Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

29
KONSEP BAYI BARU LAHIR 1. Definisi Neonatus (bayi baru lahir) normal adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu.Bayi lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala ssecara spontan tanpa gangguan,menangis kuat,nafas secara spontan dan teratur, berat badan antara 2500-4000gram dan panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter, walaupun bayi baru lahir pramasa adalah lebih kecil). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu. Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram. Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : a. Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah kelahiran

description

Tentang bayi baru lahir

Transcript of Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Page 1: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

KONSEP BAYI BARU LAHIR

1. Definisi

Neonatus (bayi baru lahir) normal adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu

lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu.Bayi lahir melalui jalan lahir dengan

presentasi kepala ssecara spontan tanpa gangguan,menangis kuat,nafas secara spontan

dan teratur, berat badan antara 2500-4000gram dan panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8

sentimeter, walaupun bayi baru lahir pramasa adalah lebih kecil). Kepala bayi baru lahir itu

amat besar di banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia

dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru

lahir masih belum sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus

yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu.

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut

selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan

usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Jadi asuhan

keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi

yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra

uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-

4.000 gram.

Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit

setelah kelahiran

b. Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai

sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur

2. Adaptasi FisiologiAdapun tujuan utama dari adaptasi fisiologi BBL adalah untuk mempertahankan

hidupnya secara mandiri dengan cara :

a. Bayi harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri.

b. Mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup.

c. Mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.

Page 2: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir adalah :

Perubahan sistem pernapasan / respirasiSelama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui

plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru.

a. Perkembangan paru-paruParu-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabang dan

kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus

berlanjut sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolus akan

sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas

sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan

hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan

alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan.

b. Awal adanya napasFaktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :

Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang

merangsang pusat pernafasan di otak.

Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru selama

persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis.

Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat

menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang

diperlukan untuk kehidupan.

Page 3: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Penimbunan karbondioksida (CO2). Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam

darah dan akan merangsang pernafasan. Berkurangnya O2 akan mengurangi gerakan

pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan

tingkat gerakan pernapasan janin.

Perubahan suhu. Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.

c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapasUpaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan

dalam paru-paru dan mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali. Agar

alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup

dan aliran darah ke paru – paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan

jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi

surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk

menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.

Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang

menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan penggunaan lebih

banyak oksigen dan glukosa. Berbagai peningkatan ini menyebabkan stres pada bayi yang

sebelumnya sudah terganggu.

d. Dari cairan menuju udaraBayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan

lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang

bayi yang dilahirkan secara sectio cesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga

dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu lebih lama. Dengan

beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus

BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe

dan darah.

e. Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskulerOksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam

mempertahankan kecukupan pertukaran udara.Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah

paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh

darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga

menyebabkan penurunan oksigen jaringan, yang akan memperburuk hipoksia. Peningkatan

aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan

membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin

menjadi sirkulasi luar rahim.

Page 4: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Perubahan pada sistem peredaran darahSetelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan

mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk

membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :

a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung

b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta.

Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem

pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara

mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah.

Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh darah Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan

atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena berkurangnya aliran darah ke

atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium

kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen

sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.

Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan

meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen pada pernafasan ini menimbulkan

relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-

paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan dengan

peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini

dan penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup. Vena

umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara

Page 5: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan

anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

Pengaturan Suhu

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami

stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang

suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada

lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha

utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa

menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan

lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai

100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna

mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat

diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu

singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin banyak

persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami

hipoglikemia, hipoksia dan asidosis. Sehingga upaya pencegahan kehilangan panas

merupakan prioritas utama dan tenaga kesehatan (perawat dan bidan) berkewajiban untuk

meminimalkan kehilangan panas pada BBL.

Metabolisme Glukosa

Page 6: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan

tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai

mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa

darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).

Koreksi penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :

a. melalui penggunaan ASI

b. melaui penggunaan cadangan glikogen

c. melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.

BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup, akan

membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi). Hal ini hanya terjadi jika bayi mempunyai

persediaan glikogen yang cukup. Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk

glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir dalam rahim. Bayi yang mengalami

hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan hipoksia akan menggunakan cadangan

glikogen dalam jam-jam pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya

tercapai dalam 3-4 jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan

glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko. Bayi yang lahir

kurang bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang mengalami hambatan

pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan energi

berkurang (digunakan sebelum lahir).

Perubahan sistem gastrointestinalSebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan. Reflek gumoh

dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru

lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas.

Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang

mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan neonatus, kapasitas lambung masih

terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan

bertambah secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan

makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demand.

Sistem kekebalan tubuh/ imunSistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan

neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan

memberikan kekebalan alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur

pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut beberapa contoh

kekebalan alami:

perlindungan oleh kulit membran mukosa

Page 7: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

fungsi saringan saluran napas

pembentukan koloni mikroba oleh klit dan usus

perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung

Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang

membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-sel darah ini masih

belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi

secara efisien. BBL dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya.

Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai

awal kehidupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah

pembentukan sistem kekebalan tubuh.

Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan

reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba

(seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan

deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adaptasi Fisiologi Bayi Baru Lahir

Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal antara

lain:

a. Lingkungan pranatal, dimana pada waktu dilingkungan pranatal tidak di rawat oleh

ibunya sehingga dilingkungan pascanatal meempengaruhi perkembangannya.

b. Jenis persalinan, mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian

pascanatal.

c. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan, ada dua pengalaman yang

berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal,yaitu seberapa jauh ibu

terpengaruh oleh obat-obatan dan mudah sullitnya bayi bernapas.

d. Lamanya periode kehamilan, jika bayi yang dilahirkan sebelum waktunya di sebut

premature, sedangkan yang terlambat disebut postmatur. Abortus : bayi lahir dengan

berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang dari 20 minggu. Angka

harapan hidup amat sangat kecil, kurang dari 1%

e. Sikap Orang tua, sikap yang menyenangkan dari orang tua memperlakukan bayinya

itu akan mendorong penyesuaian yang baik.

f. Perawatan pascanatal, yaitu ada tiga aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua

rangsangan yang diberikan.dan ketiga kepercayaan orang tua.

4. Pemeriksaan Diagnostik

Page 8: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

a. Penilaian AwalPenilaian bayi pada kelahiran adalah untuk mengetahui derajat vitalitas fungsi

tubuh. Derajat vitalitas adalah kemampuan sejumlah fungsi tubuh yang bersifat

essensial dan kompleks untuk kelangsungan hidup bayi seperti pernapasan, denyut

jantung, sirkulasi darah dan refleks – refleks primitive seperti menghisap dan mencari

putting susu. Bila tidak ditangani secara tepat, cepat dan benar keadaan umum bayi

akan menurun dengan cepat dan bahkan mungkin meninggal. Pada beberapa bayi

mungkin dapat pulih kembali dengan spontan dalam 10 – 30 menit sesudah lahir

namun bayi tetap mempunyai resiko tinggi untuk cacat.

o Pemeriksaan tanda – tanda vital

Suhu tubuh

Pada saat lahir suhu tubuh bayi hampir sama dengan suhu tubuh ibunya.

Namun demikian bayi memiliki sedikit lemak, luas permukaan tubuh yang besar

dan sirkulasi pernapasan yang belum sempurna, sehingga bayi mudah jatuh

dalam kondisi hipotermi. Suhu bayi dalam keadaan normal berkisar antara 36,5

derajat celcius - 37,5 derajat celcius pada pengukuran diaksila.

Nadi

Denyut nadi bayi tergantung dari aktivitas bayi. Nadi dapat menjadi tidak

teratur karena adanya rangsangan seperti menangis, perubahan suhu yang tiba

– tiba. Denyut nadi bayi yang normal berkisar 120 – 140 kali permenit.

Pernapasan

Pernapasan pada bayi baru lahir tidak teratur kedalaman, kecepatan,

iramanya. Pernapasannya bervariasi dari 30 sampai 60 kali permenit.

Pernapasan juga dipengaruhi oleh aktivitas bayi seperti menangis, serta

perubahan suhu yang tiba-tiba.

o Bayi dinyatakan cukup bulan,  jika usia gestasinya lebih kurang 36 – 40 minggu.

Maturitas bayi mempengaruhi kemampuannya untuk beradaptasi di luar rahim

(uterus)

o Air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium. Tinja bayi pada 24 jam

pertama kelahiran hingga 2 atau 3 hari berbentuk mekonium yang berwarna hijau

tua yang berada di dalam usus bayi sejak dalam kandungan ibu. Mekonium

mengandung sejumlah cairan amnion, verniks, sekresi saluran pencernaan,

empedu, lanugo dan zat sisa dari jaringan tubuh.

o Bayi menangis atau bernapas. Sebagian besar bayi bernapas spontan.

Perhatikan dalamnya pernapasan, frekuensi pernapasan, apnea, napas cuping

Page 9: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

hidung, retraksi otot dada. Dapat dikatakan normal bila frekuensi pernapasan bayi

jam pertama berkisar 80 kali permenit dan bayi segera menangis kuat pada saat

lahir.

o Tonus otot bayi baik atau bayi bergerak aktif. Pada saat lahir otot bayi lembut

dan lentur. Otot – otot tersebut memiliki tonus, kemampuan untuk berkontraksi

ketika ada rangsangan, tetapi bayi kurang mempunyai kemampuan untuk

mengontrolnya. Sistem neurologis bayi secara anatomi dan fisiologis belum

berkembang sempurna, sehingga bayi menunjukkan gerakan – gerakan tidak

terkoordinasi, control otot yang buruk, mudah terkejut, dan tremor pada

ekstremitas.

o Warna kulit bayi normal. Perhatikan warna kulit bayi apakah warna merah

muda, pucat, kebiruan, atau kuning, timbul perdarahan dikulit atau adanya edema.

Warna kulit bayi yang normal, bayi tampak kemerah – merahan. Kulit bayi terlihat

sangat halus dan tipis, lapisan lemak subkutan belum melapisi kapiler.

Kemerahan ini tetap terlihat pada kulit dengan pigmen yang banyak sekalipun dan

bahkan menjadi lebih kemerahan ketika bayi menangis.

o Berat badan bayi

Berat badan bayi pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam

sesudah lahir. Adapun pembagian kriteria berat badan baru lahir adalah:

Bayi berat lahir cukup : bayi dengan berat lahir > 2500 g kurang dari 4000gr

Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant : bayi dengan berat

badan lahir kurang dari 1500 – 2500 g.

Bayi berat besar: bayi dengan berat badan lahir > 4.000 gram

APGAR Penilaian APGAR skor ini dilakukan pada menit pertama kelahiran untuk

memberi kesempatan kepada bayi memulai perubahan kemudian menit ke-5 serta

pada menit ke-10. Penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yang rendah

dan perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi

morbiditas pada masa mendatang, nilai yang rendah berhubungan dengan kondisi

neurologis. Pelaksanaannya APGAR cukup kompleks karena pada saat bersamaan

penolong persalinan harus menilai lima parameter yaitu denyut jantung, usaha

napas, tonus otot, gerakan dan warna kulit. Dari lima variable nilai APGAR hanya

pernapasan dan denyut jantung yang berkaitan erat dengan terjadinya hipoksia dan

anoksia.

Prosedur penilaian APGAR :

Page 10: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Pastikan pencahayaan baik

Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat &

simultan.

Jumlahkan hasilnya

Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya

Ulangi pada menit kelima

Ulangi pada menit kesepuluh

Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai

Penilaian :

Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2

Nilai tertinggi adalah 10

Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik

Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan

tindakan resusitasi

Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan

resusitasi segera sampai ventilasi

Behavioral Stateo Quite sleep state

o Active sleep state

o Drowsy state

o Quiet Alert state

o Active alert state

o Crying state

Pemeriksaan Fisik Kepala

Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preaterm, moulding yang

buruk atau hidrosefalus. Pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang

kepala tumpang tindih yang disebut moulding atau moulase. Keadaan ini normal

kembali setelah beberapa hari sehingga ubun –ubun mudah diraba. Perhatikan

ukuran dan ketegangannya. Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar

dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil

terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan

tekanan intracranial, sedangkan yang cekung dapat terjadi akibat dehidrasi.

Page 11: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Terkadang teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi

karena adanya trisomi 21.

Pemeriksaan adanya trauma kelahiran misalnya : caput suksedaneum,

sefalhematoma, perdarahan subaponeurotik/ fraktur tulang tengkorak. Perhatikan

adanya kelainan congenital seperti : anensefali, mikrosefali, kraniotabes dan

sebagainya.

Telinga

Pemeriksaan jumlah, bentuk dan posisinya. Pada bayi cukup bulan, tulang

rawan sudah matang. Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan

yang jelas dibagian atas. Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya

rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang mengalami sindrom tertentu (Pierre –

robin). Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan

dengan abnormalitas ginjal.

Mata

Hipertelorisme okular, mata dengan jarak lebar, jarak lebih dari 3 cm antara

kantus mata bagaian dalam dapat dideteksi. Periksa jumlah, posisi atau letak mata.

Periksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna. Periksa

adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian

sebagai kekeruhan pada kornea. Katarak congenital akan mudah terlihat yaitu pupil

berwarna putih. Pupil harus tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk seperti

lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan adanya defek retina. Periksa

adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina, adanya secret

pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat terjadi panoftalmia dan

menyebabkan kebutaan. Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi

mengalami sindrom down.

Hidung dan mulut

Bibir bayi baru lahir harus kemerahan dan lidahnya harus rata dan simetris.

Bibir dipastikan tidak adanya sumbing, dan langit – langit harus tertutup. Refleks

hisap bayi harus bagus, dan berespons terhadap rangsangan. Kaji bentuk dan lebar

hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm.

Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan

kemungkinan ada obstruksi jalan napas karena atresia koana bilateral, fraktur tulang

hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.

Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah, hal ini

kemungkinan adanya sifilis congenital. Periksa adanya pernapasan cuping hidung,

jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya rangsangan pernapasan.\

Page 12: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Leher

Ukuran leher normalnya pendek dengan banyak lipatan tebal. Leher

berselaput berhubungan dengan abnormalitas kromosom. Periksa kesimetrisannya.

Pergerakannya harus baik. Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada

kelainan tulang leher. Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan

kerusakan pada fleksus brakhialis. Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya

pembengkakan. Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.

Adanya lipatan kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan adanya

kemungkinan trisomi 21.

Dada

Kontur dan simetrisitas dada normalnya adalah bulat dan simetris. Payudara

baik pada laki – laki maupun perempuan terlihat membesar karena pengaruh

hormone wanita dari darah ibu. Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas.

Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis

diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal dinding dada dan

abdomen bergerak secara bersamaan. Tarikan sternum atau interkostal pada saat

bernapas perlu diperhatikan.

Bahu, lengan dan tangan

Gerakan normal, kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang

kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau fraktur. Periksa jumlah jari.

Perhatikan adanya polidaktili atau sidaktili. Telapak tangan harus dapat terbuka,

garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormalitas kromosom,

seperti trisomi 21. Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau

tercabut, sehingga menimbulkan luka dan perdarahan.

Perut

Bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, perdarahan tali

pusat. Perut harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan

dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan, jika perut sangat cekung,

kemungkinan terdapat hernia diafragmatika, perut yang membuncit kemungkinan

karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya. Jika perut kembung kemungkinan

adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau duktus omfaloentriskus persisten.

Kelamin

Pada wanita labia minora dapat ditemukan adanya verniks dan smegma

(kelenjer kecil yang terletak di bawah prepusium mensekresi bahan yang seperti

keju) pada lekukan. Labia mayora normalnya menutupi labia minora dan klitoris.

Klitoris normalnya menonjol. Menstruasi palsu kadang ditemukan, diduga pengaruh

hormon ibu disebut juga psedomenstruasi. Normalnya terdapat umbai himen. Pada

Page 13: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

bayi laki-laki rugae normalnya tampak pada skrotum dan kedua testis turun kedalam

skrotum. Meatus urinarius normalnya terletak pada ujung glands penis. Epispadia

adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi meatus berada

dipermukaan dorsal. Hipospadia untuk menjelaskan kondisi meatus berada

dipermukaan ventral penis.

Ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas bagian atas normalnya fleksi dengan baik, dengan gerakan yang

simetris. Refleks menggenggam normalnya ada. Kelemahan otot parstial atau

komplet dapat menandakan trauma pada pleksus brakhialis. Nadi brakhialis

normalnya ada. Ekstremitas bagian bawah normalnya pendek, bengkok dan fleksi

dengan baik. Nadi femoralis dan pedis normalnya ada.

Punggung

Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda

abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan atau cekungan, lesung atau bercak

kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abnormalitas medulla spinalis atau

kolumna vertebra.

Kulit

Verniks (tidak perlu dibersihkan karena adanya untuk menjaga kehangatan tubuh

bayi), warna, pembengkakan atau bercak-bercak hitam, tanda – tanda lahir.

Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan.

Refleks

Refleks berkedip, batuk, bersin, dan muntah ada pada waktu lahir dan tetap tidak

berubah sampai masa dewasa. Beberapa refleks lain normalnya ada waktu lahir,

yang menunjukkan imaturitas neurologis, refleks – refleks tersebut akan hilang pada

tahun pertama. Tidak adanya refleks – refleks ini menandakan masalah neurologis

yang serius.

b. Tes Daraho Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm3, neutrofil meningkat sampai 23.000-

24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).

o Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia

atau hemolisis berlebihan).

o Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan

polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi

prenatal/perinatal).

Page 14: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

o Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2 hari

dan 12mg/dl pada 3-5 hari.

     

5. Penatalaksanaan Medis

a. Non Farmakologi

Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima setelah

dilahirkan)

Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila

Penimbangan BB setiap hari

Jadwal menyusui

Higiene dan perawatan tali pusat

b. Farmakologi

Suction dan oksigen

Vitamin K

Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak nitral atau

neosporin).

Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang biasa

dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah muskulus vastus

lateralis.

 

Page 15: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR1. Pengkajiana. Aktivitas/Istirahat

Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma saat

tidur ; meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat, tidur sehari

rata-rata 20 jam.

b. Pernapasan dan Peredaran Darah

Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status kesehatan

bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat digunakan metode

APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari frekuensi denyut jantung dan

pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh, frekwensi denyut jantung bayi

normal berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam pertama setelah kelahiran), dapat

berfluktuasi dari 70-100 kali/menit (tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).

Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas, wajah

dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir 78 dan

tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke hari selama bulan

pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama

satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan

tekanan darah sistolik.

c. Suhu Tubuh

Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-370C. Pengukuran suhu tubuh

dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.

d. Kulit

Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit

pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan. Kulit biasanya dilapisi

dengan zat lemak berwarna putih kekuningan terutama di daerah lipatan dan bahu yang

disebut verniks kaseosa.

e. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas

Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau tidak

sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki juga lubang

anus (rektal) dan jenis kelamin.

Page 16: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

f. Tali Pusat

Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali pusat

harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di sekitarnya.

g. Refleks

Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan akan terjadi

refleks lengan dan tangan terbuka.

Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang akan memberi

reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki dirangsang akan

memberi reaksi.

Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau diangkat

akan bergerak seperti berjalan.

Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke sisi yang

disentuh itu mencari puting susu.

Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi akan

membuat gerakan menghisap.

h. Berat Badan

Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun harus

waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat badan lahir normal

adalah 2500 sampai 4000 gram.

i. Mekonium

Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam

kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.

j. Antropometri

Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan panjang

badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-occipitalis 34cm,

suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm. Lingkar dada normal 32-34 cm.

Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.

k. Seksualitas

Page 17: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda vagina/himen

dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah sedikit mungkin ada.

Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi.

2.      Diagnosa Keperawatana. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

refleks hisap tidak adekuat.

b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan

luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.

c. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali

pusat) tali pusat masih basah.

d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya air (IWL),

keterbatasan masukan cairan.

e. Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.

3.      Perencanaan Keperawatan a. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan refleks

hisap tidak adekuat.

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Kriteria hasil:

o Penurunan BB tidak lebih dari 10% BB lahir.

o Intake dan output makanan seimbang.

o Tidak ada tanda-tanda hipoglikemi.

Rencana tindakan:

Timbang BB setiap hari.

Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen.

Anjurkan ibu untuk menyusui pada payudara secara bergantian 5-10 menit.

Lakukan pemberian makanan tambahan.

Observasi bayi terhadap adanya indikasi masalah dalm pemberian makanan

(tersedak, menolak makanan, produksi mukosa meningkat).

b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan luar

rahim, keterbatasan jumlah lemak.

Tujuan: perubahan suhu tidak terjadi.

Kriteria:

o Suhu tubuh normal 36-370 C.

Page 18: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

o Bebas dari tanda-tanda strees, dingin, tidak ada tremor, sianosis dan pucat.

Rencana tindakan:

Pertahankan suhu lingkungan.

Ukur suhu tubuh setiap 4 jam.

Mandikan bayi dengan air hangat secara tepat dan cepat untuk menjaga air bayi tidak

kedinginan.

Perhatikan tanda-tanda strees dingin dan distress pernapasan( tremor, pucat, kulit

dingin).

c. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali pusat) tali

pusat masih basah.

Tujuan : infeksi tidak terjadi

Kriteria hasil:

o Bebas dari tanda-tanda infeksi.

o TTV normal:S: 36-370C, N:70-100x/menit, RR: 40-60x/menit

o Tali pusat mengering

Rencana tindakan :

Pertahankan teknik septic dan aseptic.

Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah mandi satu kali perhari.

Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda-tanda infeksi.

Infeksi kulit setiap hati terhadap ruam atau kerusakan integritas kulit.

Ukur TTV setiap 4 jam.

Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium

.

d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya air (IWL),

keterbatasan masukan cairan.

Tujuan: kebutuhan cairan terpenuhi

Kriteria hasil:

o Bayi tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang ditandai dengan output

kurang dari 1-3ml/kg/jam.

o Membran mukosa normal.

o Ubun-ubun tidak cekung.

o Temperature dalam batas normal.

Rencana tindakan :

Pertahankan intake sesuai jadwal

Berikan minum sesuai jadwal

Page 19: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

Monitor intake dan output

Berikan infuse sesuai program

Kaji tanda-tanda dehidrasi, membran mukosa, ubun-ubun, turgor kulit, mata

Monitor temperatur setiap 2 jam

e. Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.

Tujuan : orang tua mengetahui perawatan pertumbuhan dan perkembangan bayi

Kriteria hasil:

o Orang tua mengatakan memahami kondisi bayi.

o Oaring tua berpartisipasi dalam perawatan bayi.

Rencana tindakan:

Ajarkan orang tua untuk diskusi dengan diskusi fisiologi, alasan perawatan dan

pengobatan.

Diskusikan perilaku bayi baru lahir setelah periode pertama.

Lakukan pemeriksaaan bayi baru lahir saat orang tua ada.

Berikan informasi tentang kemampuan interaksi bayi baru lahir.

Libatkan dan ajarkan orang tua dalam perawatan bayi.

Jelaskan komplikasi dengan mengenai tanda-tanda hiperbilirubin

Page 20: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

DAFTAR PUSTAKA

Barbara, R, Straight. 2005. Keperawatan Ibu – Bayi Baru Lahir. Buku Kedokteran EGC.

Jakarta.

Behrman,dkk.(2000).Ilmu kesehatan Anak Nelson Vol 3.Jakarta: EGC

Hapsari. 2009. Termogulasi Pada Bayi Baru Lahir(Perlindungan Termal). Jakarta: EGC

Muslihatun, wafi nur.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya

Winknjsastro, Hanifa.(2005).Ilmu Kebidanan Ed 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwon

Prawirohardjo

Rukiyah, Yeyeh, Ayi.Yulianti, Lia.2010.Asuhan Neonatus, Bayu dan Anak Balita. CV. Trans

Info Media. Jakarta Timur.

Page 21: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya

LAPORAN PENDAHULUAN

NIFAS FISIOLOGIBAYI BARU LAHIR

Penugasan ini disusun untuk memenuhi tugas individu profesi Ners

Oleh :Maya Rachmah Sari

0910723033

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2013

Page 22: Laporan pendahuluan + Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya