LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN MEDIA PETA ......kompetensi siswa pada konsep...
Transcript of LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN MEDIA PETA ......kompetensi siswa pada konsep...
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGGUNAAN MEDIA PETA UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPS PADA KONSEP PETA LINGKUNGAN SETEMPAT
SISWA KELAS IV SDN WONOKERSO 2 KEDAWUNG SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Oleh :
SRIYATI
NIM. X8806522
PROGRAM STUDI PJJ S1 PGSD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Desember, 2009
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
1. Judul Penelitian Penggunaan Media Peta Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Pada Konsep Peta
Lingkungan Setempat Siswa Kelas IV SDN
Wonokerso 2 Kedawung Sragen Tahun
Pelajaran 2009/2010
2. a. Mata Pelajaran
b. Bidang Kajian
IPS
Alat bantu, media, dan sumber belajar
3. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Program Studi
d. Jurusan
e. Fakultas
f. Universitas
g. Alamat Rumah:
Nomor Telepon/HP:
Email:
SRIYATI
Perempuan
Pengatur, II/c
19690721 200103 2 002 / X88O6522
PJJ S1 PGSD/Ilmu Pendidikan
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Margoasri, Karangmalang, Puro
0271 5836458
4. Lama Penelitian 6 bulan/dari bulan Juli sampai dengan
Desember 2009
5. Biaya yang diperlukan
a. Sumber dari Ditjen
Dikti
b. Sumber lain, sebutkan
Dana Pribadi
Jumlah
Rp 0,00
Rp1.200.000,00 +
Rp1.200.000,00
( Satu juta dua ratus rupiah)
iii
Surakarta, Desember 2009
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Peneliti,
Suwarsi Sriyati NIP. 195107181968022001 NIM. X8806522
Mengetahui,
a.n. Dekan
Pembantu Dekan I,
Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si. NIP. 196604151991031002
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul “Penggunaan Media Peta
untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Konsep Peta Lingkungan Setempat
Siswa Kelas IV Semester I SDN Wonokerso 2 Kedawung Sragen Tahun
Pelajaran 2009/2010”.
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing, Supervisor
Drs. Sadiman, M.Pd. Anang Sujadi, S.Pd. NIP. 195408081981031004 NIP. 195908061978021003
v
ABSTRAK
Sriyati. 2009. Penggunaan Media Peta untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Konsep Peta Lingkungan Setempat Siswa Kelas IV SDN Wonokerso 2 Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010
Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan bahwa pembelajaran IPS khususnya tentang lingkungan setempat masih mengalami berbagai hambatan. Hambatan tersebut berasal dari siswa maupun guru. Siswa kurang berminat terhadap pembelajaran IPS. Siswa merasa takut terhadap pelajaran IPS karena materi IPS lebih luas.
Hambatan yang lain berasal dari guru. Guru kurang dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk lebih menyenangi mata pelajaran IPS. Guru kesulitan menggunakan/membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Guru kesulitan melatih kemandirian belajar siswa. Guru kesulitan membuat lembar kerja siswa yang sesuai dengan karakteristik siswa. Guru kesulitan mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Guru kesulitan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan siswa. Guru disibukkan dengan administrasi sekolah yang terlalu banyak. Guru kurang mampu dalam menerapkan dan memilih model pembelajaran yang inovatif dan variatif sehingga proses pembelajaran yang berlangsung sangat membosankan. Sebagai guru hendaknya pandai dalam memilih metode, teknik, maupun gambar pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selain itu guru melaksanakan penilaian hanya pada tataran Pengetahuan dan Pemahaman Konsep. Untuk meningkatkan kompetensi siswa pada konsep lingkungan setempat, maka diperukan media pembelajaran yang berupa ”Peta” dengan demikian kemampuan siswa diharapkan dapat meningkat.
Penelitian ini bertujuan memberikan sumbangan informasi dan pemikiran tentang bagaimana ”Media Peta” digunakan pada konsep peta lingkungan setempat. Selain itu juga untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep peta lingkungan setempat. Dengan demikian untuk memperoleh hasil belajar yang lebih berkualitas, maka perlu menggunakan media peta pada konsep peta lingkungan setempat.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, Peneliti dapat menyelesaikan tugas membuat Laporan Penelitian
Tindakan Kelas dengan baik.
Peneliti membuat Laporan dengan judul ” Penggunaan Media Peta untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Konsep Peta Lingkungan Setempat Siswa
Kelas IV SDN Wonokerso 2 Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010”,
dalam rangka penyelesaian mata kuliah Penelitian Tindakan kelas Semester VI
Program PJJ S1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Peneliti dapat menyelesaikan tugas membuat Laporan ini berkat dorongan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti ucapkan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
3. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program PJJ S-1 PGSD yang
selalu memberikan petunjuk dan arahan.
4. Drs. Sadiman, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang yang selalu siap
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan petunjuk selama
Peneliti membuat Laporan Penelitian Tindakan Kelas.
5. Kepala Sekolah SDN Wonokerso 2 Kedawung Sragen yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
6. Anang Sujadi, S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama Peneliti membuat Laporan PTK.
7. Rekan-rekan sejawat yang telah memberikan masukan kepada Peneliti
hingga terselesainya Laporan PTK ini.
vii
8. Keluarga, sahabat, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
memberikan motivasi kepada Peneliti sehingga Proposal PTK dapat selesai
tepat pada waktunya.
Dalam penulisan dan penyusunan Proposal PTK ini masih jauh dari
sempurna, karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman
Peneliti. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat Peneliti harapkan.
Semoga Proposal PTK ini bermanfaat bagi kita semua
Surakarta, Desember 2009
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ..................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 5
A. Kajian Teori ......................................................................... 5
B. Kerangka Pikir ..................................................................... 10
C. Hipotesis Tindakan ............................................................. 11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................. 12
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 12
B. Subyek Penelitian ................................................................ 12
C. Metodologi Penelitian........................................................... 12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 17
A. Hasil Penelitian .................................................................... 17
B. Pembahasan ......................................................................... 19
ix
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 28
A. Simpulan ............................................................................. 28
B. Saran .................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 30
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Nilai Ulangan Harian Sebelum Siklus I, Siswa Siklus I, dan
Siklus II ................................................................................... 19
Tabel 2: Data Nilai Ulangan Harian sebelum Siklus ................................ 20
Tabel 3: Pengelompokkan Nilai Sebelum Siklus I ................................... 21
Tabel 4: Data Nilai Ulangan Harian Siswa Siklus I ................................. 22
Tabel 5: Pengelompokkan Nilai Siklus I ................................................... 23
Tabel 6: Data Nilai Ulangan Harian Siswa Siklus II ................................. 25
Tabel 7: Pengelompokkan Nilai Siklus II ................................................. 26
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Kerangka Berpikir ..................................................................... 11
Gambar 2: Bagan Siklus I dan II ................................................................. 15
Gambar 3: Pengelompokkan Nilai Sebelum Siklus I ................................... 21
Gambar 4: Pengelompokkan Nilai Siklus I .................................................. 24
Gambar 5: Pengelompokkan Nilai Siklus II ................................................. 27
Gambar 6: Foto Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 61
Gambar 7: Foto Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 79
xii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Contoh Perangkat Pembelajaran ............................................................. 31
B. Instrumen Penelitian ................................................................................ 39
C. Personalia Penelitian ............................................................................... 45
D. Curriculum Vitae Peneliti ....................................................................... 46
E. Data Penelitian ....................................................................................... 47
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran IPS di SD, dewasa ini media pendidikan
memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Dunia pendidikan
menuntut penggunaan media pendidikan dari yang sederhana sampai yang
canggih. Dengan kata lain media itu tidak hanya sekedar sebagai alat bantu,
melainkan dipandang sebagai komponen penting dalam pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dewasa ini telah banyak menggunakan multi media,
dan mulai mengurangi penyampaian bahan pelajaran dengan cara ceramah.
Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang menekankan ketrampilan
proses, maka peranan media menjadi sangat penting.
Seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan
komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak
(software) akan membawa perubahan yaitu bergesernya peranan guru
termasuk guru IPS sebagai penyampai pesan informasi. Guru tidak lagi
sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran karena siswa
dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, misalnya literatur, TV,
siaran radio, surat kabar, dan majalah, bahkan dari jaringan internet.
Materi media pembelajaran merupakan materi minimal yang
dipersiapkan untuk para pengajar dalam menyampaikan pembelajaran
kepada para peserta didik. Pada saat ini telah berkembang pesat multimedia,
namun belum semua guru dapat memanfaatkannya. Sebelum dapat
memanfaatkan multimedia, terlebih dahulu perlu menguasai media
sederhana, yang merupakan dasar-dasar pengembangan media
pembelajaran. Seorang guru harus mengenal berbagai variasi media yang
dapat dipilih.
Media pembelajaran banyak jenisnya dan tidak ada satu media pun
yang paling baik dibandingkan media lain. Karena setiap media memiliki
keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, guru perlu
xiv
mengenal berbagai jenis media dengan karakter masing-masing. Dengan
demikian, guru dapat memilih dan menggunakannya sesuai dengan
kompetensi dasar, pengalaman belajar, serta materi yang telah disusun.
Penggunaan suatu media dalam pelaksanaan pengajaran
bagaimanapun akan membantu kelancaran, efektivitas, dan efisiensi
pencapaian tujuan. Bahan pelajaran yang dimanipulasi dalam bentuk media
pengajaran yang menjadikan si anak seolah-olah bermain, asyik dan bekerja
dengan suatu media itu akan lebih menyenagkan mereka, dan sudah tentu
pengajaran akan lebih bermakna (meaningful). Sebab media merupakan
salah satu komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengembangan sistem
pengajaran yang sukses.
Seorang guru sekolah dasar tentu saja harus dapat menetapkan media
apa yang paling tepat dan sesuai untuk tujuan tertentu, penyampaian bahan
tertentu, suatu kondisi belajar peserta didik, dan untuk suatu penggunaan
strategi atau metode yang memang telah dipilih. Berbagai jenis media
pengajaran adalah penting diketahui guru, dan tentu saja akan lebih baik lagi
jika guru-guru itu memiliki kemampuan untuk membuat suatu media
pengajaran yang dibutuhkan.
Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa mendapatkan
nilai baik sebelum atau setelah diadakan evaluasi/tes hasil belajar di awal
atau diakhir pembelajaran. Pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
khususnya yang berkaitan dengan peta lingkungan setempat, hasil evaluasi
yang diperoleh siswa kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan pada saat
penyampaian materi Peneliti lebih banyak bercerita daripada menggunakan
media peta/ atlas karena terbatasnya media pembelajaran yang dibutuhkan.
Pada materi peta lingkungan setempat baik faktor kognitif, afektif,
maupun psikomotorik siswa sangat menentukan keberhasilan dalam
pembelajaran. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran peta lingkungan setempat, Penulis melaksanakan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas yang dibantu oleh mitra
kerja dengan tujuan untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya. Untuk
xv
itu media pembelajaran yang tepat sangat diperlukan guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan hasil /prestasi belajar yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
1. Rumusan Masalah
Dengan adanya permasalahan tersebut di atas dapat Peneliti
rumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
a. Apakah penggunaan media peta dapat meningkatkan hasil/prestasi
belajar siswa?
b. Bagaimana cara penggunaan media peta?
c. Apa saja hambatan yang ditemui dalam penggunaan media peta?
2. Pemecahannya
Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran tersebut,
maka Peneliti berupaya melakukan berbagai perbaikan dalam
menggunakan alat bantu, media, dan sumber belajar yang tepat agar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penggunaan media peta pada mata pelajaran IPS khususnya
mengenai peta lingkungan setempat, sangat diperlukan guna
mempermudah pemahaman siswa dan menghindari terjadinya
verbalisme tentang konsep tersebut.
Pada penggunaan media peta hambatan yang ditemui adalah
kurangnya alat bantu, media, dan sumber pembelajaran yang diperlukan
di sekolah sangat terbatas. Contohnya untuk mengetahui batas-batas
kabupaten kota pada peta lingkungan setempat siswa belum dapat
menguasai letak batas wilayah yang satu dengan yang lainnya. Oleh
karena itu saat siswa diberi tes akhir nilai yang diperoleh kurang
memuaskan.
Pada penelitian ini, Peneliti akan mengoptimalkan bidang kajian
tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga terjadilah pembelajaran yang
lebih bermakna baik bagi guru maupun bagi siswa.
xvi
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan media Peta
untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Konsep Peta Lingkungan
Setempat Siswa Kelas IV Semester I SDN Wonokerso 2 Kedawung Sragen
Tahun Pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Siswa
a. Siswa dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.
b. Siswa dapat lebih termotivasi dalam belajar.
2. Guru
a. Guru mampu melakukan perbaikan-perbaikan pada pembelajaran;
b. Guru dapat berkembang lebih profesional;
c. Guru lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya;
d. Guru dapat lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya.
3. Sekolah
a. Dapat meningkatkan kemampuan profesi bagi guru yang melakukan
penelitian atau guru lain yang ada di sekolah tersebut;
b. Ada perbaikan proses dan hasil akhir pembelajaran;
c. Menjadikan ilkim pendidikan yang lebih kondusif di sekolah.
xvii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
E. Kajian Pustaka
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh
individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar
anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi
mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak
terampil menjadi terampil. (M. Djauhar Siddiq, 2008 : 3)
B.F. Skinner dalam Nabisi Lapono (2008 : 5) bahwa belajar
menghasilkan perubahan perilaku yang dapat diamati, sedang
perilaku dan belajar diubah oleh kondisi lingkungan.
Nana Sudjana (1987 : 28) Belajar bukan menghafal dan
bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah
lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya
reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada
individu.
Berdasarkan teori belajar tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja oleh individu
yang membawa perubahan tingkah laku, pengetahuan,
keterampilan, dan sikap seseorang karena berinteraksi dengan
lingkungan.
xviii
b. Pengertian Pembelajaran
Menurut Yudhi Munadi (2008 : 4) pembelajaran adalah
usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber
belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa.
Menurut M. Djauhar Siddiq (2008 : 9) pembelajaran adalah
suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain)
untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal
(sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada
guru, karena guru merupakan tenaga professional yang dipersiapkan
untuk itu.
Berdasarkan teori pembelajaran di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan usaha-usaha yang terencana yang
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar dalam diri
siswa.
c. Pengertian IPS
Mulyono Tj. (dalam S. P. Taneo 2008: 1-8),) memberi
batasan IPS bahwa IPS sebagai pendekatan interdisipliner (Inter-
disciplinary approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,
antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu
politik, dan sebagainya.
Saidiharjo (dalam S. P. Taneo 2008: 1-8), bahwa IPS
merupakan hasil kombinasi atau basil pemfusian atau perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah,
antropologi, dan politik.
Jadi IPS adalah ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah
konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta
kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk
dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.
xix
2. Pengertian Media Pembelajaran
Media pengajaran yaitu alat pengajaran dan alat peraga. B.
Suryo (1984:152) mengemukakan bahwa terdapat tiga macam sarana
pendidikan yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran. Alat
pelajaran didefinisikan sebagai alat yang digunakan secara langsung
dalam pengajaran, sedangkan alat peraga merupakan alat pembantu
pengajaran yang mudah memberi pengertian kepada peserta didik.
Sedang media pengajaran merupakan bagian dari sumber pengajaran
yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk
lebih mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pendidikan. Media berasal dari Bahasa Latin merupakan bentuk jamak
dari medium yang berarti perantara yang dipakai untuk menunjukan
alat komunikasi.Secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
siswa sedemikaian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media menurut
Bringgs (1970:152) adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar. Buku, film, kaset,
film bingkai adalah contoh-contohnya. Media pendidikan atau
pengajaran didefinisikan Gagne dan Reiser (1983:3 dalam DR. Mulyani
Sumantri, M.Ed. dkk:152) sebaai alat-alat fisik dimana pesan-pesan
instruksional dikomunikasikan. Jadi seorang instruktur, buku cetak,
pertunjukan film atau tape recorder dan lain-lain peralatan fisik yang
mengkomunikasikan pesan instruksional dianggap sebagai media.
Selanjutnya, Dinje Borman Rumumpuk (1988 : 6 dalam DR. Mulyani
Sumantri, M.Ed. dkk:153) mendefinisikan media pengajaran sebagai
alat baik hardware maupun software yang dipergunakan sebagai media
komunikasi dan yang tujuannya untuk meningkatkan efektivitas proses
belajar mengajar.
Dari dua definisi media pengajaran yang dikemukakan di atas,
dapat dipelajari bahwa media pengajaran adalah segala alat pengajaran
xx
yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-
bahan instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga
memudahkan pencapaian tujuan pengajaran tersebut..
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu
diketahui oleh guru yaitu: Fungsi pertama media adalah sebagai alat
bantu pembelajaran, dan fungsi kedua media adalah sebagai sumber
belajar. Kedua fungsi utama media tersebut dapat ditelaah sebagai
berikut: Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu
diketahui oleh guru yaitu: Fungsi pertama media adalah sebagai alat
bantu pembelajaran, dan fungsi kedua media adalah sebagai sumber
belajar. Kedua fungsi utama media tersebut dapat ditelaah sebagai
berikut:
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran,
maksudnya bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran
yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak
memerlukan alat bantu, tetapai di lain pihak ada materi ajar yang
sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media
yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan
sebagainya. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi
melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar, maksudnya bahwa
sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik
tersebut berasal. Sumber belajar itu sendiri dapat dikelompokkan
menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media
masa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan
sebagai salahsatu sumbar belajar, ikut membantu guru dalam
memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta
dapat memperkaya wawasan siswa.
Kegunaan media pembelajaran yang lain adalah untuk:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
xxi
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa
dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai denga bakat dan
kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
f. Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata. (M.
Djauhar Siddiq, 2008 : 21)
Berdasarkan teori media pembelajaran tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
digunakan guru sebagai perantara atau pengantar penyampaian pesan
dalam proses komunikasi pembelajaran. Guru yang mengajar tanpa
menggunakan media pembelajaran tentu kurang merangsang/
menantang siswa untuk belajar.
3. Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Media Peta
Denah dan peta sama-sama menunjukkan suatu tempat atau
wilayah. Perbedaan antara denah dan peta terletak pada luas wilayah
yang ditunjukkan oleh denah sangat terbatas. Sedangkan wilayah yang
ditunjukkan peta sangat luas. Peta bisa menunjukkan wilayah
kabupaten, propinsi, negara, dan benua. Bahkan sebuah peta bisa
menunjukkan wilayah seluruh dunia. Peta atau map adalah gambar
seluruh sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan ke suatu
bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu. Gambar
permukaan bumi yang meliputi wilayah terbatas misalnya peta desa,
peta kelurahan, peta kecamatan, peta kabupaten/kota, dan peta provinsi.
Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas, dan sebagainya
yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung dan sebagainya ;
representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat,
xxii
seperti batas daerah, sifat permukaan daerah (KBBI edisi 3, 2001 :
867).
Peta menurut kamus umum bahasa indonesia Peta 1. Gambar
(an); lukisan; 2. Gambar yang menyatakan bagaimana letak tanah, laut,
gunung dan sebagainya; atau perjalanan angin; bumi, peta yang
terutama melukiskan tanah, pegunungan dan kali-kali; - laut, peta yang
terutama melukiskan laut, pulau-pulau, aliran ombak, dan sebagainya; -
timbul, peta yang dilukiskan dengan tanah liat dan sebagainya sehingga
gambarnya sebagai keadaan yang sebenarnya.( W.J.S Poerwadarminta,
1983 : 747).
F. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Wonokerso 2 Tahun pelajaran
2008/2009 pada konsep lingkungan setempat mata pelajaran IPS masih di
bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini terjadi karena pada saat
pembelajaran guru tidak menggunakan media peta sehingga kemampuan
siswa tentang konsep peta lingkungan setempat rendah, siswa cepat bosan,
dan pembelajaran tidak menyenangkan.
Berdasarkan teori belajar dan pembelajaran, maka untuk mengatasi
masalah pembelajaran tersebut guru melakukan tindakan yang berupa
penggunaan media peta dalam pembelajaran pada konsep lingkungan
setempat
Pada pembelajaran yang menggunakan media peta diharapkan
kemampuan siswa pada konsep lingkungan setempat dapat meningkat,
siswa tidak bosan belajar di kelas, dan pembelajaran menjadi
menyenangkan.
xxiii
Berdasarkan uraian di atas, kerangka pemikiran dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 1: Kerangka Berpikir
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka penulis
dapat merumuskan hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:
Dengan menggunakan media peta diduga dapat meningkatkan Hasil Belajar
IPS pada Konsep Peta Lingkungan Setempat Siswa Kelas IV Semester I
SDN Wonokerso 2 Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010.
KONDISI AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Dalam pembelajaran IPS guru belum menggunakan media peta: a. Kemampuan siswa tentang
konsep lingkungan setempat masih rendah.
b. Siswa cepat bosan. c. Pembelajaran tidak
menyenangkan.
Dalam pembelajaran guru menggunakan media peta.
Dalam pembelajaran IPS guru menggunakan media peta: a. Kemampuan siswa tentang
konsep peta lingkungan setempat meningkat.
b. Siswa tidak cepat bosan. c. Pembelajaran menjadi
menyenangkan
xxiv
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SDN Wonokerso 2, Kecamatan
Kedawung, Kabupaten Sragen dengan alasan:
a. SDN Wonokerso 2 yang berada di Kecamatan Kedawung
,Kabupaten Sragen belum pernah dijadikan tempat penelitian
khususnya kelas IV.
b. Pada tahun pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran guru belum
menggunakan media peta sehingga kemampuan siswa masih rendah.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian selama 6 bulan yaitu mulai bulan Juli
sampai dengan Desember 2009.
B. Subyek Penelitian dan Objek Penelitian
Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Wonokerso 2,
Kecamatan Kedawung,Kabupaten Sragen Tahun pelajaran 2009/2010
Semester I dengan jumlah siswa 12 anak.
Obyek penelitian yaitu penggunaan media peta pada konsep
lingkungan setempat mata pelajaran IPS.
C. Metodologi Penelitian
1. Sumber Data
Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam
penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data
diperoleh dari berbagai sumber:
a. Nara sumber terdiri dari guru dan siswa kelas IV SDN Wonokerso
2, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.
b. Hasil Pengamatan Pelaksanakaan Pembelajaran.
xxv
c. Tes Hasil Belajar.
2. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam
Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru
terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media peta.
b. Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui
keaktifan siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi.
c. Tes Tertulis
Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa.
Bentuk tes yang digunakan adalah isian sebanyak 5 butir soal setiap
siklus.
3. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan
prosentase hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk tabel dan diagram.
4. Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis
menetapkan indikator kinerja:
a. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa tentang konsep lingkungan
setempat di atas nilai KKM, yaitu 65.
b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 84,6%.
xxvi
5. Prosedur Penelitian
Prosedur/langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari
siklus-siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang
dicapai seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki.
Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus
meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
a. Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang menggunakan media peta.
b. Menyediakan media peta kabupaten dan provinsi.
c. Membuat instrumen observasi.
d. Membuat lembar evaluasi pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan
menggunakan media peta pada konsep lingkungan setempat
b) Siswa belajar IPS pada konsep lingkungan setempat dengan
menggunakan media peta
3) Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru kelas IV (peneliti)
bersama supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati
kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
4) Evaluasi dan Refleksi
Guru (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan
dengan Supervisor Penelitian. Hasil evaluasi dan refleksi siklus I
digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pada
siklus II.
xxvii
b. Siklus II
1) Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, guru (peneliti)
mengadakan perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
terutama pada penggunaan media peta.
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan
menggunakan media peta pada konsep lingkungan setempat,
lebih ditingkatkan lagi.
b) Siswa belajar IPS pada konsep lingkungan setempat dengan
menggunakan media peta
3) Observasi
Pelaksanaan observasi hampir sama dengan siklus I, yaitu guru
kelas IV (peneliti) bersama supervisor mengamati kegiatan guru
dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4) Evaluasi dan Releksi
Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan
Supervisor Penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II
belum memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat
dilanjutkan ke siklus III, namun jika sudah memenuhi indikator
kinerja penelitian maka dapat diakhiri pada siklus II.
Kegiatan merancang dan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan
penerapan PTK dapat digambarkan bentuk bagan berikut :
I II
A & O
P1
R
P2
R A & O
xxviii
Gambar siklus PTK dalam perbaikan pembelajaran.
Keterangan :
P1 : Perencanaan ke 1
P2 : Perencanaan ke 2
A & O : Pelaksanaan dan Observasi
R : Evaluasi-Refleksi
xxix
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMAHASAN
A. Hasil Penelitian
Kondisi awal dalam penelitian ini dijumpai adanya permasalahan
yaitu prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Wonokerso 2 pada tahun
pelajaran 2008/2009 belum memuaskan karena rata-rata hasil ulangan harian
pada konsep peta lingkungan setempat adalah 59,2, sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS adalah 65.
Hal ini disebabkan siswa beranggapan bahwa IPS merupakan mata
pelajaran yang tidak menarik dan membosankan, proses pembelajaran IPS
kurang kondusif, guru masih sering mengalami kesulitan dalam menanamkan
konsep-konsep dasar IPS kepada siswa, khususnya pada konsep peta
lingkungan setempat, guru belum mampu membuat dan atau menggunakan
alat peraga yang sesuai untuk membantu menanamkan konsep-konsep IPS.
Melihat kondisi seperti tersebut di atas guru mulai berfikir bagaimana
agar kondisi tersebut dapat teratasi. Guru mulai mengidentifikasi
permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran. Guru mengadakan diskusi
dengan teman sejawat serta Kepala Sekolah untuk memecahkan permasalahan
tersebut. Akhirnya dapat ditemukan sebuah gagasan baru untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Penggunaan media peta dapat digunakan dalam
pembelajaran IPS pada konsep peta lingkungan setempat.
1. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru kelas IV (peneliti)
bersama supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan guru dan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil pengamatan supervisor, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pada umumnya sudah baik karena guru sudah dapat
mengaktifkan siswa. Siswa merasa senang dengan media peta saat
pembelajaran berlangsung. Karena siswa dapat melihat/mengamati,
menemukan, dan menunjukkan letak suatu tempat. Hal ini dapat dilihat
xxx
dari keaktifan siswa dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan
guru. Di samping itu, siswa juga aktif bertanya kepada guru tentang materi
pembelajaran yang belum dipahami. Interaksi antar siswa juga terjalin
dengan baik, contohnya ketua kelompok dapat membantu anggota
kelompoknya yang belum memahami. Lembar Kerja Siswa dan Lembar
Evaluasi sudah baik untuk digunakan sebagai alat pengukuran.
Beberapa hal yang perlu tingkatkan lagi dalam kegiatan
pembelajaran yaitu: pada kegiatan awal, guru masih terasa tegang dalam
membuka pembelajaran, bahasa yang digunakan guru masih bersifat
kedaerahan sehingga ada siswa yang kurang paham dengan bahasa yang
digunakan guru. Pada kegiatan inti, terutama pada saat diskusi kelompok
guru belum menguasai pengelolaan kelas karena di bagian belakang ada
beberapa siswa yang ramai sendiri. Guru hendaknya tidak terfokus pada
salah satu kelompok.
2. Deskripsi Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan supervisor, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pada umumnya sudah baik dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Di samping itu, sudah ada peningkatan jika dibandingkan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terutama pada pengelolaan kelas.
Siswa lebih aktif, tampak senang, dan tidak merasa tertekan. Interaksi
antara guru dan siswa terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3. Hasil Tes
Tes dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada konsep peta lingkungan setempat tanpa adanya tindakan
penggunaan media peta rata-rata nilai siswa 59,2. Nilai rata-rata tes akhir
Siklus I adalah 63,9 dan nilai rata-rata pada tindakan Siklus II mengalami
peningkatan menjadi 80. Hasil tes pada konsep peta lingkungan setempat
pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut:
xxxi
Tabel 1
Inilai Ulangan Harian Sebelum Siklus I, Siklus I, dan Siklus II
No. Nama Siswa Sebelum
Siklus I Siklus I Siklus II
1. Antrika Novien Heriyanti 80 75 80
2. Aji Pangestu Fajar Mulia 55 100 90
3. Genta Putra dua 60 80 100
4. Indah Fatmawati 45 45 80
5. Eka Yuli Susanti 60 50 80
6. Andi Saifudin 60 70 50
7. Ewin Trisnawati 40 35 60
8. Tri Dewi Kusniawati 80 80 100
9. Hendrik Nur Agusti 50 70 80
10. Teguh Heru Prasetyo 50 40 80
11. Wiwit Sinta Sarfina 80 80 100
12. Dela Yulofi 60 75 70
13. Amin Khoirul Huda 50 30 70
Jumlah 770 831 1.040
Rata-rata Kelas 59,2 63,9 80
Nilai Tertinggi 80 100 100
Nilai Terendah 40 30 50
B. Pembahasan
1. Pembahasan Data Siklus
Untuk mengetahui keberhasilan dalam penelitian ini, perlu adanya
perbandingan antara nilai hasil ulangan Sebelum Siklus I, Siklus I, dan
Siklus II. Hasil ulangan harian siswa Sebelum Siklus I dapat dilihat pada
tabel berikut:
xxxii
Tabel 2
Data Nilai Ulangan Harian IPS
Siswa Kelas IV sebelum Siklus I
No. Nama Siswa KKM Nilai
Ulangan Keterangan
1. Antrika Novien
Heriyanti 65 80 Tuntas
2. Aji Pangestu Fajar Mulia 65 55 Belum Tuntas
3. Genta Putra dua 65 60 Belum Tuntas
4. Indah Fatmawati 65 45 Belum Tuntas
5. Eka Yuli Susanti 65 60 Belum Tuntas
6. Andi Saifudin 65 60 BelumTuntas
7. Ewin Trisnawati 65 40 Belum Tuntas
8. Tri Dewi Kusniawati 65 80 Tuntas
9. Hendrik Nur Agusti 65 50 Belum Tuntas
10. Teguh Heru Prasetyo 65 50 Belum Tuntas
11. Wiwit Sinta Sarfina 65 80 Tuntas
12. Dela Yulofi 65 60 Belum Tuntas
13. Amin Khoirul Huda 65 50 Belum Tuntas
Jumlah 770
Rata-rata Kelas 59,2
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 40
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa ada 13 anak,
jumlah nilai 770, rata-rata nilai siswa 59,23, nilai tertinggi 80, nilai dan
terendah 40.
xxxiii
Data nilai tersebut dapat dikelompok seperti tabel berikut:
Tabel 3
Pengelompokan Nilai Siklus I
Mata Pelajaran IPS
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca peta lingkungan peta setempat
(kabupaten/kota dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
Kelompok Nilai Jumlah Siswa Prosentase
A 85 – 100 0%
B 65 – 84 3 23,1%
C < 65 10 76,9%
Jumlah 13
Setelah dikelompokkan berdasarkan nilainya diketahui bahwa:
a. Kelompok A yang mendapat nilai 85 – 100 tidak ada.
b. Kelompok B yang mendapat nilai 65 – 84 ada 3 anak, sudah tuntas.
c. Kelompok C yang mendapat nilai < 65 ada 10 anak, belum tuntas.
Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas 65 ada 3 anak. Jadi, anak yang
sudah tuntas dalam pembelajaran hanya 3 anak (23,1%) sedangkan yang
belum tuntas ada 10 anak (76,9%).
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut:
Diagram 1Pengelompokan Nilai Sebelum Siklus I
10
0
3
0
2
4
6
8
10
12
< 65 65 - 84 85 - 100
Nilai Ulangan
Ban
yak
Ana
k
xxxiv
Pada Siklus I diperoleh data kualitatif dan kuantitatif. Yang
termasuk data kualitatif yaitu: Lembar Keaktifan Siswa dan Lembar
Kinerja Guru (terlampir). Sedangkan data kuantitatif yaitu nilai hasil
belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa diperoleh melalui tes tertulis.
Instrument tes yang digunakan berupa isian singkat. Data hasil belajar
siswa seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4
Data Nilai Ulangan Harian Siswa Siklus I
Nama Sekolah : SDN Wonokerso 2
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : IV (Empat)
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca peta lingkungan peta
setempat (kabupaten / kota dan provinsi)
dengan menggunakan skala sederhana.
Tanggal Pelaksanaan : 10 September 2009
No. Nama Siswa KKM Nilai
Ulangan Keterangan
1. Antrika Novien
Heriyanti 65 75 Tuntas
2. Aji Pangestu Fajar Mulia 65 100 Tuntas
3. Genta Putra dua 65 80 Tuntas
4. Indah Fatmawati 65 45 Belum Tuntas
5. Eka Yuli Susanti 65 50 Belum Tuntas
6. Andi Saifudin 65 70 Tuntas
7. Ewin Trisnawati 65 35 Belum Tuntas
8. Tri Dewi Kusniawati 65 80 Tuntas
9. Hendrik Nur Agusti 65 70 Tuntas
10. Teguh Heru Prasetyo 65 40 Belum Tuntas
11. Wiwit Sinta Sarfina 65 80 Tuntas
xxxv
No. Nama Siswa KKM Nilai
Ulangan Keterangan
12. Dela Yulofi 65 75 Tuntas
13. Amin Khoirul Huda 65 30 Belum Tuntas
Jumlah 831
Rata-rata Kelas 63,9
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 30
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa ada 13 anak,
jumlah nilai 831, rata-rata nilai siswa 63,9, nilai tertinggi 100, nilai dan
terendah 30.
Data nilai tersebut dapat dikelompok seperti berikut:
Tabel 5
Pengelompokan Nilai Siklus I
Mata Pelajaran IPS
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca peta lingkungan peta setempat
(kabupaten / kota dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
Kelompok Nilai Jumlah Siswa Prosentase
A 85 – 100 1 7,7%
B 65 – 84 7 53,8%
C < 65 5 38,5%
Jumlah 13
Setelah dikelompokkan berdasarkan nilainya diketahui bahwa:
a. Kelompok A yang mendapat nilai 85 – 100 ada 1 anak, sudah tuntas.
b. Kelompok B yang mendapat nilai 65 – 84 ada 7 anak, sudah tuntas.
c. Kelompok C yang mendapat nilai < 65 ada 5 anak, belum tuntas.
xxxvi
Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas 65 ada 8 anak. Jadi, anak yang
sudah tuntas dalam pembelajaran hanya 8 anak (61,5%) sedangkan yang
belum tuntas ada 5 anak (38,5%).
Berdasarkan tersebut di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengamatan/observasi dan evaluasi pembelajaran IPS
untuk kompetensi dasar Membaca peta lingkungan peta setempat
(kabupaten / kota dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana
pada Siklus I sudah ada peningkatan di beberapa hal, di antaranya:
a. Siswa tidak takut lagi pada mata pelajaran IPS.
b. Siswa sudah aktif belajar di dalam kelas.
c. Siswa tidak ada yang mengantuk saat dijelaskan pada konsep peta
lingkungan setempat.
d. Siswa tidak bosan lagi saat pembelajaran pada konsep peta lingkungan
setempat.
e. Rata-rata hasil belajar siswa terjadi peningkatan sebesar % (dari 59,23
menjadi 63,9). Jumlah siswa yang sudah tuntas ada 8 anak (61,5%),
dan yang belum tuntas ada 5 anak (38,5%).
Diagram 2Pengelompokan Nilai Siklus I
5
1
7
0
1
2
3
4
5
6
7
8
< 65 65 - 84 85 - 100
Nilai Ulangan
Ban
yak
Ana
k
xxxvii
Tabel 6
Data Nilai Ulangan Harian Siswa Siklus II
Nama Sekolah : SDN Wonokerso 2
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV/1
Waktu : 2 x 35 menit
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca peta lingkungan peta
setempat (kabupaten/kota dan
provinsi) dengan menggunakan skala
sederhana.
Hari/Tanggal : Kamis, 8 Oktober 2009
No. Nama Siswa KKM Nilai
Ulangan Keterangan
14. Antrika Novien
Heriyanti 65 80 Tuntas
15. Aji Pangestu Fajar Mulia 65 90 Tuntas
16. Genta Putra dua 65 100 Tuntas
17. Indah Fatmawati 65 80 Tuntas
18. Eka Yuli Susanti 65 80 Tuntas
19. Andi Saifudin 65 50 Belum Tuntas
20. Ewin Trisnawati 65 60 Belum Tuntas
21. Tri Dewi Kusniawati 65 100 Tuntas
22. Hendrik Nur Agusti 65 80 Tuntas
23. Teguh Heru Prasetyo 65 80 Tuntas
24. Wiwit Sinta Sarfina 65 100 Tuntas
25. Dela Yulofi 65 70 Tuntas
26. Amin Khoirul Huda 65 70 Tuntas
Jumlah 1.040
xxxviii
No. Nama Siswa KKM Nilai
Ulangan Keterangan
Rata-rata Kelas 80
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa ada 13 anak,
jumlah nilai 1.040, rata-rata nilai siswa 80, nilai tertinggi 100, nilai dan
terendah 50.
Data nilai tersebut dapat dikelompok seperti berikut:
Tabel 7
Pengelompokan Nilai Siklus II
Mata Pelajaran IPS
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca peta lingkungan peta setempat
(kabupaten/kota dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
Kelompok Nilai Jumlah Siswa Prosentase
A 85 – 100 4 30,8%
B 65 – 84 7 53,8%
C < 65 2 15,4%
Jumlah 13
Setelah dikelompokkan berdasarkan nilainya diketahui bahwa:
a. Kelompok A yang mendapat nilai 85 – 100 ada 4 anak, sudah tuntas.
b. Kelompok B yang mendapat nilai 65 – 84 ada 7 anak, sudah tuntas.
c. Kelompok C yang mendapat nilai < 65 ada 2 anak, belum tuntas.
Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas 65 ada 11 anak. Jadi, anak yang
sudah tuntas dalam pembelajaran ada 11 anak (84,6%) sedangkan yang
belum tuntas ada 2 anak (15,4%).
xxxix
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengamatan/observasi dan evaluasi pembelajaran IPS
untuk kompetensi dasar Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana
pada Siklus II sudah ada peningkatan di beberapa hal, di antaranya:
a. Siswa lebih menyukai mata pelajaran IPS.
b. Siswa lebih aktif belajar di dalam kelas.
c. Pelaksanaan pembelajaran lebih kondusif.
d. Hampir semua siswa sudah tuntas dalam belajar kecuali 2 anak,
yaitu : Andi Saifudin dan Ewin Trisnawati.
e. Rata-rata hasil belajar siswa terjadi peningkatan sebesar 25,2 %
(dari 63,9 menjadi 80). Jumlah siswa yang sudah tuntas ada 11
anak (84,6 %), dan yang belum tuntas ada 2 anak (15,4 %).
Diagram 3Pengelompokan Nilai Siklus II
2
4
7
0
1
2
3
4
5
6
7
8
< 65 65 - 84 85 - 100
Nilai Ulangan
Ban
yak
Ana
k
xl
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
media peta dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada konsep peta lingkungan
setempat siswa kelas IV.
Penggunaan media peta dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada
konsep peta lingkungan setempat karena dengan media peta siswa dapat
mengetahui letak suatu tempat sesuai arah mata angin. Di samping itu,
penggunaan media peta dapat mengurangi verbalisme dalam pembelajaran
sehingga pembelajaran berlangsung lebih menarik, menyenangkan, dan tidak
membosankan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini dapat diimplikasikan bahwa ”Media Peta” dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar IPS pada konsep peta lingkungan setempat siswa
kelas IV SDN Wonokerso 2.
Sehubungan dengan penelitian ini, penulis perlu menyampaikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya dalam melaksanakan pembelajaran tentang
lingkungan setempat dengan menggunakan media peta.
b. Guru sebaiknya lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan media
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a. Siswa tidak perlu takut dalam belajar IPS karena mata pelajaran IPS
lebih mudah dipelajari.
b. Untuk mempermudah dalam memahami konsep IPS siswa jangan
ragu-ragu untuk melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas
xli
dengan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah hendaknya selalu memberi dukungan kepada guru dalam
melaksanakan inovasi pembelajaran, serta dapat memfasilitasi segala
kebutuhan yang diperlukan guru guna memperlancar proses
pembelajaran dengan menggunakan ”Media Peta”.
b. Sekolah perlu memberi kesempatan kepada guru untuk senantiasa
meningkatkan kemampuan, mengembangkan profesinya baik melalui
pelatihan, penataran, ataupun mengikuti kegiatan KKG.
xlii
DAFTAR PUSTAKA
Arif S. Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Asra, dkk. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran di SD. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdiknas.
Hidayati,dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdiknas.
Ignasius Suban Angin, 2008. Kajian IPS SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Kamus Pusat Bahasa, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonsia edisi 3 cetakan 1.
Jakarta: Balai Pustaka.
Mulyani Sumantri,dkk. 2001. Strategi Belajar mengajar. CV. Maulana.
Soli Abimanyu, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdiknas.
Sri Anitah, 2008. Media Pembelajaran. Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
Surakarta.
Tantya Hisnu P.,dkk.2008. IPS 4 untuk SD/MI Kelas IV (BSE), Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
W.J.S Poerwadarminta, 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka:
Depdikbud.