Fulfillment of
Handkey tools
backup for Head
Office and all
Branch Offices of
PT Angkasa Pura II
(Persero)
01/12/2015 90% - No. kontrak: PJJ.11.02/
00.02/12/ 2015/0016 tanggal
7 Desember 2015
- Proses pengiriman barang
- Contract No: PJJ.11.02/
00.02/12/ 2015/0016 dated
December 7th, 2015
- Goods delivery process
56 Pengadaan Lisensi
Sistem Aplikasi OAG dan
Marketing Web Design
Procurement of
Application System
Licenses of OAG and
Marketing Web Design
Lisensi untuk
mendapatkan
subscription service
License to get
subscription service
01/12/2015 90% Proses administrasi BAST
BAST administration process
57 Layanan Internet dan
VPN-IP
Internet and VPN-IP
services
Penyediaan layanan
internet dengan
bandwith 100 Mbps
dan backhaul VPN,
VPN Kantor Cabang
dengan bandwith 4
Mbps
Provision of
internet services
with bandwith of
100 Mbps and VPN
backhaul, VPN of
Branch Offices with a
bandwith of 4 Mbps
Januari -
Desember
2015
January -
December
2015
100% Bekerja sama dengan PT
Telkom Indonesia dengan No.
Kontrak : PJJ.11.02 /00/09
/2014/182 (Biaya Rutin)
Cooperate with PT Telkom
Indonesia with Contract No:
PJJ.11.02/ 00/09/ 2014/182
(Routine Cost)
58 Layanan / Outsourcing
Komputer di Kantor
Pusat PT. Angkasa Pura II
(Persero)
Computer Services/
Outsourcing for Branch
Offices in addition to
BSH of PT. Angkasa Pura
II (Persero)
Penyediaan
komputer
perkantoran (Back
Office) di Kantor
Pusat PT Angkasa
Pura II (Persero)
Provision of office
computers (Back
Office) at the Head
Office in addition to
BSH of PT Angkasa
Pura II (Persero)
Januari -
Desember
2015
January -
December
2015
100% Bekerja sama dengan PT
Angkasa Pura Solusi dengan
No. Kontrak : PJJ.04.04/
00.02/07/ 2015/ 0086 (Biaya
Rutin)
Cooperate with PT Angkasa
Pura Solusi with Contract No:
PJJ.04.04/00.02/07/2015/0086
(Routine Cost)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)402
59 Layanan / Outsourcing
PC / Komputer Untuk
Kantor Cabang Selain
BSH PT. Angkasa Pura II
(Persero)
PC/ Computer Services/
Outsourcing for Branch
Offices in addition to
BSH of PT. Angkasa Pura
II (Persero)
Penyediaan
komputer
perkantoran (Back
Office) di Kantor
Cabang selain BSH
PT Angkasa Pura II
(Persero)
Provision of office
computers (Back
Office) at the Head
Office in addition to
BSH of PT Angkasa
Pura II (Persero)
Januari -
Desember
2015
January -
December
2015
100% Bekerja sama dengan PT
Angkasa Pura Solusi dengan
No. Kontrak : PJJ.11.01/ 00/07/
2013/133 (Biaya Rutin)
Cooperate with PT Angkasa
Pura Solusi with Contract No:
PJJ.11.01/00/07/2013/133
(Routine Cost)
60 Layanan Manajemen
Percetakan di Kantor
Pusat PT Angkasa Pura II
(Persero)
Print Management
Service at the Head
Office of PT Angkasa
Pura II (Persero)
Penyediaan sistem
management print
services (MPS) di
Kantor Pusat PT
Angkasapura II
(Persero)
Provision of print
management
services system (MPS)
at the Head Office
of PT Angkasapura II
(Persero)
Januari -
Desember
2015
January -
December
2015
100% Bekerja sama dengan PT
Angkasa Pura Solusi dengan
No. Kontrak : PJJ.11.01/ 00/06/
2013/313 (Biaya Rutin)
Cooperate with PT Angkasa
Pura Solusi with Contract No:
PJJ.11.01/ 00/06/ 013/313
(Routine Cost)
61 Layanan Fasilitas
Colocation Server ERP
ERP Server Colocation
Facility Services
Penyediaan lokasi
dan fasilitas server
ERP di Data Center
Biznet
Provision of ERP
server location and
facilities at Biznet
Data Center
Maret -
Desember
2015
March -
December
2015
100% Bekerja sama dengan PT. Biznet
dengan No. Kontrak : PJJ.11.01/
00.11/05/ 2015/0585 (Biaya
Rutin)
Cooperate with PT. Biznet with
Contract No: PJJ.11.01/00.11
/05/2015 /0585 (Routine Cost)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 403
Untuk mendukung perkembangan bisnis Angkasa Pura II yang
semakin berkembang, Angkasa Pura II telah menerapkan
Enterprise Resource Planning (ERP). Dengan adanya ERP di
Angkasa Pura II maka akan tercipta integrasi sistem internal
dan eksternal manajemen informasi seluruh organisasi,
mencakup keuangan/akuntansi, manufaktur, penjualan dan
pelayanan, manajemen hubungan pelanggan. Sistem ERP
mengotomatisasi kegiatan ini dengan aplikasi perangkat
lunak terpadu.
Dalam pemilihan produk ERP, Angkasa Pura II dibantu oleh
konsultan pendamping dengan melakukan perbandingan
yang independen dan seimbang untuk ERP software.
Berdasarkan hasil analisa, SAP memiliki functional fit yang
lebih tinggi dibandingkan dengan Oracle dan memiliki nilai
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Oracle untuk
modul Finance dan Human Resources. SAP membutuhkan
customization yang lebih sedikit untuk memenuhi kebutuhan
bisnis Angkasa Pura II.
dasar penerapan
Terbentuknya unit ERP di Angkasa Pura II diawali dari visi
Perusahaan yaitu to be world class airport dan berencana
untuk mengimplementasikan suatu sistem yang reintegrasi
dan komprehensif sehingga diharapkan dapat mempercepat
pencapaian proses bisnis di lingkungan Perusahaan. Isi
dari visi tersebut tertuang dalam Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) Angkasa Pura II yang merupakan pedoman
arah kebijakan dan strategi pengembangan Perusahaan
dalam kurun waktu tahun 2012 - 2016.
Roadmap eRp
Angkasa Pura II telah memiliki Roadmap ERP yang dilakukan
dalam 3 (tiga) fase pada periode 2014-2016 adalah sebagai
berikut:
To support the growing business development of the
Company, Angkasa Pura II has implemented Enterprise
Resource Planning (ERP). ERP will create internal and external
systems integration of information management across the
organization, including finance/accounting, manufacturing,
sales and services, customer relationship management. ERP
system automated these activities with an integrated software
application.
In the selection of ERP products, Angkasa Pura II is assisted by
assisting consultants by doing a comparison of independent
and balanced for ERP software. Based on the analysis, SAP
has a higher functional fit compared with Oracle and has a
higher value when compared with Oracle for the Finance and
Human Resources Modules. SAP requires less customization
to meet the business requirements of Angkasa Pura II.
Implementation basis
The establishment of ERP unit in Angkasa Pura II began from
the Company’s vision to be a world class airport and plans to
implement an integrated and comprehensive system that is
expected to accelerate the achievement of business process
within the Company. The contents of the vision contained
in the Company’s Long Term Plan (RJPP) of Angkasa Pura
II, which is a guideline of policy direction and development
strategy of the Company in the period of 2012 - 2016.
eRp Roadmap
Angkasa Pura II has had an ERP Roadmap conducted within 3
(three) phases in the period of 2014-2016 as follows:
pengembangan enterprise resource planning (ERP)Enterprise Resource Planning (ERP) Development
2014
2015
2016
Modul Financial & ControllingModul Human Resources
Modul Human ResourcesModul Commerce
Modul CommerceModul Operation
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)404
Implementasi eRp Fase 1:
Implementasi ERP Fase 1 dilakukan pada tahun 2014. Modul
yang sudah diimplementasikan pada Fase 1 ini terdiri dari
2 modul, yaitu Modul Financial (FI) & Controlling (CO) dan
Modul Human Resources.
Implementasi eRp Fase 2:
Implementasi ERP Fase 2 direncanakan pada tahun 2015.
Modul yang akan diimplementasikan pada Fase 2 ini adalah
Modul Commerce & Modul Human Resources yang
merupakan lanjutan dari Fase 1.
Implementasi eRp Fase 3:
Implementasi ERP Fase 3 direncanakan pada tahun 2016.
Modul yang akan diimplementasikan pada Fase 3 ini adalah
Modul Operation dan Modul Commerce yang merupakan
lanjutan dari Fase 2.
Implementation of eRp phase 1:
Implementation of ERP Phase 1 is conducted in 2014. Modules
which are already implemented in the Phase 1 consist of 2
modules, namely the Financial (FI) & Controlling (CO) Module
and Human Resources Module.
Implementation of eRp phase 2:
Implementation of ERP Phase 2 is planned in 2015. Modules
that will be implemented in the Phase 2 are the Commerce
Module & Human Resources Module which is a continuation
from Phase 1.
Implementation of eRp phase 3:
Implementation of ERP Phase 3 is planned in 2016. Modules
that will be implemented in this Phase 3 are the Operation
Module & Commerce Module which is a continuation from
Phase 2.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 405
Dalam rangka mendukung komitmen penerapan keterbukaan
informasi, Angkasa Pura II menyediakan berbagai akses
informasi melalui sarana dan media sebagai berikut:
1. Website:
www.angkasapura2.co.id
2. Portal Kementerian BUMN:
www.bumn.go.id/angkasapura2
3. Twitter:
@contactap2
4. Facebook:
AP II Contact Center
5. Contact Center:
1500 138
6. Majalah:
Travelounge
7. Majalah Internal Perusahaan:
A-Magazine
In order to support the commitment to information disclosure,
Angkasa Pura II provides various information access through
facilities and media as follows:
1. Website:
www.angkasapura2.co.id
2. Ministry of SOEs Portal:
www.bumn.go.id/angkasapura2
3. Twitter:
@contactap2
4. Facebook:
AP II Contact Center
5. Contact Center:
1500 138
6. Magazine:
Travelounge
7. Corporate Internal Magazine:
A-Magazine
akses dantransparansi informasiInformation Access And Transparency
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)406
Dalam melaksanakan kegiatan usaha, Angkasa Pura II
senantiasa memperhatikan aspek kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku dan juga peraturan-peraturan yang
memiliki keterkaitan dengan lingkup usaha Angkasa Pura II.
perkara yang dihadapi Angkasa pura II
Berikut disampaikan penjelasan tentang perkara-perkara
hukum penting yang sedang dihadapi Angkasa Pura II
sepanjang tahun 2015:
perkara perdata
In running its business activites, Angkasa Pura II always
take into consideration the aspects of compliance with
the applicable regulations and also regulations that have
relevance to the business scope of Angkasa Pura II.
Cases Faced by Angkasa pura II
The following is explanations on legal proceedings faced by
Angkasa Pura II throughout 2015:
Civil Cases
perkarahukumLegal Proceedings
PerkaraCase
UraianDescriptions
Status
Pengaruh Terhadap PerusahaanEffect Against the
Company
CABANG SOEKARNO-HATTA
H.A. SANUSI, dkk/ 56 warga (Penggugat)
Melawan
PT AP II (Tergugat I)
Dan
KEPALA KANTOR BPN
(TERGUGAT II)
BSH BRANCH OFFICE
H.A. SANUSI, et al/ 56 residents (Plaintiff)
Against
PT AP II (Defendant I)
And
HEAD OF BPN OFFICE
(DEFENDANT II)
H.A. Sanusi, dkk mengajukan klaim
atas kepemilikan tanah PT AP II
pada sertifikat HGB No.1/1998
dan HGB No.35/1998.
H.A. Sanusi, et al, filed a claim on
land ownership of PT AP II on HGB
Certificate No.1/1998 and HGB
No. 35/1998.
Peninjauan
Kembali
Reconsideration
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
CABANG SOEKARNO-HATTA
Ridwan Sumantri
Melawan
PT Lion Mentari Airlines
(Tergugat I)
PT AP II
(Tergugat II)
Dirjen Perhubungan Udara
(Tergugat III)
BSH BRANCH OFFICE
Ridwan Sumantri
Against
PT Lion Mentari Airlines
(Defendant I)
PT AP II
(Defendant II)
Director General of Air Transportation
(Defendant III)
Gugatan perdata terkait fasilitas
dan pelayanan bagi penyandang
cacat sebagai pengguna jasa
bandar udara dan angkutan udara.
Civil lawsuit related to facilities
and services for disabled people
as services users of airport and air
transport.
Masih dalam
tahap proses
kasasi.
Still in the Appeal
Process
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 407
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
CABANG SOEKARNO-HATTA
PT AP II (Penggugat)
Melawan
PT PGL/Penetapan Eksekusi
BSH BRANCH OFFICE
PT AP II (Plaintiff)
Against
PT PGL/Determination of Execution
Gugatan Perdata PT AP II terhadap
Penetapan Eksekusi Nomor 115/
PEN.EKS/2003/PN.TNG jo No.42/
PDT.G/1998/PN.TNG terkait
Eksekusi Deposito milik PT AP II
di Bank BNI atas Permohonan
Pemohon Eksekusi yaitu PT PGL
Civil Lawsuit of PT AP II against
the Determination of Execution
No. 115/PEN.EKS/2003/PN.TNG jo
No.42/PDT.G/1998/PN.TNG related
to Execution of Deposits owned by
PT AP II at Bank BNI on Petition of
Execution namely PT PGL
Masih dalam
tahap proses
banding.
Still in the Appeal
Process
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
CABANG SOEKARNO-HATTA
PT AP II (Penggugat)
Melawan
Matsani (Tergugat I);
Abdul Sukur Bin Toin selaku Ahli Waris
Toin Gerang (Tergugat II);
R. Ahmad Tanjung (Tergugat III);
Suandi Hartono (Tergugat IV);
Hasri Waty Notaris Pengganti dari S.
Hasjim Hamid (Tergugat V);
Ny. Noer Soeindiyah Heru (Tergugat VI);
Kepala Kelurahan Batusari (Turut
Tergugat).
BSH BRANCH OFFICE
PT AP II (Plaintiff)
Against
Matsani (Defendant I);
Abdul Sukur Bin Toin as Heir of Toin
Gerang (Defendant II);
R. Ahmad Tanjung (Defendant III);
Suandi Hartono (Defendant IV);
Hasri Waty Substitute Notary of S. Hasjim
Hamid (Defendant V);
Ny. Noer Soeindiyah Heru (Defendant VI);
Head of Batusari Village (Co-Defendant).
Gugatan terkait obyek sengketa
tanah (ex-pabrik kopi) seluas
±1.882 m2 dan ±3.500 m2 yang
terletak di Jl. Pembangunan II
(Kelurahan Batusari, Kecamatan
Batuceper, Kota Tangerang).
Lawsuit related to disputed land
(ex-coffee mill) of ±1,882 m2 and
±3,500 m2 which located on Jl.
Pembangunan II (Batusari Village,
Batuceper Subdistrict, Tangerang
City).
Kasasi
Appeal
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)408
CABANG SOEKARNO-HATTA
PT AP II
(Penggugat)
Melawan
Chrysant Yuliani Gunawan
(Tergugat I); PT Primagriya Lestari
(Tergugat II); Mustaqim, Ms (Tergugat III);
Kepala Kec. Batu Ceper Kota Tangerang
(Tergugat IV); Kepala Kel. Karangsari Kec.
Batu Ceper (Tergugat V); Kepala Kantor
Pertanahan Kota Tangerang (Tergugat VI)
BSH BRANCH OFFICE
PT AP II
(Plaintiff)
Against
Chrysant Yuliani Gunawan
(Defendant I); PT Primagriya Lestari
(Defendant II); Mustaqim, Ms (Defendant
III); Head of Batu Ceper Subdistrict,
Tangerang City (Defendant IV); Head of
Karangsari Village, Batu Ceper Subdistrict
(Defendant V); Head of the Land Office
of Tangerang City (Defendant VI)
PT AP II mengajukan gugatan
kepada PT PGL atas dasar
kepemilikan tanah PT PGL yang
berasal dari tindak pidana korupsi
Sdr. Mukri dan Sdr. Mustaqim.
PT AP II filed a lawsuit to PT PGL
on the basis of land ownership of
PT PGL derived from corruption
offenses of Mr. Mukri and Mr.
Mustaqim.
Kasasi
Appeal
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
CABANG HALIM PERDANAKUSUMA
PT AP II dan INKOPAU
Melawan
PT Angkasa Transportindo Selaras (PT
ATS)
Kuasa Hukum:
LQQ Media Law Offices
HALIM PERDANAKUSUMA BRANCH
OFFICE
PT AP II dan INKOPAU
Against
PT Angkasa Transportindo Selaras (PT
ATS)
Legal Counsel:
LQQ Media Law Offices
PT ATS mengajukan gugatan
kepada Inkopau selaku Tergugat I
dan PT AP II selaku Tergugat terkait
pengelolaan lahan di Bandar Udara
Halim Perdanakusuma seluas 21 Ha.
PT ATS filed a lawsuit to
Inkopau as Defendant I and
PT AP II as Defendant related
to land management at Halim
Perdanakusuma Airport area of 21
hectares.
Peninjauan
Kembali
Reconsideration
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
CABANG SULTAN SYARIF KASIM II
H. Syafarudin (Penggugat)
Melawan
PT AP II (Tergugat)
SSK II BRANCH OFFICE
H. Syafarudin (Plaintiff)
Against
PT AP II (Defendant)
Gugatan Sengketa Tanah di area
Bandara Sultan Syarif Kasim II
seluas ± 10.000 m2
Lawsuit of Land Dispute in the area
of Sultan Syarif Kasim II Airport
area of ± 10,000 m2
Masih dalam
proses kasasi
Still in the Appeal
Process
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 409
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
CABANG SULTAN SYARIF KASIM II
PT Fadly Karya Pratama (Penggugat)
Melawan
PT Duta Graha Indah;
PT Itama Rano Raya;
PT AP II (Para Tergugat).
SSK II Branch Office
PT Fadly Karya Pratama (Plaintiff)
Against
PT Duta Graha Indah;
PT Itama Rano Raya;
PT AP II (Defendants).
Gugatan terkait permasalahan
pekerjaan pelebaran Runway
Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru.
Lawsuit related to problems of
the widening work of Sultan
Syarif Kasim II Airport Runway,
Pekanbaru
Masih dalam
tahap proses
banding
Still in the Appeal
Process
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
CABANG SULTAN SYARIF KASIM II
PT AP II (Penggugat)
Melawan
H. Syafarudin (Tergugat)
SSK II Branch Office
PT AP II (Plaintiff)
Against
H. Syafarudin (Defendant)
Gugatan perlawanan terkait
eksekusi tanah di area Bandara
Sultan Syarif Kasim II seluas ±
10.000 m2..
Lawsuit of resistance related to
land execution in the area of
Sultan Syarif Kasim II Airport area
of ± 10,000 m2.
Kasasi
Appeal
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
CABANG DEPATI AMIR
Sdr. Samsumin Tirtakusuma melalui
kuasa hukumnya Drs. Rudy T. Erwin, S.H.,
M.H. & Rekan (Penggugat)
Melawan
H. Troli Bin Conit (Tergugat I) ;dan
PT AP II (Tergugat II)
PGK Branch Office
Mr. Samsumin Tirtakusuma through his
Legal Counsel, Drs. Rudy T. Erwin, S.H.,
M.H. & Partner (Plaintiff) Against H. Troli
Bin Conit (Defendant I) and
PT AP II (Defendant II)
Gugatan perdata yang diajukan
oleh terkait klaim kepemilikan
tanah seluas ± 10.000 m2 di
lokasi bekas tambang timah
karya, eks parit 6, Kelurahan/
Desa Air Itam, Kecamatan Bukit
Intan, Kotamadya Pangkal Pinang
(sekitar Area Bandara Depati Amir
Pangkal Pinang), PT AP II (Tergugat
II) digugat dalam perkara ini
terkait adanya pembayaran ganti
kerugian pembebasan tanah seluas
14 x 75 meter untuk perluasan
Bandara Depati Amir yang
menurut Penggugat dibayarkan
kepada Tergugat I sebesar Rp
122.850.000,00 (seratus dua puluh
dua juta delapan ratus lima puluh
ribu rupiah).
Pengadilan Negeri
District Court
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)410
Civil lawsuit filed related to
claims of the ownership of land
area of ± 10000 m2 at the site
of a former tin mine works, ex
trench 6, Village of Air Itam, Bukit
Intan Subdistrict, Municipality of
Pangkal Pinang (around the area
of Depati Amir Airport, Pangkal
Pinang), PT AP II (Defendant II)
was sued in this lawsuit related to
the payment of compensation of
land acquisition of 14 x 75 meters
for the expansion of Depati Amir
Airport which according to the
Plaintiff were paid to Defendant I
amounted to Rp122,850,000 (one
hundred and twenty-two million
eight hundred and fifty thousand
rupiah).
KANTOR PUSAT
PT FIFTYFIFTY INDONESIA (Penggugat)
Melawan
PT AP II (Tergugat).
HEAD OFFICE
PT FIFTYFIFTY INDONESIA (Plaintiff)
Versus
PT AP II (Defendant).
Gugatan yang diajukan oleh PT
Fiftyfifty Indonesia (Penggugat)
kepada PT AP II (Tergugat) terkait
dengan wanprestasi yang menurut
PT Fiftyfifty Indonesia (Penggugat)
dilakukan oleh PT AP II atas
rencana Kerjasama Pemasangan
dan Pengelolaan Media Iklan pada
Cermin di Toilet di Terminal 1 dan
Terminal 2 Bandara Soekarno-
Hatta
Lawsuit filed by PT Fiftyfifty
Indonesia (Plaintiff) to PT AP II
(Defendant) related with breach
of contracts that according to
PT Fiftyfifty Indonesia (Plaintiff)
is conducted by PT AP II on the
Cooperation plan of Installation
and Management of Advertising
Media on the Toilet Mirrors at
Terminal 1 and Terminal 2 of the
Soekarno-Hatta Airport
Proses Mediasi
Mediation Process
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 411
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
perkara pajak Tax Cases
perkara di entitas Anak
Sepanjang tahun 2015, tidak ada perkara hukum yang dihadapi
oleh Entitas Anak maupun terkait dengan Dewan Komisaris
dan Direksi Entitas Anak.
perkara Yang melibatkan dewan Komisaris dan direksi
Angkasa pura II
Sepanjang tahun 2015, tidak ada perkara hukum yang
melibatkan Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II.
sanksi Regulator
Sepanjang tahun 2015, tidak terdapat sanksi dari regulator
yang diberikan kepada Angkasa Pura II.
Legal proceedings in subsidiaries
Throughout 2015, there were no legal proceedings faced by
Subsidiaries or related to its Board of Commissioners and
Board of Directors.
Legal proceedings involving the board of Commissioners
and board of directors of Angkasa pura II
Throughout 2015, there were no legal proceedings involving
the Board of Commissioners and Board of Directors of
Angkasa Pura II.
Regulator sanctions
Throughout 2015, there were no sanctions from regulators
given to Angkasa Pura II.
PerkaraCase
UraianDescriptions
Status
Pengaruh Terhadap PerusahaanEffect Against the
Company
KANTOR PUSAT
Perkara Pajak SKPKB Tahun 2006
HEAD OFFICE
SKPKB Tax Case 2006
Direktur Jenderal Pajak menerbitkan
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
Masa Pajak Januari-Desember 2006
000080/207/06/051/08 tanggal 28 Juli
2008 sebesar
Rp 146.194.367.207,00.
Director General of Taxation issued
Assessment Letter on Underpayment
of Value Added Tax on Goods and
Services of the Tax Period of January-
December 2006 000080/207/06/051/08
dated July 28th, 2008 amounted to Rp
146,194,367,207.
Peninjauan
Kembali
Reconsideration
Tidak berpengaruh
terhadap Angkasa
Pura II
No effect against
Angkasa Pura II.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)412
Selama tahun 2015, tidak ada penyimpangan yang bersifat
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan Angkasa Pura II.
Benturan kepentingan adalah suatu keadaan dimana terdapat
konflik antara kepentingan ekonomi Perusahaan dengan
kepentingan ekonomi pribadi Direksi, Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham. Selama tahun 2015, tidak ada transaksi
yang memiliki benturan kepentingan di Angkasa Pura II, setiap
transaksi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan selalu memperhatikan prinsip-prinsip GCG.
Angkasa Pura II tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak
memberikan donasi atau bantuan untuk kepentingan politik.
Sedangkan kepedulian terhadap masalah sosial merupakan
bagian penting dari tugas dan tanggung jawab Angkasa Pura
II kepada masyarakat. Uraian lebih lengkap terdapat pada
bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Laporan
Tahunan ini.
During 2015, no irregularities of fraud committed by
employees of Angkasa Pura II.
Conflict of interest is a situation where there is a conflict
between the Company’s economic interests and the
personal economic interests of the Board of Directors,
Board of Commissioners and Shareholders. During 2015, no
transactions with conflict of interest occurred in Angkasa
Pura II, every made transactions is conducted in accordance
with applicable regulations and always pay attention to the
GCG principles.
Angkasa Pura II is not involved in any political activities
and does not provide donations or assistance for political
interests. While the concern for social issues is an essential
part of the duties and responsibilities of Angkasa Pura II to
the community. A more complete description can be found
on the Corporate Social Responsibilty section in this Annual
Report.
penyimpanganinternalInternal Irregularities
benturankepentinganConflict of Interest
pemberian danauntuk kegiatan sosial dan politikFunding for Social and Political Activities
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 413
Untuk mencapai keberhasilan jangka panjang,
pengimplementasian GCG perlu dilandasi integritas yang
tinggi diperlukan Pedoman Perilaku (Code Of Conduct) yang
dapat menjadi acuan bagi organ Perusahaan dan seluruh
jajarannya dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis
sehingga menjadi bagian dari Budaya Perusahaan.
pedoman perilaku (Code of Conduct)
Etika merupakan sistem nilai atau norma yang diyakini oleh
seluruh Insan Angkasa Pura II sebagai suatu standar perilaku.
Dalam menjalankan usahanya, Angkasa Pura II menerapkan
etika bisnis/usaha dan etika kerja, dimana etika bisnis menjadi
acuan bagi Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha
termasuk berinteraksi dengan stakeholder. Sementara etika
kerja merupakan sistem yang dianut oleh setiap Pimpinan
dan Pekerja dalam melaksanakan tugasnya termasuk etika
hubungan antar Pekerja dan Perusahaan.
Menjaga standar etika sangat penting untuk mempertahankan
loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan
dan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi Angkasa
Pura II. Hal ini disebabkan semua keputusan Perusahaan
sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder
yang berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan-
keputusan Perusahaan. Oleh karena itu, Angkasa Pura II
memiliki Pedoman Perilaku (Code of Conduct) sebagai dasar
bertingkah laku Insan Angkasa Pura II dalam menjalankan misi
untuk mencapai visi Perusahaan. Code of Conduct ini berlaku
untuk seluruh Insan Angkasa Pura II yakni Dewan Komisaris,
Direksi, seluruh Karyawan dan seluruh stakeholders atau
mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan Angkasa
Pura II yang terintegrasi dengan prinsip GCG.
Cakupan Code of Conduct
Code of Conduct Angkasa Pura II mencakup prinsip-prinsip
dalam etika bisnis/usaha dan etika kerja, diantaranya:
1. Merasa tidak yakin tentang tindakan yang pantas dilakukan
sehingga memerlukan nasihat dan masukan;
2. Yakin bahwa seseorang yang bertindak atas nama PT
Angkasa Pura II (Persero) sedang melakukan atau akan
melakukan suatu tindakan yang melanggar hokum, prinsip,
& taktik Pedoman Perilaku ini;
3. Yakin bahwa insan PT Angkasa Pura II (Persero) terlibat
dalam pelanggaran;
4. Yakin bahwa seseorang yang mengajukan pertanyaan atau
kekhawatiran tersebut dengan niat baik, telah mendapat
tanggapan.
To achieve long-term success, GCG implementation needs
to be based with high integrity in which the Code of Conduct
is required to become a reference for the Company’s organs
and all staffs in implementing business values and ethics to
become part of the corporate culture.
Code of Conduct
Ethics is a system of values or norms that are believed by all
personnel of Angkasa Pura II as a behavioral standards. In
conducting its business, Angkasa Pura II implements business
ethics and work ethics, in which the business ethics becomes
the reference for the Company in carrying out its business
activities including interacting with stakeholders. While the
work ethics is the system adopted by every Leaders and
Workers in performing their duties including relationship
ethics between Workers and the Company.
Maintain the ethical standards is essential to maintain the
loyalty of stakeholders in making decisions and solving issues
faced by Angkasa Pura II. This is due to all of the Company’s
decisions greatly affects and affected by the interested and
influential to the Company’s decisions. Therefore, Angkasa
Pura II has a Code of Conduct as the behavioral basis of
Angkasa Pura II personnel in carrying out its mission to
achieve the Company’s vision. This Code of Conduct applies
to all personnel of Angkasa Pura II, namely the Board of
Commissioners, Board of Directors, all employees and all
stakeholders or business partners who conduct business
transactions with Angkasa Pura II which is integrated with the
GCG principles.
Code of Conduct scope
The Code of Conduct of Angkasa Pura II consists of principles
in business ethics and work ethics, among others:
1. Feeling unsure about the appropriate action to be
conducted, so requires advices and inputs;
2. Convinced that someone acting on behalf ot PT Angkasa
Pura II (persero) is conducting or about to commit an
action that is against the law, principles, & tactics of the
Code of Conduct;
3. Convinced that personnel of PT Angkasa Pura II (Persero)
is involved in a violation;
4. Convinced that someone who have any questions or
concerns in good intentions, have received feedback
pedoman perilakudan budaya perusahaanCode of Conduct and Corporate Culture
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)414
penandatanganan pernyataan Komitmen Code of Conduct
Sebagai bentuk komitmen Insan Angkasa Pura II untuk
selalu mentaati Code of Conduct, maka setiap tahunnya
Insan Angkasa Pura II wajib melakukan penandatanganan
Pernyataan Komitmen yang berisi komitmen kepatuhan
terhadap Code of Conduct. Dokumen Pernyataan Komitemen
tersebut didokumentasikan oleh Unit Risk Management &
Compliance.
sosialisasi Code of Conduct
Implementasi Code of Conduct dilaksanakan oleh
seluruh Insan Angkasa Pura II. Untuk itu, Angkasa Pura II
melaksanakan sosialisasi dan internalisasi untuk memastikan
Code of Conduct diketahui dan dijalankan oleh seluruh Insan
Perusahaan.
Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan sosialisasi Code of
Conduct melalui:
• TatapMukamelaluiSosialisasiGCG
• Website
• PortalIntranet
• Bukusaku
• SosialMedia ForumKomunikasi Angkasa Pura IImelalui
gadget/smartphone
• Spanduk
• Banner
• Buletin
• PernyataanKomitmen
• Iklandikoran
• ContactCenterNomor1500138
• Danlainsebagainya
Upaya penegakan Code of Conduct
Pada tahun 2015, upaya penegakkan Code of Conduct
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Melaksanakan program induksi karyawan baru untuk
memastikan setiap karyawan baru mengetahui mengenai
Code of Conduct.
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
untuk memastikan pemahaman komprehensif bagi
seluruh karyawan.
3. Melaksanakan komunikasi berkala.
4. Melakukan pemantauan efektifitas program Code of
Conduct. Program ini diaksanakan oleh Internal Auditor.
5. Melaksanakan pemutakhiran buku Code of Conduct
yang dilakukan secara berkala guna disesuaikan dengan
kebutuhan Perusahaan serta regulasi internal atau
eksternal yang berlaku di Perusahaan.
signing of Commitment statement of the Code of Conduct
As a commitment of Angkasa Pura II personnel to always
adhere the Code of Conduct, then every year all personnel of
Angkasa Pura II is obligated to sign a Commitment Statement
which contains a commitment of compliance against the
Code of Conduct. The Commitment Statement Documents
are documented by the Corporate Secretary Unit.
Code of Conduct socialization
Implementation of the Code of Conduct is conducted by all
personnel of Angkasa Pura II. To that end, Angkasa Pura II
conducts socialization and internalization to ensure that the
Code of Conduct is kpresentn and exercised by all personnel
of the Company.
In 2015, the Company conducted a socialization of the Code
of Conduct through:
• FacetofacethroughtheSocializationofGCG
• Website
• IntranetPortal
• PocketBook
• Social Media of the Communication Forum of Angkasa
Pura II through gadget/smartphone
• Banner
• Bulletin
• CommitmentStatement
• Advertisementsinnewspapers
• ContactCenterNumber1500138
• Etc.
Code of Conduct enforcement
In 2015, enforcement of the Code of Conduct is performed in
several ways, including:
1. Implement new employee induction program to ensure
that every new employee kpresent about the Code of
Conduct.
2. Implement sustainable education and training to ensure a
comprehensive understanding for all employees.
3. Conduct regular communication.
4. Monitor the effectiveness of the Code of Conduct
program. This program is conducted by the Internal Audit
Unit (SPI).
5. Updating the book of the Code of Conduct which is
conducted regularly to be adjusted with the Company’s
requirements as well as internal and external regulations
applicable in the Company.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 415
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
sanksi pelanggaran Terhadap Code of Conduct
Konsekuensi-konsekuensi atas pelanggaran terhadap
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) akan ditindaklanjuti
dan diberikan tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan atau
tindakan perbaikan sesuai Peraturan Perusahaan.
sanctions of the Code of Conduct Violations
Consequences for violating the Code of Conduct (Code
of Conduct) to be followed up and given guidance action,
disciplinary or corrective action pursuant to Company
Regulation.
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)416
Nilai DasarBasic Value
Perilaku yang DiinginkanDesired Behavior
TTeam
Work
• Kooperatifdanmampubekerjasamasecaraefektif
• Salingmenghargaidandapatmenerima
perbedaan pendapat
• Proaktifdalammemberikanmasukankonstruktif
• Cooperativeandabletoworktogethereffectively
• Appreciateeachotherandabletoaccept
dissenting opinions.
• Proactiveinprovidingconstructiveinputs.
HHospitality
• Ramahdalammemberikanpelayananterbaik
terhadap pelanggan internal dan eksternal
• Harmonisdalammembinahubungansinergetik
dengan semua pemangku kepentingan
• Peduli(care)terhadaplingkungansekitar
• Friendlyinprovidingthebestservicetointernal
and external customers.
• Harmonyinmaintainingsynergeticrelationship
with all stakeholders.
• Caretothesurroundingenvironment.
eExcellence
• Selalubersikapdanbertindakyangterbaik
• Persistenmelakukanperbaikanberkesinambungan
• ZeroTolerancetoErrorsandZeroComplaints
• Excellenceinattitudeandactionatalltime
• Persistentinsustainableimprovement.
• ZeroTolerancetoErrorsandZeroComplaints
bBalance
• Seimbangdalampencapaiantujuan(jangka
pendek dan jangka panjang)
• Adildalamtindakandanpengambilankeputusan
• Seimbangdalampemenuhankebutuhan
pemangku kepentingan internal dan eksternal
• Balanceinachievingobjectives(shorttermand
long term)
• Fairinactionanddecisionmaking
• Balanceinfulfillingtheneedsofinternaland
external stakeholders.
eEffectiveness
& Efficiency
• Efektifdalampengambilankeputusandan
pencapaian tujuan
• Efisiendalampemakaiansumberdayasertasadar
akan biaya dan profitabilitas (cost and profitability
concern)
• Efektifdalambekerja(3AS:KerjaKerAS,Kerja
IkhlAS, Kerja CerdAS)
• Effectiveindecisionmakingandachievementof
objectives.
• Efficientintheuseofresourcesaswellasaware
of the costs and profitability (cost and profitability
concern)
• Effectiveinworking(3AS:KerjaKerAS(workhard),
Kerja IkhlAS (work sincerely), Kerja CerdAS (work
smart))
sSatisfaction
• Fokuspadakepuasan,kepentingandankebutuhan
pelanggan
• Komitmenpenuhuntuksenantiasameningkatkan
kepuasan pelanggan internal dan eksternal
• TeguhmenerapkanprinsipPEDULI(Pelayanan
Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul,
Lingkungan dan Internasional)
• Focusonthesatisfaction,interestsand
requirements of customers
• Fullcommitmenttocontinuouslyimproveinternal
and exxternal customers satisfaction
• PersistentinimplementingtheprincipleofPEDULI
(Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi,
Unggul, Lingkungan dan Internasional (Excellent
Service, Effective & Efficient, High Dedication,
Excel, Environment and International)
TTrustworthy
• Patuhterhadapkebijakan,peraturan,hukumdan
undang-undang yang berlaku
• Selarasantarakatadanperbuatan
• Konsistendalampenerapanjiwa/karakter
Keteladanan, Keberanian, Ketelitian, Kerahasiaan,
Keadilan, Husnuzon (tidak berburuk sangka),
Loyalitas dan Tidak Pendendam (K5HLT)
• Complytotheapplicablepolicies,regulations,
laws and legislation
• Harmonybetweenwordsandaction
• Consistentinimplementingspirit/characterof
Exemplary, Courage, Precision, Secrecy, Justice,
No Prejudice, Loyalty and Not Vengeful (K5HLT)
budaya perusahaan
Penerapan Code of Conduct merupakan salah satu wujud
penjabaran Budaya Perusahaan yang disebut THE BEST,
dengan penjabaran sebagai berikut:
Corporate Culture
Implementation of the Code of Conduct is a manifestation
of Corporate Culture translation called THE BEST, with
elaboration as follows:
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 417
Dalam rangka meningkatkan Clean Governance serta untuk
pencegahan dan pemberantasan korupsi di lingkungan
Perusahaan, Angkasa Pura II menerapkan Program
Pengendalian Gratifikasi (PPG) bekerjasama dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), yang ditandai dengan
penandatanganan komitmen oleh Komisaris Utama dan
Diretur Utama Angkasa Pura II serta Direktur Gratifikasi KPK
pada tahun 2013.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan komitmen
tersebut dibentuk Satuan Tugas yang menyusun aturan PPG
dan menunjuk Risk Management & Compliance sebagai
fungsi/unit kerja yang bertugas mengelola PPG sesuai
Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.02.01/00/04/2013/155
tanggal 8 April 2013 tentang Penerapan Risk Management
& Compliance sebagai Unit Pengelola dan Pengendalian
Gratifikasi.
Untuk penguatan perangkat telah disahkan Pedoman
Pengelolaan dan Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Angkasa Pura II melalui Surat Keputusan Bersama Dewan
Komisaris dan Direksi Nomor DKOM.036.2/HK.201/AP
II-2014 tanggal 22 Januari 2014. KEP.02.03.01/01/2014.
Implementasi Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian
Gratifikasi dilaksanakan oleh seluruh Insan Angkasa Pura
II. Untuk itu, Angkasa Pura II melaksanakan sosialisasi dan
internalisasi untuk memastikan pedoman tersebut diketahui
dan dijalankan oleh seluruh Insan Perusahaan. Sosialisasi juga
dilakukan kepada para pemangku kepentingan di seluruh
Kantor Cabang dengan memfokuskan materi sosialisasi
kepada Program Pengendalian Gratifikasi.
Sebagai bentuk komitmen Insan Angkasa Pura II untuk
selalu mentaati Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian
Gratifikasi, maka Insan Angkasa Pura II wajib melakukan
penandatanganan Pernyataan Komitmen Kepatuhan
Terhadap Penghindaran Gratifikasi, Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN), yang diperbaharui setiap tahun.
In order to improve Clean Governance as well as for the
prevention and eradication of corruption within the Company,
Angkasa Pura II implements Gratuities Control Program (PPG)
in cooperation with the Corruption Eradication Commission
(KPK), which marked by the signing of commitment by the
President Commissioner and President Director of Angkasa
Pura II as well as KPK Gratuities Director in 2013.
As a follow up to the signing of such commitment, a Task
Force is established to prepare PPG rules and appoint Bureau
of Risk Management and Compliance as a work function/
unit tasked to manage PPG in accordance to the Decree of
the Board of Directors No: KEP.02.01/00/04/2013/155 dated
April 8th, 2013 on the Implementation of the Bureau of Risk
Management and Compliance as a Unit of Management and
Control of Gratuities.
For reinforcement of the instrument, Guidelines for Gratuities
Management and Control in Angkasa Pura II through the
Joint Decree of the Board of Commissioners and Board of
Directors No: DKOM.036.2/HK.201/AP II-2014 dated January
22nd, 2014.KEP.02.03.01/01/2014. Implementation of these
guidelines is conducted by the entire personnel of Angkasa
Pura II. To that end, Angkasa Pura II conducts socialization and
internalization to ensure that these guidelines are kpresentn
and exercised by the entire personnel of the Company.
Socialization is also conducted to stakeholders in all Branch
Offices by focusing on socialization material to the Gratuities
Control Program.
As a commitment of Angkasa Pura II personnel to always
obey the Guidelines of Gratuities Management and Control,
all personnel of Angkasa Pura II is mandatory to sign the
Statement of Commitment to Compliance Towards the
Avoidance of Gratuities, Corruption, Collusion and Nepotism
(KKN), which is renewed every year.
pengendaliangratifikasiGratuities Control
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)418
Dalam rangka mencegah praktik penyimpangan dan
kecurangan serta untuk memperkuat penerapan praktisi
GCG, Angkasa Pura II menerapkan Sistem Pengaduan
Pelanggaran (Whistleblowing System). Whistleblowing System
adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan
mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/
tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri yang
digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Insan Angkasa
Pura II dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran
yang terjadi di lingkungan Perusahaan.
pedoman Whistleblowing System
Sebagai penguatan perangkat Whistleblowing System
yang sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk terus
menyempurnakan implementasi GCG, Angkasa Pura II
telah memiliki Pedoman Whistleblowing System yang
telah disahkan Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran
(Whistleblowing System) di Lingkungan Angkasa Pura II
melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan
Direksi Nomor DKOM.036.3/HK.201/AP II-2014 tanggal 22
Januari 2014.KEP.02.03.01/01/2014.2.
pengelola Whistleblowing System
Pelaporan pelanggaran ditujukan melalui suatu mekanisme
baku dan dikelola secara profesional oleh Unit Internal
Auditor sebagai Unit Pengelola Sistem Pengaduan
Pelanggaran (WBS) sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor
KEP.02.03/00/01/2014/082 tanggal 22 Januari 2014.
Ruang Lingkup pengaduan
Ruang lingkup pengaduan yang dapat disampaikan pada
Whistleblowing System meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang
berlaku
2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar
Perusahaan
3. Pemerasan
4. Perbuatan curang
5. Benturan kepentingan
6. Gratifikasi
perlindungan Terhadap pelapor
Angkasa Pura II memberikan perlindungan terhadap pelapor
yang melaporkan dugaan pelanggaran melalui mekanisme
Whistleblowing System. Kebijakan perlindungan terhadap
pelapor, yaitu sebagai berikut:
1. Identitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh Perusahaan
2. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor
dari segala bentuk ancaman, intimidasi ataupun tindakan
tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor
In order to prevent practices of irregularities and fraudulent
as well as to strengthen the implementation of GCG
practitioners, Angkasa Pura II implements a Whistleblowing
System. Whistleblowing System is a system that handles
complaints/disclosures regarding unlawful behavior,
unethical/inappropriate actions secretly, anonymous and
independent used to optimize the participation of Angkasa
Pura II personnel and other parties to disclose violations
occurred within the Company.
Whistleblowing system guidelines
As a reinforcement of Whistleblowing System which in line
with the Company’s commitment to continuously improve
GCG implementation, Angkasa Pura II has had Whistleblowing
System Guidelines which has been ratified through the
Joint Decree of the Board of Commissioners and Board of
Directors No: DKOM.036.3/HK.201/AP II-2014 dated January
22nd, 2014.KEP.02.03.01/01/2014.2.
Whistleblowing system Administrator
Violations reporting is addressed through a standard
mechanism and managed professionally by the Internal Audit
Unit as the Whistleblowing System (WBS) Administrator in
accordance with the Decree of the Board of Directors No:
KEP.02.03/00/01/2014/082 dated January 22nd, 2014.
Reporting scope
Scope of reporting which can be submitted to the
Whistleblowing System consists of matters as follows:
1. Irregularities from the applicable rules and regulations.
2. Misuse of position for other interests outside the Company.
3. Extortion
4. Deception
5. Conflict of Interest
6. Gratuities
Whistleblower protection
Angkasa Pura II provides protection to whistleblowers who
report suspected violations through the Whistleblowing
System mechanism. Whistleblowers protection policy is as
follows:
1. Confidentiality of the Whistleblowers identity is guaranteed
by the Company.
2. The Company guarantees protection against the
Whistleblowers from all forms of threats, intimidation
sistempelaporan pelanggaranWhistleblowing System
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 419
menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan kepada
pihak manapun.
3. Perlindungan terhadap Pelapor juga berlaku bagi para
pihak yang melaksanakan Investigasi maupun pihak-pihak
yang memberikan informasi terkait dengan Pengaduan/
Penyingkapan tersebut.
Selain perlindungan diatas, Angkasa Pura II juga akan
menyediakan perlindungan hukum. Diharapkan, dengan
adanya jaminan perlindungan ini, akan mendorong setiap
Insan Perusahaan dan Pelapor lainnya untuk berani
melaporkan pelanggaran dan menjamin keamanan Pelapor
dan keluarganya.
media pelaporan
Media Pelaporan yang disediakan oleh Angkasa Pura II
meliputi berbagai media sebagai berikut:
1. Telepon : 021-5505042
2. Fax : 021-5501536
3. Website : www.angkasapura2.co.id
4. Email : [email protected]
Selain itu, dapat juga disampaikan melalui amplop tertutup
dengan memberi kode WBS pada bagian kanan atas amplop
tersebut, yang ditujukan kepada President Director atau Head
of Internal Auditor dengan alamat:
PT Angkasa Pura II (Persero)
Kantor Pusat - Gedung 600
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
Kotak Pos 1001 – 19120
Tangerang
mekanisme pengaduan
Mekanisme pengaduan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pelapor menyampaikan laporan melalui berbagai media
yang disediakan disertai dengan identitas diri yang
sekurang-kurangnya memuat nama/alamat/Nomor
telepon/handphone/faksimili/email dan fotokopi identitas
diri.
2. Menyertakan dokumen pendukung seperti: dokumen
yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau
pengaduan pelanggaran yang disampaikan.
3. Pengaduan pelanggaran secara tertulis tanpa identitas
(anonim) dapat dilakukan, namun wajib dilengkapi
dengan fotokopi/salinan dokumen yang berkaitan dengan
transaksi yang dilakukan dan/atau Pengaduan Pelanggaran
yang akan disampaikan.
4. President Director/Head of Internal Auditor/Komisaris
Utama yang menerima pengaduan, mencatat dan
menuangkan dalam format standar.
or disagreeable actions of any party as long as the
Whistleblowers keep the confidentiality of reporting
submitted to any party.
3. Protection against the Whistleblowers also applies for
parties who carry out Investigation or parties who provide
information related to such Complains/Disclosure.
In addition to the above protection, Angkasa Pura II will also
provide legal protection. Hopefully, with this protection
guarantee, it could encourage every personnel of the
Company and other Whistleblowers courageous in reporting
any violations and ensure the security of the Whistleblowers
and their family.
Reporting media
Reporting media provided by Angkasa Pura II consists of
various media as follows
1. Phone : 021-5505042
2. Fax : 021-5501536
3. Website : www.angkasapura2.co.id
4. Email : [email protected]
In addition, it can also be delivered by sealed envelope by
giving WBS code on the top right of the envelope, addressed
to the President Director or the Head of SPI at the address:
PT Angkasa Pura II (Persero)
Head Office - Building 600
Soekarno-Hatta International Airport
PO Box 1001 - 19120
Tangerang
Reporting mechanism
Reporting mechanism is conducted as follows:
1. Whistleblower submits a report through various media
provided accompanied with personal identity, at least
containing name/address/telephone number/handphone/
fax/email and a copy of personal identity.
2. Include supporting documents such as: documents
relating to transactions carried out and/or complaints of
violations submitted.
3. Complaints of violations in writing without identity
(anonymous) can be conducted, but must be accompanied
with a copy of documents relating to transactions carried
out and/or Complaints of Violations that will be delivered.
4. President Director/Head of SPI/President Commissioner
who receives the complaint, record and poured it in a
standard format.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)420
5. Pengaduan yang disampaikan tanpa identitas (anonim)
tetap diproses, namun demikian dipertimbangkan
terlebih dahulu kesungguhan isi laporan, kredibilitas dan
bukti-bukti yang diajukan serta kemungkinan melakukan
konfirmasi pengaduan.
6. President Director/Head of Internal Auditor/Komisaris
Utama melakukan penyaringan terhadap laporan tersebut,
apakah terdapat Indikasi Awal. Bila YA makan laporan
akan diteruskan kepada Tim Pengaduan Pelanggaran,
jika TIDAK, maka proses Sistem Pengaduan Pelanggaran
selesai.
7. President Director/Head of Internal Auditor/Komisaris
Utama melakukan investigasi awal selama 14 hari kerja dan
membuat ringkasannya.
8. Berdasarkan hasil tersebut, President Director atau
Komisaris Utama memutuskan tindak lanjut:
a. Dihentikan, jika tidak memenuhi persyaratan Indikasi
Awal
b. Bekerjasama dengan External Investigator untuk
melakukan investigasi lanjutan jika substansi
pengaduan terkait dengan Direksi, Dewan Komisaris
dan Karyawan satu tingkat di bawah Direksi atau citra/
reputasi Perusahaan dan/atau menimbulkan kerugian
besar dan/atau belum pernah ditindaklanjuti oleh
Internal Auditor.
c. Bekerjasama dengan fungsi terkait lainnya atau
dilakukan oleh Tim Investigasi sesuai dengan substansi
pengaduan/penyingkapan.
9. Laporan Hasil Investigasi Internal maupun External
diselesaikan dalam waktu selambatnya 90 Hari Kerja sejak
keputusan untuk melakukan investigasi diterima dari/oleh
Tim Investigasi dan kemudian dipresentasikan oleh Tim
Investigasi kepada President Director/Komisaris Utama.
10. Berdasarkan hasil laporan tersebut, maka akan diambil
keputusan terkait dengan hal tersebut.
sosialisasi dan evaluasi Whistleblowing System
Angkasa Pura II melaksanakan sosialisasi Whistleblowing
System secara berkelanjutan kepada seluruh Insan Perusahaan
dan secara berkala akan melaksanakan pemutakhiran dan
penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan sesuai
dengan perkembangan bisnis Perusahaan. Sosialisasi ini
dilaksanakan bersamaan dengan sosialisasi penerapan GCG,
publikasi melalui intranet dan media komunikasi lainnya.
5. Complaints submitted without identity (anonymous) will
still be processed, however, firstly consider the contents
of the report seriousness, credibility and evidences
submitted and the possibility to confirm the complaint.
6. President Director/Head of SPI/President Commissioner
filters the report, whether there is an Early Indications.
If YES, the report will be forwarded to the Violation
Complaints Team, if NOT, the Violation Reporting System
process is completed.
7. President Director/Head of SPI/President Commissioner
conducts a preliminary investigation for 14 business days
and makes a summary.
8. Based on these results, the President Director or President
Commissioner decides the follow-up:
a. Terminated, if it does not meet the requirements of
Early Indicators.
b. Cooperate with External Investigator to conduct further
investigations if the substance of the complaint is related
to the Board of Directors, Board of Commissioners and
Employees at one level below the Board of Directors or
the Company’s image/reputation and/or caused large
losses and/or has not been followed-up by SPI.
c. Cooperate with other related functions or conducted
by the Investigation Team in accordance with the
substance of the complaint/disclosure.
9. Report of the Internal and External Investigation is
completed no later than 90 Business Days after the
decision to conduct an investigation is received from/
by the Investigation Team and then presented by the
Investigation Team to the President Director/President
Commissioner.
10. Based on the report, a decision will be taken with respect
to such matters.
socialization and evaluation of Whistleblowing system
Angkasa Pura II conducts socialization of Whistleblowing
System on an ongoing basis to the entire personnel of
the Company and will carry out periodic updates and
improvements within the framework of continuous
improvement in accordance with the Company’s business
development. The socialization is conducted together
with the socialization of GCG implementation, publication
through intranet and other communiation media.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 421
Mengacu pada Kriteria Annual Report Award (ARA) 2015,
indikator mengenai praktik Bad Corporate Governance
sebagai berikut:
1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari
lingkungan.
2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan,
entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan
dalam Laporan Tahunan.
3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan.
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK.
Dari keseluruhan kriteria praktik Bad Corporate Governance,
tidak terdapat satupun yang terdapat pada Angkasa Pura II.
Referring to the 2015 Annual Report Award (ARA) Criteria,
indicators for Bad Corporate Governance Practices as
follows:
1. The existence of report stating that the Company has
polluted the environment.
2. Legal proceedings faced by the Company, subsidiaries,
active members of the Board of Directors and/or Board
of Commissioners members undisclosed in the Annual
Report.
3. Non-compliance in the fulfillment of tax obligations.
4. Incompatibility in the presentation of financial statements
with Financial Accounting Standards
From the overall criteria of Bad Corporate Governance
practices, none of them are found in Angkasa Pura II.
praktik bad corporategovernanceBad Corporate Governance Practices
422
423
beyondchallengetanggung jawabsosial dan lingkunganCorporate Social Responsibility
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)424
tanggung jawab sosialperusahaanCorporate Social Responsibility
Sesuai misi Perusahaan, Angkasa Pura II senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan kepada pelanggan sebagai pengguna jasa bandara, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang sesuai dengan prinsip tata kelola Angkasa Pura II yang berkelanjutan.
In accordance to the Company’s mission, Angkasa Pura II is always
committed to provide the best service and protection to customers
as airport services users, improve the welfare of employees and
their families as well as to increase social awareness towards public
community and environment around the airport through Corporate
Social Responsibility (CSR) programs in accordance with the
sustainable governance principles of Angkasa Pura II.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 425
Dalam rangka mendukung peran Perusahaan dalam
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development),
selain mencetak laba (profit), Angkasa Pura II berkomitmen
untuk terlibat aktif dalam pemenuhan kesejahteraan
masyarakat (people) dan berkontribusi menjaga kelestarian
lingkungan (planet) melalui program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)) yang
terintegrasi dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yang baik. Komitmen Angkasa Pura II tersebut sejalan dan
mengacu pada ketentuan pemerintah terkait tanggung jawab
sosial perusahaan, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Pasal 88 tentang
Badan Usaha Milik Negara.
3. Peraturan Pemerintan Nomor 47 Tahun 2012 tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan
Terbatas.
4. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2007
tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
dengan Usaha Kecil dan Progam Bina Lingkungan.
5. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-08/ MBU/2013
tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat
atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
No.PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan
Program-program Bina Lingkungan.
Angkasa Pura II menyakini implementasi CSR dalam jangka
panjang akan memberikan banyak manfaat bagi Angkasa Pura
II, terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya
keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada
akhirnya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah
yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan
usaha Perusahaan.
Secara keseluruhan, kegiatan CSR Angkasa Pura II yang
dilaksanakan sepanjang tahun 2015, mencakup: program yang
terkait dengan tanggung jawab kepada pelanggan; program
di bidang ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja;
program pengembangan sosial dan kemasyarakatan; dan
program pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup.
Sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-431/
BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, setiap tahun Angkasa
Pura II telah menyusun Laporan Keberlanjutan yang memuat
secara lengkap informasi kegiatan CSR yang dilaksanakan
oleh Perusahaan. Laporan yang dibuat dengan menggunakan
standar internasional yang dikeluarkan oleh Global Reporting
Initiative (GRI) tersebut, merupakan laporan tersendiri tetapi
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Tahunan.
In order to support the Company’s role in sustainable
development, in addition to make a profit (profit), Angkasa
Pura II is committed to be actively involved in meeting the
community welfare (people) and contribute in preserving
the environment (planet) through the Corporate Social
Responsibility (CSR) programs that are integrated with the
good corporate governance principles. Commitment of
Angkasa Pura II is in line and refers to the government’s
provisions related to corporate social responsibility, among
others:
1. Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies.
2. Law No. 19 Year 2003 Article 88 on State-Owned
Enterprises.
3. Government Regulation No. 47 Year 2012 on Social
and Environmental Responsibilities of Limited Liability
Companies.
4. Regulation of the State Minister of SOEs No.PER-05/
MBU/2007 on the SOEs Partnership Program With Small
Business and the Community Development Program.
5. Regulation of the State Minister of SOEs No: PER-08/
MBU/2013 dated September 10th, 2013 about the Fourth
Amendment on Regulation of the SOEs State Minister No:
PER-05/MBU/2007 about the SOEs Partnership Program
With Small Business and the Community Development
Program.
Angkasa Pura II believes that CSR implementation in the long
run will provide many benefits for Angkasa Pura II, especially
in the aspects of confidence growth, the creation of harmony
and improved reputation, which in turn has implications for
the creation of added value that encourages the smoothness,
stability and growth of the Company’s business.
In overall, the CSR activities of Angkasa Pura II which
performed during 2015, include: programs related to
responsibility to the customer; programs in the fields of
employment, occupational health and safety; social and
community development programs; and the program of
environmental management and conservation.
In accordance with the provisions of the Financial Services
Authority (FSA) by the Decree of the Chairman of Bapepam-
LK No. KEP-431/BL/2012 dated August 1st, 2012 on the
Submission of Annual Report of Listed or Public Companies,
each year, Angkasa Pura II has prepared a Sustainability
Report which contains a comprehensive information of CSR
activities undertaken by the Company. Reports are made
using international standards issued by the Global Reporting
Initiative (GRI) in a separate report but it is an integral part of
the Annual Report.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)426
Angkasa Pura II berkomitmen untuk menjalankan
tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap lingkungan
hidup dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dari
kegiatan Perusahaan maupun kegiatan manusia pada
umumnya. Komitmen Angkasa Pura II untuk tetap menjaga
dan mempertahankan sekaligus pelestarian lingkungan
telah dituangkan dalam Peraturan Perusahaan Nomor
38 Tentang Master Plan Eco-Airport PT Angkasa Pura II
(Persero) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor:
KEP.02.04/10/2012. Tujuan dan inisiatif dari Master Plan Eco-
Airport adalah untuk melindungi lingkungan dari pengaruh
dampak penting pengoperasian serta pengembangan bandar
udara yang didasarkan pada kerangka pengelolaan lingkungan
di bandar udara dan sekitarnya.
Pembahasan mendalam mengenai kinerja tanggung jawab
sosial Angkasa Pura II dalam aspek lingkungan hidup dapat
dilihat dalam Laporan Keberlanjutan Tahun 2015 Angkasa
Pura II.
penggunaan energi Ramah Lingkungan
Angkasa Pura II dalam menjalankan operasional usaha jasa
kebandarudaraan tidak menggunakan material dan energi
langsung, namun menggunakan energi tidak langsung berupa
energi listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero). Salah satu
wujud kepedulian terhadap energi ramah lingkungan melalui
upaya penghematan energi yaitu pemasangan Taxiway Light
di Bandara Soekarno-Hatta sudah menggunakan lampu jenis
LED yang lebih hemat energi.
Lebih lanjut, sebagai bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan
terhadap lingkungan hidup, Angkasa Pura II telah melakukan
upaya untuk mengembangkan konsep bandar udara yang
mendukung pelestarian alam dan ramah lingkungan, antara
lain:
1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport
Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura
II telah menggunakan konsep airport garden dengan
memberikan ruang/daerah resapan air dan tataruang
bandara bernuansa taman.
2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan
Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah
lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara
antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan
Bandar Udara Soekarno-Hatta. Spesifikasi yang diterapkan
antara lain:
• Atapbangunanbergayamoderndenganpemanfaatan
sinar dari luar untuk penerangan siang hari, sehingga
terdapat penghematan energi listrik.
• Dinding kaca bangunan yang transparan sehingga
memungkinkan cahaya masuk kedalam bangunan.
Angkasa Pura II is committed to conduct corporate social
responsibility towards environment in order to reduce the
environmental impacts from the Company’s activities and
human activities in general. Commitment of Angkasa Pura II
to keep and maintain as well as preserving the environment
has been set forth in the Company’s Regulation No. 38 on
Eco-Airport Master Plan of PT Angkasa Pura II (Persero)
stipulated in the Decree of the Board of Directors No:
KEP.02.04/10/2012. Objectives and initiatives from the Eco-
Airport Master Plan are to protect the environment from the
effect of significant impact from operations as well as airport
development based on the framework of environmental
management at airports and surrounding areas.
In-depth discussion on the social responsibility performance
of Angkasa Pura II in the aspects of environment can be seen
in the 2015 Sustainability Report of Angkasa Pura II.
Use of environmentally Friendly energy
Angkasa Pura II in running its airport services business
operations does not use direct material and energy, but using
indirect energy in the form of electrical energy supplied
by PT PLN (Persero). One manifestation of concern for
environmentally friendly energy through energy saving
measures is the installation of taxiway light at Soekarno-Hatta
Airport that is already using LED type lights that are more
energy efficient.
Furthermore, as a form of corporate social responsibility
towards the environment, Angkasa Pura II has made efforts
to develop the concept of airports that support the nature
conservation and environmentally friendly, among others:
1. Airport Garden and Eco Airport Concept
Development of airports owned by Angkasa Pura II
has adopted the airport garden concept by providing
water infiltration room/area and airport with garden
atmospheres.
2. Environmentally Friendly Building Design
Environmentally friendly airport building design has been
adopted in several airports among others the Kualanamu
Airport and the development of Soekarno-Hatta Airport.
Implemented specification among others:
• Modern style rooftopwith the use of external beam
for illumination during the day, so there is a saving of
electrical energy.
• Transparentbuildingglasswalltoallowsunlightenters
the building.
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan hidupCorporate Social Responsibility Towards Environment
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 427
3. Pengelolaan Limbah/Sampah Air (Cair)
Sistem water treatment sehingga air dapat dikembalikan
ke alam dengan aman sebagai penyiraman tanaman dan
taman bandara.
4. Pengelolaan Limbah/Sampah Padat
Pengelolaan Limbah padat melalui proses pembakaran
untuk menghilangkan endemi penyakit dari daerah lain,
khususnya dari luar negeri.
sistem pengelolaan Limbah
Dalam rangka mewujudkan bandar udara yang bersih dan
sehat, diperlukan suatu pengelolaan limbah padat/sampah
serta limbah B3 secara terpadu dan terintegrasi dengan baik
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif seperti bau,
penyakit, kotor, dan dampak lainnya. Komitmen terhadap
pelestarian lingkungan tersebut diperkuat dengan keputusan
Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor: KEP.14.11/04/2014
tentang Pengelolaan Limbah Padat/Sampah serta Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Bandar Udara PT
Angkasa Pura II (Persero).
Salah satu komponen lingkungan yang menjadi perhatian
dalam mewujudkan eco airport adalah pengelolaan limbah
padat termasuk di dalamnya limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (limbah B3). Limbah padat/sampah merupakan
salah satu dampak pengoperasian bandar udara. Sampah
yang dihasilkan bandar udara dikategorikan sebagai sampah
sejenis rumah tangga dalam kawasan khusus.
Berikut tahapan Pengelolaan Limbah Bandar Udara:
1. Tahap 1 – Pemilahan
Melakukan pemilahan paling sedikit terhadap 5 (lima)
jenis sampah antara lain sampah mengandung Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah B3, sampah
mudah terurai, sampah yang dapat digunakan kembali,
sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah lainnya.
2. Tahap 2 – Pengumpulan
Menyediakan TPS, TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan
menyediakan alat pengumpul untuk sampah terpilah.
3. Tahap 3 – Pengangkutan
Pengangkutan sampah dari TPS atau TPS 3R ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA).
4. Tahap 4 – Pengolahan
Pengolahan berupa pemadatan sampah, pengomposan
sampah, pendaurulangan materi sampah, mengubah
sampah menjadi energi.
5. Tahap 5 – Hasil Akhir
Limbah/Sampah Bandar Udara dikelompokkan dalam 4
(empat) kategori antara lain:
a. Limbah/Sampah Landside (Terminal, Kargo,
3. Water (Liquid) Waste/Trash Management
Water treatment system so that the water can be safely
returned to nature as watering of plants or airport gardens.
4. Solid Waste/Trash Management
Solid waste management through a combustion process
to eliminate epidemic disease from other regions,
escpecially from outside the country.
Waste management system
In order to realize a clean and healthy airport, requires an
integrated management of solid waste/trash as well as B3 waste
and well integrated so as not to cause negative impacts such
as odors, disease, soiled, and other impacts. Commitment to
the environment conservation is strengthened by the Decree
of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II (Persero) No:
KEP.14.11/04/2014 on Management of Solid Waste/Trash as
well as B3 Waste at the Airport of PT Angkasa Pura II (Persero).
One of the environmental components of concern in realizing
eco airport is the management of solid waste including
hazardous and toxic waste (B3 waste). Solid waste/trash is
one of the impacts of airport operations. Waste generated by
airports is categorized as a kind of household garbage in the
special zones.
Following is Airport Waste ManagementBerikut tahapan
Pengelolaan Limbah Bandar Udara:
1. Stage 1 – Sorting
Perform sorting at least to 5 (five) type of trashes, among
others: trash containing B3 and B3 waste, biodegradable
trash, reusable trash, recycleable trash, and other type of
trash.
2. Stage 2 – Collection
Provide Trash Bin (TPS - Tempat Pembuangan Sampah), 3R
TPS (Reduce, Reuse, Recycle), and provide trash collection
tools for sorted trash
3. Stage 3 – Delivery
Trash delivery from TPS or 3R TPS to the Final Processing
Point (TPA - Tempat Pemrosesan Akhir).
4. Stage 4 – Processing
The processing shall be in the form of: trash compacting,
composing trash, recycling trash materials, converting
trash into energy.
5. Stage 5 – End Result
Airport Waste/Trash is grouped into 4 (four) categories,
among others:
a. Landside Waste/Trash (Terminal, Cargo, Office,
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)428
Perkantoran, Landscape, Parkir)
b. Limbah/Sampah Proyek Pengembangan Bandar udara
c. Limbah/Sampah Airside (Pesawat, Landscape)
d. Limbah/Sampah B3 (Limbah Airside, Limbah Landside,
Kendaraan, Genset)
skema pengelolaan Limbah/sampah Landside bandar Udara
Landscape, Parking)
b. Airport Development Project Waste/Trash
c. Airside Waste/Trash (Airplane, Landscape)
d. B3 Waste/Trash (Airside Waste, Landside Waste,
Vehicles, Power Generator)
Airport Landside Waste/Trash management scheme
skema pengelolaan Limbah/sampah Airside bandar Udara Airport Airside Waste/Trash management scheme
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 429
skema pengelolaan Limbah/sampah bahan berbahaya dan
beracun (b3) bandar Udara
Airport Hazardous and Toxic Waste/Trash management (b3)
scheme
skema pengelolaan Limbah/sampah proyek pengembangan
bandar Udara
Skema pengelolaan limbah/sampah proyek pengembangan
bandar udara sama dan sesuai dengan skema pengelolaan
limbah/sampah landside bandar udara.
pengurangan emisi gas Rumah Kaca
Angkasa Pura II terus mendukung upaya Pemerintah dalam
program mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Upaya dan
inisitif pengurangan energi yang dilaksanakan oleh Angkasa
Pura II, yakni melalui pengurangan emisi dari kegiatan operasi
dengan melakukan penghematan energi dan pengurangan
emisi secara alami dengan merealisasikan program
penanaman pohon di dalam maupun di luar daerah operasi
Perusahaan dengan tanaman yang mampu menyerap CO2.
sertifikasi di bidang Lingkungan Hidup
Bandar udara yang berada di lingkungan Angkasa Pura II
dilengkapi dengan Dokumen Lingkungan Hidup (Amdal)
sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan hidup terkait
dengan pengembangan dan operasional bandar udara.
Pemantauan hasil pengelolaan lingkungan di setiap bandar
udara dilaporkan dalam bentuk laporan RKL/RPL kepada
badan lingkungan hidup setempat, Kementerian Lingkungan
Hidup, dan Kementerian Perhubungan.
Waste/Trash management scheme of Airport development
project
Waste/trash management scheme of airport development
project similar and align with the waste management scheme
of airport landside.
greenhouse gas emissions Reduction
Angkasa Pura II continues to support the Government’s efforts
in the mitigation program of Greenhouse Gas emissions.
Energy reduction efforts and initiatives undertaken by
Angkasa Pura II, namely through the reduction of emissions
from operating activities by conducting energy saving and
reducing emissions naturally by the realization of tree planting
program inside and outside the Company’s operating areas
with plants that could absorb CO2.
Certifications in the environmental Field
Airport which is located in the environment of Angkasa Pura
II is equipped with Environmental Documents as guideline
in managing the environment related to the development
and operations of airport. Monitoring of environmental
management results at each airport is reported in the form of
RKL/RPL Report to local environmental agency, the Ministry
of Environment, and the Ministry of Transportation.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)430
Secara internal, Angkasa Pura II bertanggung jawab terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja serta kesejahteraan setiap
karyawannya. Berbagai program kesehatan dan keselamatan,
program peningkatan kualitas dan profesionalisme, evaluasi
kinerja, serta program kesejahteraan dilakukan oleh Angkasa
Pura II secara rutin sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya.
Pembahasan mendalam mengenai program tanggung
jawab sosial Angkasa Pura II dalam aspek ketenagakerjaan,
kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilihat di Bagian
Laporan SDM pada Laporan Tahunan Ini.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja serta Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen
dan serikat karyawan, menjadi acuan seluruh kebijakan
ketenagakerjaan untuk memastikan kepatuhan terhadap
perundang-undangan yang berlaku dan meminimalkan
terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam
hubungan kerja.
Hubungan Industrial
Angkasa Pura II berupaya memastikan terjalinnya hubungan
yang saling menghormati dan mampu menciptakan
keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan
kewajiban, melalui komunikasi intensif dan keterlibatan
antara Angkasa Pura II dan karyawan dalam mencapai target
Perusahaan. Oleh karena itu, Angkasa Pura II mendukung
aktivitas Serikat Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura II) atau
disingkat SEKARPURA yang beranggotakan sekitar 82%
karyawan. Hubungan konstruktif yang saling menghormati
tersebut dimanifestasikan dalam bentuk butir-butir
kesepakatan dan aturan sebagaimana tercantum pada
Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditinjau dan diperbaharui
secara berkala serta ditandatangani oleh Manajemen dan
SEKARPURA.
Angkasa Pura II mendayagunakan hubungan konstruktif
dengan SEKARPURA dengan menyelenggarakan pertemuan
berkala guna mensosialisasikan kebijakan dan program
Manajemen serta untuk penyelesaian permasalahan
hubungan industrial maupun penyelesaian keluhan karyawan.
Kesetaraan gender dan Kesempatan Kerja
Pada prinsipnya, Angkasa Pura II tidak melakukan diskriminasi
gender dalam hal manajemen sumber daya manusia. Hal ini
berlaku dari proses rekrutmen dan pengembangan hingga
berakhirnya masa jabatan seseorang. Meski demikian, jumlah
karyawan laki-laki di Angkasa Pura II jauh lebih besar dari
Internally, Angkasa Pura II is responsible for occupational
health and safety as well as the welfare of each employee.
Various health and safety programs, programs to improve
quality and professionalism, performance evaluation, and
welfare programs are conducted by Angkasa Pura II on a
regular basis as in the previous years. In-depth discussion
about the social reponsibility program of Angkasa Pura II in
the aspects of employment, occupational health and safety
can be found the HR Report Section in this Annual Report.
Law No. 13 Year 2003 on Employment, Law No. 2 Year 2004
on Settlement of Industrial Relations Disputes, Law No. 1
Year 1970 on Occupational Safety and Collective Labor
Agreement (CLA) between the Management and the Labor
Union, becomes the reference of all employment policies to
ensure compliance with applicable laws and minimize the
occurrence of violations of human rights in the employment
relationship.
Industrial Relations
Angkasa Pura II seeks to ensure relations of mutual respect
and capable of creatting a balance between the fulfillment
of rights and implementation of obligations, through
intensive communication and involvement between Angkasa
Pura II and employees in achieving the Company’s targets.
Therefore, Angkasa Pura II supports the activities of Labor
Union of Angkasa Pura II (Sekarpura II) or abbreviated
SEKARPURA comprising approximately 82% of employees.
Constructive relationship of mutual respect is manifested in
the form of points of agreement and rules as stated in the
Collective Labor Agreement (CLA), which is reviewed and
updated on a regular basis and signed by the Management
and SEKARPURA.
Angkasa Pura II utilizes constructive relationship with
SEKARPURA by holding regular meetings in order to socialize
the policies and programs of management as well as to the
settlement of industrial relations issues and settlement of
employees complaints.
equality of gender and Work opportunity
In principle, Angkasa Pura II does not implement gender
discrimination in terms of human resources management.
This applies from the process of recruitment and development
until after the expiration of one’s tenure. However, the
number of male employees in Angkasa Pura II is much larger
tanggung jawab sosial perusahaanterhadap ketenagakerjaan, kesehatan,dan keselamatan kerjaCorporate Social Responsibility Towards Employment,Occupational Health and Safety
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 431
jumlah karyawan perempuan. Pada tahun 2015, jumlah
karyawan Angkasa Pura II mencapai 5.546 orang, yang terdiri
dari 4.483 orang karyawan laki-laki dan 1.063 orang karyawan
perempuan. Dengan jumlah tersebut, maka komposisi karyawan
perempuan tahun 2015 hanya 23,7% dari total karyawan.
Jumlah Karyawan Angkasa pura II Tahun 2015 berdasarkan
Jenis Kelamin
than the number of female employees. In 2015, the number
of Angkasa Pura II employees reached 5,546 people, consists
of 4,483 male employees and 1,063 female employees. With
this amount, the composition of female employees in 2015
only 23.7% of total employees.
Total employees of Angkasa pura II in 2015 based on gender
Jenis Kelamin Gender Jumlah Karyawan Total Employees
Laki-Laki Male 4.483
Perempuan Female 1.063
Total 5.546
Rekrutmen dan perputaran (Turnover) Karyawan
Angkasa Pura II menerapkan asas kesamaan kesempatan
dalam proses rekrutmen. Oleh karenanya rekrutmen
karyawan Angkasa Pura II pada dasarnya dilakukan secara
terbuka bagi siapapun. Untuk mendapatkan calon karyawan
yang berkualitas serta bertalenta terbaik untuk mengisi
posisi tertentu, Angkasa Pura II menerapkan beberapa pola
rekrutmen, sebagai berikut:
a. Rekrutmen internal
Rekrutmen internal dilakukan dengan mengoptimalkan
sumber daya yang telah dimiliki sebagai bentuk percepatan
pergerakan karir karyawan.
b. Rekrutmen eksternal,
Rekrutmen eksternal difokuskan pada perekrutan
karyawan berpendidikan yang lebih tinggi dan karyawan
dengan kompetensi yang belum dimiliki Angkasa Pura II.
pengembangan Kompetensi Karyawan
Angkasa Pura II merealisasikan program pengembangan
kompetensi dengan kesempatan yang terbuka bagi seluruh
karyawan yang dikelola melalui Unit Pendidikan dan
Pelatihan. Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan
kegiatan Pelatihan dan Pendidikan (Diklat) yang bersifat
perubahan kompetensi dan pengembangan kompetensi,
baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap
strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk perubahan
kompetensi bertujuan untuk menyiapkan kompetensi
karyawan agar mampu menyikapi perubahan. Sementara itu,
pelatihan untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk
menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna
mendukung portofolio bisnis Angkasa Pura II.
peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Angkasa Pura II senantiasa berupaya terus meningkatkan
kesejahteraan karyawan guna meningkatkan motivasi kinerja
employee Recruitment and Turnover
Angkasa Pura II applies the principle of equal opportunity
in the recruitment process. Therefore, the recruitment of
Angkasa Pura II employees were generally open to anyone.
To get qualified candidates as well as the best talent to fill
certain positions. Angkasa Pura II applies several recruitment
patterns, as follows:
a. Internal Recruitment
Internal recruitment is conducted by optimizing the
resources that have been owned as a form of accelerating
the movement of employees career.
b. External Recruitment
External recruitment is focused on the recruitment
of higher educated employees and employees with
competence which yet owned by Angkasa Pura II.
employee Competence development
Angkasa Pura II realize competence development program
with open opportunities for all employees that are managed
through the Education and Training Unit. Strengthening of
HR competence can be accomplished through education
and training activities which is a change of competence
and competence development, both directly and indirectly
related to the business strategy and operations. Training
for competence changes aims to prepare employee’s
competence to be able to address changes. Meanwhile,
training for competence development aims to prepare
employees with specific competence to support the business
portfolio of Angkasa Pura II.
employee Welfare Improvement
Angkasa Pura strives continuously to improve the welfare of
employees in order to improve the performance motivation
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)432
dan loyalitas karyawan terhadap Perusahaan. Angkasa Pura
II memberikan remunerasi kepada para karyawannya berupa
gaji pokok, intensif prestasi, tunjangan dan fasilitas lainnya
berdasarkan jenjang jabatan, masa kerja dan penilaian
kinerja individu yang dicapai oleh karyawan tanpa adanya
unsur diskriminasi.
Angkasa Pura II juga senantiasa memperhatikan para
karyawannya dalam penjaminan hari tuanya dengan
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk
seluruh karyawan tetapnya. Program ini dilaksanakan
melalui Dana Pensiun Angkasa Pura II (DAPENDA) dengan
Surat Keputusan Direksi Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/
Angkasa Pura II-98 tanggal 06 Oktober 1998 serta telah
diperbaharuidengan SK No.KEP.695/KP.308/ Angkasa Pura
II-2003 tanggal 31 Desember 2003.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Angkasa Pura II berkomitmen untuk melakukan pengelolaan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang difokuskan
untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam kebijakan Perusahaan
terkait K3 yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/
KP.204/APII-2002. Pengelolaan K3 yang dilakukan Angkasa
Pura II didasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan
K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai
setiap tahun.
Angkasa Pura II menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang
dikelola secara swakelola oleh unit yang membidangi yaitu
Pelayanan Administrasi dan Umum bagi karyawan beserta
keluarga inti yang menjadi tanggungannya yang diharapkan
berdampak pada perbaikan produktivitas Angkasa Pura II.
Fasilitas kesehatan bagi karyawan Angkasa Pura II tercantum
dalam surat perjanjian kerja (kontrak kerja) antara Perusahaan
dengan karyawan bersangkutan. Besarnya fasilitas kesehatan
yang diterima oleh karyawan tergantung pada jabatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan untuk meminimalisir risiko dan mencegah
terjadinya insiden kecelakaan kerja, Angkasa Pura II
mengupayakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman
bagi karyawan dengan memastikan seluruh unit operasi
memiliki sarana dan prasarana terkait aspek keamanan dan
keselamatan kerja. Angkasa Pura II juga terus melakukan
sosialisasi dan tindakan tegas dalam rangka membudayakan
sikap patuh karyawan terhadap peraturan perundangan
tentang keselamatan kerja.
and employee loyalty to the Company. Angkasa Pura II
provides remuneration to its employees in the form of basic
salary, achievement incentive, allowances and other facilities
based on the position hierarchy, tenure and individual
performance assessment achieved by employees without
any element of discrimination.
Angkasa Pura II also pays attention to its employees in
guaranteeing their old age with defined benefits pension
plans for all its permanent employees. The program is
implemented through the Pension Fund of Angkasa Pura
II (DAPENDA) with the Decree of the Board of Directors of
Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/Angkasa Pura II-98 dated
October 06th, 1998 and has been renewed with Decree
No.KEP.695/KP.308/ Angkasa Pura II-2003 dated December
31st, 2003.
occupational Health and safety
Angkasa Pura II is committed to the management of
occupational health and safety (K3) which is focused to
achieve a zero accident rate. The commitment is embodied
in the Company’s policies related to K3 stipulated in the
Decree of the Board of Directors No. KEP.088/KP/204/
APII-2002. K3 management conducted by Angkasa Pura II
is based on employment regulations and rules of K3 of the
local Department of Labor which evaluated and assessed
every year.
Angkasa Pura II provides health care facility which is self-
managed by the unit in charge, namely the General Affairs
and Administration Services for employees and their core
family dependents that are expected to have an impact on
improvements of Angkasa Pura II productivity. Health facilities
for employees of Angkasa Pura II specified in the work
agreement letter (work contract) between the Company and
the employees concerned. The amount of health facilities
received by employees depend on their positions according
to the applicable provisions.
Meanwhile, to minimize the risk and prevent the occurence
of occupational accidents, Angkasa Pura II is seeking to
create a work environment that is comfortable and safe
for employees to ensure that all operating units have the
facilities and infrastructure related to occupational security
and safety aspects. Angkasa Pura II also continued to
socialize and act decisively in order to cultivate the attitude
of obedient of employees against the laws and regulations
on occupational safety.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 433
Angkasa Pura II menyadari keberlangsungan bisnis
Perusahaan tidak lepas dari partisipasi masyarakat. Partisipasi
dan dukungan masyarakat terhadap pencapaian kinerja
Perusahaan menuntut Angkasa Pura II untuk memberikan
imbal balik manfaat kepada masyarakat sebagai bentuk
tanggung jawab sosial kemasyarakatan. Sebagai Badan
Usaha Milik Negara, implementasi tanggung jawab sosial
perusahaan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL).
Pelaksanaan PKBL Angkasa Pura II dimulai sejak tahun
1991 yang dahulu unit yang melaksanakan bernama PUKK
(Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi) dan sejak tahun 2007
sesuai Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:
PER-05/MBU/2007 berubah menjadi unit PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan saat ini PKBL diatur
dalam peraturan terbaru yaitu Surat Keputusan Menteri BUMN
Nomor : PER-09/MBU/07/2015 Tanggal 03 Juli 2015 tentang
Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil dan Program
Bina Lingkungan. Bentuk program PKBL Angkasa Pura II
diarahkan untuk dapat mengatasi, mengurangi permasalahan
sosial, menggali resources, membina dan mengupayakan
perubahan perilaku serta mengupayakan pencapaian
kesejahteraan masyarakat pada akhirnnya tercipta adanya
keharmonisan yang berkelanjutan diantara Angkasa Pura II
dan masyarakat. Secara koheren dan berkesinambungan,
program PKBL Angkasa Pura II yang tidak hanya memberi
manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar, tetapi juga melibatkan masyarakat dan para pemangku
kepentingan lain yang terkait.
Pelaksanaan program PKBL Angkasa Pura II mengacu pada:
1. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-
05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
2. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP.100/
MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan
Usaha Milik Negara.
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) PKBL PT Angkasa
Pura II (Persero) Nomor : KEP.01.02.08/12/2008 tanggal
22 Desember 2008.
4. Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor: SE-02/ MBU/
Wk/2012 Tanggal 23 Februari 2012 Tentang Penetapan
Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan.
5. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER-20/
MBU/2012 Tanggal 27 Desember 2012 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-
05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
6. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER-08/
MBU/2013 Tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor
Angkasa Pura II realize that the Company’s business
sustainability is inseparable from public participation.
Community participation and support towards the
achievement of the Company’s performance demanded
Angkasa Pura II to provide reciprocal benefits to the
community as a form of community social responsibility.
As a State-Owned Enterprise, implementation of corporate
social responsibility is manifested through the Partnership
and Community Development Program (PKBL).
Implementation of PKBL of Angkasa Pura II began in 1991
which first unit was named PUKK (Coaching of SME and
Cooperation) and since 2007, according to the Regulation
of the Minister of State-Owned Enterprises No: PER-05/
MBU/2007 changed into the PKBL unit (Partnership and
Community Development Program) and currently PKBL is
regulated in the latest regulation namely the Decree of the
Minister of SOEs No: PER-09/MBU/07/2015 dated July 03rd,
2015 on the SOEs Partnership Program With Small Business
and the Community Development Program. The form of
PKBL program of Angkasa Pura II is directed to overcome,
reduce social issues, explore resources, and strive to foster
behavioral change and pursue the achievement of public
welfare which eventually created their sustainable harmony
between Angkasa Pura II and the community. Coherently and
sustainably, PKBL program of Angkasa Pura II which is not
only providing long-term benefits for the community and the
surrounding environment, but also involving the community
and other relevant stakeholders.
Implementation of PKBL Program of Angkasa Pura II refers to:
1. Decree of the State Minister of SOEs No: PER- 05/
MBU/2007 dated April 27th, 2007 on Partnership and
Community Development Program.
2. Decree of the State Minister of SOEs No: KEP.100/
MBU/2002 on Assessment of SOEs Health Level.
3. PKBL Standard Operating Procedures (SOP) of PT
Angkasa Pura II (Persero) No: KEP.01.02.08/12/2008 dated
December 22nd, 2008.
4. Decree of the State Minister of SOEs No: SE-02/ MBU/
Wk/2012 dated February 23rd, 2012 on Establishment of
Accounting Guidelines of the Partnership and Community
Development Program.
5. Decree of the Minister of SOEs No: PER-20/ MBU/2012
dated December 27th, 2012 about the Amendment
on Regulation of the SOEs State Minister No: PER-05/
MBU/2007 dated April 27th, 2007 on Partnership and
Community Development Program.
6. Decree of the State Minister of SOEs No: PER-08/
MBU/2013 dated September 10th, 2013 about the Fourth
Amendment on Regulation of the SOEs State Minister No:
PER-05/MBU/2007 about the SOEs Partnership Program
tanggung jawab sosialperusahaan terhadap masyarakatCorporate Social Responsibility Towards Community
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)434
PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN
Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
7. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER-09/
MBU/07/2015 Tanggal 03 Juli 2015 tentang Program
Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan.
struktur organisasi pKbL Angkasa pura II
Angkasa Pura II memiliki unit khusus yang menangani
Pengelolaan dana Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab sosial Perusahaan
yaitu unit PKBL, saat ini berdasarkan Keputusan Direksi
Nomor : KEP.01.01/00/04/2015/0242 tanggal 29 April 2015
tentang Pembagian Tugas Pembinaan, Pengawasan dan
Konsultasi Direktorat dan Unit Kerja Masa Transisi Organisasi
Kantor Pusat maka berubah menjadi Unit Corporate Social
Responsibility (CSR). Unit Corporate Social Responsibility di
Kantor Pusat dipimpin oleh Vice President of CSR yang berada
di bawah Direksi dengan penanggung jawab langsung adalah
Director of Finance. Vice President of CSR membawahi 2
orang Manager, yaitu Planning and Distribution Manager
dan Monitoring and Reporting Manager serta masing-masing
Manager tersebut tersebut membawahi 2 orang Senior
Officer.
Struktur organisasi unit CSR pada Kantor-Kantor Cabang
masih bervariasi, untuk Kantor Cabang Bandara Soekarno-
Hatta dijabat oleh pejabat setingkat Manager, dan pada
Kantor-kantor Cabang yang dana kelolanya diatas Rp
10 Milyar seperti Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II,
Supadio, Kualanamu, Minangkabau, Sultan Syarif Kasim II dan
Husein Sastranegara dijabat oleh setingkat Junior Manager,
sedangkan cabang dengan dana kelola kurang dari Rp 10
Milyar seperti pada Kantor Cabang Halim Perdanakusuma,
Raja Haji Fisabilillah, Sultan Iskandar Muda, Depati Amir dan
Sultan Thaha dijabat oleh Koordinator.
With Small Business and the Community Development
Program.
7. Decree of the State Minister of SOEs No: PER-09/
MBU/07/2015 dated July 03rd, 2015 on the SOEs
Partnership Program With Small Business and the
Community Development Program.
pKbL organization structure of Angkasa pura II
Angkasa Pura II has a dedicated unit that handles the funding
management of Partnership and Community Development
(PKBL) for the implementation of corporate social responsibility
namely PKBL unit. Currently, based on the Decree of
the Board of Directors No: KEP.01.01/00/04/2015/0242
dated April 29th, 2015 on the Division of Coaching Duties,
Supervision and Consultation of Directorate and Work Units
of Organizational Transition Period of Head Office then turns
into Corporate Social Responsibility (CSR) Unit. The Corporate
Social Responsibility Unit at the Head Office is chaired by the
Vice President of CSR under the Board of Directors with the
Director of Finance as direct responsible person. The Vice
President of CSR supervises 2 Managers, namely the Planning
and Distribution Manager and the Monitoring and Reporting
Manager and each of the Manager supervises 2 Senior
Officers.
The organization structure of the CSR unit at Branch Offices
is still vary, for Soekarno-Hatta Branch Office is chaired
by manager-level officials, and for branch offices which
managed funds above Rp10 billion such as Airports at Sultan
Mahmud Badaruddin II, Supadio, Kualanamu, Minangkabau,
Sultan Syarif Kasim II and Husein Sastranegara are chaired
by junior manager-level officials, while for branch offices
which managed funds less than Rp 10 billion such as Branch
Offices at Halim Perdanakusuma, Raja Haji Fisabilillah, Sultan
Iskandar Muda, Depati Amir and Sultan Thaha are chaired by
a Coordinator.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 435
Monitoring & Reporting
Senior Officer
Monitoring & Reporting
Manager
Planning & Distribution
Manager
Vice President of CSR
Director of Finance
Monitoring & Reporting
Senior Officer
Planning & Distribution
Senior Officer
Planning & Distribution
Senior Officer
struktur organisasi pKbL Angkasa pura II pKbL organization structure of Angkasa pura II
Realisasi dana program pKbL
Angkasa Pura II telah melaksanakan tanggung jawab
sosialnya sebagai BUMN dengan menyalurkan dana untuk
mendukung para pelaku usaha kecil menengah (UMK) di
wilayah operasionalnya melalui Program Kemitraan, serta
memberikan bantuan bagi masyarakat antara lain di bidang
pendidikan, sosial budaya, kesehatan, dan keagamaan,
melalui Program Bina Lingkungan.
Pada tahun 2015, jumlah dana program PKBL Angkasa Pura
II mencapai Rp. 114,58 miliar, yang terdiri dari dana untuk
Program Kemitraan mencapai Rp. 51,43 miliar dan dana untuk
Program Bina Lingkungan mencapai Rp. 63,15 miliar.
Realization of pKbL program Funds
Angkasa Pura II has implemented its social responsibility
as SOE by distributing funds to support small and medium
enterprises (SMEs) in the operational area through the
Partnership Program, as well as providing assistance to
the community among others in the fields of education,
socio-cultural, health and religious through Community
Development Program.
In 2015, the total PKBL program funds of Angkasa Pura II
reached Rp114.58 billion, consists of Partnership Program
funds amounted to Rp51.43 billion and the Community
Development Program funds amounted to Rp63.15 billion.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)436
program Kemitraan
Angkasa Pura II berpartisipasi dalam mendukung
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
ekonomi komunitas setempat maupun masyarakat pada
umumnya melalui pelaksanaan Program Kemitraan (PK).
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan Program Kemitraan
adalah para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
bergerak di sektor industri, jasa, perdagangan, peternakan,
perikanan, pertanian, perkebunan dan lainnya.
Program Kemitraan Angkasa Pura II adalah program
pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat
melalui pemberian pinjaman kemitraan untuk modal kerja
dan investasi yang nantinya akan menjadi mitra binaan. Selain
itu, melalui Program Kemitraan, Angkasa Pura II memberikan
bantuan pembinaan berupa kegiatan pelatihan yang
diharapkan akan meningkatkan kemampuan mitra binaan
dalam berbagai aspek serta Angkasa Pura II juga memfasilitasi
pemasaran bagi produk yang dihasilkan oleh mitra binaan
dengan mempromosikan dan mengikutsertakan mitra binaan
dalam pameran baik berskala nasional maupun internasional.
Hal ini, bertujuan untuk menghasilkan mitra binaan yang
unggul dan sukses sehingga mampu menghasilkan produk
atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat luas sekaligus
menciptakan masyarakat yang tangguh dan mandiri.
sumber dan Realisasi dana program Kemitraan
Angkasa Pura II telah melaksanakan Program Kemitraan sejak
tahun 1991, dengan jumlah penyaluran dana meningkat
untuk setiap tahunnya. Dana untuk Program Kemitraan
Angkasa Pura II bersumber dari Saldo Awal, Alokasi bagian
Laba Perusahaan, Pengembalian Pokok Pinjaman, Kelebihan
Angsuran, Pembayaran Piutang Bermasalah, Jasa Administrasi
Pinjaman dan Pendapatan Jasa Giro.
Penggunaan dana pada Program Kemitraan diperuntukan
untuk penyaluran kepada mitra binaan, hibah dan biaya
operasional. Adapun realisasi dana tersedia untuk Program
Kemitraan pada tahun 2015 sebesar Rp. 51.432.915.867,87
atau 11,06 % diatas Rencana Anggaran Kerja Anggaran (RKA)
Angkasa Pura II. Dari jumlah dana yang tersedia tersebut telah
disalurkan kepada para mitra binaan yang berada di sekitar
wilayah kerja Perusahaan sebesar Rp. 45.240.000.000,00,
dengan rincian sebagai berikut:
partnership program
Angkasa Pura II participates in supporting sustainable
economic development to improve the economy of the local
community or public in general through the implementation
of Partnership Program. The main target of the Partnership
Program is perpetrators of Small and Medium Enterprises
(SMEs) in the sectors of industrial, services, trade, livestock,
fishery, agriculture, plantation and others
Partnership Program of Angkasa Pura II is a program of
empowerment and improvement of community economy
through partnership loans for working capital and investment
which later will become assisted partners. In addition, through
the Partnership Program, Angkasa Pura II provides coaching
assistance in the form of training activities that are expected
to improve the ability of the assisted partners in various
aspects as well as Angkasa Pura II also facilitates marketing of
the products produced by the assisted partners by promoting
and involving assisted partners in exhibition both national and
international scales. It aims to generate assisted partners who
excel and succeed so as to produce products or services that
benefit the wider community as well as creating a tough and
independent community.
sources and Realization of partnership program Funds
Angkasa Pura II has implemented Partnership Program since
1991, with increased total fund distribution each year. Funds
for the Partnership Program of Angkasa Pura II is sourced
from Initial Balance, Company Profit Allocation, Return of
Installment Principal, Installment Excess, Payment of Bad
Receivables, Loan Administration Services and Giro Services
Revenues.
The use of Partnership Program funds is intended for the
distribution to assisted partners, grants and operating costs.
Realization of available funds for the Partnership Program
in 2015 amounted to Rp51,432,915,867.87 or 11.06% above
the Work Plan Budget of Angkasa Pura II. From the total
available funds has been distributed to assisted partners who
are around the working areas of the Company amounted to
Rp45,240,000,000 with details as follows:
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 437
sumber dan penggunaan dana program Kemitraan sources and Use of partnership program Funds
UraianDescriptions
RKARealisasi
Realization
DeviasiDeviation
Sd. Des 2015Until. Dec 2015
Sd. Des 2015Until. Dec 2015
RP %
1 2 3 4(3-2) 5(4/2)
Saldo Awal Initial Balance 2,750,073,801.35 4,150,204,621.78
Penerimaaan Income
1Alokasi Laba Perusahaan
Company Profit Allocation 10,980,000,000.00 10,980,725,173.27 725,173 -
2Angsuran Pokok Pinjaman
Loan Installment Principal 38,415,762,319.93 31,815,882,307.88 (6,599,880,012) (17.18)
3Angsuran Pokok Pinjaman Bermasalah
Bad Loan Installment Principal 454,028,305.60 567,728,943.00 113,700,637 25.04
4Angsuran Tanpa Identitas
Installment Without Identities 278,389,167.00 278,389,167
5 Kelebihan Angsuran Installment Excess 5,054,118.86 5,054,119
6Jasa Administrasi Pinjaman
Loan Administration Services 4,605,091,478.39 3,021,613,845.39 (1,583,477,633) (34.39)
7Bunga Jasa Giro/Deposito
Giro/Deposit Service Interests 187,502,000.00 225,308,955.69 37,806,956 20.16
8 Lain-Lain Others - -
Jumlah Penerimaan Total Income 54,642,384,103.92 46,894,702,511.09 (7,747,681,593) (14.18)
Jumlah Sumber Dana Total Fund Source 57,392,457,905.27 51,044,907,132.87 (6,347,550,772) (11.06)
9 Pengembalian Persekot Advance Return - 388,008,735.00 388,008,735 -
Jumlah Pengembalian Persekot
Total Advance Return - 388,008,735.00 388,008,735.00 -
Jumlah Dana Tersedia Total Available Fund 57,392,457,905.27 51,432,915,867.87 (5,959,542,037.40) (11.06)
Penggunaan Dana Fund Utilization
1 Penyaluran Pinjaman Loan Distribution 46,480,000,000.00 (1,240,000,000) (2.67)
2 Dana Hibah Grant Fund
Pendidikan/Pelatihan Education/Training 1,975,000,000.00 67,500,000.00 (1,907,500,000) (96.58)
Promosi/Pameran Promotion/Exhibition 2,625,000,000.00 351,026,603.00 (2,273,973,397) (86.63)
3Beban Evaluasi/Survey Mb
Mb Evaluation/Survey Expenses 273,000,000.00 50,453,542.00 (222,546,458) (81.52)
4Beban Monitoring Mb
Mb Monitoring Expenses 477,000,000.00 275,689,785.00 (201,310,215) (42.20)
5Pengadaan Alat Kerja
Working Tools Procurement 162,500,000.00 44,743,000.00 (117,757,000) (72.47)
6Beban Pemeliharaan Alat Kerja
Working Tools Maintenance Expenses 28,500,000.00 7,648,102.00 (20,851,898) (73.16)
7Beban Alat Tulis Kantor
Stationary Expenses 95,000,000.00 25,530,802.00 (69,469,198) (73.13)
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)438
8Pembelian Aktiva Tetap Fixed Assets
Purchase - - -
9Beban Administrasi Bank
Bank Administration Expenses 51,584,000.00 52,850,987.07 1,266,987 2.46
10Kerjasama Penagihan
Marketing/Billing Cooperation - -
11Pembayaran Hutang Jangka Pendek
Short-Term Debt Payment -
12 Persekot/Uang Muka Advance Payment 395,888,435.00 395,888,435
13 Sewa Kendaraan Vehicle Rental 693,364,000.00 328,891,800.00 (364,472,200) (52.57)
14Beban Upah Tenaga Os
Os Personnel Wage Expenses 142,368,400.00 75,089,700.00 (67,278,700) (47.26)
15 Beban Lain-Lain Other Expenses 1,269,000,000.00 205,330,839.00 (1,063,669,161) (83.82)
16Pengembalian Kelebihan Angsuran
Return Of Installment Excess
Jumlah Penggunaan Dana
Total Fund Utilization 54,272,316,400.00 47,120,643,595.07 (7,151,672,805) (13.18)
Saldo PK Partnership Program Balance 3,120,141,505.27 4,312,272,272.80 1,192,130,767.53 2.12
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 439
Kerjasama penyaluran program Kemitraan dengan sesama
bUmN
Kerjasama penyaluran Program Kemitraan telah dilaksanakan
sejak tahun 2009 dengan Perusahaan Modal Ventura Daerah
(PMVD).
distribution Cooperation of partnership program with
Fellow soes
Distribution cooperation of Partnership Program has been
implemented since 2009 with Regional Venture Capital
Company (PMVD).
2009
Untuk tahun 2009 kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan PT Sarana Jabar
Ventura dan PT Sarana Riau Ventura yang merupakan anak perusahaan PT Bahana Artha Ventura (BAV) BUMN
Penyalur.
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp5.000.000.000,00
For 2009, distribution cooperation of partnership program has been implemented with PT Sarana Jabar
Ventura and PT Sarana Riau Ventura which are subsidiaries of PT Bahana Artha Ventura (BAV) SOEs
Distributors.
Total distribution cooperation fund amounted to Rp5,000,000,000
2010
Untuk tahun 2010 kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan anak perusahaan PT
Bahana Artha Ventura (BAV) BUMN Penyalur, diantaranya:
1. PT Sarana Sumut Ventura sebesar Rp2.000.000.000,00
2. PT Sarana Jambi Ventura sebesar Rp2.500.000.000,00
3. PT Sarana Sumsel Ventura sebesar Rp1.000.000.000,00
4. PT Sarana Kalbar Ventura sebesar Rp2.000.000.000,00
5. PT Sarana Lampung Ventura sebesar Rp2.500.000.000,00
6. PT Sarana Jabar Ventura sebesar Rp1.500.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp11.500.000.000,00
For 2010, distribution cooperation of partnership program has been implemented with the subsidiary of PT
Bahana Artha Ventura (BAV) SOEs Distributors, among others:
1. PT Sarana Sumut Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
2. PT Sarana Jambi Ventura amounted to Rp2.500.000.000,00
3. PT Sarana Sumsel Ventura amounted to Rp1.000.000.000,00
4. PT Sarana Kalbar Ventura amounted to Rp2.000.000.000,00
5. PT Sarana Lampung Ventura amounted to Rp2.500.000.000,00
6. PT Sarana Jabar Ventura amounted to Rp1.500.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp11,500,000,000
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)440
2011
Untuk tahun 2011 kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan:
1. PT Sang Hyang Seri sebesar Rp17.500.000.000,00
2. PT Bahana Artha Ventura sebesar Rp9.000.000,00 yang terdiri dari :
• PTSaranaSumutVenturasebesarRp1.000.000.000,00
• PTSaranaRiauVenturasebesarRp2.000.000.000,00
• PTSaranaJabarVenturasebesarRp1.000.000.000,00
• PTSaranaJambiVenturasebesarRp2.000.000.000,00
• PTSaranaLampungVenturasebesarRp2.000.000.000,00
• PTSaranaKalbarVenturasebesarRp1.000.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp26.500.000.000,00
For 2011, distribution cooperation of partnership program has been implemented with:
1. PT Sang Hyang Seri amounted to Rp17.500.000.000,00
2. PT Bahana Artha Ventura amounted to Rp9.000.000,00 which consists of :
• PTSaranaSumutVenturaamountedtoRp1.000.000.000,00
• PTSaranaRiauVenturaamountedtoRp2.000.000.000,00
• PTSaranaJabarVenturaamountedtoRp1.000.000.000,00
• PTSaranaJambiVenturaamountedtoRp2.000.000.000,00
• PTSaranaLampungVenturaamountedtoRp2.000.000.000,00
• PTSaranaKalbarVenturaamountedtoRp1.000.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp26,500,000,000
2012
Untuk tahun 2012 kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan :
1. PT Sang Hyang Seri sebesar Rp17.500.000.000,00 *)
2. PT Garam sebesar Rp10.000.000.000,00
3. PT Pertani sebesar Rp5.000.000.000,00
4. PT Bahana Artha Ventura sebesar Rp16.000.000.000,00 yang terdiri dari :
• PTSaranaJabarVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaRiauVenturasebesarRp2.500.000.000,00
• PTSaranaJambiVenturasebesarRp2.000.000.000,00
• PTSaranaKalbarVenturasebesarRp2.000.000.000,00
• PTSaranaLampungVenturasebesarRp2.500.000.000,00
• PTSaranaSumutVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaBaliVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaSulselVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaSultraVenturasebesarRp1.000.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp48.500.000.000,00
*) Kerjasama Penyaluran dengan PT Sang Hyang Seri adalah dalam rangka mendukung program pemerintah
untuk ketahanan pangan yaitu Program Gerakan Peningkatan Penanaman Pangan Berbasis Korporasi (GP3K)
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 441
For 2012, distribution cooperation of partnership program has been implemented with:
1. PT Sang Hyang Seri amounted to Rp17.500.000.000,00 *)
2. PT Garam amounted to Rp10.000.000.000,00
3. PT Pertani amounted to Rp5.000.000.000,00
4. PT Bahana Artha Ventura amounted to Rp16.000.000.000,00 which consists of :
• PTSaranaJabarVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaRiauVenturaamountedtoRp2.500.000.000,00
• PTSaranaJambiVenturaamountedtoRp2.000.000.000,00
• PTSaranaKalbarVenturaamountedtoRp2.000.000.000,00
• PTSaranaLampungVenturaamountedtoRp2.500.000.000,00
• PTSaranaSumutVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaBaliVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaSulselVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaSultraVenturaamountedtoRp1.000.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp48,500,000,000
*) Distribution Cooperation with PT Sang Hyang Seri is in the framework to support the government’s food
security program namely the Corporate Based Movement Program For Food Planting Improvement (GP3K).
2013
Untuk tahun 2013 kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan:
1. PT Pertani sebesar Rp5.000.000.000,00
2. PT Bahana Artha Ventura sebesar Rp18.000.000.000,00 yang terdiri dari :
• PTSaranaJabarVenturasebesarRp2.000.000.000,00
• PTSaranaRiauVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaJambiVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaKalbarVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaLampungVenturasebesarRp2.000.000.000,00
• PTSaranaSumutVenturasebesarRp1.000.000.000,00
• PTSaranaBaliVenturasebesarRp2.000.000.000,00
• PTSaranaKaltengVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaKalselVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaKaltimVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaBengkuluVenturasebesarRp2.000.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp23.000.000.000,00
For 2013, distribution cooperation of partnership program has been implemented with:
1. PT Pertani amounted to Rp5.000.000.000,00
2. PT Bahana Artha Ventura amounted to Rp18.000.000.000,00 which consists of :
• PTSaranaJabarVenturaamountedtoRp2.000.000.000,00
• PTSaranaRiauVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaJambiVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaKalbarVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaLampungVenturaamountedtoRp2.000.000.000,00
• PTSaranaSumutVenturaamountedtoRp1.000.000.000,00
• PTSaranaBaliVenturaamountedtoRp2.000.000.000,00
• PTSaranaKaltengVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaKalselVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaKaltimVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaBengkuluVenturaamountedtoRp2.000.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp23,000,000,000
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)442
2014
Untuk tahun 2014 kerjasama penyaluran program kemitraan
telah dilaksanakan dengan PT Bahana Artha Ventura, yang terdiri dari :
• PTSaranaJakartaVenturasebesarRp1.500.000.000,00
• PTSaranaKalbarVenturasebesarRp3.000.000.000,00
• PTSaranaSumutVenturasebesarRp2.500.000.000,00
• PTSaranaSumbarVenturasebesarRp3.000.000.000,00
• PTSaranaRiauVenturasebesarRp2.500.000.000,00
• PTSaranaJabarVenturasebesarRp2.500.000.000,00
• PTSaranaJambiVenturasebesarRp2.500.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp17.500.000.000,00
For 2014, distribution cooperation of partnership program has been implemented with PT Bahana Artha
Ventura, which consists of :
• PTSaranaJakartaVenturaamountedtoRp1.500.000.000,00
• PTSaranaKalbarVenturaamountedtoRp3.000.000.000,00
• PTSaranaSumutVenturaamountedtoRp2.500.000.000,00
• PTSaranaSumbarVenturaamountedtoRp3.000.000.000,00
• PTSaranaRiauVenturaamountedtoRp2.500.000.000,00
• PTSaranaJabarVenturaamountedtoRp2.500.000.000,00
• PTSaranaJambiVenturaamountedtoRp2.500.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp17,500,000,000
2015
Untuk tahun 2015 kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan
1. PT. Bahana Artha Ventura tahap I terdiri dari :
• PT.SaranaBengkuluVentura Rp.1.000.000.000,00
• PT.SaranaBaliVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSultraVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSulutVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaNTBVentura Rp.1.500.000.000,00
Rp. 7.000.000.000,00
2. PT. Bahana Artha Ventura tahap II Terdiri dari :
• PT.SaranaBaliVentura Rp.2.500.000.000,00
• PT.SaranaBengkuluVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSultraVentura Rp.1.000.000.000,00
• PT.SaranaSulutVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaJatimVentura Rp.2.000.000.000,00
• PT.SaranaJatengVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSulselVentura Rp.2.000.000.000,00
• PT.SaranaLampungVentura Rp.2.000.000.000,00
• PT.SaranaKaltengVentura Rp.4.000.000.000,00
• PT.SaranaKalselVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSultengVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSurakartaVentura Rp.1.000.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran Rp. 22.000.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran adalah sebesar Rp 29.000.000.000,00
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 443
For 2015, distribution cooperation of partnership program has been implemented with:
1. PT. Bahana Artha Ventura phase I consists of:
• PT.SaranaBengkuluVentura Rp.1.000.000.000,00
• PT.SaranaBaliVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSultraVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSulutVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaNTBVentura Rp.1.500.000.000,00
Rp. 7.000.000.000,00
2. PT. Bahana Artha Ventura phase II consists of:
• PT.SaranaBaliVentura Rp.2.500.000.000,00
• PT.SaranaBengkuluVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSultraVentura Rp.1.000.000.000,00
• PT.SaranaSulutVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaJatimVentura Rp.2.000.000.000,00
• PT.SaranaJatengVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSulselVentura Rp.2.000.000.000,00
• PT.SaranaLampungVentura Rp.2.000.000.000,00
• PT.SaranaKaltengVentura Rp.4.000.000.000,00
• PT.SaranaKalselVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSultengVentura Rp.1.500.000.000,00
• PT.SaranaSurakartaVentura Rp.1.000.000.000,00
Total distribution cooperation fund Rp. 22.000.000.000,00
Total distribution cooperation fund amounted to Rp 29,000,000,000,00
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)444
Jumlah mitra binaan
Jumlah mitra binaan Angkasa Pura II yang mendapat
penyaluran dana Program Kemitraan pada tahun 2015 adalah
1.104 mitra binaan.
Jumlah mitra binaan dan Jumlah penyaluran dana pada
Tahun 2015 berdasarkan sektor Usaha
Total Assisted partners
Total assisted partners of Angkasa Pura II who received fund
distribution of the Partnership Program in 2015 amounted to
1,104 assisted partners.
Total Assisted partners and Total Fund distribution in 2015
based on business sector
Sektor Usaha Mitra BinaanAssisted Partners
Business Sector
2014Sd. Desember 2015Until December 2015
JumlahTotal
Jumlah Unit Mitra BinaanTotal Assisted
Partners Unit
Rp
Jumlah Unit Mitra BinaanTotal Assisted
Partners Unit
Rp
Jumlah Unit Mitra BinaanTotal Assisted
Partners Unit
Rp
Sektor Usaha Industri
Industrial Business
Sector
172 5,098,500,000 110 2,715,000,000 282 7,813,500,000
Sektor Usaha
Perdagangan
Trade Business Sector
485 16,588,500,000 446 9,385,500,000 931 25,974,000,000
Sektor Usaha Pertanian
Agriculture Business
Sector
20 895,000,000 7 77,500,000 27 972,500,000
Sektor Usaha Peternakan
Livestock Business
Sector
17 520,000,000 13 305,000,000 30 825,000,000
Sektor Usaha
Perkebunan
Plantation Business
Sector
11 1,425,500,000 1 20,000,000 12 1,445,500,000
Sektor Usaha Perikanan
Fisheries Business Sector 160 795,000,000 10 136,000,000 170 931,000,000
Sektor Usaha Jasa
Services Business Sector 172 8,615,500,000 126 3,586,000,000 298 12,201,500,000
Sektor Usaha Lainnya
Other Business Sectors 69 2,890,000,000 391 29,015,000,000 460 31,905,000,000
Jumlah Total 1,106 36,828,000,000 1,104 45,240,000,000 2,210 82,068,000,000
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 445
WilayahAreas
2014Sd. Desember 2015Until December 2015
JumlahTotal
Jumlah Unit Mitra BinaanTotal Assisted
Partners Unit
Rp
Jumlah Unit Mitra BinaanTotal Assisted
Partners Unit
Rp
Jumlah Unit Mitra BinaanTotal Assisted
Partners Unit
Rp
Aceh 48 1,230,000,000 51 1,360,000,000 99 2,590,000,000
Sumatera Utara 78 2,060,000,000 35 755,000,000 113 2,815,000,000
Sumatera Barat 74 1,500,000,000 59 1,125,000,000 133 2,625,000,000
Riau 107 1,801,000,000 86 1,598,000,000 193 3,399,000,000
Kepulauan Riau/Kepri 33 1,027,000,000 45 960,000,000 78 1,987,000,000
Jambi 67 1,190,000,000 61 1,175,000,000 128 2,365,000,000
Sumatera Selatan 51 1,830,000,000 67 1,836,000,000 118 3,666,000,000
Bangka Belitung Islands 40 803,000,000 38 751,000,000 78 1,554,000,000
DKI Jakarta 200 19,025,000,000 435 29,957,000,000 635 48,982,000,000
Jawa Barat 52 1,480,000,000 41 1,330,000,000 93 2,810,000,000
Banten 276 3,369,000,000 109 2,930,000,000 385 6,299,000,000
Kalimantan Barat 80 1,513,000,000 77 1,463,000,000 157 2,976,000,000
Jumlah Total 1,106 36,828,000,000 1,104 45,240,000,000 2,210 82,068,000,000
Jumlah mitra binaan dan Jumlah penyaluran dana Tahun
2015 berdasarkan Wilayah operasional perusahaan
Total Assisted partners and Total Fund distribution in 2015
based on the Company’s operating Areas
Sehingga seluruh jumlah mitra binaan yang tersebar di
wilayah kerja Angkasa Pura II dari tahun 1991 sampai 2015
adalah sebanyak 27.730 mitra binaan.
So that the entire number of assisted partners who are
scattered in the work area of Angkasa Pura II from 1991 until
2015 amounted to 27,730 assisted partners.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)446
perkembangan Cluster mitra binaan Cluster development of Assisted partners
2013
Pada tahun 2013 pembentukan cluster mitra binaan sudah dilaksanakan melalui kerjasama penyaluran dengan PT
Garam (Persero) dan PT Pertani (Persero).
Total mitra binaan cluster Petani Garam 274 petani, yang tersebar didaerah-daerah sebagai berikut :
• KabupatenIndramayudenganjumlahpetanisebanyak189petani.
• KabupatenCirebondenganjumlahpetanisebanyak85petani.
Sedangkan, total mitra binaan cluster Petani Padi 1.941 petani, yang tersebar didaerah-daerah sebagai berikut :
• ProvinsiNangroeAcehDarussalamdenganjumlahpetanisebanyak607petani.
• ProvinsiBantendenganjumlahpetanisebanyak1.334petani.
In 2013, cluster establishment of assisted partners has been implemented through the distribution cooperation
with PT Garam (Persero) and PT Pertani (Persero).
Total assisted partners of the Salt Farmers cluster amounted to 274 farmers, scattered in areas as follows:
• IndramayuRegencywith189farmers.
• CirebonRegencywith85farmers.
Meanwhile, total assisted partners of the Paddy Farmers cluster amounted to 1,941 farmers, scattered in areas as
follows:
• NangroeAcehDarussalamProvincewith607farmers.
• BantenProvincewith1,334farmers.
2014
Pada tahun 2014 pembentukan cluster dilaksanakan dengan penyaluran sendiri. Cluster yang dibentuk,
antara lain:
• ClusterindustribonekamitrabinaanKantorPusatsebanyak14mitra.
• ClusternelayanmitrabinaancabangSoekarnoHattasebanyak150mitra.
• Clusterindustrirengginang,peternakankinantandanperikananmitrabinaancabangKualanamusebanyak37
mitra.
In 2014, cluster establishment was implemented with independent distribution. The established clusters among
others:
• DollsindustryclusteroftheassistedpartnersofHeadOfficeasmanyas14partners.
• FishermanclusteroftheassistedpartnersofSoekarno-HattaBranchOfficeasmanyas150partners.
• Industryclusterofricecrackers,KinantanlivestockandfisheryoftheassistedpartnersofKualanamuBranch
Office as many as 37 partners.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 447
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page intentionally left blank
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)448
Kegiatan pembinaan mitra binaan Tahun 2015
pendidikan / pelatihan
Program Pendidikan atau Pelatihan adalah sebagai salah satu
bentuk pembinaan kepada para Mitra Binaan supaya menjadi
tangguh dan mandiri. Pelaksanaan Program Pendidikan
dan Pelatihan yang diberikan kepada Mitra Binaan dengan
tujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam
berusaha, sehingga mereka dapat lebih meningkatkan
produktifitas.
Dana Pendidikan dan Pelatihan yang telah disalurkan
sampai dengan bulan Desember 2015 adalah sebesar Rp.
67.500.000,00 atau terserap 3,42 % dari anggaran sebesar
Rp. 1.975.000.000,00 sedangkan pada tahun 2014 dana
Pendidikan dan Pelatihan yang telah disalurkan sebesar
Rp. 661.661.700,00 atau terserap 17,32 % dari anggaran
sebesar Rp. 3.820.000.000,00.
Pelaksanaan Pendidikan/Pelatihan yang telah dilaksanakan
dengan melibatkan Mitra Binaan adalah sebagai berikut :.
• Pelatihan Mitra Binaan dengan tema “Pelatihan Mitra
Binaan” yang diselenggarakan tanggal 28 s.d 29 April
2015 di Gedung Serbaguna Bandara Kualanamu dengan
peserta 18 orang mitra binaan Cabang Kualanamu.
• Pelatihan Mitra Binaan dengan tema “Pelatihan Motivasi
Usaha dan Pelayanan Prima Bagi UKM Mitra Binaan”
yang diselenggarakan tanggal 29 s.d 30 April 2015 di
Hotel Dyan Graha dengan peserta 30 orang mitra binaan
Cabang Sultan Syarif Kasim II.
promosi
Program Promosi adalah sebagai salah satu bentuk
pembinaan kepada para Mitra Binaan dengan sasaran para
mitra binaan dapat meningkatkan kapasitas produksi yang
pada akhirnya menjadi tangguh dan mandiri. Seperti halnya
pada tahun-tahun sebelumnya program Promosi diberikan
kepada Mitra Binaan dalam bentuk mengikut sertakan dalam
acara-acara pameran yang diselenggarakan di dalam negeri
maupun di luar negeri.
Dana promosi yang telah disalurkan pada 31 Desember
2014 sebesar Rp. 545.680.000,00 atau terserap 9,76 % dari
anggaran sebesar Rp. 5.590.000.000,00. Sampai dengan
bulan November 2015 sebesar Rp. 351.026.603,00 atau
terserap 14,59 % dari anggaran sebesar Rp. 2.406.250.000,00.
Pelaksanaan Promosi telah dilaksanakan dengan melibatkan
Mitra Binaan pada event-event yaitu :
• Pameran BUMEX 2015 yang diselenggarakan dari tanggal
9 s.d 12 April 2015 di Gedung Graha Manggala Siliwangi
2015 Assisted partners Coaching Activities
education/Training
Education or Training Program is as a form of coaching
to Assisted Partners to become tough and independent.
Implementation of Education and Training Program given
to Assisted Partners with the aim to increase knowledge
and insight in the business, so that they can further improve
productivity.
Education and Training Funds which have been distributed
until December 2015 amounted to Rp67,500,000 or
absorbed 3.42% of the budget amounted to Rp1,975,000,000
while in 2014 the distributed funds for Education and Training
amounted to Rp661,661,700 or absorbed 17.32% of the
budget of Rp3,820,000,000.
Implementation of Education/Training which has been
performed by involving Assisted Partners is as follows:
• Training of Assisted Partners with the theme of “Assisted
Partners Training” held on April 28th-29th, 2015 at the
Multipurpose Building of Kualanamu Airport with 18
participants from the Assisted Partners of Kualanamu
Branch Office.
• Training of Assisted Partners with the theme of “Training
of Business Motivation and Excellent Service For Assisted
Partners’ SME” held on April 29th-30th, 2015 at Dyan
Graha Hotel with 30 participants from the assisted
partners of Sultan Syarif Kasim II Branch Office.
promotion
Promotion Program is as a form of coaching to Assisted
Partners with target of assisted partners to be able to increase
production capacity, which in turn to become tough and
independent. As in previous years, Promotion program given
to the Assisted Partners is in the form of involving in exhibition
events held in the country and abroad.
Promotion funds that have been distributed on December
31st, 2015 amounted to Rp545,680,000 or absorbed 9.76% of
the budget amounted to Rp5,590,000,000. Until November
2015 amounted to Rp351,026,603,000 or absorbed 14.59% of
the budget of Rp2,406,250,000. Promotion which has been
performed by involving Assisted Partners in events, namely:
• BUMEX Exhibition 2015 held from April 9th-12th, 2015
at Graha Manggala Siliwangi Building, Jl. Aceh No. 66,
Bandung, followed by 2 Assisted Partners from the
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 449
Jl. Aceh No. 66 Bandung yang diikuti oleh 2 Mitra Binaan
dari Kantor Cabang Husein Sastranegara Bandung.
• Pameran INACRAFT yang diselenggarakan dari tanggal 8
s.d 12 April 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) yang
diikuti oleh 8 Mitra Binaan dari Kantor Cabang Soekarno-
Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara,
Sultan Mahmud Badaruddin II.
• Pameran JAMBI EMAS EXPO yang diselenggarakan dari
tanggal 8 s.d 13 Juni 2015 di Jambi yang diikuti oleh 1
Mitra Binaan dari Kantor Cabang Sultan Thaha.
Untuk dana hibah dialihkan ke pengeluaran dana program
bina lingkungan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
BUMN Nomor : PER-09/MBU/07/2015 Tanggal 03 Juli 2015
tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil
dan Program Bina Lingkungan yang menyatakan bahwa
hibah (pelatihan dan promosi) menjadi bantuan Program
bina lingkungan sektor Bantuan pendidikan, pelatihan,
pemagangan, pemasaran, promosi, dam bentuk bantuan
lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra
Binaan Program Kemitraan.
Kinerja program Kemitraan Tahun 2015
Menurut Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-05/MBU/2007 (Pasal 30) disebutkan bahwa
kinerja Program Kemitraan merupakan salah satu indikator
penilaian tingkat kesehatan BUMN Pembina. Indikator yang
digunakan untuk menilai kinerja Program Kemitraan sesuai
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-
100/MBU/2002 adalah Tingkat Efektivitas Penyaluran dan
Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman.
a. Tingkat Efektivitas Penyaluran Program Kemitraan
Formula yang digunakan dalam menilai Tingkat Efektifitas
Penyaluran adalah dengan membandingkan antara jumlah
dana yang disalurkan dengan jumlah dana yang tersedia.
Berdasarkan KEP-100/MBU/2002 bahwa skor maksimal
untuk Tingkat Efektifitas Penyaluran adalah 3 (tiga) apabila
penyerapan efektifitas diatas 90 %.
Branch Office of Husein Sastranegara, Bandung.
• INACRAFT Exhibition held from April 8th-12th, 2015 at
the Jakarta Convention Center (JCC), followed by 8
Assisted Partners from the Branch Offices of Soekarno-
Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara,
Sultan Mahmud Badaruddin II.
• JAMBI EMAS EXPO exhibition held from June 8th-13th,
2015 in Jambi, followed by 1 Assisted Partner from the
Branch Office of Sultan Thaha.
For grants is transferred to the funds expenditure of community
development program in accordance with the Decree of the
Minister of SOEs No: PER-09/MBU/07/2015 dated July 03rd,
2015 on the SOEs Partnership Program With Small Business
and Community Development Program which states that the
grants (training and promotion) become the assistance of
community development program for the assistance sectors
of education, training, internship, marketing, promotion, and
other forms of assistance related to the efforts of improving
the capacity of Assisted Partners of the Partnership Program.
2015 partnership program performance
According to the Regulation of the State Minister for State-
Owned Enterprises No: PER-05/MBU/2007 (Article 30)
states that the performance of Partnership Program is one
indicator of the soundness level of SOEs Trustees. Indicator
used to assess the performance of Partnership Program in
accordance to the Decree of the Minister of SOEs No: KEP-
100/MBU/2002 is Effectiveness Level of Distribution and
Collectibility Level of Loan Repayment.
a. Effectiveness Level of Partnership Program Distribution
The formula used in assessing the Effectiveness Level of
Distribution is by comparing the total distributed fund with
the total available fund. Based on KEP-100/MBU/2002
that the maximum score of the Effectiveness Level of
Distribution is 3 (three) if the effectiveness absorption is
above 90%.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)450
Tingkat Efektifitas Penyaluran Dana Program Kemitraan
Angkasa Pura II pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Perhitungan tingkat efektifitas pemanfaatan dana sampai
dengan Desember tahun 2015 untuk Program Kemitraan
adalah sebagai berikut :
Pada tahun 2015 Dana Yang Tersedia untuk program
kemitraan sebesar Rp. 51.432.915.867,87 dan Dana Yang
Disalurkan sebesar Rp. 47.120.643.595,07.
Dengan demikian Tingkat Efektifitas Penyaluran tahun
2015 sebesar 91,62 %. Perhitungan tingkat efektifitas adalah
merupakan hasil pembagian dari Dana Yang Disalurkan
(Rp. 47,1 Miliar) dengan Dana Yang Tersedia (Rp. 51,4 Miliar)
dikalikan 100 %.
Effectiveness Level of Fund Distribution of Partnership
Program of Angkasa Pura II in 2015 is as follows:
Effectiveness level calculation of the use of fund until
December 2015 for Partnership Program is as follows:
In 2015, the Avaliable Fund for partnership program amounted
to Rp51,432,915,867.87 and the Distributed Fund amounted
to Rp47,120,643,595.07.
Thus the Effectiveness Level of Distribution in 2015 amounted
to 91.62%. The calculation of effectiveness level is a result of
the division of Distributed Fund (Rp47.1 Billion) with Available
Fund (Rp51.4 Billion) multiplied by 100%.
Jumlah dana yang disalurkan Total distributed fund
Jumlah dana yang tersedia Total available fundx 100%
47.120.643.595,07
51.432.915.867,87x 100% = 91,62%
Dana Tersedia Available Fund
Saldo Awal Initial Balance 4,150,204,621.78
Alokasi Laba Perusahaan Company Profit Allocation 10,980,725,173.27
Pokok Angsuran Installment Principles 31,816,142,307.88
Angsuran Tanpa Identitas Installment Without Identities 278,389,167.00
Kelebihan Angsuran Installment Excess 5,054,118.86
Piutang Bermasalah Underperformed Receivables 567,728,943.00
Jasa Adm Pinjaman Loan Administration Services 3,021,353,845.39
Pend. Jasa Giro Giro Services Profit 225,308,955.69
Bunga Deposito Deposit Interest -
Pendapatan Lain-Lain Other Income -
Pengembalian Persekot Advance Refund 388,008,735.00
Jumlah Dana Tersedia Total Available Fund 51,432,915,867.87
Dana Yang Disalurkan Distributed Fund
Penyaluran Pinjaman Loan distribution 17,240,000,000.00
Kerjasama Penyaluran Cooperation in distribution 29,000,000,000.00
Hibah Grant 418,526,603.00
Biaya Operasional Operational Expenses 66,228,557.07
Persekot Advance 395,888,435.00
Pembayaran Hutang Jangka Pendek Short-Term Debt Payment -
Jumlah Dana Yang Disalurkan Total Distributed Fund 47,120,643,595.07
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 451
Sedangkan tingkat Efektifitas Penyaluran tahun 2015 dan
2014 masing-masing sebesar 91,62 % dan 90,61 %.
b. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman Program
Kemitraan
Formula yang digunakan dalam menilai Tingkat
Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman adalah
membandingkan antara rata-rata tertimbang kolektibilitas
pinjaman dengan jumlah pinjaman yang disalurkan.
Rata-rata tertimbang merupakan perkalian antara
Bobot Kolektibilitas (%) dengan saldo pinjaman untuk
masing-masing kategori kolektibilitas. Berdasarkan KEP-
100/MBU/2002 bahwa skor maksimal untuk Tingkat
Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman adalah 3 (tiga)
apabila tingkat pengembalian diatas 70 %.
Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman Dana Program
Kemitraan Angkasa Pura II pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
While the effectiveness level of Distribution in 2015 and 2014
respectively by 91.62% and 90.61%.
b. Collectibility Level of Loan Repayment of Partnership
Program
The formula used in assessing the Collectibility Level of
Loan Repayment is by comparing the weighted average
of loan collectibility with total distributed loan. Weighted
average is the multiplication between Collectibility Weights
(%) with loan balance for each category of collectibility.
Based on KEP-100/MBU/2002 that the maximum score
for a Collectibility Level of Loan Repayment is 3 (three) if
the rate of return above 70%.
Collectibility Level of the Repayment of Loan Funds of
Partnership Program of Angkasa Pura II in 2015 is as follows:
Sementara itu untuk perhitungan Tingkat Kolektibilitas
Penyaluran Pinjaman data yang dipakai adalah data
penyaluran pinjaman 3 tahun terakhir, dengan demikian untuk
menghitung tingkat kolektibilitas penyaluran tahun 2015 data
yang dipakai adalah data penyaluran pinjaman tahun 2012,
2013 dan tahun 2014.
Dengan menggunakan formula penghitungan yang tersebut
di atas maka Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman
untuk tahun 2015 sebesar 78,29 % yang merupakan hasil dari
pembagian dari Rata-rata Tertimbang Pinjaman (Rp. 68,8 Miliar)
dengan Jumlah Saldo Piutang (Rp. 87,9 Miliar) dikalikan 100%.
Meanwhile, for the calculation of the Collectibility Level of
Loan Distribution is using the data of loan distribution in
the last 3 years, thus to calculate the collectibility level of
distribution in 2015 is using the data of loan distribution in
2012, 2013, and 2014.
By using the calculation formula of the above, the Collectibility
Level of Loan Distribution for 2015 amounted to 78.29%,
which is the result of the division of a Weighted Average Loan
(Rp68.8 billion) with the Total Receivables Balance (Rp87.9
billion) multiplied by 100%.
Kolektibilitas
Collectibiliity
Rata-Rata Tertimbang Weighted Average
Jumlah Saldo Piutang Total Receivables Balance= x 100%
Kolektibilitas
Collectibiliity
68.819.988.587,23
87.908.254.382,77= x 100% = 78,29%
Kategori Piutang Saldo Piutang Rata-Rata Tertimbang
Receivables Category Receivables Balance Weighted Average
Lancar Good 62.572.927.684,61 x 100% = 62.572.927.684,61
Kurang Lancar Under Performed 3.250.017.890,16 x 75% = 2.437.513.417,62
Diragukan Doubtful 15.238.189.940,00 x 25% = 3.809.547.485,00
Macet Bad 6.847.118.868,00 x 0% = -
87.908.254.382,77 68.819.988.587,23
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)452
Sedangkan Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman untuk
tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 78,29 % dan
85,55 %.
Berdasarkan uraian di atas maka kinerja PKBL Angkasa Pura
II selama 3 (tiga) tahun terakhir apabila digambarkan adalah
sebagai berikut:
While the Collectibility Level of Loan Distribution for 2015 and
2014 respectively by 78.29% and 85.55%.
Based on the descriptions above, the Partnership &
Community Development Program of Angkasa Pura II for the
last 3 (three) years if described is as follows:
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 453
program bina Lingkungan
Program Bina Lingkungan Angkasa Pura II adalah program
pemberdayaan kondisi sosial berupa bantuan yang ditunjukan
kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan.
Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan Angkasa Pura
II berdasarkan PER-09/MBU/07/2015 meliputi pemberian
bantuan untuk:
1. Bencana Alam
2. Pendidikan/Pelatihan
3. Peningkatan Kesehatan
4. Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum
5. Pengembangan Sarana Ibadah
6. Pelestarian Alam
7. Pengentasan Kemiskinan
8. Pendidikan/Pelatihan dan Promosi untuk Mitra Binaan
Disamping program-program tersebut terdapat program
bantuan yang pelaksanaannya didasarkan pada instruksi
Kementerian BUMN yang dinamakan BUMN Peduli. Bantuan
tersebut telah memberikan kontribusi besar bagi peningkatan
kehidupan masyarakat serta kemajuan dalam bidang
pendidikan, bidang kesehatan, keagamaan, prasarana umum
dan bantuan bencana alam.
sumber dan Realisasi dana program bina Lingkungan
Angkasa Pura II telah melaksanakan Program Bina Lingkungan
sejak tahun 2002, dengan jumlah penyaluran dana meningkat
untuk setiap tahunnya. Dana untuk Program Bina Lingkungan
Angkasa Pura II bersumber dari Saldo Awal, Alokasi bagian
Laba Perusahaan, Pendapatan Jasa Giro dan Bunga Deposito.
Penggunaan dana pada Program Bina Lingkungan
diperuntukan untuk penyaluran program bantuan Bina
Lingkungan, program BUMN Peduli dan biaya operasional.
Adapun realisasi dana untuk penyaluran Program Bina
Lingkungan pada tahun 2015 sebesar Rp. 11.931.072.345,17
atau 0,60% diatas Rencana Anggaran Kerja Anggaran (RKA)
Angkasa Pura II.
Community development program
Community Development Program of Angkasa Pura II is a
program of social conditions empowerment in the form
of assistance shown to the community around the area
of operations of the Company. The scope of Community
Development Program activities of Angkasa Pura II is based
on PER-09/MBU/07/2015 consists of the provision of
assistance for:
1. Natural Disaster
2. Education/Training
3. Health Improvement
4. Public Facilities and Infrastructure Development
5. Religious Facilities Development
6. Nature Conservation
7. Poverty Alleviation
8. Education/Training and Promotion to Assisted Partners
In addition to these programs, there is also an assistance
program which implementation is based on the instruction
of the Ministry of SOEs named BUMN Peduli. Such assistance
has contributed greatly on the improvement of people’s lives
and progress in the fields of education, health, religious,
public infrastructure and natural disaster assistance.
sources and Realization of Community development
program Funds
Angkasa Pura II has implemented the Community
Development Program since 2002, with total fund distribution
increased for each year. Community Development Program
fund of Angkasa Pura II is sourced from Initial Balance,
Company Profit Allocation, Giro Service Revenues and
Deposit Interest.
The use of Community Development Program fund is
intended for the distribution of Community Development
assistance program, BUMN Peduli program and operating
costs. Realization of funds for the distribution of
Community Development Program in 2015 amounted to
Rp11,931,072,345.17 or 0.60% above the Work Plan Budget
(RKA) of Angkasa Pura II.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)454
sumber dan penggunaan dana program bina Lingkungan sources and Use of Community development program
Funds
UraianDescriptions
RKARealisasi
Realization
DeviasiDeviation
Sd. Des 2015Until. Dec 2015
Sd. Des 2015Until. Dec 2015
RP %
1 2 3 4(3-2) 5(3/2)
Saldo Awal Initial Balance
Penerimaaan Income
1Alokasi Laba Perusahaan
Company Profit Allocation 10,980,725,173.27 10,980,690,172.73 (35,000.54) (0.00)
2Bunga Jasa Giro/Deposito
Giro/Deposit Service Profit 1,582,260,000.00 2,496,397,722.64 914,137,722.64 57.77
3
Lain-Lain Others - 1,110,086,523.00 1,110,086,523.00
Jumlah Penerimaan Total Income 12,562,985,173.27 14,587,174,418.37 2,024,189,245.10 16.11
Jumlah Sumber Dana Total Source of Funds 51,974,665,603.54 58,349,949,629.59 6,375,284,026.05 12.27
4
Pengembalian Persekot Advance Refund 4,801,859,917.95 4,801,859,917.95
Jumlah Pengembalian Persekot
Total Advance Refund - 4,801,859,917.95 4,801,859,917.95
Jumlah Dana Tersedia Total Available Fund 51,974,665,603.54 63,151,809,547.54 11,177,143,944.00 21.50
Penggunaan Dana Fund Utilization
I Bantuan Bina Lingkungan Community Development Assistance
1Bantuan Bencana Alam
Natural Disaster Victims Assistance 175,000,000.00 177,073,500.00 2,073,500.00 1.18
2Bantuan Pendidikan/Pelatihan
Education/Training Assistance 2,835,000,000.00 3,102,424,140.00 267,424,140.00 9.43
3Bantuan Peningkatan Kesehatan
Health Improvement Assistance 1,310,000,000.00 1,194,677,500.00 (115,322,500.00) (8.80)
4Bantuan Pengembangan Sarana Umum
Public Facilities Development Assistance 5,025,000,000.00 5,339,075,374.17 314,075,374.17 6.25
5Bantuan Pengembangan Sarana Ibadah
Religious Facilities Assistance 1,785,000,000.00 1,977,977,881.00 192,977,881.00 10.81
6Bantuan Pelestarian Alam
Nature Conservation Assistance 130,000,000.00 41,500,000.00 (88,500,000.00) (68.08)
7Bantuan Pengentasan Kemiskinan
Poverty Alleviation Assistance 130,000,000.00 2,250,000.00 (127,750,000.00) (98.27)
8
Bantuan Pendidikan/Pelatihan dan Promosi
Assistance For Education/Training and
Promotion of Assisted Partners
470,000,000.00 96,093,950.00 (373,906,050.00) (79.55)
Jumlah Bantuan Bina Lingkungan
Total ComDev Assistance11,860,000,000.00 11,931,072,345.17 71,072,345.17 0.60
9 BUMN Peduli -
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 455
II Beban Operasional Operating Expenses
1Beban Evaluasi/Survey Evaluation/Survey
Expenses 369,738,900.00 63,319,961.00 (306,418,939.00) (82.87)
2Beban Pengiriman Barang
Materials Delivery Expenses 10,660,000.00 1,520,000.00 (9,140,000.00) (85.74)
3Beban Administrasi Bank
Bank Administration Expenses 11,453,000.00 97,861,112.13 86,408,112.13 754.46
4 Beban Lain-Lain Other Expenses 446,383,100.00 469,819,017.00 23,435,917.00 5.25
5Pembayaran Hutang Jangka Pendek
Short-Term Debt Payments - -
Jumlah Biaya Operasional
Total Operating Expenses 838,235,000.00 632,520,090.13 (205,714,909.87) (24.54)
6 Pembayaran Persekot Advance Payment 4,208,314,917.95 4,208,314,917.95
Jumlah Penggunaan Dana Total Fund Utilization 12,698,235,000.00 16,771,907,353.25 4,073,672,353.25 32.08
Saldo BL Perusahaan ComDev Balance 39,276,430,603.54 46,379,902,194.29 7,103,471,590.75 18.09
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)456
Dari dana tersedia Rp. 63.151.809.547,54 tersebut telah
disalurkan kepada masyarakat dan lingkungan yang berada
di sekitar wilayah kerja Perusahaan melalui program bantuan
Bina Lingkungan sebesar Rp. 11.931.072.345,17, dengan
rincian sebagai berikut:
From the provided funds of Rp63,151,809,547.54 has
been distributed to the community and environment
around the working area of the Company through the
Community Development Assistance Program amounted to
Rp11,931,072,345.17 with details as follows:
Jenis BantuanType of Assistance
Tahun YearJumlah
Total2014Sd. Desember 2015Until December 2015
Bantuan Korban Bencana Alam
Natural Disaster Victims Assistance 2,149,733,615 177,073,500 2,326,807,115
Bantuan Pendidikan/Pelatihan
Education/Training Assistance 10,329,944,735 3,102,424,140 13,432,368,875
Bantuan Peningkatan Kesehatan
Health Improvement Assistance 4,492,099,690 1,194,677,500 5,686,777,190
Bantuan Pengembangan Prasarana Dan Sarana Umum
Public Facilities and Infrastructure Development
Assistance
12,251,405,683 5,339,075,374 17,590,481,057
Bantuan Sarana Ibadah
Religious Facilities Assistance 2,367,247,656 1,977,977,881 4,345,225,537
Bantuan Pelestarian Alam
Nature Conservation Assistance 937,980,500 41,500,000 979,480,500
Bantuan Pengentasan Kemiskinan
Poverty Allevation Assistance 866,501,905 2,250,000 868,751,905
Bantuan Pendidikan/Pelatihan Dan Promosi Mitra
Assistance for Education/Training and Promotion of
Assisted Partners
- 96,093,950 96,093,950
Total 33,394,913,784 11,931,072,345 45,325,986,129
NoWilayahRegion
Tahun YearJumlah
Total2014Sd. Desember 2015Until December 2015
1 Aceh 1,755,412,500 812,812,000 2,568,224,500
2 North Sumatera 5,538,258,100 1,243,317,500 6,781,575,600
3 West Sumatera 1,339,354,000 440,993,000 1,780,347,000
4 Riau 1,007,072,086 503,565,000 1,510,637,086
5 Riau Islands 1,142,328,000 795,180,520 1,937,508,520
6 Jambi 1,561,522,475 856,929,500 2,418,451,975
7 South Sumatera 1,330,686,000 982,344,950 2,313,030,950
8 Bangka Belitung Islands 1,319,577,000 376,990,000 1,696,567,000
9 DKI Jakarta 13,454,748,581 3,520,573,912 16,975,322,493
10 West Java 1,154,087,545 388,672,220 1,542,759,765
11 Banten 2,935,271,297 1,366,425,743 4,301,697,040
12 West Kalimantan 856,596,200 643,268,000 1,499,864,200
Total 33,394,913,784 11,931,072,345 45,325,986,129
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 457
Kegiatan program bina Lingkungan Tahun 2015
1. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
renovasi toilet SDN di wilayah Tangerang Selapajang I,
Bojong Renget, Birul Walidain.
2. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
untuk pembangunan toilet SD 13 Pagi Kel. Kebon Pala
Jakarta Timur dan SD Kresna Jakarta Timur.
3. Bantuan sektor peningkatan kesehatan berupa bahan
material untuk renovasi Posyandu RW.04 Kel. Makasar
Jakarta Timur.
4. Bantuan sektor peningkatan kesehatan berupa bahan
material untuk pembangunan Posyandu Melati II di RT
9 RW 3 Sukadamai Kel. Talang Betutu Palembang dan
Posyandu Melati I di Jl. Kol. Dani Efendi Palembang.
5. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
untuk pembangunan dan renovasi 10 toilet SD di sekitar
Bandara Husein Sastranegara.
6. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material
untuk renovasi Mushola Daarul Ikhlas Pasar Kemis.
7. Bantuan sektor sarana pendidikan berupa bahan material
untuk pembangunan gedung sekolah RA/MDTA Al
Hikmatul Ummah Jurumudi Tangerang.
8. Bantuan sektor sarana umum berupa bak penampungan
air untuk Yayasan Satu Benih Tenjo Bogor.
9. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
untuk renovasi Kantor RW. 04 Kel. Makasar Jakarta Timur.
10. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material
untuk renovasi Masjid Muhajirin Depok.
11. Bantuan sektor bencana alam berupa untuk wilayah Kec.
Makassar.
12. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material
untuk renovasi Masjid Nurul Huda Dusun I Desa Bagan
Serdang, Kec. Pantai Labu Kab. Deli Serdang.
13. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
untuk pembangunan 10 toilet SD dan SMP di Kec. Blang
Bintang dan kuto Baro, Aceh.
14. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material
untuk renovasi Masjid Al-Huda Cipinang Kebembem II.
15. Bantuan sektor kesehatan berupa biaya pengobatan
gratis kepada 300 orang serta penyeluhan kesehatan di
desa Tegal Angus, Teluk Naga.
16. Bantuan sektor sarana pendidikan berupa 1.000 stel
seragam sekolah, 1.000 pasang sepatu dan kaos kaki
untuk Yayasan Satu Benih di Kp. Dungus Biuk RT.02/05
Desa Babakan Tenjo, Bogor.
17. Bantuan sektor pengentasan kemiskinan berupa santuan
untuk 50 anak yatim piatu “An-Naajiya” dalam bentuk tas,
ATK dan uang santunan di Pontianak. Santunan untuk 40
anak yatim piatu di Tanjung Pinang, santunan 60 anak
yatim piatu di Pekanbaru.
18. Bantuan sektor sarana umum berupa 2 unit motor
sampah di Desa Beluluk Kel. Bacang, Pangkalpinang.
2015 Community development program Activities
1. Public facilities assistance in the form of material
substance for the renovation of SDN toilets in Tangerang
Selapajang I, Bojong Renget, Birul Walidain.
2. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction of toilets for SD 13 Pagi,
Kebon Pala Village, East Jakarta and SD Kresna, East
Jakarta.
3. Health improvement assistance in the form of material
substance for the renovation of Posyandu at RW.04,
Makasar Village, East Jakarta.
4. Health improvement assistance in the form of material
substance for the construction of Posyandu Melati II at
RT 9 RW 3 Sukadamai, Talang Betutu Village, Palembang
and Posyandu Melati I at Jl. Kol. Dani Efendi, Palembang.
5. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction and renovation of 10
Elementary School toilets around the Husein Sastranegara
Airport.
6. Religious facilities assistance in the form of material
substance for the renovation of Mushola Daarul Ikhlas
Pasar Kemis
7. Educational facilities assistance in the form of material
substance for the construction of school buildings for
RA/MDTA of Al Hikmatul Ummah Jurumudi Tangerang.
8. Public facilities assistance in the form of water reservoirs
for Satu Benih Foundation Bogor.
9. Public facilities assistance in the form of material
substance for office renovation at RW.04, Makasar Village,
East Jakarta.
10. Religious facilities assistance in the form of material
substance for the renovation of Masjid Muhajirin Depok.
11. Natural disasters assistance for Makassar subdistrict.
12. Religious facilities assistance in the form of material
substance for the renovation of Masjid Nurul Huda
Dusun I Desa Bagan Serdang, Pantai Labu Subdistrict,
Deli Serdang Regency.
13. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction of 10 toilets for Elementary
School and JHS at Blang Bintang Subdistrict and Kuto
Baro, Aceh.
14. Religious facilities assistance in the form of material
substance for the renovation of Masjid Al-Huda Cipinang
Kebembem II.
15. Health sector assistance in the form of free medical cost
to 300 people as well as health education at Tegal Angus
Village, Teluk Naga.
16. Educational facilities assistance in the form of 1,000
sets of school uniforms, 1,000 pairs of shoes and socks
to Satu Benih Foundation at Kp. Dungus Biuk RT.02/05,
Babakan Tenjo Village, Bogor.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)458
19. Bantuan sektor sarana umum berupa pompa rehabilitasi
air bersih 3 titik di Kec. Baitussalam, Kp. Lampineng dan
di Kp. Labui.
20. Bantuan sektor pendidikan berupa santuan untuk 50 anak
yatim piatu dengan bantuan dalam bentuk tas, atk dalam
Rangka HUT PT. Angkasa Pura II Ke-31 di Pontianak.
21. Bantuan sektor pendidikan berupa santuan untuk 100
anak yatim piatu dengan bantuan dalam bentuk tas, alat
tulis, buku dalam Rangka HUT PT. Angkasa Pura II Ke-31
di Bandung.
22. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
untuk pembangunan Gedung Serba Guna di Desa Teluk
Kapuas Kec. Sui Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak.
23. Bantuan sektor sarana umum berupa 38 unit hand tractor
untuk wilayah Kec. Beringin, Kec. Pantai Labu, Kec. Lubuk
Pakam dan wilayah Bandara Silangit.
24. Bantuan sektor sarana umum berupa rehabilitasi sarana
air bersih di 4 titik di Kec. Baitussalam, Aceh.
25. Bantuan sektor sarana pendidikan berupa pembangunan
ruang kelas MTs di Kec. Blang Bintang, Aceh.
26. Bantuan sektor pendidikan berupa bahan material untuk
pembangunan 2 ruang kelas untuk Yayasan Pendidikan
Nurul Hidayah Jambi.
27. Bantuan sektor kesehatan berupa bahan material untuk
pembangunan Puskesmas Kebon IX dan pembangunan
Posyandu Cempaka I di Desa Mekar Jaya Kec. Sungai
Gelam Kab. Muaro, Jambi.
28. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material
untuk renovasi Masjid Nurul Ikhwan Dusun III Desa
Pematang Biara Kec. Pantai Labu Kab. Deli Serdang.
29. Bantuan sektor pendidikan/pelatihan dan promosi mitra
binaan berupa pameran 1 stand mitra dalam acara
Bandung Airshow di Lanud Husein Sastranegara tanggal
10-13 September 2015.
30. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
untuk renovasi Gedung serbaguna “TOAPAYA” di Jl. Raya
Tg. Uban Km.26 Kp. Toapaya RT.02/RW.01 Kel. Toapaya,
Kec. Toapaya Asri, Kab. Bintan.
31. Bantuan sektor pendidikan/pelatihan dan promosi mitra
binaan berupa Pelatihan Kewirausahaan Mitra Binaan di
Hotel Feodora Palembang tanggal 26-27 Agustus 2015.
32. Bantuan sektor pendidikan/pelatihan dan promosi
mitra binaan berupa Promosi mitra binaan dalam acara
Pameran sriwijaya Exhibition III di Lobby Kementrian
Perindustrian Jakarta tanggal 6-9 Oktober 2015.
33. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
untuk pembangunan gedung serbaguna RW 01 Kel.
Kebon Pala, Jakarta Timur.
34. Bantuan sektor sarana ibadah berupa bahan material
untuk pembangunan Musholla Ar Rasyid, Kel. Halim
Perdanakusuma, Jakarta Timur.
17. Assistance for poverty alleviation in the form of donations
for 50 orphans at “An-Naajiya” in the form of bags,
stationery and donations money in Pontianak. Donations
for 40 orphans in Tanjung Pinang, donations for 60
orphans in Pekanbaru.
18. Public facilities assistance in the form of 2 garbage
motorcycles at Beluluk Village, Bacang Village,
Pangkalpinang.
19. Public facilities assistance in the form pumps for clean
water rehabilitation at 3 points in Baitussalam Subdistrict,
Kp. Lampineng and Kp. Labui.
20. Educational sector assistance in the form of donations
for 50 orphans in the form of bags, stationery in the
framework of the 31st Anniversary of PT Angkasa Pura II
in Pontianak.
21. Educational sector assistance in the form of donations
for 100 orphans in the form of bags, stationery, books in
the framework of the 31st Anniversary of PT Angkasa Pura
II at Bandung.
22. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction of a Multipurpose Building
at Teluk Kapuas Village, Sui Raya Subdistrict, Kubu Raya
Regency, Pontianak.
23. Public facilities assistance in the form of 38 units of hand
tractors for Beringin Subdistrict, Pantai Labu Subdistrict,
Lubuk Pakam Subdistrict and Silangit Airport.
24. Public facilities assistance in the form of rehabilitation
of clean water facilities in 4 points at Baitussalam
Subdistrict, Aceh.
25. Educational sector assistance in the form of MTs
classroom cnstruction at Blang Bintang Subdistrict, Aceh.
26. Educational sector assistance in the form of material
substance for the construction of two classrooms for
Nurul Hidayah Education Foundation, Jambi.
27. Health sector assistance in the form of material substance
for the construction of Health Centers of Kebon IX and
the construction of Posyandu Cempaka I at Mekar Jaya
Village, Sungai Gelam Subdistrict, Muaro Regency, Jambi.
28. Religious facilities assistance in the form of material
substance for the renovation of Masjid Nurul Ikhwan
Dusun III, Pematang Biara Village, Pantai Labu Subdistrict,
Deli Serdang Regency.
29. Assistance for education/training and promotion of
assisted partners in the form of 1 partner stand exhibition
in the event of Bandung Airshow at Sastranegara Airbase
dated September 10th-13th, 2015.
30. Public facilities assistance in the form of material
substance for the renovation of multipurpose building
“TOAPAYA” at Jl. Raya Tg. Uban Km.26 Kp. Toapaya RT.02/
RW.01, Toapaya Village, Toapaya Asri Subdistrict, Bintan
Regency.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 459
35. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
untuk pembangunan gedung serbaguna di Kel. Talang
Jambe Kec. Sukarami, Kota Palembang.
36. Bantuan sektor sarana umum berupa bahan material
untuk pembangunan Kantor Wali Korong Batang Sarik
Padang Pariaman.
37. Bantuan sarana umum berupa bahan material untuk
pembangunan toilet 2 buah di Pantai Padang.
38. Bantuan sarana pendidikan berupa bahan material untuk
pembangunan TPA MIFTAHUSSALAM di Jl. Salam No.
19 RT.08/RW.IV Kel. Sei Jang, Kec. Bukit Bestari, Kota
Tanjung Pinang.
39. Bantuan sarana umum berupa bahan material untuk
pembangunan gedung serbaguna MAHARANI di Jl.
Sidomakmur, Gg. Nira No. 106 RT.03/RW.03, Kel. Sei
Jang, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang.
40. Bantuan sarana umum berupa pembangunan SAL
pembungan air limbah di Rawalini, Kec. Teluk Naga, Desa
Teluk Naga, Kec. Teluk Naga, Kab. Tangerang.
41. Bantuan saran umum berupa pembangunan toilet 10
pintu di SMKN 6 Desa Negrasali, Kec. Neglasari, Kota
Tangerang.
31. Assistance for education/training and promotion of
assisted partners in the form of Entrepreneurial Training
of Assisted Partners at Feodora Hotel, Palembang on
August 26th-27th, 2015.
32. Assistance for education/training and promotion of
assisted partners in the form of promotion of assisted
partners in Sriwijaya Exhibition III at the Lobby of the
Ministry of Industry, Jakarta on October 6th-9th, 2015.
33. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction of a multipurpose building
at RW 01, Kebon Pala Village, East Jakarta.
34. Religious facilities assistance in the form of material
substance for the construction of Mushola Ar Rasyid,
Halim Perdanakusuma Village, East Jakarta.
35. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction of a multipurpose building
at Talang Jambe Village, Sukarami Subdistrict, Palembang
City.
36. Public facilities assistance in the form of material
substance for the office construction of Wali Korong
Batang Sarik Padang Pariaman.
37. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction of 2 toilets in the Padang
Beach.
38. Educational facilities assistance in the form of material
substance for the landfill of MIFTAHUSSALAM at Jl.
Salam No. 19 RT.08/RW.IV, Sei Jang Village, Bukit Bestari
Subdistrict, Tanjung Pinang City.
39. Public facilities assistance in the form of material
substance for the construction of a multipurpose building
of MAHARANI at Jl. Sidomakmur, Gg. Nira No. 106
RT.03/RW.03, Sei Jang Village, Bukit Bestari Subdistrict,
Tanjungpinang City.
40. Public facilities assistance in the form of sewerage in
Rawalini, Teluk Naga subdistrict, Teluk Naga Village,
Tangerang Regency.
41. Public facilities assistance in the form of 10 doors toilets
at SMKN 6 Negrasali Village, Neglasari Subdistrict,
Tangerang City.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)460
Angkasa Pura II menempatkan kepuasan pelanggan sebagai
bentuk pelayanan yang fundamental dan penting. Hal ini
didasari keyakinan bahwa pelanggan atau penguna jasa
bandar udara adalah salah satu pemangku kepentingan yang
mempunyai peran sentral dalam menjamin keberlangsungan
usaha, sehingga merupakan partner utama dalam
mengembangkan usaha di masa depan.
Sebagai komitmen dan menempatkan pemenuhan harapan
para pelanggan sebagai prioritas utama, Angkasa Pura II
menerapkan tanggung jawab sosial terhadap pelanggan
melalui layanan strategis, yakni memberikan jaminan
keamanan & keselamatan pelanggan, meningkatan kualitas
layanan yang diberikan kepada pelanggan, meningkatkan
kemudahaan akses informasi dan layanan kebandarudaraan,
dan menyediakan pusat pengaduan pelanggan.
Keamanan & Keselamatan pelanggan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan pasal 219 ayat (1) menyebutkan bahwa:
“Setiap badan usaha bandar udara atau unit penyelenggara
bandar udara wajib menyediakan fasilitas bandar udara
yang memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta pelayanan jasa bandar udara sesuai
dengan standar pelayanan yang ditetapkan”. Dalam
penyediaan fasilitas keamanan sebagaimana dimaksud di
atas, Angkasa Pura II melakukan analisa kebutuhan dengan
mempertimbangkan efektifitas peralatan, klasifikasi bandar
udara dan tingkat ancaman atau gangguan yang ada.
Untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh
pengguna jasa di bandar udara, maka penerapan sistem
keamanan yang baik di bandar udara menjadi kewajiban
yang mutlak dilakukan oleh Angkasa Pura II. Adapun sistem
keamanan di bandar udara adalah:
1. Screening (Pemeriksaan Orang, Barang dan Kendaraan)
2. Access control/perimeter protection
3. Surveillance (Pengawasan dan Patroli)
4. Protection against infiltration (melalui koordinasi dan
informasi dari pihak eksternal: Kepolisian & BIN)
5. Staff participating (Partisipasi petugas dlm bentuk
security awareness melibatkan airport community)
6. Quality Control & Quality Assurance
Angkasa Pura II juga senantiasa memastikan kesiagaan
seluruh fasilitas keselamatan penerbangan bandara melalui
Unit Manajemen Keselamatan. Unit tersebut berfungsi untuk
mengelola, mengendalikan dan membina kegiatan:
1. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan;
2. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik
elektronika;
Angkasa Pura II puts customer satisfaction as a service that is
fundamental and important. It is based on the belief that the
customers or airport services users is one of the stakeholders
that has a central role in ensuring the business sustainability,
so it becomes a major partner in developing the business in
the future.
As a commitment and to put the fulfillment of customer
expectations as a top priority, Angkasa Pura II implements
social responsibility towards customer through strategic
services, that provide security & safety guarantee of
customers, improve the quality of services provided to
customers, improve the ease of information access and
airport services, and provide customer complaint center.
Customer security & safety
Based on Law No. 1 Year 2009 on Aviation article 219
paragraph (1) states that: “Every business entity or organizer
of airports is obliged to provide airport facilities that meet the
requirements of aviation safety and security, as well as airport
services in accordance with the stipulated service standards”.
In the provision of security facilities as mentioned above,
Angkasa Pura II conducts analysis of needs by considering
the effectiveness of equipment, airport classification and the
level of threat or disturbance occured.
To provide security guarantees to all airport services users,
implementation of good security systems at the airports
became an absolute obligation performed by Angkasa Pura II.
The airport security systems are:
1. Screening (Inspection of People, Goods and Vehicles)
2. Access control/perimeter protection
3. Surveillance (Surveillance and Patrol)
4. Protection against infiltration (through coordination and
information from external parties: Police & BIN)
5. Staff participating (Participation of officials in the form
of security awareness involving the airport community)
6. Quality Control & Quality Assurance
Angkasa Pura II also constantly ensures the readiness of all
airport flight safety facilities through the Safety Management
Unit. The unit serves to manage, control and develop
activities:
1. Implementation of Safety Management System;
2. Standardization, calibration and maintenance of
electronic engineering;
tanggung jawab sosialperusahaan terhadap pelangganCorporate Social Responsibility Towards Customer
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 461
3. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik listrik,
mekanikal dan peralatan;
4. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik bandara.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjamin kesiagaan
fasilitas keselamatan penerbangan bandara antara lain:
1. Teknik Elektronika
Unit Teknik Elektronika merupakan unit yang melakukan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan
standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
elektronika bandara (PAS, FIS, Flight Communication
System, Integrated Ground Communication System,
Fire Alarm System, Master Clock), peralatan security
equipment dan peralatan navigasi, komunikasi, otomasi
dan surveillance di seluruh kantor cabang bandara
Angkasa Pura II.
2. Teknik Listrik Mekanikal & Peralatan
Unit Teknik Listrik, Mekanikal & Peralatan merupakan
unit yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan
pemeliharaan fasilitas listrik, fasilitas PKPPK dan alat-
alat besar dan fasilitas operasi pada sisi udara di seluruh
kantor cabang bandara Angkasa Pura II.
3. Teknik Bandara
Unit Teknik Bandara merupakan unit yang melakukan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap
kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas operasi pada sisi udara (meliputi:
apron, runway, taxiway, bangunan terminal) dan fasilitas
operasi pada sisi darat (meliputi: gedung non terminal,
lapangan, parkir, pertamanan, jalan akses) di seluruh
kantor cabang bandara Angkasa Pura II.
Akses Informasi Layanan dan pengaduan pelanggan
Guna mendukung jaminan kepuasan pelanggan, Angkasa
Pura II menyediakan fasilitas pusat informasi dan layanan
bagi para penumpang di setiap terminal bandara. Selain hal
tersebut, Angkasa Pura II telah membentuk pusat pengaduan
pelanggan. Pusat informasi layanan dan pengaduan
pelanggan ini dapat diakses melalui beberapa saluran antara
lain:
• Contact Center dengan hotline 1500 138
• Website Perusahaan: www.angkasapura2.co.id via
“Kontak Kami”
• Email Perusahaan: [email protected]
• Twitter: @contactap2
• Facebook: AP II Contact Center
3. Standardization, calibration and maintenance of
electrical, mechanical and equipment engineering;
4. Standardization, calibration and maintenance of airport
engineering
Activities performed in order to ensure the readiness of
airport filght safety facilities, among others:
1. Electronic Engineering
Electronic Engineering Unit is a unit that performs
planning, implementation and evaluation towards
the activities of standardization, calibration and
maintenance of airport electronic equipments (PAS,
FIS, Flight Communication System, Integrated Ground
Communication System, Fire Alarm System, Master
Clock), security equipment tools and navigation tools,
communication, automation and surveillance at all
airport branch offices of Angkasa Pura II.
2. Electrical, Mechanical & Equipment Engineering
Electrical, Mechanical & Equipment Engineering Unit
is a unit that performs planning, implementation and
evaluation towards the activities of standardization,
calibration and maintenance of electrical facilities, PKPPK
facilities and large equipments and operating facilities at
the air side at all airport branch offices of Angkasa Pura II.
3. Airport Engineering
Airport Engineering Unit is a unit at performs planning,
implementation and evaluation towards the activities
of standardization, calibration and maintenance as well
as improvement of operating facilities on the air side
(include: apron, runway, taxiway, terminal buildings)
and operating facilities on the land side (include: non
terminal buildings, field, parking, landscaping, access
roads) in all airport branch offices of Angkasa Pura II.
Information Access for Customer service and Complaints
In order to support customer satisfaction guarantee, Angkasa
Pura II provides information center facilities and services for
passengers at each airport terminal. Besides this, Angkasa
Pura II has established customer complaint center. The
information center for customer service and complaints can
be accessed through multiple channels, among others:
• Contact Center with hotline 1500 138
• Website: www.angkasapura2.co.id via “Contact Us”
• Email: [email protected]
• Twitter: @contactap2
• Facebook: AP II Contact Center
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)462
mekanisme penyampaian dan penyelesaian pengaduan
pelanggan
Komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik
menuntut tindakan/respon secara cepat dan taktis terhadap
semua aduan/keluhan dari pemangku kepentingan khususnya
pelanggan yakni pengguna jasa bandar udara. Upaya
penyelesaian terhadap setiap keluhan pelanggan telah diatur
secara khusus dalam kebijakan standar mutu pelayanan.
Standar pengelolaan pengaduan tersebut, sebagai berikut:
a. Standar dalam merespon atas pengaduan pelanggan 1 x
24 Jam.
b. Pengaduan yang masuk melalui contact center, website,
email, twitter, atau facebook Perusahaan akan segera
ditindaklanjuti oleh unit kerja Sekretaris Perusahaan dan
unit kerja Pelayanan Bandara.
c. Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan
oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung berkomunikasi
kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.
mechanism of Customer Complaints submission and
Completion
Commitment to provide the best service demands quick
and tactical actions/responses to all complaints/grievances
of stakeholders, especially customers namely airport service
users. Completion efforts to any customer complaints have
been specifically stipulated in the policy of service quality
standards. The complaint management standards, as follows:
a. Standards in responding to customer complaints 1x24
Hours.
b. Complaints received through contact center, website,
email, twitter, or facebook of the Company will soon be
followed up by the Corporate Secretary work unit and the
Airport Services work unit.
c. Futhermore, customer complaints are processed and
settled by the relevant units. The relevant units can
communicate directly to customers in the completion
process of the complaints.
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 463
Alur penanganan Layanan Contact Center Angkasa pura II Flow of Contact Center Complaints Handling of Angkasa
pura II
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)464
Jumlah pengaduan pelanggan Tahun 2015
Selama tahun 2015, Angkasa Pura II berkomitmen untuk
menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan. Berdasarkan Data
Call yang menghubungi Angkasa Pura II, terdapat 19.847 Call
yang menghubungi.
Total Customer Complaints in 2015
During 2015, Angkasa Pura II is committed to follow up on
any customer complaints. Based on Call Data who contacted
Angkasa Pura II, there were 19,847 calls who contacted.
Dari total call yang menghubungi dari bulan Januari hingga
Desember 2015 sebanyak 19847 call, yang berhasil terangkat
dengan waktu tunggu maksimal 20 detik sebanyak 19553 call,
sementara yang abandon call hanya berkisar 299 call.
The number of calls from January to December 2015 amounted
to 19,847 calls with total calls that were successfully picked
up with a maximum waiting time of 20 seconds amounted to
19,553 calls, while the total abandon calls only about 299 calls.
NoKategoriCategories
2015Total
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SEP OCT NOV DEC
1
Total Call Yang
Menghubungi (COF)
Total Calls Who
Contacted (COF)
858 944 1101 1096 915 885 1657 1333 4074 3877 1690 1417 19847
2
Total Call Yang
Berhasil Terangkat
(ACD)
Total Successfully
Picked Up Calls (ACD)
850 912 1078 1069 905 874 1638 1320 4000 3841 1668 1398 19553
3
Total Call Berhasil
Terangkat dengan
waktu tunggu
maksimal 20 detik
(ACD 20sec)
Total Successfully
Picked Up Calls with
a maximum waiting
time of 20 seconds
(ACD 20secs)
850 912 1078 1069 905 874 1638 1320 4000 3841 1668 1398 19553
4 Abandon Calls 8 32 23 27 10 11 19 13 74 41 22 19 299
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 465
Tingginya jumlah call di bulan September dan Oktober
2015 karena banyaknya pemintaan informasi yang berkaitan
dengan kondisi kabut asap yang menutupi beberapa bandara
yang menyebabkan banyak flight delay/cancel.
The high number of calls in September and October 2015
was due to the many requests of information relating to the
condition of haze covering several airports that caused many
flight delays/cancellation.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)466
pelayanan Complain melalui Contact Center 1500138
Top Ten Komplain Melalui 1500138 Periode Januari -
Desember 2015
Complaint services Through Contact Center 1500138
Top Ten Complaints Through 1500138 For The Period Of
January - December 2015
NoKategoriCategories
2015Total
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SEP OCT NOV DEC
1 Lost & Properties 33 36 26 12 28 9 20 27 5 4 10 9 219
2Layanan Maskapai
Airline Services4 15 3 4 5 6 6 4 2 0 4 5 58
3
Layanan Petugas
Bandara
Airport Officials
Services
0 1 1 6 0 3 4 1 3 1 6 3 29
4Layanan Taxi
Taxi Services0 3 0 0 2 1 0 7 0 1 2 4 20
5
Kemacetan Dalam
Kawasan
Congestion Inside
Airport Areas
0 1 1 1 1 0 0 5 2 0 1 2 14
6Fasilitas Parkir
Parking Facility0 0 3 0 0 1 2 0 2 1 1 0 10
7
Kemacetan Luar
Kawasan
Congestion Outside
Airport Areas
0 5 1 0 0 0 0 3 0 0 1 0 10
8Fasilitas Lain-Lain
Other Facilities0 2 0 1 0 0 1 3 0 1 1 0 9
9 Troley 0 1 2 0 1 0 3 0 0 0 0 0 7
10Aksi Premanisme
Thuggery acts0 0 0 0 2 0 1 2 0 0 0 0 5
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 467
Komplain tertinggi yang diterima melalui 1500138 sepanjang
tahun 2015 yaitu mengenai lost and properties dengan
total keluhan sebanyak 219 call, yang terjadi dalam periode
semester I 2015, yang kemudian berkurang cukup signifikan
di akhir tahun 2015.
The highest complaint through 1500138 throughout 2015 is
about lost and properties with total complaints of 219 calls,
which happens in the first semester of 2015, which then
decrease significantly by the end of 2015.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)468
Complaints services melalui social media Twitter
@Contactap2
Complaints services Through social media Twitter
@Contactap2
NoKategoriCategories
2015Total
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SEP OCT NOV DEC
1Maskapai
Airlines6 7 6 10 4 7 19 6 14 9 18 17 123
2Petugas Bandara
Airport Officials0 0 6 0 2 1 6 3 1 2 5 48 74
3Kebersihan Toilet
Toilet Hygene3 13 1 0 0 4 2 2 6 5 0 5 66
4Pembangunan
Development2 2 4 3 3 6 1 0 4 0 5 2 60
5
Kemacetan Dalam
Kawasan
Congestion Inside
Airport Area
2 5 10 12 7 2 2 5 2 1 7 4 59
6
Proses Pengambilan
Bagasi
Baggage Claim
Process
2 0 2 1 1 3 3 11 4 8 8 3 46
7Fasilitas Toilet
Toilet Facility3 13 1 0 0 4 2 2 6 5 0 5 41
8Fasilitas Parkir
Parking Facility3 3 0 2 1 0 2 3 8 5 4 2 33
9Layanan Taxi
Taxi Services1 1 3 4 0 2 1 0 2 2 5 10 31
10Antrian Penumpang
Passengers Queue0 0 0 0 1 2 1 2 0 6 8 8 28
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 469
Keluhan tertinggi melalui twitter @Contactap2 sepanjang
bulan Januari hingga Desember 2015 yaitu mengenai
pelayanan maskapai dengan total keluhan sebanyak 123.
The highest complaint through twitter @Contactap2
throughout January until December 2015, namely about
airline services with total complaints of 123.
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)470
Komplain tertinggi melalui media sosial twitter spy yaitu
mengenai layanan maskapai, yang sangat signifikan hingga
mencapai 9455 keluhan, disusul dengan komplain atas
kemacetan di luar kawasan bandara sebanyak 2016.
The highest complaint through social media twitter spy is
about airline services, which is very significant until it reached
9,455 complaints, followed by complaints on congestion
outside the airport areas as much as 2016.
pelayanan Complain melalui media sosial Twitter spy
Top Ten Complain Periode Januari - Desember 2015 Melalui
Twitter Spy
Complaints Handling Through social media Twitter spy
Top Ten Complaints For The Period Of January - December
2015 Through Twitter Spy
NoKategoriCategories
2015Total
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGS SEP OCT NOV DEC
1Layanan Maskapai
Airline Services743 752 1013 899 1545 1836 651 234 252 188 650 692 9455
2
Kemacetan di Luar
Kawasan Bandara
Congestion Outside
Airport Areas
75 97 85 271 576 237 146 102 113 92 117 105 2016
3Cuaca
Weather6 176 38 93 117 103 33 16 321 471 135 132 1641
4
Penumpukan
Penumpang
Passenger
Cumulation
76 113 156 98 164 182 130 83 79 98 82 148 1409
5
Kemacetan di
Dalam Kawasan
Congestion Inside
Airport Areas
44 55 42 90 252 79 48 40 21 25 80 41 817
6Antrian Penumpang
Passengers Queue53 83 74 55 144 49 73 31 22 35 101 82 802
7
AC Ruangan
Room Air
Conditioning
23 144 214 32 86 22 20 7 3 4 41 29 625
8Bandara Sepi
Deserted Airport32 80 16 33 30 18 52 53 41 27 53 18 453
9Layanan Umum
Public Services16 19 5 17 23 19 184 38 11 8 15 6 361
10Layanan Taxi
Taxi Services10 18 18 66 103 42 25 4 12 11 17 26 352
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 471
Tindak Lanjut penanganan/eskalasi Komplain Follow-Up of Complaints Handling/escalation
Dari total keseluruhan penanganan/eskalasi komplain hingga
Desember 2015 yaitu sebanyak 761. Adapun komplain dengan
status closed sebanyak 601 (78,98%) dan yang masih open
sebanyak 160 (21,02%).
Until December 2015, the total handling/escalation of
complaints amounted to 761. As for the complaints with
closed status amounted to 601 (78.98%) and open status as
many as 160 (21.02%).
NoBandaraAirports
Penanganan Handling Total EskalasiTotal EscalationClosed Open
1 Soekarno-Hatta 558 109 667
2 Husein Sastranegara 13 0 13
3 Halim Perdanakusuma 4 8 12
4 Sultan Iskandar Muda 0 1 1
5 Kualanamu 4 14 18
6 Pontianak 5 6 11
7 Raja Haji Fisabilillah 0 1 1
8 Depati Amir 0 5 5
9 Sultan Mahmud Badaruddin II 2 2 4
10 Sultan Syarif Kasim II 13 6 19
11 Minangkabau 1 5 6
12 Sultan Thaha 1 3 4
TOTAL 601 160 761
Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights
Laporan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioner’s and Board of Director’s Report
Profil PerusahaanCompany’s Profile
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Analysis and Discussion
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganCorporate Social Responsibility
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Staements
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)472472
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 473
beyondchallengeLaporan KeuanganFinancial Report
473
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)474
PT Angkasa Pura II (Persero) dan entitas anaknya/ and its subsidiary Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 475
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ Statement Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ........................ 1-2 .............. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statement of Profit or Loss Komprehensif Lain Konsolidasian ............................ 3-4 ....................... and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ..................... 5 ............. Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ..................................... 6 ....................... Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian .............. 7-125 ......... Notes to the Consolidated Financial Statements Informasi Keuangan Entitas Induk Parent Entity Financial Information Laporan Posisi Keuangan................................................ 1-2 .................................... Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss Komprehensif Lain ................................................... 3 ....................... and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ............................................ 4 ................................... Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas ........................................................... 5 ............................................. Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan .................................... 6-8 ..................................... Notes to Financial Statements
************************
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)476
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 477
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)478
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 479
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)480
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 481
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole
1
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2015 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - Note 52)
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember / 31 Desember/ 31 Desember/ Catatan/ December 31, December 31, December 31, Notes 2015 2014 2013
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2d,2z,4,47 2.930.498.090.526 1.030.570.810.965 1.510.031.837.262 Cash and cash equivalents Piutang usaha, bersih 2e,2f,2z,5,47 494.012.877.203 456.111.876.837 651.447.744.453 Trade receivables, net Piutang lain-lain 2e,2z,6,47 49.798.494.145 64.499.586.203 79.082.756.477 Other receivables Persediaan 2g,7 11.188.108.561 14.296.254.066 13.634.104.581 Inventories Pajak dibayar di muka 2r,19a 55.310.422.502 27.598.698.092 32.086.939.398 Prepaid taxes Uang muka 2h,8 28.654.912.318 46.090.660.505 76.783.052.980 Advances Pendapatan yang masih harus diterima 2e,9 454.426.993.457 230.400.596.328 29.482.117.862 Accrued income
TOTAL ASET LANCAR 4.023.889.898.712 1.869.568.482.996 2.392.548.553.013 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Klaim pengembalian pajak 2r,19a - 30.507.015.223 144.461.541.312 Claim for tax refund Aset keuangan yang Available-for-sale tersedia untuk dijual 2z,10 106.440.500.000 102.218.000.000 122.495.405.840 financial assets Penyertaan saham 2i,11 250.009.720.415 240.293.893.439 236.674.515.237 Investments in shares of stock Properti investasi, netto 2k,12 78.290.394.065 78.968.873.041 67.189.799.237 Investment property, net Aset tetap, netto 2j,13 15.775.559.895.770 13.577.820.044.043 10.345.306.300.491 Fixed assets, net Goodwill 14 203.205.000 203.205.000 203.205.000 Goodwill Aset tidak lancar lain-lain 2l,2z,15 36.369.274.657 32.936.048.223 33.036.365.364 Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 16.246.872.989.907 14.062.947.078.969 10.949.367.132.481 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET 20.270.762.888.619 15.932.515.561.965 13.341.915.685.494 TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 2e,2z,16,47 18.378.405.859 24.323.700.220 10.064.099.878 Trade payables Utang lain-lain 2z,17,47 232.233.951.514 318.173.204.449 240.168.743.796 Other payables Beban akrual 2n,2z,18,47 1.530.210.610.792 1.443.084.598.200 460.097.673.201 Accrued expenses Utang pajak 2r,19b 140.661.463.834 73.650.051.270 44.808.733.057 Taxes payable Liabilitas dana pensiun 20 104.093.065.230 91.708.903.370 90.987.335.721 Pension fund liabilities Pendapatan yang diterima di muka 2e,2p,21 116.775.567.465 109.201.364.223 117.081.118.089 Unearned revenues Liabilitas imbalan kerja Short-term employees jangka pendek 2o,2z,24,47 145.449.882.394 132.052.528.668 93.036.330.913 benefits liabilities
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 2.287.802.947.088 2.192.194.350.400 1.056.244.034.655 TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Pinjaman jangka panjang 2m,2z,22,47 1.197.640.648.209 423.000.000.000 - Long-term loans Utang lain-lain 2e,2z,47 6.223.484.531 11.649.048.413 1.543.333.075 Other payables Utang jaminan pelanggan 2z,23,47 22.734.113.392 17.146.417.705 14.745.659.742 Customers deposits Liabilitas pajak tangguhan 2r,19e 341.307.236.878 346.373.513.450 384.703.216.813 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 2o,24 165.750.440.612 170.982.562.337 111.985.137.772 Employee benefits liabilities Dana program tunjangan hari tua 25 8.259.549.086 5.867.211.870 122.627.412.232 Retirement program funds Dana program BUMN peduli beasiswa 26 5.275.203.506 5.881.647.341 6.193.335.959 BUMN scholarship program fund
TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 1.747.190.676.214 980.900.401.116 641.798.095.593 LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS 4.034.993.623.302 3.173.094.751.516 1.698.042.130.248 TOTAL LIABILITIES
1
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)482
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole
2
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2015 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2015 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - Note 52)
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember / 31 Desember/ 31 Desember/ Catatan/ December 31, December 31, December 31, Notes 2015 2014 2013
EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribuslkan Equity attributable to owners kepada pemllik entitas induk of the parent entity Modal saham – nilai nominal Share capital - par value of Rp1.000.000 per saham Rp1,000,000 per share Modal dasar - 20.000.000 saham Modal ditempatkan dan Authorized - 20,000,000 shares disetor penuh - Issued and fully paid - 5.000.000 saham 27 5.000.000.000.000 5.000.000.000.000 5.000.000.000.000 5,000,000 shares Modal disetor lainnya 28 2.384.500.394.492 384.500.394.492 384.500.394.492 Other paid-in capital Komponen ekuitas lainnya 29 2.182.977.703.262 2.099.736.011.610 1.761.138.957.023 Other components of equity Rugi komprehensif lain (95.382.074.418) (42.741.759.170) (54.383.643.755) Other comprehensive loss Selisih ekuitas entitas anak 31 (26.316.798.626) (26.316.798.626) (26.316.798.626) Equity difference of subsidiary Saldo laba Retained earnings Dicadangkan 5.569.530.216.120 4.713.033.652.605 3.990.109.689.955 Appropriated Belum dicadangkan 1.220.458.888.904 631.208.718.443 588.824.528.626 Unappropriated
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners of kepada pemilik entitas induk 16.235.768.329.734 12.759.420.219.354 11.643.873.127.715 the parent entity Kepentingan non-pengendali 935.583 591.095 427.531 Non-controlling interests TOTAL EKUITAS 16.235.769.265.317 12.759.420.810.449 11.643.873.555.246 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 20.270.762.888.619 15.932.515.561.965 13.341.915.685.494 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
2
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 483
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole
3
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Year ended December 31, 2015, (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ Catatan/ As restated - Notes 2015 Note 52)
PENDAPATAN USAHA 2s,33 OPERATING REVENUES Pendapatan aeronautika 3.310.233.114.507 3.094.432.283.841 Aeronautical revenues Pendapatan non-aeronautika 2.185.082.263.879 1.646.522.555.195 Non-Aeronautical revenues Pendapatan kargo 148.830.683.900 119.559.775.783 Cargo revenues
TOTAL PENDAPATAN USAHA 5.644.146.062.286 4.860.514.614.819 TOTAL OPERATING REVENUES
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban pegawai 2s,34 1.158.351.785.550 961.778.172.953 Employee expenses Beban operasional bandara 2s,35 1.722.937.616.326 1.695.831.024.816 Airport operation expenses Beban umum dan administrasi 2s,36 689.766.159.380 949.910.857.954 General and administrative expense Beban pemasaran 2s,37 6.477.411.240 2.200.984.837 Marketing expenses
TOTAL BEBAN USAHA 3.577.532.972.496 3.609.721.040.560 TOTAL OPERATING EXPENSES
LABA USAHA 2.066.613.089.790 1.250.793.574.259 OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Penghasilan keuangan, bersih 2s,40 62.441.565.118 99.590.827.236 Finance income, net Pajak final atas penghasilan keuangan 2r (13.651.568.315) (20.508.151.797) Final tax expense on finance income Share in profit of Bagian laba entitas asosiasi 41 9.715.826.977 8.306.878.202 the associated entities Penghasilan lain-lain 2s,38 336.446.918.384 282.812.492.818 Other income Beban lain-lain 2s,39,44 (125.141.359.925) (119.331.376.425) Other expenses Beban pendanaan 2s (1.444.247.037) (919.828.748) Finance expense
TOTAL PENGHASILAN LAIN-LAIN 268.367.135.202 249.950.841.286 TOTAL OTHER INCOME
LABA SEBELUM PAJAK FINAL PROFIT BEFORE FINAL TAX DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 2.334.980.224.992 1.500.744.415.545 AND CORPORATE INCOME TAX Beban pajak final 2r (68.785.593.162) (26.242.519.774) Final tax expense LABA SEBELUM PAJAK PROFIT BEFORE PENGHASILAN BADAN 2.266.194.631.830 1.474.501.895.771 CORPORATE INCOME TAX BEBAN (MANFAAT) CORPORATE INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN BADAN EXPENSE (BENEFIT) Pajak kini 2r,19c 566.650.271.045 391.701.491.157 Current tax Pajak tangguhan 2r,19c,19e 12.221.328.510 (43.969.466.838) Deferred tax
TOTAL BEBAN PAJAK TOTAL CORPORATE PENGHASILAN BADAN 578.871.599.555 347.732.024.319 INCOME TAX EXPENSE
LABA TAHUN BERJALAN 1.687.323.032.275 1.126.769.871.452 PROFIT FOR THE YEAR
3
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)484
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole
4
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (continued) Year ended December 31, 2015
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ Catatan/ As restated - Notes 2015 Note 52)
PENGHASILAN (RUGI) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS) Pos-pos yang akan Item that will be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss periode berikutnya in subsequent period Perubahan nilai wajar aset Changes in fair value of available keuangan tersedia untuk dijual 10 (777.500.000) (5.277.405.840) for sale financial assets
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be direklasifikasi ke laba atau rugi reclassified to profit or loss periode berikutnya in subsequent period Keuntungan (kerugian) aktuaria (69.150.420.330) 22.559.053.900 Actuarial gain (loss) Efek beban pajak pendapatan 17.287.605.082 (5.639.763.475) Income tax effect expense PENGHASILAN (RUGI) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS) TAHUN BERJALAN FOR THE YEAR SETELAH PAJAK (52.640.315.248) 11.641.884.585 AFTER TAX TOTAL PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF TAHUN INCOME BERJALAN 1.634.682.717.027 1.138.411.756.037 FOR THE YEAR
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Profit attributable to: Pemilik entitas induk 1.687.322.687.787 1.126.769.707.888 Owners of the parent company Kepentingan non-pengendali 344.488 163.564 Non-controlling interests
Total laba tahun berjalan 1.687.323.032.275 1.126.769.871.452 Total profit for the year
Penghasilan komprehensif yang Total comprehensive income dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 1.634.682.372.539 1.138.411.592.473 Owners of the parent company Kepentingan non-pengendali 344.488 163.564 Non-controlling interests
Total penghasilan komprehensif 1.634.682.717.027 1.138.411.756.037 Total comprehensive income
Laba per Saham Dasar 2w, 42 337.465 225.354 Basic Earnings Per Share
4
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 485
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlam
pir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan
The accom
panying notes to the consolidated financial statements form
an integral part of these consolidated financial statements taken as a w
hole
5
PT AN
GK
ASA PUR
A II (PERSER
O)
DA
N EN
TITAS ANA
KN
YA
LAPOR
AN PER
UB
AH
AN EK
UITAS K
ON
SOLID
ASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desem
ber 2015 (D
isajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT A
NG
KA
SA PU
RA
II (PERSER
O)
AN
D ITS SU
BSID
IAR
Y C
ON
SOLID
ATED
STATEM
ENT O
F CH
AN
GES IN
EQU
ITY For the year ended D
ecember 31, 2015
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang D
apat Diatribusikan kepada Pem
ilik Entitas lnduk/Equity Attributable to The O
wner of Parent Entity
Saldo laba/Retained earnings
Penghasilan (rugi)
Selisih ekuitas
komprehensif
K
omponen
entitas anak/
lain/
Kepentingan
M
odal disetor
ekuitas lainnya/
D
ifference in
O
ther
B
elum
non pengendali/
Catatan/
Modal saham
/
lainnya/O
ther
Other com
ponents
equity of
comprehensive
Dicadangkan/
dicadangkan/
Total/
Non-controlling
Total ekuitas/
Notes
Share capital
paid-in capital
of equity
Subsidiary
income (loss)
Appropriated
Unappropriated
Total
interests
Total equity
Saldo tanggal 31 Desem
ber 2013,
Balance as of D
ecember 31, 2013,
disajikan sebelum
nya
27
5.000.000.000.000
81.099.573.644 2.064.539.777.871
(28.670.324.714)
8.345.405.840
3.990.109.689.955
531.833.397.258 11.647.257.519.854
441.655
11.647.257.961.509
as previously reported
Penyesuaian penyajian kem
bali
-
303.400.820.848
(303.400.820.848)
2.353.526.088
(62.729.049.595)
-
56.991.131.368
(3.384.392.139)
(14.124)
(3.384.406.263)
Restatem
ent adjustment
Saldo tanggal 31 Desem
ber 2013,
Balance as of D
ecember 31, 2013,
disajikan kem
bali
27
5.000.000.000.000
384.500.394.492
1.761.138.957.023
(26.316.798.626)
(54.383.643.755) 3.990.109.689.955
588.824.528.626
11.643.873.127.715
427.531 11.643.873.555.246
as restated
Bantuan P
emerintah yang belum
Undeterm
ined status of
ditentukan statusnya (B
PYB
DS
)
29
-
-
329.716.212.404
-
-
-
-
329.716.212.404
-
329.716.212.404
Governm
ent’s contribution (BPYBDS)
Modal P
emerintah yang dialihkan
G
overnment equity
ke P
erum LP
PN
PI
29
-
-
8.880.842.183
-
-
-
-
8.880.842.183
-
8.880.842.183
transferred to Perum LPPN
PI S
elisih ekuitas entitas anak
31
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
D
ifference in equity of subsidiary D
ividen
30
-
-
-
-
-
-
(361.461.555.421)
(361.461.555.421)
-
(361.461.555.421)
D
ividend C
adangan umum
-
-
-
-
-
722.923.962.650
(722.923.962.650)
-
-
-
G
eneraI reserve Laba tahun berjalan
-
-
-
-
-
-
1.126.769.707.888 1.126.769.707.888
163.564
1.126.769.871.452
Profit for the year P
enghasilan (rugi) komprehensif lain
Other com
prehensive income (loss)
P
engukuran kembali
Re-m
easurement of
liabilitas imbalan kerja
-
-
-
-
16.919.290.425
-
-
16.919.290.425
-
16.919.290.425
em
ployee benefits liabilities
Aset keuangan tersedia untuk dijual
-
-
-
-
(5.277.405.840)
-
-
(5.277.405.840)
- (5.277.405.840)
Available for sales financial assets
Saldo tanggal 31 Desem
ber 2014,
B
alance as of Decem
ber 31, 2014,
disajikan kembali
5.000.000.000.000
384.500.394.492 2.099.736.011.610
(26.316.798.626)
(42.741.759.170)
4.713.033.652.605
631.208.718.443 12.759.420.219.354
591.095
12.759.420.810.449
as restated
Penyertaan m
odal Negara
30
- 2.000.000.000.000
-
-
-
-
-
2.000.000.000.000
- 2.000.000.000.000
State investm
ent contribution B
antuan Pem
erintah yang belum
U
ndetermined status of
ditentukan statusnya (BP
YBD
S)
-
-
83.241.691.652
-
-
-
-
83.241.691.652
-
83.241.691.652
Governm
ent’s contribution (BPYBDS)
Modal P
emerintah yang dialihkan
G
overnment equity
ke P
erum LP
PN
PI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
transferred to Perum
LPPNPI
Selisih ekuitas entitas anak
31
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Difference in equity of subsidiary
Dividen
-
-
-
-
-
-
(219.614.503.465)
(219.614.503.465)
-
(219.614.503.465)
D
ividend C
adangan umum
-
-
-
-
-
856.496.563.515
(856.496.563.515)
-
-
-
G
eneraI reserve D
ana Program
Kem
itraan dan
Partnership and C
omm
unity
Bina Lingkungan
-
-
-
-
-
-
(21.961.450.346)
(21.961.450.346)
-
(21.961.450.346)
Developm
ent Program Fund
Laba tahun berjalan
-
-
-
-
-
- 1.687.322.687.787
1.687.322.687.787
344.488 1.687.323.032.275
Profit for the year
Rugi kom
prehensif lain
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Other com
prehensive loss
Pengukuran kem
bali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
R
e-measurem
ent of
liabilitasi m
balan kerja
-
-
-
-
(51.862.815.248)
-
-
(51.862.815.248)
-
(51.862.815.248)
employee benefits liabilities
A
set keuangan tersedia untuk dijual
-
-
-
-
(777.500.000)
-
-
(777.500.000)
-
(777.500.000)
Available for sales financial assets
Saldo tanggal 31 D
esember 2015
5.000.000.000.000 2.384.500.394.492
2.182.977.703.262
(26.316.798.626)
(95.382.074.418) 5.569.530.216.120
1.220.458.888.904 16.235.768.329.734
935.583
16.235.769.265.317
Balance as of D
ecember 31, 2015
5
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)486
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole
6
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Year ended December 31, 2015
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ Catatan/ As restated - Notes 2015 Note 52)
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 5.644.146.062.286 4.569.420.420.722 Receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok, Payments to suppliers, contractors
kontraktor dan pihak ketiga lainnya (1.940.725.112.722) (748.295.041.067) and other third parties
Pembayaran kepada karyawan (1.158.351.785.550) (1.007.184.699.369) Payments to employees Pembayaran beban bunga (1.444.247.037) (919.828.748) Payment of interest expense Penerimaan pendapatan bunga 62.441.565.118 99.590.827.236 Receipt of interest income Penerimaan lainnya 336.446.918.385 208.494.518.337 Other receipts Pembayaran lainnya (125.141.359.927) (59.332.581.948) Other payments Pembayaran pajak (585.698.098.843) (624.425.444.939) Payments for taxes
Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas operasi 2.231.673.941.710 2.437.348.170.224 operating activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Purchase of fixed assets
Pembelian aset tetap dan aset lain 13 (2.107.909.658.684) (2.706.525.423.737) and other assets
Penerimaan dari pihak berelasi 11 9.715.826.977 125.587.343.304 Proceeds from related parties
Penarikan (penyertaan) investasi 11 (13.938.326.977) 25.590.439.334 Withdrawal (placement) of investment
Kas neto yang diperoleh untuk Net cash used in aktivitas investasi (2.112.132.158.684) (2.555.347.641.099) investing activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran dividen kas 30 (219.614.503.465) (361.461.555.422) Payments of cash dividends Penambahan modal disetor lainnya 28 2.000.000.000.000 - Other paid-in capital addition
Kas neto yang disediakan dari (digunakan untuk) aktivitas Net cash provided by (used in) pendanaan 1.780.385.496.535 (361.461.555.422) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) INCREASE (DECREASE)
KAS DAN SETARA KAS 1.899.927.279.561 (479.461.026.297) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN 4 1.030.570.810.965 1.510.031.837.262 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 4 2.930.498.090.526 1.030.570.810.965 AT END OF YEAR
Informasi atas aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas diungkapkan dalam Catatan 50.
Information on non-cash activities is disclosed in Note 50.
6
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 487
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
7
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment
PT Angkasa Pura II (Persero) (“Perusahaan”) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di lingkungan Kementerian Perhubungan. Sebelumnya bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 Tahun 1984. Perubahan nama dari Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi Perum Angkasa Pura II dilakukan berdasarkan PP No. 26 Tahun 1986. Selanjutnya, dengan PP No. 14 Tahun 1992, Perum Angkasa Pura II berubah status badan hukumnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
PT Angkasa Pura II (Persero) (the “Company”) is a State-Owned Enterprises (BUMN) in the Ministry of Transportation. Previously named Perum Cengkareng Jakarta Airport, which was established by Government Regulation (PP) No. 20 Year 1984. The change from Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng to Perum Angkasa Pura II is based on PP No. 26 Year 1986. Furthermore, with the PP No. 14 Year 1992, Perum Angkasa Pura II changed its status of legal entity into a Perusahaan Perseroan (Persero).
Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Muhani Salim S.H., No. 3 tanggal 2 Januari 1993 dan diubah dengan Akta Notaris No. 96 tanggal 19 Maret 1993 oleh notaris yang sama. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C2-2471.HT,01.01.Th.93 tanggal 24 April 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 1995. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir dengan Akta Notaris Maya Veronika, S.H., No. 4 tanggal 4 Februari 2016 antara lain mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor penuh Perusahaan dari Rp5.000.000.000.000 menjadi Rp7.000.000.000.000, yang telah dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat No. AHU-AH.01.03-0027712 tanggal 1 Maret 2016. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-98879.AH.01.02 tanggal 18 November 2008 dan diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 3 Februari 2009.
The Company was established based on Deed No. 3 dated January 2, 1993 of Notary Muhani Salim, S.H., and amended by Deed No. 96 dated March 19, 1993 by the same notary. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-2471.HT 01.01.Th.93 dated April 24, 1993 and published in the State Gazette No. 63 dated August 8, 1995. The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest amendment of which was covered by Deed No. 4 dated February 4, 2016 of Notary Maya Veronika, S.H., concerning, among others, the increase on authorized capital and issued and fully paid capital of the Company from Rp5,000,000,000,000 to Rp7,000,000,000,000, which has been recognized by the Ministry of Law and Human Rights through Letter No. AHU-AH.01.03-0027712 dated March 1, 2016. Such amendment had been approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-98879.AH.01.02 dated November 18, 2008 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 10 dated February 3, 2009.
Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan utama Perusahaan adalah menyelenggarakan usaha jasa kebandaraan dalam arti seluas-luasnya dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1984.
Based on article 3 of its Articles of Association, the Company’s main activities are conducting airport service business and other related businesses in conformity with business principles of limited company. The Company started its commercial operation in 1984.
7
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)488
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
8
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s Establishment (continued)
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten. Perusahaan saat ini mempunyai 13 (tiga belas) kantor cabang yang masing-masing berlokasi di bandar udara yang dikelola Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:
The Company is located in Soekarno-Hatta Airport in Tangerang, Banten Province. The Company currently have 13 (thirteen) branch offices located in each airport managed by the Company with details are as follows:
1) Bandar Udara Internasional Soekarno-
Hatta, Tangerang 2) Bandar Udara Halim Perdanakusuma,
Jakarta 3) Bandar Udara Sultan Mahmud
Badaruddin II, Palembang 4) Bandar Udara Supadio, Pontianak 5) Bandar Udara Internasional Kualanamu,
Deli Serdang 6) Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II,
Pekanbaru 7) Bandar Udara Internasional Minangkabau,
Padang 8) Bandar Udara Internasional Sultan
Iskandar Muda, Banda Aceh 9) Bandar Udara Internasional Husein
Sastranegara, Bandung 10) Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah,
Tanjung Pinang 11) Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi 12) Bandar Udara Depati Amir, Pangkal
Pinang 13) Bandar Udara Silangit, Siborong-Borong
1) Soekarno-Hatta International Airport, Tangerang
2) Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta, 3) Sultan Mahmud Badaruddin II Airport,
Palembang 4) Supadio Airport, Pontianak 5) Kualanamu International Airport, Deli
Serdang 6) Sultan Sharif Kasim Il Airport, Pekanbaru 7) Minangkabau International Airport,
Padang 8) Sultan Iskandar Muda International
Airport, Banda Aceh 9) Husein Sastranegara International Airport,
Bandung 10) Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung
Pinang 11) Sultan Thaha Airport, Jambi 12) Depati Amir Airport, Pangkal Pinang 13) Silangit Airport, Siborong-Borong
b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit
dan Karyawan b. Boards of Commissioners and Directors,
Audit Committee and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, dan 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 and 2014 was as follows:
2015 2014
Board of Dewan Komisaris Commissioners Komisaris Utama Rhenald Kasali Santoso E. Wibowo President Commissioner Anggota Santoso E. Wibowo Iswan Elmi Member Anggota W. Budi Santoso Rubani Pranoto M. Member Anggota Iswan Elmi H. Tursandi Alwi Member Anggota Mujahidin Harpin O. W. Budi Santoso Member Anggota Wahyu Kuncoro Wahyu Kuncoro Member
8
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 489
9
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
9
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit
dan Karyawan (lanjutan) b. Boards of Commissioners and Directors,
Audit Committee and Employees (continued)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, dan 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 and 2014 was as follows: (continued)
2015 2014
Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Budi Karya Sumadi Tri S. Sunoko President Director Direktur Murjatmodjo Endang A. Sumiarsa Director Direktur Faik Fahmi Salahudin Rafi Director Direktur Daan Achmad Rinaldo J. Azis Director Direktur Ituk Herarindri Yusmar Anggadinata Director Direktur Andra Y. Agussalam Laurensius Manurung Director Direktur - RP Hari Cahyono Director
Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee are as follow:
2015 2014
Komite Audit Audit Committee Ketua/Anggota Wahyu Kuncoro Rubani Pranoto Chairman/Member Wakil Ketua/Anggota Iswan Elmi Wahyu Kuncoro Vice Chairman/Member Anggota Eddy Subagdja Eddy Subagdja Member Anggota Khasan Anwari Hasnil Djamin Member
Total manfaat yang dibayarkan oleh
Perusahaan untuk manajemen kunci adalah masing-masing sebesar Rp13.134.757.653 dan Rp12.143.003.149 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Perusahaan memiliki 5.566 dan 4.594 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (tidak diaudit).
Total benefits paid by the Company for key management amounted to Rp13,134,757,653 dan Rp12,143,003,149 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
The Company had 5,566 and 4,594 permanent employees as of December 31, 2015 and 2014 (unaudited), respectively.
Induk Perusahaan, yang juga adalah induk
terakhir Perusahaan, adalah Pemerintah Republik Indonesia.
The Company’s parent, which is also the ultimate parent company, is the Government of the Republic of Indonesia.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit pada tanggal 22 Maret 2016.
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were authorized for issue on March 22, 2016.
c. Entitas Anak c. Subsidiary
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut “Kelompok Usaha”) berikut ini, dimana Perusahaan mempunyai pengendalian:
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the following Subsidiary (collectively referred to hereafter as “the Group”), over which the Company has control:
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)490
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
10
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiary (continued)
Entitas Anak/
Jenis Usaha/ Nature of
Domisili/
Keemilikan (%)/ Ownership (%)
Total Aset sebelum Eliminasi/
Total Assets before Elimination
Subsidiaries Business Domicile 2015 2014 2013 2015 2014 2013
PT Angkasa Pura Solusi (“APS”)
Menyediakan jasa konsultasi manajemen bandara, jasa pendidikan, latihan dan outsourcing sumber daya manusia, pengelolaan parkir, IT outsourcing/ Providing airport management consultation, education, training and oursourcing human resources, IT outsourcing.
Jakarta 99,99 99,99 99,99 191.663.332.849 121.658.214.835 69.305.824.609
PT Angkasa Pura Solusi (sebelumnya PT Angkasa Pura Schipol)
PT Angkasa Pura Solusi (previously named PT Angkasa Pura Schipol)
Kepemilikan Perusahaan di APS sebelum akuisisi saham pada tanggal 28 November 2011 adalah 50% atau 15.000 saham senilai Rp3.428.250.000. Berdasarkan Akta Notaris Otty H.C Ubayani, S.H., No. 49 tanggal 28 November 2011, Schipol International B.V setuju untuk mengalihkan 14.999 sahamnya kepada Perusahaan dengan Rp228.550 per saham atau senilai Rp3.428.021.450 dan 1 lembar sahamnya kepada Tuan Luthfy Edrus dengan harga Rp228.550 per saham atau senilai Rp228.550. Dengan demikian, kepemilikan saham Perusahaan di APS menjadi 29.999 lembar atau 99,9967% dan PT Angkasa Pura Schipol merubah namanya menjadi PT Angkasa Pura Solusi.
The Company’s ownership in APS before shares acquistion on November 28, 2011 was 50% or 15,000 shares amounting to Rp3,428,250,000. Based on Deed No. 49 dated November 28, 2011 of Notary Otty H.C Ubayani, S.H., Schipol International B.V agreed to transfer its 14,999 its shares to the Company with nominal value Rp228,550 per share or amounting to Rp3,428,021,450 and 1 its share to Mr. Luthfy Edrus with nominal value Rp228,550 per share or amounting to Rp228,550. Thus, the Company’s ownership in APS become 99.9967% and PT Angkasa Pura Schipol changed its name to become PT Angkasa Pura Solusi.
APS memulai operasi komersialnya pada tahun 1998.
APS started its commercial operation on 1998.
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham APS sejak tanggal 28 November 2011 sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut:
The details of the shareholder and its share ownerships of APS since November 28, 2011 until today are as follows:
Saham Ditempatkan Persentase Total Saham/ dan Disetor/ Kepemilikan/ Total Shares Shares Issued Percentage Pemegang Saham (Lembar/Shares) and Fully Paid of ownership Shareholders
PT Angkasa Pura II (Persero) 29.999 6.856.271.450 99,997 PT Angkasa Pura II (Persero) Luthfy Edrus 1 228.550 0,003 Luthfy Edrus
Total 30.000 6.856.500.000 100,000 Total
10
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 491
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
11
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiary (continued)
Laporan keuangan Entitas Anak mencakup akun-akun Entitas Anak dan Kerjasama Operasi (Catatan 48) dibawah ini sesuai dengan PSAK No. 66 (selanjutnya disebut “KSO”), dimana Entitas Anak mangakui proporsi hak atas aset dan kewajiban atas liabilitas berdasarkan pengaturan bersama sebagai berikut:
The Subsidiary’s financial statements include the accounts of the Subsidiary and the following Joint Operation (Note 48) in accordance with PSAK No. 66 (collectively referred to hereafter as “JO”), over which the Subsidiary recognize proportions of rights to the assets, and obligations for the liabilities, relating to the joint arrangement:
KSO/
Jenis Usaha/ Nature of
Domisili/
Keemilikan (%)/ Ownership (%)
Total Aset sebelum Eliminasi/
Total Assets before Elimination
JO Business Domicile 2015 2014 2013 2015 2014 2013
KSO AP Solusi Premair
Menyediakan jasa pelayanan penumpang di bandara (ruang tunggu) /Providing passenggers service in airport (lounge).
Halim,Jakarta 51 51 - 5.128.936.029 3.045.013.278 -
KSO AP Solusi Mandai Prima
Menyediakan jasa pelayanan penumpang di bandara (ruang tunggu) /Providing passenggers service in airport (lounge).
Tangerang 60 60 - 4.178.029.238 3.633.085.915 -
KSO AP Solusi Blue Sky
Menyediakan jasa pelayanan penumpang di bandara (ruang tunggu) /Providing passenggers service in airport (lounge).
Medan 51 51 - 22.053.852.408 18.841.332.361 -
KSO AP Solusi - TB
Menyediakan jasa pelayanan penumpang di bandara (ruang tunggu) /Providing passenggers service in airport (lounge).
Medan 60 60 - 13.082.905.220 3.822.359.602 -
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) Ikatan Akuntan Indonesia.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) of the Indonesian Institute of Accountants.
11
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)492
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan
Pengungkapan b. Changes in Accounting Policies and
Disclosures
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penerapan PSAK ini hanya mempengaruhi penyajian dan tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan Kelompok Usaha.
Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income would be presented separately from items that will never be reclassified. The adoption of this PSAK affects presentation only and has no impact on the Group’s financial position or performance.
PSAK revisi ini juga menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga pada awal periode komparatif (dalam hal ini tanggal 1 Januari 2014 untuk Kelompok Usaha), yang disajikan sebagai akibat penyajian retrospektif atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan tidak perlu disertai dengan penyajian catatan yang terkait dengan laporan posisi keuangan awal periode tersebut. Dengan demikian, Kelompok Usaha tidak menyajikan informasi komparatif terkait dengan laporan posisi keuangan periode awal tanggal 1 Januari 2014.
This revised PSAK also clarify that the third statement of financial position as of the beginning comparative period (as of January 1, 2014 in the case of the Group), presented as a result of restrospective presentation or reclassification of items in financial statements does not have to be accompanied by comparative information in the related notes. As a result, the Group has not included comparative information in respect of the opening statement of financial position as at January 1, 2014.
Laporan keuangan konsolidasi ini disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
These consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Setiap entitas di dalam Kelompok Usaha menetapkan mata uang fungsional sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah, which is also the Company’s functional currency. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
12
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 493
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan (lanjutan)
b. Changes in Accounting Policies and Disclosures (continued)
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan untuk pertama kali, beberapa standar baru dan revisi standar yang mengakibatkan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya. Penerapan tersebut mencakup PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”, PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”, PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” dan revisi atas PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Lebih lanjut, penerapan PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” menambahkan pengungkapan yang disyaratkan pada laporan keuangan konsolidasian. Beberapa revisi standar lain diterapkan pertama kali pada tahun 2015 namun tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. Sifat dan dampak standar baru maupun revisian diungkapkan lebih lanjut pada Catatan 2 yang relevan.
Effective January 1, 2015, the Group applied for the first time, certain new standards and amendments that require restatement of previous consolidated financial statements. These include PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”, PSAK No. 66, “Joint Arrangements”, PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, and amendments to PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, and PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. In addition, the application of PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entity” resulted in additonal disclosures in the consolidated financial statements. Several other amendments apply for the first in 2015. However, they do not have impact to the Group’s consolidated financial statements. The nature and impact of each new standards and amendments are further described in the relevant Note 2.
PSAK No. 67 mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur.
PSAK No. 67 sets out the requirements for dislcosures relating to an entity’s interest in subsidiaries, joint arrangements, associates and structured entities.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi c. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya seperti yang disebutkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiary mentioned in Note 1c.
Pengendalian diperoleh ketika Kelompok Usaha terekspos, atau memiliki hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara khusus, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika dan hanya jika Kelompok Usaha memiliki seluruh hal berikut ini:
Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Specifically, the Group controls an investee if, and only if, the Group has all of the following:
13
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)494
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) c. Principles of Consolidation (continued)
a) kekuasaan atas investee (misalnya adanya
hak yang memberikan Kelompok Usaha kemampuan saat ini untuk mengarahkan aktivitas investee yang relevan);
b) eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatan Kelompok Usaha dengan investee; dan
c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil Kelompok Usaha.
a) power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);
b) exposure or rights to variable returns from its involvement with the investee; and
c) the ability to use its power over the investee to affect the Group’s returns.
Umumnya, kepemilikan hak suara mayoritas menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung hal ini, dan jika Kelompok Usaha memiliki hak suara kurang dari hak suara mayoritas, atau hak sejenis atas suatu investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah Kelompok Usaha memiliki kekuasaan atas investee termasuk: a) pengaturan kontraktual dengan pemegang
hak suara lainnya pada investee; b) hak-hak yang timbul dari pengaturan
kontraktual lain; dan c) hak suara yang dimiliki Kelompok Usaha
dan hak suara potensial.
Generally, there is a presumption that a majority of voting rights results in control. To support this presumption and when the Group has less than a majority of the voting, or similar rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including: a) the contractual arrangements with the other
vote holders of the investee; b) rights arising from other contractual
arrangements; and c) the Group’s voting rights and potential
voting rights.
Kelompok Usaha menilai kembali apakah masih mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan dalam satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir ketika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak.
The Group reassess whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when then Group loses control of subsidiary.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan setiap komponen dari Penghasilan Komprehensif Lain (OCI) diatribusikan kepada pemilik entitas Induk dari Kelompok Usaha dan Kepentingan Non Pengendali (KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and each component of Other Comprehensive Income (OCI) are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the Non-Controlling Interests (NCI) even if this results in NCI having a deficit balance.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Kelompok Usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared using uniform accounting policies for transactions and other events in similar circumanstances. If a member of the Group uses accounting policies other than those adopted for transactions and events in similar circumstances, appropriate adjustments are made to its financial statements in preparing the consolidated financial statements.
14
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 495
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) c. Principles of Consolidation (continued)
Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas yang signifikan telah dieliminasi pada proses konsolidasi.
All significant intercompany transactions and account balances have been eliminated in the consolidation process.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Changes in the Company’s ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company:
• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non-pengendali;
• derecognizes the carrying amount of any non-controlling interests;
• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
• derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
• recognizes the fair value of the consideration received;
• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
• recognizes the fair value of any investment retained;
• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; dan
• recognizes any surplus or deficit in consolidated statement of profit or loss; and other comprehensive income.
• mereklasifikasi bagian Kelompok Usaha atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
• reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.
NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiary attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income, and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Parent Entity.
d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents
Deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang atau pinjaman diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan Setara Kas” melainkan disajikan pada akun ”Dana yang dibatasi penggunaannya” dan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar”.
Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans or other borrowings are considered as “Cash Equivalents”. Cash in banks and time deposits which are restricted as to use or are used as collateral for obligations are not classified as part of “Cash and Cash Equivalents”. There are presented in ”Restricted funds” and as part of ”Non-Current Assets”.
15
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)496
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has transactions with certain parties which have related party relationships as defined under PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those for transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 43.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in Note 43.
Saldo dan transaksi yang material antara Kelompok Usaha dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas berelasi dengan Pemerintah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Kelompok Usaha memilih utuk mengungkapkan transaksi dengan entitas berelasi dengan Pemerintah dengan menggunakan pengecualian dari persyaratan pengungkapan pihak berelasi.
Significant transactions and balances of the Group with the Government of the Republic of Indonesia and Government-related entities are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements. The Group has chosen to disclose the transactions with Government-related entities, using the exemption from general related party disclosure requirements.
f. Cadangan Penurunan Nilai Piutang f. Allowance for Impairment of Receivables
Cadangan ditentukan berdasarkan kebijakan yang dijabarkan pada Catatan 3.
Allowance is determined based on the policies outlined in Note 3.
g. Persediaan g. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode pertama masuk pertama keluar, kecuali untuk suku cadang yang menggunakan metode rata-rata bergerak. Cadangan keusangan/kerugian persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the first in first out, except for spare parts which use the moving average method. Allowance for inventory obsolescence/losses is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated cost of completion and estimated cost necessary to make the sale.
h. Biaya Dibayar Di Muka h. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
16
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 497
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Penyertaan Saham i. Investments In Shares of Stock
Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
The Company’s investments in associated companies are accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from, the associated company since the date of acquisition.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associated company are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associated company.
Perusahaan menentukan apakah perlu untuk mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakui penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The Company determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on its investments in associated companies. The Company determines at each reporting date whether there is objective evidence that any of its investments in associated companies is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in the associated company and its carrying value and recognizes the impairment in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive Income.
j. Aset Tetap j. Fixed Assets
Aset tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Apabila terdapat kewajiban untuk membongkar dan memindahkan aset tetap maka beban yang terkait akan ditambahkan ke biaya perolehan aset tetap yang bersangkutan dan kewajiban atas biaya terkait tersebut diakui.
Fixed assets, except landrights, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are met. In the case of mandatory dismantling or asset removals, the related costs are added to the cost of the relevant assets and provisions are recognized to cover the costs.
17
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)498
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Aset Tetap (lanjutan) j. Fixed Assets (continued) Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Aset tetap, kecuali hak atas tanah, disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat masing-masing aset tetap sebagai berikut:
All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred. Depreciation of fixed assets, except for landrights, is computed using the straigh-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Umur Ekonomis (Tahun/ Jenis Aset Tetap Economic Age (Years) Types of Fixed Assets
Bangunan lapangan 10 - 80 Field construction Bangunan gedung 20 - 40 Building Peralatan terminal dan gedung 15 Terminal and buildings equipment Instalasi dan jaringan 5 - 15 Installation and networking Peralatan Equipment: - Alat bantu navigasi 10 - 15 Navigation supporting equipment - - Pengangkutan 5 Transportation - - Kantor 5 - 15 Office - - Begkel 5 - 15 Workshop - - Komputer 5 - 15 Computer - - Parkir 5 - 15 Parking - Lain-lain 1-5 Other Overlay 4 - 10 Overlay
Biaya pengurusan untuk memperpanjang atau memperbaharui hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
The legal cost of landrights to extend or renew the landrights are recognized as intangible assets and amortized, over the shorter of the rights’ legal life or the land’s economic life.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset tetap dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai.
Maintenance and repair costs are recognized as an expense as incurred. Expenditures that extend the useful lives of fixed assets are capitalized and depreciated in accordance with the applicable depreciation rates.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya perolehan termasuk kapitalisasi beban bunga dan laba/rugi selisih kurs, jika ada, atas pinjaman dan biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pembiayaan aset dalam penyelesaian tersebut (Catatan 2m, “Kapitalisasi Biaya Pinjaman”). Akumulasi biayanya akan dipindahkan ke dalam kelompok aset tetap yang bersangkutan ketika aset secara substansial selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of fixed assets. Cost includes capitalized interest charges and gain/losses on foreign exchange, if any, incurred on borrowings and other costs incurred to finance the said asset construction (Note 2m, “Capitalization of Borrowing Costs”). The accumulated cost is reclassified to the relevant fixed assets account when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use.
18
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 499
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Aset Tetap (lanjutan) j. Fixed Assets (continued)
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya; biaya perbaikan yang signifikan dikapitalisasi sebagai penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Nilai kini dari perkiraan biaya pembongkaran aset setelah aset digunakan termasuk dalam nilai perolehan aset tersebut jika kriteria pengakuan untuk penetapannya terpenuhi.
The cost of normal maintenance and repair work is charged to operations as incurred; the cost of significant improvements or betterments is capitalized as replacements if the recognition criteria are satisfied. The present value of the expected cost for the decommissioning of the asset after its use is included in the cost of the asset if the recognition criteria are met.
Ketika bagian-bagian penting dari aset tetap perlu untuk diganti, Kelompok Usaha mencatat bagian-bagian tersebut sebagai aset individual dengan masa manfaat dan penyusutan yang spesifik.
When significant parts of fixed assets are required to be replaced at intervals, the Group recognizes such parts as individual assets with specific useful lives and depreciation.
Aset tetap tidak diakui lagi pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat keekonomisan masa yang akan datang yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap, diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode penghentian pengakuan aset, yang merupakan selisih antara hasil pelepasan neto dan jumlah tercatat aset.
An item of fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss on derecognition of the asset is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the period the asset is derecognized, which represents the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset.
Nilai sisa, masa manfaat, dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan disesuaikan secara prospektif, jika perlu, pada setiap akhir tahun buku.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of each financial year.
k. Properti Investasi k. Investment Property
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
Investment properties are stated at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and impairment, except for land which is not depreciated. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time the fee, if the recognition criteria are met and excludes the costs of the daily use of an investment property.
Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya untuk pengukuran aset properti investasi.
The Company has chosen to use the cost model for the measurement of investment property assets.
Properti investasi terdiri dari bangunan dan prasarana yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Investment properties consist of buildings and infrastructure are controlled by the Company to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.
19
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)500
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Aset Takberwujud l. Intangible Assets
Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi aset dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset takberwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun tutup buku.
An intangible asset is measured on initial recognition at cost. Following initial recognition, the intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of the intangible asset is assessed to be either finite or indefinite. An intangible asset with finite life is amortized over the asset’s useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya pada saat:
An intangible asset is derecognized:
i. dijual; atau i. on disposal; or ii. ketika tidak ada manfaat ekonomis di masa
depan yang dapat diharapkan dari penggunaan atau penjualan aset tersebut.
ii. when no future economic benefits are expected from its use or disposal.
Aset takberwujud Perusahaan terdiri dari jasa bantuan instalasi serta implementasi perangkat lunak SAP.
The Company’s intangible assets consist of installation assistance and implementation of SAP software.
Pada tanggal 31 Desember 2015, sebagian dari aplikasi piranti lunak tersebut telah digunakan dan dicatat sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lain-lain.”.
As of December 31, 2015, some of the application software already used and recorded as a part of “Other non-current assets”.
m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
9
m. Capitalization of Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya pinjaman dapat meliputi beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang diakui sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2011) dan selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Other borrowing costs are recognized as expenses in the period in which they are incurred. Borrowing costs may include interest, finance charges in respect of finance leases recognized in accordance with PSAK No. 30 (Revised 2011) and foreign exchange differences arising from foreign currency borrowings to the extent that they are regarded as adjustments to interest costs.
20
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 501
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman (lanjutan)
9
m. Capitalization of Borrowing Costs (continued)
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat dimulainya aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use have started and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use are substantially completed.
n. Beban Akrual n. Accrued Expense
Beban akrual diakui jika Kelompok Usaha
memiliki kewajiban kini (baik hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Beban akrual ditelaah pada setiap tanggal
pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi maka provisi dibatalkan.
Accrued expense is recognized when the Group has a present obligation (legal and constructive), as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Accrued expense are reviewed at each
reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligations, the provisions are reversed.
o. Liabilitas Imbalan Kerja o. Employee Benefits Liabilities
Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits
Kelompok mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan.
The Group recognizes short-term employee benefits liability when services are rendered and the compensation for such services are to be paid within twelve months after such services are rendered.
Imbalan Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Pension Benefits and Other Post employment Benefits
Biaya untuk penyediaan manfaat dibawah program pensiun imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan metode projected-unit-credit.
The cost of providing benefits under the defined benefit plan is determined using the projected-unit-credit method.
21
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)502
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan) o. Employee Benefits Liabilities (continued)
Imbalan Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya (lanjutan)
Pension Benefits and Other Post employment Benefits (continued)
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang disebut sebagai penghasilan komprehesif lain, terdiri dari:
i. Keuntungan atau kerugian aktuarial; ii. Imbalan hasil atas aset program, tidak
termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset);
iii. Setiap perubahan dampak batas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liablitas (aset).
Remeasurement on net deferred benefit liabilitas (asset), which recognized as other comprehensive income, consist of: i. Actuarial gain or losses; ii. Return on program aset, is not consists of
amount included in liabilitas (asset) net interest;
iii. Every changes in asset ceiling, is not consists of amount included in liabilitiesn (asset) net interest.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain tidak direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode berikutnya.
Remeasurement on net defined benefit liabilities (asset), is recognized as part of other comprehensive income will not reclassify to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the next period.
Biaya jasa lalu yang timbul dari amendemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Past service cost arising from amendment or curtailment programs are recognized as expense in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when incurred.
Kurtailmen terjadi apabila Kelompok Usaha mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program, terminasi atau penghentian program.
A curtailment occurs when the Group either significantly reduce the number of employees covered by a plan, termination or suspension of the program.
Perusahaan memiliki program tabungan pensiun karyawan untuk semua karyawan tetapnya. Program tersebut dikelola oleh perusahaan asuransi jiwa. Kontribusi dihitung secara periodik oleh perusahaan asuransi. Para karyawan mengkontribusikan persentase tertentu dari gaji pokok dan sisa kontribusi ditanggung oleh Perusahaan.
The Company has a contributory employee savings program covering all of its qualified permanent employees. The program is managed by a life insurance company. Contributions are calculated periodically by the insurance company. The employees contribute a certain percentage of their basic salary and the Company contributes the remaining balance of the required amount.
Pada tanggal 15 November 1999, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan (No. KEP-391/KM.17/1999) untuk membentuk Lembaga (Trust) terpisah yang mengelola dana pensiun dalam bentuk Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) bernama Dana Pensiun Angkasa Pura II (“DPAP II”), untuk mengelola, atas nama para anggota, semua kekayaan agar dapat memenuhi kewajiban pensiun dari Perusahaan.
On November 15, 1999, the Company received approval from the Ministry of Finance (No. KEP-391/KM.17/1999) to establish a separate, trustee-administered pension fund as a defined benefit retirement plan (“PPMP”), named Dana Pensiun Angkasa Pura II (“DPAP II”), to hold, on behalf of plan members, assets held to satisfy the pension obligations of the Company.
22
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 503
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan) o. Employee Benefits Liabilities (continued)
Imbalan Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya (lanjutan)
Pension Benefits and Other Post employment Benefits (continued)
Jumlah kontribusi terdiri dari kontribusi karyawan dan Perusahaan yang masing-masing dihitung sebesar 5% dan 30,68% dari pendapatan dasar pensiun.
Contributions consist of employees’ and the Company’s contributions that are calculated as 5% and 30.68% of employees’ basic pension income, respectively.
Kelompok Usaha harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau PKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau PKB adalah program pensiun imbalan pasti.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 or the Group’s Collective Labour Agreement (“CLA”), whichever is higher. Since the Labour Law and the CLA set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the CLA represent defined benefit plans.
Liabilitas imbalan pensiun merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at end reporting period less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Nilai kini liabilitas manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada akhir periode pelaporan dalam mata uang rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas manfaat pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at end of the reporting period of long-term government bonds denominated in rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja lainnya, seperti uang penghargaan, santunan kematian, cuti jangka panjang, penghargaan pengabdian, dan uang pisah.
The Company also provides other post-employment benefits, such as long service reward, death allowance, long service leave, jubilee rewards, and separation reward.
23
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)504
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan) o. Employee Benefits Liabilities (continued)
Imbalan Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya (lanjutan)
Pension Benefits and Other Post employment Benefits (continued)
Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Santunan kematian diberikan bila pegawai dan anggota keluarga tertentu meninggal dunia. Nilai imbalan yang diberikan didasari pada peraturan Perusahaan. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The long service reward is paid when the employees reach their retirement age. Death allowance is paid when the employee or the qualified family members pass away. The separation reward benefit is paid to employees in the event of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Perusahaan menyediakan imbalan kesehatan pasca kerja untuk pensiunan. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja sampai usia pensiun dan memenuhi masa kerja minimum tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metode akuntansi yang sama, namun disederhanakan, dengan metode yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi kualifikasi.
The Company provides post-employment medical benefits to their retirees. The entitlement to these benefits is usually based on the employee remaining in service up to retirement age and the completion of a minimum service period. The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using an accounting methodology similar but simplified to that for defined benefit pension plans. These obligations are valued annually by qualified independent actuaries.
p. Pendapatan yang Diterima Di Muka p. Unearned Revenues
Pendapatan yang diterima dimuka adalah penerimaan uang dari pihak lain sehubungan dengan jasa yang akan dilakukan oleh Kelompok Usaha di masa depan tetapi jasa tersebut belum diserahkan kepada pihak tersebut.
Unearned revenues are cash received from other parties in connection with the services that will be performed by the Groups in the future but the services not yet delivered to that parties.
q. Sewa q. Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa, atau perjanjian yang mengandung sewa, didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Lease that transfers substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item is classified as finance lease.
24
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 505
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Sewa (lanjutan) q. Leases (continued)
Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income on a straight-line method over the lease term.
r. Perpajakan r. Taxation
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan.
Effective on January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes.
Pajak final Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian. Mengacu pada revisi PSAK No. 46 yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh karena itu, Kelompok Usaha memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan penjualan tanah, pendapatan sewa tanah dan jasa rekayasa dan konstruksi sebagai pos tersendiri.
Final tax Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction recognizing losses. Referring to revised PSAK No. 46 as mentioned above, final tax is no longer governed by PSAK No. 46. Therefore, the Group has decided to present all of the final tax arising from sales of land, land rent revenue and engineering and construction services as separate line item.
Perbedaan antara nilai tercatat dari aset revaluasian dan dasar pengenaan pajak merupakan perbedaan temporer sehingga menimbulkan liabilitas atau aset pajak tangguhan, kecuali untuk aset tertentu seperti tanah yang pada saat realisasinya dikenakan pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi.
The difference between the carrying amount of a revalued asset and its tax base is a temporary difference and gives rise to a deferred tax liability or asset, except for certain asset such as land, which realization is taxed with final tax on gross value of transaction.
Pajak kini Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Current tax Current income tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.
25
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)506
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Perpajakan (lanjutan) r. Taxation (continued)
Pajak kini (lanjutan) Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax (continued) Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year computed using the prevailing tax rates.
Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak
penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kelompok Usaha juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini”.
Underpayment/overpayment of income tax are presented as part of “Tax Expense - Current” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. The Group also presented interest/penalty, if any, as part of “Current Tax Expense”.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui
pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Pajak tangguhan Deferred tax
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui
menggunakan metode liabilitas atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized using the liability method for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Kelompok Usaha mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. At the end of each reporting period, the Group reassesses unrecognized deferred tax assets. The Group recognizes previously unrecognized deferred tax assets to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
26
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 507
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Perpajakan (lanjutan) r. Taxation (continued)
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan
secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui jika besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan mengalir ke Kelompok Usaha dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar penerimaan diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan cadangan lain yang serupa. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum Pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and other similar allowances. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
• Pendapatan jasa aeronautika diakui pada
saat jasa diserahkan kepada pelanggan. • Aeronautical services revenues are
recognized when services are rendered to customers.
• Pendapatan jasa non aeronautika atas sewa
tanah dan bangunan diakui sesuai dengan periode konsesi yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan.
• Non-aeronautical services revenues for land and buildings rental is recognized in accordance with the concession period which has been incurred during the year.
• Pendapatan atas penggunaan fasilitas
peralatan Perusahaan oleh pelanggan dan Pendapatan jasa non aeronautika lainnya diakui pada saat fasilitas tersebut digunakan dan pada saat jasa diserahkan.
• Revenue for the use of the Company’s facilities and equipment by customers and other non-aeronautical services revenues are recognized when the facility is used and services are rendered.
• Pendapatan atas sewa tanah dan bangunan
yang diterima di muka atas periode yang belum berjalan dicatat sebagai Pendapatan yang diterima di muka.
• Land and building rental income received in advance for a period that has not be incurred .
• Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual. • Other income is recognized on an accrual
basis.
• Pendapatan bunga diakui atas dasar propors waktu, pokok dan tingkat bunga yang berlaku.
• Interest income is recognized on a time proportion basis, the principal and the prevailing interest rate.
• Beban diakui pada saat terjadinya. • Expenses are recognized as incurred.
27
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)508
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Penjabaran Transaksi dan Saldo Mata Uang
Asing t. Transactions and Translation of Foreign
Currency Balances
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Kelompok Usaha. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
The consolidated financial statements are presented in rupiah, which is the Company’s functional currency and the Group’s presentation currency. Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah at the middle rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average buying and selling rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the closing of the last banking day of the year. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used as of December 31, 2015 and 2014 were as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Dolar AS 13.795 12.440 US Dollar Selanjutnya, untuk pungutan dan penyetoran pajak-pajak (PPN dan PPh) berkenaan dengan tagihan dan kewajiban dalam mata uang asing dibayarkan dengan rupiah, dan dicatat sesuai dengan 'kurs pajak mingguan' yang berlaku pada tanggal diterbitkannya faktur pajak yang bersangkutan.
Furthermore, for the collection and remittance of taxes (VAT and income tax) related to claims and liabilities in foreign currency is payable in dollar and recorded based on the 'weekly tax rate' prevailing at the date of issuance of tax invoice.
u. Pelaporan Segmen u. Segment Reporting
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: (1) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh Pendapatan dan menimbulkan beban; (2) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan (3) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of an entity: (1) that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses; (2) whose operating results are regularly reviewed by the entity's operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and value its performance; and (3) for which discrete financial information is available.
28
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 509
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Pelaporan Segmen (lanjutan) u. Segment Reporting (continued)
Kelompok Usaha mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang direviu secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi Kelompok Usaha.
The Group identifies its operating segments on the basis of internal reports that are regularly reviewed by the Group's chief operating decision-maker in order to allocate resources to the segment and assess its performance.
Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 45, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.
Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 45, including the factors used to identify the reported segments and the measurement basis of segment information.
Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segments are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated as part of consolidation process.
v. Pengukuran Nilai Wajar v. Fair Value Measurement
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nlai Wajar”. PSAK ini, antara lain, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. Penerapan PSAK ini tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha mengukur instrumen keuangan pada nilai wajar setiap tanggal pelaporan. Pengungkapan nilai wajar instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 47.
Effective on January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. This PSAK, among others, provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted, The adoption of this PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. The Group measures financial instruments at fair value at each reporting date. Fair value disclosure for financial instuments are disclosed in Note 47.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara oelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di: • pasar utama untuk aset dan liabilitas
tersebut, atau • jika tidak terdapat pasar utama, di pasar
yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurements date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takesplace either: • In the principal market for the assets or
liability, or • In the absence of a principal market, in
the most advantageous market for the asset or liability.
Kelompok Usaha harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan.
The principal or the most advantageous market must be accessible by the Group.
29
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)510
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
v. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) v. Fair Value Measurement (continued)
Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan oleh pelaku pasar pada saat melakukan penilaian aset atau liabilitas, dengan asumsi bahwa pelaku pasar akan bertindak atas kepentingan ekonomi terbaik mereka. Kelompok Usaha mengunakan teknik penilaian yang sesuai dengan kondisi Perusahaan dan dimana terdapat ketersediaan data yang cukup untuk mengukur nilai wajar, memaksimalisasi penggunaan data masukan yang dapat diobservasi yang relevan dan meninimalisasi penggunakan data masukan yang tidak dapat diobservasi.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest. The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas yang diukur dengan nilai wajar atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar berdasarkan tingkat masukan paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan : • Tingkat 1 - harga kuotasian (tidak
disesuaikan) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
• Tingkat 2 - teknik-teknik lain atas semua input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang tercatat dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;
• Tingkat 3 - teknik yang menggunakan input yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai wajar yang tercatat yang tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi.
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole: • Level 1 - Quoted (unadjusted) market
prices in active markets for identical assets or liabilities;
• Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;
• Level 3 - Valuation techniques for which
the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui dalam laporan keuangan dalam basis yang berulang, Kelompok Usaha menentukan apakah transfer telah terjadi antara tingkat dalam hirarki dengan menilai ulang kategori (berdasarkan tingkat masukan paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran niali wajar secara keseluruhan) pada setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between Levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.
w. Laba per Saham Dasar w. Basic Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumiah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing the total profit for the year attributable to owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
30
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 511
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan x. Impairment of Non-financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Kelompok Usaha menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari UPK).
The Group assesses at the end of each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, recoverable amount is estimated for the individual asset. If it is not possible to estimate the recoverable amount of the individual asset, the Group determines the recoverable amount of the Cash-Generating Unit (CGU) to which the asset belongs (the asset’s CGU).
Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s (either individual asset or CGU) recoverable amount is the higher of the asset’s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as “impairment losses”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga transaksi pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses, if any, are recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
31
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)512
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
(lanjutan) x. Impairment of Non-financial Assets
(continued)
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. After such a reversal is recognized in profit or loss, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
y. Transaksi Restrukturisasi antara Entitas
Sepengendali y. Restructuring Transactions among Entities
under Common Control
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali". Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.
The Group adopted PSAK No. 38 (Revised 2012), "Business Combination of Entities under Common Control". Under PSAK No. 38 (Revised 2012), since the transaction of business combination of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of businesses which are exchanged, the said transaction is recognized at its carrying value using the pooling-of-interests method. In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements of the combining entity, for the period during which the business combination of entities under common control occurred and for the comparative period, are presented in such a manner as if the combination has occurred since the beginning of the period the combining entity is under common control.
32
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 513
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
y. Transaksi Restrukturisasi antara Entitas
Sepengendali y. Restructuring Transactions among Entities
under Common Control
Selisih antara jumlah tercatat dengan jumlah imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali atau jumlah imbalan yang diterima dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, jika ada, dicatat sebagai bagian dari akun "Tambahan Modal Disetor" pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The difference between the carrying value and the value of considerations transferred in a business combination of entities under common control or considerations received in a disposal of business of entities under common control, if any, is recognized as part of "Additional Paid-in Capital" in the consolidated statement of financial position.
z. Instrumen Keuangan z. Financial Instruments
z.1. Aset Keuangan z.1. Financial Assets
Pengukuran Awal Initial Measurements
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the classification of the asset at the end of each financial period.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah (dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang muka, piutang pihak berelasi, aset keuangan yang tersedia untuk dijual, dan aset tidak lancar lain-lain, netto (uang jaminan).
Financial assets are initially recognized at fair value plus (in the case of investments not at fair value through consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income) transaction costs that are directly attributable. Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e. the date the Group commits to purchase or sell the asset. The Group's financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, advances, due from related parties, available for sale financial assets, and other non-current assets, net (refundable deposits).
33
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)514
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.1. Aset Keuangan (lanjutan) z.1. Financial Assets (continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
• Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laporan laba rugi.
• Financial assets at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui pada nilai wajar melalui laba rugi, termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Financial assets at fair value through profit or loss, including financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition as at fair value through consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Financial assets at fair value through consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method, less impairment. Gains and losses are recognized in the statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
34
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 515
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
35
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.1. Aset Keuangan (lanjutan) z.1. Financial Assets (continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)
Subsequent Measurement (continued)
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: (lanjutan)
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: (continued)
• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(lanjutan) • Loans and Receivables (continued)
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, biaya dibayar dimuka (uang muka karyawan), piutang pihak berelasi dan aset jangka panjang lainnya, netto (uang jaminan) termasuk dalam kategori ini.
The Group's financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, prepaid expenses (advance for employees), due from related parties and other non-current assets, net (refundable deposits).
Kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lainnya.
Impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables, and recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
[Held to-maturity (“HTM”)] • Held-to-maturity (“HTM”) investments
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Amortisasi biaya perolehan dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya perolehan atau biaya yang merupakan bagian integral dari SBE. Amortisasi SBE dicatat dalam laporan laba-rugi komprehensif. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM investments when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the EIR method, less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in the statement of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
35
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)516
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
36
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.1. Aset Keuangan (lanjutan) z.1. Financial Assets (continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)
Subsequent Measurement (continued)
• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
[Held to-maturity (“HTM”)] (lanjutan) • Held-to-maturity (“HTM”) investments
(continued)
Kelompok Usaha tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Group did not have any held-to-maturity investments as of December 31, 2015 and 2014.
• Aset keuangan tersedia untuk dijual
[Available for sale (“AFS”)] • Available-for-sale (“AFS”) financial
assets
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai aset tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, dan laba atau rugi kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke penghasilan komprehensif.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the assets are derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized or determined to be impaired, and the cumulative gain or loss is reclassified from equity to comprehensive income.
Investasi yang diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut:
The investments classified as AFS are as follows:
• Investasi pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan.
• Investments in shares of stock whose fair value is not available with equity interest of less than 20% and other long-term investments are stated at cost.
• Investasi pada instrumen utang
yang tidak ditujukan untuk dimiliki sampai jatuh tempo diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dan dicatat pada nilai wajar.
• Investments in debt instruments which are not intended to be held to maturity that have steadily determinable are classified as AFS and recorded at fair value.
36
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 517
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
37
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.2. Liabilitas Keuangan z.2. Financial Liabilities
Pengakuan Awal Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, pinjaman jangka panjang, uang jaminan, dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek.
The Group's financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expenses, long-term loans, security deposits, and short-term employee benefit liability.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
• Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi • Financial liabilities at fair value
through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities at fair value through profit or loss, including financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
37
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)518
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
38
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.2. Liabilitas Keuangan (lanjutan) z.2. Financial Liabilities (continued)
Pengukuran setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: (lanjutan)
Measurement of financial liabilities depends on their classification as follows: (continued)
• Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
• Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
• Pinjaman dan hutang • Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE.
Measurement after initial recognition After initial recognition, loans and borrowings are subsequently measured interest at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the EIR amortization process.
z.3. Saling Hapus dari Instrumen
Keuangan z.3. Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-hapus dan nilai nettonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling-hapus atas jurnlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara netto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount-reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, currently has a legally enforceable right to set off the mutually-recognized amounts and there is an intention to settle net basis, or to realize asset and settle the liability simultaneously.
38
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 519
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
39
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan z.4. Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment
Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group's own credit risk associated with the instrument is taken into account.
z.5. Biaya Perolehan Diamortisasi atas
Instrumen Keuangan z.5. Amortized Cost on Financial
Instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metoda SBE dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih, Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari SBE.
Amortized cost is calculated using the EIR less any allowance for impairment and principal repayment or value that can not be billed. The calculations consider the premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.
39
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)520
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
40
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.6. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan z.6. Impairment of Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
• Aset keuangan dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi • Financial assets carried at amortized
cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan kelompok usaha menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
40
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 521
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
41
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.6. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan
(lanjutan) z.6. Impairment of Financial Assets
(continued)
• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
• Financial assets carried at amortized cost (continued)
Jika suatu aset keuangan yang dikelompokkan sebagai “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If a “Loans and Receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Kelompok Usaha. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui di laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
• Aset keuangan AFS • AFS financial assets
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
41
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)522
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
42
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.6. Penurunan Nilai atas Aset Keuangan (lanjutan)
z.6. Impairment of Financial Assets (continued)
• Aset keuangan AFS (lanjutan) • AFS financial assets (continued)
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui dilaba rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss, is reclassified from equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in equity.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual of interest income is recorded as part of the “Finance Income” account in the consolidated statement of comprehensive income.
Jika pada periode/tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai diakui dilaba rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
If in a subsequent period/year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
42
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 523
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
43
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Instrumen Keuangan (lanjutan) z. Financial Instruments (continued)
z.7. Penghentian Pengakuan Aset dan
Liabilitas Keuangan z.7. Derecognition of Financial Assets and
Liabilities
Aset Keuangan Financial Assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Kelompok Usaha memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Kelompok Usaha secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dilaba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
43
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)524
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
44
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Pertimbangan Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas Pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan laporan keuangan konsolidasi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset atau liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosures to the consolidate financial statements, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the assets or liabilities affected in future years.
Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari setiap entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi Pendapatan dan biaya masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional bisa membutuhkan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, suatu entitas dapat bertransaksi dalam lebih dari satu mata uang dalam aktivitas usahanya sehari-hari.
The functional currency of each entity in the Group is the currency of the primary economic environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the revenues and costs of each of the respective entities. The determination of functional currency may require judgment due to various complexity, among others, the entity may transact in more than one currency in its daily business activities.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2z.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2z.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, The Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer's current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect.
44
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 525
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
45
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha (lanjutan)
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables (continued)
Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai alas piutang usaha. Jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp168.928.528.045 dan Rp229.597.059.639 (Catatan 5).
Specific provisions are re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amount of allowance for impairment losses on accounts receivable. The amount of impairment losses as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp168,928,528,045 and Rp229,597,059,639 respectively (Note 5).
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap Estimated Useful Lives of Fixed Assets
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.
The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of fixed asset is based on the Group’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets.
Estimasi masa manfaat direviu paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas.
The estimated useful lives are reviewed at least at each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above.
45
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)526
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
46
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Post Employment Benefits Obligation
Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan oleh penilaian aktuaris dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian, Kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Nilai tercatat Liabilitas telah diungkapkan dalam Catatan 2o dan 24.
The cost of defined benefit plan and present value of the pension obligation are determined based actuarial valuation which makes use of various assumptions such as discount rates, expected rates of return on plan assets, rates of compensation increases and mortality rates. The defined benefit obligation is highly sensitive to changes in the assumptions. The carrying amount of the obligation is disclosed in Notes 2o and 24.
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan Uncertain Tax Exposure
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan intepretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waklu dari pendapatan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi". Pajak penghasilan telah diungkapkan dalam Catatan 2r dan 19.
Income taxes In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset. Income tax is disclosed in Notes 2r and 19.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Realizability of Deferred Tax Assets
Kelompok Usaha melakukan reviu atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Kelompok Usaha di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap Pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Kelompok Usaha dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
46
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 527
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
47
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut: The details of cash and cash equivalents are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Kas Cash on hand Rupiah 1.799.830.890 251.745.204 Rupiah Dolar Amerika Serikat 97.184.396 51.073.042 United States dollar
Total kas 1.897.015.286 302.818.246 Total cash on hand
Kas pada bank Cash in banks Rupiah Rupiah Pihak berelasi Related parties PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.020.745.746.193 23.163.801.945 (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 103.571.502.360 66.292.596.757 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 30.003.599.713 29.185.968.369 (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 6.105.961.446 21.061.714.960 (Persero) Tbk Pihak ketiga Third parties PT Bank Syariah Mandiri 4.507.378.353 - PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Jawa Barat Jawa Barat dan Banten Tbk 928.818.689 1.435.626.241 dan Banten Tbk PT Bank Mega Tbk 420.341.306 1.197.206.210 PT Bank Mega Tbk PT Bank Maybank PT Bank Maybank Indonesia Tbk 264.551.362 - Indonesia Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 154.990.000 - Indonesia Tbk Citibank N.A., Jakarta - 427.946.687 Citibank N.A., Jakarta PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Sumatera Barat 35.199 3.461.705.746 Daerah Sumatera Barat PT Bank Bukopin Tbk - - PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Central Asia Tbk 323.020.545 90.414.600 PT Bank Central Asia Tbk
2.167.025.945.166 146.316.981.515
Dolar Amerika Serikat United States dollar Pihak berelasi Related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 12.893.840.108 52.704.128.559 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.808.139.584 2.349.129.916 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.643.349.342 23.942.644.869 (Persero) Tbk Pihak ketiga Third parties Citibank N.A., Jakarta 10.358.752.960 6.155.107.860 Citibank N.A., Jakarta
28.704.081.994 85.151.011.204
Euro Euro Pihak berelasi Related parties PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.048.080 - (Persero)
Total kas pada bank 2.195.731.075.240 231.467.992.719 Total cash in banks
47
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)528
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
48
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of cash and cash equivalents are as follows: (continued)
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah Pihak berelasi Related parties PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 204.000.000.000 232.500.000.000 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 182.500.000.000 241.400.000.000 (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 70.000.000.000 60.000.000.000 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 20.000.000.000 7.500.000.000 (Persero) Tbk Pihak ketiga Third parties PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Jawa Barat Jawa Barat dan Banten Tbk 46.600.000.000 20.200.000.000 dan Banten Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 45.000.000.000 45.000.000.000 Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk 45.000.000.000 49.500.000.000 PT Bukopin Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 30.000.000.000 20.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Syariah 5.000.000.000 35.000.000.000 PT Bank Mega Syariah PT Bank Permata Tbk 2.000.000.000 27.700.000.000 PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Syariah - 5.000.000.000 Syariah PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - 55.000.000.000 Indonesia Tbk
650.100.000.000 798.800.000.000 Dolar Amerika Serikat United States dollar Pihak berelasi Related parties PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 82.770.000.000 - (Persero) Tbk
Total deposito 732.870.000.000 798.800.000.000 Total time deposits
Total cash and Total kas dan setara kas 2.930.498.090.526 1.030.570.810.965 cash equivalents
Total kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak berelasi merepresentasikan 13,51% dan 4,77% dari total aset Kelompok Usaha masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Total cash and cash equivalents placed with related parties represent 13.51% and 4.77% of total assets of the Group as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Rentang suku bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut:
The ranges of annual interest rates of time deposits are as follows:
2015 2014
Rupiah 7,50% - 9,50% 8,25% - 10,50% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,50% - United States dollar
Pendapatan bunga yang berasal dari kas di bank dan deposito berjangka disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan” pada laporan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Interest income from cash in banks and time deposits is presented as part of “Finance Income” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
48
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 529
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
49
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 130 Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan menerima tambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia sebesar Rp2.000.000.000.000 dan per tanggal 31 Desember 2015, ini disajikan sebagai bagian akun “Kas dan setara kas” dalam bagian “kas pada bank”. Jumlah ini hanya ditujukan untuk pembebasan lahan terkait dengan pembangunan landasan pacu (runway) 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta,
Based on the Government Regulation (“PP”) No. 130 Year 2015 dated December 28, 2015, the Company received additional capital investment of the Republic of Indonesia amounting to Rp2,000,000,000,000 and as per December 31, 2015, it presented as part of account “Cash and cash equivalents” in part ot “Cash in banks”. These amounts were intended only for land acquisition related to the construction of runway 3 at Soekarno-Hatta International Hatta.
5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade receivables are as follow: 31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Pihak ketiga Third parties PT Lion Mentari Airlines 31.270.504.744 21.792.011.872 PT Lion Mentari Airlines PT Metro Batavia 18.535.943.544 17.811.218.083 PT Metro Batavia PT Indonesia Airasia 14.339.322.344 10.006.266.614 PT Indonesia Airasia PT Garuda Maintenance Facility PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia 12.047.138.375 361.539.645 AeroAsia Air Niugini Ltd 7.938.988.691 7.334.547.770 Air Niugini Ltd PT Jakarta Boxing Stadium 7.620.349.007 2.879.785.000 PT Jakaarta Boxing Stadium PT Media Promosi Indonesia 7.456.167.032 3.189.291.875 PT Media Promosi Indonesia PT Telekomunikasi Selular 7.401.990.448 - PT Telekomunikasi Selular AirAsia Berhad 6.703.534.503 5.831.165.091 AirAsia Berhad PT Itechno Indojaya 6.600.000.000 6.600.000.000 PT Itechno Indojaya PT XL Axiata Tbk 6.517.526.870 - PT XL Axiata Tbk JO Angkasa Pura Solusi Blue Sky 6.092.730.990 1.147.963.865 JO Angkasa Pura Solusi Blue Sky PT Jatayu Gelang Sejahtera 5.614.933.076 5.069.399.777 PT Jatayu Gelang Sejahtera PT Insite Media 5.412.311.500 4.052.226.455 PT Insite Media PT U Connectivity Services 5.370.750.000 4.296.600.000 PT U Connectivity Services PT Mandara Jasindo Sena 5.363.361.426 2.021.694.083 PT Mandara Jasindo Sena PT Mandai Prima 4.555.665.789 5.573.029 PT Mandai Prima Viva Macau Ltd 4.514.078.532 4.070.687.708 Viva Macau Ltd PT Metra Digital Media 4.400.000.000 - PT Metra Digital Media PT Eljohn Putera Sriwijaya 4.397.786.470 3.472.133.916 PT Eljohn Putera Sriwijaya PT Mitra Adiperkasa Tbk 4.356.859.906 - PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Batik Air Indonesia 4.296.169.706 959.312.814 PT Batik Air Indonesia PT Sriwijaya Air 2.947.569.439 4.403.112.849 PT Sriwijaya Air Singapore Airlines 1.261.656.861 3.011.509.045 Singapore Airlines PT Cardindo Citrabuana 1.209.209.178 4.808.884.597 PT Cardindo Citrabuana Saudi Arabian Airlines 773.531.596 7.352.291.436 Saudi Arabian Airlines PT Inti Dufree Promosindo 432.903.156 6.597.611.310 PT Inti Dufree Promosindo Lain-lain (masing-masing dibawah Rp4 milyar) 274.268.059.195 237.974.677.115 Others (each below Rp4 billion) Total piutang usaha Total trade receivables pihak ketiga 461.699.042.378 365.049.503.949 third parties
49
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)530
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
50
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of trade receivables are as follow: (continued)
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Pihak berelasi Related parties PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 153.382.261.335 138.709.001.962 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Gapura Angkasa 9.163.219.961 21.277.324.167 PT Gapura Angkasa PT Merpati Nusantara Air Lines 9.094.502.238 9.097.042.278 PT Merpati Nusantara Air Lines PT Purantara Mitra Angkasa Dua 7.867.229.337 17.939.592.692 PT Purantara Mitra Angkasa Dua PT Railink 5.964.567.919 5.635.177.742 PT Railink PT Pertamina (Persero) 1.420.187.358 9.797.620.879 PT Pertamina (Persero) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp4 milyar) 14.350.394.722 118.203.672.807 Others (each below Rp4 billion) Total piutang usaha Total trade receivables berelasi 201.242.362.870 320.659.432.527 related parties Total piutang usaha 662.941.405.248 685.708.936.476 Total trade receivables Cadangan penurunan nilai (168.928.528.045) (229.597.059.639) Allowance for impairment in value Total neto 494.012.877.203 456.111.876.837 Net amount
Total piutang usaha dari pihak berelasi merepresentasikan 0,95% dan 1,88% dari total aset Kelompok Usaha masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Total trade receivables due from related parties represent 0.95% and 1.88% of total assets of the Group as of December 31, 2015 and 2014.
Pada tanggal 4 Januari 2016, piutang pihak berelasi dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp142.302.744.118 (setara dengan AS$10.351.530) telah dilunasi.
On January 4, 2016, due from a related party, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, amounting to Rp142,302,744,118 (equivalent to US$10,351,530) was paid.
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai piutang usaha di atas adalah cukup.
Based on the review of the collectibility of the trade receivables at the end of the year, the management believes that the above allowance for impairment in value of trade receivables is sufficient.
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables based on currency denominations are as follows:
31 Desember/December 31 2015 2014 Pihak berelasi Related parties
Rupiah 427.392.629.563 557.383.736.310 Rupiah Dolar Amerika Serikat (AS$17.074.938 pada tahun 2015, United States dollar dan AS$10.315.530 (US$17,074,938 in 2015 and pada tahun 2014 235.548.775.685 128.325.200.166 (US$10,315,530 in 2014 Total 662.941.405.248 685.708.936.476 Total Cadangan penurunan nilai (168.928.528.045) (229.597.059.639) Allowance for impairment in value Total neto 494.012.877.203 456.111.876.837 Net amount
50
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 531
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
51
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Belum jatuh tempo 35.897.941.393 41.972.628.825 Current Lewat jatuh tempo Overdue 1 sampai 30 hari 74.216.829.062 228.534.483.993 1 to 30 days 31 sampai 60 hari 29.944.134.701 68.045.392.636 31 to 60 days 61 sampai 90 hari 33.419.529.590 25.370.511.866 61 to 90 days 91 sampai 180 hari 34.090.311.602 57.978.021.092 91 to 180 days 181 sampai 365 hari 142.887.558.797 79.870.410.095 181 to 365 days Lebih dari 365 hari 312.485.100.103 183.937.487.969 Over 365 days
662.941.405.248 685.708.936.476 Allowance for impairment Cadangan penurunan nilai (168.928.528.045) (229.597.059.639) in value Total neto 494.012.877.203 456.111.876.837 Net amount
6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES
Akun ini merupakan piutang kepada pegawai, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (“LPPNPI”) dan pihak lain diluar kegiatan utama Kelompok Usaha dengan rincian sebagai berikut:
This account represents receivables from employees, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (“LPPNPI”) and others outside the Group's main business with the details as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Piutang dari LPPNPI 6.972.305.968 38.669.111.176 Receivables from LPPNPI Piutang pegawai 6.799.776.717 6.326.822.112 Receivable from employees Piutang jaminan 668.649.432 668.649.432 Guarantee receivables Lain-lain 35.357.762.028 18.835.003.483 Others Total 49.798.494.145 64.499.586.203 Total
Piutang pegawai merupakan kekurangan pembayaran biaya berobat yang ditanggung oleh Perusahaan yang akan ditagihkan kemudian kepada pegawai.
Receivable from employees are underpayments of employees’ health treatment borne by the Company that will be charged later to employees.
Piutang dari LPPNPI, pihak berelasi, merupakan biaya operasional LPPNPI yang didanai terlebih dulu oleh Perusahaan dan akan ditagihkan kemudian.
Receivables from LPPNPI, a related party, represent operational expenses of LPPNPI funded first by the Company and will be billed later.
Piutang lain-lain merupakan piutang kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikia (“BMKG”), PT Angkasa Pura I (Persero), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan sebagainya.
Other receivables are receivables from Indonesian Agrency for Meteorology, Climatology and Geophysics (“BMKG”), PT Angkasa Pura I (Persero), General of Civil Aviation and others.
Total piutang lain-lain dari pihak berelasi merepresentasikan 0,03% dan 0,24% dari total aset Kelompok Usaha masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Total other receivables due from related parties represent 0.03% and 0.24% of total assets of the Group as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
51
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)532
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
52
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Akun ini merupakan biaya persediaan perlengkapan untuk mendukung operasional Kelompok Usaha dengan rincian sebagal berikut:
This account represents the costs of supplies inventory to support the Group's operations with the details as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Pemeliharaan peralatan Mechanical and air conditioning mekanikal dan pendingin udara 3.670.333.036 4.022.563.897 maintenance Electricity and water Pemeliharaan listrik dan air 1.897.274.587 3.037.146.073 maintenance Alat tulis kantor dan percetakan 1.467.489.814 1.078.735.069 Office stationery and printing Keperluan keamanan dan pemadam Security and kebakaran 1.331.988.500 1.447.075.000 firefighter supplies Pemeliharaan kendaraan untuk keamanan dan pemadam Security and firefighter kebakaran 1.028.387.468 871.396.055 vehicle maintenance Pemeliharaan elektronik 529.043.801 509.607.636 Electronics maintenance Bahan bakar dan pelumas 402.257.094 1.472.515.418 Fuel and lubricants Keperluan mekanikal Mechanical and dan pendingin udara 309.062.500 296.226.500 air conditioning supplies Keperluan elektronika 105.933.500 670.808.764 Electronics supplies Pemeliharaan bangunan 76.852.500 39.001.862 Building maintenance Keperluan perbengkelan 67.202.000 19.054.500 Workshop supplies Keperluan listrik dan air 56.770.150 103.139.850 Electricity and water supplies Keperluan bangunan 27.681.860 288.244.700 Buidling supplies Keperluan lain-lain 217.831.751 440.738.742 Other supplies
Total 11.188.108.561 14.296.254.066 Total
Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat persediaannya tidak melebihi nilai realisasi netonya per 31 Desember 2015 dan 2014.
The Company is of the opinion that the carrying values of its inventories do not exceed their net realizable values as of December 31, 2015 and 2014.
8. UANG MUKA 8. ADVANCES
Akun ini merupakan beban yang dibayar terlebih dahulu untuk kepentingan operasional Kelompok Usaha yang akan dipertanggungjawabkan atau akan jatuh tempo dalam tahun berikutnya dengan rincian sebagai berikut:
This account represents expenses paid in advance for the benefit of the Group's operations that will be accounted for or due within the next year with the details are as follows:
31 Desember/December 31 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Uang muka karyawan 28.066.177.909 46.047.804.618 Advances for employees Lain-lain 588.734.409 42.855.887 Others
Total 28.654.912.318 46.090.660.505 Total
52
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 533
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
53
9. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 9. ACCRUED INCOME
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan Pendapatan yang masih akan diterima dari Pendapatan jasa aeronautika, non-aeronautika dan kargo, dengan rincian sebagai berikut:
The accrued income represents the revenues accrued from aeronautical, non-aeronautical and cargo services revenues, with the details are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Aeronautika 204.205.704.379 84.179.628.910 Aeronautical Non-aeronautika 247.612.667.611 122.300.592.838 Non-aeronautical Kargo 2.608.621.467 23.920.374.580 Cargo Total 454.426.993.457 230.400.596.328 Total 10. ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK
DIJUAL 10. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual terdiri dari investasi obiligasi dan reksadana dengan rincian sebagai berikut:
Available-for-sale financial assets consist of investments in bonds and mutual funds with the details are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Obligasi Negara Government Bonds Obligasi Negara Tahun 2007 Government Bond Year 2007 Seri FR0047 30.000.000.000 30.000.000.000 Series FR0045 Obligasi Negara Tahun 2007 Government Bond Year 2007 Seri FR0045 15.150.000.000 15.150.000.000 Seri FR0045 Obligasi Korporat Corporate Bonds Obligasi PLN IX Tahun 2007 Seri A 10.000.000.000 10.000.000.000 PLN Bond IX Year 2007 Series A Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010 10.000.000.000 10.000.000.000 Bank BTN Bond Year 2010 Obligasi XII Perum Pegadaian Perum Pegadaian Bond Tahun 2007 Seri A 7.000.000.000 7.000.000.000 Year 2007 Series A Obligasi Indosat VIII Indosat Bond VIII Tahun 2012 Seri A 7.000.000.000 7.000.000.000 Year 2012 Series A Mobile 8 Telecom Tahun 2007 5.000.000.000 5.000.000.000 Mobile 8 Telecom Year 2007 Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 5.000.000.000 5.000.000.000 Jasa Marga XIII Series R Year 2007 Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 5.000.000.000 5.000.000.000 Sukuk Ijarah Indosat V Year 2012 Danareksa Tahap I Tahun 2012 Seri B 3.000.000.000 3.000.000.000 Danareksa Part 1 Year 2012 Series B Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007 2.000.000.000 2.000.000.000 Sukuk Ijarah PLN II Year 2007 Total 99.150.000.000 99.150.000.000 Total Reksadana Mutual Fund Reksadana Pendapatan Tetap Syailendra 5.000.000.000 - Syailendra Fixed Income Fund Total 104.150.000.000 99.150.000.000 Total Kenaikan neto nilai Net increase in value aset keuangan yang tersedia of available-for-sale untuk dijual 2.290.500.000 3.068.000.000 financial assets Total 106.440.500.000 102.218.000.000 Total
53
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)534
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
54
10. ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL (lanjutan)
10. AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSETS (continued)
Nilai wajar seluruh aset keuangan tersedia untuk dijual berdasarkan harga penawaran yang berlaku dalam pasar yang aktif dan input selain harga pasar yang dapat diobservasi. Lihat Catatan 3 untuk informasi lebih lanjut mengenai metode dan asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar
The fair value of all available-for-sale financial assets is based on the current bid price in active markets and observable inputs other than quoted prices. See Note 3 for further information about the methods used and assumptions applied in determining fair value.
31 Desember/December 31 2015 2014
Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan tersedia Unrealized gain from available untuk dijual for sale financial assets 31 Desember 2015 2.290.500.000 - December 31, 2015 31 Desember 2014 (3.068.000.000) 3.068.000.000 December 31, 2014 31 Desember 2013 - (8.345.405.840) December 31, 2013
Total (777.500.000) (5.277.405.840) Total
31 Desember 2015/December 31, 2015
Kenaikan Nllai perolehan/ Nilai pasar/ (penurunan)/ Acquisition value Market value Increase (decrease)
Obligasi Negara Tahun 2007 Government Bond Year 2007 Seri FR0047 30.000.000.000 32.124.000.000 2.124.000.000 Series FR0047 Obligasi Negara Tahun 2007 Government Bond Year 2007 Seri FR0045 15.150.000.000 15.889.500.000 739.500.000 Series FR0045 Obligasi PLN IX Tahun 2007 Seri A 10.000.000.000 10.196.000.000 196.000.000 PLN IX Bond Year 2007 Seri A Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010 10.000.000.000 9.610.000.000 (390.000.000) Bank BTN XIV Bond Year 2010 Obligasi XII Perum Pegadaian Perum Pegadaian Bond Tahun 2007 Seri A 7.000.000.000 7.070.000.000 70.000.000 Year 2007 Series A Obligasi Indosat VIII Indosat Bond VIII Tahun 2012 Seri A 7.000.000.000 6.790.000.000 (210.000.000) Year 2012 Series A Mobile 8 Telecom Tahun 2007 5.000.000.000 5.000.000.000 - Mobile 8 Telecom Tahun 2007 Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 5.000.000.000 4.993.000.000 (7.000.000) Jasa Marga XIII Series R Year 2007 Sukuk Ijarah Indosat V Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 5.000.000.000 4.900.000.000 (100.000.000) Year 2012 Danareksa Tahap I Danareksa Part 1 Tahun 2012 Seri B 3.000.000.000 2.856.000.000 (144.000.000) Year 2012 Series B Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007 2.000.000.000 2.012.000.000 12.000.000 Sukuk Ijarah PLN Year 2007 Reksadana Pendapatan Tetap 5.000.000.000 5.000.000.000 - Syailendra Fixed Income Fund
Total 104.150.000.000 106.440.500.000 2.290.500.000 Total
54
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 535
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
55
10. ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL (lanjutan)
10. AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSETS (continued)
31 Desember 2014/December 31, 2014
Kenaikan Nllai perolehan/ Nilai pasar/ (penurunan)/ Acquisition value Market value Increase (decrease)
ObIigasi Negara Tahun 2207 Government Bond Year 2007 Seri FR0047 30.000.000.000 34.500.000.000 4.500.000.000 Series FR0047 Obligasi Negara Tahun 2007 Government Bond Year 2007 Seri FR0045 15.150.000.000 16.800.000.000 1.650.000.000 Series FR0045 Obligasi PLN IX Tahun 2007 Seri A 10.000.000.000 10.127.000.000 127.000.000 PLN IX Bond Year 2007 Seri A Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010 10.000.000.000 10.051.000.000 51.000.000 Obligasi XIV Bank BTN Year 2010 Obligasi XII Perum Pegadaian Perum Pegadaian Bond Tahun 2007 Seri A 7.000.000.000 7.113.400.000 113.400.000 Year 2007 Series A Obligasi Indosat VIII Indosat Bonds VIII Tahun 2012 Seri A 7.000.000.000 6.510.000.000 (490.000.000) Year 2012 Series A Mobile 8 Telecom Tahun 2007 5.000.000.000 2.406.500.000 (2.593.500.000) Mobile 8 Telecom Year 2007 Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 5.000.000.000 5.072.500.000 72.500.000 Jasa Marga XIII Series R Year 2007 Sukuk Ijarah Indosat V Sukuk Ijarah Indosal V Tahun 2012 5.000.000.000 4.743.000.000 (257.000.000) Year 2012 Danareksa Tahap I Denereksa Part 1 Tahun 2012 Seri B 3.000.000.000 2.868.000.000 (132.000.000) Year 2012 Series B Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007 2.000.000.000 2.026.600.000 26.600.000 Sukuk Ijarah PLN Year 2007
Total 99.150.000.000 102.218.000.000 3.068.000.000 Total
11. PENYERTAAN SAHAM 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows: 31 Desember/December 31
2015 2014
PT Gapura Angkasa 151.213.437.914 139.581.588.530 PT Gapura Angkasa PT Railink Indonesia 93.543.002.376 95.459.024.784 PT Railink Indonesia PT Purantara Mitra Angkasa Dua 5.253.280.125 5.253.280.125 PT Purantara Mitra Angkasa Dua
Total 250.009.720.415 240.293.893.439 Total
a. PT Gapura Angkasa (“Gapura”) a. PT Gapura Angkasa (“Gapura”)
Berdasarkan akta pendirian Gapura yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 32 tanggal 26 Januari 1998, nilai penyertaan Perusahaan di Gapura adalah sebesar Rp67.200.000.000 atau 31,25% dengan rincian sebagai berikut:
Based on the deed of establishment of No. 32 dated January 26, 1998 prepared by Notary Imas Fatimah, S.H., investment in shares of the Company in Gapura amounted to Rp67,200,000,000 or 31.25% with the details as follows:
55
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)536
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
56
11. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (continued)
a. PT Gapura Angkasa (“Gapura”) (lanjutan) a. PT Gapura Angkasa (“Gapura”) (continued)
31 Desember/December 31
2015 2014
Uang tunai 66.599.761.000 66.599.761.000 Cash Ground support equipment 600.239.000 600.239.000 Ground support equipment Total biaya perolehan 67.200.000.000 67.200.000.000 Total carrying value Cummulative share Bagian laba kumulatif 56.204.953.199 63.074.843.303 of profit Dividen - (4.687.500.000) Dividend Bagian laba tahun 2015 16.811.217.514 - Share in profit of year 2015 Bagian laba tahun 2014 10.997.267.201 13.994.245.227 Share in profit of year 2014 Total 151.213.437.914 139.581.588.530 Total
Perhitungan bagian laba berdasarkan laporan keuangan auditan Gapura untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The calculation of the share in profit is based on the audited financial statements of Gapura for the years ended December 31, 2015 and 2014.
b. PT Railink (“Railink”) b. PT Railink (“Railink”)
PT Railink merupakan perusahaan joint venture antara Perusahaan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (“KAI”) yang bertugas untuk mengelola kegiatan usaha kereta api bandara. Railink dibentuk berdasarkan Perjanjian Usaha Kerjasama antara Perusahaan dengan KAI No.SPKS.023.1/KS.006/2006-APII dan No.98/HK/UM/2006 tanggal 14 Agustus 2006.
PT Railink is a joint venture between the Company and PT Kereta Api Indonesia (Persero) (“KAI”) to conduct the business activities of the airport train. Railink was formed based on Business Cooperation Agreement between the Company and KAI No.SPKS.023.1/KS.006/2006-APII and No.98/HK/UM/2006 dated August 14, 2006.
Berdasarkan akta perubahan anggaran dasar Railink yang dibuat oleh Notaris Yulkhaizar Panuh, S.H., No. 13 tanggal 15 Agustus 2008, nilai penyertaan Perusahaan di Railink adalah sebesar Rp40.000.000.000 atau 40%.
Based on the deed of establishment of No. 13 dated August 15, 2008 prepared by Notary Yulkhaizar Panuh, S.H., the investment in shares of the Company in Railink amounted to Rp40,000,000,000 or 40%.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. S447/MBU/2013 tanggal 5 Juli 2013, telah disetujui untuk melakukan penambahan setoran modal Perusahaan kepada Railink sebesar Rp59.600.000.000 sehingga jumlah setoran modal Perusahaan menjadi Rp99.600.000.000 dengan persentase kepemilikan tetap.
Based on Decision Letter from Ministry of BUMN No. S-447/MBU/2013 dated July 5, 2013, already approved to make additional of paid in capital of the Company to Railink amounting to Rp59,600,000,000 hence total amount of the Company’s paid in capital became Rp99,600,000,000 with the same percentage of ownership.
56
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 537
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
57
11. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (continued)
b. PT Railink (“Railink”) (lanjutan) b. PT Railink (“Railink”) (continued)
Perubahan jumlah setoran modal telah diaktakan dalam akta notaris Hadijah, S.H., No. 25 tanggal 18 November 2013.
The changes in total paid in capital has been notarized on notarial deed No. 25 dated November 18, 2013 of Hadijah, S.H.
31 Desember/December 31
2015 2014
Biaya perolehan 99.600.000.000 99.600.000.000 Acquisition cost Bagian laba kumulatif 1.847.768.707 2.327.976.932 Cummulative share of profit Bagian rugi tahun 2012 - (102.300.770) Share in loss of year 2012 Penyertaan modal saham 2013 - - Equity shares 2013 Bagian rugi tahun 2013 - (679.284.354) Share in loss of year 2013 Bagian rugi tahun 2014 (5.937.801.831) (5.687.367.024) Share in loss of year 2014 Bagian rugi tahun 2015 (1.966.964.500) - Share in loss of year 2015
Total 93.543.002.376 95.459.024.784 Total
Perhitungan bagian rugi/laba berdasarkan laporan keuangan auditan Railink untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The calculation of the share in profit/loss is based on the audited financial statements of Railink for the year ended December 31, 2015 and 2014.
c. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (“PMAD”) c. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (“PMAD”)
Kepemilikan Perusahaan di PMAD sebesar 0,13% merupakan kompensasi sewa tanah selama periode 11 (sebelas) tahun 3 (tiga) bulan sesuai dengan perjanjian sewa tanah No.SPSW.02.1.A/TU.308/APII-2000 tanggal 1 Mei 2000.
The Company’s ownership in PMAD amounting to 0.13% represents a land lease compensation for 11 (eleven) years and 3 (three) months in accordance with the land lease agreement No. SPSW.02.1.A/TU.308/APII-2000 dated May 1, 2000.
Nilai investasi di PMAD pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp5.253.280.125
The balance of investment in PMAD as of December 31, 2015 and 2014 is Rp5,253,280,125.
Kegiatan pokok dari perusahaan-perusahaan tersebut di atas adalah sebagai berikut:
The principal activities of the above investees are as follows:
Entitas/Entities Negara Domisili/
Country of Domicile Kegiatan Usaha Pokok/
Principal Business Activity PT Gapura Angkasa Indonesia Jasa penunjang pengangkutan udara
dan barang/ Ground handling
PT Railink Indonesia Penyedia kegiatan usaha kereta api bandara /airport train activities
Informasi tambahan pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sehubungan dengan entitas ventura bersama adalah sebagai berikut:
Additional information as of December 31, 2015 and for the year then ended on the joint venture entities is as follows:
Total Aset/ Total Liabilitas/ Total Pendapatan/ Laba (Rugi) Neto/ Total Assets Total Liabilities Total Revenues Net Income (Loss)
PT Gapura Angkasa 1.004.767.371.361 604.796.360.328 1.318.818.371.718 53.795.896.046 PT Gapura Angkasa PT Railink 372.179.620.970 140.186.710.901 78.854.118.573 (4.917.411.249) PT Railink
57
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)538
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
58
12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES Akun ini terdiri dari: This account consists of the following: 31 Desember/December 31
2015 2014
Harga perolehan Cost Tanah 56.162.462.568 56.162.462.568 Land Tanah dan bangunan 30.548.637.738 30.548.637.765 Land and buildings Total 86.711.100.306 86.711.100.333 Total
Akumulasi penyusutan (8.420.706.241) (7.742.227.292) Accumulated depreciation Neto 78.290.394.065 78.968.873.041 Net
Beban penyusutan atas properti investasi - tanah dan bangunan - selama tahun 2015 dan 2014 seluruhnya dibebankan kepada “Beban operasional bandara”.
Depreciation expenses of investment properties - land and buildinds - during 2015 and 2014 was entirely charged to “Airport operation expenses”.
Properti investasi merupakan investasi pada: Investment properties are primarily investment in:
• Tanah ex-PPD yang berada di Jalan Kramat Raya No. 9 DKI Jakarta seluas 16.164 m2 dan jumlah tercatat sebesar Rp56.088.006.560. Pada tanggal 31 Desember 2015, tanah belum dapat dikembangkan dikarenakan belum adanya izin dari Pemerintah Daerah setempat.
• Land ex-PPD located at Jalan Kramat Raya No. 9 Jakarta with an area of 16,164 m2 and carrying amount of Rp56,088,006,560. As of December 31, 2015, this land has not been developed since no permission from Local Government.
• Tanah ex-PPD yang berada di Jalan Batas
Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan seluas 14.303 m2 dan jumlah tercatat sebesar Rp55.456.000. Pada tanggal 31 Desember 2015, tanah belum dapat dikembangkan dikarenakan belum adanya izin dari Pemerintah Daerah setempat.
• Land ex-PPD located at Jalan Batas Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan with an area of 14,303 m2 and carrying amount of Rp55,456,000. As of December 31, 2015, this land has not been developed since no permission from Local Government.
• Tanah yang berada di Desa Saentis,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang seluas 40.000 m2 dan jumlah tercatat Rp19.000.000.
• Land located at Saentis village, District Percut Sei Tuan, Sub-District Deli Serdang with an area of 40,000 m2 and carrying amount of Rp19,000,000.
• Tanah dan bangunan merupakan tanah,
bangunan dan ruang yang dimanfaatkan oleh pihak lain untuk ruang tunggu di bandara, pergudangan, hotel dan perkantoran.
• Land and buildings represents land, building and space utilized by other parties for airport lounge, warehouse, hotel and office.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan. Properti investasi - tanah tidak disusutkan.
Investment properties are stated at cost. Investment property - land is not depreciated.
Nilai wajar dari properti investasi tanah ex-PPD, tanah di Pasar Minggu dan tanah di Deli Serdang pada tanggal 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp354.592.905.000, Rp41.836.275.000 dan Rp5.216.600.000 yang ditentukan berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) atas properti investasi.
The fair value of the investment properties for land ex-PPD, land in Pasar Minggu and land in Deli Serdang as of December 31, 2015 amounted to Rp354,592,905,000, Rp41,836,275,000 and Rp5,216,600,000, respectively, which were determined based on Sales Value of Tax Object (NJOP) of the investment properties.
58
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 539
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
59
12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 12. INVESTMENT PROPERTY (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management believes that there were no events or changes in circumstances which indicated impairment in the value of the investment properties as of December 31, 2015 and 2014.
13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
31 Desember 2015/December 31, 2015
Saldo Awal/ Saldo Akhlr/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance
Harga perolehan Acquisition cost Tanah 519.912.219.026 4.232.578.954 - - 524.144.797.980 Land Bangunan dan Lapangan 4.411.885.796.040 147.757.581.439 26.892.183.233 115.172.341.818 4.647.923.536.064 Building & Field Bangunan Gedung 3.226.089.053.659 283.224.258.171 266.331.708.529 87.615.030.909 3.330.596.634.210 Building Alai Bantu Navigasi 111.082.418.540 - - - 111.082.418.540 Navigation Supporting Equipment Alai Pengangkutan 514.707.777.770 93.283.880.717 57.660.088.733 - 550.331.569.754 transportation Equipment Alat-Alat Kantor 184.823.821.331 12.492.772.785 6.468.239.796 - 190.848.354.320 Office tools Instalasi & Jaringan 2.098.795.408.490 143.074.245.946 49.116.595.599 - 2.192.753.058.837 Installation & Networking Perlengkapan Terminal - - dan Gedung 1.351.678.608.166 153.158.810.496 89.264.974.254 13.563.550.000 1.429.135.994.408 Terminal & Building Equipment Peralatan Bengkel 12.857.758.980 602.983.473 - - 13.460.742.453 Workshop Equipment Peralatan Komputer 17.166.829.651 3.987.875.000 - - 21.154.704.651 Computer Equipment Peralatan Parkir 9.352.110.622 44.790.000 - - 9.396.900.622 Property and Equipment - Parking Overlay 72.656.823.074 - 5.462.192.878 - 67.194.630.196 Overlays Lain-lain 102.233.146.874 36.909.610.432 18.985.283.013 - 120.157.474.293 Others Aset Dalam Penyelesaian 4.126.688.974.694 2.336.607.840.244 - (216.350.922.727) 6.246.945.892.211 Assets under construction
Total 16.759.930.746.917 3.215.377.227.657 520.181.266.035 - 19.455.126.708.539 Total
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation dan penurunan nilai and impairment Bangunan dan Lapangan 552.045.950.692 134.816.119.534 12.287.923.501 - 674.574.146.725 Building & Field Bangunan Gedung 592.539.852.584 109.390.072.387 24.187.121.584 - 677.742.803.387 Buildings Alat Bantu Navigasi 80.241.151.436 13.388.858.463 4.787.300.171 - 88.842.709.728 Navigation Supporting Equipment Alat Pengangkutan 272.220.298.783 52.971.579.900 32.311.055.892 - 292.880.822.791 Transportation Equipment Alat-alat Kantor 142.081.443.861 18.324.044.481 3.076.755.560 - 157.328.732.782 Office Tools lnstalasi dan Jaringan 802.854.010.136 141.044.969.870 9.090.421.979 - 934.808.558.027 Installation and Networking Perlengkapan Terminal dan Gedung 603.512.147.231 99.638.395.121 8.550.457.284 - 694.600.085.068 Terminal and Building Equipment Peralatan Bengkel 23.203.163.458 1.288.137.764 - - 24.491.301.222 Workshop Equipment Peralatan Komputer 13.203.479.270 4.158.450.444 - - 17.361.929.714 Computer Equipment Peralatan Parkir 2.210.723.613 2.094.723.356 - - 4.305.446.969 Property and Equipment - Parking Lain-lain 70.144.368.028 18.536.268.926 3.904.474.380 - 84.776.162.574 Others Cadangan penurunan nilai 27.854.113.782 - - - 27.854.113.782 Impairment
Total 3.182.110.702.874 595.651.620.246 98.195.510.351 - 3.679.566.812.769 Total
Nilai buku 13.577.820.044.043 15.775.559.895.770 Net book value 31 Desember 2014/December 31, 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/As restated - Note 52)
Saldo Awal/ Saldo Akhlr/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance
Harga perolehan Acquisition cost Tanah 410.523.613.348 222.606.860.664 113.218.254.986 - 519.912.219.026 Land Bangunan dan Lapangan 3.410.536.160.359 1.177.316.750.921 258.724.552.161 82.757.436.921 4.411.885.796.040 Building & Field Bangunan Gedung 2.418.935.917.332 444.980.926.454 101.906.632.430 464.078.842.303 3.226.089.053.659 Building Alai Bantu Navigasi 129.621.311.427 50.422.244.961 68.961.137.848 - 111.082.418.540 Navigation Supporting Equipment Alai Pengangkutan 435.963.407.562 160.791.815.662 86.302.445.454 4.255.000.000 514.707.777.770 transportation Equipment Alat-Alat Kantor 149.756.339.313 82.117.224.367 54.732.259.861 7.682.517.512 184.823.821.331 Office tools Instalasi & Jaringan 1.620.344.020.711 199.149.000.048 65.545.407.483 344.847.795.214 2.098.795.408.490 Installation & Networking Perlengkapan Terminal dan Gedung 1.100.274.187.943 111.929.524.587 135.480.565.039 274.955.460.675 1.351.678.608.166 Terminal & Building Equipment Peralatan Bengkel 12.443.030.356 597.820.151 183.091.527 - 12.857.758.980 Workshop Equipment Peralatan Komputer 15.881.520.651 1.285.309.000 - - 17.166.829.651 Computer Equipment Peralatan Parkir 5.563.287.587 3.788.823.035 - - 9.352.110.622 Property and Equipment - Parking Overlay 93.030.441.455 20.373.618.381 - 72.656.823.074 Overlays Lain-lain 98.454.344.921 35.312.096.380 31.533.294.427 - 102.233.146.874 Others Aset Dalam Penyelesaian 3.277.401.537.513 2.027.864.489.806 - (1.178.577.052.625) 4.126.688.974.694 Assets under construction
Total 13.178.729.120.478 4.518.162.886.036 936.961.259.597 - 16.759.930.746.917 Total
59
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)540
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
60
13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember 2014/December 31, 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/As restated - Note 52) (lanjutan)
Saldo Awal/ Saldo Akhlr/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation dan penurunan nilai and impairment Bangunan dan Lapangan 446.028.861.315 150.482.202.166 44.465.112.789 - 552.045.950.692 Building & Field Bangunan Gedung 509.763.386.421 105.237.786.163 22.461.320.000 - 592.539.852.584 Buildings Alat Bantu Navigasi 78.846.759.982 91.007.152.225 89.612.760.771 - 80.241.151.436 Navigation Supporting Equipment Alat Pengangkutan 223.905.733.808 68.836.926.156 20.522.361.181 - 272.220.298.783 Transportation Equipment Alat-alat Kantor 130.584.446.867 18.691.948.327 7.194.951.333 - 142.081.443.861 Office Tools lnstalasi dan Jaringan 699.308.195.671 151.994.319.788 48.448.505.323 - 802.854.010.136 Installation and Networking Perlengkapan Terminal dan Gedung 629.772.692.374 100.629.804.666 126.890.349.809 - 603.512.147.231 Terminal and Building Equipment Peralatan Bengkel 8.049.585.145 15.800.813.295 647.234.982 - 23.203.163.458 Workshop Equipment Peralatan Komputer 9.763.500.972 3.439.978.298 - - 13.203.479.270 Computer Equipment Peralatan Parkir 639.513.501 1.571.210.112 - - 2.210.723.613 Property and Equipment - Parking Lain-lain 68.906.030.149 45.522.541.550 44.284.203.671 - 70.144.368.028 Others Cadangan penurunan nilai 27.854.113.782 - - - 27.854.113.782 Impairment
Total 2.833.422.819.987 753.214.682.746 404.526.799.859 - 3.182.110.702.874 Total
Nilai buku 10.345.306.300.491 13.577.820.044.043 Net book value
Cadangan penurunan nilai merupakan penurunan nilai atas aset tetap yang tidak ditemukan, tidak dimanfaatkan dan dikuasai oleh pihak lain berdasarkan clearance asset posisi tanggal 31 Desember 2009 sesuai dengan Laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) No. 5126/PW30/4/2010 tanggal 2 November 2010.
Impairment represents fixed assets that are not found, not exploited and controlled by other parties based on asset clearance as of December 31, 2009 in accordance with the Report of Finance and Development and Financial Supervisory Agency (BPKP) No. 5126/PW30/4/2010 dated November 2, 2010.
Beban penyusutan atas aset tetap selama tahun 2015 dan 2014 seluruhnya dibebankan kepada “Beban operasional bandara”.
Depreciation expenses of fixed assets during 2015 and 2014 were entirely charged to “Airport operation expenses”.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah mengasuransikan seluruh aset tetap tidak bergeraknya, termasuk properti investasi (Catatan 12), terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, hura-hara, gempa bumi dan risiko lainnya yang dicantumkan dalam polis asuransi dengan nilai pertanggungan sebesar Rp10.906.478.352.859. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.
As of December 31, 2015, the Company has carried insurance for its all non-movable fixed assests, including in investment properties (Note 12), againts the risks of lossess from fire, civil riot, earthquake and other risks as set out in the insurance policy with total insurance coverage of Rp10,906,478,352,859. In management’s opinion, the above insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
60
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 541
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
61
13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that have not been completed at the date of the consolidated statements of financial position with the details as follows:
Perkiraan % Nilai Tahun perkiraan penyelesaian/ tercatat/ penyelesaian/ Estimated % Carrying Estimated years of completion value of completion
31 Desember 2015 December 31, 2015 Bangunan gedung dalam
pembangunan 57.21% 3.112.632.509.451 2016-2017 Building in construction Bangunan lapangan dalam pembangunan 84.38% 1.154.189.574.065 2016-2017 Building field in construction Lain-lain dalam pembangunan 59.00% 1.980.123.808.695 2016-2017 Others in construction
Aset dalam penyelesaian 6.246.945.892.211 Assets under construction
Perkiraan % Nilai Tahun perkiraan penyelesaian/ tercatat/ penyelesaian/ Estimated % Carrying Estimated years of completion value of completion
31 Desember 2014 December 31, 2014 Bangunan gedung dalam
pembangunan 45.20% 1.758.343.385.241 2015-2016 Building in construction Bangunan lapangan dalam pembangunan 64.74% 1.040.657.615.545 2015-2016 Building field in construction Lain-lain dalam pembangunan 59.00% 1.327.687.973.908 2015-2016 Others in construction
Aset dalam penyelesaian 4.126.688.974.694 Assets under construction
Selama tahun 2015 dan 2014, Perusahaan mengkapitalisasi biaya bunga pinjaman sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp92.758.799.642 dan Rp3.812.675.000. Perusahaan mengkapitalisasi seluruh biaya pinjaman dari pinjaman spesifik.
During 2015 and 2014, the Company capitalized borrowing costs as part of the acquisition cost of assets under construction amounting to Rp92,758,799,642 and Rp3,812,675,000, respectively. The Company capitalized all borrowing costs resulting from specific loans.
14. GOODWILL 14. GOODWILL
Akun ini merupakan kelebihan biaya akuisisi pada ekuitas sebesar 50% kepemilikan saham milik Schiphol International B.V. di APS oleh Perusahaan sesuai dengan Surat DK No. 06.04/00/11/101 tanggal 23 November 2011.
This account represents the excess of acquisition cost on the equity of 50% stock ownership in Schiphol International B.V. in APS by the Company in acordance with Letter DK No. 06.04/00/11/101 dated November 23, 2011.
Pada 31 Desember 2015, tidak ada indikasi penurunan nilai atas goodwill.
On December 31, 2015, there was no indication of impairment on goodwill.
61
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)542
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
62
15. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 15. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Rincian aset jangka panjang lainnya adalah sebagai berikut:
The details of other non-current assets are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Aset LPPNPI 18.491.397.273 18.491.387.273 LPPNPI Assets Perangkat lunak ERP 16.314.368.298 8.642.419.363 ERP Software Jaminan 976.811.770 4.659.187.600 Deposits Lainnya 586.697.316 1.143.053.987 Others Total 36.369.274.657 32.936.048.223 Total
Aset LPPNPI merupakan alat bantu navigasi yang belum diserahkan Perusahaan kepada LPPNPI.
LPPNPI assets represent navigation support equipment not yet transferred by the Company to LPPNPI.
Perangkat lunak ERP merupakan biaya instalasi, implementasi dan jasa konsultasi pendukung perangkat lunak SAP.
ERP software represents the cost of installation, implementation and consultation support service of SAP software.
Uang jaminan merupakan uang jaminan langganan listrik.
Deposits represents guarantee deposits for electricity.
16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES
Akun ini merupakan liabilitas usaha kepada pihak ketiga dan berelasi dengan rincian sebagai berikut:
This account represents liabilities to third parties and related parties with the details as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Pihak berelasi Related parties PT Angkasa Pura I (Persero) 2.622.548.979 2.622.548.979 PT Angkasa Pura I (Persero) PT Gapura Angkasa - 4.858.861.416 PT Gapura Angkasa Lainnya 1.350.000 1.886.741.626 Others Sub-total 2.623.898.979 9.368.152.021 Sub-total Pihak ketiga Third parties PT MCO Jaya 3.793.388.264 - PT MCO Jaya PT Gapura Sukses Nusantara 2.500.000.000 - PT Gapura Sukses Nusantara PT Langgeng Sadam Purnama 1.586.006.000 - PT Langgeng Sadam Purnama Koperasi Satya Ardya 1.267.658.104 - Koperasi Satya Ardya PT Akdiwijaya Putra Mandiri 1.237.500.000 - PT Akdiwijaya Putra Mandiri Telkom Unit Enterprise Telkom Unit Enterprise Regional II 1.025.605.894 - Regional II PT Cakra Satya Internusa 1.012.144.924 2.276.176.101 PT Cakra Satya Internusa PT Metra Digital Media - 1.787.500.000 PT Metra Digital Media PT Abimanyu Dewata - 1.907.400.000 PT Abimanyu Dewata PT Patta Aksa Jaya - 2.176.116.460 PT Patta Aksa Jaya Lainnya 3.332.203.694 6.808.355.638 Others
Sub-total 15.754.506.880 14.955.548.199 Sub-total Total 18.378.405.859 24.323.700.220 Total
62
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 543
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
63
16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on currency denominations are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Rupiah 18.378.405.859 24.323.700.220 Rupiah
Total 18.378.405.859 24.323.700.220 Total
Total utang usaha dari pihak berelasi merepresentasikan 0,07% dan 0,29% dari total liabilitas Kelompok Usaha masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Total trade payables to related parties represent 0.07% and 0.29% of total liabilities of the Group as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
17. UTANG LAIN-LAIN 17. OTHER PAYABLES
Utang lain-lain merupakan liabilitas jangka pendek yang terdiri dari sebagai berikut:
Other payables consist of the following liabilities:
31 Desember/December 31
2015 2014
Pihak berelasi Related parties Kementerian Perhubungan - 9.874.801.990 Ministry of Transportation Titipan LPPNPI - 9.028.895.699 Deposit from LPPNPI Pihak ketiga Third parties Jaminan pelaksanaan 126.916.315.793 119.004.052.776 Performance bonds Titipan dan uang muka Deposit and advance debitur 72.777.466.928 30.613.297.273 from debtors Retribusi parkir 4.802.060.549 9.317.263.486 Parking retribution Titipan lainnya 27.738.108.244 140.334.893.225 Other deposits Total 232.233.951.514 318.173.204.449 Total
Jaminan pelaksanaan merupakan jaminan yang diberikan oleh kontraktor sehubungan dengan proyek proyek Perusahaan.
Performance bond represents guarantee from contractors whose engaged in the Company’s projects.
Titipan lainnya terdiri dari titipan PJP AP II, titipan passenger services charge, titipan listrik, titipan PT Angkasa Pura I (Persero) (”AP I”) dan titipan parkir.
Other deposits consist of PJP AP II deposit, passenger services deposit, electrical deposit, PT Angkasa Pura I (Persero) (“AP I”) deposit and parking deposit.
Total utang lain-lain dari pihak berelasi merepresentasikan 0,00% dan 0,59% dari total liabilitas Kelompok Usaha masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Total other payables to related parties represent 0.00% and 0.59% of total liabilities of the Group as of December 31, 2015 and 2014.
63
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)544
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
64
18. BEBAN AKRUAL 18. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya sebagai berikut:
This account consists of accruals for the following expenses:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Pembelian aset tetap 1.039.172.917.214 985.926.049.762 Acquisition of fixed asset Pemeliharaan 175.274.152.399 109.617.518.345 Maintenance Umum 171.029.272.488 179.026.373.930 General Biaya pegawai 62.407.424.472 33.033.104.514 Employees expense Retensi 56.687.012.576 91.510.235.778 Retention Persediaan 12.938.455.534 15.551.229.691 Inventory Sewa 10.924.055.958 18.995.590.975 Rental Lain-lain 1.777.320.151 9.424.495.205 Others
Total 1.530.210.610.792 1.443.084.598.200 Total
19. PERPAJAKAN 19. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka dan klaim pengembalian pajak
a. Prepaid taxes and claim for tax refund
Klaim pengembalian pajak terdiri dari: Claim for tax refund consists of:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Perusahaan The Company Pajak pendapatan Income tax Pasal 28 tahun 2013 - 28.865.322.250 Article 28 year 2013 Entitas anak Subsidiary Pajak pendapatan Income tax Pasal 28 tahun 2013 - 338.013.106 Article 28 year 2013 Pasal 28 tahun 2014 - 1.303.679.867 Article 28 year 2014 Total - 30.507.015.223 Total
Pajak di bayar dimuka terdiri dari: Prepaid tax consists of:
31 Desember/December 31 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Lancar Current Perusahaan The Company Pajak pertambahan nilai 3.131.297.787 20.393.210.750 Value added tax Pajak pendapatan pasal 19 - Income taxes article 19 - Penilaian kembali Revaluation of aktiva tetap (Catatan 19f) 39.804.820.405 fixed assets (Note 19f) Entitas anak 12.374.304.310 7.205.487.342 Subsidiary Total 55.310.422.502 27.598.698.092 Total
64
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 545
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
65
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
a. Pajak dibayar di muka dan klaim pengembalian pajak (lanjutan)
a. Prepaid taxes and claim for tax refund (continued)
1) SKPKB PPN No. 80/207/061051/08
tahun 2006 1) SKPKB PPN No. 80/207/061051/08 year
2006
Pada tahun 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No.80/207/06/051/08 atas PPN tahun 2006 sebesar Rp146.194.367.207.
Atas SKPKB tersebut Perusahaan telah mengajukan banding melalui Surat No. 05.05/00/12/2009/035 tanggal 11 Desember 2009 dan telah melakukan pembayaran tunai sebesar Rp75.000.000.000 (sebagai syarat banding) dan sisanya dibayar dari kompensasi menang banding atas SKPKB tahun 2005 sebesar Rp71.194.367.207.
In 2008, the Company received Tax Assessment Letter No.80/207/06/051/08 stating underpayment (SKPKB) of its 2006 VAT amounting to Rp146,194,367,207. For the SKPKB, the Company submitted an appeal by Letter No. 05.05/00/12/2009/035 dated December 11, 2009 and has paid in cash amounting to Rp75,000,000,000 (as a requirement of an appeal) and the remaining amount was paid from the compensation of the appeal winning of SKPKB for fiscal year 2005 amounting to Rp71,194,367,207.
Sesuai Putusan Pengadilan Pajak No. Put.40489/PP/MV/16/2012 pada tanggal 3 Oktober 2012, dinyatakan bahwa jumlah PPN Masa Pajak Januari - Desember 2006 termasuk sanksi administrasi yang disengketakan oleh Perusahaan dan dikabulkan Pengadilan Pajak menjadi sebagai berikut: Jumlah yang disengketakan oleh Perusahaan adalah sebesar Rp146.194.367.207, sedangkan jumlah yang tidak disetujui oleh Pengadilan Pajak adalah sebesar Rp203.125.203 sehingga jumlah yang disetujui oleh Pengadilan Pajak adalah Rp145.991.242.004.
In accordance with Tax Court decision No. Put.40489/PP/MV/16/2012 dated October 3, 2012 stated that the amount of VAT for tax period January - December 2006, including the administrative sanctions which disputed by the Company and granted by the Tax Court was as follows: Amount disputed by the Company was amounting to Rp146,194,367,207, amount was not granted by the Tax Court was amounting to Rp203,125,203 so the amount granted by the Tax Court amounting to Rp145,991,242,004.
Sehubungan dengan jumlah tagihan PPN yang disetujui tersebut diatas, Kantor Pajak meng-offset tagihan PPN Rp145.991.242.004 dengan utang Perusahaan sebesar Rp77.797.453.555. Perusahaan menerima pengembalian tagihan PPN sebesar Rp68.193.788.449 pada tanggal 11 Januari 2013 melalui Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) No. 80012/093-0012-2013.
In accordance with the above amount of VAT claim, the Tax Office offset VAT claim of Rp145,991,242,004 with the taxes payable of Rp77,797,453,555. The Company received the refund of the net VAT claim in the amount of Rp68,193,788,449 on January 11, 2013 through Tax Overpayment Refund Order Letter (SPMKP) No. 80012/093-0012-2013.
65
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)546
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
66
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
a. Pajak dibayar di muka dan klaim pengembalian pajak (lanjutan)
a. Prepaid taxes and claim for tax refund (continued)
2) SKPKB PPN No. 0132/207/07/051/09
tahun 2007 2) SKPKB PPN No. 0132/207/07/051/09
year 2007
Pada tanggal 30 November 2009, Perusahaan menerima SKPKB No. 0132/207/07/051/09 atas PPN tahun 2007 sebesar Rp146.194.367.207. Atas SKPKB tersebut Perusahaan telah mengajukan keberatan melalui Surat No. 05.05/00/12/2009/035 tanggal 23 Desember 2009. Permohonan keberatan Perusahaan ditolak melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. 577/WPJ.19/8D.05/2010.
On November 30, 2009, the Company received SKPKB No.0132/207/07/051/09 of its 2007 VAT amounting to Rp146,194,367,207 For the SKPKB, the Company submitted an appeal by Letter No. 05.05/00/12/2009/035 dated December 23, 2009. The Company’s objection was rejected by Decision Letter of Directorate General of Taxation No.577/WPJ.19/8D.05/2010.
Pada tanggal 11 Februari 2011, Perusahaan mengajukan banding melalui Surat No. 05.05/00/2/2011/017 dan telah melakukan pembayaran Rp71.000.000.000 (sebagai syarat banding). Permohonan banding Perusahaan ditolak melalui Surat Keputusan No. PUT 34028/PP/MV/16/2011 tanggal 5 Oktober 2011. Kemudian Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali (“PK”) kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 23 Desember 2011.
On February 11, 2011, the Company submitted appeal by Letter No. 05.05/00/2/2011/017 and has paid of Rp71,000,000,000 (as a requirement for appeal). Appeal request of the Company was rejected by the Decision Letter No. PUT 34028/PP/MV/16/2011 dated October 5, 2011. Then, the Company submitted Judicial Review (“PK”) to the Supreme Court of the Republic of Indonesia on December 23, 2011.
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Reg.No: 255/C/PK/Pjk/2013 tanggal 13 Juni 2013, Mahkamah Agung menolak PK Perusahaan dan menghukum Perusahaan untuk membayar biaya perkara sebesar Rp2.500.000.
Based on the Decision of the Supreme Court Reg. No: 255/C/PK/Pjk/2013 dated June 13, 2013, the Supreme Court rejected the Company’s judicial review and ordered the Company to pay court expense amounting to Rp2,500,000.
66
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 547
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
67
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
b. Utang pajak b. Taxes payable 31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Perusahaan The Company Pajak pendapatan Income taxes Pasal 25 24.247.226.962 20.086.705.316 Article 25 Pasal 29 86.285.600.017 6.514.600.984 Article 29 Pasal 21 14.405.291.235 5.049.105.657 Article 21 Pasal 23 1.691.939.839 2.200.936.053 Article 23 Pasal 26 219.086.138 130.514.138 Article 26 Pasal 4 (2) 9.536.867.202 14.080.839.973 Article 4 (2) Pajak 22 189.976.573 - Article 22 Pajak pertambahan nilai 2.365.039.545 23.969.433.318 Value added tax Pajak lainnya 8.631.287 59.402.787 Other taxes Entitas anak Subsidiary Pajak pendapatan Income taxes Pasal 21 79.933.212 297.653.563 Article 21 Pasal 23 545.504.389 258.714.629 Article 23 Pasal 4 (2) 7.262.348 300.003.000 Article 4 (2) Pasal 29 574.945.664 381.316.742 Article 29 Pajak pertambahan nilai 427.748.633 297.534.278 Value added tax Pajak lainnya 76.410.790 23.290.832 Other taxes Total utang pajak 140.661.463.834 73.650.051.270 Total taxes payable
c. Manfaat (beban) pajak c. Tax benefit (expense)
Rincian beban (manfaat) pajak pendapatan badan sebagai berikut:
The detail of corporate income tax expense (benefit) are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Pajak kini Current tax Perusahaan (510.820.088.250) (390.107.581.500) The Company
Koreksi pajak Correction of corporate penghasilan badan income tax for fiscal tahun 2013 dan 2014 (50.434.503.500) - year 2013 and 2014
Entitas anak (5.395.679.295) (1.593.909.657) Subsidiary Sub-total (566.650.271.045) (391.701.491.157) Sub-total Pajak tangguhan Deferred tax Perusahaan (13.080.212.490) 43.705.968.893 The Company Entitas anak 858.883.980 263.497.945 Subsidiary Sub-total (12.221.328.510) 43.969.466.838 Sub-total Total (578.871.599.555) (347.732.024.319) Total
67
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)548
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
68
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
d. Taksiran pajak penghasilan d. Provision for income tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran pendapatan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before tax, as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income of the Company is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Profit before tax dan penghasilan per consolidated statement komprehensif lain of profit or loss and other konsolidasian 2.266.194.631.830 1.474.501.895.771 comprehensive income Laba entitas anak sebelum Profit of subsidiary before beban pajak penghasilan corporate income tax expense badan dan efek eliminasi 14.871.449.425 6.237.345.523 and elimination effect
Laba Perusahaan Profit before tax attributable sebelum Pajak 2.251.323.182.405 1.468.264.550.248 to the Company
Beban (penghasilan) yang Expense (income) already pajaknya bersifat final subjected to final tax Penghasilan bunga (62.236.470.277) (104.476.641.892) Interest income Penghasilan sewa (514.760.774.167) (420.071.445.615) Rent income Biaya perolehan penghasilan Expenses related to
income dikenakan pajak final 363.485.772.487 343.101.443.357 subjected to final tax
Laba Perusahaan sebelum Profit before tax pajak setelah beban after expenses (revenues) (penghasilan) yang pajaknya subjected to final tax bersifat final 2.037.811.710.448 1.286.817.906.098 attributable to the Company Ditambah (dikurangi): Add (deduct): Beda temporer Temporary differences Penyusutan aset tetap (228.622.035.691) (191.498.051.670) Depreciation of fixed assets Penyisihan penurunan Provision for impairment nilai piutang (2.054.068.526) 84.507.482 in value of receivable Imbalan kerja (4.565.578.743) 80.652.486.683 Employee benefits Sub-total (235.241.682.960) (110.761.057.505) Sub-total
Beda tetap Permanent differences Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan Non-deductible expenses Beban pegawai 80.256.147.098 65.088.196.615 Employee expenses Beban umum 56.105.910.058 251.959.580.817 General expenses Lain-lain 114.064.095.388 75.632.578.989 Others Bagian atas laba neto Equity in net earnings of entitas asosiasi (9.715.826.977) (8.306.878.202) and associated companies
Sub-total 240.710.325.567 384.373.478.219 Sub-total
Taksiran penghasilan kena Estimated taxable income pajak Perusahaan 2.043.280.353.055 1.560.430.326.812 of the Company
Pembulatan 2.043.280.353.000 1.590.430.326.000 Rounding
68
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 549
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
69
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
d. Taksiran pajak pendapatan (lanjutan) d. Provision for income tax (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran pendapatan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before tax, as shown in the consolidated statement of comprehensive income, and estimated taxable income of the Company is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Taksiran penghasilan kena Estimated taxable income pajak Perusahaan 2.043.280.353.055 1.560.430.326.812 of the Company
Pembulatan 2.043.280.353.000 1.590.430.326.000 Rounding
Beban pajak penghasilan 510.820.088.250 390.107.581.500 Income tax expense
Pajak penghasilan dibayar dimuka Prepayments of income tax Pasal 22 1.620.750 2.526.750 Article 22 Pasal 23 134.963.043.825 97.341.501.832 Article 23 Pasal 25 289.569.823.658 286.248.951.934 Article 25
Total pajak dibayar dimuka 424.534.488.233 383.592.980.516 Total prepaid taxes
Taksiran hutang (pengembalian) Estimated income tax pajak penghasilan 86.285.600.017 6.514.600.984 (refund) payable
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum pajak pendapatan dan beban pajak pendapatan, netto, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, sebagai berikut:
The reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax rate to the profit before income tax, and the income tax expense, net, as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, is as follows:
69
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)550
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
70
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
d. Taksiran pajak pendapatan (lanjutan) d. Provision for income tax (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Laba Perusahaan Profit before tax attributable sebelum Pajak 2.251.323.182.405 1.468.264.550.248 to the Company
Beban pajak penghasilan dengan Income tax expense at applicable tarif pajak yang berlaku (562.830.795.602) (367.066.137.562) tax rate Cost related to revenue subject to Beban terkait pendapatan final (90.871.443.122) (85.775.360.839) final income tax Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final 144.249.311.111 131.137.021.877 Income subjected to final tax Bagian atas laba neto 2.428.956.744 2.076.719.550 Equity in net earnings of entitas asosiasi associated companies Pengaruh beda tetap: Tax effect on permanent differences Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan Non-deductible expenses Beban pegawai (20.064.036.775) (16.272.049.154) Employee expenses Beban umum (14.026.477.514) (62.989.895.204) General expenses Lain-lain (28.516.023.847) (18.908.144.747) Others Penyesuaian pajak tangguhan 45.730.208.265 71.396.233.471 Adjustment to deferred tax Beban pajak penghasilan, bersih (523.900.300.740) (346.401.612.608) Income tax expense, net
e. Pajak tangguhan e. Deferred tax
Perhitungan Pendapatan (beban) pajak dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of deferred income tax benefit (expense) and deferred tax liability are as follows:
31 Desember 2015/December 31, 2015
Dikreditkan
(dibebankan) ke laba rugi/ Dikreditkan 31 Desember Credited ke ekuitas/ 2015/ 1 Januari 2015/ (charged) Credited December 31, January 1, 2015 to profit or loss to equity 2015 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities) Perusahaan: Company: Selisih nilai buku aset tetap antara Difference in net book value of dasar pengenaan pajak fixed assets between tax and dan akuntansi (446.829.543.289) (11.425.300.674) - (458.254.843.963) accounting bases Liabilitas imbalan kerja 56.978.324.493 (1.141.394.686) 17.565.239.252 73.402.169.059 Employee benefits liability Allowance for impairment in value Cadangan penurunan nilai piutang 42.279.207.470 (513.517.130) - 41.765.690.340 of receivables
Total (347.572.011.326) (13.080.212.490) 17.565.239.252 (343.086.984.564) Total Entitas anak: Subsidiary: Selisih nilai buku aset tetap antara Difference in net book value of dasar pengenaan pajak fixed assets between tax and dan akuntansi 100.000.000 281.443.883 - 381.443.883 accounting bases Liabilitas imbalan kerja 1.098.497.876 110.998.424 (277.634.170) 931.862.130 Employee benefits liability Allowance for impairment in value Cadangan penurunan nilai piutang - 466.441.673 - 466.441.673 of receivables
Total 1.198.497.876 858.883.980 (277.634.170) 1.779.747.686 Total
Liabilitas pajak tangguhan Consolidated deferred tax konsolidasian - netto (346.373.513.450) (341.307.236.878) liability - net
70
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 551
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
71
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
e. Pajak tangguhan e. Deferred tax
Perhitungan Pendapatan (beban) pajak dan aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The computation of deferred income tax benefit (expense) and deferred tax assets is as follows:
31 Desember 2014/December 31, 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/As restated - Note 52)
(dibebankan) ke laba rugi/ Dikreditkan 31 Desember Credited ke ekuitas/ 2014/ 1 Januari 2014/ (charged) Credited December 31, January 1, 2014 to profit or loss to equity 2014 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities) Perusahaan: Company: Selisih nilai buku aset tetap antara Difference in net book value of dasar pengenaan pajak fixed assets between tax and dan akuntansi (476.117.924.667) 29.288.381.378 (446.829.543.289) accounting bases Liabilitas imbalan kerja 48.348.524.876 14.396.460.644 (5.766.661.027) 56.978.324.493 Employee benefits liability Allowance for impairment in value Cadangan penurunan nilai piutang 42.258.080.599 21.126.871 - 42.279.207.470 of receivables
Total (385.511.319.192) 43.705.968.893 (5.766.661.027) (347.572.011.326) Total Entitas Anak: Subsidiary: Selisih nilai buku aset antara Difference in net book value of dasar pengenaan pajak fixed assets between tax and dan akuntansi 62.500.000 37.500.000 - 100.000.000 accounting bases Liabilitas imbalan kerja 745.602.379 225.997.945 126.897.552 1.098.497.876 Employee benefits liability
Total 808.102.379 263.497.945 126.897.552 1.198.497.876 Total
Liabilitas pajak tangguhan Consolidated deferred tax konsolidasian - netto (384.703.216.813) (346.373.513.450) liability - net
f. Insentif pajak f. Tax incentives
Perusahaan The Company
Pada bulan Desember 2015, Perusahaan memanfaatkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V dalam bentuk insentif pajak untuk penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Keuangan (“PMK”) No. 191/PMK.010/2015 jo PMK No. 233/PMK.03/2015. Sesuai dengan PMK tersebut, Perusahaan dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan dengan mendapatkan perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dalam jangka waktu sejak berlakunya PMK tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Perlakuan khusus tersebut berupa PPh yang bersifat final berkisar 3%-6% atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali di atas nilai sisa buku fiskal semula.
In December 2015, the Company took advantage of the Economic Policy Package V in the form of tax incentives for fixed assets revaluation as stipulated in the Ministry of Finance Regulation (“PMK”) No. 191/PMK.010/2015 jo PMK No. 233/PMK.03/2015. In accordance with the PMK, the Company is allowed to revaluate its fixed assets for tax purposes and will obtain special treatment when the application of the revaluation is submitted to Directorate General of Taxation (“DGT”) during the period between the effective date of PMK and December 31, 2016. The special treatment is final income tax ranging from 3%-6% on the excess of the revaluation amount of fixed assets over its original net book value.
71
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)552
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
72
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
f. Insentif pajak (lanjutan) f. Tax incentives (continued)
Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan telah mengajukan permohonan penilaian kembali aktiva tetap berdasarkan hasil perkiraan penilaian kembali sendiri dan telah melunasi PPh final terkait sebesar Rp39.804.820.405. Sesuai PMK, nilai aktiva tetap hasil perkiraan penilaian kembali sendiri harus dilakukan penilaian kembali dan ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik (“KJPP”) atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, paling lambat tanggal 31 Desember 2016. Setelah meneliti kelengkapan dan kebenaran permohonan, DJP dalam jangka waktu 30 hari sejak permohonan diterima lengkap dapat menerbitkan surat keputusan persetujuan penilaian kembali aktiva tetap. Perusahaan mencatat dan menyajikan pembayaran PPh final sebagai Pajak dibayar di muka.
On December 23, 2015, the Company filed an application for fixed assets revaluation using selfassessed revaluation amount and has paid the related final income tax amounted to Rp39,804,820,405. Based on the PMK, the selfassessed revaluation amount should be revaluated by a public independent appraiser (KJPP) or valuation specialist, which is registered with the Government, before December 31, 2016. Upon verification of the completeness and accuracy of the application, DGT may issue approval letter within 30 days after the receipt of complete application. The Company recorded and presented the final income tax paid as prepaid taxes.
20. LIABILITAS DANA PENSIUN 20. PENSION FUND LIABILITIES
Akun ini sebagian besar merupakan defisit minimum pendanaan iuran dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
This account mostly represents deficit on the minimumfunding requirement (shortfall) in pension contribution as of December 31, 2015 and 2014.
21. PENDAPATAN YANG DITERIMA DI MUKA 21. UNEARNED REVENUES
Akun ini merupakan Pendapatan yang diterima dimuka yang berasal dari sewa dan konsesi dengan rincian sebagai berikut:
This account represents unearned income derived from leases and concessions with the details as follows:
31 Desember/December 31 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Sewa ruang 54.274.462.473 49.744.201.062 Space rental Pemasangan reklame 44.229.602.998 30.124.006.283 Advertising installation Sewa tanah 9.264.381.855 13.785.058.514 Land rental Konsesi dan airport pass 7.675.273.999 9.564.693.962 Concession and airport pass Lain-lain 1.331.846.140 5.983.404.402 Others Total 116.775.567.465 109.201.364.223 Total
72
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 553
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
73
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG 22. LONG-TERM LOANS
Pada tanggal-tanggal berikut, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan beberapa pihak bank dan institusi finansial untuk membiayai pengembangan bandar udara Perusahaan:
On the following dates, the Company entered into agreements of credit facility with several banks and financial institutions to fund the airport development of the Company:
Jumlah maksimum Fasilitas Pinjaman (Rp)/ Tanggal Perjanjian/ Maximum Credit Rekanan/ Counterparts Agreement date Facility Limit (Rp)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank”) (dahulu PT Bank Internasional Tbk/ 11 Agustus 2014/ 1.500.000.000.000 formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) August 11, 2014 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 20 Maret 2015/ 500.000.000.000 (“SMI”) March 20, 2015 PT Indonesia Infrastructure Finance 15 Juli 2015/ 400.000.000.000 (“IIF”) July 15, 2015 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 1 April 2015/ 1.500.000.000.000 (“EXIM”) April 1, 2015
Rincian jumlah pinjaman jangka panjang yang telah ditarik dari perjanjian fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:
The details of the long-term loans which have been drawn from the above-mentioned facility agreements are as follows:
Jumlah sisa fasilitas pinjaman Jumlah yang telah ditarik dalam rupiah/ dalam rupiah*/ The remaining amount of loan Amount of drawdown in rupiah* facilities in rupiah
2015 2014 2015 2014
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank“)
(dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk/formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) 734.000.000.000 423.000.000.000 766.000.000.000 1.077.000.000.000
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 182.462.596.979 - 317.537.403.021 -
PT Indonesia Infrastructure Finance 50.000.000.000 - 350.000.000.000 -
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 255.180.109.812 - 1.244.819.890.188 -
Total/Total 1.221.642.706.791 423.000.000.000 2.678.357.293.209 1.077.000.000.000
*sebelum penyesuaian nilai wajar.
*before adjustment to fair value.
Tingkat bunga pinjaman untuk Fasilitas Pinjaman
Maybank adalah base rate LPS ditambah margin sebesar 2,45% per tahun. Sedangkan tingkat bunga pinjaman untuk Fasilitas Pinjaman SMI, IIF, dan EXIM adalah LPS ditambah margin sebesar 2% per tahun. Perusahaan diharuskan membayar kembali semua Fasilitas Pinjaman tersebut dimulai bulan ke 36 setelah tanggal perjanjian sampai dengan bulan ke 120 setelah tanggal perjanjian.
The Maybank Facility Loan bears interest at the rate of LPS base rate plus margin of 2.45% per annum. The Facilities Loan of SMI, IIF, and EXIM bear interest at the rate of LPS base rate plus margin of 2% per annum. The Company is required to repay all of the loan starting after 36th month after the agreement date up to 120th month after the agreement date.
Untuk seluruh fasilitas pinjaman, Perusahaan
diwajibkan untuk membayar provision fee atau up-front fee sekali di awal masa peminjaman sebesar 0,65% dari jumlah fasilitas pinjaman yang tersedia.
For all of loan facilities, the Company is required to pay a provision fee or an up-front fee of 0.65%, from the total loan facility once at the beginning of loan period.
73
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)554
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
74
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM LOANS (continued)
Rincian pinjaman jangka panjang Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s long-term loans are as follows:
Rekanan/Counterparts 2015 2014 \
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank”) (dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk/ formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) 724.988.521.461 423.000.000.000 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 179.290.257.634 - PT Indonesia Infrastructure Finance 47.487.442.361 - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 245.874.426.753 - Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun/ Less current maturities - -
Porsi jangka panjang/Long term portion 1.197.640.648.209 423.000.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan belum melakukan pembayaran atas pinjaman jangka panjang tersebut.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has not made any repayment on long-term loans.
Rincian tanggal jatuh tempo dan jaminan
sehubungan dengan fasilitas pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The details of maturities and collaterals related with long-term loans as of December 31, 2015 are as follows:
31 Desember 2015/December 31, 2015 Jatuh Tempo/Maturities Jaminan/Collateral
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 11 September 2017 sampai Tidak ada jaminan khusus/ (dahulu PT Bank Internasional 11 Agustus 2024/
Indonesia Tbk/formerly PT Bank September 11, 2017 until No special collateral Internasional Indonesia Tbk) August 11, 2024
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 20 April 2018 sampai Tidak ada jaminan khusus/
20 Maret 2025/ April 20, 2018 until No special collateral March 20, 2025 PT Indonesia Infrastructure Finance 15 Agustus 2018 sampai Tidak ada jaminan khusus/ 15 Juli 2025/ No special collateral August 15, 2018 until July 15, 2025 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 1 Mei 2018 sampai Tidak ada jaminan khusus/ 1 April 2025/ No special collateral May 1, 2018 until April 1, 2025
74
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 555
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
75
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM LOANS (continued)
Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu selama periode perjanjian pinjaman sebagai berikut:
The Company is also required to maintain certain financial ratios during the period of loan agreement as follows:
- Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimal
sebesar 1,2 - Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (DER)
maksimum sebesar 2 kali - Rasio Lancar minimum sebesar 1,10
- Minimum Debt Service Coverage Ratio (DSCR) amounting to 1.2
- Maximum Debt Equity Ratio (DER) amounting to 2
- Minimum Current Ratio amounting to 1.10
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank”) (dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank”) (fomerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 11 Agustus 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Maybank dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp1.500.000.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pengembangan bandar udara Perusahaan.
Based on a loan agreement dated August 11, 2014, the Company obtained a term loan facility from Maybank with maximum credit facility limit of Rp1,500,000,000,000. The proceeds of the loan from this facility were used to finance the Company’s airport development.
PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 20 Maret 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari SMI dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp500.000.000.000. Hasil penerimaan dari pembiayaan ini digunakan untuk pengembangan bandar udara Perusahaan.
Based on a loan agreement dated March 20, 2015, the Company obtained a financing facility from SMI with maximum credit facility limit of Rp500,000,000,000. The proceeds of the loan from this facility were used to to finance the Company’s airport development.
Indonesia Exim Bank (“EIB”) Indonesia Exim Bank (“EIB”)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 1 April 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari EIB dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp1.500.000.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pengembangan bandar udara Perusahaan.
Based on a loan agreement dated April 1, 2015, the Company obtained a term loan facility from EIB with maximum credit facility limit of Rp1,500,000,000,000. The proceeds of the loan from this facility were used to finance the Company’s airport development.
PT Indonesia Infrastructure Finance (”IIF”) PT Indonesia Infrastructure Finance (”IIF”)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 15 Juli 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari IIF dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp400.000.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pengembangan bandar udara Perusahaan khususnya Bandara Soekarno-Hatta.
Based on a loan agreement dated July 15, 2015, the Company obtained a term loan facility from IIF with maximum credit facility limit of Rp400,000,000,000. The proceeds of the loan from this facility were used to to finance the Company’s airport development, especially in Soekarno-Hatta Airport.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan dan perjanjian yang tercantum dalam perjanjian pinjaman ini.
As of December 31, 2015, the Company has met all the requirement and covenant stated in this loan agreement.
75
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)556
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
76
23. UTANG JAMINAN PELANGGAN 23. CUSTOMER DEPOSITS
Akun merupakan jaminan yang diberikan oleh penyewa (tenant) atas sewa ruangan, tanah dan instalasi listrik, air dan telepon di awal perjanjian.
This account represents colateral given by debitur (tenant) whose consisted of space rental, land rental, electrical and water installation at the beginning of the contract.
Rincian utang jaminan yang akan diperhitungkan berdasarkan tempat terjadinya sebagai berikut:
The details of the debt guarantee will be calculated based on the following points:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Soekarno - Hatta 16.284.622.517 9.351.199.255 Soekarno – Hatta Sultan Syarif Kasim II 1.796.355.674 700.248.287 Sultan Syarif Kasim II Halim Perdanakusuma 1.377.944.159 1.721.545.895 Halim Perdanakusuma Kantor Pusat 2.512.867.996 3.588.293.069 Head Office Supadio 304.704.170 1.047.498.800 Supadio Minangkabau 268.806.144 313.806.144 Minangkabau Husein Sastranegara 113.609.253 348.622.776 Husein Sastranegara Depati Amir 61.953.500 61.953.500 Depati Amir Kualanamu 13.249.979 13.249.979 Kualanamu Total 22.734.113.392 17.146.417.705 Total
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Kelompok Usaha menyediakan imbalan kerja jangka pendek, pensiun dan kesejahteraan karyawan lainnya untuk seluruh karyawan tetap yang masih aktif dan yang sudah pensiun, sebagai berikut:
The Group provides short-term employee benefits, retirement and other employees’ benefits to its active and retired employees, as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Perusahaan The Company Tantiem and production Tantiem dan jasa produksi 141.297.898.369 128.572.183.143 services Entitas anak Subsidiary Bonus 4.151.984.025 3.480.345.525 Bon
Total 145.449.882.394 132.052.528.668 Total
Kelompok Usaha menunjuk PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, untuk melakukan penilaian dari taksiran liabilitas untuk imbalan pasca kerja, imbalan pensiun, imbalan kesehatan pasca kerja dan imbalan pasca kerja lainnya seperti uang penghargaan dan pengabdian.
The Group has appointed PT Bestama Aktuaria, an independent actuary, to conduct a valuation of the expected obligation for post-retirement benefit, pension benefit, post-employment medical benefit and other post-employment benefits such as long service reward and jubilee awards.
Liabilitas imbalan kerja dihitung dengan menggunakan metode projected-unit-credit oleh aktuaris independen, PT Bestama Aktuaria, berdasarkan laporannya pada tanggal 21 Januari 2016.
The employee benefits liabilities were calculated using the projected-unit-credit method by an independent firm of actuaries, PT Bestama Aktuaria, based on its reports dated January 21, 2016.
76
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 557
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
77
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued) 31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Perusahaan The Company Program imbalan Post-employment pasca kerja 153.881.457.237 64.261.255.570 benefit program Program pasca Other post-employment kerja lainnya 7.821.407.102 - benefit program Program pensiun 320.127.752 60.773.146.856 Pension program Program kesehatan Post-employment pasca kerja - 41.554.168.409 medical program
Sub-total 162.022.992.091 166.588.570.835 Sub-total Entitas anak Subsidiary Program imbalan Post-employment pasca kerja 3.727.448.521 4.393.991.502 benefit program Total 165.750.440.612 170.982.562.337 Total
Estimasi liabilitas imbalan kerja yang diakui Perusahaan adalah sebagai berikut:
The estimated employee benefits liability recognized by the Company are as follows:
a. Program imbalan pasca kerja a. Post-employment benefit pogram
Perusahaan menerapkan dini dan membukukan imbalan pasca kerja sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
The Company early adopted and recorded post-employment benefit in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas adalah sebagai berikut:
The reconciliation of beginning and ending balance of present value of liabilities is as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Nilai kini Present value liabilitas - awal tahun 64.261.255.570 60.907.505.462 liability - beginning of year Biaya jasa kini 10.844.459.279 3.827.027.603 Current service cost Biaya bunga 5.237.371.506 5.420.767.987 Interest cost Biaya jasa lalu - 5.052.549.939 Past service cost Pembayaran imbalan (13.165.247.374) (10.703.036.896) Benefits paid Keuntungan (kerugian) aktuaria 86.703.618.256 (243.558.525) Actuarial gain (loss) Present value liability - Nilai kini liabilitas - akhir tahun 153.881.457.237 64.261.255.570 end of year
77
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)558
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
78
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
a. Program imbalan pasca kerja (lanjutan) a. Post-employment benefit pogram (continued)
Rincian beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of expenses recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follow:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Biaya jasa kini 10.844.459.279 3.827.027.603 Current service cost Biaya jasa lalu - 5.052.549.939 Past service cost Biaya bunga 5.237.371.506 5.420.767.986 Interest cost Total 16.081.830.785 14.300.345.528 Total
Rekonsiliasi saldo pengukuran kembali atas liabilitas/(aset) neto di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation of re-measurement on net of liability/(asset) in the consolidated statements of financial position are as follow:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Jumlah pengukuran kembali Re-measurement amount Awal tahun 10.052.926.747 10.296.485.272 Beginning of year Keuntungan (kerugian) aktuaria 86.703.618.256 (243.558.525) Actuarial gain (loss) Akumulasi jumlah Accumulated amount of pengukuran kembali 96.756.545.003 10.052.926.747 re-measurements
Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the liabilities in the consolidated statements of financial position are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Liabilitas netto awal tahun 64.261.255.570 60.907.505.463 Net liability - beginning of year Beban periode berjalan 16.081.830.785 14.300.345.528 Recognized expenses Pembayaran imbalan kerja Payments of employee benefits oleh entitas (13.165.247.374) (10.703.036.896) from Company Pengukuran kembali Re-measurement liabilitas/aset 86.703.618.256 (243.558.525) of liability/ assets Liabilitas netto akhir tahun 153.881.457.237 64.261.255.570 Net liability at end of year
78
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 559
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
79
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
a. Program imbalan pasca kerja (lanjutan) a. Post-employment benefit pogram (continued)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
The current year and previous four years’ present value of benefits obligation is as follows:
2015 2014 2013 2012 2011
Nilai kini liabilitas Present value of defined manfaat pasti 153.881.457.237 64.261.255.570 60.907.505.462 65.942.194.549 53.952.670.695 benefits liability
Liabilitas netto akhir tahun 153.881.457.237 64.261.255.570 60.907.505.462 65.942.194.549 53.952.670.695 Net liability - end of year
Analisa sensitivitas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The sensitivity analysis on December 31, 2015 are as follows:
Analisis sensitivitas Sensitivity analysis Nilai kini kewajiban imbalan pasti 153.881.457.237 PV defined benefits obligations
Asumsi Tingkat Diskonto Discount Rate Assumptions + 0,50% 150.429.043.548 + 0.50% - 0,50% 157.553.306.700 - 0.50%
Asumsi Tingkat Kenaikan Gaji Salary Increment Assumptions + 1,00% 166.740.564.967 + 1.00% - 1,00% 142.008.919.103 -1.00%
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
The actuarial assumptions used to determine post-employment benefit expenses and liabilities are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Tingkat diskonto 9,00% 8,30% Discount rate Estimasi kenaikan gaji pegawai 5,00% 5,00% Salary increment Tingkat mortalita 100% TMI III 100% TMI III Mortality rate
Tingkat cacat 10%TMI III 10%TMI III Disability rate Umur pensiun 56 tahun/56 years Retirement age
Tingkat mengundurkan diri 5% untuk karyawan berumur 20 tahun, menurun secara Resignation rate
garis lurus sampai dengan 0% pada umur 55 tahun/ 5% for employees with ages from 20 years old, decreasing linearly to 0% at age 55 Jatuh tempo liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The maturity of employee benefits liability as of December 31, 2015 is as follows:
Dalam waktu 12 bulan berikutnya Within the next 12 months (tahun pelaporan tahunan berikutnya) 22.065.162.932 (the next annual reporting year) Antara 1 hingga 2 tahun 22.265.439.009 Between 1 to 2 years Antara 2 hingga 5 tahun 62.318.553.718 Between 2 to 5 years Di atas 5 tahun 2.610.184.087.626 Above 5 years
79
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)560
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
80
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
b. Program pensiun b. Pension program
Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Angkasa Pura II yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-391/KM.17/1999 pada tanggal 15 November 1999. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 2.034 karyawan aktif, 107 karyawan keluar dengan pensiun ditunda dan 2.572 pensiunan.
The retirement program is managed by Dana Pensiun Angkasa Pura II which has been approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia KEP-391/KM.17/1999 on November 15, 1999. The number of employees which are entitled to these benefits are 2,034 active employees, 107 resigned employees with deferred pensions and 2,572 retired employees.
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas adalah sebagai berikut:
The reconciliation of beginning and ending balance of present value of obligation is as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Nilai kini liabilitas – Present value liability - awal tahun 910.592.953.033 711.665.041.411 beginning of year Biaya bunga 69.151.645.849 59.779.863.479 Interest cost Biaya jasa kini 15.203.486.782 14.618.737.290 Current service cost Biaya jasa lalu - 113.618.404.065 Past service cost Pembayaran imbalan kerja (85.714.814.400) (74.705.343.348) Benefits paid Nilai kini liabilitas - akhir Present value liability – end tahun (ekspetasi) 909.233.271.264 824.976.702.897 of year (expectation)
Pengukuran kembali liabilitas Re-measurement (aset) imbalan pasti neto - - of net liabilty (asset) Keuntungan/kerugian dari Gain/loss changes in from perubahan asumsi (23.522.400.512) 85.616.250.136 assumptions Nilai kini liabilitas Present value liability di akhir tahun 885.710.870.752 910.592.953.033 at end of year
80
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 561
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
81
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
b. Program pensiun (lanjutan) b. Pension program (continued)
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari aset program adalah sebagai berikut:
The reconciliation of beginning and ending balance of asset program is as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Nilai wajar aset Fair Value of Assets program - program awal tahun 849.819.806.177 824.230.935.000 beginning of year Ekspektasi imbal hasil dari aset program 66.328.860.501 67.970.194.717 Return on investments Nilai wajar aset program awal Pengukuran kembali liabilitas Re-measurement of liabilty (aset) imbalan pasti neto (asset) net defined benefit imbal hasil aset program (10.329.969.587) (12.257.422.983) return of program's asset Pembayaran iuran - pemberi Payment of contributions from kerja 62.992.906.624 42.054.621.123 employee Pembayaran iuran - peserta Payment of contributions from program 2.293.953.685 2.526.821.668 employee Pembayaran imbalan kerja (85.714.814.400) (74.705.343.348) Benefits paid Aset program akhir Assets program - end of tahun (aktual) 885.390.743.000 849.819.806.177 year (actual)
Rekonsiliasi saldo pengukuran kembali atas liabilitas/(aset) neto di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation of re-measurement on net of liability/(asset) in the consolidated statements of financial position are as follow:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Jumlah pengukuran kembali Re-measurement amount Awal tahun 48.021.570.067 72.169.325.598 Beginning of year Imbalan hasil atas aset program 10.329.969.587 12.257.422.983 Return on program's asset Keuntungan (kerugian) aktuaria (23.522.400.512) 85.616.250.136 Actuarial gain (loss) Penyesuaian atas pengalaman - (122.021.428.650) Experience adjustments Akumulasi jumlah Accumulated amount of pengukuran kembali 34.829.139.142 48.021.570.067 re-measurements
81
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)562
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
82
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
b. Program pensiun (lanjutan) b. Pension program (continued)
Rincian beban yang diakui dalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lainnya konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of expenses recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follow:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Biaya jasa kini 15.203.486.782 14.618.737.290 Current service cost Biaya bunga 528.831.663 1.265.203.823 Interest cost Biaya jasa lalu - 111.091.582.397 Past service cost Beban yang diakui 15.732.318.445 126.975.523.510 Recognized expenses
Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements of the liabilities in the consolidated statement of financial position are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Present value liability - Nilai kini liabilitas - awal tahun 60.773.146.856 - beginning of year Biaya jasa kini 15.732.318.445 126.975.523.510 Current service cost Pembayaran iuran (62.992.906.624) (42.054.621.123) Contributions paid Nilai kini liabilitas - akhir Present value liability - end of tahun (ekspektasi) 13.512.558.677 84.920.902.387 year (expectation) Pengukuran kembali liabilitas Re-measurement of net (aset) imbalan pasti neto liabilty (asset) Keuntungan/kerugian dari Gain/loss changes in from perubahan asumsi (13.192.430.925) (24.147.755.531) assumptions Liabilitas netto akhir tahun 320.127.752 60.773.146.856 Net liability at end of year
82
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 563
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
83
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
b. Program pensiun (lanjutan) b. Pension program (continued)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
The current year and previous four years’ present value of benefits obligation is as follows:
2015 2014 2013 2012 2011
Nilai kini liabilitas Present value of defined manfaat pasti 885.710.870.752 910.592.953.033 711.665.041.411 910.888.133.546 - benefits liability Nilai wajar aset Program (885.390.743.000) (849.819.806.177) (824.230.935.000) (863.038.341.000) (910.888.133.546) Fair value of program assets
Defisit (surplus) 320.127.752 60.773.146.856 (112.565.893.589) 47.849.792.546 (910.888.133.546) Deficit (surplus)
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
The actuarial assumptions used to determine post-employment benefits expenses and liabilities are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Tingkat diskonto 8,77% 7,90% Discount rate Estimasi kenaikan gaji pegawai 5,00% 5,00% Salary increment 1949 Annuity 1949 Annuity Tingkat mortalita Mortality Table Mortality Table Mortality rate Tingkat cacat 10%TMI III 10%TMI III Disability rate Usia pensiun normal 56 56 Pension normal age Usia pensiun dini 46 46 Early pension age Tingkat mengundurkan diri 1% untuk karyawan berumur 20 tahun, Resignation rate menurun secara garis lurus sampai dengan 0% pada umur 56 tahun/ 1% for employees with ages from 20 years old, decreasing linearly to 0% at age 56
Analisa sensitivitas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The sensitivity analysis on December 31, 2015 are as follows:
Analisis sensitivitas Sensitivity analysis Nilai kini kewajiban imbalan pasti 885.710.870.752 PV defined benefit obligations Asumsi tingkat diskonto Discount rate assumptions + 0,50% 880.463.554.303 + 0.50% - 0,50% 891.232.499.616 - 0.50% Asumsi tingkat kenaikan gaji Salary increment assumptions + 1,00% 896.076.181.900 + 1.00% - 1,00% 876.269.336.305 - 1.00% Komposisi nilai wajar aset program Compositions of fair value of assets program Saham 2.47% Saham Deposito berjangka 35.16% Time deposits Surat berharga negara 13.08% Government bond Obligasi 45.57% Bond Reksadana 2.63% Mutual fund Aset lainnya 1.09% Other assets
Total 100% Total
83
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)564
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
84
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
c. Program kesehatan pasca kerja c. Post-employment medical benefits program
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas adalah sebagai berikut:
The reconciliation of beginning and ending balance of present value of liability is as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Nilai kini liabilitas pada Present value liability at awal tahun 41.554.168.409 48.095.222.796 beginning of year Biaya bunga 3.615.212.652 3.847.617.824 Interest cost Biaya jasa kini - 1.013.248.005 Current service cost Kurtailmen (41.919.150.736) - Curtailments Pembayaran imbalan kerja - (12.726.590.166) Benefits paid Keuntungan (kerugian) aktuarial (3.250.230.325) 1.324.669.950 Actuarial gain (loss) Nilai kini liabilitas pada Present value liability at akhir tahun - 41.554.168.409 end of year
Rekonsiliasi saldo pengukuran kembali atas liabilitas/(aset) neto di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation of re-measurement on net of liability/(asset) in the consolidated statements of financial position are as follow:
31 Desember/December 31 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Jumlah pengukuran kembali Awal tahun 3.250.230.325 1.925.560.375 Beginning of year Keuntungan (kerugian) aktuaria (3.250.230.325) 1.324.669.950 Actuarial gain (loss) Akumulasi jumlah Accumulated amount of pengukuran kembali - 3.250.230.325 re-measurements
Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movement in the liabilities in the consolidated statement of financial position are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Liabilitas netto awal tahun 41.554.168.409 48.095.222.796 Net liability - beginning of year Beban tahun berjalan (38.303.938.084) 4.860.865.829 Current year expense Pembayaran imbalan kerja - (12.726.590.166) Benefits paid Pengukuran kembali Re-measurement of liabilitas/aset (3.250.230.325) 1.324.669.950 liability/assets Liabilitas netto Net liability – end akhir periode - 41.554.168.409 of period
84
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 565
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
85
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
c. Program kesehatan pasca kerja c. Post-employment medical benefits program
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
The current year and previous four years’ present value of benefits obligation is as follows:
2015 2014 2013 2012 2011
Nilai kini liabilitas Present value of defined manfaat pasti - 41.554.168.409 48.095.222.796 54.189.158.696 - benefits liability
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
The actuarial assumptions used to determine the post-employment benefit expenses and liabilities are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Tingkat diskonto - 8,30% Discount rate Estimasi kenaikan gaji pegawai - 5,00% Salary increment - 1949 Annuity Tingkat mortalitas - Mortality rate Mortality rate Tingkat cacat - 10 % TM III Disability rate Tingkat mengunduran diri 5% untuk karyawan berumur 20 tahun, menurun secara Resignation rate garis lurus sampai dengan 0% pada umur 56 tahun/ 5% for employees with ages from 20 years old decreasing linearly to 0% at age 56
d. Program imbalan pasca kerja lainnya d. Other post-employment benefits program
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas adalah sebagai berikut:
The reconciliation of beginning and ending balance of present value of liability is as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Nilai kini liabilitas Present value liability pada awal tahun 581.501.202 - at beginning of year Beban bunga - - Interest cost Biaya jasa kini 16.512.985.544 - Current service cost Pembayaran imbalan kerja (8.030.186.191) - Benefits paid Keuntungan (kerugian) aktuarial (1.242.893.453) - Actuarial gain (loss)
Nilai kini liabilitas pada Present value liability at akhir tahun 7.821.407.102 - end of year
85
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)566
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
86
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
d. Program imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)
d. Other post-employment benefits program (continued)
Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movement in the liabilities in the consolidated statement of financial position are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Liabilitas netto awal tahun 15.851.593.293 - Net liability - beginning of year Beban tahun berjalan - - Current year expense Pembayaran imbalan kerja (8.030.186.191) - Benefits paid Liabilitas netto pada akhir tahun 7.821.407.102 - Net liability at end of year
Rincian beban yang diakui dalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lainnya konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of expenses recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follow:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Biaya jasa kini 581.501.202 - Current service cost Keuntungan (kerugian) aktuaria (1.242.893.453) - Actuarial gain (loss) Biaya jasa lalu 16.512.985.544 - Past service cost Beban yang diakui 15.851.593.293 - Recognized expenses
86
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 567
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
87
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
d. Program imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)
d. Other post-employment benefits program (continued)
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
The actuarial assumptions used to determine post-employment benefit expenses and liabilities are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Tingkat diskonto 9,00% 7,90% Discount rate Estimasi kenaikan gaji pegawai 6,50% 6,50% Salary increment Tingkat mortalita 100% TMI3 100% TMI3 Mortality rate Tingkat cacat 5% dari TMI3 5% dari TMI3 Disability rate Tingkat mengundurkan diri Early retirement rate
Usia/ Age Tingkat/Rate 15 – 29 6% 30 – 34 3% 35 – 39 1.8% 40 – 50 1.2% 51 – 52 0.6% > 52 0% Projected Unit
Metode aktuaria Credit Acturial method Usia pensiun normal 56 tahun/ years Pension normal age
25. DANA PROGRAM TUNJANGAN HARI TUA 25. RETIREMENT PROGRAM FUNDS Akun ini merupakan dana Tunjangan Hari Tua
(“THT”) karyawan Perusahaan yang belum diserahkan kepada pegawai yang akan pensiun.
This account is the retirement funds (“THT”) of the Company’s employees which have not been paid to employees who will be retired.
26. DANA PROGRAM BUMN PEDULI BEASISWA 26. BUMN SCHOLARSHIP PROGRAM FUND Dana ini berasal dari rekening Pokja BUMN Peduli
Beasiswa dengan setoran awal sebesar Rp85.000.000.000. Dana ini diperuntukkan untuk 28 Perguruan Tinggi Negeri (“PTN”). Perusaaan di tugaskan oleh Menteri BUMN untuk mengelola dan menyalurkan dana beasiswa sesuai dengan Surat Penugasan No. S-224/M6U/2010 tanggal 23 April 2010 dan No. S-490/MBU/2010 tanggal 12 Agustus 2010.
This fund was derived from BUMN Scholarship Program Fund with initial fund amounting to Rp85,000,000,000. This fund was intended for 28 State Universities (“PTN”). The Company was assigned by the Ministry of BUMN to manage and to distribute scholarship funds in accordance with the Assignment Letter No. S-224/MBU/2010 dated April 23, 2010 and No. S-490/MBU/2010 dated August 12, 2010.
87
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)568
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
88
26. DANA PROGRAM BUMN PEDULI BEASISWA (lanjutan)
26. BUMN SCHOLARSHIP PROGRAM FUND (continued)
31 Desember/December 31
2015 2014
Setoran awal 85.000.000.000 85.000.000.000 Initial fund Pegembangan dana 5.010.504.645 4.917.671.485 Fund development Penyaluran dana ke PTN (82.963.793.328) (82.284.302.940) Fund distribution to PTN Biaya operasional (1.002.054.728) (768.233.108) Operational expenses Biaya administrasi bank (769.453.083) (983.488.096) Bank administration expense Total 5.275.203.506 5.881.647.341 Total
27. MODAL SAHAM 27. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s shareholder and its share ownerships as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Jumlah saham ditempatkan Persentase dan disetor penuh/ kepemilikan/ Pemegang saham/ Number of shares Percentage Total/ Shareholder issued and fully paid of ownership Total
Pemerintah Indonesia/ Government of the Republic of Indonesia 5.000.000 100% 5.000.000.000.000
Berdasarkan Akta Notaris Otty Hari Chandara Ubayani, S.H., No. 40 tanggal 16 Agustus 2012, pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp7.600.000.000.000 menjadi Rp20.000.000.000.000 yang terbagi atas 20.000.000 saham masing-masing dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Pemegang saham juga menyetujui untuk menambah modal disetor Perusahaan dari Rp1.900.000.000.000 menjadi Rp5.000.000.000.000.
Based on Deed No. 40 dated August 16, 2012 of Notary Otty Hari Chandara Ubayani, S.H., the shareholder decided to increase the Company’s authorized capital stock from Rp7,600,000,000,000 to Rp20,000,000,000,000 which is divided into 20,000,000 shares each with par value of Rp1,000,000 per share. The shareholder also agreed to increase the Company’s issued and fully paid capital stock from Rp1,900,000,000,000 to Rp5,000,000,000,000.
28. MODAL DISETOR LAINNYA 28. OTHER PAID-IN CAPITAL
Akun ini terdiri dari: This account consist of: 31 Desember/December 31
2015 2014
Cadangan modal 177.103 463.570 177.103 463.570 Capital reserves PP No. 26 Tahun 1994 83.308.265.552 83.308.265.552 PP No. 26 Tahun 1994 PP No. 10 Tahun 1998 91.150.231.722 91.150.231.722 PP No. 10 Tahun 1998 351.561.960.844 351.561.960.844 Digunakan sebagai setoran modal Used as initial capital tahun 1998 (351.561.960.844) (351.561.960.844) stock year 1998 Cadangan modal tahun 1998 81.099.573.644 81.099.573.644 Capital reserve year 1998 PP No. 53 Tahun 2013 303.400.820.848 303.400.820.848 PP No. 53 Year 2013 PP No. 130 Tahun 2015 2.000.000.000.000 0 PP No. 130 Year 2015 Total 2.384.500.394.492 384.500.394.492 Total
88
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 569
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
89
28. MODAL DISETOR LAINNYA (lanjutan) 28. OTHER PAID-IN CAPITAL (continued)
PMN merupakan tambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia kepada Perusahaan sesuai PP No. 53 tanggal 27 Juli 2013 sebesar Rp303.400.820.848.
PMN represents additional capital investment of the Republic of Indonesia to the Company in accordance PP No. 53 dated July 27, 2013 with the amount of Rp303,400,820,848.
Melalui Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 130 Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. S-17/MBU/01/2016 tanggal 8 Januari 2016, Menteri BUMN menetapkan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia sebesar Rp2.000.000.000.000 dalam rangka pembebasan lahan untuk pembangunan landasan pacu (runway) 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Based on the Government Regulation (“PP”) No. 130 Year 2015 dated December 28, 2015 and Decree of the Ministry of BUMN No. S-17/MBU/01/2016 dated January 8, 2016, the Ministry of BUMN determined the increase in the capital investment amount of the Republic of Indonesia amounting to Rp2,000,000,000,000 in order to land relinquishment for the construction of runway 3 at Soekarno-Hatta International Airport.
29. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 29. OTHER COMPONENTS OF EQUITY 31 Desember/December 31
2015 2014
Bantuan Pemerintah yang Belum Undetermined Status for Ditentukan Statusnya (“BPYBDS”) 2.511.726.662.182 2.428.484.970.530 Government Contribution (“BPYBDS”) Modal Pemerintah yang dialihkan Government’s investment ke Perum LPPNPI (328.748.958.920) (328.748.958.920) transferred to LPPNPI Total 2.182.977.703.262 2.099.736.011.610 Total
BPYBDS merupakan bekas proyek bantuan Pemerintah yang telah diserah terimakan kepada Perusahaan tetapi belum ditentukan statusnya oleh Pemerintah. Apabila bantuan tersebut telah ditetapkan serta ditentukan statusnya melalui PP maka bantuan tersebut dipindahkan pengelompokannya sesuai dengan keputusan tersebut.
BPYBDS originated from the Government assistance projects which were handed over to the Company but the status of which were not yet defined by the Government. Once the status the projects are clarified through PP, BPYBDS will be reclassified accordingly.
Modal Pemerintah yang dialihkan ke LPPNPI merupakan pengurangan penyertaan modal Negara Republik Indonesia pada Perusahaan sehubungan dengan surat dari Menteri BUMN No. S-48/MBU/2014 tanggal 3 Februari 2014 tentang persetujuan pengalihan aset tetap kenavigasian Perusahaan kepada LPPNPI dengan nilai buku sebesar Rp337.629.801.103. Dari nilai buku sebesar Rp337.629.801.103 terdapat nilai buku sebesar Rp8.880.842.183 yang diambil kembali oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Government equity transferred to LPPNPI represents deduction of investment amount of the Republic of Indonesia in the Company in relation to the letter from the Ministry of BUMN No. S-48/MBU/2014 dated February 3, 2014 regarding the approval of fixed assets transfer to LPPNPI with the book value of Rp337,629,801,103.
From the book value of Rp337,629,801,103, the book value amounting to Rp8,880,842,183 was given back to Directorate General of Civil Aviation.
89
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)570
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
90
30. DIVIDEN DAN LABA DITAHAN DICADANGKAN
30. DIVIDENDS AND APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPS) untuk Tahun Buku 2012 yang diselenggarakan pada tanggal 26 April 2013, telah disetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp426.743.770.446. Dividen ini dibayarkan pada tanggal 24 Mei 2013. Cadangan wajib yang disetujui oleh RUPS adalah sebesar Rp792.524.145.117 dari laba tahun berjalan konsolidasian 2012. Berdasarkan Surat dari Menteri BUMN No. S-758/MBU/12/2013 tanggal 20 Desember 2013, Perusahaan diharuskan untuk menyetorkan dividen tambahan sebesar Rp20.000.000.000 dari Tahun Buku 2012 ke Kas Negara. Dividen ini telah dibayarkan pada tanggal 27 Desember 2013.
During the Shareholders’ Annual General Meeting (AGM) for the Financial Year 2012 held on April 26, 2013, cash dividend of Rp426,743,770,446 was approved. The dividend was paid on May 24, 2013. An appropriation for the statutory reserve was also approved in the Shareholders’ AGM, amounting to Rp792,524,145,117 from the 2012 consolidated profit for the year. Based on the Ministry of BUMN Letter No. S-758/MBU/12/2013 dated December 20, 2013, the Company was required to paid additional dividend amounting to Rp20,000,000,000 from the Financial Year 2012 to the State of Treasury. The dividend was paid on December 27, 2013.
Dalam RUPS untuk Tahun Buku 2013 yang
diselenggarakan pada tanggal 24 Maret 2014, telah disetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp309.824.555.421. Dividen ini dibayarkan pada tanggal 24 April 2014. Cadangan wajib juga disetujui oleh RUPS, sebesar Rp722.923.962.650 dari laba tahun berjalan konsolidasian 2013. Berdasarkan Surat dari Menteri BUMN No. S-788/MBU/12/2014 tanggal 23 Desember 2014, Perusahaan diharuskan untuk menyetorkan dividen tambahan sebesar Rp51.637.000.000 dari Tahun Buku 2013 ke Kas Negara. Dividen ini telah dibayarkan pada tanggal 29 Desember 2014.
During the Shareholders’ AGM for the Financial Year 2013 held on March 24, 2014, cash dividend of Rp309,824,555,421 was approved. The dividend was paid on April 24, 2014. An appropriation for the statutory reserve was also approved in the Shareholders’ AGM, amounting to Rp722,923,962,650 based from the 2013 consolidated profit for the year. Based on the Ministry of BUMN Letter No. S-788/MBU/12/2014 dated December 23, 2014, the Company was required to paid additional dividend amounting to Rp51,637,000,000 from the Financial Year 2013 to the State of Treasury. The dividend was paid on December 29, 2014.
Dalam RUPS untuk Tahun Buku 2014 yang
diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2015, telah disetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp219.614.503.465. Dividen ini dibayarkan pada tanggal 9 Juni 2015. Cadangan wajib juga disetujui oleh RUPS, sebesar Rp856.496.563.515 dari laba tahun berjalan konsolidasian tahun 2014.
During the Shareholders’ AGM for the Financial Year 2014 held on May 12, 2015, cash dividend of Rp219,614,503,465 was approved. The dividend was paid on June 9, 2015. An appropriation for the statutory reserve was also approved in the Shareholders’ AGM, amounting to Rp856,496,563,515 from the 2014 consolidated profit for the year.
90
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 571
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
91
31. SELISIH EKUITAS ENTITAS ANAK 31. EQUITY DIFFERENCE OF SUBSIDIARY
Selisih ekuitas entitas anak disebabkan dari pengambilalihan PT Angkasa Pura Solusi sesuai dengan surat DK No. 06.04/00/11/101 tanggal 23 November 2011.
Equity difference of subsidiary resulted from the takeover of PT Angkasa Pura Solusi based on DK letter No. 06.04/00/11/101 dated November 23, 2011.
Rincian selisih ekuitas entitas anak adalah sebagai berikut:
The details of equity difference of subsidiary are as follows:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Akumulasi kerugian (26.316.798.626) (26.316.798.626) Accumulated losses
32. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 32. NON-CONTROLLING INTEREST
Kepentingan non-pengendali merupakan bagian pemegang saham minoritas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Non-controlling interest is a the interest of minority shareholders as of December 31, 2015 and 2014.
33. PENDAPATAN USAHA 33. OPERATING REVENUES
Rincian Pendapatan usaha adalah sebagai berikut: The details of operating revenues are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Aeronautika Aeronautical Jasa pelayanan penumpang 2.259.756.848.569 2.136.053.503.372 Passenger service charges Jasa pendaratan 620.492.755.854 640.102.498.817 Landing services Pemakaian counter 196.667.270.550 144.576.544.105 Counters Usage Pemakaian aviobridge 130.140.767.872 115.106.995.971 Aviobridge usage Jasa penempatan 48.104.918.173 37.155.367.324 Placement services Jasa parking surcharge 47.606.411.766 16.221.278.705 Parking surcharge services Lainnya 7.464.141.723 5.216.095.547 Others Sub-total 3.310.233.114.507 3.094.432.283.841 Sub-total
91
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)572
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
92
33. PENDAPATAN USAHA (lanjutan) 33. OPERATING REVENUES (continued)
Rincian Pendapatan usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of operating revenues are as follows: (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31 2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Non-aeronautika Non-aeronautical Konsesi 1.000.388.615.353 747.967.742.218 Concession Sewa ruangan 375.030.051.340 336.955.212.753 Room rental Utilitas 167.299.811.219 131.890.402.240 Utilities Pemasangan reklame 149.691.456.344 108.891.922.113 Advertising installation Parkir kendaraan 180.943.685.406 89.433.118.229 Parking Sewa tanah 139.730.722.827 83.116.232.863 Ground rent Pas pelabuhan 9.384.013.527 11.976.093.606 Port entrance Lainnya 162.613.907.863 136.291.831.173 Others Sub-total 2.185.082.263.879 1.646.522.555.195 Sub-total Pelayanan kargo 148.830.683.900 119.559.775.783 Cargo services Total Pendapatan usaha 5.644.146.062.286 4.860.514.614.819 Total operating revenues
Pendapatan lainnya merupakan Pendapatan pemakaian STV, pemakaian ARINC, marshalling, pemasangan antena, pemakaian kabel data, pemakaian air, lounge dan non-aeronautika lainnya.
Other income is income for STV usage, use of ARINC, marshalling, antenna installation, use a data cable, water usage, lounge and other non-aeronautical.
Jumlah Pendapatan Perusahaan yang didapatkan dari pihak ketiga dan pihak berelasi adalah:
The Company’s total revenue rendered to third parties and related parties are as follows:
31 Desember/December 31
2015 2014
Pihak berelasi 826.245.090.113 663.812.263.933 Related parties Pihak ketiga 4.817.900.972.173 4.196.702.350.886 Third parties Total 5.644.146.062.286 4.860.514.614.819 Total
92
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 573
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
93
34. BEBAN PEGAWAI 34. EMPLOYEE EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Tunjangan 718.767.000.978 545.485.486.446 Allowance Gaji dan Upah 201.267.892.767 177.010.583.435 Salaries and wages Bonus 165.377.674.650 151.496.314.331 Bonus Seragam karyawan 29.578.100.535 12.254.010.502 Employee uniforms Lembur 27.412.065.727 20.984.583.279 Overtime Pengobatan 15.949.050.893 54.547.194.960 Medical
Total 1.158.351.785.550 961.778.172.953 Total
35. BEBAN OPERASIONAL BANDARA 35. AIRPORT OPERATION EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Penyusutan 532.488.343.992 522.809.546.124 Depreciation Pemeliharaan bangunan Building and field dan lapangan 506.482.120.918 428.412.873.476 maintenance Komunikasi dan utilitas 433.075.005.623 417.464.399.335 Communication and utility Jasa alih daya 65.157.963.619 40.303.834.734 Outsourcing Perlengkapan dan bahan bakar 49.057.348.234 52.904.280.883 Supplies and fuel Amortisasi 41.587.054.832 40.076.118.449 Amortization Garbarata 18.766.186.737 8.572.345.035 Garbarata Sewa kendaraan 11.646.531.220 8.954.952.827 Rent car Penanggulangan gawat darurat 2.924.934.098 4.043.885.199 Emergency Penurunan persediaan 284.398.153 8.562.034.647 Inventory loss Biaya Operasional PJP4U LPNPI - 52.236.962.685 Operational expenses PJP4U LPNPI Lainnya 61.467.728.900 111.489.791.422 Others Total 1.722.937.616.326 1.695.831.024.816 Total
93
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)574
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
94
36. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 36. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Imbalan pasca kerja, iuran Employee benefits expense, dana pensiun, dan iuran THT 127.945.899.022 177.744.825.740 pension contributions and THT
Beban pajak 110.828.292.344 333.101.073.892 Tax expenses Asuransi 78.837.745.725 16.577.605.475 Insurance Pengembangan sumber daya manusia 70.446.091.756 87.103.852.470 Human resources development Gaji Komisaris dan Direksi 61.499.209.471 64.950.607.406 Commissioners and Directors salary Beban keamanan 40.318.204.041 70.959.139.995 Security expense Collection fee 37.846.532.772 41.696.281.293 Collection fee Beban konsultan 35.239.710.766 41.270.350.448 Consultant fee Perjalanan dinas 25.275.852.127 30.241.711.157 Business travel Beban rapat dinas 14.012.192.490 10.230.721.187 Meeting expense Aset dibiayakan 6.910.688.516 11.070.885.689 Financed assets Beban promosi 6.757.045.225 7.767.671.565 Promotion expense Beban olahraga 5.618.053.130 3.942.756.254 Sport expense Beban umum lainnya 68.230.641.995 53.253.375.383 Others
Total 689.766.159.380 949.910.857.954 Total
37. BEBAN PEMASARAN 37. MARKETING EXPENSES
Beban pemasaran merupakan pengeluaran iklan di media elektronik dan cetak serta kegiatan promosi dalam rangka meningkatkan citra Perusahaan.
Marketing expenses represent advertising expenditure in electronic and print media as well as promotion activities in order to enhance the Company’s image.
38. PENDAPATAN LAIN-LAIN 38. OTHER INCOME
Rincian Pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut:
The details of others income are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Laba selisih kurs, netto 52.658.468.526 36.419.335.697 Gain on foreign exchange, net Pendapatan insidentil 40.540.469.621 8.137.165.900 Incidental income Laba penjualan aset tetap 2.958.983.422 4.690.280.827 Gain on sale of fixed assets Pendapatan lelang 2.108.218.176 2.085.889.468 Auction income Lain-lain 238.180.778.639 231.479.820.926 Others Total 336.446.918.384 282.812.492.818 Total
94
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 575
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
95
39. BEBAN LAIN-LAIN 39. OTHER EXPENSES
Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other expenses are as follows: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Penghargaan masa kerja 17.940.179.028 18.105.518.000 Gratuity benefits Perayaan 6.578.060.450 2.167.578.961 Celebration Beban pelelangan 3.946.119.525 1.264.716.935 Auction expenses Sumbangan 1.997.352.776 1.809.141.908 Donation Majalah dan koran 1.786.374.083 1.803.905.601 Newpaper and magazines Beban penyimpanan surat berharga 86.686.240 95.880.700 Storage of securities expenses Lainnya 92.806.587.823 94.084.634.320 Others Total 125.141.359.925 119.331.376.425 Total
40. PENDAPATAN KEUANGAN, NETTO 40. FINANCE INCOME, NET
Rincian Pendapatan keuangan, netto adalah sebagai berikut:
The details of finance income, net are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Interest income from Pendapatan bunga deposito 51.268.761.388 85.998.019.611 time deposits Pendapatan bunga obligasi Interest income from bonds dan reksadana 7.782.518.751 10.036.274.078 and mutual funds Interest income from Pendapatan bunga jasa giro 3.390.284.979 3.556.533.547 current account Total 62.441.565.118 99.590.827.236 Total
41. BAGIAN LABA (RUGI) ENTITAS ASOSIASI 41. SHARE IN PROFIT (LOSS) OF THE
ASSOCIATED ENTITIES
Akun ini terdiri dari: This account consist of:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ Kepemilikan (%)/ As restated - Ownership (%) 2015 Note 52)
PT Gapura Angkasa 31,25% 11.631.849.343 13.994.245.226 PT Gapura Angkasa PT Railink 40,00% (1.916.022.408) (5.687.367.024) PT Railink
Total 9.715.826.977 8.306.878.202 Total
95
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)576
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
96
42. LABA PER SAHAM DASAR 42. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba netto dengan rata-rata tertimbang jumiah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding durung the year.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Laba tahun berjalan 1.687.323.032.275 1.126.769.871.452 Profit for the year Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of biasa yang beredar 5.000.000 5.000.000 common shares outstanding Laba per saham dasar 337.465 225.354 Basic earnings per share 43. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 43. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Kelompok Usaha melalui kepemilikan langsung dan tidak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama.
In the normal course of business, the Group entered into transactions with related parties, which are affiliated with the Group through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of nature of relationship and types of significant transactions with related parties are as follows:
Pihak berelasi/Related parties Sifat hubungan/Nature of relationship Transaksi/Transactions
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan kas dan setara kas/ Republik Indonesia/Controlled by Placement of cash and cash equivalents the Goverment of Republic Indonesia
PT Bank Negara Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan kas dan setara kas/ (Persero) Tbk Republik Indonesia/Controlled by Placement of cash and cash equivalents
the Government of Republic Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan kas dan setara kas/ (Persero) Tbk Republik Indonesia/Controlled by Placement of cash and cash equivalents the Government of Republic Indonesia
PT Bank Tabungan Negara Dikendalikan oleh Pemerintah Penempatan kas dan setara kas/
(Persero) Tbk Republik Indonesia/Controlled by Placement of cash and cash equivalents the Goverment of Republic Indonesia Perum Lembaga Penyelenggara Dikendalikan oleh Pemerintah Piutang lain-lain/Other receivables Pelayanan Navigasi Republik Indonesia/Controlled by Penerbangan Indonesia the Goverment of Republic Indonesia PT Garuda Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Piutang usaha pihak berelasi/Trade receivables (Persero) Tbk Republik Indonesia/Controlled by related party the Goverment of Republic Indonesia PT Pertamina (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Jasa pengisian bahan bakar pesawat udara/ Republik Indonesia/Controlled by Airline refueling services the Goverment of Republic Indonesia PT Sarana Multi Dikendalikan oleh Pemerintah Fasilitas pinjaman berjangka/ Infrastruktur (Persero) Republik Indonesia/Controlled by Term loan facility the Goverment of Republic Indonesia
96
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 577
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
97
43. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
43. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of nature of relationship and types of significant transactions with related parties are as follows: (continued
Pihak berelasi/Related parties Sifat hubungan/Nature of relationship Transaksi/Transactions
PT Indonesia Infrastructure Dikendalikan oleh Pemerintah Fasilitas pinjaman berjangka/ Finance Republik Indonesia/Controlled by Term loan facility the Goverment of Republic Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor Dikendalikan oleh Pemerintah Fasilitas pinjaman berjangka/ Indonesia Republik Indonesia/Controlled by Term loan facility the Goverment of Republic Indonesia PT Angkasa Pura Solusi Entitas anak/Subsidiary Pemberian pinjaman tanpa bunga/ Non-interest bearing loans PT Gapura Angkasa Entitas asosiasi/Associate company Penyertaan saham/ Investment in shares of stock PT Railink Entitas asosiasi/Associate company Penyertaan saham/ Investment in shares of stock
44. LABA SELISIH KURS, NETTO 44. GAIN ON FOREIGN EXCHANGE, NET
Laba (rugi) selisih kurs, netto terutama berasal dari aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan perbedaan nilai tukar transaksi dari kegiatan usaha dalam mata uang asing. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha mengalami laba (rugi) selisih kurs, netto yang disebabkan oleh melemah (menguatnya) nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, khususnya Dolar AS yang mengakibatkan kenaikan (penurunan) posisi aset neto dalam mata uang asing Kelompok Usaha.
Gain (loss) on foreign exchange mainly results from assets and liabilities in foreign currencies and differences in exchange rates on the operational transactions denominated in foreign currencies. For the year ended December 31, 2015 and 2014, the Group incurred gain (loss) on foreign exchange, net due to weakening (strengthening) of Indonesian rupiah against foreign currency, especially US dollar which increase (decrease) the net foreign currency denominated assets of the Group.
45. INFORMASI SEGMEN 45. SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan manajemen, Perusahaan dikelompokkan berdasarkan divisi-divisi operasi yaitu aeronautika, non-aeronautika, kargo dan lainnya dan kantor cabang. Segmen aeronautika menyediakan pelayanan jasa penumpang pesawat udara (“PJP2U”), pendaratan, penempatan, dan jasa aeronautika lainnya. Segmen non-aeronautika menyediakan jasa sewa, konsesi, reklame, parkir dan jasa non-aeronautika lainnya. Segmen kargo menyediakan jasa pelayanan kargo. Segmen usaha yang secara individu tidak melebihi 10% dari Pendapatan usaha Perusahaan disajikan sebagai lain-lain.
For management purposes, the Company’s businesses are grouped into operational divisions , namely aeronautical, non-aeronautical, cargo and others and branch offices. Aeronautical segment provides airport passenger service (“PJP2U”), landing services, placement, and other aeronautics sevices. Non-aeronautical segment provides rent, concession, billboards, parking and other non-aeronautical service. Cargo segment provides cargo services. Individual business segments that do not exceed 10% of the Company's operating revenues are presented as others.
97
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)578
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
98
45. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 45. SEGMENT INFORMATION (continued)
2015
Aeronautika/ Non-Aeronautika/ Kargo/ Lainnya/ Total/ Eliminasi/ Total/ Aeronautical Non-aeronautical Cargo Others Total Elimination Total
Pendapatan Revenues Soekarno-Hatta 2.279.464.191.396 1.820.595.118.911 34.764.551.845 - 4.134.823.862.152 (115.644.142.014 ) 4.019.179.720.138 Soekarno-Hatta Kualanamu 542.412.928.024 156.994.716.981 30.904.470.057 - 730.312.115.062 (15.156.172.888 ) 715.155.942.174 Kualanamu Halim Perdanakusuma 93.889.446.997 82.435.360.669 1.371.019.370 - 177.695.827.036 (5.048.204.360 ) 172.647.622.676 Halim Perdanakusuma Kantor pusat 121.017.983.888 29.956.193.250 - 150.974.177.138 - 150.974.177.138 Head office Sultan Mahmud Badaruddin 76.864.527.707 42.473.534.642 9.951.968.161 - 129.290.030.510 (7.027.680.045 ) 122.262.350.465 Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Syarif Kasim II 80.860.907.729 33.283.400.089 8.745.918.675 - 122.890.226.493 (3.593.312.860 ) 119.296.913.633 Sultan Syarif Kasim II Minangkabau 67.374.879.811 17.596.573.207 8.622.002.747 - 93.593.455.765 (3.299.038.590 ) 90.294.417.175 Minangkabau Husein Sastranegara 64.030.917.758 12.079.370.887 1.659.206.454 - 77.769.495.099 (2.538.338.010 ) 75.231.157.089 Husein Sastranegara Supadio 46.672.585.455 20.296.795.066 11.039.201.003 - 78.008.581.524 (3.542.994.061 ) 74.465.587.463 Supadio Depati Amir 20.488.169.083 9.241.287.034 4.438.718.892 - 34.168.175.009 (713.614.080 ) 33.454.560.929 Depati Amir Sultan Thaha 14.938.093.690 14.390.264.694 3.541.099.934 - 32.869.458.318 (639.317.350 ) 32.230.140.968 Sultan Thaha Sultan Iskandar Muda 17.636.052.855 8.050.845.782 1.472.416.390 - 27.159.315.027 (389.817.900 ) 26.769.497.127 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 5.493.430.307 4.057.329.621 2.363.917.122 - 11.914.677.050 - 11.914.677.050 Raja Haji Fisabilillah Silangit 106.983.695 162.314.566 - - 269.298.261 - 269.298.261 Silangit
Total 3.310.233.114.507 2.342.674.896.037 148.830.683.900 - 5.801.738.694.444 (157.592.632.158 ) 5.644.146.062.286 Total
Beban Expenses Beban pegawai Employee expenses Soekarno-Hatta 328.142.563.326 89.317.693.389 - - 417.460.256.715 - 417.460.256.715 Soekarno-Hatta Kualanamu 74.654.395.871 20.576.092.285 939.715.548 - 96.170.203.704 - 96.170.203.704 Kualanamu Halim Perdanakusuma 24.967.217.601 6.880.570.855 314.267.653 - 32.162.056.109 - 32.162.056.109 Halim Perdanakusuma Kantor pusat 217.786.380.775 154.128.929.683 9.791.846.942 - 381.707.157.400 - 381.707.157.400 Head office Sultan Mahmud Badaruddin II 25.860.308.341 2.424.558.395 3.375.987.804 - 31.660.854.540 - 31.660.854.540 Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Syarif Kasim II 29.676.783.455 8.179.454.511 373.557.839 - 38.229.795.805 - 38.229.795.805 Sultan Syarif Kasim II Minangkabau 27.761.078.186 4.090.616.471 643.489.818 - 32.495.184.475 - 32.495.184.475 Minangkabau Husein Sastranegara 17.498.532.386 4.822.909.797 220.263.559 - 22.541.705.742 - 22.541.705.742 Husein Sastranegara Supadio 21.395.135.853 5.896.883.695 269.312.230 - 27.561.331.778 - 27.561.331.778 Supadio Depati Amir 16.247.969.943 263.186.407 - - 16.511.156.350 - 16.511.156.350 Depati Amir Sultan Thaha 18.596.039.497 301.220.696 - - 18.897.260.193 - 18.897.260.193 Sultan Thaha Sultan Iskandar Muda 21.465.429.058 2.450.048.376 235.993.182 - 24.151.470.616 - 24.151.470.616 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 14.931.655.642 249.027.733 442.220.123 - 15.622.903.498 - 15.622.903.498 Raja Haji Fisabilillah Silangit 3.146.756.209 33.692.416 - 3.180.448.625 - 3.180.448.625 Silangit
Sub- total 842.130.246.143 299.614.884.709 16.606.654.698 - 1.158.351.785.550 - 1.158.351.785.550 Sub-total
Beban operasional Operating expenses Soekarno-Hatta 699.603.015.249 205.504.193.415 - - 905.107.208.664 (7.305.435.835) 897.801.772.829 Soekarno-Hatta Kualanamu 220.727.419.225 66.445.331.841 5.474.069.572 - 292.646.820.638 (7.957.876.828) 284.688.943.810 Kualanamu Halim Perdanakusuma 31.938.915.137 9.611.135.084 792.024.538 - 42.342.074.759 - 42.342.074.759 Halim Perdanakusuma Kantor pusat 70.096.270.738 49.607.616.166 3.151.583.454 - 122.855.470.358 - 122.855.470.358 Head office Sultan Mahmud Badaruddin II 66.646.762.279 10.485.791.986 2.601.854.747 - 79.734.409.012 (2.714.374.860) 77.020.034.152 Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Syarif Kasim II 45.039.157.160 13.558.087.862 1.116.977.132 - 59.714.222.154 (1.957.038.780) 57.757.183.374 Sultan Syarif Kasim II Minangkabau 55.501.033.953 18.943.021.897 1.030.694.812 - 75.474.750.662 (2.402.014.590) 73.072.736.072 Minangkabau Husein Sastranegara 22.008.183.402 6.625.099.204 545.805.897 - 29.179.088.503 (2.538.338.010) 26.640.750.493 Husein Sastranegara Supadio 26.453.675.093 7.963.320.670 656.054.687 - 35.073.050.450 (2.079.292.290) 32.993.758.160 Supadio Depati Amir 19.884.003.193 935.637.015 - - 20.819.640.208 - 20.819.640.208 Depati Amir Sultan Thaha 15.787.220.612 742.863.890 - - 16.530.084.502 - 16.530.084.502 Sultan Thaha Sultan Iskandar Muda 29.179.680.046 4.429.054.598 640.647.662 - 34.249.382.306 - 34.249.382.306 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 20.732.984.873 987.571.003 254.710.854 - 21.975.266.730 - 21.975.266.730 Raja Haji Fisabilillah Silangit 14.041.431.831 149.086.742 - 14.190.518.573 - 14.190.518.573 Silangit
Sub- total 1.337.639.752.791 395.987.811.373 16.264.423.355 1.749.891.987.519 (26.954.371.193) 1.722.937.616.326 Sub-total
Beban administrasi dan umum General and administrative expenses
Soekarno-Hatta 267.742.720.861 100.492.069.225 - - 368.234.790.086 (108.338.706.179) 259.896.083.907 Soekarno-Hatta Kualanamu 38.188.517.102 15.488.958.191 3.078.976.356 - 56.756.451.649 (7.198.296.060) 49.558.155.589 Kualanamu Halim Perdanakusuma 16.853.220.255 5.765.114.958 1.297.403.034 - 23.915.738.247 (5.048.204.360) 18.867.533.887 Halim Perdanakusuma Kantor pusat 169.076.861.022 119.656.865.277 7.601.828.628 - 296.335.554.927 - 296.335.554.927 Head office Sultan Mahmud Badaruddin II 13.583.618.534 2.599.833.788 326.055.146 - 16.509.507.468 (4.313.305.185) 12.196.202.283 Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Syarif Kasim II 8.647.928.455 3.507.530.861 697.245.383 - 12.852.704.699 (1.636.274.080) 11.216.430.619 Sultan Syarif Kasim II Minangkabau 6.269.926.482 3.694.032.235 103.363.325 - 10.067.322.042 (897.024.000) 9.170.298.042 Minangkabau Husein Sastranegara 4.505.799.329 1.827.516.299 363.283.276 - 6.696.598.904 - 6.696.598.904 Husein Sastranegara Supadio 6.278.911.599 2.546.676.505 506.241.714 - 9.331.829.818 (1.463.701.771) 7.868.128.047 Supadio Depati Amir 4.709.310.002 991.996.361 - - 5.701.306.363 (713.614.080) 4.987.692.283 Depati Amir Sultan Thaha 3.183.408.037 670.571.525 - - 3.853.979.562 (639.317.350) 3.214.662.212 Sultan Thaha Sultan Iskandar Muda 3.664.797.225 1.068.222.014 271.489.191 - 5.004.508.430 (389.817.900) 4.614.690.530 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 2.149.193.718 552.469.479 473.547.800 - 3.175.210.997 - 3.175.210.997 Raja Haji Fisabilillah Silangit 1.697.192.677 271.724.476 - - 1.968.917.153 - 1.968.917.153 Silangit
Sub- total 546.551.405.298 259.133.581.194 14.719.433.853 - 820.404.420.345 (130.638.260.965 ) 689.766.159.380 Sub-total
Beban pemasaran - - - 6.477.411.240 6.477.411.240 - 6.477.411.240 Marketing expenses
Total beban 2.726.321.404.232 954.736.277.276 47.590.511.906 6.477.411.240 3.735.125.604.654 (157.592.632.158 ) 3.577.532.972.496 Total expenses
Hasil segmen 583.911.710.275 1.387.938.618.761 101.240.171.994 (6.477.411.240 ) 2.066.613.089.790 - 2.066.613.089.790 Segment result
98
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 579
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
99
45. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 45. SEGMENT INFORMATION (continued)
2015 (lanjutan/continued)
Aeronautika/ Non-Aeronautika/ Kargo/ Lainnya/ Total/ Eliminasi/ Total/ Aeronautical Non-aeronautical Cargo Others Total Elimination Total
Pendapatan (beban) lain-lain Other income (expenses) Pendapatan lain-lain Other income
Soekarno-Hatta - - - 110.502.834.230 110.502.834.230 - 110.502.834.230 Soekarno-Hatta Kualanamu - - - 40.609.565.504 40.609.565.504 - 40.609.565.504 Kualanamu Halim Perdanakusuma - - - 7.093.660.738 7.093.660.738 - 7.093.660.738 Halim Perdanakusuma Kantor pusat - - - 174.936.606.643 174.936.606.643 - 174.936.606.643 Head office Sultan Mahmud Badaruddin II - - - 570.788.747 570.788.747 - 570.788.747 Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Syarif Kasim II - - - 1.323.871.220 1.323.871.220 - 1.323.871.220 Sultan Syarif Kasim II Minangkabau - - - 154.130.473 154.130.473 - 154.130.473 Minangkabau Husein Sastranegara - - - 3.184.406.678 3.184.406.678 - 3.184.406.678 Husein Sastranegara Supadio - - - (3.780.707.549) (3.780.707.549) - (3.780.707.549) Supadio Depati Amir - - - 63.325.234 63.325.234 - 63.325.234 Depati Amir Sultan Thaha - - - 1.130.102.466 1.130.102.466 - 1.130.102.466 Sultan Thaha Sultan Iskandar Muda - - - 161.880.163 161.880.163 - 161.880.163 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah - - - 410.401.915 410.401.915 - 410.401.915 Raja Haji Fisabilillah Silangit - - - 86.051.922 86.051.922 - 86.051.922 Silangit
Sub-total - - - 336.446.918.384 336.446.918.384 - 336.446.918.384 Sub-total
Beban lain-lain Other expenses
Soekarno-Hatta - - - (30.968.262.276 ) (30.968.262.276 ) - (30.968.262.276 ) Soekarno-Hatta Kualanamu - - - (10.161.777.582 ) (10.161.777.582 ) - (10.161.777.582 ) Kualanamu Halim Perdanakusuma - - - (1.099.088.852 ) (1.099.088.852 ) - (1.099.088.852 ) Halim Perdanakusuma Kantor pusat - - - (74.908.712.558 ) (74.908.712.558 ) - (74.908.712.558 ) Head office Sultan Mahmud Badaruddin II - - - (1.544.503.522 ) (1.544.503.522 ) - (1.544.503.522 ) Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Syarif Kasim II - - - (866.242.895 ) (866.242.895 ) - (866.242.895 ) Sultan Syarif Kasim II Minangkabau - - - (1.125.967.517 ) (1.125.967.517 ) - (1.125.967.517 ) Minangkabau Husein Sastranegara - - - (605.698.284 ) (605.698.284 ) - (605.698.284 ) Husein Sastranegara Supadio - - - (2.069.552.947 ) (2.069.552.947 ) - (2.069.552.947 ) Supadio Depati Amir - - - (166.853.148 ) (166.853.148 ) - (166.853.148 ) Depati Amir Sultan Thaha - - - (361.631.944 ) (361.631.944 ) - (361.631.944 ) Sultan Thaha Sultan Iskandar Muda - - - (423.287.038 ) (423.287.038 ) - (423.287.038 ) Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah - - - (701.845.812 ) (701.845.812 ) - (701.845.812 ) Raja Haji Fisabilillah Silangit - - - (137.935.550 ) (137.935.550 ) - (137.935.550 ) Silangit
Sub-total - - - (125.141.359.925 ) (125.141.359.925 ) - (125.141.359.925 ) Sub-total
Beban pajak final - - - (82.437.161.477 ) (82.437.161.477 ) - (82.437.161.477) Final tax expenses Pendapatan pendanaan - - - 62.441.565.118 62.441.565.118 - 62.441.565.118 Finance income Share in profit of Bagian laba entitas asosiasi - - - 9.715.826.977 9.715.826.977 - 9.715.826.977 associated entities Beban pendanaan - - - (1.444.247.037 ) (1.444.247.037 ) - (1.444.247.037) Finance expenses Beban pajak penghasilan - - - (578.871.599.555 ) (578.871.599.555 ) - (578.871.599.555) Income tax expenses
Laba (Rugi) 583.911.710.275 1.387.938.618.761 101.240.171.994 ( 385.767.468.755 ) 1.687.323.032.275 - 1.687.323.032.275 Profit (Loss)
Aset segmen Segment Assets Soekarno-Hatta 2.876.810.566.952 (47.989.646.552 ) 2.828.820.920.400 Soekarno-Hatta Kualanamu 4.450.145.456.449 (11.556.881.297 ) 4.438.588.575.152 Kualanamu Halim Perdanakusuma 143.323.019.602 (4.676.036.618 ) 138.646.982.984 Halim Perdanakusuma Kantor pusat 9.788.425.371.019 (58.068.898.147 ) 9.730.356.472.872 Head office Sultan Mahmud Badaruddin II 515.177.269.301 (1.938.810.170 ) 513.238.459.131 Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Syarif Kasim II 630.570.481.586 (500.385.721 ) 630.070.095.865 Sultan Syarif Kasim II Minangkabau 572.612.991.192 (944.704.102 ) 571.668.287.090 Minangkabau Husein Sastranegara 77.964.311.176 - 77.964.311.176 Husein Sastranegara Supadio 267.323.092.844 (666.182.618 ) 266.656.910.226 Supadio Depati Amir 196.960.927.493 (46.489.825 ) 196.914.437.668 Depati Amir Sultan Thaha 165.548.906.738 (170.877.280 ) 165.378.029.458 Sultan Thaha Sultan Iskandar Muda 419.056.776.056 (106.907.065 ) 418.949.868.991 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 212.106.645.301 - 212.106.645.301 Raja Haji Fisabilillah Silangit 81.402.892.305 - 81.402.892.305 Silangit
Total 20.397.428.708.014 (126.665.819.395 ) 20.270.762.888.619 Total
Liabilitas segmen Segment Liabilities
Soekarno-Hatta (619.359.442.200) 47.989.646.552 (571.369.795.648) Soekarno Hatta Kualanamu (84.365.527.144) 11.556.881.297 (72.808.645.847) Kualanamu Halim Perdanakusuma (22.438.511.756) 4.676.036.618 (17.762.475.138) Halim Perdanakusuma Kantor pusat (3.301.259.510.116) 50.090.390.966 (3.251.169.119.150) Head office Sultan Mahmud Badaruddin II (31.632.936.058) 1.938.810.170 (29.694.125.888) Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Syarif Kasim II (33.734.830.275) 500.385.721 (33.234.444.554) Sultan Syarif Kasim II Minangkabau (14.681.765.676) 944.704.102 (13.737.061.574) Minangkabau Husein Sastranegara (15.949.564.237) - (15.949.564.237) Husein Sastranegara Supadio (12.028.864.529) 666.182.618 (11.362.681.911) Supadio Depati Amir (7.430.180.634) 46.489.825 (7.383.690.809) Depati Amir Sultan Thaha (3.633.150.175) 170.877.280 (3.462.272.895) Sultan Thaha Sultan Iskandar Muda (3.594.441.902) 106.907.065 (3.487.534.837) Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah (3.486.530.258) - (3.486.530.258) Raja Haji Fisabilillah Silangit (85.680.556) - (85.680.556) Silangit
Total (4.153.680.935.516) 118.687.312.214(4.034.993.623.302) Total
99
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)580
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
100
45. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 45. SEGMENT INFORMATION (continued) 2014
Aeronautika/ Non-Aeronautika/ Kargo/ Lainnya/ Total/ Eliminasi/ Total/ Aeronautical Non-aeronautical Cargo Others Total Elimination Total
Pendapatan Revenues Soekarno-Hatta 2.287.485.355.508 1.304.806.660.672 47.555.930.654 - 3.639.847.946.834 (54.542.041.909 ) 3.585.305.904.925 Soekarno-Hatta Kualanamu 373.995.047.586 128.171.073.686 32.876.032.883 - 535.042.154.155 (10.907.175.527 ) 524.134.978.628 Kualanamu Sultan Syarif Kasim II 77.583.138.237 40.371.285.156 7.437.853.158 - 125.392.276.551 (3.858.421.157 ) 121.533.855.394 Sultan Syarif Kasim II Halim Perdanakusuma 54.859.635.384 64.855.542.766 1.002.929.148 - 120.718.107.298 (3.622.338.244 ) 117.095.769.054 Halim Perdanakusuma Sultan Mahmud Badaruddin II 70.163.218.489 40.236.127.249 7.658.541.693 - 118.057.887.431 (4.980.927.634 ) 113.076.959.797 Sultan Mahmud Badaruddin II Minangkabau 67.042.243.213 21.245.500.479 6.516.671.564 - 94.804.415.256 (3.151.798.610 ) 91.652.616.646 Minangkabau Husein Sastranegara 61.966.235.779 13.008.914.846 1.290.951.713 - 76.266.102.338 (2.190.058.149 ) 74.076.044.189 Husein Sastranegara Supadio 45.800.574.946 21.922.960.124 8.323.872.214 - 76.047.407.284 (2.615.969.018 ) 73.431.438.266 Supadio Kantor pusat 85.130.747 63.455.734.266 - - 63.540.865.013 - 63.540.865.013 Head office Sultan Thaha 16.718.056.635 14.510.234.285 2.890.133.799 - 34.118.424.719 (682.134.605 ) 33.436.290.114 Sultan Thaha Depati Amir 18.088.633.531 10.000.318.092 1.710.371.568 - 29.799.323.191 (546.846.720 ) 29.252.476.471 Depati Amir Sultan Iskandar Muda 16.261.509.920 8.056.765.807 979.119.289 - 25.297.395.016 (372.026.832 ) 24.925.368.184 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 4.220.151.647 3.274.887.815 1.317.368.100 - 8.812.407.562 - 8.812.407.562 Raja Haji Fisabilillah Silangit 163.352.219 76.288.357 - - 239.640.576 - 239.640.576 Silangit
Total 3.094.432.283.841 1.733.992.293.600 119.559.775.783 - 4.947.984.353.224 (87.469.738.405 ) 4.860.514.614.819 Total
Beban Expenses Beban pegawai Employee expenses Soekarno-Hatta 285.502.761.284 42.069.054.021 6.617.830.862 - 334.189.646.167 - 334.189.646.167 Soekarno-Hatta Kualanamu 67.541.208.758 6.332.391.809 8.817.307.746 - 82.690.908.313 - 82.690.908.313 Kualanamu Sultan Syarif Kasim II 25.022.304.491 6.896.596.515 314.969.377 - 32.233.870.383 - 32.233.870.383 Sultan Syarif Kasim II Halim Perdanakusuma 21.609.463.020 5.881.917.216 - - 27.491.380.236 - 27.491.380.236 Halim Perdanakusuma Sultan Mahmud Badaruddin II 23.661.263.430 6.521.469.155 297.837.212 - 30.480.569.797 - 30.480.569.797 Sultan Mahmud Badaruddin II Minangkabau 23.127.504.377 6.374.355.573 291.118.496 - 29.792.978.446 - 29.792.978.446 Minangkabau Husein Sastranegara 18.837.826.037 2.150.135.689 207.105.039 - 21.195.066.765 - 21.195.066.765 Husein Sastranegara Supadio 18.971.929.705 5.228.364.196 238.803.695 - 24.439.097.596 - 24.439.097.596 Supadio Kantor pusat 197.989.760.802 105.348.760.922 7.649.742.905 - 310.988.264.629 - 310.988.264.629 Head office Sultan Thaha 15.264.767.466 247.260.385 - - 15.512.027.851 - 15.512.027.851 Sultan Thaha Depati Amir 15.096.949.676 244.542.054 - - 15.341.491.730 - 15.341.491.730 Depati Amir Sultan Iskandar Muda 17.520.087.902 4.828.850.884 220.534.890 - 22.569.473.676 - 22.569.473.676 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 13.517.781.055 225.447.362 400.346.415 - 14.143.574.832 - 14.143.574.832 Raja Haji Fisabilillah Silangit 702.302.953 7.519.579 - - 709.822.532 - 709.822.532 Silangit
Sub-total 744.365.910.956 192.356.665.360 25.055.596.637 - 961.778.172.953 - 961.778.172.953 Sub-total
Beban operasional Operating expenses Soekarno-Hatta 598.447.731.001 204.255.806.876 11.113.612.263 - 813.817.150.140 (5.145.917.594) 808.671.232.546 Soekarno-Hatta Kualanamu 294.363.125.091 46.313.285.036 11.491.782.469 - 352.168.192.596 (6.865.993.783 ) 345.302.198.813 Kualanamu Sultan Syarif Kasim II 47.061.352.277 14.166.827.030 1.167.127.842 - 62.395.307.149 (1.688.517.727 ) 60.706.789.422 Sultan Syarif Kasim II Halim Perdanakusuma 33.010.339.214 9.696.589.332 - - 42.706.928.546 - 42.706.928.546 Halim Perdanakusuma Sultan Mahmud Badaruddin II 60.449.686.136 18.197.102.422 1.499.160.316 - 80.145.948.874 (2.341.941.364 ) 77.804.007.510 Sultan Mahmud Badaruddin II Minangkabau 69.040.244.657 20.783.108.789 1.712.207.318 - 91.535.560.764 (2.072.439.370 ) 89.463.121.394 Minangkabau Husein Sastranegara 25.910.100.010 3.932.779.503 568.863.160 - 30.411.742.673 (2.190.058.149 ) 28.221.684.524 Husein Sastranegara Supadio 22.799.203.405 6.860.791.068 565.377.017 - 30.225.371.490 (1.793.997.098 ) 28.431.374.392 Supadio Kantor pusat 69.590.107.637 37.028.337.133 2.688.757.388 - 109.307.202.158 - 109.307.202.158 Head office Sultan Thaha 18.877.313.698 888.267.481 - - 19.765.581.179 - 19.765.581.179 Sultan Thaha Depati Amir 16.055.091.779 755.468.504 - - 16.810.560.283 - 16.810.560.283 Depati Amir Sultan Iskandar Muda 24.667.042.935 7.425.492.760 611.745.970 - 32.704.281.665 - 32.704.281.665 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 19.583.829.241 932.833.453 240.593.137 - 20.757.255.831 - 20.757.255.831 Raja Haji Fisabilillah Silangit 15.019.336.777 159.469.776 - - 15.178.806.553 - 15.178.806.553 Silangit
Sub-total 1.314.874.503.858 371.396.159.163 31.659.226.880 - 1.717.929.889.901 (22.098.865.085 ) 1.695.831.024.816 Sub-total
Beban administrasi dan umum General and administrative expenses Soekarno-Hatta 215.207.145.849 126.792.895.632 3.547.812.931 - 345.547.854.412 (49.396.124.314 ) 296.151.730.098 Soekarno-Hatta Kualanamu 55.126.981.911 10.551.017.008 1.323.243.587 - 67.001.242.506 (4.041.181.745 ) 62.960.060.761 Kualanamu Sultan Syarif Kasim II 12.022.581.655 4.876.263.304 969.329.198 - 17.868.174.157 (2.169.903.430 ) 15.698.270.727 Sultan Syarif Kasim II Halim Perdanakusuma 22.041.788.582 8.272.960.463 - - 30.314.749.045 (3.622.338.244 ) 26.692.410.801 Halim Perdanakusuma Sultan Mahmud BadaruddinII 11.552.064.079 4.685.425.126 931.393.384 - 17.168.882.589 (2.638.986.270 ) 14.529.896.319 Sultan Mahmud Badaruddin II Minangkabau 6.939.369.288 2.814.552.879 559.491.585 - 10.313.413.752 (1.079.359.240 ) 9.234.054.512 Minangkabau Husein Sastranegara 4.507.297.433 1.313.795.565 333.901.839 - 6.154.994.837 - 6.154.994.837 Husein Sastranegara Supadio 4.467.207.347 1.528.133.111 343.896.791 - 6.339.237.249 (821.971.920 ) 5.517.265.329 Supadio Kantor pusat 314.162.685.525 167.163.440.744 12.138.323.544 - 493.464.449.813 - 493.464.449.813 Head office Sultan Thaha 5.137.854.515 1.082.267.461 - - 6.220.121.976 (682.134.605 ) 5.537.987.371 Sultan Thaha Depati Amir 4.219.847.731 888.893.191 - - 5.108.740.922 (546.846.720 ) 4.561.894.202 Depati Amir Sultan Iskandar Muda 3.277.096.711 1.329.164.309 264.218.253 - 4.870.479.273 (372.026.832 ) 4.498.452.441 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 1.945.304.709 500.057.984 428.623.421 - 2.873.986.114 - 2.873.986.114 Raja Haji Fisabilillah Silangit 1.754.504.411 280.900.218 - - 2.035.404.629 - 2.035.404.629 Silangit
Sub-total 662.361.729.746 332.079.766.995 20.840.234.533 - 1.015.281.731.274 (65.370.873.320 ) 949.910.857.954 Sub-total
Beban pemasaran - - - 2.200.984.837 2.200.984.837 - 2.200.984.837 Marketing expenses
Total beban 2.721.602.144.560 895.832.591.518 77.555.058.050 2.200.984.837 3.697.190.778.965 (87.469.738.405 ) 3.609.721.040.560 Total expenses
Hasil segmen 372.830.139.281 838.159.702.082 42.004.717.733 (2.200.984.837) 1.250.793.574.259 - 1.250.793.574.259 Segment result
100
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 581
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
101
45. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 45. SEGMENT INFORMATION (continued)
2014 (Lanjutan/continued)
Aeronautika/ Non-Aeronautika/ Kargo/ Lainnya/ Total/ Eliminasi/ Total/ Aeronautical Non-aeronautical Cargo Others Total Elimination Total
Pendapatan (beban) lain-lain Other income (expenses) Pendapatan lain-lain Other income
Soekarno-Hatta - - - 172.943.623.852 172.943.623.852 - 172.943.623.852 Soekarno-Hatta Kualanamu - - - 9.984.757.138 9.984.757.138 - 9.984.757.138 Kualanamu Sultan Syarif Kasim II - - - 327.009.983 327.009.983 - 327.009.983 Sultan Syarif Kasim II Halim Perdanakusuma - - - 924.251.293 924.251.293 - 924.251.293 Halim Perdanakusuma Sultan Mahmud Badaruddin II - - - (374.608.902) (374.608.902) - (374.608.902) Sultan Mahmud Badaruddin II Minangkabau - - - 101.108.322 101.108.322 - 101.108.322 Minangkabau Husein Sastranegara - - - 391.942.712 391.942.712 - 391.942.712 Husein Sastranegara Supadio - - - 1.998.501.401 1.998.501.401 - 1.998.501.401 Supadio Kantor pusat - - - 95.235.253.791 95.235.253.791 - 95.235.253.791 Head office Sultan Thaha - - - 100.979.956 100.979.956 - 100.979.956 Sultan Thaha Depati Amir - - - 120.792.614 120.792.614 - 120.792.614 Depati Amir Sultan Iskandar Muda - - - 884.032.836 884.032.836 - 884.032.836 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah - - - 164.977.407 164.977.407 - 164.977.407 Raja Haji Fisabilillah Silangit - - - 9.870.415 9.870.415 - 9.870.415 Silangit
Sub-total - - - 282.812.492.818 282.812.492.818 282.812.492.818 Sub-total
Beban lain-lain Other expenses
Soekarno-Hatta - - - (9.626.211.669) (9.626.211.669) - (9.626.211.669) Soekarno-Hatta Kualanamu - - - (854.810.127) (854.810.127) - (854.810.127) Kualanamu Sultan Syarif Kasim II - - - (710.552.803) (710.552.803) - (710.552.803) Sultan Syarif Kasim II Halim Perdanakusuma - - - (551.168.784) (551.168.784) - (551.168.784) Halim Perdanakusuma Sultan Mahmud Badaruddin II - - - (842.441.879) (842.441.879) - (842.441.879) Sultan Mahmud Badaruddin II Minangkabau - - - (979.137.817) (979.137.817) - (979.137.817) Minangkabau Husein Sastranegara - - - (625.256.455) (625.256.455) - (625.256.455) Husein Sastranegara Supadio - - - (326.596.548) (326.596.548) - (326.596.548) Supadio Kantor pusat - - - (103.333.940.923) (103.333.940.923) - (103.333.940.923) Head office Sultan Thaha - - - (200.476.867) (200.476.867) - (200.476.867) Sultan Thaha Depati Amir - - - (338.627.655) (338.627.655) - (338.627.655) Depati Amir Sultan Iskandar Muda - - - (418.991.372) (418.991.372) - (418.991.372) Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah - - - (333.767.451) (333.767.451) - (333.767.451) Raja Haji Fisabilillah Silangit - - - (189.396.075) (189.396.075) - (189.396.075) Silangit
Sub-total - - - (119.331.376.425) (119.331.376.425) - (119.331.376.425) Sub-total
Pendapatan keuangan, bersih - - - 99.590.827.236 99.590.827.236 - 99.590.827.236 Finance income, net Beban pajak final - - - (46.750.671.571) (46.750.671.571) - (46.750.671.571) Final tax expenses Share in profit of the Bagian laba entitas asosiasi - - - 8.306.878.202 8.306.878.202 - 8.306.878.202 associated entities Beban pendanaan - - - (919.828.748) (919.828.748) - (919.828.748) Finance expenses Beban pajak penghasilan - - - (347.732.024.319) (347.732.024.319) - (347.732.024.319) Income tax expenses
Laba tahun berjalan 372.830.139.281 838.159.702.082 42.004.717.733 (126.224.687.644 ) 1.126.769.871.452 - 1.126.769.871.452 Profit for the year
Aset segmen Segment Assets
Soekarno-Hatta 2.625.341.963.447 (36.884.162.268 ) 2.588.457.801.179 Soekarno-Hatta Kualanamu 3.432.381.316.602 (5.403.109.550 ) 3.426.978.207.052 Kualanamu Sultan Syarif Kasim II 523.781.133.583 (390.534.872 ) 523.390.598.711 Sultan Syarif Kasim II Halim Perdanakusuma 124.730.850.071 (1.026.467.434 ) 123.704.382.637 Halim Perdanakusuma Sultan Mahmud Badaruddin II 619.048.306.609 (4.449.496 ) 619.043.857.113 Sultan Mahmud Badaruddin II Minangkabau 614.485.146.525 (3.782.683 ) 614.481.363.842 Minangkabau Husein Sastranegara 76.714.201.110 - 76.714.201.110 Husein Sastranegara Supadio 264.884.303.414 (15.780.482 ) 264.868.522.932 Supadio Kantor pusat 6.842.864.459.268 (38.578.733.210 ) 6.804.285.726.058 Head office Sultan Thaha 97.817.735.849 (14.386.848 ) 97.803.349.001 Sultan Thaha Depati Amir 134.405.154.517 - 134.405.154.517 Depati Amir Sultan Iskandar Muda 350.094.722.129 (10.385.590 ) 350.084.336.539 Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah 215.946.052.780 - 215.946.052.780 Raja Haji Fisabilillah Silangit 92.352.008.494 - 92.352.008.494 Silangit
Total 16.014.847.354.398 (82.331.792.433) 15.932.515.561.965 Total
Liabilitas segmen Segment Liabilities
Soekarno-Hatta (644.960.754.347 ) 28.336.573.801 (616.624.180.546 ) Soekarno-Hatta Kualanamu (97.868.779.519 ) 4.370.932.093 (93.497.847.426 ) Kualanamu Sultan Syarif Kasim II (42.091.443.859 ) 315.929.446 (41.775.514.413 ) Sultan Syarif Kasim II Halim Perdanakusuma (28.715.118.905 ) 830.377.287 (27.884.741.618 ) Halim Perdanakusuma Sultan Mahmud Badaruddin II (23.483.891.754 ) 3.599.491 (23.480.292.263 ) Sultan Mahmud Badaruddin II Minangkabau (17.274.242.179 ) 3.060.062 (17.271.182.117 ) Minangkabau Husein Sastranegara (12.576.087.839 ) - (12.576.087.839 ) Husein Sastranegara Supadio (14.998.588.391 ) 12.765.874 (14.985.822.517 ) Supadio Kantor pusat (2.346.411.372.183 ) 40.460.007.137 (2.305.951.365.046) Head office Sultan Thaha (5.506.622.986 ) 11.638.471 (5.494.984.515 ) Sultan Thaha Depati Amir (4.185.566.783 ) (4.185.566.783 ) Depati Amir Sultan Iskandar Muda (5.988.536.960 ) 8.401.590 (5.980.135.370 ) Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah (3.434.050.993 ) - (3.434.050.993 ) Raja Haji Fisabilillah Silangit 47.019.930 - 47.019.930 Silangit
Total (3.247.448.036.768) 74.353.285.252 (3.173.094.751.516) Total
101
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)582
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
102
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT
Liabilitas keuangan pokok Kelompok Usaha terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank dan utang jaminan. Tujuan utama dari liabilitas keuangan tersebut adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga memiliki berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang timbul secara langsung dari kegiatan usahanya. Kegiatan Kelompok Usaha mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi Utama dari manajemen risiko Kelompok Usaha adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Kelompok Usaha secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar dan praktik pasar terbaik.
The principal financial liabilities of the Group consist of trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefit liabilities, bank loans and security deposits. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables, which arise directly from its operations.
The Group’s activities involve taking on risks in a
targeted manner and managing them professionally. The main functions of the Group’s risk management are to identify all key risks for the Group, measure these risks and manage the risk positions. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets and best practices.
Tujuan Kelompok Usaha dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Kelompok Usaha.
The Group’s aim in managing the financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and return, and minimize potential adverse effects on the Group’s financial performance.
Kelompok Usaha mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Kelompok Usaha.
The Group defines financial risk as the possibility of lossess or profits foregone, which may be caused by internal or external factors which might have negative potential impact to the achievement of the Group’s objectives.
Direksi menyediakan kebijakan tertulis manajemen risiko secara keseluruhan termasuk kebijakan tertulis untuk area khusus seperti risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas instrumen keuangan. Masing-masing unit usaha melaksanakan manajemen risiko berdasarkan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan (“BMRK”) memonitor pelaksanaan manajemen risiko yang dilaksanakan oleh Kelompok Usaha.
The Directors provide written policies for overall risk management, as well as written policies covering specific areas, such as foreign curreny risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk of financial instruments. Each business unit carries out the risk management based on the written policies approved by the Board of DircetorsRisk Management and Compliance Bureau monitors the risk management carried out by the Group.
Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko keuangan termasuk diantaranya adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas.
The risks arising from financial instruments to which the Group is exposed are market risk, credit risk and liquidity risk.
102
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 583
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
103
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko mata uang asing a. Foreign currency risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang. Kelompok Usaha mempunyai saldo kas dan setara kas, piutang dan utang dalam mata uang asing terutama dalam Dollar Amerika Serikat. Kelompok Usaha memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang akan menguntungkan Kelompok Usaha pada waktu yang tepat. Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward/swap mata uang asing saat ini.
Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in currency exchange rates. The Group had outstanding cash and cash equivalents, receivables and payables denominated in foreign currencies mostly in the United States Dollar. The Group closely monitors the foreign exchange rate fluctuation and market expectation so it can take necessary actions that will benefit the Group in due time. The management currently does not consider the necessity to enter into any currency forward/swaps.
b. Risiko tingkat suku bunga b. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana
nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko
perubahan suku bunga pasar yang berkaitan dengan kas dan setara kas dan utang bank.
Saat ini, Perusahaan belum memiliki kebijakan
formal untuk lindung nilai risiko tingkat suku bunga.
The Company is exposed to the risk of changes in market interest rates related to cash and cash equivalents and bank loans.
Currently, the Company does not yet have a
formal policy to hedge interest rate risk.
Pergerakan tingkat suku bunga diawasi untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap posisi keuangan Perusahaan. Pinjaman dalam berbagai tingkat suku bunga menyebabkan Perusahaan terekspos risiko tingkat bunga. Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan suku bunga, Perusahaan melakukan analisis pada pergerakan marjin tingkat bunga dan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan jadwal perubahan suku bunga.
Interest rate movements are monitored to minimize any negative impact on the Company’s financial position. Borrowings at different interest rates caused the Company exposed to interest rate risk. To measure the market risk of interest rate movements, the Company conducts analysis on interest margin and the maturity profile of financial assets and liabilities based on schedule changes in interest rates.
Perusahaan menghadapi risiko tingkat suku
bunga atas penarikan pinjaman jangka panjang dari fasilitas Pinjaman Berjangka (“PB”) sebesar Rp1.221.642.706.791 pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp423.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014. Perusahaan dikenakan bunga sebesar LPS + margin 2% oleh EIB, SMI dan IIF, dan sebesar LPS + margin 2,45% oleh Maybank.
The Company is exposed to the interest rate risk for the interest-bearing loans drawdowns from the Term Loan Facility (“PB”) totaling Rp1,221,642,706,791 as of December 31, 2015 and Rp423,000,000,000 as of December 31, 2014. The loans bear interest at LPS + margin of 2% by EIB, SMI and IIF, and bear interest at LPS + margin of 2.45% by Maybank.
103
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)584
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
104
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) b. Interest rate risk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, jika tingkat bunga atas pinjaman lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp907.096.378, terutama sebagai akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As at December 31, 2015, if interest rates on Rupiah-denominated borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, profit after tax for the year would have been Rp907,096,378 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
c. Risiko kredit c. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau counterparty yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dari para pelanggan sehubungan dengan Pendapatan usaha pelayanan jasa kebandar udaraan dan jasa terkaitnya.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers’ or counterparties’ failure to fulfill their contractual obligations. Credit risk arises mainly from trade receivables from customers relating to operating revenues of airport services and its related services.
Kelompok Usaha terekspos risiko kredit terutama dari piutang usaha dan piutang lain-lain. Risiko kredit dikendalikan dengan pengawasan terus menerus atas saldo dan penagihan piutang usaha dan piutang lain-lain.
The Group are exposed to credit risk mainly from trade receivables and other receivables. Credit risk is controlled by the continuous monitoring and billing accounts receivable balances and other receivables.
Tabel di bawah ini menunjukkan risiko kredit maksimum untuk komponen-komponen dari laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015:
The table below shows the maximum exposure to credit risk on the components of the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015:
31 Desember 2015/December 31, 2015
< 1 tahun/ 1-2 tahun/ > 3 tahun/ Total/ < 1 year 1-2 years > 3 years Total
Kas dan setara kas 2.930.498.090.526 - - 2.930.498.090.526 Cash and cash equivalent Piutang usaha 494.012.877.203 - - 494.012.877.203 Trade receivables Piutang lain-lain 49.798.494.145 - - 49.798.494.145 Other receivables Pendapatan yang masih
harus diterima 454.426.993.457 - - 454.426.993.457 Accrued income
Total 3.928.736.455.331 - - 3.928.736.455.331 Total
31 Desember 2014/December 31, 2014
< 1 tahun/ 1-2 tahun/ > 3 tahun/ Total/ < 1 year 1-2 years > 3 years Total
Kas dan setara kas 1.030.570.810.965 - - 1.030.570.810.965 Cash and cash equivalent Piutang usaha 456.111.876.837 - - 456.111.876.837 Trade receivables Piutang lain-lain 64.499.586.203 - - 64.499.586.203 Other receivables Pendapatan yang masih harus diterima 230.400.596.328 - - 230.400.596.328 Accrued income
Total 1.781.582.870.333 - - 1.781.582.870.333 Total
104
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 585
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
105
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued)
Manajemen Kelompok Usaha yakin akan kemampuannya untuk mengawasi dan mempertahankan eksposur risiko kredit yang minimal, dimana Kelompok Usaha telah menyediakan provisi yang memadai untuk menutupi kerugian yang timbul dari piutang yang tidak tertagih.
The Group’s management is confident in its ability to control and sustain minimal exposure of credit risk, which the Group has provided sufficient provision to cover losses arising from uncollectible accounts receivable based on historical loss data.
d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk
Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk dapat membiayai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas, dan ketersediaan pendanaan melalui analisa proyeksi keuangan yang dilakukan pada awal tahun.
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash, and the availability of funding through an analysis of financial projection which is performed at the beginning of the year.
Kelompok Usaha secara berkala mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual untuk memastikan ketersediaan dana untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, dana yang dibutuhkan untuk melunasi liabilitas jangka pendek diperoleh dari kegiatan penjualan jasa kebandar udaraan kepada pelanggan. Kelompok Usaha juga melakukan analisa rasio-rasio likuiditas laporan posisi keuangan, dalam rangka memenuhi persyaratan yang terdapat di perjanjian kredit pinjaman.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information to ensure the availability of funds for its operations and to settle its maturing obligations. In general, the funds needed to settle the current liabilities are obtained from sales airport services activities to customers. The Group also analyzes liquidity ratios in accordance to comply with the requirements stated in loan credit agreements.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan.
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid.
31 Desember 2015/December 31, 2015
< 1 tahun/ 1-2 tahun/ > 3 tahun/ Total/ < 1 year 1-2 years > 3 years Total
Utang usaha 18.378.405.859 - - 18.378.405.859 Trade payables Utang lain-lain 232.233.951.514 - - 232.233.951.514 Other payables Beban akrual 1.530.210.610.792 - - 1.530.210.610.792 Accrued expenses Pinjaman jangka panjang - - 1.197.640.648.209 1.197.640.648.209 Long-term loans Utang jaminan pelanggan - - 22.734.113.392 22.734.113.392 Customers’ deposits Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 145.449.882.394 - - 145.449.882.394 benefit liability
Total 1.926.272.850.559 - 1.220.374.761.601 3.146.647.612.160 Total 31 Desember 2014/December 31, 2014
< 1 tahun/ 1-2 tahun/ > 3 tahun/ Total/ < 1 year 1-2 years > 3 years Total
Utang usaha 24.323.700.220 - - 24.323.700.220 Trade payables Utang lain-lain 318.173.204.449 - - 318.173.204.449 Other payables Beban akrual 1.443.084.598.200 - - 1.443.084.598.200 Accrued expenses Pinjaman jangka panjang - - 423.000.000.000 423.000.000.000 Long-term loans Utang jaminan pelanggan - - 17.146.417.705 17.146.417.705 Customers’ deposit Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 132.052.528.668 - - 132.052.528.668 benefit liability
Total 1.917.634.031.537 - 440.146.417.705 2.357.780.449.242 Total
105
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)586
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
106
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
46. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (lanjutan)
MANAJEMEN MODAL CAPITAL MANAGEMENT
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merupakan modal yang dikelola oleh Kelompok Usaha. Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The equity attributable to the equity holders of the parent company is the capital managed by the Group. The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions.
Selain itu, Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan pada Maret 1995 dan telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 yang diterbitkan Agustus 2007, mensyaratkan pembentukan cadangan umum dari laba netto sejumlah minimal 20% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut.
In addition to Corporation Law No. 1/1995 on limited liability companies of the Republic of Indonesia published in March 1995 and amended by Law No. 40/2007 issued in August 2007 requires the establishment of general reserve from net income amounting to at least 20% of a company's issued and paid-up capital. There is no time limit on the establishment of the reserve.
47. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 47. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat, yang mendekati estimasi nilai wajar, dari instrumen keuangan Kelompok Usaha:
The following table sets out the carrying values, which approximate the estimated fair values, of the Group’s financial instruments:
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Aset keuangan Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 2.930.498.090.526 1.030.570.810.965 Cash and cash equivalents Piutang usaha 494.012.877.203 456.111.876.837 Trade receivable Piutang lain-lain 49.798.494.145 64.499.586.203 Other receivables Uang muka 28.654.912.318 46.090.660.505 Advance Aset keuangan tersedia untuk dijual 106.440.500.000 102.218.000.000 Available-for-sale financial assets Total 3.609.404.874.192 1.699.490.934.510 Total
106
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 587
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
107
47. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
47. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
31 Desember/December 31
2014 (Disajikan kembali - Catatan 52/ As restated - 2015 Note 52)
Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan Financial liabilities measured diamortisasi at amortized cost Utang usaha 18.378.405.859 24.323.700.220 Trade payables Utang lain-lain 232.233.951.514 318.173.204.449 Other payables Beban akrual 1.530.210.610.792 1.443.084.598.200 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employees’ jangka pendek 145.449.882.394 132.052.528.668 benefit liabilities Pinjaman jangka panjang 1.197.640.648.209 423.000.000.000 Long-term loans Utang lain-lain 6.223.484.531 11.649.048.413 Other payables Utang jaminan pelanggan 22.734.113.392 17.146.417.705 Customers’ deposits Total 3.152.871.096.691 2.369.429.497.655 Total
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.
Fair value is defined as the amount at which an instrument could be exchanged in a current arm’s length transaction between knowledgeable willing parties, other than in a forced or liquidation sale.
Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
a. Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan
jangka pendek a. Current financial assets and liabilities
Nilai wajar aset keuangan lancar dan liabilitas
keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
The fair values of current financial assets and liabilities with maturities of one year or less are assumed to be the same as their carrying amounts due to their short-term nature.
b. Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas
keuangan jangka panjang b. Non-current financial assets and liabilities
Nilai wajar dari aset keuangan tidak lancar
dan liabilitas keuangan jangka panjang selain aset keuangan tersedia untuk dijual dan utang bank, diasumsikan sama dengan nilai tunai yang akan diterima atau dibayarkan karena saat jatuh temponya tidak dinyatakan dalam kontrak-kontrak terkait, sehingga tidak memungkinkan untuk menentukan kapan aset keuangan dan liabilitas keuangan jangka panjang tersebut akan direalisasi dan dilunasi.
The fair values of non-current financial assets and liabilities other than available for sale financial assets and bank loans are assumed to be the same as the cash amount that will be received or paid due to the fact that their maturities are not stated in the related contracts, therefore it is not possible to determine when the financial assets and financial liabilities will be realized and settled, respectively.
107
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)588
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
108
47. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
47. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
b. Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas
keuangan jangka panjang (lanjutan) b. Non-current financial assets and liabilities
(continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset Perusahaan yang nilai wajarnya didasarkan atas kuotasi harga pasar terakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Available for sale financial assets represent the Company’s assets which its fair value are stated with last quoted market prices as of December 31, 2015.
Pinjaman jangka panjang yang memiliki suku bunga variabel disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatatnya telah mendekati nilai wajar sedangkan pinjaman jangka panjang yang memiliki suku bunga tetap disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.
Long-term loans with floating interest rates are adjusted in the movements of market interest rates, thus the carrying values of its approximate their fair values, whereby long-term loans with fixed interest rates were carried at amortized costs using EIR.
48. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI
48. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a. PT Mandara Jasindo Sena (“MJS”) a. PT Mandara Jasindo Sena (“MJS”)
Pada tanggal 5 Maret 1991, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pemanfaatan lahan Bandara Soekarno-Hatta seluas 150.000 m2 dengan MJS sesuai dengan Perjanjian Sewa Tanah No. SPKL.01/TU.308/PAPII-1991 (“SPKL.01”) dimana MJS menggunakan lahan tersebut untuk membangun dan mengusahakan fasilitas hotel, balai sidang dan perkantoran (“fasilitas”). Jangka waktu perjanjian adalah 30 tahun. Pemanfaatan lahan dibagi menjadi 2 tahap. Untuk tahap pertama dibahas dalam perjanjian ini sedangkan tahap kedua dibahas terpisah dalam Perjanjian Sewa Tanah No. SPKS.21/TU.208/APII-96 (“SPKS.21”) tanggal 1 Maret 1996.
On March 5, 1991, the Company entered into a land use agreement in Soekarno-Hatta Airport covering 150,000 m2 with MJS in accordance with the Land Lease Agreement No. SPKL.01/TU.308/PAPII-1991 (“SPKL.01”) whereas MJS used the land to build and commercialize hotel facilities, convention center, and office (“facilities”). The agreement is valid for 30 years. Land utilization divided into 2 phases. For the first phase was decribed in this agreement meanwhile for the second phase was described in Land Lease Agreement No. SPKS.21/TU.208/APII-96 (“SPKS.21”) dated March 1, 1996.
i. Tahap pertama meliputi lahan seluas
50.000 m2 untuk jangka waktu 30 tahun yang berakhir bulan Maret 2021. Perusahaan memperoleh kompensasi sebesar Rp10.800.000.000 dan konsesi sebesar persentase tertentu dari Pendapatan netto atas operasi komersial dari fasilitas, terhitung sejak dimulainya operasi komersial dari fasilitas.
i. The first phase covers an area of 50,000 m2 for the period of 30 years ending in March 2021. The Company received compensation of Rp10,800,000,000 and concession for a certain percentage of net income over the commercial operation of the facility, starting from the commencement of commercial operation of the facility.
108
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 589
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
109
48. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
48. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
a. PT Mandara Jasindo Sena (“MJS”) (lanjutan) a. PT Mandara Jasindo Sena (“MJS”) (continued)
ii Tahap kedua meliputi lahan seluas
100.000 m2 untuk jangka waktu 30 tahun yang berakhir tanggal 8 Februari 2026. Perusahaan memperoleh kompensasi yang setiap lima tahun meningkat mulai dari Rp600 hingga Rp3.226,94 per m2 per bulan atau seluruhnya sebesar Rp58.765.800.000 dan konsesi sebesar persentase tertentu dari Pendapatan netto atas operasi komersial dari fasilitas, terhitung sejak dimulainya operasi komersial dari fasilitas.
ii. The second phase covers a land area of 100,000 m2 for a period of 30 years which expired on February 8, 2026. The Company received compensation increases in every five years starting from Rp600 to Rp3,226.94 per m2 per month or entirely amount by Rp58,765,800,000 and concession for a certain percentage of net income over the commercial operation of the facility, starting from the commencement of commercial operation of the facility.
iii. Pada akhir periode perjanjian, MJS akan
mengembalikan lahan tersebut dan mengalihkan kepemilikan seluruh fasilitas yang telah dibangun di atas lahan tersebut kepada Perusahaan.
iii. At the end of the agreement period, MJS will restore the land and transfer ownership of the entire facility has been built on the land to the Company.
Sehubungan dengan terjadinya krisis ekonomi sejak tahun 1997 sampai dengan 2003, MJS terkena dampak dari krisis ekonomi tersebut sehingga MJS tidak dapat memenuhi ketentuan dalam perjanjian kerjasama pemanfaatan tanah untuk mengembangkan lahan 100.000 m2 yang telah disebutkan dalam perjanjian sebelumnya.
In connection with the economic crisis from year 1997 to 2003, MJS was affected by the exposure of economic crisis hence MJS can not meet the requirements in the land use agreement to develop 100,000 m2 of land that has been mentioned in the previous agreement.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka Perusahaan melalui Surat Direksi No. 15.02.01/00/10/2007/004 tanggal 4 Oktober 2007 telah membatalkan Perjanjian SPKL.01 dan SPKS.21 yang menyangkut lahan seluas 100.000 m2.
By considering the matter, the Company through Director Letter No. 15.02.01/00/10/2007/004 dated October 4, 2007 has canceled SPKL.01 and SPKS.21 Agreement concerning an area of 100,000 m2.
Berdasarkan Berita Acara Penyerahan Lahan dan Sertitikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 15.02.01/00105/2008/101 tanggal 21 Mei 2008, MJS menyerahkan secara fisik lahan seluas 100.000 m2 dan 4 (empat) buah sertifikat HGB kepada Perusahaan dengan perincian sebagaimana tercantum dalam Gambar Lokasi Kontrak Tanah Hotel Sheraton pada lampiran Perjanjian SPKS.21 tanggal 1 Maret 1996.
Based on Acceptance of Land Transfer and Land Rights (“HGB”) No. 15.02.01/00/05/2008/101 dated May 21, 2008, MJS physically submit a land area of 100,000 m2 and 4 (four) HGB to the Company with the details as contained in the Location Picture of Land Contract Hotel Sheraton in appendix SPKS.21 Agreement dated March 1, 1996.
Pelepasan Hak Atas Tanah tersebut telah diaktakan melalui Akta No. 4 oleh Notaris Mohammad Taufiq, S.H., No. 4 tanggal 16 April 2009.
Such release of Land Rights has been ratified by the Deed No. 4 of Mohammad Taufiq, S.H., dated 16 April 2009.
Dengan demikian, perjanjian kerjasama dengan MJS yang masih berlaku adalah Perjanjian SPKL.01 dengan jangka waktu yang telah dilalui adalah 24 tahun dan 10 bulan dan luas tanah 50.000 m2 pada tanggal 31 Desember 2015.
Thus, the valid agreement with MJS is only for SPKL.01 Agreement with elapsed time period is 24 years and 10 months and covered area of 50,000 m2 as of December 31, 2015.
109
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)590
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
110
48. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
48. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
a. PT Mandara Jasindo Sena (“MJS”) (lanjutan) a. PT Mandara Jasindo Sena (“MJS”) (continued)
Berdasarkan Berita Acara Pengukuran Lahan No. BAC.15.02.01/00/04/2010/193 tangggal 16 April 2010, Perusahaan melakukan pengukuran lahan kembali yang dimanfaatkan untuk pembangunan Hotel Sheraton dengan hasil pengukuran 64.856 m2. Sehubungan hal-hal tersebut diatas MJS harus mengembalikan kelebihan luas tanah sebesar 14.856 m2 atas kompensasi pemakaian kelebihan lahan seluas 14.856 m2, Perusahaan mengirimkan tagihan kepada MJS pada tanggal 3 Februari 2015 sebesar Rp2.284.555.680.
Based on Notification Letter of Land Measurement No. BAC.15.02.01/00/04/2010/193 dated April 16, 2010, the Company remeasured its land used by Sheraton Hotel with the results of 64,856 m2. In connection with that matter, MJS shall release the excess of land area of 14,856 m2 for the compensation of excess land use covering 14,856 m2, the Company sent billing to MJS on February 3, 2015 amounting to Rp2,284,555,680.
Sehubungan dengan rencana perluasan Bandara Soekarno-Hatta di 2016, Perusahaan sedang melakukan negosiasi untuk memperpendek jangka waktu perjanjian. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan masih belum memperoleh kesepakatan dengan MJS.
In connection with the expansion plan at Soekarno-Hatta Airport, the Company is stil in progress to negotiate to shorten the term of agreement. Up to the completion date of these consolidated financial statements, the Company still has not obtained a concessus with MJS.
b. PT Sanggraha Daksa Mitra (“SDM”) b. PT Sanggraha Daksa Mitra (“SDM”)
Perusahaan mengadakan perjanjian penggunaan tanah di area Bandara Soekarno-Hatta seluas 1.020.000 m2 dengan SDM sesuai Perjanjian Sewa Tanah No. SPKS.07.1/TU.208/APII-2000 tanggal 30 Maret 2000 dan berlaku selama 20 (dua puluh) tahun sejak 1 Mei 2000 sampai dengan 6 Mei 2019. Perusahaan menyewakan tanah tersebut kepada SDM untuk dikelola sebagai fasilitas usaha yaitu lapangan golf, taman niaga dan pusat pertokoan berikut fasilitas penunjangnya.
The Company entered into land use agreement at Soekarno-Hatta Airport area of covered 1,020,000 m2 with SDM in accordance with Land Lease Agreement No. SPKS.07.1/TU.208/APII-2000 dated March 30, 2000 and valid for 20 (twenty) years from May 1, 2000 untill May 6, 2019. The Company leased the land to SDM to be used as business facilities such as golf course, park and shopping centre, including its supporting facilities.
Perusahaan juga memperoleh Pendapatan konsesi yang dihitung berdasarkan jumlah Pendapatan kotor dengan persentase konsesi.
The Company also obtained a concession income is calculated based on the amount of gross income to the percentage of concession.
Pada akhir periode perjanjian, SDM wajib mengembalikan tanah tersebut kepada Perusahaan dan Perusahaan wajib membayar kepada SDM sebesar nilai pasar yang wajar dari bangunan gedung serta kelengkapannya yang melekat termasuk infrastruktur yang terdapat di pusat pertokoan dan taman niaga tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan negosiasi terkait dengan kewajiban membayar sebesar nilai pasar yang wajar dari bangunan gedung.
At the end of the agreement, SDM is required to return the land to the Company and the Company shall pay to SDM for the fair market value of the building as well as the accessories attached including infrastructure located in the center of the shopping and commercial parks. Up to the completion date of these consolidated financial statements, the Company is still in progress to make negotiation related to the Company’s obligation to pay to SDM for the fair market value of the building.
110
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 591
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
111
48. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
48. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
c. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“Garuda”) c. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
(“Garuda”)
Pada tanggal 3 Juli 2014, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Tanah No. PJJ.15.02.01/00/07/2014/119 dengan Garuda. Beberapa isi perjanjian sebagai berikut:
On July 3, 2014, the Company entered Land Use Agreement No. PJJ.15.02.01/00/07/2014/119 with Garuda. Some terms of the agreement are as follows:
• Lahan yang dimanfaatkan seluas
164.742 m2. • Area utilization of 164,742 m2
• Tujuan pemanfaatan lahan untuk administrasi perkantoran, penunjang kegiatan operasional penerbangan berikut fasilitas penunjangnya.
• Land use objectives are for the administrative offices, flight operations, including its supporting facilities.
• Jangka waktu perjanjian adalah 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2016.
• The agreement is valid from January 1, 2012 until December 31, 2016.
d. PT Birotika Semesta (“Birotika”) d. PT Birotika Semesta (“Birotika”)
Pada tanggal 17 Mei 1999 Perusahaan mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah di Bandara Soekarno-Hatta dengan Birotika seluas 1.411,20 m2. Tanah tersebut dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan gudang dan kantor yang nilainya disepakati sebesar Rp2.843.130.000. Bangunan tersebut akan digunakan untuk kegiatan usaha jasa pengurusan transportasi dan jasa pengiriman ekspres. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun sejak berita acara pengoperasian bangunan tersebut ditandatangani dan dapat diperpanjang sebanyak 3 periode (15 tahun) yang berakhir pada tahun 2019.
On May 17, 1999 the Company entered into a land use agreement at Soekarno-Hatta Airport with Birotika covering 1,411.20 m2. The land was used to build a warehouse and office with agreed value of Rp2,843,130,000. The building will be used for business activities of transportation management services and express delivery services. This agreement is valid for 5 years since the minutes of the building operation is signed and can be extended for 3 periods (15 years), which ended in 2019.
e. Kerjasama Penyelenggaraan Perkeretaapian
Bandara e. Airport Railway Cooperation
Pada tanggal 7 Juli 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan KAI dan Railink (”Para Pihak”). Perjanjian ini berlaku sejak penandatanganan Perjanjian sampai dengan berakhirnya Masa Konsesi. Ruang Lingkup Kerjasama Penyelenggaraan Perkeretaapian Bandara ialah Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian meliputi pembangunan, pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan prasarana.
On July 7, 2015, the Company entered into an agreement with KAI and Railink (“the Parties”). This agreement is valid since the signing of the Agreement until the end of the Concession Period. The scope of Operation Cooperation of Airport Railways is Railway Infrastructure Implementation service including construction, procurement, operation, maintenance, and operation of infrastructure.
111
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)592
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
112
48. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
48. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
e. Kerjasama Penyelenggaraan Perkeretaapian
Bandara (lanjutan) e. Airport Railway Cooperation (continued)
Perusahaan beserta Para Pihak sepakat bahwa kerjasama Penyelenggaraan Perkeretaapian Bandara ini menggunakan skema bagi hasil dengan ketentuan sebagai berikut: • Perhitungan nilai bagi hasil adalah
EBITDA dikurangi dengan pembayaran hutang;
• Nilai bagi hasil yang ditentukan, mengacu kepada laporan keuangan Railink (auditan) dan dilakukan berdasarkan proporsi realisasi Perusahaan dan Para Pihak
The Company and the Parties agree that cooperation Operation of Railways this service using the following profit sharing scheme: • The calculation of the profits is EBITDA
less the payment of the debt;
• The profits are referred to the Railink’s financial statements (audited) and is based on the proportion of the realization of the Company and the Parties;
• Pembayaran Bagi Hasil mulai dilakukan
pada tahun ketiga setelah penyelenggaraan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta beroperasi penuh untuk 1 (satu) tahun anggaran.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pekerjaan pembangunan fasilitas perkeretaapian bandara masih berjalan.
• Payment of Sharing began in the third year after the implementation of Soekarno-Hatta Airport Railway fully operational for 1 (one) year budget.
Up to the completion date of consolidated financial statements, the construction of airport railway facilities is still in progress.
f. PT Sansaine Exindo (“Sansaine”) f. PT Sansaine Exindo (“Sansaine”)
Pada tanggal 7 Januari 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Sansaine. Perusahaan memberi tugas kepada Sansaine untuk melaksanakan pekerjaan perangkat lunak ERP. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 9 bulan sejak 7 Januari 2014 sampai dengan 7 Oktober 2014. Perusahaan mencatat biaya-biaya sehubungan dengan pekerjaan ini sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lain-lain” pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
On January 7, 2014, the Company entered into an agreement with Sansaine. The Company was given the task to Sansaine to perform the work for ERP software. The work was effective for 9 months starting on January 7, 2014 until October 7, 2014.
The Company recognized the expenditure relating to these works as part of “Other Non-current Assets” as of December 31, 2015 and 2014.
g. PT Abyor International (“Abyor”) g. PT Abyor International (“Abyor”)
Pada tanggal 26 Oktober 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Abyor. Perusahaan memberi tugas kepada Abyor untuk melaksanakan pekerjaan implementasi ERP. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 14 bulan sejak 26 Oktober 2015 sampai dengan 25 Desember 2016. Perusahaan mencatat biaya-biaya sehubungan dengan pekerjaan ini sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lain-lain” pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
On October 26, 2015, the Company entered into an agreement with Abyor. The Company was given the task to Abyor to perform the implementation work of ERP. The work was effective for 14 months starting on October 26, 2015 until December 25, 2016. The Company recognized the expenditure relating to these works as part of “Other Non-current Assets” as of December 31, 2015 and 2014.
112
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 593
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
113
48. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
48. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
h. PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”) h. PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”)
Pada tanggal 15 Mei 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Pertamina untuk melaksanakan pelayanan pengisian bahan bakar pesawat udara di Bandara Soekarno-Hatta, Sultan Syarif Kasim II, Minangkabau, Halim Perdanakusuma dan Sultan Mahmud Badaruddin II. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 2 tahun sejak 1 April 2014 sampai dengan 31 Maret 2016.
On May 15, 2015, the Company entered into an agreement with Pertamina to perform the airline refueling services at Soekarno-Hatta, Sultan Syarif Kasim II, Minangkabau, Halim Perdanakusuma dan Sultan Mahmud Badaruddin II Aiports. The work was effective for 2 years starting on April 1, 2014 until March 31, 2016.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Pertamina untuk melaksanakan pelayanan pengisian bahan bakar pesawat udara di Bandara Kualanamu. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 5 tahun sejak 25 Juli 2013 sampai dengan 24 Juli 2018.
On March 31, 2015, the Company entered into an agreement with Pertamina to perform the airline refueling services at Kualanamu, Aiport. The work was effective for 5 years starting on July 25, 2013 until July 24, 2018.
Pada tanggal 14 Desember 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Pertamina untuk melaksanakan pelayanan pengisian bahan bakar pesawat udara di Bandara Husein Sastranegara, Supadio, Sultan Iskandar Muda, Raja Haji Fisabilillah, Sultan Thaha, Depati Amir dan Silangit. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 2 tahun sejak 1 Oktober 2015 sampai dengan 30 September 2017.
On December 14, 2015, the Company entered into an agreement with Pertamina to perform the airline refueling services at Husein Sastranegara, Supadio, Sultan Iskandar Muda, Raja Haji Fisabilillah, Sultan Thaha, Depati Amir and Silangit Aiports. The work was effective for 2 years starting on October 1, 2015 until September 30, 2017.
i. PT Prima Griya Lestari (“PGL”) i. PT Prima Griya Lestari (“PGL”)
Perusahaan mengajukan gugatan kepada PT Prima Griya Lestari (“PGL”) atas kepemilikan tanah seluas 116,47 hektar yang terletak di Desa Karangsari, Kecamatan Batuceper, Kotamadya Tangerang. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.399/PDT.G/2011/PN.JKT.BAR dinyatakan Perusahaan adalah pemilik sah atas tanah seluas tersebut di atas dan tanah tersebut diperoleh secara sah sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 452K/PDT/2015 tanggal 25 Juni 2015, Perusahaan dinyatakan kalah.
The Company filed a lawsuit against PT Prima Griya Lestari (“PGL”) over the ownership of the land area of 116.47 hectares located in Karangsari Village, Batuceper Sub-district, Tangerang municipality. Based on Decision No.399/PDT.G/2011/PN.JKT.BAR of West Jakarta District Court, that the Company is a legitimate owner of the land area of the foregoing and the land acquired legally in accordance with the prescribed procedure. Based on Supreme Court Decision No.452K/PDT/2015 dated June 25, 2015, the Company was declared in loss position.
113
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)594
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
114
48. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
48. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
i. PT Prima Griya Lestari (“PGL”) (lanjutan) i. PT Prima Griya Lestari (“PGL”) (continued)
Perusahaan mengajukan gugatan atas kepemilikan tanah seluas 1.882 m2 dan 3.500 m2 yang terletak di Jalan Pembangunan II, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. 484/PDT.G/2011/PN.TNG, Perusahaan telah dinyatakan menang. Kemudian berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Provinsi Banten No. 54/PDT/2013/PN.TNG dan Putusan Mahkamah Agung RI No. 276K/PDT/2014, Perusahaan juga dinyakan menang dalam perkara ini.
The Company filed a lawsuit over the ownership of the land area of 1,882 m2 and 3,500 m2 located Jalan Pembangunan II, Batusari Village, Batuceper Sub-district, Tangerang City. Based on Decision No. 484/PDT.G/2011/PN.TNG of Tangerang District Court, the Company was declared in win position. Furthermore, based on Decision No. 54/PDT/2013/PN.TNG of Banten High Court and Decision No. 276K/PDT/2014 of Supreme Court, the Company was declared in win position.
j. PT Angkasa Transportindo Selaras (“ATS”) j. PT Angkasa Transportindo Selaras (“ATS”)
Pada tahun 2010, terdapat gugatan yang dilakukan oleh PT Angkasa Transportindo Selaras (“ATS”) kepada Perusahaan dan Induk Koperasi Angkatan Udara (“INKOPAU”) sehubungan dengan pengelolaan lahan di Bandara Halim Perdana Kusuma. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 492/PDT.G/2010, Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 10/PDT/2012/PT/DKI dan Putusan Mahkamah Agung No. 688K/PDT/2013, Perusahaan dan INKOPAU dinyatakan kalah.
In 2010, there was claim made by PT Angkasa Transportindo Selaras (“ATS”) to the Company and Induk Koperasi Angkatan Udara (“INKOPAU”) relating to land operation in Halim Perdanakusuma Airport. Based on Decision No. 492/PDT.G/2010 of East Jakarta District Court, Decision No. 10/PDT/2012/PT/DKI of DKI Jakarta High Court and Decision No. 688K/PDT/2013 of Supreme Court, the Company was declared in lost position.
Pada tanggal 28 April 2015, Perusahaan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima keputusanp
On April 28, 2015, the Company submit Judicial Review (“PK”). Up to the completion date of consolidated financial statements, the Company has not receive received the PK results.
k. PT Ekspress Transportasi Antarbenua
(“Ekspress”) k. PT Ekspress Transportasi Antarbenua
(“Ekspress”)
Pada tanggal 20 Februari 2014, APS mengadakan Perjanjian KSO No. 009/APSolusi-ETA/Lounge/II/2014 dengan Ekspress dalam rangka pengelolaan Saphire Executive Lounge Bandara Halim Perdanakusuma. Perjanjian ini mengatur mengenai pendirian KSO AP Solusi Premier. Dalam perjanjian ini diatur juga mengenai hak dan kewajiban APS atas keuntungan/kerugian dari KSO sebesar 51%. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.
On February 20, 2014, APS entered Agreement of JO No. 009/APSolusi-ETA/Lounge/II/2014 with Ekspress in order to establish joint arrangements on Saphire Executive Lounge Halim Perdanakusuma Airport. This agreement arrange the establishment of JO AP Solusi Premier. This agreement also arrange rights and obligations of APS on JO’s profit/loss in the amount of 51%. This agreement valid for 3 years since signing date.
114
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 595
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
115
48. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
48. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
l. PT Trikama Boga (“Trikama”) l. PT Trikama Boga (“Trikama”)
Pada tanggal 20 Oktober 2014, APS
mengadakan Perjanjian KSO No. 24/SPK/TB-APS/2014 dengan Trikama dalam rangka pengelolaan Executive Lounge Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Perjanjian ini mengatur mengenai pendirian KSO AP Solusi TB. Dalam perjanjian ini diatur juga mengenai hak dan kewajiban APS atas keuntungan/kerugian dari KSO sebesar 60%. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.
On October 20, 2014, APS entered Agreement of JO No. 24/SPK/TB-APS/2014 with Trikama in order to establish joint arrangements on Executive Lounge Soekarno-Hatta International Airport. This agreement arrange the establishment of JO AP Solusi TB. This agreement also arrange rights and obligations of APS on JO’s profit/loss in the amount of 60%. This agreement valid for 2 years since signing date.
m. PT Bumi Liputan Jaya (“Bumi”) m. PT Bumi Liputan Jaya (“Bumi”)
Pada tanggal 27 Juni 2013, APS mengadakan
Perjanjian KSO No. 030/APSolusi-Bluesky/KSO/Lounge/VI/ 2013 dengan Bumi dalam rangka pengelolaan Domestic Lounge Bandara Kualanamu Medan. Perjanjian ini mengatur mengenai pendirian KSO AP Blue Sky. Dalam perjanjian ini diatur juga mengenai hak dan kewajiban APS atas keuntungan/kerugian dari KSO sebesar 51%. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.
On June 27, 2013, APS entered Agreement of JO No. 030/APSolusi-Bluesky/KSO/Lounge/VI/ 2013 with Bumi in order to establish joint arrangements on Domestic Lounge Bandara Kualanamu Medan. This agreement arrange the establishment of JO AP Blue Sky This agreement also arrange rights and obligations of APS on JO’s profit/loss in the amount of 51%. This agreement valid for 5 years since signing date.
n. PT Mandai Prima (“Mandai”) n. PT Mandai Prima (“Mandai”)
Pada tanggal 4 Oktober 2013, APS
mengadakan Perjanjian KSO No. No.054/APSolusiMandaiPrima/KSO/Lounge/X/2013 dengan Mandai dalam rangka pengelolaan International Lounge Bandara Kualanamu Medan. Perjanjian ini mengatur mengenai pendirian KSO AP Solusi Mandai Prima. Dalam perjanjian ini diatur juga mengenai hak dan kewajiban APS atas keuntungan/kerugian dari KSO sebesar 60%. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.
On October 4, 2013, APS entered Agreement of JO No.054/APSolusiMandaiPrima/KSO/Lounge/X/2013 with Mandai in order to establish joint arrangements on International Lounge Kualanamu Medan. This agreement arrange the establishment of JO AP Solusi Mandai Prima This agreement also arrange rights and obligations of APS on JO’s profit/loss in the amount of 60%. This agreement valid for 5 years since signing date.
o. Perjanjian Konsesi – Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara o. Concession Agreement – Directorate General
of Civil Aviation
Pada tanggal 15 Desember 2015 Perusahaan mengadakan Perjanjian dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Direktorat Jenderal) mengenai pemberian konsesi untuk melakukan kegiatan pelayanan jasa kebandarudaraan sebagaimana yang dituangkan dalam perjanjian nomor HK.201/2/6/DRJU.kum-2015 dan PJJ.04.04/00.02/12/2015/0025 (Perjanjian Konsesi).
On October 4, 2013, APS entered Agreement of JO No.054/APSolusiMandaiPrima/KSO/Lounge/X/2013 with Mandai in order to establish joint arrangements on International Lounge Kualanamu Medan. This agreement arrange the establishment of JO AP Solusi Mandai Prima This agreement also arrange rights and obligations of APS on JO’s profit/loss in the amount of 60%. This agreement valid for 5 years since signing date.
115
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)596
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
116
48. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
48. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
o. Perjanjian Konsesi – Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara (lanjutan) o. Concession Agreement – Directorate General
of Civil Aviation (continued)
Dirjenhub memberikan hak kepada Perusahaan melakukan kegiatan pelayanan jasa kebandarudaraan termasuk meliputi pelayanan jasa pesawat udara, penumpang, barang, dan pos yang terdiri atas penyediaan dan/atau pengembangan: - Fasilitas kegiatan pelayanan pendaratan,
lepas landas, maneuver, parkir, dan penyimpanan pesawat udara
- Fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo, dan pos
- Fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbah buangan
- Lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta gedung atau bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.
Ketentuan-ketentuan penting dalam Perjanjian Konsesi adalah sebagai berikut, antara lain: - Perusahaan diwajibkan untuk membayar
Pendapatan konsesi dari pelayanan jasa kebandarudaraan sebesar 2,5% dari Pendapatan pelayanan jasa kebandarudaraan per tahun, yang akan dievaluasi setiap 5 tahun. Nilai yang dibayarkan tersebut akan diakui sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (BNBP).
- Perjanjian Konsesi berlaku selama 2 (dua) tahun, terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian, dan diperpanjang selama 30 tahun sesuai kesepakatan Direktorat Jenderal dan Perusahaan melalui rapat umum pemegang saham.
Direktorat Jenderal memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Konsesi berdasarkan Perjanjian Konsesi sesuai dengan kewenangannya yang diatur oleh Undang-Undang.
DGCA entitles the Company to conduct the airport service activities including services include aircraft, passenger, freight and postal consisting of the provision and / or development of: - Facilities of service activity for landing,
takeoff, maneuvering, parking and storage of aircraft
- Terminal facilities for passenger transport services, cargo, and mail
- Electronic facilities, electricity, water, and waste disposal installations
- Areas for the building, grounds, and industry as well as building or a building associated with the smooth air transport.
Important conditions in the Concession Agreement are as follows, among others:
- The Company is required to pay concession
revenue of airport service activities amounted to 2.5% from revenue of airport service activities per year, which will be evaluated each of five years. The amount paid will be recognized as Non Tax Revenue (BNBP).
- Concession Agreement is valid for 2 (two)
years, starting from the signing date of the Concession Agreement, and extended for 30 years as agreed by DGCA and the Company through the general meeting of shareholders.
DGCA has an authority to supervise and control the implementation of the Concession based on Concession Agreement in accordance with its authority regulated by the Constitution.
116
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 597
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
117
49. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
49. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan diungkapan dibawah ini. Kelompok Usaha bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
The standards and intepretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for current consolidated financial statements are disclosed below. The Group intend to adopt these standards, if applicable, when they become effective
a. Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan
Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
a. Amendments to PSAK No. 1, “Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative”. This amendments clarify, rather than significantly change, exiting PSAK No. 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to financial statements and identification of significant accounting policies.
b. Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap”
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19, “Aset takberwujud” bahwa Pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada Pendapatan adalah tidak tepat.
b. Amendments to PSAK No. 16, “Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization”. The amendments clarify the principle in PSAK No. 16 and PSAK No. 19, “Intangible assset” that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment.
c. Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”. PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.
c. Amendment to PSAK No. 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions”. PSAK No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when counting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit.
These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
117
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)598
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
118
49. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (LANJUTAN)
49. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (CONTINUED)
d. Amandemen PSAK No. 15, “Investasi Pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasian. Amandemen ini memberikan klarifikasi pada paragraf 36A tentang pengecualian konsolidasian untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
d. Amendments to PSAK No. 15, “Investment in Associates and Joint Ventures” related to Investment Entities: Applying the Consolidation Exceptions. The amendments clarify the paragraph 36A that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to investment entity when such criteria meet.
e. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan
yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.
e. PSAK No. 5 (2015 Improvement): Operating Segments. The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements
made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK No. 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics.
- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen
terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
- Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
f. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015):
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
f. PSAK No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
g. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): Properti
Investasi. Penyesuaian ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dalat mengacu pada PSAK No. 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.
g. PSAK No. 13 (2015 Improvement): Investment Property. The improvement clarify that PSAK No. 13 and PSAK No. 22 is related. An Entity shall refer to PSAK No. 13 to differenciates between investment property and owner-occupied property. An Entity shall refer to PSAK No. 22 as guidance to determine wheter the acquisition of investment property is a business combination.
h. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
h. PSAK No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment. The improvement clarifies that in PSAK No. 16 and PSAK No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revalved amounts.
118
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 599
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
119
49. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (LANJUTAN)
49. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (CONTINUED)
i. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset
Takberwujud. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
i. PSAK No. 19 (2015 Improvement): Intangible Assets. The improvement clarifies that in PSAK No. 16 and PSAK No. 19 that the asset may be revalved by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revalved amounts.
j. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi
Bisnis. Penyesuaian ini memberikan klarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontijensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas.
j. PSAK No. 22 (2015 Improvement): Business Combination. The improvement clarify the scope and obligation to pay contigent benefit which meet the financial instrument definition recognized as financial liabilities or equity.
k. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27.
k. PSAK No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK No. 25.
l. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015):
Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
l. PSAK 68 (2015 Improvement): Fair Value Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK No. 55.
m. ISAK 31: Interprestasi atas ruang lingkup
PSAK No. 13: Properti Investasi. ISAK 13 ini memberikan interprestasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi property investasi dalam PSAK No. 13.
m. ISAK 31: Interpretation of scope for PSAK No. 13: Investement property. ISAK 31 provides interpretation to building characteristic which has been used as a part of investment property definition on PSAK No. 13.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.
119
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)600
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
120
50. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
50. NON-CASH ACTIVITIES
Informasi tambahan untuk laporan arus kas yang
berkaitan dengan kegiatan non-kas adalah sebagai berikut:
Supplementary information to the statement of cash flows relating to non-cash activities is as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Perolehan aset tetap yang Acquisition of fixed asset dikreditkan ke: credited to: Aset dalam konstruksi 125.940.626.187 1.178.577.052.625 Asset under construction Perolehan aset dalam penyelesaian yang Acquisition of asset under dikreditkan ke: construction credited to: Beban Akrual 925.226.405.894 400.636.259.537 Accrued expense 51. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 51. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD
a. Melalui PP No. 130 Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. S-17/MBU/01/2016 tanggal 8 Januari 2016, Menteri BUMN menetapkan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp2.000.000.000.000 sehingga nilai penyertaan modal Negara Republik Indonesia pada Perusahaan akan bertambah menjadi Rp7.000.000.000.000.
b. Pada tanggal 7 Januari 2016, diadakan rapat
umum pemegang saham Perusahaan yang hasil keputusannya diaktakan dalam akta No. 4 oleh Notaris Sri Ismiyati, SH. MKn. Hasil keputusan rapat tersebut ialah mencakup antara lain: - rencana kerja dan anggaran Perusahaan
tahun 2016. - persetujuan indikator aspek operasional
untuk penilaian tingkat kesehatan Perusahaan.
- Persetujuan pendanaan eksternal tahun 2016 sebesar Rp5.000.000.000.000 untuk program investasi pengembangan.
- Persetujuan pendirian 2 anak perusahaan di tahun 2016 terdiri dari perusahaan property dan retail dengan penyertaan modal sebesar Rp150.000.000.000 dan perusahaan kargo dan logistik dengan penyertaan sebesar Rp200.000.000.000.
- Persetujuan penyertaan modal tahun - 2016 kepada perusahaan afiliasi
PT Railink sebesar Rp124.800.000.000.
a. Based on PP No. 130 Year 2015 dated December 28, 2015 and Decree of the Ministry of BUMN No. S-17/MBU/01/2016 dated January 8, 2016, the Minister of BUMN determined the increase in issued and fully paid capital stock amounting to Rp2,000,000,000,000, thus the capital investment amount of the Republic of Indonesia in the Company will increase to Rp7,000,000,000,000.
b. On January 7, 2016, a general meeting of
shareholders of the Company was held with the decisions has been ratified by the Deed No. 4 of Notaris Sri Ismiyati, SH. MKn. The meeting result was include: - Work plan and budget of the company in
2016. - Approval of the operational aspects
indicator and health rating of the Company. - Approval of external funding in 2016
amounting to Rp5,000,000,000,000 for development investment program.
- Approval of the establishment of two subsidiaries in 2016 consist of the property and retail company with capital injection amounting to Rp150.000.000.000 and cargo and logistics company with the capital injection amounting to Rp200,000,000,000.
- Approval of capital investment in 2016 to affiliated companies, PT Railink amounting to Rp124.800.000.000.
120
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 601
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
121
51. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
51. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD (continued)
c. Pada tanggal 24 Februari 2016, Perusahaan
menandatangani Komitmen Bersama Sinergi BUMN dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehubungan dengan pembiayaan pembangunan bandar udara di lingkungan Perusahaan melalui pemberian fasilitas kredit investasi sebesar Rp2.100.000.000.000.
c. On February 24, 2016, the Company entered into BUMN Mutual Commitment Synergy with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in connection with airport development’s financing in the Company’s area through investment credit facility amounting to Rp2,100,000,000,000.
52. REKLASIFIKASI AKUN, PENERBITAN ULANG
DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS, REISSUANCE AND RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahan menyajikan kembali laporan
keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 untuk mencerminkan penyesuaian yang disebabkan pemberlakuan PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama” dan perubahan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
The Company’s management reissued the consolidated financial statements as of December 31, 2014 and 2013, and for the year ended December 31, 2014 to reflect the adjustment due to the application of PSAK No. 66, "Joint Operation" and change PSAK No. 24 (Revised 2013), "Employee Benefits".
Ringkasan atas akun-akun laporan posisi keuangan yang dipengaruhi oleh penyajian kembali adalah sebagai berikut:
The summary of accounts in the statement of financial position affected by the restatement is as follows:
Consolidated statement of Laporan posisi keuangan konsolidasian financial position tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, 2014
Dilaporkan sebelumnya/ As previously Efek perubahan/ Disajikan kembali/ reported Effect of change As restated
ASET ASSETS Kas dan setara kas 1.027.024.807.574 3.546.003.391 1.030.570.810.965 Cash and cash equivalents Piulang usaha 454.725.915.910 1.385.960.927 456.111.876.837 Trade receivables Piutang lain-lain 64.499.586.203 - 64.499.586.203 Other receivables Persediaan 14.274.135.726 22.118.340 14.296.254.066 Inventories Pajak dibayar di muka 27.862.389.879 (263.691.787) 27.598.698.092 Prepaid taxes Uang muka 46.078.210.985 12.449.520 46.090.660.505 Advances Piutang pihak berelasi 148.658.730 (148.658.730) - Due from related parties Pendapatan yang masih harus diterima 233.825.481.881 (3.424.885.553) 230.400.596.328 Accrued income Klaim pengembalian pajak 30.203.335.356 303.679.867 30.507.015.223 Claim for tax refund Aset keuangan yang Available for sale tersedia untuk dijual 102.218.000.000 - 102.218.000.000 financial assets Penyertaan saham 240.293.893.439 - 240.293.893.439 Investments in shares of stock Properti investasi, netto 78.968.873.041 - 78.968.873.041 Investment property, net Aset tetap, netto 13.571.365.441.991 6.454.602.052 13.577.820.044.043 Fixed assets, net Goodwill 203.205.000 - 203.205.000 Goodwill Aset lain-lain 32.298.514.203 637.534.020 32.936.048.223 Other assets
TOTAL ASET 15.923.990.449.918 8.525.112.047 15.932.515.561.965 TOTAL ASSETS
121
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)602
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
122
52. REKLASIFIKASI AKUN, PENERBITAN ULANG DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS, REISSUANCE AND RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Ringkasan atas akun-akun laporan posisi keuangan yang dipengaruhi oleh penyajian kembali adalah sebagai berikut (lanjutan):
The summary of accounts in the statement of financial position affected by the restatement is as follows (continued):
Consolidated statement of Laporan posisi keuangan konsolidasian financial position tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, 2014
Dilaporkan sebelumnya/ As previously Efek perubahan/ Disajikan kembali/ reported Effect of change As restated
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY Utang usaha 23.851.434.736 472.265.484 24.323.700.220 Trade payables Utang lain-lain 318.173.204.449 - 318.173.204.449 Other payables Beban akrual 1.442.987.773.496 96.824.704 1.443.084.598.200 Accrued expenses Utang pajak 73.327.904.496 322.146.774 73.650.051.270 Taxes payable Liabilitas dana pensiun 91.708.903.370 - 91.708.903.370 Pension fund liabilities Pendapatan yang diterima di muka 109.246.843.371 (45.479.148) 109.201.364.223 Unearned revenues Pinjaman jangka panjang 423.000.000.000 - 423.000.000.000 Long-term loans Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 132.052.528.668 - 132.052.528.668 Short-term liability for employee benefit Utang jaminan pelanggan 16.107.286.384 1.039.131.321 17.146.417.705 Customers’ deposits Pendapatan tangguhan - - - Deferred income Utang lain-lain - tidak lancar 5.008.825.497 6.640.222.916 11.649.048.413 Other payables Liabilitas pajak tangguhan 393.766.213.639 (47.392.700.189) 346.373.513.450 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 42.736.488.720 128.246.073.617 170.982.562.337 Employee benefits liabilities Dana program tunjangan hari tua 5.867.211.870 - 5.867.211.870 Retirement program funds Dana program BUMN peduli beasiswa 5.881.647.341 - 5.881.647.341 BUMN scholarship program fund
TOTAL LIABILITAS 3.083.716.266.037 89.378.485.479 3.173.094.751.516 TOTAL LIABILITIES
Modal saham – nilai nominal Capital stock – par value of Rp1.000.000 per saham Rp1,000,000 per share Modal dasar – 20.000.000 saham Authorized – 20,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid – 5.000.000 saham pada 5,000,000 shares as of tanggal 31 Desember 2014 December 31, 2014 and dan 5.000.000 saham 5,000,000 shares pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2013 dan 2012 5.000.000.000.000 - 5.000.000.000.000 2013 and 2012 Modal disetor lainnya 81.099.573.644 303.400.820.848 384.500.394.492 Other paid-in capital Penghasilan komprehensif lain 3.068.000.001 (45.809.759.171) (42.741.759.170) Other components of equity Komponen ekuitas lainnya 2.403.136.832.459 (303.400.820.849) 2.099.736.011.610 Other comprehensive income Selisih ekuitas entitas anak (28.670.324.714) 2.353.526.088 (26.316.798.626) Equity difference of subsidiary Saldo laba Retained earnings Dicadangkan 4.713.033.652.605 - 4.713.033.652.605 Appropriated Belum dicadangkan 668.605.900.932 (37.397.182.489) 631.208.718.443 Unappropriated Kepentingan non-pengendali 548.954 42.141 591.095 Non-controlling interests
TOTAL EKUITAS 12.840.274.183.881 (80.853.373.432) 12.759.420.810.449 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 15.923.990.449.918 8.525.112.047 15.932.515.561.965 EQUITY
122
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 603
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
123
52. REKLASIFIKASI AKUN, PENERBITAN ULANG DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS, REISSUANCE AND RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Ringkasan atas akun-akun laporan posisi keuangan yang dipengaruhi oleh penyajian kembali adalah sebagai berikut (lanjutan):
The summary of accounts in the statement of financial position affected by the restatement is as follows (continued):
Consolidated statements of Laporan posisi keuangan konsolidasian financial position tanggal 31 Desember 2013 as of December 31, 2013
Dilaporkan sebelumnya/ As previously Efek perubahan/ Disajikan kembali/ reported Effect of change As restated
ASET ASSETS Kas dan setara kas 1.510.031.837.262 - 1.510.031.837.262 Cash and cash equivalents Piulang usaha 525.711.742.419 125.736.002.034 651.447.744.453 Trade receivables Piutang lain-lain 79.082.756.477 - 79.082.756.477 Other receivables Persediaan 13.634.104.581 - 13.634.104.581 Inventories Pajak dibayar di muka 32.086.939.398 - 32.086.939.398 Prepaid taxes Uang muka 76.783.052.980 - 76.783.052.980 Advances Pendapatan yang masih harus diterima 29.482.117.862 - 29.482.117.862 Accrued income Piutang pihak berelasi 125.736.002.034 (125.736.002.034) - Due from related parties Klaim pengembalian pajak 144.461.541.312 - 144.461.541.312 Claim for tax refund Aset keuangan yang Available for sale tersedia untuk dijual 122.495.405.840 - 122.495.405.840 financial assets Penyertaan saham 236.674.515.237 - 236.674.515.237 Investments in shares of stock Properti investasi, netto 67.189.799.237 - 67.189.799.237 Investment property, net Aset tetap, netto 10.345.306.300.491 - 10.345.306.300.491 Fixed assets, net Goodwill 203.205.000 - 203.205.000 Goodwill Aset lain-lain 33.036.365.364 - 33.036.365.364 Other assets
TOTAL ASET 13.341.915.685.494 - 13.341.915.685.494 TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY Utang usaha 10.064.099.878 - 10.064.099.878 Trade payables Utang lain-lain 240.168.743.796 - 240.168.743.796 Other payable Beban akrual 460.097.673.201 - 460.097.673.201 Accrued expenses Utang pajak 44.808.733.057 - 44.808.733.057 Taxes payable Liabilitas dana pensiun 90.987.335.721 - 90.987.335.721 Pension fund liabilities Pendapatan yang diterima di muka 117.081.118.089 - 117.081.118.089 Unearned revenues Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 93.036.330.913 - 93.036.330.913 Short-term liability for employee benefit Utang lain-lain – tidak lancar 1.543.333.074 1 1.543.333.075 Other payables - non-current Utang jaminan pelanggan 14.745.659.742 - 14.745.659.742 Customers’ deposits Liabilitas pajak tangguhan 413.961.809.316 (29.258.592.503) 384.703.216.813 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 79.342.139.007 32.642.998.765 111.985.137.772 Employee benefits liabilities Dana program tunjangan hari tua 122.627.412.232 - 122.627.412.232 Retirement program funds Dana program BUMN peduli beasiswa 6.193.335.959 - 6.193.335.959 BUMN scholarship program fund
TOTAL LIABILITAS 1.694.657.723.985 3.384.406.263 1.698.042.130.248 TOTAL LIABILITIES
Modal saham – nilai nominal Capital stock – par value of Rp1.000.000 per saham Rp1,000,000 per share Modal dasar – 20.000.000 saham Authorized – 20,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh – Issued and fully paid – 5.000.000 saham pada 5,000,000 shares as of tanggal 31 Desember 2014 December 31, 2014 and dan 5.000.000 saham 5,000,000 shares pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2013 dan 2012 5.000.000.000.000 - 5.000.000.000.000 2013 and 2012 Modal disetor lainnya 81.099.573.644 303.400.820.848 384.500.394.492 Other paid-in capital Komponen ekuitas lainnya 2.064.539.777.871 (303.400.820.848) 1.761.138.957.023 Other component equity Penghasilan komprehensif lain 8.345.405.840 (62.729.049.595) (54.383.643.755) Other comprehensive income Selisih ekuitas entitas anak (28.670.324.714) 2.353.526.088 (26.316.798.626) Equity difference of subsidiary Saldo laba Retained earnings Dicadangkan 3.990.109.689.955 - 3.990.109.689.955 Appropriated Belum dicadangkan 531.833.397.258 56.991.131.368 588.824.528.626 Unappropriated Kepentingan non-pengendali 441.655 (14.124) 427.531 Non-controlling interests
TOTAL EKUITAS 11.647.257.961.509 (3.384.406.263) 11.643.873.555.246 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 13.341.915.685.494 - 13.341.915.685.494 EQUITY
123
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)604
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
124
52. REKLASIFIKASI AKUN, PENERBITAN ULANG DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS, REISSUANCE AND RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Ringkasan atas akun-akun laporan posisi keuangan yang dipengaruhi oleh penyajian kembali adalah sebagai berikut (lanjutan):
The summary of accounts in the statement of financial position affected by the restatement is as follows (continued):
Laporan laba rugi dan penghasilan Consolidated statement of komprehensif lain konsolidasian profit or loss and other comprehensive income untuk tahun yang berakhir pada for the year ended tanggal 31 Desember 2014 December 31, 2014 Penyesuaian dan reklasifikasi atas penyajian Dilaporkan kembali/ sebelumnya/ Adjustment and As previously reclassification on Disajikan kembali/ reported restatements As restated
Pendapatan aeronautika 3.094.432.283.841 - 3.094.432.283.841 Aeronautical revenues Pendapatan non-aeronautika 1.636.880.537.236 9.642.017.959 1.646.522.555.195 Non-Aeronautical revenues Pendapatan kargo 119.559.775.783 - 119.559.775.783 Cargo revenues Beban pegawai (960.462.636.695) (1.315.536.258) (961.778.172.953) Employee expenses Beban operasional bandara (1.689.516.952.435) (6.314.072.381) (1.695.831.024.816) Airport operation expenses Beban umum dan administrasi (876.859.584.483) (72.751.273.471) (949.610.857.954) General and administrative expenses Beban pemasaran (1.818.043.998) (382.940.839) (2.200.984.837) Marketing expenses Pendapatan keuangan, netto 99.590.827.236 - 99.590.827.236 Finance income, net Bagian laba entitas asosiasi 8.306.878.202 - 8.306.878.202 Share in profit of the associated entities Beban keuangan (919.828.748) - (919.828.748) Finance expense Pendapatan lain-lain 282.569.114.049 243.378.769 282.812.492.818 Other income Beban lain-lain (119.098.345.464) (233.030.961) (119.331.376.425) Other expenses Pajak final atas Final tax expense penghasilan keuangan - (20.508.151.797) (20.508.151.797) on finance income Beban pajak final - (26.242.519.774) (26.242.519.774) Final tax expense Pajak kini (391.701.491.157) - (391.701.491.157) Current tax Pajak tangguhan 20.195.595.676 23.773.871.162 43.969.466.838 Deferred tax
Laba netto 1.221.158.129.043 (94.088.257.591) 1.126.769.871.452 Net income Perubahan nilai wajar aset keuangan Changes in fair value of available tersedia untuk dijual (5.277.405.840) - (5.277.405.840) for sale financial assets Keuntungan (kerugian) aktuaria - 22.559.053.900 22.559.053.900 Actuarial gain (loss) Efek beban pajak penghasilan - (5.639.763.475) (5.639.763.475) Income tax effect expense
Laba netto komprehensif 1.215.880.723.203 (77.468.967.165) 1.138.411.756.037 Net comprehensive income
Selain itu, akun-akun pada laporan keuangan
konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013, dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan penyajian laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Furthermore, the accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, and for the year ended December 31, 2014, have been reclassify to correct the accounts classification in the disclosures to the consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with details are as follows:
Dari/From Menjadi/To Jumlah/Amount
Tanggal 31 Desember 2014/As of December 31, 2014 Ekuitas - komponen ekutias lainnya / Ekuitas - modal disetor lainnya / Equity - other components of equity Equity - other paid-in capital 303.401.020.848 Tanggal 31 Desember 2013/As of December 31, 2013 Ekuitas - komponen ekutias lainnya / Ekuitas - modal disetor lainnya / Equity - other components of equity Equity - other paid-in capital 303.401.020.848
124
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 605
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the year then ended
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
125
53. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
53. THE MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY ON THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit pada tanggal 22 Maret 2016.
The Company’s management is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements that were authorized for issued on March 22, 2016.
125
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)606
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK/ FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT ENTITY
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 607
1
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) ENTITAS INDUK SAJA
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2015
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PARENT ENTITY ONLY
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2015
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember/December 31 2015 2014 2013
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2.910.883.208.626 1.009.767.356.535 1.502.843.630.698 Cash and cash equivalents Piutang usaha 525.932.299.787 443.336.610.583 718.322.363.596 Trade receivables Piutang lain-lain 71.106.881.976 113.621.999.032 76.645.163.830 Other receivables Persediaan 10.958.080.182 14.119.032.726 13.375.651.581 Inventories Pajak dibayar dimuka 42.936.118.192 20.393.210.750 28.438.323.608 Prepaid taxes Uang muka 27.827.959.634 43.709.872.004 76.302.373.282 Advances Pendapatan yang masih harus diterima 396.627.336.992 208.662.414.279 - Accrued income
TOTAL ASET LANCAR 3.986.271.885.389 1.853.610.495.909 2.415.927.506.595 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Klaim pengembalian pajak - 28.865.322.250 144.123.528.206 Claim for tax refund Aset keuangan yang tersedia untuk dijual 106.440.500.000 102.218.000.000 122.495.405.840 Available for sale financial assets Penyertaan saham investasi 257.988.227.597 248.272.400.620 244.653.022.418 Investments in shares of stock Properti investasi , netto 78.290.394.065 78.968.873.041 67.189.799.237 Investment property, net Aset tetap, netto 15.743.419.009.763 13.551.328.188.030 10.331.834.884.510 Fixed assets, net Goodwill 203.205.000 203.205.000 203.205.000 Goodwill Aset tidak lancar lain-lain 34.931.900.978 31.918.979.704 32.657.030.864 Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 16.221.273.237.403 14.041.774.968.645 10.943.156.876.075 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET 20.207.545.122.792 15.895.385.464.554 13.359.084.382.670 TOTAL ASSETS
1
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)608
2
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) ENTITAS INDUK SAJA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2015
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PARENT ENTITY ONLY
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2015 (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/December 31 2015 2014 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 2.862.803.979 9.868.225.021 18.007.875.000 Trade payables Utang lain-lain 228.267.643.465 318.365.956.753 240.168.743.794 Other payables Beban akrual 1.507.357.157.517 1.422.595.157.736 453.773.787.759 Accrued expenses Utang pajak 138.949.658.798 72.091.538.226 43.486.438.409 Taxes payable Liabilitas dana pensiun 104.093.065.230 91.708.903.370 90.987.335.721 Pension fund liabilities Pendapatan yang diterima di muka 102.114.309.684 107.339.738.316 114.467.741.028 Unearned revenues Liabilitas imbalan kerja Short-term employees jangka pendek 141.297.898.369 128.572.183.143 91.305.985.388 benefits liabilities
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 2.224.942.537.042 2.150.541.702.565 1.052.197.907.099 TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Pinjaman jangka panjang 1.197.640.648.209 423.000.000.000 - Long-term loan Utang jaminan pelanggan 21.309.275.810 16.107.286.385 14.745.659.742 Customers deposits Liabilitas pajak tangguhan 343.086.984.564 347.572.011.326 385.511.319.192 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 162.022.992.091 166.588.570.834 109.002.728.258 Employee benefits liabilities Dana program Tunjangan Hari Tua 8.259.549.085 5.867.211.870 122.627.412.232 Retirement program funds Dana program BUMN peduli beasiswa 5.275.203.506 5.881.647.341 6.193.335.959 BUMN scholarship program funds
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.737.594.653.265 965.016.727.756 638.080.455.383 TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS 3.962.537.190.307 3.115.558.430.321 1.690.278.362.482 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Capital stock - par value of Rp1.000.000 per saham Rp1,000,000 per share Modal dasar – 20.000.000 saham Authorized - 20,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid 5.000.000 saham 5.000.000.000.000 5.000.000.000.000 5.000.000.000.000 5,000,000 shares Modal disetor lainnya 2.384.500.394.492 384.500.394.492 81.099.573.644 Other paid-in capital Komponen ekuitas lainnya 2.182.977.703.262 2.099.736.011.610 2.064.539.777.871 Other components of equity Rugi komprehensif lain (96.398.763.108) (42.925.545.353) (54.948.122.594) Other comprehensive loss Saldo laba Retained earnings Dicadangkan 5.569.530.216.120 4.713.033.652.605 3.990.109.689.955 Appropriated Belum dicadangkan 1.204.398.381.719 625.482.520.879 588.005.101.312 Unappropriated
TOTAL EKUITAS 16.245.007.932.485 12.779.827.034.233 11.668.806.020.188 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 20.207.545.122.792 15.895.385.464.554 13.359.084.382.670 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
2
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 609
3
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) ENTITAS INDUK SAJA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PARENT ENTITY ONLY
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2015
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 2014
PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES Pendapatan aeronautika 3.310.233.114.507 3.094.432.283.841 Aeronautical revenues Pendapatan non-aeronautika 2.085.722.924.259 1.585.873.739.416 Non-Aeronautical revenues Pendapatan kargo 148.830.683.900 119.559.775.783 Cargo revenues
TOTAL PENDAPATAN USAHA 5.544.786.722.666 4.799.865.799.040 TOTAL OPERATING REVENUES
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban pegawai 1.096.216.095.030 929.546.310.824 Employee expenses Beban operasional bandara 1.626.311.137.942 1.618.298.813.996 Airport operation expenses Beban umum dan administrasi 766.929.799.920 1.006.644.892.252 General and administrative expenses Beban pemasaran 5.811.077.692 1.344.602.605 Marketing expenses
TOTAL BEBAN USAHA 3.495.268.110.584 3.555.834.619.677 TOTAL OPERATING EXPENSES
LABA USAHA 2.049.518.612.082 1.244.031.179.363 OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Pendapatan keuangan, netto 62.236.470.277 96.034.293.689 Finance income, net Pajak final atas Pendapatan keuangan (13.629.955.888) (20.403.928.997) Final tax expense on finance income Bagian laba entitas asosiasi 9.715.826.977 8.306.878.202 Share in profit of the associated entities Penghasilan lain-lain 336.550.708.067 285.498.855.692 Other income Beban lain-lain (124.290.530.701) (118.960.178.628) Other expenses Beban pendanaan (1.262.308.685) (29.300) Finance expense
PENGHASILAN LAIN-LAIN, NETTO 269.320.210.047 250.475.890.658 OTHER INCOME, NET
LABA SEBELUM PROFIT BEFORE PAJAK PENGHASILAN BADAN 2.318.838.822.129 1.494.507.070.021 CORPORATE INCOME TAX
Beban pajak final (67.515.639.723) (26.242.519.774) Final tax expense
LABA SEBELUM PAJAK PROFIT BEFORE PENGHASILAN BADAN 2.251.323.182.406 1.468.264.550.247 CORPORATE INCOME TAX
BEBAN (MANFAAT) INCOME TAX EXPENSE PAJAK PENGHASILAN (BENEFIT) Pajak kini 561.254.591.750 390.107.581.500 Current tax Pajak tangguhan 13.080.212.490 (43.705.968.892) Deferred tax
TOTAL BEBAN PAJAK PENGHASILAN 574.334.804.240 346.401.612.608 TOTAL INCOME TAX EXPENSES
LABA TAHUN BERJALAN 1.676.988.378.166 1.121.862.937.639 PROFIT FOR THE YEAR
PENGHASILAN (RUGI) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS)
Pos-pos yang akan Item that will be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss periode berikutnya in subsequent period Perubahan nilai wajar asset Changes in fair value of available keuangan tersedia untuk dijual 10 (777.500.000) (5.277.405.838) for sale financial assets
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss periode berikutnya in subsequent period Keuntungan (kerugian) aktuaria (70.260.957.006) 23.066.644.106 Actuarial gain (loss)
Efek beban pajak penghasilan 17.565.239.252 (5.766.661.027) Income tax effect expense
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN 1.623.515.160.412 1.133.885.514.880 FOR THE YEAR
3
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)610
4
PT
AN
GK
ASA
PUR
A II
(PER
SER
O)
ENTI
TAS
IND
UK
SAJ
A
LAPO
RAN
PER
UB
AH
AN E
KU
ITAS
Ta
hun
yang
ber
akhi
r pad
a ta
ngga
l 31
Des
embe
r 201
5 (D
isaj
ikan
dal
am ru
piah
, kec
uali
diny
atak
an la
in)
PT
AN
GK
ASA
PU
RA
II (P
erse
ro)
PAR
ENT
ENTI
TY O
NLY
ST
ATE
MEN
T O
F C
HA
NG
ES IN
EQ
UIT
Y Ye
ar e
nded
Dec
embe
r 31,
201
5 (E
xpre
ssed
in ru
piah
, unl
ess
othe
rwis
e st
ated
)
Sa
ldo
laba
/Ret
aine
d ea
rnin
gs
Pe
ngha
sila
n
Kom
pone
n
ko
mpr
ehen
sif
Mod
al d
iset
or
ekui
tas
lain
nya/
la
in/O
ther
Bel
um
Mod
al s
aham
/
la
inny
a/O
ther
Oth
er c
ompo
nent
s
co
mpr
ehen
sive
D
icad
angk
an/
dica
dang
kan/
To
tal e
kuita
s/
Cap
ital s
tock
pa
id-in
cap
ital
of e
quity
in
com
e
A
ppro
pria
ted
Una
ppro
pria
ted
Tota
l equ
ity
Sald
o 31
Des
embe
r 201
3
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31,
201
3
sepe
rti d
isaj
ikan
seb
elum
nya
5.0
00.0
00.0
00.0
00
38
4.50
0.39
4.49
2
1.7
61.1
38.9
57.0
23
8.
345.
405.
840
3
.990
.109
.689
.955
526.
788.
694.
905
11
.670
.883
.142
.215
as
pre
viou
sly
repo
rted
Pen
yesu
aian
pen
yajia
n ke
mba
li
-
-
-
(6
3.29
3.52
8.43
4 )
-
61.2
16.4
06.4
07
(2
.077
.122
.027
)
Ad
just
men
t res
tate
men
t
Sald
o 31
Des
embe
r 201
3 di
sajik
an k
emba
li
5
.000
.000
.000
.000
384.
500.
394.
492
1
.761
.138
.957
.023
(54.
948.
122.
594 )
3
.990
.109
.689
.955
588.
005.
101.
312
11
.668
.806
.020
.188
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31,
201
3 as
rest
ated
B
antu
an P
emer
inta
h ya
ng b
elum
U
ndet
erm
ined
sta
tus
of
di
tent
ukan
sta
tusn
ya (B
PYB
DS
)
-
-
329.
716.
212.
404
-
-
-
32
9.71
6.21
2.40
4
Gov
ernm
ent’s
par
ticip
atio
n (B
PYBD
S)
Bag
ian
dari
mod
al P
emer
inta
h ya
ng d
ialih
kan
ke L
PP
NP
I
-
-
8.88
0.84
2.18
3
-
-
-
8.88
0.84
2.18
3
Part
of G
over
nmen
t cap
ital t
rans
ferre
d to
Per
um L
PPN
PI
Div
iden
-
-
-
-
-
(361
.461
.555
.422
)
(361
.461
.555
.422
)
D
ivid
end
C
adan
gan
umum
-
-
-
-
722.
923.
962.
650
(722
.923
.962
.650
)
-
Gen
eral
rese
rves
P
engh
asila
n (r
ugi)
kom
preh
ensi
f lai
n
O
ther
com
preh
ensi
ve in
com
e (lo
ss)
A
set k
euan
gan
ters
edia
unt
uk d
ijual
-
-
-
(5
.277
.405
.839
)
-
-
(5.2
77.4
05.8
39 )
Avai
labl
e fo
r sal
es fi
nanc
ial a
sset
s
Pen
guku
ran
kem
bali
liabi
litas
imba
lan
kerja
-
-
-
17
.299
.983
.080
-
-
17.2
99.9
83.0
80
Re-
mea
sure
men
t of e
mpl
oyee
ben
efits
liab
ility
Laba
tah u
n be
rjala
n
-
-
-
-
-
1.2
17.9
39.1
72.1
22
1.2
17.9
39.1
72.1
22
Prof
it fo
r the
yea
r P
enye
suai
an p
enya
jian
kem
bali
-
-
-
-
-
(96.
076.
234.
483 )
(96.
076.
234.
483 )
Ad
just
men
t res
tate
men
t
Sald
o 31
Des
embe
r 201
4
5
.000
.000
.000
.000
384.
500.
394.
492
2
.099
.736
.011
.610
(42.
925.
545.
353 )
4
.713
.033
.652
.605
625.
482.
520.
879
12
.779
.827
.034
.233
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31.
201
4
Pen
yerta
an m
odal
Neg
ara
-
2
.000
.000
.000
.000
-
-
-
-
2
.000
.000
.000
.000
St
ate
inve
stm
ent c
ontri
butio
n B
antu
an P
emer
inta
h ya
ng b
elum
U
ndet
erm
ined
sta
tus
of
di
tent
ukan
sta
tusn
ya (B
PYB
DS
)
-
-
83.2
41.6
91.6
52
-
-
-
83.2
41.6
91.6
52
Gov
ernm
ent’s
par
ticip
atio
n (B
PYBD
S)
Bag
ian
dari
Mod
al P
emer
inta
h ya
ng d
ialih
kan
ke P
erum
LP
PN
PI
-
-
-
-
-
-
Gov
ernm
ent c
apita
l tra
nsfe
rred
to P
erum
LPP
NPI
D
ivid
en
-
-
-
-
-
(2
19.6
14.5
03.4
65 )
(2
19.6
14.5
03.4
65 )
Div
iden
d
Cad
anga
n um
um
-
-
-
-
85
6.49
6.56
3.51
5
(8
56.4
96.5
63.5
15 )
Gen
eral
rese
rves
D
ana
Pro
gram
Kem
itraa
n da
n B
ina
Ling
kung
an
-
-
-
-
-
(21.
961.
450.
346 )
(21.
961.
450.
346 )
Pa
rtner
ship
and
Com
mun
ity D
evel
opm
ent P
rogr
am F
und
Rug
i kom
preh
ensi
f lai
n
O
ther
com
preh
ensi
ve lo
ss
A
set k
euan
gan
ters
edia
unt
uk d
ijual
-
-
-
(7
77.5
00.0
00 )
-
-
(7
77.5
00.0
00 )
Avai
labl
e fo
r sal
es fi
nanc
ial a
sset
s
Pen
guku
ran
kem
bali
liabi
litas
imba
lan
kerja
-
-
-
(5
2.69
5.71
7.75
5 )
-
-
(5
2.69
5.71
7.75
5 )
Re-
mea
sure
men
t of e
mpl
oyee
ben
efits
liab
ility
Laba
tahu
n be
rjala
n
-
-
-
-
-
1.6
76.9
88.3
78.1
66
1.6
76.9
88.3
78.1
66
Prof
it fo
r the
yea
r
Sald
o 31
Des
embe
r 201
5
5
.000
.000
.000
.000
2
.384
.500
.394
.492
2
.182
.977
.703
.262
(96.
398.
763.
108 )
5
.569
.530
.216
.120
1
.204
.398
.381
.719
16
.245
.007
.932
.485
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31.
201
5
4
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 611
5
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) ENTITAS INDUK SAJA
LAPORAN ARUS Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PARENT ENTITY ONLY
STATEMENT OF CASH FLOW Year ended December 31, 2015
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 2014
ARUS KAS DARI (UNTUK) CASH FLOWS FROM (FOR) AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 5.544.786.722.666 4.532.052.140.234 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok Payments to suppliers and other dan pihak ketiga lainnya (1.913.430.178.821) (752.734.123.298) third parties Pembayaran kepada karyawan (1.096.216.095.030) (1.031.285.329.084) Payments to employees Pembayaran bunga (1.262.308.685) (29.300) Payment of interest Penerimaan bunga 62.236.470.277 96.034.293.689 Receipt of interest Penerimaan lainnya 336.550.708.068 207.846.152.833 Other receipts Pembayaran lainnya (124.290.530.701) (58.223.340.525) Other payments Pembayaran pajak (581.161.303.529) (614.775.169.776) Payments for taxes
Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 2.227.213.484.245 2.378.914.594.773 operating activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Purchase of fixed assets Pembelian aset tetap dan aset lain (2.102.260.628.689) (2.678.704.854.684) and other assets Penerimaan dari pihak berelasi 9.715.826.977 125.587.343.304 Proceeds from related parties Penyertaan (penarikan) (13.938.326.977) 42.588.197.866 Investment (withdrawal)
Kas neto yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (2.106.483.128.689) (2.510.529.313.514) investing activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITY Pembayaran dividen kas (219.614.503.465) (361.461.555.422) Payments of cash dividends Penambahan modal 2.000.000.000.000 - Additional capital
Kas neto yang diperoleh (digunakan) Net cash provided by (used in) untuk aktivitas pendanaan 1.780.385.496.535 (361.461.555.422) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) INCREASE (DECREASE) KAS DAN SETARA KAS 1.901.115.852.091 (493.076.274.163) IN CASH and CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH ANDCASH EQUIVALENTS SALDO AWAL TAHUN 1.009.767.356.535 1.502.843.630.698 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS SALDO AKHIR TAHUN 2.910.883.208.626 1.009.767.356.535 AT END OF YEAR
5
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)612
6
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) ENTITAS INDUK SAJA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PARENT ENTITY ONLY
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the year then ended (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING 1. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Tersendiri Entitas Induk
Basis of Preparation of the Separate Financial Statements of the Parent Entity
Laporan keuangan tersendiri Entitas Induk disusun
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”.
The separate financial statements of the Parent Entity are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur dalam hal
entitas memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh Entitas Induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.
PSAK No. 4 (Revised 2009) regulates that when an entity elected to present the separate financial statements, such financial statements should be presented as supplementary information to the consolidated financial statements. Separate financial statements are those presented by a Parent Entity, in which the investments are accounted for on the basis of the direct equity interest rather than on the basis of the reported results and net assets of the investees.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada entitas anak dan entitas asosiasi.
Accounting policies adopted in the preparation of the parent entity separate financial statements are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries and associates.
Sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009), Entitas
Induk mencatat penyertaan pada entitas anak dan entitas asosiasi dengan menggunakan metode biaya. Entitas Induk juga mengakui dividen dari entitas anak dan entitas asosiasi pada laporan laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
In accordance with PSAK No. 4 (Revised 2009), the Parent Entity recorded the investments in subsidiaries and associates using cost method. The Parent Entity also recognizes dividends from subsidiaries and associate in profit or loss in its separate financial statements when its right to receive the dividends is established.
2. PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK
DAN ENTITAS ASOSIASI 2. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
Informasi mengenai entitas asosiasi yang dimiliki Kelompok Usaha diungkapkan dalam Catatan 1c atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Information pertaining to associates owned by the Group is disclosed in Note 1c to the Consolidated Financial Statements.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak dan entitas asosiasi berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the Parent Entity has the following investments in shares of stock of subsidiary and associates:
6
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 613
7
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) ENTITAS INDUK SAJA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PARENT ENTITY ONLY
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the year then ended (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2. PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
2. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (continued)
2015
Persentase Biaya perolehan Nilai tercatat Kepemilikan/ 1 Januari 2015/ 31 Desember 2015/ Percentage of Acquisition cost Penambahan/ Pengurangan/ Carrying value ownership January 1, 2015 Additions Deduction December 31, 2015
Entitas Anak/Subsidiary PT Angkasa Pura Solusi 99,99% 7.978.507.181 - - 7.978.507.181
Entitas Asosiasi/Associates PT Gapura Angkasa 31,25% 139.581.588.530 11.631.849.384 - 151.213.437.914 PT Railink 40,00% 95.459.024.784 (1.916.022.407) 93.543.002.377 PT Purantara Mitra Angkasa Dua 0,13% 5.253.280.125 - - 5.253.280.125
Total 248.272.400.620 11.631.849.384 (1.916.022.407) 257.988.227.597
2014
Persentase Biaya perolehan Nilai tercatat Kepemilikan/ 1 Januari 2014/ 31 Desember 2014/ Percentage of Acquisition cost Penambahan/ Pengurangan/ Carrying value ownership January 1, 2014 Additions Deduction December 31, 2014
Entitas Anak/Subsidiary PT Angkasa Pura Solusi 99,99% 7.978.507.181 - - 7.978.507.181
Entitas Asosiasi/Associates PT Gapura Angkasa 31,25% 130.274.843.304 9.306.745.226 - 139.581.588.530 PT Railink 40,00% 101.146.391.808 - (5.687.367.024) 95.459.024.784 PT Purantara Mitra Angkasa Dua 0,13% 5.253.280.125 - - 5.253.280.125
Total 244.653.022.418 9.306.745.226 (5.687.367.024) 248.272.400.620
3. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN
DENGAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI
3. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
Perusahaan mempunyai transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak entitas anak dan entitas asosiasi berikut:
The Company has the following significant transactions and balances with its subsidiaries and associates:
Pihak berelasi/ Piutang usaha/ Piutang lainnya/ Utang usaha/ Related parties Tahun/Year Trade receivables Other receivables Trade payables
PT Angkasa Pura Solusi (Entitas Anak/Subsidiary) 2015 80.336.972.529 26.438.060.521 11.912.279.164 2014 13.190.340.093 59.162.356.581 2.000.588.579 PT Gapura Angkasa (Entitas Asosiasi/Associates) 2015 9.163.219.961 - - 2014 21.277.324.167 4.858.861.416 - PT Railink (Entitas Asosiasi/Associates) 2015 5.964.567.919 - - 2014 - - - PT Purantara Mitra Angkasa Dua (Entitas Asosiasi/Associates) 2015 7.867.229.337 - - 2014 17.939.592.692 - -
7
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)614
8
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) ENTITAS INDUK SAJA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PARENT ENTITY ONLY
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the year then ended (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
4. AKTIVITAS NON KAS 4. NON-CASH TRANSACTIONS
Transaksi non-kas terdiri dari Non-cash transaction consists of: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Perolehan aset tetap yang Acquisitions of fixed asset dikreditkan ke: credited to: Aset dalam konstruksi 121.265.891.818 1.178.577.052.625 Asset under construction Perolehan aset dalam Acquisitions of asset under penyelesaian yang dikreditkan ke: construction credited to: Beban Akrual 924.925.956.560 400.636.259.537 Accrued expense
8
Informasi Keuangan Entitas Induk Financial Information of The Parent Entity
PT Angkasa Pura II (Persero) LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 615
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2015 PT Angkasa Pura II (Persero)616