LAPORAN PENELITIAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA …
Transcript of LAPORAN PENELITIAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA …
i
LAPORAN PENELITIAN
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TUGAS MAKALAH
MAHASISWA PROGRAM STUDI PGMI SEMESTER III TAHUN
AKADEMIK 2019/2020
TIM PENGUSUL:
Ketua : Laeli Qadrianti, S.Pd., M.Pd. (2110089102)
Anggota : Rita, S.Pd., M.Pd. (2128108603)
INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI
2020
ii
RINGKASAN
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TUGAS MAKALAH
MAHASISWA PROGRAM STUDI PGMI SEMESTER III TAHUN
AKADEMIK 2019/2020
Laeli Qadrianti1, Rita
2
1,2
Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai
Email: [email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan
berbahasa makalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020. Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari kesalahan
berbahasa dalam tugas makalah mahasiswa. Kesalahan berbahasa yang
dianalisis berupa kesalahan penggunaan ejaan. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode dokumentasi. Data yang telah diperoleh
kemudian dianalisis menggunakan teori Miles and Huberman yang meliputi
reduksi data, display atau penyajian data, kemudian kesimpulan. Berdasarkan
Hasil penelitian ini ditemukan bentuk kesalahan berbahasa makalah
mahasiswa Prodi PGMI Semester III Tahun Akademik 2019/2020 yakni:
kesalahan penulisan huruf yang meliputi kapital dan huruf miring. Kesalahan
penulisan kata yang meliputi kesalahan penulisan kata depan, pemenggalan
huruf, dan kata ganti. Kesalahan penulisan tanda baca yang meliputi tanda
baca titik dan tanda baca koma.
Key word: Kesalahan berbahasa, tugas makalah.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii
RINGKASAN.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................. 4
A. Kesalahan Berbahasa.............................................................. 4
B. Analisis Kesalahan Berbahasa................................................ 5
C. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.............................. 6
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 24
A. Jenis Penelitian........................................................................ 24
B. Sumber Data............................................................................ 24
C. Metode Pengumpulan Data..................................................... 25
D. Instrumen Pengumpulan Data................................................. 25
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 28
A. Hasil Penelitian....................................................................... 28
B. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................. 44
BAB V PENUTUP................................................................................... 47
A. Simpulan.................................................................................. 47
B. Saran........................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 48
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1................................................................................................... 27
Tabel 4.1................................................................................................... 28
Tabel 4.2................................................................................................... 29
Tabel 4.3................................................................................................... 30
Tabel 4.4................................................................................................... 40
Tabel 4.5................................................................................................... 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia dijadikan mata kuliah pengembang kepribadian di
setiap perguruan tinggi dengan tujuan agar mahasiswa memiliki sikap popsitif
terhadap bahasa Indonesia. Sikap positif terhadap bahasa Indonesia
diwujudkan dengan a) kesetiaan bahasa, mendorong mahasiswa memelihara
bahasa nasional; b) kebanggaan bahasa, mendorong mahasiswa mengutamakan
bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai lambang
identitas bangsa, dan c) kesadaran akan adanya norma bahasa, mendorong
mahasiswa menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah aturan yang berlaku.
(Qadrianti, 2017: 2). Selain itu, tujuan khusus pembelajaran bahasa Indonesiadi
perguruan tinggi ialah agar mahasiswa terampil menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, secara lisan maupun tertulis sebagai sarana
pengungkapan gagasan ilmiah.
Pengungkapan ide dalam bentuk kegiatan menulis merupakan salah
satu bagian dari keterampilan berbahasa yangperlu mendapat perhatian lebih.
Hal ini merupakan kenyataan bahwa kegiatan menulis merupakan kegiatan
yang bersifat mendasar. Kegiatan menuangkan ide dalambentuk tulisan ini
memerlukan pemahaman tentang kemampuan kebahasaan. Bagi pemakai
bahasa khususnya mahasiswa, kegiatan menulis bukanlah suatu hal yang asing
karena kegiatan ini sering dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-
tugas perkuliahan, seperti menulis karya ilmiah dalam bentuk makalah.
Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang dituangkan ke
dalambentuk tulisan beserta penjelasannya dengan memperhatikan elemen
pendukung secara ilmiah. Makalah sebagai media komunikasi yang digunakan
mahasiswa untuk melatih kecerdasan, melatih keterampilan menulis, dan
menanamkan kebiasaan gemar menulis. Penulisan makalah sebagai karya tulis
mahasiswa dalam suatu perkuliahan agar mahasiswa kreatif dalam menulis
2
karya tulis ilmiah. Analisis kesalahan merupakan penelaahan, penilaian sesuatu
yang salah atau menyimpang dari aturan. Kesalahan dalam penggunaan Ejaan
Bahasa Indonesia merupakan kesalahan dalam penggunaan atau pemakaian
bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang sudah disusun oleh Pusat
Bahasa. (Tussolekha, 2019: 37).
Markhamah dan Sabardila (2010) dalam kaitannya dengan kesalahan
berbahasa membedakan antara istilah kesalahan berbahasa (error) dengan
kekeliruan berbahasa (mistake). Adapun pengertian kesalahan berbahasa adalah
penyimpangan yang bersifat sitematis, konsisten, dan menggambarkan
kemampuan pemakai bahasa pada tahap tertentu (yang biasanya belum
sempurna). Kekeliruan berbahasa adalah bentuk penyimpangan yang tidak
sistematis, yang berada pada wilayah performansi atau perilaku berbahasa.
Menurut Dulay, Burt, dan Krashen, paling sedikit ada empat
landasanyang dapat digunakan dalam mengklasifikasikan kesalahan berbahasa.
Keempat landasan atau yang sering dikenal dengan taksonomi itu adalah
taksonomi kategori linguistik, siasat permukaan, komparatif; dan taksonomi
efek komunikatif. Akan tetapi, jenis analisis kesalahan berbahasa yang
digunakan dalam penelitian ini lebih didasarkan pada tinjauan dari sudut
pandang linguistik (Ariningsih, 2012: 42).
Berdasarkan hasil bacaan peneliti terhadap makalah yang ditulis oleh
mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Semester
IIITahun Akademik 2019/2020, ditemukan banyak kesalahan penggunaan
bahasa seperti penggunaan ejaan, diksi, kalimat, dan paragraf. Penggunaan
ejaan yang meliputi pemakaian tanda baca, penulisan huruf, dan penulisan
unsur serapan. Penggunaan diksi atau pemilihan kata yang digunakan tidak
sesuai dengan konteks kalimat yang disusun. Hal ini dapat mengaburkan
makna dari tulisan yang dibuat mahasiswa.Oleh karena itu, peneliti akan
melakukan penelitian mengenai Analisis Kesalahan Berbahasa dalam tugas
makalah mahasiswa.
Penelitian sejenis telah dilakukan seperti yang diteliti oleh Bayu Dwi
Nurwicaksono (2018: 138) tentang Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
3
Pada Teks Ilmiah Mahasiswa. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
kesalahan berbahasa mahasiswa dalam kategori yang tinggi error 89,08 %,
bentuk mistake 10,71%, dan bentuk lapses 0,2%. Temuan error pada kesalahan
pemakaian huruf mencapai 183 item atau 43,16%, temuan error pada
kesalahan penulisan kata mencapai 145 item atau 34,20%, temuan
error pada pemakaian tanda baca mencapai 68 item atau 16,04%, temuan error
pada penulisan unsur serapan mencapai 28 item atau 6,6%. Temuan-temuan
tersebut membuktikan bahwa kompetensi mahasiswa Program Studi Penerbitan
dalam penguasaan Ejaan Bahasa Indonesia sangat perlu ditingkatkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini, yaitu: Bagaimanakah bentuk kesalahan berbahasa makalah mahasiswa
Prodi PGMI Semester III Tahun Akademik 2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan
berbahasa makalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa
untuk mata kuliah bahasa Indonesia pada semua Program Studi yang
menjadikan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah dasar umum untuk materi
ejaan, kalimat, dan paragraf.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesalahan Berbahasa
Burt, Dulay, dan Krashen memprediksi kesalahan berbahasa dengan
pengklasifikasian yang dikenal dengan istilah taksonomi kesalahan berbahasa.
Ada empat taksonomi kesalahan berbahasa yang digunakan untuk memprediksi
kesalahan berbahasa, yakni: (1) taksonomi kategori linguistik, (2) taksonomi
siasat permukaan, (3) taksonomi komparatif, (4) taksonomi efek komunikatif.
Berikut uraian empat taksonomi kesalahan berbahasa tersebut yang menjadi
fokus penelitian ini, yaitu:
Taksonomi kategori linguistik dapat memberikan informasi yang sangat
penting tentang kesalahan yang dikumpulkan dan yang akan dianalisis.
1. Kesalahan Fonologi
Kesalahan mencakup ucapan bagi bahasa lisan dan ejaan bagi
bahasa tulis. Kesalahan penggunaan ejaan ialah kesalahan menuliskan kata
atau kesalahan menggunakan tanda baca. Kesalahan penulisan kata
meliputi kesalahan penulisan kata dasar, kata turunan, bentuk ulang,
gabungan kata, kata ganti (-ku, -mu, kau-, dan –nya), kata depan (di, dari,
dan ke-), kata sandang si dan sang, partikel (-lah, -kah, dan –tah),
singkatan dan akronim, dan penulisan angka dan bilangan.
Kesalahan penggunaan tanda baca meliputi tanda titik (.), tanda
koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda
pisah (-), tanda elipsis (...), tanda tanya (?), tanda (!), tanda kurung ((...)),
tanda kurung siku ([...]), tanda petik (―...‖), tanda petik tunggal (‗...‘),
tanda garis miring (/), dan tanda penyingkat atau apostrof (‗).
2. Kesalahan Morfologi dan Sintaksis
Kesalahan ini mencakup kesalahan prefiks, infiks, sufiks, konfiks,
simulfiks, dan perulangan kata. Kesalahan pembentukan kata tergolong
pada kesalahan morfologis. Kesalahan morfologis adalah kesalahan
5
berbahasa yang disebabkan oleh salah memilih afiks, salah menggunakan
kata ulang, salah menyusun kata majemuk, dan salah memilih bentuk kata.
3. Kesalahan Semantik atau leksikon. Kesalahan leksikon adalah kesalahan
memakai kata yang tidak atau kurang tepat.
B. Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis kesalahan adalah penyajian segala aspek kesalahan. Analisis
kesalahan merupakan suatu prosedur kerja yang mempunyai langkah-langkah
tertentu. Langkah-langkah yang dimaksud disebut metodologi anakes(Junus:
2017: 34). Langkah-langkah anakes, sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data: berupa kesalahn berbahasa yang dibuat oleh
mahasiswa, misal tugas makalah;
2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan: mengenali dan
memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori kesalahan, misalnya
kesalahan pelafalan, pembentukan kata, penggabungan kata,
penyusunan kalimat;
3. Memperingkat kesalahan: mengurutkan kesalahan berdasarkan
frekuensi atau keseringannya;
4. Menjelaskan kesalahan: menggambarkan letak kesalahan, penyebab
kesalahan, dan memberikan contoh yang benar;
5. Memprakirakan atau memprediksi daerah atau butir kesalahan yang
rawan: meramalkan tataran bahasa yang dipelajari yang potensial
mendatangkan kesalahan;
6. Mengoreksi kesalahan: memperbaiki dan bila dapat menghilangkan
kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat.
Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teknik untuk
mengidentifikasi,mengklasifikasikan, dan menginterpretasikan secara
sistematis kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa yang sedang belajar bahasa
asing atau bahasa keduadengan menggunakan teori-teori dan prosedur-
prosedur berdasarkan linguistik.Dari analisis tersebut akan diperoleh: (1)
6
deskpripsi kesalahan; (2) peringkatkesalahan: dan (3) perbaikan kesalahan
tersebut (Oktaviani, 2018: 98).
Kajian terhadap analisis kesalahan berbahasa dilakukan karena adanya
ketidakpuasan para pakar bahasa terhadap kajian analisis kontrastif yang
mendasarkan pada perbandingan bahasa pertama dan bahasa kedua. Analisis
kontrastif dengan hipotesis-hipotesis bentuk kuatnya menganggap bahwa
semua kesalahan berbahasa disebabkan karena adanya perbedaan struktur
bahasa pertama dengan bahasa kedua yang sedang dipelajari. Pandangan ini
tidak dapat diterima oleh pakar bahasa, sebab pada kenyataannya tidak semua
kesalahan berbahasa disebabkan oleh perbedaan struktur bahasa pertama dan
bahasa kedua. Sebagian besar kesalahan bahasa disebabkan rumitnya turan-
aturan dan kaidah yang berlaku pada bahasa yang menjadi target pembelajaran.
Menganalisis kesalahan berbahasa yang dibuat oleh mahasiswa
memberikan manfaat tertentu, karena pemahaman terhadap kesalahan tersebut
dapat memberikan umpan balik yang sangat berharga bagi pengevaluasian dan
perencanaan penyusunan materi dan strategi pembelajaran di kelas.
C. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) adalah ejaan bahasa
Indonesia yang berlaku sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan ini menggantikan
Ejaan yang Disempurnakan. PUEBI berisi pedoman ejaan bahasa Indonesia,
yaitu pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Pemakaian
Huruf meliputi: 1) Huruf Kapital; 2) Huruf Miring, 3) Huruf Tebal. Penulisan
kata meliputi: 1) Kata Dasar; 2) Kata Berimbulan; 3) Bentuk Ulang; 4)
Gabungan Kata; 5) Pemenggalan Kata; 6) Kata Depan; 7) Partikel; 8)
Singkatan dan Akronim; 9) Angka dan Bilangan; 10) Kata ganti ku-, mu-, -nya,
kau-, -ku; 11) Kata sandang si dan sang. Pemakaian Tanda Baca meliputi 1)
Tanda Titik(.); 2) Tanda Koma(,); 3) Tanda Titik Koma(;); 4) Tanda Titik
Dua(:); 5) Tanda Hubung(-); 6) Tanda Pisah(—); 7) Tanda Tanya(?); 8) Tanda
7
Seru(!); 9) Tanda Elipsis(...); 10) Tanda Petik(―...‖); 11 Tanda Petik
Tunggal(‗...‘); 12) Tanda Kurung((...)); 13) Tanda Kurung Siku([...]); 14)
Tanda Garis Miring(/); 15) Tanda Penyingkat atau Apostrof(‗).
1. Pemakaian Huruf
a. Abjad, Vokal, dan Konsonan
Dalam abjad terdapat lima huruf vokal (v), yaitu a, i, u, e, o
Selain dua gabungan konsonan, adapula gabungan dua vocal yang
disebut diftong. Difton terjadi jika dua vocal yang berurutan harus ada
dalam satu suku kata menciptakan bunyi luncuran (bunyi yang berubah
kualitasnya) yang berbeda dengan lafal aslinya. Perhatikan contoh diftong
di bawah ini:
b. Pemenggalan Kata
1) Ketentuan pemenggalan kata dasar, sebagai berikut:
a) Jika di tengah kata ada huruf vocal yang beruntun,
pemenggalannya
dilakukan diantara kedua huruf vocal itu.
Misalnya: dia, doa, taat
b) Jika di tengah kata ada huruf konsonan, pemenggalan dilakukan
sebelum huruf konsonan itu.
Misalnya: Ta-bu Ka-wan Ca-tur
c) Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang beruntun,
pemenggalan dilakukan diantara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya : ap-ril swas-ta an-dal
d) Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf konsonan yang
beruntun, pemenggalan dilakukan diantara huruf konsonan yang
pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Misalnya: Ab-sor-si Kon-klu-si in-struk-si
8
2. Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital atau Huruf Balok (Block Letter)
1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh:
Mari kita pikirkan lima tahun ke depan dan kita siapkan sekarang.
Ayo, angkat tangan!
2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh:
Kata dosen, ―Dulu yang mempunyai sumber ilmiah hanya dosen. Kini,
sumber belajar banyak, mahasiswa dapat memilih yang terbaik.‖
Mahasiswa bertanya, ―Mengapa harus belajar filsafat?‖
3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti
untuk Tuhan.
Contoh:
Allah, Yang Mahakuasa, Islam, Alquran, Injil
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan.
4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Nabi Ibrahim, Haji Agus Salim, Imam Syafii
Huruf kapital tidak dipakai jika tidak diikuti nama orang.
Contoh:
Ia mempelajari riwayat nabi-nabi.
5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh:
Gubernur Syahrul Yasin Limpo, Menteri Keuangan
Jenderal Moeldoko, Profesor Ide Said
9
Huruf kapital tidak dipakai jika tidak diikuti nama orang.
Contoh:
Siapakah presiden yang baru terpilih itu?
Keponakanku bercita-cita menjadi pilot.
6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Contoh:
Muhammad Jusuf Kalla
Prabowo Subianto
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Contoh:
mesin diesel
2 ampere
5 volt
7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Contoh:
... memakai bahasa Indonesia sebagai ...
bahasa Arab
suku Jawa
huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku,
dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Contoh:
keinggris-inggrisan
kata-kata itu harus diindonesiakan
8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh:
tahun Masehi
bulan Agustus
hari Kamis, hari raya Idul Fitri, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
10
9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Contoh:
Bandara Sultan Hasanuddin
Jalan Landak
Huruf kapital tidak dipakai jika tidak diikuti nama.
Contoh:
Kami akan mendaki gunung.
Jangan membuang sampah ke sungai.
10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
nama resmi badan/lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta
nama dokumen resmi.
Contoh:
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
Huruf kapital tidak dipakai jika tidak diikuti nama, baik nama
lembaga, nama tempat, maupun nama dokumen.
Contoh:
Ia belajar di universitas negeri.
Ia bekerja pada sebuah departeman.
11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan/lembaga.
Contoh:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur kata uang sempurna) dalam penulisan nama buku,
majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke,
dari, dan, dalam, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh:
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Harian Kompas
Dia agen majalah Aneka Yess
11
13) Huruf kapital sebagai huruf pertama nama penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, paman, yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contoh:
Surat Saudara sudah saya terima.
―Kapan Bapak berangkat?‖ tanya Nining kepada ibu.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam penyapaan.
Contoh:
Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak saya sudah menikah.
14) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
Dr. : doktor
M.Sc. : master of science
M.Pd. : magister pendidikan
15) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contoh:
Apakah kegemaran Anda?
Usulan Anda telah kami terima.
b. Huruf Miring
1) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Contoh:
Surat kabar Fajar 21 Juli 2014.
Buku Bahasa Indonesia karangan Widjono Hs. Dan Sintowati.
2) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh:
12
Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
3) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah
atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh:
Kata Production Design Centre diganti dengan Pusat Desain Produksi.
Nama ilmiah padi ialah Oriza Sativa.
3. Penulisan Kata
a. Penulisan Kata Turunan
1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya:
bergerigi ketetapan
sentuhan terhapus
2) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya:
bertanda tangan, tanda tangani
diberi tahu, beri tahukan
3) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
memberitahukan
ditandatangani
b. Penulisan Kata Ulang
1) Pengulangan Kata Dasar
Contoh:
cakap-cakap, orang-orang, rumah-rumah
2) Pengulangan Kata Berimbuhan
Contoh:
13
beramai-ramai, melambai-lambai, perlahan-lahan
3) Pengulangan Gabungan Kata
Contoh:
buku-buku berkualitas, meja-meja tulis
4) Pengulangan Kata Berubah Bunyi
Contoh:
bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
huru-hara, lauk-pauk, ramah-tamah
c. Penulisan Gabungan Kata
1) Gabungan kata yang berupa kata majemuk, bagian-bagiannya dituliskan
terpisah.
Contoh:
duta besar, kerja sama, tanggung jawab
2) Gabungan kata serangkai
Contoh:
Bumiputra, daripada, tunawicara
3) Gabungan kata terikat dan kata bebas
Penggabungan kata terikat, yaitu kata yang tidak dapat berdiri sendiri
sebagai satu kata yang bermakna penuh bersama kata bebas, ditulis
serangkai. Misalnya kata: non, sub, pasca.
Misalnya:
antarkota
pascasarjana
subunit
a) Penggabungan kata terikat dengan berhuruf awal kapital disisipi tanda
hubung.
b) Khusus penggabungan kata maha + esa yang terkait dengan sifat Tuhan
ditulis terpisah, misalnya: Tuhan Yang Maha Esa. Kata maha + sifat Tuhan
yang diawali dengan imbuhan pe- ditulis terpisah, mislanya: Tuhan Yang
Maha Pengasih.
14
c) Gabungan kata dasar + kata berimbuhan: penggabungan kata + kata
berawalan dan berakhiran, awalan atau akhiran itu ditulisakan serangkai
dengan kata terdekat dengannya. Sedangkan kata lain yang merupakan
unsur gabungan dituliskan terpisah, tanpa tanda hubung.
Misalnya:
bertanda tangan, mennyebar luas
d) Penggabungan kata dengan konfiks berawalan + berakhiran sekaligus,
ditulis serangkai, tanpa tanda hubung.
Misalnya:
dibudidayakan, ketidakadilan, pertanggungjawaban
d. Penulisan Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dan kau sebagi bentuk singkat kata aku dan engkau, ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
aku bawa
kubawa
engkau bawa
kaubawa
Kata ganti ku dan mu sebagai bentuk singkat dari aku dan kamu, ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
sepeda kamu
sepedamu
rumah aku
rumahku
Kata ganti nya selalu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Bukunya
15
e. Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di dan awalan di-
Kata depan di diiukti kata benda (tempat), menyatakan arah atau tempat,
sedangkan awalan di- diikuti kata kerja.
di (kata depan) di- (awalan)
di kampus dapat diubah menjadi ditulis (kata kerja) dapat diubah
dari kampus atau ke kampus menjadi menulis
di samping – dari samping dikesampingkan – mengesampingkan
ke (kata depan)
Tolong pindahkan meja ini ke ruang tengah.
ke- (awalan)
Betulkah kamu sudah mempunyai kekasih?
f. Penulisan Kata Sandang si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
si kecil, sang kancil
g. Penulisan Partikel
1) Partikel –lah dan –kah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah peraturan ini sampai tuntas.
Siapakah tokoh yang menemukan radium?
2) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Mislanya:
Apa pun yang dikatakannya, aku tetap tak percaya.
Satu kali pun Dia tidak pernah ke rmahku.
Kelompok yang dianggap padu ditulis serangkai, yaitu adapun,
bagaimanapun, walaupun, meskipun
3) Partikel per yang berarti ‗demi‘, dan ‗tiap‘ ditulis terpisah dari bagian
kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
Misalnya:
16
Mereka masuk kelas satu per satu. (‗satu demi satu‘)
Harga kain itu Rp 10.000,00 per meter (‗tiap meter‘)
h. Penulisan Singkatan dan Akronim
1) Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau
lebih.
a. Setiap menyingkat satu kata, dipakai satu tanda titik
Misalnya:
nomor disingkat no.
halaman disingkat hlm.
b. Bila menyingkat dua kata diapkai dua titik
Misalnya:
atas nama disingkat a.n.
opere citato disingkat op.cit.
Singkatan nama diri yang terbentuk dari gabungan huruf awal kata yang
disingkat, ditulis tanpa titik.
Misalnya:
Amerika Serikat disingkat AS
Perseroan Terbatas disingkat PT
c. Bila menyingkat tiga kata atau lebih pada akhir singkatannya dipakai
satu titik.
Misalnya:
dan kawan-kawan disingkat dkk.
dan lain-lain disingkat dll.
Singkatan nama diri yang terbentuk dari gabungan huruf awal kata yang
disingkat, ditulis tanpa titik.
BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
LSI (Lembaga Survei Indonesia)
d. Penulisan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan,
dan mata uang tidak diikuti titik.
Misalnya:
17
kg kilogram
TNT trinitrotoluen
2) Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal kata atau
gabungan suku kata dari deret kata yang disingkat.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
yang disingkat, seluruhnya ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
UNM (Universitas Negeri Makassar)
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata, huruf awalnya ditulis dengan huruf
kapital dan tidak diakhiri oleh tanda titik.
Misalnya:
Unismuh (Universitas Muhammadiyah)
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang disingkat,
seluruhnya ditulis dengan huruf kecil (lower case) dan tidak diakhiri
dengan tanda titik.
Misalnya:
rapim rapat pimpinan
i. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
1) Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan nomor.
Misalnya:
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, ....
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, ...
L (50), C (100)
2) Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, dan isi, (ii)
satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas.
Misalnya:
9 hektar 4 ons 65 liter
18
Pukul 15.30 10 detik 5 jam
Rp 10.000,00
3) Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau
kamar pada alamat.
Jalan Hertasning Baru No. 10
4) Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kita suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 354
Surah Annisa: 9
5) Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:
a. Bilangan utuh
Misalnya:
dua belas 12
dua puluh dua 22
b. Bilangan pecahan
Misalnya:
Setengah ⁄
Seperenambelas ⁄
Satu dua persepuluh 1 ⁄
6) Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara:
Misalnya:
pada awal abad XX; pada abad ke-20 ini
di daerah tingkat II itu; di tingkat kedua gedung itu
7) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu
susunan kalimat diubah sehingga susunan yang tidak dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Lima puluh orang tewas akibat bencana alam itu.
Pak Ali mengundang 500 orang tamu.
8) Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian
supaya lebih mudah dibaca.
19
Misalnya:
Perusahaan kami mendapat pinjaman 250 juta.
9) Menuliskan bilangan dalam teks tidak perlu dengan angka dan huruf
sekaligus, kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.
Misalnya:
Kami memiliki 20 unit komputer.
4. Pemakaian Tanda Baca (Pungtuasi)
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem
(suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda
yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar
bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca
adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Pedoman penulisan tanda baca akan diuraikan berikut ini:
a. Tanda Titik (.)
Tanda titik adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai
akhir dari sebuah kalimat dalam berbagai bahasa. Tanda ini terdiri atas titik
kecil yang ditempatkan di akhir suatu baris dari sebuah kalimat, seperti di
akhir kalimat.
1) Tanda Titik Dipakai pada Akhir Kalimat yang Bukan Pertanyaan
atau Seruan
Contoh:
1) Saya suka makan nasi goreng.
2) Menggunakan tanda baca dengan benar agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
Sebuah kalimat diakhiri dengan titik. Apabila dilanjutkan dengan
kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan. Cara ini dilakukan dalam
penulisan karya ilmiah.
20
2) Tanda Titik Dipakai pada Akhir Singkatan Nama Orang
Contoh:
1) Irwan S. Gatot
2) George W. Bush
Tetapi apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh : - Anthony Tumiwa
3) Tanda Titik Dipakai pada Akhir Singkatan Gelar, Jabatan, Pangkat,
dan Sapaan
Contoh:
1) S.pd.
2) Dr. (Doktor)
3) Ny. (Nyonya)
4) S.E. (Sarjana Ekonomi)
4) Tanda Titik Dipakai pada Singkatan Kata atau Ungkapan yang sudah
sangat Umum
Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai
satu tanda titik.
Contoh:
1) dll. (dan lain-lain)
2) dsb. (dan sebagainya)
3) tgl. (tanggal)
Dalam karya ilmiah seperti skripsi, makalah, laporan, tesis, dan
disertasi, dianjurkan tidak mempergunakan singkatan.
5) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu
Contoh:
Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
21
6) Tanda Titik tidak Dipakai untuk Memisahkan Angka Ribuan, Jutaan,
dan seterusnya yang tidak Menunjukkan Jumlah
Contoh :
1) Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
2) Nomor Giro 033983 telah saya kasih kepada Michael.
g. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan
Yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan
keduanya, yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga- lembaga
nasional di dalam akronomi yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:
1) Sekjen : (Sekretaris Jenderal)
2) UUD : (Undang-Undang Dasar)
3) SMA : (Sekolah Menengah Atas)
4) WHO : (World Health Organization)
7) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan, atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya
Contoh:
1) Latar Belakang Pembentukan
2) Sistem Acara
2. Tanda Koma (,)
Tanda koma adalah tanda baca yang memiliki bentuk mirip tanda
petik tunggal tapi diletakkan di garis dasar teks. Beberapa jenis huruf
menggambarkannya sebagai suatu garis kecil yang agak melengkung atau
kadang lurus, atau seperti angka sembilan yang diisi bagian lubangnya.Tanda
koma digunakan dalam banyak konteks dan bahasa, umumnya sebagai
pemisah.
22
1) Tanda Koma Dipakai diantara Unsur-Unsur dalam suatu Perincian
atau Pembilangan
Misalnya:
1) Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
2) Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
3) Satu, dua, dan tiga!
2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti
`tetapi` atau `melainkan`
Misalnya:
1) Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
2) Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3) Tanda Koma Dipakai untuk Memisahkan Anak Kalimat dari Induk Kalimatnya
Misalnya:
1) Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
2) Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
4) Tanda Koma Dipakai di belakang Kata atau Ungkapan Penghubung
Antarkalimat yang terdapat pada Awal Kalimat. Termasuk di
dalamnya `oleh karena itu`, `jadi`, `lagi pula`, `meskipun begitu`,
`akan tetapi`
Misalnya:
1) ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
2) ... Jadi, soalnya tidak semudah itu.
5) Tanda Koma Dipakai untuk Memisahkan Kata seperti O, Ya, Wah,
Aduh, Kasihan dari Kata yang Lain yang terdapat di dalam Kalimat
23
Misalnya:
1) O, begitu?
2) Wah, bukan main!
3) Hati-hati, ya, nanti jatuh.
6) Tanda Koma Dipakai untuk Memisahkan Petikan Langsung dari
bagian lain dalam Kalimat
Misalnya:
1) Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
2) "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus."
7) Tanda Koma Dipakai di antara Nama dan Alamat, Bagian-bagian
Alamat, Tempat dan Tanggal, dan Nama Tempat dan Wilayah atau
Negeri yang Ditulis Berurutan.
Misalnya:
1) Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
2) Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
3) Surabaya, 10 Mei 1960
4) Kuala Lumpur, Malaysia
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah suatu rancangan penelitian
yang mendeskripsikan fenomena yang menjadi sasaran penelitian secara
alamiah. Alamiah dimaksudkan sebagai fenomena yang menjadi sasaran
penelitian dideskripsikan sebagaimana adanya. Penelitian ini dilakukan pada
tugas makalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Semester III di Kampus IAI Muhammadiyah Sinjai, Jalan Sultan
Hasanuddin No. 20 Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari makalah mahasiswa
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Semester Ganjil
2019/2020 mata Kuliah Media Pembelajaran.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara atau metode yang digunakan dalam
mengumpulkan data penelitian yang terdiri atas:
a. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Dalam
konteks ini, peneliti melihat dan mengamati secara langsung keadaan di
lapangan (Widoyoko, 2014: 46).
b. Dokumentasi. Dilakukan dengan mengambil data-data yang mendukung
penelitian atau data yang diperoleh dari makalah mahasiswa.
c. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagi teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada (Sugiyono, 2013: 330). Penggunaan triangulasi dalam
penelitian ini untuk menguatkan informasi-informsai yang terdapat pada
25
sumber data terkait dengan pokok persoalan yang sedang diteliti terutama
yang berkenaan dengan Kesalahan penggunaan bahasa dalam makalah
mahasiswa. Dalam penelitian ini peneliti melakukan triangulasi dengan
perbandingan sumber dan teori, melakukan pengecekan antar data-data
yang didapat dari observasi, dan dokumentasi yang ada.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sangat penting dalam melaksanakan penelitian
karena dapat membantu dan memudahkan peneliti mendapatkan informasi
seperti yang diharapkan serta menghasilkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun yang menjadi instrumen penelitian adalah
peneliti sendiri dan jenis instrumen lain yang peneliti jadikan instrumen
penelitian adalah adalah sebagai berikut:
a. Pedoman Observasi, yaitu berupa catatan-catatan yang menjadi pokok
permasalahan yang akan peneliti.
b. Dokumentasi, untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber dokumen
yang bisa mendukung atau bahkan berlawanan dengan hasil wawancara.
Data dokumentasi juga digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh
dari observasi.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari dokumen dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain (Sugiyono, 2013: 89).
Adapun metode yang peneliti gunakan dalam teknik analisis data dalam
penelitian ini adalah model interaktif Miles dan Huberman yakni analisis data
dilakukan saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah pengumpulan data
dalam periode tertentu (Sugiyono, 2009: 246). Hal ini dijelaskan sebagai
berikut:
26
a. Reduksi data yaitu merangkum dan memilih hal-hal yang pokok dan fokus
pada hal-hal yang penting dan mencari tema yang dianggap penting dan
relevan dengan pokok penelitian yakni kesalahan penggunaan bahasa dari
segi ejaan, diksi, kalimat efektif, dan paragraf.
b. Display atau penyajian data yaitu penyajian data dalam bentuk uraian
singkat, bagan, dan sejenisnya yang merupakan lanjutan setelah data
direduksi dan melalui penyajian data tersebut, maka data tentang
kesalahan penggunaan bahasa dari segi ejaan, diksi, kalimat efektif, dan
paragraf terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga
semakin mudah dipahami.
c. Verifikasi atau kesimpulan. Verifikasi adalah penarikan kesimpulan yakni
setelah data dipolakan, difokuskan dan disusun secara sitematik dalam
bentuk naratif, maka melalui metode induksi, data tersebut disimpulkan.
Sehingga makna data dapat ditemukan dalam bentuk tafsiran dan
argumentasi. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.
Tabel 3.1 Indikator Kesalahan Berbahasa
Jenis Taksonomi Sub Jenis Taksonomi Deskripsi
Taksonomi Kategori
Linguistik
Kesalahan Penulisan
Huruf
Kesalahan penulisan huruf
yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah
kesalahan penulisan huruf
kapital yang berpedoman
pada PUEBI
Kesalahan Penulisan
Kata
Kesalahan Penulisan kata
yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah
kesalahan penggunaan
partikel, pemenggalan kata,
kata berimbuhan, kata
sandang, kata depan, angka
dan bilangan, kata ganti,
singkatan, akronim, dan
27
bentuk ulang yang
berpedoman pada PUEBI.
Kesalahan Penulisan
Tanda Baca
Kesalahan penulisan tanda
baca yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah
kesalahan penggunaan tanda
baca titik, koma, titik dua,
titik koma, tanda seru, tanda
tanya, tanda kurung siku,
tanda elipsi, tanda apostrof
yang berpedoman pada
PUEBI.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebelum membahas mengenai hasil penelitian ini, peneliti terlebih
dahulu memberikan kode untuk memudahkan peneliti mendeskripsikan setiap
item-item yang menjadi pokok dari penelitian ini. Adapun kode yang
digunakan dalam penelitian ini, meliputi:
Tabel 4.1. Kode Penelitian
Kode Sub Jenis Taksonomi Deskripsi
001a1-001an Kesalahan Penulisan
Huruf Kesalahan Penulisan Huruf Kapital
002b1-002bn Kesalahan penulisan
Huruf Kesalahan penulisan Huruf miring
003c1-003cn Kesalahan Penulisan
kata Kesalahan Penulisan kata depan
004d1-004dn Kesalahan Penulisan
kata Kesalahan Pemenggalan kata
005e1-005en Kesalahan Penulisan
Kata Kesalahan Penulisan Kata Ganti
006f1-006fn Kesalahan Penulisan
Tanda Baca
Kesalahan penulisan tanda baca
yang dianalisis dalam penelitian ini
adalah kesalahan penggunaan tanda
baca titik, koma, titik dua, titik
koma, tanda seru, tanda tanya, tanda
kurung siku, tanda elipsi, tanda
apostrof yang berpedoman pada
PUEBI.
29
Adapun jenis taksonomi kesalahan berbahasa tampak pada tabe berikut:
Tabel 4.2. Jenis Taksonomi Kesalahan Berbahasa
Jenis Taksonomi Sub Jenis Taksonomi Deskripsi
Taksonomi Kategori
Linguistik
Kesalahan Penulisan
Huruf
Kesalahan penulisan huruf
yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah
kesalahan penulisan huruf
kapital yang berpedoman
pada PUEBI
Kesalahan Penulisan
Kata
Kesalahan Penulisan kata
yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah
kesalahan penggunaan
partikel, pemenggalan kata,
kata berimbuhan, kata
sandang, kata depan, angka
dan bilangan, kata ganti,
singkatan, akronim, dan
bentuk ulang yang
berpedoman pada PUEBI.
Kesalahan Penulisan
Tanda Baca
Kesalahan penulisan tanda
baca yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah
kesalahan penggunaan tanda
baca titik, koma, titik dua,
titik koma, tanda seru, tanda
tanya, tanda kurung siku,
tanda elipsi, tanda apostrof
yang berpedoman pada
PUEBI.
30
Berdasarkan analisis makalah mahasiswa ditemukan kesalahan-kesalahan
berbahasa, tampak pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Temuan Kesalahan-kesalahan Penulisan Huruf
Kode Kalimat Sub Jenis
Taksonomi Deskripsi
001a1 Fungsi dan Manfaat
Teknologi Dan Media
Pembelajaran
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan terdapat
pada penulisan kata
dan yang
menggunakan huruf
kapital. Jika merujuk
pada Pedoman Umum
Ejaan Bahasa
Indonesia, kata dan
tidak menggunakan
huruf kapital karen
kata dan merupakan
konjungsi (kata
penghubung).
001a2 Latar Belakang Penggunaan
Teknologi Dan Media
Pembelajaran
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan terdapat
pada penulisan kata
dan yang
menggunakan huruf
kapital. Jika merujuk
pada Pedoman Umum
Ejaan Bahasa
Indonesia, kata dan
tidak menggunakan
huruf kapital karen
kata dan merupakan
konjungsi (kata
penghubung).
001a3 Landasan Penggunaan
Teknologi Dan Media
Pembelajaran
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan terdapat
pada penulisan kata
dan yang
menggunakan huruf
kapital. Jika merujuk
pada Pedoman Umum
31
Ejaan Bahasa
Indonesia, kata dan
tidak menggunakan
huruf kapital karen
kata dan merupakan
konjungsi (kata
penghubung).
001a4 Urgensi Teknologi dan
Media Dalam Pembelajaran
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan terdapat
pada penulisan kata
dalam yang
menggunakan huruf
kapital. Jika merujuk
pada Pedoman Umum
Ejaan Bahasa
Indonesia, kata dalam
tidak menggunakan
huruf kapital karen
kata dalam
merupakan konjungsi
(kata penghubung).
001a5 Interaksi Yang Terjalin
Antara Guru dan Murid
Menjadi Lebih Intens
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan terdapat
pada penulisan kata
yang yang
menggunakan huruf
kapital. Jika merujuk
pada Pedoman Umum
Ejaan Bahasa
Indonesia, kata yang
tidak menggunakan
huruf kapital karen
kata yang merupakan
konjungsi (kata
penghubung).
001a6 Menjaga Relevansi Dengan
Tujuan Belajar
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan terdapat
pada penulisan kata
dengan yang
menggunakan huruf
kapital. Jika merujuk
32
pada Pedoman Umum
Ejaan Bahasa
Indonesia, kata
dengan tidak
menggunakan huruf
kapital karen kata
dengan merupakan
konjungsi (kata
penghubung).
001a7 Pemanfaatan dan
penggunaan media
pembelajaran (Sub bab)
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan subbab
pada sebuah makalah,
seharusnya setiap
huruf awal kata ditulis
menggunakan huruf
kapital, kecuali
konjungsi (dan,
dengan, dll.)
001a8 Pemanfaatan Media
Pembelajaran (Paragraf
baru)
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan kata jika
menunjukkan
paragraf baru, maka
hanya huruf pertama
kata pertama yang
ditulis menggunakan
huruf kapital.
001a9 Cara paktis menggunakan
OHP (Subjudul)
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan subbab
pada sebuah makalah,
seharusnya setiap
huruf awal kata ditulis
menggunakan huruf
kapital, kecuali
konjungsi (dan,
dengan, dll.)
001a10
Menurut Sukorini (Warsito,
2008: 215) Pusat sumber
belajar...
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan kata pusat
yang ditulis
menggunakan huruf
kapital merupakan
sebuah kesalahan.
33
Kata pusat tetap
ditulis menggunakan
huruf kecil karena
merupakan penjelasan
atau definisi.
001a11 Dengan adanya Pusat
sumber belajar...
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan kata pusat
yang ditulis
menggunakan huruf
kapital merupakan
sebuah kesalahan.
Kata pusat tetap
ditulis menggunakan
huruf kecil karena
merupakan penjelasan
atau definisi.
001a12 Prinsip-prinsip Pengelolaan
PSB ...
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan kata
pengelolaan yang
ditulis menggunakan
huruf kapital
merupakan sebuah
kesalahan. Kata
pengelolaan tetap
ditulis menggunakan
huruf kecil karena
merupakan penjelasan
atau definisi.
001a13 ... bisa dilihat oleh Peserta
didik di kelas.
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan kata
peserta yang ditulis
menggunakan huruf
kapital merupakan
sebuah kesalahan.
Huruf kapital tidak
boleh ada di tengah
kalimat, kecuali nama
orang, Daerah, atau
agama.
001a14 ... bisa menarik perhatian Kesalahan Penulisan kata
34
Peserta didik dengan segera. Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
peserta yang ditulis
menggunakan huruf
kapital merupakan
sebuah kesalahan.
Huruf kapital tidak
boleh ada di tengah
kalimat, kecuali nama
orang, Daerah, atau
agama.
001a15 istilah asingnya recording,
yaitu ...
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kata istilah pada
kalimat tersebut
harusnya ditulis
menggunakan huruf
kapital karena berada
pada awal kalimat.
001a16 Menurut Ahmad Sudrajat
Sumber belajar adalah...
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan kata
sumber harusnya
ditulis dengan huruf
kecil karena tidak
menunjukkan nama
orang, daerah, atau
agama.
001a17 ... tujuan, misi, atau fungsi
sumber belajar, Bentuk,
format, atau keadaan fisik
sumber belajar, Pesan yang
dibawa oleh sumber belajar
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan huruf
kapital pada kata
bentuk dan pesan
merupakan suatu
kesalahan
penggunaan huruf
kapital. Seharusnya
kata bentuk dan pesan
ditulis menggunakan
huruf kecil karena
berada di tengah
kalimat.
001a18 Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua,
Apabila terdapat
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Setelah tanda koma
(,) kata apabila ditulis
dengan huruf kecil
35
kekurangan... pada awal kata.
001a19 ... seperti halnya lingkungan
sosial, lingkungan Alam,
lingkungan Buatan...
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan huruf
kapital pada kata
alam dan buatan
merupakan suatu
kesalahan
penggunaan huruf
kapital. Seharusnya
kata alam dan buatan
ditulis menggunakan
huruf kecil karena
berada di tengah
kalimat.
001a20 Teknik Penggunaan
Lingkungan Sebagai Media
Pembelajaran
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan kata
sebagai menggunakan
huruf kapital
merupakan kesalahan
penggunaan huruf
kapital di tengah
kalimat.
001a21 Syarat-Syarat Alat
Teknologi Dan Media
Pembelajaran
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penulisan kata dan
menggunakan huruf
kapital merupakan
kesalahan
penggunaan huruf
kapital di tengah
kalimat.
001a22 Faktor-Faktor Yang Harus
Diperhatikan Dalam
Memilih Teknologi Dan
Media Pembelajaran
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penggunaan huruf
kapital pada kata
yang, dalam, dan dan
merupakan suatu
kesalahan. Kata-kata
tersebut harusnya
ditulis dengan huruf
kecil karena kata-kata
tersebut merupakan
kata penghubung.
36
001a23 Prinsip-Prinsip Yang Harus
Diperhatikan Dalam
Memilih Teknologi Dan
Media Pembelajaran
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penggunaan huruf
kapital pada kata
yang, dalam, dan dan
merupakan suatu
kesalahan. Kata-kata
tersebut harusnya
ditulis dengan huruf
kecil karena kata-kata
tersebut merupakan
kata penghubung.
001a24 Puji syukur kita panjatkan
atas kehadirat Allah swt.
Karena atas berkah dan
rahmat...
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penggunaan huruf
kapital pada kata
karena merupakan
kesalahan
penggunaan ejaan.
Harusnya kata karena
ditulis menggunakan
huruf kecil.
001a25 oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih.
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Pada awal kalimat
harusnya
menggunakan huruf
kapital. Kesalahan
terdapata pada kata
oleh, harusnya ditulis
menggunakan huruf
kapital karena berada
pada awal kalimat.
001a26 Berdasarkan Latar
Belakang Tersebut Maka
Penulis Dapat
Merumuskan Masalah
yang Menjadi Bahan
Pembahasan Pada
Makalah, Yakni:
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan terdapat
hampir pada semua
penulisan kata pada
kalimat tersebut.
Penulisan yang tepat
harusnya hanya pada
awal kata
menggunakan huruf
kapital.
001a27 Defenisi Perpustakaan Dan Kesalahan Penulisan kata dan
37
Tujuannya Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
menggunakan huruf
kapital merupakan
kesalahan
penggunaan huruf
kapital di tengah
kalimat.
001a28 Perpustakaan Digital,
Sebenarnya...
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan
penggunaan huruf
kapital pada kata
digital dan kata
sebenarnya. Harusnya
kata tersebut ditulis
dengan huruf kecil.
001a29 Misalnya perpustakaan
Masjid, Perpustakaan
Gereja, dan lainlain
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan
penggunaan huruf
kapital pada kata
masjid dan kata
perpustakaan gereja.
Harusnya kata
tersebut ditulis
dengan huruf kecil.
001a30 perpustakaan sebagai
sumber belajar yang
merupakan bagian integral
yang mendukung proses
belajar-mengajar.
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Pada awal kalimat
harusnya
menggunakan huruf
kapital. Kesalahan
terdapata pada kata
perpustakaan,
harusnya ditulis
menggunakan huruf
kapital karena berada
pada awal kalimat.
001a31 Perpustakaan Sebagai Pusat
Sumber Belajar
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penggunaan huruf
kapital pada kata
sebagai termasuk satu
kesalahan dalam
ejaan bahasa
Indonesia. Kata
38
sebagai termasuk kata
penghubung sehingga
tepatnya ditulis
menggunakan huruf
kecil.
001a32 Perpustakaan Sebagai Pusat
Informasi Dan Komunikasi
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penggunaan huruf
kapital pada kata
sebagai dan dan
termasuk satu
kesalahan dalam
ejaan bahasa
Indonesia. Kata
sebagai termasuk kata
penghubung sehingga
tepatnya ditulis
menggunakan huruf
kecil.
001a33 perpustakaan merupakan
pilar strategis dalam
mencerdaskan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Pada awal kalimat
harusnya
menggunakan huruf
kapital. Kesalahan
terdapata pada kata
perpustakaan,
harusnya ditulis
menggunakan huruf
kapital karena berada
pada awal kalimat.
001a34 Pengertian Perpustakaan
Secara etimologis, istilah
perpustakaan...
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Penggunaan huruf
kapital pada kata
perpustakaan dan
kata secara harusnya
ditulis menggunakan
huruf kecil.
001a35 Pentingnya media
pembelajaran bagi guru di
negara indonesia dan
diharapkan dapat diterapkan
Kesalahan
Penulisan Huruf
(Huruf Kapital)
Kesalahan penulisan
pada kata indonesia,
harusnya kata
indonesia
39
dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
menggunakan huruf
kapital pada huruf
pertama.
002b1 Overhead projector
dikembangkan pada akhir
perang dunia ke-2 ...
Kesalahan
penulisan Huruf
miring
Penulisan kata
Overhead projector
harusnya ditulis
dengan cetak miring
karena merupakan
bahasa asing.
002b2 ... media komunikasi yang
berua alat-alat teknologi atau
disebut hardware.
Kesalahan
penulisan Huruf
miring
Penulisan kata
Hardware harusnya
ditulis dengan cetak
miring karena
merupakan bahasa
asing.
002b3 Headphone yang tersentuh
telinga atau tangan dan
microphone yang
tersentuh...
Kesalahan
penulisan Huruf
miring
Penulisan kata
Headphone dan
Microphone
harusnya ditulis
dengan cetak miring
karena merupakan
bahasa asing.
002b4 Menurut Association
Educational
Communication and
Technology
Kesalahan
penulisan Huruf
miring
Penulisan singkatan
Association
Educational
Communication and
Technology harusnya
ditulis dengan cetak
miring karena
merupakan bahasa
asing.
002b5 Sumber belajar yang
dirancang atau learning
resources by design, yakni
sumber belajar yang sengaja
direncanakan, ...
Kesalahan
penulisan Huruf
miring
Penulisan kata
learning resources
by design harusnya
ditulis dengan cetak
miring karena
merupakan bahasa
40
asing.
Tabel 4.4. Temuan Kesalahan-kesalahan Penulisan Kata Depan
Kode Kalimat Sub Jenis
Taksonomi Deskripsi
003c1 ... di atas permukaan kaca
yang apabila lampu OHP
di nyalakan maka
transparansi tersebut akan
terproyeksikan.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata
dinyalakan seharusnya
ditulis serangkai karena
kata dinyalakan tidak
menunjukkan tempat.
003c2 Simpanlah lembar-lembar
transparan kedalam map.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata kedalam
harusnya ditulis terpisah
karena kata ke dalam
menunjukkan kata
tempat.
003c3 Film yang diputar didepan
siswa harus...
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata didepan
harusnya ditulis terpisah
karena kata di depan
menunjukkan kata
tempat.
003c4 Di tempatkan yang jauh
dari bahan-bahan yang
mengandung magnet.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di
tempatkan seharusnya
ditulis serangkai karena
kata ditempatkan tidak
menunjukkan tempat.
003c5 ... di pajang di publik. Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata dipajang
harusnya ditulis
serangkai.
003c6 Kertas yang mudah robek
dapat dilindungi dengan
cara di laminasi.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata
dilaminasi harusnya
ditulis serangkai.
003c7 Diantara komponen-
komponen sumber belajar
Kesalahan
Penulisan Kata
Penulisan kata di antara
harusnya ditulis terpisah
41
itu sendiri adalah... depan antara di dan antara.
003c8 Setiap sumber belajar
selalu membawa pesan
yang dapat di
manfaatkan...
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata
dimanfaatkan harusnya
ditulis serangkai.
003c9 ... isi pesan disimak
kemudian di olah menjadi
sebuah informasi.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata diolah
harusnya ditulis
serangkai.
003c10 Merupakan bentuk yang
dapat di observasi,
dianalisis...
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata
diobservasi harusnya
ditulis serangkai.
003c11 ... siswa memperoleh
pengalaman langsung
sebagai ilmu yang
diaplikasikannya dari teori
ke penerapan
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata
kepenerapan harusnya
ditulis serangkai.
003c12 Lingkungan adalah sesuatu
gejala alam yang ada
disekitar kita, dimana
terdapat interaksi antara
faktor biotik dan abiotik.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di sekitar
harusnya ditulis terpisah
karena menunjukkan
kata tempat. Demikian
dengan kata di mana.
003c13 Lingkungan yang berada
disekitar kita dapat
dijadikan...
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di sekitar
harusnya ditulis terpisah
karena menunjukkan
kata tempat.
003c14 Siswa juga lebih dapat
memahami dan menghayati
aspek-aspek kehidupan
yang ada
dilingkungannya.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di
lingkungannya harusnya
ditulis terpisah karena
menunjukkan kata
tempat.
003c15 Banyak guru yang masih
berpandangan sempit
bahwa belajar hanya
dilakukan didalam kelas.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di dalam
harusnya ditulis terpisah
karena menunjukkan
kata tempat.
42
003c16 Mereka dapat lebih mudah
menerima dan memahami
materi pembelajaran
dengan bantuan media
pembelajaran yang sudah
dipilih sesuai kriteria
diatas.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di atas
harusnya ditulis terpisah
karena menunjukkan
kata tempat.
003c17 Dari makalah diatas dapat
disimpulkan...
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di atas
harusnya ditulis terpisah
karena menunjukkan
kata tempat.
003c18 Disamping itu, juga
memungkinkan pengajar
untuk mengembangkan
pengetahuan secara
mandiri, dan juga dapat
mengajar dengan metode
bervariasi.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di
samping harusnya ditulis
terpisah karena
menunjukkan kata
tempat.
003c19 Suatu objek yang sudah di
ambil gambarnya dengan
kamera atau video kamera
dapat di produksi denga
mudah kapan saja di
perlukan.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata diambil,
diproduksi, diperlukan
harusnya ditulis
serangkai.
003c20 ... objek yang telah di
rekam atau di simpan
dengan format media yang
ada dapat di gunakan
setiap saat.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di rekam,
di simpani, di gunakan
harusnya ditulis
serangkai.
003c21 Peristiwa yang kejadiannya
hanya sekali dapat di
abadikan dan di susun
kembali untuk keperluan
pembelajaran.
Kesalahan
Penulisan Kata
depan
Penulisan kata di
abadikan, di susun
harusnya ditulis
serangkai.
003c22 ... kegiatan siswa dapat di
rekam untuk kemudian di
Kesalahan
Penulisan Kata
Penulisan kata di rekam,
di analisis, di kritik
43
analisis dan di kritik. depan harusnya ditulis
serangkai.
004d1 ... ketram-pilan dasar
mengajar.
Pemenggalan
kata
Penulisan yang tepat
untuk pemenggalan kata
keterampilan yakni ke-
terampil-an.
004d2 ... sehingga lebih nyata,
lebih faktual, dan
kebenarannya dapat
dipertanggung jawabkan.
Penulisan kata
dipertanggung
jawabkan, harusnya
ditulis
dipertanggungjawabkan.
004d3 oleh karena itu, kami
mengucapkan
terimakasih.
Penulisan kata
terimakasih harusnya
dipisah menjadi terima
kasih.
005e1 ... media apa yang ia
gunakan untuk belajar.
Kesalahan
penggunaan
kata ganti
Penggunaan kata ganti
ia kurang tepat,
harusnya menggunakan
kata peserta didik atau
siswa.
Tabel 4.5. Temuan Kesalahan-kesalahan Penulisan Tanda Baca
Kode Kalimat Sub Jenis
Taksonomi Deskripsi
006f1 Oleh karena itu
pembelajaran mikro...
Kesalahan
Penulisan Tanda
Baca
Setelah kata itu
harusnya
menggunakan tanda
baca koma.
006f2 Oleh karena itu dalam
rangka penguasaan...
Kesalahan
Penulisan Tanda
Baca
Setelah kata itu
harusnya
menggunakan tanda
baca koma.
006f3 Suara, objek dan gambar Kesalahan
Penulisan Tanda
Setelah kata objek
harusnya
44
Baca menggunakan tanda
baca koma.
006f4 Menurut Milburga, dkk,
perpustakaan sekolah ialah
suatu unit kerja dari sebuah
lembaga...
Kesalahan
Penulisan Tanda
Baca
Penulisan singkatan
dkk, yang tepat
harusnya
menggunakan tanda
baca titik sebagai
tanda singkatan
sebelum tanda baca
koma.
006f5 Oleh karena itu
perpustakaan digital ada
yang menyebut...
Kesalahan
Penulisan Tanda
Baca
Setelah kata itu
harusnya
menggunakan tanda
baca koma.
006f6 Misalnya perpustakaan
Masjid, Perpustakaan
Gereja, dan lainlain.
Kesalahan
Penulisan Tanda
Baca
Kesalahan penulisan
kata lainlain.
Harusnya
menggunakan tanda
baca penghubung
menjadi lain-lain.
006f7 ... seperti layanan media,
pelatihan, konsultasi
pembelajaran, dll)
Kesalahan
Penulisan Tanda
Baca
Penulisan singkatan
dll, yang tepat
harusnya
menggunakan tanda
baca titik sebagai
tanda singkatan
sebelum tanda baca
koma.
B. Pembahasan
1. Analisis Kesalahan Penulisan Huruf
Kesalahan penulisan huruf yang ditemukan dalam makalah
mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
tahun akademik 2019/2020, yakni kesalahan penggunaan huruf kapital dan
kesalahan penggunaan huruf miring. Rata-rata kesalahan mahasiswa dalam
45
menulis huruf kapital yakni menempatkan huruf kapital di tengah kalimat
yang seharusnya huruf kapital tidak boleh ditempatkan di tengah kalimat
jika bukan untuk menuliskan nama orang, nama negara, atau nama agama.
Adapun kode yang digunakan untuk kesalahan penulisan huruf kapital
dalam penelitian ini yakni 001a1-n.
Kesalahan penggunaan huruf miring tampak pada penulisan istilah-
istilah asing yang tidak diceta dengan huruf miring, harusnya istilah-istilah
asing tersebut harus dicetak miring. Kode yang digunakan untuk kesalahan
penulisan huruf miring yakni 001b1-n.
2. Analisis Kesalahan Penulisan Kata
Kesalahan penulisan kata yang ditemukan dalam makalah
mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
tahun akademik 2019/2020, yakni kesalahan yang penulisan kata depan,
kata ganti, dan pemenggalan kata. Kesalahan penulisan kata depan yang
dilakukan oleh mahasiswa seperti penulisan kata didalam, seharusnya
penulisan kata di dalam penulisannya tidak dirangkai karena kata di dalam
menunjukkan kata tempat. Kode yang digunakan untuk kesalahan penulisan
kata depan 003c1-n.
Kesalahan penulisan kata ganti yang ditemukan dalam makalah
mahasiswa prodi PGMI, yakni penggunaan kata ia dalam kalimat, harusnya
kata ia diganti menjadi peserta didik. Kode untuk kesalahan penulisan kata
ganti dalam penelitian ini yakni 005e1.
Kesalahan lain yang ditemukan dalam makalah mahasiswa prodi
PGMI, yakni kesalahan pemenggalan kata. Kesalahan pemenggalan kata
dapat mengubah makna kata serta menyebabkan kesalahan pembentukan
kata dalam ilmu morfologi. Kode yang digunakan untuk kesalahan
pemenggalan kata dalam penelitian ini yakni 001d1-n.
3. Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Kesalahan penggunaan tanda baca yang ditemukan dalam makalah
mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
46
tahun akademik 2019/2020, yakni kesalahan penggunaan tanda baca titik
dan tanda baca koma. Kesalahan penggunaan tanda baca koma banyak
ditemukan pada penulisan oleh karena itu. Harusnya setelah oleh karena itu
dibubuhi tanda baca koma. Kode yang digunakan untuk kesalahan
penggunaan tanda baca titik dan koma, yakni 006f1-n.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian pada BAB IV
ditemukan bentuk kesalahan berbahasa makalah mahasiswa Prodi PGMI
Semester III Tahun Akademik 2019/2020 yakni: kesalahan penulisan huruf
yang meliputi kapital dan huruf miring. Kesalahan penulisan kata yang
meliputi kesalahan penulisan kata depan, pemenggalan huruf, dan kata ganti.
Kesalahan penulisan tanda baca yang meliputi tanda baca titik dan tanda baca
koma.
B. Saran
Analisis yang dilakukan oleh peneliti masih sangat terbatas pada tiga
jenis taksonomi kesalahan berbahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
agar penelitian sejenis dengan penelitian ini tetap dilakukan dengan jenis
taksonomi yang lebih luas untuk memperdalam kajian tentang kesalahan-
kesalahan berbahasa dalam makalah mahasiswa secara khusus dan teks-teks
yang lebih besar pada umumnya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Ariningsih, Nur Endah, ―Sumarwati, Kundharu Saddhono, Analisis Kesalahan
Berbahasa Indonesiadalam Karangan EksposisiSiswa Sekolah Menengah
Atas‖, BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
Pengajarannya, Vol. 1 No. 1, Universitas Sebelas Maret, Desember 2012.
Junus, Andi Muhammad dan Andi Muhammad Fatimah Junus, Analisis
Kesalahan Berbahasa, Makassar: Badan Penerbit UNM, 2017.
Nurwicaksono, Bayu Dwi dan Diah Amelia, ―Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia Pada Teks Ilmiah Mahasiswa‖, AKSIS Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 2 Nomor 2, Politeknik Negeri Media
Kreatif, 31 Desember 2018.
Oktaviani, Feny., Muhammad Rohmadi., Purwadi, Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia Pada Karangan Eksposisi Siswa Kelas X MIPA (Studi Kasus Di
SMA Negeri 4 Surakarta),BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia dan Pengajarannya, Volume 6 Nomor 1, Universitas Sebelas
Maret, April 2018.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Daring.
Qadrianti, Laeli, Pembinaan Bahasa Indonesia, Sinjai: CV Latinulu, 2017.
S. Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2013.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2009.
Tussolekha, Rohmah, ―Kesalahan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia
pada Makalah Karya Mahasiswa‖, Aksara Jurnal Bahasa dan Sastra,
Vol. 20 No. 1, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung, April 2019.