LAPORAN PENDAHULUAN LIMFADENOPATHY

12
BAB I TINJAUAN TEORI A. DEFINISI Limfadenopati adalah suatu tanda dari infeksi berat dan terlokalisasi (Tambayong, 2000; 52). Limfadenopati adalah digunakan untuk menggambarkan setiap kelainan kelenjar limfe (Price, 1995; 40). Limfadenopati adalah pembengkakan kelenjar limfe (Harrison, 1999; 370). Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Limfadenopati adalah kelainan dan pembengkakan kelenjar limfe sebagai tanda dari infeksi berat dan terlokalisasi. B. ETIOLOGI 1. Peningkatan jumlah limfosit makrofag jinak selama reaksi terhadap antigen. 2. infiltrasi oleh sel radang pada infeksi yang menyerang kelenjar limfe. 3. Proliferasi in situ dari limfosit maligna atau makrofag. 4. Infiltrasi kelenjar oleh sel ganas metastatik. 5. Infiltrasi kelenjar limfe oleh makrofag yang mengandung metabolit dalam penyakit cadangan lipid (Harrison, 1999; 370). C. ANATOMI FISIOLOGI 1

description

POST OP LIMPHADENOHATY

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN LIMFADENOPATHY

BAB I TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI Limfadenopati adalah suatu tanda dari infeksi berat dan terlokalisasi (Tambayong, 2000; 52). Limfadenopati adalah digunakan untuk menggambarkan setiap kelainan kelenjar limfe (Price, 1995; 40). Limfadenopati adalah pembengkakan kelenjar limfe (Harrison, 1999; 370).Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Limfadenopati adalah kelainan dan pembengkakan kelenjar limfe sebagai tanda dari infeksi berat dan terlokalisasi.

B. ETIOLOGI1. Peningkatan jumlah limfosit makrofag jinak selama reaksi terhadap antigen.2. infiltrasi oleh sel radang pada infeksi yang menyerang kelenjar limfe.3. Proliferasi in situ dari limfosit maligna atau makrofag.4. Infiltrasi kelenjar oleh sel ganas metastatik.5. Infiltrasi kelenjar limfe oleh makrofag yang mengandung metabolit dalam penyakit cadangan lipid (Harrison, 1999; 370).

C. ANATOMI FISIOLOGIGetah bening atau limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari kapiler dan dialirkan oleh pembuluh limfa :1. Pembuluh limfa yang berasal dari kepala, leher, dada, jantung, paru-paru dan lengan kanan akan bersatu menjadi pembuluh limfa kanan (ductus limfaticus dexter).2. Adapun pembuluh limfa yang berasal dari bagian lainnya akan bersatu menjadi pembuluh limfa dada (ductus thorasicus) dan bermuara di vena bawah selangka.

Sumber gambar : Sloane, 2004

3. Pembuluh limfa dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh lemak atau pembuluh kil.4. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan.5. Di sepanjang pembuluh limfa terdapat kelenjar-kelenjar limfa atau nodus.6. Kelenjar ini berfungsi untuk menyaring kuman.

Sumber gambar : Sloane, 2004

Beberapa kelenjar getah limfa yang besar adalah: a. Kelenjar limfa lipat siku, lipat paha, ketiak, lutut, dan leher. b. Kelenjar selaput lendir usus. Pembuluh limfa yang berasal dari selaput lendir usus disebut pembuluh kil. c. Kelenjar folikel bawah lidah. d. Kelenjar pada tonsil amandel dan adenoid.

Sumber gambar : Sloane, 2004

Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah Komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah limfosit. Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe.

D. PATOFISIOLOGI Sistem limfatik berperan pada reaksi peradangan sejajar dengan sistem vaskular darah. Biasanya ada penembusan lambat cairan interstisial kedalam saluran limfe jaringan, dan limfe yang terbentuk dibawa kesentral dalam badan dan akhirnya bergabung kembali kedarah vena. Bila daerah terkena radang, biasanya terjadi kenaikan yang menyolok pada aliran limfe dari daerah itu. Telah diketahui bahwa dalam perjalanan peradangan akut, lapisan pembatas pembuluh limfe yang terkecil agak meregang, sama seperti yang terjadi pada venula, dengan demikian memungkinkan lebih banyak bahan interstisial yang masuk kedalam pembuluh limfe. Bagaimanapun juga, selama peradangan akut tidak hanya aliran limfe yang bertambah, tetapi kandungan protein dan sel dari cairan limfe juga bertambah dengan cara yang sama.Sebaliknya, bertambahnya aliran bahan-bahan melalui pembuluh limfe menguntungkan karena cenderung mengurangi pembengkakan jaringan yang meradang dengan mengosongkan sebagian dari eksudat. Sebaliknya, agen-agen yang dapat menimbulkan cedera dapat dibawa oleh pembuluh limfe dari tempat peradangan primer ketempat yang jauh dalam tubuh. Dengan cara ini, misalnya, agen-agen yang menular dapat menyebar. Penyebaran sering dibatasi oleh penyaringan yang dilakukan oleh kelenjar limfe regional yang dilalui oleh cairan limfe yang bergerak menuju kedalam tubuh, tetapi agen atau bahan yang terbawa oleh cairan limfe mungkin masih dapat melewati kelenjar dan akhirnya mencapai aliran darah. (Price, 1995; 39 - 40).Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisis dapat menghasilkan petunjuk tentang kemungkinan diagnosis ini dan evaluasi lebih lanjut secara langsung ( misalnya hitung darah lengap, biakan darah, foto rontgen, serologi, uji kulit). Jika adenopati sistemik tetap terjadi tanpa penyebab yang jelas tanpa diketahui, biopsi kelenjar limfe dianjurkan. (Harrison, 1999; 372). Biopsi sayatan: Sebagian kecil jaringan tumur mame diamdil melalui operasi dengan anestesi umum jaringan tumor itu dikeluarkan, lalu secepatnya dikirim kelaborat untuk diperiksa. Biasanya biopsi ini dilakukan untuk pemastian diagnosis setelah operasi. ( Oswari, 2000; 240 ). Anestesi umum menyebabkan mati rasa karena obat ini masuk kejaringan otak dengan tekanan setempat yang tinngi (Oswari, 2000; 34 ). Pada awal pembiusan ukuran pupil masih biasa, reflek pupil masih kuat, pernafasan tidak teratur, nadi tidak teratur, sedangkan tekanan darah tidak berubah, seperti biasa. (Oswari, 2000; 35)

E. MANIFESTASI KLINISKelenjar limfoma cenerung teraba kenyal, seperti karet, saling berhubungan, dan tanpa nyeri. Kelenjar pada karsinoma metastatik biasanya keras, dan terfiksasi pada jaringan dibawahnya. Pada infeksi akut teraba lunak, membengkak secara asimetrik, dan saling berhubungan, serta kulit di atasnya tampak erimatosa.(Harrison, 1999; 370).

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1. Hitung darah lengkap.2. Biakan darah3. Foto rontgen4. Serologi5. Uji kulit (Harrison, 1999; 372).

G. PENATALAKSANAANBiopsi kelejar limfe (Harrison, 1999; 372).

H. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajiana. Aktivitas / istirahat Gejala kelelahan, kelemahan, atau malaise umum, kehilangan produktivitas dan penurunan toleransi latihan, kebutuhan tidur dan istirahat lebih banyak.Tanda : Penurunan kekuatan, bahu merosot, jalan lamban, dan tanda lain yang menunjukkan kelelahan.b. SirkulasiGejala : Palpitasi, angina/nyeri dada.Tanda : Takikardia, disrutmia. Sianosis wajah dan leher (obstruksi drainase vena karena pembesaran nodus limfa adalah kejadian yang jarang).Ikterus sklera dan ikterik umum sehubungan dengan kerusakan hati dan obstruksi duktus empedu oleh pembesan nodus limfe (mungkin tanda lanjut).Pucat (anemia), diaforesis, keringat malam.c. Integritas egoGejala : Faktor stres, mis ; sekolah, pekerjaan, keluarga, takut/ansietas sehubungan dengan diagnosis dan kemungkinan takut mati, Anseitas/takut sehubungan dengan tes diagnostik dan modalitas pengobatan (kemoterapi dan terapi radiasi). Masalah finansial : biaya rumah sakit, pengobatan mahal, takut kehilangan pekerjaan sehubungan dengan kehilangan waktu bekerja. Status hubungan : takut dan ansietas sehubungan dengan menjadi orang yang tergantung pada keluarga. Tanda : berbagai perilaku, mis ; marah, menarik diri, pasif.d. EliminasiGejala : Perubahan karakteristik urine dan atau feses, riwayat obstruksi usus, contoh intususepsi, atau sindrom malabsorpsi (infiltrasi dari nudos limfa retroperitonial).Tanda : Nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan pembesaran kanan atas dan pembesaran pada palpasi (hematomegali). Nyeri tekan pada kuadran kiri atas dan pembesaran pada palpasi (splenomegali). Penurunan haluaran urine, urine gelap/pekat, anuria (obstruksi uretral/gagal ginjal). Disfungsi usus dan kandung kemih (kompresi batang spinal terjadi lebih lanjut).e. Makanan / CairanGejala : Anoreksia/kehilangan nafsu makan. Disfagia (tekanan pada esofagus) adanya penurunan berat badan yang tak dapat tak dapat dijelaskan sama dengan 10% atau lebih dari berat badan dalam 6 bulan sebelumnya dengan tanpa upaya diet.Tanda : pembengkakan pada wajah, leher, rahang, atau tangan kanan (sekunder terhadap kompresi vena kava superioroleh pembesaran nodus limfe). Ekstrimitas: edema ekstrimitas bawah sehubungan dengan obstruksi vena kava inferior dari pembesaran nodus limfe intraabdominal ( non-Hodgkin). Asites (obstruksi vena kava inferior sehubungan dengan pembesaran nodus limfa intraab-dominal).f. NeurosensoriGejala : Nyeri syaraf (neuralgia) menunjukkan kompresi akar saraf oleh pembesaran nodus limfa pada brakial, lumbar, dan, pleksus sakral.Kelamahan otot, parestesia.Tanda : Status mental: letargi, menarik diri, kurang minum terhadap sekitar.Paraplegia (kompresi batang spinal dari tubuh vetebral, keterlibatan diskus pada kompresi/ degenerasi, atau kompresi suplai darah terhadap batang spinal).g. Nyeri / KenyamananGejala : Nyeri tekan / nyeri pada nodus limfa yang terkena, mis; pada sekitar mediastinum, nyeri dada, nyeri punggung (kompresi vertebral) ; nyeri tulang umum ( keterlibatan tulamg limfomatus)h. KeamananGejala : Riwayat sering/adanya infeksi (abnormalitas imunitas seluler pencetus untuk infeksi virus herpes sismetik, TB, toksoplasmosis, atau infeksi bakterial).Riwayat mononukleus (resiko tinggi penyakit hodgkin pada pasien dengan titer tringgi virus Espstien-Barr ). Riwayat ulkus/perforasi perdarahan gaster. Pola sabit adalah peningkatan suhu malam hari berakhir sampai beberapa minggu (demam pel-Ebstain) diikuti oleh periode demam; keringat malam tanpa mengigil kemerahan/pruritus umum.Tanda : Demam menetap tak dapat dijelaskan dan lebih tinggi dari 380 C tanpa gejala infeksi. Nodus limfe simetris, tak nyeri, membenkak/membesar (nodus servikal paling umum terkena, lebih pada sisi kiri daripada kanan kanan; kemudian nudos aksila dan mediastinal) nodus dapat terasa kenyal dan keras, diskret dan dapat digerakkan. Pembesaran tonsil, pruritus umum sebagian area kehilangan pigmentasi melanin (vitiligo)i. SeksualitasGejala : Masalah tentang fertilitas/kehamilan sementara penyakit tidak mempengaruhi), Tetapi penurunan libido. Penyuluhan/pembelajaranGejala : Faktor resiko keluarga (lebih tinggi insiden diantara keluarga pasien Hodgkin dari pada populasi umum). Pekerjaan terpajan pada herbisida (pekerja katu/kimia). Pertimbangan DRG menunjukkan rerata lama dirawat 3,9 hari, dengan intervensi bedah, 10,1 hari. Rencana pemulangan : Dapat memerlukan bantuan terapi medic/suplai, aktivitas perawat diri dan/atau pekerjaan rumah/transportasi, belanja (Doengos,1999; 605-607).2. Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien limfadenopati adalah :a. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang prosedur pembedahanb. Nyeri berhubungan dengan proses pembedahan c. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif8