Laporan Struktur #2
-
Upload
babang-ali-keuyen -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of Laporan Struktur #2
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
1/39
PERENCANAAN STRUKTUR
RUMAH TINGGAL
CEMPAKA PUTIH
JAKARTA PUSAT
AGUSTUS 2015
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
2/39
1 PENDAHULUAN
1,1 Spesifikasi Bangunan
1,2 Referensi
1,3 Spesifikasi Bahan
1,4 Beban Rencana
1,5 Kombinasi Pembebanan
2 PRELIMINARY DESIGN
3 PEMBEBANAN
4 PERHTIUNGAN PENULANGAN
4,1 Pelat Lantai & Pelat Dak
4,2 Balok Induk & Balok Anak
4,3Kolom
4,4Sloof
4,5 Tangga
4,6 Pondasi Tapak
DAFTAR ISI
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
3/39
I. PENDAHULUAN
I.1 Spesifikasi Bangunan
Nama Proyek : RUMAH TINGGAL CEMPAKA PUTIH
Lokasi : Cempaka Putih, Jakarta PusatFungsi Bangunan : Rumah Tinggal
Luas Bangunan : 300 m2
Jumlah Lantai : 3 Lantai
Konstruksi Atap : Pelat BetonPenutup Atap : Pelat Beton
Pondasi : Foot late dan Batu Belah
I.2 Referensi
Referensi yang digunakan dalam perencanaan ini adalah :
1. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedun 1983 oleh De artemen Pekeraan Umum
2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 20023. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung oleh Departemen Pekerjaan Umum 2002.
I.3 Spesifikasi Bahan
Spesifikasi beton dan baja yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Mutu beton (fc) = 250 kg/cm = 24,517 Mpa2. Mutu baja tulangan (fy) = 235Mpa = 2396,3 kg/cm2
390 Mpa = 3976,9 kg/cm2
3. Modulus elastisitas beton 4700 fc = 23272 Mpa = kg/cm24. Modulus elastisitas baja = 205000 Mpa = kg/cm2
I.4 Beban Rencana
Beban-beban yang diperhitungkan dalam perencanaan meliputi :1. Beban mati (PPPURG Pasal 2.1.1)
Berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung (tabel 1 PPPURG)
Beton bertulang 2400 kg/m3 Pasangan bata merah 1700 kg/m3
Pasangan batu merah setengah bata 250 kg/m2 Adukan per cm tebal (dari semen) 21 kg/m2
Plafon (tanpa penggantung) 11 kg/m2 Penggantung langit-langit 7 kg
Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) 11 kg/m2
2. Beban Hidup (PPPURG pasal 2.1.2)
Beban Hidup pada lantai rumah tinggal 200 kg/m2 Beban air hujan 5 kg/m3
Beban terpusat dari pekerja 100 kg/m2
Beban hidup pada lantai dan tangga rumah tinggal 125 kg/m2
Koefisien reduksi beban hidup pada perkantoran Untuk perencanaan balok induk dan portal (lantai) 0,6
Untuk peninjauan gempa (lantai) 0,3 Untuk perencanaan balok induk dan portal (tangga) 0,6
Untuk peninjauan gempa (tangga) 0,3
237305,298
2090417,8
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
4/39
3. Beban Angin (PPPURG pasal 2.1.3)
Tekanan Tiup 40 kg/m2
Koefisien angin untuk bangunan ini (Gambar 1 PPPURG)
1. Angin tiup +0,2 0,42. Angin hisap
adalah sudut kemiringan atap gedung
Selain yang disebut di atas kami juga menetapkan besar beban untuk lift beserta penumpang
berdasarkan Data Arsitek sebesar 2000 kg dengan koefisien kejut sebesar 2 Mekanikal dan Elektrikal 25 kg/m2
- Beban Hidup (LL)
- Beban Mati (DL)
4. Beban Gempa (EQ)
Adapun faktor-faktor reduksi yang digunakan dalam perhitungan adalah :
- 0.85 untuk mereduksi beban-beban merata yang terbentuk trapesium menjadi persegi panjang
I.5 Kombinasi Pembebanan
Perhitungan beban menggunakan teori kekuatan batas
Adalah beban beban mati yang terjadi pada masing-masing komponen lantai bangunanyang ditinjau.
Beban gempa yang diperkirakan akan terjadi dan besarnya dihitung berdasarkan atasanalisa Respon Spectra Wilayah Gempa IV.
Adalah beban beban hidup yang terjadi pada masing-masing lantai yang besarnya telahditentukan oleh Peraturan Muatan Indonesia.
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
5/39
II. PRELIMINARY DESIGN
II.1 PELAT LANTAI
II.1.1 Pelat Lantai
Beban Mati
Berat sendiri pelat = 0,12 m x 2400 kg/m3 = kg/m2
Adukan semen/cm (3 cm) = 0,03 m x 21 kg/m2 = 0,63 kg/m2
Penutup lantai (2 cm) = 0,02 m x 2200 kg/m3 = 44 kg/m2
Plafond dan rangka = 11 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2Mekanikal dan elektrikal = 25 kg/m2
qDL = 87,6 kg/m2
Beban Hidup
Beban hidup lantai rumah tinggal = 200 kg/m2
qLL = 200kg/m2
Q Ultimate = 1.2 qDL + 1.6 qLL = kg/m2
Rencana tebal pelat lantai yang digunakan adalah = 12 cm
II.1.2 Pelat Lantai Atap
Beban Mati
Berat sendiri pelat = 0,1 m x 2400 kg/m3 = kg/m2
Adukan semen/cm (3 cm) = 0,03 m x 21 kg/m2 = 0,63 kg/m2
Penutup lantai (3 cm) = 0,02 m x 2200 kg/m3 = 44 kg/m2
Plafond dan rangka = 11 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2
Mekanikal dan elektrikal = 0 kg/m2
qDL = 62,6 kg/m2
Beban Hidup
Genangan air hujan = 5 kg/m2
Beban hidup lantai atap = 100 kg/m2
qLL = 105kg/m2
Q Ultimate = 1.2 qDL + 1.6 qLL = kg/m2
Rencana tebal pelat atap yang digunakan adalah = 10 cm
II.2 BALOK
II.2.1 Balok Anak Lantai 2
Beban Mati
Berat sendiri pelat = 0,12 m x 2400 kg/m3 = 288 kg/m2
Adukan semen/cm (3 cm) = 0,03 m x 21 kg/m2 = 0,63 kg/m2
Penutup lantai (2 cm) = 0,02 m x 2200 kg/m3 = 44 kg/m2
Plafond dan rangka = 11 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2
Mekanikal dan elektrikal = 25 kg/m2
qDL = 376kg/m2
Beban Hidup
Beban hidup lantai rumah tinggal = 200 kg/m2
qLL = 200kg/m2
425,156
243,156
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
6/39
Dicari momen dan pembebanan yang terbesar dengan meninjau bentangan yang terbesar
2,34 m 3,5 m
3
3,5 m
1,169 m
44,68 m
1,169 m
A' B
Gambar 2.1Sketsa tampak atas dan samping Pembebanan Tributary Pada Balok Anak Lantai 2
Dari gambar maka selanjutnya diperoleh beban ekivalen sebagai berikut :
qDL = 375,6 x 1,169 x 2 = kg/m
qLL = 200 x 1,169 x 2 = kg/m
qu = 1,2 x + 1,6 x = kg/m
Perencanaan dimensi
Balok Anak Lantai 2
RB = b x h = 15 x 20 cm
II.2.2 Balok Induk Lantai 2
Beban Mati
Berat sendiri pelat = 0,12 m x 2400 kg/m3 = 288 kg/m2
Adukan semen/cm (3 cm) = 0,03 m x 21 kg/m2 = 0,63 kg/m2
Penutup lantai (3 cm) = 0,03 m x 2200 kg/m3 = 66 kg/m2
Plafond dan rangka = 11 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2
Mekanikal dan elektrikal = 25 kg/m2
qDL = 398kg/m2
Beban Hidup
Beban hidup lantai rumah tinggal = 200 kg/m2
qLL = 200kg/m2
Dicari momen dan pembebanan yang terbesar dengan meninjau bentangan yang terbesar
3 m
6 m
6"
3,45 m
7' 1,725 m
6 m
1,725 m
A C
Gambar 2.2Sketsa tampak atas dan samping Pembebanan Tributary Pada Balok induk Lantai 2
Dari gambar maka selanjutnya diperoleh beban ekivalen sebagai berikut :
878,035125
467,5
1801,6422878,035125 467,5
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
7/39
III. PEMBEBANAN & GEMPA
III.1 BEBAN GRAVITASI ( W )
III.1.1 Berat total lantai 1
Beban MatiPelat Lantai L = m
2x 87,63 kg/m2 = kg
Kolom C1 = 8 x 2,55 x 0,13 x 0,3 x 2400 = kg
Kolom C2 = 7 x 2,55 x 0,13 x 0,2 x 2400 = kg
Kolom C3 = 20 x 2,55 x 0,13 x 0,13 x 2400 = kg
Berat dinding bata = 84,5 x 1700 kg/m = kg
WDL = kg
Beban Hidup
Tangga bordes (l bordes = 0,8 m, l bordes = 8,15 m m x 300 k /m2
= kg
Beban hidup lantai rumah tinggal m2
x 250 kg/m2
= kg
= kg
Reduksi 30% beban hidup WLL = kg
Berat total lantai 1 WU1 = kg/cm2
III.1.2 Berat total lantai 2
Beban Mati
Pelat Lantai L = m2
x 87,63 kg/m2 = kg
Kolom C1 = 9 x 3,1 x 0,13 x 0,3 x 2400 = kg
Kolom C2 = 7 x 3,1 x 0,13 x 0,2 x 2400 = kg
Kolom C3 = 8 x 3,1 x 0,13 x 0,13 x 2400 = kg
Balok B1A4 = 62,4 x 0,15 x 0,4 x 2400 = kg
Balok B1A3 = 39,45 x 0,15 x 0,3 x 2400 = kg
Balok RB = 20,7 x 0,15 x 0,25 x 2400 = kg
Berat dinding bata = 62,4 x 1700 kg/m = kg
WDL = kg
Beban Hidup
Beban hidup lantai perkantoran m2
x 250 k /m2
= kg
= kg
Reduksi 30% beban hidup WLL = kg
Berat total lantai 2 WU2 = kg/cm2
Beban gravitasi berupa beban mati dan beban hidup yang bekerja di tiap lantai / atap dipaparkan di bawah. Beban hidup untuk perhitungan W ini,
sesuai dengan SNI-03-1727-1987 pakai koefisien reduksi 0,3. Total beban gravitasi ( W ) ini merupakan penjumlahan W untuk seluruh lantai (
lantai 1 s/d lantai 3 ).
202785,936
108 9464,04
1113,84
32250,00
1354,08
1005,89
106080,00
180437,854
137464,88
129 32250,00
1909,44
143650,00
158205,88
26956,00
8086,80
1956,00
100 25000,00
129
9675,00
2068,56
8985,60
4260,60
1863,00
11304,27
2611,44
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
8/39
III.1.3 Berat total lantai Ring Balk
Beban Mati
Pelat Lantai t. 10 cm = m2
x 62,63 kg/m2 = kg
Ring Balok B24 = 84,1592 x 0,15 x 0,2 x 2400 = kg
WDL = kg
Beban Hidup
Beban hidup lantai atap m2 x 20 k /m2 = kg
= kg
Reduksi 30% beban hidup WLL = kg
Berat total lantai 2 WU3 = kg/cm2
Summary berat total tiap lantai
Berat tiap lantai (kg)
202785,936
180437,854
22790,178
Total 406013,968
Wu3 22790,178
6059,46
17527,02
183,1 11467,55
183,1 3662,00
3662,00
1098,60
Lantai
Wu1
Wu2
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
9/39
IV. PERHITUNGAN PENULANGAN STRUKTUR
IV.1 PERHITUNGAN PENULANGAN PELAT
IV.1.1 Pelat Lantai
Koefisien Bahan
fc = 24,516625 Mpa = 250 kg/cm2 = 0,250 t/cm2
fc = 0,45.fc = 11,0 Mpa = 0,110 t/cm2
Ec = 23272 Mpa = 237305 kg/cm2 = 237 t/cm2
Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0005
= f /Es = 0,0017
n = Es/Ec = 8,594
fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Kcb = 0,003 = 0,642793251
0.003 + y
Kc = 0.75 x Kcb = 0,482
Ka = 1 x Kc = 0,410
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,795
Kd2
= 1 = 0,0144 cm2
/k
0.85.fc.Ka.Kz
Gambar Penentuan jarak d pada pelat lantai
b = 1 m = 1000 mm
d = 120-20-10-(10/2)= 85 mm
Dari program SAP200 perencanaan rumah utama didapatkan :
M.maks = 833,7 kg.m
MR = bd2k
Perencanan menggunakan MU= MRsebagai batas, maka :
k perlu = MU = 144238,7543 k /m2
= 1,414 Mpa
bd2
m = fy = 16,31545941
0.85 x fc
0,004311265
As perlu = . b. d = 366,4574992 mm2
Jarak s asi maksimum an diizinkan adalah nilai terkecil dari 3x tebal elat h dan 500 mm
3 h = 360 mm ==> diambil jarak tulangan pelat lantai = 150 mmMaka kebutuhan tulangan untuk pelat lantai adalah 8-150 As = 703,72 mm
2
/m
Kuat momen terpasang pelat dapat dihitung sebagai berikut :
a = As.fy = 11,48146214 mm
0,85.fc.b
Mn = As.fy.(d-1/2a) = 1517109,253 kg.mm = 1517,1 kg.m
> M.maks ==> OK
d = 85
120
20
8 8
fy
k.m.2-1-1
m
1
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
10/39
IV.1.2 Pelat Atap
Koefisien Bahan
fc = 250 Mpa = 2500 kg/cm2 = 2,500 t/cm2
fc = 0,45.fc = 112,5 Mpa = 1,125 t/cm2
Ec = 74314 Mpa = 743135 kg/cm2 = 743 t/cm2
Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0015
= f /Es = 0,0017
n = Es/Ec = 2,691
fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Kcb = 0,003 = 0,642793254
0.003 + y
Kc = 0.75 x Kcb = 0,482
Ka = 1 x Kc = 0,410
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,795
Kd2
= 1 = 0,0014 cm2
/k
0.85.fc.Ka.Kz
Gambar Penentuan jarak d pada pelat atap
b = 1 m = 1000 mm
d = 100-20-8-(8/2)= 68 mm
Dari program SAP200 perencanaan ruang service didapatkan :
M.maks = 613,27 kg.m
MR bd k
Perencanan menggunakan MU
= MR
sebagai batas, maka :k perlu = MU = 165784,4939 k /m
2= 1,626 M a
bd2
m = fy = 1,6
0.85 x fc
0,004799412
As perlu = . b. d = 326,3600423 mm2
Jarak s asi maksimum an diizinkan adalah nilai terkecil dari 3x tebal elat h dan 500 mm
3 h = 360 mm ==> diambil jarak tulangan pelat lantai = 150 mm
Maka kebutuhan tulangan untuk pelat lantai atap adalah 8-150 As = 703,72 mm2
/m
Kuat momen terpasang pelat dapat dihitung sebagai berikut :a = As.fy = 1,125946807 mm
0,85.fc.b
Mn = As.fy.(d-1/2a) = 1290818,581 kg.mm = 1290,8 kg.m
> M.maks ==> OK
d = 55
100
25
8-150
fy
k.m.2-1-1
m
1
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
11/39
IV.2 PERHITUNGAN PENULANGAN BALOK
IV.2.1 Balok B1A4
IV.2.1.1 Perhitungan Tulangan Lentur
Parameter Penampang
b = 15 cm
h = 40 cm
d = 35,65 cm
d = 4,35 cm d 5 cm
Kcb = = 0,638 D 1,3 cm
Kc = 0.75 x Kcb = 0,479
Ka = 1 x Kc = 0,407
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,797
Kd2
= 1 = 0,0123 cm2
/k
0.85.fc.Ka.Kz
Koefisien Bahan
fc = 25 Mpa = 250 kg/cm2 = 0,250 t/cm2
fc = 0,45.fc = 11,250 Mpa = 0,113 t/cm2Ec = 23500 Mpa = 235000 kg/cm2 = 235 t/cm2
Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0005
y = fy/Es = 0,0017
n = Es/Ec = 8,511
fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Mo = bxd2
= 1544767 kg.cm = 15448 kg.m
Kd2
Tulangan Lentur Tarik Pada Lapangan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 1319,4 kg.m = 131940 kg.cmMn = Mu / = Mu / 0.80 = 164925 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal
As = Mn = 164925
Kz. d. fy 96549
As = 1,71 cm2 = 170,820 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 748,650
fy (Mpa) 340
As.min = 2,202 cm2 = 220,191 mm2
A D13 = 132,732 mm2
As > As.min --> OK n = As = 1,28695
maka, A D13
n = 1,29 ~ 2 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13
0,003
0.003 + fy/Es
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
12/39
Tulangan Lentur Tarik Pada Tumpuan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 2254,3 kg.m = 225430 kg.cm
Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 281788 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal
As = Mn = 281788
Kz. d. fy 96549
As = 2,92 cm2 = 291,860 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 748,650
fy (Mpa) 340
As.min = 2,202 cm2 = 220,191 mm2
A D13 = 132,732 mm2
As > As.min n = As = 2,19886
maka, A D13
n = 2,20 ~ 3 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 3 D 13
IV.2.1.2 Perhitungan Tulangan Geser
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Vu
Vu = 5750,73 kg = 575,073 Mpa
Vc = 1409,189982 kg
Vs = 5636,759929 kg
Vs = 8175,360018 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup
Vu = 5750,73 kg > . Vc = 422,757 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser
2
Vu = 5750,73 kg < . Vc = 845,514 kg
Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =
Av cm2 = 121,406 mm2
==> S d/2 = 17,825 cm ~ 18 cm
A8 = 50,265 mm2
Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 150
IV.2.2 Balok B1A3
IV.2.2.1 Perhitungan Tulangan Lentur
Parameter Penampang
b = 15 cm
h = 30 cm
d = 25,65 cmd = 4,35 cm d 5 cm
Kcb = = 0,638 D 1,3 cm
Kc = 0.75 x Kcb = 0,479
Ka = 1 x Kc = 0,407
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,797
Kd2
= 1 = 0,0119 cm2
/k
0.85.fc.Ka.Kz
Koefisien Bahan
1,214062209
0,003
0.003 + fy/Es
.bw.dfc '6
1
.bw.dfc'3
2
Vc-
Vu
dfy
sVcVu
.
./
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
13/39
fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2
fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2
Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2
Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0005
= f /Es = 0,0017
n = Es/Ec = 8,345
fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Mo = bxd2
= 831672 kg.cm = 8317 kg.m
Kd2
Tulangan Lentur Tarik Pada Lapangan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 277,32 kg.m = 27732 kg.cm
Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 34665 kg.cm => < Mo =Tulangan tunggal
As = Mn = 34665
Kz. d. fy 69466
As = 0,50 cm2 = 49,902 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 538,650
fy (Mpa) 340
As.min = 1,584 cm2 = 158,426 mm2
A D13 = 132,732 mm2
As > As.min --> OK n = As = 0,37596
maka, A D13
n = 0,38 ~ 2 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13
Tulangan Lentur Tarik Pada Tumpuan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 235,18 kg.m = 23518 kg.cm
Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 29398 kg.cm => < Mo =Tulangan tunggalAs = Mn = 29398
Kz. d. fy 69466
As = 0,42 cm2 = 42,319 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 538,650
fy (Mpa) 340
As.min = 1,584 cm2 = 158,426 mm2
A D13 = 132,732 mm2
As > As.min n = As = 0,31883
maka, A D13
n = 0,32 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
14/39
IV.2.2.2 Perhitungan Tulangan Geser
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Vu
Vu = 364,89 kg = 36,489 Mpa
Vc = 1033,984556 kg
Vs = 4135,938225 kg
Vs = -425,834556 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup
Vu = 364,89 kg > . Vc = 310,195 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser
2
Vu = 364,89 kg < . Vc = 620,391 kg
Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =
Av cm2 = -6,34772 mm2
==> S d/2 = 12,825 cm ~ 13 cmA8 = 50,265 mm2
Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 150
IV.2.3 Balok B1A2A
IV.2.3.1 Perhitungan Tulangan Lentur
Parameter Penampang
b = 13 cm
h = 25 cm
d = 22,65 cm
d = 2,35 cm d 3 cm
Kcb = = 0,638 D 1,3 cm
Kc = 0.75 x Kcb = 0,479
Ka = 1 x Kc = 0,407
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,797
Kd2
= 1 = 0,0119 cm2
/k
0.85.fc.Ka.Kz
Koefisien Bahan
fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2
fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2
Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2
Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0005
= f /Es = 0,0017
n = Es/Ec = 8,345
fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Mo = bxd2
= 562038 k .cm = 5620 k .m
Kd2
-0,06347723
0,003
0.003 + fy/Es
.bw.dfc '6
1
.bw.dfc'3
2
Vc-
Vu
dfy
sVcVu
.
./
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
15/39
Tulangan Lentur Tarik Pada Lapangan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 1968,75 kg.m = 196875 kg.cm
Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 246094 kg.cm => < Mo =Tulangan tunggal
As = Mn = 246094
Kz. d. fy 61342
As = 4,01 cm2 = 401,185 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 412,230
fy (Mpa) 340
As.min = 1,212 cm2 = 121,244 mm2
A D13 = 132,732 mm2
As > As.min --> OK n = As = 3,02251
maka, A D13
n = 3,02 ~ 4 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13
Tulangan Lentur Tarik Pada Tumpuan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 1134,81 kg.m = 113481 kg.cmMn = Mu / = Mu / 0.80 = 141851 kg.cm => < Mo =Tulangan tunggal
As = Mn = 141851
Kz. d. fy 61342
As = 2,31 cm2 = 231,248 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 412,230
fy (Mpa) 340
As.min = 1,212 cm2 = 121,244 mm2
A D13 = 132,732 mm2
As > As.min n = As = 1,74221
maka, A D13
n = 1,74 ~ 2 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13
IV.2.3.2 Perhitungan Tulangan Geser
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Vu
Vu = 1169,69 kg = 116,969 Mpa
Vc = 791,310598 kg
Vs = 3165,242392 kg
Vs = 1158,172735 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup
Vu = 1169,69 kg > . Vc = 237,393 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser
2Vu = 1169,69 kg < . Vc = 474,786 kg
Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =
Av cm2 = 18,0471 mm2
==> S d/2 = 11,325 cm ~ 12 cm
A8 = 50,265 mm2
Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 120
0,180471014
.bw.dfc '6
1
.bw.dfc'3
2
V c-
Vu
dfy
sVcVu
.
./
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
16/39
IV.3 PERHITUNGAN PENULANGAN KOLOM
IV.3.1 KOLOM C1
IV.3.1.1 Perhitungan Tulangan Lentur
Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Mu = kg.m Pu = kg
Parameter Penampangb = 13 cm
h = 30 cm d 5 cm
d = 25,65 cm D 1,3 cm
d = 4,35 cm 2,04%
Koefisien Bahan
fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2
fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2
Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2
Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0005
= f /Es = 0,0017
n = Es/Ec = 8,345fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Mn = Mu = 1323,8 = 2036,615385 kg.m = 2,0366 t.m
0,65
Pn = Pu = 2557,59 = 3934,753846 kg = 3,9348 ton
0,65
Ka = Pn = 3,934753846 = 0,05339426
0,85.fc.b.d 73,69245
Kc = Ka = 0,05339426 = 0,062816777
1 0,85
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,973
Kd2
= 1 = 87,0693 cm2/t
0.85.fc.Ka.Kz
Mo = b.d2
= 85,529925 = 0,9823199 ==> > Mn ==> OK
Kd2
87,0693
As = Mn = 2037 = 2,399356217 cm2
Kz. d. fy 849
A D13 = 1,327 cm2
n = 1,807665809 bh ~ 6 bh, dengan As = 7,96394 cm2
Digunakan tulangan6D13
Kontrol Pn (SNI 2002 Pasal 12.3 ( 5 ( 2 ) ) ;
Pn max = 0,80 [ 0,85 fc ( Ag Ast ) + ( fy x Ast ) ]
= 0,8 x 0,65 [ 0.85 x 260 x ( 390 - 7,96394 ) + 3400 x 7,96394 )
= 57983,8256 kg ... > Pn --> OK.
IV.3.1.2 Perhitungan Tulangan Geser
Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Vu = kg
Vn = Vu / 0,6 = 1306,116667 kg
Vc = 1/6.fc.b.d = 283,3780095 kg
Vs = Vn - Vc = 1022,738657 kg
S = Av.fy.d = 219182,6363 = 214,3095254 cm ~2140 mm
Vs 1022,738657
Digunakan tulangan 8 - 150
Pada tahap perhitungan penulangan kolom ini, akan dilakukan pada kolom yang dianggap memiliki beban paling besar oleh karena memiliki areapembebanan paling besar
783,67
1323,8 2557,59
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
17/39
IV.3.2 KOLOM C2
IV.3.2.1 Perhitungan Tulangan Lentur
Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Mu = kg.m Pu = kg
Parameter Penampang
b = 13 cm
h = 20 cm d 5 cm
d = 15,65 cm D 1,3 cmd = 4,35 cm 2,04%
Koefisien Bahan
fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2
fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2
Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2
Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0005
= f /Es = 0,0017
n = Es/Ec = 8,345
fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Mn = Mu = 676,82 = 1041,261538 kg.m = 1,0413 t.m 0,65
Pn = Pu = 404,09 = 621,6769231 kg = 0,6217 ton
0,65
Ka = Pn = 0,621676923 = 0,01382658
0,85.fc.b.d 44,96245
Kc = Ka = 0,01382658 = 0,016266565
1 0,85
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,993
Kd2
= 1 = 329,5382 cm2/t
0.85.fc.Ka.Kz
Mo = b.d2
= 31,839925 = 0,096619828 ==> > Mn ==> OK
Kd
2
329,5382As = Mn = 1041 = 1,970513425 cm2
Kz. d. fy 528
A D13 = 1,327 cm2
n = 1,484577288 bh ~ 4 bh, dengan As = 5,30929 cm2
Digunakan tulangan4D13
Kontrol Pn (SNI 2002 Pasal 12.3 ( 5 ( 2 ) ) ;
Pn max = 0,80 [ 0,85 fc ( Ag Ast ) + ( fy x Ast ) ]
= 0,8 x 0,65 [ 0.85 x 260 x ( 260 - 5,30929 ) + 3400 x 5,30929 )
= 38655,88373 kg ... > Pn --> OK.
IV.3.2.2 Perhitungan Tulangan Geser
Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Vu = k
Vn = Vu / 0,6 = 6567,866667 kg
Vc = 1/6.fc.b.d = 172,8992533 kg
Vs = Vn - Vc = 6394,967413 kg
S = Av.fy.d = 133731,3161 = 20,91196208 cm ~200 mm
Vs 6394,967413
Digunakan tulangan 8 - 150
676,82
3940,72
404,09
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
18/39
IV.3.3 KOLOM C3
IV.3.3.1 Perhitungan Tulangan Lentur
Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Mu = kg.m Pu = kg
Parameter Penampang
b = 13 cm
h = 13 cm d 5 cm
d = 8,65 cm D 1,3 cmd = 4,35 cm 3,14%
Koefisien Bahan
fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2
fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2
Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2
Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0005
= f /Es = 0,0017
n = Es/Ec = 8,345
fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Mn = Mu = 120,35 = 185,1538462 kg.m = 0,1852 t.m 0,65
Pn = Pu = 66,54 = 102,3692308 kg = 0,1024 ton
0,65
Ka = Pn = 0,102369231 = 0,004119246
0,85.fc.b.d 24,85145
Kc = Ka = 0,004119246 = 0,004846172
1 0,85
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,998
Kd2
= 1 = 1100,7417 cm2/t
0.85.fc.Ka.Kz
Mo = b.d2
= 9,726925 = 0,008836701 ==> > Mn ==> OK
Kd
2
1100,7417As = Mn = 185 = 0,630860185 cm2
Kz. d. fy 293
A D13 = 1,327 cm2
n = 0,475287653 bh ~ 4 bh, dengan As = 5,30929 cm2
Digunakan tulangan4D13
Kontrol Pn (SNI 2002 Pasal 12.3 ( 5 ( 2 ) ) ;
Pn max = 0,80 [ 0,85 fc ( Ag Ast ) + ( fy x Ast ) ]
= 0,8 x 0,65 [ 0.85 x 260 x ( 169 - 5,30929 ) + 3400 x 5,30929 )
= 28198,16373 kg ... > Pn --> OK.
IV.3.3.2 Perhitungan Tulangan Geser
Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Vu = k
Vn = Vu / 0,6 = 8825,466667 kg
Vc = 1/6.fc.b.d = 95,56412405 kg
Vs = Vn - Vc = 8729,902543 kg
S = Av.fy.d = 73915,39195 = 8,466920632 cm ~80 mm
Vs 8729,902543
Digunakan tulangan 8 - 150
120,35 66,54
5295,28
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
19/39
IV.4 PERHITUNGAN SLOOF
IV.4.1 SLOOF S1A33
Dimensi Sloof S1A3 direncanakan 15 x 30 cm
6 m
Gambar Pemodelan Beban Sloof
IV.4.1.1 Perhitungan Tulangan Lentur
Parameter Penampang
b = 15 cm
h = 30 cm
d = 25,65 cm d 5 cmd = 4,35 cm D 1,3 cm
Kc = = 0,638 35,21%
Ka = 1 x Kc = 0,543
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,729
Kd2
= 1 = 0,0119 cm2
/k
0.85.fc.Ka.Kz
Koefisien Bahan
fc = 25 Mpa = 250 kg/cm2 = 0,250 t/cm2
fc = 0,45.fc = 11,250 Mpa = 0,113 t/cm2
Ec = 23500 Mpa = 235000 kg/cm2 = 235 t/cm2
Es = 205000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0005
= f /Es = 0,0017
n = Es/Ec = 8,723
fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Mo = bxd2
= 829144 kg.cm = 8291 kg.m
Kd2
Tulangan Lentur Pada Lapangan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 227,06 kg.m = 22706 kg.cm
Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 28383 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal
As = Mn = 28383
Kz. d. fy 63552
As = 0,45 cm2 = 44,660 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 538,650
fy (Mpa) 340
As.min = 1,584 cm2 = 158,426 mm2
A D13 = 132,732 mm2
0,003
0.003 + fy/Es
Beban yang diperhitungkan adalah beban reaksi tanah dibawah sloof sebesar gaya aksi yang bekerja di bawah sloof,
yaitu beban dinding bata sebesar :
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
20/39
As > As.min --> OK n = As = 0,33647
maka, A D13
n = 0,34 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13
Tulangan Lentur Pada Tumpuan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 454,12 kg.m = 45412 kg.cm
Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 56765 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal
As = Mn = 56765
Kz. d. fy 63552
As = 0,89 cm2 = 89,321 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 538,650
fy (Mpa) 340
As.min = 1,584 cm2 = 158,426 mm2
A D13 = 479,164 mm2
As > As.min n = As = 0,18641
maka, A D13
n = 0,19 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13
IV.4.1.2 Perhitungan Tulangan Geser
Dari erhitun an den an men unakan SAP 2000 dida at Vu
Vu = 454,12 kg = 45,412 Mpa
Vc = 1013,9053 kg
Vs = 4055,6211 kg
Vs = -257,0386 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup
Vu = 454,12 kg > . Vc = 304,172 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser
2
Vu = 454,12 kg < . Vc = 608,343 kg
Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =
Av cm2 = -3,77998 mm2
==> S d/2 = 15 cm ~ 15 cm
A8 = 50,265 mm2
Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 150
-0,0378
.bw.dfc '6
1
.bw.dfc'3
2
Vc-
Vu
dfy
sVcVu
.
./
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
21/39
IV.4.2 SLOOF S1A2
Dimensi Sloof S1A2 direncanakan 15 x 20 cm
2,5 m
Gambar Pemodelan Beban Sloof
IV.4.1.1 Perhitungan Tulangan Lentur
Parameter Penampang
b = 15 cm
h = 20 cm
d = 15,65 cm d 5 cm
d = 4,35 cm D 1,3 cmKc = = 0,638 32,22%
Ka = 1 x Kc = 0,543
Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,729
Kd2
= 1 = 0,0119 cm2
/k
0.85.fc.Ka.Kz
Koefisien Bahan
fc = 25 Mpa = 250 kg/cm2 = 0,250 t/cm2
fc = 0,45.fc = 11,250 Mpa = 0,113 t/cm2
Ec = 23500 Mpa = 235000 kg/cm2 = 235 t/cm2
Es = 205000 Mpa = 2039432 kg/cm2
c = fc/Ec = 0,0005
= f /Es = 0,0017
n = Es/Ec = 8,723
fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2
Mo = bxd2
= 308663 kg.cm = 3087 kg.m
Kd2
Tulangan Lentur Pada Lapangan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 171,91 kg.m = 17191 kg.cm
Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 21489 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal
As = Mn = 21489
Kz. d. fy 38775
As = 0,55 cm2 = 55,419 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 328,650
fy (Mpa) 340
As.min = 0,967 cm2 = 96,662 mm2
A D13 = 132,732 mm2
As > As.min --> OK n = As = 0,41752
maka, A D13
n = 0,42 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13
Beban yang diperhitungkan adalah beban reaksi tanah dibawah sloof sebesar gaya aksi yang bekerja di bawah sloof,
yaitu beban dinding bata sebesar :
0,003
0.003 + fy/Es
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
22/39
Tulangan Lentur Pada Tumpuan
Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu
Mu = 366,48 kg.m = 36648 kg.cm
Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 45810 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal
As = Mn = 45810
Kz. d. fy 38775
As = 1,18 cm2 = 118,142 mm2
As.min = 1.4 x b x d = 328,650
fy (Mpa) 340
As.min = 0,967 cm2 = 96,662 mm2
A D13 = 224,318 mm2
As > As.min n = As = 0,52667
maka, A D13
n = 0,53 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13
IV.4.1.2 Perhitungan Tulangan Geser
Dari erhitun an den an men unakan SAP 2000 dida at Vu
Vu = 330,84 kg = 33,084 Mpa
Vc = 618,62057 kg
Vs = 2474,4823 kg
Vs = -67,22057 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup
Vu = 330,84 kg > . Vc = 185,586 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser
2
Vu = 330,84 kg < . Vc = 371,172 kg
Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =
Av cm2 = -0,98854 mm2
==> S d/2 = 10 cm ~ 10 cm
A8 = 50,265 mm2
Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 150
-0,009885
.bw.dfc '6
1
.bw.dfc'3
2
Vc-
Vu
dfy
sVcVu
.
./
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
23/39
IV.5 PENULANGAN PLAT TANGGA
Data - data
- Balok diambil bentang yang terpanjang
- Tumpuan jepit-jepit
tebal plat 0,12 m fc' (beton) 25 Mpa
tebal spesi 2 cm fy' (baja) 390 Mpa
tebal tegel 3 cm d' 20 mm
beban plafond 11 kg/m2 L 5 m
beban penggantung 7 kg/m2 optred 0,3 m
beban AC + pipa 0 kg/m2 antrade 0,18 m
tebal air hujan 0 m a 49,6 derajat
beban guna 200 kg/m2
Gambar Rencana
930,67 kg/m
1,248,80 kg/m
5,28 m
1,1 m 5 m
q = 1,248,80 kg/m2
BORDES FLIGHT/ANAK TANGGA
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
24/39
Pembebanan
Beban terbagi rata
Beban mati
pelat =
[0,12/cosA + 0,18/2] x 2400 = 659,998 kg/m2
spesi = 2 x 21 = 42
keramik = 3 x 24 = 72
plafond = 11
penggantung = 7
AC + pipa = 0
DD = 773,998 kg/m2
Beban hidup
air hujan = 0 kg/m2
guna = 200
DL 200 kg/m2
Beban berfaktor
D = 1,2 x 774,00 + 1,6 x 200 = 1248,797 kg/m2
Statika
- Tumpuan jepit-jepit
- Beban merata
q = 1248,80 kg/m2
L = 4,5 m
- Beban terpusat plat anak tangga tengah 110 x 87,5cm (bordes)
P = 1.5 x 0.5 x 1,1 x 1,248,80 = 1030,26 kg
L = 4,5 - 0.5 x 87, = 4,065 m
Mtangga = 1/10 x 1,248,80 x 4,5 2 = 2528,81 kgm
Mbordes = 0.9 x 1,030,26 x 4,065 = 837,60 kgm
4,5
PenulanganPenulangan tangga
Mu 2528,81 kgm b 1200 mm
fc' (beton) 25 Mpa h 120 mm
fy' (baja) 390 Mpa d' 20 mm
pmin = 1,4 / 390 = 0,0036
pmaks = 0,75 x (0,85 x 25)/390 x 0,85 x [600/(600+390)]
= 0,0211
Mu = 2,528,81 kgm = 25,29 kNm
d = 120 - 20 = 100 mm
j = 0,8Rn = (25,29 x 10 6) = 2,63 Mpa
(0,8 x 1200 x 100 2)
W = 0,85 { 1 -sqrt[1 - (2,353 x 2,6342)/25]}
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
25/39
= 0,1129 As (mm2)
p = 0,1129 x 25/390 = 0,0072 > 0,0036 868,1757905
< 0,0211 2526,223776
ppakai = 0,0072
As = 0,0072 x 1200 x 100 = 868,18 mm2
As' = 0.002 x 1200 x 100 = 240,00 mm2
Tulangan(tul tarik) 868,18 D13 - 100 ( 1,327 mm2 )
Tulangan (tul tekan 240,00 D10 - 150 ( 524 mm2 )
Penulangan bordes
Mu 837,60 kgm b 1200 mm
fc' (beton) 25 Mpa h 120 mm
fy' (baja) 390 Mpa d' 20 mm
pmin = 1,4 / 390 = 0,0036
pmaks = 0,75 x (0,85 x 25)/390 x 0,85 x [600/(600+390)]
= 0,0211
Mu = 837,60 kgm = 8,38 kNm
d = 120 - 20 = 100 mm
j = 0,8
Rn = (8,38 x 10 6) = 0,8725 Mpa
(0,8 x 1200 x 100 2)
W = 0,85 { 1 -sqrt[1 - (2,353 x 0,8725)/25]}
= 0,0356 As (mm2)
p = 0,0356 x 25/390 = 0,0023 > 0,0036 430,7692308
< 0,0211 2526,223776
pakai = 0,0036
As = 0,0036 x 1200 x 100 = 430,77 mm2
As' = 0.002 x 1200 x 100 = 240,00 mm2
Tulangan(tul tarik) 430,77 D13 - 100 ( 1,327 mm2 )
Tulangan (tul tekan 240,00 D10 - 150 ( 524 mm2 )
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
26/39
IV.6. Pondasi Tapak Beton
IV.6.1. Pondasi F1
Data Struktur : Pu
Mu
1 Dimensi Kolom b = 130 mm b
h = 300 mm Muka Tanah
Type Kolom s = 30
2 Dimensi Pondasi B = 1,00 m ha
L = 1,00 m B = L
ht = 0,30 m
3 Mutu Beton fc' = 25 Mpa ht
4 Mutu Baja fy' = 390 Mpa
5 Besi tulangan D = 13
(dipakai) L
6 BJ Beton c = 24 KN/m3
L
Data Tanah :
6 Daya dukung tanah t = 750 Kpa
7 Berat tanah t = 17,20 KN/m3
8 Tebal tanah diatas ha = 0,75 m
pondasi
B
Data Beban :B = L
9 Beban P ultimate Pult = 29 KN
10 Beban M ultimate Mult = 116,7 KNm
b
h
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
27/39
Analisa
q = +
= ht x c + ha x t
= 0,30 x 24 + 0,75 x 17,20
= KN/m2
Cek Fondasi Terhadap Tegangan Izin Tanah
Tegangan yang terjadi pada tanah
maks = + + q t
B x L 1/6 B x L2
= + + 20,1 750
1,00 x 1,00 1/6 1,00 x 1,00 2
= 29,1 + 700,2 + 20,1
=
min = - + q t
B x L 1/6 B x L2
= - + 20,1 750
1,00 x 1,00 1/6 1,00 x 1,00 2
= 29,1 - 700,2 + 20,1
=
Kontrol Tegangan Geser 1 Arah
0,30
ds = 75 + D/2
= 75 + 6,50
= 82,00 mm
d = ht - ds
= 300 - 82,00
0,30 = 218,00
L = 1,00 a = B/2 - b/2 - d
= 500 - 150 - 218,00
1,00 = 132,00 mm
= 0,132 m
a = min + B - a x maks - min b
= -651,000 + 1,00 - 0,132 x 749,400 - -651,000 1,00
1,00
0,13 = 564,547 KN/m2
Gaya tekan ke atas dari tanah (Vu)
Vu = a x B x maks + a 2
0,3
= 0,132 x 1,00 x 749,400 + 564,547 2
= 86,721 KN
Berat Fondasi Berat Tanah
20,1
Pult Mult
749,400
-651,000 750 Save!
29,1
29,1 116,7
116,7
750 Save!
Pult Mult
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
28/39
0,30 0,218 0,132 Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton (.Vc)
fc'
.Vc = x x B x d
6
25
= 0,75 x x 1,00 x 218,00
6
= 136,250 KN
.Vc = 136,250 > Vu = 86,721 .........
min a maks
Kontrol Tegangan Geser 2 Arah (Geser Pons)
Dimensi Kolom, b = 130
h = 300
b + d = 130,00 + 218,00 = 348,00 mm = 0,348 m
h + d = 300 + 218,00 = 518,00 mm = 0,518 m
Gaya Tekan Ke Atas (Geser Pons)
maks + min
Vu = B2
- b + d x h + d x
2
749,400 + -651,000
= 1,002
- 0,348 x 0,518 x
2
= 40,33101
hk 300
c = = = 2,308
Bk 130
bo = 2 x bk + d + hk + d
bo = 2 x 130 + 218,00 + 300 + 218,00
= 1732 mm
Gaya geser yang ditahan oleh beton
2 fc' bo d
Vc1 = 1 + xc 6
2 25 1732 218,00
Vc1 = 1 + x
2,308 6
Vc1 = N
= KN
0,109 0,30 0,109 0,241
s d fc' bo d
Vc2 = 2 + x
bo 12
30 218,00 25 1732 218,00
Vc2 = 2 + x
1732 12
Vc2 = N
= KN
Save!
0,218
0,082
0,241
0,109
0,30
0,109
751373,333
751,3731,00
0,218
587340,444
587,340
1,00
-651,000 564,547 749,400
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
29/39
1
Vc3 = x fc' bo d
3
1
min Vc3 = x 25 1732 218,00
maks 3
= 629293,3333 N
= 629,293 KN
Jadi
Vc1 = 587,340
Vc 2 = 751,373 Diambil yang t erkeci l
Vc3 = 629,293
Vc = 587,340 KN
.Vc = 0,75 x
= 440,505 KN
.Vc = 440,505 > Vu = .........
Hitungan Penulangan Fondasi
0,30 ds = 75 + 13 + 6,5
= 94,500 mm
0,096 m
d = ht - ds
= 0,30 - 0,096
= 0,204 m
0,30 0,204 = 204 mm
0,096
B h
1,00 x = -
2 2
1000 300
x = -
2 2
min x maks x = 350 mm
= 0,35 m
x = min + B - x x maks - min B
x = -651,000 + 1,00 - 0,35 x 749,400 - -651,000 1,00
`
= 259,260 KN/m3
maks - xMu = 0,5 x
2+ x
2
3
749,400 - 259,260
= 0,5 0 2
+ 0,35 2
3
= 3 5,894 KNm
K =
x b x d 2
=
0,8 x 1000 x 204 2
= 1,078 Mpa
-651,000 749,400259,260
-651,000
749,400
0,50
0,35
587,340
Save!40,331
x
259,260
Mu
35893725,000
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
30/39
382,5 x 0,85 x 600 + fy - 225 x 1 fc'
Kmaks =
600 + fy 2
382,5 x 0,85 x 600 + 390 - 225 x 0,85 25
Kmaks =
600 + 390 2
= 6,624 Mpa
K < Kmaks
K = 1,078 < Kmaks = 6 ,624 .. .. .. .. .
2 x K
a' = 1 - 1 - d
0,85 x fc'
2 x 1,078
= 1 - 1 - 204
0,85 x 25
= 10,627 mm
0,85 x fc' x a' x b
As(1) =
fy
0,85 x 25 x 10,627 x 1000
=
390= 579,022 mm2
Jika
fc' 31,36 Mpa
maka
1,4 x b x d
As ........... (R.1)
fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)
Jika
fc' > 31,36 Mpa
maka
fc' x b x d
As = ........... (R.2)
4 fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)
fc' = 25 < 31,36
maka yang dipakai adalah pers ..................... (R.1)
1,4 x b x d fc' x b x d
As(2) = ....... (R.1) As(2') = ....... (R.2)
fy 4 fy
1,4 x 1000 x 204 0 x 0 x 0
= =
390 4 0
= mm2 ........... = #DIV/0! mm2 ...........
Dipilih yang terbesar dari As(1) dan As(2)......... Sehingga,
As(1) = mm2
As = mm2
As(2) = mm2
732,308
579,022
732,308
732,308
As dipakai As tidak Dipakai!
OK!
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
31/39
Jarak tulangan,
0,25 x phi x D 2
x S
s =
0,25 x 3,14 x 13 2
x 1000
=
= mm
s 2 x ht
2 x 300
600
s 450 mm
Dipilih (s) yang terkecil = mm
Jadi dipak ai tulanga n = D 13 - 150
150,000
732,308
As
181,160
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
32/39
1,00
1,00
D 13 - 150
300
D 13 -
SNI 03-2847-2002 (Pasal 17.4.3)
SNI 03-2847-2002 (Pasal 17.7)
SNI 03-2847-2002 (Pasal 9.7.1)
300
96
204
Non Scale
1000
DETAIL PONDASI
Non Scale
150
POTONGAN 1-1
1
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
33/39
IV.6.2. Pondasi F2
Data Struktur : Pu
Mu
1 Dimensi Kolom b = 130 mm b
h = 130 mm Muka Tanah
Type Kolom s = 30
2 Dimensi Pondasi B = 0,75 m ha
L = 0,75 m B = L
ht = 0,30 m
3 Mutu Beton fc' = 25 Mpa ht
4 Mutu Baja fy' = 390 Mpa
5 Besi tulangan D = 13
(dipakai) L
6 BJ Beton c = 24 KN/m3
L
Data Tanah :
6 Daya dukung tanah t = 750 Kpa
7 Berat tanah t = 17,20 KN/m3
8 Tebal tanah diatas ha = 0,97 m
pondasi
B
Data Beban :
B = L9 Beban P ultimate Pult = 20,9 KN
10 Beban M ultimate Mult = 8,26 KNm
b
h
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
34/39
Analisa
q = +
= ht x c + ha x t
= 0,30 x 24 + 0,97 x 17,20
= KN/m2
Cek Fondasi Terhadap Tegangan Izin Tanah
Tegangan yang terjadi pada tanah
maks = + + q t
B x L 1/6 B x L2
= + + 23,884 750
0,75 x 0,75 1/6 0,75 x 0,75 2
= 37,15556 + 117 ,48 + 2 3,884
=
min = - + q t
B x L 1/6 B x L2
= - + 23,884 750
0,75 x 0,75 1/6 0,75 x 0,75 2
= 37,15556 - 117,48 + 23,884
=
Kontrol Tegangan Geser 1 Arah
0,13
ds = 75 + D/2
= 75 + 6,50
= 82,00 mm
d = ht - ds
= 300 - 82,00
0,30 = 218,00
L = 0,75 a = B/2 - b/2 - d
= 375 - 65 - 218,00
0,75 = 92,00 mm
= 0,092 m
a = min + B - a x maks - min b
= -56,436 + 0,75 - 0,092 x 178,515 - -56,436 0,75
0,75
0,13 = 149,694 KN/m2
Gaya tekan ke atas dari tanah (Vu)
Vu = a x B x maks + a 2
0,13
= 0,092 x 0,75 x 178,515 + 149,694 2
= 11,323 KN
178,515
-56,436 750 Save!
20,9
20,9 8,26
8,26
750 Save!
Pult Mult
Berat Fondasi Berat Tanah
23,884
Pult Mult
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
35/39
0,13 0,218 0,092 Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton (.Vc)
fc'
.Vc = x x B x d
6
25
= 0,75 x x 0,75 x 218,00
6
= 102,188 KN
.Vc = 102,188 > Vu = 11,323 .........
min a maks
Kontrol Tegangan Geser 2 Arah (Geser Pons)
Dimensi Kolom, b = 130
h = 130
b + d = 130,00 + 218,00 = 348,00 mm = 0,348 m
h + d = 130 + 218,00 = 348,00 mm = 0,348 m
Gaya Tekan Ke Atas (Geser Pons)
maks + min
Vu = B2
- b + d x h + d x
2
178,515 + -56,436
= 0,752
- 0,348 x 0,348 x
2
= 26,94262
hk 130
c = = = 1,000
Bk 130
bo = 2 x bk + d + hk + d
bo = 2 x 130 + 218,00 + 130 + 218,00
= 1392 mm
Gaya geser yang ditahan oleh beton
2 fc' bo d
Vc1 = 1 + xc 6
2 25 1392 218,00
Vc1 = 1 + x
1,000 6
Vc1 = N
= KN
0,109 0,13 0,109 0,201
s d fc' bo d
Vc2 = 2 + x
bo 12
30 218,00 25 1392 218,00
Vc2 = 2 + x
1392 12
Vc2 = N
= KN0,75
0,218
758640,000
758,640
0,75
-56,436 149,694 178,515
Save!
0,218
0,082
0,201
0,109
0,13
0,109
720490,000
720,490
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
36/39
1
Vc3 = x fc' bo d
3
1
min Vc3 = x 25 1392 218,00
maks 3
= 505760 N
= 505,760 KN
Jadi
Vc1 = 758,640
Vc 2 = 720,490 Diambil yang t erkeci l
Vc3 = 505,760
Vc = 505,760 KN
.Vc = 0,75 x
= 379,320 KN
.Vc = 379,320 > Vu = .........
Hitungan Penulangan Fondasi
0,13 ds = 75 + 13 + 6,5
= 94,500 mm
0,096 m
d = ht - ds
= 0,30 - 0,096
= 0,204 m
0,30 0,204 = 204 mm
0,096
B h
0,75 x = -
2 2
750 130
x = -
2 2
min x maks x = 310 mm
= 0,31 m
x = min + B - x x maks - min B
x = -56,436 + 0,75 - 0,31 x 178,515 - -56,436 0,75
`
= 81,402 KN/m3
maks - xMu = 0,5 x
2+ x
2
3
178,515 - 81,402
= 0,5 0 2
+ 0,31 2
3
= 7,022 KNm
K =
x b x d 2
=
0,8 x 1000 x 204 2
= 0,211 Mpa
x
81,402
Mu
7022222,522
505,760
Save!26,943
-56,436 178,51581,402
-56,436
178,515
0,38
0,31
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
37/39
382,5 x 0,85 x 600 + fy - 225 x 1 fc'
Kmaks =
600 + fy 2
382,5 x 0,85 x 600 + 390 - 225 x 0,85 25
Kmaks =
600 + 390 2
= 6,624 Mpa
K < Kmaks
K = 0,211 < Kmaks = 6 ,624 .. .. .. .. .
2 x K
a' = 1 - 1 - d
0,85 x fc'
2 x 0,211
= 1 - 1 - 204
0,85 x 25
= 2,035 mm
0,85 x fc' x a' x b
As(1) =
fy
0,85 x 25 x 2,035 x 1000
=
390= 110,882 mm2
Jika
fc' 31,36 Mpa
maka
1,4 x b x d
As ........... (R.1)
fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)
Jika
fc' > 31,36 Mpa
maka
fc' x b x d
As = ........... (R.2)
4 fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)
fc' = 25 < 31,36
maka yang dipakai adalah pers ..................... (R.1)
1,4 x b x d fc' x b x d
As(2) = ....... (R.1) As(2') = ....... (R.2)
fy 4 fy
1,4 x 1000 x 204 0 x 0 x 0
= =
390 4 0
= mm2 ........... = #DIV/0! mm2 ...........
Dipilih yang terbesar dari As(1) dan As(2)......... Sehingga,
As(1) = mm2
As = mm2
As(2) = mm2
As dipakai As tidak Dipakai!
OK!
732,308
732,308
110,882
732,308
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
38/39
Jarak tulangan,
0,25 x phi x D 2
x S
s =
0,25 x 3,14 x 13 2
x 1000
=
= mm
s 2 x ht
2 x 300
600
s 450 mm
Dipilih (s) yang terkecil = mm
Jadi dipak ai tulanga n = D 13 - 150
150,000
732,308
As
181,160
-
7/24/2019 Laporan Struktur #2
39/39
0,75
0,75
D 13 - 150
130
D 13 -
SNI 03-2847-2002 (Pasal 17.4.3)
SNI 03-2847-2002 (Pasal 17.7)
SNI 03-2847-2002 (Pasal 9.7.1)
DETAIL PONDASI
Non Scale
150
POTONGAN 1-1
300
96
204
Non Scale
750
1