Laporan Pkl Puskesmas Tegalrejo

23
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSKESMAS TEGALREJO Disusun oleh 1. Novita Diana Ayu Chandra 2. Rizki Fauzya Laindjong 3. Rabi’a Aftadina 4. Riantriana Fahrida .L. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Dosen Pembimbing : Imaniar Noor Farida, M.Sc., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

description

ada

Transcript of Laporan Pkl Puskesmas Tegalrejo

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGANPUSKESMAS TEGALREJO

Disusun oleh

1. Novita Diana Ayu Chandra1. Rizki Fauzya Laindjong1. Rabia Aftadina1. Riantriana Fahrida .L.1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1.

Dosen Pembimbing :Imaniar Noor Farida, M.Sc., Apt

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS AHMAD DAHLAN2014/2015

HALAMAN PENGESAHANLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGANDI PUSKESMAS GEDONGTENGENTAHUN 2014

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan Universitas Ahmad Dahlan Puskesmas Gedongtengen

Imaniar Noor farida, M.Sc., Apt.Zahnyah Inayatus(Lengkapi nama ibunya)NIY : 60120697 NIP :?

Mengetahui,Kepala Puskesmas Tegalrejo

?NIP :?Tanggal Pengesahan : Desember 2014

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang PKLKesehatan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan manusia yang senantiasa menjadi priotas dalam pembangunan nasional suatu bangsa, bahkan kesehatan menjadi salah satu tolak ukur indeks pembangunan manusia suatu bangsa.Hal ini terkait dengan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari bangsa tersebut. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas maka akan semakin meningkatkan pula daya saing bangsa tersebut dalam persaingan global saat ini.Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, juga membina peran serta masyarakat disamping memberi pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.Pelaksanaan farmasi sebagai salah satu profesi mempunyai kedudukan penting dan merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas maupun rumah sakit serta salah satu faktor yang dapat menentukan tercapainya tujuan pembanguan kesehatan.Bagi masyarakat luas obat merupakan jawaban dari suatu masalah kesehatan yang dialami dan tidak terhindar dari lingkungan dan kebiasaan hidup.Dimana masyarakat sekarang banyak melakukan kekeliruan tentang obat-obat tersebut. Mereka melakukan pengobatan tersendiri tanpa mengetahui bagaimana cara penggunaan obat tersebut secara baik dan benar.Dengan demikian sebagai seorang farmasis dirasa perlu membekali diri dengan pengetahuan mengenai pelayanan farmasi.Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Puskesmas Tegalrejo bagi mahasiswa sangatlah perlu dilakukan untuk mencapai terwujudnya pengalaman pada keadaan yang nyata sehingga dapat memahami peran farmasi di Puskesmas dan memiliki keterampilan yang cukup dalam melaksanakan fungsi pelayanan kefarmasian agar mampu mengelola bidang kefarmasian di PuskesmasB. Tujuan PKL1. Tujuan UmumSetelah mengikuti Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan pelayanan kefarmasian dengan pendekatan pharmaceutical care, serta mengerti dan memahami ruang lingkup Puskesmas yang meliputi perundang-undangan mengenai manajemen perbekalan farmasi di Puskesmas, pengelolaan obat, pelayanan informasi obat sesuai undang-undang kesehatan, dan kode etik kefarmasian.2. Tujuan Khususa. Mengetahui bagaimana cara mengelola obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan obat, penyimpanan, distribusi, pengendalian, penggunaan , serta pencatatan dan pelaporan.b. Mengetahui pekerjaan kefarmasian di Instalasi farmasi Puskesmas.c. Memahami pengelolaan resep di Puskesmas yang meliputi alur pelayanan resep, penyimpanan resep, dan pemusnahan resep.

C. Manfaat PKLa. Dapat langsung mengaplikasikan ilmu teori kefarmasian yang telah diperoleh pada pendidikan di Perguruan Tinggi, sehingga dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa.b. Memperoleh gambaran dan pengalaman kepada mahasiswa mengenai Puskesmas dengan segala aktifitasnya sehingga mahasiswa dapat memperoleh pemahaman mengenai peranan Apotek dan personilnya, memperoleh bekal kemampuan profesional, managerial, pengalaman praktis dan keterampilan dalam pengelolaan Apotek di Puskesmas.c. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi dengan pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan lainnya sehingga tercapai tujuan dari pengobatan yaitu peningkatan kualitas hidup pasien.d. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini merupakan salah satu bentuk pendidikan yang berupa pengalaman belajar secara nyata dan komprehensif yang sangat penting dan bermanfaat bagi mahasiswa untuk mencapai suatu keberhasilan pendidikan, sehingga nantinya mahasiswa dapat lebih siap dan mandiri.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Struktur OrganisasiMenurut keputusan menteri kesehatan RI nomor 128/MenKes/RI/SK/II/2004, struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah.B. Perencanaan dan Pengadaan ObatPerencanaan dilakukan untuk menetapkan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar.Dalam merencanakan pengadaan obat diawali dengan kompilasi data yang disampaikan puskesmas kemudian oleh Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota diolah menjadi rencana kebutuhan obat dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Tahap-tahap yang dilalui dalam proses perencanaan obat adalah :1. Tahap pemilihan obat, dimana pemilihan obat didasarkan pada obat generik terutama yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN), dengan harga berpedoman pada penetapan Menteri.2. Tahap kompilasi pemakaian obat, untuk memperoleh informasi :a. Pemakaian tiap jenis obat pada masing-masing unit pelayanan kesehatan/puskesmas pertahunb. Persentasi pemakaian tiap jenis obat terhadap total pemakaian setahun seluruh unit pelayanan kesehatan/puskesmas.c. Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis obat untuk tingkat kabupaten/Kota secara periodic.3. Tahap perhitungan kebutuhan obat, dilakukan dengan :a. Metode konsumsi adalah metode yang didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya.b. Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit.4. Tahap proyeksi kebutuhan obat, dengan kegiatan-kegiatan :a. Menetapkan perkiraan stok akhir periode yanga akan dating dengan mengalikan waktu tunggu dengan estimasi pemakaian rata-rata/bulan ditambah stok pengaman.b. Menghitung perkiraan kebutuhan pengadaan obat periode tahun yang akan datingc. Menghitung perkiraan anggaran untuk total kebutuhan obat dengan melakukan analisa ABC-VEN, menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan dengan anggaran yang tersedia.d. Pengalokasian kebutuhan obat berdasarkan sumber anggaran dengan melakukan kegiatan menetapkan kebutuhan anggaran untuk masing-masing obat berdasarkan sumber anggaran, menghitung persentase anggaran masing-masing obat terhadap total anggaran dan semua sumber.e. Mengisis lembar kerja perencanaan pengadaan obat, dengan menggunakan formulir lembar kerja perencanaan pengadaan obat.5. Tahap penyesuaian rencana pengadaan obatDilakukan untuk memperoleh informasi mengenai jumlah rencana pengadaan skala prioritas masing-masing jenis obat tahun yang akan datang.C. Pengadaan Obat(Lengkapi lagi)Pengadaan obat public dan Perbekalan Kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar, yaitu :a. Kriteria obat perbekalan kesehatan meliputi kriteria umum dan persyaratan umum. Kriteria umumnya yaitu obat termasuk dalam daftar obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) obat program kesehatan, obat generic yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN).b. Persyaratan pemasok, yaitu memiliki izin Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang masih berlaku, harus memiliki dukungan dari Industri farmasi yang memiliki sertifikat CPOB bagi masing-masing jenis sediaan obat yang dibutuhkan, harus memiliki reputasi yang baik dalam bidang pengadaan obat, pemilik dan atau apoteker/AA penanggung jawab Pedagang Besar Farmasi (PBF) tidak sedang dalam proses pengadilan atau tindakan yang berkaitan dengan profesi kefarmasian, mampu menjamin kesinambungan ketersediaan obat sesuai dengan masa kontrak.c. Penilaian dokumen data teknisd. Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat dan perbekalan kesehatan ditetapkan berdasarkan hasil analisa dari data sisa stok dengan memperhatikan tingkat kecukupan obat dan perbekalan kesehatan, jumlah obat yang akan diterima sampai dengan akhir tahun anggaran, kapasitas sarana penyimpanan, dan waktu tunggu.e. Pemantauan status pesanan dilakukan berdasarkan system VEN dengan memperhatikan nama obat, satuan kemasan jumlah obat diadakan, obat yang sudah dan belum diterima.f. Penerimaan dan pemeriksaan obat dan perbekalan kesehatan dilakukan oleh panitia penerima yang salah satu anggotanya adalah tenaga farmasi.D. Distribusi Obat(lengkapi lagi)Distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain sub unit pelayanan kesehatan dilingkungan puskesmas. Tujuannya memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan tepat waktu. Penyaluran/distribusi adalah kegiatan pengeluaran dana penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain :1. Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan puskesmas (kamar obat, laboratorium)2. Puskesmas pembantu3. Puskesmas keliling4. Posyandu dan PoskesdesKegiatan yang dilakukan, yaitu :1. Menentukan frekunsi distribusi perlu dipertimbangkan kan jarak sub unit pelayanan dan biaya distribusi yang tersedia.2.menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan, yang perlu dipertimbangkan, pemakaian rata-rata per jenis obat, sisa stok, pola penyakit, dan jumllah kunjungan sub unit.3.Melaksanakan penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara bagian gudang obat puskesmas menyerahkan ke sub unit atau di ambil sendiri oleh sub unit pelayanan.Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan frekuensi distribusi, yaitu :1. Jarak Sub Unit Pelayanan2. Biaya Distribusi yang tersedia.E. Kebijakan Pelayanan ObatPelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan Non Teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien. Tujuan pelayanan obat yaitu agar pasien mendapat obat sesuai dengan resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunaknanya. Semua resep yang telah dilayani oleh puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal 3 tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda :1. Umum, yaitu resep pasien umum2. Askes, yaitu untuk resep pasien yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan.3. Jamkesmas, yaitu untuk resep yang diberikan kepada pasien yang dibebaskan dari pembiayaan retribusi.Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan sumber anggarannya.Semua obat yang ada di puskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua pasien yang datang ke puskesmas.Semua jenis obat yang tersedia di unit unit pelayanan kesehatan yang berasal dari berbagai sumber anggaran dapat digunakan untuk melayani semua kategori pengunjung puskesmas dan puskesmas pembantu.Setelah menerima resep dari pasien, dilakukan hal hal berikut :1. Pemeriksaan kelengkapan administratif resep.a. Pemeriksaan kesesuaian farmasetik, yaitu bentuk sediaan, dosis, stabilitas, cara dan lama penggunaannya.b. Pertimbangan klinik seperti alergi, efek samping, interaksi dan kesesuaian dosis.c. Konsultasikan dengan dokter apabila ditemukan keraguan pada resep atau obat tidak tersedia.d. Peracikan obatSetelah memeriksa resep, dilakukan hal hal berikut, yaitu :a. Peracikan obatb. Pemberian etiket putih untuk obat oral dan biru untuk obat luar, serta label kocok dahulu pada sediaan obat dalam bentuk larutan.c. Memasukan obat dalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk obat yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan penggunaan yang salah.Setelah peracikan, dilakukan hal hal berikut, yaitu :a. Penyerahan obat harus dilakukan dengan baik dan sopan, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat.b. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarganya.c. Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal yang terkait dengan obat tersebut, antara lain manfaat obat, makanan dan minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara penyimpanan obat, dan lain lain.Pelayanan informasi obat harus benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, bijaksana dan terkini sangat diperlukan dalam upaya penggunaan obat yang rasional oleh pasien.Petugas sangat perlu menyadari bahwa pasien berhak menerima informasi yang menyangkut efek samping serta keadaan atau tingkat keparahan penyakit pasien hendaknya disampaikan secara hati hati dan agar kerahasiaan penyakitnya dapat dijaga dengan sebaik baiknya.Sebab utama mengapa penderita tidak menggunakan obat dengan tepat adalah karena penderita tidak mendapatkan kejelasan yang cukup dari yang memberikan pengobatan atau yang menyerahkan obat, oleh karena itu sangatlah penting memberikan waktu untuk memberikan penyuluhan kepada penderita tentang obat yang diberikan.Informasi yang perlu diberikan kepada pasien adalah :1. Waktu penggunaan obat2. Lama penggunaan obat3. Cara penggunaan obat yang benar4. Efek samping obat5. Cara penyimpanan obat.F. Alur Pelayanan ObatSecara umum alur pelayanan pasien di Puskesmas adalah sebagai berikut :a. Pasien berkunjung ke puskesmas, ada beberapa Puskesmas yang menyediakan nomer antrian baik berupa kertas bertuliskan nomer urut atau yang sudah digital. Namun ada juga puskesmas yang percaya pada kesadaran pasien sendiri untuk antri sehingga tidak perlu menyerobot urutan Pasien lainnya.b. Pasien dipanggil sesuai nomor urutan untuk didaftar di loket pendaftaran. Pada proses ini, dicatat nomer Rekam Medis Pasien atau dibuatkan nomer rekam medis untuk Pasien yang baru pertama kali berkunjung.c. Pasien menunggu sementara petugas akan mencari Rekam Medis Pasien yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit Pelayanan atau Poli dimana tempat Pasien ingin berobat.d. Pasien dipanggil oleh petugas bisa juga oleh perawat.e. Pasien diperiksa, dicatat Anamnesis, Terapi, Diagnosa dan lain-lain, termasuk obat yang diberikan dan tindakan medis kalau ada.f. Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk diberikan ke ruang obat.g. Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis), kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat.h. Pasien pulangG. Display ObatMerupakan penempatan obat obatan di puskesmas. Bisa berdasarkan abjad, khasiat, dan cara penggunaan.H. Gudang ObatFasilitas penyimpanan dan pengiriman merupkan salah satu bagian dari system suplai obat.Gudang merupakan tempat pemberhentian sementara barang sebelum dialirkan dan berfungsi mendekatkan barang kepada pemakai sehingga menjamin kelancaran permintaan dan keamanan persediaan.I. Kartu Kendali(Cari)J. Format Buku Administrasi Pelayanan Obat(Cari)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASANA. Struktur Organisasi (sudah ada tinggal di scan)B. Perencanaan Pengadaan Obat(Lengkapi)Puskesmas Tegalrejo melakukan perencanaan pengadaan obat setiap 1 tahun sekali dengan menggunakan metode konsumsi sesuai dengan pemakaian pada tahun sebelumnya. Permintaan dilakukan tiap 1 bulan sekali dengan menggunakan LPLPOC. Pengadaan Obat(Lengkapi)Puskesmas Tegalrejo tidak mengadakan obat tetapi dari gudang farmasi dan Alkes.D. Distribusi ObatPendistribusian obat oleh Puskesmas Tegalrejo dilakukan setiap 1 bulan sekali ke poli-poli dengan cara BMHP sesuai dengan permintaan dan penggunaan barang selama 1 bulan.

E. Kebijakan Pelayanan Obat(Lengkapi)F. Alur Pelayanan Obat(Lengkapi)G. Display ObatDisplay obat Ruang Farmasi di Puskesmas Tegalrejo sesuai dengan alfabetis dan bentuk sediaan obat.H. Gudang Obat(Lengkapi)Keadaan gudang obat di Puskesmas Tegalrejo adalah sebagai berikut :\1. Persyaratan farmasetisa. Ruangan kering tidak lembabb. Mempunyai ventilasic. Cahaya cukup2. Cara penataanPengaturan obat dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan disusun secara alfabetis, alkes dan narkotika di simpan di lemari terpisah.I. Kartu Kendali(Lengkapi)J. Format Buku Administrasi Pelayanan Obat(Lengkapi)