Laporan Praktikum

38
LAPORAN LENGKAP PRAKTEK LAPANG KULTUR IKAN HIAS Nama : Andi Masriah Stambuk : L221 10 902 Kelompok : IV (EMPAT) Asisten : Nur Haslina

Transcript of Laporan Praktikum

Page 1: Laporan Praktikum

LAPORAN LENGKAPPRAKTEK LAPANG

KULTUR IKAN HIAS

Nama : Andi MasriahStambuk : L221 10 902Kelompok : IV (EMPAT)Asisten : Nur Haslina

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRANJURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2012

Page 2: Laporan Praktikum

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak digaris khatulistiwa

memiliki keanekaragaman ikan hias air tawar maupun air laut. Keberadaan ikan

hias tidak lagi sebagai hiburan atau hoby semata tetapi telah berkembang

menjadi objek yang dimanfaatkan bagi kepentingan dunia pendidikan, penelitian,

medis maupun keperluan konservasi alam (Handajani dkk, 2009).

Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium.

Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus

meningkat (Windarto, 2011).

Ikan hias merupakan salah satu komoditi perikanan yang potensial dalam

menghasilkan devisa bagi negara dan mensejahterakan masyarakat perikanan

(pembudidaya). Pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia saat ini sebesar 7,5

%,lebih kecil dibandingkan dengan pasar Singapura yang mencapai 22,8 %,

sedangkan potensi ikan hias Indonesia jauh melebihi negara tetangga tersebut.

Potensi ikan hias di Indonesia tersebar di Pulau Jawa, Sumatera,

Bali,Kalimantan,Sulawesi, Maluku, dan Papua (Bachtiar dan Tim Lentera, 2004

dalam Purnama dkk, 2011).

Lemon fish (Neolamprologus leleupi) dan Koi (Cyprinus carpio L)

merupakan sebagian kecil dari beberapa ikan hias dengan komoditas jual tinggi

yang terdapat di Indonesia. Firdaus (2010) menyatakan Ikan koi termasuk jenis

ikan hias air tawar bernilai ekonomis tinggi, baik di pasaran nasional maupun

internasional. Penguasaan teknik pemeliharaan dan penanganan sangat

menentukan keberhasilan budidaya. Penguasaan teknik tersebut menjadi mutlak

dalam mengembangkan usaha budidaya ikan hias, sehingga diperlukan dasar

pengetahuan, wawasan, softskill, maupun keterampilan untuk melakukannya.

Page 3: Laporan Praktikum

Penguasaan aspek-aspek tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan perkuliahan

maupun praktek lapangan. Hal inilah yang melatarbelakangi sehingga

dilaksanakannya praktek lapang kultur ikan hias dan pembuatan akuarium.

Tujuan dan Kegunaan Praktek

Adapun tujuan dilaksanakan praktek kultur ikan hias adalah untuk

mengetahui jenis-jenis ikan hias yang tedapat di pasar Rajawali Jl.Sultan

Hasanuddin dan pasar Hobby. Sedangkan tujuan dilaksanakannya praktek

pembuatan akuarium adalah untuk mengetahui tatacara pembuatan akuarium.

Kegunaan dilaksanakan praktek lapang kultur ikan hias adalah dapat

mengetahui keadaan secara langsung jenis-jenis ikan hias yang ada di lapangan

khususnya di pasar Rajawali dan pasar Hobby. Sedangkan kegunaan

dilaksanakannya praktek pembuatan akuarium adalah dapat mengetahui teknik

pembuatan akuarium.

Page 4: Laporan Praktikum

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan yang Terdapat Di Pasar Rajawali Jl.Sultan Hasanuddin, Makassar

Ikan Lemon Fish (Neolamprologus leleupi)

a. Klasifikasi Ikan Lemon Fish (Neolamprologus leleupi)

Gambar 1. Ikan Lemon fish (Neolamprologus leleupi) (Glenmarcel, 2011).

Kingdom: Animalia

Phylum: Chordata

Class: Osteichthyes

Order: Perciformes

Family: Cichlidae

Genus: Neolamprologus

Scientific name: Neolamprologus leleupi

(Anonim, 2012).

b. Morfologi Ikan Lemon Fish (Neolamprologus leleupi)

Neolamprologus leleupi, atau lebih akrab disebut leleupi

merupakan ikan cichlid kerdil (dwarf cichlid ) yang berasal dari danau

Tangayika, Afrika. Ikan leleupi mempunyai warna kuning di sekujur

tubuhnya, sehingga ikan ini populer dengan sebutan lemon cichlid. N.

leuleupi dapat tumbuh sampai sekitar 10 cm saja untuk ikan jantan,

Page 5: Laporan Praktikum

sedangkan ikan betina biasanya kurang dari ukuran tersebut (Anonim,

2012.

c. Habitat Ikan Lemon Fish (Neolamprologus leleupi)

N. leuleupi akan memilih sarang di gua-gua kecil pada celah-celah

batuan yang ada. Kondisi air dengan pH 7 sudah cukup memadai untuk

memelihara ikan ini dengan sehat (Anonim, 2012).

Kendala yang sering terjadi bila memelihara ikan dengan kondisi

air yang tidak memenuhi persyaratan adalah seringkali ikan tersebut

terserang fish-tuberculosis, ikan menjadi kurus, warna memucat dan

pertumbuhan berhenti. Bila sudah terserang, biasanya mereka hanya

tinggal menunggu waktu saja, demikian pula bila hendak memelihara ikan

yang membutuhkan kondisi pH rendah tetapi disimpan dalam air yang ber

pH tinggi (Anonim, 2012).

d. Makanan Ikan Lemon Fish (Neolamprologus leleupi)

N. leuleupi tidak rewel dalam hal makanan, dari makanan buatan

sampai cacing es akan diterimanya dengan senang hati. Meskipun

demikian perlu diketahui bahwa di alam mereka hanya memakan pakan

hidup saja (Anonim, 2012).

e. Reproduksi Ikan Lemon Fish (Neolamprologus leleupi)

Breeding N. leuleupi termasuk sulit dibedakan antara jantan dan

betinanya. Satu-satunya penciri adalah ikan jantan akan tumbuh lebih

besar dibandingkan ikan betina. Beberapa indikasi lain yang mungkin

bisa dilihat adalah ikan jantan bisa memiliki kepala lebih tebal dan lebih

besar dibandingkan ikan betina, dan sering menunjukkan adanya gejala

jenong (cranial bump), sirip punggung, sirip perut, dan sirip anal ikan

Page 6: Laporan Praktikum

jantan berwarna hitam. Selain itu kadang bisa dilihat pada sirip perutnya,

ikan jantan cenderung memliki sirip perut lebih panjang dibandingkan

dengan betina. (Anonim, 2012).

Gambar 2. Ikan Lemon fish

(Neolamprologus leleupi) betina.

Gambar 3. Ikan Lemon fish

(Neolamprologus leleupi) jantan.

B. Ikan yang Terdapat Di Pasar Hobby, Makassar

Ikan Koi (Cyprinus carpio L)

a. Klasifikasi Ikan Koi (Cyprinus carpio L)

Gambar 4. Ikan Koi (Cyprinus carpio L) (Anonim, 2011).

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Osteichtyes

Ordo : Cypriniformei

Family : Cyrinidae

Genus : Cyprinus

Page 7: Laporan Praktikum

Spesies : Cyprinus Carpio L (Jeffri, 2011).

b. Morfologi Ikan Koi (Cyprinus carpio L)

Sebagai "bentuk lain" dari ikan mas, pada dasarnya hampir seluruh

organ tubuh koi (C. carpio) sama. Hanya ada beberapa perbedaan pokok

seperti bentuk tubuh ideal, warna ideal, dan beberapa hal yang sifatnya

sangat khusus (Nugroho, 2012).

Koi (C. carpio) mempunyai badan yang berbentuk seperti torpedo

dengan perangkat gerak berupa sirip. Ada-pun sirip-sirip yang melengkapi

bentuk morfologi koi (C. carpio) adalah sebuah sirip punggung, sepasang

sirip dada, sepasang sirip perut, sebuah sirip anus, dan sebuali sirip ekor.

Sirip-sirip tersebut sangat penting bagi mereka untuk berpindah tempat. sirip-

sirip pada ikan koi (C. carpio) umumnya akan tumbuh Jika patah atau di-

potong (Nugroho, 2012).

Untuk bisa berfungsi sebagai alat bergerak, sirip ini terdiri atas jari-jari

keras, jari-jari lunak, dan selaput sirip. Yang dimaksud dengan jari-jari keras

adalah jari-jari sirip yang kaku dan patah jika di-bengkokkan. Sebaliknya jari-

jari lunak akan lentur dan tidak patah jika dibengkokkan, dan letaknya selalu

di belakang jari-jari keras. Selaput sirip merupakan "sayap" yang

memungkinkan koi (C. carpio) mempunyai tenaga dorong yang lebih kuat

apabila berenang. Selaput inilah yang sering dibabat habis parasit dan

penyakit sehingga sirip koi (C. carpio) tampak seperti sisir/sikat. Sirip dada

dan sirip ekor hanya mempunyai jari-jari lunak. Sirip punggung mempunyai 3

jari-jari keras dan 20 jari-jari lunak, sirip perut hanya terdiri dari jari-jari lunak,

sebanyak 9 buah, sirip anus mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak

(Nugroho, 2012).

Page 8: Laporan Praktikum

Selain sirip sebagai sarana penggerak, koi (C. carpio) juga

mempunyai indera penciuman. Indera pencium ini berupa sepasang sungut

(kumis) pada sebelah atas mulutnya, yang berguna untuk mencium makanan

pada dasar kolam yang berlumpur. Dengan indera penciumnya ini, mereka

mampu mendapatkan makanan dengan memisahkannya dari lumpur yang

menutupi makanan tersebut. Kumis. ini pula yang membedakannya dengan

ikan maskoki, yang cikal bakalnya sangat mirip dengan mereka (Nugroho,

2012).

Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor,

terdapat gurat sisi (Linea lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran

suara. Garis ini terbentuk dari urat-urat yang ada di sebelah dalam sisik yang

membayang hingga ke sebelah luar (Nugroho 2012).

Badan koi (C. carpio) tertutup selaput yang terdiri dari dua lapisan.

Lapisan pertama terletak di luar, dikenal sebagai lapisan epidermis, sedang

lapisan dalam di-sebut endodermis. Epidermis terdiri dari sel-sel getah dan

yang menghasilkan lendir (mucus) pada permukaan badan ikan. Cairan ini

melindungi per-mukaan badan atau menahan parasit yang menye-rang koi

(C. carpio). Berbeda dengan lapisan epidermis, lapisan endodermis terdiri

atas serat-serat yang penuh dengan sel. Pangkal sisik dan urat-urat darah

terdapat pada daerah ini. Di dalam lapisan ini juga terdapat sel warna yang

sangat diperlukan sekali oleh koi (C. carpio). Sel warna ini mempunyai corak

yang sangat kompleks yang dengan cara kontraksi memproduksi larutan

dengan 4 macam sel warna yang berbeda. Adapun keempat sel yang

diproduksinya adaJah melano-phore (hitam), xanthophore (kuning),

erythrophore (merah), dan guanophore (putih). Organ perasa dan sistem

syaraf mempunyai hubungan yang erat dengan penyusutan dan

Page 9: Laporan Praktikum

penyerapan sel-sel warna. Organ ini sangat reaktif sekali dengan cahaya

(Nugroho, 2012).

Sisik koi (C. carpio) mempunyai pertumbuhan yang unik. Pada sisik

akan tergambar garis-garis yang bisa di-jadikan patokan untuk mengira-ngira

umur koi (C. carpio). Kasus yang hampir sama dengan pohon jati, yang mana

umurnya bisa ditentukan dengan melihat garis-garis lingkar pada

batangnya (Nugroho, 2012).

c. Habitat dan Tingkah Laku Ikan Koi (Cyprinus carpio L)

Ikan Koi (C. carpio) merupakan hewan yang hidup di daerah beriklim

sedang dan hidup pada daerah perairan tawar. Ikan koi (C. carpio) dapat

hidup pada kisaran suhu 8ºC – 30ºC, oleh sebab itu ikan koi (C. carpio) dapat

di pelihara di seluruh Indonesia, mulai dari pantai hingga daerah

pegunungan. Suhu ideal untuk tumbuh ikan Koi (C. carpio) adalah 15ºC –

25ºC. Di daerah yang menpunyai musim dingin, ikan Koi (C. carpio) mampu

bertahan hidup pada suhu 2ºC – 3ºC. Ikan Koi (C. carpio) merupakan ikan

yang tudak tahan terhadap perubahan suhu secara drastis . penurunan suhu

hingga 5ºC dalam tempo singkat sudah dapat mengakibatkan ikan Koi (C.

carpio) stress (Tiara dan Murhananto, 2002 dalam Jeffri, 2011).

Ikan Koi (C. carpio) merupakan ikan air tawar, akan tetapi ikan Koi (C.

carpio) masih dapat hidup pada air yang agak asin. Ikan Koi (C. carpio)

masih bisa bertahan hidup pada air dengan salinitas 10 ppt. Ikan Koi (C.

carpio) hidup pada ppt netral, akan tetapi ikan Koi (C. carpio) masih bisa

hidup pada ppt yang agak biasa. Kisaran pH yang dibutuhkan ikan Koi (C.

carpio) agar tumbuh sehat yaitu pada kisaran 6,5 – 8,5 sedangkan nilai

kesadahan yang dapat ditoleransi ikan Koi (C. carpio) adalah 20 hardness

(DH) (Effendy, 1993 dalam Jeffri, 2011).

Page 10: Laporan Praktikum

d. Pakan dan Kebiasaan Makan Ikan Koi (Cyprinus carpio L)

Menurut Effendy (1993) dalam Jeffri (2011), ikan Koi (C. carpio)

bersifat omnivore, artinya pemakan segala jenis pakan. Dengan demikian

dapat diberikan jenis pakan yang beranekaragam, misalnya ikan kecil,

kerang–kerangan atau jenis tumbuh–tumbuhan. Pakan utama anak Koi (C.

carpio) adalah udang–udang renik seperti aphnia. Sejalan dengan

pertumbuhan badannya mereka dapat mmakan serangga air, jentik – jentik

nyamuk atau lumut – lumut yang menempel pada tanaman. Pakan ikan Koi

(C. carpio) akan mempengaruhi pembentukan zat warna tubuhnya. Tubuh

ikan Koi (C. carpio) yang berwarna – warni disebabkan oleh adanya zat

warna yang antara lain : zat pigmen karoten (jingga), rutin (kuning), atasantun

(merah). Zat – zat tersebut di alam bebas dapat dijumpai pada tubuh hewan

atau tumbuhan tertentu yang dapat dijadikan pakan ikan Koi (C. carpio) untuk

meningkatkan warna tubuh ikan Koi (C. carpio) yang dipelihara (Jeffri, 2011).

Menurut Susanto (2002) dalam Jeffri (2011), di dalam air ikan Koi (C.

carpio) mampu mengenali pakannya dan bahkan mencarinya diantara lumpur

didasar kolam, karena ikan Koi (C. carpio) mempunyai organ penciuman

yang sangat tajam. Organ penciuman ini berupa dua pasang kumis yang

terletak pada bagian kiri dan kanan mulutnya. Ikan Koi (C. carpio) akan

memburu sepotong pakan atau mengaduk – aduk lumpur untuk

mendapatkan pakan yang dibutuhkan. Mulut ikan Koi (C. carpio) berukuran

cukup besar dan dapat disembulkan. Letaknya diujung moncong (terminal).

Air bersama – sama pakan memasuki rongga mulut. Pakan yang kecil

langsung ditelan dan air ditelan lewat insang setelah keping – keping insang

Page 11: Laporan Praktikum

menyerap oksigen yang terdapat di air, pakan masuk kedalam kerongkongan

pakan dibawa langsung ke usus yang panjangnya sekitar 5x panjang tubuh.

e. Reproduksi Ikan Koi (Cyprinus carpio L)

Hal pertama yang bisa diamati untuk membedakan koi (C. carpio)

jantan dan koi (C. carpio) betina adalah pada bentuk badan ikan ( body

conformation). Ikan Koi (C. carpio) Jantan dan betina memiliki perbedaan

pada bentuk badannya. Koi (C. carpio) Jantan cenderung memiliki bentuk

badan yang panjang dan kurus. Sedangkan Koi Betina memiliki bentuk badan

yang lebih tambun dan lebih bulat (Anonim, 2011).

f. Perbedaan Ikan Koi (Cyprinus carpio L) Jantan dan Betina

Bentuk badan koi (C. carpio) betina biasanya lebih bagus

dibandingkan koi jantan. Karena alasan tersebut banyak penggemar koi (C.

carpio) memilih koi (C. carpio) betina untuk dipelihara. Dalam beberapa

kontes koi (C. carpio) betina lebih sering menjadi juara karena bentuk

badannya. Namun demikian ada pula koi (C. carpio) jantan yang memiliki

bentuk badan yang bagus (Jeffri, 2011).

Ikan koi (C. carpio) jantan dan betina memiliki perbedaan pada bagian

siripnya. Sirip Koi (C. carpio) Betina cenderung lebih besar tetapi memiliki

warna yang lebih sedikit. Pada koi (C. carpio) betina sirip cenderung memiliki

bentuk yang bulat. Sirip ikan koi (C. carpio) jantan memiliki sirip yang runcing

pada bagian tepinya dan memiliki warna yang solid (Jeffri, 2011).

Selain pada bagian-bagian tersebut kita dapat membedakan jenis

kelamin ikan koi (C. carpio) dengan meraba pada bagian pipi dan siripnya.

Pada Koi (C. carpio) Jantan pipi dan sirip terdapat bintik-bintik putih, yang

Page 12: Laporan Praktikum

bisa dirasakan jika diraba. Utamanya pada ikan koi (C. carpio) jantan dewasa

dan mature (Jeffri, 2011).

Gambar 5. Sirip ikan koi (Cyprinus carpio L) betina, bagian tepi bulat.

Gambar 6. Sirip ikan koi (Cyprinus carpio L) jantan, bagian tepi runcing.

C. Akuarium

a. Pengertian Akuarium

Akuarium secara “letterlek” berarti sebuah wadah air, tetapi

secara umum diartikan sebagai wadah atau tempat untuk memelihara

berbagai jenis komunitas kehidupan dalam air, seperti ikan, amphibian,

tanaman air, molluska, koral, dan berbagai jenis invertebrata lainnya

(Purwakusuma, 2012).

Berbagai jenis material dapat dijadikan bahan dasar pembuatan

akuarium. Meskipun demikian, kaca lebih dikehendaki karena kaca

sebagai benda transparan memungkinkan kita untuk menikmati aktivitas

kehidupan dalam air secara horizontal. Bak semen, kolam, pasu, dan

sejenisnya walaupun tidak lazim disebut akuarium tetapi sebenarnya

tergolong dalam akuarium. Akan tetapi dengan wadah seperti itu,

Page 13: Laporan Praktikum

pandangan ke dalam air hanya bisa dilakukan melalui permukaan saja

(Purwakusuma, 2012).

Selain kaca, bahan transpara lain yang kerap digunakan untuk

akuarium adalah aklirik. Dalam menentukan piihan antara kaca dan aklirik

sebagai bahan dasar akuarium, tentu perlu pertimbangan beberapa hal.

Yang teruatama adalah harga (Purwakusuma, 2012).

b. Fungsi Akuarium

Seperti yang kita ketahui, akuarium memiliki fungsi sebagai wadah

untuk meletakkan ikan hidup, agar kita dapat mengamati. Akuarium

merupakan wadah yang terbuat dari bahan transparan, yang di dalamnya

terdapat miniature kehidupan laut atau komoditas hewan air

(Purwakusuma, 2012).

Akuarium cukup populer dijadikan salah satu hiasan di rumah.

Akuarium yang ada di dalam rumah, dapat menciptakan ketenangan dan

perasaan rileks ketika melihatnya (Purwakusuma, 2012).

Page 14: Laporan Praktikum

III. METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktek lapangan Kultur Ikan Hias dilaksanakan bertepatan pada hari

sabtu, tanggal 10 November 2012 bertempat di Pasar Rajawali Jl. Sultan

Hasanuddin dan Pasar Hobby, Makassar.

Sedangkan praktek pembuatan akuarium dilaksanakan bertepatan pada

hari jumat, tanggal 23 November 2012 bertempat di Jurusan Perikanan, Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktek lapang kultur ikan

hias dan pembuatan akuarium adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Alat yang digunakan pada praktek lapang Kultur Ikan Hias.

No Alat Fungsi

1. Mobil Sebagai alat transportasi.

2. Pulpen Alat tulis.

3. Kamera digital Mengambil dokumentasi.

Tabel 2. Bahan yang digunakan pada praktek lapang Kultur Ikan Hias.

No Bahan Fungsi

1. Kertas Bahan untuk menulis hasil wawancara

Tabel 3. Alat yang digunakan pada praktek pembuatan akuarium.

No Alat Fungsi

1 Alat tembak kaca Mempermudah pada saat pengeleman

kaca.

2. Alat pemotong kaca Untuk memotong kaca.

3. Silet Meratakan sisa-sia lem.

4. Gunting Memotong Lakband.

5. Spidol Memberi pola arahan pengeleman kaca

Page 15: Laporan Praktikum

Tabel 4. Bahan yang digunakan pada praktek pembuatan akuarium.

No Bahan Fungsi

1 Kaca Bahan utama dalam pembuatan

akuarium.

2 Tissue Mengelap sisa-sisa lem pada kaca

3 Lem silicon Merekatkan kaca.

Prosedur Kerja

A. Prosedur Kerja Praktek Lapang Kultur Ikan Hias

Adapun prosedur kerja dari praktikum Kultur ikan hias adalah sebagai

berikut:

a. Observasi

Observasi, yakni dengan melakukan penentuan peninjauan ke lokasi

sebelum melaksanakan praktek lapang.

b. Wawancara

Wawancara/interview, yakni dengan menanyakan secara langsung

kepada pemilik toko yang ada di Pasar Rajawali Jl.Sultan Hasanuddin,

Makassar dan di Pasar Hobby, Makassar mengenai jenis-jenis ikan hias,

pemeliharaan dan teknik penanganannya.

c. Pengamatan Langsung

Pengamatan secara langsung, yakni dengan mengamati secara

langsung keadaan di Pasar Rajawali Jl.Sultan Hasanuddin, Makassar dan di

Pasar Hobby, Makassar mengenai jenis-jenis ikan hias, pemeliharaan dan

teknik penanganannya.

Page 16: Laporan Praktikum

B. Prosedur Kerja Pembuatan Akuarium

Adapun prosedur kerja dari praktikum Kultur ikan hias adalah sebagai

berikkut:

Hal pertama dalam pembuatan akuarium adalah menyiapkan alat dan

bahan yang akan digunakan yaitu kaca, alat pemotong kaca, alat tembak

kaca, gunting, silet, spidol, lem silicon, dan tissue kemudian memotong

lembaran kaca sesuai dengan keinginan. Tepi-tepi potongan kaca tersebut

digosok dengan batu asahan atau gurinda untuk menghaluskan pinggiran

kaca yang tajam, menghaluskan ujung kaca dengan cara potongan kaca.

Selanjutnya permukaan kaca tersebut, terutama bidang permukaan yang

akan direkat dibersihkan dari berbagai kotoran, menempelkan lem kaca (lem

silicon) pada bidang pertemuan potongan kaca lalu kaca dilem. Bila lem

sudah terpasang dengan baik kaca bagian sisi kecil bisa dipasang.Kedua sisi

lainnya selanjutnya pun bisa dipasang.

Setelah semua kaca menempel, posisinya dijaga dengan

menggunakan lakband. Biarkan dalam kondisi demikian hingga lem

mengering. Jika memungkinkan bagian dalam sambungan antar kaca perlu

dilapisi dengan lem, untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran

akibat perekatan yang tidak sempurna sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan

hati-hati agar hasil akhirnya rapid an kuat.

Page 17: Laporan Praktikum

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Adapun hasil yang diperoleh dari praktek lapang Kultur Ikan Hias dan

pembuatan akuarium adalah sebagai berikut:

a. Hasil praktek lapang Kultur Ikan Hias

Tabel 5. Hasil praktek lapang Kultur Ikan Hias

No. AlamatNama Pemilik

TokoJenis yang Dijual

1. Pasar rajawali Jl.Sultan Hasanuddin, Makassar

Ibu Elyana Ikan : Lemon fish, Molli, Sumatera, Koi, dan Aligator.Tumbuhan air : Teratai dan Hydrilla

2. Pasar Hobby, Makassar Bapak Andi Koi

b. Hasil praktek Pembuatan Akuarium

Gambar 7. Hasil praktek pembuatan akuarium.

Page 18: Laporan Praktikum

Pembahasan

Praktek Kultur Ikan Hias dilaksanakan dengan dua bagian, yakni dengan

praktek lapang dan pembuatan akuarium.

1. Praktek Lapang Kultur Ikan Hias

Praktek lapang dilaksanakan bertepatan pada hari/tanggal sabtu, 10

November 2012 bertempat di Pasar Rajawali Jl. Sultan Hasanuddin, Makassar

dan Pasar Hobby, Makassar. Pada praktek lapang ini metode yang digunakan

adalah Observasi, yaitu dengan melakukan penentuan peninjauan dan ke lokasi

sebelum melaksanakan praktek lapang; Wawancara, yaitu dengan menanyakan

secara langsung kepada pemilik toko yang ada di Pasar Rajawali Jl.Sultan

Hasanuddin, Makassar dan di Pasar Hobby, Makassar mengenai jenis-jenis ikan

hias, pemeliharaan dan teknik penanganannya; dan Pengamatan langsung, yaitu

dengan mengamati secara langsung keadaan di Pasar Rajawali Jl.Sultan

Hasanuddin, Makassar dan di Pasar Hobby, Makassar mengenai jenis-jenis ikan

hias, pemeliharaan dan teknik penanganannya.

Di pasar Rajawali Jl.Sultan Hasanuddin, Makassar pemilik toko yang

diwawancarai bernama ibu Elyana. Jenis ikan hias yang dijual antara lain Lemon

fish, Pedang, Molli, Sumatera, Koi, dan Aligator. Sedangkan jenis tumbuhan air

yang dijual adalah teratai dan hydrilla.

Lemon fish (Neolamprologus leleupi), atau lebih akrab disebut leleupi

merupakan ikan cichlid kerdil (dwarf cichlid ) yang berasal dari danau Tangayika,

Afrika. Ikan leleupi mempunyai warna kuning di sekujur tubuhnya, sehingga ikan

ini populer dengan sebutan lemon cichlid . Leuleupi dapat tumbuh sampai sekitar

10 cm saja untuk ikan jantan, sedangkan ikan betina biasanya kurang dari

ukuran tersebut (Anonim, 2012). Habitat Leuleupi akan memilih sarang di gua-

Page 19: Laporan Praktikum

gua kecil pada celah-celah batuan yang ada. Kondisi air dengan pH 7 sudah

cukup memadai untuk memelihara ikan ini dengan sehat (Anonim, 2012).

Ikan hias Lemon fish (Neolamprologus leleupi) dan tumbuhan air tersebut

berasal dari Jakarta, Sumatera, dan bandung. Transportasi ikan hias Lemon fish

(Neolamprologus leleupi) adalah dengan melalui jalur laut (kapal) atau jalur

udara (pesawat). Sebelum ikan dipasarkan maka terlebih dahulu dikarantina.

Ikan yang baru sampai ditangani dengan perendaman dengan air selama 5 menit

– 3 hari (max). Perlengkapan yang digunakan dalam penanganan ikan hias ini

yaitu pompa air sebagai alat yang membantu dalam sirkulasi air serta erator

yang berfungsi sebagai penyuplai O2. Dalam sirkulasi air kolam pada tempat ini

jenis filter yang digunakan adalah filter fisika dengan bahan Bioball, dan Kapas,

sedangkan filter kimiawinya adalah karbon aktif. Penggantian air pada kolam

dapat dilakukan sebanyak 1x dalam satu minggu dengan pola pengeluaran air ½

dari volume air kolam.

Dalam mempertahankan kehidupannya, tentu ikan membutuhkan energi,

energi dapat diperoleh antara lain dari makan. Pada ikan hias yang terdapat di

JlSultan Hasanuddin ini diberi pakan berupa pellet, jentik nyamuk, ikan-ikan kecil,

udang, cacing, dan juga jangkrik, frekuensi pemberian pakan sebayak 2x dalam

sehari (pagi dan sore hari) dengan dosis pakan disesuaikan dengan jumlah

ikannya. Hal ini sesui dengan pendapat Anonim (2012) yang menyatakan bahwa

ikan hias Lemon fis (Neolamprologus leleupi) tidak rewel dalam hal makanan,

dari makanan buatan sampai cacing es akan diterimanya dengan senang hati.

Meskipun demikian perlu diketahui bahwa di alam mereka hanya memakan

pakan hidup saja.

Jenis hama dan penyakit yang sering muncul pada ikan hias ini antara

lain Aeromonas, Hexamita, Kutu jarum, dan Kutu bulat. Penganganan hama dan

penyakit ini adalah dengan pemberian antibiotik ataupun probiotik pada ikan.

Page 20: Laporan Praktikum

Meskipun serangan hama dan penyakit pada ikan hias ada namun

mortalitas/tingkat kematian ikan hanya menapai 0.1-0.5% dan keuntungan yang

diperoleh oleh pemilik toko ± Rp.1.000.000 – 2.000.000/bulan.

Di pasar Hobby, Makassar pemilik toko yang diwawancarai bernama

bapak Andi. Jenis ikan hias yang jual adalah ikan Koi. Firdaus (2010)

menyatakan Ikan koi termasuk jenis ikan hias air tawar bernilai ekonomis tinggi,

baik di pasaran nasional maupun internasional.

Koi (Cyprinus carpio L), Ikan Koi merupakan ikan air tawar, akan tetapi

ikan Koi masih dapat hidup pada air yang agak asin. Ikan Koi masih bisa

bertahan hidup pada air dengan salinitas 10 ppt. Ikan Koi hidup pada ppt netral,

akan tetapi ikan Koi masih bisa hidup pada ppt yang agak biasa. Kisaran pH

yang dibutuhkan ikan Koi agar tumbuh sehat yaitu pada kisaran 6,5 – 8,5

sedangkan nilai kesadahan yang dapat ditoleransi ikan Koi adalah 20 hardness

(DH) (Effendy, 1993 dalam Jeffri, 2011). Mempunyai badan yang berbentuk

seperti torpedo dengan perangkat gerak berupa sirip. Ada-pun sirip-sirip yang

melengkapi bentuk morfologi koi adalah sebuah sirip punggung, sepasang sirip

dada, sepasang sirip perut, sebuah sirip anus, dan sebuali sirip ekor. Sirip-sirip

tersebut sangat penting bagi mereka untuk berpindah tempat. sirip-sirip pada

ikan koi umumnya akan tumbuh Jika patah atau di-potong (Nugroho, 2012).

Ikan hias Koi (Cyprinus carpio L) tersebut berasal dari Jawa dan Jene

Ponto. Transportasi ikan hias Koi (Cyprinus carpio L), ikan asal jawa adalah

melalui jalur laut (kapal) atau jalur udara (pesawat) sedangkan ikan asal Jene

Ponto adalah menggunakan transportasi darat (mobil). Sebelum ikan dipasarkan

maka terlebih dahulu dikarantina. Ikan yang baru sampai ditangani dengan

perendaman dengan air selama ±5 menit. Perlengkapan yang digunakan dalam

penanganan ikan hias ini yaitu pompa air sebagai alat yang membantu dalam

sirkulasi air serta erator yang berfungsi sebagai penyuplai O2. Dalam sirkulasi air

Page 21: Laporan Praktikum

kolam pada tempat ini jenis filter yang digunakan adalah filter fisika dengan

bahan Bioball, Kapas, dan batu solid. Penggantian air pada kolam dapat

dilakukan sebanyak 1x dalam dua bulan.

Seperti halnya dengan hewan lain ikan tentunya membutuhkan makanan

dalam pencapaian energy dalam siklus hidupnya. Pada ikan hias yang terdapat

di pasar Hobby, Makassar ini diberi pakan berupa pellet, frekuensi pemberian

pakan sebayak 2x dalam sehari (pagi dan sore hari) dengan dosis pakan

disesuaikan dengan jumlah ikannya. Menurut Effendy (1993) dalam Jeffri (2011),

ikan Koi bersifat omnivore, artinya pemakan segala jenis pakan. Dengan

demikian dapat diberikan jenis pakan yang beranekaragam, misalnya ikan kecil,

kerang–kerangan atau jenis tumbuh–tumbuhan. Pakan utama anak Koi adalah

udang–udang renik seperti aphnia. Sejalan dengan pertumbuhan badannya

mereka dapat mmakan serangga air, jentik – jentik nyamuk atau lumut – lumut

yang menempel pada tanaman. Pakan ikan Koi akan mempengaruhi

pembentukan zat warna tubuhnya. Tubuh ikan Koi yang berwarna – warni

disebabkan oleh adanya zat warna yang antara lain : zat pigmen karoten

(jingga), rutin (kuning), atasantun (merah). Zat – zat tersebut di alam bebas

dapat dijumpai pada tubuh hewan atau tumbuhan tertentu yang dapat dijadikan

pakan ikan Koi untuk meningkatkan warna tubuh ikan Koi yang dipelihara (Jeffri,

2011).

Jenis hama dan penyakit yang sering muncul pada ikan hias tidak

mengkhawatirkan, sebab hanya kutu air dan stress yang terjadi pada ikan.

Penganganan hama dan penyakit ini adalah dengan pemberian antibiotik

ataupun probiotik untuk pengobatan penyakit kutu air, sedangkan pada saat

stress cukup dengan memberikan makanan. Meskipun serangan hama dan

penyakit pada ikan hias ada namun mortalitas/tingkat kematian ikan hanya

Page 22: Laporan Praktikum

menapai 0-0.1% dan keuntungan yang diperoleh oleh pemilik toko sangat

menggiurkan, yakni ± Rp.10.000.000 – 15.000.000/bulan.

2. Praktek Pembuatan Akuarium

Akuarium secara “letterlek” berarti sebuah wadah air, tetapi secara umum

diartikan sebagai wadah atau tempat untuk memelihara berbagai jenis komunitas

kehidupan dalam air, seperti ikan, amphibian, tanaman air, molluska, koral, dan

berbagai jenis invertebrata lainnya (Purwakusuma, 2012).

Akuarium cukup popular dijadikan salah satu hiasan di rumah. Akuarium

yang ada di dalam rumah, dapat menciptakan ketenangan dan perasaan rileks

ketika melihatnya (Purwakusuma, 2012).

Hal pertama dalam pembuatan akuarium adalah menyiapkan alat dan

bahan yang akan digunakan yaitu kaca, alat pemotong kaca, alat tembak kaca,

gunting, silet, spidol, lem silicon, dan tissue kemudian memotong lembaran kaca

sesuai dengan keinginan. Tepi-tepi potongan kaca tersebut digosok dengan batu

asahan atau gurinda untuk menghaluskan pinggiran kaca yang tajam,

menghaluskan ujung kaca dengan cara potongan kaca. Selanjutnya permukaan

kaca tersebut, terutama bidang permukaan yang akan direkat dibersihkan dari

berbagai kotoran, menempelkan lem kaca (lem silicon) pada bidang pertemuan

potongan kaca lalu kaca dilem. Bila lem sudah terpasang dengan baik kaca

bagian sisi kecil bisa dipasang.Kedua sisi lainnya selanjutnya pun bisa dipasang.

Setelah semua kaca menempel, posisinya dijaga dengan menggunakan

lakband. Biarkan dalam kondisi demikian hingga lem mengering. Jika

memungkinkan bagian dalam sambungan antar kaca perlu dilapisi dengan lem,

untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran akibat perekatan yang tidak

sempurna sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan hati-hati agar hasil akhirnya rapi

dan kuat.

Page 23: Laporan Praktikum

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang diperoleh dari praktek lapang Kultur Ikan Hias

dan Pembuatan Akuarium ini adalah sebagai berikut:

Jenis-jenis ikan yang dipelihara di Pasar Rajawali Jl.Sultan Hasanuddin

Makassar yaitu Lemon fish, Molly, Pedang, Sumatera, Koi, dan Aligator.

Sedangkan jenis ikan yang dipelihara di Pasar Hobby yakni ikan Koi.

Penanganan ikan hias ini apabila terserang penyakit yakni cukup dengan

pemberian antibiotic dan probiotik atau dengan pemberian makanan saat ikan

mengalami stress.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan akuarium yakni

dengan penyediaan/penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum

merakit. Akuarium ini cukup popular dijadikan sebagai salah satu hiasan di

rumah. Akuarium yang ada di dalam rumah, dapat menciptakan ketenangan dan

perasaan rileks ketika melihatnya (Purwakusuma, 2012).

Saran

Adapun saran yang kami ajukan pada pelaksanaan praktek lapang dan

pembuatan akuarium adalah sebagai berikut:

Kepada para asisten ada baiknya menyamakan persepsi mengenai

format dan penulisan laporan, kemudian konsistensi dalam pemeriksaan laporan

harus dijaga dengan baik. Sedangkan untuk pelaksanaan praktek skiranya yang

dilaksanakan bukan hanya praktek lapang maupun praktek pembuatan akuarium

tetapi ada baiknya disertai dengan tekik pemeliharaan dan perawatan ikan yang

berbasis teknologi.

Page 24: Laporan Praktikum

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Online http://centralkoi.com/koi-care/membedakan-koi-jantan-dan-betina.html.2011. Diakses pada hari Kamis, 6 Desember 2012 pukul 13.30 WITA di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.

-----------. 2012. Online http://aquaticf.blogspot.com/2012_05_01_archive.html. Diakses pada hari Sabtu, 8 Desember 2012 pukul 14.30 WITA di Asrama Mahasiswa Universitas Hasanuddin, Makassar.

--------------------. Ikan Lemon. Online http://aquaticf.blogspot.com/2012_05_01_ archive.html. Diakses pada hari Jumat, 7 Desember 2012 pukul 11.15 WITA di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.

--------------------. Online http://zipcodezoo.com/animals/n/neolamprologus_leleupi/ . Diakses pada hari Jumat, 7 Desember 2012 pukul 10.10 WITA di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.

--------------------. Online http://uplixs-fish.blogspot.com/. Diakses pada hari Sabtu, 8 Desember 2012 pukul 14.20 WITA di Asrama Mahasiswa Universitas Hasanuddin, Makassar.

Firdaus, Rahmat. 2010. Pembenihan Ikan Koi (Cyprinus Carpio) Di Kelompok Tani Sumber Harapan, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Institut Pertanian Bogor.

Handajani, Hany dkk. 2009. Magang Kewirausahaan pada Usaha Pembenihan dan Budidaya Ikan Hias untuk Memantapkan Jiwa Wirausahaha Mahasiswa. Universitas Muhammadiyah Malang.

Jeffri. 2011. Online http://jeffri022.student.umm.ac.id/2011/04/12/ikan-koi/. Diakses pada hari Kamis, 6 Desember 2012 pukul 13.21 WITA di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar.

Nugroho, Harry. 2012. Morfologi Koi. Online http://breederkoi.com/article /article_detail.asp?cat=1&id=43. Diakses pada hari Kamis, 6 Desember 2012 pukul 13.30 WITA di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Purnama, Yogi Chandra. 2011. Permasalahan pada Akuakultur atau Budidaya Pada Ikan Koi Penyakit dan Virus Koi (KHV). Universitas Padjajaran.

Windarto, Resto. 2011. Budidaya Ikan Guppy. Universitas Lampung.

Page 25: Laporan Praktikum

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 26: Laporan Praktikum

PRAKTEK LAPANG

Wawancara di Pasar Rajawali Jl.Sultan Hasanuddin, Makassar

Page 27: Laporan Praktikum

DESAIN AKUARIUM

PEMBUATAN AKUARIUM