LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …eprints.undip.ac.id/70174/7/BAB_VI.pdfpencahayaan...

5
PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA MANGROVE PULAU LUSI SIDOARJO TA-142 121 BAB VI LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN EKOWISATA MANGROVE PULAU LUSI SIDOARJO 6.1 Konsep Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Besaran Ruang Program besaran area pengembangan digunakan untuk menentukan luas total area pengembangan di Pulau Lusi yang akan dikerjakan pada TA kali ini. Program tersebut mencakup besaran ruang dan area terbuka termasuk area hutan mangrove. Tabel 6.1 Luas Total Area Pengembangan. Sumber: Analisa Pribadi (2018) LUAS TOTAL AREA PENGEMBANGAN No. Kelompok Kegiatan Area Kegiatan Indoor (m 2 ) Outdoor (m 2 ) Total (m 2 ) 1. Kegiatan Penerimaan - 167 272 439 2. Kegiatan Wisata Edukatif Area Hutan Mangrove 408 77566 77974 Area Workshop 330 - 330 Area Kolam Wanamina 276 9784 10060 3. Kegiatan Wisata Rekreatif Area Pemancingan 322 2689 3011 Area Outbound - 1065 1065 4. Kegiatan Penunjang Area Restoran 305 87 392 Area Resort 1502 - 1523 Area Hostel 816 - 816 Area Toko Souvenir 123 - 123 Area Penunjang Lainnya 130 - 130 5. Kegiatan Pengelola - 193 - 193 6. Kegiatan Servis - 182 - 120 TOTAL KESELURUHAN (m 2 ) 4754 91463 96217 6.1.2 Aspek Kontekstual Sesuai dengan pendekatan konsep kawasan, maka pulau Lusi dibagi menjadi zona inti (50%), zona penyangga (20%), dan zona pemanfaat (30%). Untuk pengembangan pada TA kali ini dipusatkan hanya pada zona pemanfaat dengan luas area pengembangan sesuai dengan perhitungan kebutuhan ruang yakni 96217 m 2 (+9.7 ha). Dermaga dan pos jaga eksisting menjadi patokan lokasi area pengembangan. Area pengembangan juga mempertimbangan Garis Sempadan Sungai (GSS) sesuai Permen Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat RI no. 25 tahun 2015, yaitu 10 meter untuk sungai yang memiliki kedalaman kurang dari 3 meter.

Transcript of LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …eprints.undip.ac.id/70174/7/BAB_VI.pdfpencahayaan...

Page 1: LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …eprints.undip.ac.id/70174/7/BAB_VI.pdfpencahayaan tambahan dan pencahayaan pada malam hari dengan sumber listrik berupa lampu. Untuk

PENGEMBANGANKAWASANEKOWISATAMANGROVEPULAULUSISIDOARJO TA-142

121

BABVILAPORANPROGRAMPERENCANAANDANPERANCANGANKAWASANEKOWISATAMANGROVE

PULAULUSISIDOARJO6.1KonsepDasarPerencanaan6.1.1ProgramBesaranRuang Program besaran area pengembangan digunakan untuk menentukan luas total areapengembangandiPulauLusiyangakandikerjakanpadaTAkali ini.Programtersebutmencakupbesaranruangdanareaterbukatermasukareahutanmangrove.

Tabel6.1LuasTotalAreaPengembangan.Sumber:AnalisaPribadi(2018)

LUASTOTALAREAPENGEMBANGANNo. Kelompok

KegiatanAreaKegiatan Indoor(m2) Outdoor(m2) Total(m2)

1. KegiatanPenerimaan

- 167 272 439

2. KegiatanWisataEdukatif

AreaHutanMangrove 408 77566 77974AreaWorkshop 330 - 330AreaKolamWanamina 276 9784 10060

3. KegiatanWisataRekreatif

AreaPemancingan 322 2689 3011AreaOutbound - 1065 1065

4. KegiatanPenunjang

AreaRestoran 305 87 392AreaResort 1502 - 1523AreaHostel 816 - 816AreaTokoSouvenir 123 - 123AreaPenunjangLainnya 130 - 130

5. KegiatanPengelola

- 193 - 193

6. KegiatanServis - 182 - 120TOTALKESELURUHAN(m2) 4754 91463 96217

6.1.2AspekKontekstual

Sesuai dengan pendekatan konsep kawasan, maka pulau Lusi dibagi menjadi zona inti(50%),zonapenyangga(20%),danzonapemanfaat(30%).UntukpengembanganpadaTAkaliinidipusatkan hanya pada zona pemanfaat dengan luas area pengembangan sesuai denganperhitungankebutuhanruangyakni96217m2(+9.7ha).Dermagadanposjagaeksistingmenjadipatokanlokasiareapengembangan.AreapengembanganjugamempertimbanganGarisSempadanSungai(GSS)sesuaiPermenPekerjaanUmum&PerumahanRakyatRIno.25tahun2015,yaitu10meteruntuksungaiyangmemilikikedalamankurangdari3meter.

Page 2: LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …eprints.undip.ac.id/70174/7/BAB_VI.pdfpencahayaan tambahan dan pencahayaan pada malam hari dengan sumber listrik berupa lampu. Untuk

PENGEMBANGANKAWASANEKOWISATAMANGROVEPULAULUSISIDOARJO TA-142

122

Gambar6.1Tapak/AreaPengembanganPulauLusi.Sumber:AnalisaPribadi&GoogleEarth,2018

Page 3: LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …eprints.undip.ac.id/70174/7/BAB_VI.pdfpencahayaan tambahan dan pencahayaan pada malam hari dengan sumber listrik berupa lampu. Untuk

PENGEMBANGANKAWASANEKOWISATAMANGROVEPULAULUSISIDOARJO TA-142

123

6.2KonsepDasarPerancangan6.2.1AspekKinerja6.2.1.1SistemPencahayaan Sistempencahayaandibagimenjadidua,yaknisistempencahayaanalamiyangmerupakan

pencahayaanutamadengansumbersinarmatahari,sertapencahayaanbuatanyangmerupakan

pencahayaantambahandanpencahayaanpadamalamharidengansumberlistrikberupalampu.

Untuk mengurangi penggunaan pencahayaan buatan pada siang hari, maka perlu diciptakan

bukaan-bukaan berupa jendela dan atau penempatan bahan transparan/tembus cahaya pada

lokasi yangefektif&efisien. Sebaliknya,untukmengurangi silaumataharimakadiperlukan sun

shading atau penggunaanmaterial peredam sinar, serta pertimbangan dalam penataan pohon

peneduh. Selain itu, untukmemaksimalkan sinarmatahari danmengurangi silaumatahari juga

perlumempertimbangkanletak&orientasibangunandalamtapak.

Pada perencanaan & perancangan Kawasan Ekowisata Mangrove Pulau Lusi maka

diperlukanpencahayaanbuatanpada ruang luar (outdoor)berupa lampu jalan& lampu taman,

sertapadaruangdalam(indoor).Selainitu,pencahayaanbuatanjugadapatmemberikesanruang

sehinggamampumembangunsuasanayangdiinginkan.Dengansemakinmajunyateknologi,untuk

mengurangipenggunaanenergilistrik,terdapatlampuotomatisyangdapathidupdanmatisecara

otomatismenggunakansensortertentu.

6.2.1.2SistemPenghawaan

Penghawaandibagimanjadiduayaknipenghawaanalamidanbuatan.Untukmenciptakan

penghawaan alami yang efektif & efisien maka diciptakan sistem penghawaan silang (crossventilation) pada ruangan tertutup (indoor). Sedangkan penghawaan buatan diperlukan untukruangan yang membutuhkan tingkat kenyaman yang sangat tinggi akibat terjadinya aktifitas

pengguna yang intens, seperti ruang tidur pada hostel& resort, serta ruang kerja pada kantor

pengelola.PenghawaanbuatanbersumberpadaAC(AirConditioner)denganjenisACSplitdenganpertimbanganluasruangyangtidakterlalubesar&ketingginanbangunanyangtidaktinggi.ACSplit

digunakanuntukhousecompoundpadaresort.

6.2.1.3SistemJaringanAirBersihSumber air bersih di Kawasan Ekowisata Mangrove Pulau Lusi berasal dari PDAM,

pengolahanairhujandanpengolahanair rawa.Sistempengolahanairhujanmerupakan sistem

yang mengolah air hujan menjadi air bersih siap minum. Pada sistem pengolahan air rawa

menggunakan sistem membran ultrafiltrasi yang digunakan untuk keperluan tertentu, yakniflushingdanmenyiramtanaman.

Untuksistempendistribusianairbersih(PDAM,airhujanmaupunairrawa)menggunakan

downfeedrisersystem.Padasistemini,airbersihdipompaterlebihdahulupadawatertoweryangselanjutnya disalurkan pada ruang-ruang yangmembutuhkan. Terdapat beberapa water tower

yangtersebarpadatiapareadikawasanwisata.Sistemtersebutdigunakanagarlebihhematbiaya

karenapenggunaanpompayanglebihjarang.

6.2.1.4SistemJaringanAirKotorSistemjaringanairkotorberkaitandenganairbuangan/limbahdaribangunanyangberupa

airkotorcair(greywater)yangberasaldarikamarmandi(floordrain),wastafel,airbekascucian,

sertaairkotorpadat(blackwater)yangberasaldaritoilet&urinoir.Untukblackwaterdialirkan

Page 4: LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …eprints.undip.ac.id/70174/7/BAB_VI.pdfpencahayaan tambahan dan pencahayaan pada malam hari dengan sumber listrik berupa lampu. Untuk

PENGEMBANGANKAWASANEKOWISATAMANGROVEPULAULUSISIDOARJO TA-142

124

menujuseptictankbeerputdanselanjutnyadiserapkedalamtanah.Sedangkanuntukgreywaterdiolah dengan menggunakan IPAL biofilter sebelum dibuang ke saluran kota dan diserapkan

kembaliketanahagarramahlingkungan.

6.2.1.5SistemJaringanListrikDIstribusi listrik berasal dari PLN dengan adanya cadangan panel surya generator set

(genset).UntukdistribusilistrikyangberasaldariPLNdisalurkankegarduutama.Setelahmelalui

transformator (trafo), aliran tersebut dialirkan ke tiap runganmelaluimeteran yang terletak di

ruangan yang sama dengan ruang panel (agar mempermudah monitoring). Pada sistem panel

surya,panelsuryadiletakkanpadaatapmasing-masingbangunanyangselanjutnyadigunakanpada

bangunan itu sendiri. Sedangkangensetyangdisediakanuntukmenanggulangikeadaandarurat

dilengkapidenganautomaticsystemyangsecaraotomatisdalamwaktukurangdari5detikakan

menggantikandayalistrikPLNyangterputus.

6.2.1.6SistemPembuanganSampahSistempembuangansampahpadaKawasanEkowisataMangrovePulauLusiterdiridaritempat

sampah,TempatPembuanganSampahSementara(TPS),sertacompostingarea.Tempatsampah

dibedakanberdasarkanjenissampahnya,yaitusampahorganikdananorganik.Sampahanorganik

selanjutnyadibuang langsungkeTPS,sedangkansampahorganikdiolahkembalimenjadipupuk

komposdicompostingarea.TPS merupakan area pengumpulan sampah yang berupa container sampah yang

selanjutnyadiangkutolehkapal&truksampahmenujutempatpembuanganakhir(TPA).Sampah

yang dikumpulkan merupakan sampah anorganik. Sedangkan Composting area adalah tempat

dimana terjadinya pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos yang dilakukan oleh

masyarakatlokal.Selanjutnyapupukkomposdigunakanuntuktamandiareakawasanwisatadan

untukdijual.

6.2.1.7SistemPemadamKebakaran Instalasi pemadam api menggunakan peralatan pemadam api instalasi tetap. Sistem

deteksi awal bahaya (Early Warning Fire Detection), yang secara otomatis memberikan alarm

bahayaatau langsungmengaktifkanalatpemadam.Sistempemadamkebakaranterdiridarialat

deteksiasap(smokedetector),alatdeteksinyalaapi(flamedetector),hydrantkebakaran(untukindoor&outdoor),sprinkler,danfireextinguisher.

6.2.1.8SistemJaringanKomunikasi Sistemtelekomunikasidigunakanuntukmenunjangsistemkomunikasi/informasiinternal

dan eksternal bangunan. Penggunaan telepon secara otomatis dengan sistem PABX (PrivateAutomaticBranchExchange)untukkemudahanpelayanantelekomunikasidenganbackupsistem

manualdenganbantuanoperator.�

� � WiFi(jaringankomunikasitanpakabel)danLAN(LocalAreaNetwork)merupakansistem

komunikasi data, berupa pertukaran informasi dan data antar komputer dalam satu bangunan

untukkepentinganinternpengelola,pengunjungdanjugapenyewa.�

� � UntukmenghubungkansistemtelekomunikasikejaringaninternetGlobaldapatdigunakan

jaringanteleponumum(Telkom)ataudengansatelitdanwirelesssystem.Sistemtelekomunikasi

viasatelitmemilikikecepatanaksesyangbesarnamunrentanterhadapgangguanterkaitkondisi

Page 5: LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …eprints.undip.ac.id/70174/7/BAB_VI.pdfpencahayaan tambahan dan pencahayaan pada malam hari dengan sumber listrik berupa lampu. Untuk

PENGEMBANGANKAWASANEKOWISATAMANGROVEPULAULUSISIDOARJO TA-142

125

cuaca.�

6.2.1.9SistemKeamanan SistemkeamananyangdipakaimenggunakanCCTVyangdiletakkandititik-titiktertentudi

lingkungankampus.NantinyaCCTVakan terhubungdengan sistemBMS (BuildingManagementSystem)danBAS(BuildingAutomationSystem)yangpusatnyaberadadiruangkontrol.�

6.2.2PendekatanAspekTeknis SistemstrukturpadabangunanyangberadadiKawasanEkowisataMangrovePulauLusi

harusmemperhatikanbeberapafaktor-faktorberikut:

1. Struktur bangunan harusmemperhatikan sistemmodul, sehingga tercapai ruang-ruang

yanglebihefektif.

2. Sistemstrukturharusmemberikankenyamanandanrasaamanbagipenggunabangunan.

3. Untukbangunanyangberadadiareahutanbakau,pondasimenggunakantiangpancang

dengancerucukbambukarenajenistanahyangmerupakantanahrawa.

4. Untuk bahan bangunan didominasi penggunaan material alam, yakni bambu dan kayu

sehinggabersifatsustainable.Selainitu,jikadibutuhkanperkerasan,makasebisamungkin

untukmenggunakangrassblocksehinggamemberiperesapanairyangbaiksaathujan.

5. Memperhatikanperawatan/maintenancebangunan.

6.2.3PendekatanAspekArsitekturalKonseparsitekturyangditekankanpadaperancangan&perencanaanKawasanEkowisata

MangrovePulauLusiadalahkonsepekowisata.Berdasarkan,berbagaitinjauanmengenaikonsep

ekowisata laludirangkum&diambil intisarinyayang selanjutnyamenghasilkan5pokokkonsep,

yakni nature conservation, environmentally educative, leisurely recreative, cultural based, danlocalsparticipation.