laporan satop 10
-
Upload
yoga-sudiro -
Category
Documents
-
view
110 -
download
8
Transcript of laporan satop 10
LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI INDUSTRI
PENGENTALAN DAN PENGUAPAN PRODUK PERTANIAN CAIR
oleh
Nama : Yudhistira Ardiandra
NPM : 240110080042
Hari, Tgl Praktikum : Kamis, 20 Mei 2010
Asisten : Ema Komalasari
LAB. PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSESJURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan industri kita akan sering menemukan proses penguapan dan
pengentalan. Pengentalan dan penguapan merupakan salah satu bentuk perlakuan
yang diberikan pada proses dalam industri pengolahan pasca panen dan industri
pangan dalam bentuk cairan. Tujuan yang lain dari operasi ini adalah untuk
mengurangi volume dari suatu produk sampai batas-batas tertentu tanpa
menyebabkan kehilangkan zat-zat yang mengandung gizi, karena apabila volume
produk berkurang akan mengakibatkan turunnya biaya pengangkutan. Disamping itu,
juga akan meningkatkan efisisiensi penyimpanan dan dapat membantu pengawetan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah agar praktikan mampu untuk :
Memahami proses penguapan dan pengentalan secara umum dalam unit
operasi industri hasil pertanian
Mempelajari dan memahami perubahan titik didih produk pertanian
selama pemanasan dan penguapan
Mempelajari laju perpindahan panas dan laju penguapan produk cair
selama pemanasan dan penguapan
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
2.1 Perpindahan Panas
Perpindahan panas (Heat transfer) adalah pemindahan atau penjalaran panas
dari satu tempat ke tempat yang lain karena adanya gradien suhu antara kedua tempat
yang bersangkutan. Yang menjadi pendorong terjadinya pindah panas adalah beda
suhu. Pindah panas merupakan proses dinamis, yaitu panas dipindahkan secara
spontan dari satu badan ke badan lain yang lebih dingin. Kecepatan dari pindah panas
bergantung dari perbedaan suhu antara kedua badan, semakin besar perbedaan, maka
semakin besar kecepatan pindah panas.
Untuk pindah panas :
Laju pindah panas = perbedaan suhu/penahan perantara aliran
panas
Perbedaan suhu antara sumber panas dan penerima panas merupakan gaya
tarik dalam pindah panas. Peningkatan perbedaan suhu akan meningkatkan gaya tarik
sehingga meningkatkan kecepatan pindah panas. Panas yang melalui satu badan dari
badan lain, pindah menembus beberapa perantara, yang pada umumnya memberikan
penahanan pada aliran panas. Kedua faktor ini, yaitu perbedaan suhu dan penahan
aliran panas, mempengaruhi kecepatan pindah panas. Faktor-faktor ini dihubungi oleh
persamaan :
Kecepatan pindah = gaya tarik/penahan
2.2 Penguapan
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan
cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini
adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya
cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan.
Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul
saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung
bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah,
sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup buat menembus titik
didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang
ke dalam gas dan "menguap"
Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas
tertentu (contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki
molekul-molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola
yang cukup buat memberi satu molekul "kecepatan lepas" - energi panas - yang
diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun cairan seperti ini sebenarnya
menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu lebih tak terlihat
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
1. Tabung erlemenyer 1. Garam
2. Thermometer air raksa 2. Gula
3. Checktemp, termokopel
4. Kompor listrik/gas
5. Timbangan digital
6. Pengaduk
3.2 Prosedur Percobaan
A.Pengukuran perubahan kenaikan suhu titik didih dengan penambahan konsentrasi.
Erlenmeyer disiapkan. Air murni yang cukup panas sebanyak 400 ml
dimasukan kedalam Erlenmeyer kemudian dipanaskan di atas pemanas
sampai mencapai titik didihnya. Dilakukan pengukuran suhu titik didih
pelarut murni.
Sementara itu dilakukan penimbangan berat gula yang dilarutkan
Gula dilarutkan ke dalam Erlenmeyer masing-masing yang berisi 400 ml air
dengan konsentrasi masing-masing 0, 5, 10, 15, 20 dan 25 persen. Usahakan
volume larutan konstan, bila perlu tambahkan air murni untuk menggantikan
air yang teruapkan.
B. Pengukuran laju penguapan dan laju perpindahan panas
Erlenmeyer yang berisi ;arutan dengan konsentrasi gula 25 persen
( percobaan A ) dipanasi lebih lanjut.
Termokopel diletakan di dinding Erlenmeyer agar diketahui perubahan
suhunya.
Setiap 3 menit dilakukan pencatatan suhu larutan, suhu dinding
Erlenmeyer dan volume cairan. Pemanasan dan pengukuran dilakukan
sampai volume larutan tinggal setengah dari volume awal.
Tebal Erlenmeyer dan ukuran diameter elenmeyer diukur.
BAB IV
HASIL
4.1 Hasil Pengamatan Percobaan Terhadap Garam
Ukuran tebal dinding Erlenmeyer= 0,33 cm
Diameter Erlenmeyer = 3,1 cm
Tinggi permukaan cairan = 6 cm
Volume awal cairan = 420 ml
Konsentrasi awal cairan = 70 %
4.1.1 Percobaan A (Pengukuran Kenaikan Titik Didih )
1. Menghitung garam yang ditambahkan (gram)
Gramterlarut= 400ml1000ml
×C×Mr
C=konsentrasi larutan(%)
Mr=berat molekul garam(NaCl)=56
Konsentrasi 0 %
Gramterlarut= 400ml1000ml
×0 %×56¿0 gram
Konsentrasi 5 %
Gramterlarut= 400ml1000ml
×5 %×56¿1,12gram
Konsentrasi 10 %
Gramterlarut= 400ml1000ml
×10 %×56¿2,24 gram
Konsentrasi 30 %
Gramterlarut= 400ml1000ml
×30 %×288¿6,72gram
Konsentrasi 50 %
Gramterlarut= 400ml1000ml
×50 %×288¿11,2 gram
Konsentrasi 70 %
Gramterlarut= 400ml1000ml
×70 %×288¿15,68 gram
2. Menghitung molalitas larutan gula (m)
m= gramterlarutBM terlarut
×1000
gram pelarut
Konsentrasi 0%
m=0 gram288
×1000400
¿0mol
Konsentrasi 5%
m=1,12gram288
×1000400
¿0,05mol
Konsentrasi 10 %
m=2,24 gram288
×1000400
¿0,1mol
Konsentrasi 30 %
m=6,72gram288
×1000400
¿0,3mol
Konsentrasi 50 %
m=11,2 gram288
×1000400
¿0 ,5mol
Konsentrasi 70 %
m=15,68gram288
×1000400
¿0,7mol
3. Menghitung ∆T b tiap konsentrasi larutan
∆T b=Rg . T AO
2 . M A .mH u .1000
Keterangan :
∆T b= Perubahan kenaikan suhu titik didih dengan penambahan
konsentrasi (K )
Rg= Tetapan gas ideal ¿8,314 j /mol . K
T AO = Titik didih pelarut murni ¿1000C=373 K
M A = BM pelarut (H 2O)=18
m = Molalitas larutan (mol)
H u = Panas laten penguapan air (4,0624×104 j /mol)
Konsentrasi 0 %
∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0mol
4,0624×104 j /mol .1000
¿0 K
Konsentrasi 5 %
∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,05mol
4,0624×104 j /mol .1000
¿0,0256 K
Konsentrasi 10 %
∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,1mol
4,0624×104 j /mol .1000
¿0,0512 K
Konsentrasi 30 %
∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,3mol
4,0624×104 j /mol .1000
¿0,1537 K
Konsentrasi 50 %
∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,5mol
4,0624×104 j /mol .1000
¿0,2562 K
Konsentrasi 70 %
∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,7 mol
4,0624×104 j /mol .1000
¿0,3587 K
4. Menghitung T c perhitungan (T c perhitungan = T AO + ∆T b
perhitungan)
T c perhitungan=373 K+0 K=373K
T c perhitungan=373 K+0,0256 K=373,0256 K
T c perhitungan=373 K+0,0512 K=373,0512 K
T c perhitungan=373 K+0,1537 K=373,1537 K
T c perhitungan=373 K+0,2562 K=373,2562 K
T c perhitungan=373 K+0,3587 K=373,3587 K
Tabel suhu titik didih cairan dengan penambahan konsentrasi garam
No Tambahan berat
Konsentrasi larutan
Molalitas T c
Perhitungan
T c Kenaikan titik didih
garam garam (%) (m) (K)pengukuran
(K)air murni
(oC)
1 0 0 0 373 366
0
1
0,5
0
0,2
2 1,12 5 0,05 373,0256 366
3 2,24 10 0,1 373,0512 367
4 6,72 30 0,3 373,1537 367,5
5 11,2 50 0,5 373,2562 367,5
6 15,68 70 0,7 373,3587 367,7
5. Dari data diatas maka diperoleh plotting ¿¿ perhitungan dan T c
pengukuran) vs konsentrasi (%)
4.1.2 Percobaan B (Penentuan Laju Penguapan dan Laju Perpindahan
Panas)
Tabel penguapan garam dari waktu ke waktu
NoWaktu
(detik)
Volume
(m3)
Konsentrasi
(%)
Suhu titik didih (K)
Suhu dinding
Erlenmeyer
(oC)
Massa
(kg)
0 10 20 30 40 50 60 70 80372.8
372.9
373
373.1
373.2
373.3
373.4
f(x) = 0.005124501608 x + 372.9999762058R² = 0.999999988031229
Grafik Tc Perhitungan terhadap Konsentrasi
(%)
Konsentrasi %
Linear
Tc Perhitungan
Kons
entr
asi (
%)
0 10 20 30 40 50 60 70 80365
365.5
366
366.5
367
367.5
368f(x) = 0.023729903537 x + 366.2974276527R² = 0.735826420600401
Grafik Tc Pengukuran terhadap Konsentrasi
(%)
Konsentrasi %Linear
Tc Pengukuran
Kons
entr
asi (
%)
1 0 0,000420 70 367,7 47,5 0,420
2 180 0,000400 70 366 51 0,400
3 360 0,000398 70 368 55 0,398
4 540 0,000395 70 369 73,3 0,395
5 816 0,000394 70 369 74,5 0,394
6 900 0,000390 70 369 74,7 0,390
7 1080 0,000385 70 369 75 0,385
8 1260 0,000378 70 369 75,3 0,378
9 1440 0,000370 70 369 75,5 0,370
10 1620 0,000365 70 369 75,5 0,365
11 1800 0,000360 70 369 75,9 0,360
12 1980 0,000355 70 369 76,4 0,355
1. Dari data diatas maka diperoleh plotting perubahan massa vs waktu
0 500 1000 1500 2000 25000.320.340.360.38
0.40.420.44
f(x) = − 2.8893583348149E-05 x + 0.41300246284812R² = 0.954200576732321
Grafik waktu (s) terhadap Massa (kg)
Massa (kg)Linear
waktu (s)
Mas
sa (k
g)
Menghitung laju penguapan (qu)
qu=H u∆M∆ t
Keterangan : H u = panas laten penguapan air ¿2257kJ /kg
qu = laju penguapan (watt)
∆M /∆ t = laju perubahan massa (kg /s ) slope grafik M vs t
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa slope-nya adalah −3×10−5.
Tanda minus di sini terjadi karena grafiknya linier ke bawah.
Slope=∆M /∆t=−3×10−5
qu=H u∆M∆ t
qu=2257×103 J / kg (−3×10−5 kg /s )
¿−67,71J /s
2. Dari data diatas maka diperoleh plotting perubahan suhu vs waktu
0 500 1000 1500 2000 2500364365366367368369370
f(x) = 0.00095633629990623 x + 367.603909706027R² = 0.448996440482234
Grafik Laju Perpindahan Panas
Suhu Titik Didih Larutan
Linear
Waktu (s)
Suhu
Titi
k D
idih
La
ruta
n
Laju perpindahan panas (qc)
qc=m .C p .∆T∆ t
Keterangan : qc = laju perpindahan panas
m = massa larutan (kg)
C p = kalor jenis pelarut ¿4,180 kJ /kgK
∆T /∆ t= laju perubahan suhu larutan (K/s) slope
slope grafik T vs t
Dari grafik diatas diperoleh nilai slope nya adalah 0,001. Jadi laju perpindahan panas
untuk setiap kilogramnya adalah sebagai berikut :
NoWaktu
(Detik)
Kalor
Jenis
(Cp)
Massa
(Kg)Slope
Laju Perpindahan
Panas (qc ) J / s
Laju
Panas
Keseluruhan
( J / s)
1 0 4,18 0,420 0,001 1,755×10−3 −67,708245
2 180 4,18 0,400 0,001 1,672×10−3 −67,708328
3 360 4,18 0,398 0,001 1,663×10−3 −67,708337
4 540 4,18 0,395 0,001 1,651×10−3 −67,708349
5 816 4,18 0,394 0,001 1,646×10−3 −67,708354
6 900 4,18 0,390 0,001 1,630×10−3 −67,70837
7 1080 4,18 0,385 0,001 1,609×10−3 −67,708391
8 1260 4,18 0,378 0,001 1,580×10−3 −67,70842
9 1440 4,18 0,370 0,001 1,546×10−3 −67,708454
10 1620 4,18 0,365 0,001 1,525×10−3 −67,708475
11 1800 4,18 0,360 0,001 1,504×10−3 −67,708496
12 1980 4,18 0,355 0,001 1,484×10−3 −67,708516
4.2 Hasil Pengamatan Percobaan Terhadap Gula
4.2.1 Percobaan A (Pengukuran Kenaikan Titik Didih )
1. Menghitung gula pasir yang ditambahkan (gram)
Gramterlarut= 400ml1000ml
×C×Mr
C=konsentrasi larutan(%)
Mr=berat molekul gula (C6H12 O6)=288
Konsentrasi 0 %
Gramterlarut=0gram
Konsentrasi 5 %
Gramterlarut=5.76gram
Konsentrasi 10 %
Gramterlarut=11,52gram
Konsentrasi 15 %
Gramterlarut=8817,28gram
Konsentrasi 20 %
Gramterlarut=23,04 gram
Konsentrasi 25 %
Gramterlarut=28,8gram
2. Menghitung molalitas larutan gula (m)
m= gramterlarutBM terlarut
×1000
gram pelarut
Konsentrasi 5%
m=0,05mol
Konsentrasi 10 %
m=0,1mol
Konsentrasi 15 %
m=0,15mol
Konsentrasi 20 %
m=0,2mol
Konsentrasi 25 %
m=0,25mol
3. Menghitung ∆T b tiap konsentrasi larutan
∆T b=Rg . T AO
2 . M A .mH u .1000
Keterangan :
∆T b= Perubahan kenaikan suhu titik didih dengan penambahan
konsentrasi (K )
Rg= Tetapan gas ideal ¿8,314 j /mol . K
T AO = Titik didih pelarut murni ¿1000C=373 K
M A = BM pelarut (H 2O)=18
m = Molalitas larutan (mol)
H u = Panas laten penguapan air (4,0624×104 j /mol)
Konsentrasi 5 %
∆T b=0,0256 K
Konsentrasi 10 %
∆T b=0,0512K
Konsentrasi 15 %
∆T b=0,0768K
Konsentrasi 20 %
∆T b=0,1025K
Konsentrasi 25 %
∆T b=0,1281K
4. Menghitung T c perhitungan (T c perhitungan = T AO + ∆T b
perhitungan)
T c perhitungan=373 K+0,0256 K=373,0256 K
T c perhitungan=373 K+0,0512 K=373,0512 K
T c perhitungan=373 K+0,0768 K=373,0768K
T c perhitungan=373 K+0,1025 K=373,1025K
T c perhitungan=373 K+0,1281 K=373,1281 K
Tabel suhu titik didih cairan dengan penambahan konsentrasi gula pasir
NoTambahan berat gula
pasir
Konsentrasi larutan gula
pasir (%)
Molalitas
(m)
T c
Perhitungan
(K)
T c
pengukuran (K)
Kenaikan titik didih air murni
(oC)
1 0 0 0 373 363
3
0
0
0
0
2 5,76 5 0,05 373,0256 366
3 11,52 10 0,1 373,0512 366
4 17,28 15 0,15 373,0768 366
5 23,04 20 0,2 373,1025 366
6 28,8 25 0,25 373,1281 366
5. Dari data diatas maka diperoleh plotting ¿¿ perhitungan dan T c
pengukuran) vs konsentrasi (%)
0 5 10 15 20 25 30 35372.9
372.95
373
373.05
373.1
373.15
f(x) = 0.00444841269838809 x + 372.999976190476R² = 0.999999635271189
Grafik Tc Perhitungan terhadap Konsentrasi (%)
Konsentrasi %Linear
Tc Perhitungan
Kons
entr
asi (
%)
0 5 10 15 20 25 30 35361.5
362362.5
363363.5
364364.5
365365.5
366366.5
f(x) = 0.0744047619047619 x + 364.428571428571R² = 0.428571428571424
Grafik Tc Pengukuran terhadap Konsentrasi (%)
Konsentrasi %Linear
Tc Perhitungan
Kons
entr
asi (
%)
4.2.2 Percobaan B (Penentuan Laju Penguapan dan Laju Perpindahan
Panas)
Tabel penguapan gula pasir dari waktu ke waktu
NoWaktu
(detik)
Volume
(m3)
Konsentrasi
(%)
Suhu titik didih (K)
Suhu dinding
Erlenmeyer
(oC)
Massa
(kg)
1 0 0,000450 25 366 47 0,450
2 180 0,000440 25 368 62 0,440
3 360 0,000430 25 369 60 0,430
4 540 0,000425 25 369 66 0,425
5 816 0,000420 25 369 62,9 0,420
6 900 0,000415 25 369 62,9 0,415
7 1080 0,0004125 25 369 67 0,4125
8 1260 0,000412 25 369 70,8 0,412
9 1440 0,000411 25 369 70,8 0,411
10 1620 0,000410 25 369 61 0,410
11 1800 0,000409 25 369 61 0,409
12 1980 0,000407 25 369 66,9 0,407
13 2160 0,000405 25 369 70 0,405
14 2340 0,000403 25 369 62,8 0,403
15 2520 0,000401 25 369 61,5 0,401
16 2700 0,000400 25 369 66,5 0,400
1. Dari data diatas maka diperoleh plotting perubahan massa vs waktu
0 500 1000 1500 2000 2500 30000.370.380.39
0.40.410.420.430.440.450.46
f(x) = − 1.53432602570875E-05 x + 0.436461710908611R² = 0.851556312687576
Grafik waktu (s) terhadap Massa (kg)
Massa (kg)Linear
waktu (s)
Mas
sa (k
g)
Menghitung laju penguapan (qu)
qu=H u∆M∆t
Keterangan : H u = panas laten penguapan air ¿2257kJ /kg
qu = laju penguapan (watt)
∆M /∆ t = laju perubahan massa (kg /s ) slope grafik M vs t
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa slope-nya adalah −2×10−5.
Tanda minus di sini terjadi karena grafiknya linier ke bawah.
Slope=∆M /∆t=−2×10−5
qu=H u∆M∆t
qu=2257×103 J / kg (−2×10−5 kg /s )
¿−45,14 J /s
3. Dari data diatas maka diperoleh plotting perubahan suhu vs waktu
0 500 1000 1500 2000 2500 3000364.5
365365.5
366366.5
367367.5
368368.5
369369.5
f(x) = 0.000480938545518577 x + 368.097847332277R² = 0.280226859188829
Grafik Laju Perpindahan Panas
Suhu Titik Didih LarutanLinear
Waktu (s)
Suhu
Titi
k D
idih
Lar
utan
Laju perpindahan panas (qc)
qc=m .C p .∆T∆ t
Keterangan : qc = laju perpindahan panas
m = massa larutan (kg)
C p = kalor jenis pelarut ¿4,180 kJ /kgK
∆T /∆ t= laju perubahan suhu larutan (K / s) slope slope grafik
T vs t
Dari grafik diatas diperoleh nilai slope nya adalah 0,0005. Jadi laju
perpindahan panas untuk setiap kilogramnya adalah sebagai berikut :
No
Waktu
(Detik)
Kalor
Jenis
(Cp) Massa
(Kg)Slope
Laju Perpindahan Panas
(qc )
( J / s)
Laju
Panas
Keseluruhan
( J / s)
1 0 4,18 0,45 0,0005 9,405×10−4 −45,13905
2 180 4,18 0,44 0,0005 9,196×10−4 −45,13908
3 360 4,18 0,43 0,0005 8,987×10−4 −45,13910
4 540 4,18 0,425 0,0005 8,882×10−4 −45,13911
5 816 4,18 0,42 0,0005 8,778×10−4 −45,13912
6 900 4,18 0,415 0,0005 8,673×10−4 −45,13913
7 1080 4,18 0,4125 0,0005 8,621×10−4 −45,139137
8 1260 4,18 0,412 0,0005 8,611×10−4 −45,139138
9 1440 4,18 0,411 0,0005 8,589×10−4 −45,139141
10 1620 4,18 0,41 0,0005 8,569×10−4 −45,139143
11 1800 4,18 0,409 0,0005 8,548×10−4 −45,139145
12 1980 4,18 0,407 0,0005 8,506×10−4 −45,139149
13 2160 4,18 0,405 0,0005 8,464×10−4 −45,139153
14 2340 4,18 0,403 0,0005 8,422×10−4 −45,139157
15 2520 4,18 0,401 0,0005 8,381×10−4 −45,139161
16 2700 4,18 0,4 0,0005 8,360×10−4 −45,139164
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Praktikum kali ini yaitu mengenai pengentalan dan penguapan produk
pertanian cair. Disini kita menggunakan 2 buah kompor untuk memanaskan larutan
yaitu kompor gas dan kompor spiritus. Pemanasan menggunakan spiritus memakan
waktu yang lama untuk mencapai titik didih diperlukan waktu sekitar 1,5 jam. Hal ini
terjadi karena suhu yang dihasilkan oleh kompor spiritus tidak terlalu besar alhasil
sangat menyita waktu para praktikan.
Menurut table pengamatan,penguapan spritus+garam lebih cepat daripada
penguapan spritus +gula . ini terjadi karena larutan spritus+gula terjadi suatu peruban
dari cair menjadi kental, sedangkan spritus+garam dari cair tetap ke cair. Sehingga
proses penguapannya lebih cepat.
Ketika suhu mulai mendidih, perlakuan terhadap masing-masing larutan
adalah dengan menambah konsentrasi tiap bahan, gula ataupun garam. Perlakuan
kedua adalah kita memantau secara bertahap, setiap 3 menit sekali kita ukur suhu
didih larutan tersebut dan kita ukur pula volume campuran.
Dari percobaan tersebut dapat kita pahami bahwa, setiap penambahan
konsentrasi dari gula ataupun garam, suhu dari larutan akan terus meningkat. Suhu
yang semakin meningkat tersebut akan menyebabkan penguapan dan pengentalan
dari larutan tersebut
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :
Konsentrrasi larutan akan semakin meningkat apabila semakin banyak suatu
zat (gula/garam) yang ditambahkan
Semakin tinggi suhu yang diberikan terhadap larutan maka akan semakin
mengental larutan tersebut
6.2 Saran
Sebaiknya peralatan ditambah lagi agar proses praktikum berjalan dengan
maksimal.
Praktikan lebih cermat dalam melakukan praktikum (sesuai prosedur).
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan
http://mohammadsholeh.myblogrepublika.com/penguapan-evaporator/
http://www.risvank.com/2009/04/prinsip-perpindahan-panas-pada-evaporator/
Lampiran