LAPORAN PENDAHULUAN
Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Nama : Yogi Prasetyo
NIM : 10.1.054
Sistem :
Ruang : Kenanga
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MOBILISASI DAN
IMOBILISASI
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
1. Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi adalah suatu keadaan dimana individu denangan
kemampuannya dapat melakukan aktivitas atau beraktivitas. Mobilisasi
juga dapat berarti kemampuan untuk bergerak bebas, mudah, teratur, dan
mempunyai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan mobilisasi :
Luka post operasi
Fraktur tulang
Dalam keadaan koma
2. Pengertian Imobilisasi
Imobilisasi merupakan ketidakmampuan seseorang untuk
menggerakkan tubuhnya sendiri. Imobilisasi dikatakan sebagai faktir
resiko utama pada munculnya luka Decubitus baik di rumah sakit maupun
dikomunitas. Kondisi dapat meningkatkan waktu penekanan pada jaringan
kulit, menurunkan sirkulasi dan selanjutnya mengakibatkan luka
Decubitus.
1
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Imobilisasi disamping mempengaruhi kulit secara langsung, juga
mempengaruhi beberapa organ tubuh. Misalnya pada sistem
kardiovaskuler, gangguan sirkulasi, dara perifer, system respirasi,
menurunkan pergerakan paru untuk mengambil oksigen dari udara
(ekpansi paru) dan berakibat pada menurunnya asupan oksigen ke tubuh.
B. Fisiologi Sistem Muskoskeletal
1. Tulang dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Tulang panjang : Femur, Tibia, Humerus Radialis, Ulna.
b. Tulang pipih : tulang wajah, Seapula, Ost Ilium.
c. Tulang pendek : Ruas Jari-jari, Ruas jari tangan dan kaki.
d. Tulang tak beraturan : Tulang Vertebra.
2. Persendian
Ada beberapa macam persendian yang berguna untuk bergerak :
a. Sendi Sinartrosis adalah sendi yang tidak dapat bergerak hanya
diam.
Contoh : pada persambungan tulang belakang.
b. Sendi Andiartosis adalah sendi yang dapat digerakkan sendiri.
Contoh : pada tulang antara badan vetebra.
c. Sendi Diartrosis
flexi : gerakan menekuk pada tulang lain.
Ekstensi : gerakan menarik pada tulang lain.
Abduksi : gerakan menjauhi garis tengah.
Aduksi : gerakan mendekati garis tengah.
Rotasi : gerakan memutar.
Sirkumduksi : gerakan melingkar.
3. Synovial Sendi
Merupakan suatu cairan sendi yang mempermudah gerakan.
Sendi putar
2
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Sebuah ujung tepat rusuk didalam sebuah rongga cawan tulang lain
dan biasa digerakkan ke segala arah jurusan. Contoh : sendi
panggul dan sendi yang terdapat dibahu.
Sendi engsel
Suatu pertemuan bundar diterima oleh yang lain sedemikian pula
sehingga hanya berpengaruh pada suatu bidang. Contoh : sendi
siku, dam sendi lutut.
Sendi korpus
Sendi yang hanya memungkinkan perputaran dan pemutaran.
Contoh : gerakan radius disekitar ulna pronasi dan supinasi.
Sendi Kondiloidnd
Sendi yang dapat bergerak dalam satu bidang lateral kedepan dan
belakang. Contoh : pergelangan tangan.
Sendi Pelana
Sendi yang dapat bergerak dalam satu bidang tapi dapat bergerak
kesegala arah. Contoh : sendi rahang dan tulang metakarpalia
pertama (pergelangan tangan) yang dapat memberikan kebebasan
bergerak pada ibu jari sehingga berhadapan dengan jari lainnya.
4. Macam-macam Kontraksi Otot
Isotorik terjadi jika salah satu ujung otot yang lain secara bertahap
dan pendek.
Isometrik terjadi baling-baling ujung otot terdapat tekanan otot dan
otot memendek.
Tonus merupakan kontaksi lembut disebabakan stimulus yang
diulang secara tepat.
Konvulsi kontraksi suatu serabut otot abnormal.
Pasti kontraksi suatu serabut otot yang tidak sinkron yang
menyebabkan tumor.
5. Fungsi Otot
3
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Bentuk bergerak menjaga postur tubuh, memproduksi panas, akibat
perubahan kimia yang berkaitan dengan adanya aktivitas otot normal
berkontraksi bila rangsang ada.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas dan mobilisasi
1) Faktor Kebiasaan
Orang yang senang merokok cenderung mempunyai pola nafas
yang pendek.
2) Faktor budaya
Wanita dijawa berpenampilan harus halus dan merasa tabu bila
menjelaskan lebih berat.
3) Faktor Penyakit dan Cidera
Penderita cidera pada urat syaraf tulang belakang berpengaruh
pada mobilitas dan aktivitas.
4) Faktor Usia
Orang yang usia pertengahan cenderung mengalami penurunan
aktivitas yang berlanjut pada usia tua.
D. Gerakan persendian
Setiap sendi pada tubuh mempunyai ROM atau rentang gerak ROM dapat
mengalami kemunduran akibat bedrest/tirah dalam waktu yang lama untuk itu
perawat perlu mengalami ROM masing-masing sendi.
E. Terdapat Lima Tipe Latihan
1) Latihan Pasif adalah latihan yang dilakukan perawat tanpa bantuan orang
lain.
2) Latihan Asisti adalah latihan yang dilakukan klien dengan bantuan
perawat. Tujuan : meningkatkan fungsi otot normal.
4
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
3) Latihan Resistive adalah latihan aktivitas terhadap tahanan yang
dihasilkan. Tujuan : memberikan tahapan untuk meningkatkan kekuatan
otot baik manual atau mekanik.
4) Latihan Aktif adalah latihan tanpa bantuan perawat. Tujuan :
meningkatkan kekuatan otot.
5) Latihan Isometric adalah secara bergantian memegangkan dan meletakkan
sementara, menjaga bagian yang dilatih dalam keadaan bergerak. Tujuan :
mempertahankan kekuatan ketika sendi diambulasi.
F. Secara manifestasi dilapangan latihan tentang gerak
1) Aduksi Bahu : gerakan dengan mekanisme dan isi tubuh kearah kepala,
lalu dikembalikan.
2) Rotasi Internal Paru : lengan ketinggian pada bahu, siku, telapak tangan
mengarah kekaki.
3) Rotasi Eksternal Paru : prinsip sama tetapi lengan diputar kedepan.
5
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
G. Patofisiologi
6
MOBILISASI
Tulang
Tulang Panjang Tulang Pipih Tulang Pendek Tulang tak
Beraturan
Persendian
Sendi sinartrosis Sendi andiartrosis Sendi diartrosis
Synovial sendy
Sendi putar Sendi pelana Sendi peluru Sendi kondiloid Sendi korporus
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1) Gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi berhubungan dengan kerusakan neuromoskuler
2) Gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi berhubungan dengan rasa nyaman nyeri
3) Gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi berhubungan dengan pemenuhan nutrisi
4) Gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi berhubungan gangguan kebutuhan eliminasi
SISTEM MUSCULUSKELETAL
ROM
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
II. PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan
Masalah-masalah mobilitas
Adanya luka tirah baring dan nyeri
Faktor yang memperberat
a. Faktor kebiasaan
b. Faktor penyakit
c. Faktor budaya
d. Faktor usia
Stressor
Status/kondisi kesehatan
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :Composmentis
TTV :
TD normal : 110-130 mmHg (sistol)
60-80 mmHg (distol)
S normal : 36-37,5 c
Nadi normal : 70-80 x/menit
RR normal : 16-24 x/mnt
Palpasi
Palpasi saat istirahat otot
Palpasi saat otot bergerak
Nyeri tekan
Oedema
krepitasi
Inspeksi
ukuran otot lengan
atropi
malposisi
7
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
kontraksi abnormal
keabnormalan susunan tulang
Perkusi
Perkusi pada abdomen
Auskultasi
Bising usus
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi berhubungan dengan
kerusakan neuromoskuler
a. Tujuan :
Pasien dapat menunjukkan peningkatan mobilisasi
Pasien dapat melakukan aktivitas secara mandiri
b. Intervensi :
BHSP
Kaji tingkat kemampuan pasien dalam melakukan
aktivitas gerak
Lakukan aktivitas aktif maupun pasif
Monitor kulit yang tertekan amati kemungkinan
dekubitus
Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi
Berikan pengetahuan pencegahan konstipasi, body
mekanik, dan posisi, latihan dan istirahat
Laukan kerjasama dengan keluarga pasien
c. Rasional :
Pasien dan keluarga lebih kooperatif
Pasien dapat mengetahui kebutuhan gerak dan
mobilisasi
Meningkatkan sirkulasi dan mencegah kontraktur
Monitor gangguan integrasi kulit
Mempertahankan tonus otot
8
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Memberikan pengetahuan dalam perawtan dini
Keluarga dapat meneruskan perawatan sesudah pulang
2) Gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi berhubungan dengan rasa
nyaman nyeri
a. Tujuan :
Pasien tidak tampak menyeringai
Koping individu semakin baik
Skala nyeri berkurang
Pasien dapat mengetahui atau mengukur nyeri yang
dialami
b. Intervensi :
BHSP
Kaji tingkat nyeri pasien
Anjurkan pasien teknik manajemen nyeri (distraksi dan
relaksasi)
Anjurkan pasien merubah posisi senyaman mungkin
Berikan terapi nyeri
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat
nyeri
c. Rasional :
Pasien dan keluarga lebih kooperatif
Pasien dapat mengetahui tingkat nyeri
Membantu menurunkan konsentrasi terhadap nyeri
Untuk mengurangi rasa nyeri
Untuk mengurangi rasa nyeri
Pemberian obat penghilang nyeri untuk menurunkan
rasa nyeri
3). Gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi berhubungan dengan
gangguan nutrisi
9
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
a. Tujuan :
Pemenuhan nutrisi dapat terpenuhi sesuai kebutuhan
b. Intervensi :
BHSP
Kaji TTV
Observasi pada px tentang kebutuhan nutrisi
Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemenuhan
nutrisi
c. Rasional :
Beri penjelasan pada pasien agar pasien mengerti dalam
tindakan yang dilakukan
Agar kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
4). Gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi berhubungan dengan
kebutuhan eliminasi
a. Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan 2 x 24jam gangguan BAK
maupun BAB pasien kembali normal
Terjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan faktor
penyebab konstipasi
d. Intervensi :
BHSP
Kaji warna, konsistensi, jumlah, dan waktu BAB
Berikan makanan tinggi serat dan hindari makanan
yang banyak mengandung gas dengan konsultasi ke
bagian gizi
Berikan cairan adekuat
Bantu klien dalam melakukan aktivitas pasif dan aktif
e. Rasional :
Pasien dan keluarga lebih kooperatif
10
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Pengkajian dasar untuk mengetahui adanya masalah
BAB
Menurunkan konstipasi
Membantu feses untuk lebih lunak
Meningkatkan pergerakan usus dan menguatkan otot
dasar pelvis
SUMBER
Wartona, tarwoto. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
11
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Copernito, 2000. Praktek Keperawatan. Jakarta : EGC
Buku Panduan Anatomi Fisiologi Jilid 1
Lynda Juall Carpenito Moyet. Edisi 10
Hand Out KDM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S
DENGAN DIAGNOSA CEREBRAL VASCULAR ACCIDENT (CVA)
DENGAN GANGGUAN MOBILISASI DI RUANG KENANGA
12
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada tanggal : 31 januari 2011
Diruang : KENANGA (no. TT5)
II. BIODATA
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 72 Tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia/Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Fx Alri
Alamat : Jl. Pulosari no.8 Blimbing
Tanggal MRS : 13 Januari 2011 jam 19.30 WIB
No. Register : 131533
Dx Medis : CVA
Keluarga yang bisa dihubungi
Nama : Ny. S
Pekerjaan : -
Alamat : Jl. Pulosari no.8 Blimbing
Hubungan Keluarga : Istri
III. KELUHAN
1) Alasan MRS
13
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Keluarga px mengatakan px nyeri pada bagian bawah, badan px terasa
lemas dan badan panas. Px mengatakan perutnya kembung selama 3
hari.
2) Keluhan saat pengkajian
Keluarga px mengatakan px merasa badannya terasa sakit semua,
nafsu makan normal, perut kembung, badan tremor. Badan px tidak
bisa digerakkan terutama pada ekstermitas kanan bagian bawah.
3) Riwayat penyakit sekarang
Keluarga px mengatakan bahwa ada nyeri pada pinggang bagian
bawah, dan tidak bisa digerakkan. Badan px terasa lemas.juga panas
kemudian px dibawa ke rumah sakit dr. Soepraoen. Awalnya px
dibawa ke UGD dan dari hasil pemeriksaan akhirnya px disarankan
untuk dirawat inap di ruang Kenanga.
4) Riwayat penyakit dahulu
Px mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang diderita
sekarang, jika px sakit px hanya berobat di puskesmas.
5) Riwayat penyakit dahulu
Px mengatakan tidak pernah dalam keluarganya menderita penyakit
yang diderita oleh px sekarang. Tetapi ibu px mempunyai penyakit
menurun, yaitu hipertensi.
6) Pengkajian Psikososial Spiritual
Psikologis
Px tampak cemas dengan kondisi px sekarang ini. Px terlihat
gelisah dengan penyakit yang dideritanya.
Sosial
Hubungan px dengan keluarga baik, dengan adanya keluarga
dari px yang menemaninya selama di rumah sakit.
Spiritual
Px seorang muslim, dalam kesehariannya px hanya bisa berdoa
dengan berbaring karena px mengalami keterbatasan
14
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
menunaikan kewajibannya sebagai umat islam sehubungan
dengan kondisi saat ini.
IV. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
15
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
No Aktivitas Di rumah Di rumah sakit
1 Makan Keluraga kx mengatakan
kx makan 3x sehari,
dengan kompisisi nasi,
sayur, lauk kadang di
tambah dengan buah.
Keluarga kx mengatakan
selama di rs px makan 3x
sehari dengan kompisisi
tim,sayur,lauk.dan kx sudah
bisa menghabiskan porsi
yang di sediakan.
2 Minum Keluarga kx mengatakan
kx minum 4-5 gelas air
putih/hari dan kadang
minum teh dan susu.
Keluarga kx mengatakan kx
minum 8 gelas/hari atau
2500 cc.
3 Eliminasi bab Keluarga kx mengatakan
BAB kx rutin dengan
konsistensi lunak.warna
kuning dan bau khas feses.
Keluarga px mengatakan
bahwa px BAB sulit,2 hari
sekali BAB dengan
konsistensi feses lunak
warna kuning bau khas
feses.
4 Eliminasi bak Keluarga kx mengatakan
BAK kx 3-4 kali sehari
dengan konsistensi warna
kuning dan bau khas urine.
Saat di rumah sakit klien
menggunakan kateter,klien
mengeluarkan urine 1200
cc/hari.
5 Istirahat tidur Keluarga kx mengatakan kx tidur 9 jam perhari mulai jam 20.00 sampai jam 05.00 dan tidur siang 2 jam pada jam 13.00 sampai jam 15.00.
Selama di rumah sakit kx
tidur 8 jam perhari.
16
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
6 Pola aktivitas Keluarga klien
mengatakan kx dapat
melakukan semua aktivitas
pribadi secara mandiri
tanpa bantuan orang lain
Keluarga kx mengatakan
selama di rs kx hanya bisa
berbaring di tempat
tidur,dan kx tidak dapat
melakukan aktivitas secara
mandiri.
V. PEMERIKSAAN FISIK
a) Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Status nutrisi : tim TKTP
b) TTV
Tekanan darah : 150 / 90 mmHg
Suhu : 36 c
Nadi : 80x / menit
Rr : 20x / menit
c) Pengkajian sistem Intergumen
Kulit : warna kecoklatan, tugor kulit normal
Rambut : beruban, tumbuh merata
Kuku : panjang, kotor
d) Kepala dan leher
Kepala : bundar, tidak ada luka dan benjolan
Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
Hidung : simetris, tidak ada scret.
Mulut : bibir kering.
e) Sistem respirasi
Inspeksi : dada simetris, kembang kempis normal.
17
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Palpasi : nyeri tekan tidak ada.
Perkusi : suara resonan
Auskultasi : suara nafas teratur, tidak ada suara ronkhi dan whezing.
f) Sistem pencernaan
Inspeksi : tidak terdapat benjolan.
Auskultasi : terdengar bising usus 12x/menit.
Perkusi : bunyi tymponi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
g) Sistem ekstermitas
Keterangan :
4 : tidak begitu kuat
5 : kekuatan utuh
2 : mampu menahan grafitasi tapi dengan sentuhan akan
jatuh.
h) Sytem persyarafan
GCS : 4 / 2 / 5 keterangan :
4 : mata terbuka secara spontan
2 : mampu merespon
5 : orientasi tempat, waktu baik.
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 13 Januari 2011
Hemoglobin : 13,1 (12-17d/dl)
Leokosit : 16-300 (4-10 ribu/cmm)
LED : 12 (4-20 mm/1jam)
Trombosit : 240.000 (150-450 ribu)
DIABETES
Glukosa sesaat : 171 (70-110 mg/dl)
FAAL GINJAL
Ureum : 39 (15-45 mg/dl)
18
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Kreatinin : 1,42 (0,7-1,4 mg/dl)
FAAL HATI
SGOT : 16 (<33 U/L)(37c)
SGPT : 14 (<35 U/L)(37c)
Tanggal 14 Januari 2011
DIABETES
Glukosa sesaat : 99 (70-110 mg/dl)
Reduksi : TK (negatif)
Tanggal 24 Januari 2011
FAAL HATI
SGOT : 16 (<33 U/L)(37c)
SGPT : 14 (<35 U/L)(37c)
VII. TERAPI MEDIS
Brain Act 2x1
Alinamin F 1x1
Ulsikur 2x1
Lasix 1x1
Ozid 2x1
Ceftriaxone 2x1
Toradol 3x1
19
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
ANALISA DATA
Nama : Tn. S
Dx Medis : CVA
No. Reg : 131533
No
.
Pengelompokan data Penyebab Masalah
1. DS :
keluarga px mengatakan badan
px tidak bisa digerakkan dan
badan px lemas.
DO :
- px terbaring lemas di tempat
tidur.
-
Keterangan :
4 : tidak begitu kuat
5 : kekuatan utuh
2 : mampu menahan grafitasi
tapi dengan sentuhan akan
jatuh.
TTV
Td : 150/90 mmHg
N : 80x/menit
S : 36c
Rr : 20x/menit
Kerusakan
neuromoskuler
Gangguan
mobilisasi fisik
2. DS :
Keluarga px mengatakan px
Kerusakan Gangguan rasa
20
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
merasa nyeri pada pinggang
bagian bawah.
DO :
Px menyeringai
Skala nyeri sedang (6)
neuromoskuler nyaman nyeri
21
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Tn. S
Dx Medis : CVA
No. Reg : 131533
No Diagnosa Keperawatan TTd
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi berhubungan
dengan kerusakan neuromoskuler.
DS : Keluarga px mengatakan badan px lemas dan tidak
bisa ddigerakkan.
DO :
px terbaring lemas ditempat tidur.
Ekstermitas
Ket :
4 = Tidak begitu kuat
5 = Kekuatan utuh
2 = Sedikit bisa digerakkan tapi
tidak bisa menahan.
TTV
Tekanan Darah = 150 / 90 mmHg
Nadi = 80x / menit
Suhu = 36 c
Rr = 20x / menit
2. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan
neuromoskuler.
DS : Keluarga px mengatakan merasakan nyeri pada
22
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOENPROGRAM STUDI KEPERAWATAN
pinggang bagian bawah.
DO :
px terbaring lemas ditempat tidur.
Px tampak menyeringai.
Skala nyeri = 6
TTV
Tekanan Darah = 150 / 90 mmHg
Nadi = 80x / menit
Suhu = 36 c
Rr = 20x / menit
23