laporan mikro.docx

37
PENDAHULUAN Sistem imun manusia berperan penting dalam menghadapi infeksi dari  berbagai mikroorganisme yang pathogen. Imun manusia memiliki respon non-spesifik dan spesifik. Imun manusia juga terdiri atas imunitas selular dan humoral. Disebut imunitas selular karena imun yang bekerja saling berkomunikasi melalui sitokin. Sedangkan yang imunitas humoral bereaksi dengan membentuk antibody yang spesifik. Mikroorganisme yang dapat menyerang manusia bervariasi dan masing- masing memiliki ciri khas tersendiri. Karena itu dapat dilakukan berbagai  pemeriksaan yang akhirnya berguna untuk melakukan penegakan diagnosis. Metode-metode yang dilakukan sebagian akan di perlihatkan melalui video  pada praktikum kali ini. Seperti mengambil specimen dengan swab pada luka maupun daerah yang dicurigai terdapat mikroorganisme. Praktikum berlangsung tanpa dapat dilakukan praktek dan hanya slide show dan video lecture saja. TUJUAN 1. Umum. Bila dihadapkan pada kasus infeksi, mahasiswa mampu merencanakan  pemeriksaan laboratorium dan melakukan penilaian hasil pemeriksaan mikrobiologi secara tepat dalam upaya menegakkan diagnosis, memantau aktifitas penyakit dan pengobatan serta menentukan prognosis penyakit infeksi. 2. Khusus - Serologi Infeksi a. Memahami prinsip berbagai pemeriksaan serologi untuk mendiagnosis  penyakit infeksi  b. Memahami cara pemeriksaan serologi c. Mampu menginterpretasi hasil uji serologi, dengue, HIV, dan demam tifoid - Uji Sensitifitas Mikroba a. Memahami prinsip berbagai uji sensitifitas antibakteri, antijamur, dan antivirus  b.  Mampu menginterpretasi hasil uji sensitifitas antimikroba

Transcript of laporan mikro.docx

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    1/37

    PENDAHULUAN

    Sistem imun manusia berperan penting dalam menghadapi infeksi dari

    berbagai mikroorganisme yang pathogen. Imun manusia memiliki respon non-spesifik

    dan spesifik. Imun manusia juga terdiri atas imunitas selular dan humoral. Disebut

    imunitas selular karena imun yang bekerja saling berkomunikasi melalui sitokin.

    Sedangkan yang imunitas humoral bereaksi dengan membentuk antibody yang

    spesifik.

    Mikroorganisme yang dapat menyerang manusia bervariasi dan masing-

    masing memiliki ciri khas tersendiri. Karena itu dapat dilakukan berbagai

    pemeriksaan yang akhirnya berguna untuk melakukan penegakan diagnosis.

    Metode-metode yang dilakukan sebagian akan di perlihatkan melalui video

    pada praktikum kali ini. Seperti mengambil specimen dengan swab pada luka maupun

    daerah yang dicurigai terdapat mikroorganisme. Praktikum berlangsung tanpa dapat

    dilakukan praktek dan hanya slide show dan video lecture saja.

    TUJUAN

    1. Umum.Bila dihadapkan pada kasus infeksi, mahasiswa mampu merencanakan

    pemeriksaan laboratorium dan melakukan penilaian hasil pemeriksaan

    mikrobiologi secara tepat dalam upaya menegakkan diagnosis, memantau

    aktifitas penyakit dan pengobatan serta menentukan prognosis penyakit

    infeksi.

    2. Khusus- Serologi Infeksi

    a. Memahami prinsip berbagai pemeriksaan serologi untuk mendiagnosispenyakit infeksi

    b. Memahami cara pemeriksaan serologic. Mampu menginterpretasi hasil uji serologi, dengue, HIV, dan demam tifoid

    - Uji Sensitifitas Mikrobaa. Memahami prinsip berbagai uji sensitifitas antibakteri, antijamur, dan

    antivirus

    b. Mampu menginterpretasi hasil uji sensitifitas antimikroba

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    2/37

    - Teknik molecular untuk diagnosis infeksia. Memahami prinsip berbagai uji molecular penyakit infeksi

    b. Mampu menginterpretasi hasil PCR untuk mendiagnosis penyakit infeksi- Mikroorganisme penyebab infeksi oportunis

    a. Memahami sifat-sifat mikroorganisme penyebab infeksi oportunisb. Memahami cara pemeriksaan mikroorganisme penyebab infeksi oportunis

    ALAT DAN BAHAN

    1. Pengamatan- Mikroskop- Sediaan Mikroskopik- Slide Show- Alat Tulis- Buku Laporan Praktikum

    2. Video Lecture

    - LCD Projector

    - Laptop

    CARA KERJA

    1. Pengamatan- Mengamati sediaan yang terbagi menjadi 5 baris meja- Menggambar hasil pengamatan pada mikroskopis dan menganalisis slide yang tertera

    pada meja

    - Menulis Laporan beserta pembahasannya2. Video Lecture

    - Mengamati Video

    - Melakukan Analisa

    - Menulis Laporan beserta pembahasannya

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    3/37

    DASAR TEORI

    Pemeriksaan serologi adalah pemeriksaan yang menggunakan serum seperti pemeriksaan

    pada dugaan demam dengue. Demam dengue dapat merupakan infeksi pertama kali yang

    disebut infeksi primer dan dikenal sebagai demam dengue, serta infeksi kedua kali yangdisebut infeksi sekunder yang dapat menimbulkan penyakit demam berdarah yang dikenal

    sebagai dengue haemorragic fever (DHF) yang dapat mengalami renjatan dan berakhir

    dengan kematian. Pada demam dengue, pemeriksaan serologi yang tersedia adalah

    pemeriksaan antigen NS-1, IgA-anti dengue, antibodi dengue IgG dan IgM.

    Pemeriksaan antigen NS-1 dengue dapat dilakukan pada hari pertama sampai hari

    kesembilan dari demam baik pada infeksi primer maupun infeksi sekunder, sehingga antigen

    NS-1 ini merupakan pemeriksaan dini untuk mengetahui adanya infeksi dengan virus dengue.

    Pada infeksi primer didapatkan kadar antibodi IgM setelah hari ke 4 5 demam dan

    antibodi IgG akan timbul setelah hari ke 14 demam dan bertahan dalam jangka waktu yang

    lama. Pada infeksi sekunder, antibodi IgG akan timbul lebih dahulu yaitu 1 2 hari setelah

    gejala demam timbul dan antibodi IgM akan timbul pada setelah hari ke 510 demam.

    Selain itu dikenal juga pemeriksaan antibodi dengue IgA yang merupakan pertanda

    serologi infeksi yang aktif. Kadar antibodi dengue IgA lebih tinggi pada infeksi akut yang

    akan mengalami renjatan dibanding dengan penderita infeksi primer/sekunder sehingga dapat

    dikatakan kadar IgA berkorelasi dengan beratnya penyakit.

    Pemeriksaan serologi tersebut di atas mempunyai hasil yang sangat bervariasi tergantung

    pada respon imun penderita.

    Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan yang bertujuan mengetahui adanya demam tifoid

    yang disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A,B,C.

    Pemeriksaan Widal sering menunjukkan reaksi silang dengan kuman usus sehingga

    pemeriksaan ini tidak bersifat spesifik. Untuk mendeteksi infeksi dengan Salmonella typhi

    yang spesifik dapat diperiksa Salmonella typhiIgM.

    Dalam percobaan ini akan dilakukan uji sensitifitas, yang merupakan suatu teknik untuk

    menetapkan sensitifitas suatu antimikroba dengan mengukur efek senyawa tersebut pada

    pertumbuhan suatu mikroorganisme, yaitu seberapa besar hambatan pertumbuhan yang dapat

    dilakukan oleh antimikroba dan untuk mengetahui apakah suatu antimikroba dapat

    membunuh jenis mikroba berspektrum luas atau hanya dapat membunuh satu jenis mikroba

    yang disebut spektrum sempit, karena hanya beberapa penyakit yang tidak cocok dengan

    antimikroba dan terhadap penyakit yang fatal, serta berhubungan dengan waktu inkubasi

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    4/37

    untuk melihat antimikroba mana yang kerjanya lebih cepat menghambat atau membunuh

    mikroba lain. Alasan penggunaan beberapa macam antimikroba yaitu untuk melihat

    antimikroba mana yang kerjanya lebih cepat menghambat atau membunuh mikroba.

    PCR (Polymerase Chain Reaction), metode ini mulai banyak dipergunakan. Pada cara ini

    dilakukan perbanyakan DNA kuman yang kemudian diindentifikasi dengan DNAprobeyang

    spesifik. Kelebihan uji ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit

    (sensitifitas tinggi) serta kekhasan (spesifitas) yang tinggi pula. Spesimen yang digunakan

    dapat berupa darah, urin, cairan tubuh lainnya serta jaringan biopsi.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    5/37

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. MIKROSKOPIK- Aspergilus f lavus

    Konidiofor tidak berwarna, kasar, berdinding tebal dan mengukur sampai 1 mm

    panjang 10-20 um lebar. perluasan terminal menghasilkan bola atau vesikel subglobose, 10-

    60 um dengan diameter. struktur ini membawa sterigmata atas seluruh permukaan dan ini

    diatur dalam salah satu seri tunggal atau ganda. konidia yang pyriform untuk bulat, kasar

    berdinding, tidak berwarna atau kuning-hijau dalam warna dan rata-rata diameter 3-4 um.

    - Candida albicans

    Candida albicans adalah spesies cendawan patogen dari golongan deuteromycota.

    Spesies cendawan ini merupakan penyebabinfeksi oportunistik yang disebutkandidiasispada

    kulit, mukosa, dan organ dalam manusia. Beberapa karakteristik dari spesies ini adalah

    berbentuk seperti telur (ovoid) atau sferis dengandiameter 3-5 m dan dapat memproduksi

    pseudohifa. Spesies C. albicansmemiliki dua jenis morfologi, yaitu bentuk seperti khamir

    http://id.wikipedia.org/wiki/Spesieshttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Patogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Deuteromycotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksi_oportunistikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kandidiasishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Mukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Diameterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pseudohifa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Khamirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Khamirhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pseudohifa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Diameterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kandidiasishttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksi_oportunistikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Deuteromycotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Patogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Spesies
  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    6/37

    dan bentukhifa.Selain itu,fenotipe atau penampakanmikroorganisme ini juga dapat berubah

    dari berwarna putih dan rata menjadi kerut tidak beraturan, berbentuk bintang, lingkaran,

    bentuk seperti topi, dan tidak tembus cahaya. Cendawan ini memiliki kemampuan untuk

    menempel pada sel inang dan melakukan kolonisasi.

    - Pewarnaan ziehl neelsen Mycobacterium tuberculosis

    Pewarnaan Ziehl Neelsen, termasuk pewarnaan tahan asam. Biasanya dipakai untuk

    mewarnai golongan Mycobacterium (M. tuberculosis dan M. leprae) dan

    Actinomyces.Bakteri genus Mycobacterium dan beberapa spesies nocardia pada dinding

    selnya mengandung banyak zat lipid (lemak) sehingga bersifat permeable dengan pewarnaan

    biasa. Bakteri tersebut bersifat tahan asam (+) terhadap pewarnaan tahan asam. Pewarnaan

    tahan asam dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa tuberculosis.Pewarnaan

    ini merupakan prosedur untuk membedakan bakteri menjadi 2 kelompok tahan asam dan

    tidak tahan asam. Bila zat warna yang telah terpenetrasi tidak dapat dilarutkan dengan

    alkohol asam, maka bakteri tersebut disebut tahan asam sedangkan sebaliknya disebut tidak

    tahan asam. Bahan pemeriksaan TB biasanya berupa sputum yang diambil dari pasien

    tersangka KP (Koch pulmonum), tetapi dapat pula diambil dari lokasi lain seperti cairan otak

    (Liquor Cerebro Spinalis), getah lambung, urine, ulkus, dll.

    Prinsip Pewarnaan

    Bakteri tahan asam (BTA) akan memberikan warna merah, sedangkan yang tidak tahan asam

    akan berwarna biru.

    Mycobacterium tuberculosis

    Mycobacterium tuberculosisadalah bakteri penyebab penyakit tuberkulosa.Mycobacterium

    tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch.

    Bakteri ini juga disebut abasilusKoch.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hifahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenotipehttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Bintanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosahttp://id.wikipedia.org/wiki/24_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/1882http://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Kochhttp://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Kochhttp://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Kochhttp://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Kochhttp://id.wikipedia.org/wiki/1882http://id.wikipedia.org/wiki/24_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bintanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenotipehttp://id.wikipedia.org/wiki/Hifa
  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    7/37

    - Klebsiella

    Klasifikasi Klebsiella

    Kingdom : Bacteria

    Phylum : Proteobacteria

    Class : Gamma Proteobacteria

    Orde : Enterobacteriales

    Family : Enterobacteriaceae

    Genus : Klebsiella

    Species : K. pneumonia

    Klebsiella pneumoniapertama kali ditemukan oleh Carl Friedlander. Carl Friedlander

    adalah patologis dan mikrobiologis dari Jerman yang membantu penemuan bakteri penyebab

    pneumonia pada tahun 1882. Carl Friedlander adalah orang yang pertama kali

    mengidentifikasi bakteri Klebsiella pneumonia dari paru-paru orang yang meninggal karena

    pneumonia. Karena jasanya, Klebsiella pneumonia sering pula disebut bakteri Friedlander.

    Klebsiella pneumonia adalah bakteri Gram negatif yang berbentuk batang (basil). Klebsiella

    pneumonia tergolong bakteri yang tidak dapat melakukan pergerakan (non motil).

    Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumonia merupakan bakteri fakultatif

    anaerob.

    Klebsiella pneumonia menyebabkan pneumonia dapat menginfeksi tempat lain di

    samping saluran pernafasan. Klebsiella merupakan suatu bakteri yang menimbulkan penyakit

    infeksi saluran pernapasan atas (hidung) yang kronis dan endemik di berbagai negara,

    termasuk Indonesia. Bakteri ini diberi nama berdasarkan penemunya, yaitu Edwin Klebs,

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    8/37

    seorang ahli mikrobiologi jerman di abad ke-19. Bakteri genusKlebsiellatermasuk ke dalam

    suku Klebsiellae, anggota famili Enterobacteriaceae.

    Klebsiella pneumonia/Fridlander bacillusditemukan di dalam hidung, flora normal usus

    dan akan patogen bila menderita penyakit lain (penyakit paru-paru yang kronis).

    1. Klebsiella ozaena penyebab penyakit azoena : mukosa hidung menjadi atrpopisprogresif dan berlendir serta berbau amis

    2. Klebsiella rhinoscleromatis : penyebab penyakit rhinocleloma yaitu penyakitmenahun berupa granula dengan tanda-tanda sclerosis dan hipertropi jaringan dan

    menyebabkan kerusakan hidung dan farings.

    3. Klebsiella aerogenes/Aerobacter aerogenesKuman ini mempunyai sifat sama dengan E. coli,terdapat di air, tanah, sampah dan lain

    sebagainya.

    Dibedakan pada tes IMVic

    E. coli : ++

    Klebsiella aerogenes : ++

    Masuk dalam tubuh per oral, infeksi pada saluran urine biasanya setelah kateterisasi,

    maka perlu tes resistensi dahulu : Pada pasien usia Lanjut atau pasien dengan respon imun

    rendah, pneumonia tidak khas, yaitu berupa gejala non pernafasan seperti pusing, perburukan

    dan penyakit yang sudah ada sebelumnya dan pingsan. Biasanya frekuensi napas bertambah

    cepat dan jarang ditemukan demam.

    Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol,

    lebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella pneumonia dapat mereduksi

    nitrat. Klebsiella pneumonia banyak ditemukan di mulut, kulit, dan sal usus, namun habitat

    alami dari Klebsiella pneumonia adalah di tanah.

    Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia adalah proses

    infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Pneumonia yang disebabkan oleh

    Klebsiella pneumonia dapat berupa pneumonia komuniti atau community acquired

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    9/37

    pnuemonia. Pneumonia komuniti atau community acquired pnuemonia adalah pneumonia

    yang di dapatkan dari masyarakat. Strain baru dari Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan

    pneumonia nosomikal atau hospitality acquired pneumonia, yang berarti penyakit peumonia

    tersebut di dapatkan saat pasien berada di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan.

    Klebsiella pneumonia umumnya menyerang orang dengan kekebalan tubuh lemah,

    seperti alkoholis, orang dengan penyakit diabetes dan orang dengan penyakit kronik paru-

    paru.

    - Staphylococcus aureus

    Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan

    pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkanspora dan tidak motil, umumnya

    tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 m. S. aureus

    tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. S. aureus

    merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran

    pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit pada

    individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai

    karier. Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan

    hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroid atau obat lain yang

    memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.

    Infeksi S. aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranya bisul,

    jerawat,pneumonia,meningitis,danarthritits.Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh

    bakteri ini memproduksi nanah, oleh karena itu bakteri ini disebut piogenik. S. aureus juga

    menghasilkan katalase, yaitu enzim yang mengkonversi H2O2 menjadi H2O dan O2, dan

    koagulase, enzim yang menyebabkan fibrin berkoagulasi dan menggumpal. Koagulase

    diasosiasikan dengan patogenitas karena penggumpalan fibrin yang disebabkan oleh enzim

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroflora_normal_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Steroidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jerawathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pneumoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Meningitishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arthritits&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katalase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koagulase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fibrinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fibrinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koagulase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katalase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arthritits&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Meningitishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pneumoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jerawathttp://id.wikipedia.org/wiki/Steroidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroflora_normal_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroflora_normal_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_gram_positif
  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    10/37

    ini terakumulasi di sekitar bakteri sehingga agen pelindung inang kesulitan mencapai bakteri

    danfagositosis terhambat.

    - Cryptococcus neoformans

    Cryptococcus neoformansadalah salah satuspesiescendawanpatogenpada manusia.

    Spesies ini terdiri dari dua jenis, yaitu C. neoformansvar. neoformansdan C. neovormans

    var. gattii. Cendawan ini ditemukan pertama kali oleh Otto Busse dan Abraham Buschke

    pada tahun 1984. Beberapa katarakteristik dari cendawan ini adalah berbentuk khamir

    terenkspsulasi dengan ukuran 4-7 hingga 4-8 m, dapat menggunakan berbagai macam

    sumber karbon, memproduksi enzim urease dan fenoloksidase. C. neovormans memiliki

    kapsul yang berperan bagi virulensinya dan terbuat dari polisakarida, enzim, serta protein.

    Bakteri ini dapat menginfeksi manusia normal serta yang memilikisistem imun yang rentan.

    Bakteri ini dapat tumbuh dengan baik pada suhu tubuh manusia ( 37 C).

    - Escherichia coli

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fagositosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Spesieshttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Patogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otto_Busse&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abraham_Buschke&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Urease&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fenoloksidase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polisakaridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_imunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_imunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polisakaridahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fenoloksidase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Urease&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abraham_Buschke&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otto_Busse&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Patogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cendawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Spesieshttp://id.wikipedia.org/wiki/Fagositosis
  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    11/37

    Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama

    bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini

    dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi

    beberapa, sepertiE. ColitipeO157:H7,dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius

    pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin.

    Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA,

    sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang

    belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang. E. Coliyang tidak berbahaya

    dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah

    baketi lain di dalam usus.E. colibanyak digunakan dalam teknologirekayasa genetika.Biasa

    digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk

    dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam

    penanganannya. Negara-negara di eropa sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri

    E.Coli ini, mereka bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar

    B. MEDIA PEMBIAKAN- Staphylococcus sp

    Staphylococcus sp adalah bakeri yang bersifat oportunistik dan menjadi

    bakterimia yang masuk saat pengambilan darah walaupun diberi desinfektan, bakteri

    ini tetap masuk melalui intravena, kateter, atau tempat tusukan jarum dan

    menyebabkan infeksi. Bakterimia adalah keadaan dimana terdapatnya bakteri yang

    mampu hidup dalam aliran darahStaphylococcus spcepat menjadi resisten terhadap

    beberapa antimikroba. Dinding sel bakteri Staphylococcus sp mengandung banyak

    lapisan peptidoglikan yang membentuk struktur tebal dan kaku, serta mengandung

    asam teikoat yang mengandung alcohol dan fosfat. Gambaran meningkatnya resistensi

    suatu mikroba tergantung pada lamanya penggunaan suatu antibiotik dan pemberian

    http://id.wikipedia.org/wiki/Spesieshttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Theodor_Escherich&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli_O157:H7http://id.wikipedia.org/wiki/Diarehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotoksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Verotoksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adeninhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=RRNA&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Khttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Khttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Vektorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vektorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Khttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=RRNA&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adeninhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Verotoksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotoksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Diarehttp://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli_O157:H7http://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Theodor_Escherich&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Spesies
  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    12/37

    jenis antibiotik, peningkatan resistensi ini semakin cepat akibat dari penggunaan

    antibiotik yang tidak tepat yakni dalam pemberian dosis. Oleh karena itu sangat perlu

    dilakukan uji sensitivitas bakteri yang mungkin bersifat resisten.

    - Escheri chia coli

    E. Coli merupakan bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik, mempunyai tipe

    metabolisme fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhannya paling sedikit banyak di

    bawah keadaan anaerob. pertumbuhan yang baik pada suhu optimal 370C pada media

    yang mengandung 1% peptone sebagai sumber karbon dan nitrogen. E. Coli

    memfermentasikan laktosa dan memproduksi indol yang digunakan untuk

    mengidentifikasikan bakteri pada makanan dan air. E. coliberbentuk besar (2-3 mm),

    circular, konveks dan koloni tidak berpigmen pada nutrient dan media darah. E. Coli

    dapat bertahan hingga suhu 600C selama 15 menit atau pada 550C selama 60 menit.

    Resistensi E. coli terhadap berbagai antibiotika telah banyak dilaporkan, khususnya

    antibiotika golongan -laktam. Salah satu obat pilihan yang digunakan untuk

    mengobati infeksi saluran urin yang disebabkan olehE. coli adalah ampisilin. Namun

    E. coli dilaporkan telah resisten terhadap ampisilin sehingga tidak digunakan lagi.

    Untuk menanggulangi terjadinya resistensi pada ampisilin maka diperlukan

    pengobatan antimikroba yang lain seperti trimethoprim-sulfamethoxazol (TMP-SMZ), siprofloxacin, norfloxacin, nitrofurantoin, dan fluoroquinolon.

    - Staphylococcus epidermidis

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    13/37

    Staphylococcus epidermidisadalah salah satu spesies bakteri dari

    genus Staphylococcusyang diketahui dapat menyebabkan infeksi

    oportunistik (menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah).

    Beberapa karakteristik bakteri ini adalah fakultatif, koagulase negatif, katalase positif,

    gram positif, berbentuk kokus, dan berdiameter 0,51,5 m. Bakteri ini secara alami

    hidup pada kulit dan membran mukosa manusia. Infeksi Staphylococcus epidermidis

    dapat terjadi karena bakteri ini membentuk biofilm pada alat-alat medis di rumah

    sakit dan menulari orang-orang di lingkungan rumah sakit tersebut (infeksi

    nosokomial). Secara klinis, bakteri ini menyerang orang-orang yang rentan atau

    imunitas rendah, seperti penderita AIDS, pasien kritis, pengguna obat terlarang

    (narkotika), bayi yang baru lahir, dan pasien rumah sakit yang dirawat dalam waktu

    lama. Organisme ini menghasilkan glycocalyx "lendir" yang bertindak sebagai

    perekat mengikuti ke plastik dan sel, menyebabkan resistensi terhadap fagositosis dan

    antibiotik. Staphylococcus epidermidisdapat bertahan di permukaan yang kering

    untuk waktu yang lama. Staphylococcus epidermidismempunyai kepekaan tertinggi

    berturut-turut terhadap kanamisin, netilmisin, tobramisin, sefotaksim, seftizoksim,

    amoksisilin-asam klavulanat dan kotrimoksazol. Resistensi tertinggi berturut-turut

    terhadap ampisilin, amoksisilin, penisilin G. tetrasiklin dan kloramfenikol.

    - Methicil l in Resistant Staphylococcus aureus(MRSA)

    Digunakan antibiotik oxacillin dan cefoxitin. Isolat bakteri Staphylococcus

    dilakukan uji koagulase / sthaphylase untuk membedakan antara koagulase positif dan

    koagulase negative. Staphylococcusdengan koagulase positif adalah Staphylococcus

    aureus. Interpretasi hasil MRSA, apabila ditemukan: Oxacillin 1 g 13 mm dan

    Cefoxitin 30 g 22 mm (standard CLSI yang digunakan saat ini).

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    14/37

    - Staphylococcus aur eus

    Staphylococcus aureus(S. aureus) adalahbakteri gram positif yang menghasilkan

    pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkansporadan tidak motil,

    umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 m. S. aureustumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu

    pembelahan 0,47 jam. S. aureusmerupakanmikroflora normal manusia. Bakteri ini

    biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureuspada

    saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit,

    individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier. Infeksi serius akan terjadi

    ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit,

    luka, atau perlakuan menggunakansteroid atau obat lain yang memengaruhi imunitas

    sehingga terjadi pelemahan inang.

    Hampir semua isolat S. aureusresisten terhadappenisilin.Hal ini disebabkan oleh

    keberadaan enzim -laktamase yang dapat merusak struktur -laktam pada penisilin.

    Untuk mengatasi hal ini, dapat digunakan penisilin yang bersifat resisten -laktamase,

    contohnya nafcillin atau oksasilin. Sebagian isolat S. aureusresisten

    terhadapmethisilin karena adanya modifikasi protein pengikat penisilin. Protein ini

    mengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah

    terhadap antibiotic -laktam, sehingga terapi -laktam tidak responsif. Salah satu

    contoh antibiotik yang digunakan terhadap MRSA adalahvankomisin.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroflora_normal_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroflora_normal_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroflora_normal_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Steroidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Steroidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Methisilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vankomisin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vankomisin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Methisilin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Steroidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikroflora_normal_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_gram_positif
  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    15/37

    - Klebsiella

    Klebsiella Pneumoniaadalah jenis bakteri patogen nosokomial yang penting, yang

    memperlihatkan terutama resistensinya terhadap antibiotika.Infeksi bakteri ini bukan

    satu satunya penyebab kematian akan tetapi mempunyai kontribusi yang besar.Bakteri tersebu juga patogen yang utama pada neonatal, dengan menyebabkan

    beberapa infeksi antara lain sepsis, meningitis, dan necrosis enterocolitis dan infeksi

    respiratori terutama pada pasien yang sebelumnya sakir respiratori. Telah dilaporkan

    bahwa dijumpaiKlebsiella Pneumoniayang membawa plasmid dengan aktifitas -

    laktamase tinggi sehingga resisten terhadap cefoksitin dan 7--metoksi- laktam serta

    oksimono -laktam antibiotika. Bakteri jenis ini telah dijumpai di dalam isolat

    diberbagai negara. Penemuan ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase) dalam

    bakteri basil gram negatif terutama Klebsiella Pneumonia dan E.coli telah

    mendapatkan perhatian yang begitu besar, karena bakteri tersebut telah resisten

    terhadap sefalosforin terbaru dan monobaktam sehingga menyebabkan banyak

    problem. Kemudian dibuat sefalosforin yang membawa substitusi pada 7 dengan

    hasil stabilitas yang lebih besar terhadap -laktamase bakteri daripada sefalosporin

    yang tidak di substitusi. Aktifitas terbesar dari derivat tersebut adalah pada substitusi

    dengan 7-formamido sfoperazon atau analognya, yakni sekitar 2-4 kali akan lebih

    aktif daripada ureido lain atau derifat asil amino.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    16/37

    - Cryptococcus

    Cryptococcus adalah jamur termasuk jenis ragi yang berada di lingkungan dan

    tersebar luas. Organisme ini termasuk phylum Basidiomycota, class

    Heterobasidiomycetes, order Filobasidiales, family Filobasidiaceae. GenusCryptococcus meliputi lebih dari 37 spesies, walaupun demikian hanya C. neoformans

    yang umumnya dianggap patogen.

    - Aspergillus

    Aspergillusmerupakan kapang yang banyak tersebar luas di alam, dan

    kebanyakan spesies ini sering menyebabkan kerusakan makanan, tetapi beberapa

    spesies digunakan dalam fermentasi makanan.AspergillusjenisAspergillusclavatusjuga dapat memproduksi clavasin yang merupakan komponen

    antibiotik.Aspergillus dapat tumbuh baik pada substrat dengan konsentasi gula dan

    garam tinggi. Ciri-ciri spesifikAspergillus adalah hifa septat dan miselium bercabang,

    koloni kompak, konidiofora septat atau nonseptat yang membengkak menjadi vesikel

    pada ujungnya, dan membawa sterigmata dimana tumbuh konidia. Konidia

    membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat atau hitam. Beberapa spesies tumbuh

    baik pada suhu 37oC atau lebih. Jamur ini dapat menimbulkan penyakit yang lain

    yang disebut dengan istilah Aspergillogis.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    17/37

    Isavukonazol (BAL-4815) merupakan metabolit aktif dari pro-drug

    isavukonazonium (BAL-8557) bersifat larut air, sangat baik dalam penggunaan oral

    dan intravena, dan berfungsi menghambat biosintesis ergosterol dan memiliki sifat

    farmakokinetik yang sangat baik. Isavukonazol telah diuji dalam mengatasi

    Aspergillus sp. serta beberapa Aspergillus sp.yang resisten terhadap obat antijamur

    lain.

    - Candida albicans

    Penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan

    terlihat sebagai daerah jernih di sekitar daerah yang mengandung zat antibakteri.

    Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas bakteri

    terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona

    hambatan yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif. Pada cawan petri terdapat

    zona hambat yang ditandai dengan daerah sekitar antibiotik berwarna bening.

    Terdapatnya zona hambat pada percobaan tersebut disebabkan karena khamir

    jenis Candida albicans tersebut tidak resisten terhadap antibiotik yang ditanam pada

    media yang sama. Resistensi ini merupakan suatu sifat tidak terganggunya kehidupan

    sel mikroba oleh antimikroba. Sifat ini merupakan suatu mekanisme alamiah untuk

    bertahan hidup. Resistensi dari khamir tersebut biasanya disebabkan karena khamir

    jenis Candida albicans tersebut dapat menghasilkan suatu enzim yang dapat

    menghancurkan antibiotik tersebut.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    18/37

    - Extended Spectrum BetaLactamase(ESBL)

    a. Standard disc diffusion methodUji ini bertujuan untuk mendeteksi adanya ESBL dengan metode berdasarkan

    difusi cakram menggunakan sefotaksin 30 g, seftazidim 30 g, seftriakson 30 g,aztreonam 30 g, dan cefpodoksim 10 g. apabila satu atau lebih antibiotik

    menunjukkan hasil resisten, dilakukan uji konfirmasi menggunakan metoda cakram

    ganda.

    b. Metoda cakram ganda (double disc method)Berbagai disk antibiotic sefalosporin generasi 3 (seftazidim 30 g, aztreonam

    30 g, atau sefodoksim 10 g) diletakkan dengan jarak sebesar 15-20 mm (jarak

    pinggir ke pinggir disk) dari disk asam klavulanat secara aseptic. Adanya pelebaran

    zona hambatan antara kedua disk menunjukkan ESBL positif.

    c. Minimum inhibitory concentration (E-tast_ ESBLMetoda ini menggunakan kombinasi 2 strip E-test misalnya: seftazidim /

    ceftazidim-asam klavulanat dan sefotaksim asam klavulanat. Keduanya

    diinokulasikan pada permukaan lempeng agar dan diinkubasi selama semalam.

    Penurunan pengenceran 3 log 2 dikatakan ESBL positif. Catatan: tidak semua strain

    yang memproduksi ESBL spesifik untuk seftazidim, strain dengan substrat spesifik

    mungkin tidak terdeteksi jika uji hanya menggunakan seftazidim / asam klavulanat

    saja; oleh karena itu sefotaksim juga digunakan.

    - Pemeriksaan MRSA (Methi cil li n Resistant Stapyllococcus aureus) Isolat bakteri Stapyllococcus dilakukan dengan uji koagulase untuk

    membedakan antara Koagulase (+) dan Koagulase (-)

    Stapyllococcus dengan koagulase (+)Stapyllococcus aureus

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    19/37

    Dilakukan uji kepekaan bakteri dengan menggunakan cakram Oxacillin danCefoxitin

    Interpretasi hasil MRSA, apabila ditemukan zona hambat, yaitu : Oxacillin 1g 13 mm dan Cefoxitin 30 g 22 mm

    - Kepekaan bakteri terhadap antibiotikCara difusi cakram :

    Memakai kertas saring berbentuk cakram yang telah mengandung antibiotikdengan dosis tertentu dan diletakan pada lempeng agar Mueller-Hinton yang

    telah ditanami bakteri.

    Menentukan lebar zona hambatan (zona jernih disekitar cakram antibiotikdimana tidak ada pertumbuhan bakteri). Besarnya zona hambatan ini

    tergantung dari daya difusi antibiotik kedalam media agar dan kepekaan

    bakteri terhadap antibiotik tersebut.

    - Blood Agar (BA)

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    20/37

    Agar darah digunakan untuk menanam berbagai patogen terutama yang

    lebih sulit untuk tumbuh. Agar darah juga diperlukan untuk mendeteksi dan

    membedakan bakteri hemolitik, khususnya Staphylococcus dan Streptococcus.

    Pada agar darah S. Aureus menghasilkan warna kuning krim atau kadang-kadang warna putih.

    - Media Kultur

    a. Mac ConkeyMedia selektif untuk isolasi dan identifikasi bakteri Gram negatif terutama bakteri

    yang berasal dari tinja dan urin.

    b. Agar DarahUntuk isolasi dan pertumbuhan berbagai macam mikroorganisme,terutama yang

    patogen dan menetapkan bentuk hemolisa dari bakteri-bakteri tersebut.

    c. Agar CoklatAgar coklat sama seperti agar darah tetapi pada agar coklat darah yang digunakan di

    lisiskan terlebih dahulu sebelum dimasukan kelarutan agar. Darah yang lisis

    memberikan warna coklat pada media sehingga disebut dengan agar coklat.

    d. MSA (Manitol Salt agar)

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    21/37

    Madia selektif dan differensial media bersifat yang bersifat khusus (bakteri

    tertentu),untuk mendeteksi bakteri Staphylococcus petogen. Hanya mikroorganisme

    yang tahan terhadap garam yang dapat tumbuh pada media ini, karena konsentrasi

    garamnya yang tinggi.

    - Alat yang digunakan dalam pengambilan spesimen darah

    Gambar diatas merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan

    darah untuk dikultur. Pengambilan dari spesimen darah untuk kultur harus saatpasien demam dan sebisa mungkin sebelum pasien diberikan antibiotik.

    - Kultur Pada Aerob dan AnaerobKultur darah dimasukkan ke dalam botol khusus yang berisi media

    khusus yang akan mendukung pertumbuhan dan memungkinkan deteksi

    mikro-organisme yang lebih memilih oksigen (aerob) atau yang berkembang

    dalam lingkungan yang kekurangan oksigen (anaerob).

    - Metode Kultur Darah Minimal 10 ml darah diambil melaluivenipuncture dan disuntikkan ke dalam

    dua atau lebih "botol darah" dengan spesifik Media untuk aerobik dan

    anaerobik organisme . Sebuah media yang umum digunakan untuk anaerob

    adalahkaldu thioglycollate .

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Venipuncture&usg=ALkJrhjGjnJB3KdSIQ9sBI6oRxF6PgGYbQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Growth_medium&usg=ALkJrhgxunQIz0uf-oQUe2znT_7ZexDBTAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Aerobic_organism&usg=ALkJrhje1qoF4YheFHrKP80Fr-PIQjqZ-Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Anaerobic_organism&usg=ALkJrhijbqzyMAFcs0ghM4u1itvgAkIF-ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Thioglycollate_broth&usg=ALkJrhjvfH2SrYNyXnE8jusCkjv4ez_WQQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Thioglycollate_broth&usg=ALkJrhjvfH2SrYNyXnE8jusCkjv4ez_WQQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Anaerobic_organism&usg=ALkJrhijbqzyMAFcs0ghM4u1itvgAkIF-ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Aerobic_organism&usg=ALkJrhje1qoF4YheFHrKP80Fr-PIQjqZ-Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Growth_medium&usg=ALkJrhgxunQIz0uf-oQUe2znT_7ZexDBTAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Venipuncture&usg=ALkJrhjGjnJB3KdSIQ9sBI6oRxF6PgGYbQ
  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    22/37

    Darah dikumpulkan dengan menggunakan teknik aseptik. Hal inimembutuhkan baik bagian atas botol kultur dan daerah venipuncture pasien

    dibersihkan sebelum pengumpulan dengan kapas 70%isopropil alkohol.

    Untuk memaksimalkan hasil diagnostik kultur darah beberapa set kultur(masing-masing set terdiri dari botol aerobik & anaerobik diisi dengan 3-10

    mL) dapat dipesan oleh staf medis.

    Setelah inokulasi botol kultur, kesempatan dengan jarum baru dan bukanyang digunakan untuk venepuncture, mereka akan dikirim ke departemen

    mikrobiologi patologi klinis.

    Berikut botol dimasukkan ke dalam mesin kultur darah, yang menetaskanspesimen pada suhu tubuh. Instrumen kultur darah laporan kultur positif

    darah (kultur dengan bakteri ini, yang mengindikasikan pasien " bacteremic

    "). Kebanyakan kultur dipantau selama 5 hari setelah botol negatif akan

    dihapus.

    Jika vial adalah positif, mikrobiolog akan melakukan Gram Stain dalamdarah untuk cepat, general ID dari bakteri, mereka akan melaporkan kepada

    dokter yang hadir dari pasien bacteremic. Darah ini juga subkultur atau

    "subbed" ke piring agar untuk mengisolasi organisme patogen untuk kultur

    dan uji kepekaan, yang memakan waktu sampai 3 hari.

    Kultur & sensitivitas (C & S) Proses ini mengidentifikasi spesies bakteri.Sensitivitas antibiotik yang kemudian dinilai pada isolat bakteri untuk

    menginformasikan dokter, antibiotik yang tepat untuk pengobatan.

    Kultur Aerob

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Isopropyl_alcohol&usg=ALkJrhgB9EVCdIjQ0t4jbRYbMn6unirRWAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteremic&usg=ALkJrhhwMaOCjnlp6Fs6IvDEuRCdEsazGQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteremic&usg=ALkJrhhwMaOCjnlp6Fs6IvDEuRCdEsazGQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dblood%2Bculture%2Banaerob%2Band%2Baerob%26biw%3D806%26bih%3D507&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Isopropyl_alcohol&usg=ALkJrhgB9EVCdIjQ0t4jbRYbMn6unirRWA
  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    23/37

    Kultur Anaerob

    - Pengumpulan Darah Pada KulturPada orang sehat, spesimen darah yang di ambil dengan baik bersifat streil.

    Meskipun mikroorganisme yang berasal dari flora saluran cerna dan napas normal

    sesekali masuk ke dalam darah, mereka dengan cepat dikeluarkan oleh sistem

    retikuloendotelial. Mikroorganisme yang hanya muncul sebentar ini jarang

    berdampak terhadap hasil kultur darah. Kontaminasi kultur darah oelh flora normal

    kulit normal paling sering disebabkan oleh kesalahan dalam pengambilan darah. Oleh

    sebab itu, teknik yang tepat dalam melakukan kultur darah teramat penting.

    Aturan-aturan berikut,jika diterapkan secara ketat, membuahkan hasil yang

    dapat diandalkan:

    1. Terapkan teknik aseptik yang ketat. Pakailah sarung tangan-tidak perlu harussteril.

    2. Pasang torniket dan tentukan lokasi vena dengan palpasi. Lepaskan torniketsementara kulit sedang dibersihkan.

    3. Bersihkan kulit yang akan menjadi lokasi pungsi vena dengan baik menggunakanisopropil alkohol 70-95%. Dengan tinktur iodine 2% atau klorheksidin 2%, mulai

    pembersihan kulit dari lokasi pungsi vena, kemudian buat lingkaran konsentrik ke

    luar dengan diameter yang semakin besar. Biarkan sediaan antiseptik mengering

    selama setidaknya 30 detik. Jangan sentuh kulit setelah dibersihkan.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    24/37

    4. Pasang kembali torniket, lakukan pungsi venadan (untuk orang dewasa) ambilsetidaknya 20 mL darah.

    5. Masukkan darah ke botol kultur darah yang telah diberi label aerobik dananaerobik.

    6. Bawalah spesimen segera ke laboratorium, atau tempatkan di dalam inkubatordalam suhu 370C.

    - Pengumpulan darah Pada Bactec Vials

    1. Persiapkan Bactec Vialsa. Tandai Bactec kultur vial dengan label

    b. Pindahkan tanda dibalik tutup dari Bactec kultur vialc. Bersihkan bagian atas botol dengan swab alkohol dan biarkan kering

    2. Pengumpulan daraha. Mengupas terpisah paket dan pindahkan koleksi darah set.

    Memindahkan penutup jarum di sayap.

    b. Melakukan venipuncture dengan memegang sayap seperti yangditunjukkan. JANGAN memegang perisai keselamatan kuning.

    c. Mendorong dan tahan pemegang Vacutainer lebih atas dari vialMengumpulkan darah ke tingkat yang diinginkan dalam botol.

    Memindahkan pemegang dari vial.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    25/37

    - Pengumpulan Pada Jarum suntik dan Semprit1. Menggunakan teknik aseptik, pasang jarum suntik untuk sebuah jarum suntik 20

    ml dengan jarum 21 gauge dianjurkan tetapi ukuran lain dapat digunakan

    2. Masukkan jarum ke dalam vena disiapkan dan mengumpulkan 10 sampai 20 mldarah dalam semprit

    3. Menarik jarum setelah mengumpulkan 10-20 ml darah dalam semprit4. Mendistribusikan darah yang sama ke dalam botol aerobik dan anaerobik

    C. SEROLOGI- Tes Dilusi

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    26/37

    Uji antibiotik antimikroba mengukur respons pertumbuhan populasi mikroorganisme

    terhadap antigen antimikroba. Tujuan assay antimikroba (termasuk antibiotik dan substansi

    antimikroba non antibiotik misalnya fenol, bisfenol, aldehid adalah untuk menentukan

    potensi dan kontrol kualitas senyawa antimikroba, untuk farmakokinetik obat pada hewanatau manusia dan untuk memonitor dan mengontrol kemoterapi obat. Kegunaan uji

    antimikroba adalah diperolehnya suatu sistem pengobatan yang efektif dan efisien. Salah satu

    uji antimikroba adalah metode dilusi.

    Metode dilusi dibedakan menjadi dua yaitu dilusi cair (broth dilution) dan dilusi padat

    (solid dilution). Gambar di atas adalah menunjukkan metode dilusi cair dimana metode ini

    digunakan untuk mengukur MIC (minimum inhibitory concentration) dengan membuat seri

    pengenceran antimikroba pada medium cair yang ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan

    uji agen antimikroba pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan

    mikroba uji ditetapkan sebagai MIC. Selanjutnya larutan yang jernih tersebut dikultur ulang

    pada media cair tanpa penambahan mikroba uji ataupun agen antimikroba dan diinkubasi

    selama 18-24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah inkubasi ditetapkan sebagai

    MBC (minimum bactericidal concentration).

    - E-test

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    27/37

    E-test adalah metode kuantitatif yang menggunakan cara dilusi dan difusi

    E-test dapat digunakan untuk menentukan MIC untuk organisme fastidious seperti S.

    pneumoniae, streptokokus -hemolitikus, N. gonorrhoeae, Haemophilus sp.dan anaerob.

    E test adalah metode yang sederhana, akurat dan dapat diandalkan untuk menentukan

    MIC untuk spektrum yang luas dari agen infeksi.

    Metode E-test digunakan untuk mengestimasi MIC (minimum inhibitory

    concentration) atau KHM (kadar hambat minimum), yaitu konsentrasi minimal suatu

    agen antimikroba untuk dapat menghabat pertumbuhan mikroorganisme.

    Pada metode ini digunakan strip plastik yang mengandung agen antimikroba dari

    kadar terendah hingga tertinggi dan diletakkan permukaan media agar yang telah

    ditanami mikroorganisme. Pengamatan dilakukan pada area jernih yang ditimbulkannya

    yang menunjukkan kadar agen antimikroba yang menghambat pertumbuhan

    mikroorganisme pada media agar. Ada 5 jenis teknik Difusi adalah :

    1. Kirby-Bauer. Menggunakan kertas disk yang sudah mengandung antibiotic dandiketahui konsentrasinya.

    2. Sumuran. Pada media agar ditambahkan suspensi bakteri, kemudian dibuat lubangditengah dan ditetesi antibiotic.

    3. Pour plate. Suspensi bakteri diambil menggunakan ose lalu dimasukkan dalam mediaagar, setelah beku digunakan disk antibiotik diatasnya.

    4. E-test. Menggunakan plastic strip yang mengandung antibiotik yang sudah diketahuikonsentrasinya.

    5. Gradient test. Seperti cara sumuran hanya saja lubang yang dibuat menyerupai garistengah, sehingga media pada petri terbelah dua.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    28/37

    - Pemeriksaan Anti-Dengue IgG / IgM

    Berdasarkan kualitatif, deteksi dari antibodi IgM dan IgG infeksi virus dengue padaserum, plasma dan darah dapat digunakan untuk membedakan antara infeksi primer dan

    sekunder. Ini mendeteksi awal adanya infeksi virus dengue yang dapat menyebabkan demam

    berdarah dengue dan dengue syok sindrom.

    Tes ini hanya digunakan kepada pasien yang berdasarkan tanda dan gejala infeksi

    virus dengue. Hasil positif hanya dugaan sementara dan harus dipastikan dengan isolasi virus,

    analisis serum, deteksi antigen dengan imunohistokimia atau deteksi asam nukleat virus

    untuk mengkonfirmasi infeksi virus dengue. Spesimen yang digunakan pada pemeriksaan ini

    adalah serum. Serum harus dipisahkan sesegera mungkin dan didinginkan pada 2-8oC atau

    disimpan beku pada -20o atau lebih dingin apabila tidak dilakukan pemeriksaan tidak lebih

    dari 2 hari.

    Ketika sejumlah serum / plasma / wholebloodpasien yang mengandung anti dengue

    IgG / IgM diteteskan pada lubang sampel, antidengue IgG / IgM akan bereaksi dengan

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    29/37

    rekombinan virus dengue yang terdapat dalam protein koloidal emas , membentuk kompleks

    antigenantibodi kemudian kompleks antigenantibodi tersebut akan bermigrasi sepanjang

    membran kemudian akan mengikat antibodi dengue IgG / IgM yang spesifik yang terletak

    pada daerah Mdan T membentuk kompleks antibodi antigenantibodi sehingga akan

    menghasilkan reaksi warna.

    Hasil dari pemeriksaan ini adalah:

    Infeksi primer : antibodi serum IgM didapatkan dari pasien dengue paling cepat 3-5hari setelah onset dari demam, pada umumnya berlangsung selama 30-90 hari.

    Infeksi sekunder : dikarakteristikan oleh tingginya level IgG yang dapat atau tidakdapat diikuti oleh kenaikan dari level IgM.

    Sensitivitas pengujian: Primer dengue : IgM positif saat IgG negatif Infeksi sekunder : positif IgG ada dengan atau tanpa hasil positif IgM

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    30/37

    - Pemeriksaan Dengue NS1 Ag

    Pemeriksaan Non Struktural 1 (NS1) ditujukan untuk mendeteksi virus dengue lebih

    awal. Virus dengue memiliki 3 protein structural dan7 protein non structural. NS1 adalah

    glikoprotein non structural yang diperlukan untuk kelangsungan hidup virus. Keuntungan

    mendeteksi antigen NS1 yaitu untuk mengetahui adanya infeksi dengue pada penderita

    tersebut pada fase awal demam, tanpa perlu menunggu terbentuknya antibodi. Dengan

    demikian dapat segera dilakukan terapi suportif dan pemantauan pasien. Hal ini tentunya

    akan mengurangi risiko komplikasi seperti demam berdarah dengue dan dengue shock

    syndrome yang dapat berakibat kematian.

    Pemeriksaan Dengue NS1 Antigen sebaiknya dilakukan pada penderita yang

    mengalami demam disertai gejala klinis infeksi virus dengue (pada hari 1-3 mulai demam)

    untuk mendeteksi infeksi akut disebabkan virus dengue. Positivitas dan kadar Ag NS1

    Dengue tertinggi pada hari-hari awal demam dan akan menurun dengan bertambahnya hari

    demam, sehingga sebaiknya dilakukan sebelum hari keempat demam.

    http://gudanginspirasi.wordpress.com/2009/01/11/pemeriksaan-antigen-ns1-dengue/http://gudanginspirasi.wordpress.com/2009/01/11/pemeriksaan-antigen-ns1-dengue/http://gudanginspirasi.wordpress.com/2009/01/11/pemeriksaan-antigen-ns1-dengue/
  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    31/37

    Interpretasi data:

    Hasil negatif : Hanya ada satu band / garis warna pada garis C pada jendela uji.

    Hasil positif : Terdapat dua band/garis warna pada garis T dan C padajendela uji.

    Hasil tidak valid :Tidak ada garis warna pada band C maupun T dalam jendela hasil.

    Hanya terbentuk garis warna pada Band T dalam jendela hasil

    - Polymerase Chain Reaction

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    32/37

    Survei virologi pada nyamuk vektor dapat digunakan sebagai Sistem

    Kewaspadaan Dini untuk mencegah penularan Demam dengue di suatu daerah.

    Pemeriksaan laboratoris untuk deteksi virus Dengue pada nyamuk seperti isolasi

    virus, Polymerase Chain Reaction (PCR).

    Gambar dibawah Polymerase Chain Reaction untuk Tuberkulosis dan RT-

    PCR Dengue

    Isolasi virus Dengue yaitu adanya antigen vius spesifik atau RNA dalam

    jaringan atau serum. Isolasi virus merupakan pendekatan yang paling menentukan.

    Namun, teknik yang ada saat ini membutuhkan tingkat keahian teknis dan

    perlengkapan yang relative tinggi. Uji serologi cukup mudah dilakukan dan lebih

    dilakukan , namun reaksi silang antara antibodi Dengue dan Flavivirus lainnya dapat

    menimbulkan hasil positif palsu. Spesimen harus diambil sebelum 4 hari setelah

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    33/37

    timbul gejala dan diproses secepatnya. Spesimen yang sesuai untuk isolasi irus

    meliputi serum fase akut, plasma atau lapisan leukosit.

    D. TES WIDALUji Widal merupakan suatu metode

    serologi baku dan rutin digunakan sejak

    tahun 1896. Prinsip ujiWidal adalah

    memeriksa reaksi antara antibodi aglutinin

    dalam serum penderita yangtelah

    mengalami pengenceran berbeda-beda

    terhadap antigen somatik

    (O) dan flagela (H) yang ditambahkan

    dalam jumlah yang sama sehingga terjadi

    aglutinasi. Pengenceran tertinggiyang masih menimbulkan aglutinasi menunjukkan titer

    antibodi dalam serum. Teknik aglutinasi ini dapatdilakukan dengan menggunakan uji

    hapusan (slide test) atau uji tabung (tube test). Uji hapusandapat dilakukan secara cepat dan

    digunakan dalam prosedur penapisan sedangkan uji tabungmembutuhkan teknik yang lebih

    rumit tetapi dapat digunakan untuk konfirmasi hasil dari ujihapusan.

    Penelitian pada anak oleh Choo dkk (1990) mendapatkan sensitivitas danspesifisitas

    masing-masing sebesar 89% pada titer O atau H >1/40 dengan nilai prediksi

    positifsebesar 34.2% dan nilai prediksi negatif sebesar 99.2%. Beberapa penelitian pada

    kasus demamtifoid anak dengan hasil biakan positif, ternyata hanya didapatkan sensitivitas

    uji Widal sebesar 64-74% dan spesifisitas sebesar 76-83%. Interpretasi dari

    uji Widal ini harus memperhatikan beberapa faktor antara lain sensitivitas,spesifisitas,

    stadiumpenyakit; faktor penderita seperti status imunitas dan status gizi yang dapat

    mempengaruhipembentukan antibodi; gambaran imunologis dari masyarakat setempat

    (daerahendemis atau non-endemis); faktor antigen; teknik serta reagen yang digunakan.

    Kelemahan uji Widal yaitu rendahnya sensitivitas dan spesifisitas serta sulitnyamelak

    ukaninterpretasi hasil membatasi penggunaannya dalam penatalaksanaan penderita demam

    tifoid akantetapi hasil uji Widal yang positif akan memperkuat dugaan pada tersangka

    penderita demam tifoid(penanda infeksi). Saat ini walaupun telah digunakan secara luas di

    seluruh dunia, manfaatnyamasih diperdebatkan dan sulit dijadikan pegangan karena belum

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    34/37

    ada kesepakatanakan nilai standaraglutinasi (cut-off point). Untuk mencari standar titer uji

    Widal seharusnya ditentukan titer dasar(baseline titer) pada anak sehat di populasi dimana

    pada daerah endemis seperti Indonesia akandidapatkan peningkatan titer antibodi O dan H

    pada anak-anak sehat.

    Beberapa hal yang sering disalahartikan : Pemeriksaan widal positif dianggap ada kuman dalam tubuh, hal ini

    pengertianyang salah. Uji widal hanya menunjukkan adanya antibodi terhadap

    kuman Salmonella.

    Pemeriksaan widal yang diulang setelah pengobatan dan menunjukkanhasilpositif dianggap masih menderita tifus, ini juga pengertian yang salah.

    Setelah seseorang menderitatifus dan mendapat pengobatan, hasil uji widal

    tetap positif untuk waktu yang lama sehingga ujiwidal tidak dapat digunakan

    sebagai acuan untuk menyatakan kesembuhan.

    Hasil ulangpemeriksaan widal positif setelah mendapat pengobatan tifus,bukan indikasi untuk mengulang pengobatanbilamana tidak lagi didapatkan

    gejala yang sesuai.

    Hasil uji negatif dianggap tidak menderita tifus:Uji widal umumnya menunjukkan hasil positif 5 hari atau lebih setelah infeksi.

    Karena itu bila infeksibaru berlangsung beberapa hari, sering kali hasilnya masih

    negatifdan baru akan positif bilamana pemeriksaan diulang. Dengan demikian,hasil uji widal

    negatif,terutama pada beberapa hari pertama demam belum dapat menyingkirkan

    kemungkinan tifus.

    PENILAIAN

    Titer widal biasanya angka kelipatan :1/32 , 1/64 , 1/160 , 1/320 , 1/640.Peningkatan t

    iter uji Widal 4 x (selama 2-3 minggu) : dinyatakan (+).- Titer 1/160 : masih dilihatdulu

    dalam 1 minggu kedepan, apakah ada kenaikan titer.Jika ada, maka dinyatakan (+).- Jika 1

    xpemeriksaan langsung 1/320 atau 1/640, langsung dinyatakan (+) pada pasiendengan gejala

    kliniskhas.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    35/37

    Uji Widal didasarkan pada :

    Antigen O ( somatic / badan ) Antigen H ( flagel/semacam ekorsebagai alat gerak )Jika masuk ke dalam tubuh kita,

    maka timbul reaksi antigen-antibodi.

    ANTIBODI terhadap Antigen O : setelah 6 sampai 8 hari dari awal penyakit.

    Antigen H : 10-12 hari dari awal penyakit.

    Uji ini memiliki tingkat sensitivitas dan spesifitas sedang (moderate).Pada kultur yan

    g terbukti positif, uji Widal yang menunjukkan nilai negatif b i sa mencapai 30

    persen.Beberapa keterbatasan uji Widal ini adalah:

    1. Negatif PalsuPemberian antibiotika yang dilakukan sebelumnya (ini kejadian paling sering

    dinegarakita, demamkasih antibiotikatidak sembuh dalam 5 harites Widal)

    menghalangi respon antibodi.Padahal sebenarnya bisa positif jika dilakukan kultur darah.

    2. Positif Palsu

    Beberapa jenis serotipe Salmonella lainnya (misalnya S. paratyphi A, B, C) memilikiantigen O dan Hjuga, sehingga menimbulkan reaksi silang dengan jenis

    bakterilainnya, dan bisa menimbulkan hasil positif palsu (false positive). Padahal

    sebenarnya yang positif kuman non S. typhi(bukan tifoid).

    Beberapa penyakit lainnya : malaria, tetanus, sirosis, dll. Padadaerah yang endemikseperti Indonesia (apalagi Jakarta, bagi yang hobi makangado-

    gado, ketoprak ) ditentukan nilai batas minimal pada populasi normal.Sehingga

    kemungkinan seseor ang menderita demam tifoid sangat besar pada nilaiminimal titer

    tertentu.

    Pada dasarnya pemeriksaan Widal ini merupakan pemeriksan yang dapat dilakukan

    sebagai penunjang diagnosis bukan menjadi yang pertama. Karena yang terbaik adalah

    dilakukan pemeriksaan fisik dan anamnesi.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    36/37

    KESIMPULAN

    Dari praktikum ini dapat diketahui gambaran mikroskopik maupun

    makroskopik dari bakteri dan jamur yang merupakan penyebab infeksi tersering pada

    manusia. Cara pengambilan serta media biakan dari setiap bakteri maupun jamurmemiliki ciri khas tertentu. Selain itu, tes serologi dari jamur maupun bakteri yang

    menginfeksi manusia memiliki syarat serta ketentuan sendiri dan cara penggunaan tes

    serologi ini juaga beragam.

  • 5/24/2018 laporan mikro.docx

    37/37

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Irianto K.Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme JilidI. Bandung: YramaWidya. 2010.

    2. Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya.Buku Penuntun Praktikum (BPP)Modul Infeksi dan Imunologi Semester VI. Palangka Raya: Universitas Palangka

    Raya. 2014.

    3. Mandal BK, Wilkins EGL, Dunbar EM, Mayon-White RT.Lecture Notes: PenyakitInfeksi. Edisi 6. Jakarta: Erlangga.2008.

    4. Waluyo L. Mikrobiologi Umum. UMM Press : Malang. 20045. Zubaidah E. Mikrobiologi Umum. Universitas Brawijaya: Malang. 2006