Laporan Praktikum Faal

8
Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui kelelahan otot pada manusia. Alat – alat : 1. Kimograf + Kertas + Perekat 2. Manset sfigmomanometer 3. Ergograf 4. Metronome ( Frekuensi 1 detik ) Cara Kerja : A. Percobaan pertama; Kerja steady – state 1. Persiapkan alat-alat sesuai gambar 2. Sambil dicatat lakukan satu tarikan tiap 4 detik menurut irama alat yangdiperdengarkan di ruang praktikum sampai ½ putaran tromol. Setiap kalisetelah melakukan tarikan , lepaskan segera jari saudara dari pelatuk sehingga kembali ke tempat semula B. Percobaan kedua; Pengaruh gangguan peredaran darah 1. Pasang manset stigmomanometer pada lengan atas kanan orang percobaanyang sama dengan orang yang melalukan percobaan pertama 2. Sebagai latihan lakukan beberapa kali oklusi pembuluh darah lengan atasdengan jalan memompa manset dengan cepat sampai denyut nadi arteriradialis tak teraba lagi 3. Dengan manset tetap terpasang tetapi tanpa oklusi, lakukan 12 kali tarikandengan frekuensi satu tarikan tiap 4 detik sambil dicatat pada kimograf 4. Tanpa menghentikan tromol pada tarikan ke-13, mulailah memompamanset dengan cepat sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba lagi.Selama pemompaan orang percobaan tetap melakukan latihan.

description

faal

Transcript of Laporan Praktikum Faal

Page 1: Laporan Praktikum Faal

Tujuan Praktikum :

Untuk mengetahui kelelahan otot pada manusia.

Alat – alat :

1. Kimograf + Kertas + Perekat2. Manset sfigmomanometer3. Ergograf4. Metronome ( Frekuensi 1 detik )

Cara Kerja :

A. Percobaan pertama; Kerja steady – state

1. Persiapkan alat-alat sesuai gambar

2. Sambil dicatat lakukan satu tarikan tiap 4 detik menurut irama alat yangdiperdengarkan di ruang praktikum sampai ½ putaran tromol. Setiap kalisetelah melakukan tarikan , lepaskan segera jari saudara dari pelatuk sehingga kembali ke tempat semula

B. Percobaan kedua; Pengaruh gangguan peredaran darah

1. Pasang manset stigmomanometer pada lengan atas kanan orang percobaanyang sama dengan orang yang melalukan percobaan pertama

2. Sebagai latihan lakukan beberapa kali oklusi pembuluh darah lengan atasdengan jalan memompa manset dengan cepat sampai denyut nadi arteriradialis tak teraba lagi

3. Dengan manset tetap terpasang tetapi tanpa oklusi, lakukan 12 kali tarikandengan frekuensi satu tarikan tiap 4 detik sambil dicatat pada kimograf

4. Tanpa menghentikan tromol pada tarikan ke-13, mulailah memompamanset dengan cepat sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba lagi.Selama pemompaan orang percobaan tetap melakukan latihan.

5. Berilah tanda pada kurve pada saat denyut nadi arteri radialis tidak teraba lagi

6. Setelah terjadi kelelahan total, turunkan tekanan di dalam manset sehinggaperedaran darah pulih kembali

7. Dengan frekuensi yang sama teruskan tarikan dan pencatatan sehinggapengaruh faktor oklusi tidak terlihat lagi

Page 2: Laporan Praktikum Faal

C. Percobaan ke tiga; Pengaruh istirahat dan massage

1. Latihan ini dilakukan oleh orang percobaan lain

2. Besarkan beban ergograf sampai hampir maksimal

3.Sambil dicatat lakukan satu tarikan tiap 1 detik sampai terjadi kelelahantotal, kemudian hentikan tromol

4. Berilah istirahat selama 2 menit. Selama istirahat, lengan tetap diniarkandiatas meja

5. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang + 2 cm, jalankankimograf dan lakukan kembali tarikan dengan frekuensi dan beban yangsama sampai terjadi kelelahan total, kemudian hentikan tromol

6. Berilah istirahat selama 2 menit lagi. Selama masa istirahat ini lakukanmassage pada lengan orang percobaan. Massage dengan cara mengurut dengan tekanan kuat ke arah perifer, kemudian dengan tekanan ringan kearah jantung. Massage dilakukan dari fossa cubiti hingga ujung jari

7. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang + 2 cm, jalankankimograf dan lakukan kembali tarikaan seperti langkah nomor 5

8. Bandingkan ke 3 ergogram yang sudah diperoleh dan lakukanlah analisis terhadap ketiganya

D. Percobaan ke empat; Rasa nyeri, perubahan warna dan suhu kulit akibatiskemia

1. Latihan ini dilakukan pada orang percobaan lain tanpa dilakukanpencatatan pada ergogram

2. Pasanglah manset pada lengan atas kanan orang percobaan dan berikanpembeban yang cukup berat sehingga penarikan hanya akanmemperlihatkan penyimpangan ujung pencatatan yang kecil saja

3. Perhatikan suhu dan warna kulit lengan bawah kanan orang percobaan

4. Lakukan satu tarikan tiap saatu detik sambil diadakan oklusi sehinggaterjadi kelelahan total atau sampai terjadi rasa sakit yang tidak tertahankan

5. Hentikan tindakan oklusi segera setelah orang percobaan merasa nyeriyang hebat sekali. Perhatikan suhu dan warna kulit lengan bawah kananorang percobaan

Page 3: Laporan Praktikum Faal

Hasil Percobaan :

Percobaan 1

Percobaan 2

1. Percobaan setelah beberapa kali oklusi di awal sebelum melakukan tarikan pelatuk

secara normal tanpa oklusi menunjukan gambaran kurva yang stabil

2. Penarikan pelatuk yang diikuti oklusi secara bersamaan saat dicatat oleh kimograf

memperlihatkan kerja otot yang mulai berkurang seiring waktu.

3. Saat oklusi telah ditiadakan tetapi tetap melakukan tarikan pada pelatuk, kimograf

menunjukan hasil kerja otot yang kembali pulih secara perlahan

Percobaan 3

Percobaan 4

Jadual: Rasa Nnyeri, Perubahan Warna Kulit dan Suhu Kulit Tanpa Oklusi dan Dengan Oklusi

Tanpa Oklusi Dengan Oklusi

Warna Kulit Coklat Pucat keputihan

Suhu Kulit Normal/Hangat Dingin

Nyeri Pada Tangan Tidak terasa nyeri Rasa nyeri timbul setelah beberapa ketika

Pembahasan :

A. Percobaan pertama terlihat tidak terjadi pengurangan kinerja ataupun kelelahan yg dapat dilihatstabilitasnya pada hasil grafik percobaan I, grafik terlihat stabil. dapat disimpukanbahwa otot memiliki durasi untuk menguraikan asam laktat yang terbentuk datipemecahan glikogen untuk sumber tenaga mekanisme pengerak otot.

B. Percobaan kedua pada percobaan ketiga terlihat ada 3 bagian grafik yang berbeda. Dimulai dengangrafik yang stabil pada awalnya, setelah mulai dilakukan penghambatan aliran darah(oklusi), otot mulai kelelahan, disebabkan suplai nutrisi dan O2 yang berkurang. Nutrisi berguna untuk sumber energy bagi otot, sedangkan O2 sebagai bahan bakar untutk menguraikan asam laktat yang tertimbun akibat penguraian glikogen. Asam laktat membutuhkan lebih banyak O2 untuk menghasilkan energi, penimbunan asamlaktat

Page 4: Laporan Praktikum Faal

menimbukan kelelahan pada otot. Pada saat oklusi grafik cenderung menurunsampai terjadi kelelahan otot maksimal. Setelah oklusi dibuka, grafik mulai naik perlahan-lahan sampai dengan keadaan stabil yang dikarenakan darah sudah mengalir dan pasokan nutrisi dan O2 sudah kembali lancar.

C. Percobaan ketiga pada grafik terlihat bahwa grafik cenderung menurun karena waktu otot bekerja terlalu padat sehingga tidak memiliki waktu untuk menguraikan asam laktat (bekerja tiap 1 detik), oleh sebab itu di grafik menunjukan rentang waktu dari mulai bekerjahingga lelah cukup pendek. Setelah diberikan waktu untuk istirahat sebanyak duamenit, otot dapat kembali bekerja namun tidak berlangsung lama, karena penguraianasam laktat kurang maksimal sehingga otot dengan cepatnya kembali lelah. Ketikaotot kembali diistirahatkan sambil dilakukan pijatan untuk memperlancar kembalisirkulasi darah serta meluruskan otot kembali. Seharusnya grafik menunjukankecenderungan untuk meningkat dan rentang waktunya lama. Tetapi dari grafik OP kelompok kami, hasil yang didapat sama bahkan lebih tidak maksimal dari grafik yang istirahat (tanpa pijatan). Hal ini dimungkinkan karena teknik pijatan yang tidak dilakukan dengan baik dan kondisi otot OP yang tidak terlatih. Terlihat pada grafik, tahap awak grafik cendrung menurun pada frekuensi waktu kerja otot yang cukup padat, otot tidak memiliki waktu untuk mengurai asam laktat, rentang waktu dari awal test sampai kelelahan cukup pendek. Tahap kedua dilakukan setelah 2 menit mengistirahatkan. Hasil grafik kurang baik karena otot tidak dapat mengurai asam laktat dari proses sebelumnya secara maksimal sehingga otot cepat lelah. Tahap akhir dilakukan setelah proses istirahat dengan durasi yang sama beserta proses pemijatan yang bertujuan utuk memperlancar peredaran darah. Diperkirakan grafik akan cendrung memiliki hasil yg lebih baik tetapi resipien/OP menghasilkan grafik yang serupa dengan tahap kedua, dimungkinkan karena teknik pijatan yg tidak tepat atau kondisi otot resipien /OP yg kurang terlatih.

D. Pada percobaan keempat ini, latihan dilakukan untuk melihat kesan kelelahan otot seseorang terhadap rasa nyeri, perubahan warna dan suhu kulit akibat dari iskemia. Iskemia adalah suatu kondisi dimana berlaku kekurangan suplai darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke dalam jaringan otot. Ter jadi rasa nyeri adalah simptom kepada gangguan suplai darah pada suatu daerah tubuh. Dalam latihan ini, kondisi iskemiadicipta dengan dipasang manset pada lengan kanan OP dan diakan oklusi untuk menghentikan suplai darah ke daerah lengan OP. Kemudian, OP diarahkan untuk melakukan penarikan setiap detik sehingga terjadi kelelahan total (OP tidak dapat melakukan penarikan lagi) dan timbul rasa nyeri. Hasilnya dapat dilihat pada perubahan warna dan suhu kulit yang terjadi sebelom dan setelah diadakan oklusi. Awalnya, sebelom melakukan oklusi, suhu kulit sekitar lengan bawah OP adalah hangat dan warna kulitnya masih berwarna coklat. Setelah oklusi dilakukan sehingga timbul rasa nyeri, keadaan suhu kulit berubah menjadi lebih dingin dan warna kulitnya juga berubah menjadi pucat. Hal ini terjadi kerana berlaku perhambatan pada darah yang membawa oksigen (kekurangan oksigen) pada otot untuk terjadinya pembakaran glukosa, serta zat nutrisi lainnya bagi menghasilkan energi telah abis digunakan, hasilnya tidak ada energi lagi untuk melakukan kontraksi dan tidak ada panas yang dihasilkan – suhu kulit berubah dingin. Kulit menjadi pucat adalah hasil dari penghambatan darah akibat oklusi. Rasa nyeri yang dirasakan terjadi akibat dari kelelahan otot adalah hasil dari pembentukan asam laktak akibat melalui proses respirasi anaerob, yang menekan receptor nyeri sewaktu melakukan kontraksi ulangan.

Page 5: Laporan Praktikum Faal

Kesimpulan :

Mekanisme kerja otot dan tingkat kelelahannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berat beban, frekuensi waktu, istirahat, pijatan (massage), peredaran darah. Kelelahan pada otot terjadi karena pengekserian asam laktat terjadi pada saat otot bekerja, jikalau proses penggunaan otot terus berlanjut pada jangka waktu dan frekuensi tertentu, penimbunan asam laktat akan terjadi, poses penimbunan ini akan mengurangi kinerja dan menimbulkan rasa pegal pada bagian otot yang bekerja. Penghabatan aliran darah juga akan mengurangi kinerja otot, pengembalian kinerja otot dapat dilakukan dengan proses istirahat atau pemijatan.

Daftar Pustaka

Percobaan 1

Percobaan 2

1. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama; 2009.h.19.

2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2003.h.119.

3. Thomson H. Oklusi. Edisi II. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.h.57.

Percobaan 3

Percobaan 4

1. Thomson, Hamish.Oklusi. Jakarta: EGC, 2007.

2. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem; alih bahasa, Brahm U. Pendit; editor,

Beatricia I. Santoso. 2nd edi. Jakarta: ECG, 2001. Hal. 232-39.

3. Sumardikarya IK, Goenawan J. Muskuloskeletal-1. Jakarta; FK UKRIDA, 2013.