LAPORAN RESMI balai
-
Upload
irsal-oemar -
Category
Documents
-
view
982 -
download
16
Transcript of LAPORAN RESMI balai
LAPORAN RESMI
PENGUJIAN KARUNG TENUN PLASTIK POLIOLEFIN
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini diantaranya yaitu :
Untuk mengetahui cara – cara pengujian karung tenun plastic polyolevin
Untuk mengetahui kualitas dan membandingkan kualitas karung dengan SNI 19-
0057-1987
I. DASAR TEORI
Barang plastik merupakan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat pada saat ini. Berbagai macam produk plastik dapat kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai macam bentuk serta fungsinya, seperti
gelas plastik, piring, botol, peralatan elektronik, komponen kendaraan, hingga barang
plastik yang berfungsi sebagai pembungkus. Keberadaan barang plastik ini tentunya
memberikan banyak manfaat dan sangat membantu kita.
Salah satu contoh penggunaan barang plastik yang berfungsi sebagai
pembungkus adalah barang plastik berupa karung tenun. Menurut Prasetyo Hermawan
(2008), karung tenun plastik merupakan karung tenun yang berbahan dasar plastik poli
olefin berbentuk kantung besar. Poli olefin merupakan polimer plastik berantai panjang
yang terdiri dari sekurang-kurangnya 85% berat etilena atau propilen atau unit olefin
lainnya kecuali olefin amorf yang digolongkan sebagai karet. Polimer hidrokarbon yang
telah dikenal dengan nama "Poliolefin" merupakan bahan termoplastik yang paling
banyak beredar di pasaran, karena harganya yang murah dan penggunaannya yang luas.
Secara kimia, bahan poliolefin sebenarnya hanya terdiri dari segolongan kecil polimer
dan kopolimer yang terbentuk dari monomer turunan olefin (Etilena, Propilena dan
Stirena). Namun penggunaan bahan ini mencakup segala segi kehidupan, dari barang-
barang yang bersifat keras sampai yang bersifat lunak dan bersifat elastis.
Poliolefin termasuk golongan polimer adisi, karena adanya ikatan rangkap pada
monomer-monomernya. Dalam slaka industri poliolefin Polipropilena dan Pokarilena)
Pr. Analisis bahan plastik Page 1
diproduksi dengan proses polimerisasi radikal bebas bertekanan tinggi dalam suatu
reaktor pacla suhu 150 -250°C dan tekanan 15.000 - 40.000 Pa. Sejumlah besar oksigen
dan peroksida digunakan sebagai pemicu radikal bebas dan transfer berantai. Diantara
golongan polilefin yang paling penting secara komersial adalah polietilena dan
lipropilena tetapi bahan – bahan tersebut sangat sensitif terhadap pengaruh panas dan
cahaya, akibatnya akan kehilangan sifat mekanisnya pada pengolahan dan selama
pemakaian. Untuk mencegah hal tersebut biasanya ditambahkan pemantap seperti
antioksidasi dan penyerap cahaya ultraviolet.
Polimer hidrokarbon yang telah dikenal dengan nama "Poli olefin" merupakan
bahan termoplastik yang paling banyak beredar di pasaran, karena harganya yang
murah dan penggunaannya yang luas. Secara kimia, bahan poli olefin sebenarnya hanya
terdiri dari segolongan kecil polimer dan kopolimer yang terbentuk dari monomer
turunan olefin (Etilena, Propilena dan Stirena). Namun penggunaan bahan ini mencakup
segala segi kehidupan, dari barang-barang yang bersifat keras sampai yang bersifat
lunak dan bersifat elastis.
Poliolefin termasuk golongan polimer adisi, karena adanya ikatan rangkap pada
monomer-monomernya. Dalam skala industri poli olefin Polipropilena dan Pokarilena,
diproduksi dengan proses polimerisasi radikal bebas bertekanan tinggi dalam suatu
reaktor pacla suhu 150 -250°C dan tekanan 15.000 - 40.000 Pa. Sejumlah besar oksigen
dan peroksida digunakan sebagai pemicu radikal bebas dan transfer berantai. Diantara
golongan poli olefin yang paling penting secara komersial adalah polietilena dan
lipropilena tetapi bahan – bahan tersebut sangat sensitif terhadap pengaruh panas dan
cahaya, akibatnya akan kehilangan sifat mekanisnya pada pengolahan dan selama
pemakaian. Untuk mencegah hal tersebut biasanya ditambahkan pemantap seperti
antioksidasi dan penyerap cahaya ultraviolet.
Pr. Analisis bahan plastik Page 2
Gambar 2.1. Struklur tiga dimensi dari polipropilena (contoh dari poli olefin yang
sering digunakan.
Poliolefin polimer plastik berantai panjang yang terdiri dari sekurang –
kurangnya 85 % berat etilena atau propilen atau unit olefin lainnya kecuali amorf yang
digolonglan sebagai karet. Pita poli olefin adalah filamen tunggal pipih yang dibuat dari
film poli olefin yang dibelah dan dapat berfungsi sebagai benang untuk pembuatan
karung.
No Jenis Uji SatuanPersyaratan Keterangan
1 Panjang cm 96 toleransi ± 3 -02 Lebar cm 58 toleransi +3 -03 Berat per Lembar g 110 4 Konstruksi
Nomor Pitatex(denier) 100 (900) minimum
Tetal Lusi per 10 cm helai 48 minimum Pakan per 10 cm helai 48 minimum Tebal Pita micron 70 maksimum5 Kekuatan tarik per 5 cm Arah lusi N(kg) 804(82) minimum Arah pakan N(kg) 804(82) minimum6 Kekuatan Jahitan N(kg) 392(40) minimum7 Jumlah setik per 10 cm 20 toleransi ± 58 Lebar Lipatan cm 2,5 minimum9 Jarak Lipatan cm 1 minimum10 Panjang ekor Jahitan cm 1-1,5
Pr. Analisis bahan plastik Page 3
11Nilai kekuatan jatuh karung baik minimum
Karung tenun plastik poli olefin adalah kantung besar yang dibuat dari lembaran
tunggal film poli olefin sebagai lapisan lepas di dalam karung tenun plastikpoli olefin.
Persyaratan karung tenun plastik poli olefin dengan berat isi 50 kg ditentukan oleh
Badan Standar Nasional. Syarat mutu dimensi dan konstruksi tetal karung tenun plastik
poli olefin untuk karung beras (SNI 19-0057-1998).
Persyaratan kantung dalam
No Jenis UjiSatuan Persyaratan Keteranga
n
Urea/gula pasir ZA
TSP,NPK,DAP
1 Panjang cm 112 111 107toleransi ± 3 -0
2 Lebar cm 60 58 58toleransi ± 3 -0
3Berat per lembar g 39 28 28 minimum
4 Tebal mikron 30 30 30 minimum
5
Kekuatan tarik per 2,5 cm
Arah mesin N(kg) 15,70(1,6) 15,70(1,6) 15,70(1,6) minimum
Arah melintang N(kg) 9,81(1,0) 9,81(1,0) 9,81(1,0) minimum
6
Kekuatan tarik lekat panas per 2,5 cm N(kg) 7,85(0,8) 7,85(0,8) 7,85(0,8) minimum
7Jarak lekat panas cm 1 1 1 minimum
8Kekuatan sobek
Arah mesin g 130 130 130 minimum
Arah melintang g 250 250 250 minimum
Pr. Analisis bahan plastik Page 4
Karung tenun plastic polyolefin
1. Ruang lingkup
Standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji dan
syarat lulus uji karung tenun plastic polyolefin.Standar ini untuk karung tenun plastic
poliefin dengan kantung dalam yang dimaksudkan untuk pupuk urea, ZA, TSP, NPK, DAP
dan gula pasir dan karung tenun plastic polyolefin tanpa kantung dalam yang
dimaksudkan untuk beras, palawija biji-bijian dan garam.Standar ini berlaku untuk
karung tenun plastic polyolefin dengan berat isi 50 kg.
2. Definisi
I.1 Polyolefin adalah polimer sintetik berantai panjang terdiri dari sekurang-
kurangnya 85 gram berat epilena, atau propilena atau unit olefin lainnya
kecuali peliolefin amorf yang digolongkan sebagai karet.
2.2Pita polyolefin adalah filament tunggal pipih yang dibuat dari film
polyolefin yang dibelah. Dan dapat befungsi sebagai benang untuk
pembuatan karung.
2.3 Karung tenun palstik polyolefin adalah kantung besar dibuat dan tenunan
pita polyolefin.
2.4 Kantung dalam polyolefin adalah kantung besar yang dibuat dari
lembaran tunggal film polyolefin sebagai lapisan lepas didalam karung
tenun paltik polyolefin
3. Syarat mutu
Persyaratan mutu karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk urea yang
terdiri dari karung tenun dan kantung dalam polilefin seperti tercantum pada
tabel 1 kolom 4 dan tabel 2 kolom 4.
Pr. Analisis bahan plastik Page 5
Persyararatan mutu karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk ZA yang
terdiri dari karung tenun dan kantung dalam polyolefin seperti tercantum
pada tabel 1 kolom 5dan tabel 2 kolom 5.
Persyaratan mutu karug tenun plastic polyolefin untuk pupuk Tsp, NPK,DAP
yang terdiri dari karung tenun dan kantung dalam polyolefin tercamtum pada
tabel 1 kolom 6 dan tabel 2 kolom 6.
Persyaratan mutu karung tenun plastic polyolefin untuk gula pasir yang
terdiri dari karung tenun dan kantung dalam polyolefin .
Persyaratan mutu karung tenun plaktik polyolefin untuk beras tercantum
pada tabel 1 kolom 8.
Persyaratan mutu karung tenun plastic polyolefin untuk garam tercamtum
pada tabel 1 kolom 10.
4. Cara pengambilan contoh
Pengambilan contoh karung tenun plastic polyolefin ditentukan menurut SII-
0568-82, cara pengambilan contoh karung untuk pengujian .
Contoh uji diambil menurut masing-masing standar cara uji yang dilakukan
pada butir 5.
5. Cara uji
5.1 Karung tenun plastic polyolefin
Panjang karung tenun
Karung tenun dengan kontruksi “L”
o Ukur panjang karung dari mulut karung sampai jahitan dasar pada
sisi terjahit (lihat gambar 1)
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya
dirata-ratakan.
Karung tenun dengan kontruksi tubus
o Ukur panjang karung yang merupakan jarak terpendek dari mulut
karung sampai jahitan dasar (lihat gambar 2)
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya
dirata-ratakan.
Lebar karung tenun
Karung tenung dengan kontruksi “L”
Pr. Analisis bahan plastik Page 6
o Ukur lebar karung dari tepi sisi yang tidak di jahit sampai jahitan
sisi yang dijahit (lihat gambar 1).
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya
dirata-ratakan.
Karung tenun dengan kontruksi tembus
o Ukur lebar karung dari sisi karung yang satu ke sisi karung yang
lain (lihat gambar 2)
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-
ratakan
o catatatan : pengukuran dilakukan pada dasar karung.
Berat karung
Berat karung tenun plastic polyolefin dan berat kantung dalam polyolefin
ditentukan menurut SII.0569-81, cara uji berat karung
Konstruksi karung tenun
Nomor pita
Nomor pita karung tenun ditentukan menurut SII. 0309-80, cara uji
konstruksi kain karung goni
Tetal per 10 cm
Tetal karung tenunper 10 cm ditentukan SII, 0309-80
Tebal pita
o ukur tebal pita dengan alat mikrometer dengan skala terkecil (2,5
mikron).
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-
ratakan.
Kekuatan tarik karung tenun
Kekuatan tarik karung tenun ditentukan menurut SII, 0310-80, kekuatan
tarik dan mulur kain karung, dengan jarak jepit 10 cm.
Kekuatan jahitan karung tenun
Pr. Analisis bahan plastik Page 7
Kekuatan jahitan karung tenun ditentukan menurut SII, 0308-80, cara uji
kekuatan jahitan karung goni.
Jumlah setik pada jahitan karung tenun
o Hitung jumlah setik pada jahitansepanjang 10 cm.
o Ulangi pengujian untuk lima contoh uji pada tempat yang berbeda
kemudian hasilnya dirata-ratakan.
Lebar lipatan karung tenun
o Ukur lebar lipatan karung dari bagian karung yang dilpat tunggal
untuk dijahit ( lihat gambar 1 dan 2)
Jarak jahitan karung tenun
o Ukur jarak jahitan karung dari tepi karung yang terdekat dengan
jahitan sampai jahitan (lihat gambar 1 dan 2).
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-
ratakan.
Panjang ekor jahitan
o Ukur panjang ekor jahitan dari tepi karung sampai ujung benang yang
berlebih.
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-
ratakan.
Kekuatan jatuh karung tenun
Kekuatan jatuh karung tenun ditentukan menurut SII . 0570-81,cara uji
kekuatan jath karung goni
Kantung dalam
Panjang kantung dalam
o Ukur panjang kantung dalam yang diukur dari mulut kantung sampai
bagian kantung yang dilekat panas (lihat gambar 3).
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-
ratakan.
Lebar kantung dalam
o Lebar kantung dalam dari sisi kantung yang satu ke sisi yang lain
(lihat gambar 3).
Pr. Analisis bahan plastik Page 8
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-
ratakan.
Tebal kantung dalam
o Ukur tebal kantung dalam dengan alat mikrometer dengan skala
terkecil 2,5 mikron.
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-
ratakan.
Kekuatan tarik kantung dalam
o Kekuatan tarik kantung dalam ditentukan menurut SII, 3010-80, cara
uji kekuatan tarik dan mulur kain karung.
o Kapasitas alat disesuaikan dengan kekuatan kantung dalam dengan
jarak jepit 5 cm dan bentuk contoh uji seperti pita berukuran 15 X 2,5
cm.
Kekutan tarik lekat panas
o Kekuatan tarik lekat panas kantung dalam dtentukan sesuai dengan
butir 5.2.4.
o Contoh uji dibuat sedemikian sehingga bagian lekat panas berada
ditengah-tengah dan tegak lurus arah tarikan.
Jarak lekat panas
o Ukur jarak lekat panas kantung dalam dari tepi yang terdekat dengan
bagian yang dilekat panas (lihat gambar 3).
o Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji kemudian hasilnya dirata-
ratakan.
Kekuatan sobek kantung dalam
Kekuatan sobek kantung dalam ditentukan menurut SII, 0248-79, cara uji
tahan sobek kanik tenun dengan alat pendulum (Elmendorf), dengan
bentuk contoh uji seperti pada gambar 4.
6 Syarat lulus uji
Karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk urea yang terdiri dari karung tenun dan
kantung dalam polyolefin, memenuhi persyaratan standar ini apa bila semua hasil uji
memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.1.
Pr. Analisis bahan plastik Page 9
Karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk ZA, yang terdiri dari karung tenun dan
kantung dalam polyolefin, memenuhi persyaratan standar ini apabila semua hasil uji
memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.2.
Karung tenun plastic polyolefin untuk pupuk TSP, NPK, DAP yang terdiri dari karung
tenun dan kantung dalam polyolefin memenuhi persyaratan standar ini apabila
semua hasil uji memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.3.
Karung tenun plastic poliolefin untuk gula pasir yang terdiri dari karung tenun dan
kantung dalam polyolefin memenuhi persyaratan standar ini apabilas semua hasil uji
memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.4.
Karung tenun plastic polyolefin untuk beras memenuhi persyaratan standar ini
apabila semua hasil uji memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.5
Karung tenun plastic polyolefin untuk palawija biji-bijian memenuhi persyaratan.
Standar ini apabila semua hasil uji memenuhi persyaratan mutu pada butir 3.4.
Karung tenun plastic polyolefin untuk garam memenuhi persyaratan standar ini
apabila semua hasil uji memenuhi persyaratan mutu pada butir3.7.
3 ALAT DAN BAHAN
Adapun alat – alat yang digunakan sbb :
Gunting
Cuter
Thickness
Penggaris
Elemendorf
Tensile strength tester
Neraca analitik
Bolpoint
Adapun bahan – bahan yang digunakan sbb :
karung kantong luar
karung kantong dalam
Pr. Analisis bahan plastik Page 10
4 PROSEDUR KERJA
Karung Tenun Poliolefin
a. Panjang Karung tenun
Karung Tenun Dengan Konstruksi “L”
1. Ukur panjang dari mulut karung sampai jahitan dasar pada sisi terjahit
(lihat gambar 1).
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata
– rata.
Karung Dengan Konstruksi Kubus
1. Ukur panjang karung yang merupakan jarak terpendek dari mulut karung
sampai jahitan dasar (lihat gambar 2).
b. Lebar Karung Tenun Polieolefin
Karung Tenun Dengan Konstruksi “L”
1. Ukur lebar karung dari tepi sisi yang tidak dijahit sampai jahitan sisi yang
dijahit (lihat gambar 1).
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –
rata.
Karung Tenun Dengan Konstruksi Kubus
1. Ukur lebar karung dari sisi karung yang satu ke sisi yang lain (lihat gambar 2).
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –
rata.
Pengukuran dilakukan pada dasar karung.
c. Lebar Pita Plastik Poliolefin
Ukur lebar pita dengan alat mikrometer, ulangi pengukuran untuk lima contoh
uji, kemudian hasilnya dihitung rata – rata.
d. Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik karung tenun ditentukan sesuai SNI 08 – 0365 – 1980. Cara uji
kekuatan tarik dan mulur kain karung, dengan jarak jepit 10 cm.
e. Kekuatan jahitan karung tenun plastik poliolefin
Pr. Analisis bahan plastik Page 11
Kekuatan jahitan karung tenung ditentukan sesuai SNI 19 – 0363 – 1989. Cara uji
kekuatan jahitan karung goni.
f. Jumlah setik pada jahitan karung tenun plastik poliolefin
Hitung jumlah setik pada jahitan sepanjang 10 cm. Ulangi pengujian untuk lima
contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata – rata.
g. Lebar lipatan karung tenun plastik poliolefin
1. Ukur lebar lipatan karung dari bagian karung yang dilipat untuk dijahit (lihat
gambar 1 dan 2).
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –
rata.
h. Jarak jahitan dari tepi karung tenun plastik poliolefin
1. Ukur jarak jahitan karung dari tepi karung yang terdekat dengan jahitan
sampai batas jahitan (lihat gambar 1 dan 2).
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –
rata.
i. Panjang ekor jahitan
1. Ukur panjang ekor jahitan dari tepi karung sapai ujung benang yang berlebih.
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata –
rata.
j. Kemuluran (elongation) karung
1. Lakukan uji kemuluran karung sesuai SNI 08 – 0365 – 1989, cara uji kekuatan
tarik dan mulur kain karung, dan hasilnya merupakan uji kemuluran.
k. Kekuatan jatuh karung tenun plastik poliolefin
Kekuatan jatuh karung tenun ditentukan sesuai SNI 19 – 0525 -1989, Cara uji
kekuatan jatuh karung goni.
l. Ketahanan Terhadap Kerusakan
Lakukan pemeriksaan dengan cara uji sesuai Wheathering ability tests atau
xenon tests atau pengujian lainnya yang setara sehingga hasil akhir terjadi
penurunan maksimum 20 % terhadap kuat tarik (setara dengan kondisi 200 jam
di alam terbuka).
Kantung Dalam
a. Panjang Kantung Dalam
Pr. Analisis bahan plastik Page 12
1. Ukur panjang kantung dalam yang diukur dari mulut kantung sampai
bagian kantung yang dilekat (lihat gambar 3).
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata
– rata.
b. Lebar Kantung Dalam
1. Ukur lebar kantung dalam sisi kantung yang satu dengan sisi yang lain
(lihat gambar 3).
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata
– rata.
c. Tebal Kantung Dalam
1. Ukur tebal kantung dalam dengan alat mikrometer dengan skala terkecil
2,5 mikron.
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata
– rata.
d. Kekuatan Tarik Kantung Dalam
Kekuatan tarik kantung dalam ditentukan sesuai SNI 08 – 0365 – 1989. Cara
uji kekuatan tarik dan mulur kain karung. Kapasitas alat disesuaikan dengan
kekuatan kantung dalam dengan jarak jepit 5 cm dan bentuk contoh uji
seperti pita berukuran 15 x 2,5 cm.
e. Kekuatan Tarik Lekat Panas
Kekuatan tarik lekat panas kantung dalam ditentukan sesuai dengan butir
5.2.4.
Contoh uji dibuat sedemikian rupa sehingga bagian lekat panas berada di
tengah – tengah dan tegak lurus arah tariknya.
f. Jarak Lekat Panas
1. Ukur jarak lekat panas kantung dalam dan tepi yang terdekat dengan
bagian yang dilekat panas (lihat gambar 3).
2. Ulangi pengukuran untuk lima contoh uji, kemudian hasilnya dihitung rata
– rata.
g. Kekuatan Sobek Kantung Dalam
Kekuatan sobek kantung dalam ditentukan sesuai SNI 08 – 0338 -1989. Cara
uji tahan sobek kain tenun dengan alat pendulum (Elmendorf), dengan
bentuk contoh uji seperti pada gambar 4.
Pr. Analisis bahan plastik Page 13
h. Kemuluran (elongation) Kantung Dalam
Lakukan uji kemuluran kantong dalam sesuai SNI 08 – 0365 – 1989. Cara uji
tahan tarik dan mulur kain karung, dan hasilnya merupakan uji kemuluran.
5 HASIL ANALISA DAN PERHITUNGAN
PENGUJIAN KARUNG BERAS LUAR
NO. JENIS UJI 1 2 3 Rata -
rata
Sesuai/tidak
sesuai SNI
1 Ukuran
a. Panjang karung
(cm)
64,5 64,5 64,5 64,5 Tidak sesuai
b. Lebar karung (cm) 40,8 40,8 40.8 40,8 Tidak sesuai
2 Berat (gram) 47,88 47,92 48,10 47,96 Tidak sesuai
3 Denier 799 773 794 788,67 Tidak sesuai
4 Warna putih Putih putih Putih sesuai
Pr. Analisis bahan plastik Page 14
5 Konstruksi
Tebal lusi per 10 cm 45 44 44 44,33 Tidak sesuai
Tebal pakan per 10 cm 44 44 43 43,67 Tidak sesuai
Lebar pita (mm) 0,2 0,2 0,2 0,2 -
6 Kekuatan tarik per 5 cm
1. Arah lusi (kg) Beban
=
79,14
Pjng=
14
Beban =
84,2
Pjng =
14
Beban
= 89,5
Pjng =
14
Beban =
84,28
Pjng = 14
Tidak sesuai
2. Arah pakan (kg) Beban
=
88,80
Pjng =
14
Beban =
82,4
Pjng =
14
- Beban =
85,6
Pjng = 14
Tidak sesuai
7 Kemuluran (%) Pjng
dibagi
20
-
8 Kekuatan jahit (kg) Beban
=31,55
P=
27,5
Beban =
36,7
P = 27,5
Beban
= 34,65
P =
27,5
Beban =
34, 3
P = 27,5
Tidak sesuai
9 Jumlah setik per 10 cm 13 13 13 13 Tidak sesuai
10 Lebar lipatan 2,5 2,5 2,5 2,5 Sesuai
11 Jarak jahitan dari tepi 1 1 1 1 Sesuai
12 Panjang ekor jahitan 2,0 2,6 2,5 2,36 Sesuai
13 Ketahanan terhadap
kerusakan
(wheathering ability test)
200 jams
1. Arah lusi (kg)
2. Arah pakan(kg)
64,15
67,35
47,95
69,6
68,35
56,1
60,15
64,35
Terjadi
penurunan
± 20%
terhadap
kuat tarik
14 Nilai kekuatan jatuh
karung
Pr. Analisis bahan plastik Page 15
- Ketinggian 180 cm baik Baik baik baik Sesuai
- Ketinggian 360 cm baik Baik baik baik Sesuai
PENGUJIAN KANTUNG DALAM
NO. JENIS UJI 1 2 3 Rata -
rata
Sesuai/
tidak
sesuai
SNI
1 Jenis bahan baku Poliolefin -
2 Warna karung Putih -
3 Sablon - -
4 Kapasitas isi 25 kg -
5 Panjang bersih
(cm)
86 86 86 86 Tidak
sesuai
6 Lebar (cm) 68 67,8 68 67,9 Tidak
sesuai
7 Berat per karung
(gr)
46,6342 46,6341 46,6342 46,6 Tidak
sesuai
8 Tebal (mm) 0,3 0,4 0,4 0,36 Tidak
sesuai
9 Kekuatan tarik per
2,5 cm :
1. Arah mesin
(kg)
( 15 x 30 )
cm
Beban =
1,9 kg
L1 = 325
mm
L2 = 646
mm
Beban =
1,25 kg
L2 = 521
mm
Beban =
0,9 kg
L2 =
451 mm
Beban =
1,35 kg
L1 = 325
mm
L2 =
539,33
mm
Tidak
sesuai
2. Arah
melintang
(kg)
Beban =
0,8 kg
L2 = 429
mm
Beban =
0,95 kg
L2 = 474
mm
Beban =
1,05 kg
L2 =
485 mm
Beban =
0,93 kg
L1 = 325
mm
Tidak
sesuai
Pr. Analisis bahan plastik Page 16
L2 =
462,67
mm
10 Kekuatan tarik
lekat panas per 2,5
cm
Beban
1,00
1,10 1,10 1,06 Tidak
sesuai
11 Jarak lekat panas 1,4 1,3 1,4 1,36 Tidak
sesuai
12 Kekuatan sobek
(elemendorf) :
1. Arah mesin
(gr)
210 180 200 196,67 sesuai
2. Arah
melintang
(gr)
500 550 550 553,33 sesuai
6 PEMBAHASAN
Dalam decade terakhir ini perkembangan dunia semakin mencuat. Hal ini seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi. Selain itu juga hal
yang paling berpengaruh adalah tuntutan zaman yang semakin berkembang
dikarenakan adanya persaingan yang ketat khususnya dibidang industri yang ada.
Hal tersebut dapat kita berikan salah satu contoh seperti pada zaman dulu
manusia belum mengenal plastic untuk digunakan sebagai wadah barang. Akan tetapi,
seiring berjalannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
sekarang ini plastic merupakan salah satu kebutuhan yang pokok untuk suatu industri
yang mana plastic tersebut digunakan untuk packaging barang yang diproduksinya
tersebut.
Saat sekarang ini plastic bukan hanya dimanfaatkan sebagai wadah suatu
barang. Akan tetapi, banyak sekali barang – barang yang canggih pun tidak terlepas
Pr. Analisis bahan plastik Page 17
dengan adanya plastic misalnya seperti : handphone, mobil, pesawat dsb. Selain itu, pula
barang plastic yang paling banyak digunakan oleh masyarakat kelas bawah, menengah
sampai keatas yakni digunakan untuk wadah barang – barang konsumsi misal seperti
makanan dan bahan – bahan makanan.
Dalam praktikum yang kami lakukan kali ini kami mencoba menganalisa kualitas
dari plastic khususnya karung beras BULOG yang terdapat dipasaran. Hal ini dilakukan
karena untuk menjamin kualitas dari beras akan dipasarkan. Kesemuanya itu tidak
terlepas dari standar yang ada yakni yang kami buat acuan untuk menganalisa yaiitu SNI
19-0057-1987 NO 54-55 tentang karung tenun plastic polyolefin dari Badan
Standarisasi Nasional (BSN).
Dari pengujian yang sudah kami lakukan dibagi 2 jenis yaitu pengujian karung
luar dan karung dalam.
Pengujian karung luar
Pada praktikum ini, metodologi yang digunakan merupakan metode yang
sederhana, yaitu metode pengukuran dengan menggunakan indstrumen sederhana
berupa alat ukur dan jangka sorong. Penentuan dimensi dan konstruksi tetal dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui ukuran serta struktur tetal karung tenun yang terbuat
dari plastik poliolefin. Yang termasuk dimensi karung dalam pengujian diantaranya
adalah panjang dan lebar karung, lebar lipatan, jarak jahitan dari tepi, serta panjang
ekor jahitan. Sedangkan yang merupakan konstruksi tetal dari karung tenun adalah tetal
lusi per 10 cm, tetal pakan per 10 cm, serta jumlah setik per 10 cm. Karung tenun yang
menjadi objek pengujian adalah karung tenun dari plastik poliolefin dengan kapasitas
50 kg.
Dalam praktikum yang dilakukan, terdapat 9 macam pengukuran yang bertujuan
untuk mengetahui dimensi serta konstruksi tetal dari karung tenun tersebut.
Pengukuran panjan dan lebar karung bertujuan untuk mengetahui dimensi dari karung
tersebut secara keseluruhan. Tetal lusi, tetal pakan, dan lebar pita merupakan
penentuan konstruksi tetal yang dilakukan terhadap helaian pita karung. Tetal lusi
merupakan jumlah helaian pita karung yang dihitung sepanjang 10 cm ke arah
horizontal, sedangkan tetal pakan merupakan jumlah helaian pita karung dalam jarak
setiap 10 cm ke arah vertikal. Dan pengukuran lebar pita bertujuan untuk mengetahui
ukuran helaian pita yang menjadi komponen penyusun karung tenun.
Pr. Analisis bahan plastik Page 18
Jumlah setik per 10 cm menunjukkan jumlah stik (jahitan) yang terdapat pada
bagian tepi karung untuk setiap 10 cm. Pengukuran lebar lipatan, jarak jahitan dari tepi,
serta panjang ekor jahitan merupakan pengukuran yang dilakukan terhadap bagian tepi
karung yang terdapat jahitan.
Dalam pengujian karung luar ini hasil yang kami peroleh dapat dilihat pada table
pada hasil dan perhitunngan. Dalam table tersebut melampirkan bahwa hal – hal yang
tidak sesuai dengan standar SNI yang diperuntukkan diantaranya yaitu : ukuran (baik
panjang karung maupun lebar karung), berat, dinier,konstruksi (baik tetal lusi maupun
pakan), kekuatan tarik per 5 cm (baik arah lusi maupun arah pakan), kekuatan jahit, dan
jumlah setik per 10 cm. Sedangkan lebar lipatan, jarak jahitan dari tepi, panjang ekor
jahitan serta nilai kekuatan jatuh karung (baik pada ketinggian 180 cm dan 360 cm tidak
mengalami kerusakan) sehingga sesuai dengan standar SNI yang diperuntukkan. Pada
faktor pengujian ketahanan terhadap kerusakan (wheathering ability test) 200 jam
hanya menguji kekuatan tarik karungnya saja sehingga dari data yang kami peroleh
hanya dibandingkan dengan kuat tarik sebelunya/sebelum dilakukan kerusakan. Dari
data yang kami peroleh ternyata terjadi penurunan ± 20 % terhadap kuat tarik
sebelumnya.
Pengujian karung dalam
Pada pengujian karung dalam ini untuk hasil dapat dilihat pada table hasil
perhitungan diatas. Akan tetapi, dari hal ini kami membandingkannya dengan standar
SNI untuk komoditi urea/ gula pasir. Hal ini dikarenakan dalam referensi yang kami
peroleh tidak ada secara khusus untuk komoditi beras. Dalam table tersebut
melampirkan bahwa faktor – faktor yang tidak sesuai SNI yang diperuntukkan
diantaranya yaitu : panjang bersih, lebar, berat per karung, tebal, kekuatan tarik per 2,5
cm (baik arah melintang maupun membujur), jarak lekat panas, kekuatan tarik lekat
panas per 2,5 cm. Sedangkan, untuk faktor – faktor yang tidak sesuai dengan SNI yang
diperuntukkan diantaranya yaitu : Kekuatan sobek (elemendorf) (baik Arah mesin
maupun Arah melintang)
7 KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :
Pr. Analisis bahan plastik Page 19
Faktor – faktor yang tidak sesuai dengan standar SNI yang diperuntukkan pada
karung luar diantaranya yaitu : ukuran (baik panjang karung maupun lebar karung),
berat, dinier,konstruksi (baik tetal lusi maupun pakan), kekuatan tarik per 5 cm
(baik arah lusi maupun arah pakan), kekuatan jahit, dan jumlah setik per 10 cm.
Faktor – faktor yang sesuai dengan standar SNI yang diperuntukkan pada karung
luar diantaranya yaitu : lebar lipatan, jarak jahitan dari tepi, panjang ekor jahitan
serta nilai kekuatan jatuh karung (baik pada ketinggian 180 cm dan 360 cm tidak
mengalami kerusakan)
Pengujian ketahanan terhadap kerusakan (wheathering ability test) 200 jam terjadi
penurunan 20 % dari pada sebelum dilakukan pengusangan.
faktor – faktor yang tidak sesuai dengan SNI yang diperuntukkan diantaranya yaitu :
Kekuatan sobek (elemendorf) (baik Arah mesin maupun Arah melintang)
faktor – faktor yang tidak sesuai SNI yang diperuntukkan diantaranya yaitu :
panjang bersih, lebar, berat per karung, tebal, kekuatan tarik per 2,5 cm (baik arah
melintang maupun membujur), jarak lekat panas, kekuatan tarik lekat panas per 2,5
cm.
Secara garis besar karung yang kami lakukan analisa kurang sesuai dengan standar
SNI yang diperuntukkan.
8 DAFTAR PUSTAKA
Pasaribu, Nuraida. Berbagai Ragam Pemanfaatan Polimer.2004. Universitas
Sumatera Utara.
Hermawan, Prasetyo.2008.Buku Petunjuk Praktikum Pengujian Bahan
Plastik.Akademi Teknologi Kulit : Yogyakarta.
SNI 19 – 0057 – 1998 (karung tenun plastik poliolefin)
Yogyakarta,Januari 2011
Irsal umar
Pr. Analisis bahan plastik Page 20