Laporan PKL SMK FARMASI IKIFA di RSUD PASAR REBO
-
Upload
ramadhana-ayu-atika-sari -
Category
Documents
-
view
6.457 -
download
31
description
Transcript of Laporan PKL SMK FARMASI IKIFA di RSUD PASAR REBO
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
RSUD PASAR REBO
20 JUNI – 16 JULI 2011
Oleh :
ADEN AGUNG SURACHMAN / 09004
ELISIA HERMA RATU ZAHRA / 09062
FARIZ EKO PUTRANTO / 09069
FINDARI DWI AMBARWATI / 09071
RAMADHANA AYU ATIKA SARI / 09149
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMASI IKIFA JAKARTA
2011
LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR REBO
20 JUNI 2011 – 16 JULI 2011
ADEN AGUNG SURACHMAN / 09004
ELISIA HERMA RATU ZAHRA / 09062
FARIZ EKO PUTRANTO / 09069
FINDARI DWI AMBARWATI / 09071
RAMADHANA AYU ATIKA SARI / 09149
Pembimbing Sekolah Pembimbing Lapangan
Indri Astuti H.,S.Si,Apt Dra. Susilawati, Apt
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Farmasi IKIFA
Leonov Rianto.S.Si,Apt
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang telah
di limpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan
di RSUD PASAR REBO.
Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan yang kami laksanakan ini banyak
hal yang telah kami dapatkan untuk menambah pengetahuan dan memberikan
pengalaman tentang peranan Asisten Apoteker di Rumah Sakit dan sebagai perbandingan
antara pengetahuan secara teori yang di dapat di sekolah dengan praktek yang kami
dapatkan di Praktek Kerja Lapangan ini.
Pada kesempatan ini kami ucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bpk. Leonov Rianto.S.Si,Apt selaku Kepala Sekolah SMK FARMASI IKIFA
2. Bpk. Rahmat Widiyanto.S.Si,Apt selaku ketua pengurus PKL SMK FARMASI
IKIFA
3. Ibu Indri Astuti.,S.Si,Apt selaku pembimbing PKL dari Sekolah
4. Ibu Dra. Susilawati,Apt selaku kepala bidang Farmasi di RSUD PASAR REBO yang
telah banyak memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan PKL hingga
tersusunnya laporan ini
5. Pimpinan Rumah Sakit dan seluruh Staff di Instalasi Farmasi RSUD yang telah
memberikan kesempatan dan membimbing kami selama pelaksaan PKL di RSUD
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini, oleh karena itu kami mohon maaf atas kekurangan kami. Namun kami tetap
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama untuk siswa-
siswi yang akan melaksanakan PKL di RSUD PASAR REBO pada masa yang akan
datang dan agar dijadikan bekal ilmu langsung terjun ke dunia kerja pada bidang Farmasi
terutama di Rumah Sakit.
Jakarta, Juli 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. i
Lembar pengesahaan.......................................................................................... ii
Kata pengantar.................................................................................................... iii
Daftar isi .............................................................................................................. v
Daftar Lampiran .................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Tujuan........................................................................................................... 2
C. Manfaat......................................................................................................... 3
BAB II URAIAN UMUM........................................................................................ 4
A. Definisi Rumah Sakit..................................................................................... 4
B. Fungsi Rumah Sakit...................................................................................... 4
C. Klasifikasi Rumah Sakit................................................................................. 5
D. Instalasi Farmasi Rumah Sakit...................................................................... 8
BAB III URAIAN KHUSUS................................................................................... 12
A. Sejarah RSUD Pasar Rebo........................................................................... 12
B. Struktur Organisasi RSUD Pasar Rebo......................................................... 14
C. Jenis – jenis pelayanan RSUD Pasar Rebo.................................................. 15
D. Fasilitas bangunan RSUD Pasar Rebo......................................................... 16
E. Instalasi Farmasi .......................................................................................... 17
F. Gudang Farmasi............................................................................................ 20
BAB IV KEGIATAN PKL...................................................................................... 23
A. Apotek Rawat Jalan....................................................................................... 23
B. Apotek Rawat Inap........................................................................................ 24
C. Depo Askes................................................................................................... 24
D. Gudang Farmasi............................................................................................ 24
BAB V PEMBAHASAN........................................................................................ 25
BAB VI PENUTUP............................................................................................... 27
A. Kesimpulan.................................................................................................... 27
B. Saran............................................................................................................. 28
Daftar Pustaka .................................................................................................... 29
DAFTAR LAMPIRAN
1. Alur Pasien JAMKESMAS Rawat Jalan
2. Alur Pasien Gakin DKI Rawat Inap
3. Alur Pasien JAMKESMAS Rawat Inap
4. Alur Pasien SKTM DKI Rawat Inap
5. Bentuk Etiket
6. Copy Resep
7. Kartu Stock Obat
8. Bungkus Puyer
9. Faktur
10. Surat Pemesanan Untuk Pembelian
11. Surat Pemesanan Obat Narkotika
12. Surat Pemesanan Obat Psikotropika
13. Klip
14. Berita Acara Serah Terima Alat Medis
15. Bukti Pengeluaran Barang
16. Purchase Order
17. Laporan Narkotika
18. Laporan Psikotropika
Alur Pasien JAMKESMAS Rawat Jalan
Mulai
Pasien datang
Bagian loket verivikator rawat jalan
kelengkapan Tidak
lengkap
Tolak
Pembuatan pengantar/ SKP di
Askes untuk ke kasir sesuai poli
yang di tuju
kasir
Mendapatkan Nomor antrian poli
Pelayanan poli
Apotik
Alur Pasien Gakin DKI Rawat Inap
Mulai
FO
Bagian verivikatror(pemasaran)
Tidak lengkap kelengkapan
Pembuatan pengantar dokumen untuk dinas
kesehatan
Mendapat jawaban dari dinas kesehatan
Jawaban
Jawaban diberikan keruangan
Selesai
Alur Pasien JAMKESMAS Rawat Inap
Ya
Kelengkapan
Pembuatan kelengkapan / SKP ke loket askes
Ruangan
Selesai
Bagian verivikator (pemasaran)
Kelengkapan(tidak)
Alur Pasien SKTM DKI Rawat Inap
FO
kelengkapan
Bagian verivikatror(pemasaran)
Pembuatan pengantar dokumen untuk dinas
kesehatan
Mendapat jawaban dari dinas kesehatan
Jawaban
Jawaban diberikan ke ruangan
Tidak lengkap (dilengkapi)
Selesai
Bentuk Etiket
Copy Resep
Kartu Stock Obat
Bungkus Puyer
Faktur
Surat Pemesanan Untuk Pembeliaan
Surat Pemesanan Obat Narkotika
Surat Pemesanan Obat Psikotropika
Klip
Berita Acara Serah Terima Alat Medis
Bukti pengeluaran barang
Purchase Order
Laporan Narkotika
Laporan Psikotropika
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi (SMKF) adalah salah satu jenis Sekolah
Menengah Kejuruan di Indonesia, dengan program keahlian Farmasi, yang akan
menghasilkan tenaga kerja siap pakai di bidang farmasi sebagai tenaga tehnik
kefarmasian.
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi mempunyai beberapa syarat kelulusan.
Salah satu syarat kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi adalah melakukan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di instansi kesehatan seperti Puskes mas,
Rumah Sakit, Apotek, Industri Farmasi, dengan mendapat pengawasan dari pihak
sekolah.
Praktek Kerja Lapangan memberikan gambaran kepada siswa tentang dunia kerja
sesungguhnya, dan siswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di sekolah.
Seperti ilmu manajemen farmasi, undang-undang kesehatan, ilmu kesehatan mansyarakat
lebih banyak diaplikasikan di Rumah Sakit.
Untuk instansi kesehatan, Praktek Kerja Lapangan ini digunakan sebagai sarana mencari
“bibit unggul” yang nantinya dapat bekerja sama dengan instansi tersebut.
B. Tujuan PKL
Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit mempunyai tujuan :
1. Tujuan Umum
Mengenal instalasi Farmasi Rumah Sakit yang sebenarnya sehingga dapat memberikan
gambaran kepada siswa tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh asisten
apoteker di Rumah Sakit khususnya di Instalasi Farmasi dan Apotek Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui jenis-jenis pelayanan yang diberikan, terutama di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit.
2. Mengetahui sirkulasi obat-obatan yang terdapat di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit baik rawat inap maupun rawat jalan.
3. Mengetahui fungsi depo-depo farmasi yang ada di Rumah Sakit.
4. Mengetahui cara penyaluran barang dari gudang ke depo-depo farmasi yang
ada di Rumah Sakit.
5. Mempelajari cara pengadaan obat untuk persediaan yang kemudian
didistribusikan ke masing-masing depo.
6. Mengenal lebih banyak obat-obatan yang sering digunakan oleh pasien.
7. Mengerti cara pembuatan atau peracikan obat di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit.
C. Manfaat PKL
Praktek Kerja Lapangan dapat membantu calon asisten apoteker untuk
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja terutama di bidang kesehatan, dan
lebih mengetahui bagaimana kegiatan yang ada di rumah sakit sebenarnya. Serta dapat
membentuk calon tenaga kesehatan siap pakai yang berwawasan luas, kreatif,
bertanggung jawab, pekerja keras, serta memiliki akhlak yang baik.
BAB II
URAIAN UMUM
A. Definisi Rumah Sakit
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI No.
539/MENKES/SK/VI/1994 tentang susunan organisasi dan Tenaga Kerja Rumah Sakit
Umum. Rumah Sakit adalah unit organisasi di lingkungan Departemen Kesehatan yang
berada dibawah dan tanggung jawab kepada Direktur Jendral Pelayanan Medis, yang
dipimpin oleh seorang kepala Rumah Sakit dan mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan.
Menurut World Health Organization (WHO), Rumah Sakit merupakan bagian
integral dari suatu organisasi sosial kesehatan yang berfungsi menyediakan pelayanan
kesehatan yang lengkap dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit, pelayanan rawat
jalan dan inap, serta sebagai pusat pelayanan biomedis.
B. Fungsi Rumah Sakit
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI No.
164/B/Menkes/PER/II/1998, Fungsi Rumah Sakit adalah :
1. Fungsi Profesional
Fungsi profesional Rumah Sakit baik milik pemerintah atau swasta terdiri dari :
a. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, serta rehabilitasi medik.
b. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
c. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan tenaga kesehatan dan paramedik.
2. Fungsi Sosial
Rumah Sakit pemerintah dan swasta harus memberikan fasilitas perawatan kepada
penderita yang kurang mampu. Rumah Sakit Umum pemerintah harus menyediakan
75 % tempat tidur bagi penderita kurang mampu. Sedangkan Rumah Sakit swasta
harus menyediakan 25 % tempat tidur yang disediakan bagi :
a. Orang-orang yang tidak mampu atau kurang mampu.
b. Orang-orang lain yang ditetapkan Menkes.
c. Golongan pegawai negeri.
C. Klasifikasi Rumah Sakit
Rumah Sakit dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria, yaitu :
1. Berdasarkan Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum :
Rumah Sakit Pemerintah yaitu Rumah Sakit yang dimiliki dan diselenggarakan oleh
pemerintah yaitu Departemen Kesehatan, Peraturan Daerah, Angkatan Bersenjata dan
BUMN.
2. Rumah Sakit Swasta yaitu Rumah Sakit yang dimiliki dan diselenggarakan oleh
yayasan yang disahkan oleh badan hukum atau badan hukum lain yang bersifat sosial.
Rumah Sakit swasta terdiri dari:
a. Rumah Sakit yang mencari keuntungan (profit) merupakan Rumah Sakit yang
dimiliki dan dikelola oleh yayasan atau badan yang bukan milik pemerintah
dengan tujuan mencari keuntungan, dimana Rumah Sakit ini juga diwajibkan
menerima proses pembelajaran bagi siswa/mahasiswa yang ingin
memperdalam ilmu atau melakukan penelitian (PKL/Magang/Penelitian).
b. Rumah Sakit yang tidak mencari keuntungan merupakan Rumah Sakit yang
dimiliki dan dikelola oleh organisasi atau yayasan keagamaan, kekeluargaan
dan lain-lain, biasanya didirikan untuk kepentingan sosial.
3. Berdasarkan Jenis Pelayanan :
a. Rumah Sakit Umum yaitu Rumah Sakit yang melayani semua pelayanan
kesehatan untuk semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar, spesialistik,
subspesialistik.
b. Rumah Sakit Khusus yaitu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan berdasarkan jenis penyakit tertentu, seperti Rumah Sakit mata,
Rumah Sakit Paru dan Rumah Sakit Jantung.
c. Rumah Sakit Pendidikan yaitu Rumah Sakit yang digunakan sebagai tempat
pendidikan tenaga medis oleh fakultas kedokteran.
4. Berdasarkan kedudukan, susunan dan tata kerja Rumah Sakit :
a. Rumah Sakit kelas A yaitu Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik yang bersifat spesialistik luas, mempunyai
tempat tidur lebih dari 1000 buah dan digunakan sebagai tempat pendidikan.
Contoh : RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo dan RSUP Dr. Soetomo, Surabaya.
b. Rumah Sakit kelas B yaitu Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan
subspesialistik terbatas. Berdasarkan fungsi pendidikan, Rumah Sakit kelas B
terdiri dari kelas B pendidikan dan non pendidikan dan berdasarkan kapasitas
tempat tidur yang tersedia Rumah Sakit tipe B dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Rumah Sakit Umum kelas B I
Rumah Sakit umum yang melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik
dan belum memiliki subspesialistik luas, dengan kapasitas tempat tidur
antara 300-500 buah.
2. Rumah Sakit kelas B II
Melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik dan subspesialistik terbatas
dengan kapasitas tempat tidur antara 100-300 buah.
c. Rumah Sakit kelas C yaitu Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar lengkap mempunyai fasilitas
tempat tidur antara 100-300 buah.
d. Rumah Sakit kelas D yaitu Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medis dasar, kapasitas tempat tidur tidak kurang lebih
100 buah.
5. Berdasarkan Status Akreditasi
Rumah Sakit berdasarkan status akreditasi terdiri dari rumah sakit yang sudah
terakreditasi dan yang belum terakreditasi. Rumah Sakit yang telah terakreditasi
adalah Rumah Sakit yang telah diakui secara formal oleh suatu badan sertifikasi yang
diakui dan Rumah Sakit tersebut dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan kegiatan tertentu.
D. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
1. Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu departemen atau unit atau bagian
disuatu rumah sakit dibawah pimpinan seorang apoteker yang memenuhi persyaratan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara profesional,
tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan
serta pelayanan kefarmasian.
2. Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit :
a. Memberi manfaat kepada penderita, rumah sakit, sejawat profesi kesehatan dan
kepada profesi farmasi oleh apoteker rumah sakit yang kompeten dan memenuhi
syarat.
b. Membantu dalam penyediaan perbekalan yang memadai oleh apoteker rumah
sakit yang memenuhi syarat.
c. Menjamin praktek profesional yang bermutu tinggi melalui penetapan dan
pemeliharan standar etika profesional, pendidikan dan pencapaian, dan melalui
peningkatan kesejahteraan ekonomi.
d. Meningkatkan penelitian dalam praktek farmasi rumah sakit dan dalam ilmu
farmasetik pada umumnya.
e. Menyebarkan pengetahuan farmasi dengan mengadakan pertukaran informasi
antara apoteker rumah sakit, anggota profesi, dan spesialis yang serumpun.
f. Memperluas dan memperkuat kemampuan apoteker rumah sakit untuk :
- Secara efektif mengelola suatu pelayanan farmasi yang terorganisasi.
- Mengembangkan dan memberikan pelayanan klinik.
- Melakukan dan berpartisipasi dalam penelitian klinik dan farmasi dan dalam
program edukasi untuk praktisi kesehatan, penderita, mahasiswa dan
masyarakat.
g. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian praktek farmasi rumah sakit bagi
masyarakat, pemerintah, industri farmasi dan profesional kesehatan lainnya.
h. Membantu menyediakan personil pendukung yang bermutu untuk Instalasi
Farmasi Rumah Sakit.
i. Membantu dalam pengembangan dan kemajuan profesi kefarmasiaan.
3. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit :
a. Tugas utama Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah pengelolaan mulai dari
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan
langsung kepada penderita sampai sengan pengendalian semua perbekalan
kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit untuk penderita rawat
inap, rawat jalan maupun untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit.
b. Tanggung jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah mengembangkan suatu
pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat untuk
memenuhi berbagai bagian/unit diagnosis dan terapi, unit pelayanan keperawatan,
staf medik dan rumah sakit secara keseluruhan untuk kepentingan pelayanan
penderita yang lebih baik.
4. Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit :
a. Pengelolaan perbekalan farmasi.
b. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit.
c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah di
buat sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang
berlaku.
f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
kefarmasian
BAB III
URAIAN KHUSUS
A. Sejarah RSUD Pasar Rebo
1. Sejarah Umum
Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo yang terletak di Jl. TB. Simatupang No.
30 Jakarta dalam perjalanannya mengalami berbagai perubahan. Pada awalnya, tahun
1945, rumah sakit ini masih berupa Pos P3K di Bidara Cina, Cawang. Lalu menjadi
Rumah Sakit Karantina pada 1957 dan pindah ke lokasi sekarang.
Tahun 1964 berubah menjadi Rumah Sakit Tuberkulosa Paru. Tahun 1987
menjadi Rumah Sakit Umum Kelas C melalui SK Menteri Kesehatan Nomor 303 tahun
1987. Tahun 1992 sampai 1996 rumah sakit ini berstatus sebagai Rumah Sakit Unit
Swadana Daerah. Tahun 1997 dibangunlah gedung baru berlantai delapan dan tahun 1998
statusnya naik menjadi Rumah Sakit Umum Kelas B dan terakreditasi.
Tahun 2004 lewat Perda Nomor 15 tahun 2004, rumah sakit berubah status hukum
menjadi PT. Mulai 2006 sampai sekarang lewat Keputusan Gubernur Nomor 249/2007
status Rumah Sakit Pasar Rebo ditetapkan menjadi UPT Dinkes yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan-Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) secara penuh.
2. Latar Belakang Pendirian RSUD PASAR REBO
Tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal bagi pekerja dan
sekitarnya dengan menyelenggarakan pelayanan yang meliputi promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif baik fisik maupun mental.
Memberikan pelayanan kesahatan yang memuaskan dengan didukung manajemen
rumah sakit yang efektif dan efisien.
3. Visi, Misi, Tujuan dan Motto
Visi RSUD Pasar Rebo :
Menjadi Rumah Sakit yang terbaik dalam memberikan pelayanan prima kepada
semua lapisan masyarakat.
Misi RSUD Pasar Rebo :
Melayani semua lapisan masyarakar, yang membutuhkan layanan kesehatan
individu yang bermutu dan terjangkau.
Motto RSUD Pasar Rebo :
“Kami Peduli Kesehatan Anda”
B. Struktur Organisasi RSUD Pasar Rebo
C. Jenis-jenis Pelayanan di RSUD Pasar Rebo
Rumah Sakit Umum Daerah ini merupakan Rumah Sakit Swadana Daerah kelas B
dan terakreditas yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis. RSUD
Pasar Rebo ini memiliki 21 spesialis diantaranya :
1. Spesialis Bedah
2. Spesialis Penyakit Dalam
3. Spesialis Anak
4. Spesialis Obgyn
5. Spesialis Radiologi
6. Spesialis Anesthesi
7. Spesialis Patologi Klinik
8. Spesialis Jiwa
9. Spesialis Mata
10. Spesialis THT
11. Spesialis Kulit & Kelainan
12. Spesialis Jantung
13. Spesialis Paru
14. Spesialis Saraf
15. Spesialis Bedah Saraf
16. Spesialis Bedah Orthopedi
17. Spesialis Urologi
18. Spesialis Patologi Anotomi
19. Spesialis Rehab Medik
20. Spesialis Gizi
21. Spesialis Gigi
D. Fasilitas Bangunan RSUD Pasar Rebo
1. Fasilitas Rawat jalan :
Ruang tunggu AC Central, Centralisasi Pembayaran (Tunai atau card), Billing System
(komputerisasi), Jumlah kunjungan perhari sekitar 1.000 pasien (pagi/sore), pagi 20
klinik spesialis, sore 16 klinik spesialis.
2. Fasilitas Rawat inap :
VVIP 1 tempat tidur
VIP 2 tempat tidur
Kelas 1 44tempat tidur
Kelas 2 52tempat tidur
Kelas 3 97tempat tidur
Kelas 3a 48tempat tidur
Isolasi 6 tempat tidur
ICU 3 tempat tidur
CVCU 4 tempat tidur
High care (Mawar) 2 tempat tidur
Luka bakar (teratai) 1 tempat tidur
Perinatologi 18tempat tidur
Total 278tempat tidur
3. Ruang Operasi
4. Radiologi
5. Laboratorium
6. Apotik 24 jam, Unit Dose
7. Depo Askes
E. Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi RSUD Pasar Rebo dikepalai oleh seorang Apoteker, terdiri dari
dari dua bagian, yaitu:
1. Apotek Rawat Jalan
a. Fungsi dan Tugas Apotek Rawat Jalan
Apotik 24jam melayani seluruh resep yang ada di RSUD Pasar Rebo, baik yang
memakai Jaminan seperti JAMSOSTEK, JAMPERSAL, JAMKESMAS dan
Gakin maupun yang tidak memakai jaminan seperti resep umum. Yang
membedakan antara resep yang memakai jaminan dengan yang tidak memakai
jaminan dalam resep diberi kertas berwarna hijau bertulis bukti piutang. Bagi
pasien yang menderita TBC penyerahan obat yang disediakan oleh pemerintah.
b. Sistematika Kerja Pelayanan Resep dari Pasien.
1) Penerimaan Resep JAMKESMAS :
Ketika pasien datang ke bagian loket verivikator rawat jalan kemudian di periksa
kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan, apabila persyaratan tidak
lengkap maka pasien harus melengkapinya terlebih dahulu akan tetapi, bila
semua pesyaratannya sudah lengkap maka pasien akan dibuatkan pengantar /
SKP di askes untuk diserahkan ke kasir, dari kasir pasien mendapatkan nomor
antrian poli dan kemudian pasien mendapatkan pelayanan sesuai poli yang
dituju, kemudian setelah mendapatkan pelayanan pasien kembali ke kasir
untuk memberikan resep yang kemudian akan disiapkan obatnya oleh para AA
dan dilanjutkan dengan penyerahan resep kepada pasien.
2) Penerimaan Resep GAKIN (Keluarga Miskin)
Ketika keluarga pasien datang ke bagian pengembangan usaha kemudian di
periksa kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan, apabila tidak lengkap
maka keluarga pasien diminta untuk melengkapi seluruh berkas jika tidak
memiliki surat rujukan puskesmas akan dibuatkan surat pengantar puskesmas
setempat, apabila lengkap akan dibuatkan surat pengantar dokumen ke Dinkes
DKI dan surat pengantar untuk ruangan, setelah mendapat surat jawaban dari
Dinkes keluarga pasien diminta untuk mengopi sebanyak 4 kali.
2. Apotek Rawat Inap
a. Fungsi dan Tugas Apotek Rawat Inap
Apotik yang melayani pasien-pasien yang dirawat di RSUD Pasar Rebo dimana obat-
obat yang diberikan berupa obat injeksi, oral dan sebagainya. Obat-obat yang
diberikan rutin setiap harinya menurut penyakit yang di derita, obat di ambil
keluarga pasien kemudian diserahkan kepada perawat dan diberikan kepada
pasien. Obat diberikan pada waktu siang hari untuk tiga kali minum. Bila ada
keluhan lain dari pasien maka perawat berhak menanyakan kepada dokter yang
memeriksa pasien untuk menambahkan obat lain atau menambahakan dosis.
b. Sistemik Kerja Pelayanan Resep dari Pasien
1) Penerimaan Resep JAMKESMAS Rawat Inap
Ketika pasien datang ke bagian pengembangan usaha kemudian diperiksa
kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan untuk dibuatkan SKP ke loket
askes dan kemudian diserahkan ke bagian verivikator.
2) Penerimaan Resep GAKIN ( keluarga miskin) Rawat Inap
Ketika keluarga pasien datang ke bagian pengembangan usaha kemudian di
periksa kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan, apabila tidak lengkap
maka keluarga pasien diminta untuk melengkapi seluruh berkas jika tidak
memiliki surat rujukan puskesmas akan dibuatkan surat pengantar puskesmas
setempat, apabila lengkap akan dibuatkan surat pengantar dokumen ke Dinkes
DKI dan surat pengantar untuk ruangan, setelah mendapat surat jawaban dari
Dinkes keluarga pasien diminta untuk mengopi sebanyak 4x.
2) Penerimaan Resep SKTM Rawat Inap
Ketika keluarga pasien datang ke bagian verivikator dan kemudian di periksa
kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan, apabila tidak lengkap maka
keluarga pasien diminta untuk melengkapi seluruh berkas jika, apabila
lengkap akan dibuatkan pengantar dokumen untuk Dinkes DKI setelah
mendapatkan jawaban dari Dinkes jawaban tersebut diberikan keruangan.
3) Depo Askes
Apotek yang melayani sebagian besar pasien yang ditanggung oleh perusahaan
dimana tempat mereka bekerja, obat yang diberikan di apotek ini terbatas
karena pasien mengambil obat secara rutin tiap bulannya, misalnya xanax 15
tab/bulan, gludepatic 90tab/bulan, sohobion 30tab/bulan dan sebagainya.
F. Gudang Farmasi
Gudang Farmasi adalah tempat yang digunakan untuk penerimaan,
pendistribusian, dan pemeliharaan barang persediaan berupa obat, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan lainnya yang diterima dari Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang
akan disalurkan ke Apotek dan atau Apotek Rawat Inap.
Tahap kegiatan pengelolaan obat di gudang farmasi di RSUD Pasar Rebo meliputi
:
1) Perencanaan
Dalam hal ini perencanaan di RSUD Pasar Rebo dilakukan oleh bagian
perencanaan. Kegiatannya adalah membuat surat permintaan yang berisi
tentang semua kebutuhan obat dan alkes yang di perlukan oleh instalasi
farmasi, kemudian surat permintaan di kirim ke bagian pengadaan.
2) Pengadaan
Pengadaan di RSUD Pasar Rebo melakukan pembuatan Purchase Order (PO)
berdasarkan surat permintaan yang dikirim dari bagian perencanaan, lalu PO
dikirim ke PBF.
3) Penerimaan
Setelah bagian pengadaan melakukan pemesanan barang, PBF mengirimkan
barang pesanan ke RSUD Pasar Rebo. Barang diterima oleh bagian
penerimaan barang (tugas gudang) terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
barang sesuai dengan pesanan baik jenis, jumlah, kuantitas dan kualitas yang
diminta oleh faktur. Apabila tidak ada kesalahan barang langsung diterima
kemudian faktur ditandatangani. Faktur asli diserahkan kepada pengantar
barang untuk penagihan, salinan faktur diambil untuk di arsipkan, setelah
barang diterima langsung di input ke komputer melalui aplikasi penerimaan
barang.
4) Penyimpanan
Barang yang sudah diperiksa dan diterima dimasukkan ke gudang obat dan
disimpan sesuai jenis barang. Kartu stok barang yang sudah di update
dikembalikan ke masing-masing tempat barang.
5) Pendistribusian
Barang yang sudah di input ke komputer sudah bisa di distribusikan ke setiap unit
apotek yang ada di RSUD Pasar Rebo.
6) Pembayaran
Bagian keuangan RSUD Pasar Rebo melakukan pembayaran ke PBF setelah
tempo 10 hari dari penerimaan barang.
BAB IV
KEGIATAN PKL
Kegiatan yang dilakukan selama PKL di Instalasi Famasi RSUD Pasar Rebo
sebagai berikut :
A. Apotek Rawat Jalan
Membaca resep yang diterima dan mengecek kelengkapan resepnya kemudian menuliskan
etiketnya, mengambil obat atau alat kesehatan dari lemari dalam jumlah yang sesuai
dengan resep terakhir mengemas obat atau alkes tersebut. Apabila obat racikan, maka
obat yang diambil kemudian diracik berdasarkan perintah yang tertera diresep. Seperti
membuat sediaan kapsul, pulveres, dry syrup, salep atau cream kemudian dikemas.
Setelah selesai dikemas obat tersebut diserahkan kepada pasien disertakan dengan
informasi dan cara pakai obat tersebut. Ikut serta dalam stock opname obat dan alkes
dengan cara menghitung sediaan obat atau alkes yang terdapat di apotek rawat jalan.
Melaksanakan respon time yaitu menghitung lamanya waktu pembuatan obat tersebut
dari resep diterima, diracik atau diambil dari lemari, dikemas sampai obat tersebut
diserahkan kepada pasien.
B. Apotek Rawat Inap
Membaca resep yang diterima dan mengecek kelengkapan resepnya kemudian
menuliskan etiketnya, mengambil obat dari lemari dalam jumlah yang sesuai dengan
resep. Obat yang diberikan hanya untuk satu hari pemakaian. Kemudian obat tersebut
diberikan kepada perawat yang menjaga pasien untuk diserahkan langsung kepada
pasien.
C. Depo Askes
Membaca resep yang diterima dan mengecek kelengkapan resepnya kemudian
menuliskan etiketnya, mengambil obat dari lemari dalam jumlah yang sesuai dengan
resep terakhir mengemas obat tersebut. Apabila obat racikan, maka obat yang diambil
kemudian diracik berdasarkan perintah yang tertera diresep. Seperti membuat sediaan
kapsul, pulveres, dry syrup, salep atau cream kemudian dikemas. Setelah selesai
dikemas obat tersebut diserahkan kepada pasien disertakan dengan informasi dan cara
pakai obat tersebut.
D. Gudang Farmasi
Menerima permintaan barang dari apotek. Menyiapkan barang-barang atau obat-obat
yang diminta oleh apotek. Mendistribusikan ke apotek-apotek yang meminta barang-
barang atau obat-obat tersebut. Menyimpan barang-barang atau obat-obat yang
diterima dari PBF (Pedagang Besar Farmasi) untuk persediaan digudang.
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam menjalankan setiap kegiatan di instalasi farmasi RSUD Pasar Rebo
menggunakan sistem online yang bertujuan untuk mempermudah dan mengurangi
kesalahan dalam membaca resep, sehingga pihak dokter maupun apotek mempunyai
keterikatan secara tidak langsung.
Penyerahan obat di RSUD Pasar Rebo dilakukan oleh Asisten Apoteker dengan
disertai pemberikan penjelasan secara langsung kepada pasien tentang pemakaian obat
dan kegunaannya. Dalam mengentry resep jenis obat dan dosis obat untuk pasien dicek
serta cara pemakaian obat kepada pasien, agar tidak terjadi kelebihan dosis obat yang
diberikan dan tidak terjadi kekeliruan yang akan berakibat fatal. Apabila terjadi ketidak
jelasan obat atau dosis obat yang dirasa berlebihan maka petugas entry menelpon dokter
tersebut untuk menanyakan kebenaran resepnya. Khusus untuk pasien pensiunan dan
jaminan kesehatan harus mendapat obat yang sesuai dengan buku standar obat yang telah
ditentukan oleh masing-masing penjamin perusahaan tersebut serta banyaknya obat yang
akan diberikan harus sesuai dengan jaminan yang diberikan, apabila pasien menginginkan
obat dalam jumlah yang lebih maka pasien harus menebus obat yang lebih tanpa jaminan
atau dengan uang pasien sendiri.
Keluar masuknya obat dan alat kesehatan di gudang harus dengan pengawasan
petugas gudang. Obat dan alat kesehatan yang ada di RSUD Pasar Rebo dikembalikan
berdasarkan expired date, biasanya 3 atau 4 bulan sebelum tanggal expired date yang
tertera di kemasan obat. Setiap pengeluaran obat dan alat kesehatan di gudang
menggunakan metode First In Frist Out (FIFO) dan Frist Expired date First One (FEFO).
BAB VI
PENUTUP
Kegiatan praktek kerja lapangan berfungsi menunjang kelulusan yang telah di
laksanakan dalam waktu kurang lebih 1 bulan. Adapun hal – hal yang dapat kami
simpulkan dan sarankan dari Praktek Kerja Lapangan adalah:
Kesimpulan
1. RSUD Pasar merupakan rumah sakit kelas B II
2. Dalam setiap pengeluaran obat, alat kesehatan dan Pembekalan Farmasi lainya
menggunakan metode FIFO dan FEFO.
3. Sub bidang farmasi mencakup bagian yang luas dan setiap bagiannya saling berkaitan
satu dengan lainnya.
4. Bagian Apotek melayani resep rawat inap, rawat jalan, dan depo askes
5. Bagian perencanaan, pengadaan dan distribusi merupakan Bagian utama pada sub
bidang farmasi RSUD Pasar Rebo.
6. Penyimpanan obat dan alat kesehatan di gudang farmasi RSUD Pasar Rebo diletakan
sesuai dengan nama PBF yang kemudian disusun dengan alfabetis dan jenis sediaan.
7. Penerimaan dan pengeluaran obat dan alat kesehatan harus di tulis dahulu di kartu
stok.
Saran
1. Sebaiknya PKL waktunya diperpanjang tidak hanya satu bulan mungkin tiga bulan
karena satu bulan tidak cukup untuk menambah pengetahuan, terlalu singkat.
2. Saat diberi pengarahan tidak hanya saat bersama-sama dengan seluruh peserta PKL
tetapi lebih dekat pengarahan dengan pembimbing masing-masing agar lebih mudah
dimengerti sehingga peserta tidak malu bertanya.
3. PKL dilaksanakaan dalam waktu yang khusus kalau bisa tidak pada saat liburan
sekolah.
4. Jadwal PKL tentang apa saja yang harus kami dapatkan pada saat pkl diberitahukan
kepada kami tidak hanya kepada pihak rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
RSUD Pasar Rebo
www.google.com
Buku Undang Undang Kesehatan kelas X, XI,XII
Buku Ilmu Resep kelas X, XI, XII
Buku Manajemen Farmasi kelas X, XI, XII
SK MENKES RI No. 539 TAHUN 1994 tentang Susunan Organisasi dan tenaga kerja Rumah Sakit Umum
SK MENKES RI No. 164 TAHUN 1998 tentang Fungsi Rumah Sakit