Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur
Transcript of Laporan Perancangan Skripsi Jurusan Arsitektur
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
1
LAPORAN PERANCANGAN
I. DESKRIPSI PROYEK
Nama Proyek : Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
Luas Lahan : ± 1,1 Ha
KDB : 40 %
KLB : 1,6
Luas Bangunan Total: 17.600 m2
Lokasi Proyek : Jl. Gading Batavia
Topik Proyek : Arsitektur Perilaku
Tema Proyek : Penerapan Perilaku Pengguna pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kegiatan yang ditampung Proyek :
1. UGD
2. Poliklinik
3. Rawat Inap
4. Operasi
5. Persalinan
6. Laboratorium
7. Farmasi
8. Radiologi
9. ATM Center
10. Kantin
11. Retail
II. KONSEP PERANCANGAN
II. 1 TAPAK
II.1.1 LOKASI TAPAK
- Lokasi tapak berada di Jalan Gading Batavia Kelapa Gading , Jakarta Utara.
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
2
Gambar 1 Lokasi Tapak
II.1.2 BATASAN TAPAK
Tapak terpilih didaerah Kelapa Gading Jakarta Utara. Pertimbangan dipilihnya tapak
tersebut adalah :
A. Sesuai dengan Peruntukan Tata Kota, yaitu untuk Sarana Umum dan Kesehatan.
B. Lokasi yang strategis dengan kemudahan transportasi dan alternative pencapaian
Telah ditetapkan Tata Kota Jakarta Utara untuk site yang telah terpilih tentang
kriteria lokasi dan pemanfaatan ruang maka telah ditetapkan sebagai berikut :
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
3
• Luas tapak : ± 1,1 Ha
• Koefisen Dasar Bangunan : 40 %
• Koefisien Lantai Bangunan : 1,6
• Tinggi Bangunan : 4 Lantai
• Garis Sepadan Bangunan : 15 meter
Perhitungan KLB dan KDB :
a. Luas lantai dasar bangunan maximum yang dapat dibangun :
11.000 m² x 40 % = 4.400 m²
b. Luas lantai maximum yang dapat dibangun :
1,6 x 11.000 m² = 17.600 m²
Batasan- batasan Wilayah Perencanaan
A. Kedudukan Tapak
Tapak terletak pada wilayah
Kodya : Jakarta Utara
Kecamatan : Kelapa Gading
Kelurahan : Kelapa Gading Barat
B. Batas dan Lingkungan Sekitar Tapak
Utara : Ruko
Selatan : Jl. Gading Batavia
Barat : Menara Gading Batavia
Timur : Jl. Gading Batavia
II.1.3 PENCAPAIAN
kses menuju bangunan terdapat 4 akses, yaitu 1 untuk pejalan kaki, 1 akses
keluar, dan 2 akses masuk. Untuk akses pejalan kaki diarahkan menuju main
entrance bangunan. Untuk akses masuk diarahkan menuju tempat parkir, droop-off
dan untuk pintu masuk lainnya di arahkan langsung ke basement.
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
4
Gambar 2 Pencapaian
II.1.4 SIRKULASI PADA TAPAK
Sirkulasi di bedakan atas sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki. Untuk
sirkulasi kendaraan terdapat dua akses masuk yang langsung mengarah pada tempat
parkir, UGD maupun tempat drop off, sedangankan untuk akses yang lain langsung
mengarah pada basement. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan pada area
drop off disaat peak hour pengunjung. Pada tapak, sirkulasi dibuat mengelilingi
bangunan, hal ini dimaksudkan untuk sirkulasi service agar lebih mudah dan
mengantisipasi jika terjadi kebakaran.
Keterangan :
A. Pintu masuk menuju
Basement.
B. Pintu Masuk Bag Pejalan
Kaki menuju ke Lobby.
C. Pintu Masuk Menuju
UGD, Drop – Off
D. Pintu Keluar
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
5
Gambar 3 Sirkulasi
II. 2 TATA RUANG LUAR
Pengolahan Ruang luar yang terbentuk berfungsi sebagai penghijauan,
peneduh, pengarah ruang peralihan, pedestrian .
A. Elemen Lunak :
1. Rumput, sebagai bahan penutup dari ruang terbuka hijau,
2. Pohon Rendah, sebagai pembatas antara Lingkungan sekitar, sebagai buffer
dari kebisingan, serta memberikan kesan keterbukaan dengan lingkungan.
3. Pohon Peneduh, sebagai peneduh dari panasnya matahari.
B. Elemen Keras :
1. Aspal, di gunakan sebagai perkerasan pada sirkulasi kendaraan,
2. Conblock, di gunakan pada pedestrian, penggunaan conblock memungkinkan
air untuk di serap ke dalam tanah.
C. Elemen Dekoratif :
1. Lampu Taman, di gunakan sebagai penerangan pada malam hari,
2. Kursi taman, dapat di gunakan bagi pengunjung,
Keterangan :
Sirkulasi Kendaraan
dari jalan utama
Sirkulasi Pejalan
Kaki
Akses dari Basement
menuju tapak
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
6
3. Pot tanaman, elemen tambahan pada penghijauan.
Gambar 4 Tata Ruang Luar
II. 3 ORIENTASI BANGUNAN
Bangunan diorientasikan kearah tenggara tapak, karena berhadapan langsung
dengan jalan Gading Batavia, namun dengan ini tidak mengabaikan dari orientasi
matahari karena dengan kondisi tapak yang berbentuk persegi bangunan dapat dengan
fleksibel menyesuaikan dengan orientasi matahari, salah satunya dengan memperbaiki
posisi bukaan.
Penggunaan aspal pada area sirkulasi kendaraan
Tanaman pembatas tapak pada lingkungan sekitar
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
7
Gambar 5 Orientasi Bangunan
II. 4 AKTIVITAS PADA BANGUNAN
II. 4.1 LUASAN RUANG
Berikut ini besaran luas pada proses perencanaan. Dapat Dilihat pada tabel berikut (Tabel 1) :
Tabel 1 sarana fasilitas
Area Kegiatan Sarana Fasilitas Luas (m2) luas + sirk
Out Patient Dept. ( Rawat Jalan )
Hall Penerimaan 84 109.2 Front Office 122 158.6 Unit Poliklinik 624 811.2
In Patient Dept. ( Rawat Inap )
Unit Perawatan Ibu 1666 2165.8 Unit Perawatan Anak 887 1153.1 Unit Perawatan "High Care" 222 288.6 Unit Perawatan Intensif 327 425.1
Diagnostic & Therapy
Unit Gawat Darurat ( UGD ) 317.2 412.36 Unit Bedah 407 529.1 Unit Bersalin 419 544.7 Unit Laboratorium & Radiologi 419.4 545.22
Medical Supporting Dept.
Unit Kamar Jenazah 86 111.8 Unit Farmasi 138 179.4 Unit Senam 226 293.8
Technical Supporting Dept.
Unit Dapur 268 348.4 Unit Laundry 188 244.4 Unit Pembangkit Listrik 124 161.2
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
8
Unit Water Supply 163 211.9 Unit Pengolahan Limbah & Sampah 78 101.4
General Supporting Dept.
Unit Manajemen RS 323.4 420.42 Unit Medical Record 52 67.6 Unit Gudang Umum 75 97.5 Unit Ambulance 105 136.5 Unit Keamanan 15 19.5 Mushola 122 158.6 ATM 16 20.8 Komunikasi 5 6.5 Kantin 117 152.1 Serba Guna 470 611 Unit Usaha 144 187.2 Area Bermain 80 104
Parkir Parkir 2296 2984.8
Total 10586
Sirkulasi 30 % 3175.8
Total keseluruhan 13761.8 13761.8
Berikut ini besaran luas berdasarkan pada zona yang merupakan rekapitulasi dari tabel rekapitulasi sarana fasilitas diatas :
Tabel 2 Rekapitulasi Area Kegiatan
No Area Kegiatan Luas (m2) Luas + sirkulasi (m2)
1 Out Patient Dept. ( Rawat Jalan ) 830 1079 2 In Patient Dept. ( Rawat Inap ) 3102 4032.6 3 Diagnostic & Therapy 1562.6 2031.38 4 Medical Supporting Dept. 450 585 5 Technical Supporting Dept. 821 1067.3 6 General Supporting Dept. 1524.4 1981.72
7 Parkir 2296 2984.8
Total 10586 Sirkulasi 30 % 3175.8 Total keseluruhan 13761.8 13761.8
Pada Proses Desain adanya terjadi perubahan – perubahan pada luasan Ruang diatas
yaitu :
1. Ruang UGD bertambah 100 m2
2. Ruang Perawatan Ibu 15% dari perencanaan awal.
3. Ruang Perawatan Anak 8,2% dari Perencanan Awal
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
9
4. Hall Utama di perluas 60 m2
5. Serta ruang – ruang lainnya.
Perubahan – perubahan di karenakan kebutuhan ruang yang lebih besar, modul struktur
yang di gunakan serta sirkulasi yang menjadi point utama pada RSIA. Atas perubahan –
perubahan yang terjadi, maka besar luasan akhir pada perancangan ini menjadi 17.072
m2.
II. 4.2 LAYOUT RUANG
Pembentukan Gubahan massa di awali dengan pembentukan layout pada tapak, sehingga membantu dalam mencari bentuk massa. Pada bangunan ini mempunyai 4 lantai yang di konsepkan layout ruangnya, antara lain :
1. Lantai 1, terdiri dari Lobby, Front Office, Poliklinik, Medical Record, ATM, Retail, kantin, Farmasi, UGD, Ruang Jenazah, Laundry, Dapur, Aula dan Gudang.
2. Lantai 2, terdiri dari, Ruang Perawatan Anak, Ruang Senam, Manajemen Rumah Sakit.
3. Lantai 3, terdiri dari Ruang Operasi, Ruang Persalinan, R. Perawatan Ibu. 4. Lantai 4, terdiri dari Ruang Perawatan Ibu, ICU dan High Care. A. LANTAI 1
Gambar 6 Layout Lantai 1 pada Tapak
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
10
Gambar 7 Layout Lantai 1
B. LANTAI 2
Gambar 8 Layout Lantai 2 pada Tapak
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
11
Gambar 9 Layout Lantai 2
C. LANTAI 3
Gambar 10 Layout Lantai 3 pada Tapak
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
12
Gambar 11 Layout Lantai 3
D. LANTAI 4
Gambar 12 Layout Lantai 4 pada Tapak
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
13
Gambar 13 Layout Lantai 4
II. 4.3 PENERAPAN PADA DESAIN
Berikut ini penerapan pada desain berdasarkan layout – layout ruang yang telah
dikonsepkan sebelumnya.
Pada Lantai 1 terdapat : UGD, Laboratorium dan Radiologi, Hall dan Administrasi,
Poliklinik, Farmasi, Aula dan lain – lain. (Gambar 14)
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
14
Gambar 14 Penerapan Pada Lantai 1
Pada Lantai 2 terdapat : Unit Perawatan Anak, ruang Senam, Manajemen Rumah Sakit. (Gambar 15)
Gambar 15 Penerapan Pada Lantai 2
UGD
AULA LAB & RAD
POLIKLINIK FARMASI
HALL & ADM
UNIT PERAWATAN ANAK
UNIT PERAWATAN ANAK
R. SENAM
MANAJEMEN RS
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
15
Pada Lantai 3 terdapat : Unit Perawatan Ibu, Unit Bedah, Unit Bersalin. (Gambar
16)
Gambar 16 Penerapan Pada Lantai 3
Pada Lantai 4 terdapat : Unit Perawatan Ibu, ICU, NICU. (Gambar 17)
Gambar 17 Penerapan Pada Lantai 4
UNIT PERAWATAN IBU
UNIT BERSALIN
UNIT BEDAH
NICU
UNIT PERAWATAN IBU
ICU
UNIT PERAWATAN IBU
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
16
II. 5 BANGUNAN
II. 5.1 MASSA BANGUNAN
Bentuk massa bangunan di pakai berdasarkan dengan layout – layout ruang
yang di dasari oleh penzoningan kegiatan – kegiatan. Massa bangunan terdiri dari 3
massa yang di hubungkan dengan bridge satu dengan yang lain. Hal ini di dasari
akan kebutuhan cahaya dan pengudaraan sehingga bangunan yang terbentuk tidak
terlalu tebal. Untuk bentuk massa terdiri dari bentuk persegi panjang yang di
sesuaikan dengan aktivitas di dalam bangunan. Adapun massa yang terbentuk
sebagai berikut :
Gambar 18 Massa Bangunan
II. 5.2 PENAMPILAN BANGUNAN
Penampilan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini cenderung mengikuti dari
penampilan rumah sakit modern yang saat ini sudah banyak dilakukan. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kesan rumah sakit yang menakutkan khususnya bagi
anak kecil tanpa menghilangkan kesan rumah sakit yang bersih pada umumnya.
Penggunaan bahan – bahan yang lebih modern dan banyak di gunakan serta
permainan warna merupakan salah satu alternatif dalam penampilan bangunan.
Parkir
Parkir
Parkir Penghubung
Penghubung
Penghubung
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
17
A. BENTUK ATAP
Bentuk Atap di adopsi dari bentuk – bentuk yang ada di sekitar manusia.
Untuk bentuk atap pada bangunan rawat inap, diadopsi dari bentuk siluet perut ibu
hamil yang memberikan irama pada bangunan. Sedangkan Untuk Bangunan yang
menghadap jalan utama, bentuk atap menggunakan atap miring, dimana
penggunaan atap miring lebih di titik beratkan pada curah hujan yang ada di
Indonesia. Penggunaan atap miring lebih efisien untuk menghindari genangan air
hujan yang lebih banyak terdapat pada atap beton.
Gambar 19 Bentuk Atap Pada Bangunan Samping
Gambar 20 Bentuk Atap Bangunan Depan
B. FAÇADE
Pada Façade banyak memberikan bukaan – bukaan untuk cahaya. Untuk
menghidari panas yang berlebih pada area bukaan di berikan sunscreen baik berupa
kantilever ataupun sunscreen dari aluminium. Selain penggunaan kaca pada
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
18
jendela, pada bagian façade di gunakan pula aluminium cladding sebagai penutup
daripada dinding.
Gambar 21 Façade pada tampak depan
Gambar 22 Penggunaan Sun Screen
II. 6 STRUKTUR BANGUNAN
Untuk Stuktur bawah bangunan menggunakan jenis pondasi tiang pancang.
Sedangkan untuk struktur atas menggunakan struktur beton bertulang dan rangka
baja utuk atap bangunan. Berikut ini penerapan struktur pada pada bangunan :
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
19
Gambar 23 Penerapan Struktur
II. 7 BAHAN MATERIAL
Penggunaan bahan material dalam rancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini
menggunakan bahan – bahan Beton, Aluminium Clading, Kaca, Metal Roof, dan
lain – lain. Berikut ini gambaran penggunaan bahan – bahan material terhadap
desain :
Gambar 24 Penerapan Material
Metal Roof Kaca
Aluminium Clading
Pondasi Tiang pancang
Kolom Beton Bertulang
Rangka Baja
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
20
II. 8 UTILITAS BANGUNAN
II. 8.1 AIR BERSIH
Jaringan Air Bersih menggunakan air tanah yang di tampung pada resevoir
bawah dan atas. Penarikan air ke resevoir atas di bantu dengan menggunakan
pompa. Lalu pada resevoir di salurkan ke masing – masing unit.
II. 8.2 AIR LIMBAH
Air Limbah yang berasal dari Toilet di salurkan melalui shaft dan di
tampung di bak penampungan dan di salurkan ke STP. Untuk zat – zat yang
mengandung bahan kimia, di salurkan melalui shaft dan di olah di STP. Untuk air
hujan, di salurkan melalui shaft dan di salurkan ke riol kota.
II. 8.3 SAMPAH
Pembuangan sampah di lakukan pada tiap unit melalui shaft sampah,
berikutnya akan di tampung pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan dalam
beberapa periode aka nada pengangkutan sampah menuju Tempat Pembuangan
Akhir ( TPA ).
II. 8.4 LISTRIK
Sumber listrik berasal dari PLN dan Generator Diesel ( Genset ) kemudian
ke gardu sendiri. Dari gardu tersebut di distribusikan ke power room (genset dan
transformator). Dari power room kemudian disalurkan ke panel – panel listrik yang
berada di dalam bangunan.
II. 8.5 PENGUDARAAN
Pada bangunan ini menggunakan pengudaraan sistem Split Duct untuk area
bersama serta penggunaan split unit pada area perawatan kamar, di karenakan
efisiensi ruang yang terpakai serta penggunaan listrik yang lebih hemat.
II. 8.6 PENCAHAYAAN
Sistem pencahayaan pada bangunan ini terdapat dua, yaitu :
Tugas Akhir Strata 1 Arsitektur Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta
21
1. Sistem pencahayaan Alami, yang berasal dari cahaya matahari, terdapat
bukaan – bukaan seperti jendela atau bahan material yang transparan yang
memungkinkan cahaya dapat masuk ke ruangan.
2. Sistem Pencahayaan Buatan, yang berasal dari lampu penerangan yang
menggunakan listrik.
II. 8.7 PEMADAMAN KEBAKARAN
Sistem pengendalian kebakaran di dalam gedung dilakukan dengan cara
penempatan fasilitas fire alarm, seperti : smoke detector, sprinkler, hydrant, PAR.