LAPORAN PENDAHULUAN

26
LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN NORMAL A. DEFINISI Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. (Mochtar Rustam, 1998) Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Bagian Obstetri Ginekologi FKUPB, 2005) Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Bari Abdul Saifudin, 2002). B. ETIOLOGI Penyebab pasti persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan factor-faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi. Teori-teori yang kompleks terdiri dari : 1. Teori penurunan hormone 1-2 minggu sebelum persalinan mulai terjadi penurunan kadar hormone estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesterone turun. 2. Teori plasenta menjadi tua Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone. 3. Teori distensi rahim

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

PERSALINAN NORMAL

A.    DEFINISI

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri),

yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan

lain.

(Mochtar Rustam, 1998)

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran

bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran

plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Bagian Obstetri Ginekologi FKUPB,

2005)

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik

pada ibu maupun pada janin. (Bari Abdul Saifudin, 2002).

B.     ETIOLOGI

Penyebab pasti persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah

merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan factor-faktor

hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan

nutrisi.

Teori-teori yang kompleks terdiri dari :

1.      Teori penurunan hormone

1-2 minggu sebelum persalinan mulai terjadi penurunan kadar hormone

estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos

rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his

bila kadar progesterone turun.

2.      Teori plasenta menjadi tua

Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone.

3.      Teori distensi rahim

Rahim yang membesar dan merenggang menyebabkan iskemia otot-otot

rahim, sehingga menganggu sirkulasi utero plasenter.

4.      Teori iritasi mekanik

Di belakang servix terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser). Bila

ganglion di geser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi

uterus.

5.      Induksi partus

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN

a.       Gagang laminaria        : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis

dengan tujuan merangsang fleksus frankenhauser)

b.      Amniotomi                  : pemecahan ketuban

c.       Oksitosin drip             :pemberian oksitosin menurut tetesan per infuse.

C.     BENTUK PERSALINAN

1.      Persalinan spontan

Bila persalinan seuruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan

melalui jlan lahir.

2.      Persalinan buatan

Bila perslinan dengan bantuan tenaga diluar misalnya ekstraksi dengan farceps

atau dilakukan operasi section caesarea.

3.      Persalinan anjuran

Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari lur dengan

rangsangan, misalnya pemberian pitocin atau prostaglandin dan pemecahan

ketuban.

D.    ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN UMUR KEHAMILAN

1.      Abortus

Adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup, berat janin dibawah

1000 gram dan tua kehamilan dibawah 28 minggu.

2.      Partus prematurus

Adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehhamilan 28-36 minggu, janin

dapat hidup tetapi premature, berat janin antara 1000-2500 gram.

3.      Partus maturus atau aterm

Adalah partus pada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas

2500 gram.

4.      Partus post maturus ( seratinus )

Adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang

ditaksir

5.      Partus presipitatus

Adalah partus yang berlangsung cepat, mungkin dikamar mandi, dsb.

6.      Partus percobaan

Adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang

ada atau tidaknya disproporsi sefalopelvik.

E.     TANDA-TANDA PERSALINAN

1.      Tanda-tanda permulaan persalinan

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN

a.       Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas

panggul terutama pada primigravida, pada multipara tidak begitu kentara.

b.      Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.

c.       Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian

terbawah janin.

d.      Perasaan sakit perut dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari

uterus, kadang-kadang disebut “ false labor pains”

e.       Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah (bloodyshow)

2.      Tanda-tandaa in-partu

a.       Resiko sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.

b.      Keluar lender bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-

robekan kecil pada serviks.

c.       Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.

d.      Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

Seperti yang telah dikemukakan. Factor-faktor yang berperan dalam

persalinan adalah:

1)      Kekuatan mendorong janin keluar (power)

a)      His (kontraksi uterus)

b)      Kontraksi otot-otot dinding perut

c)      Kontraksi diafragma

d)     Ligamentous action terutama ligamentum rotundum

2)      Factor janin (passanger)

3)      Factor jalan lahir (passage)

4)      Psikologis ibu

5)      Penolong

F.      MEKANISME PERSALINAN

1.      Kala persalinan

Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu:

a.       Kala I (kala pembukaan)

Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show),

karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement).

Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu:

1)      Fase laten  : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, smapai

 pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam.

2)      Fase aktif  : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:

a)      Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN

b)      Periode dilatasi maksimal (steady): selama 2 jampembukaan berlangsung cepat

menjadi 9 cm.

c)      Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi

10 cm atau lengkap.

b.      Kala II (kala pengeluaran janin)

Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama,

kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga

terjadilan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektores

menimbulkan rsa mengedan, kare atekana pada rectum, ibu mersa seperti mau

buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin yang

mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan

yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II

pada primi 1  dan pada multi   1 jam.

c.       Kala III (kala pengeluaran uri)

Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus terba keras

dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x

sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri.

Dalam waktu 5-10 menit seluruuh plasenta terlepas. Terdorong ke dalam vagina

dan akan lahir spontan dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus

uteri, seluruh proses biasanya berlangsung 15-30 menit setelah bayi lahir.

Pengeluara plasenta biasanya disertai dengan darah kira-kira 100-200 cc.

d.      Kala IV (kala pengawasan)

Adalah pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk

mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.

Lamanya persalinan pada primi dan multi adalah :

1)      Kala I        : Primi (13 jam) dan multi (7 jam)

2)      Kala II       : Primi (1 jam) dan multi (  jam)

3)      Kala II       : Primi (  jam) dan multi (  jam)

2.      Mekanisme persalinan

Pada mingu-minggu terakhir kehamilan, segmen bawah rahim meluas untuk

menerima kepala jani, terutama pada primi dan juga pada multi pada saat-saat

partus mulai. Untunglah bahwa hampir 96% janin adalah letak kepala.

Pada letak belakang kepala (LBK) dijumpai pula:

a.       Ubun-ubun kecil kiri depan                = 58%

b.      Ubun-ubun kecil kanan depan            = 23%

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN

c.       Ubun-ubun kecil kanan belakang        = 11%

d.      Ubun-ubun kecil kiri belakang            = 8%

Referensi:

Mochtar rustam, 1998. Synopsis obstetric. Jakarta : EGC

Bagian obstetric, Ginekologi, 2005. Obstetri Fisiologis, Jakarta : EGC

Prawirohardjo Sarwono, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN

Pada Ny. W G II PI A0  hamil 39 minggu dengan Persalinan Normal

Di Ruang VK Bersalin RSUD ULIN Banjarmasin

PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian  : 8 Agustus 2012         Nama Mahasiswa    : Silvia Astuty

Jam                           : 20.50 WITA              NIM                         : 712403S10567

No RMK                  : 1-00-50-94

A.    SUBYEKTIF

1.      Identitas

a.       Identitas PasienNama                     : Ny. WUmur                     : 37 tahunAgama                   : IslamSuku/ Bangsa        : Banjar/IndonesiaPendidikan                       : Perguruan TinggiPekerjaan               : GuruAlamat                  : Kelayan A

b.      Identitas Penanggung Jawab/ SuamiNama                     : Tn. AUmur                     : 38 tahunAgama                   : IslamSuku/ Bangsa        : Banjar/IndonesiaPendidikan            : SMAPekerjaan               : SwastaAlamat                  : Kelayan A

2.      Alasan Datang Kerumah sakit

Ibu mengatakan ingin melahirkan.

3.      Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil anak ke dua, hamil cukup bulan (9 bulan ), mengeluh

merasakan mules-mules dari pagi tadi jam 10.00 WITA, serta keluar lender

bercampur darah sejak tanggal 6 agustus 2012

4.      Riwayat Kesehatan

a.       Riwayat kesehatan dahulu

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN

Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular, menurun,

menahun seperti jantung, asma, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS.

b.      Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan sekarang tidak menderita penyakit menular, menurun, menahun

seperti jantung, asma, TBC, hipertensi, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat

fisik psikologis.

c.       Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak ibu maupun suami, tidak ada

menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma, hipertensi,

TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik psikologis, kembar.

5.      Riwayat Obstetri

a.       Riwayat menstruasiMenarche                    : 13 tahunSiklus                          : 28 hariLama                           : 7 hariBanyaknya darah        : 2-3x ganti pembalutBau                              : amisWarna                          : merah pekatKonsistensi                  : cairDismenorhoe               : tidak adaFlour Albus                 : tidak adaHPHT                          : 06-11-2011TP                                : 13-08-2012

b.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Anak

ke-

Th.

Lahir

Umur

Kehamilan

Jenis

Persalinan

Penolong Tempat Penyulit

Nifas

JK/PB/BB

1

2

2005

Ini

40 minggu Spt BK Bidan BPS Tidak

ada

Perempuan

/ 52cm/

3200gram

c.       Riwayat kehamilan sekarang

1)      Hamil yang kedua dengan usia kehamilan 39 minggu.

2)      HPL : 13-08-2012

3)      Periksa sebelumnya di BPSTM I        : 1 kali                  keluhan mual muntah                  terapi B6, B12TM II       : 2 kali                  Keluhan pusing                  terapi calk, etabion, caviplex.TM III     : 1 kali

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN

                  tidak ada keluhan                  terapi calk, verfital

4)      Status TTTT I     : 24 mingguTT II    : 28 minggu

5)      Gerakan janin pertama terasa UK 20 minggu, gerakan sekarang kuat.

6)      Tidak ada kebiasaan Ibu/keluarga yang berpengaruh negative terhadap

kehamilannya seperti merokok, narkoba, alcohol, minum jamu, dll.

7)      Rencana persalinan di Bidan

8)      Penyuluhan yang pernah didapat yaitu pemenuhan nutrisi dan cara

mengkonsumsi tablet tambah darah, tanda-tanda persalinan.

6.      Riwayat KB

Ibu mengatakan pernah menggunakan Pil KB selama 6 tahun dan berhenti sejak 1

tahun yang lalu karena ingin hamil.

7.      Riwayat Perkawinan

Nikah 1 kali, umur 27 tahun, dengan suami umur 28 tahun, lama pernikahan 10

tahun.

8.      Pola Kebutuhan Sehari-hari (sebelum hamil/sekarang)

a.       Pola Nutrisi

1)    Sebelum hamil    : Ibu makan nasi, ikan, tempe dan sayur 1 porsi 3 kali sehari.

Dan minum 7 – 8 gelas sehari

2)   Sekarang             : Ibu makan nasi, ikan, tahu tempe dan sayur 1 porsi 2 kali

sehari. Dengan lebih banyak sayur dan ditambah susu. Minum 7 – 8 gelas sehari.

b.      Pola Eliminasi

1)   Sebelum hamil        : Ibu BAK : 3 – 4 kali sehari, dengan warna urin     kuning

jernih, bau pesing dan tidak ada masalah. BAB : 1 kali sehari dengan feses yang

lembek dan warna kecoklatan.

2)   Sekarang                 : Ibu BAK 4-6 kali sehari dengan warna urin kuning jernih,

bau pesing dan tidak ada masalah. BAB :  kali sehari denan feses yang lembek

dan warna agak kehitaman.

c.       Pola Aktivitas  

1)  Sebelum Hamil       : Ibu melakukan aktivitas guru

2)   Sekarang                : Ibu melakukan aktivitas seperti biasa tetapi banyak dibantu

oleh orang lain

d.      Pola Istirahat   

1)      Sebelum hamil       : Ibu tidur siang jarang paling 1 jam sehari. Dan tidur malam 5

– 6 jam sehari.

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN

2)      Sekarang              : Ibu tidur siang 1 – 2 jam sehari. Dan tidur malam 6 – 7 jam

sehari.

e.       Personal Hygiene

1)      Sebelum Hamil    : Ibu mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian dalam setiap

selesai mandi.

2)      Sekarang              : Ibu mandi 2 – 3 kali sehari dan mengganti pakaian dalam jika

merasa basah atau tidak nyaman.

f.       Pola seksual

1)      Sebelum hamil       : 2x/ minggu

2)      Sekarang               : 1x/ minggu

9.      Psikososial Spiritual

a.       Tanggapan dan Dukungan keluarga terhadap kehamilannya sangat baik.

b.      Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan secara bersama-sama.

c.       Ibu mengatakan selalu sholat 5 waktu.

d.      Lingkungan yang berpengaruh

1)      Ibu mengatakan dalam kehamilan ini mengadakan selamatan.

2)      Ibu mengatakan tinggal dengan suami.

3)      Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan.

4)      Ibu mengatakan memasak sayur/daging dengan benar

B.     OBJEKTIF

1.      Pemeriksaan Umum

a.       keadaan umum      : Baik

b.      kesadaran              : Compos mentis

c.       Cara berjalan         : Normal

d.      tanda-tanda Vital  :

TD        : 110/70mmHg

Nadi      : 80x/mnt

RR        : 20x/mnt

Suhu     : 36 ºC

e.       TB                         : 155cm

f.       BB sebelum/skrg   : 48 kg / 55 kg

g.      LILA                     : 23,5 cm

2.      Pemeriksaan Khusus/ Status Obstetri

a.    Inspeksi

1)         Kepala     :  Persebaran rambut merata, tidak ada ketombe, rambut rontok, kepala tidak ada

lesi, tidak ada odema

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN

2)         Muka       :  Tampak simetris, tidak ada oedema, tidak ada cloasma  gravidarum, tidak pucat.

3)         Mata        :  sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis.

4)         Hidung    :  Tampak simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping

hidung.

5)         Mulut       :  Tampak simetris, tidak pucat, bibir lembab, lidah bersih, ada caries pada gigi,

gusi tidak berdarah.

6)         Telinga     : simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.

7)         Leher       : tampak simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis

8)         Dada        :  Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, payudara simetris, puting susu

menonjol, tampak hiperpigmentasi aerola mammae.

9)         Perut        :  Tampak membesar ke depan, tidak tampak striae, tampak linea nigra, tidak ada

bekas luka operasi.

10)     Ekstremitas atas             :  Tampak terpasang infus, tidak oedema, tidak cianosis.

11)     Ekstremitas bawah         : Tidak terpasang infus, tidak ada oedema, tidak cianosis

12)     Genitalia  : Tidak ada varises, tampak lendir bercampur darah,

13)     Anus        : Tidak ada hemoroid

b.   Palpasi

1)      Leher               : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid

2)      Mammae         : tidak teraba benjolan, ASI belum Keluar

3)      Abdomen        :

a)      Leopold I  : Tinggi Fundus Uteri 3 jari dibawah Prx (31cm)

(teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)).

b)      Leopold II : Punggung kanan

(bagian kanan ibu teraba bagian memenjang dan keras (punggung) dan bagian kiri

ibu teraba bagian terkecil janin (ekstrimitas).)

c)      Leopold III           : presentasi kepala

(teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan sulit digerakkan).

d)     Leopold IV           : 3/5

(kepala sudah masuk PAP (divergen).

TFU                 : 3 jari di bawah xypodeus (31 cm)

TBJ                  : 3100 gram

His                   : 2 x 10 menit / 25-30”

c.    Auskultasi

DJJ                        : 140 x/menit

Puntum maximum : terdengar  jelas dan teratur pada perut ibu di

bawah pusat  bagian kanan

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN

d.   Perkusi

Cek Ginjal             : normal,  kiri kanan negative (-/-)

Reflek patella        : normal, kiri kana positif (+/+)

3.      Pemeriksaan Penunjang

a.       Hb                         : 12,3 gr%

Reduksi     : -

Albumin    : -

b.      Pemeriksaan dalam

VT ( pukul 22.40 WITA ) : Portio lunak tipis, pembukaan 4 cm, ketuban (+),

Kepala H I

C.     ASSESMENT

G II PI A0 , hamil 39 minggu, in partu kala I fase aktif, Janin Tunggal Hidup

Intra Uteri, punggung kanan,  presentasi kepala

D.    PLANNING

a.       Beritahu ibu hasil pemeriksaan, agar ibu mengetahui kondisi dirinya dan bayinya

b.      Berikan asuhan sayang ibu

c.       Memantau kemajuan persalinan dengan partograf

d.      Lakukan 58 langkah APN

TINDAKA

N

RASIONAL

ISASI

EVALUASI

1.      memberita

hukan hasil

pemeriksaa

n pada ibu

dan

keluargany

a

2.      memberika

n asuhan

sayang ibu

pada

pasien,

yaitu:

a.       memberika

n makanan

dan

Hak –hak

pasien untuk

memperoleh

informasi

untuk

kondisi dan

keadaan apa

yang dia

alami

(Sarwono,

2008)

Makanan

dan asupan

cairan yang

cukup

selama

Informasi telah disampaikan, ibu dan keluarga telah memahami apa yang

disampaikan yaitu:

1.      Keadaan umum: baik

2.      Tanda-tanda vital:

TD :110/70 mmHg

N :80x/menit

R :20x/menit

T :36,5°C

Ibu sudah minum air teh hangat dan air putih

Ibu nampak tenang

Pasien sedang dalam observasi, meliputi:

a.       Denyut jantung janin setiap ½ jam

b.      Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap ½ jam

c.       Nadi setiap ½ jam

d.      Pembukaan servix setiap 4 jam

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN

minman

untuk

menambah

tenaga ibu.

b.      memberika

n dukungan

moril &

motivasi

pada ibu

dalam

menghadap

i persalinan

3.      Mengobser

vasi

kemajuan

persalinan

dengan

menggunak

an

partograf

persalinan

akan

memberikan

lebih banyak

energy dan

mencegah

dehidrasi.

Dehidrasi

mempelamb

at kontraksi

dan

membuat

kontraksi

menjadi

tidak teratur

sehingga

kurang

efektif.

Banyak hasil

menunjukan

apabila ibu

diperhatikan

& diberikan

dukungan

selama

proses

persalinan,

ibu akan

merasa

aman,

nyaman, &

persalinan

dapat

berlangsung

lebih baik

(Enkin, et

e.       Penurunan bagian terbawah janin 4 jam

f.       TD dan Suhu setiap 4 jam.

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN

all, 2000)

Mengobserv

asi dengan

menggunaka

n partograf

bertujuan

untuk:

mencatat

hasil

observasi&

kemajuan

persalinan,

mendeteksi

apakah

proses

persalinan

berjalan

normal, data

pelengkap

(APN, 2007)

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggal    : Rabu, 8 agustus 2012

Jam                  : 22.40

S          : ibu mengatakan merasakan mules yang lebih sering

O         :

            TTV:

TD       : 110/70 mmHg

                        Nadi    : 88 x/menit

                        Suhu    : 36,5  ͦ c

                        RR       : 23 x/menit

            His       : 4x10 lamanya 38-40”

            DJJ      : 140 x/menit

VT       : Portio lunak tipis, pembukaan 8 cm, ketuban (+), kepala

  H1

A         : GIIPIA0 Hamil 39 minggu Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup Intra

Uteri

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN

P          :

1.      Bantu ibu mengatur posisi yang nyaman

2.      Anjurkan ibu agar istirahat

3.      Observasi tanda-tanda inpartu

4.      Siapkan alat-alat dan obat-obatan yang diperlukan dalam proses persalinan

No Tindakan Rasionalisasi Evaluasi

1.

2

3.

4.

membantu ibu

untuk mengatur

posisi yang nyaman

menganjurkan ibu

untuk istirahat

mengobservasi

tanda-tanda inpartu,

meliputi:

a.       rasa sakit karena

adanya his yang

datang lebih kuat,

sering, dan teratur

b.      keluar lendir

bercampur darah

c.       kadang ketuban

pecah sendiri

d.      pada pemeriksaan

dalam servix

mendatar& ada

pembukaan

Menyiapkan

peralatan

persalinan, yakni :

-       Partus set

-       Hetting set

-       Karet tali pusat

-       Betadine

-       Oxytosin

-       Lidocain

-       Spuit 3cc dan 5cc

Ibu dianjurkan untuk tidur

miring kiri untuk mencegah

tertekannya vena cava

inferior & pembulug darah

lain sehingga janin tidak

mengalami hipoksia (APN,

2008)

Istirahat bertujuan untuk

menjaga keseimbanagn

mental, emosional, kesehatan,

& menurunkan

aktivitas  kerja sistem organ

tubuh sehingga dapat segar

kembali (KDPK untuk

kebidanan, 2008)

Tanda tanda inpartu diawasi

untuk meningkatkan

kesiagaan penolong bahwa

ibu sedang mendekati waktu

bersalin. Dengan mengingat

tanda tanda inpartu ini

seorang penolong dapat

memberikan konseling&

bimbingan antisispasi yang

tepat (Varney, 2008)

Pastikan bahwa semua

peralatan dan bahan-bahan

tersedia dan berfungsi dengan

baik, semua peralatan dalam

partus set harus steril.

Ibu mengambil posisi

tidur miring kiri

Ibu bersedia untuk

istirahat meski

perutnya terasa

semakin m

Ibu berada dalam

observasi

Peralatan

persalinansudah

disiapkan

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN

(APN, 2008)

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal   : Rabu, 8 agustus 2012

Jam                  : 23.20 WITA

S          : ibu mengatakan mulasnya bertambah sering

O         :

Keadaan umum            : Baik

Kesadaran         : Composmentis

TTV                  :

TD       : 120/70 mmHg

Nadi    : 90 x/menit

Suhu    : 36,7  ͦ c

RR       : 23 x/menit

His        : 5 x 10 menit lamanya 40-45”

DJJ        : 138 x/menit

VT        : pembukaan 10 cm, ketuban (-), kepala H3 (1/5)

A         : GIIPIA0 Hamil 39 minggu, Inpartu Kala II Janin Tunggal Hidup Intra

Uterin

P          :

1.      Lakukan 58 langkah APN

2.      Ajarkan ibu cara mengedan yang baik

TINDAKAN RASIONALISASI EVALUASI

1.      memberitahukan hasil

pemeriksaan pada ibu dan

keluarganya

2.      mendengar dan melihat adanya

tanda persalinan kala II

3.      pastikan perlengkapan peralatan,

bahan dan obat-obatan .

4.      pakai celemek

5.      melepas dan menyimpan semua

perhiasan yang dipakai, cuci

tangan dengan sabun dan air bersih

mengalir kemudian keringkan

dengan handuk yang bersih dan

kering

hak-hak pasien untuk

memperoleh informasi untuk

kondisi dan keadaan apa yang di

alami.

Untuk memastikan bahwa ibu

sudah saatnya melahirkan

Pastikan bahwa semua peralatan

bahan dan obat-obatan berfungsi

dengan baik, semua peralatan

dalam partus set harus steril

Untuk menghindari

terkontaminasi dengan darah dan

untuk perlindungan diri

Untuk mencegah terjadinya

Ibu dalam keadaan sehat, pembukaan

sudah lengkap maka waktunya ibu

untuk melahirkan

Dor-an, tek-nus, per-jol, vul-ka sudah

ada

Semua perlengkapan sudah lengkap

        Menggelar kain diperut ibu

        Menyiapkan oksitosin dan alat suntik

steril sekali pakai dalam partus set.

Celemek sudah terpasang

Jam tangan sudah terlepas, sudah cuci

tangan dan mengeringkan dengan

handuk bersih

Pemeriksaan :

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN

6.      pakai sarung tangan DTT pada

tangan yang akan digunakan untuk

periksa dalam

7.      masukkan oksitosin kedalam

tabung suntik

8.      periksa DJJ setelah kontrkasi

9.      membimbing dan mengajarkan ibu

cara mengedan yang baik :

a.       membantu ibu mencari posisi yang

nyaman

b.      menganjurkan ibu untuk meneran

mengikuti dorongan ilmiah

c.       waktu meneran pandangan keperut

tangan dipaha kemudian tarik nafas

terus ejankan seperti orang BAB

(kearah pantat)

10.   Ketika kepala berada didiameter

5-6 cm didepan vulva, lindungi

perineum dengan tangan kanan

dilapisi kain dan satu tangan

menahan defleksi kepala. Anjurkan

ibu meneran hingga lahirlah

berturut-turut kepala, dahi, hidung,

mulut, dagu

        Cek lilitan tali pusat dan tunggu

kepala melakukan putaran paksi

luar

        Memegang kepala bayi secara

biparental untuk melahirkan bahu,

menarik lembut kearah bawah dan

luar untuk melahirkan bahu

        Setelah bahu lahir, melakukan

sangga susur melahirkan badan dan

tungkai

11.  Melakukan penilaian segera BBL

yaitu : apakah bayi segera

perlukaan pada pasien, cuci

tangan untuk membersihkan dan

menghilangkan kuman

Untuk menghindari langsung

kontak darah dan perlindungan

diri, menggunakan sarung tangan

DTT untuk mencegah terjadinya

infeksi yang diakibatkan oleh

kuman

Mempermudah pekerjaan kita

Untuk menilai dan mengambil

tindakan yang sesuai, jika DJJ

tidak normal, periksa DJJ

dilakukan pada saat relaksasi

supaya hasilnya dalam batas

normal (120-160 x/m)

Untuk memperlancar persalinan

Ibu dapat melahirkan bayinya

pada posisi apapun kecuali pada

posisi terlentang

Pembukaan lengkap beritahukan

pada ibu hanya dorongan ilmiah

yang mengisyaratkan ia untuk

meneran dan istirahat diantara his

Untuk mempermudah dan

mempercepat kelahiran bayi

Pada saat melakukan manajemen

aktif kala II tujuan tangan kanan

diletakkan diperinium adalah

untuk menahan agar tidak terjadi

rupture yang spontan pada

perineum, dan tangan kiri

menahan defleksi kepala terlalu

cepat

Mencek lilitan tali pusat sangat

penting dilakukan karena pada

    10 cm ( lengkap ), ketuban (+)

Oksitosin sudah dimasukkan dalam

partus set

DJJ baik 138 x/m

Ibu mengerti dan nurut apa yang

disuruh bidan.

Ibu mengambil posisi miring kiri

selama belum ada dorongan meneran

Ibu mengedan dengan baik dengan

posisi litotomi dan beristirahat

diantara his

Ibu mengedan sesuai yang diajarkan

Ibu mengedan dengan baik hingga

lahirlah kepala

Tidak ada lilitan tali pusat

Bahu depan, bahu belakang lahir dan

tidak ada distosia bahu

Badan lahir dengan terkendali

Segera menangis pukul 23.35 WITA

dengan apgar score 8,9,10 .Jenis

kelamin perempuan, BB 3000 gr, PB

51 cm, anus (+)

Palpasi telah dilakukan, Janin tunggal

dan Tidak ada janin ke-2

Oxytosin sudah diberikan 1 menit

sesudah bayi lahir

Tali pusat telah dijepit, dipotong dan

di ikat

Bayi telah diberikan selimut yang baru

dan kering

Bayi segera di dekatkan pada ibu dan

bayi dapat menyusu

Tali pusat ditegangkan sambil tangan

yang satunya dorso kranial

Plasenta lahir lengkap beserta

selaputnya pada pukul

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN

menangis, bergerak aktif dan

warna kulit kemerahan

12.  Melakukan palpasi abdomen

        Menyuntikkan oxitosin secara

IM 1/3paha luar

        Menjepit tali pusat dengan klem

minimal 2-3 cm dari pusat bayi

        Memotong tali pusat

        Mengganti handuk bayi yang

basah dengan yang kering

        Segera menyusukan bayi kepada

ibu

13.  Pindahkan klem penjepit pada tali

pusat sekitar 5-10 cm dari vulva

        Diletakkan satu tangan diatas

perut ibu, ditepi ujung sympisis

untuk mendeteksi, tangan lain

menegangkan tali pusat

        Setelah uterus berkontraksi

tegangkan tali pusat kearah bawah

sambil tangan lain dorso cranial

secara hati-hati

        Lihat tanda-tanda plasenta lepas

seperti semburan darah, tali pusat

memanjang, uterus membundar.

Tunggu timbul kontraksi lakukan

peregangan tali pusat

14.  Setelah plasenta lahir berada

didepan vulva, melahirkan plasenta

dengan kedua tangan mencekap

plasenta kemudian putar plasenta

searah jarum jam hingga selaput

ketuban terpilin (simpun)

15.  Melakukan masasse uterus dengan

cara mengelus perut

bayi yang terdapat lilitan tali

pusat sulit untuk dilahirkan,

sebab dapat mempengaruhi

penurunan janin dan

kemungkinan terjadi asfiksia

karena lilitan tali pusat yang erat

pada leher bayi dapat

mempengaruhi pernafasan bayi.

Melahirkan bahu bayi secara

berhati-hati secara biparental

untuk dapat memudahkan

penolong untuk melahirkan bahu

bayi

Melahirkan badan dan tungkai

dengan cara sanggah susur

bertujuan untuk mengendalikan

kelahiran siku, tangan, badan dan

tungkai bayi saat melewati

perineum agar tidak terjadi

rupture yang berlebihan

Bertujuan untuk mengetahui

apakah terjadi kelainan dan dapat

mengetahui tindakan segera yang

harus dilakukan untuk

menyelamatkan bayi

Palpasi abdominal segera setelah

bayi lahir Untuk memastikan

janin tunggal, tidak ada bayi lain

dalam uterus ( APN, 2008).

Oksitosin merangsang fundus

uteri untuk berkontraksi denagn

kuat dan efektif sehingga dapat

memantu pelepasan plasenta dan

mengurangi kehilangan darah

(APN, 2008)

        Menjepit dan memotongkan tali

Kontraksi uterus baik, fundus teraba

keras

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN

pusat agar memutuskan

hubungan bayi dengan plasenta

kemudian mengganti handuk bayi

yang basah dengan yang kering

dan baru agar dapat menjaga

kehangatan tubuh bayi

        Melakukan IND agar dapat

memberikan sentuhan kulit dari

ibu kebayi yang dapat menambah

ikatan batin antara ibu kebayi

yang dapat mengurangi rasa

kesakitan ibu serta dapat

mencegah hipotermi pada bayi

Memegang tali pusat lebih dekat

ke vulva akan mencegah avulsi

(APN, 2008)

Peregangan tali pusat secara

perlahan untuk mebantu lahirnya

plasenta, dan satu tangan

mendorong uterus ke arah dorso

kranial untuk mencegah

terjadinya inversio uteri

Tanda plasenta lepas :

        Abdomen membundar

        Tali pusat memanjang

        Keluar semburan darah

Melahirkan plasenta dengan cara

memutar searah bertujuan agar

plasenta beserta selaput ketuban

lahir lengkap, sebab selaput

ketuban mudah rapuh, yang dapat

menyebabkan perdarahan, karena

sisa plasenta atau selaput ketuban

yang tertinggal diuterus

Massase uterus untuk

memastikan uterus tetap

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN

berkontraksi sehingga tidak

terjadi perdarahan

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal   : Rabu, 8 Agustus 2012

Jam                  : 23.50

S          : Ibu telah melahirkan 15 menit yang lalu dan masih merasakan mules.

O         :

Keadaan Umum          : Baik

Kesadaran                   :composmentis

TTV                 :

TD       : 110/80 mmHg

Nadi    : 84 x/menit

RR       : 24 x/menit

Suhu    :36,5 ͦ c

TFU     : 2 jari dibawah pusat

Kontraksi        : Baik dan teraba keras

Blass    : kosong

A         : PIIA0 kala IV

P          :

1.      Awasi keadaan umum ibu

2.      Awasi kontraksi uterus

3.      Awasi perdarahan

4.      Awasi luka perinium

5.      Menganjurkan ibu melakukan massase

TINDAKAN RASIONALISASI PLANNING

a.       Melakukan penjahitan pada luka

bekas rupture

b.      Membersihkan ibu dan tempat

persalinan serta peralatan bekas

pakai (dikontaminasi) dan

memberikan rasa nyaman

c.       Menganjurkan ibu cara masase

yaitu dengan telapak tangan pada

perut ibu dengan gerakan

melingkar hingga uterus

berkontraksi(fundus menjadi

Agar dapat mempersatukan

jaringan yang luka sehingga

proses penyembuhan luka cepat

dan menhindari terjadinya

infeksi

 Untuk menjaga kebersihan dan

kenyamanan ibu adalah

        Membersihkan ibu pada bagian

yang terkena kotor

        Membantu ibu mengenakan

popok dan gurita serta baju ibu

Heacting sudah dilakukan pada

mukosa vagina dengan jahitan

jelujur

Ibu sudah bersih dan rapi

Peralatan sudah di dekontaminasi

Ibu mengerti cara masase uterus

dan fundus teraba keras

Hasil pemantauan dimasukkan

dalam tabel pemantauan kala IV

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN

keras)

d.      Melakukan pemantauan selama

2 jam post partum yaitu tiap 15

menit dalam 1 jam tiap 30 menit

dalam 1 jam kedua pasca

persalinan

        Membersihkan tempat bersalin

dengan larutan klorin 50 o/o dan

air bersih

        Memberikan rasa nyaman pada

ibu untuk mobilisasi bertahap

        Menganjurkan ibu untuk

memberikan ASI Ekslusif 6

bulan tanpa makanan tamabahan

Masase uterus untuk memastikan

uterus tetap berkontraksi

sehingga tidak terjadi perdarahan

Pemantauan 2 jam pasca

persalinan sangat penting sebab

sebagian besar kesakitan dan

kematian disebabkan oleh

perdarahan dan eklamsia serta

infeksi sehingga perlu dipantau

ketat

Tabel pemantauan kala IV

Jam

Ke

Waktu Tekanan

darah

Nadi Suhu Tinggi Fundus

Uteri

Kontraksi

uterus

Kandung

kemih

Darah

yang

keluar

1 23.55 110/80 88 36,5 2 jari dibawah

pusat

Baik Kosong Normal

00.10 110/80 88 2 jari dibawah

pusat

Baik Kosong Normal

00.25 110/80 88 2 jari dibawah

pusat

Baik Kosong Normal

00.40 110/80 88 2 jari dibawah

pusat

Baik Kosong Normal

2 01.10 100/80 84 36,5 2 jari dibawah

pusat

Baik Kosong Normal

01.40 100/80 84 2 jari dibawah

pusat

Baik Kosong Normal

e.       Memberikan penyuluhan Memberikan pendidikan Ibu mengerti dengan

Page 20: LAPORAN PENDAHULUAN

sekitar tentang hal-hal

yang bisa dilakukan ibu

terhadap dirinya dan

bayinya

        Perawatan luka bekas

melahirkan. Agar ibu

selalu menjaga personal

hygine, cebok dengan air

bersih dan mengalir,

mengganti celana dalam

sesering mungkin

        Selalu mengkonsumsi

makanan yang bergizi

dan bervariasi setiap

hari, agar dapat menjaga

kualitas ASI

f.       Merendam alat bekas

pakai dalam larutan

klorin 0,5 o/o selama 10

menit lalu dengan air

sabun bilas dengan air

bersih dan mengalir,

setelah itu sterilkan alat

partus dalam aotuclap

selama 20 menit

Melengkapi partograf

kesehatan pada ibu agar

dapat menjadi pedoman

ibu ketika ibu sudah

keluar dari rumah sakit

Mencegah terjadinya

infeksi

Mengumpulkan informasi

tentang kemajuan

persalinan dengan

mendeteksi adanya

masalah dalam persalinan

penjelasan yang

diberikan bidan dan

bersedia melakukannya

Semua alat telah

disterilkan

Partograf telah dilengkapi

Diposkan oleh adhi suartha di 5:16 PM