Laporan menjadi superstar superstar

27
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT Oleh : Nama : Fajar Apriansyah NIM : PO7120112151 Semester : II Kelas : I A Keperawatan KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

description

Ini tata cara jadi superstar

Transcript of Laporan menjadi superstar superstar

Page 1: Laporan menjadi superstar superstar

LAPORAN PENDAHULUANKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Oleh :

Nama : Fajar Apriansyah

NIM : PO7120112151

Semester : II

Kelas : I A Keperawatan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARBARU

2013

Page 2: Laporan menjadi superstar superstar

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

di Ruang Bedah RSUD Ratu Zalecha Martapura

Mahasiswa

Fajar ApriansyahNIM. PO7120112151

Martapura, Juli 2013

Pembimbing

H. Ahmad Ramadansyah, S.KepNIP. 19721016 199703 1 005

Mengetahui,Kepala Ruang Bedah

H. Ahmad Ramadansyah, S.KepNIP. 19721016 199703 1 005

Page 3: Laporan menjadi superstar superstar

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. Definisi Cairan dan Elektrolit

Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya.

Air beserta unsur-unsur di dalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel

disebut cairan tubuh. Cairan ini sebagian berada di luar sel (ekstraselular) dan

sebagian lagi di dalam sel (intraselular) (Syaifuddin, 2006).

Komponen tunggal terbesar dalam tubuh adalah air. Air adalah pelarut

bagi semua zat terlarut dalsm tubuh baik dalm suspensi maupun larutan. Air

tubuh total (total water body/TBW) (yaitu persentase dari berat tubuh total

yang tersusun atas air) jumlahnya bervariasi sesuai dengan jenis kelamin,

umur, dan kandungan lemak dalam tubuh. Air membentuk sekitar 60% berat

badan seorang pria dan sekitar 50% berat badan wanita. Pada orang tua TBW

menyusun sekitar 45% sampai 50% berat badan (Narins, 1994).

Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan

prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan

intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah

cairan ekternal, terdiri dari cairan tubuh total.

Cairan eksternal terdiri dari cairan tubuh total :

Cairan interstitiel: bagian cairan ekstra sel yang ada diluar

pembuluh darah.

Plasma darah

Cairan intranseluler, cairan yang terdapat pada rongga khusus

seperti dalam pleura,    perikardium, cairan sendi, cairan

serebrospinalis.

Page 4: Laporan menjadi superstar superstar

Pertukaran cairan tubuh

1. Asupan Cairan:

Cairan tubuh sebagian besar berasal dari makanan dan minuman

setiap hari dan sebagian kecil berasal dari proses oksidasi H2 dalam

makanan.

2. Haluaran Cairan :

Haluaran (pengeluaran) cairan terjadi melalui organ-organ seperti;

a. Ginjal

Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang

menerima 170 liter darah untuk disaring setiap hari.

Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam.

Pada orang dewasa produksi urine sekitaar 1,5 liter/hari.

 Jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh

ADH dan aldosteron.

b. Kulit

Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang

merangsang aktivitas kelenjar keringat.

Cairan TubuhMerupakan presentasi terbesar dari BBPada orang dewasa : ∑ 55- 65%

Wanita : ± 55 % dari BB Laki-laki : ± 60 % dari BBAnak-anak/bayi : 70 – 80 % dari BBBayi baru lahir : 95%Lansia/ obesitas : 40%

Ekstra seluler

Cairan tubuh

Intra seluler

InterstitialIntravaskulerLimfeTranseluler

Page 5: Laporan menjadi superstar superstar

Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas

otot, temperatur lingkungan meningkat dan demam.

c. Paru-paru

Meningkatnya cairan hilang sebagai respon terhadap perubahan

kecepatan dan kedalaman napas akibat pergerakan atau demam.

d. Gastrointestinal

Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal

setiap hari sekitar 100 – 1200 ml.

Komposisi cairan tubuh terbagi 2, yaitu : larutan Non Elektrolit dan

Elektrolit. Menurut teori Svante Arrhenius (1884) tentang larutan elektrolit

“larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan

listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif).

Menurut Kamus Kesehatan “ elektrolit adalah garam yang terionisasi

(terurai menjadi ion positif dan negative dalam cairan tubuh. Elektrolit utama

dalam tubuh termasuh Na, K, Mg, Ca, Cl, HCO3, P “.

Elektrolit adalah substansi cairan yang larut atau terurai menjadi ion-ion

yaitu kation (+) : Na, K, Ca,Mg, dan anion (-) : HCO3,Cl,PO4,SO4.

a. Natrium/Sodium (Na)

Merupakan kation paling banyak yang terdapat pada cairan ekstra sel.

Natrium mempengaruhi keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan

kontraksi otot.

 Sosdium diatur intake garam., aldosteron dan pengeluaran urine

normalnya sekitar (135-145 mEq/L) dan mengancam jiwa sekitar

(<120 atau >160 mEq/L)

Page 6: Laporan menjadi superstar superstar

b. Kalium/Pottasium (K )

Untuk transmisi dan konduksi impuls saraf.

Berfungsi sebagai excitability neuromuskuler & kontraksi otot

(terutama jantung)

Diperlukan u/ pembentukan glikogen, sintesa protein,pengaturan

keseimbangan asam basa

(Normal: 3.5-4.5 mEq/L)

c. Kalsium (Ca )

Membantu aktifitas saraf dan otot normal.    

Meningkatkan kontrasi otot jantung.

Berguna untuk integritas struktur sel, konduksi jantung, pembekuan

darah & pembentukan tulang & gigi

(Normal Ca: 1.15-1.34 mEq/L)

Dalam CES diatur oleh kelenjar paratyroid & tiroid

d. Magnesium (Mg)

Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel

Sangat penting untuk aktivitas enzym, neurochemia & muscular

excibility

(Normal: 1.3-2.2 mEq/L)

e. Klorida (Cl)

Kadar berlebih di ruang ekstrasel

Membantu proses keseimbangan natrium

Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster

f. Bikarbonat

HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh

Terdapat pada CES & CIS

g. Fosfat

Page 7: Laporan menjadi superstar superstar

Meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metabolisme karbohidrat,

pengaturan asam basa

Diatur oleh hormon paratyroid

Diantara semua elektrolit di dalam tubuh, ada tiga cairan elektrolit yang

paling esensial yaitu Natrium (Na), Kalsium (Ca), dan Kalium (K).

B. Etiologi

Ada beberapa hal yang menyebabkan/ mempengaruhi terjadinya

keseimbangan pada kebutuhan cairan dan elektrolit, antara lain :

a. Usia

Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena

usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan

berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan

keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering

terjadi gangguan keseimbangan cairan di karenakan gangguan fungsi

ginjal atau jantung.

b. Iklim

Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan

kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan

tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang

beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai

dengan 5 L per hari.

c. Diet

Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit.

Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein

dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan

menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses

keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

d. Stress

Page 8: Laporan menjadi superstar superstar

Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan

pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium

dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume

darah.

e. Kondisi sakit

Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan

cairan dan elektrolit misalnya:

Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui

IWL.

Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses

regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami

ganguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan

untuk memenuhinya secara mandiri.

f. Tindakan medis

Banyak tindakan medis akan berpengaruh pada keseimbangan

cairan dan elektrolit tubuh seperti: suction, NGT dan lain-lain.

g. Pengobatan

Pengobatan seperti pemberian dieretik, laksative dapat

berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.

h. Pembedahan

Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko

tinggimengalami gangguan  keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

karena kehilangan darah selama pembedahan.

C. Patofisiologi

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena

metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons

terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan adalah

esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk

menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan

Page 9: Laporan menjadi superstar superstar

proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya

lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis. Kemampuan tubuh untuk

mempertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”.

Gangguan volume cairan adalah suatu keadaan ketika individu beresiko

mengalami penurunan, peningkatan, atau perpindahan cepat dari satu

kelainan cairan intravaskuler, interstisial dan intraseluler. (Carpenito, 2000). 

Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan

elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsi yang seimbang.

Karena adanya retensi cairan isotonik, konsentrasi natrium dalam serum

masih normal. Kelebihan cairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh

peningkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan terjadi akibat

overload cairan / adanya gangguan mekanisme homeostatis pada proses

regulasi keseimbangan cairan. Hal sebaliknya terjadi pada keadaan

kekurangan volume cairan.

Adapun masalah yang terjadi berhubungan dengan keseimbangan

cairan dan elektrolit antara lain:

a. Masalah-masalah keseimbangan cairan pada defisit cairan yaitu :

1) Isotonis

Bila sel dimasukan ke dalam suatu larutan tanpa

menyebabkan sel membengkak atau mengkerut disebut larutan

isotonis. Isotonis yaitu kehilangan air + sodium dalam CES à

CES berkurang à volume darah pada sirkulasi berkurang à

mekanisme kompensasi tidak berhasil à Cop berkurang à TD

menurun à Shock

Penyebab :

Perdarahan, diaphorosis yang hebat

Kehilangan cairan Gi yg berlebihan

Hemorrhagie & luka bakar

Page 10: Laporan menjadi superstar superstar

Tanda & Gejala :

Hipotensi, kulit dingin, pengisian lambat vena,shock,

Nadi & respirasi meningkat, urine berkurang

2) Hipotonis

Larutan yang bila dimasukan ke dalamnya akan

menyebabkan sel menjadi bengkak. Hipotonis yaitu kebanyakan air

di dalam tubuh tanpa peningkatan eletrolit à air masuk ke- sel-sel

à sel membengkak ( intoksikasi air)

Tanda & Gejala :

Perubahan perilaku, bingung, tidak ada koordinasi, BB mendadak

naik, kulit lembab, lemas, kejang-kejang

3) Hipertonis

Larutan yang menyebabkan sel mengkerut jika dimasukan

kedalam larutan tadi. kekurangan byk cairan melebihi kekurangan

elektrolit-elektrolit à CES jd hypertonis à air keluar dr sel-sel à

dehidrasi seluler

Penyebab :

Hyperventilasi,

Diare hebat

Diabetes insipidus

Tanda & Gejala

Haus, kulit merah, kering, turgor jelek, suhu badan naik, hematokrit

meningkat, cemas, gelisah.

4) Peningkatan Cairan Isotonis

Yaitu kebanyakan air & sodiumà cairan masuk ruang ekstra

sel à akumulasi pada ruang-runag interstitial, misal : intrapleural,

pericardial, peritoneal, ruang-ruang sendi, dll

Penyebab :

Page 11: Laporan menjadi superstar superstar

Peningkatan tekanan kapiler

Peningkatan tekanan onkotik di ruang interstitium

Penurunan tekekanan onkotik kapiler

Tanda & gejala :

Bengkak, kulit mengkilap

Edema paru : dispnoe, batuk berdesis disertai sputum yang

berbuih, cyanosis.

b. Masalah-masalah keseimbangan cairan dan elektrolit

1) Hipovolemik

Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstra

seluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit,

ginjal, gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan syok

hipovolemik. Mekanisme nya adalah peningkatan rangsangan saraf

simpatis (peningkatan frekuensi jantung, kontraksi jantung dan

tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone ADH dan

adosteron.

Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa

haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD, HR

meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah terasa

kering dan kasar, mukosa mulut  kering. Tanda-tanda penurunan

berat badan dengan akut, mata  cekung, pengosongan vena

jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan jumlah air mata.

2) Hipervolemia

Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat:

Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.

Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium

dan air.

Kelebihan pemberian cairan.

Perpindahan cairan interstisial ke plasma.

Page 12: Laporan menjadi superstar superstar

Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat,

asites, adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan

irama gallop.

3) Hiponatremia

- Konsentrasi N sodium plasma : 138 – 145 mEq/L

- Sodium hilang dari cairan tubuh à cairan menjadi hipotonis

Hal ini bisa terjadi pada kondisi :

- Kehilangan sekresi dari GI (muntah,diare)

- Kehilangan melalui kulit ( demam, latihan, lingkungan)

- Luka bakar

Konsentrasi Na CES menurun à Kalium keluar dari CIS à

ketidakseimbangan kalium

Gejala :

Sakit kepala, kelemahan otot, apatis, mual muntah, shock,

kekacauan mental, coma

4) Hipernatremia

Peningkatan sodium dalam intravaskuler à CES hypertoins

Penyebab :

• Kehilangan air berlebihan tanpa diikuti sodium

• Intake sodium yang berlebihan

• Infus NaCl yang terlalu cepat

Gejala :

- Selaput lendir kering, output urin sedikit, kegelisahan mental,

tachikardi, kematian

5) Hipokalemia

Page 13: Laporan menjadi superstar superstar

Yaitu bila kadar kalium < 3,5 mEq/L

Disebabkan :

• Kondisi stress ( aldosteron à kalium banyak diekresi)

• Diuretik

• Intake kalium kurang

• Peningkatan aktivitas

Gejala :

- Kelemahan otot, reflek tendon hilang

- Aritmia jantung

- Perubahan EKG

- Defisit yang berat : pralise, keruskan ginjal, ileus paralitik,

kardiak/ respirasi arrest

6) Hiperkalemia

Yaitu kadar K > 5,0 mEq/L

Penyebab :

- Penyebab intake pottasium yang melebihi kemampuan ginjal

untuk mengsekresi

- Kegagalan renal

- Pottasium masuk ke darah akibat sel-sel yang cedera

Gejala : mual, muntah, diare, kardiak aritmia, perubahan EKG,

berdebar-debar, paralistik lemah

D. Manifestasi Klinis

Page 14: Laporan menjadi superstar superstar

Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit

No Umur / BB (Kg) Kebutuhan cairan (mL/24 jam)

1 3 hari, 30 kg 250-300

2 1 tahun, 9,5 kg 1150-1300

3 2 tahun, 11,8 kg 1350-1500

4 6 tahun, 20,0 kg 1800-2000

5 10 tahun, 28,7 kg 2000-2500

6 14 tahun, 45,0 kg 2200-2700

7 18 tahu, 54,0 kg 2200-2700

Volume cairan tubuh

Total jumlah volume cairan tubuh (total body water-TBW) kira-kira

60% dari berat badan pria dan 50% dari berat badan wanita. Jumlah volume

ini tergantung pada kandungan lemak badan dan usia. Lemak jaringan sangat

sedikit menyimpan cairan di mana lemak pada wanita lebih banyak dari pria

sehingga jumlah volume cairan lebih rendah dari pria. Usia juga berpengaruh

terhadap TBW di mana makin tua usia makin sedikit kandungan airnya.

Contoh: bayi baru lahir TBW nya 70-80% dari BB, usia 1 tahun 60% dari

BB, usia puberitas sampai dengan 39 tahun untuk pria 60% dari BB dan

wanita 52% dari BB, usia 40-60 tahun untuk pria 55% dari BB dan wanita

47% dari BB, sedangkan pada usia di atas 60 tahun untuk pria 52% dari BB

dan wanita 46% dari BB.

Tanda dan gejala terjadinya gangguan pada kebutuhan cairan dan elektrolit :

a. Tanda dan gejala kelebihan cairan dan elektrolit secara umum:

1) Hipertensi

2) Distensi vena juguralis

3) Distresss pernafasan

4) Hb turun

5) BJ terdengar S3

Page 15: Laporan menjadi superstar superstar

6) Bradicardi

7) Dyspnea

8) Edema perifer (pitting edema)

9) Asites

10) Kelopak mata membengkak

11) Suara napas ronchi basah.

12) Penambahan berat badan secara tidak normal/sangat cepat.

13) Nilai hematokrit menurun bila kelebihan cairan bersifat akut.

b. Tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit secara umum:

1) Hipotensi

2) Tachicardi

3) Suhu naik

4) Tachypnea

5) Hematokrit naik

6) Turgor kulit dan lidah menurun

7) Membrane mukosa kering

8) Konsentrasi urin pekat dan urin sedikit

9) BB turun tiba-tiba

10) Haus

11) Anoreksia

12) Lemas atau pucat

13) Kejang-kejang

14) Kulit dingin

15) Rasa malas

E. Penatalaksanaan

a. Pemberian cairan intravena untuk yang kehilangan cairan akut/ berat

b. Pengkajian masalah yang berat, bunyi nafas dan warna kulit

c. Imobilisasi cairan dengan memposisikan pasien pada posisi supine

penggunaan super live stookings

Page 16: Laporan menjadi superstar superstar

d. Menghentikan infus bila pemberian natrium cairan berlebihan

e. Frekuensi pemberian cairan didasarkan keparahan, kekurangan dan

respon kemodinamik pasien terhadap penggantian cairan

f. Pemberian deuretik jika pembatasan diet natrium tidak cukup untuk

mengurangi odema dengan mencegah reabsorbsi natrium dan air oleh

ginjal

g. Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau

pengobatan penyakit dasar. Obat-obatan tersebut misalnya; prednison

yang dapat mengurangi beratnya diare dan penyakit.

h. Terapi cairan intra vena mungkin diperlukan untuk hydrasi cepat,

khususnya untuk anak kecil dan lansia.

F. Diagnosa Keperawatan

a. Kekurangan Volume Cairan

Yaitu kondisi dimana pasien mengalami resiko kekurangan cairan

pada intravaskuler, interstitial, dan/atau intraselular. Ini mengacu pada

dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium.

Kemungkinan b.d :

1) Kehilangan cairan secara berlebihan

2) Menurunnya intake oral

3) Penggunaan diuretik

4) Perdarahan

Kemungkinan ditemukan data :

Perubahan status mental, Hipotensi, tachikardi, turgor kulit dan lidah

menurun, haluaran urin turun, membran mukosa kering, kulit kering,

hematokrit naik, suhu naik, pucat, kelemahan, konsentrasi urin pekat

bahkan oliguria, BB turun dengan tiba-tiba.

b. Kelebihan Volume Cairan

Page 17: Laporan menjadi superstar superstar

Yaitu kondisi dimana mengalami atau beresiko mengalami kelebihan

cairan intraseluler/ interstitial/intravaskuler atau peningkatan retensi cairan

elektrolit.

Kemungkinan b.d :

1) Retensi garam & air

2) Efek dari pengobatan

3) Malnutrisi

4) Perdarahan

Kemungkinan didapatkan data :

Eedema, oliguria, distensi vena jugularis, hipertensi, distress pernafasan,

anasarka, asietas, perubahan pola nafas, perubahan status mental, dyspnea,

orthopnea, BJ terdengar S3, peningkatan BB dalam waktu singkat, Hb

turun.

c. Risiko Kurang Volume Cairan

Yaitu berisiko untuk mengalami dehidrasi vascular, seluler atau

intraselular.

Faktor risiko :

Deviasi akses dan asupan cairan,

Deviasi absorbsi cairan,

Kehilangan cairan yang berlebihan melalui rute normal seperti diare,

Usia lanjut,

BB yang ekstrim,

Status hypermetabolik,

Kehilangan cairan melalui rute abnormal (drainage tube),

Kurang pengetahuan,

Medikasi (misal, diuretic).

d. Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan

Page 18: Laporan menjadi superstar superstar

Yaitu berisiko terhadap penurunan, peningkatan atau pergeseran

cepat cairan intravaskuler, interstitial dan/atau intraselular. Ini mengacu

pada kehilangan, penambahan cairan tubuh atau keduannya.

Faktor risiko :

Bedah abdomen, ascites, luka bakar, obstruksi intestinal (usus),

pankreatitis, merasakan berkeringat, sepsis, cedera traumatik (fraktur

tulang pangkal paha)

e. Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit

Yaitu berisiko mengalami perubahan kadar elektrolit serum yang dapat

mengganggu kesehatan

Faktor risiko :

Diare, disfungsi endokrin, imbalance cairan (dehidrasi, intoksikasi

air), disfungsi ginjal, kelemahan mekanisme regulasi (diabetes

insipidus, SIADH), efek samping pengobatan (drain, obat), muntah.

f. Hipertermi

Yaitu peningkatan titik patokan (set point) suhu di hipotalamus (Corwin,

Elizabeth J, 2000). Dikatakan demam jika suhu orang menjadi lebih dari

37,5 ºC (Oswari, E, 2006). Kebutuhan cairan meningkat 10-12% dai IWL

setiap peningkatan 1oC suhu tubuh.

Kemungkinan b.d :

1) Kekurangan volume cairan

2) Proses penyakit

3) Peningkatan metabolism, pengobatan, anesthesia

4) Dehidrasi

Kemunkinan didapatkan data :

Peningkatan suhu tubuh diatas normal, konvulsi, kulit memerah, kejang,

takikardi, takipnea, diraba hangat, lemas, pucat, hipotensi, turgor turun.

G. Referensi

Page 19: Laporan menjadi superstar superstar

NANDA Internasional. 2010. Nursing Diagnoses : Definitions and

Classification 2009-2011(Diagnosa Keperawatan : Definisi

dan Klasifikasi 2009-2011) alih bahasa : Made Sumarwati dkk.

Jakarta : EGC

Corwin, Elizabeth J. 2009. Hand Book of Pathophysiology, 3rd Ed (Buku

Saku Patofisiologi, Ed. 3), alih bahasa : Nike Budhi Subekti.

Jakarta : EGC

Syaifuddin. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.

Edisi ke-3. Jakarta : EGC

Anonim[1] : Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar

http://thelostamasta.blogspot.com/2012/05/laporan-

pendahuluan-kebutuhan-dasar_770.html

diakses 13/07/2013, (09.45)