LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISA KATION GOLONGAN PERTAMA.docx
-
Upload
fitriyatun-nur-jannah -
Category
Documents
-
view
5.548 -
download
81
description
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISA KATION GOLONGAN PERTAMA.docx
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISA
MATERI : Pengenalan Kation Golongan PertamaHARI/TANGGAL PERCOBAAN :Kamis, 28 Maret 2013KELOMPOK : IVNAMA/NIM :-ANGGOTA :
1. Fitriyatun Nur Jannah (5213412006)2. Ami Ridowati (5213412034)3. Mahfud Fauzi (5213412029)
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
I. TUJUAN......................................................................................................1
II. DASAR TEORI...........................................................................................1
III. PROSEDUR KERJA ..................................................................................3
1) Alat...................................................................................................3
2) Bahan................................................................................................3
3) Rangkaian alat..................................................................................4
4) Skema kerja......................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................8
a. Hasil Percobaan................................................................................8
b. Pembahasan ...................................................................................11
V. SIMPULAN dan SARAN.........................................................................15
VI. DAFTAR PUSTAKA................................................................................16
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Cara Kerja Kation Golongan Pertama......................................................7
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Rak tabung reaksi..................................................................................4
Gambar I.2 Becker glasS..........................................................................................4
Gambar I.3 Corong...................................................................................................4
Gambar I.4 Kaca Arloji............................................................................................4
Gambar I.5 Pipet Tetes.............................................................................................4
Gambar I.6 Tabung Reaksi......................................................................................4
Gambar I.7 Spatula...................................................................................................4
Gambar I.8 Penangas Spiritus..................................................................................4
Gambar I.9 Botol Aquades.......................................................................................4
Gambar I.10 Botol reagen........................................................................................4
Gambar I.11 Kertas Saring.......................................................................................5
Gambar I.12 Skema Kerja Argentum(Ag+)..............................................................5
Gambar I.13 Skema Kerja Merkuro (Hg2+).............................................................6
Gambar I.14 Skema Kerja Timbel (Pb2+).................................................................7
BAB I
PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN I
I. TUJUAN
Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation
golongan I zat organik.
Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam setiap identifikasi kation golongan I.
Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan reaksi yang
terjadi.
II. DASAR TEORI
Analisis kualitatif adalah metode analisis yang digunakan untuk
mendeteksi keberadaan kandungan suatu unsur kimia pada suatu zat
yang tidak diketahui komposisinya (Harvey, 2000). Analisis kualititatif
merupakan metode efektif yang dapat digunakan untuk mempelajari
kandungan suatu larutan. Metode analisis kualitatif menggunakan
pereaksi golongan/selektif dan pereaksi spesifik.Penggunaan pereaksi
ini bertujuan untuk mengetahui kation dan anion yang terdapat dalam
suatu larutan (Patnaik, 2004).
Reaksi spesifik adalah reaksi khas yang merupakan reaksi antara
bahan tertentu dengan pereaksi spesifik untuk bahan tersebut. Contoh
reaksi ini adalah reaksi pada metode spot test. Reaksi sensitif adalah
reaksi peka yang mampu menunjukkan keberadaan bahan yang hanya
berjumlah sedikit sekali tetapi sudah tampak hasilnya dengan jelas.
Pereaksi selektif adalah pereaksi khas (karakteristik) bereaksi dengan
beberapa jenis zat. Misalnya, suatu sampel mengandung beberapa
kation Hg2+, Hg+, Ba2+, Pb2+, Ag+, dan Zn2+ditambahkan larutan NaCl,
terbentuk endapan berwarna putih dari Hg2Cl2, PbCl2 dan AgCl.
Kation-kation lainnya Hg+, Ba2+, dan Zn2+ dengan NaCl tidak
mengendap, dalam hal ini larutan NaCl adalah pereaksi selektif untuk
Ag+, Pb2+ dan Hg+. Dalam metode analisis kualitatif, uji-uji identifikasi
dapat digolongkan menjadi pereaksi spesifik, pereaksi sensitif, dan
pereaksi selektif karena pereaksi tersebut digunakan untuk dapat
membedakan endapan yang terjadi antara golongan I dengan golongan
lainnya. Contoh dari reaksi selektif dapat dilihat pada uji golongan
klorida dimana reaksi selektif yang terjadi dapat memisahkan ion
golongan klorida dengan ion lainnya (Harjadi 1989).
Golongan Kation
Reagensia yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah:
1. HCl
2. H2S
3. (NH4)2S
4. (NH4)2CO3
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagen-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak.
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan
kelarutan dari klorida, sulfat dan karbonat dari kation tersebut. Ciri-ciri
khas golongan I adalah sebagai berikut:
Kation golongan I : Timbel (II), Merekurium (I), dan Perak (I)
Pereaksi golongan : Asam klorida encer (2M)
Reaksi golongan : endapan putih timbale klorida (PbCl2),
Merkurium(I) klorida (Hg2Cl2), dan perak klorida (AgCl)
Kation golongan pertama, membentuk klorida-klorida yang tak larut.
Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbal tak
pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida
encer kepada suatu cuplikan; Ion timbal yang tersisa itu, diendapkan
secara kuantitatif dengan H2S(Hidrogen Sulfida) dalam suasana asam
bersama-sama kation golongan dua.
Nitrat dari kation-kation golongan pertama sangat mudah larut
diantara sulfat -sulfat, timbal praktis tidak larut, sedang perak sulfat
jauh lebih banyak. Kelarutan merkurium (I) sulfat terletak diantara
kedua zat diatas. Bromida dan iodida juga tidak larut. Sedangkan
pengendapan timbel halida tidak sempurna dan endapan itu mudah
sekali larut dalam air panas. Sulfida tidak larut. Asetat-asetat lebih
mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap dari larutan yang
agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan
reagensia yang jumlahnya ekuivalen, tetapi pada reagensia berlebihan,
ia dapat bergerak dengan bermacam-macam cara. Dimana ada
perbedaan dalam sifat-sifat zat ini terhadap ammonia. (Vogel.1990).
III. PROSEDUR KERJA
1) Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Beker glass
Corong
Spatula
Kertas saring
Kaca arloji
Botol reagen
Penangas spiritus
2) Bahan
AgNO3
HCl
NH3
KI
KCN
CH3COOH
K2CrO4
K2CrO7
Hg2(NO3)2
H2SO4
Aquades
3) Rangkaian Alat
Gambar I.1 Rak tabung reaksi Gambar I.2 Becker glass
Gambar I.3 Corong Gambar I.4 Kaca Arloji
Gambar I.5 Pipet Tetes Gambar I.6 Tabung Reaksi
Gambar I.7 Spatula Gambar I.8 Penangas Spiritus
Lar.AgNO3 + lar.HCl
AgCl + sinar matahari AgCl + air panas AgCl + NH4OH
Lar. AgNO3+lar.KI
AgI + air panas AgI + lar. KI
Lar. AgNO3 + lar.NaOH
Ag2O + lar.NaOH berlebihan
Lar.AgNO3 + K2CrO4
Ag2CrO4 +lar. CH3COOH Ag2CrO4 +lar. HNO3 Ag2CrO4 +lar.amonia
Endapan yang terbentuk dibagi tiga
Endapan yang terbentuk dibagi dua
Endapan dibagi menjadi tiga
Endapan ditambahkan
Gambar I.9 Botol Aquades Gambar I.10 Botol reagen
Gambar I.11 Kertas Saring
4) Skema Kerja
1) Argentum (Ag+)
a)
b)
c)
d)
Gambar I.12 Skema Kerja Argentum(Ag+)
Lar. Hg2(NO3)2 + lar. HCl
Hg2Cl2+ air panas Hg2Cl2 + lar. NH3
Lar. Hg2(NO3)2
Lar. Hg2(NO3)2 + lar. KI
Hg2I2 + air panas Hg2I2 + lar. KI berlebihan
Lar. Hg2(NO3)2 + lar.NaOH
Lar. Hg2(NO3)2
Endapan yg terbentuk dibagi dua
Endapan yg terbentuk dibagi dua
Lar.K2CrO4lar.K2CrO4
Lar. NH3
NaOH Berlebihan
2) Merkuro (Hg2+)
a)
ditambahkan
b)
c)
d)
ditambah
e)
ditambahkan
Gambar I.13 Skema Kerja Merkuro (Hg2+)
3) Timbel (Pb2+)
Lar.PbNO3 + lar. HCl
PbCl2 + air panas PbCl2 + lar. CH3COONH4PbCl2 + HCl pekat
Lar. (CH3COO)2Pb + lar. KI
PbI2 + air panas lalu didinginkan PbI2 +lar. KI berlebihan
Lar. (CH3COO)2Pb + lar.NaOH
NaOH berlebihan
Lar. (CH3COO)2Pb
Lar. (CH3COO)2Pb
Endapan yg terbentuk dibagi dua
Endapan yg terbentuk dibagi tiga
Lar. K2Cr2O7
H2SO4 encer
a)
b)
c)
ditambah
d) ditambahkan
e) ditambahkan
Gambar I.14 Skema Kerja Timbel (Pb2+)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Percobaan
Tabel I.1 Cara Kerja Kation Golongan Pertama
Cara kerja Reaksi Ion Pengamatan Kation golongan IAgentum (Ag+)
1. Lar.AgNO3 + lar.HClEndapan yang terbentuk dibagi tiga:
a. Endapan dikenakan sinar matahari
b. Endapan + air panas
c. Endapan + NH4OH
Hasilnya + HNO3
encer2. Lar.AgNO3 + lar.KI
Endapan yang terbentuk dibagi dua:
a. Endapan + air panas
b. Endapan + lar. KI berlebihan
3. Lar.AgNO3 + lar. NaOHEndapan setelah dipisahkan dari filtratnya lalu ditambahkan lar. NaOH berlebihan
4. Lar. AgNO3 + K2CrO4
endapan yang terbentuk dibagi tiga:
a. Endapan + lar. CH3COOH
b. Endapan + lar. HNO3
c. Endapan + lar. Amonia
Ag++Cl- → AgCl↓
uv
2AgCl↓→ 2Ag↓ + Cl2↓
AgCl ↓ + H2O
Ag++OH- →Ag2O↓+ H2O
Ag++I- →AgI↓
AgI↓+ H2O →
AgI+ KI→
Ag++2OH-→Ag2O↓
2Ag++2OH- lebih→ Ag2O↓
2Ag++CrO42-→Ag2CrO4↓
Ag2CrO4 ↓+2H+ →4Ag+
+Cr2O72-+H2O
Ag2CrO4 ↓+2H+ →4Ag+
+Cr2O72-+H2O
Ag2CrO4 ↓+4NH3
→2[Ag(NH3)2]++CrO42-
Larutan keruh endapan putih
Endapan ungu
Endapan putih menggumpal
Tidak ada perubahanTidak ada perubahanKuning keputih-putihan
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahanEndapan coklat
Endapan hitam
Endapan merah bata
Larut
Tidak ada perubahanTidak ada perubahan
Merkuro (Hg2+)1. Lar.Hg2(NO3)2 + HCl
Endapan yang terbentuk dibagi dua:
a) Endapan + air panas
b) Endapan + lar.NH3
2. Lar. Hg2(NO3)2 + lar. K2CrO4
3. Lar.Hg2(NO3)2 + lar.KIEndapan yang terbentuk dibagi dua:
a) Endapan + air panas
b) Endapan + lar. KI berlebihan
4. Lar.Hg2(NO3)2 + Lar. NaOH
Lalu ditambahkan NaOH berlebihan
5. Lar.Hg2(NO3)2 + lar. NH3
Hg22++2Cl-→Hg2Cl2↓
Hg2Cl2↓ + H2O
Hg2++CrO42- → Hg2CrO4
2-↓
Hg22++2I- →Hg2I2↓
Hg2I2↓ →HgI2↓+ Hg↓
Hg2I2↓+2I- →[HgI4]2-+Hg↓
Hg22++2OH- →Hg2O↓
Hg22++2OH- →Hg2O↓
Larutan keruh terjadi endapan putih turun kebawah tetapi lama-kelamaan endapan melayang
Larutan keruh(tidak terjadi endapan)
Endapan putihEndapan kuning
Endapan kuning melayang-layang diatas
Endapan kuning mengendap dibawahEndapan kuning (larutan terpisah dengan endapan)
Larutan keruh putih, endapan hitam dibawahEndapan hitam
Endapan putihTimbel (Pb+)
1. Lar. PbNO3 + lar HClEndapan yang terbentuk dibagi tiga:
a) Endapan + air panas Lalu didinginkan
Pb2++2Cl- →PbCl2↓
33,4 gr PbCl2 larut per liter pd 1000C
Endapan putih melayang-layangLar. Jernih,endapan hilang stlh dinginkan Lar. Jernih ada kristal-kristal putih
b) Endapan + HCl pekat
c) Endapan + lar. CH3COONH4
2. Lar.(CH3COO)2Pb + lar. KIEndapan yang terbentuk dibagi dua:
a) Endapan + air panas setelah itu didinginkan
b) Endapan + lar. KI berlebihan
3. Lar.(CH3COO)2Pb + lar. NaOH betetes lalu berlebihan
4. Lar.(CH3COO)2Pb + lar. K2Cr2O7
5. Lar.(CH3COO)2Pb + H2SO4 encer
PbCl2↓+ 2Cl- →[PbCl4]2-
PbCl2↓+ CH3COONH4
Pb2++2I- →PbI2↓
PbCl2↓+ H2O →PbO + 2HCl
PbI2+2I- →[PbI4]2+
Pb2++2OH- →Pb(OH)2↓
Pb(OH)2↓+2OH-
→[Pb(OH)4]2+
Pb2++CrO42- →PbCr2O7↓
Pb2++SO42- →PbSO4↓
Lar.jernih endapan pekat dibawahTidak ada perubahanEndapan kuning
Mengendap seperti kristal-kristal kuning setelah didinginkan tidak ada perubahanLar. Keruh, endapan kuningEndapan putih,tidak ada perubahan(jk ditambah NaOH berlebihan)
Endapan kuning keorange-orangeanLar.keruh, endapan putih
b. Pembahasan
Argentum (Ag)
1. Ag+ + Cl- →AgCl↓
Reaksi dengan HCl akan menghasilkan endapan putih keruh Perak Klorida
(AgCl)↓. Jika AgCl↓ ditambahkan air panas maka akan terbentuk endapan
putih yang menggumpal . Kemudian apabila AgCl↓dikenakan sinar
matahari maka akan menguraikan endapan AgCl↓yang menjadi endapan
berwarna ungu karena terbentuknya logam perak .
2AgCl ↓ →h (uv)2 Ag↓+ Cl2 (g)
Kemudian apabila endapan ditambahkan Amonium Hidroksida dan
ditambah lagi HNO3 encer maka akan terbentuk ion kompleks dan
endapan dari AgCl larut dalam larutan amonia dari reaksi tersebut .
AgCl ↓+ 2 NH3 →Ag ( NH3) 2+ + Cl-
Dimana Ag ( NH3) 2+ + Cl- + 2H+ →AgCl↓+ 2 NH4
+
Dan akan terbentuk endapan putih perak klorida (AgCl) .
2. Ag+ + I- →AgI↓
Reaksi dengan KI akan menghasilkan endapan kuning keputih-putihan
AgI↓. Kemudian jika endapan AgI↓ditambahkan dengan air panas , maka
KI↓tidak akan mengalami perubahan. Kemudian , jika endapan KI tersebut
ditambahkan larutan KI berlebihan juga tidak mengalami perubahan
(tetap).
3. 2Ag++2OH- →Ag2O↓Reaksi dengan larutan NaOH membentuk endapan coklat Ag2O↓ .
Kemudian jika endapan dipisahkan dari fitratnya lalu ditambah larutan
NaOH berlebihan maka akan terbentuk endapan hitam Ag2O .
2Ag++2OH- → lebih Ag2O↓(endapan hitam).4. 2Ag++CrO42- →Ag2CrO4↓
Reaksi dengan larutam K2CrO4 membentuk endapan Ag2CrO4 berwarna
merah (Ag2CrO4↓). Kemudian endapan ditambahkan dengan larutan
CH3COOH maka akan larut .
Ag2CrO4+2H+ →4Ag++Cr2O72-+H2O ( larut)
Kemudian jika endapan ditambahkan dengan larutan HNO3 , maka tidak
terjadi perubahan .
Ag2CrO4 + 2H+ → 4Ag+ + Cr2O72- + H2O
Kemudian jika Endapan ditambahkan larutan Amonia
( NH3 ) juga tidak terjadi perubahan .
Ag2CrO4 + 4NH3 → 2[Ag(NH3)2]+ + CrO42-
Warna kuning merupakan ciri khas adanya ion kromat dalam larutan
sedangkan warna merah merupakan ciri khas adanya ion dikromat.
Larutan yang mengandung ion kromat yang berwarna kuning bila
diasamakan, akan diperoleh larutan yang berwarna merah jingga karena
ion CrO42- berubah menjadi Cr2O7
2-.
2CrO42- + 2H+ → Cr2O7
2- + H2O
Sebaliknya jika larutan yang mengandung ion dikromat dibasakan maka
ion Cr2O72-berubah menjadi ion CrO4
2-.
Cr2O72- + 2OH- → 2CrO4
2- + H2O
Dari percobaan yang dilakukan, pada pencampuran kalium kromat dengan
asam nitrat diperoleh suatu larutan yang disebut larutan Schwerter’s yang
digunakan untuk menguji keberadaan berbagai logam terutama perak.
Perak murni mengubah larutan menjadi merah terang, perak sterling
(paduan 92,5% perak dengan logam lain biasanya tembaga atau emas)
mengubah larutan menjadi merah gelap, larutan menjadi berwarna coklat
bila kandungan tembaga tinggi bahkan menjadi hijau.
Merkuro (Hg2+)
1. Hg22+ + 2Cl-→Hg2Cl2↓
Reaksi dengan HCl akan menghasilkan endapan putih(Hg2Cl2↓)dimana
larutannya keruh dan endapannya turun kebawah tetapi lama-kelamaan
endapan melayang. Jika Hg2Cl2↓ ditambahkan dengan air panas maka
Hg2Cl2↓tidak akan mengalami perubahan (tidak larut), kemudian apabila
Hg2Cl2↓ ditambahkan dengan larutan NH3 maka akan dihasilkan residu
yang berupa endapan dari reaksi tersebut.
Hg2Cl2+2NH3 →Hg↓+ Hg(NH2)Cl↓ + NH4+ +Cl-
Dimana larutan amonia akan mengubah endapan menjadi campuran
merkurium (II) amidoklorida(Hg(NH2)Cl↓)dan logam merkurium (Hg↓)
yang endapannya berwarna Putih dan tidak larut dalam air.
2. Hg22++ CrO42-→ Hg2CrO4↓
Reaksi dengan K2CrO4 akan menghasilkan endapan kuning
merkurium(I)kromat ( Hg2CrO4↓)
3. Hg22++ I- →Hg2I2↓
Reaksi ditambahkan dengan KI akan menghasilkan endapan hijau. Apabila
Hg2I2↓ ditambahkan dengan air panas maka akan menghasilkan endapan
kuning yang mengendap dibawah. Kemudian jika Hg2I2↓ ditambahkan
dengan larutan KI berlebihan maka endapan tetep berwarna kuning tetapi
larutan tidak tercampur dengan endpan yang dibawahnya.
4. Hg22++ 2OH- → Hg2O↓
Reaksi ditambahkan dengan larutan natrium hidroksida (NaOH) akan
mengahasilkan endapan hitam dibawah dan larutan keruh berwarna putih.
Jika endapan(Hg2I2↓)ditambahkan dengan (NaOH) berlebihan maka akan
menghasilkan endapan hitam dibawah larutan keruh berwarna putih dan
pada tabung reaksi terdapat endapan putih juga diatasnya.
5. Hg22+ ditambahkan dengan Larutan ammonia akan menghasilkan endpan
putih yang mengendap.
Timbel Hitam (Pb2+)
1. Pb2++ 2Cl-→ PbCl2↓
Reaksi ditambahkan dengan larutan HCl akan menghasilkan endapan putih
yang melayang-layang. Jika endapan PbCl2↓ ditambahkan dengan air
panas larutan akan berwarna jernih dan endapan menghilang lalu jika
endpan yang telah dipanaskan tersebut didinginkan maka larutan akan
berwarna jernih dan terdapat kristal-kristal putih pada endapannya. Jika
endapan PbCl2↓ditambahkan dengan HCl pekat akan terbentuk ion
tetrakloroplumbat(II) yang endapanya pekat dibawah dan larutannya akan
terlihat jernih
PbCl2↓ + 2Cl-→ [ PbCl4]2-
Kemudian jika endapan PbCl2↓ ditambahkan dengan larutan
(CH3COONH4) maka tidak akan mengalami perubahan.
2. Pb2+ + I-→ PbI2↓
Reaksi ditambahkan dengan larutan KI akan menghasilkan endapan
kuning dibawah. Jika endapan PbI2↓ ditambahkan dengan air panas maka
akan menghasilkan endapan kuning seperti kristal kuning setelah itu jika
endapan PbI2↓ yang telah dipanaskan kemudian dinginginkan maka tidak
akan tejadi perubahan pada endapan. Kemudian jika endapan PbI2↓
ditambahkan dengan larutan KI berlebihan maka akan menghasilkan
endapan kuning dan larutan akan berwarna keruh.
3. Pb2+ + 2OH-→ Pb(OH)2↓
Reaksi ditambahkan dengan larutan NaOH bertetes-tetes akan
menghasilkan endapan berwarna putih dan jika reaksi ditambahkan denga
larutan NaOH berlebihan maka tidak terjadi perubahan( endapan putih).
4. Pb2+ + Cr2O7 → Pb Cr2O7 ↓
Reaksi ditambahkan dengan larutan K2 Cr2O7 akan menghasilkan endapan
Pb Cr2O7 ↓ berwarna kuning keorange-orangean.
5. Pb2+ + SO42- → PbSO4↓
Reaksi ditambahkan denga larutan H2SO4 encer maka akan menghasilkan
endapan PbSO4↓ keruh berwarna keputih-putihan.
V. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Dari percobaan yang di lakukan telah sesuai dengan dasar teori bahwa
kation golongan I terdiri dari argentum(Ag+),merkuro( Hg2+),dan timbel
hitam(Pb2+) dalam reaksi dengan masing-masing regensianya endapan,
namun untuk timbel tak pernah mengendap sempurna dan endapannya
dapat larut .
Logam transisi adalah sesuatu yang dapat membentuk satu atau lebih ion
stabil yang memiliki orbidal d yang tidak terisi (incompletely filled d
orbitals).
Dalam kation golongan pertama yang termasuk dalam logam transisi
adalan Ag (perak) dan Hg(merkurium) yang termasuk golongan aktanida,
kedua unsur tersebut termasuk logam transisi memiliki tingkat orbital d
yang tidak terisi penuh. Pb bukan termasuk logam transisi karena Pb
bukan golongan aktanida tetapi Pb terasuk golongan IVA. Umumnya
unsur transisi dapat membentuk senyawa dengan berbagai warna. Warna
pada unsur transisi berhubungan dengan bilangan oksidasi dan subkulit d
yang belum terisi penuh. Jika senyawa transisi tersebut tidak berwarna
maka pada subkulit d-nya terisi elektron penuh.
2. Saran
a. Sebelum tabung reaksi digunakan kembali, cucilah agar benar-benar bersih
agar tidak terjadi percampuran zat sisa dan menimbulkan perubahan
warna.
b. Menggunakan perbandingan yang seimbang dalam penambahan reagen
kesetiap larutan dengan perbandingan rasio 1:1
VI. DAFTAR PUSTAKA
SVEHLA G.1990.Vogel Bagian Satu Buku Teks Analisis
Anorganik Kulitatif Makro dan Semi mikro edisi ke
lima.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
http//google.com.
Tim Dosen Praktikum Kimia Analisa 2013 Buku Petunjuk
Praktikum Kimia Analisa Teknik Kimia FT UNNES
Semarang.
roszha.blogspot.com/2011/01/sifat-sifat-pereaksi-
berdasarkan.html
http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-analitik-golongan-
i-dan-ii.html
Semarang, 30 Maret 2013
Mengatahui,
Dosen Pengampu
Catur Rini Widiyastuti
NIP.
Praktikan I Praktikan II Praktikan III
Fitriyatun Nur Jannah Ami Ridowati Mahfud Fauzi
NIM. 5213412006 NIM. 5213412034 NIM. 5213412029