LAPORAN Sk 6 Carbing

38
DAFTAR ISI DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………….. ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 1 Kompetensi yang akan Dicapai……………………………………………………………………………………………. 1 Scenario ……………………………………………………………………………………………………………………………… 1 Daftar Unclear Term……………………………………………………………………………………………………………… 1 Daftar Cues………………………………………………………………………………………………………………………….. 2 Daftar Problem Identification………………………………………………………………………………………………. 2 Hasil Brain Storming…………………………………………………………………………………………………………….. 2 Hipotesis……………………………………………………………………………………………………………………………….. 5 Daftar Learning Issue…………………………………………………………………………………………………………….. 6 Pembahasan Learning Issue……………………………………………………………………………………………….…. 7-18 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……………………………………………………………………………………………….. 19 TIM PENYUSUN…………………………………………………………………………………………………………………………… 19 REFERENSI…………………………………………………………………………………………………………………………….. 20

Transcript of LAPORAN Sk 6 Carbing

Page 1: LAPORAN Sk 6 Carbing

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………..

ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 1

Kompetensi yang akan Dicapai……………………………………………………………………………………………. 1

Scenario ……………………………………………………………………………………………………………………………… 1

Daftar Unclear Term……………………………………………………………………………………………………………… 1

Daftar Cues………………………………………………………………………………………………………………………….. 2

Daftar Problem Identification………………………………………………………………………………………………. 2

Hasil Brain Storming…………………………………………………………………………………………………………….. 2

Hipotesis……………………………………………………………………………………………………………………………….. 5

Daftar Learning Issue…………………………………………………………………………………………………………….. 6

Pembahasan Learning Issue……………………………………………………………………………………………….…. 7-18

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……………………………………………………………………………………………….. 19

TIM PENYUSUN…………………………………………………………………………………………………………………………… 19

REFERENSI…………………………………………………………………………………………………………………………….. 20

ISI

Page 2: LAPORAN Sk 6 Carbing

A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

CADE 33. Mahasiswa mampu merancang dan melakukan asuhan gizi pada pasien derdasarkan status

gizi pasien

B. SKENARIO

“CARBING”

Ahli gizi RSUB mengikuti workshop “carbohydrate counting untuk diabetisi”. Selama ini RSUB dalam

memberikan asuhan gizi pada diabetisi belum pernah menerapkan carbing, namun sudah

memperhatikan glicemic index dan glicemic load. Oleh karena itu ahli gizi diharapkan mengkaji

penggunaan carbing dalam intervensi gizi pada diabetisi, sebelum carbing diterapkan di RSUB.

C. DAFTAR UNCLEAR TERM

Carbohydrate Counting

Carbohydrate counting merupakan cara untuk merencanakan diet pasien diabetes melitus (DM)

dengan menjaga kadar gula darah sesuai target, dimana keseimbangan antara karbohidrat yang

dimakan dan kadar insulin menentukan seberapa besar peningkatan glukosa darah setelah makan.

(American Diabetes Association Journal)

Glikemic Index

GI merupakan suatu sistem peringkat untuk menilai seberapa cepat glukosa dari suatu jenis

makanan memasuki aliran darah, atau seberapa cepat KH dalam makanan dapat meningkatkan

kadar gula darah. (CDK, 2009)

Glikemic Load

GI merupakan suatu sistem peringkat untuk menilai seberapa cepat glukosa dari suatu jenis

makanan memasuki aliran darah, atau seberapa cepat KH dalam makanan dapat meningkatkan

kadar gula darah. (CDK, 2009)

D. DAFTAR CUES

Ahli gizi mampu mengkaji penggunaan carbing dalam intervensi gizi pada diabetisi, sebelum carbing

diterapkan di RSUB

E. DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION

Tujuan dan manfaat carbing

Prinsip carbing

Macam-macam carbing

Kelebihan dan kekurangan carbing

Penerapan carbing (termasuk perhitungan dan tahapan) yang mendapatkan insulin

Macam-macam jenis insulin

spesifikasi tipe DM yang mendapat Insulin

Pertimbangan diberikan carbing pada diabetisi

Page 3: LAPORAN Sk 6 Carbing

Prinsip GI dan GL

Sumber bahan makanan yang tinggi GI dan rendah GI

MNT pada orang DM dan diet DM yang sudah ada

Keefektifan Carbing dibandingkan GI dan GL

F. HASIL BRAINSTORMING

Tujuan dan manfaat Carbing

- Mempertahankan kadar glukosa darah pasien DM

- Meningkatkan kualitas hidup diabetisi karena dapat lebih bebas untuk mengkonsumsi

makanan sumber karbohidrat

- Mengontrol penurunan kadar glukosa dalam darah

- Agar makanan yang mengandung karbohidrat pada semua jenis menu dalam sehari yang

disajikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasien DM

- Pihak Ahli Gizi dapat memilih bahan makanan yang sesuai

Prinsip Carbing

- Menghitung jumlah karbohidrat total dalam makanan sehari

- Menghitung energi atau kebutuhan pasien yang kemudian dihitung kebutuhan karbohidratnya

dan memilih jenis bahan makanan yang mengandung karbohidrat sesuai dengan jumlah yang

dibutuhka

Kelebihan dan kekurangan Carbing

- Kelebihan :

Memudahkan pasien dimana pasien dapat mengkonsumsi berbagai macam makanan namun

harus tetap memperhatikan jumlahnya dan menyesuaikan dengan insulin.

- Kekurangan :

Pasien harus paham dan cermat dalam menghitung jumlah karbohidrat dan insulin serta

disiplin dalam menerapkan Carbing agar tidak terjadi hipoglikemia maupun hiperglikemia.

Disamping itu Carbing sulit diterapkan dirumah apabila diabetisinya memiliki kebiasaan makan

yang buruk

Pertimbangan menggunakan Carbing

- Perlu dipertimbangkan pada diabetisi yang memiliki pola makan yang salah

- Carbing tidak membatasi jenis bahan makanan yang dikonsumsi tetapi membatasi atau

mengatur jumlah servingnya

- Metode 3J tidak berlaku

- Penerapan dengan mengelompokkan bahan makanan merupakan penerapan dari GI dan GL,

sedangkan dalam penerapan Carbing lebih memperhatikan jumlah dan jadwal terkait dengan

pemberian insulin atau tingkat kebutuhan insulin seseorang dan bukan pada tipe DMnya

Page 4: LAPORAN Sk 6 Carbing

- Perlu dilakukan pengontrolan kadar glukosa darah karena glukosa darah dapat secara langsung

menaikkan gula darah, tidak seperti lemak dan protein

Penerapan Carbing (termasuk perhitungan dan tahapan) yang mendapatkan insulin

Penerapan Carbing :

- Mengetahui jenis insulin yang digunakan oleh pasien, menghitung banyaknya karbohidrat yang

diberikan per 1 unit insulin, mengetahui jumlah unit yang dikonsumsi pasien, mengetahui nilai

kadar glukosa darah saat itu serta nilai penurunan kadar glukosa yang diinginkan, lalu

melakukan perhitungan

- Menetapkan kebutuhan karbohidrat yang harus dikonsumsi (serving) dengan cara membuat

menu lalu mengkonversikan jumlah karbohidrat yang akan dikonsumsi

- Memperhatikan status gizi pasien agar bisa ditentukan banyaknya karbohidrat yang akan

diberikan, misalnya pasien yang obese dan pasien yang malnutrisi pasti akan berbeda

perhitungan Carbingnya

- Memperhatikan aktivitas fisik pasien

- Intervensi gizi yang diberikan setiap hari dapat berubah tergantung keadaan pasien

Pengaruh GI dan GL pada diabetisi

- Makanan yang rendah GI dapat mengontrol kadar gula darah

- Konsep GI dan GL itu memang berkaitan bahan makanan yang memilki GI tinggi belum tentu

mengakibatkan GL yang tinggi pula. Pengitungan GL itu GI dikalikan jumlah KH dibagi 100.

Penelitian dahulu mengatakan bahwa pasien DM dengan GL yang tinggi maka gula darahnya

juga akan tinggi sehingga perlu mengontrol GI dan GL. Namun, ada penelitian yang

menyebutkan bahwa kadar GI pada suatu bahan makanan yang sama belum tentu hasilnya

sama. bisa saja antara semangka satu dengan semangka yang lain memilki GI yang beda

- Penerapan diet DM awalnya menerapkan prinsip GI, bahwa GI yang tinggi akan meningkatkan

kadar gula darah dalam tubuh. namun GI itu bervariasi pada setiap jenis bahan makanannya

dan akan berbeda dari metode pengolahannya, dll. Sehingga GI tidak lagi diterapkan sebagai

prinsip diet pada pasien DM karena sulit

Sumber bahan makanan yang tinggi GI dan rendah GI

- Rendah GI : Jamur tiram dan tempe (kedelai)

- Kandungan GI paling tinggi ada pada semangka, namun semangka memiliki GL yang rendah

karena kita tidak mungkin mengkonsumsi semangka dalam jumlah yang banyak

- Semangka memiliki fruktosa yang aman untuk tubuh kadar GI adalah respon tubuh

terhadap peningkatan gula darah karena glukosa yang dikonsumsi dibandingkan dengan

respon terhadap glukosa murni dan semangka tidak hanya memiliki fruktosa tetapi juga

glukosa

Data-data yang diperlukan untuk pengkajian Carbing

Page 5: LAPORAN Sk 6 Carbing

Keefektifan gula darah menurun ?

TIPE INSULIN MNT

DM

GIGL

-prinsip-syarat-kelebihan dan kekurangan-Tujuan manfaat-BM↑↓

CARBING

-prinsip-syarat-kelebihan dan kekurangan-Tujuan manfaat-Tahapan-Data pengkajian-Jenis klasifikasi

DIABETES

Glukosa darah

Resistensi insulin

Membutuhkan Insulin

Basal (Intermediet & Long-acting

Bolus (Rapid & short acting)

- Mengetahui kadar gula darah pasien setiap harinya

- Mengetahui insulin yang digunakan pasien

Hipotesis sementara

G. HIPOTESIS

Page 6: LAPORAN Sk 6 Carbing

H. DAFTAR LEARNING ISSUE

Tujuan dan manfaat carbing

Prinsip carbing

Page 7: LAPORAN Sk 6 Carbing

Macam-macam carbing

Kelebihan dan kekurangan carbing

Penerapan carbing (termasuk perhitungan dan tahapan) yang mendapatkan insulin

Macam-macam jenis insulin

spesifikasi tipe DM yang mendapat Insulin

Pertimbangan diberikan carbing pada diabetisi

Prinsip GI dan GL

Sumber bahan makanan yang tinggi GI dan rendah GI

MNT pada orang DM dan diet DM yang sudah ada

Keefektifan Carbing dibandingkan GI dan GL

I. PEMBAHASAN LEARNING ISSUE

TUJUAN DAN MANFAAT CARBOHYDRATE COUNTING

Tujuan Umum

1. Mencegah komplikasi pada diabetes

2. Membantu mengontrol kadar gula darah

3. Membantu merencanakan eating plan bagi diabetisi

4. Mencapai tujuan (target) gula darah dan mncegah komplikasi diabetes

5. Untuk merencanakan diet pasien diabetes melitus (DM) dengan menjaga kadar gula darah sesuai

target.

( Andry Hartono, 2011) (American Dietetic Association)

Tujuan Khusus

1. Mempermudah pengguna insulin dalam memprediksi jumlah porsi KH yg dikonsumsi dan harus

disesuaikan dengan jumlah unit insulin yang disuntikkan.

2. Mempermudah diabetes yg menggunakan insulin dlm memprediksi jml porsi KH yg dikonsumsi

dan disesuaikan dg pemakaian obat hipoglisemik oral (OHO)

3. Menyeimbangkann antara karbohidrat yang dimakan dan insulin

( Andry Hartono, 2011) (American Dietetic Association)

Manfaat

1. Meningkatkan monitoring kadar glukosa darah karena dalam penerapan carbing akan dilakukan

check gula darah sebelum atau setelah makan

dengan menggunakan carbing dapat menurunkan HbA1c, HbA1c digunakan untuk monitoring

kepatuhan diabetisi 3-4 bulan yang lalu

2. Carbing dapat meningkatkan kualitas hidup

3. Membantu memanage berat badan

4. Paisen dapat menikmati lebih banyak variasi makanan

Page 8: LAPORAN Sk 6 Carbing

(Mehta et al., 2009)( Adams, 2009)

PRINSIP CARBOHYDRATE COUNTING

Prinsip Carbing yaitu pengaturan makanan yang difokuskan pada sumber karbohidrat harus

memperhatikan jumlah dan waktu pemberian insulin berdasarkan rasio yang tepat untuk

mencegah hipoglikemi dan hiperglikemi. Selain itu Carbing mengukur berat karbohidrat dalam gram

pada makanan utama dan cemilan serta dkonversikan ke unit carbing (1 unit = 15 gr KH). (Andry

Hartono, 2011) (Department of Pediatric Italy, 2008).

MACAM-MACAM CARBOHYDRATE COUNTING

1. Basic carbohydrate counting :

Pemahaman dasar perhitungan karbohidrat, termasuk memahami hubungan antar

makanan, aktivitas fisik dan kadar glukosa darah. lebih sering digunakan oleh pasien DM

tipe 2 atau sebagai tahap awal memulai KH counting bagi pasien DM tipe 2 yang sebagian

besar tidak memakai insulin.

2. Advance carbohydrate counting :

Sering digunakan untuk pasien yang memiliki motivasi tinggi, mendapat injeksi insulin

setiap hari dan terapi pump insulin (DM tipe 1 dan 2). Untuk orang-orang yang telah

menguasai basic carbohydrate counting. (Kulkarni, KD. 2005)

Perbedaan antara basic dan advanced carbing terletak pada penggunaan insulin atau tidak dan

sebaiknya pengguna advanced mengetahui basic terlebih dahulu karena pada penerapan advanced

juga terdapat perhitungan porsi karbohidrat. Pasien diabetes yang tidak menggunakan insulin tidak

dianjurkan menerapkan advance carbing. (Souto, D. Lopes, E.Lopes Rosado. 2010)

SPESIFIKASI DM YANG MENDAPATKAN INJEKSI INSULIN

1. Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin endogen oleh

sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau hampir tidak ada

2. Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi insulin apabila terapi lain

yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah

3. Keadaan stres berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau

stroke

4. DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi insulin, apabila diet saja tidak

dapat mengendalikan kadar glukosa darah.

5. Ketoasidosis diabetik

6. Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia hiperosmolar non-ketotik.

Page 9: LAPORAN Sk 6 Carbing

7. Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori

untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap memerlukan insulin

eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode

resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.

8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

9. Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO (Depkes, 2007)

TAHAPAN CARBOHYDRATE COUNTING

Tahapan Basic Carb Counting

(Andry Hartono, 2011)

Langkah-Langkah Advanced Carb Counting

1. Menghitung jumlah KH yang akan dikonsumsi

2. Menentukan dosis bolus insulin. Membagi total KH yang akan dikonsumsi dengan ICR (insulin to

carb ratio)

3. Cek gula darah sebelum makan

4. Menentukan dosis insulin untuk menurunkan kadar gula darah sesuai target (dosis correction

bolus) (pre-meal blood glucose – pre-meal blood glucose target : ISF (insulin sensitivity

factor)

5. Menjumlahkan total insulin yang dibutuhkan (bolus insulin dose+ correction dose)

6. Activity adjustment. Jika akan melakukan aktifitas lebih tinggi dari biasanya dalam waktu 2 jam

dai penyuntikan insulin bolus, maka dosis bolus dikurangi sebesar 50%, jika dalam waktu 2-3

jam setel suntik mengurangi dosis bolus sebesar 25%.

7. Inject, eat, and record

8. Cek kadar gula darah 2jam setelah makan

MACAM-MACAM JENIS INSULIN

Hitung komposisi karbohidrat yang dianjurkan (45-65% total kalori harian)

Konversi ukuran gram karbohidrat menjadi unit carbing

Konversikan ke Skema Meal Plan

Konversikan unit carbing ke URT makanan yang dikonsumsi

Page 10: LAPORAN Sk 6 Carbing

1. Basal

Insulin dasar yang dibutuhkan meskipun pasien tidak makan sekalipun. Yang termasuk insulin

basal adalah intermediate dan long-acting insulin.

2. Prandial

Untuk meng-cover KH pada makanan atau untuk menurunkan kadar gula darah sesuai target.

Yang termasuk insulin prandial adalah rapid dan short acting insulin.

(Advanced Carbohydrate Counting, 2009)

Pada Advanced carb counting dengan Fast-acting insulin maupun dengan insulin pump

menggunakan basal dan bolus insulin. Basal insulin digunakan untuk memenuhi kebutuhan insulin

harian sedangkan bolus insulin digunakan untuk mengcover insulin yang dibutuhkan saat makan

sehingga 2 jenis insulin tersebut dapat digunakan secara bersamaan (Souto dan Rosado, 2010)

Pembeda Rapid Short Intermediet Long

Waktu

pemberian

saat akan makan 30 – 60 menit

sebelum makan

selama setengah

hari/over night

1 hari

Mula kerja 0,5 jam 1,2 jam 0,5 jam 4-6 jam

Puncak 1-4 jam 6-12 jam 4-15 jam 14-20

Masa kerja 6-8 jam 18-24 jam 18-24 24-34

(Depkes,2007)

ISF (Insulin Sensitivity Factor) = 1800/1500 : TDD (Total daily dose)

*1800 untuk rapid acting dan 1500 untuk short acting insulin

ICR (Insulin to Carb Ratio) = 500 : TDD

ICR mnandakan 1 banding berapa karbohidrat yang dikonsumsi

ISF merupakan hasil dari 1800/1500 yang mana nilai tersebut masuk ke short/rapid dibagi dg

TDD

PERHITUNGAN

Contoh perhitungan:

Contoh kasus If TDD is 50 unit and the patient is using rapid acting insulin lispro, a person’s

blood glucose level is 169 mg / dl before lunch, and the target blood glucose range is less than

130 mg / dl. How much insulin units does match for she / he?

Answear :

Rapid Acting Insulin (Lispro) = 500 : TDD

= 500 : 50

= 10

Perbandingan rasio insulin dengan KH = 1 : 10 ( 1 Unit Insulin dapat mencakup 10 gram KH)

Rapid Acting Insulin (Lispro) = 1800 : TDD

Page 11: LAPORAN Sk 6 Carbing

= 1800 : 50

= 36

1 Unit insulin dapat menurunkan kadar gula darah sebesar 36 mg / dl

Extra Insulin = 169 – 130

= 39

Hal ini menunjukkan bahwa perlu tambahan 1 unit insulin agar gula darah tidak naik

(Ari, Fajar.2011)

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERHITUNGAN

Untuk membantu estimasi, ada beberapa cara sbb:

- 1 palm size (telapak tangan tanpa jari, atau punggung tangan) = ± 3 ounce daging tanpa tulang

- 1 fist (kepalan tangan) = ± 1 cup/30 gr KH

- 1 thumb size (ibu jari) = 1 sdm

- 1 thumb tip (ujung ibu jari) = 1 sdt

*Estimasi di dasarkan pada ukuran tangan wanita (Spiegel, 2010)

Carbing Pada Food Label

- check the product serving size

- see the total grams carb amount for the serving size

- find the dietary fiber amount for the serving size (jika terkandung ≥ 5 gram serat maka

dikurangkan pada jumlah KH)

- Tentukan jumlah serving dengan membagi jumlah KH dengan 15

(Adams, Ingrid.2005)

Juga tidak memperhitungkan gula alcohol, karena fiber dan gula alcohol berefek sedikit/tidak

berefek pada peningkatan GD. Jadi menghitung total KH yaitu

Bila mengandung fiber > 5 g, maka Total KH x ½ (sesuai table)

Kurangi Total KH dengan fiber dan gula alcohol (Spiegel, 2010)

No Gram KH Jumlah carb choices No Gram KH Jumlah carb choices

1. 0-5 Tidak dihitung 8. 51-55 3 ½ carb choices

2. 6-10 ½ carb choices 9. 56-65 4 carb choices

3. 11-20 1 carb choices 10. 65-70 4 ½ carb choices

4. 21-25 1 ½ carb choices 11. 71-80 5 carb choices

5. 26-35 2 carb choices 12. 81-85 5 ½ carb choices

6. 36-40 2 ½ carb choices 13. 86-95 6 carb choices

7. 41-50 3 carb choices

(Spiegel, Gail; Monica Penkilo. 2010)

Page 12: LAPORAN Sk 6 Carbing

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CARBOHYDRATE COUNTING

Kelebihan

- Menyediakan metode yang lebih tepat dalam pengaturan makanan dan waktu suntik insulin

- Fleksibilitas pilihan makanan

- Meningkatkan control kadar glukosa darah

- Empowering to patients memberikan wewenang kepada pasien untuk mengerti dan

memahami kebutuhan mereka sendiri baik makanan dan insulin, melatih pasien agar lebih

mandiri dan dapat bertanggungjawab pada dirinya sendiri (Karmeen D.Kulkarni, 2005).

- Lebih mudah digunakan daripada meal planning lainnya

- Memudahkan pasien dalam memilih makanan (fleksibel)

- Memudahkan pasien memanage kadar gula darah.(Vermont Department of Health, 2007)

- metode yang praktis dalam perencanaan makan pasien DM. karena prioritas dalam metode ini

ialah penghitungan karbohiratnya, sehingga dapat membantu mencapai target glukosa dan

mencegah komplikasi diabetes itu sendiri.

- pasien dapat memilih jenis dan jumlah makanan yang hendak dimakan.

- tidak mengubah pola atau budaya makan diabetisi sehingga dapat meningkatkan kenyamanan,

kualitas hidup, dan kepatuhan berobat mereka.

(Soegondo, 2011) (Vermont Department of Health, 2007)

Kekurangan

- Kebanyakan orang tidak menyukai untuk menimbang dan menilai makanan,serta pencatatan

konsumsi secara rutin. (Karmeen.2005)

- Sangat membutuhkan insulin tiap kali makan

- Kebanyakan orang tidak menyukai untuk menimbang, menilai makanan, dan melakukan

pencatatan konsumsi secara rutin

(Karmeen.2005)

Data-data yang diperlukan dalam metode Carbohydrate Counting, antara lain :

1. Daftar Standar Bahan Makanan per sampel 15 gram KH serving

Starches = 1 slice of bread

= 1/3 cup of cooked pasta

= ¾ cup of dry cereal

= 4-6 crackers

Fruit = 1 small piece of fruit

= ½ cup of fruit juice

Milk = 1 cup of non-fat (skim) milk

Page 13: LAPORAN Sk 6 Carbing

= ¾ cup of yoghurt

Desserts = 2 small cookies

= ½ cup of ice cream

2. Kelengkapan peralatan dalam sosialisasi Carbing, seperti gelas ukur dan sendok timbangan

makanan, label-label makanan kemasan, buku atau pedoman dalam perhitungan karbohidrat

dan Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP).

3. Adanya form awal bagi pasien yang siap menjalani metode Carbing dalam manajemen

makanannya, meliputi :

- Tujuan terapi Carbing

- Motivasi pasien

- Tingkat pendidikan

- Kemampuan menghitung

- Kesiapan mengontrol gula darah sebelum dan sesudah makan

4. Kemampuan menggunakan dan menganalisa “Nutrition Facts”

5. Catatan dosis insulin berdasarkan jenis, waktu, dan jumlah pemakaian insulin. (Karmeen.2005)

PERTIMBANGAN DIBERIKAN CARBING PADA DIABETISI

Hal hal yang perlu diperhatikan saat penerapan Carbing:

Pasien paham terkait aktifitas fisik & jenis insulin yg digunakan

Baca label makanan (Nutrition Fact) pada makanan kemasan

Atur jumlah KH yang akan dikonsumsi

Paham terkait hubungan KH dengan insulin

Paham perhitungan pemenuhan jumlah KH

Sesuaikan pemakaian insulin berdasarkan pada intake, aktifitas, dan glukosa darah.

(Karmeen.2005)

PRINSIP GLIKEMIC INDEX DAN GLIKEMIC LOAD

1. GLIKEMIC INDEX

Prinsip pengukuran GI adalah pengukuran response peningkatan GD setelah 2 jam

mengonsumsi suatu BM tertentu dibandingkan dengan response peningkatan GD ketika

mengonsumsi gula standart (glukosa/bread white) dengan jumlah yang sama (CDA, 2008).

Selain itu, Prinsip GI adalah BM dengan GI tinggi akan meningkatkan GD lebih besar daripada

BM dengan low GI. Penelitian membuktikan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai

puncak dari berbagai sumber KH ternyata sama. Hal ini membuktikan bahwa baik low GI

Page 14: LAPORAN Sk 6 Carbing

maupun high GI sama-sama meningkatkan GD hanya berbeda di waktu awalnya saja (Franz,

2005)

Klasifikasi GI

Rendah : <= 55

Medium : 56-69

Tinggi : >= 70

(Mendosa, 2008)

2. GLIKEMIC LOAD

Prinsipnya adalah BM dengan GI yang tinggi akan meningkatkan GD sehingga merangsang

sekresi insulin yang banyak pula untuk menurunkan GD. Penurunan GD yang terlalu cepat

mengakibatkan supply energy menurun dan meningkatkan rangsangan/keinginan untuk makan

(Westberg, 2003)

Klasifikasi GL

Rendah : <= 10

Medium : 11-19

Tinggi : >= 20

(Mendosa, 2008)

SUMBER BAHAN MAKANAN TINGGI GI DAN RENDAH GI

(Manajemen modern dan kesehatan masyarakat, 2011)

MANAGEMENT NUTRITION THERAPY (MNT) DIABETES

Ada 8 jenis standar diet menurut kandungan energinya:

Diet 1: 1100 kal

Page 15: LAPORAN Sk 6 Carbing

Diet 2: 1300 kal

Diet 3: 1500 kal

Diet 4: 1700 kal

Diet 5: 1900 kal

Diet 6: 2100 kal

Diet 7:2300 kal

Diet 8: 2500 kal

(Sunita Almatsier, 2007)

1). Diet B

Mengandung komposisi karbohidrat 68%, protein 12%, dan lemak 20%. Diet ini diberikan kerpada

penderita yang tidak tahan lapar dengan dietnya, mampu atau kaya, tetapi kadar kolesterol dalam

darahnya tinggi, mempunyai komplikasi penyempitan pembuluh darah, telah mengalami komplikasi

ginjal, telah menderita Diabetes Mellitus lebih dari lima belas tahun dan biasanya mengidap

angiopati diabetik.

2). Diet B1

Mengandung komposisi karbohidrat 60%, protein 20%, dan lemak 20%. Diet ini diberikan kepada

penderita yang mampu atau mempunyai kebiasaan makan tinggi protein, tetapi kadar lemak

darahnya normal, kurus atau BBR kurang dari 90%, dalam masa pertumbuhan, mengalami patah

tulang, hamil dan menyusui, menderita hepatitis kronik atau sirosis hati, yaitu kelanjutan hepatitis

yang kisut / mengkerut, menderita TBC paru, menderita selilitis atau gangren diabetik (kaki

diabetik: infeksi pada kaki yang membusuk pada penderita diabetes mellitus), dalam keadaan pasca

bedah, menderita penyakit Graves atau Morbus Basedowi, yaitu penyakit gondok dengan kadar

hormon gondok yang tinggi dan menderita tumor ganas, antara lain: kanker payudara, kanker

rahim, atau kanker lainnya.

3). Diet B Puasa dan Diet B1 Puasa

Penderita Diabetes Mellitus yang diperbolehkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan adalah

penderita tanpa disuntik insulin (dengan obat OHO / Obat Hipoglikemik oral atau diet saja) dan

kadar glukosa darahnya kurang dari 200 mg/dl pada dua jam sesuadah makan.

Jadwal makan penderita Diabetes Mellitus pada bulan Ramadhan adalah

sebagai berikut :

1. Pukul 18.00 (30% kalori) :

a. Berbuka puasa (makanan utama)

b. Tablet OHO pertama dan vitamin (yang biasa diberikan pagi hari)

2. Pukul 20.00 (25% kalori) :

a. Sehabis tarawih (makanan utama)

b. Gerak badan dilaksanakan sesudah tarawih

Page 16: LAPORAN Sk 6 Carbing

3. Sebelum tidur malam (10% kalori) :

a. Makanan kecil

b. Tablet OHO yang kedua (bila ada, yang biasa diberikan siang hari)

4. Pukul 03.00 (25% kalori) :

a. makan saur (makanan utama)

5. Pukul 03.30 (10% kalori) :

a. makanan kecil

b. vitamin yang kedua

4). Diet B2

Sifat-sifat dari Diet B2:

1. tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari), tetapi mengandung protein lebih kurang 1 gram per

kg berat badan per hari.

2. komposisi sama dengan diet B (karbohidrat 68%, protein 12% dan lemak 20%), bedanya diet

B2 mengandung tinggi asam amino esensial.

3. dalam praktek hanya terdapat diet B2 dengan 2100-2300 kalori/hari. Jika tidak demikian,

jumlah protein perhari akan berubah. Diet ini diberikan kepada penderita Nefropati Diabetik

dengan gagal ginjal kronik sedang, yaitu Nefropati Diabetikum Stadium II.

5). Diet B3

Sifat-sifat dari diet B3:

1. tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari).

2. rendah protein, tetapi tinggi asam amino esensial. Jumlah protein lebih kurang 40 gram per

hari,

3. karena alasan nomor (2) tersebut, hanya dapat disusun Diet B3 dari 2100 sampai 2300

kalori/hari. Bila tidak akan mengubah jumlah proteinnya.

4. tinggi karbohidrat dan rendah lemak, sesudah dikurangi kalori untuk protein, sisa kalori per

hari dibagi untuk karbohidrat dan lemak dengan perbandingan = 4:1. 5. dipilih lemak yang tidak

jenuh (polyunsaturated fat). Bersama dengan diet B3 ini, diberikan pula suntikan insulin dan

tablet vitamin-mineral. Diet ini diberikan kepada penderita Nefropati Diabetik dengan gagal

ginjal kronik yang berat yaitu Nefropati Diabetik Stadium III.

6.) Diet Be

Diet Be atau diet bebas hanya diberikan kepada penderita Diabetes

Mellitus dengan Nefropati Diabetik Tipe Be (Stadium Akhir /Stadium IV). Pada

stadium IV ini biasanya faal ginjal sudah sangat buruk. Penderita ini boleh minum

glukosa dan rasa manis lain seperti es krim dan lain-lain sehingga disebut Diet Es

Krim tetapi harus diberikan suntikan insulin. Dengan kalori lebih dari 2000

kal/hari (Rusimah, 2011).

Page 17: LAPORAN Sk 6 Carbing

KEEFEKTIFAN CARBING DIBANDING GI DAN GL

3 Alasan Mengapa Carbing Diterapkan:

- Perkembangan insulin yang lebih canggih memberikan fleksibilitas yang lebih besar,

memungkinkan orang untuk menyesuaikan dosis insulin dengan jumlah KH yang dikonsumsi

- Adanya pendidikan terstruktur (Dose Adjustment for Normal Eating (DAFNE)) yang mana

perhatian difokuskan pada menghitung KH sebagai sarana memberdayakan orang dengan

diabetes dan meninbgkatkan keterampilan pengelolaan diri

- Penelitian menunjukkan bahwa carbing tidak hanya mengoptimalkan glikemik control, tetapi

juga meningkatkan kualitas kehidupan dan general wellbeing tanpa meningkatkan severe

hypoglycemia, lipid darah, atau berat badan. (Making Carbs Count. Desang Magazine)

Pengaturan makanan berdasarkan GI tidak digunakan lagi, karena baik jenis KH kompleks atau KH

sederhana keduanya akan dipecah menjadi glukosa di aliran darah pada akhirnya (Wagle, 2010)

Kontroversi tentang GI masih bergulir sampai saat ini, Jenkins et al (2002) menyimpulkan bahwa

penerapan konsep GI memberikan efek pencegahan dan bermanfaat pada penanganan penyakit

kronik.

Miller et al (2003) melakukan studi metaanalysis tehadap 14 penelitian berkaitan dengan peran

pangan GI rendah pada penanganan diabetes. Hasilnya tidak konklusif. Tidak ada perbedaan pada

perbaikan HbA1c dengan pemberian diet yang memiliki GI rendah.

( Rimbawan, Albiner Siagian. 2005)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Page 18: LAPORAN Sk 6 Carbing

Carbohydrate counting merupakan cara untuk merencanakan diet pasien diabetes melitus (DM)

dengan menjaga kadar gula darah sesuai target, dimana keseimbangan antara karbohidrat yang

dimakan dan kadar insulin menentukan seberapa besar peningkatan glukosa darah setelah makan.

Berdasarkan diberikan tidaknya insulin, Carbing dibagi menjadi 2: yaitu Basic carbing (tidak mendapat

insulin) dan Advance Carbing (mendapat insulin).

Dibandingkan konsep GI dan GL, Carbing dinyatakan lebih efektif bagi diabetisi. Karena pada GI dan GL

semua sumber karbohidrat diperhitungkan mempengaruhi gula darah, namun pada kenyataanya tidak

perlu memperhitungkan gula alcohol, karena fiber dan gula alcohol berefek sedikit/tidak berefek pada

peningkatan Gula darah.

Rekomendasi

Perlunya pengkajian lebih mendalam mengenai penerapan Carbohydrate Counting dalam MNT

pada diabetisi

Perlunya pengkajian lebih lanjut terhadap keefektifan carbohydrate counting dengan GI dan GL

DAFTAR PUSTAKA

CDA. Canadian Diabetes Association. 2008. The Glycemic Index. [pdf]. Online. Melalui

http://www.diabetes.ca/files/glycemicindex_08.pdf, pada 30 april 2012

Page 19: LAPORAN Sk 6 Carbing

Chiesa, Gaia et al. 2005. Insulin Therapy and Carbohydrate Counting.

http://www.actabiomedica.it/data/2005/supp_3_2005/chiesa.pdf . Diakses pada tanggal 30

April 2012 pada pukul 20.15 WIB

Franz, Marion J. CDE of The Diabetes Care and Education Dietetic Practice Group. 2005. Hot Topic:

Glycemics Index. [pdf]. Online. Melalui http://www.diabetesinmichigan.org/EdHandout

/PDF/GlycemicIndex.pdf, pada 30 april 2012.

Hartono, Andry. 2011. http://www.usd.ac.id/fakultas/farmasi/f1l3/DM.pdf, diakses tgl 28 april jam

00.45 wiba

Kulkarni,Karmeen D.2005.Carbohydrate Counting: A Practical Meal-Planning Option for People With Diabetes)

Laurenzi, et al. 2009 Effects of Carbohydrate Counting on Glucose Control and Quality of Life Over 24

Weeks in Adult PatientsWith Type 1 Diabetes on Continuous Subcutaneous Insulin Infusion.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21378215. diakses tanggal 29 April 2012.

Mehta et al., 2009. Impact of Carbohydrate Counting on Glycemic Control in Children With Type 1

Diabetes. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19244089. diakses tanggal 29 April 2012.

Mendosa, David. 2008. Revised International Table of Glycemic Index and Glycemic Load Value.

http://www.mendosa.com/gilists.htm. Diakses pada tanggal 30 April 2012 pukul 20.17 WIB

Rusimah, 2011. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Gizi dengan Kepatuhan Diet pada

Penderita Diabetes Mellitus (Diabetisi) di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Moch Ansari Saleh

Banjarmasin Tahun 2010. http://blog.tp.ac.id/wp-content/uploads/6495/download-

skripsi1.pdf. Diakses Pada Tanggal 29 April 2012 pukul 11.23 WIB.

Soegondo, Sidartawan. 2011. Carbohydrate Counting, Strategi Jitu Kendalikan Gula Pasien DM. Jurnal Medika Edisi No 08 Vol XXXVII/2011. http://jurnalmedika.com/edisi-tahun-2011/edisi-no-08-vol-xxxvii-2011/353-kegiatan/704-carbohydrate-counting-strategi-jitu-kendalikan-gula-pasien-dm diakses 28 april 2012 jam 19.08)

Souto dan Rosado. 2010. Use of carb counting in the dietary treatment of diabetes mellitus.

www.nutricionhospitalaria.com/pdf/4324.pdf. diakses tanggal 30 April 2012

Spiegel, Gail; Monica Penkilo. 2010. Carbohydrate Counting for Children with Diabetes [pdf]. Online.

Melalui http://www.lillydiabetes.com/documents/pdf/HI62553_Carbohydrate%20 Counting

%20for%20Children.pdf, pada 30 April 2011

The American Institute for Cancer Research. 2005. The Glycemic Index: What It Is, What It Is Not. [pdf].

Online. Melalui http://preventcancer.aicr.org/site/DocServer/ Glycemic_Index.pdf?docID=341,

pada 30 april 2012

Wagle, Ashwini; Sajida Arsiwala; Bhavna Subbhedar; Kathy Sucher. 2010. Carhohydrate Counting for

Tradisional Indian and Pakistani Foods. [pdf]. Online. Melalui

http://www.nufs.sjsu.edu/pdf/CarbCountSAsians.pdf, pada 30 april 2012.

Page 20: LAPORAN Sk 6 Carbing

Wesberg,Karin. 2003. Using The Glycemic Index to Compare Carbohydrate. [pdf]. Online. Melalui

http://www.extension.iastate.edu/Publications/N3450.pdf, pada 30 april 2012

William, Janet. Fraserhealth. 2009. Advanced Carbohydrate Counting. [pdf]. Online. Melalui

http://www.fraserhealth.ca/media/Advanced%20Carb%20Counting%20Colour.pdf, pada 30

april 2012.

TIM PENYUSUN

A. KETUA : Denny Aprianto 115070309111045

B. SEKRETARIS : Urfi Yuniar Risqina 0910730073

Nidya Magdalena 115070309111021

C. ANGGOTA : Nevi Vilanti Wijaya 0910730012

Yasmin Al Habsy 0910730015

Marsella Nindita 0910730021

Lutvita Yuniar R 0910730083

Devi Chandra 0910730088

Harijadi Tri Nugraha 0910733026

Ika Susanti 0910730010

Larasati Hasaptias 0910733007

Rudi Hartono 115070309111046

D. FASILITATOR : Ummu Ditya E, S.Gz.

E. PROSES DISKUSI

Kemampuan Fasilitator dalam Memfasilitasi

Fasilitator sangat baik dalam memfasilitasi, mengarahkan dan membimbing diskusi mengikuti

kompetensi yang akan di capai. Fasilitator memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk

menumbuhkan dan menggali mind set terkait Carbohydrate counting. Fasilitator bersikap

professional dengan hadir tepat waktu dan memperhatikan jalannya diskusi. Dan fasilitator juga

melakukan transparansi penilaian sehingga dapat memotivasi untuk lebih baik dari sebelumya.

Kompetensi/ Hasil Belajar Yang Dicapai Oleh Anggota Diskusi

Mendalami prinsip, kelebihan, kekurangan mengenai Carbohydrate counting, GI dan GL

Anggota kelompok mampu berpikir kritis dan bekerja sama dalam menganalisa pemilhan

metode dietary assessment pada skenario

Page 21: LAPORAN Sk 6 Carbing

LAMPIRAN

1. American Dietetic Association. [tanpa tahun]. Carbohydrate Counting for People with Diabetes. [pdf]. (http://nutritioncaremanual.org/vault/editor/Docs/CarbohydrateCounting_FINAL.pdf, diakses tanggal 29 April 2012)

2. Becton Drive Medical Diabetes Care. 2007. Staying on TargetTM Carb Counting...Eat to Win!. [pdf]. (http://www.bd.com/us/diabetes/download/CarbCountWeb2007.pdf, diakses tanggal 29 April 2012)

Page 22: LAPORAN Sk 6 Carbing

3. Hartono, Andry. 2011. Basic Carb Counting Bagi Diabetesi. [pdf]. (http://www.usd.ac.id/fakultas/farmasi/f1l3/DM.pdf, diakses tanggal 30 april 2012)

4. Spiegel, Gail; Monica Penkilo. 2010. Carbohydrate Counting for Children with Diabetes. P 16

Page 23: LAPORAN Sk 6 Carbing

5. Spiegel, Gail; Monica Penkilo. 2010. Carbohydrate Counting for Children with Diabetes. P 9

6. Wagle, Ashwini; Sajida Arsiwala; Bhavna Subbhedar; Kathy Sucher. 2010. Carhohydrate Counting for Tradisional Indian and Pakistani Foods

7. William, Janet. Fraserhealth. 2009. Advanced Carbohydrate Counting.

8. CDA. Canadian Diabetes Association. 2008. The Glycemic Index.

Page 24: LAPORAN Sk 6 Carbing

9. Wesberg,Karin. 2003. Using The Glycemic Index to Compare Carbohydrate.

10. Wesberg, Karin. 2003. Using The Glycemic Index to Compare Carbohydrate.

Page 25: LAPORAN Sk 6 Carbing

11. The American Institute for Cancer Research. 2005. The Glycemic Index: What It Is, What It Is Not

12. Franz, Marion J. CDE of The Diabetes Care and Education Dietetic Practice Group. 2005. Hot Topic: Glycemics Index

13. The American Institute for Cancer Research. 2005. The Glycemic Index: What It Is, What It Is Not

Page 26: LAPORAN Sk 6 Carbing

Sumber : American Diabetes Association Journal

Sumber : CDK 168/vol. 36 no.2/Maret-April 2009

Sumber : Manajemen modern dan kesehatan masyarakat from www.itokindo.org, Agustus 2011

Page 27: LAPORAN Sk 6 Carbing

Sumber: Advanced Carbohydrate Counting. 2009. Fraser Health Diabetes Education

Sumber: Carb Counting...Eat to Win! www.BDDiabetes.com/us

Sumber: Advanced Carbohydrate Counting. 2009. Fraser Health Diabetes Education

Page 28: LAPORAN Sk 6 Carbing

Sumber: Making Carbs Count. Desang Magazine

1. Vermont Department of Health. 2007. Carb Counting and Diabetes.

2. Kulkarni, Karmeen D. 2005. Carbohydrate Counting: A Practical Meal-Planning Option for People With Diabetes.

3. Kulkarni, Karmeen D. 2005. Carbohydrate Counting: A Practical Meal-Planning Option for People With Diabetes.

Page 29: LAPORAN Sk 6 Carbing

4. Kulkarni, Karmeen D. 2005. Carbohydrate Counting: A Practical Meal-Planning Option for People With Diabetes.

Page 30: LAPORAN Sk 6 Carbing

LAPORAN HASIL DISKUSI

Blok Clinic

SKENARIO “CARBING”

Minggu ke-2

Tanggal 27 April s.d 1 Mei 2012

Disusun oleh

Kelompok J

Larasati Hasaptias 0910733007

Ika Susanti 0910730010

Nevi Vilanti Wijaya 0910730012

Yasmin Al Habsy 0910730015

Marsella Nindita 0910730021

Harijadi Tri Nugraha 0910733026

Urfi Yuniar Risqina 0910730073

Lutvita Yuniar R 0910730083

Devi Chandra 0910730088

Nidya Magdalena 115070309111021

Denny Aprianto 115070309111045

Rudi Hartono 115070309111046

Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya

Malang

2012