LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI -...
Transcript of LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI -...
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI DI
APOTIK KIMIA FARMA 39 MEDAN
Oleh :
LASTIAR LUMBANTORUAN S.FARM
063202018
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2 0 0 7
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
DI APOTIK KIMIA FARMA 39 MEDAN
Oleh :
LASTIAR LUMBANTORUAN S.FARM
063202018
Disetujui Oleh :
Pembimbing,
Drs. Muhardiman . S. si, Apt
Fakultas Farmasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP. 131 283 716
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman
JUDUL ………………………………………………………….……………... .i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………..…………....ii KATA PENGANTAR ……………………………………..………………….. .iii DAFTAR ISI ………………………………………………….………………...iv DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….....v
PENDAHULUAN……………………………………………………….............vi
BAB I KIMIA FARMA ……………………………………………………….. 1 1.1 Sejarah Kimia Farma ……………………………………………….. 1 1.2 Bisnis Kimia Farma ……………………………………………….... 1 1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan …………...…….. 2 II MANAJEMEN PERSEDIAAN………………………………… ............4 III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI …………………………….... 13 IV PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 47 V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………..…. 52 5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….... 52 5.2 Saran ……………………………………………………………….. 52
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….…..53
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
PENDAHULUAN
Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 telah mengatur tentang
peranan profesi apoteker, yakni mengenal pekerjaan kefarmasian. Pekerjaan
kefarmasian tersebut adalah pengadaan, pembuatan, penyimpanan, termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi dan pengelolaan obat, distribusi obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan
obat tradisional.
Pengendalian persediaan merupakan hal yang sangat penting, baik untuk
apotek besar maupun apotek kecil. Persediaan obat merupakan harta paling besar
dari sebuah apotek. Karena begitu besar jumlah yang diinvestasikan dalam
pengadaannya, pengendalian persediaan obat yang tepat memiliki pengaruh yang
kuat dan langsung terhadap perolehan kembali atas investasi apotek.
Apotek mempunyai fungsi utama dalam pelayanan obat atas resep dokter
dan yang berhubungan dengan itu, serta pelayanan obat tanpa resep dokter yang
biasa dipakai di rumah. Dalam pelayanan obat ini apoteker harus berorientasi pada
pasien/penderita. Apotek selain bersifat sosial, yaitu tempat pengabdian profesi
apoteker, juga bersifat ekonomi, yaitu untuk memperoleh laba. Karena merupakan
salah satu sarana pelayanan kesehatan, sudah selayaknya apotek mengutamakan
kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Apotek
tidak hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja tetapi dari segi manajemen
supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai
apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi
Surat Izin Apotek (SIA).
Latihan Kerja Profesi di apotek Kimia Farma merupakan salah satu syarat
bagi mahasiswa program pendidikan profesi apoteker untuk memperoleh gelar
apoteker. Adapun tujuan latihan kerja profesi ini agar calon apoteker mampu
melakukan tugas dan fungsi apoteker pegelola apotek secara profesional sesuai
dengan etika dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam sistem
pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Fakultas
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Farmasi USU bekerja sama dengan apotek Kimia Farma dalam melaksanakan
latihan kerja profesi bagi mahasiswa tingkat pendidikan profesi apoteker. Latihan
kerja profesi ini disusun berdasarkan hasil latihan kerja profesi dengan melakukan
pengamatan langsung oleh mahasiswa tingkat pendidikan profesi apoteker di
apotek Kimia Farma No. 39 Medan.
BAB I
KIMIA FARMA
1.1 Sejarah Kimia Farma
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal
bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien
Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan.
Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada
tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF
Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk
hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT. Kimia Farma
(Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan
publik di bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang
identik dengan mutu, hari ini kimia farma telah berkembang menjadi sebuah
perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan
peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
1.2. Bisnis Kimia Farma
1.2.1. Visi
Menjadikan apotek di Medan berdaya saing di pasar global
1.2.2 Misi
Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat
kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya untuk
meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan prinsip good
corporate governance.
Mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan kompetensi
dan komitmen serta berperan aktif dalam pengembangan perapotekan
nasional.
1.2.3 Holding KF
PT. Kimia Farma Tbk dibentuk pada tanggal 16 Agustus 1971 dengan
jalur usaha pelayanan kesehatan. Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN,
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Kimia Farma berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan
yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan
Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN.
PT. Kimia Farma Tbk merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan
yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi,
ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat riset dan
pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini
memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk
turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-
kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana
kelimanya telah mendapat sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dan
sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's,
SGS, TUV).
Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk
obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu
etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku.
Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih
dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke
beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki
perjanjian dengan perseroan.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya kimia farma berkomitmen
untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai
dengan misi perusahaan.
1.3. PT. Kimia Farma Apotek Bisnis manajemen Medan
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh
kimia farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam
upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan
konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk. Apotek Kimia Farma melayani penjualan
langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya
praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja
full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.
1.4. Store Manager Apotik Kimia Farma
Apotik Kimia Farma Medan memiliki 20 store yang tersebar diseluruh sumatera
yaitu :
1. Kimia Farma 2 R.S. Inalum
2. Kimia Farma 14 R.S. Pirngadi
3. Kimia Farma 27 Palang merah ( pusat)
4. Kimia Farma 27 M3 Palang merah
5. Kimia Farma 28 Belawan
6. Kimia Farma 29 P. Siantar 1
7. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi
8. Kimia Farma 39 Sei Kambing
9. Kimia Farma 41 Kaban Jahe
10. Kimia Farma 54 R.S. Rantau Prapat
11. Kimia Farma 84 Tanjung Balai
12. Kimia Farma 85 P. Siantar 2
13. Kimia Farma 90 Kisaran
14. Kimia Farma 106 Aksara
15. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C
16. Kimia Farma 160 Setia Budi
17. Kimia Farma 162 Pematang Siantar 3
18. Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan
19. Kimia Farma Basri
20. Kimia Farma R.S. Pelengkap.
BAB II
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
2.1 Arti dan Peranan Persediaan
Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para
pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaanya pada suatu waktu
tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi
karena tidak selamanya barang atau jasa tersedia setiap saat. Berarti, perusahaan
akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya ia
dapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang
menghasilkan barang atau jasa.
Persediaan ini diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari
persediaan tersebut terjamin kelancarannya. Dengan demikian, perlu diusahakan
keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya-biaya yang
ditimbulkannya.
Suatu perusahaan manufaktur, seperti halnya perdagangan harus
menjaga persediaan yang cukup agar kegiatan produksinya dapat lancar dan
efisien. Akan tetapi jumlah persediaan ini hendaknya jangan terlalu besar
sehingga modal yang tertanam dan biaya-biaya yang ditimbulkan dari adanya
persediaan tersebut juga tidak besar.
Semua jenis bidang usaha sangat penting untuk mengadakan
pengawasan atas persediaan karena kegiatan ini membantu tingkat efisiensi
pengunaan uang dalam persediaan.
2.1.1 Jenis-jenis Persediaan Menurut Fungsinya
1. Batch Stock/Lot Size Inventory
Persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan
atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan saat itu.
Keuntungannya :
a. Potongan harga pada harga pembelian
b. Efisiensi produksi
c. Penghematan biaya angkutan
2. Fluctuation Stock
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang
diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan
untuk menghadapi penggunaan, penjualan, atau permintaan.
2.1.2 Persediaan Menurut Jenis dan Posisi Barang
a. Persedian bahan baku
b. Persediaan bagian produk/komponen yang dibeli
c. Persediaan bahan-bahan pembantu/penolong
d. Persediaan barang-barang setengan jadi/barang dalam proses
e. Persediaan barang jadi
Biaya-biaya yang timbul dari persediaan :
a. Biaya pemesanan (ordering cost)
b. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan
c. Biaya kekurangan persediaan
d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas
Cara mengukur jumlah persediaan
a. Periodik sistem
b. Perpetual sistem
Metode penilaian persediaan :
a. First-in, First-out (FIFO method)
b. Last-in, First-out (LILO method)
c. Rata-rata tertimbang (Weighted average method)
2.1.3 Pengawasan Persediaan
Tujuannya :
a. Menjaga jangan samapai kehabisan persediaan
b. Supaya pembentukan persediaan stabil
c. Menghindari pembelian kecil-kecilan
d. Pemesanan yang ekonomis
Jumlah Pesanan yang ekonomis (Econonmic Order Quantity)
hendaklah menghasilkan biaya yang minimal dalam persediaan. Untuk
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
itu dilakukan usaha-usaha untuk memperkecil biaya-biaya pemesanan
(ordering cost), biaya-biaya penyimpanaan (carting cost)
2.1.4 Macam-macam Biaya Persediaan
Persediaan merupakan salah satu pos modal kerja yang cukup penting
karena kebanyakan modal usaha perusahaan berasal dari persediaan. Pada
perusahaan dagang, persediaan tersebut merupakan barang dagangan, sedangkan
pada perusahaan industri, persediaan tersebut berupa bahan mentah (row
material), barang dalam proses (work in process), maupun barang jadi (finished
good).
Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan gejala yang kurang
baik. Kekurangan dapat berakibat larinya pelanggan, sedangkan kelebihan
persediaan dapat berakibat pemborosan atau tidak efisien. Oleh karena itu,
manajemen persediaan berusaha agar jumlah persediaan yang ada dapat menjamin
kelancaran proses produksi. Dengan kata lain, total cost berhubungan dengan
persediaan minimal. Perhitungan total cost persediaan secara keseluruhan
dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk biaya dari persediaan seperti, holding
cost atau carrying cost, ordering cost atau set-up cost, serta stock out cost.
1. Holding cost atau carrying cost
Adalah biaya yang timbul karena perusahaan menyimpan persediaan
2. Ordering cost atau set-up cost
Adalah biaya yang berhubungan dengan pemesanan dan pengadaan bahan
3. Stock out cost
Adalah biaya yang timbul akibat perusahaan kehabisan persediaan
2.2 Strategi Operasi Persediaan
Persediaan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu bisnis.
Alasannya adalah karena persediaan cenderung menimbulkan banyak persoalan.
Pemecahan masalah persedian membuat permasalahan menjadi sederhana. Namun
demikian, permasalahan yang sering muncul adalah persediaan sangat sulit
dikelola. Akibatnya, kebijakan operasi sangat diperlukan dalam mengelola
persediaan sehingga tingkat persediaan dapat ditekan sekecil mungkin.
Salah satu fungsi managerial yang sangat penting adalah pengendalian
persediaan. Apabila perusahan menanamkan terlalu banyak dananya dalam
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
persediaan, hal ini akan menyebabkan terlalu banyaknya dana dalam persediaan,
hal ini akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Demikian pula
apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat
mengakibatkan biaya-biaya akibat terjadinya kekurangan bahan (stockout cost).
Persediaan (inventory) ditujukan untuk mengantisipasi kebutuhan
permintaan. Sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan
pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat
persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar
pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin
tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat, dan pada waktu
yang tepat. Atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk
meminimalkan biaya total melalui apa, berapa, dan kapan pesanan dilakukan
secara optimal.
2.2.1 Fungsi-fungsi Persediaan
1) Fungsi Decoupling
Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi
permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.
2) Fungsi Economic Lot Sizing
Persediaan lot size ini perlu mempertimbangkan penghematan atau
potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah
dan sebagainya. Hal ini disebabkan perusahaan melakukan pembelian
dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang timbul
karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, risiko, dan
sebagainya).
3) Fungsi Antisipasi
Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data
masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat
mengadakan persediaan musiman (seasional inventories). Disamping
itu, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu
pengiriman dan penerimaan barang-barang selama periode tertentu.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut
persediaan pengaman (safety stock/inventories).
2.2.2 Biaya-biaya Persediaan
Untuk pengambilan keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan,
biaya-biaya variabel berikut ini harus dipertimbangkan :
1. Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost)
Yaitu terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan
kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar
apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak atau rata-rata persedian
semakin tinggi. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan
adalah :
a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pendingin
ruangan, dan sebagainya)
b. Biaya modal (opportunity cost of capital)
yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam
persediaan.
c. Biaya keusangan
d. Biaya perhitungan fisik
e. Biaya asuransi persediaan
f. Biaya pajak persediaan
g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan
h. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya
biaya-biaya tersebut diatas merupakan variable apabila bervariasi
dengan tingkat persediaan.
2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost atau procurement costs)
Biaya-biaya ini meliputi :
a. pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
b. upah
c. biaya telepon
d. pengeluaran surat menyurat
e. biaya pengepakan dan penimbangan
f. biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
g. biaya pengiriman ke gudang
h. biaya utang lancar dan sebagainya
3. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs)
Adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya
permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah
sebagai berikut :
a. kehilangan pelangan
b. kehilangan penjualan
c. biaya pemesanan khusus
d. selisih harga
2.3. Teknik Pengendalian Persediaan
Teknik pengendalian persediaan merupakan tindakan yang sangat penting
dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang diharuskan,
serta kapan saatnya mulai mengadakan pemesanan kembali.
Teknik persediaan yang disebut dengan “Analisa ABC” sangat berguna
dalam memfokuskan perhatian manajemen terhadap penentuan jenis barang yang
paling penting dalam sistem inventori yang bersifat multisistem.
2.3 1 Metode Analisis ABC
Pada umumnya persediaan terdiri dari berbagai jenis barang yang sangat
banyak jumlahnya. Masing-masing jenis barang membutuhkan analisis tersendiri
untuk mengetahui besarnya order size dan order point. Namun demikian, harus
kita sadari bahwa berbagai macam jenis barang yang ada dalam persediaan
tersebut tidak seluruhnya memiliki tingkat prioritas yang sama. Dengan demikian,
untuk mengetahui jenis-jenis barang yang perlu mendapat prioritas, kita dapat
menggunakan analisis ABC. Analisis ABC ini dapat mengklasifikasikan seluruh
jenis barang berdasarkan tingkat kepentingannya. Metode analisis ABC ini adalah
dengan cara mengelompokkan jenis barang menjadi 3 bagian yaitu :
(1). Kelompok A yaitu kelompok 50 % terbanyak nilai penjualannya
(2) kelompok C yaitu kelompok 50 % terendah nilai penjualannya
(3) kelompok B yaitu merupakan kelompok yang berada di tengahnya
Pembagian pengelompokan tersebut di atas tidak selamanya berdasarkan
tiga bagian. Kadang-kadang ada perusahaan yang membaginya menjadi empat
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
kelompok (ABCD) atau bahkan lebih. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis
barang tipe A merupakan kelompok barang yang sangat penting (memiliki nilai
penjualan terbesar), sedangkan kelompok C merupakan posisi nomor dua
dibawahnya dan kelompok B merupakan kelompok yang relative lebih kecil dari
pada kelompok C.
2.4. Aplikasi Model Persediaan dalam Bidang bisnis
Perusahaan manufaktur dalam menjalankan usahanya membutuhkan
persediaan mulai dari keperluan bahan mentah sampai pada barang jadi. Teori
manajemen persediaan ini dapat diterapkan pada usaha yang membutuhkan
persediaan barang-barang untuk dijual seperti super market, apotek, dan lain-lain.
Manajemen persediaan ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam
meningkatkan atau memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.
Dalam hal ini perusahaan harus menjual barang-barang yang bagus kepada
pelanggannnya.
Dalam manajemen persediaan diusahakan agar tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan. Pasalnya, jika terjadi kekurangan, pelanggan akan merasa tidak puas
terhadap badan usaha tersebut. Sebaliknya jika terjadi kelebihan stok bisa
menimbulkan kerusakan terhadap barang-barang itu dan biaya yang dikeluarkan
tidak seimbang dengan hasil penjualan barang-barang tersebut.
Disamping itu, harus diperhatikan juga segi-segi meminimalkan biayanya
sebab banyak biaya yang diperlukan dalam mengadakan stok barang tersebut.
Diantaranya biaya pembelian, biaya pengadaan atau pemesanan, biaya
penyimpanan, dan biaya kehilangan penjualan.
Penentuan berapa banyaknya barang-barang sebagai persediaan yang harus
dipesan agar tidak kekurangan atau kelebihan. Digunakan model Economic Order
Quantity (EOQ). EOQ model ini menetapkan jumlah order maksimal dalam
jangka waktu tertentu dengan meminimalkan biayanya. Penentuan persediaan
untuk perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan untuk dijual kembali
kepada konsumen.
2.4.1 Prosedur Perolehan Bahan
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Seluruh pembelian bahan dalam suatu perusahaan dilaksanakan oleh
Departemen/Divisi pembelian. Untuk memperoleh laporan pertanggungjawaban
yang lengkap mengenai penggunaan seluruh bahan yang dibeli, diperlukan
prosedur yang sistematis. Dengan demikian, pembelian, pemakaian, maupun
pemamfaatannya dapat dilaksanakan secara cepat dan optimal.
Prosedur pembelian harus diketahui oleh semua departemen dengan
dilengkapi formulir-formulir yang formatnya telah dibakukan dan disetujui
bersama. Formulir-formulir tersebut adalah sebagai berikut :
1. Surat permintaan pembelian
Surat permintaan bahan ini berasal dari :
bagian gudang
pemegang buku besar bahan
supervisor/penyedia dari departemen penelitian, engineering dan
sebagainya .
semua pihak yang terlibat didalam pemakaian bahan
2. Pesanan pembelian
Pesanan pembelian ini ditandatangani oleh pejabat departemen pembelian
untuk memberikan wewenang secara tertulis kepada supplier atau penjual
untuk menyediakan sejumlah barang tertentu yang dipesan sesuai dengan
persyaratan yang telah disepakati (jumlah, spesifikasi, jadwal pengiriman,
harga)
3. Laporan penerimaan
Laporan penerimaan ini berisi tentang nomor pesanan pembelian, nama
penjual/suplier, perincian mengenai transportasi, jumlah, dan jenis barang
yang diterima. Laporan penerimaan ini harus ditandatangani oleh
departemen pemeriksaan.
4. Persetujuan faktur
Pada umumnya faktur diterima bersamaan dengan datangnya barang
pesanan di departemen penerimaan. Selanjutnya setelah barang diperiksa
sesuai dengan laporan penerimaan barang, berkas-berkas ini dikirimkan ke
departemen akuntansi sebagai laporan penerimaan dan pemeriksaan barang
yang telah disetujui dengan menyiapkan bukti pembukuan (voucher). Data
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
voucher ini dimasukkan ke dalam jurnal pembelian dan kemudian ke dalam
buku tambahan. Kemudian, data ini dicatat ke dalam jurnal pembayaran kas
menurut tanggal pembayaran. Voucher asli dan dua lembar salinan dikirim
ke bendahara untuk pengeluaran cek. Bendahara mengirimkan cek dan
voucher asli kepada penjual/ suplier .
BAB III
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
CONTOH PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI
Resep 1
Resep 1
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
R/ Kalxetin 20 mg No. XV
S1 dd 1 (Pagi)
R/ Omeorazole XXX
S1 dd 1 ½ hac
R/ Zypraz 0,25 mg XXX
S1 dd 1
Pro : Arifin Efendi
I. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien
mengalami depresi berat.
II. Tabel 3. 1.1. Spesialite Obat pada Resep dari Dr. Aldy S. Rambe, Sp. S
untuk pasien Arifin Efendi
No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat 1. 2. 3.
Kalxetin (Kalbe Farma) Omeprazole ( Sanbe Farma) Zypraz (Kalbe Farma)
Fluoxetine 20 mg Omeprazole Aprazolam 0,25 mg
Proza, lodep
OMZ, oprezol
Xanax, Atarax
(G) Keras (G) Keras (G) Keras
Antidepresi Antasida Antiansietas
III. Rasionalitas Komposisi Obat
Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan untuk
pengobatan depresi berat yang dialami pasien
IV. Pelayanan Informasi
1. Kalxetin
a. Kegunaan : Pengobatan depresi
b. Bentuk obat : Kapsul
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kaplet pada pagi hari
d. Hal-hal yang diinformasikan
Hati-hati penggunaan obat pada pasien dengan kondisi sirosis hati
sehingga dosis perlu disesuaikan
Hati-hati penggunaan obat pada wanita hamil
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Fluoxetine dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis
e. Interaksi Obat
Kombinasi fluoxetine dengan MAO harus dihindari
Kombinasi dengan diazepam dapat memperpanjang waktu paruh
diazepam dalam tubuh.
Fluoxetine dengan warfarin, digoxin dapat menyebabkan
meningkatnya kadar obat bebas dalam plasma
Kombinasi fluoxetine dengan triptophan dapat menyebabkan agitasi,
kelelahan dan gangguan gastrointestinal.
f. Efek Samping
Tremor, Insomnia, kelelahan, berkeringat, gangguan gastrointestinal
( Mual, anoreksia, diare).
Keterangan :
Fluoxetine merupakan senyawa fenoksi propilamin dengan gugus –CF3
yang bekerja menghambat re-uptake serotonin secara spesifik. Tetapi bukan untuk
norepineprin. Re-uptake fluoxetine tergantung dosis yang dibrikan. Resorbsinya
dari usus baik, makanan mempengaruhi ketersediaan hayatinya. Di dalam hati,
zat ini diubah menjadi metabolit aktif norfluoxetine yang dieksresikan lewat
kemih.
2. Omeprazol
a) Kegunaan : Untuk pengobatan tukak lambung akibat stress yang dialami
penderita
b) Bentuk : Tablet
c) Cara Pakai : 2 kali sehari 1 tablet1 ½ jam sebelum makan
d) Hal-hal yang perlu diinformasikan :
Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil kecuali bila benar-benar
diperlukan.
e) Interaksi obat :
Omeprazol dapat memperpanjang eliminasi diazepam, fenitoin dengan
warfarin. Dianjurkan untuk memantau penderita yang mendapat
pengobatan warfarin atau fenitoin dan penurunan dosis warfarin atau
fenitoin jika omeprazol ditambahkan pada pengobatan
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
f) Efek samping
Efek samping biasanya dapat ditoleransi dengan baik dan bersifat
sementara seperti : mual, sakit kepala, diare, konstipasi.
Keterangan :
Omeprazole adalah senyawa antisekresi, suatu benzimidazol tersubstitusi
yang menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap suatu
enzim H+/ K+ ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung. Karena
sistem enzim merupakan pompa asam dalam mukosa lambung, omeprazol
digambarkan sebagai penghambat pompa asam lambung yang menghambat tahap
akhir pembentukan asam lambung.
3. Zypraz
a. Kegunaan : Untuk pengobatan ansietas sedang atau berat yang
berhubungan dengan depresi.
b. Bentuk : Tablet
c. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
Dapat terjadi ketergantungan
Jangan digunakan sebagai pengobatan tunggal pada pasien depresi
atau kecemasan dengan depresi
Selama menggunakan obat ini dilarang mengendarai atau
mengoperasikan mesin.
Hati-hati bila diberikan pada wanita hamil dan menyusui, penderita
penyakit hati dan ginjal kronik, penyakit respirasi, kelemahan otot dan
riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol
Kurangi dosis pada usia lanjut dan debil (lemah)
Hindari pemakaian jangka panjang
e. Interaksi Obat :
Efek obat dapat ditingkatkan oleh depresan saraf pusat, alkohol,
barbiturat.
Eksresi dihambat oleh simetidin.
f. Efek Samping
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi, bingung,
halusinasi, pandangan kabur.
Jarang terjadi : nyeri kepala, insomnia, tremor, hipotensi, gangguan
gastrointestinal, rash, retensi urine.
Resep 2
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
R/ Corifarm 600 mg No. XV
S1 dd 1 tab
R/ Santibi plus No. LX
S1 dd III tab
R/ Letropar No. XV
S1 dd 1 tab
Pro : Rudi
I. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan
pasien menderita penyakit TBC
II. Tabel 3.1.2. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Amira Tarigan, Sp.P
untuk pasien Rudi
No. Nama Obat Komposisi Produk
lain
Gol Khasiat
1. 2. 3.
Corifarm (Coronet) Santibi Plus (Sanbe Farma) Letropar (Tropica Mas)
Rifampisin 600 mg Ethambutol 250 mg Isoniazida 100 mg Vit B6 6 mg Vitamin
Rifamtibi (Sanbe Farma) Pulna Bevizil
(G) Keras (G) keras (B)
Terapi TBC Terapi TBC Suplemen vitamin
III. Rasionalitas Komposisi Obat
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan
untuk pengobatan penyakit tuberkulosis yang diderita pasien
IV. Pelayanan Informasi
1) Corifarm
a. Kegunaan : pengobatan infeksi pada penderita tuberkulosis.
b. Bentuk obat : Tablet
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang diinformasikan:
Obat sebaiknya ditelan pada saat perut dalam keadaan kosong, kira-kira
1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
Obat ini dapat menyebabkan urin, tinja, air ludah, keringat, dan air mata
menjadi agak kemerahan. Hal ini tidak perlu dirisaukan.
Bagi yang menggunakan lensa kontak (soft lense) disarankan untuk
melepaskanya karena akan bereaksi atau berubah warna.
Minumlah obat dengan teratur sesuai jadwal yang telah diberikan oleh
dokter.
Tidak boleh minum alkohol selama pemakaian obat ini karena dapat
meningkatkan efek samping
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Penyimpanan di tempat yang kering, sejuk dan terlindung dari cahaya.
Pada penderita dengan gangguan fungsi hati, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan fungsi hati sebelum dan selama pengobatan atau jika
timbul gejala ikterus.
Segera beritahu dokter jika pemakaian obat ini menimbulkan efek
samping berat.
Bila akan mengadakan pengobatan lain dan atau menggunakan obat lain,
harus diberitahukan kepada dokter sedang menggunakan obat ini karena
rifampisin dapat menginaktivasi obat-obat tertentu.
e. Interaksi obat
Rifampisin mengurangi efektivitas pil kontrasepsi sehingga dapat terjadi
siklus ovulasi.
Rifampisisn dapat menurunkan kadar digitoksin dalam serum
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Rifampisisn dapat menyebabkan kadar serum tolbutamida karena
interaksi jenis induksi.
PAS dapat menurunkan kadar rifampisin dalam serum, karena PAS
mengamdung eksipien bentonit yang mengabsorbsi rifampisisn.
Fenobarbiturat dapat menyebabkan penurunan kadar rifampisin dalam
serum.
Obat-obat antasid menurunkan absorbsi rifampisin
Rifampisisn menurunkan efek metadon karena menaikkan metabolisme
metadon.
f. Efek Samping
Gangguan fungsi hati, gangguan pernafasan, nafas pendek, kolaps dan
syok, saliva tubuh lainnya berwarna kemerah-merahan, urtikaria .
2) Santibi Plus
a. Kegunaan : pengobatan awal dan pengobatan ulang TB paru.
b. Bentuk obat : Tablet
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 3 tablet
d. Hal-hal yang diinformasikan :
Obat harus dimakan secara teratur sesuai dengan resep dokter, jangan
sampai terlewat walaupun satu dosis.
Pemeriksaan opthalmologi sebaiknya dilakukan secara teratur baik
sebelum ataupun sesudah pemberian obat walaupun tidak terjadi
gejala-gejala visual.
Tidak boleh minum alkohol selama pemakaian obat ini karena dapat
menurunkan efeknya.
Jangan makan keju, ikan tuna dan sardin karena mungkin
menimbulkan reaksi.
Penyimpanan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya.
e. Interaksi obat
Dapat menghambat metabolisme carbamazepin, etosuksimid dan
fenitoin
Antasid yang mengandung Al dan Mg dapat mengurangi absorbsi
santibi Plus.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Sikloserin dan disulfiram dapat meningkatkan toksisistas sistem saraf
pusat.
f. Efek Samping
Optik neuritis, hepatotoksik nekrosis, insomnia, peripheral neuritis.
3) Letropar
a. Kegunaan : Meningkatkan daya tahan tubuh dan adanya gangguan pada
mata akibat pemakaian obat TBC
b. Bentuk obat : Kapsul
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kapsul
Resep 3
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
R/ Cravox 500 mg No. V
S1 dd 1 Tab
R/ Tab Lameson 4 mg No. X
S2 dd 1 tab
R/ Imunos No. X
S2 dd 1 Tab
I. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan
pasien menderita infeksi yang disebabkan alergi
II. Tabel 3.1.3. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Susanto untuk pasien
Asri Ivo.
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. 2. 3
Cravox (Lapi) Lameson ( Lapi) Imunos (Lapi)
Levofloxacin 500 mg Metil prednisolon 4 mg Echinaceae, Zn- pikolinat, Na- Askorbat
Levocin, Nislev Medrol, metidrol -
(G) keras (G) keras (B) (Bebas)
Anti infeksi Anti alergi Meningkatkan daya tahan tubuh
III. Rasionalitas Komposisi Obat
Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan
untuk mengatasi penyakit infeksi yang dialami pasien
IV. Pelayanan Informasi
1. Cravox
a. Kegunaan: pengobatan infeksi pada saluran pernafasan
b. Bentuk obat: Tablet
c. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
d. Hal-hal yang diinformasikan:
Jangan menghentikan pemakaian obat meskipun sudah merasa
sembuh, obat harus diminum sampai habis.
Selama pengobatan, pasien disarankan menghindari kontak
langsung dengan sinar matahari untuk mencegah terjadinya reaksi
fotosensitivitas (erupsi kulit).
Selama pengoabatan dianjurkan tidak mengendarai kendaraan
bermotor, menjalankam mobil atau mesin atau aktivitas lain yang
membutuhkan kewaspadaan dan koordinasi, karena levofloxacin
memiliki efek neurologik.
Dianjurkan untuk banyak minum air untuk mencegah terjadi
kristaluria.
Jika timbul syok atau gejala menyerupai syok, hentikan segera
pengobatan.
Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan
pertumbuhan yang berlebihan dari mikroorganisme yang kurang
peka. Penggunaan jangka panjang juga perlu disertai pemeriksaan
periodik terhadap fungsi ginjal, hati dan hematopoietik.
Penggunaan pada penderita yang mendapat terapi hipoglikemik
perlu disertai pemantauan kadar glukosa darah.
e. Interaksi Obat
Obat-obat antasid yang mengandung aluminium atau magnesium,
sucralfat, kation logam mengurangi absorbsi levofloxacin
Kombinasi teofilin dengan levofloxacin dapat meningkatkan kadar
teofilin dan efek samping teofilin yang lebih besar.
f. Efek Samping
SSP : Sakit kepala, mengantuk, insomnia, depresi.
Hati dan saluran pencernaan : Mual, muntah, diare, konstipasi,
anorexia
Urogenital : Genital moniliasis, lekore.
Kulit/alergi : ruam kulit, urticaria, gatal.
Keterangan :
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Levofloxacin adalah isomer optik S-(-) ofloxacin derivat fluoroquinolon.
Levofloxacin mempunyai aktivitas antibakteri dengan spektrum luas yang efektif
baik untuk bakteri Gram-positif, termasuk Gram-negatif. Mekanisme kerja yang
utama adalah menghambat DNA girase sehingga tidak terjadi replikasi dan
transkripsi DNA bakteri.
2. Lameson
a. Kegunaan: Pengobatan alergi akibat pemakaian obat
b. Bentuk obat: Tablet
c. Cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang diinformasikan
Hati-hati penggunaan obat jangka panjang pada anak-anak dalam
masa pertumbuhan.
Hati-hati penggunaan obat pada wanita hamil
Pemberian jangka lama dapat menyebabkan terjadinya katarak
subkapsuler, glaukoma.
Hati-hati penggunaan pada penderita colitis ulkus non spesifik,
divertikulus, insufisiensi ginjal, hipertensi, osteoporosis.
e. Interaksi Obat
Kombinasi obat dengan rifampisin dapat mengurangi efek
kortikosteroid
Kombinasi dengan barbiturat dapat mengurangi efek kortikosteroid
Penggunaan bersamaan dengan siklosporin dapat saling
menghambat metabolisme masing-masing obat.
f. Efek Samping
Pemakaian jangka pendek jarang menimbulkan efek samping yang
serius tapi pada pemberian jangka panjang dapat menimbulkan efek
samping, misalnya : moon face, hipertensi, osteoporosis, gangguan
sekresi hormon, tukak peptik, glaukoma.
Keterangan :
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Metil prednisolon adalah suatu glukokortikoid sintetik yang bekerja
dengan menduduki reseptor spesifik dalam sitoplasma sel yang sensitif. Ikatan ini
akan mempengaruhi DNA dalam mensintesis berbagai protein sehingga
menyebabkan berkurangnya produksi berbagai mediator peradangan seperti
prostaglandin, leukotrien, berkurangnya degranulasi sel mast, berkurangnya
sintesis kolagen.
3. Imunos
a. Kegunaan : Untuk meningkatkan daya tahan tubuh
b. Bentuk : Tablet
c. Cara Pakai : 2 kali sehari 1 tablet1
Resep 4
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
R/ Spiradan No. VI
S2 dd 1 tab
R/ Kaflam No. V
S1 dd 1 tab
R/ Lapistan Tab No. X
S prn
Pro : Saraswati
I. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan
pasien mengalami sakit gigi.
II. Tabel 3.1.4. Spesialite Obat pada Resep dari Drg. Budi Darmawan
Wicaksono (Sonny Moeljono) untuk pasien Saraswati.
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat 1. 2. 3
Spiradan (Dankos) Kaflam (Dankos) Lapistan (Lapi)
Spiramisin Diklofenak K Asam mefenamat
Spiranter Klotaren Laflanac Ponstan, Mefinal, Mefix
(G) keras
(G)
keras
( G) Keras
Anti infeksi Analgesik & Anti inflamsi Analgesik
III. Rasionalitas Komposisi Obat
Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan
untuk pengobatan sakit gigi yang diderita pasien.
IV. Pelayanan Informasi
1. Spiradan
a. Kegunaan : Untuk pengobatan infeksi / abses pada gigi
b. Bentuk obat : Tablet
c. Cara pemakaian : Diminum 2 kali sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang diinformasikan:
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
e. Efek Samping Obat :
Reaksi ringan berupa mual, muntah, dan diare akibat pemberian dosis
tinggi, rasa tidak enak pada epigastrik dan abdominal, kelainan ringan
pada kulit.
2. Kaflam
a. Kegunaan : sebagai analgesik dan anti inflamasi
b. Bentuk obat : Tablet salut selaput
c. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang diinformasikan:
Ketepatan diagnosa dan pengawasan ketat harus dilakukan pada
pasien dengan gejala gangguan saluran cerna, tukak lambung, pasien
crohn’s disease.
Obat sebaiknya diminum setelah makan.
Hati-hati bila digunakan pasien dengan gangguan fungsi hati yang
berat.
Hati- hati bila digunakan pasien dengan gangguan fungsi ginjal
e. Interaksi Obat :
Apabila diberikan dengan preparat yang mengandung lithium atau
digoxin kadar diklofenac meningkat dalam plasma
Kombinasi dengan diuretika dapat menghambat aktivitas diuretika.
Keterangan :
Kaflam (Kalium diklofenak) adalah obat anti inflamsi non steroid yang
mengandung garam kalium dari diklofenak. Obat ini memiliki efek analgetik dan
anti inflamsi. Kalium diklofenak bekerja dengan cara menghambat sintesis
prostaglandin, mediator yang berperan penting dalam proses terjadinya inflamasi,
nyeri dan demam.
3. Lapistan
a. Kegunaan : Sebagai analgesik
b. Bentuk obat : Kapsul
c. Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari jika sakit
d. Hal-hal yang diinformasikan:
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
• Jangan diberikan pada penderita bronkospasme, alergik rinitis, urtikaria
atau mendapat obat nonsteroid anti – inflamasi yang lain.
• Obat diminum sesudah makan
• Jangan digunakan pada wanita hamil dan menyusui
• Hentikan segera bila terjadi diare, ruam kulit
e. Interaksi Obat :
Obat-obat anti koagulan oral seperti : warfarin, asetosal dan insulin.
f. Efek Samping Obat
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik
usus, mual, muntah dan diare, penglihatan kabur.
Pada penggunaan terus menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari
dapat mengakibatkan anemia hemolitik.
Keterangan :
Lapistan (Asam mefenamat) merupakan kelompok anti-inflamsi non steroid,
bekerja dengan menghambat enzim siklo-oksigenase, sehingga mempunyai efek
analgetik, anti inflamasi dan antipiretik.
Resep 5
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
R/ Plavix No. X
S1 dd 1 tab
R/ Lasix fls I
S pro inj
R/ Cardio Aspirin No. VII
S1 dd 1
R/ Pumpitor No. VII
S1 dd 1
Pro : Lie Sin Ching
I. Kasus
Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan
pasien menderita hipertensi dan gangguan pembuluh darah.
II. Tabel 3.1.5. Spesialite Obat pada Resep dari dr. Togu untuk pasien Lie
sin ching
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. 2. 3 4.
Plavix (Sanofi) Lasix (Aventis) Cardio aspirin (Bayer) Pumpitor (Sanbe Farma)
Klopidogrel Furosemid Asam asetil salisilat Omeprazol
- Farsix Restor OMZ, Redusec
(G) keras (G) keras ( G) Keras (G) Keras
Vasodilator Diuretikum Anti platelet Antasida
III. Rasionalitas Komposisi Obat
Resep diatas sesuai dengan diagnosa pasien karena setiap obat ditujukan
untuk pengobatan gangguan pembuluh darah dan hipertensi yang diderita pasien.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
IV. Pelayanan Informasi
1. Plavix
a. Kegunaan : Sebagai vasodilator pada infark myocardia, stroke iskemia
b. Bentuk obat : Tablet
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang diinformasikan:
Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
Hati-hati penggunaan obat pada penderita tukak lambung
Hati-hati penggunaan obat pada wanita hamil dan menyusui.
e. Efek Samping Obat :
Perdarahan, gangguan saluran cerna, gangguan susunan saraf pusat,
kelainan pada kulit seperti pruritus.
f. Interaksi obat
Klopidogrel dengan warfarin dapat meningkatkan terjadinya pendarahan.
Klopidogrel dengan asetilsalisilat dapat meningkatkan agregasi platelet.
Interaksi dengan heparin dapat menghambat kerja heparin sebagai
antikoagulan sehingga menyebabkan pendarahan.
2. Lasix
a. Kegunaan : Sebagai diuretikum
b. Bentuk obat : Sediaan injeksi
c. Cara pemakaian :
d. Hal-hal yang diinformasikan:
Obat diminum pada pagi hari dan jangan diminum pada malam hari
menjelang tidur sebab obat ini dapat mengakibatkan pengeluaran urin
lebih banyak dan sering sehingga dapat mengganggu tidur malam.
Obat diminum secara teratur seperti petunjuk dokter, jangan dihentikan
walaupun telah terasa sembuh dan jangan menambah obat bila obat telah
habis, selalu melalui resep dokter.
Janganlah mengemudikan kenderaan karena obat ini kemungkinan akan
menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Air kencing yang keluar akan lebih banyak hal ini merupakan kerja obat
untuk menurunkan tekanan darah sehingga tidak perlu khawatir
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Sebaiknya obat dimakan dengan segelas susu
Makanlah buah atau makanan yang mengandung kalium selama
mengkomsumsi obat ini.
3. Cardio Aspirin
a. Kegunaan : Sebagai Anti platelet
b. Bentuk obat : Tablet salut enterik
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang diinformasikan:
Hati-hati pada penderita gangguan fungsi hati, hipoprotrombinemi dan
defisiensi vitamin K dan ginjal berat.
Hentikan pengobatan jika terjadi gannguan pada pendengaran, pusing
Obat ini tidak boleh digunakan untuk jangka lama maupun pada dosis
tinggi tanpa konsultasi dengan dokter.
Hati- hati pada penderita hemofilia
Hati-hati pada penderita yang sedang diterapi dengan antikoagulan
e. Interaksi Obat :
Bila diberikan dengan kortikosteroid dapat menyebabkan resiko
perdarahan gastrointestinal
Dapat memperberat efek kumarin dan heparin sebagai antikoagulan
Mengurangi efek spironolakton, forosemid.
f. Efek Samping Obat
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik
usus, mual, muntah dan diare, penglihatan kabur.
Pada penggunaan terus menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari
dapat mengakibatkan anemia hemolitik.
4. Pumpitor
a. Kegunaan : Sebagai Antasida
b. Bentuk obat : Kapsul
c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 Kapsul
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil kecuali bila benar-benar
diperlukan.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
e. Interaksi obat :
Omeprazol dapat memperpanjang eliminasi diazepam, fenitoin dengan
warfarin. Dianjurkan untuk memantau penderita yang mendapat
pengobatan warfarin atau fenitoin dan penurunan dosis warfarin atau
fenitoin jika omeprazol ditambahkan pada pengobatan.
f. Efek samping
Efek samping biasanya dapat ditoleransi dengan baik dan bersifat
sementara seperti : mual, sakit kepala, diare, konstipasi.
Keterangan :
Omeprazole adalah senyawa antisekresi, suatu benzimidazol tersubstitusi
yang menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap suatu
enzim H+/ K+ ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung. Karena
sistem enzim merupakan pompa asam dalam mukosa lambung, omeprazol
digambarkan sebagai penghambat pompa asam lambung yang menghambat tahap
akhir pembentukan asam lambung.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Contoh Pelayanan Swamedikasi
Swamedikasi 1
I. Keluhan
Seorang Ibu datang ke apotik dimana anaknya mengalami gejala kurang nafsu
makan, berat badan menurun, lemah, perut buncit dan sering merasa gatal pada
anus khususnya pada malam hari. Diduga sianak menderita penyakit cacingan,
diberi obat COMBANTRIN
II. Tabel 3.2.6. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi
No Nama Obat Komposisi Produk
Lain
Gol Khasiat
1. Combantrin
syrup rasa
jeruk
(Combiphar)
Pirantel pamoat
setara dengan
pirantel 25 mg/ml
Konvermex
(Konimex)
Pirani
(Zenith)
(B)
Bebas
terbatas
Antelmentika
III. Informasi obat
1. Kegunaan : infeksi cacing tunggal ataupun campuran
2. Bentuk obat : sirup
3. Cara pakai : diminum 1 kali sebanyak 2 sendok teh
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan
Cukup diberikan 1 hari, jangan melebihi dosis yang dianjurkan
Pengobatan ulang dianjurkan 3 bulan kemudian
Tidak diperlukan diet atau pencahar pada pengobatan
Swamedikasi 2
I. Keluhan
Seorang Ibu datang ke apotik dengan keluhan mudah letih, lesu, sering merasa
mual, pusing, lemah dan berkunang-kunang bila terlalu lama berdiri atau akan
berdiri setelah duduk atau jongkok. Keadaan ini semakin parah terutama bila
pasien sedang mengalami haid. Obat yang diberikan SANGOBION
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
II. Tabel 3.2.7. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi
No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1 Sangobion
(Merck)
Fe(II)glukonat 250
mg
MgSO4 0,2 mg
CuSO4 0,2 mg
Vit C 50 mg
Vit B12 dengan
faktor intrinsik 7,5
mcg
Asam folat 1 mg
Sorbitol 25 mg
Biosanbe
(Sanbe
Farma)
Emibion
(Guardian )
(B)
Bebas
Antianemia
III. Informasi Obat
1. Kegunaan : Anemia karena kekurangan zat besi dan mineral lainnya yang
membantu pembentukan darah
2. Bentuk obat : Kapsul
3. Cara pakai : 1 kapsul sehari
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
Obat ini dapat menyebabkan tinja berwarna hitam
Dianjurkan meminum obat ini 5 hari sebelum menstruasi dan 5 hari
sesudah menstruasi
Pemakaian obat jangan melebihi dosis yang dianjurkan karena
pemakaian berlebihan dapat menyebabkan gangguan gastroenterik
seperti diare, mual dan muntah
Penyimpanan di tempat sejuk dan kering
Swamedikasi 3
I. Keluhan
Seorang Bapak datang ke apotik dengan keluhan sukar buang air besar
berdasarkan keluhan pasien maka diberikan DULCOLAX
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
II. Tabel 3.2.8. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi
No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1. Dulcolax
(Boehringer
Ingelheim)
Bisakodil 5 mg Melaxan
(Mecosin)
Toilax
(Rama Farma)
(W)
Bebas
terbatas
Laksansia
III. Informasi obat
1. Kegunaan : untuk sembelit, menghilangkan rasa nyeri pada buang air besar
2. Bentuk obat : tablet salut enterik
3. Cara pakai : 1 kali sehari 2 tablet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan
Tablet diminum pada malam hari sebelum tidur
Jangan digunakan setiap hari lebih dari 1 minggu
Hentikan penggunaan obat bila gejala tidak membaik dan hubungi
dokter
Sebaiknya diminum dengan air secukupnya.
Keterangan:
Bisakodil adalah suatu pencahar kontak dari golongan tiarylmethane
bekerja langsung terhadap dinding usus besar (colon) dengan memperkuat
peristaltiknya. Bisakodil secara oral mengalami hidrolisis menjadi difenol diusus
bagian atas, difenol yang diabsorbsi mengalami konjugasi dihati dan didinding
usus. Metabolit ini diekskresi melalui empedu selanjutnya mengalami rehidrolisis
menjadi difenol kembali yang akan merangsang motolitas usus besar.
Swamedikasi 4
I. Keluhan
Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan perut sakit, mulas dan buang
air besar berulang kali dalam sehari dengan konsistensi yang agak lunak.
Berdasarkan keluhan tersebut disimpulkan pasien menderita penyakit diare maka
diberikan NEW DIATABS
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
II.Tabel 3.2.9. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi
Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
New Diatabs
(Medifarma)
Attapulgit 600 mg
Biodiar
(Novartis)
New Polymagma
(Wyeth)
(B)
Bebas
Obat diare
III. Informasi obat
1. Kegunaan: untuk pengobatan diare non spesifik
2. Bentuk obat: tablet
3. Cara pemakaian: 2 tablet setiap setelah buang air besar, maks 12 tablet/
24 jam
4. Hal-hal yang diinformasikan:
Jika gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka hubungi
dokter
Dianjurkan pemberian oral obat lain dengan obat ini interval waktunya
2-3 jam
Keterangan:
Attapulgit mengabsorbsi toksin-toksin dan bakteri-bakteri yang menyebabkan
diare lalu mengeluarkan toksin dan bakteri tersebut dari tubuh, dapat mengurangi
frekuensi buang air besar dan memperbaiki konsistensi feses yang encer
Swamedikasi 5
I. Keluhan
Seorang gadis datang ke apotik dengan keluhan matanya terasa perih gatal dan
memerah. Berdasarkan keluhan pasien maka diberikan obat tetes mata VISINE
II. Tabel 3.2.10. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi
No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1. Visine
(Pfizer)
Tetrahidrazolin HCL
0,05 %
Braito
(Konimex)
Cendovisin
(Cendo)
(G)
Keras
Iritasi
mata
ringan
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
III. Informasi obat
1 Kegunaan : untuk edema konjungtiva, iritasi ringan
2 Bentuk obat : tetes mata
3 Cara pakai : 2 – 3 kali sehari 1 – 2 tetes
4 Hal-hal yang perlu diinformasikan
Pada saat diteteskan, mata jangan langsung berkedip, tunggu beberapa
detik agar obat dapat terserap dengan sempurna.
Bila tidak terjadi perbaikan dalam waktu 48 jam atau jika iritasi dan
kemerahan menetap atau meningkat maka penggunaanya harus
dihentikan dan segera minta nasehat dokter
Untuk menghindari pencemaran, botol harus ditutup rapat kembali
setelah pemakaian dan jagalah supaya ujung botol tidak kena tangan
atau benda lain
Untuk menghindari infeksi, jangan digunakan obat tetes mata lebih
dari 1 orang.
Keterangan:
Tetrahirazolin HCL adalah suatu derivat imidazolin dengan efek dimata
yang lebih panjang, memiliki efek adrenergis langsung dengan vasokonstriksi
tanpa stimulasi SSP. Khususnya digunakan sebagai dekongestivum pada selaput
lendir bengkak di mata .
Swamedikasi 6
I. Keluhan:
Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan anaknya yang berusia 2 tahun
demam
II. Tabel 3.2.11. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi
No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Panadol
(PT.Sterling
Products
Indonesia)
Parasetamol Sanmol
( Sanbe)
Tempra
(Bristol-Myers
Squib)
(B)
Bebas
Sebagai
analgetik
antipiretik
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
III. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : untuk meredakan rasa sakit dan demam
b. Bentuk sediaan : Sirup
c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh.
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan:
Hanya digunakan pada keadaan sakit
Hati-hati penggunaannya dalam jangka panjang karena dapat
menyebabkan gangguan hati.
Tidak boleh diberikan pada penderita yang hipersensitif terhadap obat ini
dan penderita dengan kelainan hati.
Penggunaan obat ini harus hati-hati pada penderita penyakit ginjal.
Bila dalam 2 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tetap
bertahan atau bila terjadi kemerah-merahan pada kulit segera hubungi
dokter atau Unit Pelayanan Kesehatan.
Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.
Swamedikasi 7
I. Keluhan
Seorang anak laki-laki 5 tahun mengalami gangguan berupa pilek dan bersin
terus-menerus, banyak mengeluarkan ingus, hidung mampet dan gatal-gatal
disekitar hidung. Diduga pasien mengalami gejala flu karena alergi, dan diberikan
Lapifed
II. Tabel 3.2.12. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi
No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1 Lapifed
(Lapi)
Tripolidine HCl
Pseudo epedrin
HCl
Actifed
(Glaxo
wellcome )
(W)
Bebas
terbatas
Meringankan
gejala flu
karena alergi
pada saluran
nafas bagian
atas
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
III. Informasi obat
1. Kegunaan : gangguan saluran pernafasan bagian atas seperti alergi rhinitis,
rhinitis vasomotor dan pilek
2. Bentuk obat : sirup
3. Cara pakai : 3 kali sehari 1 endok teh
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
Bila dalam 3 hari gejala tidak berkurang, segera hubungi dokter
Hentikan penggunaan bila terjadi susah tidur, jantung berdebar dan
pusing
Jangan melebihi dosis yang dianjurkan
Penyimpanan ditempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya,
jangan disimpan dalam lemari es
Obat dapat menyebabkan kantuk
Swamedikasi 8
I. Keluhan
Seorang wanita dewasa datang ke apotik dengan keluhan gatal-gatal pada
selangkangan paha kulit nampak memerah berdasarkan keluhan tersebut pasien
disimpulkan menderita infeksi jamur. Dan diberi krim DAKTARIN
II Tabel 3.2.13. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus Swamedikasi
No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1 Daktarin
(Jenssen)
Mikonazol nitrat
2%
Mycorine
(Yupharin)
Mexoderm
(Konimex)
(W)
Bebas
terbatas
fungisida
III Informasi obat
1. Kegunaan : infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit atau ragi
dan jamur lainnya
2. Bentuk sediaan : krim
3. Cara pakai : 1-2 kali sehari pada daerah terinfeksi dioleskan
secukupnya selama 2-6 minggu
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
Jauhkan obat dari mata dan hanya untuk pemakaian luar badan
Gunakan krim secara rutin, jangan terputus-putus
Lamanya pengobatan bervariasi antara 2-6 minggu tergantung dari
tempat dan berat ringannya penyakit
Pengobatan harus diteruskan paling tidak 1 minggu setelah smua
gejala hilang
Bila terjadi reaksi sensitivitas atau iritasi, obat harus dihentikan
Simpanlah ditempat yang kering, jauhkan dari panas dan cahaya
langsung dan jaga jangan sampai membeku
Jika setelah pengobatan 1 bulan tidak ada kemajuan klinis harap
melakukan pemeriksaan ke dokter.
Swamedikasi 9
I. Keluhan
Seorang perempuan berusia 25 tahun mengalami rasa perih di lambung,
khususnya pada saat perut kosong dan pada 15-30 menit setelah makan. Lambung
terasa penuh, mual, kembung dan kadang-kadang terjadi muntah asam. Penderita
disimpulkan menderita sakit maag dan diberikan obat magasida
II. Tabel 3.2. 14. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi
No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1 Magasida
( Kimia
Farma)
Al hidroksida gel
kering 461 mg
Mg hidroksida 461
mg
Simethicone 20 mg
Mylanta
(Pfizer)
Mylacid
(Emba
Megafarma)
(B)
Bebas
Antasida
III. Informasi obat
1. Kegunaan : mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, tukak lambung dan tukak usus 12 jari.
2. Bentuk obat : tablet kunyah
3. Cara pakai : 3-4 kali sehari 1-2 tablet
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
Tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan
Obat diminum saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 1-2
jam ssudah makan dan sebelum tidur
Penggunaan terus-menerus (lebih dari 2 minggu) tidak dianjurkan
kecuali atas petunjuk dokter, karena dapat menimbulkan
ketergantungan lambung
Penggunaan bersama obat lain harus dihindari karena dapat
mengganggu penyerapan obat tersebut, seperti tetrasiklin dan
simetidin oral harus diberikan dengan interval 2 jam
Swamedikasi 10
I. Keluhan
Seorang anak laki-laki berumur 12 tahun mengalami gangguan berupa pilek
dan bersin terus-menerus, banyak mengeluarkan ingus dan air mata, hidung
mampet dan gatal-gatal disekitar mata dan hidung. Diduga pasien mengalami
gejala flu karena alergi, dan diberikan ACTIFED
II. Tabel 3.2. 15. Spesialite obat yang diberikan dalam kasus swamedikasi
No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
1 Actifed
(Glaxo
wellcome)
Tripolidine HCl
Pseudo epedrin
HCl
Tremenza
(Sanbe farma)
(W)
Bebas
terbatas
Meringankan
gejala flu
karena alergi
pada saluran
nafas bagian
atas
III. Informasi obat
5. Kegunaan : Gangguan saluran pernafasan bagian atas seperti alergi
rhinitis, rhinitis vasomotor dan pilek
6. Bentuk obat : sirup
7. Cara pakai : 3 kali sehari ½ sendok teh
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
8. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
Bila dalam 3 hari gejala tidak berkurang, segera hubungi dokter
Hentikan penggunaan bila terjadi susah tidur, jantung berdebar dan
pusing
Jangan melebihi dosis yang dianjurkan
Penyimpanan ditempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya, jangan
disimpan dalam lemari es
Obat dapat menyebabkan kantuk
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
BAB IV
PEMBAHASAN
Apotik Kimia Farma merupakan anak perusahaan dari PT. Kimia Farma
Tbk. dengan nama PT. Kimia Farma apotek adalah perusahaan milik negara
(BUMN). Sebagai perusahaan milik negara, PT. Kimia Farma apotek harus
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau para pelanggannya
dalam bidang kesehatan yang dalam hal ini adalah penyediaan kebutuhan akan
obat-obatan.
PT. Kimia Farma apotik selalu berusaha memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat. Pelayanan tersebut antara lain dengan cara
menyediakan obat-obatan dengan lengkap, memiliki pegawai/karyawan/petugas
yang ramah dan terampil, menyediakan ruang tunggu yang nyaman, selalu
menjaga kebersihan dan kerapian apotek, dan sebagainya. Dan yang paling
penting adalah selain penyediaan obat yang lengkap, obat tersebut harus benar-
benar bermutu dan terjamin kualitasnya.
Fungsi dari penyediaan obat-obatan secara lengkap di Kimia Farma antara
lain untuk, mempertahankan stabilitas perusahaan, meningkatkan omset karena
Kimia Farma adalah sebuah perusahaan retail yang juga mempunyai tujuan untuk
memperoleh keuntungan atau laba, menghindari resiko keterlambatan datangnya
barang serta memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan menyediakan
obat-obatan yang bermutu dan terjamin kualitasnya.
Untuk mendapatkan obat yang benar bermutu, apotek Kimia Farma telah
memilih distributor-distributor yang resmi. Sebelum diadakannya pembelian atau
pemesanan ke distributor, terlebih dahulu dibuat perencanaan pengadaan. Apotik
Kimia Farma menggunakan sistem analisis ABC (Pareto) dan sistem Just-in time
berdasarkan penolakan resep untuk pengadaanya. Sistem Analisis ini sangat
berguna dalam memfokuskan perhatian manajemen terhadap penentuan jenis
barang yang paling penting dalam sistem inventori yang sifatnya multi sistem dan
mengklasifikasikan seluruh barang berdasarkan tingkat kepentingannya, karena
berbagai jenis barang yang ada dalam persediaan apotik Kimia Farma 39 tidak
seluruhnya memiliki tingkat prioritas yang sama. Dengan sistem ini pengelola
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
persediaan dapat dengan mudah memfokuskan secara detail pengadaan barang di
Apotik Kimia Farma 39. Dalam Analisis ABC persediaan digolongkan menjadi
tiga kelompok yaitu kelompok A, B dan C. dimana setiap kelompok mempunyai
prioritas yang berbeda. kelompok A mempunyai prioritas yang utama karena 20
% dari jumlah persediaan ini mewakili 80% dari total hasil penjualan (omset),
sehingga diusahakan agar obat-obat yang termasuk kelompok ini jagan samapai
terjai kekosongan. Kelompok A merupakan obat yang cepat laku dan dalam
beberapa kasus merupakan obat yang sangat mahal. Hanya ada sedikit kelompok
A dalam persediaan di apotek. Tetapi karena kelompok tersebut sangat tinggi
permintaannya, merupakan obat yang berputar dengan cepat (atau karena obat
tersebut sangat mahal), Kelompok A merupakan mayoritas penjualan apotek.
Kelompok A seharusnya dimonitor dengan hati-hati, angka pemesanan ulang dan
EOQ-nya seharusnya dihitung dan digunakan serta dikalkulasi ulang paling
sedikit setiap 6 bulan. sedangkan kelompok B dan C merupakan kelompok yang
agak lambat lakunya. kelompok B mempunyai penjualan rata-rata dan perputaran
inventaris. kelompok C adalah obat yang paling lambat lakunya, obat produk yang
paling kurang diminta. Karena kelompok B dan C merupakan jumlah yang jauh
lebih besar dan merupakan proporsi penjualan yang lebih kecil, tidak perlu dan
tidak efisien untuk memonitor obat-obat tersebut seketat kelompok A. kelompok
B dan C biasanya dapat cukup dikendalikan dengan menggunakan kartu stok
gudang dan kartu stok di ruang peracikan dan penjualan eceran. Untuk dapat
menggolongkan produk-produk sebagai barang dalam kelompok A, B dan C,
Apotek Kimia Farma menggunakan analisa laporan perputaran produk yang dapat
diproses dengan bantuan komputer melalui program yang telah disiapkan.
Teori mengatakan bahwa dalam persediaan fungsi manajemen sangat
penting dalam pengendalian persediaan dan setelah kami amati di apotek Kimia
Farma sistem pengadaan sudah dimanajemen dengan baik, dimana pengadaan
untuk barang juga akan dijual di apotek dilakukan terpusat yang berada di outlet
apotek Kimia Farma Palang Merah.
Adapun cara pemesanan barang yang dilakukan oleh outlet Kimia Farma di kota
Medan yaitu:
1. Masing-masing outlet membuat defekta .
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
2. Kemudian dari defekta tersebut masing-masing outlet membuat BPBA
(Bon Permintaan Barang Apotek) untuk diserahkan ke outlet KF Palang
Merah.
3. Pihak palang Merah membuat surat pesanan untuk dikirim ke distributor.
4. Pihak distributor langsung mengantarkan ke masing-masing outlet KF
yang meminta barang sesuai dengan pesanan.
5. Kemudian outlet yang menerima barang melakukan pengecekan secara
fisik dan memeriksa faktur apakah barang yang ada sesuai pesanan.
6. Setelah itu faktur asli akan dibawa lagi oleh distributor untuk menagih
biaya pembelian ke outlet Palang Merah.
Proses pengadaan di Apotek Kimia Farma dilakukan dua kali dalam
seminggu yaitu pada hari senin dan kamis untuk kebutuhan seminggu. Barang
yang sudah diterima lalu disimpan berdasarkan bentuk sediaan, golongan obat,
khasiat farmakologi (efek terapetiknya) dan disusun berdasarkan alfabetis.
Sedangkan sistem pengeluarannya adalah dengan menggunakan sistem FIFO
(First In First Out). Untuk pemesanan obat-obatan yang emergency (Cito)
dilakukan setiap harinya.
Untuk obat-obat bebas (OTC), Apotek Kimia Farma memberikan
kebebasan kepada kepada konsumen untuk memilih obat yang dibutuhkan dengan
cara menyediakan swalayan farmasi. Swalayan ini ditata sedemikian rupa
sehingga konsumen dengan mudah dapat mencari dan menemukan obat yang
dibutuhkan dengan tidak mengurangi nilai estetikanya.
Apotek Kimia Farma mempunyai sistem pengendalian persediaan yang
sangat baik yaitu dengan memanfaatkan informasi teknologi. Dengan sistem ini,
semua data transaksi baik data pembelian maupun penjualan dapat dipantau
dengan mudah sehingga resiko kehilangan barang kemungkinan sangat kecil
bahkan tidak ada. Informasi teknologi ini juga memuat data pasien/pelanggan,
sehingga pasien dapat dihubungi sewaktu-waktu karena apotek Kimia Farma juga
mempunyai tanggung jawab atas pelayanan purna jual (telefarma). Layanan ini
ditujukan untuk pasien-pasien dengan penyakit tertentu, pasien lanjut usia, pasien
anak, pasien yang sudah menjadi pelanggan dan untuk semua resep yang masuk
jika memungkinkan.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Selain melayani resep tunai, Apotek Kimia Farma juga melayani resep
kredit engan melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan seperti : PTPN,
PT. Telkom, Bank Indonesia dan lain-lain. Dan untuk terus memberikan kepuasan
kepada pelanggannya, Apotek Kimia Farma selalu membuat inovasi-inovasi baru
agar dapat mencapai tahap kesempurnaan.
Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur
selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, maka kita akan
dihadapkan pada resiko bahwa pada suatu waktu perusahaan tidak dapat
memenuhi keinginan pelanggan. Berarti kita akan kehilangan kesempatan
keuntungan yang seharusnya kita dapatkan. Dalam mengelola apotek
pengendalian persediaan sangat perlu, dan perlu juga dipertimbangkan apabila
menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, hal ini akan menyebabkan
biaya penyimpanan yang berlebihan. Maka dalam hal ini sistim pembelian harus
dimenejemen dengan baik. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada pembelian
barang di apotek yaitu :
1. Kondisi keuangan
Kondisi likuiditas keuangan yang baik, selalu tepat waktu membayar
hutang, memberikan peluang untuk memperoleh diskon yang lebih besar
2. Sifat barang, apakah fast moving atau slow moving. Untuk barang yang
fast moving disediakan dalam jumlah yang lebih besar sedangkan yang
slow moving disediakan secukupnya.
3. Jenis sediaan farmasi yang dibutuhkan
Dalam menentukan jenis sediaan farmasi yang akan dibeli apotek, harus
berdasarkan data yang dibutuhkan oleh konsumen. Data ethical dapat
diperoleh dari resep-resep yang masuk ke apotek, sedangkan data OTC
dapat didasarkan pada kondisi pemukiman disekitar lokasi apotek dan
obat-obat bebas yang sering diiklankan di media elektronik. Di apotek
kimia farma 39 sistim pembelian telah dimenejemen dengan baik dimana
obat-obat yang dibeli disesuaikan dengan resep-resep yang masuk ke
apotek yang dapat dilihat pada buku BPBA (Bon Permintaan Barang
Apotek) yang diisi oleh asisten apoteker yang diracikan.Sedangkan untuk
obat-obat OTC, apotek kimia farma 39 memiliki swalayan farmasi.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
Didalam pengadaan barang di swalayan farmasi telah berfungsi dengan
baik, tetapi sebaiknya obat-obat dan alat-alat kesehatan maupun kosmetika
sebaiknya dilengkapi atau lebih bervariasi sehingga para pelanggan akan
tertarik untuk berbelanja di swalayan farmasi apalagi kalau dibarengi
dengan harga yang bersaing tentunya akan menambah omset apotek.
4. Untuk menentukan jumlah yang harus dibeli, ditentukan berdasarkan data
histori. Jumlah sediaan farmasi yang dibeli di apotek kimia farma 39 telah
berjalan dengan baik. Dimana pembelian untuk seluruh kimia farma untuk
daerah Medan dan sekitarnya dipusatkan di KF 27 kemudian barang
langsung dibagi-bagi sesuai kebutuhan permintaan tiap apotik.
5. Kondisi gudang
Apotek Kimia Farma tidak memiliki gudang, sehingga pembelian barang
disesuaikan dengan kebutuhan saja. Hal ini untuk mencegah resiko
rusaknya obat karena daluarsa dan tertanamnya modal untuk obat tersebut
padahal barangnya belum tentu laku dengan cepat.
6. Tanggal Kadaluarsa.
Batas tanggal kadaluarsa obat yang pendek (< setahun) memiliki resiko
kerugian barang rusak yang tinggi. Oleh sebab itu harus ada garansi dari
supplier tentang ”batas maksimal (paling lambat) daluarsa” misalnya
paling lambat enam bulan sebelum tanggal daluarsa, dapat ditukar dengan
obat baru.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
• Di dalam mengelola apotek manajemen persediaan sangat diperlukan
supaya dapat memenuhi kebutuhan operasional yang telah ditetapkan
dalam perencanaan dan mendapat keuntungan yang maksimal.
• Didalam mengelola persediaan fungsi pembelian sangat besar perananya
untuk mendapatkan obat yang lebih murah tetapi dapat melayani
kebutuhan konsumen.
• Di apotek kimia farma 39 fungsi pembelian sudah berjalan dengan baik
hanya masih ada data resep yang ditolak, karena semakin banyaknya obat-
obat baru.
• Sistem yang digunakan Apotik Kimia Farma dalam proses pengadaan
persediaan adalah sistem Analisis ABC (pareto) dan sistem Just-in Time
berdasarkan penolakan resep.
• Apotik Kimia Farma terus melakukan inovasi-inovasi baru demi
meningkatkatkan pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan.
4.2 Saran
Untuk meningkatkan pelayanan apotek Kimia Farma 39 sebaiknya obat-
obat lebih dilengkapi sehingga data penolakan resep lebih diminimalkan atau
tidak ada, dan barang-barang di swalayan farmasi lebih divariasikan untuk
menambah daya tarik pembeli dan menambah omzet apotek.
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. T. (2004), Manajemen Retail : Panduan Lengkap Pengelolaan Toko
Modern, Edisi Pertama, Penerbit PPM, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, No. 1027/Menkes/SK/IX/2004.
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, (2002), ISO-Indonesia, Volume 36, Jakarta
Rangkuti, Freddy., (2004), Manajemen Persediaan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Seto, S. Nita Y. dan Lily T. (2004), Manajemen Farmasi, Penerbit Airlangga
University Press, Surabaya. hal 2-10.
Umar, M, Drs., Apt., MM, (2004), Manajemen Apotek Praktis, Cetakan Pertama,
CV. AR-Rahman, Solo.
www.kimiafarma.co.id, PT. Kimia Farma Apotek, ( Diakses tanggal 3 Mei 2007).
www.BUMN-online.com, PT. Kimia Farma, (Diakses tanggal 3 Mei 2007).
Lastiar Lumbantoruan : Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 39 Medan, 2007 USU Repository © 2008