Laporan praktikum kromatografi kertas

15
LAPORAN PRAKTIKUM KROMATOGRAFI KERTAS Kelompok I -Sarifah -Shufi Dwi Nur Kamila M. -Tri Wahyuni -Umi Nurul Faizah

Transcript of Laporan praktikum kromatografi kertas

Page 1: Laporan praktikum kromatografi kertas

LAPORAN PRAKTIKUM KROMATOGRAFI KERTAS

Kelompok I-Sarifah-Shufi Dwi Nur Kamila M.-Tri Wahyuni-Umi Nurul Faizah

Page 2: Laporan praktikum kromatografi kertas

Daftar isi

1. Dasar teori2. Tujuan3. Alat dan bahan4. Skema kerja5. Hasil praktikum6. Pembahasan7. Kesimpulan

Page 3: Laporan praktikum kromatografi kertas

1. Dasar teoriKromatografi kertas merupakan salah satu

teknik pemisahan dan meneliti komponen dalam suatu campuran.

Kromatografi kertas adalah salah satu pengembangan dari kromatografi partisi yang menggunakan kertas sebagai padatan pendukung fase diam. Sedangkan fase diam adalah air yang teradsorpsi pada kertas dan sebagai larutan pengembang.

Page 4: Laporan praktikum kromatografi kertas

2. Tujuan1) Mempelajari tentang ilmu kromatografi dengan

menggunakan kertas.2) Meingidentifikasi campuran dalam suatu komponen.3) Percobaan kromatografi ini bertujuan untuk

memisahkan zat terlarut dari campurannya.

Page 5: Laporan praktikum kromatografi kertas

3. Alat dan bahanalat bahan

1. Mortar dan pastel 1. Aquades 2. Pipet tetes 2. Etanol 3. Gelas beaker 3. Tinta warna hijau tua dan biru muda4. Batang pengaduk 4. Daun pepaya5. Corong pisah6. Botol sprayer7. Kertas saring8. Aluminium foil9. Pinset 10. Gunting11. Penggaris

Page 6: Laporan praktikum kromatografi kertas

4. Skema kerjaPROSEDUR I :1) Daun pepaya ditumbuk halus kemudian ditambahkan

dengan 40 mL etanol (untuk mendapatkan ekstrak pepaya)

Page 7: Laporan praktikum kromatografi kertas

2) Ekstrak pepaya dimasukkan kedalam corong pisah kemudian ditambahkan aquades lalu kocong sampai terbentuk dua lapisan

Page 8: Laporan praktikum kromatografi kertas

3) Buang lapisan bawah, sedangkan lapisan atas digunakan sebagai sampel.

Page 9: Laporan praktikum kromatografi kertas

PROSEDUR II :1) Kertas saring dipotong 10 x 8 cm2) Diberi garis batas 1 cm dari bawah3) Totolkan masing – masing sampel4) Masukkan kertas saring kedalam gelas kimia yang

telah diisi aquadest yang tingginya 0,5 cm5) Biarkan air merembes naik

Page 10: Laporan praktikum kromatografi kertas

6) Diambil dan dikeringkan

(kertas sampel ekstraksi daun pepaya dan tinta spidol)7) Hitung Rf nya

Rf yaitu jarak perbandingan antar jarak noda (sampel) dengan jarak pelarut.rumusnya :

Page 11: Laporan praktikum kromatografi kertas

5. Hasil praktikum1) Fase gerak sampel tinta hijau tua

Warna komponen Jarak komponen Jarak pelarut Rf

Ungu 0,5 cm 10 cm 0,05 cmUngu pudar 1,1 cm 10 cm 0,11 cmMerah muda pudar 0,3 cm 10 cm 0,03 cmMerah muda 3 cm 10 cm 0,3 cmKuning pudar 0,5 cm 10 cm 0,05 cmKuning 2 cm 10 cm 0,2 cm

Page 12: Laporan praktikum kromatografi kertas

2) Fase gerak sampel tinta biru muda

3) Fase gerak sampel ekstrak daun pepaya

Warna komponen Jarak komponen Jarak pelarut Rf

Putih polos 5,5 cm 10 cm 0,55 cmKuning pudar 1,5 cm 10 cm 0,15 cmHijau muda 0,3 cm 10 cm 0,03 cmBiru 0,6 cm 10 cm 0,06 cm

Warna komponen Jarak komponen Jarak pelarut Rf

Hijau pudar 8,8 cm 10 cm 0,88 cm

Page 13: Laporan praktikum kromatografi kertas

6. Pembahasan Pada kromatografi kertas yang digunakan

sebagai zat pendukung adalah kertas saring yang bersifat kapiler. Sedangkan pelarut yang digunakan pada percobaan ini adalah aquades. Tujuan dari praktikum kromatografi kertas ini adalah untuk mengidentifikasi beberapa warna penyusun dalam suatu warna tertentu. Pemisahan dalam teknik kromatografi terdiri dari dua fase yaitu fase diam dan fase bergerak.

Dalam kromatografi, polaritas berperan sangat penting karena dalam kromatografi sifat polaritas khususnya digunakan sebagai petunjuk sifat zat terlarut, adsorben, dan senyawa yang akan dipisahkan.

Page 14: Laporan praktikum kromatografi kertas

Dari hasil praktikum, spot warna terbentuk kemudian diukur dari panjang masing – masing spot warna. Faktor – faktor yang mempengaruhi harga Rf adalah jarak yang ditempuh komponen dan jarak yang ditempuh pelarut.

Sering kali nilai Rf berbeda dari satu kertas saring dengan kertas lainnya. Pengotor yang biasanya terdapat dalam kertas saring yaitu ion – ion Ca+, Mg2+, Fe3+, Cu2+ (Basset, 1994).

Page 15: Laporan praktikum kromatografi kertas

7. KesimpulanKromatografi kertas adalah proses pemisahan

suatu sampel dari komponen – komponen penyusunnya, dengan menggunakan kertas sebagai fase diam dan cairan pelarut sebagai fase bergerak.

Dari percobaan kromatografi kertas tersebut kami menyimpulkan jika sampel yang memiliki warna lebih gelap terdiri dari banyak komponen. Seperti halnya wana hijau tua yang terdiri dari warna ungu, ungu pudar, merah muda pudar, merah muda, kuning pudar, dan kuning. Sedangkan pada warna yang cenderung lebih terang hanya tersusun oleh paling banyaknya 3 warna penyusun.