Laporan Pendahuluan Fraktur Femur

13
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN MOBILISASI DENGAN DIAGNOSA MEDIS FRAKTUR REMUR DI RUANG FLAMBOYAN RSUP NTB TANGGAL 2 S/D 7 SEPTEMBER 2013 A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Fraktur adalah putusnya hubungan suatu tulang atau tulang rawan yang disebabkan olehkekerasan (E. Oerswari, 1989 : 144). Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia luar. Fraktur terbuka adalah fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana potensial untuk terjadiinfeksi. Fraktur femur adalag terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa terjadi akibat trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian). Patah pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak, mengakibatkan pendertia jatuh dalam syok. Jadi, kesimpulannya fraktur adalah suatu cedera yang mengenai tulang yang disebabkan oleh trauma benda keras ataupun sebab lainnya. 2. Klasifikasi Ada 2 type dari fraktur femr,yaitu : a. Fraktur tertutup, terjadi di dalam tulang sendi, panggul dan melalui kepala femur (capital fraktur).

Transcript of Laporan Pendahuluan Fraktur Femur

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN MOBILISASI DENGAN DIAGNOSA MEDIS FRAKTUR REMUR DI RUANG FLAMBOYAN RSUP NTB TANGGAL 2 S/D 7 SEPTEMBER 2013A. KONSEP DASAR1. PengertianFraktur adalah putusnya hubungan suatu tulang atau tulang rawan yang disebabkan olehkekerasan (E. Oerswari, 1989 : 144). Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitasjaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia luar. Frakturterbuka adalah fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana potensial untuk terjadiinfeksi.Fraktur femur adalag terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa terjadi akibat trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian). Patah pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak, mengakibatkanpendertia jatuh dalam syok. Jadi, kesimpulannya fraktur adalah suatu cedera yang mengenai tulang yang disebabkan oleh trauma benda keras ataupun sebab lainnya.

2. KlasifikasiAda 2 type dari fraktur femr,yaitu :a. Fraktur tertutup, terjadi di dalam tulang sendi, panggul dan melalui kepala femur (capital fraktur).b. Fraktu terbuka/ekstrakapsuler, terjadi di luar sendi dan kapsul, melalui trokhanter femur yang lebih besar/ yang lebih kecil pada daerah intertrokhan 4. Terjadi di bawah bagian distal menuju leher femur tetapi tidak lebih dari 2 inci di bawah trokhanter kecil

3. EtiologiMenurut Sachdeva (1996), penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Cedera traumatik. Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh Cedera langsung, berarti pukulan langsung terhadap tulang sehinga tulang patah secara spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit di atasnya. Cedera tidak langsung, berarti pukulan langsung berada jauh dari lokasi benturan, misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan menyebabkan fraktur klavikula. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat.b. Fraktur Patologik. Dalam hal ini kerusakan tulang proses penyakit dimana dengan lafal trauma minor dapat mengakibatkan dapat juga terjadi pada berbagai keadaan. Seperti berikut : Tumor tulang : pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkendali dan prorezif. Infeki seperti osteomielitis, : dapat terjadi sebagai akibat infeksi akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresid, lambat dan sakiit nyeri. Rakhitis : suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi Vitamin D yangmempengaruhi semua jaringan skelet lain, biasanya disebabkan kegagalan absorbsi Vitamin D atau oleh karena asupan kalsium atau fosfat yang rendah.c. Secara spontan disesbabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio danorang yang bertugas dikemiliteran. 4. Patofisiologi dan PathwayFraktur ganggguan pada tulang biasanya disebabkan oleh trauma gangguan adanya gayadalam tubuh, yaitu stress, gangguan fisik, gangguan metabolic, patologik. Kemampuan ototmendukung tulang turun, baik yang terbuka ataupun tertutup. Kerusakan pembuluh darahakan mengakibatkan pendarahan, maka volume darah menurun. COPD COPD menurun maka terjadi perubahan propfusi jaringan. Hematomaakanmengeksudasiplasmadanpoliferasimenjadiedem lokal maka penumpukan di dalam tubuh. Fraktur terbuka atau tertutup akan mengenaiserabut saraf yang dapat menimbulkan ganggguan rasa nyaman nyeri.Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi revral vaskuler yang menimbulan nyeri gerak sehingga fisik terganggu. Disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi dan kerusakan jaringan lunak akan mengakibatkan kerusakan intehgritas kulit. Pada umumnya pada pasien fraktur terbuka maupun tertutup akan dilakukan immobilitas yang bertujuan utnuk mempertahankan fragmen yang telah dihubungkan tetap pada tempatnya sampai sembuh.pathway

5. Manifestasi Klinisa. Deformitas : daya tarik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari tempatnya perubahan keseimbangan dan contur terjadi b. Bengkakc. Nyerid. Krepitasi

6. Penata LaksanaanPenatalaksaan pada klien dengan fraktur tertutup adalah sebagai berikut : Terapi non farmakologi terdiri atas : proteksi, untuk fraktur dengan kedudukan baik. Mobilisasi saja tanpa reposisi, misalnya pemasangan gips pada fraktur inkomplet dan frakture tanpa kedudukan baik. Reposisi tertutup dan fiksasi dengan gips. Reposisi dapat dalam anestesi umum autolocall. Traksi untuk reposisi secara berlebihan. Terapi farmakologi, terdiri atas : Reposisiterbuka,fiksasieksternal. Reposisi tertutup kontrol radiologi diikuti interial. Terapi ini dengan posisi anatomi diikuti dengan fiksasi. Lakukan pemeriksaan kultur dan resistensi kuman dari dasar luka fraktur terbuka.

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN1. Fokus Pengkajiana. Pengumpulan Data Anamnesa Identitas KlienMeliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.b. Keluhan UtamaPada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan: Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor presipitasi nyeri. Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk. Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi. Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya. Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.c. Riwayat Penyakit Sekarangd. Riwayat Penyakit Dahulue. Riwayat Penyakit Keluargaf. Riwayat Psikososialg. Pola-Pola Fungsi Kesehatan Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat Pola Nutrisi dan Metabolisme Pola Eliminasi Pola Tidur dan Istirahat Pola Aktivitas Pola Hubungan dan Peran Pola Persepsi dan Konsep Diri Pola Sensori dan Kognitif Pola Reproduksi Seksual Pola Penanggulangan Stress Pola Tata Nilai dan Keyakinanh. Pemeriksaan Fisik Gambaran Umum Keadaan umum: baik atau buruknya yang dicatat Kesadaran penderita: apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan klien. Kesakitan, keadaan penyakit: akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada kasus fraktur biasanya akuti Tanda-tanda vital tidak normal karena ada gangguan baik fungsi maupun bentuk secara menyeluruh2. Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan adalah suatu penyusun dari masalah sama orang pasien yang nyata mapupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan.(Boedihartono, 1994 : 17).Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan post op fraktur, meliputi : Gangguan rasa nyaman nyeriberhubungan dengan terputusnya jaringan tulang. Gangguanmobilitas fisikberhubungan dengankerusakanmuskuloskeletal. Resiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka.

3. Intervensi dan Rasionala. Gangguan rasa nyaman nyeriberhubungan dengan terputusnya jaringan tulangTujuan dan kriteria hasil.Nyeri dapat berkurang / hilangR/ : Pasien tampak tenang1) Lakukan pendekatan pada klien & keluargaR/ hubungan yang baik membuat klien &keluarga kooperatif2) Kaji tingkat intensitas & frekuensi nyeriR/ Tingkat intensitas nyeri & frekuensi menunjukkan skala nyeri3) Jelaskan pada klien penyebab dari nyeriR/ Memberikan penjelasan akan menambah pengetahuan klien tentang nyeri4) Observasi tanda-tanda vitalR/ Untuk mengetahui perkembangan klien5) Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetikR/Merupakantindakandependentperawat,dimanaanalgetikberfungsiuntukmemblok stimulasi nyerib. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakanmuskuloskeletal.Tujuan dan Kriteria Hasil:Pasien memiliki cukup energi untuk beraktifiasR/ : Perilaku menampakkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, Pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktifitastanpa dibantu, koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainnya baik. Luka1) Rencanakan periode istirahat yang cukupR/ mengurangi aktifitas dan energi yang tidak terpakai2) Berikan latihan aktifitas secara bertahapR/ tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktifitas secara perlahan denganmenghemat tenaga tujuan yang tepat, mobilisasi din3) Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhanR/ Mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali4) Kajikeadaanluka(kontinuitas darikulit) terhadapada-nya:edema, rubor,kalor,dolor, fungsi laesa.R/ Untuk mengetahui tanda-tanda infeksi5) Anjurkan pasien untuk tidak memegang bagian yang luka.R/ Meminimalkan terjadinya kontaminasi.6) Merawat luka dengan menggunakan tehnik aseptikR/ Mencegah kontami- nasi dan kemungkin- an infeksi silang.7) Mewaspadaiadanyakeluhannyerimendadak,keterbatasangerak,edemalokal,eritema pada daerah luka.R/ Merupakan indikasi adanya osteomilitis.e.Pemeriksaan darah : leokositR/ Lekosit yang meningkat artinya sudah terjadi proses infeksi8) Pemberian obat-obatan : antibiotikaR/ Mempercepat proses penyembuhan luka dan dan penyegahan peningkatan infeksi

4. Evaluasi a. Nyeri dapat berkurang atau hilangb. Pasien memiliki cukup energy untuk beraktifitasc. Tidak terjadi infeksi

DAFTAR PUSTAKADoenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed).Philadelpia, F.A. DavisCompany.Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing ProcessApproach St. Louis. Cv.Mosby Company

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN MOBILISASI DENGAN DIAGNOSA MEDIS FRAKTUR REMUR DI RUANG FLAMBOYAN RSUP NTB TANGGAL 2 S/D 7 SEPTEMBER 2013

DISUSUN OLEH :AMIRA AULIAP07120112004

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN MATARAMJURUSAN KEPERAWATANPROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MATARAMMATARAM2013LEMBAR PENGESAHANLaporan dan Asuhan Keperawatan ini telah di periksa dan disetujui oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik

Hari :Tanggal :Tahun :

Mengetahui :Pembimbing AkademikPembimbing Lahan