Laporan Prak Kwu

17
TUGAS PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN PANGAN “NUTRIPEH” EKSPLORASI PANGAN LOKAL INFERIOR SEBAGAI FOOD BAR BERDAYA SAING GLOBAL (DENGAN TEPUNG TEMPE DAN TEPUNG GARUT) Diusulkan Oleh: Aryanis Mutia Zahra 125100101111011 Yatik 125100101111029 Sella Umy Hanik 125100101111033 Dosen Pengampu : Elok Waziroh, STP. MSi. Nur Ida Panca, STP. MP. PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

description

y

Transcript of Laporan Prak Kwu

TUGAS PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN PANGANNUTRIPEH EKSPLORASI PANGAN LOKAL INFERIOR SEBAGAI FOOD BAR BERDAYA SAING GLOBAL (DENGAN TEPUNG TEMPE DAN TEPUNG GARUT)

Diusulkan Oleh:Aryanis Mutia Zahra125100101111011Yatik125100101111029Sella Umy Hanik125100101111033

Dosen Pengampu : Elok Waziroh, STP. MSi.Nur Ida Panca, STP. MP.

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANJURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015A. LATAR BELAKANG Dewasa ini telah banyak jajanan atau makanan yang tidak sehat yang beredar di masyarakat Indonesia, seperti penggunaan bahan tambahan pangan yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu belum semua kalangan masyarakat yang peduli dan memiliki kemampuan untuk membedakan antara makanan yang baik untuk dikonsumsi dengan yang tidak baik. Terlebih lagi, semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang mulai melupakan makanan-makanan tradisional dari bahan baku lokal. Selain itu belum banyak masyarakat yang memanfaatkan bahan baku lokal inferior Indonesia. Kondisi tersebut akan mengakibatkan hilangnya bahan baku lokal dan tidak dikenalnya bahan baku lokal oleh generasi muda dan anak-anak sekarang. Mereka cenderung lebih mengenal dan memilih makanan yang berasal dari luar negeri. Disisi lain, melihat kondisi lingkungan yang semakin hari semakin memburuk, sehingga memunculkan berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lain yang sulit disembuhkan, seperti semakin tingginya angka penderita kanker, serangan jantung, serta penyakit diabetes di dunia dan di Indonesia. Oleh karena itu, kami mencoba untuk memberikan solusi pencegahaan terhadap berbagai penyakit tersebut. Dorongan lain muncul karena semakin banyaknya karya mahasiswa dalam pengembangan pangan fungsional, namun hanya berhenti di laboratorium saja. Mereka belum mampu dan mau untuk mengembangkan menjadi produk yang layak untuk dijual. Karena beberapa kendala yang mereka alami, seperti waktu, dana, dan pemasaran. Oleh karena itu SYM Food Co. hadir sebagai mitra masahasiswa dalam mengembangkan dan memasarkan produk pangan dengan memanfaatkan bahan baku lokal inferior Indonesia, yakni tepung Tempe dan Garut menjadi makanan yang dapat disukai oleh seluruh kalangan dan sebenarnya memiliki nilai fungsional bagi tubuh. SYM Food Co. didirikan sebagai usaha yang mandiri juga sebagai mitra masyarakat dan mahasiswa dalam mengembangkan produk-produk berbahan baku lokal. Selain itu SYM Food Co. dengan produk berupa Food bar NUTRIPEH memiliki tujuan untuk mengglobalkan produk berbahan pangan lokal inferior tersebut. Dengan terwujudnya usaha ini, harapan selanjutnya dapat menjadi percontohan yang lain untuk berani berwirausaha. SYM Food Co, berkomitmen untuk mendirikan sebuah perusahaan makanan yang mengeksplor bahan baku lokal menjadi makanan yang dapat menguasai pasar lokal serta dapat mengglobal melalui trend internasional.

B. DESKRIPSI BISNIS1. Ringkasan Singkat BisnisSYM Food Co. merupakan industri yang bergerak dalam bidang kuliner dengan memanfaatkan bahan baku lokal inferior Indonesia. Industri ini memanfaatkan potensi bahan baku lokal menjadi makanan yang dapat disukai oleh seluruh kalangan dan sebenarnya memiliki nilai fungsional bagi tubuh. SYM Food Co. didirikan selain sebagai perusahaan yang mandiri juga sebagai mitra masyarakat dan mahasiswa dalam mengembangkan produk-produk berbahan baku lokal. Selain itu SYM Food Co. Dengan produk berupa Food bar Nutripeh memiliki tujuan untuk mengglobalkan produk berbahan pangan lokal inferior tersebut.Perencanaan bisnis ini berawal dari keprihatinan anggota SYM Food Co. terhadap semakin banyaknya jajanan atau makanan yang tidak sehat yang beredar di masyarakat. Seperti penggunaan bahan tambahan pangan yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu belum semua kalangan masyarakat yang peduli dan memiliki kemampuan untuk membedakan antara makanan yang baik untuk dikonsumsi dengan yang tidak baik. Alasan lain yang mendorong anggota SYM Food Co. dalam mendirikan usaha ini adalah semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang mulai melupakan makanan-makanan tradisional dari bahan baku lokal. Selain itu belum banyak masyarakat yang memanfaatkan bahan baku lokal inferior Indonesia. Kondisi tersebut akan mengakibatkan hilangnya bahan baku lokal dan tidak dikenalnya bahan baku lokal oleh generasi muda dan anak-anak sekarang. Mereka cenderung lebih mengenal dan memilih makanan yang berasal dari luar negeri. Oleh karena itu SYM Food Co, berkomitmen untuk mendirikan sebuah perusahaan makanan yang mengeksplor bahan baku lokal menjadi makanan yang dapat menguasai pasar lokal serta dapat mengglobal melalui trend internasional.Selain itu, melihat kondisi lingkungan yang semakin hari semakin memburuk. Sehingga memunculkan berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lain yang sulit disembuhkan. Seperti semakin tingginya angka penderita kanker, serangan jantung dan diabetes di dunia dan di Indonesia. Oleh karena itu, kami mencoba untuk memberikan solusi pencegahaan terhadap berbagai penyakit tersebut. Dorongan lain muncul karena semakin banyaknya karya mahasiswa dalam pengembangan pangan fungsional namun, hanya berhenti di laboratorium saja. Mereka belum mampu dan mau untuk mengembangkan menjadi produk yang layak untuk dijual. Karena beberapa kendala yang mereka alami, seperti waktu, dana, dan pemasaran. Oleh karena itu SYM Food Co. hadir sebagai mitra masahasiswa dalam mengembangkan dan memasarkan produk mereka. Hal tersebut dimulai dari produk NUTRIPEH, sehingga selanjutnya dapat menjadi percontohan yang lain untuk berani berwirausaha.

2. Visi dan Misi Bisnisa. VisiMenjadi mitra bagi pemasok, konsumen dan seluruh masyarakat yang dicintai dalam pemenuhan pangan fungsional berbasis bahan lokal inferior dan membawanya mengglobal sebagai trend internasional.b. Misi Menjalin kerjasama dengan petani lokal dan wirausaha kecil serta menengah dalam pemenuhan bahan baku Memproduksi, memasarkan, dan mengedukasi seluruh strata masyarakat tentang potensi pangan lokal inferior yang menyehatkan Menjadi mitra mahasiswa dan masyarakat dalam layanan konsultasi dan pembinaan produksi pangan sehat dan kewirausahaan Mengglobalkan pangan lokal inferior Indonesia sebagai trend internasional

3. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi SYM Food Co.

C. DESKRIPSI PRODUK1. Gambaran ProdukNUTRIPEH merupakan food bar berlapis coklat yang terbuat dari tepung tempe dan tepung garut. Kehadiran NUTRIPEH diharapkan dapat menggantikan produk yang sudah ada di pasaran, mengingat produk serupa menggunakan kedelai utuh yang sebenarnya dari kandungan nutrisi kurang baik. Selain itu, bahan baku lokal inferior yang berkualitas dan diproses sedemikian rupa sehingga NUTRIPEH memiliki kandungan nutrisi yang baik dan cukup mampu menjawab kebutuhan konsumen akan pangan sehat di era sekarang. NUTRIPEH mengolah tempe menjadi jenis makanan yang baru, unik dan menarik dengan rasa coklat yang digemari seluruh kalangan masyarakat. Kemasan dan penyajian dari NUTRIPEH juga dibuat edukatif serta siap bersaing secara global. NUTRIPEH mampu memberikan alternatif lain dalam mengenalkan tempe dan garut sebagai pangan lokal inferior yang menyehatkan. Berikut adalah informasi yang akan disampaikan NUTRIPEH.

NUTRIPEH is associated with beneficial health effects on cardiovascular diseases, menopausal symptoms, endocrine function, cancer, bone health, reproductive health, kidney diseases, cognitive function and glucose metabolism. Many of the health aspects are related to the phytochemicals present, such as isoflavones and saponins (Hil & Nout, 2011).

Gambar 2. Produk Nutripeh2. Logo Produk

Gambar 3. Logo Produk

3. Gambaran Sumber Bahan Bakua. Tepung Tempe

Gambar 4. Tempe

Tempe adalah makanan hasil fermentasi asli Indonesia yang bahan bakunya terbuat dari kedelai, disatukan oleh miselium dari pertumbuhan jamur Rhizopus sp. Tempe dikonsumsi sebagai makanan kaya protein oleh seluruh kalangan ekonomi di Indonesia. Bahkan diluar Indonesia, tempe dijadikan sumber utama protein pengganti protein hewani dari daging, susu dan telur (Hil dan Nout, 2011). Tempe mempunyai ciri berwarna putih, tekstur kompak dan flavor spesifik. Selama proses fermentasi kedelai, terjadi perubahan biokimia yang mampu meningkatkan nutrisi dan kualitas sensoris dari tempe. Karena enzim dari kapang berupa karbohidratase, lipase dan protease yang mendegradasi makronutrien teraktivasi. Terbentuklah molekul sederhana dengan kelarutan yang tinggi dalam air. Selain itu vitamin, fitokimia dan antioksidan juga terbentuk (Nout dan Kiers, 2005).

b. Tepung Garut

Gambar 5. Garut dan tepung garut (larut)

Garut merupakan sumber potensial tepung terigu. Impor terigu setiap tahunnya tidak kurang 3 juta ton. Padahal jika Indonesia mempunyai 335 ribu hektar lahan garut, impor terigu dapat berkurang ratusan ribu ton. Garut mempunyai potensi pasar internasional. Hasil Olahan terutama dari umbi garut adalah tepung garut. Kandungan pati umbi garut antara 8-16% tergatung dari umur dan kesuburan tanah. Tepung garut mempunyai kegunaan yang cukup luas, sebagai bahan makanan. Umbi garut sagar sebagai bahan makanan dan sumber karbohidrat, mempunyai susunan kimia sebagai berikut : air 69-72%, protein 10.2-2%, lemak pat 19.4-21.7%, serat 0.6-1.3%, dan abu 1.31-1.4% (Koswara S, 2012).

4. Rencana Pemasok Bahan BakuTempe sebagai bahan pangan semi olahan banyak diproduksi di Malang dan sekitarnya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, maka SYM Food Co. Bekerja sama dengan tempat produksi tempe. Sedangkan untuk tepung garut, Jawa Timur khususnya Malang sudah mulai membudidayakan garut (BBPP Ketindan, 2013). Sehingga SYM Food Co. Akan bekerja sama pula secara langsung dengan petani dan pembudidaya garut yang mengolahnya menjadi tepung secara mandiri. Dengan adanya kerjasama langsung kepada petani dan pengusaha kecil serta menengah maka harga bahan baku akan lebih murah, sehingga akan meminimalisasi biaya produksi dan akhirnya akan dapat menurunkan nilai jual NUTRIPEH. Selain itu dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan akan mampu menaikkan taraf hidup pembudidaya garut dan kedelai serta tempat produksi tempe.

5. Proses Pembuatan Produk MargarinTempeTepung Garut &Gula Halus

DicairkanDiiris & Dicacah

Disangrai

Dihancurkan dengan blender kering

Diuleni hingga kalis

Dicetak

Ditempatkan pada loyang

Dioven hingga kering

Pasta CoklatDitumpuk dan Dikemas

NUTRIPEH

Gambar 6. Diagram Alir Produksi NUTRIPEH

Dalam pembuatan produk snack bar dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:Bahan (untuk pembuatan 40 pack NUTRIPEH) : 1. Tepung tempe 500 gram 2. Tepung larut 450 gram3. Margarin 1/4 kg4. Minyak Liter5. Gula bubuk 400 gram6. Pasta cokelat kg

Alat:1. Oven 2. Kompor3. Wadah pengaduk adonan4. Loyang5. Panci6. Cetakan

Cara pembuatan :1. Tepung tempea. Tempe dicacah hingga halus kemudian disangrai hingga sedikit kecokelatanb. Ditunggu hingga dingin kemudian dihaluskan hingga membentuk tepung tempec. Tepung tempe disangrai kembali hingga kadar air berkurangd. Tepung tempe siap digunakan2. NUTRIPEHa. Tepung tempe, tepung garut, gula, minyak dan margarin yang sudah dilelehkan dicampur hingga membentuk adonanb. Adonan dibentuk lembaran agak tebal dan dicetak persegi panjangc. Loyang dilumuri mentega kemudian tata adonan yang sudah dicetak di dalam loyangd. Adonan dioven suhu 100C selama 20 menit atau hingga terbentuk kecokelatane. Tunggu produk hingga dingin kemudian satukan dua produk yang telah dioven dengan pasta cokelatf. Produk dikemas dengan aluminium kemudian dengan kemasan kertas yang sudah disiapkan

6. Gambaran KemasanKemasan primer yang kontak langsung terhadap produk berupa alumunium foil, karena memiliki permeabilitas yang baik terhadap cahay, uap air dan pertukaran gas dari luar ke dalam. Kemasan sekunder untuk membungkus NUTRIPEH per buah digunakan kertas AP120, sedangkan terdapat pula Family Pack yang berisi 4 buah NUTRIPEH dan digunakan kertas AP210 sebagai kemasan tersier. Digunakan kertas sebagai kemasan dengan alasan penghematan biaya produksi, ramah lingkungan ta memungkinkan untuk sekali pakai. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya NUTRIPEH merupakan food bar sekali makan setelah kemasan dibuka.

Gambar 7. Individually Pack

Gambar 8. Family PackD. PEMASARAN1. Gambaran Potensi PasarPasar yang dibidik untuk mengawali bisnis adalah semua kalangan di area kota Malang. Kota Malang memiliki beberapa potensi untuk mengembangkan bisnis tersebut. Didukung dengan lingkungan yang memiliki hawa dingin merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingkat konsumtifitas meningkat. Selain itu, Malang sebagai kota pendidikan menjadikan jumlah pelajar/mahasiswa yang ada di kota Malang juga sangat banyak. Jumlah potensi yang sangat besar, tingkat konsumtifitas para pelajar/mahasiswa terhadap jajanan sehat yang tinggi, ditambah kondisi lingkungan hawa dingin yang sangat mendukung, menjadi peluang andalan bagi kita untuk mengembangkan usaha tersebut. Selain itu, terdapat nilai tambah dari produk yang unik, sehat, inovatif, serta harga yang terjangkau.

2. Konsumen yang DitujuDalam mengawali bisnis ini, konsumen yang dituju adalah semua kalangan, sehingga menjadikan potensi pasar yang sangat besar dengan tingkat konsumtifitas yang tinggi, sehingga menjadikan peluang tersendiri bagi kami. Selain itu, dengan tampilan desain kemasan produk yang baru dan inovatif, mampu dijadikan cara untuk menarik minat konsumen dalam membeli produk tersebut.

3. Strategi Pemasaran

Gambar 9. Bentuk kemasan untuk promosi produk

a. Product: NUTRIPEH merupakan food bar berlapis coklat yang terbuat dari tepung tempe dan tepung garut. Merupakan produk pangan bernahan baku lokal inferior yang berkualitas dan diproses sedemikian rupa sehingga NUTRIPEH memiliki kandungan nutrisi yang baik dan cukup mampu menjawab kebutuhan konsumen akan pangan sehat di era sekarang. NUTRIPEH mengolah tempe menjadi jenis makanan yang baru, unik dan menarik dengan rasa coklat yang digemari seluruh kalangan masyarakat. Kemasan dan penyajian dari NUTRIPEH juga dibuat edukatif serta siap bersaing secara global. NUTRIPEH mampu memberikan alternatif lain dalam mengenalkan tempe dan garut sebagai pangan lokal inferior yang menyehatkan. Selain itu produk yang kering menjadikan produk ini tahan lama, mudah dalam pendistribusiannya ke beberapa pasar yang akan dituju.b. Price: dalam satu kemasan NUTRIPEH dijual dengan harga sekitar Rp 3000,- yang merupakan harga yang relatif terjangkau oleh seluruh kalangan. Sehingga dapat memperluas segmentasi pasar NUTRIPEH. Harga tersebut tergolong harga yang murah jika dibandingkan dengan produk sejenis dengan manfaat kesehatannya. Harga tersebut merupakan harga awal demi mendongkrak popularitas. Karena produk ini merupakan produk baru.c. Place: NUTRIPEH didistribusikan dengan sistem keagenan di seluruh daerah dan toko-toko dan outlet di kota-kota besar, salah satunya adalah kota Malang yang merupakan sasaran pasar pertama dengan tingkat konsumtifitas masyarakat yang tinggi. Setiap agen resmi NUTRIPEH akan mendapatkan harga produsen dan mereka akan mendapatkan keuntungan dari penjualan. Selain itu, akan dijual di pameran produk. d. Promotion: Demi mengedukasi pasar lokal dan global, kami menggunakan beberapa cara promosi. Yaitu jalur online kami menggunakan media jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter juga melalui website. Sedangkan melalui offline kami aktif ikut dalam pameran produk dan memberikan hadiah sebagai penarik. Misalnya untuk lokal, setiap pembelian 4 pack NUTRIPEH diberi harga Rp 10.000,-, sedangkan untuk global, kami memberikan tester produk dan penyebaran brosur yang mengenalkan bahwa NUTRIPEH adalah produk Indonesia berbahan dasar pangan lokal inferior. Dalam pemasaran produk selama ini, NUTRIPEH dipasarkan secara personal melalui penjualan langsung serta melalui media sosial berupa facebook, BBM, line dan instagram. Selama pemasaran pengenalan produk, NUTRIPEH dijual seharga Rp 2.500,- sebagai harga pengenalan produk agar bisa dikenal luas dipasaran. Saat pameran 1 pack NUTRIPEH dijual dengan harga Rp 3.000,- dan setiap pembelian 4 pack NUTRIPEH diberi harga Rp 10.000,-.

Gambar 10. Beberapa bukti transaksi penjualan NUTRIPEH

E. KEUANGAN1. Fixed costMaterialKuantitasHarga satuan (Rp)Jumlah (Rp)

Baskom2 buah15.00030.000

Loyang3 buah12.00036.000

Pisau2 bauh5.00010.000

Dana Trial Produk-100.000100.000

SUBTOTAL (Rp)176.000

2. Variable costMaterialKuantitasHarga satuan (Rp)Jumlah (Rp)

Tempe2 kg15.00030.000

Tepung Larut2,5 kg9.50023.750

Gula1,5 kg15.00022.500

Mentega1,5 kg14.00021.000

Minyak1,5 kg12.00018.000

Aluminium foil2 pack20.00040.000

Kemasan kertas183 buah25045.750

Gas1 tabung15.00015.000

SUBTOTAL (Rp)216.000

Total keseluruhan : Rp 292.000,-1. Biaya Produksi= fixed cost + variable cost= 176.000 + 216.000= Rp 392.000,-2. Hasil usahaUntuk hasil usaha, dibagi menjadi 2 yaitu sebelum pameran dan selama pameranSebelum pameran= jumlah produksi x Harga jual= 114 x 2.500= Rp 285.000,-Saat pameran terjual sebanyak 69 produk dan hasil penjualannya sebanyak Rp 215.000,-Jadi total hasil usaha = Rp 285.000,- + Rp 215.000,- = Rp 500.000,-3. Keuntungan= hasil usaha biaya produksi= 500.000 - 392.000= Rp 108.000,-4. Break Even Point= Fixed cost/1-(variable cost : hasil usaha)= 176.000/1-(216.000 : 500.000)= 176.000/0,432= Rp 407.408,- = 135 buahArtinya usaha tidak rugi dan tidak untung (impas) saat dihasilkan pendapatan sebesar Rp 407.408,- atau terjual sebanyak 135 produk dengan harga Rp 3.000,-.

Jadi karena produk yang terjual sebanyak 183 produk dengan penghasilan sebesar Rp 500.000,-, usaha NUTRIPEH dinyatakan menguntungkan karena sudah melebihi BEP .

F. PENUTUPNUTRIPEH merupakan food bar berlapis coklat yang terbuat dari tepung tempe dan tepung garut. Kehadiran NUTRIPEH diharapkan dapat menggantikan produk yang sudah ada di pasaran, mengingat produk serupa menggunakan kedelai utuh yang sebenarnya dari kandungan nutrisi kurang baik. Selain itu, bahan baku lokal inferior yang berkualitas dan diproses sedemikian rupa sehingga NUTRIPEH memiliki kandungan nutrisi yang baik dan cukup mampu menjawab kebutuhan konsumen akan pangan sehat di era sekarang. NUTRIPEH mengolah tempe menjadi jenis makanan yang baru, unik dan menarik dengan rasa coklat yang digemari seluruh kalangan masyarakat. Kemasan dan penyajian dari NUTRIPEH juga dibuat edukatif serta siap bersaing secara global. NUTRIPEH mampu memberikan alternatif lain dalam mengenalkan tempe dan garut sebagai pangan lokal inferior yang menyehatkan. Karena produk yang terjual sebanyak 183 produk dengan penghasilan sebesar Rp 500.000,-, usaha NUTRIPEH dinyatakan menguntungkan karena sudah melebihi BEP. Dengan demikian, maka usaha ini layak untuk kembangkan.

DAFTAR PUSTAKABBPP Ketindan. 2013. Budidaya Tanaman Garut. http://bbppketindan.info/ Diakses pada tanggal 12-06-2015 23:06.Hil, P. J. R., Nout, M. J. R. 2011. Anti-Diarrhoeal Aspects of Fermented Soya Beans. Book of Soy Bean and Health. Intech Europe. Croatia.Koswara, S. 2012. Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian : Umbi Garut. Modul Seafast Centre IPB. Bogor.Nout, M. J. R., Kiers, J.L. 2005. Tempe Fermentation, Innovation and Functionality: Update into the Third Millenium. Journal of Applied Microbiology 98, pp. 789-805.