LAPORAN PENGABDIAN PENINGKATAN EKONOMI MELALUI …
Transcript of LAPORAN PENGABDIAN PENINGKATAN EKONOMI MELALUI …
i
LAPORAN PENGABDIAN
PENINGKATAN EKONOMI MELALUI AQUAPONIK
PADA KELOMPOK BUDIDAYA IKAN LELE (BIL)
DUSUN PASIRDATAR DESA MEKARJAYA
KECAMATAN BAREGBEG KAB. CIAMIS
Oleh :
I W A N S E T I A W A N, M.M
NIDN. 0401047608
Dr. Hj. AINI KUSNIAWATI, M.M
NIDN. 0025016001
DIBIAYAI OLEH LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GALUH TAHUN ANGGARAN 2018
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GALUH
MEI 2019
ii
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN DENGAN PENDANAAN LPPM UNIGAL
---------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Judul Pengabdian : Peningkatan Ekonomi melalui Aquaponik pada
Kelompok Budidaya Pembesaran Ikan Lele
Dusun Pasirdatar Kecamatan Baregbeg Kab.
Ciamis 2 Ketua Pelaksana
Nama Lengkap dan Gelar : Iwan Setiawan, SE. MM
Golongan/Pangkat/NIP/NIK : IIIb/Penata Muda/03.3112770123
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Sedang melakukan Pengabdian : Ya/Tidak
Fakultas/Program Studi : Ekonomi/ Manajemen
Bidang Keahlian : Manajemen Pemasaran dan Manj. Produksi
3 Personalia :
Jumlah Anggota Pelaksana : 2 Orang
Jumlah Pembantu Pelaksana : 2 Orang
4 Jangka Waktu Kegiatan : 6 Bulan
5 Bentuk Kegiatan : Penerapan sistem Aquaponik pada kolam
pembesaran ikan lele
6 Biaya yang diperlukan : 4.000.000
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Nurdiana Mulyatini, SE.MM
NIK. 3112770079
Ciamis, Maret 2018
Ketua Pengabdi
Iwan Setiawan, SE.MM
NIK. 3112770123
Menyetujui
Ketua LPPM Unigal
Ir. Sudrajat, M.P
NIK. 3112770087
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan kepada kami tim pengabdi untuk melakukan pengabdian
kepada masyarakat di Desa Mekarjaya yang merupakan salah satu
pengejawantahan dari Tridharma Perguruan Tinggi. PPM yang dilaksanakan
berjudul Peningkatan ekonomi melalui Aquaponik pada Kelompok Budidaya Ikan
Lele di Dusun Pasirdatar Desa Mekarjaya Kecamatan Baregbeg Ciamis.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat tersebut dapat terlaksana berkat
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada:
- Rektor Universitas Galuh
- Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Galuh
- Ketua LPPM Universitas Galuh
- Ketua Prodi Manajemen Universitas Galuh
- Semua pihak yang telah membantu dalam terlaksananya kegiatan
pengabdian pada masyarakat ini.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mencapai target ideal yang
diinginkan oleh semua pihak walaupun penuh dengan keterbatasan baik dari
waktu maupun dana yang tersedia. Namun demikian, besar harapan kami semoga
pengabdian pada masyarakat ini dapat memberikan manfaat. Amien.
iv
DAFTAR ISI
Pengantar ....................................................................................................... iii
Daftar Isi ........................................................................................................ iv
Ringkasan ....................................................................................................... v
Bab 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Analisis Situasi .................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan dan Solusi yang ditawarkan ..................................................... 5
D. Manfaat Pengabdian ............................................................................ 5
Bab II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
A. Kesejahteraan Ekonomi ...................................................................... 7
B. Manajemen Produksi ........................................................................... 7
C. Sistem Aquaponik ............................................................................... 8
Bab III METODE PELAKSANAAN ...........................................................
A. Kerangka Pemecahan Masalah ............................................................ 9
B. Realisasi Pemecahan Masalah.............................................................. 9
C. Khalayak Sasaran ................................................................................ 12
D. Metode Yang digunakan ...................................................................... 12
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................
A. Gambaran Masyarakat sebelum pelaksanaan Pengabdian .................. 13
B. Proses Pelaksanaan Pengabdian .......................................................... 15
C. Kondisi setelah dilakukan Pengabdian ................................................ 21
D. Pendampingan kepada kelompok ........................................................ 24
BAB V KESIMPULAN ...............................................................................
Simpulan ......................................................................................................... 25
Daftar Pustaka ................................................................................................. 26
Lampiran 1 Rekapitulasi Aggaran Pengabdian
Lampiran 2 Gambaran IPTEK yang diterapka
Lampiran 3 Biodata Pengabdi
v
RINGKASAN
Permalahan yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah pertama kurangnya
sosialisai terhadap sistem aquaponik, kedua kurangnya pengetahuan tentang
sistem aquaponik dalam menciptakan double income, ketiga, belum memahami
praktek implementasi sistem aquaponik. Keempat, tidak adanya proses
pendampingan dalam membantu para anggota PBIL dalam mencari solusi
terhadap berbagai masalah dan kelima, bagaimana dampak dari kegiatan
pengabdian ini terhadap peningkatan pendapatan keluarga.
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu memecahkan
permasalahan seperti teruraia di atas yang dihadapi kelompok usaha budidaya
pembesaran ikan lele. Adapun tujuan utama dari pengabdian ini adalah
memecahkan permasalahan sebelumnya yang berdampak pada peningkatan
pendapatan masyarakat melalui Manajemen Produksi system Aquaponik
sederhana. Untuk tujuan ini pengabdi memberikan solusi dengan cara
Mengenalkan Manajemen Produksi Mutualisme yaitu Mengolah air kolam
pembesaran ikan lele untuk dijadikan cair sebagai nutrisi sayuran dengan
manajemen proses produksi system AQUAPONIK.
Target pengabdian yang ingin dicapai adalah membantu para kelompok
budidaya ikan lele untuk dapat meningkatkan ekonomi (valued added) melalui
pemanfaatan sumber daya yang ada untuk kegiatan usaha tambahan. Selain itu
untuk meningkatkan produktivitas masyarakat (anggota kelompok) untuk bisa
melalukan inovasi usaha. Juga menargetkan mereka untuk bisa menambah unit
usaha para pembudidaya pembesaran ikan lele guna meningkatan
pendapatannnya.
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
menggunakan 2 metode pendekatan. Yaitu 1) metode pelatihan dengan tujuan
untuk memberikan pemahamam serta kesadaran akan pentingnya peningkatan
kesejahteraan melalui penambahan unit bisnis . 2) Metode substitusi Ipteks yaitu
metode yang menawarkan ipteks walaupun yang sifatnya sederhana yang dapat
dilakukan oleh anggota kelompok budidaya ikan lele.
Adapun hasil yang diperoleh adalah 1) Kegiatan sosialisai terhadap sistem
aquaponik pada kegiatan pembesaran ikan lele dapat meningkatkan pemahaman
para anggota akan kelebihan dari sistem aquaponik dalam menambah penghasilan
keluarga.; 2) Kegiatan pelatihan dalam menyusun sistem aquaponik dapat
meningkatkan pengetahuan para anggota PBIL tentang teknik aquaponik dalam
menciptakan double income; 3) Kegiatan praktek implementasi sistem aquaponik
telah mendorong kemandirian para anggota PBIL untuk lebih giat
mengembangkan penambahan tempat tanam sayuran untuk menambah nilai
ekonomi yang dihasilkan; 4) Kegiatan pendampingan telah dapat memberikan
bantuan moril dan membantu para anggota PBIL guna membantu mencari solusi
terhadap berbagai kendala baik dari segi manajemen operasional maupun
manajemen pemasaran dan 5) Kegiatan pengabdian tentang sistem aquaponik
pada pembesaran ikan lele pada anggota PBIL memberikan dampak atas penambahan pendapatan dari sektor penjualan tanaman sayuran walaupun belum
besar.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Mekarjaya merupakan sebuah desa yang berada di bawah Kecamatan
Baregbeg Kabupaten Ciamis yang memiliki 3 dusun, 7 Rw dan 28 RT. Salah satu
dusun yang ikut membangun pemerintahan desa diantaranya dusun Pasirdatar.
Dusun ini terdiri dari beberapa RT yang tersebar di sebagian Timur dan Selatan
Gedung Bale Desa Mekarjaya. Penduduk desa Mekarjaya terdiri dari 1.093
Kepala Keluarga. Mayoritas berprofesi sebagai petani dan buruh. Kegiatan
keseharian penduduknya hanya mengandalkan dari hasil bumi dan upah dari hasil
kerja pada orang lain dengan rata-rata pendapatan perhari sebesar Rp. 15.000
dengan jumlah rata-rata anggota keluarga sebanyak 4 orang. Melihat kondisi ini
tentu akan berdampak pada kondisi perekonomian yang mereka peroleh untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kalau dilihat dari tingkat kesejahteraan menurut
informasi yang diperoleh dari data kepemerintahan desa mekarja adalah sebagai
berikut.
Tabel 1
Tingkat kesejahteraan keluarga tahun 2017
No Kondisi Jumlah
1 Pra KS 285 KK
2 KS I 343 KK
3 KS II 331 KK
4 KS III 134 KK
Jumlah 1.093 KK
Sumber : Desamekarjayaciamis.blogspot.com
2
Dari data di atas memberikan informasi bahwa masyarakat pra sejahtera
masih cukup banyak. Dari data tersebut bisa diperoleh informasi bahwa jumlah
masyarakat yang sejahtera sudah mulai meningkat, Hal ini menunjukkan kemauan
masyarakat untuk berubah. Dari jumlah yang tertara dalam tabel 1, ada sebagian
penduduk yang berinisiatif untuk mencoba meningkatkan pendapatannya melalui
budidaya pembesaran ikan, khusunya pembesaran ikan lele. Di lingkungan dusun
Pasirdatar sebagian dari penduduk ada yang membentuk kelompok usaha yang
mayoritas anak muda yang tergabung dalam sebuah kelompok budidaya ikan lele
yang bernama “Lele Panji Boma”. Mereka mencoba untuk membantu kondisi
pendapatan keluarga. Walaupun kelompok pemuda ini masih mengandalkan dari
pihak ke tiga, namun dengan semangatnya mereka terus berupaya untuk mencoba
mengubah diri mereka untuk bisa menghasilkan sesuatu yang lebih guna
meningkatkan pendapatan.
Dalam pelaksanaannya, budidaya pembesaran ikan lele memang sudah
berlangsung secara konsisten, hal ini dilakukan sudah hampir lebih dari setengah
tahun yang berawal dari pertengahan tahun 2018. Dan mereka terus mencoba
membesarkan ikan lele untuk didistribusikan ke konsumen yang membutuhkan
walaupun melalui agen kembali. .
Pada prinsipnya manajemen produksi pembesaran ikan lele tidak ada
masalah karena mereka sudah mendapatkan perhatian dan pembinaan dari ketua
kelompok yang sudah berpengalaman. Namun yang menjadi permasalahan ketika
mereka menunggu waktu proses pembesaran ikan lele. Produktivitas mereka
3
menjadi kurang produktif. Mereka kebanyakan hanya tinggal diam menunggui
kolam. Kalaupun ada mereka mencari kerja di luar sana.
Jika dilihat dari segi pendapatannnya para pengelola ikan pembesaran ikan
lele sebagian diperoleh dari hasil penjualan ikan lele namun mereka tetap
menekuninya. Semangat kerja mereka cenderung tinggi dan mau bekerja keras
untuk merubah hidup mereka. Diharapkan dengan produksi budidaya pembesaran
ikan lele ini, kondisi ekonomi mereka dapat berubah.
Melihat fenomena ini pengabdi melihat ada sebuah kesempatan untuk
menggerakan mereka ke arah yang lebih produktif dengan menambah kegiatan
lain yaitu mengelola tanaman sayuran di sela-sela menunggu kolam pembesaran
ikan lele. Ketertarikan ini didasari oleh semangat masyarakat untuk berubah ke
arah yang lebih baik. Faktor sumber daya, baik sumber daya produksi dan sumber
daya dukung lainnya ikut menunjang. Salah satu sumber daya yang menjadi daya
dukung adalah air kolam pembesaran ikan lele yang kaya nutrisi untuk tanamam
dan sumber daya manusianya.
Berdasarkan hasil kajian dari beberapa praktisi bahwa air kolam dari
kegiatan pembesaran ikan lele mengandung kadar pupuk yang baik yang berasal
dari kotoran ikan lele. Melihat kondisi itu, di kelompok budidaya pembesaran
ikan lele yang ada di kelompok “Lele Panji Boma” belum dapat memanfaatkan air
kolam dari pembesaran ikan lelenya. Melihat fenomena tersebut, pengabdi
mencoba untuk memberikan saran padang dan tindakan kepada mereka agar bisa
memanfaatkan air kolam pembesaran ikan lele tanpa mengurangi kegiatan inti
pembesaran ikan lelenya. Adapun yang diusulkan untuk masalah ini adalah
4
dengan kegiatan MANAJEMEN PRODUKSI SYSTEM AQUAPONIK
SEDERHANA.
Harapan dari kegiatan ini mampu meningkatkan kesejahteraan anggota
(masyarakat) melalui double business to double income yang bersumber dari
sektor produksi pembesaran ikan lele dan tanaman sayuran. Kegiatan mereka
akan menambah yaitu dengan memanfaatkan sumber daya air kolam pembesaran
ikan lele untuk dijadikan cairan pupuk organik tanaman sayuran. Dengan
demikian pendapatan yang semula hanya diperoleh dari hasil budidaya
pembesaran ikan lele, kini bertambah dari hasil kegiatan aquaponiknya (tanaman
sayuran tanpa pupuk toko).
B. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas ada beberapa permasalahan yang timbul diantaranya
1. Kurangnya sosialisai terhadap sistem aquaponik,
2. Kurangnya pengetahuan tentang sistem aquaponik dalam menghasilkan
double income,
3. Belum memahami praktek implementasi sistem aquaponik.
4. Tidak adanya proses pendampingan dalam membantu para anggota PBIL
mencari solusi terhadap berbagai masalah.
5. Bagaimana dampak dari kegiatan pengabdian ini terhadap peningkatan
pendapatan keluarga.
5
C. Tujuan dan Solusi yang ditawarkan
Tujuan umumnya adalah untuk membantu para anggota kelompok
budidaya ikan lele dalam hal
1. Mensosialisasikan sistem aquaponik,
2. Memberikan pengetahuan tentang sistem aquaponik dalam menghasilkan
double income.
3. Memberikan pemahaman dengan praktek implementasi sistem aquaponik.
4. Memberikan pendampingan dalam membantu para anggota PBIL mencari
solusi terhadap berbagai masalah.
5. Menganalisis dampak dari kegiatan pengabdian ini terhadap peningkatan
pendapatan ekonomi keluarga.
Adapun solusi yang diberikan adalah dengan Mengenalkan Manajemen
Produksi Mutualisme dengan Mengolah air kolam pembesaran ikan lele untuk
dijadikan pupuk cair sebagai nutrisi sayuran dengan manajemen proses
produksi system AQUAPONIK.
D. Manfaat Pengabdian
Manfaat yang diharapkan dari pengabdian ini adalah :
- Memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kegiatan usaha tambahan
- Meningkatkan produktivitas masyarakat untuk bisa melakukan inovasi usaha
- Menambah unit usaha para peternak budidaya pembesaran ikan lele guna
meningkatkan pendapatan masyarakat.
6
- Memstimulasi anggota kelompok untuk menjadi pendorong atau pemotivasi
kepada anggota kelompok lain yang memiliki jenis usaha yang sama.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesejahteraan Ekonomi
Berbicara masalah kesejahteraan ekonomi tidak akan terlepas dari istilah
kemiskinan. Menurut Ellis (dalam Suharto, 2000:133) menyatakan bahwa dimensi
kemiskinan menyangkut aspek ekonomi, politik dan sosial-psikologis. Secara
ekonomi, kemiskinan didefinisikan sebagai kekurangan sumberdaya yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan
sekelompok.
Indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk mendefinisikan rumah
tangga miskin yaitu dengan ciri-ciri pekerjaan yang dilakukan oleh kepala rumah
tangga dan akses terhadap sumber/asset (Pernia dan Quibria,1991). Keban (1994)
membagi menjadi 3 kelompok faktor penyebab kemiskinan rumah tangga yaitu: 1.
Karakteristik individu kepala rumah tangga 2. Karakteristik pekerjaan kepala
rumah tangga 3. Karakteristik lingkungan.
B. Manajemen Produksi
Pengertian Manajemen Produksi menurut Sofjan Assauri (2008:12),
mengatakan bahwa: “Manajemen Produksi yaitu kegiatan yang mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya
manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan
efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau
jasa.
8
Menurut Vincent Gasverzt 2004 bahwa yang dimaksud manajemen
produksi adalah merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi yang mencakup
aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk.
C. System Aquaponik
Akuaponik adalah kombinasi akuakultur dan hidroponik yang bertujuan
untuk memelihara ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung.
Dalam sistem ini, limbah yang dihasilkan oleh ikan digunakan sebagai pupuk
untuk tanaman, kemudian air yang dialirkan dengan sistem resirkulasi dari media
pemeliharaan ikan dibersihkan oleh tanaman sehingga dapat digunakan kembali
oleh ikan. Interaksi antara ikan dan tanaman menghasilkan lingkungan yang ideal
untuk tumbuh sehingga lebih produktif dari metode tradisional (Rakocy et al.
1997).
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah
Dalam pemecahan masalah berdasarkan permasalahan di atas, pengabdi
mencoba menguraikan pemecahannya melalui kerangka sebagai berikut.
Gambar 1
Kerangka Pemecahan Masalah
B. Realisasi Pemecahan Masalah
Realisasi pemecahan berdasarkan kerangka pemecahan masalah dilakukan
pengabdi dengan tahapan-tahapan. Tahapan yang akan dijalankan pada kegiatan
pengabdian masyarakat ini adalah analisa situasi, identifikasi permasalahan mitra,
rencana pemecahan masalah, pelaksanaan dengan pendekatan sosial,
pendampingan, dan evaluasi & hasil.
Analisis situasi
Potensi
Permasalahan
Identifikasi Masalah
Kurangnya sosialisasi aquaponik
Kurangnya Pengetahuan sistem aquaponik
Belum memahami implementasi praktek
aquaponik
Tdak adanya pendampingan
Rencana pemecahan
maslah Pelaksanaan Pegabdian
Pendampingan dan evaluasi
Tindak Lanjut Peningkatan
Ekonomi KBIL dengan Aquaponik
Solusi 1 Solusi
2 Pedekatan Sosial
Evaluasi
Monitoring
10
Analisa situasi atau survei pendahuluan dilakukan oleh ketua sekaligus
untuk melihat potensi juga permasalahan mitra mengenai peluang sumber daya
yang ada untuk dijadikan bahan pengembangan usaha.
Tahapan selanjutnya yaitu mengidentifikasi masalah-masalah apa saja
yang sudah ditemukan pada saat analisa situasi, dalam tahapan ini tim
mengidentifikasi permasalahan mitra yang selanjutnya dirumuskan agar
permasalahan lebih fokus. Masalah yang dihdapi mitra mengenai manajemen
produksi masih terfokus pada pembesaran ikan lele belum memikirkan
pengembangan inovasi dari sumber daya yang ada dalam hal ini air kolam
pembesaran ikan yang kaya nutrisi untuk tanaman.
Merancang rencana pemecahan masalah merupakan tahapan setelah
mengidentifikasi permasalahan mitra, dalam tahapan ini tim pengabdian membuat
alternatif solusi permasalahan yang dihadapi mitra, lalu memilih alternatif yang
paling sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mitra.
Tahapan implementasi pengabdian dilakukan setelah memilih pilihan
paling sesuai, dalam tahapan ini pengabdi melakukan pendekatan sosial dalam
upaya meningkatkan kegiatan usaha melalui MANAJEMEN PRODUKSI dengan
system AQUAPONIK. Pada tahapan ini tentu kelompok budidaya pembesaran
ikan lele akan merasa berbeda secara psikologis tapi hal tersebut lama kelamaan
akan terbiasa. Dalam tahapan ini pula diberikan pengarahan tentang manajemen
operasional berkaitan dengan pemanfaatan air kolam pembesaran ikan untuk
system aquaponik.
11
Dalam tahapan ini merupakan inti dari kegiatan pelaksanaan implementasi
pengabdian pada masyarakat. Untuk memudahkan dalam proses ini berikut
pengabdi uraikan bentuk kegiatan dalam bagan sebagai berikut.
Gambar 3.1
Bagan Alir Pelaksanaan Pengabdian
Tahap berikutnya adalah pendampingan. Pendampingan ini dilakukan
ketika seluruh kegiatan pelaksanaan selesai, pendampingan dilakukan oleh tim
pengabdian. Pendampingan dilakukan untuk memonitor mitra dalam
menggunakan system aquaponik.
Tahapan terakhir adalah evaluasi dan hasil pengabdian, dalam tahapan ini
pengabdi melakukan evaluasi dari seluruh kegiatan apakah kegiatan tersebut
Ko
nd
isi
pen
dap
atan
eko
no
mi s
ebel
um
p
ener
apan
sis
tem
Aq
uap
on
ik
Program Pengabdian kepada Masyarakat : Penerapan sistem Aquaponik pada pembesaran Ikan Lele
Pen
erap
an S
iste
m A
qu
apo
nik
pad
a p
emb
esar
an
ikan
lele
ole
h a
ngg
ota
kel
om
po
k
Sosialisasi Aquaponik
Studi Banding penerapan Aquaponik
Pelatihan Penyusunan
Sistem Aquaponik
Praktek Aquaponik pada kolam
ikan lele
Rencana program pengabdian dan teknik aquaponik
Pengetahuaa anggota
kelompok tentang sistem
Aquaponik
Pendampingan kepada kelompok dalam manajemen pengelolaan aquaponik pada kolam ikan lele untuk
meningkatkaan ekonomi
Praktek pembuatan sistem aquaponik pada kolam ikan llele di salah satu anggota kelompok dengan
Kemandirian dan mampu
untuk mengembangkan lebih banyak
flot
Dilakukan
Pemutaran
Film-film
Pengetahuan
anggota
kelompok
tentang
kelebihan
Pelatihan dan
Penyusunan
Sistem
Aquaponik
Pengetahuan
anggota
kelompok tentag
pembuatan
sistem
12
sudah efektif atau masih terdapat beberapa kekurangan yang akan dijadikan
perbaikan dari seluruh proses yang telah dilakukan.
C. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
menggunakan 2 metode pendekatan. Yaitu 1) metode pelatihan dengan tujuan
untuk memberikan pemahamam serta kesadaran akan pentingnya peningkatan
kesejahteraan melalui penambahan unit bisnis .
Metode yang ke 2) Metode substitusi Ipteks yaitu metode yang
menawarkan ipteks walaupun yang sifatnya sederhana yang dapat dilakukan oleh
kelompok, khususnya kelompok budidaya pembesaran ikan lele.
D. Khalayak Sasaran
Yang menjadi khalayak sasaran dari pengabdian ini adalah para kelompok
budidaya pembesaran dan pembenihan ikan lele di lingkungan dusun Pasirdatar.
Ketua kelompok dan tempat yang akan dijadikan tempat pengabdian
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran kegiatan dan ekonomi anggota sebelum pelaksanaan
pengabdian.
Kegiatan anggota kelompok ini sehari hari hanya mengurusi
kegiatan pembesaran dan pembenihan ikan lele saja. Teknik pembesaran
ini dilakukan melalui kolam terpat yang dibuat di atas tanah dengan sistem
konvensional. Sedangkan terkadang air yang digunakan harus dibuang
ketika sudah terlalu keruh hal ini akan berdampak pada kondisi ikan yang
dibesarkan. Dan mereka haus mengisi kembali kolam yang sudah
dibersihkan tadi. Padahal dari pembuangan air kolam itu di dalamnya
mengandung pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga kalau
digambarkan dalam sebuah bagan seperti berikut.
Gambar 4.1
Bagan pemeliharaan ikan lele tanpa aquaponik
Pembesaran dan pembenihan ikan lele secara sederhana
Produktivitas
Pembesaran ikan lele
Proses pembesaran ikan
yg menghasilkan kotoran
Aktivitas rutin pemberian
pakan dan pemeliharaan
Proses Pemanenan
Pemasaran ikan lele
Pendapatan dari
penjualan ikan lele
14
Dari gambar di atas memberikan gambaran bahwa dari pengelolaan pembesaran
ikan lele memiliki produktivitas yang kurang produktif. Jika digambarkan dalam
sebuah bagan akan nampak seperti berikut.
Gambar 4.2
Kondisi produktivitas pembesaran ikan lele tanpa aquaponik
Dari kegiatan ini mereka mengeluarkan biaya dan tenaga hanya
untuk mengelola ikan lele tanpa menghasilkan produktivitas yang lain.
Dari kegiatan ini mereka harus mengeluarkan biaya operasional salah
satunya untuk pembelian pakan untuk lele dan masih ada pengeluaran
ekonomi lain yang harus dikeluarkan seperti untuk biaya dapur dan biaya
lainnya yang menopang kehidupan mereka. Sedangkan pendapatan mereka
tidak tetap tergantung dari produktivitas mereka dalam kegiatan sehari-
hari.
Kondisi pengelolaan pembesaran ikan lele sederhana
Produktivitas
kegiatan rutin
Tidak ada nilai
tambah
Pemberian
pakan
Penggantian
air kotor
Pemanenan
ikan lele 3
bulan sekali
Bekas pakan
terbuang percuma
(kotoran ikan)
Pengeluaran biaya
untuk penggantian
air
Pendapatan Hanya
dari ikan lele saja
Kegiatan monoton
Pendapatan tepokus
dari hasil lele
15
Dari kegiatan pengelolaan ikan lele ini baik dari pembenihan
maupun pembesaran akan mempeoleh pendapatan ketika mereka telah
menjual hasilnya antara 3 sampai 4 bulan berikutnya. Sedangkan dalam
kurun waktu itu mereka mengandalkan pendapatan atas hasil
produkvitasnya dari luar karena ada dari anggota kelompok yang mencari
tambahan pendapatan di luar. Sehingga ada kecenderungan bahwa tingkat
kebutuhan akan pengeluaran cukup besar. Dan ini dibutuhkan pendapatan
lain yang didasarkan pada kegiatan yang ada. Salah satu yang dijadikan
solusinya adalah menerapkan sistem aquaponik pada kegiatan
pembesarana ikan lele. Untuk ini perlu adanya sosialisasi pada bagaimana
pemecahan masalah yang dihadapinya.
B. Proses Pelaksanaan Pengabdian
1. Sosialisasi sistem Aquaponik
Sosialiasi sistem aquaponik ini dimaksudkan untuk menjelaskan
latar belakang dan tujuan program pengabdian kepada para anggota
pembesaran ikan lele. Kegiatan sosialisasi ini untuk memberikan dorongan
kepada anggota kelompok untuk peningkatan pendapatan keluarga.
Kegiatan ini dlakukan pada kelompok pembesaran ikan lele yang ada di
desa Mekarjaya khususnya di Dusun Pasirdatar terlebih khusus lagi ke
kelompok “Lele Panji Boma”. Sosialisasi ini menghasilkan sebuah
informasi bahwa para kelompok pembesaran ikan lele mendukung dengan
rencana program ini. Hal ini mungkin dianggap dapat memberikan sebuah
16
pencerahan kepada mereka dalam hal perubahan ekonomi keluarga
melalui pengelolaan ikan lele dan penanaman sayuran dengan sistem
aquaponik. Dukungan penuh dari para anggota kelompok memberikan
kejelasan dalam proses pelaksanaan pengabdian.
Dari hasil sosialisasi ini pengabdi juga memperoleh informasi
bagaimana pengetahuan para kelompok dalam hal pengelolaan air kolam
ikan lele untuk dijadikan sebagai sarana penyuplai pupuk untuk tanaman
sayuran. Dan dari hasil diskusi dengan mereka, ternyata mereka belum
sepenuhnya mengetahui tentang sistem aquaponik. Berdasarkan hal ini,
maka dalam kesempatan ini, pengabdi mencoba mendiskusikan untuk
membahas bersama tentang jadwal pelaksanaan kegiatan serta sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini.
2. Pemahaman Riil di lapangan tentang Aplikasi Sistem Aquaponik
Untuk lebih mendorong para anggota kelompok dalam
memaksimalkan kegiatan mereka, seharusnya lebih baik diajak untuk
melakukan studi banding kepada para pengguna sistem Aquaponik dengan
kondisi yang sama. Namun mengingat keterbatasan waktu dan tempat,
maka solusi yang diberikan untuk hal ini adalah dengan memberikan
pemahamam kepada mereka dengan cara menayangkan berbagai macam
film yang ada hubungannya dengan penerapan sistem Aquaponik di
berbagai daerah.
Adapun video-video yang pengabdi berikan atau putarkan kepada
mereka meliputi video bertemakan “Pengenalan Aquaponik”. Walaupun
17
melalui pemutaran video-vidoe yang ada hubungan dengan penerapan
sistem aquaponik, output yang diharapkan dapat meningkatnya
pengetahuan mereka dan minat untuk mengembangkan sistem aquaponik
pada pengelolaan pembesaran ikan lele di lingkungan kelompoknya,
sehingga dapat menularkan informasi kepada para kelompok lain yang
memiliki kegiatan yang sama. Dampaknya diharapkan memberikan
dorongan positif dalam upaya meningkatkan tarap ekonomi masyarakat.
3. Praktek Penyusunan sistem Aquaponik
Praktek penyusunan sistem aquaponik ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pemahamam dan keterampilan para pembudidaya ikan lele
tentang bagaimana pemanfaatan air kolam pemesaran ikan lele untuk
dijadikan pupuk organik pada tanaman sayuran yang disimpan dalam plot
yang terbuat dari paralon atau talang air.
Pelatihan ini dilakukan dua kali, hal ini didasarkan pada tingkat
pemahamam para anggota kelompok pembesaran ikan lele cenderung
memiliki kemampuan daya tanggap yang dapat diandalkan. Pelatihan ini
dilakukan di pekarangan rumah salah satu anggota kelompok. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah dalam mempraktekan langsung di kolam
pembesaran/pembenihan ikan lele. Pelatihan pertama dilakukan untuk
menyusun dan merangkai tempat penyimpanan sayuran yang terbuat dari
paralon atau talang air. Sedangkan pelatihan kedua bagaimana para
pengelola pembesaran ikan lele dalam mempersiapkan tanaman yang akan
di tanam.
18
Adapun materi yang diberikan kepada para anggota kelompok
disampaikan oleh mahasiswa pertanian yang membantu pengabdi dalam
kegiatan ini. Adapun materi yang diberikan meliputi penyampaian
tanaman yang cocok untuk aquaponik. Kelebihan pupuk yang terkandung
dalam air pembesaran ikan lele. Selain itu pengabdi juga memberikan
materi berkaitan dengan bagaimana manajemen pengelolaan produksinya
hal ini untuk memberikan gambaran bahwa dengan melakukan kegiatan
aquaponik pun bisa mengurangi pengeluaran biaya dapur. Sehingga dana
yang dikeluarkan untuk dapur bisa disimpan dan dihemat.
19
Dalam prakteknya para anggota kelompok sangat berantusias untuk
terus mengikuti pelatihan karena dilakukan langsung dengan praktek di
lapangan. Apalagi dengan bahan-bahan yang telah disediakan oleh
pengabdi yang sumber pendanaannya diberikan dari Lembaga Pengabdian
Masyarakat (LPM) Universitas Galuh. Walaupun dalam pelaksanaannya
tidak semua anggota kelompok kebagian bahan-bahan untuk sistem
Aquaponik. Namun menurut mereka keadaan pelatihan ini dirasakan
sangat bermanfaat karena pengetahuan tentang pengelolaan limbah air
kolam pembesaran ikan lele bisa dijadikan hal yang bermanfaat untuk
kehidupan ekonomi mereka. Sehingga diharapkan nantinya dikembangkan
ke arah produktivitas yang lebih besar lagi untuk menambah pendapatan
keluarga dari sektor penjualan sayuran.
4. Praktek penyusunan Sistem Aquaponik pada kolam ikan lele
Praktek penyusunan sistem aquaponik pada kolam pembesaran dan
pembenihan ikan lele dimaksudkan untuk menerapkan ilmu dan
keterampilan tentang teknik sistem aquaponik yang telah diterima oleh
para anggota kelompok. Setelah dilakukannya sosialisasi, dan pemahaman
kondisi riil di lapangan walaupun melalui vidio-vidio dan pelatihan para
anggota kelompok mencoba untuk mengaplikasikannya di lapangan
langsung dengan kolam pembesaran ikan lele yang sudah ada.
Kegiatan praktek penyusunan sistem aquaponik ini meliputi : 1)
pembuatan media untuk penyimpanan media tanam. 2) mempersiapkan
tanaman kangkung yang akan dijadikan tanaman yang akan ditanam.
20
Dalam praktek penyusunan sistem aquaponik pada kolam
pembesaran/pembenihan ikan lele diawali dengan pemberian bahan-bahan
untuk media taman dan biji kangkung. Bantuan ini sangat berarti bagi
mereka karena selama ini mereka masih ada yang belum tahu bahwa untuk
menanam kangkung itu berasal dari biji kangkung.
Selain itu pengabdi juga dengan bantuan mahasiswa pertanian
memberikan solusi lain bahwa untuk mempercepat pertumbuhan
kangkung dilakukanlah dengan penanaman stek kangkung. Dengan sistem
stek kangkung ini, kemungkinan untuk kematian bisa diminimalisir.
Pembuatan pembibitan dimaksudkan untuk menghasilkan calon
tanaman kakngkung ketika anggota kelompok menambah media tanam.
Kegiatan ini hanya dilakukan satu kali, karena untuk tahap berikutnya
dilakukan dengan cara pemotongan tanaman yang sudah besar tanpa
mengambil dengan akarnya. Artinya perbanyakan dilakukan dengan cara
stek batang. Dengan cara ini kangkung akan terus tumbuh.
Dari segi praktek manajemen pengelolaan produksi dilakukan
analisis biaya yang dikeluarkan. Saat ini harga untuk bibit kangkung
perkilogramnya berpariasi mulai dari harga Rp. 30.000 s.d 75.000 namun
dengan sistem stek batang bisa meminimalkan biaya untuk pembenihan.
Sehingga untuk memperbanyak tanaman tidak usah membeli kembali bibit
ke toko. Manajemen produksinya dilakukan dengan cara menanam satu
kali namun memanen secara berkesinambungan dengan waktu umur panen
tanan kangkung. Hal ini tentunya dilakukan dengan teknik-teknik
21
pemotongan kangkung yang benar. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan
bisa diminimalisir.
Begitu pula dengan manajemen pemasaran hasil tanaman. Selama
ini satu ikat kangkung di pasaran berkisaran antara Rp.2.000 sampai
dengan Rp. 2.500 per ikat, Seumpama para pengelola pembesaran ikan lele
memiliki 50 lubang tanam saja bisa menghasilkan 50 x Rp. 2000 sebesar
Rp. 100.000 ditambah dengan dari hasil penjualan ikan lele sehingga
pendapatan hanya diperoleh bisa bertambah.
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah Kemandirian dan
mampu untuk mengembangkan lebih banyak media tanam untuk sayuran
walaupun dalam pelaksanaannya hanya menggunakan barang bekas yang
ada di sekitar mereka seperti bekas gelas plastik mineral dan lainnya.
C. Kondisi setelah dilakukan Pengabdian
Untuk melihat kondisi perubahan yang terjadi di anggota kelompok
di butuhkan waktu lama, namun jika dilihat dari kurun waktu 3 bulan dari
proses pengabdian, hasilnya memberikan gambaran nyata perubahan
sebagai berikut.
22
Gambar 4.3
Pembesaran ikan lele dengan sistem Aquaponik
Dari bagan alir di atas memberikan gambaran bahwa valued added dapat
tercipta ketika sistem pembesaran ikan lele dengan menggunakan sistem
aquaponik. Dengan demikian untuk melihat perubahan atas kegiatan ini ada
beberapa indikator yang bisa dijadikan rujukan sebagai berikut.
Tanaman
Tumbuh subur
Penerapan sistem Aquaponik pada pengelolaan pembesaran dan
pembenihan ikan lele
Produktivitas
Pembesaran ikan lele
Media tanam
sayuran
Proses pembesaran ikan
yg menghasilkan kotoran
Pemupukan tanaman
dari air kolam
Aktivitas rutin pemberian
pakan
Proses Pemanenan
Pemasaran ikan lele dan
tanaman sayur
Peningkatan pendapatan
Nilai Tambah
Nilai Tambah
23
Tabel 4.1
Indikator Perubahan Nilai
Jika dilihat dari nominal atau value yang dihasilkan menunjukkan
adanya perubahan, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis berikut.
Setiap bulannya para anggota dalam membesarkan ikan lele
membutuhkan biaya sebesar Rp. 300.000 dan terus berlangsung selama 3
sampai dengan bulan tanpa menghasilkan nilai tambah dan akan
memperoleh keuntungan setelah melakukan masa panen ikan lele untuk
dijual ke pasar.
Tetapi setelah diberikan saran pandang pengabdi melalui sistem
aquaponik, para anggota kelompok selain memperoleh keuntungan dari
pembesaran ikan lele, juga memperoleh keuntungan lain dari tanaman
sayuran, minimal mereka tidak lagi membeli sayur mayur untuk lauk pauk
nasi. Tinggal mengambil dari lingkungan kolam yang sudah ditanami
sayuran melalui aqauaponik. Hal ini jelas mengurangi pengeluaran
Indikator Sebelum Sesudah
Kegiatan
anggota
Hanya melakukan pemeliharaan
pembesaran / pembenihan ikan lele
Adanya kegiatan baru dalam
memelihara tanaman aquaponik
Bentuk
Pengelolaan
Pengelolaan hanya berfokus pada
pembesaran/pembenihan ikan lele
Selain pengelolaan ikan lele, anggota
mampu memelihara dari segi pengelolaan air kolam untuk
disalurkan ke media tanam aquaponik
Pengeluaran
Ekonomi
Pengeluaran diperlukan untuk
pembelian pakan ikan lele dan
pembibitan
Hanya untuk pengelolaan ikan lele
saja, sedangkan untuk aquaponik
dibiayai dari kegiatan pengabdian.
Seterusnya hanya tinggal mengelola saja
Pendapatan Ekonomi
Pendapatan diperoleh dari hasil ikan lele saja
Cenderung pendapatan bertambah walau pun sifatnya tidak tetap, hal ini
didasarkan pada kondisi tingkat
produktivitas tanaman sayuran.
24
ekonomi keluarga sehingga mereka bisa menyisihkan uang lauk pauk
untuk keperluan lain. .
D. Pendampingan kepada kelompok
Pendampingan ini dilakukan dimaksudkan untuk membantu para anggota
kelompok pembesaran ikan lele dalam menghadapi kendala-kendala baik dari segi
manajemen produksi dan manajemen pemasaran dari hasil pembesaran ikan lele
dengan sistem aquaponik. Pendampingan ini dilakukan dengan cara diskusi
informal kepada para anggota dan pengurus kelompok pembesaran ikan lele.
Sehingga ketika para anggota kelompok menghadapi sebuah permasalahan agar
dapat dicarikan solusi-solusi alternatif pemecahannya. Pendampingan ini juga
sekaligus sebagai sarana monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada kelompok pembesarn ikan lele
25
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada kelompok pembesaran ikan
lele ini dapat disimpulkan bahwa;
1. Kegiatan sosialisai terhadap sistem aquaponik pada kegiatan pembesaran
ikan lele dapat meningkatkan pemahaman para anggota akan kelebihan
dari sistem aquaponik dalam menambah penghasilan keluarga.
2. Kegiatan pelatihan dalam menyusun sistem aquaponik dapat
meningkatkan pengetahuan para anggota PBIL tentang teknik aquaponik
dalam menghasilkan double income.
3. Kegiatan praktek implementasi sistem aquaponik telah mendorong
kemandirian para anggota PBIL untuk lebih giat mengembangkan
penambahan tempat tanam sayuran untuk menambah nilai ekonomi yang
dihasilkan.
4. Kegiatan pendampingan telah dapat memberikan bantuan moril dan
membantu para anggota PBIL guna membantu mencari solusi terhadap
berbagai kendala baik darisegi manajemen operasional maupun
manajemen pemasaran.
5. Kegiatan pengabdian tentang sistem aquaponik pada pembesaran ikan lele
pada anggota PBIL memberikan dampak atas penambahan pendapatan
dari sektor penjualan tanaman sayuran walaupun belum besar.
26
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Lembaga
Penerbit. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Ellis, F. 2000. Rural Livelihoods and Diversity in Developing Countries. United
State: Oxford University Press.
Heizer, Jay &Render Barry.2015.Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan
dan Rantai Pasokan, edisi 11.Jakarta:SalembaEmpat
Rakocy, J. E., M.P Masser dan T.M Losordo. 2006. Recirculating Aquaculture
Tank Production Systems : Aquaponics – Integrating Fish and Plant
Culture. Southern Regional Aquaculture Center, United States of
Agriculture, USA. Publication No. 454.
27
Lampiran 1
REKAPITULASI ANGGARAN PENGABDIAN
PENINGKATAN EKONOMI MELALUI AQUAPONIK
PADA KELOMPOK BUDIDAYA IKAN LELE
DUSUN PASIRDATAR DESA MEKARJAYA
KECAMATAN BAREGBEG KAB. CIAMIS
No JENIS PENGELUARAN PERSENTASE BIAYA YANG
DIUSULKAN
1 Gaji dan Upah 30% 1.200.000
2 Bahan habis Pakai dan Peralatan 40% 1.600.000
3 Perjalanan(jelaskan kemana dan
untuk tujuan apa)
15% 600.000
4 Publikasi, laporan dan lainnya 15% 600.000
Total 100% 4.000.000
28
Lampiran 2
GAMBARAN IPTEK
Gambaran iptek yang akan diterapkembangkan pada kegiatan pengabdian ini
merupakan proses pemanfaatan air kolam dari limbah kotoran ikan lele.
Aquaponik adalah penggabungan antara budidaya ikan (aquaculture) dengan
budidaya daya tanaman tanpa tanah (hydroponic).
Ikan di kolam menghasilkan kotoran. Sisa-sisa pencernaan dan sisa-sisa makanan
terbuang. Akumulasinya akan menjadi racun di kolam yang mereka tempati.
Limbah ini akan menjadi Amoniak dan Nitrit yang sangat mematikan mereka.
Namun dalam aquaponik, racun ini akan dimineralisasi dan kemudian akan
menjadi makanan tanaman.
Air yang penuh kotoran akan disirkulasi akan langsung dialirkan ke saluran
tempat menyimpan tanaman sayuran, khususnya kangkung Sistem yang
digunakan adalah system DFT. Air yang sudah jernih, mengandung banyak
oksigen, sudah tidak beracun dan lebih sehat ini akan dialirkan kembali ke kolam
ikan. Untuk sekilas gambaran ipteknya disajikan dalam gambar Sketsa berikut
29
Lampiran 3
BIODATA
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Iwan Setiawan, SE.MM
2. Jenis Kelamin L
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIK. 03.3112770123
5 NIDN 0401047608
6 Tempat dan Taggal Lahir Ciamis, 01 April 1976
7 Email [email protected]
8 No. Tlp/HP 081323358811
9 Alamat Kantor FE Unigal Jl. RE. Martadinata No 150 Ciamis
10 Tlp Kantor 0265772060
11 Lulusan yang telah dihasillkan
12 Mata Kuliah yang diampu : - Manajemen Pemasaran
- Kewirausahaan dan Manajemen Risiko
B. Riwayat Pendidikann
Nama Perguruan Tinggi S1 S2 S3
FE Unigal Pascasarjana Unigal
Bidang Ilmu Manajemen Manajemen
Tahun Masuk – lulus 1997 – 2001 2003-2005
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Pengaruh kualitas
pelayanan jasa terhadap
kepuasan konsumen di
Kantor Pos Ciamis
Pengaruh Kualitas Jasa dan
Nilai Jasa Terhadap
Loyalitas Pelanggan Paket
Pos pada PT Pos Indonesia
Pemeriksa Cabang Ciamis.
Nama Pembimbing/Pomotor Sukomo, Drs. M.Si Prof. Dr. H. Sucherly, M.S
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Rp)
1 2018 Peran CRM dalam bisnis Kos-kosan
dalam mempertahankan loyalitas
Pelanggan
Ristekdikti 16.750.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Sumber Jml (Rp)
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 Pemasaran dan
Pengembangan Destinasi
Wisata daerah menuju
Kemandirian Ekonomi
Daerah
Edukasi
(Ekonomi Pendidikan
dan akuntansi )
Vol. 4. No. 4. Desember 2016
30
BIODATA
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Hj. Aini Kusniawati, MM
2. Jenis Kelamin P
3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIK.
5 NIDN 0025016001
6 Tempat dan Taggal Lahir Ciamis, 25 Januari 1960
7 Email [email protected]
8 No. Tlp/HP 087823000017
9 Alamat Kantor Jl. RE. MArtadinata No. 150 Ciamis
10 Tlp Kantor 0265772060
11 Lulusan yang telah dihasillkan
12 Mata Kuliah yang diampu : - KOmunikasi Bisnis
- Manajemen Pemasaran
B. Riwayat Pendidikann
Nama Perguruan Tinggi S1 S2 S3
Bidang Ilmu Manajemen Manajemen
Tahun Masuk – lulus
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Pomotor
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Rp)
1
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Sumber Jml (Rp)
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1
31
JADWAL PENGABDIAN
Adapun jadwal kegiatan pengabdian dapat dipaparkan dalam tabel berikut.
Jadwal Kegiatan Pengabdian
Di Dusun Pasirdatar Desa Mekarjaya
No Nama Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1 Survey lapangan Mitra X
2 Koordinasi tim X
3 Penyusunan rencana kerja X
4 Persiapa sarana dan prasarana X X
5 Proses pembuatan teknologi X X
6 Pelatihan X X
8 Evaluasi keberlanjutan X X X
9 Seminar hasil (internal) X X
10 Publikasi X
11 Pelaporan X