Laporan Praktikum Fotosintesis (Percobaan Jan Ingenhousz)
-
Upload
komarudin-m-zaelani -
Category
Science
-
view
614 -
download
12
Transcript of Laporan Praktikum Fotosintesis (Percobaan Jan Ingenhousz)
PENGARUH WARNA CAHAYA TERHADAP KECEPATAN
FOTOSINTESIS Percobaan Ingenhousz
KELOMPOK V
Komarudin M Zaelani
Heridant Yoga Utama
Anisa Kusumawardanirum
Mira Faradilla
XII IPA 5
SMA NEGERI 1 JONGGOL JALAN SUKASIRNA 36 KECAMATAN JONGGOL KABUPATEN BOGOR (16830)
http://www.sman1jonggol.sch.id
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
2. Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.
II. LANDASAN TEORI
a) Sifat-sifat Alami Cahaya
Cahaya merupakan bentuk energy yang dikelan sebagai energy elektromagnetik,
yang disebut juga radiasi. Energy elektromagnetik bergerak dalam gelombang
beritama yang analog dengan gelombang yang berirama yang diciptakan dengan
menjatuhkan kerikil ke dalam genangan air. Akan tetapi gelombang elektromagnetik
merupakan gangguan pada medan listrik dan medan magnetic, dan bukannya
gangguan pada medium materi seperti air.
Jarak antara puncak-puncak gelombang elektromagnetik disebut dengan Panjang
gelombang. Panjang gelombang berkisar antara kurang dari satu nanometer (untuk
sinar gama) hingga lebih dari satu kilometer (untuk gelombang radio) kisaran radiasi
ini dikenal sebagai spectrum elektromagnetik.
Spektrum Elektromagnetik, cahaya tampak dan bentuk energy elektromagnetik
lain beradiasi melalui angkasa sebagai gelombang yang panjangnya bermacam-
macam. Kita menerima panjang gelombang cahaya tampak yang berbeda-beda
berupa warna yang berbeda-beda. Cahaya putih merupakan campuran semua
panjang gelombang cahaya tampak. Prisma dapat memilah cahaya putih menjadi
warna-warna komponennya dengan cara membelokkan cahaya yang mempunyai
panjang gelombang yang berbeda-beda dalam drajat yang berbeda. Cahaya tampak
menggerakan fotosintesis.
Segmen yang paling penting bagi kehidupan adalah pita sempit yang panjang
gelombangnya berkisar antara kira-kira 380 hingga 750 nm. Radiasi ini dikenal
sebagai cahaya tampak, karena terdeteksi oleh mata manusia sebagai macam-macam
warna.
Model cahaya sebagai gelombang menerangkan banyak sifat cahaya, tetapi dalam
hal tertentu cahaya itu berperilaku seperti tersusun atas partikel-partikel diskret, yang
disebut Foton. Foton bukanlah objek kasat mata, tetapi foton itu bertindak seperti
objek yang memiliki jumkah energi yang tetap. Jumlah energy berbanding terbalik
dengan panjang gelombang cahayanya, semakin tinggi energy setiap foton cahaya
tersebut. Dengan demikian foton cahaya ungu (violet) berisi hampir dua kali lipat
energy foton cahaya merah.
Walaupun matahari meradiasikan spektrum penuh dari energi elektromagnetik,
atmosfer bertindak sebegai jendela slektif, yang membiarkan cahya tampak lewat dan
menyaring sebagian besar fraksi radiasi lainnya. Bagian spektrum yang dapat kita
lihat juga merupakan radiasi yang menggerakkan fotosintesis. Biru dan merah, dua
panjang gelombang yang paling efektif diserap oleh klorofil, merupakan warna yang
paling bermanfaat sebagai energy untuk reaksi terang.
b) Fotosintesis
Robert Meyer (1845) mengemukakan bahwa fotosintesis merupakan proses
biokimia yang sangat penting karena selama proses tersebut energi radiasi dikonversi
menjadi energi kimia yang bermanfaat bagi proses kehidupan.
Fotosintesis merupakan proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil
menjadi zat organic (karbohidrat) dengan pertolongan cahaya. Peristiwa ini disebut
anabolisme karbohidrat, pertistiwa fotosintesis dapat dinyatakan dengan persamaan
reaksi kimia sebagai berikut :
6CO2 + 6 H2O 𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎
𝑘𝑙𝑜𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙→ C6H12O6 + 6CO2
Jan Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa fotosintesis dilepaskan oksigen. Hal
ini dibuktikan dalam percobaanya menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata di
dalam gelas beker dibawah corong terbalik yang ujungnya diletakan sebuah tabung
reaksi. Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel tersebut
berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Di setiap sel
terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah terjadi penyerapan sinar oleh
klorofil dimulai pada proses fotosintesis. Kloroplas dibungkus oleh dua lapisan
membrane. Membran dalam berupa suatu membrane yang kompleks pada membran
ini terdapat beberapa lapisan kantong yang rata, disebut granum. Di dalam granum
terdapat warna zat klorofil dan molekul-molekul yang membantu penangkapan
energy sinar matahari. Di dalam seluruh granum terdapat larutan protein disebut
stoma.
c) Hydrilla verticillata
Hydrilla atau lebih sering disebut gulma air adalah tumbuhan tenggelam, biasanya
berakar, hidup selamanya di air. Gulma atau Hydrilla ini di perairan hidupnya sangat
melimpah dan kelimpahannya mempunyai efek negative terhadap perairan maupun
pada dunia budidaya. Hydrilla verticillata dapat mempengaruhi ukuran ikan dan
tingkat populasi di mana ikan predator tidak dapat berburu efektif dalam tikar tebal.
Tikar padat juga mengganggu nelayan, menghambat saluran irigasi, memperlambat
pengendalian banjir kanal, menciptakan air tergenang yang menjadi tempat
berkembang biak nyamuk, dan padatan atau seresahnya bahkan dapat menyebabkan
banjir, dan mengubah kualitas air dengan menurunkan kadar oksigen dan
peningkatan pH dan suhu air (Anonim, 2011).
Klasifikasi Hydrilla vertisillata
Menurut Pancho dan Soerjani (1978), klasifikasi Hydrilla adalah sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Filum : Spermatophyta
Subfilum : Angiospermae
Kelas : Monokotelidon
Familia : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata
Hydrilla verticillata memiliki rimpang putih kekuningan tumbuh di sedimen bawah air
sampai dengan kedalaman 2 m. Hydrilla adalah tanaman produktif, yang tumbuh
dengan cepat dalam air dan dapat berkembang dari beberapa sentimeter sampai 20
meter. Daun kecil (1 / 2 - 3 / 4 inci).
Kegunaan Hydrilla
Hydrilla dalam dunia ikan hias dapat dijadikan sebagai penghias
akuarium/aquarium seperti jenis lainnya
Tempat pemijahan Ikan seperti ikan
Menjadi makanan ikan
Tempat Sembunyi Ikan
III. ALAT DAN BAHAN
• Plastik berwarna @5 (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru,Ungu, Pink, dan
Bening)
• Gelas Kimia 1000 ml
• Corong Kaca
• Tabung Reaksi
• Air 1000 ml
• Gunting/Cutter
• Hydrilla verticilata
• Lap
IV. CARA KERJA
1. Beberapa batang tanaman Hydrilla verticillata dimasukkan ke dalam corong
terbalik.
2. Corong ditempatkan ke dalam beker glass (1000 ml) yang berisi air 1000 ml
dalam keadaan terbalik (air harus penuh).
3. Pipa ujung corong ditutup dengan tabung reaksi yang berisi air secara terbalik
yang terisi penuh.
4. Perangkat percobaan ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari
langsung.
5. Perangkat percobaan di tutup dengan kotak plastik berwarna.
6. Amati gelembung air yang muncul setelah kurang lebih 5 menit dan Hitung
jumlah udara/gelembung-gelembung air selama 1 menit sebanyak 7 kali.
7. Catat hasil pada table pengamatan.
8. Kumpulkan data hasil pengamatan dari kelompok lain.
9. Buatlah data hasil pengamatan dalam bentuk tabel dan grafik mengenai
hubungan warna cahaya terhadap kecepatan fotosintesis.
V. DATA PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
No Warna Plastik Jumlah Gelembung (O2/menit)
Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7
1 Merah 16 47 52 67 70 102 137 70,41
2 Jingga 180 156 145 102 119 97 74 124,71
3 Kuning 430 410 360 136 192 110 85 246,14
4 Hijau 57 46 40 32 41 18 30 37,7
5 Biru 27 22 9 21 5 3 2 12,71
6 Pink 170 206 165 237 130 160 60 161,14
7 Ungu 88 102 104 119 42 23 65 77,5
8 Bening/transparan 170 132 428 155 156 157 157 191,57
70.14
124.71
246.14
37.7
12.71
161.14
77.5
191.57
0
50
100
150
200
250
JUM
LAH
GEL
ELEM
BU
NG
RA
TA-R
ATA
(O
2/M
ENIT
)
SPEKTURM CAHAYA TAMPAK
Grafik Pengaruh Cahaya Pada Laju Fotosintesis
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Pink
Ungu
Bening
VI. PEMBAHASAN
Spectrum warna merah
Spectrum warna merah memiliki panjang gelombang berkisar antara 700 nm
hingga 750 nm, menurut teori spectrum warna cahaya tampak ini merupakan
yang efektif untuk menyerap warna dalam fotosintesis untuk reaksi terang, tetapi
dalam hasil pengamatan warna merah menunjukan kecepatan reaksi dengan
kisaran gelembung 70.14 O2/menit.
Spectrum warna jingga
Spectrum warna jingga memiliki panjang gelombang berkisar antara 600 nm
hingga 650 nm kurang efektif dalam fotosintesis untuk reaksi terang dengan laju
kecepatan rata-rata gelembung per menit mencapai 124.71 O2/menit.
Spectrum warna kuning
Spectrum warna kuning memiliki panjang gelombang kisaran antara 550 nm
hingga 600 nm, cahaya ini juga memilki ketidakefektifan dalam penyerapan
spectrum cahaya untuk fotosintesis reaksi terang, namun pada percobaan
spectrum warna ini menunjukan kecepatan laju rata-rata fotosintesis gelembung
per menit mencapai 246.14 O2/menit.
Spectrum warna hijau
Spectrum warna cahaya hijau memiliki panjang gelombang kisaran 525 nm
hingga 500 nm, kurang efektif dalam penyerapan spectrum warna untuk
fotosintesis reaksi terang dengan laju kecepatan rata-rata fotosintesis gelembung
per menit mencapai 37.7 O2/menit.
Spectrum warna biru
Spectrum warna biru memiliki panjang gelombang dengan kisaran 450 nm hingga
500 nm, sangat tidak efektif dalam fotosintesis reaksi terang dengan hanya
mencapai laju fotosintesis rata-rata gelembung per menit 12.71 O2/menit.
Spectrum warna ungu
Spektrum warna ungu memiliki panjang gelombang berkisar antara 380 hingga
450 nm, sangat tidak efektif dalam penyerapan spectrum warna dalam fotosintesis
reaksi terang, kecepatan jalu rata-rata fotosintesis gelembung per menit mencapai
77.5 O2/menit.
Transparan
Memiliki panjang gelembang seperti spectrum warna merah yang merupakan
spectrum yang sangat efektif untuk menyerap warna, sehingga dari hasil
pengamatan plastic transparan dengan laju fotosintesis rata-rata gelembung per
menit mencapai 191.57 O2/menit.
VII. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Berdasarkan kegiatan diatas, tentukan :
o Variabel bebas
- Warna pelastik yang dibuat bervariasi (Merah, Jingga, Kuning,
Hijau, Biru, Nila, Ungu dan Transparan)
o Variabel terikat
- Gelembung udara (O2)
o Variabel Control
- Tanaman Air (Hydrilla verticilata), sinar matahari dan air.
2. Perlakuan mana yang mrnghasilkan gelembung lebih banyak?
Mengapa?
- Perlakuan dengan warna plastik kuning dari hasil percobaan
menunjukan rerata paling tinggi dari kedelapan spectrum warna
yang diujikan, karena warna kuning memiliki panjang gelombang
kisaran 600 nm.
3. Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung paling sedikit?
Mengapa?
- Perlakuan dengan warna plastik biru dari hasil percobaan
menunjukan rerata paling rendah dari kedelapan spectrum warna
yang diujikan, karena warna biru memiliki panjang gelombang
kisaran 450-500 nm
4. Gelembung air apakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut?
Bagaimana cara membuktikannya?
- Gelembung air yang dihasilkan adalah oksigen (O2), hal itu dapat
dibuktikan ketika gelembung tersebut keluar dari Tumbuhan Air
yang melakukan fotosintesis.
5. Berdasarkan kegiatan tersebut tentukan faktor apakah yang
mempengaruhi fotosintesis?
- Faktor yang berpengaruh dari percobaan tersebut adalah warna
plastic dan pencahayaan sinar matahari, karena warna plastic
sangat menentukan panjang gelombang yang mempengaruhi
hasil dari fotosintesis.
6. Berdasarkan eksperimenmu warna cahaya manakah yang paling efektif
untuk proses fotosintesis?
- Seperti yang sudah dijelaskan pada pertanyaan nomor 2 bahwa
warna cahaya yang paling efektif adalah kuning.
VIII. PENUTUP
o Kesimpulan
- Spekrtum warna yang paling efektif untuk fotosintesis adalah kuning.
- Spektrum cahaya sangat berpengaruh pada fotosintesis.
- Spektrum cahaya sangat menentukan hasil dari fotosintesis.
o Saran
Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan utnuk kami jadikan
bahan koreksi dan introspeksi dalam segala hal mencakup isi maupun diluar
laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.com
Pratiwi, D.A. 2009. Biologi SMA Jilid 3. Erlangga : Jakarta
Campbell, N.A., J.B Reece. & L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Edisi ke-5 Terj. dari: Biology.
5th ed. Oleh Manalu, W. Jakarta. Penerbit Eralangga.