Laporan Pipa
-
Upload
iaa-attamimi -
Category
Documents
-
view
437 -
download
2
Transcript of Laporan Pipa
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat, dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan
laporan job laboratorioum kerja pipa.
Praktik kerja pipa (plumbing) adalah salah satu dari sekian banyak
bentuk keterampilan dasar yang diajarkan dijurusan teknik sipil. Dalam
praktik kerja pipa (plumbing), digunakan alat dan bahan atau materi tertentu
yang dapat menunjang keterampilan praktik. Dengan demikian, keterampilan
praktik kerja pipa (plumbing) diharapkan dapat melayani kebutuhan
mahasiswa serta relevan dengan yang dibutuhkan dilapangan kerja.
Laporan ini disusun berdasarkan job kerja pipa yang telah dilakukan
sebelumnya.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan dan praktikum ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan krtitik dan
saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan laporan yang selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan mendapat apresiasi yang baik.
Fakfak , Maret 2014
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3-4
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II DASAR TEORI .................................................................................... 5-8
2.1Sejarah Pipa
2.2Material Pipa
2.3Jenis dan Fungsi Pipa
BAB III JOB SHEET ........................................................................................ 9-13
3.1Job I Memotong Pipa Galvanis
3.2Alat dan Bahan
3.3Langkah Kerja
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 14-15
4.1Kelebihan dan Kekurangan Pipe Cutter
4.2Kelebihan dan Kekurangan Trad Machine
4.3Keselamatan Kerja
BAB VPENUTUP ............................................................................................... 16
5.1Kesimpulan
5.2Saran
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik.Pada
mulanya manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan
menggunakan ember.lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak
orang yang berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi lebih
mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia berfikir untuk lebih
mengefisienkan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui
sistem perpipaan.
Sistem pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang
mengalirkan darah keseluruh bagian tubuh.Sistem pemipaan digunakan
untuk penyediaan dan pendistribusian air besih, pembuangan limbah
dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Saat ini sistem
perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan yang
dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain
melalui sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem
ini akan dihemat waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan
dihadapi lebih banyak.
Dengan adanya sistem instalasi pemipaan kehidupan rumah tangga
dan industri dapat menjadi mudah dalam segala keperluan alat
plumbing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat
cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan
pipa untuk keperluan rumah, pendistribusian minyak atupun gas dan lain
sebagainya.
3
1.2 Tujuan
Adapun tujuan daripada penulisan laporan ini adalah :
Mahasiswa diharapkan mengetahui jenis dan fungsi pipa
Mahasiswa dapat memahami cara memotong pipa
Mahasiswa dapat mengaplikasikan cara memotong pipa yang baik
dan benar
BAB II
4
DASAR TEORI
2.1 Sejarah pipa
Pipa (pipe) ditemukan saat manusia dulu kesulitan membawa air
dari sumber air ke rumah atau pemukiman mereka.Dengan adanya pipa
maka pekerjaan membawa air menjadi lebih mudah.Pipa pertama terbuat
dari bambu (bamboo).Pada peradaban Mesir dan Aztec, pipa terbuat dari
lempung yang dibakar. Pipa logam pertama dibuat pada masa Yunani dan
Romawi dengan membuatnya dari timbal dan bronze (perunggu, Cu-Sn). Pipa
besi dibuat setelah adanya penemuan serbuk senjata (gun powder) karena
serbuk senjata memerlukan pipa besi yang lebih kuat untukdilewati
peluru.Sejak saat itu berbagai produk pipa dari logam berkembang pesat dan
menjadi produk khusus saat ini.
Produksi pipa dimulai ketika manusia mulai membutuhkan aliran air
dari suatu tempat ketempat lain tanpa harus mengangkutnya menggunakan
tenaga manusia. Pada kota-kota diabad pertengahan, digunakan kayu
gelondongan yang dilubangi yang berfungsi memenuhi ketersediaan air di
kota. Penggunaan pipa besi di Inggris dan Perancis mulai umum di awal abad
ke 19. Aliran pertama pipa besi (cast-iron) untuk Philadelphia dibangun pada
1817, dan untuk kotaNew York pada tahun 1832.
Penggunakan pipa untuk pengangkutan bahan bakar (minyak & gas)
dimulai di Inggris menggunakan lembaran besi yang dibentuk menggunakan
silinder kemudian sisi-sisinya di las. Lalu pada tahun 1887 di Amerika
dibuatlah pipa pertama berbahan baja (Betlehem steel).
Pada pertengahan abad 19 barulah pipa seamless (tanpa celah /
sambungan) dicoba diproduksi untuk beberapa kebutuhan. Di Jerman
dikembangkan proses yang dinamakan Mannesmannprocess pada tahun 1885
dan mulai digunakan di Inggris pada tahun 1887. Di Amerika dibangun
pabrik pipa seamless pada tahun 1895.
5
Memasuki abad ke 20 seamless tube mulai dibutuhkan di berbagai
belahan dunia menyusul revolusi industri yang melahirkan teknologi
otomotif, pengolahan minyak, pengaliran minyak, sumur bor, serta boiler.
Pada waktu itu tube yang menggunakan welding kurang dapat diandalkan.
Produksi dan konsumsi dunia akan produk pipa besi dan baja
mencakup hampir 14 persen dari penggunaan baja mentah diseluruh dunia.
Dan terus akan berkembang seiring dengan pertumbuhan industri serta
meningkatnya populasi. Perbedaan tingkat kebutuhannya tentu saja
bergantung pada tingkat perkembangan kegiatan ekonomi tiap negara
seperti kegiatan eksplorasi minyak, pembangunan pembangkit listrik, atau
produksi otomotif. Sebagai contoh, pada negara dengan harga minyak yang
rendah, kegiatan investasi untuk eksplorasi minyak akan melemah.
Konsekuensinya, produksi pipa untuk kegiatan tersebut akan berkurang.
2.2 Material Pipa
Pipa adalahistilah untuk benda silinder yang berlubang dandigunakan
untuk memindahkan zat hasil pemrosesan seperticairan, gas, uap, zat padat
yang dicairkan maupun serbukhalus.Material yang digunakan sebagai pipa
sangat banyakdiantaranya adalah: beton cor, gelas, timbal, kuningan
(brass),tembaga, plastik, aluminium, besi tuang, baja karbon, dan
bajapaduan.Pemilihan material pipa akan sangat membingungkan
sehinggaperlu pemahaman mendalam untuk apa saluran/sistem pipa
itudibuat, mengingat setiap material memiliki keterbatasan dalamsetiap
aplikasinya.Material yang paling umum digunakan adalah pipa baja karbon.
2.3 Jenis dan Fungsi Pipa
6
Jenis pipa yang umum digunakan pada pekerjaan pipa, baik didalam
bangunan maupun diluar bangunan adalah:
Pipa galvanis
Pipa galvanis adalaah pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah, pipa
galvanis diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan
dindingnya, disesuaikan dengan kegunaannya ukuran panjang standar
adalah 6 m.
Pipa besi tuang
Pipa besi tuang dalam pekerjaan sistem saluran dan pembuangaan
digunakan untuk instalasi air bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi
dengan Ø2” – 15” dengan panjang 3-6 m.
Pipa tembaga
Pipa tembaga dalam pekerjaan sistem saluran dan pembuangan
dipakai untuk instalasi air bersih, terutama untuk instalasi air panas
karena tembaga merupakan bahan pengantar panas yang baik, ringan,
mudah disambung, tahan terhadap karat.
Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)
Pipa PVC (polyvinyl clorida) umumnya dipergunakan untuk instalasi
air bersih maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu :
- Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2.
- Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2.
- Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2.
- Kelas C untuk saluran kabel listrik.
Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batang. Pipa
PVC kelas AW (VP) and AZ digunakan untuk instalasi air bersih,
saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung,
saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas A2 dan D (VU)
digunakan untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan raya,
pembuangan pada bangunan, pipa PVC kelas C digunakan untuk
instalasi listrik dan penerangan.
7
BAB III
JOBSHEET
8
3.1 JOB I : MEMOTONG PIPA GALVANIS
Tujuan Pekerjaan
Pada akhir praktek, mahasiswa dapat :
1. Mengukur pipa galvanis dengan tepat, serta memberi tanda dengan
jelas.
2. Memotong pipa galvanis dengan gergaji besi, atau dengan
pemotong pipa (pipe cutter) dan Tread Machine .
3. Membersihkan dan meratakan bekas pemotongan dengan kikir
3.2 Alat dan Bahan
Alat :
1. Ragum pipa
2. Ragum meja
3. Mistar baja
4. Boring reamer
5. Gergaji besi
6. Kikir
7. Pemotong pipa ( Pipe Cutter )
8. Trad Machine
Bahan
Pipa galvanis dengan diameter ½ inchi, ¾ inchi, 1 inchi dan 1½ inchi
dengan panjang 6 m.
9
3.4 Langkah Kerja
a. Persiapan
Menyiapkan pipa galvanis yang berdiameter ½”, ¾”,
1”,1½” ,1¾”
Menyiapkan alat yang akan digunakan dalam job, yaitu mistar
baja, gergaji besi, pipe cutter, ragum pipa, ragum meja, kikir,
boring reamer dan Treading Machine .
b. Prosedur Kerja menggunakan pipe cutter
Pipa galvanis berdiameter ½ inchi
1. Mengukur pipa galvanis dengan panjang 30cm dengan
mistar baja
2. Meletakkan pipa galvanis yang telah di ukur panjangnya
pada ragum pipa
3. Mengunci pipa di ragum pipa dengan erat
4. Memasang pipa cutter dengan baik dan menguatkan.
5. Memotong sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan
sebanyak 3 batang.
6. Meletakkan pipa yang telah dipotong di ragum meja,
kemudian merapikan bekas potongan bagian dalam pipa
dengan menggunakan boring reamer kemudian dihaluskan
dengan menggunakan kikir.
Pipa galvanis berdiameter ¾ inchi
1. Mengukur pipa galvanis dengan panjang 30cm dengan
mistar baja
2. Meletakkan pipa galvanis yang telah di ukur panjangnya
pada ragum meja
3. Mengunci pipa di ragum meja
4. Memotong pipa sebanyak 3 batang dengan menggunakan
pipe cutter
10
5. Meletakkan pipa yang telah dipotong di ragum meja, lalu
merapikan bekas potongan bagian dalam pipa dengan
menggunakan boring reamer kemudian dihaluskan dengan
kikir.
Pipa galvanis berdiameter 1 inchi
1. Mengukur pipa galvanis dengan panjang 30cm dengan
mistar baja
2. Meletakkan pipa galvanis yang telah di ukur panjangnya
pada ragum meja
3. Mengunci pipa di ragum meja
4. Memotong pipa galvanis dengan menggunakan pipe cutter
5. Meletakkan pipa yang telah dipotong di ragum meja, lalu
merapikan bekas potongan bagian dalam pipa dengan
menggunakan boring reamer kemudian menghaluskan
kedua ujung dengan kikir.
Pipa galvanis berdiameter 1½ inchi
1. Mengukur pipa galvanis dengan panjang 30cm dengan
mistar baja
2. Meletakkan pipa galvanis yang telah di ukur panjangnya
pada ragum pipa
3. Mengunci pipa di ragum pipa dengan erat
4. Memasang pipa cutter dengan baik dan menguatkan
5. Memotong sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan
sebanyak 3 batang.
6. Meletakkan pipa yang telah dipotong di ragum meja,
kemudian merapikan bekas potongan bagian dalam pipa
dengan menggunakan boring reamer kemudian dihaluskan
dengan menggunakan kikir.
11
c. Prosedur kerja menggunakan Trad Machine
Pipa galvanis berdiameter 1¾ inchi
1. Mengukur panjang pipa galvanis yang akan dipotong, yakni
30 cm dengan menggunakan mistar dan menandai batas
pipa yang akan dipotong dengan menggunakan
penggores/ballpoint
2. Memasukkan pipa ke treading machine
3. Menyesuaikan letak pipa galvanis sebaik mungkin, lalu
mengunci pipa pada treading machine
4. Menghubungkan treading machine pada sumber listrik.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kelebihan dan Kekurangan Pipe Cutter
Kelebihan Pipe Cutter
Praktis
Mudah dalam penggunaan
Kekurangan Pipe Cutter
Mata pisau mudah patah
Kestabilan katrol mudah terganggu
Proses pengerjaan membutuhkan tenaga lebih
Membutuhkan pelumas rutin
Hasil potongan Kurang rapih
4.2 Kelebihan dan Kekurangan Trad Machine
Kelebihan Trad Machine
Waktu pengerjaan lebih cepat
Hasil pemotongan rapih
Memiliki pelumas rutin yang otomatis
Proses pengoprasian tidak membutuhkan banyak tenaga
Kekurangan Trad Machine
Membutuhkan daya ( Watt ) listrik yang besar
Membutuhkan banyak pelumas
Tidak dapat dioperasikan jika listrik padam
4.3 Keselamatan Kerja
13
Bekerja dengan menggunakan Werpak dan savety
Memusatkan perhatian pada pekerjaan dan menjauhi hal-hal yang
dapat menganggu kelancaran kerja
Bekerja sesuai dengan petunjuk instruktur dan mengikuti langkah
kerja yang telah ditentukan
Berhati-hati pada bram yang tajam, terutama saat penguliran
berlangsung
Membersihkan oli yang berceceran dilantai
BAB IV
14
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktek memotong pipa yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pekerjaan memotong pipa dengan
menggunakan Pipe Cutter ataupun Tread Machine membutuhkan
konsentrasi dan tingkat ketelitian yang tinggi.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah :
1) Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang
baik dan utuh serta sesuai fungsinya.
2) Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan
selalu tepat waktu.
3) Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini
diperlukan ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan
yang baik.
4) Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang
telah kita gunakan apabila alat tersebut merupakan alat pinjaman
5) Utamakan keselamatan kerja
6) Jagalah Kebersihan
DOKUMENTASI
15
16
17
18
19
20
21
22