Laporan Praktikum Memotong Citra
-
Upload
danang-prasetyo -
Category
Documents
-
view
376 -
download
35
Transcript of Laporan Praktikum Memotong Citra
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS CITRA JARINGAN JALAN
DENGAN APLIKASI ER MAPPER
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengolahan Data Citra (TKP 151 P)
Dosen Pembimbing :Dra. Bitta Pigawati, Dipl. GE., M.T.
Sri Rahayu, S.Si., M. SiPangi, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
Wirda Nirmala (21040112060063)Mentari Maharani
Rani AnggreaniHanita Utami
PROGRAM STUDI DIPLOMA IIIJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG2013
BAB I
PENDAHULUAN
Planologi berasal dari kata Plan artinya rencana atau
perencanaan. Teknik Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota
merupakan suatu ilmu yang mempelajari perencanaan kota atau
wilayah-wilayah dimana suatu ilmu yang mempelajari tentang suatu
kota beserta semua unsur didalamnya. Planologi mengaitkan ilmu
untuk belajar merancang dan merencanakan pembangun suatu
kawasan daerah. Sehingga, suatu daerah dapat berkembang untuk
meningkatkan sektor-sektor yang bisa dioptimalkan.
Penginderaan jauh (remote sensing) adalah ilmu dan seni untuk
memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena
melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alay atau tanpa
kontak langsung dengan obyek, daerah atau fenomena yang dikaji.
Data penginderaan jauh berupa citra yang dapat dianalisis untuk
mendapatkan informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena
yang diteliti.
Data penginderaan jauh memerlukan pengolhan untuk dapat
digunkan sebagai sebuah informasi suatu wilayah. Pengolahan data
penginderaan jauh meliputi image processing atau pengolahan citra
(misalnya impor data, koreksi radiometrik, penajaman citra,
pemotongan citra, penggabungan band-band). Untuk itu diperlukan
suatu program pengolahan citra yang salah satunya adalah Er Mapper.
ER Mapper merupakan salah satu perangkat lunak (software)
sebagai pengolah data citra yang memiliki kelebuhan dalam mengolah
data masalah-masalah kebumian, industri-industri yang bergerak
dibidang kebumian, diantaranya pertanian, perkebunan, pemantauan
kota, eksplorasi mineral, manajemen dan perencanaan kota, dan lain
sebagainya.
WIRDA NIRMALA
WIRDA NIRMALA
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Er Mapper
ER Mapper merupakan salah satu perangkat lunak (software)
sebagai pengolah data citra. Pengolahan data citra merupakan
sebuah kegiatan mengkaji foto udara dan mengidentifikasi objek
yang berupa gambar (citra) dan menilai arti pentingnya objek
tersebut. Beberapa tahapan menginterpretasikan citra, yaitu:
Deteksi : pengenalan objek yang mempunyai karakteristik
tertentu
Identifikasi : mencirikan objek dengan menggunakan
data rujukan
Analisis : mengumpulkan keterangan lebih lanjut secara
rinci
Pengolahan citra tersebut merupakan bagian terpenting dari
menganalisa kebumian melalui data satelit penginderaan jauh.
Penginderaan jauh adalah ilmu yang memperoleh informasi
tentang objek, daerah dengan cara menganalisis data yang
menggunakan alat, tanpa kontak langsung.
Er Mapper di desain khusus untuk pengolahan data masalah-
masalah kebumian, penerapan Er mapper juga meliputi industri-
industri yang bergerak di bidang kebumian. Bidang-bidang yang
dapat menggunakan aplikasi-aplikasi Er Mapper diantaranya :
Pemantauan lingkungan
Manajemen dan perencanaan kota
Menajemen sumber daya hutan
Layanan informasi dan pemanfaatan lahan
Eksplorasi mineral
Pertanian dan perkebunan
Manajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya pantai dan laut, oceonografi fisik
WIRDA NIRMALA
Eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi
Terdapat beberapa format yang dipakai dalam pengolahan
data citra digital pada Er Mapper yaitu ers, erv, alg.
Format data ers
Er Mapper memiliki format data raster tersendiri yang
dinamanakan Er Mapper Raster Dataset (.ers), yang terdiri
dari file binari yang mengandung file data aktual yang
sebenarnya dan header file ASCII yang yang berekstensi .ers,
sedangkan data file binari tidak berekstensi.
Format data erv
Er Mapper juga memiliki format data vektor tersendiri yaitu
berformat .erv, yang terdiri dari file data yang sebenarnya
dan sebuah header file berformat .erv.
Format data alg
File data berformat data alg merupakan format data
algorithm dalam Er Mapper. Dimana format ini menyimpan
keseluruhan proses yang diperlukan pada citra yang
dianalisa. Proses tersebut dapat diberlakukan pada citra
lainnya, inilah yang dinamakan template processing dalam
algorithm.
2.2 Koreksi Geometrik
Koreksi geometrik atau rektifikasi merupakan tahapan agar
data citra dapat diproyeksikan sesuai dengan sistem koordinat
yang digunakan. Koreksi geometrik dilakukan dengan
menggunakan acuan titik kontrol yang dikenal dengan Ground
Control Point (GCP). Titik kontrol yang ditentukan merupakan titik-
titik dari obyek yang bersifat permanen dan dapat diidentifikasi di
atas citra dan peta dasar atau rujukan. GCP dapat berupa
persilangan jalan, percabangan sungai, persilangan antara jalan
dengan sungai (jembatan) atau objek lainnya. Koreksi geometrik
perlu dilakukan pada data citra dengan berbagai alasan, yaitu:
WIRDA NIRMALA
1. Stripping atau banding seringkali terjadi pada data citra
yang diakibatkan oleh ketidakstabilan detektor. Stripping
atau banding merupakan fenomena ketidak konsistenan
perekaman detektor untuk band dari areal detektor.
2. Line dropout terjadi akibat dari detektor yang gagal
berfungsi dengan tiba-tiba.
3. Efek atmosferik merupakan fenomena yang disebabkan oleh
debu, kabut atau asap seringkali menyebabkan efek bias
dan pantul pada detektor, sehingga fenomena yang berada
dibawahnya tidak dapat direkam secara normal.
Dengan kata lain, koreksi geometril dilakukan agar informasi yang
terdapat dalam data citra dapat dengan jelas dibaca dan
diinterpretasikan. Kegiatan yang dilakukan berupa:
1. Penggabungan data yaitu menggabungkan citra dari sumber
yang berbeda pada area yang sama untuk membantu di
dalam interpretasi. Contoh menggabungkan data LANDSAT
dengan data SPOT.
2. Colodraping yaitu menempelkan satu jenis citra diatas data
yang lainnya untuk membuat suatu kombinasi tampilan
sehingga memudahkan untuk menganalisa dua atau lebih
variabel. Sebagai contoh adalah citra vegetasi dari satelit
ditempelkan diatas citra foto udara pada area yang sama.
3. Penajaman kontras yaitu memperbaiki tampilan dengan
memaksimumkan kontras anatara pencahayaan dan
penggelapan atau menaikan dan merendahkan harga data
suatu citra.
4. Filtering yaitu memperbaiki tampilan citra dengan
mentransformasikan nilai-nilai digital citra, seperti
mempertajam batas area yang mempunyai nilai digital yang
sama, menghaluskan citra, dan lain sebagainya.
5. Formula yaitu membuat suatu operasi matematika dan
memasaukkan nilai-nilai digital citra pada operasi
matematika tersebut.
WIRDA NIRMALA
2.3 Memotong Citra
Image cutting meruupakan kegiatan memotong citra dengan
tujuan memilih are yang diinginkan. Kegunaan image cutting
adalah memperkecil ukuran file dari citra sehingga pemrosesan
data menjadi lebih ringan dan cepat sesuai dengan kebutuhan
data citra yang akan dianalisa. Kegiatan image cutting dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu memotong bentuk persegi dan
menggunakan region sesuai dengan batas vektor yang
diinginkan.
1.
WIRDA NIRMALA
BAB III
LANGKAH KERJA
1. Membuka lembar kerja baru Er Mapper
WIRDA NIRMALA
PENGGABUNGAN BAND
2. Kemudian klik open pada toolbar atau dapat menggunakan menu
bar dengan cara klik file pada menubar – selanjutnya pilih dan klik
open, maka akan muncul kotak dialog open. Pilih file yang akan
digabungkan bandnya. Kemudian klik OK.
3. Langkah selanjutnya adalah
klik Edit Algorithm pada
menu toolbar, maka akan
muncul kotak dialog
Algorithm.
4. Duplicate layer empat kali dengan cara klik duplicate
pada menu toolbar. Rename nama pada duplicate layer dengan
cara doubel klik pada layer, kemudian ganti nama dengan Band 1,
Band 2, Band 3, Band 4.
WIRDA NIRMALA
Kotak dialog Algorithm
5. Kemudian gabungkan band-band yang sama tersebut, klik pada
band - klik local dataset – akan muncul kotak dialog raster
dataset. Contoh pada layar band 1, maka disesuaikan dengan
penggabungan band 1. Lalu klik OK this layer only.
6.
Langkah selanjutnya klik
kanan – pilih dan
klik file – pilih dan klik save as. Akan muncul kotak dialog save as
– pada file of types pilih Er Mapper Raster Dataset.ers – kemudian
klik OK – muncul kotak dialog save as er mapper dataset – klik OK
– tunggu proses hingga selesai. Simpan file penggabungan bdand
dengan format Er Mapper Raster Dataset.
7. Berikutnya adalah membuka file tadi yang telah digabungkan –
pilih file – pilih new – pilih dan klik open. Maka, akan muncul
gambar seperti berikut. Diperoleh hasil penggabungan band
sebagai berikut. Kemudian atur RGB pada penggabungan band
WIRDA NIRMALA
tadi, caranya klik pada edit algorithm pada toolbar – akan muncul
kotak dialog algorithm. Atur RGB dengan format 4 – 3 -2.
KOREKSI GEOMETRIK
8. Pilih dan klik Process pada menu bar – pilih dan klik Geocoding
Wizard – maka, akan muncul kotak dialog geocoding wizard-step
1 of 5.
9. Pada step 1, bagian input file masukkan data yang berformat .ers
(muncul kotak dialog Geocoding Wizard Input Dataset or
Algorithm) – kemudian klik OK.
WIRDA NIRMALA
Pilih dan klik Process pada menu bar – pilih dan klik
Geocoding Wizard
10. Langkah selanjutnya, klik pada nomer 2 Polynomial setup.
11. Kemudian klik pada nomer 3 yaitu GCP Setup – ubah output
coordinate space – klik change – maka, akan muncul kotak dialog
Geocoding Wizaed Coordinate Space.
12. Pada Datum – klik bagian tanda open – selanutnya, akan muncul
kotak dialog Datum Chooser – pilih dan klik WGS84 – kemudian
klik OK.
13. Pada Projection – pilih dan klik utm – pilih dan klik SUTM49 –
kemudian klik OK.
WIRDA NIRMALA
Kotak dialog Geocoding Wizard Coordinate Space – ubah bagian datum, projection, dan coord system type
14. Pada Coord system type – pilih dan klik Easthings/Nothings
15. Sehingga pada kotak dialog Geocoding Wizard Output Space
diperoleh sebagai berikut – kemudian klik OK.
16. Langkah selanjutnya adalah klik nomer 4 GCP edit
17. Tentukan lokasi sebagai tanda titik pertama, kedua, ketiga, dan
keempat pada google earth dan pada er mapper dengan lokasi
yang sama. Kemudian salin masing-masing easting nothings pada
GCP Edit.
WIRDA NIRMALA
18. Kemudian aktifkan kembali (on) pada GCP Edit untuk mengetahui
tingkat RMSnya.
19. Langkah selanjutnya adalah rectify – pilih dan klik hasil output file
yang akan disimpan – maka, akan muncul kotak dialog Geocode
Tool Output File – tulis nama file yang akan dikehendaki –
kemudian klik OK. Tunggu proses rektifikasi hingga selesai. Jika
hasil rektifikasi telah selesai, kemudian tampilkan hasilnya – pilih
dan klik open, maka diperoleh hasil seperti berikut.
PEMOTONGAN CITRA
20. Pilih Utilities pada menu bar – pilih dan klik Import Vector and SIG
Formats – selanjutnya pilih dan klik Esri shape file – kemudian
pilih dan klik Import.
WIRDA NIRMALA
21. Maka, akan muncul kotak dialog import shape file
22. Klik tanda folder pada Input file name – akan muncul kotak dialog
open – pilih dan klik file yang akan di cropping, kemudian klik
open.
23. Selanjutnya pada Map Projection, pilih dan klik SUTM 49. Pada
geocodic datum pilih WGS49.
WIRDA NIRMALA
24. Kemudian pada set color pilih dan klik warna merah. Kemudian
klik OK. Tunggu hasilnya hingga complete - kemudian klik OK -
selanjutnya akan muncul kotak dialog Import Complete, pilih dan
klik OK.
25. Buka file yang telah di gabungkan bandnya dan direktifikasi – klik
open, maka akan muncul kotak dialog open – pilih dan klik filenya
– selanjutnya klik OK.
26. Langkah selanjutnya adalah klik edit algorithm pada menu
toolbox.
WIRDA NIRMALA
27. Maka, akan muncul kotak algorithm. Klik pada edit – pilih dan klik
Add Vector Layer – pilih dan klik Annotation/Map.
28. Akan muncul kotak dialog Load Map Composition File – klik file
yang akan dipilih – kemudian klik OK.
29. Sehingga diperoleh tampilan citra yang akan dipotong seperti
gambar berikut.
WIRDA NIRMALA
30. Pada kotak dialog Algorithm, pilih dan klik Annotate Vector Layer.
Maka, akan mucul kotak dialog Tools. Langkah selanjutnya adalah
blok daerah atau klik yang akan di crop.
31. Klik Display/Edit Object Attributes pada tools.
WIRDA NIRMALA
32. Akan muncul kotak dialog Map Composition Attribute. Pada
comment ketik “KECAMATAN” – kemudian klik apply all –
selanjutnya klik close.
33. Klik save as pada tools – akan muncul kotak dialog Map
Composition Save As – pilih dan klik Raster Region – kemudian klik
OK.
34. Kemudian klik Edit Formula pada toolar menu. Akan muncul kotak
dialog Formula Editor. Isi comment pada bagian masing-masing
RGB
35. Isikan comment pada setiap kotak R, G, dan B - klik kotak R –
selanjutnya pada comment ketik “If inregion (‘Kecamatan’) then
i1 else 255”.
WIRDA NIRMALA
36. Copy formula tersebut dan paste di setiap comment R, G, dan B.
Untuk formula R akan diperoleh hasil seperti gambar berikut.
Untuk formula G akan diperoleh hasil seperti gambar berikut.
Untuk formula B akan diperoleh hasil seperti gambar berikut.
WIRDA NIRMALA
37. Buka kotak dialog algorithm - kemudian cut annotation layer, pilih
dan klik cut. Sehingga diperoleh gambar sebalah kanan bawah
seperti berikut.
38. Langkah selanjutnya adalah simpan hasilnya dalam format (.tif) –
pilih dan klik save ad – akan muncul kotak dialog save, pada files
of type pilih dan klik GeoTIFF. Kemudian klik OK.
39. Akan muncul kotak dialog Save as GeoTIFF/TIFF. Kemudian klik
OK. Tunggu proses penyimpanannya.
WIRDA NIRMALA
DAFTAR PUSTAKA
Mahie, Andi Galsan. 2012. SIG dan Remote Sensing. Program Studi Matematika Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Hasanudin.
Putra, Erwin Hardika. 2011. Penginderaan Jauh dengan Er Mapper. Yogyakarta : Graha Ilmu.
WIRDA NIRMALA