Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Transcript of Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
LAPORAN PERCOBAAN FERMENTASI
DEVI KURNIA SARI
XII IPA 1/ 05
SMA NEGERI 7 PURWOREJO
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik . Secara
umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, respirasi anaerob merupakan
oksigen sebagai penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP.Gula adalah bahan
yang umum dalam fermentasi. Penambahan gula pada umum hanya berpengaruh dalam
jumlah gula pereduksinya.
Pada umunya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktifitas enzim,
dimana semakin tinggi aktifitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi (produk) yg
dihasilkan.
2. Rumusan masalah
Maka dari latar belakang diatas, dapat diungkap permasalahan sebagai berikut:
apakah penambahan gula dalam reaksi mempengaruhi laju reaksi?
3. Hipotesa
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesa sementara yang di ajukan adalah
Ya,gula dapat mempengaruhi laju reaksi.
4. Tujuan
Penelitian ini bertujuan:
Untuk mengetahui produk fermentasi.
Untuk mengetahui pengaruh gula terhadap laju reaksi.
Untuk mengetahui proses fermentasi.
5. Teknik analisa data
Data yang diperoleh dari penelitian ini diperoleh melalui
1. Studi pustaka untuk memperoleh informasi.
2. Eksperimen untuk memperoleh data.
BAB II
Tinjaun Pustaka
1. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan
dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini
dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
2. Konsentrasi Substrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan
adanya peningkatan konsentrasi substrat .namun pada saat sisi aktif semua enzim bekerja,
penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut. Kondisi
ini disebabkan konsentrasi substrat terlalu jenuh
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian : Laboratorium biologi SMA N 7 Purworejo
2. Waktu Penelitian : 23 September 2013
3. Variabel penelitian
a. Variabel kontrol : Gula, metilin blue, dan fermipan .
b. Variabel bebas : air.
c. Variabel respon : Perubahan suhu dan perubahan warna metilin blue.
4. Alat Bahan
4.1 Alat
1. Erlenmeyer
2. Becker glass
3. Spatula kaca
4. Spatula tanduk
5. Tutup karet berlubang
6. Selang
7. Termometer
8. Neraca timbang
9. Stopwatch
4.2 Bahan
1. Metilyn blue
2. Gula
3. Air
4. Fermenter
5. Sabun
6. Plester
5. Prosedur Penelitian
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menimbang gula sebanyak 25 gram, 50 gram, dan 75 gram dengan neraca.
3. Memasukan gula dan menambahkan 10 sendok fermenter kedalam erlenmeyer 1
kemudian menuangkan air panas sebanyak 100 mL ke dalam campuran gula dan
fermenter ke dalam erlenmeyer 1.
4. Mengaduk hingga gula dan fermenter larut menggunakan spatula kaca.
5. Menuangkan metylin blue sebanyak 100 mL ke erlenmeyer 2.
6. Menuangkan air ke dalam erlenmeyer 3.
7. Memasang penutup karet pada erlemeyer 1 dan 2.
8. 7.Memasang termometer kedalam erlemeyer 1.
10. Memasukkan selang yang terdapat di erlenmeyer 1 ke penutup karet erlenmeyer 2.
11. Memasukkan selang ke penutup karet erlenmeyer 1 ke penutup erlenmeyer 3.
12. Menutup sela-sela selang yang dipasang kedalam lubang penutup karet dengan
sabun dan juga plester.
13. Letakkan seperangkat alat yang disusun di tempat yang panas.
14. Mengukur suhu awal
15. Mengukur suhu setiap 5 menit/ 15 menit sekali.
16. Mengamati perubahan warna metylin blue.
17. Mencatat pada hasil pengamatan.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan
No Waktu (menit)Gula : 25 gram Gula : 50 gram
Gula : 75
gram
Suhu (oC) Suhu (oC) Suhu (oC)
1. 0 38 39
352. 5 40,5 40
3. 10 42 42
4. 15 44 43,5
435. 20 45 49
6. 25 46 47
7. 30 46,5 46
488. 35 48 42
9. 40 47 48
10. 45 46 47
4911. 50 46 47
12. 55 45 46,5
13. 60 44 46 48
4.2 Pembahasan
Reaksi fermentasi pada umumnya dinyatakan dengan C6H12O6 → 2C2H5OH +
2CO2 + 2 ATP. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa
fermentasi menghasilkan CO2. Fermentasi menghasilkan CO2 dibuktikan dengan
perubahan warna metylen blue yang kian lama semakin memudar.Hal ini dikarenakan
produk fermentasi yaitu gas CO2. Semakin cepat pudarnya warna air menandakan
bahwa CO2 yang dihasilkan semakin banyak. Mengukur perubahan suhu yang terjadi
di lakukan untuk membuktikan ATP sebagai hasil fermentasi karena ATP hasil
fermentai di ubah menjadi energi panas sehingga akan terjadi kenaikan suhu pada
larutan gula sebagai bahan dasar fermentasi. Fermentasi akan mengalami kenaikan
suhu maksimal hingga suhunya kembali menurun, hal ini membuktikan bahwa proses
fermentasi telah usai.
Dalam tabel dapat di lihat bahwa fermentasi dengan kadar gula 25 gram
memiliki suhu tertinggi 48 ºC pada menit ke 35. Fermentasi dengan kadar gula 50
gram memiliki suhu tertinggi 48°C pada menit ke 40. Dan yang terakhir fermentasi
dengan kadar 75 gram memiliki suhu tertinggi 49°C pada menit ke 55. Maka dengan
hal ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi substrat berpengaruh dalam kecepatan
reaksi. Semakin sedikit konsentrasi substrat maka makin cepat kecepatan reaksinya.
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat disimbulkan bahwa semakin sedikit subtstrat maka makin cepat
kecepatan reaksinya.
2 Saran
Teliti terhadap pembacaan termometer.
Berhati- hati ketika menutup erlemeyer dengan penutup karet.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah, dkk.2007.Biologi 3 SMA dan MA untuk kelasXII. Jakarta:esis