Laporan Penggerak Mula
description
Transcript of Laporan Penggerak Mula
BAB ISEJARAH PERKEMBANGAN TURBIN AIR
Turbin air dikembangkan pada abad ke-19 dan digunakan secara luas untuk tenaga industri untuk
jaringan listrik. Sekarang lebih umum dipakai untuk generator listrik. Turbin kini dimanfaatkan secara
luas dan merupakan sumber energi yang dapat diperbarui. Kata ‘Turbin’ diambil dari terjemahan bahasa
latin dari kata ‘Whirling’ (putaran) atau ‘vortex’ (pusaran air).
Ide untuk memanfaatkan tenaga air menjadi tenaga mekanis sebenarnya sudah dimulai dari abad
yang samar-samar pada zaman prasejarah. Pada tahun 2200 SM, bangsa India Selatan sudah berhasil
untuk merubah tenaga air menjadi tenaga mekanis yaitu dengan menggunakan kincir air. Air yang ada di
alirkan melalui saluran dan langsung menumbuk kincir air yang di pasang pada ujung saluran. Tenaga
yang ditimbulkan oleh aliran air dapat menyebabkan kincir air tersebut berputar, berputarnya kincir
diteruskan ke poros kincir dan dengan dibantu oleh susunan roda gigi dapat digunakan untuk memutar
generator atau alat yang lain, seperti penumbuk padi, jagung atau lain sebagainya. Pada mulanya kincir
air dibuat dari kayu, tetapi lama-kelamaan dibuat dari bahan yang lebih baik, sehingga efisiensi yang
dihasilkan memuaskan. Dari model PLTA yang dibuat itu kemudian diikuti oleh Negara lain di benua
Eropa dan Amerika. Para ahli yakin bahwa kincir air mulai digunakan sekitar 500 tahun sebelum
digunakannya di Negara India. Baru kemudian tepatnya pada abad ke 18 kincir air mengalami
perkembangan yang sangat pesat dan dapat diubah menjadi turbin air. Kemajuan yang sangat pesat dari
turbin air dilakukan oleh Francis.
Tepatnya tahun 1855 Francis berhasil membuat turbin dan meraih sukses pada tahun
1910. Turbin Francis mempunyai poros tegak dengan ukuran yang besar, sedangkan dengan ukuran yang
kecil mempunyai poros yang mendatar. Turbin Francis memakai roda propeller atau runner yang dapat
berputar secara bebas. Awal mula yang membawa kesuksesan Francis adalah Pelton yang telah
membangun turbin aksi pada tahun 1870. Pelton membangun turbin dengan ketinggian jatuh air yang
besar. Pemasukan air melalui saluran yang kemudian oleh pipa pesat (penstock) air tersebut diubah
menjadi kecepatan tinggi dan langsung menemukan sudu jalan. Sudu-sudu jalan dari Turbin Pelton
berupa bucket atau ember atau sekop yang dibuat runcing pada sisi sebelah luarnya. Turbin Pelton
memanfaatkan kecepatan air yang keluar dari pipa pesat, sehingga turbin ini termasuk aksi. Hampir 95%
tenaga air yang diberikan menjadi diknetis. Dewasa ini makin banyak terlihat penggunaan PLTA, dimana
penggunaan airnya dipompa ke atas pada waktu bebannya rendah. System ini sangat menguntungkan
untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga listrik. Sedangkan perkembangan lain adalah pembangunan
PLTA di bawah tanah. Hampir semua pembangunan waduk PLTA digunakan dalam berbagai keperluan,
misalnya untuk irigasi, perikanan, dan sebagai pengendali banjir.
1
BAB II
KLASIFIKASI TURBIN AIR
Dengan kemajuan ilmu Mekanika fluida dan Hidrolika serta memperhatikan sumber energi air
yang cukup banyak tersedia di pedesaan akhirnya timbullah perencanaan-perencanaan turbin yang
divariasikan terhadap tinggi jatuh ( head ) dan debit air yang tersedia. Maka dari itu masalah turbin air
menjadi masalah yang menarik dan menjadi objek penelitian untuk mencari sistem, bentuk dan ukuran
yang tepat dalam usaha mendapatkan efisiensi turbin yang maksimum.
Pada uraian berikut akan dijelaskan pengklasifikasian turbin air berdasarkan beberapa kriteria.
A. Berdasarkan Model Aliran Air Masuk Runner.
Berdasarkan model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi menjadi tiga tipe yaitu
1. Turbin Aliran Tangensial
Pada kelompok turbin ini posisi air masuk runner dengan arah tangensial atau tegak lurus
dengan poros runner mengakibatkan runner berputar, contohnya Turbin Pelton dan Turbin
Cross-Flow.
2. Turbin Aliran Aksial
2
Pada turbin ini air masuk runner dan keluar runner sejajar dengan poros runner. Turbin Kaplan
atau Propeller adalah salah satu contoh dari tipe turbin ini.
3. Turbin Aliran Aksial - Radial
Pada turbin ini air masuk ke dalam runner secara radial dan keluar runner secara aksial
sejajar dengan poros. Turbin Francis adalah termasuk dari jenis turbin ini.
B. Berdasarkan Prinsip Kerjanya
Berdasarkan prinsip kerjanya, maka turbin air dapat dibagi menjadi dua yaitu
1. Turbin Impuls (impulse turbine)
Turbin impuls adalah turbin yang cara kerjanya dengan mengubah seluruh energi air (yang
terdiri dari energi potensial + tekanan + kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk
memutar turbin, sehingga menghasilkan energi punter.
3
Contoh-contoh Turbin impuls yaitu :
a. Turbin Pelton
Turbin Pelton adalah sebuah turbin dengan tekanan sama. Roda jalan dari turbin Pelton
kebanyakan dipasang dengan poros yang datar (horisontal). Pada garis keliling roda jalan
dipasangkan sudu-sudu berbentuk setengah bola dan menyerupai bokor. Turbin Pelton
dibangun untuk instalasi tenaga air dengan perbedaan tinggi air yang besar. Turbin Pelton
adalah salah satu dari jenis turbin air yang paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin yang
cocok digunakan untuk head tinggi.
b. Turbin Turgo
Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton turbin turgo
merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda. Pancaran air dari nozzle membentur
sudu pada sudut 20 o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari turbin Pelton.
Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke generator sehingga menaikkan
efisiensi total sekaligus menurunkan biaya perawatan.
4
Gambar 1.8. Sudu turbin Turgo dan nozle
c. Turbin Crossflow
Salah satu jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin Michell-Banki yang
merupakan nama penemunya. Selain itu juga disebut Turbin Osberger yang merupakan
nama dari perusahaan yang memproduksi turbin crossflow. Turbin crossflow dapat
dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec dan head antara 1 s/d 200 m.
Gambar 1.9. Turbin Crossflow
Turbin Crossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar
runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi energi
kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan
energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan turbin. Runner
turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan paralel.
Turbin Crossflow
Adapun konstruksi dari turbin ossberger yaitu terdiri dari rumah turbin, alat pengarah,
roda jalan, penutup, katup udara, pipa hisap, serta bagian peralihan.
5
2. Turbin reaksi (reaction turbine)
Turbin reaksi adalah turbin air yang cara bekerjanya dengan mengubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi punter.
a. Turbin Kaplan dan Propeller
Turbin Kaplan dan Propeller merupakan turbin reaksi aliran aksial. Turbin ini tersusun
dari Propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga hingga enam
sudu. Sedangkan turbin Kaplan banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrk tenaga air
sungai, karena turbin ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang berubah-ubah
sepanjang tahun. Turbin kaplan dapat beroperasi pada kecepatan tinggi sehingga ukuran roda
turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan generator. Pada kondisi dimana beban
tidak penuh turbin kaplan mempunyai efisiensi paling tinggi, hal ini dikarenakan sudu-sudu
turbin kaplan dapat diatur menyesuaikan dengan beban yang ada.
6
b. Turbin Francis
Konstruksi turbin Francis terdiri dari sudu pengarah dan sudu jalan, dan kedua sudu
yang semuanya terendam di dalam aliran air. Air pertama masuk pada terusan berbentuk
rumah keong. Perubahan energi seluruhnya terjadi pada sudu pengarah dan sudu gerak.
Aliran air masuk ke sudu pengarah dengan kecepatan semakin naik namun dengan
tekanan yang semakin turun sampai roda jalan, pada roda jalan kecepatan akan naik lagi
dan tekanan turun sampai di bawah 1 atm. Untuk menghindari kavitasi, tekanan harus
dinaikkan sampai 1 atm dengan cara pemasangan pipa hisap.
7
C. Berdasarkan Kecepatan Spesifik (Ns)
Yang dimaksud dengan kecepatan spesifik dari suatu turbin ialah kecepatan putaran
runner yang dapat dihasilkan daya effektif 1 BHP untuk setiap tinggi jatuh 1 meter atau dengan
rumus dapat ditulis ( Lal, Jagdish, 1975 ) :
Ns = n . Ne 1/2 / Hefs5/4
Dimana :
Ns = Kecepatan spesifik turbin
n = Kecepatan putaran turbin (rpm)
Hefs = Tinggi jatuh effektif (rpm)
Ne = Daya turbin effektif
Setiap turbin air memiliki nilai kecepatan spesifik masing-masing. Pada tabel 1dijelaskan
batasan kecepatan spesifik untuk beberapa turbin konvensional ( Lal, Jagdish, 1975 )
8
D. Berdasarkan Head dan Debit.
Dalam hal ini pengoperasian turbin air disesuaikan dengan potensi head dan debit yang
ada yaitu
1. Head yang rendah yaitu dibawah 40 meter tetapi debit air yang besar, maka Turbin Kaplan
atau propeller cocok digunakan untuk kondisi seperti ini.
2. Head yang sedang antara 30 sampai 200 meter dan debit relatif cukup, maka untuk kondisi
seperti ini gunakanlah Turbin Francis atau Cross-Flow.
3. Head yang tinggi yakni di atas 200 meter dan debit sedang, maka gunakanlah turbin impuls
jenis Pelton.
9
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TURBIN AIR
Turbin adalah salah satu penghasil tenaga terbersih, menggantikan pembakaran bahan bakar fosil
dan menghapuskan limbah nuklir. Turbin menggunakan energi terbarukan dan didesain untuk beroperasi
dalam jangka waktu puluhan tahun. Turbin memproduksi sumber energi listrik dunia dengan jumlah yang
besar. Namun turbin juga mempunyai konsekuensi negatif. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari
turbin air yaitu
A. Kelebihan dari turbin air yaitu
1. Dapat bekerja disetiap bawa air
2. Dapat beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi
3. Dapat dikontrol secara otomatis
4. Efisiensi yang tinggi
5. Fleksibel dalam operasional
6. Perawatan mudah
7. Tidak ada energi potensial yang terbuang
8. Tidak ada bahan polutan
B. Kekurangan dari turbin air yaitu
1. Putaran sudu atau gerbang pengarah dari turbin air dapat mengganggu ekologi natural
sungai, membunuh ikan, menghentikan migrasi dan menganggu mata pencaharian
manusia. Hal itu dapat diatasi dengan membangun sistem pembangkit tenaga air yang
mengalihkan ikan dan organisme lainnya dari saluran masuk turbin tanpa kerusakan atau
kehilangan tenaga yang berarti.
2. Tidak dapat digunakan saat musim kemarau.
3. Bendungan yang rusak dapat mengakibatkan bencana.
10
BAB IV
KOMPONEN-KOMPONEN TURBIN AIR
Turbin air pada dasarnya sudah memiliki sistem yang cukup sederhana. Turbin air terdiri dari komponen-komponen berikut :
1. Asupan Poros
Asupan Poros adalah tabung yang terhubung ke pipa atau penstock yang membawa air ke turbin.
2. Air Nozzle
Air nozzle adalah nozzle yang menembak jet air (impuls jenis turbin saja) . Jarum yang berada
pada nosel bertujuan untuk mengatur kapasitas dan mengkonsentrasikan air yang terpancar di
mulut nosel. Panjang jarum sangat menentukan tingkat konsentrasi air, makin panjang jarum air
makin terkonsentrasi. Fungsi dari nozzle yaitu
- Mengarahkan pancaran air ke sudu turbin.
- Mengubah tekanan menjadi energi kinetik.
- Mengatur kapasitas air yang masuk turbin.
3. Runner
Runner adalah roda yang menangkap air ketika mengalir dalam menyebabkan roda untuk
mengubah.
4. Poros Generator
Poros generator adalah poros baja yang menghubungkan pelari ke generator.
5. Generator
Generator yang dimaksud adalah generator listrik kecil yang menciptakan listrik.
6. Keluar dari katup
Keluar dari tabung adalah tabung atau Shute yang mengembalikan air ke aliran itu datang.
11
7. Pembangkit Tenaga Listrik
Pembangkit tenaga listrik yang dimaksud adalah sebuah gudang kecil atau kandang untuk
melindungi turbin air dan generator dari elemen .
12
BAB V
SEKILAS TENTANG PEMBANGKIT LISTIK TENAGA AIR
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah responnya
yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
Selain kapasitas daya keluarannya yang paling besar diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit
listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai
pembangkit listrik tenaga air serta keberadaan potensi energi air yang masih belum digunakan.
Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa
puluh abad yang lalu. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa penggunaan kincir air untuk pertanian,
pompa dan fungsi lainnya telah ada sejak 300 SM di Yunani, meskipun peralatan-peralatan tersebut
kemungkinan telah digunakan jauh sebelum masa itu. Pada masa-masa antara jaman tersebut hingga
revolusi industri, aliran air dan angin merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain
energi yang dibangkitkan dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air yang mengalir
kemudian berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan pada desain tenaga air yang
menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles dibagian luar Paris, Prancis. Sistem tersebut
memiliki kapasitas yang sepadan dengan 56 kW energi listrik.
Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik dan kemudian
biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal (penstock) melewati kincir air atau turbin
dimana air akan menabrak sudu-sudu yang menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar. Ketika
digunakan untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor
pada generator. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai
ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.
13
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
14