LAPORAN MINGGUAN sekali
-
Upload
gheadie-mha -
Category
Documents
-
view
335 -
download
15
description
Transcript of LAPORAN MINGGUAN sekali
69
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-1
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut
Departemen Eksternal
Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
70
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-1
Kegiatan magang kerja minggu pertama dimulai dengan kegiatan
pengenalan, pembagian peralatan safety dan materi induksi yang menjelaskan
terkait peraturan dan keselamatan kerja atau K3 di PT. Kitadin – Embalut serta
serangkaian kegiatan lain meliputi pemberian materi oleh dosen pembimbing,
peninjauan langsung ke lapang, dan diskusi jadwal selama magang kerja.
No. Hari Tanggal Jam Kerja
1. Senin 19 Agustus 2013 9 jam 2. Selasa 20 Agustus 2013 9 jam 3. Rabu 21 Agustus 2013 9 jam 4. Kamis 22 Agustus 2013 9 jam 5. Jumat 23 Agustus 2013 9 jam 6. Sabtu 24 Agustus 2013 4 jam 7. Minggu 25 Agustus 2013 0 jam
Total 49 jam
Keterangan :
Jam kerja di PT Kitadin – Embalut, pada hari Senin sampai Jumat pada
pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00 WITA
kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA.
71
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
Kegiatan Hari Pertama
Senin, 19 Agustus 2013 dengan 8 jam kerja dari pukul 08.00-17.00, 1 jam
istirahat dari pukul 12.00-13.00
Pelaksanaan kegiatan :
Pada hari Senin yang merupakan hari pertama magang di PT. Kitadin –
Embalut, kami menuju head office pada pukul 07.20. Letak tempat tinggal kami
selisih 15 menit dari tempat magang kami. Kami tinggal di Desa Bangunrejo yang
merupakan daerah L3 atau kampung wilayah 3 transmigran di Kutai Kartanegara.
Di head office PT. Kitadin, kami mengisi biodata dan formulir Jamsostek
serta dibagikan peralatan safety yang menjadi peralatan wajib untuk dipakai
selama berada di PT. Kitadin – Embalut. Kami juga diarahkan untuk masuk
departemen sesuai dengan bidang kami. Untuk sebulan kedepan kami diberikan
kesempatan untuk bergabung di departemen Eksternal atau yang biasa disebut
dengan CSR, yang mana departemen ini berhubungan langsung dengan
masyarakat diluar PT. Kitadin dengan berbagai macam program yang menjadi
tanggung jawab dari PT. Kitadin. Kami ditempatkan di departemen tersebut
dikarenakan ada beberapa kegiatan pertanian, terutama revegetasi yang dikelola
oleh masyarakat setempat dan menjadi binaan PT. Kitadin – Embalut.
Sedangkan setelah dari Departemen Eksternal, kami akan bergabung dengan
Departemen CSE selama dua bulan hingga waktu magang selesai untuk belajar
mulai dari awal kegiatan reklamasi tambang batubara. Kami merasa perlu untuk
bergabung dengan dua departemen ini agar selain kami mengetahui tentang cara
untuk reklamasi lahan, kami juga bisa mengerti manfaat-manfaat lahan bekas
tambang batubara kepada masyarakat
Sebelum kami bergabung dengan departemen eksternal. Kami diberikan
induksi terlebih dahulu. Induksi berisi akan penjelasan terkait keselamatan kerja
dan peraturan-peraturan yang berada di lingkup kegiatan PT. Kitadin – Embalut.
Di Departemen Eksternal kami disambut oleh Pak Ilmansyah yang merupakan
pembimbing kami, beserta Pak Erwin dan Bu Lia, juga pemimpin departemennya
yaitu Pak Bambang K.
72
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
Di departemen Eksternal kami dijelaskan akan beberapa lahan bekas tambang
yang berhasil diolah menjadi lahan pertanian warga oleh PT. Kitadin – Embalut.
Beberapa lahan menjadi binaan tersendiri PT. Kitadin dan difungsikan sebagai
lahan untuk Pertanian Terpadu. Terdapat pula lahan bekas tambang yang tidak
menjadi binaan oleh PT. Kitadin – Embalut, akan tetapi dikelola secara bebas dan
mandiri oleh suatu kelompok tani. Selain itu terdapat beberapa lahan yang beru
saja direvegetasi dan beberapa lahan yang dijadikan sebagai penggembalaan
ternak sapi milik PT. Kitadin dan mempunyai potensi untuk pertanian. Kita juga
mengunjungi dan sempat berwawancara secara singkat dengan petani di lokasi-
lokasi yang sempat dijelaskan oleh pihak dari Departemen Eksternal PT. Kitadin –
Embalut.
Kegiatan Hari Kedua
Selasa, 20 Agustus dengan 9 jam kerja dari pukul 08.00-17.00, 1 jam istirahat
dari pukul 12.00-13.00
Pelaksaanaan kegiatan:
Pada hari Selasa kami mengikuti pihak PT. Kitadin – Embalut untuk turut
serta pada kegiatan pemberian dan pelatihan hand tractor rotary pada daerah
Pertanian Terpadu (Integrated Farming System) yang merupakan daerah binaan
PT. Kitadin – Embalut. Petani binaan tersebut dibimbing langsung oleh pihak
BPTP Kalimantan Timur yang menjadi rekanan dari PT. Kitadin.
Hand Tractor Rotary menjadi alat yang sangat dibutuhkan oleh petani daerah
setempat untuk memudahkan kegiatan pengolahan tanah bekas tambang yang
akan digunakan sebagai lahan pertanian terpadu. Traktor tersebut berfungsi sekali
terutama pada pertanian di lahan kering. Hand Tractor Rotary itu sendiri menjadi
bukti dari sebuah program CSR dari PT. Kitadin –Embalut kepada petani dan
lahan binaannya itu sendiri. Kami pun turut serta belajar bagaiman caranya
pengolahan lahan kering tersebut dilakukan dan belajar tentang penggunaan Hand
Tractor Rotary.
73
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
Setelah istirahat makan siang kami diajak berbincang dengan salah satu
pimpinan di Departemen Eksternal yaitu Bapak Hirung. Bapak Hirung
mengadakan perbincangan dengan kami akan rencana jadwal magang kami di
Departemen Eksternal. Hal itu terkait dengan kegiatan kami kedepan untuk
menganalisa kadar C-Organik, N, P, dan K pada lokasi-lokasi yang telah kami
kunjungi pada hari pertama, yaitu lahan penggembalaan sapi, lahan tanaman
lokal, lahan tandus, dan lahan di pertanian terpadu.
Kami pun mendapat tugas untuk jadwal atau agenda secara matriks lengkap
dengan biaya-biaya yang dibutuhkan selama kegiatan analisa tersebut
berlangsung. Selama menyusun rancangan agenda tersebut kami dibantu oleh
Bapak Erwin dan Bapak Ilwansyah. Beliau membimbing kami dalam pembuatan
rancangan agenda kegiatan serta membantu kami mencari peralatan-peralatan
yang akan kami gunakan pada saat pengambilan sample nantinya.
Kegiatan Hari Ketiga
Rabu, 21 Agustus 2013 dengan 9 jam kerja dari pukul 08.00-17.00, 1 jam
istirahat dari pukul 12.00-13.00
Pelaksanaan kegiatan:
Setelah pada hari sebelumnya kita berdiskusi dengan pihak PT. Kitadin
untuk melakukan kegiatan analisa kesuburan tanah pada lahan bekas tambang
batubara PT. Kitadin – Embalut, pihak Departemen Eksternal PT. Kitadin
menugaskan kami ke Samarinda untuk melakukan pengecekan laboratorium yang
akan kami gunakan dalam pengujian sampel-sampel tanah yang kami ambil
nantinya.
Kami pun melakukan perjalan ke Samarinda. Tujuan kami yang pertama
yaitu ke kampus Universitas Mulawarman. Sesampainya disana kami langsung
menuju Laboratorium Ilmu Tanah. Kami melihat kesiapan alat, men-survey harga,
dan juga bertemu dengan kepala laboratorium disana.
Setelah dari Universitas Mulawarman kami menuju Badan Penyuluhan
Teknologi Pertanian Provinsi Kalimantan Timur. Disana kami bertemu dengan
74
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
Pak Chary yang merupakan salah seorang penyuluh pertanian yang kemarin ikut
hadir saat penyuluhan pemakaian hand rotary tractor di lahan binaan PT. Kitadin
– Embalut. Laboratorium BPTP sendiri sudah mendapatkan sertifikasi dari KAN.
Walaupun memang terdapat perbedaan harga yang mencolok akan tetapi hasil uji
laboratorium BPTP sudah seharusnya memenuhi standar.
Sekembalinya kami dari Samarinda, di PT. Kitadin – Embalut kami
langsung menyelesaikan seluruh daftar kebutuhan kami untuk melakukan kegiatan
pengambilan sampel yang akan kami lakukan secepatnya. Beberapa alat yang
kami butuhkan seperti Ring Sample dibuatkan oleh Departemen Mekanik yang
terletak di pelabuhan batubara PT. Kitadin – Embalut. Pembuatan peralatan
tersebut membutuhkan waktu satu hari lamanya.
Pihak PT. Kitadin – Embalut juga meutuskan agar kita menguji sampel
tanah kita pada laboratorium tanah di Badan Penyuluhan Teknologi Pertanian.
Dikarenakan BPTP sudah pernah bekerjasama dengan pihak PT. Kitadin –
Embalut pada lahan binaan Pertanian Terpadu. Selain itu karena status
laboratorium BPTP Provinsi Kalimantan Timur juga telah di akreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional atau KAN. Sehingga hasil uji laboratoriumnya dapat
dipertanggungjawabkan.
Kegiatan Hari Keempat
Kamis, 22 Agustus 2013 dengan 9 jam kerja dari pukul 08.00-17.00, 1 jam
istirahat dari pukul 12.00-13.00
Pelaksanaan Kegiatan:
Dihari keempat kami meninjau lokasi pengabilan sampel yang belum kami
kunjungi sebelumnya. Yaitu lokasi tanaman lokal, yang mana lokasi tersebut
sebagai lahan awal revegetasi tanpa lanjutan dan juga lokasi penggembalaan sapi.
Lokasi-lokasi tersebut yang nantinya akan kami ambil sampelnya dan kami
analisis kesuburan tanahnya.
Setelah mengunjungi lokasi tersebut kami diajak untuk mengambil Ring
Sample untuk pengambilan sampel kami nantinya di Departemen Mekanik.
Departemen Mekanik terletak didalam satu lokasi area pelabuhan batubara milik
75
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
PT. Kitadin – Embalut. Departemen Mekanik bertugas untuk menyiapkan berbai
acam infrastruktur dalam seluruh kegiatan pertambangan.
Ring Sample kami yang dikerjakan oleh Departemen Mekanik, kami
persiapkan untuk kegiatan pengambilan sampel yang akan dilakukan di keesokan
harinya beserta peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan selama kegiatan
pengambilan sampel, termasuk palstik sampel yang kami dapatkan di Lab
Batubara PT. Kitadin – Embalut. Ukuran dari Ring Sampel tersebut mempunyai
tinggi 15 cm dengan diameter sebesar 10,1 cm.
Di kantor, kami mengerjakan proposal pengajuan dana yang akan kami
ajukan ke Indoraya Tambang Megah Tbk. untuk mendanai kegiatan kami dalam
pengujian sampel di laboratorium BPTP nantinya. Berikut ini lampiran dana yang
dibutuhkan dala pengujian sampel tanah di Laboratorium Tanah Badan
Penyuluhan Pertanian Teknologi Pertanian Provinsi Kalimantan Timur,
(a) (b)
Gambar 1. (a) Pembuatan Ring Sample tanah oleh Departemen Mekanik. (b)
Lokasi pelabuhan batu bara PT. Kitadin – Embalut.
No Macam Kegiatan Keterangan Kegiatan Lokasi Rincian Biaya
TOTAL
1 Analisis Kesuburan Tanah pada Lahan Ilalang (Lahan Tandus dan Pertaniannya)
Uji Kesuburan Tanah
(Uji pH, N, P, K, C-Organik)
*Laboratorium
BPTP
2 Sampel, @Sampel = Rp. 200.000
Rp. 400.000,00
2 Analisis Kesuburan Tanah pada
Lahan Penggembalaan Sapi
Uji Kesuburan Tanah
(Uji pH, N, P, K, C-Organik)
*Laboratorium
BPTP
1 Sampel, @Sampel = Rp. 200.000
Rp. 200.000,00
3 Analisis Kesuburan Tanah pada
Lahan Tanaman Lokal
Uji Kesuburan Tanah
(Uji pH, N, P, K, C-Organik)
*Laboratorium
BPTP
1 Sampel, @Sampel = Rp. 200.000
Rp. 200.000,00
TOTAL KESELURUHAN Rp. 800.000,00
76
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
Kegiatan Hari Kelima Jumat, 23 Agustus 2013 dengan 9 jam kerja dari pukul 08.00-17.00, 1 jam
istirahat dari pukul 11.00-13.00
Pelaksanaan Kegiatan:
Kegiatan yang kami lakukan pada hari ini adalah menyerahkan proposal
kegiatan yang telah kami kerjakan sebelumnya kepada Bapak Ilwansyah yang
menjadi pembimbing kami sekaligus Penanggung Jawab dalam proyek kami.
Kami juga menyiapkan alat-alat yang akan kami gunakan untuk pengambilan
sampel yang akan kami lakukan setelah Sholat Jumat.
Persiapan tersebut meliputi pengamplasan atau penghalusan Ring Sample,
serta persiapan peralatan lain seperti Palu, Balok Kayu, Plastik Sampel, Sekop,
Cangkul dan Kamera untuk mendokumentasikan kegiatan kami. Selagi menunggu
waktu pengambilan sampel, kami mencari berbagai macam refrensi dan juga
menyelesaikan laporan harian kami.
Setelah melakukan Sholat Jumat, kami bergegas menuju lokasi
pengambilan sampel. Dengan memakai APD kami, kami mengambil sampel di
lokasi satu dan lokasi dua. Lokasi satu merupakan lahan luas yang pernah diolah
atau direklamasi akan tetapi hanya ditumbuhi ilalang saja sehingga kami sebut
lahan ilalang. Lahan kedua merupakan lahan yang dulunya merupakan lahan
ilalang, akan tetapi berhasil diolah oleh petani pendatang yang bukan merupakan
binaan dari PT. Kitadin – Embalut. Para petani tersebut berhasil mengolah lahan
ilalang menjadi lahan pertanian tomat, cabai, dan timun yang menghasilkan.
Pengambilan sampel menggunakan metode acak dengan tempat atau titik
pengambilan sebanyak 3 titik untuk mewakili setiap lokasi. Dengan menggunakan
Ring Sample kami bermaksud mendapatkan sampel yang tidak terusik. Sampel
tanah tersebut kemudian akan kami campur atau komposit untuk kemudian kami
ambil satu kilogram yang akan dibawa untuk Uji Laboratorium.
77
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
Karena kedua lokasi tersebut berdekatan, petugas yang mengantar kami,
yaitu Pak Sutrisno harus kembali ke kantor dikarenakan ada urusan yang sangat
mendesak di kantor. Kami melakukan pengamatan lokasi dan wawancara dengan
petani dari pukul 13.30 WITA hingga 15.30 WITA. Dikarenakan waktu yang
mepet dengan jam pulang kantor kami memutuskan untuk menunda pengambilan
sampel kami di lokasi empat dan lima di keesokan harinya. Hal tersebut
dikarenakan di Departemen Eksternal atau CSR pada hari Sabtu masih dihitung
jam kerja oleh perusahaan.
Sesampainya di kantor ternyata seluruh staff dan jajaran departemen
eksternal sedang berkumpul. Departemen Eksternal baru saja kedatangan tamu
menuntut ganti rugi yang belum terbayarkan atas kepemilikan lahan yang dibeli
oleh PT. Kitadin – Embalut sebagai lahan tambang batubara. Sedangkan menurut
data PT. Kitadin- Embalut semua hak-hak pemilik tanah sudah terbayarkan sesuai
dengan kontrak dan kesepakatan yang ada. Disaat kami pergi mengambil sampel
ada kontak fisik antara massa yang dibawa oleh tamu dengan pihak kepolisian
setempat.
(a) (b)
(c)
Gambar 2. (a) Pengambilan sampel tanah tidak terusik menggunakan ring sampel.
(b) Pemindahan sampel tanah ke plastik sampel. (c) Lahan ilalang atau lokasi
pertama.
78
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
(a) (b)
(c)
Gambar 3. (a) Lokasi kedua lahan ilalang yang telah diolah. (b) Proses
pengambilan sampel oleh Dedi dan Gheadie. (c) Proses pengambilan sampel oleh
Dianta dan Dedi.
Kegiatan Hari Keenam Sabtu, 24 Agustus 2013 dengan 4 jam kerja dari pukul 08.00-12.00,
Hari ini dimulai dengan pengambilan sampel tanah di lokasi-lokasi yang
pada hari sebelumnya belum sempat kami kunjungi. Lokasi yang belum kami
kunjungi adalah lokasi tiga dan lokasi empat. Lokasi tiga merupakan lahan
revegetasi tanaman lokal tahunan. PT. Kitadin selalu menandai setiap lokasi
revegetasi dengan sebutan Seam. Seam yang kami kunjungi adalah Seam 15. Seam
15 adalah lahan revegetasi milik PT. Kitadin yang dibiarkan begitu saja sejak
bulan Juni tahun 2008. Lokasi ini nantinya sekaligus sebagai pembanding dengan
lokasi-lokasi lainnya yang kami ambil sampelnya. Dikarenakan lokasi ini masih
murni hanya digunakan untuk revegetasi tanpa ada tindakan lanjutan..
Setelah kami mengambil sampel tanah pada lokasi tiga. Kami menuju ke
lokasi empat. Lokasi empat merupakan lokasi terakhir tempat kami mengambil
sampel tanah. Lokasi keempat merupakan lokasi penggembalaan sapi-sapi milik
peternak binaan PT. Kitadin – Embalut. Rencananya lahan-lahan yang telah
direvegetasi dan dibiarkan sebagai lahan gembala sapi tersebut akan dialih
79
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
fungsikan sebagai lahan pertanian. Seluruh kegiatan sapi-sapi tersebut di lokasi
akan berpengaruh juga terhadap uji kesuburan tanah yang akan kami lakukan.
lahan tersebut sebelumnya adalah lahan revegetasi PT. Kitadin – Embalut.
Metode pengambilan sampel di kedua lokasi tersebut masih tetap sama.
Menggunakan metode acak dalam penentuan 3 titik pengambilan sampel. Sampel
yang kami ambil adalah sampel yang tidak terusik dengan menggunakan Ring
Sample. Sampel-sampel tiap lokasi nantinya akan dicampur menjadi satu dan
diambil sebanyak satu kilogram saja. Satu kilogram dari setiap pengambilan itu
yang nantinya akan dibawa ke laboratorium BPTP untuk uji kesuburan tanah.
Kami juga sempat meninjau lokasi Integrated Farming System atau lokasi
Pertanian Terpadu yang menjadi binaan PT. Kitadin – Embalut. Lokasi ini sudah
memiliki data kesuburan tanah. Nantinya, kami juga akan membandingkan baik
dari hasil analisa laboratoriu atau dari seluruh perlakuan pengolahan di seluruh
lokasi-lokasi yang menjadi lokasi peninjauan kami. Hari terkahir di minggu ini
kita bekerja selama setengah hari jam kerja yaitu 4 jam saja dan berakhir pada
pukul 12.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah.
(a) (b)
(c)
Gambar 3. (a) Lahan revegetasi PT. Kitadin – Embalut. (b) Lokasi ketiga lahan
revegetasi PT. Kitadin – Embalut sejak Juni 2008. (c) Proses pengambilan sampel di lokasi ketiga oleh Dedi dan Dianta.
80
Laporan Magang Minggu Pertama 2013
(a) (b)
(c)
Gambar 4. (a) Lokasi keempat Lahan Penggembalaan Sapi. (b) Kotoran Sapi di lokasi keempat. (c) Proses pengambilan sampel tanah oleh Gheadie, Dedi, dan
Dianta.
Gambar 5. Lokasi kelima Lahan Pertanian Terpadu atau Integrated Farming
System binaan PT. Kitadin – Embalut
81
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-2
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
82
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-2
Kegiatan magang kerja pada minggu kedua di PT Kitadin - Embalut Tbk.
meliputi kegiatan pengumpulan data, uji laboratorium, dan diskusi jadwal selama
magang kerja.
No. Hari Tanggal Jam Kerja 1. Senin 26 Agustus 2013 9 jam 2. Selasa 27 Agustus 2013 9 jam 3. Rabu 28 Agustus 2013 9 jam 4. Kamis 29 Agustus 2013 9 jam 5. Jumat 30 Agustus 2013 9 jam 6. Sabtu 31 Agustus 2013 4 jam 7. Minggu 1 September 2013 0 jam
Total 49 jam
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA.
Sedangkan jam kerja untuk hari Sabtu pada pukul 08.00-12.00 WITA.
1 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
83
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
Senin, 26 Agustus 2012 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00. Istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WITA. Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari Senin kegiatan kami dimulai di PT. Kitadin – Embalut dengan
melakukan penimbangan sampel tanah yang sudah kita ambil sebelumnya.
Penimbangan sampel tersebut kami lakukan pada laboratorium Geotechnical
milik PT. Kitadin – Embalut. PT. Kitadin – Embalut mempunyai dua
laboratorium. Yaitu laboratorium Batubara yang berada di pelabuhan berada pada
naungan departemen produksi. Sedangkan tempat kami menimbang sampel tanah
yaitu di laboratorium Geotechnical berada dibawah departemen General Affairs.
Kegiatan penimbangan sampel tanah menggunakan timbangan analitik
dengan satuan gram dengan empat digit dan satu digit dibelakang koma. Berikut
ini hasil dari kegiatan penimbangan sampel tanah kami di empat lokasi,
Nama Berat Kotor
(gram)
Berat Kotor
(kilogram)
Plastik Sampel 5,40 -
Sampel Tanah Lahan Ilalang 5783,5 5,784 Sampel Tanah Lahan Ilalang yang Diolah
Sampel Tanah Lahan Penggembalaan
5247,0 5,247
5201,0 5,201
Sapi
Sampel Tanah Lahan Revegetasi 4242,5 4,242
Seharusnya pada hari ini, kami berangkat menuju Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian. Akan tetapi, karena ada urusan di perusahaan terkait rencana
masuknya kendaraan-kendaraan tambang dan perbaikan jalan di lokasi tambang
maka rencana untuk berangkat ke BPTP Kalimantan Timur di Kota Samarinda
harus ditunda terlebih dahulu.
Beberapa staff departemen Eksternal yaitu Bapak Erwin, Bapak Sutrisno,
dan Bapak Ilmansyah akan terjun langsung ke masyarakat untuk sosialisasi terkait
penutupan akses jalan sementara. Yang perlu diingat bahwa PT. Kitadin –
2 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
84
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
Embalut dibandingkan dengan perusahaan tambang batubara lainnya di
Tenggarong Seberang lokasinya berada paling dekat dengan pemukiman warga.
Sehingga peran departemen Eksternal sangat dibutuhkan dalam menyambungkan
antara kepentingan perusahaan dan masyarakat sekitar.
Sedangkan kami ditugaskan untuk membuat pamflet yang akan
dipergunakan pada kegiatan workshop oleh PT. Kitadin – Embalut. Pamflet
tersebut akan diberikan kepada seluruh tamu undangan workshop tersebut.
Pamflet itu nantinya akan berisi seluruh program Community Development pada
bidang perikanan, pertanian, dan peternakan. Pembuatan pamflet tersebut kami
laksanakan hingga akhir jam kerja kami.
Selasa, 27 Agustus 2012 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari Selasa, kami berangkat menuju kota Samarinda untuk mengantar
sampel tanah ke laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan
Timur. Kami diantar oleh Bapak Sutrisno dan Mbak Lia. Mbak Lia adalah salah
satu dari staff departemen Eksternal. Perjalanan dari Tenggarong Seberang
menuju Kota Samarinda menghabiskan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Kami
langsung menuju ke lokasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan
Timur.
Di BPTP Kaltim kami bertemu dengan Bapak Chary yang sempat kami
temui sebelumya pada saat penyuluhan hand tactor rotary dan saat kami
melakukan survei terkait laboratorium tanah ke BPTP. Bapak Chary mengajak
kami bertemu dengan Bapak Hari yang merupakan penanggung jawab terkait
sampel laboratorium yang akan diujikan.
Kami dibawa ke bagian penerimaan sampel dan disambut oleh Pak Hari.
Di bagian penerimaan sampel kami dijelaskan terkait laboratorium yang terdapat
pada BPTP Kaltim termasuk tarif harga pengujian dari setiap sampel tanah. Pak
Hari menjelaskan prosedur pengujian sampel dan menyerahkan rincian total
3 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
85
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
biaya. Untuk pengujian Kadar Air, pH, N total, P tersedia, K tersedia, dan C
Organik menghabiskan biaya Rp. 165.000,00 per sampelnya.
Kami menyerahkan keempat sampel tersebut dan karena kami
menginginkan untuk ikut dalam kegiatan pengujian sampel, Pak Hari meminta
nomer telepon kami untuk dihubungi saat sampel tanah kita sudah naik uji. Ada
empat antrian sampel tanah yang belum diuji sebelum kami dan kami diharuskan
menunggu paling lama dua minggu nantinya untuk ikut dalam kegiatan pengujian
sampel tanah. Pak Hari juga mendata nomor sampel, lokasi pengambilan sampel,
kedalaman tanah yang kami ambil sampelnya.
Setelah kami dari BPTP kami diajak Bapak Sutrisno dan Mbak Lia untuk
berkeliling Kota Samarinda dan makan siang di sana. Setelahnya kami kembali ke
perusahaan untuk menyelesaikan desain pamflet kami dan mengerjakan laporan
mingguan. Jam kantor berakhir pada pukul 17.00 WITA.
(a)
(b) (c) (d)
Gambar 1. (a) Gedung Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan
Timur. (b) Ruang Penerimaan Sampel. (c) Laboratorium Penguji BPTP
KalTim. (d) Alur Layanan Jasa Laboratorium
4 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
86
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
Rabu, 28 Agustus 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Hari ini seharusnya dimulai dengan kegiatan safety talk yang diadakan
setiap hari Rabu pagi. Safety talk sendiri seperti kegiatan upacara akan tetapi
berisikan tentang keselamatan kerja yang dibacakan dalam ikrar, perjanjian, dan
juga doa. Sama seperti upacara pada umumnya, terdapat pembina upacara yang
memberikan instruksi dan arahan dan inspektur upacara yang memimpin seluruh
peserta upacara, dan protokoler yang membaca ikrar keselamatan kerja, perjanjian
dan doa.
Sayangnya hujan turun di pagi hari Rabu ini. Sehingga kegiatan safety talk
tidak dilaksanakan di pagi ini. Cuaca di daerah ini memang cepat berganti, seperti
hari ini. Disaat pagi hari cuacanya cerah, akan tetapi pada pukul 08.00 WITA
langit berubah gelap diselimuti awan hitam dan hujan pun turun. Hujan yang
turun tersebut masih diterangi oleh cahaya matahari. Bahkan sampai sore pun
cuaca terus-terusan tidak menentu. Di siang hari cuaca yang terik berubah
mendung seketika dan hingga pukul 15.00 WITA hujan deras masih mengguyur
lokasi perusahaan PT. Kitadin – Embalut.
Hujan deras itu berdampak pada seluruh rencana kegiatan kami yang akan
dilaksanakan pada hari ini. Kegiatan tersebut berisi wawancara langsung dengan
petani dan pengumpulan data dari beberapa departemen di PT. Kitadin - Embalut
yang nantinya akan mendukung kegiatan kami terkait analisis kesuburan tanah di
beberapa lokasi yang kami ujikan sampel tanahnya.
Karena tidak mungkinnya kami melakukan kegiatan diluar PT. Kitadin –
Embalut, akhirnya kami memutuskan untuk mencari data yang bisa diperoleh
melalui website. Seluruh data atau refrensi yang kami cari berhubungan dengan
kegiatan analisis kesuburan tanah. Kami mencari unsur-unsur yang dapat
diberikan oleh kotoran sapi kepada tanah. Selain itu juga berbagai macam cara-
cara dan bentuk pengolahan area bekas tambang.
Kami juga mencari prosedur akan reklamasi dan revegetasi yang sesuai
dengan peraturan pemerintah. Mengingat perkataan dari Bapak Abdul Hussen
yang sempat berkunjung ke kantor kami pada saat itu, beliau mengatakan bahwa
5 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
87
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
sebenarnya kegiatan pertambangan itu merupakan sebuah kegiatan merusak
lingkungan. Perusakan lingkungan itu menyebar ke seluruh permasalahan sosial
masyarakat hingga ke ekonominya. Departemen Eksternal menjadi tempat
mengadunya masyarakat, tempat masyarakat menuangkan emosinya, walaupun
yang melakukan kegiatan penambangan adalah Departemen Produksi.
Tapi kegiatan penambangan tidak bisa disalahkan karena di Undang-
Undang tertulis di BAB XIV tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan
Sosial pasal 33 ayat 3 tertulis bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat. Sehingga peran Departemen Eksternal untuk ikut
menjaga harmonisasi antar perusahaan dan masyarakat sangatlah penting. Oleh
karena itu program Community Development milik Departemen Eksternal untuk
memberdayakan masyarakat sekitar di lahan bekas tambang batubara terus
dijalankan, yang mana program tersebut mencakup kegiatan pertanian,
peternakan, dan perikanan. Tapi tentunya seluruh kegiatan tersebut harus sesuai
prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah. Prosedur yang mengatur reklamasi,
revegetasi, dan pengolahan lahan bekas tambang batu bara untuk masyarakat
harus sesuai peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Kami juga mencari-cari refrensi terkait stok karbon. Pak Hirung, salah satu
pimpinan kami ingin mengetahui akan Carbon Stock yang ramai dibicarakan.
Stok karbon menjadi lebih sering terdengar setelah dampak Gas Rumah Kaca
semakin melebar dan keputusan bersama terkait akan perdagangan karbon di
konvensi karbon. Kai pun sempat mencari cara pendugaan karbon yaitu dengan
modelling dan menggunakan Sistem Informasi Geospasial. Kami terus berada di
dalam kantor karena dikurung oleh hujan yang lebat hingga pukul 17.00 WITA.
6 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
88
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
Kamis, 29 Agustus 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari Kamis kami mulai dengan kegiatan untuk menyiapkan
kedatangan tamu pada tanggal 2 September 2013 yang akan datang. Tamu
tersebut termasuk salah satunya Presiden Direktur PT. Indo Tambangraya Megah
dan pemerintahan Thailand. Untuk minggu depan Departemen Eksternal PT.
Kitadin – Embalut akan kedatangan dua tamu yang meninjau langsung terkait
kegiatan dan program-program kerja yang telah dilaksanakan masyarakat, yaitu
pada tanggal 2 dan 3 September 2013.
Beberapa program baru dari Departemen Eksternal akan turut
diperkenalkan. Beberapa program baru tersebut diantaranya budidaya jamur tiram,
pengajaran Microsoft Office kepada anak-anak sekitar, dan pebangunan
infrastruktur sekolah untuk membantu pendidikan di Desa Embalut.
Salah satunya yang sedang dikebut adalah usaha membudidayakan jamur
tiram. Budidaya jamur tiram tersebut akan dilaksanakan di bekas tempat
pembuatan kompos yang saat ini sudah tidak digunakan lagi. Beberapa peralatan
sudah siap termasuk pembersihan tempat budidaya. Akan tetapi beberapa material
untuk pembuatan belum tersedia di tempat. Salah satunya yaitu serbuk kayu yang
nantinya akan dibuatkan baglog. Hari Sabtu menjadi hari yang akan dipersiapkan
untuk proses awal pada budidaya jamur. Hal tersebut dikarenakan pembudidayaan
jamur tiram menjadi salah satu yang diperlihatkan kepada tamu-tamu nantinya.
Serbuk kayu nantinya akan menggunakan serbuk kayu dari tanaman
sengon buto yang menjadi tanaman andalan PT. Kitadin untuk melakukan
revegetasi. Sedangkan bibit jamur akan diperoleh dari Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Provinsi Kalimantan Timur yang saat ini telah mampu menyediakan
bibit jamur F0 sampai F3 yang berkualitas dengan daya tumbuh yang tinggi.
Proses awal dalam budidaya jamur membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Perendaman serbuk kayu di dalam air menghabiskan waktu hingga 24 jam dan
untuk waktu pengomposan saja mebutuhkan waktu 2 hari atau 48 jam.
Selain itu kami juga tetap mempersiapkan kebutuhan media publikasi yang
akan diberikan kepada para tamu nantinya. Tamu-tamu yang nantinya berasal dari
7 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
89
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
Thailand tersebut akan diberikan gambaran akan program-program yang telah
dilakukan oleh PT. Kitadin – Embalut untuk pemberdayaan masyarakatnya.
Seperti yang diketahui PT. Kitadin – Embalut dan seluruh anak perusahaan dari
PT. Indo Tambangraya Megah (ITM), untuk Departemen Eksternal atau CSR
mempunyai Jargon pada logonya yaitu ITM CSR Do by Heart. Hal tersebut
menunjukkan bahwa PT. ITM juga harus mempunyai tanggung jawab yang besar
kepada masyarakat sekitar dalam hal pemberdayaan.
Program-program unggulan dari Departemen Eksternal PT. Kitadin –
Embalut yang akan diperkenalkan yaitu Pertanian Terpadu atau Integrated
Farming System yang bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,
Kecamatan Tenggarong Seberang dan masyarakat sekitar. Pertanian Terpadu
mempunyai luas lahan sekitar 15 hektar yang merupakan pengolahan lahan bekas
tambang batubara milik PT. Kitadin – Embalut. Pertanian terpadu tersebut juga
didukung dengan ternak ayam potong yang berada pada lokasi yang sama.
Kotoran dari ternak ayam tersebut nantinya akan dijadikan pupuk kandang untuk
mendukung seluruh kegiatan pertanian di lahan tersebut. Pertanian Terpadu ini
telah mendapat juara pertama pada ajang pembinaan masyarakat baik tingkat
Kabupaten Tenggarong Seberang dan bahkan tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Program unggulan lain dari Departemen Eksternal PT. Kitadin – Embalut
adalah peternakan sapi merah atau sapi bali. PT Kitadin – Embalut sudah
membina 9 kelompok peternak sapi di Tenggarong Seberang. Salah satunya yaitu
yang pertama kali dibina adalah peternak sapi Gunung Jamuan yang saat ini
jumlah sapinya sudah mencapai 427 ekor. Padahal diawal binaan tahun 2005, PT.
Kitadin hanya menyerahkan bantuan sapi sebanyak 22 ekor. Peternakan sapi ini
mendapat penghargaan platinum PNPM Mandiri (GKPM) oleh Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.
Satu lagi program unggulan yaitu keramba jaring apung atau kolam ikan
pada lahan-lahan bekas tambang yang tidak dipergunakan. Hal ini memang
menyalahi aturan rekalamasi sebelumnya, yaitu untuk menutup kembali lahan
paska tamabang batubara. Akan tetapi void atau kubangan bekas tambang tersebut
dimanfaatkan untuk menjadi kolam ikan dengan keramba jaring apung. Ikan-ikan 8 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
90
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
yang dibudidayakan seperti ikan nila, lele, patin, dan belidah yang merupakan
ikan lokal. termasuk ikan hias yang juga dibudidayakan yaitu ikan koi.
Jumat, 30 Agustus 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Hari ini kami mulai dengan bersih-bersih kantor Departemen Eksternal
PT. Kitadin - Embalut. Bersih-bersih kantor bukan merupakan agenda rutin akan
tetapi menjadi kewajiban dan kesadaran bagi seluruh staff Departemen Eksternal
PT. Kitadin – Embalut. Oleh sebab itu Pak Bambang selaku Govrel
Superintendent dan Pak Hirung selaku Comrel Superintendent juga turut
membantu membersihkan kantor. Ada yang menyapu, mencucui piring,
membersihkan meja dan membersihkan rumput-rumput disekitar tanaman
budidaya yang ditanami di halaman kantor Departemen Eksternal PT. Kitadin –
Embalut.
Setelah itu Pak Sutrisno dan Pak Ilmansyah mengajak kami untuk
menemui Kepala Desa Kertabuana di Pura Pasupati L4. “L” adalah istilah untuk
lokasi. Dikarenakandaerah Tenggaron Seberang ini merupakan daerah
transmigran, maka daerah tersebut dinamai dengan nama desa dan singkatan “L”.
Daerah L4 adalah daerah para transmigran dari Provinsi Bali. Sehingga hampir
seluruh penduduknya adalah masyarakat asli Bali. PT. Kitadin - Embalut
berencana untuk membina petani-petani di daerah tersebut, dikarenakan PT.
Kitadin - Embalut juga mempunyai lahan bekas tambang yang perlu diolah
kembali sebagai lahan pertanian.
Setibanya kami di lokasi ternyata lokasi tersebut telah ramai. Ada
kunjungan dari Pemerintahan Desa Badung, Bali ke daerah tersebut. PT. Kitadin –
Embalut selaku perusahaan yang berada di lokasi L4 juga turut diundang
dikarenakan PT. Kitadin – Embalut selalu memberikan bantuan dan binaan untuk
pemberdayaan masyarakat Desa Kertabuana. Acara tersebut dihadiri oleh camat
Tenggarong Seberang yaitu Bapak Totok. Bapak Totok sendiri juga merupakan
lulusan pertanian yang menjadi penggagas lahan pertanian pada lahan bekas 9 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
91
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
pertamabangan batubara. Kami mengikuti seluruh jalannya acara tersebut. Tidak
lupa kami turut mendokumentasikan mulai dari penyambutan hingga prosesi
sembahyang pada Pura Pasupati.
Sepulang kami dari sana, kami menuju masjid untuk melaksanakan Sholat
Jumat. Perbedaan waktu disini mengakibatkan perbedaan waktu juga untuk
Sholat. Seperti Sholat Jumat, saat di Jawa Timur Sholat Jumat dimulai jam 12.00
WIB, sedangkan disini dimulai pada pukul 12.30 WITA. sesampainya di kantor
kami langsung mengerjakan laporan mingguan dan menyelesaikan segala
kebutuhan untuk penyambutan tamu pada tanggal 2 September 2013. Jam kerja
kantor sebenarnya berakhir pada pukul 17.00 WITA akan tetapi Departemen
Eksternal biasanya mengakhiri jam kantor hingga pukul 19.00 WITA.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2. (a) Lokasi pertemuan – Pura Pasupati. (b) Balai pertemuan warga L4
Desa Kertabuana. (c) Bapak Totok, Camat Tenggarong Seberang. (d) Pertemuan
perangkat Desa Badung, Bali dan Desa Kertabuana, Kutai Kartanegara bersama
pihak PT. Kitadin – Embalut.
10 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
92
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
Sabtu, 31 Agustus 2013
4 jam kerja dari pukul 08.00 – 12.00 Pelaksanaan kegiatan:
Hari ini kami mendapat tugas khusus dari Pak Sutrisno untuk
membersihkan rumput di beberapa area. Pembersihan rumput tersebut dilakukan
untuk penyambutan tamu dari pemerintahan Thailand yang akan datang pada
tanggal 2 September 2013 mendatang. Kami bertiga membersihkan rumput di
area keramba jaring apung menggunakan alat pemotong rumput. Keramba jaring
apung adalah salah satu program Community Development milik PT. Kitadin –
Embalut yang termasuk menjadi program unggulan.
Sebelum kami berangkat ke area lokasi, kami mengirikan desain pamflet
dan spanduk yang akan diserahkan ke percetakan atau Advertising di Samarinda.
Karena jauhnya lokasi maka kami mengirikan desain tersebut menggunakan
email. Pencetakan alat publikasi tersebut biasanya menghabiskan waktu sehari,
maka kami pada sore hari nantinya akan berangkat ke Samarinda untuk
mengambil hasilnya.
Pada pukul 09.00 WITA, kami berangkat menuju lokasi pemotongan
rumput. Telah tersedia dua alat pemotong rumput dan dua safety helm yang
dipergunakan untuk melindungi wajah agar tidak mengenai batu atau kayu yang
beterbangan akibat gerakan dari pisau baling-baling pemotong rumput. Kami
mengahbiskan waktu selama 3 jam untuk memotong rumput di seluruh area
keramba jaring apung tersebut. Kami dibantu oleh Pak Erwin dan Pak Sutrisno
dalam melakukan kegiatan. Pak Erwin adalah supervisor baru di Departemen
Eksternal PT. Kitadin – Embalut. Pak Erwin baru bergabung selama 5 bulan
dengan perusahaan ini.
Pada pukul 12.00 WITA kami diajak makan siang oleh pimpinan kami Pak
Bambang K. di sebuah rumah makan yang terletak di daerah L3 Desa Bangunrejo.
Kami pun kembali ke kantor setelahnya untuk menyelesaikan laporan mingguan
dan menunaikan solat dzuhur di kantor. Pada sore harinya saat kami pulang, Pak
Sutrisno yang mengantar jemput kami, mengajak kami langsung ke Samarinda 11 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
93
Laporan Magang Minggu Kedua 2013
untuk mengambilo spanduk dan pamflet kami yang dikirim melalui email tadi
pagi. Perjalanan Tenggarong Seberang menuju Samarinda membutuhkan waktu
satu jam, kami pun berjalan-jalan sebentar di Samarinda.
(a) (b)
(c)
(d) (e)
Gambar 3. (a) Desain spanduk Selamat Datang di Integrated Farming System.
(b) Desain spanduk Selamat Datang di Keramba Jaring Apung. (c) Desain
pamflet program Community Development. (d) Keramba jaring apung PT.
Kitadin – Embalut. (e) Pemotongan rumput di area keramba jaring apung
12 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
94
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-3
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
95
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-3
Kegiatan magang kerja pada minggu ketigaq di PT Kitadin - Embalut Tbk.
meliputi kegiatan pengumpulan data dari beberapa departemen yang terkait untuk
kegiatan analisis kesuburan tanah.
No. Hari Tanggal Jam Kerja 1. Senin 2 September 2013 9 jam 2. Selasa 3 September 2013 9 jam 3. Rabu 4 September 2013 9 jam 4. Kamis 5 September 2013 9 jam 5. Jumat 6 September 2013 9 jam 6. Sabtu 7 September 2013 0 jam 7. Minggu 8 September 2013 0 jam
Total 45 jam
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA.
Sedangkan jam kerja untuk hari Sabtu pada pukul 08.00-12.00 WITA.
1 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
96
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
Senin, 2 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00. Istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WITA. Pelaksanaan kegiatan:
Hari Senin kali ini kita mendapatkan agenda baru yaitu penyambutan tamu
dari pemerintahan Thailand yang meninjau kegiatan Corporate Social
Responbility terhadap pemanfaatan lahan bekas tambang batubara (Coal Disposal)
untuk pemberdayaan masyarakat disekitar PT. Kitadin – Embalut. Pemberdayaan
masyarakat disekitar perusahaan tersebut menjadi tanggung jawab yang penting
untuk dilakukan perusahaan karena perusahaan terutama tambang mengahbiskan
hampir seluruh lahan yang biasanya digunakan untuk bercocok tanam dan
lainnya.
Kami ditugaskan untuk bersiap di Keramba Jaring Apung yang akan
digunakan sebagai lokasi kunjungan kedua dan tempat peristirahatan makan siang.
Keramba jaring apung sebenarnya adalah void dari bekas kegiatan penambangan
PT. Kitadin – Embalut. Void tersebut menjadi kolam akibat air hujan yang
mengisi void. Pak Ahsyim, yang seorang mantan pekerja tambang dari PT.
Kitadin – Embalut, memanfaatkan void tersebut untuk dijadikan kolam budidaya
ikan. Penelitian untuk pemanfaatan void sebagai kolam budidaya ikan tersebut
telah dilakukan dan menunjukkan bahwa Void tersebut memang mengandung
banyak logam berat. Akan tetapi ikan yang dibudidayakan masih memenuhi
persyaratan konsumsi. Oleh karena itu Pak Ahsyim bersama PT. Kitadin –
Embalut memanfaatkan Void tersebut untuk dijadikan keramba jaring apung.
Tamu dari pemerintahan Thailand akan berkunjung ke Keramba jaring
apung pada jam 13.00 WITA. Kami ikut membantu persiapan di gazebo yang
disediakan untuk para tamu istirahat siang. Selagi kami menunggu tamu kami
melihat-lihat keramba jaring apung Pak Asyim. Ikan-ikan yang dibudiayakan di
keramba jaring apung tersebut bermacam-macam. Terdapak Ikan gurami, Ikan
nila, ikan koi hias, dan unggulannya yaitu ikan Patin Albino. Keramba jaring
apung tersebut melayani pembelian langsung di tempat. Pak Asyim memang tidak
menjual hasil budidayanya ke pasar dikarenakan menurut Pak Asyim pembeli saat
2 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
97
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
ini akan langsung menuju ke pusat penjualan untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
Ketika tamu-tamu tersebut datang Pak Ahsyim langsung mengarahkan
untuk melihat keramba jaring apung terlebih dahulu. Banyak tamu yang bertanya
akan kualitas air dan kualitas ikan di keramba jaring apung tersebut. Pak Ahsyim
menjelaskan akan hasil penelitian terhadap kualitas air dan ikan di lokasi tersebut.
Pak Ahsyim juga menunjukkan caranya memanen ikan di keramba tersebut.
Setelah penjelasan singkat Pak Ahsyim para tamu menuju ke lokasi istirahat yang
berada di samping keramba jaring apung. Tamu-tamu tersebut makan siang
sekaligus berdiskusi terkait kunjungan yang sudah dilakukan. Acara berakhir pada
pukul 16.00 WITA karena para tamu tersebut akan menuju PT. IMM – Bontang
yang juga masih menjadi anak perusahaan dari PT. Indo Tambangraya Megah.
tbk.
(a) (b)
(c)
Gambar 1. (a) Tamu dari Pemerintahan Thailand. (b) Lokasi keramba
jaring apung bersama tamu dari pemerintahan Thailand. (c) Penyerahan
kenang-kenangan dari PT. Kitadin – Embalut kepada Tamu.
3 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
98
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
Selasa, 3 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari Selasa, kami dijemput oleh Pak Sutrisno agak siang. Hal tersebut
dikarenakan Pak Sutrisno menjemput beberapa orang dari BPTP Kalimantan
Timur. Hari ini akan ada acara penanaman bersama kedelai varietas Grobogan di
lahan Integrated Farming System. Kami satu mobil dengan Pak Chary dari BPTP
Kalimantan Timur. Pak Chary menjelaskan tentang varietas Grobogan tersebut.
Sebelumnya beberapa macam varietas sudah pernah ditanam di lahan Pertanian
Terpadu tersebut. Akan tetapi varietas Grobogan yang dipilih, karena varietas
Grobogan tanamannya tidak terlalu tinggi, sedangkan musuh utama yaitu angin
yang kencang di lokasi membuat beberapa varietas lain rebah (roboh). Sehingga
varietas Grobogan yang akhirnya dipilih oleh BPTP Kalimantan Timur untuk
ditanam di lahan bekas tambang PT. Kitadin – Embalut.
Pada saat kami disana, para tamu yang ikut dalam kegiatan Tanam
Bersama belum hadir. Maka Saya dan Dedi yang pada saat itu belum mengenakan
APD (Alat Perlindungan Diri) membantu para petani untuk menyiapkan lubang
tanam. Agar jarak antara lubang tanam tersebut rapi, kita menggunakan tali untuk
mengukur jarak dan membaginya ke barisan. Jarak tanaman kedelai antar tanaman
horizontalnya sejauh 5 cm. Sedangkan jarak tanam vertikalnya sejauh 20 cm.
Untuk membuat lubang tanam para petani menggunakan tugal yang terbuat dari
kayu. Dianta membantu kami mengambilkan APD saya dan Dedi di kantor yang
berjarak kurang lebih 3 kilometer dari lokasi Integrated Farming System.
Dianta datang bersama rombongan tamu membawakan APD kami pada
pukul 10.00 WITA. Rombongan tamu tersebut terdiri dari pimpinan perusahaan
dari Banpu Thailand, Perwakilan dari PT. Indo Tambangraya Megah. tbk,
Direktur dari PT. Kitadin – Embalut, Manajer Eksternal, Kepala Balai Penyuluhan
Teknologi Pertanian Kalimantan Timur dan seluruh staff dari PT. Kitadin –
Embalut beserta staff dari kontraktor tambang PT. Riung dan PT. Arka. PT Riung
4 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
99
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
dan PT Arka adalah kontraktor yang disewa oleh PT. Kitadin – Embalut untuk
mengerjakan pekerjaan tambang dan reklamasi lahan.
Pada pukul 11.00 WITA acara tersebut dimulai dan para undangan
melakukan tanaman serentak. Untuk satu lubang ditanami dua biji kedelai varietas
Grobogan. Seluruh staff mengikuti acara menanam kedelai tersebut. Acara
berakhir pada pukul 12.00 WITA, dan para undangan beristirahat sambil
menikmati hasil hidangan dari lahan Pertanian Terpadu tersebut. Salah satunya
andalan dari Pertanian Terpadu tersebut adalah Singkong Gajah. Selain itu ada
beberapa tanaman lokal yang turut dibudidayakan di lahan tersebut. Salah satunya
adalah Padi varietas Mayas. Padi Mayas atau yang dikenal sebgai Padi Ladang
menjadi varietas lokal yang berasal dari pegunungan dan saat ini dibawa ke lahan
tersebut untuk dibudidayakan. Acara berakhir pada pukul 15.00 WITA dan kami
pun kembali ke kantor untuk menyiapkan acara-acara yang selanjutnya akan
diadakan oleh Departemen Eksternal PT. Kitadin – Embalut.
(a) (b)
(c)
Gambar 2. (a) Acara tanam bersama tanaman kedelai varietas Grobogan. (b)
Penanaman bersama tanaman kedelai varietas Grobogan. (c) Pak Tjatur
selaku Eksternal Manajer dan tamu dari Thailand.
5 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
100
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
Rabu, 28 Agustus 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pagi di hari Rabu ini kita mulai dengan biasanya. Di setiap Rabu pagi kita
mulai dengan Safety Talk. Safety Talk pada pagi ini berisikan tentang Aktivitas 5S
yang seharusnya dilaksanakan di masing-masing departemen di PT. Kitadin –
Embalut. 5S menjadikan kebersihan dan tanggung jawab ruang kerja menjadi
milik masing-masing pribadi karyawan di departemen tersebut. 5S tersebut
dicetak di setiap ruangan departeen dan berisikan Layout Area, Jadwal Kegiatan
Kebersihan, Daftar Sumber Kotor, Standar Perawatan andiri, Area Sulit
Dibersihkan, dan Daftar Inventaris Ruangan.
Dengan adanya 5S kebersihan dan tata ruangan dapat terjaga di setiap
departemen. Office Boy atau petugas kebersihan hanya datang setiap dua kali
dalam seminggu. Sehingga tanggung jawab kembali pada departemen masing-
masing untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan kerjanya.
Seperti pada hari Jumat yang lalu seluruh karyawan dari Departemen
Eksternal ikut membantu membersihkan halaman kantor Departemen Eksternal.
Bahkan Govrel Superitendent, Pak Bambang K. dan Comrel Superitendent, Pak
Hirung ikut memotong rumput bersama para Supervisor, Pak Ilmansyah, Pak
Erwin, dan Mbak Lia. Kerjasama dan gotong royong menjadi kunci untuk
menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.
Setelah selesai dari Safety Talk Dianta dan Dedi turut serta bersama Pak
Sutrisno untuk ke Integrated Farming System, sedangkan saya membantu Mbak
Lia untuk persiapan workshop guru yang akan diadakan pada tanggal 18-19
September 2013 yang akan diadakan oleh Departemen Eksternal PT. Kitadin –
Embalut. Saya dibantu sesama mahasiswa magang dari Makassar dan juga Mbak
Lia, menyusun rundown acara nantinya dan beberapa persiapan seperti gedung
dan souvenir untuk peserta.
Pada sore harinya, saya diajak Pak Sutrisno dan Pak Ilmasyah untuk
menjumpai beberapa warga dan bertemu Haji Bayan pemilik lahan Integrated
Farming System yang dibina oleh PT. Kitadin – Embalut. Pak Ilmansyah juga
menerangkan akan pemberian lampu jalan pada masyarakat desa setempat. Pernah
6 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
101
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
saya ceritakan sebelumnya bahwa banyak sekali perusahaan tambang batubara di
Kecamatan Tenggarong Seberang ini, akan tetapi yang paling dekat secara lokasi
tambang dengan masyarakat adalah PT. Kitadin – Embalut. Sehingga hal tersebut
membuat pendekatan ke masyarakat sekitar daerah tambang dengan perusahaan
harus dilakukan se-intens mungkin. Oleh sebab itu Departeen Eksternal dalam
seharinya bisa menerima sepuluh tamu yang berhubungan dengan pemberdayaan
masyarakat sekitar area tambang.
Saat saya bertemu Haji Bayan, beliau dahulunya merupakan pemilik lahan
di daerah tersebut. Akan tetapi lahan tersebut dibeli oleh PT. Kitadin – Embalut
untuk menambang batubara. Setelah batubara habis ditambang lahan tersebut
dibebaskan untuk diolah oleh Haji Bayan. Haji Bayan dengan dibina oleh PT.
Kitadin – Embalut dan BPTP Kalimantan Timur. Haji Bayan sadar bahwa
pengolahan lahannya untuk Pertanian Terpadu dapat dijadikan rencana jangka
panjang untuk pertanian kedepannya. Disadari lagi oleh Pak Ilamnsyah bahwa
masa penambangan berjalan hanhya tinggal menunggu sampai 7 tahun lagi atau
tahun 2020. Setelah itu tidak ada lagi batubara yang bisa ditambang, maka tinggal
tanggung jawab perusahaan untuk mengembalikan lahan yang sudah dirusak dan
memanfaatkannya untuk pemberdayaan masyarakat.
Saya kembali ke kantor pada pukul 16.30 WITA dan pada pukul 16.45
WITA bel kantor berbunyi menandakan berakhirnya jam kerja pada hari
tersebbut.
Kamis, 29 Agustus 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Di hari Kamis kami mulai di kantor dengan menyiapkan bahan terkait
perhitungan penyimpanan karbon pada suatu lahan. Pak Hirung selaku Comrel
Superintendent menginginkan berdiskusi terkait penyimpanan cadangan karbon
yang sempat diperbincangkan di Jurusan Tanah Fakultas Pertanian. PT. Kitadin –
Embalut juga sebelumnya tidak ada data yang menjelaskan untuk perhitungan
cadangan karbon pada lahan-lahan bekas tambang batubara.
7 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
102
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
Perhitungan penyimpanan karbon perlu dilakukan untuk menjaga
lingkungan. Perubahan iklim global (Exchange Global Climate) terjadi karena
adanya ketidakseimbangan energi antara bumi dan atmosfer. Hal tersebut
dipengaruhi oleh Gas-gas asam arang yang terdiri dari CO2, N2O, dan CHN atau
yang disebut dengan Gas Rumah Kaca (GRK). Tanaman berperan penting dalam
penyimpanan karbon, karena tanaman sendiri membutuhkan CO2 untuk proses
fotosintesinya. Kemampuan untuk menyimpan karbon pada tanaman dan pada
berbagai macam penggunaan lahan berbeda-beda. Oleh karena itu untuk menjaga
kesimbangan lingkungan dalam hal ini iklim sekiranya penyimpanan cadangan
karbon pada suatu tanaman penting untuk konsep menyimpan karbon sebanyak-
banyaknya dan menahan karbon keluar seminimal mungkin.
Dalam mencari sumber refrensi kami dibantu Pak Syehfani selaku dosen
pembimbing kami untuk membuka garis awal dari rencana perhitungan karbon.
Selanjutnya kami berpedoman pada buku karangan Bu Kurniatun Hairiah dan
Subekti Rahayu yang berjudul Pengukuran “Karbon Tersimpan” di Berbagai
Macam Penggunaan Lahan. Diluar itu kami tetap mencari berbagai macam
refrensidari luar buku tersebut untuk tetap menambah wawasan kami terkait
penyimpanan karbon.
Pada siang harinya saya diajak oleh Pak Sutrisno untuk berangkat ke
tempat pengisian bensin di dekat pelabuhan. Proses dari tempat batubara menuju
kapal tongkang di pelabuhan disebut dengan loading. Pengisian bahan bakar
kendaraan untuk kendaraan PT. Kitadin – Embalut menggunakan formulir
pengisian minyak. Formulir tersebut yang akan diberikan ke petugas pengisian
bahan bakar.
Setelah dari tempat pengisian bahan bakar saya bersama Pak Sutrisno
langsung berangkat menuju kantor Kecamatan Tenggarong Seberang dan
Kapolsek Tenggarong Seberang di L2. Kunjungan tersebut bertujuan untuk
menyampaikan tenaga kerja dari Warga Negara Asing yang bekerja di PT. Kitadin
– Embalut. Kami pun kembali ke kantor pada pukul 16.36 WITA dan jam kerja
pun berakhir pada 16.45 WITA.
8 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
103
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
Jumat, 9 September 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari ini kami mulai dengan persiapan bahan untuk kami diskusikan
dengan Pak Hirung terkait perhitungan penyimpanan karbon. Pada pukul 10.30
WITA setelah Pak Hirung bertemu dengan tamu, saya bersama yang lain memulai
untuk berdiskusi terkait penyimpanan karbon. Saya memulai perbincangan
dengan penjelasan akan cadangan karbon tersebut. Saya juga membicarakan data
yang menyebut bahwa Indonesia berada di peringkat ke-3 dalam menyumbang
CO2 akibat dari pengeringan lahan gambut untuk lahan pertanian dan pembakaran
hutan untuk dijadikan penggunaan lahan yang baru.
Setelah penjelasan akan cadangan karbon maka saya melanjutkan dengan
metode penghitungan karbon. Penghitungan karbon berdasarkan tiga hal utama
yaitu biomassa, nekromassa, dan bahan organik. Hal tersebut dibagi lagi, yang
berada di atas tanah yaitu penghitungan biomassa pohon, biomassa tanaman
bawah, nekromassa berkayu, dan nekromassa tidak berkayu yang didalamnya
termasuk seresah kasar dan seresah halus. Yang di dalam tanah yaitu melakukan
penghitungan biomassa akar dan bahan organik tanah. Dari seluruh perhitungan
tersebut kemudian kita bisa menemukan cadangan karbon pada suatu lahan
dengan dikalikan %C.
Dilain hal tersebut kita juga menjelaskan cara lain yaitu dengan
menggunakan citra. Citra yang diambil dari Landsat ETM 7+ diolah
menggunakan PCI Geomatica dan dicari nilai NDVI menggunakan formula untuk
menentukan besaran biomassa di setiap picsel. Cara tersebut memang mudah tapi
kurang efisien dibandingkan terjun langsung ke lapangan dan melakukan
pengukuran.
Pak Hirung yang menyaksikan penjelasan awal kami kemudian ikut
berdiskusi dengan kami. Pak Hirung juga menyadari akan aktivitas kegiatan
pertambangan yang telah merusak hutan alami, dimana hutan alami menjadi
tempat penyimpanan karbon terbesar. Pak Hirung menyadari bahwa penghitungan 9 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
104
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
karbon memerlukan waktu yang tidak sebentar, apalagi lahan yang perlu dihitung
sangatlah luas. Kemudian Pak Hirung bertanya apakah bisa pendugaan cadangan
karbon hanya dilakukan pada beberapa tanaman rumput. Sehingga kedepannya
diantara beberapa rumput tersebut akan dibudidayakan di sela-sela tanaman
tahunan dapat dipilih yang paling banyak mepunyai cadangan karbon. Bila
memang bisa kita dapat melakukan kegiatan tersebut, kita dapat menggunakan
laboratorium milik PT. Kitadin untuk melakukan kegiatan pengovenan dan
penimbangan. Akan tetapi kami tidak berani memutuskan, kami harus berdiskusi
terlebih dahulu dengan pembimbing kami, yaitu Pak Syehfani untuk bertanya
apakah bisa sekiranyan penyimpanan karbon hanya berdasarkan tanamnnya saja.
Kami juga memberikan solusi yaitu agroforestri yang mana sistem tersebut
bisa diterapkan untuk menjadikan lahan sebagai lahan pertanian warga akan tetapi
tetap menjaga lingkungan. Pak Hirung menyetujui agroforestri tersebut akan
tetapi karena memang beberapa lahan di perusahaan sudah dibebaskan ke
pemiliknya, oleh sebab itu para petani masih berpikiran untuk memanfaatkan
lahan untuk pertanian semaksimal mungkin sehingga kegiatan pertanian hanya
dipentingkan hasilnya daripada lingkungannya.
Kami selesai berdiskusi dengan Pak Hirung pada pukul 12.00 WITA dan
kemudian kita berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat Jumat di masjid di
daerah L3. Sholat Jumat berakhir pada pukul 13.00 WITA dan kita kembali ke
kantor untuk makan siang. Hari ini kemudian kita habiskan dengan mencari
berbagai macam data yang menunjang akan pertanyaan Pak Hirung pada diskusi
tadi siang. Kami juga menyempatkan untuk menyelesaikan laporan mingguan
kami pada hari ini. Pada sore hari saat saya diajak Pak Sutrisno untuk
mengunjungi keramba jaring apung, Pak Chary menelepon saya dan mengatakan
bahwa sampel tanah saya sudah siap untuk diuji laboratoriumkan hari Senin
besok.
10 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
105
Laporan Magang Minggu Ketiga 2013
(a) (b)
Gambar 3. (a) Penjelasan terkait Penyimpanan Karbon atau C-Stock (b)
Diskusi terkait penyimpanan karbon bersama Bapak Hirung selaku Comrel
Superitendent.
11 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
106
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-4
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
107
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-4
Kegiatan magang kerja pada minggu keempat di PT Kitadin - Embalut
Tbk. meliputi kegiatan uji laboratorium di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Kalimantan Timur untuk mengetahui pH tanah, N total, P tersedia, K total, dan C-
Organik.
No. Hari Tanggal Jam Kerja 1. Senin 9 September 2013 9 jam 2. Selasa 10 September 2013 0 jam 3. Rabu 11 September 2013 9 jam 4. Kamis 12 September 2013 9 jam 5. Jumat 13 September 2013 9 jam 6. Sabtu 14 September 2013 0 jam 7. Minggu 15 September 2013 0 jam
Total 36 jam
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA. Pada
hari Selasa kantor diliburkan karena ada PILKADA Kalimantan Timur.
1 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
108
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
Senin, 9 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00. Istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WITA. Pelaksanaan kegiatan:
Pada awal minggu ini kami memenuhi panggilan Pak Chary dari BPTP
Kalimantan Timur untuk melakukan uji laboratorium pada Laboratorium Tanah
dan Pupuk milik BPTP Kalimantan Timur. Sampel tanah yang sebelumnya kami
ambil di empat lokasi lahan berbeda pada hari ini siap untuk diuji
laboratoriumkan.
Kami dijemput oleh Pak Sutrisno pada pukul 06.30 WITA. Perjalanan dari
Kecamatan Tenggarong Seberang ke kantor BPTP Kalimantan Timur di
Samarinda membutuhkan waktu sekitar satu jam setengah. Perjalanan tersebut
sempat tersendat macet selama 30 menit. Sesampainya di BPTP Kalimantan
Timur para staff BPTP sedang melakukan apel pagi.
Setelah melaksanakan apel pagi, Pak Chary langsung menghampiri kami
dan mengajak untuk ke laboratorium tanah dan pupuk yang terletak dibelakang
gedung utama BPTP KalTim. Disana kami diperkenalkan oleh Mbak Ina dan
Mbak Niken sebagai penanggung jawab laboratorium tanah dan pupuk BPTP
Kaltim. Kami memperkenalkan diri kami dan menjelaskan maksud kami untuk
mengikuti kegiatan pengujian tanah yang sampelnya kami ambil sebelumnya di
berbagai lahan bekas tambang PT. Kitadin – Embalut. Mbak Ina juga menjelaskan
secara singkat akan berbagai pengujian yang bisa dilakukan di laboratoriu
tersebut. Mbak Ina menunjukkan petunjuk teknis laboratorium yang
menggunakan pedoman petunjuk teknis laboratorium dari Balai Penelitian Tanah
Bogor. Tidak lupa sebelum kami melakukan pengujian kami dipinjamkan jas
laboratorium oleh BPTP KalTim.
Mbak Niken menjelaskan bahwa pada hari ini yang bisa dilakukan hanya
uji P tersedia menggunakan metode Bray (P-Bray). Untuk pengujian N Total, K
Total, dan C-Organik memerlukan waktu lebih dari satu hari karena sampel perlu
dibiarkan semalaman. Sedangkan pada hari Selasa BPTP KalTim libur
dikarenakan adanya PILKADA Kalimantan Timur. Sehingga untuk pengujian N
2 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
109
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
Total, K Total, dan C Organik baru bisa dilakukan preparasi pada hari Rabu.
Untuk mengukur pH tanah tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena alat
yang ada saat ini sedang dikalibrasi.
Untuk hari ini kami melakukan pengujian P Tersedia menggunakan
metode Bray (P-Bray). Kami melakukan pengujian dengan bimbingan dari Mbak
Niken dan Mbak Ina. Langkah pertama yang kami lakukan adalah menimbang
masing-masing sampel tanah kami timbang sebanya 2,500 g menggunakan neraca
analitik. Sampel tersebut kami masukkan ke botol kocok ukuran 50 ml.
Masing-masing sampel yang telah dimasukkan ke botol kocok tersebut
kemudian ditambah pengestrak Bray dan Kurts I sebanyak 25 ml menggunakan
dispenser 25 ml dan dikocok selama 5 menit menggunakan mesin pengocok.
Pengestrak Bray dan Kurts I sudah tersedia di laboratorium. Sebelumnya
pengestrak Bray dan Kurts I merupakan campuran dari NH4F sebanyak 1,11 g
yang dilarutkan dengan 600 ml air bebas ion dan ditambahkan 5 ml HCl 5 N, yang
kemudian diencerkan hingga 1 l. Sedangkan untuk pembuatan HCl 5 N
menggunakan HCl pekat (37%) sebanyak 416 ml yang diasukkan pada labu ukur
yang berisi 400 ml air bebas ion yang dikocok dan dibiarkan dingin kemudian
ditambah lagi air bebas ion 1000 ml.
Setelah setiap botol tersebut dikocok selama 5 menit, larutan sampel
didalam botol tersebut kita saring menggunakan corong dan kertas saring. Pada
sampel kami nomor 3 penyaringan dilakukan sebanyak dua kali dikarenakan pada
saringan pertama airnya terlalu keruh. Setelah penyaringan hasilnya berupa
ekstrak jenih. Ekstrak jernih tersebut dipipet sebanyak 2 ml ke tabung reaksi.
Deret standar PO4 juga disiapkan pada tabung reaksi. Deret standar PO4 ini terdiri
dari 0; 2; 4; 8; 12; 16; dan 20 ppm. Deret standar ini sebelumnya berasal dari
Standar induk 100 ppm PO4 yang dipipet berturut-turut 0; 2; 4; 8; 12; 16; dan 20
ml dan dimasukkan ke labu ukur 100 ml dan diencerkan dengan pengestrak Olsen
hingga 100 ml.
Selanjutnya sampel tanah dan deret standar tersebut masing-masing
ditambah pereaksi pewarna fosfat sebanyak 10 ml menggunakan dispenser 10 ml.
3 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
110
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
Pereaksi pewarna fosfat harus selalu dibuat baru. Pereaksi pewarna P erupakan
campuran dari 1,06 g asam askorbat dan 100 ml pereaksi P pekat, kemudian
dijadikan 1 liter dengan air bebas ion. Setelah ditambahkan dikocok menggunakan
mesin pengocok selama 30 menit. Sembari menunggu pengocokan kita membantu
membersihkan alat-alat lab yang sebelumnya kita gunakan.
Setelah pengocokan selama 30 menit selesai, tabung-tabung reaksi yang
berisi sampel tanah dan deret standar dibawa ke ruangan spektofotmetri. Kami
diperkenalkan oleh alat spektofotometri CS yang dipergunakan untuk mengukur
absorbansi unsur-unsur logam sedangkan alat spektofotometri UV-Vis yang
dipergunakan untuk mengukur P tersedia pada uji laboratorium kami kali ini.
Panjang gelombang ditentukan sebesar 693 nm. Setiap sampel dan deret standar
dimasukkan kedalam kotak kaca kecil dan dimasukkan ke alat spektofotmetri UV-
Vis. Alat tersebut akan menunjukkan nilai P tersedia pada sampel kami dan pada
deret standar. Pada sampel nomer 1 yang tertulis di spektofotometer yaitu -0,1.
Pada sampel nomor 2 yang tertulis di spektofotometer yaitu 6,1. Pada sampel
nomor 3 yang tertulis di spektofotometer yaitu -0,5 dan pada sampel nomor 4
yang tertulis di spektofotometere yaitu -0,4.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 1. (a) Proses penimbangan sampel tanah. (b) Botol kocok sebagai wadah
sampel tanah. (c) Pemberian pewarna P. (d) Proses penghitungan menggunakan
spektofotometer Uv-Vis
4 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
111
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
Selasa, 10 September 2013 Kantor PT. Kitadin – Embalut dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Kalimantan Timur, diliburkan karena ada PILKADA Kalimantan Timur.
Rabu, 11 September 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Seperti pada hari Senin sebelumnya karena kami pada hari ini melanjutkan
untuk kegiatan pengujian sampel tanah kami di laboratorium pupuk dan tanah di
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. Kami berangkat ke
Kota Samarinda pada pukul 06.30 WITA dan tiba di tempat tujuan pada pukul
07.45 WITA. Sesampainya di laboratorium kami melakukan preparasi sampel
tanah untuk menentukan nilai N-Total, K-Total dan C-Organik. Dikarenakan
memerlukan waktu semalaman maka hari ini kami hanya akan menyiapkan
sampel tanah untuk diuji keesokan harinya.
Pertama kali kami akan mempersiapkan untuk uji K-Total. Langkah
pertama kami menimbang masing-masing sampel tanah 2,000 gram yang
berukuran <2 mm, dan dimasukkan ke dalam botol kocok. Setelah itu
ditambahkan 10 ml HCl 25% dan dikocok menggunakan mesin kocok selama 5
jam. Selama kita menunggu pengocokan, kami menimbang sampel tanah yang
akan dipergunakan untuk pengujian C-Organik. Kami menimbang masing-masing
sampel tanah sebanyak 0,500 g yang berukuran <0,5 mm dan kemudian
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Setelah menimbang kami melakukan
persiapan beberapa alat yang akan kami gunakan setelah jam istirahat nantinya.
Seusai jam istirahat kami langsung mempersiapkan untuk pengujian N-
Total. Untuk N-Total terdapat dua bagian lengkah kerja, yaitu destruksi contoh
dan pengukuran N. Awalnya kami menimbang 0,500 g masing-masing sampel
tanah kami dengan ukuran <0,5 mm dan kami masukkan ke tabung digest. Disini
kami mempunyai 5 tabung digest yang nantinya 4 tabung akan dipergunakan
untuk masing-masing sampel tanah kami dan satu tabung digest lainnya sebagai
5 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
112
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
blangko. Kami juga menimbang campuran selen sebanyak 1 g masing-masing
lima kali untuk dimasukkan ke setiap tabung digest.
Setelah mempersiapkan untuk pengujian N-Total, kami beralih ke
persiapan C-Organik. Sampel-sampel untuk C-Organik yang sebelumnya sudah
dimasukkan ke labu ukur 100 ml ditambahkan masing-masing 5 ml K2Cr2O7
kemudian dikocok. Kami juga mempersiapkan deret standar yang natinya akan
turut ditambah asm sulfat pekat. Deret standar tersebut berasal dari larutan standar
5000 ppm C yang berasal dari larutan 12,510 g glukosa dengan air suling didala
labu ukur 1 l dan didinginkan terlebih dahulu. Deret standar yang diperlukan yaitu
0, 50, 100, 150, 200, 250 ppm. Dan untuk mendapatkannya kami menggunakan
rumus M1.V1 = M2.V2. Yang mana M1 adalah larutan standar 5000 ppm C, M2
adalah deret standar yang dicari, V2 adalah ukuran labu ukur, dan V1 yang akan
dicari. Contoh misalnya mendapatkan deret standar 100 ppm. maka
perhitungannya sebagai berikut,
M1 . V1 = M2 . V2
5000 ppm . V1 = 100 ppm . 100 ml
V1 = 10.000/ 5000
V1 = 2 l
Setelah membuat deret standar untuk pengujian C-Organik, maka masing-
masing sampel tanah untuk uji C-Organik dan setiap deret standar diberi Asam
Sulfat pekat atau H2SO4 sebanyak 7,5 ml. Sedangkan untuk masing-masing
sampel tanah untuk pengujian N-Total yang sebelumnya sudah diberikan
campuran selen juga ditambahkan Asam Sulfat pekat sebanyak 3 ml. Semua
kegiatan pemberian H2SO4 dilakukan di Ruang Asam.
Sembari menunggu sampel-sampel tanah kami, kami mengambil sampel
tanah kami untuk uji K-Total yang sebelumnya dikocok menggunakan mesin
kocok selama 5 jam. Seharusnya sampel tersebut disentrifuge, akan tetapi karena
rusaknya alat maka sampel-sampel tersebut hanya dibiaran semalaman saja.
Setelahnya kami mengambil sampel C-Organik yang sebelumnya sudah diberikan
6 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
113
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
asam sulfat pekat dan sampel-sampel tersebut diterakan. Cara menerakan sampel
dari labu ukur 100 ml menggunakan air bebas ion atau aquades. Pemberian
aquades hingga mencapai ukuran 100 ml pada labu ukur. Setelah itu semua
sampel baik untuk pengujian K-Total, N-Total, dan C-Organik kami biarkan
selama semalaman.
(a) (b) (c)
Gambar 2.(a) Persiapan masuk ke ruang Asam. (b) Penambahan asam Sulfat pekat di Ruang asam. (c) Mesin Pengocok
Kamis, 12 Septembeer 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari ini kami kembali mengunjungi BPTP untuk menghitung nilai N-
Total, K-Total dan C-Organik di laboratorium tanah dan pupuk milik BPTP
KalTim. Seperti biasanya kami dijemput Pak Sutrisno pada pukul 06.30 dan tiba
disana pada pukul 07.30. Setibanya disana kami langsung menuju ke laboratorium
tanah dan pupuk untuk mengikuti proses lanjutan dari pengujian sampel kami.
Untuk yang pertama kali kita hitung yaitu C-Organik dengan
menggunakan spektofotometer Uv-Vis dengan panjang gelombang 561 nm. Baik
sampel maupun deret standar dihitung menggunakan spektofotometer.
Perbandingan deret standar yaitu 0; 50; 100; 150; 200; 250; ppm sebagai tolak
ukur untuk penentuan sampel tanah. Dalam pengukuran membutuhkan air bebas
ion untuk membersihkan dan agar tidak ada larutan tercampur dan tertinggal pada
wadah spektofotometer. 7 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
114
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
Setelah menghitung C-Organik kami melanjutkan dengan menghitung K-
Total. Pada prosedur seharusnya untuk penghitungan K-Total membutuhkan
flamefotometer akan tetapi karena alat tersebut tidak ada maka untuk
penghitungan membutuhkan spektofotometer CS yang digunakan untuk
menghitung logam dan K pada tanah.
Selama pengujian terhadap K-Total dilakukan, sampel tanah kami untuk
N-Total yang masih berada pada Ruang Asam didestruksi terlebih dahulu. Suhu
untuk destruksi dimulai pada 100ºC dan ditingkatkan terus hingga mencapai
350ºC. Proses untuk destruksi membutuhkan waktu 3-4 jam hingga mengeluarkan
asap putih baru setelah itu tabung digest yang berisi sampel tanah kami
didinginkan.
Penghitungan K-Total kami lanjutkan dengan menyiapkan deret standar
untuk K. Deret standar untuk K sebelumnya sudah disiapkan oleh Mbak Ina dan
Mbak Niken selaku penanggung jawab laboratorium tanah dan pupuk Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. Pembuatan deret standar K
menggunakan standar 200 ppm K yang dibuat dari pemipetan standar induk 1000
ppm sebanyak 50 ml ke dalam labu ukur 250 ml yang kemudian diberikan air
bebas ion hingga mencapai garis batas 250 ml. Sebenarnya pada prosedur
Balittanah deret standar yang dibutuhkan yaitu 0; 2; 4; 8; 12; 16; dan 20 ppm.
Akan tetapi deret standar yang ada yaitu 0; 4; 8; 16; 24; dan 32 ppm yang berarti
pembuatannya menggunakan 0; 2; 4; 8; 12; dan 16 ml dari standar 200 ppm K ke
dalam labu ukur 100 ml yang kemudian masing-masing ditambah 5 l HCl 25%
dan air bebas ion hingga tanda garis baru kemudian dikocok.
Setelah deret standar ditentukan dan sampel tanah disiapkan maka kami
bawa ke ruang spektofotometer untuk penghitungan nilai K-Total menggunakan
spektofotometer tipe CS. Penggunaan spektofotomter CS dan spektofotometer
UV-Vis jauh berbeda. Intinya tetap menggunakan panjang gelombang sama
seperti penghitungan P-Tersedia yaitu 693 nm. Akan tetapi diperlukan
pembakaran dulu di bagian spektofotometer untuk menyedot cairan yang akan
dihitung atau diujikan. Penghitungan dilakukan terlebih dahulu dari seluruh deret
standar yang ada. Pada aplikasi di komputer juga dimasukkan ppm dari deret
standar dan jumlah sampel yang akan kami ujikan. baru setelah itu labu ukur yang
8 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
115
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
berisi deret standar dan sampel contoh satu persatu diletakkan pada selang kecil
yang akan menyedot cairan dan uap air yang akan dihitung. Setiap pergantian
sampel dan deret standar, selang tersebut harus diberi air bebas ion untuk
menetralkan dan membersihkan agar pada selang tidak tercampur antar larutan.
Selesainya penghitungan K-Total, kami melanjutkan pada sampel-sampel
tanah yang akan diujikan N-Total. Tabung-tabung digest yang berisi sampel tanah
dan blanko yang telah didestruksi. Seluruhnya diberi air bebas ion hingga 50 ml
dan dikocok.. Pengukuran N-Total dapat digunakan dengan dua cara yaitu
dengan cara destilasi dan spektofotometer. Kali ini untuk pengukuran N-Total
kami menggunakan pengukuran dengan cara destilasi menggunakan alat
destilator.
Langkah pertama dalam penghitungan N-Total menggunakan destilator
yaitu memindahkan seluruh sampel dan blangko ke dalam labu didih. Pada saat
pemindahan, tabung digest disemprot untuk membilas seluruh isinya dan
dimasukkan ke dalam labu didih. Batu didih ikut dimasukkan ke labu didih untuk
mempercepat proses pendidihan. Labu didih tersebut nantinya akan dipanaskan di
destilator untuk diambil NH3-nya. Untuk menampung NH3-nya membutuhkan
erlenmeyer yang telah diisi 10 ml asam borat 1% yang kemudian ditambah 3 tetes
indikator Conway dan dihubungkan ke destilator. Kemudian Destilator tersebut
dinyalakan dan labu didih tersebut ditambahkan NaOH 40% dan kemudian baru
dipanaskan. Air yang ditampung atau NH3 dari dalam labu didih tersebut menetes
ditampung erlenmeyer dibawahnya. Setelah erlenmeyer tersebut mencapai angka
75 ml destilator dan berwarna kehijauan, destilator tersebut dimatikan dan
erlenmeyer dibawa ke tahap selanjutnya yaitu titrasi. Pada proses titrasi
membutuhkan dispenser untuk mengukur volume dari tetes air yang dikeluarkan
dari cairan titrasi. Cairan titrasi pada prosedur seharusnya menggunakan H2SO4
0,050 N, akan tetapi di laboratorium tersebut menggunakan HCl 0,028 N. Cairan
tersebut diteteskan hingga sampel tanah dan blangko kita berwarna merah muda.
Kemudian kita dapat mencatat volume titar (Vc) dan blangko (Vb) untuk
kemudian dihitung N-Total.
Setelah proses penghitungan selesai kami melanjutkan dengan mencucui
beberapa peralatan yang telah kami gunakan sebelumnya. Peralatan tersebut
9 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
116
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
direndam air sabun sebelum kemudian dibilas. Seluruh peralatan kami kembalikan
ke tempatnya sebelum kami pulang. Kami juga menyepatkan diri untuk melihat
ruangan preparasi sampel tanah milik BPTP KalTim. Ruang Preparasi Sampel
difungsikan sebagai tempat untuk mengering anginkan sampel dan menumbuk
sampel serta mengayaknya lewat saringan dengan beberapa ukuran. Setelah itu
kami dijemput untuk kembali ke kediaman kami.
(b)
(d)
(a) (c)
Gambar 3. (a) Penambahan air bebas ion untuk ditambahkan ke labu didih. (b)
Ruang penyimpanan alat laboratorium. (c) Bagian dalam laboratorium tanah dan
pupuk BPTP Kaltim. (d) Ruang preparasi sampel tanah.
Jumat, 13 September 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Hari ini saya kembali ke kantor di PT. Kitadin – Embalut dikarenakan
pengujian sampel tanah di laboratorium tanah dan pupuk Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Kalimantan Timur telah usai. Uji pH tanah tidak dapat
dilakukan secepatnya dikarenakan alat pengukur sedang dikalibrasi. Oleh karena
10 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
117
Laporan Magang Minggu Keempat 2013
itu kami memutuskan untuk tidak mengikuti pengujian pH dan menunggu hasil uji
yang nantinya dikeluarkan oleh BPTP Kalimantan Timur.
Pada pagi hari ini saya tidak ditemani kedua teman saya Dedi dan Dianta.
Mereka tidak dapat mengikuti kegiatan magang dikarenakan sakit. Dan saya
diajak oleh Pak Sutrisno untuk meninjau pembuatan jalan di Desa Embalut yang
dikerjakan oleh warga sekitar. Pembangunan jalan tersebut didanai oleh PT.
Kitadin – Embalut untuk memperlancar arus transportasi baik itu kendaraan
tambang ataupun kendaraan pribadi warga yang akan melintas. Disisi lain selain
meninjau pembangunan jalan juga ikut melihat persiapan lahan yang akan
dipergunakan sebagai lahan sawah. Proses pembuatan bendungan air yang
nantinya dipergunakan untuk mengairi sawah tersebut juga sedang dikerjakan.
Proses persiapan lahan tersebut saat ini sampai pada penyemprotan gulma
yang nantinya baru akan dibajak menggunakan Rotary Hand Tractor. Lahan
tersebut seluas 13 hektar dan akan digunakan sebagai lahan sawah seluruhnya.
Keseluruhan lahan tersebut diberikan tanggung jawab kepada beberapa grup.
Grup ini yang nantinya akan mendapat bagian lahan sawah untuk dikerjakan.
Lahan-lahan tersebut tetap menjadi milik PT. Kitadin - Embalut hingga kemudian
petani-petani tersebut mandiri baru kemudian lahan tersebut dibebaskan.
Begitu kami kembali dari lokasi peninjauan waktu sudah menunjukkan
waktu makan siang. Dan setibanya saya dikantor saya segera menyusun laporan
mingguan untuk dikirimkan kemudian harinya.
11 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
118
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-5
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
119
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-5
Kegiatan magang kerja pada minggu kelima di PT Kitadin - Embalut Tbk.
meliputi kegiatan penyusunan laporan akhir magang dan mengikuti aktivitas dari
Departemen Eksternal PT. Kitadin - Embalut.
No. Hari Tanggal Jam Kerja 1. Senin 16 September 2013 9 jam 2. Selasa 17 September 2013 9 jam 3. Rabu 18 September 2013 9 jam 4. Kamis 19 September 2013 9 jam 5. Jumat 20 September 2013 9 jam 6. Sabtu 21 September 2013 0 jam 7. Minggu 22 September 2013 0 jam
Total 45 jam
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA.
1 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
120
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
Senin, 16 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00. Istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WITA. Pelaksanaan kegiatan:
Di awal minggu ini kegiatan kami dikhususkan untuk menyusun laporan
akhir dari kegiatan magang kami nantinya. Begitu sampai di kantor kami langsung
berdiskusi dengan Pak Hirung selaku pembimbing lapang kami. Pak Hirung
sempat bertanya kepada kami sejauh apa yang sudah kami lakukan dalam
penyusuanan laporan kegiatan akhir kami.
Kami mendiskusikan tentang arah dan tujuan akhir dari kegiatan kami.
Laporan kami nanti bercerita tentang kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh
perusahaan pada lahan bekas tambang. Bagaimana langkah pengembalian
lahannya serta pemanfaatan untuk penggunaan lahan. Dari situ kemudian kita
dapat membandingkan lahan-lahan yang telah direklamasi yang mempunyai
pemanfaatan penggunaan lahan berbeda-beda.
Sebelumnya kami telah melakukan pengambilan sampel tanah dan
pengujian laboratorium terhadap kadar N, P, K , dan C-Organik serta pH tanah
yang dilakukan di laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan
Timur. Sampel tanah yang kami ambil berasal dari empat karakteristik dari
beberapa penggunaan lahan. Ada lahan asli revegetasi dari Departemen QSE di
PT. Kitadin-Embalut, lahan penggembalaan sapi, lahan ilalang, lahan ilalang yang
diolah petani lokal. Serta data uji laboratorium tanah pada lahan pertanian terpadu
yang merupakan binaan dari PT. Kitadin – Embalut sebagai pembanding.
Pak Hirung mengharapkan adanya rekomendasi yang dapat diberikan
kepada pihak dari kami nantinya ke PT. Kitadin – Embalut terkait apa yang sudah
kami lakukan. Kami juga dimintai untuk mengatur waktu dan jadwal kami untuk
selanjutnya sembari menunggu hasil uji laboratorium untuk sampel tanah kami
keluar. Kami meyusun jadwal kami untuk mewawancarai petani dan seluruh
pihak yang berhubungan dengan laporan kegiatan akhir kami nantinya.
Selain itu kami langsung bergegas untuk menyelesaikan pendahuluan dan
tinjauan pustaka yaitu bab 1 dan bab 2. Kami mengumpulkan data dari literatur
dan beberapa sumber yang lainnya. Termasuk pedoman kegiatan pertambangan,
reklamasi, dan revegetasi sesuai SOP yang dipunyai oleh departemen yang
bertanggung jawab didalamnya. Kami fokuskan hari ini dan esok harinya untuk
pengerjaan laporan akhir kami sebelum nantinya kami konsultasikan ke
pembimbing lapang kami.
2 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
121
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
Selasa, 17 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00
Pada hari ini kami melanjutkan pekerjaan kami untuk menyelesaikan
laporan akhir magang kami di PT. Kitadin – Embalut hingga Metodologi.
Sebelumnya kami sudah meyusun format dari laporan kami nantinya. Dari
laporan ini kami akan mempresentasikan di hadapan beberapa wakil dari masing-
masing departemen di PT. Kitadin - Embalut yang pastinya nanti berhubungan
dengan tujuan akhir dari magang kami.
Berdasarkan format yang kami b uat nantinya laporan tersebut terdiri dari
6 Bab, yang terdiri dari Bab Pendahuluan yang didalamnya berisi latar belakang,
tujuan magang kerja, dan manfaat magang kerja. Pada Bab Tinjauan Pustaka
nantinya akan berisi proses penambangan batubara, karakteristik lahan pasca
penambangan, dampak yang ditimbulkan akibat penambangan, dan reklamasi
lahan bekas tambang. Pada Bab Metodologi menjelaskan akan waktu dan tempat
magang kerja, prosedur pelaksanaan magang yang didalamnya berisi penjelasan
dari diskusi dan wawancara, praktek kerja lapang sesuai aktivitas yang ada,
pengumpulan data primer baik peninjauan lapang, pengambilan sampel, dan uji
laboratorium, serta pengupulan data sekunder.
Baru kemudian nantinya akan kami lanjutkan pada Bab 4 yaitu Kondisi
Umum Perusahaan. Pada bab ini nantinya menceritakan secara garis besar tentang
perusahaan tempat kita melaksanakan magang kerja. Bab ini berisikan tentang
profil perusahaan yang didalamnya terdapat sejarah, visi dan misi, lokasi, serta
hasil produk. Kemudian juga berisikan struktur organisasi unit kerja dan program
kerja dari departemen yang menjadi bagian dari kegiatan kami yaitu Departemen
Eksternal dan Departemen QSE.
Setelah itu hasil dan pembahasan akan dijelaskan di Bab 5 yang mana
nantinya berisikan hasil dan pembahasan kami terkait studi reklamasi lahan bekas
tambang batubara PT. Kitadin Site Embalut, Tenggarong Seberang, Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur. Seperti yang sudah diceritakan pada hari
sebelumnya yang mana natinya kita juga akan membandingkan hasil dari uji
laboratorium terhadap keempat sampel tanah yang diambil dari penggunaan dan
3 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
122
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
pengolahan lahan yang berbeda di lahan bekas tambang batubara. Pengujian
laboratoriumnya sendiri termasuk pH beserta kadar N, P, K, dan C-Organik.
Tidak lupa juga seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya bahwa pihak
perusahaan nantinya mengharapkan adanya suatu rekomendasi ke perusahaan dari
apa yang sudah kami lakukan sebelumnya. Rekomendasi tersebut akan tertuang
pada Bab 6 yaitu Kesimpulan dan Rekomendasi.
Sembari mengerjakan laporan tersebut kami juga mempersiapkan untuk
acara pada keesokan harinya. Pada hari Rabu dan Kamis akan ada acara workshop
guru yang ditujukan untuk menyambut kurikulum tematik. Acara tersebut akan
dilaksanakan diluar PT. Kitadin – Embalut tepatnya dilaksanakan di Gedung
BPU, Desa Manunggal Jaya, Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur. Kami
menyiapkan acara hingga jam 20.00 WITA.
Rabu, 18 September 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Untuk hari ini dan besok kami mengadakan kegiatan diluar kantor PT.
Kitadin – Embalut. Kami berangkat lebih pagi yaitu pada pukul 06.45 WITA.
Workshop ini diadakan oleh PT. Kitadin – Embalut yang mana menjadi sebuah
program tersendiri yaitu ITM Untuk Pendidikan. PT. Kitadin – Embalut
mengundang seorang pembicara atau Trainer handal dari Quantum Learning
Jakarta. Peserta workshop kali ini adalah guru sekolah dasar se - Kecamatan
Tenggarong Seberang yang dibagi untuk dua sesi, sesi pertama untuk guru
sekolah dasar kelas 1, 2, dan 3 yang diadakan pada tanggal 18 September 2013
dan sesi kedua untuk guru sekolah dasar kelas 4, 5, dan 6 yang diadakan pada
tanggal 19 September 2013.
Para peserta sudah menghadiri ruangan dan melakukan registrasi dari
mulai pukul 08.00 WITA, sedangkan acara baru dimulai pada pukul 09.00 WITA.
Pemateri bernama Bapak Asep Mahfudz yang juga merupakan seorang guru dan
kepala sekolah dari SMP Islam Plus Arafah, Bogor. Beliau diundang oleh PT.
Kitadin – Embalut untuk menjelaskan tentang kurikulum tematik yang
dikeluarkan oleh Kemendikbud sebagai kurikulum tahun 2013. Pak Asep
Mahfudz sendiri saat ini menjadi konsultan untuk pembelajaran Quantum
Learning yang berbasis pada cara pengajaran di Ameria Serikat. Kedepannya
diharapkan para guru yang mengikuti workshop tidak hanya sekedar memahami
arti dari Kurikulum Tematik akan tetapi juga bisa menjadikan Kurikulum ini 4 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
123
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
menjadi suatu pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa sekolah dasar
nantinya.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WITA dan diawali dengan sambutan dari
Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan Tenggarong Seberang. Tak lupa selanjutnya
sambutan dari Sekertaris Kecamatan Tenggarong Seberang dan Pak Bambang K.
sebagai perwakilan dari PT. Kitadin – Embalut. Acara juga dibuka oleh Pak
Bambang dan langsung diawali dengan perkenalan Bapak Asep mahfudz. Materi
berisikan cara-cara pembelajaran yang menyenangkan yang dapat dilakukan oleh
guru kepada siswa-siswanya. Acara memasuki waktu istirahat pada pukul 12.00
WITA dan seluruh peserta, panitia, dan pemateri memasuki waktu ISHOMA.
Peserta yang hadir pada hari pertama mencapai 120 peserta yang mana
merupakan guru sekolah dasar kelas 1, 2, dan 3 se – Kecamatan Tenggarong
Seberang. Materi dilanjutkan pada pukul 13.00 WITA dan memasuki kegiatan
praktek dari materi yang sudah diberikan di jam sebelumnya. Acara ini berakhir
pada pukul 15.00 WITA dengan menyenangkan dan terlihat bahwa materi
tersebut pastinya akan sangat berguna untuk kegiatan pembelajaran antar guru dan
siswa dikelas nantinya.
Kami membersihkan ruangan yang besok masih akan digunakan untuk
workshop yang sama. Kami dijemput pada pukul 16.30 WITA untuk kembali ke
kantor terlebih dahulu. Selagi kami di kantor kai menghabiskan waktgu untuk
mengerjakan laporan mingguan kami yang akan dikirimkan pada akhir minggu
ini.
(a) (b) (c)
(d) (e)
Gambar 1. (a) Sambutan dari Kepala Dinas Kecamatan Tenggarong Seberang. (b) Sambutan dari Sekertaris Kecamatan Tenggarong Seberang. (c) Sambutan dari Pak
Bambang K. selaku penyelenggara acara. (d) Bapak Asep Mahfudz mengajak melakukan senam otak. (e) Para peserta workshop guru hari pertama
5 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
124
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
Kamis, 19 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Esok harinya kegiatan pada hari sebelumnya berlangsung kembali. Tetap
pada tempat yang sama yaitu di Gedung BPU, Desa Manunggal Jaya, Kecamatan
Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur. Tetap dengan pemateri yang sama
yaitu Bapak Asep Mahfudz dan dengan materi yang sama tentang Menyambut
Kurikulum Tematik 2013.
Perbedaan Kurikulum Tematik dengan kurikulum sebelumnya lebih
berdasar pada keberadaan tema untuk menuju proses pembeljaran selanjutnya.
Contohnya seperti tema lingkungan, maka untuk Pelajaran Bahasa Indonesia di
tema tersebut harus berkaitan dengan temanya. Seperti penjelasan untuk mencintai
lingkungan dan berbagai hal lainnya. Begitu juga untuk pembelajaran matematika
harus dikaitkan dengan tema yang ada.
Kemudian cara pembelajaran tersebut kedepannya dikaitkan dengan
Quantum Learning. Hal tersebut berdasarkan tiga hal karakter seseorang. Untuk
memahami sesuatu seseorang dapat dibedakan berdasarkan karakternya, yaitu
Audio, Visual, dan Kinetik. Untuk sesorang dengan tipe audio maka pembelajaran
dapat dilakukan dengan hanya siswa tersebut mendengarkan apa yang diucapkan
oleh gurunya, bisa juga melalu suara dan lagu yang dikhususkan untuk kegiatan
pebelajaran. Bagi yang bertipe visual, maka siswa tersebut lebih condong untuk
melihat baik berupa gambar atau apapun yang dituliskan oleh gurunya. Sedangkan
bagi yang bertipe kinetik, maka sang guru harus sering mengajak anak tersebut
untuk bergerak. Dengan pembagian berdasarkan ketiga tipe tersebut maka siswa
akan lebih mudah untuk memamhami apapun materi yang diberikan dan
bagaimanapun sistem pembelajarannya.
Pada acara hari ini diikuti oleh 97 peserta yang merupakan guru sekolah
dasar kelas 4,5, dan 6 se- Kecamatan Tenggarong Seberang. ateri yang diberikan
sama seperti yang kemarin. Pemateri juga menyelipkan Ice Breaking yang dapat
memecahkan suasana sehingga lebih cairnya anatara peseta dan pemateri. Bapak
Asep Mahfudz seakan menganggap bahwa yang didepannya adalah seorang 6 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
125
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
murid. Sehingga nantinya para guru tersebut dapat menerapkan apa yang sudah
dilakukan Pak Asep Mahfudz ke seluruh muridnya.
Acara kali ini berakhir pada pukul 15.30 WITA. Sedikit lebih lama
dikarenakan ada lembar evaluasi yang diberikan oleh PT. Kitadin – Embalut
kepada peserta terkait acara yang sudah dilaksanakan. Pak Hirung juga meminta
salah seorang peserta memberikan opininya terhadap acara yang sudah
dilaksanakan dan harapan untuk acara kedepannya.
Selesainya acara kami langsung membantu membersihkan ruangan dan
ikut berfoto bersama pemateri dan staff – staff dari PT, Kitadin – Embalut yang
ikut serta melangsungkan acara workshop guru kali ini. Kami kembali ke kantor
pada pukul 17.00 dan bersinggah di kantor terlebih dahulu untuk beristirahat dan
menyelesaikan laporan mingguan kami.
(a) (b) (c)
(d) (e) (f)
Gambar 2. (a) Registrasi Peserta Workshop. (b) Keceriaan Peserta
Workshop hari kedua. (c) Permainan keceriaan. (d) Game berhadiah oleh Bapak Asep Mahfudz. (e) Praktek materi Quantum Learning. (f) Foto
bersama Bapak Asep Mahfudz.
7 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
126
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
Jumat, 20 September 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari ini kami berangkat lebih siang dari biasanya. Pada pukul 08.00
WITA Pak Sutrisno baru bisa menjemput kami dikarenakan Pak Sutrisno terlebih
dahulu harus menjemput Pak M. Chary Septyadi yang sebelumnya sering kami
temui. Pak Chary adalah penyuluh dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
yang juga bekerjasama dengan PT. Kitadin – Embalut. Kehadiran beliau untuk
meninjau beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Pak Chary bersama kami terlebih dahulu diantarkan ke kantor untuk
bertemu Pak Bambang K. Pak Chary ingin menunjukkan sekaligus turut
mempromosikan alat semprot baru keluaran dari BGA. Alat tersebut bekerja
otomatis menggunakan aki kering dan mempunya kekuatan semprot lebih besar
dan lebih banyak. Jarak jangkaunya untuk satu kali semprot mencapai 6 meter
dengan noozle yang dapat diatur untuk mengeluarkan embun atau semprotan yang
keras. Air dapat diisi sebanyak 3 liter pada tabung yang berada didalam alat
penyemprot tersebut. Pak Chary juga menuturkan bahwa bila melihat dari
ekonominya seorang petani padi sawah bisa megembalikan modal dari pembelian
alat tersebut setelah tiga kali musim panen. Alat ini terbukti lebih efisien secara
biaya dan tentunya menghemat tenaga kerja. Aki keringnya sendiri baru di-charge
lagi setelah 8 jam. Alat tersebut jelas memudahkan petani. Saya bersama Pak
Erwin mencoba alat tersebut untuk mengurangi gulma yang ada di pekarangan
Departemen Eksternal. Kita menggunakan Gramaxone sebanyak 100 ml dan
dicampurkan ke air sebanyak 3 liter.
Setelah kita mencoba alat tersebut Pak Erwin dan saya ikut bersama Pak
Chary dan Pak Sutrisno untuk meninjau beberapa kegiatan. Peninjauan pertama
yaitu pada jebolnya tanggul atau penahan air yang sudah dipasang sebagai
bendungan untuk mengairi sawah. Derasnya arus air tidak dapat dibendung oleh
karung yang sudah disusun sedemikian rupa untuk menahan air, sehingga air yang
8 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
127
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
terus mengalir membuat banjir beberapa lahan persawahan bahkan juga ikut
menggenangi gabah yang sedang dijemur. Pak Chary langsung menganalisa
jebolnya tanggul tersebut. Akhirnya diputuskan untuk menambah pipa pada muara
awal untuk mengurangi tekanan dari arus air tersebut sehingga air tidak akan
sampai meluber kembali pada lahan persawahan. Tidak adanya Himpunan Petani
Pemakai Air di daerah ini menyebabkan tidak adanya kontrol untuk pengaturan
air ke beberapa lahan persawahan. Sehingga hal seperti ini tidak bisa ditangani
terlebih dahulu dan harus menunggu bantuan dari PT. Kitadin – Embalut dan
lainnya. Kurangnya koordinasi antar kelompok tani dan kurang bergeraknya
kelompok tani menyebabkan hal seperti ini kurang bisa terselesaikan.
Setelah dari lokasi tersebut kami langsung menuju lokasi Pertanian
Terpadu yang menjadi binaan PT. Kitadin - Embalut. Pak Chary ingin meninjau
kedelai yang dua minggu sebelumnya ditanam pada acara Tanam Bersama. Hujan
dan angin yang kencang kemaren membuat kedelai terlihat sedikit kekuningan.
Namun kemudian Pak Chary mengusulkanuntuk penambanhan pupuk cair yang
bisa disemprotkan dengan alat semprot baru tersebut. Selain itu Pak Chary juga
meninjau lokasi penanaman jagung hibrida yang juga merupakan uji coba terakhir
untuk jarak ukur yang dilakukan oleh BPTP Kalimantan Timur.
Uji coba tersebut sebelumnya dimulai dari jarak ukur 50-50 hingga saat ini
yang digunakan yaitu 80-20. Dengan menggunakan jarak ukur tersebut dalam satu
hektar dapat mencapai 100 populasi tanaman jagung. Teknologi yang digunakan
merupakan teknologi baru yaitu teknologi Tega. Sambil bercanda Pak Chary
menjelaskan bahwa teknologi ini mengharuskan mencabut salah satu dari dua
tanaman jagung yang tumbuh dari satu lubang. Karena sebelumnya ditanami dua
biji pada satu lubang. Pemilihan tanaman jagung yang harus dicabut dipilih
berdasarkan perbandingan antara kedua tanaman jagung tersebut. Dengan begitu
diharapkan tidak adanya perselisihan untuk pengambilan unsur hara dari tanah.
Karena jam sudah menunjukkan pukul 11.00 WITA maka penyemprotan
pada tanaman kedelai ditunda hingga sore hari. Teriknya cuaca menyebabkan hal
tersebut dapat membuat cairan yang sudah diseprotkan akan menguap dengan
cepat. Oleh karena itu kami berempat kembali dulu ke kantor untuk melaksanakan
9 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
128
Laporan Magang Minggu Kelima 2013
ibadah sholat Jumat. Saya bersama tean-teman yang lain setelah sholat Jumat
diminta bantuan untuk mempersiapkan acara Family Gathering pada hari
minggunya. Hingga pulang di sore harinya kami berfokus pada laporan akhir yang
akan diserahkan pada hari Senin ke Pak Hirung selaku pembimbing lapang kami.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 3. (a) Lokasi tanggul yang jebol. (b) Lahan Persawahan yang akan
diairi. (c) Kedelai varietas Grobogan agak menguning usia 2 minggu di lahan pertanian terpadu. (d) Jagung Hibrida jarak tanam 80-20 pengujian jarak
tanam terakhir oleh BPTP Kaltim populasi 100 tanaman jagung per hektar.
10 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
129
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-6
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
130
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-6
Kegiatan magang kerja pada minggu kelima di PT Kitadin - Embalut Tbk.
meliputi pencarian data pendukung laporan akhir magang dan mengikuti aktivitas
dari Departemen Eksternal PT. Kitadin - Embalut.
No. Hari Tanggal Jam Kerja 1. Senin 23 September 2013 9 jam 2. Selasa 24 September 2013 9 jam 3. Rabu 25 September 2013 9 jam 4. Kamis 26 September 2013 9 jam 5. Jumat 27 September 2013 9 jam 6. Sabtu 28 September 2013 9 jam 7. Minggu 29 September 2013 0 jam
Total 54 jam
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA.
Padahari Sabtu saya masuk kerja untuk melihat proses penanaman jagung dan
persiapan lahan sawah, saya masuk pada pukul 08.00 WITA dan pulang hingga
pukul 20.00 WITA.
1 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
131
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
Senin, 23 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00. Istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WITA. Pelaksanaan kegiatan:
Pada minggu ini kami tujukan pada kegiatan untuk mencari data-data yang
berhubungan dan mendukung laporan akhir magang kami. Terlebih dahulu
sebelum kami mencari data pendukung kami diharuskan membuat jadwal yang
bisa diserahkan ke Pak Sutrisno. Dari jadwal tersebut nanti Pak Sutrisno bisa
menemani kami dalam pencarian data pendukung.
Kami melakukan diskusi dalam penenuan jadwal kami kedepan. Data yang
kami butuh berupa informasi langsung dari setiap orang yang terkait dengan
kegiatan magang kami. Beberapa orang tersebut antara lain Pak Chary selaku
pengolah tanah dan penyuluh dari BPTP Kalimantan Timur yang menangani
lahan Pertanian Terpadu bersama Kelompok Tani dan Ternak Mandiri Bersama
binaan PT. Kitadin – Embalut. Selain itu kami juga akan mencari informasi dari
petani-petani transmigran yang mengerjakan lahan pertanian ilalang, juga data
ternak sapi dan peternaknya yang berada pada Seam 22 yang merupakan lahan
penggembalaan sapi.
Berikut ini tabel jadwal kami selama seminggu kedepan yang kami susun
untuk memenuhi pencarian data pendukung terhadap apa yang sudah kami
lakukan sebelumnya,
Beberapa data kami peroleh dari informasi langsung petani atau pengolah
tanah yang nantinya akan kami wawancarai. Selain itu untuk mendukung salah
satu subbab pada tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang tatacara
penambangan dan reklamasi, kami juga diharuskan mencari data di Departemen
Main Operation. Departemen Main Operation merupakan departemen yang
bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan pembukaan lahan tambang ataupun
pereklemasian nantinya. Sedangkan nanti kami juga mencari data ternak sapi dan
penggembalaannya pada Departemen kami yaitu Departemen Eksternal. 2 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
Tanggal Hari Kegiatan Keterangan
23/09/2013 Senin Penyusunan jadwal magang kerja seminggu kedepan
24/09/2013 Selasa Pencarian data proses kegiatan pertambangan dan reklamasi
Operation
25/09/2013 Rabu Wawancara dengan pengelola IFS dan Petani Lahan Ilalang
Format Wawancara Terlampir
26/09/2013 Kamis Pencarian data ternak sapi dan penggembalaannya
Eksternal
27/09/2013 Jumat Pengolahan data dan diskusi
132
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
Kami juga membuat bagan wawancara yang nantinya kami isikan
beberapa informasi pengolahan tanah sampai hingga budidaya. Hal tersebut
membantu kami agar saat wawancara nanti seluruh pertanyaan kami tetap
mengarah ke data-data yang memang kami butuhkan. Berikut ini kami lampirkan
format atau bagan wawancara kami kepada petani atau pengolah lahan,
Pertanyaan inti yang kami tanyakan nanti bisa dibagi enjadi seperti
berikut,
Nama Petani / pengolah Lahan ?
Lokasi ?
Bentuk Penggunaan Lahan ?
Sejarah awal lahan ? (dari awal petani/pengolah lahan masuk ke lahan)
Jenis tanaman ?
Alasan memilih tanaman tersebut ?
Proses pengolahan lahan di awal tanam ?
3 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
Nama Pengolah Lahan / Petani :
Lokasi :
Bentuk Penggunaan Lahan :
Jenis Tanaman :
Bentuk Pengolahan Lahan Awal :
Kebutuhan di Penggunaan Lahan Awal
No. Equipment Jumlah
Perlakuan pada Masa Tanam :
Kebutuhan di Masa Tanam
No. Equipment Jumlah
Panen dan Pasca Panen :
Kebutuhan di Panen dan Pasca Panen
No. Equipment Jumlah
133
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
Saprodi apa saja yang digunakan pengolahan awal ?
Bagaimana proses perawatan tanaman ?
Saprodi apa saja yang digunakan saat perawatan ?
Bagaimana dengan proses panen dan pasca panen ?
Saprodi apa yang digunakan pada proses panen dan pasca panen ?
Dengan demikian pada keesokan harinya kami siap untuk proses pencarian
data pendukung pada kegiatan kami kedepannya. Pada hari ini kami juga sempat
keluar kantor dan menuju lahan pertanian terpadu untuk melihat kedelai yang
ditanam pada acara tanam bersama sebelumnya. Kami juga menyepatkan diri
untuk melihat lahan-lahan pertanian lainnya yang sebelumnya menjadi lahan
bekas tambang dari PT. Kitadin – Embalut.
Selasa, 24 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00
Di hari Selasa ini sesuai yang kami jadwalkan untuk pencarian data terkait
tatacara pembukaan lahan tambang dan pereklamasian harus tertunda dikarenakan
ada beberapa hal yang dilakukan oleh Departemen Main Operation sehingga pada
hari ini tidak dapat ditemui terlebih dahulu. Selain itu pada hari ini Pak Chary
juga sudah tiba di lahan pertanian terpadu di Embalut untuk melakukan beberapa
perawatan tanaman kedelai dan jagung. Oleh karena itu pada hari ini kami
mengganti agenda kami untuk mewancarai Pak Chary sebagai seseorang yang
turut mengembangkan Pertanian Terpadu sebagai langkah untuk optimalisasi
lahan bekas tambang batubara milik PT. Kitadin – Embalut.
Sebelum kami mewancarai Pak Chary, kami meninjau lokasi pembuatan
sumur di daerah peternakan ayam. Peternakan ayam tersebut sudah tidak
berfungsi lagi selama 3 bulan dikarenakan pengelola sebelumnya mengalami
kebangkrutan. Sedangkan saat ini telah disepakati pengelola baru peternakan
ayam tersebut, sehingga segala sesuatu yang penting perlu dipersiapkan termasuk
salah satunya sumur. Pembuatan sumur dilakukan di belakang gudang dari
kandang ayam dengan menggunakan traktor atau alat berat. Penggalian
membutuhkan waktu sekitar setengah jam hingga akhirnya sumber air dan resapan
air dari parit yang sebelumnya ditutup memenuhi sumur tersebut. Bentuk sumur
persegi panjang dengan lebar 2 x 1 meter.
4 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
134
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
Kami tiba di lahan pertanian terpadu pada siang hari dan melihat-lihat
terlebih dahulu di sekeliling lahan Pertanian Terpadu. Sebenarnya kami sudah
untuk sekedar berjalan-jalan di lahan Pertanian Terpadu ini sudah sering kai
lakukan. Tapi selalu ada hal yang menarik yang bisa kami ceritakan dan kami
laporkan.
Seperti pada hari ini kami meninjau lahan yang disiapkan untuk
penanaman benih semangka dan melihat cara pembenihannya. Hal yang menarik
karena di beberapa lahan lain diluar lahan pertanian terpadu sempat mengalami
kegagalan dala penanaman semangka. Kegagalan tersebut bisa terjadi karena tidak
maksimalnya pertumbuhan semangka ataupun bisa juga terjadi karena nilai
ekonomisnya yang tidak bisa menutupi nilai produksi. Oleh karena itu,
penanaman semangka menjadi sesuatu yang tentunya bisa menjadi penting pada
lahan bekas tabang batubara ini. Pada saat kami kesana, benih semangka sudah di
tanam di atas gundukan tanah yang sudah diberi mulsa. Terlihat dibalik mulsa
pada gundukan tanah ditaburi kapur diatasnya. Beberapa gundukan tanah ada
yang kapurnya ditabur diatas begitu saja dan ada juga yang sudah dicampur
adukkan di tanah. Pemberian pupuk NPK Mutiara dan pemberian pupuk SP36
serta pupuk organik dengan merk dagang Petroganik.
Setelah kami puas melihat pembudidayaan tanaman semangka, kami
menemui Pak Chary yang baru saja selesai memberikan pupuk cair pada tanaman
kedelainya. Pupuk cair tersebut disemprotkan di setiap tanaman kedelai. Pupuk
cair tersebut terdiri dari Pupuk Mutiara NPK Pelangi sebanyak 200 g, pupuk cair
dengan merk dagang Petrovita sebanyak 2 ml, dan pupuk dengan merk dagang
Petroganik sebanyak 300 g. Keseluruhan pupuk tersebut dicampur pada tangki
yang telah diisi air 3 liter dan diberikan untuk lahan seluas setengah hektar.
Campuran tersebut dapat meningkatkan humus dan bahan organik tanah sehingga
tanah menjadi melunak. Pak Chary juga menunjukkan batu yang sudah disemprot
oleh campuran tersebut menjadi sedikit mengeropos.
Kami melanjutkan perbincangan kami dengan sesi wawancara Pak Chary
sebagai salah seorang penyuluh dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Kalimantan Timur yang mana juga ikut mengolah tanah di lahan Pertanian
Terpadu. Kami memulai perbincangan kami diawali dengan sejarah awal hingga
5 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
135
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
akhirnya BPTP KalTim ikut berperan pada lahan bekas tambang ini. Pak Chary
pun menjelaskan bahwa kehadiran BPTP saat itu meninjau lahan yang disiapkan
PT. Kitadin – Embalut untuk mengadakan PENNAS yang pada tahun 2013 akan
diadakan di Kalimantan Timur. Akan tetapi lahan yang pada saat itu diolah oleh
Kelompok Tani Mandiri Bersama yang diketuai oleh Pak Haji Bayan hanya
sekedar menanam tanaman nilam dan kurang terawat. Memang BPTP mengakui
bahwa tanah yang digunakan pada lahan Pertanian Terpadu tersebut merupakan
tanah disposal atau tanah tanpa top soil. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri
bagi BPTP KalTim untuk turut serta mengoptimalkannya sehingga dasar awal
BPTP KalTim dalam mengupayakan lahan tersebut hanya berlandaskan
keyakinan terlebih dahulu.
Dari keyakinan tersebut kemudian mulai diterapkan beberapa inovasi
sederhana yang bisa diterapkan pada beberapa lahan pertanian. Langkah awal
yang dilakukan oleh BPTP yaitu dengan memanfaatkan sumber energi yang
terbarukan dalam hal ini yaitu kotoran dari ternak sapi dan ternak ayam.
Bersumber dari situ kemudian dipilih sistem pertanian yang dapat digunakan pada
lahan tersebut yaitu Sistem Pertanian Terpadu atau Integrated Farming System.
Pada dasarnya sistem ini sama dengan sistem yang kami kenal di Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya yaitu sistem Pertanian Berlanjut atau Sustainable
Agriculture. Sama-sama mengutamakan kearifan lokal dan tetap bertujuan untuk
menghadapi ketahanan pangan dengan tidak melupakan aspek lingkungan. Akan
tetapi dikarenakan memang ada sumber energi baru bagi tanah yaitu peternakan
ayam yang juga berada pada area lahan pertanian terpadu, maka kotoran dari
peternakan ayam tersebut dipadukan dengan kegiatan pertanian disekelilingnya.
Hingga saat ini BPTP telah memasuki tahun kedua dari rencana kerjasama
selama empat tahun. Pada tahun kedua atau hingga saat ini BPTP telah melakukan
banyak percobaan di lahan tersebut. Antara lain yaitu uji coba terakhir yang
sedang dilaksanakan pada jarak tanam jagung hibrida yaitu 80:20 yang bisa
mencapai populasi 100.000 tanaman jagung per hektar. Juga telah dilakukan
bekerja sama dengan Sygenta terkait pengendalian gulma di tanaman jagung
dengan cara kerja baru. Selama ini penyemprotan gulma menggunakan merk
dagang Gramaxone pada saat jagung sudah tumbuh dapat membuat jagung juga
6 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
136
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
menjadi layu. Akan tetapi dengan menggunakan merk dagang Calaris, gulma
menjadi layu akan tetapi jagung hanya akan terkena bulai. Saat jagung sudah
terkena bulai, jagung disemprot dengan merk dagang Avistar sebuah fungisida
keluaran Sygenta yang bahan dasarnya adalah jamur penyebab bulai itu sendiri.
Pengolahan awal pada saat BPTP memasuki lahan ini yaitu dengan
menguji cobakan beberapa tanaman. Dari beberapa tanaman tersebut petani bisa
memilih sendiri sesuai dengan kearifan lokalnya, tanaman apa yang dapat
dibudidayakan selanjutnya. BPTP sudah memperkenalkan mulai dari tanaman
jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, pisang, pepaya, nanas, ubi jalar dan
lainnya.
Berdasarkan pengalaman Pak Chary bahwa petani di daerah sini
berdasarkan kearifan lokal lebih menyukai kegiatan budidaya yang tidak terlalu
merepotkan sehingga banyak yang menginginkan untuk membudidayakan jagung
dan singkong gajah. Untuk singkong gajah ini menarik, karena tanaman ini masih
mengikuti nama asli yaitu Manihot Esculenta. Dan untuk di Kalimantan Timur
singkong gajah berumur 6 bulan sudah mencapai berat 10-15 kilogram. Hingga
saat ini komoditas yang menjadi unggulan untuk lahan pertanian terpadu yaitu
singkong gajah.
Pengolahan lahan awal seluas dua hektar yaitu dengan membajak tanah
dengan rotary selama dua minggu kemudian diberi empat ton pupuk kandang dan
500 kg kapur dan dicampur pupuk hayati dengan merk dagang petrobio dan
dibiarkan selama seminggu. Untuk pupuk kandang menggunakan kotoran ayam
yang di-bio komposkan terlebih dahulu dengan cara kotoran ayam diberi kapur
terlebih dahulu dan dicampur bakteri menggunakan merk dagang EM4, ditebar
diatas terpal dan ditutup lalu dibiarkan semalaman, baru keesokan harinya disebar
diatas tanah.
Untuk perawatan seperti tanaman kedelai seperti yang sudah dijelaskan
pada saat Pak Chary melakukan penyemprotan sebelumnya. Untuk pemberian
pupuk tanaman jagung menggunakan pupuk dengan merk dagang NPK Mutiara
Pelangi yang diberi di antar tanaman sebanyak 500 gram untuk lahan seluas satu
hektar pada saat tanaman jagung berumur 21 hari setelah tanam. Pak Chary juga
menjelaskan telah mengenalkan Integrated Crop Solution yang mana memadukan
7 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
137
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
unsur hayati, organik, dan kimia pada lahan bekas tambang dengan menggunakan
prinsip terpadu dalam pemecahan solusi.
Setelah wawancara kami lakukan, kami kembali ke kantor untuk mengolah
data dan menyiapkan wawancara di keesokan harinya ke petani yang mengolah
lahan pertanian ilalalng.
(a) (b)
(c)
Gambar 1. (a) Pembuatan sumur menggunakan traktor. (b) Pembenihan semangka. (c) Wawancara dengan Pak Chary selaku pengolah tanah di lahan Pertanian
Terpadu sebagai data pendukung laporan akhir.
Rabu, 25 September 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari ini kami mulai dengan kegiatan Safety Talk yang selalu diadakan
setiap hari Rabu pagi. Sudah dua minggu ini kami melewatkan kegiatan tersebut
karena pada hari Rabu sebelumnya kami harus melakukan uji laboratorium di
BPTP KalTim dan kegiatan workshop guru. Safety Talk pada pagi ini membahas
tentang infeksi dan bahayanya. Infeksi menjadi sesuatu yang bahkan bisa sampai
menyebabkan sakit yang berkepanjangan. Oleh karena itu perlindungan diri
terhadap penyebab infeksi dan perawatan saat terkena infeksi memang harus
diperhatikan dan tidak boleh dibiarkan atau disepelekan begitu saja.
8 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
138
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
Setelah melakukan kegiatan Safety Talk kami bersiap diri untuk
melakukan kegiatan wawancara untuk pencarian data pendukung kepada petani
yang mengelola lahan ilalang. Format wawancara kami siapkan terlebih dahulu
sebelum melakukan kegiatan wawancara. Kami berangkat keluar kantor pada
pukul 10.00 WITA. Namun sebelumnya kami menuju ke lahan sawah yang
sedang dipersiapkan untuk menanam padi imun nantinya. Kami menuju kesana
untuk membantu Pak Sutrisno mengatur pembagian air ke beberapa petak sawah
yang ada. Ada petak yang membutuhkan air dan harus diambil dari petak
disebelahnya. Ada juga beberapa petak yang bocor sehingga harus dihentikan
menggunakan tanah lempung untuk menutup kebocoran.
Baru setelah kita selesai mengerjakan lahan sawah kita menuju ke para
petani yang mengelola lahan ilalang. Saat ini para petani tersebut sedang
melakukan kegiatan panen timun. Begitu sampai di lokasi terlihat para petani
sedang memanen timun dan memasukkannya ke dalam karung. Ada pembeli yang
datang dan memasukkan ke dalam karung hasil panennya. Pembeli tersebut akan
membeli timun sebanyak 300 Kg dengan harga Rp 2.000 per kilogramnya. Untuk
yang mengupayakan lahan tersebut ada tiga orang petani. Seluruh petani tersebut
sebenarnya adalah transmigran baru dari Pulau Jawa yang mencoba peruntungan
di daerah ini. Para petani tersebut sebenarnya menyewa dari pihak pertama yang
mendapatkan kesempatan untuk mengolah lahan dari PT. Kitadin – Embalut.
Kami memulai wawancara dengan menanyakan tentang awal mula lahan
ini. Lahan pertanian ini sebelumnya merupakan lahan dengan hamparan tanaman
ilalang dan merupakan lahan tambang yang telah ditimbun tanah atau direklamasi.
Lahan tersebut sebelumnya dipenuhi dengan ilalang dan akhirnya pada tahun
2011 lahan tersebut diolah oleh para petani tersebut. Pengolahan awal lahan
sebelum tanam dengan pemberian masing-masing 2 kwintal kapur dan 2 kwintal
pupuk kandang yang dibeli di peternak sapi atau ayam sekitar untuk lahan seluas
½ hektar. Baru kemudian lahan yang telah berubah warna dari coklat muda
menjadi agak hitam siap untuk ditanam.
Utuk pemilihan tanaman, petani-petani tersebut memilih untuk menanam
lahan seluas satu hektar tersebut dengan rotasi antara tanaman tomat, tanaman
cabai, dan tanaman tiun. Untuk tanaman cabai dan tomat dipilih dikarenakan
harga jual yang lebih tinggi. Sedangkan tanaman timun dipilih setelah masa tanam
tanaman tomat dan cabai berakhir. Berdasarkan wawancara setelah pengolahan
awal baru kemudian ditanami tanaman tomat dan cabai dan dilakukan perawatan
terhadap gulma dengan memberikan Gramaxone dan Ali. Untuk kegiatan
pemupukan menggunakan NPK Mutiara, ZA, dan SP-36. Takaran yang digunakan
yaitu masing-masing satu kwintal yang dibagi di awal musim tanam dan di
pertengahan musim tanam untuk lahan seluas satu hektar. Pemilihan pupuk
tersebut dipilih dikarenakan pupuk tersebut dianggap dapat merekatkan tanah
9 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
139
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
yang sebenarnya dominan pasir. Setelah kegiatan panen baru dilakukan kemudian
perotasian dengan menggunakan tanaman timun. Tanaman timun sendiri dipilih
hanya untuk memenuhi kebutuhan mulsa. Mulsa yang dipasang di guludan masih
bisa difungsikan untuk kegiatan pertanian setelah masa tanam cabai dan tomat
berakhir, sehingga akhirnya dipilih tanaman lain yaitu timun sebelum masuk ke
musim tanam cabai dan tomat. Untuk perlakuan dan perawatan tanaman timun
hampir sama dengan tanaman cabai dan tomat yang ditanam sebelumnya.
Setelah tanaman timun dipanen, biasanya setelah sebelas kali pemanenan
dalam satu masa tanam timun, baru lahan diolah seperti cara diawal yaitu dengan
pemberian kapur dan pupuk kandang. Petani-petani tersebut beranggapan bahwa
tanpa obat-obatan kimiawi hasil pertanian atau produksi akan menurun. Dalam
penyemprotan pestisida ataupun herbisida sekalipun tidak terlalu memedulikan
merk dagang mana yang sudah terdaftar di WHO. Bahkan Bapak-bapak tersebut
mengaku menambahkan rinso atau detergen bubuk sebanyak satu sachet di setiap
15 liternya agar pestisida ataupun herbisisda menempel di tanaman. Selain itu
pupuk-pupuk yang digunakan selama masa tanam hanya menggunakan pupuk
kimiawi saja.
Berdasarkan para petani tersebut, permasalahan yang sering dihadapi yang
pertama adalah air. Terkadang pemberian air dalam jumlah cukup banyak
diperlukan saat daun tanaman timun berubah warna menjadi kekuningan. Selain
itu tanah yang mempunyai porositas lebih besar tentunya mudah kehilangan air.
Permasalahan yang kedua yaitu tidak adanya penyuluh atau pembimbing lapang
yang dapat diajak bertukar informasi. Para petani tersebut menganggap penyuluh
lebih sering datang kepada penduduk asli daripada penduduk transmigran.
Sehingga petani-petani tersebut memang diharuskan mandiri dalam pencarian
informasi atau pemecahan solusi.
Setelah wawancara selesai dilakukan kami kembali ke kantor untuk
istirahat dan makan siang. Kegiatan dilanjutkan dengan pengerjaan laporan
mingguan dan diskusi terkait perbedaan perlakuan antara lahan pertanian terpadu
dan pengolahan di lahan ilalang hingga jam menunjukkan waktu pulang.
(a) (b)
Gambar 2. (a) Petani pengelola lahan ilalang. (b) Ketua kelompok petani pengelola lahan ilalang.
10 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
140
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
Kamis, 26 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari Kamis ini kami belum bisa mencari data pendukung yang
lainnya yang kami butuhkan. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa agenda yang
dilakukan oleh Departemen Eksternal dalam hal persiapan beberapa acara. Salah
satunya yaitu agenda persiapan lahan sawah yang akan ditanami padi imun.
Kami berangkat lebih siang dikarenakan kami membawa beberapa petani
dan rotary serta alat bajak yang akan digunakan dalam persiapan lahan sawah.
Kami langsung menuju lahan sawah dan membantu bapak-bapak petani tersebut
untuk memasang alat traktor. Terlebih dahulu kami mengganti roda ban dengan
roda rotary, baru kemudian kita memasang alat bajak pada traktor tersebut.
Setelah pemasangan selama 15 menit traktor pun diturunkan untuk membajak
sepetak sawah.
Setelah kegiatan pembajakan dimulai kami menuju ke Desa Embalut untuk
bertemu Pak Ilmansyah. Pak Ilmansyah membutuhkan bantuan kendaraan,
dikarenakan kendaraan yang dibawa oleh Pak Ilmansyah mengalami kerusakan.
Kami menjemput Pak Ilmansyah di Desa Embalut dan berangkat menuju ke
kantor terlebih dahulu untuk mengenakan Alat Perlindungan Diri. Kami langsung
melanjutkan perjalanan setelah mengenakan APD ke sebuah pertemuan warga di
Desa Embalut. Pertemuan tersebut adalah pertemuan antara kelopok ternak yang
baru terbentuk dan menjadi binaan PT. Kitadin – Embalut, yaitu kelompok ternak
Sumber Makmur.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala UPT Dinas Peternakan
Kecamatan Tenggarong Seberang, Kalimantan Timur. Bapak tersebut
menginformasikan bahwa akan ada anggaran pendanaan untuk pemodalan dalam
bentuk hewan ternak yaitu sapi kepada beberapa kelompok ternak yang telah
terdatar di UPT Dinas Peternakan Kecamatan Tenggarong Seberang. Untuk
mendaftar diperlukan proposal dari kelopok tersebut, surat rekomendasi dari
kepala desa, kecamatan, dan kabupaten. Selain itu juga diperlukan beberapa
penjelasan bahwa manajemen perusahan juga turut mendukung kegiatan dari
kelompok ternak tersebut. Baru nanti UPT tersebut mengeluarkan modal berupa
11 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
141
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
hewan ternak kepada kelompok ternak tersebut dengan perjanjian untuk selalu
dilakukan hubungan antar anggota kelompok sehingga kelompok tetap dapat
dipantau oleh UPT yang bersangkutan.
PT. Kitadin – Embalut hingga saat ini telah membina delapan kelompok
ternak di sekitar lokasi perusahaan. Untuk kelopok ternak Sumber akmur
merupakan kelompok ternak paling uda yang dibina. PT. Kitadin – Embalut telah
membantu fasilitas untuk pemagaran sapi, tempat singgah, dan berbagai
kebutuhan untuk pertemuan antar anggota kelompok kelompok ternak Sumber
Makmur. Seperti pada hari ini, kebutuhan untuk pertemuan pada hari ini juga
difasilitasi oleh PT. Kitadin – Embalut
Kami kembali ke kantor pada pukul 13.00 WITA setelah sebelumnya
makan bersama warga di pertemuan tersebut. Sesampainya di kantor kami
melanjutkan laporan mingguan kami pada minggu keenam ini.
(a) (b)
(c)
Gambar 3. (a) Persiapan alat bajak atau traktor. (b) Pembajakan lahan
sawah menggunakan traktor. (c) Pertemuan kelompok ternak Subur Makmur dengan Dinas Peternakan dan pihak PT. Kitadin – Embalut.
12 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
142
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
Jumat, 27 September 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari Jumat ini kami berencana untuk mendiskusikan terkait beberapa
data pendukung yang sudah kami dapatkan untuk menunjang laporan akhir
magang kami di PT. Kitadin – Embalut. Hingga saat ini kami sudah
mengumpulkan beberapa data yang ada termasuk besoknya mendapatkan hasil uji
laboratorium sampel tanah kami di beberapa tataguna lahan yang dibawa oleh Pak
Chary.
Kami memulai dengan mendiskusikan terkait perlakuan yang berbeda pada
pengolahan lahan pada lahan Pertanian Terpadu dan di lahan Pengelolaan Ilalang.
Perlakuan yang berbeda tentunya dapat mempengaruhi kadar N, P, K dan C-
Organik serta pH pada lahan tersebut. Perlakuan pada pengolahan lahan sebelum
tanam sama-sama menggunakan Dolomit untuk pengapuran dan pupuk kandang
atau kotoran sapi. Akan tetapi jumlah pemberian berbeda nyata. Pada lahan
Pertanian Terpadu menggunakan kapur sebanyak 500 kilogram kapur untuk lahan
seluas 2 hektar sedangkan petani pada lahan Pengelolaan Ilalang membutuhkan
200 kilogram atau 2 kwintal untuk ½ hektar. Penggunaan pupuk kandang juga
lebih banyak pada lahan Pertanian Terpadu yaitu hingga 4 ton untuk 2 hektar,
sedangkan lahan Pengelolaan Ilalang hanya membutuhkan 2 kwintal untuk ½
hektar. Akan tetapi pada lahan Pertanian Terpadu, berdasarkan penjelasan dari
Pak Chary bahwa pada pengelolaan awal ditambahkan pupuk hayati dengan merk
dagang Petrobio sebanyak 500 kilogram untuk menambahkan kekurangan
kebutuhan kapur di lahan tersebut.
Perawatan tanaman terhadap gulma juga berbeda. Pada lahan Pertanian
Terpadu menggunakan teknologi dan herbisida yang ramah lingkungan dan
berstandar WHO, sedangkan pada petani di lahan Pengelolaan Ilalang
menggunakan herbisida merk Ali yang dilarang oleh WHO, bahkan
menambahkan rinso atau detergen untuk melekatkan herbisida pada tanaman.
Disisi lain penggunaan pupuk di lahan Pengelolaan Ilalang seluruhnya
menggunakan pupuk-pupuk kimiawi seperti SP 36, ZA, dan NPK Mutiara, 13 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
143
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
berbeda dengan lahan Pertanian Terpadu yang memilih untuk mencampur pupuk
hayati, pupuk organik, dan pupuk kimia. Campuran pupuk tersebut terdiri dari
merk dagang Petrovita, NPK Mutiara, dan pupuk kandang yang dibentuk sebagai
pupuk cair yang disemprotkan ke tanah. Selain itu untuk menutup tanah setelah
biji ditanam menggunakan pupuk dengan merk dagang Petrobio
Kami tinggal menunggu hasil laboratorium untuk perbandingan dari setiap
kandungan tanah pada beberapa lahan tersebut dan nantinya sebagai pendukung
yaitu data wawancara kami dengan petani dan pengolah tanah.
Pada siang harinya saya dan Dedi diajak Pak Sutrisno ke ternak ayam
untuk memberikan drum yang mana digunakan sebagai tempat perapian untuk
menghangatkan ayam. Kandang ayam tersebut akan difungsikan kembali setelah
sebelumnya diberhentikan seluruh kegiatan ternak ayamnya setelah panen.
Sebelumnya kami pernah menuju ke lokasi tersebut saat penggalian suur. Kami
juga sempat bertemu dengan petani yang akan mengelolanya. Beliau dan Pak
Sutrisno berdiskusi tentang beberapa nama yang akan menjadi pengawas atau
pelaksana lapang usaha ternak ayam tersebut. Setelah selesai kami kembali ke
kantor dan bersiap untuk pulang.
Sabtu, 28 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00
Pada hari ini saya ingin melihat proses penanaman jagung di lahan
Pertanian Terpadu dan persiapan untuk lahan sawah. Maka khusus untuk hari ini
saya berangkat sendiri diantar oleh Pak Sutrisno. Pak Sutrisno sebelumnya
menjemput Pak Chary di Samarinda, baru kemudian menjemput saya dan Pak
Erwin. Kami berangkat dulu menuju lahan sawah untuk persiapan penanaman
padi imun.
Saat ini pengerjaan lahan sawah padi imun sudah mulai memasuki tahapan
pembongkaran galangan. Galangan atau petakan sawah tidak sesuai dengan
rencana BPTP, sehingga beberapa bedengan harus dibongkar. Pembajakan sawah
menggunakan traktor sendiri sudah sekitar 80% dikerjakan. Selanjutnya kita
beralih ke galangan yang akan dikerjakan oleh Sygenta dan BPTP. Kedua
14 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
144
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
lembaga tersebut akan membuat sebuah tempat kunjungan di lahan sawah dengan
menunjukkan teknologi-teknologi perlakuan di petakannya. Maka saya sempat
berdiskusi dengan Pak Chary terkait pemanfaatan galangan tersebut dan desain
lahannya. Berikut ini desain galangan yang telah kami sepakati,
Setelah kami meninjau lokasi tersebut kami segera berangkat ke lokasi
Pertanian Terpadu. Disana kami mempersiapkan segala sesuatunya berkaitan
dengan penanaman jagung. Jagung yang akan ditanam yaitu jagung hibrida
varietas NK-22. Untuk kali ini kami mencoba perlakuan jarak tanam 25:75.
Langkah awal yang sebelumnya telah dilakukan adalah mengolah lahan dengan
menggunakan traktor kemudian membuat sebanyak 4 guludan yang masing-
masing mempunyai lebar 125 cm dan panjang 10 m. Kemudian membuat lubang
tanam dibantu dengan menggunakan tali rafia dan patok agar ukuran jarak tanam
tetap terjaga dan tetap lurus. Selanjutnya pembuatan lubang tanam menggunakan 15 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
Perlakuan
Perlakuan
Tanpa Perlakuan
Tanpa Perlakuan
Perlakuan
Perlakuan
Tanpa Perlakuan
Tanpa Perlakuan
145
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
tugal dengan jarak horisontal tanaman seluas 20 cm. Selagi menunggu lubang
tanam siap biji jagung direndam dengan cairan pemanas, hal tersebut berfungsi
agar dormansi pada biji jagung berakhir dan jagung cepat tumbuh.
Selanjutnya dilakukan penanaman jagung sebanyak satu biji setiap satu
lubang tanam. Disisi lain juga disiapkan pupuk organik dengan merk dagang
petroganik. Penutupan biji jagung pada lubang tanam tersebut menggunakan
pupuk organik yang berbentuk granuler. Pemberian pupuk sebagai penutup biji
jagung dilubang tanam selain memberi nutrisi organik tambahan bagi tanaman
tersebut juga difungsikan sebagai pengendalian terhadap burung yang memakan
biji. Langkah terakhir yaitu dengan menyemprotkan pupuk cair yang berupa
cairan pupuk hayai dengan merk dagang petrobio, pupuk organik dengan merk
dagang petrovita, dan pupuk kimia yaitu NPK Mutiara ke setiap lubang tanam
yang telah ditutup petroganik.
Saya bersama Pak Sutrisno dan Pak Erwin kembali ke kantor terlebih
dahulu, sedangkan Pak Chary dan beberapa petani lainnya masih mengerjakan
lahan tersebut. Setibanya di kantor saya menyicil laporan mingguan saya untuk
hari ini dan kemarin. Saya juga memanfaatkan waktu untuk beristirahat dan
makan siang. Pada pukul 13.00 WITA, Pak Sutrisno mengajak saya dan Pak
Erwin menuju lahan sawah. Pak Sutrisno dan Pak Erwin akan melakukan
pengukuran dan pemasangan patok atau tanda yang nantinya menjadi petunjuk
dalam pembuatan galangan.
Setibanya di lokasi, baik Pak Sutrisno maupun Pak Erwin melakukan
pengukuran dan pemasangan patok disetiap persimpangan atau bedengan sawah
yang akan menjadi pembatas galangan. Beberapa pengulangan pengukuran terjadi
dikarenakan bentuk sawah yang tidak siku-siku dan jalan besar diseberang sawah
yang tidak lurus. Hal tersebut akhirnya membuat pemasangan patok harus
diulangi beberapa kali agar lahan sawah yang digunakan untuk peninjauan dan
tempat tamu singgah ini sedap dipandang mata. Kami pun sempat bertemu dengan
beberapa petani yang sedang beristirahat setelah mengerjakan lahan sawah yang
akan dikelola oleh BPTP atau lahan sawah padi imun. Petani-petani tersebut
membongkar bedengan yang membatasi galangan dengan menggunakan cangkul,
16 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
146
Laporan Magang Minggu Keenam 2013
selain itu pembongkaran tersebut juga ditujukan agar air tetap terus mengalir
mengairi sawah. Hujan yang tidak kunjung turun dalam dua minggu terakhir
menjadi permasalahan tersendiri bagi petani di daerah ini, sehingga para petani
harus mencari akal untuk irigasi lahan pertaniannya.
Kami beranjak dari lahan sawah ke lahan Pertanian Terpadu pada pukul
15.00 WITA dan melanjutkan kegiatan penanaman jagung. Tenaga kerja yang
lebih sedikit mengharuskan saya, Pak Sutrisno dan Pak Erwin untuk membantu
kegiatan penanaman ini. Setibanya kami di lahan tersebut masih ada satu guludan
lagi yang belum dilakukan penanaman. Pak Erwin dan Pak Sutrisno langsung
bergerak membantu penugalan, sedangkan saya membantu menutup jagung di
lubang tanam menggunakan petroganik. Pak Chary sendiri masih melakukan
penyemprotan tanaman kedelai yang mulai diserang ulat menggunakan pestisida
kimia dicampur dengan pestisida organik. Pak Chary juga sempat memberikan
hasil analisa laboratorium yang sudah kami lakukan sebelumnya.
Akhirnya penanaman jagung selesai pada pukul 17.00 WITA, dan kami
bergegas untuk menjemput pembimbing lapang kami Pak Hirung yang baru
kembali dari dinas di Thailand dan Vietnam di Samarinda sekaligus mengantarkan
Pak Chary pulang. Saya, Pak Erwin, dan Pak Sutrisno kembali ke kantor setelah
dari Samarinda pada pukul 19.30 WITA untuk membereskan segala peralatan
yang masih tertinggal di kantor tadi siang, dan kami pun pulang untuk
melanjutkan pekerjaan dirumah.
(a)
(b) (c)
Gambar 4. (a) Pengukuran dan Pematokan Lahan
Sawah PT. Kitadin – Embalut. (b) Penanaman
Jagung di Lahan Pertanian Terpadu. (c)
Pembongkaran Galangan
147
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-7
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
148
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-7
Kegiatan magang kerja pada minggu ketujuh di PT Kitadin - Embalut Tbk.
meliputi mengikuti aktivitas dari Departemen Eksternal PT. Kitadin – Embalut
terkait pengerjaan lahan sawah untuk proyek padi imunisasi.
No. Hari Tanggal Jam Kerja 1. Senin 30 September 2013 9 jam 2. Selasa 1 Oktober 2013 9 jam 3. Rabu 2 Oktober 2013 9 jam 4. Kamis 3 Oktober 2013 9 jam 5. Jumat 4 Oktober 2013 4 jam 6. Sabtu 5 Oktober 2013 0 jam 7. Minggu 6 Oktober 2013 0 jam
Total 41 jam
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA.
1 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
149
laborotorium tanah dan pupuk BPTP Kalimantan Timur,
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
Senin, 30 September 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00. Istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WITA. Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari senin ini saya dijemput oleh Pak Sutrisno lebih siang dari
biasanya. Hal tersebut dikarenakan Pak Sutrisno harus menjemput Pak Chary
terlebih dulu di Samarinda. Sesampainya di kantor saya menyiapkan mejaa kerja
saya terlebih dahulu karena akan diadakan Safety Investy yang mana akan
dilakukan oleh Departemen QSE untuk mengecek dan melihat seluruh kegiatan
dan tempat-tempat lainnya untuk memenuhi standar keselamatan dan kesehatan
kerja atau K3.
Pada hari ini Dedi dan Dianta mengikuti Pak Sutrisno menuju lahan sawah
untuk melakukan pengukuran ulang terhadap denah sawah yang akan digunakan
sebagai tempat peninjauan. Sedangkan saya di kantor membaca data dan refrensi
terkait hasil uji laboratorium kami di epat tempat di lahan bekas tambang
batubara.
Hasil uji laboratorium tersebut sudah diberikan Pak Chary pada hari Sabtu
sebelumnya. Berikut ini hasil uji laboratorium yang sudah kami laksanakan di
2 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
Kriteria
Uji
Ilalang
Lahan
Pengolahan
Ilalang
Lahan
Revegetasi
Lahan
Revegetasi
Penggembalaan
Sapi
Satuan
Metode
Kadar
Air
4,70
2,54
5,27
3,98
%
Gravimetri
pH H2O 8,06 7,93 6,02 7,12 pH Meter
N 0,030 0,034 0,004 0,006 % Kjeldahl
P-Bray
Td
46,52
Td
Td
-1 mgP2O5g
Spektofotometri
UV & Vis
C-
Organik
0,016
0,27
0,47
0,68
%
Spektofotometri
UV & Vis
K 82,5 92,2 87,0 115,0 -1 mgK2Og Spektofotometri
150
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
Setelah jam makan siang saya membantu Pak Chary melakukan persiapan
dan seleksi benih padi di halaman belakang kantor. Benih padi varietas Mekonga
seberat 10 kilogram untuk ditanam di lahan seluas dua hektar. Benih sebelumnya
dijemur selama satu jam di terik matahari untuk menghentikan proses dormansi.
Berdasarkan penjelasan Pak Chary benih tersebut dijemur untuk membuat benih
tersebut stress terlebih dahulu sehingga proses dormansi benih terganggu.
Setelah proses penjemuran selama satu jam, benih tersebut direndam ke
dalam air yang telah diberi garam. Benih yang mempunyai kualitas buruk saat
direndam di dalam air akan mengapung di permukaan air garam. Sedangkan benih
yang mempunyai kualitas baik akan mengendap di dasar air garam. Selama 10
menit air garam yang berisi benih padi tersebut diaduk dan benih yang
mengapung diambil. Setelah proses seleksi benih tersebut dilakukan, benih
kembali direndam dengan air bersih dan dibiarkan selama 18 jam. Perendaman
tersebut dilakukan agar benih teroksidasi untuk memecahkan proses dormansi dan
mepercepat pertumbuhan benih saat penyemaian.
Setelah melakukan persiapan benih saya melnajutkan mengerjakan laporan
mingguan dan menunggu waktu pulang kantor. Saya sempat berdiskusi dengan
Pak Chary terkait hasil uji laboratorium yang sudah kami lakukan. Kami kembali
kerumah pada pukul 18.00 WITA.
Gambar 1. Benih padi akan direndam selaa 18 jam.
3 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
151
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
Selasa, 1 Oktober 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00
Pada pagi hari ini, tepatnya pukul 08.00 WITA kami langsung menuju ke
lahan belakang departemen Eksternal untuk meninjau benih yang sebelumnya
sudah direndam di dalam air. Pada permukaan air rendaman benih tersebut
terdapat buih yang menunjukkan bahwa proses oksidasi berjalan baik. Langkah
selanjutnya adalah meniriskan air tersebut dan benih dimasukkan ke dalam karung
selama 24 jam atau hingga keesokan harinya untuk membiarkan benih pecah
dengan sendirinya yang enunjukkan benih siap untuk disemai.
Kami menyelesaikan laporan mingguan kami dan berdiskusi terkait hasil
uji sampel tanah dari kelima lahan bekas tambang yang sudah dilakukan hingga
siang hari. Setelah jam makan siang kami diajak Pak Sutrisno untuk melihat
persiapan lahan sawah. Sebelunya kami diajak ke toko pertanian untuk membeli
kebutuhan saprodi yang akan digunakan sebelum penyemaian dilakukan. Di toko
tersebut kami membeli plastik dan tali rafia untuk pemagaran pematang yang akan
dijadikan tempat penyemaian padi. Selain itu Pak Sutrisno juga membeli pupuk
urea sebanyak 9 kilogram.
Sesampainya di lahan sawah kami melihat proses persiapan lahan
persemaian padi. Untuk penyiapan lahan padi imunisasi ini PT. Kitadin – Embalut
mengerahkan 6 orang tenaga kerja harian untuk merombak galangan atau
pematang sawah. Pekerja tersebut juga turut menyiapkan lahan yang akan
digunakan sebagai tempat persemaian. Lahan tersebut seluas 6 x 12 meter dan
dibagi ke 6 bedengan memanjang dengan besar yang sama. Langkah awal yang
dilakukan setelah bedengan tersebut dibuat kami langsung bergegas menaburkan
pupuk urea di atas bedengan tersebut. Setiap bedengan diberikan pupuk urea
sebanyak 1,5 kilogram. Kami melakukannya bersama-sama dengan Pak Sutrisno.
Sedangkan Pak Erwin mendokumentasikan kegiatan kami.
Berdasarkan Pak Erwin lahan sawah padi imunisasi ini akan dipersiapakan
sebagai proyek untuk dipertandingkan pada GKPM di tahun 2014. Oleh karena itu
segala persiapan harus dilakukan termasuk dokumentasi dari awal pengolahan
lahan sawah tersebut karena akan dibuat Standar Operasional Pengerjaan atau
SOP.
4 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
152
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
Sekembalinya kami dari lahan sawah, Pak Ilmanyah sedang
mempersiapkan ting-ting jahe yang merupakan binaan dari PT. Kitadin –
Embalut. Ting-ting jahe tersebut akan dibawa ke Jakarta dan Yogyakarta di
keesokan harinya. Pak Bambang K., Pak Hirung, Pak Erwin, dan Pak Ilmansyah
akan berangkat ke Jakarta untuk menerima penghargaan dalam Gelar Karya
Pembinaan Mandiri (GKPM) 2013 dan ke Yogyakarta untuk melakukan
kunjungan ke beberapa UKM selama 5 hari. Menurut Pak Ilmansyah Ting-ting
jahe tersebut nantinya akan diperkenalkan ke bubuhan (Bahasa Kalimantan :
teman-teman) yang berada di Jakarta dan Yogyakarta. Setelah kami ikut
membantu pelabelan dan pengepakan ting-ting jahe tersebut kami kembali ke
rumah pada pukul 18.30 WITA.
Gambar 2. Pemberian pupuk urea pada bedengan sebanyak 1,5 kilogra disetiap
bedengan
Rabu, 2 Oktober 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada pagi hari ini Pak Chary kembali meninjau lahan sawah yang
dipersiapkan untuk penanaman padi imunisasi serta melakukan penyemaian. Oleh
karena itu baik saya dan Dianta membantu penyemaian sedangkan Dedi tetap
berada di kantor untuk membantu Mbak Lia. Kantor Departemen Eksternal
semakin sepi setelah beberapa staff berangkat ke Jakarta pada pagi hari tadi dan
Mbak Lia membutuhkan bantuan di kantor.
5 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
153
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
Terlebih dulu kami ke kantor dan melihat benih yang sebelumnya telah
disimpan selama 24 jam. Benih padi varietas Mekonga tersebut ada yang sudah
pecah dana ada juga yang belum. Pak Chary mengemukakan hal tersebut bisa
terjadi saat proses penjemuran benih padi tidak mendapatkan panas yang cukup
sehingga beberapa benih akan terlambat pecahnya. Akan tetapi penyemaian tetap
akan dilakukan. Oleh karena itu saya, Dianta, Pak Chary dan Pak Sutrisno tetap
berangkat ke lahan sawah.
Di lahan tersebut Pak Chary membagi benih seberat 10 kilogram tersebut
ke dalam 6 wadah yang nantinya akan disebarkan di setiap bedengan. Kami
berempat pun turun ke sawah untuk melakukan penyemaian. Secara rata benih
padi tersebut kami sebar di bedengan. Benih yang telah disebar akan siap untuk
dipindahkan ke lahan sawah setelah 14 hari. Setelah menyebar benih setiap
bedengan itu kami tutup dengan perlahan untuk menghindari gangguan burung
gereja. Pak Chary menjelaskan bahwa burung gereja termasuk burung pemakan
biji-bijian yang pintar, hal tersebut terlihat begitu kami selesai menyemai burung
gereja tersebut sudah berkeliling disekitar pematang. Akan tetapi burung gereja
tidak berani mendekat dikarenakan mengetahui bahwa ada orang yang menjaga
pematang tersebut. Pak Chary juga menjelaskan bahwa penggunaan kaleng atau
bunyi-bunyian pada lahan pematang tidak disarankan karena hal tersebut justru
menarik perhatian dari burung-burung disekitarnya. Pak Chary mencontohkan
bahwa pengendalian terhadap burung di Sunda hanya menggunakan tali yang
ditarik atau digoyang-goyangkan agar burung gereja tersebut pergi.
Saya kemudian membantu Pak Sutrisno menyemprot rumput-rumput
disekitar pematang menggunakan Gramaxone. Gramaxone yang digunakan
sebanyak 10 ml atau 2 tutup botol pada tangki penyemprot yang diisi air penuh.
Pak Chary yang sebelumnya ikut mebantu harus bertolak ke lahan Pertanian
Terpadu untuk melihat tanaman kedelai dan tanaman jagung yang sudah ditanam
sebelumnya. Sedangkan kami tetap berada di lokasi untuk membantu persiapan
lahan sawah. Saya bersama Pak Sutrisno mengangkat kayu-kayu yang jatuh ke
sawah. Sebelumnya ada yang menebangi kayu di belakang sawah akan tetapi kayu
dan rantingnya dibunag ke sawah.
6 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
154
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
Pada siang harinya pukul 12.00 WITA, Pak Chary kembali ke lahan
sawah. Beliau membawa campuran dari pupuk organik cair dengan merk dagang
Subali dan fungisida dengan merk dagang Amistar. Amistar adalah fungisida
keluaran sygenta yang merupakan fungisida pintar karena dapat digunakan
sebagai pupuk cair yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Saya banyak
diceritai oleh Pak Chary bahwa Sygenta mempunyai prinsip Bringing Life
Potential for Potential Life yang berarti Sygenta ingin memaksimalkan seluruh
sumber kehidupan yang potensial untuk hidup yang lebih potensial sehingga
Sygenta banyak mengembangkan seluruh penemuan lain untuk menjadi lebih baik
lagi. Selagi pak Sutrisno dan Dianta mengambil makan siang di kantor, Pak Chary
banyak bercerita kepada saya. Pak Chary mengatakan bahwa beliau bukan
seorang akedemisi, Pak Chary merupakan lulusan sarjana perikanan akan teapi
bekerja dibawah departemen pertanian sehingga beliau memutuskan untuk
menjadi praktisi. Pak Chary mengubah slogan dari Studying to do and Do for
Learning menjadi Do Learning for Do Studying. Yang berarti Pak Chary
mengubah dari “belajar untuk melakukan, baru kemudian melakukan untuk
memahami” menjadi “Memahami yang dilakukan untuk Belajar”. Semuanya
berkat keyakinan Pak Chary dan BPTP Kaltim termasuk salah satunya
Optimalisasi Lahan Bekas Tambang yang merupakan buah pikiran dari Pak Chary
sebagai seorang praktisi.
Setelah makan siang di sawah kami mengantarkan Pak Chary ke Desa
Karang Tunggal yang lokasinya dekat dengan Desa Bangunrejo. Pak Chary ke
Desa Karang Tunggal untuk menemui beberapa anggota BPTP lainnya yang
membangun Rumah Pangan Lestari dan pembagian polybag ke warga disekitar.
RPL atau Rumah Pangan Lestari menjadi proyek tersendiri dari BPTP kepada
warga di beberapa desa termasuk salah satunya Desa Karang Tunggal. RPL
adalah sebuah tempat singgah yang mana disekelilingnya atau di pekarangannya
tempat menanam tanaman seperti cabai, singkong, kacang-kacangan dan lain-lain.
Ide tersebut muncul dari sindiran kepada petani yang untuk membeli pelengkap
makanan seperti cabai, kedelai, dan lainnya masih membeli ke pasar, padahal
beliau adalah petani. Oleh karena itu Rumah Pangan Lestari menjadi percontohan
bagi warga bahwa kita dapat menjadikan lahan pekarangan kita sebagai lahan
7 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
155
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
bercocok tanam. BPTP Kaltim sebagai penyuluh juga memberikan arahan
penggunaan polybag, pemberian pupuk dan kapur di pekarangan sekitar RPL.
Setelah puas melihat-lihat kai kembali ke kantor untuk menjamput Dedi
sebelu kita kebali pulang ke rumah kami. Hari ini kami banyak belajar dari
praktisi bahwa tidak selamanya hanya dengan menjadi akedemisi saja sudah
cukup. Diperlukan pengalaman lapang untuk menerapkan apa yang sudah kita
dapatkan di bangku perkuliahan.
(b) (c)
(a) (d) (e)
(f) (g)
Gambar 3. (a) Persiapan Benih untuk disemai. (b) Benih padi disemai di atas
bedengan. (c) Benih ditutupi untuk melindungi dari burung gereja. (d)
Penyemprotan Gramaxone di pematang sawah. (e) Pak Chary menyemprotkan
campuran Pupuk Organik Cair dengan merk dagang Subali dan fungisida dengan
merk dagang Amistar. (f) Rumah Pangan Lestari desa Karang Tunggal. (g)
Pembagian polybag untuk warga sekitar.
8 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
156
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
Kamis, 3 Oktober 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Di hari Kamis ini kai daiajak Pak Sutrisno untuk menuju ke tempat yang
akan dipersiapkan sebagai pembudidayaan jamur tiram. Lokasi tersebut terletak di
area kantor PT. Kitadin – Embalut. Dahulunya lokasi tersebut pernah digunakan
untuk kegiatan pengomposan dan peternakan cacing. Akan tetapi dua usaha
tersebut gagal berjalan. Usaha peternakan cacing gagal dikarenakan cacing yang
dikiri dari Malang mengalami stres dan akhirnya mati begitu sampai disisni.
Untuk pengomposan hingga saat ini masih berjalan sebagian terutama pengolahan
pupuk kandang. Akan tetapi beberapa alat banyak yang tidak terawat termasuk
alat untuk menghancurkan daun dan ranting. Sehingga saat ini lokasi tersebut
akan dimanfaatkan sebagai pembudidayaan jamur. Tempat tersebut akan
direnovasi sehingga menjadi tempat yang cocok untuk usaha pembudidayaan
jamur tiram.
Setelah dari tempat tersebut kami menuju ke kantor untuk mengerjakan
laporan mingguan kami. Laporan mingguan kami sempat terbengkalai pada hari-
hari sebelumnya sehingga kami perlu mengerjakan dan menyusunnya kembali.
Kami juga sempat melakukan medical check up di poliklinik perusahaan. Kami
berkonsultasi dengan dokter yang bertugas di poliklinik tersebut sebelum akhirnya
kami kembali ke kantor.
Di kantor kami kembali menyusun laporan dan mencari refrensi di internet
yang dapat digunakan sebagai data pendukung atau data sekunder dari laporan
akhir kegiatan magang kami. Sampai pada jam makan siang Pak Sutrisno kembali
dari lokasi pembudidayaan jamur. Beliau mengajak kami dan Mbak Lia untuk ke
lahan sawah. Disana kmi akan makan siang bersama dan memasang pagar dari
plastik disekeliling lahan persemaian padi. Di sekitar pematang banyak sekali itik
yang dibiarkan oleh pemiliknya. Itik dan bebek juga memakan biji-bijian, oleh
sebab itu lahan persemaian perlu dipagari untuk menghindari itik yang masuk ke
lahan tersebut. Pagar tersebut terbuat dali tali rafia yang diikatkan di sebatang
kayu menggunakan tali rafia.
9 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
157
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
Seusainya kami memasang pagar tersebut kami makan siang bersama di
gasebo yang terletak di samping lahan persemaian. Kami kembali ke kantor pada
pukul 16.30 WITA dan mempersiapkan diri untuk pulang kembali ke rumah.
Sebelumnya saya menuntaskan laporan mingguan hingga hari Kamis.
Kemungkinan baru minggu depan kami baru bisa melanjuktan megerjakan
laporan akhir magang kami dan mencari data ke departemen lainnya. Kami
kembali ke rumah pada pukul 17.00 WITA diantar oleh Pak Sutrisno bersama
dengan tenaga kerja harian dari lahan sawah.
(a) (b)
Gambar 4. (a) Pagar plastik di sekeliling pematang sawah. (b) Pengerjaan
pagar plastik disekeliling sawah.
Jumat, 4 Oktober 2013
4 jam kerja dari pukul 08.00 – 12.00 , Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari Jumat ini kami hanya masuk selama setengah hari dikarenakan
ada keperluan di Samarinda yang mengharuskan kami menunda pekerjaan kami.
Pada pagi harinya kami dijemput Pak Sutrisno seperti biasanya akan tetapi kami
tidak langsung menuju kantor. Pak Sutrisno mengajak kami ke pelabuhan untuk
melakukan pengisian solar. Solar atau bahan bakar minyak untuk seluruh
kendaraan operasional PT. Kitadin – Embalut diisi sendiri pada stasiun pengisan
bahan bakar. Untuk melakukan pengisian, pengendara mobil memberiksn bslngko
kepada petugas pengisian bahan bakar. Hampir seluruh kendaraan operasional PT.
Kitadin – Embalut menggunakan bahan bakar solar untuk penyeragaman bahan
10 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
158
Laporan Magang Minggu Ketujuh 2013
bakar terutama untuk peralatan tambang seperti alat berat dan mesin operasi
lainnya yang menggunakan diesel.
Setelah mengisi bahan bakar kami lanjutkan perjalanan kami ke lahan
Pertanian Terpadu. Disana kami bertemu dengan Pak Munir. Pak Munir adalah
salah satu ketua kelompok tani di desa tersebut. Pak Munir kesulitan mencari dan
memesan pupuk bersubsidi dikarenakan kelompok taninya masih belum terdaftar
di UPT Dinas Pertanian Kecamatan Tenggarong Seberang. Untuk menjadi
anggota dibutuhkan RKPP dan kelompok tani Pak Munir kesulitan masalah lahan
sehingga pembuatan RKPP harus tertunda. Oleh karena itu Pak Munir meminta
bantuan ke Pak Sutrisno yang kelompok taninya sudah memiliki RKPP dalam
pemesanan pupuk bersubsidi.
Kami menuju ke kantor pada pukul 11.00 WITA dan kami bergegas untuk
membeli pupuk bersubsidi di Desa Bangun Rejo L3 sekalian Pak Sutrisno
mengantar kami untuk pulang ke rumah. Mbak Lia juga turut ikut ke kantor
Kecamatan Tenggarong Seberang. Di Toko Saprodi Pertanian tersebut Pak
Sutrisno membelikan semua titipan Pak Munir. Akan tetapi ada beberapa pesanan
yang tidak ada, sehingga harus menunggu antrian untuk pembeliannya. Saprodi
yang tidak ada yaitu Petroganik dan Urea. Setelah kami membeli seluruh saprodi
tersebut kami kembali diantarkan ke rumah pada pukul 12.00 WITA dan kami
pun bergegas melaksanakan solat Jumat di Masjid dekat rumah kami.
11 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
159
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-8
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
160
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-8
Kegiatan magang kerja pada minggu ketujuh di PT Kitadin - Embalut Tbk.
meliputi pencarian data penunjang untuk laporan akhir magang dan mengikuti
aktivitas dari Departemen Eksternal PT. Kitadin – Embalut dan terkait pengerjaan
lahan sawah untuk proyek padi imunisasi.
No. Hari Tanggal Jam Kerja 1. Senin 7 Oktober 2013 9 jam 2. Selasa 8 Oktober 2013 9 jam 3. Rabu 9 Oktober 2013 9 jam 4. Kamis 10 Oktober 2013 9 jam 5. Jumat 11 Oktober 2013 9 jam 6. Sabtu 12 Oktober 2013 0 jam 7. Minggu 13 Oktober 2013 0 jam
Total 45 jam
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA.
1 | Gheadie Megatha H eryan Aprillio’s
161
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
Senin, 7 Oktober 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00. Istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WITA. Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari Senin ini kami awali dengan mengikuti kegiatan di sawah yang
akan digunakan sebagai proyek padi imunisasi. Terlebih dulu kami ke kantor
untuk mengambil beberapa keperluan seperti insektisida dan herbisida yang akan
disemprotkan di lahan sawah. Lahan sawah tersebut seluas dua hektar dan berada
pada Desa Bangunrejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur. Lahan tersebut akan digunakan oleh Departemen Eksternal
PT. Kitadin – Embalut sebagai lahan persawahan padi imunisasi di Tenggarong
Seberang. Untuk Kabupaten Kutai Kartanegara proyek padi imunisasi baru
dilakukan oleh PT. Kitadin – Embalut dengan bimbingan teknologi dari Badan
Penyuluhan Teknologi Pertanian serta bantuan kelompok tani Desa Bangunrejo.
Kami menuju lahan sawah sekitar pukul 09.00 WITA. Pada hari ini kami
akan melakukan penyemprotan pada petak persemaian benih padi dan pada
gulma-gulma yang tumbuh pada pematang sawah. Untuk lahan persemaian padi
kami menyemprotkan insektisida dengan merk dagang Virtako dan fungisida +
ZPT dengan merk dagang Amistar Top. Amistar Top merupakan sebuah merk
dagang inovasi fungisida yang juga dapat digunakan sebagai zat pengatur tumbuh
yang dikeluarkan oleh Sygenta. Untuk penggunaan saat pembibitan padi Amistar
Top dapat meningkatkan kualitas, hasil panen dan mengendalikan penyakit antara
lain Hawar Pelepah, Bercak Daun, Busuk Batang, dan Penyakit blas dengan dosis
150 ml/ha. Pada proses pembibitan menggunakan Amistar Top selain sebagai
fungisida juga dapa mempercepat proses tumbuh tanaman.
Selain penggunaan Amistar Top juga digunakan insektisida dengan merk
dagang Virtako yang digunakan dengan dosis 100 ml/ha untuk melindungi
tanaman dari hama putih palsu. Amistar Top dan Virtako dicampur kedala 7 liter
air dan dimasukkan ke dalam tangki penyemprotan. Setelah itu baru disemprot ke
lahan persemaian. Perlakuan ini nantinya akan diulang pada hari Kamis depan di
lahan persemaian.
Selain itu kami juga menyemprot gulma yang tumbuh di pematang
menggunakan herbisida dengan merk dagang Gramaxone. Gramaxone
2 | Gheadie Megatha H eryan Aprillio’s
162
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
disemprotkan ke seluruh gulma yang tumbuh di pematang. Gramaxone dapat
mempercepat pembusukan gulma karena mengandung bahan aktif coleodron.
Akan tetapi penggunaan Gramaxone tidak seperti herbisida lainnya yang
merekatkan tanah sehingga tanaman sulit untuk tumbuh.
Setelah penyemprotan usai kami kembali ke kantor dan bertemu dengan
Pak Hirung selaku pembimbing lapang kami di PT. Kitadin – Embalut. Beliau bersama Pak Bambang Kawuryan, Pak Ilmansyah, Pak Erwin baru saja kembali dari Jakarta setelah menerima penghargaan dari Menteri Koordinasi dan Kesejahteraan Masyarakat dalam acara Gelar Karya Pembinaan Mandiri atau
GKPM. PT. Kitadin – Embalut meperoleh penghargaan Platinum atau penghargaan tertinggi untuk kategori penciptaan lapangan kerja baru dengan tema Ternak Ayam di Lahan Bekas Tambang Batubara. Beliau bercerita kan proses dari
pemilihan tema dan juga bercerita akan persiapan untuk GKPM tahun depannya yaitu dengan memberikan bantuan untuk pembuatan saluran irigasi. Setelah itu baru kami mengerjakan laporan mingguan kami untuk hari ini hingga pulang di sore harinya.
(b)
(a) (c)
(d)
Gambar 1. (a) Penyemprotan Insektisida dan Fungisida + ZPT di bedengan
sawah. (b) Insektisida dengan merk dagang Virtako. (c) Fungisidan + Zat Pengatur Tumbuh dengan merk dagang Amistar Top. (d) Penyemprotan
gulam di pematang menggunakan herbisida.
3 | Gheadie Megatha H eryan Aprillio’s
163
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
Selasa, 8 Oktober 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00
Kami pada pagi hari ini langsung bergegas menuju lahan persawahan
untuk menanggapi laporan dari warga yang mengatakan bahwa banyak burung
gereja yang masuk ke lahan persemaian dan memakan biji yang telah disemai
sebelumnya. Hingga saat ini umur padi persemaian sudah mencapai 6 hari setelah
semai pada tanggal 2 Oktober 2013. Terlihat diantara 6 bedengan, hanya
bedengan yang paling pinggir yang penanamannya tidak merata. Hal tersebut
dikarenakan bedengan paling pinggir jarang mendapatkan air sehingga lebih
kering. Sayangnya burung gereja lebih menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu
basah dan berlumpur untuk mencari makanan. Sehingga bedengan paling pinggir
pada saat persemaian banyak dihabiskan oleh burung gereja.
Untuk pengendalian burung gereja hanya dilakukan secara mekanis. Yaitu
dengan membuat gerakan atau bunyi-bunyian sehingga burung gereja tersebut
takut untuk memasuki lahan persemaian. Akan tetapi tpikal burung gereja disini
berbeda, burung gereja di sini lebih liar dan pintar. Burung gereja saat diusir
dengan bunyi-bunyian justru engetahui bahwa sedang ada yang dilindungi yaitu
biji padi yang kita semai. Hal tersebut bisa saja dikarenakan burung gereja sebagai
pemakan biji-bijan beradaptasi dengan lingkungan di daerah ini yang mana
banyak burung yang dibiarkan bebas di alamnya. Sehingga terhadap bunyi-
bunyian justru burung gerja tersebut tidak takut.
Sehingga pada hari ini kami memutuskan untuk menjaga lahan persemaian
tersebut dari datangnya burung gereja. Cara burung gereja untuk mendapatkan
makanan sangat menarik. Burung-burung tersebut berkelompok di pinggir atau di
daerah sekitar lahan persemaian dan menunggu orang yang mnejaga lahan
perseaian tersebut lengah. Setelah yang menjaga lengah baru burung gereja masuk
ke bedengan, mencari bedengan yang tidak terlalu berlumpur atau basah, dan
mengambil bijinya. Biasaya ada satu burung gereja yang masuk terlebih dahulu,
baru kemudian diikuti burung gereja yang lainnya. Oleh karena itu Burung gereja
menjadi salah satu organisme pengganggu tumbuhan yang sebenarnya tidak dapat
dibunuh tapi tetap harus diawasi keberadaannya yang memakan biji-bijian.
4 | Gheadie Megatha H eryan Aprillio’s
164
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
Di sore harinya terdapat juga organisme pengganggu tumbuhan lainnya
yaitu itik. Itik adalah OPT pemakan biji-bijian yang masuk ke dalam lumpur dan
air untuk mencari makanannya. Oleh karena itu langkah antisipasinya adalah
dengan menggunakan pagar plastik yang mengelilingi lahan persemaian untuk
melindungi itik dan anak-anaknya yang memang mencari makan di lahan sawah
kami.
Selain itu kami juga menyempatkan diri untuk bertanya-tanya langsung
dengan beberapa buruh atau pekerja harian yang mengerjakan lahan sawah untuk
membajak dan membuat pematang baru sebelum tanam. Pekerja harian tersebut
merupakan buruh harian lepas yang dibutuhkan tenaganya oleh PT. Kitadin -
Embalut. Pembayaran buruh harian lepas dilakukan setiap harinya sebesar Rp.
100.000, 00 tanpa penambahan yang lain seperti makan, minum ataupun rokok.
Terdapat tiga tenaga kerja buruh harian lepas pria yaitu Pak Sunar, Pak Paesah,
dan Pak Man yang mengerjakan pembuatan pematang baru dan pembajakan lahan
sawah. Serta satu orang tenaga kerja buruh harian lepas wanita yaitu Bu Sunar,
istri dari Pak Sunar, yang membersihkan pematang dari ruput atau gulma yang
mengganggu. Para pekerja tersebut merupakan transmigran dari Jawa Timur yang
tinggal di Tenggarong Seberang.
(a) (b)
Gambar 2. (a) Organisme Pengganggu Tumbuhan Padi, Burung Gereja bersaa kelompoknya sedang mengkonsumsi biji-bijian di lahan persemaian. (b) Organisme
Pengganggu Tumbuhan padi, itik sedang mencari biji-bijian diantara lumpur.
5 | Gheadie Megatha H eryan Aprillio’s
165
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
Rabu, 9 Oktober 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Untuk hari ini kami fokuskan terlebih dahulu untuk proses pencarian data
lanjutan yang mendukung laporan akhir magang kami. Akan tetapi dikarenakan
hari ini merupakan hari Rabu, maka pada pagi hari ini kami mengikuti kegiatan
Safety Talk terlebih dahulu. Pada Safety Talk pagi ini tema pembicaraan adalah
tentang perlindungan diri sendiri yang kemudian mengutamakan 4M 1E yang
kepanjangannya Mean, Methode, Main, Mine, Enviroment. Yang berarti maksud,
metode, perlakuan, tambang, dan lingkungan harus dilakukan dengan benar dan
selaras untuk menjaga diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Disisi lain
pembahasan Safety Talk pada hari ini juga membahas akan prestasi yang diraih
Departemen Eksternal pada GKPM 2013 minggu kemarin. Selain itu di ajang
GKPM 2013 kali ini Pak Bambang Kawuryan mendapatkan penghargaan Terbaik
Kedua di Tingkat Lapangan selaku Goverment Relation Superintendent.
Setelah Safety Talk dilakukan kami menuju ke Departemen Mine Plan
untuk meminta data proses pertambangan yang dilakukan oleh PT. Kitadin –
Embalut. Departemen Mine Plan merupakan Departemen yang merencanakan
kegiatan pertambangan dan reklamasi termasuk salah satunya adalah kegiatan
pemetaan. Departemen ini bertanggung jawab dalam perencanaan kegiatan
tambang dan reklamasi, sedangkan pada Departemen Operation bertanggung
jawab dalam pelaksanaan kegiatan tambang dan reklamasi. Kedepannya kami
juga akan melakukan pencarian data penunjang di Departemen ini, atau pada
keesokan harinya.
Setelah kami mendapatkan data penunjang terkait proses penambangan
batubara kami menuju departemen lain yaitu Departemen QSE atau Quality,
Safety, Enviroment. Departemen QSE menangani tiga hal, yang pertama yaitu
Quality yang mana lebih mengutamakan kualitas dari tambang dan hasilnya, lalu
ada Safety yang menangani masalah keselamatan seperti pembuatan rambu-rambu
atau markah jalan, dan yang terakhir yaitu Enviroment yang mengatasi masalah 6 | Gheadie Megatha H eryan Aprillio’s
166
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
lingkungan terutama tanah, air, dan udara. Kami menuju ke bagian Enviroment
untuk sekedar bertanya-tanya tentang Departemen ini. Sebenarnya Departemen ini
berkaitan dengan apa yang sudah kami lakukan sebelumnya yaitu terkait dengan
uji laboratorium yang sudah kami lakukan pada sampel tanah Seam 15 dan Seam
22 yang merupakan lahan revegetasi PT. Kitadin – Embalut.
Kami bertanya jadwal terkait kegiatan revegetasi dan reklamasi yang
sedang dilakukan. Tujuan kami ingin mengikuti kegiatan revegetasi dan reklamasi
agar kami mengerti perlakuan apa saja yang diberikan pada lahan bekas tambang
batubara tersebut sehingga kami bisa mengaitkannya dengan hasil uji
laboratorium yang kami dapatkan. Kami juga disarankan di bagian Enviroment
untuk berkonsultasi dengan Pak Hirung selaku pembimbing lapang kami untuk
mengikut kegiatan di Departemen Operation dan Departemen QSE untuk
mengikuti beberapa kegiatan yang dapat menunjang pencarian data kami. Kami
juga disarankan ke Departemen Main Plan dan melihat proses perencanaan awal
kami.
Kami kembali ke kantor pada pukul 13.00 WITA dan mengerjakan laporan
mingguan kami hingga hari Rabu dikarenakan waktu yang kami punyai di hari
Selasa tidak mencukupi untuk mengerjakan laporan mingguan.
(a) (b)
Gambar 3. (a) Penghargaan Platinum pada GKPM 2013 diberikan pada PT. Kitadin – Embalut untu kategori Penciptaan Lapangan Kerja Baru dengan judul
Pengembangan Ternak Ayam di Lahan Bekas Tambang. (b) Penghargaan Terbaik Kedua pelaku CSR Best Practice kepada Pak Bambang Kawuryan dalam kategori
Tingkat Lapangan
7 | Gheadie Megatha H eryan Aprillio’s
167
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
Kamis, 3 Oktober 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Di pagi hari ini kami berangkat lebih siang dari biasanya dikarenakan Pak
Sutrisno harus menjemput Pak Chary di Samarinda terlebih dahulu. Sesampainya
di kantor saya membantu Pak Sutrisno mengambil Hand Sprayer untuk
dimasukkan ke mobil. Saya, Pak Erwin, Pak Sutrisno, dan Pak Chary langsung
bergegas menuju lahan sawah untuk melakukan penyemprotan lahan persemaian
kembali. Kami menuju toko penyedia saprodi untuk pertanian terlebih dahulu dan
membeli beberapa keperluan seperti Rodentisida dengan merk dagang Klerat dan
pupuk Urea bersubsidi masing-masing sebanyak satu kilogram.
Sesampainya saya di lahan sawah, kami harus menunggu sejenak agar air
yang menggenangi lahan persemaian berkurang. Untuk mempercepat proses
pembuangan tersebut pematang di lahan persemaian dibuka agar mengalir ke
petak sebelahnya. Air tersebut berasal dari hujan yang turun terus menerus berapa
hari kebelakang. Keadaan air yang terlalu menggenangi bedengan dapat
menghambat kegiatan penyemprotan. Hal tersebut dikarenakan cairan yang
disemprotkan akan rata dengan air dan air tersebut bisa terbuang percuma dan
tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Begitu air berkurang Pak Chary langsung mengomando saya dan Pak
Erwin untuk melakukan penyeprotan terlebih dahulu menggunakan insektisida
dengan merk dagang Virtako dan fungisida + ZPT dengan merk dagang Amistar
Top. Penyemprotan tersebut sama dengan saat dilakukan pada hari Senin
sebelumnya. Di tempat lain Pak Chary sedang menyiapkan larutan urea yang akan
digunakan untuk penyemprotan selanjutnya pada lahan persemaian tersebut.
Setelah saya selesai dengan menyemprot insektisida dan fungisida tersebut
kami menunggu selama 15 menit untuk penyeemprotan selanjutnya. Hal tersebut
dilakukan utuk menunggu agar fungisisda dan insektisida yang sudah diberikan
sebelumnya masuk ke dalam tanah dan tanaman. Setelah menunggu 15 menit Pak
Chary melakukan penyemprotan urea. Penyemprotan urea ini dilakukan dari
8 | Gheadie Megatha H eryan Aprillio’s
168
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
samping petak atau di atas pematang saja tidak perlu masuk ke petak sawah. Hal
tersebut dikarenakan jarak semprot yang bisa cukup jauh hingga mencapai 5
meter. Selain itu penggunaan urea yang berlebihan akan membuat tanaman lebih
cepat gosong. Akan tetapi menurut Pak Chary, tanaman padi bisa lebih tahan
terhadap urea ketimbang tanaman lainnya. Butiran Urea sebanyak 4 sendok
makan dicampurkan dengan air sebanyak 14 liter, dilakukan dua kali untuk lahan
persemaian. Saya membantu Pak Chary di penyemprotan yang kedua sedangkan
Pak Erwin membantu Pak Sutrisno memasang Rodentisida dengan merk dagang
Klerat di beberapa titik yang menjadi tempat bersarangnya tikus.
Pemasangan klerat diberikan 5-7 butir di atas tanah dan ditutupi kulit
batang pisang agar terhindar dari hujan. Pemasangan Klerat juga tidak dianjurkan
untuk menyentuh langsung dikarenakan dapat mengurangi aroma dari Klerat
tersebut. Tikus akan tertarik dengan bau dari Klerat dan akan mati keracunan tiga
hari setelahnya. Pak Chary menjelaskan bahwa produk rodentisida lainnya
memang membunuh lebih cepat akan tetapi terlalu berbahaya bagi hewan lainnya
yang ikut memakan.
Saya kembali ke kantor pada saat jam makan siang. Saat saya berangkat ke
sawah, Dedi dan Dianta di kantor menyiapkan sejumlah pertanyaan untuk
ditanyakan ke Departemen Main Plan terkait perencanaan kegiatan pertambangan
ataupun reklamasi. Setelah makan siang kami bergegas menuju Departemen Main
Plan. Disana kami menanyakan beberapa hal terkait proses awal saat penentuan
lahan reklamasi dan langkah – langkah reklamasi. Kami bertemu dengan Pak
Rusdi Kodeng yang menjelaskan kami dan menjawab beberapa pertanyaan kami.
Dikarenakan Pak Rusdi Kodeng akan dinas ke Balikpapan maka kami hanya akan
diberi arahan singkat. Selain itu kami juga disarankan oleh Pak Rusdi untuk
mengikuti pengerjaan reklamasi di Departemen Operation dan pengerjaan
revegetasi di Departemen QSE. Pak Rusdi juga sepat menjelaskan tentang tatacara
atau rumus penambahan top soil pada suatu void atau kubangan. Rumus yang
digunakan adalah rumus volume balok yangmana menjadi tingginya adalah
ketebalan top soil dan dikalikan dengan 1,3 sebagai ukuran pengembangan tanah.
Pak Rusdi Kodeng juga akan mengirimkan data dan peta yang kami butuhkan
9 | Gheadie Megatha H eryan Aprillio’s
169
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
untuk menunjang laporan kami asalkan dengan tujuan yang jelas. Semua
kebutuhan kami kirimkan melalui email beliau dan dibalas saat beliau kembali.
Kami kembali lagi ke kantor setelah mendapatkan data dari Departemen
Main Plan dan menemui Pak Hirung. Kami berkonsultasi dengan beliau akan
jadwal magang kami kedepannya di Departemen Operation dan Departemen QSE.
Pak hirung juga mengususlkan agar kami ikut dalam kegiatan di Departemen
Geotechnology untuk mengikuti kegiatan dan memahami jenis - jenis tanah pada
daerah tambang batubara di PT. Kitadin – Embalut. Setelah kami berkonsultasi
kami langsung engerjakan laporan mingguan kami sembari menunggu diantar Pak
Sutrisno kembali ke rumah.
(a)
(c) (d)
(b)
Gambar 4. (a) Penyemprotan urea pada benih padi berumur 8 hari setelah tanam oleh Pak Erwin. (b) Persiapan Rodentisida dengan merk dagang Klerat. (c)
Pemasangan Klerat di tempat berkumpulnya tikus. (d) Klerat yang dipasang di bawah kulita batang pisang untuk menghindari terkena hujan.
Jumat, 4 Oktober 2013
4 jam kerja dari pukul 08.00 – 12.00 , Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari Jumat ini kami bertiga memfokuskan diri untuk mengerjakan
laporan mingguan dan laporan akhir kami. Untuk laporan akhir kami bagian yang
masih belum terpenuhi adalah proses kegiatan tambang dan reklamasi serta
kekurangan pada BAB IV tentang Kondisi Umum Perusahaan terutama di subbab
10 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
170
Laporan Magang Minggu Kedelapan 2013
struktur dan tugas kerja dari Departemen yang bersangkutan. BAB V tentang
Hasil dan Pembahasan serta BAB VI tentang Kesimpulan dan Rekomendasi
masih kita susun secara perlahan.
Hingga jam menunjukkan pukul 12.00 WITA, waktunya sholat Jumat
kami masih menyusun laporan akhir magang kami. Setelah Sholat Jumat kami
diajak oleh Pak Sutrisno untuk melihat dan mendokumentasikan penyemprotan
jentik-jentik nyamuk oleh Dinas Kesehatan di gudang belakang kantor
Departemen Eksternal. Penyemprotan dilakukan untuk menghindari serangan
nyamuk berbahaya di sekitar kantor ini rutin untuk dilakukan. Pak Sutrisno juga
mengajak kami untuk mengambil jaring yang akan digunakan pada tempat
pembudidayaan jamur.
Kami kembali lagi ke kantor dan menyelesaikan laporan mingguan pada
hari ini. Kami sempat mendiskusikan terkait jadwal kami untuk mengikuti
kegiatan dari departemen lainnya yang terkait dengan laporan akhir kami.
Perlakuan yang berbeda-beda kami sadari memberikan dampak yang berbeda-
beda pula terhadap hasil uji laboratorium kami. Bagaimana mengolah lahan
Pertanian Terpadu berbeda dengan bagaimana mengolah lahan Pertanian
penduduk lokal, dan tentunya berbeda juga dengan pengolahan lahan revegetasi,
baik perlakuan sebelum tanam, pada saat tanam, dan sesudah tanam.
Ada yang memberi pengaruh paling besar terhadap salah satu unsur baik
itu N, P, atau K bahkan C-Organik. Karena itu diperlukan data penunjang berupa
sejarah pengolahan dan perlakuan yang diterapkan, baru kemudian kita bisa
mencari data sekunder baik dari internet dan lainnya untuk menunjang opini kami.
(a)
Gambar 5. (a) Penyemprotan jentik nyamuk oleh Dinas Kesehatan
11 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
171
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-9
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
172
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-9
Kegiatan magang kerja pada minggu kesembilan di PT Kitadin - Embalut
Tbk. meliputi pencarian data penunjang untuk laporan akhir magang dan
mengikuti aktivitas dari Departemen Eksternal PT. Kitadin – Embalut dan terkait
pengerjaan lahan sawah untuk proyek padi imunisasi.
No. Hari Tanggal Jam Kerja 1. Senin 14 Oktober 2013 9 jam 2. Selasa 15 Oktober 2013 0 jam 3. Rabu 16 Oktober 2013 9 jam 4. Kamis 17 Oktober 2013 9 jam 5. Jumat 18 Oktober 2013 9 jam 6. Sabtu 19 Oktober 2013 0 jam 7. Minggu 20 Oktober 2013 0 jam
Total 45 jam
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA. Pada
hari Selasa kantor diliburkan karena erupakan Hari Raya Idul Adha.
1 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
173
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
Senin, 14 Oktober 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00. Istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WITA. Pelaksanaan kegiatan:
Untuk kegiatan hari Senin ini kami fokuskan dengan mencari data
penunjang untuk melengkapi laporan akhir magang kami. Berdasarkan diskusi
kami pada inggu sebelumnya dengan Pembimbing Lapang kami Pak Hirung,
untuk hari ini kami dijadwalkan ikut dalam kegiatan Departemen Operation untuk
mengetahui kegiatan penambangan batubara dan reklamasi.
Pada pagi harinya kami dikenalkan oleh Pak Hirung dengan Pak Rasihan
dan Pak Nanda yang akan membawa kami menuju kegiatan pertambangan
batubara dan kegiatan reklamasinya. Berdasarkan penjelasan, Departemen
Operation untuk PT. Kitadin – Embalut bertindak sebagai pengawas dari
beberapa kontraktor PT. Kitadin – Embalut. Untuk kontraktor PT. Kitadin –
Embalut menggunakan dua perusahaan yaitu PT. Riung dan PT. Arka. Kontraktor
tersebut mengerjakan kegiatan penambangan dan reklamasi untuk PT. Kitadin –
Embalut.
Pada awalnya kami dibawa oleh Pak Nanda menuju ke areal pertambangan
Seam 17 dan Seam 19 yang dikerjakan oleh PT. Arka. Di areal tambang tersebut
sedang dilakukan pengambilan bekas timbunan tambang dalam atau Undergound
yang dahulunya sempat beroperasi hingga tahun 2006 namun ditutup akibat
longsor dan sudah memakan banyak korban jiwa. Berdasarkan tim surveyor
ditemukan bahwa dibawah sisa - sisa longsoran tambang dalam tersebut masih
mempunyai potensi batubara yang tinggi. Sehingga untuk mengambilnya
diperlukan pengangkutan material bekas tambang dalam tersebut. Departemen
Operation melakukan pengawasan terhadap pekerjaan dari PT. Arka selakuk
kontraktor. Disisi lain Departemen Operation mempunyai tanggung jawab untuk
melaporkan setiap kegiatan dan jumlah pengangkutan dan penimbunan Top Soil,
Overburden, dan batubara. Dikarenakan Departemen Operation tersebut
mempunyai target dan tujuan yang harus dikejar untuk kegiatan ataupun jumlah
pengangkutan dan penimbunan.
Sembari kami melihat proses tersebut, Pak Rasihan menjelaskan proses
pembukaan lahan untuk kegiatan pertambangan dan reklamasi. Dalam tahapan
2 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
174
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
awal dilakukan Land Clearing untuk membersihkan permukaan tanah dari
tanaman yang tumbuh. Setelah itu dilakukan Soil Removal untuk pengangkutan
Top Soil dan Overburden Removal yang kemudian dapat diletakkan di Soil Stock
sebagai tempat penimbunan tanah atau bisa juga langsung dilakukan Spreading
Top Soil ataupun penutupan Void menggunakan Overburden untuk kegiatan
reklamasi. Setelah kegiatan Overburden Removal dilakukan dan lapisan batubara
dilakukan baru keudian batubara tersebut diangkat menuju ke pelabuhan untuk
diuji laboratorium terkai kalori dan sulfur yang terkandung, sebelum mencapai
target untuk diangkut ke kapal tongkang. Pak Rasihan juga menjelaskan alat-alat
berat yang digunakan untuk kegiatan tambang batubara PT. Kitadin – Embalut.
Pada siang harinya setelah jam makan siang berakhir, kami diajak oleh Pak
Hirung untuk bertemu dengan Pak Suparyanto yang bertanggung jawab dalam
pembibitan tanaman revegetasi dan pelaksanaan revegetasi di lahan reklamasi
lahan bekas tambang. Pak Suparyanto kami langsung diajak ke Nursery untuk
melihat proses pembibitan.
Pak Suparyanto pertama kali menjelaskan tentang pembuatan polybag dan
pengisian tanah di dalamnya. Tanah yang digunakan untuk polybag tersebut
merupakan campuran top soil dan pupuk kandang dengan perbandingan jumlah
sebanyak 2 : 1. Pupuk kandang yang digunakan berasal dari kototran sapi yang
tidak di bio komposkan terlebih dahulu. Ukuran dari polybag berbeda tergantung
tanaman yang akan di bibitkan. Pemilihan tanaman yang dibibitkan yaitu tanaman
pionir seperti trembesi, sengon buto, dan johar. Pemilihan tanaman tersebut
berdasarkan tingkat resistensi terhadap lahan bekas tambang batubara yang
terkandung logam – logam berat. Akan tetapi untuk tanaman sengon buto
dihentikan terlebih dahulu karena hewan ternak sapi warga yang digembalakan di
area revegetasi merusak tanaman sengon buto tersebut.
Setelah itu Pak Suparyanto mengajak kami ke ruang penyemaian. Pak
Suparyanto menjelaskan bahwa proses awal sebelum disemai yaitu adalah
penyortiran biji dengan dimasukkan ke dalam air. Biji yang mengambang
mempunyai kualitas yang buruk, sedangkan biji yang tenggelam merupakan biji
yang berkualitas baik. Untuk memecah waktu dormansi biji-biji tersebut direndam
di air hangat selama 5 menit. Kemudian biji tersebut dicuci dengan air dingin dan
3 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
175
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
diletakkan di kain basah. Baru kemudian disebar ke bedengan dengan media
tanam berupa pasir. Pasir yang digunakan sebelumnya digoreng dengan tujuan
mengurangi hama berupa kutu daun dan akar. Setelah 7 hari bibit mulai bertunas,
bibit dipindahkan ke polybag di dalam naungan Nursery.
Selama dalam naungan Nursery, dilakukan penyiangan gulma,
penyemprotan insektisida dengan merk dagang matador, dan disemprotkan pupuk
NPK Mutiara sebanyak 5 gram yang dimasukkan ke tangki berukuran 15 liter.
Penaungan Nursery dilakukan selama 3 bulan sebelum dipindahkan ke halaman
depan Nursery untuk melakukan proses Hardening. Proses Hardening dilakukan
agar tanaman dapat beradaptasi sebelum ditanam di area reklamasi. Proses
Hardening dilakukan hanya dengan penyiangan gulam dilaksanakan selama 3
bulan baru kemudian tanaman tersebut dapat ditanam di area reklamasi.
(a)
(b) (c)
(d) (e) (f)
Gambar 1. (a) Pengangkutan batubara ke Hauling Dump Truck. (b)
Batubara PT. Kitadin - Embalut (c) Polybag dan media tumbuh tanaman pionir (d) Benih di ruang persemaian. (e) Tanaman Trembesi di bawah
naungan Nursery. (f) Proses Hardening tanaman trembesi.
4 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
176
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
Selasa, 15 Oktober 2013 Kegiatan kantor pada hari Selasa, tanggal 15 Oktober 2013 diliburkan untuk
merayakan Idul Adha. Rabu, 16 Oktober 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari ini kami kembali mengikuti kegiatan Departemen QSE di bagian
Enviroment untuk melihat proses penanaman dan perlakuan untuk lahan dan
tanaman revegetasi. Kami diajak Pak Suparyanto berkeliling ke area revegetasi
baik yang sedang dilaksanakn ataupun sudah dilaksanakan. Pertama-tama kami
diajak ke area Seam 22 R-22 yang sedang melaksanakan pemberian pupuk
kandang di setiap lubang tanam. Pak Suparyanto di lokasi tersebut menjelaskan
proses awal yang dilakukan untuk melakukan revegetasi.
Tahapan awal yaitu dengan pemasangan ajir untuk menentukan jarak
tanam. Pemasangan ajir membutuhkan waktu yang lebih dengan tujuan agar
tanaman yang ditanam di setiap ajir terlihat lurus dan rapi dari semua sisi.
Penentuan as pertama atau ajir pertama kali mengikuti tanaman lama atau
tanaman revegetasi yang sudah pernah ditanam sebelumnya. apabila disekeliling
lahan revegetasi tersebut tidak terdapat tanaman lama, maka penetuan as
menggunakan arah mata angin dari utara ke selatan, hal tersebut dilakukan agar
matahari yang bersinar dari timur ke barat dapat menyinari semua tanaman
revegetasi. Jarak tanam yang digunakan yaitu 4 m x 4 m.
Setelah pemasangan ajir dilakukan, langkah selanjutnya dengan pemberian
pupuk kandang di setiap lubang tanam. Pupuk kandang yang diberikan sebanyak 5
kilogram di setiap lubang tanam. Pupuk kandang tersebut dibiarkan di atas
permukaan tanah untuk dikeringkan terlebih dahulu selama satu minggu. Setelah
seminggu pupuk kandang dicampur dengan tanah dan dibiarkan hingga waktu
penanaman. Waktu tanam dilakukan setelah hujan turun agar tanaman lebih
mudah mendapatkan air saat ditanam.
5 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
177
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
Pak Suparyanto menjelaskan terkait perawatan yang dilakukan oleh bagian
Enviroment pada tanaman revegetasi. Perawatan dilakukan selama 3 tahun dengan
rincian pada tahun pertama pada umur tanaman 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan
diberikan pupuk NPK Mutiara sebanyak 10 gram setiap pohonnya. Dan selama 3
tahun dilakukan pengendalian gulma dengan cara penyiangan di sekitar pohon.
Selain itu di area revegetasi juga ditanami LCC atau Legume Cover Crop. Legum
yang digunakan yaitu jenis CM dan CP. Pemilihan kedua jenis legum tersebut
dikarenakan biaya yang tinggi untuk pembelian benih legum. Penanaman legum
bertujuan untuk mengendalikan limpasan air permukaan tanah yang dapat
menyebabkan erosi dan memperkecil evaporasi tanah serta menjaga kelembaban
tanah. LCC ditanam setelah tanaman pionir mencapai umur 3 bulan, agar pada
masa pertumbuhan tanaman pionir tidak diganggu oleh LCC baik dalam
pembagian unsur hara tanah ataupun agar LCC tidak menjadi gulma yang dapat
melilit pohon tanaman pionir. Karena LCC juga dapat menjadi gulma, maka
pengendalian tetap dilakukan pada saat LCC tersebut melilit pohon. Penyiangan
terhadap LCC dilakukan di sekeliling tanaman pionir.
Pada siang harinya kami kembali diajak oleh Pak Suparyanto untuk
melihat kembali lahan-lahan revegetasi PT. Kitadin – Embalut. Pak Suparyanto
mengajak kami ke salah satu tahapan Spreading Top Soil yang berada pada Seam
19. Top Soil yang digunakan berasal dari Soil Stock yang berada di dekat daerah
Seam 19. Setelah kami mengambil gambar dokumentasi, Pak Suparyanto kembali
mengajak kami untuk melihat LCC yang digunakan PT. Kitadin – Embalut di
lahan-lahan revegetasi. Pak Suparyanto juga menjelaskan beberapa lahan bekas
tambang yang digunakan untuk lahan pertanian warga. Untuk penggunaan lahan
pertanian warga merupakan permintaan dari Departemen Eksternal dalam langkah
tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat sekitar. Penggunaan lahan untuk
pertanian tersebut bisa berasal dari lahan revegetasi yang dibakar pohon –
pohonnya untuk pembukaan lahan. Bisa juga dari lahan awal reklamasi sebelum
direvegetasi atau disela – sela tanaman revegetasi. Akan tetapi lahan pertanian
warga tersebut nantinya akan tetap ditanam kembali tanaman revegetasi. 6 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
178
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
Pak Suparyanto menjelaskan tentang indikator tanaman revegetasi tersebut
tumbuh dengan baik. Yang pertama ukuran diameter pohon bertambah dan
tanaman revegetasi berhasil tumbuh sebanyak 80 %. Pengecekan tersebut
dilakukan selama 3 bulan sekali dengan pengukuran mengambil plot contoh 100
pohon di beberapa area revegetasi. Setelah itu Pak Suparyanto mengajak kami
kembali ke kantor pada pukul 16.00 WITA.
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
Gambar 2. (a) Pemberian pupuk kandang pada lubang tanam untuk tanaman revegetasi. (b) Legume Cover Crop tipe CM. (c) Legume Cover Crop tipe CP. (d)
Tanaman legum melilit tanaman pionir. (e) Soil Stock sebagai tempat penimbunan top soil. (f) Proses Spreading Top Soil.
Kamis, 17 Oktober 2013 9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , 1 jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.00 Pelaksanaan kegiatan:
7 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
179
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
Pada hari ini sesuai dengan jadwal kami mengikuti beberapa kegiatan di
Laboratorim Geoteknik. Kami ingin mengetahui proses kerja dari laboratorium
tersebut. Kami bertemu dengan Pak Irmanto sebagai penanggung jawab
laboratorium geoteknik. Sebelum kami melihat beberapa kegiatan di
Laboratorium Geoteknik kami dijelaskan dulu tugas kerja dari laboratorium
geoteknik. Laboratorium Geoteknik bertanggung jawab terhadap lithologi batuan
di area tambang PT. Kitadin – Embalut.
Pak Irmanto menjelaskan dari proses awal pengambilan sampel batuan.
Pengambilan sampel batuan dilakukan setelah proses survey dari Departemen
Geologi selesai dilakukan. Untuk pengambilan sampel menggunakan dua
perlakuan berbeda. Untuk batuan yang akan digunakan tes AMD, sampel diambil
setiap menemukan lithologi batuan yang berbeda. Sedangkan untuk Direct Shear
Test ataupun Tes UCS sampel batuan diambil berdasarkan kedalaman tertentu.
Pak Irmanto juga menjelaskan tentang alat yang digunakan untuk pengambilan
sampel. Untuk pengambilan sampel tes AMD, tes UCS, dan tes tekanan
menggunakan alat Jekro 175 dengan metode Full Core. Penentuan titik
pengambilan sampel menggunakan metode grid.
Laboratorium milik PT. Kitadin – Embalut merupakan laboratorium
sentral yang mana menjadi satu-satunya laboratorium untuk PT. Indo
Tambangraya Megah. Sehingga seluruh anak perusahaan ITM, menguji batuannya
ke PT. Kitadin – Embalut. Kami keudian diperlihatkan oleh Pak Irmanto ke
ruangan sampel batuan. Sampel batuan tersebut dikemas dalam bentuk yang rapi
agar tidak ada keretakan pada saat pengiriman. Pembungkusan batuan tersebut
menggunakan alumunium foil dan dilapisi dengan lilin sebelum akhirnya ditutup
kembali menggunakan lakban/ Hal tersebut dilakukan juga untuk menghindari
penguapan air pada batuan tersebut.
Pada proses pengujian untuk Direct Shear Test dan tes UCS, preparasi
sampel dilakukan dengan menimbang berat basah dan berat kering terlebih
dahulu. Untuk mendapatkan berat kering, sampel dimasukkan ke dalam oven
dengan temperatur 108ºC selama 14 jam. Kemudian sampel tersebut ditimbang
8 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
180
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
menggunakan neraca analitik. Setelah proses penimbangan berat kering dilakukan
sampel dibentuk sesuai ring atau lingkaran dari alat tes DS dan tes UCS.
Tes UCS merupakan tes untuk mengetahui seberapa kuat atau tingginya
geseran yang dapat diterima oleh batuan. Di alat untuk penghitungan tes UCS
mempunyai 3 pengukur yang menandakan tingkat pergeseran atau pendorong.
Angka di pengukuran tersebut dicatat terus menerus setiap 10 menit dari jam
08.00 WITA hingga 16.00 WITA. Pak Irmanto menjelaskan bahwa saat grafik
mulai menurun atau gaya geser mulai menurun berarti batuan tersebut telah pecah.
Akan tetapi tetap terus dihitung untuk mengetahui nilai residualnya.
Tes DS adalah tes untuk mengetahui seberapa kuat tekanan yang dapat
diterima batuan tersebut. Pak Irmanto menjelaskan bahwa untuk mengetahui
tekanan diperlukan waktu sedikit saja, karena normalnya dalam waktu 15 menit
batuan tersebut sudah hancur akibat tekanan alat penguji. Dari data yang dicatat
kemudian dimasukkan ke rumus tertentu.
Setelah angka akhir keluar, angka tersebut dapat menjadi acuan bagi
Departemen Main Plan yang akan merencanakan pembuatan lereng pada saat
pembukaan tambang. Dengan diketahuinya angka tersebut dan derjat kelerengan
maka longsor akibat batuan yang tidak kuat dapat dihindari.
Setelah jam makan siang Pak Irmanto kembali mengajak kami keluar
untuk ke Seam 22 R – 22 melihat pit atau daerah aktif tambang. Di sana kami
melihat singkapan hasil pembukaan area tambang batubara. Pada singkapan
tersebut Pak Irmanto menjelaskan batuan yang dapat ditemukan. Terdapat 5 jenis
batuan umum yaitu Clay Stone, Silk Stone, Sand Stone, Carbonaseus, dan Coal.
Bisa saja terjadi pencampuran antara batuan – batuan tersebut. Melihat singkapan,
Pak Irmanto menjelaskan bahwa di bawah lapisan Top Soil bisa terdapat Clay
Stone maupun Silk Stone ataupun keduanya. Dibawahnya lagi terdapat Sand
Stone dan diikuti dengan Carbonaseus baru kemudian lapisan batubara. Dibawah
lapisan batubara kembali urutannya seperti yang disebutkan sebelumnya.
Carbonaseus merupakan asal batubara atau biasa dikatakan batubara yang
masih belum mengendap lebih lama dan berwarna keabu-abuan. Sebelum menjadi
9 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
181
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
Carbonaseus batuan tersebut menjadi Coaly Shale yang merupakan endapan dari
batuan Clay, Silk, dan Sand.
Setelah melihat singkapan tersebut kami menuju ke laboratorium
pelabuhan. Pada laboratorium tersebut dilakukan pengujian terhadap AMD dan
pengujian kualitas batubara. Pengujian AMD terkait dengan pH batuan, Pak
Irmanto menjelaskan akan Asam Potensial atau asam yang berpotensi untuk
meningkat keasamannya dan Asam non Potensial yang mempunyai tingkat
keasaman yang sedikit. Untuk tes AMD tahapan awal yaitu dengan preparasi
sampel. Preparasi sampel dilakukan dengan menimbang batuan untuk
mendapatkan berat basah. Kemudian sampel di oven dengan temperatur 100ºC
selama 15 jam. Kemudian sampel dihancurkan terlebih dahulu menggunakan Jaw
Crusher, baru di timbang dan di oven lagi selama satu jam dengan temperatur
yang sama. Kemudian sampel di haluskan lagi dengan alat Hammer Mill dengan
ukuran 6.
Setelah sampel siap baru kemudian sampel ditimbang kembali
menggunakan neraca analitik sebanyak 5,00 gram. Sampel kemudian diletakkan
ke dalam tabung digest dan dicampur dengan cairan Hidrogen Peroksida atau
H2O2 sebanyak 125 ml dan ditabah kembali aquades sebanyak 125 ml. Baru
kemudian sampel dikocok selama satu jam dan kemudian sampel didinginkan
terlebih dahulu. Setelah mendingin kemudian dimasukkan pH Meter ke dalam
larutan sampel tersebut. Saat sampel menunjukkan kemasaman sampel di titrasi
dengan larutan NaOH untuk mengetahui berapa jumlah NaOH yang dibutuhkan
hingga larutan menjadi netral.
Kami juga sempat bertanya tentang proses pengujian batubara. Nilai jual
batubara dinilai berdasarkan kalori dan sulfur yang terkandung di dalamnya. Saat
kalori rendah maka perlu dilakukan blending dengan batubara yang mempunyai
kalori lebih tinggi. Begitu juga dengan sulfur, saat sulfur rendah atau kalori
rendah maka harga jual menjadi kecil.
10 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
182
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
.
(a) (c)
(b)
(d) (f)
(g)
(e)
(j)
(h)
(i)
Gambar 2. (a) Sampel kiriman dari anak perusahaan ITM lainnya. (b) Sampel batuan untuk pengujian daya geser dan daya tekan. (c) Tahapan persiapan sampel
batuan. (d) Pengeringan sampel batuan untuk mencari berat kering. (e) Proses pengujian DS atau daya tekan. (f) Proses pengujian UCS atau daya tekan. (g)
Lapisan batuan pada tambang terbuka. (h) Hammer Hill. (i) Hasil penghancuran batuan oleh Hammer Hill. (j) Jack Straw.
11 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
183
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
Jumat, 18 Oktober 2013
9 jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 , Waktu istirahat dari pukul 12.00 WITA hingga
17.00 WITA Pelaksanaan kegiatan:
Pada hari ini Departemen Eksternal mengadakan acara Tanam Bersama
yang akan diikuti oleh seluruh undangan diantaranya staff PT. Kitadin – Embalut,
Kepala Desa Bangun Rejo, Sekretaris Camat Tenggarong Seberang, dan Kepala
Balai Penyuluhan Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. Tanam bersama
merupakan kegiatan menanam yang dilakukan secara bersama-sama dengan
seluruh kalangan.
Untuk hari ini acara tanam bersama akan menanam padi imunisasi. Seperti
yang sudah dijelaskan oleh Pak Chary selaku pihak BPTP Kaltim yang
bekerjasama dengan PT. Kitadin – Embalut, bahwa imunisasi bukanlah sebuah
sistem seperti SRI ataupun yang lainnya. Imunisasi adalah teknologi yang
diterapkan untuk memperoleh hasil maksimal dengan memberikan perlakuan
khusus disaat penyemaian padi. Perlakuan khusus tersebut diantaranya dengan
pemupukan dan perlindungan terhadap organisme pengganggu tumbuhan dengan
meamnfaatkan agen hayati, organik, dan kimiawi.
Pemberian perlakuan khusus pada saat penyemaian tersebut dilakukan agar
nantinya benih padi yang akan ditanam berukuran besar sehingga dapat
menunjang produksi pada saat panen. Selain itu peberian perlakuan khusus pada
saat penyemaian diharapkan setelah padi ditanam maka tidak diperlukan
perlakuan berlebih kembali yang dapat mengganggu produksi nantinya.
Penanaman padi menggunakan sistem jajar legowo dengan jarak tanam 20
cm x 10 cm, 40 cm x 20 cm, dan 30 cm x 30 cm. Dengan penggunaan sistem jajar
legowo ini diharapkan pertumbuhan padi lebih besar dan kemampuan padi untuk
menyerap unsur hara lebih tinggi. Penggarisan atau penandaan garis tanam
dilakukan dengan menggunakan garu yang sudah dibuat berdasarkan ukuran.
Penanaman hanya satu benih padi di setiap lubang tanam.
12 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
184
Laporan Magang Minggu Kesembilan 2013
Saya sendiri membantu beberapa petani yang menyabut benih dari tempat
persemaian. Pencabutan dilakukan satu per satu agar saat membersihkan akar
benih dari padi tidak mengalami kesulitan. Penanaman benih yang baru dicabut
dari tempat persemaian harus dilakukan pada saat itu juga. Benih yang dicabut
tidak dianjurkan untuk dibiarkan menunggu tanam agar benih padi tersebut tidak
mengalami stres sehingga menyebabkan pertumbuhan yang terganggu.
Untuk proses penanaman PT. Kitadin – Embalut menambah tenaga kerja
borongan yang juga merupakan warga dari Desa Bangunrejo sendiri berjulah 12
orang tenaga kerja wanita. Sedangkan untuk membantu persiapan seperti
penggarisan ataupun pencabutan benih menambah tenaga kerja 4 orang tenga
kerja pria harian.
Pak Chary juga sempat menjelaskan akan teknologi herbisida dengan merk
dagang Logran 75 yang disemprotkan di setiap petak sawah dua hari sebelum
tanam dapat menyebabkan gulma di petakan sawah tidak akan tumbuh lagi selama
2 bulan lamanya. Selain itu logran 75 juga erupakan Zat Pengatur Tumbuh bagi
padi sehingga membantu pertumbuhan padi.
(a) (b)
Gambar 5. (a) Peserts tanam bersama padi imunisasi. (b) Tanam bersama
padi imunisasi
185
13 | G h e a d i e M e g a t h a H e r y a n A p r i l l i o ’ s
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-10
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
186
Laporan Magang Minggu Kesepuluh 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-10
Kegiatan magang kerja pada minggu kesembilan di PT Kitadin - Embalut
Tbk. meliputi pengerjaan laporan akhir magang dan mengikuti aktivitas dari
Departemen Eksternal PT. Kitadin – Embalut yang melaksanakan presentasi
tentang “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peternakan pada Lahan Eks
Tambang” di Dinas Peternakan Kalimantan Timur.
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin – Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA.
1 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
Hari Tanggal Kegiatan Jam Kerja
Senin 14 Oktober 2013 Pencarian Data Literatur untuk
Menunjang Laporan Magang
9 jam
Selasa 15 Oktober 2013 Pengerjaan Laporan Magang :
Analisis Hasil Uji Laboratorium
untuk Nitrogen dan Fosfor.
9 jam
Rabu 16 Oktober 2013 Pengerjaan Laporan Magang :
Analisis Hasil Uji Laboratorium
untuk Kalium dan C-Organik.
9 jam
Kamis 17 Oktober 2013 Menjadi Narasumber PT. Kitadin
Embalut Site untuk presentasi
tentang “Pemberdaayan
Masyarakat Melalui Peternakan
pada Lahan Eks Tambang” di Dinas
Peternakan Kalimantan Timur.
9 jam
Jumat 18 Oktober 2013 Pengerjaan Laporan Magang :
Analisis Hasil Uji Laboratorium
untuk Sifat Kimia Tanah dan
Pembuatan Rekomendasi.
9 jam
Sabtu 19 Oktober 2013 0 jam
Minggu 20 Oktober 2013 0 jam
Total Waktu 45 jam
187
Laporan Magang Minggu Kesepuluh 2013
Kegiatan pada minggu ini dikhususkan untuk mengerjakan laporan akhir
magang kerja kami di PT. Kitadin Embalut Site. Pengerjaan tersebut meliputi
analisis hasil uji laboratorium terhadap kandungan Nitrogen, Fosfor, Kalium dan
C-Organik pada kelima penggunaan lahan berbeda. Kelima penggunaan lahan
tersebut yaitu Lahan Pertanian Terpadu, Lahan Ilalang Tanpa Pengolahan, Lahan
Pertanian Konvensional Masyarakat, Lahan Revegetasi Seam 15, dan Lahan
Revegetasi Seam 22 yang digunakan sebagai area penggembalaan sapi.
Selain itu kami juga diajak sebagai narasumber untuk presentasi PT.
Kitadin Embalut Site di Dinas Peternakan Kalimantan Timur dengan tema
“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peternakan pada Lahan Eks Tambang”.
Kami diajak ikut serta menjadi narasumber untuk menjelaskan manfaat dari
penggunan lahan revegetasi sebagai lahan penggembalaan sapi terhadap
kandungan unsur hara di dalam tanah.
2 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
188
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE-11
Kegiatan Magang Kerja di PT. Kitadin - Embalut Tbk.
Departemen Eksternal (CSR)
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Oleh:
Gheadie Megatha Heryan Aprillio
105040201111047
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
189
Laporan Magang Minggu Kesebelas 2013
Log Harian Jam Kerja Minggu ke-11
Kegiatan magang kerja pada minggu kesebelas di PT Kitadin - Embalut
Tbk. meliputi pengerjaan dan pelaksanaan presentasi laporan akhir magang, serta
mengikuti aktivitas dari Departemen Eksternal PT. Kitadin – Embalut yang
melaksanakan workshop tentang “Bimbingan Teknis Corporate Social
Responbility (Community Development)” di Training Centre PT. Kitadin -
Embalut.
Keterangan :
Jam kerja di PT. Kitadin – Embalut Tbk. pada hari Senin sampai Jumat
pada pukul 08.00-17.00 WITA, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00
WITA kecuali pada hari Jumat jam istirahat pada pukul 11.00-13.00 WITA.
1 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
Hari Tanggal Kegiatan Jam Kerja
Senin
28 Oktober 2013 Pengerjaan presentasi tentang unsur
hara makro esensial pada kelima
penggunaan lahan
9 jam
Selasa
29 Oktober 2013 Mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis
Corporate Social Responbility
(Community Development)
9 jam
Rabu 30 Oktober 2013 Pengerjaan presentasi laporan magang
secara keseluruhan 9 jam
Kamis
31 Oktober 2013 Pengambilan data terakhir di
Departemen QSE – Enviroment terkait
data analisis tanah semester terkahir.
9 jam
Jumat
1 November 2013 Pemahaman materi dan Presentasi
laporan akhir magang di hadapan
manajemen PT. Kitadin-Embalut
9 jam
Sabtu 2 November 2013 - 0 jam
Minggu 3 November 2013 - 0 jam
Total Waktu 45 jam
190
Laporan Magang Minggu Kesebelas 2013
Kegiatan pada minggu ini dilakukan khusus untuk persiapan presentasi
laporan akhir magang yang akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 1
November 2013. Pada hari Senin dimulai dengan mengerjakan presentasi dari
materi yang telah ditentukan. Pengerjaan dimulai dengan mengerjakan presentasi
penjelasan akan unsur hara makro esesnsial pada kelima pengguaan lahan.
Penjelasan dimulai dengan metode serta langkah-langkah pengambilan
sampel. Setelah itu penjelasan dilanjutkan dengan materi Nitrogen, sebelum
masuk ke kandungan nitrogen kepada kelima penggunaan lahan, terlebih dahulu
dijelaskan fungsi serta gejala kelebihan dan kekurangan Nitrogen. Kemudian
dilanjutkan ke Fosfor dan Kalium dijelaskan seperti Nitrogen.
Kemudian baru penjelasan terkait kesimpulan yang didapatkan dan
rekomendasi atau saran yang akan diberikan kepada PT. Kitadin- Embalut
terhadap perlakuan-perlakuan yang sudah diberikan.
Sempat juga dilakukan pengambilan data terakhir di departemen QSE
bagian enviroment terkait analisis pengujian sampel tanah yang dilakukan sebagai
laporan pertengahan semester dari departemen QSE kepada pemerintah. Data
tersebut nanti akan dibandingkan dengan data analisis sampel yang dilakukan
sebelumnya. pada intinya data dari departemen QSE memang mempunyai selisih
angka yang berbeda, akan tetapi tetap untuk pembahasan tetap sama yang mana
menyatakan bahwa untuk kandungan Nitrogen dan Fosfor pada Seam 15 sangat
rendah dan kandungan Kaliumnya sangat tinggi.
Selain itu juga terdapat kegiatan lain dari PT. Kitadin – Embalut yang
mana mengundang seluruh bagian CSR dari perusahaan tambang dan
kontraktornya di Kutai Kartanegara. Acara tersebut bertemakan bimbingan teknis
terkait corporate social responbility dan pengembangan masyarakat.
Menghadirkan pemateri Isnandar yang merupakan perwakilan dari CFCD Jakarta.
Kegiatan tersebut berlangsung selama sehari pada tanggal 29 November 2013.
Presentasi diadakan di ruang meeting Head Office lantai dua pada hari
Jumat tanggal 1 November 2013 jam 15.00 WITA. Peserta presentasi berasal dari
kalangan manajemen yaitu Pak Abdul Muthalib selaku HR Manager, Pak
Syamsul selaku Geology Superintendent, Pak Feri selaku Environment
Superintendent, Pak Farid selaku Environment Supervisor, Pak Harun selaku
Safety Supervisor. Presentasi berjalan selama 2 jam termasuk sesi tanya jawab dan
diskusi. Ada beberapa koreksi yang diberikan lebih banyak mengenai penulisan
pada presentasi. Beberapa rekomendasi yang diusulkan terkait pengujian
laboratorium terhadap sampel tanah pada beberapa lahan yang akan direvegetasi
sebelum dilakukannya perlakuan-perlakuan yang berdampak pada unsur hara
tanah.
2 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
191
Laporan Magang Minggu Kesebelas 2013
Dokumentasi Kegiatan :
(a) (b)
Gambar 1. (a) Acara Bimbingan Teknis Corporate Social Responsibility
(Community Development). (b) Foto bersama pemateri dan Comunity
Development PT. Indo Tambangraya Megah.tbk.
(a) (b)
Gambar 2. (a) Presentasi laporan akhir magang di PT. Kitadin - Embalut.
(b) Peserta persentasi laporan akhir magang mahasiswa Universitas
Brawijaya, Fakultas Pertanian, Jurusan Ilmu Tanah.
3 | Gheadie Megatha Heryan Aprillio’s
192