Laporan Pasien IKK

31
LAPORAN KASUS PASIEN HIPERTENSI GRADE I KLINIKITA CABANG APD PLN KRAPYAK Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kepanitraan Klinik Stase Kedokteran Keluarga di Klinikita APD PLN Krapyak Disusun oleh : Sherlyana Mega Aprivinta H2A009042

description

IKK

Transcript of Laporan Pasien IKK

LAPORAN KASUS PASIEN

HIPERTENSI GRADE IKLINIKITA CABANG APD PLN KRAPYAKDisusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kepanitraan Klinik

Stase Kedokteran Keluarga di Klinikita APD PLN Krapyak

Disusun oleh :

Sherlyana Mega AprivintaH2A009042FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2013

UPAYA PENDEKATAN TERHADAP KELUARGA Ny. DDALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA HIPERTENSI GRADE IITAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama kepala keluarga

: Tn. T (68 tahun)

Alamat

: Jl. Srikaton no. 119 Krapyak, SemarangBentuk keluarga

: Extended familyTabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No.NamaKedudukanL/PUmurPendidikanPekerjaanPasienKeterangan

1.Tn. TKepala keluargaL68 thSMAPensiunan--

2.Ny. DIstriP65 thSMPIbu rumah tanggaPasienHipertensi Grade I

3.Tn. SKepala keluargaL45 thSMKWiraswasta--

4.Ny. KIstriP43 thSMKIbu rumah tangga--

5.An. YAnakP19 thSMKBuruh--

6.An. AAnakL12 thSDPelajar

Kesimpulan tahap I :

Di dalam keluarga Tn. T berbentuk Extended family didapatkan pasien atas nama Ny. D usia 65 tahun, ibu rumah tangga dengan penyakit Hipertensi Grade I.TAHAP II. STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PENDERITANama

: Ny. DUmur

: 65 tahun

Jenis kelamin: Perempuan Pekerjaan

: Ibu rumah tanggaPendidikan

: SMPAgama

: IslamAlamat

: Jl. Srikaton no. 119 Krapyak, SemarangSuku

: Jawa

Tanggal periksa: 25 November 2013B. ANAMNESIS1. Keluhan UtamaNyeri kepala 2. Riwayat Penyakit SekarangTahun 2011 pasien datang ke klinikita APD PLN Krapyak untuk kontrol rutin hipertensi. Sebelumnya pasien sudah berobat di spesialis penyakit dalam selama 1 tahun dan sudah mendapat obat penurun tensi. Lalu pengobatan dilanjutkan di klinikita APD PLN Krapyak. Saat datang tekanan darah pasien 130/90 mmhg dan tanpa keluhan. Lalu di beri obat penurun tensi dan dianjurkan untuk kontrol rutin setiap 2 minggu sekali. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun lalu. Rutin kontrol ke dokter setiap obat habis. Pasien juga rutin mengkonsumsi obat penurun tensi yang diminum setiap hari.Pasien datang ke klinikita dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. Nyeri kepala dirasakan di seluruh kepala. Nyeri kepala berdenyut dan mengganggu tidur sehingga pasien susah tidur. Nyeri kepala hilang timbul. Nyeri kepala tidak disertai dengan pandangan kabur, mual, ataupun muntah. Selama 2 hari ini pasien belum minum obat apa pun untuk meredakan keluhan. Tiga hari pasien tidak mengkonsumsi obat dikarenakan merasa kondisinya sudah baik. 3. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat sakit serupa

: disangkal

Riwayat hipertensi

: diakui (terkontrol)Riwayat sakit jantung

: disangkalRiwayat alergi

: disangkal

Riwayat mondok

: disangkalRiwayat sesak nafas

: disangkal4. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat hipertensi

: diakui (bapak pasien)Riwayat sakit gula

: disangkal5. Riwayat KebiasaanRiwayat mengkonsumsi makanan tinggi garam: diakuiRiwayat merokok

: disangkalRiwayat minum alkohol

: disangkal

Riwayat olahraga teratur

: disangkal6. Riwayat Sosial Ekonomi Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Suami pasien merupakan pensiunan PLN. Pasien tinggal serumah dengan suami, anak kedua beserta suami dan kedua cucunya. Penghasilan Rp. 600.000,00 perbulan. Biaya kehidupan sehari-hari ditanggung anak-anaknya. Biaya pengobatan menggunakan jaminan kesehatan dari perusahaan PLN. Kesan ekonomi : cukup.7. Riwayat Gizi Pasien makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk ayam, ikan. Pasien gemar mengonsumsi sayur selain itu pasien juga gemar mengkonsumsi makanan asin. Kesan gizi : baikC. PEMERIKSAAN FISIK1. Tanda Vital

Tekanan darah

: 140/90 mmHgNadi

: 78 kali permenit, isi dan tegangan cukupFrekuensi nafas: 20 kali permenit

Suhu

: 37C

2. Status GiziBB = 54 kg

TB = 150 cm

IMT= 54 kg / (1,50 m) = 54 / 2,25 = 24 kg/ (normal weight) 3. Mata

: dalam batas normal

4. Leher

: dalam batas normal

5. Jantung

: dalam batas normal

6. Pulmo

: dalam batas normal

7. Abdomen

Inspeksi

: dalam batas normalAuskultasi

: bising usus dalam batas normalPerkusi

: timpani

Palpasi

: supel, nyeri tekan (-)

8. Ekstremitas

: dalam batas normalD. RESUMETahun 2011 pasien datang ke klinikita APD PLN Krapyak untuk kontrol rutin hipertensi. Sebelumnya pasien sudah berobat di spesialis penyakit dalam selama 1 tahun dan sudah mendapat obat anti hipertensi. Lalu pengobatan dilanjutkan di klinikita APD PLN Krapyak. Saat datang tekanan darah pasien 130/90 mmhg dan tanpa keluhan. Lalu di beri obat penurun tensi dan dianjurkan untuk kontrol rutin setiap 2 minggu sekali. Riwayat hipertensi diakui sejak 3 tahun.Ny. D 65 tahun keluhan chepalgia, tidak disertai dengan pandangan kabur, nausea, ataupun vomitus. Rutin kontrol, rutin mengkonsumsi obat anti hipertensi namun tiga hari pasien tidak mengkonsumsi obat dikarenakan merasa kondisinya sudah baik. TD 140/90mmHg, Nadi 78 kali permenit, isi dan tegangan cukup, RR 20 kalipermenit, Suhu 37C.PATIENT CENTERED DIAGNOSIS1. Diagnosis Holistik

Ny. D 65 tahun, extended family, hipertensi grade I, status gizi cukup. Hubungan keluarga harmonis dan hubungan dengan masyarakat sekitar terjalin baik. Status ekonomi cukup.2. Diagnosis Biologis

Hipertensi grade I.3. Diagnosis Psikologis

Pasien tidak mengalami beban pikiran terhadap penyakitnya. Hubungan pasien dengan anggota keluarga lain baik dan saling mendukung, serta hubungan dengan tetangga dan lingkungan sekitar terjalin dengan baik pula.4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, BudayaPasien merupakan anggota masyarakat biasa, cukup berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, hubungan dengan masyarakat baik, status ekonomi cukup.PENATALAKSANAAN

1. Non medikamentosa

Edukasi kepada pasien untuk menjaga pola makan yang baik dan bergizi serta sesuai untuk mengurangi gejala penyakit pasien, seperti mengurangi konsumsi garam berlebihan dan ikan-ikan laut, serta mengurangi makanan yang berminyak dan tinggi lemak. Memberi motivasi kepada pasien untuk mempertahankan kebiasaannya yang gemar makan sayur dan berolahraga secara teratur untuk mencegah timbulnya komplikasi akibat penyakit tersebut. Edukasi kepada keluarga pasien untuk selalu memberi dukungan dan semangat kepada pasien agar pasien bisa mengatur pola hidupnya dengan baik, dan memberi saran kepada keluarga untuk selalu membiasakan diri dalam menjaga pola makan yang baik. Istirahat cukup

Untuk pengobatan hipertensi grade I, pengobatan harus dilakukan terus, tekun dan konsisten. Memberitahu pasien untuk tidak bosan mengontrol tekanan darahnya dan meminum obat dari dokter untuk menghindari kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan dari kenaikan progresif ataupun kenaikan tiba-tiba pada tekanan darah pasien. Edukasi kepada pasien tentang pentingnya pengaturan asupan gizi dan perubahan pola hidup sehat yang membantu untuk mengontrol tekanan darah dan juga menghindari komplikasi selain penangan dengan obat. Edukasi kepada seluruh anggota keluarga agar mendukung pengobatan dan pasien dan juga mulai untuk merubah pola hidup sehat agar tidak mengalami hal yang serupa dengan pasien. 2. Medikamentosa

Hipertensi grade I:

Captopril 25 mg 1 x 1 tablet pagi hariFOLLOW UP

Tanggal 26 November 2013 Subyektif: tidak ada keluhan Obyektif: Tanda Vital:

T : 140/80mmHg, HR 80x/menit, RR = 18x/menit, t : 36,6C Mata

: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) Hidung

: nafas cuping (-), deformitas (-), secret (-/-) Telinga

: serumen (+/+), nyeri mastoid (-/-), nyeri tragus (-/-), liang telinga gatal (-/-) Mulut

: kering (-), Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)

Leher

: pembesaran kelenjar getah bening (-/-) Jantung

: Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat Palpasi

: ictus cordis teraba namun tidak kuat angkat, thrill (-), pulsus epigastrium (-), pulsus parasternal (-), sternal lift (-) Perkusi:

batas atas

: ICS II lin.parasternal sinistra pinggang jantung: ICS III parasternal sinsitra batas kanan bawah: ICS V lin.sternalis dextra batas kiri bawah: ICS V 2 cm ke arah medial mid clavikula sinistra konfigurasi jantung Normal Auskultasi : reguler

Suara jantung murni: SI, SII (normal) reguler. Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-) SIII (-), SIV (-) Pulmo: suara dasar vesikuler (+/+), rhonchi (-/-), wheezing (-/-), hantaran(-/-) Abdomen

Inspeksi: datar Auskultasi: bising usus dalam batas normal Perkusi: timpani Palpasi

: supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral dingin -/- Planning :

Hipertensi grade I : Captopril 25 mg 1 x 1 tablet pagi hariFLOW SHEETNama

: Ny. D (65 tahun)

Diagnosis

: Hipertensi grade ITabel 2. Flowsheet penderita

TanggalTanda VitalKeluhanRencana TerapiTarget

26/11/13Tensi : 140/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

RR : 18x/menit

Suhu : 36,5CTidak ada keluhanMedikamentosa :

Hipertensi grade II:

Captopril 12,5 mg 3 x 1 tablet perhari

Non medikamentosa :

Mengurangi konsumsi garam dan makanan berminyak

Berolahraga dengan teratur

Istirahat cukup dan minum obat teraturTekanan darah dapat terkontrol pada kunjungan berikutnya

TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1. FUNGSI HOLISTIK

a. Fungsi Biologis

Keluarga terdiri atas penderita (Ny. D 65tahun), suami (Tn. T 68tahun), anak kedua (Ny. K 43tahun), menantu (Tn. S 45tahun) dan kedua cucu (An. Y 19tahun, dan An. A 12 tahun) tinggal bersama dalam satu rumah.b. Fungsi Psikologis

Hubungan keluarga harmonis, saling mendukung, membantu, dan perhatian sesama anggota keluarga.c. Fungsi Sosial

Penderita hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Hubungan dengan masyarakat sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

d. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Suami pasien pensiunan PLN . Pasien tinggal satu rumah dengan suami, anak kedua, menantu beserta kedua cucunya. Penghasilan Rp. 600.000,00 perbulan. Biaya kehidupan sehari-hari ditanggung anak-anaknya. Biaya pengobatan menggunakan jaminan kesehatan dari perusahaan PLN. Kesan ekonomi : cukup.e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi

Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan bersama-sama.2. FUNGSI FISIOLOGISTabel 3. APGAR score keluarga Ny. DKodeAPGARTn. TNy.DTn.SNy.KAn. YAn. A

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya mendapat masalah.222222

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya.221111

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru.212111

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll.122221

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama.222211

Total (kontribusi)999876

Rata-rata APGAR score keluarga Ny. D= 9 + 9 + 9 + 8 +7+6 = 8

6Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Ny. D baik3. FUNGSI PATOLOGIS

Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Tn.SSumberPatologiKeterangan

SocialInteraksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.-

CulturalKepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang masih diikuti.-

ReligionBeragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah cukup baik-

EconomicPenghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari -

EducationTingkat pendidikan keluarga sudah cukup tinggi untuk mampu mengetahui tentang informasi kesehatan-

MedicalKesadaran tentang pentingnya kesehatan kurang, masih gemar mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan kadar gula, serta merokok-

Kesimpulan : Tidak terdapat fungsi patologis pada keluarga Ny. D.4. GENOGRAM

Diagram 1. Genogram keluarga Tn.SLaki-lakiPerempuanPasien penderita hipertensi

Laki-laki meninggalLaki-laki penderita hipertensi meninggal

Perempuan meninggal

Tinggal serumah

Kesimpulan : Berdasarkan genogram di atas, penyakit hipertensi yang diderita oleh Ny. D diturunkan dari orangtua yaitu bapak dari pasien.5. POLA INTERAKSI KELUARGA

Diagram 2. Pola interaksi keluarga Tn.SKesimpulan : Pola interaksi dua arah antar anggota keluarga berjalan baik dan harmonis.

6. FAKTOR PERILAKU

a. Pengetahuan

Pendidikan keluarga penderita cukup baik, penderita bersekolah sampai SMP dan suami bersekolah sampai lulus SMA sedangkan anak keduanya, menantu dan cucu pertama dari anak keduanya bersekolah sampai lulus SMK, serta cucu keduanya masih melanjutkan pendidikan di SD. Keluarga menyadari arti penting kesehatan tetapi memiliki pengetahuan yang kurang tentang hipertensi, bahayanya, dan pengobatannya.b. Sikap Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya positif karena penderita rutin mengontrolkan dan mengobati penyakit hipertensinya. Tindakan Penderita dan keluarga segera datang berobat ke rumah sakit, dokter praktek pribadi atau ke klinikita ketika sakit dan penderita rajin datang kontrol ke klinikita bila obat hipertensi akan habis.7. FAKTOR NON PERILAKU

a. Lingkungan

Penderita dan keluarga cukup menyadari pentingnya arti hidup sehat karena setiap ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke klinikita atau dokter PLN. b. Keturunan

Terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit penderita. Orang tua penderita ada yang mengalami hipertensi yaitu bapak dari pasien.

c. Pelayanan Kesehatan Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah klinikita karena pasien beserta keluarganya memiliki kartu jaminan kesehatan dari PLN.8. LINGKUNGAN INDOORKeluarga Ny. D tinggal di sebuah rumah berukuran 15x10 m2 dengan posisi rumah menghadap ke utara. Rumah tertata cukup rapi terdiri atas ruang tamu yang cukup luas, lima kamar tidur, ruang keluarga yang dilengkapi TV, ruang makan, dapur, satu kamar mandi dengan WC yang terpisah dan satu kamar mandi dengan WC didalamnya. Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah dicat. Lantai rumah semuanya telah dilapisi keramik. Atap rumah terbuat dari genteng dan ditutupi langit-langit. Rumah penderita juga dilengkapi dua pintu keluar, yaitu pintu depan dan pintu samping. Ventilasi dan pencahayaan cukup baik. Masing-masing kamar sudah memiliki ranjang dan kasur yang layak. Perabotan rumah tangga cukup. Secara keseluruhan kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan kompor gas. Sumber air berasal dari air sumur. 9. LINGKUNGAN OUTDOOR

Lingkungan sekitar rumah berupa perkampungan dengan kondisi masyarakat akrab dan baik. Rumah satu dengan yang lainnya saling berdempetan. Terdapat selokan untuk menyalurkan limbah rumah yang terdapat di depan rumah. Sampah dibuang di tempat pembuangan khusus. Rumah langsung berhadapan dengan jalan, rumah disertai dengan pagar, dengan kondisi jalan sudah beraspal.

RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Holistik (biopsikososial): baik

2. Fungsi Fisiologis (APGAR): baik

3. Fungsi Patologis (SCREEM): baik4. Fungsi Genogram Keluarga: ada penyakit yang diturunkan 5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga: baik

6. Fungsi Perilaku Keluarga

: baik7. Fungsi Non Perilaku Keluarga: cukup

8. Fungsi Lingkungan Indoor: cukup9. Fungsi Lingkungan Outdoor: cukupDAFTAR MASALAH

1. Masalah Medis

Hipertensi grade I, 2. Masalah Nonmedisa. Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu makanan yang asin, makanan berminyak (gorengan).

b. Kurangnya pengetahuan penderita dan keluarganya tentang hipertensi, bahayanya, dan pengobatannya.

c. Kurangnya kesadaran penderita untuk kontrol tensi secara rutinPRIORITAS MASALAH

Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalahNoDaftar MasalahITRJumlah

IxTxR

PSSBMnMoMa

1.Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu makanan yang asin, makanan berminyak (gorengan).

555344424.000(I)

2.Kurangnya pengetahuan penderita dan keluarganya tentang hipertensi, bahayanya, dan pengobatannya.

554344419.200(II)

3.Kurangnya kesadaran penderita untuk kontrol tensi secara rutin

544335414.400(III)

Keterangan :

I: Importancy (pentingnya masalah)

P: Prevalence (besarnya masalah)

S: Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)

SB: Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)

T: Technology (tehnologi yang tersedia)

R: Resources (sumber daya yang tersedia)

Mn: Man (tenaga yang tersedia)

Mo: Money (sarana yang tersedia)

Ma: Material (pentingnya masalah)Dari indikator di atas, terdapat beberapa kriteria, antara lain :

1= tidak penting

2= agak penting

3= cukup penting

4= penting

5= sangat penting DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN

Diagram 3. Diagram permasalahan pasien.DENAH RUMAH

TAHAP IV. HUBUNGAN DIET DAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT DENGAN HIPERTENSI

Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah karena semakin meningkatnya prevalensi hipertensi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus. Gejala ringan seperti nyeri kepala, gelisah, mimisan, dan sakit kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi. Hipertensi dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut: Sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Faktor risiko terjadinya hipertensi dibagi menjadi 2, yaitu faktor yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Factor yang dapat dimodifikasi seperti: stress, obesitas, nutrisi, merokok, kurang olahraga. Sedangkan faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti: genetik, umur, jenis kelamin, etnis, obat-obatan, keracunan timbal akut. Ny. D memliki pola hidup yang kurang baik, faktor nutrisi gemar mengkonsumsi makanan asin dan makanan berminyak. Pola makan yang tidak sehat seperti asupan garam berlebih dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dengan mekanisme melibatkan ginjal. Jika asupan garam berlebih terjadi retensi natrium ginjal yang pada akhirnya akan meningkatkan volume cairan kemudian meningkatkan preload sehingga tekanan darah meningkat. Penderita hipertensi, apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal. Oleh karena bersifat kronik, maka penderita hipertensi harus melakukan kontrol rutin dan patuh pada pengobatan serta melakukan modifikasi gaya hidup menuju pola hidup sehat. Ny. D tidak rutin memeriksakan dirinya ke klinikita untuk mengontrol tekanan darahnya. Ny. D harus mendapatkan edukasi mengenai penyakit yang dideritanya. Edukasi yang diberikan adalah latihan fisik, menurunkan asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak, serta mengendalikan stres.TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Diagnosis Holistik :

1. Diagnosis Biologis

Hipertensi grade I2. Diagnosis Psikologis Pasien tidak mengalami beban pikiran terhadap penyakitnya. Hubungan pasien dengan anggota keluarga lain baik dan saling mendukung, serta hubungan dengan tetangga dan lingkungan sekitar terjalin dengan baik pula.3. Diagnosis Sosial

Pasien merupakan anggota masyarakat biasa, cukup berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, hubungan dengan masyarakat baik, status ekonomi cukup.B. SARANSaran Komprehensif1. Promotif

Edukasi penderita dan keluarga mengenai pola hidup yang baik untuk kesehatan.2. Preventif

Mengkonsumsi makanan yang sehat dan tidak merugikan bagi kondisi penderita saat ini, serta meningkatkan kesadaran akan penyakit hipertensi dengan melakukan control teratur. 3. Kuratif

Hipertensi grade I:

Captopril 25 mg 1 x 1 tablet setiap pagi hari 4. Rehabilitatif

Berolahraga secara rutin dan teratur untuk mencegah terjadinya komplikasi dari penyakit yang diderita serta menjaga kebugaran tubuh. DAFTAR PUSTAKAMansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius.

Harisons Principle of Medicine 15th edition . New York : McGraw-Hill; 2002.LAMPIRAN FOTO KUNJUNGAN RUMAH

Ny. D

Tn. T

Tn. S

Ny. K

An. A

An. Y

Ny. D

Tn. S

Keterangan :

: Hubungan baik

: Hubungan tidak baik

Ny. K

Tn. T

An.Y

An.A

I. Diet dan pola hidup tidak sehat

Ny. D 65 tahun dengan Hipertensi grade I

III. Kesadaran penderita untuk kontrol tensi secara rutin masih rendah

II. Pengetahuan tentang hipertensi, bahaya, dan pengobatannya yang masih kurang

Jalan umum

Tetangga

Tetangga

Tetangga

Tetangga

Tetangga

Jalan Umum

Tetangga

KM + WC

Dapur

Tangga

WC

KM

Tetangga

Jalan Umum

Kamar

R. TV

Kamar

Ruang

makan

Kamar

Kamar

Ruang tamu

Kamar

Ruang Wirausaha

Teras

Jalan Umum

_1428443832.unknown