LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN...
Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN...
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
SEBAGAI PENGGERAK PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA
(Studi Kasus di BUMDes Lestari Sejahtera Desa Karanganom
Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Kerja Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
ANNI NAFIATUL UMAH
NIM. 12406173067
Dosen Pembimbing Lapangan
HJ. AMALIA NURIL HIDAYATI, SE., M.Sy
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui
dan disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Analisis Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa sebagai Penggerak
Perekonomian Masyarakat Desa (Studi Kasus di BUMDes Lestari
Sejahtera Desa Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten
Trenggalek)
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
HJ. AMALIA NURIL HIDAYATI, SE., M.Sy
NIP 198407132014032002
MENGESAHKAN
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
SISWAHYUDIANTO, M.M
NIDN.2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas segala karunianya
sehingga laporan praktik pengalaman kerja ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga
senantiasa abadi tecurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya penulisan laporan ini maka penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Ibu Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE., M.Sy., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah.
4. Bapak Siswahyudiyanto, M.M., selaku kepala laboratorium Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Ibu Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE., M.Sy., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Praktik Pengalaman Lapangan di BUMDes Lestari Sejahtera.
6. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah membimbing
dan memberikan wawasan sehingga sampai pada titik ini.
7. Ibu Muntingah selaku Kepala Desa Karanganom yang telah memberikan ijin
melaksanakan penelitian.
8. Bapak Yeni selaku Manajer Unit Sempan Pinjam dan Kak Elwi selaku Direktur
Operasional juga seluruh pengurus BUMDes Lestari Sejahtera Karanganom.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan praktik
pengalaman lapangan ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT. dan tercatat
sebagai amal shalih. Akhirnya, karya ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan
iv
harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga karya ini
bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.
Tulungagung, 02 Agustus 2020
Penulis,
Anni Nafiatul Umah
NIM. 12406173067
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. i
Halaman Persetujuan / Pengesahan ........................................................................... ii
Kata Pengantar ......................................................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ......................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................. 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................. 4
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................ 5
B. Pelaksanaan Praktik ..................................................................................... 8
C. Permasalahan di Lapangan .......................................................................... 8
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik .......................................... 9
BAB III : ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Badan Usaha Milik desa ............................................................................ 10
B. Pengelolaan BUMDes ............................................................................... 11
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 15
B. Saran-saran ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Berita Acara Individual
Lampiran Form Bukti Konsultasi dengan DPL
Lampiran Foto-Foto Kegiatan PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Desa mempunyai peran penting dalam upaya pembangunan nasional karena mayoritas
penduduk Indonesia bermukim di wilayah pedesaan sehingga hal tersebut mampu memberi
pengaruh yang cukup besar dalam upaya penciptaan stabilitas nasional.1 Begitu pula posisi
desa dinilai tepat dan strategis dalam upaya pembangunan negara karena desa merupakan
dasar dalam identifikasi permasalahan masyarakat hingga pada perencanaan serta realisasi
tujuan negara yang terdapat pada tingkat desa.2 Pembangunan pedesaan adalah dengan
menempatkan desa sebagai sarana pembangunan, maka hal itu diharapkan dapat mengurangi
berbagai kesenjangan yang ada di Indonesia.
Budiono berpendapat salah satu cara untuk mengupayakan pembangunan di tingkat desa
adalah pemerintah desa diberikan kewenangan oleh pemerintah pusat mengelola secara
mandiri lingkup desa melalui lembaga-lembaga ekonomi di tingkat desa.3 Lembaga-lembaga
yang dimaksud salah satunya adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Badan Usaha Milik
Desa yang berikutnya dapat disebut BUMDes merupakan suatu lembaga/badan perekonomian
desa yang berbadan hukum dibentuk dan dimiliki oleh Pemerintah Desa, dikelola secara
ekonomis mandiri dan profesional dengan modal seluruhnya atau sebagian besar merupakan
kekayaan desa yang dipisahkan. Pada akhirnya BUMDes dibentuk dengan tujuan untuk
mendapatkan profit atau keuntungan yang digunakan sebagai penambah Pendapatan Asli
Desa (PADes), untuk memajukan perekonomian desa, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 Tentang Pedoman Umum Pengaturan
Mengenai Desa BUMDes adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum sesuai peraturan
1 Sa'dullah, “Pentingnya Media Audio Visual dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan Agropolitan.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia”, diakses melalui
http://www.kemendesa.go.id/index. php/view/detil/1799/pentingnyamedia-audio-visual-dalampengembangan-
kawasan-perdesaanagropolitan pada tanggal 26 Agustus 2020, 20.12 WIB. 2 Sidik, F, “Menggali Potensi Lokal Mewujudkan Kemandirian Desa”. Jurnal Kebijakan dan Administrasi
Publik. Vol 19. No 2. Tahun 2015, hlm. 115-131. 3 Puguh Budiono, “Implementasi Kebijakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Bojonegoro (Studi di
Desa Nginginrejo Kecamatan Kalitidu dan Desa Kedungprimpen Kecamatan Kanor)”. Jurnal Politik Muda. Vol 4.
No 1. Januari-Maret 2015. hlm. 116-125.
2
perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya pada ketentuan pasal 51 intinya dalam
upaya peningkatan Pendapatan Asli Desa, Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. Bentuk Badan Usaha Milik Desa
adalah badan hukum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah yang didalamnya juga mengatur desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun
2005 Tentang Desa juga mengamanatkan bahwa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
dan desa, pemerintah desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan
kebutuhan dan potensi desa. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa dibangun atas
prakarsa atau inisiasi masyarakat dan mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif,
partisipatif dan emansipatif.
Di Trenggalek BUMDes terbentuk sejak tahun 2001 berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 76 Tahun 2001 Tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa BUMDes
adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Seluruh BUMDes di Kabupaten Trenggalek sebanyak 152 desa telah
memberikan kontribusi pendapatan kepada Pemerintah Desa sesuai dengan besaran
pendapatan masing-masing BUMDes, walaupun beberapa desa tidak berjalan dengan baik.4
Di samping hal tersebut masyarakat Desa di Kabupaten Trenggalek mendapat fasilitas kredit
modal yang mudah memperolehnya dan murah bunga kreditnya dari pada bunga bank pada
umumnya. Karanganom merupakan salah satu desa yang BUMDesnya masih beroperasi dan
berjalan dengan cukup baik.
Pelembagaan BUMDes untuk pemberdayaan dan penggerakan potensi ekonomi desa,
bertujuan untuk mendukung kebijakan makro pemerintah (UU No.32/2004) dalam upaya
pengentasan kemiskinan khususnya di pedesaan. Pemberdayaan BUMDes secara melembaga
di tingkat desa diharapkan akan mendinamisasi segala potensi desa untuk kesejahteraan
masyarakatnya. Agar BUMDes tercapai tujuannya diperlukan maka diperlukan pengelolaan
yang baik. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Analisis Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa sebagai Penggerak
4 Edy Kuncahyo, “Implementasi Kebijakan Badan Usaha Milik Desa Untuk Pendapatan Desa di Kabupaten
Trenggalek”. Jurnal Administrasi Publik. Vol. 16. No 2. Tahun 2018.
3
Perekonomian Masyarakat Desa (Studi Kasus di BUMDes Lestari Sejahtera Desa
Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek)”
B. Tujuan dan Kegunaan
a) Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul “Analisis Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa sebagai Penggerak Perekonomian Masyarakat Desa (Studi Kasus di
BUMDes Lestari Sejahtera Desa Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten
Trenggalek) yaitu :
a. Untuk mengetahui pengertian BUMDes dalam pengoperasiannya.
b. Untuk mengetahui pengelolaan BUMDes Lestari Sejahtera di Desa Karanganom
Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.
b) Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan mahasiswa, masyarakat dan para
pembaca pada umumnya dapat memberi wawasan, pengetahuan serta ilmu. Penulis
juga berharap bahwa penelitian ini dapat digunakan untuk melengkapi penelitian –
penelitian terdahulu dan juga bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
b. Kegunaan Praktis
1) Untuk Akademik
Sebagai bahan referensi mahasiswa IAIN Tulungagung untuk penelitian di
bidang pengelolaan BUMDes maupun keuangan di masa yang akan datang.
Selain intu sebagai salah satu media penyerapan informasi yang bermanfaat
untuk penyelarasan kurikulum dengan perkembangan kebutuhan di lapangan
dan sebagai media sosialisasi untuk penyebarluasan informasi kepada
masyarakat.
2) Untuk BUMDes Lestari Sejahtera
Sebagai masukan dan pertimbangan serta tolak ukur bagi BUMDes Lestari
Sejahtera dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan strategi
pengelolaan BUMDes.
4
3) Untuk penelitian selanjutnya
Dengan adanya laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
diharapkan dapat menjadi bahan literatur atau referensi para peneliti baru yang
akan membahas atau mengkaji lebih dalam lagi dan menguak fenomena baru
yang mungkin terjadi di masa depan mengenai problematika yang dihadapi
ketika kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan BUMDes.
4) Untuk Mahasiswa
Menambah wawasan keilmuan dan tidak hanya memahami secara teori saja,
namun juga mengetahui secara langsung praktek yang diterapkan di perusahaan
sekuritas terutama di BUMDes Lestari Sejahtera mengenai strategi dalam
pengelolaan BUMDes.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) yang telah dilakukan oleh peneliti
dimulai pada hari Senin tanggal 01 Agustus 2020 s/d hari Senin tanggal 31 Agustus 2020.
Kegiatan obervasi PPL dilakukan tiga kali selama satu bulan, yaitu pada tanggal 9, 20, dan 30
Agustus. Pertemuan yang singkat tersebut karena pandemi virus corona yang tengah melanda
Indonesia menjadikan desa Karanganom ikut terdampak sehingga harus membatasi
berinteraksi dengan orang luar. Pelaksanaan obeservasi dan wawancara di lakukan di rumah
Bapak Mardiyani di alamat Dusun Nglengkong, Desa Karanganom, Kecamatan Durenan,
Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Hari lainnya bertempat di Balai
Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang
terletak di bagian selatan dari wilayah Propinsi Jawa Timur. Kabupaten ini terletak pada
koordinat 111º 24’ hingga 112º 11’ bujur timur dan 7º 63’ hingga 8º 34’ lintang selatan. Luas
wilayah : 1.261,40 Km². Kabupaten Trenggalek sebagian besar terdiri dari tanah pegunungan
dengan luas meliputi 2/3 bagian luas wilayah. Sedangkan sisa-nya (1/3 bagian) merupakan
tanah dataran rendah. Ketinggian tanahnya diantara 0 hingga 690 meter diatas permukaan laut.
Dengan luas wilayah 126.140 Ha, Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 14 Kecamatan da
157 desa. Hanya sekitar 4 Kecamatan yang mayoritas desanya dataran, yaitu: Kecamatan
Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu dan Kecamatan Durenan. Sedangkan 10
Kecamatan lainnya mayoritas desanya Pegunungan. Menurut luas wilayahnya, 4 Kecamatan
yang luas wilayahnya kurang dari 50,00 Km². Kecamatan tersebut adalah Kecamatan
Gandusari, Durenan, Suruh, dan Pogalan. Sedangkan 3 Kecamatan yang luasnya antara 50,00
Km² – 100,00 Km² adalah Kecamatan Trenggalek, Tugu, dan Karangan. Untuk 7 Kecamatan
lainnya mempunyai luas diatas 100,00 Km².5
Adapun batas wilayah kabupaten Trenggalek sebagai berikut:
1. Utara : Kabupaten Ponorogo dan Tulungagung
2. Timur : Kabupaten Tulungagung
3. Selatan : Samudra Hindia
4. Barat : Kabupaten Tulungagung dan Pacitan
a. Keadaan Geografis
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, penduduk Kabupaten Trenggalek pada
tahun 2018 berjumlah 694.902 jiwa. Dengan wilayah seluas 1.147,22 km²,6 maka
5 PemKab Trenggalek, dalam https://www.trenggalekkab.go.id/menu?page=25&cat=18, diakses pada
tanggal 02 September 2020, 19.43 WIB 6 BPS Trenggalek, dalam https://trenggalekkab.bps.go.id/statictable/2020/03/04/543/jumlah-penduduk-luas-
wilayah-dan-kepadatan-penduduk-menurut-kabupataen-kota-di-jawa-timur-2018.html, diakses pada tanggal 02
September 2020, 21: 11 WIB
6
kepadatan penduduk Kabupaten Trenggalek adalah sebesar 605,73 jiwa per km². Pada
tahun 2008 pengusahaan tanah untuk sawah tercatat hanya sebanyak 9,57 persen dari luas
daerah. Dari apa yang telah diuraikan diatas mungkin akan lebih menguntungkan bila
pengusahaan tanah lebih dikembangkan untuk usaha-usaha lain yang bukan pertanian
tanaman pangan saja, misalnya tanaman perkebunan (cengkeh, kopi, dll), tanaman keras
dan hortikultura (durian, mangga, dll). Hutan Negara 48,31 persen dari wilayah
Kabupaten. Sebagian dari wilayah hutan tersebut terdapat lahan kritis. Selain itu terdapat
hutan rakyat dengan luas 16.607,5 Ha. dengan produksinya antara lain sengon, akasia,
mahoni, jati, dll, dengan produksi kayu bulat dan kayu bakar.
Desa Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, adalah sebuah desa
Agraris yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sawah membentang,
kebun yang luas, merupakan kantor tempat bekerja para masyarakat Desa Karanganom,
yang dengan rasa cinta, mereka kelola. Disamping itu, Hadirnya pendatang baru juga
dapat menyebabkan dampak sosial yang berbeda-beda. Pengalaman-pengalaman yang
mereka bawa, seperti yang dilakukan sebagai aktifitas sehari-hari dapat dijadikan
kecenderungan untuk meningkatkan perekonomian. Keadaan yang heterogen tersebut
dapat memberikan warna baru bagi Desa Karanganom
Disisi lain, banyaknya pelaku UMKM yang sibuk kesana-kemari mencari pangsa
pasar agar dapat laku usahanya, mulai dari berjualan di pasar tradisional, pasar modern,
maupun keliling merupakan sumber daya manusia yang sangat perlu diperhatikan.
Keahlian mereka tersebut perlu dibina, sehingga dapat mendapatkan hasil yang lebih
maksimal dalam menekuni usaha tersebut.
Karena sektor utamanya adalah pertanian, maka hasil pertanian di Desa
Karanganom ini cukup melimpah. Selama ini, hasil panen padi yang merupakan
komoditas utama Desa Karanganom masih di jual ke luar desa. Sementara untuk
kebutuhan pokok beras dan hasil olahan dr padi yg digunakan sebagai makanan ternak
masih banyak membeli dari luar desa. Keadaan seperti itu akhirnya memunculkan sebuah
ide untuk mengakomodir hasil pertanian untuk diolah sendiri dan dikonsumsi sendiri.
Harapannya, Desa Karanganom mampu menjadi desa swasembada pangan .
b. Sejarah BUMDes Lestari Sejahtera
7
BUMDes merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai
ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan
kesejahteran ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka.
Disamping itu, keberadaan BUMDes juga memberikan sumbangan bagi peningkatan
sumber pendapatan asli desa yang memungkinkan desa mampu melaksanakan
pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara optimal.
Memperhatikan beberapa hal tersebut, maka Desa Karanganom pada Tahun 2001
mendirikan Badan Usaha Milik Desa atau yang sering disebut BUMDes unit simpan
pinjam. Setelah berjalan beberapa tahun dan mengalami berbagai macam dinamika, pada
tahun 2020 ini BUMDes Karanganom menambah unit usaha riil dan di beri nama
BUMDes Lestari Sejahtera. Dengan didirikannya BUMDes Lestari Sejahtera tersebut
kedepannya diharapkan mampu memanfaatkan potensi dan aset desa untuk membangun
kesejahteraan warga desa Karanganom, karena bukan lagi program 'topdown' atau paket
program dari pemerintah daerah atau pusat, melainkan pembangunan desa yang
digerakkan oleh kekuatan warga.
b. Lokasi BUMDes Lestari Sejahtera
Jalan Raya Karanganom No.01 Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Jawa
Timur 66381
c. Visi dan Misi
Visi
“Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Karanganom yang merata dan berkeadilan
melalui pengembangan usaha ekonomi produktif sesuai potensi lokal desa”
Misi
a) Pengembangan usaha ekonomi melalui usaha simpan pinjam dan usaha sektor riil.
b) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui lembaga atau kelompok
masyarakat untuk mengoptimalkan potensi desa menuju pengembangan ekonomi
kreatif.
c) Pengembangan potensi pertanian dan sumber daya alam secara terencana dan
berkelanjutan.
d) Mendorong usaha kecil kreatif dan usaha rumah tangga dengan dukungan
pembiayaan modal usaha.
8
e) Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam rangka penunjang produktifitas.
f) Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi antar desa dan berbagai pihak.
d. Struktur Organisasi
Penasihat : Kepala Desa Karanganom
Direktur Utama : Muhsam baidowi
Direktur Keuangan : -
Direktur Operasional : Elwi Nivola
Manajer Unit Usaha
a) Unit Simpan Pinjam : Mardiyani
b) Unit Pengolahan Padi : Choiril Budi Ashari
B. Pelaksanaan Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang II yang diselenggarakan IAIN
Tulungagung untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam berlangsung mulai hari Sabtu tanggal
01 Agustus 2020 sampai tanggal 31 Agustus 2020. Pelaksanaan praktik pada gelombang II ini
menggunakan metode observasi dan wawancara karena dibatasi oleh kewajiban jaga jarak
antarmanusia untuk meminimalisir penularan virus corona. Observasi dan wawancara
dilakukan tiga kali selama masa PPL. Pertama, pada tanggal 9 yaitu mendiskusikan tentang
permasalahan yang dialami oleh BUMDes Lestari Sejahtera selama berjalannya waktu.
Keterangan ini didapat dari kak Elwi selaku Direktur Operasional. Pertemuan kedua pada
tanggal 20 yaitu mengadakan wawancara dengan pak Yeni selaku Manajer Unit Simpan
Pinjam mengenai permasalahan yang digunakan untuk menunjang penelitian seperti
bagaimana pengelolaan BUMDes. Selanjutnya pada pertemuan terakhir pada tanggal 29
Agustus yaitu melengkapi kekurangan informasi yang didapatkan dari mewawancarai kak
Elwi yang ditemui di balai desa Karanganom.
C. Permasalahan di Lapangan
BUMDes Lestari Sejahtera sebenarnya berjalan dengan cukup baik. Di mana berdiri
pada tahun 2001 lalu semakin berkembang hingga sekarang di tahun 2020. Namun, tentu saja
masih memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut yaitu pengelolaan BUMDes masih kurang
baik, baik dari segi pengorganisasian internal BUMDes dan dari segi eksternal yaitu
9
kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan BUMDes menjadi lebih baik.
Kekurangan tersebut menjadikan BUMDes Lestari Sejahtera berjalan kurang optimal.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dari permasalahan yang saya angkat, pihak BUMDes memberi tanggapan bahwa
pengorganisasian dirasa cukup. Pengurus yang kini masih beberapa yang kosong namun
masih bisa terhandle dengan baik. Masalah yang kedua tentang banyak masyarakat yang
apatis karena masih keterbatasan pengetahuan tentang BUMDes, itu memang jarang adanya
seminar/kegiatan pengenalan BUMDes untuk keseluruhan penduduk. Untuk pengelolaan
BUMDes yang kurang sesuai itu sudah cukup dan tidak ada masalah yang mengganggu
keberlangsungan BUMDes Lestari Sejahtera.
10
BAB III
PEMBAHASAN TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Badan Usaha Milik Desa
Dalam UU Nomor 32 tahun 2004 dan PP Nomor 72 tahun 2005 diamanatkan bahwa
dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, pemerintah desa dapat mendirikan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. BUMDes
dalam perencanaan dan pembentukannya dibangun adan diprakarsai (inisiasi masyarakat),
serta mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif, partisipatif dan emansipatif. Dua
prinsip yang mendasari BUMDes, yaitu member base dan self help. 7 Profesionalime dalam
pengelolaan BUMDes benar-benar didasarkan pada kemauan (kesepakatan) masyarakat
banyak (member base), serta kemampuan setiap anggota untuk mandiri dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya (self help), baik untuk kepentingan produksi (sebagai produsen)
maupun konsumsi (sebagai konsumen) harus dilakukan secara professional dan mandiri.
BUMDes memiliki berbagai jenis macam usaha. BUMDes Lestari Sejahtera hanya
memiliki satu macam, yaitu Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam. Ditahun 2020 BUMDes
Lestari Sejahtera akan menjalankan unit usaha lain, namun belum terlaksana. Besar
pinjaman uang tiap orang berkisar 1 juta hingga 2 juta rupiah dengan bunga sekitar 1- 2%.
Unit usaha simpan pinjam dianggap sebagai usaha yang operasionalnya lebih mudah
dibanding unit usaha lain karena unit usaha simpan pinjam tidak terlalu membutuhkan
banyak modal dan tidak membutuhkan banyak keahlian di bidang marketing. Unit usaha
utama simpan pinjam berjalan 19 tahun namun hanya sekitar 0,079% dari keseluruhan
warga desa yang menggunakan jasanya, yaitu sejumlah 158 orang.
Sudah seharusnya dalam pendirian BUMDes dapat difokuskan pada pemberdayaan
desa dengan melihat potensi desa yang sesuai dengan topografi, demografi dan kultur
masyarakat desa itu sendiri. Dengan melihat potensi desa sebagai landasan untuk pendirian
sebuah BUMDes, maka diharapkan pemberdayaan masyarakat desa dapat memunculkan
7 Emilia Khristina Kiha dan Berno B., “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa (Bumdes) di Desa Tapenpah Kecamatan Insana Induk Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi
Nusa Tengara Timu”. Raha Jurnal Aksara Public. Vol 3. No 4. November 2019. hlm. 248-259.
11
beragam produk unggulan desa, dan destinasi wisata desa berbasis kearifan lokal. Karena
BUMDes sebagai penopang ekonomi dari penyelenggaraan pemerintahan desa, bukan
hanya memberikan dampak bagi masyarakat desa tetapi bukan tidak mungkin dapat pula
menjadi penopang ekonomi nasional.
B. Pengelolaan BUMDes
BUMDes pada dasarnya memiliki tujuan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa dan pengembangan desa menjadi desa yang bergerak perekonomiannya.
Tetapi dalam perjalanannya terdapat berbagai permasalahan dalam pengelolaan BUMDes.
Hal tersebut seperti yang dijelaskan Budi Susilo dan Nurul Purnamasari8, diantaranya
sebagai berikut:
a. Komunikasi.
Komunikasi sangat penting dalam menciptakan suatu organisasi yang baik sehingga
dengan saling berkomunikasi yang baik dapat mengetahui bagaimana masing-
masing anggota berpendapat. Hal itu dapat meminimalisir perselisihan. Semua
komponen yang terlibat di dalam BUMDes juga harus bersedia secara sukarela atau
diminta memberikan dukungan dan kontribusi yang dapat memajukan usaha
BUMDes.
b. Pemberdayaan masyarakat lokal. Dalam masyarakat desa tentunya memiliki
potensi, baik skill (SDM) maupun SDA. Untuk memaksimalkan perekonomian
masyarakat desa harus meningkatkan SDM dari masyarakat lokal, karena tanpa
adanya pengelolaan SDM yang tepat SDA yang melimpah akan sia-sia sehingga
menimbulkan ketimpangan dalam pergerakan ekonomi masyarakat desa
c. Kapasitas manajerial. Dalam organisasi perusahaan harus memiliki manajerial yang
baik agar keuangan dapat tertata dan juga memiliki rencana masa depan yang
semakin baik. Suatu organisasi yang tidak memiliki sistem manajerial yang baik
akan kesulitan dalam menentukan langkah selanjutnya.
8 Budi Susilo, dkk, Potensi Permasalahan yang Dihadapi Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa): Telaah
Kajian Potensi dan Permasalahan pada BUMDesa Hanyukupi Ponjong dan BUMDesa Sejahtera Bleberan di
Kabupaten Gunungkidul, dapat diakses melalui
http://www.keuangandesa.com/wpcontent/uploads/2016/05/POTENSIDAN-PERMASALAHAN-
YANGDIHADAPI-BUM-DESA.pdf pada 05 September 2020, 11.57 WIB.
12
d. Infrastruktur BUMDes. Untuk menunjang kegiatan pengelolaan, BUMDes
memerlukan infrastruktur yang menunjang agar kegiatan perekonomian berjalan
dengan lancar. Tanpa adanya infrastruktur yang memadai akan menyulitkan
BUMDes dalam kegiatannya.
e. Transparansi dan akuntabilitas laporan pertanggung jawaban. Aktivitas yang
berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat umum harus dapat diketahui oleh
segenap lapisan masyarakat dengan mudah dan terbuka. Selain itu, harus
akuntabilitas yaitu seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis maupun administratif.
Strategi pengelolaan BUMDes dilakukan secara bertahap. Menurut Permendesa
Pasal 25 pengelolaan desa mempertimbangkan beberapa hal, yaitu9
a. Sosialisasi dan pembelajaran tentang BUMDesa;
b. pelaksanaan Musyawarah Desa dengan pokok bahasan tentang BUM Desa;
c. pendirian BUMDesa yang menjalankan bisnis sosial (social business dan bisnis
penyewaan (renting);
d. analisis kelayakan usaha BUMDesa yang berorientasi pada usaha perantara
(brokering), usaha bersama (holding), bisnis sosial (social business), bisnis
keuangan (financial business) dan perdagangan (trading), bisnis penyewaan
(renting) mencakup aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber daya
manusia, aspek keuangan, aspek sosial budaya, ekonomi, politik, lingkungan usaha
dan lingkungan hidup, aspek badan hukum, dan aspek perencanaan usaha;
e. pengembangan kerjasama kemitraan strategis dalam bentuk kerjasama BUMDesa
antar Desa atau kerjasama dengan pihak swasta, organisasi sosial ekonomi
kemasyarakatan, dan/atau lembaga donor
f. diversifikasi usaha dalam bentuk BUMDesa yang berorientasi pada bisnis keuangan
(financial business) dan usaha bersama (holding).
Agar ekonomi masyarakat dapat bergerak ke arah yang lebih baik maka diperlukan
kerjasama dalam setiap elemen masyarakat dan pemerintah. Adanya kerjasama yang baik
9 Permendesa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Nomor 4 Tahun 2015, dapat
diakses melalui https://ppidkemkominfo.file.wordpress.com/2016/08/pm-desa-no-4-th-2015, pada 05 September
2020, 16.00 WIB.
13
dalam pengelolaan BUMDes Lestari Sejahtera akan mendapatkan manfaat berupa
pendapatan bagi desa dan masyarakat juga dapat menekan kemiskinan maupun
pengangguran karena dengan mendapatkan modal dari simpan pinjam BUMDes,
masyarakat dapat menciptakan usaha baru yang dapat menjadikan lapangan pekerjaan bagi
warga lokal.
Dalam strategi pengelolaan BUMDes Lestari Sejahtera ada beberapa faktor yang
menjadikan keberhasilan menjalankan usaha, yaitu:
1. Sumber Daya
Sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya finansial atau keuangan,
sumber daya alam, dan potensi-potensi lain yang dapat mendukung berjalannya
BUMDes Lestari Sejahtera. Sumber daya manusia sangat penting dalam
pergerakan BUMDes. Tanpa adanya SDM yang baik BUMDes tidak akan
berjalan dengan baik. Masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan
BUMDes adalah pengusaha besi, pedagang, dan tani. Unit Usaha BUMDes
Lestari sejahtera adalah simpan-pinjam tentu memerlukan finansial berupa
modal. Awal berdiri yaitu tahun 2001, BUMDes Lestari Sejahtera memiliki
modal Rp 10.000.000,00. Dengana adanya perkembangan yang baik dengan
signifikan sehingga pada tahun 2020 pemupukan modal menjadi Rp
52.916.622,00. Selanjutnya potensi yang ada dalam Desa Karanganom adalah
pertanian, pertenakan, dan pariwisata.
2. Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDes Lestari Sejahtera
BUMDes merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan
berbagai ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan
untuk peningkatan kesejahteran ekonomi warga desa melalui pengembangan
usaha ekonomi mereka. Memperhatikan hal tersebut, maka Desa Karanganom
pada tahun 2001 mendirikan Badan Usaha Milik Desa atau yang sering disebut
BUMDesa unit simpan pinjam. Dengan didirikannya BUMDes Lestari Sejahtera
tersebut kedepannya diharapkan mampu memanfaatkan potensi dan aset desa
untuk membangun kesejahteraan warga desa Karanganom, karena bukan lagi
program 'topdown' atau paket program dari pemerintah daerah atau pusat,
melainkan pembangunan desa yang digerakkan oleh kekuatan warga. Dalam
14
prosesnya dari awal hingga saat ini, BUMDes Lestari Sejahtera tidak hanya
mementingkan hasil yang ingin dicapai, tetapi juga untuk meningkatkan
kemampuan dan kesejahteraan masyarakat Desa Karanganom. BUMDes Lestari
Sejahtera tidak hanya berorientasi pada profit, melainkan memberikan peluang
kepada masyarakat yang memiliki keinginan dan kemampuan untuk
meningkatkan keterampilan mereka dangan menjadi pengurus BUMDes.
Masyarakat yang sebelumnya menganggur dan tidak ada penghasilan tambahan
bisa menjadi karyawan di unit-unit usaha ataupun bergabung dengan kelompok
masyarakat yang bermitra dengan BUMDes.
3. Dukungan Pemerintah
Dalam pelaksanaan dan pengelolaan BUMDes, desa tidak dapat berjalan
sendirian tanpa adanya bantuan dan dukungan terutama dari pemerintah
kabupaten, provinsi maupun pusat. Salah satu faktor yang mendukung
keberhasilan BUMDes Lestari Sejahtera adalah adanya dukungan berupa dana
yang dimasukkan dalam dana penyertaan desa pada tahun 2017 sejumlah Rp
7.880.000,00.
Disamping ada keberhasilan pasti ada beberapa hal yang menyebabkan hambatan
bagi berjalannya BUMDes, yaitu:
1. Kesulitan dalam kasus eksternal
Masalah pinjaman dari nasabah yang sering jatuh tempo. Ada beberapa
kasus, seorang warga meminjam lalu pergi tidak ada kabar. Uang yang harusnya
terus berjalan memutar untuk kegiatan usaha akhirnya terhambat di satu titik.
2. Fasilitas dan infrastruktur belum optimalnya
Terkait infrastruktur, BUMDes Lestari Sejahtera masih belum memiliki
tempat yang menetap, sehingga tempat rapat tidak menentu. Peran website desa
dalam promosi dan pelayanan masyarakat juga kurang optimal. Padahal jika
lebih dikelola dengan baik lagi, tentunya makin banyak wisatawan yang tertarik
berkunjung ke Desa Karanganom dan lebih memudahkan masyarakat dalam
menerima pelayanan dari BUMDes maupun dari Pemerintah Desa Karanganom.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
BUMDes merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai
ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan
kesejahteran ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka. Strategi
dalam pengelolaan BUMDes adalah sosialisasi dan pembelajaran tentang BUMDesa;
pelaksanaan Musyawarah Desa dengan pokok bahasan tentang BUMDesa; pendirian
BUMDesa yang menjalankan bisnis sosial (social business dan bisnis penyewaan
(renting); analisis kelayakan usaha BUMDesa; kemitraan; dan diverfikasi usaha.
Keberhasilan pengelolaan BUMDes Lestari Sejahtera didukung karena adanya sumber
daya, partisifasi dan pemberdayaan masyarakat, dan dukungan dari pemerintah. Sedangkan
hambatan berjalannya usaha adalah masyarakat yang membayar pinjamannya tidak tepat
waktu, dan infrastruktur kurang memadai.
B. Saran-saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola praktik, diharapkan selalu
menjaga hubungan baik dengan instansi/lembaga tempat Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) umumnya, dan BUMDes Lestari Sejahtera khususnya, sehingga dapat
terjalin hubungan kerjasama yang berkelanjutan, memberikan pengarahan yang lebih
jelas dan terstruktur kepada mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dan
berkenan untuk menerima mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
selanjutnya jika ada.
2. Untuk BUMDes Lestari Sejahtera
Untuk, pihak BUMDes Lestari Sejahtera agar dapat terus melalukan pergerakan dan
pengarahan kepada masyarakat desa yang kurang mengerti tentang BUMDes.
16
3. Untuk Mahasiswa
Untuk mahasiswa sebagai peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), lebih
mempersiapkan diri dalam melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), serta
diharapkan lebih giat dan professional dalam praktik di lapangan dan dapat
mengembangkan ilmu yang diperoleh dari kegiatan PPL.
17
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik Trenggalek, dalam
https://trenggalekkab.bps.go.id/statictable/2020/03/04/543/jumlah-penduduk-luas-
wilayah-dan-kepadatan-penduduk-menurut-kabupataen-kota-di-jawa-timur-2018.html,
diakses tanggal 02 September 2020
Budiono, Puguh. “Implementasi Kebijakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Bojonegoro
(Studi di Desa Nginginrejo Kecamatan Kalitidu dan Desa Kedungprimpen Kecamatan
Kanor)”. Jurnal Politik Muda, Vol. 4, No 1, Maret 2015, hlm. 116-125.
PemKab Trenggalek, dapat diakses melalui
https://www.trenggalekkab.go.id/menu?page=25&cat=18, diakses tanggal 02 September
2020
Kuncahyo, Edy. “Implementasi Kebijakan Badan Usaha Milik Desa Untuk Pendapatan Desa di Kabupaten
Trenggalek”, Jurnal Administrasi Publik, Vol. 16, No 2, tahun 2018.
Peraturan Menteri Desa dan PDT Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pembentukan, Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa, dalam https://ngada.org/pp72-2005bt.htm, diakses tanggal 05
September 2020.
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa pasal 78 ayat (1).
Permendesa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Nomor 4 Tahun 2015,
dalam https://ppidkemkominfo.file.wordpress.com/2016/08/pm-desa-no-4-th-2015, diakses tanggal
05 September 2020,
Ramadana, Coristya Berlian Dkk. 2013. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai
Penguatan Ekonomi Desa: Studi di Desa Landung Sari Kecamatan Dau Kabupaten
Malang. Jurnal Administrasi Publik. Vol. 1, No 6, hlm.1068-1076.
Sa'dullah. 2016. “Pentingnya Media Audio Visual dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan
Agropolitan.” Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia. Dalam http://www.kemendesa.go.id/index.
18
php/view/detil/1799/pentingnyamedia-audio-visual-dalampengembangan-kawasan-
perdesaanagropolitan. Diakses tanggal 02 September 2020.
Sidik, F. 2015. “Menggali Potensi Lokal Mewujudkan Kemandirian Desa”. Jurnal Kebijakan dan
Administrasi Publik, Vol. 19, No 2, tahun 2015, hlm. 115-131.
Susilo, Budi dan Nurul Purnamasari. 2016. “Potensi Permasalahan yang Dihadapi Badan Usaha
Milik Desa (BUMDesa): Telaah Kajian Potensi dan Permasalahan pada BUMDesa
Hanyukupi Ponjong dan BUMDesa Sejahtera Bleberan di Kabupaten Gunungkidul.”
Dalam http://www.keuangandesa.com/wpcontent/uploads/2016/05/POTENSIDAN-
PERMASALAHAN-YANGDIHADAPI-BUM-DESA.pdf diakses tanggal 02 September
2020.
19
LAMPIRAN
20
LAMPIRAN BERITA ACARA
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 sampai tanggal 31 bulan Agustus tahun 2020 bertempat di BUMDes
Lestari Sejahtera telah dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II Tahun 2020 oleh mahasiswa sebagai
berikut:
Nama : Anni Nafiatul Umah
NIM : 12406173067
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu, 1 Agustus
2020
10.00 Mendengarkan materi pendalaman PPL
2. Minggu, 2 Agustus
2020
09.21 Meresume materi yang sudah didengarkan kemarin.
3. Senin, 3 Agustus
2020
16.20 Meneruskan resume materi serta memasukkan foto
capture sebagai bukti.
4. Selasa, 4 Agustus
2020
20.00 Membaca jurnal yang berkaitan dengan BUMDes yang di
akses melalui google scholar.
5. Rabu, 5 Agustus
2020
16.00 Membaca jurnal yang berkaitan dengan BUMDes yang di
akses melalui google scholar.
6. Kamis, 6 Agustus
2020
16.43 Membaca jurnal yang berkaitan dengan BUMDes yang di
akses melalui google scholar.
21
7. Jum’at, 7 Agustus
2020
15.13 Membaca dan memahami pedoman PPL.
8. Sabtu, 8 Agustus
2020
14.24 Menghubungi salah satu anggota BUMDes untuk
mendiskusikan bahan yang akan di teliti.
9. Minggu, 9 Agustus
2020
14.00 Bertemu dengan Direktur Operasional untuk menanyakan
beberapa hal terkait penelitian dan observasi yang diambil
bertempat di balai desa Karanganom.
10. Senin, 10 Agustus
2020
18.45 Menentukan tema dan judul laporan yang diambil.
11. Selasa, 11 Agustus
2020
14.25 Mengajukan judul laporan kepada DPL di grup PPL.
12. Rabu, 12 Agustus
2020
14.55 Membuat daftar kegiatan PPL.
13. Kamis, 13 Agustus
2020
20.02 Mengisi daftar kegiatan PPL yang sudah dijalankan.
14. Jum’at, 14 Agustus
2020
20.27 DPL menerima tema dan judul yang telah diambil dengan
beberapa catatan di grup PPL.
15. Sabtu, 15 Agustus
2020
15.45 Mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan laporan PPL
sebanyak mungkin di google scholar, web, dan lain
sebagainya.
16. Minggu, 16
Agustus 2020
16.03 Membaca dan mencari poin-poin penting yang berguna
untuk wawancara selanjutnya.
17. Senin, 17 Agustus
2020
14.30 Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara.
18. Selasa, 18 Agustus
2020
16.00 Menghubungi Manajer Unit Simpan Pinjam dan
menentukan tanggal wawancara.
19. Rabu, 19 Agustus
2020
15.03 Memeriksa lagi dafatar wawancara lalu menambahkan
beberapa pertanyaan yang dirasa kurang
20. Kamis, 20 Agustus
2020
15.07 Wawancara dengan Manajer Unit Simpan Pinjam.
22
21. Jum’at, 21 Agustus
2020
10.45 Mereduksi hasil wawancara untuk mencari poin penting
sesuai dengan tema yang diangkat.
22. Sabtu, 22 Agustus
2020
09.13 Menarik kesimpulan yang didapatkan dari hasil
wawancara yang telah dilakukan.
23. Minggu, 23
Agustus 2020
20.07 Mendapatkan profil BUMDes Lestari Sejahtera melalui
WhatsApp oleh Direktur Operasional.
24. Senin, 24 Agustus
2020
08.40 Membaca dan memahami profil BUMDes yang telah
diperoleh lalu memasukkan ke laporan.
25. Selasa, 25 Agustus
2020
09.05 Membuat laporan PPL bagian pendahuluan.
26. Rabu, 26 Agustus
2020
10.05 Membuat laporan PPL.
27. Kamis, 27 Agustus
2020
19.32 Membuat laporan PPL.
28. Jum’at, 28 Agustus
2020
17.00 Membuat laporan PPL.
29. Sabtu, 29 Agustus
2020
21.00 Bertemu dengan Direktur Operasional untuk melengkapi
wawancara yang masih kurang.
30. Minggu, 30
Agustus 2020
14.07 Memasukkan hasil dari wawancara ke dalam laporan
sesuai keperluan.
31. Senin, 31 Agustus
2020
09.07 Menyelesaikan daftar kegiatan dan mengerjakan laporan.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Anni Nafiatul Umah
NIM. 12406173067
23
LAMPIRAN FORM BUKTI KONSULTASI
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Anni Nafiatul Umah
NIM : 12406173067
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
DPL : Amalia Nuril Hidayati., SE, M. Sy
Tempat PPL : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lestari Sejahtera
Judul Laporan : Analisis Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa sebagai Penggerak
Perekonomian Masyarakat Desa (Studi Kasus di BUMDes Lestari Sejahtera
Desa Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek)
No Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi mengenai tema
dan judul laporan akhir
kegiatan PPL.
Hindari judul yang
menggunakan kata pengaruh
karena lebih menjurus ke
penelitian kuantitatif dan
membutuhkan waktu yang
lama dan harus menyebar
angket/kuesioner dan
mengolah data. Di usahakan
lebih mengarah ke penelitian
kualitatif saja.
24
2. Setor Judul laporan akhir
PPL, yaitu “Analisis Strategi
Pengelolaan BUMDes
Karanganom sebagai
Penggerak Perekonomian
Masyarakat Desa”.
Pembenahan judul yaitu
“Analisis Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa Sebagai
Penggerak Perekonomian
Masyarakat Desa (Studi
Kasus di BUMDes Lestari
Sejahtera Desa Karanganom
Kecamatan Durenan
Kabupaten Trenggalek” dan
mulai mengerjakan laporan
akhir PPL.
3. Menanyakan mengenai
deadline pengumpulan
laporan akhir PPL.
Pengumpulan laporan akhir
PPL di kumpulkan 1 minggu
setelah kegiatan PPL berakhir.
Tulungagung, 12 September 2020
Amalia Nuril Hidayati, SE. M, Sy
NIP : 188407132014032002
25
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN PPL
Kegiatan wawancara dengan Bapak Yeni selaku Manajer Simpan Pinjam BUMDes Lestari
Sejahtera bertempat di kediaman Bapak Yeni.
Sesudah kegiatan wawancara dengan Kak Elwi selaku Direktur Operasional BUMDes Lestari
Sejahtera, bertempat di Balai Desa Karanganom.
26